PENDAHULUAN
Perut membengkak
Nyeri dada
Batuk
Muntah
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
TENGGELAM
mikroorganisme
Pasir
Diatom
Algae
Lumpur
Edema paru
Peningkatan pirau (shunt)
Toksisiti langsung cairan aspirasi
Aspirasi
Washout surfaktan
Inaktivasi surfaktan
Trauma membran alveoli langsung
alveoli
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
TENGGELAM komplikasi aspirasi
Aspirasi cairan
kerusakan struktur paru PENINGKATAN
PERMIABILITI MEMBRAN
EKSUDASI PROTEIN
Surfaktan hilang/inaktif
Kolaps alveoli karena EDEMA PARU
Compliance paru menurun
Ketidakimbangan
ventilasi perfusi
hipoksemia
Klinis dan komplikasi tenggelam
hipotermia
hemolisis
edema paru
pneumonia
gangguan metabolik
Hipoksemia
(asidosis)
Asfiksia
Gangguan hematokrit
ARDS
Edema paru
Aritmia
Edema otak
Gagal organ ganda
Tatalaksana
Pindahkan pasien secepat mungkin dari air ketempat
yang lebih aman
Jika tidak dicurigai adanya trauma spinal, miringkan
badan ke arah kiri pasien sehingga air, muntahan dan
cairan sekresi dapat keluar dari saluran nafas atas
Suction jika diperlukan
Nilai dan pertahankan jalan nafas tetap paten
Gastric distention jika ventilasi susah dilakukan,
dengan suction yang tersedia, berikan tekanan pada
area epigastric
Rujuk
Tatalaksana tenggelam
A (airway) : buka jalan napas
B (breathing) : pemberian oksigen, dengan
ventilator bila perlu
C (circulation) : CVP
Pemberian obat-obatan
Penilaian status asam basa
Koreksi elektrolit
Emboli udara
Langsung
-aspirasi
2 mekanisme
Pneumonia aspirasi
Tidak langsung
-infeksi sekunder
-Pneumonia nosokomial
Patogenesis pneumonia aspirasi akibat tenggelam
Air laut
hipertonus
Mineral
Jenis cairan Kandungan Mikroorganisme
Air cairan Bahan organik
tawarhipotonus
dan anorganik
cairan
Nonaspirasi
spasme (dry drowning)
laring
relaksasi
Aspirasi ASPIRASI
(wet drowning) Alveoli
CAIRAN
Dry drowning Wet drowning
Patofisiologi dan patogenesis pneumonia
aspirasi akibat tenggelam
Gangguan bersihan
Langsung mukus
Obstruksi
-aspirasi risiko tinggi kuman
Saluran napas
Bergantung posisi saat
kejadian
INFEKSI
Manifestasi respirasi pneumonia
aspirasi akibat tenggelam
– Sesak napas
– Nyeri dada retrosternal, meningkat saat
inspirasi
– Sputum keruh, kadang mengandung
darah
– Takipnea dan sianosis
– Krepitasi paru, ronki dan/atau
– ARDS pada 40% kasus beberapa jam
atau hari setelah aspirasi
Penderajatan Pneumonia
Akibat Tenggelam
Gejala klinis
Laboratorium
Kultur kuman
Penunjang:
1. Foto toraks PA, lateral
2. CT-scan
3. Bronkoskopi BAL, biopsi endotrakeal
Kuman penyebab pneumonia
aspirasi pada kasus tenggelam
Air laut mengandung lebih dari 20 bakteri
patogenik seperti Pseudomonas
putrefaciens, Staphylococcus aureus, dan
Vibrio parahaemolyticus.
Harries: Pseudomonas putrifaciens,
Pseudomonas pseudomallei, Aspergillus
fumigatus, lactose-positive Vitrio sp,
Petriellidium boydii.
Marik dkk: kuman anaerob
Kuman penyebab pneumonia
aspirasi pada kasus tenggelam
Mier dkk: Streptococcus pneumoniae,
Staphilococcus aureus, H. Influenzae,
Enterobacteriacea serta Pseudomonas
aeruginosa
El-Solh dkk: kuman terbanyak penyebab
pneumonia aspirasi pada orang tua : kuman
Gram negatif, kuman anaerob dan
Staphylococcus aureus.
Van Dam dkk: pneumonia dapat disertai
dengan infeksi jamur Rhizopus spp dan
Aspergillus fumigatus
Gambaran opak dapat terjadi pada kedua paru pada pneumonia aspirasi
bronkoskopi
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM