Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

STASE KELUARGA

Serly Widia Ningsih

20174030047

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017/2018
A. Deskripsi Kejadian
Pada saat stase komunitas, keluarga dan gerontik kami ditempatkan di Puskesmas
Mantrijeron Yogyakarta dan di wilayah kelurahan Gedongkiwo Mantrijeron. Pada
saat ditempatkan diwilayah rw 17 gedongkiwo mantrijeron, kami harus mencari
keluarga yang akan dijadikan kelolaan selama stase keluarga. Pada saat melakukan
pengkajian di salah satu keluarga disana saya mendapat kesulitan untuk menanyakan
beberapa pertanyaan. Saat itu hanya menanyakan beberapa pertanyaan ke keluarga
yang saya datangi dan selanjutnya pertanyaan yang saya tidak bisa saya lewati,
sehingga saya memerlukan waktu lagi untuk melakukan pertemuan untuk
menanyakan hal-hal yang belum saya tanyai. Ketika saya bertanya dibagian
pertanyaan yang saya kurang paham saya merasa komunikasi yang saya gunakan
kurang begitu bagus untuk digunakan, karena saya bingung untuk menanyakan
pertanyaan tersebut harus seperti apa.
B. Eksplorasi Perasaan
Perasaan saya ketika saya memasuki rw 17 ini saya merasa senang dan bertemu
keluarga ada yang ramah ada juga yang tidak terlalu menerima. Ketika itu saya
mendatangi keluarga yang sangat ramah dan juga percaya bahwa kita mahasiswa
profesi yang sedang bertugas di wilayah tersebut. Perasaan saya senang mendapat
keluarag seperti ini tetapi ada juga perasaan bingung ketika menghadapi keluarga ini
ketika akan menanyakan beberapa pertanyaan yang akan membuat mereka mengerti.
Saya merasa belum extra dalam belajar pengkajian keluarga sehingga masih bingung
untuk menggunakan komunikasi dan bagaimana cara menanyakan pertanyaan yang
menurut saya belum pernah saya tanyakan sebelumnya di pengkajian-pengkajian.
C. Hal Positif dan Negatif
Hal positif yang saya rasakan dikeluarga ini sangat terbuka, bisa menerima kami yang
bertugas di wilayah sana, dan juga dalam melakukan pengkajian yang baru pertama
kali langsung bertemu dengan keluarga dan juga dilakukan secara mandiri ada
beberapa pertanyaan dalam pengkajian keluarga yang saya bisa, hal negatif yang saya
rasakan adalah ketika ada pertanyaan yang saya bingung harus menanyakannya
seperti apa saya lewati dulu sehingga saya rasa ini tidak begitu baik dilakukan.
D. Analisa
E. Kasus dalam hal komunikasi dan memberikan informasi ini sangat penting karena
dalam komunikasi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi
menurut (potter&perry, 2005) yaitu perkembangan, persepsi, nilai, emosi, latar
belakang sosiokultural, gender, pengetahuan, peran dan hubungan, lingkungan, ruang
dan teritorial. Faktor latar belakang sosiokultural, perbedaan dalam hal ini adalah
perbedaan bahasa juga dapat merintangi komunikasi dan hubungan antara perawat
dengan pasien/keluarga. Ketika akan melakukan pengakajian pada keluarga yang
berbicara dalam bahasa yang berbeda, dan juga masih bingung untuk menanyakannya
seperti apa maka harus dapat belajar lebih sering agar lebih mudah untuk menanyakan
ke keluarga dalam pengkajian. Dalam hal ini seharusnya saya sebagai tenaga
kesehatan dalam melakukan pengkajian maupun memberikan edukasi ke pasien harus
melihat dan memahami bagaimana seharusnya yang ingin ditanyakan agar keluarga
mengerti dan saya pun mengerti.
F. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah cara saya mengkaji keluarga sudah bisa saya lakukan
walaupun ada beberapa yang masih bingung ketika itu untuk menanyakannya seperti
apa, tetapi dengan berjalannya waktu semakin sering saya berlatih semakini bisa
untuk melakukan pengkajian keluarga.
G. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut yang saya lakukan adalah dengan belajar lebih sering terkait
berbicara agar tidak bingung lagi ketika melihat pertanyaan-pertanyaanyang memang
harus dikaji dalam keluarga.
H. Daftar Pustaka
Potter & Perry. (2005). Fundamental Of Nursing. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai