Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO TUGAS HUKUM & HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK :

SHALSADILLA AZZAHRA E1A018289

SUSI NURHERAWATI E1A018306

LINLIN SEPTI UTARI E1A018344

SABIELA EL MAULYDA E1A018349

FADYA SHAFA FADILLAH E1A018350


Pada hari selasa tanggal 26 November 2019 kami bermaksud untuk mewawancarai
salah satu tenaga kerja wanita yang bertempat tinggal di Rt 1 Rw 1, Desa Pandak, Kecamatan
Baturaden, Kabupaten Banyumas yang bernama Ibu Sominiswati atau yang lebih akrab
disapa Somitarum. Sebelumnya kita mendapat informasi tersebut dari kantor Kepala Desa
Pandak terkait tenaga kerja wanita yang telah kembali lagi ke Indonesia dan tergolong
sebagai tenaga kerja yang sukses. Kemudian, kami mendatangi kediaman Ibu Somitarum, dan
menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman beliau sebagai tenaga kerja
wanita di Arab Saudi.

Pewawancara : Jika boleh tau nama lengkap ibu siapa ?


Narasumber : Sominiswati
Pewawancara : Dulu pernah bekerja diluar negerinya dimana ya bu ?
Narasumber : Arab Saudi
Pewawancara : Sudah berapa lama ?
Narasumber : 7 ( Tujuh ) Tahun
Pewawancara : Kalo boleh tau ibu disana bekerja sebagai apa ?
Narasumber : Sebagai Asisten Rumah Tangga, Tenaga kerja wanita
Pewawancara : Terkait gaji ibu apakah dibayarkan sesuai dengan perjanjian awal bekerja atau
tidak ?
Narasumber : Ada yang sesuai dengan perjanjian kerja 600 real ada yang tidak
Pewawancara : Untuk nominal gaji apa sudah cukup untuk kebutuhan ?
Narasumber : Yaaaa cukup
Pewawancara : Apakah disana ibu pernah mendapatkan perlakuan yang tidak meng-
enakan ?
Nasumber : Engga, ya paling saya kesana kan tiga kali, yang terkahir tuh ada yang
kurang baik, ada yang gajinya kurang, selama lima bulan tidak dibayar, dan
pernah kontrak nya itu diperpanjang tanpa persetujuan, harusnya dua tahun
tapi malah lebih.
Pewawancara : Lalu, apakah majikan ibu memperbolehkan ibu pulang pada saat lebaran atau
saat-saat tertentu ?
Narasumber : Enggak bisa, pulang nya jika sudah habis kontrak, nahh kalo yang terakhir
itu sudah habis kontrak saya minta pulang tapi tidak diperbolehkan.
Pewawancara : Sampai ibu pulang gaji pun masih tidak dibayarkan ?
Narasumber : Tidak dibayarkan katanya akan dikirimkan ke Indonesia tapi sampai
sekarang pun tidak dikirim.
Pewawancara : Saya pernah mendengar terhadap para tenaga kerja Indonesia itu ada diskrimi
nasi seperti pelayanan di Bandara dan lain sebagainya, apa itu betul ?
Narasumber : Engga ada
Pewawancara : Menurut yang ibu rasakan, apakah Indonesia itu sudah bisa melindungi hak-
hak tenaga kerja Indonesia ?
Narasumber : Ya sudah, saya terlindungi soalnya kan saya lewat PT
Pewawancara : Apa alasan ibu kembali ke Indonesia ?
Narasumber : Ya karena habis kontrak
Pewawancara : Apa ada keinginan untuk balik lagi kesana?
Narasumber : Ya engga, udah tua, karena ada batasan usia juga. Harus memenuhi syarat
kesehatan dan usia min. 30 tahun. Kalo yang umur nya dibawah 30 tahun
biasanya ditua-kan.
Pewawancara : Bagaimana pendapat Ibu tentang kasus kasus yang sering menimpa para
Tenaga Kerja Wanita seperti pemerkosaan, pembunuhan?
Narasumber : Ya memang berita nya nyata, tapi alhamdulillah tidak menimpa saya, tetapi
hanya gaji saja yang kurang.
Pewawancara : Untuk komunikasi dengan keluarga apakah susah?
Narasumber : Susah, biasanya pakai surat. Soalnya untuk telfon tidak dibolehkan.
Pewawancara : Bagaimana prosedur menjadi Tenaga Kerja Wanita?
Narasumber : Ya, pendaftaran lewat PT. Yang memberangkatkan kesana PT. Saya Cuma
menyerahkan berkas ke PT, yang mengurusi semuanya PT.
Pewawancara : Apa Ibu mengeluarkan biaya?
Narasumber : Ya, ada biaya di awal pendaftaran.
Pewawancara : Apakah gaji ibu ada yang dipotong untuk diserahkan juga ke PT?
Narasumber : Tidak, karena biaya nya sudah dibayarkan waktu di awal
Pewawancara : Untuk waktu kerja nya berapa jam perhari, atau mungkin pada saat weekend
ibu bisa libur bekerja?
Narasumber : Enggak, paling jika majikan pergi ikut pergi. Biasanya bisa istirahat jika
pekerjaan rumah sudah selesai semua, karena kan saya bekerja nya dirumah
majikan sekaligus tinggal disana.
Pewawancara : Ibu berangkat dari usia berapa?
Narasumber : Berangkat pada usia 28 tahun, itu udah lama dan kembali lagi kesini sekitar
tahun 2000
Pewawancara : Alasan Ibu menjadi Tenaga Kerja Wanita itu kenapa? Apa menurut ibu di
Indonesia kurang menjanjikan?
Narasumber : Karena, kurang penghasilan dan juga bapak hanya sebagai petani, disini ga
punya pekerjaan tetap.

Setelah wawancara selesai, kami pun pulang dan berterimakasih kenapa Ibu
Somitarum atas informasi yang telah diberikan. Dari hasil wawancara tersebut dapat kami
simpulkan bahwa hak asasi para tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri itu kurang di
perhatikan atau kurang terjamin seperti dalam kasusnya ibu Somitarum yang gajinya tidak
dibayarkan selama 5 bulan lamanya, padahal gaji tersebut merupakan hak nya untuk
dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja. Kemudian, Ibu Somitarum juga tidak bisa pulang
ke Indonesia apabila kontrak kerjanya belum selesai sekalipun pada hari-hari tertentu seperti
Idul Fitri, dan juga Ibu Somitarum tidak bisa pulang ke Indonesia karena kontrak kerja yang
diperpanjang tanpa persetujuan dirinya. Lebih parah lagi, Ibu Somitarum tidak bisa
berkomunikasi dengan keluarganya lewat telfon karena tidak diperbolehkan oleh majikan
sehingga dia hanya bisa berkomunikasi lewat surat. Padahal untuk berkomunikasi dengan
keluarga itu merupakan salah satu haknya yang sedang bekerja di luar negeri dan jauh dari
kelurga.
Bukan hal itu saja yang dialami Ibu Somitarum, dia juga tidak bebas untuk keluar dari
rumah majikan, kecuali majikan nya sendiri yang mengajaknya, sehingga disini kami melihat
bahwa Ibu Somitarum tidak memiliki kebebasan, padahal kebebasan itu merupakan salah satu
dari hak asasi manusia yang harus terpenuhi. Dari apa yang Ibu Somitarum alami, kami
berharap bahwa hak-hak asasi tenaga kerja wanita lebih diperhatikan, serta adanya
perlindungan dari pihak-pihak terkait mengenani masalah hak asasi manusia yang sering
dialami oleh para tenaga kerja wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai