Anda di halaman 1dari 2

PENYEBAB KEPEMILIKAN HGU DIHAPUSKAN

Soal Hak Guna Usaha telah diatur dalam PP No. 40 tahun 1996. Sedangkan soal Habisnya HGU ada
didalam pasal 17.
 Hak Guna Usaha hapus karena :
a. Berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian atau perpanjangannya.
b. Dibatalkan haknya oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka waktunya berakhir karena :
(1) tidak terpenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan/atau dilanggarnya ketentuan-
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13 dan/atau Pasal 14;
(2) putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir;
d. Dicabut berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961;
e. Ditelantarkan;
f. Tanahnya musnah;
g. Ketentuan Pasal 3 ayat (2).
(2) Hapusnya Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 mengakibatkan tanahnya menjadi
Tanah Negara.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hapusnya Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan
ayat 2 diatur dengan keputusan Presiden.

Perdebatan hukum selalu muncul tatkala Hak Guna Usaha suatu perkebunan berakhir. Karena
selain masalah hukum juga muncul masalah sosial ekonomi masyarakat di sekitar perkebunan. Dimana
perkebunan selain menjadi pusat – pusat pertumbuhan perekonomian bagi negara juga merupakan pusat
kemiskinan bagi masyarakat dan angka indeck koefisiensi gini yang tinggi. Kemiskinan dan ketimpangan
sosial tersebutlah yang kemudian menjadikan akar dari sengketa pertanahan terjadi dimana – mana.
Sengketa pertanahan tidak akan terjadi jika syarat – syarat keadilan sosial dapat dipenuhi oleh negara
sebagaimana amanat dari Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, atau minimal kesenjangan sosial
yang ada semakin menyimpit.
Perdebatan kapan Hak Guna Usaha Habis kembali terjadi lagi dalam Audensi di DPRD Kab. Blitar pada
tanggal 26 Januari 2015, anatara Paguyuban Petani Kelud Makmur dengan PT. Rotorejo Kruwuk sebagai
bekas pemegang Hak. Tatkala Komisi I DPRD Kab. Blitar menanyakan kepada pihak Kakantah soal
status tanah eks Perkebunan Kruwuk Rotorejo yang HGUnya habis per 31 Desember 2009, Kantah Blitar
menyatakan tidak serta merta tanah jatuh kepada negara tetapi pihak bekas pemegang Hak mempunyai
Hak perdata atas tanah tersebut, tanpa menyebutkan dasar hukumnya.
Maka Jelaslah sudah bahwa dengan berakhirnya Hak Guna Usaha sebagaimana diatur dalam PP No. 40
tahun 1996 pasal 17 (1) huruf (a) maka Hak Guna Usaha tersebut sudah hapus. Sedangkan dipasal
penjelasan dinyatakan sudah jelas. Untuk pasal 17 (3) soal keputusan Presiden saat ini belum ada
Keputusan Presiden soal tersebut.
Sehingga Hak Guna Usaha yang dipegang oleh PT. Rotorejo Kruwuk atas perkebunan Kkruwuk Rotorejo
seluas 557 Ha, yang berakhir sejak tanggal 31 Desember 2009, secara otomatis sejak tanggal 1 Januari
2010 menjadi Tanah yang dikuasai oleh Negara.
PP No. 40 tahun 1996, mengacu kepada UU No. 05 tahun 1960 yang dikenal dengan UU Pokok Agraria.
Dalam pasal 34 huruf (a). Yang didalam pasal penjelasannya sebagaimana penjelasan UU ini di angka II,
yang pada intinya demi kepastian hukum. Artinya demi kepastian hukum soal penguasaan/kepemilikan
atas tanah yang HGUnya berakhir, maka tanah tersebut dikuasai oleh negara.
Adapun kewajiban bekas pemegang Hak Guna Usaha dapat dilihat dari pasal 12 ayat 1 huruf (g) dan
huruf (h) yang mengenai Kewajiban Pemegang hak Guna Usaha (g) bekas pemegang Hak menyerahkan
kembali tanah yang diberikan dengan Hak Guna Usaha kepada Negara sesudah Hak Guna Usahanya
Hapus (h) Menyerahkan sertifikat Hak Guna Usaha yang telah hapus kepada Kepala Kantor Pertanahan.
Maka seharusnya Kantor Pertanahan Kab. Blitar harus menarik sertifikat Hak Guna Usaha PT. Rotorejo
Kruwuk yang sudah menjadi tanah negara tersebut.
Hal ini sesuai dengan sifat tanah yang berfungsi sosial, artinya negara sebagai organisasi kekuasaan
tertinggi menguasai tanah tersebut demi kesejahteraan rakyatnya. Karena tanah berfungsi sosial tersebut
maka hukum atas tanah merupakan rumpun Hukum Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai