Wawancara ini diambil dari 3 orang narasumber terkait pekeerjaan mereka sebagai PSK
di Solong, Samarinda Kalimantan Timur. 3 PSK yang kami wawancara rata-rata berusia
diatas 35 tahun dan mereka sendiri juga sudah berkeluarga, selain itu mereka sendiri
bukan asli penduduk kota Samarinda merupakan pendatang dari luar pulau dan rata-rata
berasal dari Jawa Timur.
Hasil dari wawancara yang kami lakukan mengenai Pekerjaan Seks Komersial (PSK) ini
factor terbesar yang mendasari adalah ekonomi yang membuat mereka melakukan
pekerjaan ini, dan adanya kemungkinan lapangan pekerjaan yang sempit dan mereka
tidak memiliki skill untuk melakukan pekerjaan yang lebih layak. Akhirnya mereka
memutuskan untuk menerima pekerjaan ini sebagai profesi/pekerjaan yang lazim
mengais rezeki untuk kelangsungan hidup meraka dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menjadi PSK bukanlah jalan alternatif yang baik, banyak peluang pekerjaan yang positif
seperti mejadi pegawai toko, berjualan sembako, dan membuka warung makan yang
tidak menggunakan modal besar dan 1 hal yang paling penting tidak merugikan diri
sendiri.
Dapat kita pahami bahwasanya menjadi PSK bukanlah alternatif untuk bekerja selain
pandangan buruk yang didapat orang sekitar dan resiko besarnya adalah penularan
penyakit HIV yang tidak baik bagi keberlangsungan hidup dan sangat-sangat merugikan
diri sendiri. Kecenderungan pekerjaan ini harus diubah dengan mengubah pola pikir
masyarakat menyadarkan bahwa masih banyak alternatif pekerjaan yang lebih baik,
aman, dan halal untuk diri sendiri. Kemudian bisa dilihat profesi PSK ini bisa disebut cara
instan untuk mendapatkan uang, hanya saja dengan cara yang tidak benar. Meskipun
cara instan mendapatkan uang, tetap saja yang mereka dapatkan tidak sebanding
dengan apa yang mereka berikan hal itu terlihat jelas ketika narasumber mengatakan jika
terkadang hasil yang mereka dapatkan hanya cukup untuk makan sehari. Dari
pernyataan tersebut bisa dinilai jika pekerjaan yang mereka jalani lebih banyak
mengalami kerugian dibanding keuntungan. Sebagai mahasiswa yang mempunyai
pendidikan bisa membedakan dan menelaah secara baik. Memang menjadi PSK
bukanlah pekerjaan yang baik dan bahkan itu dilarang hanya saja kita sebagai orang
berpendidikan harus bisa menghormati pilihan masing-masing dan tidak merendahkan
pekerjaan mereka sebagai PSK meskipun itu pekerjaan yang sangat buruk.