Anda di halaman 1dari 22

PELAYANAN POKOK KEGIATAN

KESEHATAN HAJI

Disampaikan pada :
KULIAH UMUM FK UNIVRESITAS AL - AZHAR - MATARAM
Januari, 2022
OUTLINE

1. ISTILAH DALAM PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

2. RUANG LINGKUP KESEHATAN HAJI

3. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

4. TUJUAN PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI


ISTILAH DALAM PENYELENGARAAN
KESEHATAN HAJI
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang
meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan World Health
Organization (WHO, 2015) .

Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia,


beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk
menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan. (Kemenag R.I : 2018)

Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima bagi orang


Islam yang mampu untuk melaksanakan serangkaian
ibadah tertentu di Baitullah, masyair, serta tempat,
waktu, dan syarat tertentu. (Kemenag R.I : 2018)
Embarkasi adalah tempat pemberangkatan
dan keberangkatan Jemaah Haji yang
ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama.
Debarkasi adalah tempat kedatangan
Jemaah Haji dari Arab Saudi yang ditetapkan
oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama. 8. Sistem
Informasi

Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi


pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
RUANG LINGKUP
KESEHATAN HAJI

“PERLINDUNGAN”

“PELAYANAN”

‘PEMBINAAN”
 Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya
kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif,
dilakukan kepada perorangan atau kelompok
Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji..
KEGIATAN
 Pembinaan kesehatan berdasarkan hasil Pemeriksaan Kesehatan
Haji terhadap seluruh Jamaah Haji setelah memperoleh nomor
porsi
 Merupakan upaya untuk mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji
 Meliputi kegiatan penyuluhan, konseling, latihan kebugaran,
pemanfaatan Posbindu, pemanfaatan Posyandu Lansia,
pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi, kunjungan
rumah, dan manasik kesehatan
 Terintegrasi dengan program kesehatan di kab/kota, seperti
kesehatan keluarga, pencegahan penyakit menular dan tidak
menular, pembinaan kelompok olah raga dan latihan fisik
 Dilaksanakan pada masa tunggu dan masa keberangkatan oleh
pemerintah daerah dengan melibatkan organisasi profesi dan/atau
organisasi masyarakat
PELAYANAN KESEHATAN
HAJI
 Pelayanan kesehatan haji
meliputi pemeriksaan
kesehatan, pembinaan kesehatan haji,
pelayanan medis, imunisasi, surveilans, SKD
dan respon KLB, penanggulangan KLB dan
musibah massal, kesehatan lingkungan dan
manajemen penyelenggaraan kesehatan haji.
Pemeriksaan Kesehatan
• Dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kab/Kota
• Di puskesmas dan/atau RS
Tahap 1 • Saat pendaftaran untuk mendapat nomor porsi

• Dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara kesehatan Haji Kab/Kota


• Di puskesmas dan/atau RS
Tahap 2 • Saat kepastian keberangkatan pada tahun berjalan

• Dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi bidang kesehatan


• Di embarkasi
Tahap 3 • Saat menjelang pemberangkatan
Hasil Pemeriksaan
• Risiko Tinggi
 usia ≥ 60 tahun
 Memiliki faktor risiko kesehatan
dan gangg. kesehatan potensial
TAHAP 1 menyebabkan keterbatasan
dalam melaksanakan ibadah
haji
• Bukan Risiko Tinggi

Penetapan status Risiko Tinggi dituangkan dalam Surat Keterangan Hasil


Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji , dikeluarkan dan ditandatangani oleh
dokter pemeriksa kesehatan haji
Hasil Pemeriksaan
• Memenuhi syarat istithaah
kesehatan haji
• Memenuhi syarat istithaah
kesehatan haji dengan
TAHAP 2 pendampingan
• Tidak memenuhi syarat istithaah
kesehatan haji untuk sementara
• Tidak memenuhi syarat istithaah
kesehatan haji

Penetapan status Risiko Tinggi dituangkan dalam Berita Acara Penetapan


Istithaah Kesehatan Jamaah Haji , dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua
Tim Penyelenggara Kesehatan Haji, disampaikan kepada Jamaah Haji yang
bersangkutan, rekapitulasi hasil dilaporkan ke bupati/walikota dan kadikes
Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan
Haji
 Memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji
tanpa bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan
tingkat kebugaran jasmani setidaknya kategori cukup
 Pemeriksaan kebugaran disesuaikan dengan
karakteristik individu Jamaah Haji
 Jamaah Haji wajib berperan aktif dalam kegiatan
promotif dan prefentif
Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan
Haji dengan Pendampingan

 Berusia ≥ 60 tahun
 Menderita penyakit tertentu yang tidak masuk dalam
kriteria Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Sementara
dan/atau Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji Untuk Sementara

 Tidak memiliki sertifikat vaksinasi iternasional (ICV) yang sah


 Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh (TB
dengan sputum BTA positif, TB MDR, DM tidak terkontrol,
hipertiroid, HIV/AIDS dengan diare kronis, stroke akut,
perdarahan GIT, anemia gravis)
 Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi
wabah
 Psikosis akut
 Fraktur tungkai yang membutuhkan immobilisasi
 Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis
 Hamil yang diprediksi usia kehamilan saat keberangkatan <
14 minggu atau > 26 minggu
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji
 Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa (PPOK derajat IV,
gagal jantung stadium IV, CKD stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan IO,
stroke haemorhagic luas)
 Gangguan jiwa berat (skizofrenia berat, demensia berat,
retardasi mental berat)
 Penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya (keganasan
stadium akhir, TB TDR, sirosis atau hepatoma decompensata
 Disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan
Hasil Pemeriksaan
• Laik terbang
• Tidak laik terbang
 Kondisi yang tidak memenuhi
standar keselamatan
TAHAP 3 penerbangan internasional
dan/atau peraturan kesehatan
internasional

Penetapan status laik/tidak laik terbang dilakukan oleh PPIH Embarkasi


Bidang Kesehatan berkoordinasi dengan dokter penerbangan, dituangkan
dalam Berita Acara Kelaikan Terbang yang dikeluarkan dan ditandatangani
oleh ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan, disampaikan kepada ketua
PPIH embarkasi
KEGIATAN:
LAYANAN VAKSINASI
(MENINGITIS,YELLOW FEVER DLL)

PEMERIKSAAN KESEHATAN
PENUMPANG/ABK/CREW
( RUTIN,BERKALA DAN KHUSUS)

PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI DAN


UMROH (UMROH/HAJI)

PELAYANAN RUJUKAN DAN RAWAT


JALAN

PELAYANAN KESEHATAN
MATRA/KESEHATAN KERJA (BENCANA
ALAM/EVENT NEGARA DLL)
KEGIATAN:

Surveilans Penyakit di Pintu Masuk


Pelabuhan/Bandara (Klinik/Non Klinik KKP)

Surveilans Penyakit Terpadu antara Pintu


Masuk dan Wilayah ( EWARS)

SURVEILNS FAKTOR RISIKO PENYAKIT


PADA ALAT ANGKUT (KAPAL/PESAWAT)

SURVEILANS PENYAKIT KESEHATAN


HAJI DAN UMROH

SURVEILANS PENYAKIT SITUASI KHUSUS


(BENCANA ALAM/EVENT NEGARA)
KEGIATAN:

PEMERIKSAAN SANITASI ALAT ANGKUT


(KAPAL/PESAWAT)

PEMERIKSAAN TEMPAT PENGELOLAAN


MAKANAN/MINUMAN DI PELABUHAN
( KATERING,RESTORAN,RUMAH
MAKAN,MAKANAN JAJANAN)

PEMERIKSAAN TEMPAT TEMPAT UMUM


DI PELABUHAN (GEDUNG KANTOR,
HOTEL, TEMPAT IBADAH, PASAR,
SEKOLAH DLL)

PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DI


PELABUHAN (SUMBER, DISTRIBUSI,
KONSUMSI)

PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG


PENGGANGGU (TIKUS,LALAT,NYAMUK
DAN KECOA)

19
 Perlindungan Kesehatan Haji adalah upaya
kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan
perlindungan spesifik untuk melindungi
keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan
penyelenggaraan ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai