Anda di halaman 1dari 6

UNDANG-UNDANG TENTANG HAJI (UU RI NO 8 TAHUN 2019)

PPIH :

diangkat/ditetapkan Menteri bertugas melakukan pembinaan, pelayanan & perlindungan,


pengendalian & pengoordinasian pelaksanaan operasional ibadah haji di dalam negeri &/atau di
Arab Saudi.

- PPIH pusat,
- PPIH Arab Saudi
- PPIH embarkasi
- PPIH kloter (ketua kloter, pembimbing ibadah haji, tenaga kesehatan haji

PPIH terdiri atas unsur : kementerian/Lembaga terkait & masyarat.

SISKOHAT (system komputerisasi haji terpadu) : system pengelolaan data & informasi penyelenggaran
ibadah haji secara terpadu

Persyaratan haji :

- Usia paling rendah 18 thn atau sudah menikah


- Memenuhi persyaratan kesehatan
- Melunasi BIPIH
- Belum pernah haji, atau sudah pernah melakukan haji paling singkat 10 tahun

Tanggung jawab penyelenggaraan haji di laksanakan oleh MENTERI, melalui satuan kerja yang bersifat
tetap & terstruktur di tingkat DAERAH, PUSAT & ARAB SAUDI.

VISA HAJI INDONESIA :

- Visa haji kuota Indonesia


- Visa haji mujamalah undangan pemerintah kerajaan arab Saudi

Jamaah haji mujamalah wajib berangkat melalui PIHK, wajib melapor ke menteri

PASAL 27

Pengawas penyelenggara haji :

Pengawas internal : pemerintah

Pengawas eksternal : DPR RI, DPD, & BPK

PASAL 28

Kuota pengawas internal & eksternal paling banyak 4% dari jumlah kuota petugas

Pengawas internal 40%, pengawas eksternal 60%

PASAL 29

Presiden menetapkan Menteri sebagai AMIRULHAJ


AMIRULHAJ dibantu 12 anggota :

6 orang dari unsur pemerintah, 6 orang dari unsur organisasi kemasyarakatan islam

PASAL 34

PELAYANAN KESEHATAN

Menteri bertanggungjawab terhadap pelayanan kes haji sebelum, selama & setelah melaksanakan
ibadah haji

Pelayanan kes haji dilaksanakan oleh menkes dibawah koordinasi Menteri

Pelayanan kes haji berdasarkan standarisasi WHO yg sesuai dengan prinsip syariat.

PASAL 35

PELAYANAN TRANSPORTASI

Transportasi dari embarkasi pemberangkatan menuju arab, selama di arab, & pemulangan ke tempat
embarkasi asal di Indonesia.

Pasal 36

Transportasi dari daerah asal ke embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal menjadi
tanggungjawab PEMDA
WARNA PASPOR : HIJAU
PERMENKES NO 15 2016

ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI

Istithaah : kekemampuan Jemaah Haji secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan dan keamanan untuk
menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga.

Istithaah kesehatan Jemaah haji : kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan
mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji
dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam.

PPIH Bidang kesehatan L dibentuk oleh menkes

PASAL 3

Terhadap Jemaah Haji harus dilakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
dalam rangka Istithaah Kesehatan Haji.

PASAL 6

pemeriksaan kesehatan meliputi :

- tahap pertama (PKH kab/kota di tingkat puskesmas &/rumah sakit pada saat Jemaah melakukan
pendaftaran u/ mendapatkan nomor porsi
- tahap kedua (PKH kab/kota di tingkat puskesmas &/rumah sakit pada saat pemerintah telah
menentukan kepastian keberangkatan Jemaah haji pd tahun berjalan
- tahap ketiga (PPIH embarkasi bid.kes di embarkasi pada saat Jemaah haji menjelang
keberangkatan.

Berita acara di keluarkan dan di TTD oleh ketua tim kesehatan haji

PASAL 7

Penetapan status kesehatan Jemaah haji RIISIKO TINGGI ATAU TIDAK RISIKO TINGGI

Kriteria risiko tingi : usia 60 thn atau lebih, memiliki factor risiko kes & gangguan kesehatan yg potensial
menyebabkan keterbatasan dlm melaksanakan ibadah haji

Pasal 8

Penetapan status risiko tinggi dituangkan dalam SUKET hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji yang di
keluarkan & ditandatangani oleh dokter pemeriksa kes. Haji. Tercantum dalam 1 formulir
KRITERIA JEMAAH YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN HAJI UNTUK SEMENTARA :

- Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah


- Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain Tuberkulosis sputum BTA
Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance, Diabetes Melitus Tidak Terkontrol, Hipertiroid, HIV-
AIDS dengan Diare Kronik, Stroke Akut, Perdarahan Saluran Cerna, Anemia Gravis;
- Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah;
- Psikosis Akut;
- Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi;
- Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis; atau
- hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau
lebih dari 26 minggu

KRITERIA JEMAAH YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN HAJI ;

- Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
derajat IV, Gagal Jantung Stadium IV, Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik, Stroke Haemorhagic
luas;
- Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi mental berat;
- Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain keganasan stadium
akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR), sirosis atau hepatoma decompensata.

PASAL 17

Jenis dan metode Pembinaan Kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan, konseling, latihan kebugaran,
pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), pemanfaatan media massa, penyebarluasan
informasi, kunjungan rumah, dan manasik kesehatan.
ROCKPORT WALKING TES : untuk menilai fungsi janting

MANUVER VALSAVA : (menutup hidung & mulut lalu melakukan ekspirasi maksimum), tujuan untuk
mengurangi nyeri dada (memulihkan detak jantung)

PENCEGAHAN DVT : memakai stocking kompres, meggerakkan jari

MIQAT ZAMANI : penentuan waktu mengerjakan haji mulai dari syawal sampai 10 dzulhijjah

Perintah haji pertama : nabi Ibrahim as

Tahapan manasik kesehatan haji : masa tunggu – masa keberangkatan – masa embarkasi – masa
operasional haji – masa debarkasi haji

Cara mengurangi nyeri telinga : Gerakan menelan, mengunyah atau menguap

Selama menunggu masa kepulangan Jemaah harus menerapkan PHBS, seperti menjaga kebersihan diri
& lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup

Petugas penyelenggara kesehatan haji (PPKH) di arab terdiri dari : PPIH bid kes, TKH & TPK

Bahasa arab obat : dawaa

PER-UU yang mengatur upaya kesehatan dalam bentuk pendekatan promotive, preventif, kuratif &
rehab yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh & berkesinambungan : UU NO 36 tahun 2009

Jumlah penanggungjawab di KKHI Mekkah terdiri dari : 8 pj pelayanan medik, 1 pj apotek & 6 pj
penunjang medik

Jumlah penanggungjawab di KKHI BANDARA : 7 penanggungjawab

KRITERIA JEMAAH HAJI YANG MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATA HAJI : yang memiliki
kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan/ atau orang lain dengan tikat kebugaran
jasmani dengan kategori cukup

HUKUM MABIT di DI MUZDALIFAH : WAJIB

PERAH TKHI : melakukan upaya pencegahan agar penyakit Jemaah haji tidak semakin parah &
melakukan tindakan2 kegawatdaruratan terhadap Jemaah haji

BERITA ACARA status Jemaah haji tidak layak terbang : dikeluarkan & di ttd oleh : ketua PPIH embarkasi
bidkes

Anda mungkin juga menyukai