2, Maret 2018
Abstrak
Kesulitan mahasiswa menyelesaikan tugas akhir sering menjadi beban bagi mahasiswa itu sendiri dan
menjadikan beban tersebut sebagai pikiran negatif yang nantinya akan menimbulkan kecemasan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan mahasiswa yang sedang
menyelesaikan tugas akhirnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitafif kolerasi dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini melibatkan seluruh mahasiswa STIkes Payung Negeri Pekanbaru dari berbagai
jurusan dengan jumlah populasi 272 mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan 162 sampel.
Alat ukur faktor dosen pembimbing, teman sebaya dan lingkungan menggunakan kuesioner yang
dimodifikasi oleh peneliti dan dilakukan uji validitas dan reabilitas, sedangkan alat ukut kecemasan
menggunakan State and Trait Anxiety Inventory (STAI) yang terdiri dari 20 pertanyaan. Penelitian ini
dianalisis menggunakan komputer dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara dosen pembimbing, teman sebaya dan lingkungan dengan ansietas
mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan p value < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan
kepada peneliti selanjutnya untuk upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan mahasiswa saat
menyelesaikan tugas akhir.
Abstract
The difficulties when preparing the thesis by students often perceived as a heavy burden, consequently the
perceived difficulties develop into a negative attitude that can eventually cause anxiety. The purpose of
this study is to determine the factors affecting students' anxiety to preparing the thesis at STIKes Payung
Negeri Pekanbaru. This study is a correlation quantitative study with cross sectional approach. The
population in this study is 272 students and using stratified random sampling to 162 samples in STIKes
Payung Negeri Pekanbaru. Lectures , peers and environtmenr measured using questionners made by
researcher, and anxiety measured by State and Trait Anxiety Inventory (STAI). The analysis used frequency
distribution and Chi Square test. The results of this study are, the are significant relationship between
lecturers (p value= 0,001), peers (p value= 0,000), environment (p value= 0,018), with anxiety with
all p value <0.05. The next researcher must find how to reduce student anxiety to face their thesis.
Keywords : Student,Anxiety,Thesis
124
Eka Malfasari1, Yeni Devita2, Fitry Erlin3, Filer4,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Di Stikes Payung Negeri Pekanbaru
yang dilakukan oleh penulis pada 35 orang, mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas
28 orang (80%) diantaranya mengatakan akhir.
merasa takut dan cemas disertai perasaan stres Tabel 1
dalam menyusun tugas akhir, sedangkan 7 Karakteristik Mahasiswa yang Sedang
Menyelesaikan Tugas Akhir
orang (20%) mengatakan tidak terlalu
No Variabel Kategori Frekuensi Present
memikirkan kesulitan dalam menyusun (n) ase
(%)
tugas akhir. Untuk itu peneliti ingin melihat 1 Usia 20 25 15,4
21 58 35,8
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan 22 57 35,2
23 21 13,0
mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas 24 1 6
2 Jenis Keamin Laki-laki 35 21,6
akhir. Perempuan 127 78,4
PSIK 73 45,1
125
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 8, No. 2, Maret 2018
126
Eka Malfasari1, Yeni Devita2, Fitry Erlin3, Filer4,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Di Stikes Payung Negeri Pekanbaru
dan pengaruh teman sebaya rendah sebanyak 0,05) maka Ho di tolak, sehingga dapat
59 orang (85,5 %). Hasil uji statistik chi disimpulkan ada hubungan kecemasan dengan
square diperoleh nilai p =0,000 dan nilai teman sebaya di STIKes Payung Negeri
signifikansi lebih kecil dari 5% ( p = 0,000 < Pekanbaru.
Tabel 4
Hubungan lingkungan dengan Kecemasan Mahasiswa saat menyelesaikan Tugas Akhir
Kecemasan
Total P value
Lingkungan Ringan Sedang Berat
N % N % N % N %
Hasil analisis tabel 4.14 dapat dilihat yang paling tinggi berada pada umur 21
bahwa responden dengan tingkat kecemasan sampai 23, hal ini sesuai dengan teori
sedang dan pengaruh lingkungan baik gangguan kecemasan bahwa kecemasan
sebanyak 75 orang (70,8 %), sedangkan lebih sering dialami pada usia 21- 45 tahun.
responden dengan tingkat kecemasan sedang Menurut asumsi peneliti usia remaja
dan pengaruh lingkungan buruk sebanyak 46 cenderung mengalami kecemasan karena
orang (82,1 %). Hasil uji statistik chi square secara psikologis masih belum matang,
diperoleh nilai p =0,018 dan nilai signifikansi apalagi jika mengenai tugas akhir yang baru
lebih kecil dari 5% ( p = 0,018 < 0,05) maka pertama kali dihadapi oleh remaja, tentu hal
Ho di tolak, sehingga dapat disimpulkan ada ini akan menimbulkan bagi remaja. Remaja
hubungan kecemasan dengan lingkungan di takut apakah bisa melalui nya atau tidak.
STIKes Payung Negeri Pekanbaru Responden penelitian ini mayoritas
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
PEMBAHASAN 127 responden dengan persentase (78,4 %).
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Menurut Hawari (2008), wanita lebih mudah
mayoritas respondn ada di usia 21 tahun, mengalami kecemasan dibandingkan dengan
Menurut Haynes dalam Demak & pria karena karena akibat dari reaksi saraf
Suherman (2016) menyatakan bahwa usia otonom yang berlebihan dengan naiknya
muda lebih muda terkena tekanan (stres) sistem simpatis, naiknya norepinefrin, terjadi
psikologis dan cemas, karena kesiapan mental peningkatan pelepasan katekolamin, dan
dan jiwa yang belum matang serta kurangnya adanya gangguan regulasi serotonergik yang
pengalaman. Dalam penelitian ini kecemasan abnormal (Kaplan dan Sadock, 2008).
127
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 8, No. 2, Maret 2018
Perempuan akan lebih mudah cemas menunjukkan bahwa bimbingan tugas akhir
dikarenakan ketidakmampuannya memiliki pengaruh terhadap penyelesaian
dibandingkan dengan laki-laki. Laki-laki lebih tugas akhir tugas akhir. Semakin aktif peran
aktif dan eksploratif, sedangkan perempuan dosen pembimbing maka semakin rendah
lebih sensitive sehingga perempuan lebih peka tingkat kecemasan mahasiswa dalam
terhadap respon cemas yang terjadi (Nadia, menghadap tugas akhir tugas akhir, sebaliknya
2008). Menurut asumsi peneliti wanita apabila peran dosen tida aktif maka semakin
lebih mudah cemas daripada laki-laki tinggi tingkat kecemasan mahasiswa dalam
karena wanita lebih emosional sedangkan menghadapi tugas akhir tugas akhir.
laki- laki cenderung memandang suatu Hubungan antara peran dosen pembimbing
masalah dengan rasional dan lebih tenang. dengan tingkat kecemasan mahasiswa
Hasil analisis chi square dapat dilihat keperawatan dalam menghadapi tugas akhir
bahwa responden dengan tingkat kecemasan tugas akhir memiliki kekuatan korelasi sedang.
ringan dan pengaruh dosen pembimbing tinggi Kualitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 26 orang (33,8%), sedangkan responden dengan tingkat kecemasan ringan
responden dengan tingkat kecemasan berat dan pengaruh teman sebaya tinggi sebanyak
dan pengaruh dosen pembimbing rendah 30 orang (32,3%), sedangkan responden
sebanyak 5 orang (5,9%). Hasil uji statistik dengan tingkat kecemasan berat dan pengaruh
chi square diperoleh nilai p =0,001 dan nilai teman sebaya rendah sebanyak 5 orang
signifikansi lebih kecil dari 5% ( p = 0,001 < (7,2%). Hasil uji statistik chi square
0,05) maka Ho di tolak, sehingga dapat diperoleh nilai p =0,000 dan nilai
disimpulkan ada hubungan kecemasan dengan signifikansi lebih kecil dari 5% ( p = 0,000
dosen pembimbing di STIKes Payung Negeri < 0,05) maka Ho di tolak, sehingga dapat
Pekanbaru. Hasil penelitian ini sesuai dengan disimpulkan ada hubungan kecemasan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Irham, dan teman sebaya di STIKes Payung Negeri
Wiyani, (2014) yang menyebutkan bahwa Pekanbaru.
faktor-faktor yang dapat menyebabkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
kesulitan belajar pada siswa antara lain adalah pendapat yang dikemukakan oleh Irham dan
guru, kualitas pembelajaran, instrumen, dan Wiyani (2014) yang menyebutkan bahwa
fasilitas pembelajaran. Dalam Penyelesaian faktor-faktor yang dapat menyebabkan
Tugas Akhir Tugas akhir keempat hal tersebut kesulitan belajar pada siswa antara lain
tercermin dalam Kualitas Bimbingan Tugas adalah lingkungan sosial dan alam. Contoh
akhir. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh yang termasuk dalam lingkungan sosial
penelitian yang dilakukan oleh Kusnendar, adalah teman sebaya. Hasil penelitian ini juga
Suwachid and Wijayanto (2013) yang diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
128
Eka Malfasari1, Yeni Devita2, Fitry Erlin3, Filer4,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Di Stikes Payung Negeri Pekanbaru
Kusnendar, Suwachid danWijayanto (2013) dapat kita pahami bahwa Kualitas Bimbingan
yang menunjukkan bahwa salah satu faktor Tugas akhir memiliki pengaruh positif
yang mempengaruhi penyelesaian studi terhadap Penyelesaian Tugas Akhir Tugas
mahasiswa adalah teman bergaul. Semakin akhir dimana semakin baik Kualitas
baik lingkungan teman sebaya yang dimiliki Bimbingan Tugas akhir maka akan semakin
oleh mahasiswa yang sedang menempuh tugas baik pula Penyelesaian Tugas Akhir Tugas
akhir maka akan semakin baik pula proses akhir begitu juga sebaliknya semakin buruk
penyelesaian tugas akhir tugas akhirnya Kualitas Bimbingan Tugas akhir maka akan
karena lingkungan baik akan membawa semakin buruk juga proses Penyelesaian
dampak positif dalam proses belajar. Tugas Akhir Tugas akhir yang sedang
Sebaliknya semakin buruk lingkungan ditempuh mahasiswa yang bersangkutan
teman sebaya yang dimiliki misalnya (Hartato, 2016). Menurut asumsi peneliti
lingkungan teman sebaya yang suka dukungan dari dosen pembimbing
menghabiskan waktu belajar maka akan berpengaruh pada kecemasan mahasiswa
semakin buruk pula penyelesaian tugas akhir dalam menyusun tugas akhir, karena dosen
tugas akhirnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembimbing merupakan tempat mahasiswa
lingkungan teman sebaya memiliki pengaruh bertanya dan mengungkapkan kesulitan-
positif terhadap penyelesaian tugas akhir tugas kesulitan yang di temukan mahasiswa selama
akhir (Hartato, 2016). Menurut asumsi peneliti penelitian. Jika dosen pembimbing sulit
teman sebaya sangat berpengaruh pada ditemui dan tidak bisa memberikan
kecemasan mahasiswa, karena teman sebaya bimbingan secara maksimal pada mahasiswa
merupakan orang yang terdekat dengan bimbingannya maka akan menimbulkan
mahasiswa. Jika teman sebaya mahasiswa kecemasan pada mahasiswa tersebut.
sering memberikan motivasi dalam Sedangkan adanya hubungan dengan
menyususn tugas akhir dan sering teman sebaya pada penelitian ini berhubungan
mengajak untuk mengerjakan tugas akhir positif dengan adanya kecemasan mahasiswa.
bersama-sama maka akan mengurangi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan yang dialami oleh mahasiswa responden dengan tingkat kecemasan ringan
Bimbingan Tugas akhir adalah tingkat atau dan pengaruh teman sebaya tinggi sebanyak
kadar baik buruknya proses pemberian 30 orang (32,3%), sedangkan responden
bantuan oleh dosen pembimbing kepada dengan tingkat kecemasan berat dan pengaruh
mahasiswa agar terhindar dari kesulitan teman sebaya rendah sebanyak 5 orang
belajar yaitu dalam rangka Penyelesaian (7,2%). Hasil uji statistik chi square
Tugas Akhir Tugas akhir. Oleh karena itu, diperoleh nilai p =0,000 dan nilai
129
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 8, No. 2, Maret 2018
130
Eka Malfasari1, Yeni Devita2, Fitry Erlin3, Filer4,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Di Stikes Payung Negeri Pekanbaru
131