Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS JURNAL

Stres Pembelajaran Online Berhubungan Dengan Strategi Koping Mahasiswa Selama


Pandemi Covid-19

KELAS: B
KELOMPOK : VI

ANGGOTA
1. DEDES TRIASAPUTRA (2211020076)
2. YUSUP SUSANTO (2211020090)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2022/2023

1
RESUME JURNAL (Bisa dilihat dari Abstrak artikel)

Judul
Stres Pembelajaran Online Berhubungan Dengan Strategi Koping Mahasiswa
Penelitian
Selama Pandemi Covid-19
Peneliti dan Fitriasari, Andikawati and Septianingrum, Yurike and Budury, Syiddatul and
Nama/Alamat Khamida, Jl. Raya Jemursari No.57, Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota
jurnal terbit SBY, Jawa Timur, Indonesia 60237, Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal
985 - 992, Desember 2020
Latar Pandemi Covid-19 mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran
belakang online. Pembelajaran online adalah pemicu stres bagi siswa. Untuk mengatasi
stres, ada dua jenis strategi koping yang efektif, yaitu coping yang berfokus pada
masalah dan koping yang berfokus pada emosi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan strategi coping pada
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner
perceived stress scale dan Coping Strategies Inventory untuk megukur strategi
koping. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Sampel
sebanyak 132 responden dipilih dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Uji statistik data penelitian menggunakan Spearman Ranks Test. Hasil
uji statistik menunjukkan p = 0,001 (p-value
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres
Penelitian dengan strategi coping pada siswa

Metode Penelitian analitik korelasional ini menggunakan pendekatan cross sectional.


Hasil Tabel 1 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
Penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 118 orang (89,4%) dan
berusia 18-20 tahun sebanyak 76 orang (57,6%).
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat stress responden
dan saran berada pada kategori stress sedang. Sedangkan untuk strategi koping dalam
mengatasi stress yang paling dominan digunakan adalah strategi koping berfokus
pada masalah (problem focused coping). Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh
interpretasi, ada korelasi antara tingkat stress dengan strategi koping dalam
melakukan pembelajaran daring dengan pvalue 0,001 (p<0,05).

2
ANALISIS JURNAL PICO/PICOT

Judul Jurnal : Stres Pembelajaran Online Berhubungan Dengan Strategi Koping


Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19
Alamat Jurna terbit : Jl. Raya Jemursari No.57, Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota
SBY, Jawa Timur, Indonesia 60237
Kriteria Pembenaraan &Critical Thinking*
Problem  Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan dalam proses
pembelajaran, termasuk pendidikan tinggi
 Penelitian analitik korelasional ini menggunakan pendekatan cross
sectional
 responden perempuan lebih besar dibanding laki-laki sejumlah 118
orang (89,4%). responden yaitu pada usia 20 tahun sebanyak 76
orang (57,6%).
 Pembelajaran daring önline memiliki dampak psikologis terhadap
mahasiswa Berdasarkan tabel 3 menunjukkan tingkat stress yang
dialami mahasiswa sebagian besar adalah tingkat stress sedang
sebanyak 100 orang (75,8%).
 Penelitian analitik korelasional ini menggunakan pendekatan cross
sectional. Kriteria penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti
yaitu mahasiswa S1 Keperawatan tingkat 2 dan 4 yang aktif dan
bersedia menjadi responden dengan jumlah 132 responden.
Penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Intervention  untuk mengumpulkan data adalah kuesioner perceived stress scale
yang terdiri dari 10 pertanyaan dan setiap pertanyaan, harus
memilih dari alternatif berikut: 0 = tidak pernah, 1 = hampir tidak
pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = cukup sering, 4 = sangat sering
dengan pengkategorian stress ringan, sedang, dan berat.
 Penelitian dilakukan pada tanggal 1 – 15 April 2020.
 kuesioner perceived stress scale yang terdiri dari 10 pertanyaan
dan setiap pertanyaan, harus memilih dari alternatif berikut: 0 =
tidak pernah, 1 = hampir tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 =
cukup sering, 4 = sangat sering dengan pengkategorian stress
ringan, sedang, dan berat
 pada tanggal 1 – 15 April 2020.
Comparation  responden perempuan lebih besar dibanding laki-laki sejumlah
118 orang (89,4%). Apa yang dibandingkan?
 Mahasiswi perempuan mengalami stress lebih banyak dibanding
mahasiswa laki-laki. Pada perempuan, system HPA
(Hypothalamic Pituitary Adrenal) Axis akan mensekresikan
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) lebih banyak dari laki-laki
yang mengakibatkan kortisol lebih mudah untuk dihasilkan yang
berdampak pada timbulnya stress.
 pada usia 20 tahun sebanyak 76 orang (57,6%).

3
Outcome 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat stress
responden berada pada kategori stress sedang. Sedangkan untuk
strategi koping dalam mengatasi stress yang paling dominan
digunakan adalah strategi koping berfokus pada masalah (problem
focused coping). Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh
interpretasi, ada korelasi antara tingkat stress dengan strategi
koping dalam melakukan pembelajaran daring dengan pvalue
0,001 (p<0,05).

2. Kenyataannya individu menggunakan kedua strategi coping


tersebut dalam menghadapi tuntutan internal dan eksternal.
Individu yang hanya menyelesaikan sumber masalah namun
dengan mengorbankan perasaan, tidak dikatakan efektif dalam
penanggulangannya. Demikian juga apabila individu berhasil
meredakan ketegangan emosinya namun tidak menyelesaikan
sumber masalahnya. Untuk mencapai strategi coping yang efektif
diperlukan penggunaan kedua fungsi strategi penanggulangan stres
tersebut

Time of frame  Penelitian dilakukan pada tanggal 1 – 15 April 2020


 Kualitas berfikir terjadi, mengingat kondisi tertentu pemicu stress
bagi siswa.

ANALISIS SWOT JURNAL

Strengths/Kekuatan: Analisis tentang apa Weakness/kelemahan: Analisi tentang apa yang


yang Anda anggap sebagai kekuatan Anda anggap sebagai kelemahan penelitian.
penelitian.

 Ketika mengalami masalah sinyal,  Kenyataannya individu menggunakan kedua


mahasiswa akan mengikuti pembelajaran strategi coping tersebut dalam menghadapi
dengan mencari tempat yang mempunyai tuntutan internal dan eksternal. Individu yang
akses jaringan internet lebih kuat. hanya menyelesaikan sumber masalah namun
Sedangkan strategi koping dengan dengan mengorbankan perasaan, tidak
emotional focused coping lebih dikatakan efektif dalam penanggulangannya.
mendominasi ketika seseorang merasa Demikian juga apabila individu berhasil
bahwa stressor merupakan sesuatu yang meredakan ketegangan emosinya namun tidak
harus dipikul. menyelesaikan sumber masalahnya. Untuk
 Mahasiswa akan mengubah cara mencapai strategi coping yang efektif
pandangnya terhadap stress yang dialami diperlukan penggunaan kedua fungsi strategi
saat pembelajaran daring, yang awalnya penanggulangan stres tersebut
pembelajaran daring terasa  Pada pembelajaran daring untuk pemahaman
membosankan dengan emotional focused materi pembelajaran secara praktek sulit
coping mahasiswa mengubah sudut dipahami dibandingkan dengan saat

4
pandangnya dari yang membosankan pembelajaran tatap muka secara langsung.
menjadi membiasakan dengan sesuatu
yang menyenangkan.
 Mahasiswa akan mengubah cara
pandangnya terhadap stress yang dialami
saat pembelajaran daring, yang awalnya
pembelajaran daring terasa
membosankan dengan emotional focused
coping mahasiswa mengubah sudut
pandangnya dari yang membosankan
menjadi membiasakan dengan sesuatu
yang menyenangkan.

Opportunities/Peluang: Analisis tentang Threats/Ancaman: Apa saja ancaman atau risiko


peluang yang dapat didorong oleh penelitian yang dapat muncul dari penelitian ini?
ini

 Para mahasiswa mengalami stress karena  Pada mahasiswa yang tidak mampu
adannnya system pembelajaran daring beradaptasi pada pembelajaran daring
karena terjadinnya pandemic Covid 19, menyebabkan tingkat hormone terkait stress
yang menyebabkan banyak kendala akan meningkat.
dalam proses belajar  adanya perubahan kebiasaan pembelajaran
 Akibat adannya system pembelajaran dilakukan secara mandiri tanpa adanya
daring banyaknya kendala antara lain interaksi social dengan mahasiswa lain serta
mengalami masalah sinyal, mahasiswa kesulitan berkoordinasi dalam pengerjaan
akan menggikuti pembelajaran dengan tugas yang diselesaikan secara kelompok
mencari tempat yang mempunyai akses
jaringan internet lebih kuat.
 mahasiswa mengalami stress karena
tuntutan untuk menguasai keterampilan
dan pengetahuan yang luas dalam waktu
terbatas, adanya interaksi social dengan
mahasiswa lain serta kesulitan
berkoordinasi dalam pengerjaan tugas
yang diselesaikan secara kelompok

Anda mungkin juga menyukai