Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING

YANG DIGUNAKAN MAHASISWA AKHIR UNIVERSITAS


YATSI MADANI TAHUN 2022

Sindiyana
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Yatsi Madani
Jl. Aria Santika No. 40A Margasari Kec. Karawaci. Kota Tangerang- Banten 15113
Telp (021) 55726558 / 552597 Fax (021) 22252518.
sindiyanaa12@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang Stres adalah suatu keadaan yang menekan diri individu yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kemampuan yang dimiliki dengan
tuntutan yang ada. Strategi Koping adalah proses yang dilalui oleh individu dalam
menyelesaikan situasi stresfull. Mahasiswa Akhir seringkali menghadapi hambatan,
hambatan dalam mengerjakan skripsi sehingga mahasiswa rentan mengalami stres.
dari berbagai macam stres tersebut mahasiswa bisa mengatasi nya dengan Strategi
Koping yang dipilih. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres
dengan strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani
Tangerang tahun 2022. Metode: penelitian dalam penelitian ini menggunakan
Google form. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa akhir Universitas Yatsi
Madani Tangerang tahun 2022 berjumlah 145. Instrumen: penelitian ini adalah
Kuesioner. Penelitian ini menggunakan Uji Chi-Square, dengan hasil p-value
0,006<0,05. Kesimpulan: bahwa ada Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi yang
digunakan mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani Tangerang tahun 2022.

Kata kunci : Tingkat Stres, Strategi Koping


The Relationship between stress levels and coping strategies used by final students
at Yatsi Madani University Tangerang in 2022

ABSTRACT

Background Stress is a condition that suppresses the individual caused by an


imbalance between the abilities possessed and the existing demands. Coping
strategies are processes that individuals go through in dealing with stress. Final
Students often face obstacles, obstacles in doing thesis so that students are
vulnerable to stress. of the various kinds of stress, students can overcome it with the
chosen Coping Strategy. The purpose of the study was to determine the relationship
between stress levels and coping strategies used by final students at Yatsi Madani
University, Tangerang in 2022. The research method in this study used Google
forms. The population in this study was the final students of Yatsi Madani University
Tangerang in 2022 totaling 145. The instrument of this research was a
questionnaire. This study used the Chi-Square Test, with p-value 0.006 <0.05. The
conclusion is that there is a relationship between stress levels and strategies used by
final students at Yatsi Madani University, Tangerang in 2022.

Keywords: Stress Levels, Coping Strategies


PENDAHULUAN
Stres merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh tuntutan
fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol. Prevalensi
kejadian stres cukup tinggi dimana penduduk dunia mengalami stres dan
merupakan penyakit dengan peringkat ke-4 didunia. Stres adalah reaksi
tubuh ketika dihadapkan pada ancaman, tekanan, atau perubahan (Ulum,
2018).

Setiap individu pasti pernah mengalami stres tidak terkecuali mahasiswa


bisa mengalami stres, karena stres merupakan fenomena universal atau
yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari hari. Menurut Courtney
Knowles, direktur The JED Foundation yaitu sebuah organisasi amal
yang bertujuan mengurangi bunuh diri dan memperbaiki kesehatan
mental untuk mahasiswa usia rata-rata manusia rentang dengan kesehatan
mental berada diusia 18-24 tahun (Palupi, 2020)
Strategi koping adalah suatu cara atau metode yang dilakukan tiap
individu untuk mengatasi dan mengendalikan situasi atau masalah yang
dialami dan dipandang sebagai hambatan. koping juga terdiri dari dua
macam yaitu problem focused coping, ialah coping yang digunakan
untuk mengurangi stresor dengan berfokus pada masalah yang ada,
menciptakan pemecahan masalah dengan mengubah suatu pada diri
sendiri bukan pada lingkungan. Yang kedua adalah emotion focused
coping, adalah mengatur respon emosi bila individu tidak mampu
mengubah kodisi yang stres dengan mencegah emosi negatif
menguasainya (Hernawati, 2006).
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Khasanah Dapat
dilihat bahwa dalam penelitian ini Hasil analisis menunjukkan bahwa
dari 81 mahasiswa (69.23%) dengan tingkat stres ringan, 77 mahasiswa
(95.1%) menggunakan strategi problem focused coping dan 4 mahasiswa
(4.9%) menggunakan strategi emositional focused coping. dengan
demikian terdapat hubungan antara stres dengan strategi koping
mahasiswa. Mahasiswa mencoba untuk mencari jenis strategi koping
yang tepat dan efektif menurut mahasiswa tersebut dalam menanggani
stres yang mereka alami (Hasanah, 2017).

METODE
Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
korelasi desain ini digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat stres
dengan strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas Yatsi
Madani Tangerang tahun 2022. Penelitian dilakukan secara cross sectional
dimana dengan pengambilan data terhadap variabel penelitian dilakukan pada
satu waktu.
Pengambilan data dilakukan di Universitas Yatsi Madani Tangerang
dalam penelitian ditentukan berdasarkan inklusi. Jumlah sampel sebanyak 145
responden. Tehnik yang digunakan adalah slovin. Prosedur analisis dalam
penelitian ini proses pengolaan data mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut editing,coding,entry dan cleaning. Analisa data pada penelitian ini
menggunakan uji Korelasi Kendall tau untuk mengukur kekuatan atau
hubungan dua variabel data yang digunakan berskala ordinal dan nominal
tidak harus berdistribusi normal. Penentuan hipotesis diterima apabila nilai
signifikansi <0,05, maka terdapat hubungan tingkat stres dengan strategi
koping..

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Usia, dan jenis kelamin, Hubungan Tingkat stres
dengan strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas
Yatsi Madani Tangerang Tahun 2022

No Karakteristik Responden Frekuensi %


Usia
1. 21-22 Tahun 106 73,1%
23-24 Tahun 39 26,9%

2. Jenis Kelamin
Laki-laki 16 11,0%
Perempuan 129 89,0%

Total 145 100%

Berdasarkan table 5.1 diatas dapat diketahui bahwa usia 21-22 tahun pada
sampel penelitian ini merupakan usia terbanyak yang mengalami Tingkat stres
Normal, yaitu sebesar 73,1% sebanyak 106 responden sedangkan presentasi
paling kecil pada usia 23-24 tahun sebesar 26,9% sebanyak 39 responden,
berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin
laki-laki. Hal ini ditunjukan dengan besarnya persentasi jenis kelamin
perempuan sebesar 89,0% dan jumlahnya 129 responden. Sedangkan jenis
kelamin laki-laki hanya sebesar 11,0% dengan jumlah 16 responden.
2. Deskripsi frekuensi tingkat stres

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Stres pada mahasiswa akhir Universitas


Yatsi Madani Tangerang Tahun 2022

Variabel Independen Jumlah Presentase (%)


Tingkat Stres
Normal 55 37,9 %
Ringan 32 22,1 %
Sedang 46 31,7 %
Berat 10 6,9 %
Sangat Berat 2 1,4 %
Total 145 100%

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi tingkat


stres mayoritas dalam kategori stres normal sebanyak 55 responden (37,9%)
dan dalam kategori lebih sedikit stres sangat berat yaitu 2 responden 1,4%.

3. Deskripsi Strategi Koping


Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Strategi Koping Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Universitas Yatsi Madani Tangerang tahun 2022

Variabel Dependen Jumlah Presentase (%)


Strategi Koping
Pfc ( Problem focus coping) 101 69,7 %
Efc ( Emotional focus coping) 44 30,3 %
Total 145 100%
Bedasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 145 responden yang
menggunakan Strategi koping pada mahasiswa akhir Universitas Yatsi
Madani tangerang tahun 2022, mayoritas (69,7%) atau sebanyak 101
responden menggunakan strategi koping fokus pada masalah atau dalam
kategori Problem Focused Coping
4. Uji Normalitas
Tabel 5.4
Hasil Uji Normalitas Hubungan Tingkat stres dengan strategi
koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas yatsi madani
Tangerang Tahun 2022

Asymp.Sig
(2-tailed)

Tingkat Stres 0.00


Strategi Koping 0.00

Berdasarkan Tabel 5.4 Diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-


tailed) untuk Tingkat stres yaitu 0,00 (< 0,05), dan Strategi Koping
yaitu 0,00 (< 0,005). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal ( p < 0,05 ).
Kesimpulan uji normalitas menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
menggunakan uji analisis Chi-square

5. Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan


mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani Tangerang Tahun
2022
Hasil analisa bivariat Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi
Koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani
Tangerang Tahun 2022.
Tabel 5.5
Crosstabulation Berdasarkan Hubungan Tingkat stres dengan
strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas
Yatsi Madani Tangerang Tahun 2022

Tingkat Strategi Koping


Stres PFC EFC Total P value
N N
(%) (%)
Normal 43 12 55
(78,2%) (21,8%) (100%)
Ringan 26 6 32
(81,3%) (18,8%) (100%)
Sedang 28 18 46 0.006
(60,9%) (39,1%) (100%)
Berat 4 6 10
(40,0%) (60,0%) (100%)
Sangat 0 2 2
Berat (0,0%) (100%) (100%)
Total 101 44 145
( 69,7) ( 30,3%) ( 100%)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa responden yang mayoritas


mengalami tingkat stres normal dengan menggunakan strategi koping focused
problem coping yaitu sebanyak 43 orang (78,2%).
Berdasarkan uji chi-square bahwa Asym-sig 0,006 < 0,05 maka dapat
dinyatakan Ho di tolak dan Ha diterima artinya ada hubungan tingkat stres
dengan strategi koping..

6. Uji Korelasi

Tabel 5.6

Kendall’s-tau Hubungan Tingkat stres dengan strategi koping yang


digunakan mahasiswa akhir yatsi madani Tangerang Tahun 2022

Correlations

Tingkat Stres Strategi


Koping
Tingkat Stres Pearson 1.000 ,514
Correlation
Sig.(2-tailed) . ,000
N 145 145
Strategi Koping Pearson ,514 1.000
Correlation
Sig.(2-tailed) .000
N 145 145

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)


Berdasarkan tabel 5.6 diatas didapatkan hasil kendall’s-tau sebesar
(0,514) artinya kekuatan hubungan tingkat stres dengan strategi koping yang
digunakan mahasiswa akhri Universitas yatsi madani tangerang tahun 2022
yaitu korelasi kuat.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5.1 menunjukan bahwa
distribusi frekuensi didominasi responden lebih banyak yang berusia rata-rata
memiliki umur 21-24 tahun yaitu sebanyak 73.1% 106 responden. Usia ini
termasuk usia remaja akhir mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan
pada usia 17-25 tahun, yang terdaftar dan menjalani pendidikannya diperguruan
tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas atau
insitutit (Yosep, 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Al-Amer,
2018), dengan hasil bahwa rata-rata mahasiswa program reguler dan program
lanjutan keperawatan semester akhir dalam menyelesaikan skripsi berusia 20-25
tahun yaitu mahasiswa reguler sebanyak 24 mahasiswa (100%) dan program
lanjutan sebanyak 12 mahasiswa (50%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5.1 menunjukan


bahwa distribusi frekuensi didominasi responden lebih banyak berjenis
perempuan dibandingkan dengan laki-laki yaitu 129 responden (89,0%).
Keperawatan adalah bagian dari sistem pelayanan komprehensif terhadap
seluruh aspek kehidupan yaitu bio-psiko-sosial dan spritual. Filosofi dari
keperawatan adalah seluruh aspek kehidupan adalah humanism, holism,dan
mengedepankan sikap care atau keperdulian serta kasih sayang terhadap klien
(moh. muslim, 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Musradinur, 2016), menyatakan bahwa lebih banyak perempuan yang masuk
kuliahn keperawatan fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
dibandingkan dengan laki-laki yaitu berjumlah 56 mahasiswa (87,5%). Dan
hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sarfiyanda (2015), yang
menyatakan bahwa lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki yang
masuk prodi keperawatan karena sikap dasar perempuan yang identik sebagai
sosok yang ramah,sabar,telatenlemah lembut,berbelas kasih, dan gemar
bersosialisasi serta perempuan memiliki naluri keibuan dan sikap caring
terhadap orang lain.

3. Gambaran Tingkat Stres pada mahasiswa akhir Universitas yatsi madani


2022

Berdasarkan tabel 5.2 Tingkat Stres di Universitas Yatsi Madani


Tangerang tahun 2022 dengan jumlah responden sebanyak 145 orang dengan
hasil penelitian yang mengalami tingkat stres normal sebanyak 55 responden
(37,9%), responden yang tingkat stresnya ringan sebanyak 32 responden
(22,1%), responden yang tingkat stresnya sedang sebanyak 46 (31,7%),
responden yang tingkat stresnya berat sebanyak 10 responden (6,9%) dan
responden yang tingkat stresnya sangat berat memperoleh hasil 2 responden
(1,4%). Artinya bahwa mayoritas mahasiswa mengalami stres normal 55
responden (37,9%).

(Juniati, 2017) dalam penelitiannya tentang hubungan tingkat stres dengan


strategi koping yang digunakan pada santri remaja di pondok pesantren nurul
alimah kudus didapatkan bahwa dari 72 responden di Pondok Pesantren Nurul
Alimah Kudus, sebanyak 38 responden (52,8%) mengalami stres sedang. Stres
bisa terjadi akibat kegiatan pembelajaran terlalu padat, peraturan ketat, aktivitas
terlalu banyak, serta banyak tuntutan yang harus dicapai, tuntutan akademik ,
harapan keluarga dan guru, beban kerja atau pekerjaan yang berlebihan,
persaingan siswa dalam mendapatkan nilai, kesulitan bergaul dengan teman-
teman budaya lain, siswa sulit menyesuaikan diri mempengaruhi terjadinya stres
(Kharjana, 2014).

4. Gambaran Strategi Koping pada mahasiswa akhir Universitas Yatsi


madani Tangerang.
Berdasarkan Tabel 5.3 Strategi Koping di Universitas Yatsi Madani
Tangerang tahun 2022 dengan jumlah responden sebanyak 145 orang dengan hasil
penelitian diperoleh bahwa dari 145 responden yang menggunakan Strategi koping
pada mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani tangerang tahun 2022, mayoritas
(69,7%) atau sebanyak 101 responden menggunakan strategi koping fokus pada
masalah atau dalam kategori Problem Focused Coping.

(Saputra, 2017) penelitiannya terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Lampung menggunakkan strategi koping yang hampir sama banyak
antara problem focused coping (59,5%) dan emotion focused coping (40,5%). Bisa
terjadi karena masih adanya mahasiswa yang menggunakan strategi emotion
focused coping, ini terjadi karena mahasiswa memiliki pandangan negatif terhadap
diri sendiri dan membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan setiap masalah
yang terjadi. Mahasiswa lebih sering mengabaikan masalah dengan menghindar,
mengalihkan, dan penolakan.

5. Hubungan Tingkat stres dengan Strategi koping yang digunakan


mahasiswa akhir Universitas yatsi madani Tangerang Tahun 2022
Berdasarkan uji chi-square mengenai hubungan tingkat stres dengan
strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir universitas yatsi madani
tangerang, dengan jumlah responden 145 orang. Didominasi oleh responden yang
berusia 21-22 tahun yaitu 106 responden (73,1%), responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 129 responden (89,0%).
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat akhir
Universitas Yatsi Madani Tangerang tahun 2022 memiliki tingkat stres normal dan
strategi koping Problem focused coping sebanyak 43 responden (78,2%), tingkat
stres normal dan strategi Koping Emotional focused koping sebanyak 12
responden (21,8%), tingkat stres ringan dan strategi koping Problem focused
coping sebanyak 26 responden (81,3%), tingkat stres ringan dan strategi koping
Emotional focused koping sebanyak 6 responden (18,8%), tingkat stres sedang dan
strategi koping Problem focused coping sebanyak 28 responden (60,9%), tingkat
stres sedang dan strategi koping Emotional focused koping sebanyak 18
responden (39,1%), tingkat stres berat dan strategi koping Problem focused coping
sebanyak 4 responden (40,0%), tingkat stres berat dan strategi koping Emotional
focused koping sebanyak 6 responden (60,0%), tingkat stres sangat berat dan
strategi koping Problem focused coping sebanyak 0 responden (0,0%), tingkat
stres sangat berat dan strategi koping Emotional focused koping sebanyak 2
responden (100%).
Berdasarkan uji chi-square bahwa p-value 0,006 < 0,05 maka dapat
dinyatakan Ho di tolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara tingkat stres
dengan strategi koping yang digunakan mahasiswa akhir Universitas Yatsi Madani
Tangerang tahun 2022. Berdasarkan hasil uji korelasi dapat di ketahui hubungan
pengetahuan pola makan dengan kadar gula darah sebesar 0,514 yaitu memiliki
keeratan hubungan yang kuat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Sinaga et al., 2019), Hubungan
strategi koping dengan tingkat stres pada siswi di Asrama Santa Theresia diperoleh
hasil nilai p = 0,017 dengan α = 0,05, jadi 0,017 < 0,05. Kesimpulannya ada
hubungan strategi koping dengan tingkat stres pada siswi di Asrama Santa
Theresia Medan Tahun 2019.
Sama dengan penelitian (Juniati, 2017) didapatkan diperoleh hasil nilai p =
0,013 dengan α = 0,05, jadi 0,013 < 0,05 bahwa tingkat stres berpengaruh terhadap
strategi yang digunakan .
Hasil ini juga sejalan dengan Penelitian (Hasanah, 2017) diperoleh hasil nilai
p = 0,002 dengan α = 0,05, jadi 0,002 < 0,05 dapat dilihat bahwa ada hubungan
dalam penelitian mahasiswa mencoba untuk mencari jenis strategi koping yang
tepat dan efektif menurut mahasiswa tersebut dalam menangani stres yang mereka
alami.

KESIMPULAN

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif korelasi


yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
strstegi koping yang digunakan mahasiswa akhir universitas yatsi madani
tangerang tahun 2022, sehingga peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif
dengan metode pengambilan data dengan memberikan link kuesioner google form
berbasis web. Penelitian ini dilakukan pada 02 Juli 2022 dan tekhnik yang
digunakan dengan menganalisis data yaitu menggunakan uji chi-square.
Dengan tujuan untuk mencari apakah terdapat yang signifikan antara
Tingkat stres dengan Strategi koping. Dalam program ini menggunakan komputer
dan SPSS 25.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat
menyimpulkan.
1. Sebagian besar responden didominasi dengan usia 21-22 tahun 106 responden
(73,1,5%), dengan jenis kelamin perempuan 129 responden (89,0%).
2. Tingkat stres hasil yang diperoleh sebagian besar mengalami tingkat stres
normal dengan presentase 37,9% dengan jumlah responden 55 responden.
3. Strategi koping hasil yang diperoleh sebagian besar menggunakan strategi
koping PFC (Problem focused coping) dengan presentase sebesar 69,7%
dengan jumlah responden 101 responden.
4. Terdapat hubungan tingkat stres dengan strategi koping diperoleh hasil
signifikan p-value 0,006 < 0,05, dengan nilai correlation 0,514 yang
menandakan yang menandakan hubungan keeratan data tersebut dengan
korelasi kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, U. (2017). HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN STRATEGI KOPING


MAHASISWA TAHUN PERTAMA AKADEMI KEPERAWATAN. 1(1).
Hernawati, N. (2006). TINGKAT STRES DAN STRATEGI KOPING MENGHADAPI STRES
PADA MAHASISWA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA TAHUN AKADEMIK
2005/2006. 1(2).
Juniati, A. safitri. (2017). Hubungan tingkat stres dengan strategi koping yang digunakan
pada santri remaja dipondok pesanten nurul alimah kudus. Prosiding Hefa.
Kharjana, M. G. dkk. (2014). Stres level of college students. Interelationship between
Stressors and coping Strategies. Journal Of Humanities and Social Science, 19, 197–
202.
moh. muslim. (2020). Moh . Muslim : Manajemen Stress pada Masa Pandemi Covid-19 ”
193. 23(2), 192–201.
Musradinur. (2016). Stres Dan cara mengatasinya dalam perspektif psikologi. 2(July), 183–
200.
Palupi, T. N. (2020). Tingkat Stres pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar dalam Menjalankan
Proses Belajar di Rumah Selama Pandemi Covid-19. 9(2), 18–29.
Saputra, D. (2017). Hubungan Coping mechanism dengan hasil ujian akhir blok basic science
1 pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. J
Agromed Unila, 115–130.
Sinaga, F. P., Ners, P. S., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Elisabeth, S. (2019). ASRAMA SANTA
THERESIA MEDAN TAHUN 2019 ASRAMA SANTA THERESIA MEDAN TAHUN
2019.
Ulum, M. C. (2018). STRESS DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA
SEMSESTER VIII S1 KEPERAWATAN STIKES PROGRAM STUDI S1 ILMU
KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “ INSAN CENDEKIA
MEDIKA ” JOMBANG.
Wibowo, R. A., Ayu, D., & Saraswati, S. (2018). DI SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN X TAHUN 2017 Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang
sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi , baik negeri maupun swasta atau
tinggi Mahasiswa dalam fisik , penyakit mental pun akan berdampak akibat yan. II,
158–168.

Anda mungkin juga menyukai