Anda di halaman 1dari 10

JURNAL INTERVENSI PSIKOLOGI

P-ISSN: 2085-4447; E-ISSN: 2579-4337


Volume 13, Nomor 2, Desember 2021
DOI :10.20885/intervensipsikologi.vol13.iss2.art5

Article History Recevied: 09-09-2021 Reviced: 09-12-2021 Accepted: 30-12-2021

Thought Stopping untuk Menurunkan Kecemasan


Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi

Desi Wahyuni Sari1


Sri Muliati Abdullah

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Keywords/Kata kunci ABSTRACT/ABSTRAK:


thought stopping, anxiety, Students who are writing a thesis often experience anxiety and need treatment so
students that their emotions are more stable and finally they can complete the thesis. This
study aims to determine the effect of thought stopping. Thought Stopping was
done by training the client to cut off disturbing thoughts by saying stop and change
to positive thinking. The design used is a pre-test post-test control group design.
The research instrument used an anxiety scale for thesis preparation. The results
of the Mann Whitney U test in the post-test and follow-up of the experimental
group and control group found each z-value of -2.619, p-value of 0.009 (p<0.05).
The results showed that experimental group experienced a decrease in anxiety
compared to the control group. The Wilcoxon Rank Test showed that there was a
difference anxiety before and after thought stopping, with a z-value of -2.023, and
a p-value of 0.043 (p<0.05).

thought stopping, Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi seringkali mengalami


kecemasan, mahasiswa kecemasan dan memerlukan penanganan agar emosinya lebih stabil
dan akhirnya dapat menuntaskan skripsi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh thought stopping. Thought Stopping
dilakukan dengan melatih klien memutuskan pikiran yang mengganggu
dengan mengatakan stop dan beralih ke pikiran positif. Desain yang
digunakan adalah pre-test post-test control group design. Instrumen
penelitian menggunakan skala kecemasan penyusunan skripsi. Hasil uji
Mann Whitney U pada post-test dan follow up kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol ditemukan masing-masing nilai z sebesar -2,619, nilai
p sebesar 0,009 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami penurunan
kecemasan dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji Wilcoxon Rank
Test, menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan sebelum dan
setelah diberikan thought stopping, dengan nilai z sebesar -2,023, dan
nilai p sebesar 0,043 (p<0,05).

____________________
1*Korespondensi mengenai isi artikel dapat dilakukan melalui: sdesiwahyuni@gmail.com

Copyright @2021 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the 139
Creative Commons Attribution License. (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
Desi Wahyuni Sari & Sri Muliati Abdullah

Skripsi merupakan suatu karya ilmiah literatur di luar kampus atau mengeluarkan
berbasis penelitian yang membahas tema biaya lebih untuk membeli buku.
tertentu sesuai dengan program studi yang Sesuai dengan aspek kecemasan
dipilih. Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Nevid et al. (2005),
dipertanggungjawabkan di depan dosen terdapat simptom fisik, kognitif dan perilaku
pembimbing dan dosen penguji saat ujian yang dialami. Pada aspek fisik, mahasiswa
skripsi. Sebagian besar mahasiswa merasakan jantung berdebar kencang, sulit
menganggap bahwa menyusun skripsi berkonsentrasi serta sesak di dada. Pada
bukan hanya merupakan hal yang sulit, aspek perilaku, contohnya adalah perilaku
melainkan menakutkan (Fitria dalam menghindar, mengurungkan niat untuk
(Widigda & Setyaningrum, 2018). mengerjakan skripsi, tidak mengikuti
Kasus terkait kondisi psikologis yang bimbingan, hingga lebih memilih jalan-jalan
dialami selama skripsi, dalam kurun waktu (travelling).
bulan Januari hingga Juli 2020 Selain itu, mungkin pula dapat
menampakkan kondisi yang serius bahkan berupa mudah menangis dan marah. Pada
terdapat tiga kasus mengarah pada aspek kognitif, merasakan ketakutan, cemas,
percobaan bunuh diri (Ratri, 2020). Sejalan serta khawatir sesuatu yang mengerikan
dengan yang dikemukakan Abidin (dalam akan terjadi seperti takut tidak akan
Machmudati & Diana, 2017), bagi sebagian mendapat teori yang sesuai dengan materi
mahasiswa skripsi dianggap sebagai sesuatu skripsi, tidak disetujui judul skripsinya oleh
yang menakutkan dan beban berat serta dosen pembimbing, tata penulisan yang
penghambat kelulusan untuk menjadi skripsi tidak bisa dipahami oleh dosen
sarjana. pembimbing, tidak percaya diri dengan
Sebelum melakukan penelitian, pengetahuan yangdimiliki, hingga cemas jika
peneliti mengumpulkan data awal untuk kembali diminta keluar ruangan oleh dosen
membuktikan permasalahan yang telah pembimbing.
terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil Rasa cemas muncul jika ada bahaya
wawancara yang dilakukan kepada enam yang dirasakan, situasi yang penuh
mahasiswa yang berasal dari berbagai ketidakpastian atau ketidakjelasan, atau ada
Perguruan Tinggi di Yogyakarta, konflik (Fausiah & Widury, 2008). Di
permasalahan yang dialami ketika sedang Amerika Serikat terdapat sekitar 15% - 25%
menyusun skripsi cukup bervariasi. Keenam dari total penduduk yang mengalami
mahasiswa yang diwawancarai mengalami kecemasan, dan hanya sekitar seperempat
kesulitan memahami referensi atau literatur dari mereka yang menerima perawatan
materi yang direkomendasikan oleh dosen (Stuart, 2016).
pembimbing. Ketentuan literatur yang Kecemasan pada kadar rendah,
digunakan oleh mahasiswa mengikuti saran dapat membantu mahasiswa untuk berjaga-
dosen pembimbing masing-masing dan jaga dalam mengambil langkah lebih lanjut
kebanyakan berbahasa asing. Selain itu, dalam situasi yang menurutnya berbahaya.
adanya batasan minimal jumlah literatur Namun, akan terjadi sebaliknya apabila
dalam skripsi juga membuat keenam kecemasan berada dalam kadar yang tinggi.
mahasiswa merasa kesulitan. Kurang Kecemasan yang tinggi menimbulkan
lengkapnya literatur yang ada di gangguan psikologis yang cukup bermakna
perpustakaan kampus cenderung membuat (Fausiah & Widury, 2008).
mahasiswa merasa kebingungan Penanganan kecemasan pada
mencarinya, sehingga perlu mencari mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

140 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021


Thought Stopping untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi

dirasa perlu untuk membantu mahasiswa perubahan perilaku dalam situasi yang
menuntaskan skripsi, sehingga mahasiswa sesungguhnya setelah melakukan thought
dapat menjalani proses bimbingan dengan stopping. Setelah itu, pada pertemuan ketiga
maksimal. Jika tidak ditangani sejak awal, akan dibahas dan dievaluasi. Adapun empat
gejala-gejala kecemasan yang dirasakan sesi tersebut yaitu, Sesi I (Mengidentifikasi
mahasiswa dapat berkembang menjadi lebih pikiran yang membuat cemas atau
parah. Mahasiswa kemudian menunda- mengancam (Yuk, cari pikiran negatifku!),
nunda mengerjakan revisi skripsi. Hasil Sesi II (Berlatih penghentian pikiran
penelitian yang dilakukan oleh Siaputra dan diarahkan oleh terapis (Listen to me), Sesi III
Natalya (2013) yang berjudul “Pengaruh (Berlatih penghentian pikiran diarahkan
Kecemasan Terhadap Prokrastinasi oleh subjek (I can do it!), dan Sesi IV
Akademik” menyatakan bahwa terdapat (Evaluasi). Pemberian thought stopping
korelasi positif antara kecemasan dan diharapkan mampu memperbaiki dan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa. mengendalikan pemikiran negatif
Artinya, semakin cemas mahasiswa, mahasiswa agar mampu menyelesaikan
semakin mungkin untuk memutuskan skripsi dengan optimal.
menunda sesuatu yang dikerjakan, dan
begitu juga sebaliknya. Kecemasan yang METODE PENELITIAN
berlebihan akan berpengaruh secara negatif Desain penelitian
karena mahasiswa mengalami tekanan Desain penelitian yang akan
psikologis, penurunan perhatian dan digunakan adalah pretest-posttest control
konsentrasi sehingga mendapatkan hasil group design yang melibatkan dua
belajar yang kurang baik (Permata & kelompok, yaitu satu kelompok akan
Widiasavitri, 2019). Selain itu, apabila diberikan perlakuan thought stopping (KE)
individu tidak bisa mengendalikan atau dan kelompok satunya tidak diberikan
mengontrol rasa cemas yang dirasakannya, perlakuan thought stopping (KK). Dalam
dapat dianggap sebagai kecemasan yang kelompok eksperimen (KE) dan kelompok
bersifat patologis (Barlow & Durand, 2014). kontrol (KK) dibagi secara acak (random
Salah satu bentuk terapi individu assignment). Adapun kontrol variabel
yang dapat digunakan untuk menurunkan pengganggu yang telah dilakukan adalah
kecemasan adalah dengan menggunakan setting ruangan dan setting suhu ruangan.
terapi thought stopping (Supriati, 2010).
Thought stopping merupakan salah satu Subjek penelitian
contoh dari teknik psikoterapi kognitif Mahasiswa tingkat akhir yang aktif
perilakuan yang digunakan untuk dan sedang menyusun skripsi. Kuliah di kota
membantu mengubah proses berpikirnya, Yogyakarta, memiliki skor kecemasan
yang nantinya dapat membentuk perubahan kategori sedang dan tinggi, berkeinginan
perilaku (Supriati, 2010). menurunkan kecemasan yang dirasakan
Pelaksanaan thought stopping selama mengerjakan skripsi, dan bersedia
terdiri dari empat sesi yang akan dibagi mengikuti intervensi psikologis lebih lanjut
dalam tiga pertemuan. Sesuai dengan secara sukarela. Kota Yogyakarta dipilih
strategi perilaku kognitif, terdapat role karena kota ini terkenal sebagai kota pelajar
playing untuk berlatih keterampilan sosial dan mahasiswa yang datang dari berbagai
subjek pada situasi yang membuatnya pelosok di Indonesia.
cemas.
Pada pertemuan kedua akan Metode pengumpulan data
diberikan tugas rumah (PR) untuk melihat

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021 141


Desi Wahyuni Sari & Sri Muliati Abdullah

Data dalam penelitian menggunakan yang diarahkan oleh terapis. Pada sesi ini,
instrumen skala kecemasan penyusunan subjek diminta untuk membayangkan
skripsi yang diadopsi dari Tarigan (2017), pikiran cemas saat penyusunan skripsi
berdasarkan pada aspek kecemasan yang tersebut dan terapis mendistraksi
dikemukakan oleh Nevid et al. (2005), yaitu mengatakan “STOP” dengan suara keras,
fisik, perilaku, dan kognitif. Hasil uji validasi lalu subjek diminta untuk mengalihkan
skala menunjukkan bahwa indeks daya pikirannya pada pikiran positif. Sesi ini
beda aitem bergerak antara 0.373 hingga dilakukan berulang selama tiga kali.
0.70, yang dapat bermakna bahwa seluruh Pada pertemuan kedua, subjek
aitem yang digunakan pada skala kembali berlatih penghentian pikrian
kecemasan penyusunan skripsi dapat namun tanpa dibantu oleh terapis. Pada sesi
berguna dan relevan dalam memberikan ini, subjek sendiri yang berlatih thought
gambaran mengenai variabel yang diukur. stopping dengan mengatakan “STOP”
Berdasarkan hasil uji reliabilitas skala, dengan suara keras, nada suara yang
didapatkan hasil nilai cronbach’s alpha normal, berbisik, dan di dalam hati. Setelah
sebesar 0,949, yang dapat bermakna bahwa itu, subjek diberikan pekerjaan rumah (PR)
skala kecemasan penyusunan skripsi dapat selama satu minggu untuk berlatih dan
memberikan hasil yang konsisten apabila mempraktikkan thought stopping tanpa
dilakukan tes secara berulang. bantuan terapis.
Pada pertemuan ketiga, terapis
Prosedur penelitian mengevaluasi terkait perasaan, hambatan,
Pelaksanaan penelitian terdiri dari perilaku baru yang terjadi saat melakukan
pengukuran baseline (pre-test), intervensi, PR serta insight yang muncul setelah
pengukuran post-test, dan follow up. mengikuti pertemuan pertama hingga
Pelaksanaan thought stopping dilakukan pertemuan terakhir.
dalam empat sesi dalam tiga kali pertemuan
yang diberikan dengan tatap muka atau Teknik Analisis data
secara langsung. Setiap pertemuan Data yang diperoleh dianalisis
dilakukan dengan durasi selama 60 – 75 menggunakan teknik statistik non
menit. Modul yang digunakan memodifikasi parametrik Mann Whitney-U untuk melihat
modul yang dikembangkan oleh Pasaribu perbedaan tingkat kecemasan pada
(2012), dengan melakukan proses kelompok eksperimen dan kelompok
professional judgement oleh tiga psikolog kontrol. Kemudian, dilakukan analisis data
yang memiliki pengetahuan dalam bidang menggunakan uji Wilcoxon Rank Test untuk
thought stopping. melihat perbedaan tingkat kecemasan pada
Sebelum kegiatan dimulai, kelompok eksperimen sebelum diberikan
peneliti memberikan informed consent perlakuan dan setelah diberikan perlakuan.
kepada subjek dan menjelaskan kegiatan Alasan menggunakan teknik statistik non
yang akan dilakukan, seperti berapa kali parametrik adalah karena jumlah subjek
dilakukan, manfaat, fasilitas yang didapat, masing-masing dari KK dan KE adalah 5
serta kerahasiaan data subjek penelitian. subjek. Umumnya statistik nonparametrik
Pada pertemuan pertama, subjek digunakan untuk data berjumlah kecil yaitu
mengidentifikasi pikiran yang membuatnya n<30 (Suciptawati, 2010).
cemas dengan menulis di lembar kerja.
Setelah menemukan pikiran yang membuat HASIL PENELITIAN
cemas, subjek berlatih thought stopping Analisis Statistik Mann Whitney-U

142 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021


Thought Stopping untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi

Hasil uji beda antara pre-test sebesar 8,00. Hal ini juga dapat dilihat dari
kelompok eksperimen (KE) dan pre-test skor kecemasan penyusunan skripsi pada
kelompok kontrol (KK) menunjukkan tidak kelompok eksperimen (KE) yang dilakukan
ada perbedaan tingkat kecemasan saat saat pertemuan terakhir thought stopping.
penyusunan skripsi dengan nilai z sebesar Skor post-test kelompok eksperimen (KE)
0,000 dan signifikansi 1,000 (p > 0,05), lebih rendah dibandingkan dengan
dengan nilai mean pre-test kelompok kelompok kontrol (KK) yang tidak diberikan
eksperimen (KE) sebesar 5,50 dan nilai perlakuan.
mean pre-test kelompok kontrol (KK) Selanjutnya berdasarkan hasil uji
sebesar 5.50. beda antara follow up pada kelompok
Sedangkan berdasarkan hasil uji eksperimen (KE) dan kelompok kontrol
beda antara post-test kelompok eksperimen (KK) juga menunjukkan adanya perbedaan
(KE) yang diberikan perlakuan berupa tingkat kecemasan dengan nilai z -2,619 dan
thought stopping dan post-test kelompok signifikansi 0,009 (p < 0,05). Follow up
kontrol (KK) yang tidak diberikan dilakukan 7 hari setelah pemberian post-test,
perlakuan, menunjukkan adanya perbedaan dan hasil menunjukkan bahwa skor
tingkat kecemasan dengan nilai z sebesar - kecemasan follow up pada kelompok
2,619 dengan signifikansi 0,009 (p < 0,05), eksperimen (KE) lebih rendah dengan nilai
dengan nilai mean post-test kelompok mean 3,00, dibandingkan dengan skor
eksperimen (KE) sebesar 3,00 dan nilai kecemasan follow up pada kelompok kontrol
mean post-test kelompok kontrol (KK) (KK) dengan nilai mean 8,00

140
120
100
80
60
40
20
0
pre-test post-test follow up

Kelompok Eksperimen (KE)


Kelompok Kontrol (KK)

Gambar 1. Grafik nilai mean pre-test, post-test, follow up kelompok eksperimen (KE) dan
kelompok kontrol (KK)

Berdasarkan hasil uji beda dengan dibandingkan dengan hasil skor post-test
menggunakan uji statistik Mann-Whitney U pada kelompok kontrol. Selain itu,
Test dapat diketahui bahwa terdapat berdasarkan hasil uji beda pada saat follow
perbedaan tingkat kecemasan saat post-test up juga dapat diketahui bahwa terdapat
pada kelompok eksperimen (KE) yang perbedaan tingkat kecemasan pada
diberikan perlakuan berupa thought kelompok eksperimen (KE) dan kelompok
stopping dan post-test pada kelompok kontrol (KK), dengan hasil skor follow up
kontrol (KK) yang tidak diberikan pada kelompok eksperimen (KE) lebih
perlakuan. Hasil skor post-test pada rendah dibandingkan dengan hasil skor
kelompok eksperimen (KE) lebih rendah follow up pada kelompok kontrol (KK), yang

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021 143


Desi Wahyuni Sari & Sri Muliati Abdullah

dapat bermakna bahwa pemberian koefisien z = -2.023, dan nilai p = 0,043 (p <
perlakuan thought stopping memberikan 0,05). Berdasarkan hasil ini dapat diketahui
pengaruh terhadap penurunan kecemasan bahwa terdapat perbedaan tingkat
saat penyusunan skripsi. kecemasan sebelum dan setelah diberikan
perlakuan berupa thought stopping.
Analisis Statistik Wilcoxon Rank Test Sedangkan hasil uji beda post-test dengan
Analisis Wilcoxon Rank Test untuk follow up menunjukkan koefisien z = -2,032,
mengetahui skor pre-test, post-test, dan dan nilai p = 0,042 (p > 0,05), yang dapat
follow up pada kelompok eksperimen (KE). bermakna bahwa terdapat perbedaan
Hasil analisis uji beda menunjukkan pada tingkat kecemasan pada penelitian setelah
kelompok eksperimen (KE) yaitu pada skor diberikan saat post-test dengan follow up
pre-test dengan post-test menunjukkan

150

100

50

0
CI LZ FR ED SH

pre-test post-test follow up

Gambar 2. Grafik perbandingan skor pre-test, post-test, dan follow up kelompok eksperimen (KE)

Berdasarkan grafik di atas diberikan perlakuan, dengan nilai z sebesar -


menunjukkan bahwa semua penelitian 2,619 dengan signifikansi 0,009 (p < 0,005).
dalam kelompok eksperimen (KE) Hasil skor kecemasan saat post-test pada
mengalami penurunan skor pada saat post- kelompok eksperimen (KE) setelah
test dan follow up, yang dapat bermakna diberikan thought stopping lebih rendah
bahwa tingkat kecemasan dalam kelompok dibandingkan skor kecemasan post-test
eksperimen (KE) dapat menurun setelah kelompok kontrol (KK) yang tidak diberikan
diberikan thought stopping. Adanya thought stopping, dengan nilai mean pada
penurunan skor saat follow up juga dapat kelompok eksperimen (KE) sebesar 3,00 dan
bermakna bahwa pengaruh thought nilai mean kelompok kontrol (KK) sebesar
stopping dalam menurunkan kecemasan 8,00.
saat penyusunan skripsi masih dapat Hasil saat diberikan follow up juga
dirasakan setelah 7 hari diberikan post-test. terdapat perbedaan pengaruh penurunan
kecemasan antara kelompok eksperimen
PEMBAHASAN (KE) yang mendapatkan perlakuan dan
Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol (KK) yang tidak
adanya penurunan kecemasan saat post-test mendapatkan perlakuan, dengan nilai z -
antara kelompok eksperimen yang 2,619 dan nilai signifikasi 0,005 (p < 0,05).
diberikan perlakuan berupa thought Hasil skor kecemasan saat follow up
stopping dan kelompok kontrol yang tidak menunjukkan bahwa skor kecemasan pada

144 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021


Thought Stopping untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi

kelompok eksperimen (KE) lebih rendah mengenai efektivitas terapi thought stopping
dibandingkan kelompok kontrol (KK), terhadap kecemasan dengan HIV/AIDS di
dengan nilai mean pada kelompok wilayah Kota Semarang, menunjukkan
eksperimen (KE) sebesar 3,00 dan nilai terjadinya peningkatan kemampuan yang
mean kelompok kontrol (KK) sebesar 8,00. cukup tinggi dari skor sebelum dilakukan
Berdasarkan hasil tersebut intervensi, dimana terdapat pengaruh
menunjukkan bahwa thought stopping dapat antara kemampuan mengatasi kecemasan
memberikan pengaruh terhadap penurunan sebelum dan setelah diberikan terapi
kecemasan, yang dapat terlihat pada skor thought stopping.
post-test yang diberikan pada saat hari Thought stopping bertujuan untuk
terakhir pemberian perlakuan, dimana mengeliminasi pikiran yang tidak
menunjukkan adanya penurunan skor diharapkan serta tidak realistik, tidak
kecemasan pada kelompok eksperimen (KE) produktif serta menghasilkan kecemasan
dibandingkan dengan kelompok kontrol (O’Neil & Whittal, 2002). Ketika thought
(KK), bahkan terdapat satu mengalami stopping diberikan, individu diminta untuk
peningkatan skor. Selain itu, pengaruh membayangkan situasi yang membuatnya
thought stopping juga masih dapat dirasakan cemas dan memunculkan pikiran yang juga
oleh seluruh kelompok eksperimen (KE) membuatnya cemas. Setelah itu, diucapkan
setelah tujuh hari pemberian post-test, yang kata “STOP” sebagai distraksi memutus
dapat terlihat dari penurunan skor pikiran individu. Saat kata “STOP”
kecemasan. Hasil tersebut menunjukkan diucapkan, individu berhenti memikirkan
bahwa terdapat pengaruh penurunan situasi dan pikiran yang membuatnya
kecemasan pada mahasiswa saat merasa cemas lalu menggantinya dengan
penyusunan skripsi, dimana skor kecemasan pikiran yang positif/asertif. Prosedur
pada mahasiswa saat penyusunan skripsi tersebut dilatih beberapa kali dengan cara
mengalami penurunan dibandingkan mengatakan “STOP” dengan nada suara
dengan skor kecemasan mahasiswa yang keras sampai dengan mengucapkan di dalam
tidak mendapat perlakuan. hati, agar individu dapat menerapkan secara
Hasil penelitian juga menunjukkan mandiri tanpa bantuan terapis. Sesuai
bahwa terdapat perbedaan penurunan dengan strategi perilaku yang terdapat pada
kecemasan saat penyusunan skripsi antara terapi kognitif perilaku, setelah
sebelum dan setelah diberikan thought merestrukturisasi pikiran, individu juga
stopping kepada mahasiswa. Setelah diajarkan agar dapat belajar perilaku baru
diberikan perlakuan thought stopping, skor melalui role playing dan latihan
dan kategori tingkat kecemasan menjadi keterampilan sosial, sehingga setelah
lebih rendah dibandingkan sebelum mengajarkan thought stopping, individu
diberikan thought stopping, dengan nilai z diberikan tugas rumah (PR) agar dapat
sebesar -2,023 dan signifikansi sebesar menerapkan thought stopping dalam situasi
0,043 (p < 0,05). saat mengerjakan skripsi yang nantinya
Sejalan dengan hasil penelitian yang akan di evaluasi pada pertemuan ketiga.
telah dilakukan oleh Nadu (2016) terkait Saat thought stopping dipraktikkan
efektivitas thought stopping pada ide negatif pada kelompok eksperimen (KE), ke enam
diantara remaja laki-laki, menunjukkan mengaku merasa jantung berdetak lebih
bahwa thought stopping dapat membantu kencang, gelisah, takut, dan khawatir saat
remaja laki-laki mengurangi ide negatif. membayangkan situasi dan pikiran yang
Selain itu juga terdapat penelitian yang telah membuat cemas. Ketika diberikan distraksi
dilakukan oleh Hidayati dan Riwayati (2015) “STOP” dan menstubtitusi pikiran dengan

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021 145


Desi Wahyuni Sari & Sri Muliati Abdullah

pikiran baru, seluruh menjadi lebih nyaman, mulai mengerjakan revisi yang sebelumnya
tenang, rileks, rasa deg-degan menjadi tidak dikerjakan, mencari materi ke toko
berkurang, sehingga menjadikan mereka buku maupun e-book secara online,
menjadi lebih bersemangat dan termotivasi. berdiskusi dengan orang lain terkait materi
Seluruh menganggap perintah “STOP” skripsi yang dirasa sulit, serta mencoba
bekerja sebagai pengalihan pikiran untuk menghubungi dosen pembimbing untuk
tidak memikirkan pikiran negatif dan melakukan bimbingan.
menggantinya dengan pikiran yang lebih Berdasarkan uraian di atas,
positif atau asertif. Sejalan dengan Davis, diketahui thought stopping memiliki
Eshelman, & McKay (2008), kata “STOP” pengaruh terhadap penurunan kecemasan
dapat dijadikan distraksi pemutusan pikiran pada mahasiswa yang sedang menyusun
karena perintah “STOP” yang mengagetkan skripsi. Perubahan mencakup aspek
dapat berfungsi sebagai hukuman, sehingga kognitif, perasaan, maupun perilaku. Selain
mengurangi kemungkinan bahwa pikiran itu, juga terdapat penurunan skor
negatif akan muncul kembali. Perintah kecemasan pada kelompok eskperimen (KE)
“STOP” juga dapat bertindak sebagai dibandingkan dengan kelompok kontrol
pengalihan perhatian dengan pikiran yang (KK) yang tidak diberikan perlakuan. Selama
tidak diinginkan, serta perintah “STOP” proses penelitian yang telah dilakukan,
dapat diikuti oleh substitusi pikiran untuk peneliti menyadari bahwa dalam
memastikan bahwa pikiran yang tidak pelaksanaan penelitian tentu menemukan
diinginkan tidak akan kembali. beberapa hal yang menjadi keterbatasan dan
Setelah menjalankan proses thought kelemahan dalam pelaksanannya.
stopping, mengaku bahwa pikiran-pikiran Keterbatasan yang dihadapi selama
yang sebelumnya terkesan rumit menjadi penelitian yaitu dalam melakukan screening
lebih tertata. Terdapat yang menyadari penelitian. Awalnya, screening direncanakan
bahwa jika pikiran negatif muncul dari akan dilakukan secara offline dengan
sendiri, maka pikiran positif juga bisa menyebar skala ke berbagai kampus di
dimunculkan dari dalam diri sendiri dan diri Yogyakarta. Namun, karena masih dalam
sendiri juga yang dapat menghilangkan masa pandemi Covid-19, screening
pikiran negatif tersebut. Hasil tersebut dilakukan dengan menyebar skala secara
didukung dengan apa yang dikemukakan online, sehingga mayoritas mahasiswa yang
oleh Stuart (2016), ketika mampu sesuai dengan karakteristik penelitian masih
melakukan pemutusan pikiran yang berada di luar kota Yogyakarta karena
mengganggu dan menimbulkan kecemasan mayoritas kampus masih menerapkan
dengan mengatakan “STOP”, secara kuliah offline di masa pandemi covid-19.
fisiologis memberikan perintah terhadap Keterbatasan lain adalah waktu pelaksanaan
otak sehingga dapat mempengaruhi penelitian. Pelaksanaan penelitian thought
aktivitas dari GABA yang menghasilkan stopping yang dilakukan secara individual,
ansietas. Sejalan dengan hasil penelitian memerlukan waktu yang cukup lama dalam
yang dilakukan oleh Agustarika (2009), pelaksanaannya, karena perlu
bahwa ketika thought stopping dilakukan menyesuaikan jadwal luang subjek
secara berulang dan konsisten, akan penelitian dan terapis, dan ketika tiba-tiba
membantu dalam mengontrol pikiran berhalangan, perlu di jadwalkan kembali
negatif yang muncul. Secara perilaku, untuk sesi pelaksanaan selanjutnya.
perubahan yang dapat terlihat setelah
mendapatkan thought stopping adalah

146 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021


Thought Stopping untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembahasan dan hasil Saran
penelitian dapat disimpulkan bahwa Diharapkan dapat terus mahasiswa
terdapat perbedaan tingkat kecemasan saat berlatih dan mempraktikkan thought
post-test pada kelompok eksperimen (KE) stopping dalam kehidupan sehari-hari di
yang telah diberikan perlakuan berupa luar permasalahan skripsi yang sedang
thought stopping dan post-test pada dialami, agar dapat membantu menurunkan
kelompok kontrol (KK) yang tidak diberikan kecemasan yang dirasakan. Diharapkan juga
perlakuan, dimana skor kecemasan agar mahasiswa tetap menuliskan atau
kelompok eksperimen (KE) lebih rendah membuat daftar pikiran negatif yang muncul
dibandingkan skor kecemasan kelompok agar dapat mengidentifikasi pikiran negatif
kontrol (KK). Selain itu, juga terdapat apa saja yang mengganggu.
perbedaan tingkat kecemasan saat follow up Bagi peneliti selanjutnya,
pada kelompok eksperimen (KE) dan follow diharapkan waktu pertemuan thought
up pada kelompok kontrol (KK) yang tidak stopping bisa ditambah agar dapat terbiasa
diberikan perlakuan. Skor kecemasan berlatih secara konsisten. Selain itu, pada
kelompok eksperimen (KE) saat follow up saat pemberian pekerjaan rumah (PR) untuk
lebih rendah dibandingkan skor kecemasan berlatih thought stopping secara mandiri,
kelompok kontrol (KK). Hasil penelitian juga perlu pemantauan yang lebih cermat dan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mengingatkan secara rutin. Peneliti juga
yang signifikan pada skor kecemasan menyarankan perlu adanya jadwal waktu
mahasiswa saat penyusunan skripsi antara sesi yang disepakati di awal dengan terkait
sebelum diberikan thought stopping dan keterbatasan waktu penelitian, karena
setelah diberikan thought stopping. Skor jadwal sesi dilakukan mengikuti jadwal
kecemasan setelah diberikan perlakuan kosong terapis. Jika tidak ada kesepakatan
thought stopping lebih rendah daripada saat jadwal di awal, akan membuat jadwal
sebelum diberikan perlakuan. penelitian menjadi tidak terukur waktunya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustarika, B. (2009). Pengaruh terapi Hidayati, E., & Riwayati, R. (2015).


thought stopping terhadap ansietas Efektifitas terapi thought stopping
Klien dengan gangguan fisik di RSUD terhadap ansietas klien dengan
Kabupaten Sorong. HIV/AIDS di Wilayah Kota Semarang.
Jurnal Keperawatan Jiwa, 3(1), 51–56.
Barlow, D. H., & Durand, V. M. (2014).
Abnormal psychology: An integrative Machmudati, A., & Diana, R. R. (2017).
approach stamford. In Efektivitas pelatihan berpikir positif
Wadsworth/Cengage Learning. untuk menurunkan kecemasan
mengerjakan skripsi pada mahasiswa.
Fausiah, F., & Widury, J. (2008). Psikologi Jurnal Intervensi Psikologi (JIP), 9(1),
abnormal klinis dewasa. In UI Press. 107–127.
https://doi.org/10.20885/intervensip
sikologi.vol9.iss1.art8

Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021 147


Desi Wahyuni Sari & Sri Muliati Abdullah

Nadu, T. (2016). Effectiveness of thought Siaputra, I. B., & Natalya, L. (2013). Nothing
stopping technieques on negative is impossible pengaruh kecemasan
ideation among adolescent boys with terhadap prokrastinasi akademik.
Juvenile Delinquency at selected Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa
setting Vellore pre exprimental study. Universitas Surabaya (September),
Nursing and Patient Safety & Care, 1(1), 2(1), 1–10.
9–13.
Stuart, G. (2016). Prinsip dan praktik
Nevid, J, S., Spencer, A, R., & Greene, B. keperawatan kesehatan jiwa stuart. In
(2005). Psikologi abnormal. In Elsevier Singapore Pte Ltd (edisi Indo).
Erlangga.
Suciptawati, N. L. P. (2010). Metode
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. statistika nonparametrik. In Udayana
(2005). Psikologi abnormal. Erlangga. University Press Denpasar.

O’Neil, M. L., & Whittal, M. L. (2002). Supriati, L. (2010). Pengaruh terapi thought
Thought stopping. M Hersen and W. stopping dan progressive muscle
Siedge (Eds) Encyclopedia of relaxation terhadap ansietas pada
Psychotherapy, 2, 805–806. dengan gangguan fisik di RSUD Dr.
Soedono Madiun. In Universitas
Pasaribu, J. (2012). Pengaruh terapi kognitif Indonesia.
dan terapi penghentian pikiran
terhadap perubahan ansietas, depresi Tarigan, P. K. E. B. (2017). Kematangan
dan kemampuan mengontrol pikiran emosi dan kecemasan di kalangan
negatif klien kanker di RS Kanker mahasiswa penulis skripsi (Studi
Dharmais Jakarta. In Universitas korelasi pada mahasiswa program
Indonesia. studi bimbingan dan konseling
Universitas Sanata Dharma
Permata, K. A., & Widiasavitri, P. N. (2019). Yogyakarta). In Fakultas Keguruan dan
Hubungan antara kecemasan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
akademik dan sleep paralysis pada Dharma Yogyakarta.
mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana tahun pertama. Widigda, I. R., & Setyaningrum, W. (2018).
Jurnal Psikologi Udayana, 6(01), 1. Kecemasan mahasiswa pendidikan
https://doi.org/10.24843/JPU.2019.v matematika Universitas Riau
06.i01.p01 Kepulauan dalam menghadapi skripsi.
Jurnal Pendidikan Matematika Dan
Ratri, N. (2020). Januari – Juli 2020, 3 nyawa Sains, 6(2).
mahasiswa melayang akibat depresi
kerjakan skripsi. Jatimtimes.Com.
https:///jatimtimes.com/baca/21962
8/20200727/205300/januari-juli-
2020-3-nyawa-mahasiswa-melayang-
akibat-depresi-kerjakan-skripsi

148 Jurnal Intervensi Psikologi, Volume 13, Nomor 2, Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai