Anda di halaman 1dari 5

Nama : Citra Rana Sari

NIM : 2000001117

Kelas : BK C

TUGAS BERFOKUS ANALISIS JURNAL

Kelompok 1

Anggota kelompok :

1. Aulia Dwinda Putri (2000001105)


2. Citra Rana Sari (2000001117)
3. Kana Aprilia Azizah (2000001131)
4. Agil Kiranti Devi (2000001137)

Jurnal Internasional 1

Academic Anxiety: An Overview

Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa Kecemasan merupakan kondisi umum yang
dialami oleh semua kelompok umur. Kecemasan bisa disebabkan oleh kondisi fisik, kondisi
mental da efek obat-obatan atau karena kombinasi dari semua. Jenis-jenis kecemasan yang
umum adalah gangguan panik, gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan fobia, gangguan
obsesif kompulsif (OCD), kecemasan perpisahan dan gangguan stres. Faktor eksternal yang
bisa menyebabkan kecemasan yaitu karena stres dari sekolah, stres dalam hubungan pribadi,
stres di tempat kerja, stres keuangan, stres yang dihasilkan dari trauma emosional seperti
kehilangan orang yang dicintai, korban kejahatan, bencana alam, pelecehan seksual atau
kekerasan fisik, efek samping obat. Stres karena penyakit serius, keracunan dengan obat
terlarang seperti phentermine atau kokain, memperhatikan gejala penyakit medis yang parah
dan kekurangan oksigen (akibat emfisema, emboli paru, penyakit ketinggian. Salah satu
contoh kecemasan yaitu kecemasan akademik. Kecemasan akademik yang disebabkan oleh
kecemasan sosial. Kecemasan social juga dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa. Jika
seorang siswa memiliki kecemasan sosial, siswa tersebut mungkin tidak dapat menyelesaikan
tugas kelompok atau mungkin merasa tidak nyaman untuk meminta bantuan di kelas. Siswa
yang mengalami kecemasan akademik merasa khawatir atas tugas-tugas akademik. Mahasiswa
dapat merasakan kecemasan terkait dengan setiap tugas akademik. Komponen kecemasan
akademik yaitu :

• Kekhawatiran

Kekhawatiran merupakan Pikiran yang menghalangi kamu untuk fokus dan berhasil
menyelesaikan pekerjaan akademik. Misalnya, prediksi kegagalan, pemikiran yang
merendahkan diri sendiri atau keasyikan dengan konsekuensi dari melakukan yang buruk.

• Emosional

Gejala biologis kecemasan. Misalnya,detak jantung cepat, telapak tangan berkeringat,


ketegangan otot.

• Interferensi yang dihasilkan.

Tugas perilaku yang terkait dengan tugas yang ada, tetapi tidak produktif dan mencegah
kinerja yang sukses. Misalnya, terus-menerus memeriksa jam selama ujian, atau
menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan soal ujian yang tidak dapat kamu jawab.

• Defisit keterampilan belajar.

Masalah dengan metode belajar kamu saat ini yang menciptakan kecemasan. Misalnya,
menjejalkan menit-menit terakhir yang mengakibatkan tidak mengetahui jawaban atas
pertanyaan ujian atau mencatat yang buruk selama kuliah yang mengakibatkan
kebingungan tentang tugas utama.

• Penundaan.

Penundaan berarti menunda atau menunda untuk hari lain. Prokrastinasi berdampak pada
perilaku, psikologis, kesehatan siswa. Prokrastinasi akademik merupakan salah satu
bentuk peculator prokrastinasi terhadap dunia pendidikan. kecemasan juga dapat
memengaruhi kinerja akademik. Tingkat kecemasan yang tinggi bisa mengganggu
konsentrasi dan memori, yang sangat penting untuk keberhasilan akademis, tetapi tanpa
kecemasan apa pun, kebanyakan dari kita akan kekurangan motivasi untuk belajar
menghadapi ujian, menulis makalah, atau mengerjakan pekerjaan rumah harian.

Cara-cara yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan akademik yaitu siswa harus
memiliki persiapan dan perorganisasin, siswa harus memiliki keterampilan manajemen waktu
keterampilan, siswa harus memiliki tujuan yang lebih rendah dan fokus pada tingkat kinerja,
dan tetap seimbang selama periode ujian. Dan cara untuk mengelola kecemasan akademik
disekolah yaitu dengan mengembangkan keterampilan akademik yang kuat untuk
meningkatkan prestasi akademik karena kecemasan ujian sering kali disebabkan oleh persiapan
yang buruk, jika siswa merasa takut dengan ujian maka digunakan untuk menanamkan
keterampilan yang berbeda seperti relaksasi, visualisasi, self-talk, dan lain-lain untuk
membantu mengurangi akademik mereka kecemasan, dan guru harus ingat tujuan untuk tidak
menghindari kecemasan untuk mengelola kecemasan yang menghambat kinerja akademik
siswa.

Jurnal Internasional 2

The Effect of Assertiveness Training on Student' s Academic Anxiety

Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa kecemasan akademik selama pendidikan merupakan
jenis kecemasan yang paling penting di masa remaja. Karena kecemasan akademik bisa
mengancam kesehatan psikologis siswa dan mempengaruhi efisiensi, bakat,pembentukan
kepribadian dan identitas sosial mereka. Didalam jurnal ini juga menjelaskan pengaruh
pelatihan ketegasan terhadap akademik mahasiswa. Penelitian tersebut melakukan upaya untuk
mengetahui pengaruh pelatihan asertif terhadap penurunan tingkat kecemasan pada mahasiswa
akademik pra-perguruan tinggi di kota Gonabad tahun 2008. Pelatihan asertif merupakan
intervensi struktural yang digunakan untuk peningkatan hubungan sosial, terapi gangguan
kecemasan, dan fobia pada anak, remaja, dan dewasa. Pelatihan ini merupakan metode multi-
konten yang mencakup bimbingan, bermain peran, umpan balik, pemodelan, praktek dan
review perilaku terlatih. Juga dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa kecemasan anak
perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki dan ketegasan anak laki-laki lebih tinggi
daripada anak perempuan.

Jurnal Internasional 3

Cognitive Test Anxiety and Academic Performance

Dalam jurnal tersebut dilakukan tes kognitif kecemasan dan kinerja akademik para siswa.
Yang di mana tingkat tinggi dimensi emosionalita dari kecemasan tes biasanya terlihat melalui
respon fisiologi yang dialami selama situasi evaluatif. Dalam teks tersebut menunjukkan bahwa
individu dengan tingkat kecemasan tinggi pada saat ujian akan berkinerja buruk terhadap hasil
ujiannya karena ketidakmampuan untuk menekan pikiran yang bersaing selama ujian.
Perbedaan gender atau jenis kelamin dalam kecemasan yang dimana laki-laki dan perempuan
mengalami tingkat kecemasan yang sama, tetapi perempuan memiliki komponen emosionalitas
yang lebih tinggi. Pada tingkat kecemasan tes yang diucapkan pada laki-laki kemungkinan
mencerminkan kecenderungan untuk mengungkapkan situasi evaluatif sebagai ancaman dari
tantangan, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan gangguan kognitif

Jurnal mengenai Treatment Konseling yang digunakan

Mereduksi Kecemasan Siswa Melalui Konseling

Cognitive Behavioral

Dalam Jurnal Tersebut menjelaskan tentang mereduksi kecemasan siswa melalui konseling
Cognitive behavioral. Menurut Sharma dan Pandey (2017, p. 87) menjelaskan bahwa
kecemasan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa dan kecemasan ini
dapat mempengaruhi tingkat prestasi akademiknya. Ada dua faktor yang mempengaruhi
kecemasan siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
kecemasan siswa yaitu kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan untuk faktor eksternal yang
mempengaruhi kecemasan siswa yaitu lingkungan. pendekatan kognitif behavioral digunakan
untuk mereduksi kecemasan yang dialami oleh siswa. Banyak hal sebenarnya yang
menyebabkan siswa merasa cemas di sekolah, salah satunya adalah ketika menghadapi ujian
dan menunggu hasil apakah ia naik kelas atau tidak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru BK/Konselor dalam mengaplikaskan pendekatan kognitif behavioral ini dalam mereduksi
kecemasan siswa yaitu

• Mengidentifikasi gejala-gejala kecemasan siswa dan mengetahui tingkat kecemasan


yang dialaminya. Sebagai guru BK/konselor harus memiliki data- data berupa data
observasi, instrumentasi, wawancara dan data lainnya untuk mendukung proses
analisis permasalahan siswa (yang mengenai kecemasan). Setelah guru BK/Konselor
memiliki data-data yang lengkap, selanjutnya melakukan strategi penerapan
pendekatan Kognitif behavioral baik melalui konseling individu maupun konseling
kelompok, hal tersebut ditentukan dari jumlah siswa yang mengalami masalah
kecemasan.
• Mengaplikasikan pendekatan cognitive behavioral dalam konseling individu untuk
mereduksi kecemasan siswa, tahapan yang dilakukan yaitu:
- Memulai konseling
- Mendiskusikan isi dalam sesi
- Mengecek kejadian minggu sebelumnya
- Inti konseling
- Menetapkan tugas untuk pertemuan selanjutnya
- Mengevaluasi sesi
• Tindak lanjut. Hal tersebut untuk memantau perkembangan keberhasilan treatment.
Dan bagi konselor/ guru BK hal itu sangatlah penting agar ketika keberhasilan
treatment tidak tercapai dapat
dengan segera melakukan tindakan penanganan lainnya yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai