Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI INDIVIDU

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP PRESTASI


AKADEMIK

(Jatu Anggraeni,S.Psi.M.Psi.Psikolog)

Disusun oleh :

Riamizar Adi Geger

2022011082
Aow (A)

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS


SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2022

1
LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI

KATA PENGANTAR

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi ini. Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Laporan ini berjudul "Pengaruh Kecemasan terhadap Prestasi Akademik dalam Film Eighth
Grade". Laporan ini membahas tentang bagaimana kecemasan dapat mempengaruhi prestasi
akademik seorang siswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

A. IDENTITAS OBSERVEE

Nama : ( Kayla )
JenisKelamin : Perempuan
Usia : 13 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : ( Amerika )

B. PERMASALAHAN

Penjelasan tentang alasan memilih perilaku yang diobservasi/orientasi masalah dan target
dari observasi yang dilakukan.
Saya memilih tema ini karena menurut saya sangat menarik untuk di bahas
Kecemasan merupakan salah satu emosi yang umum dialami oleh manusia. Kecemasan dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan, stres, dan rasa takut. Kecemasan dapat
berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk prestasi akademik.

2
Dalam film Eighth Grade, karakter Kayla mengalami kecemasan yang tinggi. Kecemasan
tersebut berdampak negatif terhadap prestasi akademiknya. Kayla sering merasa cemas saat
mengerjakan tugas sekolah dan ujian. Hal ini menyebabkan Kayla kesulitan untuk
berkonsentrasi dan belajar dengan efektif.

C. TUJUAN OBSERVASI

Penjelasan tentang tujuan observasi yang disesuaikan dengan target perilaku yang
diobservasi/judul.
Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menunjukkan kecemasan
Menganalisis pengaruh kecemasan terhadap prestasi akademik

D. RANCANGAN OBSERVASI

Penjelasan tentang jenis observasi yang dilakukan dan teknik pencatatan data yang
digunakan.
1. Metode pengamatan

Metode pengamatan yang digunakan adalah metode partisipan. Metode ini dipilih karena
penulis ingin terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari Kayla. Dengan metode ini,
penulis dapat lebih memahami perilaku Kayla secara lebih baik.

2. Teknik pencatatan

Teknik pencatatan data yang digunakan adalah teknik anecdotal record. Teknik ini dipilih
karena memungkinkan penulis untuk mencatat perilaku Kayla secara detail dan akurat.

3
E. DASAR TEORI 1

1. Pengertian

➢ Sigmund Freud

Sigmund Freud, seorang psikoanalis asal Austria, berpendapat bahwa kecemasan adalah
emosi yang berasal dari dorongan seksual dan agresif yang tidak terkendali. Freud
membagi kecemasan menjadi tiga jenis, yaitu:

Anxiety neurosis: Kecemasan yang disebabkan oleh dorongan seksual atau agresif yang
tidak terkendali.
Realistic anxiety: Kecemasan yang disebabkan oleh ancaman atau bahaya yang nyata.
Morality anxiety: Kecemasan yang disebabkan oleh perasaan bersalah atau takut akan
hukuman.

➢ Erik Erikson,

seorang psikolog perkembangan asal Jerman, berpendapat bahwa kecemasan adalah bagian
normal dari perkembangan manusia. Erikson membagi perkembangan manusia menjadi
delapan tahap, dan setiap tahap memiliki krisisnya masing-masing. Krisis ini dapat
menyebabkan kecemasan jika tidak berhasil diatasi.

Dalam konteks prestasi akademik, kecemasan dapat muncul pada tahap remaja
(adolescence). Pada tahap ini, remaja mulai mengalami perubahan fisik dan emosional
yang pesat. Mereka juga mulai menghadapi tuntutan baru, seperti tuntutan akademik dan
sosial. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan pada remaja, yang dapat berdampak negatif
terhadap prestasi akademik mereka.

➢ Albert Bandura

4
Albert Bandura, seorang psikolog sosial asal Kanada, berpendapat bahwa kecemasan
dapat dipelajari melalui proses observasi dan imitasi. Bandura menyebut proses ini
sebagai belajar sosial.

Menurut Bandura, kecemasan dapat dipelajari dengan cara mengamati orang lain yang
mengalami kecemasan. Misalnya, seorang siswa yang melihat teman sekelasnya
mengalami kecemasan saat mengerjakan ujian, juga akan mengalami kecemasan saat
mengerjakan ujian.

Kesimpulan

Ketiga tokoh ini memiliki pandangan yang berbeda tentang kecemasan. Namun, mereka
semua setuju bahwa kecemasan adalah emosi yang kompleks yang dapat memiliki
dampak yang signifikan pada kehidupan individu.

Dalam konteks prestasi akademik, kecemasan dapat menyebabkan berbagai masalah,


seperti:

• Kesulitan berkonsentrasi
• Penurunan motivasi
• Peningkatan kesalahan
• Peningkatan perilaku menghindari
• Kecemasan yang berlebihan dapat menjadi penghambat bagi siswa untuk mencapai
potensi penuh mereka. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengembangkan
keterampilan manajemen kecemasan yang efektif.

2. Aspek-aspek dan indicator

Penjelasan tentang aspek dan indikator yang akan digunakan sebagai pedoman observasi
(mengacu dari teori, selanjutnya dibuat simpulan yang merupakan definisi operasional).
Aspek aspek yang digunakan adalah
➢ Aspek fisiologis , menurut teori kognitif Aaron back ,aspek ini menekankan hubungan
antara pemikiran dan respons fisiologis. Pemikiran negatif atau distorsi kognitif dapat

5
merangsang respons fisiologis yang terkait dengan kecemasan, seperti peningkatan
denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan gejala fisik lainnya.

➢ Indikator :
• Peningkatan denyut jantung.
• Peningkatan tekanan darah.
• Keringat berlebihan.
• Gemetar atau getaran pada tubuh.

➢ Aspek perilaku, menurut teori kognitif Aaron back,


Mengidentifikasi bahwa kecemasan dapat mempengaruhi perilaku. Individu yang
memiliki pola pikir negatif cenderung menghindari situasi atau mengambil tindakan yang
bersifat defensif sebagai respons terhadap ancaman yang dipikirkan.
➢ Indikator
• Menghindari situasi atau objek tertentu.
• Gugup atau gelisah.
• Sulit berkonsentrasi.
• Menggigit kuku atau tindakan fisik lainnya sebagai respons terhadap kecemasan.

➢ Aspek pikiran, menurut teori


menurut teori Aaron back Gangguan dalam proses berpikir yang berkaitan dengan
kekhawatiran atau ketakutan, seperti gangguan perhatian dan memori, kekhawatiran,
ketidakteraturan dalam berpikir, dan bingung.

➢ Indikator:
• Ketakutan berlebihan.
6
• Pikiran negatif berulang tentang situasi tertentu.
• Sulit untuk menghentikan pikiran yang berputar-putar.
• Merasa tidak berdaya dalam menghadapi ketakutan.

➢ Emosi Indikator:
• Ketegangan emosional.
• Merasa cemas, takut, atau gelisah.
• Mudah tersinggung atau marah.
• Depresi atau perasaan sedih yang berkepanjangan.

➢ Sosial Indikator:
• Menarik diri dari interaksi sosial.
• Sulit untuk berbicara dengan orang lain.
• Merasa tertekan saat berada di tengah keramaian.
• Menghindari pertemuan sosial.

Dengan definisi operasional ini, Anda dapat mengamati dan mengukur tingkat kecemasan
seseorang berdasarkan indikator yang ada pada masing-masing aspek. Ini dapat menjadi
pedoman untuk melakukan pengamatan dan penilaian terkait kecemasan pada individu

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Penjelasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi (mengacu dari teori, selanjutnya


dibuat simpulan).
➢ Konflik antara elemen-elemen kepribadian:
Menurut teori psikoanalitik, kecemasan terjadi karena adanya konflik antara elemen-
elemen kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Jika ada ketidakseimbangan atau
ketidakpuasan antara elemen-elemen ini, maka individu akan merasa cemas

➢ Perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal

7
Menurut teori interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya
penerimaan dan penolakan interpersonal. Individu yang memiliki hubungan sosial yang
kurang baik, misalnya mengalami kesepian, isolasi, atau konflik dengan orang lain, akan
cenderung merasa cemas

➢ Pembelajaran yang salah atau tidak tepat


Menurut teori behavior, kecemasan adalah hasil dari pembelajaran yang salah atau tidak
tepat. Individu yang sering mengalami pengalaman negatif, seperti hukuman, ancaman,
atau trauma, akan mengembangkan respon kecemasan terhadap situasi atau objek
tertentu. Kecemasan juga dapat dipelajari melalui pengamatan atau peniruan perilaku
orang lain3

➢ Pola asuh dan dinamika keluarga


Menurut teori perspektif keluarga, kecemasan dipengaruhi oleh pola asuh dan dinamika
keluarga. Individu yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis, tidak konsisten,
atau tidak mendukung, akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada
individu yang tumbuh dalam keluarga yang sehat dan positif.

➢ Faktor genetik dan fisiologis


Menurut teori perspektif biologis,
kecemasan berkaitan dengan faktor genetik dan fisiologis. Individu yang memiliki
kerabat dekat yang menderita gangguan kecemasan akan memiliki risiko lebih besar
untuk mengalami kecemasan juga. Selain itu, kecemasan juga dapat dipicu oleh
ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan norepinefrin4.

8
Simpulan : Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi perilaku kecemasan mencakup faktor , konflik antara elemen elemen
kepribadian, perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan
interpersonal, pembelajaran yang salah atau tidak tepat, pola asuh dan dinamika
keluarga,faktor genetik dan fisiologis

F. PEDOMAN OBSERVASI

Penjelasan tentang pedoman observasi yang akan digunakan yang mengacu


tujuan dilakukan observasi metode pencatatan anecdotal record yaitu mendeskripsikan
tentang Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana, dan Bagaimana. sebuah kemunculan
perilaku. Dengan demikian pencatatan perilaku yang terjadi harus factual bukan hasil
interpretasi/penilaian dari observer.
Berikut adalah pedoman observasi yang mengacu pada pertanyaan Apa, Siapa, Kapan,
Mengapa, Dimana, dan Bagaimana: mengenai anxiety
➢ Apa dan Bagaimana Kecemasan yang Muncul pada Kayla?
Kayla, tokoh pemeran utama dalam film Eighth Grade, mengalami kecemasan sosial
yang parah. Ia merasa tidak nyaman dalam situasi sosial dan sering kali merasa tidak
diinginkan oleh teman-temannya. Kecemasannya juga mempengaruhi kemampuannya
untuk berbicara dengan orang lain dan membuat teman baru

➢ Mengapa dan Apa Dampak Kecemasan pada Kayla?


Kecemasan yang dialami Kayla disebabkan oleh tekanan sosial yang ia rasakan dari
teman-temannya dan media sosial. Dampak dari kecemasan ini adalah Kayla merasa
kesepian, tidak diinginkan, dan tidak berharga. Ia juga mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang sehat.

➢ Kapan dan Dimana Kecemasan muncul pada Kayla?


Kecemasan yang dialami Kayla terjadi sepanjang film Eighth Grade. Film ini mengikuti
perjalanan Kayla selama minggu-minggu terakhir di kelas delapan, menjelang awal masa

9
sekolah menengah. Kecemasannya terutama muncul di lingkungan sekolah dan dalam
interaksi sosialnya dengan teman-temannya.

➢ Siapa yang Terlibat dalam Kecemasan Kayla?


Kecemasan yang dialami Kayla melibatkan banyak orang dalam hidupnya, termasuk
keluarganya, teman-temannya, dan orang-orang yang ia temui di sekitar sekolahnya.
Namun, dampak kecemasannya paling dirasakan oleh dirinya sendiri 1

Dan ini adalah penilaian objektifitas karna Dalam pencatatan anecdotal record, penting
untuk menjaga objektivitas dan fokus pada fakta-fakta yang dapat diamati secara langsung
dalam film, menghindari penilaian atau interpretasi subjektiv...

G. HASIL OBSERVASI 1. Deskripsi observee

a. Deskripsi Fisik :

Dalam film Eighth Grade, karakter utama, Kayla Day, digambarkan sebagai gadis remaja
yang kurus dan tinggi. Ia memiliki rambut cokelat panjang yang sering ia kuncir kuda.
Kayla juga memiliki kulit putih dan mata cokelat
b. Deskripsi non fisik :

Secara non fisik, Kayla adalah gadis yang pemalu dan introvert. Ia sering merasa cemas
dan tidak percaya diri dalam situasi sosial. Kayla juga memiliki obsesi dengan media sosial
dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain.

2. Deskripsi temuan observasi

Anxiety dapat membuat seseorang merasa takut dan cemas dalam situasi sosial. Hal ini
dapat menghambat seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, seperti
bertanya kepada guru atau mengerjakan tugas kelompok.
Anxiety dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri. Hal ini dapat menghambat
seseorang untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

10
Anxiety dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan sendirian. Hal ini dapat
menghambat seseorang untuk membangun hubungan sosial dan mendapatkan dukungan
dari orang lain.

H. PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

Tujuan observasi film Eighth Grade adalah untuk mengetahui bagaimana anxiety dapat
mempengaruhi prestasi akademik. Berdasarkan simpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa
anxiety dapat mempengaruhi prestasi akademik secara negatif. Anxiety dapat membuat
seseorang merasa takut, cemas, dan tidak percaya diri. Hal ini dapat menghambat
seseorang untuk belajar dan berprestasi

I. SIMPULAN

Berdasarkan simpulan di atas, dapat direkomendasikan beberapa hal untuk mengatasi


anxiety yang dapat mempengaruhi prestasi akademik, yaitu:
Berbicara dengan orang yang Anda percayai. Bicaralah dengan orang tua, guru, atau terapis
tentang apa yang Anda alami.
Menerapkan teknik relaksasi. Teknik relaksasi, seperti deep breathing atau meditasi, dapat
membantu Anda untuk mengelola anxiety.
Melakukan aktivitas yang Anda sukai. Melakukan aktivitas yang Anda sukai dapat
membantu Anda untuk merasa lebih rileks dan bahagia.
Memikirkan hal-hal positif. Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidup Anda
dan hindari memikirkan hal-hal negatif.
Dengan mengatasi anxiety, Anda dapat belajar dan berprestasi dengan lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

penulisan menggunakan aturan Buku Pedoman skripsi Fakultas Psikologi UST.

LAMPIRAN

a. Verbatim Data mentah hasil observasi (lihat lampiran), dibuat dalam bentuk tabel spasi 1
dengan urutan baris dimulai dari 5,10, dst..
b. Dokumentasi pendukung (jika ada

12
lampiran data mentah observasi Individu :

TABEL 1
HASIL OBSERVASI 1
Hari : Tanggal : Jam :
Tempat :
Teknik Pencatatan data anecdotal record :

Baris Cerita mentah Tema

1 Kayla bangun dari tidurnya dengan Rutinitas kayla saat hari pertama
perasaan gugup. Dia melihat ke luar masuk sekolah yang menunjukkan
jendela dan melihat langit yang bahwa Kayla mengalami
mendung. Dia tahu bahwa hari itu kecemasan,mulai dari bangun tidur
akan menjadi hari yang sulit. dengan perasaan gugup, bercermin di
Kayla turun dari tempat tidur dan kamar mandi dan melihat wajahnya
berjalan ke kamar mandi. Dia melihat yang terlihat pucat dan cemas, hingga
wajahnya di cermin dan melihat bahwa perasaan ini terbawa ke sekolah,mulai
dia terlihat pucat dan cemas. Dia dari sulit berkonsentrasi saat
menghela napas dan mulai bersiap-siap pembelajaran di kelas sampai saat
untuk sekolah. berbicara di depan kelas Kayla terlihat
Setelah sarapan, Kayla berpamitan gugup dan gemetar, berbicara dengan
dengan ibunya. Dia memeluk ibunya suara pelan dan terbata-bata
erat-erat dan tidak ingin
melepaskannya.
Ketika dia tiba di sekolah, Kayla
langsung menuju ke kelasnya. Dia

19 duduk di bangkunya dan mencoba


untuk rileks.
Gurunya masuk ke kelas dan memulai
pelajaran. Kayla mencoba untuk
memperhatikan, tetapi dia kesulitan

13
berkonsentrasi. Dia terus memikirkan
apa yang akan terjadi di hari itu.
Pada akhirnya, Kayla harus berbicara
di depan kelas. Dia sangat gugup dan
gemetar. Dia berbicara dengan suara
pelan dan terbata-bata.
Ketika Kayla pulang dari sekolah, dia
bisa terlihat hancur. Dia bisa menangis
di kamarnya dan merasa seperti dia
tidak bisa menghadapi hari berikutnya

Kayla berdiri di belakang panggung, Kayla menunjukkan perilaku


menatap ke arah penonton. Dia sangat kecemasan nya ,terlihat pada saat
37 gugup. Dia telah berlatih untuk kayla tampil di acara sekolah untuk
penampilan ini selama berminggu- Berbicara di Depan Umum, mulai dari
minggu, tetapi dia masih merasa Masih di belakang panggung Kayla
seperti dia akan pingsan. melihat ke arah penonton dan
Kayla mendengar namanya dipanggil. membuat nya Merasa akan
Dia mengambil napas dalam-dalam pingsan,hingga saat tampil Kayla
dan berjalan keluar ke panggung merasa suara nya bergetar dan merasa
Kayla mulai berbicara, tetapi dia bisa seperti seperti semua orang sedang
merasakan suaranya bergetar. Dia menilai nya
merasa seperti semua orang sedang
menatapnya dan menilainya

14
TABEL 2
Rangkuman Tema, Sub kategori dan Kategori

No. Tema/data Sub Kategori Kategori


1. Rutinitas kayla saat hari pertama Perasaan gugup Emosional,
masuk sekolah yang menunjukkan dan tidak nyaman Fisiologis
bahwa Kayla mengalami pikiran
kecemasan,mulai dari bangun tidur Mukanya terlihat
dengan perasaan gugup, bercermin di pucat di cermin
kamar mandi dan melihat wajahnya
yang terlihat pucat dan cemas, hingga Sulit berkonsentrasi
perasaan ini terbawa ke sekolah,mulai di kelas
dari sulit berkonsentrasi saat
pembelajaran di kelas sampai saat Gugup dan gemetar
berbicara di depan kelas Kayla saat berbicara
terlihat gugup dan gemetar, berbicara didepan kelas
dengan suara pelan dan terbata-bata
(Koding. O1, S1,
P, b1-19)

2 Kayla menunjukkan perilaku Melihat ke arah Perilaku


kecemasan nya, terlihat pada saat penonton dan Fisiologis
kayla tampil di acara sekolah untuk membuat nya Pikiran
Berbicara di Depan Umum, mulai dari Merasa akan
Masih di belakang panggung Kayla pingsan
melihat ke arah penonton dan Suaranya bergetar
membuat nya Merasa akan saat tampil di depan
pingsan,hingga saat tampil Kayla umum
merasa suara nya bergetar dan merasa Merasa cemas
seperti semua orang sedang menilai dengan penilaian
nya orang

15
Koding = O1, S1,P, b 1-10,
Keterangan : O1 = Observasi pertama
S1 = Subjek pertama
P = Jenis kelamin
B = baris

16

Anda mungkin juga menyukai