Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN COPING STRES PADA


MAHASISWA UEU YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Dwi Widya Ningrum


Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Kebon Jeruk – Tomang Jakarta
dwiwidyaningrum@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan coping stress pada
mahasiswa UEU yang sedang menyusun skripsi. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif non
eksperimental, dengan menggunakan metode statistik korelasional. Sampel penelitian ini adalah
mahasiswa/i UEU yang sedang menyusun skripsi dengan jumlah populasi 546 mahasiswa yang
kemudian diambil menjadi 80 sampel. Analisis data untuk uji validitas menggunakan rumus Pearson
Product Moment, dan uji reliabilitasnya menggunakan Cronbach-Alpha, dengan perolehan koefisien
0.944 pada optimisme. Sedangkan perolehan koefisien coping stress sebesar 0.863. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan optimisme rendah dan coping stress yang
rendah pula. Analisis statistik menggunakan korelasi Gamma, diperoleh koefisien korelasi sebesar
0.987 dengan p=0.000<0.01. Dengan demikian terdapat hubungan positif tinggi dan signifikan antara
optimisme dan coping stress pada mahasiswa UEU yang sedang menyusun skripsi.

Kata Kunci : Optimisme, coping Stress, mahasiswa

Pendahuluan Akan tetapi ada juga mahasiswa yang tidak bisa


Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib menyelesaikan skripsinya di akhir semester ke 7.
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyarat- Ada yang selesai pada semester 8, 9, dan lain-lain.
an akhir pendidikan akademisnya (Yulianto, 2008). Di Universitas Esa Unggul memiliki 9 fakul-
Skripsi tersebut adalah bukti kemampuan akademik tas yang memiliki syarat kelulusan harus me-
mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang nyelesaikan skripsi atau tugas akhir. Walaupun
berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai sama-sama menyusun skripsi atau tugas akhir, tetapi
dengan bidang studinya. Skripsi disusun dan diperta- ada perbedaan dalam jenis skripsi tersebut antara
hankan untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu lain berupa studi: empiris, pustaka, dan laporan. Dari
(Djuharie, 2001). Proses belajar dalam skripsi ber- jenis skripsi yang berbeda itu ternyata memiliki ken-
langsung secara individual, hal tersebut berbeda dala atau masalah yang tidak jauh berbeda. Kendala
ketika mahasiswa mengikuti mata kuliah lain yang atau masalah tersebut antara lain kesulitan dalam
umumnya dilakukan secara klasikal atau berkelom- berhubungan dengan dosen pembimbing, kesulitan
pok. Proses belajar secara individual menuntut ma- dalam mencari literatur/referensi/data, kesulitan da-
hasiswa untuk dapat mandiri dalam mencari peme- lam menentukan judul, kemampuan dalam membuat
cahan dari masalah-masalah yang dihadapinya. tulisan, kurang menguasai metodelogi penelitian atau
Bagi para mahasiswa, ternyata tugas skripsi konsep, kemampuan mengoperasikan komputer,
tersebut merupakan tugas yang tidak ringan. Pada kesehatan, dan pembagian waktu (bagi mahasiswa
umumnya perjalanan studi mahasiswa menjadi kuliah sambil bekerja). Kendala atau masalah ter-
tersendat-sendat atau terhambat ketika menyusun sebut merupakan stressor yang dapat membebani
skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki semang- mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Kondisi
at, motivasi dan minat yang tinggi terhadap skripsi yang membebani tersebut yang dinamakan stres.
namun keadaan itu menurun seiring dengan kesu- Pada umumnya, orang beranggapan bahwa
litan-kesulitan yang dialami. Kesulitan itu membuat stres membawa dampak negatif namun sesungguh-
mahasiswa sering putus asa dan menyebabkan nya stres juga memiliki dampak yang positif.
mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat Adanya perbedaan dampak stres pada diri maha-
waktu. siswa disebabkan oleh adanya perbedaan karak-
Pada tahun 2006, Universitas Esa Unggul teristik masing-masing mahasiswa. Perbedaan karak-
sudah menerapkan program lulus Sarjana (S1) dalam teristik mahasiswa akan menentukan respon maha-
waktu 3,5 tahun. Hal itu membuat mahasiswa siswa terhadap sumber stres, sehingga respon maha-
ditargetkan untuk bisa menyelesaikan skripsinya siswa dapat berbeda pada stimulus yang menjadi
dalam waktu 1 semester yaitu pada semester ke 7. sumber stres yang sama. Hal itu akan mempengaruhi
Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 41
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

perilaku mahasiswa dalam mengatasi kendala atau Tabel 1


masalah yang dihadapi dalam menyusun skripsi. Data Sampel Berdasarkan Lama Mengambil
Mahasiswa yang optimis dalam menyusun skripsi Skripsi
mau mencari pemecahan dari masalah, menghenti- Lama mengambil Jumlah Persentase (%)
kan pemikiran negatif, merasa yakin bahwa memiliki Skripsi (Semester)
kemampuan, dan lain-lain. Ketika menghadapi kesu- 1 65 81.3
litan atau kendala dalam menyusun skripsi akan 2 3 3.8
berusaha menghadapi kesulitan atau kendala tersebut 3 5 6.3
dan tidak membiarkan kesulitan atau kendala ter- 4 6 7.5
sebut berlarut-larut. Lain halnya dengan mahasiswa 5 1 1.3
yang kurang optimis dalam menyusun skripsi, ketika
Total 80 100.0
menghadapi kesulitan atau kendala, terdapat maha-
siswa yang bereaksi menghindar, mengabaikan, dan
lain-lain sehingga kesulitan atau kendala tersebut Pengukuran
tidak dapat terselesaikan. Dan ada juga mahasiswa Pengukuran variabel optimisme dilakukan
yang bereaksi tetap berusaha menghadapi kesulitan dengan mengukur subdimensi, keyakinan yag ber-
atau kendala tersebut. Seperti yang terjadi pada D, R, sumber dari pikiran (kognitif); keyakinan yang ber-
N, A, dan C. Walaupun jenis skripsi yang berbeda sumber dari perasaan (afektif); dan keyakinan yang
pada D, R, dan N, mereka sama-sama optimis dan bersumber dari perilaku (psikomotorik/ konatif).
sama-sama melakukan coping untuk mengatasi ma- Item-item pada kuesioner disusun berdasarkan
salah-masalah yang dihadapi saat menyusun skripsi batasan konseptual, batasan operasional, dimensi,
(Lazarus dan Folkman, 1984). Berbeda dengan A subdimensi dan indikator optimisme. Subdimensi
dan C yang sama-sama kurang optimis dalam me- optimisme yang digunakan berjumlah tiga subdi-
nyusun skripsi tetapi dalam menghadapi dan meng- mensi dan terdiri dari dua belas indikator.
atasi masalah mereka berbeda. A melaku-kan suatu Pengukuran optimisme disusun berdasarkan
usaha untuk menghadapi kendala atau masalah da- skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawa-
lam menyusun skripsi, sedangkan C menghindari ban. Penilaian dilakukan dengan memisahkan favor-
kendala atau masalah tersebut sehingga skripsinya able dan unfavorable untuk optimisme. Untuk peni-
tidak dapat diselesaikan. laian favorable pada subdimensi , keyakinan yag ber-
sumber dari pikiran (kognitif); keyakinan yang ber-
sumber dari perasaan (afektif); dan keyakinan yang
Metode Penelitian bersumber dari perilaku (psikomotorik/konatif). SS
Sampel pada penelitian ini adalah maha- (Sangat Sesuai) bernilai 4, S (Sesuai) bernilai 3, TS
siswa dan mahasiswi reguler Universitas Esa Unggul (Tidak Sesuai) bernilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai)
yang sedang menyusun skripsi. Jumlah keseluruhan bernilai 1. Sedangkan pada unfavorable penilaian
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi adalah pada subdimensi, keyakinan yag bersumber dari
546 mahasiswa. Sedangkan jumlah sampel penelitian pikiran (kognitif); keyakinan yang bersumber dari
adalah 80 mahasiswa. Pengambilan sampel pene- perasaan (afektif); dan keyakinan yang bersumber
litian berdasarkan teknik simple random sampling. dari perilaku (psikomotorik/konatif). SS (Sangat
Gambaran sampel penelitian dapat dilihat Sesuai) bernilai 1, S (Sesuai) bernilai 2, TS (Tidak
berdasarkan lamanya mengambil skripsi. Lama ma- Sesuai) bernilai 3, STS (Sangat Tidak Sesuai)
hasiswa yang mengambil skripsi paling banyak ter- bernilai 4. Penjelasan perolehan skor optimisme
dapat pada 1 (satu) semester berjumlah 65 (81,3%) dengan coping stress adalah sebagai berikut,
mahasiswa. Mahasiswa yang mengambil skripsi semakin tinggi optimisme maka semakin tinggi
sudah 2 (dua) semester berjumlah 3 (3,8%) maha- coping stress. Sebaliknya semakin rendah optimisme
siswa. Selain itu, ada juga mahasiswa yang su-dah maka semakin rendah pula coping stress.
mengambil skripsi selama 3 (tiga) semester ada 5 Dari hasil penelitian dengan menggunakan
(6,3%) mahasiswa. Kemudian mahasiswa yang su- SPSS 15.00, untuk optimisme diperoleh nilai
dah mengambil skripsi selama 4 (empat) semester koefisiensi Alpha Cronbach sebesar 0,944 dengan
berjumlah 6 (7,5%) mahasiswa. Dan mahasiswa jumlah item sebanyak 46 item. Sedangkan untuk
yang sudah 5 (lima) semester mengambil skripsi ber- coping stress, diperoleh nilai koefisiensi Alpha
jumlah 1 (1,3%) mahasiswa. Gambaran selengkap- Cronbach sebesar 0,863 dengan jumlah item
nya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. sebanyak 18 item.
Pengukurann pada variabel coping stress
dengan mengukur dimensi problem focused coping
dan emosional focused coping. Item-item pada
Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 42
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

kuesioner disusun berdasarkan batasan konseptual, sasikan sebanyak 53 sampel. Namun karena akan
batasan operasional, dimensi, dan indikator coping dikategorikan rendah dan tinggi dalam coping stress,
stress. Dimensi perilaku coping stress yang maka untuk pembahasan berikutnya hanya diguna-
digunakan berjumlah dua dimensi dan terdiri dari kan sebanyak 40 sampel penelitian. Mahasiswa yang
delapan indikator. memiliki optimisme yang rendah berjumlah 35
Pengukuran coping stess disusun berdasar- mahasiswa (66,03%), jumlahnya lebih banyak di-
kan skala Likert yang terdiri dari empat alternatif bandingkan dengan optimisme yang tinggi ber-
jawaban. Penilaian dilakukan dengan memisahkan jumlah 18 mahasiswa (33,96%). Artinya mahasiswa
favorable dan unfavorable untuk coping stress. yang memiliki optimisme rendah cenderung tidak
Untuk penilaian favorable pada dimensi , problem dapat melihat dengan cara pandang yang positif dari
focused coping dan emosional focused coping. SS masalah atau kesulitan yang mereka hadapi dalam
(Sangat Sesuai) bernilai 4, S (Sesuai) bernilai 3, TS menyusun skripsi seperti didominasi oleh perasaan
(Tidak Sesuai) bernilai 2, STS (Sangat Tidak Sesuai) yang negatif dan mahasiswa tersebut merasa tidak
bernilai 1. Sedangkan pada unfavorable penilaian ada yang memberikan dukungan serta tidak mau
pada dimensi, problem focused coping dan emosi- bergerak atau memotivasi diri sehingga merasa tidak
onal focused coping. SS (Sangat Sesuai) bernilai 1, S yakin bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk
(Sesuai) bernilai 2, TS (Tidak Sesuai) bernilai 3, mengendalikan dunia mereka. Sementara itu ada
STS (Sangat Tidak Sesuai) bernilai 4. juga beberapa mahasiswa yang memiliki optimisme
yang tinggi berjumlah 18 mahasiswa (33,96%).
Prosedur Artinya mahasiswa cenderung memiliki cara pan-
Pengambilan data dengan penyebaran dang yang positif saat menghadapi masalah atau
kuesioner sebanyak dua kali. Pertama penelitian di- kesulitan sehingga mereka merasa yakin memiliki
laksanakan dengan melakukan penyebaran kuesioner kekuatan untuk mengendalikan dunia mereka.
uji coba kepada subjek pada hari senin, 17 Januari
2011 dan selanjutnya dilakukan penyeberan kue- Gambaran Optimisme Berdasarkan Lama
sioner sesungguhnya kepada subjek selama seming- Mengambil Skripsi
gu dari hari senin-sabtu, 24-29 Januari 2011. Pene- Berdasarkan hasil crosstabs yaitu didapat
litian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner bahwa mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah
lengkap yang terdiri dari kata pengantar, data penun- skripsi lebih dari 1 (satu) semester berada pada kate-
jang, alat ukur optimisme dan alat ukur coping gori rendah lebih besar sebanyak 100% bila diban-
stress, pada mahasiswa UEU yang sedang menyusun dingkan dengan mahasiswa yang baru mengambil
skripsi. Peneliti mendatangi subjek di perpustakaan, skripsi selama 1 (satu) semester sebesar 58,1%.
Internet Corner, dan depan fakultas mereka saat Hal ini diketahui bahwa mahasiswa yang te-
mereka ingin bimbingan dengan meminta kesediaan lah mengambil skripsi lebih dari 1 (satu) semester
waktunya selama 30 menit untuk mengisi kuesioner. memiliki tingkat optimisme rendah (kurang optimis).
Sesudah memberikan instruksi singkat, pe- Sedangkan mahasiswa yang baru mengambil skripsi
nulis membagikan kuesioner kepada masing-masing selama 1 (satu) semester mereka berpeluang me-
mahasiswa. Kemudian penulis menjelaskan pe- miliki tingkat optimisme tinggi (optimis).
tunjuk-petunjuk pengisian kuesioner langkah demi
langkah. Penulis mengawasi proses pengisian kue- Gambaran Coping Stress
sioner sampai selesai, memberikan penjelasan secara Gambaran coping stress diperoleh perhitu-
individual bagi yang bertanya dan mengumpulkan ngan skala coping stress yaitu nilai minimum 52 dan
kembali kuesioner yang telah diisi. Dari dua kali nilai maksimum 59 dengan nilai mean 55,4667 dan
pengumpulan data, diperoleh data dari 80 sampel. standar deviasi 6,76060. Pengolahan data coping
stress dengan kategori rendah 52 se-banyak 30 ma-
Hasil dan Pembahasan hasiswa (37,5%), kategori sedang 53 sampai 58 se-
Gambaran Optimisme banyak 28 mahasiswa (35,0%), dan kategori tinggi
Gambaran optimisme diperoleh perhitungan 59 sebanyak 22 mahasiswa (27,5%). Berdasarkan
skala optimisme yaitu nilai minimum 138 dan nilai perhitungan skala coping stress hanya dikategori-
maksimum 154 dengan nilai mean 145,7000 dan sasikan sebanyak 52 sampel. Namun karena akan
standar deviasi 16,15261. Pengolahan data optimis- dikategorikan rendah dan tinggi dalam optimisme,
me dengan kategori rendah 138 sebanyak 35 maha- maka untuk pembahasan berikutnya hanya diguna-
siswa (43,8%), kategori sedang 139 sampai 153 kan sebanyak 40 sampel penelitian. Siswa yang me-
sebanyak 27 mahasiswa (33,8%), dan kategori tinggi miliki coping stress dengan kategori rendah seba-
154 sebanyak 18 mahasiswa (22,5%). Berdasarkan nyak 30 mahasiswa (57,7%) lebih banyak diban-
perhitungan skala optimisme hanya dikategori- dingkan dengan mahasiswa yang memiliki coping
Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 43
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

stress dengan kategori tinggi sebanyak 22 ma- tinggi coping stress pada mahasiswa UEU yang
hasiswa (42,3%). Mahasiswa yang berada pada kate- sedang menyusun skripsi. Sebaliknya semakin ren-
gori coping stress rendah, terwujud dalam reaksi dah optimisme maka semakin rendah pula coping
ketika menghadapi kendala atau kesulitan hanya se- stress pada pada mahasiswa UEU yang sedang me-
dikit melakukan usaha untuk menyelesaikan masalah nyusun ksripsi. Artinya Mahasiswa yang optimis
atau kesulitan sehinga masalah atau kesulitan ter- dalam menyusun skripsi ketika menghadapi masalah
sebut belum dapat terselesaikan. Sementara itu disisi atau kesulitan yang merupakan stressor, akan
lain terlihat banyak siswa yang memiliki coping menghadapi stressor tersebut dengan keyakinan atau
stress tinggi yaitu mereka yang jika menghadapi pandangan positif sehingga masalah atau kesulitan
kendala atau kesulitan akan mengerahkan kemam- dapat terselesaikan. Usaha-usaha yang dilakukan
puan dan usahanya untuk dapat menyelesaikan ma- mahasiswa untuk menyelesaikan masalah tersebut
salah atau kesulitan yang dihadapi. atau menghadapi stressor merupakan bentuk coping
stress yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
Gambaran Coping Stress Berdasarkan Lama Mahasiswa yang dapat menyelesaikan masalah atau
Mengambil Skripsi kesulitan dalam menyusun skripsi memiliki coping
Berdasarkan hasil crosstabs yaitu didapat tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang kurang optimis
bahwa mahasiswa yang telah mengambil skripsi dalam menyusun skripsi, ketika menghadapi
selama 3 (tiga) dan 5 (lima) semester berada kategori hambatan akan melihat hambatan tersebut sebagai
rendah dengan persentase sebesar 100%. Kemudian suatu beban yang tidak memiliki nilai positif dan
mahasiswa yang telah 4 (empat) semester meng- kurang memiliki keyakinan untuk menghadapi
ambil skripsi ada 75% mahasiswa yang berada pada hambatan tersebut, sehingga mereka belum dapat
kategori rendah. Dan mahasiswa yang baru 1 (satu) menyelesaikan masalah atau kesulitan yang mereka
semester mengambil skripsi ada 52,4% mahasiswa hadapi.
yang berada pada kategori rendah. Sedangkan
mahasiswa yang telah 2 (dua) semester mengabil Gambaran Optimisme
skripsi tergolong ke dalam kategori tinggi sebesar Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih
100%. banyak mahasiswa yang memiliki optimism rendah
Hal ini diketahui bahwa mahasiswa yang (kurang optimis) dibandingkan dengan mahasiswa
berada pada kategori rendah cenderung memiliki yang memiliki optimism tinggi (optimis) dalam
tingkat coping sress rendah (coping lemah). Sedang- menyusun skripsi. Artinya mahasiswa tersebut
kan mahasiswa yang tergolong ke dalam kategori skripsi tidak dapat melihat dengan cara pandang
tinggi cenderung memiliki tingkat coping stress yang positif dari masalah atau kesulitan yang mereka
tinggi. hadapi dalam menyusun skripsi seperti didominasi
oleh perasaan yang negatif dan mahasiswa tersebut
Dominansi Coping Stress merasa tidak ada yang memberikan dukungan serta
Berdasarkan hasil crosstabs yaitu didapati tidak mau bergerak atau memotivasi diri sehingga
bahwa baik dimensi emotion focused coping maupun merasa tidak yakin bahwa mereka mempunyai
problem focused coping banyak digunakan oleh kekuatan untuk mengendalikan dunia mereka. Jika
mahasiswa yang memiliki tingkat coping rendah. mahasiswa tersebut menghadapi kendala dalam
Tetapi dari keduanya mahasiswa yang memiliki proses penyusunan skripsi mahasiswa tersebut akan
coping rendah lebih banyak menggunakan strategi mudah menyerah dan menghindar dari kendala
problem focused coping sebanyak 17 (58,6%) tersebut.
mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang memiliki Sementara itu ada juga beberapa siswa yang
coping tinggi cenderung menggunakan strategi memiliki optimism tinggi (optimis). Artinya Maha-
emotion focused coping sebanyak 10 (43,5%) siswa yang optimis dapat melihat dengan cara pan-
mahasiswa. dang yang positif saat menghadapi masalah atau
kesulitan sehingga mereka merasa yakin memiliki
kekuatan untuk mengendalikan dunia mereka. Jika
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping
mahasiswa tersebut menghadapi kendala dalam
Stress proses penyusnan skripsi mahasiswa tersebut akan
Berdasarkan analisis statistik diperoleh
terus berusaha menghadapi kendala tersebut sampai
koefisien nilai value sebesar 0,987 dengan p = 0,000
masalah yang dihadapi terselesaikan.
< 0,01. Dengan demikian, terdapat hubungan positif
yang tinggi dan signifikan antara optimisme dan
coping stress dapat diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi optimisme maka semakin

Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 44


Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

Gambaran Optimisme Berdasarkan Lama (coping lemah) tidak dapat mengambil keputusan
Mengambil Skripsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang terjadi akan dibiarkan berlarut-larut
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tanpa penyelesaian dan tidak dapat menyelesaikan
skripsi lebih dari 1 (satu) semester memiliki tingkat skripsinya tepat waktu. Sedangkan mahasiswa yang
optimisme yang rendah (kurang optimis) yang besar memiliki tingkat coping tinggi dapat mengambil
bila dibandingkan dengan mahasiswa yang baru me- keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
ngambil skripsi selama 1 (satu) semester dimana sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan dan
mereka berpeluang memiliki tingkat optimisme ting- dapat menyelesaikan skripsinya tepat waktu.
gi (optimis). Mahasiswa yang memiliki tingkat opti-
misme rendah (kurang optimis) tidak dapat Dominansi Coping Stress
menggunakan imajinasinya untuk melatih suskes Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak
bahkan cenderung memiliki perasaan negatif ketika mahasiswa yang memiliki coping rendah cenderung
membayangkan suatu masalah. Hal tersebut dapat menggunakan strategi problem focused coping.
membuat mahasiswa itu tidak dapat menyelesaikan Sebaliknya mahasiswa yang memiliki coping tinggi
skripsinya tepat waktu dan harus mengambil mata cenderung lebih menggunakan strategi emotion
kuliah skripsi lagi di semester berikutnya. Berbeda focused coping. Mahasiswa yang memiliki tingkat
dengan mahasiswa yang memiliki tingkat optimisme coping rendah dalam menghadapi masalah atau
tinggi (optimis), mereka dapat menggunakan ima- kesulitan lebih memilih tidak mencari dukungan
jinasinya saat menghadapi masalah untuk melatih sosial untuk mengatasi masalah atau kesulitan
sukses agar dapat menyelesaikan skripsinya tepat tersebut sehingga masalah atau kesulitan tersebut
waktu atau lulus tepat waktu. tidak dapat terselesaikan. Sedangkan mahasiswa
yang memiliki tingkat coping tinggi dalam
Gambaran Coping Stress menghadapi masalah atau kesulitan lebih memilih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengendalikan respon emosional dengan cara
mahasiswa yang memiliki coping stress rendah lebih mencari makna positif dari masalah atau kesulitan
banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang me- yang dihadapi sehingga setelah dapat mengatur
miliki coping tinggi. Masalah atau kesulitan dalam kondisi emosionalnya maka kondisi tertekan yang
menyusun skripsi merupakan stressor bagi maha- dirasakan oleh mahasiswa tersebut akan berkurang.
siswa maka mahasiswa tersebut perlu menata kea-
daan ketika menghadapi masalah atau kesulitan. Kesimpulan
Dalam hal ini coping diperlukan untuk menye- Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa
lesaikan masalah atau kesulitan sehingga mahasiswa secara umum terdapat hubungan yang positif tinggi
tersebut dapat lulus tepat waktu. Mahasiswa yang dan signifikan antara optimisme dengan coping
memiliki coping lemah jika menghadapi kendala stress pada mahasiswa UEU yang sedang menyusun
atau kesulitan hanya sedikit melakukan usaha untuk skripsi. Artinya semakin tinggi optimisme
menyelesaikan masalah atau kesulitan sehinga mahasiswa maka semakin tinggi coping stress,
masalah atau kesulitan tersebut belum dapat terse- begitu pula sebaliknya semakin rendah optimisme
esaikan. mahasiswa maka semakin rendah coping stress.
Hal tersebut berbeda dengan beberapa maha- Tingkat optimisme pada mahasiswa Universitas Esa
siswa yang memiliki coping stress yang tinggi. Ma- Unggul yang sedang menyusun skripsi menunjukkan
hasiswa yang memiliki coping tinggi jika meng- bahwa lebih banyak mahasiswa tersebut tergolong ke
hadapi kendala atau kesulitan akan mengerahkan ke- dalam optimis rendah (kurang optimis) dari pada
mampuan dan usahanya untuk dapat menyelesaikan mahasiswa yang optimis dalam menyusun skripsi.
masalah atau kesulitan yang dihadapi. Begitu juga dengan hasil tingkat coping stress pada
mahasiswa Universitas Esa Unggul yang sedang
Gambaran Coping Stress Berdasarkan Lama menyusun skripsi, lebih banyak mahasiswa tersebut
Mengambil Skripsi yang tergolong ke dalam coping lemah jika
Hasil penelitian menunjukkan bahwa maha- dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki
siswa yang telah mengambil skripsi selama tiga dan coping tinggi dalam menyusun skripsi. Dimensi
lima semester memiliki tingkat coping paling rendah yang dominan atau paling banyak digunakan pada
dibandingkan dengan mahasiswa yang telah meng- variabel coping stress oleh mahasiswa Universitaas
ambil skripsi selama satu dan empat semester. Se- Esa Unggul yang sedang menyusun skripsi adalah
dangkan mahasiswa yang sudah dua semester meng- dimensi problem focused coping. Mahasiswa yang
ambil skripsi memiliki tingkat coping tinggi. Ma- banyak menggunakan strategi problem focused
hasiswa yang memiliki tingkat coping rendah coping adalah mahasiswa yang memiliki tingkat
Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 45
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

coping rendah. Dari analisis statistik dengan korelasi Karno. 2009. Gambaran Coping Stres Terhadap
Gamma diperoleh koefisien nilai value 0,987 dengan Kematian Suami. Skripsi. Jakarta: Fakultas
sig = 0,000 < 0,01. Hal ini menunjukkan terdapat Psikologi Universitas Esa Unggul.
hubungan yang positif yang tinggi dan signifikan
antara optimisme dan coping stress pada mahasiswa Luthfi, Aziz. 2008. Statistik Psikologi 2. Tidak
UEU yang sedang meyusun skripsi. Diterbitkan.

Daftar Pustaka Meriyati dan Wirawan, Henny E. diakses pada


Abidin, Muhammad Zainal, “Mekanisme tanggal 22 Mei 2010. “Stress Coping Istri
Pertahanan Diri Dan Mekanisme Coping”. Pecandu Narkoba”. Dalam
Dalam http://meetabied.wordpress.com. www.jurnal.pdii.lipi.go.id
Diakses pada tanggal 3 Juni 2010.
Mustofa, Bisri. 2007. Tuntutan Karya Ilmiah.
Administrator. “Sikap Optimis Dapat Menigkatkan Yogyakarta : Panji Pustaka.
Kesehatan”. Artikel dalam
http://kumpulaninfo.com. Diakses pada Putri, Yuli Novita Sari. Diakses pada tanggal 9
tanggal 23 Mei 2010. Oktober 2010. “Coping Stres Suami Yang
Memiliki Istri Skizofrenia”. Dalam
Andini, Fitri. 2008. Gambaran Sumber Stress dan www.repository.usu.ac.id
Coping Stress Pada Terapis Anak Autis di
Jakarta dan Tangerang. Skripsi. Jakarta : Rafika, Rizka. Diakses tanggal 23 Mei 2010. “Karya
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Ilmiah Berpikir Positif”. Dalam
Jkarta. 2008 www.scribd.com

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian-Suatu Restry. Diakses pada tanggal 23 Mei 2010. “Stress”.
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Indeks, Dalam http://restryarea23blogspot.com
Gramedia Group.
Risky. Diakses tanggal 12 Mei 2010. Konsep “The
Azwar, Saifuddin. 2000. Tes prestasi: Fungsi dan Best In People”. Dalam
Pengembangan Pengukuran Prestasi http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/positive.
Belajar (Edisi Kedua). Yogyakarta : Pustaka psychological.assessment.
Pelajar.
Rosmala, Desi. 2009. Perbedaan Coping Stress
Azwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Terhadap Ujian Nasional (UN) pada Siswa
Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kelas XII SMAN Unggulan dan SMAN Non-
Unggulan Di Jakarta Barat. Skripsi. Jakarta
Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan : Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul.
Skripsi Tesis Disertasi. Bandung : Yrama
Widya. Seligman, Martin E.P. 2002. Authentic Happiness:
Menciptakan Kebahagiaan Dengan
Eli. Diakses pada tanggal 23 Mei 2010. “Optimism Psikologi Positif. Bandung : Mizan.
Anak Cacat”. Dalam
http://elhy04hanif.multiply.com Shofia, Fatiku. Diakses pada tanggal 22 Mei 2010.
“Optimisme Masa Depan Narapidana”.
Fakultas Psikologi Universitas Indonusa Esa Unggul. Dalam http://etd.eprints.ums.ac.id
Diakses pada tanggal 22 Mei 2010. Panduan
Skripsi. Dalam Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung,
http://elearning.esaunggul.ac.id Alfabeta, 2008

Hariwijaya, M dan P.B, Triton. 2008. Pedoman Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung
Penulisan Ilmiah PROPOSAL dan SKRIPSI. : Alfabeta.
Yogyakarta : Oryza.
Wangsadjaja, Reina. Diakses pada tanggal 22 Mei
Hasan, Iqbal. Tanpa Tahun. Analisis Data Penelitian 2010. Stres. Dalam
Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara. http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/
stres.html
Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 46
Hubungan Antara Optimisme Dan Coping Stres Pada Mahasiswa Ueu Yang Sedang Menyusun Skripsi

Wardani, Desi Sulistyo. Diakses pada tanggal 23


Mei 2010. “Strategi Coping Orang Tua
Menghadapi Anak Autis”. Dalam
www.etd.sprints.ums.ac.id

Wibowo, Tri. 2007. Hubungan Antara Sikap Siswa


Terhadap Ujian Nasional Dengan Coping
Stres Pada Sekolah Menengah Umum di
Jakarta Barat. Skripsi. Jakarta : Fakultas
PSikologi Universitas Esa Unggul.
Widiyanto, Mikha. A. 2009. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Jakarta : Universitas Esa
Unggul.

Yulianto, Aries. 2008. Kamus Besar Bahasa


Indonesia Pusat Bahasa. (4th ed). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal Psikologi Volume 9 Nomor 1, Juni 2011 47

Anda mungkin juga menyukai