Anda di halaman 1dari 8

Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi

Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

MODEL STRATEGI COPING PENYELESAIAN STUDI SEBAGAI EFEK


DARI STRESSOR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP WAKTU
PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA
UNGGUL

Sulis Mariyanti
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jl. Arjuna Utara no.9, Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
sulis.mariyanti@esaunggul.ac.id

Abstrak
Skripsi merupakan kewajiban yang harus ditempuh dan diselesaikan mahasiswa sebagai syarat
untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Sebagai kewajiban, skripsi dapat dimaknakan oleh
mahasiswa sebagai tuntutan yang membebani atau stressfull dan membutuhkan model strategi
coping yang tepat agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya secara tepat waktu. Pemilihan
model strategi coping untuk setiap mahasiswa berbeda-beda dan bersifat individual. Model strategi
jenis problem focused coping cenderung berorientasi pada upaya langsung untuk menghadapi atau
mengatasi stressor. Sementara itu, model strategi jenis emotion focused coping lebih berorientasi
pada upaya untuk mengurangi, menghilangkan dan meredakan emosi yang muncul saat
menghadapi stressor. Strategi coping yang dipilih dan digunakan mahasiswa saat menghadapi
beban skripsi menentukan penyelesaian studi, sehingga dalam penelitian ini akan dikaitkan efek
dari strategi coping ini terhadap waktu penyelesaian studi pada mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan data primer. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa psikologi yang sedang
menyelesaikan skripsi pada semester Ganjil 2013/2014 di Universitas Esa Unggul. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, strategi emotion focus coping dan strategi problem focus coping
keduanya mampu secara efektif memediasi pengaruh stressor yang dialami dan dirasakan
mahasiswa psikologi terhadap penyelesaian waktu studi. Dengan kata lain, model strategi coping
yang dipilih mahasiswa psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi dapat mempengaruhi
stressor dan memiliki implikasi terhadap waktu penyelesaian studi.

Kata kunci: stressor, coping stress, emotional focus coping

Pendahuluan menyelesaikan studi (83%) dan merasa cemas pada


Bagi sebagian mahasiswa semester akhir, saat menyusun skripsi dan menghadapi sidang
menyusun skripsi merupakan suatu tugas yang skripsi (76%). Sementara itu (Hadzik, 1994)
dapat dengan mudah dilakukan dan mampu menemukan bahwa kerumitan proses penyusunan
diselesaikannya dalam waktu relatif pendek yaitu skripsi merupakan salah satu sumber yang potensial
satu semester. Namun bagi sebagian mahasiswa menimbulkan stress pada mahasiswa Universitas
semester akhir yang lain, skripsi bisa merupakan Indonesia, Depok. Selain itu, dari hasil pengamatan
“momok” yang tidak menyenangkan dan bahkan peneliti pada mahasiswa semester akhir Psikologi
bisa menjadi beban karena menyita waktu, biaya yang sedang mengambil skripsi, terlihat beberapa
dan energi dalam proses penyusunannya hingga mahasiswa cenderung menunda menyerahkan topik
sulit untuk lulus tepat waktu. Dalam proses skripsi, tidak datang bimbingan sesuai jadwal dan
penyusunan skripsi, mereka seringkali mengalami bahkan ada beberapa mahasiswa yang tidak datang
kesulitan memilih topik skripsi, mencari literatur bimbingan selama satu semester tanpa
yang sesuai, keterbatasan dana, merasa takut pemberitahuan. Berdasarkan dari data tersebut di
menemuai dosen pembimbing yang dinilainya sibuk atas dapat disimpulkan bahwa skripsi dapat
dan kurang kooperatif. dimaknakan sebagai stressor (sumber stress) bagi
Hasil survey yang pernah dilakukan oleh mahasiswa semester akhir yang sedang
Majalah Femina (No.20/XXII, 1994) terhadap 100 menjalaninya.
orang mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Berdasarkan data rekapitulasi presentase
Jakarta dan Jawa Barat menunjukkan bahwa para lulus tepat waktu Universitas Esa Unggul tahun
mahasiswa merasa tertekan dengan skripsi, 2005 - 2008 (sumber: proposal PHKI 2010)
diantaranya disebabkan oleh ketakutannya akan menunjukkan bahwa rerata lama studi lulusan tepat
mengecewakan orangtua apabila gagal waktu mahasiswa Esa Unggul tahun 2005 sebesar
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 66
Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

23,16% ; tahun 2006 sebesar 23,48% ; tahun 2007 maupun tuntutan untuk lulus tepat waktu dan
sebesar 24,50% ; tahun 2008 sebesar 33,15% atau memenuhi harapan orangtua yang semuanya dapat
dengan kata lain rata-rata lulusan tepat waktu dipersepsikan memberatkan (stressfull). Kondisi itu
Universitas Esa Unggul selama kurun waktu 4 menuntut adanya model coping yang sesuai yang
(empat) tahun sebesar 26,07%. Sementara itu, rerata dapat mengarahkan perilaku mahasiswa untuk
lama studi lulusan tepat waktu mahasiswa Psikologi mencapai target lulus tepat waktu.
Universitas Esa Unggul tahun 2005 sebesar 3,13% ; Setiap mahasiswa semester akhir yang
tahun 2006 sebesar 5,47%; tahun 2007 sebesar sedang menyelesaikan skripsi memiliki model
7,07%; tahun 2008 sebesar 18,38% atau dengan coping yang berbeda-beda bersifat individual, yang
kata lain rata-rata lulusan tepat waktu Universitas sangat bergantung pada penilaian dan penghayatan
Esa Unggul selama kurun waktu 4 (empat) tahun mahasiswa terhadap situasi stress atas tuntutan
sebesar 8,51%. Keadaan itu jauh berbeda penyelesaian skripsi yang sedang dihadapi.
dibandingkan dengan target rata-rata lulusan tepat Mahasiswa yang menggunakan coping model
waktu (3,5 tahun – 4 tahun) yang ditetapkan problem focus coping cenderung menilai atau
Universitas yaitu sebesar 75% (sumber: Sasaran mempersepsikan bahwa sumber daya yang
Mutu Universitas Esa Unggul, 2009). dimilikinya mampu mengarahkannya untuk
Kekurangmampuan mahasiswa untuk melakukan tindakan langsung dan konstruktif
menyelesaikan studi tepat waktu antara lain berdasarkan masalah yang dihadapi yang terkait
dipengaruhi oleh faktor psikologis mahasiswa yang dengan penyelesaikan skripsi, baik dengan cara
terkait dengan kemampuannya untuk berupaya mempertahankan tingkah laku maupun mengubah
mengatasi beban skripsi yang sedang dihadapinya, penilaian terhadap masalah yang sedang
baik itu dalam bentuk beban fisik, beban psikologis dihadapinya. Di sisi lain, mahasiswa yang
emosional maupun beban sosial. Ada berbagai menggunakan coping model emotion focus coping
upaya yang dilakukan mahasiswa untuk cenderung merasa atau mempersepsikan bahwa
menyelesaikan skripsi antara lain dengan jalan sumber daya yang dimilikinya tidak cukup adekuat
pintas dan cepat melalui Biro jasa skripsi, menjalani (memadai) untuk melakukan tindakan konstrutif
bimbingan intensif secara terjadwal, tetapi ada juga dengan cara mengatur, mengurangi, meredakan
yang tidak bertahan lama menjalani bimbingan dan tekanan emosional atau mengatasi stress yang
akhirnya “melarikan diri” beberapa semester karena terkait dengan situasi penyelesaian skripsi yang
merasa belum siap dan bahkan menyibukkan diri sedang dihadapinya.
dengan bekerja ( sumber : wawancara pibadi, 2010). Berdasarkan latar belakang masalah yang
Berbagai upaya baik, dalam bentuk usaha kognitif telah dipaparkan di atas, maka perumusan masalah
dan perilaku tersebut di atas bertujuan untuk penelitian ini adalah :
mengurangi, mengatasi ataupun menghilangkan 1. Model coping penyelesaian studi yang manakah
beban (stressor) skripsi yang dirasakan sebagai yang dapat mempengaruhi secara signifikan
tuntutan yang memberatkan. Usaha atau upaya kecepatan waktu penyelesaian studi mahasiswa
seseorang yang dilakukan secara terus menerus Psikologi semester akhir yang sedang
dalam rangka mengatasi tuntutan yang dinilainya menyelesaikan studi di Universitas Esa Unggul,
memberatkan (stressfull) disebut sebagai coping. Jakarta.
Menurut Sarafino (2006), coping 2. Bagaimanakah efek stressor terhadap kecepatan
merupakan suatu proses yang dilakukan individu penyelesaian studi yang dimediasi oleh strategi
dalam usahanya untuk mengatasi kesenjangan coping penyelesaian studi pada mahasiswa
antara tuntutan yang dipersepsikan dan sumber- Psikologi Universitas Esa Unggul.
sumber yang dimilikinya dalam menghadapi situasi
stressfull. Sementara menurut Lazarus & Folkman Metode Penelitian
(Taylor, 1999), coping adalah proses mengelola Metode Penelitian ini merupakan penelitian
atau memanage tuntutan internal maupun eksternal kuantitatif non eksperimental. Pada penelitian ini
yang dinilai sebagai beban bagi sumber daya yang menggunakan metode korelasional untuk
dimiliki seseorang. Apabila dikaitkan dengan memperoleh hubungan antara satu variasi faktor
penelitian ini, maka mahasiswa semester akhir yang dengan variasi faktor lainnya.
sedang menyelesaikan skripsi dituntut mampu
mengelola sumber daya yang dimiliki baik dalam Populasi dan Sampel
kemampuan intelektual, ketrampilan menulis, Populasi dalam penelitian ini adalah
kemampuan sosial selama melakukan proses mahasiswa Psikologi yang mengambil mata kuliah
bimbingan skripsi, kemampuan mengelola emosi skripsi semester ganjil dan genap TA.2012/2013.
selama terlibat dalam proses penyusunan skripsi Setelah ditentukan populasi penelitian ini, maka
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 67
Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

ditentukan sampel dengan teknik pengambilan


sampel purposive sampling, yaitu teknik Problem
pengambilan sampel dimana sampel dalam Focus
penelitian diambil dengan persyaratan yaitu Coping
mahasiswa Psikologi Esa Unggul yang telah
menyelesaikan skripsi di TA.2012/2013. Total
Sampel adalah 40 mahasiswa diambil seluruhnya Stressor Waktu Penyelesaian
sebagai sampel penelitian. Studi

Instrumen Penelitian Emotion


Instrument untuk mengidentifikasi model Focus
coping stress berupa kuesioner yang diisi sendiri Coping
oleh subjek penelitian. Kuesioner pada penelitian ini
disusun berdasarkan pada teori coping stress dari
Lazarus & Folkman (1984) dalam bentuk skala Gambar 1
likert, yaitu untuk menggali strategi problem Model Penelitian
focused coping dan emotional focused coping
terhadap penyelesaian studi. Selain itu juga ada Hipotesis Penelitian
kuesioner yang menggali stressor (beban) Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka
mahasiswa menghadapi tugas akhir yaitu dari mulai pemikiran yang telah diuraikan di atas dapat
beban internal/personal, social, dan family. ditentukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Sedangkan untuk mengetahui waktu penyelesaian H1 : Ada pengaruh stressor terhadap strategi
studi diambil dari tanggal penetapan kelulusan (3,5 problem focus coping
tahun – 4 tahun) dianggap lulus tepat waktu di H2 : Ada pengaruh stressor terhadap strategi
TA.2012/2013, dan lebih dari 4 tahun ( 8 semester) emotional focus coping
dianggap tidak tepat waktu H3 : Coping stress memediasi Stressor terhadap
penyelesaian waktu studi
Metode Analisis H4 : Ada pengaruh langsung stressor terhadap
Analisis dalam penelitian ini menggunakan waktu penyelesaian studi
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur adalah
model dasar yang digunakan untuk menganalisis Analisis Data
jalur untuk mengestimasi kekuatan hubungan kausal Langkah-langkah metode analisis data
yang digambarkan dalam path model yang adalah sebagai berikut :
didasarkan pada perhitungan kuatnya hubungan a. Uji Deskriptif kuantitatif
kausal antara korelasi dari beberapa variabel. Uji ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
Perbedaan utama dari analisis jalur dibandingkan stressor yang dipersepsikan oleh mahasiswa
dengan teknik multivariabel lainnya adalah dalam penyelesaian waktu studinya.
penggunaan hubungan yang terpisah dari tiap b. Uji kualitas instrumen : uji validitas dan
seperangkat variabel dependen, dan reliabilitas.
mengestimasikan seperangkat variabel yang c. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan Path
terpisah tetapi interdependen dari persamaan regresi Analysis (Analisis Jalur) dengan menggunakan
berganda secara simultan dengan melakukan 2S OLS (Two Stage Ordinary Least Square).
spesifikasi model terstruktur yang dipergunakan Riduwan dan Kuncoro (2011) memberikan
oleh program statistik. Variabel yang dibangun definisi path analysis sebagai teknik analisis
dalam analisis jalur akan dibedakan menjadi dua yang digunakan untuk menganalisis pola
kelompok variabel, yaitu independent variable hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
(variabel bebas) dan dependent variable (variabel mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
terikat), dimana dalam penelitian ini diuraikan langsung seperangkat variabel bebas terhadap
sebagai berikut : variabel terikat dengan pola hubungan sebab
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di akibat. Analisis regresi linier sederhana
atas, kiranya dapat dikembangkan suatu model dipergunakan untuk mengukur pengaruh antara
penelitian sebagai berikut : dua variable antara variable bebas (independent)
terhadap variablel terikat (dependent). Dasar
pengambilan keputusan:

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 68


Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

1) jika P-Value (sig) < α (5%), maka Ha lulus pada semester ganjil dan genap di
diterima TA.201/2013 berasal dari mahasiswa Angkatan
2) jika P-Value ( sig) > α (5%), maka Ha ditolak 2005, 2006, dan 2008. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa fakultas psikologi belum mampu
Hasil dan Pembahasan mencapai target kelulusan tepat waktu yang telah
ditetapkan Universitas yaitu sebesar 75%.

Pengaruh Stressor Terhadap Strategi


STRESSOR Emotional Focus Coping
12% Berdasarkan perhitungan yang terlihat pada
tabel 1 bahwa nilai sig = 0.022 (jika P-Value (sig) <
15% Social  α (5%), maka Ha diterima. Dengan demikian dapat
Family dinyatakan bahwa stressor berpengaruh secara
73% signifikan terhadap pilihan strategi emotional focus
Internal
coping. Dapat dijelaskan bahwa stressor atau
tekanan/ beban yang dihayati mahasiswa Psikologi
yang sedang menyelesaikan skripsi, baik yang
Gambar 2 bersumber dari internal/personal, social dan family
Stressor Mahasiswa Psikologi mendorong mahasiswa untuk menghadapi dan
menyelesaikannya dengan cara yang cenderung
Dari gambar 2 dapat dijelaskan bahwa berorientasi pada pengelolaan perasaan ( emosi)
sebagian besar mahasiswa psikologi Universitas Esa atau dengan kata lain cenderung memilih
Unggul selama menyelesaikan skripsi merasakan penyelesaian yang kurang konstruktif dan hanya
sumber stress (stressor) yang berasal dari diri bertujuan untuk mengurangi emosi negatif yang
sendiri (personal). Artinya bahwa sumber stress dirasakannya. Mahasiswa Psikologi yang sedang
yang sifatnya personal mulai dari merasakan menyelesaikan skripsi terlihat lebih memilih
kesulitan mencari ide/topik penelitian, menuangkan mencari kenyamanan dukungan sosial (seeking
ide dalam bentuk tulisan, mencari literatur yang social support), mengelola perasaan yang
sesuai hingga mengolah data dirasakan sebagai membebaninya (self control), menghindar dengan
beban dan tekanan selama menjalani skripsi. melakukan kegiatan yang disukainya (distancing),
Sementara beban yang bersumber dari lingkungan melakukan kegiatan-kegiatan untuk pengembangan
sosial (social/ community) mulai dari proses dirinya (positif reappraisal) dan menghindari
bimbingan dengan dosen dan pertanyaan dari rekan persoalan beban skripsi yang dirasakannya
mahasiswa serta tuntutan keluarga (family) untuk (escape/avoidance). Sementara itu, mengacu pada
segera menuntaskan skripsi hanya dirasakan oleh penelitian Tanumijoyo, dkk (2004) menyatakan
beberapa mahasiswa saja. bahwa penggunaan strategi emotional focus coping
cenderung banyak digunakan untuk mengatasi
beban masalah (stress) terhadap kondisi yang
KELULUSAN menemui “jalan buntu”. Bila dikaitkan dengan hasil
65% 35% Tepat Waktu penelitian tersebut, maka stressor yang dialami
mahasiswa psikologi diperpsepsikan sebagai
masalah yang sulit diselesaikan dengan cara direct
Gambar 3
action atau dengan cara konstrukstif dan cenderung
Waktu Penyelesaian Studi Mahasiswa Psikologi
lebih memilih “jalan” lain yang lebih membuatnya
nyaman agar tidak semakin terpuruk. Selain itu, di
Dari gambar 3 terlihat bahwa sebagian kecil
bawah ini juga dapat dilihat besarnya pengaruh
(35%) mahasiswa fakultas Psikologi aktif yang
stressor terhadap pilihan strategi emotional focus
mengambil skripsi pada tahun ajaran 2012/2013
coping yaitu dengan melihat nilai koefisien
yang mampu menyelesaikan studinya dengan tepat
determinasi (R square) di bawah ini yaitu sebesar
waktu yaitu mampu menyelesaikan studi dalam
13,4 %.
waktu 3,5 tahun – 4 tahun. Mereka yang lulus pada
Dengan nilai R square sebesar 13,4% (lihat
semester ganjil dan genap di TA. 2012/2013
tabel 2) dapat diartikan bahwa stressor yang
dinyatakan lulus tepat waktu adalah mahasiswa
dihayati dan dialami mahasiswa Psikologi yang
yang masuk di semester ganjil tahun ajaran
menjalani skripsi mempengaruhi dan menentukan
2009/2010 (Angkatan 2009). Sementara sebagian
pilihan strategi coping jenis emotional focus coping
besar sisanya (65%) adalah mahasiswa aktif yang
sebesar 13,4% dan sisanya sebesarnya 87,6%
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 69
Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

ditentukan oleh faktor-faktor lainnya. Menurut sedang menyelesaikan skripsi menilai beban atau
Lazarus & Folkman (1984) menyatakan bahwa tekanan akibat skripsi tidak memacunya dan tidak
faktor-faktor penentu pilihan strategi coping juga menggerakannya untuk menghadapi masalah
bergantung pada faktor yang terkait dengan tersebut dengan cara konstruktif yaitu dengan cara
kepribadian, status ekonomi, kematangan membuat rencana yang lebih matang (planfull
emosional, budaya dan besarnya dukungan sosial problem solving), mengambil tanggung jawab
dan hal itu tidak diukur dalam penelitian ini. dengan perilaku yang lebih terarah (accepting
responsibility) atau dengan mengubah keadaan yang
Pengaruh Stressor Terhadap Strategi membebani dengan cara menghadapi segala risiko
Problem Focus Coping yang harus ditanggungnya (confrontive coping).
Berdasarkan perhitungan yang terlihat pada Idealnya, mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan
tabel 3 bahwa nilai sig = 0.37 (jika P-Value ( sig) > beban skripsinya dengan strategi yang konstruktif,
α (5%), maka Ha ditolak. Dengan demikian dapat terarah dengan membuat perencaan yang matang
dikatakan bahwa stressor tidak berpengaruh agar mampu menyelesaikan studi tepat waktu.
terhadap pilihan strategi problem focus coping. Namun pada kenyataannya, mahasiswa psikologi
Dengan kata lain stressor yang dialami mahasiswa memiliki strategi yang berbeda dan dampaknya
psikologi tidak berpengaruh terhadap strategi dapat dilihat dari sedikitnya jumlah mahasiswa yang
penyelesaian masalah yang konstruktif yaitu lulus tepat waktu (3,5 – 4 tahun). Selanjutnya
strategi yang mengarah tepat pada persoalan yang pengaruh stressor terhadap problem focus coping
sedang dihadapinya. Mahasiswa psikologi yang hanya sebesar 2%.
Tabel 1
Output Regresi Uji Simultan (Stressor – EFC)

Tabel 2
Koeffisien Determinasi EFC

Tabel 3
Output Regresi Uji Simultan (Stressor – PFC)

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 70


Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

Tabel 4
Koeffisien Determinasi PFC

Tabel 5
Uji Parsial

Tabel 6
Pengaruh Langsung Stressor Terhadap Waktu Penyelesaian Studi

Tabel 7
Perhitungan Pengaruh Langsung & Tidak Langsung
PFC ke
Stressor Waktu Pengaruh Stressor
ke PFC Studi Tidak langsung ke Waktu Kesimpulan
0.769 -1.979 -1.521851 -0.693 Memediasi

EFC ke
Stressor Waktu Pengaruh Stressor ke
ke EFC Studi Tidak langsung Waktu Studi Kesimpulan
1.857 4.328 8.037096 -0.693 Memediasi

Coping Stress Memediasi Pengaruh Stressor 0,693. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
Terhadap Waktu Penyelesaian Studi pilihan strategi coping jenis apa pun , baik problem
Dari hasil perhitungan tabel 7 terlihat focus coping maupun emotion focus coping mampu
bahwa koeffisien pengaruh tidak langsung strategi memediasi pengaruh stressor terhadap waktu
problem focus coping terhadap waktu penyelesaian penyelesaian studi mahasiswa psikologi. Artinya
studi sebesar -1,52185 lebih besar dari pengaruh stressor yang sifatnya internal, social maupun
langsung stressor terhadap waktu penyelesaian studi family yang dialami dan dirasakan mahasiswa
yaitu sebesar -0.693. Begitu pula, koeffisien cukup efektif dalam mempengaruhi penentuan jenis
pengaruh tidak langsung strategi emotion focus coping stress yang sesuai, sehingga coping stress
coping terhadap waktu penyelesaian studi sebesar yang dipilih dapat mempercepat penyelesaian waktu
8,037096 lebih besar dari pengaruh langsung studi. Hal itu sesuai dengan pendapat Taylor (2006)
stressor terhadap waktu penyelesaian yaitu sebesar - menyatakan bahwa setiap individu akan berusaha
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 71
Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

mengatasi tekanan atau kondisi yang stressfull menuntaskan skripsi hanya dirasakan oleh beberapa
dengan strategi dan cara yang berbeda-beda, namun mahasiswa (27%) saja. Kedua, sebagian kecil (35%)
memiliki tujuan yang sama yaitu mempertahankan mahasiswa aktif fakultas Psikologi yang
keseimbangan emosinya, mempertahankan self mengambil skripsi pada tahun ajaran 2012/2013
image positif, mengurangi tekanan lingkungan atau mampu menyelesaikan studinya dengan tepat waktu
menyesuaikan diri terhadap penilaian negatif dan yaitu mampu menyelesaikan studi dalam waktu 3,5
tetap melanjutkan hubungan yang memuaskan tahun – 4 tahun (Angkatan 2009) . Sementara
dengan orang lain. Dengan kata lain, mahasiswa sebagian besar sisanya (65%) adalah mahasiswa
yang sedang menyelesaikan skripsi akan berusaha aktif yang lulus pada semester ganjil dan genap di
mencari strategi yang paling sesuai dan paling TA.201/2013 berasal dari mahasiswa Angkatan
nyaman untuk mempercepat penyelesaian waktu 2005, 2006, dan 2008. Ketiga, stressor berpengaruh
studi. Namun, apabila dilihat secara lebih terperinci secara signifikan terhadap pilihan strategi emotional
menunjukkan bahwa nilai koeffisian pengaruh tidak focus coping. Stressor atau tekanan/ beban yang
langsung strategi problem focus coping terhadap dihayati mahasiswa Psikologi yang sedang
waktu penyelesaian studi lebih kecil dibandingkan menyelesaikan skripsi, baik yang bersumber dari
dengan nilai koeffisian pengaruh tidak langsung internal/personal, social dan family mendorong
strategi emotion focus coping terhadap waktu mahasiswa untuk menghadapi dan
penyelesaian studi. Dapat disimpulkan bahwa menyelesaikannya dengan cara yang cenderung
strategi emotion focus coping lebih efektif berorientasi pada pengelolaan perasaan (emosi).
memediasi pengaruh stressor terhadap waktu Keempat, stressor tidak berpengaruh terhadap
penyelesaian studi dibandingkan dengan strategi pilihan strategi problem focus coping. Stressor yang
problem focus coping. dialami mahasiswa psikologi tidak berpengaruh
Berdasarkan perhitungan tabel 6 terlihat terhadap pilihan strategi penyelesaian masalah
bahwa nilai sig = 0.041 (jika P-Value (sig) < α yang konstruktif yaitu penyelesaian tepat pada
(5%), maka Ha diterima. Dengan demikian dapat persoalan yang sedang dihadapi mahasiswa.
dinyatakan bahwa stressor berpengaruh langsung Kelima, pilihan strategi coping, baik yang emotion
secara signifikan terhadap waktu penyelesaian studi. focus coping dan problem focus coping ternyata
Stressor atau tekanan/ beban yang dihayati dan keduanya mampu memediasi pengaruh stressor
dialami mahasiswa Psikologi yang sedang terhadap penyelesaian waktu studi. Artinya stressor
menyelesaikan skripsi, baik yang bersumber dari yang sifatnya internal, social maupun family yang
internal/personal, social dan family dapat dialami dan dirasakan mahasiswa cukup efektif
mempengaruhi penyelesaian skripsi dan secara mempengaruhi penentuan strategi coping stress
otomatis mempengaruhi kecepatan waktu yang sesuai, sehingga coping stress yang dipilih
penyelesaian studi. Menurut Lazarus & Folkman memiliki implikasi terhadap waktu penyelesaian
(1984), secara umum tekanan/ beban mendorong studi. Keenam, stressor berpengaruh langsung
individu untuk meningkatkan performa, terhadap waktu penyelesaian studi. Stressor atau
mengintesifkan usaha atau mengubah sasaran/goal. tekanan/ beban yang dihayati dan dialami
Dengan kata lain adanya tekanan dapat memberikan mahasiswa Psikologi yang sedang menyelesaikan
efek positif yaitu memotivasi individu lebih skripsi, baik yang bersumber dari internal/personal,
berprestasi. Bila dikaitkan dengan penelitian ini, social dan family dapat mempengaruhi penyelesaian
maka mahasiswa Psikologi yang mempersepsikan skripsi dan secara otomatis mempengaruhi
dan menghayati skripsi sebagai suatu beban kecepatan waktu penyelesaian studi. Artinya adanya
cenderung memacunya untuk mengejar target/ goal beban skripsi mampu memacu dan motivasi
penyelesaian studi tepat waktu. mahasiswa untuk segera mempercepat studinya.

Kesimpulan Daftar Pustaka


Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Atwater, Eastwood & Duffy, “Psychology for
yaitu sebagai berikut: Pertama, sebagian besar Living : Adjustment, growth and behaviour
mahasiswa psikologi (73%) selama menyelesaikan today”, 6th ed., PrenticeHall, New Jersey,
skripsi sebagai akhir penyelesaian studi merasakan 1999.
sumber stress (stressor) yang berasal dari diri
sendiri (personal). Sementara beban yang Arifin, Venny N & Hanny E.Wirawan, “Coping
bersumber dari lingkungan sosial (social/ Terhadap Pospartum Blues Pasca Salin
community) mulai dari proses bimbingan dengan Pertama”, Arke th.10, 2, 89-106, 2005.
dosen dan pertanyaan dari rekan mahasiswa serta
tuntutan keluarga (family) untuk segera
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 72
Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul

Agusty Ferdinand, “Structural Equation Modelling


dalam Penelitian Manajemen Aplikasi Lasmono, H., & Pramadi, A, “Coping Stress pada
Model-Model Rumit dalam Penelitian Etnis Bali, Jawa dan Sunda”, Anima,
Untuk Tesis Magister dan Disertasi Indonesian Psychological Journal, Vol.18
Doktor”, BP Universitas Diponegoro, 2002. No.4, 326-340.

DEPDIKBUD, “Keputusan Menteri Pendidikan Sarafino, E.P, “Health Psychology: Biopsychosocial


Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Interactions”, 4th ed., John Wiley &
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sons.Inc, New York, 2002.
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa”,
2000. Smeth, B, “Psikologi Kesehatan”, PT. Grasindo,
Jakarta, 1994.
Folkman, S, “Personal Control and Stress and
Coping Processes : A Theoritical Sugiarti, “Sumber-sumber Stres, Strategi Coping
Analysis”, Journal Of Personality and dan Dukungan Sosial pada Wanita yang
Social Psychology, Vol.46, 839-852, 1984. Mengalami Infertilitas”, Tesis, Universitas
Indonesia, Depok, 2000.
Hadzik, “Sumber-sumber Stress pada Mahasiswa”,
Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Singgih Santoso, “Structural Equation Modelling,
Indonesia, Depok, 1994. Konsep dan Aplikasi dengan AMOS”, PT
Elex Media Komputindo, Kelompok
Lazarus, R.S. & Folkman, S, “Stress Appraisal and Gramedia, Jakarta, 2007.
Coping”, Springer, New York, 1984.

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 2, Desember 2013 73

Anda mungkin juga menyukai