SPO
SPO/MJ/V11/FARMAS1/4
2015
No. Revisi
Tanggal
Terbit
Halaman
: 18 Mei 2015
: I dari 2
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG
BARAT
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
H.M.AMINUDDIN,SKM
.MM
NIP.19630804 198409 1
002
1. Ibu hamil KEK adalah Ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm
2. Ibu hamil Anemia adalah Ibu hamil dengan kadar Hb < 11,0 g/dl yang diperiksa
pada
saat kunjungan pertama (K1)
3. Ibu Hamil Kek yang menjadi sasaran PMT adalah Ibu hamil dengan Lingkar
Lengan
Atas (LILA) <23,5 cm dan/atau dengan anemia ( kadar hemoglobin <11 gr/dl
Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan PMT Pemulihan bagi ibu hamil KEK
dan atau anemia
SK Kepala Puskesmas Fajar Bulan Nomor
Tahun 2016 tentang
penyelenggaraan program gizi
. Panduan Penyelengaraan PMT Pemulihan bagi Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil
KEK,Ditjen
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI 2012
. Pedoman penanggulangan KEK pada ibu hamil, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak
Kementrian Kesehatan RI 2015
Prosedur
Tahap Persiapan :
1. Petugas melaksanakan Penyuluhan kepada Kader Posyandu dan Ibu Hamil KEK.
2. Petugas gizi bersama dengan kepala puskesmas,kepala TU, bendahara, bidan dan
petugas terkait melakukan koordinasi pelaksanaan PMT untuk menentuka n
waktu, jenis PMT Pemulihan, dan teknis pelaksanaan PMT Pemulihan
3. Petugas menentukan data sasaran dengan melihat data LILA dan Hb ibu Hamil
(LILA < 23,5 cm) berdasarkan buku register ibu hamil atau kohort ibu hamil
4. Petugas merencanakan menu PMT
5. Petugas melakukan pembelian bahan PMT
Tahap Pelaksanaan :
1. PMT diberikan dalam waktu 90 hari, dan didistribusikan kepada sasaran dalam 3
tahap yang dilakukan setiap sebulan sekali
2. Ibu hamil sasaran yang hadir pada hari pertama distribusi PMT, diberi pelaku
sebagai berikut :
a. Ibu hamil diukur berat badannya, tinggi badannya, LILA (ibu hamil) dan cek
hemoglobin Hb) di aboratorium
b. Pemberian PMT diantar kerumah ibu hamil / ibu Hamil mengambil PMT
diruangan yang telah disediakan
3. Petugas melakukan pemantauan/pengukuran berat badan dan LILA setelah 30
hari, 60 hari, dan 90 hari setelah diberikan PMT pada ibu hamil, serta melakukan
pemeriksaan hemoglobin kembali pada hari ke 90 setelah pemberiaan PMT
4. Petugas melakukan evaluasi
5. Petugas melakukan pencatan dan pelaporan
1.
2.
3.
4.
Unit
Terkait
SPO
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG
BARAT
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
SPO/MJ/V11/FARMAS1/4
2015
No. Revisi
Tanggal
Terbit
Halaman
: 18 Mei 2015
: I dari 2
H.M.AMINUDDIN,SKM
.MM
NIP.19630804 198409 1
002
Balita kurus mendapat makanan tambahan adalah anak usia 6 bulan 0 hari sampai
dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB = -3 SD
sampai dengan
<-2 SD) yang mendapat makanan tambahan selama 90 hari berturut-turut
Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan PMT Pemulihan bagi bayi dan balita
Alat dan
bahan
Prosedur
. Tahap Persiapan :
1. Petugas melaksanakan Penyuluhan kepada Kader Posyandu dan Ibu Balita Gizi
Kurang.
2. Petugas gizi bersama dengan kepala puskesmas,kepala TU, bendahara, bidan dan
petugas terkait melakukan koordinasi pelaksanaan PMT untuk menentuka n
waktu, jenis PMT Pemulihan, dan teknis pelaksanaan PMT Pemulihan
3. Petugas menentukan data sasaran berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan
posyandu
4. Petugas melakukan konfirmasi dan validasi status gizi calon penerima PMT
5. Petugas merencanakan menu PMT
Tahap Pelaksanaan :
1. PMT diberikan dalam waktu 90 hari, dan didistribusikan kepada sasaran dalam 3
tahap yang dilakukan setiap sebulan sekali
2. Balita yang hadir pada hari pertama distribusi PMT, diberi perlakukan sebagai
berikut :
a. Balita diukur berat badan, tinggi badan
b. Balita diberikan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan dokter
c. PMT diantar kerumah balita
3. Petugas melakukan pemantauan/pengukuran berat badan dan tinggi badan
setelah 30 hari, 60 hari, dan 90 hari setelah diberikan PMT pada balita
4. Petugas melakukan evaluasi
5. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
Unit terkait
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
SPO
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG BARAT
N O. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
H.M.AMINUDDIN,SKM.
MM
N NIP.19630804 198409 1
002
Pengertian
Tujuan
Sebagai acuan petugas dalam memberikan tablet besi pada ibu hamil dan
remaja puteri
SK Kepala Puskesmas Fajar Bulan Nomor
Tahun
tentang
penyelenggaraan program Gizi
Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi,Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015.
Pedoman penatalaksanaan pemberian tablet tambah darah,kementerian
kesehatan RI 2015
Pada Ibu Hamil
1. Petugas memberikan tablet besi pada ibu hamil yang berkunjung ke
Puskesmas/Posyandu, dimana tablet besi ini dapat mulai diberikan pada
usia kehamilan 20 minggu
2. Ibu hamil meminum satu tablet besi per hari berturut-turut selama minimal
90 hari masa kehamilannya.
Pada Remaja Puteri
1. Petugas memberikan tablet besi pada masing-masing Remaja Puteri yang
berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA
2. Tablet besi diberikan kepada remaja puteri minimal 13 butir dan diminum 1
butir setiap minggu dan dilanjutkan sampai remaja puteri menikah
3. Jika tablet besi habis dapat diminta ke penanggung jawab UKS masingmasing sekolah atau datang ke puskesmas
1. BPU
2. KIA
3. PKPR
4. Farmasi
Kebijakan
Referensi
Prosedur
Unit Terkait
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
SPO
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG BARAT
N O. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
H.M.AMINUDDIN,SKM.
MM
N NIP.19630804 198409 1 002
Pengertian
1. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan) /Biru (100.000 IU) setiap
bulan Februari dan Agustus
2. Pemberian kapsul Vitamin A pada anak Balita (12-59 bulan) /merah
(200.000IU) setiap bulan Februari dan Agustus
Tujuan
Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan anak balita (12-59
bulan)
SK Kepala Puskesmas Fajar Bulan Nomor
Tahun
tentang
penyelenggaraan program Gizi
Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi,Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
1. Persiapan
1. menyiapkan data semua sasaran
2. mengecek ketersediaan kapsul Vitamin A biru dan merah
3. menghitung kebutuhan
4. mengajukan kebutuhan kapsul vitamin A biru dan merah
5. membuat rencana distribusi
2. Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat mendistribusikan kapsul
Vitamin A ke bidan desa sesuai dengan kebutuhan pada bulan Februari dan
Agustus
2. Bidan desa mendistribusikan kapsul Vitamin A kepada bayi (6-11 bulan)/biru
dan balita (12-59 bulan)/merah setiap bulan Februari dan Agustus
Kebijakan
Referensi
Prosedur
Unit Terkait
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
SPO
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG BARAT
N O. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
H.M.AMINUDDIN,SKM.
MM
N NIP.19630804 198409 1 002
Pengertian
Tujuan
Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan anak balita (12-59
bulan)
SK Kepala Puskesmas Fajar Bulan Nomor
Tahun
tentang
penyelenggaraan program Gizi
Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi,Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
1. menyiapkan data semua sasaran
2. mengecek ketersediaan kapsul Vitamin A merah
3. menghitung kebutuhan
4. mengajukan kebutuhan kapsul vitamin A biru dan merah
5. membuat rencana distribusi
1. Persiapan
Kebijakan
Referensi
Alat dan bahan
Prosedur
6.
5.
6.
7.
BPU
KIA
PKPR
Farmasi
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
SPO
PEMERINTAH
KABUPATEN
LAMPUNG
BARAT
N O. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
H.M.AMINUDDIN,SKM.
MM
N NIP.19630804 198409 1 002
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Prosedur
Unit Terkait
No
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
PENYULUHAN
SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN
N O. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
HALAMAN
H.M.AMINUDDIN,SKM.
MM
LAMPUNG
BARAT
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Prosedur
Mengkaji
kebutuhan
masyarakat
Penilaian hasil
penyuluhan
Tindak lanjut
Unit Terkait
1. peratin
2. posyandu
3. bidan desa
Menetapkan
masalah
Pelaksanaan
penyuluhan
Memperioritaskan
masalah
Menyusun
perencanaan
No
Isi perubahan
Tgl Mulai
Diberlakukan
No
2
3
4
5
6
Dilaksanakan
Ya
Tidak
PELAYANAN
GIZI DI PUSKESMAS
No.
1.Tujuan
2.Ruang Lingkup
Tak berlaku
DISYAHKAN OLEH
KEPALA PUSKESMAS
JATISRONO I
PROSEDUR
dr. B.S Budhi R
MENDIAGNOSA KONSELING PADA
NIP. 500 107 117
BUMIL KEK
Terbit ke :
Tanggal :
3.Uraian Umum
Bumil KEK adalah bumil yang mempunyai ukuran lingkar lengan kiri atas
kurang 23,5 Cm. Semua Bumil KEK harus mendapatkan pelayanan
PMT
4.Langkah - langkah
a. Semua Bumil memeriksakan kehamilannya ke Puskersmas
b. Bumil diperiksa oleh bidan, perawat wanita, dokter
c. Bila ada bumil KEK bidan memerintahkan bumil KEK tersebut
untuk konseling pada petugas gizi
d. Petugas gizi melakukan konseling sesuai standart yang ada
e. Pemberian PMT bila tersedia dana
f. Bumil KEK dianjurkan untuk kunjungan ulang minimal 1 bulan
sekali
g. Bumil KEK mengambil obat ke loket sesuai dengan resep yang
diberikan oleh bidan
h. Pasien pulang
5. Diagram Makro
Terlampir
6. Dokumen terkait
Poster
Leafelt, KMS
Buku KIA
Pedoman ANC Bumil
7.Rujukan
II
III
IV
PELAYANAN
POJOK GIZI
No.
PROSEDUR
PELAYANAN KONSELING GIZI
POJOK GIZI
Terbit ke :
YA
TIDAK
TIDAK
BERLAKU
DISYAHKAN OLEH
KEPALA PUSKESMAS
JATISRONO I
1.Tujuan
2.Ruang Lingkup
3.Uraian Umum
4.Langkah - langkah
3.
Diruang POZI
Petugas bersikap ramah, sopan terbuka tegas dan penuh
pengertian pada klien.
Petugas mencatat identitas pasien : Nama, umur, alamat,
keluhan yang dialamai klien, kebiasaan makan klien.
Melakukan Assesment terhadap klien tentang ( Status gizi,
laborat, dan hasil pemeriksaan yg lain ).
Menganamnesa klien tentang ( Kebiasaan makanan, pola
makanan, pantangan makanan, Asupan makanan)
Memberi penyuluhan dan konseling tentang ( Dietetik yg harus
dilaksanakan untuk klien baik tentang makanan yang harus
dipantang, dihindari, dikurangi, dianjurkan )
Aktifitas klien terutama tentang kegiatan berolah raga, faktor
penyebab terjadinya gizi salah dan akibatnya.
Melakukan rujukan terhadap klien ke Rumah sakit bila klien
tersebut perlu dirujuk dan bila tidak dirujuk cukup memperoleh
hasil penyuluhan dan konseling gizi supaya bisa dipahami oleh
klien
Bila klien sudah jelas dan sudah dapat ditangani klien bisa
langsung pulang dengan membawa lealflet diet dan hasil
konselingnya.
Petugas menetapkan dan menyimpulkan hasil konseling.
Petugas merapikan ruang POZI.
5. Diagram Makro
Terlampir
6. Dokumen terkait
7.Rujukan
YA
TIDAK
TIDAK
BERLAKU
2. Sopan, terbuka
3. Tegas, penuh pengetian
Petugas menanyakan dan mencatat tentang
1. Nama klien, umur klien
2. Alamat rumah klien
3. Keluhan yg dialami klien
4. Kebiasaan makan klien
Petugas melakukan dan mencatat tentang :
1. Pengukuran Antropometri
2. Hasil pemeriksaan laborat dan lainnya
3. Menganamnesa makanan klien
( Kebiasaan makan, pola makan,
pantangan makan, asupan makan )
4. Untuk ibu hamil ditambah ( riwayat
penyakit yg diderita, status kehamilan dan
persalinan sebelumnya )
Petugas memberikan penyuluhan dan konseling
tentang :
1. Faktor penyebab terjadinya gizi kurang dan
akibatanya
2. Diet untuk klien
Melakukan rujukan pasien
Petugas menetapkan dan menyimpulkan hasil
konseling
Petugas merapikan ruang POZI
JUMLAH SELURUH JAWABAN
TINGKAT KEPATUHAN
II
III
IV
V
VI
VII
PELAYANAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI
DISYAHKAN OLEH
KEPALA PUSKESMAS
JATISRONO I
PROSEDUR
PROSES PENILAIAN STATUS GIZI
No.
1.Tujuan
2.Ruang Lingkup
3.Uraian Umum
Terbit ke :
4.Langkah - langkah
4.
5.
6.
Nama balita
Jenis kelamin
Tanggal lahir, umur, BB
TB,status gizi
Nama orang tua, alamat
4. Melakukan penimbangan BB dengan menggunakan Dacin /
timbangan injak disesuaikan dengan umur anak.
5. Membaca hasil penimbangan BB dengan teliti.
6. Mencatat hasil penimbangan.
7. Mengevaluasi status gizi dengan cara melihat umur,BB dengan
standar tabel status gizi dari WHO - NCHS
8. Bila status gizinya kurang atau buruk perlu diberikan PMT dan bila
status gizi baik diberi penyuluhan.
9. Status gizi kurang / buruk dan ada penyakit penyerta perlu
dilakukan rujukan untuk diberikan pengobatan, bila sehat dan
status gizi baik bisa langsung pulang.
10. Petugas merekap hasil penilaian status gizi.
5. Diagram Mikro Terlampir
dan makro
6. Dokumen terkait
7.Rujukan
Kartu KMS
Tabel standar status gizi dari WHO - NCHS
II
TIDAK
TDK BERLAKU
III
IV
V
VI