Anda di halaman 1dari 123

BUKU

KULIAH TAMU

Disususun Oleh :
Hamzah Shatri
Rudi Putranto
Edward Faisal
Jakarta, 2021
Kata Pengantar
Pertama sekali kami mengucapkan syukur alhamdulillah, telah dapat melaksanakan kuliah
tamu dan diskusi aktif bersama terkait Ilmu Psikosomatik dan Paliatif bidang Ilmu Penyakit
Dalam.

Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak sehingga kuliah tamu dan diskusi interaktif bersama-sama dengan rekan sejawat
peserta Program Studi Ilmu Penyakit Dalam tersebut dapat berjalan dengan baik

Walaupun diskusi dilakukan dalam waktu yang singkat, namun diharapkan dapat menambah
wawasan dan semangat terkait Ilmu Psikosomatik dan Paliatif yang banyak di jumpai dalam
praktek klinis sehari-hari. Bahan kuliah tamu dan diskusi ini kami susun dengan harapan
dapat untuk membantu mengingat, membaca kembali dan kemudian mengembangkan ilmu
Psikosomatik dan Paliatif khususnya dalam bidang Penyakit Dalam. Pelaksanaan kuliah
tamu dan diskusi Psikosomatik Paliatif tersebut juga merupakan amanah PAPDI dalam
mencapai kompetensi untuk menjadi seorang Spsesialis Penyakit Dalam.

Kiranya buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kerja sama kolabolasi ini dapat tetap
berlanjut dengan lebih baik lagi dikemudian hari

Jakarta maret 2021

Kepala Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM

Hamzah Shatri

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM ii


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iv
Kompetensi di Bidang Psikosomatik dan Paliatif .............................................................................. 1
Pemahaman Kedokteran Psikosomatik ............................................................................................... 5
Ansietas Pada Gangguan Psikosomatik ............................................................................................ 20
Depresi Pada Gangguan Psikosomatik ............................................................................................. 39
Gangguan Tidur Psikosomatik .......................................................................................................... 51
Prinsip-prinsip Layanan Paliatif di Bidang Psikosomatik ............................................................... 72
Psikofarmaka Pada Gangguan Psikosomatik dan Paliatif ............................................................... 88
Diskusi Kasus.................................................................................................................................... 111

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM iv


Kompetensi di Bidang Psikosomatik dan Paliatif

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 1


Keterangan: Gangguan Psikosomatik berdasar diagnosis Sistem Multiaksial terdiri: Aksis 1 Diagnosis
Psikis misalnya ansietas, depresi atau gangguan campuran ansietas dan depresi. Aksis2 Gangguan
kepribadian. Aksis 3 Diagnosis Somatik, berdasar fakta klinis diagnosis somatik, bisa sebagai
gangguan Psikosomatik funsional dan atau gangguan Psikosomatik struktural/organik, misalkan
Dispesia fungsional dan Hipertensi, Aksis 4 Stresor Psikososial dan Aksis 5 Adaptasi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 2


Keterangan: Dalam pemahaman tes-tes tersebut juga termasuk tes laboratorium dan penunjang
diagnostik maupun evaluasi terapi yang dipelajari dibidang penyakit dalam

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 3


Keterangan: Gangguan Psikosomatik umumnya dapat melibatkan semua sistem tubuh, terutama
yang mendapat persyarafan sistem otonom

Keterangan: Dalam pemahaman ketrampilan prosedur tersebut juga perlu memahami ketrampilan
prosedur diagnostik maupun terapeutik yang dipelajari di bidang Penyakit Dalam

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 4


Pemahaman Kedokteran Psikosomatik

Keterangan: Diatas adalah poin-pon penting terkait gangguan Psikosomatik yaitu ada gejala psikis
dan somatic, gejala tersebut bisa subjektif ataupun objektif, ada stresor yang menyebabkan reaksi stres
sehinggan timbul distres. Dapat bermanifetasi sebagai gangguan psikosomatik fungsional atau
strutura (organik).

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 5


Keterangan: Stres adalah suatu respon atau reaksi terhadap stresor, bila kemudian terdapat keluhan
disebut sebagai distres. Namun seringkali stres dipakai sebagai istilah diagnosis, walau yang tepat
adalah sebagai distres.

Keterangan: Psikodinamik adanya reaksi stres dan timbulnya gangguan Psikosomatik terlihat pada
fase-fase diatas. Gangguan Psikosomatik lebih jelas terlihat pada fase keletihan dimana biasanya perlu
pertolongan dokter.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 6


Keterangan: Gambar diatas adalah teori GAS yang dikembangkan oleh Hans Selye. Dokter ahli
fisiologi dan pakar stress (psikologi), yang menjelaskan psiko-fisiologi (psikodinamika) timbulnya
gangguan Psikosomatik.

Keterangan. Stres adalah reaksi atau respon terhadap stresor, bila timbul gejala disebut Distres atau
gangguan Psikosomatik.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 7


Keterangan: Stresor ekternal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
menimbulkan gangguan Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 8


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 9
Keterangan: Skema stresor internal maupun ekternal pada seseorang. Kembali normal atau Eustres
atau berlanjut menjadi gangguan Psikosomatik

Keterangan: Kondisi distres (stres) yang berlanjut terus menerus bila tidak ditangani dengan baik akan
menjadi atau timbul berbagai penyakit.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 10


Keterangan: penting mengenal ciri-ciri gangguan psikosomatik agar lebih mudah mengekplorasi lebih
lanjut dalam mengaplikasikan pendekatan holistik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 11


Keterangan: Berbagai keluhan pada semua sistem organ yang dapat merupkan gangguan
Psikososmatik baik fungsional (tidak ada kelainan jaringan atau organ) ataupun organik (struktural)
atau campuran.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 12


Keterangan: Contoh beberapa penyakit organ dapat merupakan gangguan Psikososmatik organik
(struktural) dimana faktor psikis ikut berperan.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 13


Keterangan: Berbagai penelitian terkait psiko-imunologi bahwa gangguan psikis akan menurunkan
daya imunitas selular maupun hormonal.

Keterangan: Poin-poin diatas perlu dipelajari dan didalami agar lebih bisa memahami patofisiologi
gangguan psikosomatik dengan berbagai akibatnya yang sering kali tidak disadari.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 14


Keterangan: Perlu juga mempelajari gangguan psikosomatik timbul melalui psiko-neuro-imuno-
endokrin (PNIE) dan proses lain seperti hipersensitivitif organ

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 15


Keterangan: Lebih luas terlihat pada gambar bahwa distres berhubungan dengan berbagai penyakit
terkait atrosklerosis.

Keterangan: Lebih luas terlihat pada gambar bahwa distres berhubungan dengan berbagai penyakit
terkait berbagai organ dan sistem.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 16


Keterangan: Stresor sebagai penyebab harus dikenali dari awal untuk bisa ditatalaksana dengan baik

Keterangan: Selain mengenali stresor juga perlu dilihat reaksi atau respon yang timbul agar
pendekatan diagnosis dan pengobatan jadi lebih sempurna

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 17


Keterangan: Tatalaksana holistik dari berbagai modalitas yang ada

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 18


Keterangan: Harus diperhatikan sejak awal kehidupan agar dapat dicegah timbulnya sakit dan
penyakit. Bila sudah ada sakit atau penyakit ditatalaksana dengan baik agar tidak terjadi komplikasi
dan bahkan kematian yang awalnya bersumber dari gangguan Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 19


Ansietas Pada Gangguan Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 20


Keterangan: Laporan ke-13 pada Pertemuan Komite Pakar pada Kesehatan Mental WHO di Jenewa,
22-28 Oktober 1963 menyatakan bahwa Internist akan menghadapi masalah gangguan Psikosomatik
dan perlu memiliki kemampuan dalam tatalaksana di praktek klinisnya.

Keterangan: Gangguan Psikosomatik adalah gangguan somatik yang patofisiologinya berkaitan


dengan faktor psikososial pada awal dan perjalanan penyakitnya, kelainan fungsional dan organik
dapat ditemukan., Ansietas dan Depresi sering menyertai. Singkirkan adanya gangguan psikosis.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 21


Keterangan:

Pada pelayanan di poli Psikosomatik RSCM, 52,7 % pasien kami memenuhi kriteria untuk Ansietas.

Keterangan:

Stres/trauma akan menimbulkan peningkatan sitokin inflamasi, menekan neurogenesis,


berkurangnya neurotransmiter serta mengaktifkan aksis HPA sehingga menimbulkan Ansietas.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 22


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 23
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 24
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 25
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 26
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 27
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 28
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 29
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 30
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 31
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 32
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 33
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah HRV

Alat dan pemeriksaan HRV

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 34


Gambaran dasar HRV untuk menunjukkan keseimbangan sistem symphatic nervous system/SNS dan
Parasymphatic Nervous System/PNS.

Gambaran HRV: Hipertoni simpatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 35


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 36
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 37
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 38
Depresi Pada Gangguan Psikosomatik

Keterangan: Dalam praktek klinik, bila memakai sistem multiaksial diagnosis, Depresi pada aksis 1
dan gangguan Somatik pada aksis 3, agar pengobatan dilakukan secara bersama-sama dan terintegrasi
dengan memperhatikan aksis-aksis lainnya.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 39


Keterangan: Yang datang ke dokter non-Psikiater biasanya datang dengan keluhan fisik/somatik
sehingga ada yang menyebut sebagai Depresi somatik.

Keterangan: Kemampuan diagnosis dan pengobatan Depresi somatik perlu terus ditingkatkan

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 40


Keterangan: Pengobatan Depresi pada umumnya tidak sulit, namun bila tidak diobati dampaknya
sangat buruk, bahkan lebih buruk dari Ansietas

Keterangan: Prevalensinya sangat tinggi, perlu diperhatikan pada tiap pasien yang berobat

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 41


Keterangan: Perhatikan juga Depresi terselubung terutama pada kasus Depresi minor

Keterangan: Perhatian terkait kasus Depresi tidak hanya di rawat jalan, tetapi juga dirawat inap pada
berbagai penyakit.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 42


Keterangan: Perhatian terkait kasus depresi somatik pada berbagai penyakit terutama penyakit kronis

Keterangan: Juga perlu diperhatikan karakteristik demografi dan epidemiologi kasus Depresi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 43


Keterangan: Perlu diperhatikan karakteristik Depresi Pskosomatik fungsional atau struktural akan
berhubungan dengan dengan pengobatan yang akan diberikan

Keterangan: Data dari Klinik Psikosomatik Penyakit Dalam RSCM

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 44


Keterangan: Berbagai etiologi baik endogen maupun eksogen perlu dipelajari lebih dalam

Keterangan: Harus memahami gejala-gejala depresi secara umum dan secara khusus terutama bila
ada gangguan organik.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 45


Keterangan: Kumpulan gejala sindrom Depresi

Keterangan: Anamnesis sangat penting untuk mengarah ke sindrom Depresi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 46


Keterangan: Pada diagnosis utamanya ada mood Depresif menjadi hal yang penting

Keterangan: Kumpulan gejala-gejala sindrom Depresi harus di ekplorasi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 47


Keterangan: Penilaian derajat berat Depresi sebagai salah satu pertimbanagan pengobatan

Keterangan: Tatalaksana holistik Bio-psiko-sosio-spiritual

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 48


Keterangan: Selalu non Farmakologik di utamakan dalam tatalaksana Depresi disamping simtomatik
dan penggunaan psikotropik anti depresan.

Keterangan: Perhatikan berbagai kondisi pemilihan anti depresan

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 49


Keterangan: Memahami cara kerja anti depresan, kelebihan dan kekurangannya

Keterangan: Cara pengobatan harus berdasar Evidence Based Medicine (EBM)

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 50


Gangguan Tidur Psikosomatik

Keterangan: Tidur sangat dibutuhkan seperti juga makan, minum, bernafas. Untuk restorasi tubuh.
Gangguan tidur bisa gangguan pada kualitas, bisa kuantitas dan akan mengganggu aktifitas rutin.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 51


Keterangan; Salah satu keluhan yang sangat sering, jadi dalam anamnesis perlu ditanyakan hal yang
terkait tidur.

Keterangan: Banyak yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat pengobatan yang baik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 52


Keterangan: Sering mengakibatkan kecelakaan kerja, lalu lintas disamping menyebabkan berbagai
penyakit.

Keterangan: Bisa disamakan dengan gangguan tidur fungsional dan gangguan tidur struktural

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 53


Keterangan: Sebab utama penyakit organiknya, jadi pengobatan harus organiknya dulu di utamakan

Keterangan: Sebab-sebab organik banyak terdapat pada kasus-kasus Penyakit Dalam.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 54


Keterangan: Pada praktek klinis sering kali diagnosis diatas juga di diagnosis pada penyakit organik

Keterangan: Paling sering, paling banyak dijumpai dalam praktek sehati-hari dengan keluhan sulit
tidur atau tidak bisa tidur. Biasanya akibat stresor akut dan bersifat sementara

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 55


Keterangan. Jarang dijumpai, pada penyakit organik hati-hati adalah gambaran dari penurunan
kesadaran

Keterangan: Cukup sering terkait pekerjaan dengan jadwal pagi, sore, malam.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 56


Keterangan: Jarang dijumpai dalam praktek, biasanya akibat stresor pencetus akut yang mengganggu
pikiran seseorang,

Keterangan: Bahaya terjadi sesuatu terhadap dirinya ataupun orang lain. Mungkin terkait juga dengan
genetik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 57


Keterangan: Ada kemiripan gejala dengan serangan pada Ansietas panik terjadi saat tidur. Tidak
terjadi saat aktif. Berkebalikan dengan ansietas panik terjadi serangan yang tiba-tiba saat aktif dengan
stresor yang tidak jelas

Keterangan: Biasanya ada kecemasan yang tidak jelas dapat di rincikan

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 58


Keterangan: Perlu dipelajari agar dapat melakukan pengabatan yang baik

Keterangan: Perlu dipelajari agar dapat melakukan pengabatan yang baik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 59


Keterangan: Perlu dipelajari agar dapat melakukan pengabatan yang baik

Keterangan: Belum merasa tidur, terutama untuk kasus-kasus cemas

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 60


Keterangan: Jenjang 3 adalah tidur dalam yang sangat diperlukan untuk restorasi

Keterangan: Jenjang 4 adalah tidur dalam yang sangat diperlukan untuk restorasi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 61


Keterangan: Penting untuk ekspresi emosi dan stresor psikis

Keterangan: Jenjang tidur 3 dan 4 bila tercapai akan segar, walaupun kurang tidur dari kebutuhan
rata-rata lama jam dalam tidur (6-8jam)

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 62


Keterangan: Evaluasi penyebab sangat penting untuk pengobatan non farmakologi

Keterangan: Gangguan tidur merupakan gangguan Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 63


Keterangan: Gangguan tidur dapat berhubungan timbal balik dengan berbagai penyakit

Keterangan: Perlu pendekatan Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 64


Keterangan: Evaluasi menyeluruh aspek bio-psiko-sosial. Perlu ekplorasi aspek somatik terutama
penyakit-penyakit Internistis

Keterangan. Perlu ekplorasi aspek psikis terutama Ansietas dan atau Depresi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 65


Keteranga: Perjalanan pasien dengan gangguan tidur bisa berkaitan dengan Ansietas dan atau Depresi

Keterangan: Dalam diagnosis bila perlu diagnosis tersendiri, maka masuk aksis 3, agar dapat
tatalaksana yang menyeluruh

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 66


Keterangan: Pada umumnya sudah dapat di diagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
baik

Keterangan: Kesulitan masuk tidur, tidur tidak nyenyak, sulit masuk jenjang tidur dalam 3 dan 4

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 67


Keterangan: Pada umumnya insomnia sekunder

Keterangan: Prinsip terapi utama pada gangguan tidur

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 68


Keterangan: Psikotropik merupakan pilihan ke dua pada gangguan tidur dan sebaiknya tidak lebih
dari 1 bulan terutama pada penggunaan benzodiazepin

Keterangan: Pilih obat dengan efek hipnotik yang memadai dan onset serta lama kerja singkat

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 69


Keterangan: Pemberian obat psikotropik harus sesuai diagnosis dan indikasi medik

Keterangan: Berbagai pilihan obat disesuaikan dengan kebutuhan pasien

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 70


Keterangan: Diutamakan pengobatan non farmakologis baik jangka pendek apalagi untuk jangka
panjang.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 71


Prinsip-prinsip Layanan Paliatif di Bidang
Psikosomatik

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 72


Definisi WHO untuk Palliative Care, 2002

WHO (2016), salah satu penyedia layanan paliatif adalah internis.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 73


Keterangan: Fase-fase dalam Palliative Care:

1. Stabil ; 2. Tidak Stabil; 3. Penurunan kondisi; 4.Terminal; 5. Masa duka

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 74


Keterangan: Konsep Paliatif berubah dari yang hanya berperan pada fase terminal menjadi
pendekatan dini sejak diagnosis.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 75


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 76
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 77
Keterangan: Pada CKD:

- Perlu dipertimbangkan untuk pendekatan paliatif pada pasien usia> 75 tahun;


albumin < 2,5 ; Ccl > 8; gejala simptomatik, berisiko tinggi, menolak HD/CAPD
-

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 78


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 79
Keterangan: Pada gagal jantung, ESC dan AHA telah mengeluarkan rekomendasi untuk
mengintegrasikan pelayanan paliatif dalam tatalaksananya.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 80


Keterangan: Pengelolaan diabetes pada pasien terminal perlu dikelola dengan baik, hindari kejadian hipoglikemia. Target glukosa darah
144-270 mg/dL.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 81


Keterangan: ATS memberikan rekomendasi pendekatan paliatif pada penyakit respirasi dan kritis.
Pendekatan dengan farmakologi dan non farmakologi.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 82


Keterangan: Pendekatan paliatif pada kasus onkologi yang integratif akan memperbaiki kualitas hidup
pasien.

Keterangan: Penggunaan antibiotik pada kondisi akhir hayat/hospice, end of life care perlu
dipertimbangkan manfaat dan risikonya. Tujuan pemberian antibiotik adalah comfort care.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 83


Keterangan: Pendekatan paliatif pada kondisi geriatri dengan multipatalogis dan rapuh perlu
dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Masalah Medis: Gejala, sindrom, entitas penyakit

Masalah Keperawatan: Gangguan fisik/psikis, komunikasi

Masalah Psikososial-spiritual: gangguan psikis, adaptasi, keluarga, pelaku rawat, ekonomi, nilai-
budaya

Masalah Fungsional: Kemampuan fungsional/ADL/Karnofski/ECOG

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 84


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 85
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 86
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 87
Psikofarmaka Pada Gangguan Psikosomatik dan Paliatif

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 88


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 89
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 90
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 91
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 92
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 93
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 94
Kerja SSRI: menghambat ambilan serotonin di presinaps.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 95


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 96
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 97
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 98
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 99
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 100
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 101
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 102
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 103
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 104
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 105
v

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 106


Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 107
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 108
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 109
Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 110
Diskusi Kasus
Edward Faisal, Rudi Putranto, Hamzah Shatri

Sebelum ke kasus perlu diperhatikan dahulu pembuatan daftar masalah dalam bidang
Psikosomatik dan Paliatif. Daftar masalah Psikosmatik dibuat dalam sistem aksis multiaksial yang
terdiri dari 5 aksis. Daftar masalah Paliatif berbeda dengan daftar masalah Psikosomatik, akan
tetapi gangguan Psikosomatik dapat dimasukkan dalam salah satu daftar masalah di bidang
perawatan Paliatif. Berikut adalah cara pembuatan daftar masalah di bidang Psikosomatik dan
Paliatif:

Diagnosis Multiaksial Gangguan Psikosomatik:

Aksis 1: Gangguan psikis

Aksis 2: Gangguan kepribadian

Aksis 3: Gangguan somatik/gangguan struktural/gangguan fungsional

Aksis 4: Stressor (Presipitasi, Agravasi, Predisposisi)

Aksis 5: Kemampuan adaptasi

Untuk kemampuan adaptasi tidak digunakan Global Assestmement of Functioning/GAF yang


biasa digunakan oleh Psikiatri, tapi digunakan 3 kondisi utama yang berhubungan dengan
keseharian pasien, yaitu hobi (apakah masih tetap dijalanakan atau tidak), kemampuan melakukan
pekerjaan (apakah masih dilakukan atau tidak) dan aktivitas/fungsi sosial (apakah perilaku
berkomunikasi masih baik dengan yang lainnya)-kemampuan beribadah (apakah ibadahnya masih
rutin dilakukan atau mulai ditinggalkan).

Adaptasi dikatakan ringan jika hanya 1 kondisi yang terganggu; adaptasi sedang jika 2 kondisi
yang terganggu; adaptasi berat jika semua kondisi terganggu.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 111


Daftar masalah di bidang Paliatif:

1. Daftar masalah Medik: semua tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien. Urutan penulisan
daftar masalah medik disesuaikan dengan keluhan utama saat klinisi membuat daftar diagnosis.

2. Daftar masalah Keperawatan: Daftar masalah yang kemungkinan dapat terjadi pada masa
perawatan atau masalah dalam asuhan keperawatan.

3. Daftar masalah Fungsional: daftar masalah ini memberikan gambaran status fungionsl pasien
(ECOG, Karnofsky) juga status prognosis secara paliatif (Palliative Prognostic Index/PPI dan
Palliative Performance Scale/PPS)

4. Daftar masalah Psiko-Sosial-Spiritual: semua daftar masalah yang berhubungan dengan psikis
pasien termasuk stresor yang membuat gangguan fungsional maupun organik pada pasien
(termasuk penyakit/gangguan itu sendiri dapat menjadi stresor perlu dimasukkan), untuk spiritual
dikaji dalam hal pandangan pasien terhadap kondisi spiritualnya dan kebutuhan pendampingan
rohani.

Kasus 1

Pasien perempuan, 56 tahun, janda dengan diagnosis rheumatoid arthritis (RA) dirujuk keluhan
lelah yang tidak mereda dengan istirahat sudah 6 bulan ini. Keluhan ini disertai dengan sulit tidur,
ada rasa lelah yang bertahan selama 24 jam setelah melakukan aktivitas, gangguan konsentrasi,
nyeri seluruh sendi tubuh, nyeri otot dan ada pembesaran kelanjar limfe yang tidak terasa nyeri.
Kadang ada nyeri tenggorokan, tapi tanpa disertai demam. Pasien ada rasa khawatir akan
bertambah berat sakitnya dan akan meninggal. Napsu makan pasien meningkat. Kadang pasien
juga malas melakukan aktivitas hariannya. Pasien menderita RA sudah 7 tahun dan terkontrol
dengan MTX 5 mg per minggu. Tapi sejak 6 bulan ini pasien merasa nyeri sendiri tidak terkontrol,
sudah ditingkatkan dosis MTX dan ditambah dengan leflunomide tapi keluhan tidak membaik.
Pasien sudah tidak melakukan ibadahnya karena nyerinya dan beribadah dianggap tidak
bermanfaat untuk sakit yang dialaminya. Pasien pada 10 tahun lalu pasien ada riwayat dipasang
stent ke LAD dan RCA, dan masih rutin minum clopidogrel 1 dd 75 mg, atorvastatin 1 dd 20 mg,
glyceryl trinitrate retard 3 dd 2,5 mg.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 112


Pemeriksaan fisik: BMI: 29; VAS 3/10, tampak tidak bersemangat

Status lokalis: tender point metacarpal bilateral, swelling metacarpal bilateral dan genu dextra

Penunjang: LED dan CRP nya tidak meningkat.

Soal 1

Diagnosis aksis 1 dan aksis 3 yang tepat untuk pasien ini adalah

A. Aksis 1: Gangguan Depresi; Aksis 3: Sindrom lelah kronik, Nyeri, RA, CAD, Obesitas

B. Aksis 1: Gangguan campuran Depresi dan Ansietas; Aksis 3: Sindrom lelah kronik, Nyeri,
Insomnia, RA, CAD Obesitas

C. Aksis 1: Gangguan stres akut; Aksis 3: Sindrom lelah kronik, Insomnia, RA, CAD, Obesitas

D. Aksis 1: Gangguan cemas menyeluruh; Aksis 3: Sindrom lelah kronik, RA, CAD, Obesitas

E. Aksis 1: Gangguan penyesuaian; Aksis 3: Fibromialgia, Insomnia, RA, CAD, Obesitas

Jawaban : A

Pembahasan:

Aksis 1: Gangguan Depresi. Pada pasien, trias Depresi ada walaupun disertai dengan gejala Cemas.
Gejala Cemas dapat menjadi bagian dari gangguan Depresi. Jika ada gejala Depresi ringan dan gejala
Cemas ringan dapat didiagnosis sebagai gangguan campuran Depresi dan Cemas (Gangguan Depresi
ditulis lebih dahulu karena lebih berat gangguannya). Jika sudah ada gejala Depresi sedang sampai
berat disertai dengan gejala cemas maka diagnosis dimasukkan ke dalam gangguan dengan gejala
lebih berat, yaitu gangguan Depresi. Secara umum gangguan Depresi dampak dan komplikasinya
lebih berat dan harus segera ditatalaksana.

Jika kriteria tidak memenuhi kriteria sesuai DSM V/ICD 10 untuk gangguan depresi/gangguan
ansietas maka pasien didiagnosis sebagai gangguan adaptasi dengan afek (depresi/cemas).

Aksis 3: Sudah jelas kriteria diagnosis masing-masing gangguan somatik/struktural/fungsional.


Untuk insomnia tidak dimasukan ke dalam diagnosis dalam aksis 3 karena merupakan bagian dari
gangguan Depresi. Dan dalam anamnesis tidak dijelaskan kriteria insomia secara jelas. Untuk nyeri

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 113


dimasukkan ke dalam daftar masalah karena nyeri dapat didiagnosis berdiri sendiri dan perlu
ditatalaksana dengan segera agaar pasien bebas nyeri.

Soal 2

Untuk gangguan psikosomatik yang terjadi pada soal no. 1 terapi yang sesuai untuk pasien ini yang
masih aktif bekerja adalah

A. Sertralin 1 dd 100 mg rutin setiap malam

B. Sertralin 1 dd 50 mg rutin setiap pagi

C. Fluoxetin 1 dd 20 mg rutin setiap malam

D. Amitriptilin 1 dd 25 mg rutin setiap malam

E. Fluoxetin 1 dd 10 mg setiap malam

Jawaban: B

Pembahasan:

Gangguan psikosomatik yang ada pada soal nomor 1 adalah gangguan Depresi. Pilihan terapi dapat
TCA, SSRI, SNRI. Semua jawaban diatas adalah obat pilihan terapi untuk gangguan depresi. Perlu
dikaji dosis, komorbid pada pasien dan waktu pemberian. Untuk dosis diberikan dengan teknik “go
slow, low dose”. Selanjutnya dikaji untuk komorbid, pada pasien ini terdapat komorbid: RA, CAD
dan Obesitas. RA sendiri dapat memiliki risiko komplikasi ke kardiovaskular.

Untuk kasus ini risiko tinggi jika diberikan adalah TCA-amitriptilin. Sebelumnya akan dijelaskan
sedikit tentang amitriptilin. Amitriptilin memiliki efek sedatif yang lebih tinggi dibandingkan SSRI
dan SNRI. Jika diperlukan efek sedatifnya untuk memperbaiki gangguan tidur yang terjadi dapat
diberikan amitriptilin. Tapi karena kondisi komorbid pasien ada sakit jantung maka TCA merupakan
kontra indikasi. Kemudian obat yang tersisa sertralin dan fluoxetin. Kedua obat ini memiliki efek
terhadap trombosit yaitu menyebabkan agregasi trombosit menurun. Pada pasien ada komorbid
CAD, walau sudah diberikan antiplatelet maka akan mempotensiasi kerja antiplatelet, akan tetapi
karena pada CAD diharapkan agar tidak terjadi trombus/emboli berulang maka dipertahankan

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 114


kondisi tetap terjaga dari kerja antiplatelet. Kemudian jika dikaji lebih jauh, pasien ada komorbid
obesitas, untuk pemberian fluoxtin tidak disarankan pemberiannya. Jadi pilihannya setralin.

Untuk waktu pemberian karena setralin/fluoxetin efek sedasinya lebih kecil maka kurang bermanfaat
jika diberikan saat malam hari. Selain itu jika diberikan pada pagi hari, maka jika mood pasien
membaik maka saat malam hari dapat tidur tanpa gangguan.

Diagnosis multiaksial untuk kasus no 1 adalah sebagai berikut:

Aksis 1: Gangguan Depresi

Aksis 2: Saat ini belum dapat ditentukan

Aksis 3 : Sindrom Lelah Kronik, Nyeri, RA, Obesitas, CAD

Aksis 4: Stresor

Presipitasi: Nyeri yang tidak kunjung membaik

Agravasi: Rasa lelah, kurang tidur

Predisposisi: RA, Penyakit Jantung Koroner (CAD)

Aksis 5: Adaptasi

Hobi:

Kemampuan melakukan pekerjaan:

Aktivitas/fungsi Sosial-kemampuan beribadah (Sosiso-spiritual):

 ringan: 1 yang terganggu; sedang: 2 yang terganggu ; berat: semua terganggu

Kasus 2

Pasien laki-laki, 19 tahun, mahasiswa, belum menikah dikonsulkan dengan keluhan nyeri ulu hati
2 minggu. Pasien juga ada keluhan sering kembung, perutnya terasa seperti ada kupu-kupu di
dalamnya, kadang ada BAB cair bergantian dengan sembelit, pasien juga ada keluhan nyeri di
punggung. Keluhan ini sudah ada sejak 6 bulan, tapi makin sering sejak 3 bulan ini. Pasien selama
1 bulan ini disertai sering murung dan menyendiri. Menurut ibunya napsu makan pasien
meningkat. Pasien sudah didagnosis ALL sejak 1 tahun lalu dan sudah menjalani kemoterapi

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 115


induksi 2 kali dengan MTX Intratechal (3 bulan lalu). Pasien direncanakan untuk kemoterapi
LALA 80 karena ada respon terhadap kemoterapi induksi. Pasien direncanakan kemoterapi sejak
2 bulan lalu (1 bulan pasca kemoterapi induksi), tapi karena menunggu antrian kamar maka
tertunda terus. Pasien mulai merasa lelah untuk usaha agar dapat di kemoterapi lanjutan. Dua bulan
lalu beberapa kawan pasien yang juga pasien ALL yang sedang menunggu antrian kemoterapi
meninggal karena infeksi ringan. Sejak saat itu pasien merasa kecil harapannya untuk bisa berhasil
menjalani terapi. Pasien adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, saat ini tinggal dengan ibunya
(ayahnya almarhum sejak pasien usia 10 tahun dan meninggal akibat kanker paru-paru). Pasien
sudah meninggalkan ibadahnya, menganggap ibadah tidak bermanfaat. Komunikasi dengan
kawannya sudah tidak dilakukan.

Pemeriksaan fisik: Compos mentis, afek datar. Tekanan darah 90/60 mmHg; Frek Nadi 56x/mnt;
Frek napas: 12x/mnt. VAS 3/10. Abdomen: nyeri tekan epigastrium. Ekstremitas dingin.

Penunjang: Leukosit: 11.000; Neutrofil: 90; Limfosit: 4; RNL: 5,0

Soal 1

Sebutkan daftar masalah yang ada pada pasien ini

Pertama tentukan menggunakan daftar masalah apakah daftar masalah dari pendekatan psikosomatik
(aksis multiaksial) atau pendekatan secara paliatif karena dalam kasus no 2 dapat dimasukkan ke
dalam dua daftar masalah tersebut, maka sebaiknya dibuat daftar masalah yang komprehensif, yaitu
dengan membuat daftar masalah paliatif. Mengapa demikian? Karena dalam daftar masalah paliatif
juga dapat dimasukkan daftar masalah di bidang psikosomatik pada daftar masalah psiko-sosial-
spiritual.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 116


1. Daftar masalah Medik: (Diurutkan dari yang paling dikeluhkan atau paling membahayakan jiwa
dan perlu segera diatasi. Walau hanya keluhan tidak mengancam jiwa jika tidak diatasi akan
menurunkan kualitas hidup pasien dan menyebabkan komplikasi lainnya)

- Dispepsia fungsional dd/organik

- Sindrom Kolon Iritabel tipe campuran

- Nyeri tulang belakang

- Bradikardi asimptomatik

- ALL pro kemoterapi

2. Daftar masalah Keperawatan: kemungkian yang dapat terjadi pada pasien ini akibat dari blast
yang banyak jumlahnya antara lain: gangguan oksigenasi, gangguan perfusi jaringan, gangguan
rasa nyaman karena nyeri. Untuk hal lain dapat diidentifikasi juga jika diperlukan saat perawatan.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 117


3. Daftar masalah Fungsional:

ECOG: Nol (Aktivitas penuh tanpa hambatan)

Karnofsky score: 100 (Aktivitas penuh tanpa hambatan)

Palliative Prognostic Index (PPI):

Semua skor ini jika ada pada psien dijumlahkan. Semakin tinggi nilainya maka semakin buruk
prognosisnya. Skor PPI antara 0 – 15, Jika skor 6 keatas maka survival < 3minggu; jika skor 4-6
maka survival > 6 minggu.

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 118


Palliative Performance Scale (PPS):

4. Daftar masalah Psiko-sosial-spiritual:

Psikis: Pasien dari anamnesis yang ada mengarahkan ke gangguan depresi dengan adaptasi buruk

Sosial: di soal dijelaskan adanya gangguan komunikasi pasien

Spiritual: masalah pasien yang berhubungan dengan kepercayaan/agama yang dianutnya (misal:
pasien sudah tidak mau beribadah karena nyeri).

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 119


Website: www.psikosomatik.org

Email: psikosomatik@yahoo.com; psikosomatik.paliatif@gmail.com

Divisi Psikosomatik dan Paliatif FKUI/RSCM 119

Anda mungkin juga menyukai