Anda di halaman 1dari 8

nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Hakim Sobirin1*, Firman Firman1, Waluyo Kusno Dirojo2 (11pt Bold)


1
Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang 65145, Indonesia (11pt)
2
Badan Ketahanan Pangan, Jl. Gayung Kebonsari No. 173, Gayungan Surabaya, Indonesia (11pt)

ABSTRAK (11pt Bold)


Petunjuk ini merupakan format baru sekaligus template manuskrip/artikel yang digunakan pada artikel
yang diterbitkan di jurnal Habitat mulai penerbitan tahun 2015. Artikel diawali dengan Judul Artikel,
Nama Penulis, Alamat Afiliasi Penulis, diikuti dengan abstrak yang ditulis dengan huruf miring (Italic)
sepanjang 150-200 kata. Khusus untuk Abstrak, teks ditulis dengan margin normal, ukuran font 11 pt, dan
jenis huruf Times New Roman serta jarak antar baris satu spasi. Jika artikel berbahasa Indonesia, maka
abstrak harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar. Jika artikel
berbahasa Inggris, maka abstrak harus ditulis dalam bahasa Inggris saja. Bagian Abstrak harus memuat
inti permasalahan yang akan dikemukakan, metode pemecahannya, dan hasil-hasil temuan saintifik yang
diperoleh serta simpulan. Abstrak untuk masing-masing bahasa hanya boleh dituliskan dalam satu
paragraf saja dengan format satu kolom.
Kata kunci: petunjuk penulisan; jurnal pertanian; template artikel

ABSTRACT (11pt Bold Italic)


This is a new author guidelines and article template of agriculture journal since year 2015 publication.
Article should be started by Title of Article followed by Authors Name and Affiliation Address and
abstract. This abstract section should be typed in Italic font and font size of 11 pt and number of words of
150-200. Special for the abstract section, please use normal margin. The single spacing should be used
between lines in this article. If article is written in Indonesian, the abstract should be typed in Indonesian
and English. Meanwhile, if article is written in English, the abstract should be typed in English only. The
abstract should be typed as concise as possible and should be composed of: problem statement, method,
scientific finding results, and short conclusion. The abstract should only be typed in one paragraph and
one-column format.
Keywords: author guidelines; agriculture journal; article template

1. Pendahuluan produksitivitas dan gangguan pada


1,2
pemenuhan aktivitas sehari-hari.
Penyakit tidak menular (PTM) Menurut World Health Organization
merupakan penyakit-penyakit yang tidak (WHO) pada tahun 2016, sekitar 71%
bisa ditularkan dari seseorang ke orang lain penyebab kematian di dunia adalah PTM
yang perkembangannya berjalan perlahan yang membunuh 36 juta jiwa per tahun.
dalam jangka waktu yang panjang (kronis). Sekitar 80% kematian tersebut terjadi di
Salah satu masalah yang dihadapi dalam negara berpenghasilan menengah dan
pembangunan kesehatan saat ini adalah rendah. Sebanyak 73% kematian saat ini
terjadinya pergeseran pola penyakit dari disebabkan oleh penyakit tidak menular,
penyakit menular ke penyakit tidak menular. 35% diantaranya karena penyakit jantung
Tingginya prevalensi penyakit tidak menular dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit
membawa dampak terhadap menurunnya kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis,
6% karena diabetes, dan 15% disebabkan Keprihatinan terhadap peningkatan
oleh PTM lainnya.1,3 prevalensi PTM telah mendorong lahirnya
Indonesia sendiri terdapat beberapa kesepakatan tentang strategi global dalam
jenis PTM yang menjadi penyebab utama pencegahan dan pengendalian PTM,
kematian dan menjadi penyumbang terbesar khususnya di negara berkembang. PTM
beban penyakit remaja di Indonesia yakni telah menjadi isu strategis dalam agenda
penyakit kardiovaskular (penyakit jantung SDGs 2030 sehingga harus menjadi prioritas
koroner, stroke), kanker, penyakit pembangunan di setiap negara. Penyakit
pernafasan kronis (asma dan penyakit paru tidak menular muncul dari kombinasi faktor
obstruksikronis), dan diabetes. Berdasarkan risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan
data yang dihimpun Kemenkes RI, angka faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Fakor
kematian akibat PTM di Indonesia terus risiko yang tidak dapat dimodifikasi oleh
mengalami kenaikan. Pada tahun 2000, individu adalah usia, jenis kelamin, dan
kematian akibat PTM menjadi 49%. genetika. Sedangkan faktor risiko yang
Selanjutnya pada tahun 2010 angka tersebut dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat
kembali meningkat menjadi 58%. Terakhir diubah melalui kesadaran individu itu
hingga pertengahan tahun 2015, diketahui sendiri dan intervensi sosial. Tingginya
kematian akibat PTM telah mencapai kejadian dan kematian akibat PTM
57%.4,5 menjadikan pengendaliannya penting
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan dilakukan. Deteksi dini serta pengobatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dilaporkan yang tepat membuat pengendalian PTM
bahwa di Indonesia prevalensi dari beberapa lebih baik. Surveilans kasus dan faktor
PTM untuk usia 15 – 34 tahun yang meliputi risiko PTM menjadi strategi untuk
asma adalah 11,3% penyakit paru obstruksi pencegahan, pengendalian tepat serta
kronis (PPOK) 1,6%, kanker 1,5%, diabetes terpadu oleh pemerintah, swasta, dan
melitus 1,4%, jantung koroner 1,6%, dan masyarakat. Penyuluhan, pemeriksaan serta
stroke 6,5%. Hal ini diakibatkan karena surveilans faktor risiko PTM merupakan
didorong oleh kekuatan yang meliputi bentuk upaya kesehatan dalam mencegah
urbanisasi yang tidak direncanakan dengan peningkatan prevalensi penyakit tidak
cepat, dan gaya hidup yang taksehat seperti menular.6,7,8
diet tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik,
pengguna tembakau dalam, dan paparan
asap tembakau, dan penggunaan alkohol 2. METODE
sehingga tekanan darah meningkat, Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini
peningkatan glukosa darah (hiperglikemia), adalah yang beresiko dan usia lanjut
lipid darah (kolesterol), dan sebanyak 39 orang yang ada di Negeri
obesitas/kegemukan. Pola hidup modern Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Kota
telah mengubah sikap dan perilaku manusia, Ambon yang dilakukan dari rumah ke
termasuk pola makan, merokok, konsumsi rumah.
alkohol serta obat-obatan sebagai gaya Metode yang digunakan adalah
hidup sehingga penderita penyakit skrining PTM dan edukasi yang terdiri dari
degeneratif (penyakit karena penurunan 1. Kordonasi dengan pihak terkait :
fungsi organ tubuh) semakin meningkat dan pihak terkait yang disini adalah
mengancam kehidupan.4,5 Perangkat Negeri Hutumuri dan
Kepala puskesmas Negeri Hutumuri Pemeriksaan ini dilakukan guna untuk
sekaligus meminta ijin kepada mengetahuai kondisi kesehatan kelompok
kepala puskesmas untuk dapat beresiko dan lansia terkait penyakit tidak
melakukan kegiatan skrining PTM menular.
gratis yang dilaksanakan dari rumah Karakteristik kelompok beresiko
ke rumah. Karakteristik kelompok beresiko
2. Metode skrining : Melakukan meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,
pemeriksaan Tinggi Badan, Berat merokok dan alkohol sebagaimana
Badan, Lingkar Perut, Gulah Darah, tercantum dalam tabel 1.
Asama Urat, dan Kolestrol kepada Dari tabel 1 didapat umur 40-60
kelompok yang beresiko dan lansia tahun yang paling banyak diperiksa yaitu
3. Edukasi : Memberikan arahan (51.3%). untuk jenis kelaimn yang paling
berupa pendidkan kesehatan pada banyak diperiksa sebanyak (64.1%). Rata-
kelompok beresiko dan lansia terkait masyarkat yang diperiksa pendidikan
dengan isu pencegahan PTM dan terakhirnya SD dengan presentasi (30.8%).
Gerakan Masyarakat Hidup Sehatan Kemudian untuk merokok dan alkohol
(GERMAS), serta memberikan presentasinya sama yaitu yang merokok
kesempatan kepada masyarkat untuk sebanyak (23.1%) dan yang tidak merokok
bertanya terkait PTM. (76.9%).
Perencanaan evaluasi dilakukan Tabel 1: Karakteristik
dengan meberikan edukasi kepada
masyarakat tentang pencegahan PTM N
KATEGORI N %
dan diberikan kartu kontrol pasien yang O
berisi identitas, dan hasil pemeriksaan 1 UMUR
yang telah dilakukan kepada kelompok 20-40 7 17.9
yang diperiksa agar dapat di follow Up 2
51.3
41-60 0
kembali oleh Tenaga Kesehatan di
1
Puskesmas Negeri Hutumuri. >60 2 30.8
3
Total 9 100
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
JENIS
2
Naskah manuskrip yang sudah memenuhi KELAMIN
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa 1
35.9
skrining PTM pada kelompok beresiko dan Laki-laki 4
lansia dilaksanakan pada tanggal 18 dan 20 2
64.1
Perempuan 5
November 2021. Kelompok beresiko dan
3
lansia yang bersedia untuk diperiksa adalah Total 9 100
orang tua yang menerima mahasiswa KKN 3 PENDIDIKAN
untuk tinggal di rumah mereka yang masuk 1
dalam kategori beresiko, dan lansia yang SD 2 30.8
bersedaa untuk diperiksa serta ibu-ibu kader SMP 5 12.8
posyandu balita, yang keseluruhannya terdiri 1
dari 12 laki-laki dan 21 perempuan dan SMA 1 28.2
memiliki usia rata-rata di atas 40 tahun. D1 1 2.6
D3 2 5.1 S1 6 15.4
S2 2 5.1
3
Total 9 100
4 MEROKOK
Ya 9 23.1
3
Tidak 0 76.9
3
Total 9 100
5 ALKOHOL
Ya 9 23.1
3
Tidak 0 76.9
3
Total 9 100
Sumber : Data Primer

Tabel 2 : Hasil Pemeriksaan

NO PEMERIKSAAN N %

1 Indeks Massa Tubuh (IMT)    


  Kurus 1 2.6
  Normal 11 28.2
  Tidak normal 27 69.2
  TOTAL 39 100
2 Tekanan Darah    
  Hipotensi 5 12.8
  Normal 10 25.6
  Pre hipertens 8 20.5
  Hipertensi derajat I 10 25.6
  Hipertensi derajat II 6 15.4
  TOTAL 39 100
3 Gula Darah Sewaktu (GDS)    
  Normal 35 89.7
  Tinggi 4 10.3
  TOTAL 39 100
4 Kolesterol    
  Normal 16 41
  Tinggi 23 59
  TOTAL 39 100
Sumber :

HASIL PEMERIKSAAN
NO JENIS KELAMIN
NORMAL TINGGI TOTAL
1 Laki-laki N 8 6 14
% 57.1 42.9 100.0
2 Perempuan N 15 10 25
% 59.0 41.00 100.0
TOTAL N 23 16 39
% 59.0 41.0 100.0

Tabel 3: Hasil Pemeriksaan Asam Urat


Sumber :

Tabel 4:Hasil Pemeriksaan Lingkar Perut

HASIL PEMERIKSAAN
NO JENIS KELAMIN
NORMAL TINGGI TOTAL
1 Laki-laki N 5 9 14
% 35.7 64.3 100.0
2 Perempuan N 9 16 25
% 36.0 64.0 100.0
TOTAL N 14 25 39

    % 35.9 64.1 100.00

Sumber : Menurut data Dari tabel 1, 2, 3 dan 4

diketahui bahwa jumla sampel yang

Hasil Skrining PTM mengikuti pemeriksaan IMT, tekanan


diabandingkan laki-laki, namun jika di lihat

secara keseluruhan yang di periksa adalah 39

darah, gulah dara sewaktu, kolestrol, asam orang dengan kadar asam uratnya relativ

urat, dan lingkar perut sebanyak 39 orang normal yaitu 59.0% dan yang kadar asam

yang terbagi menjadi 14 laki-laki dan 15 uratnya di atas normal atau tinggi sebanyak

perempuan yang dilakukan dalam satu 41,0%.

waktu. Kemudian pada tabel 4 terkait dengan lingkar

Dari tabel 2 dapat di lihat untuk perut secara keseluruhan dari pemeriksaan

Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan BB yang yang dilakukan relative lingkar perut di atas

tidak normal sebanyak 69,2%, Tekanan nilai nirmal yaitu sebanyak 64.2%.

Darah masi banyak dalam keadaan normal Edukasi

yaitu 25.6% dan yang masuk dalam kategori Setelah dilakukan pemeriksaan dan

Pre hipertensi sebanyak 20.5% sedangkan sudah di ketahui hasilnya, selanjutnya kami

yang berada di atas nilai normal dengan melakukan edukasi sesuai dari hasil

derajat Hipertensi Derajat 1 sebanyak 25.6% pemeriksaan yang dilakukan telah

dan derajat 2 15.4%, Gula Darah Sewaktu dilakuakan. Dan pada saat dilakukan

(GDS) relative masi dalam keadan normal pemeriksaan kemudian terdapat hasil yang

sebanyak 89.7%. Sedaangkan kolestrol keseluruhannya dalam keadaan diatas nilai

relative tinggi sebanyak 59%. normal seperti gula dara, asam urat dan

Sedangkan untuk kadar Asam Urat kolestrol, maka kami langsung menyarankan

dan Lingkar Perut nilainya berdasrkan jenis kepada mereka untuk besok langsung ke

kelamin seperti yang tertera pada tabel 3 dan Puskesmas agar dapat di tindak lanjuti.

tabel 4. Kemudian bagi mereka yang masi keadaan

Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa yang yang bisa dikatakan dalam batas aman maka

paling banyak diperiksa adalah perempuan kami memeberikan kartu kontol agar setelah
diberikan edukasi dan jika mereka ingin nilai untuk asam urat dalam batas normal

melakukan pemeriksaan kembali dapat sebanyak 59,0. Kemudian untul lingkar perut

ditunjukan saja kartu kontrol tersebut rata-rata di ats normal yaitu 64.1%.

sehingga dapat follow Up kembali oleh


DAFTAR PUSTAKA
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Negeri
1. Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Hutumuri.
Pengendalian Penyakit. Buku pedoman

4. KESIMPULAN manajemen penyakit tidak menular


Kegiatan pengabdian masyarakat
tahun 2019 [internet]. 2019 [Diakses
yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN
2021 Des 8]. Diakses dari:
Universitas Pattimura Angkatan XLVIII
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbk
Gelombang I, berupa kegiatan skrining
VobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/03/
Penyakit Tidak Menular (PTM) terhadap 39
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
orang yang bersedia untuk diperiksa dan
2. Sudayasal IP, Rahman MF, Eso A,
didapatkan indeks masa tubuh lebih banyak
Jamaluddin, Parawansah, Alifariki LO,
masuk dalam kategori tidak normal 69.2%.
et al. Deteksi dini faktor risiko penyakit
pada pemeriksaan tekanan darah terdapat
tidak menular pada masyarakat Desa
25.6% masuk kategori normal dan 25.6%
Andepali Kecamatan Sampara
masuk dalam kategori normal. Sedangkan
Kabupaten Konawe. JCEH.
pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)
2020;3(1):60-6.
masi dalam keadaan relative normal yaitu
3. World Heath Organization. Global status
89.7%. Kemudian untuk kolestrol dalam
report on noncommunicable diseases
batas tinggi 59%. Sedangkan untuk hasil
2014 [internet]. 2014 [Diakses 2021 Des
pemeriksaan asam urat dan lingkar perut
8]. Diakses dari:
terdapat dua kategori berdasarkan perempuan
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/1
dan laki-laki. Namun secara keseluruhan 0665/148114/9789241564854_eng.pdf;jses
sionid=22EF5EC1E7B6ECF003284A752FEA4

714?sequence=1

4. Antimas NA, Lestari H, Afa JR. Survei

faktor risiko penyakit tidak menular pada

mahasiswa universitas Halu Oleo tahun

2017. Jimkesmas. 2017;2(6):1-13.

5. Kemenkes RI. Data faktor risiko

penyakit tidak menular. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI; 2015.

6. Siswantol Y, Lestari IP. Pengetahuan

penyakit tidak menular dan faktor risiko

perilaku pada remaja. Pro heath jurnal

ilmiah Kesehatan. 2020;2(1):1-6.

7. Umayana HT, Cahyati WH. Dukungan

keluarga dan tokoh masyarakat terhadap

keaktifan penduduk ke posbindu

penyakit tidak menular. J Kes Mas.

2015;11(1):96-101.

8. Alifariki LO. Analisis faktor determinan

proksi kejadian hipertensi di poliklinik

interna BLUD RSU Provinsi Sulawesi

Tenggara. Medula. 2015;3(1):214-23.

Anda mungkin juga menyukai