Anda di halaman 1dari 44

MASA NIFAS

MASA NIFAS
 Definisi
– Setelah partus  ± 6 minggu
– Alat genital pulih dalam 3 bulan

 Masa Nifas
– Keseluruhan alat genitalia alami perubahan, juga
hemokonsentrasi & timbulnya laktasi
– Perubahan disebut involusi
– Yang diperhatikan : involusi & laktasi

 Alat Genitalia
– G. Externa
– G. Interna  yg kita bicarakan
Alat Genitalia Interna

 Uterus
 Serviks
 Vagina
 Alat gantung
I. Uterus
 Berat normal : 1000 gr
– 1 minggu postpartum  500 g
– 2 minggu postpartum  300 g
– 6 minggu postpartum  40 – 60 g
– 8 minggu postpartum  30 g (Normal)
 Pasca persalinan, perhatikan tinggi fundus
 Setelah janin lahir  setinggi pusat
 Setelah plasenta lahir  2 jari bawah pusat
 Hari 5  7 cm di atas simfisis / ½ simfisis –
pusat
 Hari 12  tak teraba
II. Serviks
 OUE besar & retak  robek
samping
 OUE / OUI  terbuka
 Batas korpus uteri & serviks cincin
 PD : teraba berbentuk bibir 
– Depan
– Belakang
III. Vagina

 Persalinan  regangan (terutama rugae)

 Normal vagina  kembali 3 minggu


IV. Alat Gantung
 Ligamentum
 Fascia Teregang
 Diafragma pelvis
 Posisi uterus bisa ke belakang / retrofleksi 
lig. rotundum menjadi tegang
 Usaha / Perawatan :
– Lakukan latihan 2 hari pasca persalinan / mobilisasi
– Untuk cegah trombosis :
 Makanan bergizi
 V. urinaria kosongkan
 BAB diperhatikan
 Perawatan payudara  untuk laktasi
PERLUKAAN JALAN LAHIR
 Episiotomi
– Medial
– Mediolateral Bisa sembuh

– Lateral kecuali ada infeksi


 Pada vagina
 Pada serviks
Lokia
 Cairan asal cavum uteri & vagina
 Kruenta = rubra – hari ke 2
 Sanguinolenta = hari ke 3 – 7
 Serosa = kuning hari ke 7 – 14
 Alba = putih – setelah 2 minggu
 Purulenta = cairan seperti nanah,
berbau  terjadi infeksi
Payudara
 Dipengaruhi oleh lactogenic hormone
(LH)  rangsang air susu
 Dalam kehamilan :
– Puting susu & sekitarnya dicuci, beri oil
– Di massage
 Setelah persalinan :
– Dicuci / dibersihkan sebelum menyusui
– Merupakan rangsangan untuk :
 Involusiuteri
 Kasih sayang
Nasihat ibu pasca persalinan
 Menyusui
 Latihan
 Kesehatan ibu – KB
 Bayi : imunisasi
Penanggulangan bayi
 Bayi lahir tergantung pada :
– Pertumbuhan dalam uterus
– Kualitas pengawasan antenatal
 Apakah normal atau tidak ?
– Bayi risiko tinggi  bila perlu pertolongan segera
(mis. Ggn pernapasan, asfiksia berat, perdarahan)
– Perlu tindakan segera (operasi)
– Tak perlu tindakan segera
 Atresia ani
 Hernia diafragma
 Atresi duodeni

– Tak perlu tindakan segera


 Mis. labioskisis
 Umumnya :
– Bayi lahir – cukup ditangani oleh bidan yang mendapat
tanggung-jawab kesehatan Ibu & Anak pada persalinan
normal
– Bidan tahu bila terjadi perdarahan pada ibu & anak &
perlu beri pertolongan
Misal :
 1. Hentikan perdarahan
 2. Bersihkan jalan lahir KONSULTASI
 3. Diberi O2 DOKTER

 4. Perlu pernapasan buatan Ke RS  perlengkapan &


perawatan khusus
Untuk mengetahui bayi sakit – pada
waktu bayi dalam kandungan. Jadi, janin
lahir sudah diduga akan menderita.
– Peny berat
– Ibu Rh (-)
– Letak Lintang
– Letak Sungsang
– Gawat janin : perdarahan antepartum
Kalau tidak dilaksanakan 
bayi lahir perlu pertolongan segera

 Tanpa baju (dalam inkubator) dilengkapi :


– Pengisap lendir
– O2
– Resusitator
 Perawatan segera setelah bayi lahir
– 1. Persediaan alat-alat di kamar bersalin
– 2. Pertolongan pada saat bayi lahir
– 3. Penilaian bayi waktu lahir
– 4. Identifikasi bayi
– 5. Perawatan tali pusat
– 6. Pemeriksaan pertama
– 7. Status
1) Persediaan alat di kamar bersalin
 Pengisap lendir
 O2
 Laringoskop  terjadi asfiksia
– Masker kecil
– Kanula hacker
– Ventilator kecil untuk pernapasan buatan
– Obat-obat
 Glukosa 40%
 Bikarbonas natrikus
 Alat suntik
 Antidot
 Vit K
 Gunting, pengikat tali pusat, obat antiseptik, kasa
steril
 Tanda pengenal bayi  beri nama
 Tempat tidur bayi / inkubator
 Termometer
 Bayi lahir  kehilangan panas akibat
evaporasi
 Atasi:
– Segera keringkan
– Bungkus handuk
 Penting ! Bayi lahir  alat lengkap harus
disediakan
2) Pertolongan pada saat bayi lahir

 Penanganan
– Saat kepala lahir, dibersihkan muka, mulut,
hidung dengan kapas / kasa steril
– Mata dibersihkan dari dalam keluar
– Jam dicatat
– 30 detik bayi menangis, nafas spontan
3) Penilaian pada saat bayi lahir

 Nilai APGAR  apakah bayi asfiksia atau


tidak?
 Dinilai
– Frekuensi jantung
– Usaha nafas
– Warna kulit
– Reaksi terhadap rangsangan
 Setiap nilai diberi angka 0, 1, 2
– Bayi normal : Nilai Apgar 7 – 10
– Asfiksia ringan 4 – 6, asfiksia berat 0 - 3
  0 1 2 NA

Seluruh tubuh
Warna Kulit Pucat
Badan merah, ext merah
biru  

Frek Nadi Tak ada > 100


< 100  

Rangsangan Tak ada Batuk / bersin


Sdkt gerak mimik  

Tonus Tak ada Gerak aktif


Ekstr sdkt fleksi  

Pernapasan Tak ada Lemah/ tak Baik / menangis Jumlah


teratur

 Catatan :
– NA 1 menit ± 7 : tidak perlu resusitasi
– NA 1 menit 4 – 6 : bag & mask ventilation
– NA 1 menit 0 – 2 : intubasi
4) Identifikasi bayi
 Sekarang bayi lahir = ibu KB
 Cap jari & telapak kaki,
 Kartu tulis : TGL, NAMA, JENIS
KELAMIN
 Periksa alat kelamin
– Ada phimosis atau tidak
– Desensus testikulorum
 Bayi perlihatkan kepada ibu / ayahnya
5) Perawatan bayi
 Tali pusat normal: ± 7,5 cm, dari kocher
I  ± 5 cm pasang kocher II  potong
 Diikat di bawah kocher dengan
– Pita nylon
– Benang
– Penjepit plastik
 Tempat ikat dijaga jangan infeksi, beri
antiseptik  rawat bersih & steril
 Infeksi bisa terjadi : sepsis, meningitis
 Dilakukan di kamar bersalin
– Bersihkan jalan nafas
– Bersihkan badan bayi
– Rawat talipusat
– Bayi ditidurkan di tempatnya

 Hal ini dilakukan terutama pada ibu dgn riwayat


penyakit :
– DM, perdarahan antepartum, preeklampsi, eklampsi
– Hidramnion  kel.atresia ani, atresia duodeni, atresia
esofagus
– Letak sungsang  fraktur klavikula, kelumpuhan lengan
– Bayi besar  distosia bahu, fraktur klavikula
– Dengan pemeriksaan  bayi dapat dirawat gabung atau
tempat khusus
7) Status
Dilengkapi :
– Riwayat persalinan
 Wkt persalinan, jenis persalinan, jumlah
perdarahan, warna air ketuban, plasentanya
– Bayinya
 NA
 Tali pusat
– Bayi sesudah 24 jam pindah ke tempat :
 Rawat khusus
 Rawat gabung
– Kemudian bayi diperiksa kembali  keadaan
umum :
 Kepala : besar, bentuk, sutura (tertutup / terbuka),
kaput, dll
 Mata : perdarahan subkonjungtiva, menonjol
 Telinga : kelainan daun telinga, bentuk, periaurical
tag
 Mulut : labioskisis, labiognatopalatoskisis
 Leher : hematoma, sternoklidomastoideus, duktus
tiroglosus, lignomakoli
 Dada : bentuk, pembesaran buah dada, pernapasan
retraksi intercostae, bunyi paru-paru
 Jantung : kelainan bunyi, frekuensi bunyi
 Abdomen : buncit perut
– Tali pusat : berdarah, hernia di pusat
– Alat kelamin : hematoma (karena letak sungsang),
testis belum turun. Phimosis, ada perdarahan,
atresia ani
– Tulang punggung : spina bifida, dll
– Anggota gerak : sindaktili, polidaktili, fraktur,
paralisis, talipes, dll
– Neuromuskuler : refleks Moro, refleks genggam,
tonus otot, dll
– Lain-lain : dalam 24 jam mekonium keluar  bila
tidak hati-hati atresia ani / obstruksi usus
– Urin dlm 24 jam  tidak keluar, hati-hati obstruksi
sal. kemih
PERUBAHAN YANG SEGERA
TERJADI SESUDAH KELAHIRAN
 Bayi lahir, keluar dari uterus  terima
rangsangan
 Kimiawi
 Mekanik
 Termik
 Dari hasil rangsangan alami perubahan
metabolik, pernapasan, sirkulasi, dll
1) Gangguan metabolisme KH

 Kadar gula TP pd wkt lahir 65 mg/100 mL 


dalam 2 jam turun 50 mg/100 mL
 Energi : diperlukan bayi pada jam I sesudah
lahir, diambil dari asam lemak & gula darah
 kadar gula mencapai 120 mg/ 100 mL
 Gangguan metabolisme  perubahan
glukosa ke glikogen meninggi  kebutuhan
tidak cukup untuk bayi (mis: bayi besar derita
hipoglikemi, bayi BBLR, bayi dari ibu DM)
2) Gangguan umum
 Bayi lahir  suhu lebih rendah dr dalam kandungan,
dan dlm keadaan basah
 Bayi dlm kamar 25ºC  kehilangan panas melalui
evaporasi, konversi & radiasi  200 kal/kg/menit
 Produksi panas 1/10 dari 200 kal; dlm waktu
bersamaan terjadi penurunan panas ±2ºC dlm wkt 15
menit
 Kalau BBLR & asfiksia  bahaya krn tak dpt imbangi
penurunan suhu, dgn vasokonstriksi & insulasi
 Suhu tubuh ↓ metabolisme jaringan ↑ & asidosis
metabolik  bertambah berat sehingga kebutuhan
O2 me↑
 Kehilangan panas dapat dikurangi dgn:
– Bayi dibungkus rapat
– Ibu mendekap
– Botol isi air panas
– Di bawah sorotan lampu
 Suhu lingkungan tidak baik (mis 36-37ºC) 
bayi menderita hipotermi & trauma dingin
 Bayi lahir dpt pertahankan suhu dgn
mengurangi konsumsi energi  dirawat dlm
NTE
 NTE : Natural Thermal Environment
– Ialah suhu lingkungan rata-rata dimana
produksi panas, pemakaian O2 dan
kebutuhan nutrisi utk pertumbuhan adalah
minimal suhu tubuh normal
– Utk semua bayi tgt apa bayi matur atau
tidak. Kalau tidak, bayi masuk rawat di
inkubator dgn / tanpa pakaian, di bawah
alat pemanas, pakai kontrol suhu utk
pertahankan 36ºC
3) Perubahan sistem pernapasan

 Pernapasan pertama dalam wkt 30”


bayi normal
– Timbul akibat aktivitas normal ssn syaraf
pusat & perifer dan rangsangan lain
kemoreseptor karotid
– Reseptor ini peka thd kekurangan O2,
rangsangan hipoksemia, sentuhan,
perubahan suhu dalam & luar rahim
– Rangsangan ini ke pusat pernapasan otak
 lanjut utk menggerakkan diafragma &
otot pernapasan
 Bayi lahir normal
– Tekanan rongga dada melalui jalan lahir
akibatkan paru-paru janin mengandung 80
– 100 mL cairan dan kehilangan ½ dari
cairan pada bayi lahir normal sesudah lahir
cairan diganti udara  paru berkembang
 rongga dada berbentuk normal
5) Perubahan lain

 Pencernaan, hati, ginjal dan alat lain


mulain berfungsi
Keadaan Klinik Bayi Normal segera
Setelah Lahir
 Menit-menit pertama
– Bunyi jantung ± 180/menit (ini bayi usia 30 menit)
– Pernapasan ± 80/menit & pernapasan cuping hidung
– Retraksi suprasternal, retraksi interkostal, rintihan  10 – 15
menit
– Setelah itu keaktifan berlebihan bayi jadi tegang, beri
rangsangan luar & dalam  keadaan ini bayi tidur beberapa
menit  4 jam
– Pertama kali bangun menjadi
 Mudah terangsang
 Peak jantung me↑
 Perubahan warna
 Kadang keluar lendir dari mulut
– Sesudah itu mulai stabil daya isap, refleks telah teratur
Rawat Gabung
 Bayi & ibu baik  rawat gabung
 Keadaan tertentu bayi dirawat dekat kamar ibu  ibu
istirahat tanpa gangguan tangisan bayi
 Bidan/ perawat tanggungjawab  memberi ASI /
PASI sampai ibu sudah sanggup lakukan sendiri
 Keuntungan rawat gabung:
– Mencegah / kurangi infeksi silang
– Kasih sayang dpt diberikan  ini berarti untuk kehidupannya
– Keadaan harus diawasi selama bayi dirawat
 Mengetahui bayi normal
 Mengenal perubahan yang terjadi : kemajuan atau kemunduran
Pengamatan yang harus diperhatikan

 1) Keadaan umum
 2) Suhu tubuh
 3) Menimbang berat badan
 4) Tinja
 5) Air kencing
 6) Perubahan warna
 7) Hal-hal lain
Perawatan sehari-hari
 1) Mata bayi
 2) Mulut
 3) Kulit
 4) Tali pusat
 5) Kain popok
 6) Sebelum tali pusat lepas
Minuman bayi
 Pemberian cairan hari pertama 60
ml/kgBB, setiap hari ditambah
 Hari ke 14  200 ml/kgBB
 Hari I BB turun krn pengeluaran
mekonium dan masukan cairan belum
cukup
 BB ↓ 10%, hari ke 4 BB ↑  hari ke 10
 Dst
ASI – Air Susu Ibu
 Diberikan segera bayi lahir
 Lamanya 1-2 menit untuk setiap
payudara
 Kolostrum walaupun beberapa tetes

Anda mungkin juga menyukai