2015
Borang Portofolio Kasus Penyakit Dalam
1. Subjektif :
Pasien mengeluh demam mendadak tinggi sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam dirasakan terus menerus dan panas turun jika sudah minum penurun panas
kemudian naik kembali. Namun, demam dirasakan sudah mulai turun. Demam
disertai nyeri kepala, nyeri sendi dan badan terasa pegal-pegal. Pasien juga
mengeluhkan muntah sejak 3 hari yang lalu disertai mual. BAB berwarna coklat
gelap. BAK warna kuning, frek 3x/hari, tidak berpasir, tidak berdarah dan tidak
nyeri. Pasien mengeluhkan gusi berdarah saat wudhu dan saat sikat gigi. Pasien tidak
mengeluhkan menggigil.
2. Objektif :
Kesan umum :
Compos Mentis, tampak sakit sedang dan lemas, tidak sianosis, tidak anemis dan
ikterik.
Tanda vital
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Laju jantung : 84 kali/menit, reguler
Pernapasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,8C (Axilla)
Sp02 :-
Status Generalis
Kepala
Mesocephali, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit
kepala tidak ada kelainan.
Mata
Mata tidak cekung, Kelopak mata tidak oedema, konjungtiva mata kanan
dan kiri tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil isokor kanan dan kiri, refleks
cahaya langsung kedua mata positif, refleks cahaya tidak langsung kedua
mata positif.
Hidung
Nafas tidak cuping hidung, bentuk normal, tidak tampak sekret, tidak
tampak septum deviasi.
Telinga
Normotia, tidak tampak discharge pada kedua liang telinga.
Mulut
Tidak Sianosis, tidak trismus, tidak tampak stomatitis, mukosa faring tidak
hiperemis, bibir tidak kering, tonsil T1-T1 tenang.
Leher
Bentuk : Simetris
Trakhea : Ditengah, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
KGB : Tidak teraba adanya pembesaran
JVP : Tidak meningkat
Thorax
Paru
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak tampak
retraksi pada subcostal dan intercostalis.
Palpasi : Turgor kulit normal
Vokal fremitus taktil hemitoraks kanan = kiri
Tidak teraba pembesaran KGB axilla dan supraclavicular
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru kanan dan kiri.
Auskultasi : suara nafas bronkovesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan, tidak terdengar Ronkhi basah, wheezing pada kedua
lapang paru kanan dan kiri.
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 linea mid clavicularis sinistra
Perkusi : Batas atas ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan ICS 5 linea sternalis dextra
Batas kiri ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, tidak terdengar bunyi murmur dan
gallop.
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak membuncit
Palpasi : Hepar 3 jari di bawah arcus costae dan lien tidak
teraba membesar, Nyeri tekan di regio epigastrium dan
hipukondriaka kanan, tidak di temukan massa.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus normal
Tulang Belakang
Tidak ada spina bifida, tidak ada meningocele
Genitalia
Penis dan Skrotum tidak ada kelainan
Anorektal
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Anggota gerak
Keempat anggota gerak lengkap sempurna
Ekstremitas
Superior Inferior
Deformitas - /- - /-
Akral sianosis - /- - /-
Ikterik - /- - /-
Status Antopometri
Berat Badan : 68 kg
4. Plan :
Rawat inap
Evaluasi keadaan umum dan tanda vital
IVFD RL 158 ggt/mnt Macro observasi dalam 3-4 jam
Inj. Ondansentrone 3x4 mg IV
Tablet Paracetamol 3x 500mg Oral
Capsule Omeprazole 2x 20mg Oral
Sulcralfat Sryp 3x1C PO
ANALISA KASUS
Pada pasien ini didapatkan diagnosa yang ditegakkan berdasarkan anamesa dan
pemeriksaan fisik, yaitu Demam Berdarah Dengue Derajat II.
Definisi
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik.
Pembahasan
Gejala klasik dari demam dengue ialah gejala demam tinggi mendadak,
kadang-kadang bifasik (saddle back fever), nyeri kepala berat, nyeri belakang bola
mata, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual, muntah, dan timbulnya ruam. Ruam
berbentuk makulopapular yang bisa timbul pada awal penyakit (1-2 hari) kemudian
menghilang tanpa bekas dan selanjutnya timbul ruam merah halus pada hari ke-6 atau
ke-7 terutama di daerah kaki, telapak kaki dan tangan. Hepatomegali/pembesaran hati
kadang-kadang terjadi syok manifestasi perdarahan pada DHF dimulai dari tes
torniquet positif dan bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa
terlihat di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah dan gusi, juga bisa terjadi perdarahan
hidung, perdarahan gusi, perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin.
Pemeriksaan Penunjang
Bila di diagnosa secara dini dan dengan penanganan terapi cairan dengan tepat
maka prognosis demam berdarah dengue adalah baik.
1. Upaya preventif
penyemprotan secara massal pada daerah-daerah endemis sebelum musim
penularan penyakit DBD
2. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN)
3. Melakukan foging fokus
4. Abatisasi selektif yang bertujuan untuk membunuh larva dengan butir-butir
abate sand granule (SG) 1% pada tempat penyimpan air dengan dosis ppm
(part per million) 10 gram meter 100 L air
5. Menggalakkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti dalam PSN
6. Untuk mencegah kejadian luar biasa (KLB) maka dilakukan penanggulangan
fokus dirumah pasien, dam disekit tempat tinggal
7. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat