Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS :

DENGUE SHOCK SYNDROME

OLEH : dr.RICKY ISKANDAR

Internship RS ELISABET BATAM KOTA

1
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue

Den-1, Den-2, Den-3, Den-4

Aedes aegypty dan Aedes albopictus

Daerah tropis dan subtropis =>


kepulauan di Indonesia hingga bagian
utara Australia

2
INDONESIA (2015)
126.675 kasus DBD di
34 provinsi
1.229 meninggal dunia
> 100 NEGARA
Perubahan iklim dan
Afrika, Amerika, rendahnya kesadaran
Mediterania Timur, untuk menjaga
Asia tenggara dan kebersihan
Pasifik Barat => lingkungan.
tertinggi kasus DBD

DBD
3
DEFINISI
 Dengue shock syndrome (DSS) adalah sindrom syok yang terjadi
pada penderita Dengue Hemorhagic Fever (DHF) atau Demam
Berdarah Dengue. Menurut kriteria WHO tahun 1997 dinyatakan
sebagai DHF derajat III-IV

4
• virus dengue, genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
Etiologi • Flavivirus: diameter 30 nm dan terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal
dengan berat molekul 4 x 106.
• 4 serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.

• Agent (virus dengue)


Faktor • Host yang rentan
• Lingkungan: tumbuh dan berkembang biak nyamuk Aedes spp

5
KRITERIA DIAGNOSIS DBD

Gejala klinis
 Demam berlangsung 2-7 hari, kadang bifasik

 Kecenderungan perdarahan, dibuktikan sedikitnya dengan satu hal berikut ini:

 -tes tornikuet positif

 -ptekie, ekimosis atau purpura

 -perdarahan dari mukosa, saluran gastrointestinal, tempat injeksi atau lokasi lain

 -hematemesis atau melena

 Hepatomegali

 Laboratorium

 Trombositopenia (100.000 sel per mm 3 atau kurang)

 Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit sama atau lebih besar dari 20%diatas rata-rata, atau ditandai dengan

hipoproteinemia)
 Dua gejala klinis pertama disertai trombositopenia dan hemokonsentrasi ataukenaikan hematokrit dapat menegakkan
diagnosis klinis DBD.

6
KRITERIA DIAGNOSIS DSS

Kriteria WHO 1997 :


Seluruh kriteria di atas untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan :
 Takikardia , akral dingin, crt< 2 detik, nadi lemah, penurunan kesadaran

sebagai tanda hipoperfusi otak


 Pulse pressure <20 mmhg dengan peningkatan tekanan diastolik, e.c
100/80
 Hipotensi sesuai usia, <80 mmHg untuk usia < 5 tahun atau 80 hingga

90 mmHg untuk anak usia lebih tua atau dewasa.

7
KLASIFIKASI

8
TATALAKSANA

9
Bila terdapat perdarahan hebat
 Tranfusi PRC /WB :5ml/kg atau 10 ml/kg

 Pada perdarahan saluran cerna dapat diberikan PPI atau H2


antagonis
 Belum ada bukti pemberian trombosit atau plasma darah segar
dapat membantu
 Dpat diberikan recombinant factor 7 bila tidak ada kegagalan
fungsi organ.

10
Bila terdapat ensefalopati
 Posisikan pasien head up 30 derajat

 Berikan diuretic bila ada indikasi fluid overload

 Early intubation untuk melindungi jalan nafas dan mencegah hipercarbia

 Berikan dexametasone dosis: 0.15mg/kg/6-8 jam untuk menurunkan ICP

 Kurangi amonia ( lactulose 5-10ml/6jam, antibiotik untuk mematikan flora


normal usus)
 Jaga Gula darah 80-100 mg/dl

 Vitamin K1 iv 3mg <1th, 5mg<5 th dan 10 mg utk >5th dan dewasa.

11
LAPORAN KASUS

12
IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. Jocelin


 Tanggal lahir : 1 april 2013
 Usia : 6 tahun
 Jenis kelamin: laki laki
 Agama : budha
 Alamat : Batam
 No. RM : 07-71-00

Tanggal masuk IGD : 26 JULI 2019, Pukul 13 : 15 WIB


13
ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS)

Keluhan Utama

Nyeri kepala, nyeri ulu hati (+), demam +-


4 hari, Mual/muntah (+)
14
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang


• Empat hari SMRS, pasien mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan sepanjang hari disertai
demam +- 4 hari ini, tanpa disertai keringatan dan menggigil. Nyeri ulu hati dirasakan, mual / muntah
dijumpai. Batuk dan pilek tidak ada. Keluhan mata dan badan kuning tidak ada, riw mimisan tidak ada,
bintik-bintik merah dibadan tidak dijumpai. Riwayat bepergian keluar kota tidak dijumpai
• Buang air besar dan Buang air kecil dalam batas normal

15
RP. Dahulu • penyakit maag, darah tinggi, kencing manis, penyakit
jantung, dan asma disangkal.

RP. • Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan penyakit


yang sama. Riwayat darah tinggi, kencing manis,

Keluarga penyakit jantung, dan asma dalam keluarga juga


disangkal.

R. • Pasien menyangkal adanya riwayat bepergian keluar kota

Psikososial sebelumnya.

16
PEMERIKSAAN FISIK
IGD 26/7/2019 PUKUL 18:15

 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Composmentis

 Tanda- tanda Vital :

N : 160 kali/menit, irama reguler


R : 20 kali/menit
S : 35.6 0C
 BB : 32 kg

17
STATUS GENERALIS

 Kepala :  Toraks :
 Mata : kojungtiva anemis -/-, Paru
sklera ikterik -/- I : bentuk dada normochest
 Hidung telinga : DBN pergerakan dinding dada simetris
 Mulut : bibir kering (-) : P : nyeri tekan -
 lidah kotor (-)
vocal fremitus kanan kiri sama
 gusi berdarah (-)
: P : sonor di kedua lapang paru
 Leher : Tidak terdapat pembesaran : A : vesikuler +/+
KGB wheezing -/-, ronkhi -/-
18
 Abdomen :
I : pemeriksaan abdomen didapatkan perut
datar, asites (-).
P : nyeri tekan epigastrium +, turgor kulit
normal, hepar dan lien tidak teraba,
undulasi (-)
P : tympani pada 4 kuadran abdomen,
shifting dullness (-)
A : bising usus + normal 8x/menit

19
 Ekstremitas
 atas :  bawah :
 akral hangat  akral hangat
 CRT < 2 detik  CRT < 2 detIK
 edema -/-  edema -/-
 bintik-bintik merah -/-  bintik-bintik merah -/-

20
21

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

 26/07/2019

Hb 17.2 gr/dl
L 5.95
Ht 51.0 %
Tr 85/µL
GDS 173 Mg/dl

SGOT 109 U/L


SGPT 45 U/L
Anti dengue IgG negatif
Anti dengue IgM positif
RESUME
Anamnesis:
Demam

Menggigil

Mual

 Lemas

Pemeriksaan fisik:
 Nyeri tekan epigastrium positif.

Lab rutin:
 Trombositopeni 85. mm3

22
ASSESMENT
Penatalaksanaan
•IVFD Ringer Laktat 30 tpm
•injeksi pct amp/12 jam I.V
DEMAM BERDARAH •Injeksi ondancentron 8 mg/12 jam I.V
•injeksi lansoprazole/24 jam I.V
DENGUE •Flunarizin tab 2x1

23
FOLLOW UP TGL
27-7-2019
S : demam (-)

O : akral dingin
crt > 2”
td : 90/60 mmhg
hr : 160 x/I
rr : 20 x/I
t : 37 c
A : DSS dengan syok berulang

P : O2 nasal 2L/mnt
Ivfd asering 700cc secepatnya
lanjut Ivfd wida hes 320cc dalam 1 jam
lanjut Ivfd asering 125cc/jam 24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM 27/07/2019

27/7/2019 pukul 00:25  27/7/2019 pukul 10: 19  27/7/2019 pukul 15.55  27/7/2019 pukul 20:50 

L 11.0 /µL L 7.96/µL L 11.59 /µL L 11.72 /µL

Eritrosit 5,91 /µL Eritrosit 4.21 /µL Eritrosit 5,04 /µL Eritrosit 4.64 /µL

HB 16.2 gr/dl HB 11.7 gr/dl HB 13.9 gr/dl HB 13.0 gr/dl

Ht 47.3 % Ht 33.1 % Ht 39.8 % Ht 36.7 %

Tr 66/µL Tr 40/µL Tr 52/µL Tr 60/µL

25
FOLLOW UP TGL
28-7-2019

S : demam (-)
nyeri perut +
urin >30ml/jam
O : td : 100/70 mmhg
hr : 100 x/I
rr : 18 x/I
t : 36.5 c
A : DSS dengan syok berulang

P : Ivfd asering 60cc/jam


Inj bioxon 2x1gr iv
inj ratinal 2x40mg iv
trombovit 3x1 sachet
sanmol syr 4x cth 1 1/2 26
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM 28/07/2019

pukul 03:50  pukul 10: 56  pukul 20:50 

L 8.76 /µL L 8.07/µL L 7.80/µL

Eritrosit 4.37 /µL Eritrosit 4.30 /µL Eritrosit 4.21 /µL

HB 11.9 gr/dl HB 12.0 gr/dl HB 11.6 gr/dl

Ht 34.6 % Ht 34.0 % Ht 33.4 %

Tr 33/µL Tr 38/µL Tr 29/µL

27
FOLLOW UP TGL
29-7-2019

S : os tampak aktif dan tidak ada keluhan

O : td : 110/80 mmhg
hr : 92 x/I
rr : 24 x/I
t : 36.2 c

A : post DSS

P : Ivfd asering 8 gtt/mnt


Inj bioxon 2x1gr iv
inj ratinal 2x40mg iv
trombovit 3x1 sachet
sanmol syr 4x cth 1 1/2 28
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM 29/07/2019

pukul 02:52 

L 5.71 /µL

Eritrosit 4.29 /µL

HB 11.8 gr/dl

Ht 34.1 %

Tr 39/µL

29
FOLLOW UP TGL
30-7-2019

S : demam -

O : td : 110/70 mmhg
hr : 84 x/I
rr : 22 x/I
t : 36 c

A : post DSS

P : rawat jalan
trombovit sachet 3 x 1 sach
imunos plus syr 1 x cth 1 30
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM 30/07/2019

pukul 04:04

L 6.34 /µL

Eritrosit 4.54 /µL

HB 12.5 gr/dl

Ht 35.9 %

Tr 114/µL

31
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN

WHO

 Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik


 Nafsu makan membaik
 Terjadi peningkatan jumlah trombosit

 Perdarahan telah berhenti

 Perbaikan gejala klinis.

32
RS ELISABET BATAM KOTA

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
33

Anda mungkin juga menyukai