Anda di halaman 1dari 38

DEMAM BERDARAH DENGUE

( DBD )

Oleh : dr. Lita


PENGERTIAN
 Tanda Utama :

Panas (demam) disertai perdarahan

 Penyebab :

Virus Dengue

 Penularan :

Gigitan nyamuk Aedes Aegypti


Pola demam pada penyakit demam berdarah
 hitam dengan bercak putih di punggung
 Jarak terbang +/- 100 meter
 Aktifitas menggigit biasanya mulai pagi sampai
petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara pukul
09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.

 DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15


Tahun, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat
adanya kecenderungan proporsi pada dewasa.
Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti
Proses Penularan
Gejala Awal

2. Nyeri ulu hati


( perdarahan lambung )

1. Mendadak panas tinggi


selama 2-7 hari,
lemah dan lesu
3. Bintik-bintik merah
pada kulit
( pecahnya pembuluh
kapiler )
Gejala Lanjutan

2. perdarahan di hidung
(mimisan)

1. muntah/berak
bercampur darah

3. gelisah, ujung tangan dan


kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong
dapat meninggal dunia
Pertolongan :

 Minum banyak
(air putih, oralit, teh, air kelapa, jus, susu)

 Kompres supaya panas turun


 Beri obat penurun panas
 Segera bawa ke dokter
Tempat berkembang Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes Aegypti tidak suka
berkembang biak di genangan air yang
berhubungan langsung dengan tanah
Tempat perkembangbiakan nyamuk yang
harus dipantau

 TPA (tempat penampuangan air) untuk


keperluan sehari-hari : Drum, tangki,
tempayan, bak mandi, WC, ember, dll

 TPA bukan untuk keperluan sehari-hari :


Vas bunga, ban, kaleng, botol plastik, dll

 TPA alamiah : Lubang pohon, lubang


batu, pelepah daun, tempurung kelapa,
pelepah pisang, potongan bambu
PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk

penyakit DBD, pencegahan utama demam berdarah


terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor
nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan


membrantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di
tempat-tempat pembiakannya.
RUMAH BEBAS JENTIK

Tujuan :
Agar terhindar dari berbagai penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk (DBD, malaria, kaki
gajah)

Memberantas jentik nyamuk di rumah.


Cara :
1. Kimia
2. Mekanis
3. Biologis
1. Kimia

 Fogging / pengasapan

 Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.

 Abatisasi/Penaburan Bubuk abate


Fogging :

(jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat)

hanya membunuh nyamuk dewasa


Abatisasi :
 Taburkan 2-3 bulan sekali
 10 gram Abate untuk 100 L air
2. Mekanis
3M plus !
 Mengganti air vas bunga, minuman burung, dll

 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

 Menutup lubang2 pada potongan bambu, pohon, dll, mis


dengan tanah

 Membersihkan/mengeringkan tempat2 yang dapat


menampung air di pekarangan/kebun

 Memasang kawat kasa di sekolah

 Pencahayaan dan ventilasi ruang kelas memadai


3. Biologis
 Predator. Air kolam diisi ikan pemakan jentik.
Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan (mis: ikan
mujair, kepala timah/pantau)

 Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)


Ikan Kepala Timah :
Tagetes patula
Lantana camera L/ Selasih
Tahi Kotok/
Tembelekan BungaTahi ayam

Zodia (Evodiaa
Geranium Lavender spp.
suaveolens)
Pemeriksaan Jentik

 Menggunakan senter
 Jentik (+)  warga
melakukan 3M plus
Kriteria untuk fogging
 Ada laporan kasus DBD dari Desa atau Rumah Sakit
 Ada pemberitahuan dari Desa ke Puskesmas setempat
 Puskesmas menindaklanjuti laporan dari desa dengan
Penyelidikan Epidemiologi (PE), memeriksa jentik pada
radius 100 m
 Apabila hasil PE menyebutkan ada penderita DB yang
lain dan atau ditemukan 3 tersangka, serta ditemukan
5% rumah terdapat jentik nyamuk, maka PKM akan
meneruskan permohonan fogging ke Dinkes
 Apabila hasil PE tidak sesuai dengan kriteria di atas,
maka PKM akan menindaklanjuti dengan PSN, abatisasi,
dan Penyuluhan.
Syarat Fogging :
 Terdapat penderita positif DBD
 Terdapat kematian akibat DBD
 Harus dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologi
(PE) dengan memeriksa jentik dengan radius
100 meter dari rumah penderita (+/- 20 rumah
secara acak)
 Ditemukan lebih dari 3 orang tersangka DBD
 Ditemukan jentik > 5%
Syarat waktu fogging (WHO 2003)

Kondisi paling Kondisi rata- Kondisi yang


baik rata tidak baik
Waktu Pagi hari Pagi sampai Pertengahan pagi
(06.30-08.30) tengah hari atau sampai
sore pertengahan sore
hari
Kecepatan angin Tetap 0-3 km/jam Medium sampai
(3-13 km/jam) kuat,
di atas 13 km/jam
Hujan Tidak hujan Gerimis kecil hujan lebat
Suhu udara dingin sedang panas
Penyelidikan epidemiologi
Kegiatan pencarian penderita/tersangka DBD lainnya
dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di
rumah penderita, dalam radius sekurang-kurangnya
100 meter, serta tempat-tempat umum yang
diperkirakan menjadi sumber penyakit lebih lanjut
(Depkes RI, 2006)
Langkah-langkah PE
• Catat identitas

• Menyiapkan peralatan PE

• Datang ke Lurah/Kades di wilayah dengan penderita DBD

• Menanyakan ada tidaknya penderita panas dalam kurun waktu 1


minggu sebelumnya

• Memeriksa jentik di tempat penampungan air di dalam dan di luar


rumah

• Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE


Kejadian Luar Biasa (KLB DBD)
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah (Depkes RI, 2006)
Penentuan KLB DBD
Terjadi peningkatan jumlah kasus DBD dan DSS di
suatu wilayah lebih luas 

 ≥ 2x dalam kurun waktu 1 minggu/bulan dibanding


minggu/bulan sebelumnya

 ≥2x dibanding minggu/bulan yang sama tahun lalu


Alur Penanggulangan KLB-DBD
Penderita/Tersangka DBD

Penyelidikan Epidemiologi

• Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan atau


ada penderita panas ≥ 3 orang tersangka DBD
• Ditemukan jentik (≥ 5%)

YA TIDAK

• PSN
• PSN
• Larvasida Selektif
• Larvasida Selektif
• Penyuluhan
• Penyuluhan
• Fogging radius +/- 200 m

Anda mungkin juga menyukai