Pemilihan Bahan makanan: 1 Bahan Makanan mentah seperti daging, susu, telur, ikan/udang, buah dan sayuran dalam keadaan baik dan segar, tidak berubah bentuk, warna dan rasa dan berasal dari tempat resmi dan diawasi 2 Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak berubah warna tidak bernoda dan tidak berjamur 3 Makanan fermentasi (Ragi dan Cendawan) harus dalam keadaan baik, tercium aroma fermentasi, tidak berubah warna dan rasa 4 Bahan Tambahan pangan (BTP) yang dipakai harus memenuhi persyaratan sesuai aturan yang berlaku 5 Makanan Olahan Pabrik yang dikemas: mempunyai label dan merek, terdaftar dan mempunyai nomor daftar, kemasan tidak rusak atau pecah/kembung, belum kedaluarsa. 6 makanan Olahan Pabrik yang tidak dikemas: Baru dan segar, Tidak basi, busuk atau berjamur, tidak mengandung bahan berbahaya. Penyimpanan Makanan 7 Tempat penyimpanan bahan makan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan bahan berbahaya lainnya 8 Penyimpanan memperhastikan prinsip First in First out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) 9 Ruang penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanan (bahan makanan kering dan bahan makanan basah) 10 Suhu penyimpanan bahan makanan: Daging, Ikan, Udang dan Olahannya: -50 C - 00 C (1-3 Hari) 11 Telur, susu dan Olahannya: 50 C – 70 C 12 Sayur, Buah dan Minuman : 100 C 13 Kelembapan penyimpanan dalam ruangan : 80% - 90% 14 Jarak bahan makanan dengan lantai: 15 cm, Bahan makanan dengan dinding: 5 cm dan Bahan makanan dengan langit-langit: 60 cm Pengolahan Makanan 15 Tempat pengolahan makanan/dapur harus memenuhi persyaratan teknis hygiene sanitasi 16 Pemilihan bahan/sortir untuk memisahkan/membuang bagian bahan makanan yang rusak untuk menjaga mutu dan keawetan makanan 17 Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan prioritas dalam memasak dilakukan sessuai tahapan dan harus hygienis. semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir. 18 Peralatan masak dan peralatan makan terbuat dari bahan tara pangan (food grade) 19 Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asam/basa atau garamdan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat 20 Talenan terbuat dari bahan yang kuat dan tidak melepaskan bahan beracun 21 Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas angin harus bersih, kuat, dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi sumber pencemaran dan sumber bencana 22 wadah penyimpanan makanan mempunyai tutupan dan tertutup dengan sempurna , dapat mengeluarkan uap panas 23 Peralatan bersih yang siap pakaitidak boleh dipegang dibagaian yang kontak langsung dengan makanan 24 Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak dan tidak gompal, mudah dibersihkan Penyimpanan Makanan Jadi/Masak 25 Simpan makan jadi/masak yang belum waktunya dihidangkan dalam tempat yang bersih sesuai jenis makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna. 26 Perhatikan uap makanan tidak masuk kembali kedalam makanan karena akan menyebabkan kontaminasi ulang 27 Tidak menjamah makanan jadi/masak dengan tangan tapi harus dengan menggunakan penjepit atau senduk 28 Menccicipi makanan menggunakan senduk khusus yang selalu dicuci Pengangkuatan makanan jadi/Masak/Siap santap 29 Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun 30 menggunakan troli khusus pengangkut makanan jadi/masak dan selalau hygienis 31 Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan tertutup 32 Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan mempunyai ukuran memadai dengan jumlah makanan yang ditempatkan 33 Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadinya uap makanan yang mencair 34 Selama transportasi, suhu harus diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 400C - 600 Penyajian Makanan 35 Telah dilakukan uji Organoleptik (memeriksa makanan dengan cara meneliti dan menggunakan 5 indra manusia) dan uji biologis (memakana makanan secara sempurna dan apabila dalam waktu 2 jam tidak terjadi tanda-tanda keracunan makanan tersebut dinyatakan aman 36 Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan tertutup 37 Makanan yang disajikan diusahakan tetap dalam keadaan panas dengan memperhatikan suhu makanan 38 Semua peralatan makanan yang digunakan harus harus hygienis, utuh dan tidak cacat 39 Setiap penangan makanan maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dqan bibir 40 Semua yang disajikan adalah makanan yang dapat dimakan. bahan yang tidak dapat dimakan harus disingkirkan 41 Tepat penyajian: tepat menu, tepat waktu, tepat t5ata hiding dan tepat jumlah 42 Setiap menu makanan harus ada satu porsi sample makanan yang disimpan sebagai bank sample untuk konfirmaswi biola perlu 43 Penempatan sample untuk setiap jenis makanan menggunakan kantong plastic steril dan disimpan dalam suhu 100C selama 1 x 24 Jam 44 Jumlah makanan yang diambil untuk sample sebagai berikut: Makanan kering/gorengan/kue: 1 ptg 45 Makanan berkuah: 1 ptg + kuah 1 sendok sayur 46 Makanan penyedap/sambal: 2 sednok makan 47 Makanan cair : 1 sendok sayur 48 Nasi : 100 gr 49 Minuman 100CC Hygiene Sanitasi Lingkungan 50 Pembuangan air limbah (Air limbah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan sarang nyamuk, jalan masuknya tikus dan terpelihara deengan baik. 51 Pintu dan jendela ruangan tempat pengolahan makanan dibuat membuka kea rah luar dan dapat menutup sendiri, dilengkapi operalatan anti serangga/lalat seperti kassa, tirai, pintu perangkap, dll 52 intensitas pencahayaan cukup 53 Ruang pengolahan makanan dilengkapi dengan ventilasi sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik 54 Tersedia perangkap uap/asap dan berefungsi dengan baik 55 Ruang pengolahan makanan tidak berhubungan langsung dengan KM/WC 56 Tersedia tempat cuci tangan yang cukup dilengkapi dengan air mengalir dan cairan antiseptic dan alatb pengering 57 Tersedia air bersih yang cukup 58 Kualitas air bersih memenuhi standar sesuai aturan yang berlaku 59 Tersediah tempat sampah tertutup dan terpisah antara sampah organic dan sampah anorganik Peralatan 60 Tersedia tempat pencucian peralatan yang terpisah dari tempat pencucian bahan pangan 61 Pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersih/detergen 62 Pencucian bahan makanan yang tidak dimasak/bahan mentah menggunakan larutan kalium permanganat (KMnO4) dengan konsentrasi 0,02% selama 2 menit atau dicelupkan kedalam air mendidih (80oC – 100oC) selama 1-5 detik 63 Peralatan dan bahan makanan yang telah dicuci disimpan dalam tempat yang bersih 64 Tersedia air panas (80oC – 100oC) untuk mencuci/merendam peralatan yang digunakan oleh pasien dengan penyakit menular/infeksius Ketenagaan 65 Tenaga/staf pengolahan makanan memiliki sertifikat kursus hygiene sanitasi makanan 66 Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter 67 Tidak mengidap penyakit menular seperti Typus, Kolera, TBC, Hepatitis atau pembawa kuman (Carrier) 68 Setiap karyawan harus memiliki catatan pemeriksaaan kesehatan yang berlaku 69 Semua kegiatan pengolahan makanan harus menggunakan APD sesuai standar yang berlaku 70 Tidak merokok, tidak mengunyah, tidak memakai perhiassan di tangan (Cincin, Gelang, cat kuku) selama proses mengolah makanan Pemeriksaaan Hygiene dan Sanitasi 71 a. Cemaran Kimia pada makanan Negatif 72 b. Angka kuman E. coli pada makanan dan air bersih Negatif 73 c. Angka kuman pada peralatan makan negatif 74 d. Tidak diperoleh adanya carrier pada penjamah makanan yang diperiksa (usap dubur/rectal swab)
Keterangan: Beri tanda (√ ) pada kotak yang tersedia