Anda di halaman 1dari 19

PT MEDIKALOKA CILEUNGSI

RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI


Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

PERATURAN DIREKTUR
NOMOR 001/PER-DIR/RSHMKR/I/2022

TENTANG

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


DI RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI

DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang


bermutu dan professional khususnya upaya pencegahan dan pengen-
dalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan penanganan
secara komprehensif melalui suatu upaya-upaya pencegahan pengen-
dalian Infeksi (PPI);
b. bahwa untuk terselenggaranya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
yang efektif harus ada ketentuan dan mekanisme kerja dalam kegiatan
Pencegahan Pengendalian Infeksi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, dan b, perlu mengeluarkan Peraturan Direktur Rumah Sakit Hermina
Mekarsari tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di
Rumah Sakit Hermina ;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
6. Peraturan Presiden No. 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit
7. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wa-
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

bah Penyakit Menular


8. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang
standar pelayanan kedokteran
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501 tahun 2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 8 tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
12. Peraturan Menteri LH dan Kehutanan RI No. 56 tahun 2015 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 Fasilitas
Yankes
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 24 tahun 2016 tentang Per-
syaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja rumah sakit
15. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
16. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Yankes
17. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 tahun 2017 tentang akreditasi
rumah sakit
18. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 tahun 2017 tentang Standar
Baku Mutu Kesehatan lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk
Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendalinya
19. Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan
lingkungan rumah sakit
20. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1,1 KARS
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2019

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Definisi
Dalam Peraturan Direktur RS Hermina Mekarsari ini yang dimaksud dengan :
(1) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk
mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
(2) Infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections) yang selanjutnya
disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pu-
lang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan
terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
(3) Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ke-
sehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
(4) PPI dilaksanakan melalui penerapan prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan trans-
misi, penggunaan antimikroba yang bijak dan bundles, dan melaksanakan surveilans,
pendidikan dan pelatihan PPI
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

(5) Bundles adalah merupakan sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan
perbaikan keluaran proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsis-
ten
(6) Tim PPI adalah organisasi nonstruktural di rumah sakit yang mempunyai fungsi utama
menjalankan PPI serta menyusun regulasi pencegahan dan pengendalian infeksi

Pasal 2
Tujuan Umum
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan

BAB II
KEPEMIMPINAN DAN TATAKELOLA

Pasal 3
Struktur Organisasi
(1) Pimpinan Rumah Sakit membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) un-
tuk mengelola kegiatan dan melaksanakan kegiatan PPI di rumah sakit dan menetapkan
mekanisme untuk mengatur kordinasi kegiatan PPI di rumah sakit dan menetapkan tang-
gung jawab, tugas meliputi:
a. Menetapkan defenisi infeksi terkait layanan kesehatan;
b. Metode pengumpulan data (surveilans);
c. Membuat strategi / program menangani risiko PPI;
d. Melaksankan managemen risiko pencegahan dan pengendalian infeksi;
e. Melaksanakan supervisi;
f. Proses pelaporan.
(2) Tim PPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan dalam melakukan semua
kegiatannya Tim PPI berkoordinasi dan selalu melibatkan pemimpin rumah sakit, staf
klinis dan non klinis di berbagai unit kerja, antara lain Bidang Klinis, Laboratorium, Far-
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

masi, Unit Sterilisasi dan Bagian Penunjang Umum antara lain : Unit Pemeliharaan
Fasilitas, Unit Pengelola Makanan, serta unit penunjang terkait lainnya
(3) Tim PPI terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota-Anggota terdiri dari IPCN/ Perawat
PPI, IPCD/ Dokter PPI, IPCLN dan anggota lainnya yaitu: DOTS, HIV/ AIDS, Labora-
torium, Farmasi, Sterilisasi, Laundry, UPSRS (Urusan Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit), Sanitasi Lingkungan, Pengelola Makanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), dan Kamar Jenazah
(4) Tim PPI dengan IPCN melakukan koordinasi secara terstruktur dalam melaksanakan
kegiatan PPI termasuk menetapkan angka infeksi yang akan diukur, dan sistem pelaporan
IPCN kepada ketua Tim PPI dengan melibatkan semua anggota untuk mendapatkan hasil
yang akurat.
(5) Pimpinan rumah sakit menetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and Control
nurse) yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit/mengawasi serta supervisi se-
mua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi, untuk mengidentifikasi dan menu-
runkan risiko terkena penularan infeksi diantara pasien, staf klinis dan non klinis dan
petugas kesehatan dan non kesehatan lainnya
(6) Pimpinan rumah sakit menetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and Control
nurse) satu orang atau lebih yang berpendidikan Ners yang bekerja purna waktu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku 1: 100 tempat tidur
(7) Kedudukan IPCN secara fungsional berada dibawah Tim PPI dan secara profesional
adalah tenaga profesional perawat.
(8) Perawat PPI/ IPCN bertugas mengawasi seluruh kegiatan pencegahan pengendalian in-
feksi di seluruh unit pelayanan di rumah sakit dengan melibatkan semua unsur yang ada
di unit masing-masing, dan melaporkan kegiatan PPI kepada Ketua Tim PPI.
(9) Rumah sakit mempunyai perawat penghubung PPI/Infection Prevention and Control
Link Nurse (IPCLN) di unitnya masing- masing sesuai dengan uraian tugasnya

Pasal 4
Sumber Daya
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

(1) Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan pro-
gram PPI
(2) Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan pro-
gram PPI berupa tenaga, anggaran, fasilitas, sumber informasi atau referensi yang diper-
lukan, dan sistem manajemen informasi untuk mendukung kegiatan PPI rumah sakit
(3) Anggaran yang disediakan termasuk untuk pengadaan desinfektan, pelatihan PPI, pe-
meriksaan kuman atau uji kultur, pengadaan alat pelindung diri (APD), tissue dan lain-
nya sesuai kebutuhan
(4) Rumah Sakit mempunyai sistem informasi untuk mendukung program PPI, khususnya
terkait dengan data dan analisis angka infeksi
(5) Sumber informasi/referensi terkini yang digunakan PPI termasuk nasional maupun inter-
nasional antara lain dari United States Centers for Disease Control and Prevention
(USCDC), World Health Organization (WHO) yang memberikan Informasi “evidence
based practice and guedelines”, Asia Pasific Society Of Infection Control (APSIC)
berbagai publikasi, pedoman dan perundangan dari pemerintah, terutama berkaitan den-
gan ledakan (outbreak) penyakit infeksi dan ketentuan pelaporan lainnya

BAB III
PROGRAM PPI DAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAF

Pasal 5
Program PPI dan Program Kesehatan dan Keselamatan Staf
(1) Rumah sakit mempunyai dan menjalankan program PPI dan kesehatan kerja secara
menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan padapasien, staf klinis, dan nonklinis
(2) Program PPI meliputi seluruh unit maupun individu yang berada di rumah sakit, men-
cakup upaya kesehatan kerja, mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah infeksi
yang sangat penting bagi rumah sakit dari segi epidemiologic
(3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, terdiri dari:
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

a. Kebersihan Tangan
b. Surveilans risiko infeksi
c. Investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi
d. Meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikroba secara aman
e. Asesmen berkala terhadap risiko
f. Menetapkan sasaran penurunan risiko
g. Mengukur dan me-review risiko infeksi
(4) Program kesehatan dan keselamatan kerja staf terkait PPI meliputi pemeriksaan Kese-
hatan, vaksinasi petugas, pengobatan dan konseling:
a. Rumah Sakit mengidentifikasi risiko staf terpapar atau tertular berdasarkan epidemi-
ology penyakit pasien di unit berisiko serta melakukan pemeriksaan Kesehatan
berkala dan pemberian vaksinasi.
b. Menggunakan alat pelindung diri (APD)
c. Skrining awal pada waktu rekrutmen dan pemeriksaan kesehatan berkala
d. Immunisasi/vaksinasi, dan profilaksis diberikan sehingga dapat menurunkan secara
significan insiden infeksi penyakit menular.
e. Pencegahan dan pelaporan cedera jarum suntik dan pajanan bahan infeksius terdoku-
mentasi dan dilakukan tindak lanjut.
(5) Rumah sakit melaksanakan evaluasi, memberikan pengobatan dan konseling dan tindak
lanjut kepada staf yang terpapar penyakit infeksi serta dikoordinasikan dengan bagian
kesejahteran staf rumah sakit.
Pasal 6
Kewaspadaan Standar dan Berdasarkan Transmisi
(1) Kewaspadaan Standar
Meliputi kebersihan tangan, penggunaan APD, manajemen limbah khusunya limbah in-
feksius, manajemen linen, manajemen lingkungan (risiko konstruksi), pemrosesan alat
(peralatan medis dan alat kesehatan habis pakai), kesehatan petugas, penempatan pasien
(transmisi infeksi), etika batuk / kebersihan pernapasan, penyuntikan yang aman dan
praktek lumbal pungsi
a. Kebersihan tangan
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

Kebersihan tangan dilakukan oleh seluruh petugas klinis maupun non klinis dan pen-
gunjung di seluruh lingkungan RS Hermina Mekarsari.
1) Cuci tangan dilakukan 6 (enam) langkah mengadaptasi dari Pedoman Hand Hy-
giene dari WHO
2) Cuci tangan dilakukan pada “Five Moment” mencuci tangan:
a) Sebelum kontak dengan pasien
b) Sebelum melakukan tindakan aseptik
c) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
d) Setelah kontak dengan pasien
e) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
3) Kebersihan tangan menggunakan cairan antiseptic berisi Chlorhexidine 4%,
cairan base alkohol 70% + Chlorhexidine 0,5% dan cairan handrub base alkohol
70%.
4) Dilakukan audit kepatuhan petugas dalam melaksanakan kegiatan cuci tangan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri
1) Alat pelindung diri digunakan oleh petugas sebagai pembatas fisik yang secara
langsung kontak dengan cairan tubuh dan jaringan tubuh pasien yang tidak utuh
atau APD digunakan sesuai dengan indikasi tindakan yang dilakukan dan keten-
tuan diinstalasi
2) Jenis – jenis APD: topi, google, masker bedah, masker N 95, schort/baju pelin-
dung, sarung tangan, sandal, sepatu boot, earplug.
c. Manajemen Limbah
1) Rumah sakit Hermina Mekarsari mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan
limbah infeksius dengan benar. Rumah sakit Hermina Mekarsari menyeleng-
garakan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan risiko infeksi
melalui kegiatan sebagai berikut:
a) Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius
b) Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah
c) Pemulasaran jenazah dan bedah mayat
d) Pengelolaan limbah cair
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

e) Pelaporan pajanan limbah infeksius


2) Manajemen Limbah dan proses pengolahan limbah dimulai dari indentifikasi,
pemisahan, labeling, pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan / pemus-
nahan
3) Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas
4) Limbah benda tajam: limbah yang memiliki permukaan tajam, masukkan
kedalam wadah tahan tusuk dan air / infectious waste box yang tahan bocor,
tidak mudah tembus, dan apabila sudah ¾ penuh dan waktu 3 x 24 jam, infec-
tious waste box dibuang
5) Jenis wadah / kantong plastic limbah padat sesuai dengan kategorinya yaitu : ra-
diokatif warna merah, infeksius patologi dan anatomi warna kuning, sitotoksis
warna ungu, dan limbah kimia/ farmasi warna coklat.
6) Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
a) Manajemen kamar jenazah di bawah tanggung jawab bagian penunjang
umum
b) Perlu di tunjuk seorang yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan di
kamar jenazah (pencatatan dan transit jenazah atau kegiatan pemulasaraan
jenazah).

d. Manajemen Linen
1) Pengelolaan linen dilakukan oleh unit laundry
2) Pengelolaan linen kotor meliputi linen kotor non infeksius (linen kotor yang su-
dah dipakai) di dalam kantung plastik hitam dan linen terkontaminasi/ infeksius
(linen yang kotor terkontaminasi duh tubuh pasien dan linen bekas dari ruang
perawatan penyakit menular) didalam kantong plastik kuning.
3) Pengumpulan linen kotor dilakukan oleh RS Hermina Mekarsari sebagai peng-
hasil linen kotor.
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

4) Pengangkutan, pencucian linen kotor dilakukan oleh pihak ke 3 yaitu pihak


BAC.
5) Pengeringan, penyortiran, pelipatan, pensterikaan, pengemasan dan pengantaran
linen bersih adalah pihak ke 3.
6) Pendistribusian ke unit untuk linen bersih di lakukan oleh PJ dari RS Hermina
Mekarsari.
7) PJ laundry dan IPCN melakukan supervisi terhadap kegiatan di pihak ke 3 PT.
BAC Setiap 3 bulan.
e. Manajemen Lingkungan
Pengendalian lingkungan di Rumah Sakit Hermina Mekarsari antara lain berupa up-
aya perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan lingkungan, serta desain
dan konstruksi bangunan, dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme
kepada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit.
f. Pemrosesan Alat (peralatan medis dan alat kesehatan habis pakai)
1) Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan
sterilisasiperalatan dengan baik serta mengelola dengan benar dan baik di
Central Sterile Supply Unit (CSSU)
2) Mutu sterilisasi dan identifikasi alat
a) Mutu sterilisasi alat dapat dilihat dengan adanya perubahan indicator inter-
nal accept
b) Pemantauan mutu sterilisasi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
mikrobiologi (kultur) setiap 3 (tiga) bulan sekali, dilaporkan oleh unit
CSSU dalam evaluasi program unit kepada Direktur RS
3) Rumah sakit Hermina Mekarsari mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk
mengelola perbekalan farmasi habis pakai (supplies) yang sudah kedaluwarsa
dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan
perundang-undangan
a) Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang steril seperti kateter, ETT, NGT,
set infus, benang dan sebagainya ditentukan habis masa berlakunya sesuai
dengan tanggal kadaluarsa.
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

b) Pada kemasan yang menyatakan peralatan/bahan medis masih steril jika ke-
masan masih utuh tetapi tanggal kadaluarsa sudah terlewati, peralatan diny-
atakan tetap tidak dapat dipakai dan dikembalikan ke instalasifarmasi
4) Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali
pakaisesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional, ter-
masukpenetapan meliputi:
a) Barang steril sekali pakai (single-use) dapat digunakan kembali sesuai den-
gan rekomendasi manufactur-nya
b) Alat Medis Sekali Pakai (AMSP) yang dilakukan reuse sangat dibutuhkan
penggunaannya, tetapi sulit diperoleh atau sangat mahal harganya
c) Perencanaan pengadaan alat /bahan kesehatan akan melibatkan komite/Tim
PPI RS
d) Proses sterilisasi dilakukan segera setalah alat digunakan yaitu melalui
proses: perendaman, uji visual, pencucian, pembilasan, desinfeksi, pembi-
lasan, pengeringan, pengemasan, labeling, proses sterilisasi dan penyim-
panan alat kesehatan steril
e) Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang
dire-use akan dilakukan kultur alat yang direuse, pemeriksaan secara visual
dan uji fungsi alat
f) RS Hermina Mekarsari melakukan reuse pada peralatan single-use
(peralatan sekali pakai) yaitu pada alat dialiser
g) Daftar alat yang dapat di reuse antara lain:
Nama Alat Frekuensi

Dialiser 6X

g. Kesehatan dan keselamatan Staf terkait PPI (pemeriksaan kesehatan vaksinasi


petugas)
1) Rumah sakit mengidentifikasi risiko staf terpapar atau tertular penyakit di unit
berisiko, serta memantau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala dan vaksi-
nasi
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

2) Imunisasi, vaksinasi, dan profilaksis diberikan sehingga dapat menurunkan se-


cara signifikan insiden infeksi penyakit menular
3) Rumah sakit melaksanakan evaluasi, memberikan konseling, dan tindak lanjut
kepada staf yang terpapar penyakit infeksi serta dikoordinasikan dengan bagian
pengembangan staf
4) Kejadian staf terpapar infeksi atau tertusuk jarum suntik dicatat dan didokumen-
tasikan
h. Penempatan pasien infeksi
1) Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
2) Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien
(kontak, droplet, airborne) di ruangan tersendiri
3) Rumah sakit menyediakan ruang isolasi tekanan negative dengan ventilasi
mekanik atau alami.
4) Rumah sakit menyediakan ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat bertekanan
negative dengan ventilasi mekanik/ alamiah.
5) Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain
yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohorting. Jarak antara
tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat disatukan
dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Tim PPI
i. Etika batuk
Petugas, pasien dan pengunjung apabila batuk atau bersin harus menutup mulut dan
hidung menggunakan lengan baju bagian dalam/tissue/masker, jika pasien dengan ri-
wayat batuk harus menggunakan APD masker sebagai penutup hidung dan mulut
j. Penyuntikan yang aman
1) Menerapkan teknik aseptik dalam setiap penyuntikan untuk mencegah kontami-
nasi
2) Teknik penyuntikan yang aman dengan menggunakan jarum yang steril, sekali
pakai, pada tiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi
dan terapi
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

3) Tidak diperbolehkan menekuk, mematahkan atau menyarungkan kembali (re-


capping) jarum suntik
4) Segera setelah melakukan penyuntikan jarum suntuk segera dimasukan ke
dalam safety box.
k. Praktek rumbal pungsi
Tindakan lumbal pungsi atau insersi kateter atau injeksi suatu obat ke dalam area
spinal/ epidural dilakukan menggunakan APD seperti masker, sarung tangan dan
tehnik aseptik.
(2) Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
a. Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung dan staf dari penyakit menular serta
melindungi pasien immune compromised dengan cara sesuai dengan prosedur pem-
batasan staf masuk ke ruang isolasi serta pengunjung pasien.
b. Penempatan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius, disesuaikan den-
gan pola transmisi infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne)
c. Rumah sakit menyediakan alat pelindung diridan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung, dan staf dari penyakitmenular serta melindungi pasien yang
mengalami imunitas rendah (immunocompromised) dari infeksi yang rentan mereka
alami
d. RS Hermina Mekarsari tidak melakukan skrining MRSA. Pasien yang hasil kul-
turnya menunjukkan MDRO atau positif MRSA, harus diisolasi sesuai dengan pedo-
man yang di tentukan:
1) Menempatkan pasien diruang/ tempat isolasi prosedur pasien dengan infeksi
menular melalui kontak
2) Penempatan pasien dengan MDRO dapat dirawat dengan pasien lain dengan
pasien MDRO tetapi tidak disertai infeksi lain (kohorting) penggunaan tempat
tidur tertentu, dan penutupan/penandaan unit rawat inap.
3) Pembersihan ruangan dan lingkungan dilakukan secara menyeluruh terus
menerus lebih diperlukan untuk mencegah kontaminasi MDRO pada lingkungan
pasien.
4) Petugas yang merawat melaksanakan prosedur PPI dengan tepat.
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

e. Pasien HIV tidak dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi
pasien TB HIV dapat dirawat dengan sesama pasien
f. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular harus diisolasi sesuai kebi-
jakan dan panduan yang sudah ditentukan:
1) Penempatan pasien dengan infeksi airborne adalah diruangan bertekanan
negatif
2) Penempatan pasien dengan infeksi yang menular melalui kontak atau droplet
adalah di ruangan tersendiri/terpisah/tekanan postitif dengan kewaspadaan iso-
lasi
3) Jika kamar isolasi penuh/ mencari rujukan keluar tidak ada, pasien dapat dirawat
tersendiri atau bersama pasien dengan penyakit yang sama tetapi tidak dengan
infeksi lain (kohorting)
4) Bila pasien infeksi menular melalui droplet atau airborne, harus keluar kamar
atau ditransportasi, maka pasien harus menggunakan masker
5) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani
lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi airborne dengan menetapkan
ruangan/kamar perawatan dengan ventilasi alamiah
g. Pasien yang sudah diketahui atau diduga immunocompromised harus diisolasi sesuai
pedoman yang sudah ditentukan:
1) Penempatan pasien immunocompromised adalah di ruangan tersendiri dengan
tekanan positif.
2) Penempatan pasien dengan immunocompromised dapat dirawat dengan pasien
lain dengan diagnosa sama tetapi tidak disertai infeksi lain (kohorting)
h. Penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan Airborne Disease:
1) Pasien yang berobat dengan keluhan batuk akan diberikan edukasi oleh petugas
RS terlatih mengenai etika batuk serta higiene respirasi dan diharuskan
memakai masker bedah dan pisakan di ruang isolasi jika keluhan pasien men-
garah ke TB (batuk ≥ 2 minggu atau batuk darah)
2) Transfer Pasien
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

a) Rumah sakit mengatur penanganan dan proses transfer dengan penyakit in-
feksi airborne mulai pasien masuk sampai dengan pulang, dirujuk ke rumah
sakit rujukan dan atau pasien meninggal dunia.
b) Batasi perpindahan pasien hanya untuk tujuan yang benar-benar perlu,
pasien menggunakan masker baik petugas maupun pasien jika memu-
ngkinkan.
c) Beritahu terlebih dahulu kepada unit yang menerima pasien.
d) Jika menggunakan lift koordinasikan dengan petugas keamanan untuk
membebaskan lift agar tidak digunakan pasien lain/pengunjung lain.
i. IPCN melakukan audit/supervisi pada pengelolaan pasien infeksi
j. Rumah sakit mengatur mekanisme pembersihan selama pasien dirawat maupun
pasien setelah pasien keluar rumah sakit sesuai dengan prinsip PPI.
Pasal 7
Surveilans Risiko Infeksi
(1) Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus
menerus, dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan
yang penting pada suatu populasi spesifik yang dilaporkan secara berkala kepada
pimpinan dan didesiminasikan kepada unitkerja/ pihak-pihak yang memerlukan untuk di-
gunakan dalam perencanaan, penerapan, dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan dan pasien safety
(2) Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data infeksi yang relevan dengan risiko
infeksi akibat tindakan dan infeksi yang penting secara epidemiologis rumah sakit,
meliputi:
a. Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan ventilasi
mekanik, trakeostomi, dan lain lain;
b. Saluran kencing seperti pada kateter, pembilasan urine, dan lain lain;
c. Alat invasif intravaskular, saluran vena verifer, saluran vena sentral, dan lain-lain;
d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-lain;
e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologic seperti Multi Drug
Resistant Organism infeksi yang virulen
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

f. Timbulnya infeksi baru atau timbulnya kembali infeksi di masyarakat


(3) Rumah sakit melakukan analisa data kejadian infeksi meliputi:
a. Analisa kecenderungan infeksi di rumah sakit
b. Analisis tingkat infeksi dibandingkan dengan standar/praktik terbaik
c. Analisis kejadian infeksi sebagai kejadian tidak diharapkan (KTD) rumah sakit.
(4) Melakukan investigasi, kejadian outbreak, menetapkan dan melaksanakan penanggulan-
gan infeksi bila ada KLB di rumah sakit Hermina Mekarsari.
Pasal 8
Mengukur dan meriview risiko infeksi
Rumah sakit secara proaktif setiap tahun membuat risk register yang terdiri dari asesmen
risiko infeksi (ICRA HAIs) yaitu identifikasi, analisis dan evaluasi risiko infeksi dan pengen-
dalian risiko infeksiuntuk menurunkan risiko infeksi tersebut.
Pasal 9
Infection Control Risk Assessment (ICRA)
(1) Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko
infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
(2) Rumah sakit membuat ICRA prosedur dan asuhan invasif, adapun daftar risiko pada
ICRA prosedur dan asuhan invasif yaitu:
a. Pencampuran obat suntik,
b. Pemberian suntikan,
c. Terapi cairan,
d. Pungsi lumbal
(3) Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumahsakit
yang harus mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melak-
sanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada:
a. Sterilisasi alat;
b. Pengelolaan linen/londri;
c. Pengelolaan sampah;
d. Penyediaan makanan;
e. Kamar jenazah.
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

(4) Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan unit pelayanan yang
berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi
(5) Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian
mekanis dan teknis (mechanical dan enginering controls) fasilitas yang meliputi:
a. System ventilasi bertekanan positif
b. Biological safety cabinet
c. Laminary airflow hood
d. Thermostat di lemari pendingin
e. Pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur
(6) Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, kontruksi
dan renovasi gedung yang meliputi:
a. Indentifikasi risiko atau jenis kontruksi kegiatan dengan kriteria
b. Indentifikasi kelompok risiko pasien
c. Metrix pengendalian infeksi antara kelompok risiko dengan tipe kontruksi kegiatan
d. Proyek untuk menetapkan kelas atau tingkat infeksi
e. Tindak pengendalian infeksi berdasarkan tingkat atau kelas infeksi sesuai dengan
rekomendasi tindakan penceghan sesuai level
f. Monitoring pelaksanaan
(7) Rumah sakit menggunakan kriteria risiko (ICRA bangunan) untuk menangani dampak
renovasi dan pembangunan gedung baru, terhadap persyaratan mutu udara, pencegahan
dan pengendalian, standart peralatan, syarat kebisingan, getaran dan prosedur darurat

BAB IV
PENYELENGGARAAN PELAYANAN MAKANAN
Pasal 10
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan. Rumah
sakit menetapkan regulasi yang meliputi:
(1) Pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan (perencanaan
bahan makanan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pemorsian termasuk penge-
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

masan, distribusi, serta sanitasi dapur, makanan, alat masak, serta alat makan untuk men-
gurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang
(2) Standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan ter-
masuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit
(3) Penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih, ter-
lindung dari debu, bahan kimia berbahaya dan hewan lain serta suhu penyimpanan dise-
suaikan dengan jenis bahanmakanan Pengelolaan gizi dilakukan oleh unit gizi di Pantry.
(4) Penyimpanan sampel makanan pasien selama 3x 24 jam sesuai menu pasien.
(5) Pengelolaan Gizi dilakukan oleh unit Gizi di Pantry
(6) SDM penjamah makanan akan dilakukan swab anal untuk deteksi kesehatan pada petu-
gas penjamah makanan.

BAB V
PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI
Pasal 11
Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit
BAB VI
PENDIDIKAN STAF
Pasal 12
Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan non klinis, pasien, kelu-
arga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien.rumah sakit agar
menetapkan Program Pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk:
(1) Orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun non klinis di tingkat rumah sakit maupun
di unit pelayanan;
(2) Staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala;
(3) Staf non klinis;
(4) Pasien dan keluarga; dan
(5) Pengunjung
BAB VII
PT MEDIKALOKA CILEUNGSI
RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 1 Cileungsi, Bogor 16820
Telp. (021) 29232525 (Hunting), Fax. (021) 29232770
Website : www.herminahospitals.com

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Pencabutan Peraturan Sebelumnya
Dengan diberlakukannya Peraturan Direktur ini, maka Peraturan Direktur Rumah Sakit Her-
mina Mekarsari Nomor 027/PER-DIR/RSHMKR/VIII/2020 tentang Pencegahan dan Pen-
gendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit Hermina Mekarsari, dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku lagi.
Pasal 14
Penetapan
Peraturan Direktur ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Cileungsi
Pada tanggal : 03 Januari 2022
DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA MEKARSARI

dr. DOUGLAS S. UMBOH, MARS

Anda mungkin juga menyukai