Drs.Zulkifli,Apt
Disampaikan pada:
Pelatihan PKP & DFI bagi Pengawas Pangan Kab/Kota
1
Nama : Drs. Zulkifli, Apt.
Lahir : Padang/1 Januari 1964
NIP : 19640101 199401 1 001
Pangkat / Gol : Pembina Utama Muda/ IV c
Jabatan : Fungsional Madya
Alamat : Melati Mas Blok D1 No 1 Air Dingin
Hp. 08116666291
Riwayat Pekerjaan :
- Staf Pengujian obat Balai POM Bengkulu (1994)
- Staf Pemeriksaan Obat Balai POM Bengkulu (1995-2000)
-. KaSubsi Pemeriksaan Obat. Balai POM Bengkulu (2000-2004)
- Kasi Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Bengkulu(2004-2010)
- Kepala Balai POM Bengkulu(2010- 2015)
- Kepala Balai Besar POM di Padang (2015- Agustus 2017)
- Kepala Balai Besar POM di Banda Aceh (Agust 2017 – Juni 2020)
- Kepala Balai Besar POM di Mataram (Juni 2020 - April 2021)
- Fungsional di BBPOM Padang (April 2021 – sekarang)
- Guru/Dosen (1995-2020)
Riwayat Pendidikan : - S1 Farmasi Unand (1985-1991)
- Apoteker Unand (1991-1993)
Outline Presentasi
Persyaratan Label
Fungsi Kemasan
Jenis Kemasan
DASAR HUKUM
Pendahuluan
UU No.18/2012 tentang Pangan
Perka No.22/2018
Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan
PerBadan POM NO.22/2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikasi Pangan industri Rumah Tangga
PELABELAN PANGAN
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan
Keterangan yang
Kemasan kecil (≤ 10
berbentuk tulisan wajib
Menggunakan dicantumkan secara cm2) : ukuran huruf
bahasa Indonesia teratur, jelas, mudah tidak boleh lebih
dibaca, dan proporsional kecil dari 0.75 mm.
dengan luas permukaan
label
Informasi huruf a, c, d, e, g, h
wajib dicantumkan pada
bagian label yang paling
mudah dilihat dan dibaca
a. nama produk;
b. daftar bahan;
c. berat/isi bersih Bagian label yang paling mudah
d. nama & alamat pihak
dilihat dan dibaca, yaitu bagian satu
yang memproduksi/
mengimpor; sisi pandang yang terlihat ketika
e. halal bagi yang produk dipajang (di-display) dan
dipersyaratkan; memuat keterangan yang sangat
f. tanggal & kode penting diketahui oleh konsumen
produksi; sesuai ketentuan peraturan yang
g. keterangan berlaku.
kedaluwarsa;
h. nomor izin edar; dan
i. asal usul bahan Pangan
tertentu
CONTOH LABEL PANGAN OLAHAN
Chaki
Nama Daftar bahan:
Daftar
Dagang Daging ayam (37%), air, tepung roti bahan
(gluten), isolat protein kedelai
Nama Naget Ayam (kedelai), susu bubuk, minyak
nabati, gula, garam, lada, penstabil
Produk* fosfat
Mengandung alergen, lihat daftar Informasi
bahan yang dicetak tebal
alergen
ING
Halal Cara penyiapan:
1. Siapkan wajan
* Saran penyajian
dan panaskan Cara
minyak
Cara Simpan di suhu sampai 170oC penyiapan
penyimpanan beku -18oC 2. Keluarkan
Diproduksi oleh: produk beku
PT. Bintang Lima dan langsung
Nama & Jakarta 15610 goreng hingga
matang
Alamat Indonesia
3. Siap
Produsen* BPOM RI MD 123456789013 dihidangkan
Nama Dagang
Dapat berupa dapat berupa gambar, jika telah diatur dalam SNI
kata, huruf, angka, susunan warna,
dan/atau bentuk lain tersebut yang wajib maka nama jenis harus
memiliki daya pembeda sesuai SNI
Contoh:
Nama Jenis* ✔ Kopi Instan
pernyataan/keterangan tentang identitas ✔ Tuna Dalam kaleng
pangan olahan.
✔ Air Minum Dalam Kemasan
16
7. Kedaluwarsa 8. Nomor Izin Edar
Batas akhir suatu pangan olahan dijamin
mutunya sepanjang penyimpanannya
PRODUK DALAM NEGERI
01 mengikuti petunjuk produsen. “BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka.
Asal Bahan Pangan Tertentu dari Pangan yang Diproduksi Melalui Peringatan untuk Pangan
Hewan atau Tanaman Proses Khusus Olahan Berasal dari Babi
✔ Harus dicantumkan pada daftar bahan Pangan Olahan yang mengandung bahan
Produk Rekayasa Genetik
berasal dari babi
berupa nama bahan diikuti dengan asal
Wajib dicantumkan:
bahan.
“PRODUK REKAYASA GENETIK”
Contoh:
Gelatin sapi, lemak babi, minyak nabati,
protein kedelai, lemak kakao Pangan olahan yang proses pembuatannya
Produk Iradiasi bersinggungan dan/atau menggunakan
fasilitas bersama dengan bahan bersumber
Daftar bahan : Wajib dicantumkan: babi
Daging Ikan (60%), tepung tapioka, terigu, “IRADIASI”
isolat protein kedelai, bawang putih, gula,
garam, lada, penguat rasa monosodium
glutamate, penstabil fosfat.
Keterangan tentang
2D Barcode Alergen
• Pada Label wajib dicantumkan 2 (dua) Keterangan tentang alergen wajib dicantumkan untuk:
dimensi (2D Barcode).
• Kode yang dapat dibaca oleh aplikasi Pangan olahan yang mengandung alergen
pelacak yang digunakan untuk Pangan olahan yang diproduksi
identifikasi, penjejakan dan pelacakan menggunakan sarana produksi yang
kebenaran produk. sama dengan pangan olahan yang
mengandung alergen.
KEWAJIBAN PENCANTUMAN
1 Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018
tentang Label Pangan Olahan 2 Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019
tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label
PASAL 43
Keterangan tentang kandungan Gizi
Pangan Olahan
PASAL 2
Setiap Orang yang memproduksi dan/atau mengedarkan
dan/atau non Gizi Pangan Olahan wajib mencantumkan ING pada Label.
WAJIB dicantumkan untuk semua pangan
olahan
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah DAFTAR
KANDUNGAN ZAT GIZI DAN NON GIZI
pangan olahan sebagaimana produk pangan olahan
Dicantumkan dalam bentuk TABEL dijual sesuai dengan format yang dibakukan
INFORMASI NILAI GIZI
ING berlaku wajib untuk semua pangan, KECUALI: Informasi Nilai Gizi Dilarang untuk
Kopi bubuk, Teh bubuk/ serbuk, Teh celup, AMDK (air dicantumkan pada label minuman
embun, air mineral, air demineral), Herba, rempah – beralkohol
rempah, bumbu, kondimen
TATA CARA PENCANTUMAN Jumlah sajian per
kemasan menunjukkan
02
jumlah Takaran Saji yang
Takaran Saji adalah terdapat dalam satu kemasan
jumlah Pangan Olahan yang 01 Pangan.
wajar dikonsumsi dalam satu
kali makan, dinyatakan dalam
Persentase AKG
Satuan Metrik atau Satuan
merupakan persentase kontribusi
Metrik dan Ukuran Rumah
zat gizi dalam satu sajian produk
Tangga yang sesuai untuk 04 dibandingkan dengan jumlah
Pangan Olahan tersebut.
kebutuhan zat gizi tersebut dalam
03 sehari.
Jenis dan kandungan zat
gizi dan nongizi.
Catatan kaki merupakan
Zat Gizi Wajib : informasi yang menerangkan
Energi total, lemak total, lemak
05 bahwa persentase AKG yang
jenuh, protein, karbohidrat total, ditunjukkan dalam ING dihitung
gula dan garam (natrium) berdasarkan kebutuhan energi
2150 kkal untuk kelompok umum.
Kebutuhan energi tersebut dapat
Dibuktikan dengan hasil analisis zat lebih tinggi atau lebih rendah,
gizi dari laboratorium terakreditasi* disesuaikan dengan kebutuhan
Alami
• Pangan Olahan yang tidak
dicampur dan tidak diproses;
atau
• Pangan Olahan yang diproses
secara fisika tetapi tidak merubah
sifat dan kandungannya Dari (diikuti nama bahan)
Bahan merupakan bahan baku utama
19 April 2021
PROSES REVISI
KEMASAN PANGAN OLAHAN
OUTLINE
PENDAHULUAN
REGULASI KEMASAN
CONTOH IMPLEMENTASI 2
PENUTUP
Definisi Kemasan Pangan
Bahan yg digunakan untuk
mewadahi dan/atau membungkus
pangan, baik yang bersentuhan
LANGSUNG dengan pangan
maupun tidak.
3
Melindungi
Penjualan
Mempertahankan
Mengawetkan
Kemasan Pangan seperti apa yang diinginkan?
mewadahi pangan dengan harga yang semurah-
murahnya namun memenuhi syarat keamanan (cost
effective)
pangan kemasan
9
Regulasi Kemasan Pangan
PP No 86 Permenperin No. PerBPOM No 20
UU No. 18
Tahun 2019 24/M- Tahun 2019
Tahun 2012
tentang IND/PER/2/2010 tentang Kemasan
tentang Keamanan Pangan
Pangan Pangan
Pasal 82, ayat (2) Pasal 24, ayat (1), Kewajiban M engatur zat kontak
Setiap orang yang (2), dan (3); Pasal mencantumkan pangan, bahan
melakukan produksi 25, ayat (1) dan (2); kontak pangan, dan
Logo Tara tipe pangan dan
Pangan dalam Pasal 26, ayat (1)
kemasan wajib dan (2); Pasal 27, Pangan dan kondisi penggunaan
menggunakan bahan ayat (1) dan (2) Kode Daur Ulang* untuk pengujian
kemasan pangan kemasan.
yang tidak Ketentuan mengenai
membahayakan Zat Kontak Pangan
kesehatan manusia dan jenis Zat Kontak
Pangan yang dilarang
Pasal 83, ayat (1), diatur dengan
(2), dan (3) Peraturan Kepala
* Semua jenis plastik dapat
Badan
di daur ulang
DICABUT dan
DIREVISI
MENJADI
Ditetapkan
tangga
l
PERATURAN BADAN POM NO. 20 TAHUN 2019
TENTANG KEMASAN PANGAN
13 Pasal 5 Lampiran, ditetapkan 26 Juli 2020
Lampiran V
Formulir Izin
Khusus
Lampiran IV
Lampiran III Tipe Pangan
Lampiran I.
Bahan Kontak dan kondisi
Zat Kontak
Pangan Pangan yang penggunaan
yang *) diizinkan **
dilarang *) Dengan atau Tanpa **) untuk) pengujian kemasan
Batas Migrasi
https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2019/PBPOM_Nomor_20_Tahun_2019_tentang_Kemasan_Pangan.pdf
Gunakan peralatan / pengemas pangan yang aman, :
khususnya plastic, terdapat tulisan “TARA PANGAN”
atau terdapat gambar sebagai berikut :
13
JENIS-JENIS KEMASAN
PENGELOMPOKKAN BAHAN KEMASAN YANG UMUM
DIGUNAKAN
Plastik
2 1 Kertas
3
Kaca
4
Kaleng
BAHAN KEMASAN YANG UMUM DIPAKAI
2 3
Kertas
7
Kertas Cokelat
6
4 Kertas (virgin) dengan
Laminat
Plastik PP
Polistiren (PS) Busa 5
16
Botol Plastik PET
Jenis Bahan Kemasan Pangan
Bahan Kemasan Kertas dan Karton
Alami
Kaca/Gelas
17
1. Apa itu plastik?
Plastik adalah senyawa makromolekul organik yang diperoleh
dengan cara polimerisasi, polikondensasi, poliadisi, atau proses
serupa lainnya dari monomer atau oligomer atau dengan
perubahan kimiawi makromolekul alami atau fermentasi mikroba
Terdapat pengkodean jenis plastik, untuk mempermudah proses
daur ulang, berupa angka dikelilingi anak panah
18
2. Apa itu kertas & karton pembungkus pangan?
21
4. Apa itu Kaleng/Logam dan Paduan Logam
• Paduan logam adalah bahan logam, homogen pada skala
makroskopik, terdiri dari dua atau lebih unsur yang bergabung
sedemikian rupa sehingga bahan tersebut tidak mudah dipisahkan
secara mekanis
• Contoh populer kemasan logam adalah kaleng
• Jenis bahan kemasan ini diantaranya aluminium, tinplate, dan
aluminium foil
22
Contoh kerusakan pada kemasan logam
Penggembungan
kaleng (tin can
swelling)
Kaleng berkarat
23
Pengelompokkan Kemasan Untuk
Pemberian Nomor P-IRT*
*) Peraturan BPOM No.22 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat
Produksi Pangan IRT
KODE JENIS KEMASAN
Aluminium
1 Gelas
kombinasi
2 Plastik
plastik
3 Karton/ Kertas
yaitu kemasan aluminium di satu sisi dan sisi
4 Kaleng
lainnya berupa plastik transparan yang
5 Aluminium Foil*
tembus pandang sehingga bentuk dan warna
6 Lain-lain (misalnya produk pangan di dalamnya dapat dilihat,
daun) umumnya berbentuk standing pouch
Kemasan Komposit adalah
7 Komposit**
adalah kemasan yang terbuat
8 Ganda*** dari dua atau lebih bahan
kemasan yang berbeda, misal
plastik dengan alumonium
foil, kertas dengan 24
KODE JENIS KEMASAN
8. Ganda ***
• Kemasan Ganda adalah adalah kemasan yang
terdiri dari dua atau lebih jenis kemasan yang berbeda
pada satu produk pangan
25
Jenis Bahan Kemasan Pangan
26
Jenis Bahan Kemasan Pangan
KEMASAN KALENG KOMPOSIT (CAN COMPOSITE)
27
KEMASAN FLEKSIBEL MULTILAPIS (MULTILAYER)
01 LAPISAN LUAR
Zat Kontak Pangan (Mis:
Perekat) yang dilarang
&04 ALU FOIL
Tidak Bersentuhan Dengan
Adhesive/ lem 03
digunakan untuk digunakan • Sebagai salah satu jenis
Pangan Luar
Lapisan
menyatukan dua Lampiran I
Zat Kontak Pangan (Mis: Barrier
Kemasan • Memberikan proteksi yang
macam bahan/ Perekat) yang
(PET) sempurna terhadap kelembapan,
substrat. Umumnya diizinkan dengan
• Bahan Kontak yang O2, dan sinar UV.
adalah polimer Batas Migrasi • Cocok untuk produk yang
digunakan sesuai
Lampiran II.A berumur simpan Panjang/lama
dengan Lampiran
II.A dan II.B LAPISAN DALAM
(KONTAK
05 Persyaratan Umum (Lampiran III A)
Total Logam Berat
DENGAN Migrasi total : 60 bpj ATAU 10
PANGAN) (Pb, Cd, Hg, Cr (VI)) : 1 bpj
PP mg/dm2
PET
Adhesive
Persyaratan Khusus (Lampiran III B.1 nomor 1.1, Hal
133) Misal: Struktur laminat utk penggunaan < 121°C
Alu Foil
Jenis perekat: Anhidrat maleat pumpunan (adduct) dari PP,
Adhesive
polyester-uretan : 0.0016 mg/dm2
PP
Jenis perekat: polyester – epoksi – uretan : 0.0016 mg/dm2
PEDOMAN YANG DITERBITKAN
TERKAIT KEMASAN
2019 - 2020
Pedoman dan Kriteria Plastik Berbahan Polyethylene Terephtalate
(PET) Daur Ulang Yang Aman Untuk Kemasan Pangan
Latarbelakang:
Terdiri dari 5 - PerPres No 83/2018
BAB tentang Penanganan
Sampah Laut
- Dukungan terhadap
Tujuan untuk meningkatkan Circular Economy
pengetahuan pengguna
terkait proses pembuatan Pedoman ini mencakup:
kemasan pangan dari
bahan PET daur ulang
1. Regulasi daur ulang PET
sehingga kemasan tersebut botol
dapat dinyatakan aman 2. Teknologi daur ulang
digunakan sebagai kemasan
kemasan pangan.
3. Kriteria keamanan produk
akhir guna untuk dimanfaatkan
Circular economy adalah untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya
kembali sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau
2 PEDOMAN IMPLEMENTASI PERATURAN BADAN POM
NOMOR 20 TAHUN 2019 TENTANG KEMASAN PANGAN
PP No. 86 Tahun 2019 tentang
Keamanan Pangan
mengharuskan setiap orang yang
melakukan Produksi Pangan
Kemasan Pangan adalah dalam kemasan wajib
bahan yang digunakan untuk menggunakan bahan kemasan
mewadahi dan/atau pangan yang tidak
membungkus pangan baik 01 04 membahayakan kesehatan
yang bersentuhan langsung manusia
dengan pangan maupun tidak LATAR 0 Ketentuan mengenai zat dan
Kemasan harus dapat 0 BELAKANG
PENYUSUNA 5 bahan kontak pangan yang
melindungi pangan dari diizinkan dan dilarang tertuang
pengaruh lingkungan 2 N PEDOMAN dalam PerBPOM No. 20 Tahun
Kemasan dapat ditujukan 03 2019 tentang Kemasan Pangan
untuk memenuhi keinginan Dibutuhkan pemahaman dalam
konsumen, memperluas pangsa mengimplementasikan
pasar, meningkatkan nilai jual, 06 Peraturan tersebut serta
memberikan keunikan suatu dibutuhkan informasi terkait
produk, dan mempermudah pencantuman tulisan, logo,
distribusi dan transportasi dan/atau gambar
ISU KEMASAN PANGAN
1. Penggunaan plastik untuk 2. Penggunaan Styrofoam:
merebus lontong Dapat masuk ke sel-sel daran & merusak
sumsum tulang belakang
“Sering mengonsumsi lontong yang Mengandung benzene penyebab kanker
direbus menggunakan plastik bisa
menyebabkan datangnya penyakit, 3. Penggunaan Kantong kresek sebagai
kemasan pangan berbahaya bagi kesehatan!
seperti kanker atau gangguan
kesuburan.”
5. Kantong Teh
Mengandung Zat
Karsinogenik, Mitos 4. Penggunaan Kertas Coklat
untuk membungkus Nasi:
atau Fakta?
Kertas ini mengandung bakteri
sekitar 1.5 juta koloni/g
2. Plastik polistiren busa
1. Bungkus lontong dilarang :
1) Gunakan kemasan alami 1) digunakan dalam microwave
(misalnya daun kelapa 2) Jika kondisi rusak, berubah
muda, daun pisang), selain bentuk
aman dapat menambah
3) Untuk pangan berminyak,
citarasa
apalagi keadaan panas
2) Bahan plastik yang lebih
tahan terhadap panas
dapat digunakan
36
43
44
45
PENUTUP
• Penggunaan kemasan disesuaikan dengan kondisi proses
pengolahan (misalnya untuk suhu panas, perlu plastik yang tahan
panas)
• Hindari penggunaan kemasan yang sudah rusak, berubah bentuk,
kusam, berubah warna
• Pilih kemasan yang mencantumkan logo tara pangan dan kode
daur ulang.
• Ikuti petunjuk penyimpanan.
• Tidak terkecoh dengan harga yang murah.
TERIMA KASIH
Dengan Semangat SLTP
Solid, Loyal, Tangguh, Pantang Menyerah
84