Anda di halaman 1dari 55

LABEL & IKLAN PANGAN OLAHAN

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN – BADAN POM RI


28 September 2022
DASAR HUKUM
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan


Pangan
Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Label Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan BPOM Nomor 31
Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
UU Nomor 18 tahun 2012 tentang
Pangan
UU Nomor 18 tahun 2012
tentang Pangan

PP No.69/1999
tentang Label dan
Iklan Pangan
Peraturan BPOM No.22/2018
PELABELAN PANGAN
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan

DITEMPEL PADA DICETAK PADA


KEMASAN KEMASAN
DISERTAKAN
PADA PANGAN
Ketentuan Umum, Ukuran Huruf/Angka

Keterangan yang berbentuk


tulisan wajib dicantumkan Kemasan kecil (≤ 10
Menggunakan secara teratur, jelas, mudah cm2) : ukuran huruf
bahasa Indonesia dibaca, dan proporsional tidak boleh lebih
dengan luas permukaan kecil dari 0.75 mm.
label

Istilah asing dapat Ukuran huruf


digunakan sepanjang minimal = huruf
keterangan tersebut kecil “o” huruf
telah terlebih dahulu Arial 1 mm
dicantumkan dalam
(ukuran font 6)
bahasa Indonesia
Label Pangan Olahan paling sedikit memuat keterangan mengenai:
Informasi huruf a, c, d, e, g, h
wajib dicantumkan pada
bagian label yang paling
mudah dilihat dan dibaca

a. nama produk;
b. daftar bahan;
c. berat/isi bersih
d. nama & alamat pihak bagian satu sisi pandang yang terlihat
yang memproduksi/ ketika produk dipajang (di-display)
mengimpor;
dan memuat keterangan yang sangat
e. halal bagi yang
dipersyaratkan;
penting diketahui oleh konsumen
f. tanggal & kode sesuai ketentuan peraturan yang
produksi; berlaku.
g. keterangan
kedaluwarsa;
h. nomor izin edar; dan
i. asal usul bahan
Pangan tertentu
PELABELAN PRODUK BUSINESS-TO-BUSINESS (B-
to-B)
1. Nama Produk
Jika telah diatur dalam SNI
wajib maka nama jenis harus
Nama Dagang sesuai SNI
Dapat berupa dapat berupa gambar,
kata, huruf, angka, susunan warna,
dan/atau bentuk lain tersebut yang
memiliki daya pembeda

Nama Jenis*
pernyataan/keterangan tentang identitas
pangan olahan.

*) Nama jenis wajib dicantumkan pada


Label Pangan Olahan
2. Daftar Bahan
Pencantuman
Bahan yang digunakan: Daftar Bahan
Didahului dengan tulisan
Bahan Baku “daftar bahan”; “bahan yang
digunakan”; “bahan-bahan”;
“komposisi”
Bahan Tambahan
Pangan Nama bahan
merupakan nama lazim yang
lengkap dan tidak berupa
singkatan
Urutan
disusun secara berurutan
dimulai dari bahan yang
digunakan paling banyak.
Pencantuman Jumlah Bahan Baku

Bahan baku memberikan identitas pada


pangan olahan Roti Manis dengan Cokelat Chips
Contoh: Daftar Bahan: Tepung Terigu, Gula,
Daging pada “Bakso Sapi” Garam, Susu Bubuk, Lemak Reroti,
Cokelat Bubuk, Cokelat Chips
(5%), Cokelat Pasta, Pengemulsi,
Ragi, Pengawet Kalium Propionat.
Bahan baku ditekankan pada pelabelan
(dalam bentuk kata-kata atau gambar )
Contoh:
Abon Pedas pada produk “Krekers dengan
Taburan Abon Pedas” dengan penekanan
“dengan taburan abon pedas”.

Bahan baku disebut dalam nama jenis


pangan
Contoh:
Ikan pada produk “Abon Ikan”
Cara pencantuman BTP dalam daftar bahan: BAHAN TAMBAHAN
PANGAN ( BTP )
❑ Nama Golongan BTP
❑ Khusus untuk BTP: BTP ikutan (Carry Over)* harus
⮚ Antioksidan dicantumkan setelah bahan yang
⮚ Pemanis (Alami atau Buatan) mengandung BTP
⮚ Pengawet Komposisi :
⮚ Pewarna (Alami atau Sintetik) dan Tepung terigu, telur, gula
⮚ Penguat Rasa (mengandung pengawet sulfit),
harus dicantumkan Nama Jenis. Khusus Pewarna sintetik eritrosin CI No
untuk BTP Pewarna disertai Nomor Indeks. 45430, Perisa sintetik sapi panggang
❑ nama kelompok perisa untuk BTP perisa
meliputi perisa alami dan/atau perisa *) Khusus untuk BTP golongan antioksidan,
sintetik pemanis, pengawet, pewarna, penguat rasa
PENCANTUMAN INFORMASI TANPA BTP
 Pada label dicantumkan setelah daftar bahan yang
digunakan dan Ukuran huruf sama dengan komposisi,
tidak di bold/highlight)
 Tidak diizinkan mencantumkan nama jenis BTP
Informasi tanpa BTP  Tidak diizinkan jenis BTP yang beririsan fungsi dengan
hanya diizinkan untuk
jenis BTP
zat gizi
a. Pemanis Buatan
b. Pengawet
c. Pewarna sintetik
d. Antioksidan
e. Penguat Rasa

Informasi tanpa BTP pada


Label Pangan hanya dapat
contoh dicantumkan berupa
a. Tanpa Pemanis Buatan
b. Tanpa Pengawet
c. Tanpa Pewarna Sintetik
d. Tanpa Antioksidan
e. Tanpa Penguat Rasa
Peringatan
Pangan Olahan yang Mengandung Pemanis Buatan

Pemanis Penderita Aspartam Poliol


buatan Diabetes

Pangan Olahan untuk Pangan Olahan yang Pangan Olahan yang


Pangan Olahan yang mengandung
penderita diabetes menggunakan Aspartam mengandung Poliol
Pemanis buatan

“Mengandung pemanis ”Untuk penderita diabetes “Mengandung fenilalanin, “Konsumsi berlebihan


buatan, disarankan tidak dan/atau orang yang tidak cocok untuk penderita mempunyai efek laksatif”
dikonsumsi oleh anak di membutuhkan makanan fenilketonurik”
bawah 5 (lima) tahun, ibu berkalori rendah”
hamil dan ibu menyusui”
4. Nama dan Alamat
3. Berat Bersih Produsen / pengimpor
Pangan PRODUK DALAM NEGERI
Olahan Alamat paling sedikit meliputi nama kota,
kode pos, dan Indonesia produsen.
• “Diproduksi oleh ...”
• “Diproduksi oleh ... untuk ...”
• ”Dikemas oleh ... untuk ... ”
Padat Cair Semi padat
(untuk yang mempunyai kontrak)

Berat Bersih Isi Bersih Berat Bersih


- miligram (mg) - mililiter (ml atau mL) atau PANGAN OLAHAN IMPOR
- gram (g) - liter (l atau L) Isi Bersih • Alamat produsen paling sedikit
- kilogram (kg)
meliputi nama kota dan negara.
• Alamat pengimpor/distributor.
Pangan olahan yang menggunakan medium paling sedikit meliputi nama kota,
cair harus dicantumkan juga Bobot Tuntas kode pos, dan Indonesia.
atau Berat Tuntas. “Diimpor/didistribusikan oleh ... “
5. Halal 6. Tanggal dan Kode Produksi

Dicantumkan pada pangan olahan wajib diletakkan pada bagian yang


yang mempunyai sertifikat Halal dari mudah dilihat dan dibaca.
lembaga yang berwenang di
Indonesia. memuat informasi mengenai riwayat
produksi pangan

berupa nomor bets (batch) dan/atau


waktu produksi

Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40


Tahun 2022 tentang Penetapan Label
Halal, berlaku sejak 1 Maret 2022.
Isi bersih: 2 Liter
MD 12345678910

16
7. Kedaluwarsa 8. Nomor Izin Edar
Batas akhir suatu pangan olahan dijamin
mutunya sepanjang penyimpanannya
PRODUK DALAM NEGERI
01 mengikuti petunjuk produsen. “BPOM RI MD” yang diikuti dengan digit angka.

Apabila masa simpan ≤ 3 bulan PRODUK IMPOR


“Baik digunakan sebelum :
02 tanggal, bulan, tahun”
“BPOM RI ML” yang diikuti dengan digit angka.

Apabila masa simpan > 3 bulan


“Baik digunakan sebelum :

03
tanggal, bulan, tahun” atau
“bulan, tahun”
PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH
Pengecualian: TANGGA
a. minuman yang mengandung alkohol paling “P-IRT”
sedikit 7% (tujuh persen); Jenis produk yang dapat didaftarkan sebagai PIRT
b. roti dan kue yang mempunyai masa simpan tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun
kurang dari atau sama dengan 24 (dua puluh 2018 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
empat) jam; dan Pangan Industri Rumah Tangga
c. cuka.
9. Asal Usul Bahan Pangan Tertentu
Pangan yang Diproduksi Melalui Peringatan untuk Pangan
Asal Bahan Pangan Tertentu dari
Proses Khusus Olahan Berasal dari Babi
Hewan atau Tanaman

✔ asal usul bahan Pangan dari hewan wajib


disertai dengan pencantuman jenis Produk Rekayasa Genetik Pangan Olahan yang mengandung bahan
hewan diikuti dengan asal bahan berasal dari babi
✔ asal usul bahan Pangan dari tanaman Wajib dicantumkan:
dapat disertai pencantuman jenis “PRODUK REKAYASA GENETIK”
tanaman
Contoh:
Gelatin sapi, lemak babi, minyak nabati, Produk Iradiasi Pangan olahan yang proses pembuatannya
bersinggungan dan/atau menggunakan fasilitas
protein kedelai, lemak kakao
bersama dengan bahan bersumber babi
Wajib dicantumkan:
Daftar bahan :
“IRADIASI”
Daging Ikan (60%), tepung tapioka, terigu,
isolat protein kedelai, bawang putih, gula,
garam, lada, penguat rasa monosodium
glutamate, penstabil fosfat.
Keterangan tentang
2D Barcode Alergen
• Pada Label wajib dicantumkan 2 (dua) Keterangan tentang alergen wajib dicantumkan untuk:
dimensi (2D Barcode).
• Kode yang dapat dibaca oleh aplikasi Pangan olahan yang mengandung alergen

pelacak yang digunakan untuk Pangan olahan yang diproduksi


identifikasi, penjejakan dan pelacakan menggunakan sarana produksi yang sama
kebenaran produk. dengan pangan olahan yang mengandung
alergen.

QR code memuat informasi:


Daftar bahan:
▪ nomor Izin Edar Gula (mengandung sulfit), minyak nabati,
▪ masa berlaku Izin Edar kacang tanah, pengemulsi lesitin kedelai.

Mengandung alergen, lihat daftar bahan yang


dicetak tebal.

Catatan: tulisan ‘sulfit’ dan ‘kacang tanah’ dicetak


tebal, karena hasil analisa sulfit dalam produk melebihi
10 mg/kg, dan kacang tanah termasuk alergen
Alergen (bahan atau hasil olahan dari bahan)

serealia mengandung gluten, yaitu


gandum, rye, barley, oats, spelt
atau strain hibrida

telur
ikan, krustase (udang,
lobster, kepiting), moluska
Susu, termasuk (tiram, kerang, bekicot, atau
laktosa siput laut

Sulfit* dengan kandungan


paling sedikit 10 mg/kg kacang pohon (tree nuts)
dihitung sebagai SO2 untuk termasuk kacang kenari,
produk siap konsumsi almond, hazelnut, walnut,
kacang pecan, kacang Brazil,
kacang pistachio, kacang
kacang tanah Macadamia atau kacang
(peanut), kedelai Queensland; kacang mede

* sulfit (dapat berupa belerang dioksida, natrium sulfit, natrium


bisulfit, natrium metabisulfit, kalium sulfit, kalium bisulfit, kalium
metabisulfit, dan kalsium bisulfit)
Keterangan tentang Peringatan
Tulisan, Logo/Gambar terkait Kelestarian Lingkungan

LOGO TARA PANGAN


INFORMASI NILAI GIZI

KEWAJIBAN PENCANTUMAN
1 Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018
tentang Label Pangan Olahan 2
Peraturan BPOM No. 26 Tahun 2021
tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan

PASAL 43 PASAL 2
Keterangan tentang kandungan Gizi Pelaku Usaha yang memproduksi dan/atau mengedarkan
dan/atau non Gizi Pangan Olahan
WAJIB dicantumkan untuk WAJIB MENCANTUMKAN ING PADA LABEL.
SEMUA PANGAN OLAHAN

ING adalah DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI DAN NONGIZI


Dicantumkan dalam bentuk pangan olahan sebagaimana produk pangan olahan dijual (as sold)
TABEL INFORMASI NILAI sesuai dengan format yang dibakukan
GIZI
Pencantuman ING DIKECUALIKAN untuk:
PENGECUALIAN Kopi bubuk, kopi instan, kopi celup, kopi dekafein, biji kopi, the bubuk/serbuk/celup termasuk seduhan herbal, AMDK (air
mineral, air demineral, air mineral alami, air minum embun, dan air minum pH tinggi), air soda, Herba, rempah – rempah,
bumbu, kondimen, cuka makan, ragi, dan BTP

PELARANGAN ING DILARANG untuk dicantumkan pada label MINUMAN BERALKOHOL


TATA CARA PENCANTUMAN Jumlah
kemasan
sajian per
menunjukkan
02 jumlah Takaran Saji yang
Takaran Saji adalah terdapat dalam satu kemasan
Pangan.
jumlah Pangan Olahan yang 01
wajar dikonsumsi dalam satu
kali makan, dinyatakan dalam
Persentase AKG
Satuan Metrik atau Satuan
merupakan persentase kontribusi
Metrik dan Ukuran Rumah
zat gizi dalam satu sajian produk
Tangga yang sesuai untuk 04 dibandingkan dengan jumlah
Pangan Olahan tersebut.
kebutuhan zat gizi tersebut dalam
03 sehari.
Jenis dan kandungan zat
gizi dan nongizi.
Catatan kaki merupakan
Zat Gizi Wajib : informasi yang menerangkan bahwa
Energi total, lemak total, lemak jenuh, 05 persentase AKG yang ditunjukkan
protein, karbohidrat total, gula dan dalam ING dihitung berdasarkan
garam (natrium) kebutuhan energi 2150 kkal untuk
kelompok umum. Kebutuhan energi
tersebut dapat lebih tinggi atau lebih
Dibuktikan dengan hasil analisis zat gizi rendah, disesuaikan dengan
dari laboratorium terakreditasi* kebutuhan
FORMAT PENCANTUMAN ING
FORMAT HORIZONTAL UNTUK LUAS LABEL ≤ 100CM2
FORMAT VERTIKAL
UNTUK LUAS LABEL >100CM2

TABULAR

LINEAR

Jika bentuk kemasan tdk dapat


mengakomodasi format vertical, maka dapat
menggunakan FORMAT HORIZONTAL
01 02 03 INFORMASI NILAI GIZI UNTUK USAHA MIKRO DAN KECIL 04
1. PERBPOM No. 16 TAHUN 2020
ttg pencantuman ING untuk pangan olahan yang diproduksi oleh UMK
2. KEPUTUSAN KEPALA BPOM No. HK.02.02.1.2.12.21.494 Tahun 2021
ttg penambahan jenis, deskripsi, nilai kandung gizi, & takaran saji pangan olahan yang diproduksi oleh
UMK yang wajib mencantumkan ING
Pencantuman tabel ING
dibuktikan dengan HASIL Untuk mencantumkan tabel ING, UMK TIDAK HARUS melakukan analisis laboratorium
ANALISIS ZAT GIZI dari
laboratorium pemerintah A. Deksripsi/ definisi B. Nilai Kandungan Gizi C. Takaran saji
dan/atau laboratorium lain (163 jenis pangan olahan) Pangan Olahan pangan olahan
yang telah terakreditasi

UMK seringkali memililki


keterbatasan dalam hal
analisis laboratorium
Alami
• Pangan Olahan yang tidak dicampur
dan tidak diproses; atau
• Pangan Olahan yang diproses secara
fisika tetapi tidak merubah sifat dan
kandungannya
Dari (diikuti nama bahan)
Bahan merupakan bahan baku utama
(kandungan bahan tersebut minimal 50%)
Keterangan untuk
Murni atau 100%
Pangan Olahan yang tidak
Membedakan Segar
ditambahkan/dicampur dengan bahan
lain
Mutu tidak boleh digunakan pada Label
Pangan yang terbuat dari Pangan
Olahan antara atau Pangan Olahan
lainnya

Dengan (diikuti nama bahan)


Bahan merupakan salah satu bahan baku yang Asli
digunakan
tidak dapat digunakan untuk Pangan
Olahan yang dicampur dengan bahan yang
dapat mengaburkan keasliannya, seperti
penggunaan perisa.
> Contoh Label
Halal Nama Nama Informasi Nilai Gizi
Dagang Produk (ING)
Daftar
bahan

Informasi
alergen

Cara
penyimpana Nomor izin
n
edar
Berat bersih
2D
barcode Nama &
Alamat
Produsen
Kode Keterangan
produk kedaluwarsa
si
LARANGA
N
Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan BPOM
Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
Pasal 6:
Persyaratan label untuk pangan
olahan yang dijual kepada pelaku
usaha untuk diolah kembali menjadi
pangan olahan lainnya (produk
business-to-business/B to B)

Pasal 21:
Keterangan yang harus
dicantumkan pada label Bahan
Tambahan Pangan (BTP) yang
dijual dalam kemasan eceran

Pasal 23A:
Pelabelan BTP tunggal dan BTP
Campuran yang diperdagangkan
secara B-to-B.

Diundangkan pada tanggal


2 Agustus 2021
Pedoman yang diterbitkan terkait implementasi
Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan

Buku pedoman dapat diunduh di subsite : standarpangan.pom.go.id


PerBPOM No 6 Tahun 2021
tentang Pengawasan
Periklanan Pangan Olahan
Iklan Pangan Olahan
adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai Pangan Olahan dalam
bentuk gambar, tulisan, suara, audio visual atau bentuk lain yang
dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan
pangan olahan.
Iklan :
Konsekuensi dari ketatnya
 Strategi pemasaran agar produk cepat persaingan dalam beriklan:
dikenal, diterima & menaikkan omset
penjualan Pesan/klaim yang disampaikan
seringkali :
 Sarana untuk meningkatkan brand • berlebihan
awareness • melanggar etika iklan
• melanggar peraturan
• membingungkan konsumen
Tujuan iklan : merangsang perhatian, • mengelabui konsumen
persepsi, sikap dan perilaku konsumen
sehingga tertarik untuk membeli
STRUKTUR PERATURAN BPOM NO 6 TAHUN 2021
TENTANG PENGAWASAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN
PKGK, Informasi Proses, Asal dan
01 Definisi
Pasal 1 Sifat Bahan Baku
08 Pasal 11-13
Ruang Lingkup
02 Pasal 2 Larangan
09 Pasal 14
Informasi, Bahasa, Simbol iklan
03 Pasal 3-5 Iklan Minuman Beralkohol
10 Pasal 15
Media Periklanan
04 Pasal 6
Pengawasan Iklan
11 Pasal 16-17
Undian, Sayembera, dan/atau Hadiah
05 Pasal 7
Ketentuan Peralihan
Pesan Bagi Masyarakat dan Peringatan 12 Pasal 18-19
06 Pasal 8-9

Ketentuan Penutup
Informasi Halal 13 Pasal 20
07 Pasal 10
Informasi pada Iklan
Setiap Orang yang mengiklankan Pangan
Olahan wajib bertanggung jawab
terhadap informasi yang disampaikan
dalam Iklan.

Informasi yang benar, jujur, dan tidak


menyesatkan
Prom
o
Sale Informasi iklan sebelum dipublikasikan
dalam bentuk Iklan wajib disampaikan
kepada pemegang izin edar.

Sesuai dengan informasi label Pangan


Olahan yang disetujui pada saat
mendapatkan izin edar
Undian, Sayembara, dan/atau Hadiah
Mencantumkan tanggal penarikan
undian dan cara pengumuman
pemenang.
Iklan dapat menyertakan
Jika mencantumkan undian, sayembara,
pernyataan “syarat dan dan/atau hadiah.
ketentuan berlaku” maka:

a.Pernyataan “syarat
dan ketentuan
berlaku” harus
mudah dibaca.
b.Harus menjelaskan
persyaratan dan
ketentuan tersebut.

Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
Informasi Mengenai Proses, Asal, dan/atau Sifat Bahan Baku

Dari Dengan
Murni (Diikuti (Diikuti Segar Asli
Alami atau
Nama Nama
100% Bahan) Bahan)

Pangan Olahan yang Pangan Olahan Bahan tersebut Bahan tersebut Tidak boleh digunakan pada Tidak dapat digunakan
tidak dicampur atau yang tidak digunakan dalam merupakan salah Iklan untuk Pangan Olahan pada Iklan untuk Pangan
Pangan Olahan yang ditambah/ Pangan Olahan yang satu Bahan Baku yang terbuat dari Pangan Olahan yang dicampur
diproses secara fisika dicampur dengan bersangkutan yang digunakan Olahan antara (intermediate dengan bahan yang
dan tidak mengubah bahan lain dengan kandungan dalam Pangan Olahan product) yang memerlukan dapat mengaburkan
sifat serta kandungan bahan tersebut yang bersangkutan pengolahan lebih lanjut keasliannya, seperti
Pangan Olahan minimal 50%; dengan atau tanpa penggunaan perisa.
penambahan Bahan Baku
lainnya kecuali pernyataan
tersebut digunakan dalam
bentuk ekspresi atau sensasi
Larangan

i. mengeksploitasi kata yang MEREK


sudah terdaftar sebagai merek
01 yang dapat menimbulkan makna
yang menyesatkan;
o. menampilkan testimoni terkait
klaim gizi, klaim kesehatan atau
02 klaim lain yang belum disetujui
pada saat mendapatkan izin
t. menggunakan dan edar;
mengeksploitasi ikon yang
03 berkesan ilmiah yang
sebenarnya tidak memiliki arti
ilmiah;
Pengawasan Iklan
Memeriksa dan/atau mengambil data, informasi dan/atau
dokumen meliputi gambar, foto, dan/atau video serta data,
informasi dan/atau dokumen lain yang patut diduga merupakan
Dilakukan oleh kegiatan yang berkaitan dengan iklan, termasuk
menggandakan atau mengutip keterangan tersebut;
Pengawas ASN
berdasarkan surat perintah tugas

Melakukan pemeriksaan fasilitas yang berhubungan dengan iklan


termasuk media periklanan;

Mengakses data identitas, nama dan alamat pemasang iklan;


dan/atau

Melakukan evaluasi iklan yang beredar.

Apabila ditemukan pelanggaran, dapat dikenai sanksi administratif


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengawasan Iklan
Masyarakat dapat berperan
serta dalam pengawasan Iklan
dengan memberikan informasi Disampaikan kepada Kepala Badan, melalui:
dan/atau laporan atas dugaan a. alamat email resmi layanan pengaduan
pelanggaran Iklan. masyarakat BPOM halobpom@pom.go.id;
b. telepon pengaduan masyarakat dengan
nomor 1500533.
c. Surat tertulis
Apabila pemegang izin edar
mengetahui dugaan pelanggaran Iklan
pemegang izin edar wajib memberikan Laporan harus disertai:
informasi dan/atau laporan atas dugaan
a. data mengenai identitas pelapor, pimpinan
pelanggaran Iklan.
organisasi masyarakat, atau pimpinan lembaga
swadaya masyarakat dengan melampirkan
fotokopi kartu tanda penduduk atau identitas diri
lain; dan
b. keterangan mengenai dugaan adanya
pelanggaran Iklan dan dilengkapi dengan bukti-
bukti permulaan.
Ketentuan Baru

1 4
Penghapusan ketentuan evaluasi Penambahan media periklanan melalui
rancangan (pre market) iklan untuk komunikasi tatap muka.
pangan dengan klaim penurunan risiko
5
penyakit Penambahan ketentuan baru mengenai
2 penggunaan Bahasa Indonesia
Penambahan beberapa larangan,
diantaranya pencantuman 6
pernyataan/visualisasi yang Penambahan ketentuan pencantuman
menggambarkan bahwa susu kental simbol pada iklan pangan olahan
dan analognya disajikan sebagai berupa tanda bintang atau tanda pagar.
hidangan tunggal berupa minuman 7
susu, larangan menampilkan nama, Penambahan cakupan berupa suara
logo atau identitas organisasi dan audio visual pada definisi iklan
profesi, unsur pornografi, serta pangan olahan
SARA. 3
Pencantuman pernyataaan "baca
peringatan pada label" untuk pangan
olahan yang mencantumkan peringatan
pada label
Ketentuan Baru
Penghapusan Ketentuan Evaluasi Rancangan (Pre Market) Iklan Untuk
Pangan dengan Klaim Penurunan Risiko Penyakit
Informasi dalam iklan harus sesuai
dengan informasi pada label yang
Pengawasan iklan merupakan
disetujui dan iklan harus memuat
tanggung jawab bersama,
01 keterangan yang benar dan tidak
menyesatkan. Dalam hal ini, label
sehingga merupakan kewajiban
yang disetujui sudah dapat 02 pelaku usaha untuk memastikan
bahwa materi iklan telah
digunakan sebagai acuan dalam
memenuh ketentuan yang
menyusun materi iklan
berlaku

Untuk fasilitasi kemudahan bagi


Peraturan sebelumnya (PerKa
pelaku usaha dalam perizinan,
Badan POM No. 2 Tahun 2016
ketentuan evaluasi pre market
tentang Pedoman Teknis
03 Pengawasan Periklanan Pangan 04
rancangan iklan untuk pangan
dengan klaim penurunan risiko
Olahan) mengatur evaluasi pre
penyakit dihapus. Pengawasan
market rancangan iklan untuk
iklan pangan olahan dapat
pangan dengan klaim penurunan
ditingkatkan dengan memperkuat
risiko penyakit.
pengawasan post market
Ketentuan Baru

Ketentuan Tentang Iklan


Susu Kental dan Analognya
Penyesuaian
pencantuman larangan label
dan iklan untuk produk susu
kental dan analognya dengan
ketentuan pada Peraturan
Badan POM Nomor 31 Tahun Larangan
2018 tentang Label Pangan memuat pernyataan/visualisasi
Olahan yang menggambarkan bahwa susu
kental dan analognya disajikan
sebagai hidangan tunggal berupa
minuman susu dan sebagai satu-
satunya sumber gizi
Ketentuan Baru

Pencantuman Pernyataaan "Baca Peringatan pada Label"

Pencantuman pernyataan ini


dimaksudkan agar konsumen lebih
memperhatikan peringatan yang
tercantum pada label misalnya pada
peringatan pemanis buatan
Ketentuan Baru
4. Ketentuan Baru

Penambahan
3. Pencantuman Media Periklanan
pernyataaan Melalui Komunikasi
"baca peringatan pada label" Tatap Muka
1 3 4 Media Sosial
Media Cetak Media Daring Instagram, facebook, dan twitter
Surat kabar, majalah, tabloid, buletin, Aktivitas (seperti pencarian
kalender, poster atau selebaran, leaflet, (situs dan laman)), e-commerce,
Media Luar Ruang (Media
brosur, stiker, buklet, pamflet, halaman game, media sosial, aplikasi, 5 Luar-Griya/Out-Of-Home Media)
kuning (Yellow Pages) publisher, transportation on
demand, hiburan) dan berupa Papan reklame, papan nama, iklan cetak
format (seperti video, audio, teks, yang ditempel/digantung di luar ruang,
dan banner) spanduk, transit ad (iklan yang
2 diletakkan pada obyek bergerak),
Media Penyiaran videotron, sarung ban mobil, backdrop
Televisi, radio, layar lebar termasuk
di dalamnya penempatan atau
penyisipan iklan dalam alur cerita 6 Komunikasi tatap muka
suatu film, sandiwara, acara Sales Promotion Person
Ketentuan Baru
4. Ketentuan Baru

Penambahan Media Periklanan Melalui


Komunikasi Tatap Muka (Lanjutan)

Pelaku usaha banyak Dalam Peraturan sebelumnya


melakukan komunikasi tatap (PerKa Badan POM No. 2 Tahun
muka antara lain melalui 2016 tentang Pedoman Teknis
Sales Promotion Person Pengawasan Periklanan Pangan
untuk mengiklankan pangan Olahan), media periklanan hanya
olahan, oleh sebab itu perlu meliputi media cetak, elektronik,
dimasukkan dalam lingkup dan luar ruang.
rancangan peraturan ini
Ketentuan Baru Penambahan Ketentuan Baru Mengenai
Penggunaan Bahasa Indonesia

 Iklan wajib menggunakan bahasa Indonesia.


 Bahasa Asing, bahasa daerah, dan/atau istilah asing yang sudah dipahami
secara umum, baik yang ada atau tidak ada padanannya dalam bahasa
Indonesia dapat digunakan
 Dalam hal Iklan secara khusus disampaikan di suatu daerah atau ditujukan
untuk konsumen dari daerah tertentu, Iklan dapat menggunakan bahasa
daerah.

Penambahan Ketentuan Pencantuman Simbol


pada Iklan Pangan Olahan

 Simbol berupa tanda bintang (*) atau tanda pagar (#)


 Digunakan untuk penjelasan lebih lanjut dari informasi yang disampaikan

Penambahan pada definisi iklan pangan olahan


sehingga mencakup suara dan audio visual.

 Iklan pangan olahan juga dilakukan melalui media yang hanya menampilkan
suara (misal radio) dan media yang menampilkan audio visual
Ketentuan
8. Ketentuan BaruBaru

Iklan Minuman Beralkohol

Peraturan Pemerintah
No 69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan
Pangan Olahan

Etika
Pariwara
Indonesia
PENUTUP

Pelabelan pada produk pangan bertujuan memberikan informasi


yang benar dan jelas kepada masyarakat. Informasi yang wajib
dicantumkan pada label sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Setiap Iklan pangan yang diperdagangkan wajib memuat


keterangan yang benar dan tidak menyesatkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
TERIMA KASIH

#TetapLakukan5M
Subsite Facebook Instagram
www.standarpangan.pom.go.id Standar Pangan BPOM standarpanganbpom

Anda mungkin juga menyukai