Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung
dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan
DASAR HUKUM
BAB VIII
LABEL DAN IKLAN PANGAN
Bagian Kesatu
Label Pangan
Pasal 96
(1) Pemberian label Pangan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan
jelas kepada masyarakat tentang setiap produk Pangan yang dikemas sebelum
membeli dan/atau mengonsumsi Pangan.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terkait dengan asal, keamanan,
mutu, kandungan Gizi, dan keterangan lain yang diperlukan.
(1) Ketentuan mengenai label berlaku bagi Pangan yang telah melalui proses
pengemasan akhir dan siap untuk diperdagangkan
(2) Ketentuan label tidak berlaku bagi Perdagangan Pangan yang dibungkus di hadapan
pembeli
(3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan terhadap usaha
mikro dan kecil agar secara bertahap mampu menerapkan ketentuan label
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 99
Bagian Kesatu
Label Pangan
Pasal 96
(1) Pemberian label Pangan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan
jelas kepada masyarakat tentang setiap produk Pangan yang dikemas sebelum
membeli dan/atau mengonsumsi Pangan.
(2) Informasi sebagimana dimaksud pada ayat (1) terkait dengan asal, keamanan,
mutu, kandungan Gizi, dan keteranagn lain yang diperlukan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai label Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96
sampai dengan Pasal 101 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
(1) Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke dalam
wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan Label pada, di
dalam, dan atau di kemasan pangan.
(2) Pencantuman Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak,
serta terletak pada bagian kemasan pangan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
GRACE PERIOD
Paling lama 30 bulan sejak diundangkan
LABEL PANGAN OLAHAN
Label Pangan adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk laian yang disertakan pada Pangan Olahan,
dimasukan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan Pangan
1. Nama produk
2. Daftar bahan
3. Berat bersih atau isi bersih
4. Nama dan alamat produsen/importir
5. Halal bagi yang dipersyaratkan
6. Tanggal dan kode produksi
7. Kedaluwarsa
8. Nomor izin edar
9. Asal usul bahan pangan tertentu
“Konsumsi
berlebihan
mempunyai efek
laksatif”
3. Berat Bersih
Pangan Olahan
Dicantumkan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat Halal dari lembaga
yang berwenang di Indonesia
6. Tanggal dan Kode Produksi
2. Apabila masa simpan < 3 bulan : “Baik digunakn sebelum : tanggal, bulan,
tahun”
3. Apabila masa simpan > 3 bulan : “Baik digunakan sebelum : “tanggal, bulan,
tahun” atau “bulan, tahun”
Pengecualian:
a. Minuman yang mengandung alkohol paling sedikit 7% ; Pangan harus
mencantumkan tanggal
b. Roti an kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau sama dengan 24 jam; produksi dan/atau tangal
dan pengemasan
c. Cuka
8. Nomor Izin Edar
Produk Impor
“BPOM RI ML” yang diikuti dengan digit angka
Daftar bahan :
Daging ikan (60%), tepung tapioka, terigu,
isolat protein kedelai, bawang putih,
Harus dicantumkan pada daftar bahan gula, garam, lada, penguat rasa
berupa nama bahan diikuti dengan monosodium glutamate, penstabil fosfat
asal bahan.
Contoh:
Gelatin sapi, lemak babi, minyak
nabati, protein kedelai, lemak kakao
Pangan yang diproduksi melalui proses khusus
Produk Iradiasi
Wajib dicantumkan:
“IRADIASI”
Peringatan untuk Pangan Olahan Berasal dari Babi