Anda di halaman 1dari 19

U n d a n g - u n d a n g Re p u b l i k I n d o n e s i a

N o m o r 1 8 Ta h u n 20 1 2 Te n t a n g P a n g a n

PERUNDANG- Pe r a t u r a n B a d a n Pe n g a w a s O b a t D a n
M a k a n a n N o m o r 3 4 Ta h u n 20 1 9 Te n t a n g
Kategori Pangan
UNDANGAN
Pe r m e n ke s N o m o r 03 3 Ta h u n
MAKANAN 20 1 2 t e n t a n g B a h a n Ta m b a h a n
Makanan

DAN Pe r a t u r a n B a d a n Pe n g a w a s O b a t D a n

MINUMAN M a k a n a n N o m o r 1 1 Ta h u n 20 1 9 Te n t a n g
B a h a n Ta m b a h a n P a n g a n
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
No. 7 Tahun 1996 sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
Tentang Pangan makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari proses penyiapan, pengolahan, dan atau
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, pembuatan makanan atau minuman.
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan,
dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses UNDANG-UNDANG
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
REPUBLIK INDONESIA
makanan atau minuman
NOMOR 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
UU NO 18/ 2012 TENTANG PANGAN

Keamanan pangan

pencegahan cemaran biologis, tidak bertentangan dengan


kimia, dan benda lain agama, keyakinan, dan budaya

Pangan aman dikonsumsi

• Pasal 68(1): Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya


penyelenggaraan Keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu
• Pasal 68(5): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib membina dan
mengawasi pelaksanaan penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Keamanan Pangan 3
KEAMANAN PANGAN DALAM KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
UU No 17/2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025
Pembangunan dan perbaikan gizi lintas sektor di sepanjang rantai pangan untuk
gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya

Perpres No 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019


Arahan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesehatan No 9:
meningkatkan pengawasan obat dan makanan
Melalui peningkatan/ penguatan:
1. Pengawasan berbasis risiko
2. SDM pengawas
3. Kemitraan dengan pemangku kepentingn
4. Kemandirian masyarakat dan pelaku usaha
5. Kapasitas dan inovasi pelaku usaha
6. Kapasitas dan kapabilitas pengujian 4
UNDANG-UNDANG PANGAN LOKAL
Pangan Lokal adalah makanan yang dikonsumsi
REPUBLIK oleh masyarakat setempat sesuai dengan
INDONESIA NOMOR potensi dan kearifan lokal.
18 TAHUN 2012
PASAL 1 BUTIR 17
Kebutuhan Tubuh :
 Karbohidrat (40-60%)
 Protein (10-20%)
 Lemak (10-15%)
 Mineral
 Serat
 Air
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012
PASAL 1 BUTIR 18

Pangan Segar adalah


Pangan yang belum
mengalami
pengolahan yang
dapat dikonsumsi
langsung dan/atau
yang dapat menjadi
bahan baku
pengolahan Pangan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012 PASAL 1 BUTIR 19

Pangan Olahan
adalah makanan
atau minuman hasil
proses dengan cara
atau metode
tertentu dengan
atau tanpa bahan
tambahan.
Sanitasi Pangan adalah upaya untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi Pangan yang sehat
UNDANG-
dan higienis
UNDANG
Kontaminasi : REPUBLIK
1. Mikroba, seperti bakteri, jamur, cendawan.
2. Fisik, seperti rambut, debu, tanah dan kotoran INDONESIA
lainnya.
3. Kimia, seperti pestisida, logam berat, zat NOMOR 18
penyedap rasa, zat pemberi aroma, zat pemanis,
zat pengawet, zat pengatur keasaman, zat TAHUN 2012
pewarna, zat pengental, zat pengemulsi
(emulsifier), sekuestran, anti oksidan, penambah PASAL 1 BUTIR
gizi dan vitamin.
30
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN
2012 PASAL 1 BUTIR 36
JENIS STANDAR KEAMANAN PANGAN
1. HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) Mutu Pangan
Sistem keamanan pangan yang termasuk paling
sederhana dan lebih mudah untuk mendapatkan adalah nilai yang
sertifikasi adalah HACCP, disamping GMP (Good ditentukan atas
Manufacturing Practices).  
2. ISO 22000 dasar kriteria
Standar ini diterbitkan pertama kali di bulan September
2005.  Tahun 2006 perusahaan di Indonesia sudah
keamanan dan
mulai menerapkannya dan sudah berlaku internasional. kandungan Gizi
3. FSSC 22000 (Food Safety System Certification)
Beberapa perusahaan multinasional pangan (seperti Pangan.
Unilever, Nestle, Danone, Kraft, dll) berkumpul
sehingga melahirkan standar ini.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012 PASAL 1 BUTIR 33

Rekayasa Genetik Pangan adalah


suatu proses yang melibatkan
pemindahan gen (pembawa sifat)
dari suatu jenis hayati ke jenis
hayati lain yang berbeda atau
sama untuk mendapatkan jenis
baru yang mampu menghasilkan
produk Pangan yang lebih unggul.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012 PASAL 1 BUTIR 32

Iradiasi Pangan adalah


metode penanganan
Pangan, baik dengan
menggunakan zat radioaktif
maupun akselerator untuk
mencegah terjadinya
pembusukan dan kerusakan,
membebaskan Pangan dari
jasad renik patogen, serta
mencegah pertumbuhan
tunas.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012 PASAL 1 BUTIR 37

Gizi adalah zat atau


senyawa yang terdapat
dalam Pangan yang terdiri
atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin,
mineral, serat, air, dan
komponen lain yang
bermanfaat bagi
pertumbuhan dan
Kesehatan manusia.

12
LABEL PANGAN  BAB VIII,
BAGIAN KESATU, UU RI
NO.18 THN 2012
• Pasal 96
• (1) Pemberian label Pangan bertujuan untuk
memberikan informasi yang benar dan jelas
kepada masyarakat tentang setiap produk
Pangan yang dikemas sebelum membeli dan/atau
mengonsumsi Pangan.
• (2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terkait dengan asal, keamanan, mutu,
kandungan Gizi, dan keterangan lain yang
diperlukan.
PASAL 97, BUTIR 3
Pencantuman label di dalam dan/atau pada Kemasan Pangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia
serta memuat paling sedikit keterangan mengenai:
a. nama produk; f. tanggal dan kode produksi;
b. daftar bahan yang digunakan; g. tanggal, bulan, dan tahun
c. berat bersih atau isi bersih; kedaluwarsa;
d. nama dan alamat pihak yang h. nomor izin edar bagi Pangan Olahan;
memproduksi/ mengimpor; i. asal usul bahan Pangan tertentu.
e. halal bagi yang dipersyaratkan;
UU RI NO 18 THN 2012 BAGIAN
KETIGA PASAL 73

Bahan tambahan Pangan merupakan bahan


yang ditambahkan ke dalam Pangan untuk
mempengaruhi sifat
dan/atau bentuk Pangan.
BTP YANG DIIZINKAN
(Permenkes Nomor 033 Tahun 2012)

1. Antioksidan
2. Anti kempal
3. Pengatur Keasaman
4. Pemanis Buatan
5. Pemutih dan Pematang tepung
6. Pengemulsi, Pamantap dan Pengental
7. Pengawet
8. Pengeras
9. Pewarna
10. Penyedap rasa, aroma dan Penguat rasa
11. Sekuestran
BTP YANG DILARANG
(Permenkes Nomor 033 Tahun 2012)

1. Asam borat dan senyawanya


2. Asam salisilat dan garamnya
3. Dietilpirokarbonat
4. Dulsin
5. Kalium Klorat
6. Kloramfenikol
7. Minyak nabati yang dibrominasi
8. Nitrofurazon
9. Formalin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai