Anda di halaman 1dari 81

Apt

M Pendahuluan
A
T Persyaratan Label
E Pangan
R
I Penutup
Tujuan : pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah
terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;,
sehingga perlu diatur dan dikendalikan agar informasi mengenai pangan
yang disampaikan kepada masyarakat adalah benar dan tidak
menyesatkan;

Fungsi Label :
1. Fungsi label sebagai IDENTIFIKASI
2. Media Promosi
3. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan
UU no 12 th 2012
BAB VIII psl 96
PP no 69 th 1999 Peraturan BPOM no 31 th 2018
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai
pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada,
atau merupakan bagian kemasan pangan, yang
selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini
disebut Label.
Wajib ada pada setiap
pangan terkemas Harus benar
dan tidak
menyesatkan

Terletak pada
bagian pangan
Berisi
yg mudah dilihat
dan dibaca keterangan
mengenai
pangan

Tidak mudah lepas,


luntur atau Rusak
Bagian Label Pangan
Contoh keterangan pada label olahan pangan
Penulisan kata ‘ketan
hitam’ dengan ukuran
huruf terlalu besar
sehingga menonjolkan
kalimat ‘ketan hitam’,
membuat produk seakan –
akan merupakan produk
ketan hitam, bukan
minuman rasa ketan
hitam.
Produk merupakan minuman rasasusu cokelat yang
mengandung susu segar. Penulisan susu segar terlalu besar
sehingga seolah-olah produk merupakan susu segar dan
bukan minuman rasa susu cokelat.
1. Nama Produk
Pencantuman nama produk yang terdiri dari
nama dagang dan nama jenis dapat dilihat pada Tabel dibawah
A. Nama Jenis
Nama jenis pangan olahan merupakan pernyataan atau
keterangan identitas mengenai pangan olahan dan harus
menunjukkan karakteristik spesifik dari pangan olahan
sesuai dengan ketentuan Kategori Pangan

Dalam hal pangan olahan telah diatur


dalam SNI yang diberlakukan wajib,
penggunaan nama jenis pangan olahan
harus sesuai dengan ketentuan SNI.
Dalam hal pangan olahan telah diatur dalam SNI yang diberlakukan
wajib, penggunaan nama jenis pangan olahan harus sesuai dengan
ketentuan SNI.
Contoh penulisan nama jenis pangan olahan sesuai ketentuan SNI
B. Nama Dagang

1. Nama dagang dapat berupa


gambar, kata, huruf, angka, susunan
warna, dan/atau bentuk lain
tersebut yang memiliki daya
pembeda.
2. Nama dagang tidak dapat
digunakan apabila nama dagang
memuat unsur sebagai berikut:

3. Nama dagang yang telah


memiliki sertifikat merek dapat
digunakan sepanjang tidak
bertentangan dengan aspek
keamanan pangan, gizi, dan
kesehatan.
2. DAFTAR BAHAN YANG DIGUNAKAN
Contoh penulisan daftar bahan yang
Pencantuman digunakan dapat dilihat pada Gambar
1. Bahan yang digunakan
dalam proses produksi pangan
meliputi bahan baku, BTP, dan
bahan penolong.
2. Pencantuman daftar bahan
yang digunakan harus
didahului dengan tulisan :

atau

Tidak boleh menggunakan


istilah lain selain yang
tercantum dalam peraturan.
Contoh penulisan keterangan “dari ... (diikuti nama bahan)”
dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Air yang ditambahkan juga harus dicantumkan dalam daftar bahan yang
digunakan, kecuali air tersebut merupakan bagian dari kandungan
bahan yang digunakan.
Pangan olahan mengandung
Pencantuman Kadar Alkohol alkohol ikutan (carry over)
( persentase kadar alkohol )
BTP yang dicantumkan pada daftar bahan meliputi:
a. BTP yang bersumber dari penambahan langsung;
b.BTP Ikutan (carry over).
BTP ikutan harus dicantumkan
setelah bahan yang mengandung
BTP
Pemanis Buatan
Wajib mencantumkan peringatan :
Keterangan tanpa BTP pada Pencantuman tanpa pengawet
label meliputi:

tanpa pemanis buatan;


tanpa pengawet;
tanpa pewarna sintetik;
tanpa antioksidan; dan/atau
tanpa penguat rasa.
3. ASAL USUSL PANGAN TERTENTU
4. LOGO HALAL
KETERANGAN HALAL BAGI YANG DIPERSYARATKAN
usaha yang memproduksi atau mengimpor pangan olahan
yang dikemas eceran untuk diperdagangkan di wilayah
Indonesia wajib mencantumkan keterangan halal setelah
mendapatkan sertifikat halal.
Keterangan halal dicantumkan pada bagian yang
paling mudah dilihat dan/atau dibaca oleh konsumen.
Ketentuan lebih lanjut tentang pencantuman
keterangan halal dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Keterangan Halal bagi produk pangan olahan berlaku wajib
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2019
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Tulisan Halal
5. NAMA DAN ALAMAT PIHAK YANG
MEMPRODUKSI ATAU MENGIMPOR
Pencantuman
Pihak yang memproduksi, pihak yang mengimpor, pihak pemberi kontrak,
pihak penerima kontrak dan/atau pihak pemberi lisensi pangan
olahan wajib mencantumkan nama dan alamat.
Produk Dalam Negeri
Alamat yang dicantumkan paling sedikit meliputi nama kota, kode
pos, dan Indonesia seperti yang terlihat pada Gambar
Produk dalam negeri yang diedarkan didalam negeri sekaligus
diekspor ke negara lain
Produk Import / Produksi Luar Negeri
Pihak yang mengimpor dan/atau distributor yang mendapatkan
penunjukan dari negara asal wajib juga mencantumkan nama dan alamat yang
didahului dengan keterangan berupa “Diimpor/didistribusikan oleh ... “.
Produk Diproduksi Secara Kontrak
wajib mencantumkan nama dan alamat yang dilengkapi dengan
tulisan:“Diproduksi oleh ... untuk ...” , ”Dikemas oleh ...untuk ... ”
Produk Diproduksi Berdasarkan Lisensi
Keterangan pemberi lisensi dapat dicantumkan selama dilengkapi
dengan data dukung berupa surat kerja sama. Keterangan nama dan
alamat pihak pemberi lisensi wajib dicantumkan dengan tulisan:
“Diproduksi oleh ... di bawah lisensi ...“
Nama dan Alamat Distributor
Jika produsen bekerja sama dengan distributor untuk
mendistribusikan produknya, maka harus dicantumkan informasi
nama dan alamat distributor selain nama dan alamat produsen,
seperti: “Diproduksi oleh .... , Didistribusikan oleh...”.
Alamat distributor paling sedikit mencantumkan nama
kota, kode pos, dan nama negara Indonesia.
6. KETERANGAN KEDALUWARSA
1.Keterangan kedaluwarsa ditempatkan pada bagian yang
paling mudah dilihat dan dibaca.
2.Keterangan kedaluwarsa didahului tulisan:
“Baik digunakan sebelum” dan dinyatakan dalam tanggal,
bulan, dan tahun. Contoh penulisan gambar dibawah :
Pengecualian : pangan olahan di atas harus mencantumkan tanggal
produksi dan/atau tanggal pengemasan
Penulisan keterangan kedaluwarsa dengan petunjuk tempat
pencantuman tanggal kedaluwarsa
Pencantuman tanggal produksi dan/atau tanggal pengemasan pada
pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan keterangan tanggal
kedaluwarsa
7. TANGGAL DAN KODE PRODUKSI
Contoh penulisan tanggal dan kode produksi yang
dicantumkan terpisah dari keterangannya dapat dilihat
pada Gambar dibawah ini

Penulisan tanggal dan kode produksi yang


dicantumkan terpisah dari keterangannya
8. Berat Bersih/Isi Bersih
Bobot Tuntas/Berat Tuntas
Bobot tuntas atau berat tuntas dihitung dengan cara
pengurangan berat bersih dengan berat medium cair, dan
dibuktikan dengan hasil analisa.
9. NOMOR IZIN EDAR
Dalam hal pangan olahan merupakan pangan olahan
industri rumah tangga, pada label harus dicantumkan tulisan
“P-IRT” diikuti nomor Sertifikat Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga (SPP-IRT)
BPOM
Informasi Nilai Gizi
Format Informasi Nilai Gizi

Takaran saji &


Energi total

Lemak,
Protein,
Karbohidrat
Jumlah Gizi &
Persentase AKG

Vitamin
&
Mineral
Penutup

Anda mungkin juga menyukai