Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini kami bisa menyelesaikan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sukawening Kabupaten Bandung,
sekaligus telah menyelesaikan laporan kelompok KKN SISDAMAS Tahun
2019
Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (Satu) UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Dalam pelaksanaan KKN ini, penulis banyak
mendapat bimbingan dan saran dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN
ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, selaku Rektor UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
2. Yth. Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag, selaku Kepala
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung.
3. Yth. Ibu Meti Maspupah M.pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL).
4. Yth. Anggara Permana Sidiq selaku Kepala Desa Sukawening yang
telah memberikan ijin kegiatan KKN di Desa Sukawening.
5. Teman-teman KKN kelompok 268 yang telah turut serta dalam
kegiatan KKN SISDAMAS 2019.
6. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu yang
telah membantu terlaksananya kegiatan KKN.
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan apa
yang telah kami jalankan selama melaksanakan KKN di desa
i
Sukawening , Kec. Ciwidey yang dilaksanakan selama 30 hari yaitu,
mulai tanggal 31 Juli hingga 31 Agustus 2019.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini,
karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya.
Bandung,15Agustus 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................v
RINGKASAN EKSEKUTIF..........................................................................vi
PROLOG.......................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. Kondisi Umum Desa.............................................................................2
1. Demografi.........................................................................................3
2. Pendidikan.........................................................................................3
C. Permasalahan........................................................................................3
D. Fokus Program......................................................................................4
E. Sasaran dan Target................................................................................7
F. Jadwal Pelaksanaan Program................................................................8
G. Struktur Kelompok dan Job Deskripsi................................................16
BAB II KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT...........................19
A. Konsep KKN SISDAMAS (Pemberdayaan Masyarakat)..................19
B. Isu IPM dan SDG’s.............................................................................25
C. Tahapan Siklus KKN SISDAMAS.....................................................28
BAB III PROFILE DESA.............................................................................34
A. Sejarah Singkat Desa..........................................................................34
A. Visi, Misi dan Program Desa..............................................................45
a) Visi..................................................................................................45
b) Misi dan Program Desa...................................................................45
B. Monografi Desa..................................................................................46
iii
BAB IV HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT..............................55
A. Proses dan HAsil Pemberdayaan Masyarakat....................................55
1. Rembug Warga...............................................................................55
2. Refleksi Sosial.................................................................................58
3. Pemetaan Sosial..............................................................................60
4. Perencanaan Partisipatif..................................................................64
5. Sinergi Program..............................................................................68
6. Pelaksanaan Program......................................................................71
7. Monitoring dan Evaluasi Program..................................................78
B. Proses dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Studi.....80
C. Faktor Pendukung dan Penghambat...................................................83
1. Aspek Partisipasi Masyarakat.........................................................83
2. Aspek Sustainibility Program.........................................................84
BAB IV PENUTUP.......................................................................................85
A. Kesimpulan.........................................................................................85
B. Rekomendasi.......................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................89
BIDODATA TIM PENYUSUN....................................................................90
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................91
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
vii
royong, dan membantu belajar mengajar dalam pengajaran di SD dan
Pengajian anak usia dini sampai remaja. Semua program terrealisasi dengan
baik dan mendapatkan respon yang baik pula dari semua masyarakat.
PROLOG
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa berbasis pemberdayaan masyarakat
(yang selanjutnya disingkat dengan KKN Sisdamas) UIN Sunan Gunung
Djati Bandung merupakan kegiatan akademik yang dilakukan dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat. Para mahasiswa peserta KKN melakukan
pengabdian kepada masyarakat dengan bekal keilmuan yang dimiliki oleh
masing-masing prodinya. KKN merupakan bagian dari pembelajaran dengan
masyarakat (learning with community) sebagai bentuk pengamalan IPTEKS
yang telah dipelajari oleh para mahasiswa selama perrkuliahan di kampus.
viii
dimana peran mahasiswa di dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai
fasilitator bersama masyarakat melakukan perubahan.
Desa Sukawening (1845) adalah salah satu dari 7 desa yang berada di
Pemerintahan Kabupaten Bandung, dan berada diwilayah Kecamatan
Sukawening Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung
lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada tanggal 9 bulan
Muharram tahun Alif atau sama dengan hari sabtu tanggal 20 April 1641
Masehi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 Kecamatan yang dibagi lagi
menjadi 277 desa dan kelurahan (pasca pemekaran). Pusat Pemerintahan
terletak di Kecamatan Soreang. Desa Sukawening mengalami perkembangan
yang sangat pesat setiap tahunnya, hingga saat ini Desa Sukawening lebih
dikenal dengan desa kota yang ada di Kecamatan Sukawening, karna
letaknya yang sangat strategis dengan objek wisata. Topologi Desa
Sukawening adalah daerah dataran rendah, berbukit dan dataran tinggi ,
dengan suhu udara rata-rata 23’C – 25’C. Total luas wilayah desa
Sukawening adalah 809,736 ha. Desa Sukawening bisa dikatakan memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu dengan jumlah penduduk 15327
orang.
ix
geografis desa, akses masyarakat kepada sumber daya alam,
serta kebutuhan dan masalah yang ada di lingkungan sekitar
desa.
3. Siklus 3 : Perencanaan partisipatif dan sinergi program yang
bertujuan untuk menyusun hasil pemetaan sosial menjadi
dokumen perencanaan partisipatif bersama masyarakat
dengan prinsip kesetaraan, demokratis, dan keadilan,
mengidentifikasi dan menentukan prioritas permasalahan
utama yang dirasakan oleh masyarakat.
4. Siklus 4 : Pelaksanaan program dan monitoring evaluasi yang
bertujuan untuk melaksanaan program hasil prioritas
perencanaan partisipatif, membangun kesadaran masyarakat
dalam partisipasi pelaksanaan kegiatan hingga monitoring dan
evaluasi.
Selain dari 4 siklus tersebut, KKN Sisdamas
khususnya Desa Sukawening memiliki 3 program kerja, yang
diantaranya :
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa merupakan kegiatan akademik yang berlangsung melalui
tahap pembelajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan bagian dari pembelajaran dengan
masyarakat (learning with community) sebagai bentuk pengamalan IPTEK yang telah
dipelajari oleh mahasiswa selama perkuliahan di kampus. Oleh karena itu, KKN harus
berorientasi pada visi UIN Bandung, yaitu “menjadi universitas yang unggul dan kompetitif
berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlakul karimah di ASEAN tahun 2025”.
Sedangkan misi UIN adalah :
1. Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntable, dan
berdaya saing di tingkat nasional dan ASEAN dalam rangka memperkuat
pembangunan nasional;
2. Menyelenggarakan proses perkuliahan, penelitian, dan kajian ilmiah dengan bingkai
akhlakul karimah berbasis wahyu memandu ilmu untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi;
3. Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan
masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan;
4. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan
jiwa enterpreneurship di kalangan civitas akademika.
Sejalan dengan visi dan misi di atas, pelaksanaan KKN dimaksudkan agar mahasiswa
belajar membantu dan mendampingi masyarakat secara profesional sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat, termasuk mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama proses
pembelajaran di kampus sesuai dengan program studi masing-masing. Diharapkan, dengan
kehadiran mahasiswa ditengah-tengah mayarakat, problem dan kebutuhan nyata masyarakat
secara perlahan dan berkelanjutan dapat diselesaikan.
Program KKN tahun 2019 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan
multi disiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa prodi. Oleh karena itu,
pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal dalam bentuk observasi lapangan guna
melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting dilakukan untuk
merumuskan rencana kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah dan kemudian
1
dilakukan evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. Di
lokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, seperti
keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan, misalnya,
masalah terbesar dapat berupa Melek Aksara Al-Qur’an (MAQ), sedangkan yang terkait
dengan masalah sosial kemasyarakatan dapat berupa ketahanan keluarga, pranata sosial dan
sebagainya. Adapun yang berhubungan dengan masalah pembangunan secara umum dapat
berupa disparitas pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Developement Index (HDI), yang indikatornya meliputi indeks pendidikan, indeks kesehatan,
dan indeks daya beli.
Untuk membantu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD
Bandung melalui LP2M menyelenggarakan KKN SISDAMAS yang aktornya adalah
mahasiswa dimana peran mahasiswa di dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator
yang bersama masyarakat melakukan perubahan.
2
B. Kondisi Umum Desa
Desa Sukawening mempunyai luas wilayah 700,19Ha.Berada di ketinggian 1200 s/d 1500
dpl.Suhu berkisar 18 s/d 20oC.Curah hujan pertahun rata 2150 mm. Kontur tanah terdiri dari
dataran,landai dan berbukit.Kemiringan maksimal bukit sekitar 80oKetinggian bukit berkisar
150 s/d 200 meter.Jenis tanah subur dan dapat ditanami sepanjang tahun. Letak wilayah
berada 7 Km dari Pusat Pemerintah Kecamatan, 11 Km dari pusat Pemerintah Kabupaten dan
45 Km dari Pusat Pemerintahan Provinsi.Dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dan
roda dua..Desa Sukawening dilewati oleh Jalan Kabupaten sepanjang 3 Km. Dilalui oleh
sebuah sungai yang mengalir mulai dari RW 8 Pasirhonje dan berakhir di RW 18 Neglasari
sepanjang kurang lebih 1 Km.Dialiri oleh 2 Saluran Air dan Irigasi yaitu Irigasi Sodong dan
Sadakelir dengan debit air yang cukup besar dan dapat mengairi 80% areal pesawahan di
Desa Sukawening.
Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di desa Sukawening tersebar mulai dari tingkat TK/RA,
tingkat sekolah dasar (SD,MI), tingkat sekolah menengah pertama (SMP/MTS), dan tingkat
sekolah menengah atas (SMA/MA).
C. Permasalahan
Setelah melakukan observasi dan mengidentifikasi masalah yang ada dilokasi KKN yaitu
desa Sukawening, didapatlah beberapa analisis permasalahan yang ada di desa Sukawening
diataranya:
1. Bidang Sosial
Minimnya sosalisasi dari pihak RT dan RW sehingga kurangnya koordinasi
antara pejabat dengan warga.
Tingginya sifat individualis pada masyarakat, terlihat ketika adanya kegitan di
masyarakat seperti gotong royong, acara hari kemerdekaan, dan idul adha.
Lemahnya harmonisasi antara pihak pemerintah setempat dengan masyarakat
2. Bidang Lingkungan
Pencemaran sampah di sungai yang membuat air di sungkai terlihat kotor
dikarenakan banyak warga yang membuang sampai ke sungai.
Kurangnya kesadaran warga mengenai bahaya dari membuang sampah
sembarangan.
3
3. Bidang Ekonomi
Minimnya pendanaan kegiatan dari pihak pemerintah setempat, tidak ada kas RW
dan donatur tetap
4. Bidang Keagamaan
Terbatasnya masjid untuk kegiatan mengaji masyarakat
D. Fokus Program
Program dalam pemberdayaan ini fokus pada lingkungan di dusun tujuh desa Sukawening
tepatnya pada RW 28 dan RW 29 dalam masalah menanggulangi sampah dengan cara
membuat program SABER (Sabilulungan Bersih). Program ini bertujuan untuk membawa
setiap sampah yang ada di sekitar lingkungan tersebut ke TPS di Sukawening. Hal ini
dilakukan agar masyarakat tidak membuang sampah langsung di sungai yang dapat
mengakibatkan banjir pada musim penghujan.
4
sejalan dengan kultur masyarakat yang bercorak Islam tradisionalis. Dalam bidang
pendidikan, mahasiswa turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan pengajaran sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Mahasiswa juga membuka rumah belajar di posko sebagai
sarana belajar bagi anak-anak di sekitar kampung Batulawang. Bimbingan belajar tersebut
meliputi pengajaran Bahasa Inggris dengan metode Chunking, pengajaran mata pelajaran
umum seperti Matematika, IPA, IPS, dll, pengajaran kesenian seperti seni tari dan seni musik,
dan pembinaan siswa-sisiwi sekolah yang akan menghadapi perlombaan di berbagai tingkat.
Kegiatan dalam hal keagamaan, fokus utama yang dilakukan adalah masuk ke Madrasah
Diniyah Takmiliyah sebagai pengajar dan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengajian
yang diselenggarakan di Mesjid-mesjid desa Sukawening. Salah satu program yang diusung
oleh kelompok 268 dengan sasaran anak-anak Madrasah Diniyah adalah mengadakan
pelatihan dakwah, khususnya bagi anak MD Al-Hidayah.
Selanjutnya adalah penggerakan kembali Ikatan Remaja Masjid yang ada di Desa
Sukawening. Kegiatan ini dilakukan dengan cara jemput bola, dalam arti peserta KKN
mendatangi masjid-masjid yang ada di sekitar Desa Sukawening secara bergiliran, kemudian
mengadakan diskusi terbuka dengan para remaja mesjid berkaitan dengan keinginan mereka
dan kendala yang mereka hadapi, untuk kemudian mencari pemecahan masalahnya bersama-
sama.
Program selanjutnya adalah menanamkan kembali semangat atau jiwa gotong royong
pada diri masyarakat. Program ini diaplikasikan melalui penggerakkan kembali kegiatan
jum’at bersih dan sabtu bersih, khususnya di lingkungan RW 27,28, dan 29.
Adapun yang menjadi program unggulan sekaligus penutupan KKN Sisdamas ini adalah
mengadakan perlombaan, mulai dari lomba tahfidz Qur’an, membuat kaligrafi, mewarnai dan
lomba membuat puisi islam. Kegiatan perlombaan tersebut diadakan setingkat desa. Tujuan
diadakannya kegiatan perlomban tersebut juga sekaligus menjadi evaluasi terhadap berbagai
materi yang telah diajarkan oleh peserta KKN kepada siswa-siswi MD selama kurang lebih
satu bulan lamanya. Dan selanjutnya diakhiri dengan kegiatan Tabligh Akbar dan Pestipal
Award. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 25 s/d 26 Agustus
2019.
5
No. Program Sasaran Target
Mengamalkan ilmu yang telah
diperoleh serta memperkenalkan
Mengajar di beberapa metode belajar yang baru,
Siswa-siswi RA,
1. lembaga pendidikan sehingga anak-anak kembali
MI/SD, MTs.
(RA, MI/SD, MTs) semangat dan berantusias untuk
mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Masyarakat terstimulus untuk
Penyuluhan Pola Asuh
menyadari pentingnya pola asuh
2. Anak dan Kenakalan Kader PKK
anak dan bahayanya kenakalan
Remaja
remaja.
Anggota Tarang Karuna
Menggerakkan Tarang Angota Tarang dapat /mampu berpartisipasi
3.
Karuna Karuna secara aktif dalam
mengembangkan masyarakat.
Menanamkan dan
menggairahkan kembali
Menggerakan Kembali Seluruh semangat atau jiwa gotong
4. Kegiatan SABER masyarakat desa royong pada diri masyarakat,
(Sabilulungan Bersih) Sukawening juga menyadarkan masyarakat
akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
Siswa-siswi Terwujudnya kader-kader da’i
Madrasah Al- muda di desa Sukawening
5. Pelatihan
Hidayah dan Al- sebagai penerus perjuangan para
Huda Talang ulama.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Harian KKN Sisdamas UIN Bandung Klp. 268
6
Deni
Agung
Tibi
08.00-16.00 Dinas DESA
Naufal
08.00-10.00 RA RW 10 Raisa
Amelia
13.30-15.30 MD RW 10
Halimah
Mila
14.00-17.00 MD KBW
Novlat
Halimah
06.00-08.00 PIKET
Yanto
07.00-10.00 MI RW 11 Nia
07.00-10.00 SD Rancagede Titin
08.00-16.00 Dinas DESA Nisa
2. SELASA
Melia
13.30-15.30 MD RW 12
Deni
Amelia
13.00-16.00 MD Al-Huda
Tibi
18.30-21.00 Pengajian Semua
Wan abid
06.00-08.00 PIKET
Agung
08.00-10.00 RA RW 17 Nia
7
Titin
Nia
07.00-10.00 SD Rancagede
Muthia
Halimah
Tita
08.00-16.00 Dinas DESA
Melia
Halimah
13.30-15.30 MD RW 17 Tibi
Amelia
Melia
14.00-17.00 MD Arrahmah Deni
Nia
Titin
13.00-16.00 MD Al-Hidayah Halimah
Wan abid
Pengajian
18.30-21.00 Semua
Malam RW 10
08.00-11.00 Jumsih Semua
5. JUM’AT Titin
07.00-10.00 MI RW 11
Raisa
08.00-16.00 Dinas DESA Amelia
08.00-10.00 RA RW 12 Raisa
Pengajian Ibu Perempuan
07.00-09.00
RW 17 2 Orang
16.00-17.30 Belajar Marawis Tibi
Pengajian
17.30-20.30 Semua
Malam 03
Halimah
06.00-22.00 PIKET
Muthia
6. SABTU 07.30-09.30 RA RW 10 Raisa
08.00-10.00 Sabtu Bersih Semua
14.00-17.00 MD Al-Hidayah Titin
Tita
8
PIKET Semua
07.30-09.30 RA RW 10 Raisa
Pengajian Ibu Perempuan
13.30-15.00
RW 11 min. 2 Orang
Tibi
Agung
7. MINGGU 09.00-11.00 Belajar Marawis
Yanto
Deni
Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Program Utama KKN Sisdamas UIN Bandung Klp. 268
9
melanjutkan hasil dari sosialisasi
awal secara mandiri dengan
mengamati situasi dan kondisi
yang ada di masyarakat, sekaligus
beradaptasi dengan kehidupan
masyarakat setempat.
Ketua dan sekretaris kelompok
268 membagikan tugas kepada
Pelaksanaan Siklus 2:
setiap anggota kelompok 268
Rabu-Minggu, 1-5 Pemetaan Sosial dan
untuk melakukan pemetaan sosial
Agustus 2019 Pengorganisasian
di setiap RW Dusun II, antara
Masyarakat
lain RW27, RW28, RW 29 dan
RW30.
Seluruh anggota kelompok 268
mengumpulkan hasil pemetaan
Senin, 6 Agustus
Rapat Kelompok sosial guna dijadikan sebagai
2019
referensi utama pembuatan peta
desa.
Seluruh anggota kelompok
melaksanakan rapat bersama
Pelaksanaan Siklus 3: guna merundingkan dan
Selasa-Minggu, 7-12
Perencanaan Partisipatif dan menyusun perencaan program
Agustus 2019
Sinergi Program yang akan dilaksanakan di dusun
II, Desa Sukawening berdasarkan
hasil dari siklus 2.
Minggu-Jum’at,12-17 Perencanaan, Seluruh anggota kelompok 268
Agustus 2019 pengorganisasian dan ikut berpartisipasi dalam
perayaan hari kemerdekaan merencanakan perayaan hari
Indonesia kemerdekaan Indonesia di dusun
II, khususnya di RW27 dan 28.
Selain itu, terdapat seluruh
anggota kelompok yang ikut
dalam Upacara 17 Agustus di
10
Lapangan DesaSukawening.
Seluruh anggota kelompok 268
ikut berpartisipasi dalam
merencanakan perayaan hari
Sabtu-Minggu, 18-19 perayaan puncak hari kemerdekaan. Sebagian anggota
Agustus 2019 kemerdekaan Indonesia lain ditugaskan untuk mengikuti
acara perayaan hari kemerdekaan
Indonesia, baik di dusun VI
maupun dusun VII.
Kelompok 268 melakukan
sosialisasi kepada RT, RW, dan
Karang Taruna dusun
Pelaksanaan Siklus 4:
Senin-Kamis,20-30 VII mengenai program Mobile
Pelaksanaan Program dan
Agustus2019 Sampah yang menjadi program
Evaluasi Program
unggulan kelompok sebagai
solusi dari permasalahan yang
didapat setelah hasil dari siklus 3.
Seluruh kelompok KKN
Sisdamas Tahun 2019 yang
bertugas di Desa Sukawening
melaksanakan monitoring dan
evaluasi bersama pemerintah
desa dan organisasi
Monitoring dan Evaluasi
Jum’at, 31 Agustus masyarakat.Selain itu,
Program serta penutupan
2019 pemerintah desa menutup
KKN Sisdamas 2019
pelaksanaan KKN Sisdamas
Tahun 2019 secara resmi dan
dihadiri oleh para tokoh agama,
RT dan RW, Karangtaruna dan
anak pemuda-pemudi. Sampah
yang terjadi di Desa Sukawening.
Sabtu, 1 September Pemulangan peserta KKN Seluruh anggota kelompok 268
2019 dari Desa Sukawening pulang dari Desa Sukawening
11
menuju tempat tinggal masing-
masing untuk melanjutkan
perkuliahan kembali di kampus
sebagai mahasiswa semester 7.
Berdasarkan jadwal pelaksanaan program diatas dapat diketahui bahwa program yang
dibuat menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Terdapat juga
beberapa program yang memang sudah ada di masyarakat Desa Sukawening, namun belum
terlaksana secara maksimal. Sehingga dengan adanya peserta KKN Sisdamas Kelompok 268
ini dapat membantu mengoptimalkan program yang ada.
KETUA
Ismail Marzuki
SEKERTARIS BENDAHARA
Regina & Iqdam Sumiati & Hanifah
DESKRIPSI
KETUA
12
SELKERTARIS
BENDAHARA
Bertanggungjawab penuh dalam perihal keuangan baik yang masuk ataupun yang
keluar
mengelola keungan dengan cermat, efektif dan efisien
menetapkan jumlah kas kelompok yang ditarik dari setiap anggota
memiliki wewenang atas uang yang keluar untuk digunakan dalam kepentingan
kelompok.
HUMAS
PUBDOK
LOGISTIK
13
Fiksasi tempat
Alat-alat kebutuhan kelompok
Fasilitas yang diperlukan kelompok sampai kepada titik menyiapkan akomodasi
transportasi.
KONSUMSI
14
BAB II
15
Selanjutnya pemaknaan pemberdayaan masyarakat menurut Madekhan Ali (2007 :
86) yang mendefinisikan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut ini :
Mengacu pada pengertian dan teori para ahli di atas, dalam penelitian ini
pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya membangkitkan kesadaran akan potensi
yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya sehingga masyarakat dapat
mencapai kemandirian. Kemudian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat
adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada masyarakat dengan cara
memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan perlindungan dengan tidak mengatur dan
mengendalikan kegiatan masyarakat yang diberdayakan untuk mengembangkan
potensinya sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan
mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi melalui berbagai aktivitas.
2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani (2004 :
80) adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian
tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka
lakukan tersebut. Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses.
Melalui proses belajar maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh kemampuan
atau daya dari waktu ke waktu.
Berikut tujuan pemberdayaan menurut Tjokowinoto dalam Christie S (2005: 16) yang
dirumuskan dalam 3 (tiga) bidang yaitu ekonomi, politik, dan sosial budaya ;
Dari paparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa tujuan pemberdayaan adalah
memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan,
keterbelakangan, kesenjangan, dan ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari
indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak. Kebutuhan dasar
itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia
yang lemah, kesempatan pengambilan keputusan yang terbatas.
Kemudian ketidakberdayaan adalah melemahnya kapital sosial yang ada di
masyarakat (gotong royong, kepedulian, musyawarah, dan kswadayaan) yang pada
gilirannya dapat mendorong pergeseran perilaku masyarakat yang semakin jauh dari
semangat kemandirian, kebersamaan, dan kepedulian untuk mengatasi persoalannya
secara bersama.
18
Masyarakat sebagai Pelaku Konsekuensi dari prinsip pertama adalah perlunya
pendamping menyadari perannya sebagai fasilitator dan bukannya sebagai pelaku
atau guru. Untuk itu perlu sikap rendah hati serta ketersediaan untuk belajar dari
masyarakat dan menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber utama dalam
memahami keadaan masyarakat itu. Bahkan dalam penerapannya masyarakat
dibiarkan mendominasi kegiatan. Kalaupun pada awalnya peran pendamping lebih
besar, harus diusahakan agar secara bertahap peran itu bisa berkurang dengan
mengalihkan prakarsa kegiatan-kegiatan pada warga masyarakat itu sendiri.
c) Saling Belajar
Saling Berbagi Pengalaman Salah satu prinsip dasar pendampingan untuk
pemberdayaan masyarakat adalah pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan
tradisional masyarakat. Hal ini bukanlah berarti bahwa masyarakat selamanya
benar dan harus dibiarkan tidak berubah. Kenyataan objektif telah membuktikan
bahwa dalam banyak hal perkembangan pengalaman dan pengetahuan tradisional
masyarakat tidak sempat mengejar perubahan-perubahan yang terjadi dan tidak lagi
dapat memecahkan masalah-masalah yang berkembang. Namun sebaliknya, telah
terbukti pula bahwa pengetahuan modern dan inovasi dari luar yang diperkenalkan
oleh orang luar tidak juga memecahkan masalah mereka.
19
3. Terbentuknya PKK aktif dalam kegiatannya, sasarannya adalah pengurus PKK, yang
dibutuhkan hanyalah kesadaran terhadap amanah yang harus diemban oleh pengurus PKK.
4. Banyak usaha kecil mendapat dukungan dan pemodalan, sasarannya adalah
masyarakat usaha kecil, yang dibutuhkan adalah dukungan dari masyarakat konsumen dan
lembaga-lembaga yang ada di Desa Sukawening
5. Terdapat warga yang memiliki bakat dalam olahraga volly, sepak bola, Tennis meja,
senam, dan pencak silat tetapi kurangnya fasilitas dandukungan. Sasarannya adalah
para remaja dan Karang Taruna yang ada di Desa Sukawening. Yang dibutuhkan adalah
penggerak yang dapat mengajak para remaja tersebut.
6. Kurang tersedianya sarana Pendidikan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pendidikan. Sasarannya adalah masyarakat dan yangdibutuhkan adalah
mengubah mind set masyarakat.
Suistanable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah tindak lanjut dari
kesepakatan sebelumnya yaitu Milennium Development Goals (MDGs). Di lansir
dari Kompasiana.com, SDGs sendiri merupakan kesepakatan pembangunan baru yang
mendorong perubahan-perubahan kearah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi
manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan
hidup.
Indonesia menunjukkan komitmen tinggi yaitu dengan telah ditandatanganinya Peraturan
Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017 oleh Presiden Joko Widodo, dan dibentuk tim
koordinasi SDGs Nasional dibawah koordinasi Kepala Bappenas.
SDGs sendiri memiliki 17 tujuan yang akan dijadikan tema diantara lain, Tanpa
Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Pendidikan Berkualitas,
Kesetaraan Gender, Air Bersih dan Sanitasi Layak, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan
Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Industri, Inovasi dan Infrastruktur, Berkurangnya
Kesenjangan, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, Konsumsi dan Produksi yang
Bertanggung Jawab, Penangan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, Ekosistem Daratan,
Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dan Kemitraan untuk Mencapai
Tujuan.
Dari 17 tujuan pembangunan, peserta KKN Sisdamas dipersilakan memilih salah satu
untuk dijadikan tema yang sesuai dengan kondisi masyarakat di daerah tersebut dan
mengaitkan dengan model KKN Sisdamas yang lain. Diantara lain yaitu KKN reguler, KKN
prodi, KKN satu semester dan KKN masjid.
20
C. Tahapan Siklus KKN SISDAMAS
21
upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya.
Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar
melaksanakan kehendak “orang luar” atau karena tergiur dengan “iming-iming” bantuan
uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa kegiatan
tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka. Dalam pelaksanaannya,
ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam refleksi sosial, yaitu olah pikir dan olah rasa
sehingga pendalaman yang dilakukan melibatkan mental, rasa, dan karsa.
Kegiatan refleksi sosial di Desa Sukawening berbarengan dengan kegiatan rembug
warga. Setelah narasumber (peserta KKN) memaparkan mengenai materi dan rangkaian
program yang ditawarkan untuk dilandingkan, masyarakat terstimulus untuk menyadari
berbagai potensi yang mereka miliki (termasuk di dalamnya kelebihan dan kekurangan
masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi, seni budaya, dll.
a) Bidang Sosial
Masyarakat menyadari bahwa kendala atau hal yang paling sulit diatasi adalah
masalah sampah. Sampah-sampah di desa Sukawening ini menumpuk dan
berserakan dimana-mana. Hal ini terjadi karena tidak adanya tempat pembuangan
sampah dan tidak adanya kreativitas masyarakat untuk mengolah sampah menjadi
benda yang lebih bermanfaat.
b) Bidang Keagamaan
Kegiatan rutinan, baik pengajian ibu-ibu, bapak-bapak, dan pemuda-pemudi sudah
berjalan baik. Selain itu, di desa ini sudah ada beberapa RW yang memeiliki
organisasi Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
c) Bidang Pendidikan
Lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal sudah banyak. Hanya saja
motivasi anak untuk belajar masih kurang.
d) Bidang Ekonomi
Kebanyakan SDM yang ada di Desa Sukawening adalah sebagai petani. Bahkan
ibu-ibunyapun bergabung dalam organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT). Akan
tetapi, yang menjadi kendalanya adalah kurangnya fasilitas dan minimnya
pengetahuan masyarakat.
e) Bidang Olahraga
Berbagai kegiatan olahraga sudah ada, hanya saja motivasi masyarakat masih
kurang.
f) Bidang Seni Budaya
22
Kegiatan yang paling dominan dalam bidang ini adalah kegiatan marawis, qasidah,
dan calung. Kendalanya adalah tidak adanya pelatih.
4. Pemetaan Sosial
Dari kegiatan rembug warga dan refleksi sosial yang telahdilaksanakan, maka
potensi masyarakat desa Sukawening dapat dipetakan sebagai berikut:
Tabel 5 Potensi Masyarakat Desa Sukawening
23
diberdayakan
(KWT)
- Butuh pelatihan
5. Pengorganisasian Masyarakat
a) Berkoordinasi dengan Kepala Desa Sukawening mengenai berbagai program yang
diusulkan oleh masyarakat
b) Fixasi program, artinya memilih/menentukan program yang akan dilandingkan
sesuai dengan persetujuan kepala desa
c) Berkoordinasi dengan ketua KWT mengenai program pemberdayaan SDM KWT.
d) Berkoordinasi dengan para kader PKK berkaitan dengan program pola asuh anak
dan kenakalan remaja.
e) Berkoordinasi dengan para pemuda/karang taruna berkaitan dengan pembentukkan
dan penggerakkan IRMA desa Sukawening.
Kegiatan koordinasi tersebut dilakukan dengan berbagai pihak dengan tujuan agar
terjadinya kesinambungan antara program yang dibutuhkan masyarakat dengan
program desa, sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada kesalahfahaman dan
missmanagement.
6. Perencanaan Partisipatif
a) Merencanakan untuk mengadakan pelatihan bagi para pendidik/pengajar Madrasah
Diniyah (MD).
b) Merencanakan untuk mengadakan pembentukan dan penggerakkan Ikatan Remaja
Masjid (IRMA).
c) Merencanakan untuk mengadakan pelatihan IT.
Dalam kegiatan perencanaan tersebut dijelaskan mengenai latar belakang
pentingnya program tersebut untuk dilandingkan, tujuan, sasaran, serta teknis
pelaksanaannya. Selain itu juga ditentukan PJ dari setiap program.
Kegiatan perencanaan ini mengikutsertakan masyarakat untuk berperan secara
aktif dalam mensukseskan setiap program kegiatan.
7. Sinergi Program
a) Mensinergikan berbagai program yang akan dilaksanakan dengan setiap kelompok
(268, 269, 270 dan tematik).
b) Mensinergikan program KKN dengan program desa.
24
BAB III
PROFILE DESA
1. Desa Bojongjambu :
25
3. H. Mansyur 1875-1883 8 Tahun
4. H. Apandi 1883-1908 5 Tahun
5. H. Kosasih 1908-1920 2 Tahun
6. H. Hasan 1920-1923 3 Tahun
7. H. Danial 1923-1940 7 Tahun
8. M.E. Kartiwa 1940-1945 5 Tahun
9. Wira Surjana 1945-1953 8 Tahun
2. Desa Nenon :
Masa
No Nama Kepala Desa Periode Jabatan
Jabatan
1. H. Abd. Rojak 1953-1954 1 Tahun
2. H.A. Raksawijaya 1954-1969 15 Tahun
3. Raksawijaya 1969-1983 14 Tahun
4. Oyo Kudaya 1983-1986 3 Tahun
5. H.Usep Sukmana 1986-1994 8 Tahun
6. Asep Dini Mulyana 1994-2002 8 Tahun
7. Oop Sopandi 2002-2008 6 Tahun
8. Hoeru Nasrudin 2008-2014 6 Tahun
26
Masih
9. Hamdani Sukamana 2014-Sekarang
Aktif
3. Dusun 3 9 Salaawi 3
10 Bojongjambu Wetan 3
11 Bojongjambu Kulon 3
17 Pasirhaur 3
20 Sukarena 3
4. Dusun 4 12 Pangkalan 3
13 Babakan Cijeruk 3
14 Sukamenak 3
15 Cibitung 3
16 Gambung 3
21 Negla 3
Jumlah 22 67
27
Jumlah penduduk Desa Sukawening adalah 10386 Jiwa yang terdiri dari Laki-
laki 5,476 Orang dan Perempuan 4,910 orang. Jumlah Kepala Keluaraga 3,032 Kepala
Keluarga.
I. DATA STATIS
1. KETERANGAN UMUM
a. Tinggi Pusat Pemerintahana Wil.Desa dari permukaan laut : 1200 s/d 1500 m
b. Suhu Maksimum/Minimum : 200C/150C
c. Banyaknya Curah Hujan : 2.150 mm/thn
d. Topologi : Dataran Tinggi
e. Jarak Pusat Pemerintah Desa dengan
Ibukota Kecamatan : 7 Km
Ibukota Kabupaten : 11 Km
Ibukota Profinsi : 45 km
28
2. LUAS DAERAH/WILAYAH
a. Luas Total : 700,190 Ha
b. Pemukiman : 89.683 Ha
c. Tanah Sawah : 305,077 Ha
d. Kebun : 250,448 Ha
e. Kebun Teh : 15,000 Ha
f. Tanah Kering : -
g. Tanah Hutan : 39,882 Ha
h. Sarana Lain : 90,000 Ha
JUMLAH PENDUDUK
- TNI : 5 Orang
- PNS : 97 Orang
- Dokter : -
- Bidan : 2 Orang
- Petani : 1469 Orang
- Buruh Tani : 294 Orang
- Karyawan Swasta : 207 Orang
- Pedagang : 401 Orang
- Wiraswasta : 259 Orang
- Linmas : 20 Orang
3. PEMERINTAH DESA
a. Jumlah Kepala Dusun : 4 Kedus
b. Jumlah Rukun Warga : 22 RW
c. Jumlah Rukun Tetangga : 67 RT
d. Data Lembaga
Nama Lembaga : BPD
29
Jumlah Anggota : 7 Orang
Nama Lembaga : LPMD
Jumlah Anggota : 11 Orang
Nama Lembaga : Karang Taruna
Jumlah Anggota : 40 Orang
Nama Lembaga : PKK
Jumlah Anggota : 85 Orang
Nama Lembaga : BumDes
Jumlah Anggota : 3 Orang
30
c. Kios pasar bangunan permanent : -
d. Jumlah Toko/Kios/Warungan : 66 Unit
e. Jumlah Wartel : 5 Unit
7. JUMLAH PERUSAHAN /USAHA
a. Industri :-
b. Perhotelan/losmen/Penginapan :-
c. Rumah Makan/Warung : 66 Unit
Tenaga Kerja : 66 Orang
d. Angkutan : 60 Unit
Tenaga Kerja : 60 Orang
e. Home Industri Olahan : 309 Unit
Tenaga Kerja : 420 Orang
d. Pariwisata
Tempat Rekreasi :-
- Pemandian Air Panas :-
- Pusat Pengembangan Agrowisata : -
Kesenian/Kebudayaan
- Jumlah Perkumpulan Kesenian /Sanggar Seni : 6 Buah
- Jumlah Anggota Seniman : 60 Orang
e. Kesehatan
Puskesmas :
PUSTU : 1 Unit
Dokter : -
Perawat : -
Bidan : 1 Orang
Polindes : 1 Unit
Praktek Dokter Umum : -
32
Paraji terlatih : 2 Orang
Pasilitator Desa : 2 Orang
Kader Kesling : 22 Orang
Posyandu : 22 Buah
Depot Obat (Pos Obat Desa) : -
Jumlah Donor Darah : -
Jumlah Ambulan Desa (Swadaya): -
Kendaraan Ambulans : -
f. Keluarga Berencana
Jumlah Pos KB Desa / Klinik KB : 1 Unit
Jumlah PUS : 1982 PUS
Jumlah PUS masuk KB : 1885 Orang
Jumlah Akseftor KB : 1885 Orang
9. PEMBANGUNAN
a. Jumlah Proyek Fisik dan Non Fisik yang dilaksanakan di Desa
Sektor Perhubungan : 1 Unit
Sektor kesehatan :-
Sektor Aparatur Pemerintah : 1 Unit
Sektor Agama :-
Sektor Perekonomian :-
b. Pajak Bumi dan Bangunan
Jumlah Wajib Pajak : 3229 Orang
Target PBB ( Pedesaan) : Rp. 53.446.780,-
33
d. In Focus : -
e. Printer : 2 Unit
f. Kendaraan Dinas Roda Dua : 2 Unit
g. Sound System : 1 Unit
h. Mesin Tik : 1 Unit
i. Meja Kerja : 10 Unit
j. Kursi Lipat : 50 Buah
k. Meja dan Kursi Tamu : 2 Unit
l. Kursi Plastik : 50 Unit
m. Filling Cabinet : -
n. Lemari Data : 1 Unit
o. Mesin Hitung : -
p. Radio Tape (Wareless) : -
q. Timbangan Firbang : -
r. Ruang Rapat : 1 Unit
s. Gedung Serbaguna : -
B. Kependudukan
1. Jumlah Kepala keluarga : 3,032 KK
2. Penduduk menurut Jenis Kelamin
a. Jumlah Laki-laki : 5,476 Orang
b. Jumlah Perempuan : 4,910 Orang
c. Jumlah Total : 10,386 Orang
3. Penduduk menurut Kewarganegaraan
a. WNI Laki-laki : 5,476 Orang
b. WNI Perempuan : 4,910 Orang
4. Penduduk menurut Agama
a. Islam : 10,386 Orang
b. Katolik :-
5. Penganut aliran Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
6. Penduduk Menurut Usia
0 – 5 tahun : 476 Orang
6 – 16 tahun : 2,358 Orang
17 – 25 tahun : 1,170 Orang
34
26 – 55 tahun : 5,264 Orang
56 – tahun ke atas : 1,033 Orang
d.Rujuk : -
35
j. Pensiunan : 122 Orang
k. Peternak
- Sapi Perah : -
- Kambing/Domba : 30 org
- Ayam : 42 Orang
- Kelinci : -
l. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
a. Belum Sekolah : 898 Orang
b. Tidak Tamat SD : -
c. Tamat SD : 127 Orng
d. Tamat SLTP : 2,587 Orang
e. Tamat SLTA : 345 Orang
f. Tamat Akademi/Sederajat : 67 Orang
g. Tamat Perguruan Tinggi : 15 Orang
h. Buta Hurup :-
m. Jumlah Pencari Kerja : 253 Orang
o Pencari Kerja Laki-laki : 124 Orang
o Pencari Kerja Perempuan : 129 Orang
n. Pertanian
o Padi : 305,077 Ha
o Sayur-mayur : 12,000 Ha
o Palawija : 7.900 Ha
o Kehutanan/Perkebunan: 200,000 Ha
o. Komunikasi
o Telepon Umum : -
o Wartel : 3 buah
o Warnet : 5 Buah
p. Transportasi
o Angkutan Pedesaan : -
o Ojek : 60 Unit
q. Sumber Air yang digunakan Penduduk
o Mata Air : 180 KK
36
o Sungai : 174 KK
37
o Sumur : 2416 K
38
BAB IV
KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari yang dihitung sejak kedatangan ke lokasi
KKN. Selama hitungan waktu tersebut, Peserta KKN Sisdamas melaksanakan program KKN
berdasarkan tahapan-tahapan KKN Sisdamas yang telah ditentukan sebelumnya dan dipantau
langsung oleh DPL. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Rembug Warga
39
Gambar 3 Rembug Warga di RW 29 dan 30
Gambar
Tahapan ini dilaksanakan pada minggu ke-1, kegiatan tersebut dihadiri oleh DPL.
Dimana maksud tahapan ini adalah sebagai proses awal dari pengejawantahan
pembangunan partisipatif karena masyarakatlah yang berhak untuk menentukan
apakah mereka akan melakukan upaya penanggulangan masalah sosialnya sendiri.
Adapun tujuan dari proses awal ini adalah apabila masyarakat menerima KKN
Sisdamas, secara otomatis masyarakat harus mempunyai komitmen untuk
melaksanakan upaya penanggulangan masalah sosial dengan koridor yang sudah
dikembangkan oleh KKN Sisdamas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran
dalam daur penanggulangan masalah sosial secara partisipatif yang diejawantahkan
dalam tahapan siklus-siklus.Adapun konsekuensi yang harus dijalankan oleh
masyarakat jika memutuskan untuk menerima KKN Sisdamas adalah:
a. Mengikuti pertemuan-pertemuan untuk melaksanakan setiap proses tahapan
siklus.
40
Kegiatan rempug warga dilakukan di Dusun 3 Desa Sukawening yang
meliputi 4 RW yaitu RW 10, 11, 12 dan 17. Rempug warga ini melibatkan tokoh
masyarakat seperti Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda atau
Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK. Pada kegiatan rempug warga ini mereka
menyampaikan beberapa keluhan atau masalah yang ada di dusun. Setelah di
dapatkan beberapa masalah, langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu
memberikan solusi-solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Secara garis besar ada beberapa masalah yang disampaikan dalam rempug
warga diantaranya seperti permasalahan dibidang ekonomi, sosial dan sanitasi.
Permasalahan dalam bidang ekonomi didapatkan seperti memeriahkan HUT RI
yang ke-74 dengan mengadakan arak-arakan dan resepsi rutinan yang diadakan
setiap tahun oleh RW setempat.
Permasalahan dalam bidang sosial secara garis besar terkait dengan kerja bakti
rutinan serta mengajar mengaji untuk anak-anak.Permasalahan dalam bidang
sanitasi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Sampah yang memang selalu menjadi topik utama dalam setiap permasalahan di
lingkungan.
41
2. Refleksi Sosial
Tahap ini dilaksanakan pada minggu ke-2 dan dihadiri oleh DPL. Proses ini dapat
dilakukan secara paralel dengan sosialisasi awal dan rembug warga yang dimaksudkan
untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial.
Dalam pelaksanaanya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam Refleksi Sosial,
yaitu Olah pikir dan Olah rasa sehingga pendalaman yang dilakukan melibatkan mental,
rasa dan karsa.
Adapun Olah pikir adalah proses analisis kritis terhadap permasalahan sosial yang
dihadapi masyarakat, untuk membuka mekanisme-mekanisme yang selama ini sering
tidak tergali, dengan maksud mencari secara kritis hubungan sebab akibat, sampai hal-hal
yang paling dalam sehingga dapat ditemukan akar permasalahan sosial yang sebenarnya.
Dalam hal ini, setiap orang yang terlibat dalam refleksi belajar untuk berpikir analitis dan
logis, sehingga diharapkan tumbuh kesadaran kritis terhadap berbagai penyebab sosial
yang berakar pada lunturnya nilai-nilai kemanusiaan.
Adapun olah rasa adalah upaya untuk merefleksikan kedalam terutama yang
menyangkut sikap dan perilaku mereka terhadap permasalahan sosial. Upaya ini lebih
menyentuh hati masing-masing orang yang telah terlibat dalam refleksi untuk
merenungkan apa yang telah diperbuat, dilakukan, sumbangan apa yang telah diberikan
untuk melakukan upaya penanggulangan sosial dan bagi kesejahteraan dan perbaikan
hidup masyarakat.
Berdasarkan olah pikir dan olah rasa diatas, diharapkan cara pandang peserta yang
terlibat dalam diskusi akan berubah dan berimplikasi pada:
b. Tumbuhnya pemahaman bahwa sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai luhur, merupaka awal dari tumbuhnya modal sosial, sehingga dapat
menumbuhkan kepercayaan pihak luar terhadap masyarakat setempat.
42
d. Sehingga setiap anggota masyarakat seharusnya mampu untuk memberikan
sumbangan (baik tenaga, waktu, pikiran, ruang bagi kelompok lain untuk
berpartisipasi, berdemokrasi, dsb) untuk bersama-sama menanggulangi
masalah sosial.
3. Pemetaan Sosial
Desa Sukawening adalah salah satu dari 7 desa yang berada di Pemeritahan
Kabupaten Bandung dan berada diwilayah Ciwidey Kabupaten bandung Provinsi Jawa
Barat. Desa Sukawening mengalami perkembangan yang sangat pesat setiap tahunnya,
hingga saat ini Desa Sukawening lebih dikenal dengan desa kota yang ada di kecamatan
Sukawening, karena letaknya sangat strategis dengan objek wisata. Topologi Desa
Sukawening adalah daerah dataran rendah, berbukit dan dataran tinggi, dengan suhu
udara rata-rata 23’C – 25’C. Total luas wilayah Desa Sukawening adalah 809,736 ha.
Desa Sukawening bisa dikatakan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu dengan
jumlah penduduk 15.327 orang.
43
Tinggi Pusat Pemerintahana Wil.Desa dari permukaan laut : 1200 s/d 1500 m
Suhu Maksimum/Minimum : 180C/200C
Banyaknya Curah Hujan : 2.150 mm/thn
Topologi : Dataran Tinggi
Jarak Pusat Pemerintah Desa dengan
Ibukota Kecamatan : 7 Km
Ibukota Kabupaten : 11 Km
Ibukota Profinsi : 45 km
LUAS DAERAH/WILAYAH
Luas Total : 700,190 Ha
Pemukiman : 89.683 Ha
Tanah Sawah : 305,077 Ha
Kebun : 250,448 Ha
Kebun Teh : 15,000 Ha
Tanah Kering : -
Tanah Hutan : 39,882 Ha
Sarana Lain : 90,000 Ha
44
- Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 3 Km
Air minumdan kualitas air minum dari sumur pompa, sumur gali dan
PAM.Pengorganisasian Masyarakat
a. Potensi Pelembagaan
JUMLAH PENDUDUK
TNI : 5 Orang
PNS : 97 Orang
Dokter : -
Bidan : 2 Orang
Petani : 1469 Orang
45
Buruh Tani : 294 Orang
Karyawan Swasta : 207 Orang
Pedagang : 401 Orang
Wiraswasta : 259 Orang
Linmas : 20 Orang
Jumlah RT : 82 unit organisasi
Jumlah pengurus : 246 orang
Organisasi perempuan / PKK :1
Jumlah anggota PKK : 25 orang
BPD : 1 buah
Jumlah anggota BPD : 11 orang
Koperasi unit desa : 478 orang
Kelompok simpan pinjam : 280 orang
Bumdes : 13 orang
Lembaga pengkreditan rakyat : 3 unit
Industri makanan : 1.645 orang
Industri alat pertanian : 8 orang
Industri kerajinan : 23 orang
Industri makan dan restoran : 1.730 orang
Jumlah TK :5
Jumlah SD / Sederajat : 9 buah
Jumlah SMP / Sederajat : 4 buah
Jumlah SMA / Sederajat : 5 buah
Jumlah RT : 82
Jumlah siskamling : 45
Jumlah hansip : 80 orang
Jumlah pos kamling : 30 buah
Jumlah anggota Satgas Linmas : 5 orang
4. Perencanaan Partisipatif
Setelah dikenal pasti akan permasalahan yang wujud di desa Sukawening, terdapat
tiga permasalahan yang dikenal pasti yaitu dari segi masalah sampah, pendidikan dan
46
pemberdayaan bilik. Berikut adalah permasalahaan yang menurut masyarakat desa
Sukawening ini menjadi masalah utama.
1) Prioritas Permasalahan
a. Permasalahan sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-
produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan
tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka
sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan
yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun
gas.
Sampah dibagi 2 yaitu sampah padat dan cair. Sampah padat ialah hasil sisa dari
manusia berupa zat padat dan sebaliknya. Permasalahan sampah adalah suatu
permasalahan yang menjadi permasalahan yang utama di Desa Sukawening. Dimana
masyarakat tidak mempunyai kesadaran akan pembuangan sampah di tempatnya.
Walaupun wujudnya tempat pengelolaan sampah yang telah disediakan namun
masyarakat dengan sewenangnya telah membuang sampah bukan pada tempatnya
seperti di tepi jalan raya.
Apabila sampah telah berkumpul di suatu tempat maka ianya akan menjadi ikutan
kepada yang lain untuk membuang sampah pada tempat yang sama juga.
b. Pendidikan
Pemberdayaan merupakan usaha yang dilakukan untuk mendorong atau
membangun daya agar sesuatu hal itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya, atau
bahkan lebih baik dari yang ada. Seyogianya upaya ini dapat dilakukan sesuai
dengan keadaan lingkungan sosial yang diberdayakan. Pemberdayaan yaitu
upaya-upaya yang dilakukan secara berkala demi pencapaian suatu indikator.
“Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dalam proses
pembelajaran agar pembelajar sanggup mengembangkan kemampuannya sesuai
dengan apa yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, yang
47
memiliki kemampuan mengendalikan diri, kepribadian, akhlak mulia, kecerdasan
dan spiritual keagamaan yang kuat”. Ada juga yang berpendapat bahwa
pendidikan merupakan suatu kegiatan memahamkan, mencerdaskan, proses
mengarah kematangan dan bersikap secara realistis terhadap gejala-gejala yang
dilihatnya dan dirasakannya.
c. Pemberdayaan anyaman bilik bamboo
Bambu merupakan kekayaan alam yang memiliki potensi dan manfaat bagi
kehidupan masyarakat sekaligus hadir di seluruh lini kehidupan masyarakat,
bahkan mampu mengkreasikan dan mengkreatifkan masyarakat, serta perlambang
dalam kehidupan. Dari total bambu dunia, sekitar 11% di Indonesia terdominasi di
Jawa Barat (28,09%). Hal ini menjadikan Jawa Barat merupakan potensi lokal
bambu Indonesia. Di Kabupaten Bandung, Desa Sukawening, Ciwidey, terdapat
potensi lokal bambu yang sangat besar. Masyarakat desa Sukawening telah
memanfaatkan bambu untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama dalam bentuk
anyaman dan atau bilik bambu. Saat ini, luasan hutan bambu mengalami
penurunan, anyaman bambu yang dibuat masyarakat cenderung stagnan.
Penduduk usia muda dan anak-anak terlihat tidak merasa bangga akan potensi dan
tradisi bambu yang ada.
Kegiatan pelestarian dan peningkatan seni budaya bambu, program
pemberdayaan yang dilakukan juga menyentuh aspek ekonomi yang meliputi
kemitraan dan pemasaran produk kerajinan anyaman dan bilik. Bentuk kemitraan
berupa kerjasama dengan Toko Bangunan setempat, dimana pengrajin dari desa
Sukawening berperan sebagai pemasok bilik, baik bilik pasar maupun bilik motif.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN juga berupa pembuatan
website resmi desa Sukawening sebagai upaya memasarkan anyaman bilik bambu
agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pasca KKN diharapkan website
tetap dapat dilakukan oleh masyarakat desa.
Pemecahan masalah
48
Masyarakat adalah medium perlaksanaan berdasarkan buah pikiran yang telah
disepakati oleh pihak masyarakat dan mahasiswa KKN. Setiap perencanaan yang telah
dihasilkan adalah sebuah perencanaan sahaja.
Oleh karena itu, alternatif pemecahan masalah yang kami lakukan adalah dengan cara
terjun langsung seperti aksi nyata dan tindakan inisiatif sehingga ketika program
dijalankan masyarakat mau tidak mau mengikuti apa yang sedang kami lakukan.
Contohnya seperti kerja bakti dan operasional kebersihan.
Disamping itu, dari segi program sanitasi kami telah memberikan teknis dan cara
yang di dokumentasikan ke dalam tulisan. Sehingga masyarakat bisa membaca dan
memahami apa isi materi yang telah kami buat untuk mereka. Alternatif pemecahan
seperti yang telah disampaikan nantinya akan menjadi acuan serta pertimbangan untuk
masyarakat ketika mereka memiliki permasalahan yang di kira sama.Maka dari itu,
program dari pemeberian materi tersebut bisa dikatan program continue yang sifatnya
keberlangsungan.
5. Sinergi Program
Terdapat satu program yang telah dijalankan dan merangkumi tiga hal yang telah di
terangkan yaitu perihal sampah, hoax ataupun pemberitaan palsu dan pemberdayaan buah
tin.
a. Penangulangan Sampah
49
Didalam penerangan permasalahan sampah, seperti yang diketahui sampah
adalah satu sisa yang tidak baik apabila tidak dikelolakan dengan baik ianya akan
menjadi punca datangnya penyakit yang tidak diingini berlaku. Dalam program
tersebut diterangkan akan bahayanya pembuangan sampah bukan pada tempatnya.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai penyakit diare,
kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai. - Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur
kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang
berupa sisa makanan atau sampah.
Berikut serba sedikit pemaparan materi yang telah diterangkan dalam perihal
pembuangan sampah. Program ini terlaksana di empat buah RW yaitu RW10, RW11,
RW 12 dan RW17. Kesemuanya sasaran dari anak-anak hinggalah tahap ke bapak-
bapak.
b. Pendidikan
Bahasa Arab,
50
Bahasa Inggris,
Matematika
Pengetahuan umum
6. Pelaksanaan Program
Dalam Pelaksanaan Program KKN ini, kami kelompok KKN 268 melakukan 3 proker
kerja yang utama. Diantaranya yaitu, Sosialisasi Sanitasi, Pendidikan melalu pengajaran
dan kerajinan anyaman bilik bambu di desa Sukawening. Yang mana teknis dari
sosialisasi ini sama seperti proses Rembug Warga, dimana para warga di kumpulkan
dalam satu forum (seperti kantor RW, Masjid) yang tujuan nya untuk melakukan
penyuluhan/sosialisasi mengenai tiga proker (Program kerja) kami. Kemudian dalam
penyampaian kami selaku pemateri menyampaikan berbagai informasi mengenai Proker
tersebut diantarnya definisi, dampak, solusi dan penanganan kasus tersebut. Adapun
penjelasan dari 3 bidang diatas adalah sebagai berikut:
51
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak terpakai oleh manusia
atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan telah
dibuang (Notoatmodjo, 2007).
Jadi SABER ialah sebuah usaha atau upaya penanggulangan sampah yang
dilakukan dengan sengaja dala upaya pembudayaan hidup bersih dan bertujuan untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Jadi alangkah baiknya sampah di
kelola dengan baik, pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan, dan
pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak
mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Sampah bisa menjadi sumber penyakit dan juga sumber bencana apabila
penanganan dan pengelolaan nya kurang baik. Oleh karena itu penanggulangan
sampah sangatlah diperlukan. Adapun cara penanggulangan sampah yaitu dengan :
52
Re-use (Gunakan Kembali), dalam hal ini tidak semua jenis sampah dapat
digunakan kembali, seperti misalnya sampah organik yang mudah busuk atau
mengurai, sampah anorganik lebih bisa digunakan kembali. Contohnya
seperti, botol yang bekas dapat diisi dengan sabun cuci piring, memanfaatkan
baju dan kain bekas dijadikan lap/keset atau taplak meja dan lain-lain.
Recycle (Daur Ulang Sampah), biasanya banyak masyarakat masih kurang
bisa mendaur ulang sampah, karena daur ulang sampah juga memerlukan
tambahan alat dan teknologi agar barang yang di daur ulang dapat
bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Contohnya seperti, kain atau
sepray bekas yang bisa diubah mendi bantal tetapi harus menggunakan mesin
jahit dan tambahan dakron didalamnya, ada juga ban bekas yang bisa
dijadikan tempat duduk dengan menambahkan bantalan busa diatasnya dan
dipercantik dengan pulasan cat kayu dan lain sebagainya.
2. Pendidikan
53
juga yang berpendapat bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan memahamkan,
mencerdaskan, proses mengarah kematangan dan bersikap secara realistis terhadap
gejala-gejala yang dilihatnya dan dirasakannya.
Kegiatan monitoring dilakukan saat aktivitas program berjalan sesuai dengan siklus
yang telah ditentukan. Setiap kegiatan program juga tentunya tidak akan berjalan mulus,
hambatan selalu saja menghampiri kami ketika menjalankan aktivitas program misalnya,
saat melakukan siklus pertama yakni rembug warga, masalah yang dihadapi oleh kami
adalah terbatasnya waktu, penyebab keterbatasan waktu tersebut memang tidak bisa
dipastikan sebab kami sendiri memegang satu dusun empat RW sehingga kami sulit untuk
mengkondisikan waktu untuk manjlankan siklus. Kesalahan dalam proses kegiatan pada
54
siklus pertama dapat segera diketahui dan dapat segera ditinjaklanjuti dengan perbaikan
dari pengkondisian waktu. Sehingga kesalahan pada segi waktu tersebut tidak bertambah
menjadi semakin besar.
Setelah melalui proses kegiatan program, sejauh yang kami amati perkembangan dan
kemajuan desa mulai mengalami perubahan, misalnya dari segi kebersihan masyarakat
mulai menyadari pentingnya arti dari kebersihan, kemudian dari segi pengamatan
teknologi kominikasi dan informasi masyarakat tidak mudah terprovokasi dan mulai
memperhatikan anak-anak dibawah umum dalam penggunaan teknologi komunikasi.
Proses dalam melaksanakan tugas KKN SISDAMAS 2019 mahasiswa peserta KKN
melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu tujuan pelaksanaan KKN
SISDAMAS 2019 yaitu menerapkan beragam keterampilan memecahkan masalah berbasis
kompetensi prodi, terpadu dan interdisipliner yang menekankan pada pemberdayaan
masyarakat. Yang memiliki tujuan akhir yaitu memandirikan masyarakat, dan membangun
55
kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara
berkesinambungan. Oleh karena itu mahasiswa peserta KKN SISDAMAS 2019 khususnya
kelompok 268 melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis prodi sebagai
berikut:
Iqdam Kemal As
1169220014
3 Shidiqie
Hanifah
1162080031
4 Muthmainnah
1167010070 Sumiati
5
Endah Solehati
1163020040
6 Azzahra
Aden Bagja
1167050003
7 Nurmawan
Reva Khaerani
1166000123
9 Nurlaela
Siti Rahma
10 1164040081 Ardianti
Rizal Yusron
1162050086
12 Nurmadani
56
1163020034 Dewi Bilkis
15
a) Aparatur desa membantu kami dalam menemukan lokasi TPS yang tersedia di
desa tersebut yang memang membutuhkan perhatian khusus atas keberadaannya
yang sempat non-aktif
b) Respon baik dari lembaga pengelola sampah desa terhadap program yang
ditawarkan oleh mahasiswa KKN kelompok 268 atas masalah lingkungan yang
ada di desa tersebut
c) Masyarakat sekitar menyambut baik kedatangan kami dalam rangka melakukan
pengabdian yang sesuai dengan keahlian dan matriks kompetensi prodi / jurusan
masing – masing
d) Hubungan dan komunikasi yang terjalin dengan baik antara mahasiswa KKN
kelompok 268 dengan warga masyarakat
e) Penekanan sikap kerja sama kelompok 268 dalam setiap situasi pada pelaksanaan
KKN sisdamas tersebut
f) Aparatur desa/kelurahan yang membantu kami dalam menemukan lokasi
keberadaan orgamas, dan sarana lainnya yang membutuhkan sentuhan program
untuk dijalankan dan dikembangkan secara berkesinambungan.
g) Masyarakat yang menerima mahasiswa KKN dengan baik dari tahap awal sampai
akhir.
h) Komunikasi yang baik antara masyarakat, pemerintah setempat baik itu RT dan
RW dengan mahasiswa KKN.
57
i) Sarana pendidikan seperti PAUD, SD, MTs dan MA yang menerima dan
menyambut mahasiswa dengan senang hati.
58
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk dari tindakan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan adanya KKN, mahasiswa bisa mengimplementaikan apa yang sudah didapatkan saat
perkuliahan. KKN bukan hanya bermanfaat untuk mahasiswa saja yang belajar pengalaman
hidup dengan masyarakat, akan tetapi KKN juga bermanfaat bagi masyarakat untuk
menumbuhkan dan memberdayakan potensi diwilayahnya.
KKN Sisdamas merupakan kegiatan akademik yang dilakukan oleh para mahasiswa di
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Pada kesempatan kegiatan KKN ini,
mahasiswa menjadi fasilitator dan juga aksiator untuk memberikan kontribusi yang positif
bagi masyarakat di tempat KKN.
Para peserta KKN Sisdamas 2019 bukan hanya menjalankan tugas sebagai fasilitatior
dan aksiator saja, akan tetapi para peserta KKN diharapkan mampu memberikan motivasi dan
menyadarkan masyarakat untuk tujuan memberdayakan dan memajukan wilayahnya secara
berkelanjutan. Yang paling penting dari kegiatan KKN adalah menciptakan pemikiran yang
mandiri, menanamkan sifat dan akhlaq yang terpuji, menjadikan masyarakat yang kritis akan
suatu keadaaan dan menciptkan nilai-nilai luhur dari segi keagamaan, pendikan, sosial-
budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemaparan dari urian yang telah
disampaikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
59
3. Khusus dibidang kebersihan menjadi salah satu faktor permasalahan di Desa
Sukawening karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan
yang bersih dari kotoran/sampah.
4. Dibidang sosial, masyarakat di Desa Sukawening masih kental akan namanya
kebersamaan dan gotong royong. Sehingga, kedamaian dan kerukunan setiap
masyarakat dapat terjalin dengan baik.
5. Masyarakat di Desa Sukawening masih kurang akan pentingnya pendidikan serta
kurangnya pemahaman tentang perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
sehingga masyarakat belum aktif dalam menyuarakan suara terkait kebutuhannya,
baik melalui lisan, cetak maupun media komunikasi lainnya seperti media sosial.
6. Pengembangan kerajinan anyaman bilik bambu menjadi prioritas yang sedang
dikembangkan oleh masyarakat di Desa Sukawening, sehingga memperthankan dan
membujuk masyarakat disana untuk terus melaksanakan kegiatan tersebut agar dijaga
dan dipertahankan agar kedepannya bisa memunculkan potensi yang berfinasial
tinggi. Serta pengajaran terkait tekniologi dengan pembuatan website untuk
mempromosikan anyaman bilik sebagai bentuk upaya peningkatan pemasaran
anyaman bilik terhadap masyarakat luas.
7. Masyarakat di Desa Sukawening sangat antusias pula ingin memjaukan wilayahnya.
Sehingga hal ini juga perlu diperhankan agar perkembangan desa menjadi maju. Oleh
karena itu, penting adanya tindakan untuk mempertahankan dan mengoptimalkan
segala sumber daya yang ada di Desa Sukawening agar menghasilkan sumber daya
yang baik dan efektif.
B. Rekomendasi
60
program kerja yang jelas dan terencana agar pelaksanaan KKN dapat berjalan dengan
lancar.
3. LP2M UIN sunan Gunung Djati Bandung
Pihak LP2M harus memperhatikan wilayah untuk dijadikan KKN. Hal ini akan
membantu para peserta menyelaraskan dan mengkondisikan diri dengan wilayah
tempat KKN. Misalnya dengan memberikan informasi yang jelas tentang garis besar
masalah di desa tempat kegiatan sehingga mahasiswa memiliki persiapan dan
kesiapan untuk program kerja yang lebih matang dan lancar untuk dilakukan.
Kemudian harus bekerjasama dan membujuk pihak desa agar para peserta lebih
leluasa untuk menjalankan program kerjanya.
4. Rekomendasi untuk masyarakat
Perlu diingat bahwa mahasiswa dalam kegiatan KKN adalah sebagai peserta.
Masyarakat harus memahami pula posisi peserta sebagai fasilitator dan aksiator
lapangan. Peserta bukan sebagai penyokong dana, akan tetapi memposisikan diri
sebagai fasilitator untuk memberikan ide, gagasan dan pemikiran serta jembatan
aspirasi dari masyarakat kepada pemerintahan desa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Cara Cerdas Mencegah Penyebaran Hoax di Media Sosial. (2019, April 1). Retrieved
September 1, 2019, from Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/08020091/cara-cerdas-mencegah-
penyebaran-hoax-di-media-sosial
Diandra. (2017, Januari 1). Penebaran Hoax Bisa Dijerat Segudang Pasal. Retrieved
September 1, 2019, from Kominfo: https://kominfo.go.id/content/detail/8863/penebar-
hoax-bisa-dijerat-segudang-pasal/0/sorotan_media
Ramdani Wahyu Sururie, d. (2019). Panduan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LP2M).
Rizal, S. (2011, Maret 1). Penanggulangan Sampah. Retrieved September 4, 2019, from
Blogspot.com: http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html?
m=1
Tiffany, L. (2019, April 1). 10 Cara Mencangkok Buah Tin Paling Mudah. Retrieved
September 2, 2019, from Ilmu Budaya.com: https://ilmubudidaya.com/cara-
mencangkok-buah-tin
62
BIDODATA TIM PENYUSUN
A. Ketua
1. Nama : Ismail Marzuki
2. NIM : 1165030091
3. TTL : Bogor, 03 September 1997
4. Jurusan : Sastra Inggris
5. Fakultas : Adab dan Humaniora
B. Sekretaris 1
1. Nama : Regina Laras
2. NIM : 1168010226
3. TTL : Bandung, 19 September 1998
4. Jurusan : Administrasi Publik
5. Fakultas : FISIP
C. Sekertaris 2
D. Nama : Iqdam Kemal As-Shidiqie
E. NIM : 1169220014
F. TTL : Bandung, 27 Maret 1998
G. Jurusan : Ekonomi Syariah
H. Fakultas : Syariah dan Hukum
C. Bendahara 1
1. Nama : Hanifah Muthmainnah
2. NIM : 1162080031
3. TTL : Cianjur, 23 Februari 1998
4. Jurusan : Pendidikan Kimia
5. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
I. Bendahara 2
J. Nama : Sumiati
K. NIM : 1167010070
L. TTL : Bandung, 25 Januari 1996
63
M. Jurusan : Matematika
N. Fakultas : Sains dan Teknologi
D. Anggota 1
1. Nama : Endah Solehati Azzahra
2. NIM : 1163020040
3. TTL : Cianjur, 19 Juli 1998
4. Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
5. Fakultas : Syariah dan Hukum
E. Anggota 2
A. Nama : Aden Bagja Nurmawan
B. NIM : 1167050003
C. TTL : Sukabumi, 07 Maret 1998
D. Jurusan : Teknik Informatika
E. Fakultas : Sains dan Teknologi
F. Anggota 3
1. Nama : Putri Zaira Natasha
2. NIM : 1166000114
3. TTL : Sukabumi, 14 Oktober 1998
4. Jurusan : Psikologi
5. Fakultas : Psikologi
G. Anggota 4
1. Nama : Reva Khaerani Nurlaela
2. NIM : 1166000123
3. TTL : Bandung, 23 September 1997
4. Jurusan : Psikologi
5. Fakultas : Psikologi
64
H. Anggota 5
1. Nama : Siti Rahma Ardianti
2. NIM : 1164040081
3. TTL : Bogor, 19 Juli 1998
4. Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam
5. Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
I. Anggota 6
1. Nama : Auliya Nabila
2. NIM : 1162050014
3. TTL : Sukabumi, 04 September 1997
4. Jurusan : Pendidikan Matematika
5. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
J. Anggota 7
1. Nama : Rizal Yusron Nurmadani
2. NIM : 1162050086
3. TTL : Bandung, 02 November 1998
4. Jurusan : Pendidikan Matematika
5. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
K. Anggota 8
1. Nama : Yahya Basriul Haq
2. NIM : 1162050117
3. TTL : Tanggerang, 19 Agustus 1997
4. Jurusan : Pendidikan Matematika
5. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
L. Anggota 9
1. Nama : Chandra Kaniyanti
2. NIM : 1163020026
3. TTL : Sumedang, 07 November 1997
4. Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
65
5. Fakultas : Syariah dan Hukum
M. Anggota 10
1. Nama : Dewi Bilkis
2. NIM : 1163020034
3. TTL : Cianjur, 13 Maret 1998
4. Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
5. Fakultas : Syariah dan Hukum
N. Anggota 11
1. Nama : Wildan Romadhona Maulana Sidik
2. NIM : 1169220047
3. TTL : Sumedang, 25 Januari 1998
4. Jurusan : Ekonomi Syariah
5. Fakultas : Syariah dan Hukum
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
Gambar 6 Pengajian Madrasah di Mesjid Jami Al-Hidayah
68
Gambar 9 Rembug Warga
69
Gambar 10 Kegiatan Posyandu dan Penyuluhan
70
Gambar 12 Upacara 17 Agustus di Desa Ciwidey
71
Gambar 14 Partisipasi pada Perlombaan 17an di TK RW 30
72
73
74
75