Disusun oleh :
KELOMPOK PRAKTIKAN SMA NEGERI 6 BANDUNG
Disusun oleh :
KELOMPOK PRAKTIKAN SMA NEGERI 6 BANDUNG
Menyetujui,
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. Dengan rahmat
dan kasih sayang-Nya, peyusun sebagai kelompok praktikan PPL (Program
Pengalaman Lapangan) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dapat
menyelesaikan penyusunan laporan kelompok ini dengan baik. Banyak pengalaman
yang telah didapat oleh kami selaku penyusun dalam pelaksanaan PPL di SMA
Negeri 6 Bandung ini. Laporan ini menjadi penanda bahwa penyusun telah sampai
pada akhir kegiatan PPL yang dilaksanakan dari bulan Agustus hingga bulan
November 2018.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak. Ucapan terima kasih ini penyusun sampaikan kepada:
1. Ibu Isnaeni Zakiah, S.Pd.,M.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6
Bandung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PPL;
2. Divisi P2JK Direktorat Akademik yang telah membantu penyusun dalam
menyukseskan kegiatan PPL di SMA Negeri 6 Bandung;
3. Seluruh dosen tetap UPI yang telah memberikan bimbingan kepada penyusun
serta memberikan motivasi agar tercipta kegiatan PPL yang sesuai dengan aturan
sekolah;
4. Ibu Tresnawati, S.Pd sebagai Wakasek Kurikulum SMA Negeri 6 Bandung;
5. Seluruh Guru Pamong tiap mata pelajaran di SMA Negeri 6 Bandung yang telah
membantu menjalin koordinasi dan memberikan bimbingan kepada kami para
praktikan dengan sangat sabar dan telaten.
6. Seluruh Pengajar dan Karyawan Tata Usaha SMA Negeri 6 Bandung yang telah
memberikan segala bentuk kerjasama dan bantuan kepada penyusun;
7. Seluruh rekan-rekan baik dari PPL Universitas Pendidikan Indonesia yang
senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan kerjasamanya kepada penulis;
serta
8. Segenap siswa-siswi SMA Negeri 6 Bandung yang telah memberikan segala
bentuk bantuan, partisipasi, motivasi dan pengalaman yang sangat berharga bagi
penyusun.
i
Penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini belum sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan segala kritik dan saran demi perbaikan dalam
penulisan laporan selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Sejarah Singkat Perkembangan SMA Negeri 6 Bandung ............................ 1
B. Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung............................................... 4
C. Denah Lokasi SMA Negeri 6 Bandung ....................................................... 5
D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika SMA Negeri 6 Bandung .................. 6
BAB II ..................................................................................................................... 9
MASALAH – MASALAH KEPENDIDIKAN ...................................................... 9
A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum ........................................................... 9
B. Pembinaan Kesiswaan SMAN 6 Bandung ................................................. 13
C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................... 16
D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa ..................................... 17
E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran ........................................................... 19
F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika ......................................... 21
BAB III ................................................................................................................. 23
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN ..................... 23
A. Upaya Mengatasi Kendala Dalam Pembinaan Siswa ................................ 23
B. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................... 25
C. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa ..................................... 26
D. Upaya Mengatasi Masalah Fasilitas Sekolah ............................................. 27
E. Upaya Mengatasi Kendala dalam Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas
Akademika......................................................................................................... 28
BAB IV ................................................................................................................. 30
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 30
A. Simpulan .................................................................................................... 30
B. Saran ........................................................................................................... 31
LAMPIRAN .......................................................................................................... 33
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat Perkembangan SMA Negeri 6 Bandung
Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
Tahun didirikan : 1956
Akreditasi :A
Alamat Sekolah : Jl.Pasirkaliki No.51 Bandung
Kabupaten/Kota : Bandung
Kecamatan : Cicendo
Jalan : Pasirkaliki No.51
Kode Pos : 40172
Telpon/Fak. : Telp. (022) 6011309 Fax, (022) 6011309
E-mail/Website : sman6bdg51@gmail.com / http://www.sman6bdg.sch.id
NSS : 30.1.02.60.03.008
NPSN : 20219306
SMA Negeri 6 Bandung berdiri sejak tahun 1956 dengan nama SMA Negeri
"C" Bandung. lokasi sekolah ini di Jalan Belitung No 22 Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri P dan K tanggal 26 Oktober 1956 Nomor: 1956/E/III, di
bawah pimpinan Bapak M. Sibaran.
Tahun 1966 SMA Negeri 6 Bandung kemudian berlokasi di Jalan
Pasirkaliki 51, menempati gedung atau bangunan bekas sekolah Cina yaitu
NAN HUA dengan nama SMA Negeri HOS COKROAMINOTO 51/400
Bandung. Ijin penggunaan bangunan sekolah Cina NAN HUA tersebut
berdasarkan Surat Kepala Perwakilan Departemen P dan K Daerah Jabar
tanggal 19 Desember 1966 Nommor 1866/H.2/S/66. SK ini juga berlaku bagi
SMA Negeri 6 yang berlokasi di jalan Beitung 8/22 Bandung (SK. Pemecahan
SMA Tahun Ajaran 1968dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesa tanggal 20 Nopember 1968 No. 374/U.K.K/3/1968).
Pada awal tahun 1976 SMA Negeri 6 hanya ada satu yaitu yang berlokasi
di Jalan Pasirkaliki 51 Bandung (SK Kepala Kanwil Dept P dan K Provinsi
Jawa Barat tanggal 10 Oktober 1975 No. 2553/A/1975) Kemudian SMA yang
1
ada di Jalan Belitung menjadi SMA Negeri 9 Bandung Jalan Suparmin
Bandung.
SMA Negeri 6 Bandung berlokasi di Jalan Pasirkaliki No.51 Bandung,
memiliki luas tanah 2.014 m2 dan merupakan tanah Eigendom dengan nomor
Verponding 945. SMA Negeri 6 Bandung berdiri dengan surat hak tanah
tanggal 28 Mei 1934 No.444, Surat ukur tanggal 24 Desember No.174.
Adapun urutan kepemimpinan yang dimulai tahun 1956 sampai sekarang
sebagai berikut :
1. Bapak M.Sibarani, dari tahun 1956 sampai dengan Agustus 1968
2. Bapak Bukit Panggabean, Drs. dari September 1968 sampai dengan
Februari 1981.
3. Bapak Sutarya Abdul Gani dari Maret 1981 sampai dengan Juli 1981
(Pejabat Sementara).
4. Bapak Drs, H. Sudiana AS,SH. Dari Agustus 1981 sampai dengan Juli
1986.
5. Bapak Sap`an Sumarjaputra, Drs dari tanggal 20 Juli 1986 sampai dengan
30 Desember 1989.
6. Bapak M. Soeparman, Drs. Mulai tanggal 2 Januari 1990 sampai dengan
2 Mei 1994.
7. Bapak Maman, Drs (Kepala SMA Negeri 4) diangkat sebagai Pejabat
Sementara mulai 3 Mei 1994 sampai dengan 31 Agustus 1994.
8. Bapak Drs. M. Supomo, M.Pd. mulai dari tanggal 1 September 1994
sampai dengan 28 Februari 1996.
9. Bapak Drs.R Y. Wardaya Kadarisman mulai 1 Maret 1996 sampai dengan
1 Nopember 1999.
10. Bapak Drs. R. Kiryodono (Kepala SMU Negeri 4) diangkat sebagai
Pejabat Sementara mulai 1 Nopember 1999 sampai dengan 23 Maret 1999.
11. Drs. H. Nana mulai 24 Maret 1999 sampai dengan 23 Maret 2002.
12. Dra. Hj.Misbah Amin mulai 30 April 2002 sampai 30 Agustus 2003.
13. Siti Nurmala,S.Pd (PLT) mulai 1 September sampai dengan 30 Maret
2004.
14. Drs. Karyo Sunaryo mulai 1 April 2004 sampai dengan 30 Maret 2005.
2
15. Drs. H. Uan yuhana mulai 1 April 2005 sampai dengan 30 Maret 2008.
16. Drs. H. Cucu Saputra,M.M.Pd mulai 1 April 2008 sampai 31 Maret 2010.
17. Drs. Akhmad Rubandi SP. M.M.Pd mulai 1 April 2010 sampai 2011.
18. Bapak Ade Suryaman, S.Pd, M.M. mulai 2011 sampai 2015.
19. Ibu Isnaeni Zakiah S.Pd M.M.Pd mulai 2015 sampai sekarang.
Visi Sekolah
“Terwujud sekolah menengah atas negeri 6 menjadi unggulan kota bandung
yang berwawasan lingkungan dengan mengembangkan potensi peserta didik
sehingga berdaya saing, berprestasi, berkarya dan mampu menjawab tantangan
perubahan zaman yang berdasarkan iman dan taqwa”.
Misi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sehingga tercipta warga
sekolah yang shaleh dan lingkungan yang religius.
b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
keterampilan untuk mampu berkembang pada pendidikan yang lebih
tinggi sesuai tuntutan kehidupan.
c. Membina peserta didik untuk mengembangkan dirinya agar dapat
berprestasi sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya.
d. Menumbuhkembangkan peserta didik sehingga mampu mandiri, berdaya
cipta, belajar sepanjang hayat, untuk beradaptasi mengikuti
perkembangan.
e. Meningkatkan kualitas kedisiplinan dan ketertiban peserta didik.
f. Meningkatkan kualitas daya saing peserta didik.
g. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang
unggul dan bermutu.
h. Melengkapi sarana/prasarana sekolah sebagai daya dukung peningkatan
mutu pendidikan.
i. Meningkatkan kesadaran di lingkungan sekolah akan pentingnya
kebersamaan, kesehatan dan keindahan.
j. Membudayakan sekolah bersih, sehat dan indah sehingga mampu
meningkatkan kualitas belajar peserta didik.
3
B. Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Bandung
KEPALA
SEKOLAH
KOMITE
SEKOLAH
GURU
4
C. Denah Lokasi SMA Negeri 6 Bandung
Kls. XII
IPA 7
Kls. X IPA
1
Kls. XI IPS
3
Kls. XI IPS
Kls. XI 2
IPA 1
Kls. XI IPA Kls. XI IPA Kls. XI IPA Kls. XI IPA Kls. XI IPS
5 4 3 2 1
Kls. XI IPA Kls. XII
6 IPS 1
5
Kls. X IPS 2
Kls. X IPS 1
Kls. X IPA 6
Kls. X IPS 3
Kls. X IPA 3
Kls. X IPA 2
6
hal tersebut tidak berhenti sampai disana. Evaluasi selalu dibutuhkan, apakah segala
sesuatunya bejalan sesuai dengan rencana atau tidak, baik input itu bersifat natural
atau direkayasa. Salah satu contohnya adalah terdapatnya rekaya pembelajaran
dalam suatu proses pendidikan.
1. Guru
No Jumlah Guru PNS Jumlah Guru Honorer Jumlah Total
1 41 21 62
Table 2 : Keadaan Guru
2. Karyawan
Jumlah Karyawan Jumlah
No Jumlah Karyawan PNS
Honorer Total
1 3 19 22
Table 3 : Keadaan Karyawan
7
3. Keadaan Siswa
Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
No IPA IPS JML IPA IPS JML IPA IPS JML Total X,
XI XII
1 207 105 339 209 96 335 225 116 341 1005
Table 4 : Keadaan Siswa
8
BAB II
MASALAH – MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan manajemen pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari pengaruh
perangkat pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik. Salah satunya
adalah kurikulum. Kurikulum merupakan sebuah perangkat yang dipergunakan
dalam sebuah pembelajaran di sekolah. Kurikulum tidak terbatas pada mata
pelajaran saja, tetapi meliputi semua aspek mulai dari perubahan tingkah laku
siswa hingga pengembangan pengetahuan dari mata pelajaran yang di ajarkan
di sekolah. Dalam pelaksanaannya kurikulum haruslah dipelajari, dikuasai dan
dipahami oleh guru, karena gurulah yang secara tidak langsung
mentransformasikan kurikulum yang telah ditetapkan guna perubahan tingkah
laku yang diharapkan dalam tujuan pendidikan.
SMA Negeri 6 Bandung pada saat ini menggunakan jenis kurikulum
2013 di kelas X, XI, dan XII. Kurikulum ini senantiasa dipelajari oleh semua
pihak agar dapat dilaksanakan dengan optimal serta memperbaharui kurikulum
sesuai dengan keterbaruan yang anjurkan oleh pemerintah. Dalam
pelaksanaannya, guru-guru sudah mulai terbiasa dan lancar dengan
penyusunan RPP kurikulum 2013. Selain RPP kurikulum 2013, buku pelajaran
yang digunakan oleh siswa juga menggunakan buku kurikulum 2013 baik yang
sudah revisi dan belum revisi.
Salah satu ciri khas dari kurikulum 2013 adalah peminatan bagi siswa
yang dilaksanakan sejak kelas X. Peminatan yang dilaksanakan di SMAN 6
Bandung mengalami perkembangan yang cukup baik. Siswa kelas X mengikuti
program peminatan sesuai dengan pelajaran yang dia inginkan. Selain
peminatan ada juga mata pelajaran lintas minat, dalam pemilihan mata
pelajaran lintas minat, siswa sebenarnya tidak diberikan kebebasan sepenuhnya
untuk memilih lintas minat, karena setiap kelas hanya diberikan 2 pilihan mata
pelajaran lintas minatnya. Pemilihan lintas minat di tentukan sesuai dengan
kemampuan dan daya dukung sekolah dalam menyediakan guru mata
pelajaran.
9
Kurikulum 2013 dan kurikulum nasional memiliki ketentuan yaitu mata
pelajaran peminatan bagi kelas X sebanyak tiga jam pelajaran dalam seminggu
dan untuk kelas XI serta kelas XII adalah empat jampelajaran. Bukan hanya
pelajaran lintas minat saja, beberapa mata pelajaran pun ada yang berlangsung
tiga jam dan empat jam tanpa jeda sehingga dirasa kurang efektif karena siswa
pun tidak dapat menyerap materi dengan baik. Dampak positif dari
diselenggarakannya peminatan oleh pihak sekolah adalah memfasiltasi siswa
untuk dapat lebih memperdalam mata pelajaran yang siswa inginkan.
Contohnya, siswa dengan jurusan MIPA dapat memperdalam mata pelajaran
IPS. Namun disamping hal ini terdapat pula dampak negatif dari adanya
peminatan yakni tergesernya peran siswa dengan jurusan IPS oleh siswa
dengan jurusan MIPA dalam suatu olimpiade di mata pelajaran IPS dimana
sebetulnya anak IPS seharusnya lebih diunggulkan dalam olimpiade/kejuaraan
tersebut.
Guru beserta karyawan yang bertugas dan bertanggung jawab di SMA
Negeri 6 Bandung akan memberikan pengaruh terhadap mutu produk yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru dan karyawan harus kompeten
berdasarkan kualifikasi akademiknya yang meliputi pendidikan, pelatihan,
keterampilan, dan pengalaman.Salah satu kualifikasi yang dimaksud adalah
menetapkan persyaratan bahwa untuk guru minimum memiliki kualifikasi
akademik diploma IV atau strata satu (S1) yang sesuai dengan bidang
pekerjaan yang di ampunya.Sedangkan untuk karyawan minimum memiliki
kualifikasi akademik karyawan. Pemberdayaan guru dan karyawan yang sesuai
dengan kualifikasi akademisnya dilakukan untuk:
I. Promosi guru dan karyawan berdasarkan kemanfaatan, kepatuhan dan
keprofesionalan.
II. Pengembangan guru dan karyawan diidentifikasi secara sistematis sesuai
dengan dengan aspirasi individu, kebutuhan proses pelayanan pendidikan dan
kebutuhan sekolah.
III. Penempatan guru dan karyawan secara prioritas disesuaikan dengan kebutuhan
baik jumlah maupun kualifikasinya.
10
IV. Mutasi guru dan karyawan dari satu posisi ke posisi lainnya didasarkan pada
analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas. Diantara jabatan yang adadi
sekolah seperti tertuang dalam bagian pengelolaan manajemen.
Kompetensi, kesadaran dan pelatihan yang harus dimiliki guru dan
karyawan di SMAN 6 Bandung adalah :
1. Kompetensi pedagogi
2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi sosial
4. Kompetensi profesional
Keempat kompetensi tersebut idealnya dapat menjadikan kualitas peserta
didik semakin meningkat, baik bidang akademik maupun non akademik.Akan
tetapi pada kenyataannya keselarasan antara kualitas guru dan karyawan
terhadap beragamnya karakter yang dimiliki peserta didik menimbulkan
permasalahan yang tidak dapat dikesampingkan dan hal ini sering pula muncul
dalam hal sarana/fasilitas.Maka dari itu diperlukan upaya ataupun tindakan
yang berkesinambungan dan dapat dievaluasi.Contoh tindakan yang telah
dilakukan oleh manajemen mutu SMA Negeri 6 Bandung yaitu tindakan
korektif seperti menetapkan peninjauan ketidaksesuaian persyaratan layanan
pendidikan termasuk keluhan peserta didik dan tindakan pencegahan, seperti
melakukan peninjauan secara efektif terhadap tindakan pencegahan yang
dilakukan. Adapun tenaga pengajar, tata usaha, dan karyawan serta peserta
didik SMA Negeri 6 Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Rekapitulasi Jumlah Pengajar
SMA Negeri 6 Bandung
Mata
No Nama Lengkap GOL NIP
Pelajaran
1 Isnaeni Zakiah, S.Pd.,M.MPd IV/b 19651214 199101 2 001 Fisika
2 Dra.Hj.Ai Tatiarsih IV/d 19610329 198403 2 003 Matematika
3 Hj. Cicih, S.Pd. IV/c 19630813 198512 2 001 Matematika
4 Tresnawati, S.Pd IV/c 19600901 198403 2 006 Matematika
5 Dra.Apon Kuraesin IV/c 19601010 198603 2 017 Sosiologi
6 Dra.Hj.Lily Amalia IV/b 19600110 198503 2 005 Fisika
7 Dra.Hj.Haryani IV/b 19600510 198303 2 008 Fisika
8 Dra.Risna Sukaeni IV/c 19600918 198603 2 008 Sosiologi
9 Dra.Endah Sinaryati IV/b 19590303 197903 2 001 Biologi
11
10 Hj. Lilis Aisyah, S.Pd IV/b 19600210 198302 2 002 BK
11 Hj.Siti Nurmala, S.Pd.,M.M.Pd IV/b 19650626 198703 2 002 BK
12 Yati Suryati, S.Pd.,M.MP.d IV/b 19640712 198803 2 002 B. Indonesia
13 Hj. Entik Maemunah, S.Pd IV/b 19640507 198703 2 006 Biologi
14 Hj. Imas Suprihatiningsih, S.Pd IV/b 19591203 198203 2 004 Biologi
15 Kuswati, S.Pd IV/b 19600501 198501 2 003 Kimia
16 Yayah Haryati, S.Pd IV/b 19620510 198512 2 001 B. Indonesia
17 Tatang Sukmana, S.Pd.,M.M IV/b 19630127 198512 1 003 Matematika
18 Firdha Kustini, S.Pd IV/b 19640918 198903 2 006 Fisika
19 Teti Ismayati, S.Pd.M.PKim IV/b 19650216 198903 2 007 Kimia
20 Dra.Ule Supartini IV/b 19631010 199203 2 007 Sejarah
21 Dra. Ely Suhaely Hendriaty IV/b 19650423 199203 2 005 Geografi
22 Lyna Sugiartati, S.Pd IV/b 19610120 198903 2 003 Kimia
23 Dra.Nuniek Biakty Meini.M.Pd IV/b 19680524 199803 2 004 Penjaskes
24 Hj. Dais IV/a 19591228 198203 2 005 PKN
25 Romistono IV/a 19640714 198803 1 014 Pend. Seni
26 H. Ukanda,S.Ag IV/a 19590711.198503.1.003 PAI
27 Hj.Soni Aida, S.Pd IV/a 19640212 198703 2 003 BK
28 Dra. Tati Herlina IV/a 19680309 199503 2 006 Ekonomi
29 H. Achmad Zainal Asyikin, S.Pd.,M.M IV/a 19711221 199802 1 004 Ekonomi
30 Ni Njoman Aju S, S.Pd IV/a 19691031 199702 2 002 Penjaskes
31 Dra.Wien Rosmiati III/d 19670827 200501 2 005 Sejarah
32 Nuraida Andajani, S.Pd III/d 19700730 200501 2 007 B. Indonesia
33 Engkom Komariah, S.Pd III/d 19720608 200501 2 009 PKN
34 Dasep Mulyana. S.Sn III/c 19710130 200604 1 002 Pend. Seni
35 Frinnia, S.Pd III/c 19730907 200801 2 002 Fisika
36 Hj. Yusnim, S.Pd. III/c 19690619 200701 2 007 Fisika
37 Euis Hermiasari, S.Si III/c 19770416 200701 2 007 Biologi
38 Wanty Aprilliyanti, S.Pd III/b 19820401 200902 2 005 Bahasa Sunda
39 Aulya Damayanti, S.Pd III/b 19790615 201101 2 001 Bahasa Inggris
40 Reni Indriati, S.Pd III/a 19770121 201001 2 002 Bahasa Inggris
41 Eva Silvania, S.S - - Bahasa Inggris
42 Agung Praseptiana Putra, M.Pd - - Penjaskes
43 Drs. Amirdin Samosir - - Protestan
44 Dewi Rusfianti, S.Pd - - Ekonomi
45 Tonny Hidayat, S.Pd - - TIK
46 Iin Cuningsih, S.Pd - - B. Indonesia
47 Ruhiyat, S.Pd.I - - PAI
48 Agatha - -
49 Eka Purnamasari, S.Pd - - B. Indonesia
50 Luthfi Solehuddin, S.Pd.I - - PAI
51 Gumgum Gumilar Gustami, S.Pd - - Sejarah
52 Galih Guntara, S.Pd - - Bahasa Sunda
53 Aulia Murti, S.Pd - -
54 Raden Ghaida Shafa Nabilah, S.Pd - - Matematika
55 Siti Aisyah, S.S - - Bahsa Inggris
56 Ai Hayati Mayang Arum, S.Pd - - Bahasa Sunda
57 Risca Olistiani, S.Pd - - B. Indonesia
58 Andri Renaldi Kartadibrata, S.Pd - - Pend. Seni
59 Hendri Rismayadi, M.Pd - - BK
12
61 Dian Siska Kartika, S.Pd - - BK
62 Khoirul Munawaroh, S.Pd - - Geografi
13
Pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tentu mendapat sanksi yang
diberikan oleh guru selaku pemangku kepentingan. Salah satu sanksi yang
kerapkali diberikan adalah siswa ditugaskan untuk menghafal ayat Al-
Qur’an dan terjemahnya jika melanggar tata tertib sekolah.
b) Jalur Latihan Kepemimpinan
Pembinaan kesiswaan jalur latihan kepemimpinan dan berorganisasi adalah
jalur pembinaan kesiswaan yang berusaha memberi bekal pengetahuan
maupun pengalaman kepada siswa untuk memimpin dirinya, orang lain, dan
lingkungannya dalam mengikuti kegiatan sekolah dan kehidupan sosial
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan untuk mencapai keberhasilan
pendidikan siswa di sekolah, masjid, ataupun secara umum untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Jalur kepemimpinan yang
diberikan kepada siswa terbagi menjadi dua, yakni dalam kegiatan LDKS
(Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) dan Lentera. Kegiatan LDKS
diwajibkan untuk seluruh siswa baru SMA Negeri 6 Bandung. Sedangkan
kegiatan Lentera adalah kegiatan kepemimpinan yang diselenggarakan
untuk siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ini dinaungi
oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) selaku organisasi tertinggi di
SMA Negeri 6 Bandung.
c) Jalur Kegiatan Organisasi
Pembinaan kesiswaan jalur organisasi berbeda dengan jalur ekstarkulikuler,
jalur organisasi dibagi menjadi 2 yakni OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah) dan PK (Perwakilan Kelas). Adapun fungsi keduanya antara lain:
1) OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
- Bekerja sama dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
untuk mengadakan kegiatan pembinaan kepemimpinan bagi
siswa baru di SMA Negeri 6 Bandung.
- Menaungi ekstrakulikuler di SMA Negeri 6 Bandung dan
mengadakan kegiatan Lentera untuk seluruh ekstrakulikuler.
- Merancang dan melaksanakan program kerja yang dapat
menaungi minat dan bakat siswa seperti lomba bulan bahasa,
14
fesbar (festival akbar), SMAN 6 Expo, lomba memperingati hari
kemerdekaan dan sebagainya.
- Bekerja sama dengan guru untuk mengadakan HUT (Hari Ulang
Tahun) 6 di SMAN 6 Bandung.
2) PK (Perwakilan Kelas)
- Mengawasi kinerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
- Mengadakan rapat tiap-tiap perwakilan kelas untuk
mendiskusikan aspirasi siswa SMAN 6 Bandung.
- Membuat kotak aspirasi yang berfungsi menampung
aspirasi/keinginan siswa terhadap OSIS dan guru.
- Mengadakan seminar motivasi bagi siswa SMAN 6 Bandung
untuk membina skill siswa.
d) Jalur Kegiatan Ekstrakulikuler
Jalur kegiatan ekstrakulikuler adalah pembinaan kesiswaan yang berusaha
memberi penyaluran minat, bakat, perluasan wawasan, serta kemantapan
iman dan taqwa melalui bentuk-bentuk kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan di luar program kulikuler untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan SMAN 6 Bandung. Ekstrakulikuler yang terdapat di SMAN 6
Bandung meliputi bidang seni, olahraga, keagamaan dan multimedia.
2) Strategi Pelaksanaan
Secara umum, keberhasilan pembinaan kesiswaan sangat ditentukan oleh
strategi pelaksanaan kegiatan dan pembinaan dari elemen-elemen
pendukungnya. Strategi pelaksanaan pembinaan kesiswaan harus
berkesinambungan, konsisten, sesuai dengan kebutuhan siswa serta tidak ada
tumpang tindih program kegiatan. Pada tingkat sekolah, komponen-komponen
yang mendukung keberhasilan pembinaan kesiswaan yakni kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wali kelas, tenaga kependidikan,
komite sekolah dan adanya respon yang positif yang diberikan oleh siswa
selaku pihak yang dibina. Peran kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan
di sekolah akan berpengaruh pada keberhasilan pembinaan kesiswaan, guru
yang memberkan arahan dan bimbingan tentu akan menjadi contoh bagi siswa
yang dibina. Kemudian wali kelas selaku guru yang dinilai paling dekat dengan
15
siswa di kelas-kelas tertentu, memiliki ruang yang sangat dekat dengan siswa
agar siswa diarahkan kepada kegiatan pembinaan.
Pembinaan Kesiswaan di SMAN 6 Bandung ini secara khusus berada di
bawah tanggungjawab wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Walaupun di
SMAN 6 Bandung telah ada wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, akan
tetapi sifatnya koordinatif dan administratif. Oleh karena itu, dalam
menjalankan tugasnya, wakasek kesiswaan SMAN 6 Bandung dibantu oleh
beberapa staf, diantaranya; staf wakasek bidang kesiswaan bagian kedisiplinan,
bagian organisasi, bagian ekstrakulikuler dan prestasi, serta bagian wawasan
wiyata mandala.
Adapun hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan
program Pembinaan Kesiswaan di SMAN 6 Bandung, yaitu:
1) Kurang tersedianya sarana maupun prasarana. Ajang maupun acara yang
diselenggarakan akan sedikit terhambat oleh lapangan maupun ruangan yang
kurang memadai.
2) Kurangnya dana dalam menyelenggarakan suatu program kesiswaan.
Tersedianya dana baik besar maupun kecil akan menjadi hambatan sebuah
program.
3) Waktu pelaksanaan program kesiswaan sering kali bentrok dengan waktu
pelaksanaan akademik sehingga hal-hal yang berbenturan dengan kegiatan
akademik akan sulit diberi izin oleh pihak sekolah.
Pada dasarnya, kami dalam pelaksanaan PPL ini tidak menemui
hambatan-hambatan yang sulit, khususnya dalam hal pembinaan kesiswaan
karena sekolah sepenuhnya memberikan izin pada kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kesiswaan selama itu tidak bentrok dan mengganggu
akademik. Terlihat bahwa sekolah mendukung setiap kegiatan kesiswaan,
diantaranya memberikan izin kepada peserta didik yang ikut suatu kepanitiaan
dalam pelaksanaan program Pembinaan Kesiswaan.
C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 6 Bandung dilaksanakan pada
sore hari setelah jam terakhir pembelajaran dimulai hari Senin sampai dengan
hari Jumat dan atau pada hari Sabtu pagi. Tujuan di adakannya kegiatan ini
16
ialah agar minat dan bakat siswa dapat tersalurkan, selain itu agar siswa
terhindar dari segala bentuk kegiatan kenakalan remaja dengan melakukan hal
positif di bidang ilmu pengetahuan, seni dan olahraga. Adapun kendala-
kendala yang diamati ataupun dialami praktikan terkait kegiatan
ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Jadwal latihan yang tidak sesuai dengan jadwal latihan yang sudah
ditetapkan.
2. Terdapat siswa yang memiliki terlalu banyak ekstrakurikuler sehingga
tidak terfokus.
3. Terdapat kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya dikarenakan tidak adanya pelatih.
4. Sulitnya siswa anggota ekstrakurikuler mendapat ijin jika ada kegiatan di
luar sekolah.
5. Keterbasan fasilitas yang di miliki sekolah berkaitan pada ekskul olahraga,
seperti tidak memiliki lapangan basket, futsal, bulu tangkis.
Mengakibatkan ekskul di lakukan tanpa pengawasan pihak sekolah.
D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa
Seluruh pelaksanaan program di sekolah tidak terlepas dari peran serta
masyarakat, terutama orang tua siswa sebagai orang terdekat bagi siswa.
Sekolah mengambil siswanya dari masyarakat sekitar bahkan untuk SMA
Negeri 6 Bandung tidak hanya masyarakat sekitar tetapi siswa/i nya mencakup
wilayah Jawa Barat, sehingga keberlangsungannya dipengaruhi oleh dukungan
sosial dan finansial masyarakat. Oleh karena itu, hubungan sekolah dan
masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam keseluruhan
kerangka penyelenggaraan pendidikan.
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa ditandai dengan adanya
komite sekolah. Adanya hubungan sekolah dengan masyarakat terutama
pembinaan kerjasama dengan orang tua siswa diharapkan dapat memberikan
pendidikan yang utuh bagi siswa yaitu pendidikan di dalam sekolah dan
pendidikan di luar sekolah. Tetapi dalam pelaksanaannya sering terjadi
beberapa permasalahan yang terjadi. Adapun masalah pembinaan Kerja Sama
SMA Negeri 6 Bandung dengan orang tua siswa adalah sebagai berikut:
17
1. Adanya penyampaian informasi atau sosialisasi yang dilakukan rutin
oleh pihak sekolah kepada orng tua siswa. Misalnya untuk siswa kelas X
penyampaian informasi dengan cara mengundang orang tua siswa ke
sekolah untuk sosialisasi tentang peminatan yang akan diambil oleh
peserta didik atau anaknya. Penyampaian informasi mengenai aturan-
aturan sekolah yan harus dipatuhi oleh siswa baru, kemuadian terakhir
mrngenai penyampaian informasi tentang besarnya biaya DSP. Keudia
untuk kelas XI sosialisai yang disampaikan kepada orang tua siswa lebih
ditekankan mengenai prestasi siswa tersebut dan sedikit meriview aturan-
aturan sekolah dan yang terakhir mengenai adanya study banding.
Sedangkan untuk kelas XII informasi yang ditekankan kepada para orang
tua siswa kebanyakan mengenai sosialisasi UN atau SMPTN yang
bertujuan untuk mengetahui program studi yang akan di ambil oleh siswa
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kemudian informasi mengenai
intensifitas pembelajaran yag akan di UN kan atau yang biasa disebut
pemantapan.
2. Hubungan pihak sekolah dan orang tua kebanyakan ditekankan kepada
orang tua atau siswa yang kurang mampu (dalam hal ekonomi). Biasanya
kerja sama ini dilaksanakan melalui program Rawan Melanjutkan
Pendidik (RMP).
3. Kerjasama pihak sekolah dengan orang tua siswa selanjutnya mengenai
kedisiplinan. Dalam hal ini orang tua ditekankan bersikap lebih aktif
dalam mendukung upaya menekagakan kedisiplinan dalam belajar.
Prosedur ini biasanya dilaksanakan oleh pihak BK dengan cara
memberikan peringatan sebanyak 3x kepada siswa jika setelah 3x siswa
tersebut tidak mengalami perubahan mengenai kedisiplinan maka pihak
BK beserta wali kelas akan melakukan memvisit kunjungan rumah
kepada siswa tersebut. Yang bertuan untuk memastikan kepada pihak
keluarga mengenai keadaan siswa tersebut.
Adapun permasalahan yang timbul antara pihak sekolah dan orang tua
siswa biasanya dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman antara siswa dan
gurunya. Dalam hal ini pihak sekolah biasanya berperan sebagai penengah
18
untuk menemukan solusi bersama tentang apa yang terjadi antara siswa dan
gurunya tersebut, caara yang digunakan oleh pihak sekolah dengan asas
kekeluargaan untuk mencari jalan keluar terbaik.
1. Masalah yang dihadapi yaitu adanya siswa yang jarang masuk ke
sekolah, dengan berbagai alasan seperti sakit dan sebagainya tetapi siswa
tersebut berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Bahkan
beberapa orang tua siswa sering kali mengecek melalui telepon sekolah
untuk mengecek anak-anaknya.
2. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah untuk menjalin
hubungan dengan orang tua siswa yaitu seperti rumah yang jauh dan
tidak adanya nomor kontak yang bisa dihubungi sehingga harus
dilakukan home visit. Kemudian adanya orang tua yang sangat sibuk dan
kurang memperhatikan anaknya sehingga sulit untuk berdiskusi dan
mencari solusi dari permasalahan siswa yang bermasalah tersebut.
3. Tidak sampainya informasi kepada orang tua siswa.
4. Tingkat kesibukan orang tua siswa, baik itu kesibukan kerja maupun
kesibukan lainnya.
5. Kurangnya kesadaran orang tua siswa akan pentingnya komunikasi
dengan pihak sekolah dalam rangka membina dan mendidik siswa.
Pada umumnya, hubungan sekolah khususnya BK dengan orang tua
siswa terjalin dengan sangat baik. Hal ini disebabkan BK sangat berperan aktif
baik pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, baik terhadap siswa
maupun dengan orang tua siswa. Selain itu orang tua siswa juga banyak yang
datang ke sekolah untuk menanyakan perkembangan anaknya ataupun untuk
berkonsultasi dengan wali kelas.
E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran
SMA Negeri 6 Bandung dari segi kelengkapan fasilitas pembelajaan
sudah memenuhi akan 4 hal komponen, yaitu dengan adanya infrastruktur yang
sangat memadai, memiliki guru-guru yang berkualitas, kurikulum
pembelajaran yang sesuai, dan manajemen sekolah yang telah memiliki
sertifikat ISO.
19
Adapun kelengkapan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMA Negeri
6 Bandung adalah sebagai berikut :
1. Ruang belajar yang telah memadai kriteria yang pantas sebagai tempat
pembelajaran
2. Perpustakaan
3. Laboratorium
4. Lapangan olahraga serta fasilitas olah raga
5. Fasilitas kesenian
6. Ruang kepala sekolah
7. Ruang Guru
8. Ruang pegawai-pegawai sekolah
9. Ruang konseling
10. Ruang Multimedia
11. Ruang serbaguna
12. Kantin
13. Koperasi Sekolah
14. Klinik/UKS
15. Ruang ibadah
16. Ruang administrasi
17. Fasilitas internet (WiFi)
18. Taman yang asri
19. Toilet
Dari berbagai kelengkapan fasilitas diatas, banyak hal yang masih perlu
diperhatikan penggunaannya, karena masih ada tempat-tempat yang harusnya
digunakan namun akhirnya jarang digunakan oleh siswa itu sendiri, misalnya
kurangnya tingkat kesadaran siswa untuk menggunakan fasilitas perpustakaan
yang ada, karena siswa-siswa yang datang biasanya hanya sebatas untuk
menumpang bermain internet, mencetak dokumen bahkan ada yang hanya
sebagai tempat menunggu temannya. Karena sesuai pengamatan yang ada,
siswa-siswa yang datang ke perpustakaan hanya yang itu-itu saja.
Fasilitas yang perlu diperhatikan lagi adalah ruang kelas dan toilet,
karena banyak siswa-siswa yang masih membuang sampah sembarangan di
20
kelas, bahkan kurangnya menjaga kebersihan di toilet – toilet siswa. Fasilitas
toilet yang kurang banyak pun membuat antrian menjadi panjang dan kurang
indah untuk dilihat, terutama pada waktu sholat dzuhur.
F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika
Pengelolaan kesejahteraan sivitas akademika yang di SMA Negeri 6
Bandung adalah berupa fasilitas dan pemberdayaan ruang lingkup baik untuk
siswa maupun sivitas akademika yang di dalamnya terdapat guru praktikkan
Universitas Pendidikan Indonesia.
Salah satu bentuk pengelolaan kesejahteraan sivitas akademika tersebut
adalah praktikan-praktikan PPL UPI diberi fasilitas yang cukup memadai,
dimana fasilitas yang ada sangat bermanfaat. Penggunaan fasilitas-fasilitas
yang dapat menunjang keberlangsungan PPL di SMA Negeri 6 Bandung
seperti penggunaan ruang perpustakaan yang biasa digunakan sebagai tempat
mencari referensi materi-materi bahan ajar, ruang BK digunakan sebagai
tempat praktikan-praktikan melatih dan belajar lebih dalam permasalahan-
permasalahan seperti karakter siswa yang didapat dari Bimbingan Konseling
di ruang BK, ruang komputer, serta fasilitas ruang lain seperti kantin, toilet,
mushola.
Hubungan kesejahteraan yang terjadi di SMA Negeri 6 Bandung adalah
proses pengelolaan yang baik dari masing-masing pelaksana atau civitas
akademika. Tatanan ruangan yang tersusun rapi dan fasilitas-fasilitas yang
dapat melengkapi kondisi kesejahteraan di lingkungan SMA Negeri 6
Bandung, termasuk dalam menunjangnya keperluan dalam pembelajaran
praktikan-praktikan PPL UPI di SMA Negeri 6 Bandung.
Tentu ada beberapa masalah yang timbul mengenai kesejahteraan sivitas
akademika di SMAN 6 Bandung, diantaranya sebagai berikut.
1. Kurang luasnya kantin SMAN 6 Bandung, sehingga pedagang yang
berjualan tidaklah banyak aneka macam makanan. Tidak sedikit dari
guru-guru maupun siswa memilih untuk membeli makanan di luar
sekolah.
21
2. Tidak adanya lahan parkir yang sesuai dikarenakan luas sekolah yang
tidak terlalu luas mengakibatkan banyak kendaraan yang diparkir di
depan sekolah dan di ‘garasi’ yang tidak terlalu jauh dari sekolah.
3. Kurangnya tempat untuk memfotocopy, terlebih pada jam istirahat
dzuhur yang mana tempat fotocopy tutup, sehingga menyebabkan siswa
dan guru keluar sekolah untuk memfotocopy.
22
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN
Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara
maupun pemerintah pada era reformasi ini. Problematika pendidikan merupakan
sesuatu yang kompleks. Persoalan pendidikan selalu saja ada selama peradaban dan
kehidupan manusia sendiri itu ada. Pembaharuan pendidikan tidak akan pernah
dapat diakhiri. Apalagi dalam abad informasi seperti saat ini, tingkat
obsolescence dan program pendidikan menjadi sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi
karena perkembangan teknologi yang digunakan masyarakat dalam sistem produksi
barang dan jasa yang begitu cepat.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tantangan zaman yang sering tidak dapat diramalkan, oleh karena itu pendidikan
selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia
pendidikan itu demikian luas. Oleh sebab itu, perlu ada rumusan-rumusan terhadap
masalah pendidikan yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam
mengembangkan tugasnya..
Dari permasalahan yang teah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai
permasalahan kependidikan, maka harus adanya upaya yang dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut.
A. Upaya Mengatasi Kendala Dalam Pembinaan Siswa
Adapun upaya-upaya untuk mengatasi kendala dalam pembinaan siswa,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Tingkatkan kembali kedisiplinan siswa, bagi yang melanggar tata tertib
harus adanya punishment yang mendidik. hukuman itu diberikan seperti
bukan sebuah hukuman jika dirasakan oleh siswa, tetapi malah seperti
pembelajaran dan pembinaan. Sekolah telah menerapkan hal itu seperti
siswa yang terlambat diberikan hukuman mengaji atau menghafalkan ayat
dan membersihkan lingkungan sekitarnya. Hanya saja dalam hal ini,
dampak jera bagi siswa itu dirasa belum muncul, maka dari itu pembinaan
harus lebih ditingkatkan.
23
2. Untuk siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler. Upaya yang dilakukan
seharusnya setiap ekstrakurikuler harus menjadi tempat bagi siswa dalam
mengembangkan minat dan bakatnya dikemas secara menarik dan
penambahan kegiatan-kegiatan yang menarik bagi para siswa agar mau
meramaikan kegiatan ektrakulikuler.
3. Untuk masalah kedisiplinan siswa, terutama dalam masalah masih adanya
siswa tidak ada di kelas pada saat jam pelajaran sekolah, bahkan
kebanyakan siswa pergi ke kantin disini harus ada kerjasama antara guru
dengan pihak kantin yang melarang adanya kegiatan diam dikantin pada
saat jam pelajaran tau saat bukan jam istirahat. Sekolah juga memberikan
aturan bagi pihak kantin untuk tidak melayani siswa yang membeli makanan
disaat sedang berlangsung jam pelajaran.
4. Dalam masalah menurunnya rasa hormat dan menghargai yang ada dalam
diri siswa kepada guru PPL, maka hal yang menjadi sorotan adalah
mengenai karakter siswa. Disini bisa guru PPL melakukan pendekatan
kepada siswa namun tetap menjaga wibawanya selaku guru. Selain itu pula,
dapat dibantu oleh guru pamong yang memberikan penegasan kepada siswa
terkait kedudukan guru PPL di sekolah.
5. Masalah belum adanya kemajuan para siswa dalam hal mengaji walaupun
telah disediakan program mengaji di sekolah, maka perlu adanya kerja sama
antara pembinaan di sekolah dengan pembinaan di rumah. Agar tujuan
siswa dapat mengaji dengan baik itu dapat tercapai dan berkelanjutan.
6. Permasalahan terdapat siswa yang memaksa keluar sekolah walaupun
belum mendapatkan izin dari petugas piket merupakan salah satu dari
permasalahan karakter siswa juga. Penegasan bagi guru piket untuk
meminta kejelasan alasan siswa mengapa memaksa keluar sekolah.
7. Permasalahan saran yang menunjang kegiatan dapat diatasi dengan
menggunakan fasilitas diluar sekolah yang berada disekitar lingkungan
sekolah.
8. Permasalahan dana kesiswaan yang kurang dapat disiasati dengan kegiatan
dana usaha. Seperti yang telah dipraktekan dalam mata pelajaran
Kewirausahaan.
24
9. Permasalahan waktu kegiatan dapat disiasati dengan mereschedule kegiatan
yang berbentrokan dengan kegiatan sekolah. Selain itu dapat juga dengan
perampingan program kerja, sehingga tidak terlalu banyak kegiatan yang
bertumpuk.
B. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler
Adapun upaya-upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan
Kegiatan Ekstrakulikuler, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Setiap ekstrakulikuler seharusnya memiliki jadwal yang tetap agar
pelaksanaan ektrakulikuler dapat berjalan baik dan berkesinambungan,
tetapi pada kenyataannya masih ada beberapa ekstrakulikuler yang
dijadwalkan latihan atau melaksankan kegiatan pada hari tertentu dirubah
menjadi hari lain dikarenakan beberapa faktor diantaranya pembina yang
tidak bisa atau berhalangan hadir pada kegiatan ektrakulikuler tersebut
sehingga jadwal dipindah harikan, seharusnya siswa mampu untuk dapat
melaksanakan ekstrakulikuler sendiri walaupun pembina berhalangan
hadir namun setiap pertemuan yang tidak ada pembinanya maka ketua
ekstrakulikuler harus menyerahkan laporan kegiatan ekstrakulikueler
ketika itu agar pembina mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh eksttrakulikuler tersebut dan meminimalisir adanya miss
comunication.
2. Pada hakikatnya siswa memiliki rasa kecederungan suka terhadap hal
yag berkaitan dengan potensi, minat dan bakat siswa, namun agar
diperhatikan bagi siswa yang memiliki ekskul lebih dari dua biasanya
tidak dapat terfokus baik dalam hal pembelajaran ataupun juga dalam
kegiatan ekstrakulikuler sendiri. Akan lebih baik bila sekolah
menetapkan aturan mengenai batas setiap siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler, sebagai contoh salah satu siswa hanya dapat mengikuti
maksimal 2 ekstarkulikuler saja sehingga tujuan siswa dalam
mengembangkan minat dna bakatnya dapat tercapai begitupun dengan
hasil belajar siswa.
3. Kehadiran ekstarkulikuler seharusnya menajdi sebuah wadah yang
mampu menampung minat, bakat dan potensi siswa namun harus
25
dibarengi dengan adanya pembina atau pelatih sehingga adanya arahan
bagi siswa yang mengikuti ekstrakulikuler. Apabila ada ekstrakulikuler
yang memiliki banyak ppeminat namun tidak adanya pelatih atau
pembina, pihak sekolah seharusnya bekerja sama mencari pelatih atau
pembina yang dapat mengajar di bidang ektrakulikuler tersebut sehingga
minat, potensi dan bakat siswa dapat tertampung.
4. Pada permasalahan sulitnya siswa anggota ekstrakurikuler mendapat ijin
jika ada kegiatan di luar sekolah yakni sudah seharusnya pihak sekolah
mendukung penuh seluruh kegiatan siswa yang positif namun hal ini juga
terjadi dikarenakan ada beberapa siswa yang memanfaatkan kegiatan izin
atau dispen ini sebagai ajang “melarikan diri” dari kegiatan pembelajaran
dikelas, solusinya ialah setiap siswa yang akan meminta izin unttuk
kepentingan kegiatan ekstrakulikuler maka harus meminta izin terlebih
dahulu kepada pembina ekstrakulikuler tersebut, akan lebih baik apabila
adanya koordinasi antara pembina ekstrakulikuler, wakasek kesiswaan
dan guru piket sehingga perizinan kegiatan siswa dapat dilakukan
dengan lancar.
5. Pada permasalahan keterbatasan fasilitas yang di miliki sekolah berkaitan
pada ekskul olahraga, seperti tidak memiliki lapangan basket, futsal, bulu
tangkis. Mengakibatkan ekskul di lakukan tanpa pengawasan pihak
sekolah, maka seharusnya setiap kegiatan ekstrakulikuler yang
mengharuskan dilaksanakannya di luar lingkungan sekolah harus ada
pembina disetiap pertemuannya, tujuannya agar ada yang mengawasi
kegiatan siswa ketika berada di luar sekolah.
C. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa
Adapun upaya-upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan
Kegiatan Ekstrakulikuler, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dihadapi yaitu adanya siswa yang jarang masuk ke
sekolah, dengan berbagai alasan seperti sakit dan sebagainya tetapi
siswa tersebut berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah.
Bahkan beberapa orang tua siswa sering kali mengecek melalui telepon
sekolah untuk mengecek anak-anaknya. Pada masalah diatas tidak
26
hanya BK saja yang seharunya berperan aktif dalam kasus anak yang
seperti ini namun harus ada kerjasama anatara guru BK, orangtua, wali
kelas dan juga wakasek kesiswaan mengenai masaah ini.
2. Pada masalah home visit yang dilakukan pihak sekolah terhadap siswa
seharusnya ada kerjasama yang baik antara pihaks ekolah dengan orang
tua, ketika penerimaan siswa baru diharuskan ada pendataan mengenai
alamat rumah siswa dan nomor telfon ornag tua yang dapat dihubungi
setelah itu akan lebih baik apabila ada sensus siswa kembali
dipertanyakan mengenai alamat rumah dan nomor telefon orang tua
sehingga pihak sekolah selalu mengetahui mengenai siswanya.
3. Tidak sampainya informasi kepada orang tua siswa. Berkaitan dengan
masalah ini, komite sekolah harus dapat memastikan informasi sekolah
sampai kepada orang tua siswa dengan cara memberikan konfirmasi
kembali kepada siswa dan orang tua siswa mengenai informasi sekolah
karena komite memiliki data administrasi keluarga siswa.
4. Tingkat kesibukan orang tua siswa, baik itu kesibukan kerja maupun
kesibukan lainnya. Berkaitan dengan masalah ini, hal yang dapat
dilakukan adalah memberikan himbauan kepada orang tua yang sibuk
dengan kegiatannya untuk memperhatikan informasi dari sekolah
karena hal itu juga penting bagi siswa itu sendiri dalam menjalankan
kegiatan sekolah di SMA Negeri 6 Bandung.
5. Kurangnya kesadaran orang tua siswa akan pentingnya komunikasi
dengan pihak sekolah dalam rangka membina dan mendidik siswa.
Berkaitan dengan masalah ini, hal yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan pengarahan dan bimbingan dari pihak komite sekolah
dengan orang tua siswa bahwa kerja sama sekolah dengan orang tua
siswa sangat penting bagi pendidikan siswa itu sendiri.
27
lahan sempit tersebut agar tetap bisa menyediakan fasilitas yang lengkap
bagi warga sekolah.
1. Permasalahannya dari berbagai kelengkapan fasilitas, banyak hal yang
masih perlu diperhatikan penggunaannya, karena masih ada tempat-
tempat yang harusnya digunakan namun akhirnya jarang digunakan oleh
siswa itu sendiri, misalnya kurangnya tingkat kesadaran siswa untuk
menggunakan fasilitas perpustakaan yang ada. Artinya gerakan literasi
yang telah diterapkan belum dapat mendorong minat baca siswa. Maka
dari itu peran guru diperlukan untuk mendorong siswa meningkatkan
minat baca seperti memberikan tugas yang mengharuskan mereka
mencari buku di perpustakaan ataupun guru memberikan tugas kepada
siswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah.
2. Fasilitas yang perlu diperhatikan lagi adalah ruang kelas dan toilet,
karena banyak siswa-siswa yang masih membuang sampah
sembarangan di kelas, bahkan kurangnya menjaga kebersihan di toilet –
toilet siswa. Sekolah SMAN 6 Bandung adalahsekolah yang
telahmenerapkan program adiwiyata yaitu sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan. Upaya sekolah harus lebih banyak lagi kegiatan-
kegiatan yang mendukung mereka untuk peduli terhadap lingkungan
dan siswa juga harus terlibat langsung di dalamnya. Selain itu perlu
adanya penyediaan sarana dan prasarana yang memfasilitasi mereka
agar peduli lingkungan. Karena jika lingkungan bersih dan rapi, siswa
akan merasa nyaman selama berada di sekolah.
E. Upaya Mengatasi Kendala dalam Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas
Akademika
Kesejahteraan sivitas akademika merupakan hal yang harus
diperhatikan juga oleh sekolah. Jika kesejahteraan sivitas akademika
terpenuhi maka akan memberikan dampak yang baik juga pada
pembelajaran di kelas yang secara tidak langsung terasa oleh siswa.
Permasalahan kesejahteraan sivitas akademika di SMAN 6 Bandung tidak
terlalu menjadi kendala yang lebih. Tetapi tetap saja permasalahan tersebut
harus ada upaya yang dapat mengatasinya.
28
Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah
kesejahteraan sivitas akademika di SMAN 6 Bandung, diantaranya sebagai
berikut.
1. Karena kurang luasnya kantin SMAN 6 Bandung, sehingga tidak
sedikit dari guru-guru maupun siswa memilih untuk membeli makanan
di luar sekolah. Maka sekolah harus bisa bekerjasama dengan pihak
penyedia makanan di luar sekolah dengan sistem pemesanan dan saat
jam istirahat atau jam makan, kebutuhan makan itu dapat terpenuhi
dengan adanya delivery makanan. Sehingga guru tidak perlu keluar
sekolah untuk mencari makanan.
2. Karena tidak adanya lahan parkir yang sesuai dikarenakan luas sekolah
yang tidak terlalu luas mengakibatkan banyak kendaraan yang di parkir
di depan sekolah dan di ‘garasi’ yang tidak terlalu jauh dari sekolah,
maka hal tersebut sulit untuk di atasi karena keterbatasan lahan parkir
yang memang sudah tidak ada. Sekolah yang berdiri di pusat kota
memang memiliki masalah dalam hal luas tanah yang tidak cukup luas.
Upaya lain juga sekolah diusahakan dapat memberikan bantuan atau
subsidi bagi guru yang membawa kendaraan dan mengharuskan
membayar parkir.
3. Solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan penambahan
pegawai fotocopy agar bisa bergantian dalam melakukan kegiatan,
sehingga tidak perlu keluar sekolah untuk memfotocopy berkas pada
jam istirahat dzuhur.
29
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada dasarnya PPL yang dilakukan sejak Agustus hingga November
ini telah terlaksana dengan baik. Dengan adanya PPL ini melatih kami
selaku calon guru untuk menjadi guru yang baik. Banyak pelajaran yang
kami dapatkan dari program PPL ini.
Berbagai kegiatan yang kami ikuti selama menjalani kegiatan PPL di
SMA Negeri 6 Bandung telah banyak memberi kami banyak pengalaman
yang bermanfaat untuk kehidupan kami kedepannya.
Berbagai kendala yang kami hadapi tidak menjadi halangan bagi kami
untuk menjalankan kegiatan PPL di SMA Negeri 6 Bandung. Segala
masalah yang kami hadapi menjadi pelajaran dan pengalaman berharga
untuk membentuk diri kami menjadi lebih dewasa dalam menghadapi
berbagai masalah-masalah lain yang akan kami hadapi di masa mendatang
dalam kehidupan bermasyarakat.
Kelompok kami berusaha untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan
yang ada di sekolah. Komunikasi yang terjalin antara kelompok praktikan
PPL dan pihak sekolah terjalin dengan baik sehingga setiap kegiatan dapat
kami ikuti dengan lancar.
Guru pamong kami membina kami dengan baik dan tentunya
mengarahkan kami untuk menjadi guru yang baik dikarenakan komunikasi
yang baik pula untuk membentuk kami menjadi tenaga profesional di masa
mendatang.
Dapat kami simpulkan bahwa segala kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok praktikan PPL kami di SMA Negeri 6 Bandung bertujuan untuk
mendidik dan melatih kami menjadi pendidik yang baik dan profesional
dengan kegiatan nyata di lapangan juga mempraktikkan apa yang telah kami
pelajari ketika duduk di bangku kuliah.
30
B. Saran
Pelaksanaan PPL di SMAN 6 Bandung ini memunculkan berbagai
macam kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami menyimpulkan
saran yang dapat kami jadikan sebuah bahan evaluasi bagi kelompok
praktikan PPL dan juga pihak sekolah untuk di masa mendatang guna
menjadi lebih baik di masa mendatang.
1. Bagi Kelompok Praktikan PPL
Keterbukaan dalam komunikasi dalam kelompok praktikan PPL
sangat diperlukan dalam kegiatan kami dikarenakan kegiatan yang kami
laksanakan bukan hanya kegiatan belajar dan mengajar. Ada pula hal yang
kedepannya mampu kami lakukan.
Kelompok kami harus mengetahui eksistensi dan urgensi dari
kegiatan PPL juga berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti mengikuti
kegiatan upacara dan piket sekolah. Banyaknya kehadiran anggota akan
menambah nilai untuk kelompok praktikan PPL.
Intensifitas rapat kelompok untuk membantu melancarkan
komunikasi dengan pihak sekolah untuk melancarkan setiap kegiatan yang
akan diikuti oleh kelompok praktikan PPL dalam kontribusinya terhadap
sekolah.
Pentin juga untuk mengkaji kembali referensi mengenai segala
sesuatu yang terkait dengan kependidikan seperti perencanaan
pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, maupun
bimbingan konseling sebagai bahan untuk menjalankan tugas PPL.
Juga pentingnya menjaga penampilan berpakaian, perilaku dan tata
karma yang mencerminkan seorang guru juga menjadi contoh yang baik
bagi para peserta didik dan membangun sosialisasi yang baik dengan warga
sekolah sebagai rekan kerja.
2. Bagi Pihak Sekolah
Peningkatan komunikasi sangat perlu untuk ditingkatkan sejak
sebelum dimulainya kegiatan PPL untuk memberi kesiapan bagi kelompok
praktikan PPL sebagai gambaran kegiatan apa saja yang harus diikuti oleh
31
kelompok praktikan PPL dalam kegiatan sekolah berupa pengarahan dan
pemberitahuan secara jelas, singkat, dan terperinci.
Perlu untuk mempertahankan frekuensi komunikasi dengan pihak
unviersitas, dosen pembimbing dan pihak yang terkait lainnya demi
kelancaran program yang telah disusun dengan baik.
Selain itu perlu juga untuk melakukan diskusi mengenai silabus,
RPP, metode dan tanggungjawab serta wewenang praktikan selama
melakukan kegiatan PPL di sekolah dengan pihak universitas agar tidak
terjadi perbedaan persepsi.
Dengan adanya PPL ini diharapkan hubungan kerjasama antara
institusi sekolah dan UPI terus terjalin dengan baik dan tetap terbuka
khususnya dalam membantu mahasiswa UPI untuk mengembangkan
potensi diri melalui pengalaman praktis kependidikan di lingkungan
sekolah.
3. Bagi Pihak Universitas
Pentingnya partisipasi lebih dari pihak universitas untuk
melancarkan kegiatan PPL disekolah. Karena pihak universitas juga
memiliki tanggung jawab dalam keterlibatannya untuk anggota PPL. Dan
juga komunikasi yang baik dengan pihak sekolah untuk melancarkan
kegiatan PPL di sekolah.
32
LAMPIRAN
A. Biodata Mahasiswa
1. Ketua
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Aminatushalihah Rahmananda
NIM. 1504347
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nurany Novita S
NIM. 1504321
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fazria Destiana
NIM. 1500409
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ginanjar Gymnastiar.
1505850
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
9. Telepon / HP : 089679692894
10. Email : Feggacyntia@gmail.com
11. Status Marital : Belum Kawin
12. Pekerjaan : Mahasiswa
13. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Drs. Neti Budiwati M. Si
c. Guru Pembimbing : Dra. Tati Herlina
Fegga Cyntia
1505460
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
9. Telepon / HP : 08562048525
10. Email : herryd94@gmail.com
11. Status Marital :
12. Pekerjaan : Mahasiswa
13. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Prof.Dr.H.Syahidin, M.Pd
c. Guru Pembimbing : Luthfi Solehuddin, S.Pd I
Herryanto Dharmawan
NIM. 1501695
IDENTITAS PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Anita Oktavia
NIM. 1500837
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Qori Mulyani
1501313
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
9. Telepon / HP : 082122435599
10. Email : Astrimundari@gmail.com
11. Status Marital : Lajang
12. Pekerjaan : Mahasiswa
13. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Dr. Prayoga Bestari, M.Si.
c. Guru Pembimbing : Dais
Astri Mundari
1501339
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fitri Kafiyani
1500346
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Regiana Dewi
1507511
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ita Rosita
1503684
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yos Zania
1506413
IDENTITAS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
9. Telepon / HP : 081221109035
10. Email : Arnikagniya28@yahoo.com
11. Status Marital : Belum Menikah
12. Pekerjaan : Mahasiswa
13. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Hj.Siti Nurmala, S.Pd, M.M.Pd
c. Guru Pembimbing : Dra. S.A. Lily Nurillah, M.Pd.
9. Telepon / HP : 085524900384
10. Email : fajaaditiarachman@yahoo.com
11. Status Marital : Belum Menikah
12. Pekerjaan : Mahasiswa
13. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah : SMA Negeri 6 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Sufyar Mudjianto, M. Pd
c. Guru Pembimbing : Dra. Nuniek Biakty Meini, M. Pd
C. Jadwal Piket
No Hari Nama Mahasiswa NIM Prodi
Shifa Khoirun Nisa 1500087 Pendidikan Sosiologi
Pendidikan
Windy Inneke Putri 1502039
Kewarganegaraan
Pendidikan
Naufal Adli Althaf 1505386
1. Senin Kewarganegaraan
Pendidikan
Astri Mundari 1501339
Kewarganegaraan
Nurany Novita Sari 1504321 Pendidikan Ekonomi
Yos Zania 1506413 Perpusinfo
Anggia Hadiyanti Dwi
1500366 Bimbingan dan Konseling
Putri
Fahmi Nur Ramadhan 1500007 Pendidikan Sejarah
2. Selasa
Gilang Aji Pangestu 1504394 Pendidikan Sejarah
Qori Rahmi 1507399 Perpusinfo
Herryanto Dharmawan 1501659 Pendidikan Agama Islam
Dede Sarah Maulani 1500921 Pendidikan Geografi
Rifan Risyadi Iskandar 1501833 Pendidikan Agama Islam
Hilda Hindasyah
1500989 Pendidikan Geografi
3. Rabu Agustin
Qori Mulyani 1501313 Pendidikan Agama Islam
Tri Resmi Nursida 1500074 Bimbingan dan Konseling
Ita Rosita 1503684 Perpusinfo
Fitri Kafiyani 1500346 Pendidikan Fisika
Aminatushalihah
1504347 Pendidikan Sosiologi
Rahmananda
4. Kamis
Febri Afud Mahfudin 1506687 Pendididkan Sejarah
Fanny Herliyana Dewi 1500994 Pendidikan Fisika
Arnik Agniya Fikriyah 1501787 Bimbingan dan Konseling
Regiana Dewi 1507511 Pendidikan Fisika
Anggi Tesya Prestasina 1502026 Pendidikan Ekonomi
5. Jumat Hafsa Tahirani Rahmah 1503985 Pendidikan Geografi
Anita Oktavia 1500837 Pendidikan Sosiologi
Fegga Cyntia 1505460 Pendidikan Ekonomi
D. Jadwal Ujian
No. Hari/Tanggal Nama NIM Prodi Ruangan / Jam Pelajaran
Gilang Aji Pangestu 1504394 Pendidikan Sejarah X MIPA 6 / Jam ke-4 dan 5
Selasa/
3. Fahmi Nur Ramadhan 1500007 Pendidikan Sejarah X MIPA 4 / Jam ke-6 dan 7
13 November 2018
Pendididikan X MIPA 5 / Jam ke-8 dan 9
Febri Afud Mahfudin 1506687
Sejarah
Pendidikan X MIPA 4 / Jam ke-3 dan 4
Shifa Khoirun Nisa 1500087
Sosiologi
Kamis/
4. Pendidikan X MIPA 5 / Jam ke-1 dan 2
Aminatushalihah Rahmananda 1504347
8 November 2018 Sosiologi
Pendidikan XI MIPA 5 / Jam ke-5 dan 6
Anita Oktavia 1500837
Sosiologi
Senin / X MIPA 4 / Jam ke-1, 2 dan
Anggi Tesya Prestasina 1502026 Pendidikan Ekonomi
12 November 2018 3
5.
Rabu/14 November X MIPA 1 / Jam ke-1, 2 dan
Nurany Novita Sari 1504321 Pendidikan Ekonomi
2018 3
X MIPA 5 / Jam ke-4, 5 dan
Fegga Cyntia 1505460 Pendidikan Ekonomi
6
Pendidikan XI MIPA 4 / Jam ke-1 dan 2
Astri Mundari 1501339
Kewarganegaraan
Rabu/
6. Pendidikan X IPS 2 / Jam ke-3 dan 4
Naufal Adli Althaf 1505386
14 November 2018 Kewarganegaraan
Pendidikan XI MIPA 1 / Jam ke-5 dan 6
Windy Inneke Putri 1502039
Kewarganegaraan
Rabu/ 14 November Fanny Herliyana Dewi 1500994 Pendidikan Fisika XI MIPA 3 / Jam ke-1 dan 2
2018 Regiana Dewi 1507511 Pendidikan Fisika XI MIPA 3 / Jam ke-3 dan 4
7.
Kamis/16 November XI MIPA 4 / Jam ke-4, 5
Fitri Kafiyani 1500346 Pendidikan Fisika
2018 dan 6
XI IPS 3 / Jam ke-8, 9 dan
Pendidikan Agama
Qori Mulyani 1501313
Islam 10
Kamis/
8. Pendidikan Agama XI IPS 1 / Jam ke-4, 5 dan 6
15 November 2018 Rifan Risyadi Iskandar 1501833
Islam
Pendidikan Agama XI MIPA 4 / Jam ke-3 dan 4
Herryanto Dharmawan 1501659
Islam
Fajar Aditia Rachman 1506204 Pendidikan Olahraga XI IPS 1 / Jam ke-1, 2 dan 3
Kamis/15 November
XI MIPA 2 / Jam ke-4, 5
2018 Ginanjar Gymnastiar 1505850 Pendidikan Olahraga
9. dan 6
Jumat/16 November XI MIPA 4 / Jam ke-1, 2
Fazria Destiana 1500409 Pendidikan Olahraga
2018 dan 3
Kegiatan Upacara
LIGA 6 DI SABUGA