Anda di halaman 1dari 30

Prof.

Dian Armanto, MSc, PhD


Pendidikan Matematika FMIPA UNIMED
Pembelajaran
Holistik
Defenisi Holistik
Sebuah cara pandang terhadap sesuatu yg dilakukan
dengan konsep pengakuan bhw hal keseluruhan adalah
sebuah kesatuan yg lbh penting dari bagian-bagian yang
membentuk nya (
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-hol
istik/
)

Penilaian holistic adalah penilaian keseluruhan, bukan


bagian-bagian
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran holistik (holistic learning) adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada pemahaman informasi
dan mengkaitkannya dengan topik-topik lain sehingga
terbangun kerangka pengetahuan. Dalam pembelajaran
holistik, diterapkan prinsip bahwa siswa akan belajar lebih
efektif jika semua aspek pribadinya (pikiran, tubuh dan jiwa)
dilibatkan dalam pengalaman siswa
Pendidikan Holistik
Akhmad Sudrajat(2008) menuliskan tujuan pendidikan holistik adalah
membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan,
demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi
dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh
kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui
cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta
dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein)
Ciri Pendidikan Holistik
Luluk Yunan Ruhendi (2004:187):
1.      Tujuan pendidikan holistik mengintrodusir terbentuknya manusia
seutuhnya dan masyarakat seutuhnya.
2.      Materi  pendidikan holistik mengandung kesatuan pendidikan
jasmani-rohani, mengasah kecerdasan intelektual-spiritual (emosional)-
ketrampilan, kesatuan materi teoritis-praktis, kesatuan materi pribadi-
sosial-ketuhanan
3.      Proses pendidikan holistik mengutamakan kesatuan kepentingan
anak didik-masyarakat.
4.      Evaluasi pendidikan holistik mementingkan tercapainya
perkembangan anak didik dalam bidang penguasaan ilmu – sikap –
tingkahlaku - ketrampilan
Metode Pembelajaran
Holistik
a.       Belajar melalui keseluruhan bagian otak.
Bahan palajaran dipelajari dengan melibatkan sebanyak mungkin
indera; juga melibatkan berbagai tingkatan keterlibatan, yaitu: indera,
emosional, dan intelektual.
Sehingga aspek kognitif , afektif,dan psikomotor dapat berkembang
secara baik dan berkembang sesuai dengan tingkatan pada fase
pertumbuhan manusia.
b.      Belajar melalui kecerdasan majemuk (multiple intelligences)
Siswa mempelajari materi pelajaran dengan menggunakan jenis
kecerdasan yang paling menonjol dalam dirinya. Kecerdasan yang
digunakan sesuai dengan karakteristik pembelajaran masing masing.
Apakah itu bertipe audio, visual atau pun audio visual serta tipe
belajar yang lain
Teknik Pembelajaran Holistik
a.       Mengajukan pertanyaan
Siswa menanyakan beberapa terkait beberapa hal  seperti:
(1) Apa yang sedang dipelajari?
(2) Apa hubungannya dengan topik lain dalam bab yang sama?
(3) Apa hubungannya dengan topik-topik lain dalam mata
pelajaran yang sama?
(4) Adakah hubungannya dengan topik-topik dalam mata
pelajaran lain?
(5) Adakah hubungannya dengan sesuatu dalam kehidupan
sehari-hari?
Teknik Pembelajaran Holistik
b.      Memvisualkan informasi
Guru mengajak siswa untuk menyajikan informasi dalam bentuk
gambar, diagram, atau sketsa.
• Objek atau situasi yang terkait dengan informasi disajikan dalam
gambar;
• hubungan informasi itu dengan topik-topik lain dinyatakan dengan
diagram.
• Gambar atau diagram tidak harus indah atau tepat, yang penting
bisa mewakili apa yang dibayangkan oleh siswa. Jadi gambar atau
diagram dapat berupa sketsa atau coretan kasar.
• Setelah siswa memvisualkan informasi, siswa diminta menerangkan
maksud gambar, diagram, atau sketsa yang dibuatnya
Teknik Pembelajaran Holistik
c.       Merasakan informasi
Jika informasi tidak dapat atau sukar divisualkan, siswa
dapat menangkapnya dengan menggunakan indera lainnya.
Misalnya dengan meraba, mengecap, membau, mendengar,
atau memperagakan

VISUALISASI MERASAKAN
BERTANYA
INFORMASI INFORMASI

GAMBAR – DIAGRAM - SKETSA

TEKNIK PEMBELAJARAN HOLISTIK


Langkah Pembelajaran Holistik dalam
K13

Experimen Networking
Observing Questioning Associating
-ting (membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar)
(mencoba) Jejaring)

Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran


11
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
•2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
•Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis
•Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: intelejensia tidak akan
- Observing [mengamati] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Associating [menalar] Personal dibandingkan yang berbasis
- Experimenting [mencoba] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang


mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja
12
dalam jejaringan melalui collaborative learning 12
HAL-HAL YANG DIBELAJARKAN
Hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Sikap
(Tahu Mengapa)

Produktif
Inovatif
Kreatif
Keterampilan Afektif Pengetahuan
(Tahu Bagaimana) (Tahu Apa)
EVALUASI HOLISTIK

Prof. Dian Armanto, PhD


Evaluasi Holistik
Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan
pemaknaan/analisis data (informasi) untuk menentukan nilai atau
kualitas sesuatu yang terkandung di dalam data tersebut.
Dalam pembelajaran hasil evaluasi digunakan untuk menilai
kesesuaian dan ketercapaian tujuan, kegunaan bahan ajar serta
keefektifan pembelajaran.

Penilaian dalam pembelajaran sebaiknya mengarah pada


perkembangan dan kemajuan serta pencapaian siswa dalam hal
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik)
baik lisan maupun tulisan, baik yang bersifat reseptif maupun aktif
produktif.
Ciri Evaluasi Holistik
1. Didasarkan atas pengalaman keseharian bermatematika secara
otentik (nyata dan wajar)
2. Dilakukan selaras dengan hakikat belajar matematika sebagai
suatu proses yang berkembang secara bertahap dan terus
menerus, serta sebagai upaya untuk memahirkan
bermatematika sesuai dengan fungsi sebagai alat komunikasi.
3. Diarahkan pada penilaian proses dan hasil, serta dilakukan
secara formal dan informal.
Ciri Evaluasi Holistik
4. Menginformasikan kegiatan belajar mengajar atau apa yang
terjadi di dalam kelas sehari- hari.
5. Memperhatikan keunikan siswa sebagai makhluk individual,
artinya menekankan pada pembandingan kemajuan dan hasil
belajar yang dicapai siswa dengan pencapaian sebelumnya.
6. Melibatkan siswa di dalam penilaian untuk mengukur kekuatan
dan kelemahannya, menetapkan tujuan dan keputusan untuk
kegiatan belajar berikutnya, serta mengembangkan
kemandiriannya
Prinsip Evaluasi Holistik
1. Memandang pembelajaran dan evluasi sebagai satu
kesatuan.
2. Melibatkan siswa secara aktif di dalam belajar dan
evaluasinya sendiri.
3. Melihat perkembangan belajar siswa, baik sebagai
individu maupun kelompok, sebagai suatu proses yang
unik untuk menyeluruh dan terus menerus
Prosedur Evaluasi Holistik
1. Evaluasi Proses, yaitu evaluasi untuk memperoleh
informasi atas hal-hal yang sedang terjadi dalam
pembelajaran.
Contoh :
1. perkembangan kemajuan belajar,
2. masalah yang dihadapi, serta
3. sikap dan tanggapan terhadap kemajuan yang diperolehnya
dan masalah lain yang dihadapinya.
2. Alat evaluasi yang digunakan biasanya berupa nontes.
Prosedur Evaluasi Holistik
2. Penilaian Hasil, yaitu penilaian untuk menentukan
pencapaian atau hasil belajar siswa.
Contoh :
Evaluasi dengan menggunakan tes tertulis (soal pilihan
ganda, uraian, isian, benar-salah dan sebagainya) dan tes
lisan (performance).
Alat evaluasi yang digunakan adalah tes dan nontes.
Pengembangan Alat Evaluasi
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1.Menentukan tujuan.
•Untuk apa saya melakukan penilaian?
2.Menentukan sasaran.
•Apa yang akan saya nilai?
3.Menentukan hasil penilaian.
•Hasil penilaian seperti apa yang saya inginkan?
4.Menentukan prosedur dan alat penilaian yang cocok
Alat Evaluasi
1. Tes, yaitu serangkaian pertanyaan atau tugas untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa. Tes ini dapat dilakukan secara lisan,
tertulis dan perbuatan.
2. Nontes, yaitu alat penilaian selain tes. Teknik nontes ini dapat
dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan portofolio
Klasifikasi Metode dan Bentuk Instrumen Evaluasi
No. Metode Bentuk Instrumen
1 Tes
a. Tes Formal
1. Tes tertulis • Isian, uraian, pilihan ganda, dll
2. Tes lisan • Daftar Pertanyaan
3. Tes Kinerja • Item tes paper and pencil
• Item tes identifikasi
• Item tes simulasi
• Item uji petik kerja
b. Tes non-formal
1. Penugasan • Proyek, Portofolio, Tugas Rumah
2. Observasi • Lembar Observasi
2 Nontes
Observasi, Wawancara, • Lembar observasi, Pedoman
Inventori, Self report wawancara, Skala inventori, Kuesioner
Jenis Evaluasi &
Instrumen (Alat) Penilaian

JENIS BENTUK INSTRUMEN


• Kuis • Pilihan Ganda
• Pertanyaan lisan • Uraian objektif
• Ulangan harian • Uraian bebas
• Ulangan blok • Jawaban singkat
• Tugas Individu • Menjodohkan
• Tugas kelompok • Performance
• Responsi atau Ujian • Portofolio
praktik
• Laporan kerja praktik
o Terbatas tertutup
berstruktur
• Uraian
(Essay) o Bebas terbuka
 Tertulis • Melengkapi
o Pilihan Ganda • Hub. Antar hal
• Obyektif
TES • Analisis kasus
 Lisan • Asosiasi pil.
 Perbuatan Ganda
• Membaca diagram
 Skala sikap o Benar-Salah
o Isian singkat
BENTUK/TEKNIK o Jawaban singkat
EVALUASI o Menjodohkan
 Wawancara
 Pengamatan/Observasi
NON
 Karangan
TES
 Kuesioner
 Portofolio
Bentuk penilaian untuk tiap
ranah
– Kognitif – Psikomotor
• Tes tertulis
• Tes (menggambar, melukis)
• Portofolio • Tes identifikasi
– Afektif • Tes simulasi
• Tes petik kerja
• Non-tes
– Contoh
– Angket, • Keterampilan jasmani
– Wawancara – Kecepatan
– Daya/kekuatan
– Lembaran
– Keseimbangan
observasi – Kelincahan
– Koordinasi
– Kecepatan reaksi
Tingkatan soal

• Tingkat • Ibu membeli 1 kg gula


rendah harganya Rp. 3750.
Uang Ibu Rp 10.000.
Berapa sisa uang Ibu?
• Tingkat
menengah Susu
Bubuk =
Instan

81 siswa
Jumlah kaleng =
• Tingkat tinggi

500 KG

………… orang
Tugas mingguan - individu
Dengan mempertimbangkan ciri evaluasi holistic, bentuk, jenis dan
tingkatan instrumen apakah yang cocok untuk mendapatkan data spt
tersebutkan? Beri lah 1 butir soal matematika yang dapat mengevaluasi
secara holistic. Berikan lah alasan nya.
Daftar pustaka
Luluk Yunan Ruhendi. 2004. Paradikma Pendidikan Universal. Yogyakarta: IRCISoD
Anonim. 2009. “Pendekatan Pembelajaran Holistik” diakses pada hari Senin, 28 November  2011 di
http://anonim.blogspot.com/2009/Pendekatan-Pembelajaran -Holistik
Akhmad Sudrajat. 2008. “Tentang Pendekatan Holistik” diakses pada hari Senin, 28 November  2011 di
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/26/pendidikan-holistik/
Djauharah Bawazir. 2008. “Pendekatan Holistik Dalam Pendidikan Anak” diakses pada hari Senin, 28
November  2011 di http://bunyan.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=284&Itemid=97
Pusat penelitian dan pelayanan pendidikan Universitas Sanata Darma. 2009. “Pembelajaran Holistik”
diakses pada hari Senin, 28 November  2011 di
http://p4-usd.blogspot.com/2009/05/pembelajaran-holistik.html
Sawang. 2011. “Pendekatan Holistik Dalam Pendidikan Anak” diakses pada hari Senin, 28 November 
2011 di http://susatyoyuwono.blogdetik.com/2011/02/17/ pendekatan-holistik-dalam-pendidikan-
anak/
Young, Schoot H. 2005. “Belajar Holistik” diakses pada hari Senin, 28 November  2011 di
www.jwelford.demon.co.uk/ brainwaremap/holist.html
https://rennynataliaa.blogspot.com/2013/01/pembelajaran-holistik.html

Anda mungkin juga menyukai