Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK

KLS 1 MEDAN TANJUNG GUSTA

DIBUAT UNTUK MEMENUHI LAPORAN PKL

DisusunOleh :

MICHAEL BRAMULIA TARIGAN (6153210018)

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, atas berkat limpah karunianya

kami dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak Kelas 1 Medan. Tg.Gusta Sumatera Utara, sebagai persyaratan untuk

kelulusan jenjang pendidikan S1 Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Medan. Tujuan praktek kerja lapangan ini adalah untuk menambah

wawasan, pengalaman dan pemahaman, serta untuk memberi gambaran pada

penulis mengenai aplikasi teori yang didapat diperkuliahan kedalam dunia kerja

yang sesungguhnya.

Penulis dapat mengetahui bagaimana cara kerja, aturan dan tatakrama

dalam dunia kerja tersebut. Selama kegiatan praktek kerja lapangan, penulis

berkesempatan melakukan pekerjaan dan pengamatan serta mengambil bagian

dalam beberapa aktifitas di Kantor Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Medan Tanjung Gusta. Dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini

penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak, Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak, Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si Apt, selaku Ketua Jurusan Program

Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

i
4. Ibu Zulaini, S.KM, M.Kes, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan,

terkhusus dosen Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan arahan dan ilmu pengetahuan serta

membantu penulis mendapatkan informasi dan urusan kampus dari awal

hingga akhir perkuliahan.

6. Bapak Drs. Gondo Supono selaku Kasi Pembinaan di Kantor Lembaga

Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan Tanjung Gusta yang telah

memberikan kami kesempatan untuk Praktik Kerja Lapangan di Kantor

Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Utara.

7. Bapak Evan Yudha Ipha P.S.Amd.Ip.SH.MH, selaku penanggung jawab

Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1

Medan Tanjung Gusta.

8. Bapak David Bradly, selaku instruktur praktek kerja lapangan di Kantor

Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan Tanjung Gusta.

9. Kedua orangtua tercinta kami, yang selalu memberikan doa, dukungan dan

motivasi. Terimakasih untuk segala pengorbanan Ayahanda dan Ibunda

yang tidak ternilai. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dan selalu

memberikan nikmat dan karunia kepada Ayahanda dan Ibunda.

10. Bapak dan Ibu, Abangda dan Kakanda para staf dan seluruh pegawai di

Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan Tanjung

Gusta yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan penulis

ii
yang telah membantu, mengajarkan dan membimbing penulis saat

melakukan praktek kuliah lapangan di kantor tersebut.

11. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Kolahragaan stambuk 2014 dan 2015

yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu. Terimakasih atas

persahabatan yang tidak akan pernah penulis lupakan.

12. Abang dan kakak serta adik-adik stambuk yang telah memberikan masukan

dan dukungan.

Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah

diberikan selama melaksanakan praktek kerja lapangan, maka penulis ucapkan

terimakasih dan hanya dapat memanjatkan doa semoga kebaikan tersebut dibalas

dengan pahala yang berlipat ganda.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja

lapangan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, maka dengan segala

kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak. Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat mencapai maksud yang

diinginkan dan dapat menjadi tulisan yang berguna bagi semua pihak.

Medan, 30 November 2019

Mahasiswa PKL

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................vi
AKTIVITAS KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KHUSUS ANAK KELAS 1 MEDAN JURUSAN ILMU
KEOLAHRAGAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN TAHUN 2018 ...................................................................................vii
JADWAL PERTANDINGAN FUTSAL LPKA KELAS 1 MEDAN DALAM
RANGKA MEMERIAHKAN HUT RI KE-73 TAHUN 2018 ...................................... x
TABEL FUTSAL ................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................xi
Dokumentasi Kegiatan Pkl .............................................................................................xi
FORMAT PENILAIAN KEMAMPUAN PKL ....................Error! Bookmark not defined.
Surat Keterangan Pelaksanaan Pkl...................................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ..................................................................................................................... xxxi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan......................................................................... 1
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan....................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan .................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM ........................................................................................... 3
A. Pengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan ................................................ 3
B. Gambaran Singkat Profil Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls
1 Medan Tanjung Gusta ............................................................................................... 4
C. Visi dan Misi Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan
Tanjung Gusta............................................................................................................... 5
D.Struktur Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tanjung Gusta Medan ................ 6
BAB III............................................................................................................................... 7
PEKERJAAN DAN KEGIATAN .................................................................................... 7
A. Laporan Kegiatan Mahasiswa PKL ....................................................................... 7
Sejarah Permainan Futsal ............................................................................................ 7

iv
Teknik Dasar Permainan Futsal .................................................................................. 8
Titik Pinalti, Gawang, dan Tendangan Sudut ........................................................... 13
Ukuran Bola Futsal ................................................................................................... 14
Jumlah Pemain Futsal ............................................................................................... 14
Perlengkapan Pemain Futsal ..................................................................................... 15
Periode Pertandingan ................................................................................................ 16
Pelanggaran yang Diperingatkan .............................................................................. 17
Pengertian Senam ....................................................................................................... 18
Sejarah Senam............................................................................................................. 19
Manfaat Senam ........................................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 21
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 21
B. Saran........................................................................................................................ 21

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Pembinaan di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Anak Kls 1 Medan Tanjung Gusta.

KASI PEMBINAAN

Drs. Gondo Supono

KASUBSI BIMKES-PA KASUBSI DIKLATRAM

Evan Yudha Sembiring. Amd. Ip.SH Heri S.H

1. Enedi Situmeang. SH 1. Kadir Sinabang SH

2. Syamsul Bahri 2. Husni Tamrin

3. Evi Julianda Sinulingga 3. Michael Bramulia Tarigan

4. Dodi Noris Sinulingga

5. David Bredley Simangunsong

6. Yusril Ramdhani

7. Widya Sari Sufa

vi
Tabel 3.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

AKTIVITAS KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS ANAK KELAS 1 MEDAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2019

Tanda Tangan
No Kegiatan Mahasiswa Hari /Tanggal Pembimbing
Lapangan
-Pertemuan dengan pembimbing
lapangan dan menjelaskan
sistem kerja di Lembaga
1 28 Oktober 2019
Pemasyarakatan kls 1 khusus
anak Medan

-Membuat daftar hadir /


Absensi Mahasiswa Ilmu
Keolahragaan yang PKL di
Lembaga Pemasyarakatan kls 1
2 khusus anak Medan 29 Oktober 2019
-Perkenalan Pentingnya
Olahraga bagi Kesehatan
Tubuh.

-Diskusi dengan Instuktur


lapangan mengenai Kegiatan
Olahraga yang ingin
diberlakukan

-Diskusi mengadakan kegiatan


3 30 Oktober 2019
Senam Poco-Poco dengan
Pihak Lapas dalam Rangka Hari
Anak-Anak Sedunia 20
November 2019

vii
-Latihan gerakan futsal

-Melatih Anak-Anak
Pemasyarakatan yang akan
membantu memandu senam
Poco-poco seluruh anak
Pemasyarakatan kls 1 Khusus 1 November 2019-
4 anak di ruangan Aula Lapas. 2 November

- Melatih Futsal untuk Anak


Pemasyarakatan

-Memperkenalkan senam Poco-


Poco untuk seluruh anak
Pemasyarakatan di bantu oleh
Anak-Anak Pemasyarakatan
yang sudah di latih. 11 November
5 2019- 13
November
-Melatih dan membuat game
Futsal untuk anak
Pemasyarakatan kls 1 Medan .

-Pihak Lapas Menambahkan 20


anak Pramuka Pemasyarakatan
untuk di latih di Bingkes Lapas.
14 November- 16
6 -Game Futsal Untuk Anak
November 2019
Pemasyarakatan Kls 1 Medan
Tanjung Gusta.

-Melatih Senam Poco-Poco


seluruh anak Pemasyarakatan di
18 November-19
7 bantu Anak-Anak yang sudah di
November 2019
latih sebelumnya di tambah 20
anak pramuka Lapas.
-Diskusi persiapan Senam
Poco-poco pada tanggal 20
November Hari Anak Sedunia
20 November
8 di ruangan pak Sinulingga
2019
dengan instruktur lapangan,
Pembimbing Lapangan dan
Kasi Lapas.

viii
-Diskusi persiapan kegiatan
Turnamen dengan Pihak Lapas
dalam Rangka Hari Anak
Sedunia 22 November

-Mengetik Daftar Permainan,


Bagan Permainan, Jadwal
Permainnan dan Aturan
Permainnan.

Membuat Lapangan Voli,


membuat garis Futsal, membuat
lapangan Takrau, membuat
Ring Basket dari Kayu, dan
peralatan untuk catur dibantu
9 21 November
pihak Lapas
- Menyiapkan Hadiah untuk
Juara Turnamen.

-Senam Poco-Poco dalam 22 November


10 Rangka Hari Anak Sedunia 2019

Mengadakan kegiatan
Turnamen dengan Pihak Lapas
11 dalam Rangka Hari Anak 22 November – 23
Sedunia. November 2019

Melatih Senam untuk Ibu-Ibu


Darma Wanita Lembaga
Pembinaan Anak 26 November – 28
12
November 2019

Mengajak Anak Didik


Pemasyarakatan Berolahraga
13 setiap Pagi (Senam, Takrau, 29 November – 30
Catur, Volli, Futsal, Basket , November
dll)

ix
JADWAL PERTANDINGAN FUTSAL LPKA KELAS 1 MEDAN DALAM
RANGKA MEMERIAHKAN HARI ANAK SEDUNIA 22 NOVEMBER
1. KAMAR 1 (A)
2. KAMAR 4 (B) 1
3. KAMAR 5 (A) 7
21
4. KAMAR 2 (B) 10
5. KAMAR 6 (A) 13 1
6. KAMAR 5 (B) Juara KAMAR 3 (A)
8
7. KAMAR 3 (A) 1 11
41 1
8. KAMAR 1 (B) 1
9. KAMAR 2 (A) 51
10. KAMAR 3 (B) 1
9
11. KAMAR 4 (A) 16
12. KAMAR 6 (B)
1 1

PER 6
1. PEMENANG NOMOR 1 (KAMAR 1 (A))

2. PEMENANG NOMOR 2 (KAMAR 2 (B))

3. PEMENANG NOMOR 3 (KAMAR 5 (B))

4. PEMENANG NOMOR 4 (KAMAR 3 (A))

5. PEMENANG NOMOR 5 (KAMAR 3 (B))

6. PEMENANG NOMOR 6 (KAMAR 6 (B))

SEMI FINAL

7. PEMENANG NOMOR 7 (KAMAR 2 (B))


8. PEMENANG NOMOR 8 (KAMAR 3 (A))
9. PEMENANG NOMOR 9 (KAMAR 6 (B))

FINAL

10. LAWAN KALAH NOMOR 10 MELAWAN NOMOR 9 ( 2 (B))


11. JUARA 1 & 2 PEMENANG NOMOR 11 MELAWAN PEMENANG NOMOR 10

x
DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan Pkl

(a) Arahan dari Kepala LPKA kls 1 Medan Tanjung Gusta

xi
(b) Proses melaksanakan Senam Poco-poco bersama seluruh Anak
Pemasyarakatan khusus anak Kls 1 Tanjung Gusta, Medan

(c) Anak Pemasyarakatan Tanjung Gusta Khusus Anak kls 1, Medan.

xii
(d) Anak Pemasyarakatan sangat Antusias dengan senam Poco-poco

xiii
(e). Kekompakan Anak Lapas Tanjung Gusta Kls 1 Khusus Anak, Medan

(f) Gerakan Senam Poco-poco bersama Anak Pemasyarakatan

xiv
(g) Suasana Pagi Hari, Senam Poco-poco yang di ikuti seluruh Anak
Pemasyarakatan khusus anak kls 1 Tanjug Gusta, Medan.

(h)Anak LPKA Tanjung Gusta kls 1 Medan.

xv
(i) Instruktur Senam Poco-poco yang memandu Anak Pemasyarakatan

(j) Gerakan Senam Poco-poco

xvi
(k) Kami membagi instruktur di setiap sudut Lapangan, supaya bisa memandu
seluruh Anak LPKA Kls 1 Medan, Tanjung Gusta.

(l) Anak Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan, Tanjung Gusta.

xvii
(m) Instruktur Senam Poco-poco

xviii
(n) Para instruktur melakukan Gerakan Senam Poco-poco

xix
xx
(o) Pegawai Lapas ikut serta memeriahkan Senam Poco-poco

xxi
(p) Arah dari Kepala Lapas dan Pembukaan Turnamen untuk LPKA

(q) Para pemain mendengarkan Bimbingan dari Kepala Lapas LPKA

xxii
(r) Piala PKL UNIMED untuk Juara Turnamen LPKA

(s) Pegawai Lapas dengan Anak Pemasyarakatan

xxiii
(t) Pembukaan turnamen Futsal Piala PKL Unimed

(u) Arahan Staff pegawai untuk pemain futsal LPKA

xxiv
(v) Pembina dan Pemain Futsal LPKA kls 1, Medan

xxv
(w) Para Pemain Futsal LPKA kls 1

xxvi
xxvii
(x) Kegiatan Pertandingan Futsal LPKA kls 1 Medan, Tanjung Gusta

xxviii
(y) Lapangan LPKA Kls 1 Medan, Tanjung Gusta Khusus anak

(z) Para penonton Turnamen

xxix
(a1) Pak David Bradley, instruktur lapangan

(b1) Turnamen Futsal sedang berlangsung

xxx
(c1) Melatih Senam kepada Darma Wanita Lembaga Pembinaan Anak Kelas 1
Medan

xxxi
xxxii
(d1) Membuat Lapangan dan Kegiatan Olahraga Sepak Takrau

xxxiii
(e1) Membuat Lapangan Volli dan melaksanakan Kegiatan Volli

xxxiv
(f1) Membuat kegiatan Catur

(g1) Membuat Ring Basket dan Membuat kegiatan Basket

xxxv
ABSTRAK
Mahasiswa Praktek Lapangan
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1 Medan. Tg.Gusta

Jurusan Ilmu Keolahragaan

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

Tahun 2019

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibuat agar selain praktikan


memperoleh wawasan dan juga sebagai wahana serta sarana untuk membentuk
tenaga kerja yang terampil. Selain itu Praktek Kerja Lapangan ini merupakan
sebuah program untuk mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan kualitas
diri pada dunia kerja.

Dalam Praktik Kerja Lapangan ini mencoba menggambarkan kondisi


Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) setelah berlakunya UndangUndang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; dan bagaimana
pelaksanaan pembinaan terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan ini
diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya
mengatasi masalah di Lembaga Pembinaan Khusus Anak dan pembinaan terhadap
anak yang berkonflik dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak.

Dengan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa dapat mempraktekkan


langsung apa yang didapat dibangku perkuliahan dengan terlibat langsung pada
pekerjaan yang menuntut rasa tanggung jawab atas pekerjaan sehingga akan
tercipta tenaga kerja yang berkualitas dan siap pakai.

xxxvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tingkat pengangguran semakin

hari semakin banyak, bahkan dari kalangan sarjana, pengangguran mencapai ribuan

orang. Salah satu yang menjadi landasan penyebabnya adalah kesarjanaan mereka

tidak dibarengi dengan keahlian dan ilmu yang dapat diandalkan untuk memasuki

dunia kerja yang semakin kompetitif.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan kegiatan magang yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membina dan mempersiapkan ilmu pengetahuan mental dan etika bekerja serta

menyesuaikan diri dalam menghadapi dan mengenal dunia kerja yang

sesungguhnya.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidangnya.

3. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.

4. Menimbulkan gairah kerja yang kuat.

5. Mengembangkan kemampuan dan profesional.

6. Sebagai salah satu syarat dan kewajiban mahasiswa yang akan menyelesaikan

jenjang pendidikan Sarjana I Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Medan.

1
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Adapaun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap dunia kerja.

2. Dapat meningkatkan pengalaman kerja bagi mahasiswa Praktek Kerja

Lapangan sebelum masuk langsung ke dalam dunia kerja.

3. Membuat penulis termotivasi dalam dunia kerja.

4. Penulis dapat membandingkan antara konsep atau teori yang dihadapi selama

perkuliahan dengan kenyataan operasional di dunia kerja.

5. Memperoleh peluang untuk dapat bekerja di perusahaan/instansi tempat

mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, setelah memperoleh titel

kesarjanaan.

D. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 1 (satu) bulan, dimulai dari

tanggal 01 November 2019 sampai dengan 30 November 2019. Mahasiswa yang

melaksanakan praktik kerja lapangan diharuskan bekerja selama 7 jam per hari.

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus

Anak Kls 1 Medan, Tanjung Gusta. Alamat kantor Tanjung Gusta, Medan Helvetia,

Kota Medan, Sumatera Utara 20125.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Pengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan


Konsep tentang pelaksanaan pidana penjara di Indonesia telah mengalami

perubahan yang sangat signiflkan sejak dicetuskannya sistem pemasyarakatan oleh

Sahardjo. Dalam pidatonya yang berjudul "Pohon Beringin Pengayoman", yang

mengemukakan konsep tentang pengakuan kepada narapidana sebagai berikut:

“Di bawah pohon beringin pengayoman ditetapkan untuk menjadi penyuluh bagi

petugas dalam memperlakukan narapidana, maka tujuan pidana penjara

dirumuskan, disamping menimbulkan derita bagi terpidana karena dihilangkannya

kemerdekaan bergerak, membimbing agar bertobat, mendidik supaya menjadi

anggota masyarakat yang sosialis Indonesia yang berguna".

Sistem pemasyarakatan sebagai suatu sistem perlakuan terhadap Warga

binaan Pemasyarakatan selanjutnya baru memperoleh pengakuan secara yuridis

formal setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang

Pemasyarakatan, yang mulai diundangkan pada tanggal 30 Desember 1995,

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 77 dan Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor; 13641.

3
B. Gambaran Singkat Profil Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Anak Kls 1 Medan Tanjung Gusta

Selain sebagai tempat melaksanakan pembinaan bagi anak pidana, Lembaga

Pembinaan Khusus Anak juga berfungsi sebagai tempat melaksanakan perawatan

bagi tahanan anak. Perihal penempatan tahanan dan narapidana, Lembaga

Pembinaan Khusus Anak menerima tahanan dan narapidana yang berumur hingga

21 tahun. Hal ini disebabkan karena Lapas dan Rutan di sekitar Kota Medan

melebihi kapasitasnya. Oleh sebab itu hingga kini Lembaga Pembinaan Khusus

Anak tidak hanya dihuni oleh narapidana anak yang berumur hingga 18 delapan

belas tahun melainkan terdapat juga narapidana dan tahanan yang berumur diatas

18 delapan belas tahun hingga 21 dua puluh satu tahun. Lembaga Pembinaan

Khusus Anak berlokasi di Kelurahan Tanjung Gusta Medan Kecamatan Medan

Helvetia Kota Medan, berada di sekitar perumahan yang padat penduduk dan

berjarak ± 3 km dari jalan Asrama di samping Perumnas Helvetia Medan.

4
C. Visi dan Misi Kantor Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kls 1
Medan Tanjung Gusta
1. Visi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Medan adalah memulihkan kesatuan

hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan pemasyarakatan

sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Membangun Manusia Mandiri.

2. Misi Lembaga Pembinaan Khusus Anak adalah melaksanakan perawatan

tahanan, pembinaan dan perlindungan warga binaan pemasyarakatan dalam

kerangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta

pemajuan dan perlindungan HAM.

3. Tujuan Lembaga Pembinaan Khusus Anak yaitu:

a. Membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya,

menyadari kesalahan, memperbaiki diri, mandiri, dan tidak mengulangi tindak

pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat

berperan aktif dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga

yang baik dan bertanggung jawab.

b. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi bagi tahanan yang ditahan di

Lapas dalam rangka memperlancar proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan

di sidang pengadilan. Tampak jelas di dalam penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa Lembaga Pembinaan Khusus Anak dapat dikatakan juga sebagai Rutan

khusus bagi anak-anak yang berusia hingga 21 dua puluh satu tahun karena

Lembaga Pembinaan Khusus Anak tidak hanya terdiri dari narapidana anak

5
melainkan juga terdapat tahanan anak yang berasal dari Kepolisian, Kejaksaan,

Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.

D.Struktur Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tanjung Gusta Medan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

RI Nomor: M.01.PR.07.10 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI, dijelaskan bahwa Kepala

Lembaga Pemasyarakatan KaLapas, bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan

administrasi keamanan dan tata tertib serta pengelolaan tata usaha yang meliputi

urusan kepegawaian, keuangan, dan rumah tangga sesuai dengan peraturan yang

berlaku dalam mencapai tujuan pemasyarakatan narapidana, anak didik, atau

penghuni Lapas.

Dalam garis komando pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pembinaan

serta pengamanan narapidana anak dan tahanan di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak Tanjung Gusta Medan bertanggung jawab langsung pada Kepala

Pemasyarakatan Anak Tanjung Gusta Medan. Adapun struktur organisasi Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Klas I Tanjung Gusta Medan berdasarkan Keputusan

Menteri di atas terdiri dari :

6
BAB III

PEKERJAAN DAN KEGIATAN

A. Laporan Kegiatan Mahasiswa PKL

Olahraga merupakan bagian dari program pembangunan manusia seutuhnya

yang harus diselenggarakan secara bertahap, berjenjang, dan berkesinambungan

dari usia dini hingga dewasa. Salah satu olahraga yang paling di minati oleh

masyarakat adalah olahraga Futsal. Futsal ialah olahraga bola yang dimainkan oleh

dua regu atau dua tim yang masing-masing tim berjumlah 5 orang pemain. Tujuan

dari olahraga futsal ini sendiri ialah memasukkan bola ke gawang lawan. Dengan

memakai kaki, kepala, dan semua anggota tubuh kecuali tangan.

Olahraga futsal berbeda dengan permainan sepak bola karena futsal dimainkan pada

ruangan tertutup dan di tempat yang rata. Ukuran lapangan futsal lebih kecil dan

jumlah pemain lebih sedikit jika dibandingkan dengan sepak bola. Lapangan futsal

ini umumnya dibatasi oleh garis bukan dengan net atau dengan sebuah papan

Sejarah Permainan Futsal


Futsal berasal dari Bahasa Spanyol yakni dari kata Futbol (sepak bola) dan

Sala (Ruangan. Jika dua kata itu digabungkan maka namanya menjadi sepak bola

di dalam ruangan atau dikenal dengan (Futsal). Pertama kali dipopulerkan olah raga

futsal ini di Montevideo, Uruguai pada tahun 1930. Futsal ini di populerkan oleh

salah satu pelatih sepak bola yang berasal dari Argentina yang bernama Juan Carlos

Ceriani. Olahraga futsal ini memperoleh banyak perhatian dari Negara Amerika

Serikat, dan juga di dukung oleh negara lain terutama Negara Brasil. Keindahan

7
dari permainan ini bisa di lihat seperti yang sudah diperlihatkan pemain Brasil di

luar lapangan (Bermain Bola).

Teknik Dasar Permainan Futsal


Teknik dasar dalam permainan futsal sama dengan teknik dasar permainan

sepakbola. Teknik-teknik yang digunakan dalam permain futsal relatif tidak jauh

berbeda dalam permainan sepakbola namun karena faktor lapangan yang relatif

kecil dan permukaan lantai yang lebih rata menyebabkan perbedaan-perbedaan

penggunaan teknik. Pemain dalam tim futsal, seperti dalam sepakbola. Menurut

Suharno (1984: 12) teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk

mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Menurut Justinus Lhaksana,

(2011: 29), modern futsal adalah permainan futsal yang para pemainnya diajarkan

bermain dengan sirkulasi bola yang sangat cepat, menyerang dan bertahan, dan juga

sirkulasi pemain tanpa bola ataupun timing yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan

kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal yang meliputi :

1) Teknik Dasar Mengumpan (Passing)

Menurut John D. Tenang, (2008: 83) passing adalah operan-operan pendek atau

istilah kerennya passing game. Karenenya, seorang pemainharus menguasai teknik

mengumpan atau mengoper bola dengan benar. Sedangkan Menurut Justinus

Lhaksana, (2011: 30) Passing merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal

yang sangat dibutuhkan oleh pemain. Di lapangan yang rata dan ukuran lapangan

yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola yang meluncur

sejajar dengan tumit pemain. Ini di sebabkan hampir sepanjang permainan futsal

8
menggunakanpassing. Untuk menguasai passing diperlukan penguasaan gerakan

sehingga sasaran yang diinginkan tercapai.

2) Teknik Dasar Menahan Bola (Control)

Menurut John D. Tenang, (2008: 69) melakukan sentuhan pertama yang

sempurna memerlukan skill yang vital bagi pemain dalam mengontrol bola ketika

menerima operan dari rekannya. Ada beberapa cara mengontrol bola, yakni dengan

kaki, dada dan paha. Sedangkan Menurut Justinus Lhaksana, (2011: 31) teknik

dasar dalam keterampilan control (menahan bola) haruslah menggunakan telapak

kaki (sole). Dengan permukaan lapangan yang rata, bola akan bergulir cepat

sehingga para pemain harus dapatmengontrol dengan baik. Apabila menahan bola

jauh dari kaki, lawan akan mudah merebut bola.

3) Teknik Dasar Mengumpan Lambung (Chipping)


Menurut John D. Tenang (2007: 70) menyatakan bahwa ketika bola dicungkil
dengan kaki memutar kebelakang sehingga bola memutar maka disebut dengan
chip. Sedangkan Menurut Justinus Lhaksana, (2011: 32) keterampilan chipping ini
sering di lakukan dalam permainan futsal untuk mengumpan bola di belakang lawan
atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan satu. Teknik in hampir sama dengan
teknik passing. Perbedaannya terletak pada saat chipping menggunakan bagian atas
ujung sepatu dan perkenaannya tepat di bawah bola. Teknik mengumpan lambung
(Chipping) dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

4) Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)

Menurut John D. Tenang (2007: 75) menggiring artinya melakukan beberapa

sentuhan ada bola. Basanya kaki dibenturkan pada bagian pinggir bola. Sedangkan

Menurut Justinus Lhaksana, (2011: 33) teknik dribbling merupakan keterampilan

penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. Dribbling merupakan

9
kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan

kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol.

5) Teknik Dasar Menembak (Shooting)

Menurut John D. Tenang (2008: 84) Shootingadalah menendang bola dengan

keras, guna mencetak gol. Ini juga merupakan bagian tersulit karena perlu

kematangan dan kecerdikan pemain dalam menendang bola agar tidak bisa

dijangkau atau ditangkap kiper. Sedangkan Menurut Justinus Lhaksana, (2011: 34)

shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik

ini merupakan cara untuk menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki

kesempatan untuk menciptakan gol dan memenangkan pertandingan atau

permainan. Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunakan

punggung kaki dan ujung sepatu atau ujung kaki.

 Tendangan dengan Ujung Kaki

Menurut sucipto (2000: 17) “menendang dengan ujung kaki merupakan salah

satu karakteristik permainan futsal dari sepakbola”. Tujuan menendang bola dengan

ujung kaki adalah untuk mengumpan (passing) dan yang paling dominan adalah

untuk menembak kegawang, dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan

(sweeping). Teknik tendangan dengan ujung kaki hampir sama dengan teknik

tendangan pada umumnya akan tetapi perkenaan tendangan berada di ujung kaki

atau ujung sepatu.

1) Teknik Menyundul Bola (Heading)

Menurut John D. Tenang, (2008: 85-86) Teknik menyundul bola(Heading)

adalah, tidak begitu sulit untuk mengontrol bola dengan kaki ataumenahan bola

10
dengan paha. Namun, tidak mudah untuk mengontrol boladengan kepala. Mereka

yang tahu tentang sepakbola, tentu mengetahui bahwasundulan merupakan salah

satu skill paling penting dalam suatu permainan.Teknik menyundul bola pada

permainan futsal sama dengan teknik yangdilakukan dalam permainan sepakbola,

namun dalam permainan futsal teknikmenundul bola (heading) jarang diterapkan.

Ada satu istilah dalammenyundul, yakni driving header teknik ini memerlukan

latihan yang rutinkarna tidak mudah melakukannya. Pemain harus menjaga

keseimbangan,ketepatan waktu dan kecermatan dalam membaca arah sehingga bola

bisadisundul dengan baik dan sempurna kearah gawang.

2) Latihan Untuk Kiper Futsal

Menurut John D. Tenang, (2007: 131) penjaga gawang adalah pemain yang

istimewa karenanya mereka perlu latihan khusus untuk mengembangkan

kemampuannya. Sayangnya kebanyakan pelatih menganggap kiper mereka lebih

dari seorang bek. Sedangkan Menutur Justinus Lhaksana (2011: 42) Dalam

permainan futal, kiper atau penjaga gawang mempunyai peranan yang sangat

penting serangan dan bertahan dimulai dari kiper. Oleh karena itu seorang penjaga

gawang futsal harus memiliki kekuatan kelincahan dan teknik menangkap bola

yang bagus, berikut latihan untuk melatih seorang kiper :

3) Teknik Membendung (Bolocking)

Menutut Justinus Lhaksana (2011 : 45) seluruh anggota badan penjaga gawang

futsal dapat digunakan untuk blocking. Dalam sebuah pertandinga 75% tugas

penjaga gawang futsal adalah melakukan blocking. Latihan blocking dapat

dikakukan dengan cara melempar bola atau menendang bola kearah kiper dari

11
berbagai arah, diperlukan keberanian yang besar dan ketepatan untuk menahan bola

kecermatan dalam meng halau datangnya bola.

4) Teknik Melempar Bola


Menurut Justinus Lhaksanan (2011 : 45) menyatakan bahwa lemparang yang

baik akan menentukan berhasil atau tidaknya sebuah serangan. Penjaga gawang

harus tahu model serangan yang akan di mulai. Apabila ingin melakukan counter

attack. Bola harus tajan dan tepat pada kaki pemain depan, lemparan bola seperti

parabila dapat dilakuan, tergantung posisi pemain depan. Lemparan harus 100%

berhasil. Apa bila tidak berhasil maka akan menjadi awal serangan bagi lawan. Dari

berbagai pendapat ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan beberapa aspek pada

teknik dasar futsal bisa disederhanakan kembali melihat karakteristik dan

manfaatnya yang hampir sama. Menurut peneliti, teknik dasar futsal bisa

disederhanakan menjadi enam poin saja, yaitu :

1) Mengumpan bola atau passing


2) Menerima bola atau control/receiving
3) Menggiring bola atau dribbling
4) Menendang bola atau shooting
5) Pengenalan dengan bola atau Ball Feeling
6) Latihan untuk penjaga gawang

12
Titik Pinalti, Gawang, dan Tendangan Sudut

Setelah mengetahui ukuran lapangan dan tanda lapangan selanjutnya

adalah penjelasan mengenai titik pinalti, gawang dan tendangan sudut, mari

langsung saja simak bersama-sama.

1. Jarak titik pinalti utama ialah 10 meter dari titik tengah gawang.

2. Untuk jarak titik pinalti yang kedua ialah 10 meter dari titik tengah garis

gawang.

3. Setengah lingkaran dengan jari-jari 6 meter ditarik sebagai pusat dari

masing-masing tiang gawang.

4. Untuk gawang letaknya harus berada di tengah-tengah garis gawang.

Ukuran gawang Olahraga Futsal ialah lebar gawang 3 meter kemudian

untuk tinggi gawangnya 2 meter.

5. Selanjutnya untuk warna tiang gawang dan mistar gawang harus berbeda

dengan lapangan permainan.

6. Busur tendangan sudut dengan jarak 25 cm di setiap sudut lapangan

olahraga futsal.Jum

7. Kedua tiang gawang dan mistar gawang mempunyai lebar dan dalam yang

sama yakni 8 cm.

8. Jaringnya terbuat dari nilon atau tali rami dan diikatkan ke tiang dan mists

gawang.

13
Ukuran Bola Futsal

Ukuran bola futsal ini memang harus di ketahui karena ini penting untuk

membedakan antara bola futsal dan bola lainnya, berikut ukuran bola futsal yang

sudah di paparkan.

1. Bola futsal bentuknya bulat dengan ukuran 4.

2. Bola futsal memiliki berat antara 400 gram hingga 440 gram.

3. Bola futsal dari kulit laken atau bulu (Felt ball) dilarang.

4. Bola futsal minimum kelilingnya 62 cm dan maximum 64 cm.

5. Bola Futsal tekanannya sama dengan 0,4 hingga 0,6 atmosfir (400-600

g/cm kubik).

6. Bola futsal terbuat dari kulit atau bahan yang sangat cocok lainnya

(bolanya tidak membahayakan pemain).

7. Bola futsal lambungnya 55 hingga 65 cm pada pantulan pertama.

Jumlah Pemain Futsal

Selanjutnya adalah mengetahui jumlah pemain futsal, kenapa demikian? karena

mengetahui jumlah pemain futsal juga hal penting yang harus di ketahui agar kita

tidak salah menghitung jumlahnya. Berapakah jumlah pemain futsal ? langsung saja

kita simak di bawah berikut.

1. Jumlah pemain utama untuk mengawali pertandingan futsal ialah 5 orang

pemain. Dan satu pemainnya menjadi penjaga gawang.

14
2. Untuk jumlah pemain cadangan dari masing-masing regu atau tim minimal

ialah berjumlah 7 orang pemain.

3. Pergantian pemain bisa dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan

masing berlangsung, pada saat bola keluar lapangan.

4. Batas jumlah pergantian pemain di dalam olahraga futsal ini tidak dibatasi.

Pemain yang sudah digantikan sebelumya bisa bermain kembali.

5. Pergantian pemain bergantung pada kewenangan wasit, apakah di panggil

wasit atau tidak di panggil.

6. Pergantian pemain dianggap sah jika proses pergantian pemain dilakukan

di daerah pergantiannya sendiri. Namun dilakukan sesudah pemain yang

digantikan keluar dari area lapangan permainan.

7. Proses pergantian batal jika pemain yang akan digantikan memperoleh

kartu merah sebelum pemain keluar dari lapangan pemain.

8. Penjaga gawang bisa bertukar posisi dengan pemain yang lainnya.

9. Metode pergantian melayang yakni semua pemain kecuali penjaga gawang

memasuki dan meninggalkan lapangan pemain.

Perlengkapan Pemain Futsal

Seorang pemain futsal wajib untuk memakai peralatan futsal yang lengkap

agar dalam pertandingan dapat maksimal dan sepanjang pertandingan akan

berjalan dengan lancar sehingga dapat memperoleh kemenangan dengan

sempurna. Di bawah berikut ini adalah peralatan futsal yang lengkap.

15
1. Untuk seragam pemain futsal diberi nomor 1-15 pada bagian belakang

seragam pemain. Dan warna angka dengan warna seragam harus berbeda.

2. Seragam penjaga gawang harus berbeda dengan seragam pemain yang

lain.

3. Pemain menggunakan seragam atau kostum (kaos seragam, celana pendek,

kaos kaki, pengaman kaki, dan sepatu.

4. Pemain tidak boleh memakai peralatan apapun yang bisa melukai dirinya

sendiri atau pemain yang lainnya.

5. Penjaga gawang diperkenankan menggunakan celana panjang, bada bagian

luarnya harus di tutup dengan kaos kaki.

6. Jika pemain melakukan kesalahan maka wasit akan menegur dan

memerintahkan untuk memenuhi perlengkapannya.

Periode Pertandingan

Maksud dari periode pertandingan ini ialah tentang lamanya pertandingan,

time out dan yang lainnya, penasaran apa isi dari periode pertandingan ini?

Langsung saja kita simak penjelasan di bawah berikut ini.

1. Lama pertandingan futsal ini ialah selama 2 kali 20 menit. Jika hasil

masing imbang maka akan di tambah dengan perpanjangan waktu selama

2 kali 5 menit.

2. Pencatat waktu bisa memberikan izin time-out pada saat bola keluar dari

lapangan permainan.

16
3. Pelatih diberikan wewenang untuk meminta waktu time-out kepada yang

mencatat waktu, selama 1 menit di setiap babak.

4. Time-out bisa di di minta setiap saat, namun pada saat tim itu sedang

menguasai bola.

5. Pada saat time-out diberikan, semua pemain harus tetap berada di dalam

lapangan permainan.

6. Jarak waktu istirahat antar babak ialah 10 menit dan waktu istirahtnya

tidak boleh lebih dari 15 menit. Jika hal itu di langgar maka akan terkena

hukuman oleh wasit yang sedang memimpin jalannya pertandingan.

7. Time yang tidak meminta time-out di babak pertama, di babak kedua

hanya memperoleh 1 kali time-out.

Pelanggaran yang Diperingatkan

1. Bersalah karena melakukan tindakan yang kurang sporif sehingga

merugikan lawan.

2. Melakukan tindakan yang kurang baik atau mengucapkan kata-kata yang

tidak sopan.

3. Berusaha melanggar peraturan yang sudah di tetapkan.

4. Mencoba memperlambat waktu pada saat pertndingan berlangsung.

5. Masuk kedalam lapangan permainan dengan seenaknya tanpa memperoleh

izin dari wasit yang sedang memimpin jalannya pertandingan.

6. Sengaja lapangan permainan tanpa adanya sebuah intruksi dari pelatih

ataupun dari wasit.

17
Selain melakukan pelatihan Futsal bagi anak-anak Pemasyarakatan, kami

juga melakukan Senam untuk memberikan kebugaran bagi seluruh anak-anak

Pemasyarakatan Tanjung Gusta Kls 1, Medan.

Pengertian Senam

Mahendra (2000:14) Menurutnnya, senam itu adalah suatu bentuk dari kegiatan

utama yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik serta

kemampuan gerak (motorability).

Madijono (2010:1)Menurutnya, senam itu adalah suatu bentuk dari latihan jasmani

yang sistematis, teratur serta terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang

spesifik agar bisa memperoleh manfaat dalam tubuh.

Sutrisno dan Khadafi (2010:60)Menurut mereka, senam itu adalah bentuk dari

latihan fisik yang telah disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-

gerakan yang sudah dipilih dan terencana agar bisa mencapai tujuan tertentu.

Margono (2009:19)Menurutnya, senam itu adalah latihan gerakan tubuh yang

sudah dipilih dan diciptakan dengan terencana, serta disusun secara sistematis yang

mana bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.

Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009:9)Menurut mereka, senam adalah

bentuk dari latihan tubuh yang telah terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, serta

dilakukan secara sadar dan terencana, serta disusun secara sistematis bertujuan agar

18
dapat meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan

menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Peter H. Werner dalam Muhajir (2006:70)Mnurutnya, senam itu adalah suatu

latihan tubuh pada lantai atau juga pada alat yang sudah dirancang agar bisa

mingkatkan daya tahan kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi serta kontrol

diri.

Muhajir (2006:71)Menurutnya, senam itu adalah suatu kegiatan utama yang sangat

bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan komponen gerak.

Sejarah Senam

Senam berasal dari kata Gymnastics (Inggris) dan Gymnastiek (Belanda).

Gymnastics sendiri berasal dari kata serapan Bahasa Yunani yaitu Gymnos yang

berarti telanjang. Dalam bahasa Yunani, gymnastics diturunkan dari kata

gymnazein yang berarti berlatih atau melatih diri. Latihan tersebut dibutuhkan bagi

pemuda Yunani Kuno (sekitar tahun 1000 SM hingga sekitar tahun 476) untuk

menjadi warga negara yang baik sesuai cita-cita negara serta menjadikan

penduduknya sebagai manusia harmonis.

Pada waktu itu kata gymnos atau gymnastics, mengandung arti yang sangat luas,

tidak terbatas pada pengertian seperti yang dikenal saat ini. Kata ini menunjukkan

pada kegiatan olahraga seperti gulat, atletik dan bertinju. Dengan berkembangnya

19
zaman, arti yang dikandung pada kata gymnastics semakin menyempit dan

disesuaikan dengan kebutuhannya.

Manfaat Senam

Semua senam dan aktivitas olahraga ringan sangat bermanfaat untuk menghambat

proses degeneratif atau penuaan. Orang yang melakukan senam secara teratur akan

memperoleh kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot,

kelenturan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, cardiovascular fitness dan

neuromuscular fitness. Selain itu manfaat senam yaitu jumlah osteoblast dan

osteoclast seimbang, peredaran darah akan lancar dan meningkatkan jumlah

volume darah, meningkatkan konsep diri.

Menurut Sutrisno dan Khafadi (2010:145), Dengan melakukan senam seseorang

bisa memiliki bentuk tubuh yang ideal, indah, bugar dan kuat.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha

yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah

dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk

permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Manfaat olahraga yaitu, meningkatkan kemampuan otak, membantu menunda

proses penuaan, mengurangi stress, dan menaikkan daya tahan tubuh.

B. Saran
Kita sebagai manusia, makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa hendaknya

selalu mensyukuri nikmat yang telah diberi, terutama nikmat kesehatan. Yaitu

dengan menjaga dan merawatnya, seperti melakukan olah raga rutin.

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Untuk dapat

bermanfaat untuk orang lain, diperlukan kesehatan, baik sehat fisik, akhlak serta

otak.

21

Anda mungkin juga menyukai