DISUSUN OLEH
MUIZZAH ALFITRIAH
A 401 19 060
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
semaksimal mungkin agar karya ini bisa tercipta, namun peneliti menyadari bahwa
ketidaksempurnaan.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa bangga peneliti mengucapkan terima
kasih yang sangat mendalam kepanda Ayahanda tercinta Muhson Tarmudji, S.Ag dan
Ibunda tercinta Eli Subaedah, S.Pd yang telah memberikan doa, perhatian, motivasi,
cinta dan kasih sayang yang begitu besar. Tidak lupa pula adik tercinta Ichsan
Sodikin dan Achmad Mulyadin Nabawi yang selalu memberikan semangat kepada
peneliti. Berkat doa dan bantuan dari keluarga peneliti bisa sampai pada tahap ini.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi keluarga peneliti dunia dan
akhirat.
v
Selanjutnya peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak Rizal, S.Ag., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
hasil penelitian. Begitu pula kepada bapak Yusdin Bin. M. Gagaramusu, Lc., MEd
sebagai pembahas utama, serta kepada bapak Sisriawan Lapasere, S.Pd., M.Pd
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Amar., ST, MT selaku Rektor Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade., M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed.,PH.D, Wakil Dekan Bidang Umum dan
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag., M.Pd.I, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
vi
7. Bapak Rizal, S.Ag., M.Pd, Koordinator Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
perkuliahan.
9. Staf dan pegawai di lingkungan FKIP Universitas Tadulako, terima kasih atas
10. Ibu Nurlaila, S.Pd selaku kepala sekolah SD Inpres 1 Slametharjo yang telah
11. Ibu Siska Dwi Yanti, S.Pd selaku wali kelas IV yang telah bersedia membantu
12. Siswa siswi kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo terima kasih atas kerja sama dan
13. Kepada Abdul Haris Sulaeman terima kasih telah menjadi bagian terpenting
14. Kepada Israwati Fadia Rizky selaku teman seperjuangan saya terima kasih yang
15. Kepada Citra Pratiwi, Nindra Asman, Nurhalizah B Abbas, Amanda Giska M
dan Zahra selaku anggota grup Calon Menantu Mama Aji yang merupakan
vii
16. Kepada Hanif Maulida, Riksan Abriansyah, M Aidil Fitra S J DG Matolla dan
Muhammad Luthfi selaku anggota grup Banggai Trip yang merupakan teman-
masa studi.
18. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi kepada peneliti
selama menjalani proses perkuliahan, yang mungkin tidak tertulis satu per satu
dalam kesempatan ini, tetapi kebaikan kalian akan selalu berkesan bagi peneliti.
Akhir kata, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berguna dan
memberikan manfaat untuk kita semua dan bilamana terdapat kesalahan dalam
penelitian ini dengan segala kerendahan hati peneliti memohon maaf yang sebesar-
pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
Maka dengan hal itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih, semoga penelitian
Muizzah Alfitriah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
ix
2.3 Kerangka Pemikiran 29
2.4 Hipotesis Penelitian 32
x
5.2 Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN 76
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
pembelajaran 43
xi
Tabel 4.7 Guru menyampaikan tujuan dan kemampuan yang harus
pembelajaran 46
Tabel 4.11 Guru mengelola kelas agar siswa belajar dengan nyaman,
dalam mengajar 49
xii
Tabel 4.16 Guru berusaha membangun interaksi kegiatan/permainan
pembelajaran dilaksanakan 53
Slametharjo 54
Slametharjo 60
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju kearah
merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
Siswa diharapkan benar-benar menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Namun, siswa tidak cukup hanya menguasai ilmu saja melainkan diharapkan bisa
mengaplikasikan baik itu dalam kehidupan maupun untuk persiapan pada bidang
pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut, maka
peran guru sangat menentukan, sehingga guru menjadi salah satu faktor yang paling
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena guru tidak
saja berfungsi sebagai pentransfer ilmu tetapi juga sebagai pendidik, pengajar,
1
2
beberapa kriteria yaitu mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas yang sedang
jawab dengan beban kerja yang diberikan, berpikir secara sistematis tentang apa yang
mampu menulis karya ilmiah dan guru yang aktif dalam organisasi profesi.
dan utama. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk
signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan berkualitas. Dengan kata
lain, perbaikan kualitas pendidikan harus dimulai dari guru. Sebagai tenaga
kualitas pendidikan Indonesia, dalam hal ini guru dituntut memiliki kompetensi yang
bagus, apabila kompetensi guru bagus maka kinerja guru dalam pembelajaran juga
pendidikan formal. Tugas utama akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas
3
tentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, dan keterampilan yang
tidak lepas dari faktor kompetensi yang dimiliki seorang guru. Kompetensi menurut
keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh individu sehingga dapat melakukan
Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dijelaskan mengenai kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru dan dosen
pembelajaran yang mendidik dan dialogis”. Adapun guru yang memiliki kompetensi
kompetensi pedagogik sangat penting dimiliki oleh seorang guru. Hal ini berkaitan
dengan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik terhadap peserta didik,
terutama dalam mengelola pembelajaran. Oleh karna itu, keberhasilan suatu proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Hal inilah yang
Slametharjo.
penelitian ini adalah Apakah kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2. Bagi siswa, diaharapakan siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran sehingga
3. Bagi sekolah, untuk memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam
penelitian lebih lanjut bagi pihak yang terkait, yang dapat digunakan usaha
pedagogik guru wali kelas IV dan prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas IV yang diperoleh nilai raport pada
1. Efektivitas
2. Kompetensi Pedagogik
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa adalah hasil pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk
angka (skor) yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran
tertentu.
BAB II
kurikulum, RPP dan silabus namun sebagian guru tidak membawa RPP pada
yang terdapat dalam buku paket kemudian memberikan materi pelajaran tersebut
kepada siswa agar siswa dapat dengan mudah menerima materi; Kompetensi
7
8
dalam bidang akademik maupunnon akademik. Dari hasil pengolahan data yang
data akhir dengan rxy sebesar 0,42 yang berarti terdapat hubungan antara
Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas IIIC Pada Mata
Hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
kelas IIIC pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 2 Mataram Tahun
Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu
thitung 1,017 ≤ ttabel 2,042 dengan taraf signifikan 0,05. Artinya Ho diterima Ha
9
ditolak. Populsi yang diambil dalam penelitian ini adalah III C yang berjumlah
Akidah Akhlak Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MTS Darul Huda Wonodadi
Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ada pengaruh yang signifikan
antara kompetensi pedagogik Guru Akidah Akhlak dengan prestasi belajar siswa
di MTs Darul Huda Wonodadi Blitar. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
hasil penelitian yaitu Fhitung lebih dari Ftabel. Nilai Fhitung sejumlah 4.567 dan
terhadap Prestasi
Belajar Siswa MTs
Muhamadiyah
Maradekaya
Bontocinde
Kabupaten Takalar”
2. Oindi Al Fajari, Menganalisis Pada penelitian ini
(2020). Dengan judul Kompetensi Pedagogik peneliti mencari
penelitian “Pengaruh Guru, melalui standar pengaruh kompetensi
Kompetensi Kompetensi yang ada, pedagogik guru
Pedagogik Guru dan sama-sama telah terhadap prestasi
terhadap Prestasi Memenuhi indikator belajar siswa kelas IIC
Belajar Siswa kelas yang telah ditetapkan. pada mata pelajaran
IIIC Pada Mata bahasa Indonesia
Pelajaran bahasa dengan menggunakan
Indonesia Di MIN 2 teknik pengambilan
Mataram Tahun sampel menggunakan
Pelajaran 2019/2020”. teknik probability
yaitu teknik cluster
sampling (area
sampling).
3. Fahmi Ariani, (2017). Jenis penelitian Pada penelitian ini
Dengan judul kuantitatif dengan jenis peneliti mencari
penelitian “Pengaruh penelitian korelasional pengaruh antara
Kompetensi Guru kompetensi pedagogik
Akidah Akhlak guru Akidah Akhlak
Terhadap Prestasi terhadap prestasi
belajar siswa di MTS
Belajar Siswa di MTS
Darul Huda Wonodadi
Darul Huda Blitar.
Wonodadi Blitar”.
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil,
11
tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu
usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. (Amalia Ema dan
Ibrahim. 2017). Menurut The Liang Gie dalama amalia ema dan Ibrahim (2017)
efek atau akibat yang dikehendaki, jika seorang melakukan suatu perbuatan dengan
maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka itu dikatakan efektif kalau
rendah”.
sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa
hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini
efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang
efektif apabila seluruh peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik, mental, fisik,
12
maupun sosialnya. Interkasi yang baik antara guru dan peserta didik merupakan
sesuatu yang harus terjadi, interaksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balik
antara guru dan siswa, siswa dan guru, dan siswa dengan siswa lainnya.
dengan usaha mempengaruhi, memberi efek, yang dapat membawa hasil sesuai
dengan tujuan maupun proses yang ada di dalam pembelajaran itu sendiri. Dimana
belajar yang efektif penting untuk dilakukan oleh guru, hal ini mengingat belajar
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai”. Jika guru
orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju sehingga memberikan
hasil yang tepat. Selain itu, efektitivitas adalah bagaimana suatu organisasi usaha
tertentu, secara terukur yaitu tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan
daya, dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan subyek operasional sekolah.
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan
berpikir dan bertindak yang secara konsisten dan terus menerus memungkinkan
keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
proses belajar. Selama proses belajar, stimulus akan bergabung dengan isi
14
kompleks dari sebelumnya, maka pada diri individu tersebut pasti sudah terjadi
perubahan kompetensi.
Dari ketiga pendapat diatas dapat saya pahami bahwa kompetensi adalah
merupakan hal yang penting dimiliki oleh guru untuk terciptanya pembelajaran
yang sesuai sehingga siswa dapat menangkap pembelajaran dengan mudah dan
Pedagogik sebagai ilmu sangat dibutuhkan oleh guru khususnya guru Taman Kanak-
Kanak dan Guru Sekolah Dasar karena mereka akan berhadapan dengan anak yang
belum dewasa. Tugas guru bukan hanya mengajar untuk menyampaikan, atau
Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani atau kata hati
derajat manusia, dan menghargai sesama manusia. Begitu juga guru harus
Pendapat lain juga mengatakan hal yang sama bahwa pedagogik merupakan
ilmu mendidik. Pedagogik merupakan suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis,
pendidikan. Defininisi tentang istilah padagogik diuraikan oleh beberapa ahli dalam
dan ketaqwaan.
jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada
dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
ketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan
Dosen menyatakan bahwa kompetensi yang harus di miliki oleh guru adalah
nomor 74 Tahun 2008 tentang guru pada pasal 2 disebutkan bahwa guru wajib
1) Kompetensi Pedagogik
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
bangsa.
2) Kompetensi Kepribadian
kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus
pada dasarnya merupakan komunikasi personal antara guru dan peserta didik.
18
3) Kompetensi Sosial
siswa, tenaga pendidik, serta dilingkungan masyarakat yang dimana guru adalah
panutan bagi peserta didik dan masyarakat. Kemampuan sosial menyangkut seperti:
orang tua, keluarga, tetangga, dan sesama teman. Implementasi kompetensi sosial
dapat membangun hubungan yang harmonis dengan baik di dalam bergaul, bersikap
dan berkomunikasi.
dimana seorang guru mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
4) Kompetensi Profesional
kinerja yang ditampilkan. Oleh karena itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat
dilihat dari kompetensi ini. Hal ini diperkuat dengan Undang-Undang No.14 Tahun
2005 Pasal 1 yang mengatakan bahwa guru pendidik profesional dengan tugas utama
peserta didik pada pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Dan
ingin menjadi guru profesional atau pendidik yang profesional, harus dapat
baik.
adalah dimana seorang guru harus memiliki kemampuan penguasaan materi pelajaran
Guru adalah seseorang yang berjasa dalam dunia pendidikan, karena guru
adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan. Menurut Nawawi (2015) Guru
kepada anak didik. Orang tersebut mungkin berpredikat sebagai ayah atau ibu, guru,
ustadz, dosen, ulama dan sebagainya. Guru merupakan unsur penting dalam kegiatan
pembelajaran.
pengetahuan kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat menjadikan
yang dihadapi.
Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus
bangsa dan guru adalah seorang pendidik yang profesional. Menurut Djamarah dan
Zain (2015) Guru adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya.
20
Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga dia dapat menjadikan orang lain
menjadi orang yang cerdas. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
Menurut Rosyid Moh. Zaiful, dkk (2019) mengartikan prestasi belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode tertentu
dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan
Kamus Ilmiah Populer di definisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Menurut
Wahab (2015) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat di artikan sebagai
suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
21
sebagai hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau
munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh
adalah hasil dari pembelajaran. Prestasi diperoleh dari evaluasi atau penilaian. Setiap
anak akan memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang
lain. Prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan di evaluasi
dapat saja rendah, sedang ataupun tinggi. Sependapat dengan ahli tersebut, Susanti
bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkal laku seseorang untuk
memperoleh perubahan, baik itu dari segi tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
dalam mencapai tujuan mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan program
pengajaran di sekolah.
merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa selama mengikuti proses
22
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tujuan
dilakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang telah
berhasil dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga guru dapat
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah
Menurut Arifin (2013), prestasi belajar semakin terasa penting untuk dibahas,
2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi
adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam
23
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indicator daya serap (kecerdasan) peserta didik.
Dalam pembelajaran peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,
pembelajaran.
pentingnya untuk mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik
secara individu maupun kelompok. Fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai
petunjuk keberhasilan dalam bidang studi, tetapi juga sebagai petunjuk kualitas
institusi pendidikan dan bermanfaat bagi guru sebagai umpan balik dalam proses
belajar mengajar.
24
banyak hal, baik pengaruh dari dalam diri sendiri misalnya kesehatan peserta didik
maupun pengaruh dari luar seperti pengaruh dari perhatian orangtua, keadaan
faktor internal adalah faktor yang datangnya dari diri mahasiswa berupa faktor
fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat, inteligensi, emosi,
kelelahan, dan cara belajar). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya
dari luar diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan
belajar, yaitu :
a) Faktor internal
1. Faktor fisiologis
Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terutama pancaindra.
25
2. Faktor psikologis
tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif.
b) Faktor eksternal
1. Lingkungan sosial
sosial sekolah.
2. Lingkungan nonsosial
Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa.
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan factor
pendekatan belajar.
Untuk mendongkrak prestasi siswa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
membagi pelajaran, kontrol dan sikap yang optimistis, menggunakan waktu, cara
Menurut Mulyasa dalam Istirani & Intan Pulungan (2017) untuk melancarkan
belajar dan meningkatkan pretstasi belajar, hal-hal dibawah ini perlu diperhatikan :
didik yang kurang paham dapat diberitahu oleh peserta didik yang telah paham
2) Semua pekerjaan dan latihan yang diberikan oleh guru hendaknya dikerjakan
tersebut adalah untuk latihan ekspresi adalah cara terbaik untu penugasan ilmu
kecakapan.
banyak membaca, maka batas pandangan mengenai suatu pelajaran akan akan
5) Rerusaha melengkapi dan merawat dengan baik alat-alat belajar (alat tulis dan
sebagainya). Hal ini kelihatan soal sepele tetapi alat-alat tidak lengkap atau tidak
6) Selalu menjaga kesehatan agar dapat belajar dengan baik, tidur teratur, makan
kelelahan.
seminggu ujian sebalum berlangsung. Dalam hal ini antara lain perlu di siapkan:
tes yang akan ditanyakan (apakah tes essay atau onjektif), c) berlatih untuk
(2012) bahwa “jika siswa mampu untuk mengendalikan konsep dirinya dan
mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, maka siswa akan mudah dalam belajar
Namun untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga harus ada kerjasama
yang baik antara siswa, orangtua dan juga lingkungan yang lainnya termasuk guru.
Jika kerjasama terjalin dengan baik, maka akan memperlancar belajar serta
meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan
juga seperti yang dituliskan dalam buku Istarani dan Intan Pulungan (2019) yakni :
2) Setiap tugas dan latihan yang diberikan guru, hendaknya siswa mengerjakan
dengan baik.
29
4) Rajin dalam membaca buku pelajaran, guna untuk memperluas wawasan dan
jawab atas pendidikan siswa di sekolah, seperti menciptakan peserta didik yang
berkualitas, kompetitif, dan produktif sehingga siswa siap untuk menghadapi era
globalisasi saat ini hal ini dapat dilihat melalui peningkatan prestasi siswa di sekolah.
pembelajarannya yaitu siswa dapat mencapai pretasi belajar yang tinggi. Prestasi
belajar yang dicapai oleh setiap siswa berbeda, ada yang baik dan ada yang belum
tercapai dengan baik. Ada beberapa hal yang menybabkan prestasi belajar belum
30
pembelajaran.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup seluruh potensinya setelah
telah guru lakukan yaitu prestasi belajar siswa tinggi, dan keberhasilan ini juga yang
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka setiap guru dituntut untuk mempunyai
pembelajaran, oleh sebab itu tumbuh kembangnya siswa baik dari segi intelektual,
perilaku dan lain sebagainya itu dilihat dari cara guru dalam mengelola pembelajaran
serta cara guru dalam membimbing dan mendidik anak kearah yang lebih baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi memiliki kaitan yang sangat
erat dengan pedagogik guru, apabila seorang guru memiliki kompetensi yang baik,
mempunyai ilmu dalam mengelola kelas serta ilmu dalam membimbing dan mendidik
anak, maka siswa akan belajar dengan sebaik-baiknya dan siswa merasa tertarik
dengan cara guru dalam melakakan proses pembelajaran. Guru yang memiliki
kompetensi pedagogik yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai
berikut:
31
Kompetensi Kompetensi
Kepribadian Sosial
Kompetensi Kompetensi
Peagogik Profesional
Angket
Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Prestasi Belajar
Dokumentasi
Kuantitatif
Analisis Data
Deskriptif
2.4 Hipotesis
penelitian ini adalah apakah kompetensi pedagogik guru efektif terhadap prestasi
METODE PENELITIAN
deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
jenis spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat
pasitivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
33
34
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Inpres 1
Slametharjo. Dengan jumlah 31 Orang. 18 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa
tersebut sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan guru wali kelas SD
Inpres 1 Slametharjo yang berjumlah 31 orang. 18 orang siswa laki-laki dan 13 orang
siswa perempuan dari populasi yang sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan
sebelumnya.
Jenis data pada penelitian ini yaitu jenis data primer (manusia), data primer
yaitu data yang dikumpulkan dari pihak pertama dilokasi penelitian atau subjek
penelitian (Burhan, 2011). Jenis data yang didapatkan melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Berdasarkan jenis data penelitian maka diketahui jenis data yang diperoleh
merupakan jenis data kuantitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini ada dua
1. Data primer
Data primer adalah data yang berupa jawaban yang didapatkan dari angket siswa
2. Data sekunder
3.6.1 Observasi
3.6.2 Angket
kemudian disebarkan atau dibagikan secara langsung kepada peserta didik, adapun
3.6.3 Wawancara
yang diperlukan dimintai keterangan atau pendapat suatu hal. Atau dengan kata lain
wawancara bisa dikatakan sebagai tanya jawab antara pewawancara dengan yang
diwawancarai untuk meminta keterangan pendapat tentang suatu hal. Dalam hal ini
pedagogik.
3.6.4 Dokumentasi
dengan cara mencatat hal-hal yang bersifat dokumen yang berkaitan dengan obyek
yang sedang diteliti. Dalam hal ini data mengenai kompetensi pedagogik guru
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data yang
dari observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi dari siswa dan kepala sekolah
yang ada didalam lembar instrumen. Adapun analisis deskriptif dilakukan terhadap
2 Ragu-ragu 2
3 Tidak Setuju 3
4 Setuju 4
5 Sangat Setuju 5
Seluruh indikator pada setiap poin pertanyaan diberikan skor dengan aturan
sebagai berikut :
38
presentase berikut:
61%-80% Baik
diperoleh dari nilai rapor, Suharsimi Arikunto (2018) dapat diberikan skor dengan
66 – 79 : Baik
56 – 65 : Cukup
40 – 55 : Kurang
Keterangan: p : Persentase
n : Jumlah skor
BAB IV
Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai. Objek dalam penelitian ini adalah siswa
angket yang diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan
Adapun hasil pengelolaan tiap butir angket, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Setiap mengajar guru berusaha memahami perbedaan individu peserta
didik, terutama perbedaan kemampuan.
40
41
Berdasarkan hasil presentasi yang diperoleh pada table 4.1 diatas, dapat kita
diperoleh jawaban yang berbeda-beda, diketahui 2 orang siswa atau 6,45% siswa
menyatakan tidak setuju, 19 orang siswa atau 61,29 % siswa menyatakan setuju dan
10 orang siswa atau 32,25% menyatakan sangat setuju mengenai Setiap mengajar
kemampuan.
Tabel 4.2 Setiap belajar guru berusaha untuk memahami perbedaan individu peserta
dari 24 siswa diproleh jawaban yang berbeda-beda tentang Setiap belajar guru
sikap yaitu terdapat 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan sangat tidak setuju,
7 orang siswa atau 22,58% siswa menyatakan ragu-ragu, 2 orang siswa atau 6,45%
42
siswa menyatakan tidak setuju, 18 orang siswa atau 58,06% siswa menyatakan setuju,
jumlah keseluruhan siswa terdapat 6 orang siswa atau 19,35% siswa menyatakan
ragu-ragu, 13 orang siswa atau 41,93% siswa menyatakan setuju dan 12 orang siswa
Tabel 4.4 Guru mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik setelah proses
pembelajaran.
jawaban yang berbeda-beda diketahui terdapat 4 orang siswa atau 12,90% siswa
menyatakan tidak setuju, 14 orang siswa atau 45,16% menyatakan setuju dan 13
orang siswa atau 41,93% menyatakan sangat setuju mengenai Guru mengidentifikasi
bahwa dari 31 siswa diperoleh jawaban tentang guru membimbing siswa yang
bermasalah dalam pembelajaran yaitu 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan
ragu-ragu, 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan tidak setuju, 4 orang siswa
atau 12,90% siswa menyatakan setuju dan 25 orang siswa atau 80,64% siswa
Tabel 4.6 Menetapkan metode pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam
setiap pembelajaran
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa
yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 orang siswa atau 9,67%, jumlah siswa yang
menyatakan setuju sebanyak 8 orang siswa atau 25,80% dan jumlh siswa yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang siswa atau 61,29% dari jumlah siswa
Tabel 4.7 Guru menyampaikan tujuan dan kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam
pembelajaran
4 Setuju 18 58,06%
5 Sangat setuju 10 32,25%
Jumlah 31 100%
kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan tidak
setuju, 18 orang siswa atau 58,06% yang menyatakan setuju dan 10 orang siswa atau
32,25% yang menyatakan sangat setuju tentang “guru menyampaikan tujuan dan
Tabel 4.8 Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus
yang berjumlah 31 siswa yang menjawab angket tentang “guru menyiapkan rencana
diperoleh jawaban siswa yang berbeda-beda terdapat 6 orang siswa atau 19,35% yang
menyatakan ragu-ragu, 4 orang siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju,
terdapat 9 orang siswa atau 29,03% yang menyatakan setuju dan 12 orang siswa atau
Tabel 4.9 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar sukses dalam pembelajaran
dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang
menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-
ragu dan 5 orang siswa atau 16,12% yng menyatakan sangat setuju tentang “guru
terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2
orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau
9,67% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 13 orang siswa atau 41,93% yang
menyatakan setuju dan 11 orang siswa atau 35,48% yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.11 Guru mengelola kelas agar siswa belajar dengan nyaman, tertib, dan
disiplin
Berdasarkan analisis pada table 4.11 di atas, dapat kita ketahui bahwa dari 31
terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2
orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau
9,67% yang menyatakan setuju dan 25 orang siswa atau 80,64% yang menyatakan
sangat setuju.
Tabel 4.12 Guru menggunakan sumber belajar selain buku untuk mendorong
6,45% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 13 orang siswa atau 41,93% yang
menyatakan setuju dan 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan sangat setuju.
2 Ragu-ragu 6 19,35%
3 Tidak setuju 4 12,90%
4 Setuju 8 25,80%
5 Sangat setuju 13 41,93%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 4 pertanyaan 13
Berdasarkan presentase pada table 4.13 di atas, dapat diperoleh hasil berbeda-
beda terdapat 6 orang siswa atau 19,35% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 4
orang siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 8 orang siswa atau
25,80% yang menyatakan setuju dan 13 orang siswa atau 41,93% yang menyatakan
sangat setuju.
mengajar
komunikasi dalam mengajar” terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan
sangat tidak setuju, terdapat 4 orang siswa atau 12,90% yang menyatakan ragu-ragu,
terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 12 orang
siswa atau 38,70% yang menyatakan setuju dan 12 orang siswa atau 38,70% yang
Tabel 4.15 Guru berusaha berkomunikasi yang efektif dan santun, secara lisan, atau
dari 31 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan tidak setuju,
terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan setuju dan terdapat 12 orang
siswa atau 38,70% yang menyatakan sangat setuju tentang “guru berusaha
berkomunikasi yang efektif dan santun, secara lisan, atau bentuk lain dalam setiap
mengajar”.
51
yang mendidik menggunakan bahasa yang khas secara efektif, empatik dan santun
dengan peserta didik” yaitu terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan
sangat tidak setuju, terdpaat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu,
terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 15 orang
siswa atau 43,38% yang menyatakan setuju dan terdapat 11 orang siswa atau 35,48%
tidak setuju sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa yang menyatakan
ragu-ragu sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 2 orang siswa atau 6,45%, jumlah siswa yang menyatakan setuju
sebanyak 1 orang siswa atau 3,22% dan jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 16 orang siswa atau 51,61% dari jumlah siswa di kelas IV SD Inpres 1
Slametharjo yang berjumlah 31 orang siswa pada penilaian angket tentang “guru
mengadakan tes untuk meengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap
materi”.
bahwa dari 31 orang siswa dikelas IV yang menjadi responden diketahui bahwa
terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 4 orang
siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 6 orang siswa atau 19,35%
yang menyatakan setuju dan terdapat 19 orang siswa atau 61,29% yang menyatakan
sangat setuju.
Tabel 4.19 Guru bersama siswa membuat rangkuman setelah pembelajaran dilaksanakan
jumlah 31 orang siswa memiliki jawabn yang berbeda-beda, terdapat 1 orang siswa
atau 3,22% yang menyatakan ragu-rgu, terdapat 5 orang siswa atau 16,12% yang
menyatakan tidak setuju, terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan
setuju dan terdapat 9 orang siswa atau 29,03% yang menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.20 Guru mengkomunikasikan hasil evaluasi penilaian dan evaluasi kepada
peserta didik
54
Berdasarkan presentase pada table 4.20 diatas, dapat diketahui 31 orang suswa
evaluasi penilaian dan evaluasi kepada peserta didik” yaitu terdapat 1 orang siswa
atau 3,22% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 3 orang siswa atau 9,67%
yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan
tidak setuju, terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan setuju dan
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan Total
SS S TS RG STS
Setiap mengajar guru berusaha
1 untuk memahami perbedaan 10 19 2 31
individu peserta didik,
55
terutama perbedaan
kemampuan
Guru mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik
3 dalam setiap kesempatan 12 13 6 31
mengajar dengan melakukan
tes awal
Guru mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik
4 13 14 4 31
setelah proses pembelajaran
selesai
9 Guru memberikan 23 5 2 1 31
motivasikepada siswa agar
56
Guru melaksanakan
pembelajaran yang mendidik
10 di kelas dengan 11 13 3 2 2 31
memperhatikan standar yang
berlaku
terhadap materi
Guru mengkomunikasikan
20 hasil evaluasi penilaian dan 8 16 3 3 1 31
evaluasi kepada peserta didik
38,
45 7,7 7,2 1,77
Presentase 22 100%
% 4% 5% %
%
presentasikan pada tabel diatas. Presentasi jawaban sangat tidak setuju sebanyak
setuju sebanyak 7,74%, persentase jawaban setuju sebanyak 38,22%, dan persentase
jawaban sangat setuju sebanyak 45%. Jadi berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan dari 5 alternatif jawaban yang tersedia, responden lebih banyak memilih
tanggal 9 Juni 2023, bahwa kompetensi pedagogik guru sudah begitu efektif. Hal ini
58
dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan wali kelas untuk mengetahui keefektifan
guru penting dimiliki oleh seorang guru, beliau menjawab iya. Karena guru memili
Kemudian peneliti bertanya lagi tentang persiapan mengajar seperti RPP, guru
menjawab terkait perangkat, jelas beliau sudah mempersiapkan sebab tanpa adanya
RPP proses pembelajaran nantinya tidak akan terarahkan dengan baik. Ucapnya.
Kemudian bukan hanya RPP namun perangkat lainnya juga ibu sudah persiapkan
seperti media dan lain sebagainya tergantung dari materi yang akan diajarkan ke
Kemudian peneliti bertanya lagi apakah ibu sudah menggunakan model dan
metode yang sesuai dengan RPP, beliau menjawab bahwa disetiap pembelajaran
menggunakan model sesuai materi dan kebutuhan peserta didik. Karena penyesuaian
model harus diperhatikan dengan baik, guna kelancaran proses pembelajaran di kelas,
59
beliau menambahkan lagi kalau tidak sesuai itu menjadi beban juga untuk ibu dalam
mengajar sebab proses pembelajaran akan menjadi kacau dan siswa akan banyak
yang bermain.
kegiatan pembelajaran agar siswa aktif dalam proses belajar, beliau menjawab
kelompok diskusi tergantung materi yang akan kita bawa kepada siswa.
tes, beliau menjawab bahwa tes adalah sebagai tolak ukur untuk memahami sajuh
mana siswa pemahaman siswa setelah diberikan pembelajaran. Sehingga hal ini
kesulitan belajar peserta didik setelah proses pembelajaran selesai, beliau menjawab
bahwa dalam proses pembelajaran guru sering melakukan tanya jawab kepada siswa
untuk mengetahui letak kesulitan atau yang kurang dipahami siswa. Sehingga ketika
ada siswa yang kesulitan belajar guru mencari solusi yang cocok untuk permasalahan
setiap siswa, karena setiap siswa memiliki tingkat perbedaan dalam menerima materi
pelajaran
60
saat mengikuti pembelajaran, beliau menjawab bahwa siswa memiliki latar belakang
pemahaman yang berdeda-beda dan masih ada siswa yang belum tau membaca,
bahwa “iya”. Karena dalam pembelajaran siswa harus banyak membaca materi dan
masih ada juga siswa yang belum terlalu lancar dalam membaca maka hal ini perlu
instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sendiri, beliau menjawab
“iya”. Ibu melakukan evaluasi di akhir pertemuan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pembelajaran tercapai contohnya LKS buatan guru atau LKPD yang dibuat
oleh guru.
Adapun nilai prestasi belajar diambil dari nilai rapor kelas IV semester I.
Tabel 4.22 Tabel Nilai Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo
61
62
dapat disimpulkan bahwa kriteria nilai masing-masing siswa pada kelas IV SD Inpres
1 Slametharjo tergolong Baik Sekali. Hal ini karena masing-masing siswa memiliki
rata-rata yang masuk dalam kriteria ketuntasan minimal dalam setiap mata pelajaran.
4.2 Pembahasan
Moilong Kabupaten Banggai. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian untuk
oleh responden atau siswa dalam penelitian ini diperoleh hasil presentase yang
Hasil jawaban dan presentase yang diperoleh dari hasil angket memberikan
pengisian angket yang dilakukan oleh siswa, dokumentasi mengenai informasi nilai
raport siswa, foto-foto saat melaksanakan penelitian dan wawancara langsung dengan
guru kelas yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana
Inpres 1 Slametharjo. Data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut di sajikan
sebagai berikut:
63
1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kurtural,
belajar mengajar hal ini terbukti dari hasil wawancara guru kelas IV dan hasil
pengelolaan angket dapat dilihat nilai presetasi dari setiap point pertanyaan dalam
pembelajaran di sekolah. Dari aspek fisik, guru selalu memperhatikan semua keadaan
peserta didiknya seperti kesehatan atau kondisi fisiknya, contohnya siswa yang
mengalami sakit guru memberi izin untuk segara beristirahat di UKS untuk di beri
obat secepatnya. Selanjutnya dari aspek Spiritual guru selalu memberikan contoh
dalam mengajak berdoa kepada setiap siswa baik sebelum dan sesudah pembelajaran
di laksanakan dengan memberi penguatan agar semua ilmu yang di pelajari bisa
Mengenai aspek moral dan sosial selalu berkaitan dengan hubungan antar
peserta didik dengan pergaulan siswa. Jika pergaulan peserta didik salah maka moral
peserta didik akan rusak dan akan mempengaruhi kondisi sosil bahkan hasil belajar
siswa dari aspek moral dan sosial selalu mengutamakan hubungan harmonis dengan
setiap siswa baik di dalam kelas maupun luar kelas. Hal ini memiliki tujuan agar
siswa merasa nyaman dengan guru saat pembelajaran dilakukan seperi yang
komunikasi dan hubungan baik dengan peserta didik, contohnya seperti dalam proses
belajar mengajar dilakukan guru memberikan candaan kepada peserta didik agar tidak
mudah bosan dengan pembelajaran yang dilakukan guru, selalu memberi bimbingan
kemampuan dan kepintaran peserta didik. Guru memberikan perhatian lebih kepada
siswa yang kurang tanggap dalam pembelajaran dengan memasangkan dengan siswa
Oleh karena itu dengan mengetahui karakteristik peserta didik, guru dapat
mencari solusi ketika terjadi permasalahan dalam pembelajaran, selain itu dengan
memahami karakteristik siswa, guru dapat menentukan pendekatan yang tepat dan
pembelajaran yang mendidik. Dalam hal ini guru memiliki latar belakang pendidikan
keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual serta dalam
belakang pendidikan sesuai dengan bidang keahlian guru kelas dan telah memenuhi
syarat sertifikasi keguruan. Hal ini sesuai dengan Pasal 28 ayat (1) PP RI No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; dan Pasal 8 UU RI No 14, 2005
dapat melalui standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam silabus dan
dan hasil pengelolaan angket dapat dilihat presetasi dari setiap point pertanyaan
dalam angket memiliki respon yang baik. studi dokumentasi yang dilakukan, guru
wujud silabus dan RPP. Guru sudah mampu mengembangkan tujuan pembelajaran
Pembelajaran yang dibuat juga disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik
SD Inpres 1 Slametharjo mempunyai kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengelolaan angket dapat dilihat nilai presentasi dari setiap poin pertanyaan angket
memiliki respon yang baik. Guru dapat dikatakan berhasil dalam menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik. Hal ini terbukti dari terciptanya suasana pembelajaran
yang aktif dan kreatif. Guru sudah melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan
RPP dan melakukan pembelajaran yang mendidik. Seperti mengadakan tanya jawab
dan menyanyikan lagu wajib nasional. Guru kelas IV juga menggunakan media dan
sumber belajar yang relevan guna menunjang kegiatan belajar yakni buku paket kelas
IV. Selain itu guru akan menegur peserta didik yang mengganggu temannya saat
kecakapan hidup (soft skills), sehingga tampil sebagai manusia yang penuh kasih
dalam bekerja (Raka Joni, 2006). Hanya gurulah yang dalam tugas kesehariannya
mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik tersebut, dan yang layak dihargai
oleh masyarakat dan pemerintah. Untuk menunaikan tugasnya guru yang profesional
a. Mengenal peserta didik secara mendalam serta memiliki visi yang jelas
Inpres 1 Slametharjo pada kelas IV sudah baik berdasarkan hasil data presentasi
angket hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru kelas di mana guru mengatakan
memanfaatkan TIK karna kekurangan bahan ajar. Padahal secara teori teknologi
(Mulyasa,2008:107).
dengan peserta didik karena guru perlu melaksanakan tanggung jawabnya untuk
yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru karena guru memiliki tugas
segala hal maka dari itu guru dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan sangat baik.
Guru mengajak peserta didiknya untuk aktif dalam kegiatan belajar seperti aktif
bertanya dan menyelesaikan tugas yang diberikan olehh guru. Siswa merespon
dengan baik dan menanggapi ajakan guru, tentunya dalam hal ini komunikasi yang
dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi. Kegiatan pada tahap ini
pembelajaran. Pada tahapan ini guru terlebih dahulu membuat ketentuan yang dipakai
dalam penilaian. Tidak hanya nilai tes akhir saja, akan tetapi juga proses selama
nilai tambahan. Jika pada saat tes akhir peserta didik mendapat nilai kurang, maka
nilai keaktifan peserta didik bisa digunakan sebagai nilai tambahan untuk
mengangkat nilai yang kurang baik. Begitu pun kehadiran dan prilaku peserta didik
yang menjadi salah satu syarat penilaian. Penilaian berbasis kelas harus
mencari tahu suatu hal tentang siswanya yang mengalami masalah belajar dan
masalah lainnya. Hal ini berkenaan dengan evaluasi merupakan suatu rangkaian yang
kompleks. Yang artinya evaluasi tidak hanya sekedar mengetahui sejauh mana
dengan belajar, lambat ke sekolah, dan lainnya. Hal inilah yang perlu tindakan
reflektif. Selanjutnya masalah evaluasi, guru juga sebagai peneliti dengan melakukan
ringkasan yang telah dilaksanakan guna bahan pengingat peserta didik dalam
meningkatkan kualitas belajar. Hal ini yang harus dilakukan oleh guru dan
disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar yang diberikan oleh guru tergolong Baik
Sekali. Dilihat dari jumlah dan rata-rata yang diberikan oleh guru gelas IV SD Inpres
1 Slametharjo (dapat dilihat pada lampiran), semua nilai siswa masuk dalam Kriteria
artian lain kemampuan siswa pada kelas IV sesuai dengan bobot kemampuan dirinya.
Penjelasan peneliti ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh menurut Winkel
W.S (1996) prestasi belajar siswa adalah “suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobobt yang
diapainya”. Serta sesuai dengan pendapat Nasution (1996), prestasi belajar adalah
5.1 Kesimpulan
dilihat dari presentase jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1,77%, persentase
7,74%, persentase jawaban setuju sebanyak 38,22%, dan persentase jawaban sangat
setuju sebanyak 45%. Jadi berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan dari 5
alternatif jawaban yang tersedia, responden lebih banyak memilih sangat setuju dan
paling sedikit sangat tidak setuju. Berdasarkan data nilai raport siswa kelas IV SD
Inpres 1 Slametharjo, disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar yang diberikan oleh
guru tergolong Baik Sekali. Dilihat dari jumlah dan nilai rata-rata siswa 85,46 yang
diberikan oleh guru gelas IV SD Inpres 1 Slametharjo, semua nilai siswa masuk
Slametharjo.
5.2 Saran
terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo ada beberapa saran
71
72
sebaik-baiknya dan diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif lagi agar hasil
2. Kepada kepala sekolah, Sudah menjadi tanggung jawab penuh bagi kepala
3. Kepada murid, hendaknya terus belajar dengan giat agar dapat menigkatkan
saran-saran yang diberikan oleh guru ataupun orang tua serta manfaatkan
Bayuaji, Galang Septi. (2015). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
SD Negeri 2 Mersi Pada Mata PelajaranIlmu Pengetahuan Alam Materi
Gaya Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW. Bachelor
thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
https://repository.ump.ac.id/5189/3/GALANG%20SEPTI%20BAYUAJI%20
BAB%20II.pdf
Fajari, Qindi Al. (2020). Pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi
belajar siswa kelas III C pada mata pelajaran bahasa indonesia di MIN 2
Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020. Diss. UIN Mataram.
http://etheses.uinmataram.ac.id/2356/
Lebok, Dorce Limbong. (2022). Upaya Pengawas Pendidikan Agama Kristen Dalam
Peningkatan Kemampuan Guru PAK Manfaatkan Media Pembelajaran
Dengan Bantuan Teman Sejawat Tahun 2022.MANAJERIAL:Jurnal Inovasi
Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan 2.3:295-303.
73
Nudin, S.R. (2021). Efektivitas Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa DI SD Negeri Panimbang 04 Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Cilacap.
Situmorang E. Yulinar. (2020). Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua
Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa.
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2016/F.111.16.0127/F.111.16.0
127-05-BAB-II-20200228124417.pdf
Tyagita, Brigitta Putri Atika, and Ade Iriani. (2018). Strategi peningkatan kompetensi
pedagogik guru untuk meningkatkan mutu sekolah. Kelola: Jurnal
Manajemen Pendidikan : 165-176
74
Uno, H. B. (2012). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Askara.
75
LAMPIRAN
76
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
77
Lampiran 2
Surat Balasan Izin Penelitian
78
Lampiran 3
79
3. Guru menyampaikan
tujuan dan
kemampuan yang 1
harus dikuasai siswa
dalam pembelajaran
1. Guru menyiapkan
rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 1
Mengembangkan yang akan
kurikulum terkait dengan dilaksanakan dalam
pelajaran yang di ampu pembelajaran
2. Guru memberi
motivasi kepada 1
siswa agar sukses
dalam pembelajaran
3. Guru melaksanakan
pembelajaran yang
mendidik di kelas 1
dengan
memperhatikan
standar yang berlaku
1. Guru mengelola
kelas agar siswa
belajar dengan 1
nyaman, tertib, dan
disiplin
2. Guru menggunakan
Menyelenggarakan sumber belajar selain
pembelajaran yang buku untuk
mendidik mendorong peserta 1
didik mencapai
prestasi secara
optimal
3. Guru menggunakan
media dalam proses 1
pembelajaran
Memanfaatkan teknologi 1. Guru memanfaatkan
dan informasi dan teknologi informasi
dan komunikasi 1
komunikasi untuk
pembelajaran dalam mengajar
80
efektif, empatik, dan berkomunikasi yang
santun dengan peserta efektif dan santun,
didik secara lisan, atau
bentuk lain dalam
tiap mengajar
2. Guru berusaha
membangun interaksi
kegiatan/permainan
yang mendidik
menggunakan bahasa 1
yang khas secara
efektif, empatik, dan
santun dengan
peserta didik
1. Guru mengadakan
Menyelenggarakan tes untuk mengetahui
penilaian dan evaluasi sejauh mana 1
proses hasil belajar penguasaan peserta
didik terhadap materi
1. Guru memberikan
hukuman kepada
siswa yabg 1
Melakukan tindakan melanggar aturan
reflektif untuk yang telah
peningkatan kualitas ditetapkan.
pembelajaran 2. Guru bersama siswa
membuat rangkuman 1
setelah pembelajaran
dilaksanakan
3. Guru
mengkomunikasikan
hasil evaluasi 1
penilaian dan
evaluasi kepada
peserta didik
Di ambil menggunakan Rekapitulasi berupa
Prestasi Belajar
2. nilai raport kelas IV nilai raport kelas IV
Siswa
semester I semester I
Jumlah butir soal 20
(Sumber: Sugiyono, 2019) Termodifikasi
81
Lampiran 4
Angket Kompetensi Pedagogik Guru
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
Lampiran 5
KLASIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
H SKOR
JUMLA
RESPO
NDEN
No
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Alfionita Elzaini 4 1 5 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 89
Arjuna Galih
2 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 82
Saputra
3 Anintiya Azzahra 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 86
Afiyah
4 Khairunnisa 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 93
Meonti
Azka Abdillah
5 4 2 2 5 5 5 4 3 4 1 5 3 4 4 4 5 2 5 4 3 74
Huda
Avriyansah Baim
6 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 86
Subakti
8 Fahrul 4 4 4 5 5 3 3 5 4 2 5 5 2 4 5 4 5 5 4 4 82
Handika Reza
9 4 4 5 4 5 5 4 2 5 5 5 4 2 2 4 4 5 4 3 4 80
Pratama
Ibrahim
10 4 4 4 5 5 3 3 5 4 2 5 5 2 4 5 4 5 5 4 4 82
Manoppo
11 Ibrahim Smith 4 2 2 5 5 5 4 2 5 3 5 4 3 5 4 5 4 5 3 2 77
175
Khairul Iksan
12 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 88
Afandi
Meyfa Defian
13 4 3 2 5 5 5 4 2 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 85
Azrilin
Moh. Adi
14 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 90
Nugroho
15 Malikul Isam 5 4 2 5 5 5 4 2 5 5 5 4 2 5 5 2 5 3 5 5 83
Muhammad
16 4 2 2 5 5 5 4 2 5 3 1 4 2 4 3 1 4 3 3 2 64
Risky
Muhammad Fadil
17 3 4 5 4 3 1 5 4 5 3 4 3 4 1 4 1 5 4 5 2 70
Rais Pabe
Muhammad
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 4 4 80
Rifial Hafiz P
Nur Fitrah R.
19 3 5 4 5 5 3 4 5 2 1 5 5 5 2 4 3 5 3 5 4 78
Afdullah
Olivia Altah
20 5 2 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 2 5 5 4 4 86
Vunnisa
Ramdania Al
21 4 3 2 5 5 5 4 2 1 5 2 4 5 2 3 5 1 5 4 4 71
Azahra
Riski Valen
22 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 91
Ginanjar
Ram Dhany
23 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 92
Cahyo
Risha Syahyla
24 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 87
Rifai Pabe
176
Sabia Aqila Al
25 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 87
Azza
26 Syifa Aulya 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 5 5 5 4 4 5 2 4 5 87
27 Tiyo 4 4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 2 2 4 4 5 4 3 4 81
28 Tiyan Liyudistira 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 3 1 85
29 Vira Anjani 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 91
30 Zahra Aulia 5 2 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 86
Zavana Kaila
31 5 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 89
Hasan Dari
177
Lampiran 6
Universitas : Tadulako
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan karya
saya sendiri, bukan pengalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat
dibuktikan bahwa skripsi ini hasil menjiplak maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Muizzah Alfitriah
178
Lampiran 7
BIODATA/CURRICULUM VITAE
UMUM
Agama : Islam
PENDIDIKAN
SD : SD Inpres 1 Slametharjo
179
DOKUMENTASI
180
(MELIHAT NILAI RAPORT SISWA KELAS IV SEMESTER I)
181
(PENGISIAN ANGKET YANG DILAKUKAN SISWA)
182