Anda di halaman 1dari 198

HASIL PENELITIAN

EFEKTIVITAS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV
SD INPRES 1 SLAMETHARJO

DISUSUN OLEH

MUIZZAH ALFITRIAH

A 401 19 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

ii
ABSTRAK

Muizzah Alfitriah, 2023. Efektvitas Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi


Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo. Skripsi Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Rizal, S.Ag., M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kompetensi pedagogik
guru terhadaap prestasi belajar siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, lembar angket, lembar
wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres 1
Slametharjo yang berjumlah 31 orang. Instrumen pada penelitian yaitu berupa
kuesioner (angket). Data yang yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis
menggunakan skala linkert. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban 31 orang
responden (siswa) dapat dilihat dari presentase jawaban sangat tidak setuju atau
sangat tidak baik sebanyak 1,77%, persentase jawaban ragu-ragu atau sangat tidak
baik sebanyak 7,25%, persentase jawaban tidak setuju atau sangat tidak baik
sebanyak 7,74%, persentase jawaban setuju atau tidak baik sebanyak 38,22%, dan
persentase jawaban sangat setuju atau kurang baik sebanyak 45%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 5 alternatif jawaban yang tersedia, responden
lebih banyak memilih sangat setuju dan paling sedikit sangat tidak setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa di
kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo tergolong efektif.

Kata Kunci: Efektifitas Kompetensi Pedagogik, Kuntitatif Deskriptif, Guru, Prestasi.

iii
ABSTRACT

Muizzah Alfitriah, 2023. The Effectiveness of Teacher Pedagogic Competence on


Student Achievement in Grade IV SD Inpres 1 Slametharjo. Thesis for Elementary
School Teacher Education Study Program, Department of Education, Faculty of
Teacher Training and Education, Tadulako University. Supervisor Rizal, S.Ag.,
M.Pd.

This study aims to determine the effectiveness of teacher pedagogical competence on


student achievement in class IV SD Inpres 1 Slametharjo. This type of research is
quantitative research with a descriptive approach. This study used data collection
techniques in the form of observation, questionnaires, interview sheets and
documentation. The subjects of this study were 31 grade IV students of SD Inpres 1
Slametharjo. The research instrument is in the form of a questionnaire
(questionnaire). The data collected was then analyzed using a Likert scale. The
results of this study were obtained from the results of the answers of 31 respondents
(students) which can be seen from the percentage of answers that strongly disagree
or very not good as much as 1.77%, the percentage of answers that are in doubt or
very not good as much as 7.25%, the percentage of answers that do not agree or very
not good as much as 7.74%, the percentage of answers agree or not good as much as
38.22%, and the percentage of very agree or not good answers as much as 45%.
Based on these results it can be concluded that of the 5 alternative answers available,
more respondents chose to strongly agree and at least strongly disagree. So it can be
concluded that the teacher's pedagogical competence on student achievement in class
IV SD Inpres 1 Slametarjo is classified as effective.

Keywords: Effectiveness of Pedagogic Competence, Quantitative Descriptive,


Teacher, Performance.

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang

telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan hasil

penelitian ini dengan judul “Efektivitas Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slmetharjo”.

Dalam proses penyelesaian hasil penelitian ini, peneliti sudah berusaha

semaksimal mungkin agar karya ini bisa tercipta, namun peneliti menyadari bahwa

dalam hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekuranagan dan

ketidaksempurnaan.

Dengan segala kerendahan hati dan rasa bangga peneliti mengucapkan terima

kasih yang sangat mendalam kepanda Ayahanda tercinta Muhson Tarmudji, S.Ag dan

Ibunda tercinta Eli Subaedah, S.Pd yang telah memberikan doa, perhatian, motivasi,

cinta dan kasih sayang yang begitu besar. Tidak lupa pula adik tercinta Ichsan

Sodikin dan Achmad Mulyadin Nabawi yang selalu memberikan semangat kepada

peneliti. Berkat doa dan bantuan dari keluarga peneliti bisa sampai pada tahap ini.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi keluarga peneliti dunia dan

akhirat.

v
Selanjutnya peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

bapak Rizal, S.Ag., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing peneliti sejak penyusunan proposal sampai menyusun

hasil penelitian. Begitu pula kepada bapak Yusdin Bin. M. Gagaramusu, Lc., MEd

sebagai pembahas utama, serta kepada bapak Sisriawan Lapasere, S.Pd., M.Pd

sebagai sekretaris. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu memberikan kesehatan

dan lindungan kepada kalian.

Melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa hormat dan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Amar., ST, MT selaku Rektor Universitas Tadulako.

2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade., M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako.

3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed.,PH.D, Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag., M.Pd.I, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

vi
7. Bapak Rizal, S.Ag., M.Pd, Koordinator Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

banyak membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti selama mengikuti

perkuliahan.

9. Staf dan pegawai di lingkungan FKIP Universitas Tadulako, terima kasih atas

segala bantuannya dalam penyelesaian studi peneliti.

10. Ibu Nurlaila, S.Pd selaku kepala sekolah SD Inpres 1 Slametharjo yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

11. Ibu Siska Dwi Yanti, S.Pd selaku wali kelas IV yang telah bersedia membantu

peneliti selama penelitian berlangsung.

12. Siswa siswi kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo terima kasih atas kerja sama dan

kesediannya untuk menjadi subjek penelitian.

13. Kepada Abdul Haris Sulaeman terima kasih telah menjadi bagian terpenting

dalam proses penyusunan skripsi saya.

14. Kepada Israwati Fadia Rizky selaku teman seperjuangan saya terima kasih yang

selalu menemani serta bantuannya.

15. Kepada Citra Pratiwi, Nindra Asman, Nurhalizah B Abbas, Amanda Giska M

dan Zahra selaku anggota grup Calon Menantu Mama Aji yang merupakan

teman-teman SMA yang telah memberikan dukungan agar peneliti selalu

semangat dalam menyusun skripsi.

vii
16. Kepada Hanif Maulida, Riksan Abriansyah, M Aidil Fitra S J DG Matolla dan

Muhammad Luthfi selaku anggota grup Banggai Trip yang merupakan teman-

teman saya yang memberikan dukungannya.

17. Teman-teman B Sayang 2019 yang selalu memberikan semangat, rasa

kekeluargaan serta candaannya agar peneliti selalu tersenyum selama menjalani

masa studi.

18. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi kepada peneliti

selama menjalani proses perkuliahan, yang mungkin tidak tertulis satu per satu

dalam kesempatan ini, tetapi kebaikan kalian akan selalu berkesan bagi peneliti.

Akhir kata, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berguna dan

memberikan manfaat untuk kita semua dan bilamana terdapat kesalahan dalam

penelitian ini dengan segala kerendahan hati peneliti memohon maaf yang sebesar-

besarnya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas kebaikan kepada semua

pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

Maka dengan hal itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih, semoga penelitian

ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Palu, Juli 2023

Muizzah Alfitriah

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Ruang Lingkung Penelitian 6
1.6 Batasan Istilah 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Penelitian yang Relevan 7


2.2 Kajian Pustaka 10
2.2.1 Pengertian Efektivitas 10
2.2.2 Kompetensi Pedagogik Guru 13
2.2.3 Prestasi Belajar 20

ix
2.3 Kerangka Pemikiran 29
2.4 Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1 Jenis Penelitian 33


3.2 Lokasi Penelitian 33
3.3 Subjek Penelitian 34
3.4 Instrumen Penelitian 34
3.5 Jenis dan Suber Data 34
3.5.1 Jenis Data 34
3.5.2 Sumber Data 35
3.6 Teknik Pengumpulan Data 35
3.6.1 Observasi 35
3.6.2 Angket 36
3.6.3 Wawancara 36
3.6.4 Dokumentasi 36
3.7 Teknik Analisis Data 36
3.7.1 Analisis Data Angket 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40


4.1 Hasil Penelitian 40
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif 40
4.1.2 Hasil Pengelolaan Angket Kompetensi Pedagogik Guru 40
4.1.3 Data Rekapitulasi 54
4.1.4 Hasil Wawancara 57
4.1.5 Nilai Prestasi Belajar Siswa 60
4.2 Pembahasan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71


5.1 Kesimpulan 71

x
5.2 Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN 76

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Persamaan dan Perbedaan 9

Tabel 3.1 Skor Kuesioner 37

Tabel 3.2 Fresentasi Faktor dan Klasifikasi Presentasi 38

Tabel 4.1 Setiap mengajar guru memahami perbedaan individu

peserta didik, terutama perbedaan kemampuan 40

Tabel 4.2 Setiap belajar guru berusaha untuk memahami perbedaan

individu peserta didik, terutama perbedaan sikap 41

Tabel 4.3 Guru mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam

setiap kesempatan mengajar dengan melakukan tes awal 42

Tabel 4.4 Guru mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik

setelah proses pembelajaran 42

Tabel 4.5 Guru membimbing siswa yang bermasalah dalam

pembelajaran 43

Tabel 4.6 Menetapkan metode pembelajaran yang mendidik secara

kreatif dalam setiap pembelajaran 44

xi
Tabel 4.7 Guru menyampaikan tujuan dan kemampuan yang harus

dikuasai siswa dalam pembelajaran 44

Tabel 4.8 Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran 45

Tabel 4.9 Guru memberikan motivasikepada siswa agar sukses dalam

pembelajaran 46

Tabel 4.10 Guru melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas

dengan memperhatikan standar yang berlaku 46

Tabel 4.11 Guru mengelola kelas agar siswa belajar dengan nyaman,

tertib, dan disiplin 47

Tabel 4.12 Guru menggunakan sumber belajar selain buku untuk

mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal 48

Tabel 4.13 Guru menggunakan media dalam proses pembelajaran 48

Tabel 4.14 Guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam mengajar 49

Tabel 4.15 Guru berusaha berkomunikasi yang efektif dan santun,

secara lisan, atau bentuk lain dalam setiap mengajar 50

xii
Tabel 4.16 Guru berusaha membangun interaksi kegiatan/permainan

yang mendidik menggunakan bahasa yang khas secara

efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik 51

Tabel 4.17 Guru mengadakan tes untuk mengetahui sejauh mana

penguasaan peserta didik terhadap materi 51

Tabel 4.18 Guru memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar

aturan yang telah di tetapkan 52

Tabel 4.19 Guru bersama siswa membuat rangkuman setelah

pembelajaran dilaksanakan 53

Tabel 4.20 Guru mengkomunikasikan hasil evaluasi penilaian dan

evaluasi kepada peserta didik 53

Tabel 4.21 Distribusi keseluruhan angket kompetensi pedagogik guru

terhadap prestasibelajar siswa Kelas IV SD Inpres 1

Slametharjo 54

Tabel 4.22 Nilai Prestasi Belajar siswa Kelas IV SD Inpres 1

Slametharjo 60

xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran 31

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian 77

Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian 78

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik Guru 79

Lampiran 4 Angket Kompetensi Pedagogik Guru 82

Lampiran 5 Klasifikasi Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi

Belajar Siswa 177

Lampiran 6 Pernyataan Keaslian Tulisan 178

Lampiran 7 Biodata/Curriculum Vitae 179

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu

berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima

proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju kearah

pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan

merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang

diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.

Keberhasilan siswa dalam belajar menjadi tujuan utama dalam pendidikan.

Siswa diharapkan benar-benar menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.

Namun, siswa tidak cukup hanya menguasai ilmu saja melainkan diharapkan bisa

mengaplikasikan baik itu dalam kehidupan maupun untuk persiapan pada bidang

pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut, maka

peran guru sangat menentukan, sehingga guru menjadi salah satu faktor yang paling

menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena guru tidak

saja berfungsi sebagai pentransfer ilmu tetapi juga sebagai pendidik, pengajar,

pembimbing, pengarah, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

1
2

Untuk menjadi guru profesional menurut Kompri (2015) maka membutuhkan

beberapa kriteria yaitu mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas yang sedang

dikerjakan berdasarkan standard kompetensi lulusan peserta didik, bertanggung

jawab dengan beban kerja yang diberikan, berpikir secara sistematis tentang apa yang

dikerjakan, mampu menguasai materi, mampu berorganisasi, mandiri dalam

merancang proses pembelajaran, harus mampu melaksanakan kegiatan penelitian,

mampu menulis karya ilmiah dan guru yang aktif dalam organisasi profesi.

Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan dalam sistem

pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian sentral, pertama,

dan utama. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang

signifikan tanpa didukung oleh guru yang professional dan berkualitas. Dengan kata

lain, perbaikan kualitas pendidikan harus dimulai dari guru. Sebagai tenaga

profesional kedudukan guru adalah agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan

kualitas pendidikan Indonesia, dalam hal ini guru dituntut memiliki kompetensi yang

bagus, apabila kompetensi guru bagus maka kinerja guru dalam pembelajaran juga

bagus sehingga pada akhirnya membuahkan pendidikan yang bermutu. Guru

professional mempunyai tugas utama sebagai pendidik yaitu mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur

pendidikan formal. Tugas utama akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas
3

tentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, dan keterampilan yang

memenuhi standar mutu atau etika tertentu (Sudarwan denim, 2013).

Keberhasilan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah tentunya

tidak lepas dari faktor kompetensi yang dimiliki seorang guru. Kompetensi menurut

Daryanto (2015) adalah kemampuan dan kecakapan yang berupa pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh individu sehingga dapat melakukan

perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan baik.

Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen dijelaskan mengenai kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru dan dosen

sebagai tenaga pendidik yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik guru penting untuk ditingkatkan, karena kompetensi

pedagogik guru akan meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam

mengajar, karena dengan memiliki kompetensi pedagogik, maka guru memiliki

kemampuan dalam mengatur materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan

baik kepada murid-muridnya dengan berbagai teknik (Rahman, 2014).

Suprihatiningrum (2013) menyatakan bahwa “kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahahaman siswa dan pengelolaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis”. Adapun guru yang memiliki kompetensi

pedagogik memiliki ciri-ciri: paham tentang karakteristik peserta didik, mampu


4

mengembangkan kurikulum, melakukan kegiatan mendidik. Mampu

mengembangkan potensi peserta didik serta mengadakan penilaian dan evaluasi.

Berdasarkan keterangan seperti diuraikan diatas penulis menyimpulkan bahwa

kompetensi pedagogik sangat penting dimiliki oleh seorang guru. Hal ini berkaitan

dengan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik terhadap peserta didik,

terutama dalam mengelola pembelajaran. Oleh karna itu, keberhasilan suatu proses

pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Hal inilah yang

menjadi dasar peneliti untuk mengetahui keefektifan kompetensi pedagogik gutu

terhadap prestasi belajar siswa di SD Inpres 1 Slametharjo.

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian di SD Inpres 1 Slametharjo dengan Judul Efektivitas

Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 1

Slametharjo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah Apakah kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar

siswa terbukti efektif di kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo.


5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui keefektifan kompetensi pedagogik guru terhadaap prestasi belajar

siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat berrmanfaat bagi semua pihak, diantaranya

sebagai berikut :

1. Bagi guru, untuk memberikan masukan kepada guru tentang menigkatkan

kompetensi pedagogik guru dan memberikan masukan tentang faktor-faktor

prestasi belajar siswa.

2. Bagi siswa, diaharapakan siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran sehingga

prestasi belajar dapat meningkat dan mengetahui bahwa kompetesnsi pedagogik

guru dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

3. Bagi sekolah, untuk memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam

penelitian lebih lanjut bagi pihak yang terkait, yang dapat digunakan usaha

perbaikan dalam dan memberikan bahhan dimasa mendatang, terutama dalam

kompetensi pedagogik guru.

4. Bagi peneliti, untuk memperoleh pengalaman serta pengetahuan tentang

kompetensi guru khususnya pada kompetensi pedagogik.


6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya difokuskan pada kompetensi

pedagogik guru wali kelas IV dan prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas IV yang diperoleh nilai raport pada

semester ganjil tahun ajaran 2022/2023.

1.6 Batasan Istilah

Berkaitan dengan judul penelitian ini, untuk menghindari adanya kesalahan

penafsiran, maka perlu dijelaskan beberapa istilsh sebaga berikut;

1. Efektivitas

Efektivitas adalah suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan

dari suatu proses pembelajaran.

2. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan berkaitan dengan pemahaman

siswa dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa adalah hasil pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk

angka (skor) yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran

tertentu.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian ini sudah pernah dibahas oleh peneliti sebelumnya. Adapun

uraiannya, sebagai berikut :

1) Yuliana (2016), dalam penelitian ini dengan judul “Hubungan Kompetensi

Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhamadiyah

Maradekaya Bontocinde Kabupaten Takalar” bahwa gambaran kompetensi

pedagogik guru MTs Muhammadiyah Maradekaya Bontocinde Kabupaten

Takalar dalam proses memahami peserta didik dilakukan dengan cara

memanfaatkan prinsip-psinsip perkembangan kognitif; gambaran kompetensi

pedagogik dalam proses perancangan pembelajaran di MTs Muhammadiyah

Maradekaya Bontocinde Kabupaten Takalar dilakukan dengan berpedoman pada

kurikulum, RPP dan silabus namun sebagian guru tidak membawa RPP pada

proses belajar mengajar berlangsung sehingga, tujuan pembelajaran tidak

tercapai secara maksimal; kompetensi pedagogik guru dalam proses pelaksanaan

pembelajaran di MTs Muhammadiyah Maradekaya Bontocinde Kabupaten

Takalar dilakukan dengan cara mendalami dan memantapkan materi pelajaran

yang terdapat dalam buku paket kemudian memberikan materi pelajaran tersebut

kepada siswa agar siswa dapat dengan mudah menerima materi; Kompetensi

pedagogik guru MTs Muhammadiyah Maradekaya Bontocinde Kabupaten

7
8

Takalar dalam proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara

meningkatkan metode pembelajaran secara mendalam sehingga dapat

memudahkan guru dalam mengelola evaluasi pembelajaran sehingga prestasi

belajar siswa dapat ditingkatkan; kompetensi pedagogik guru MTs

Muhammadiyah Maradekaya Bontocinde Kabupaten Takalar dalam proses

mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagi potensinya

dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik didalam mengembangkan

potensinya agar peserta didik dengan mudah mengembangkan potensinya baik

dalam bidang akademik maupunnon akademik. Dari hasil pengolahan data yang

didapat langkah selanjutnya diklasifikasikan dan diolah sehingga menghasilkan

data akhir dengan rxy sebesar 0,42 yang berarti terdapat hubungan antara

kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa walaupun hubungan

positif itu hanya pada tingkat sedang atau cukup saja.

2) Oindi Al Fajari, 2020. Dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi

Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas IIIC Pada Mata

Pelajaran bahasa Indonesia Di MIN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa

kelas IIIC pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 2 Mataram Tahun

Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu

thitung 1,017 ≤ ttabel 2,042 dengan taraf signifikan 0,05. Artinya Ho diterima Ha
9

ditolak. Populsi yang diambil dalam penelitian ini adalah III C yang berjumlah

35 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability yaitu

teknik cluster sampling (area sampling). Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah dengan menyebarkan angket kepada siswa kemudian

instrument yang digunakan yaitu dengan angket, observasi dan

dokumentasi.Penelitian menggunakan teknik analisis data yaitu uji normalitas

dengan rumus chi square/kuadrat, pengujian hipotesis dengan regresi linear

sederhana menggunakan bantuan SPSS.

3) Fahmi Ariani, 2017. Dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi Guru

Akidah Akhlak Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MTS Darul Huda Wonodadi

Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ada pengaruh yang signifikan

antara kompetensi pedagogik Guru Akidah Akhlak dengan prestasi belajar siswa

di MTs Darul Huda Wonodadi Blitar. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya

hasil penelitian yaitu Fhitung lebih dari Ftabel. Nilai Fhitung sejumlah 4.567 dan

Ftabel sejumlah 3.92 dengan taraf signifikansi sejumlah 0.034 sehingga

kompetensi pedagogik guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs

Darul Huda Wonodadi Blitar.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan


No. Judul Persamaan Perbedaan
1 Yuliana (2016), dalam Jenis penelitian Mencari hubungan
penelitian ini dengan kuantatif deskriptif kompetensi pedagogik
judul “Hubungan guru terhadap prestasi
Kompetensi belajar siswa
Pedagogik Guru
10

terhadap Prestasi
Belajar Siswa MTs
Muhamadiyah
Maradekaya
Bontocinde
Kabupaten Takalar”
2. Oindi Al Fajari, Menganalisis Pada penelitian ini
(2020). Dengan judul Kompetensi Pedagogik peneliti mencari
penelitian “Pengaruh Guru, melalui standar pengaruh kompetensi
Kompetensi Kompetensi yang ada, pedagogik guru
Pedagogik Guru dan sama-sama telah terhadap prestasi
terhadap Prestasi Memenuhi indikator belajar siswa kelas IIC
Belajar Siswa kelas yang telah ditetapkan. pada mata pelajaran
IIIC Pada Mata bahasa Indonesia
Pelajaran bahasa dengan menggunakan
Indonesia Di MIN 2 teknik pengambilan
Mataram Tahun sampel menggunakan
Pelajaran 2019/2020”. teknik probability
yaitu teknik cluster
sampling (area
sampling).
3. Fahmi Ariani, (2017). Jenis penelitian Pada penelitian ini
Dengan judul kuantitatif dengan jenis peneliti mencari
penelitian “Pengaruh penelitian korelasional pengaruh antara
Kompetensi Guru kompetensi pedagogik
Akidah Akhlak guru Akidah Akhlak
Terhadap Prestasi terhadap prestasi
belajar siswa di MTS
Belajar Siswa di MTS
Darul Huda Wonodadi
Darul Huda Blitar.
Wonodadi Blitar”.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil,
11

tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu

usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. (Amalia Ema dan

Ibrahim. 2017). Menurut The Liang Gie dalama amalia ema dan Ibrahim (2017)

“Efektivitas adalah suatu keadaan yang mendukung pengertian mengenai terjadinya

efek atau akibat yang dikehendaki, jika seorang melakukan suatu perbuatan dengan

maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka itu dikatakan efektif kalau

memang menimbulkan akibat dari yang dikehendakinya itu”. Sedangkan efektivitas

menurut Robbins (dalam Triwibowo, 2015)” adalah suatu keberhasilan dalam

memenuhi tuntutan pelanggan/siswa dengan penggunaan input atau biaya yang

rendah”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah

sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa

hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini

efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang

telah dicanangkan. Dengan memperhatikan dari beberapa pendapat ahli tersebut

mengenai efektifitas pembelajaran maka peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas

pembelajaran merupakan suatu standart yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran dengan memperhatikan indikator yang sebelumnya telah disusun.

Ahmad Susanto (2014) menjelaskan pembelajaran efektif merupakan tolak

ukur keberhasilan guru dalam mengenlola kelas. Proses pembelajaran dikatakan

efektif apabila seluruh peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik, mental, fisik,
12

maupun sosialnya. Interkasi yang baik antara guru dan peserta didik merupakan

sesuatu yang harus terjadi, interaksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balik

antara guru dan siswa, siswa dan guru, dan siswa dengan siswa lainnya.

Ihsan El Khuluqo (2017) mengatakan bahwa pembelajarn yang efektivitas

adalah pembelajaran yang berorientasi pada program pembelajaran berkenan

dengan usaha mempengaruhi, memberi efek, yang dapat membawa hasil sesuai

dengan tujuan maupun proses yang ada di dalam pembelajaran itu sendiri. Dimana

proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik,

kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat membrikan perubahan

perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Slameto dalam Triwibowo (2015) berpendapat “Mencipatakan kondisi

belajar yang efektif penting untuk dilakukan oleh guru, hal ini mengingat belajar

yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang

diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai”. Jika guru

berkompeten dalam melakukan kegiatan mengajar maka peserta didik akan

mencapai tujuan pembelajaran sehingga terciptanya pembelajaran yang efektif.

Jadi, berdasarkan pengertian diatas efektivitas adalah kesesuaian antara

orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju sehingga memberikan

hasil yang tepat. Selain itu, efektitivitas adalah bagaimana suatu organisasi usaha

ataupun kependidikan berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam

usaha mewujudkan tujuan operasional dan efektivitas sangat berkaitan dengan


13

terlaksanakannya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan

adanya partisipasi dari anggota.

Dengan demikian, efektivitas berrarti suatu komniasi yang melalui proses

tertentu, secara terukur yaitu tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan

sebelumnya berarti bagaimana keberhasilan melaksankan semua tugas pokok

sekolah, menjalin partisipasi masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber

daya, dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan subyek operasional sekolah.

2.2.2 Kompetensi Pedagogik Guru

2.2.2.1 Pengertian Kompetensi

Kompetensi secara etimologi berarti "kecakapan atau kemampuan" (Pena,

2006). Sedangkan secara terminologi berarti pengetahuan, keterampilan dan nilai-

nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan

berpikir dan bertindak yang secara konsisten dan terus menerus memungkinkan

seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu" (Madjid, 2005).

Definisi lain menyatakan bahwa kompetensi adalah "pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif dan

psikomotorik dengan sebaik- baiknya" (Mulyasa, 2005).

Definisi tentang kompetensi dalam Asmani (2009), menurut Lefranosis

kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan dari

proses belajar. Selama proses belajar, stimulus akan bergabung dengan isi
14

memori dan menyebabkan terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan

sesuatu.Apabila individu sukses mempelajari cara melakukan suatu pekerjaan yang

kompleks dari sebelumnya, maka pada diri individu tersebut pasti sudah terjadi

perubahan kompetensi.

Dari ketiga pendapat diatas dapat saya pahami bahwa kompetensi adalah

kemampuan atau keterampilan yang dimiliki guru untuk melaksanakan proses

pembelajaran dikelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Kompetensi

merupakan hal yang penting dimiliki oleh guru untuk terciptanya pembelajaran

yang sesuai sehingga siswa dapat menangkap pembelajaran dengan mudah dan

cepat. Jadi, kompetensi ini sangat penting bagi guru.

2.2.2.2 Pengertian Pedagogik

Menurut Uyoh Sadulloh (2015), Pedagogik merupakan ilmu yang membahas

pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi pedagogik mencoba menjelaskan

tentang seluk-beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak.

Pedagogik sebagai ilmu sangat dibutuhkan oleh guru khususnya guru Taman Kanak-

Kanak dan Guru Sekolah Dasar karena mereka akan berhadapan dengan anak yang

belum dewasa. Tugas guru bukan hanya mengajar untuk menyampaikan, atau

mentransformasikan pengetahuan kepada para anak di sekolah, melainkan guru

mengemban tugas untuk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu.

Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani atau kata hati

anak, sehingga ia (anak) akan sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan, harkat


15

derajat manusia, dan menghargai sesama manusia. Begitu juga guru harus

mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyarakat sehingga ia

mampu untuk menghadapi segala permaslahan hidupnya.

Pendapat lain juga mengatakan hal yang sama bahwa pedagogik merupakan

ilmu mendidik. Pedagogik merupakan suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis,

dan obyektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenal hakekat proses

pendidikan. Defininisi tentang istilah padagogik diuraikan oleh beberapa ahli dalam

Sadulloh (2010), Darji Darmodihardjo menunjukkan suatu usaha yang lebih

ditunjukkan kapada pengembangan budi pekerti, semangat kecintaan, rasa kesusilaan,

dan ketaqwaan.

2.2.2.3 Pengertian Kompetensi Pedagogik

Menurut Husna Asmara (2015), Kompetensi pedagogik merupakan salah satu

jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada

dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru

dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran peserta didiknya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik. Selanjutnya dalam standar Nasional

Pendidikan Menurut Mulayasa (2013), penjelasan pasal 28 ayat 3 dikemukanan


16

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dapat diambil suatu

pengertian bahwa kompetensi Pedagogik adalah seperangkat kemampuan dan

ketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan

siswa dalam kelas. Kompetensi Pedagogik meliputi, kemapuan guru dalam

menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran, memberikan pertanyaan,

menjawab pertanyaan, mengelola kelas, dan melakukan evaluasi.

2.2.2.4 Jenis-Jenis Kompetensi Guru

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen menyatakan bahwa kompetensi yang harus di miliki oleh guru adalah

kompetensi guru sebagai dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosil dan kompetensi profesional profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan menurut peraturan Pemerintah

nomor 74 Tahun 2008 tentang guru pada pasal 2 disebutkan bahwa guru wajib

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005,

pada pasal 8 mengatakan tentang kompetensi antara lain :


17

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mustamin, 2013). Dilihat dari

segi proses pembelajaran, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik (Ninik,2015:100). Hal ini merupakan bagaian

terpenting untuk diwujudkan oleh setiap guru dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disipulkan Kompetensi pedagogik adalah

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

2) Kompetensi Kepribadian

Menurut Husna Asmara (2015), kompetensi kepribadian guru adalah

kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus

memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.

Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan yang di miliki seorang guru terkait

dengan karakter pribadinya. Kompetensi kepribadian dari seorang guru merupakan

modal dasar dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Kegiatan pendidikan

pada dasarnya merupakan komunikasi personal antara guru dan peserta didik.
18

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan kompetensi kepribadian

adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, berwibawa, dan

menjadi contoh teladan untuk peserta didik.

3) Kompetensi Sosial

Kemampuan sosial adalah kemampuan dalam melakukan interaksi dengan

siswa, tenaga pendidik, serta dilingkungan masyarakat yang dimana guru adalah

panutan bagi peserta didik dan masyarakat. Kemampuan sosial menyangkut seperti:

orang tua, keluarga, tetangga, dan sesama teman. Implementasi kompetensi sosial

dapat membangun hubungan yang harmonis dengan baik di dalam bergaul, bersikap

dan berkomunikasi.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan kompetensi sosial yaitu

dimana seorang guru mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan

efesien dengan peserta didik dan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Profesional

Menurut Wina Sanjaya (2006), kompetensi profesional adalah kemampuan

yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini

merupakan kompetensi yang sangat penting, sebab langsung berhubungan dengan

kinerja yang ditampilkan. Oleh karena itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat

dilihat dari kompetensi ini. Hal ini diperkuat dengan Undang-Undang No.14 Tahun

2005 Pasal 1 yang mengatakan bahwa guru pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi


19

peserta didik pada pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Dan

ingin menjadi guru profesional atau pendidik yang profesional, harus dapat

memahami kekurangan peserta didiknya hingga menghasilkan pembelajaran yang

baik.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan Kompetensi profesional

adalah dimana seorang guru harus memiliki kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam.

2.2.2.5 Pengertian Guru

Guru adalah seseorang yang berjasa dalam dunia pendidikan, karena guru

adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan. Menurut Nawawi (2015) Guru

adalah orang dewasa, yang karena peranannya berkewajiban memberikan pendidikan

kepada anak didik. Orang tersebut mungkin berpredikat sebagai ayah atau ibu, guru,

ustadz, dosen, ulama dan sebagainya. Guru merupakan unsur penting dalam kegiatan

pembelajaran.

Menurut Djamarah (2015) Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat menjadikan

murid-muridnya untuk merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah

yang dihadapi.

Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus

bangsa dan guru adalah seorang pendidik yang profesional. Menurut Djamarah dan

Zain (2015) Guru adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya.
20

Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang

yang cerdas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi

Melihat beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bawasannya guru adalah

seseorang yang berkewajiban untuk mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga dia dapat menjadikan orang lain

menjadi orang yang cerdas. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan.

2.2.3 Prestasi Belajar

2.2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Rosyid Moh. Zaiful, dkk (2019) mengartikan prestasi belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode tertentu

dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan

pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai mahasiswa. Istilah prestasi di

Kamus Ilmiah Populer di definisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Menurut

Wahab (2015) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat di artikan sebagai

suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
21

sebagai hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau

munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh

adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.

Pendapat lain dari Helmawati (2018) menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil dari pembelajaran. Prestasi diperoleh dari evaluasi atau penilaian. Setiap

anak akan memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang

lain. Prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan di evaluasi

dapat saja rendah, sedang ataupun tinggi. Sependapat dengan ahli tersebut, Susanti

(2019) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan menyelesaikan hal

sulit, menguasai, mengungguli, menandingi, dan melampaui mahasiswa lain

sekaligus mengatasi hambatan dan mencapai standar yang tinggi.

Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2013) mengemukakan

bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkal laku seseorang untuk

memperoleh perubahan, baik itu dari segi tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam melaukan interaksi dengan lingkungnnya.

Pengertian prestasi belajar juga dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2014)

menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan belajar siswa

dalam mencapai tujuan mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan program

pengajaran di sekolah.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa selama mengikuti proses
22

kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

periode tertentu. Tercapainya prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan

melaksanakan penilaian dan pengukuran melalui evaluasi. Penilaian dalam

pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tujuan

dilakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang telah

berhasil dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga guru dapat

mengukur sejauh mana keberhasilannya dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2.2.3.2 Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah

kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar

prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.

Menurut Arifin (2013), prestasi belajar semakin terasa penting untuk dibahas,

karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

1. Prestasi belajar sebagai indicator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

dikuasai peserta didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi

biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan

kebutuhan umum manusia.

3. Prestasi Belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya

adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam
23

meningkat-kan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan

balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah

kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak

didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya

adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indicator daya serap (kecerdasan) peserta didik.

Dalam pembelajaran peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,

karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi

pembelajaran.

Dilihat dari beberapa fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa sangat

pentingnya untuk mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik

secara individu maupun kelompok. Fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai

petunjuk keberhasilan dalam bidang studi, tetapi juga sebagai petunjuk kualitas

institusi pendidikan dan bermanfaat bagi guru sebagai umpan balik dalam proses

belajar mengajar.
24

2.2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Prestasi yang dicapai oleh peserta didik melalui hasil belajar dipengaruhi oleh

banyak hal, baik pengaruh dari dalam diri sendiri misalnya kesehatan peserta didik

maupun pengaruh dari luar seperti pengaruh dari perhatian orangtua, keadaan

ekonomi keluarga, maupun pengaruh dari teman.

Rosyid dkk, (2019) mengemukakan faktor-faktor prestasi belajar, yaitu :

faktor internal adalah faktor yang datangnya dari diri mahasiswa berupa faktor

fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat, inteligensi, emosi,

kelelahan, dan cara belajar). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya

dari luar diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam.

Wahab (2016) mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi

belajar, yaitu :

a) Faktor internal

1. Faktor fisiologis

Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif

terhadap kegiatan belajar individu. Selama proses belajar berlangsung, peran

fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar,

terutama pancaindra.
25

2. Faktor psikologis

a. Kecerdasan/ inteligensi diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam

mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui

cara yang tepat.

b. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan

kegiatan belajar mahasiswa.

c. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu.

d. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif

tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif

maupun negatif.

e. Bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapaikeberhasilan pada masa yang akan datang.

b) Faktor eksternal

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluarga, dan lingkungan

sosial sekolah.

2. Lingkungan nonsosial

Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak

dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu


26

lemah/gelap,suasana yang sejuk dan tenang. dan lingkungan instrumental

yaitu perangkat belajar perangkat keras ( gedung sekolah, alat-alat belajar,

fasilitas belajar, dan lapangan olahraga), perangkat lunak (kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, buku panduan dan silabi.

Syah Muhibbin (2014) mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi

prestasi belajar, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan

rohani.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa.

3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan factor

pendekatan belajar.

2.2.3.4 Usaha Untuk Mendongkrak Prestasi Belajar

Untuk mendongkrak prestasi siswa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,

yakni keadaan jasmani, keadaan sosial emosional, lingkungan, memulai pelajaran,

membagi pelajaran, kontrol dan sikap yang optimistis, menggunakan waktu, cara

mempelajari buku dan mempertinggi kecepatan membaca peserta didik.


27

Menurut Mulyasa dalam Istirani & Intan Pulungan (2017) untuk melancarkan

belajar dan meningkatkan pretstasi belajar, hal-hal dibawah ini perlu diperhatikan :

1) Hendaknya dibentuk kelompok belajar, karena dengan belajar bersama peserta

didik yang kurang paham dapat diberitahu oleh peserta didik yang telah paham

karena menerangkan kepada temannya menjadi lebih paham.

2) Semua pekerjaan dan latihan yang diberikan oleh guru hendaknya dikerjakan

secara segera dan sebaik-baiknya, ingat maksud guru memberikan tugas-tugas

tersebut adalah untuk latihan ekspresi adalah cara terbaik untu penugasan ilmu

kecakapan.

3) Mengesampingkan perasaan negatif dalam membahas atau berdebat mengenai

suatu masalah/pelajaran. Karena perasaanm negatif dapt menghambat ekspresi

dan menghambat serta mengurangi kejernihan pikiran.

4) Rajin membaca buku/majalah yang bersangkutan dengan pelajran. Dengan

banyak membaca, maka batas pandangan mengenai suatu pelajaran akan akan

tambah jauh dan luas.

5) Rerusaha melengkapi dan merawat dengan baik alat-alat belajar (alat tulis dan

sebagainya). Hal ini kelihatan soal sepele tetapi alat-alat tidak lengkap atau tidak

baik akan mengganggu belajar.

6) Selalu menjaga kesehatan agar dapat belajar dengan baik, tidur teratur, makan

bergizi serta cukup istirahat.


28

7) Waktu rekreasi gunakan sebaik-baiknya terutama untuk menghilangkan

kelelahan.

8) Untuk mempersiapkan dan mengikuti ujian harus melakukan persiapan minimal

seminggu ujian sebalum berlangsung. Dalam hal ini antara lain perlu di siapkan:

a) persiapan untuk menguasai isi pelajaran, b) mengenal jenis pertanyaan (jenis)

tes yang akan ditanyakan (apakah tes essay atau onjektif), c) berlatih untuk

mengkombinasikan isi dan bentuk tes.

Seperti yang dikemukakan dalam buku Muhammad Fathurrohman, dkk

(2012) bahwa “jika siswa mampu untuk mengendalikan konsep dirinya dan

mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, maka siswa akan mudah dalam belajar

dan mendapatkan prestasi yang baik”.

Namun untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga harus ada kerjasama

yang baik antara siswa, orangtua dan juga lingkungan yang lainnya termasuk guru.

Jika kerjasama terjalin dengan baik, maka akan memperlancar belajar serta

meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan

juga seperti yang dituliskan dalam buku Istarani dan Intan Pulungan (2019) yakni :

1) Hendaknya dibentuknya kelompok belajar siswa, dengan adanya kelompok

belajar akan membantu siswa yang masih kurang paham.

2) Setiap tugas dan latihan yang diberikan guru, hendaknya siswa mengerjakan

dengan baik.
29

3) Mengesampingkan perasaan negatif dalam membahas pelajaran, karena dengan

perasaan negatif dapat menghambat ekspresi serta kejernihan pikiran.

4) Rajin dalam membaca buku pelajaran, guna untuk memperluas wawasan dan

pandangan terhadap suatu pelajaran.

5) Melengkapi serta merawat semua peralatan belajar, guna utuk memperlancar

kegiatan belajar/ kegiatan belajar tidak terganggu.

6) Selalu menjaga kesehatan supaya dapat belajar dengan baik.

7) Untuk mengurangi rasa lelah, sebaiknya menggunakan waktu untuk rekreasi.

8) Melakukan persiapan yang baik dalam menghadapi ujian.

2.3 Kerangka Pemikiran

Guru merupakan pendidik profesional yang bertugas untuk bertanggung

jawab atas pendidikan siswa di sekolah, seperti menciptakan peserta didik yang

berkualitas, kompetitif, dan produktif sehingga siswa siap untuk menghadapi era

globalisasi saat ini hal ini dapat dilihat melalui peningkatan prestasi siswa di sekolah.

Sehingga sebagai seorang pendidik yang professional harus memiliki kompetensi

yang baik, salah satunya kompetensi pedagogik guru.

Kompetensi yang dikuasai guru sangat membantu siswa dalam pencapaian

pembelajarannya yaitu siswa dapat mencapai pretasi belajar yang tinggi. Prestasi

belajar yang dicapai oleh setiap siswa berbeda, ada yang baik dan ada yang belum

tercapai dengan baik. Ada beberapa hal yang menybabkan prestasi belajar belum
30

tercapai dengan baik, salah satunya ketidakberhasilan guru dalam mengelola

pembelajaran.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup seluruh potensinya setelah

menyelesaikan aktivitas belajar. Gambaran tercapainya tujuan pembelajaran yang

telah guru lakukan yaitu prestasi belajar siswa tinggi, dan keberhasilan ini juga yang

banyak diharapkan oleh orang tua siswa.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka setiap guru dituntut untuk mempunyai

kompetensi. Kompetensi serta pedagogik sangat dubutuhkan dalam proses

pembelajaran, oleh sebab itu tumbuh kembangnya siswa baik dari segi intelektual,

perilaku dan lain sebagainya itu dilihat dari cara guru dalam mengelola pembelajaran

serta cara guru dalam membimbing dan mendidik anak kearah yang lebih baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi memiliki kaitan yang sangat

erat dengan pedagogik guru, apabila seorang guru memiliki kompetensi yang baik,

mempunyai ilmu dalam mengelola kelas serta ilmu dalam membimbing dan mendidik

anak, maka siswa akan belajar dengan sebaik-baiknya dan siswa merasa tertarik

dengan cara guru dalam melakakan proses pembelajaran. Guru yang memiliki

kompetensi pedagogik yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai

berikut:
31

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang


Guru dan Dosen, dalam ayat 1 lebih dijelaskan mengenai kompetensi
yang wajib dimiliki oleh guru dan dosen sebagai tenaga pendidik yaitu
meliputi :

Kompetensi Kompetensi
Kepribadian Sosial

Kompetensi Kompetensi
Peagogik Profesional

Angket
Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Prestasi Belajar
Dokumentasi

Kuantitatif
Analisis Data
Deskriptif

Edit Koding Tabulasi

Prestasi Belajar Siswa

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran


32

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran maka hipotesis yang dapat diambil dalam

penelitian ini adalah apakah kompetensi pedagogik guru efektif terhadap prestasi

belajar siswa kelas IV Di SD Inpres 1 Slametharjo.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

jenis spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak

awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono (2013), metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat

pasitivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara rendem, pengumpulan data

menggunakakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk

mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Adapun pengertian

deskriptif menurut Sugiyono (2012) adalah metode yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku umum.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Inpres 1 Slametharjo, Desa Slametharjo,

Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

33
34

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Inpres 1

Slametharjo. Dengan jumlah 31 Orang. 18 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa

perempuan. Untuk menentukan sampel penelitian, penulis menggunakan teknik

Sampling purposive. Sugiyono (2013) menyatakan bahwa sampling purposive adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dimana didasarkan atas

kriteria-kriteria tertentu yaitu mempertimbangkan waktu dan kesediaan dari

responden yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian. Berdasarkan pertimbangan

tersebut sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan guru wali kelas SD

Inpres 1 Slametharjo yang berjumlah 31 orang. 18 orang siswa laki-laki dan 13 orang

siswa perempuan dari populasi yang sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan

sebelumnya.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penenitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data

yang relevan dengan pokok permasalahan dalam penelitian. Karena instrumen

mempunyai peranan penting dalam pengumpulan data. Kuesioner (angket) ini

berisikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk

mengetahui kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data


35

Jenis data pada penelitian ini yaitu jenis data primer (manusia), data primer

yaitu data yang dikumpulkan dari pihak pertama dilokasi penelitian atau subjek

penelitian (Burhan, 2011). Jenis data yang didapatkan melalui observasi, wawancara,

dan dokumentasi.

3.5.2 Sumber Data

Berdasarkan jenis data penelitian maka diketahui jenis data yang diperoleh

merupakan jenis data kuantitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini ada dua

jenis data, yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang berupa jawaban yang didapatkan dari angket siswa

kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung di SD Inpres 1 Slametharjo

yaitu nilai raport siswa semester 1.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Observasi

Teknik penelitian observasi adalah tehnik pengumpulan data yang utama

penulis gunakan dalam penelitian ini. Penulis melakukan pengamatan langsung

terhadap kemampuan guru yakni kemampuan dalam mendidik serta membimbing

siswa dalam proses pembelajaran di SD Inpres 1 Slametharjo.


36

3.6.2 Angket

Selain melakukan observasi, peneliti juga mengumpulkan data dari responden

melalui pembagian angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan sistematis yang

kemudian disebarkan atau dibagikan secara langsung kepada peserta didik, adapun

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tidak lepas dari kompetensi pedagogik guru

dalam melakukan pembelajaran.

3.6.3 Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab secara langsung dengan seseorang

yang diperlukan dimintai keterangan atau pendapat suatu hal. Atau dengan kata lain

wawancara bisa dikatakan sebagai tanya jawab antara pewawancara dengan yang

diwawancarai untuk meminta keterangan pendapat tentang suatu hal. Dalam hal ini

wawancara dilakukan kepada Guru SD Inpres 1 Slametharjo mengenai kompetensi

pedagogik.

3.6.4 Dokumentasi

Dalam penelitian ini digunakan sebagai metode penunjang untuk melengkapi

sejumlah informasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

dengan cara mencatat hal-hal yang bersifat dokumen yang berkaitan dengan obyek

yang sedang diteliti. Dalam hal ini data mengenai kompetensi pedagogik guru

terhadap prestasi siswa SD Inpres 1 Slametharjo.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif


37

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan

melalui penyebaran kuesioner dibentuk dalam skala pengukuran. Skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif Sugiyono (2012).

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data yang

dianalisis sebelumnya di kumpulkan (data collection), data yang dikumpulkan berasal

dari observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi dari siswa dan kepala sekolah

SD Inpres 1 Slametharjo. Presentase skor dapat diketahui dengan membaca isian

yang ada didalam lembar instrumen. Adapun analisis deskriptif dilakukan terhadap

masing-masing indikator dengan tehnik presentase sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skor kuesioner

No Sikap Responden Skor

1 Sangat Tidak Setuju 1

2 Ragu-ragu 2

3 Tidak Setuju 3

4 Setuju 4

5 Sangat Setuju 5

Sumber: Sugiyono (2018)

Seluruh indikator pada setiap poin pertanyaan diberikan skor dengan aturan

sebagai berikut :
38

1) Skor 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”

2) Skor 2 untuk jawaban “tidak setuju”

3) Skor 3 untuk jawaban “ragu-ragu”

4) Skor 4 untuk jawaban “setuju”

5) Skor 5 untuk jawaban “ sangat setuju”

Selanjutnya menurut Zainal Arifin (2008) mengklasifikasikan ketentuan

presentase berikut:

Tabel 3.2 Fresentasi Faktor Dan Klasifikasi Presentasi

Presentase Faktor Klasifikasi Presentase

81%-100% Sangant Baik

61%-80% Baik

41%-60% Kurang Baik

21%-40% Tidak Baik

0%-20% Sangat tidak baik

Analisis diatas dapat diartikan bahwa semakin tinggi presentase suatu

pernyataan atau indikator, maka semakin besar. Besar presentasenya menunjukkan

semakin baik kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru.

Analisis deskriptif juga dimaksudkan untuk prestasi belajar siswa yang

diperoleh dari nilai rapor, Suharsimi Arikunto (2018) dapat diberikan skor dengan

klasifikasi masing-masing variabel sebagai berikut:


39

80 – 100 : Baik sekali

66 – 79 : Baik

56 – 65 : Cukup

40 – 55 : Kurang

Selanjutnya untuk mengetahui presentase pencapaian setiap klasifikasi

digunakan rumus sebagai berikut:

P = × 100% (Suharsimi, 2018)

Keterangan: p : Persentase

f : Skor tiap indikator

n : Jumlah skor
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif

Pelaksanaan ini dilaksanakan di kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo,

Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai. Objek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo yang berjumlah 31 orang siswa. Selama

pelaksanaan penelitian, untuk memperoleh hasil peneliti mengambil data melalui

angket yang diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan

kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa tersebut.

4.1.2 Hasil Pengelolaan Angket Kompetensi Pedagogik Guru

Adapun hasil pengelolaan tiap butir angket, dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

kurtural, emosional, dan intelektul.

Tabel 4.1 Setiap mengajar guru berusaha memahami perbedaan individu peserta
didik, terutama perbedaan kemampuan.

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 2 6,45%
4 Setuju 19 61,29%
5 Sangat setuju 10 32,25%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 1 pertanyaan 1

40
41

Berdasarkan hasil presentasi yang diperoleh pada table 4.1 diatas, dapat kita

ketahui bahwa dari 31 siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo sebagai responden

diperoleh jawaban yang berbeda-beda, diketahui 2 orang siswa atau 6,45% siswa

menyatakan tidak setuju, 19 orang siswa atau 61,29 % siswa menyatakan setuju dan

10 orang siswa atau 32,25% menyatakan sangat setuju mengenai Setiap mengajar

guru berusaha memahami perbedaan individu peserta didik, terutama perbedaan

kemampuan.

Tabel 4.2 Setiap belajar guru berusaha untuk memahami perbedaan individu peserta

didik, terutama perbedaan sikap.

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 7 22,58%
3 Tidak setuju 2 6,45%
4 Setuju 18 58,06%
5 Sangat setuju 3 9,67%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 1 pertanyaan 2


Berdasarkan hasil presentasi pada tabel 4.2 di atas, dapat kita ketahui bahwa

dari 24 siswa diproleh jawaban yang berbeda-beda tentang Setiap belajar guru

berusaha untuk memahami perbedaan individu peserta didik, terutama perbedaan

sikap yaitu terdapat 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan sangat tidak setuju,

7 orang siswa atau 22,58% siswa menyatakan ragu-ragu, 2 orang siswa atau 6,45%
42

siswa menyatakan tidak setuju, 18 orang siswa atau 58,06% siswa menyatakan setuju,

dan 3 orang siswa atau 9,67% siswa memyatakan sangat setuju.

Tabel 4.3 Guru mengidentifikasi kemampuan dengan melakukan tes awal.

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 6 19,35%
3 Tidak setuju 0 0%
4 Setuju 13 41,93%
5 Sangat setuju 12 38,70%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 1 pertanyaan 3


Berdasrkan analisis diperoleh pada tabel 4.3 maka diketahui bahwa dari

jumlah keseluruhan siswa terdapat 6 orang siswa atau 19,35% siswa menyatakan

ragu-ragu, 13 orang siswa atau 41,93% siswa menyatakan setuju dan 12 orang siswa

atau 38,70% siswa menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.4 Guru mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik setelah proses

pembelajaran.

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 4 12,90%
4 Setuju 14 45,16%
5 Sangat setuju 13 41,93%
Jumlah 31 100%
43

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 1 pertanyaan 4


Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 diketahui bahwa banyaknya jumlah

siswa yaitu 31 siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo sebagai responden diperoleh

jawaban yang berbeda-beda diketahui terdapat 4 orang siswa atau 12,90% siswa

menyatakan tidak setuju, 14 orang siswa atau 45,16% menyatakan setuju dan 13

orang siswa atau 41,93% menyatakan sangat setuju mengenai Guru mengidentifikasi

kesulitan belajar peserta didik setelah proses pembelajaran.

2. Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Tabel 4.5 Guru membimbing siswa yang bermasalah dalam pembelajaran

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 1 3,22%
3 Tidak setuju 1 3,22%
4 Setuju 4 12,90%
5 Sangat setuju 25 80,64%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 2 pertanyaan 5


Berdasarkan presentase yang diperoleh pada table 4..5 di atas, dapat diketahui

bahwa dari 31 siswa diperoleh jawaban tentang guru membimbing siswa yang

bermasalah dalam pembelajaran yaitu 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan

ragu-ragu, 1 orang siswa atau 3,22% siswa menyatakan tidak setuju, 4 orang siswa

atau 12,90% siswa menyatakan setuju dan 25 orang siswa atau 80,64% siswa

menyatakan sangat setuju.


44

Tabel 4.6 Menetapkan metode pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam

setiap pembelajaran

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 3 9,67%
4 Setuju 8 25,80%
5 Sangat setuju 19 61,29%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 2 pertanyaan 6


Berdasarkan hasil analisis table 4.6, diketahui bahwa jumlah siswa yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa

yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 orang siswa atau 9,67%, jumlah siswa yang

menyatakan setuju sebanyak 8 orang siswa atau 25,80% dan jumlh siswa yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang siswa atau 61,29% dari jumlah siswa

dimkelas IV SD Inpres 1 Slametharjo sebanyak 31 orang siswa yang memberi

penilaian pada angket tentang “menetapkan metode pembelajaran yang mendidik

secara kreatif dalam setiap pembelajaran.”

Tabel 4.7 Guru menyampaikan tujuan dan kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam

pembelajaran

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 3 9,67%
45

4 Setuju 18 58,06%
5 Sangat setuju 10 32,25%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 2 pertanyaan 7


Berdasarkan data pengolahan angket diatas dapat diketahui dari 31 siswa di

kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan tidak

setuju, 18 orang siswa atau 58,06% yang menyatakan setuju dan 10 orang siswa atau

32,25% yang menyatakan sangat setuju tentang “guru menyampaikan tujuan dan

kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran”.

3. Mengembangkan kurikulum terkait dengan pelajaran yang di ampu

Tabel 4.8 Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus

dilaksanakan dalam pembelajaran.

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 6 19,35%
3 Tidak setuju 4 12,90%
4 Setuju 9 29,03%
5 Sangat setuju 12 38,70%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 3 pertanyaan 8
Berdasarkan hasil analisis angket diatas diperoleh data dari jawaban siswa

yang berjumlah 31 siswa yang menjawab angket tentang “guru menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran”


46

diperoleh jawaban siswa yang berbeda-beda terdapat 6 orang siswa atau 19,35% yang

menyatakan ragu-ragu, 4 orang siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju,

terdapat 9 orang siswa atau 29,03% yang menyatakan setuju dan 12 orang siswa atau

38,70% yang menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.9 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar sukses dalam pembelajaran

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 2 6,45%
3 Tidak setuju 0 0%
4 Setuju 5 16,12%
5 Sangat setuju 23 74,19%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 3 pertanyaan 9
Berdasarkan data presentase yang diperoleh pada tanbel 4.9 diketahui bahwa

dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang

menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-

ragu dan 5 orang siswa atau 16,12% yng menyatakan sangat setuju tentang “guru

memberikan motivasi kepada siswa agar sukses dalam pembelajaran”.

Tabel 4.10 Guru melaksanakan pembeljaran yang mendidik dikelas dengan

memperhatikan standar yang berlaku

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 2 6,45%
2 Ragu-ragu 2 6,45%
47

3 Tidak setuju 3 9,67%


4 Setuju 13 41,93%
5 Sangat setuju 11 35,48%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 3 pertanyaan 10

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat disimpulkan

bahwa terdapat jawaban yang berbeda-beda tentang “guru melaksanakan

pembelajaran yang mendidik di kelas dengan memperhatikan standar yang berlaku”

terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2

orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau

9,67% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 13 orang siswa atau 41,93% yang

menyatakan setuju dan 11 orang siswa atau 35,48% yang menyatakan sangat setuju.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Tabel 4.11 Guru mengelola kelas agar siswa belajar dengan nyaman, tertib, dan

disiplin

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 2 6,45%
3 Tidak setuju 0 0%
4 Setuju 3 9,67%
5 Sangat setuju 25 80,64%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 4 pertanyaan 11


48

Berdasarkan analisis pada table 4.11 di atas, dapat kita ketahui bahwa dari 31

orang siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo diperoleh jawaban yang berbeda-beda

tentang ”guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengajar”

terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2

orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau

9,67% yang menyatakan setuju dan 25 orang siswa atau 80,64% yang menyatakan

sangat setuju.

Tabel 4.12 Guru menggunakan sumber belajar selain buku untuk mendorong

peserta didik mencapai prestasi secara optimal

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 2 6,45%
4 Setuju 13 41,93%
5 Sangat setuju 16 51,61%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 4 pertanyaan 12

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan terdapat 2 orang siswa atau

6,45% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 13 orang siswa atau 41,93% yang

menyatakan setuju dan 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.13 Guru menggunakan media dalam proses pembelajaran

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
49

2 Ragu-ragu 6 19,35%
3 Tidak setuju 4 12,90%
4 Setuju 8 25,80%
5 Sangat setuju 13 41,93%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 4 pertanyaan 13

Berdasarkan presentase pada table 4.13 di atas, dapat diperoleh hasil berbeda-

beda terdapat 6 orang siswa atau 19,35% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 4

orang siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 8 orang siswa atau

25,80% yang menyatakan setuju dan 13 orang siswa atau 41,93% yang menyatakan

sangat setuju.

5. Memanfaatkan teknologi dan informasi dan komunikasi untuk


pembelajaran
Tabel 4.14 Guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

mengajar

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 4 12,90%
3 Tidak setuju 2 6,45%
4 Setuju 12 38,70%
5 Sangat setuju 12 38,70%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengelolahan angket dari indicator 5 pertanyaan 14


Berdasarkan hasil presentasi yang diperoleh pada table 4.14 di atas, dapat kita

ketahui bahwa dari 31 orang siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo diperoleh


50

jawaban yang berbeda-beda tentang “guru memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam mengajar” terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan

sangat tidak setuju, terdapat 4 orang siswa atau 12,90% yang menyatakan ragu-ragu,

terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 12 orang

siswa atau 38,70% yang menyatakan setuju dan 12 orang siswa atau 38,70% yang

menyatakan sangat setuju.

6. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

Tabel 4.15 Guru berusaha berkomunikasi yang efektif dan santun, secara lisan, atau

bentuk lain dalam setiap mengajar

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 0 0%
3 Tidak setuju 3 9,67%
4 Setuju 16 51,61%
5 Sangat setuju 12 38,70%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 6 pertanyaan 15
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan seperti 4.15 di atas, dapat diketahui

dari 31 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan tidak setuju,

terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan setuju dan terdapat 12 orang

siswa atau 38,70% yang menyatakan sangat setuju tentang “guru berusaha

berkomunikasi yang efektif dan santun, secara lisan, atau bentuk lain dalam setiap

mengajar”.
51

Tabel 4.16 Guru berusaha membangun interaksi kegiatan/permainan yang mendidik

menggunakan bahasa yang jhas secara efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 2 6,45%
2 Ragu-ragu 2 6,45%
3 Tidak setuju 1 3,22%
4 Setuju 15 48,38%
5 Sangat setuju 11 35,48%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 6 pertanyaan 16


Berdasarkan presentase table diatas, diketahui bahwa dari 31 orang siswa

diperoleh hasil tentang “guru berusaha membangun interaksi kegiatan/permainan

yang mendidik menggunakan bahasa yang khas secara efektif, empatik dan santun

dengan peserta didik” yaitu terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan

sangat tidak setuju, terdpaat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu,

terdapat 1 orang siswa atau 3,22% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 15 orang

siswa atau 43,38% yang menyatakan setuju dan terdapat 11 orang siswa atau 35,48%

yang menyatakan sangat setuju.

7. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar


Tabel 4.17 Guru mengadakan tes untuk mengetahui sejauh mana penguasaan peserta

didik terhadap materi

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


52

1 Sangat tidak setuju 1 3,22%


2 Ragu-ragu 1 3,22%
3 Tidak setuju 2 6,45%
4 Setuju 1 3,22%
5 Sangat setuju 16 51,61%
Jumlah 31 100%
Sumber data: pengolahan angket dari indicator 7 pertanyaan 17
Berdasarkan analisis table diatas, diketahui jumlah siswa menyatakan sangat

tidak setuju sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa yang menyatakan

ragu-ragu sebanyak 1 orang siswa atau 3,22%, jumlah siswa yang menyatakan tidak

setuju sebanyak 2 orang siswa atau 6,45%, jumlah siswa yang menyatakan setuju

sebanyak 1 orang siswa atau 3,22% dan jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 16 orang siswa atau 51,61% dari jumlah siswa di kelas IV SD Inpres 1

Slametharjo yang berjumlah 31 orang siswa pada penilaian angket tentang “guru

mengadakan tes untuk meengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap

materi”.

8. Melakukan tindakan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran


Tabel 4.18 Guru memberikan hukuman keada siswa yang melanggar aturan yang
telah di tetapkan

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 2 6,45%
3 Tidak setuju 4 12,90%
4 Setuju 6 19,35%
5 Sangat setuju 19 61,29%
Jumlah 31 100%
53

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 8 pertanyaan 18


Berdasarkan nilai presentase yang diperoleh pada table 4.18 diatas, menunjukkan

bahwa dari 31 orang siswa dikelas IV yang menjadi responden diketahui bahwa

terdapat 2 orang siswa atau 6,45% yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 4 orang

siswa atau 12,90% yang menyatakan tidak setuju, terdapat 6 orang siswa atau 19,35%

yang menyatakan setuju dan terdapat 19 orang siswa atau 61,29% yang menyatakan

sangat setuju.

Tabel 4.19 Guru bersama siswa membuat rangkuman setelah pembelajaran dilaksanakan

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 0 0%
2 Ragu-ragu 1 3,22%
3 Tidak setuju 5 16,12%
4 Setuju 16 51,61%
5 Sangat setuju 9 29,03%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 8 pertanyaan 19


Berdasarkan hasil analisis yang diperolehpada table diatas, diketahui dari

jumlah 31 orang siswa memiliki jawabn yang berbeda-beda, terdapat 1 orang siswa

atau 3,22% yang menyatakan ragu-rgu, terdapat 5 orang siswa atau 16,12% yang

menyatakan tidak setuju, terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan

setuju dan terdapat 9 orang siswa atau 29,03% yang menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.20 Guru mengkomunikasikan hasil evaluasi penilaian dan evaluasi kepada

peserta didik
54

No Pilihan Responden Frekuensi Presentasi (%)


1 Sangat tidak setuju 1 3,22%
2 Ragu-ragu 3 9,67%
3 Tidak setuju 3 9,67%
4 Setuju 16 51,61%
5 Sangat setuju 8 25,80%
Jumlah 31 100%

Sumber data: pengolahan angket dari indicator 8 pertanyaan 20

Berdasarkan presentase pada table 4.20 diatas, dapat diketahui 31 orang suswa

memiliki jawaban yang berdeba-beda tentang “guru mengkomunikasikan hasil

evaluasi penilaian dan evaluasi kepada peserta didik” yaitu terdapat 1 orang siswa

atau 3,22% yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 3 orang siswa atau 9,67%

yang menyatakan ragu-ragu, terdapat 3 orang siswa atau 9,67% yang menyatakan

tidak setuju, terdapat 16 orang siswa atau 51,61% yang menyatakan setuju dan

terdapat 8 orang siswa atau 25,80% yang menyatakan sangat setuju.

4.1.3 Data Rekapitulasi

Berikut ini peneliti akan mengurai secara sederhana rekapitulasi sebaran

angket yang dijadikan sebagai alat rekam data, sebagai berikut:

Tabel 4.21 Distribusi angket

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan Total
SS S TS RG STS
Setiap mengajar guru berusaha
1 untuk memahami perbedaan 10 19 2 31
individu peserta didik,
55

terutama perbedaan
kemampuan

Setiap mengajar guru berusaha


untuk memahami perbedaan
2 3 18 2 7 1 31
andividu peserta didik,
terutama perbedaan sikap

Guru mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik
3 dalam setiap kesempatan 12 13 6 31
mengajar dengan melakukan
tes awal

Guru mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik
4 13 14 4 31
setelah proses pembelajaran
selesai

Guru membimbing siswa yang


5 bermasalah dalam 25 4 1 1 31
pembelajaran

Guru menetapkan metode


pembelajaran yang mendidik
6 19 8 3 1 31
secara kreatif dalam setiap
pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan


dan kemampuan yang harus
7 10 18 3 31
dikuasai siswa dalam
pembelajaran

Guru menyiapkan rencana


pelaksanaan pembelajaran
8 12 9 4 6 31
(RPP) yang harus dilaksanakan
dalam pembelajaran

9 Guru memberikan 23 5 2 1 31
motivasikepada siswa agar
56

sukses dalam pembelajaran

Guru melaksanakan
pembelajaran yang mendidik
10 di kelas dengan 11 13 3 2 2 31
memperhatikan standar yang
berlaku

Guru mengelola kelas agar


11 siswa belajar dengan nyaman, 25 3 2 1 31
tertib, dan disiplin

Guru menggunakan sumber


belajar selain buku untuk
12 mendorong peserta didik 16 13 2 31
mencapai prestasi secara
optimal

Guru menggunakan media


13 13 8 4 6 31
dalam proses pembelajaran

Guru memanfaatkan teknologi


14 informasi dan komunikasi 12 12 2 4 1 31
dalam mengajar

Guru berusaha berkomunikasi


yang efektif dan santun, secara
15 12 16 3 31
lisan, atau bentuk lain dalam
setiap mengajar

Guru berusaha membangun


interaksi kegiatan/permainan
yang mendidik menggunakan
16 11 15 1 2 2 31
bahasa yang khas secara
efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik

Guru mengadakan tes untuk


17 mengetahui sejauh mana 16 11 2 1 1 31
penguasaan peserta didik
57

terhadap materi

Guru memberikan hukuman


18 kepada siswa yang melanggar 19 6 4 2 31
aturan yang telah di tetapkan

Guru bersama siswa membuat


19 rangkuman setelah 9 16 5 1 31
pembelajaran dilaksanakan

Guru mengkomunikasikan
20 hasil evaluasi penilaian dan 8 16 3 3 1 31
evaluasi kepada peserta didik

Total 279 237 48 45 11 620

38,
45 7,7 7,2 1,77
Presentase 22 100%
% 4% 5% %
%

Berdasarkan hasil analisis 20 pertanyaan dalam angket yang di jawab

responden (siswa) terdapat 5 pilihan jawaban dalam angket yang telah di

presentasikan pada tabel diatas. Presentasi jawaban sangat tidak setuju sebanyak

1,77%, persentase jawaban ragu-ragu sebanyak 7,25%, persentase jawaban tidak

setuju sebanyak 7,74%, persentase jawaban setuju sebanyak 38,22%, dan persentase

jawaban sangat setuju sebanyak 45%. Jadi berdasarkan data tersebut, dapat

disimpulkan dari 5 alternatif jawaban yang tersedia, responden lebih banyak memilih

sangat setuju dan paling sedikit sangat tidak setuju.

4.1.4 Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan wali kelas IV pada

tanggal 9 Juni 2023, bahwa kompetensi pedagogik guru sudah begitu efektif. Hal ini
58

dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan wali kelas untuk mengetahui keefektifan

kompetensi pedagogik guru.

Dari hasil wawancara, peneliti bertanya tentang apakah kompetensi pedagogik

guru penting dimiliki oleh seorang guru, beliau menjawab iya. Karena guru memili

peran yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar siswa.

Kemudian peneliti bertanya lagi tentang persiapan mengajar seperti RPP, guru

menjawab terkait perangkat, jelas beliau sudah mempersiapkan sebab tanpa adanya

RPP proses pembelajaran nantinya tidak akan terarahkan dengan baik. Ucapnya.

Kemudian bukan hanya RPP namun perangkat lainnya juga ibu sudah persiapkan

seperti media dan lain sebagainya tergantung dari materi yang akan diajarkan ke

siswanya. Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa guru tersebut sangat

memperhatikan hal-hal yang terkait dengan proses pembelajaran.

Kemudian peneliti bertanya tentang, apakah ibu menjelaskan tujuan

pembelajaran sebelum pembelajaran berlangsung, beliau menjawab iya. Tentunya

tujuan pembelajaran perlu dijelaskan terlebih dahulu kepada siswa sebelum

pembelajaran berlangsung. Supaya pembelajaran terarah, efektif dan siswa lebih

memahami tujuan materi yang akan dicapai.

Kemudian peneliti bertanya lagi apakah ibu sudah menggunakan model dan

metode yang sesuai dengan RPP, beliau menjawab bahwa disetiap pembelajaran

menggunakan model sesuai materi dan kebutuhan peserta didik. Karena penyesuaian

model harus diperhatikan dengan baik, guna kelancaran proses pembelajaran di kelas,
59

beliau menambahkan lagi kalau tidak sesuai itu menjadi beban juga untuk ibu dalam

mengajar sebab proses pembelajaran akan menjadi kacau dan siswa akan banyak

yang bermain.

Kemudian peneliti bertanya lagi, bagaimana cara ibu menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran agar siswa aktif dalam proses belajar, beliau menjawab

menurutnya pertama siswa diarahkan membuat suatu kelompok diskusi agar

pembelajaran berjalan efektif dan tentunya menarik. Tentunya untuk membuat

kelompok diskusi tergantung materi yang akan kita bawa kepada siswa.

Kemudian, peneliti bertanya lagi mengenai apakah guru mengidentifikasi

kemampuan peserta didik dalam setiap kesempatan mengajar dengan menggunakan

tes, beliau menjawab bahwa tes adalah sebagai tolak ukur untuk memahami sajuh

mana siswa pemahaman siswa setelah diberikan pembelajaran. Sehingga hal ini

menjadi acuan apa penyebab siswa gagal setelah melakukan tes.

Kemudian peneliti bertanya lagi apakah bapak/ibu guru mengidentifikasi

kesulitan belajar peserta didik setelah proses pembelajaran selesai, beliau menjawab

bahwa dalam proses pembelajaran guru sering melakukan tanya jawab kepada siswa

untuk mengetahui letak kesulitan atau yang kurang dipahami siswa. Sehingga ketika

ada siswa yang kesulitan belajar guru mencari solusi yang cocok untuk permasalahan

setiap siswa, karena setiap siswa memiliki tingkat perbedaan dalam menerima materi

pelajaran
60

Kemudian peneliti bertanya lagi mengenai siswa yang mengalami kesulitan

saat mengikuti pembelajaran, beliau menjawab bahwa siswa memiliki latar belakang

pemahaman yang berdeda-beda dan masih ada siswa yang belum tau membaca,

sehingga diberikan bimbingan khusus.

Kemudian peneliti bertanya lagi tentang apakah ibu guru memberikan

bimbingan terhadap siswa yang bermasalah dalam pembelajaran, beliau menjawab

bahwa “iya”. Karena dalam pembelajaran siswa harus banyak membaca materi dan

masih ada juga siswa yang belum terlalu lancar dalam membaca maka hal ini perlu

diberikan bimbingan lebih terhadap siswanya.

Kemudian peneliti bertanya lagi tentang apakah ibu guru mengembangkan

instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sendiri, beliau menjawab

“iya”. Ibu melakukan evaluasi di akhir pertemuan untuk mengetahui sejauh mana

tujuan pembelajaran tercapai contohnya LKS buatan guru atau LKPD yang dibuat

oleh guru.

4.1.5 Nilai Prestasi Belajar Siswa

Adapun nilai prestasi belajar diambil dari nilai rapor kelas IV semester I.

Adapun nilai siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22 Tabel Nilai Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo
61
62

Berdasarkan data nilai raport siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo, maka

dapat disimpulkan bahwa kriteria nilai masing-masing siswa pada kelas IV SD Inpres

1 Slametharjo tergolong Baik Sekali. Hal ini karena masing-masing siswa memiliki

rata-rata yang masuk dalam kriteria ketuntasan minimal dalam setiap mata pelajaran.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kecamaran

Moilong Kabupaten Banggai. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian untuk

mengetahui keefektifan kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa

kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo. Berdasarkan pengisisan angket yang dilakukan

oleh responden atau siswa dalam penelitian ini diperoleh hasil presentase yang

berbeda-beda pada setiap butir angketnya.

Hasil jawaban dan presentase yang diperoleh dari hasil angket memberikan

gambaran tentang efektivitas kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar

siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo. Peneliti membahas mengenai hasil berupa

kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui

pengisian angket yang dilakukan oleh siswa, dokumentasi mengenai informasi nilai

raport siswa, foto-foto saat melaksanakan penelitian dan wawancara langsung dengan

guru kelas yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana

keefektifan kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IⅤ SD

Inpres 1 Slametharjo. Data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut di sajikan

sebagai berikut:
63

1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kurtural,

emosional dan intelektual

Kompetensi pedagogik yang pertama harus dikuasai oleh guru adalah

memahami karakteristik peserta didik. Guru kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo dapat

di katakan baik menguasai karakteristik siswanya dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar hal ini terbukti dari hasil wawancara guru kelas IV dan hasil

pengelolaan angket dapat dilihat nilai presetasi dari setiap point pertanyaan dalam

angket memiliki respon yang baik.

Cara untuk mengetahui dan memahami karakteristik siswa, guru kelas IV SD

Inpres 1 Slametharjo melakukan pengamatan secara langsung kepada setiap kegiatan

pembelajaran di sekolah. Dari aspek fisik, guru selalu memperhatikan semua keadaan

peserta didiknya seperti kesehatan atau kondisi fisiknya, contohnya siswa yang

mengalami sakit guru memberi izin untuk segara beristirahat di UKS untuk di beri

obat secepatnya. Selanjutnya dari aspek Spiritual guru selalu memberikan contoh

dalam mengajak berdoa kepada setiap siswa baik sebelum dan sesudah pembelajaran

di laksanakan dengan memberi penguatan agar semua ilmu yang di pelajari bisa

berguna bagi peserta didik.

Mengenai aspek moral dan sosial selalu berkaitan dengan hubungan antar

peserta didik dengan pergaulan siswa. Jika pergaulan peserta didik salah maka moral

peserta didik akan rusak dan akan mempengaruhi kondisi sosil bahkan hasil belajar

siswa akan menurun. Kompetensi pedagogik guru dalam menguasai karakteristik


64

siswa dari aspek moral dan sosial selalu mengutamakan hubungan harmonis dengan

setiap siswa baik di dalam kelas maupun luar kelas. Hal ini memiliki tujuan agar

siswa merasa nyaman dengan guru saat pembelajaran dilakukan seperi yang

dilakukan guru kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo selalu mengedepankan membangun

komunikasi dan hubungan baik dengan peserta didik, contohnya seperti dalam proses

belajar mengajar dilakukan guru memberikan candaan kepada peserta didik agar tidak

mudah bosan dengan pembelajaran yang dilakukan guru, selalu memberi bimbingan

dan mengingatkan peserta didik tanpa membedakan latar belakang siswa.

Berdasarkan aspek Kultural guru kelas selalu mengutamakan unsur-unsur

kebudayaan seperti menggunakan bahasa keseharian siswa agar mempelancar

komunikasi dan memudahkan proses belajar mengajar. Guru dalam menguasai

karakteristik peserta didik dari aspek intelektual di SD Inpres 1 Slametharjo dapat di

katakan sangat baik. Guru mampu memahami perbedaan intelektual masingmasing

peserta didik, terutama berkaitan dengan pengelompokan siswa berdasarkan tingkat

kemampuan dan kepintaran peserta didik. Guru memberikan perhatian lebih kepada

siswa yang kurang tanggap dalam pembelajaran dengan memasangkan dengan siswa

yang lebih cepat paham dalam pembelajaran.

Oleh karena itu dengan mengetahui karakteristik peserta didik, guru dapat

mencari solusi ketika terjadi permasalahan dalam pembelajaran, selain itu dengan

memahami karakteristik siswa, guru dapat menentukan pendekatan yang tepat dan

dapat di terapkan pada peserta didik.


65

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Guru dituntut untuk memahami berbagai teori belajar dan prinsip

pembelajaran yang mendidik. Dalam hal ini guru memiliki latar belakang pendidikan

keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual serta dalam

pengaplikasiannya menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode,dan teknik

pembelajaran yang kreatif. Guru kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo memiliki latar

belakang pendidikan sesuai dengan bidang keahlian guru kelas dan telah memenuhi

syarat sertifikasi keguruan. Hal ini sesuai dengan Pasal 28 ayat (1) PP RI No. 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; dan Pasal 8 UU RI No 14, 2005

yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal

D4/S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, yang meliputi kompetensi

kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang di ampu

Guru bukan hanya pelaksana kurikulum tetapi juga pengembang kurikulum,

sehingga sudah menjadi tugas seorang guru untuk melaksanakan dan

mengembangkan kurikulum mata pelajaran yang diampu. Pengembangan kurikulum

dapat melalui standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas IV

dan hasil pengelolaan angket dapat dilihat presetasi dari setiap point pertanyaan

dalam angket memiliki respon yang baik. studi dokumentasi yang dilakukan, guru

kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo sudah mampu mengembangkan kurikulum dalam


66

wujud silabus dan RPP. Guru sudah mampu mengembangkan tujuan pembelajaran

yang disesuaikan dengan kondisi dan kultur di sekolah. Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran yang dibuat juga disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik

peserta didik di sekolah.

4. Meyelenggaraan pembelajaran yang mendidik

Kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik guru kelas IV

SD Inpres 1 Slametharjo mempunyai kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengelolaan angket dapat dilihat nilai presentasi dari setiap poin pertanyaan angket

memiliki respon yang baik. Guru dapat dikatakan berhasil dalam menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik. Hal ini terbukti dari terciptanya suasana pembelajaran

yang aktif dan kreatif. Guru sudah melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan

RPP dan melakukan pembelajaran yang mendidik. Seperti mengadakan tanya jawab

dan menyanyikan lagu wajib nasional. Guru kelas IV juga menggunakan media dan

sumber belajar yang relevan guna menunjang kegiatan belajar yakni buku paket kelas

IV. Selain itu guru akan menegur peserta didik yang mengganggu temannya saat

pembelajaran dan berisik dikelas.

Paradigma pembelajaran yang mendidik, yaitu pembelajaran yang

membuahkan bukan saja dasar-dasar penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

melainkan juga sekaligus menumbuhkan karakter yang kuat serta penguasaan

kecakapan hidup (soft skills), sehingga tampil sebagai manusia yang penuh kasih

terhadap sesama (compassion) serta menjunjung tinggi etika di samping trengginas


67

dalam bekerja (Raka Joni, 2006). Hanya gurulah yang dalam tugas kesehariannya

mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik tersebut, dan yang layak dihargai

oleh masyarakat dan pemerintah. Untuk menunaikan tugasnya guru yang profesional

memiliki kompetensi akademik yang meliputi kemampuan (Raka Joni, 2006):

a. Mengenal peserta didik secara mendalam serta memiliki visi yang jelas

tentang lintasan perkembangannya (developmental trajectory) dalam peta

tujuan utuh pendidikan.

b. Menguasai bidang studi dari sisi keilmuan dan kependidikan.

c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik meliputi; perancangan,

implementasi, penilaian proses dan hasil pembelajaran, dan pemanfaatan hasil

penilaian untuk melakukan perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan,

sehingga dapat memfasilitas perkembangan karakter, soft skills dan

pembentukan hard skills.

d. Mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran

Memanfaatan teknologi informasi dan komunikasih (TIK) di sekolah SD

Inpres 1 Slametharjo pada kelas IV sudah baik berdasarkan hasil data presentasi

angket hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru kelas di mana guru mengatakan

dalam pembelajaran kadang-kadang ada beberapa materi yang memang harus

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengajar untuk membantu

proses pembelajaran. Ketika peneliti melakukan penelitian hanya sekalikali guru


68

memanfaatkan TIK karna kekurangan bahan ajar. Padahal secara teori teknologi

pembelajaran merupakan sarana pendukung untuk membantu memudah

kanpencapaian tujuan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, memudahkan

penyajian data, informasi, materi pembelajaran, dan variasi budaya

(Mulyasa,2008:107).

6. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

Guru harus membangaun komunikasi secara efektif, empatik dan santun

dengan peserta didik karena guru perlu melaksanakan tanggung jawabnya untuk

mempersiapkan strategi supaya peserta didiknya belajar. berkomunikasi dengan baik

dan kreatif akan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan untuk

siswa.Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar.

Di dalam dunia pendidikan pendidik berperan sebagai komunikator dan

peserta didik berperan sebagai komunikan. Kemampuan berkomunikasi adalah hal

yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru karena guru memiliki tugas

utama sebagai pendidik, pengajar, penasehat, pembimbing serta berperan untuk

segala hal maka dari itu guru dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan sangat baik.

Guru mengajak peserta didiknya untuk aktif dalam kegiatan belajar seperti aktif

bertanya dan menyelesaikan tugas yang diberikan olehh guru. Siswa merespon

dengan baik dan menanggapi ajakan guru, tentunya dalam hal ini komunikasi yang

efektif dan santun kepada siswa.


69

7. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar

Kemampuan guru kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo dalam menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran mendapat keriteria baik. Guru menentukan aspek-aspek proses

dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi. Kegiatan pada tahap ini

ditandai dengan keterlibatan guru dalam menentukan penilaian program kegiatan

pembelajaran. Pada tahapan ini guru terlebih dahulu membuat ketentuan yang dipakai

dalam penilaian. Tidak hanya nilai tes akhir saja, akan tetapi juga proses selama

pembelajaran. Contohnya keterlibatan aktif peserta didik di dalam kelas mendapat

nilai tambahan. Jika pada saat tes akhir peserta didik mendapat nilai kurang, maka

nilai keaktifan peserta didik bisa digunakan sebagai nilai tambahan untuk

mengangkat nilai yang kurang baik. Begitu pun kehadiran dan prilaku peserta didik

yang menjadi salah satu syarat penilaian. Penilaian berbasis kelas harus

memperlihatkan 3 ranah yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan

keterampilan (pisikomotorik). Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai proposional sesuai

dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan (Abdul Majid, 2008:87).

8. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Guru kelas Ⅴ SD Inpes Tosone dalam peningkatan kualitas pembelajaran

mencari tahu suatu hal tentang siswanya yang mengalami masalah belajar dan

masalah lainnya. Hal ini berkenaan dengan evaluasi merupakan suatu rangkaian yang

kompleks. Yang artinya evaluasi tidak hanya sekedar mengetahui sejauh mana

pencapaian peserta didiknya, namun juga menyebabkan siswanya tidak konsenterasi


70

dengan belajar, lambat ke sekolah, dan lainnya. Hal inilah yang perlu tindakan

reflektif. Selanjutnya masalah evaluasi, guru juga sebagai peneliti dengan melakukan

penelitian tindakan kelas dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan membuat

ringkasan yang telah dilaksanakan guna bahan pengingat peserta didik dalam

meningkatkan kualitas belajar. Hal ini yang harus dilakukan oleh guru dan

berdasarkan hasil penelitian mengenai indikator telah terpenuhi dengan baik

sebagaimana pemdiknas nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi pedagogik guru

dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan data nilai raport siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo,

disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar yang diberikan oleh guru tergolong Baik

Sekali. Dilihat dari jumlah dan rata-rata yang diberikan oleh guru gelas IV SD Inpres

1 Slametharjo (dapat dilihat pada lampiran), semua nilai siswa masuk dalam Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada SD Inpres 1 Slametharjo.Dalam

artian lain kemampuan siswa pada kelas IV sesuai dengan bobot kemampuan dirinya.

Penjelasan peneliti ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh menurut Winkel

W.S (1996) prestasi belajar siswa adalah “suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobobt yang

diapainya”. Serta sesuai dengan pendapat Nasution (1996), prestasi belajar adalah

“kemampuan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang

keefektifan kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD

Inpres 1 Slametharjo diperoleh hasil jawaban 31 orang responden (siswa) dapat

dilihat dari presentase jawaban sangat tidak setuju sebanyak 1,77%, persentase

jawaban ragu-ragu sebanyak 7,25%, persentase jawaban tidak setuju sebanyak

7,74%, persentase jawaban setuju sebanyak 38,22%, dan persentase jawaban sangat

setuju sebanyak 45%. Jadi berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan dari 5

alternatif jawaban yang tersedia, responden lebih banyak memilih sangat setuju dan

paling sedikit sangat tidak setuju. Berdasarkan data nilai raport siswa kelas IV SD

Inpres 1 Slametharjo, disimpulkan bahwa nilai prestasi belajar yang diberikan oleh

guru tergolong Baik Sekali. Dilihat dari jumlah dan nilai rata-rata siswa 85,46 yang

diberikan oleh guru gelas IV SD Inpres 1 Slametharjo, semua nilai siswa masuk

dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada SD Inpres 1

Slametharjo.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas kompetensi pedagogik guru

terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo ada beberapa saran

yang diajukan oleh peneliti, antara lain:

71
72

1. Kepada guru, agar hendaknya dapat lebih meningkatkan kompetensi yang

dimilikinya agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan

sebaik-baiknya dan diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif lagi agar hasil

belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat

2. Kepada kepala sekolah, Sudah menjadi tanggung jawab penuh bagi kepala

sekolah dalam memfasilitasi guru agar proses pembelajaran dapat berjalan

dengan maksimal dan efektif.

3. Kepada murid, hendaknya terus belajar dengan giat agar dapat menigkatkan

prestasi belajar, mengikuti pelajaran dengan serius dan mempertimbangkan

saran-saran yang diberikan oleh guru ataupun orang tua serta manfaatkan

fasilitas yang telah disediakan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Asri,Asri. (2021).Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kompetensi


Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Di SMPN 7 Pasimasunggu Kabupaten
Kepulauan Selayar.Diss. STIE Nobel Indonesia

Ariani, Fahima. (2017). Pengaruh Kompetensi Guru Akidah Akhlak Terhadap


Prestasi Belajar Siswa di MTS Darul Huda Wonodadi Blitar.

Bayuaji, Galang Septi. (2015). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
SD Negeri 2 Mersi Pada Mata PelajaranIlmu Pengetahuan Alam Materi
Gaya Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW. Bachelor
thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
https://repository.ump.ac.id/5189/3/GALANG%20SEPTI%20BAYUAJI%20
BAB%20II.pdf

Efrilianti, Liya. (2016). Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis-


matematis terhadap Hasil Belajar. Tadrib 2.1 : 41-48.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1161/980

Fajari, Qindi Al. (2020). Pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi
belajar siswa kelas III C pada mata pelajaran bahasa indonesia di MIN 2
Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020. Diss. UIN Mataram.
http://etheses.uinmataram.ac.id/2356/

Fathurrahman, Arif, et al. (2019). Peningkatan Efektivtas Pembelajaran Melalui


Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan Teamwork. Jurnal Manajemen
Pendidikan 7.2 : 843-850.

Irawan, Bambang. (2021). Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio


Visual Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Mengidentifikasi Unsur-
unsur Pembangun Teks Puisi Di Kelas Viii Smp Al-azhar Syifa Budi
Pekanbaru. Other thesis, Universitas Islam Riau.

Lailatussaadah. (2015). Upaya Pentingnya Kinerja Guru.Intelektualit.3.1

Lebok, Dorce Limbong. (2022). Upaya Pengawas Pendidikan Agama Kristen Dalam
Peningkatan Kemampuan Guru PAK Manfaatkan Media Pembelajaran
Dengan Bantuan Teman Sejawat Tahun 2022.MANAJERIAL:Jurnal Inovasi
Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan 2.3:295-303.

73
Nudin, S.R. (2021). Efektivitas Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa DI SD Negeri Panimbang 04 Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Cilacap.

Nur Isra. (2021). Efektivitas Pembelajaran Luring (Luar JAringan) Terhadap


Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di SD Inpres 4 Taipa Ginggiri.

Permana, Dino Yudia. (2021). Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Prestasi


Belajar Siswa Kelas IX Di UPT SMP N 4 Batusangkar.

Situmorang E. Yulinar. (2020). Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua
Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa.
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2016/F.111.16.0127/F.111.16.0
127-05-BAB-II-20200228124417.pdf

Sugiyono. (2008). Memahami Penenlitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, cv.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif).


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung:


Alfabeta.

Suparlan. (2005). menjadi guru efektif. yogyakarta: hikayat publishing.

Susanti. (2018). Study Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas V SD Inpres


Towera Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong.

Sutrisno, E. (2009). Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sutisna, D. d. (2020). Peran Kompetensi Guru Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan


Efektivitas Pembelajaran Daring/Luring.

Tyagita, Brigitta Putri Atika, and Ade Iriani. (2018). Strategi peningkatan kompetensi
pedagogik guru untuk meningkatkan mutu sekolah. Kelola: Jurnal
Manajemen Pendidikan : 165-176

Udina, Anggi May,, 1505030089. (2019). Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa


Terhadap Prestasi Belajar Di Kelas V SD Negeri 060934 KWALA BEKALA
Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi thesis, UNIVERSITAS QUALITY.
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/270/4/BAB%20II.pdf

74
Uno, H. B. (2012). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Askara.

Yuliardani, Ellanda Agnes. (2017). Analisis Peran Guru Dalam Pemanfaatan


Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V
Di SD Negeri Sumberrejo 3, Gedangan. Other thesis, University of
Muhammadiyah Malang. https://eprints.umm.ac.id/35546/

Yuliana. (2016). Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar


Siswa MTs Muhamadiyah Maradekaya Bontocinde Kabupaten Takalar.

75
LAMPIRAN

76
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian

77
Lampiran 2
Surat Balasan Izin Penelitian

78
Lampiran 3

Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik Guru


Butir
No Variabel Dimensi Indikator
Soal
1. Setiap mengajar guru
berusaha memahami
perbedaan individu 1
peserta didik,
terutama perbedaan
kemampuan.
2. Setiap belajar guru
berusaha untuk
memahami
perbedaan individu 1
Menguasai karakteristik peserta didik,
peserta didik dari aspek terutama perbedaan
fisik,moral, sosial, sikap.
kurtural, emosional, dan 3. Guru
intelektual mengidentifikasi
kemampuan peserta
Kompetensi didik dalam setiap 1
1. Pedagodik kesempatan mengajar
Guru dengan melakukan
tes awal.
4. Guru
mengidentifikasi
kesulitan belajar 1
peserta didik setelah
proses pembelajaran
selesai.
1. Guru membimbing
siswa yang 1
Menguasai teori dan bermasalah dalam
prinsip-prinsip pembelajaran
pembelajaran yang 2. Guru menerapkan
mendidik metode pembelajaran
yang mendidik 1
secara kreatif dalam
setiap pembelajaran

79
3. Guru menyampaikan
tujuan dan
kemampuan yang 1
harus dikuasai siswa
dalam pembelajaran
1. Guru menyiapkan
rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 1
Mengembangkan yang akan
kurikulum terkait dengan dilaksanakan dalam
pelajaran yang di ampu pembelajaran
2. Guru memberi
motivasi kepada 1
siswa agar sukses
dalam pembelajaran
3. Guru melaksanakan
pembelajaran yang
mendidik di kelas 1
dengan
memperhatikan
standar yang berlaku
1. Guru mengelola
kelas agar siswa
belajar dengan 1
nyaman, tertib, dan
disiplin
2. Guru menggunakan
Menyelenggarakan sumber belajar selain
pembelajaran yang buku untuk
mendidik mendorong peserta 1
didik mencapai
prestasi secara
optimal
3. Guru menggunakan
media dalam proses 1
pembelajaran
Memanfaatkan teknologi 1. Guru memanfaatkan
dan informasi dan teknologi informasi
dan komunikasi 1
komunikasi untuk
pembelajaran dalam mengajar

Berkomunikasi secara 1. Guru berusaha 1

80
efektif, empatik, dan berkomunikasi yang
santun dengan peserta efektif dan santun,
didik secara lisan, atau
bentuk lain dalam
tiap mengajar
2. Guru berusaha
membangun interaksi
kegiatan/permainan
yang mendidik
menggunakan bahasa 1
yang khas secara
efektif, empatik, dan
santun dengan
peserta didik
1. Guru mengadakan
Menyelenggarakan tes untuk mengetahui
penilaian dan evaluasi sejauh mana 1
proses hasil belajar penguasaan peserta
didik terhadap materi
1. Guru memberikan
hukuman kepada
siswa yabg 1
Melakukan tindakan melanggar aturan
reflektif untuk yang telah
peningkatan kualitas ditetapkan.
pembelajaran 2. Guru bersama siswa
membuat rangkuman 1
setelah pembelajaran
dilaksanakan
3. Guru
mengkomunikasikan
hasil evaluasi 1
penilaian dan
evaluasi kepada
peserta didik
Di ambil menggunakan Rekapitulasi berupa
Prestasi Belajar
2. nilai raport kelas IV nilai raport kelas IV
Siswa
semester I semester I
Jumlah butir soal 20
(Sumber: Sugiyono, 2019) Termodifikasi

81
Lampiran 4
Angket Kompetensi Pedagogik Guru

82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
Lampiran 5
KLASIFIKASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Indikator I II III IV V VI VII VIII

H SKOR
JUMLA

RESPO
NDEN
No
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Alfionita Elzaini 4 1 5 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 89

Arjuna Galih
2 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 82
Saputra

3 Anintiya Azzahra 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 86

Afiyah
4 Khairunnisa 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 93
Meonti

Azka Abdillah
5 4 2 2 5 5 5 4 3 4 1 5 3 4 4 4 5 2 5 4 3 74
Huda

Avriyansah Baim
6 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 86
Subakti

7 Daffa Ibnu Hafidz 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 86

8 Fahrul 4 4 4 5 5 3 3 5 4 2 5 5 2 4 5 4 5 5 4 4 82

Handika Reza
9 4 4 5 4 5 5 4 2 5 5 5 4 2 2 4 4 5 4 3 4 80
Pratama

Ibrahim
10 4 4 4 5 5 3 3 5 4 2 5 5 2 4 5 4 5 5 4 4 82
Manoppo

11 Ibrahim Smith 4 2 2 5 5 5 4 2 5 3 5 4 3 5 4 5 4 5 3 2 77

175
Khairul Iksan
12 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 88
Afandi

Meyfa Defian
13 4 3 2 5 5 5 4 2 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 85
Azrilin

Moh. Adi
14 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 90
Nugroho

15 Malikul Isam 5 4 2 5 5 5 4 2 5 5 5 4 2 5 5 2 5 3 5 5 83

Muhammad
16 4 2 2 5 5 5 4 2 5 3 1 4 2 4 3 1 4 3 3 2 64
Risky

Muhammad Fadil
17 3 4 5 4 3 1 5 4 5 3 4 3 4 1 4 1 5 4 5 2 70
Rais Pabe

Muhammad
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 4 4 80
Rifial Hafiz P

Nur Fitrah R.
19 3 5 4 5 5 3 4 5 2 1 5 5 5 2 4 3 5 3 5 4 78
Afdullah

Olivia Altah
20 5 2 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 2 5 5 4 4 86
Vunnisa

Ramdania Al
21 4 3 2 5 5 5 4 2 1 5 2 4 5 2 3 5 1 5 4 4 71
Azahra

Riski Valen
22 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 91
Ginanjar

Ram Dhany
23 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 92
Cahyo

Risha Syahyla
24 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 87
Rifai Pabe

176
Sabia Aqila Al
25 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 87
Azza

26 Syifa Aulya 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 5 5 5 4 4 5 2 4 5 87

27 Tiyo 4 4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 2 2 4 4 5 4 3 4 81

28 Tiyan Liyudistira 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 3 1 85

29 Vira Anjani 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 91

30 Zahra Aulia 5 2 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 86

Zavana Kaila
31 5 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 89
Hasan Dari

177
Lampiran 6

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Muizzah Alfitriah

Stambuk : A 401 19 060

Program Studi/Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Ilmu


Pendidikan

Universitas : Tadulako

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan karya
saya sendiri, bukan pengalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat
dibuktikan bahwa skripsi ini hasil menjiplak maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Palu, 4 Agustus 2023


Yang Membuat Pernyataan

Muizzah Alfitriah

NIM. A 401 19 060

178
Lampiran 7
BIODATA/CURRICULUM VITAE

UMUM

Nama : Muizzah Alfitriah

Tempat/Tanggal Lahir : Slametharjo, 26 Desember 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Orang Tua

Ayah : Muhson Tarmudji, S.Ag

Ibu : Eli Subaedah, S.Pd

Agama : Islam

Alamat : Slametharjo, Kab. Banggai, Kec. Moilong,


Sulawesi Tengah

PENDIDIKAN

SD : SD Inpres 1 Slametharjo

SMP : SMP Negeri 2 Toili

SMA : SMA Negeri 4 Palu

PTN : Universitas Tadulak

179
DOKUMENTASI

(Pengantaran surat izin penelitian)

(Wawancara bersama wali kelas IV)

180
(MELIHAT NILAI RAPORT SISWA KELAS IV SEMESTER I)

181
(PENGISIAN ANGKET YANG DILAKUKAN SISWA)

182

Anda mungkin juga menyukai