Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Ade Miftahudin
NIM 1811013000013
Demikian surat pernyataan ini saya buat degan sesungguhya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakart 2014
yang Menyatakan
7 F9B6AC@ 56460987
Ade Miftudin
NIM. 1811013000013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Oleh
Ade Miftahudin
NIM: 1811013000013
Meétahu Dosenembimbi
Dra. Hi M.Pd.
NIP. 1970121200912 2001
Sekretaris
Penguji I
Penguji 11
11
ABSTRAK
Ade Miftahudin, NIM 181101300009, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi
“Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Baku dalam Pembelajaran Menulis Laporan
Perjalanan Siswa Kelas VIII SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta Semester Genap
Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan penggunaan kata baku pada
laporan perjalanan wisata Jakarta-Bandung yang dibuat oleh siswa kelas VIII semester
genap tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan di SMP Al-Hidayah Lebak
Bulus Jakarta. Pada bulan April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah karya ilmiah siswa yang
berupa laporan perjalanan yang dibuat oleh siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Lebak
Bulus Jakarta tahun pelajaran 2013/204.
Dari dua puluh empat laporan perjalanan yang dianalisis, terdapat dua puluh laporan
perjalanan siswa penulisan kata bakunya tidak tepat. Kesalahan yang paling banyak
dilakukan dalam laporan perjalanan siswa yaitu ketidakbakuan kata yang diakibatkan
oleh pembeda yang berkaitan dengan ejaan, seperti penggunaan kata depan ‘di-’dan ‘ke-
’. Paling banyak dilakukan oleh siswa kelas 8.2 yaitu 8.39%. kesalahan yang sama juga
dilakukan oleh siswa kelas 8.3 dengan perolehan kesalahan yang berkaitan dengan
ketidakbakuan kata karena yang berkaitan dengan ejaan mencapai 6.62%. Kesalahan ini
dilakukan siswa karena siswa kurang memperhatikan dan bahkan menyepelekan kaidah-
kaidah penulisan. Ketidakbakuan kata yang diakibatkan oleh penghilangan,
pembubuhan, dan pergantian huruf konsonan maupun vokal ini cukup sedikit sekali,
tetapi yang berkaitan dengan pergantian huruf vokal terutama dalam kata “Bis” ini
cukup banyak sekali kesalahannya. Ini dikarenakan siswa sudah terbiasa mengucapkan
kata “Bus” dengan kata “Bis”, sehingga dalam penulisan siswa terbawa ke dalam
pengucapannya.
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
kemudahan, kelancaran, serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini tepat waktu.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir yang telah
disyaratkan dalam memperoleh gelar S-1 di UIN (Universitas Negeri Islam) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut membantu dalam penulisan skripsi ini diantaranya kepada:
1. Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Hindun, M.Pd., Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hdayatullah Jakarta sekaligus
sebagai pembimbing dalam penulisan skripsi ini.
3. Dona Aji Karunia Putra, M.A., Sekretaris Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hdayatullah Jakarta
4. Seluruh Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Kepala Sekolah dan Guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Al-Hidayah
Lebak Bulus Jakarta, yang telah membantu peneliti dalam melakukan
penelitian ini.
6. Ibunda tercinta, Juriah binti Rukiah yang telah memberikan banyak
dukungan moril dan materil serta do’a restu dalam masa perkuliahan.
7. Bapak Mertua dan Ibu Mertua, yang selalu memberikan bantuan semangat
untuk cepatnya terselesaikan penelitian ini.
8. Istriku tercinta Lia Septiani dan putraku yang tersayang Khillany Rafiq
Aiyman pengobat lelah dan penyemangat hidupku.
9. Kakakku tercinta Sa’diayah, Abdul Gofar, dan adik-adikku yang tercinta
semoga Allah selalu memberikan kemudahan kepada kita semua.
v
10. Didi Suryadi, Edisal, Muftiatun, dan Fitri Astuti yang selalu mengingatkan
ketika waktunya bimbingan. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, sahabat-sahabatku sukses selalu untuk kalian dan terima
selalu memberikan semangat kepada saya.
arap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang terbaik dari apa yang telah diberikan baik langsung maupun tidak langsu
Jakarta,2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Identifikasi Masalah.........................................................................3
C. Pembatasan Masalah.........................................................................3
D. Perumusan Masalah..........................................................................4
E. Tujuan Penelitian..............................................................................4
F. Manfaat Penelitian............................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah..................................................................................41
B. Deskripsi Data.................................................................................44
C. Persentase Kesalahan Penulisan Kata Baku....................................65
D. Sistematika Laporan........................................................................67
E. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan........................................68
BAB V PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................69
B. Saran................................................................................................69
DAFTAR FUSTAKA...........................................................................................71
UJI REFERENSI.................................................................................................73
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................76
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.3.4 : Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan
Huruf Konsonan
x
L!niverui!:»s Isi‹1' y: Na§EtfI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam
penggunaan ragam bahasa. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tata bahasa Indonesia yang baku
salah satunya meliputi penggunaan kata dan EYD yang sesuai dengan kaidah
baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa
Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh pemerintah pada
tahun 1972 dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. Sementara itu, kaidah
1
Dadan Suwarna, Cerdas Berbahasa Indonesia Berbahasa dengan Pemahaman dan
Pendalaman, (Ciputat: Jelajah Nusa, 2012) Cet. Pertama. h. 41
1
2
ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, identifikasi
masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu:
1. Kesalahan siswa dalam menuliskan kata baku yang tidak mengikuti kaidah
bahasa Indonesia.
2. Ketidakcermatan siswa dalam menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Ketidakseriusan siswa dalam mengerjakan karya ilmiah laporan perjalanan.
4. Banyak siswa yang dalam berbahasa baik berbicara maupun menulis masih
terpengarus oleh bahasa ibu atasu bahasa asing.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan masalah
dimaksud, dengan ini penulis membatasi pada permasahan kesalahan penulisan
kata baku dalam bab dua yaitu isi laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Al-
Hidayah Lebak Bulus Jakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kesalahan penulisan kata baku dalam laporan perjalanan siswa
kelas VIII SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta?
2. Apa saja sumber-sumber penyebab kesalahan penulisan kata baku dalam
laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penulisan kata baku
dan faktor-faktor penyebab kesalahannya dalam laporan perjalanan siswa kelas
VIII SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Secara
umum manfaat penelitian dapat dikelompokan menjadi dua yaitu manfaat teoretis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk
membantu pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia, menambah
pengetahuan tentang bagaimana cara menulis sebuah laporan perjalanan yang baik
dan benar, serta memberi sumbangan pemikiran bagi penelitian-penelitian yang
berkaitan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa yaitu untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam
penulisan kata baku.
b. Manfaat bagi guru yaitu menambah pemahaman serta ilmu pengetahuan
pada guru mengenai penggunaan kata baku dan teknik-teknik penulisan
laporan yang baik dan benar.
c. Manfaat bagi sekolah dapat memberi sumbangan bagi sekolah dalam
upaya perbaikan proses pembelajaran secara menyeluruh di dalam
berbahasa terutama dalam aspek menulis sehingga hasil belajar para siswa
di sekolah akan lebih meningkat.
d. Manfaat bagi peneliti lanjutan yaitu agar menambah khazanah tentang
ilmu kebahasaan karena peneliti lanjutan bisa mengembangkan secara lebih luas tentang kesalahan berbahasa.
L!niverui!:»s Isi‹1' y: Na§EtfI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Menulis
Menulis merupakan aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau
perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan.1 Menulis juga salah satu
kegiatan yang sering dilakukan di dunia pendidikan. Karena, hal ini menjadi salah
satu bagian dari keterampilan berbahasa baik itu dalam keterampilan berbahasa
bahasa asing maupun bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia tahapan
pembelajaran keterampilan berbahasa menulis ini menempati urutan terakhir dari
keterampilan berbahasa yaitu; menyimak, berbicara, dan membaca. Sebagaimana
dikemukakan oleh Nurgiyantoro “aktivitas menulis merupakan suatu bentuk
kompetensi berbahasa paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah kompetensi
mendengarkan, berbicara, dan membaca.”2
Pembelajaran menulis ini sangat penting dikuasai oleh setiap orang tak
terkecuali bagi kalangan pembelajar (siswa) mapun mahasiswa. Sebagaimana
dikemukan Tarigan “keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang
terpelajar atau bangsa terpelajar”.3 Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa
kompetensi menulis, menulis laporan pun dapat dimanfaatkan untuk melatih dan
mengungkapkan kemampuan menulis peserta didik, seperti halnya penulisan
sebuah laporan kegiatan perjalanan (darmawisata) bagi siswa yang telah
melaksanakan kunjungan ke objek-objek wisata tertentu misalnya, gedung
bersejarah dan museum.
1
Sri Wahyuni, dan Abd. Syukur Ibrahim, Asesemen Pembelajaran Bahasa, (Bandung:
Refika 2Aditama, 2012) Cet. Ke-1 h. 36
Burhanudin Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Berbahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BFEE, 2012) Cet. Ke-3 h. 422
3
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
2008) Ed. Revisi h. 4
6
7
B. Laporan Perjalanan
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah karangan yang dibuat oleh seorang atau sekelompok
orang yang melakukan eksperimen, peninjauan atau survei, observasi,
pembacaan dan penelaahan buku, penelitian, dan lain-lain. 4 Laporan
mempunyai fungsi informasi yaitu laporan dapat dijadikan sebagai sumber
pengalaman orang lain jika melakukan hal serupa. Artinya laporan tersebut
dapat dijadikan bahan studi dan bahan perbandingan.
2. Dasar-Dasar Laporan
Laporan mempunyai beberapa dasar sebagaimana dikemukakan oleh
Gorys Keraf “sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar yaitu orang yang
memberi laporan, pihak yang menerima laporan, dan sifat dan tujuan umum
laporan.”5 Orang yang memberi laporan adalah orang atau pihak yang
memberi laporan baik perseorangan atau sebuah panitia yang ditugaskan untuk
maksud tertentu. Misalnya, seorang siswa ditugaskan untuk berdarmawisata
mengunjungi objek-objek tertentu, seperti museum, gedung bersejarah atau
yang lainnya. Setelah melakukan kunjungan siswa tersebut diberi tugas untuk
membuat sebuah laporan kunjungan wisata, untuk melaporkan apa saja yang
telah mereka lihat dalam kegiatan tersebut. Pihak yang menerima laporan itu
adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang
dianggap perlu mendapatkan laporan itu.6 Seperti dalam kasus atau contoh
pemberi laporan di atas, penerima laporan ini adalah guru atau sekolah yang
meberikan tugas tersebut.
Tujuan dan sifat laporan itu sendiri adalah tujuan sebuah laporan
tergantung dari situasi yang ada antara pemberi laporan dan penerima laporan,
tetapi pada umumnya tujuan laporan berkisar pada, 1) untuk mengatasi suatu
4
Khaerudin Kurniawan, Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi”, (Bandung:
Refika 5Aditama, 2012) Cet. I, h. 31
Gorys Keraf, Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Ende: Nusa Indah,
1993) Cet. Ke-10, h. 284
6
Ibid. h. 285
masalah, 2) untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, 3)
mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.7 Sifat laporan,
laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam
memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan.
Hasil yang diharapkan itu hanya bisa dicapai bila sifat laporannya baik.
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas.8
3. Macam-Macam Laporan
Gorys Keraf membagi bentuk dan maksud laporan menjadi tujuh yaitu:9
a. Laporan berbentuk formulir isian
b. Laporan berbentuk Surat
c. Laporan berbentuk Memorandum
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
e. Laporan berkala
f. Laporan laboratoris
g. Laporan formal dan semiformal
Dari pengertian laporan di atas bahwa laporan perjalanan ini masuk ke
dalam laporan semiformal, walaupun pada dasarnya dibuat oleh siswa tidak
akan berujung kepada pengambilan kebijakan, namun dalam hal ini adalah
untuk pembelajaran kompetensi menulis, bagaimana membuat laporan
perjalanan yang baik dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
7
Ibid. h. 285 - 286
8
Ibid. h. 286
9
Ibid. h. 287 - 290
10
op.cit. h. 31
menggunakan bahasa yang baku dan bentuk standar penulisan ilmiah. Yang
paling pokok laporan formal maupun semiformal harus harus menggunakan
bahasa yang baku. Pola penyajian laporan dapat disajikan dengan pola
penyajian narasi, deskripsi, dan eksposisi. Laporan perjalanan itu sendiri
memakai pola penyajian narasi, narasi merupakan bentuk percakapan atau
tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa
atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.11
Laporan perjalanan ini termasuk ke dalam jenis laporan semiformal,
laporan semiformal adalah laporan yang sistematika penyusunannya tidak
memenuhi persyaratan laporan penelitian formal. Sistematika penulisannya
lebih sederhana atau memiliki model sistematika sendiri dan tidak bersifat
standar. Seperti di bawah ini:
a. Judul
b. Nama kegiatan
c. Latar belakang
d. Tujuan pengamatan
e. Waktu pelaksanaan
f. Tempat/lokasi pengamatan/kunjungan
g. Hasil
h. Penutup (kesimpulan dan saran)
Dari unsur-unsur tersebut, tidak menutup kemungkinan adanya unsur
lain, seperti kendala-kendala kegiatan dan pendanaan. Dalam penulisan
laporan, unsur-unsur di atas dapat dijadikan sebagai kerangka laporan sebelum
dikembangkan menjadi sebuah laporan yang utuh.
C. Kesalahan Berbahasa
1. Pengertian Kesalahan Bahasa
Kesalahan bahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun
tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu komunikasi atau
menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata
11
M. Atar Semi. Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya Padang, 1990) Cet. Ke-1, h. 32
bahasa Indonesia. Kesalahan berbahasa di dalam pengajaran ini sangat erat
kaitannya dan bahkan keduanya ini tidak bisa dipisahkan seperti halnya
diungkapkan oleh Tarigan “Hubungan antara pengajaran bahasa dan kesalahan
berbahasa dapat kita contohkan sebagai hubungan antara air dan ikan.
Sebagaimana ikan hanya dapat hidup dan ada dalam air, maka begitu juga
kesalahan berbahasa sering terjadi dan terdapat dalam pengajaran
berbahasa.”12 Apa yang dikemukakan tadi memang benar bahwa kesalahan
berbahasa itu sering terjadi, dan yang sering melakukan kesalahan tersebut
adalah para pembelajar bahasa baik itu pembelajar B2 mapun B1.
Ada ahli pengajaran bahasa yang mengemukakan bahwa Anakes
mempunyai lagkah-langkah meliputi: 1) mengumpulkan sampel, 2)
mengidentifikasi kesalahan, 3) menjelaskan kesalahan, 4) mengklasifikasikan
kesalahan, dan 5) mengevaluasi kesalahan.13 Sehingga dari pendapat di atas
dapat diketahui bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk meneliti adanya kesalahan bahasa yang dimulai dari
mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi, menjelaskan,
mengklasifikasikan, serta mengevaluasi kesalahan tersebut.
12
Henry Guntur Tarigan dan Jago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 2011) Ed. Revisi, h. 59
13
Ibid. h. 60
3. Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa bertujuan untuk
a. Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan
buku teks, misalnya urutan dari yang mudah ke yang sukar dan dari
sederhana ke yang kompleks.
b. Menentukan jenjang penekanan, penjelasan, dan pelatihan berbagai butir
bahan yang diajarkan;
c. Merencananakan pelatihan dan pengajaran remedial;
d. Memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa.14
Keempat tujuan di atas dalam pembelajaran di sekolah mempunyai
tujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa
dalam belajar bahasa kedua. Karena kesalahan yang dilakukan siswa tidak bisa
diperbaiki oleh siswa itu sendiri. Dengan hasil analisis ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi guru dalam memperbaiki proses pembelajaran, membantu
dalam menentukan urutan bahan pengajaran, dan sebagai umpan balik bagi
kegiatan evaluasi dan perencanaan materi serta strategi pembelajaran di kelas.
14
Loe Indra Ardiana dan Yonohudiyono, Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2001) Cet. 4, h. 2.7
15
Loc.cit. h. 178
1) Kesalahan Ucapan
Kesalahan mengucapkan kata sehingga menyimpang dari ucapan baku
atau bahkan menimbulkan perbedaan makna.16 Misalnya:
Kata Tidak
Kata Baku Baku
(diucapkan)
enam anam; anem
saudara sudara, sodara
Rabu Rebo
telur Telor
alasan alesan
tangkap tangkep
2) Kesalahan Ejaan
Kesalahan menuliskan kata atau kesalahan menggunakan tanda baca.17
Misalnya:
Kata Baku Tidak Baku (ditulis)
Tuhan Yang Mahakuasa Tuhan yang Maha Kuasa
Tuhan Yang Mahapemurah Tuhan Yang Mahapemurah
Melihat-lihat Me-lihat2
Mempertanggungjawabkan Mempertanggung jawabkan
b. Kesalahan Morfologi
Kesalahan memakai bahasa disebabkan salah memilih afiks, salah
menggunakan kata ulang, salah menyusun kata majemuk, dan salah memilih
bentuk kata.
Contoh:
Kesalahan Pembenaran
- Banyak pelajar-pelajar baris- - Banyak pelajar berbaris di
baris di tanah lapang itu. tanah lapang itu
- Gerakan tanganmu dengan - Gerakkan tanganmu
gerakkan silat! dengan gerakan silat!
16
Loc.cit. h. 179
17
Op.cit. h. 179
c. Kesalahan Sintaksis
Kesalahan atau penyimpangan struktur frasa, klausa, atau kalimat, serta
ketidaktepatan pemakaian partikel.18
Misalanya:
Kesalahan Pembenaran
- Kami rela berkorbang demi - Kami rela berkorban demi
untuk negara negara
- Mengapa kamu pergi dengan - Mengapa kamu pergi
tanpa pamit? tanpa pamit?
d. Kesalahan Leksikon
Kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat. Contoh dalam
tabel berikut:
Kesalahan Pembenaran
- Demikian agar Anda maklum, - Demikianlah agar Anda
dan atas perhatiannya saya maklum, dan atas
ucapkan terima kasih. perhatian Anda saya
- Saudara-saudara, sebelum kita ucapkan terima kasih.
makan marilah kami berdoa - Saudara-saudara, sebelum
bersama-sama kita makan marilah kita
berdoa bersama-sama.
18
Op.cit, h. 181
19
Badudu dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996) Cet. 1, h. 625
20
Ibid. h. 114
21
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) Cet.
Pertama, h. 6
Diana Nababan dalam bukunya berpendapat bahwa “Kata baku adalah
kata-kata yang cara pengucapannya dan penulisannya sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku.22
Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kata
baku adalah kata-kata yang pengucapan dan penulisannya sudah lazim
digunakan dan sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa Indonesia yang menjadi
patokan bagi pemakai bahasa Indonesia.
Konteks penggunaannya kata baku digunakan dalam kalimat resmi,
baik lisan maupun tulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kata baku
ditentukan berdasarkan atas tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi
yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan
konsep yang disepakati.
22
Diana Nababan, Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA, (Jakarta: Kawan Pustaka, 2008)
Cet. 1, 23
h. 44
Dirgo Sabariyanto. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku?, (Yogyakarta: Mitra
Gama Widya, 1997) Cet. Kedua, h. 367
4. Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku berfungsi sebagai pedoman umum pembentukan istilah yang
telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan sistem
penulisan dalam ejaan yang disempurnakan. Ejaan itu sendiri adalah cara atau
atauran menulis kata-kata dengan huruf menurut disipilin ilmu bahasa.24
Penggunaan ragam baku:
a. Surat menyurat antarlembaga
b. Laporan keuangan.
c. Karangan ilmiah.
d. Lamaran pekerjaan.
e. Rapat dinas.
f. Pidato resmi.
g. Surat keputusan.
Kata tidak baku berfungsi sebagai bahasa tutur dan percakapan sehari-
hari, terutama pada percakapan remaja.
24
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 2009)
Ed. Revisi, h. 2
Ada penyebab lain ketidakbakuan yang diuraikan oleh Dirgo dalam
bukunya antara lain:25
a. Penggantian Huruf Vokal
Penggantian huruf vokal a dengan huruf vokal e
Contoh:
BakuTidak Baku
malasmales
RabuRebo
ularuler
Penggantian huruf vokal a dengan huruf vokal i
Contoh:
BakuTidak Baku
mayatmayit
moralmoril
profesionalprofesionil
Penggantian huruf vokal a dengan huruf vokal o
Contoh:
BakuTidak Baku
rahmatrohmat
salatsolat
RamadanRomadon
Penggantian huruf vokal e dengan huruf vokal a
BakuTidak Baku
macetmacat
sebabsabab
terjemah tarjamah
5) Penggantian huruf vokal e dengan huruf vokal i
Baku Tidak Baku
magnet magnit
25
Op.cit. h. 334 - 359
museum musium
sirene sirine
6) Penggantian huruf vokal i dengan huruf vokal e
Baku nasihat pengantinTidak Baku nasehat penganten
pistol pestol
mabuk mabok
mangkuk mangkok
saus saos
b. Pembubuhan Huruf Vokal
Pembubuhan huruf vokal dapat mengakibatkan kata-kata baku
menjadi tidak baku, misalanya:
1) Pembubuhan huruf vokal a
Baku Tidak Baku
narkotik narkotika
santriwan rohaniwan santriawan
2) Pembubuhan huruf vokal e rohaniawan
Baku mantra mantri mars
c. Penghilangan Huruf Vokal
Tidak Baku mantera manteri
mares
2)
prematur prematuur
salut saluut
vakum vakuum
e. Penyerderhanaan Deret Huruf Vokal
Ketidakbakuan kata yang disebabkan oleh adanya penyederhanaan
deret vokal, yaitu:
1) Penyederhanaan deret huruf vokal ei menjadi huruf vokal e
Contoh:
Baku Tidak Baku
pleidoi pledoi
survei surve
wajib wajip
2) Penggantian huruf konsonan d dengan huruf konsonan t
Contoh:
Baku Tidak Baku
masjid masjit
murid murit
syahid sahit
sujud sujut
tekad tekat
Penggantian huruf konsonan f dengan huruf konsonan p
Contoh:
BakuTidak Baku
motifmotip
mufakatmupakat
nafsunapsu
negatifnegatip
positifpositip
Penggantian huruf konsonan g dengan huruf konsonan j
Contoh:
BakuTidak Baku
regionalrejional
religiusrelijius
Penggantian huruf konsonan g dengan huruf konsonan h
Contoh:
BakuTidak Baku
pragmatisprahmatis
pragmatismeprahmatisme
Penggantian huruf konsonan j dengan huruf konsonan g
Contoh:
BakuTidak Baku
manajer manager
manajemen managemen
7) Penggantian huruf konsonan j dengan huruf konsonan y
Contoh:
Baku Tidak Baku
objek obyek
subjek subyek
subjektif subyektif
8) Penggantian huruf konsonan k dengan huruf konsonan c
Contoh: Baku maskulin
vokal
Tidak Baku
masculin vocal
pihak fihak
pasal fasal
topan tofan
12) Penggantian huruf konsonan q dengan huruf konsonan k
Contoh:
Baku Tidak Baku
musabaqah musabakah
quran kuran
Contoh:
Baku Tidak Baku
proyek projek
proyeksi projeksi
proyektor projektor
yuridis juridis
yuris juris
17) Penggantian huruf konsonan z dengan huruf konsonan d
Contoh:
Baku mazhab mubazir Tidak Baku madhab mubadir
nazar nadar
makna ma’na
makmur ma’mur
maksiat ma’siat
nikmat ni’mat
rukyat ru’yat
g. Penggantian Huruf Konsonan dengan Huruf Vokal
Kata baku dapat menjadi tidak baku karena huruf konsonannya ada
yang diganti dengan huruf vokal sehingga kata itu menjadi tidak baku.
Contoh: Baku satwa syawal
syahwat
Tidak Baku
satua
saual syahuat
Magrib maghrib
naas nahas
nakhoda nahkhoda
panteisme pantheisme
percuma percumah
rapi rapih
silakan silahkan
wudu wudhu
3) Pembubuhan huruf konsonan ain (yang dilambangkan ‘)
Contoh: Baku maaf manfaat rakaat syair saat taat taawud
ulama
Tidak Baku ma’af manfa’at raka’at sya’ir
sa’at ta’at
ta’awud
‘ulama
quran qur’an
soal so’al
6) Pembubuhan huruf konsonan ng
Contoh:
Baku Tidak Baku
makanya mangkanya
makin mangkin
semakin semangkin
ransum rangsum
Pembubuhan huruf konsonan r
Contoh:
BakuTidak Baku
peduliperduli
tenggilingtrenggiling
ubahrubah
Pembubuhan huruf konsonan s
Contoh:
BakuTidak Baku
publistikpublisistiks
traktortrakstor
triplektripleks
Pembubuhan huruf konsonan t
Contoh:
BakuTidak Baku
misalmitsal
raporraport
transportransport
Pembubuhan huruf konsonan w
Contoh:
BakuTidak Baku
tuatuwa
uang uwang
11) Pembubuhan huruf konsonan y
Contoh:
Baku Tidak Baku
naluriah naluriyah
piama pyama
priayi priyayi
satria satriya
j. Penghilangan Huruf Konsonan
Ketidakbakuan kata dapat disebabkan oleh adanya penghilangan huruf konsonan yang variasinya cukup banyak.
Penghilangan huruf konsonan h
Contoh:
BakuTidak Baku
mahkotamakota
pahitpait
perahuperau
lihatliat
tahuntaun
Penghilangan huruf konsonan k
Contoh:
BakuTidak Baku
takbirtabir
teknisitenisi
Penghilangan huruf konsonan s
Contoh:
BakuTidak Baku
onson
responsrespon
revansrevan
sponsspon
transfer tranfer
transportasi transfortasi
tuts tut
4) Penghilangan huruf konsonan t
Contoh:
Baku Tidak Baku
partner parner
sprint sport sprin spor
muhrim mukhrim
3) Pembentukan gabungan/gugus huruf konsonan ss
Contoh:
Baku Tidak Baku
misi missi
profesor professor
wasalam wassalam
4) Pembentukan gabungan/gugus huruf konsonan sy
Contoh:
Baku muskil permaisuri
Tidaksah
Baku musykil permaisyuri syah
setan syaitan
tarikh tarih
2) Penyederhanaan gabungan/gugus huruf konsonan kh menjadi huruf
konsonan k
Contoh:
Baku Tidak baku
makhluk makluk
mukhalaf mukalaf
nakhoda nakoda
ukhuwah ukuwah
enyederhanaan gabungan/gugus huruf konsonan ks menjadi huruf konsonan k
ontoh:
akuTidak Baku
matriksmatrik
rtodoksortodok
aradoksparadok
refiksprefik
ekssek
enyederhanaan gabungan/gugus huruf konsonan sy menjadi huruf konsonan h
ontoh:
akuTidak Baku
masyarakatmasarakat
masyhurmashur
musyrikmusrik
yahadatsahadat
yawalsawal
amasyatamasa
m. Pembeda yang berkaitan dengan dengan Pembentukan Kata
ebakuan dan ketidakbakuan kata dapat disebabkan oleh bunyi yang merupakan bagian dari bentuknya atau pembentuknya
menatar mentatar
mengundang ngundang
memvonis mengvonis
5) Pembentukan kata dengan imbuhan gabung meN + kan
Contoh:
Baku Tidak Baku
memperdebatkan memformalkan
mendebatkan
mengkawatirkan
mengformalkan
menomorsatukan
mengewatirkan menomersatukan
memikirkan memfikirkan
penghapusan pengapusan
penghijauan pengijauan
pengetatan pengketatan
pengesahan pensahan
penerapan pengetrapan
n. Pembeda yang Berkaitan dengan Ejaan
Kebakuan dan ketidakbakuan suatu kata disebabkan oleh adanya
perbedaan ejaan. Misalnya, bentuk dimakan merupakan kata baku karena
ejaannya sudah benar, sedangkan bentuk di makan merupakan kata tidak baku karena ejaannya sala
Pemisahan salah satu atau sebagian bentuknya Contoh:
BakuTidak Baku
mahagurumaha guru
mahakuasamaha kuasa
metafisikameta fisika
mikrobusmikro bus
nonaktifnon aktif
paramedispara medis
Penyatuan kedua bentuknya Contoh:
BakuTidak Baku
maha pengampunmahappengampun maha pengasihmahapengasih maha penyayangmahapenyayang
per hariperhari
per orangperorang
26
http://perpus.upstegal.ac.id/v4/?mod=opaq.koleksi.form&page=158&barcode=
01509501204 Selasa, 1April 2014 jam 11.00 WIB
disimpulkan bahwa penggunaan kata baku dan makna kata dalam menulis
karangan pengalaman pribadi pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 4 Kota Tanjungpinang adalah 53,2 tergolong kurang. Penggunaan kata
baku pada siswa kelas VII SMPN 4 Kota Tanjungpinang rata-rata 96, sudah
tergolong amat baik. Penggunaan makna denotatif pada siswa kelas VII SMPN 4
Kota Tanjungpinang rata-rata 61, tergolong sedang. Penggunaan makna konotatif
pada siswa kelas VII SMPN 4 Kota Tanjungpinang rata-rata 2,8, tergolong kurang
sekali. Dalam kesalahan penggunaan kata baku dan makna kata seluruhnya pada
siswa kelas VII SMPN 4 Kota Tanjungpinang dalam menulis karangan
pengalaman pribadi adalah 53,2 tergolong kurang.
Adapun perbedaan dengan penelitan yang peneliti teliti adalah tempat,
sumber penelitian, dan makna kata. Peneliti dalam penelitian ini tidak meneliti
makna kata, hanya meneliti ketidakbakuan kata yang digunakan siswa dalam
menulis karya ilmiah berupa laporan perjalanan. Objek penelitian pun berbeda
yaitu penelitian yang sudah dilakukan adalah siswa kelas VII, sementara peneliti
objek penelitiannya adalah laporan perjalanan siswa kelas VIII.
L!niverui!:»s Isi‹1' y: Na§EtfI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan
pengetahuan terhadap objek penelitian pada suatu saat tertentu. Kata deskriptif
berasal dari bahasa Latin “deskcriptivus” yang berarti ‘uraian’. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu
metode tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh
1
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
Ed. Rev. h. 6
37
38
gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan.2
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh.3 Menurut Lofland dan Lofland “sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain”.4 Walaupun dikatakan bahwa sumber data di luar kata dan
tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal ini tidak bisa diabaikan. Dilihat dari
segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi
atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi.5 Pendapat J. Moleong ini diperkuat pendapat lain yaitu: data
adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang diperoleh di lapangan
sebagai pendukung ke arah konstruksi ilmu secara ilmiah dan akademis.6
Dari pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa data adalah hasil
pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta kata-kata ataupun tindakan, dan atau
sumber lain yang berbentuk tulisan. Semua itu bisa dijadikan sebagai kajian
penelitian. Wujud data dalam penelitian ini adalah arsip karya ilmiah berupa
laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta tahun
pelajaran 2013/2014.
2
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskrpftif Kualitatif, (Ciputat: Referensi (GP Press
Group, 2013) Cet. Pertama, h. 10 - 11
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) Ed. Revisi Cet. 14, h. 172
4
Lofland dan Lofland, dalam J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya, 2013) Ed. Revisi, h. 157
5
Ibid. h. 159
6
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Ciputat: Referensi (GP Press
Group, 2013) Cet. Pertama, h. 99
dilanjutkan dengan klasifikasi. Penulis mengambil metode ini kerena objek
penelitiannya adalah bahasa tulis. Sebagaimana diungkapkan Maksun “apabila
peneliti berhadapan dengan penggunaan bahasa secara tertulis, dalam penyadapan
itu peneliti hanya dapat menggunakan teknik catat sebagai gandengan teknik
simak bebas libat cakap, yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi
penelitiannya dari penggunaan bahasa secara tertulis tersebut. 7 Dalam
mengumpulkan data, peneliti memulai dengan melakukan menyimak dan
membaca karya ilmiah siswa yang berupa laporan perjalanan siswa secara cermat,
sehingga mengetahui kesalahan berbahasa yang ada dalam laporan perjalanan
yang dibuat siswa.
Di dalam penelitian ini teknik pengumpulan data didapatkan dengan cara
memberi tugas. Tugas tersebut berupa rekaman perjalanan siswa dari Jakarta ke
Bandung pada akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. Rekaman yang
dimaksud merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh siswa langsung setelah
kegiatan tersebut terlaksana.
Tentunya di dalam laporan perjalanan yang dibuat siswa tersebut terdapat
kesalahan, baik dari susunan kalimat maupun kata-kata yang digunakannya. Oleh
karenanya, perlu diadakan perbaikan. Perbaikan ini hanya bisa dilakukan oleh
guru.
7
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) Ed.
Rev. h. 93
8
Ibid. h. 332
ada baiknya apabila memanfaatkan cara wawancara psikoanalitik.”9 Untuk itu
teknik wawancara dengan orang yang berwenang dan mempunyai pengetahuan
dan pengalaman dalam bidang yang peneliti teliti. Wawancara ini peneliti
mengajukan beberapa pertanyaan, yaitu:
1. Kapan waktunya studi wisata ini dilakukan atau dilaksanakan?
2. Apa kaitannya studi wisata dengan pembelajaran siswa?
3. Perlukah siswa yang telah melakukan perjalanan wisata membuat laporan?
4. Apakah studi wisata itu merupakan hiden kurikulum?
5. Berapa lama siswa melakukan studi wisata?
Jawaban pertanyaan yang peneliti ajukan ini akan membuktikan bahwa data
yang peneliti teliti memang benar ada dan tidak dibuat-buat.
9
Ibid. h. 333
L!niverui!:»s Isi‹1' y: Na§EtfI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB IV
PEMBAHASA
N
A. Profil Sekolah
Berdirinya SMP Al-Hidayah Lestari mengungkapkan kisah perjuangan dan
perjalanan umat ketika Madrasah Al-Hidayah dibangun oleh H. Muhammad
Shaleh sebagai jawaban dari pertanyaan berbagai lembaga masyarakat. Tepatnya
pada tahun 1965 didirikan sekolah agama (Madrasah Al-Hidayah) menjadi
teramat penting, sejalan dengan tuntutan zaman.
Atas dasar hal tersebut didorong oleh motivasi dan tuntutan dari berbagai
pihak, maka pada tahun 1995 berdirilah SMP Al-Hidayah Lestari yang merupakan
program jangka pendek Yayasan Pendidikan Islam Al- Hidayah Lestari.
Harapan dan cita-cita pendidikan SMP Al-Hidayah Lestari terus
diaktualisasikan sebagai respons langsung terhadap perkembangan, tantangan
perencanaan sistematis dan sistemik serta terpadu melalui perumusan kembali visi
dan misi. Tujuan tersebut, SMP Al-Hidayah Lestari telah melakukan kolaborasi
dan pathnershif dengan lembaga-lembaga lain yang kompeten pada bidangnya.
NIS/NSS/NPSN : 200230/2040163073/20106922
Nama Sekolah : SMP Al-Hidayah
Status : Swasta
Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Lestari
Alamat : Jl. Kana Lestari Blok K/I Lebak Bulus Cilandak Jakarta
Selatan 12440
Akte Yayasan : Nomor : 8 Tahun 2008
Tanggal : 11 Desember 2008
Notaris : NY. TOETY JUNIARTO, SH
Tahun Didirikan 1985
Tahun Beroperasi 1986
Akreditasi Sekolah : Jenjang : B
Tanggal : 29 November 2011
41
42
V I S I
Menjadikan Peserta Didik yang Mampu Mengatasi Perubahan Zaman
MIS I
1) Menyelenggarakan pendidikan yang melahirkan lulusan terbaik, beriman,
bertaqwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulan
komparatif;
2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik dan psikhis agar seimbang antara
kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik
yang pada akhirnya dapat melahirkan lulusan terbaik nusa, bangsa, dan
agama;
3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan ke-islaman,
teknologi, dan sain serta apresiatif pada kecendrungan globalisasi namun tetap
berpijak pada kepribadian adat ke-Indonesia;
4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik baik dalam bidang keilmuan, skil,
maupun komunikasi global;
5) Senantiasa berusaha melengkapi sumber belajar yang dapat memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik, sehingga
sekolah benar-benar merupakan sebagai center for learning;
6) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktivitas
belajar intra maupun ekstrakurikuler.
Keadaan Guru
B. Deskripsi Data
Sebelum membuat sebuah laporan perjalanan, siswa terlebih dahulu
melakukan studi wisata ke Bandung dengan tempat wisata atau objek wisatanya
adalah Pusat Penelitian Geologi, Gedung Konferensi Asia Afrika, dan yang
terakhir Bosscha.
Setelah melaksanakan studi wisata siswa diminta untuk membuat sebuah
laporan perjalanan, tetapi sebelum itu siswa terlebih dahulu diingatkan tentang
bagaimana cara membuat sebuah laporan perjalanan. Di dalam pembuatan laporan
tentunya setiap siswa berbeda-beda dalam menyusun kerangka laporan, atau
memaparkan isi laporan tersebut dengan bahasa atau kata-kata yang berbeda pula.
Berdasarkan hasil penelitian, banyak siswa yang belum mengerti dan paham
tentang pembuatan sebuah laporan perjalanan. Banyak dari siswa yang membuat
laporan perjalanan seperti hanya membuat catatan buku harian.
Pada bagian deskripsi data ini, penulis akan menguraikan tentang bagaimana
kesalahan penggunaan kata baku dalam laporan perjalanan yang dibuat siswa.
Setelah diketahui kesalahannya, data-data tersebut kemudian dianalisis. Hasil
analisis disajikan dalam bentuk wacana deskripsi. Untuk lebih jelasnya mengenai
data kesalahan penulisan kata baku dalam laporan perjalanan yang dibuat siswa
dapat diuraikan satu per satu di bawah ini:
1. Data dari Kelas 8.1
Tabel 4.1.1
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penggantian Huruf Vokal
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 5 Paragraf Setelah diberi Kata bis seharusnya
pengarahan kami bus.
berangkat menuju bis.
Diperjalanan menuju Kata bis seharusnya
Bosscha bis kami.... bus.
III 5 Paragraf Setelah di beri Kata bis seharusnya
pengarahan kami bus.
berangkat menuju bis.
Diperjalanan menuju Kata bis seharusnya
Bosccha bis kami bus.
berhenti....
IV 6 Paragraf Di perjalanan menuju Kata bis seharusnya
Bosscha bis kami bus.
berhenti di sebuah
rumah makan
V 13 Paragraf Musium ini merupakan Kata Musium
memorabilia seharusnya Museum
Konferensi Asia Afrika.
VI 7 Paragraf Sebelum berangkat Kata bis seharusnya
menuju bis kami bus
berkumpul terlebih
dahulu untuk diberi
bimbingan oleh Kepala
Sekolah.
VII 7 Paragraf Kami berangkat pukul Kata bis seharusnya
06.00, kami berada di bus
bis 3 bersama bapak
Tasrifin sebagai guru
pembimbing
VIII 8 Paragraf Sebelum berangkat Kata bis seharusnya
menuju bis kami bus
berkumpul terlebih
dahulu dilapangan
Jumlah temuan kesalahan 9
Tabel 4.1.2
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf Vokal
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
5 Paragraf ...menonton filem
I Kata filem
terjadinya pembentukan
seharusnya film
bumi
III 5 Paragraf ...dan menonton filem Kata filem
terjadinya pembentukan seharusnya film
bumi.
IV 6 Paragraf ...dan menonton filem Kata filem
terjadinya pembentukan seharusnya film
bumi.
Jumlah temuan kesalahan 3
Tabel 4.1.3
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penggantian Huruf Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
II 7 Paragraf ...tempat ini rusak dan Kata direnovasi
harus direnopasi ulang. seaharusnya
direnovasi
V 13 Paragraf Obyek wisata yang Kata obyek
ditawarkan terdiri dari seharusnya objek
wisata belanja, wisata
hiburan, dan wisata
budaya
VI 7 Paragraf ...dan menjadi bagian Kata tehnologi
dari ITB (Institut seharusnya teknologi
Tehnologi Bandung)
Jumlah temuan kesalahan 3
Tabel 4.1.4
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf
Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
II 7 Paragraf Setelah itu kami Kata dipersilahkan
dipersilahkan melihat seharusnya
foto-foto.... dipersilakan
IV 6 Paragraf Saat memasuki ruangan Kata dipersilahkan
kami dipersilahkan seharusnya
duduk.... dipersilakan
Setelah selesai Kata
mendengarkan dipersilahkan
penjelasan tentang seharusnya
sejarah dan fungsi dipersilakan
museum kami
dipersilahkan menuju
ruangan lain
VI 7 Paragraf ...setelah itu kami Kata dipersilahkan
dipersilahkan melihat seharusnya
foto-foto,.... dipersilakan
VIII 8 Paragraf Kami memasuki sebuah Kata
ruangan disini kami dipersilahkan
dipersilahkan melihat seharusnya
tayangan proses terjadi dipersilakan
bumi yang terpampang
didinding dengan layar
bermacam-macam layar
LCD
Kami di sini Kata
dipersilahkan mencoba dipersilahkan
alat peraga simulasi seharusnya
gempa bumi. dipersilakan
Jumlah temuan kesalahan 6
Tabel 4.1.5
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penghilangan Huruf
Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
II 7 Paragraf Setelah puas meliat Kata meliat
museum KAA.... seharusnya melihat
IV 6 Paragraf ...untuk meliat batu Kata meliat
alam dan menonton seharusnya melihat
film terjadinya
pembentukan bumi
Didalam ruangan kami Kata Didalam
meliat bendera-bendera seharusnya di
negara-negara yang dalam (kesalahan
tergabung dalam KAA yang berkaitan
dengan ejaan)
Kata meliat
seharusnya melihat
Setelah puas meliat Kata meliat
museum KAA tepat seharusnya melihat
pukul 13.00 kami
melanjutkan perjalan
menuju Bosscha
V 13 Paragraf Setelah puas meliat Kata meliat
museum KAA tepat seharusnya melihat
pukul 14.00 kami
melanjutkan perjalan
menuju Bosscha.
Jumlah temuan kesalahan 5
Tabel 4.1.6
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembeda yang berkaitan
dengan Ejaan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 5 Paragraf Kegiatan ini di ikuti Kata di ikuti
oleh.... seharusnya diikuti
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
Setelah di beri Kata di beri
pengarahan kami seharusnya diberi
berangkat menuju bis Kata bis seharusnya
bus (kesalahan
penggantian huruf
vokal)
...kami melihat benda- Kata disana
benda yang bersejarah seharusnya di sana
disana, seperti patung Kata didinding
dan dokumen-dokumen seharunya di
yang terpajang dinding
didinding museum
Diperjalanan menuju Kata
Bosscha bis kami diperjalanan
berhenti disebuah seharusnya di
rumah makan perjalanan
Pengkolah untuk makan Kata bis
siang seharusnya bus
(kesalahan
penggantian huruf
vokal)
Kata
disebuah
seharusnya di
sebuah
Pusat teropong bintang Kata diatas
itu terletak diatas bukit seharusnya di atas
II 7 Paragraf ...sejarah maupun Kata dikota
rekreasi dikota seharusnya di kota
Bandung
Perang dunia ke II Kata di renovasi
menyebabkan tempat seharusnya
ini rusak dan harus direnovasi
di renovasi
III 5 Paragraf Kami berkumpul Kata disekolah
disekolah pukul seharusnya di
06.00,.... sekolah
Kami menuju ketempat Kata ketempat
wisata yang kedua.... seharusnya ke
tempat
Dimuseum Geologi Kata Dimuseum
kami mengamati benda- seharusnya di
benda seperti,.... museum
...patung-patung dan Kata didinding
dokumen-dokumen seharusnya di
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
yang terpajang dinding
didinding museum.
Diperjalanan menju - Kata
Bosccha bis kami Diperjalanan
berhenti disebuah.... seharusnya
Di perjalanan
- Kata
disebuah
seharusnya di
sebuah
...dan dijelaskan pula Kata dilangit
benda-benda yang ada seharusnya di langit
dilangit
IV 6 Paragraf Sesampainya Kata didalam
didalam kami seharusnya di dalam
mencatat pada buku
catatan yang
diberikan panitia
Disana kami diberi Kata disana
waktu 20 menit seharusnya di sana
Disana kami diberi Kata disana
penjelasan tentang seharusnya di sana
dokumen-dokumen
Di museum KAA Kata didepan
banyak sekali tentara seharusnya di depan
yang berjaga
didepan
museum
V 13 Paragraf Setelah itu kami Kata disana
menuju ruangan Sayap seharusnya di sana
Timur Lantai 1 disana
diperagakan bagaimana
gempa itu terjadi
...disini adalah salah Kata disini
satu pusat oleh-oleh seharusnya di sini
bagi wisatwan yang
berkunjung ke Bandung
VI 7 Paragraf Proses belajar bagi Kata didalam
siswa/i tidak hanya seharusnya di
dilakukan didalam kelas dalam Kata diluar
saja tetapi dapat juga seharusya di luar
diluar kelas
Disana kami diberi Kata Disana
waktu 20 menit.... seharusnya Di sana
Disana kami Kata Disana
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
mendengarkan proses seharusnya di sana
terbentuknya
Konferensi Asia Afrika
Namun setibanya Kata disana
disana ternyata seharusnya di sana
Bosccha sudah tutup
VII 7 Paragraf Kami mampir disini Kata disini
untuk berbelanja oleh- seharusnya di sini
oleh
VIII 8 Paragraf Sebelum berangkat Kata bis seharusnya
menuju bis kami busi
berkumpul terlebih Kata
dahulu dilapangan.... dilapangan
seharusnya di
lapangan
Kami memasuki sebuah Kata disini
ruangan disini kami seharusnya di sini
dipersilahkan melihat
tanyangan proses terjadi Kata
bumi yang terpampang dipersilahkan
didinding dengan layar seharusnya
bermacam-macam layar dipersilakan
LCD (kesalahan
pembubuhan huruf
konsonan)
Kata
didinding
seharusnya di
dinding
Kami disini Kata disini
dipersilahkan mencoba seharusnya di sini
alat peraga simulasi
gempa bumi
Jumlah temuan kesalahan 31
2. Data dari Kelas 8.2
Tabel 4.2.1
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penggantian Huruf Vokal
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 7 Paragraf Setelah semuanya Kata rapih
rapih kami berangkat seharusnya rapi
menuju bis. (kesalahan
pembubuhan huruf
konsonan)
Kata bis seharusnya
bus
IV 7 Paragraf Setelah diberi Kata bisnya
pengarahan siswa dan seharusnya busnya
siswi kelas VIII
langsung menuju
bisnya
masing-masing.
VIII 7 Paragraf Tepat pukul 06.30 kami Kata bis seharusnya
memasuki bis... bus
Tabel 4.2.2
Jumlah temuan
Kesalahan kesalahan
Penggunaan 3
Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf Vokal
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 7 Paragraf ...gedung pertemuan Kata moderen
moderen.... seharusnya modern
Jumlah temuan kesalahan 1
Tabel 4.2.3
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penggantian Huruf Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
VII 4 Paragraf ...ini telah berdiri sejak kata jaman
jaman penjajahan seharusnya zaman
belanda
VIII 7 Paragraf Obserpatorium Bosscha Kata Obserpatorium
ini berada diatas seharusnya
bukit.... observatorium
Jumlah temuan kesalahan 2
Tabel 4.2.4
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 7 Paragraf Kami memasuki salah Kata dipersilahkan
satu ruangan dan seharunya
dipersilahkan duduk.... dipersilakan
...kami dipersilahkan Kata dipersilahkan
menuju ruangan lain.... seharunya
dipersilakan
III 5 Paragraf Kami memasuki salah Kata dipersilahkan
satu ruangan dan seharunya
dipersilahkan duduk.... dipersilakan
VI 4 Paragraf Kami memasuki salah Kata dipersilahkan
satu ruangan dan seharunya
dipersilahkan duduk.... dipersilakan
...kami dipersilahkan Kata dipersilahkan
menuju ruangan lain.... seharunya
dipersilakan
VIII 7 Paragraf Setelak masuk kedalam Kata
ruangan kami dipersilahkan
dipersilahkan seharunya
memasuki.... dipersilakan
Jumlah temuan kesalahan 6
Tabel 4.2.5
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penghilangan Huruf
Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 7 Paragraf Selesai meliat museum Kata meliat
KAA.... seharunya melihat
VII 7 Paragraf Disana kami diberi Kata meliat
waktu 20 menit untuk seharunya melihat
meliat batu alam....
Selesai meliat museum Kata meliat
KAA tepat pukul 13.00 seharunya melihat
kami melajutkan
perjalan menuju
Bosscha
VIII 7 Paragraf kami diberi waktu 20 Kata meliat
menit untuk meliat batu seharunya melihat
alam dan menonton
film terjadinya gempa
Jumlah temuan kesalahan 4
Tabel 4.2.6
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembeda yang berkaitan dengan Ejaan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 7 Paragraf Disana kami diberi Kata Disana
waktu 20 menit seharunya Di sana
Disana kami diberi - Kata Disana
penjelasan tentang foto- seharunya
foto yang terpampang Di sana
didinding - Kata
didinding
seharusnya di
dinding
...banyak sekali tentara Kata didepan
yang berjaga didepan seharusnya di depan
museum....
Jumlah
Paragraf
Temuan Kesalahan Hasil Analisis
Kelompok dalam
Laporan
Disana kami diberi Kata Disana
penjelasan tentang seharunya Di sana
dokumen-dokumen,
foto-foto yang Kata didinding
terpampang seharusnya di
didinding dinding
museum
Observatorium Bosscha Kata diatas
ini berada diatas seharusnya di atas
bukit....
II 7 Paragraf Tujuan pertama kami Kata disana
yaitu museum Bosccha seharunya di sana
sampai disana pukul
11.35.
Disana kami melihat Kata Disana
macam-macam seharunya Di sana
bintang....
Sampai dirumah makan Kata seharusnya di
pukul 12.55 rumah
Tujuan kedua kami Kata disana
adalah museum seharunya di sana
Geologi, sampai
disana
pukul 13.15
...kami dibariskan Kata didepan
didepan museum.... seharusnya di depan
Setelah mendapatkan Kata kedalam
tiket kami masuk seharusnya ke dalam
kedalam museum
Disana kami diberi Kata Disana
pengarahan tentang.... seharunya Di sana
...dan bendera negara Kata didunia
yang ada didunia seharusnya di dunia
III 5 Paragraf Sesampainya didalam Kata didalam
kami mencatat pada seharusnya di dalam
buku catatan
Disana kami diberi Kata Disana
penjelasan tentang foto- seharunya Di sana
foto....
... yang terpampang Kata didinding
didinding museum. seharusnya di
dinding.
IV 7 Paragraf Dimuseum ini juga Kata dimuseum
terdapat informasi seharunya di
Jumlah
Paragraf
Temuan Kesalahan Hasil Analisis
Kelompok dalam
Laporan
mengenai gempa bumi, museum
proses terbentuknya
bumi.
Dimuseum geologi Kata dimuseum
kami melihat-lihat seharunya di
benda-benda seperti, museum
batu granit,
Kurang lebih satu jam Kata ketempat
berlalu kami seharunya ke tempat
melanjutkan perjalanan
ketempat wisata yang
kedua yaitu:
Dimuseum KAA Kata dimuseum
(Konferensi Asia seharunya di
Afrika) kami museum
mendengarkan sejarah
tentang KAA
...kami melihat benda- Kata disana
benda yang bersejarah seharunya di sana
disana seperti foto-
foto....
Di perjalanan menuju Kata disebuah
Bosscha bis kami seharunya di sebuah
berhenti disebuah
rumah makan
Pengkolan
V 15 Paragraf Sesampainya didalam Kata didalam
kami mencatat seharusnya di dalam
informasi....
Disana kami diberi Kata disana
waktu.... seharunya di sana
VI 4 Paragraf Sesampainya didalam Kata didalam
kami mencatat.... seharusnya di dalam
Disana kami diberi Kata disana
waktu 20 menit seharunya di sana
Disana kami diberi Kata Disana
penjelasan tentang foto- seharusnya Di
foto yang terpampang sana Kata
didinding didinding
seharusnya di
dinding
VII 15 Paragraf ...museum yang Kata dimasa
menyimpan benda- seharunya di masa
Jumlah
Paragraf
Temuan Kesalahan Hasil Analisis
Kelompok dalam
Laporan
benda dimasa purba
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 6 Paragraf Setibanya di musium Kata musium
kami menunggu tiket seharusnya museum
diberikan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
Setalah itu kami Kata bis seharunya
berangkat menuju bis bus
IV 13 Paragraf Setalah itu kami Kata bis seharunya
berangkat menuju bis bus
Tempat yang pertama Kata musium
kali kami kujungi seharusnya museum
musium Geologi
VII 8 Paragraf Teleskup tersebut kata teleskup
memiliki diameter 60 seharusnya teleskop
cm....
Jumlah temuan kesalahan 5
Tabel 4.3.2
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf Vokal
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
II 8 Paragraf ...dan menonton filem Kata filem
terjadinya pembentukan seharusnya film
bumi.
Jumlah temuan kesalahan 1
Tabel 4.3.3
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Penggantian Huruf Konsonan
Laporan
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
Perjalanan
I 6 Paragraf Museum ini telah Kata direnopasi
direnopasi dengan dana seharusnya
bantuan dari JICA... direnovasi
Setelah mengalami Kata renopasi
renopasi,.... seharusnya renovasi
III 13 Paragraf Produk lain yang Kata trapo
diekspor adalah alat seharusnya trafo
elektronika seperti
kotak amplifier, trapo,
Laporan
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
Perjalanan
dan parabola
...karena pada jaman kata jaman
dulu kota.... seharusnya zaman
V 9 Paragraf Karena pada jaman kata jaman
dulu kota ini dinilai seharusnya zaman
sangat cantik
Jumlah temuan kesalahan 5
Tabel 4.3.4
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembubuhan Huruf Konsonan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
III 13 Paragraf Kami dipersilahkan Kata
masuk ke sebuah dipersilahkan
ruangan yang cukup seharusnya
luas, didalamnya dipersilakan
banyak sekali kursi.
Kami dipersilahkan
duduk untuk
mendengarkan sejarah
museum ini.
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
III 13 Paragraf Kami disana hanya bisa Kata meliat-liat
meliat-liat museum dari seharusnya
luar saja melihat- lihat
Didalam ruangan kami Kata meliat
meliat.... seharusnya
melihat....
Jumlah temuan kesalahan 2
Tabel 4.3.6
Kesalahan Penggunaan Kata Baku dikarenakan Pembeda yang berkaitan dengan Ejaan
Jumlah
Paragraf
Kelompok Temuan Kesalahan Hasil Analisis
dalam
Laporan
I 6 Paragraf Pukul 05.30 WIB kami Kata disekolah
berkumpul disekolah seharusnya di
sekolah
museum berada Kata dibawah
dibawah perlindungan seharusnya di bawah
pemerintah....
Digedung ini kami Kata Digedung
dipandu leh seorangg seharusnya Di
petugas dari gedung gedung
KAA
II 8 Paragraf Digedung ini kami Kata Digedung
dipandu oleh seorang seharusnya di
petugas dari gedung gedung
KAA memasuki sebuah
ruangan yang cukup
luas
Tidak banyak aktivitas Kata disini
yang kami lakukan seharusnya di sini
disini....
...maklum pada waktu Kata kesana
itu jalan menuju seharusnya ke sana
kesana macet, sehingga Kata kedalam
kami tidak bisa masuk seharusnya ke dalam
kedalam
III 13 Paragraf ...pohon-pohon dan Kata disana
bunga-bunga yang seharusnya di sana
tumbuh disana.
Kami dipersilahkan Kata didalamnya
masuk ke sebuah seharusnya di
ruangan yang cukup dalamnya
luas, didalamnya
banyak sekali kursi
IV 9 Paragraf Digedung ini kami Kata digedung
dipandu oleh petugas seharusnya di
seorang petugas dari gedung
gedung KAA
V 9 Paragraf ...disana dipersilahkan Kata disana
melihat-lihat bebatuan seharusnya di sana
yang dipajang di lemari
kaca layaknya Kata
aquarium, dan diruangan
diruangan yang lain seharusnya di
banyak sekali monitor ruangan
dengan tampilan yang
berbeda-beda
...disana kami dipandu Kata disana
oleh petugas yang ada seharusnya di sana
dalam ruangan tersebut.
dan langsung menuju Kata keluar
keluar untuk seharusnya ke luar
melanjutkan perjalanan
kembali.
VII 8 Paragraf Kami mampir disini Kata Disini
untuk berbelanja oleh- seharusnya di sini
oleh
VIII 5 Paragraf Disana kami bermain Kata Disana
dan belajar dengan seharusnya Di sana
sungguh-sungguh
Kami memasuki sebuah Kata disini
ruangan disini kami seharusnya di sini
dipersilahkan melihat
tanyangan proses terjadi Kata
bumi yang terpampang dipersilahkan
didinding dengan layar seharusnya
bermacam-macam layar dipersilakan
LCD (kesalahan
penambhanan huruf
konsonan h lihat
tebel 4.3.4)
Kata
didinding
seharusnya di
dinding
Jumlah temuan kesalahan 18
2. No.
RekapitulasiJenis
HasilKesalahan
Laporan Perjalanan KelasBaku
Penulisan Kata 8.2 Jumlah Presentasi
1 Penggantian Huruf Vokal 3 0.66%
2 Pembubuhan Huruf Vokal 1 0.22%
3 Penghilangan Huruf Vokal 0 0.00%
4 Pembentukan Deret Vokal 0 0.00%
5 Penyederhanaan Deret Huruf Vokal 0 0.00%
6 Penggantian Huruf Konsonan 2 0.44%
7 Penggantian Huruf Konsonan dengan Huruf 0
0.00%
Vokal
8 Penggantian Huruf Vokal dengan Huruf 0
0.00%
Konsonan
9 Pembubuhan Huruf Konsonan 6 1.32%
10 Penghilangan Huruf Konsonan 4 0.88%
11 Pembentukan Gabungan Huruf atau Gugus 0
0.00%
Huruf Konsonan
12 Penyederhanaan Gabungan atau Gugus Huruf 0
0.00%
Konsonan
13 Pembeda yang berkaitan dengan Pembentukan 0
0.00%
Kata
14 Pembeda yang berkaitan dengan Ejaan 38 8.39%
3. Rekapitulasi Hasil Laporan Perjalanan 8.3
No. Jenis Kesalahan Penulisan Kata Baku Jumlah Presentasi
1 Penggantian Huruf Vokal 6 1.32%
2 Pembubuhan Huruf Vokal 1 0.22%
3 Penghilangan Huruf Vokal 0 0.00%
4 Pembentukan Deret Vokal 0 0.00%
5 Penyederhanaan Deret Huruf Vokal 0 0.00%
6 Penggantian Huruf Konsonan 5 1.10%
7 Penggantian Huruf Konsonan dengan Huruf 0
0.00%
Vokal
8 Penggantian Huruf Vokal dengan Huruf 0
0.00%
Konsonan
9 Pembubuhan Huruf Konsonan 5 1.10%
10 Penghilangan Huruf Konsonan 2 0.44%
11 Pembentukan Gabungan Huruf atau Gugus 0
0.00%
Huruf Konsonan
12 Penyederhanaan Gabungan atau Gugus Huruf 0
0.00%
Konsonan
13 Pembeda yang berkaitan dengan Pembentukan 0
0.00%
Kata
14 Pembeda yang berkaitan dengan Ejaan 20 4.42%
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Guru pembimbing dalam membimbing siswa dalam pembuatan karya tulis
ilmiah hendaknya sungguh-sungguh.
2. Guru bahasa Indonesia di dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
dalam keterampilan menulis hendaknya selalu menkoreksi tulisan siswa.
69
70
70
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
2003.
Azman, Nur. dkk. Kamus Standar Bahasa ndonesia. Jakarta: Fokus Media, 2013.
Badudu, J.S. dan Sutan Muhamad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,
2000.
Nababan, Diana. Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Kawan Pustaka,
2008.
Sabariyanto, Dirgo. Mengapa Disebut Baku dan Tidak Baku?. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya, 1996.
Semi, M. Atar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya, 1990.
Tim Penyusun Pusat kamus. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
http://perpus.upstegal.ac.id/v4/?mod=opaq.koleksi.form&page=158&barcode=01
509501204 Selasa. 1April 2014 jam 11.00 WIB
UI REFERKNSI
'4.1D 7.8
KciltnuRn unNk
P<yaian ri»g¿i
6. Oinivi Nebaban. J2 I3
untuk SMA
p.p.g.$. .
23. 2614. 1s
Tidak Baku?
'J2.
Oe8 iptif
Kua.lit.at.if 2013a
J Bd mg, Rosdakary< EA. Rev. Cet. Ks-3 i. 20J3
Sof. DR. Leg J 1.4,5 37,3g
hToJeong, M.A.
Po 8•Jsen
Prof. DR. Henry Gunhir Tarigan,
baod mg,
DR, Augkas4, Ed. Rev.. 2011
Jago Tarigan
i‹. 12. 13 : s. iu
Panbelajarannurhanudin '
' DFTr,Cu., 2 6
BaIisse Bcrbesis
2012
Rineka Ci
5GarumlAM lO 38
No, Judul Duku
J Rk ;ii1:: Otal n
Temper Tugas
DAFTAR PERTANYAAN
i.Kopan waktunya studi wisata ini dilakukan atau dilak an?
Jswsban:
Jakarta, 2014
LAPORAN
PERJALANAN WISATA JAKARTA - BANDUNG
Disusun oleh:
Kelompok III Kelas 8.2
1. Farhan Ramadhan
2. Aliya Putriyanah
3. Andika Aprian
4. Jesicca Utami Dewi
5. Delia Dwi Yulianti
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahniat dan
karuniaNya kami berhasil menyelesaikan Laporan Per alanan Study Tour ini.
Study Touer tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2014 yang
diikuiti oleh kelas VII dan kelas VIII
Kami juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada bapak/ibu Jaenal
Abidin selaku pembimbing, orang tua, Bapak/lbu guru SMP Al Hidayah Lestari,
dan Raffa Tour yang ikut serta terlibat dalam study tour tersebut, serta semua
pihak yang telah membantu kami sehingga kegiatan Study Tour ini dapat
berjalan dengan baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................... . 11
DAFTAR ISI ................................................................... ... 111
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Tujuang Kegiatan.........................................................................................1
C. Peserta...........................................................................................................1
D. Tempat Wisata.............................................................................................1
E. Manfaat Laporan Perjalanan........................................................................1
BA IIISILAPO.........................................2
Pada hari Selasa, IS Februari 2014 pukul 05.30 kami sudah berkumpul
di sekolah. Sebelum berangkat ke tujuan kami berkumpul untuk berdoa
bersama, dan pemberian arahan dari bapak Kepala Sekolah.
Sekitar pukkul 09.30 kami peserta studi wisata tiba di kota Bandung,
tempat yang pertama kali kunjungi museum Geology
Sebelum memasuki museum Geologi kami menunggu tiket masuk
diberikan oleh pemandu wisata. Setelah tiket diberikan akhirnya kami masuk
ke dalam museum Geologi. Sesampainya dalam kami mencatat pada buku
catatan yang diberikan panitia tentang apa saja informasi yang ada di museum
Geologi. Kana kami diberi waktu 20 menit untuk melihat batu alam dan
menonton film te;jadinya pembentukan bumi.
Setelah selesai mengunjungi tempat kedua yang kami kunjungi adalah
Museum KAA (Konferensi Asia Afrika). Di museum KAA banyak sekali
tentara yang be ’aga di depan museum. Kami memasuki salah satu ruangan dan
dipersil an duduk untuk mendengarkan penjelasan tentang sejarah dan fungsi
museum KAA. Setelah selesai mendengarkan penjelasan tentang sejarah dan
fungsi museum kami dipersil an menuju ruangan lain dengan dipandu oleh
seorang petugas dari gedung KAA. D’ ana kami diberi penjelasan tentang foto-
foto yang terpampang minding m seum. Sekitar 30 menit kami berkeliling
ruangan, panitia study tour kami memerintahkan peserta untuk menyudahi
kwujungan. Tetapi sebelum meninggalkan museum KAA, kami ti5ak lupa
berfoto bersama.
Setelah puas melihat museum KAA tepat pukul 13.00 kami melanjutkan
pe alan menuju Boscha. Di peijalanan menuju Boscha bus kami berhenti di
sebuah rumah makan. Kami beristirahat sambil makan siang. Selesai makan
kami melanjutkan pe alanan menuju Boscha. Untuk sampai ke Boscha butuh
tenaga dan stamina yang baik, karena jalan menuju Boscha cukup menanjak.
Setelah sampai di Boscha ternyata Boscha sudah tutup.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Study Tour atau Karya Wisata ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.
2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek wisata.
B. Saran
Adapun saran penulis, sebaiknya panitia mempersiapkan segalanya lebih baik,
agar semua objek wisata dapat dikunjungi. Dan mudah-mudahan tahun yang
akan datang study tour terlaksana dengan baik.
3
Daftar Pustaka
Disusun oleh:
Kelompok III Kelas 8.1
1. Amelia Eka Putri
2. Daffa Nabila Desiana
3. Faizal Nur Alim
4. Julia Maliha
5. Muhammad Fathur Rahman
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karuniaNya kami berhasil menyelesaikan Laporan Perjalanan Study Tour
Kelas VIII ke Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan
serta tempat yang menjadi tujuan Study Tour. Melalui laporan ini juga kami akan
mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak/Ibu guru SMP Al Hidayah
Lestari yang telah mendampingi kami dalam kegiatan Study Tour, serta semua
pihak yang telah membantu kami sehingga kegiatan Study Tour ini dapat beijalan
dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................... .... n
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............. .......... ...................... . .. ............. ..
B. Identifikasi Masalah 1
C. Rumusan Masalah........................................................................................1
D. Tujuan Laporan Perjalanan Wisata ....................... ......................... 1
E. Manfaat Laporan Perjalanan Wisata ...................... .................... . 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11 ’
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan hal-ha1 sebagai berikut:
1. Dengan Karya Wisata ini peserta dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.
2. Siswa dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek wisata.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya panitia mempersiapkan segalanya lebih baik, agar semua
objek wisata dapat dikunjungi.
2. Sebelum berangkat, persiapkan kondisi kesehatan dengan baik, karena
menuju tempat wisata itu ada kalanya bis tidak bisa masuk tepa di objek
wisata.
4
Daftar Pustaka
Disusun oleh:
Kelompok IV Kelas 8.3
1. Ayu Canita
2. Azizah Suriyah Ningsib.
3. Dzaki Indra Saputra
4. Djunaidi Abdullah
5. Fadhli DziI Ikram
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami berhasil menyelesaikan Laporan Pe alanan ke Bandung
Tahun Pelajaran 2013/2014.
Melalui laporan ini kami akan menjelaskan hasil pe alanan study tour
Jakarta-Bandung yang telah kami laksanakan dengan baik.
Kami penyusun mengucapkan terima kasih khususnya kepada bapak
Bapak Ahmad Tasrifin, S.Pd. selaku pembimbing, orang tua, Bapak/lbu guru
SMP Al Hidayah Lestari, serta semua pihak yang telah membantu kami
sehingga kegiatan Study Tour ini dapat beijalan dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................i
MOTTO...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........ .................. ......... ... . ............. 1
B. Tujuan Kegiatan ................................................................................. 1
C. Peserta.......................................................................................................1
D. Tempat......................................................................................................1
E. Waktu........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Tanggal 18 Februari 2014, tepatnya pada hari selasa SMP Al-
Hidayah yaitu kelas VII dan kelas VIII melaksanakan karya wisata ke
Bandung. Pukul 05.30 WIB kami berkumpul di sekolah. Sebelum berangkat
kami dioeri pengarahan oleh Kepala Sekolah. Setelah itu kami berangkat
menuju
A. Museum Geologi
Dengan menempuh pe alanan yang panjang dan jalan to1 yang
membosankan akhirnya kami sampai di kota Bandung. Tempat yang pertama
kami kunjungi adalah i JGeologi. Kami terlebih dahulu berkumpul di
halam mm
Sambil menunggu panitia membagikan tiket masuk usiumJ Setelah tiket
diberikan akhirnya kami masuk ke dalam museum Geologi. Di dalam usi kami
dipandu dengan teratur memasuki ruangan-ruangan yang ada di usi Dib
eberapa ruangan banyak sekali layar monitor yang menempel didin ruangan.
Setelah selesai melihat-lihat ruangan, kami di rsi menuju ruangan lantai
bawah. Pertama kali masuk ruangan itu sangat gelap. Ruangan ini adalah
tempat untuk memperagakan lewat tayangan layar putih yang sangat lebar. is a
kami menonton tayangan awal mula teijadinya atau terbentuknya bumi.
B. Museum KAA
Setelah selesai mengunjungi Museum Geologi sekitar pukul 10.30 kami
tiba di Museum KAA Konferensi Asia Afrika). Gedung Merdeka yangg
terletak di Jalan Asia Afrika Bandung. Museum KAA pertama kali digunakan
oleh perkumpulan orang-orang Eropa pada tahun 1895 dengan nama Societeit
Concordia. Pada tahun 1921, gedung tersebut dibangun menjadi gedung
pertemuan modem oleh perancang
C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco, yang berfungsi sebagai tempat
rekreasi. Tahun 1940, dilakukan pembenahan agar lebih menarik oleh
perancang
A.F. Albers dengan gaya arsitetur intemasional.
Di edung ini kami dipandu oleh seorang petugas dari gedung KAA
memasuki sebuah ruangan yang cukup luas. Di sana kami diberi pengarahan
tentang sejarah
terbentuknya KAA. Kurang lebih 30 menit kami diberi pengarahan, setelah itu
kami dipersilakan melihat foto-foto, dokumen-dokumen yang ada di museum.
C. Boscha
Tepat pukul 13.00 kami melanjutkan peijalan menuju Boscha. Di pe alanan
menuju Boscha bus kami berhenti di sebuah rumah makan. Kami beristirahat
sambil makan. Selesai makan kami melanjutkan pe alaan kembali menuju
Boscl.a. Boscha adalah teropong bintang yang ada di Bandung tepatnya di
sebelah utara Lembang sekitar 15 km dari pusat kota Bandung. Teropong
bintang Boscha sering dikenal juga dengan Teropong bintang Lembang.
Tempat ini memiliki hawa yang sejuk, lokasinya yang cukup tinggi dengan
luas area 6 hektar berada di ketinggian 1310 m dari permukaan laut menjadikan
tempat cocok sebagai tempat untuk mengamati benda langit. Sejak tahun 2004
teropong bintang Bosccha resmi dijadikan cagar budaya berdasar UU Nomor
2/1992 tentang Benda Cagar Budaya oleh pemerintah. Pada tahun 2008 tempat
ini ditetapkan pemerintah sebagai salah satu objek pital nasional yang perlu
diamankan.
Setetalah selesai dari Boscha kami menuju Cihampelas. Cihampelas adalah
nama sebuahjalan yang ada dibandung. Yaitu Jalan Cihampelas, di sini adalah
salah satu pusat oleh-oleh bagi wisatawaii yang berkunjung ke Bandung. Kami
mampir di sini diberi waktu sekitar satu jam untuk berbelanja. Setelah kami
puas berbelanja, kami melanjutkan pe;jalanan menuju Jakarta. Tiba kembali di
jakarta kurang lebih pukul 21.30 wib.
3
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kadi kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan ini adalah setiap siswa
itu membutuhkan rekreasi, siswa tidak bisa ditekankan untuk terns menerus
belajar karena nanti dapat membuat siswa stress. Study Tour ini memang
cocok untuk anak anak kelas VHI disamping sebagai wahana rekreasi dan
menambah pengalaman, siswa juga bisa mengetahui hal-hal yang baru
tentang ilmu pengetahuan.
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan adalah semoga obyek wisata pada
Study Tour tahun depan itu ditambah agar para siswa memperoleh lebih
banyak lagi pengalaman dan juga pengetahuan.
Daftar Pustaka