Anda di halaman 1dari 136

KETERAMPILAN BERBICARA MASTER OF CEREMONY

DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO YOUTUBE


ALAN ALBANA PADA SISWA KELAS VIII
SMP MANBA‟UL ULUM JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Elda Aini
11160130000003

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

KETERAMPILAN BERBICARA MASTER OF CEREMONY


DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO YOUTUBE
ALAN ALBANA PADA SISWA KELAS VIII
SMP MANBA'UL ULUM JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Elda Aini
11160130000003

Menyetujui

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Elvi Susanti, M.Pd.


NIP. 196808012008012016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

iii
ABSTRAK
Elda Aini (NIM: 11160130000003). Keterampilan Berbicara Master of Ceremony
dengan Penggunaan Media Video Youtube Alan Albana pada Siswa Kelas VIII
SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2021. Pembimbing: Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
Skripsi ini meneliti tentang keterampilan berbicara master of ceremony
dengan penggunaan media Youtube Alan Albana pada siswa kelas VIII SMP
Manba‟ul Ulum. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kegiatan apa saja
yang dapat membina dan mengembangkan keterampilan berbicara siswa di depan
umum (2) Untuk mengeksplorasi keterampilan berbicara siswa kelas VIII SMP
Manba‟ul Ulum; (3) Untuk mengetahui dan mengkaji gambaran penggunaan
media Youtube Alan Albana dalam pembelajaran berbicara master of ceremony
siswa kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 13 video yang dibuat oleh peserta didik
kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Aspek penilaian dalam keterampilan berbicara master of ceremony
meliputi kesesuaian isi pembicaraan, intonasi, mimik/gerak-gerik, ketepatan diksi,
ketepatan ucapan, dan kelancaran.
Pembelajaran ini dilakukan dengan jarak jauh karena adanya pandemi
covid-19 di Indonesia. Prosesnya menggunakan aplikasi zoom dan whatsaap gurp
untuk peserta didik dan guru. Media yang digunakan adalah Youtube chanel Alan
Albana yang ditampilkan saat pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh
berupa video membawakan acara yang dikirim melalui whatsaap atau upload
diyoutube.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif.
Keterampilan berbicara master of ceremony dengan penggunaan media Youtube
Alan Albana berdasarkan klasifikasi kemampuan berbicara dengan skala 4,
mencapai nilai 90 dengan kategori baik sekali. Hasil rekapitulasi menunjukkan 7
peserta didik mendapat predikat baik sekali dan 6 peserta didik mendapat predikat
baik. Berdasarkan data tersebut, maka media Youtube Alan Albana efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara master of ceremony.

Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Master of Ceremony, Media Youtube


Alan Albana.

iv
ABSTRACT
Elda Aini (NIM: 11160130000003). Master of Ceremony Speaking Skills Using
Youtube Media Video Alan Albana for Class VIII Students of SMP Manba'ul
Ulum 2020/2021 Academic Year. Thesis. Department of Indonesian Language
and Literature Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2021. Advisor: Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
This thesis examines the speaking skills of the master of ceremony with the
use of Youtube media Alan Albana for class VIII students of SMP Manba'ul Ulum.
This study aims (1) to find out what activities can foster and develop students
public speaking skills; (2) to explore the speaking skills of the eighth grade
students of SMP Manba'ul Ulum; (3) To find out and study the description of Alan
Albana's YouTube media use in learning to speak the master of ceremonies for
grade VIII-5 students of SMP Manba'ul Ulum in the 2020/2021 school year.
The method used in this research is a qualitative descriptive method. The
subjects of this study were 13 videos made by students of class VIII-5 SMP
Manba'ul Ulum in the 2020/2021 school year. Data collection techniques in this
study were observation, tests, interviews, and documentation. Aspects of
assessment in speaking skills of the master of ceremony include the suitability of
the content of the conversation, intonation, mimics / gestures, accuracy of diction,
accuracy of speech, and fluency.
This learning was carried out remotely due to the Covid-19 pandemic in
Indonesia. The process uses the zoom and whatsaap gurp application for students
and teachers. The media used was Alan Albana's YouTube channel which was
displayed during the learning process. The data obtained is in the form of a video
presenting the event, which is sent via WhatsApp or upload YouTube.
The results showed that there was a positive influence. Master of
ceremony speaking skills with the use of Youtube media Alan Albana based on the
classification of speaking ability on a scale of 4, reaching a score of 90 in the very
good category. The recapitulation results showed 7 students received excellent
predicate and 6 students received good predicate. Based on this data, Alan
Albana's Youtube media is effective for use in learning speaking skills of the
master of ceremony.
Keywords: Speaking Skills, Master of Ceremony, Alan Albana's Youtube Media.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Selawat
serta salam selalu terucapkan kepada Rasulullah Shallallah „Alayhi wa Sallam
beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia.
Skripsi yang berjudul “Keterampilan Berbicara Master of Ceremony dengan
Penggunaan Media Youtube Alan Albana pada Siswa Kelas VIII SMP Manba‟ul
Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2021.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari doa, usaha,
semangat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan motivasi
kepada penulis.
4. Dr. Elvi Susanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
dengan sabar telah memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan
dukungan kepada penulis.
5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah memberikan ilmu, motivasi, dan nasihat kepada penulis selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Abdul Rahman Malik, M.Pd., selaku Kepala Sekolah dan Irmawatih,
S.Pd., selaku Guru bahasa Indonesia SMP Manba‟ul Ulum yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

vi
7. Samsudin, S.Pd., selaku operator sekolah SMP Manba‟ul Ulum yang
telah membantu penulis dalam penelitian dan dokumen sekolah.
8. Teristimewa kepada orang tua penulis Iwan Bakhtiar dan Zulhairiah
yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, cinta, kasih sayang,
nasihat, dan dukungan baik moril dan materil selama penulis
menempuh pendidikan dan penyusunan skripsi.
9. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, semangat, dan
nasihat yang tiada henti kepada penulis.
10. Sahabat seperjuangan Hanum Ulfah Nurbaiti, Zain Al-Ma‟arif,
Wahyuningsih, Ainun Nisah, Nia Haryani, Siti Restu Rahayu, Fikis
Silmi Faizah, Ahmad Azhar, Tajudin, Azizatul Atiah, Ainun Nisa, Nia
Haryani, Feby Christiara Maldini, dan Farhanah Fatin yang selalu
memotivasi, menjadi penghibur, memberikan semangat serta tempat
berbagi cerita selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Teman-teman Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2016 terkhusus PBSI
kelas A yang telah memberikan banyak warna selama perkuliahan bagi
penulis serta kakak-kakak dan adik-adik PBSI yang tidak bisa
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan SMA Angga Adhitama dan Muhammad
Baihaqi yang selalu memberikan semangat dan warna sedari duduk di
bangku SMA hingga saat ini.
13. Mentor public speaking, Ahsanul Bisri dan Alan Albana.
14. Seluruh pihak yang terlibat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
dan memberikan doa, semangat, dan motivasi kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan dan
memberikan keberkahan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis.
Aaammiinn Allahumma Aaammiinn.

vii
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Jakarta, 12 April 2021

Elda Aini

viii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORETIS ........................................................................................... 7
A. Landasan Teoretis ........................................................................................ 7
1. Keterampilan Berbicara ....................................................................... 7
2. Master of Ceremony ........................................................................... 11
3. Media Pembelajaran ........................................................................... 15
4. Video .................................................................................................. 19
5. Media Sosial Youtube......................................................................... 21
6. Alan Albana ....................................................................................... 23
B. Penelitian Relevan ..................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 28
A. Tempat dan Waktu ..................................................................................... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 28
C. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 28
D. Sumber Data .............................................................................................. 30
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 30
F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 31
G. Teknis Analisis Data .................................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................ 39

ix
A. Biodata Sekolah ......................................................................................... 39
1. Sejarah Sekolah .................................................................................. 39
2. Profil Sekolah ..................................................................................... 40
3. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 41
4. Tujuan ................................................................................................ 42
5. Sarana dan Prasarana Sekolah ............................................................ 42
B. Deskripsi Data............................................................................................ 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 45
1. Analisisi Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara ............................. 45
2. Rekapitulasi Hasil Data Penilaian ...................................................... 75
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 80
A. Simpulan .................................................................................................... 80
B. Saran .......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82
LAMPIRAN...................................................................................................................... 84

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Rubrik Penilaian Berbicara Berdasarkan Rangsang


Visual dan Suara ...............................................................................32
Tabel 3. 2 Klasifikasi Penilaian Keterampilan Berbicara Master of
Ceremony ..........................................................................................33
Tabel 3. 3 Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Bahasa Indonesia .........35
Tabel 3. 4 Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik .........................36
Tabel 3. 5 Tabel Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Persentase
Skala Empat ......................................................................................37
Tabel 4. 1 Pengodean Nama Peserta Didik Kelas VIII SMP Manba‟ul
Ulum .................................................................................................44
Tabel 4. 2 Analisis Data Peserta Didik No. 1 (Addiniyah) ................................45
Tabel 4. 3 Analisis Data Peserta Didik No. 2 (Alya) .........................................46
Tabel 4. 4 Analisis Data Peserta Didik No. 3 (Ananda) ....................................48
Tabel 4. 5 Analisis Data Peserta Didik No. 4 (Azzah) ......................................50
Tabel 4. 6 Analisis Data Peserta Didik No. 5 (Fahirana)...................................52
Tabel 4. 7 Analisis Data Peserta Didik No. 9 (Farah) .......................................54
Tabel 4. 8 Analisis Data Peserta Didik No. 14 (Maisarotul) .............................56
Tabel 4. 9 Analisis Data Peserta Didik No. 15 (Nurul) .....................................58
Tabel 4. 10 Analisis Data Peserta Didik No. 16 (Pischa) ....................................61
Tabel 4. 11 Analisis Data Peserta Didik No. 19 (Shylviana)...............................63
Tabel 4. 12 Analisis Data Peserta Didik No. 21 (Syda).......................................66
Tabel 4. 13 Analisis Data Peserta Didik No. 22 (Tsabita) ...................................69
Tabel 4. 14 Analisis Data Peserta Didik No. 23 (Zahra) .....................................71
Tabel 4. 15 Rekapitulasi Hasil Data Penilaian.....................................................75
Tabel 4. 16 Rekapitulasi Skor Keterampilan Berbicara Master of
Ceremony Peserta Didik SMP Man‟baul Ulum ...............................76
Tabel 4. 17 Rata-Rata Skor dan Nilai Aspek Penilaian Master of
Ceremony ..........................................................................................78
Tabel 4. 18 Kategori Nilai Keterampilan Berbicara Master of Ceremony
Peserta Didik Kelas VIII SMP Man‟baul Ulum ...............................79

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi


Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Pernyataan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lapiran 6 Hasil Wawancara Guru dan Peserta Didik
Lampiran 7 Transkip Video Peserta Didik
Lampiran 8 Curiculum Vitae Alan Albana
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 10 Riwayat Hidup

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman sudah semakin canggih. Perkembangan
teknologi pun semakin pesat yang membuat manusia juga dituntut harus
maju dalam berpikir dan terampil. Bahasa Indonesia mempunyai banyak
fungsi, maka dari itu kita perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia untuk mengembangkan bahasa
Indonesia. Fungsi bahasa salah satunya adalah sebagai alat komunikasi.
Manusia memerlukan komunikasi dalam kehidupannya. Sebagai alat
komunikasi, bahasa digunakan untuk menyampaikan suatu pendapat, ide,
pemikiran atau informasi.
Melalui mata pelajaran bahasa Indonesia ini kita dapat
mengembangkan dan membina fungsi bahasa. Ada empat keterampilan
berbahasa dalam mengupayakan kemampuan dan keterampilan di sekolah,
yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan bahasa tersebut
saling berkaitan dan semuanya harus dikuasai oleh peserta didik. Guru perlu
meningkatkan pembinaan dan pengembangan dalam kegiatan pembelajaran
keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa ini sangat penting bagi
peserta didik untuk menentukan kesuksesannya.
Keterampilan berbicara sangat penting peranannya dalam upaya
melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya.
Menguasai keterampilan berbicara dapat membantu peserta didik dalam
mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara cerdas sesuai konteks dan
situasi pada saat dia sedang berbicara.
Keterampilan berbicara mengungkapkan ide atau pesan lisan agar
terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Tidak semua
orang memiliki keterampilan untuk berbicara secara baik dan benar. Hal itu
terjadi karena mereka belum mengerti metode atau caranya saat
berkomunikasi dengan orang lain.

1
2

Keterampilan berbicara sangat dibutuhkan supaya komunikasi


berlangsung efektif. Peserta didik bisa memperoleh keterampilan berbicara
melalui kegiatan menyimak, membaca, dan menulis terlebih dahlu.
Fungsinya agar bisa melihat, menganalisis, dan menyusun terlebih dahulu
tentang keterampilan berbicara. Tidak semua orang memiliki keterampilan
untuk berbicara secara baik dan komunikatif. Hal itu terjadi karena mereka
belum mengerti metode atau caranya saat berkomunikasi dengan orang lain.
Keterampilan berbicara termasuk sulit diajarkan, karena menuntut
kesiapan, mental, dan keberanian siswa untuk tampil di depan umum. Faktor
kurangnya rasa percaya diri, kurangnya pengetahuan tentang trik dan teori
dalam berbicara membuat peserta didik sulit untuk berbicara di depan
umum. Oleh karena itu, guru harus mencari cara yang tepat dalam membuat
peserta didik menjadi aktif di kelas.
Alasan penelitian ini dibuat untuk membantu peserta didik agar dapat
membawakan acara di depan umum secara baik dan komunikatif. Kemudian
juga dapat membantu peserta didik memahami dengan mudah teknik
membawakan acara melalui media yang diberikan oleh peneliti. Mulai dari
persiapan, baik persiapan mental, style, dan peralatan membawa acara,
proses dalam membawakan acara, dan sampai akhir menutup acara, akan
diajarkan melalui penelitian ini. Dalam penelitian ini, akan terlihat
perkembangan peserta didik dalam membawakan acara di depan umum.
Jenis MC dalam penelitian ini adalah MC formal.
Salah satu kegiatan berbicara di depan umum adalah pembawa acara
atau Master of Ceremony. Master Of Ceremony adalah seseorang yang
memandu acara, biasa disebut MC. MC ada banyak jenisnya, ada MC
formal, MC semi-formal, dan MC non-formal. Peniliti akan membahas
tentang MC formal untuk peserta didik kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum.
Peneliti akan memanfaatkan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan
berbicara di depan umum.
Pembelajaran yang dilakukan saat ini adalah pembelajaran jarak jauh
(daring) karena sedang dilandanya penyakit covid-19 di Indonesia. Hal
3

tersebut tidak mengurangi semangat para peserta didik dalam belajar tentang
pembawa acara/MC. Peserta didik bisa memperoleh keterampilan berbicara
melalui kegiatan menyimak dan membaca materi yang disampakan melalui
aplikasi Zoom. Fungsinya agar bisa melihat dan menganalisis terlebih
dahulu tentang keterampilan berbicara. Peserta didik membutuhkan media
pembelajaran yang relevan untuk penelitian ini. Media pembelajaran dalam
penelitian ini adalah Youtube. Youtube sangat cocok untuk media peserta
didik dalam menyimak contoh video MC formal. Kemudian ditambahkan
lagi materi-materi tentang MC di dalam kelas untuk lebih memperdalam
teorinya.
Media ini pada dasarnya suatu bentuk imajinasi untuk berbicara, yang
bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, pemahaman dan cara
berbicara dengan percaya diri. Media Youtube yang digunakan adalah milik
seorang Youtuber di Bandung. Ia adalah salah satu penyiar radio Republik
Indonesia di Bandung. Nama penyiar tersebut adalah Alan Albana sesuai
dengan nama chanel Youtubenya. Videonya berisi tentang tips dan trik
sebagai MC formal untuk peserta didik. Kemudian juga ada contoh video
untuk praktik MC formalnya yang dapat peserta didik tirukan. Videonya
sangat mudah dipahami untuk kalangan peserta didik kelas VIII-5 SMP
Manba‟ul Ulum.
Menurut observasi dan wawancara terhadap siswa bersama guru
bahasa Indonesia dengan peneliti, menghasilkan bahwa penggunaan media
ini sangat mudah dipahami untuk siswa. Guru bahasa Indonesia di sekolah
ini juga dapat menerapkannya di dalam kelas. Bukan hanya mudah, tetapi
juga banyak menarik perhatian siswa dalam menonton video tersebut.
Menurut peserta didik pada hasil observasi pertama adalah menonton video
tersebut tidak membosankan dalam mempelajarinya. Banyak hal yang
ditampilkan dalam video, baik dari bentuk, warna, dan suara. Menonton
juga dapat mempercepat daya tangkap siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti termotivasi untuk
berupaya menggunakan media Youtube ini dalam pembelajaran MC formal
4

yang akan disampaikan dalam kelas. Peneliti berharap bahwa media


pembelajaran ini cocok diterapkan di dalam kelas untuk peserta didik. Oleh
karena itu, guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah
pendekatan mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan memperhatikan tujuan pengajaran bahasa Indonesia.
Peneliti membuat skrips yang berjudul “Keterampilan Berbicara Master of
Ceremony pada Penggunaan Media Video Youtube Alan Albana pada Siswa
Kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Siswa kurang dibina dan dikembangkan dalam keterampilan berbicara
di sekolah serta tidak banyak mempunyai kegiatan keterampilan
berbicara di depan umum.
2. Siswa malu dan kurang memahami cara berkomunikasi yang baik dan
komunikatif dalam membawakan acara.
3. Media pembelajaran yang kurang menarik minat siswa dan belum
memanfaatkan media Youtube dalam meningkatkan keterampilan
berbicara.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ada empat permasalahan
yang muncul. Agar penelitian lebih fokus maka permasalahan ini dibatasi
pada “penggunaan media video Youtube tutorial MC Online dan MC formal
JAMBORE Nasional pada akun Alan Albana sebagai wujud pembelajaran
terhadap keterampilan berbicara master of ceremony peserta didik kelas
VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021 pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
5

1. Kegiatan apa saja untuk membina dan mengembangkan keterampilan


berbicara siswa di depan umum?
2. Bagaimana keterampilan berbicara siswa kelas VIII-5 SMP Manba‟ul
Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021?
3. Bagaimana penggunaan media video Youtube Alan Albana dalam
pembelajaran keterampilan berbicara master of ceremony pada siswa
kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas,
tujuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dapat membina dan
mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik di depan
umum.
2. Untuk mengeksplorasi keterampilan berbicara siswa kelas VIII-5 SMP
Manba‟ul Ulum.
3. Untuk mengetahui dan mengkaji gambaran penggunaan media
Youtube Alan Albana dalam pembelajaran berbicara master of
ceremony siswa kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran
2020/2021.

F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat untuk
mengetahui penggunaan media pembelajaran melalui video Youtube Alan
Albana dalam keterampilan berbicara master of ceremony peserta didik.
1. Bagi peserta didik
a. Memiliki keinginan dan motivasi untuk lebih aktif di dalam
kelas dan berani mengutarakan pendapat.
b. Dapat memberikan masukan dan evaluasi peserta didik agar
mudah menerima materi pelajaran khususnya meningkatkan
kemampuan berbicara serta merasa mendapat perhatian serta
6

kesempatan untuk menyampaikan gagasan sesuai dengan


kemampuannya.

2. Bagi guru
a. Memberikan motivasi bagi guru untuk selalu membantu peserta
didik meningkatkan keterampilan berbicara sehingga peserta
didik lebih percaya diri dalam berbicara di hadapan banyak
orang.
b. Sebagai rujukan untuk mengembangkan profesionalitasnya,
sehingga mampu mengolah dan memfasilitasi pembelajaran
peserta didik dengan menyenangkan dan menarik bagi peserta
didik.
3. Bagi peneliti
a. Dapat menjadi penguatan terhadap teori-teori dan penelitian
mengenai penggunaan sebuah model pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara yang telah dilakukan
sebelumnya dengan berbagai macam model.
b. Dapat menjadi bahan pengembangan profesionalisme guru
terutama dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas.
BAB II
KAJIAN TEORETIS

A. Landasan Teoretis
1. Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang
mekanistik. Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai dan terampil
seseorang dalam berbicara. Tidak ada orang yang langsung terampil
berbicara tanpa melalui proses latihan. Iskandarwassid dan Dadang
Sunendar dalam buku Elvi menjelaskan keterampilan berbicara
memproduksi arus system bunyi artikulasi untuk menyampaikan
kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan orang lain.1 Berbicara
adalah kemampuan menyampaikan ide, gagasan, pikiran, atau
perasaan dengan tujuan tertentu, yaitu agar pesan yang disampaikan
dapat dipahami atau diterima oleh pendengarnya.2
Berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan
manusia dalam kehidupan bahasa setelah mendengarkan. Berdasarkan
bunyi-bunyi (bahasa) yang didengarkannya itulah kemudian manusia
belajar mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara. Untuk
dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik, pembicara harus
menguasai lafal, struktur, dan kosakata yang bersangkutan. Di
samping itu, diperlukan juga penguasaan masalah dan atau gagasan
yang akan disampaikan, serta kemampuan memahami bahasa lawan
bicara.3
Tarigan mengemukakan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,

1
Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok, PT Rajagrafindo Persada, 2018), h.3-4
2
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah,
(Depok: Nufa Citra Mandiri, Cet. II, 2014), h.194
3
Burhan Nurgyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2017), h.441

7
8

serta perasaan.4 Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-


bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran,
gagasan atau perasaan secara lisan. Pengertian ini pada intinya
mempunyai makna yang sama dengan pengertian yang disampaikan
oleh Tarigan bahwa berbicara barkaitan dengan pengucapan kata-kaa.5
Speaking is the first way to interact with others in the social
community. Furthermore, the success in learning a language at first can be
seen from the ability of the learner‟s speaking.6 Artinya berbicara adalah
cara pertama untuk berinteraksi dengan orang lain dalam komunitas sosial.
Lebih lanjut, keberhasilan belajar dalam bahasa pada awalnya dapat dilihat
dari kemampuan berbicara peserta didik.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berbicara diartikan sebagai keterampilan yang mekanistiik melalui proses
pelatihan untuk mengekspresikan, menyampaiakn ide, gagasa serta tujuan
tertentu. Keterampilan berbiara guna untuk mengkombinasikan gagasan-
gagasan yang disusun serta mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Keterampilan berbicara
mempunyai peranan sosial yang sangat vital dalam berkomunikasi.
Pembicara harus membuat penyimak mudah memahami isi yang
dibicarakan. Tentu saja hal ini tidak mudah dilakukan. Seorang pembicara
yang baik, harus menggabungkan anatara penguasa bahasa, pengetahuan,
pikiran, seni, daya ingat, daya kreasi dan fantasi, serta kesanggupan atau
kesiapan berbicara
b. Tujuan Berbicara
Menurut Elvi tujuan utama dari berbicara adalah berkomunikasi.
Pembicaraan dapat menyampaikan pikirannya secara efektif dan
mampu mengealuasi efek komunikasinya terhadap para pendengar,
serta mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi

4
Elvi Susanti, op.cit., h.3.
5
Suwarti Ningsih, “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa
Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Marowali”, e-Jurnal
Kreatif Tadulako Online, 2018, https://media.neliti.com Diakses 6 Maret 2020 Pukul 21.19 WIB.
6
Mukminatus Zuhriyah, ”Storytelling to Improve Student’s Speaking Skill”, e-jurnal Englis
Education, 2017, http://ejournal.radenintan.ac.id diakses pada tanggal 3 Maret 2021 pukul 02.13
WIB.
9

pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan. Elvi juga


mengemukakan bahwa pembicara sebagai alat sosial berarti suatu
pembicaraan itu muncul karena adanya niat untuk bersosial.
Pembicara sebagai alat professional berarti suatu pembicaraan
diciptakan secara sengaja untuk tujuan tertentu, seperti menghasut,
mengarahkan, atau memanupulasi lawan bicara.7
Berbicara merupakan sarana kita berkomunikasi satu sama lain,
sebelum menjelasakan tujuan berbicara alangkah baiknya kita
mengetahui terlebih dahulu apa itu fungsi bahasa, fungsi bahasa yang
kita tahu sangat banyak sekali, diantaranya:
1) Bahasa sebagai sarana komunikasi, yaitu kita tahu bahwa bahasa
merupakan sarana kita untuk melakukan komunikasi satu sama
lain.
2) Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi, yaitu dengan
bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu
ikatan, misalnya pekerjaan, integritas kerja suatu instansi atau
karyawan.
3) Bahasa sebagai sarana kontrol sosial, yaitu bahasaberfungsi
untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat
dalam omunikasi dapat saling memahami.
4) Bahasa sebagai sarana memahami dri, yaitu bahasa dalam
membangn karakter seseorang harus dapat memahami dan
mengidentifikasi kondisi dirinya sendiri.
5) Bahasa sebagai sarana ekspresi diri, yaitu yaitu bahasa dapat
digunakan untuk mengekspresikan diri misalnya menyatakan
cinta.
6) Bahasa sebagai sarana memahami orang lain, yaitu untuk
menjamin efektivitas komunkasi.
Berdasarkan pendapat ahli yang di atas maka dapat disimpulkan
bahwa seseorang melakukan kegiatan berbicara selain untuk

7
Elvi Susanti, op.cit., h.8-9.
10

berkomunikasi juga bertujuan untuk mempengaruh orang lain dengana


maksud apa yang dibicarakan dapat diterima oleh lawan bicaranya
dengan baik. Kegiatan bebricara antara pembicara dengan pendengar
akan membentuk kegiatan berkomunikasi menjadi lebih efektif dan
efisien.
c. Faktor Pendukung Kemampuan Berbicara
Menurut Asep Supriyana dkk., seorang pembicara harus
memperhatikan faktor-faktor pendukung dalam kemampuan berbicara
yaitu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam
berbicara. Pendukung keberhasilan berbicara yang akan diuraikan
pada bagian ini lebih mengarah pada pendukung yang berkaitan
dengan pengetahuan, mental, menghilangkan rasa grogi, analisis diri
dalam berbicara, membangun percaya diri, jadilah diri sendiri,
menghargai pendapat orang lain, latihan, dan media berbicara.8
1) Pengetahuan
Seorang pembicara penting untuk memiliki pengetahuan, baik
yang berkaitan dengan kebahasaan maupun materi berbicara.
Pengetahuan dan wawasan pembicara sangat diperlukan dalam
berbicara. Kedalaman dan bobot gagasan yang diungkapkan sangat
ditentukan oleh pengetahuan pembicara. Seorang pembicara yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, berbobot, serta relevan
dengan materi pembicaraan akan lancar menyampaikan materi
pembicaraan dan dapat menguasai arah pembicaraan.
2) Kesiapan Mental
Kemampuan berbicara tidak hanya didukung oleh kemampuan
intelegensi, tetapi harus juga didukung oleh kesiapan mental. Dalam
berbicara, ada sesuatu yang ingin dikemukakan oleh seorang
pembicara kepada pendengar. Sesuatu yang dikemukakan tersebut
tidak akan muncul dengan sempurna kalau tidak didukung oleh
kesiapan mental. Pembicara dapat memiliki mental yang kuat karena

8
Elvi Susanti, op.cit., h.14-20
11

banyak pengalaman yang telah dilaluinya. Pembicara yang belum


terbiasa tampil di depan umum sangat perlu mempersiapkan mental.
Mental yang kuat dan tangguh dapat dibangun melalui pelatihan dan
bimbingan.
3) Sikap yang Wajar, Tenang, dan Tidak Kaku
Menurut Charles dalam buku Elvi, sikap yang harus dimiliki
untuk mendukung kemampuan berbicara adalah membangun
kepercayaan diri dan menghilangkan pikiran negatif.
4) Bahasa Tubuh
Gerak fisik yang alami secara nyata akan memperjelas nilai
penyampain berbicara karena memberikan tekanan pada poin-poin
yang diutarakan.
5) Pengelolaan Suara
Semua yang berbicara di depan umum harus dapat
mengendalikan pengelolaan suara seperti volume, tinggi rendahnya
nada suara, langkah suara, warna suara, dan mengendalikan cara
bernapas.
6) Penguasaan Topik
Ukuran berhasil tidaknya seseorang bebricara di depan umum
berpengaruh sedalam apa pembicaraan yang dikuasai oleh yang
menyampaikannya. Maka dari itu, pembicara harus mampu menguasai
topik pembicaraannya.9
2. Master of Ceremony
a. Pengertian Master of Ceremony
MC yang merupakan kepanjangan dari Master of Ceremony
adalah sebuah profesi yang memiliki peran untuk mengatur jalannya
sebuah acara dari awal hingga akhir. MC merupakan sosok vital yang
menjadi penentu keberhasilan suatu acara.10 Pembawa acara yang
lazim kita sebut Master of Ceremony (MC) sebagai salah satu
9
Ibid.
10
Fauzi Noerwenda, Street Smart Master of Ceremony: Panduan Praktis bagi MC Pemula
dalam Memandu Acara, (Malang: PT Litera Mediatama, 2018), h.4.
12

komunikator pada kegiatan keprotokolan, memiliki peran yang


menonjol untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah dipersiapkan
dan direncanakan sesuai karakteristik acara yang akan dibawakan.
Pembawa acara dalam kegiatan protokoler bisa disebut sebagai
jantung acara, di mana dia adalah penentu kelancaran rangkaian acara
mulai dan berakhirnya upacara\acara sangat bergantung padanya.11
Menurut Rumpoko Hadi dalam jurnal Evi mengemukakan
Master of Ceremony adalah seseorang yang memiliki keterampilan
seni dalam bidang improvisasi untuk menghantarkan acara dengan
teratur, baik, dan memiliki karakteristik yang khas. Neni dalam jurnah
Evi juga mengemukakan pembawa acara atau Master of Ceremony
sama dengan pemandu upacara/acara (dalam bahasa Indonesia) dapat
diartikan sebagai pemimpin upacara/acara yaitu orang yang diberi
tugas dan kepercayaan untuk memimpin upacara atau acara, sehingga
upacara atau acara berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
secara tertib, teratur, dan rapih.12
Pembawa acara adalah sebuah profesi yang menuntut seseorang
untuk memandu acara dari awal hingga selesainy acara. Pembawa
acara adalah seseorang yang bertugas mengatur acara mulai dari tahap
persiapan hingga evaluasi terhadap acara tersebut. Selain itu, tugas
pemandu acara juga memastikan acara tersebut dapat berjalan dengan
baik, menarik, dan teratur. Bagi sebagian orang menganggap tugas
pembawa acara hanya memandu acara namun di balik itu tugas
pembawa acara sangatlah kompleks.13
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa Master of Ceremony atau pembawa acara adalah seseorang

11
Evi Hafizah, “Implementasi Tata Laksana Pedoman Master of Ceremony (MC) Bagi
Siswa-Siswi Sekolah Dasar (Studi Kasus pada Siswa-Siwi Dasar Alam Mahira Kota Bengkulu),”e-
Jourrnal Universitas Bengkulu. Vol. 13 No. 1. 2019, http://jurnaliainpontianak.or.id/ Diakses 2
Desember 2019 Pukul 02.12 WIB.
12
Ibid. h.82.
13
Aprillia Purwaningrum, Panduan Membawakan Acara untuk Kegiatan Sekolah: Menjadi
Pembawa Acara yang Sukses dan Handal, (Jakarta: Guepedia, 2019), h.11
13

yang memiliki keterampilan seni dalam berbicara untuk memipin


sebuah acara dengan baik. Pembawa acara yang bertugas untuk
mengatur acara dari awal sampai akhir agar dapat berjalan dengan
lancer dan teratur. Banyak hal yang harus dilakukan sebelum
membawakan acara sebagai pembawa acara, mulai dari persiapan
mental sampai rangkaian acara hingga selesai.
b. Tugas Pembawa Acara
Sebagai seorang pembawa acara, Anda harus benar-benar
menegerti dan memahami tugas dalam sebuah profesi sebagai
pembawa acara. Ada beberapa tugas lain yang menjadi tugas
seseorang pembawa acara, antara lain sebagai berikut:
1) Memandu dan mengendalikan acara secara tertib
2) Membangun dan menjaga suasana acara agar tetap kondusif
3) Menjaga ketepatan waktu dalam acara
4) Memastikan kehadiran semua pengisi acara
5) Menghubungi semua pengisi acara agar menyiapkan diri
6) Memastikan terpenuhinya kebutuhan pengisi acara membangun
komunikasi yang baik dengan hadirin
7) Menjaga suasana hati hadirin
8) Mencegah masalah muncul dalam sebuah acara14
c. Karakteristik Pembawa Acara
Sebagai pembawa acara memiliki beberapa aspek yang dapat
dijadikan sebagai karakteristik pembawa acara. Keempat aspek yang
harus dimiliki dan dikembangkan oleh seseorang pembawa acara
yaitu:15
1) Aspek Wawasan
Aspek wawasan atau pengetahuan yang luas harus dimiliki oleh
pembawa acara. Seseorang pembawa acara harus memiliki wawasan
yang luas terutama terhadap acara yang sedang dibawakan.

14
Ibid., h. 12-13.
15
Ibid., h.13-15.
14

2) Aspek Keterampilan Bahasa


Aspek keterampilan bahasa yang benar dan baik harus dimiliki
oleh seorang pembawa acara. Keterampilan bahasa hendaknya
dikuasai dengan benar sebagai media untuk menyampaikan
keinginannya dalam menjalankan tugasnya sebagai pembawa acara.
3) Aspek Sikap
Aspek sikap harus dimiliki seorang pembawa acara dalam
membawakan acara. Aspek sikp dapat dibagi menjadi aspek sikap
mental dan aspek sikap social. Sikap mental adalah unsur kejiwaan
pembawa acara yang memengaruhi kegiatan tersebut. Sedangkan
sikap social adalah unsur social yang harus dibangun oleh seorang
pembawa acara untuk mendukung acara tersebut.
4) Aspek Penampilan
Aspek penampilan yang menarik harus dimiliki oleh seorang
pembawa acara. Seseorang pembawa acara merupakan salah satu
seseorang yang diperhatikan oleh orang banyak dalam sebuah acara.
Hal tersebut membuat ketepatan berbusana sangat penting dan harus
diperhatikan dengan benar oleh seorang pembawa acara.16
d. Jenis-Jenis Acara
Pada umumnya, kegiatan atau acara yang diselenggarakan oleh
masyarakat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: 17
1) Acara Formal
Acara formal atau acara resmi adalah acara yang
diselenggarakan oleh sebuah lembaga. Misalnya, lembaga pemerintah,
lembaga bisnis, atau lembaga masyarakat. Contoh dari acara formal di
sekolah, yaitu upacara, wisuda, peresmian gedung, penandatanganan
naskah kerjasama, seminar, dan lain sebagainya.
2) Acara Nonformal
Acara nonformal atau setengah resmi atau semi resmi
merupakan gabungan dari suasana resmi dan santai. Contoh dari acara

16
Ibid., h.13-15.
17
Ibid., h.18-20.
15

non formal di sekolah, yaitu acara pentas seni, HUT sekolah, reuni
akbar, dan lain sebagainya
3) Acara Informal
Acara informal atau acaar tidak resmi adalah acara yang
diselenggarakan oleh keluarga atau pribadi. Acara tidak resmi atau
acara informal merupakan acara santai yang tidak memiliki ketentuan
baku dalam pelaksanaanya. Pembawa acara bisa dengan leluasa
meminta hadirin untuk berepuk tangan dalam rangka menambah
kemeriahan suasana dan membuat suasana terasa lebih
menyenangkan. Contoh dari acara informal, yaitu acara ulangtahun,
khitanan, dan lain sebagainya.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media menurut Azhar Arsyad berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, medoe yang artinya
perantara antara pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Hamidjojo dan Latuheru dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan
bahwa media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia
untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai
pada penerima yang dituju.18 Media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber
belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia,
benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.19
Berdasarkan beberapa pengertian media di atas, dapat
dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

18
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
Cet. Ke-17, h. 3-4.
19
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), Cet. Ke-5, h.120.
16

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang


pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media
pembelajaran sebagai suatu alat bantu dalam proses belajar dan
pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri
keberadaannya.
b. Kegunaan Media Pembelajaran
Dua unsur yang sangat penting dalam suatu proses belajar
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini
saling berkaitan dengan proses belajar. Pemilihan salah satu metode
mengajar tertentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilh media, antara lain tujuan pembelajaran,
jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pembelajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Salah satu fungsi utama media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru.20
Wijaya Kusumah dalam buku Dindin Ridwanuddin menjelaskan
kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:21
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera,
misalnya:
a) Objek yang terlalu besar-bisa digantikan dengan realitas,
gambar, film, atau model.
b) Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film,
atau gambar.

20
Azhar Arsyad, op.cit. h.19
21
Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), h. 134-135.
17

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu


dengan timelapse atau highspeed photoghraphy.
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto, maupun
secara verbal.
e) Objek-objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin)
dapat disajikan dalam model, diagram, dan lain-lain.
f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim, dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk
film, gambar, dan sebagainya.
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik dan dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar.
b) Memungkinkan interaksi lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan kenyataan, dan
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
4) Sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda,
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru akan kesulitan bila harus diatasi sendiri. Lebih
sulit lagi bila latar belakang lingkungan guru dan siswa juga
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan,
yaitu kemampuannya dalam:
a) Memberikan perangsang yang sama,
b) Mempersamakan pengalaman, dan
c) Menimbulkan persepsi yang sama.22

22
Ibid., h. 134-135.
18

c. Macam-Macam Media
Klasifikasi media bisa dilihat dari jenisnya, daya liputannya, dan
dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan pada
pembahasan berikut.
1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam:
a) Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan
hitam, dan sebagainya. Media ini tidak cocok untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan. Media visual ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu dan film kartun.
c) Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan (sound
slides), film rangkai suara, dan cetak suara.23
2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara
dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah:
a. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film
video-cassette.

23
Hindun, op.cit.,, h. 95
19

b. Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur


gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
2) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan
ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang
banyak dalam waktu yang sama.
b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan
ruang dan tempat yang khusus seperti film.
c) Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.
Termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
d) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi
dalam:
1) Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh
dan harganya murah, cara24 pembuatannya mudah,
dan penggunaannya tidak sulit.
2) Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya,
sulit pembuatannya, dan penggunaannya
memerlukan keterampilan yang memadai.25
4. Video
a. Pengertian Video
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan
rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat

24
Ibid., h.95-96
25
Ibid., h.96-97.
20

pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan


gambar bergerak yang disertai dengan suara. Stephen Haskin
menyatakan bahwa, “video is abaout the most complex thing you can
do within a given lessen. and video has the added advantage auditory
learners”.26 Artinya video adalah tentang hal yang paling kompleks
yang dapat Anda lakukan dalam waktu yang ditentukan. Dan video
memiliki pelajar pendengaran keuntungan tambahan.
Menurut Arief dkk. video sistem dalam penggunaanya sebagai
peralatan pemain ulang (play back) dari suatu program atau rekaman,
terdiri dari minimal satu buah monitor atau lebih.27 Azhar Arsyad
menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, di
mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.28 Berdasarkan
uraian menurut para ahli terdebut jelas bahwa video adalah salah
satu media yang dapat dilihat dan didengar juga dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan
suara alamiah atau suara yang sesuai.
b. Keuntungun Film dan Video
1) Film dan Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman
dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi,
berpraktik, dan lain-lain.
2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara
tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika
dipandang perlu.
3) Film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif
lainnya.
4) Film dan Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok

26
Stephen Haskin, Using Video in E-Learning, (America: Learning Technologies
Community, 2013), h.3.
27
Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.282.
28
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.49.
21

siswa. Bahkan, film dan video, seperti slogan yang sering


didengar, dapat membawa dunia ke dalam kelas.29
5. Media Sosial Youtube
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media daring dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.30
Michael Cross menyatakan bahwa, “Sosial media is a powerful tool
for interacting with others, many people and organizations have
jumped into using it without considering the risks.”31 Sosial media
adalah alat yang ampuh untuk berinteraksi dengan orang lain, banyak
orang dan organisasi telah melompat untuk menggunakannya tanpa
mempertimbangkan risikonya.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
sosial adalah media dapat digunakan oleh para penggunanya dengan
mudah untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan jejaring sosial
dalam dunia virtual. Media sosial juga sebagai alat untuk berinteraksi
dengan mudah tanpa melihat banyak risikonya.
b. Jenis-Jenis Media Sosial
Menurut Kaplan dan Haenlin ada enam jenis media sosial, di
antaranya:
1) Proyek kolaborasi
Proyek kolaborasi merupakan situs web mengizinkan
penggunanya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus
konten-konten yang ada di situs web in. Contohnya wikipedia.
2) Blog dan microblog
User (pengguna) lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di
blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.
Contohnya Twitter.

29
Ibid., h.50.
30
Elvi Susasnti, Keterampilan Menyimak, Cet Ke-1, (Depok: Rajawali Pres, 2019), h.82
31
Michael Cross, Social Media Security Leveraging Social Networking While Mitigating
Risk, (USA: Elseiver, 2014), h.1.
22

3) Konten
Para pengguna dari pengguna situs web ini saling membagi
konten-konten media, baik seperti video, ebook,gambar dan lain-lain.
Contohnya Youtube.
4) Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk dapat terhubung
dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung
dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto, tulisan,
dan video. Contoh Facebook. 32
5) Virtual game world
Dunia virtual mereplikasikan lingkungan 3D, di mana pengguna
bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya
game daring.
6) Virtual social world
Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia
virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang
lain. Namun, virtual social world lebih bebas dan lebih ke arah
kehidupan, contohnya second life.33
c. Pengertian Youtube
Youtube merupakan database video yang paling popular di
dunia internet dan merupakan situs video yang menyediakan sebagai
informasi berupa „gambar gerak‟ dan bisa diandalkan. Situs ini
memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian
informasi video dan menontonnyalangsung. Kita juga bisa
berpartisipasi mengunggah (meng-upload) video ke server youtube
dan membaginya ke seluruh dunia. Pengguna youtube dapat megakses
dan dapat diakses oleh siapa saja.34

32
Elvi Susanti, op.cit., h.83.
33
Ibid., h.83-84.
34
Aritas Puica Sianipar, “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa (Studi Pengguna
Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses
23

Menurut Budiargo youtube adalah video online dan yang utama


dari kegunaan situs ini adalah sebagai media untuk mencari, melihat
dan berbagai video yang asli dari segala penjuru dunia melalui suatu
web. Kehadiran youtube membawa pengaruh luar biasa kepada
masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki gairah dibidang
pembuatan video. Youtube mudah dipergunakan, tidak memerlukan
biaya tinggi, dan dapat diakses di manapun, tentunya dengan gadget
yang kompatibel.35
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Youtube adalah
video online yang kegunaannya sangat banyak dan dapat
mempengaruhi penontonnya. Youtube juga sangat mudah
dipergunakan dan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
6. Alan Albana
Alan Albana adalah seorang public speaker muda yang tinggal
di Bandung, Jawa Barat. Lahir di Bandung pada tanggal 17 Juli 1991.
Ia saat ini berprofesi sebagai penyiar radio Republik Indonesia di
Bandung. Alan sedang menempuh pendidikan di Pascasarjana
UNISBA jurusan komunikasi. Profesinya selain menjadi pernyiar
Radio Repiblik Indonesia, ia juga berprofesi sebagai master of
ceremony di Sanggar MC Bandung. Pendidikan nonformal yang ia
geluti sangat banyak, diantaranya yaitu Training Moderatir di Ganesha
Public Speaking, Neo NLP Practicioner di Inspira Intitude Indonesia,
dan Pro2 Announcer School di RRI Bandung. Ia juga sering mengisi
acara dan materi tentang public speaking di beberapa seminar dan
workshop di Jawa Barat.
Alan adalah kaum milenial yang memiliki akun Youtube yang
bernama Alan Albana. Akun Youtubenya mwmiliki 97,7 ribu

and Gratification”, e-Jurnal Universitas Sumatera Utara Medan, 2019, http://repository.usu.ac.id/


Diakses 2 Desember 2019 Pukul 03.13 WIB.
35
Eribka Ruthella David, “Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube terhadap Pembentukan
Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi, e-
Journal Universitas Sam Ratulangi, Vol. 6. No. 1. 2017, https://ejournal.unsrat.ac.id Diakses 2
Desember 2019 Pukul 01.35 WIB.
24

subcriber dan jumlah penonton terbanyak sebanyak 7,1 ribu. Akun ini
berisi tentang konten-konten cara dan contoh sebagai pembawa acara
dalam membawakan berbagai acara.36
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan pertama ini pernah dilakukan oleh Alamsyah pada
tahun 2016 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui
Media Audiovisual Siswa Kelas IX IPS SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten
Enrekang”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran media audiovidual
berbasis video. Data penelitian terdiri atas dua jenis yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh melalui observasi sedangkan data kuantitatif
diperoleh melalui hasil tes pada siklus pertama dan siklus kedua dianalisis
dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai yang diperoleh siswa pada si klus I adalah 53,04% dan pada
siklus II mencapai 80,28%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran media audiovisual berbasis video dapat meningkatkan
keterampilan berbicara bahasa Jerman (Sprechen) siswa SMAN 1 Masalle.37
Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang berbicara
di depan umum menggunakan media berbasis audiovisual, yaitu video.
Perbedaan dengan penelitian penulis ialah penelitian yang ditulis oleh
Alamsyah menggunakan subjek peserta didik menengah ke atas, sedangkan
penulis menggunakan subjek peserta didik tingkat menengah pertama.
Kemudian data yang dipakai oleh Alamsyah menggunakan data kualitatif
dan data kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan data kualitatif saja.
Penelitian relevan yang kedua ini pernah dilakukan oleh Enis Fitriani
tahun 2018 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Public

36
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Addiniyah pada hari Rabu, 16 September
2020 via telepon Whatsaap.
37
Alamsyah, “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Media Audiovisual Berbasis
Video Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang”, e-Journal Universitas
Negeri Makassar. 2016, http://eprints.unm.ac.id/6360/. Diakses 2 Desember 2019 Pukul 01.19
WIB.
25

Speaking Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) pada Mahasiswa IKIP


Budi Utomo Malang”. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan
sekaligus menghasilkan media pembelajaran public speaking berbasis
teknologi virtual reality (VR) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris IKIP Budi Utomo Malang. Media yang dipilih oleh penulis
adalah media teknologi berbasis virtual karena teknologi ini mampu
menghadirkan dunia nyata ke dalam dunia virtual.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggukan metode research and
development (R&D) model Borg and Gall (1983). Prosedur penelitian ini
meliputi, 1) analisis kebutuhan, 2) perencanaan, 3) pengembangan media
ajar, 4) validasi ahli, 5) pengemasan atau produk akhir, dan 6) uji coba.
Langkah pertama sampai langkah kelima tersebut merupakan tahapan
pelaksanaan pengembangan bahan ajar. Adapun38 untuk penelitian
dilakukan pada langkah keenam yakni saat uji coba produk. Hasil dari
penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang divalidasi oleh ahli
serta telah mendapat kritik dan saran. Dihasilkan pula bahwa media berbasis
teknologi VR ini menghasilkan kualitas video dengan resolusi full HD
sehingga memungkinkan mahasiswa pengguna memanfaatkan media ini
secara indipenden.
Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, 70 % setuju media pembelajaran
public speaking berupa video berbasis teknologi virtual reality. Sedang 30%
lainnya sangat setuju. Hal ini berarti bahwa mahasiswa perlu dibekali
dengan sentuhan teknologi dalam pembelajaran. Sedangkan 30% sisanya
menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa memberi persetujuan yang penuh
yang juga berarti sangat perlunya media pembelajaran yang up to date (2)
80 % mahasiswa setuju bahwa video memungkinkan mahasiswa untuk

38
Jasuli dan Enis Fitriani,,“Pengembangan Media Pembelajaran Public Speaking Berbasis
Teknologi Virtual Reality (VR) pada Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang”. e-Journal IKIP Budi
Utomo Malang. Vol;. 25. No. 1.2081http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/694
Diakses 2 Desember 2019 Pukul 02.36 WIB.
26

dapat menyajikan gambar nyata yang dapat memudahkan mahasiswa


berlatih secara mandiri.39
Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang berbicara
di depan umum. Perbedaan dengan penelitian penulis ialah penelitian yang
ditulis oleh Jasuli dan Enis Fitriani menggunakan subjek mahasiswa,
sedangkan penulis menggunakan subjek peserta didik tingkat menengah
pertama. Kemudian media yang digunakan oleh Jasuli dan Enis Fitriani
adalah media berbasis teknologi virtual realita sedangkan peneliti
menggunakan media youtube akun Alan Albana.
Ketiga, penelitian ini pernah dilakukan oleh Aprilia Ghifari Faizatun
Ni‟mah pada tahun 2019 yang berjudul “Pengembangan Media Video untuk
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Francis Siswa Kelas X
SMAN 1 Prambanan Klaten”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
RnD yang bertujuan untuk mengembangkan produk video pembelajaran
untuk keterampilan berbicara bahasa Prancis dan untuk mengukur
kelayakan produk akhir media tersebut agar dapat digunakan sebagai salah
satu media pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis pada
tingkat Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dan pengembangan (research and development) menurut
Sugiyono melalui 6 tahap.
Hasil akhir dari penelitian ini berupa video pembelajaran untuk
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas X dengan
materi se présenter. Hasil penilaian kelayakan produk video pembelajaran
ini meliputi (1) Penilaian aspek kelayakan materi memperoleh skor 72
dengan kategori “Sangat Baik”, (2) Penilaian aspek kelayakan media
memperoleh skor 82 dengan kategori “Sangat Baik”, dan (3) Penilaian
aspek kelayakan produk dari siswa memperoleh skor 3644 dengan rerata
skor 110.42 yang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran yang dikembangkan

39
Ibid.
27

sesuai dengan kebutuhan dan harapan siswa dan “Layak” digunakan sebagai
salah satu media pembelajaran untuk keterampilan berbicara bahasa Prancis
siswa kelas X SMAN 1 Prambanan Klaten.40
Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang berbicara
di depan umum menggunakan media video. Perbedaan dengan penelitian
penulis ialah penelitian yang ditulis oleh Aprilia Ghifari Faizatun Ni‟mah
menggunakan subjek peserta didik menengah atas, sedangkan penulis
menggunakan subjek peserta didik tingkat menengah pertama. Kemudian
metode penelitian dan pengembangan (research and development) menurut
Sugiyono sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif.

40
Aprilia Ghifari Faizatun Ni‟mah, “Pengembangan Media Video untuk Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMAN 1 Prambanan Klaten”, e-Journal
Universitas Negeri Yogyakarta, 2019, http://researchgate.net/publication/339004388/ Diakses 2
Desember 2019 Pukul 02.45 WIB.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum di jalan
Panjang No. 6C Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Waktu penelitian ini ditulis pada tahun 2020\2021. Pelaksanaan penelitian
ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember.
Pengambilan data dimulai dari bulan November sampai Desember 2020.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah media video Youtube Alan Albana
terhadap keterampilan berbicara master of ceremony pada kelas VIII-5 SMP
Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021. Objek dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran
2020/2021 yang berjumlah 23 orang. Menurut observasi perta kelas VIII-5
dijadikan objek penelitian ini karena peserta didik dalam kelas tersebut
cepat dan tanggap dalam merespon pembelajaran yang berlangsung. Selain
itu juga cepat memahami informasi yang disampaikan oleh guru. Kurangnya
dari kelas VIII-5 ini berupa semangat yang menurun dalam pembelajaran
yang monoton. Mereka butuh pembelajaran dan media yang menarik agar
dapat mengembangkan ide dan gagasan mereka. Dari paparan tersebut,
maka fokus penelitian ini adalah keterampilan berbicara master of ceremony
dalam menggunakan media Youtube Alan Albana dengan jumlah peserta
didik sebanyak 23 orang. Namun, hanya ada 13 video yang diteliti karena
10 diantaranya tidak masuk dalam penelitian.
C. Metode dan Desain Penelitian
Menurut Denzin dan Lincoln (1994:2) dalam Emzir mendefinisikan
penelitian kualitatif adalah Qualitative research is multimethod in focus,
involving an interpretive, naturalistic apporoach to its subject matter. This
means that qualitative researchers study in their natural setting, attemping
to make sense of or interpret phenomena in terms of the meanings people
bring to them. Qualitative research involves the studied use and collection

28
29

of a variety of empirical materials-case study, personal experience,


interactional, and visual texts-that describe routine and problematic
moment and meaning in individuals‟ lives.1Artinya adalah Metode
penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Nana
berpendapat, “Penelitian deskriptif merupakan salah satu bagian paling
dasar dari penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok”.
Deskriptif adalah metode pengumpulan data dengan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan
berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.
Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi
lainnya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisis data yang
sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya.2
Jadi, penelitian kualitatif deskriptif ialah penelitian yang dilakukan
dengan memaparkan, menggambarkan, menganalisa, suatu fenomena yang
ada pada partisipan yang akan diteliti. Penelitian kualitatif menggunakan
kata-kata dalam menjabarkan data yang dikumpulkan dan tidak
mengubahnya ke dalam angka-angka. Metode yang akan dipakai pada
penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini bersifat
menggambarkan fakta yang sesuai data yang diperoleh untuk mengetahui
keterampilan berbicara yang diperoleh siswa saat proses pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pembelajaran jarak jauh karena
adanya penyakit Covid-19 yang sedang melanda Indonesia. Peleniti
menggunakan aplikasi whatsaap grup dan Zoom untuk tercapainya
1
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.1
2
Lexy I Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h.11
30

penelitian ini. Pada aplikasi Zoom, peneliti memberikan materi


menggunakan power point dan menampilkan video Youtube dari Alan
Albana. Video Youtube ini berguna untuk memperlihatkan gambaran
sebagai pembawa acara/MC dengan jarak jauh yang bisa dijangkau peserta
didik dari berbagai daerah.
Penelitian pada skripsi ini adalah mendeskripsikan informasi berupa
pemanfaatan media Youtube akun Alan Albana pada pembelajaran master
of ceremony atau pembawa acara pada peserta didik kelas VIII-5 SMP
Manba‟ul Ulum . Informasi yang dituangkan pada skripsi ini berupa kata-
kata tertulis. Tujuannya adalah untuk melihat perubahan tingkat motivasi
belajar dan kemampuan berbicara peserta didik dalam menggunakan media
pembelajaran berupa video master of ceremony dalam Youtube akun Alan
Albana. Hasil dari penelitian ini dijelaskan dalam bentuk kata-kata yang
terperinci sesuai dengan keadaan sebenarnya
D. Sumber Data
Sumber data pada penelitian penelitian ini berupa video membawakan
acara yang dibuat oleh peserta didik kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum setelah
dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media Youtube Alan Albana.
Video yang telah dibuat oleh peserta didik kemudian dikumpulkan melalui
whatsaap atau dengan meng-upload di Youtube masing-masing. Penelitian
ini difokuskan pada pemanfaatan media Youtube terhadap pembelajaran
Master of Ceremony kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum. Pada penelitian ini
menjadikan video master of ceremony yang terdapat di dalam Youtube
chanel Alan Albana sebagai media untuk melakukan pembelajaran. Pada hal
ini diharapkan peserta didik memahami dan membawakan acara dengan
baik sesuai dengan materi yang diajarkan. Peneliti berharap juga dapat
mengupayakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
media yang digunakan adalah media yang memang disenangi banyak
peserta didik.
E. Instrumen Penelitian
31

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang


dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris
sebagaimana adanya.3 Instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri
sehingga peneliti harus memvalidasi hasil penelitiannya. Validasi terhadap
peneliti meliputi: pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti memasuki objek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya.4 Berdasarkan paparan
tersebut, yang menjadi instrumen penelitian ini adalah penelii sendiri.
Sebagai instrumen, peneliti juga membutuhkan instrumen pendukung
lainnya, seperti tes/penugasan pembuatan video membawakan acara yang
dilakukan oleh peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
P ada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif,
teknik pengumpulan data yang utama adalah participant, wawancara,
mendalami studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau regulasi. Perlu
dikemukakan kalau teknik pengumpulan datanya dengan observasi, maka
perlu dikemukakan apa yang diobservasi, kalau wawancara kepada siapa
akan melakukan wawancara.5 Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini meliputi hal di bawah ini:
1. Observasi
Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar sebuah ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.6
Peneliti melakukan observasi dengan teliti dan saksama agar
mendapatkan data yang dapat dideskripsikan dengan jelas dalam
penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggali
informasi dari peserta didik sejauh mana pengetahuan mereka

3
S. Margono, Metodologi Penelitoan Pendidikan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
155.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), Cet. ke-26, h. 222.
5
Ibid., h.293.
6
Ibid. h.226.
32

mengenai media Youtube dan instensitas mereka dalam mengakses


Youtube.
2. Tes
Burhan menyatakan bahwa, tes adalah salah satu bentuk pengukuran
dan tes “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi
(kompetensi, pengetahuna, keterampilan) tentang peserta didik.7 Tes yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah tes praktik. Tes praktik dalam hal ini
peserta didik melakukan praktik master of ceremony dan direkam
menggunakan kamera menjadi sebuah video. Hal tersebut dilakukan setelah
melihat video master of ceremony yang terdapat dalam media Youtube Alan
Albana. Peserta didik dituntut kreatif dalam pemilihan kata dan gaya bicara
saat praktik dilakukan.
Tes itu harus dapat menilai kemampuan mengkomunikasikan gagasan
yang tentu saja mencakup kemampuan menggunakan kata, kalimat, dan
wacana yang sekaligus mencakup kemampuan kognitif dan psikomotorik.
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan yaitu dengan tes kinerja/perbuatan.
Hasil nilai tes ini diperoleh dengan mengamati peserta didik selama praktik
dalam membawakan acara.
Tabel 3. 1
Tabel Rubrik Penilaian Berbicara Berdasarkan Rangsang Visual dan Suara8
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata/diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Sumber: Modifikasi Burhan Nurgiyantoro

7
Burhan Nurgiyantoro, op.ciit., h.123.
8
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi
Pertama,(Yogyakarta:BPEE, 2010), h. 409
33

Berdasarkan tabel di atas, terdapat skor yang tertuang dalam tingkat


pencapaian kinerja. Skor ditentukan dari rentan 1-5. Kriteria penentuan skor
tersebut sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Klasifikasi Penilaian Keterampilan Berbicara Master of Ceremony
Aspek-aspek
No. Kriteria Skor
Penilaian
Siswa dapat menyesuaikan isi pembicaraan dengan 5
sangat baik.
Siswa dapat menyesuaikan isi pembicaraan dengan
Kesesuaian Isi 4
1 baik.
Pembicaraan
Siswa dapat menyesuaikan isi pembicaraan 3
Siswa tidak dapat menyesuaikan isi pembicaraan 2
Siswa keluar dari isi pembicaraan 1
Berbicara dengan penempatan tekanan, nada, durasi,
5
yang sesuai dengan sangat tepat.
Berbicara dengan penempatan tekanan, nada, durasi,
4
yang sesuai dengan cukup tepat.
Berbicara dengan penempatan tekanan dan nada yang
3
2 Intonasi tepat tetapi durasi terallu cepat.
Berbicara dengan durasi yang tepat, tetapi dengan
penempatan tekanan yang tidak tepat dan nada yang 2
datar.
Berbicara dengan penempatan tekanan yang tidak
1
tepat, nada yang datar, dan durasi yang teralalu cepat.
Berbicara dengan mimik yang tepat dan dengan sikap
5
wajar, tenang dan tidak kaku.
Berbicara dengan mimik yang tepat, sikap yang
4
wajar, tenang, tetapi kaku.
Mimik/gerak- Berbicara dengan mimik yang tidak tepat, tetapi sikap
3 3
gerik yang wajar, tenang, dan tidak kaku.
Berbicara dengan mimik yang tidak tepat, sikap
2
wajar, tetapi tidak tenang dan kaku.
Berbicara dengan mimik yang tidak tepat dan sikap
1
yang tidak wajar, tidak tenang, dan kaku.
Semua kata yang digunakan tepat. 5
Terdapat 1-5 kata yang digunakan tidak tepat. 4
Terdapat 6-10 pilihan kata yang digunakan tidak
3
Ketepatan tepat.
4
Kata/Diksi Terdapat 11-15 pilihan kata yang digunakan tidak
2
tepat.
Terdapat lebih dari 16 pilihan kata yang digunakan
1
tidak tepat.
34

Pengucapan kata yang meliputi huruf konsonan dan


5
vokal dengan sangat tepat dan jelas.
Terdapat 1-5 pengucapan kata yang meliputi huruf
4
konsonan dan vokal yang tidak tepat.
Ketepatan Terdapat 6-10 pengucapan kata yang meliputi huruf
5 3
Ucapan konsonan dan vokal yang tidak tepat.
Terdapat 11-15 pengucapan kata yang meliputi huruf
2
konsonan dan vokal yang tidak tepat.
Terdapat lebih dari 16 pengucapan kata yang meliputi
1
huruf konsonan dan vokal yang tidak tepat.
Menyampaikan isi pembicaraan dengan lancar dan
5
volume suara yang jelas.
Menyampaikan isi pembicaraan dengan lancar dan
volume suara yang jelas, tetapi terdapat 1-5 kesalahan
pada ketidaklancaran berbicara (terbata-bata, 4
pengulangan kata, menyelipkan bunyi yang
menganggu.
Menyampaikan isi pembicaraan dengan lancar dan
volume suara yang jelas, tetapi terdapat 6-10
kesalahan pada ketidaklancaran berbicara (terbata- 3
bata, pengulangan kata, menyelipkan bunyi yang
6 Kelancaran
menganggu.
Menyampaikan isi pembicaraan dengan lancar dan
volume suara yang kurang jelas dan terdapat 6-10
kesalahan pada ketidaklancaran berbicara (terbata- 2
bata, pengulangan kata, menyelipkan bunyi yang
menganggu.
Menyampaikan topik pembicaraan dengan volume
rendah sehingga tidak jelas terdengar dan terlebih
dari 11 kesalahan pada ketidaklancaran berbicara 1
(terbata-bata, pengulangan kata, menyelipkan bunyi
yang menganggu).
(Modifikasi Burhan Nurgiyantoro)
3. Wawancara
Menurut Zainal Arifin, wawancara merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung
maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara
langsung antara pewawancara (interviewer) dan orang yang diwawancarai
(interviewee) tanpa melalui perantara. Tujuan wawancara adalah untuk
memperoleh informasi secara langsung, menyelami dunia pikiran dan
35

perasaan seseorang, membuat suatu kontruksi mengenai orang,


9
merekonstruksi kejadian dan pengalaman yang telah lalu.
Wawancara sangat diperlukan untuk memperkuat hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti. Data-data yang masih diragukan dapat
ditanyakan kepada orang yang sekiranya mampu memenuhi jawaban yang
diharapkan oleh peneliti. Data yang didapatkan biasanya diambil dari
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara kepada orang yang
diwawancarai. Pada wawancara ini dilakukan kepada guru dan peserta
didik.
Teknik wawancara dilakukan secara daring untuk mendapatkan
informasi dari guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VIII-5
mengenai media pembelajaran yang selama ini digunakan serta bagaimana
keaktifan setiap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti
mewawancarai guru bidang studi bahasa Indonesia serta peserta didik kelas
VIII-5. Peneliti melakukan wawancara kepada guru pelajaran Bahasa
Indonesia di rumahnya mengenai media pembelajaran yang digunakan
selama ini dan mengenai keaktifan peserta dididk dalam membawakan
acara.
Wawancara juga dilakukan terhadap peserta didik mengenai
pemanfaatan media Youtube apakah model tersebut tepat atau tidak
diterapkan dalam keterampilan berbicara master of ceremony.
Tabel 3. 3
Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Bahasa Indonesia
No Pertanyaan
Apakah media pembelajaran menurut Ibu sangat penting dalam
1
proses belajar mengajar?
Apakah Ibu pernah menggunakan media pembelajaran saat proses
2
belajar mengajar di kelas? Jika iya, media apa yang Ibu terapkan?
Bagaimana ketertarikan peserta didik saat belajar menggunakan
3
media pembelaaran yang Ibu berikan?
4 Bagaimana keterampilan peserta didik dalam membawakan acara?
Media pembelajaran apa yang biasa Ibu gunakan saaat mengajarkan
5
tentang pembawa acara?
Sudahkah media youtube Alan Albana digunakan dalam proses
6
pembelajaran tentang pembawa acara?

9
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT
Remaha Rosdakarya, 2011), h. 233.
36

Tabel 3. 4
Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik
No Pertanyaan
Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus berbicara di
1
depan kelas?
Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan untuk
2
membawakan acara di sekolah?
Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
3 pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Apakah media pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana
4
memberikan pengaruh kepada keterampilan berbicara kalian?
Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
5 berbicara master of ceremony setelah mengguakan media youtube
Alan Albana?

4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, vaik dokumen tertulis, gambar, maupun
elektronik.10 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.11 Peneliti mengumpulkan data dengan melampirkan
dokumen sebagai bukti bahwa penelitian telah dilakukan sesuai dengan
metode penelitiannya. Data yang dikumpulkan berupa gambar kegiatan
belajar mengajar secara daring yang dilakukan di SMP Manaba‟ul Ulum.
G. Teknis Analisis Data
Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analissi data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.12 Dari pernyataan di atas, peneliti

10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2021), Cet. Ke-8, h.221.
11
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005). h.82
12
Ibid., h. 91.
37

menggunakan analisis data dari Miles and Huberman dalam penelitiannya.


Analisis yang digunakan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi.13 Pada
penelitian ini penulis melakukan reduksi data dengan menganalisis dan
menggolongkan data sesuai aspek penilaian yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan berbicara master of ceremony peserta didik.
2. Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono menyatakan
bahwa the most frequent from of display data for qualitative research data
in the past has been narrative text. Artinya adalah yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif.14 Penulis menghadirkan data dalam bentuk tabel
dan setelah itu dideskripsikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca dalam bentuk naratif.
Pada tahap ini, peneliti menggunakan kriteria penilaian menurut
Burhan Nurgiyantoro dengan penentuan kriteria penilaian untuk skala
empat. Kriteria penilaian digunakan untuk membantu peneliti dalam
menentukan penilaian yang diraih oleh peserta didik. Kriterianya sebagai
berikut:15
Tabel 3. 5
Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Empat

Interval Persentase Nilai Ubahan Skala Empat


Keterangan
Tingkat Penguasaan Kriteria
1-4 D-A
86-100 1 A Sangat Baik
76-85 2 B Baik
56-75 3 C Cukup Baik
10-55 4 D Kurang Baik

13
Ibid. h.93.
14
Ibid. h. 95
15
Burhan Nurgiyantoro, 2017, op.ciit., h. 277
38

3. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelimnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.16 Peneliti memberikan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis peserta didik dalam
membawakan acara berdasarkan kelas yang menggunakan media
youtube akun Alan Albana dalam pembelajaran. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui mengenai pemanfaatan media Youtube
Alan Abana dalma kemampuan berbicara master of ceremony.

16
Sugiyono, op.cit., h.99
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Biodata Sekolah
1. Sejarah Sekolah
Sejarah SMP Manba‟ul Ulum tentu tidak terlepas dari sejarah
berdirinya Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, karena SMP Manba‟ul
Ulum adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di Pondok
Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta
didirikan melalui penyerahan tanah wakaf dari keluarga Bapak H. Djani
kepada Bapak Dr. KH Noer Muhammad Iskandar, SQ pada tanggal, 12
Rabiul Awal 1404 H bertepatan dengan tahun 1985, berupa tanah seluas
2000 M2 yang awalnya adalah bangunan musholah kecil ukuran 5 x 10 M
2, yang terletak di jalan Surya Sarana no. 6c Sunrise Garden Kelurahan
Kedoya, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Pada tanggal 5 Oktober 1985 di Akte Notaris dengan nomor 8 Gufron
Kamal SH, dengan nama “Yayasan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah”
dengan pengasuh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Beliau memulai
kegiatan pensantrennya dengan seorang santri putra bernama Iskandar, yang
berasal dari lampung dan satu orang santri putri yang bernama Rohanah,
berasal dari Kuningan Cirebon Jawa Barat. Dari dua santri ini lantas
berkembang menjadi lima, menjadi sepuluh dan tiga puluh orang. Dengan
semakin banyak jumlah santrinya maka didirikanlah sekolah formal sistem
klasikal yaitu Madrasah Diniyah Ribathiyah pada tahun 1985. Waktu terus
berlalu, kepercayaan masyarakatpun semakin baik, dibuktikan dengan
semakin banyaknya santri yang mendaftar, maka pada tahun 1986 didirikan
sekolah formal Tsanawiyah.
Lalu pada tahun 1987 didirikan Madrasah Aliyah. Maka berkibarlah
bendera pondok pesantren Asshiddqiyah di antero pelosok tanah air dan
manca negara, berkat kegigihan seorang kiyai muda yang mempunyai
semangat perjuagan dan cita-cita yang tinggi yang didampingi oleh
keluarga, staf pimpinan dan guru-guru yang handal dan solid Sehingga

39
40

santrinya terus bertambah dengan pesat dan cabangnyapun bermunculan di


mana-mana, Asshiddiqiyah I Karawang, Asshiddiqiyah II di Batu Ceper
Tangerang, Asshiddiqiyah III yatim piatu di Cijeruk Bogor Sukabumi dan
Asshiddiqiyah IV di daerah Serpong Tangerang Banten Khusus Pesantren
Anak Jalanan.
Mulailah dengan tuntutan masyarakat dari berbagai kalangan, agar
Asshiddiqiyah mendirikan sekolah umum formal, dengan dasar itulah maka
pada tahun 1999 didirikan SMU di Batu Ceper Tangerang, dan pada tangal
17 juli 2000, didirkan SMP di Asshidiqiyah Kedoya Jakarta Barat dengan
nama SMP “Manba‟ul Ulum” Pondok Pesantren Asshidiqiyah Jakarta
dengan nonor izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinss Pendidikan
Dasar Propinsi DKI Jakarta No. 021/101.G/PP/2001.
Visi dan misi SMP yang jelas, dengan didukung program kurikulum
Depdiknas murni plus kurikulum pesantren yang mapan, serta semua santri
wajib mukim (tinggal di dalam lingkungan pesantren Asshiddiqiyah).
Ternyata animo masyarakat cukup tinggi terhadap SMP Umum plus
pesantren, ini dibuktikan dengan tahun pertama, tahun pelajaran 2000/2001,
pendaftar kelas I SMP mencapai 3 kelas dengan jumlah santri 125 orang;
putra 82 dan putri 45 orang dan terus berkembang. Hingga Pada tahun ke
empat ( tahun pelajaran 2003/2004 ), SMP Manba‟ul Ulum Asshiddiqiyah
Jakarta berumur empat tahun dan telah lengkap memiliki kelas I , II dan
kelas III dengan jumlah santri/siswa mencapai 318 orang.
2. Profil Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Manba‟ul Ulum beralamat di Jalan
Panjang No. 6C Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta
Barat, provinsi, DKI Jakarta. Sekolah ini di bawah naungan yayasanyang
bernama Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta. Jenjang akreditasi
sekolah ini adalah “A”. Berdiri dan beroperasinya sekolah ini pada tanggal
17 Juli 2000.

Sekolah SMP Manba‟ul Ulum ini memiliki tenaga pendidik sebanyak


25 guru. Terdiri dari 13 guru laki-laki dan 12 guru perempuan. Peserta
41

didiknya terdiri dari 404 anak. Peserta didik laki-laki terdiri dari 196 anak
dan 208 peserta didik perempuan. Sarana yang dimiliki sebanyak 26
ruangan, diantaranya 17 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,
1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, Lapangan Olahraga, 1 ruang UKS, 3
ruang lab, dan 1 ruang perpus. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah
SMP Manba‟ul Ulum sebanyak 9 kegiatan, yaitu ada pramuka, paskibra,
PMR, futsal, badminton, voli, pencak silat, dan taekwondo.
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
“ Mensuritauladani Akhlak Nabi, Unggul dalam Prestasi “
b. Misi Sekolah
1. Menanamkan akhlaqul karimah yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melaksanakan pengajaran dan bimbingan bahasa Inggris
dan Arab sehari-hari secara aktif dengan menggunakan
metode langsung (Direct Methode)
3. Menumbuhkan semangat berkomunikasi bahasa resmi
pesantren kepada warga sekolah dalam pembinaan dan
monitoring 24 jam.
4. Menyelenggarakan bimbingan belajar kepada siswa oleh
guru yang professional secara aktif dan efektif.
5. Menyelenggarakan bimbingan belajar khusus diluar PBM
(Proses Belajar Mengajar) formal bagi kelas tiga dalam
persiapan menghadapi UAN.
6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dalam
menyalurkan minat dan bakat siswa.
7. Menerapkan Manajemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dalam menciptakan lingkungan
sekolah yang nyaman, aman dan kekeluargaan
42

4. Tujuan
a. Mengamalkan akhlaqul karimah
b. Unggul dalam penguasaan dasar bahasa Inggris dan bahasa Arab
c. Unggul dalam perolehan mutu nilai Akademik dan Non
Akademik
d. Unggul dalam prestasi ekstrakurikuler
e. Unggul dalam pengelolaan mutu lingkungan sekolah yang
nyaman, aman dan kekeluargaan dala sistem pembinaan
Boarding School.
5. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sekolah SMP Manba‟ul Ulum ini memiliki tenaga pendidik sebanyak
25 guru. Terdiri dari 13 guru laki-laki dan 12 guru perempuan. Peserta
didiknya terdiri dari 404 anak. Peserta didik laki-laki terdiri dari 196 anak
dan 208 peserta didik perempuan. Sarana yang dimiliki sebanyak 26
ruangan, diantaranya 17 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,
1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, Lapangan Olahraga, 1 ruang UKS, 3
ruang lab, dan 1 ruang perpus. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah
SMP Manba‟ul Ulum sebanyak 9 kegiatan, yaitu ada pramuka, paskibra,
PMR, futsal, badminton, voli, pencak silat, dan taekwondo.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Manba‟ul Ulum yang merupakan
sekolah di daerah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat yang di bawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren Assidiqiyah. Ruang lingkup yang ada
di sekolah ini seperti pesantren seperti biasa. Anak-anak berada di
lingkungan pondok dan sekolahnya pun tak jauh dari pondok. Pada semester
ini, kondisi Indonesia yang terkena virus membuat anak-anak dipulangkan
ke rumahnya masing-masing. Sekolah ini menggunakan metode
pembelajaran jarak jauh. Hal ini guna membatasi penyebaran virus yang
ada di lingkungan. Pengajaran dengan cara seperti ini memiliki tantangan
tersendiri bagi peneliti. Maka dari itu, peneliti harus mengemasnya dengan
menarik agar peserta didik mau berpartisipasi dalam penelitian.
43

Pengambilan data pada penelitian ini disesuaikan dengan kondisi saat


ini, di mana sedang mewabahnya virus di Indonesia. Hal tersebut yang
membuat aktivitas semua manusia menjadi terbatas. Peneliti sebelumnya
mengajar di sekolah tersebut sehingga peneliti sedikit banyak memahami
dan mengetahui sekolah yang dijadikan tempat penelitian. E-learning
menjadi salah satu metode yang digunakan oleh peneliti dalam
menyampaikan materi kepada peserta didik dengan memanfaatkan teknologi
internet seperti melalui ruang komunikasi panggilan video atau chaat.
Peneliti memanfaatkan salah satu aplikasi yaitu zoom untuk menyampaikan
materi. Namun tidak semua peserta didik dapat mengunduh aplikasi
tersebut. Ada juga peserta didik yang terkendala sinyal di kampungnya,
maka tidak bisa ikut dalam pembelajaran ini.
Peserta didik yang ikut dalam penelitian ini sangat antusias dengan
metode yang digunakan. Mereka sangat senang mengikuti kegiatan ini
karena dapat berkomunikasi langsung secara virtual. Karena biasanya dalam
sekolah ini, pembelajaran kebanyakan menggunakan whatsaap group.
Kurang adanya komunikasi secara langsung antara peserta didik dan guru-
guru.
Proses penyampaian materi dikemas dengan bentuk powerpoint yang
ditampilkan di aplikasi zoom. Peserta didik cukup kondusif dalam
mendengarkan materi yang dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menampilkan
video dari youtube Alan Albana mengenai materi pembawa acara.
Kemudian adanya tanya jawab yang muncul dari peserta didik mengenai
materi pembawa acara bersama peneliti. Penugasan diberikan waktu selama
satu minggu untuk dikerjakan. Penugasan yang dibuat berbentuk video yang
berisi penampilan peserta didik dalam membawakan sebuah acara.
Data yang diperoleh dalam penelitian terkait keterampilan berbicara
master of ceremony penggunaan media youtube pada peserta didik kelas
VIII-5 menggunakan video yang dinggah oleh Alan Albana. Video tersebut
berjudul MC Formal Jambore Nasional Pelajar dan Tutorial HOST MC
yang dapat diakses melalui https://youtu.be/o7sZpKdqXUs dan
44

https://youtu.be/T_k0vgW-F8c. Isi dari video tersebut adalah langkah-


langkah menjadi seorang MC dan praktik MC yang dilakukan oleh Alan
Albana.
Alan Albana ini merupakan seorang announcer Radio Republik
Indonesia di Bandung. Beliau juga sebagai icebreaker di Trainer DJ Arie
School dan beliau juga seorang trainer di Associate Trainer Ganesha Public
Speaking. Selain itu, beliau juga seorang youtuber yang konten-kontennya
berisi tentang langkah-langkah dan praktik sebagai pembawa acara.1 Maka
dari itu, peneliti ingin sekali menggunakan media youtube dari chanel Alan
Albana dalam pembelajaran pembawa acara di kelas VIII-5 SMP Manba‟ul
Ulum Assidiqiyah Jakarta.
Penilaian yang dilakukan terkait isi pembicaraan, logika urutan
bicara, ketepatan detil peristiwa, makna keseluruhan bicara, ketepatan kata,
ketepatan kalimat, dan kelancaran. Peserta dirik yang diteliti berjumlah 23
orang. Namun data yang diperoleh hanya ada 13 orang, karena 10 orang
tidak mengumpulkan terkendala sengan koneksi atau sinyal di rumahnya
masing-masing.
Data penelitian yang diperoleh akan diproses sesuai dengan kriteria
penilaian yang sudah ditentukan dalam bentuk tabel yanh disajikan . Selain
itu, ada wawancara sebagai data pendukung dari peneliti. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia
dilakukan secara langsung di rumah kediaman guru bahasa Indonesia.
Sementara wawancara bersama peserta didik dilakukan secara daring atau
virtual. Berikut adalah data tabel peserta didik ke;as VIII-5 SMP Manba‟ul
Ulum:
Tabel 4. 1
Pengodean Nama Peserta Didik Kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum
NOMOR NAMA PESERTA DIDIK KODING
1 Addiniyah Kirani Addiniyah

1
Wawancara dengan Alan Albana, hari Rabu tanggal 16 September 2020 via telepon
WhatsApp.
45

2 Alya‟ A Saffa Az-Zahra Alya


3 Ananda Hurin Amalia Asna Ananda
4 Aura Fitriani Umayah Aura
5 Azzah Zhafira Aditya Azzah
6 Bunga Aulia Bunga
7 Dhea Aulia Febriana Dhea
8 Fahirana Safa Aisqha Fahirana
9 Farah Afifah Farah
10 Fhirna Azahra Nabilla Fhirna
11 Haura Bani Nasyila Haura
12 Inggrid Fasolla Citra Inggrid
13 Intan Saviqy Iintan
14 Maisarotul Maulidia Maisarotul
15 Nurul Alvianti Nazma Nurul
16 Pischa Batrisyia Azra Pischa
17 Sefnita Kamal Sefnita
18 Seftie Melanie Putri Seftie
19 Shylviana Fikriya Shylviana
20 Siti Aqila Mahmoodatun Nisa Siti
21 Syda Naila Salisa Syda
22 Tsabita Puspa Kirana Putriagung Tsabita
23 Zahra Insyirah Sidayat Zahra

C. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Analisisi Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara
Berikut disajikan hasil analisis data keterampilan berbicara peserta
didik dengan menggunakan media youtube Alan Albana.
Tabel 4. 2
Analisis Data Peserta Didik No. 1 (Addiniyah)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 25
Nilai
Interpretasi Baik
46

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Addiniyah setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 83 dan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami dengan praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pelepasan wisuda sekolah sesuai yang ditunjukkan dengan kalimat :
sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul dalam rangka pelepasan
wisuda SMK Harapan. Peserta didik Addiniyah dapat menyesuaikan tema
acara dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian
kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatlam skor 3 pada aspek
ini. Hal tersebut saat membawakan acara, peserta didik Addiniyah durasinya
terlalu cepat membuat sulit dipahami dan pembawaannya cenderung dengan
intonasi yang datar dan kurang berekspresi.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan siswa sedikit kaku karena
mengeluarkan nada yang kurang baik di dengar seperti mengeluarkan vokal
“e-e-e” dalam membawakan acara yang membuat terlihat grogi. Penilaian
keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan
nilai 4. Peserta didik sudah baik dalam memilih kata atau diksi dalam
membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang tepat dalam
penyampaiannya. Contoh kata yang kurang tepat adalah sebagai berikut:
Yang terhormat kepada Bapak sekolah SMK Harapan, Bapak Laki
Wijaya, S.Pd. Kata tersebut seharusnya “Bapak Kepala Sekolah” , hal
tersebut menjadi terbata-bata karena kurang tepat letak penyebutannya.
47

Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik sangat baik
dalam pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian
yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini
mendapatkan skor 4. Peserta didik sudah lancar dalam membawakan acara.
Terdapat kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam kelancaran
membawakan acara yaitu ketika menyampaikan kata “pembukaan”, peserta
didik sedikit terbata-bata dalam menyampaikannya dan akhirnya terjadi
pengulangan kata “pembukaan”.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Addiniyah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan
pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik,
pemilihan diksi, dan ketepatan ucapan. Peserta didik Addiniyah memiliki
kelemahan dalam intonasi yang mendapatkan skor 3. Total skor yang
didapatkan siswa adalah 83 dengan intrepertasi “baik” dan mendapatkan
predikat “B”.
Hasil analisis peserta didik Addiniyah ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Bagus miss. Karena saya bisa memahami video youtube yang
mempunyai unsur gambar dan unsur suara.”
“Iya, karena saya dapat mengamati cara orang membawakan acara di
dalam youtube tersebut.”
“Tidak, karena dengan menonton media Youtube Alan Albana saya
lebih mudah mempelajari keterampilan berbicara master of ceremony.”2
Tabel 4. 3
Analisis Data Peserta Didik No. 2 (Alya)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
2
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Addiniyah, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
48

3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 26
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Alya setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
87 dan interpretasi baik sekali. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami dengan praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pelepasan wisuda sekolah sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Alya dapat menyesuaikan tema acara dan isi
pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu
aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 3 pada aspek ini. Hal
tersebut saat membawakan acara, peserta didik Alya durasinya terlalu cepat
dan kurang dipahami.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan siswa sedikit kaku dalam
membawakan acara yang ditunjukkan dengan suara yang datar dan kurang
berekspresi. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini,
peserta didik mendapatkan nilai 5. Peserta didik sudah sangat tepat dalam
memilih kata atau diksi ketika membawakan acara.
49

Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tepat dalam
pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian yang
enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan
skor 4. Peserta didik sudah cukup lancar dalam membawakan acara. Peserta
didik juga sempat terbata-bata dalam pembawaannya. Contoh pada kata
“salam sejahtera”. Pada kata tersebut, peserta didik agak sedikit terbata-bata
dalam menyampaikannya, hingga menimbulkan jeda yang cukup lama.
Kemudian ketia penyampaian kata “membacakan susunan acara” hal yang
sama dilakukan peserta didik yaitu sedikit terhenti dan terbata-bata dalam
penyampaiannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Alya, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
diksi, dan ketepatan ucapan. Peserta didik Alya memiliki kelemahan dalam
intonasi yang mendapatkan skor 3. Total skor yang didapatkan siswa adalah
87 dengan intrepertasi “baik sekali” dan mendapatkan predikat “A”.
Hasil analisis peserta didik Alya ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Dapat mempermudah siswa untuk memahami materi tentang
pembawa acara.”
“Iya, karena saya dapat meniru dan mengamati cara orang berbicara
orang tersebut dalam membawakan acara.”
“Tidak, karena saya dapat meniru cara berbicara yang benar dalam
membawa acara.”3
Tabel 4. 4
Analisis Data Peserta Didik No. 3 (Ananda)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5

3
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Alya, pada hari Senin, 15 Desember 2020
via telepon WhatsAap.
50

1 Kesesuaian isi pembicaraan 


2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 24
Nilai
Interpretasi Baik

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Ananda setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 80 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah memperingati
Maulid Nabi Muhammad Saw. sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Ananda dapat menyesuaikan tema acara dan
isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Ananda dengan baik. Masih ada
nada yang terjeda sedikit agak lama. Contohnya pada kalimat “Marilah kita
buka acara pagi ini dengan surah Al Fatihah.” Pada kalimat itu terjadi jeda
yang cukup lama dan menjadikan adanya tambahan kata “al” saat nada
bicaranya terjeda. Selanjutnya pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki
waktu dan tempat kami persilahkan”. Pada kalimat ini terjadi jeda yang
51

ukup lama dan membuat kata tambahan “ke” saat ingin melanjutkan
pembicaraannya.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik membawakannnya dengan ekspresif dan
menggunaakan bahasa tubuh yang baik dalam berbicara. Terkadang terdapat
nada yang cukup cepat dalam berbicara. Penilaian keempat, ketepatan
kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan nilai 3. Peserta didik
banyak menggunakan kata atau diksi yang kurang tepat. Contohnya pada
kalimat “Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada saudara Taufik
Hidayat.” Kata “banyak-banyak” seharusnya dihilangkan karena menjadi
boros kata. Kemudian pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki waktu dan
tempat kami persilahkan.” dan kalimat “kepada bapak Sugiono waktu dan
tempat kami persilahkan.” Pada kata “waktu dan tempat” seharusnya
dihilangkan karena menjadi multitafsir pada kata tersebut.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Ananda dalam
mengucapkan kata “partisiapasi” kurang huruf “r”. Peserta didik
menyebutnya menjadi „patisipasi”. Penilaian yang keenam, yaitu aspek
kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik
Ananda dalam hal ini melakukan kesalahan berupa pengucapan yang
terbata-bata dan menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika
peserta didik Ananda mengucapkan kalimat “Marilah kita buka acara pagi
ini dengan surah Al Fatihah.” Pada kalimat itu terjadi jeda yang cukup lama.
Selanjutnya pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki waktu dan tempat
kami persilahkan”. Pada kalimat ini terjadi jeda yang cukup lama.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Ananda, peniliti dapat melihat bahwa peserta didik cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, kelancaran, dan intonasi sudah bagus. Masih adanya kekurangan
pada aspek pemilihan diksi. Total skor yang didapatkan peserta didik adalah
80 dengan intrepertasi “ baik” dan mendapatkan predikat “B”.
52

Tabel 4. 5
Analisis Data Peserta Didik No. 4 (Azzah)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Azzah setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah upacara pengibaran bendera merah puih sesuai dengan susunan acara
yang disampaikannya. Peserta didik Azzah dapat menyesuaikan tema acara
dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Azzah sudah baik namun hanya
saja intonasinya ada yang masih datar dan kurang ekspresif.
53

Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik


mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan siswa sedikit kaku dalam
membawakan acara yang ditunjukkan dengan suara yang datar. Penilaian
keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan
nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau diksi ketika
membawakan acara, hanya saja ada satu kata yang kurang tepat, yaitu pada
kalimat “Pengibaran bendera merah putih diiringi oleh lagu Indonesia
Raya”, kata “oleh” seharusnya ditunjukkan kepada seseorang bukan benda
atau sebuah judul lagu. Kata yang tepat adalah “dengan” karena untuk
melengkapi kalimat sebelumnya yitu menunjukkan sebuah judul lagu.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tepat dalam
pengucapan sangat baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian
yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini
mendapatkan skor 5. Peserta didik sudah sangat lancar dalam membawakan
acara.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Azzah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
diksi, kelancaran, dan intonasi semuanya sudah cukup bagus. Peserta didik
dapat meningkatkan aspek intonasi agar tidak mendatar dalam berbicara.
Total skor yang didapatkan siswa adalah 90 dengan intrepertasi “sangat
baik” dan mendapatkan predikat “A”.
Tabel 4. 6
Analisis Data Peserta Didik No. 5 (Fahirana)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
54

6 Kelancaran 
Jumlah Skor 26
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Fahirana setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 87 dan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah peringatan maulid nabi sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Fahirana dapat menyesuaikan tema acara dan
isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Fahirana sudah baik mulai dari
nada rendah, sedang, dan tinggi. Masih adanya nada yang sedikit terbata-
bata karena penyampaian katanya terulang.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Fahirana di
awal saat membawakan acara sedikit kaku karena terlihat divideo Fahirana
terlalu melihat teks yang dibuatnya. Selang beberapa detik kemudian,
peserta didik Fahirana sudah mulai enjoy dalam membawakan acaranya.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik suda tepat dalam memilih kata atau diksi
ketika membawakan acara, hanya saja ada satu kata yang kurang tepat.
55

Yaitu pada kalimat “yang telah membawa umatnya menuju zaman dari
zaman menuju zaman yang terang benderang”, kata “menuju zaman dari
zaman menuju zaman” seharusnya menjadi “menuju zaman yang terang
benderang”
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik sangat tepat
dalam pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian
yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini
mendapatkan skor 4. Peserta didik Fahirana menunjukkan 1 kata yang
terbata-bata dan menjadi pengulangan pada kalimat “yang telah membawa
umatnya menuju zaman dari zaman menuju zaman yang terang benderang”.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Azzah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
diksi, kelancaran, dan intonasi semuanya sudah cukup bagus. Peserta didik
dapat meningkatkan aspek intonasi agar tidak mendatar dalam berbicara dan
terus berlatih dalam kelancaran agar tidak mengulang kata-kata yang salah.
Total skor yang didapatkan siswa adalah 87 dengan intrepertasi “sangat
baik” dan mendapatkan predikat “A”.
Tabel 4. 7
Analisis Data Peserta Didik No. 9 (Farah)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 24
Nilai
Interpretasi Baik
Deskripsi penilaian
56

Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik


Farah setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
80 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara. Video tersebut di dalamnya dapat melihat cara
membawakan acara yang sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pembacaan rawi dan sholawat nabi sesuai dengan susunan acara
yang disampaikannya. Peserta didik Farah dapat menyesuaikan tema acara
dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Farah sudah baik mulai dari nada
rendah, sedang dan tinggi. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda sedikit agak lama
seperti ketika mengucapkan kata “berkumpul” menjadi “berkum-pul”,
seharusnya tidak perlu penekanan.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah baik karena bermain dalam gerak
tubuhnya dan menjadi terlihat tidak kaku. Hal tersebut terlihat saat
menyampaikan pembacaan doa. Peserta didik Farah masih terlihat kaku di
saat pembukaan. Hal ini dapat dilihat dalam video ketika Farah masih terus
melihat teks. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini,
peserta didik mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih
kata atau diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada tiga kata yang
kurang tepat, yaitu pada kalimat “Hadirin sekalian” seharusnya dibaca
“hadirin” saja karena kata “sekalian” bermakna jamak dan menjadi boros
kata ketika digabung dengan kata “hadirin sekalian”. Selanjutnya, pada kata
57

“yang dihormati” untuk penghormatan pendiri pondok pesantren. Kata


tersebut kurang tepat, seharusnya menggunakan kata “yang terhormat”
karena pendiri pondok pesantren itu adalah orang yang paling sepuh dan
sangat dihormati dilingkungannya. Selanjutnya kata “dua” disebutkan
sebanyak dua kali pada kalimat “dua dilanjutkan acara yang kedua yaitu
pembacaan alquran”. Pada kalimat tersebut pemborosan kata karena kata
“dua” disebutkan sebanyak dua kali dalam satu kalimat. Seharusnya
diucapkan “dilanjutkan acara yang kedua yaitu pembacaan alquran”.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Farah ada salah
pelafalan pengucapan pada kalimat “kepada kelompokkan kelompok hadroh
dipersilakan” seharusnya kata “kelompokkan” diucapkan “kelompok” tidak
perlu memakai imbuhan “-kan”. Penilaian yang enam, yaitu aspek
kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 3. Peserta didik
Farah banyak sekali melakukan pengulangan dan pengucapan terbata-bata.
Kalimat tersebut yaitu:
“Dua, dilanjutkan dengan acara yang kedua yaitu pembacaan ayat-
ayat suci Alquran yang akan dibacakan oleh Vina” kata “dua” disebutkan
menjadi dua kali termasuk pengulangan kata.
“Selanjutnya yaitu pembacaan Rawi atau sholawat nabi kepada
kelompokan kepada kelompok hadroh kami persilahkan”. Pada kata
“kepada kelompok” disebutkan sebanyak dua kali dalam satu kalimat dan
menjadi pengulangan kata.
“berkumpul” pada kata tersebut pada video Farah saat disebutkan
menjadi terbata-bata, yaitu “berkum-pul” ada jeda dan penekanan cukup
lama dikata tersebut.
“da dan enam penutup” pada kata “da” untuk menjadi kata “dan”
peserta didik Farah terbata-bata saat diucapkan dan terjadi pengulangan.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Farah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
58

diksi, dan intonasi semuanya sudah bagus. Peserta didik Farah masih kurang
dalam aspek penilaian kelancaran. Total skor yang didapatkan siswa adalah
80 dengan intrepertasi “baik” dan mendapatkan predikat “B”.
Tabel 4. 8
Analisis Data Peserta Didik No. 14 (Maisarotul)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 23
Nilai
Interpretasi Baik

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Maisarotul setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 77 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terliha cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 4 karena acara yang dibawakan dan isi dari acara
yang di bawakan sesuai. Peserta didik Maisarotul hanya kurang
penyampaian awal mengenai judul acara yang akan dibawakannya.
Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada
aspek ini. Acara yang dibawakan oleh peserta didik Maisarotul sudah baik
mulai dari nada rendah, sedang dan tinggi. Namun, masih ada nada yang
59

sedikit terbata-bata karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda


sedikit agak lama seperti ketika mengucapkan kata “jalan” menjadi “ja-lan”.
Seharusnya tidak perlu jeda yang lama.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah baik karena bermain dalam gerak
tubuhnya dan menjadi terlihat tidak kaku. Peserta didik Maisarotul juga
tidak terlihat monoton karena gerak tubuhnya berpindah dari menghadap
kanan hingga menghadap kiri. Hal tersebut terlihat saat setiap membawakan
acara. Peserta didik Maisarotul masih terlihat kaku saat di awal pembukaan.
Hal ini dapat dilihat dalam video ketika Maisarotul masih terdengar suara
yang terbata-bata. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini,
peserta didik mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih
kata atau diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada tiga kata yang
kurang tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “susunan-susunan acara” seharusnya diubah menjadi
kata “susunan acara” saja. Karena kata “susunan” sudah menggambarkan
rangkaian acara yang akan dibacakan.
Selanjutnya pada kalimat “Dengan berakhirnya doa dan ma doa maka
Berakhir pula acara pada siang hari ini”. Pada kata “dan” seharusnya tidak
perlu diucapkan karena sudah ada jata “maka” untuk kata penghubung antar
kalimat tersebut. Seharusnya kalimat tersebut menjadi “dengan berakhirnya
doa maka berakhir pula acara pada siang hari ini”. Kemudian kata “ma”
termasuk kata berlebih yang diucapkan karena terbata-bata dalam
mengucapkan kata “maka”.
Selanjutnya pada kalimat “Hadirin sekalian” seharusnya dibaca
“hadirin” saja karena kata “sekalian” bermakna jamak dan menjadi boros
kata ketika digabung dengan kata “hadirin sekalian”.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Maisarotul ada
salah pelafalan pengucapan kata “Marilah” dikalimat “marilah kita
curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu alaihi
60

wasallam” pelafalannya kurang tepat. Karena terdapat huruf “h” yang


belebih. Kata “marilah” terlafal “marihlah”. Penilaian yang enam, yaitu
aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 3.
Peserta didik Maisarotul banyak sekali melakukan pengulangan dan
pengucapan terbata-bata. Kalimat tersebut yaitu:
“marilah kita curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wasallam” pada kata “junjungan” peserta didik Maisarotul
terbata-bata dalam pengucapannya.
Selanjutnya pada kalimay “yang telah menuntun kita dari jalan ge.
kegelapan menuju jalan terang benderang yaitu agama Islam”. Pada kata
“ge” yang terucap oleh peserta didik Maisarotul membuat kata “kegelapan”
menjadi terbata-bata dan pengulangan.
Selanjutnya pada kalimat “sambutan dari ibu Nurhasanah M.Pd. sela,
selaku kepala sekolah SMA Negeri 110 Jakarta” pada kata “sela” itu adalah
kata tambahan yang terucap karena peserta didik Maisarotul terbata-bata
dalam pengucapan kata “selaku”.
Selanjutnya pada kalimat “Dengan berakhirnya doa dan ma doa maka
Berakhir pula acara pada siang hari ini.” Pada kata “doa” terjadi
pengulangan dan pada kata “ma” terjadinya pengucapan yang terbata-bata
untuk menuju kata “maka”.
Selanjutnya pada kalimat “Saya sebagai pembawa acara.” Pada kata
“sebagai” peserta didik Maisarotul sedikit terbata-bata dalam
pengucapannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Maisarotul, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, pemilihan diksi, dan intonasi semuanya sudah bagus. Peserta didik
Maisarotul masih kurang dalam aspek penilaian kelancaran. Total skor yang
didapatkan siswa adalah 77 dengan intrepertasi “baik” dan mendapatkan
predikat “B”.
61

Hasil analisis peserta didik Maisarotul ini diperkuat dengan hasil


wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Kurang bagus karena mungkin saja ada yang melihat tetapi setelah
itu tidak bisa diterapkan.”
“Iya, tapi mungkin hanya sedikit.”
“Iya saya sedikit kesulitan karena hanya menggunakan media
Youtube.”4
Tabel 4. 9
Analisis Data Peserta Didik No. 15 (Nurul)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Nurul setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:

4
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Maisarotul, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
62

Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta


didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah maulid Nabi Muhammad SAW. sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Farah dapat menyesuaikan tema acara dan isi
pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu
aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara
yang dibawakan oleh peserta didik Nurul sudah baik mulai dari nada
rendah, sedang dan tinggi. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian kata yang terulang dan ada terjeda sedikit agak lama
seperti ketika mengucapkan kata “burung Irian“ menjadi “b...burung Irian”.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat baik karena bermain dalam gerak
tubuhnya dan menjadi terlihat tidak kaku. Peserta didik Nurul juga tidak
terlihat monoton karena gerak tubuhnya berpindah dari menghadap kanan
hingga menghadap kiri. Hal tersebut terlihat saat setiap membawakan acara.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau
diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang
tepat. Yaitu:
pada kalimat “Marilah kita buka acara ini bersama-sama dengan
mengucapkan basmalah Bismillahirohmanirohim”. Kata “bersama-sama”
kurang tepat pada kalimat tersebut. Seharusnya diucapkan “bersama” agar
menjadi kalimat efektif seperti ini “Marilah kita buka acara ini bersama
dengan mengucapkan basmalah Bismillahirohmanirohim”.
Selanjutnya pada kalimat “Sehingga kita bisa menghadiri acara
Maulid Nabi Besar nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam”.
Pada kata “nabi besar nabi besar” itu kurang tepat karena kelebihan kata dan
menjadi boros kata. Seharusnya cukup diucapkan sekali seperti kalimat ini
“Sehingga kita bisa menghadiri acara Maulid Nabi Besar Muhammad
shallallahu alaihi wasallam.”
63

Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Nuruls sudah
tepat dalam melafalkan hururf-hurufnya dengan jelas. Penilaian yang enam,
yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4.
Peserta didik Nurul banyak sekali melakukan pengulangan dan pengucapan
terbata-bata. Kalimat tersebut yaitu:
Pada kalimat “b... Burung Irian burung cendrawasih” saat peserta
didik ingin mengucapkan kata “burung irian” , peserta didik terbata-bata
seperti yang terlihat divideo.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Nurul, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki keunggulan
pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik,
pemilihan diksi, intonasi dan kelancara semuanya sudah cukup bagus. Total
skor yang didapatkan siswa adalah 90 dengan intrepertasi “baik sekali” dan
mendapatkan predikat “A”.
Tabel 4. 10
Analisis Data Peserta Didik No. 16 (Pischa)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 23
Nilai
Interpretasi Baik
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Pischa setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
77 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
64

membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara


membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 4 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah memperingati HUT RI ke-75 sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Pischa dapat menyesuaikan tema acara dan
isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Pischa sudah baik. Masih ada
nada yang sedikit terbata-bata karena penyampaian katanya terulang dan ada
terjeda sedikit agak lama seperti ketika mengucapkan kata:
a-tas seharusnya atas tanpa jeda.
me-limpahkan seharusnya tanpa jeda.
ki-ta seharusnya tanpa jeda.
Hal tersebut membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik
Pischa menjadi terhambat dan kurang baik didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah bagus karena bermain dalam gerak
tubuhnya dan menjadi terlihat tidak kaku. Peserta didik Pischa juga terlihat
tenang dan wajar dalam membawakan acaranya. Peserta didik pischa masih
sedikit kaku. Hal tersebut terlihat saat membawakan acara yang terdapat
kata yang terbata-bata atau terulang. Penilaian keempat, ketepatan
kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan nilai 4. Peserta didik
cukup tepat dalam memilih kata atau diksi ketika membawakan acara, hanya
saja ada beberapa kata yang kurang tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “Jadwal program hari ini akan kita lewati adalah 1
pembukaan 2 pidato Selamat datang 3 di jalan sehat 4 hiburan dan 6
penutup dan 5 penutup.” Seharusnya kata “jadwal program” diganti dengan
65

kata “susunan acara”. Seharusnya diucapkan “kepada Bapak Syamsudin


disilakan”.
Selanjutnya pada kalimat “Kami telah kita telah melalui beberapa
acara bersama.” Seharusnya kata “kami telah” diganti dengan kata “kita
telah”
Selanjutnya pada kalimat “hari ini kita program hari ini” seharusnya
kata “hari ini kita” tidak perlu di pakai dan kata “program” diganti susunan
acara.
Selanjutnya pada kalimat “kakak-kakak sekalian yang sudah
menghadiri acara hari ini.” Kata “sekalian” dihilangkan karena menjadi
boros kata.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Pischa cukup
tepat dalam melafalkan hururf-hurufnya dengan jelas. Adanya dua huruf
yang terdengar kurang jelas pada kata “mensosialiskan” seharusnya
“mensosialisasikan”. Penilaian yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta
didik dalam aspek ini mendapatkan skor 3. Peserta didik Pischa banyak
sekali melakukan pengulangan dan pengucapan terbata-bata. Kalimat
tersebut yaitu:
Pada kalimat “a-tas ke hadirat rahmat Allah yang me-limpahkan
Rahmat kepada kita” kata “a-tas” dan me-limpahkan diucapkan terbata-
bata.
Selanjutnya pada kalimat “dan 6 penutup dan 5 penutup” pada kata
tersebut terjadi pengulangan. Seharusnya “dan 5 penutup” tapi peserta didik
mengucapkan “dan 6 penutup dan 5 penutup”.
Selanjutnya pada kalimat “marilah kita mulai acara hari ini dengan
membaca basmalah” pada kata “kita” peserta didik melafalkannya terbata-
bata.
Selanjutnya pada kalimat “itulah pesan-pesan dari bapak dari Bapak
RT kita” terjadi pengulangan kata pada “dari Bapak”.
66

Selanjutnya pada kata “saya memo-memohon maaf jika ada hal-hal


yang kurang berkenan” terjadi pengulangan kata pada “memo-memohon”
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Pischa, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, pemilihan diksi, dan intonasi sudah baik namun, peserta didik Pischa
kurang dalam aspek kelancaran. Total skor yang didapatkan siswa adalah 77
dengan intrepertasi “ baik” dan mendapatkan predikat “B”.
Tabel 4. 11
Analisis Data Peserta Didik No. 19 (Shylviana)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 25
Nilai
Interpretasi Baik

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Shylviana setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 83 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
67

dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pentas seni SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta sesuai dengan
susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik Shylviana dapat
menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang
berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik
mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh peserta
didik Shylviana sudah baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda sedikit agak lama. Hal
tersebut membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Shylviana
menjadi kurang baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah baik karena peserta didik sudah
menampilkan mimik ekspresi yang sesuai dengan perkataan yang
dikeluarkan, walaaupun di awal penyampaiannya peserta didik Shylviana
agak sedikit datar dan kaku. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada
aspek ini, peserta didik mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat
dalam memilih kata atau diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada
beberapa kata yang kurang tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “saya atas nama panitia mohon maaf sebesar sebesar-
besarnya” kata sebesar-besarnya seharusnya tidak dipakai karena kata itu
tidak masuk akal.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Shylviana
dalam mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah
sangat baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran.
Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Shylviana
banyak sekali melakukan pengulangan kata dan pengucapan terbata-bata.
Kalimat tersebut yaitu:
Pada kalimat “. Bapak ibu bapak ibu guru dan juga seluruh para tamu
undangan serta seluruh murid SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren
68

Assidiqiyah Jakarta yang berbahagia.” kata “bapak ibu” diucapkan sebanyak


dua kali dan terbata-bata.
Pada kalimat kedua “Sehingga pada hari ini kita bisa bisa menghadiri
acara pentas seni SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren Assidiqiyah”. Kata
“bisa” terjadi pengulangan dan terbata-bata.
Selanjutnya pada kalimat ketiga “Semoga acara ini berjalan dengan
lancar dan banyak banyak dan banyak memberikan manfaat bagi kita
semua”. Kata “dan banya-banyak” terjadi pengulangan dan terbata-bata.
Selanjutnya pada kalimat keempat “apabila dalam apabila dalam
penyampaian terdapat kekurangan baik perkataan maupun perbuatan, saya
atas nama Panitia mohon maaf sebesar sebesar-besarnya”. Kata “apabila
dalam” dan “sebesar” terjadi pengulangan dan terbata-bata.\
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Shylviana, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, pemilihan diksi, kelancaran, dan intonasi sudah baik. Total skor yang
didapatkan siswa adalah 83 dengan intrepertasi “ baik” dan mendapatkan
predikat “B”.
Tabel 4. 12
Analisis Data Peserta Didik No. 21 (Syda)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Bak Sekali
Deskripsi penilaian
69

Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik


Syda setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik Syda mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan
isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah Maulid Nabi
Muhammad SAW. Sesuai dengan susunan acara yang disampaikannya.
Peserta didik Syda dapat menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan
dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek
intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang
dibawakan oleh peserta didik Syda sudah baik. Masih adanya nada yang
sedikit terbata-bata karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda
sedikit agak lama. Contohnya pada kalimat “Sholawat dan syukur kita
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi
wasallam yang telah membawa kita umatnya keluar dari kegelapan dan
berjalan menuju kepada terang yang kita harapkan Amin.” Pada kalimat
tersebut terjadi jeda yang cukup lama dan bersikap berpikir kemudian
mengucapkan lafal “su‟ yang seharusnya tidak diucapkan. Hal tersebut
membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Syda menjadi kurang
baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat tenang dalam membawakan acara.
Peserta didik Syda juga membawakannya dengan ekspresif. Penilaian
keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan
nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau diksi ketika
membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang tepat.
70

Contohnya pada kalimat “pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang akan


dibacakan oleh Ustadz Abdurrahman kepadanya tempat dan waktu kami
persilahkan”. pada kalimat ini terdapat diksi yang kurang tepat. Seharusnya
kata tempat dan waktu dihilangkan. Selanjutnya pada kalimat “saya selaku
pembawa acara mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya”. Pada
kata “sebesar-besarnya” seharusnya dihapuskan karena tidak relevan dengan
kata sebelumnya.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Syda dalam
mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah sangat
baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik
dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Syda dalam hal ini
melakukan kesalahan berupa pengucapan yang terbata-bata dan
menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika peserta didik Syda
mengucapkan “Sholawat dan syukur kita panjatkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (jeda dan berpikir serta
mengucapkan kata “su”) yang telah membawa kita umatnya keluar dari
kegelapan dan berjalan menuju kepada terang yang kita harapkan Amin”.
Pada pengucapan kalimat tersebut terjadi jeda yang cukup lama dan terlihat
berpikir untuk mengucapkan kalimat selanjutnya. Hasilnya peserta didik
Syda menjadi terbata-bata dalam pengucapannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Syda, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki keunggulan
pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik,
pemilihan diksi, kelancaran, dan intonasi sudah bagus. Total skor yang
didapatkan siswa adalah 90 dengan intrepertasi “ baik sekali” dan
mendapatkan predikat “A”.
Hasil analisis peserta didik Syda ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Dengan adanya media pembelajaran video youtube Alan Albana di
tengah situasi pandemi saat ini membuat saya menjadi lebih paham tentang
71

materi-materi yang diberikan oleh guru terutama dalam membawakan


acara.”
“Ya, terkadang saya meniru cara berbicaranya ketika sedang
mendengarkan,dan itu membuat keterampilan berbicara saya meningkat.”
“Tidak. Karena dalam youtubenya sangat jelas bagaimana cara
membawakan acaranya dan juga ada contohnya langsung dalam
membawakan acara. Serta mudah dipahami dan diitiru oleh saya.”5
Tabel 4. 13
Analisis Data Peserta Didik No. 22 (Tsabita)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Tsabita setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
5
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Syda, pada hari Senin, 15 Desember 2020
via telepon WhatsAap.
72

dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah seminar di balai
desa, sesuai dengan susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik
Tsabita dapat menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara
yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta
didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh
peserta didik Tsabita baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda sedikit agak lama. Hal
tersebut membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Tsabita
menjadi kurang baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat tenang dalam membawakan acara.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau
diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang
tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “kepada yang terhormat bapak ibu hadirin sekalian.”
Kata “sekalian” menjadi kata yang berlebihan. Cukup dengan ucapan
“hadirin” untuk panggilan para tamu undangan.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Tsabita dalam
mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah sangat
baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik
dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Tsabita dalam hal ini
melakukan kesalahan berupa pengucapan yang terbata-bata dan
menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika peserta didik
Tsabita mengucapkan “Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur
atas ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala (jeda dikit dan berpikir) karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dengan
keadaan sehat wal'afiat.” Pada pengucapan kalimat tersebut terjadi jeda
yang cukup lama dan terlihat berpikir untuk mengucapkan kalimat
73

selanjutnya. Hasilnya peserta didik Tsabita menjadi terbata-bata dalam


pengucapannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Tsabita, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, pemilihan diksi, kelancaran, dan intonasi sudah bagus. Total skor
yang didapatkan siswa adalah 90 dengan intrepertasi “baik sekali” dan
mendapatkan predikat “A”.
Hasil analisis peserta didik Tsabita ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Lumayan membantu karena untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
sendiri saya sering kesulitan dalam memahaminya.”
“Berpengaruh untuk diri saya. Saya jadi bisa sedikit membawakan
acara dan memahami langkah-langkahnya.”
“Alhamdullilah tidak terlalu kesulitan. karena pengucapannya tidak
terbelit belit.”6
Tabel 4. 14
Analisis Data Peserta Didik No. 23 (Zahra)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan 
2 Intonasi 
3 Mimik/gerak-gerik 
4 Ketepatan kata / diksi 
5 Ketepatan ucapan 
6 Kelancaran 
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Baik Sekali

6
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Tsabita, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
74

Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Zahra setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah HUT RI yang
ke-70, sesuai dengan susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik
Zahra dapat menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara
yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta
didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh
peserta didik Zahra sudah baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada jeda sedikit agak lama.
Contohnya pada kalimat “Adapun rangkaian acara yang akan kita (jeda)
ikuti dalam perayaan hari ulang tahun” pada kalimat tersebut ada jeda
sedikit untuk berpikir mengucapkan kata selanjutnya. Hal tersebut membuat
intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Zahra menjadi sedikit kurang
baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat tenang dalam membawakan acara.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau
diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada kata yang kurang tepat.
Contohnya pada kalimat “Atas nama Panitia penyelenggara, Kami (salah
diksi) mengucapkan terima kasih.” Kata “kami” kurang tepat karena
75

sebelumnya peserta didik sudah mn=engucapkan “atas nama” yang artinya


sudah menunjukkan perwakilan.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Zahra dalam
mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah sangat
baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik
dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Zahra dalam hal ini
melakukan kesalahan berupa pengucapan yang terbata-bata dan
menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika peserta didik Zahra
mengucapkan “Adapun rangkaian acara yang akan kita (jeda) ikuti dalam
perayaan hari ulang tahun”. Pada pengucapan kalimat tersebut terjadi jeda
yang cukup lama dan terlihat berpikir untuk mengucapkan kalimat
selanjutnya. Hasilnya peserta didik Zara menjadi terbata-bata dalam
pengucapannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Zahra, peniliti dapat melihat bahwa peserta didik cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, pemilihan diksi, kelancaran, dan intonasi sudah bagus. Total skor
yang didapatkan peserta didik adalah 90 dengan intrepertasi “baik sekali”
dan mendapatkan predikat “A‟.
2. Rekapitulasi Hasil Data Penilaian
Hasil data yang diperoleh dari 23 peserta didik, yang mengumpulkan
dan dianalisis datanya ada 13 peserta didik. Ada 10 peserta didik yang tidak
mengumpulkan datanya karena terjadi beberapa kendala, yaitu susah sinyak,
tidak hadir karna sakit, dan tidak adanya kabar dari peserta didik yang
mengakibatkan tidak mengikuti proses pembelajaran dalam penelitian ini.
Berikut hasil rekapitulasi data penelitian keterampilan berbicara master of
ceremony dengan menggunakan video media Youtube Alan Albana.
76

Tabel 4. 15
Rekapitulasi Hasil Data Penilaian
No Nama Peserta Didik Kode Data Nilai Kualifikasi
1 Addiniyah Kirani Addiniyah 83 Baik
2 Alya‟ A Saffa Az-Zahra Alya 87 Baik Sekali
3 Ananda Hurin Amalia Asna Ananda 80 Baik
4 Azzah Zhafira Aditya Azzah 90 Baik Sekali
5 Fahirana Safa Aisqha Fahirana 87 Baik Sekali
6 Farah Afifah Farah 80 Baik
7 Maisarotul Maulidia Maisarotul 77 Baik
8 Nurul Alvianti Nazma Nurul 90 Baik Sekali
9 Pischa Batrisyia Azra Pischa 77 Baik
10 Shylviana Fikriya Shylviana 83 Baik
11 Syda Naila Salisa Syda 90 Baik Sekali
Tsabita Puspa Kirana Tsabita 90 Baik Sekali
12
Putriagung
13 Zahra Insyirah Sidayat Zahra 90 Baik Sekali
Jumlah 1104
Nilai Rata-Rata 84.92 Baik

Keterangan:
Mx =

= 84.92
Dari hasil rekapitulasi nilai di atas, sebanyak 10 peserta didik tidak
mendapatkan nilai dan tidak bisa dianalisis hasil karya videonya karena
tidak mengumpulkan tugas praktik master of ceremony atau pembawa
acara. Kemudian, terdapat 13 peserta didik yang sudah mengumpulkan
tugas praktik master of ceremony atau pembawa acara dan mendapatkan
nilai berdasarkan aspek yang sudah ditentukan oleh peneliti. Nilai rata-rata
yang diperoleh dari 13 peserta didik adalah 84.92 atau dibulatkan menjadi
85 dengan kategori baik dan predikat “B”.
Tabel 4. 16
Rekapitulasi Skor Keterampilan Berbicara Master of Ceremony Peserta Didik
SMP Man‟baul Ulum
77

Nama Peserta Aspek Penilaian


No. Kode Data Skor Nilai Ket.
Didik
1 2 3 4 5 6
Addiniyah
1. Addiniyah 5 3 4 4 5 4 25 83 B
Kirani
Alya‟ A Saffa
2. Alya 5 3 4 5 5 4 26 87 A
Az-Zahra
Ananda Hurin
3. Ananda 5 4 4 3 4 4 24 80 B
Amalia Asna
Azzah Zhafira
4. Azzah 5 4 4 4 5 5 27 90 A
Aditya
Fahirana Safa
5. Fahirana 5 4 4 4 5 4 26 87 A
Aisqha
6. Farah Afifah Farah 5 4 4 4 4 3 24 80 B
Maisarotul
7. Maisarotul 4 4 4 4 4 3 23 77 B
Maulidia
Nurul Alvianti
8. Nurul 5 4 5 4 5 4 26 90 A
Nazma
Pischa
9. Pischa 4 4 4 4 4 3 23 77 B
Batrisyia Azra
Shylviana
10. Shylviana 5 4 4 4 5 3 25 83 B
Fikriya
Syda Naila
11. Syda 5 4 5 4 5 4 27 90 A
Salisa
Tsabita Puspa
12. Kirana Tsabita 5 4 5 4 5 4 27 90 A
Putriagung
Zahra Insyirah
13. Zahra 5 4 5 4 5 4 27 90 A
Sidayat
Jumlah 63 50 56 52 61 49 330 1104
Rata-rata Nilai Peserta Didik 84,92
Keterangan Tabel:
Aspek Penilaian 1 : Isi Pembicaraan
Aspek Penilaian 2 : Intonasi
Aspek Penilaian 3 : Mimik/gerak-gerik
Aspek Penilaian 4 : Ketepatan diksi
Aspek Penilaian 5 : Ketepatan Ucapan
Aspek Penilaian 6 : Kelancaran
Berdasarkan data di atas, hasil rekapitulasi skor keterampilan
berbicara master of ceremony dengan menggunakan media youtub Alan
78

Albana sangat baik. Pada keenam aspek penilaian terdapat skor rata-rata
aspek yang berbeda. Hal itu berkaitan dengan skor yang diperoleh peserta
didik sesuai dengan skor yang sudah ditentukan. Dari data tersebut
menunjukkan terdapat 7 peserta didik dengan kategori baik sekali (A) dan 6
peserta didik dengan kategori baik (B).
Tabel 4. 17
Rata-Rata Skor dan Nilai Aspek Penilaian Master of Ceremony
No Aspek Penilaian Rata-rata Skor Rata-rata Nilai
1. Isi Pembicaraan 4.85 97.0
2. Intonasi 3.85 96.25
3. Mimik/gerak-gerik 4.31 86.2
4. Ketepatan diksi 4.00 80.0
5. Ketepatan Ucapan 4.70 94.0
6. Kelancaran 3.77 75.4
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata skor aspek
penilaian yaitu:
Mx =

Keterangan:
Mx: Rata-rata skor
: Jumlah skor aspek penilaian
N: Jumlah peserta didik
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata nilai skor aspek
penilaian yaitu:
Mx =

Keterangan:
Mx: Rata-rata nilai
: Rata-rata skor aspek penilaian
N: Skor maksimal
Hasil penilaian kemampuan membawakan acara peserta didik kelas
VIII SMP Manba‟ul Ulum diperoleh nilai paling tinggi adalah isi
pembicaraan dengan nilai 97. Sedangkan aspek yang mendapatkan nilai
paling rendah adalah kelancara dengan nilai 75,4. Hal tersebut,
79

menandakan bahwa peserta didik banyak yang mampu menyesuaikan isi


pembicaraanya dengan acara yang dibawakannya dengan sangat baik dan
sistematis, sehingga mudah dimengerti oleh pendengar. Sedangkan pada
aspek kelancaran masih banyak siswa yang kurang mampu menguasai,
sehingga aspek ini memiliki nilai rata-rata yang rendah.
Tabel 4. 18
Kategori Nilai Keterampilan Berbicara Master of Ceremony
Peserta Didik Kelas VIII SMP Man‟baul Ulum
No. Nilai Jumlah Peserta Didik Kategori
1. 86-100 7 Baik Sekali
2. 76-85 6 Baik
3. 56-75 Tidak Ada Cukup
4. 10-55 Tidak Ada Kurang
Tabel di atas merupakan hasil rata-rata peserta didik keterampilan
berbicara master of ceremony penggunaan media video youtube akun Alan
Albana pada peserta didik kelas VIII di SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah
Jakarta memperoleh rata-rata nilai 84,92 dengan kategori baik. Berdasarkan
tabel di atas, dapat disimpulkan perolehan hasil peserta didik kategori baik
sekali rentan nilai 86-100 sebanyak 7 orang, sedangkan kategori baik
dengan rentan nilai 76-85 sebanyak 6 orang. Berdasarkan hal tersebut,
penggunaan media youtube akun Alan Albana memiliki pengaruh positif
dan bermanfaat terhadap kemampuan berbicara master of ceremony peserta
didik kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta Tahun Pelajaran
2020/2021.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada peserta didik
kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berbicara master of ceremony dengan menggunakan media Youtube akun
Alan Albana mendapatkan kualifikasi baik dan sangat positif dalam
meningkatkan motivasi serta kreativitas peserta didik. Hal tersebut dapat
diketahui dari kemampuan peserta didik kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum
yang memperoleh nilai rata-rata 84.92 atau dapat dibulatkan menjadi 85
dengan kategori baik. Hal tersebut juga apat dilihat dari penilaian yang
sudah dilakukan terdapat 7 peserta didik memperoleh kategori nilai baik
sekali dengan rentan nilai 86-100 dan 6 peserta didik memperoleh kategori
nilai baik dengan rentan nilai 76-85. Acara yang paling banyak dibawakan
adalah acara nonformal seperti acara Maulid Nabi Muhammad Saw, upacara
bendera merah putih, dan khotamil quran.
Peserta didik kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum memiliki kemampuan
berbicara master of ceremony. Pada keenam aspek penilaian yang telah
ditentukan peserta didik mampu melampauinya. Skor tertinggi yang
diperoleh peserta didik terdapat dalam aspek isi pembicaraan dengan rata-
rata skor 4.85 dan rata-rata nilai 97.0 dengan kategori amat baik. Hal itu
terlihat pada peserta didik yang sangat baik dalam menyesuaikan isi
pembicaraan dengan acara yang dibawakannya dengan sangat baik.
Sementara, pada aspek kelancara peserta didik memperoleh rata-rata skor
3.77 dan rata-rata nilai 75.4 dengan kategori cukup. Pada aspek ini peserta
didik memiliki kelemahan dalam kelancaran berbicara berupa pengulangan
kata dan pengucapan yang terbata-bata.

80
81

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, maka terdapat
beberapa saran yang dapat dipertimbanglan agar tercipta proses
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Guru
Media youtube akun Alan Albana dapat dimanfaatakan
khususnya dalam pembeljaran membawakan acar. Media audiovisual
ini dapat menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik. Maka dari
itu, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang kreatif
dan inovatif sehingga peserta didik tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan baik dan suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan dan tidak monoton.
2. Bagi Pihak Sekolah
Pihak sekolah sebaiknya memiliki komunikasi yang baik dengan
peserta didik maupun wali murid untuk pembelajran jarak jauh yang
tidak monotoh. Hal ini sangat dibutuhkan agar tercapainya kelancaran
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk peneliti
selanjutnya yang tertarik dengan penelitian tentang media Youtube
akun Alan Albana sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Dalam penelitian, peeliti selanjutnya diharapkan sangat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh agar penelitian dapat dilakukan dengan
baik dan berjalan dengan lancar.
b. Peneliti selanjutnya juga diharapkan memiliki referensi terbaru
dan terkait media pembelajaran untuk keterampilan berbicara
master of ceremonuy dengan sumber yang lebih berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:


PT Remaha Rosdakarya. 2011.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


2011.

____________. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet.


Ke-17. 2014.

Cross, Michael. Social Media Security Leveraging Social Networking While


Mitigating Risk,. USA: Elseiver. 2014

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.


2014.

Haskin, Stephen. Using Video in E-Learning. America: Learning Technologies


Community. 2013.

Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah


Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri. 2014.

Margono, S. Metodologi Penelitoan Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010.

Moleong, Lexy I. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya. 2012.

Noerwenda, Fauzi. Street Smart Master of Ceremony: Panduan Praktis bagi MC


Pemula dalam Memandu Acara. Malang: PT Litera Mediatama. 2018.

Nurgiyantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.


Yogyakarta: BPFE. 2010.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,


Edisi Pertama. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 2017.

Purwaningrum, Aprillia. Panduan Membawakan Acara untuk Kegiatan Sekolah:


Menjadi Pembawa Acara yang Sukses dan Handal. Jakarta: Guepedia.
2019.

82
83

Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press. 2015.

Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung : Alfabeta. 2017.

Susanti, Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: PT Rajagrafindo Persada. 2018.

____________. Keterampilan Menyimak. Cet Ke-1. Depok: Rajawali Pres. 2019.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-8. 2021.

WEBSITE

Alamsyah, “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Media Audiovisual


Berbasis Video Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten
Enrekang”. e-Journal Universitas Negeri Makassar. 2016.
http://eprints.unm.ac.id/6360/. Diakses 2 Desember 2019 Pukul 01.19 WIB.

David, Eribka Ruthella. dkk. “Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube terhadap
Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sam Ratulangi”. e-Journal Universitas Sam Ratulangi.
Vol. 6. No. 1. 2017. https://ejournal.unsrat.ac.id Diakses 2 Desember 2019
Pukul 01.35 WIB.

Hafizah, Evi. “Implementasi Tata Laksana Pedoman Master of Ceremony (MC)


bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (Studi Kasus pada Siswa-Siwi Dasar Alam
Mahira Kota Bengkulu).”e-Jourrnal Universitas Bengkulu. Vol. 13 No. 1.
2019. http://jurnaliainpontianak.or.id/ Diakses 2 Desember 2019 Pukul
02.12 WIB.

Jasuli dan Enis Fitriani. “Pengembangan Media Pembelajaran Public Speaking


Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) Pada Mahasiswa IKIP Budi Utomo
Malang”. e-Journal IKIP Budi Utomo Malang. Vol;. 25. No. 1. 2018
http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/694 Diakses 2
Desember 2019 Pukul 02.36 WIB.

Ni‟mah, Aprilia Ghifari Faizatun. “Pengembangan Media Video untuk


Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X
SMAN 1 Prambanan Klaten”. e-Journal Universitas Negeri Yogyakarta.
84

2019. http://researchgate.net/publication/339004388/ Diakses 2 Desember


2019 Pukul 02.45 WIB.

Ningsih, Suwarti. “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita


Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya
Kabupaten Marowali”. e-Jurnal Kreatif Tadulako Online. 2018.
https://media.neliti.com Diakses 6 Maret 2020 Pukul 21.19 WIB.

Sianipar, Aritas Puica “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa (Studi


Pengguna Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU
Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification”. e-Jurnal Universitas
Sumatera Utara Medan. 2019. http://repository.usu.ac.id/ Diakses 2
Desember 2019 Pukul 03.13 WIB.

Zuhriyah, Mukminatus. ”Storytelling to Improve Student‟s Speaking Skill”. e-


jurnal Englis Education. 2017. http://ejournal.radenintan.ac.id diakses pada
tanggal 3 Maret 2021 pukul 02.13 WIB.

LAMPIRAN
85

LAMPIRAN-LAMPIRAN
86

LEMBAR UJI REFERENSI


Nama : Elda Aini
NIM : 11160130000003
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Keterampilan Berbicara Master of Ceremony dengan
Penggunaan Media Youtube Alan Albana pada Peserta
Didik Kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum
Dosen Pembimbing : Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
Halaman
No Referensi Paraf
Skripsi
Alamsyah, “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Media
Audiovisual Berbasis Video Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
1. Masalle Kabupaten Enrekang”. e-Journal Universitas Negeri Makassar. 27
2016. http://eprints.unm.ac.id/6360/. Diakses 2 Desember 2019 Pukul
01.19 WIB.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
2. 40
Bandung: PT Remaha Rosdakarya. 2011.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo 23,24
3.
Persada. 2011.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
4. 18,19
Persada. Cet. Ke-17. 2014.
Cross, Michael. Social Media Security Leveraging Social Networking 24
5.
While Mitigating Risk,. USA: Elseiver. 2014
David, Eribka Ruthella. dkk. “Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube
terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi”. e-Journal
6. 27
Universitas Sam Ratulangi. Vol. 6. No. 1. 2017.
https://ejournal.unsrat.ac.id Diakses 2 Desember 2019 Pukul 01.35
WIB.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar.
7. 18
Jakarta: Rineka Cipta. 2013.
Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: 33
8.
Rajawali Pers. 2014.
Haskin, Stephen. Using Video in E-Learning. America: Learning
9. 23
Technologies Community. 2013.
Hafizah, Evi. “Implementasi Tata Laksana Pedoman Master of
Ceremony (MC) bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (Studi Kasus pada
10. Siswa-Siwi Dasar Alam Mahira Kota Bengkulu).”e-Jourrnal 14, 15
Universitas Bengkulu. Vol. 13 No. 1. 2019.
http://jurnaliainpontianak.or.id/ Diakses 2 Desember 2019 Pukul
87

02.12 WIB.
Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah 7, 21,
11.
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri. 2014. 22,23
Jasuli dan Enis Fitriani. “Pengembangan Media Pembelajaran Public 28,29
Speaking Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) pada Mahasiswa
IKIP Budi Utomo Malang”. e-Journal IKIP Budi Utomo Malang. Vol;.
12.
25. No. 1. 2018
http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/694 Diakses
2 Desember 2019 Pukul 02.36 WIB.
Margono, S. Metodologi Penelitoan Pendidikan. Jakarta: PT Rineka 35
13.
Cipta. 2010.
Moleong, Lexy I. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi.
14. 33
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012.
Ni‟mah, Aprilia Ghifari Faizatun. “Pengembangan Media Video untuk
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X
15. SMAN 1 Prambanan Klaten”. e-Journal Universitas Negeri 30
Yogyakarta. 2019. http://researchgate.net/publication/339004388/
Diakses 2 Desember 2019 Pukul 02.45 WIB.
Ningsih, Suwarti. “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui
Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya
16. Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Marowali”. e-Jurnal Kreatif 8
Tadulako Online. 2018. https://media.neliti.com Diakses 6 Maret 2020
Pukul 21.19 WIB.
Noerwenda, Fauzi. Street Smart Master of Ceremony: Panduan Praktis
17. bagi MC Pemula dalam Memandu Acara. Malang: PT Litera 14
Mediatama. 2018.
Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis 37
18. Kompetensi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). 2010.
Nurgiyantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
19. 7, 36, 43
Indonesia. Yogyakarta: BPFE. 2017.
Purwaningrum, Aprillia. Panduan Membawakan Acara untuk Kegiatan 15, 16,
20. Sekolah: Menjadi Pembawa Acara yang Sukses dan Handal. Jakarta: 17
Guepedia. 2019.
21. Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press. 2015. 19,20
Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
22. 23
2014.
Sianipar, Aritas Puica “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa 26
(Studi Pengguna Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification”. e-
23.
Jurnal Universitas Sumatera Utara Medan. 2019.
http://repository.usu.ac.id/ Diakses 2 Desember 2019 Pukul 03.13
WIB.
24. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2005. 42,43,44
Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
25. 35
R&D. Bandung : Alfabeta. 2017.
88

Susanti, Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: PT Rajagrafindo


26. 7,9,10,11
Persada. 2018.
Susanti, Elvi. Keterampilan Menyimak. Cet Ke-1. Depok: Rajawali 24, 25,
27.
Pres. 2019. h.82 26
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
28. 42
PT Remaja Rosdakarya. 2021. Cet. Ke-8.

Zuhriyah, Mukminatus. ”Storytelling to Improve Student‟s Speaking 8


29. Skill”. e-jurnal Englis Education. 2017.
http://ejournal.radenintan.ac.id diakses pada tanggal 3 Maret 2021
pukul 02.13 WIB.

Mengetahui, 12 April 2021


Dosen Pembimbing

Dr. Elvi Susanti, M.Pd.


NIP. 196808012008012016
89
90
91
92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


93
94

Hasil Wawancara Dengan Guru Bahasa Indonesia Kelas Viii


SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta
1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Elda Aini mahasiswi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ingin mewawancarai Ibu selaku guru
bahasa Indonesia di sekolah SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta.
Apakah pembelajaran menurut Ibu sangat penting dalam proses belajar
mengajar?
Jawaban: Iya, media pembelajaran dapat memudahkan atau membantu
siswa memahami materi dan membangkitkan motivasi belajar siswa.
2. Apakah Ibu pernah menggunakan media pembelajaran saat proses belajar
mengajar di kelas? Jika iya, media apa yang Ibu terapkan?
Jawaban: Iya pernah. Media belajar seperti televisi, projector, LCD,
Komputer, koran, dan masih banyak lagi.
3. Bagaimana ketertarikan peserta didik saat belajar menggunakan media
pembelajaran yang Ibu berikan?
Jawaban: Sangat tertarik karena dapat membangkitkan motivasi siswa
dalam belajar dan dapat menghilangkan kejenuhan mereka.
4. Bagaimana keterampilan peserta didik dalam membawakan acara?
Jawaban: Alhamdulillah baik. Mereka bisa tampil dengan percaya diri.
5. Media pembelajaran apa yang biasa Ibu gunakan saat mengajarkan tentang
pembawa acara?
Jawaban: Media pembelajaran seperti televisi, microphone,kamera, dan
yotube.
6. Sudahkah media youtube Alan Albana digunakan dalam proses
pembelajaran tentang pembawa acara?
Jawaban: Sejauh ini belum saya gunakan.
95

Hasil Wawancara Dengan Peserta Didik Kelas VIII-5


Smp Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta
Peserta didik 1: Addiniyah Kirani
1. Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus
berbicara di depan kelas?
Jawaban: Tidak, kerena dapat menambah rasa percaya diri dan berlatih
untuk menghadapi orang banyak (public speaking).
2. Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin untuk
membawakan acara di sekolah?
Jawaban: Karena muncul rasa gugup dan malu yang
membuat saya lupa ingin membawakan acara.
3. Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Jawaban: Bagus miss. Karena saya bisa memahami video Youtube yang
mempunyai unsur gambar dan unsur suara.
4. Apakah media pembelajaran berupa video youtube Alan
Albana memberikan pengaruh kepada keterampilan
berbicara kalian?
Jawaban: Iya, karena saya dapat mengamati cara orang
membawakan acara di dalam Youtube tersebut.
5. Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony setelah menggunakan media
youtube Alan Albana?
Jawaban: Tidak, karena dengan menonton media Youtube
Alan Albana saya lebih mudah mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony.
96

Peserta didik 2: Alya‟A Saffa Az-Zahra


1. Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus
berbicara di depan kelas?
Jawaban: Tidak, karna berbicara di depan kelas dapat menambah
kepercayaan diri saya sendiri.
2. Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan
untuk membawakan acara di sekolah?
Jawaban: Muncul rasa gugup yg mengakibatkan saya bingung ingin apa
dan terkadang saya sedang mengamati atau memahami materi yang sedang
dibahas.
3. Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Jawaban: Dapat mempermudah siswa untuk memahami
materi tentang pembawa acara.
4. Apakah media pembelajaran berupa video youtube Alan
Albana memberikan pengaruh kepada keterampilan
berbicara kalian?
Jawaban: Iya, karena saya dapat meniru dan mengamati
cara berbicara orang tersebut dalam membawakan acara.
5. Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony setelah menggunakan media
youtube Alan Albana?
Jawaban: Tidak karena saya dapat meniru cara berbicara yang bener dalam
membawa acara.
97

Peserta didik 3: Maisarotul Maulidia


1. Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus
berbicara di depan kelas?
Jawaban: Sedikit tidak percaya diri , dikarenakan takutnya membuat
kesalahan dan juga tidak direspon oleh pendengar.
2. Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan
untuk membawakan acara di sekolah?
Jawaban: Takutnya tidak direspon oleh pendengar dan jga
takut salah bicara.
3. Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Jawaban: Kurang bagus karena mungkin saja ada yang
melihat tetapi setelah itu tidak bisa diterapkan.
4. Apakah media pembelajaran berupa video youtube Alan
Albana memberikan pengaruh kepada keterampilan
berbicara kalian?
Jawaban: Iyah tpi mungkin hanya sedikit.
5. Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony setelah menggunakan media
Youtube Alan Albana?
Jawaban: Iyah saya sedikit kesulitan karna hanya
menggunakan media youtube.
98

Peserta didik 4: Syda Naila Salisa


1. Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus
berbicara di depan kelas?
Jawaban: Terkadang saya merasa tidak percaya diri jika harus berbicara di
depan kelas dan di banyak kerumunan orang dikarenakan ketakutan saya
akan melakukan kesalahan, tetapi di saat itu juga saya harus
memberanikan diri untuk bisa menunjukkan yang terbaik dari diri saya.
2. Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan
untuk membawakan acara di sekolah?
Jawaban: Dulu saya enggan dalam membawakan acara di
sekolah karena kurang percaya diri dan kurang dalam
persiapann serta takut. Padahal saya senang berbicara
orangnya.
3. Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
pembelajaran berupa video youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Jawaban: Dengan adanya media pembelajaran video youtube Alan Albana
di tengah situasi pandemi saat ini membuat saya menjadi lebih paham
tentang materi-materi yang diberikan oleh guru terutama dalam
membawakan acara.
4. Apakah media pembelajaran berupa video youtube Alan
Albana memberikan pengaruh kepada keterampilan
berbicara kalian?
Jawaban: Ya, terkadang saya meniru cara berbicaranya ketika sedang
mendengarkan,dan itu membuat keterampilan berbicara saya meningkat.
5. Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony setelah menggunakan media
youtube Alan Albana?
Jawaban: Tidak. Karena dalam youtubenya sangat jelas bagaimana cara
membawakan acaranya dan juga ada contohnya langsung dalam
membawakan acara serta mudah dipahami dan diitiru oleh saya.
99

Peserta didik 5: Tsabita Puspa Kirana Putriagung


1. Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus
berbicara di depan kelas?
Jawaban: Iya, karena kepribadian saya yg kurang percaya diri . Saya takut
miss.
2. Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan
untuk membawakan acara di sekolah?
Jawaban: Karena kepribadian saya yang tidak percaya diri. Saya sedikit
berani dalam membawakan acara yang masih saya tidak pahami tetapi saat
berdiskusi saya merasa sedikit paham tentang membawakan acara.
3. Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
pembelajaran berupa video youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Jawaban: Lumayan membantu karena untuk mata pelajaran bahasa
indonesia sendiri saya sering kesulitan dalam memahaminya.
4. Apakah media pembelajaran berupa video youtube Alan
Albana memberikan pengaruh kepada keterampilan
berbicara kalian?
Jawaban: Berpengaruh untuk diri saya. Saya jadi bisa sedikit
membawakan acara dan memahami langkah-langkahnya.
5. Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
berbicara master of ceremony setelah menggunakan media
youtube Alan Albana?
Jawaban: Alhamdullilah tidak terlalu kesulitan karena pengucapannya
tidak terbelit belit.
100

Addiniyah Kirani
MC acara non-formal yaitu pelepasan wisuda SMK oke langsung saja kita mulai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera
bagi kita semua yang terhormat Kepala Bapak sekolah SMK harapan Bapak lagi
Wijaya, S.Pd. yang terhormat seluruh guru SMK harapan yang terhormat bapak-
bapak ibu-ibu dan saudara-saudara dan para tamu undangan serta teman-teman
sekalian yang saya banggakan pertama-tama marilah kita menghanturkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul dalam rangka pelepasan
wisuda SMK harapan. Hadirin yang saya hormati sebelum menginjak acara
berikutnya saya akan membacakan susunan acara. Adapun Susunan acaranya
sebagai berikut yang pertama adalah pembukaan yang kedua sambutan kepala
sekolah acara ketiga sambutan ketua panitia acara ke-4 sambutan perwakilan
Bapak atau Ibu Wali siswa acara kelima prosesi wisuda acara ke-6 acara foto-foto
bersama wisudawan dan keluarga acara ke-7 yaitu penutup. Mari kita ke acara
pertama yaitu pembukaan marilah kita awali dengan bacaan bismillah.
Bismillahirrahmanirrahim. selanjutnya sambutan kepala sekolah dan untuk bapak
kami persilahkan. selanjutnya acara ketiga sambutan ketua panitia untuk bapak
dan ibu kami persilahkan acara ke-5 yaitu prosesi wisuda untuk para wisudawan
silakan maju ke depan. oke nggak kerasa acaranya Udah selesai mari kita tutup
acara dengan membaca alhamdulillah Sekian dari saya
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
101

Alya Safa Az-Zahra


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh nama saya Alya Safa Az Zahra
dari kelas 85 tugas bahasa Indonesia. Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua yang terhormat Bapak
Kepala Sekolah SMP Borahae, Bapak Kim Taehyung S.Pd.. Yang terhormat
seluruh guru SMP borahae. Yang terhormat bapak ibu saudara-saudari dan para
tamu undangan serta teman-teman sekalian yang saya banggakan. Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga pada kesempatan hari ini kita dapat berkumpul
dalam rangka pelepasan siswa-siswi SMP Bprahae. Hadirin yang terhormat
sebelum melanjutkan ke acara berikutnya, saya akan membacakan susunan acara
pertama pembukaan, kedua sambutan kepada kepala sekolah, ketiga sambutan
kepada ketua panitia, keempat sambutan perwakilan Bapak atau Ibu Wali siswa,
kelima prosesi wisuda, keenam acara foto-foto bersama wisudawan dan keluarga,
ketujuh penutup. Demikianlah rangkaian acara pada hari ini. Saya selaku MC
pamit untuk undur diri. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
102

Ananda Hurin Amalia


Matullahi wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin washolatu wassalamu ala
asrofil Ambiyaiwal mursalin Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wasohbihi
ajmain Amma yang kami hormati Bapak Kyai Haji Muhammad Surya hormati
Bapak Imam Maliki selaku perwakilan dari Kapolsek selaku kepala Desa Tanjung
Kemuning yang kami hormati ketua takmir serta seluruh pengurus Masjid al-
hidayah yang kami hormati seluruh panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam serta bapak-bapak dan ibu-ibu yang berbahagia puji
syukur nya sebagai berikut yang pertama pembukaan acara yang kedua
pembacaan ayat-ayat suci Alquran sambutan-sambutan acara yang keempat
Hasanah dan doa penutup marilah kita buka acara pagi ini dengan bacaan surah Al
Fatihah Ila hadrotin nabiyyil Musthofa Muhammadin Sallallahu Alaihi Wasallam
al-fatihah yang kedua pembacaan ayat suci Alquran yang akan dibawakan oleh
saudara Taufik Hidayat kepada saudara Taufik Hidayat kami persilahkan kami
ucapkan banyak terima kasih kepada saudara Taufik Hidayat acara yang ketiga
sambutan sambutan sambutan yang pertama dari bapak imam Maliki selaku
perwakilan dari Kapolsek Belitang gua kepada Bapak Imam Maliki waktu dan
tempat kami persilahkan kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Imam Maliki
selaku perwakilan dari Kapolsek bintang2 sambutan yang kedua yang dibawakan
oleh Bapak Sugiono selaku kepala Desa Tanjung Kemuning pada bapak Sugiono
waktu dan tempat kami persilahkan kami ucapkan terima kasih kepada bapak
kepala desa yang ke-4 dilaksanakan doa oleh Bapak K.H. Muhammad Suryan,
SQ. kepada Bapak K.H. Muhammad Suryan SQ waktu dan tempat kami
persilahkan. Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak K.H.
Muhammad Suryan, SQ. Acara kelima penutup. Bapak, Ibu, dan Para Hadirin,
akhirnya kita sudah sampai dipenghujung acara. Saya Ananda Hurin Amalia
Hasna mewakili seluruh panitia mengucapkan terima kasih kepada bapak K.H.
Suryanto,SQ. dan Bapak Imam Maliki selaku perwakilan dari Kapolsek Blitang II
beserta para undangannya atas kehadiran dan partisipasinya. Apabila ada salah
kata dan kekurangannya dari saya selaku pembawa acara saya mohon maaf yang
103

sebesar-besarnya. Kita tutup acara ini dengan membaca hamdalah. Alhamdulillah.


Akhir kata wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
104

Azzah Zafira Aditya


Perkenalkan nama saya Azza Zhafira Aditya dari kelas 85 ingin memerankan
sebagai MC pengibar bendera. Upacara bendera, hari Senin, tanggal 16 bulan
November 2020 akan segera dimulai. Pemimpin barisan menyiapkan barisannya
masing-masing. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara barisan
disiapkan. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin
barisan. Laporan pemimpin barisan Kepada pemimpin upacara. Pembina upacara
memasuki lapangan upacara barisan disiapkan. Penghormatan kepada pembina
upacara dipimpin oleh pemimpin upacara. Laporan pemimpin upacara kepada
pembina upacara bahwa upacara Siap dimulai. Pengibaran bendera merah putih
diiringi oleh lagu Indonesia Raya. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh pembina
upacara. Pembacaan teks Pembukaan undang-undang Dasar 1945 oleh petugas.
Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara. Amanat pembina upacara
peserta upacara di istirahatkan. Pembacaan doa oleh petugas. Laporan pemimpin
upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai. Penghormatan
umum kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara. Pembina
upacara meninggalkan lapangan upacara peserta disiapkan. Penghormatan kepada
pemimpin upacara oleh pemimpin barisan. Pemimpin upacara meninggalkan
lapangan upacara. Pengumuman-pengumuman. Sekian dari saya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
105

Fahirana Safa Aishaq


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal
Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajma'in wa yassirli Amri wahlul
uqdatammillisaani yafkahul kauli ama ba'du. Almukarom Ayahanda Haji Nur
Muhammad Iskandar SQ yang kami hormati Kyai Haji Ahmad Mahrus Iskandar
B.TS selaku kordinator mahad Pesantren Assidiqiyah. Yang kami hormati ketua
takmir dan segenap pengurus pondok Pesantren Assidiqiyah. Yang kami hormati
panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam dan
bapak-bapak serta ibu-ibu yang berbahagia. Syukur alhamdulillah kita panjatkan
ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas limpahan rahmat Taufik Hidayah serta
inayahnya kepada kita semua. Sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di
majelis ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam dengan tanpa ada halangan suatu apapun. Shalawat serta salam Semoga
tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad shallallahu
alaihi wasallam yang telah membawa umatnya menuju zaman dari zaman menuju
zaman yang terang benderang dan yang kita harapkan syafaatnya besok diambil
kiamat. Selanjutnya disini saya sebagai pembawa acara akan membacakan
susunan acara pada hari ini. Adapun Susunan acaranya: pertama pembukaan,
kedua pembacaan ayat-ayat suci Alquran, ketiga pembacaan Rawi atau shalawat
nabi, keempat sambutan-sambutan, kelima mauidoh Hasanah serta doa, dan
terakhir penutup acara yang pertama pembukaan. Marilah acara pada hari ini kita
buka dengan membaca basmalah. Dilanjutkan dengan acara yang kedua
pembacaan ayat-ayat suci Alquran kepada yang bertugas kami persilahkan. Acara
selanjutnya pembacaan Rawi atau sholawat nabi kepada yang bertugas kami
persilahkan. Dilanjutkan dengan acara keempat sambutan-sambutan, sambutan
yang pertama akan disampaikan oleh ketua panitia Kepada beliau Bapak Amir
kami persilahkan. Sambutan yang kedua akan disampaikan oleh bapak camat
Kepada beliau bapak kami persilahkan. Acara yang kelima yaitu acara yang kita
nanti-nantikan yaitu Hasanah yang akan diajukan dengan doa Kepada beliau
bapak kami persilahkan. Sebelum acara saya tutup, terima kasih atas kehadiran
106

Bapak, Ibu dalam acara pengajian ini dan apabila saya dalam membawakan acara
terdapat kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya Marilah cara pada
hari ini kita tutup dengan membaca Hamdalah. Wabihi wa taufik wal hidayah
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
107

Farah Afifah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim
alhamdulillahirabbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal
mursalin Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa ashabihi ajma'in robbisrohli
sodri wayassirli Amri wahlul uqdatammillisaani yafkahul kauli amma‟ Ba‟du.
Yang kami hormati pendiri dan pengasuh pondok Pesantren Assidiqiyah Doktor
Kyai Haji Noer Muhammad Iskandar S.Q dan bu nyai Hajjah Nur jazilah. Yang
kami hormati khadimul Ummah Pondok Pesantren Assidiqiyah Kyai Haji Ahmad
Mahrus Iskandar B.Cs dan Ibu Amalia S.Pd. yang kami hormati juga Gus Muhsin
Ibrahim S.Pd dan Nurul Izza mutoharoh S.Pd. Para hadirin yang saya hormati
syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul
dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya Perkenalkan nama saya Farah Afifah
sebagai pembawa acara akan membacakan susunan acara pada hari ini Adapun
Susunan acaranya sebagai berikut 1 pembukaan 2 pembacaan ayat-ayat suci
Alquran 3 pembacaan Rawi atau sholawat nabi 4 sambutan 5 mauidoh Hasanah
serta doa, da dan 6 penutup. Langsung saja kita mulai acara pada hari ini, acara
yang pertama yaitu pembukaan marilah kita buka acara pada hari ini dengan baca
Basmalah Bismillahirrahmanirrahim. Dua, dilanjutkan dengan acara yang kedua
yaitu pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang akan dibacakan oleh Vina kepada
Vina kami persilakan . Terima kasih untuk Vina acara. Selanjutnya yaitu
pembacaan Rawi atau sholawat nabi kepada kelompokan kepada kelompok
hadroh kami persilahkan Terima kasih untuk kelompok hadroh dilanjutkan
dengan acara yang keempat yaitu sambutan yang akan disampaikan oleh khadimul
Ma'had kita Kyai Haji Ahmad Mahrus Iskandar B.Cs. kepada Gus Mahrus silakan
Terima kasih atas sambutannya dilanjutkan dengan acara yang kelima yaitu acara
yang kita nantikan mauidoh Hasanah serta doa yang akan dibacakan oleh Ustadz
Imam Syafi'i kepada Ustadz Imam Syafi'i kami persilahkan Imam Syafi'i. Terima
kasih kepada Ustad Imam Syafi‟i. Hadirin sekalian tibalah saatnya kita sampai
pada ujung acara ini yaitu penutup sebelum acara ini kita tutup Sekali lagi kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang berkenan mengikuti acara
108

ini kurang lebihnya mohon maaf wabilahitaufik walhidayah Wassalamualaikum


warahmatullahi wabarakatuh.
109

Maisarotul Maulidia
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin assolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal mursalin
Sayyidina wa habibina wa syafi'ina wa Maulana Muhammadin wa ala alihi wa
shohbihi ajma'in Amma ba'du. Yang terhormat Kepada Ibu Nurhasanah, M.Pd.
selaku kepala sekolah SMA Negeri 110 Jakarta. Yang terhormat kepada jajaran
guru SMA Negeri 110 Jakarta yang kami hormati Mis Elda Aini selaku nilai
praktek MC dan tak lupa pula kepada teman-temanku yang berbahagia. Pertama-
tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadiran Allah Subhanahu
Wa Ta'ala yang telah memberikan kita Taufik serta hidayahnya. Sehingga kita
dapat berkumpul pada siang hari ini. Kedua kalinya Sholawat serta salam marilah
kita curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam
yang telah menuntun kita dari jalan ge. kegelapan menuju jalan terang benderang
yaitu agama Islam. Saya selaku pembawa acara Izinkan saya membacakan
susunan-susunan acara pada siang hari ini. Acara pertama yakni pembukaan, acara
kedua yakni sambutan-sambutan, dan acara ketiga yaitu penutupan serta doa.
Sebelum kita membuka acara pada siang hari ini, Marilah kita berdoa dengan
harapan acara pada siang ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan suatu
apapun. Berdoa menurut keyakinan masing-masing dimulai Berdoa selesai.
Memasuki acara kedua yakni sambutan-sambutan sambutan yang pertama yakni
sambutan dari ibu Nurhasanah M.Pd. sela, selaku kepala sekolah SMA Negeri 110
Jakarta Kepada beliau kami persilahkan. Prememori. Kepada Ibu Nurhasanah,
M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 10 Jakarta kami ucapkan terima kasih.
Sambutan kedua yakni dari Mis Elda Aini selaku penilaian praktek MC Kepada
beliau kami persilahkan. Kepada Mis Elda Aini kami ucapkan terima kasih.
Memasuki acara ketiga yakni penutupan doa kepada rekan Kami Farah Afifah
kami persilahkan. Kepada Rekan kami Farah Afifah kami ucapkan terima kasih.
Dengan berakhirnya doa dan ma doa maka Berakhir pula acara pada siang hari ini.
Saya sebagai pembawa acara, Izinkan saya memohon maaf kepada hadirin
sekalian Apabila ada salah kata dan perbuatan. Saya mohon maaf sebesar-
110

besarnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dan perbuatan. Saya


mohon Maaf sebesar-besarnya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
111

Nurul Alvianti Nazma


Assalamualaiakum Wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta'in
waala umuriddunya waddin washolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal
mursalin Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajma'in Amma ba'du
yang terhormat pimpinan Pondok Pesantren Assidiqiyah Kyai Haji Nur
Muhammad Iskandar S.Q. Yang terhormat pengasuh pondok Pesantren
Assidiqiyah Kyai Haji Ahmad Mahrus Iskandar SQ. Yang terhormat ustadz
ustadzah Pondok Pesantren Assidiqiyah, tidak lupa kepada kakak-kakak teman-
teman dan adik-adik yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji
syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kita nikmat
sehat wal afiat. yang mana Pada kesempatan kali ini kita masih diberikan nikmat
sehat walafiat. Sehingga kita bisa menghadiri acara Maulid Nabi Besar nabi besar
Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Baiklah Pada kesempatan kali ini saya
Nurul alfiati Najma sebagai pembawa acara akan membacakan susunan acara.
Acara yang pertama pembukaan, acara yang kedua pembacaan ayat suci Alquran,
acara yang ketiga laporan pelaksana, acara yang keempat sambutan sambutan,
acara yang kelima acara inti, acara yang ke-6 penutup atau doa. Marilah kita buka
acara ini bersama-sama dengan mengucapkan basmalah Bismillahirohmanirohim.
Acara yang kedua pembacaan ayat suci Alquran yang akan dibawakan oleh
Ustadz Saiful kepadanya dipersilahkan. Acara ketiga yaitu laporan ketua
pelaksana. Dilanjut dengan acara ke-4 sambutan-sambutan, sambutan yang
pertama akan disampaikan oleh ketua panitia Kepada beliau Bapak Arman kami
persilahkan. Selanjutnya acara inti, ceramah keagamaan oleh pimpinan Pondok
Pesantren Assidiqiyah Kyai Haji Nur Muhammad Iskandar S.Q kepadanya kami
persilahkan. Acara yang keenam doa dan penutup. Marilah kita tutup acara ini
dengan membaca Hamdalah alhamdulillahirobbilalamin. Saya sebagai pembawa
acara meminta maaf bila ada kesalahan- kesalahan. B.. Burung Irian burung
cendrawasih Cukup Sekian dan terima kasih. wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
112

Pischa Batrisyia Azra


Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mari kita panjatkan puji syukur
a-tas ke hadirat rahmat Allah yang melimpahkan Rahmat kepada kita, hanya
dengan rahmatnya hari ini kita dapat berkumpul untuk merayakan HUT RI ke 75.
Jadwal program hari ini akan kita lewati adalah 1 pembukaan 2 pidato Selamat
datang 3 di jalan sehat 4 hiburan dan 6 penutup dan 5 penutup hadirin sekalian
marilah kita mulai acara hari ini dengan membaca basmalah bersama-sama
Bismillahirrohmanirrohim. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa
bermanfaat untuk kita semua amin hadirin yang berbahagia kita akan masuk ke
acara yang kedua yaitu sambutan-sambutan pertama dari Pak Syamsudin selaku
ketua RT 1 pada waktu dan tempat saya persilakan. itulah pesan-pesan dari bapak
dari Bapak RT kita, dalam sambutannya ia berpesan untuk menjaga keutuhan
bangsa dan negara yang kita cintai serta mensosialisasikan olahraga kepada
masyarakat khususnya jalan-jalan santai sebagai olahraga yang murah dan gratis.
Kami telah kita telah melalui beberapa acara bersama, dan kini acara yang
ditunggu-tunggu lah telah tiba, yaitu acara jalan sehat. sebagai simbol
kebersamaan ada acara potong tali yang akan diwakili oleh Pak RT.
Alhamdulillah kita sudah selesai acara potong tali dan kita sudah selesai juga
acara jalan sehat dan sehabis ini kita akan disambut oleh acara-acara hiburan
lainnya. tak terasa beberapa jam dan beberapa acara sudah kita lalui dan tibalah
kita dipenghujung acara. Sebelum kita kembali ke rumah masing-masing Ada
baiknya kita bermacam doa terlebih dahulu dengan agama dan kepercayaan
masing-masing. Berdoa dimulai. Berdoa selesai. Dengan berakhirnya pembacaan
doa tadi, hari ini kita program hari ini atau acara hari ini telah berakhir. semoga
acara hari ini dapat memberikan kesan yang mendalam bagi kita semua. sebagai
pembawa acara saya memo-memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang
berkenan dan terima kasih untuk bapak ibu anak-anak adik-adik, kakak-kakak
sekalian yang sudah menghadiri acara hari ini. Alhamdulillah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
113

Shylviana Fikriya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh yang terhormat Bapak Kepala
Sekolah SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren asshiddiqiyah Pusat. Wali murid
kelas 7 8 dan juga 9. Bapak ibu bapak ibu guru dan juga seluruh para tamu
undangan serta seluruh murid SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren Assidiqiyah
Jakarta yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita
atas ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmatnya.
Sehingga pada hari ini kita bisa bisa menghadiri acara pentas seni SMP Manbaul
Ulum Pondok Pesantren Assidiqiyah. Semoga acara ini berjalan dengan lancar
dan banyak banyak dan banyak memberikan manfaat bagi kita semua. Berikut ini
susunan acara pentas seni SMP Manbaul Ulum pada hari Sabtu 26 Desember
2020, yaitu pertama pembukaan kedua menyanyikan lagu Indonesia Raya
bersama-sama, Ketiga menyanyikan lagu mars Assidiqiyah yang akan
dibawakan oleh grup paduan suara siswa SMP Manba‟ul Ulum. keempat
sambutan kepala sekolah SMP Manbaul Ulum pondok pesantren Assidiqiyah
pusat oleh Bapak Abdul Rahman,S.Pd. kelima sambutan ketua panitia keenam
acara selanjutnya yaitu pentas seni SMP Manba‟ul Ulum Pondok Pesantren
Assidiqiyah Pusat dan acara terakhir yaitu pemberian penghargaan bagi pementas
terbaik. Akhirnya serangkai acara pada hari ini sudah kita lewati bersama-sama
sebagai penutupnya marilah kita tutup acara pada hari ini dengan mengucapkan
Alhamdulillah bersama-sama. apabila dalam apabila dalam penyampaian terdapat
kekurangan baik perkataan maupun perbuatan, saya atas nama Panitia mohon
maaf sebesar sebesar-besarnya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
114

Syda Naila Salisa


Assalamualaikum Wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil
alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala
sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajma'in Amma yang kami
hormati Ayahanda Doktor Kyai Haji Nur Muhammad Iskandar SQ yang kami
hormati khodimul Mahad Pondok Pesantren Assidiqiyah Jakarta Kyai Haji
Ahmad Mahrus Iskandar serta ustadz-ustadzah dan para staf juga teman-teman
yang saya cintai syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
Wa Ta'ala atas segala limpahan rahmatnya sehingga pada pagi hari ini kita dapat
berkumpul bersama di Pondok Pesantren Assidiqiyah untuk memulai acara
peringatan Maulid Nabi sholawat dan syukur kita panjatkan kepada junjungan kita
nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang telah membawa kita umatnya
keluar dari kegelapan dan berjalan menuju kepada terang yang kita harapkan
Amin Adapun susunan acara peringatan maulid nabi pada pagi hari ini yaitu 1
pembukaan 2 pembacaan doa dilanjutkan pelafalan ayat-ayat suci Alquran 3
pembacaan Rawi atau sholawat nabi 4 sambutan dari pendiri dan pengasuh
pondok Pesantren Assidiqiyah 5 mauidoh Hasanah serta doa penutup dan yang
terakhir penutup menginjak pada acara pembukaan sebelum acara demi acara kita
laksanakan marilah kita buka acara ini dengan bacaan Basmalah dan surat al-
fatihah agar kita semua bisa mendapatkan barokah dan petunjuk dari Ummul
Qur'an Bismillahirrohmanirrohim Ila hadrotin nabiyyil Musthofa Sayyidina
Muhammadin Sallallahu Alaihi Wasallam Alfatihah amin amin ya robbal alamin
semoga acara kali ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan sedikitpun
amin amin ya rabbal alamin acara yang kedua yaitu pembacaan ayat-ayat suci
Alquran yang akan dibacakan oleh Ustadz Abdurrahman kepadanya tempat dan
waktu kami persilahkan Allahumma sholli ala sayyidina muhammad selanjutnya
dilanjutkan dengan acara yang ketiga yaitu pembacaan shalawat nabi kita
Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang akan dibacakan oleh Kyai Haji
Ahmad Mahrus Iskandar BTS kepadanya kami persilahkan Allahumma sholli ala
sayyidina muhammad acara yang keempat yaitu sambutan oleh pendiri dan
pengasuh pondok Pesantren Assidiqiyah Ayahanda Doktor Kyai Haji Nur
115

Muhammad Iskandar SQ kepadanya kami persilahkan Allahumma sholli ala


sayyidina muhammad amin amin ya robbal alamin baik kita lanjutkan dengan
acara yang kelima yaitu mau yang Hasanah serta doa penutup yang akan
disampaikan oleh Kyai Haji Ahmad Mahrus Iskandar BTS kepadanya kami
persilahkan Allahumma sholli ala sayyidina muhammad sampainya kita kepada
penutup dari acara ini acara demi acara telah kita lalui bersama terima kasih
kepada semua hadirin Semoga doa yang telah kita panjatkan diijabah oleh Allah
subhanahu wa ta'ala amin amin ya robbal alamin hadirin yang berbahagia sebelum
acara Maulid ini kami tutup saya selaku pembawa acara mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya bila Pada kesempatan kali ini ada tutur kata yang
kurang berkenan di hati maupun tingkah laku yang kurang sopan Akhir kata
marilah kita tutup bersama dengan bacaan Hamdalah Alhamdulillahirobbil alamin
sekian wallahul muwafiq Ila aqwamith Thariq wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
116

Tsabita Puspa Kirana Putriagung


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirobbil alamin
washolatu wassalamu asrofil Ambiya Iwal mursalin wa'ala alihi wa shohbihi
ajma'in Amma ba'du. Kepada yang terhormat Bapak kecamatan Pondok Aren dan
kepada yang terhormat bapak ibu hadirin sekalian. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala (jeda dikit
dan berpikir) karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di
tempat ini dengan keadaan sehat wal'afiat. Perkenalkanlah saya di sini sebagai
pembawa acara akan membacakan susunan acara pada malam hari ini. Pertama
pembukaan kedua sambutan dari kepala camat ketiga acara inti dan keempat
penutup. Demikian tadi susunan acara pada malam hari ini. Menginjak acara yang
pertama adalah pembukaan, marilah kita buka acara ini dengan membaca
basmalah bersama-sama. Bismillahirrahmanirrahim. Semoga dengan bacaan
Basmalah tadi dapat memperlancar acara kita pada malam hari ini. Acara
berikutnya adalah kata sambutan dari bapak kepala camat Pondok Aren 01 kami
persilahkan Allahumma sholli ala sayyidina muhammad demikian tadi sambutan
dari bapak kepala camat Pondok Aren selanjutnya yaitu acara inti pertama
presentasi kedua lomba outbond ketiga rantai kata demikian acara tadi Semoga
dapat menghibur kalian semua. Mari kita tutup acara ini dengan bacaan Hamdalah
Alhamdulillahirobbil alamin wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
117

Zahra Insyirah Hidayat


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bapak Lurah beserta ibu yang
kami hormati para ketua rw, ketua RT, serta tokoh masyarakat yang kami hormati.
bapak-bapak ibu-ibu saudara-saudara sekalian yang kami hormati rekan-rekan
karang taruna panitia Agustusan dan adik-adik yang kami cintai. Alhamdulillah
kita semua bisa berkumpul bersama disini untuk merayakan hari ulang tahun ke-
70 kemerdekaan Republik Indonesia. Atas nama Panitia penyelenggara, Kami
(salah diksi) mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak-bapak ibu-ibu dan
semua yang hadir di sini untuk memperingati acara Agustusan tingkat Kelurahan
Tunggul. Hadirin yang kami hormati, sebelum menginjak acara selanjutnya saya
akan membacakan rangkaian acaranya. Adapun rangkaian acara yang akan kita
(jeda) ikuti dalam perayaan hari ulang tahun ke-70 kemerdekaan Republik
Indonesia ini sebagai berikut 1 pembukaan 2 menyanyikan lagu Indonesia Raya 3
sambutan-sambutan 4 penyerahan hadiah 5 penutupan atau doa dan 6 hiburan.
Sekian terima kasih.
118

CV ALAN ALBANA
Profile
Nama Lengkap : Alan Albana, S. Kom, I
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 17 Juli 1991
Pekerjaan : Penyiar Radio Republik Indonesia
: Master Of Ceremony @SanggarMC
Telepon : 085722187972
Email : AlbanaAlan@gmail.com

Pendidikan Formal

2019 - sekarang : PASCASARJANA UNISBA, S2 Komunikasi


2011 – 2015 : STAIPI Bandung,S1 Komunikasi Penyiaran Islam
2009 – 2011 : Pesantren Persatuan Islam 1, IPS Bandung
2004 – 2008 : Pesantren Persatuan Islam 84, Bandung
1997 – 2004 : SDN Ciganitri 01, Bandung

Pendidikan Nonformal

2019 : Training Moderator, Ganesha Public Speaking


2019 : Neo NLP Practicioner, Inspira Intitute Indonesia
2018 : Amazing Slide Presentation, Kreasi Sinergi

2017 : Learning Design For Profesional Trainer, PT Kanirana

2016 : HI – Impact Training Delivery, Trainindo

2016 : Training Master Of Ceremony, Ganesha Public Speaking

2016 : Advance Class Public Speaking, Ganesha Public Speaking

2014 : Lovely Master Of Ceremony, Teh Ely MC

2013 : Advance Class Public Speaking, Ganesha Public Speaking

2013 : Broadcasting and Presenting Course, Revok Twenty Nine

2013 : Pelatihan Calon Penyiar Radio Sonata, Radio Sonata

2011 : MQ FM Broadcasting School, PT Madinatusalam

2010 : Pro 2 Announcer School, Pro 2 RRI Bandung


119

Pengalaman Kerja

Tempat : PT. Madinatus Salam MQ 102,7 FM, Bandung tahun 2012 –


2013
Jabatan : Penyiar

Tempat : Radio Sonata 94 FM, Bandung 2013 – 2015


Jabatan : Penyiar

Tempat : PT. Padjajaran TV (PJTV) 2014- 2015


Jabatan : Host & Presenter

Seminar dan Workshop


2019 Pemateri “How To Start & Create Youtube Content“ Workshop DJ Arie
School
2019 Pemateri “ Radio Broadcasting Class “ KPI UNISBA
2019 Pemateri “ Icebreaker Games “ Workshop DJ Arie School
2019 Pemateri “ Public Speaking 4.0 “ Poltekkes Kemenkes Bandung
2019 Dosen Tamu “ Presentetion Skill “ UNIBI Bandung
2019 Pemateri “Kembangkan Potensi Diri Dengan Komunikasi“ Pekansos UNLA
Bdg
2019 Pemateri “ Pelatihan Public Speaking “ PMII Purwakarta
2019 Pemateri “ Menumbuhkan jiwa percaya diri “ Pemudi PersisAlbayinah
Bandung
2018 Pemateri “ Peningkatan Kompetensi Bidang Litbang “ BKKBN Jawa Barat
2018 Pemateri “ Public Speaking for Khotib dan Imam “ AMCF Jawa Barat
2018 Pemateri “ Percaya Diri Berbicara di Depan Umum “ GIGK . Bandung.
2018 Pemateri “ Public Speaking with Alan Albana “ PPI 4 Cianjur
2018 Pemateri “ How To Vlog for Teacher “ Belajar Diluar Kelas. Bandung
2018 Pemateri “ Public Speaking Training For Nursing “ Stikes Bhakti Kencana
Bdg
2018 Pemateri “ Vlogging & Public Speaking Workshop “ Belajar diluar kelas,
Bdg
120

2018 Pemateri “ Pelatihan MC “ Polyglot Chapter Bandung


2018 Pemateri “ Rahasia Mudah Jadi Youtuber “ Ganesha Inspiring Forum. Bdg
2018 Pemateri “ Motivasi Sukses Muda “ Pesantren persis Attaqwa. Bandung
2018 Pemateri “ Seminar Berkarir di Era Millenial “ Ganesha Public speaking.
Bandung.
2018 Pemateri “ Pelatihan Guru Fun Learning Games Ice breaking “ LPP Salman
ITB
2017 Pemateri “ Public Speaking Workshop “ Polyglot Indonesia , Bandung
2017 Pemateri “ Public Speaking Training For Nursing “ Stikes Bhakti Kencana
Bdg
2017 Pemateri “ Training Basic Broacasting Radio “ Pro2 Announcer
School.Bandung
2017 Pemateri “ Seminar Public Speaking “ Aniv Psikologua.Bandung
2016 Pemateri “ Public Speaking & Trainerpreneurship “ Psikopedia.id. Bandung
2014 Pemateri “Seminar Public Speaking untuk guru Madrasah” Desa Wanasuka,
2014 Pemateri “Seminar Public Speaking untuk Organisasi” PC Pemudi
Persis,Bdg
2014 Pemateri “Workshop Public Speaking” MKK BROSSA, Bandung
2013 Pemateri “Seminar manfaat public speaking bagi mahasiswa”.HIMBI
UPI,Bdg
2013Pemateri “belajar public speaking yg menyenangkan” Remaja An-nur Bdg
2013 Pelatihan “Public Speaking” Pemuda Masjid Al Amanah, Bandung
2013 Pemateri “One Day Training Public Speaking”,IPP, Bandung
2013 Pemateri “ Latihan Dasar Jurnalistik”, PPI 81, Garut
2012 Pemateri “Belajar MC With Alan Albana” RG UG PPI 3, Bandung
2012 Pemateri “Pemuda dan kepenyiaran” RG UG PPI 3, Bandung
121

DOKUMENTASI PENELITIAN
122
123

RIWAYAT PENULIS
Elda Aini, lahir di Jakarta 17 Juli 1998.
Penulis anak pertama dari empat
bersaudara dari Muchtar Lutfy (alm) dan
Zulhairiah. Penulis bertempat tinggal di
Jl BB. Kp. Baru No. 70 Rt.006/Rw.007
Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan
Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Penulis yang biasa dipanggil Elda, mengawali pendidikan di SDI Al-Falah 1 Pagi
tahun 2004-2010. Lalu, melanjutkan pendidikan di MTs. Al-Falah tahun 2010-
2013 dan melanjutkan pendidikan tingkat atas di MAN 22 Jakarta pada tahun
2013-2016. Setelah itu, penulis menempuh pendidikan di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesai tahun 2016. Penulis yang memiliki hobi berorganisasi ini
menyelesaikan S-1 dengan menulis skripsi yang berjudul “Keterampilan
Berbicara Master of Ceremony dengan Penggunaan Media Video Youtube Alan
Albana pada Siswa Kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran
2020/2021.”

Anda mungkin juga menyukai