Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Elda Aini
11160130000003
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Elda Aini
11160130000003
Menyetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
ABSTRAK
Elda Aini (NIM: 11160130000003). Keterampilan Berbicara Master of Ceremony
dengan Penggunaan Media Video Youtube Alan Albana pada Siswa Kelas VIII
SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2021. Pembimbing: Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
Skripsi ini meneliti tentang keterampilan berbicara master of ceremony
dengan penggunaan media Youtube Alan Albana pada siswa kelas VIII SMP
Manba‟ul Ulum. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kegiatan apa saja
yang dapat membina dan mengembangkan keterampilan berbicara siswa di depan
umum (2) Untuk mengeksplorasi keterampilan berbicara siswa kelas VIII SMP
Manba‟ul Ulum; (3) Untuk mengetahui dan mengkaji gambaran penggunaan
media Youtube Alan Albana dalam pembelajaran berbicara master of ceremony
siswa kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 13 video yang dibuat oleh peserta didik
kelas VIII-5 SMP Manba‟ul Ulum tahun pelajaran 2020/2021. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Aspek penilaian dalam keterampilan berbicara master of ceremony
meliputi kesesuaian isi pembicaraan, intonasi, mimik/gerak-gerik, ketepatan diksi,
ketepatan ucapan, dan kelancaran.
Pembelajaran ini dilakukan dengan jarak jauh karena adanya pandemi
covid-19 di Indonesia. Prosesnya menggunakan aplikasi zoom dan whatsaap gurp
untuk peserta didik dan guru. Media yang digunakan adalah Youtube chanel Alan
Albana yang ditampilkan saat pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh
berupa video membawakan acara yang dikirim melalui whatsaap atau upload
diyoutube.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif.
Keterampilan berbicara master of ceremony dengan penggunaan media Youtube
Alan Albana berdasarkan klasifikasi kemampuan berbicara dengan skala 4,
mencapai nilai 90 dengan kategori baik sekali. Hasil rekapitulasi menunjukkan 7
peserta didik mendapat predikat baik sekali dan 6 peserta didik mendapat predikat
baik. Berdasarkan data tersebut, maka media Youtube Alan Albana efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara master of ceremony.
iv
ABSTRACT
Elda Aini (NIM: 11160130000003). Master of Ceremony Speaking Skills Using
Youtube Media Video Alan Albana for Class VIII Students of SMP Manba'ul
Ulum 2020/2021 Academic Year. Thesis. Department of Indonesian Language
and Literature Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2021. Advisor: Dr. Elvi Susanti, M.Pd.
This thesis examines the speaking skills of the master of ceremony with the
use of Youtube media Alan Albana for class VIII students of SMP Manba'ul Ulum.
This study aims (1) to find out what activities can foster and develop students
public speaking skills; (2) to explore the speaking skills of the eighth grade
students of SMP Manba'ul Ulum; (3) To find out and study the description of Alan
Albana's YouTube media use in learning to speak the master of ceremonies for
grade VIII-5 students of SMP Manba'ul Ulum in the 2020/2021 school year.
The method used in this research is a qualitative descriptive method. The
subjects of this study were 13 videos made by students of class VIII-5 SMP
Manba'ul Ulum in the 2020/2021 school year. Data collection techniques in this
study were observation, tests, interviews, and documentation. Aspects of
assessment in speaking skills of the master of ceremony include the suitability of
the content of the conversation, intonation, mimics / gestures, accuracy of diction,
accuracy of speech, and fluency.
This learning was carried out remotely due to the Covid-19 pandemic in
Indonesia. The process uses the zoom and whatsaap gurp application for students
and teachers. The media used was Alan Albana's YouTube channel which was
displayed during the learning process. The data obtained is in the form of a video
presenting the event, which is sent via WhatsApp or upload YouTube.
The results showed that there was a positive influence. Master of
ceremony speaking skills with the use of Youtube media Alan Albana based on the
classification of speaking ability on a scale of 4, reaching a score of 90 in the very
good category. The recapitulation results showed 7 students received excellent
predicate and 6 students received good predicate. Based on this data, Alan
Albana's Youtube media is effective for use in learning speaking skills of the
master of ceremony.
Keywords: Speaking Skills, Master of Ceremony, Alan Albana's Youtube Media.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Selawat
serta salam selalu terucapkan kepada Rasulullah Shallallah „Alayhi wa Sallam
beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia.
Skripsi yang berjudul “Keterampilan Berbicara Master of Ceremony dengan
Penggunaan Media Youtube Alan Albana pada Siswa Kelas VIII SMP Manba‟ul
Ulum Tahun Pelajaran 2020/2021” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2021.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari doa, usaha,
semangat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan motivasi
kepada penulis.
4. Dr. Elvi Susanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
dengan sabar telah memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan
dukungan kepada penulis.
5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah memberikan ilmu, motivasi, dan nasihat kepada penulis selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Abdul Rahman Malik, M.Pd., selaku Kepala Sekolah dan Irmawatih,
S.Pd., selaku Guru bahasa Indonesia SMP Manba‟ul Ulum yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
vi
7. Samsudin, S.Pd., selaku operator sekolah SMP Manba‟ul Ulum yang
telah membantu penulis dalam penelitian dan dokumen sekolah.
8. Teristimewa kepada orang tua penulis Iwan Bakhtiar dan Zulhairiah
yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, cinta, kasih sayang,
nasihat, dan dukungan baik moril dan materil selama penulis
menempuh pendidikan dan penyusunan skripsi.
9. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, semangat, dan
nasihat yang tiada henti kepada penulis.
10. Sahabat seperjuangan Hanum Ulfah Nurbaiti, Zain Al-Ma‟arif,
Wahyuningsih, Ainun Nisah, Nia Haryani, Siti Restu Rahayu, Fikis
Silmi Faizah, Ahmad Azhar, Tajudin, Azizatul Atiah, Ainun Nisa, Nia
Haryani, Feby Christiara Maldini, dan Farhanah Fatin yang selalu
memotivasi, menjadi penghibur, memberikan semangat serta tempat
berbagi cerita selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Teman-teman Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2016 terkhusus PBSI
kelas A yang telah memberikan banyak warna selama perkuliahan bagi
penulis serta kakak-kakak dan adik-adik PBSI yang tidak bisa
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan SMA Angga Adhitama dan Muhammad
Baihaqi yang selalu memberikan semangat dan warna sedari duduk di
bangku SMA hingga saat ini.
13. Mentor public speaking, Ahsanul Bisri dan Alan Albana.
14. Seluruh pihak yang terlibat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
dan memberikan doa, semangat, dan motivasi kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan dan
memberikan keberkahan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis.
Aaammiinn Allahumma Aaammiinn.
vii
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Elda Aini
viii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORETIS ........................................................................................... 7
A. Landasan Teoretis ........................................................................................ 7
1. Keterampilan Berbicara ....................................................................... 7
2. Master of Ceremony ........................................................................... 11
3. Media Pembelajaran ........................................................................... 15
4. Video .................................................................................................. 19
5. Media Sosial Youtube......................................................................... 21
6. Alan Albana ....................................................................................... 23
B. Penelitian Relevan ..................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 28
A. Tempat dan Waktu ..................................................................................... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 28
C. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 28
D. Sumber Data .............................................................................................. 30
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 30
F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 31
G. Teknis Analisis Data .................................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................ 39
ix
A. Biodata Sekolah ......................................................................................... 39
1. Sejarah Sekolah .................................................................................. 39
2. Profil Sekolah ..................................................................................... 40
3. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 41
4. Tujuan ................................................................................................ 42
5. Sarana dan Prasarana Sekolah ............................................................ 42
B. Deskripsi Data............................................................................................ 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 45
1. Analisisi Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara ............................. 45
2. Rekapitulasi Hasil Data Penilaian ...................................................... 75
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 80
A. Simpulan .................................................................................................... 80
B. Saran .......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82
LAMPIRAN...................................................................................................................... 84
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tersebut tidak mengurangi semangat para peserta didik dalam belajar tentang
pembawa acara/MC. Peserta didik bisa memperoleh keterampilan berbicara
melalui kegiatan menyimak dan membaca materi yang disampakan melalui
aplikasi Zoom. Fungsinya agar bisa melihat dan menganalisis terlebih
dahulu tentang keterampilan berbicara. Peserta didik membutuhkan media
pembelajaran yang relevan untuk penelitian ini. Media pembelajaran dalam
penelitian ini adalah Youtube. Youtube sangat cocok untuk media peserta
didik dalam menyimak contoh video MC formal. Kemudian ditambahkan
lagi materi-materi tentang MC di dalam kelas untuk lebih memperdalam
teorinya.
Media ini pada dasarnya suatu bentuk imajinasi untuk berbicara, yang
bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, pemahaman dan cara
berbicara dengan percaya diri. Media Youtube yang digunakan adalah milik
seorang Youtuber di Bandung. Ia adalah salah satu penyiar radio Republik
Indonesia di Bandung. Nama penyiar tersebut adalah Alan Albana sesuai
dengan nama chanel Youtubenya. Videonya berisi tentang tips dan trik
sebagai MC formal untuk peserta didik. Kemudian juga ada contoh video
untuk praktik MC formalnya yang dapat peserta didik tirukan. Videonya
sangat mudah dipahami untuk kalangan peserta didik kelas VIII-5 SMP
Manba‟ul Ulum.
Menurut observasi dan wawancara terhadap siswa bersama guru
bahasa Indonesia dengan peneliti, menghasilkan bahwa penggunaan media
ini sangat mudah dipahami untuk siswa. Guru bahasa Indonesia di sekolah
ini juga dapat menerapkannya di dalam kelas. Bukan hanya mudah, tetapi
juga banyak menarik perhatian siswa dalam menonton video tersebut.
Menurut peserta didik pada hasil observasi pertama adalah menonton video
tersebut tidak membosankan dalam mempelajarinya. Banyak hal yang
ditampilkan dalam video, baik dari bentuk, warna, dan suara. Menonton
juga dapat mempercepat daya tangkap siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti termotivasi untuk
berupaya menggunakan media Youtube ini dalam pembelajaran MC formal
4
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat untuk
mengetahui penggunaan media pembelajaran melalui video Youtube Alan
Albana dalam keterampilan berbicara master of ceremony peserta didik.
1. Bagi peserta didik
a. Memiliki keinginan dan motivasi untuk lebih aktif di dalam
kelas dan berani mengutarakan pendapat.
b. Dapat memberikan masukan dan evaluasi peserta didik agar
mudah menerima materi pelajaran khususnya meningkatkan
kemampuan berbicara serta merasa mendapat perhatian serta
6
2. Bagi guru
a. Memberikan motivasi bagi guru untuk selalu membantu peserta
didik meningkatkan keterampilan berbicara sehingga peserta
didik lebih percaya diri dalam berbicara di hadapan banyak
orang.
b. Sebagai rujukan untuk mengembangkan profesionalitasnya,
sehingga mampu mengolah dan memfasilitasi pembelajaran
peserta didik dengan menyenangkan dan menarik bagi peserta
didik.
3. Bagi peneliti
a. Dapat menjadi penguatan terhadap teori-teori dan penelitian
mengenai penggunaan sebuah model pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara yang telah dilakukan
sebelumnya dengan berbagai macam model.
b. Dapat menjadi bahan pengembangan profesionalisme guru
terutama dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Landasan Teoretis
1. Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang
mekanistik. Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai dan terampil
seseorang dalam berbicara. Tidak ada orang yang langsung terampil
berbicara tanpa melalui proses latihan. Iskandarwassid dan Dadang
Sunendar dalam buku Elvi menjelaskan keterampilan berbicara
memproduksi arus system bunyi artikulasi untuk menyampaikan
kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan orang lain.1 Berbicara
adalah kemampuan menyampaikan ide, gagasan, pikiran, atau
perasaan dengan tujuan tertentu, yaitu agar pesan yang disampaikan
dapat dipahami atau diterima oleh pendengarnya.2
Berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan
manusia dalam kehidupan bahasa setelah mendengarkan. Berdasarkan
bunyi-bunyi (bahasa) yang didengarkannya itulah kemudian manusia
belajar mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara. Untuk
dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik, pembicara harus
menguasai lafal, struktur, dan kosakata yang bersangkutan. Di
samping itu, diperlukan juga penguasaan masalah dan atau gagasan
yang akan disampaikan, serta kemampuan memahami bahasa lawan
bicara.3
Tarigan mengemukakan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,
1
Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok, PT Rajagrafindo Persada, 2018), h.3-4
2
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah,
(Depok: Nufa Citra Mandiri, Cet. II, 2014), h.194
3
Burhan Nurgyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2017), h.441
7
8
4
Elvi Susanti, op.cit., h.3.
5
Suwarti Ningsih, “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa
Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Marowali”, e-Jurnal
Kreatif Tadulako Online, 2018, https://media.neliti.com Diakses 6 Maret 2020 Pukul 21.19 WIB.
6
Mukminatus Zuhriyah, ”Storytelling to Improve Student’s Speaking Skill”, e-jurnal Englis
Education, 2017, http://ejournal.radenintan.ac.id diakses pada tanggal 3 Maret 2021 pukul 02.13
WIB.
9
7
Elvi Susanti, op.cit., h.8-9.
10
8
Elvi Susanti, op.cit., h.14-20
11
11
Evi Hafizah, “Implementasi Tata Laksana Pedoman Master of Ceremony (MC) Bagi
Siswa-Siswi Sekolah Dasar (Studi Kasus pada Siswa-Siwi Dasar Alam Mahira Kota Bengkulu),”e-
Jourrnal Universitas Bengkulu. Vol. 13 No. 1. 2019, http://jurnaliainpontianak.or.id/ Diakses 2
Desember 2019 Pukul 02.12 WIB.
12
Ibid. h.82.
13
Aprillia Purwaningrum, Panduan Membawakan Acara untuk Kegiatan Sekolah: Menjadi
Pembawa Acara yang Sukses dan Handal, (Jakarta: Guepedia, 2019), h.11
13
14
Ibid., h. 12-13.
15
Ibid., h.13-15.
14
16
Ibid., h.13-15.
17
Ibid., h.18-20.
15
non formal di sekolah, yaitu acara pentas seni, HUT sekolah, reuni
akbar, dan lain sebagainya
3) Acara Informal
Acara informal atau acaar tidak resmi adalah acara yang
diselenggarakan oleh keluarga atau pribadi. Acara tidak resmi atau
acara informal merupakan acara santai yang tidak memiliki ketentuan
baku dalam pelaksanaanya. Pembawa acara bisa dengan leluasa
meminta hadirin untuk berepuk tangan dalam rangka menambah
kemeriahan suasana dan membuat suasana terasa lebih
menyenangkan. Contoh dari acara informal, yaitu acara ulangtahun,
khitanan, dan lain sebagainya.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media menurut Azhar Arsyad berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, medoe yang artinya
perantara antara pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Hamidjojo dan Latuheru dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan
bahwa media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia
untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai
pada penerima yang dituju.18 Media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber
belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia,
benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.19
Berdasarkan beberapa pengertian media di atas, dapat
dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
18
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
Cet. Ke-17, h. 3-4.
19
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), Cet. Ke-5, h.120.
16
20
Azhar Arsyad, op.cit. h.19
21
Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), h. 134-135.
17
22
Ibid., h. 134-135.
18
c. Macam-Macam Media
Klasifikasi media bisa dilihat dari jenisnya, daya liputannya, dan
dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan pada
pembahasan berikut.
1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam:
a) Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan
hitam, dan sebagainya. Media ini tidak cocok untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan. Media visual ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu dan film kartun.
c) Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan (sound
slides), film rangkai suara, dan cetak suara.23
2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara
dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah:
a. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film
video-cassette.
23
Hindun, op.cit.,, h. 95
19
24
Ibid., h.95-96
25
Ibid., h.96-97.
20
26
Stephen Haskin, Using Video in E-Learning, (America: Learning Technologies
Community, 2013), h.3.
27
Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.282.
28
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.49.
21
29
Ibid., h.50.
30
Elvi Susasnti, Keterampilan Menyimak, Cet Ke-1, (Depok: Rajawali Pres, 2019), h.82
31
Michael Cross, Social Media Security Leveraging Social Networking While Mitigating
Risk, (USA: Elseiver, 2014), h.1.
22
3) Konten
Para pengguna dari pengguna situs web ini saling membagi
konten-konten media, baik seperti video, ebook,gambar dan lain-lain.
Contohnya Youtube.
4) Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk dapat terhubung
dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung
dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto, tulisan,
dan video. Contoh Facebook. 32
5) Virtual game world
Dunia virtual mereplikasikan lingkungan 3D, di mana pengguna
bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya
game daring.
6) Virtual social world
Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia
virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang
lain. Namun, virtual social world lebih bebas dan lebih ke arah
kehidupan, contohnya second life.33
c. Pengertian Youtube
Youtube merupakan database video yang paling popular di
dunia internet dan merupakan situs video yang menyediakan sebagai
informasi berupa „gambar gerak‟ dan bisa diandalkan. Situs ini
memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian
informasi video dan menontonnyalangsung. Kita juga bisa
berpartisipasi mengunggah (meng-upload) video ke server youtube
dan membaginya ke seluruh dunia. Pengguna youtube dapat megakses
dan dapat diakses oleh siapa saja.34
32
Elvi Susanti, op.cit., h.83.
33
Ibid., h.83-84.
34
Aritas Puica Sianipar, “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa (Studi Pengguna
Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses
23
subcriber dan jumlah penonton terbanyak sebanyak 7,1 ribu. Akun ini
berisi tentang konten-konten cara dan contoh sebagai pembawa acara
dalam membawakan berbagai acara.36
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan pertama ini pernah dilakukan oleh Alamsyah pada
tahun 2016 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui
Media Audiovisual Siswa Kelas IX IPS SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten
Enrekang”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran media audiovidual
berbasis video. Data penelitian terdiri atas dua jenis yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh melalui observasi sedangkan data kuantitatif
diperoleh melalui hasil tes pada siklus pertama dan siklus kedua dianalisis
dengan menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai yang diperoleh siswa pada si klus I adalah 53,04% dan pada
siklus II mencapai 80,28%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran media audiovisual berbasis video dapat meningkatkan
keterampilan berbicara bahasa Jerman (Sprechen) siswa SMAN 1 Masalle.37
Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang berbicara
di depan umum menggunakan media berbasis audiovisual, yaitu video.
Perbedaan dengan penelitian penulis ialah penelitian yang ditulis oleh
Alamsyah menggunakan subjek peserta didik menengah ke atas, sedangkan
penulis menggunakan subjek peserta didik tingkat menengah pertama.
Kemudian data yang dipakai oleh Alamsyah menggunakan data kualitatif
dan data kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan data kualitatif saja.
Penelitian relevan yang kedua ini pernah dilakukan oleh Enis Fitriani
tahun 2018 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Public
36
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Addiniyah pada hari Rabu, 16 September
2020 via telepon Whatsaap.
37
Alamsyah, “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Media Audiovisual Berbasis
Video Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Masalle Kabupaten Enrekang”, e-Journal Universitas
Negeri Makassar. 2016, http://eprints.unm.ac.id/6360/. Diakses 2 Desember 2019 Pukul 01.19
WIB.
25
38
Jasuli dan Enis Fitriani,,“Pengembangan Media Pembelajaran Public Speaking Berbasis
Teknologi Virtual Reality (VR) pada Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang”. e-Journal IKIP Budi
Utomo Malang. Vol;. 25. No. 1.2081http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/694
Diakses 2 Desember 2019 Pukul 02.36 WIB.
26
39
Ibid.
27
sesuai dengan kebutuhan dan harapan siswa dan “Layak” digunakan sebagai
salah satu media pembelajaran untuk keterampilan berbicara bahasa Prancis
siswa kelas X SMAN 1 Prambanan Klaten.40
Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang berbicara
di depan umum menggunakan media video. Perbedaan dengan penelitian
penulis ialah penelitian yang ditulis oleh Aprilia Ghifari Faizatun Ni‟mah
menggunakan subjek peserta didik menengah atas, sedangkan penulis
menggunakan subjek peserta didik tingkat menengah pertama. Kemudian
metode penelitian dan pengembangan (research and development) menurut
Sugiyono sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif.
40
Aprilia Ghifari Faizatun Ni‟mah, “Pengembangan Media Video untuk Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMAN 1 Prambanan Klaten”, e-Journal
Universitas Negeri Yogyakarta, 2019, http://researchgate.net/publication/339004388/ Diakses 2
Desember 2019 Pukul 02.45 WIB.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
28
29
3
S. Margono, Metodologi Penelitoan Pendidikan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h.
155.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), Cet. ke-26, h. 222.
5
Ibid., h.293.
6
Ibid. h.226.
32
7
Burhan Nurgiyantoro, op.ciit., h.123.
8
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi
Pertama,(Yogyakarta:BPEE, 2010), h. 409
33
9
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT
Remaha Rosdakarya, 2011), h. 233.
36
Tabel 3. 4
Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik
No Pertanyaan
Apakah kalian merasa tidak percaya diri ketika harus berbicara di
1
depan kelas?
Apa yang membuat kalian merasa tidak ingin atau enggan untuk
2
membawakan acara di sekolah?
Bagaimana pendapat kalian dengan diterapkannya media
3 pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana pada
pembelajaran membawakan acara?
Apakah media pembelajaran berupa video Youtube Alan Albana
4
memberikan pengaruh kepada keterampilan berbicara kalian?
Apakah kalian merasa kesulitan mempelajari keterampilan
5 berbicara master of ceremony setelah mengguakan media youtube
Alan Albana?
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, vaik dokumen tertulis, gambar, maupun
elektronik.10 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.11 Peneliti mengumpulkan data dengan melampirkan
dokumen sebagai bukti bahwa penelitian telah dilakukan sesuai dengan
metode penelitiannya. Data yang dikumpulkan berupa gambar kegiatan
belajar mengajar secara daring yang dilakukan di SMP Manaba‟ul Ulum.
G. Teknis Analisis Data
Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analissi data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.12 Dari pernyataan di atas, peneliti
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2021), Cet. Ke-8, h.221.
11
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005). h.82
12
Ibid., h. 91.
37
13
Ibid. h.93.
14
Ibid. h. 95
15
Burhan Nurgiyantoro, 2017, op.ciit., h. 277
38
3. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelimnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.16 Peneliti memberikan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis peserta didik dalam
membawakan acara berdasarkan kelas yang menggunakan media
youtube akun Alan Albana dalam pembelajaran. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui mengenai pemanfaatan media Youtube
Alan Abana dalma kemampuan berbicara master of ceremony.
16
Sugiyono, op.cit., h.99
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Biodata Sekolah
1. Sejarah Sekolah
Sejarah SMP Manba‟ul Ulum tentu tidak terlepas dari sejarah
berdirinya Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, karena SMP Manba‟ul
Ulum adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di Pondok
Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta
didirikan melalui penyerahan tanah wakaf dari keluarga Bapak H. Djani
kepada Bapak Dr. KH Noer Muhammad Iskandar, SQ pada tanggal, 12
Rabiul Awal 1404 H bertepatan dengan tahun 1985, berupa tanah seluas
2000 M2 yang awalnya adalah bangunan musholah kecil ukuran 5 x 10 M
2, yang terletak di jalan Surya Sarana no. 6c Sunrise Garden Kelurahan
Kedoya, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Pada tanggal 5 Oktober 1985 di Akte Notaris dengan nomor 8 Gufron
Kamal SH, dengan nama “Yayasan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah”
dengan pengasuh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Beliau memulai
kegiatan pensantrennya dengan seorang santri putra bernama Iskandar, yang
berasal dari lampung dan satu orang santri putri yang bernama Rohanah,
berasal dari Kuningan Cirebon Jawa Barat. Dari dua santri ini lantas
berkembang menjadi lima, menjadi sepuluh dan tiga puluh orang. Dengan
semakin banyak jumlah santrinya maka didirikanlah sekolah formal sistem
klasikal yaitu Madrasah Diniyah Ribathiyah pada tahun 1985. Waktu terus
berlalu, kepercayaan masyarakatpun semakin baik, dibuktikan dengan
semakin banyaknya santri yang mendaftar, maka pada tahun 1986 didirikan
sekolah formal Tsanawiyah.
Lalu pada tahun 1987 didirikan Madrasah Aliyah. Maka berkibarlah
bendera pondok pesantren Asshiddqiyah di antero pelosok tanah air dan
manca negara, berkat kegigihan seorang kiyai muda yang mempunyai
semangat perjuagan dan cita-cita yang tinggi yang didampingi oleh
keluarga, staf pimpinan dan guru-guru yang handal dan solid Sehingga
39
40
didiknya terdiri dari 404 anak. Peserta didik laki-laki terdiri dari 196 anak
dan 208 peserta didik perempuan. Sarana yang dimiliki sebanyak 26
ruangan, diantaranya 17 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,
1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, Lapangan Olahraga, 1 ruang UKS, 3
ruang lab, dan 1 ruang perpus. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah
SMP Manba‟ul Ulum sebanyak 9 kegiatan, yaitu ada pramuka, paskibra,
PMR, futsal, badminton, voli, pencak silat, dan taekwondo.
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
“ Mensuritauladani Akhlak Nabi, Unggul dalam Prestasi “
b. Misi Sekolah
1. Menanamkan akhlaqul karimah yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melaksanakan pengajaran dan bimbingan bahasa Inggris
dan Arab sehari-hari secara aktif dengan menggunakan
metode langsung (Direct Methode)
3. Menumbuhkan semangat berkomunikasi bahasa resmi
pesantren kepada warga sekolah dalam pembinaan dan
monitoring 24 jam.
4. Menyelenggarakan bimbingan belajar kepada siswa oleh
guru yang professional secara aktif dan efektif.
5. Menyelenggarakan bimbingan belajar khusus diluar PBM
(Proses Belajar Mengajar) formal bagi kelas tiga dalam
persiapan menghadapi UAN.
6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dalam
menyalurkan minat dan bakat siswa.
7. Menerapkan Manajemen partisipatif dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dalam menciptakan lingkungan
sekolah yang nyaman, aman dan kekeluargaan
42
4. Tujuan
a. Mengamalkan akhlaqul karimah
b. Unggul dalam penguasaan dasar bahasa Inggris dan bahasa Arab
c. Unggul dalam perolehan mutu nilai Akademik dan Non
Akademik
d. Unggul dalam prestasi ekstrakurikuler
e. Unggul dalam pengelolaan mutu lingkungan sekolah yang
nyaman, aman dan kekeluargaan dala sistem pembinaan
Boarding School.
5. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sekolah SMP Manba‟ul Ulum ini memiliki tenaga pendidik sebanyak
25 guru. Terdiri dari 13 guru laki-laki dan 12 guru perempuan. Peserta
didiknya terdiri dari 404 anak. Peserta didik laki-laki terdiri dari 196 anak
dan 208 peserta didik perempuan. Sarana yang dimiliki sebanyak 26
ruangan, diantaranya 17 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,
1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, Lapangan Olahraga, 1 ruang UKS, 3
ruang lab, dan 1 ruang perpus. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah
SMP Manba‟ul Ulum sebanyak 9 kegiatan, yaitu ada pramuka, paskibra,
PMR, futsal, badminton, voli, pencak silat, dan taekwondo.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Manba‟ul Ulum yang merupakan
sekolah di daerah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat yang di bawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren Assidiqiyah. Ruang lingkup yang ada
di sekolah ini seperti pesantren seperti biasa. Anak-anak berada di
lingkungan pondok dan sekolahnya pun tak jauh dari pondok. Pada semester
ini, kondisi Indonesia yang terkena virus membuat anak-anak dipulangkan
ke rumahnya masing-masing. Sekolah ini menggunakan metode
pembelajaran jarak jauh. Hal ini guna membatasi penyebaran virus yang
ada di lingkungan. Pengajaran dengan cara seperti ini memiliki tantangan
tersendiri bagi peneliti. Maka dari itu, peneliti harus mengemasnya dengan
menarik agar peserta didik mau berpartisipasi dalam penelitian.
43
1
Wawancara dengan Alan Albana, hari Rabu tanggal 16 September 2020 via telepon
WhatsApp.
45
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Addiniyah setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 83 dan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami dengan praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pelepasan wisuda sekolah sesuai yang ditunjukkan dengan kalimat :
sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul dalam rangka pelepasan
wisuda SMK Harapan. Peserta didik Addiniyah dapat menyesuaikan tema
acara dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian
kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatlam skor 3 pada aspek
ini. Hal tersebut saat membawakan acara, peserta didik Addiniyah durasinya
terlalu cepat membuat sulit dipahami dan pembawaannya cenderung dengan
intonasi yang datar dan kurang berekspresi.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan siswa sedikit kaku karena
mengeluarkan nada yang kurang baik di dengar seperti mengeluarkan vokal
“e-e-e” dalam membawakan acara yang membuat terlihat grogi. Penilaian
keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan
nilai 4. Peserta didik sudah baik dalam memilih kata atau diksi dalam
membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang tepat dalam
penyampaiannya. Contoh kata yang kurang tepat adalah sebagai berikut:
Yang terhormat kepada Bapak sekolah SMK Harapan, Bapak Laki
Wijaya, S.Pd. Kata tersebut seharusnya “Bapak Kepala Sekolah” , hal
tersebut menjadi terbata-bata karena kurang tepat letak penyebutannya.
47
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik sangat baik
dalam pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian
yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini
mendapatkan skor 4. Peserta didik sudah lancar dalam membawakan acara.
Terdapat kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam kelancaran
membawakan acara yaitu ketika menyampaikan kata “pembukaan”, peserta
didik sedikit terbata-bata dalam menyampaikannya dan akhirnya terjadi
pengulangan kata “pembukaan”.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Addiniyah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan
pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik,
pemilihan diksi, dan ketepatan ucapan. Peserta didik Addiniyah memiliki
kelemahan dalam intonasi yang mendapatkan skor 3. Total skor yang
didapatkan siswa adalah 83 dengan intrepertasi “baik” dan mendapatkan
predikat “B”.
Hasil analisis peserta didik Addiniyah ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Bagus miss. Karena saya bisa memahami video youtube yang
mempunyai unsur gambar dan unsur suara.”
“Iya, karena saya dapat mengamati cara orang membawakan acara di
dalam youtube tersebut.”
“Tidak, karena dengan menonton media Youtube Alan Albana saya
lebih mudah mempelajari keterampilan berbicara master of ceremony.”2
Tabel 4. 3
Analisis Data Peserta Didik No. 2 (Alya)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
2
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Addiniyah, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
48
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata / diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Jumlah Skor 26
Nilai
Interpretasi Baik Sekali
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Alya setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
87 dan interpretasi baik sekali. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami dengan praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pelepasan wisuda sekolah sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Alya dapat menyesuaikan tema acara dan isi
pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu
aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 3 pada aspek ini. Hal
tersebut saat membawakan acara, peserta didik Alya durasinya terlalu cepat
dan kurang dipahami.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan siswa sedikit kaku dalam
membawakan acara yang ditunjukkan dengan suara yang datar dan kurang
berekspresi. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini,
peserta didik mendapatkan nilai 5. Peserta didik sudah sangat tepat dalam
memilih kata atau diksi ketika membawakan acara.
49
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tepat dalam
pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian yang
enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan
skor 4. Peserta didik sudah cukup lancar dalam membawakan acara. Peserta
didik juga sempat terbata-bata dalam pembawaannya. Contoh pada kata
“salam sejahtera”. Pada kata tersebut, peserta didik agak sedikit terbata-bata
dalam menyampaikannya, hingga menimbulkan jeda yang cukup lama.
Kemudian ketia penyampaian kata “membacakan susunan acara” hal yang
sama dilakukan peserta didik yaitu sedikit terhenti dan terbata-bata dalam
penyampaiannya.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Alya, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
diksi, dan ketepatan ucapan. Peserta didik Alya memiliki kelemahan dalam
intonasi yang mendapatkan skor 3. Total skor yang didapatkan siswa adalah
87 dengan intrepertasi “baik sekali” dan mendapatkan predikat “A”.
Hasil analisis peserta didik Alya ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang dilakukan secara virtual, berikut kutipan wawancaramya.
“Dapat mempermudah siswa untuk memahami materi tentang
pembawa acara.”
“Iya, karena saya dapat meniru dan mengamati cara orang berbicara
orang tersebut dalam membawakan acara.”
“Tidak, karena saya dapat meniru cara berbicara yang benar dalam
membawa acara.”3
Tabel 4. 4
Analisis Data Peserta Didik No. 3 (Ananda)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
3
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Alya, pada hari Senin, 15 Desember 2020
via telepon WhatsAap.
50
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Ananda setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 80 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah memperingati
Maulid Nabi Muhammad Saw. sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Ananda dapat menyesuaikan tema acara dan
isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Ananda dengan baik. Masih ada
nada yang terjeda sedikit agak lama. Contohnya pada kalimat “Marilah kita
buka acara pagi ini dengan surah Al Fatihah.” Pada kalimat itu terjadi jeda
yang cukup lama dan menjadikan adanya tambahan kata “al” saat nada
bicaranya terjeda. Selanjutnya pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki
waktu dan tempat kami persilahkan”. Pada kalimat ini terjadi jeda yang
51
ukup lama dan membuat kata tambahan “ke” saat ingin melanjutkan
pembicaraannya.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik membawakannnya dengan ekspresif dan
menggunaakan bahasa tubuh yang baik dalam berbicara. Terkadang terdapat
nada yang cukup cepat dalam berbicara. Penilaian keempat, ketepatan
kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik mendapatkan nilai 3. Peserta didik
banyak menggunakan kata atau diksi yang kurang tepat. Contohnya pada
kalimat “Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada saudara Taufik
Hidayat.” Kata “banyak-banyak” seharusnya dihilangkan karena menjadi
boros kata. Kemudian pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki waktu dan
tempat kami persilahkan.” dan kalimat “kepada bapak Sugiono waktu dan
tempat kami persilahkan.” Pada kata “waktu dan tempat” seharusnya
dihilangkan karena menjadi multitafsir pada kata tersebut.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Ananda dalam
mengucapkan kata “partisiapasi” kurang huruf “r”. Peserta didik
menyebutnya menjadi „patisipasi”. Penilaian yang keenam, yaitu aspek
kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik
Ananda dalam hal ini melakukan kesalahan berupa pengucapan yang
terbata-bata dan menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika
peserta didik Ananda mengucapkan kalimat “Marilah kita buka acara pagi
ini dengan surah Al Fatihah.” Pada kalimat itu terjadi jeda yang cukup lama.
Selanjutnya pada kalimat “kepada Bapak Imam Maliki waktu dan tempat
kami persilahkan”. Pada kalimat ini terjadi jeda yang cukup lama.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Ananda, peniliti dapat melihat bahwa peserta didik cukup memiliki
keunggulan pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-
gerik, kelancaran, dan intonasi sudah bagus. Masih adanya kekurangan
pada aspek pemilihan diksi. Total skor yang didapatkan peserta didik adalah
80 dengan intrepertasi “ baik” dan mendapatkan predikat “B”.
52
Tabel 4. 5
Analisis Data Peserta Didik No. 4 (Azzah)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata / diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Jumlah Skor 27
Nilai
Interpretasi Baik Sekali
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Azzah setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah upacara pengibaran bendera merah puih sesuai dengan susunan acara
yang disampaikannya. Peserta didik Azzah dapat menyesuaikan tema acara
dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Azzah sudah baik namun hanya
saja intonasinya ada yang masih datar dan kurang ekspresif.
53
6 Kelancaran
Jumlah Skor 26
Nilai
Interpretasi Baik Sekali
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Fahirana setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 87 dan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah peringatan maulid nabi sesuai dengan susunan acara yang
disampaikannya. Peserta didik Fahirana dapat menyesuaikan tema acara dan
isi pembicaraan dalam acara yang sedang berlangsung. Penilaian kedua
yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini.
Acara yang dibawakan oleh peserta didik Fahirana sudah baik mulai dari
nada rendah, sedang, dan tinggi. Masih adanya nada yang sedikit terbata-
bata karena penyampaian katanya terulang.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Fahirana di
awal saat membawakan acara sedikit kaku karena terlihat divideo Fahirana
terlalu melihat teks yang dibuatnya. Selang beberapa detik kemudian,
peserta didik Fahirana sudah mulai enjoy dalam membawakan acaranya.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik suda tepat dalam memilih kata atau diksi
ketika membawakan acara, hanya saja ada satu kata yang kurang tepat.
55
Yaitu pada kalimat “yang telah membawa umatnya menuju zaman dari
zaman menuju zaman yang terang benderang”, kata “menuju zaman dari
zaman menuju zaman” seharusnya menjadi “menuju zaman yang terang
benderang”
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik sangat tepat
dalam pengucapan baik dari huruf konsonan dan huruf vokalnya. Penilaian
yang enam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini
mendapatkan skor 4. Peserta didik Fahirana menunjukkan 1 kata yang
terbata-bata dan menjadi pengulangan pada kalimat “yang telah membawa
umatnya menuju zaman dari zaman menuju zaman yang terang benderang”.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Azzah, peniliti dapat melihat bahwa siswa memiliki keunggulan pada
aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik, pemilihan
diksi, kelancaran, dan intonasi semuanya sudah cukup bagus. Peserta didik
dapat meningkatkan aspek intonasi agar tidak mendatar dalam berbicara dan
terus berlatih dalam kelancaran agar tidak mengulang kata-kata yang salah.
Total skor yang didapatkan siswa adalah 87 dengan intrepertasi “sangat
baik” dan mendapatkan predikat “A”.
Tabel 4. 7
Analisis Data Peserta Didik No. 9 (Farah)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata / diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Jumlah Skor 24
Nilai
Interpretasi Baik
Deskripsi penilaian
56
diksi, dan intonasi semuanya sudah bagus. Peserta didik Farah masih kurang
dalam aspek penilaian kelancaran. Total skor yang didapatkan siswa adalah
80 dengan intrepertasi “baik” dan mendapatkan predikat “B”.
Tabel 4. 8
Analisis Data Peserta Didik No. 14 (Maisarotul)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata / diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Jumlah Skor 23
Nilai
Interpretasi Baik
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Maisarotul setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 77 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terliha cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 4 karena acara yang dibawakan dan isi dari acara
yang di bawakan sesuai. Peserta didik Maisarotul hanya kurang
penyampaian awal mengenai judul acara yang akan dibawakannya.
Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik mendapatkan skor 4 pada
aspek ini. Acara yang dibawakan oleh peserta didik Maisarotul sudah baik
mulai dari nada rendah, sedang dan tinggi. Namun, masih ada nada yang
59
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Nurul setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
4
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Maisarotul, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
62
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Nuruls sudah
tepat dalam melafalkan hururf-hurufnya dengan jelas. Penilaian yang enam,
yaitu aspek kelancaran. Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4.
Peserta didik Nurul banyak sekali melakukan pengulangan dan pengucapan
terbata-bata. Kalimat tersebut yaitu:
Pada kalimat “b... Burung Irian burung cendrawasih” saat peserta
didik ingin mengucapkan kata “burung irian” , peserta didik terbata-bata
seperti yang terlihat divideo.
Berdasarkan uraian di atas mengenai skor yang didapatkan peserta
didik Nurul, peniliti dapat melihat bahwa siswa cukup memiliki keunggulan
pada aspek isi pembicaraan, ketepatan ucapan, mimik/gerak-gerik,
pemilihan diksi, intonasi dan kelancara semuanya sudah cukup bagus. Total
skor yang didapatkan siswa adalah 90 dengan intrepertasi “baik sekali” dan
mendapatkan predikat “A”.
Tabel 4. 10
Analisis Data Peserta Didik No. 16 (Pischa)
Tingkat Capaian Kinerja
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi pembicaraan
2 Intonasi
3 Mimik/gerak-gerik
4 Ketepatan kata / diksi
5 Ketepatan ucapan
6 Kelancaran
Jumlah Skor 23
Nilai
Interpretasi Baik
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Pischa setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
77 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
64
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Shylviana setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 83 dengan interpretasi baik. Menggunakan media Youtube Alan Albana
membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara yang
67
dibawakan dan isi dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan
adalah pentas seni SMP Manba‟ul Ulum Assidiqiyah Jakarta sesuai dengan
susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik Shylviana dapat
menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara yang sedang
berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta didik
mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh peserta
didik Shylviana sudah baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda sedikit agak lama. Hal
tersebut membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Shylviana
menjadi kurang baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah baik karena peserta didik sudah
menampilkan mimik ekspresi yang sesuai dengan perkataan yang
dikeluarkan, walaaupun di awal penyampaiannya peserta didik Shylviana
agak sedikit datar dan kaku. Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada
aspek ini, peserta didik mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat
dalam memilih kata atau diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada
beberapa kata yang kurang tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “saya atas nama panitia mohon maaf sebesar sebesar-
besarnya” kata sebesar-besarnya seharusnya tidak dipakai karena kata itu
tidak masuk akal.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Shylviana
dalam mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah
sangat baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran.
Peserta didik dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Shylviana
banyak sekali melakukan pengulangan kata dan pengucapan terbata-bata.
Kalimat tersebut yaitu:
Pada kalimat “. Bapak ibu bapak ibu guru dan juga seluruh para tamu
undangan serta seluruh murid SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren
68
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Tsabita setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan
skor 90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
5
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Syda, pada hari Senin, 15 Desember 2020
via telepon WhatsAap.
72
dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah seminar di balai
desa, sesuai dengan susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik
Tsabita dapat menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara
yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta
didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh
peserta didik Tsabita baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada terjeda sedikit agak lama. Hal
tersebut membuat intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Tsabita
menjadi kurang baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat tenang dalam membawakan acara.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau
diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada beberapa kata yang kurang
tepat. Yaaitu:
Pada kalimat “kepada yang terhormat bapak ibu hadirin sekalian.”
Kata “sekalian” menjadi kata yang berlebihan. Cukup dengan ucapan
“hadirin” untuk panggilan para tamu undangan.
Penilaian kelima, yaitu ketepatan ucapan. Peserta didik pada aspek ini
mendapatkan skor 5. Hal tersebut dikarenakan peserta didik Tsabita dalam
mengucapkan kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan sudah sangat
baik dan jelas. Penilaian yang keenam, yaitu aspek kelancaran. Peserta didik
dalam aspek ini mendapatkan skor 4. Peserta didik Tsabita dalam hal ini
melakukan kesalahan berupa pengucapan yang terbata-bata dan
menghasilkan jeda yang cukup lama. Contohnya ketika peserta didik
Tsabita mengucapkan “Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur
atas ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala (jeda dikit dan berpikir) karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dengan
keadaan sehat wal'afiat.” Pada pengucapan kalimat tersebut terjadi jeda
yang cukup lama dan terlihat berpikir untuk mengucapkan kalimat
73
6
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik Tsabita, pada hari Senin, 15 Desember
2020 via telepon WhatsAap.
74
Deskripsi penilaian
Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pembawa acara peserta didik
Zahra setelah menggunakan media Youtube Alan Albana mendapatkan skor
90 dengan interpretasi sangat baik. Menggunakan media Youtube Alan
Albana membuat peserta didik dapat mencerna dan memahami praktik
membawakan acara karena di dalam video tersebut, terlihat cara
membawakan acaranya sangat jelas dipaparkan dan dipraktikan oleh Alan
Albana. Nilai tersebut dapat dibuktikan dari 6 aspek penilaian keterampilan
berbicara pembawa acara sebagai berikut:
Penilaian pertama yaitu aspek kesesuaian isi pembicaraan. Peserta
didik mendapatkan skor 5 yang ditunjukkan kesesuaian tema acara dan isi
dari acara yang di bawakan. Acara yang dibawakan adalah HUT RI yang
ke-70, sesuai dengan susunan acara yang disampaikannya. Peserta didik
Zahra dapat menyesuaikan tema acara dan isi pembicaraan dalam acara
yang sedang berlangsung. Penilaian kedua yaitu aspek intonasi. Peserta
didik mendapatkan skor 4 pada aspek ini. Acara yang dibawakan oleh
peserta didik Zahra sudah baik. Masih adanya nada yang sedikit terbata-bata
karena penyampaian katanya terulang dan ada jeda sedikit agak lama.
Contohnya pada kalimat “Adapun rangkaian acara yang akan kita (jeda)
ikuti dalam perayaan hari ulang tahun” pada kalimat tersebut ada jeda
sedikit untuk berpikir mengucapkan kata selanjutnya. Hal tersebut membuat
intonasi yang dikeluarkan oleh peserta didik Zahra menjadi sedikit kurang
baik saat didengar.
Penilaian ketiga yaitu mimik/gerak-gerik. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 5. Peserta didik sangat tenang dalam membawakan acara.
Penilaian keempat, ketepatan kata/diksi. Pada aspek ini, peserta didik
mendapatkan nilai 4. Peserta didik sudah tepat dalam memilih kata atau
diksi ketika membawakan acara, hanya saja ada kata yang kurang tepat.
Contohnya pada kalimat “Atas nama Panitia penyelenggara, Kami (salah
diksi) mengucapkan terima kasih.” Kata “kami” kurang tepat karena
75
Tabel 4. 15
Rekapitulasi Hasil Data Penilaian
No Nama Peserta Didik Kode Data Nilai Kualifikasi
1 Addiniyah Kirani Addiniyah 83 Baik
2 Alya‟ A Saffa Az-Zahra Alya 87 Baik Sekali
3 Ananda Hurin Amalia Asna Ananda 80 Baik
4 Azzah Zhafira Aditya Azzah 90 Baik Sekali
5 Fahirana Safa Aisqha Fahirana 87 Baik Sekali
6 Farah Afifah Farah 80 Baik
7 Maisarotul Maulidia Maisarotul 77 Baik
8 Nurul Alvianti Nazma Nurul 90 Baik Sekali
9 Pischa Batrisyia Azra Pischa 77 Baik
10 Shylviana Fikriya Shylviana 83 Baik
11 Syda Naila Salisa Syda 90 Baik Sekali
Tsabita Puspa Kirana Tsabita 90 Baik Sekali
12
Putriagung
13 Zahra Insyirah Sidayat Zahra 90 Baik Sekali
Jumlah 1104
Nilai Rata-Rata 84.92 Baik
Keterangan:
Mx =
= 84.92
Dari hasil rekapitulasi nilai di atas, sebanyak 10 peserta didik tidak
mendapatkan nilai dan tidak bisa dianalisis hasil karya videonya karena
tidak mengumpulkan tugas praktik master of ceremony atau pembawa
acara. Kemudian, terdapat 13 peserta didik yang sudah mengumpulkan
tugas praktik master of ceremony atau pembawa acara dan mendapatkan
nilai berdasarkan aspek yang sudah ditentukan oleh peneliti. Nilai rata-rata
yang diperoleh dari 13 peserta didik adalah 84.92 atau dibulatkan menjadi
85 dengan kategori baik dan predikat “B”.
Tabel 4. 16
Rekapitulasi Skor Keterampilan Berbicara Master of Ceremony Peserta Didik
SMP Man‟baul Ulum
77
Albana sangat baik. Pada keenam aspek penilaian terdapat skor rata-rata
aspek yang berbeda. Hal itu berkaitan dengan skor yang diperoleh peserta
didik sesuai dengan skor yang sudah ditentukan. Dari data tersebut
menunjukkan terdapat 7 peserta didik dengan kategori baik sekali (A) dan 6
peserta didik dengan kategori baik (B).
Tabel 4. 17
Rata-Rata Skor dan Nilai Aspek Penilaian Master of Ceremony
No Aspek Penilaian Rata-rata Skor Rata-rata Nilai
1. Isi Pembicaraan 4.85 97.0
2. Intonasi 3.85 96.25
3. Mimik/gerak-gerik 4.31 86.2
4. Ketepatan diksi 4.00 80.0
5. Ketepatan Ucapan 4.70 94.0
6. Kelancaran 3.77 75.4
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata skor aspek
penilaian yaitu:
Mx =
Keterangan:
Mx: Rata-rata skor
: Jumlah skor aspek penilaian
N: Jumlah peserta didik
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata nilai skor aspek
penilaian yaitu:
Mx =
Keterangan:
Mx: Rata-rata nilai
: Rata-rata skor aspek penilaian
N: Skor maksimal
Hasil penilaian kemampuan membawakan acara peserta didik kelas
VIII SMP Manba‟ul Ulum diperoleh nilai paling tinggi adalah isi
pembicaraan dengan nilai 97. Sedangkan aspek yang mendapatkan nilai
paling rendah adalah kelancara dengan nilai 75,4. Hal tersebut,
79
80
81
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, maka terdapat
beberapa saran yang dapat dipertimbanglan agar tercipta proses
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Guru
Media youtube akun Alan Albana dapat dimanfaatakan
khususnya dalam pembeljaran membawakan acar. Media audiovisual
ini dapat menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik. Maka dari
itu, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang kreatif
dan inovatif sehingga peserta didik tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan baik dan suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan dan tidak monoton.
2. Bagi Pihak Sekolah
Pihak sekolah sebaiknya memiliki komunikasi yang baik dengan
peserta didik maupun wali murid untuk pembelajran jarak jauh yang
tidak monotoh. Hal ini sangat dibutuhkan agar tercapainya kelancaran
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk peneliti
selanjutnya yang tertarik dengan penelitian tentang media Youtube
akun Alan Albana sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Dalam penelitian, peeliti selanjutnya diharapkan sangat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh agar penelitian dapat dilakukan dengan
baik dan berjalan dengan lancar.
b. Peneliti selanjutnya juga diharapkan memiliki referensi terbaru
dan terkait media pembelajaran untuk keterampilan berbicara
master of ceremonuy dengan sumber yang lebih berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013.
82
83
WEBSITE
David, Eribka Ruthella. dkk. “Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube terhadap
Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sam Ratulangi”. e-Journal Universitas Sam Ratulangi.
Vol. 6. No. 1. 2017. https://ejournal.unsrat.ac.id Diakses 2 Desember 2019
Pukul 01.35 WIB.
LAMPIRAN
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
86
02.12 WIB.
Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah 7, 21,
11.
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri. 2014. 22,23
Jasuli dan Enis Fitriani. “Pengembangan Media Pembelajaran Public 28,29
Speaking Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) pada Mahasiswa
IKIP Budi Utomo Malang”. e-Journal IKIP Budi Utomo Malang. Vol;.
12.
25. No. 1. 2018
http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/view/694 Diakses
2 Desember 2019 Pukul 02.36 WIB.
Margono, S. Metodologi Penelitoan Pendidikan. Jakarta: PT Rineka 35
13.
Cipta. 2010.
Moleong, Lexy I. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi.
14. 33
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012.
Ni‟mah, Aprilia Ghifari Faizatun. “Pengembangan Media Video untuk
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X
15. SMAN 1 Prambanan Klaten”. e-Journal Universitas Negeri 30
Yogyakarta. 2019. http://researchgate.net/publication/339004388/
Diakses 2 Desember 2019 Pukul 02.45 WIB.
Ningsih, Suwarti. “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui
Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya
16. Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Marowali”. e-Jurnal Kreatif 8
Tadulako Online. 2018. https://media.neliti.com Diakses 6 Maret 2020
Pukul 21.19 WIB.
Noerwenda, Fauzi. Street Smart Master of Ceremony: Panduan Praktis
17. bagi MC Pemula dalam Memandu Acara. Malang: PT Litera 14
Mediatama. 2018.
Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis 37
18. Kompetensi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). 2010.
Nurgiyantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
19. 7, 36, 43
Indonesia. Yogyakarta: BPFE. 2017.
Purwaningrum, Aprillia. Panduan Membawakan Acara untuk Kegiatan 15, 16,
20. Sekolah: Menjadi Pembawa Acara yang Sukses dan Handal. Jakarta: 17
Guepedia. 2019.
21. Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press. 2015. 19,20
Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
22. 23
2014.
Sianipar, Aritas Puica “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa 26
(Studi Pengguna Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification”. e-
23.
Jurnal Universitas Sumatera Utara Medan. 2019.
http://repository.usu.ac.id/ Diakses 2 Desember 2019 Pukul 03.13
WIB.
24. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2005. 42,43,44
Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
25. 35
R&D. Bandung : Alfabeta. 2017.
88
Addiniyah Kirani
MC acara non-formal yaitu pelepasan wisuda SMK oke langsung saja kita mulai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera
bagi kita semua yang terhormat Kepala Bapak sekolah SMK harapan Bapak lagi
Wijaya, S.Pd. yang terhormat seluruh guru SMK harapan yang terhormat bapak-
bapak ibu-ibu dan saudara-saudara dan para tamu undangan serta teman-teman
sekalian yang saya banggakan pertama-tama marilah kita menghanturkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul dalam rangka pelepasan
wisuda SMK harapan. Hadirin yang saya hormati sebelum menginjak acara
berikutnya saya akan membacakan susunan acara. Adapun Susunan acaranya
sebagai berikut yang pertama adalah pembukaan yang kedua sambutan kepala
sekolah acara ketiga sambutan ketua panitia acara ke-4 sambutan perwakilan
Bapak atau Ibu Wali siswa acara kelima prosesi wisuda acara ke-6 acara foto-foto
bersama wisudawan dan keluarga acara ke-7 yaitu penutup. Mari kita ke acara
pertama yaitu pembukaan marilah kita awali dengan bacaan bismillah.
Bismillahirrahmanirrahim. selanjutnya sambutan kepala sekolah dan untuk bapak
kami persilahkan. selanjutnya acara ketiga sambutan ketua panitia untuk bapak
dan ibu kami persilahkan acara ke-5 yaitu prosesi wisuda untuk para wisudawan
silakan maju ke depan. oke nggak kerasa acaranya Udah selesai mari kita tutup
acara dengan membaca alhamdulillah Sekian dari saya
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
101
Bapak, Ibu dalam acara pengajian ini dan apabila saya dalam membawakan acara
terdapat kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya Marilah cara pada
hari ini kita tutup dengan membaca Hamdalah. Wabihi wa taufik wal hidayah
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
107
Farah Afifah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim
alhamdulillahirabbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal
mursalin Sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa ashabihi ajma'in robbisrohli
sodri wayassirli Amri wahlul uqdatammillisaani yafkahul kauli amma‟ Ba‟du.
Yang kami hormati pendiri dan pengasuh pondok Pesantren Assidiqiyah Doktor
Kyai Haji Noer Muhammad Iskandar S.Q dan bu nyai Hajjah Nur jazilah. Yang
kami hormati khadimul Ummah Pondok Pesantren Assidiqiyah Kyai Haji Ahmad
Mahrus Iskandar B.Cs dan Ibu Amalia S.Pd. yang kami hormati juga Gus Muhsin
Ibrahim S.Pd dan Nurul Izza mutoharoh S.Pd. Para hadirin yang saya hormati
syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul
dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya Perkenalkan nama saya Farah Afifah
sebagai pembawa acara akan membacakan susunan acara pada hari ini Adapun
Susunan acaranya sebagai berikut 1 pembukaan 2 pembacaan ayat-ayat suci
Alquran 3 pembacaan Rawi atau sholawat nabi 4 sambutan 5 mauidoh Hasanah
serta doa, da dan 6 penutup. Langsung saja kita mulai acara pada hari ini, acara
yang pertama yaitu pembukaan marilah kita buka acara pada hari ini dengan baca
Basmalah Bismillahirrahmanirrahim. Dua, dilanjutkan dengan acara yang kedua
yaitu pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang akan dibacakan oleh Vina kepada
Vina kami persilakan . Terima kasih untuk Vina acara. Selanjutnya yaitu
pembacaan Rawi atau sholawat nabi kepada kelompokan kepada kelompok
hadroh kami persilahkan Terima kasih untuk kelompok hadroh dilanjutkan
dengan acara yang keempat yaitu sambutan yang akan disampaikan oleh khadimul
Ma'had kita Kyai Haji Ahmad Mahrus Iskandar B.Cs. kepada Gus Mahrus silakan
Terima kasih atas sambutannya dilanjutkan dengan acara yang kelima yaitu acara
yang kita nantikan mauidoh Hasanah serta doa yang akan dibacakan oleh Ustadz
Imam Syafi'i kepada Ustadz Imam Syafi'i kami persilahkan Imam Syafi'i. Terima
kasih kepada Ustad Imam Syafi‟i. Hadirin sekalian tibalah saatnya kita sampai
pada ujung acara ini yaitu penutup sebelum acara ini kita tutup Sekali lagi kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang berkenan mengikuti acara
108
Maisarotul Maulidia
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin assolatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal mursalin
Sayyidina wa habibina wa syafi'ina wa Maulana Muhammadin wa ala alihi wa
shohbihi ajma'in Amma ba'du. Yang terhormat Kepada Ibu Nurhasanah, M.Pd.
selaku kepala sekolah SMA Negeri 110 Jakarta. Yang terhormat kepada jajaran
guru SMA Negeri 110 Jakarta yang kami hormati Mis Elda Aini selaku nilai
praktek MC dan tak lupa pula kepada teman-temanku yang berbahagia. Pertama-
tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadiran Allah Subhanahu
Wa Ta'ala yang telah memberikan kita Taufik serta hidayahnya. Sehingga kita
dapat berkumpul pada siang hari ini. Kedua kalinya Sholawat serta salam marilah
kita curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam
yang telah menuntun kita dari jalan ge. kegelapan menuju jalan terang benderang
yaitu agama Islam. Saya selaku pembawa acara Izinkan saya membacakan
susunan-susunan acara pada siang hari ini. Acara pertama yakni pembukaan, acara
kedua yakni sambutan-sambutan, dan acara ketiga yaitu penutupan serta doa.
Sebelum kita membuka acara pada siang hari ini, Marilah kita berdoa dengan
harapan acara pada siang ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan suatu
apapun. Berdoa menurut keyakinan masing-masing dimulai Berdoa selesai.
Memasuki acara kedua yakni sambutan-sambutan sambutan yang pertama yakni
sambutan dari ibu Nurhasanah M.Pd. sela, selaku kepala sekolah SMA Negeri 110
Jakarta Kepada beliau kami persilahkan. Prememori. Kepada Ibu Nurhasanah,
M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 10 Jakarta kami ucapkan terima kasih.
Sambutan kedua yakni dari Mis Elda Aini selaku penilaian praktek MC Kepada
beliau kami persilahkan. Kepada Mis Elda Aini kami ucapkan terima kasih.
Memasuki acara ketiga yakni penutupan doa kepada rekan Kami Farah Afifah
kami persilahkan. Kepada Rekan kami Farah Afifah kami ucapkan terima kasih.
Dengan berakhirnya doa dan ma doa maka Berakhir pula acara pada siang hari ini.
Saya sebagai pembawa acara, Izinkan saya memohon maaf kepada hadirin
sekalian Apabila ada salah kata dan perbuatan. Saya mohon maaf sebesar-
110
Shylviana Fikriya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh yang terhormat Bapak Kepala
Sekolah SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren asshiddiqiyah Pusat. Wali murid
kelas 7 8 dan juga 9. Bapak ibu bapak ibu guru dan juga seluruh para tamu
undangan serta seluruh murid SMP Manbaul Ulum Pondok Pesantren Assidiqiyah
Jakarta yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita
atas ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmatnya.
Sehingga pada hari ini kita bisa bisa menghadiri acara pentas seni SMP Manbaul
Ulum Pondok Pesantren Assidiqiyah. Semoga acara ini berjalan dengan lancar
dan banyak banyak dan banyak memberikan manfaat bagi kita semua. Berikut ini
susunan acara pentas seni SMP Manbaul Ulum pada hari Sabtu 26 Desember
2020, yaitu pertama pembukaan kedua menyanyikan lagu Indonesia Raya
bersama-sama, Ketiga menyanyikan lagu mars Assidiqiyah yang akan
dibawakan oleh grup paduan suara siswa SMP Manba‟ul Ulum. keempat
sambutan kepala sekolah SMP Manbaul Ulum pondok pesantren Assidiqiyah
pusat oleh Bapak Abdul Rahman,S.Pd. kelima sambutan ketua panitia keenam
acara selanjutnya yaitu pentas seni SMP Manba‟ul Ulum Pondok Pesantren
Assidiqiyah Pusat dan acara terakhir yaitu pemberian penghargaan bagi pementas
terbaik. Akhirnya serangkai acara pada hari ini sudah kita lewati bersama-sama
sebagai penutupnya marilah kita tutup acara pada hari ini dengan mengucapkan
Alhamdulillah bersama-sama. apabila dalam apabila dalam penyampaian terdapat
kekurangan baik perkataan maupun perbuatan, saya atas nama Panitia mohon
maaf sebesar sebesar-besarnya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
114
CV ALAN ALBANA
Profile
Nama Lengkap : Alan Albana, S. Kom, I
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 17 Juli 1991
Pekerjaan : Penyiar Radio Republik Indonesia
: Master Of Ceremony @SanggarMC
Telepon : 085722187972
Email : AlbanaAlan@gmail.com
Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
Pengalaman Kerja
DOKUMENTASI PENELITIAN
122
123
RIWAYAT PENULIS
Elda Aini, lahir di Jakarta 17 Juli 1998.
Penulis anak pertama dari empat
bersaudara dari Muchtar Lutfy (alm) dan
Zulhairiah. Penulis bertempat tinggal di
Jl BB. Kp. Baru No. 70 Rt.006/Rw.007
Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan
Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Penulis yang biasa dipanggil Elda, mengawali pendidikan di SDI Al-Falah 1 Pagi
tahun 2004-2010. Lalu, melanjutkan pendidikan di MTs. Al-Falah tahun 2010-
2013 dan melanjutkan pendidikan tingkat atas di MAN 22 Jakarta pada tahun
2013-2016. Setelah itu, penulis menempuh pendidikan di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesai tahun 2016. Penulis yang memiliki hobi berorganisasi ini
menyelesaikan S-1 dengan menulis skripsi yang berjudul “Keterampilan
Berbicara Master of Ceremony dengan Penggunaan Media Video Youtube Alan
Albana pada Siswa Kelas VIII SMP Manba‟ul Ulum Tahun Pelajaran
2020/2021.”