Anda di halaman 1dari 92

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

DUBBING VIDEO ANIMASI PADA MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA
ASPEK BERBICARA

oleh
SOLICHIN
NIM. 12020180047

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan


untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2020
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
DUBBING VIDEO ANIMASI PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
ASPEK BERBICARA

oleh
SOLICHIN
NIM. 12020180047

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana


Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 2 Juni 2020

Dr. Rifqi Aulia Erlangga, M. Hum


PEMBIMBING

ii
iii
iv
MOTTO

” Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan

menanggung bahayanya kebodohan”.

(Imam Syafi’i)

v
PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua Orang tuaku (Bapak Ruwito dan Ibu Kusmi) yang senantiasa tak

pernah lelah mendoakan, mendukung, membimbing, dan memberikan kasih

sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

Semoga beliau berdua senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, serta

kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Istriku tercinta Ari Purwati yang selalu memberi dukungan dan semangat,

serta merelakan waktunya demi terselesainya studi ini. Semoga istriku

senantiasa diberikan kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan dan keselamatan.

3. Anakku tersayang Aisya Chanda Syakira (16 Th) yang sebentar lagi

menempuh pendidikan tingkat atas. Semoga senantiasa sehat, semangat,

solehah, cinta ilmu dan Al Quran untuk masa depan yang gemilang.

4. Semua Dosen, Bapak dan Ibu Guru kami yang selalu menularkan ilmu, dan

motivasi agar semangat dan terus belajar sampai akhir hayat.

vi
PRAKATA

‫الرحيم‬
ّ ‫الرحمن‬
ّ ‫بسم هللا‬

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT., yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga Tesis dengan judul

Pengembangan Media Pembelajaran Dubbing Video Animasi ini pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Aspek Berbicara dapat selesai. Shalawat serta salam

semoga tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabatnya. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar magister pendidikan di IAIN Salatiga.

Penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.Ag., M.A. selaku Direktur Program

Pascasarjana IAIN Salatiga;

3. Ibu Dr. Hj Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pascasarjana

PGMI IAIN Salatiga;

4. Bapak Dr. Rifqi Aulia Erlangga, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing yang

telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, serta meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan tesis ini;

5. Seluruh dosen dan karyawan Program Pascasarjana IAIN Salatiga;

6. Ibu Prihati, S.Pd.I, selaku Kepala MI nurul Falah Kemiri Kaloran Temanggung

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian; dan

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini.

vii
Semoga amal kebaikan dan kontribusi untuk selesainya tesis ini mendapat

balasan pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari

sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

demi perbaikan penulisan di masa mendatang. Semoga tesis ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 2 Juni 2020

Solichin
NIM. 12020180047

viii
ABSTRAK

Solichin. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Dubbing Video Animasi


pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Aspek Berbicara. Tesis.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Rifqi
Aulia Erlangga, M. Hum

Kata Kunci:, Dubbing Video Animasi, Bahasa Indonesia dan Aspek Berbicara

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran


Bahasa Indonesia yang inovatif dan efektif di MI Nurul Falah Kemiri Kaloran.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa MI Nurul Falah Kemiri Kaloran khususnya pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada aspek berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Model penelitian ini adalah model ADDIE yaitu jenis penelitian
pengembangan R&D. Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia melalui dubbing video
animasi sedangkan Design produk dirancang menggunakan software Plotagon.
Pengembangan atau Development yakni mengembangkan produk media dubbing
video animasi. Implementation merupakan langkah mengimplementasikan media
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media dubbing video animasi sebagai
media pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya Evaluation menunjukkan bahwa media pembelajaran Bahasa
Indonesia menggunakan dubbing video animasi dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jumlah subjek penelitian adalah 40
siswa. Analisis data menggunakan teknik deskripsi kuantitatif.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan media pembelajaran yang
digunakan hanya berupa buku siswa dengan metode klasikal, serta guru belum
menguasai media pembelajaran berbasis IT. Hasil pengembangan menunjukkan
media pembelajaran ini dibutuhkan dan dinyatakan layak digunakan berdasarkan
uji kelayakan menurut ahli media dengan persentase total sebesar 87,50%, ahli
materi dengan persentase sebesar 90,00 %. Media pembelajaran ini dinyatakan
sangat valid ditunjukkan dengan rata-rata 3,58. Efektif berdasarkan uji efektivitas
dengan hasil uji kelompok kecil dengan persentase total sebesar 92 % dan uji
coba kelompok besar dengan persentase total sebesar 90%. Hasil penerapan
media menggambarkan efektifitas media ternilai tinggi dengan skor rata-rata
kelas naik 45% dari 60,5 menjadi 87,5. Nilai ketuntasan naik dari 45% menjadi
100%.

ix
ABSTRACT

Solichin. 2020. Development of Learning Media through integrated Dubbing


Animation Videos in Indonesian Language Subjects. Thesis. Madrasah
Ibtidaiyah Teacher Education Study Program. Postgraduate of Salatiga
State Islamic Institute. Supervisor Dr. Rifqi Aulia Erlangga, M. Hum

Keywords :, Dubbing Animation Videos, Indonesian Language, and speak of


Indonesian Language

The purpose of this research is to develop innovative and effective


Indonesian Language learning media at MI Nurul Falah Kemiri Kaloran. This
research is motivated by the need to increase motivation and learning outcomes of
MI Nurul Falah Kemiri Kaloran students especially in Indonesian Language
subject capability speak of Indonesian Language correctly.
This research model is ADDIE model, which is a type of R&D
development research. The needs analysis is done to find out the needs of
developing Indonesian Language learning media through dubbing animation
videos, while the product design is designed using Plotagon software.
Development or Development that is developing integrated dubbing animation
videos,n media products. Implementation is a step of implementing Indonesian
Language learning media with dubbing animation videos, media as learning media
that aims to improve student learning outcomes. Furthermore Evaluation shows
that the Indonesian Language learning media using the dubbing animation videos,
can improve student learning outcomes. The number of research subjects was 40
students. Data analysis uses quantitative description techniques.
The results of previous studies indicate that the learning media used are
only in the form of student books with a classical approach, and teachers have not
mastered tecnology and information. This learning media was declared wanted
and feasible based on the feasibility test according to media experts with a total
percentage of 87.50%, material experts with a percentage of 90.00%. This
learning media is stated to be very valid, indicated by an average of 3.58.
Effective based on effectiveness testing with small group test results with a total
percentage of 92% and large group trials with a total percentage of 90%. The
results of the application of the media illustrate the effectiveness of high-value
media with an average grade score up 45% from 60.5 to 87.5. The completeness
value increased from 45% to 100%.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... i

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

MOTTO ............................................................................................................. iii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 4

C. Signifikansi Penelitian ......................................................... 5

D. Landasan Teori .................................................................... 6

E. Hipotesis Pengembangan .................................................... 10

F. Metode Penelitian ………………………………………… 11

BAB II ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DUBBING

VIDEO ANIMASI

A. Hasil Penelitian tentang Kebutuhan Pengembangan

Dubbing Video Animasi ....................................................... 16

xi
B. Pembahasan Kebutuhan Pengembangan Dubbing

Video Animasi…………………………………………...... 18

BAB III PENGEMBANGAN DUBBING VIDEO ANIMASI

A. Hasil Penelitian Pengembangan Dubbing Video Animasi .. 19

B. Pembahasan Pengembangan Dubbing Video Animasi ........ 33

BAB IV EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN DUBBING VIDEO ANIMASI PADA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA ASPEK

BERBICARA

A. Hasil Penelitian Efektivitas Pengembangan Media

Pembelajaran Dubbing Video Animasi ………………….. 35

B. Pembahasan Efektivitas Pengembangan Media

Pembelajaran Dubbing Video Animasi ………………….. 36

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 39

B. Saran .................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sumber Referensi .......................................................................... 22

Tabel 3.2 Daftar Validator ........................................................................... 28

Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Ahli Media ............................................................ 29

Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Ahli Materi ........................................................... 29

Tabel 3.5 Hasil Tanggapan Guru .................................................................. 32

Tabel 3.6 Hasil Tanggapan Murid ................................................................. 33

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ........................................ 35

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 36

Tabel 4.3 Hasil Uji t ...................................................................................... 36

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tampilan Judul Seri 1 .............................................. 22

Gambar 3.2 Tampilan K. I dan K. d ............................................. 23

Gambar 3.3 Tampilan Prolog ....................................................... 23

Gambar 3.4 Tampilan Video 1 ………......................................... 24

Gambar 3.5 Tampilan Judul Seri 2 .............................................. 24

Gambar 3.6 Tampilan K. I dan K. d ............................................. 25

Gambar 3.7 Tampilan Prolog ....................................................... 25

Gambar 3.8 Tampilan Video 2 ………......................................... 26

Gambar 3.9 Tampilan Judul Seri 3 .............................................. 26

Gambar 3.10 Tampilan K. I dan K. d ............................................. 27

Gambar 3.11 Tampilan Prolog ....................................................... 27

Gambar 3.12 Tampilan Video 3 ………......................................... 28

Gambar 3.13 Tampilan Revisi Judul ……………………………... 31

Gambar 3.14 Tampilan Revisi Percakapan ………………………. 31

Gambar 3.15 Tambahan Slide Hasil yang Diharapkan …………… 31

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .............................................. 44

Lampiran 2 Hasil Validasi Ahli Materi ........................................ 45

Lampiran 3 Hasil Validasi Ahli Media ........................................ 49

Lampiran 4 Instrumen Uji Coba 53

Lampiran 5 Rekap Hasil Uji Coba ….......................................... 58

Lampiran 6 Rangkuman Wawancara dan Observasi .................... 59

Lampiran 7 Alur Pikir Penelitian ................................................. 63

Lampiran 8 Instrumen Soal Pretest dan Posttest .......................... 64

Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ............................. 69

Lampiran 10 Tampilan Produk ...................................................... 72

Lampiran 11 Lembar Bimbingan ................................................... 74

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berbicara merupakan hal utama bagi siswa agar mampu

mengkomunikasikan apa yang dipikirkan atau diinginkan sehingga orang lain

mengetahui maksud atau keinginan siswa tersebut. Kemampuan bicara yang

baik juga mendorong siswa mudah bergaul, berinteraksi dengan orang lain.1

Agama Islam juga mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbicara yang

baik. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :2

‫ص ُمت‬ ِ ْ‫اَّللِ َو ْاليَ ْو ِم ا‬


ْ َ‫آلخ ِر فَليَقُ ْل َخي ًْرا أ َ ْو ِلي‬ ‫َم ْن َكانَ يُؤْ ِم ُن ِب ه‬
“Barangsiapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan Hari Kiamat
maka hendaklah ia berkata yang baik atau sebaiknya ia diam”.

Berbicara menggunakan Bahasa Indonesia harus diajarkan pada anak

didik mulai dari tingkat rendah sampai tinggi dengan tujuan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan fungsi

bahasa sebagai wahana berfikir dan berkomunikasi untuk mengembangkan

potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam

kehidupan manusia yang berguna sebagai alat komunikasi dan alat berpikir

paling efektif.3

1
Abidin, Utami, dan Kartono, ”Peningkatan Kemampuan Berbicara Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Teknik Bercerita (Story Telling) pada Sekolah Dasar”, Jurnal Untan, Vol. 05
(2018) : 2-3.
2
Muttafaq ‘alaih : Al-Bukhari, No. 6018 ; Muslim, No. 47.
3
Rafidhah Hanum, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui
Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MIN Rukoh
Banda Aceh”, Jurnal UIN Ar-Raniry Banda Aceh (2016) : 2.

1
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia secara khusus adalah (1)

berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. (2) bangga dan menghargai

penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

(3) menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan sesuai tujuan. (4) bahasa

Indonesia digunakan untuk peningkatan kemampuan kecerdasan pikir, serta

kematangan sosial dan emosi. (5) pemanfaatan karya sastra guna

menambah wawasan, kemampuan berbahasa. (6) bangga dengan budaya

khasanah sastra Indonesia.4

Pelajaran Bahasa Indonesia memuat empat aspek berbahasa yang harus

dikuasai yaitu aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Keempat aspek tersebut memiliki keterkaitan hubungan antara satu dengan

yang lain.5 Upaya meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan

Bahasa Indonesia yang benar, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam

menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk mempermudah guru

dalam mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan

efisien.6 Media pembelajaran umumnya berupa gambar, benda-benda lain

yang mampu meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajar siswa.7

4
BSNP, “Badan Standar Nasional Pendidikan”, Jakarta : BSNP, 2006.
5
Ulil Amri, Vismaia S. Damaianti, “Pengaruh Penggunaan Teknik Bermain Drama
Melalui Teater Tradisional Randai Berbasis Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan Apresiasi
Drama”, EduHumaniora, Vol. 8, No.2 (2016) : 186-197.
6
A’isatul Munawaroh Kusyari, Drs. Sutrisno, S.E., M.M., M.Pd, Diana Endah H, S.Pd.,
M.Pd, “Pengaruh Metode Demonstrasi Berbantu Media Wayang Kartun Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas II SDN Pandean Lamper 01 Semarang”, Jurnal Pendas
Mahakam, Vol 2 (2), (2017) : 166.
7
Fatkhur Rokhman dan Yuliati, “The development of the Indonesian teaching material
based on multicural context by using sociolinguistic approach at junior high school”, Procedia
Social Behavioral Sciences, Vol 9, (2015) : 1481-1488

2
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah video animasi.

Media berupa video sangat efektif guna membantu proses pembelajaran.8

Video kaya akan informasi dan tuntas karena sampai ke hadapan peserta didik

secara langsung yang menyajikan gambar bergerak dan bersuara. Video

animasi mampu mendeskrepsikan materi dengan efektif untuk membantu

guru menyampaikan materi yang bersifat dinamis.9

Hasil wawancara dengan guru kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul

Falah Kemiri Kaloran Temanggung, yang bernama ibu Tri Andriyani, S. Pd. I

pada tanggal 22 Desember 2019, menuturkan : “media pembelajaran yang

digunakan di madrasah selama ini hanya menggunakan buku siswa dan

metode demonstrasi atau percakapan biasa di depan kelas, sehingga hasil

peserta didik belum maksimal. Hasil belajar peserta didik perlu ditingkatkan,

dengan pengembangan media pembelajaran.

Pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan

metode Research and Development. Research and Development merupakan

metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk tertentu

serta menguji validitas dan keefektivan produk tersebut dalam

penerapannya.10

Alasan Peneliti memilih lokasi penelitian di MI Nurul Falah Kemiri

dengan pertimbangan bahwa MI tersebut memiliki sarana dan prasarana IT,

namun belum digunakan secara maksimal. Guru juga belum memiliki


8
Relis Agustien, Nurul Umamah, Sumarno, “Pengembangan Media Pembelajaran Video
Animasi Dua Dimensi Situs Pekauman di Bondowoso Dengan Model Addie Mata Pelajaran
Sejarah Kelas X IPS” Jurnal Edukasi 2018, V(1): 19-23.
9
Meilan Tri Wuryani, Endang Sri Markamah, M. Ismail Sriyanto3,” Penggunaan Media
Wayang Kartun Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng”, Jurnal PGSD FKIP
Universitas Sebelas Maret (2013) : 23-25
10
Hanafi, “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang pendidikan”, Saintifika Islamica.
Jurnal Pendidikan Keislaman Volume 4 No. 2 (2017).

3
kemampuan mengembangkan media pembelajaran berbasis teknoligi dan

menggunakan metode masih klasikal .

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menilai bahwa penelitian ini sangat

penting dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan ketrampilan siswa

dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Guru juga diharapkan

memiliki kemampuan mengembangkan media pembelajaran yang inovatif,

menginspirasi dan memberi ruang kreatifitas pada siswa serta meningkatkan

kemampuan materi.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Media pembelajaran yang digunakan hanya berupa buku siswa,

metode demonstrasi atau percakapan biasa di depan kelas; dan

b. Guru belum menguasai pembuatan media pembelajaran berbasis

informasi dan teknologi;

2. Pembatasan Masalah

Lingkup masalah dalam penelitian ini terbatas pada kegiatan

mengembangkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia aspek meningkatkan kemampuan berbicara di kelas V

MI Nurul Falah Kemiri Kaloran Temanggung. Masalah ini dipilih karena

media pembelajaran yang ada belum dapat meningkatkan kemampuan

berbicara menggunakan Bahasa Indonesia siswa Kelas V di MI Nurul

Falah Kemiri Kaloran Temanggung. Media pembelajaran ini

4
dikembangkan dan digunakan sebagai media pembelajaran berbasis

komputer.

3. Perumusan Masalah

a. Bagaimana kebutuhan pengembangan media pembelajaran dubbing

video animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara

pada siswa kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung Jawa Tengah?

b. Bagaimana bentuk pengembangan media pembelajaran dubbing video

animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara pada

siswa kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung Jawa Tengah?

c. Bagaimana efektivitas hasil pengembangan media dalam bentuk

dubbing video animasi terhadap kemampuan berbicara pada siswa

kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Signifikasi Penelitian

1. Untuk menganalisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran

dubbing video animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek

berbicara pada siswa kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah;

2. Untuk mendeskripsikan bentuk pengembangan media pembelajaran

dubbing video animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek

berbicara pada siswa kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah; dan

5
3. Untuk mengetahui efektivitas hasil pengembangan media pembelajaran

dalam bentuk dubbing video animasi terhadap kemampuan berbicara pada

siswa kelas V di MI Nurul Falah Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung pada Tahun Pelajaran 2019/2020.

.
D. Landasan Teori

1. Kajian Pustaka

Wuryanti dan Kartowagiran dalam penelitiannya pada tahun

2016.11 Hasil penelitian berupa media video animasi lengkap dengan teks

percakapan serta audio. Persamaan dengan tesis ini adalah sama-sama

mengembangkan media pembelajaran berbentuk video animasi pada

tingkat Sekolah Dasar. Perbedaannya terletak pada bentuk video animasi

sudah ada suara tokoh-tokohnya sedangkan tesis ini melibatkan siswa-

siswi menjadi pengisi suara (dubbing). Relevansi dengan tesis adalah

hasil penelitian dapat dijadikan sumber rujukan.

Vela Nur Hikmah dan Iin Purnamasari dengan judul

“Pengembangan Video Animasi Bang Dasi Berbasis Aplikasi Camtasia

pada Materi Bangun Datar Kelas V Sekolah Dasar” tahun 2017.12 Hasil

penelitian ini berupa video animasi berbasis aplikasi Camtasia.

Persamaan dengan tesis ini adalah sama-sama mengembangkan media

pembelajaran video animasi pada tingkat sekolah dasar. Perbedaan

dengan tesis ini bahwa media video animasi berbasis Camtasia masih

11
Umi Wuryanti dan Badrun Kartowagiran, ”Pengembangan Media Video Animasi untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Karakter Kerja Keras Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal
Pendidikan Karakter, Tahun VI, Oktober, No. 2 (2016).
12
Vela Nur Hikmah dan iin Purnamasari, “Pengembangan Video Animasi Bang Dasi
Berbasis Aplikasi Camtasia pada Materi Bangun Datar Kelas V Sekolah Dasar”, Jurnal Mimbar
Sekolah Dasar, Vol 4(2) (2017), 182-191.

6
terfokus pada aktifitas guru saja, sedangkan pada tesis ini video animasi

melibatkan peran aktif siswa-siswi . Relevansi dengan tesis ini adalah

sama-sama mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi

sehingga dapat dijadikan sumber rujukan.

Iseu Synthia Permatasari, Nana Hendracipta, dan Aan Subhan

Pamungkas dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Video

Animasi Hands Move Dengan Konteks Lingkungan Pada Mapel IPS”

tahun 2019.13 Penelitian ini menghasilkan media video animasi Hands

Move berbasis aplikasi Videoscrib dan Camtasia. Persamaan dengan tesis

ini adalah sama-sama mengembangkan media pembelajaran video

animasi pada tingkat sekolah dasar. Perbedaannya penelitian Iseu Synthia

Permatasari dkk, berupa satu slide animasi sedangkan tesis ini berupa

beberapa silde dengan tema percakapan yang berbeda-beda. Relevansi

dengan tesis ini adalah sama-sama mengembangkan media pembelajaran

berupa video animasi sehingga dapat dijadikan sumber rujukan.

Agustien, Umamah, dan Sumarno pada tahun 2018 ini berhasil


14
mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi 2D.

Perbedaan dengan tesis ini adalah hasil produk berupa video animasi 3D.

Muhibuddin Fadhli dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Video Kelas IV Sekolah Dasar” tahun 2015 di

SD Kanisius Keprabon 02 Surakarta ini berhasil mengembangkan media

13
Iseu Synthia Permatasari, Nana Hendracipta, dan Aan Subhan
Pamungkas,“Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Hands Move Dengan Konteks
Lingkungan Pada Mapel IPS” Jurnal Terampil Volume 6 Nomor 1, Juni (2019) : 145
14
Relis Agustien, Nurul Umamah, dan Sumarno“(The Development of Two Dimensional
Animation Video of Pekauman Website as Instructional Media With Addie Model in Bondowoso
in The History Subject of Class IPS X”, Jurnal Edukasi (2018), V(1): 19-23

7
video animasi yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran IPS siswa SD kelas IV.15 Perbedaan dengan tesis ini adalah

fokus masalah yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD/MI.

2. Kajian Teori

a. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara benar baik

menggunakan lisan maupun tulisan serta menumbuhkan rasa bangga

dan apresiasi terhadap kesastraan masyarakat Indonesia.16

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang

meliputi 4 (empat) keterampilan yang harus dikuasai peserta didik,

yaitu (a) Mendengarkan (b) Berbicara (c) Membaca, dan (d)

Menulis.17

b. Aspek Berbicara

Berbicara adalah menggunakan lisannya untuk menyampaikan

suatu hal yang ada dalam pikiran dan perasaan dalam bentuk kegiatan

perkenalan, wawancara, percakapan, berbicara menggunakan telepon,

melakukan diskusi, berpidato, bercerita tentang peristiwa dan benda di

15
Muhibuddin Fadhli, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Kelas IV
Sekolah Dasar” Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3. No. 1 Januari (2015) : 2-3
16
Utami Widiati dan Bambang Yudi Cahyono, “The Teaching of EFL Speaking In The
Indonesian Context: The State of The Art” Journal of Language and Art, (2006) : 1-14
17
Sofyan Abdul Gani, Dian Fajrina, Rizaldy Hanifa, “Students’ Learning Strategies for
Developing Speaking Ability”, SIELE Journal, Vol 2. Number 1 March (2015) : 2-14

8
sekitar, laporan dan pengamatan, bedah buku, dan berbagai karya

seperti pantun, drama, puisi dan dongeng.18

Iskandarwasidd dan Sunendar berpendapat,19bahwa kemampuan

berbicara memiliki arti kemampuan mengeluarkan suara untuk

menyampaikan sesuatu yang diinginkan terhadap orang lain. Terdapat

beberapa teknik yang dapat digunakan dalam meningkatkan

kemampuan aspek berbicara, antara lain (a) Lihat-ucap (b) Reka cerita

gambar (c) Bermain peran (d) Memberi petunjuk (e) Laporan pandang

mata, dan lain-lain.

c. Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai alat bantu

mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran,

meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa

dalam proses pembelajaran. Siswa lebih termotivasi untuk belajar,

mendorong siswa menulis, berbicara dan merangsang imajinasi.20

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka perkembangan media

pembelajaran juga mengalami perubahan begitu cepat. Penggunaan

media pembelajaran yang tradisional dan manual mulai ditinggalkan

dan beralih kepada media pembelajaran yang berbasis TIK.21

Perkembangan ini merupakan salah satu ciri bahwa penerapan

18
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa, 2010, 16.
19
Iskandarwassid dan Sunandar, D.. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013, 241.
20
Talizaro Tafonao, “Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2, No.2, (2018) : 10.
21
Hilal Almara'beh, Ehab F. Amer, Amjad Sulieman, “The Effectiveness of Multimedia
Learning Tools in Education”, IJARCSSE, 5 (12), December (2015) ;761-764

9
teknologi informasi dalam proses pembelajaran di kelas, merupakan

suatu kebutuhan dan keharusan di era modern ini.22

Terkait dengan itu, media harus dikembangkan berdasarkan

kebutuhan, relevansi, karakteristik siswa, kompetensi dasar, serta

pemanfaatannya bahwa siswalah yang seharusnya menggunakan

media tersebut.23

d. Video Animasi

Video animasi merupakan media pembelajaran yang diterapkan

guna menyampaikan materi pembelajaran melalui tayangan gambar

animasi berupa penciptaan karakter yang sama dengan obyek

aslinya. 24

Penggunaan video animasi mampu memberikan respons positif

terhadap siswa sehingga termotivasi untuk belajar dan mampu

meningkatkan pemahamannya terhadap materi pelajaran yang

disampaikan. Video animasi juga memperkaya pengalaman dan

kompetensi siswa pada berbagai pelajaran. 25

E. Hipotesis Pengembangan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan kerangka teori diatas, peneliti

mengajukan hipotesis : Hasil pengembangan media pembelajaran dubbing

22
Tumbur Simangunsong dan Mukhtar,”Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia pada Mata Pelajaran IPA di SMP”, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan, Vol 2, No. 1, (2015) : 125.
23
Isran rasyid Karo-Karo S dan Rohani, “ The Benefits of Learning Media”, AXIOM: Vol.
VII, No. 1, Januari – Juni 2018, P- ISSN : 2087 – 8249, E-ISSN: 2580 – 0450.
24
Fechera, B., Maman S., Dadang L. H. “Desain dan Implementasi Media Video
Prinsip-Prinsip Alat Ukur Listrik dan Elektronika”. INVOTEC. VIII, (2), (2012) : 115-126
25
Yusuf, M.M., Amim, M. & Nugrahaningsih. “Developing of instructional media-based
animation video on enzyme and metabolism as a learning material in senior high school”. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, (2017). 3(3), 254-257

10
video animasi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini efektif meningkatkan

kemampuan aspek berbicara siswa kelas V MI Nurul Falah Kemiri

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dan ada perbedaan rata-rata

hasil belajar antara pembelajaran menggunakan media video dengan tidak

menggunakan video.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yaitu

metode penelitian yang menekankan pada hasil produk tertentu serta

menguji keefektifan dari produk tersebut26 adapun prosedur

pengembangan menggunakan model ADDIE, merupakan suatu model

yang mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam kurikulum yang

mengajarkan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. 27

Metode R&D yang biasa digunakan adalah metode Borg & Gall yang

terdiri dari 10 langkah yaitu studi pendahuluan, melakukan perencanaan,

mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi awal, uji coba

perorangan, revisi, uji coba kelompok kecil, revisi, implementasi produk,

revisi produk akhir, dan produk akhir.28

Namun dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan ADDIE

yang terdiri dari 5 langkah karena lebih sederhana, dan pertimbangan

keterbatasan waktu bagi peneliti.

26
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Bandung : Alfabeta,
2017, 297.
27
Lawrence Cheung, “Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach Chest
Radiograph Interpretation”, Journal of Biomedical Education (2016), 4.
28
Sugiyono, Op. Cit., 407.

11
Langkah-langkah pengembangan model ADDIE meliputi :

a. Analysis

Sebelum melakukan penelitian, analisis perlu dilaksanakan

untuk mengumpulkan informasi dengan cara studi pustaka dan

studi lapangan.

b. Design

Peneliti mengembangkan desain media pembelajaran

berbentuk dubbing video animasi pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia aspek berbicara.

c. Development

Pengembangan produk bahan ajar meliputi langkah-langkah

(1) mengembangkan bahan ajar (2) pembimbingan dengan

validator (3) validasi dari Ahli Media dan Ahli Materi.

d. Implementation

Penerapan pengembangan media pembelajaran berbentuk

dubbing video animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

aspek berbicara dilakukan pada siswa kelas V di MI Nurul Falah

Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

e. Evaluation

Evaluasi diperlukan untuk mengetahui dan mengukur apakah

media pembelajaran dubbing video animasi dapat dilaksanakan

dengan efektif. Tujuan dari evaluasi ini untuk perbaikan dan

penyempurnaan produk. Uji coba produk dilakukan melalui

12
beberapa tahap, yaitu : uji ahli materi, uji ahli media, dan uji ahli

produk.

2. Data dan Sumber Data

Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Nurul Falah Kemiri

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Penelitian ini rencananya

akan dilaksanakan pada tanggal 27 sampai dengan 31 Januari 2020.

Guna validasi materi dipilih Bapak Miftakhul Hadi, M. Pd, Ketua

Kelompok Kerja Pengawas PAI pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten

Temanggung, sedangkan untuk validasi media pembelajaran dipilih

Bapak Dian Asmara Jati, S. Kom, M. Kom, Dosen Informatika Fakultas

Teknologi Informatika, Universitas Sains Qur’an Wonosobo.

Sumber data pada penelitian ini adalah Ibu Tri Andriyani, S. Pd. I,

selaku wali kelas V MI Nurul Falah Kemiri, siswa kelas V MI Nurul

Falah Kemiri, serta hasil wawancara dan observasi dan buku-buku yang

berkaitan dengan judul penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara; instrument yang digunakan berupa daftar pertanyaan

untuk mendapatkan informasi terkait kondisi lapangan dan digunakan

untuk analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran dubbing

video animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara.

Wawancara ditujukan kepada Kepala Madrasah dan wali kelas V;

b. Observasi; instrument yang digunakan berupa lembar observasi untuk

mendapatkan informasi terkait proses pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dan digunakan untuk uji produk; dan

13
c. Angket; instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dari

ahli desain, ahli materi, ahli pengguna, dan subjek uji coba berupa

kuesioner. Hasil dari angket selanjutnya dianalisis dan digunakan

sebagai pedoman untuk revisi demi kesempurnaan dan kelayakan

produk hasil pengembangan.

4. Teknik Analisis Data

Cakupan analisis data menggunakan prosedur organisasi data,

reduksi, serta penyajian berupa bagan, tabel, atau grafik; klasifikasi data

menurut jenis dan komponen media yang dikembangkan; analisa data

secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian

hasil analisis harus bersifat faktual; analisis data perhitungan dan statistik

sejalan dengan produk yang akan dikembangkan; dan laporan harus

disusun sesuai dengan kebutuhan calon pemakai produk.29

Guna mengukur efektivitas pengembangan produk, peneliti

menggunakan desain penelitian “One-Grup Pretest-Posttest Design”,

yaitu : O1 x O2.

O1 merupakan hasil nilai Pretest sedangkan O2 hasil dari nilai

Posttest.

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

Media pembelajaran yang dikembangkan juga harus diuji kualitasnya

dengan memenuhi beberapa aspek validitas. Uji validitas dilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Rata-rata skor total dari

masing-masing validator; b) Rata-rata skor total dari validator dijumlah

29
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), Bandung; Alfabeta, 2009, 409.

14
kemudian diambil rata-ratanya, selanjutnya disebut rata-rata validitas

(Rv).

Untuk menguji keefektifan produk dilakukan dengan menggunakan

uji t (t test). Uji t yang digunakan yaitu uji Paired Samples Test. 30

5. Sistematika Penulisan

Sistematika tesis dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :

a. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari : 1) Sampul; 2) Lembar Berlogo; 3) Judul; 4)

Persetujuan Pembimbing; 5) Pernyataan Keaslian; 6) Motto; 7)

Persembahan; 8) Kata Pengantar; 9) Abstrak; 10) Daftar Isi; 11)

Daftar Tabel; 12) Daftar Gambar; 13) Daftar Diagram; 14) Daftar

Lampiran-lampiran; 15) Biografi Penulis.

b. Bagian Inti

Bagian Inti terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah;

identifikasi masalah; batasan masalah; rumusan masalah; signifikasi

penelitian; manfaat penelitian; kajian pustaka yang terdiri dari

tinjauan pustaka dan kerangka teori; metode penelitian, yang terdiri

dari : 1) jenis penelitian; 2) subyek penelitian; 3) jenis data; 4) teknik

pengumpulan data; 5) teknis analisis.

Bab II Pengembangan Dubbing Video Animasi, terdiri dari :

penelitian pendahuluan; perancangan media pembelajaran; dan

pengembangan media pembelajaran.

30
Christie E. J. C. Montolalu dan Yohanes A. R. Langi,” Pengaruh Pelatihan Dasar
Komputer dan Teknologi Informasi bagi Guru-Guru dengan Uji-T Berpasangan (Paired Sample T-
Test),” Jurnal Matematika dan Aplikasi deCartesiaN, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018) : 44-46.

15
Bab III Validitas Dubbing Video Animasi yang terdiri dari uji

validitas; revisi media; dan uji coba media pembelajaran.

Bab IV Efektivitas Dubbing Video Animasi yang terdiri dari

penerapan media pembelajaran dan hasil pembelajaran.

Bab V Simpulan dan Saran berisi uraian pokok kesimpulan dan

saran yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan terhadap

penelitian ini.

c. Bagian Akhir

Bagian ini meliputi daftar pustaka; lampiran-lampiran; dan daftar

riwayat hidup atau biografi penulis.

16
BAB II

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DUBBING VIDEO

ANIMASI

A. Hasil Penelitian tentang Kebutuhan Pengembangan Dubbing Video

Animasi

Analisis kebutuhan pengembangan dilakukan dengan cara studi pendahuluan

dan menganalisa hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan modul

dengan melaksanakan observasi dokumen kurikulum, observasi pembelajaran

dan wawancara terhadap guru dan kepala madrasah.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran di

kelas V ditemukan bahwa proses pembelajaran Bahasa Indonesia masih

berpusat pada guru dan metode pembelajaran masih kurang melibatkan

peserta didik untuk berperan aktif.

Hasil wawancara dengan ibu Prihati, S, Pd. I selaku Kepala MI Nurul

Falah Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pada tanggal 2

Februari 2020, mengatakan bahwa MI Nurul Falah Kemiri merupakan salah

satu MI maju. Hal ini dibuktikan salah satunya dengan jumlah siswa yang

banyak yaitu 250 siswa juga dibuktikan dengan perolehan prestasi akademik

maupun non akademik seperti perolehan hasil UAMBN peringkat 1 se

Kecamatan Kaloran, tergiat 1 Pesta Siaga dan Jambore Penggalang SD/MI se

Kecamatan Kaloran.

Kepala Madrasah juga menyampaikan bahwa media pembelajaran mata

pelajaran Bahasa Indonesia masih minim terutama yang berbasis komputer

17
sehingga proses pembelajaran kurang maksimal. Kepala Madrasah berharap

adanya pengembangan media pembelajaran berbasis komputer yang efektif

namun berbiaya murah dan mudah dalam pengoperasiannya.

Hasil wawancara pada tanggal 2 Februari 2020 dengan ibu Tri Andriyani,

S. Pd. I selaku guru kelas V di MI Nurul Falah Kemiri mengatakan bahwa

dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama

aspek kemampuan berbicara masih merasa kesulitan saat menyampaikan

materi kepada peserta didik. Beliau mengakui bahwa saat mengajar hanya

menggunakan buku pegangan guru dan Lembar Kerja Siswa dikarenakan

belum tersedianya media pembelajaran yang berbasis komputer.

Ibu Tri Andriyani juga mengungkapkan bahwa di kelas V MI Nurul Falah

Kemiri masih terdapat 10 siswa dari 20 siswa yang belum lancar berbicara

menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga beliau

sangat berharap adanya pengembangan media pembelajaran yang dapat

menunjang dan membantu peserta didik dalam memahami materi.

Hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas V MI Nurul Falah Kemiri

yang ditunjuk oleh guru kelas sejumlah 5 siswa yaitu Beny Purnama Bakti,

Mujibatul Khalim, Bayu Setiawan, Diky Irmansyah, dan Novita Cahyasari,

mengatakan bahwa mereka merasa bosan saat mengikuti pelajaran karena

hanya mendengarkan guru berceramah dan praktek percakapan hanya maju

di depan kelas dengan membaca buku. Mereka menyatakan senang ketika

peneliti menawarkan media pembelajaran yang berbentuk video animasi.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti di perpustakaan MI Nurul Falah

Kemiri menunjukkan bahwa sebenarnya alat peraga yang dimiliki cukup

18
lengkap, seperti : globe, torso tulang, torso organ tubuh, gambar-gambar

organ tubuh, peta, dan KIT IPA. Namun peneliti tidak menemukan media

pembelajaran yang mendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama

untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

B. Pembahasan Kebutuhan Pengembangan Dubbing Video Animasi

Berdasarkan permasalahan dalam kegiatan KBM diantaranya media

pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih minim terutama

yang berbasis IT, guru kesulitan menyampaikan materi terutama pada aspek

kemampuan berbicara, serta siswa yang cenderung pasif perlu segera dicari

solusinya. Salah satunya dengan pengembangan media pembelajaran berbasis

IT. Media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam

proses pembuatan dan penggunaanya dan mampu mendukung proses kegiatan

belajar mengajar dengan baik.

Berdasarkan temuan diatas, untuk memenuhi kebutuhan media

pembelajaran dipandang perlu mengembangkan media pembelajaran berbasis

IT dalam bentuk dubbing animasi guna meningkatkan kemampuan siswa

berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

19
BAB III

PENGEMBANGAN DUBBING VIDEO ANIMASI

A. Hasil Penelitian Pengembangan Media Dubbing Video Animasi

1. Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis dalam pengembangan media pembelajaran mata pelajaran

Bahasa Indonesia dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap analisis

kurikulum dan analisis teknologi.

a. Analisis Kurikulum

MI Nurul Falah Kemiri telah menerapkan Kurikulum 2013. Materi

yang dipilih adalah pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek berbicara.

Berikut adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terpilih

untuk pengembangan media pembelajaran ini :

1) Kompetensi Inti

a) Menerima, menjalankan, dan menghargai agama yang

dianutnya;

b) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,

peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangga;

c) Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati,

menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-

20
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat

bermain; dan

d) Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif,

produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam

bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya

yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan

tahap perkembangannya.

2) Kompetensi Dasar

3. 1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.

4. 1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis

dan lisan secara lisan, tulis, dan visual.

b. Analisis Teknologi

Video animasi dibuat menggunakan software Plotagon versi

gratis yang bisa diakses di internet. Media pembelajaran dalam

bentuk dubbing video animasi ini telah memenuhi empat aspek

sebagai media pembelajaran, yaitu : a) Bahan, dalam penerapannya

media pembelajaran ini memenuhi aspek bahan berupa softcopy

video animasi. b) Alat, media ini menggunakan alat berupa

smartphone atau computer sebagai alat untuk memproses media

pembelajaran. c) Teknik, prosedur rutin yang digunakan pada media

ini dilakukan dengan metode unjuk kerja atau bermain peran. d)

Lingkungan, lokasi siswa belajar menggunakan media ini sangat

mungkin dilakukan di luar ruangan maupun dalam ruangan.

21
Pembelajaran menggunakan media video dubbing animasi

berpengaruh positif pada peningkatan kemampuan siswa berbicara

menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu, juga dapat meningkatkan

kecakapan siswa dalam bermain peran.

2. Tahap Perancangan Desain (Design)

Kerangka pengembangan media pembelajaran pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia berupa dubbing video animasi. Tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam mengembangkan media pembelajaran, antara lain :

a. Membuat Desain Media

Langkah awal perancangan media dengan membuat storyboard atau

kerangka cerita. Kerangka cerita terdiri dari 3 seri yaitu : seri “

Memelihara Kelinci ”, seri “ Piala Gerabah ”, dan seri “ Kebersihan

Kelas ”. Tiap-tiap seri memuat (a) Tujuan Pembelajaran, KI, dan KD

(b) Video Animasi bersuara (c) Dubbing Video Animasi.

b. Tampilan Media

Tampilan media berupa video animasi yang dibuat menggunakan

software Plotagon . Video animasi selanjutnya diolah sedemikian

rupa menggunakan software pengolah video/videopad.

c. Mengumpulkan Referensi

Sumber bahan atau referensi yang digunakan dalam pengembangan

media diambil dari sumber yang relevan dan terpercaya. Berikut

daftar referensi yang digunakan sebagai acuan dapat dilihat pada

tabel 3. 1

22
Tabel 3. 1 Sumber Referensi

No Judul Buku Pengara Penerbit Tahun


ng Terbit
1 Tema 1 Buku Guru Maryanto Kementerian 2017
Organ Gerak Hewan Pendidikan dan
dan Manusia Kebudayaan
2 Tema 1 Buku Siswa Maryanto Balitbang, 2017
Organ Gerak Hewan Kemdikbud
dan Manusia (edisi
revisi 2017)
3 Bahasaku, Bahasa A. Pusat 2009
Indonesia 5 Subarwat Perbukuan,
i, V. Depdiknas
Wangun
4 Buku Pendamping A. Erlangga 2013
Tematik Terpadu Indradi
Bahasa Indonesia

3. Tahap Pengembangan (Development)

a. Pembuatan Dubbing Video Animasi

Tahap ini adalah menerapkan kerangka cerita ke dalam bentuk video

animasi yang dibuat menggunakan software Plotagon. Berikut adalah

tampilan masing-masing seri :

1) Seri 1 : Memelihara Kelinci

a) Judul

Gambar 3. 1. Tampilan Judul 1


Sumber : Dokumen Peneliti

23
b) K. I dan K. D

Gambar 3. 2. Tampilan K. I dan K. D


Sumber : Dokumen Peneliti

c) Prolog

Gambar 3. 3. Tampilan Prolog 1


Sumber : Dokumen Peneliti

24
d) Video Animasi

Gambar 3. 4. Tampilan Video Animasi 1


Sumber : Dokumen Peneliti

2) Tampilan Seri 2 : Piala Gerabah

a) Judul

Gambar 3. 5. Tampilan Judul 2


Sumber : Dokumen Peneliti

25
b) K. I dan K. D

Gambar 3. 6. Tampilan K. I dan K. D 2


Sumber : Dokumen Peneliti

c) Prolog

Gambar 3. 7. Tampilan Video Animasi


Sumber : Dokumen Peneliti

26
d) Video Animasi 2

Gambar 3. 8. Tampilan Video Animasi


Sumber : Dokumen Peneliti

3) Tampilan Seri 3 : Kebersihan Kelas

a) Judul

Gambar 3. 9. Tampilan Judul 3


Sumber : Dokumen Peneliti

27
b) Tampilan K. I dan K. D

Gambar 3. 10. Tampilan K. I dan K. D 3


Sumber : Dokumen Peneliti

c) Prolog

Gambar 3. 11. Tampilan prolog 3


Sumber : Dokumen Peneliti

28
d) Video Animasi 3

Gambar 3. 12. Tampilan Video Animasi


Sumber : Dokumen Peneliti

b. Validasi Ahli Media dan Ahli Materi

Sebelum media diuji cobakan harus divalidasi terlebih dahulu oleh

ahli materi dan ahli media. Berikut adalah daftar ahli materi dan ahli

media sebagai validator media pembelajaran :

Tabel 3. 2 Daftar Validator Ahli Media dan Materi

No Nama Jabatan
Ahli Media
1. Dian Asmara Jati, S.Kom., Dosen Informatika Fakultas
M. Kom. Teknologi Informatika,
Universitas Sains Qur’an
Wonosobo
Ahli Materi
1. Miftakhul Hadi, M.Pd Ketua Kelompok Kerja
Pengawas dan Pembina
Guru Inti pada Kementerian
Agama Kabupaten
Temanggung

29
Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Ahli Media

No Aspek yang Skor Skor yang Kelayakan


dievalusai Indikato diharapk %
r an
1 Animasi dan Suara 11 12 91,67 %
2 Tampilan media 24 28 85,71 %
3 Penyajian media 21 24 87,50 %
4 Kejelasan kata dan 14 16 87,50 %
Bahasa
Jumlah 70 80 87,50 %

Skor penilaian kelayakan oleh ahli media yang lengkap dapat

dilihat pada lampiran.

Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Ahli Materi

N Aspek penilaian Skor Skor yang Kelayakan


o Observasi diharapkan
1 Tujuan pembelajaran 16 16 100,00 %
2 Materi pembelajaran 14 16 87,50 %
3 Penyajian 24 28 85,71 %
Pembelajaran
Jumlah 54 60 90,00 %

Skor penilaian kelayakan oleh ahli media yang lengkap dapat

dilihat pada lampiran.

30
c. Revisi Produk

Media yang sudah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi masih

terdapat beberapa kekurangan sehingga memerlukan perbaikan.

Berikut hasil evaluasi dan saran dari validator :

1) Revisi Ahli Materi

a) Pencantuman nama peneliti pada judul;

b) Perbaikan kosa kata pada teks percakapan; dan

c) Perlu ditambahkan Hasil yang diharapkan setelah K.D.

2) Revisi Ahli Media

a) Perlu ditambah musik background pada saat siswa

mendubbing;

b) Durasi pada judul perlu ditambah;

c) Penghapusan suara efek; dan

d) Penghapusan tulisan Plotagon, Youtube, dan lain-lain pada

akhir video.

Pengujian oleh ahli media dan ahli materi menyatakan bahwa

media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar dengan perbaikan sesuai saran

sebagai berikut :

31
1) Pencantuman nama peneliti.

Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi

Gambar 3. 13. Tampilan Revisi Judul


Sumber : Dokumen Peneliti

2) Perbaikan kosakata pada teks percakapan.

Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi

Gambar 3. 14. Tampilan Revisi Percakapan


Sumber : Dokumen Peneliti

3) Perlu ditambahkan “Hasil yang diharapkan” setelah K. D.

Gambar 3. 15. Tampilan Slide “Hasil yang ditambahkan”


Sumber : Dokumen Peneliti

4) Penambahan musik background dan suara efek.

Tampilan awal ketika siswa mulai melakukan dubbing video,

tidak terdapat music background hanya suara efek saja. Merujuk

32
evaluasi dan saran ahli media maka diberi penambahan musik

background dan menghilangkan suara efek.

5) Penghapusan tulisan Plotagon, Youtube.

Pada tampilan video di akhir cerita terdapat tulisan nama

Plotagon dan nama situs Youtube. Berdasarkan saran dari

validator maka tulisan tersebut dihapus.

4. Tahap Penerapan (Implementation)

Media pembelajaran yang sudah divalidasi dan direvisi selanjutnya siap

untuk diuji cobakan. Media diterapkan pada siswa kelas V MI Nurul

Falah Kemiri yang berjumlah 20 siswa. Penerapan media pembelajaran

dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk

mengetahui tingkat efektifitas media yang dikembangkan.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Data hasil posttest peserta didik dengan pembelajaran menggunakan

media pembelajaran menunjukkan sebanyak 18 dari 20 siswa atau sekitar

90% menunjukkan ketuntasan belajar.

Analisis dari angket tanggapan guru terhadap kelayakan media

pendidikan dubbing video animasi diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3. 5 Hasil Tanggapan Guru

No Aspek penilaian Skor Skor yang Kelayakan


observasi diharapkan
1 Desain Teknis 90 100 90%
2 Komunikasi 56 60 93%

33
3 Efek Strategi 37 40 93%
Pembelajaran
Jumlah 183 200 276%
Rata-rata 92%
kelayakan
Analisis tanggapan siswa terhadap media pembelajaran diperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 3. 6 Hasil Tanggapan Peserta Didik

No Aspek penilaian Skor Skor yang Kelayakan


observasi diharapkan
1 Desain Teknis 540 600 90%
2 Komunikasi 314 360 87%
Efek Strategi
3 225 240 94%
Pembelajaran
Jumlah 1079 1200 271%
Rata-rata
90%
kelayakan

B. Pembahasan Pengembangan Media Dubbing Video Animasi

1. Analisis (Analysis)

Pelaksanaan analisis terhadap kebutuhan pengembangan media

pembelajaran menunjukkan bahwa media dubbing video animasi benar-

benar dibutuhkan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan

kemampuan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan

benar.

2. Perancangan (Design)

Pembuatan kerangka cerita pengembangan media pembelajaran dalam

bentuk dubbing video animasi dapat terlaksana dengan baik.

34
3. Pengembangan (Development)

Pengembangan media pembelajaran terlaksana sesuai dengan rancangan.

Proses bimbingan dan konsultasi kepada ahli media dan ahli materi serta

pelaksanaan validasi berjalan dengan baik. Revisi terhadap media

dilaksanakan sesuai arahan dan saran dari ahli media dan ahli materi.

Pelaksanaan produksi media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan uji

coba terlaksana dengan lancar.

4. Penerapan (Implementation)

Melihat hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,

diperoleh penilaian bahwa pembelajaran menggunakan media dubbing

video animasi dapat berjalan dengan baik.

5. Evaluasi (Evaluation)

Tingkat ketuntasan yang dicapai sebesar 90% memenuhi klasifikasi

sangat baik sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan media

pembelajaran dinyatakan efektif. Analisis hasil tanggapan guru terhadap

media diperoleh rata-rata skor 92% memenuhi klasifikasi sangat baik.

Analisis terhadap tanggapan peserta didik tentang media pembelajaran

adalah 90% memenuhi klasifikasi sangat baik sehingga disimpulkan

bahwa media tersebut layak untuk digunakan.

35
BAB IV

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DUBBING

VIDEO ANIMASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

ASPEK BERBICARA

A. Hasil Penelitian Efektivitas Pengembangan Media Pembelajaran

Dubbing Video Animasi

Efektivitas media pembelajaran diperoleh dari data Pretest dan Posttest.

Pretest dilakukan untuk mengukur tingkat ketuntasan siswa sebelum

menggunakan media pembelajaran, sedangkan posttest dilakukan untuk

mengukur ketuntasan siswa setelah diterapkannya media pembelajaran. Hasil

efektivitas peningkatan hasil belajar ditunjukkan melalui perbandingan

pretest dan posttest.

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest

No Siswa Nilai Keterangan


Pretest Posttest
1. A1 50 80 meningkat
2. A2 50 90 meningkat
3. A3 50 100 meningkat
4. A4 70 80 meningkat
5. A5 50 80 meningkat
6. A6 90 100 meningkat
7. A7 80 100 meningkat
8. A8 50 100 meningkat
9. A9 40 70 meningkat
10. A10 70 80 meningkat
11. A11 50 90 meningkat
12. A12 50 80 meningkat
13. A13 70 90 meningkat
14. A14 40 80 meningkat
15. A15 40 80 meningkat
16. A16 70 100 meningkat
17. A17 50 80 meningkat

36
18. A18 50 80 meningkat
19. A19 80 90 meningkat
20. A20 70 90 meningkat
Jumlah 1170 1740
Rata-rata 58,5 87

Sumber : Data Primer

B. Pembahasan Efektivitas Pengembangan Media Pembelajaran Dubbing

Video Animasi

Hasil belajar pada pretest dan posttest peserta didik kelas V selanjutnya

dianalisis menggunakan paired samples t test menggunakan aplikasi SPSS

21. 0 dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest


Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Pretest .904 20 .049
Posttest .826 20 .002
a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4. 3 Uji-t melalui SPSS (Pairet Samples Statistics) T-Test


Paired Samples Statistics
Mean N Std.Deviation Std.error
Mean
Pair 1
Sebelum 58.5000 20 1.79171 4.00657
sesudah 87.0000 20 9.98683 2.23312

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig

Pair 1 sebelum & 20 826 000


sesudah

37
Setelah melakukan analisis menggunakan SPSS selanjutnya dapat

disimpulkan bahwa Sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka artinya H0 diterima

dan H1 ditolak. Jadi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media

pembelajaran dubbing video animasi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia

secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar.

38
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pengembangan media pembelajaran dubbing video animasi dibutuhkan

oleh guru dan siswa kelas V MI Nurul Falah Kemiri Kaloran Temanggung

sebagai alternatif media pembelajaran yang menarik, dan memudahkan

siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar.

2. Penelitian ini berhasil mengembangkan produk media pembelajaran

dubbing video animasi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi menunjukkan bahwa produk

akhir media pembelajaran dubbing video animasi untuk mata pelajaran

Bahasa Indonesia masuk dalam kategori sangat valid.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan media

pembelajaran dubbing video animasi untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar kelas V MI

Nurul Falah Kemiri Kaloran Temanggung tahun pelajaran 2019/2020

secara efektif.

39
B. Saran

1. Bagi Guru

Produk media pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai

alternatif media pembelajaran bagi guru dalam pelajaran Bahasa Indonesia

aspek meningkatkan kemampuan berbicara.

2. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti dalam bentuk sosialisasi

terhadap penggunaan media pembelajaran yang dikembangkan dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah- sekolah.

3. Bagi Peneliti yang Akan Datang

Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini masih dapat

dikembangkan baik dari segi konten, materi dan animasi yang termuat di

dalamnya, hendaknya ini menjadi kajian yang menarik untuk dilanjutkan

bagi peneliti yang akan datang.

40
DAFTAR PUSTAKA

A’isatul Munawaroh Kusyari, Sutrisno, Diana Endah H, “Pengaruh Metode


Demonstrasi Berbantu Media Wayang Kartun Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas II SDN Pandean Lamper 01
Semarang”, Jurnal Pendas Mahakam, Vol 2 (2), (2017) : 166.

Abidin, Utami, dan Kartono,” Peningkatan Kemampuan Berbicara Pembelajaran


Bahasa Indonesia dengan Teknik Bercerita (Story Telling) pada Sekolah
Dasar”, Jurnal Untan, Vol. 05 (2018) : 2-3.

Arif Setyo Saputro, Retno Winarni, Tri Budiharto, “Penggunaan Media Wayang
Kartun untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita”, Jurnal
Didaktika Dwija Indria, Vol 3, No. 1 (2015).

BSNP, “Badan Standar Nasional Pendidikan”, Jakarta : BSNP, 2006.

Christie E. J. C. Montolalu dan Yohanes A. R. Langi,” Pengaruh Pelatihan Dasar


Komputer dan Teknologi Informasi bagi Guru-Guru dengan Uji-T
Berpasangan (Paired Sample T-Test),” Jurnal Matematika dan Aplikasi
deCartesiaN, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018) : 44-46.

Cheung, Lawrence, , “Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach


Chest Radiograph Interpretation”, Journal of Biomedical Education (2016)
: 4.

Fatkhur Rokhman dan Yuliati, “The development of the Indonesian teaching


material based on multicural context by using sociolinguistic approach at
junior high school”, Procedia Social Behavioral Sciences. Vol 9. (2015) :
1481-1488.

Fechera, B., Maman S., Dadang L. H. “Desain dan Implementasi Media


Video Prinsip-Prinsip Alat Ukur Listrik dan Elektronika”. INVOTEC.
VIII, (2), (2012) : 115-126.

Hanafi, “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”, Saintifika Islamica.


Jurnal Pendidikan Keislaman .Volume 4 No. 2 (2017).

Hanum, Rafidhah, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui


Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas V MIN Rukoh Banda Aceh”, Jurnal UIN Ar-Raniry Banda Aceh
(2016) : 2.

Hilal Almara'beh, Ehab F. Amer, Amjad Sulieman, “The Effectiveness of


Multimedia Learning Tools in Education”, IJARCSSE, 5 (12), December
(2015) ;761-764.

Iskandarwassid dan Sunandar, D.. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2013, 241.

41
Ismawati Alidha Nurhasanah, Atep Sujana, Ali Sudin,” Penerapan Metode Role
Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Hubungan Mahluk Hidup dengan Lingkungannya”, Jurnal Pena Ilmiah:
Vol. 1, No. 1 (2016) : 613.

Isran rasyid Karo-Karo S dan Rohani, “ The Benefits of Learning Media”, AXIOM
: Vol. VII, No. 1, Januari – Juni 2018, P- ISSN : 2087 – 8249, E-ISSN:
2580 – 0450.

Kristin, Firosalia,” Meta-Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing


terhadap Hasil Belajar IPS”, Jurnal Refleksi Edukatika, Vol 8, No. 2
(2018) : 172.

Muttafaq ‘alaih : Al-Bukhari, No. 6018 ; Muslim, No. 47.

Ngadino, Y, “Pengembangan Media Pembelajaran”. Surakarta : Pendidikan


Profesi Guru FKIP UNS, 2009.

Nurcahyanto, Eko,“Penerapan Media Wayang Kartun untuk Meningkatkan


Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Edisi 19 (2016) : 1808-1814.
.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peterson, Christine. “Bringing ADDIE to Life : Instructional Design at Its Best”,


Journal of Educational Multimedia and Hypermedia, Vol. 12, No. 3
(2003): 227–241.

Relis Agustien, Nurul Umamah, dan Sumarno.“(The Development of Two


Dimensional Animation Video of Pekauman Website as Instructional
Media With Addie Model in Bondowoso in The History Subject of Class
IPS X”, JURNAL EDUKASI 2018, V(1): 19-23.

Sagala, Syaiful, “Konsep dan Makna Pembelajaran”, Bandung : Alfabeta, 2014,


61.

Sofyan Abdul Gani, Dian Fajrina, Rizaldy Hanifa, “Students’ Learning Strategies
for Developing Speaking Ability”, SIELE Journal, Vol 2. Number 1
March (2015) : 2-14.

Sudjana Nana dan Rivai Ahmad, “Media Pengajaran”, Bandung : Sinar Bari
Algensindo, 2013, 190.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Bandung :


Alfabeta, 2017, 297.

42
Sutaryanto, “Wayang Presiden: Media Penanaman Nilai Karakter dan
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Artefak, History
and Education, Vol.4 No.1 (2017) : 9-14.

Tafonao, Talizaro, “Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat


Belajar Mahasiswa”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2, No.2, (2018) :
10.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Penerbit Angkasa, 2010, 16.

Tumbur Simangunsong dan Mukhtar,”Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis Multimedia pada Mata Pelajaran IPA di SMP”, Jurnal Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, Vol 2, No. 1, (2015) : 125.

Ulil Amri, Vismaia S. Damaianti, “Pengaruh Penggunaan Teknik Bermain Drama


Melalui Teater Tradisional Randai Berbasis Kepercayaan Diri Terhadap
Kemampuan Apresiasi Drama”, EduHumaniora, Vol. 8, No.2 (2016) :
186-197.

Umi Wuryanti dan Badrun Kartowagiran, ”Pengembangan Media Video Animasi


untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Karakter Kerja Keras Siswa
Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Oktober, No. 2
(2016).

Utami Widiati dan Bambang Yudi Cahyono, “The Teaching of EFL Speaking In
The Indonesian Context: The State of The Art” Journal of Language and
Art. (2006) : 1-14.

Vela Nur Hikmah dan Iin Purnamasari, “Pengembangan Video Animasi Bang
Dasi Berbasis Aplikasi Camtasia pada Materi Bangun Datar Kelas V
Sekolah Dasar”, Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(2) (2017), 182-191.

Yusuf, M.M., Amim, M. dan Nugrahaningsih. Developing of instructional media-


based animation video on enzyme and metabolism as a learning material in
senior high school. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, (2017). 3(3),
254-257.

43
LAMPIRAN-LAMPIRAN

44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA DIRI

1. Nama : Solichin
2. Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 5 Januari 1980
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. PerguruanTinggi : STAINU Temanggung
6. Fakultas : Pendidikan Agama Islam /PAI
7. Pekerjaan : Guru PNS pada Kementerian Agama Kabupaten
Temanggung
8. Tempat Bertugas : MI Al Irsyad Kaloran
9. Alamat Rumah
a. Dusun : Gembolan, RT.008/001
b. Desa : Keblukan
c. Kecamatan : Kaloran
d. Kabupaten : Temanggung
e. Provinsi : Jawa Tengah
f. Nomor HP : 0857 0115 6586
10. Alamate-mail : kangichin@gmail.com
11. Riwayat Pendidikan
a. Tingkat Dasar : MI Nurul Huda Keblukan, Kaloran, Temanggung
b. Tingkat Menengah : MTs Nurul Huda Keblukan, Kaloran, Temanggung
c. Tingkat Atas : MAN Temanggung
d. PerguruanTinggi: : STAINU Temanggung
12. Orang Tua
a. Bapak
Nama : Ruwito
Pendidikan: : MI
b. Ibu
Nama : Kusmi
Pendidikan : SD

45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
Tabel Uji Coba Kelompok Besar

SISWA NILAI NILAI


NO ASPEK PERNYATAAN JUMLAH
PD 1 PD 2 PD 3 PD 4 PD 5 PD 6 PD 7 PD 8 PD 9 PD 10 PD 11 PD 12 PD 13 PD 14 PD 15 PD 16 PD 17 PD 18 PD 19 PD 20 PEROLEHAN HARAPAN % KELAYAKAN TOTAL (%)
A 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 72
B 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 68
1 Desain Teknis C 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 75 360 400 90%
D 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 76
E 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 69
90%
F 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 69
2 Komunikasi G 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 68 209 240 87%
H 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 72
I 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 74
3 Efek strategi 150 160 94%
J 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 76

59
HASIL WAWANCARA KEPALA MADRASAH
Nama : Prihati, S.Pd.I
Hari/Tanggal : Senin, 14 Oktober 2019
No Perihal Yang Ditanyakan Jawaban Kepala Madrasah
Topik:
Kondisi Kelas
1 Berapa jumlah seluruh siswa MI? Jumlah kelas 1 sampai kelas 6
seluruhnya 125 siswa yang berasal
dari sekitar madrasah di Kecamatan
Kaloran Temanggung bahkan ada
beberapa dari luar Kabupaten
Temanggung
2 Berapa jumlah siswa kelas V? Kelas IV ada 20 siswa
Topik:
Kurikulum yang diberlakukan
3. Kurikulum apa yang anda terapkan saat Kita menggunakan kurikulum 2013
ini?
4. Sudah berapa lama anda menerapkan Kurang lebih 2 tahun 3 bulan,
kurikulum 2013? tepatnya Sejak 2017
Topik:
Kemampuan kognitif pada siswa
5. Bagaimana kemampuan kognitif yang Secara umum sama. Karena sebagian
dimiliki siswa anda ? besar berasal dari daerah sekitar
madrasah yang memiliki latar
belakang lingkungan yang sama
6. Solusi apa yang pernah di lakukan, Sebagian besar guru kami masih
terutama untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan metode ceramah, buku
siswa paket dan LKS. Maka saya selalu
memotivasi guru kelas agar lebih
inovatif lagi dalam menyampaikan
pembelajaran kepada siswa.
Topik:
Kebutuhan Media dan Inovasi Pembelajaran
7. Media Pembelajaran seperti apa yang Tentu media pembelajaran yang
bapak inginkan untuk menunjang sesuai dengan zaman, mungkin bisa
suksesnya kurikulum 2013? berbasis IT. Yang tentunya harus
dapat memudahkan pemahaman
siswa dan efektif meningkatkan hasil
belajar.
8. Media apa yang mungkin dapat Melihat sarana kita cukup siap
dikembangkan dan menarik bagi siswa melakukan pembelajaran dengan
bapak? media pembelajaran yang berbasis
komputer . Untuk media seperti video
pembelajaran sangat saya sarankan,
karena selama ini belum ada guru
yang menggunakan media tersebut.

60
HASIL WAWANCARA GURU KELAS
Nama Guru : Tri Andriyani, S.Pd.I
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 14 Oktober 2019
No Perihal Yang Ditanyakan Guru Kelas
Topik:
Kondisi Kelas
1 Berapa jumlah siswa kelas V? Jumlahnya ada 42 siswa
2 Media apa yang selama ini anda Proses pembelajaran disini memang belum
gunakan untuk menyampaikan banyak menggunakan media yang berbasis
pembelajaran? IT. Selama ini saya menggunakan buku paket
(tema), modul yang sesuai kelas dan LKS.
Topik:
Kendala Kegiatan Pembelajaran
3. Permasalahan apa yang terjadi Secara umum pembelajaran di sini berjalan
pada kegiatan pembelajaran? dengan lancar. Namun Bahasa Indonesia menjadi
pelajaran yang kurang digemari anak. Hal ini
terlihat dari banyaknya nilai siswa yang dibawah
KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
4. Apa penyebab terjadinya Saya belum tahu persis, tapi saya melihat kurang
kendala pelaksanaan perhatiannya siswa terhadap materi yang saya
pembelajaran Bahasa Indonesia sampaikan khususnya aspek Berbicara
Topik:
Kemampuan kognitif pada siswa
5. Bagaimana kemapuan kognitif Secara umum upaya menyajikan materi
yang dimiliki siswa dalam pembelajaran tidak terkendala, tapi yang terjadi
belajar? adalah kemampuan siswa dalam menyelesaiakan
soal-soal latihan belum terlalu baik. Efeknya
terlihat pada saat PTS dan PAS nilai siswa belum
memuaskan.
6. Solusi apa yang pernah di Saya berikan penjelasan secara berulang ulang,
lakukan, terutama untuk Membaca buku dengan ditunggui, tetapi langkah
meningkatkan nilai akhir yang saya lakukan belum cukup menunjukkan
tersebut hasil yang efektif
Topik:
Kebutuhan Media dan Inovasi Pembelajaran
7. Bagaimana media yang banyak Saya mengetahui ada banyak media selain buku
dibutuhkan untuk pembelajaran? yang bisa digunakan dalam pembelajaran, seperti
melalui tayangan gambar, atau video
pembelajaran. Tapi butuh waktu untuk
menyiapkan semua itu, kami belum mampu.
8. Inovasi media seperti apa yang Media pembelajaran yang menggunakan
perlu dikembangkan untuk komputer, laptop dan sejenisnya perlu dicoba agar
mengurangi kendala bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
pembelajaran yang anda alami

61
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nara sumber : 40 siswa Kelas IV MI Nurul Falah Kemiri
Hari dan Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019
No Pertanyaan Inti jawaban Siswa Jumlah Persentase
yang
menjawab
1. Apa yang kamu ketahui Pelajaran menulis 35 88%
tentang Bahasa Indonesia?
2. Apakah kalian senang Suka 15 38%
pelajaran Bahasa Indonesia? Tidak 25 63%
3. Kendala apa yang sering Pelajaran terlalu banyak 28 70%
dialami saat belajar? menghafalkan, sulit
dibayangkan dan sulit
dipahami
4. Mengapa kalian kesulitan Tidak suka menghafal dan 32 80%
mempelajari Bahasa bosan mendengarkan cerita
Indonesia? guru.
5. Bagaimana cara guru Hanya menyuruh buka 36 90%
menyajikan pelajaran buku, kemudian melihat
Bahasa Indonesia? materi yang tersedia,
kadang mengerjakan LKS
6. Bagaimana penyajian materi Sekali-kali belajar dan 34 85%
yang kamu inginkan dalam bermain, tidak hanya
belajar Bahasa Indonesia? membaca dan dijelaskan
7. Bagaimana bentuk Saya ingin belajar yang 37 93%
pembelajaran yang kamu menyenangkan, guru
inginkan? menjelaskan dengan video
atau media lain yang
membuat lebih gampang
fahamnya.
8. Apakah kalian biasa melihat Kadang ada yang melihat di 25 63%
video pembelajaran? televisi
9. Apakah kalian mengenal Kenal, Alat untuk melihat 40 100 %
LCD Proyektor? gambar, foto dan video dari
laptop atau komputer
10. Apakah kalian suka belajar Suka 38 95 %
dengan LCD Proyektor?

62
HASIL OBSERVASI
Nama Madrasah : MI Nurul Falah Kemiri
Alamat : Dusun Pringtali, Desa Kemiri, Kecamatan Kaloran
Tanggal Observasi : 13 September – 16 Oktober 2019
No Indikator Deskripsi Hasil Pengamatan
1. Kurikulum yang Menggunakan kurikulum 2013 dari kelas 1
digunakan sampai kelas 6
2. Implementasi kurikulum Sebagian guru telah menerapkan kurikulum
yang digunakan 2013.
3. Fasilitas KBM Fasilitas KBM sebagian belum mencukupi dan
terkondisi dengan seadanya
4. Media pembelajaran Media pembelajaran tersedia, tidak banyak
guru yang menggunakan.
5. Sarana Prasarana Sarana pendukung untuk belajar menggunakan
pendidikan alat peraga dan Proyektor. Sarana tersebut
dalam kondisi baik. Selain itu prasarana
madrsah berupa ruang kelas dan meja kursi
siswa masih dalam kondisi yang cukup baik.
6. Kesehatan Lingkungan Lingkungan madrasah terdiri dari ruang guru,
Sekolah ruang kelas, namun halaman kurang begitu
luas. Toilet cukup terawat terdiri dari toilet
guru dan toilet siswa.
7. Lingkungan Sosial Lingkungan madrasah dekat dengan masjid
Madrasah milik masyarakat yang terkadang juga
difungsikan untuk kegiatan belajar siswa.
Sekelilingnya juga berdampingan dengan
rumah-rumah warga yang cukup padat.
8. Kompetensi Guru Kemampuan guru-guru secara umum baik,
sebagian besar guru berpendidikan S.1 dan
beberapa telah tersertifikasi.
9. Kompetensi Siswa Siswa sebagian besar berasal dari sekitar
Madrasah, Kecamatan Kaloran Kab.
Temanggung. dan beberapa dari kabupaten lain
yang berada di lingkungan pondok pesantren.
Jadi kemampuan siswa relatif berbeda.
12. Kegiatan Belajar dikelas KBM di kelas terlihat berjalan dengan tertib,
Hanya masih banyak dijumpai metode yang
digunakan adalah ceramah. Tidak terlihat guru
menggunakan media pembelajaran berbasis IT
misalnya.

63
ALUR PIKIR PENELITIAN

Permasalahan dalam Pembelajaran:


1. Hasil Belajar Rendah
2. Media pembelajaran yang digunakan selama ini adalah menggunakan buku
paket, modul dan LKS;
3. Media pembelajaran terbatas pada guru menyampaikan dan siswa
mendengarkan;
4. Kurangnya pemanfaatan perkembangan teknologi dalam pembelajaran.

Kebutuhan terhadap media pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan


hasil belajar siswa yang sesuai dengan perkembangan teknologi

MEDIA PEMBELAJARAN DUBBING


VIDEO ANIMASI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI DUBBING


VIDEO ANIMASI EFEKTIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA

64
SOAL PRETEST
MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI DUBBING VIDEO ANIMASI
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

65
KUNCI JAWABAN PRETEST

66
SOAL POSTTEST
MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI DUBBING VIDEO ANIMASI
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

67
KUNCI JAWABAN POSTTEST

68
KRITERIA PENILAIAN

69
DOKUMENTASI

Foto Ahli Materi Foto Ahli Media


Bapak Miftakhul Hadi, M. Pd Bapak Dian Asmara Jati, M. Kom

Lokasi Penelitian :
MI Nurul Falah Kemiri

70
Kegiatan KBM di MI Nurul Falah Kemiri

Drumband MI Nurul Falah Kemiri

71
Pretest Kelas V

Pembelajaran menggunakan Dubbing Video Animasi

Posttest Kelas V

72
TAMPILAN PRODUK DUBBING VIDEO ANIMASI

Tampilan Judul

Tampilan K. D

73
Tampilan Prolog

Tampilan Video Animasi

74
75
76

Anda mungkin juga menyukai