SKRIPSI
Oleh
Windi Erviani
NIM 1920201032
Mengetahui
Ketua Program Studi PGMI
SKRIPSI
OLEH
WINDI ERVIANI
NIM 1920201032
MENGESAHKAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGMI
Dr.Tutut Handayani.M.Pd.I
NIP 19781110 200710 2 004
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Tidak ada usaha yang sia-sia dan kejarlah impianmu selagi kamu masih
bernafas”
Persembahan
2. Orang tuaku tercinta Ayahanda Eriadi dan Ibunda Fitriani, dengan segala
PGMI dan Ibu Ayu Nur Shawmi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing II yang
selesai.
dari awal sampai dititik ini, terimakasih sudah ada dan selalu membantu
8. Untuk Kedua Patner Bimbingan Tamara Veronica dan Niang Asih Pratiwi.
ini.
10. Untuk Teman-temanku yang terutama Prodi PGMI Angkatan 2019 yang
kuliah ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari
ditemukan adanya bukti ketidakbenaran dalam pernyataan tersebut di atas, maka
saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pembatalan gelar yang saya
peroleh melalui pengajuan karya ilmiah ini.
Palembang, 2023
Windi Erviani
NIM 1920201032
ABSTRAK
This study aims to find out: (1) Producing learning module products, (2) Producing
valid learning modules, (3) Producing practical learning modules for fifth grade
students at SD Negeri 5 Pedamaran. The method used is the R&D research and
development method using the ADDIE development model namely, Analysis,
Design, Development, Implementation and Evaluation, the data collection used is
in the form of interviews, questionnaires and documentation. Test the validity and
practicality of the data using an assessment from a questionnaire. The subjects of
this study were teachers and students of class V in the thematic learning of material
changes in the form of objects on the theme of 7 events in the life of class V in SD
Negeri 5 Pedamaran as many as 29 students, therefore it can be concluded that (1)
produce inquiry-based thematic learning modules in fifth grade students at SD
Negeri 5 Pedamaran which is valid seen from the results of the media expert validity
questionnaire with a score of 84.00% obtained by validation of language experts
with a score of 92.00% obtained by validation of material experts with a score of
89.00% (2) produced thematic learning modules inquiry-based for fifth grade
students at SD Negeri 5 Pedamaran which is practical with an average score of
96.00 for teachers and students at 91.24% for very practical (3) produce inquiry-
based thematic learning modules for fifth grade students at SD Negeri 5 Pedamaran
with grades Teachers average 94.00% and students 89.79% very effective.
تهدف هذه الدراسة إلى معرفة )1( :إنتاج وحدة تعليمية )2( ،إنتاج وحدة تعليمية صالحة)3( ،
إنتاج وحدة تعليمية عملية لطالب الصف الخامس في مدرسة ابتدائية نمران رقم .5تم استخدام
والذي يتضمن التحليل ADDIE ،المنهج البحثي وتطوير البحوث باستخدام نموذج التطوير
والتصميم والتطوير والتنفيذ والتقييم ،وتم جمع البيانات من خالل المقابالت واالستبيانات
والوثائق .تم استخدام تقييم االستداللية للتحقق من صحة البيانات ومالئمتها .كانت موضوعات
الدراسة معلمو الصف وطالب الصف الخامس في دراسة موضوعية تتعلق بمادة تغير شكل
الموضوع 7أحداث في الحياة في المدرسة االبتدائية نمران رقم 5بمشاركة 29طالبًا .يمكن
االستنتاج من ذلك ما يلي )1( :إنتاج وحدة تعليمية صالحة للتعلم النمطي بنا ًء على االستدالل
في صف الخامس في مدرسة ابتدائية نمران رقم ،5ويمكن مالحظة صحة خبرة الخبراء في
وسائل اإلعالم بنا ًء على درجة الصحة المحصلة من االستبانة بلغت ،84.00وصحة خبراء
اللغة بدرجة صحة ،%92.00وصحة خبراء الموضوع بنسبة )2( ،٪89.00إنتاج وحدة
تعليمية صالحة للتعلم النمطي بنا ًء على االستدالل في صف الخامس في مدرسة ابتدائية نمران
رقم ،5ويمكن مالحظة الممارسة العملية من خالل المتوسط المحصل عليه من األستاذ
والطالب ،%91.24و ( )3إنتاج وحدة تعل 96.00%
.الكلمات المفتاحية :وحدة التعلم ،التعلم الموضوعي ،االستفسار القائم
KATA PENGANTAR
seluruh alam semesta karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta kekuatan-
Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga Skripsi ini bisa terselesaikan dengan
satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
kesulitan dan hambatan, namun berkat pertolongan Allah SWT serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat merampungkan skripsi ini.
Untuk itu, penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
1. Prof. Dr. Nyayu Khodijah,S.Ag,. M.Si. selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
2. Prof. Dr. Ahmad Zainuri, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
3. Dr. Tutut Handayani, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah
5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah
Palembang yang telah sabar mengajar dan memberikan ilmu selama saya kuliah
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan fasilitas untuk
8. Listina, S.Pd. Gr selaku wali kelas V yang telah membantu dan memberi arahan
beserta para stafnya yang telah membantu memberikan data yang dibutuhkan
demi kesuksesanku.
dalam hidupku, tangan kalian selalu terbuka untuk memberikan bantuan dan
bibir kalian tak pernah kering untuk memberikan nasehat-nasehat emas demi
kedewasaanku serta selalu menemani saat diriku menghadapi hal-hal baru yang
kadang membingungkanku.
Semoga bantuan mereka dapat menjadi amal shaleh dan diterima oleh Allah
SWT sebagai bekal di akhirat dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin Ya
Palembang, 2023
Penulis
Windi Erviani
NIM 1920201032
DAFTAR ISI
manusia dan menjadi faktor yang membedakan mereka dari makhluk hidup
lainnya. Dalam pendidikan, terjadi transfer ilmu antara pendidik dan peserta
tingkah laku dan perilaku manusia dari masa ke masa. Fenomena ini juga
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2013), Hlm.79.
2
Moh Khoerul Anwar, “Pembelajaran Mendalam Untuk Membentuk Karakter Siswa
Sebagai Pembelajar,” Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah. no. 2 (2017): Hlm. 97–104,
https://doi.org/10.24042/tadris.v2i2.1559.
bertujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi yang
revolusi industri 4.0, ada kebutuhan akan tiga jenis literasi, yaitu literasi data,
literasi manusia, dan literasi teknologi. Dalam konteks saat ini, teknologi
masyarakat, termasuk pendidikan4. Dalam era revolusi industri 4.0, ada tiga
jenis keahlian yang penting, yaitu keahlian dalam mengelola dan memahami
(literasi teknologi).
Selain itu, dalam era society 5.0, ada kemungkinan siswa atau mahasiswa
tetapi juga mempengaruhi peran dan interaksi antara peserta didik dan
3
Eko Risdianto, “AnalisisPendidikan Indonesia Di Era Revolusi Industri 4.0,” Jurnal
Universitas Bengkulu, no. January (2019): Hlm 1–2.
4
Aghni Rizqi Faulinda Ely Nastiti, “Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi Era
Society 5.0,” Edcomtech 5, no. 1 (2020): Hlm 61–66.
peserta didik mengembangkan kemampuan mereka secara holistic. Dengan
demikian, transformasi dalam tingkah laku dan perilaku manusia yang terjadi
dengan robot dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan harus
lebih paham dalam menentukan apa yang terbaik untuk diri seseorang, maka
dari itu setiap manusia harus mempunyai pendidikan yang tinggi untuk
meningkatkan kualitas diri. Pendidikan dimulai dari usia yang dini yaitu:
Paud, TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, didalam sebuah
untuk diri sendiri dan generasi penerus melalui pengajaran, pelatihan, dan
pendidikan itu ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
sendiri yang mana pada saat ini dunia pendidikan mengalami kemajuan
yang sangat pesat, berbagai upaya dan inovasi dalam dunia pendidikan telah
pemahaman dalam pendidikan yang menetukan apa yang terbaik untuk diri
seseorang, oleh karena itu manusia harus memiliki pendidikan yang tinggi
maka Allah Swt akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” )HR.
Muslim).
5
I Wayan Eka Santika, “Pendidikan Karakter Pada Daring,” Indonesian Values and
Character Education Journal 3, no. 1 (2020): Hlm 8–19.
Pendidikan terdiri dari formal dan nonformal dimana pendidikan
formal terdiri dari Paud, TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi dan
diajar oleh orang terdidik yaitu guru dan dosen. Dalam sebuah pendidikan
yang telah dimiliki oleh setiap peserta didik sebelumnya atau pada masa lalu.
masing yang mungkin ada kaitan langsung dengan hal-hal yang akan
dipelajari atau bisa juga tidak ada kaitanya sama sekali. Setelah itu, guru
personal.
rencana atau desain pembelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan
situasi atau konteks kelas, serta respon siswa didalam kelas. Dengan
pendidik atau penyalur ilmu. Guru sangatlah berperan penting dalam dunia
6
Punaji Setyosari, Desain Pembelajaran, ed. Bunga Sari Fatmawati (Jakarta Timur: Bumi
Aksara, 2020) Hlm. 1-7.
pendidikan dimulai dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA. keberhasilan
pelajaran oleh karena itu, guru harus memahami situasi dan karakter peserta
didik agar guru lebih mudah melakukan pendekatan terhadap peserta didik
dan mampu memberikan teknik mengajar yang mudah dipahami oleh peserta
didik.
Maka dari itu guru harus sekreatif mungkin dalam mengajar siswa
supaya materi yang diajarkan mudah dipahami oleh siswa. Guru juga harus
terkesan menarik dan tidak membosanklan bagi siswa seperti media atau
materi yang diberikan oleh guru tersebut. Tentunya media dan modul
pembelajaran tersebut berpatokan dari materi yang ada didalam bahan ajar
sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik sebagai sarana untuk
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai peserta didik terkait kompetensi
dasar tertentu.7
7
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, ed. Bunga Sari Fatmawati, 2nd ed. (Jakarta
Timur: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2021) Hlm.1-3.
segala macam bentuk yang dapat membantu peserta didik, didalam bahan
ajar juga terdapat beberapa banyak macam materi pembelajaran yang sesuai
Bahan ajar adalah salah satu sumber belajar yang mendukung proses
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dana
dimana bahan ajar tersebut juga sudah disusun sedemikian rupa secara
Panen bahan ajar itu adalah materi yang disusun secara sistematis dan dapat
Bahan ajar memiliki ragam macam jenis yaitu berbentuk cetak maupun
non cetak. Adapun bahan ajar cetak terdiri dari misalnya handouts, lembar
kerja siswa, bahan belajar mandiri, dan bahan belajar kelompok. Sedangkan
bahan ajar non cetak terdiri dari bahan ajar audio seperti audio tapes, kaset,
siaran radio, slide, film, compact disc, video animasi, dan siaran televisi. Ada
8
Yulia Tri Samiha, Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis Kearifan Lokal,
(Palembang : Rafah Press, 2019), Hlm. 20.
juga bahan ajar media komputer contohnya Computer Assisted Instruction
adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk mengajar dan sesuatu
yang digunakan siswa untuk belajar. Bahan ajar juga terbagi menjadi dua
yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak, bahan ajar cetak tersebut
contohnya seperti buku sedangkan bahan ajar non cetak contohnya seperti
untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut sehingga dengan
adanya bahan ajar tersebut proses belajar mengajar akan lebih mudah dan
praktis.
peserta didik. Oleh karena seorang guru harus kreatif dalam menciptakan
semangat bagi siswa serta menumbuhkan rasa ingin tau siswa terhadap
materi yang disampaikan oleh guru. Jadi, seorang guru harus bisa
Bahan ajar juga sering dirancukan dengan buku teks dan modul atau e modul.
Modul atau e modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang brisikan
tadi.
9
Ida Malati Sadjati, Hakikat Bahan Ajar, Universitas Terbuka Jakarta 2012
Pada peneliti ini peneliti melakukan observasi langsung kelapangan
pada hari selasa 30 januari 2023 untuk melihat sekolah yang akan diteliti.
Listina, S.Pd yang mengajar di kelas V dan peserta didik kelas V di sekolah
tersebut peneliti adapun dari hasil dari pengamatan dan wawancara tersebut
dalam belajar guru dapat mengembangkan bahan ajar yang ada sekreatif
didik. Ada banyak macam bahan ajar salah satu bahan ajar tersebut ialah
cetak. Akan tetapi Karena sekolah tersebut tidak memadai pasilitas seperti
proyektor maka dari itu pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan
Pedamaran
B. Identifikasi Masalah
b. guru hanya menggunakan bahan ajar buku tema yang disediakan oleh
sekolah.
c. Guru hanya menggunakan bahan ajar buku tema yang disediakan oleh
C. Batasan Masalah
Pedamaran.
D. Rumusan Masalah
penelitian yang berisi tentang suatu pernyataan informasi (data) apa yang
akan digali (diketahui) melalui penelitian. Tujuan penelitian terdiri dari dua
berikut :
1. Tujuan Penelitian
SD Negeri 5 Pedamaran.
SD Negeri 5 Pedamaran.
SD Negeri 5 Pedamaran.
2. Manfaat Penelitian
cukup besar. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan praktis.
memahami materi pelajaran agar lebih baik. Selain itu, penelitian ini
pelajaran dengan cara yang lebih aktif dan menyenangkan. Ini juga
b) Manfaat Praktis
keseluruhan.
tingkat kelas 5 dan mata pelajaran tematik lainnya. Hal ini dapat
1. Tinjauan Pustaka
permasalahan yang ada pada daftar anotasi yang berbeda dengan skripsi
yang akan saya bahas. Terdapat beberapa penelitian yang relevan ngan
10
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, pedoman penyusunan dan
penulisan Skripsi Program Sarjana (Palembang, 2014), Hlm.9.
11
Qorina Widadiyah, Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing
Pokok bahasan Gaya dan Perubahannya Kelas V SDI AL-MA’ARIF 01 Singosari Malang , Skripsi
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Malang: Jurnal Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, 2014)
adalah objek yang akan diteliti disini peneliti meneliti pada kelas VI
ajar pada materi IPA dan berbasis inkuiri. perbedaan penelitian ini
12
Hartati, Ertikanto, and Sabdaningtyas, “Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis
Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya.” Jurnal mahasiswa fakultas keguruan dan
pendidikan program pasa sarjana magister keguruan SD, (Bandar Lampung, Jurnal Universitas
Lampung 2017)
pembelajaran, penelitian tersebut menggunakan model Tessmer
penelitian ini meneliti pada kelas IV dan penelitian saya kelas V.14
13
Dessy Rahma Sari Pengembangan Tematik Berbasis Video Animasi Pada Tema 6
Subtema 1 Kelas IV di MI Quraniah 8 Palembang. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (2021)
14
Dwi Hening Kusumantoro Putro, Triwahyuianto, Prihatin Sulistyowati. Pengembangan
Modul Pembelajaran Tematik Kelas IV Tema 5 Pahlawanku Berbasis Inkuiri Terbimbing.
Universitas PGRI Kanjaruhan Malang. Artikel Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol.5, 2021
terhadap hasil belajar siswa yang belajar menggunakan modul berbasis
15
Siti Sarah, Siti Ngaisah. Penggunaan Modul Berbasi Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Karakter Mandiri Siswa. Jurnal PPKM II (2016), Hlm. 114-120.
36
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sesuatu yang digunakan oleh guru atau peserta didik
bacaan, buku kerja siswa (LKS), maupun tayangan. Mungkin juga berupa
guru, tugas tertulis, kartu atau juga bahan diskusi antar peserta didik.
16
Dengan demikian, bahan ajar dapat berupa banyak hal yang dipandang
sesuatu yang digunakan oleh guru maupun peserta didik ynag gunanya
16
Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta Timur, PT Bumi Aksara 2020), Hlm. 1.
17
Ina Magdalena, Tini Sundari, Silvi Nurkalimah, Nasrullah. Analisis Bahan Ajar . Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol 2, No 2 (2020).
37
tulisan maupun tidak contoh tulisan ialah buku dan contoh yang tidak
berupa tulisan ialah video dan audio. Bahan ajar ini dibuat untuk
maupun tidak, bahan ajar dimanfaatkan oleh tenaga pendidik seperti guru
belajar peserta didik. Bahan ajar memiliki berbagai macam bentuk yang
18
Januar, Henry Saputra, 2017, pengembangan Bahan Ajar Untuk Menumbuhkan Nilai
Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang ,
Vol 4, No 1, Hlm. 65.
19
Supartono dkk, 2013, Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS
Berorientasi Konstruktivistik, Universitas Negeri Malang, Volume 2, Nomor 1, ISBN.2252-6412,
Hlm. 28.
38
model/maket.
b. Bahan ajar dengan (audio) misalnya kaset, radio, piringan hitam, dan
disk, film.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis bahan ajar itu
terdiri dari bahan ajar pandang (visual), bahan ajar cetak (printed),
buku, modul, lembar kerja siswa (LKS) dan non cetak misalkan
model/market. Tak hanya itu bahan ajar juga ada yang audio
misalnya kaset, radio. Bahan ajar pandang misalnya video, film. Dan
disc).
20
Supartono dkk, (2013) Pengembangan Bahan Ajar, Hlm. 28.
39
bahan ajar sendiri, yakni : pertama, memperoleh bahan ajar yang sesuai
bahan tersebut proses belajar mengajar akan terarah materi permateri yang
akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan bagi peserta
didik bahan ajar berfungsi untuk menjadi pedoman belajar. Bahan ajar juga
tersebut pembelajaran akan menjadi efektif dan terarah karena bahan ajar
ini dibuat berdasarkan referensi, dan juga bahan ajar ini menjadikan
pengetahuan guru dalam menulis bahan ajar yang menjadikan proses belajar
21
Basir Djahir, (2012), Pengembangan Bahan Ajar Matematika, Hlm. 24-25.
40
tersebut ialah dimulai dari mudah untuk memahami yang sulit, melakukan
peserta didik.
B. Modul Pembelajaran
1. Pengertian Modul
Modul adalah salah satu bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang
modul ialah unit terkecil bahan pelajaran yang memuat suatu konsep secara
utuh sehingga dapat dipelajari secara terpisah dari bagian lain tanpa
mengurangi maknanya.
22
Basir Djahir, 2012, Pngembangan Bahan Ajar Matematika Mengacu Pada
Pembelajaran Berbasis Masalah Bagi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Rambang Kuang, Universitas Sriwijaya, Vol 6 No 1, Hlm. 25.
41
ajar yang berbasis cetakan yang dibuat oleh guru untuk mempermudah
disesuaikan dengan usia peserta sehingga peserta didik bisa belajar sendiri
atau mandiri dengan bimbingan dari tenaga pendidik. Karena modul dibuat
berbasis cetakan oleh karena itu modul harus dibuat semenarik mungkin
memperlajarinya.
2. Fungsi Modul
23
Cecep Kustandi, Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran Konsep &
Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan Masyarakat.
(kencana-Jakarta 2020), Hlm.158.
42
masing.
pengalaman belajar apa yang harus diberikan kepada peserta didik agar
modul tersebut.
24
Cecep Kustandi, Daddy Darmawan, Pengembangan Media ….., Hlm.159-160.
43
mampu berpikir secara kreatif lagi. Kelima untuk mewujudkan prinsip maju
belajar.
3. Ciri-ciri Modul
lain:
secara tuntas.
penguasaannya.
asses-ment
a. Utuh (self-Contained)
pembelajaran dari satu unit ke unit kompetensi atau sub kompetensi yang
dipelajari terdapat didalam suatu modul secara utuh. Tujuan prinsipn ini
materi dari satu unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan
c. Adaptif (adaptive)
25
Cecep Kustandi, Daddy Darmawan, Pengembangan Media ….., Hlm.161-162.
45
digunakan.
terkotak-kotak.
oada sisi autentik atau pngalaman langsung yang diberikan oleh suatu
bahan ajar.26
ajar tematik adalah untuk membuat siswa lebih aktif dalam belajar,
pembelajaran. Media berasal dari kata latin yakni bentuk jamak dari
pembelajaran selalu terdiri atas unsur peralatan atau perangkat keras dan
26
Andi Prastowo, Panuan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2014), Hlm. 313.
47
berikut :
pembelajaran.
interaksi.28
27
Cepi Riyana, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Subdit Kelembangan Direktorat
Pendidikan Islam Direktorat jendral Pendidikan Islam, Kementrian Agama RI, 2012), Hlm. 9-10.
28
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Prenamedia Group,
2018), Hlm. 6.
48
dalam bidang akademik dan sosial.29 Selain itu tujuan pengembangan ini
untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dimana
29
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan , ( Jakarta :
Prenadmedia Group, 2013 ), Hlm. 276.
49
1. Fungsi Atensi
2. Fungsi Efektif
3. Fungsi Imajinatif
4. Fungsi Kongnitif
30
Stefi Adam & Muhammad Taufik Syatra, 2015. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam, Universitas Putera Batam,
Vol 3 No 2, Hlm. 79.
50
berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya didalam kelas dan
lingkungannya.
31
Ali Muhson, 2010, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi,
Pendidikan Akutansi Indonesia, Volume VIII, No 2, Hlm. 4.
32
Badru Zaman, dkk. 2012. Media dan Sumber Belajar TK. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka, Gadjah Mada Press, 2010, Hlm .152.
51
1. Pengertian Inkuiri
mereka.
33
Siti Sarah, Siti Ngaisah, Penggunaan Modul Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar an Karakter Maniri Siswa, Jurnal PPKM II (2016) Universitas Sains AL-Quran,
Hlm. 117.
52
berbasis inkuiri yang pertama adalah mencari tau tentang materi yang
diminati siswa, kedua mengajak siswa untuk lebih aktif dan berani dalam
menanyakan balik ke siswa siapa tau ada yang bisa menjawab karena
untuk aktif.
bisa dipelajari siswa. Dengan modul berbasis inkuiri siswa memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Siswa akan terpacu untuk bisa mnmeukan sendiri
Modul pembelajaran inkuiri ini bisa dibilang sebagai modul yang dapat
pembelajaran yang ingin dicapai, serta interaksi antara peserta didik dan
keduanya:
a. Pendekatan pembelajaran
yang lebih terpusat pada peserta didik. Peserta didik diajak aktif
b. Peran guru
memberikan evaluasi.
c. Tujuan Pembelajaran
didik.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
teknologi yang ada. Jenis penelitian R&D dapat beragam tergantung pada bidang atau
disiplin ilmu yang menjadi fokus penelitian. Secara umum ruang lingkup penelitian dan
pengembangan dapat dilihat dari tingkat kebaruan dan kompleksitas produk yang
seperti buku dan modul, bisa juga berbentuk perangkat lunak (software) seperti
program komputer untuk mengolah data, membuat media pembelajaran jenis visual,
Penelitian yang tengah dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian dengan
pengembangan produk, penelitian ini berfokus pada pengembangan produk baru atau
peningkatan produk yang sudah ada. Tujuan utamanya adalah menciptakan produk
yang lebih baik dalam hal kualitas, kinerja maupun fitur-fiturnya. Penelitian dan
data yang digunakan dan dikumpulkan salam dua atau lebih waktu untuk menjawab
pertanyaan pada penelitian.35 Jenis penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk
atau artefak dalam bentuk modul pembelajaran berbasis inkuiri yang sesuai dengan
perubahan wujud benda. Pengembangan bahan ajar modul pada pembelajaran tematikdi
34
Indrayanto, Metodologi Penelitian: Suatu Pengantar Teori dan Praktik (Komparatif Bahan
Ajar Metodologi Penelitian Berbasis Kurikulum KKNI), (Palembang: CV. Amanah, 2017), Halaman 31.
35
Sekaran, U., & Bougie, R. (2013). Research Methods for Business. In A Skill-Building
Approach (Seventh Ed, hal. 237–266). Chichester: Wiley.
56
57
memiliki tujuan yaitu menghasilkan produk berupa modul sebagai sarana pendamping
B. Prosedur penelitian
minat, kebutuhan, dan tingkat perkembangan peserta didik. Hal ini membantu
peserta didik.
pembelajaran yang membuat peserta didik merasa bosan dan jenuh yang
mengakibatkan proses transfer materi tidak berjalan efektif dan juga maksimal.
Hal ini dapat dibuktikan melalui observasi dan wawancara yang peneliti
lakukan, 80% peserta didik setuju bahwa perlu diadakannya inovasi pada
kegiatan pembelajaran terutama pada teknik dan cara ajar agar suasana
pembelajaran.
58
Perbedaan antara modul konvensional dan modul berbasis inkuiri terletak pada
dicapai, serta interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran. Berikut
1) Pendekatan pembelajaran
lebih terpusat pada peserta didik. Peserta didik diajak aktif dalam proses
penemuan.
2) Peran guru
3) Tujuan Pembelajaran
konsep
didik.
saat es meleleh? Apa yang terjadi saat air dipanaskan? Bagaimana cara
berbagai aspek yakni, jenis font, warna layout, warna pada objek gambar,
didik terhadap konsep perubahan wujud benda. Alat evaluasi dapat berupa
Tahap ini merupakan tahap merealisasikan tahapan yang telah dibuat pada
tahap desain agar menjadi sebuah produk. Setelah media pembelajaran yang
oleh para ahli untuk mengecek tingkat kelayakan produk yang dibuat melalui angket
validitas. Produk dapat digunakan jika ahli menyatakan layak atau revisi sesuai
dengan saran dan arahan. Terdapat tiga ahli validasi yang menilai produk, yaitu ahli
materi, ahli media dan ahli bahasa. Tahap validasi terdiri dari tiga tahap yaitu
validasi materi/isi, validasi media dan validasi bahasa untuk mengetahui kelayakan
Hasil validasi diperoleh melalui angket yang diberikan kepada ahli. Data yang
kuantitatif, kemudian dicari rata-rata data. Hasil rata-rata menjadi penentu kualitas
media yang dikembangkan. Sedangkan data kualitatif didapatkan melalui saran dan
62
masukan para ahli kemudian digunakan sebagai pedoman untuk melakukan revisi
Tahap ini dapat dilakukan jika hasil dari uji validasi oleh ahli sudah
dengan cara menguji coba kan hasil produk. Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk
uji coba ini juga dilakukan untuk menentukan apakah produk media pembelajaran
ini layak dipergunakan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran. Tahap Uji Coba, Uji coba dilakukan pada kelas V yang terdiri dari
30 orang peserta didik yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan yang
Hasil angket yang telah diisi oleh guru dan peserta didik yang mengikuti
implementasi akan dianalisis dan di evaluasi untuk dapat mengetahui kualitas, nilai
manfaat dan respons peserta didik terhadap modul pembelajaran. Hasil analisis,
evaluasi, dan respons peserta didik ini digunakan sebagai acuan perlu tidaknya revisi
Subjek uji coba atau responden yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari
laki-laki, dengan jumlah total subjek terdiri dari 29 orang peserta didik. Kemudian
ditambah dengan 1 orang guru sebagai wali kelas V sekaligus menjadi responden
mengumpulkan informasi dalam penelitian yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini
1. Observasi
informasi dan data yang akurat tentang perilaku, interaksi atau karakteristik yang
kegiatan belajar dan mengajar dikelas, peneliti terlibat langsung dalam proses
2. Wawancara
Dalam penelitian ini narasumber wawancara yaitu dari guru kelas v dan juga peserta
didik kelas v, Tujuan utama dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk
dibagi menjadi dua yaitu wawancara terhadap guru dan peserta didik.
64
modul ajar diperlukan dalam pembelajaran? (2) Apakah guru pernah menggunakan
modul saat proses pembelajaran? (3) apakah terdapat perbedaan saat menggunakan
modul dan tidak menggunakan modul? (4) apakah guru pernah menggunakan bahan
ajar modul berbasis inkuiri terutama pada pembelajaran tematik? (5) Bagaimana
Dan pertanyaan untuk peserta didik; (1) bagaimana pendapat Anda tentang
penggunaan modul ajar dalam pembelajaran oleh guru Anda? Apakah Anda merasa
modul ajar membantu dalam pemahaman materi? (2) apakah Anda menyukai proses
pembelajaran melibatkan modul ajar, jika ya! bagian apa yang membuat Anda
menyukai pembelajaran disertai dengan modul? (3) apakah Anda merasa terlibat
secara aktif dalam penggunaan modul ajar? Mengapa atau mengapa tidak? (4)
Modul apa saja yang pernah diberikan oleh guru? (5) apakah ada saran atau
masukan yang ingin Anda berikan kepada guru terkait penggunaan modul yang
diberikan?
3. Angket
sistematis dan terstruktur, yang dapat diisi responden secara mandiri. Pada
penelitian ini angket yang digunakan berisi pertanyaan tertulis yang akan sebarkan
atau diberikan kepada para ahli / expert review, peserta didik dan guru tematik.
Guna mendapatkan data dan informasi tentang tingkat kevalidan, kepraktisan, dan
tematik.
65
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan modul ajar yang
Angket validitas diberikan kepada validasi ahli materi, bahasa dan media, yaitu
sebagai berikut:
Angket tingkat kepraktisan diisi dan dinilai oleh guru meliputi tentang penilaian
terhadap modul yang dikembangkan, aspek yang dinilai berupa efisiensi waktu,
Angket penilaian terhadap tingkat kepraktisan modul diberikan kepada guru dan
dapat memperoleh pemahaman dan data tentang sejauh mana penelitian yang
4. Dokumentasi
pengambilan informasi atau bukti dari dokumen, catatan, laporan atau materi
data yang telah dikumpulkan melalui metode penelitian lainnya seperti observasi
atau wawancara.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data pada penelitian ini sesuai dengan metode
yang digunakan yaitu berupa kuesioner atau angket. Pada penelitian ini, menggunakan
bentuk Angket tertutup (closed questionare). Karena kuesioner atau angket yang
diberikan kepada responden memiliki jawaban yang sudah disediakan dan tidak
memberi peluang kepada responden untuk menambah keterangan lain. Sehingga ketika
pertanyaan sesuai dengan jawaban yang disediakan. Kuesioner tertutup dapat dirancang
dengan beberapa jenis skala jawaban yaitu: skala Likert, skala Guttman, skala semantic
differential dan skala Thrustone. Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert
dikarenakan skala likert sering digunakan untuk mengungkap sikap dan pendapat
seseorang.
4. Keakuratan materi 1
Jumlah 20
disampaikan
diajarkan
diajarkan
modul
aktivitas pembelajaran
penulisan:
Indikator Penilaian
Indikator Penilaian
Uji keabsahan data merujuk pada langkah-langkah atau metode yang digunakan
untuk mengevaluasi sejauh mana data yang dikumpulkan dalam penelitian merupakan
data yang akurat, valid dan dapat dipercaya. Validasi data merupakan faktor penting
dalam penelitian. Oleh karena itu perlu pemeriksaan data sebelum analisis dilakukan
dengan teknik pemeriksaan yang didasarkan pada sejumlah kriteria tertentu. Uji
keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik skala likert yaitu
kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Jawaban validitas angket menggunakan skala
likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok tentang suatu gejala atau fenomena
70
pendidikan.36 Adapun dalam pengukuran skala likert memiliki kategori skor sebagai
berikut:
Skor 4 = Baik
Untuk mendapatkan total skor yang dicari maka dapat dikalkulasikan dengan
rumus berikut:
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Setelah mengetahui jawaban dari validitas angket yang diberikan kepada ahli
materi, ahli desain dan ahli bahasa pada tahap expert review, maka peneliti akan
kelayakan materi, desain dan juga bahasa pada modul pembelajaran yang
pendapat, persepsi, nilai, dan sikap seseorang ataupun sekelompok orang terhadap
suatu gejala atau fenomena pendidikan37. Pada skala likert dikenal ada dua teknik
dalam opsi jawaban yaitu opsi jawaban 4 dan opsi jawaban 5, pada penelitian ini
36
Fajri Ismail, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Palembang: Karya Sukses Mandiri, 2016). hlm 140.
37
Ibid
71
berikut:
𝐹
𝑉= 𝑥 100
𝑁
Keterangan:
V = Nilai Validasi
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
modul pembelajaran. Perhitungan data nilai akhir hasil kepraktisan dalam skala (0-
𝐹
𝑉= 𝑥 100
𝑁
Keterangan:
72
V = Nilai Validasi
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
41 – 60 Praktis Praktis
modul pembelajaran. Perhitungan data nilai akhir hasil efektivitas dalam skala (0-
𝐹
𝑉= 𝑥 100
𝑁
Keterangan:
V = Nilai Validasi
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
Kategori efektif pengembangan modul ajar berbasis inkuiri berdasarkan nilai akhir
1. Lokasi Penelitian
Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini dilakukan dari tahap
persiapan sampai dengan tahap pelaksanaan yaitu dimulai pada bulan Januari
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
74
75
BENDAHARA
YUSTINA, S.Pd.SD
WALI KELAS I WALI KELAS I WALI KELAS III WALI KELAS IV WALI KELAS V WALI KELAS VI
4. Peserta Didik
718 peserta didik. Secara khusus, kelas V.c terdiri dari 29 peserta didik, terdiri
dari 17 perempuan dan 12 laki-laki. Rentang usia peserta didik kelas V.c adalah
antara 9-12 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Uswatun
Hasanah dalam jurnalnya, disimpulkan bahwa peserta didik pada kelas tinggi
kehidupan praktis sehari-hari yang konkret dan realistik. Mereka juga memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu bersemangat dalam proses belajar.
Jumlah 29 Siswa
B. Hasil Penelitian
bagaimana tingkat kevalidan, bagaimana respons guru dan peserta didik mengenai
ahli materi yaitu, bapak Agra Dwi Saputra, M.Pd pada tanggal 31 Mei 2023.
78
1) Data Kuantitatif
data nilai angket. Data kuantitatif hasil validasi ahli materi dipaparkan
benda?
siswa?
mengembangkan keterampilan
aktivitas inkuiri?
untuk mengembangkan
komunikasi?
ditetapkan?
kehidupan nyata?
kerja sama?
hari?
benda?
wujud benda?
siswa?
Jumlah 89 89
82
skala likert:
𝐹
𝑉= 𝑋 100
N
Keterangan:
V = Nilai validasi
F = Perolehan skor
N = Skor maksimal
89
𝑉= 𝑋 100 = 89
100
2) Data Kualitatif
komentar dan saran terhadap pengembangan produk yang peneliti buat berupa
bahan ajar modul berbasis inkuiri pada pembelajaran tematik tema 7 Peristiwa
tabel berikut
83
Agra Dwi Saputra, M.Pd Bahan ajar sudah bagus dapat digunakan dalam
Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan validator ahli materi terhadap
modul ajar yang dikembangkan menunjukkan bahwa ada aspek di dalam modul
yang perlu untuk diperbaiki yaitu menambahkan proses perubahan wujud benda
Sesudah Revisi
Sesudah Revisi
berikut:
1) Data Kuantitatif
sebagai berikut:
benda?
ini?
inkuiri?
siswa?
benda?
memperjelas langkah-langkah
pembelajaran?
pengetahuan sebelumnya?
Jumlah 84 84
𝐹
𝑉= 𝑋 100
N
Keterangan:
V = Nilai validasi
F = Perolehan skor
N = Skor maksimal
84
𝑉= 𝑋 100 = 84
100
2) Data Kualitatif
di dalam modul yang perlu untuk diperbaiki yaitu pemilihan warna pada
tulisan (font) kontras yang bertujuan untuk membuat tulisan agar terlihat
warna tulisan
dan
background
yang kontras
agar tulisan
terlihat jelas
91
Sesudah Revisi
gambar
dengan
resolusi tinggi
agar terlihat
jelas
92
Sesudah Revisi
gambar yang
nyata.
93
Sesudah Revisi
Validasi aspek ahasa di nilai oleh ibu Hani Atus Sholikhah, S.Pd.,
1) Data Kuantitatif
94
kelas V?
memperkuat pemahaman
siswa?
ini?
menyajikan informasi
dan sistematis?
95
menggambarkan konsep
siswa dalam
mengungkapkan
menggunakan contoh-
benda?
wujud benda?
memperhatikan keragaman
siswa?
sebelumnya siswa?
belajar?
97
memberikan kejelasan
siswa?
mendalam tentang
mempertimbangkan tingkat
mengembangkan
dan inkuiri?
mendukung pengembangan
mengomunikasikan
Jumlah 92 92
skala likert.
𝐹
𝑉= 𝑋 100
N
Keterangan:
V = Nilai validasi
F = Perolehan skor
N = Skor maksimal
92
𝑉= 𝑋 100 = 92
100
99
2) Data Kualitatif
kapital
menjadi ‘dinyalakan’
perbaikan bahan ajar modul berdasarkan kritik dan saran ahli bahasa.
100
harus di awali
dengan kapital
Sesudah Revisi
101
menjadi
‘dinyalakan’
Sesudah Revisi
102
Sesudah Revisi
Tabel 4.11 Hasil Uji Tingkat Kepraktisan Diisi Oleh Guru Tematik
sistematis
kurikulum kelas v
siswa
104
memberikan kesempatan
aktivitas inkuiri?
memberikan kesempatan
aktivitas inkuiri?
memberikan fleksibilitas
hari di kelas?
Berdasarkan hasil penilaian dari respons guru wali kelas sekaligus guru
𝐹
𝑉= 𝑋 100
N
47
𝑉= 𝑋 100 = 94
50
No. Nama Siswa Nomor Soal Jumlah Rata -rata Tingkat Kepraktisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Abil Aryadinata 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 44 88 Sangat Praktis
2. Ahmad Ardiansyah 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 43 86 Sangat Praktis
3. Fadil Kurniawan 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 46 92 Sangat Praktis
4. Febriana 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 47 94 Sangat Praktis
5. Jelo Pransisko 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 46 92 Sangat Praktis
6. Khovifah 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 47 94 Sangat Praktis
7. Linda Astiati 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 47 94 Sangat Praktis
8. M. Yaqub Al-Faruq 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 47 94 Sangat Praktis
9. Mario Parensa 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 46 92 Sangat Praktis
10. Mika Lespita 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 45 90 Sangat Praktis
11. Nabila Zhakira 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 44 88 Sangat Praktis
12. Nova Rizki Vesiati 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46 92 Sangat Praktis
13. Okbi Ahmadinejad 5 4 4 5 3 5 5 4 5 5 45 90 Sangat Praktis
14. Pandi 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44 88 Sangat Praktis
15. Pareni 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 47 84 Sangat Praktis
16. Parling Cahya 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 44 88 Sangat Praktis
17. Pusparia 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47 94 Sangat Praktis
18. Qiya Fathul Khoriv 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 47 94 Sangat Praktis
19. Rendi Aditiya 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 44 88 Sangat Praktis
106
Tabel 4.13 Hasil Uji Tingkat Keefektifan Diisi Oleh Guru Tematik
sistematis
kurikulum kelas v
siswa
memberikan kesempatan
aktivitas inkuiri?
memberikan kesempatan
aktivitas inkuiri?
memberikan fleksibilitas
110
hari di kelas?
𝐹
𝑉= 𝑋 100
N
48
𝑉= 𝑋 100 = 96
50
Tabel 4.14 Hasil Uji Tingkat Keefektifan Diisi Oleh Peserta Didik
No. Nama Siswa Nomor Soal Jumlah Rata -rata Tingkat Kepraktisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Abil Aryadinata 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 45 90 Sangat Efektif
2. Ahmad Ardiansyah 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 44 88 Sangat Efektif
3. Fadil Kurniawan 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 44 88 Sangat Efektif
4. Febriana 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 42 84 Sangat Efektif
5. Jelo Pransisko 4 5 5 3 4 4 5 5 3 4 42 84 Sangat Efektif
6. Khovifah 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47 94 Sangat Efektif
7. Linda Astiati 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 41 82 Sangat Efektif
8. M. Yaqub Al-Faruq 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 41 82 Sangat Efektif
9. Mario Parensa 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 42 84 Sangat Efektif
10. Mika Lespita 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 46 92 Sangat Efektif
11. Nabila Zhakira 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 46 92 Sangat Efektif
12. Nova Rizki Vesiati 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42 84 Sangat Efektif
13. Okbi Ahmadinejad 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 Sangat Efektif
14. Pandi 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46 92 Sangat Efektif
15. Pareni 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 48 96 Sangat Efektif
16. Parling Cahya 5 5 3 3 3 4 4 4 5 5 41 82 Sangat Efektif
111
dan layak digunakan jika telah melalui proses penilaian oleh para ahli. Validasi
diberikan oleh para validator atau ahli melalui angket validasi. Dalam penelitian
ini, kevalidan modul pembelajaran divalidasi oleh ahli dalam bidang materi,
bahasa, dan media. Berikut adalah deskripsi hasil validasi terhadap modul
valid karena memperoleh penilaian sebesar 89%. Hal ini berarti materi yang
dengan teori dalam sebuah penelitian Pane dan Darwis Dasopang yang
demikian dapat diartikan bahwa materi yang disajikan sudah tepat dan
sesuai.38
38
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar dan pembelajaran. Kajian IlmuIlmu
Keislaman, 3(2), 333–352. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
114
pada desain modul pembelajaran yang menarik dan dapat digunakan sebagai
media dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh teori Saadah
Terdapat tiga kriteria pernyataan umum, yaitu: (1) layak diuji coba di lapangan
tanpa revisi; (2) layak diuji coba di lapangan dengan revisi; dan (3) tidak layak
39
Wicaksono, L. (2016). Bahasa dalam komunikasi pembelajaran. Pembelajaran Prospektif,
1(2), 9–19. https://doi.org/10.26418/jpp.v1i2.19211
40
Saadah, I. D. (2018). Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis video
animasi dengan menggunakan adobe after effect [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya.
115
dapat digunakan dengan revisi. Ahli bahasa juga menyatakan bahwa modul
hal serupa.
dapat digunakan di lapangan dengan revisi. Hal ini sesuai dengan teori dalam
revisi atau dengan revisi yang sedikit. Kepraktisan modul pembelajaran yang
dikembangkan dapat diukur dan dilihat tingkat kebutuhan peserta didik sebagai
dan peserta didik kelas V.A Uji kepraktisan dilakukan pada tahap
implementation, uji kepraktisan ini dilakukan atau diuji coba kan pada tanggal
09 Juni 2023 yang kemudian diisi oleh 29 peserta didik dengan hasil yang telah
direkapitulasi yaitu sangat praktis. Berikut ini rekapitulasi hasil uji coba
Hasil perolehan skor uji kepraktisan pada tahap uji coba produk
sehingga dapat diterapkan pada pelaksaan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
sangat baik41
Setelah produk di uji coba kan pada peserta didik, peneliti meminta guru
41
Rima Syukhria & Bidah Nurhamidah, Aplikasi Inshot sebagai media pembelajaran jarak
jauh pada pelajaran bahasa Indonesia, Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Vol.21 No. 1 :2021, hal 39.
117
Dari hasil rekapitulasi penilai guru terhadap modul pada tabel di atas,
interval sangat praktis, Hasil kepraktisan ini, dapat memperoleh skor 94%
lebih ringkas dan mudah untuk dimengerti karena peserta didik dapat belajar
sangat baik42
penilaian yang positif terhadap bahan ajar modul berbasis inkuiri dalam
42
Rasyidatun Nisa & Nurjannah, Pengembangan Media Video Animasi Berdasarkan Aplikasi
Inshot Dengan Menggunakan Metode PBL Pada Pembelajaran Tematik Tema Indahnya Keberagaman
Di Negeriku, EduGlobal: Jurnal Penelitian Pendidikan, Volume 01 Nomor 3:2022, Hal.254
118
Selain itu, hasil skor tingkat keefektifan berdasarkan angket untuk guru
mencapai 96.% Skor ini menunjukkan bahwa guru menganggap bahan ajar
aktif peserta didik, memberikan bahan pembelajaran yang jelas dan terstruktur,
PENUTUP
A. Kesimpulan
valid. Karena dapat dilihat dari bentuk penilaian validator berupa revisi,
komentar dan juga saran dengan hasil angket perolehan skor yang dapat
diuraikan menjadi tiga yaitu : validasi ahli media dengan diperolehnya skor
92,00%, dan validasi ahli materi dengan diperolehnya skor sebesar 89,00%.
praktis. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian Guru 96,00% peserta didik
dengan perolehan jumlah skor 1328 dengan rata-rata 91,24%. Jika dilihat
119
praktis. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian Guru 94,00% peserta didik
dengan perolehan jumlah skor 1302 dengan rata-rata 89,79%. Jika dilihat
B. Saran
2. Bagi peserta didik, disarankan dapat lebih rajin dalam membaca media
komik digital dengan baik dan benar sebagai salah satu media sumber
belajar disekolah.
pembelajaran tematik.
120
121
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo, Panuan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2014), Hlm. 313.
Badru Zaman, dkk. 2012. Media dan Sumber Belajar TK. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka, Gadjah Mada Press, 2010, Hlm .152
Basir Djahir, 2012, Pngembangan Bahan Ajar Matematika Mengacu Pada
Pembelajaran Berbasis Masalah Bagi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Rambang Kuang, Universitas Sriwijaya, Vol 6 No 1, Hlm. 24
25.
Dessy Rahma Sari Pengembangan Tematik Berbasis Video Animasi Pada Tema 6
Subtema 1 Kelas IV di MI Quraniah 8 Palembang. Skripsi Mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
(2021)
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, ed. Bunga Sari Fatmawati, 2nd ed.
(Jakarta Timur: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2021)
Hlm.1-3.
121
122
I Wayan Eka Santika, “Pendidikan Karakter Pada Daring,” Indonesian Values and
Character Education Journal 3, no. 1 (2020): Hlm 8–19.
Ida Malati Sadjati, Hakikat Bahan Ajar, Universitas Terbuka Jakarta 2012
Ina Magdalena, Tini Sundari, Silvi Nurkalimah, Nasrullah. Analisis Bahan Ajar . Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol 2, No
2 (2020).
Januar, Henry Saputra, 2017, pengembangan Bahan Ajar Untuk Menumbuhkan Nilai
Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, Universitas
PGRI Semarang , Vol 4, No 1, Hlm. 65.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi aksara, 2013), Hlm.79.
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar dan pembelajaran. Kajian IlmuIlmu
Keislaman, 3(2), 333–352. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Qorina Widadiyah, Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing Pokok
bahasan Gaya dan Perubahannya Kelas V SDI AL-MA’ARIF 01 Singosari
Malang , Skripsi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Malang: Jurnal
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2014)
122
123
Rima Syukhria & Bidah Nurhamidah, Aplikasi Inshot sebagai media pembelajaran
jarak jauh pada pelajaran bahasa Indonesia, Jurnal UIN Syarif Hidayatullah,
Vol.21 No. 1 :2021, hal 39.s
Siti Sarah, Siti Ngaisah. Penggunaan Modul Berbasi Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Karakter Mandiri Siswa. Jurnal PPKM II (2016), Hlm. 114-120.
Supartono dkk, 2013, Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS
Berorientasi Konstruktivistik, Universitas Negeri Malang, Volume 2, Nomor 1,
ISBN.2252-6412, Hlm. 24-28.
Stefi Adam & Muhammad Taufik Syatra, 2015. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam,
Universitas Putera Batam, Vol 3 No 2, Hlm. 79.
Yulia Tri Samiha, Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis Kearifan Lokal,
(Palembang : Rafah Press, 2019), Hlm. 20
123