Anda di halaman 1dari 171

SKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MENULIS PUISI BAHASA INDONESIA
PADA SISWA KELAS V UPT SDN 20 BINAMU
KABUPATEN JENEPONTO

APPLICATION OF ACROSTIC TECHNIQUES TO IMPROVE


INDONESIAN POETRY WRITING SKILLS IN GRADE
V STUDENTS OF UPT SDN 20 BINAMU
JENEPONTO REGENCY

RISKAYANTI. S

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
SKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MENULIS PUISI BAHASA INDONESIA
PADA SISWA KELAS V UPT SDN 20 BINAMU
KABUPATEN JENEPONTO

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan

RISKAYANTI. S
1947041050

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil

karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah

saya nyatakan dengan benar. Bila dikemudian hari ternyata pernyataan saya terbukti

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Yang membuat pernyataan,

Nama : Riskayanti.S

NIM : 1947041050

Tanggal : 19 Mei 2023

iv
MOTTO

“Libatkan ALLAH SWT. dalam segala prosesmu, maka saat itu kamu akan takjub
dengan segala kemudahan yang diberikan.”
(Riskayanti. S, 2023)

Mengucapkan Syukur Alhamdulillah


Saya dedikasikan karya ini kepada

Ayahanda Sultan dan Ibunda Syamsiah yang selalu mengarahkan,


mendidik, membimbing, mendoakan dan berupaya melakukan
segala hal yang terbaik untuk saya.

Ibu Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. Lutfi B, M.Kes.
yang selalu membimbing memberikan saran dan masukan hingga akhir
serta kepada almamater kebanggan Universitas Negeri Makassar.

v
ABSTRAK

Riskayanti. S, 2023. Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan


Keterampilan Menulis Puisi Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V UPT SD Negeri
20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Skripis. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Makassar (dibimbing oleh Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd dan
Drs. Lutfi b, M.Kes).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik akrostik untuk


meningkatkan keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V
UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas (PTK)
yang dilaksanakan sebanyak dua siklus dan setiap siklus dilakukan dua kali
pertemuan. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V UPT SD Negeri
20 Binamu Kabupaten Jeneponto sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari 20
orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Fokus dari penelitian ini
adalah penerapan teknik akrostik dan keterampilan menulis puisi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, tes, dan
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru
dan siswa serta keterampilan menulis puisi siswa. Pada siklus I aktivitas mengajar
guru berada pada kategori baik dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
kategori sangat baik. Pada siklus I aktivitas belajar siswa berada dalam kategori
cukup dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi kategori baik. Hasil
keterampilan menulis puisi siswa pada siklus I dikategorikan belum tuntas karena
hanya 14 orang siswa yang memenuhi indikator ketuntasan dan pada siklus II
keterampilan menulis puisi siswa mengalami peningkatan karena terdapat 27 orang
siswa yang tuntas. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan teknik
akrostik dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada
siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto.

Kata Kunci : Teknik Akrostik, Keterampilan Menulis Puisi

vi
ABSTRACT

Riskayanti. S, 2023. Application of acrostic techniques to improve poetry writing


skills Indonesian in grade V students of UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto
Regency. Scriptis. Faculty of Education. Makassar State University (supervised by
Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd and Drs. Lutfi b, M.Kes).

This study aims to describe the application of acrostic techniques to improve the
skills of writing Indonesian poetry in class V UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto
Regency. This research uses a qualitative approach and the type of research is
classroom action research (PTK) which is carried out in two cycles and each cycle
is held in two meetings. Each cycle includes the stages of planning, implementing,
observing, and reflecting. The subjects of this research were class teachers and fifth
grade students of UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto Regency, consisting of 30
students consisting of 20 male students and 10 female students. The focus of this
study is the application of acrostic techniques and poetry writing skills. Data
collection techniques used in this study are observation, tests, and documentation.
Data analysis techniques in this study used qualitative data analysis. The results
showed that there was an increase in teacher and student activity as well as students'
poetry writing skills. In the first cycle the teacher's teaching activity was in the good
category and in the second cycle it increased to a very good category. In the first
cycle, students' learning activities were in the sufficient category and in the second
cycle, they increased to a good category. The results of students' poetry writing
skills in cycle I were categorized as incomplete because only 14 students met the
completeness indicator and in cycle II students' poetry writing skills increased
because there were 27 students who completed. The conclusion in this study is that
the application of acrostic techniques can improve the skills of writing Indonesian
poetry in class V UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto Regency.

Keywords : Acrostic Technique, Poetry Writing Skills

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang

telah melimpahkan Rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan

Kemampuan Mnulis Puisi Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V UPT SD Negeri

20 Binamu Kabupten Jeneponto”. Skripsi ini diajukan dalam rangka menyelesaikan

studi strata satu untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan.

Skripsi ini terdiri dari lima baby aitu BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan

Pustaka, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Hasil dan Pembahasan, dan BAB V

Kesimpulan dan Saran. Hasil analisis dan pembahasan penelitian menunjukkan

bahwa melalui penerapan teknik akrostik dapat meningkatkan keterampilan

menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu

Kabupaten Jeneponto.

Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir

untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan, penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

menyampaikan terimakasih untuk ayahanda Sultan dan Ibunda Syamsiah selaku

orangtua penulis yang selalu memberi motivasi, do’a dan semangat selama proses

Pendidikan. Penulis juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

setinggi-tingginya kepada Ibu Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing

I dan bapak Drs. Lutfi B, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan yang tulus sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

viii
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. Selaku Rektor

Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk

melaksanakan Pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

2. Prof. Dr. Abdul Saman, M.Si. Kons. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar, Dr. Mustafa, M.Si. Sebagai Wakil Dekan I, Dr.

H. Ansar, M.Si. sebagai Wakil Dekan II, dan Dr. Suardi, S.Pd., M.Pd sebagai

Wakil Dekan III yang telah memberikan pelayanan akademik, administrasi,

dan kemahasiswaan selama proses Pendidikan dan penyelesaiaan studi.

3. Drs. Latri, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan PGSD Universitas Negeri

Makassar, Hamzah Pagarra, S.Kom, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PGSD

Universitas Negeri Makassar, dan Muhammad Irfan, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua

Prodi PGSD Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan motivasi,

pelayanan, fasilitas, dan kebijakan selama berkuliah di Jurusan PGSD hingga

selesai.

4. Dra. Hj. Rosdiah Salam, M.Pd selaku penguji I dan Dr. Faidah Yusuf, S.S.,

M.Pd selaku penguji II yang selalu memberi arahan selama penyusunan skripsi.

5. Para dosen serta seluruh Staf Jurusan PGSD MAKASSAR FIP UNM yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama

menempuh Pendidikan.

6. Hamaruddin, S.Pd. selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian di UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto.

ix
7. Raming, A.Ma. selaku wali kelas V yang telah membantu ikut serta dalam

proses penelitian.

8. Saparuddin, Sarifuddin, dan Arifuddin selaku saudara yang telah mendukung

dalam proses penyelesaian skripsi.

9. Nur Muthia Arfah dan Rifdha Apriliyah T selaku sahabat yang senantiasa ikut

serta menemani, memotivasi, dan menjadi teman baik selama berkulaih di

PGSD FIP UNM.

10. Khafifah Darwis S.Pd. selaku senior yang selalu memberikan bimbingan

selama proses menyelesaikan skripsi.

11. Teman seperjuangan UKS HMPS PGSD Kamp. Makassar FIP UNM.

12. Ayu Ashari dan Teman seperjuangan PGSD 2019 Kampus Makassar

khususnya kelas M.85 yang telah menemani selama proses perkuliahan.

Atas bantuan dari berbagai pihak, penulis hanya dapat memanjatkan do’a

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, semoga segala bantuan yang telah diberikan

mendapat pahala. Serta segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan dalam menyusun skripsi ini, sehingga penulis

mengharapkan adanya saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Makassar, 19 Mei 2023

Penulis

Riskayanti. S

x
DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
PERNYATAAN KEASLIAN iv
MOTTO v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
A. Kajian Teori 8
B. Kerangka Pikir 22
C. Hipotesis Tindakan 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B. Fokus Penelitian 27
C. Waktu dan tempat Penelitian 27
D. Subjek Penelitian 28
E. Prosedur Penelitian 28
F. Instrumen Penelitian 31
G. Teknik Pengumpulan Data 31
H. Teknik Analisis Data 32
I. Indikator Keberhasilan 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Hasil Penelitian 35
B. Pembahasan 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71
A. Kesimpulan 71
B. Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN 76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 157

xi
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


Tabel 3. 1 Indikator Keberhasilan Proses Pembelajaran 34
Tabel 3. 2 Indikator Keberhasilan Keterampilan Menulis 34
Tabel 4. 1 Hasil Belajar Siswa Siklus I 47
Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa Siklus II 61

xii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


Gambar 2. 1 - Kerangka Pikir 24
Gambar 3. 1 - Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk, 2021) 28

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


Lampiran A Persuratan 69

A. 1 SK pembimbing 78
A. 2 Surat Permohonan Izin Melaksanakan Penelitian 79
A. 3 Surat Izin penelitian DPMPTSP Prov. Sulawesi Selatan 80
A. 4 Surat Izin Penelitian DPMPTSP Kab. Jeneponto 81
A. 5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian 82
Lampiran B Perangkat Dan Instrumen Penelitian 76
B. 1 Modul Ajar Siklus 1 Pertemuan 1 84
B. 2 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I Pertemuan I 90
B. 3 Modul Ajar Siklus I pertemuan 2 92
B. 4 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I pertemuan 2 98
B. 5 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 1 100
B. 6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 1 107
B. 7 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 2 109
B. 8 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 2 114
B. 9 Lembar Observasi Guru 117
B. 10 Lembar Observasi Siswa 126
B. 11 Lembar Tes Akhir Keterampilan Menulis Puisi Siklus I & II 138
Lampiran C Data Dan Analisis Penelitian 134
C. 1 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus I 142
C. 2 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus II 145
C. 3 Rekapitulasi Nilai Siklus I & II 148
Lampiran D Dokumentasi 139
D. 1 Proses Pelaksanaan Penelitian 151

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah komponen penting bagi kemajuan suatu bangsa. Bangsa

yang besar bergaris lurus dengan kualitas Pendidikan yang baik. Pendidikan tidak

terlepas dari peranan penting tenaga pendidik. Seiring berkembangnya zaman

tenaga pendidik dituntut untuk mampu menguasai berbagai perangkat

pembelajaran. Selain perangkat pembelajaran, tenaga pendidik juga harus mampu

mendesign proses pembelajaran agar lebih menarik sehingga kemampuan yang

dimiliki peserta didik dapat ditonjolkan selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang system

Pendidikan nasional yang ditetapkan pada pasal 1 ayat (1) bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Berdasarkan pengertian di atas Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta akhlak yang baik dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu , kreatif, mandiri, menjadi

warga negara demokratis serta bertanggung jawab. Selain itu, Pendidikan

merupakan faktor utama yang akan menentukan pengetahuan dan kemampuan

setiap individu. Menurut (Anjani et al., 2019) saat ini siswa diharapkan mampu

memiliki kemampuan memahami dan menerapkan lebih banyak hal agar mampu

1
2

berpikir kritis dan menjadi siswa yang kreatif baik dalam membaca, menulis dan

memecahkan masalah. Perlu diketahui bahwa dalam penyelenggaraan Pendidikan,

Bahasa merupakan informasi utama yang perlu dimiliki.

Bahasa adalah alat utama dalam berkomunikasi dan berinteraksi yang dapat

dilakukan manusia dengan manusia berbeda, melalui bahasa manusia dapat

mengunggah wawasan dan pengetahuan (Riawati, 2013). Melihat hal tersebut

Bahasa berperan penting untuk seseorang dalam memperluas wawasan yang akan

diperoleh, oleh karena itu diharapkan tidak hanya mengetahui teori saja tetapi juga

penting memperhatikan dalam penerapan dikehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan

dengan 4 Aspek Keterampilan dalam berbahasa yaitu, keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Keempat Aspek Keterampilan dalam berbahasa yang telah disebutkan merupakan

aspek yang akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Salah satu aspek yang

digunakan untuk menuangkan berbagai ide, gagasan, atau emosi/perasaan dalam

bentuk huruf ialah keterampilan menulis.

Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut (Syafitri &

Zulfikarni, 2020), Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang

menuangkan pikiran, gagasan, atau pendapat tentang sesuatu, baik terhadap

pernyataan atau pengungkapan perasaan dengan dituangkan dalam bentuk tulisan.

Pendapat ini didukung oleh (Tarigan, 2008) yang menjelaskan bahwa keterampilan

menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara
3

tatap muka dengan pihak lain dengan menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut yang

memiliki makna tertentu pada setiap katanya.

Salah satu keterampilan menulis yang memerlukan pemahaman dalam

menuangkan sebuah kata yang memiliki makna tertentu ialah menulis puisi. Puisi

adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, disingkat, dan diberi irama

dengan bunyi yang menyatu dan pilihan kata-kata yang variatif atau imajinatif

(Waluyo, 1987). Menulis puisi adalah keterampilan berbahasa yang diperlukan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menulis puisi perlu diajarkan sejak

dini, karena menulis adalah salah satu cara yang dapat digunakan siswa untuk

mengkomunikasikan pikiran dan perasaan ( Habibi & Chandra, 2018).

Menurut (Fitriani & Huda, 2022) terdapat beberapa kendala yang

mempengaruhi minimnya peserta didik dalam menulis puisi yaitu Pertama,

rendahnya minat menulis siswa, kedua, model pembelajaran yang digunakan

guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan

menulis masih sangat monoton sehingga siswa mengalami rasa bosan dalam

belajar. Ketiga, kurangnya perhatian siswa pada ssat proses pembelajaran

berlangsung, kegiatan siswa dominan ke kesibukan masing-masing. Kondisi

keempat yang juga tidak mendukung pembelajaran keterampilan menulis puisi di

kelas V yaitu minimnya penguasaan kosa kata sehingga kesulitan dalam

meningkatkan keterampilan menulis pada peserta didik.


4

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tepat pada 8 Februari 2023,

permasalahan yang dihadapi UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto

menunjukkan bahwa minat siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi

masih rendah dikarenakan penguasaan kosa kata yang masih kurang dan minimnya

pengetahuan guru mengenai teknik atau strategi yang tepat untuk digunakan dalam

proses pembelajaran khususnya dalam menulis puisi. Hal ini sejalan dengan hasil

wawancara bersama wali kelas V menyatakan bahwa teknik atau strategi yang

diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran menulis puisi kurang variatif

sehingga siswa seringkali merasa kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas

yang diberikan. Salah satu teknik yang selama ini diterapkan dalam proses belajar

mengajar di kelas V UPT SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto ialah teknik menulis

puisi bebas. Menulis puisi bebas adalah teknik yang umum diterapkan dalam proses

pembelajaran, teknik menulis puisi bebas dapat memberikan kebebasan kepada

siswa untuk menuangkan ide-ide yang dimiliki akan tetapi, seringkali siswa merasa

bingung dan tidak dapat memulai proses menulis darimana karena tidak ada

rangsangan yang diberikan kepada siswa. Selain itu terdapat siswa yang memiliki

berbagai ide akan tetapi tidak dapat menuangkan ke dalam bentuk puisi karena

keterbatasan dalam penguasaan kosa kata, baik itu diksi, kata konkret, maupun gaya

bahasa. Kesulitan dalam Penguasaan kosa kata masih minim karena dipengaruhi

oleh lingkungan yang tak jarang sering menggunakan bahasa daerah walaupun

berada dilingkungan sekolah. Hal inilah yang menyebabkan siswa Kelas V UPT

SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto masih kurang dalam berekspresi dan belum

mampu menciptakan sebuah puisi yang menarik untuk dibaca.


5

Dari beberapa kendala yang telah diuraikan di atas tentunya menjadi

penghambat bagi siswa saat mengikuti proses pembelajaran dalam kelas. Oleh

karena itu dalam menghadapi keadaan tersebut dibutuhkan solusi yang signifikan

agar permasalahan yang ada dapat teratasi. Guru dapat menggunakan startegi,

metode, teknik, atau media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Salah satu

cara untuk meminimalisir permasalahan di atas mengenai keterampilan menulis

puisi pada siswa, guru dapat menerapkan Teknik Akrostik pada proses

pembelajaran menulis puisi.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran dapat

meningkat melalui penggunaan teknik akrostik dalam peningkatan keterampilan

menulis puisi pada siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Pulungan &

Afningsih, 2021) menunjukkan bahwa hasil tes pertama menunjukkan nilai rata-

rata 12,4 atau 49,7 %. Setelah itu peneliti menerapkan teknik akrostik dua siklus.

Siklus I menunjukkan masih berada dibawah KKM yaitu 75 dengan nilai rata-rata

16,5 atau 66,4%. Selanjutnya dilaksanakan Siklus II dengan teknik yang sama

memperoleh nilai KKM dengan nilai rata-rata 20,6 atau 82,4%. Peserta didik

mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua sebesar 8,2% ini

membuktikan bahwa terdapat perkembangan saat sebelum penerapan teknik

akrostik dan setelah penerapan teknik akrostik.

Hal ini dikarenakan teknik Akrostik merupakan teknik yang sangat

sederhana untuk diterapkan bagi pemula yang dapat mengembangkan keterampilan

menulis puisi pada siswa. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi dengan melakukan suatu penelitian yang berjudul


6

Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Puisi Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten

Jeneponto.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah : Bagaimana penerapan teknik akrostik dalam meningkatkan

keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri

20 Binamu Kabupaten Jeneponto ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk

mendeskripsikan penerapan teknik akrostik untuk meningkatkan keterampilan

menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu

Kabupaten Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas

dengan penerapan teknik akrostik adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi Akademik, Hasil ini bisa dijadikan landasan teori pembelajaran

pada umumnya dan khususnya dalam peningkatan kemampuan sosial

sehingga dapat tercapainya kualitas pembelajaran di sekolah dasar.


7

b. Bagi Peneliti, Dapat dijadikan referensi atau bahan banding bagi peneliti

yang mengkaji masalah yang relevan dan tambahan wawasan serta

pengetahuan mengenai mplementasi media pembelajaran

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa, Dapat memberikan pengetahuan dan motivasi untuk lebih

giat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran

b. Bagi Guru, Hasil penelitian ini bisa digunakan acuan oleh guru sebagai

landasan dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran

dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik

c. Bagi Sekolah, Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam menjalankan visi dan misi sekolah menjadi tujuan Pendidikan

nasional.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Teknik Akrostik

a. Pengertian Teknik Akrostik

Dalam menulis puisi dibutuhkan sebuah teknik untuk menyusun sebuah

puisi yang sistematis. Menurut (Hamzah, 2009) menyatakan bahwa teknik adalah

jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan

peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dalam menyusun

suatu puisi terdapat banyak teknik yang dapat digunakan salah satunya adalah

teknik akrostik.

Kata akrostik berasal dari kata Perancis acrostiche dan Yunani akrostichis

yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau

beberapa kata . Menurut (Salam & Halik, 2022), menyatakan bahwa akrostik adalah

suatu teknik menulis puisi dengan huruf pangkalnya bila dibaca dari atas ke bawah

tersusun menjadi nama orang. Selain nama orang juga biasanya menggunakan nama

kota, peristiwa, dan lain-lain. Sejalan dengan hal itu (Hidayat & Indihadi, 2018)

mengemukakan bahwa penulisan puisi dengan teknik akrostik huruf awal baru

membentuk kata secara vertikal, penulisan pola kata awal setiap baris harus saling

berkaitan, terdapat pola kata awal yang ditulis kapital dan pola awal pada kata yang

ditulis kapital pada awal baris terdapat keterkaitan dengan judul puisi.

8
9

Penerapan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat

dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari menentukan judul, mengurutkan

judul, menyusun kata secara vertikal, hingga tahap penyuntingan. Adapun manfaat

dari teknik akrostik menurut (Bawamenewi, 2021) yaitu : 1) Mengarahkan siswa

dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada di sekitarnya, 2)

Membantu siswa dalam memperkaya perbendaharaan kosakata, 3) Membantu

siswa menemukan kata pertama dalam puisinya, 4) Membimbing siswa melakukan

tahap-tahap menulis puisi, 5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih

cepat dan mempertahankan lebih lama.

Berdasarakan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

teknik akrostik adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi. teknik akrostik dapat membantu siswa

untuk menemukan ide-ide baru, memperkaya pembendaharaan kata dan mampu

menangkap informasi lebih cepat dan tersimpan lebih lama. Sehingga dapat

mempermudah siswa menemukan solusi dalam sebuah masalah yang dihadapi.

b. Langkah-Langkah Teknik Akrostik

Menurut Salam & Halik (2022,h.5), Langkah-langkah teknik akrostik dapat

dilakukan dengan cara :

1) Guru menentukan judul/tema puisi misalnya : BERKENALAN


2) Peserta didik secara individu/kelompok ditugasi menulis puisi teknik
akrostik dengan nama masing-masing.
3) Hasil karya salah seorang peserta didik ditulis di papan tulis
4) Salah seorang peserta didik membacakan puisi dengan lafal dan intonasi
yang tepat.
10

Sedangkan teknik akrostik menurut (Fleisher & Paul, 2013) adalah :

1) Guru menyampaikan materi, sebelum menggunakan teknik akrostik guru akan

menjelaskan terlebih dahulu materi yang diajarkan kepada siswa di kelas.

Kemudian, saat pengenalan kosa kata baru guru menjelaskan teknik akrostik

untuk memudahkan siswa menulis puisi ilmiah.

2) Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik adalah teknik menulis puisi dengan

mengambil huruf pertama, tengah, atau akhir disusun secara vertikal dalam

sebuah kata dan disusun menjadi sebuah puisi. Namun untuk memuahkan,

biasanya guru dominan mengambil huruf pertama.

3) Menyusun menjadi puisi akrostik, teknik akrostik menyusun puisi dengan

huruf pangkalnya disusun secara vertikal agar membentuk satu kata yang utuh.

Guru sebaiknya memberikan batasan seperti menentukan tema agar siswa lebih

terarah dalam menyusun puisi.

4) Evaluasi, setelah guru menyelesaikan materi ajar, pada tahap ini guru

memberikan pertanyaan tentang menulis atau tes tentang materi pertemuan itu.

Mengajukan pertanyaan atau tes yang dirancang untuk mengukur seberapa

besar pengaruhnya teknik akrostik untuk belajar menulis puisi.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil lankah-langkah penerapan

teknik akrostil antara lain : menentukan tema, peserta didik membuat puisi

berdasarkan tema, peserta didik menuliskan hasil karyanya di papan tulis, dan

peserta didik membacakan puisi di depan kelas.


11

c. Kelebihan dan kekurangan Teknik Akrostik


Seluruh teknik pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Menurut

Puri Eka Maharani (2019), teknik akrostik juga memiliki kelebihan dan

kekurangan seperti berikut ini :

1. Kelebihan Teknik Akrostik

a) Mempermudah siswa dalam mengingat,

b) Dapat membuat puisi sesuai dengan kreativitas masing-masing karena

tidak adanya patokan khusus,

c) Pembuatan puisi menggunakan teknik akrostik lebih mudah karena tidak

adanya batasan kata

d) Penggunaan teknik akrostik dapat di aplikasikan dengan semua model

pembelajaran,

e) Siswa lebih mudah mengingat puisi yang dapat dibuatnya sendiri.

2. Kekurangan Teknik Akrostik

a) Perlunya pendalaman pemahaman materi yang sedang dipelajari

b) Kunci dalam membuat puisi menggunakan teknik akrostik adalah minat

dan kreativitas siswa,

c) Dibutuhkan komitmen siswa dalam mengingat

2. Keterampilan Menulis

a. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan merupakan suatu kemampuan di dalam menggunakan akal,

fikiran, ide serta kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau juga membuat
12

sesuatu itu menjadi lebih bermakna sehingga dari hal tersebut menghasilkan sebuah

nilai Menurut (Mulyati, 2015) keterampilan adalah derajat keberhasilan yang

konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh

kecepatan, ketepatan, bentuk, dan kemampuan menyesuaikan diri.

Menulis merupakan kegiatan produktif yang mampu mengembangkan tata

bahasa, struktur bahasa, dan kosa kata (Aceng Hasani, 2013). Selain itu, (Tarigan,

1986) menyatakan bahwa, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan grafik itu. Artinya bahwa menulis bukan hanya

menggambarkan suatu simbol akan tetapi memberikan sebuah pemahaman ide,

gagasan, atau pemikiran yang dibentuk dalam kalimat utuh yang dapat

dikomunikasikan dengan orang lain.

Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering diterapkan

oleh seseorang. Menurut (Dalman, 2018) Menulis ialah sesuatu aktivitas

komunikasi berbentuk penyampaian pesan tertulis ke pihak lain memakai bahasa

tulis yang menjadi perlengkapan ataupun media. Menurut (Syatriana, 2018)

Keterampilan menulis itu aktivitas penyampaian pesan, perasaan, inspirasi, serta

gagasan secara tulisan. Keterampilan menulis merupakan kemampuan seorang

dalam berbicara ataupun mengkomunikasikan pikiran serta perasaan secara tidak

langsung. Dengan demikian, keterampilan menulis jadi salah satu metode berbicara

secara tertulis. Keterampilan menulis tidak dapat di peroleh secara alami namun

lewat proses dalam belajar.


13

Keterampilan Menulis sangat penting didunia pendidikan, karena sebagai

wadah bagi peserta didik untuk menuangkan ide atau gagasan kedalam bentuk

tulisan. Selain itu juga dapat membantu peserta didik untuk lebih berpikir kritis dan

mampu memecahkan masalah yang dihadapi (S. Yunus, 2017). Manfaat dari

menulis sangat banyak itulah mengapa kemampuan menulis sangat wajib untuk

dikembangkan selama seseorang menempuh Pendidikan, Hariston (Darmadi &

Kaswan, 1996) mengemukakan manfaat menulis yaitu : (1) dapat memperoleh ide

baru (2) sarana untuk menyebarluaskan suatu infromasi (3) mendorong seseorang

untuk lebih aktif dan produktif (4) melatih kemampuan untuk mengorganisasikan

berbagai konsep yang didapatkan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Keterampilan

Menulis merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dan salah satu

bentuk komunikasi dengan kedudukan paling kompleks. Hal ini dikarenakan alur

menulis bukan hanya menuliskan kalimat biasa dan seadanya akan tetapi

menuangkan dan mengembangkan suatu gagasan atau ide dalam struktur bahasa

yang teratur, logis, sistematis agar mudah ditangkap oleh pembaca. Dalam

menuangkan sebuah gagasan untuk menjadi tulisan, tak jarang penulis melibatkan

sifat emosional/perasaan agar apa yang dituangkan dalam tulisan tersebut

tersampaikan dengan baik dan dapat dinikmati oleh pembaca.


14

b. Tujuan Keterampilan Menulis

Menulis mempunyai banyak tujuan yang sangat penting bagi

pengembangan intelektual seseorang. Menurut (Darmadi , 1996) mengemukakan

bahwa tujuan menulis adalah suatu sarana untuk memunculkan ide baru yang dapat

membantu mengembangkan individu dalam mengorganisasi suatu konsep atau ide

yang akan membentuk menjadi tulisan padu. Selain itu dengan keterampilan

menulis akan membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi

sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan suatu masalah.

Setiap penulis senantiasa akan memproyeksikan sesuatu mengenai dirinya

ke dalam bentuk tulisan. Bahkan dalam tulisan yang objektif sekali pun keadaan

penulis masih tetap tercermin, karena gaya tulisannya senantiasa dipengaruhi oleh

nada yang sesuai dengan keinginan penulis yang bersangkutan. Menurut D’Angelo

(1980,h.25) tujuan penulisan itu dapat dibagi menjadi empat tujuan utama yaitu :

1. Tulisan yang bertujuan membertitahukan atau mengajar disebut wacana


informatif (invormative discourse).
2. Tulisan yang bertujuan meyakinkan dan mendesak disebut wacana
persuasive (persuasive discourse).
3. Tulisan yang bertujuan menghibur/menyenangkan atau yang
mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau wacana kesastraan
(literary discourse).
4. Tulisan yang bertujuan mengekspresikan perasaan dan emosi disebut
wacana ekspresif (expressive discourse).
Sejalan dengan itu, terdapat juga tujuan kemampuan menulis yang

dikemukakan oleh Hugo Hartig (Tarigan, 1986) yang membagi tujuan penulisan

menjadi tujuh bagian yaitu : 1) Tujuan Penugasan (assignment purpose), 2) Tujuan

Altruistik (altruistic purpose), 3) Tujuan Persuasif (persuasive purpose), 4) Tujuan

Informasi (informational purpose), 5) Tujuan Pernyataan Diri (Self-Expressive


15

Purpose), 6) Tujuan Kreatif (Creative Purpose), 7) Tujuan Pemecahan Masalah

(problem solving purpose).

Tujuan Penugasan ialah tujuan yang dikerjakan bukan atas kemauan diri

sendiri akan tetapi karena desakan agar tugas tersebut dapat diselesaikan misalnya

siswa harus mengerjakan tugas merangkum yang telah diberikan oleh guru. Tujuan

Altruistik ialah penulis semata-mata hanya ingin menghibur para pembaca. Penulis

ingin membantu pembaca agar menghargai diri sendiri melalui penalarannya untuk

mengatasi persoalan atau kejenuhan yang sedang dihadapi. Tujuan Persuasif ialah

tujuan pendekatan, penulis berusaha meyakinkan pembaca agar sejalan dengan apa

yang ditulis. Tujuan Informasi ialah Penulis memberikan sebuah informasi kepada

pembaca. Tujuan Pernyataan Diri ialah pengarang memperkenalakan diri ke

pembaca. Tujuan Kreatif adalah berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi

”keinginan kreatif” dalam hal ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya

dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman, tulisan

yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. Tujuan Pemecahan

Masalah ialah penulis ingin menyampaikan dan menjelaskan mengenai ide-ide

yang dituangkan dan dapat diterima oleh pembaca.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis

puisi tergolong dalam tujuan menulis kreatif atau creative purpose. Setiap penulis

pasti memiliki kreativitas yang berbeda dalam menuangkan sebuah tulisan, begitu

juga dengan penulisan puisi setiap penulis memiliki gaya bahasa yang berbeda-

beda. Selain gaya bahasa, diksi atau makna kiasan juga biasanya berbeda hal
16

tersebutlah yang menjadi sebuah proses kreatif dan memberikan unsur keindahan

dalam puisi.

c. Manfaat Keterampilan Menulis

Graves dalam (M. Yunus, 2007) mengemukakan beberapa manfaat dalam

menulis yaitu : (1) Menulis mengembangkan kecerdasan, (2) Menulis

mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, (3) Menulis mengembangkan

kepercayaan diri dan keberanian, (4) Menulis mendorong kebiasaan serta memupuk

kemampuan dalam menemukan berbagai informasi. Enre & Ambo (1998,h.6),

menegaskan manfaat menulis yaitu:

1. menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui
2. menulis menghasilkan ide-ide baru
3. menulis membantu mengorganisasikan pikiran kita
4. menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi
5. menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru
6. menulis membantu kita memecahkan masalah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis bagi seorang siswa

adalah proses berpikir menemukan sebuah ide baru dan membantu untuk

mengembangkan potensi diri. Dengan menulis siswa akan memiliki keberanian,

inisatif, dan kepercayaan diri yang akan mendorong untuk membuat suatu karya

berdasarkan kreativitas masing-masing.


17

3. Puisi

a. Pengertian Puisi

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk tulisan. Menurut

Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Puisi adalah ragam sastra yang terikat

dengan irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi

dituliskan dengan melibatkan perasaan atau emosi agar dapat dirasakan langsung

oleh pembaca. P. Deepa dalam (Laily et al., 2022) mengungkapkan bahwa “poetry

is a form of literature that uses beauty, strong patterns of sounds, words and

qualities of language”. Puisi adalah bentuk sastra yang menggunakan keindahan,

pola suara yang kuat, kata-kata dan kualitas bahasa.

Menurut (S. Yunus, 2017) Puisi merupakan jenis karya sastra yang

mewakili perasaan penulisnya. Puisi merupakan proses merangkai kata yang

didalamnya tersirat suatu tanda dan memiliki makna tertentu. Pada saat menulis

puisi biasanya penulis menuangkan kejadian yang mereka sering jumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan hal itu Waluyo dalam (Laily et al., 2022)

juga mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra, bersifat kognitif

karena banyak mengandung berbagai kata kias dan majas. Bahasa yang digunakan

dalam pembuatan puisi sangatlah variatif karena terjadi pemadatan bahasa yang

memiliki makna luas dan tertentu.

Beradasarkan penelitian (Citraningrum, 2016) menyatakan bahwa puisi

adalah karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai upaya mendeskripsikan diri

dan mengandung makna tertentu setiap kata yang dituangkan oleh penulis. Menurut
18

Sayuti dalam (Dwi Fajri, 2014), puisi dapat dirumuskan sebagai sebentuk

pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi di

dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual

penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya; yang diungkapkan

dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan

pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya.

Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa Puisi merupakan jenisa karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Puisi adalah proses merangkai suatu kata menjadi satu kalimat utuh dengan

memperhatikan unsur-unsur pendukung tanpa mengurangi makna yang terkandung

dalam puisi tersebut baik secara tersirat maupun secara tersurat. Dalam menulis

puisi perlu untuk melibatkan emosi atau perasaan agar rasa yang terkandung dalam

puisi dapat dinikmati oleh pembaca.

b. Unsur-Unsur Puisi

Menurut (S. Yunus, 2017), menyatakan bahwa untuk diingat puisi memiliki

suatu unsur pembangun. Ada unsur batin dan unsur fisik, unsur batin terdiri atas :

tema, nada, rasa, dan amanat. Untuk unsur fisik terdiri atas : diksi, imaji, bahasa

figurative, kata konkret, ritme, dan rima. Unsur-unsur puisi tidaklah berdiri sendiri

tetapi merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.


19

1) Unsur Lahiriah

(a) Diksi

Diksi merupakan salah satu unsur yang berperan membangun puisi. Untuk

mengekspresikan diri, penyair melakukan pemilihan kata yang baik agar makna

yang terkandung didalamnya dapat dinikmati pembaca. Sayuti dalam (Dwi Fajri,

2014) menyatakan, seringkali pemilihan kata oleh penyair harus dilakukan secara

cermat dan tepat agar memiliki kesan dan puisi terlihat lebih hidup. Diksi adalah

kalimat yang tersusun dari kata yang tepat, sehingga memberikan makna yang baik.

(keraf & Gorys, 2008) menyatakan bahwa diksi disebut pula pilihan kata. Lebih

lanjut terdapat dua kesimpulan dalam hal ini yaitu, pertama diksi ditegaskan untuk

menyampaikan makna sesuai yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk

menilai rasa pendengar. Kedua, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya

dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata bahasa itu.

Diksi berperan penting dalam penyusunan suatu karya sastra. Untuk

mencapai diksi yang baik penulis harus mampu memahami setiap kata dan makna

yang dituangkan.

(b) Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang digunakan penulis untuk menyampaikan

suasana untuk membangkitkan imajinasi pembacaa.

(c) Pengimajian

Pengimajian adalah “gambaran yang terdapat dalam pikiran dan suatu

bahasa yang menggambarkannya. Serangkaian kata yang mampu menggugah


20

pengalaman keinderaan itu, dalam puisi, disebut citraan” (Sayuti, 2002,h.170).

Imaji sangat berperan penting untuk mengintensifkan dan memperkaya pikiran.

Imaji yang tepat akan lebih menghidupkan suatu karya yang akan dinikmati oleh

pembaca.

(d) Bahasa Figuratif

Bahasa Figuratif disebut pula sebagai majas. Bahasa figuratif atau bahasa

kias merupakan penyimpangan dari bahasa yang digunakan sehari-hari,

penyimpangan dari bahasa baku atau standar, penyimpangan makna, dan

penyimpangan susunan kata-kata supaya memperoleh efek tertentu atau makna

khusus.

Pada umumnya bahasa figuratif digunakan untuk menghidupkan suatu

karya, untuk lebih mengespresikan perasaan yang diungkapkan. Dengan demikian

bahasa figuratif memberi peluang untuk lebih dekat dengan pembaca sehingga

dapat dinikmati dengan baik.

2) Unsur Batiniah

(a) Tema, ialah pokok persoalan yang mendasari dan menjiwai setiap larik puisi

(b) Rasa, ialah pandangan penyair terhadap pokok persoalan/tema tertentu

(c) Nada, ialah sikap penyair terhadap pembaca karyanya.

(d) Amanat, adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh penyair kepada pembaca.

Berdasarkan unsur-unsur puisi diatas, indikator penilaian menulis puisi

yang dapat dijadikan pdoman dalam hal penilaian peserta didik menurut (Waluyo,

2010) terdiri atas :


21

1. KesesuaianTema dan judul dengan isi

2. Diksi atau pilihan kata

3. Pengimajian atau kesan suasana puisi

4. Bahasa figurativ atau gaya bahasa

5. Amanat

c. Teknik Pembelajaran Menulis Puisi

Menulis Puisi adalah suatu bentuk pembelajaran dengan komunikasi tidak

langsung (tulis) yang menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan, atau ide.

Menurut (Jabrohim et al., 2009) keterampilan menulis puisi merupakan aktivitas

berpikir manusia secara ekspresif. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa

faktor yang mendukung keberhasilan sebuah pembelajaran. Salah satu faktor yang

dimaksud ialah teknik. . Menurut (Hamruni, 2012), teknik adalah suatu cara yang

dilakukan untuk menerapkan suatu metode, agar pembelajaran dapat berlangsung

dengan efektif dan efisien. Pada dasarnya teknik merupakan sesuatu yang di

terapkan dengan mengukur kemampuan yang dimiliki setiap individu. Oleh karena

itu penerapan teknik dalam sebuah proses pembelajaran sangatlah penting agar

pembelajaran sesuai dengan indikator keberhasilan.

Menurut (Jabrohim et al., 2009), menyatakan bahwa ada beberapa teknik

dalam pembelajaran menulis puisi sebagai berikut :

1. Carmen Figuratun, ialah puisi yang baitnya disusun menyerupai suatu benda

2. Calligrame (Kaligram), pola puisi sama seperti carmen figuratum tetapi

bentuknya lebih rumit lagi karena kata-kata dalam puisi tersebut tidak selalu
22

tersusun secara horizontal. Kata-kata dalam puisi ini disusun mengikuti bentuk

benda yang yang ingin dikemukakan.

3. Puisi Omong Kosong, ialah puisi yang diciptakan untuk menghibur pembaca

4. Letrisme, yaitu puisi yang dicipta dengan dasar pikiran bahwa huruf

mempunyai hidup sendiri, kepribadian sendiri

5. Acrostichon, yaitu puisi yang huruf awal baitnya merupakan sebuah nama

6. Puisi Rhopalis, yaitu puisi yang dlam kata-kata dalam suatu baris yang jumlah

suku katanya satu lebihnya dari yang mendahuluinya.

B. Kerangka Pikir

Dalam bahasa Indonesia, terdapat suatu keterampilam yang diharapkan

dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa

mencakup empat aspek yang saling berhubungan yitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. . Salah

satu aspek yang digunakan untuk menuangkan berbagai ide, gagasan, atau

emosi/perasaan dalam bentuk huruf ialah keterampilan menulis.

Keterampilan menulis menjadi suatu pembelajaran yang tidak hanya

mencocokkan kata dan kalimat, tetapi suatu kegiatan yang merepresentasikan

perkembangan pikiran dalam bentuk gagasan dan gambaran struktur tulisan yang

logis dan sistematis. Keterampilan menulis di kelas V UPT SDN 20 Binamu

Kabupaten Jeneponto masih minim khususnya pada pembelajaran puisi Bahasa

Indonesia. Minimnya tingkat keterampilan menulis puisi siswa kelas V UPT SDN

20 Binamu Kabupaten Jeneponto disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor guru dan
23

siswa. Pada aspek guru yaitu minimnya pengetahuan guru mengenai teknik atau

strategi yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran khususnya dalam menulis

puisi. Selain itu, guru juga masih sangat monoton dalam proses pembelajaran

sehingga minat belajar siswa pada keterampilan menulis masih minim. Sedangkan,

Pada aspek siswa yaitu siswa sering merasa jenuh dengan proses pembelajaran dan

siswa kurang menguasai kosa kata.

Untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas V UPT SDN

20 Binamu Kabupaten Jeneponto yaitu dengan menerapkan Teknik Akrostik.

Teknik Akrostik merupakan teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran

menulis puisi. Teknik Akrostik dapat membantu siswa untuk lebih berfikir secara

fleksibel dalam mengolah kosa kata yang akan dituangkan ke dalam puisi. Hal ini

dikarenakan, teknik akrostik adalah teknik menulis puisi dengan menyusun huruf

awal secara vertikal, sehingga terdapat rangsangan yang diberikan kepada siswa

saat akan menulis puisi. Oleh karena itu, melalui Teknik Akrostik diharapakan

dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa Indonesia di kelas V UPT

SDN 20 Binam Kabupaten Jeneponto.

Dari penggambaran di atas maka dapat dirumuskan dalam sebuah kerangka

pikir seperti dibawah ini :


24

Keterampilan Menulis Puisi Kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto

Aspek Guru : Aspek Siswa ;

a. Minimnya pengetahuan guru a. siswa sering merasa jenuh dengan

mengenai teknik yang tepat proses pembelajaran

digunakan dalam proses b. Siswa kurang menguasai kosa kata

pembelajaran khususnya dalam hal ini dikarenakan penggunaan

menulis puisi. bahasa daerah dilingkungan sekolah

b. Guru kurang kreatif masih intens,

Keterampilan Menulis Puisi Rendah

Penerapan Teknik Akrostik

Penerapan Teknik Akrostik menurut (Salam & Halik, 2022), sebagai berikut :

1) Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa lebih

terarah dalam proses pembuatan puisi,

2) Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas menuli puisi dengan mengacu

pada tema yang telah disetujui,

3) Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis di papan tulis,

4) Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Keterampilan menulis Puisi Siswa Meningkat

Gambar 2. 1 - Kerangka Pikir


25

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian pustaka dan kerangka pikir tersebut maka

hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu : jika teknik akrostik diterapkan dalam

proses pembelajaran, maka keterampilan menulis puisi bahasa indonesia siswa

dikelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto akan meningkat.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan Kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplorasi

peristiwa atau fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan dan bersifat deskriptif

seperti proses pembelajaran. Menurut (Rukajat, 2018) menjelaskan bahwa

penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh

melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistic, atau bentuk cara-cara lainnya

yang menggunakan ukuran angka.

2. Jenis Penelitian

Jenis Peneilitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut (Arikunto et al., 2021) bahwa: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur) oleh guru/ calon guru

di dalam kelas. Langkah – langkah tindakan yang ditempuh merupakan kerja yang

berulang (Siklus – siklus) yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

26
27

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Teknik Akrostik

Penerapan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa

kelas V UPT SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto, yaitu menulis puisi yang susunan

larik-lariknya pada awal kata menggunakan kata setiap huruf pertama nama yang

disusun secara vertikal, baik berupa nama diri, objek, pulau dan lainnya.

2. Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,

pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Dalam hal

ini menulis puisi, kemampuan menyusun merangakai kata menjadi satu kalimat

yang memiliki makna tertentu dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu diksi,

imaji, gaya bahasa, rima atau irama, dan amanat.

C. Waktu dan tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dimulai sejak

tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan

yaitu Maret-April.
28

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di UPT SDN 20 Kecamatan

Binamu Kabupaten Jeneponto.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 1 guru dan siswa kelas V UPT SDN 20 Binamu

Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 30 siswa yang terdiri

dari 20 laki-laki Orang laki-laki dan 10 Orang perempuan.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu rancangan

penelitian berdaur ulang (siklus). Hal ini mengacu pada pendapat (Arikunto et al.,

2021) mengemukakan bahwa : dua ingkaran yang dimulai dari perencanaan,

kemudian pelaksanaan, pengamatan dan sesudah itu refleksi. Adapun model dan

penjelasan untuk masing-masing tahap, dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Gambar 3. 1 - Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk, 2021)


29

Berdasarkan bagan di atas terdapat dua siklus yang akan dilaksanakan

dengan kegiatan sebagai berikut :

SIKLUS ke-I

1. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :

a. Mengidentifiasi masalah

b. Menganalisis dan merumuskan masalah

c. Membuat modul ajar dengan teknik pembelajaran akrostik

d. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

e. Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa

f. Membuat evaluasi untuk melihat kemampuan menulis puisi disetiap akhir

siklus

2. Pelaksanaan

a. Persiapan pembelajaran yaitu mulai menyiapkan materi dan mengkondusifkan

keadaan kelas sebelum pembelajaran

b. Memperkenalkan Secara Umum mengenai Puisi (pengertian, unsur-unsur) dan

secara khusus mengenai teknik krostik (pengertian, Langkah-langkah)

c. Membuat puisi dengan menggunakan teknik akrostik sesuai dengan langkah-

langkah. Pada proses penyusunan puisi guru mengawasi dan mengarahkan

siswa untuk mengantisipasi Ketika enemui kendala pada proses penyusunan

puisi

d. Setelah proses membuat puisi, siswa diarahkan untuk menulis hasil karyanya

dipapan tulis kemudian membaca puisi dihadapan siswa lainnya


30

e. Penyimpulan dan evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terkait

pembelajaran yang telah berlangsung

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ialah mengamati proses pembelajaran oleh guru dan

segala kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Pada proses pengamatan

mencatat hal-hal yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran yang terdapat

pada lembar observasi yang telah disiapkan. Begitupun dengan kegiatan guru,

apakah telah menerapkan teknik akrostik dengan baik dan tepat.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi adaah meninjau Kembali kekurangan/masalah yang

terdapat pada siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan tindak lanjut

disiklus berikutnya. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang

mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu

untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan

sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

SIKLUS ke-II

Apabila berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ternyata

belum mencapai hasil yang maksimal maka selanjutnya dilakukan tindakan siklus

II. Pada dasarnya tindakan yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I, akan

tetai pada siklus II pelaksanaan akan lebih maksimal. Langkah maksimal yang

dimaksudkan ialah memperbaiki hasil refleksi pada siklus I. kegiatan siklus II

berfokus dan lebih menekankan Langkah perbaikan terhadap kekurangan yang


31

dihadapi dalam proses pembuatan puisi dan penerapan teknik akrostik pada siklus

I.

F. Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan proses penelitian, peneliti menggunakan beberapa

instrument penelitian antara lain :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah catatan yang didalamnya berisi aktivitas siswa

yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

berupa tes tertulis yang telah disesuiakan dengan materi pembelajaran.

3. Daftar Dokumentasi

Daftar dokumentasi akan menjadi arsip atau bukti perolehan nilai siswa

kelas V pada saat menerapkan teknik pembelajaran akrostik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan

kelas ini, adalah :

1. Observasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik observasi. Observasi dilakukan untuk melaksanakan pengamatan

yang sistematis di lokasi penelitian. Hal ini untuk memperoleh data aktivitas guru

aktivitas siswa yang dituangkan dalam bentuk lembar observasi guru dan siswa.
32

Peneliti bertindak sebagai pengamat atau observer yang bertugas mengobservasi

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

keterampilan menulis puisi. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berupa tes tertulis. Tes berupa tes tertulis guru meminta siswa untuk membuat puisi

sesuai dengan tema dan judul masing-masing menggunakan teknik akrostik. Guru

memeriksa hasil karya/produk siswa dengan memperhatikan diksi, pengimajian,

bahasa figuratif, tema dan amanat yang terdapat dalam puisi yang telah dibuat.

3. Dokumentasi

Dokumentai berupa rapor siswa, foto kegiatan siswa selama melakukan

proses pembelajaran dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian

seperti surat izin dari fakultas dan surat izin dari pemerintah daerah setempat.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif.

Data kaulitatif penelitian diperoleh melalui pengamatan. Pengamatan dilakukan

terhadap aktivitas belajar terhadap aktivitas belajar siswa dan performansi guru.

Hasil pengamatan akan dicatat dalam lembar pengamatan. Penjabaran hasil

pengamatan inilah yang merupakan data kualitatif dari penelitian ini. Data ini dapat

berupa informasi berbentuk kalimat tentang pengamatan yang dilakukan. Analisis

data kualitatif terdiri atas tiga komponen yaitu :


33

1) Reduksi data, dilakukan untuk mengubah, memilih, menyederhanakan data

yang diperoleh di lapangan mulai dari awal sampai akhir penyusunan laporan

penelitian, data yang di reduksi berdasarkan catatan yang didapatkan pada saat

penelitian.

2) Penyajian data, kegiatan menyimpulkan data hasil reduksi. Penyajian data

haruslah disajikan dalam bentuk sederhana, jelas dan mudah untuk dimengerti

agar peneliti dapat menarik kesimpulan.

3) Penarikan kesimpulan, usaha untuk mencari ataupun memahami hasil akhir

dari penelitian guna menarik keputusan bersifat informasi penting.

I. Indikator Keberhasilan

Berdasarkan hasil observasi maka akan dirangkumkan dalam lembar

aktivitas guru dan siswa. Jika hasil pengamatan menunjukkan 70% dari seluruh

indikator yang diamati berada pada kategori baik. Jika belum mencapai 70% maka

tindakan belum berhasil sesuai yang ditetapkan oleh UPT SDN 20 Binamu

Kabupaten Jeneponto.

Indikator keberhasilan penelitian ini meliputi indikator proses dan hasil

belajar setelah diterapkan pembelajaran menggunakan teknik akrostik. Pada segi

proses ditandai oleh aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi

yang terangkum dalam lembar aktivitas guru dan siswa akan menggambarkan

bagaimana aktivitas guru dan siswa. Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan

berhasil apabila hasil observasi aktivitas mengajar guru dan siswa mengalami

peningkatan.
34

Tabel 3. 1 Indikator Keberhasilan Proses Pembelajaran

Taraf Keberhasilan Klasifikasi

81% - 100% Sangat Baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

0% - 40% Kurang

Sumber : Widoyoko (2016,h.42)

Sedangkan indikator keberhasilan pada hasil, yaitu secara klasikal terdapat

80% siswa yang memperoleh skor minimal 70 sesuai standar kriteria kentutasan

minimal (KKM) pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkan

pendekatan proses. Perolehan skor setiap kategori secara klasikal diolah

menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Tabel 3. 2 Indikator Keberhasilan Keterampilan Menulis

Nilai Kategori

75 – 100 Baik (B)

60 – 74 Cukup (C)

0 – 59 Kurang (K)

Sumber : UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian terdiri dari temuan keberhasilan peneliti dalam penggunaan

Teknik Akrostik untuk peningkatan keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia

siswa kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Dalam pelaksanaan

tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas V UPT

SDN 20 Binamu bertindak sebagai pelaksana dalam proses mengajar dengan

menggunakan teknik akrostik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan

dianalisis secara kualitatif deskriptif. Analisis secara kualitatif deskriptif digunakan

untuk menganalisis data hasil pengamatan perubahan sikap dan tanggapan siswa.

Sedangkan untuk menganalisis keterampilan menulis puisi siswa digunakan tes

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan teknik akrostik yang

diberikan setiap akhir siklus. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 siswa kelas V

UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Adapun yang dianalisis adalah hasil

belajar dan data perubahan sikap guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar

observasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

1. Hasil Penelitian Siklus 1

a. Tahap perencanaan

Rencana siklus 1 pada penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Sebelum

melaksanakan pembelajaran, peneliti menyusun pembelajaran menggunakan teknik

35
36

akrostik pada BAB 10 Puisi dan Pantun Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

pertemuan 1 Tema “Deskripsikan Diri”

Peneliti bersama guru kelas menyusun Modul Ajar Siklus 1 Pertemuan 1

dapat dilihat pada lampiran B.1 (hlm. 79) dan Modul Ajar pertemuan 2 dapat dilihat

pada lampiran B.3 (hlm 87) dengan menggunakan teknkik akrostik.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari senin, 8 Mei 2023 dan pertemuan kedua hari selasa 9 Mei 2023. Kegiatan yang

dilaksanakan pada BAB 10 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dengan jumlah siswa

yang hadir 30 yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pelaksanaan

tindakan ini terdiri dari peneliti sebagai observer dan guru bertindak sebagai

pengajar. Peneliti mengajarkan BAB 10 “Puisi” Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,

pertemuan 1 Tema “Deskripsikan Diri” dan pertemuan 2 Tema “Alamku Yang

Indah” berdasarkan tahap-tahap kegiatan pembelajaran melalui teknik akrostik.

Tahap-tahap ini terdiri dari :

1) Pertemuan Pertama Siklus-I

a) Kegiatan Awal

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama ini merupakan upaya

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas

V UPT SD Negeri 20 Binamu. Pada pertemuan pertama guru mengambil

“Deskripsikan Diri” sebagai tema untuk pembuatan puisi dengan menggunakan


37

teknik akrostik. Pembahasan puisi tersebut diambil berdasarkan modul ajar

kurikulum merdeka yang telah disusun oleh guru kelas V semester genap.

Pada pertemuan pertama pembelajaran dilaksanakan pada hari senin 08 Mei

2023 pukul 07.30 WITA. Pada pertemuan ini guru akan mengajarkan tentang puisi

dengan menerapkan teknik akrostik.

Guru mengarahkan siswa untuk berbaris didepan kelas agar siswa

menerapkan kedisiplinan ketika berada didalam kelas. Siswa-Siswi satu persatu

masuk kedalam kelas secara tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru

mempersiapkan fasilitas yang terkait dengan pembelajaran. Sebelum memulai

pembelajaran guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan kelas, dilanjutkan

dengan membaca do’a yang telah menjadi rutinitas sebelum pembelajaran dimulai.

Selanjutnya guru melakukan absensi dan memeriksa kembali kerapian siswa. Guru

mencairkan suasana kelas dengan memberikan yel-yel semangat pagi. Saat akan

memulai pembelajaran guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu BAB

10 membahasa tentang Puisi. Guru menginformasikan kegiatan yang akan

dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Selanjutnya guru

melakukan apersepsi untuk mengawali pembelajaran dan untuk menggali

pengetahuan siswa terlebih dahulu. Apersepsi yang dilakukan guru yaitu bertanya

tentang puisi apakah siswa pernah meembaca, membuat, atau menulis puisi secara

individu.
38

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada pertemuan pertama, sebelum memasuki pembelajaran

guru mengarahkan siswa untuk mempersiapkan Alat Tulis Meulis (ATK) agar

siswa lebih siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru membagikan teks bacaan

kepada siswa berdasarkan modul ajar yang telah disusun, guru memberikan waktu

kepada siswa untuk membaca teks bacaan berjudul “Ani Anak Hebat” dan

memperhatikan contoh puisi akrostik yang terdapat dalam teks. Agar siswa lebih

paham maksud dari teks bacaan, guru menjelaskan secara seksama dan terperinci

mengenai teks bacaan dan keterkaitannya dengan puisi yang tertera pada teks.

Adapun langkah penerapan teknik akrostik pada pertemuan pertama, ialah :

1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar lebih

terarah dalam proses pembuatan puisi. Pada tahap ini guru memberikan

penjelasan mengenai puisi secara umum dan langkah-langkah membuat puisi

dengan menggunakan teknik akrostik, selain itu guru dan siswa juga

menentukan tema puisi yang akan dibuat. Adapun hasil kesepakatan mengenai

tema puisi yaitu tentang “Mendeskripsikan Diri”. Guru menjelaskan mengenai

tema yang telah disepakati agar siswa lebih paham saat akan menentukan judul

dan menyusun puisi menggunakan teknik akrostik. Setelah guru memberikan

penjelasan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang kurang dipahami. Salah satu siswa mengacungkan tangan

menanyakan bahwa dia tidak terlalu paham dalam memilih kosa kata yang

baik. Guru memberikan pemahaman agar siswa dapat percaya diri, bahwa

mampu mengetahui banyak kosa kata setelah mempelajari materi saat itu.
39

2. Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas menulis puisi dengan

mengacu pada tema yang telah disetujui. Pada tahap ini guru melakukan

penugasan secara individu kepada siswa, dengan membagikan

LKPD..Pembagian LKPD berjalan dengan tertib dan teratur, Para siswa sangat

antusias melihat LKPD yang dibagikan karena terdapat banyak warna pada

kertas. Guru menjelaskan Langkah pengerjaan LKPD yang telah dibagikan,

siswa di tugaskan untuk membuat Puisi menggunakan Teknik Akrostik dengan

Tema “Deskripsikan Diri”. Guru memberikan contoh puisi akrostik di papan

tulis menggunakan nama sendiri yang hasilnya nanti akan mendiskripsikan

dirinya, sehingga siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan tugas yang

diberikan. Selama proses penugasan menulis puisi dengan tema yang telah

ditentukan, guru mendampingi siswa untuk mengantisipasi ketika siswa keliru

dalam proses menulis puisi. Guru membantu siswa untuk menentukan judul

puisi berdasarkan tema yang telah disepakati pada tahap pertama. Selama

proses menulis puisi dengan teknik akrostik banyak siswa yang bermain kejar-

kejaran, ribut, dan keluar masuk kelas.

3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis di papan tulis. Pada

tahap ini siswa telah mengerjakan LKPD, guru mengkondusifkan Kembali

keadaan kelas. Kemudian guru menunjuk secara acak siswa yang akan

memperlihatkan hasil karyanya dan menuliskan puisi akrostik yang telah

dibuat di papan tulis. Terdapat siswa yang tidak ingin menuliskan hasil

karyanya di papan tulis dengan alasan tulisan yang dimiliki jelek. Guru

meyakinkan siswa untuk tetap percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki,
40

dan memberikan aturan kepada siswa lain agar tidak mengejek tulisan

temannya, Ketika terdapat siswa yang mengejek saat proses pembelajaran akan

menggantikan temannya tampil pada saat itu.

4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat. Setelah menuliskan karya di papan tulis, guru mengarahkan siswa untuk

membacakan hasil karyanya berupa puisi akrostik di depan kelas dengan

intonasi dan lafal yang tepat. Akan tetapi, saat penampilan membaca puisi

masih banyak siswa yang tidak mau membacakan hasil karyanya karena malu

untuk tampil dihadapan temannya. Sebelum Kembali ke tempat siswa

mengumpulkan LKPD kepada guru.

c) Kegiatan Akhir

Selanjutnya guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga

membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru

dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru juga memberikan reward kepada

siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil

karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru

memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun

diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama

sebelum pulang yang dipimpin oleh ketua kelas.


41

2) Pertemuan Kedua SIKLUS-I

a) Kegiatan Awal

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua ini merupakan upaya

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas

V UPT SD Negeri 20 Binamu. Pada pertemuan kedua guru mengambil “Alamku

Yang Indah” sebagai tema untuk pembuatan puisi dengan menggunakan teknik

akrostik. Pembahasan puisi tersebut diambil berdasarkan modul ajar kurikulum

merdeka yang telah disusun oleh guru kelas V semester genap.

Pada pertemuan kedua pembelajaran dilaksanakan pada hari selasa 09 Mei

2023 pukul 07.30 WITA. Pada pertemuan ini guru akan mengajarkan tentang puisi

dengan menerapkan teknik akrostik.

Pertemuan kedua dilakukan pada pukul 07.30 WITA. Sebelum memasuki

kelas, guru mengarahkan siswa untuk berbaris dan memasuki kelas satu persatu

secara tertib. Siswa duduk dikursi masing-masing dan ketua kelas kembali

menyiapkan kelas dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Kemudian

guru mempersiapkan keperluan mengajar dan melakukan absensi. Setelah guru

mengabsen, guru memberikan yela-yel “Anak Hebat” agar siswa lebih bersemangat

untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru merefleksi pembelajaran sebelumnya

untuk membuktikan apakah siswa masih mengingat atau tidak. Para siswa hanya

diam, sehingga guru berinisiatif untuk menunjuk salah satu siswa apa saja yang di

ingat pada pembelajaran sebelumnya. Siswa menjawab dengan terbata-bata dan

sesekali di bantu dengan temannya. Setelah melakukan refleksi, guru


42

menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu BAB 10. Guru menginformasikan

kegiatan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Selanjutnya guru melakukan apersepsi untuk mengawali pembelajaran dan untuk

menggali pengetahuan siswa terlebih dahulu. Apersepsi yang dilakukan guru yaitu

bertanya tentang puisi apakah siswa pernah meembaca, membuat, atau menulis

puisi secara individu.

b) Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa

lebih terarah dalam pembuatan puisi. Tahap ini, guru menjelaskan kembali

materi tentang puisi secara singkat dan langkah-langkah teknik akrostik.

Kemudian, guru mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah

disiapkan berjudul “Keindahan Gunung Bromo”. Siswa berlomba-lomba

menyelesaikan bacaan sehingga suasana kelas begitu ribut, guru mengarahkan

siswa untuk membaca teks dalam hati agar proses belajar kelas lain tidak

terganggu. Setelah membaca teks, guru menanyakan kepada siswa apa saja

yang telah mereka pahami dari bacaan, siswa berlomba untuk menjawab dan

guru menunjuk siswa yang paling antusias. Siswa menjawab pertanyaan guru

menyatakan bahwa setelah membaca teks, keindahan gunung bromo sangat

cantik serta sejuk dan banyak kosa kata baru yang didapatkan. Setelah itu guru

dan siswa menentukan tema puisi yang akan dibuat menggunakan teknik

akrostik. Adapun tema yang disepakati ialah alamku yang indah. Kemudian

guru melakukan penugasan secara individu kepada siswa, dengan membagikan

LKPD.
43

2. Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas menulis puisi dengan

mengacu pada tema yang telah disetujui. Pada tahap ini, guru membagikan

LKPD kepada siswa. Pembagian LKPD berjalan dengan tertib dan teratur, Para

siswa sangat antusias melihat LKPD yang dibagikan karena terdapat banyak

warna pada kertas. Siswa tidak sabar ingin menulis puisi dengan tema yang

berbeda. Guru menjelaskan kembali Langkah pengerjaan LKPD yang telah

dibagikan, siswa di tugaskan untuk membuat Puisi menggunakan Teknik

Akrostik dengan Tema “Alamku Yang Indah”. Guru memberikan contoh puisi

akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema, sehingga siswa akan lebih

mudah dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selama proses penugasan

menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru mendampingi siswa

untuk mengantisipasi ketika siswa keliru dalam proses menulis puisi. Guru

membantu siswa untuk menentukan judul puisi berdasarkan tema. Selama

proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana kelas sangat ribut karena

siswa sibuk mencari kata yang tepat untuk dituangkan dalam tugas masing-

masing.

3. Hasil karya seorang siswa/kelompok ditulis di papan tulis. Setelah

mengerjakan LKPD, guru mengkondusifkan Kembali keadaan kelas.

Kemudian guru menunjuk secara acak siswa yang akan memperlihatkan hasil

karyanya dan menuliskan puisi akrostik yang telah dibuat di papan tulis. Siswa

tidak lagi malu untuk menuliskan karyanya dipapan tulis.

4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat. Setelah itu, guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil karyanya
44

berupa puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Akan

tetapi, permasalahan pada pertemuan pertama masih sama yakni masih banyak

siswa yang tidak mau membacakan hasil karyanya karena malu untuk tampil

dihadapan temannya. Sebelum Kembali ke tempat siswa mengumpulkan

LKPD kepada guru.

c) Kegiatan Akhir

Selanjutnya guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga

membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru

dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru juga memberikan reward kepada

siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil

karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru

memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun

berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama

sebelum pulang yang dipimpin oleh ketua kelas.

c. Tahap Observasi

Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas pembelajaran

guru dan siswa dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua:

1) Hasil observasi aktivtas guru dalam melaksanakan pembelajaran


menggunakan teknik akrostik siklus I

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru, pada tindakan siklus I pertemuan pertama menunjukkan

bahwa dari 4 aspek dan 12 indikator guru hanya melaksanakan 9 indikator saja.
45

Pada observasi aktivitas mengajar guru dikategorikan baik yakni 75% dan berada

dalam interval 61-80%. Adapun penjelasan setiap tahap pada siklus I pertemuan

pertama yaitu :

- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada

pada skor 3. Karena guru menyampaikan tema, membantu siswa dalam

menentukan judul puisi, dan mengarahkan siswa untuk segera menyusun

puisinya.

- Tahap kedua, guru membimbing secara individu/kelompok dengan penugasan

menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,

penilaian berada pada skor 3. Karena guru membimbing siswa secara

bergantian dalam menulis puisi, menugaskan siswa untuk menulis puisi

berdasarkan tema, dan mengarahkan siswa menulis di LKPD masing-masing.

- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan

tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 2. Karena guru menunjuk salah

satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk menuliskan hasil

karyanya dipapan tulis. Akan tetapi, guru tidak memastikan siswa menuliskan

puisi ke dalam LKPD, hal ini dibuktikan masih terdapat siswa yang

mengumpulkan puisinya menggunakan kertas biasa bukan LKPD yang telah

disediakan.

- Tahap keempat, guru memerinthkan siswa untuk membacakan puisi dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 1.

Karena guru hanya memerintahkan siswa untuk membacakan puisi. Akan

tetapi guru tidak memperhatikan pelafalan dan intonasi serta tidak memberikan
46

penilaian karena terdapat kesibukan yang membuat guru tidak menetap dikelas

pada tahap ini.

Pada pertemuan kedua siklus I menunjukkan dari 4 aspek dan 12 indikator

aktivitas mengajar guru hanya dapat terlaksana 10 indikator dapat di kategorikan

sangat baik yaitu 83,3% dan berada pada interval 81-100%%. Adapun penjelasan

setiap tahap pada siklus I pertemuan kedua yaitu :

- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada

pada skor 3. Karena guru menyampaikan tema, membantu siswa dalam

menentukan judul puisi, dan mengarahkan siswa untuk segera menyusun

puisinya.

- Tahap kedua, guru membimbing secara individu/kelompok dengan penugasan

menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,

penilaian berada pada skor 3. Karena guru membimbing siswa secara

bergantian dalam menulis puisi, menugaskan siswa untuk menulis puisi

berdasarkan tema, dan mengarahkan siswa menulis di LKPD masing-masing.

- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan

tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Guru telah melaksanakan 3

indikator, pada pertemuan sebelumnya guru hanya melaksanakan 2 indikator.

Guru telah memastikan siswa menuliskan puisinya pada LKPD, guru

menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk

menuliskan hasil karyanya dipapan tulis.

- Tahap keempat, guru memerintahkan siswa untuk membacakan puisi dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 1.
47

Karena guru hanya memerintahkan siswa untuk membacakan puisi. Akan

tetapi guru tidak memperhatikan pelafalan dan intonasi serta tidak memberikan

penilaian karena terdapat kesibukan yang membuat guru tidak menetap dikelas

pada tahap ini.

2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan


pembelajaran menggunakan teknik akrostik siklus 1

Hal-hal yang menjadi indikator dalam pengamatan atau penelitian terhadap

kegiatan siswa selama proses pembelajaran dari 4 aspek dan 12 indikator.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pada pertemuan pertama

berada dalam kategori cukup dengan hasil presentase 54% dan berada dalam

interval 41% - 60% . Pada hasil observasi aktivitas belajar siswa pertemuan kedua

berada dalam kategori cukup dengan hasil presentase 57% dan dalam interval 41%-

60%. Pada observasi kegiatan belajar siswa pertemuan pertama dan kedua

mengalami peningkatan, meskipun masih berada pada kategori cukup.

3) Hasil Belajar Siswa

Intervasl Kategori Frekuensi Presentase


75 – 100 Baik 7 23%

60 – 74 Cukup 18 60%

0 – 59 Kurang 5 17%

Jumlah 30 100%

Tabel 4. 1 Hasil Belajar Siswa Siklus I


48

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa subjek penelitian kelas V UPT SD

Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto sebanyak 30 siswa dari 20 siswa laki-laki

dan 10 siswa perempuan. Dari presentase hasil belajar menulis puisi dengan

menggunakan teknik akrostik pada siklus 1 yaitu 7 siswa (23%) dalam kategori

Baik, 18 siswa (60%) berada dalam kategori Cukup, dan 5 siswa (17%) berada

dalam kategori Kurang.

Berdasarkan nilai yamg diperoleh dari 30 siswa pada hasil belajar menulis

pisi siklus I diperoleh rata-rata 69,23%. Nilai rata-rata tersebut setelah dilihat pada

interval 60-74% termasuk dalam kategori cukup. Jumlah tuntas sebanyak 14 siswa

dengan presentase 47% dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa

dengan presentase 53%. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I ketuntasan hasil

belajar menulis puisi siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten

Jeneponto belum mencapai indikator keberhasilan yakni 70%.

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap pengukuran keberhasilan terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembuatan puisi dengan

mengguanakan Teknik Akrostik pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu

Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan Lembar Observasi Guru, Observasi

Siswa dan Soal Tes Hasil belajar suswa serta Tindakan-tindakan yang perlu menjadi

pertimbangan dalam melaksanakan perbaikan pada siklus II. Adapun hasil

observasi terhadap guru menunjukkan bahwa :

1) Guru masih kurang dalam membimbing siswa dalam menerapkan teknik

akrostik dalam proses pembelajaran


49

2) Guru masih belum mampu melaksanakan pembelajaran yang kondusif yang

memungkinkan siswa untuk fokus pada pembelajaran.

Sedangkan hasil observasi siswa menunjukkan bahwa :

1) Siswa kurang siap mengikuti proses pembelajaran

2) Siswa kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan

3) Siswa antusias membuat puisi akan tetapi sangat susah untu diarahkan pada

proses pembelajaran.

Selain itu, pada penilaian tes akhir siklus I yang diberikan oleh siswa masih

terlihat ada beberapa aspek yang belum tercapai secara maksimal. Berikut

merupakan refleksi secara umum dari aspek yang menjadi penilaian keterampilan

menulis puisi.

1) Tema

Penggunaan tema pada siklus I cukup baik. Beberapa siswa mampu

menentukan judul secara mandiri berdasarkan tema yang telah ditentukan. Akan

tetapi masih terdapat pula beberapa siswa yang belum mampu secara mandiri dan

masih didampingi oleh guru.

2) Diksi

Diksi atau pilihan kata, pada siklus I dominan siswa sudah mampu

menggunakan kata yang tepat dalam menyusun puisi. Pemilihan kata sudah

mengandung makna tertentu yang disesuaikan dengan tema dan judul puisi. Akan

tetapi tidak bisa dipungkiri masih terdapat siswa yang pengetahuannya siswa masih

minim sehingga kesulitan memilah kata yang tepat untuk digunakan dalam

penulisan puisi masing-masing.


50

3) Pengimajian

Pengimajian atau penggambaran dalam siklus I, siswa sudah mampu

menuangkan ide yang terdapat dalam fikirannya sehingga mengekspresikan diri dan

puisi terlihat lebih hidup.

4) Bahasa Figuratif

Penggunaan bahasa figuratif pada siklus I, terdapat siswa yang masih

mencampurkan bahasa indonesia baku dengan bahasa daerah sehingga susunan kata

terkesan tidak runtut.

5) Amanat

Amanat yang terkandung dalam puisi siswa pada siklus I sudah baik. Siswa

mampu menyampaikan pesan kepada pembaca. Akan tetapi masih terdapat pula

siswa yang isi puisinya belum terdapat pesan yang disampaikan kepada pembaca.

Berdasarkan beberapa kelemahan baik dari guru maupun siswa, maka

penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan upaya meningkatkan proses baik untuk

uru siswa, dan hasil belajar siswa.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil refleksi pada tindakan siklus I siswa belum mencapai tujuan

pembwlajaran yang diharapkan. Oleh karena itu pembelajaran dilanjutkan dengan

tindakan siklus II. Pada proses pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II tidak

berbeda jauh dengan pelaksanaan tindakan siklus I. proses pembelajaran yang

dilaksanakan pada tindakan siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan refleksi. Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut :


51

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan penelitan tindakan kelas siklus II, Peneliti kembali

menyusun modul ajar dengan menggunkan teknik akrostik dalam meningkatkan

keterampilan menulis puisi siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu. Modul ajar

siklus II yakni BAB 10 Puisi dan Pantun Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

pertemuan pertama Tema “Suasana Kampungku” dapat dilihat pada lampiran B.5

(hlm 95) dan pertemuan kedua “Cita-citaku” dapa dilihata pada Lampiran B.7 (hlm

104).

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari senin, 15 Mei 2023 dan pertemuan kedua hari selasa 16 Mei 2023. Kegiatan

yang dilaksanakan pada BAB 10 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dengan jumlah

siswa yang hadir 30 yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari peneliti sebagai observer dan guru bertindak

sebagai pengajar. Tahap-tahap ini terdiri dari :

1) Pertemuan Pertama SIKLUS II

a) Kegiatan Awal

Guru mengarahkan siswa untuk berbaris didepan kelas agar siswa

menerapkan kedisiplinan Siswa-Siswi satu persatu masuk kedalam kelas secara

tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait

dengan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru mengarahkan ketua

kelas untuk menyiapkan kelas, dilanjutkan dengan membaca do’a yang telah
52

menjadi rutinitas sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya guru melakukan

absensi dan kerapian siswa. Guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu

BAB 10, tak lain ialah untuk melanjutkan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2.

Selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan mengingatkan kembali pada siswa

mengenai pembahasan di pertemuan sebelumnya. Guru menggali kembali ingatan

siswa mengenai puisi dan apa salah satu teknik yang digunakan dalam menulis puisi

yang sederhana untik kita pelajarai.

b) Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar lebih

terarah dalam proses pembuatan puisi. Kegiatan ini, dimulai dari guru

mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah disiapkan berjudul

“Suasana Kampung Nenek”. Siswa diarahkan untuk membaca teks tidak

bersuara agara susana kelasa menjadi kondusif. Setelah membaca teks. guru

menanyakan kepada siswa apa yang di pahami dari teks tersebut. Siswa

menjawab berlibur dan ada juga yang menjawab kampung nenek cantik. Guru

kembali menanyakan hal yang serupa apakah berlibur dikampung nenek itu

menyenangkan, seluruh siswa menjawab dengan serentak mengatakan bahwa

ya menyenangkan. Kemudian guru menanyakan kembali apa yang kamu

rasakan Ketika berlibur dikampung nenek? Siswa pun mengacungkan tangan

dan di tunjuk oleh guru, menyatakan bahwa suasana kampung nenek sangat

sejuk, dingin, dan tidak terdapat sampah dilingkungan rumahnya. Setelah

melakukan tanya jawab, guru menjelaskan kaitan teks tersebut dengan

pembelajaran yang sedang berlangsung yakni tentang membuat puisi. Guru


53

mengingatkan kembali penjelasan mengenai puisi secara umum dan Langkah-

langkah membuat puisi dengan menggunakan teknik akrostik. Setelah guru

mengingatkan kembali pembelajaran akrostik pada pertemuan sebelumnya,

guru dan siswa kemudian menentukan tema puisi untuk penerapan teknik

akrostik.

2. Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas menulis puisi dengan

mengacu pada tema yang telah disetujui. guru melakukan penugasan secara

individu kepada siswa, dengan membagikan LKPD. Pembagian LKPD

berjalan dengan tertib dan teratur, Para siswa sangat antusias melihat LKPD

yang dibagikan. Siswa antusias untuk membuat puisi dengan teknik akrostik

karena sederhana dan mudah dipahami. Guru menjelaskan kembali Langkah

pengerjaan LKPD yang telah dibagikan, Siswa di tugaskan untuk membuat

puisi menggunakan teknik akrostik dengan tema “Suasana Kampung”. Guru

memberikan contoh puisi akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema,

sehingga siswa akan lebih mudah dalam menentukan judul puisi. Selama

proses penugasan menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru

mendampingi siswa untuk mengantisipasi ketika siswa keliru dalam proses

menulis puisi. Selama proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana

kelas tenang karena siswa mulai fokus dengan tugas masing-masing.

3. Hasil karya seseorang siswa/kelompok ditulis di papan tulis. Setelah

mengerjakan LKPD, guru melakukan ice breaking agar siswa lebih rileks

mengikuti pembelajaran. Setelah ice breaking, guru menunjuk secara acak

siswa yang akan memperlihatkan hasil karyanya dan menuliskan puisi akrostik
54

yang telah dibuat di papan tulis. Siswa disetiap pertemun semakin percaya diri

untuk tampil didepan kelas.

4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat. Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil karyanya berupa

puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Siswa

membacakan hasil karyanya dengan baik dan ekspresi yang sesuai dengan

setiap kata yang dibacakan pada puisi masing-masing. Sebelum Kembali ke

tempat siswa mengumpulkan LKPD kepada guru.

c) Kegiatan Akhir

Selanjutnya guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga

membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru

dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru juga memberikan reward kepada

siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil

karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru

memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun

berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama

sebelum pulang yang dipimpin oleh ketua kelas.

2) Pertemuan Kedua SIKLUS II

a) Kegiatan Awal

Guru mengarahkan siswa untuk berbaris didepan kelas agar siswa

menerapkan kedisiplinan Siswa-Siswi satu persatu masuk kedalam kelas secara

tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait
55

dengan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru mengarahkan ketua

kelas untuk menyiapkan kelas, dilanjutkan dengan membaca do’a yang telah

menjadi rutinitas sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya guru melakukan

absensi dan kerapian siswa. Guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu

BAB 10, tak lain ialah untuk melanjutkan pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya. Selanjutnya guru menggali kembali ingatan siswa mengenai puisi dan

apa salah satu teknik yang digunakan dalam menulis puisi yang sederhana untik

kita pelajarai.

b) Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa

lebih terarah dalam proses pembuatan puisi. Kegiatan ini, dimulai dari guru

mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah disiapkan berjudul

“Cita-citaku: Guru”. Siswa diarahkan untuk membaca teks tidak bersuara agar

suasana kelas tetap kondusif. Setelah membaca teks. guru menanyakan kepada

siswa apa yang di pahami dari teks tersebut. Siswa menjawab cita-citaku. Guru

kembali menanyakan hal yang serupa, siapa yang bermimpi agar cita-citanya

terwujud, seluruh siswa menjawab dengan serentak saya. Suasana kelas sangat

seru dan menyenangkan. Kemudian guru menanyakan siapa yang mau

menyebutkan cita-citanya? Siswapun mengacungkan tangan dan di tunjuk oleh

guru, menyatakan bahwa ingin bercita-cita sebagai dokter agar dapat

mengobati orang yang sakit. Kemudian guru memberikan tepuk tangan yang

meriah dan ikuti oleh seluruh siswa. Guru mengingatkan kembali penjelasan

mengenai puisi secara umum dan Langkah-langkah membuat puisi dengan


56

menggunakan teknik akrostik. Guru meminta salah satu siswa untuk

mengulang penjelasan yang disampaikan, dan siswa menjawab dengan tepat

dan benar. Kemudian guru dan siswa menentukan tema puisi yang akan

digunakan dalam penulisan teknik akrsotik. Setelah itu, melakukan penugasan

secara individu kepada siswa, dengan membagikan LKPD.

2. Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas menulis pusi dengan

mengacu pada tema yang telah disetujui. Pembagian LKPD berjalan dengan

tertib dan teratur, Para siswa sangat antusias melihat LKPD yang dibagikan.

Siswa antusias untuk membuat puisi dengan teknik akrostik karena sederhana

dan mudah dipahami. Guru menjelaskan kembali Langkah pengerjaan LKPD

yang telah dibagikan, Siswa di tugaskan untuk membuat Puisi menggunakan

Teknik Akrostik dengan Tema “Cita-citaku”. Guru memberikan contoh puisi

akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema, sehingga siswa akan lebih

mudah dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selama proses penugasan

menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru mendampingi siswa

untuk mengantisipasi ketika siswa keliru dalam proses menulis puisi. Guru

membantu siswa untuk menentukan judul puisi berdasarkan tema. Selama

proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana kelas tenang karena siswa

mulai fokus dengan tugas masing-masing dan saling membantu teman jika ada

yang merasa kesulitan.

3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis di papan tulis. Pada

tahap ini, guru melakukan ice breaking agar siswa lebih rileks mengikuti

pembelajaran. Setelah ice breaking, guru menunjuk secara acak siswa yang
57

akan memperlihatkan hasil karyanya dan menuliskan puisi akrostik yang telah

dibuat di papan tulis. Siswa disetiap pertemun semakin percaya diri untuk

tampil didepan kelas.

4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat. Guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil karyanya berupa

puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Siswa

membacakan hasil karyanya dengan baik dan ekspresi yang sesuai dengan

setiap kata yang dibacakan pada puisi masing-masing. Sebelum Kembali ke

tempat siswa mengumpulkan LKPD kepada guru.

c) Kegiatan Akhir

Selanjutnya guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga

membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru

dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru juga memberikan reward kepada

siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil

karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru

memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun

berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama

sebelum pulang yang dipimpin oleh ketua kelas.

c. Tahap Observasi

Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas pembelajaran

guru dan siswa dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua:
58

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan pembelajaran


Menggunakan Teknik Akrostik Siklus II

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru, pada tindakan siklus II pertemuan pertama menunjukkan

bahwa dari 4 aspek dan 12 indikator guru melaksanakan 11 indikator. Pada

observasi aktivitas mengajar guru dikategorikan sangat baik yakni 91% dan berada

dalam interval 81-100%%. Adapun penjelasan setiap tahap pada siklus I pertemuan

pertama yaitu :

- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada

pada skor 3. Karena guru menyampaikan tema, membantu siswa dalam

menentukan judul puisi, dan mengarahkan siswa untuk segera menyusun

puisinya.

- Tahap kedua, guru membimbing secara individu/kelompok dengan penugasan

menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,

penilaian berada pada skor 3. Karena guru membimbing siswa secara

bergantian dalam menulis puisi, menugaskan siswa untuk menulis puisi

berdasarkan tema, dan mengarahkan siswa menulis di LKPD masing-masing.

- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan

tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Karena guru menunjuk salah

satu siswa untuk maju kedepan, memastikan kembali LKPD siswa dan

mengarahkan untuk menuliskan hasil karyanya dipapan tulis.

- Tahap keempat, guru memerinthkan siswa untuk membacakan puisi dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 2. Guru
59

telah mengarahkan siswa dengan baik untuk membacakan puisi didepan kelas

dan menyimak penampilan siswa dengan seksama hingga selesai. Akan tetapi

guru tidak memberi penilaian kepada siswa secara keseluruhan, hal tersebut

dibuktikan masih terdapat siswa yang belum mengetahui nilainya akibat dari

guru yang sesekali lupa untuk memberi penilaian.

Pada pertemuan kedua siklus II menunjukkan dari 4 aspek dan 12 indikator

aktivitas mengajar guru terlaksana 12 indikator dapat di kategorikan sangat baik

yaitu 100% dan berada pada interval 81-100%. Adapun penjelasan setiap tahap

pada siklus I pertemuan kedua yaitu :

- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada

pada skor 3. Karena guru menyampaikan tema, membantu siswa dalam

menentukan judul puisi, dan mengarahkan siswa untuk segera menyusun

puisinya.

- Tahap kedua, guru membimbing secara individu/kelompok dengan penugasan

menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,

penilaian berada pada skor 3. Karena guru membimbing siswa secara

bergantian dalam menulis puisi, menugaskan siswa untuk menulis puisi

berdasarkan tema, dan mengarahkan siswa menulis di LKPD masing-masing.

- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan

tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Guru telah melaksanakan 3

indikator, pada pertemuan sebelumnya guru hanya melaksanakan 2 indikator.

Guru telah memastikan siswa menuliskan puisinya pada LKPD, guru


60

menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk

menuliskan hasil karyanya dipapan tulis.

- Tahap keempat, guru memerintahkan siswa untuk membacakan puisi dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3,

karena guru melaksanakan mulai dari mengarahkan siswa untuk membacakan

puisi, memperhatikan penampilan siswa secara seksama, dan memberi

penilaian siswa satu persatu.

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Melaksanakan


Pembelajaran Menggunakan Teknik Akrostik Siklus II

Hal-hal yang menjadi indikator pengamatan dalam penelitian terhadap

kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah dari dari 4 aspek dan 12

indikator. Observasi belajar siswa pertemuan pertama dengan hail presentase 69,1%

berada pada interval 61-80% kategori baik. Hasil observasi belajar pad pertemuan

kedua siklus II adalah 87,7% berada pada interval 81-100% kategori sangat baik.

3) Hasil Belajar Siswa

Setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan pertama dan kedua

terlaksana, maka dilakukan tes akhir siklus. Adapun pengukuran hasil belajar siswa

diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel interval berikut :

Intervasl Kategori Frekuensi Presentase


75 – 100 Baik 20 67%
61

60 – 74 Cukup 10 33%

0 – 59 Kurang - -

Jumlah 30 100%

Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Data tabel di atas menunjukkan bahwa presentase hasil belajar menulis puisi

dengan menggunakan teknik akrostik pada siklus II yaitu 20 siswa (67%) dalam

kategori baik, 10 siswa (33%) berada dalam ketegori cukup, dan tidak terdapat

siswa dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil analisis pada tindakan siklus II

menunjukkan bhwa pembelajaran Bahasa Indonesia pada BAB 10 membahas

tentang puisi dengan menggunakan Teknik Akrostik telah mencapai indikator

keberhasilan. Berdasarkan presentase ketuntasan dengan jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 27 siswa atau 90% dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa

atau 10%.

4) Refleksi

Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II pada hasil observasi dan tes

akhir terjadi peningkatan dengan siklus I, yaitu dilihat dari observasi guru dan

siswa. Hasil refleksi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut :

1) Guru telah membimbing siswa dengan baik dalam kegiatan penerapan teknik

akrostik salam proses pembelajaran menulis puisi

2) Guru telah melaksanakan pembelajaran yang kondusif dan memungkinkan

siswa untuk fokus pada pembelajaran


62

Sedangkan hasil observasi terhadap siswa menunjukkan bahwa :

1) Siswa sangat siap untuk mengikuti proses pembelajaran

2) Siswa telah memperhatikan penjelasan gru selama proses pembelajaran

3) Siswa dapat diarahkan dengan baik dan antusias mengikuti pembelajaran

meningkat.

Berikut merupakan refleksi secara umum dari aspek yang menjadi penilaian

keterampilan menulis puisi.

1) Tema

Penggunaan tema pada siklus II tergolong lebih baik dari siklus I.

keseluruhan siswa sudah mampu secara mandiri menentukan judul berdasarkan

tema yang telah ditentukan.

2) Diksi

Diksi atau pilihan kata, pada siklus II siswa sudah mampu menggunakan

kata yang tepat dalam menyusun puisi. Pemilihan kata sudah mengandung makna

tertentu yang disesuaikan dengan tema dan judul puisi.

3) Pengimajian

Pengimajian atau penggambaran dalam siklus II, jauh lebih meningkat dari

sebelumnya karena siswa sudah mampu menuangkan ide yang terdapat dalam

fikirannya sehingga mengekspresikan diri dan puisi terlihat lebih hidup. Selain itu

isi dari puisi yang telah disusun siswa sudah mampu mengajak pembaca untuk

membayangkan langsung makna dari setiap kata pada puisi tersebut.

4) Bahasa Figuratif

Penggunaan bahasa figuratif pada siklus II sudah lebih bervariasi dari siklus
63

sebelumnya dan penggunaan bahasa lebih runtut.

5) Amanat

Amanat yang terkandung dalam puisi siswa pada siklus II sudah baik. Siswa

mampu menyampaikan pesan kepada pembaca.

Berdasarkan refleksi pada tindakan siklus II menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, oleh

karena itu pembelajaran dengan menggunakan teknik akrostik telah berhasil.

B. Pembahasan

Berdasarkan paparan yang dikemukakan sebelumnya, maka pembahasan

pada penelitian ini yaitu Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Puisi Siswa, dengan mengambil subjek penelitian yaitu

siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari II siklus yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur

penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Siklus I

Pada kegiatan awal guru mempersiapkan siswa untuk belajar, kemudian

guru mengecek kehadiran siswa (absensi), selanjutnya guru melakukan apersepsi

dengan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada

kegiatan inti guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan,

guru memberikan penjelasan tentang materi puisi dan teknik akrostik, guru dan

siswa menentukan tema dan judul puisi, guru memberikan contoh puisi dengan

menggunakan teknik akrostik sesuai dengan tema yang telah di sepakati, guru
64

mendampingi siswa dalam membuat puisi, guru mengarahkan siswa untuk

menuliskan karyanya di papan tulis, guru memberikan contoh cara membaca puisi

dengan lafal dan intonasi yang tepat, guru mengarahkan siswa untuk membacakan

hasil karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik dengan lafal dan intonasi

yang tepat. Kemudian pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk

menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberikan evaluasi pembelajaran,

guru memberikan pesan moral dan salam penutup.

Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, aktivitas mengajar guru berada

dalam kategori baik. Adapun aspek yang masih kurang dan perlu untuk diperbaiki

ialah aspek 3 dan 4. Aspek 3 yaitu saat guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil

karyanya di papan tulis. Guru belum mampu mengatur siswa dengan baik saat

menulis puisi hal ini dibuktikan karena suasana kelas sangat ribut bahkan terdapat

siswa yang bermain ketika salah satu siswa menulis hasil karyanya di papan tulis,

selain itu guru juga tidak memperhatikan dengan baik bahwa masih terdapat siswa

yang tidak menuliskan puisi di LKPD dengan alasan siswa tersebut malas menulis.

Sedangkan Aspek 4 yaitu guru memerintahkan siswa untuk membacakan puisi

dengan lafal dan intonasi yang tepat. Pada aspek ini guru tidak menyimak

penampilan siswa dan tidak memberikan nilai karena kesibukan guru yang sedang

mengumpulkan berkas keperluan penilaian sekolah. Adapun aspek yang terlaksana

dengan maksimal pada aktivitas mengajar guru di siklus I ialah aspek 1 dan aspek

2. Aspek 1 ialah guru menentukan tema puisi, pada indikator ini siswa bersama guru

menyepakati tema yang akan digunakan pada proses pembuatan puisi dengan

teknik akrostik. Siswa sangat antusias karena masing-masing mengeluarkan saran


65

tentang tema yang diinginkan. Aspek 2 juga terlaksana dengan baik, guru

membimbing siswa satu persatu saat membuat puisi sehingga isi puisi tersebut

berhubungan dengan tema.

Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua

berada pada kategori cukup. Adapun Aspek yang masih kurang dan perlu untuk

diperbaiki ialah aspek 3 dan 4. Pada aspek 3 yaitu siswa mampu menuliskan hasil

karyanya di papan tulis, aspek ini tidak terlaksana dengan baik karena banyak siswa

yang tidak percaya diri. Hal ini dibuktikan ketika salah satu siswa mengejek karya

temannya hingga terjadi aksi saling mengejek di dalam kelas dan menimbulkan rasa

tidak percaya diri pada siswa tersebut . Kemudian pada aspek 4 yaitu siswa mampu

membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat, pada aspek ini siswa belum

mampu memilah kata dan menyesuaikan lafal yang tepat saat membaca puisi.

Adapun aspek yang dianggap telah berhasil ialah aspek 1 dan 2 karena siswa telah

mengikuti arahan guru dengan baik dan aktif bertanya jika terdapat hal yang tidak

dipahami. Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

menyebabkan hasil belajar siswa belum maksimal. Dari 30 siswa, terdapat 14 siswa

yang memenuhi KKM, sedangkan siswa yang tidak memenuhi KKM yaitu 16

siswa. Adapun kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus dicapai adalah ≥70.

Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus I sudah menunjukkan adanya

perubahan namun masih kurang. Hal ini terjadi karena kekurangan-kekurangan

yang terjadi setiap tahap kegiatan pembelajaran baik yang terjadi pada aspek guru

dan siswa. Adapun hasil keterampilan menulis puisi pada siklus I berada pada

kategori Cukup (C), disebabkan karena penerapan teknik akrostik pada proses
66

pembelajaran belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada penyajian penjelasan

langkah-langkah dan tata cara menulis puisi yang baik belum maksimal sehingga

pembelajaran penerapan teknik akrostik masih kurang, karena siswa belum mampu

menerapkan dengan baik langkah-langkah penerapan teknik akrostik dan masih

kurang dalam memperhatikan arahan guru. Melihat keterampilan berbicara pada

siklus I yang belum mencapai KKM, maka disinilah ada tuntutan agar diadakan

siklus II.

Refleksi

Adapun tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru dan siswa

yang belum tercapai pada aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil

belajar siklus I, yaitu guru memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa

mengenai penerapan teknik akrostik salah satunya ialah guru dapat memberikan

penjelasan dengan mengaitkan keadaan sekitar siswa dan memberikan ice breaking

atau games agar siswa tidak merasa jenuh pada proses pembelajaran dan siswa

diminta untuk memperhatikan guru agar lebih memahami penerapan teknik

akrostik.

2. Siklus II

Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dari siklus I, karena

aktivitas mengajar guru telah mengalami peningkatan dimana aspek 3 dan 4

terlaksana dengan baik. Guru telah mampu mengarahkan siswa untuk menulis

karyanya di papan tulis dengan tertib dan membacakannya didepan kelas dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Hal ini dapat dilihat saat siswa sangat antusias untuk

maju kedepan kelas menuliskan hasil karyanya, kegiatan ini berjalan dengan tertib
67

dan gurupun tidak lagi meninggalkan kelas saat siswa membacakan hasil karyanya.

Sedangkan pada aktivitas belajar siswa juga telah mengalami peningkatan yang

sangat baik pada siklus II. Hal ini dibuktikan dengan suasana kelas yang awalnya

ribut menjadi lebih kondusif, siswa mengikuti arahan guru dengan baik, dan tingkat

percaya diri siswa untuk tampil di depan kelas lebih meningkat.

Berdasarkan uraian ditas, pelaksanaan siklus II pada hasil observasi

aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan dari sebelumnya. Pada siklus I

aktivitas mengajar guru berada dalam kategori Baik (B) dan pada siklus II berada

pada kategori Sangat Baik (SB). Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas belajar siswa

juga mengalami peningkatan, dimana aktivitas belajar siswa pada siklus I masih

pada kategori Cukup (C), dan siklus II aktivitas belajar siswa berada pada kategori

Baik (B).

Sedangkan pada hasil belajar keterampilan menulis puisi dengan

menerapkan teknik akrostik mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dari

perolehan hasil belajar yang mampu mencapai kategori Baik (B) dari 30 jumlah

siswa, 27 siswa mencapai standar KKM Sedangkan siswa yang tidak mencapai

KKM yaitu 3 siswa. Adapun kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus

dicapai adalah 70.

Berdasarkan data hasil evaluasi siklus I dan siklus II dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran sudah berhasil dengan menerapkan teknik akrostik untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa indonesia pada siswa kelas V

UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Hal ini dapat dilihat dari adanya

peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dari siklus I hingga siklus II. Pada
68

siklus I ketuntasan hasil keterampilan menulis puisi siswa belum mencapai tujuh

puluh persen sebab jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hanya 14 siswa,

sedangkan pada siklus II peningkatan ketuntasan hasil keterampilan menulis puisi

telah mencapai tujuh puluh persen dilihat dari jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan sebanyak 27 siswa. Hal ini menunjukkan penerapan teknik akrostik

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa indonesia pada siswa kelas

V UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto.

3. Penelitian yang relevan

Penelitian mengenai keterampilan menulis puisi telah banyak dilakukan

sebelumnya. Beberapa penelitian mengenai keterampilan menulis puisi yang

pernah dilakukan dan memiliki relevansinya dengan penelitian ini diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian oleh Ina Diana dan Nasihudin (2018) dengan judul “Penerapan

Metode Akrostik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa

Madrasah Ibtidaiyah”. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diterapkan

metode akrostik nilai rata-rata siswa dalam keterampilan menulis puisi yaitu

46,87%. Kemudian pada saat diterapkan metode akrostik sesuai tahapannya

dengan baik, aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I

aktivitas guru memperoleh persentase sebanyak 64,15% lalu pada siklus II

aktivitas guru meningkat menjadi 89,1% sedangkan aktivitas belajar siswa

pada siklus I mencapai 61,65%, lalu pada siklus II naik sebesar 87,5%. Pada

siklus II rata-rata siswa meningkat sebesar 89,37 dan persentase sebesar 91%.

Dengan demikian menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang


69

dilaksanakan telah selesai dengan tujuan yang diharapkan yakni dapat

meningkatkan keterampilan menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Penelitian yang dilakukan Novita Sari Arifin (2020) dengan judul “Penerapan

Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa

Kelas V Sdn 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu” hasil penelitian

yang diperoleh pada penggunaan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis

puisi dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri

58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. Hal ini dapat dilihat dari

perbandingan nilai rata-rata siswa dalam pratindakan, siklus I dan siklus II.

Nilai rata-rata hasil belajar pada pratindakan adalah 56,88 dengan persentase

25% dan siklus I nilai rata- rata siswa meningkat menjadi 71,40 dengan

persentase 48% kemudian pada siklus II juga menunjukkan peningkatan yang

baik yaitu nilai rata-rata menjadi 82,51 atau dengan persentase 100%. Sebelum

diterapkannya teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi, hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu

dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis puisi dikategorikan

kurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya teknik yang mampu meningkatkan

hasil belajar dalam menulis puisi. Setelah diterapkannya teknik akrostik, teknik

tersebut mampu memberikan kesenangan siswa dalam proses menulis puisi

pada siswa kelas V SD Negeri 58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu.

Siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran menulis

puisi.
70

3. Penelitian yang dilakukan oleh Abduh (2018) dengan judul “Pemanfaatan

Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas

VII SMP”. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) ketuntasan pembelajaran

menunjukkan peningkatan kualitas sebesar 14,18% dan (2) hasil pembelajaran

menulis puisi siswa menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 74,54 pada

siklus I menjadi 80,05 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, teknik

akrostik direkomendasikan untuk pembelajaran menulis puisi di SMP.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan

bahwa penerapan teknik akrostik untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi

Bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten

Jeneponto mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan

jumlah siswa yang mencapai KKM dari siklus I hingga siklus II. Hasil observasi

aktivitas mengajar guru pada siklus I berada pada kategori baik dan siklus II berada

pada kategori sangat baik. Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas belajar siswa

mengalami peningkatan, dimana pada siklus I berada pada kategori cukup dan

siklus II berada pada kategori baik. Ketuntasan belajar pada siklus I berada pada

kategori cukup sedangkan pada siklus II peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa

berada pada kategori baik.

Dengan demikian penerapan teknik akrostik untuk meningkatkan

keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri

20 Binamu Kabupaten Jeneponto dikatakan berhasil.

B. Saran

1. Bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dapat

dijadikan bahan evaluasi sebagai bentuk maintenance wadah belajar peserta

didik.

2. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai saran atau

71
72

pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran demi meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah sesuai dengan kondisi pendidikan dalam upaya

meningkatkan mutu pendidik dan peserta didik.

3. Bagi Guru, dapat menerapkan teknik akrostik agar dapat diaplikasikan dalam

proses pembelajaran di kelas, guna meningkatkan keterampilan menulis puisi

pada siswa.

4. Bagi peserta didik, diharapkan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan

lebih aktif, antusias, serta perasaan senang terkait dengan penerapan teknik

akrostik

5. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.


73

DAFTAR PUSTAKA

Aceng Hasani. (2013). Ikhwal Menulis (N. Erlang (ed.)).

Anjani, S., Dantes, N., Artawan, G., Studi, P., Dasar, P., & Pascasarjana, P. (2019).
Terhadap Minat Baca Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas
V Sd. 3(2), 74–83.

Arifin, N. S. (2020). Penerapan Teknik Akrostik Dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V Sdn 58 Salolo Kecamatan Ponrang
Kabupaten Luwu SKRIPSI. Kaos GL Dergisi, 8(75), 147–154.

Arikunto, Supardi, & Suhardjono. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian


Tindakan Kelas.

Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan


Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.

Citraningrum, D. M. (2016). Menulis Puisi Dengan Teknik Pembelajaran Yang


Kreatif. jurnal Umum Jember, Vol.1(No.1), 82–90.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BB/article/view/75/55

Dalman. (2018). Keterampilan Menulis. Rajawali Pers.

Darmadi, & Kaswan. (1996). Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk


Mahasiswa dan Calon Mahasiswa. Andi Yogyakarta.

Dwi Fajri, S. (2014). Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan


Menggunakan Teknik Akrostik Pada Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 5
Banguntapan Bantul. 139.

Enre, & Ambo, F. (1998). Dasar dasar Keterampilan Menulis. Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

Fitriani, N. H., & Huda, N. (2022). Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. 18(01), 65–69.

Fleisher, & Paul. (2013). Nutrisi Otak 100+ Permainan yang Mengajarkan Anak-
anak Berpikir. PT. Indeks.

Hamzah. (2009). Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar


yang Kreatif dan Efektif. Bumi Aksara.

Hidayat, G. T., & Indihadi, D. (2018). Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan


Guru Sekolah Dasar Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi (Studi Deskriptif
terhadap Karya Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gunungpereng). All
74

rights reserved, 5(2), 103–109.


http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index

Jabrohim, Anwar, C., & Suminto, S. (2009). Cara Menulis Kreatif. Pustaka Pelajar
Offset.

keraf, & Gorys. (2008). Diksi dan Gaya Bahasa. Gramedia Pustaka Utama.

Laily, M., Wati, K., Kanzunnudin, M., Fathurohman, I., Artikel, S., Kunci, K.,
Laily, M., Wati, K., Kanzunnudin, M., & Fathurohman, I. (2022). KREDO :
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan
Keputusan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan ,
Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Analisis Struktural Antologi Puisi Alarm Suny. 5, 529–546.

Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa


Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.

Pulungan, N., & Afningsih, N. (2021). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi


Siswa Sma Rk Deli Murni Deli Tua Dengan Menggunakan Teknik Akrostik.
Jurnal Komunitas Bahasa, 9(2), 96–100.
https://doi.org/10.36294/jkb.v9i2.2168

Riawati. (2013). Penggunaan media gambar tokoh idola pilihan siswa untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas vii sekolah menengah
pertama negeri 6 tanjungpinang tahun pelajaran 2011/2012. rtikel E-
Pendidikan, Jurusan Dan, Bahasa Indonesia, Sastra Keguruan, SekolahIlmu,
D A N Maritim, Universitas Ali, Raja.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research


Approach). Deepublish.

Salam, R., & Halik, A. (2022). Implementasi Strategi Pembelajaran Sastra Di SD


(pertama). Badan Penerbit UNM.

Syafitri, & Zulfikarni. (2020). Kontribusi Keterampilan Menyimak Pantun terhadap


Keterampilan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri 34 Padang.
Pendidikan Bahasa Indonesia, 8(5), 336. https://doi.org/10.24036/108217-
019883

Syatriana. (2018). Pengaruh Model Picture and Picture Terhadap Keterampilan


Menulis Karangan Deskripsi. 1, 3–10.

Tarigan. (2008). Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Angkasa.

Waluyo. (2010). Pengkajian Dan Apresiasi Puisi. Widyasari.


75

Yunus, M. (2007). Konsep Menulis. Revista Brasileira de Ergonomia, 9(2), 10.

Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.


76

LAMPIRAN
77

LAMPIRAN A
PERSURATAN
78

A. 1 SK pembimbing
79

A. 2 Surat Permohonan Izin Melaksanakan Penelitian


80

A. 3 Surat Izin penelitian DPMPTSP Prov. Sulawesi Selatan


81

A. 4 Surat Izin Penelitian DPMPTSP Kab. Jeneponto


82

A. 5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian


83

LAMPIRAN B
PERANGKAT
DAN
INSTRUMEN
PENELITIAN
84

B. 1 Modul Ajar Siklus 1 Pertemuan 1


MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
BAB 10. PUISI
(SIKLUS 1 PERTEMUAN 1)

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi

C. PROFIL PELAJAR PENCASILA


▪ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia,
Berkebhinnekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan
kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


▪ Buku Siswa : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021, Bahasa Indonesia: Lihat
Sekitar, SD Kelas IV, Penulis: Eva Y. Nukman, Cicilia Erni
Setyowati
▪ Alat Tulis
▪ Kertas HVS

E. TARGET PESERTA DIDIK


▪ Peserta didik tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
85

F. JUMLAH PESERTA DIDIK


▪ Minimum 15 peserta didik, maksimum 30 peserta didik

G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka

II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


▪ Melalui kegiatan menyimak peserta didik mampu memahami
pengertian dan unsur-unsur puisi
▪ Melalui kegiatan membaca teks “Ani Anak Hebat”, peserta didik dapat
menulis puisi dengan teknik akrostik secara mandiri
▪ Melalui kegiatan praktik, peserta didik mampu menampilkan hasil
karya puisi di depan kelas

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu

Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam 10 menit


awal 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
3. Guru mengecek kesiapan dan kehadiran peserta
didik
4. Guru memberikan stimulus awal dengan
memberikan contoh mengenai materi yang akan
dibahas
86

5. Guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang


akan dilakukan selama pembelajaran

Inti 1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan 50 menit


menentukan judul/tema puisi
- Guru menampilkan materi pokok dengan
menggunakan media power point
- Guru menggali pengetahuan siswa tentang
puisi
- Guru menjelaskan Langkah-langkah menulis
puisi dengan teknik akrostik
2. Siswa secara individu/kelompok diberikan tugas
menulis puisi dengan mengacu pada tema yang
telah disetujui
- Guru membagikan tes lembar menulis puisi
- Guru membimbing siswa menulis puisi
akrostik dengan tema DESKRIPSIKAN
DIRI. Misalnya : menggunakan nama (dapat
mengungkapkan ciri khas, hoby,dll)
- Guru mengawasi jalannya pembelajaran
- Siswa membuat larik-larik puisi yang
mengandung diksi, imajinasi, gaya Bahasa,
sajak, dan amanat.
- Guru memberikan waktu siswa untuk
merevisi hasil menulis puisinya.
3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis
di papan tulis
- Siswa menuliskan hasil karyanya di papan
tulis
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat
87

- Siswa membacakan puisi dengan lafal dan


intonasi yang tepat
- Siswa mengumpulkan hasil karya pada guru

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 10 menit


pada hari ini .
2. Guru membagikan refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
3. Guru memberikan reward kepada siswa.
4. Guru memberikan pesan moral kepada siswa
sebagai akhir dari pembelajaran.
5. Berdoa sebelum pulang.

D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja

III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
88

IV. BAHAN BACAAN

ANI ANAK HEBAT


Namaku Ani, aku seorang disabilitas kehilangan
kaki karena kecelakaan. Sejak kecil aku suka sekali
menggambar, bahkan sering kali juara lomba
menggambar dan melukis. Sayang sekali setelah
cacat, cita-citaku menjadi polisi harus kandas
mengenaskan.
Rangkaian Peristiwa Setelah lulus, aku dibuat kebingungan. Sangat tidak
percaya diri harus pergi ke kampus dengan diantar orang tua setiap hari. Apalagi
harus bersosial dengan banyak orang normal disana. Akhirnya aku putuskan
untuk tetap dirumah sambil menuangkan inspirasiku dalam lukisan.
Tahun berikutnya ayahku meninggal. Sedangkan ibuku yang sudah pensiun
pun harus kerepotan membiayai sekolah adikku yang semakin mahal
kebutuhannya. Uang tabungan pun kini juga semakin menipis. Kini ide apalagi
yang harus aku perbuat dengan kondisiku yang cacat ini.
Akhirnya aku putuskan untuk banyak belajar bisnis dengan masuk ke
sejumlah website. Akhirnya menemukan ide jika gambar-gambar bagus bisa
dijual secara online. Dengan sisa tabungan kemudian akun membeli Tab untuk
menggambar. Setiap hari kini aku mulai rajin menggambar dan mengunggah di
situs jual beli gambar.
Dalam beberapa waktu hasil karyaku banyak dibeli. Bahkan orderan juga
banyak datang. Kini tabunganku semakin banyak, bahkan untuk kebutuhan
keluarga pun kini aku bisa membantu ibu. Sekarang kamar sudah saya anggap
sebagai kantor untuk bekerja.
Cacat bukan sebuah masalah ataupun beban yang membuat diri kita berjalan
mudur. Semua sudah ada yang mengatur, tidak akan ada rejeki yang datang
sendiri karena kitalah yang harus menjemputnya sendiri.

Contoh Puisi :
Aku adalah anak yang hebat dan pantang menyerah
Niat dan usaha yang tinggi akan mmbawahku menuju kebahagiaan
Indahnya menjalani hidup dengan ikhlas dan tabah
89

V. DAFTAR PUSTAKA

Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan


Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.

Mengetahui Jeneponto, 08 MEI 2023


Wali Kelas Observer

Raming, A.Ma Riskayanti. S


NIP. 197401022014121002 NIM. 1947041050
90

B. 2 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I Pertemuan I


91
92

B. 3 Modul Ajar Siklus I pertemuan 2


MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
BAB 10. PUISI
(SIKLUS 1 PERTEMUAN 2)

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi

C. PROFIL PELAJAR PENCASILA


▪ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia,
Berkebhinnekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan
kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


▪ Buku Siswa : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021, Bahasa Indonesia: Lihat
Sekitar, SD Kelas IV, Penulis: Eva Y. Nukman, Cicilia Erni
Setyowati
▪ Alat Tulis
▪ Kertas HVS

E. TARGET PESERTA DIDIK


▪ Peserta didik tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
93

F. JUMLAH PESERTA DIDIK


▪ Minimum 15 peserta didik, maksimum 30 peserta didik

G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka

II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


▪ Melalui kegiatan menyimak peserta didik mampu memahami
pengertian dan unsur-unsur puisi
▪ Melalui kegiatan membaca teks “Keindahan Gunung Bromo”, peserta
didik dapat menulis puisi dengan teknik akrostik secara mandiri
▪ Melalui kegiatan praktik, peserta didik mampu menampilkan hasil
karya puisi di depan kelas

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu

Kegiatan awal 1. Kelas dimulai dengan salam 10 menit


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
3. Guru mengecek kesiapan dan kehadiran peserta
didik
4. Guru memberikan stimulus awal dengan
memberikan contoh mengenai materi yang akan
dibahas
94

5. Guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang


akan dilakukan selama pembelajaran

Inti 1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan 50 menit


menentukan judul/tema puisi
- Guru menampilkan materi pokok dengan
menggunakan media power point
- Guru menggali pengetahuan siswa tentang
puisi
- Guru menjelaskan Langkah-langkah menulis
puisi dengan teknik akrostik
2. Siswa secara individu/kelompok diberikan
tugas menulis puisi dengan mengacu pada tema
yang telah disetujui
- Guru membagikan tes lembar menulis puisi
- Guru membimbing siswa menulis puisi
akrostik dengan tema ALAMKU YANG
INDAH. Misalnya : gunug, sawah, laut, dll.
- Guru mengawasi jalannya pembelajaran
- Siswa membuat larik-larik puisi yang
mengandung diksi, imajinasi, gaya Bahasa,
sajak, dan amanat.
- Guru memberikan waktu siswa untuk
merevisi hasil menulis puisinya.
3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis
di papan tulis
- Siswa menuliskan hasil karyanya di papan
tulis
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat
- Siswa membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
95

- Siswa mengumpulkan hasil karya pada guru

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 10 menit


pada hari ini .
2. Guru membagikan refleksi terkait dengan
materi pembelajaran.
3. Guru memberikan reward kepada siswa.
4. Guru memberikan pesan moral kepada siswa
sebagai akhir dari pembelajaran.
5. Berdoa sebelum pulang.

D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja

III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
96

IV. BAHAN BACAAN

Keindahan Gunung Bromo

Melihat keindahan sang surya terbit dari ufuk timur di Gunung Bromo
secara perlahan mungkin menjadi satu anugrah yang tak terhingga indahnya.
Paduan warna kuning, oranye, hitam dan biru yang dihasilkan oleh fenomena
alam ini sungguh menjadi pemandangan menarik yang tersaji bagi mata kita
yang melihatnya.
Keindahan Gunung Bromo yang berada di dalam Kawasan Gunung
Semeru memang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Gunung ini
dianggap suci oleh masyarakat Tengger, suku yang mendiami wilayah
Gunung Bromo. Nama Bromo sendiri diambil dari nama dewa utama umat
hindu yaitu Brahma.
Melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo, kaki kita akan disambut
kawah pasir yang terbentang sepanjang kawasan salah satu gunung di Jawa
Timur ini. Bila kita melakukan perjalanan menuju Bromo di pagi hari, kita
akan disajikan warna-warna indah berasal dari pasir yang terkena pantulan
sinar matahari. Pasir-pasir disini juga seolah berbisik saat tersapu oleh tiupan
angin yang berhembus tenang saat pagi menyapa.
Sambil berjalan, kita bisa melihat beberapa bangunan yang berdiri di
sekitar kawasan ini. Salah satunya adalah bangunan Poten. Bangunan kokoh
yang berdiri di tengah lautan pasir ini menjadi tempat beribadah yang
digunakan masyarakat Suku Tengger. Arsitektur bergaya Hindu Bali sangat
melekat pada bangunan ini. Di setiap gerang pintunya di jaga patung dengan
bentuk singa yang terlihat seperti sedang menyeringai. Patung-patung ini
dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat yang akan menggangu kawasan
Gunung Bromo.
97

Bukan hanya menjadi tempat wisata, Gunung Bromo juga menjadi tempat
digelarnya ritual keagamaan umat hindu. Salah satu ritual yang digelar Suku
Tengger di sini setiap tahunnya adalah ritual Yadnya Kasada. Dalam ritual
ini, Masyarakat Suku Tengger mempersembahkan sesajian berupa binatang
ternak dan makanan untuk para dewa-dewa yang mendiami gunung-gunung
yang berada di kawasan ini seperti Gunung Semeru, Batok, Bromo dan
Pananjakan.
Berada di Kawasan Gunung Bromo dan menyaksikan keindahan alam
yang disajikan disini memang menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pasir
yang eksotis, sunrise yang begitu indah dan berinteraksi dengan masyarakat
Suku Tengger tentunya membuat perjalanan menelusuri Kawasan Gunung
Bromo terasa begitu menyenangkan.

Contoh Puisi :
Gunung biru tertutupi awan
Untukmu aku berucap kagum akan keindahan
Namun kau begitu tinggi dan sulit untuk digapai
Unik, indah panoramamu, dan penuh misteri di dalamnya
Namun ku selalu berdo’a agar kau senantiasa tetap tenang
Gelegar suara dentumanmu mengusik ketenangan jiwa.

V. DAFTAR PUSTAKA
Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.

Mengetahui Jeneponto, 09 MEI 2023


Wali Kelas Observer

Raming, A.Ma Riskayanti. S


NIP. 197401022014121002 NIM. 1947041050
98

B. 4 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I pertemuan 2


99
100

B. 5 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 1


MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
BAB 10. PUISI
(SIKLUS 2 PERTEMUAN 1)

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi

C. PROFIL PELAJAR PENCASILA


▪ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia,
Berkebhinnekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan
kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


▪ Buku Siswa : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021, Bahasa Indonesia: Lihat
Sekitar, SD Kelas IV, Penulis: Eva Y. Nukman, Cicilia Erni
Setyowati
▪ Alat Tulis
▪ Kertas HVS

E. TARGET PESERTA DIDIK


▪ Peserta didik tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
101

F. JUMLAH PESERTA DIDIK


▪ Minimum 15 peserta didik, maksimum 30 peserta didik

G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka

II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


▪ Melalui kegiatan membaca peserta didik mampu memahami pengertian
dan unsur-unsur puisi
▪ Melalui kegiatan membaca teks “Suasana Kampung Nenek”, peserta
didik dapat menulis puisi dengan teknik akrostik secara mandiri
▪ Melalui kegiatan praktik, peserta didik mampu menampilkan hasil
karya puisi di depan kelas

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu

Kegiatan awal 1. Kelas dimulai dengan salam 10 menit


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
3. Guru mengecek kesiapan dan kehadiran peserta
didik
4. Guru memberikan stimulus awal dengan
memberikan contoh mengenai materi yang akan
dibahas
102

5. Guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang


akan dilakukan selama pembelajaran

Inti 1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan 50 menit


menentukan judul/tema puisi
- Guru menampilkan materi pokok dengan
menggunakan media power point
- Guru menggali pengetahuan siswa tentang
puisi
- Guru menjelaskan Langkah-langkah menulis
puisi dengan teknik akrostik
2. Siswa secara individu/kelompok diberikan
tugas menulis puisi dengan mengacu pada tema
yang telah disetujui
- Guru membagikan tes lembar menulis puisi
- Guru membimbing siswa menulis puisi
akrostik dengan tema SUASANA
KAMPUNG. Misalnya : dingin, sejuk,
panas, dll.
- Guru mengawasi jalannya pembelajaran
- Siswa membuat larik-larik puisi yang
mengandung diksi, imajinasi, gaya Bahasa,
sajak, dan amanat.
- Guru memberikan waktu siswa untuk
merevisi hasil menulis puisinya.
3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok ditulis
di papan tulis
- Siswa menuliskan hasil karyanya di papan
tulis
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan
lafal dan intonasi yang tepat
103

- Siswa membacakan puisi dengan lafal dan


intonasi yang tepat
- Siswa mengumpulkan hasil karya pada guru

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 10 menit


pada hari ini .
2. Guru membagikan refleksi terkait dengan materi
pembelajaran.
3. Guru memberikan reward kepada siswa.
4. Guru memberikan pesan moral kepada siswa
sebagai akhir dari pembelajaran.
5. Berdoa sebelum pulang.

D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja

III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
104

IV. BAHAN BACAAN


Suasana Kampung Nenek

Di libur Lebaran kali ini, saya pergi ke rumah nenek. Pada tahun lalu,
keluarga kami tidak dapat mudik ke desa karena ayah saya harus bekerja.
Sepulang sekolah saat bulan puasa, ibu memberitahu bahwa kami akan
liburan ke rumah nenek. Saya sangat senang dan tak sabar menantinya.
Setiap hari saya membayangkan betapa asyiknya berlibur di rumah
nenek. Saya juga sangat merindukan nenek yang menyayangi saya dan selalu
memasak kue-kue enak untuk saya.Saat liburan sekolah dimulai dan bapak
saya telah libur dari pekerjaannya, kami segera pulang ke kampung halaman.
Kami mudik dengan menaiki mobil yang disetir oleh ayah saya sendiri.
Perjalanan menuju ke rumah nenek sedikit membuat saya kelelahan. Tapi
rasa lelah saya hilang begitu mobil yang dikendarai ayah sudah sampai di
kampung halaman.
Begitu keluar dari mobil, saya dapat menghirup udara segar dari
lingkungan sekitar. Saya juga dapat mencium bau harum dari kue buatan
nenek. Rupanya, nenek sedang membuat kue sambil menunggu kedatangan
kami. Langsung saja saya mengucap salam dan memasuki rumah nenek.
Saya langsung menghampiri nenek yang berjalan dari dapur. saya
langsung mencium tangan dan memeluk nenek. Nenek tersenyum bahagia
saat melihat kami. Rasanya seperti sudah lama sekali saya tidak melihat
nenek.
Nenek tinggal sendirian di rumah ini. Sebab semua anak-anaknya telah
pindah ke luar kota dan kakek telah meninggal. Terkadang saya merasa
kasihan dengan nenek yang hidup sendirian. Namun, kali ini saya dapat
melepas rindu dengan nenek. Kami berlibur di rumah nenek cukup lama.
105

Saya senang karena dapat mencicipi kue buatan nenek yang sangat lezat di
setiap hari.
Selama di rumah nenek, setiap pagi saya bangun dengan bersemangat
untuk ikut nenek pergi ke pasar dan berkeliling di desa. Desa tempat nenek
tinggal lingkungannya sangat sejuk, karena nenek tinggal di wilayah kaki
gunung.
Hampir setiap hari saya berkeliling untuk melihat pemandangan sawah
dan juga gunung. Saya tidak bosan menikmati pemandangan dari depan
rumah nenek, karena saya tidak pernah melihat pemandangan yang asri
seperti ini di kota tempat saya tinggal. Udara sejuk di rumah nenek bahkan
membuat saya kedinginan di malam hari meskipun tidak memakai AC
maupun kipas.
Selain masakan nenek dan suasana di rumah nenek, yang saya sukai dari
mudik ke kampung halaman adalah ketika saya bertemu dan berkenalan
dengan anak kecil yang tinggal di sekitar rumah nenek. Mereka semua ramah
dan selalu mengajak saya untuk bermain bersama. Saya jadi memiliki banyak
teman baru ketika mudik ke kampung halaman.

Contoh Puisi :
Detik demi detik ku berjalan menyusuri desa ini
Ingin rasanya aku menetap disini
Namun apa daya aku harus Kembali ke hirup pikuk perkotaan
Gunung, sawah, hingga laut memberi ketenangan
Inilah yang membuat manusia takjub
Namun suasana ini tak kujumpai di perkotaan.

V. DAFTAR PUSTAKA
Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.
106

Mengetahui Jeneponto, 15 Mei 2023


Wali Kelas Observer

Raming, A.Ma Riskayanti. S


NIP. 197401022014121002 NIM. 1947041050
107

B. 6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 1


108
109

B. 7 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 2


MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
BAB 10. PUISI
(SIKLUS 2 PERTEMUAN 2)

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi

C. PROFIL PELAJAR PENCASILA


▪ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia,
Berkebhinnekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan
kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


▪ Buku Siswa : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021, Bahasa Indonesia: Lihat
Sekitar, SD Kelas V, Penulis: Eva Y. Nukman, Cicilia Erni Setyowati
▪ Alat Tulis
▪ Kertas HVS

E. TARGET PESERTA DIDIK


▪ Peserta didik tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
110

F. JUMLAH PESERTA DIDIK


▪ Minimum 15 peserta didik, maksimum 30 peserta didik

G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka

II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


▪ Melalui kegiatan membaca peserta didik mampu memahami pengertian
dan unsur-unsur puisi
▪ Melalui kegiatan membaca teks “Cita-Citaku : GURU”, peserta didik
dapat menulis puisi dengan teknik akrostik secara mandiri
▪ Melalui kegiatan praktik, peserta didik mampu menampilkan hasil
karya puisi di depan kelas

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu

Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam 10 menit


awal 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
3. Guru mengecek kesiapan dan kehadiran peserta
didik
111

4. Guru memberikan stimulus awal dengan


memberikan contoh mengenai materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan selama pembelajaran

Inti 1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan 50 menit


menentukan judul/tema puisi
- Guru menampilkan materi pokok dengan
menggunakan media power point
- Guru menggali pengetahuan siswa tentang
puisi
- Guru menjelaskan Langkah-langkah menulis
puisi dengan teknik akrostik
2. Siswa secara individu/kelompok diberikan
tugas menulis puisi dengan mengacu pada tema
yang telah disetujui
- Guru membagikan tes lembar menulis puisi
- Guru membimbing siswa menulis puisi
akrostik dengan tema CITA-CITAKU.
Misalnya : guru, polisi, TNI, dll.
- Guru mengawasi jalannya pembelajaran
- Siswa membuat larik-larik puisi yang
mengandung diksi, imajinasi, gaya Bahasa,
sajak, dan amanat.
- Guru memberikan waktu siswa untuk
merevisi hasil menulis puisinya.
3. Hasil karya salah seorang siswa/kelompok
ditulis di papan tulis
- Siswa menuliskan hasil karyanya di papan
tulis
112

4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan


lafal dan intonasi yang tepat
- Siswa membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
- Siswa mengumpulkan hasil karya pada guru

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 10 menit


pada hari ini .
2. Guru membagikan refleksi terkait dengan
materi pembelajaran.
3. Guru memberikan reward kepada siswa.
4. Guru memberikan pesan moral kepada siswa
sebagai akhir dari pembelajaran.
5. Berdoa sebelum pulang.

D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja

III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
113

IV. BAHAN BACAAN

Citak-Citaku : GURU

Hai Nama saya Ai Nurhasanah saya bercita-cita ingin jadi seorang guru.
Mungkin cita-citaku nggak sama dengan orang-orang yang kebanyakan pengen
jadi pegawai kantoran, pengusaha, dan lain-lainya. Banyak orang yang ingin
memiliki profesi dan impian. Dan begitu juga dengan saya bermimpi menjadi
guru. Ada banyak alasan yang membuat saya yakin untuk mengejar profesi
menjadi seorang guru. Berikut alasan mengapa saya ingin menjadi seorang guru
Alasan pertama, saya ingin membantu orang lain memberikan ilmu yang
saya dapatkan selama ini. Mengajar adalah salah satu impian saya. Oleh karena
itu, saya bercita-cita menjadi seorang guru. Alasan yang kedua, yaitu dengan
adanya orang tua yang sangat mendukung Saya ingin mengerjakan peran itu
dengan sangat baik, dan di sisi lain saya juga ingin menjadi wanita yang mandiri
dengan memiliki pekerjaan. Dan Alasan terakhir, yang mendorong saya untuk
berprofesi sebagai guru adalah karena pahala yang dihasilkan dari pekerjaan
tersebut.
Semoga cita-cita saya tercapai dan Saya berharap bisa menjadi guru yang
baik, meneladani, serta menginspirasi murid-murid. Saya ingin menjadi guru
yang dicintai oleh para murid dan menjadi jembatan bagi mereka dalam meraih
cita-cita.

Contoh Puisi :
Guru engkau adalah pahlawan untuk generasi bangsa
Untukmu wahai guruku tersayang, aku ingin menjadi sepertimu
Rela mengajari kami, hingga suaramu serak tak terdengar
Untukmu guruku, jika besar nanti aku akan menggantikan mu.
114

V. DAFTAR PUSTAKA

Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan


Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.

Mengetahui Jeneponto, 16 Mei 2023


Wali Kelas Observer

Raming, A.Ma Riskayanti. S


NIP. 197401022014121002 NIM. 1947041050

B. 8 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 2


115
116
117

B. 9 Lembar Observasi Guru


HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN TEKNIK AKROSTIK
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : I/1
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Senin, 08 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Hasil Skor Jumlah


No. Aspek yang diamati
Observasi 3 2 1 skor
Guru menentukan tema puisi
a. guru menyampaikan tema yang √
telah ditentukan kepada siswa
1. b. guru mengarahkan siswa untuk √ √ 3
menentukan judul
c. guru mengarahkan siswa untuk √
menyusun puisi
guru membimbing secara individu/
kelompok dengan penugasan
menulis puisi teknik akrostik dengan
mengacu pada tema
a. guru membimbing siswa secara √
2.
individu/kelompok 3
118

b. guru menugaskan siswa untuk √ √


menulis puisi berdasarkan tema
yang ditentukan
c. guru mengarahkan siswa √
menuliskan puisinya di LKPD
yang telah dibagikan.
Guru mengarahkan siswa untuk
menulis hasil karyanya di papan
tulis.
a. Guru memastikan siswa telah
menuliskan puisinya di LKPD
masing-masing √ 2
3.
b. Guru menunjuk menunjuk siswa √
secara bergantian untuk maju ke
papan tulis
c. Guru mengarahkan siswa untuk √
menuliskan hasil karyanya di
papan tulis
Guru memerintahkan siswa untuk
membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
a. guru memerintahkan siswa untuk √ √ 1
membacakan puisi yang telah
dibuat
4.
b. guru menyimak pelafalan dan
intonasi siswa dalam membacakan
puisinya
c. Guru memberikan penilaian
kepada siswa yang telah
melakukan unjuk kerja.
119

Jumlah 9
Persentase (%) 75%
Kategori Baik

Jeneponto, 08 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
120

HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN TEKNIK AKROSTIK


SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : I/2
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Hasil Skor Jumlah


No. Aspek yang diamati
Observasi 3 2 1 skor
Guru menentukan tema puisi
a. guru menyampaikan tema yang √
telah ditentukan kepada siswa
1. b. guru mengarahkan siswa untuk √ √ 3
menentukan judul
c. guru mengarahkan siswa untuk √
menyusun puisi
guru membimbing secara individu/
kelompok dengan penugasan
menulis puisi teknik akrostik dengan
mengacu pada tema
a. guru membimbing siswa secara √
individu/kelompok 3
b. guru menugaskan siswa untuk √ √
menulis puisi berdasarkan tema
2.
yang ditentukan
c. guru mengarahkan siswa √
menuliskan puisinya di LKPD
yang telah dibagikan.
Guru mengarahkan siswa untuk
menulis hasil karyanya di papan
tulis.
3.
a. Guru memastikan siswa telah √
menuliskan puisinya di LKPD
masing-masing √ 3
121

b. Guru menunjuk menunjuk siswa √


secara bergantian untuk maju ke
papan tulis
c. Guru mengarahkan siswa untuk √
menuliskan hasil karyanya di
papan tulis
Guru memerintahkan siswa untuk
membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
a. guru memerintahkan siswa untuk √ √ 1
membacakan puisi yang telah
dibuat
4.
b. guru menyimak pelafalan dan
intonasi siswa dalam membacakan
puisinya
c. Guru memberikan penilaian
kepada siswa yang telah
melakukan unjuk kerja.
Jumlah 10
Persentase (%) 83,3%
Kategori Baik

Jeneponto, 09 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
122

HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN TEKNIK AKROSTIK


SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : II/1
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Senin, 15 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Hasil Skor Jumlah


No. Aspek yang diamati
Observasi 3 2 1 skor
Guru menentukan tema puisi
a. guru menyampaikan tema yang √
telah ditentukan kepada siswa
1. b. guru mengarahkan siswa untuk √ √ 3
menentukan judul
c. guru mengarahkan siswa untuk √
menyusun puisi
guru membimbing secara individu/
kelompok dengan penugasan
menulis puisi teknik akrostik dengan
mengacu pada tema
a. guru membimbing siswa secara √
individu/kelompok 3
b. guru menugaskan siswa untuk √ √
menulis puisi berdasarkan tema
2.
yang ditentukan
c. guru mengarahkan siswa √
menuliskan puisinya di LKPD
yang telah dibagikan.
Guru mengarahkan siswa untuk
menulis hasil karyanya di papan
tulis.
3.
a. Guru memastikan siswa telah √
menuliskan puisinya di LKPD 3
masing-masing √
123

b. Guru menunjuk menunjuk siswa √


secara bergantian untuk maju ke
papan tulis
c. Guru mengarahkan siswa untuk √
menuliskan hasil karyanya di
papan tulis
Guru memerintahkan siswa untuk
membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
a. guru memerintahkan siswa untuk √
membacakan puisi yang telah
dibuat √ 2
4.
b. guru menyimak pelafalan dan √
intonasi siswa dalam membacakan
puisinya
c. Guru memberikan penilaian
kepada siswa yang telah
melakukan unjuk kerja.
Jumlah 11
Persentase (%) 91%
Kategori Sangat Baik

Jeneponto, 15 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
124

HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN TEKNIK AKROSTIK


SIKLUS II PERTEMUAN 2

Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto


Siklus/Pertemuan : II/2
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Hasil Skor Jumlah


No. Aspek yang diamati
Observasi 3 2 1 skor
Guru menentukan tema puisi
a. guru menyampaikan tema yang √
telah ditentukan kepada siswa
b. guru mengarahkan siswa untuk √ √ 3
1. menentukan judul
c. guru mengarahkan siswa untuk √
menyusun puisi

guru membimbing secara individu/


kelompok dengan penugasan
menulis puisi teknik akrostik dengan
mengacu pada tema
a. guru membimbing siswa secara √
individu/kelompok 3
b. guru menugaskan siswa untuk √ √
menulis puisi berdasarkan tema
2.
yang ditentukan
c. guru mengarahkan siswa √
menuliskan puisinya di LKPD
yang telah dibagikan.
Guru mengarahkan siswa untuk
3. menulis hasil karyanya di papan
tulis.
125

a. Guru memastikan siswa telah √


menuliskan puisinya di LKPD
masing-masing √ 3
b. Guru menunjuk siswa secara √
bergantian untuk maju ke papan
tulis
c. Guru mengarahkan siswa untuk √
menuliskan hasil karyanya di
papan tulis
Guru memerintahkan siswa untuk
membacakan puisi dengan lafal dan
intonasi yang tepat
a. guru memerintahkan siswa untuk √
membacakan puisi yang telah
dibuat √ 3
4. b. guru menyimak pelafalan dan √
intonasi siswa dalam membacakan
puisinya
c. Guru memberikan penilaian √
kepada siswa yang telah
melakukan unjuk kerja.

Jumlah 11
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat Baik

Jeneponto, 16 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
126

B. 10 Lembar Observasi Siswa


HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : I/1
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Senin, 08 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S
Petunjuk :

1. Instrument ini digunakan selama proses belajar mengajar menggunakan teknik


akrostik berlangsung untuk memberi skor atau penilaian siswa dalam
pembelajaran.
2. Berilah skor pada kolom yang sesuai
a. Skor 3 jika semua descriptor yang nampak
b. Skor 2 jika hanya 2 descriptor yang Nampak
c. Skor 1 jika descriptor tidak Nampak

ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 1 2 2 0 5
2 Ahmad Maulana Karman 2 1 1 1 5
3 Andika Pratama 2 1 2 0 5
4 Arfha 2 2 1 1 6
5 Ariel Saputra 2 2 2 1 7
6 Asmiranda 2 2 2 0 6
7 Awal pratama 3 2 2 2 9
8 Daniel Ananda 2 1 2 1 6
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 1 3 1 1 6
11 Habibah Mutmainnah 2 1 1 1 5
12 Herli Rahmadani Putri 2 2 2 2 8
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 1 2 2 7
127

15 M. Asraf Khairul Azam 1 2 1 0 4


16 Muh. Ashil Hanif 1 2 2 1 6
17 Muh.Fathir Hermansyah 2 1 2 2 7
18 Muh. Muflih Al Fatih 3 2 1 1 7
19 Muh. radit 2 2 2 0 6
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 1 1 7
21 Muh. Syahrul ramadhan 1 2 2 2 7
22 Mulhisya Maysarah 2 2 1 1 6
23 Naila Maulani 2 1 2 1 6
24 Nur Afika 2 1 2 2 7
25 Nur Aurelia 2 2 1 1 6
26 Nur Aziza Ramdhani 2 3 1 1 7
27 Nurul Kherunnabila 2 2 1 1 6
28 Rahma 1 3 2 2 8
29 Rhesa S 1 1 2 0 5
30 Reski Aditya 1 1 2 0 5
Jumlah 56 52 45 28 187
Presentase (%) 62,2% 57,7% 50% 31,1% 52%
Kategori Baik Baik Cukup kurang Cukup
Keterangan :

1. Siswa mendengarkan arahan guru mengenai pembuatan puisi dengan tema


yang telah ditentukan
a. Siswa mendengarkan arahan mengenai tema puisi dari guru
b. Siswa memahami arahan guru
c. Siswa menentukan judul puisi
2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan
3. Siswa mampu menuliskan hasil karya puisi di papan tulis
a. Siswa memperlihatkan karya kepada guru
b. Siswa berani tampil didepan kelas
c. Siswa menuliskan hasil karyanya dipapan tulis
128

4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik

Jeneponto, 08 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
129

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : I/2
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S
Petunjuk :

1. Instrument ini digunakan selama proses belajar mengajar menggunakan


teknik akrostik berlangsung untuk memberi skor atau penilaian siswa dalam
pembelajaran.
2. Berilah skor pada kolom yang sesuai
a. Skor 3 jika semua descriptor yang Nampak
b. Skor 2 jika hanya 2 descriptor yang Nampak
c. Skor 1 jika descriptor tidak Nampak

ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 2 2 2 1 7
2 Ahmad Maulana Karman 2 1 1 1 5
3 Andika Pratama 2 1 2 0 5
4 Arfha 2 2 1 1 6
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 8
6 Asmiranda 2 2 2 1 7
7 Awal pratama 3 3 2 2 9
8 Daniel Ananda 2 1 2 1 6
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 1 3 1 2 7
11 Habibah Mutmainnah 2 2 1 1 6
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 2 2 9
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 1 2 2 7
15 M. Asraf Khairul Azam 2 2 1 0 5
130

16 Muh. Ashil Hanif 2 2 2 1 7


17 Muh.Fathir Hermansyah 2 1 2 2 7
18 Muh. Muflih Al Fatih 3 2 1 1 7
19 Muh. radit 2 2 2 0 6
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 1 1 7
21 Muh. Syahrul ramadhan 1 2 2 2 7
22 Mulhisya Maysarah 2 2 1 1 6
23 Naila Maulani 2 1 2 1 6
24 Nur Afika 2 1 2 2 7
25 Nur Aurelia 2 2 1 1 6
26 Nur Aziza Ramdhani 2 3 1 2 8
27 Nurul Kherunnabila 2 2 1 1 6
28 Rahma 2 3 2 2 9
29 Rhesa S 2 1 2 1 6
30 Reski Aditya 2 1 2 1 6
Jumlah 63 55 48 37 202
Presentase (%) 70% 61,1% 53,3% 41,1% 56,1%
Kategori Baik Baik Cukup Cukup Cukup
Keterangan :

1. Siswa mendengarkan arahan guru mengenai pembuatan puisi dengan tema


yang telah ditentukan
a. Siswa mendengarkan arahan mengenai tema puisi dari guru
b. Siswa memahami arahan guru
c. Siswa menentukan judul puisi

2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan

3. Siswa mampu menuliskan hasil karya puisi di papan tulis


a. Siswa memperlihatkan karya kepada guru
b. Siswa berani tampil didepan kelas
131

c. Siswa menuliskan hasil karyanya dipapan tulis

4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik

Jeneponto, 09 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
132

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : II/1
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S
Petunjuk :

1. Instrument ini digunakan selama proses belajar mengajar menggunakan


teknik akrostik berlangsung untuk memberi skor atau penilaian siswa dalam
pembelajaran.
2. Berilah skor pada kolom yang sesuai
a. Skor 3 jika semua descriptor yang Nampak
b. Skor 2 jika hanya 2 descriptor yang Nampak
c. Skor 1 jika descriptor tidak Nampak

ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 3 3 3 2 11
2 Ahmad Maulana Karman 3 2 2 2 9
3 Andika Pratama 2 2 2 1 7
4 Arfha 2 2 2 2 8
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 8
6 Asmiranda 2 2 2 2 8
7 Awal pratama 3 3 3 2 11
8 Daniel Ananda 3 2 2 2 9
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 2 3 2 2 9
11 Habibah Mutmainnah 2 3 2 2 9
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 2 2 9
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 2 2 2 8
15 M. Asraf Khairul Azam 2 2 2 1 7
133

16 Muh. Ashil Hanif 3 2 2 1 7


17 Muh.Fathir Hermansyah 2 2 2 2 8
18 Muh. Muflih Al Fatih 3 2 1 1 7
19 Muh. radit 3 2 2 1 8
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 1 2 8
21 Muh. Syahrul ramadhan 3 2 2 2 9
22 Mulhisya Maysarah 2 2 2 1 7
23 Naila Maulani 2 2 2 2 8
24 Nur Afika 3 2 2 2 9
25 Nur Aurelia 3 2 1 1 6
26 Nur Aziza Ramdhani 2 3 1 2 8
27 Nurul Kherunnabila 3 3 1 1 8
28 Rahma 2 3 2 2 9
29 Rhesa S 3 2 2 2 9
30 Reski Aditya 2 2 2 2 8
Jumlah 71 69 58 50 254
Presentase (%) 78,8% 76,6% 64,4% 50% 69,1%
Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik
Keterangan :

1. Siswa mendengarkan arahan guru mengenai pembuatan puisi dengan tema


yang telah ditentukan
a. Siswa mendengarkan arahan mengenai tema puisi dari guru
b. Siswa memahami arahan guru
c. Siswa menentukan judul puisi

2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan

3. Siswa mampu menuliskan hasil karya puisi di papan tulis


a. Siswa memperlihatkan karya kepada guru
b. Siswa berani tampil didepan kelas
134

c. Siswa menuliskan hasil karyanya dipapan tulis

4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik

Jeneponto, 15 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
135

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Nama Sekolah : SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto
Siklus/Pertemuan : II/2
Kelas/Semester : V/Genap
Hari/Tanggal : Selasa, 16 Mei 2023
Observer : Riskayanti. S
Petunjuk :

1. Instrument ini digunakan selama proses belajar mengajar menggunakan teknik


akrostik berlangsung untuk memberi skor atau penilaian siswa dalam
pembelajaran.
2. Berilah skor pada kolom yang sesuai
a. Skor 3 jika semua descriptor yang Nampak
b. Skor 2 jika hanya 2 descriptor yang Nampak
c. Skor 1 jika descriptor tidak Nampak

ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 3 3 3 3 12
2 Ahmad Maulana Karman 3 3 3 2 11
3 Andika Pratama 3 2 2 2 9
4 Arfha 3 2 2 2 9
5 Ariel Saputra 3 3 3 2 11
6 Asmiranda 3 3 3 2 11
7 Awal pratama 3 3 3 3 12
8 Daniel Ananda 3 3 2 2 10
9 Denis 3 3 2 2 10
10 Egi Saputra 3 3 3 2 11
11 Habibah Mutmainnah 3 3 3 2 11
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 3 2 10
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 3 2 10
14 M. Arief Maulana Syam 3 2 2 2 9
15 M. Asraf Khairul Azam 3 3 2 2 10
136

16 Muh. Ashil Hanif 2 3 3 2 10


17 Muh.Fathir Hermansyah 3 2 3 2 10
18 Muh. Muflih Al Fatih 3 2 2 2 9
19 Muh. radit 3 2 2 2 9
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 3 2 10
21 Muh. Syahrul ramadhan 3 2 2 2 9
22 Mulhisya Maysarah 3 3 3 3 12
23 Naila Maulani 3 3 3 3 12
24 Nur Afika 3 3 2 3 11
25 Nur Aurelia 3 3 3 2 11
26 Nur Aziza Ramdhani 3 3 2 2 10
27 Nurul Kherunnabila 3 3 2 2 10
28 Rahma 3 3 2 2 10
29 Rhesa S 3 2 2 2 9
30 Reski Aditya 2 2 2 2 8
Jumlah 88 81 77 67 316
Presentase (%) 78,8% 74,4% 64,4% 50% 87,7%
Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik
Keterangan :

1. Siswa mendengarkan arahan guru mengenai pembuatan puisi dengan tema


yang telah ditentukan
a. Siswa mendengarkan arahan mengenai tema puisi dari guru
b. Siswa memahami arahan guru
c. Siswa menentukan judul puisi

2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan

3. Siswa mampu menuliskan hasil karya puisi di papan tulis


a. Siswa memperlihatkan karya kepada guru
b. Siswa berani tampil didepan kelas
137

c. Siswa menuliskan hasil karyanya dipapan tulis

4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik

Jeneponto, 16 Mei 2023


Observer

Riskayanti. S
NIM. 1947041050
138

B. 11 Lembar Tes Akhir Keterampilan Menulis Puisi Siklus I & II


- Tujuan Pembelajaran
Melalui teknik akrostik siswa diharapkan mampu membuat puisi sesuai
dengan materi pelajaran terkait Langkah-langkah teknik akrostik dan
menampilkannya di depan kelas.

LEMBAR TES AKHIR


- Perhatikan Langkah-langkah dan tema yang telah disediakan oleh guru.
Kemudian, buatlah puisi berdasarkan teknik akrostik
- Tampilkan hasil karya puisi yang telah kamu buat dengan memperhatikan lafal
dan intonasi yang tepat di depan kelas!
Nama :
Tema :
Judul :
139

B.12 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Puisi

RUBRIK PENILAIAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI
NO Aspek Skor Kategori Keterangan
Penilaian
1. Tema 3 Baik Keseluruhan isi puisi sesuai dengan
tema
2 Cukup Sebagian isi puisi sesuai dengan
tema
1 Kurang Isi puisi tidak sesuai dengan tema
2. Diksi 3 Baik Semua puisi menggunakan diksi
sesuai judul.
2 Cukup Sebagaian puisi menggunakan diksi
sesuai judul

1 Kurang Puisi Tidak menggunakan diksi


sesuai judul
3 Pengimajian 3 Baik Pengimajian sangat jelas sesuai
dengan tema
2 Cukup Sebagian pengimajian sesuai dengan
tema
1 Kurang Pengimajian tidak sesuai dengan
tema
4. Bahasa 3 Baik Semua bahasa dalam puisi
Figuratif menggunakan bahasa figuratif sesuai
dengan tema
2 Cukup Sebagian bahasa dalam puisi
menggunakan bahasa figuratif sesuai
dengan tema
140

1 Kurang Bahasa dalam puisi tidak


menggunakan bahasa figuratif
5. Amanat 3 Baik Mengandung amanat sesuai dengan
tema
2 Cukup Mengandung pesan moral

1 Kurang Tidak mengandung amanat dan pesan


moral
141

LAMPIRAN C
DATA DAN
ANALISIS
PENELITIAN
142

C. 1 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus I

ASPEK/INDIKATOR
NO NAMA SISWA Tema Diksi Pengim Bahas Amanat SKOR
ajian Figuratif
1 Abdul Ibrohim 2 2 2 3 2 11
2 Ahmad Maulana K 2 1 1 2 2 8
3 Andika Pratama 2 2 1 1 2 8
4 Arfha 2 2 2 2 2 10
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 1 9
6 Asmiranda 3 2 2 2 2 11
7 Awal pratama 3 3 2 3 3 14
8 Daniel Ananda 2 2 2 2 2 10
9 Denis 2 2 1 2 2 9
10 Egi Saputra 2 2 3 2 3 12
11 Habibah Mutmainnah 2 2 2 2 2 10
12 Herli Rahmadani Putri 3 3 2 3 3 14
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 2 2 3 12
14 M. Arief Maulana S 2 2 2 3 2 11
15 M. Asraf Khairul A 1 2 1 2 2 8
16 Muh. Ashil Hanif 3 2 2 2 2 11
17 Muh.Fathir H 2 3 2 3 2 12
18 Muh. Muflih Al Fatih 2 2 2 2 1 9
19 Muh. Radit 2 2 2 2 2 10
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 2 3 2 11
21 Muh. Syahrul R 2 2 2 3 3 12
22 Mulhisya Maysarah 2 2 2 2 2 10
23 Naila Maulani 2 1 2 2 2 9
24 Nur Afika 2 3 2 2 2 11
25 Nur Aurelia 2 2 2 1 2 9
26 Nur Aziza Ramdhani 2 2 2 3 2 11
143

27 Nurul Kherunnabila 2 2 2 2 2 10
28 Rahma 3 3 2 3 3 14
29 Rhesa S 1 2 1 2 2 8
30 Reski Aditya 1 2 1 2 2 8
Jumlah 63 64 55 67 64 312
Rata-rata 2,1 2,13 1,83 2,23 2,13 10,4
Persentase (%) 61% 74% 71% 61% 74% -

HASIL AKHIR TES SIKLUS I

NO NILAI Ketuntasan
NAMA SISWA HASIL Ya Tidak

1 Abdul Ibrohim 73 √
2 Ahmad Maulana Karman 53 √
3 Andika Pratama 53 √
4 Arfha 67 √
5 Ariel Saputra 60 √
6 Asmiranda 73 √
7 Awal pratama 93 √
8 Daniel Ananda 67 √
9 Denis 60 √
10 Egi Saputra 80 √
11 Habibah Mutmainnah 67 √
12 Herli Rahmadani Putri 93 √
13 M. Abi Fahreza Junior 80 √
14 M. Arief Maulana Syam 73 √
15 M. Asraf Khairul Azam 53 √
16 Muh. Ashil Hanif 73 √
17 Muh.Fathir Hermansyah 80 √
18 Muh. Muflih Al Fatih 60 √
19 Muh. Radit 67 √
20 Muh. Rifky Aprisal 73 √
21 Muh. Syahrul Ramadhan 80 √
22 Mulhisya Maysarah 67 √
23 Naila Maulani 60 √
144

24 Nur Afika 73 √
25 Nur Aurelia 60 √
26 Nur Aziza Ramdhani 73 √
27 Nurul Kherunnabila 67 √
28 Rahma 93 √
29 Rhesa S 53 √
30 Reski Aditya 53 √
Jumlah 2077 14 16
Persentase (%) - 47% 53%
Rata-rata 69,23
Kategori Cukup (C)
145

C. 2 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus II

ASPEK/INDIKATOR
NO NAMA SISWA Tema Diksi Pengim Bahas Amanat SKOR
ajian Figuratif
1 Abdul Ibrohim 3 3 2 3 3 14
2 Ahmad Maulana K 3 2 2 2 3 12
3 Andika Pratama 3 2 2 3 3 13
4 Arfha 3 2 2 3 2 12
5 Ariel Saputra 3 2 2 3 2 12
6 Asmiranda 3 2 2 2 3 12
7 Awal pratama 3 3 3 3 3 15
8 Daniel Ananda 3 2 2 2 3 12
9 Denis 2 2 2 2 2 10
10 Egi Saputra 3 2 3 2 3 12
11 Habibah Mutmainnah 3 2 2 3 3 13
12 Herli Rahmadani Putri 3 3 2 3 3 14
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 2 2 3 12
14 M. Arief Maulana S 2 2 2 3 3 12
15 M. Asraf Khairul A 2 2 1 3 3 11
16 Muh. Ashil Hanif 3 2 2 2 2 11
17 Muh.Fathir H 2 3 2 3 2 12
18 Muh. Muflih Al Fatih 2 2 2 2 2 10
19 Muh. Radit 2 2 2 3 3 12
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 2 3 2 12
21 Muh. Syahrul R 2 2 2 3 3 12
22 Mulhisya Maysarah 2 2 2 2 3 11
23 Naila Maulani 3 2 2 3 2 12
24 Nur Afika 2 3 2 2 2 11
25 Nur Aurelia 2 2 2 2 2 10
26 Nur Aziza Ramdhani 2 2 2 3 2 11
146

27 Nurul Kherunnabila 2 2 2 3 2 11
28 Rahma 3 3 2 3 3 14
29 Rhesa S 2 2 2 2 3 11
30 Reski Aditya 2 2 2 3 3 12
Jumlah 76 66 60 76 77 355
Rata-rata 2,53 2,2 2 2,5 2,56 11,83
Persentase (%) 84% 73% 67% 84% 86% -

HASIL AKHIR TES SIKLUS II

NO NILAI Ketuntasan
NAMA SISWA HASIL Ya Tidak

1 Abdul Ibrohim 93 √
2 Ahmad Maulana Karman 80 √
3 Andika Pratama 86 √
4 Arfha 80 √
5 Ariel Saputra 80 √
6 Asmiranda 80 √
7 Awal pratama 100 √
8 Daniel Ananda 80 √
9 Denis 66 √
10 Egi Saputra 80 √
11 Habibah Mutmainnah 86 √
12 Herli Rahmadani Putri 93 √
13 M. Abi Fahreza Junior 80 √
14 M. Arief Maulana Syam 80 √
15 M. Asraf Khairul Azam 73 √
16 Muh. Ashil Hanif 73 √
17 Muh.Fathir Hermansyah 80 √
18 Muh. Muflih Al Fatih 66 √
19 Muh. Radit 80 √
20 Muh. Rifky Aprisal 80 √
21 Muh. Syahrul Ramadhan 80 √
22 Mulhisya Maysarah 73 √
23 Naila Maulani 80 √
147

24 Nur Afika 73 √
25 Nur Aurelia 66 √
26 Nur Aziza Ramdhani 73 √
27 Nurul Kherunnabila 73 √

28 Rahma 93 √
29 Rhesa S 73 √
30 Reski Aditya 80 √
Jumlah 2380 27 3
Persentase (%) - 90% 10%
Rata-rata 79,33
Kategori Baik (B)
148

C. 3 Rekapitulasi Nilai Siklus I & II

KETERANGAN
SIKLUS SIKLUS
NO SISWA MENURUN/TETA TUNTAS/TIDA
I II
P/MENINGKAT K TUNTAS
1 Abdul Ibrohim 73 93 MENINGKAT TUNTAS
Ahmad
2 53 80 MENINGKAT TUNTAS
Maulana K
3 Andika Pratama 53 86 MENINGKAT TUNTAS
4 Arfha 67 80 MENINGKAT TUNTAS
5 Ariel Saputra 60 80 MENINGKAT TUNTAS
6 Asmiranda 73 80 MENINGKAT TUNTAS
7 Awal pratama 93 100 MENINGKAT TUNTAS
8 Daniel Ananda 67 80 MENINGKAT TUNTAS
9 Denis 60 66 MENINGKAT TIDAK TUNTAS
10 Egi Saputra 80 80 TETAP TUNTAS
Habibah
11 67 86 MENINGKAT TUNTAS
Mutmainnah
Herli
12 93 93 TETAP TUNTAS
Rahmadani P.
M. Abi Fahreza
13 80 80 TETAP TUNTAS
Junior
M. Arief
14 73 80 MENINGKAT TUNTAS
Maulana Syam
M. Asraf
15 53 73 MENINGKAT TUNTAS
Khairul Azam
Muh. Ashil
16 73 73 TETAP TUNTAS
Hanif
Muh.Fathir
17 80 80 TETAP TUNTAS
Hermansyah
Muh. Muflih Al
18 60 66 MENINGKAT TIDAK TUNTAS
Fatih
19 Muh. Radit 67 80 MENINGKAT TUNTAS
Muh. Rifky
20 73 80 MENINGKAT TUNTAS
Aprisal
Muh. Syahrul
21 80 80 TETAP TUNTAS
Ramadhan
Mulhisya
22 67 73 MENINGKAT TUNTAS
Maysarah
23 Naila Maulani 60 80 MENINGKAT TUNTAS
149

24 Nur Afika 73 73 TETAP TUNTAS


25 Nur Aurelia 60 66 MENINGKAT TIDAK TUNTAS
Nur Aziza
26 73 73 TETAP TUNTAS
Ramdhani
Nurul
27 67 73 MENINGKAT TUNTAS
Kherunnabila
Nurul
27 67 73 MENINGKAT TUNTAS
Kherunnabila
28 Rahma 93 93 TETAP TUNTAS
29 Rhesa S 53 73 MENINGKAT TUNTAS
30 Reski Aditya 53 80 MENINGKAT TUNTAS
Jumlah 2077 2380 - -
Rata-Rata 69,23 79,33 - -
Ketuntasan 47% 90% - -
Ketidaktuntasan 53% 10% - -
Nilai Tertinggi 93 100 - -
Nilai Terendah 53 66 - -
150

LAMPIRAN D
DOKUMENTASI
151

D. 1 Proses Pelaksanaan Penelitian

Mempersiapkan Kelas
152

Guru Menjelaskan Teknik Akrostik


153

Siswa Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik

Siswa menuliskan hasil karya di papan tulis


154

Siswa membacakan puisi didepan kelas


155

D.2 Hasil Karya Siswa


156

Siswa membuat puisi dengan Teknik Akrostik


157

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Riskayanti. S, lahir di Jeneponto, 26 Januari 2001.

Agama Islam. Anak bungsu dari 4 bersaudara, pasangan

Sultan dan Syamsiah. Riwayat pendidikan penulis yaitu

pada tahun 2007 menempuh pendidikan di SD Inpres No.

113 Unggulan Balang II Kab. Jeneponto, tamat pada

tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan

pendidikan di MTs Negeri Binamu Kab. Jeneponto dan tamat pada tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1

Jeneponto dan tamat padan tahun 2019. Pada tahun yang sama, peneliti melanjutkan

pedidikan di Universitas Negeri Makassar Fakutas Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) program Starata 1 (S1).

Anda mungkin juga menyukai