RISKAYANTI. S
RISKAYANTI. S
1947041050
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil
karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah
saya nyatakan dengan benar. Bila dikemudian hari ternyata pernyataan saya terbukti
tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh
Nama : Riskayanti.S
NIM : 1947041050
iv
MOTTO
“Libatkan ALLAH SWT. dalam segala prosesmu, maka saat itu kamu akan takjub
dengan segala kemudahan yang diberikan.”
(Riskayanti. S, 2023)
Ibu Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. Lutfi B, M.Kes.
yang selalu membimbing memberikan saran dan masukan hingga akhir
serta kepada almamater kebanggan Universitas Negeri Makassar.
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
This study aims to describe the application of acrostic techniques to improve the
skills of writing Indonesian poetry in class V UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto
Regency. This research uses a qualitative approach and the type of research is
classroom action research (PTK) which is carried out in two cycles and each cycle
is held in two meetings. Each cycle includes the stages of planning, implementing,
observing, and reflecting. The subjects of this research were class teachers and fifth
grade students of UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto Regency, consisting of 30
students consisting of 20 male students and 10 female students. The focus of this
study is the application of acrostic techniques and poetry writing skills. Data
collection techniques used in this study are observation, tests, and documentation.
Data analysis techniques in this study used qualitative data analysis. The results
showed that there was an increase in teacher and student activity as well as students'
poetry writing skills. In the first cycle the teacher's teaching activity was in the good
category and in the second cycle it increased to a very good category. In the first
cycle, students' learning activities were in the sufficient category and in the second
cycle, they increased to a good category. The results of students' poetry writing
skills in cycle I were categorized as incomplete because only 14 students met the
completeness indicator and in cycle II students' poetry writing skills increased
because there were 27 students who completed. The conclusion in this study is that
the application of acrostic techniques can improve the skills of writing Indonesian
poetry in class V UPT SD Negeri 20 Binamu, Jeneponto Regency.
vii
KATA PENGANTAR
tugas akhir skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Akrostik Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mnulis Puisi Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V UPT SD Negeri
Skripsi ini terdiri dari lima baby aitu BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan
Pustaka, BAB III Metode Penelitian, BAB IV Hasil dan Pembahasan, dan BAB V
menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu
Kabupaten Jeneponto.
Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir
untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan, penulis menyadari bahwa skripsi ini
tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
orangtua penulis yang selalu memberi motivasi, do’a dan semangat selama proses
setinggi-tingginya kepada Ibu Nur Abidah Idrus, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing
I dan bapak Drs. Lutfi B, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang tulus sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
viii
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. Selaku Rektor
2. Prof. Dr. Abdul Saman, M.Si. Kons. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar, Dr. Mustafa, M.Si. Sebagai Wakil Dekan I, Dr.
H. Ansar, M.Si. sebagai Wakil Dekan II, dan Dr. Suardi, S.Pd., M.Pd sebagai
3. Drs. Latri, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan PGSD Universitas Negeri
Universitas Negeri Makassar, dan Muhammad Irfan, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua
selesai.
4. Dra. Hj. Rosdiah Salam, M.Pd selaku penguji I dan Dr. Faidah Yusuf, S.S.,
M.Pd selaku penguji II yang selalu memberi arahan selama penyusunan skripsi.
5. Para dosen serta seluruh Staf Jurusan PGSD MAKASSAR FIP UNM yang
menempuh Pendidikan.
6. Hamaruddin, S.Pd. selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk
ix
7. Raming, A.Ma. selaku wali kelas V yang telah membantu ikut serta dalam
proses penelitian.
9. Nur Muthia Arfah dan Rifdha Apriliyah T selaku sahabat yang senantiasa ikut
10. Khafifah Darwis S.Pd. selaku senior yang selalu memberikan bimbingan
11. Teman seperjuangan UKS HMPS PGSD Kamp. Makassar FIP UNM.
12. Ayu Ashari dan Teman seperjuangan PGSD 2019 Kampus Makassar
Atas bantuan dari berbagai pihak, penulis hanya dapat memanjatkan do’a
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, semoga segala bantuan yang telah diberikan
mendapat pahala. Serta segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
mengharapkan adanya saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari semua
Penulis
Riskayanti. S
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
PERNYATAAN KEASLIAN iv
MOTTO v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
A. Kajian Teori 8
B. Kerangka Pikir 22
C. Hipotesis Tindakan 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B. Fokus Penelitian 27
C. Waktu dan tempat Penelitian 27
D. Subjek Penelitian 28
E. Prosedur Penelitian 28
F. Instrumen Penelitian 31
G. Teknik Pengumpulan Data 31
H. Teknik Analisis Data 32
I. Indikator Keberhasilan 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Hasil Penelitian 35
B. Pembahasan 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71
A. Kesimpulan 71
B. Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN 76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 157
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
A. 1 SK pembimbing 78
A. 2 Surat Permohonan Izin Melaksanakan Penelitian 79
A. 3 Surat Izin penelitian DPMPTSP Prov. Sulawesi Selatan 80
A. 4 Surat Izin Penelitian DPMPTSP Kab. Jeneponto 81
A. 5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian 82
Lampiran B Perangkat Dan Instrumen Penelitian 76
B. 1 Modul Ajar Siklus 1 Pertemuan 1 84
B. 2 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I Pertemuan I 90
B. 3 Modul Ajar Siklus I pertemuan 2 92
B. 4 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I pertemuan 2 98
B. 5 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 1 100
B. 6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 1 107
B. 7 Modul Ajar Siklus II Pertemuan 2 109
B. 8 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II Pertemuan 2 114
B. 9 Lembar Observasi Guru 117
B. 10 Lembar Observasi Siswa 126
B. 11 Lembar Tes Akhir Keterampilan Menulis Puisi Siklus I & II 138
Lampiran C Data Dan Analisis Penelitian 134
C. 1 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus I 142
C. 2 Hasil Belajar Menulis Puisi Siklus II 145
C. 3 Rekapitulasi Nilai Siklus I & II 148
Lampiran D Dokumentasi 139
D. 1 Proses Pelaksanaan Penelitian 151
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang besar bergaris lurus dengan kualitas Pendidikan yang baik. Pendidikan tidak
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang system
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta akhlak yang baik dalam
peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu , kreatif, mandiri, menjadi
setiap individu. Menurut (Anjani et al., 2019) saat ini siswa diharapkan mampu
memiliki kemampuan memahami dan menerapkan lebih banyak hal agar mampu
1
2
berpikir kritis dan menjadi siswa yang kreatif baik dalam membaca, menulis dan
Bahasa adalah alat utama dalam berkomunikasi dan berinteraksi yang dapat
Bahasa berperan penting untuk seseorang dalam memperluas wawasan yang akan
diperoleh, oleh karena itu diharapkan tidak hanya mengetahui teori saja tetapi juga
aspek yang akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Salah satu aspek yang
keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut (Syafitri &
Pendapat ini didukung oleh (Tarigan, 2008) yang menjelaskan bahwa keterampilan
menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara
3
tatap muka dengan pihak lain dengan menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
menuangkan sebuah kata yang memiliki makna tertentu ialah menulis puisi. Puisi
adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, disingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang menyatu dan pilihan kata-kata yang variatif atau imajinatif
dini, karena menulis adalah salah satu cara yang dapat digunakan siswa untuk
menulis masih sangat monoton sehingga siswa mengalami rasa bosan dalam
masih rendah dikarenakan penguasaan kosa kata yang masih kurang dan minimnya
pengetahuan guru mengenai teknik atau strategi yang tepat untuk digunakan dalam
proses pembelajaran khususnya dalam menulis puisi. Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara bersama wali kelas V menyatakan bahwa teknik atau strategi yang
diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran menulis puisi kurang variatif
yang diberikan. Salah satu teknik yang selama ini diterapkan dalam proses belajar
mengajar di kelas V UPT SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto ialah teknik menulis
puisi bebas. Menulis puisi bebas adalah teknik yang umum diterapkan dalam proses
siswa untuk menuangkan ide-ide yang dimiliki akan tetapi, seringkali siswa merasa
bingung dan tidak dapat memulai proses menulis darimana karena tidak ada
rangsangan yang diberikan kepada siswa. Selain itu terdapat siswa yang memiliki
berbagai ide akan tetapi tidak dapat menuangkan ke dalam bentuk puisi karena
keterbatasan dalam penguasaan kosa kata, baik itu diksi, kata konkret, maupun gaya
bahasa. Kesulitan dalam Penguasaan kosa kata masih minim karena dipengaruhi
oleh lingkungan yang tak jarang sering menggunakan bahasa daerah walaupun
berada dilingkungan sekolah. Hal inilah yang menyebabkan siswa Kelas V UPT
SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto masih kurang dalam berekspresi dan belum
penghambat bagi siswa saat mengikuti proses pembelajaran dalam kelas. Oleh
karena itu dalam menghadapi keadaan tersebut dibutuhkan solusi yang signifikan
agar permasalahan yang ada dapat teratasi. Guru dapat menggunakan startegi,
metode, teknik, atau media yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Salah satu
puisi pada siswa, guru dapat menerapkan Teknik Akrostik pada proses
menulis puisi pada siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Pulungan &
Afningsih, 2021) menunjukkan bahwa hasil tes pertama menunjukkan nilai rata-
rata 12,4 atau 49,7 %. Setelah itu peneliti menerapkan teknik akrostik dua siklus.
Siklus I menunjukkan masih berada dibawah KKM yaitu 75 dengan nilai rata-rata
16,5 atau 66,4%. Selanjutnya dilaksanakan Siklus II dengan teknik yang sama
memperoleh nilai KKM dengan nilai rata-rata 20,6 atau 82,4%. Peserta didik
mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua sebesar 8,2% ini
menulis puisi pada siswa. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengatasi
Puisi Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten
Jeneponto.
B. Rumusan Masalah
keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri
C. Tujuan Penelitian
menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu
Kabupaten Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
b. Bagi Peneliti, Dapat dijadikan referensi atau bahan banding bagi peneliti
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru, Hasil penelitian ini bisa digunakan acuan oleh guru sebagai
nasional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Teknik Akrostik
puisi yang sistematis. Menurut (Hamzah, 2009) menyatakan bahwa teknik adalah
jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan
peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dalam menyusun
suatu puisi terdapat banyak teknik yang dapat digunakan salah satunya adalah
teknik akrostik.
Kata akrostik berasal dari kata Perancis acrostiche dan Yunani akrostichis
yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau
beberapa kata . Menurut (Salam & Halik, 2022), menyatakan bahwa akrostik adalah
suatu teknik menulis puisi dengan huruf pangkalnya bila dibaca dari atas ke bawah
tersusun menjadi nama orang. Selain nama orang juga biasanya menggunakan nama
kota, peristiwa, dan lain-lain. Sejalan dengan hal itu (Hidayat & Indihadi, 2018)
mengemukakan bahwa penulisan puisi dengan teknik akrostik huruf awal baru
membentuk kata secara vertikal, penulisan pola kata awal setiap baris harus saling
berkaitan, terdapat pola kata awal yang ditulis kapital dan pola awal pada kata yang
ditulis kapital pada awal baris terdapat keterkaitan dengan judul puisi.
8
9
judul, menyusun kata secara vertikal, hingga tahap penyuntingan. Adapun manfaat
dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada di sekitarnya, 2)
teknik akrostik adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
menangkap informasi lebih cepat dan tersimpan lebih lama. Sehingga dapat
Kemudian, saat pengenalan kosa kata baru guru menjelaskan teknik akrostik
2) Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik adalah teknik menulis puisi dengan
mengambil huruf pertama, tengah, atau akhir disusun secara vertikal dalam
sebuah kata dan disusun menjadi sebuah puisi. Namun untuk memuahkan,
huruf pangkalnya disusun secara vertikal agar membentuk satu kata yang utuh.
Guru sebaiknya memberikan batasan seperti menentukan tema agar siswa lebih
4) Evaluasi, setelah guru menyelesaikan materi ajar, pada tahap ini guru
memberikan pertanyaan tentang menulis atau tes tentang materi pertemuan itu.
teknik akrostil antara lain : menentukan tema, peserta didik membuat puisi
berdasarkan tema, peserta didik menuliskan hasil karyanya di papan tulis, dan
Puri Eka Maharani (2019), teknik akrostik juga memiliki kelebihan dan
pembelajaran,
2. Keterampilan Menulis
fikiran, ide serta kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau juga membuat
12
sesuatu itu menjadi lebih bermakna sehingga dari hal tersebut menghasilkan sebuah
konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh
bahasa, struktur bahasa, dan kosa kata (Aceng Hasani, 2013). Selain itu, (Tarigan,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan grafik itu. Artinya bahwa menulis bukan hanya
gagasan, atau pemikiran yang dibentuk dalam kalimat utuh yang dapat
langsung. Dengan demikian, keterampilan menulis jadi salah satu metode berbicara
secara tertulis. Keterampilan menulis tidak dapat di peroleh secara alami namun
wadah bagi peserta didik untuk menuangkan ide atau gagasan kedalam bentuk
tulisan. Selain itu juga dapat membantu peserta didik untuk lebih berpikir kritis dan
mampu memecahkan masalah yang dihadapi (S. Yunus, 2017). Manfaat dari
menulis sangat banyak itulah mengapa kemampuan menulis sangat wajib untuk
Kaswan, 1996) mengemukakan manfaat menulis yaitu : (1) dapat memperoleh ide
baru (2) sarana untuk menyebarluaskan suatu infromasi (3) mendorong seseorang
untuk lebih aktif dan produktif (4) melatih kemampuan untuk mengorganisasikan
Menulis merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dan salah satu
bentuk komunikasi dengan kedudukan paling kompleks. Hal ini dikarenakan alur
menulis bukan hanya menuliskan kalimat biasa dan seadanya akan tetapi
menuangkan dan mengembangkan suatu gagasan atau ide dalam struktur bahasa
yang teratur, logis, sistematis agar mudah ditangkap oleh pembaca. Dalam
menuangkan sebuah gagasan untuk menjadi tulisan, tak jarang penulis melibatkan
bahwa tujuan menulis adalah suatu sarana untuk memunculkan ide baru yang dapat
yang akan membentuk menjadi tulisan padu. Selain itu dengan keterampilan
menulis akan membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi
ke dalam bentuk tulisan. Bahkan dalam tulisan yang objektif sekali pun keadaan
penulis masih tetap tercermin, karena gaya tulisannya senantiasa dipengaruhi oleh
nada yang sesuai dengan keinginan penulis yang bersangkutan. Menurut D’Angelo
(1980,h.25) tujuan penulisan itu dapat dibagi menjadi empat tujuan utama yaitu :
dikemukakan oleh Hugo Hartig (Tarigan, 1986) yang membagi tujuan penulisan
Tujuan Penugasan ialah tujuan yang dikerjakan bukan atas kemauan diri
sendiri akan tetapi karena desakan agar tugas tersebut dapat diselesaikan misalnya
siswa harus mengerjakan tugas merangkum yang telah diberikan oleh guru. Tujuan
Altruistik ialah penulis semata-mata hanya ingin menghibur para pembaca. Penulis
ingin membantu pembaca agar menghargai diri sendiri melalui penalarannya untuk
mengatasi persoalan atau kejenuhan yang sedang dihadapi. Tujuan Persuasif ialah
tujuan pendekatan, penulis berusaha meyakinkan pembaca agar sejalan dengan apa
yang ditulis. Tujuan Informasi ialah Penulis memberikan sebuah informasi kepada
pembaca. Tujuan Kreatif adalah berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi
”keinginan kreatif” dalam hal ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya
dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman, tulisan
puisi tergolong dalam tujuan menulis kreatif atau creative purpose. Setiap penulis
pasti memiliki kreativitas yang berbeda dalam menuangkan sebuah tulisan, begitu
juga dengan penulisan puisi setiap penulis memiliki gaya bahasa yang berbeda-
beda. Selain gaya bahasa, diksi atau makna kiasan juga biasanya berbeda hal
16
tersebutlah yang menjadi sebuah proses kreatif dan memberikan unsur keindahan
dalam puisi.
kepercayaan diri dan keberanian, (4) Menulis mendorong kebiasaan serta memupuk
1. menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui
2. menulis menghasilkan ide-ide baru
3. menulis membantu mengorganisasikan pikiran kita
4. menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi
5. menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru
6. menulis membantu kita memecahkan masalah.
adalah proses berpikir menemukan sebuah ide baru dan membantu untuk
inisatif, dan kepercayaan diri yang akan mendorong untuk membuat suatu karya
3. Puisi
a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk tulisan. Menurut
Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Puisi adalah ragam sastra yang terikat
dengan irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi
dituliskan dengan melibatkan perasaan atau emosi agar dapat dirasakan langsung
oleh pembaca. P. Deepa dalam (Laily et al., 2022) mengungkapkan bahwa “poetry
is a form of literature that uses beauty, strong patterns of sounds, words and
Menurut (S. Yunus, 2017) Puisi merupakan jenis karya sastra yang
didalamnya tersirat suatu tanda dan memiliki makna tertentu. Pada saat menulis
puisi biasanya penulis menuangkan kejadian yang mereka sering jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan hal itu Waluyo dalam (Laily et al., 2022)
juga mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra, bersifat kognitif
karena banyak mengandung berbagai kata kias dan majas. Bahasa yang digunakan
dalam pembuatan puisi sangatlah variatif karena terjadi pemadatan bahasa yang
adalah karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai upaya mendeskripsikan diri
dan mengandung makna tertentu setiap kata yang dituangkan oleh penulis. Menurut
18
Sayuti dalam (Dwi Fajri, 2014), puisi dapat dirumuskan sebagai sebentuk
penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya; yang diungkapkan
bahwa Puisi merupakan jenisa karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Puisi adalah proses merangkai suatu kata menjadi satu kalimat utuh dengan
dalam puisi tersebut baik secara tersirat maupun secara tersurat. Dalam menulis
puisi perlu untuk melibatkan emosi atau perasaan agar rasa yang terkandung dalam
b. Unsur-Unsur Puisi
Menurut (S. Yunus, 2017), menyatakan bahwa untuk diingat puisi memiliki
suatu unsur pembangun. Ada unsur batin dan unsur fisik, unsur batin terdiri atas :
tema, nada, rasa, dan amanat. Untuk unsur fisik terdiri atas : diksi, imaji, bahasa
figurative, kata konkret, ritme, dan rima. Unsur-unsur puisi tidaklah berdiri sendiri
1) Unsur Lahiriah
(a) Diksi
Diksi merupakan salah satu unsur yang berperan membangun puisi. Untuk
mengekspresikan diri, penyair melakukan pemilihan kata yang baik agar makna
yang terkandung didalamnya dapat dinikmati pembaca. Sayuti dalam (Dwi Fajri,
2014) menyatakan, seringkali pemilihan kata oleh penyair harus dilakukan secara
cermat dan tepat agar memiliki kesan dan puisi terlihat lebih hidup. Diksi adalah
kalimat yang tersusun dari kata yang tepat, sehingga memberikan makna yang baik.
(keraf & Gorys, 2008) menyatakan bahwa diksi disebut pula pilihan kata. Lebih
lanjut terdapat dua kesimpulan dalam hal ini yaitu, pertama diksi ditegaskan untuk
menilai rasa pendengar. Kedua, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya
mencapai diksi yang baik penulis harus mampu memahami setiap kata dan makna
yang dituangkan.
(c) Pengimajian
Imaji yang tepat akan lebih menghidupkan suatu karya yang akan dinikmati oleh
pembaca.
Bahasa Figuratif disebut pula sebagai majas. Bahasa figuratif atau bahasa
khusus.
bahasa figuratif memberi peluang untuk lebih dekat dengan pembaca sehingga
2) Unsur Batiniah
(a) Tema, ialah pokok persoalan yang mendasari dan menjiwai setiap larik puisi
(d) Amanat, adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh penyair kepada pembaca.
yang dapat dijadikan pdoman dalam hal penilaian peserta didik menurut (Waluyo,
5. Amanat
langsung (tulis) yang menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan, atau ide.
faktor yang mendukung keberhasilan sebuah pembelajaran. Salah satu faktor yang
dimaksud ialah teknik. . Menurut (Hamruni, 2012), teknik adalah suatu cara yang
dengan efektif dan efisien. Pada dasarnya teknik merupakan sesuatu yang di
terapkan dengan mengukur kemampuan yang dimiliki setiap individu. Oleh karena
itu penerapan teknik dalam sebuah proses pembelajaran sangatlah penting agar
1. Carmen Figuratun, ialah puisi yang baitnya disusun menyerupai suatu benda
bentuknya lebih rumit lagi karena kata-kata dalam puisi tersebut tidak selalu
22
tersusun secara horizontal. Kata-kata dalam puisi ini disusun mengikuti bentuk
3. Puisi Omong Kosong, ialah puisi yang diciptakan untuk menghibur pembaca
4. Letrisme, yaitu puisi yang dicipta dengan dasar pikiran bahwa huruf
5. Acrostichon, yaitu puisi yang huruf awal baitnya merupakan sebuah nama
6. Puisi Rhopalis, yaitu puisi yang dlam kata-kata dalam suatu baris yang jumlah
B. Kerangka Pikir
satu aspek yang digunakan untuk menuangkan berbagai ide, gagasan, atau
perkembangan pikiran dalam bentuk gagasan dan gambaran struktur tulisan yang
Indonesia. Minimnya tingkat keterampilan menulis puisi siswa kelas V UPT SDN
20 Binamu Kabupaten Jeneponto disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor guru dan
23
siswa. Pada aspek guru yaitu minimnya pengetahuan guru mengenai teknik atau
strategi yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran khususnya dalam menulis
puisi. Selain itu, guru juga masih sangat monoton dalam proses pembelajaran
sehingga minat belajar siswa pada keterampilan menulis masih minim. Sedangkan,
Pada aspek siswa yaitu siswa sering merasa jenuh dengan proses pembelajaran dan
menulis puisi. Teknik Akrostik dapat membantu siswa untuk lebih berfikir secara
fleksibel dalam mengolah kosa kata yang akan dituangkan ke dalam puisi. Hal ini
dikarenakan, teknik akrostik adalah teknik menulis puisi dengan menyusun huruf
awal secara vertikal, sehingga terdapat rangsangan yang diberikan kepada siswa
saat akan menulis puisi. Oleh karena itu, melalui Teknik Akrostik diharapakan
Penerapan Teknik Akrostik menurut (Salam & Halik, 2022), sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa lebih
4) Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
C. Hipotesis Tindakan
hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu : jika teknik akrostik diterapkan dalam
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
peristiwa atau fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan dan bersifat deskriptif
2. Jenis Penelitian
Menurut (Arikunto et al., 2021) bahwa: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur) oleh guru/ calon guru
di dalam kelas. Langkah – langkah tindakan yang ditempuh merupakan kerja yang
26
27
B. Fokus Penelitian
kelas V UPT SDN 20 Binamu Kab. Jeneponto, yaitu menulis puisi yang susunan
larik-lariknya pada awal kata menggunakan kata setiap huruf pertama nama yang
disusun secara vertikal, baik berupa nama diri, objek, pulau dan lainnya.
2. Keterampilan Menulis
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Dalam hal
ini menulis puisi, kemampuan menyusun merangakai kata menjadi satu kalimat
yang memiliki makna tertentu dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu diksi,
1. Waktu Penelitian
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan
yaitu Maret-April.
28
2. Tempat Penelitian
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 1 guru dan siswa kelas V UPT SDN 20 Binamu
E. Prosedur Penelitian
penelitian berdaur ulang (siklus). Hal ini mengacu pada pendapat (Arikunto et al.,
kemudian pelaksanaan, pengamatan dan sesudah itu refleksi. Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap, dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
SIKLUS ke-I
a. Mengidentifiasi masalah
siklus
2. Pelaksanaan
puisi
d. Setelah proses membuat puisi, siswa diarahkan untuk menulis hasil karyanya
3. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ialah mengamati proses pembelajaran oleh guru dan
segala kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Pada proses pengamatan
mencatat hal-hal yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran yang terdapat
pada lembar observasi yang telah disiapkan. Begitupun dengan kegiatan guru,
4. Refleksi
terdapat pada siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan tindak lanjut
disiklus berikutnya. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang
mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu
untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan
SIKLUS ke-II
belum mencapai hasil yang maksimal maka selanjutnya dilakukan tindakan siklus
II. Pada dasarnya tindakan yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I, akan
tetai pada siklus II pelaksanaan akan lebih maksimal. Langkah maksimal yang
dihadapi dalam proses pembuatan puisi dan penerapan teknik akrostik pada siklus
I.
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
2. Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
3. Daftar Dokumentasi
Daftar dokumentasi akan menjadi arsip atau bukti perolehan nilai siswa
1. Observasi
Salah satu teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
yang sistematis di lokasi penelitian. Hal ini untuk memperoleh data aktivitas guru
aktivitas siswa yang dituangkan dalam bentuk lembar observasi guru dan siswa.
32
2. Tes
keterampilan menulis puisi. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa tes tertulis. Tes berupa tes tertulis guru meminta siswa untuk membuat puisi
sesuai dengan tema dan judul masing-masing menggunakan teknik akrostik. Guru
bahasa figuratif, tema dan amanat yang terdapat dalam puisi yang telah dibuat.
3. Dokumentasi
seperti surat izin dari fakultas dan surat izin dari pemerintah daerah setempat.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif.
terhadap aktivitas belajar terhadap aktivitas belajar siswa dan performansi guru.
pengamatan inilah yang merupakan data kualitatif dari penelitian ini. Data ini dapat
yang diperoleh di lapangan mulai dari awal sampai akhir penyusunan laporan
penelitian, data yang di reduksi berdasarkan catatan yang didapatkan pada saat
penelitian.
haruslah disajikan dalam bentuk sederhana, jelas dan mudah untuk dimengerti
I. Indikator Keberhasilan
aktivitas guru dan siswa. Jika hasil pengamatan menunjukkan 70% dari seluruh
indikator yang diamati berada pada kategori baik. Jika belum mencapai 70% maka
tindakan belum berhasil sesuai yang ditetapkan oleh UPT SDN 20 Binamu
Kabupaten Jeneponto.
proses ditandai oleh aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi
yang terangkum dalam lembar aktivitas guru dan siswa akan menggambarkan
bagaimana aktivitas guru dan siswa. Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan
berhasil apabila hasil observasi aktivitas mengajar guru dan siswa mengalami
peningkatan.
34
0% - 40% Kurang
80% siswa yang memperoleh skor minimal 70 sesuai standar kriteria kentutasan
menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Nilai Kategori
60 – 74 Cukup (C)
0 – 59 Kurang (K)
A. Hasil Penelitian
tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas V UPT
menggunakan teknik akrostik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan
untuk menganalisis data hasil pengamatan perubahan sikap dan tanggapan siswa.
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan teknik akrostik yang
diberikan setiap akhir siklus. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 siswa kelas V
UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Adapun yang dianalisis adalah hasil
belajar dan data perubahan sikap guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar
a. Tahap perencanaan
hasil belajar siswa kelas V UPT SDN 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Sebelum
35
36
akrostik pada BAB 10 Puisi dan Pantun Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
dapat dilihat pada lampiran B.1 (hlm. 79) dan Modul Ajar pertemuan 2 dapat dilihat
b. Tahap Pelaksanaan
hari senin, 8 Mei 2023 dan pertemuan kedua hari selasa 9 Mei 2023. Kegiatan yang
dilaksanakan pada BAB 10 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dengan jumlah siswa
yang hadir 30 yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pelaksanaan
tindakan ini terdiri dari peneliti sebagai observer dan guru bertindak sebagai
a) Kegiatan Awal
untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas
kurikulum merdeka yang telah disusun oleh guru kelas V semester genap.
2023 pukul 07.30 WITA. Pada pertemuan ini guru akan mengajarkan tentang puisi
masuk kedalam kelas secara tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru
dengan membaca do’a yang telah menjadi rutinitas sebelum pembelajaran dimulai.
Selanjutnya guru melakukan absensi dan memeriksa kembali kerapian siswa. Guru
mencairkan suasana kelas dengan memberikan yel-yel semangat pagi. Saat akan
memulai pembelajaran guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu BAB
pengetahuan siswa terlebih dahulu. Apersepsi yang dilakukan guru yaitu bertanya
tentang puisi apakah siswa pernah meembaca, membuat, atau menulis puisi secara
individu.
38
b) Kegiatan Inti
guru mengarahkan siswa untuk mempersiapkan Alat Tulis Meulis (ATK) agar
siswa lebih siap untuk mengikuti pembelajaran. Guru membagikan teks bacaan
kepada siswa berdasarkan modul ajar yang telah disusun, guru memberikan waktu
kepada siswa untuk membaca teks bacaan berjudul “Ani Anak Hebat” dan
memperhatikan contoh puisi akrostik yang terdapat dalam teks. Agar siswa lebih
paham maksud dari teks bacaan, guru menjelaskan secara seksama dan terperinci
mengenai teks bacaan dan keterkaitannya dengan puisi yang tertera pada teks.
1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar lebih
terarah dalam proses pembuatan puisi. Pada tahap ini guru memberikan
dengan menggunakan teknik akrostik, selain itu guru dan siswa juga
menentukan tema puisi yang akan dibuat. Adapun hasil kesepakatan mengenai
tema yang telah disepakati agar siswa lebih paham saat akan menentukan judul
menanyakan bahwa dia tidak terlalu paham dalam memilih kosa kata yang
baik. Guru memberikan pemahaman agar siswa dapat percaya diri, bahwa
mampu mengetahui banyak kosa kata setelah mempelajari materi saat itu.
39
mengacu pada tema yang telah disetujui. Pada tahap ini guru melakukan
LKPD..Pembagian LKPD berjalan dengan tertib dan teratur, Para siswa sangat
antusias melihat LKPD yang dibagikan karena terdapat banyak warna pada
dirinya, sehingga siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan tugas yang
diberikan. Selama proses penugasan menulis puisi dengan tema yang telah
dalam proses menulis puisi. Guru membantu siswa untuk menentukan judul
puisi berdasarkan tema yang telah disepakati pada tahap pertama. Selama
proses menulis puisi dengan teknik akrostik banyak siswa yang bermain kejar-
keadaan kelas. Kemudian guru menunjuk secara acak siswa yang akan
dibuat di papan tulis. Terdapat siswa yang tidak ingin menuliskan hasil
karyanya di papan tulis dengan alasan tulisan yang dimiliki jelek. Guru
meyakinkan siswa untuk tetap percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki,
40
dan memberikan aturan kepada siswa lain agar tidak mengejek tulisan
temannya, Ketika terdapat siswa yang mengejek saat proses pembelajaran akan
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat. Setelah menuliskan karya di papan tulis, guru mengarahkan siswa untuk
intonasi dan lafal yang tepat. Akan tetapi, saat penampilan membaca puisi
masih banyak siswa yang tidak mau membacakan hasil karyanya karena malu
c) Kegiatan Akhir
membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru
siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil
karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru
memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun
a) Kegiatan Awal
untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa Indonesia pada siswa kelas
Yang Indah” sebagai tema untuk pembuatan puisi dengan menggunakan teknik
2023 pukul 07.30 WITA. Pada pertemuan ini guru akan mengajarkan tentang puisi
kelas, guru mengarahkan siswa untuk berbaris dan memasuki kelas satu persatu
secara tertib. Siswa duduk dikursi masing-masing dan ketua kelas kembali
mengabsen, guru memberikan yela-yel “Anak Hebat” agar siswa lebih bersemangat
untuk membuktikan apakah siswa masih mengingat atau tidak. Para siswa hanya
diam, sehingga guru berinisiatif untuk menunjuk salah satu siswa apa saja yang di
menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu BAB 10. Guru menginformasikan
menggali pengetahuan siswa terlebih dahulu. Apersepsi yang dilakukan guru yaitu
bertanya tentang puisi apakah siswa pernah meembaca, membuat, atau menulis
b) Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa
lebih terarah dalam pembuatan puisi. Tahap ini, guru menjelaskan kembali
Kemudian, guru mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah
siswa untuk membaca teks dalam hati agar proses belajar kelas lain tidak
terganggu. Setelah membaca teks, guru menanyakan kepada siswa apa saja
yang telah mereka pahami dari bacaan, siswa berlomba untuk menjawab dan
guru menunjuk siswa yang paling antusias. Siswa menjawab pertanyaan guru
cantik serta sejuk dan banyak kosa kata baru yang didapatkan. Setelah itu guru
dan siswa menentukan tema puisi yang akan dibuat menggunakan teknik
akrostik. Adapun tema yang disepakati ialah alamku yang indah. Kemudian
LKPD.
43
mengacu pada tema yang telah disetujui. Pada tahap ini, guru membagikan
LKPD kepada siswa. Pembagian LKPD berjalan dengan tertib dan teratur, Para
siswa sangat antusias melihat LKPD yang dibagikan karena terdapat banyak
warna pada kertas. Siswa tidak sabar ingin menulis puisi dengan tema yang
Akrostik dengan Tema “Alamku Yang Indah”. Guru memberikan contoh puisi
akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema, sehingga siswa akan lebih
menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru mendampingi siswa
untuk mengantisipasi ketika siswa keliru dalam proses menulis puisi. Guru
proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana kelas sangat ribut karena
siswa sibuk mencari kata yang tepat untuk dituangkan dalam tugas masing-
masing.
Kemudian guru menunjuk secara acak siswa yang akan memperlihatkan hasil
karyanya dan menuliskan puisi akrostik yang telah dibuat di papan tulis. Siswa
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat. Setelah itu, guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasil karyanya
44
berupa puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Akan
tetapi, permasalahan pada pertemuan pertama masih sama yakni masih banyak
siswa yang tidak mau membacakan hasil karyanya karena malu untuk tampil
c) Kegiatan Akhir
membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru
siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil
karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru
memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun
berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama
c. Tahap Observasi
guru dan siswa dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua:
bahwa dari 4 aspek dan 12 indikator guru hanya melaksanakan 9 indikator saja.
45
Pada observasi aktivitas mengajar guru dikategorikan baik yakni 75% dan berada
dalam interval 61-80%. Adapun penjelasan setiap tahap pada siklus I pertemuan
pertama yaitu :
- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada
puisinya.
menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,
- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan
tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 2. Karena guru menunjuk salah
satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk menuliskan hasil
karyanya dipapan tulis. Akan tetapi, guru tidak memastikan siswa menuliskan
puisi ke dalam LKPD, hal ini dibuktikan masih terdapat siswa yang
disediakan.
lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 1.
tetapi guru tidak memperhatikan pelafalan dan intonasi serta tidak memberikan
46
penilaian karena terdapat kesibukan yang membuat guru tidak menetap dikelas
sangat baik yaitu 83,3% dan berada pada interval 81-100%%. Adapun penjelasan
- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada
puisinya.
menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,
- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan
tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Guru telah melaksanakan 3
menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk
lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 1.
47
tetapi guru tidak memperhatikan pelafalan dan intonasi serta tidak memberikan
penilaian karena terdapat kesibukan yang membuat guru tidak menetap dikelas
Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pada pertemuan pertama
berada dalam kategori cukup dengan hasil presentase 54% dan berada dalam
interval 41% - 60% . Pada hasil observasi aktivitas belajar siswa pertemuan kedua
berada dalam kategori cukup dengan hasil presentase 57% dan dalam interval 41%-
60%. Pada observasi kegiatan belajar siswa pertemuan pertama dan kedua
60 – 74 Cukup 18 60%
0 – 59 Kurang 5 17%
Jumlah 30 100%
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa subjek penelitian kelas V UPT SD
dan 10 siswa perempuan. Dari presentase hasil belajar menulis puisi dengan
menggunakan teknik akrostik pada siklus 1 yaitu 7 siswa (23%) dalam kategori
Baik, 18 siswa (60%) berada dalam kategori Cukup, dan 5 siswa (17%) berada
Berdasarkan nilai yamg diperoleh dari 30 siswa pada hasil belajar menulis
pisi siklus I diperoleh rata-rata 69,23%. Nilai rata-rata tersebut setelah dilihat pada
interval 60-74% termasuk dalam kategori cukup. Jumlah tuntas sebanyak 14 siswa
dengan presentase 47% dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa
dengan presentase 53%. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I ketuntasan hasil
d. Tahap Refleksi
Siswa dan Soal Tes Hasil belajar suswa serta Tindakan-tindakan yang perlu menjadi
3) Siswa antusias membuat puisi akan tetapi sangat susah untu diarahkan pada
proses pembelajaran.
Selain itu, pada penilaian tes akhir siklus I yang diberikan oleh siswa masih
terlihat ada beberapa aspek yang belum tercapai secara maksimal. Berikut
merupakan refleksi secara umum dari aspek yang menjadi penilaian keterampilan
menulis puisi.
1) Tema
menentukan judul secara mandiri berdasarkan tema yang telah ditentukan. Akan
tetapi masih terdapat pula beberapa siswa yang belum mampu secara mandiri dan
2) Diksi
Diksi atau pilihan kata, pada siklus I dominan siswa sudah mampu
menggunakan kata yang tepat dalam menyusun puisi. Pemilihan kata sudah
mengandung makna tertentu yang disesuaikan dengan tema dan judul puisi. Akan
tetapi tidak bisa dipungkiri masih terdapat siswa yang pengetahuannya siswa masih
minim sehingga kesulitan memilah kata yang tepat untuk digunakan dalam
3) Pengimajian
menuangkan ide yang terdapat dalam fikirannya sehingga mengekspresikan diri dan
4) Bahasa Figuratif
mencampurkan bahasa indonesia baku dengan bahasa daerah sehingga susunan kata
5) Amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi siswa pada siklus I sudah baik. Siswa
mampu menyampaikan pesan kepada pembaca. Akan tetapi masih terdapat pula
siswa yang isi puisinya belum terdapat pesan yang disampaikan kepada pembaca.
tindakan siklus II. Pada proses pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II tidak
a. Tahap perencanaan
keterampilan menulis puisi siswa kelas V UPT SD Negeri 20 Binamu. Modul ajar
siklus II yakni BAB 10 Puisi dan Pantun Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
pertemuan pertama Tema “Suasana Kampungku” dapat dilihat pada lampiran B.5
(hlm 95) dan pertemuan kedua “Cita-citaku” dapa dilihata pada Lampiran B.7 (hlm
104).
b. Tahap Pelaksanaan
hari senin, 15 Mei 2023 dan pertemuan kedua hari selasa 16 Mei 2023. Kegiatan
yang dilaksanakan pada BAB 10 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dengan jumlah
siswa yang hadir 30 yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari peneliti sebagai observer dan guru bertindak
a) Kegiatan Awal
tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait
kelas untuk menyiapkan kelas, dilanjutkan dengan membaca do’a yang telah
52
absensi dan kerapian siswa. Guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu
BAB 10, tak lain ialah untuk melanjutkan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2.
siswa mengenai puisi dan apa salah satu teknik yang digunakan dalam menulis puisi
b) Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar lebih
terarah dalam proses pembuatan puisi. Kegiatan ini, dimulai dari guru
mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah disiapkan berjudul
bersuara agara susana kelasa menjadi kondusif. Setelah membaca teks. guru
menanyakan kepada siswa apa yang di pahami dari teks tersebut. Siswa
menjawab berlibur dan ada juga yang menjawab kampung nenek cantik. Guru
kembali menanyakan hal yang serupa apakah berlibur dikampung nenek itu
dan di tunjuk oleh guru, menyatakan bahwa suasana kampung nenek sangat
guru dan siswa kemudian menentukan tema puisi untuk penerapan teknik
akrostik.
mengacu pada tema yang telah disetujui. guru melakukan penugasan secara
berjalan dengan tertib dan teratur, Para siswa sangat antusias melihat LKPD
yang dibagikan. Siswa antusias untuk membuat puisi dengan teknik akrostik
memberikan contoh puisi akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema,
sehingga siswa akan lebih mudah dalam menentukan judul puisi. Selama
proses penugasan menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru
menulis puisi. Selama proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana
mengerjakan LKPD, guru melakukan ice breaking agar siswa lebih rileks
siswa yang akan memperlihatkan hasil karyanya dan menuliskan puisi akrostik
54
yang telah dibuat di papan tulis. Siswa disetiap pertemun semakin percaya diri
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang
puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Siswa
membacakan hasil karyanya dengan baik dan ekspresi yang sesuai dengan
c) Kegiatan Akhir
membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru
siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil
karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru
memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun
berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama
a) Kegiatan Awal
tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait
55
kelas untuk menyiapkan kelas, dilanjutkan dengan membaca do’a yang telah
absensi dan kerapian siswa. Guru menyampaikan BAB yang akan dipelajari yaitu
BAB 10, tak lain ialah untuk melanjutkan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Selanjutnya guru menggali kembali ingatan siswa mengenai puisi dan
apa salah satu teknik yang digunakan dalam menulis puisi yang sederhana untik
kita pelajarai.
b) Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan teknik akrostik dan menentukan tema puisi agar siswa
lebih terarah dalam proses pembuatan puisi. Kegiatan ini, dimulai dari guru
mengarahkan siswa untuk membaca teks bacaan yang telah disiapkan berjudul
“Cita-citaku: Guru”. Siswa diarahkan untuk membaca teks tidak bersuara agar
suasana kelas tetap kondusif. Setelah membaca teks. guru menanyakan kepada
siswa apa yang di pahami dari teks tersebut. Siswa menjawab cita-citaku. Guru
kembali menanyakan hal yang serupa, siapa yang bermimpi agar cita-citanya
terwujud, seluruh siswa menjawab dengan serentak saya. Suasana kelas sangat
mengobati orang yang sakit. Kemudian guru memberikan tepuk tangan yang
meriah dan ikuti oleh seluruh siswa. Guru mengingatkan kembali penjelasan
dan benar. Kemudian guru dan siswa menentukan tema puisi yang akan
mengacu pada tema yang telah disetujui. Pembagian LKPD berjalan dengan
tertib dan teratur, Para siswa sangat antusias melihat LKPD yang dibagikan.
Siswa antusias untuk membuat puisi dengan teknik akrostik karena sederhana
akrostik di papan tulis dengan mengacu pada tema, sehingga siswa akan lebih
menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, guru mendampingi siswa
untuk mengantisipasi ketika siswa keliru dalam proses menulis puisi. Guru
proses menulis puisi dengan teknik akrostik suasana kelas tenang karena siswa
mulai fokus dengan tugas masing-masing dan saling membantu teman jika ada
tahap ini, guru melakukan ice breaking agar siswa lebih rileks mengikuti
pembelajaran. Setelah ice breaking, guru menunjuk secara acak siswa yang
57
akan memperlihatkan hasil karyanya dan menuliskan puisi akrostik yang telah
dibuat di papan tulis. Siswa disetiap pertemun semakin percaya diri untuk
4. Salah seorang siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang
puisi akrostik di depan kelas dengan intonasi dan lafal yang tepat. Siswa
membacakan hasil karyanya dengan baik dan ekspresi yang sesuai dengan
c) Kegiatan Akhir
membahas kembali pembelajaran yang telah di pelajari hari ini. Setelah itu guru
siswa yang telah berani maju kedepan kelas menuliskan dan menampilkan hasil
karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik. Tak lupa pula, guru
memberikan pesan moral kepada siswa agar senantiasa berperilaku baik walaupun
berada diluar lingkungan sekolah. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a bersama
c. Tahap Observasi
guru dan siswa dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua:
58
observasi aktivitas mengajar guru dikategorikan sangat baik yakni 91% dan berada
dalam interval 81-100%%. Adapun penjelasan setiap tahap pada siklus I pertemuan
pertama yaitu :
- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada
puisinya.
menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,
- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan
tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Karena guru menunjuk salah
satu siswa untuk maju kedepan, memastikan kembali LKPD siswa dan
lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 2. Guru
59
telah mengarahkan siswa dengan baik untuk membacakan puisi didepan kelas
dan menyimak penampilan siswa dengan seksama hingga selesai. Akan tetapi
guru tidak memberi penilaian kepada siswa secara keseluruhan, hal tersebut
dibuktikan masih terdapat siswa yang belum mengetahui nilainya akibat dari
yaitu 100% dan berada pada interval 81-100%. Adapun penjelasan setiap tahap
- Tahap pertama, guru menentukan tema puisi. Pada tahap ini, penilaian berada
puisinya.
menulis puisi teknik akrostik dengan mengacu pada tema. Pada tahap ini,
- Tahap ketiga, guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil karyanya dipapan
tulis. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3. Guru telah melaksanakan 3
menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan dan mengarahkan untuk
lafal dan intonasi yang tepat. Pada tahap ini, penilaian berada pada skor 3,
kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah dari dari 4 aspek dan 12
indikator. Observasi belajar siswa pertemuan pertama dengan hail presentase 69,1%
berada pada interval 61-80% kategori baik. Hasil observasi belajar pad pertemuan
kedua siklus II adalah 87,7% berada pada interval 81-100% kategori sangat baik.
terlaksana, maka dilakukan tes akhir siklus. Adapun pengukuran hasil belajar siswa
diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
60 – 74 Cukup 10 33%
0 – 59 Kurang - -
Jumlah 30 100%
Data tabel di atas menunjukkan bahwa presentase hasil belajar menulis puisi
dengan menggunakan teknik akrostik pada siklus II yaitu 20 siswa (67%) dalam
kategori baik, 10 siswa (33%) berada dalam ketegori cukup, dan tidak terdapat
siswa dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil analisis pada tindakan siklus II
sebanyak 27 siswa atau 90% dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa
atau 10%.
4) Refleksi
Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II pada hasil observasi dan tes
akhir terjadi peningkatan dengan siklus I, yaitu dilihat dari observasi guru dan
siswa. Hasil refleksi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Guru telah membimbing siswa dengan baik dalam kegiatan penerapan teknik
meningkat.
Berikut merupakan refleksi secara umum dari aspek yang menjadi penilaian
1) Tema
2) Diksi
Diksi atau pilihan kata, pada siklus II siswa sudah mampu menggunakan
kata yang tepat dalam menyusun puisi. Pemilihan kata sudah mengandung makna
3) Pengimajian
Pengimajian atau penggambaran dalam siklus II, jauh lebih meningkat dari
sebelumnya karena siswa sudah mampu menuangkan ide yang terdapat dalam
fikirannya sehingga mengekspresikan diri dan puisi terlihat lebih hidup. Selain itu
isi dari puisi yang telah disusun siswa sudah mampu mengajak pembaca untuk
4) Bahasa Figuratif
Penggunaan bahasa figuratif pada siklus II sudah lebih bervariasi dari siklus
63
5) Amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi siswa pada siklus II sudah baik. Siswa
belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, oleh
B. Pembahasan
tindakan kelas ini terdiri dari II siklus yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur
1. Siklus I
dengan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada
guru memberikan penjelasan tentang materi puisi dan teknik akrostik, guru dan
siswa menentukan tema dan judul puisi, guru memberikan contoh puisi dengan
menggunakan teknik akrostik sesuai dengan tema yang telah di sepakati, guru
64
menuliskan karyanya di papan tulis, guru memberikan contoh cara membaca puisi
dengan lafal dan intonasi yang tepat, guru mengarahkan siswa untuk membacakan
hasil karyanya berupa puisi menggunakan teknik akrostik dengan lafal dan intonasi
yang tepat. Kemudian pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk
Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, aktivitas mengajar guru berada
dalam kategori baik. Adapun aspek yang masih kurang dan perlu untuk diperbaiki
ialah aspek 3 dan 4. Aspek 3 yaitu saat guru mengarahkan siswa untuk menulis hasil
karyanya di papan tulis. Guru belum mampu mengatur siswa dengan baik saat
menulis puisi hal ini dibuktikan karena suasana kelas sangat ribut bahkan terdapat
siswa yang bermain ketika salah satu siswa menulis hasil karyanya di papan tulis,
selain itu guru juga tidak memperhatikan dengan baik bahwa masih terdapat siswa
yang tidak menuliskan puisi di LKPD dengan alasan siswa tersebut malas menulis.
dengan lafal dan intonasi yang tepat. Pada aspek ini guru tidak menyimak
penampilan siswa dan tidak memberikan nilai karena kesibukan guru yang sedang
dengan maksimal pada aktivitas mengajar guru di siklus I ialah aspek 1 dan aspek
2. Aspek 1 ialah guru menentukan tema puisi, pada indikator ini siswa bersama guru
menyepakati tema yang akan digunakan pada proses pembuatan puisi dengan
tentang tema yang diinginkan. Aspek 2 juga terlaksana dengan baik, guru
membimbing siswa satu persatu saat membuat puisi sehingga isi puisi tersebut
berada pada kategori cukup. Adapun Aspek yang masih kurang dan perlu untuk
diperbaiki ialah aspek 3 dan 4. Pada aspek 3 yaitu siswa mampu menuliskan hasil
karyanya di papan tulis, aspek ini tidak terlaksana dengan baik karena banyak siswa
yang tidak percaya diri. Hal ini dibuktikan ketika salah satu siswa mengejek karya
temannya hingga terjadi aksi saling mengejek di dalam kelas dan menimbulkan rasa
tidak percaya diri pada siswa tersebut . Kemudian pada aspek 4 yaitu siswa mampu
membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat, pada aspek ini siswa belum
mampu memilah kata dan menyesuaikan lafal yang tepat saat membaca puisi.
Adapun aspek yang dianggap telah berhasil ialah aspek 1 dan 2 karena siswa telah
mengikuti arahan guru dengan baik dan aktif bertanya jika terdapat hal yang tidak
menyebabkan hasil belajar siswa belum maksimal. Dari 30 siswa, terdapat 14 siswa
yang memenuhi KKM, sedangkan siswa yang tidak memenuhi KKM yaitu 16
siswa. Adapun kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus dicapai adalah ≥70.
yang terjadi setiap tahap kegiatan pembelajaran baik yang terjadi pada aspek guru
dan siswa. Adapun hasil keterampilan menulis puisi pada siklus I berada pada
kategori Cukup (C), disebabkan karena penerapan teknik akrostik pada proses
66
langkah-langkah dan tata cara menulis puisi yang baik belum maksimal sehingga
pembelajaran penerapan teknik akrostik masih kurang, karena siswa belum mampu
siklus I yang belum mencapai KKM, maka disinilah ada tuntutan agar diadakan
siklus II.
Refleksi
Adapun tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru dan siswa
yang belum tercapai pada aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil
belajar siklus I, yaitu guru memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa
mengenai penerapan teknik akrostik salah satunya ialah guru dapat memberikan
penjelasan dengan mengaitkan keadaan sekitar siswa dan memberikan ice breaking
atau games agar siswa tidak merasa jenuh pada proses pembelajaran dan siswa
akrostik.
2. Siklus II
Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dari siklus I, karena
terlaksana dengan baik. Guru telah mampu mengarahkan siswa untuk menulis
karyanya di papan tulis dengan tertib dan membacakannya didepan kelas dengan
lafal dan intonasi yang tepat. Hal ini dapat dilihat saat siswa sangat antusias untuk
maju kedepan kelas menuliskan hasil karyanya, kegiatan ini berjalan dengan tertib
67
dan gurupun tidak lagi meninggalkan kelas saat siswa membacakan hasil karyanya.
Sedangkan pada aktivitas belajar siswa juga telah mengalami peningkatan yang
sangat baik pada siklus II. Hal ini dibuktikan dengan suasana kelas yang awalnya
ribut menjadi lebih kondusif, siswa mengikuti arahan guru dengan baik, dan tingkat
aktivitas mengajar guru berada dalam kategori Baik (B) dan pada siklus II berada
pada kategori Sangat Baik (SB). Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas belajar siswa
juga mengalami peningkatan, dimana aktivitas belajar siswa pada siklus I masih
pada kategori Cukup (C), dan siklus II aktivitas belajar siswa berada pada kategori
Baik (B).
perolehan hasil belajar yang mampu mencapai kategori Baik (B) dari 30 jumlah
siswa, 27 siswa mencapai standar KKM Sedangkan siswa yang tidak mencapai
KKM yaitu 3 siswa. Adapun kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang harus
UPT SD Negeri 20 Binamu Kabupaten Jeneponto. Hal ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dari siklus I hingga siklus II. Pada
68
siklus I ketuntasan hasil keterampilan menulis puisi siswa belum mencapai tujuh
puluh persen sebab jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hanya 14 siswa,
telah mencapai tujuh puluh persen dilihat dari jumlah siswa yang mencapai
untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bahasa indonesia pada siswa kelas
1. Penelitian oleh Ina Diana dan Nasihudin (2018) dengan judul “Penerapan
metode akrostik nilai rata-rata siswa dalam keterampilan menulis puisi yaitu
dengan baik, aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I
pada siklus I mencapai 61,65%, lalu pada siklus II naik sebesar 87,5%. Pada
siklus II rata-rata siswa meningkat sebesar 89,37 dan persentase sebesar 91%.
Indonesia.
2. Penelitian yang dilakukan Novita Sari Arifin (2020) dengan judul “Penerapan
puisi dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SD Negeri
58 Salolo Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan nilai rata-rata siswa dalam pratindakan, siklus I dan siklus II.
Nilai rata-rata hasil belajar pada pratindakan adalah 56,88 dengan persentase
25% dan siklus I nilai rata- rata siswa meningkat menjadi 71,40 dengan
baik yaitu nilai rata-rata menjadi 82,51 atau dengan persentase 100%. Sebelum
kurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya teknik yang mampu meningkatkan
hasil belajar dalam menulis puisi. Setelah diterapkannya teknik akrostik, teknik
Siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran menulis
puisi.
70
menulis puisi siswa menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 74,54 pada
siklus I menjadi 80,05 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, teknik
A. Kesimpulan
Jeneponto mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan
jumlah siswa yang mencapai KKM dari siklus I hingga siklus II. Hasil observasi
aktivitas mengajar guru pada siklus I berada pada kategori baik dan siklus II berada
pada kategori sangat baik. Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan, dimana pada siklus I berada pada kategori cukup dan
siklus II berada pada kategori baik. Ketuntasan belajar pada siklus I berada pada
kategori cukup sedangkan pada siklus II peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
keterampilan menulis puisi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V UPT SD Negeri
B. Saran
didik.
71
72
3. Bagi Guru, dapat menerapkan teknik akrostik agar dapat diaplikasikan dalam
pada siswa.
lebih aktif, antusias, serta perasaan senang terkait dengan penerapan teknik
akrostik
5. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anjani, S., Dantes, N., Artawan, G., Studi, P., Dasar, P., & Pascasarjana, P. (2019).
Terhadap Minat Baca Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas
V Sd. 3(2), 74–83.
Fitriani, N. H., & Huda, N. (2022). Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. 18(01), 65–69.
Fleisher, & Paul. (2013). Nutrisi Otak 100+ Permainan yang Mengajarkan Anak-
anak Berpikir. PT. Indeks.
Jabrohim, Anwar, C., & Suminto, S. (2009). Cara Menulis Kreatif. Pustaka Pelajar
Offset.
keraf, & Gorys. (2008). Diksi dan Gaya Bahasa. Gramedia Pustaka Utama.
Laily, M., Wati, K., Kanzunnudin, M., Fathurohman, I., Artikel, S., Kunci, K.,
Laily, M., Wati, K., Kanzunnudin, M., & Fathurohman, I. (2022). KREDO :
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan
Keputusan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan ,
Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Analisis Struktural Antologi Puisi Alarm Suny. 5, 529–546.
Riawati. (2013). Penggunaan media gambar tokoh idola pilihan siswa untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas vii sekolah menengah
pertama negeri 6 tanjungpinang tahun pelajaran 2011/2012. rtikel E-
Pendidikan, Jurusan Dan, Bahasa Indonesia, Sastra Keguruan, SekolahIlmu,
D A N Maritim, Universitas Ali, Raja.
LAMPIRAN
77
LAMPIRAN A
PERSURATAN
78
A. 1 SK pembimbing
79
LAMPIRAN B
PERANGKAT
DAN
INSTRUMEN
PENELITIAN
84
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja
III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
88
Contoh Puisi :
Aku adalah anak yang hebat dan pantang menyerah
Niat dan usaha yang tinggi akan mmbawahku menuju kebahagiaan
Indahnya menjalani hidup dengan ikhlas dan tabah
89
V. DAFTAR PUSTAKA
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja
III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
96
Melihat keindahan sang surya terbit dari ufuk timur di Gunung Bromo
secara perlahan mungkin menjadi satu anugrah yang tak terhingga indahnya.
Paduan warna kuning, oranye, hitam dan biru yang dihasilkan oleh fenomena
alam ini sungguh menjadi pemandangan menarik yang tersaji bagi mata kita
yang melihatnya.
Keindahan Gunung Bromo yang berada di dalam Kawasan Gunung
Semeru memang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Gunung ini
dianggap suci oleh masyarakat Tengger, suku yang mendiami wilayah
Gunung Bromo. Nama Bromo sendiri diambil dari nama dewa utama umat
hindu yaitu Brahma.
Melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo, kaki kita akan disambut
kawah pasir yang terbentang sepanjang kawasan salah satu gunung di Jawa
Timur ini. Bila kita melakukan perjalanan menuju Bromo di pagi hari, kita
akan disajikan warna-warna indah berasal dari pasir yang terkena pantulan
sinar matahari. Pasir-pasir disini juga seolah berbisik saat tersapu oleh tiupan
angin yang berhembus tenang saat pagi menyapa.
Sambil berjalan, kita bisa melihat beberapa bangunan yang berdiri di
sekitar kawasan ini. Salah satunya adalah bangunan Poten. Bangunan kokoh
yang berdiri di tengah lautan pasir ini menjadi tempat beribadah yang
digunakan masyarakat Suku Tengger. Arsitektur bergaya Hindu Bali sangat
melekat pada bangunan ini. Di setiap gerang pintunya di jaga patung dengan
bentuk singa yang terlihat seperti sedang menyeringai. Patung-patung ini
dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat yang akan menggangu kawasan
Gunung Bromo.
97
Bukan hanya menjadi tempat wisata, Gunung Bromo juga menjadi tempat
digelarnya ritual keagamaan umat hindu. Salah satu ritual yang digelar Suku
Tengger di sini setiap tahunnya adalah ritual Yadnya Kasada. Dalam ritual
ini, Masyarakat Suku Tengger mempersembahkan sesajian berupa binatang
ternak dan makanan untuk para dewa-dewa yang mendiami gunung-gunung
yang berada di kawasan ini seperti Gunung Semeru, Batok, Bromo dan
Pananjakan.
Berada di Kawasan Gunung Bromo dan menyaksikan keindahan alam
yang disajikan disini memang menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pasir
yang eksotis, sunrise yang begitu indah dan berinteraksi dengan masyarakat
Suku Tengger tentunya membuat perjalanan menelusuri Kawasan Gunung
Bromo terasa begitu menyenangkan.
Contoh Puisi :
Gunung biru tertutupi awan
Untukmu aku berucap kagum akan keindahan
Namun kau begitu tinggi dan sulit untuk digapai
Unik, indah panoramamu, dan penuh misteri di dalamnya
Namun ku selalu berdo’a agar kau senantiasa tetap tenang
Gelegar suara dentumanmu mengusik ketenangan jiwa.
V. DAFTAR PUSTAKA
Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja
III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
104
Di libur Lebaran kali ini, saya pergi ke rumah nenek. Pada tahun lalu,
keluarga kami tidak dapat mudik ke desa karena ayah saya harus bekerja.
Sepulang sekolah saat bulan puasa, ibu memberitahu bahwa kami akan
liburan ke rumah nenek. Saya sangat senang dan tak sabar menantinya.
Setiap hari saya membayangkan betapa asyiknya berlibur di rumah
nenek. Saya juga sangat merindukan nenek yang menyayangi saya dan selalu
memasak kue-kue enak untuk saya.Saat liburan sekolah dimulai dan bapak
saya telah libur dari pekerjaannya, kami segera pulang ke kampung halaman.
Kami mudik dengan menaiki mobil yang disetir oleh ayah saya sendiri.
Perjalanan menuju ke rumah nenek sedikit membuat saya kelelahan. Tapi
rasa lelah saya hilang begitu mobil yang dikendarai ayah sudah sampai di
kampung halaman.
Begitu keluar dari mobil, saya dapat menghirup udara segar dari
lingkungan sekitar. Saya juga dapat mencium bau harum dari kue buatan
nenek. Rupanya, nenek sedang membuat kue sambil menunggu kedatangan
kami. Langsung saja saya mengucap salam dan memasuki rumah nenek.
Saya langsung menghampiri nenek yang berjalan dari dapur. saya
langsung mencium tangan dan memeluk nenek. Nenek tersenyum bahagia
saat melihat kami. Rasanya seperti sudah lama sekali saya tidak melihat
nenek.
Nenek tinggal sendirian di rumah ini. Sebab semua anak-anaknya telah
pindah ke luar kota dan kakek telah meninggal. Terkadang saya merasa
kasihan dengan nenek yang hidup sendirian. Namun, kali ini saya dapat
melepas rindu dengan nenek. Kami berlibur di rumah nenek cukup lama.
105
Saya senang karena dapat mencicipi kue buatan nenek yang sangat lezat di
setiap hari.
Selama di rumah nenek, setiap pagi saya bangun dengan bersemangat
untuk ikut nenek pergi ke pasar dan berkeliling di desa. Desa tempat nenek
tinggal lingkungannya sangat sejuk, karena nenek tinggal di wilayah kaki
gunung.
Hampir setiap hari saya berkeliling untuk melihat pemandangan sawah
dan juga gunung. Saya tidak bosan menikmati pemandangan dari depan
rumah nenek, karena saya tidak pernah melihat pemandangan yang asri
seperti ini di kota tempat saya tinggal. Udara sejuk di rumah nenek bahkan
membuat saya kedinginan di malam hari meskipun tidak memakai AC
maupun kipas.
Selain masakan nenek dan suasana di rumah nenek, yang saya sukai dari
mudik ke kampung halaman adalah ketika saya bertemu dan berkenalan
dengan anak kecil yang tinggal di sekitar rumah nenek. Mereka semua ramah
dan selalu mengajak saya untuk bermain bersama. Saya jadi memiliki banyak
teman baru ketika mudik ke kampung halaman.
Contoh Puisi :
Detik demi detik ku berjalan menyusuri desa ini
Ingin rasanya aku menetap disini
Namun apa daya aku harus Kembali ke hirup pikuk perkotaan
Gunung, sawah, hingga laut memberi ketenangan
Inilah yang membuat manusia takjub
Namun suasana ini tak kujumpai di perkotaan.
V. DAFTAR PUSTAKA
Bawamenewi, A. (2021). Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Arozatulo Bawamenewi. 5(2), 638–642.
Mulyati, Y. (2015). Hakikat Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, 1–34.
Yunus, S. (2017). Kompetensi Menulis Kreatif. Ghalia Indonesia.
106
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Riskayanti. S
Satuan Pendidikan : SDN 20 Binamu
Tahun pemyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Fase/Kelas : C/5 (Lima)
Bab/Pertemuan : 10/4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat memahami pengertian dan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi
▪ Peserta didik dapat membuat puisi secara mandiri
▪ Peserta didik dapat menampilkan hasil karya pribadi
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Pembelajaran Tatap Muka
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang memahami pengertian
dan unsr-unsur yang disampaikan penulis dalam tulisannya
▪ Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang menulis hasil karya
pribadi berupa puisi
▪ Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengekspresikan hasil
karya pribadi
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
D. ASESMEN
▪ Formatif : Lembar Observasi Guru dan Siswa
▪ Sumatif : Tes Unjuk Kerja
III. REFLEKSI
▪ Pada bagian ini peserta didik mengisi refleksi mandiri tentang hal-hal yang
telah dipelajari. Guru dapat menambahkan poin-poin yang dirasa perlu.
▪ Peserta didik juga dapat merefleksi pengetahuannya tentang penegrtian,
unsur-unsur, dan cara membuat puisi yang baik
▪ Jika terdapat peserta didik yang belum mampu memahami dengan baik,
berikan kepadanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan. Jika
diperlukan, komunikasikan hal tersebut dengan orang tua.
113
Citak-Citaku : GURU
Hai Nama saya Ai Nurhasanah saya bercita-cita ingin jadi seorang guru.
Mungkin cita-citaku nggak sama dengan orang-orang yang kebanyakan pengen
jadi pegawai kantoran, pengusaha, dan lain-lainya. Banyak orang yang ingin
memiliki profesi dan impian. Dan begitu juga dengan saya bermimpi menjadi
guru. Ada banyak alasan yang membuat saya yakin untuk mengejar profesi
menjadi seorang guru. Berikut alasan mengapa saya ingin menjadi seorang guru
Alasan pertama, saya ingin membantu orang lain memberikan ilmu yang
saya dapatkan selama ini. Mengajar adalah salah satu impian saya. Oleh karena
itu, saya bercita-cita menjadi seorang guru. Alasan yang kedua, yaitu dengan
adanya orang tua yang sangat mendukung Saya ingin mengerjakan peran itu
dengan sangat baik, dan di sisi lain saya juga ingin menjadi wanita yang mandiri
dengan memiliki pekerjaan. Dan Alasan terakhir, yang mendorong saya untuk
berprofesi sebagai guru adalah karena pahala yang dihasilkan dari pekerjaan
tersebut.
Semoga cita-cita saya tercapai dan Saya berharap bisa menjadi guru yang
baik, meneladani, serta menginspirasi murid-murid. Saya ingin menjadi guru
yang dicintai oleh para murid dan menjadi jembatan bagi mereka dalam meraih
cita-cita.
Contoh Puisi :
Guru engkau adalah pahlawan untuk generasi bangsa
Untukmu wahai guruku tersayang, aku ingin menjadi sepertimu
Rela mengajari kami, hingga suaramu serak tak terdengar
Untukmu guruku, jika besar nanti aku akan menggantikan mu.
114
V. DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Jumlah 9
Persentase (%) 75%
Kategori Baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
120
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
122
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
124
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau
catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Jumlah 11
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat Baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
126
ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 1 2 2 0 5
2 Ahmad Maulana Karman 2 1 1 1 5
3 Andika Pratama 2 1 2 0 5
4 Arfha 2 2 1 1 6
5 Ariel Saputra 2 2 2 1 7
6 Asmiranda 2 2 2 0 6
7 Awal pratama 3 2 2 2 9
8 Daniel Ananda 2 1 2 1 6
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 1 3 1 1 6
11 Habibah Mutmainnah 2 1 1 1 5
12 Herli Rahmadani Putri 2 2 2 2 8
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 1 2 2 7
127
4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
129
ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 2 2 2 1 7
2 Ahmad Maulana Karman 2 1 1 1 5
3 Andika Pratama 2 1 2 0 5
4 Arfha 2 2 1 1 6
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 8
6 Asmiranda 2 2 2 1 7
7 Awal pratama 3 3 2 2 9
8 Daniel Ananda 2 1 2 1 6
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 1 3 1 2 7
11 Habibah Mutmainnah 2 2 1 1 6
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 2 2 9
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 1 2 2 7
15 M. Asraf Khairul Azam 2 2 1 0 5
130
2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan
4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
132
ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 3 3 3 2 11
2 Ahmad Maulana Karman 3 2 2 2 9
3 Andika Pratama 2 2 2 1 7
4 Arfha 2 2 2 2 8
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 8
6 Asmiranda 2 2 2 2 8
7 Awal pratama 3 3 3 2 11
8 Daniel Ananda 3 2 2 2 9
9 Denis 2 2 2 1 7
10 Egi Saputra 2 3 2 2 9
11 Habibah Mutmainnah 2 3 2 2 9
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 2 2 9
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 1 1 7
14 M. Arief Maulana Syam 2 2 2 2 8
15 M. Asraf Khairul Azam 2 2 2 1 7
133
2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan
4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
135
ASPEK/INDIKATOR Jumlah
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 Skor
1 Abdul Ibrohim 3 3 3 3 12
2 Ahmad Maulana Karman 3 3 3 2 11
3 Andika Pratama 3 2 2 2 9
4 Arfha 3 2 2 2 9
5 Ariel Saputra 3 3 3 2 11
6 Asmiranda 3 3 3 2 11
7 Awal pratama 3 3 3 3 12
8 Daniel Ananda 3 3 2 2 10
9 Denis 3 3 2 2 10
10 Egi Saputra 3 3 3 2 11
11 Habibah Mutmainnah 3 3 3 2 11
12 Herli Rahmadani Putri 3 2 3 2 10
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 3 2 10
14 M. Arief Maulana Syam 3 2 2 2 9
15 M. Asraf Khairul Azam 3 3 2 2 10
136
2. Siswa mampu membuat puisi berdasarkan tema puisi yang telah ditentukan
a. Siswa Membuat puisi
b. Siswa tenang mengerjakan tugas
c. Siswa menuliskan puisi di LKPD yang telah disediakan
4. Siswa mampu membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
a. Siswa percaya diri
b. Siswa membacakan puisi di depan kelas
c. Siswa membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang baik
Riskayanti. S
NIM. 1947041050
138
RUBRIK PENILAIAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI
NO Aspek Skor Kategori Keterangan
Penilaian
1. Tema 3 Baik Keseluruhan isi puisi sesuai dengan
tema
2 Cukup Sebagian isi puisi sesuai dengan
tema
1 Kurang Isi puisi tidak sesuai dengan tema
2. Diksi 3 Baik Semua puisi menggunakan diksi
sesuai judul.
2 Cukup Sebagaian puisi menggunakan diksi
sesuai judul
LAMPIRAN C
DATA DAN
ANALISIS
PENELITIAN
142
ASPEK/INDIKATOR
NO NAMA SISWA Tema Diksi Pengim Bahas Amanat SKOR
ajian Figuratif
1 Abdul Ibrohim 2 2 2 3 2 11
2 Ahmad Maulana K 2 1 1 2 2 8
3 Andika Pratama 2 2 1 1 2 8
4 Arfha 2 2 2 2 2 10
5 Ariel Saputra 2 2 2 2 1 9
6 Asmiranda 3 2 2 2 2 11
7 Awal pratama 3 3 2 3 3 14
8 Daniel Ananda 2 2 2 2 2 10
9 Denis 2 2 1 2 2 9
10 Egi Saputra 2 2 3 2 3 12
11 Habibah Mutmainnah 2 2 2 2 2 10
12 Herli Rahmadani Putri 3 3 2 3 3 14
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 2 2 3 12
14 M. Arief Maulana S 2 2 2 3 2 11
15 M. Asraf Khairul A 1 2 1 2 2 8
16 Muh. Ashil Hanif 3 2 2 2 2 11
17 Muh.Fathir H 2 3 2 3 2 12
18 Muh. Muflih Al Fatih 2 2 2 2 1 9
19 Muh. Radit 2 2 2 2 2 10
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 2 3 2 11
21 Muh. Syahrul R 2 2 2 3 3 12
22 Mulhisya Maysarah 2 2 2 2 2 10
23 Naila Maulani 2 1 2 2 2 9
24 Nur Afika 2 3 2 2 2 11
25 Nur Aurelia 2 2 2 1 2 9
26 Nur Aziza Ramdhani 2 2 2 3 2 11
143
27 Nurul Kherunnabila 2 2 2 2 2 10
28 Rahma 3 3 2 3 3 14
29 Rhesa S 1 2 1 2 2 8
30 Reski Aditya 1 2 1 2 2 8
Jumlah 63 64 55 67 64 312
Rata-rata 2,1 2,13 1,83 2,23 2,13 10,4
Persentase (%) 61% 74% 71% 61% 74% -
NO NILAI Ketuntasan
NAMA SISWA HASIL Ya Tidak
1 Abdul Ibrohim 73 √
2 Ahmad Maulana Karman 53 √
3 Andika Pratama 53 √
4 Arfha 67 √
5 Ariel Saputra 60 √
6 Asmiranda 73 √
7 Awal pratama 93 √
8 Daniel Ananda 67 √
9 Denis 60 √
10 Egi Saputra 80 √
11 Habibah Mutmainnah 67 √
12 Herli Rahmadani Putri 93 √
13 M. Abi Fahreza Junior 80 √
14 M. Arief Maulana Syam 73 √
15 M. Asraf Khairul Azam 53 √
16 Muh. Ashil Hanif 73 √
17 Muh.Fathir Hermansyah 80 √
18 Muh. Muflih Al Fatih 60 √
19 Muh. Radit 67 √
20 Muh. Rifky Aprisal 73 √
21 Muh. Syahrul Ramadhan 80 √
22 Mulhisya Maysarah 67 √
23 Naila Maulani 60 √
144
24 Nur Afika 73 √
25 Nur Aurelia 60 √
26 Nur Aziza Ramdhani 73 √
27 Nurul Kherunnabila 67 √
28 Rahma 93 √
29 Rhesa S 53 √
30 Reski Aditya 53 √
Jumlah 2077 14 16
Persentase (%) - 47% 53%
Rata-rata 69,23
Kategori Cukup (C)
145
ASPEK/INDIKATOR
NO NAMA SISWA Tema Diksi Pengim Bahas Amanat SKOR
ajian Figuratif
1 Abdul Ibrohim 3 3 2 3 3 14
2 Ahmad Maulana K 3 2 2 2 3 12
3 Andika Pratama 3 2 2 3 3 13
4 Arfha 3 2 2 3 2 12
5 Ariel Saputra 3 2 2 3 2 12
6 Asmiranda 3 2 2 2 3 12
7 Awal pratama 3 3 3 3 3 15
8 Daniel Ananda 3 2 2 2 3 12
9 Denis 2 2 2 2 2 10
10 Egi Saputra 3 2 3 2 3 12
11 Habibah Mutmainnah 3 2 2 3 3 13
12 Herli Rahmadani Putri 3 3 2 3 3 14
13 M. Abi Fahreza Junior 3 2 2 2 3 12
14 M. Arief Maulana S 2 2 2 3 3 12
15 M. Asraf Khairul A 2 2 1 3 3 11
16 Muh. Ashil Hanif 3 2 2 2 2 11
17 Muh.Fathir H 2 3 2 3 2 12
18 Muh. Muflih Al Fatih 2 2 2 2 2 10
19 Muh. Radit 2 2 2 3 3 12
20 Muh. Rifky Aprisal 3 2 2 3 2 12
21 Muh. Syahrul R 2 2 2 3 3 12
22 Mulhisya Maysarah 2 2 2 2 3 11
23 Naila Maulani 3 2 2 3 2 12
24 Nur Afika 2 3 2 2 2 11
25 Nur Aurelia 2 2 2 2 2 10
26 Nur Aziza Ramdhani 2 2 2 3 2 11
146
27 Nurul Kherunnabila 2 2 2 3 2 11
28 Rahma 3 3 2 3 3 14
29 Rhesa S 2 2 2 2 3 11
30 Reski Aditya 2 2 2 3 3 12
Jumlah 76 66 60 76 77 355
Rata-rata 2,53 2,2 2 2,5 2,56 11,83
Persentase (%) 84% 73% 67% 84% 86% -
NO NILAI Ketuntasan
NAMA SISWA HASIL Ya Tidak
1 Abdul Ibrohim 93 √
2 Ahmad Maulana Karman 80 √
3 Andika Pratama 86 √
4 Arfha 80 √
5 Ariel Saputra 80 √
6 Asmiranda 80 √
7 Awal pratama 100 √
8 Daniel Ananda 80 √
9 Denis 66 √
10 Egi Saputra 80 √
11 Habibah Mutmainnah 86 √
12 Herli Rahmadani Putri 93 √
13 M. Abi Fahreza Junior 80 √
14 M. Arief Maulana Syam 80 √
15 M. Asraf Khairul Azam 73 √
16 Muh. Ashil Hanif 73 √
17 Muh.Fathir Hermansyah 80 √
18 Muh. Muflih Al Fatih 66 √
19 Muh. Radit 80 √
20 Muh. Rifky Aprisal 80 √
21 Muh. Syahrul Ramadhan 80 √
22 Mulhisya Maysarah 73 √
23 Naila Maulani 80 √
147
24 Nur Afika 73 √
25 Nur Aurelia 66 √
26 Nur Aziza Ramdhani 73 √
27 Nurul Kherunnabila 73 √
28 Rahma 93 √
29 Rhesa S 73 √
30 Reski Aditya 80 √
Jumlah 2380 27 3
Persentase (%) - 90% 10%
Rata-rata 79,33
Kategori Baik (B)
148
KETERANGAN
SIKLUS SIKLUS
NO SISWA MENURUN/TETA TUNTAS/TIDA
I II
P/MENINGKAT K TUNTAS
1 Abdul Ibrohim 73 93 MENINGKAT TUNTAS
Ahmad
2 53 80 MENINGKAT TUNTAS
Maulana K
3 Andika Pratama 53 86 MENINGKAT TUNTAS
4 Arfha 67 80 MENINGKAT TUNTAS
5 Ariel Saputra 60 80 MENINGKAT TUNTAS
6 Asmiranda 73 80 MENINGKAT TUNTAS
7 Awal pratama 93 100 MENINGKAT TUNTAS
8 Daniel Ananda 67 80 MENINGKAT TUNTAS
9 Denis 60 66 MENINGKAT TIDAK TUNTAS
10 Egi Saputra 80 80 TETAP TUNTAS
Habibah
11 67 86 MENINGKAT TUNTAS
Mutmainnah
Herli
12 93 93 TETAP TUNTAS
Rahmadani P.
M. Abi Fahreza
13 80 80 TETAP TUNTAS
Junior
M. Arief
14 73 80 MENINGKAT TUNTAS
Maulana Syam
M. Asraf
15 53 73 MENINGKAT TUNTAS
Khairul Azam
Muh. Ashil
16 73 73 TETAP TUNTAS
Hanif
Muh.Fathir
17 80 80 TETAP TUNTAS
Hermansyah
Muh. Muflih Al
18 60 66 MENINGKAT TIDAK TUNTAS
Fatih
19 Muh. Radit 67 80 MENINGKAT TUNTAS
Muh. Rifky
20 73 80 MENINGKAT TUNTAS
Aprisal
Muh. Syahrul
21 80 80 TETAP TUNTAS
Ramadhan
Mulhisya
22 67 73 MENINGKAT TUNTAS
Maysarah
23 Naila Maulani 60 80 MENINGKAT TUNTAS
149
LAMPIRAN D
DOKUMENTASI
151
Mempersiapkan Kelas
152
pendidikan di MTs Negeri Binamu Kab. Jeneponto dan tamat pada tahun 2016.
Jeneponto dan tamat padan tahun 2019. Pada tahun yang sama, peneliti melanjutkan