Anda di halaman 1dari 289

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PJBL (PROJECT

BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN


BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI PADA KONSEP
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 32 Jakarta)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh

Lulu Fauziah
NIM. 1110016100037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PJBL (PROJECT BASED LEARNTNG)


TERIIADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI PADA
KONSEP STRUKTUR DAN TUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Lulu Fauziah
NIM: 1110016100037

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

nr. a.r,#/rsor Dr.


NIP: I96501 15 NIP: 19710119 200801 2 010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan disusun oleh Lulu Fauziah, NIM. 1110016100037, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal22 September 2015 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Biologi.

Jakarta, I Oktober 201 5

Panitia Uj ian Munaqasah,

Tangg4l Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)

Baiq Hana Susanti. M.Sc


NIP. 19700209 200003 2 001
/ 6 'lo' 1p1s

Penguji I

Dr. Zulfiani. M.Id ?-l- to 4o\;


NrP. 19760309 200501 2 002

Penguji tl

Yuke Mardiati. M.Si


aL- to- zorS
NIP. 197660117 2A07Ar 2 A13

Dekan Faku IImu Tarhiyah

Prof. Dr. Ah MA
NIP. I95 31007
I(EMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Terbit
.@,
r..E
UIN JAKARTA
FITK
FORM (FR)
Tgl.
No. Revisi:
:
:
I Maret 2010

lurr r
l

I
Jl. Ir. H. Juarula No 95 Ciputdt I 51 I 2 Indonesio
Hal
01
Ut
SURAT PERNIYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama Lulu Fauziah
Tempat/Tgl.Lahir lakarta, 05 Agustus 20 1 5
NIM 11 10016100037
Jurusan / Prodi Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi Pengaruh Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
rhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI pada Konsep
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd


2.Dr. Yanti Herlanti, M.Pd

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya

bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Lulu F'auziah
NIM. 1110016100037
ABSTRAK

Lulu Fauziah, NIM. 1110016100037 “Pengaruh Model Pembelajaran PjBL


(Project Based Learning) terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas XI Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan”. Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas XI
pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penelitian dilakukan di SMA
Negeri 32 Jakarta pada kelas XI. Metode yang digunakan adalah kuasi ekperimen
(Quasi- experimental). Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, penelitian berjumlah 36 orang untuk
kelompok eksperimen dan 36 orang untuk kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL, sedangkan kelompok kontrol
adalah kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran saintifik. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini berupa test essay dan lembar observasi yang
selanjutnya diujicoba pada kelas dengan Control Group Pretest-Postest Desaign.
Hasil rata-rata analisis data kuantitatif menunjukkan ketercapaian keterampilan
berpikir kreatif siswa pada pretest 45,11 dan posttest 78,50. Berdasarkan
pengujian hipotesis statistik dengan uji-t’ (α = 0,05) diperoleh thitung
2,04>2,98>2,04 sebesar 2,98. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan N-
Gain, diperoleh hasil 0,59 berkategori sedang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran PjBL terhadap keterampilan
berpikir kreatif siswa kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.

Kata kunci: Keterampilan Berpikir Kreatif, Model Pembelajaran PjBL (Project


Based Learning), Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

i
ABSTRACT

The influence of project based learningmodel to student’s creative thinking on


grade XI in structure and function of plant’s tissue. Minithesis. Biology
education study program. Faculty of tarbiyah and teaching sciences. State
Islamic university Jakarta 2015.
This research was purposed to know the influence of project based learning model
to student’s creative thinking on grade XI in structure and function of plant tissue.
The research was conducted in SMA N 32 Jakarta in grade XI. The method which
used is quasi experiment. This research used two sample group, the experiment
group and the control group, these sampels include 36 people for each experiment
group and 36 prople for each control group. The experiment group study by the
project based learning model, and the control group study by the scientific
method. The instrument that was used in this research is essay test and
observation by the control group pretest-postest design. The result of data
analysis show that the student’s creative thinking skill in pretest 45,11 and in
postest 78,50. Based on the test of statistical hypothesis by t’ test (α 0,05) t count
2,04>2,98>2,04 is 2,98. N-Gain result is 0,59 in standard category. So that, we
can conclude there are influence of project based learning model in student’s
creative thinking skill in structure and function of plant’s tissue concept.

Keyword: Creative Thinking Skill, Project Based Learning Model, Structure and
Function of Plant’s Tissue.

ii
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI pada Konsep Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan”. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman.
Penulis mendapatkan banyak bimbingan dari berbagai pihak yang telah
ikhlas meluangkan waktunya dalam menyelesaiakan Skripsi ini. Karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. A. Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syrif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus sebagai Pembimbing II serta Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd.,
sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, nasihat, motivasi,
dan arahan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Dra. Siti Rahmina Utami, S. Kons., Kepala Sekolah SMA Negeri 32
Jakarta dan Bapak Sujoko, M.Pd, humas Sekolah SMA Negeri 32 Jakarta
yang telah memberikan izin dan nasihat kepada penulis selama penelitian.
5. Ibu Dra. Rini Rosnida dan Ibu Sri Hartuti, S.Pd, guru Mata Pelajaran Biologi
SMA Negeri 32 Jakarta yang telah membantu dan memberikan saran selama
penelitian.
6. Kedua orangtua tercinta (Bapak Hairudin, S.Pd dan Ibu Muslimah S.Ag),
ketiga adik tersayang (Najma Nabila, Alya Qurota’aini, M. Kautsar Hafidz)
serta keluarga yang telah melimpahkan kasih sayang dan do’a yang tiada
henti memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama penulisan
skripsi ini.
7. Semua teman Pendidikan Biologi angkatan 2010, terutama untuk Novia Btari
K., Risti Ayu T., Reny Pujiati, S.Pd, Anisa Lina A., Murti Mursita S. dan
Alvian Yadi.
8. Semua rekan-rekan guru dan staff SD Hikari, yang telah memberikan
semangat dan motivasinya.

iii
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas doa dan dukungannya.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua


pembaca.

Jakarta, Agustus 2015

Lulu Fauziah

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ........................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 6
F. Kegunaan Penelitian ........................................................ 6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS ................................................................. 7

A. Kajian Teoretis ................................................................ 7


1. Teori Kontruktuvisme ................................................ 7
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ....................... 10
3. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ........................... 22
4. Keterampilan Berpikir Kreatif ................................... 23
5. Indikator-Indikator PjBL terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif ......................................................... 27

v
6. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan .................. 29
B. Kajian Penelitian Relevan ............................................... 29
C. Kerangka Berfikir ............................................................ 32
D. Hipotesis Penelitian ......................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 35

A. Tempat dan Waktu .......................................................... 35


B. Metode dan Desain Penelitian ......................................... 35
C. Variabel Penelitian .......................................................... 36
D. Populasi/Sampel .............................................................. 36
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 37
F. Instrumen ........................................................................ 37
G. Prosedur Penelitian .......................................................... 39
H. Kalibrasi Instrumen ......................................................... 40
I. Teknik Analisis Data ....................................................... 43
J. Hipotesis Statistika .......................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 48

A. Hasil Penelitian ............................................................... 48


B. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Guru (LO) ........................................................................ 51
C. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Siswa (LO) ..................................................................... 52
D. Hasil Lembar Kerja Siswa .............................................. 53
E. Analisis Data ................................................................... 53
F. Pembahasan ..................................................................... 56
G. Keterbatasan Penelitian ................................................... 63

BAB V PENUTUP ............................................................................. 64

A. Kesimpulan ..................................................................... 64
B. Saran ................................................................................ 64

vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN .................................................................................................. 65

vii
DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran


Konvensional menurut Buck Institute for Education ............. 21
Tabel 2.2 Indikator PjBL terhadap Keterampilan Bepikir Kreatif ........ 27
Tabel 3.1 Indikator-Indikator PjBL (Project Based Learning)
pada Lembar Observasi Guru ................................................ 38
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran ................................................ 42
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Beda ........................................................... 43
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir
Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 48
Tabel 4.2 Hasil Postest Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................. 49
Tabel 4.3 N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Keterampilan Berpikir Kreatif .............................................. 50
Tabel 4.4 Hasil Ketercapaian Belajar Tes Keterampilan Berpikir
Kreatif Indikator Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ...... 50
Tabel 4.5 Hasil Ketercapaian Belajar Tes Keterampilan Berpikir
Kreatif Indikator Pretest dan Postest Kelas Kontrol ............. 50
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Eksperimen .................................................................. 51
Tabel 4.7 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Kontrol ......................................................................... 52
Tabel 4.8 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran Siswa ................ 52
Tabel 4.9 Hasil Lembar Kerja Siswa per Kelompok .............................. 53
Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir
Kreatif .................................................................................... 54
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir
Kreatif ..................................................................................... 54
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Keterampilan
Berpikir Kreatif ...................................................................... 55
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest Keterampilan
Berpikir Kreatif ...................................................................... 56

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ....... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............. 86

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Proyek ................................................. 106

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Praktikum ............................................ 121

Lampiran 5 Validitas Soal Keterampilan Berpikir Kreatif ...................... 133

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ............ 139

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda ................................................. 142

Lampiran 8 Validitas Soal Pilihan Ganda ................................................ 161

Lampiran 9 Instrumen Penelitian Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ...... 169

Lampiran 10 Soal Pilihan Ganda ................................................................ 173

Lampiran 11 Lembar Jawaban PG ............................................................... 179

Lampiran 12 Data Skor Pretest Kelas Eksperimen Soal Keterampilan

Berpikir Kreatif ..................................................................... 180

Lampran 13 Data Skor Pretest Kelas Kontrol Soal Keterampilan


Berpikir Kreatif ..................................................................... 183

Lampiran 14 Data Skor Posttest Kelas Eksperimen Soal Keterampilan


Berpikir Kreatif ...................................................................... 186

ix
Lampiran 15 Data Skor Posttest Kelas Kontrol Soal Keterampilan
Berpikir Kreatif ...................................................................... 189

Lampiran 16 Data Skor Posttest Kelas Eksperimen Soal Pilihan Ganda ... 192

Lampiran 17 Data Skor Posttest Kelas Kontrol Soal Pilihan Ganda ........... 195

Lampiran 18 Analisis N-Gain Keterampilan Berpikir Kreatif .................... 198

Lampiran 19 Analisis Presentase Keterampilan Berpikir Kreatif Pretest


Kelas Eksperimen .................................................................. 199

Lampiran 20 Analisis Presentase Keterampilan Berpikir Kreatif


Pretest Kelas Kontrol ............................................................ 201

Lampiran 21 Analisis Presentase Keterampilan Berpikir Kreatif


Posttest Kelas Eksperimen .................................................... 203

Lampiran 22 Analisis Presentase Keterampilan Berpikir Kreatif


Posttest Kelas Kontrol .......................................................... 205

Lampiran 23 Analisis Presentase Pilihan Ganda Posttest Kelas


Ekspeimen ............................................................................. 207
Lampiran 24 Analisis Presentase Pilihan Ganda Posttest Kelas Kontrol ... 209

Lampiran 25 Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif ...................... 211

Lampiran 26 Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif .................. 216

Lampiran 27 Uji Hipotesis Keterampilan Berpikir Kreatif ........................ 218

Lampiran 28 Lembar Penilaian Unjuk Kerja Praktikum ............................ 222

Lampiran 29 Instrumen Sikap ..................................................................... 223

Lampiran 30 Penilaian Produk .................................................................... 224

Lampiran 31 Penilaian Kerja Proyek .......................................................... 225

x
Lampiran 32 Rubrik Penilaian Kerja Proyek .............................................. 226

Lampiran 33 Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen .......................... 227

Lampiran 34 Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol ................................. 233

Lampiran 35 Lembar Penilaian Proses Siswa Kelas Eksperimen ............... 242

Lampiran 36 Lembar Penilaian Proses Siswa Kelas Kontrol .................... 248

Lampiran 37 Hasil Proyek Siswa ................................................................ 254

Lampiran 38 Dokumentasi Proses Pembelajaran ........................................ 255

Lampiran 39 Surat Izin Penelitian .............................................................. 256

Lampiran 40 Surat Keterangan SMA N 32 Jakarta .................................... 257

Lampiran 41 Uji Referensi .......................................................................... 258

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencapaian mutu pendidikan di Indonesia tercantum dalam standar nasional
pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat. Penerapan standar-standar yang dicapai
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. 1
Standar kompetensi lulusan (SKL) pada kurikulum 2013 pada tingkatan
SMA/MA sederajat, memiliki domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pada
domain keterampilan, siswa dalam proses pembelajaran mampu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyajikan dan mencipta. Serta pada domain
keterampilan siswa menjadi pribadi yang berkemampuan berpikir dan bertindak
secara produktif, efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah, secara mandiri (pada bidang kajian
spesifik) sesuai dengan bakat dan minatnya. 2
Kompetensi dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam yang didalamnya terdapat tujuan yaitu siswa dapat menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dan kreatif. Siswa harus mampu mencoba, mengolah dan
menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak, serta bertindak secara efektif

1
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengemabangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2, h. 24.
2
Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2013),
Bahan PPT, slide ke-59.

1
2

dan kreatif, sehingga siswa mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
yang telah meraka pelajari selama di sekolah.3
Standar proses kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
standar isi dan standar kompetensi kelulusan yang mencakup pengembangan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
pendidikan adalah kegiatan pembelajaran kontruktivisme.4 Kontruktivisme adalah
salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan sesorang
dikonstruk orang itu sendiri.5 Secara sederhana, pembelajaran kontruktivisme
adalah kegiatan belajar sesorang siswa di mana siswa belajar membangun sendiri
pengetahuan barunya dengan berdasarkan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya. Siswa belajar mencari sendiri makna dari suatu yang siswa pelajari
untuk membangun pengetahuan barunya.
Proses pembelajaran selama ini masih kurang membuat siswa aktif dan
berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Padahal, salah satu prinsip
pembelajaran pada kurikulum 2013, yaitu pembelajaran mampu dapat
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajarannya.6 Guru pun
terkadang membuat siswa kreatif menjadi tidak, mungkin saja siswa yang kreatif,
tetapi siswa tersebut tidak tahan terhadap pekerjaan rutin yang baginya
membosankan atau sikap guru yang otoriter dan kurang memberikan kebebasan
dalam mengungkapkan diri. 7
Upaya meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dapat disimpulkan dengan
beberapa teknik kreatif, yang dikelompokkan sesuai dengan tiga tingkatan model
belajar kreatif; dimulai dengan memberikan pemanasan untuk dilanjutkan dengan
teknik sumbang saran dan teknik pertanyaan yang memacu gagasan atau daftar
periksa (teknik tingkat I), teknik sintetik yang menggunakan analogi dan metafor
dan teknik futuristic dengan membayangkan garis waktu (teknik tingkat II), dan

3
Kompetensi Dasar SMA/MA (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h.
8-9.
4
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 (Jakarta: Permendikbud RI, 2013).
5
Sardiman, Interaksi dalam Mengajar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2012), h. 37.
6
Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah,
Bahan PPT, slide ke- 3.
7
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 58.
3

terakhir teknik pemecahan masalah secara kreatif dengan Metode Parnes dan
metode atau pendekatan Shallcross.8
Penelitian ini menggunakan teknik pemecahan masalah secara kreatif metode
Parnes. Proses ini meliputi lima langkah, yaitu menemukan fakta, menemukan
masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi, dan menemukan penerimaan. 9
Salah satu alternatif strategi atau model pembelajaran yang mempromosikan
keterampilan berpikir kreatif siswa di mata pelajaran biologi yaitu dengan
penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), PjBL (Project
Based Learning) dan inkuiri. Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan siswa selama proses
pembelajaran, siswa membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar
dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa.10
Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) merupakan model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan
pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk
desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi atau prakarya, dan lain-lain.
Kenyataannya, pembelajaran biologi sangatlah jarang menggunakan model
PjBL, siswa kebanyakan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Guru hanya
terpaku terhadap penyelesaian materi saja. Padahal, siswa lebih dititikberatkan
kepada hafalan-hafalan konsep biologi. Sehingga siswa hanyalah mengerti pada
saat pembelajaran berlangsung. Biologi adalah pelajaran yang membutuhkan
proses dan sikap siswa dalam memahami suatu materi. Siswa diajak untuk aktif
dalam proses pembentukan pemahaman siswa dengan model pembelajaran yang

8
Ibid., h. 195.
9
Ibid., h. 206.
10
Ridwan, A. Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), h. 174.
4

membuat siswa melakukan sesuatu, sehingga keterampilan berpikir kreatif siswa


dapat di asah.
Akibat pembelajaran menoton yang dilakukan sebagian besar para guru
adalah rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa. Pembelajaran hanya melatih
pengetahuan, ingatan, dan kemampuan konvergen, yaitu menemukan informasi
yang tersedia.11 Upaya pada kurikulum 2013 guru biologi disarankan
menggunakan model PjBL, karena model ini membuat siswa belajar secara
efektif, aktif, kritis, serta kreatif. Kreatif artinya siswa berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa berdasarkan data atau informasi yang tersedia dan
menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem.12
Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) khususnya pada
pembelajaran biologi dapat diterapkan pada berbagai konsep termasuk konsep
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Pembelajaran menoton tidak dapat
mengembangkan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan”.

B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah:
a. Perlunya diadakan proses pembelajaran yang tujuan pembelajarannya siswa
dapat menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dan aktif.
b. Proses pembelajaran selama ini masih kurang membuat siswa aktif dan berpikir
kreatif dalam menyelesaikan masalah, disebabkan pembelajaran di sekolah
yang terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan, dan kemampuan
konvergen.

11
John W. Santrock. Psikologi Pendidikan. Dialih Bahasakan oleh Tri Wibowo B. S.,
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 366.
12
Utami Munandar, Op.Cit.
5

c. Rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa akibat dari pembelajaran


menoton yang dilakukan sebagian besar para guru.
d. Perlunya model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan
berpikir kreatif siswa sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga diperlukannya
model pembelajaran PjBL (Project Based Learning).

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan berpikir kreatif siswa
b. Keterampilan berpikir kreatif ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu
problem dengan dua indikator berpikir kreatif Maarzano yaitu merancang ide
baru dan menilai kinerja pribadi.
c. Konsep belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep biologi
pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
d. Instrumen tes berupa soal essay dan lembar observasi siswa untuk keterampilan
berpikir kreatif, serta tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar kognitif
siswa.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh
model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap keterampilan
berpikir kreatif siswa kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan?”.
6

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
PjBL (Project Based Learning) terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas
XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

F. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak, terutama:
a. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaran biologi sehingga dapat memahami konsep
biologi dengan baik.
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan pada setiap guru biologi bahwa
pemilihan model pembelajaran mengajar yang tepat dalam proses belajar
mengajar sangat penting untuk menumbuh kembangkan keterampilan berpikir
kreatif siswa dan tujuan pembelajaran.
c. Bagi peneliti, sebagai suatu keahlian ilmiah yang dapat menambah khsanah
ilmu pengatahuan dan penelitian ini diharapkan mampu memotivasi peneliti
lain untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
BAB II

DESKRIPSI TEORETIS,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoretis
1. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan
bahwa pengetahuan itu adalah konstruksi (bentukan) diri sendiri. Von Glaserfeld
menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.
Pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Tetapi pengetahuan
selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan
seseorang.1
Konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi
dari yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal
ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang
mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian.
Bettencourt meyimpulkan bahwa konstruktivisme tidak bertujuan mengerti
hakikat realitas, tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu
tentang sesuatu.2
Kontruktivisme menurut Lorsbach & Tobin seperti dikutip dalam buku
Paulina Panen merupakan alat/sarana yang tersedia bagi seseorang untuk
mengetahui sesuatu adalah inderanya. Seseorang berinteraksi dengan objek
dan lingkungan dengan cara melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan
merasakannya. Dari sentuhan indrawi itu, seseorang mengkonstruksi
gambaran dunianya. Kontruktivisme merupakan pengetahuan yang ada dalam
diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan
begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa
sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan

1
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali-Press, 2012), h.
37.
2
Ibid.

7
8

menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman siswa atau konstruksi yang


telah siswa bangun/miliki sebelumnya.3

Konstruktivisme pengetahuan bukanlah hal yang statis dan deterministik,


tetapi suatu proses menjadi tahu. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa semua
pengetahuan yang diperoleh seseorang adalah hasil konstruksi diri sendiri, maka
sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada
yang lain.4
Siswa agar mampu mengkonstruksi pengetahuannya maka dipelukan tiga
komponen. Pertama, kemampuan siswa untuk mengingat dan mengungkapkan
kembali pengalaman. Kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman sangat penting karena pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi
individu siswa dengan pengalaman-pengalaman tersebut. Kedua, kemampuan
siswa untuk membandingkan dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan
perbedaan suatu hal. Kemampuan membandingkan sangat penting agar siswa
mampu menarik sifat yang lebih umum (merapatkan) diri pengalaman-
pengalaman khusus serta melihat kesamaan dan perbedaannya untuk selanjutnya
membuat klasifikasi dan mengkonstruksi pengatahuannya. Ketiga, kemampuan
siswa untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada yang lain (selesctive
conscience). Melalui “suka dan tidak suka” inilah muncul penilaian siswa
terhadap pengalaman, dan menjadi landasan bagi pembentukan pengatahuannya.5
Menurut konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif siswa
mengkonstruksi arti wacana, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar juga
merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi
yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki siswa sehingga
pengetahuannya berkembang.6
Proses tersebut bercirikan pertama, belajar berarti membentuk makna. Makna
diciptakan oleh siswa dari apa yang siswa lihat, dengar, rasakan, dan alami.

3
Paulina Panen, Kontruktuvisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: PAU-PPAI, UT, 2001), h.
3-4.
4
Ibid, h. 5.
5
Ibid, h. 6.
6
Ibid, h. 18.
9

Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia miliki. Kedua,
konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus. Setiap kali berhadapan
dengan fenomena atau persoalan yang baru, siswa akan selalu mengadakan
rekonstruksi. Ketiga, belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan
lebih merupakan suatu proses pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan
merupakan perkembangan itu sendiri. Suatu perkembangan menuntut penemuan
dan pengaturan kembali pemikiran seseorang. Keempat, proses belajar yang
sebenarnya pada waktu skema seseorang dalam kesenjangan yang merasakan
pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidak seimabangan (disequilibrium) adalah
situasi yang baik untuk memacu belajar. Kelima, hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungannya. Keenam, hasil belajar
siswa tergantung pada apa yang telah diketahui siswa konsep-konsep, tujuan, dan
motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.7
Pembelajaran berlandaskan konstruktivisme akan bercirikan, Pertama,
orientasi siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam
mempelajari suatu topik. Kedua, elisitas siswa dibantu untuk mengungkapkan
idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain.
Ketiga, restrukturisasi ide, klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang
lain, membangun ide yang baru jika terjadi ide yang bertentangan, serta
mengevaluasi ide barunya dengan eksperimen. Keempat, penggunaan ide dalam
banyak situasi. Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu
diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Kelima, review
bagaimana ide berubah. Seseorang perlu merevisi gagasannya bisa dengan
menambahkan suatu keterangan ataupun mengubahnya menjadi lebih lengkap.8
Belajar menurut pandangan konstruktivistik artinya membangun yaitu siswa
dapat mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif
dalam pembelajaran.9 Seseorang dikatakan mengasimilasikan informasi ketika

7
Sardiman, op. cit., h. 38.
8
Paulina Panen, op. cit., h. 28-30.
9
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1., h. 119
10

seseorang sudah menggabungkan informasi baru yang didapatkan ke dalam


pengetahuannya yang sudah ada. Sedangkan mengakomodasikan informasi adalah
terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru atau melakukan
modifikasi pengetahuan yang ada untuk mencocokkannya dengan informasi yang
baru.
Guru semata-mata bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada
siswa, tetapi siswa harus mampu membangun pengetahuan dalam benaknya.
Peranan guru pada pendekatan konstruktivisme adalah sebagai fasilitator. Tugas
guru sebagai fasilitator yaitu menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab, memberikan tugas yang dapat
merangsang siswa berpikir aktif dengan membangun pengetahuannya dan
membantu siswa untuk mengekspresikan gagasannya serta memonitor,
mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran siswa dapat diberlakukan
untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan atau tidak.10
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project-Based learning (PjBL)
merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan berdasarkan
pengalaman siswa dalam beraktifitas secara nyata. PjBL dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan dalam melakukan
investigasi dan memahaminya.11
Istilah proyek diambil dari manual arts (pekerjaan tangan) dimana siswa
harus menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu yang disebut proyek dimaksud
“any wholehearted” “lifelike” “activity”, yang pokok dalam pembelajaran
berbasis proyek ialah “the active purpose of the learner”. Siswa sendiri harus
menerima proyek itu dan melaksanakannya.12

10
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), h. 41.
11
Ida Ayu, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis”, Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, vol. 3 th 2013.
12
Mursell & S. Nasution, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 14.
11

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang


memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas
dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran kerja proyek dapat meningkatkan
kreativitas dan motivasi. Kerja proyek dapat dipandang sebagai bentuk open-
ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses
pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai
suatu usaha kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dalam
proses pembelajaran pada periode tertentu. 13
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada
pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut
siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan
kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
mandiri. Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya.14
Berikut pengertian pembelajaran berbasis proyek menurut beberapa ahli
adalah; satu, PjBL adalah model pembelajaran secara konstruktif untuk
pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap
permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupan
siswa. Dua, PjBL adalah model komprehensif untuk pengajaran dan pembelajaran
yang dirancang agar siswa melakukan riset terhadap peramasalahan nyata. Tiga,
PjBL adalah model yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan
permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada aktifitas siswa. Empat, PjBL
adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktifitas siswa, mengajak siswa
untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.15
b. Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Buck Institute for Education seperti dikutip dalam Prabawa,
pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang melibatkan siswa
melakukan proses penyelidikan yang panjang dalam menanggapi pertanyaan
13
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 144.
14
Ibid.
15
Michel M. Grant, “Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases an
recomandations”, Journal for Meredian A Middle School Computer Technologies, Vol. 5, 2002, h.
1-3.
12

yang kompleks, masalah, atau tantangan. Proyek-proyek yang ketat


membantu siswa belajar tentang materi pembelajaran dan praktik
keterampilan yang diperlukan pada abad 21 seperti kolaborasi, komunikasi,
dan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran berbasis proyek dapat dikenali dari
karakteristiknya yang memiliki empat dimensi yaitu: isi, kondisi, aktivitas,
dan hasil. 16

Educational Foundation seperti yang dikutip dalam Widaytmoko dan


Pamelasari, Project based learning asks a question or proses a problem that each
student can answer. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran
yang menuntut pengajar dan atau siswa mengembangkan pertanyaan penuntun (a
guiding question). Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar
yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai
cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Hal ini memungkinkan setiap siswa pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan
penuntun.17
Jena Piaget dan Lev Vygotsky seperti yang dikutip dalam Trianto adalah
tokoh dalam pengembangan konsep konstruktivisme. Pada konsep inilah dasar
pijak pembelajaran berbasis proyek diletakkan. Piaget mengemukakkan bahwa
siswa dalam segala usia secara aktif terlibat dalam perolehan informasi dan
membangun pengetahuan siswa sendiri. Bagi siswa agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah,
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan
ide-ide.18 Vygotsky seperti dikutip H.S. Wrigley, seperti halnya Piaget percaya
bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan
pengalaman baru dan menantang, ketika mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang dimunculkan oleh pengalaman tersebut. Dalam upaya mendapatkan

16
Prabawa dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Berbasis Proyek Pada Mata
Pelajaran Produksi Audio dan Video di SMK N 1 Sukasada”, Jurnal Teknologi Pembelajaran,
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3, 2013.
17
Widiyatmoko & Pamelasari, “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan
Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai”, Jurnal Pendidikan IPA : Universitas
Negeri Semarang, Vol 1, No. 1, 2012.
18
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), h.
28.
13

pemahaman individu mengaitkan pengetahuan baru. Tetapi berbeda dengan Piaget


tentang perkembangan intelektual setiap individu yang tanpa memandang latar
konteks sosial. Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial dengan orang lain
memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual
siswa.19
c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek mendefinisikan sebagai suatu metode
pembelajaran sistematik yang melibatkan yang siswa dalam belajar pengetahuan
dan keterampilan melalui penyusunan inquiri yang kompleks, pertanyaan autentik
serta desain kerja dan produk. Kerja proyek merupakan bentuk open-ended
contextual activity-based learning dan merupakan bagian dari proses
pembelajaran yang memberikan penekanan kuat pada pemecahan masalah melalui
suatu usaha kolaboratif. Selain dilakukan secara kolaboratif, proyek juga harus
bersifat inovatif, unik, dan berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kehidupan siswa atau kebutuhan masyarakat atau industri lokal.20
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk siswa IPA
khususnya biologi. Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, siswa terdorong untuk
lebih aktif dalam belajar karena instruktur atau guru berposisi di belakang dan
siswa yang berinisiatif. Selain itu, guru bertugas memberi kemudahan dan
mengevaluasi kebermaknaan ataupun penerapan proyek bagi kehidupan siswa
khususnya dalam pembelajaran dikelas.
Model pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning) memiliki
kemiripan dengan pendekatan belajar berbasis masalah (problem-based learning).
Kedua metode pembelajaran ini menekankan lingkungan belajar siswa aktif, kerja
kelompok (kolaboratif), dan teknik evaluasi otentik (authrntic assessmentic).
Perbedaannya terletak pada objek, yaitu dalam problem-based leaarning, siswa
lebih didorong dalam kegiatan yang memerlukan perumusan masalah,

19
H.S. Wrigley, “Knowladge in Action: The Promise of Project-Based Learning”, Journal
Focus and Basic, vol 2. Th. 1998.
20
Ridwan, A. Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implemntasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), h. 172.
14

pengumpulan data dan analisis data. Sedangkan dalam project-based learning,


siswa lebih didorong pada kegiatan desain, merumuskan pekerjaan, merancang
(designing), mengkalkulasi, melaksanakan pekerjaan dan mengevalusi hasil.21
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek didefinisikan oleh Buck Institue
for Education seperti dikutip Made Wena, yaitu sebagai berikut; siswa
membuat keputusan dan membuat kerangka kerja; ada permasalahan yang
pemecahannya belum ditentukan sebelumnya; siswa merancang proses untuk
mencapai hasil; siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan; ada evaluasi secara berkelanjutan; siswa secara
teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; hasil akhir berupa produk
dan dievaluasi kualitasnya; kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi
kesalahan dan perubahan.22

Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bekerja berkelompok atau secara individual dan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan ide-ide dan solusi-solusi realistik, sehingga pembelajaran
berpusat pada siswa bukannya berpusat pada guru.
d. Tahap-Tahap Pengembangan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek, dimana siswa diberikan tugas dengan
mengembangkan tema atau topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan
projek yang realistik. Selain itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini
mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan
diri, serta berpikir kritis dan analitis pada siswa.23
Langkah-langkah PjBL yang diadaptasi dari Keser & Karagaco terdapat enam
langkah. Diantaranya penentuan proyek, Perancangan Langkah-langkah
Penyelesaian Proyek, Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek, Penyelesaian
Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring Guru, Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek, Evaluasi Proses dan Hasil Proyek.
Langkah-langkah PjBL pertama, penentuan proyek, siswa menentukan
tema/topik proyek bersama guru. Siswa diberi kesempatan untuk
memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok

21
Ibid., h. 187.
22
Made Wena, op. cit., h. 145
23
Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (Jakarta:
Kemndikbud, 2013), h. 21.
15

ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tema. Kedua,


perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, pada langkah ini siswa
merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir
beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi perumusan tujuan
dan hasil yang diharapkan, pemilihan aktivitas untuk penyelesaian proyek,
perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas
proyek, dan kerja sama antar anggota kelompok. Ketiga, penyusunan jadwal
pelaksanaan proyek, siswa dengan pendampingan guru melakukan penjadwalan
semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus
diselesaikan tahap demi tahap.
Langkah-langkah PjBL keempat, penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan
monitoring guru, langkah ini merupakan pelaksanaan rancangan proyek yang
telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya
dengan; membaca, membuat desain, meneliti, menginterview, merekam, berkarya,
mengunjungi objek proyek, dan/atau akses internet. Guru bertanggung jawab
membimbing dan memonitor aktivitas siswa dalam melakukan tugas proyek mulai
proses hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat
rubrik yang akan dapat merekam aktivitas siswa dalam menyelesaikan tugas
proyek. Kelima, penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil proyek,
hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, desain,
karya seni, karya teknologi atau prakarya, dan lain-lain dipresentasikan dan atau
dipublikasikan kepada siswa yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk
presentasi, publikasi, dan pameran produk pembelajaran. Keenam, evaluasi proses
dan hasil proyek, guru dan siswa pada akhir proses pembelajaran melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas
proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi,
siswa diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan
tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama
16

menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap
proses dan produk yang telah dilakukan.24
Menurut Erica Breker terdapat delapan langkah tahapan kegiatan
pembelajaran berbasis proyek meliputi, mendeskripsikan konsep/materi yang
sedang dipelajari, menentukan permasalahan, mengkaji permasalahan,
memahami pihak-pihak yang terlibat, menentukan pemecahan masalah/solusi,
merencanakan proyek, melaksanakan proyek, dan terakhir menyimpulkan,
mengevaluasi serta merefleksi.25

Menurut The Geoge Lucas Education seperti dikutip I Made Wirasana,


langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yaitu; melemparkan
pertanyaan esensial kepada siswa, mendesain rencana proyek, menyusun
jadwal kegiatan, memonitoring aktivitas siswa, menilai keberhasilan siswa
dan mengevluasi pengalaman siswa.26
e. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Strategi pembelajaran berbasis proyek, terdapat tahap-tahap yang harus
dilakukan, agar pelaksanaan seluruh proses kegiatan strategi pembelajaran
berbasis proyek dapat berhasil. Prinsipnya sama seperti pembelajaran pada
umumnya, strategi pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap utama,
yaitu menurut Made Wena, pertama, tahap perencanaan pembelajaran proyek;
kedua, tahap pelaksanaan pembelajaran proyek, dan ketiga, tahap evaluasi
pembelajaran proyek.27
Tahapan PjBL pertama tahap perencanaan. Pekerjaan proyek membutuhkan
keterampilan dasar yang sangat kompleks untuk merencanakan secara rinci
mungkin sehingga memberi tuntutan secara jelas dalam pelaksanaannya. Tahap
ini mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Karena di tahap ini akan memberi
tuntunan tentang bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini
terdapat enam langkah perencanaan yaitu, satu, merumuskan tujuan pembelajaran
atau proyek. Prinsip perumusan tujuan pembelajaran dengan menggunakan
strategi proyek sama saja dengan perumusan tujuan pembelajaran. Dua,

24
Ibid., h. 21-22.
25
Erica Backer, dkk, Project Based Learning Model: Relevant Learning for the 21 st
Century, (Washington: Pasific Education Institute, 2011), h. 4.
26
I Made Wirasana Jagantara, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA”, Jurnal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, th 2014.
27
Made Wena, op. cit., h. 108-117
17

menganalisis karakteristik siswa. Dalam pembelajaran proyek, analisis


karakteristik siswa lebih ditekankan pada usaha pengelompokan siswa. Untuk
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok jenis pekerjaan yang ada dalam
proyek, harus dilihat kemampuan dan keterampilan siswa. Tiga, merumuskan
strategi pembelajaran. hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini
adalah menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk praktik dengan
strategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasisn, strategi
penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus dirancang sedemikian
rupa agar sesuai dengan setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan
dikerjakan.
Tahapan PjBL ke Empat, membuat lembar kerja (job sheet). Membuat
gambaran proyek secara menyeluruh dan gambar-gambar detail yang dianggap
perlu dan penting. Dalam tahap ini guru harus membuat gambar kerja atau skema
rencana kerja proyek sehingga memudahkan siswa untuk memahami proses kerja
yang akan dilakukan. Lima, merancang kebutuhan sumber belajar. Siswa sering
dihadapkan pada proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar pun
harus disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini harus dipikirkan
apakah bahan dan alat yang diperlukan sudah tersedia. Karena itu, perlu dibuat
daftar bahan dan alat, yang diperlukan secara lengkap. Enam, merancang alat
evalusi. Alat evaluasi ini harus mampu mengukur kemampuan siswa dalam setiap
jenis pekerjaan yang ada dalam proyek. Karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan
yang akan dilakukan siswa harus disediakan alat evaluasinya.
Tahapan PjBL kedua, tahap pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran berbasis
proyek siswa akan dapat merasakan pengalaman belajar yang kompleks. Siswa
dapat menerapkan berbagai keterampilan yang telah dipelajarinya dalam suatu
gugus tugas nyata yang kompleks. Hal-hal yang telah direncanakan dalam
pelaksanaan pembelajaran ini harus diikuti dalam kegiatan proyek ini. Beberapa
kegiatan yang harus dilakukan yaitu: pertama, mempersiapkan sumber belajar
yang diperlukan. Kedua, menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja. Ketiga,
mengelompokkan siswa sesuai dengan tugas masing-masing. Keempat,
mengerjakan proyek.
18

Kegiatan pelaksanaan satu, persiapan sumber belajar. Ketersediaan sumber


belajar yang memadai sangat mempengaruhi proses pelaksanaan praktik. Karena
pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber belajar sudah diidentifikasi,
maka pada tahap ini tinggal mengecek apakah sumber belajar itu telah tersedia.
Dua, menjelaskan proyek Guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek
yang akan digarap sebelum siswa praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan.
Hal ini penting dilakukan pada saat mengerjakan proyek, siswa lebih mengerti
prosedur kerja yang harus dilakukan. Penjelasan terhadap rencana proyek ini akan
lebih baik dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara
khusus. Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan digarap. Penjelasan
ini guru dapat memberikan pertanyaan atau diskusi pada siswa sehingga siswa
memiliki pemahaman proyek dengan benar.
Kegiatan PjBL ke tiga, Pembagian kelompok. Membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek,
sangat mempengaruhi kelancaran pengerjaan proyek. Pembagian kelompok
berdasarkan karakteristik masing-masing siswa, kepribadian siswa, dalam arti
kelompokkan siswa sejenis dalam satu kelompok. Setelah siswa dikelompokkan,
masing-masing kelompok siswa diberi tugas bagian-bagian proyek yang harus
siswa kerjakan. Pembagian tugas ini dapat digilir mengerjakan bagian-bagian
proyek sehingga masing-masing kelompok memiliki pengalaman kerja pada
semua komponen proyek. Empat, Pengerjaan proyek. Siswa mengerjakan proyek
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Selama siswa mengerjakan proyek, guru
harus selalu mengawasi dan memberi bimbingan pada semua siswa. Jika kiranya
ada hal-hal yang belum selesai yang dilakukan siswa, guru harus segera memberi
tahu kesalahannya sehingga siswa dapat mengerjakan dengan benar.
Tahap PjBL ketiga, tahap evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap penting
dalam pembelajaran strategi proyek. Agar guru mengetahui seberapa jauh tujuan
pembelajaran praktik dapat tercapai maka guru harus melakukan evaluasi. Dengan
dilakukannya evaluasi secara lengkap, kemajuan belajar siswa dapat diketahui
secara jelas, begitu pun kelemahan dalam proses pembelajarannya sehingga
perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.
19

f. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek


Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran dengan menggunakan
tugas proyek sebagai metode pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata,
seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara nyata atau
realistis.28
Prinsip yang mendasari pada PjBL diantaranya, Pembelajaran berpusat pada
siswa yang melibatkan tugas-tugas proyek pada kehidupan nyata untuk
memperkaya pembelajaran. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian
berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk
nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema atau topik yang
disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk
perbaikan produk.
g. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Oaks, Grantman dan Pedras seperti dikutip Forrest W. Parkey dan Beverly,
mengatakan bahwa PjBL, yang merubah mengajar dari guru mengatakan menjadi
murid melakukan, termasuk lima element penting.
Elemen penting PjBL satu, Menyatukan pengalaman belajar yang melibatkan
murid dalam proyek dunia nyata yaitu apa yang mereka kembangkan dan
menerapkan pengetahuan dan keahlian. Dua, Mengakui bahwa belajar yang
penting mengetuk keinginan dari diri murid untuk belajar, kemampuan siswa
untuk melakukan kerja penting, dan perlu dilakukan secara serius. Tiga, Belajar
untuk hasil akhir kurikulum umum dapat diidentifikasi secara terbuka, sedangkan
hasil akhir spesifik dari belajar murid tidak dapat ditentukan dari awal atau dapat
seluruhnya diperkirakan. Empat, Belajar yang mengharuskan murid untuk
menarik dari banyak sumber informasi dan disiplin dalam hal untuk

28
Forrest W. Parkey & Beverly, Menjadi Seorang Guru, Terjemah oleh Bambang Sarwaji
(Jakarta: PT.Indeks, 2008), h. 504-505.
20

menyelesaikan masalah. Lima, Dari pengalaman murid belajar untuk menangani


dan mengaolakasi sumber daya seperti waktu dan materi.29
h. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Moursund seperti dikutip Made Wena terdapat lima keuntungan dari
pembelajaran berbasis proyek, yaitu Increased motivasion, Increased
problem-solving ability, Improved library research skills, Increased
collaboration, Increased resource-management skills.30

Increased motivasion, PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa


terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek
yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan
proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan
dalam kehadiran sangat berkurang. Increased problem-solving ability, beberapa
sumber mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar PjBL dapat meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
Improved library research skills, karena PjBL mempersyaratkan siswa harus
mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi,
maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi meningkat.
Increased collaboration, pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan
siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Kelompok
kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek
kolaboratif dari sebuah proyek. Increased resource-management skills, PjBL
yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

29
Ibid., h. 504.
30
Made Wena, op. cit., 147
21

i. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran


Konvensional
Tabel 2.1
Perbedaan antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran proyek
menurut Buck Institute for Education31
Penekanan
Aspek Penekanan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendidikan Konvensional
Berbasis Proyek
Fokus Cakupan isi Kedalaman Pemahaman
Kurikulum Pengetahuan tentang fakta Penguasaan konsep dan
prinsip
Belajar keterampilan Pengembangan
“Builtding-block” dalam keterampilan pemecahan
isolasi masalah kompleks
Lingkup dan Mengikuti urutan kurikulum Mengikuti minat siswa
Urutan secara ketat
Berjalan dari blok ke blok Unit-unit besar terbentuk
atau unit ke unit dari problem dan isu yang
kompleks
Memusat, fokus berbasis Meluas, fokus, interdispliner
displin
Peranan guru Penceramah dan direktur Penyediaan sumber belajar
pembelajaran dan partisipasi di dalam
kegiatan belajar
Ahli Pembimbing/parter
Fokus Produk Proses dan produk
pengukuran Skor tes Pencapaian yang nyata
Membandingkan dengan Unjuk kerja yang standar
yang lain dan kemajuan dari waktu ke
waktu
Reproduksi informasi Demonstrasi pemahaman
Bahan-bahan Teks, ceramah, dan Langsung sumber asli;
pembelajaran presentasi bahan-bahan tercetak,
interview, dokumen, dan
lain-lain.
Kegiatan dan lembar latihan Data dan bahan
dikembangkan guru dikembangkan oleh siswa
Penggunaan Pendukung, periferal Utama, integral
Teknologi Dijalankan guru Diarahkan siswa
Kegunaan untuk perluasan Kegunaan untuk
presentasi guru memperluas presentasi

31
Ibid, h. 149-151.
22

Penekanan
Aspek Penekanan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendidikan Konvensional
Berbasis Proyek
siswa atau penguatan
kemampuan siswa
Konteks kelas Siswa bekerja sendiri Siswa bekerja dalam
kelompok
Siswa kompetisi satu Siswa kolaboratif satu
dengan yang lainnya dengan lainnya
Siswa menerima informasi Siswa mengkonstruk
dari guru berkontribusi, dan
melakukan sintesis
informasi
Peranan siswa Menjalankan perintah guru Melakukan kegiatan belajar
yang diarahkan oleh diri
sendiri
Pengingat dan pengulang Pengkaji, integrator, dan
fakta penyaji ide
Siswa menerima dan Siswa menentukan tugas
menyelesaikan tugas-tugas mereka sendiri dan bekerja
laporan pendek secara independen dalam
waktu yang besar
Penentuan Pengetahuan tentang fakta Pemahaman dan aplikasi ide
jangka pendek istilah dan isi dan proses yang kompleks
Tujuan jangka Luas pengetahuan Dalam pengetahuan
panjang Lulusan yang memiliki Lulusan yang berwatak dan
pengetahuan yang berhasil terampil mengembangkan
pada tes standar pencapaian diri, mandiri, dan belajar
sepanjang hayat

3. Pendekatan Pembelajaran Saintifik


Penerapan kurikulum 2013 memerlukan perubahan paradigma
pembelajaran, di mana siswa dilatih untuk mengobservasi, mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis (mengasosiasi) data dan
mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut pendekatan saintifik. Pendekatan
ini perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar
mandiri dan berpikir kreatif.32
Pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode
saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan pengamatan atau observasi yang
32
Ridwan, A. Sani, op. cit., h. vii.
23

dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pembelajaran


dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri.
Kegiatan belajar secara inkuiri dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasisi
inkuiri, pembelajaran menemukan (discovery), studi kasusu (case study), PBL
(Problem Based Learning), PjBL (Project Based Learning). 33
Berdasarkan teori Dyer seperti yang dikutip dalam Ridwan, penedekatan
Saintifik dalam pembelajaran yang memiliki komponen proses
pembelajaran antara lain; mengamati; menanya; mencoba/mengumpulkan
informasi; menalar/asosiasi, membentuk jejaring (melakukan komunikasi).34

Pembelajaran saintifik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya,


salah satu diantara beberapa kelebihannya yaitu keterampilan berpikir kritis siswa
lebih menonjol karena dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengajaran
pengetahuan yang meliputi apa, kenapa dan bagaimana sehingga membantu siswa
untuk lebih aktif dan mandiri. Sedangkan salah salah satu kekurangan dari
pembelajaran saintifik yaitu siswa menjadi sangat terpaku dengan arahan guru
dalam proses pembelajarannya dan dalam menarik kesimpulan setelah proses
pembelajaran. 35
4. Keterampilan Berpikir Kreatif
a. Pengertian Berpikir Kreatif
Dalam proses pembelajaran La Costa seperti yang dikutip dalam Wina
Sanjaya, mengklarifikasikan mengajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching
of thinking, teaching for thinking, teaching about thinking.36

Teaching of thinking adalah proses pembelajaran yang diarahkan untuk


pembentukan keterampilan keterampilan mental tertentu, seperti misalnya
keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya. Pembelajaran
ini lebih menekankan kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thinking
adalah proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan

33
Ibid., h. 50-52.
34
Ibid., 53.
35
Reni Sintawati, “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
pembelajaran PAI”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, h. 12-13, tidak
dipublikasi.
36
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 107.
24

belajar yang dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Pembelajaran ini


lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan tertentu.
Teaching about thinking adalah pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk
membantu siswa lebih sadar terhadap proses berpikirnya. Pembelajaran ini lebih
menekankan kepada metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.37
Proses berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang
apabila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus
dipecahkan. Menurut Ruggiero mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas
mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,
membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to
understand). Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan
suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka
seseorang melakukan suatu aktivitas berpikir. Berpikir kreatif dapat juga
dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika seorang individu
mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan
gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan. Pengertian ini
lebih memfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide baru yang
merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau masih
dalam pemikiran.
Proses belajar terdiri dari kegiatan fisik dan berpikir. Kegiatan fisik
merupakan kegiatan motoris yang dapat diamati, sedangkan aktivitas berpikir
adalah tingkah laku yang menggunakan ide dan merupakan suatu proses simbolis.
Maksudnya, kegiatan berpikir selalu menggunakan simbol, yaitu sesuatu yang
dapat mewakili segala hal dalam alam pikiran. Simbol itu dapat berupa kata,
angka, simbol dalam pelajaran biologi, simbol matematika, simbol dalam
peraturan lalu lintas, not musik, mata uang dan sebagainya.
Ahli-ahli psikologi asosiasi menganggap bahwa berpikir adalah kelangsungan
tanggapan-tanggapan di mana subjek yang berpikir pasif. Berpikir itu adalah
berbicara dalam hati. Berpikir dikemukakan dua kenyataan yaitu pertama, berpikir
itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir pasif, dan kedua aktivitas itu

37
Ibid., h.107-108.
25

sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan bukan motoris, walaupun dapat
disertai oleh kedua hal itu, berpikir itu mempergunakan abstraksi-abstraksi atau
“ideas”.
Kegiatan berpikir dapat dibagi menjadi dua yaitu berpikir tidak terarah dan
berpikir terarah. Berpikir tidak terarah adalah proses berpikir yang merangsang
timbulnya ide yang lain. Jalan pikiran tidak ditentukan atau diarahkan
sebelumnya, sehingga ide-ide timbul secara bebas. Kegiatan berpikir termasuk
dalam berpikir ini adalah melamun, mimpi, dan berpikir artistik. Adapun berpikir
terarah adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan
pada suatu pemecahan persoalan. Termasuk dalam berpikir terarah adalah berpikir
kritis dan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif inilah yang menghasilkan
kreativitas berpikir.
Kreativitas didefinisikan sebagai "kemampuan untuk mengidentifikasi
sesuatu yang salah; membentuk ide atau hipotesis mengenai sesuatu tersebut;
menguji hipotesis; dan mengkomunikasikan hasil, dalam bentuk memodifikasi
atau pengujian ulang hipotesis".38 Dass menunjukkan bahwa kreativitas adalah
fitur biasa di dalam kegiatan ilmiah. Untuk meningkatkan kreativitas dalam kelas
sains, Dass menyebutkan strategi berikut: visualisasi, berpikir divergen,
pertanyaan terbuka, pertimbangan sudut pandang alternatif, penggunaan ide-ide
yang tidak biasa, memecahkan masalah dan teka-teki, merancang perangkat dan
mesin, dan beberapa cara dalam mengkomunikasikan hasil.
Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang menyelesaikan
persoalan, mengajukan metode, gagasan atau memberikan pandangan baru
terhadap suatu persoalan atau gagasan lama.39
Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan
tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Berpikir dapat
dibedakan antara pemikiran konvergen, yang menghasilkan satu jawaban benar
dan merupakan karakteristik dari jenis pemikiran yang dibutuhkan pada tes

38
E. Paul Torrance, Testing and Creative Telent, University of Minnesota, Minneapolis,
1962, h. 7.
39
Husamah dan Yanur S., Desain Pembelejaran Berbasis Pencapaian Kompetensi,
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 174.
26

kecerdasan konvensional, dan pemikiran divergen, yang menghasilkan banyak


jawaban untuk satu pertanyaan dan merupakan karakteristik dari kreativitas. 40
Menurut Edgar seperti yang dikutip dalam Paulina Panen, berpikir kreatif
disebut kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan
mengkombinasikan, merubah atau menggunakan kembali ide-ide yang sudah
ada. Sehingga tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang
keingintahuan dan meningkatkan perbedaan.41
b. Tingkatan-Tingkatan dalam Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif ada beberapa tingkatan atau stages sampai seseorang
memperoleh sesuatu hal yang baru atau pemecahan masalah. Empat tingkatan-
tingkatan itu yaitu; persiapan, inkubasi, inspirasi, dan perealisasian.42
Tingkatan berpikir kreatif satu, fase persiapan. Pada tahap persiapan terjadi
proses pengenalan permasalahan, berusaha mengumpulkan informasi-informasi
yang relevan, dan berusaha menampilkan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Dua, fase inkubasi. Pada tahap ini individu berusaha untuk mengeksplorasi,
merumuskan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan penyelesaian
masalah yang dihadapi. Tiga, fase inspirasi. Pada tahap ini merupakan puncak dari
tahapan sebelumnya. Tahap ini ditandai oleh adanya kemampuan memberi
penjelasan pada masalah yang dihadapi karena individu telah mendapat inspirasi.
Dengan demikian tahap ini adalah tahap lahirnya sebuah ide baru, sebuah ide yang
akan memberi corak pada produk kreatif, sehingga aspirasi ini merupakan faktor
yang amat menentukan struktur suatu karya. Empat, fase perealisasian. Dalam
fase ini, orang kreatif melakukan pengujian atas kebenaran dan kelayakan
kreativitasnya melalui eksperimen. Di dalam fase ini dilakukan sebagian revisi
atau perubahan atas produk kreativitas yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan
memunculkannya dengan bentuk sebaik mungkin.
c. Ciri-ciri Keterampilan Berpikir Kreatif
Keterampilan berpikir kreatif dapat ditandai dengan ciri-ciri keterampilan
berpikir kreatif. Ciri-ciri keterampilan berpikir kreatif (Atitude). Pertama, dapat
melibatkan diri dalam (mengerjakan) tugas meskipun jawaban dan solusinya tidak

40
John W. Santrock., op. cit., h. 366.
41
Paulina Panen, op. cit., h. 109.
42
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 39.
27

segara nampak. Kedua, Melakukan usaha memaksimalkan (mengelola)


kemampuan dan pengetahuannya. Ketiga, membuat, menggunakan dan
memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri (menilai kinerja pribadi).
Keempat, menghasilkan cara baru dalam melihat lingkungan dan batasan yang
berlaku di masyarakat (merancang ide baru). 43

5. Indikator-Indikator PjBL terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif


Tabel 2.2
Indikator PjBL terhadap Keterampilan Bepikir Kreatif
Langkah- Keterampilan
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Langkah PjBL Bepikir Kreatif
1. Dimulai dengan a. Menstimulus siswa dengan pertanyaan Mengerjakan
pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa tugas meskipun
essensial dalam melakukan suatu aktivitas jawaban dan
solusi tidak segera
nampak

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran


c. Memotivasi siswa terlibat pada aktivitas Mengerjakan
kegiatan yang dipilihnya tugas meskipun
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak

d. Menetapkan topik yang sesuai dengan Mengelola


realita dunia nyata dan dimulai dengan kemampuan dan
sebuah investigasi mendalam pengetahuannya

2. Mendesain a. Membantu siswa membuat perencanaan Merancang ide


rencana proyek dalam pemilihan judul, tujuan, alat dan baru
bahan proyek
b. Membantu siswa mengorganisasikan Merancang ide
tugas belajar yang berhubungan dengan baru
topik tersebut
3. Membuat jadwal a. Membimbing siswa untuk membuat Merancang ide
timeline unruk menyelesaiakn proyek baru

43
Robert, J, Marzano, Dimensions of Thinking : A Framwork for Curriculum and
Instruction , (Virginia:Assosiasion for Supervision and Curriculum Development), h. 37-40.
28

Langkah- Keterampilan
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Langkah PjBL Bepikir Kreatif
Mengelola
b. Membimbing siswa membuat dateline kemampuan dan
penyelesaian proyek pengetahuannya
c. Membimbing siswa agar merencanakan Merancang ide
cara baru dalam membuat proyek baru

d. Mengarahkan siswa agar menggunakan Mengelola


metode dan prosedur kerja dengan benar kemampuan dan
pengetahuannya

4. Mengawasi siswa a. Mengawasi pekerjaan siswa selama Mengerjakan


mengerjakan pembuatan media proyek tugas meskipun
proyek jawaban dan
solusi tidak segera
nampak

5. Penilaian a. Membantu siswa untuk melakukan Menilai kinerja


refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan pribadi
dan proses-prosesnya
b. Membimbing setiap kelompok Mengerjakan
mempresentasikan hasil proyek untuk tugas meskipun
menyelesaikan masalah dari pertanyaan di jawaban dan
awal pertemuan
solusi tidak segera
nampak

6. Mengevaluasi Mengerjakan
hasil proyek tugas meskipun
jawaban dan
a. Memberi kesempatan siswa untuk solusi tidak segera
mengkritisi hasil yang dipresentasikan dari nampak
kelompok lain
Menilai kinerja
pribadi

Menilai kinerja
b. Meminta siswa untuk mengumpulkan pribadi
laporan tertulis
29

6. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Jaringan adalah sekelompok sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi sama.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan
perkembangan sel/jaringan tumbuhan, jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi
dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen).44 Beberapa
jaringan tumbuhan yang secara bersama-sama melakukan satu atau beberapa
fungsi khusus membentuk organ tumbuhan. Organ utama pada tumbuhan berbiji
meliputi akar, batang, dan daun.45
Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang kebanyakan berada di bawah
permukaan tanah. Sistem akar tumbuhan (berbiji) dibedakan atas akar tunggang
dan akar serabut. Struktur anatomi akar terdiri atas beberapa jaringan. Pada
penampang melintang akar muda, susunan lapisan akar dari luar hingga ke dalam
adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan dengan cabang-cabang lateral.
Pada umumnya batang berada di permukaan tanah, tumbuh tegak menjulang ke
atas. Daun merupakan organ fotosintesis bagi tumbuhan berpembuluh. Pada
umumnya daun terdiri atas helai daun (lamina) yang pipih dan tangkai (pteiolus)
yang menghubungkan daun ke batang. Bentuk, struktur dan ukuran daun pada
tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun
tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan
pembuluh.46

B. Kajian Penelitian Relevan


Beberapa hasil penelitian yang relevan yang digunakan peneliti, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Dini Rahmawati melakukan sebuah penelitian
yang menunjukkan bahwa, hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar
dengan model pembelajaran konvensional. Respon siswa terhadap model

44
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 47.
45
Henny Riandari, Biologi untuk SMA 2A, (Solo: Global, 2014), h. 62.
46
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati, Biologi SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014).
30

pembelajaran berbasis proyek sangat positif, model pembelajaran berbasis proyek


memberi kemudahan dalam mempelajari konsep fisika, penyajian pelajaran sangat
menyenangkan karena mengembangkan kreativitas siswa sehingga motivasi siswa
lebih tinggi dalam belajar fisika. Jadi dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan penguasaan konsep dan hasil belajar siswa.47
Widiyatmoko dan Pamelasari dalam jurnal penelitian pendidikan IPA
UNNES melakukan sebuah penelitian. Bertujuan untuk mengembangkan dan
memproduksi alat peraga IPA melalui pembelajaran berbasis proyek dengan
memanfaatkan bahan bekas pakai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
menggunakan pembelajaran proyek keterampilan mahasiswa dalam membuat alat
peraga, dan nilai laporan sudah mencapai skor terkecil 82 dan nilai terbesarnya
92. Hal ini menunjukkan dari penilaian produk yang telah dibuat mahasiswa lebih
dari 85 % telah mendapatkan kategori baik.48
Sema Altun, Umit Turgut, dan Erdogan Buyukkasap dalam journal of
educational sciences, melakukan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa,
PjBL adalah penedekatan pembelajaran yang menganggap proyek sebagai bagian
dari kontruktuvisme atau infrastruktur. Proyek adalah tugas-tugas kompleks
berdasarkan pertanyaan yang menantang atau pemecahan masalah yang
melibatkan siswa dalam desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau
kegiatan investigasi, memberikan peserta belajar kesempatan untuk bekerja secara
otonom relatif dari memperpanjang. PjBL membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan pembelajaran jangka panjang. Siswa memperoleh
informasi kemampuan keaksaraan dan mengembangkan keterampilan berpikir.49
Tesis mengenai pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap
keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII pada materi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut keterampilan

47
Dini Rahmawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Bunyi”, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007, h. 75.
48
Widiyatmoko, op. cit. h. 54.
49
Sema Altun dkk , “The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates’
Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills”, Journal of
Educational Sciences, 2009, Vol 1, No 1, h. 83.
31

berpikir kritis dan kreatif dapat lebih meningkat dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dibandingkan dengan pembelajaran praktikum.50
Jurnal mengenai pengaruh PjBL terhadap hasil belajar siswa materi sistem
pencernaan. Penelitian menghasilkan rata-rata nilai akhir siswa kelas eksperimen
lebih tinggi sebesar 83 dan ketuntasan belajarnya mencapai 100 %. Hasil uji n-
Gainnya meningkat sebesar 0,71 pada kriteria tinggi. Penelitian ini dilakukan pada
kelas VIII. 51 Pada penelitian Suriyati dkk menghasilkan adanya pengaruh strategi
pembelajaran PjBL terhadap peningkatan sikap dan pemahaman konsep siswa
terhadap ekosistem sawah. Siswa yang difasilitasi PjBL memiliki pemahaman
konsep lebih tinggi 81,05 %.52
Penelitian yang dilakukan oleh I Made Wirasana Jagantara dkk, hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
biologi mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek
dan model pembelajaran langsung. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar biologi antar siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan gaya
belajar kinestetik, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan
gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar biologi untuk kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual,
auditori, dan gaya belajar kinestetik antara siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran langsung.53 Penelitian yang dilakukan Ida Ayu dkk, menghasilkan
terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

50
Niken N. R., “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”,
Tesis UPI, repository.upi.edu., 2013, h. 108.
51
Indah Susilowati dan Retno Sri, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil
Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia”, Jurnal Biologi, FMIPA Universitas Semarang
Indonesia, Vol 1, No. 2, Mei 2013.
52
Suriyati Mahanal dan Ericka Darmawan, “ Pengaruh Pembelajaran Project Based
Learnign (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2
Malang”, Jurnal biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, Vol 1, No. 1, Mei 2010.
53
I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, dan Ni Luh Putu Manik Widiyanti,
“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar
Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Program Studi IPA, Vol. 4, Tahun 2014.
32

antara siswa mengikuti PjBL dan siswa yang mengikuti pembelajaran


konvensional.54

C. Kerangka Berfikir
Proses belajar merupakan proses berpikir yang dilakukan siswa dalam
menyerap dan memahami materi pelajaran. Banyak pembelajaran di sekolah yang
terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan/hafalan, kemampuan berpikir logis
atau berpikir konvergen yaitu kemampuan menemukan satu jawaban yang paling
tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan demikian, setiap siswa akan terbiasa berpikir konvergen sehingga bila
dihadapkan pada suatu masalah siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan
masalah atau memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah. Pengajar
diharapkan untuk dapat melengkapi pembelajaran dengan menerapkan
keterampilan berpikir kreatif untuk setiap konsep yang diajarkan terutama yang
berkaitan dengan sains biologi.
Proses pembelajaran selama ini kenyataannya yang terjadi di lapangan kurang
membuat siswa aktif dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Pembelajaran sains yang berfokus terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil
akhir jauh lebih baik dibandingkan hanya hasil akhirnya saja. Guru lebih banyak
menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran. Siswa yang pasif
dan cenderung keterampilan berpikir kreatif siswa rendah. Untuk itu diperlukan
strategi yang mampu memfasilitasi siswa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kreatif.
Proses belajar mengajar yang efektif merupakan proses belajar yang
mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya serta dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Proses yang demikian dapat dicapai dengan
model pembelajaran yang tepat. Sehingga keterampilan berpikir kreatif siswa
akan dapat berkembang dan guru tidak hanya menilai hasil belajar secara kognitif
saja. Tetapi dapat secara afektif dari sikap siswa dalam proses pembelajaran dan

54
Ida Ayu, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderwan, op. cit.
33

psikomotorik siswa dalam melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau proyek
tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran yang merupakan interaksi antara siswa dengan
guru dalam suasana yang telah dirancang dan didukung dengan model
pembelajaran berbasis proyek, dapat menghasilkan perubahan belajar pada siswa.
dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat merancang sebuah proyek dan
menyelesaikan proyek tersebut, dari stimulus suatu masalah pada awal tahap
pembelajarannya. Dengan adanya pembelajaran berbasis proyek, yang membuat
siswa aktif dalam proses pembelajarannya dan menuntut siswa untuk berpikir,
sehingga setelah proses pembelajaran keterampilan berpikir kreatif siswa dapat
berkembang.
Pembelajaran berbasis proyek yang di dalamnya siswa mampu merancang
sebuah proyek dengan membuat rancangan, menenetukan langkah kerja,
menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, menyusun sebuah laporan
proyek dan mengkomunikasikan hasil proyeknya. Dengan tahapan yang ada
dalam pembelajaran tersebut untuk menghasilkan produk yang unik dibutuhkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Sehingga hasil dari proyek tersebut dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar berupa media pembelajaran
penampang struktur dan jaringan tumbuhan baik akar, batang dan daun dalam
bentuk yang nyata.
Proses pembelajaran beberasis proyek diharapkan setelah pembelajarannya
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dari indikator yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk mengetahui keberhasilan siswa, maka perlu dilakukan
evaluasi. Evaluasi yang digunakan dalam mengukur keterampilan berpikir kreatif
siswa yaitu dengan tes keterampilan berpikir kreatif. Tes keterampilan berpikir
kreatif ini berbentuk essay pada sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Selain
itu, digunakan pula non-tes dalam bentuk lembar observasi dan LKS. Lembar
observasi dan LKS mengukur aspek keterampilan dan memonitori siswa selama
pembuatan proyek dan setelah proyek selesai.
Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal tersebut terjadi karena pada saat
34

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL)


membuat siswa akif untuk berpikir secara kreatif dengan merancang sendiri dan
menyelesaikan proyek.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) “terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan”.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanankan di SMA Negeri 32 Jakarta yang berlokasi di
Jalan Panjang Cidodol Komplek Setneg Baru Cidodol Kebayoran Lama Jakarta
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015
pada bulan Oktober 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen
(Quasi- experimental). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta
dalam penelitian dengan cara mengajar.1
Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini
adalah kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Kelompok kontrol dalam penelitian
ini adalah kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran saintifik.
Pengaruh pembelajaran PjBL terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa
dapat digunakan adalah Control Group Pretes-Postest Desaign. Rancangan desain
penelitian, terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
eksperimen mendapatkan perlakuan (treatment) berbeda dari pembelajaran yang
biasa diterapkan di sekolah yaitu dengan menggunakan model pembelajaran PjBL

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), cet. 7 h. 77.

35
36

(Project Based Learning), sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan perlakuan


(treatment) yang sama dengan pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah
yaitu menggunakan pembelajaran saintifik.

C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitain ini dibagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Variabel kontrol dalam penelitian
ini adalah keterampilan berpikir kreatif.
Variabel Bebas : Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Variabel Kontrol : Keterampilan Berpikir Kreatif

D. Populasi/Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi target dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 32 Jakarta. Sedangkan populasi
terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 32 Jakarta.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.3 Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anggota populasi
terjangkau yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling, atau
disebut juga dengan sampel kelompok. Pengambilan sampel dilakukan dengan
mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel penelitian.4 Dengan
cara random sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas eksperimen pada kelas XI MIA 1
dan satu kelas kontrol pada kelas XI MIA 3 SMA N 32 Jakarta tahun pelajaran
2014/2015.

2
Ibid., h. 80.
3
Ibid., h. 81.
4
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 26, tersedia melalui
http://dhetik.weebly.com
37

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan nontes.
Tes yang diberikan dalam bentuk soal essay dan pilihan ganda, tes ini digunakan
untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar kognitif
siswa, dan nontes lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi siswa, dan
LKS.

F. Instrumen
Pengukuran ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti,
menggunakan tes.5 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
(pretest-posttest), lembar observasi, LKS.
1. Tes
Tes yang digunakan untuk mengukur melalui Pretest dan Posttest
keterampilan berpikir kreatif siswa yang berupa tes objektif soal essay sebanyak
12 soal. Keduabelas soal tersebut meliputi aspek indikator keterampilan berpikir
kreatif yaitu merancang ide baru dan menilai kinerja pribadi. Posttest untuk
mengukur hasil belajar kognitif siswa menggunakan soal pilihan ganda sebanyak
20 soal yang terdiri dari lima option (a,b,c,d, dan e). Dimana semua tes yang
diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek ingatan (C1), pemahaman
(C2), Penerapan (C3), dan analisis (C4).
Jenis tes keterampilan berpikir kreatif telah divalidasi dan dikoreksi oleh
pakarnya. Adapun bentuk soal keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada
lampiran.
2. Rubrik
Pembelajaran berbasis proyek menuntut penilaian yang lebih progresif
dimana siswa dapat melihat pembelajaran sebagai proses dan menggunakan
strategi penyelesaian masalah untuk memenuhi harapan-harapan proyek. Rubrik
memberikan membantu guru untuk menilai pemahaman dan kreativitas yang lebih

5
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 266.
38

baik tentang apa yang dibahas. Fokus dari rubrik adalah untuk memantau dan
menyesuaikan perkembangan dalam prosesnya dibandingkan hanya sekedar
menilai hasil akhir.
Rubrik menilai secara objektif yang menyangkut mutu kinerja selama proses
penyelesaian proyek. Rubrik ini akan digunakan sebagai pedoman penilaian
kinerja atau hasil kegiatan pada proses pembelajaran proyek terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa.
3. Lembar Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data secara sistematis melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Lembar observasi ini berupa daftar cek yaitu penataan data dilakukan dengan
mempergunakan sebuah daftar yang memuat nama obsever disertai jenis gejala
6
yang diamati. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi bertujuan
untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah dibuat. Aktivitas siswa
yang diamati ketika proses pembelajaran disesuaikan dengan indikator-indikator
model pembelajaran PjBL dan indikator keterampilan berpikir kreatif siswa
menurut Marzano. Indikator-indikator PjBL pada lembar observasi guru dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Indikator-Indikator PjBL (Project Based Learning) pada Lembar
Observasi Guru7
Langkah-Langkah
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
PjBL
1. Dimulai dengan a. Menstimulus siswa dengan pertanyaan yang dapat
pertanyaan essensial memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu
aktivitas
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Memotivasi siswa terlibat pada aktivitas kegiatan
yang dipilihnya

6
Margono, Metodologi Penelitaian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 158-160.
7
Sabar Nurohman, Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi
Scientific Method bagi Siswa Calon Guru Fisika, diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-based-learning.pdf
39

Langkah-Langkah
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
PjBL
d. Menetapkan topik yang sesuai dengan realita
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam
2. Mendesain rencana a. Membantu siswa membuat perencanaan dalam
proyek pemilihan judul, tujuan, alat dan bahan proyek
b. Membantu siswa mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan topik tersebut
3. Membuat jadwal a. Membimbing siswa untuk membuat timeline
untuk menyelesaiakn proyek

b. Membimbing siswa membuat dateline


penyelesaian proyek
c. Membimbing siswa agar merencanakan cara baru
dalam membuat proyek
d. Mengarahkan siswa agar menggunakan metode
dan prosedur kerja dengan benar
4. Mengawasi siswa a. Mengawasi pekerjaan siswa selama pembuatan
mengerjakan proyek media proyek

5. Penilaian a. Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau


evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-
prosesnya
b. Membimbing setiap kelompok mempresentasikan
hasil proyek untuk menyelesaikan masalah dari
pertanyaan di awal pertemuan
6. Mengevaluasi hasil
a. Memberi kesempatan siswa untuk mengkritisi
proyek
hasil yang dipresentasikan dari kelompok lain
b. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan
tertulis

G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan/Persiapan
Tahap perencanaan/persiapan terdiri dari:
a. Studi pendahuluan berupa pengamatan ke sekolah terkait dan telaah pustaka
untuk menyusun rencana pembelajaran pada konsep struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
b. Menyelesaikan surat izin penelitian
c. Merancang rencana pembelajaran (RPP)
40

d. Menghubungi guru biologi sekolah yang bersangkutan untuk menentukan


waktu penelitian dan mendiskusikan prosedur jalannya penelitian, ambil
kesepakatan antara peneliti dengan guru Biologi di sekolah yang
bersangkutan
e. Menyusun instrumen penelitian (alat pengumpul data) berupa tes pilihan
ganda dan essay, LKS, dan lembar observasi
f. Melakukan uji coba instrumen
g. Mengolah data hasil uji coba instrumen kemudian menentukan soal yang
akan digunakan dalam pengambilan data, yaitu soal yang valid.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan tediri dari:
a. Memberikan pengertian awal mengenai proses berjalannya model PjBL dan
memberikan informasi kepada siswa konsep yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut adalah konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
b. Memberikan pretest kepada seluruh subjek penelitian (kelas eksperimen dan
kelas kontrol) dengan menggunakan instrumen tes pilihan ganda dan essay
c. Melaksanakan pembelajaran dengan model PjBL pada kelas eksperimen dan
metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kelas kontrol.
3. Tahap Akhir
Tahap Akhir terdiri dari:
a. Mengolah dan mengkonversi data hasil tes pilihan ganda dan essay serta
angket (pretest dan posttest) dalam bentuk nilai/angka
b. Mengolah data observasi dan LKS
c. Menganalisis hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan
d. Menarik kesimpulan

H. Kalibrasi Instrumen
1. Tes
Tes yang akan diberikan kepada siswa, diujicobakan terlebih dahulu
diujicobakan di luar kelas sampel dengan tujuan untuk mengetahui validitas,
41

reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran butir soal instrumen, sehingga
instrumen tersebut layak untuk digunakan.

a. Validitas
Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar
dapat diperoleh data yang valid/tepat, instrumen atau alat evaluasi dituntut harus
valid. 8
Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program Anates. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan
Anates, dari 40 soal yang diberikan terdapat 23 soal yang valid yaitu nomor, 3, 4,
5, 6, 11, 12, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 38, 40.
Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 17 soal. Dari jumlah butir soal yang
valid yaitu 23 butir soal, peneliti hanya menggunakan soal sebanyak 20 butir soal.
Soal keterampilan berpikir kreatif telah di validasi menggunakan validasi isi
(content validity). Validasi isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang
sejajar dengan materi isi pelajaran yang diberikan.9 Hasil validasi isi oleh para ahli
dari 20 soal dengan 4 keterampilan indikator berpikir kreatif, digunakan 2
indikator keterampilan berpikir kreatif dengan 12 soal.
b. Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menunjukan bahwa instrument
tersebut dapat dipercaya, apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan,
maka beberapa kali pun diambil, teteap akan sama. Realibitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu.10
Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program Anates. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa realibilitas
dari 40 soal yang telah diuji cobakan dengan n=31 tergolong memiliki reliabilitas
cukup (0,55).

8
Margono, Op. Cit., h. 52.
9
Suharsimi, Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 67
10
Suharsimi, Arikunto, Op. Cit., h. 221.
42

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut. 11


1) Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
2) Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
3) Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
4) Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
5) Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
c. Uji Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu
sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.12
Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program Anates. Berdasarkan data yang diperoleh dari 40 soal yang
diujicobakan, diperoleh 2 soal dengan kriteria sangat mudah, 7 soal dengan
kriteria mudah, 22 soal dengan kriteria sedang, 8 soal dengan kriteria sukar, dan 1
soal dengan kriteria sangat sukar.13 Adapun klassifikasi indeks kesukaran pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kriteria
0 - 15% Sangat Sukar
16% - 30% Sukar
31% - 70% Sedang
71% - 85% Mudah
86% - 100% Sangat Mudah

d. Pengujian Daya Pembeda


Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

11
Suharsimi, Op.Cit., h. 75.
12
Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 207.
13
Ibid.
43

(berkemampuan rendah).14 Perhitungan daya pembeda dalam penelitian ini


dilakukan dengan menggunakan program Anates. Adapun klasifikasi indeks daya
pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Beda
Rentang Keterangan
Negatif – 9% Sangat Buruk
10% - 19% Buruk
20% - 29% Cukup
30% - 49% Baik
50% - keatas Sangat Baik

2. Non Tes
Non tes yaitu berupa data hasil observasi kegiatan selama pembelajaran.
Validasi isi lembar observasi kegiatan pembelajaran terlebih dahulu disetujui oleh
pertimbangan para ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing.

I. Teknik Analisis Data


Penelitian dilakukan setelah melakukan uji coba instrumen. Data yang
diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan
maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan uji statistik.
Data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif (lembar observasi) dan
data kuantitatif (tes).
Terdapat dua teknik analisis data yaitu data yang diperoleh dari instrumen tes
berupa tes keterampilan berpikir kreatif dan data yang diperoleh dari instrumen
non tes berupa lembar observasi siswa untuk mengukur keterampilan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaran berbasis proyek.
1. Data Kualitatif
a. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

14
Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 211.
44

Data hasil observasi kegiatan pembelajaran dilakukan saat guru sedang


melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang dituliskan dalam RPP. Pihak
yang menjadi observer dalam pengambilan data hasil observasi kegiatan
pembelajaran adalah guru Biologi Kelas XI SMAN 32 Jakarta selaku observer I
dan mahasiswa PPL UHAMKA Pendidikan Biologi 2011 selaku observer II.
Kedua observer mengikuti proses kegiatan pembelajaran dan melakukan penilaian
terhadap pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh peneliti (guru).
2. Data Kuantitatif
Teknik analisis data hasil belajar baik data hasil belajar kognitif maupun data
hasil belajar keterampilan berpikir kreatif, langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:
a. Uji Prayarat Analisis Data
Penelitian ini menggunakan uji statistik, uji statistik yang digunakan adalah
uji-t untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat dianalisis terlebih dahulu kemudian
dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t. Uji prasyarat yang perlu dilakukan
adalah uji normalitas dan uji homogenitas untuk memeriksa keabsahan sampel
sebagai prasyarat dapat dilakukan analisis data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu Liliefors15.
Dengan rumus :
Lo = F (Zi) – S (Zi)
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F (Zi) = peluang angka baku
S (Zi) = proporsi angka baku
Kriteria pengujian :
 Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal
 Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal,

15
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001), h. 466.
45

b. Uji Homogentitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan.
Kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher.
Dengan rumus16 :
∑ (∑ )
( )
Keterangan :
F = Uji fisher
S12 = Variansi Terbesar
S22 = Variansi terkecil
Tentukan Kriteria Pengujian

1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, berrati varians kedua populasi
homogen.
2) Jika F hitung < F tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak
homogen.

c. Uji N-Gain
Uji N-Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan nilai posttes, uji N-Gain
menunjukkan perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif Biologi
setelah penggunaan model PjBL. Uji N-Gain dilakukan untuk memperkuat hasil
kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi peningkatan keterampilan berpikir
kreatif siswa setelah pembelajaran.17

Perhitungan normal gain digunakan rumus sebagai berikut:

N-Gain =

Dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut:


g-tinggi : nilai (g) > 0,70
g-sedang : nilai 0,70 > (g) > 0,30
g-rendah : nilai (g) < 0,30
16
Sudjana, op.cit., h. 249.
17
David E. Meltzer, “The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics: a Possible „Hidden Variable‟ in Diagnostic Pretest Scores,” American
Journal of Physics, Vol. 70, No. 12, December 2002, p. 2.
46

3. Data Observasi Kegiatan Siswa


Analisis data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan format
observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap pertemuan ketika
proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi
merupakan data kualitatif dan dikonvensi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif
berdasarkan jumlah siswa yang memunculkan tiap aspek. Pada pengolahan ini
digunakan rumus:
P=

Keterangan:
P = Angka presentasi
F = Frekuensi siswa yang memunculkan indikator
n = Jumlah responden
Adapun kriteria pengujian:
P = 80% - 100% = Sangat Baik
P = 70% - 79% = Baik
P = 60% - 69% = Cukup
P = 50% - 59% = Kurang
P = 0% - 49% = Sangat Kurang

4. Hipotesis
1. Hipotesis t
Setelah persyaratan analisis dipenuhi, maka hipotesis diuji dengan uji-t pada
taraf signifikansi α = 0,05. Uji-t ini digunakan untuk membandingkan dua
kelompok yang berbeda, biasanya digunakan untuk membandingkan akibat dua
perlakuan yang dilakukan pada suatu penelitian. Uji-t yang digunakan adalah
sebagai berikut:18

18
Sudjana, op. cit., h. 239.
47

( ) ( )
dengan √
Keterangan :
N1 = Jumlah sampel kelompok 1
N2 = Jumlah sampel kelompok 2
V1 = Varians data kelompok eksperimen1 (sd1)2
V2 = Varians data kelompok kontrol (sd2)2
dsg = Nilai deviasi standar gabungan

1 = rata-rata data kelompok 1

2 = rata-rata data kelompok 2


2. Hipotesis t‟
Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi
normal, hingga sekarang belum ada statistik yang tepat yang dapat digunakan.
Pendekatan yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistik t‟
sebagai berikut :19
̅̅̅ ̅̅̅
√( ) ( )
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis Ho jika

dengan :

( ⁄ )( ) ( ⁄ )( )

J. Hipotesisi Statistika
Ho = maka HO diterima, Ha ditolak
Ha = maka Ha diterima, Ho ditolak
Keterangan:
Nilai rata-rata kelompok eksperimen

Nilai rata-rata kelompok kontrol

19
Ibid., h. 240-242.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterampilan
berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) pada konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan. Data yang diperoleh pada akhir penelitian berupa nilai pretest, posttest,
N-Gain soal keterampilan berpikir kreatif siswa, posttset hasil belajar kognitif
siswa, persentase hasil observasi keterampilan berpikir kreatif siswa selama
proses belajar mengajar, dan hasil proyek siswa. Persentase hasil observasi
keterampilan berpikir kreatif siswa menggunakan daftar ceklis lembar observasi
siswa, persentase hasil observasi kegiatan guru selama proses belajar mengajar,
dan hasil LKS proyek siswa.
1. Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan pretest dan Postest soal berpikir kreatif kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan sebagai berikut.
Tabel 4.1.
Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kreatif
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Postest
Data Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Skor Tertinggi 78 78 94 94
Skor Terendah 22 10 44 31
Mean 45,11 43,17 78,50 67,5
Standar Deviasi 16,34 22,19 11,25 19,115
Jumlah Siswa 36 36 36 36

Nilai pretest kelompok eksperimen memiliki rata-rata (mean) yang lebih


besar dari kelas kontrol yaitu sebesar 45,11 (Tabel 4.1). Hal tersebut terjadi karena
keterampilan berpikir kreatif awal siswa pada kelas eksperimen lebih merata. Pada
hasil nilai posttest kelas eksperimen yang menggunakan PjBL memiliki rata-rata
(mean) yang lebih besar dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
saintifik yaitu sebesar 78,50. Hal tersebut terjadi karena keterampilan berpikir

48
49

kreatif siswa pada kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan


menggunakan PjBL lebih meningkat dibandingkan keterampilan berpikir kreatif
siswa pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran saintifik.
Hasil perhitungan data postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada soal pilihan ganda sebelum diberikan perlakuan, diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.2.
Hasil Posttest Hasil Belajar (Kognitif) Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Postest
Data Statistik
Eksperimen Kontrol
Skor Tertinggi 85 80
Skor Terendah 55 40
Mean 72,83 64,48
Standar Deviasi 10,38 9,035
Jumlah Siswa 36 36

Nilai posttest kelas eksperimen yang menggunakan PjBL memiliki rata-


rata (mean) yang lebih besar dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
saintifik yaitu sebesar 72,83 (Tabel 4.2). Hal tersebut terjadi karena hasil belajar
kognitif siswa pada kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan
menggunakan PjBL lebih meningkat dibandingkan hasil belajar kognitif siswa
pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran saintifik.
2. Hasil N-Gain
Peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa dengan model PjBL pada
penelitian ini maka data tes keterampilan berpikir kreatif dianalisis dengan N-
Gain terhadap skor pretest dan posttest tes keterampilan berpikir kreatif. Tes
keterampilan berpikir kreatif siswa menggunakan soal essay dengan 12 soal
terdapat pada indikator ide baru dan refleksi. Berdasakan hasil pretest dan posttest
yang diperoleh, maka dapat ditentukan besarnya rata-rata tes keterampilan
berpikir kreatif siswa awal pembelajaran dan akhir setelah pembelajaran. Hasil
dan kriteria N-Gain yang diperoleh dapat dilhat pada Tabel 4.3 untuk
keterampilan berpikir kreatif siswa.
50

Tabel 4.3.
N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Keterampilan Berpikir Kreatif
Kelas
Keterangan
Eksperimen Kontrol
N-gain 0,59 0,65
Kriteria Sedang Sedang
Jumlah Siswa 36 36

Nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,59 pada kelas ekperimen tes keterampilan
berpikir kreatif siswa (Tabel 4.3). Sedangkan pada kelas kontrol tes keterampilan
berpikir kreatif diperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,65 yang juga memiliki
kriteria sedang (Tabel 4.3). Hal ini berarti menunjukan bahwa peningkatan
keterampilan berpikir kreatif siswa dengan model PjBL sama yaitu pada tingkat
kriteria sedang. Akan tetapi kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata yang
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol karena penggunaan model PjBL lebih
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

3. Hasil Analisa Sub-Indikator


Tabel 4.4.
Hasil Ketercapaian Belajar Tes Keterampilan Berpikir Kreatif
Indikator Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Indikator Kelas Eksperimen
No.
KBK Pretest Postest n-Gain Kategori
Merancang ide
1.
baru 45,68 70,68 0,46 sedang
Menilai kinerja
2.
pribadi 43,52 84,57 0,73 Tinggi

Tabel 4.5.
Hasil Ketercapaian Belajar Tes Keterampilan Berpikir Kreatif
Indikator Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Indikator Kelas Kontrol
No.
KBK Pretest Postest n-Gain Kategori
Merancang ide
1.
baru 39,66 59,57 0,33 sedang
Menilai kinerja
2.
pribadi 46,94 75,62 0,54 sedang
51

Hasil tes keterampilan berpikir kreatif siswa baik pretest dan posttest naik
secara signifikan, pada dua indikator berpikir kreatif menurut R. Marzano. Hasil
pretest dan posttest untuk kedua kelas tersebut, sudah tercapai pada semua
indikartor (Tabel 4.4 dan Tabel 4.5). Model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) untuk kelas eksperimen dan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol,
keduanya dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Kelas eksperimen yang menerapkan model PjBL (Project Based Learning) lebih
signifikan pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kreatif, lebih besar
dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran.

B. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru (LO)


Hasil perhitungan data penelitian mengenai data hasil observasi guru
selama pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4. 6. dan Tabel 4.7.
Tabel 4.6.
Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Eksperimen
No. Sub Kegiatan Inti Pembelajaran Observasi
1. Memberikan pertanyaan essensial 100%
2. Mendesain rancang proyek 100%
3. Membuat jadwal 100%
4. Mengawasi siswa mengerjakan proyek 100%
5. Penilaian 100%
6. Evaluasi hasil proyek 80%

Hasil observasi guru untuk kelas eksperimen menunjukkan belum tercapai


semua atau tidak dilakukan secara keseluruhan oleh guru terdapat pada sub
kegiatan inti evaluasi hasil proyek (Tabel 4.6). Sedangkan sub kegiatan inti
pembelajaran lainnya sudah sangat baik dilaksanakan seluruhnya oleh guru.
Sedangkan data hasil observasi guru selama pembelajaran pada kelas kontrol
terdapat pada Tabel 4.7.
52

Tabel 4.7.
Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Kontrol
No. Sub Kegiatan Inti Pembelajaran Observasi
1. Mengamati 100%
2. Menanya 80%
3. Mengumpulkan data 100%
4. Mengasosiasikan 100%
5. Mengkomunikasikan 100%
Hasil observasi guru untuk kelas kontrol menunjukkan belum tercapai
semua atau tidak dilakukan secara keseluruhan oleh guru terdapat pada sub
kegiatan inti menanya. Sedangkan sub kegiatan inti pembelajaran lainnya sudah
sangat baik dilaksanakan seluruhnya oleh guru (Tabel 4.7).

C. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa (LO)


Hasil perhitungan data penelitian mengenai data hasil observasi siswa
selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Data Hasil Observasi selama Pembelajaran Siswa
Indikator Keterampilan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No
Berpikir Kreatif 1 2 3 1 2 3
1. Merancang ide baru 100 100 100 66,67 74,07 100
2. Menilai kinerja pribadi 51,39 100 100 100 86,11 100
Mengelola pengetahuan dan
3. kemampuannya 100 100 100 100 66,67 100
Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak
4. segera nampak - 100 69,44 - 76,39 100

Tabel 4.8 menunjukkan ketercapaian indikator berpikir kreatif siswa


selama proses pembelajaran di setiap pertemuannya. Semua indikator tercapai
pada setiap pertemuannya di mana hasil presentase menunjukkan lebih dari 50%.
Pada pertemuan kedua kelas eksperimen semua indikator terpenuhi yang
menggunakan model pembelajaran PjBL begitu juga pada pertemuan ke tiga kelas
kontrol yang menggunakan pembelajaran saintifik.
53

D. Hasil Lembar Kerja Siswa


Berikut adalah hasil belajar hasil kerja siswa selama pembuatan proyek
dapat dilihat pada tabel 4. 9.
Tabel 4.9.
Hasil Lembar Kerja Siswa per Kelompok
Indikator 1 2 3 4 5 6
Memberikan pertanyaan
essensial 73,68 84,21 94,74 91,23 92,98 77,19
Mendesain rancang proyek
dan membuat jadwal 100 40 100 100 100 40
proyek
Mengawasi siswa
mengerjakan proyek 100 50 62,5 100 100 75
Hasil proyek 100 100 86,67 100 100 86,67
Presentasi kelompok 90 90 70 70 90 70
Rekapitulasi nilai 84 80 89 92 95 74

Hasil tertinggi LKS per kelompok pada kelas eksperimen yaitu pada
kelompok lima, sedangkan yang rendah pada kelompok enam (Tabel 4.9). Hal ini
terjadi karena kerja sama antar kelompok yang mempengaruhi hasil akhir dari
pekerjaan kelompok masing-masing dalam membuat proyek media pembelajaran
struktur akar, batang dan daun pada tumbuhan.

E. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Berdasarkan persyaratan analisis data, maka sebelum dilakukan pengujian
hipotesis perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian.
Uji prasyarat analisis yang perlu dilakukan adalah uji normalitas, homogenitas dan
hipotesis
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan terhadap empat data yaitu data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dan data posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada soal keterampilan berpikir kreatif siswa. Uji normalitas pada
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dengan
54

ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol tes keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.
Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Keterampilan Berpikir Kreatif
Eksperimen Kontrol
Data
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 36 36 36 36
Lhitung 0,127 0,135 0,123 0,084
Ltabel 0.148
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Lhitung pretest dan posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok


kontrol lebih kecil daripada Ltabel (Tabel 4.10), sehingga dapat diketahui bahwa
keempat data yang diperoleh berdistribusi normal. Dengan demikian dapat
dilanjutkan untuk uji homogenitas.
b. Uji Homogenitas Data
Nilai homogenitas pada penelitian ini, diperoleh dengan menggunakan uji
Fisher pada taraf signifikansi α = 0,05. Sampel dinyatakan homogen jika Fhitung <
Ftabel. Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel eksperimen dapat dilihat
pada Tabel 4.11. untuk tes keterampilan berpikir kreatif siswa.
Tabel 4.11.
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kreatif
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 36 36 36 36
Varians ( 266,89 15,988 126,51 365,40
Fhitung 1,84 2,88
Ftabel 1.76
Kesimpulan Heterogen Heterogen Heterogen Heterogen

Tes kemampuan berpikir kreatif menunjukkan Fhitung untuk pretest maupun


posttest memiliki nilai yang lebih besar daripada Ftabel (Tabel 4.11), sehingga
dapat diketahui bahwa sampel memiliki populasi yang heterogen. Karena data
55

berdistribusi normal dan heterogen, maka dapat dilakukan uji t’ untuk menguji
hipotesis yang dilakukan.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal
tetapi heterogen, sehingga dapat dilakukan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada has[il pretest dan posttest
keterampilan berpikir kreatif siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
hipotesis menggunakan uji t’ pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan
(dk=n1+n2-2) dengan kriteria sebagai berikut:
terima hipotesis Ho jika

1. Uji Hipotesis Pretest


Hasil uji t’ pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.12.
Tabel 4.12.
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest
Keterampilan Berpikir Kreatif
Uji “ t’ ”
Data
Eksperimen Kontrol
Mean 45,11 43,17
thitung 0,42
ttabel 2,04
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Tabel 4.12 menunjukkan jika untuk data pretest thitung < ttabel< thitung, maka
hipotesis nol (H0) diterima, sehingga dapat diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
demikian tidak dapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif awal siswa sebelum
diterapkan model PjBL pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Uji Hipotesis Postest
Hasil uji t’ postest kelas eksperimen (menggunakan model PjBL) dan
kelas kontrol (pembelajaran saintifik) dapat dilihat pada Tabel 4.13.
56

Tabel 4.13.
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest
Keterampilan Berpikir Kreatif
Uji “ t’ ”
Data
Eksperimen Kontrol
Mean 78,50 67,50
thitung 2,98
ttabel 2,04
Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan

Data posttest thitung > ttabel> thitung maka hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir
kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan model
PjBL (Tabel 4.13). Dengan demikian terdapat perbedaan keterampilan berpikir
kreatif antara siswa yang menggunakan model PjBL dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran saintifik pada konsep struktur jaringan tumbuhan.

F. Pembahasan
Peneliti bertindak sebagai guru pada proses pembelajaran di SMAN 32
Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan pada konsep struktur
jaringan tumbuhan yang dilaksanakan pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas
eksperimen yaitu kelas XI MIA-1 berjumlah 36 siswa dan satu kelas lainnya
sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI MIA-3 berjumlah 36 siswa. Pada kelas
eksperimen siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran
saintifik. Selama proses pembelajaran peran guru memberikan arahan, motivasi,
fasilitator dan menilai, dan bukan sebagai pemberi materi total selama
pembelajaran sehingga setiap siswa dapat berperan aktif dan kreatif dalam
memecahkan solusi dari permasalahan dan menyelesaiakan proyek dalam
pembelajaran secara bersama-sama.
Hasil perhitungan mean terhadap hasil belajar siswa pada tes keterampilan
berpikir kreatif dengan dua belas soal essay, dihasilkan pretest pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 45,11. Hasil belajar
kognitif siswa setelah perlakuan yaitu menggunakan model pembelajaran PjBL
57

(Project Based Learning) pada kelas eksperimen dan pembelajaran saintifik pada
kelas kontrol, dihasilkan mean pada Postest kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan kelas kontrol yaitu 72,83 pada tes hasil belajar kognitif siswa soal
pilihan ganda, begitu juga pada tes keterampilan berpikir kreatif menggunakan
tes yang sama dengan Pretest yaitu dua belas soal essay, hasil Posttest lebih
tinggi pada kelas eksperimen yaitu 78,50.
Hasil N-Gain tes keterampilan berpikir kreatif pada kelas eksperimen
sebesar 0,59 dan kelas kontrol 0,65 keduanya dalam kategori sedang. Pada hasil
N-Gain pada tes keterampilan berpikir kreatif N-Gain yang lebih tinggi pada kelas
kontrol. Hal ini terjadi karena kelas ekperimen menggunakan model pembelajaran
PjBL (Project Based Learning) yaitu model pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktifitas secara nyata.
Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran saintifik yaitu
mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
dalam mengiidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
materi pembelajaran.1
Hasil ketercapaian sub-indikator pada posttest hasil belajar kognitif Biologi
siswa secara keseluruhan belum mencapai ketuntasan karena masih terdapat di
bawah KKM yaitu 70 kurang. Namun, nilai ketercapain sub-indikator ketrampilan
berpikir kreatif saat pretest dan postest mengalami peningkatan meskipun tetap
masih belum tuntas pada kelas kontrol sub-indikator merancang ide baru, tetapi
secara umum telah memperlihatkan peningkatan. Dari hasil data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) mampu
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif Biologi pada siswa dibandingkan
dengan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Rata-rata hasil belajar kognitif pretest dan posttest mengalami kenaikan baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada tes keterampilan berpikir
kreatif siswa. Hasil N-Gain kelas eksperimen per sub-konsep lebih tinggi
1
Reni, sintawati, ” Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Yogyakarta, 2014, h. 13.
58

dibandingkan dengan kelas kontrol pada sub-konsep sifat totipotensi tumbuhan,


struktur akar dan batang dikotil dan monokotil, dan modifikasi pada epidermis.
Hanya pada salah satu sub-konsep yaitu, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
hasil N-Gain kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas ekperimen.
Kenaikan pada salah satu sub-konsep struktur akar dan batang dikotil dan
monokotil terjadi karena, pada materi tersebut siswa kelas eksperimen membuat
proyek media penampang akar batang dan daun monokotil dan dikotil. Kelas
eksperimen yang dibagi menjadi enam kelompok masing-masing kelompok
membuat model penampang akar, batang dan daun monokotil dan dikotil
menggunakan beberapa alat dan bahan berbeda. Terdapat kelompok yang
membuat penampang menggunakan serpihan sabun dan ada yang menggunakan
sterofoam, setiap struktur bagian-bagian penampang tumbuhan tersebut siswa-
siswa berikan keterangan dan fungsinya. Hal tersebutlah yang dapat membantu
pemahaman siswa dalam menguasai konsep yang abstrak.
Hasil tes keterampillan berpikir kreatif siswa dengan dua belas soal essay,
menghasilkan N-Gain kelas eksperimen pada indikator merancang ide baru
sebesar 0,46, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,33, keduanya dengan
kategori sedang. Pada indikator menilai hasil kerja N-Gain kelas ekperimen
sebesar 0,73 dengan kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,54
dengan kategori sedang. Dengan demikian, kelas eksperimen dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) memiliki
keterampilan berpikir kreatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
yang dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran saintifik. Dari hasil analisis
tampak pengaruh model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa pada konsep struktur dan jaringan tumbuhan.
Hasil analisis data hasil uji hipotesis t’ untuk tes keterampilan berpikir
kreatif menunjukkan Ho ditolak, yang artinya model PjBL berpengaruh nyata
terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada konsep struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan. Peneliti menggunakan uji t’ karena pada uji homogenitas
kedua data Pretest dan Postest menunjukkan data heterogen. Meskipun kedua
model pembelajaran (PjBL dan saintifik) yang diterapkan selama proses penelitian
59

sama-sama memberikan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa namun,


model PjBL yang paling berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan berpikir
kreatif siswa.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa model pembelajaran PjBL dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini dari hasil perhitungan
uji hipotesis Ho ditolak. Peningkatakan ini sesuai dengan apa yang diungkapkan
Ridwan dalam bukunya pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum
2013 bahwa, pada kegiatan belajar untuk siswa di sekolah menengah, dapat
dilakukan pembelajaran PjBL dengan meminta siswa membuat proyek kreatif.
Kreativitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran dapat membutuhkan
motivasi dan keahlian dalam mewujudkan ide sehingga dapat menghasilkan
proyek yang berkulaitas.2 Hasil penelitian ini senada dengan Tesis Niken yang
mengungkapkan bahwa pada pembelajaran berbasis proyek yang dimulai dengan
masalah, maka berpikir kreatif sangatlah penting untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi, dengan mencari gagasan baru untuk menyelesaikan masalah maka
siswa pada kelas eksperimen lebih terasah kemampuan berpikir kreatifnya bila
dibandingkan kelas kontrol.3
Indikator berpikir kreatif siswa dalam model pembelajaran PjBL dapat
dieksplor melalui tahapan yang ada dalam PjBL. Sebagai contoh penentuan
proyek dengan dimulai dengan pertanyaan, perencanaan langkah-langkah
penyelesaian proyek, dan penyusunan jadwal pelaksanaan proyek. Tahapan ini
mengajak siswa untuk melakukan investigasi dalam menentukan proyek dengan
dimulai dengan pertanyaan serta mendapatkan kesimpulan dari eksperimen dan
diskusi yang dilakukan dalam menentukan perencanaan dan penyusunan jadwal
penyelesaian proyek. Hasilnya keterampilan berpikir kreatif siswa mengalami
peningkatan. Kemampuan berpikir kreatif dapat berada pada kategori baik,
dengan mengajak siswa mengangkat masalah, merumuskan masalah, mengajukan

2
Ridwan, Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.15.
3
Niken, Noviasti Rachman, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas XIII pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan”, Tesis, pada UPI Bandung, Bandung, 2013, h. 98.
60

jawaban sementara, merencanakan kegiatan investigasi untuk menjawab masalah


atau menguji hipotesis, melakukan investigasi, menyusun laporan, dan diskusi
kelas. 4
Pembelajaran ini diawali dengan memberikan LKS sebagai penunjang
dalam pembuatan proyek, yang di awal LKS tersebut terdapat pertanyaan awal
sebelum merencanakan dan menyusun proyek. Siswa diberikan kebebasan
menggali sendiri konsep-konsep yang ada di dalam buku dan dapat browsing
untuk menunjang penyelidikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Setelah
siswa menjawab semua pertanyaan, ada beberapa pertanyaan yang
mengiidentifikasikan suatu permasalahan dan siswa membuat rumusan pertanyaan
serta mengiidentifikasi pertanyaan tersebut sehingga dapat menjawab pertanyaan
untuk membuat suatu proyek. Kemudian siswa membuat judul, hipotesis, tujuan
pembuatan proyek, dan membuat sketsa rancangan model proyek yang akan
dibuat. Pada tahap ini termasuk ke dalam indikator berpikir kreatif yaitu
merancang ide baru (menghasilkan cara baru dalam melihat lingkungan dan
batasan yang berlaku di masyarakat). Menyusun rancangan pelaksanaan
pembuatan proyek seperti itu bukan merupakan sesuatu yang mudah. Kegiatan ini
benar-benar memerlukan pemikiran yang kreatif. Selain itu, siswa dituntut untuk
menghasilkan suatu proyek dari rancangannya agar dapat dilaksanakan dengan
baik dan menyajikan hasil proyek dalam bentuk presentasi.5
Setiap siswa dalam kelompok berpartisipasi dalam menyelesaikan proyek
dengan adanya jadwal kerja, pada tahap ini siswa dinilai dengan lembar observasi
siswa meliputi indikator sesuai langkah belajar yang disesuaikan dengan indikator
berpikir kreatif yaitu dapat melibatkan diri dalam tugas meskipun jawaban dan
solusinya tidak segera nampak dan melakukan usaha memaksimalkan kemampuan
dan pengetahuannya. Setelah proyek selesai, pada pertemuan ketiga masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil proyeknya, pada tahap ini terdapat

4
Syafrina, Ahda, “Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Contextual Teaching And
Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Zat dan
Wujudnya, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta, 2013, h. 68.
5
Robert, J, Marzano, Dimensions of Thinking : A Framwork for Curriculum and
Instruction , (Virginia:Assosiasion for Supervision and Curriculum Development), h. 37-40.
61

indikator berpikir kreatif yaitu membuat, meggunakan, dan memperbaiki standar


evaluasi yang dibuat sendiri. Siswa pada saat ini harus terbiasa mencari informasi,
mampu mengiidentifikasi dan merumuskan masalah, mampu bekerja efektif
dalam kelompok dan membangun jaringan, serta memiliki kreativitas yang
tinggi.6
Model pembelajaran PjBL mengacu pada filosofis kontruktuvisme yang
meyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa dapat mengkonstruk
pengetahuan sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Menurut
Santyasa yang menyatakan bahwa menurut paradigma kontruktuvistik,
pembelajaran lebih mengutamakan pemecahan masalah, mengembangkan konsep,
kontruksi solusi dan algoritma ketimbang menghafal prosedur dan menggunakan
untuk memperoleh satu jawaban yang benar. Pembelajaran lebih dicirikan oleh
aktivitas eksperimentasi, pertanyaan-pertanyaan, investigasi, hipotesis dan model-
model yang dibangkitkan oleh siswa sendiri. Pembelajaran yang menghadirkan
secara maksimal perilaku-perilaku tersebut sangan berpotensi untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif siswa.7
Penggunaan metode proyek merupakan keterampilan dalam memecahkan
masalah.8 Dalam pemecahan masalah diperlukan aktivitas daya pikir atau
kemampuan berpikir dan bernalar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan
model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagi langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman
siswa dalam beraktifitas secara nyata.
Model pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang
menitikberatkan pada aktivitas siswa untuk dapat memahami suatu konsep dan
prinsip dengan melakukan investigasi yang mendalam tentang suatu masalah dan
mencari suatu solusi yang relevan serta mendalam tentang suatu masalah dan
mencari solusi yang relevan serta diimplementasikan dalam pengerjaan proyek,

6
Ridwan, Op. Cit., h. 9.
7
Ida Ayu, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis, Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, vol. 3 th 2013.
8
Dini, Rahmawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa”, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta, 2011, h. 62.
62

sehingga siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna dengan


pengetahuannya sendiri. 9
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif
siswa pada penelitian ini adalah tes berpikir divergen dengan berbagai
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang menuntut lebih banyak waktu
10
dan kemungkinan subjektivitasnya dalam penelitian. soal essay menuntut siswa
mengutarakan pemahaman dengan gagasan yang orisinil dengan pemikiran
kreatifnya yang tinggi. Soal essay memberikan siswa jawaban yang bervariasi,
siswa bebas mendekati soal masalah dengan persepektif yang dipilih berdasarkan
informasi, analisis dan pengetahuan yang dimilikinya. Soal essay hampir selalu
mengajukan pertanyaan masalah yang unik dan spesifik. Usaha memecahkan
masalah dalam soal essay membutuhkan strategi pemecahan masalah yang
bervariasi atau bahkan menciptakan strategi baru berdasarkan informasi dan
pengetahuan yang dimiliki. 11
Model Pembelajaran PjBL merupakan pembelajaran yang diawali dengan
masalah, merumuskan, merencanakan suatu jadwal dan menghasilkan suatu
proyek. PjBL dapat membuat siswa aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Proses pembelajarannya yang merupakan menyelesaikan suatu
proyek siswa mengalami proses berpikir, salah satunya berpikir kreatif
merencanakan ide baru, menegerjakan tugas meskipun jawaban dan solusinya
tidak segera nampak, mengelola kemampuan dan pengetahuannya, dan menilai
kinerja pribadi. Siswa membuat model penampang akar, batang dan daun dikotil
dan monokotil, sehingga siswa yang menggunakan model pembelajaran PjBL
tingkat keterampilan berpikir kreatifnya tinggi, dibandingkan siswa yang
menggunakan pembelajaran saintifik.

9
Ibid., h. 63.
10
Sudaryono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2014), h.
318.
11
Ibid., h. 329.
63

G . Keterbatasan Penelitian
Penliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian
ini. Penelitian ini hanya ditunjukkan untuk mata pelajaran biologi pada konsep
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan saja sehingga tidak digeneralisasikan untuk
konsep yang lain pada mata pelajaran yang sama, ataupun pada mata pelajaran
lainnya dan tingkat pendidikan lainnya.
Selama proses pembelajaran, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek tidak cukup, sehingga guru hanya dapat mengontrol siswa saat di kelas
saja, solusinya siswa selama penyelesaian proyek membuat laporan dan membuat
jadwal untuk masing-masing anggota, dari laporan tersebut guru dapat menilai
keaktifan masing-masing siswa dalam menyelesaikan proyek.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dapat mencapai nilai ketuntasan
keterampilan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata kelas
78,5 yang artinya nilai tersebut melebihi rata-rata kelas kontrol sebesar 67,5. Hasil
analisis data hipotesis statistik didapatkan hasil bahwa model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa karena (-2,98>2,04>2,98).

B. Saran
Saran-saran penelitian yang dapat disampaikan, antara lain:
1. Bagi guru, untuk meningkat hasil belajar dapat digunakan pendekatan
pembelajaran saintifik dan model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning). Namun, jika untuk meningkatkan dan menggali tingkat berpikir
tingkat tinggi siswa, seperti keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
memecahkan masalah dapat menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning).
2. Bagi peneliti lanjutan dapat menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) pada materi biologi lainnya atau mata pelajaran
lainnya yang sesuai dengan langkah pembelajaran PjBL. Selain itu,
indikator keterampilan berpikir kreatif menurut marzano sebaiknya
menggunakan empat indikator pada instrumen soalnya.

64
DAFTAR PUSTAKA

Ahda, Syafrina, “Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Contextual


Teaching And Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif
Siswa Pada Konsep Zat dan Wujudnya”, Skripsi pada UIN Jakarta 2013.
Altun, Sema dkk, “The Effect of Project Based Learning on Science
Undergraduates‟ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and
Scientific Process Skills”, Journal of Educational Sciences. 2009.
Anonim. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian pendidikan dan
kebudayaan. 2013.
Anonim. No. 65 Tahun 2013. Jakarta: Permendikbud RI. 2013.
Anonim. Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Kemndikbud. 2013.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2010.
Ayu, Ida dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis” Jurnal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 3 th 2013.
Backer, Erica, dkk., Project Based Learning Model: Relevant Learning for the
21st Century. Washington: Pasific Education Institute. 2011.
Grant, Michel, M. Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases an
recomandations. Journal for Meredian A Middle School Computer
Technologies. Vol. 5. 2002.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA. FITK, UIN Syarif Hidayatullah. 2008). tersedia
melalui http://dhetik.weebly.com
Husamah dan Yanur S., Desain Pembelejaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
Jakarta: Prestasi Pustakarya. 2013.
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013),
Karno To dan Yudi Wibisono, Anates Versi 4.0.9, www. Anates.com
Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2013.
Made, I., Wirasana, “Jagantara. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa SMA” Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Vo. 4 th 2014.
Mahanal, Suriyati dan Darmawan, Ericka. “ Pengaruh Pembelajaran Project
Based Learnign (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil
Belajar Siswa SMAN 2 Malang”. Jurnal biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang. Vol 1. No. 1. Mei 2010.
Margono. Metodologi Penelitaian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.
Marzano, Robert, J. Dimension of Thinking: A Framwork for Curriculum and
Instruction. (Virginia : Assosiasion for Supervision and Curriculum
Development).
Meltzer, E. David. “The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning gains in physics: a possible „hidden variable‟ in
diagnostic pretest scores,” American Journal of Physics. Vol. 70. No. 12.
December 2002. p. 2.
Mulyasa, E. Kurikulim yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 2, 2006.
Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta. 2012.
Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
(Jakarta: Gramedia. 1999.
Mursell dan Nasution, S. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara. 1995.
Niken, N. R., “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tumbuhan”, Tesis UPI Bandung: Repository.upi.edu., 2013.
Nurohman, Sabar. “Pendekatan project based learning sebagai upaya internalisasi
scientific method bagi siswa calon guru fisika”, Jurnal Pendidikan Fisika
FMIPA UNY diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-based-
learning.pdf
Panen, Paulina. Kontruktuvisme dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI. UT.
2011.
Parkey, Forrest, W., and Beverly. Menjadi Seorang Guru. Terjemah oleh
Bambang Sarwaji Jakarta: PT. Indeks. 2008.
Prabawa dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Berbasis Proyek Pada
Mata Pelajaran Produksi Audio dan Video di SMK N 1 Sukasada”, Jurnal
Teknologi Pembelajaran, Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 3. 2013.
Prawirohartono, Slamet dan Sri, Hidayati. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Bumi Aksara 2014.
Rahmawati, Dini, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bunyi”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan
IPA Program Studi Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: 2007.
Riandari, Henny. Biologi untuk SMA 2A. Solo: Global. 2014.
Sani, A., Ridwan. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara. 2014.
Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana. 2008.
Santrock, W., John. Psikologi Pendidikan. Dialih Bahasakan oleh Tri Wibowo B.
S. Jakarta: Kencana. 2011.
Sardiman. Interaksi dalam Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. 2012.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali-Press.
2011.
Sintawati, Reni, “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning
dalam pembelajaran PAI”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2014. tidak dipublikasikan.
Siregar, Eveline dan Hartini, Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2010.
Sudaryono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.
2014.
Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Cet. 7. 2012.
Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali press. 2010.
Susilowati, Indah dan Sri, Retno. “ Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek
terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia”. Jurnal
Biologi, FMIPA Universitas Semarang Indonesia. Vol 1. No. 2. Mei 2013.
Torrance E. Paul, “Testing and Creative Telent”, University of Minnesota,
Minneapolis, 1962. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
2010.
Widiyatmoko dan Pamelasari. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
Mengembangkan Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas
Pakai, Jurnal Pendidikan IPA: Universitas Negeri Semarang. 2012.
Wrigley, H. S., “Knowladge in Action: The Promise of Project-Based Learning”,
Journal Focus and Basic. Vol 2. Th. 1998.
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Cet. 1. 2009.
65

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Sekolah : Sma Negeri 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)
Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 3 minggu x 4 JP
Pertemuan Ke- : 1 (satu)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
66

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem maupun
permanen pada tumbuhan
3.3.2. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen pada
tumbuhan
3.3.3. Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen pada
tumbuhan
3.3.4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
3.3.5. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
3.3.6. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Mengiidentifikasi fungsi jaringan tumbuhan dan ciri-cirinya
67

4.3.2. Merancang proyek model media penampang, akar batang dan daun
4.3.3. Menyusun alat bahan dan langkah kerja praktikum jaringan
tumbuhan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem maupun permanen pada
tumbuhan
2. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen pada tumbuhan
3. Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen pada tumbuhan
4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
5. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
6. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
7. Mengiidentifikasi fungsi jaringan tumbuhan dan ciri-cirinya
8. Merancang proyek model media penampang, akar batang dan daun
Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
9. Menyusun alat bahan dan langkah kerja praktikum jaringan tumbuhan

D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

E. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis proyek
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi jaringan tumbuhan
- Guru menjelaskan langkah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek
68

b. Diskusi kelompok
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk diskusi kelompok
membuat proyek media
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa selama diskusi kelompok
berlangsung
c. Tanya jawab
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
dan langkah-langkah rancangan pembuatan proyek yang belum
dipahami siswa

F. Media, Alat, Bahan Dan Sumber Pembelajaran


1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal 20 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan
menanyakan kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menampilkan macam-macam tumbuhan baik monokotil dan
dikotil
b. Apersepsi
- Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
„tumbuhan apa saja yang termasuk monokotil dan dikotil‟?
„bagaimana ciri tumbuhan muda dan ciri tumbuhan yang tua‟?
- Guru menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari
69

tersebut dengan materi jaringan tumbuhan


- Guru menampilkan penjelasan mengenai langkah
pembelajaran berbasis proyek
2. Kegiatan Inti 120 menit
a. Memberikan Pertanyaan Essensial
- Guru memberikan pertanyaan mengenai jaringan penyusun
tumbuhan muda dan tua serta bentuk penampang organ akar
batang dan daun yang akan dijadikan materi untuk proyek
yang akan dilakukan siswa tersebut (megerjakan tugas
meskipun jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
- Guru memberikan topik untuk dijadikan proyek yang akan
peserta didik lakukan (merancang ide baru)
b. Mendesain Rencana Proyek
- Guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok
- Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok
- Siswa mendesain alat bahan dan langkah kerja untuk membuat
proyek media (merancang ide baru)
- Guru dengan siswa menentukan tugas masing-masing
kelompok. Misalnya: kelompok 1: membuat penampang daun
dari bahan kertas dan sterofoam. Kelompok 2: membuat....
kelompok 3: ...... (merancang ide baru)
c. Membuat Jadwal
- Guru membimbing siswa dalam melakukan perencanaan
proyek kelompok masing-masing (mengelola kemampuan
dan pengetahuannya)
- Guru membimbing siswa dalam melakukan langkah-langkah
dalam penyusunan proyek. Misalnya time line proyek dan
mengkaji ulang rancangan proyek (menilai kinerja pribadi)
d. Mengawasi Siswa Mengerjakan Proyek
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
70

dalam membuat jadwal proyek


e. Penilaian
- Guru menilai perencanaan pembuatan proyek yang dibuat oleh
siswa
f. Mengevaluasi Hasil Proyek
- Guru mengkaji ulang tentang proyek yang telah peserta didik
rancang (menilai kinerja pribadi)
- Guru memberikan solusi terhadap rancangan proyek kepada
setiap kelompok
3. Kegiatan Akhir 30 menit
- Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelesaikan
proyek
- Guru mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi ketercapaian
indikator pembelajaran
- Guru mengingatkan semua siswa bahwa minggu depan adalah
praktikum alat dan bahan yang telah dirancang harus dibawa
- Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
- Guru menutup kegiatan pembelajaran
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
1. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Lembar penilaian proses siswa (terlampir)
3. Lembar penilaian rancangan proyek (terlampir)
4. Lembar penilaian sikap (terlampir)
71

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014


Guru bidang studi biologi SMA N 32 Mahasiswa

Dra. Rini Rosnida Lulu Fauziah


NIP. NIM. 1110016100037

Catatan :
....................................................................................................................................
72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Sekolah : SMA Negeri 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)
Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 3 minggu x 4 JP
Pertemuan : 2 pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
73

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
3.3.2. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.3. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan
monokotil
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Merancang penelitian jaringan tumbuhan
4.3.2. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada
daun, akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.3. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang
dan daun
4.3.4. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan
pada akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
74

4.3.5. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga


dari tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
1. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
2. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
4. Merancang penelitian jaringan tumbuhan
5. Menggunakan mikroskop sebagai alat untuk mengamati jaringan
tumbuhan
6. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan daun
7. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
8. Menyimpulkan perbedaan struktur dan fungsi anatomi akar, batang, dan
daun monokotil dan dikotil

D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
3. Sifat totipotensi dan kultur jaringan

E. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : pembelajaran berbasis proyek
Metode : praktikum, diskusi kelonmpok, presentasi

F. Media, Alat, Bahan Dan Sumber Pembelajaran


1. Media
LCD, Laptop, Alat dan bahan praktikum
75

2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet

G. Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan /kegiatan awal 30 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa,
dan menanyakan kesiapan dalam melaksanakan
pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran sebelumnya
- Mengecek perlengkapan siswa untuk memulai praktikum
b. Apersepsi
- Menanyakan kepada siswa ciri-ciri tumbuhan monokotil
dan dikotil
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan alat dan bahan praktikum
2. Kegiatan inti 120 menit
a. Memberikan Pertanyaan Essensial
- Guru mengatur posisi siswa dalam kelompok di dalam
lab
- Guru memberikan pertanyaan tentang bentuk akar dikotil
dan monokotil (Mengerjakan tugas meskipun jawaban
dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan beberapa instruksi kerja untuk
masing-masing kelompok (Merancang ide baru)
b. Mendesain Rencana Proyek
- Guru memberikan LKS praktikum kepada masing-
76

masing kelompok
- Siswa menentukan alat dan bahan dalam praktikum
(Merancang ide baru)
- Guru dengan siswa menentukan masing-masing
kelompok untuk membuat rancangan kerja. Misalnya,
siswa A = mengamati ....., siswa B = membuat laporan,
Siswa C = Menggambar hasil pengnamatan .......
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
c. Membuat Jadwal
- Guru mengamati siswa dalam mempersiapkan alat dan
bahan praktikum (mengelola kemampuan dan
pengetahuannya)
d. Mengawasi Siswa Mengerjakan Proyek
- Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan
dan menilai kinerja masing-masing siswa (mengelola
kemampuan dan pengetahuannya)
- Siswa mencoba membuat preparat atau sayatan
melintang dari tumbuhan yang mereka bawa
(merancang ide baru)
- siswa mengamati struktur jaringan dari preparat buatan
mereka dan menggambar hasil pengamatan mereka
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
- siswa membandingkan preparat buatan mereka dengan
preparat jadi yang tersedia di lab. (menilai kinerja
pribadi)
- siswa mengamati percobaan pada tanaman pacar air
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
- Siswa membuat laporan pengamatan di LKS
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan solusi
tidak segera nampak)
- Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada LKS
77

(merancang ide baru)


e. Penilaian
- Guru menilai hasil praktikum siswa dan menilai hasil
laporan
- Siswa mempresentasikan hasil pengamatannya dan
melakukan tanya jawab (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
f. Mengevaluasi hasil proyek
- Guru bersama siswa mengkaji ulang hasil presentasi dan
tanya jawab (menilai kinerja pribadi)
- Guru memberikan penguatan kepada jawaban siswa
dalam presentasi dan tanya jawab
3. Kegiatan akhir 30 menit
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan hasil pengamatan pada hari tersebut
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan solusi
tidak segera nampak)
- Guru mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi
ketercapaian indikator pembelajaran
- Guru mengingatkan siswa untuk pertemuan selanjutnya
yaitu membuat model pembelajaran, semua siswa harus
membawa alat dan bahan yang diperlukan
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
1. Penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Penilaian proses (terlampir)
3. Penilaian unjuk kerja/praktikum (terlampir)
4. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
5. Penilaian LKS, laporan, dan presentasi kelompok (terlampir)
78

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014

Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

( ) Lulu Fauziah

NIP. NIM. 1110016100037

Catatan:
..............................................................................................................................................
79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Sekolah : SMA Negeri 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)
Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan X 4 JP
Pertemuan Ke- : 3 (tiga)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
80

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.2. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
3.3.3. Memberikan contoh dan langkah kerja kultur jaringan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.2. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga
dari tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
4.3.4. Membuat laporan mengenai kultur jaringan
4.3.5. Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik
kultur jaringan
81

4.3.6. Merancang dan membuat media struktur akar, batang, dan daun
dalam bentuk media 3 dimensi dan 2 dimensi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
a. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
b. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
c. Memberikan contoh dan langkah kerja kultur jaringan
d. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
e. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
f. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
g. Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur
jaringan
h. Membuat laporan mengenai kultur jaringan
i. Membuat media struktur akar, batang dan daun dalam bentuk 3 dimensi
atau 2 dimensi

D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
c. Sifat totipotensi dan kultur jaringan

E. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Pembelajaran berbasis proyek
Metode Pembelajaran : Diskusi, unjuk kerja, presentasi

F. Media, Alat dan Bahan Sumber Belajar


a. Media
LCD, Laptop
82

b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet

G. Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan/Kegiatan awal 20 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa,
mengatur posisi duduk siswa sesuai dengan kelompoknya
dan menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu membuat,
menyelesaikan dan mempresentasikan model
pembelajaran proyek masing-masing kelompok dan
mendiskusikan mengenai kultur jaringan
b. Apersepsi
- Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
hasil praktikum pada pertemuan sebelumnya dan contoh
kultur jaringan dalam kehidupan sehari-hari
- Guru menampilkan rancangan proyek semua kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Memberikan Pertanyaan Essensial
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai
kelengkapan dan keterkaitannya alat dan bahan dalam
menyelesaikan proyek (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan pertanyaan susunan anatomi akar
batang dan daun (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan menampilkan video kultur jaringan
83

b. Mendesain Rencana Proyek


- Siswa sudah siap dalam kelompoknya masing-masing
- Siswa menyiapkan diri dalam kerja sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat (mengelola kemampuan
dan pengetahuannya)
- Guru bersama siswa memilih tema mengenai kultur
jaringan kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan (merancang ide baru)
c. Membuat Jadwal
- Siswa menjalankan tugas sesuai jadwal yang diberikan
yaitu membuat rancangan proyek (mengelola
kemampuan dan pengetahuannya)
- Siswa membagikan tugas kepada masing-masing anggota
kelompok untuk menyelesaikan diskusi mengenai kultur
jaringan, mis: siswa A: mencari literatur, siswa B:
presentsi, siswa C : ......, dst (Mengerjakan tugas
meskipun jawaban dan solusi tidak segera nampak)
d. Mengawasi Siswa Mengerjakan Proyek
- Guru mengawasi kinerja siswa, siswa membuat dan
menyelesaikan proyek dan diskusi bersama dengan
kelompoknya (merancang ide baru)
e. Penilaian
- Guru melihat proyek yang telah ditugaskan kepada
semua kelompok dan melihat presentasi siswa.
- Guru dan siswa menilai hasil diskusi mengenai kultur
jaringan (menilai kinerja pribadi)
f. Mengevaluasi Hasil Proyek
- Guru memberikan pertanyaan tentang proyek yang sudah
dibuat siswa. “apakah proyek tersebut dapat
menyelesaikan masalah?” (Mengerjakan tugas
meskipun jawaban dan solusi tidak segera nampak)
84

- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menilai


proyek temannya atau memberikan pertanyaan (menilai
kinerja pribadi)
- Siswa menukar data hasil diskusi kepada kelompok lain
(menilai kinerja pribadi)
- Mengumpulkan LKS proyek dan mengumpulkan data
hasil presentasi kelompok
- Membandingkan hasil proyek yang dilakukan siswa
(menilai kinerja pribadi)
- Guru menyampaikan hasil dari presentasi, memberikan
jawaban yang benar jika terdapat kesalahan dari hasil
presentasi siswa
3. Kegiatan akhir 60 menit
a. Guru meminta setiap kelompok menyimpulkan materi
jaringan tumbuhan dan kultur jaringan
b. Memberikan evaluasi secara tertulis (posttest)
c. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Lembar penilaian proses (terlampir)
c. Lembar rubrik penilaian kerja proyek (terlampir)
d. Lembar penilaian proyek (terlampir)
e. Lembar penilaian produk (terlampir)
f. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
g. Tes berpikir kreatif (terlampir)
h. Penilaian diskusi dan presentasi kelompok (terlampir)
85

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014

Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

( ) Lulu Fauziah

NIP. NIM. 1110016100037

Catatan:
..............................................................................................................................................
86

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)


Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 3 minggu x 4 JP
Pertemuan Ke- : 1 (satu)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
87

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan


metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
3.3.2. Menyebutkan ciri-ciri jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
3.3.3. Mengkategorikan macam jaringan tumbuhan meristem maupun
permanen
3.3.4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
3.3.5. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
3.3.6. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan
daun
88

4.3.2. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada


akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
2. Menyebutkan ciri-ciri dari jaringan tumbuhan meristem dan permanen
3. Mengkategorikan macam jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
5. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
6. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
7. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan daun
8. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
9. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil

D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok

F. Media, Alat, Bahan Dan Sumber Pembelajaran


1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
89

Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,


gambar/foto, internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal 30 menit
a. Komunikasi
1) Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen
siswa dan menanyakan kesiapan siswa untuk
memulai pelajaran
2) Menampilkan macam-macam tumbuhan baik
monokotil dan dikotil
b. Apersepsi
1) Memberikan apersepsi kepada siswa dengan
menanyakan “tumbuhan apa saja yang termasuk
monokotil dan dikotil”?
2) Guru menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran
pada hari tersebut dengan materi jaringan tumbuhan
2. Kegiatan Inti 120 menit
1) Mengamati
- Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok untuk
melakukan kegiatan diskusi berkaitan struktur fungsi
dan ciri jaringan tumbuhan
- Guru meminta masing-masing siswa untuk membaca
terlebih dahulu materi struktur fungsi jaringan
tumbuhan (mengelola kemampuan dan
pengetahuannya)
- Guru menampilkan sejumlah gambar bagian
tumbuhan dengan dilabeli huruf tertentu pada siswa
untuk diamati (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
90

- Guru menjelaskan materi pembelajaran


2) Menanya
- Guru menugaskan siswa untuk membuat pertanyaan
di kertas lembar dengan materi struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan yang telah di baca
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan
solusi tidak segera nampak)
- Guru mengkategorikan gambar dan beberapa contoh
dan menanyakan kepada siswa jenis jaringan
manakah yang termasuk jaringan permanen dan
meristem (merancang ide baru)
3) Mengumpulkan data
- Guru meminta semua siswa untuk mengumpulkan
pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa
- Guru membagikan pertanyaan siswa secara acak
kepada siswa lainnya
- Guru meminta siswa dengan untuk mencari dan
mengumpulkan informasi dari buku cetak, LKS,
internet dan sumber lainnya untuk menjawab
pertanyaan berkaitan struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan (mengelola kemampuan dan
pengetahuannya)
4) Mengasosiasikan
- Siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan yang
telah diberikan dan mendiskusikannya pada teman
sekelompok (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru berkeliling mencermati hasil jawaban siswa di
dalam kelompok dan menemukan berbagai kesulitan
saat menjawab
- Guru memberikan bantuan berkaitan kesulitan yang
91

dialami siswa secara individu.


- Guru meminta setiap kelompok untuk membuat
rangkuman dari hasil diskusi jawaban pertanyaan
yang diberikan (merancang ide baru)
5) Mengkomunikasikan
- Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusi jawaban kelompoknya di depan kelas
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan
solusi tidak segera nampak)
- Guru mengklarifikasi hasil presentasi siswa
3. Kegiatan akhir 30 menit
- Guru menjelaskan kembali struktur, fungsi dan ciri
jaringan tumbuhan beserta derivatnya (menilai
kinerja pribadi)
- Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang
struktur, fungsi dan ciri jaringan tumbuhan beserta
derivatnya
- Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya yakni praktikum mengamati jaringan
akar, batang, dan daun dari tumbuhan monokotil dan
dikotil, siswa diharuskan membawa bahan untuk
membuat preparat serta mengamati jaringannya.
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
1. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Lembar penilaian diskusi (terlampir)
3. Lembar penilaian proses (terlampir)
4. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
92

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014

Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

( ) Lulu Fauziah

NIP. NIM. 1110016100037

Catatan:
..............................................................................................................................................
93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)


Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Pertemuan Ke- : 2 (satu)
A. Kompetensi Inti
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
c. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
d. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
94

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
3.3.2. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbbuhan
3.3.3. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.4. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada daun,
akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.2. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan
daun
4.3.3. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
95

4.3.4. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
a. Menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
c. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
d. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
e. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada daun,
akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
f. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan
daun
g. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
h. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil

D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Proses
Metode : Praktikum, diskusi kelompok, presentasi

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


a. Media
LCD, Laptop
96

b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan /kegiatan awal 30 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen
siswa, dan menanyakan kesiapan dalam
melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya
- Mengecek perlengkapan siswa untuk memulai
praktikum
b. Apersepsi
- Menanyakan kepada siswa ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan alat dan bahan praktikum
2. Kegiatan inti
1) Mengamati
- Guru menyajikan contoh gambar hasil pengamatan
preparat jadi (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru menjelaskan langkah kerja pada LKS
praktikum dan mengkondisikan siswa
2) Menanya
- Guru memperkenalkan dan menginformasikan alat
97

dan bahan serta apa saja yang akan diamati


(mernacang ide baru)
3) Mengumpulkan data
- Siswa melakukan pengamatan dengan membuat
sayatan melintang dan membujur dari tumbuhan
yang akan diamati (mengelola kemampuan dan
pengetahuannya)
- Siswa mengamati struktur jaringan dari preparat
buatan mereka kemudian menggambarkan hasil
pengamatan mereka (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- siswa mengamati percobaan pada tanaman pacar air
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
4) Mengasosiasikan
- Siswa membandingkan hasil preparat buatan mereka
dengan preparat jadi yang tersedia di lab. (menilai
kinerja pribadi)
- Siswa mengisi LKS praktikum yang disediakan oleh
guru sebagai laporan praktikum (merancang ide
baru)
5) Menyimpulkan
- Siswa dalam perwakilan kelompoknya
mempresentasikan hasil praktium di depan kelas
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan
solusi tidak segera nampak)
- Masing-masing kelompok menyebutkan perbedaan
tumbuhan monokotil dan dikotil (menilai kinerja
pribadi)
3. Kegiatan akhir
- Guru menjelaskan kembali ciri, struktur, fungsi dan
perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil (menilai
98

kinerja pribadi)
- Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang
ciri, struktur, fungsi dan perbedaan tumbuhan dikotil
dan monokotil
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk belajar mengenai kultur
jaringan
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Penilaian proses siswa (terlampir)
c. Penilaian unjuk kerja/praktikum (terlampir)
d. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
e. Penilaian LKS Praktikum, laporan, presentasi kelompok (terlampir)

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014

Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

( ) Lulu Fauziah

NIP. NIM. 1110016100037

Catatan:

..............................................................................................................................................
99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Lulu Fauziah – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)


Materi Pokok : Jaringan Tumbuhan
Sub Materi : Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Organ Pada
Tumbuhan, Sifat Totipotensi
Alokasi Waktu : 3 minggu x 4 JP
Pertemuan Ke- : 3 (tiga)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
100

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
3.3.2. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
3.3.3. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.4. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
3.3.5. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.2. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
101

4.3.4. Mengemukakkan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur


jaringan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
a. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
c. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
d. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
e. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
f. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
g. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
h. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
i. Mengemukakkan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur
jaringan

D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
c. Sifat totipotensi dan kultur jaringan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, video, presentasi

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


a. Media
LCD, Laptop
102

b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, video, internet

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan/kegiatan awal 10 menit
A. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen
siswa, dan menanyakan kesiapan dalam
melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya
B. Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “
pernahkah kalian melilhat semangka tanpa biji?”
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai kultur
jaringan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan tersebut
2. Kegiatan inti 80 menit
a. Mengamati
- Guru memperlihatkan contoh gambar tumbuhan
asli untuk diamati oleh siswa (Mengerjakan
tugas meskipun jawaban dan solusi tidak
segera nampak)
- Guru menampilkan video edukasi mengenai
teknik kultur jaringan
103

- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok


diskusi dan mengatur posisi duduk siswa
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari keterangan kultur jaringan sebagai
bahan diskusi (mengelola kemampuan pribadi)
b. Menanya
- Guru menugaskan kepada masing-masing
kelompok untuk menyusun pertanyaan mengenai
sifat totipotensi dan kultur jaringan (merancang
ide baru)
c. Mengumpulkan data
- Siswa bersama dengan kelompok menjawab dan
mengumpulkan pertanyaan
- Guru membagikan pertanyaan kepada masing-
masing kelompok lainnya untuk di diskusikan
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan
solusi tidak segera nampak)
- Siswa bersama dengan kelompoknya mencari
jawaban dari buku, LKS dan literatur lainnya
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
d. Mengasosiasikan
- Guru membimbing siswa untuk membandingkan
hasil diskusi siswa dengan kelompok lainnya
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan
solusi tidak segera nampak)
- Guru berkeliling mencermati hasil jawaban siswa
di dalam kelompok dan menemukan berbagai
kesulitan saat menjawab
- Guru meminta setiap kelompok untuk membuat
rangkuman dari hasil diskusi jawaban pertanyaan
yang diberikan (merancang ide baru)
104

e. Mengkomunikasikan
- Siswa menyampaikan hasil diskusi secara
bergantian per kelompok (Mengerjakan tugas
meskipun jawaban dan solusi tidak segera
nampak)
- Guru mengklarifikasi hasil diskusi bersama
dengan perwakilan kelompok (menilai kinerja
pribadi)
- Siswa dari kelompok lain mengajukan
pertanyaan (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
kelebihan dan kekurangan dari kultur jaringan
(merancang ide baru)
3. Kegiatan akhir 90 menit
- Guru memberikan penguatan penguasaan materi
jaringan tumbuhan dari struktur, fungsi, ciri
jaringan, organ tumbuhan dan sifat
totipotensinya (menilai kinerja pribadi)
- Siswa bersama dengan guru membuat
kesimpulan dari hasil pembelajaran pada materi
jaringan tumbuhuhan (merancang ide baru)
- Guru memberikan tes tertulis kepada siswa
- Guru menutup pertemuan denngan mengucapka
salam

H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Lembar penilaian proses siswa (terlampir)
c. Lembar penilaian diskusi kelompok (terlampir)
d. Lembar penilaian bentuk instrumen sikap (terlampir)
105

e. Tes keterampilan berpikir kreatif (terlampir)


Mengetahui, Jakarta, Oktober 2014
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

( ) Lulu Fauziah
NIP. NIM. 1110016100037

Catatan:
.........................................................................................................................................
106

Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA PROYEK

JARINGAN TUMBUHAN

NAMA :

KELAS :

KELOMPOK :

JARINGAN TUMBUHAN

KI :

3. Memahami, menalar, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengatahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengola, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD :

3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
3.4. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
107

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan


2. Siswa dapat membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan
monokotil
3. Siswa dapat mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang
dan daun
4. Siswa dapat menyimpulkan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil
5. Siswa dapat merancang proyek model media akar batang dan daun
6. Siswa dapat menghasilkan model media akar batang dan daun

Dasar Teori

Jaringan adalah sekelompok sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi sama.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan
perkembangan sel/jaringan tumbuhan, jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi
dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Beberapa jaringan
tumbuhan yang secara bersama-sama melakukan satu atau beberapa fungsi khusus
membentuk organ tumbuhan. Organ utama pada tumbuhan berbiji meliputi akar,
batang, dan daun.
Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang kebanyakan berada di bawah
permukaan tanah. Sistem akar tumbuhan (berbiji) dibedakan atas akar tunggang
dan akar serabut. Struktur anatomi akar terdiri atas beberapa jaringan. Pada
penampang melintang akar muda, susunan lapisan akar dari luar hingga ke dalam
adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan dengan cabang-cabang lateral.
Pada umumnya batang berada di permukaan tanah, tumbuh tegak menjulang ke
atas. Daun merupakan organ fotosintesis bagi tumbuhan berpembuluh. Pada
umumnya daun terdiri atas helai daun (lamina) yang pipih dan tangkai (pteiolus)
yang menghubungkan daun ke batang.
108

Langkah 1:
Memberikan pertanyaan essensial
Catatan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

Nama :

1. Jaringan apa saja yang menyusun tubuh tumbuhan? Sebutkan pula fungsi
masing-masing jaringan itu!
Jawab :

2. Jelaskan ciri-ciri struktur dari jaringan epidermis, jaringan parenkim,


jaringan kolenkim, sklerenkim dan jaringan pengangkut!
Jawab :
109

3. Jaringan epidermis dapat termodifikasi menjadi bentuk lain. Jelaskan dan


tunjukkan melalui gambar serta fungsinya!
Jawab :

4. Sebutkan organ tumbuahan!


Jawab :

5. Apa perbedaan struktur jaringan pada dikotil dan monokotil pada akar dan
batang, gambarkan strukrtur tersebut!
110

6. Jelaskan struktur daun beserta gambar!


Jawab:

7. Jaringan pengangkut ada dua macam yaitu xylem dan floem. Jelaskan ciri-
cirinya tunjukkan melalui gambar!

8. Apakah yang di masksud dengan totipotensi


Jawab :
111

9. Untuk lebih memahami dan memperjelas struktur dan fungsi jaringan,


sehingga bisa menjelaskannya kepada teman atau orang lain, apa yang bisa
kamu lakukan?
Jawab :

10. Dari pertanyaan no 9. Media apa yang bisa membantu kamu?


Jawab:

11. Apakah media 3 dimensi atau 2 dimensi? Kenapa alasannya !


Jawab:

12. Menurut kalian, dengan adanya media pembelajaran jaringan tumbuhan


dengan 3-D dapat membantu memahami konsep yang abstrack?
Jawab :

13. Menurut kalian, apa dampak dari media pembelajaran tersebut jika ada di
kelas/lab atau Perpustakaan?
Jawab :
112

Langkah 2:

Menemukan masalah

1. Setelah menjawab pertanyaan di atas,tandailah hal-hal yang menurut anda


mengiidentifikasi suatu permasalahan !
2. Selanjutnya, hilangkan beberapa jenis pertanyaan yang menurut kalian
kurang jelas !
3. Catatlah pertanyaan yang menurut kalian sudah jelas di bawah ini !

4. Lihatlah rumusan pertanyaan dari kelompok lain dan cocokkan dengan


rumusan pertanyaan kelompok kalian !
5. Jika kalian tidak yakin dengan rumusan pertanyaan yang kalian buat,
silahkan meminta bantuan kepada bapak/ibu guru dalam merumuskan
pertanyaan dan mencari informasi !
113

Langkah 3:
Menganalisis masalah

Setelah kamu menentukan masalah, kemudian deskripsikan masalah tersebut:

Masalah :

Kenapa masalah itu penting ?

Apa yang sudah kamu ketahui mengenai masalah tersebut ?

Apa yang harus kalian ketahui tentang masalah tersebut ?

Catatan :
114

Langkah 4 :
Topik Proyek :

Lembar Perencanaan Proyek

Judul Proyek :

Hipotesis :

Tujuan :
115

Tahap 5:
Merancang alat bahan dan langkah kerja

Petunjuk khusus
1. Setelah menentukan topik, tujuan dan hipotesis, buatlah rancangan model
akar, batang atau daun dari alat dan bahan yang ada disekitarmu!
2. Tuliskan rancangan berikut gambar rancangan model dan keterangannya
dibagian bawah gambar!
Tanggal merancang :
Alat dan bahan :

Gambar rancangan model :

Cara menggunakan alat dan bahan/kegunaannya :


116

Langkah kerja:

Time line proyek :

Pembagian tugas :
117

Langkah 5 :

Tahapan dalam Menyelesaikan Proyek

Hambatan dan Kendala :

Cara penyelesaiannya :

Catatan :
118

Langkah 6:

Hasil Proyek

Bukti Hasil Proyek :

Foto :

Catatan :

Referensi :
119

Langkah 7:

Presentasi hasil proyek

Presenter :

Pertanyaan :

Jawaban :

Solusi/ide gagasan :
120

Kelompok :

Kelas :

Sekolah :

Nama Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.
121

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM

JARINGAN TUMBUHAN

Petunjuk Umum

a. LKS ini untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan berpikir kreatif kamu.
b. Sebelum mengerjakan LKS tulislah nama kelompok dan kelas.
c. Isilah bagian kotak yang kosong dan pertanyaan dengan mencari di literatur,
baik buku, internet, LKS dan hasil pengamatanmu.

TUJUAN :

1. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan


2. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada
tumbuhan

DASAR TEORI :

Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama.
Sedangkan kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan membentuk suatu
organ. Jaringan pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang
mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah
yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah
suatu jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada
dasarnya semua jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang
aktif membelah, namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau
mengkhusukan pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
122

ALAT DAN BAHAN :

Alat Bahan

1. Mikroskop 1. Tanaman bunga sepatu


2. 2. Tanaman jagung
3. 3.
4. 4.
5.
6.
7.

CARA KERJA :

a. Struktur jaringan tumbuhan


1. Siapkan alat dan bahan
2. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang dan daun dari tumbuhan
........................................ dengan menjepit bagian tersebut
menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan tipis
3. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan
sedikit air, kemudian tutup dengan kaca penutup perlahan dari tepian
salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung air yang terbentuk
4. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop
secara bergantian, jika dirasa masih terlalu tebal dapat diulang
pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut
5. Gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
b. Epidermis pada bawang
123

c. Morfologi tumbuhan monokotil dan dikotil

HASIL PENGAMATAN

Akar ................ Akar ................


Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40

Keterangan : Keterangan :
124

Batang .............. Batang ..............


Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40

Keterangan : Keterangan :

Daun ................. Daun .................


Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40

Keterangan : Keterangan :
125

Epidermis Olium sativum Daun Rhoe discolor


Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40

Keterangan : Keterangan :

Pertanyaan :

1. Sebutkan jaringan penyusun akar pada tumbuhan bunga sepatu dan


tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
2. Sebutkan jaringan penyusun batang pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
3. Sebutkan jaringan penyusun daun pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
4. Deskripsikan hasil pengamatan epidermis pada bawang merah yang telah
kalian amati!
5. Sajikan perbedaan struktur akar, batang dan daun serta penampakan
morfologi daun, akar dan bunga pada bunga sepatu dan jagung dalam
bentuk tabel yang membedakan tumbuhan monokotil dengan tumbuhan
dikotil!
126

KESIMPULAN:

SUMBER PUSTAKA/REFERENSI :
127

LEMBAR KERJA SISWA

JARINGAN TUMBUHAN
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN

TUJUAN :
3. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan
4. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada
tumbuhan

DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama.
Sedangkan kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan membentuk suatu
organ. Jaringan pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang
mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah
yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah
suatu jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada
dasarnya semua jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang
aktif membelah, namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau
mengkhusukan pada suatu fungsi akan berhenti membelah.

Kemudian jaringan tumbuhan dapat dibagi lagi menjadi jaringan epidermis


yakni jaringan kulit dengan fungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya,
biasanya dilapisi oleh lapisan lilin. Jaringan parenkim yakni jaringan dasar dengan
struktur morfologis dan fisiologi yang sangat beragam, fungsinya adalahsebagai
tempat fotosintesis dan penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara. Jaringan
penyokong yang berfungsi menguatkan tubuh tumbuhan. Jaringan endodermis
yang sering disebut sebagai “sel penerus” berfungsi melewatkan air dari korteks
ke stele, jaringan ini juga dikenal dengan “pita caspary”. Jaringan pengangkut
berperan dalam pengangkutan zat untuk mencukupi keperluan hidup tumbuhan.

ALAT DAN BAHAN :

Alat Bahan

8. Mikroskop 1. Tanaman bunga sepatu


9. Cutter atau silet 2. Tanaman jagung
10. Gabus/sterefoam 3. Bawang merah
11. Pipet tetes
12. Kaca objek (object glass)
13. Kaca penutup (cover glass)
128

14. Pinset

CARA KERJA :
d. Struktur jaringan tumbuhan
6. Siapkan alat dan bahan
7. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang dan daun dari tumbuhan
bunga sepatu dan jagung dengan menjepit bagian tersebut
menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan tipis
8. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan
sedikit air, kemudian tutup dengan kaca penutup perlahan dari tepian
salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung air yang terbentuk
9. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop
secara bergantian, jika dirasa masih terlalu tebal dapat diulang
pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut
10. Gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
e. Epidermis pada bawang
1. Kupas kulit ari bawang merah, yakni kulit yang sangat tipis antara
kulit luar yang kaku dengan umbi bawang, berwarna transparan
dengan bantuan cutter atau silet
2. Letakkan lembaran kulit ari bawang merah pada kaca objek secara
perlahan dan usahakan tidak ada bagian yang terlipat dan bertumpuk,
tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca penutup
3. Amati dengan menggunakan mikroskop cahaya bagaimana struktur
epidermis yang terlihat pada umbi lapis bawang
4. Gambarkanlah hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
f. Epidermis pada daun Rhoe Discolor
1. Daun Rhoe Discolor bagian bawah diiris tipis secara membujur
2. Letakkan lembaran daun Rhoe Discolor pada kaca objek secara
perlahan dan tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca penutup
3. Amati dengan mikroskop cahaya struktur epidermis yang terlihat pada
Rhoe Discolor
4. Gambarkan pada lembar kerja
g. Morfologi tumbuhan monokotil dan dikotil
1. Hitunglah jumlah mahkota bunga pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung
2. Amatilah bentuk dari daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan
jagung
3. Amatilah bentuk dari akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan
jagung
4. Gambarkanlah pada lembar kerja
129

HASIL PENGAMATAN
Akar Hibiscus rosasinensis Akar Zea mays
Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40

Keterangan : Keterangan :

Epidermis Allium cepa Epidermis Daun Rhoe Discolor


Perbesaran 10x40 Perbesaran 10 x 40

Keterangan : Keterangan :
130

Pertanyaan :

6. Sebutkan jaringan penyusun akar pada tumbuhan bunga sepatu dan


tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
7. Sebutkan jaringan penyusun batang pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
8. Sebutkan jaringan penyusun daun pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung, jelaskan perbedaan struktur yang kalian amati, dan
jelaskan fungsinya!
9. Deskripsikan hasil pengamatan epidermis pada bawang merah yang telah
kalian amati!
10. Sajikan perbedaan struktur akar, batang dan daun serta penampakan
morfologi daun, akar dan bunga pada bunga sepatu dan jagung dalam
bentuk tabel yang membedakan tumbuhan monokotil dengan tumbuhan
dikotil!

KESIMPULAN:

REFERENSI :

1. .................................................
2. .................................................
3. ................................................
131

PENGANGKUTAN AIR PADA BATANG

TUJUAN : Memahami proses pengangkutan air dan zat terlarut pada


tumbuhan melalui xylem (pembuluh kayu)

ALAT DAN BAHAN


1. Gelas plastik
2. Eosin
3. Spidol
4. Tanaman pacar air
5. Pisau/silet
6. Stopwatch
7. Beaker glass

CARA KERJA :
1. Siapkan 2 gelas, isilah dengan air dan beri pewarna. Berilah tanda dengan
huruf a & b.
2. Berilah tanda tinggi air dalam gelas dengan spidol
3. Cabutlah 2 tanaman pacar air dari tempat tumbunya dan cucilah hingga
bersih.
4. Petiklah daun dari salah satu tanaman sampai habis. Masukan kedua
tanaman kedalam ember yang berisi air
5. Kemudian potonglah bagian bawah dengan pisau silet didalam ember
(usahakan tinggi kedua tanaman sama).
6. Masukkan tanaman yang tidak berdaun ke gelas a dan tanaman yang
berdaun ke gelas b.
7. Setelah 30 menit amatilah kedua tanaman tersebut dan tinggi permukaan
air dalam gelas.

HASIL PENGAMATAN :
132

KESIMPULAN :

REFERENSI :
139

Lampiran 6

RUBRIK PENILAIAN

TES KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

Studi Kasus

Ide Baru

No Skor 3 Skor 2 Skor 1


1.  Karena air diangkut ke Jawaban kurang Jawaban tidak
dalam batang tanaman. tepat dan kurang tepat dan tidak
 Karena ada daya hisap lengkap. lengkap
daun
 Karena ada daya
tekanan akar
2.  Karena masih aktifnya Jawaban kurang Jawaban tidak
pembuluh xylem pada tepat dan kurang tepat dan tidak
batang sehingga xylem lengkap. lengkap
mampu mengangkut air
dari dalam tanah
 Air yang ada di daun
menguap, sehingga
tekanan pada daun
menjadi rendah
sehingga menarik air
yang ada di pembuluh
3. Tanaman bayem, pelepah Jawaban kurang Jawaban tidak
pisang, tanaman herba tepat dan kurang tepat dan tidak
lengkap. lengkap

Refleksi

No Skor 3 Skor 2 Skor 1


1. Karena adanya xylem dan Jawaban kurang Jawaban tidak
floem, namun kecepatan air tepat dan kurang tepat dan tidak
naik tidak secepat tanaman lengkap. lengkap
yang berdaun. Hal ini terjadi
karena tidak adanya daya
hisap daun.
2. Caranya bisa melalui Jawaban kurang Jawaban tidak
140

No Skor 3 Skor 2 Skor 1


pengamatam, searching tepat dan kurang tepat dan tidak
melalui web, baca buku, dan lengkap. lengkap
bertanya kepada guru
3. Ya, karena tanaman Jawaban kurang Jawaban tidak
memiliki jaringan tepat dan kurang tepat dan tidak
pengangkut xylem dan lengkap. lengkap
floem, yang membedakan
adalah letak xylem dan
floem pada susunan
jaringannya.
4. Tanaman berdaun lebih Jawaban kurang Jawaban tidak
mudah menyerap air karena tepat dan kurang tepat dan tidak
adanya transportasi zat pada lengkap. lengkap
tumbuhan tersebut. Air naik
disebabkan oleh adanya
daya hisap daun, xylem,
floem dan daya tekan akar.

Wacana

Ide Baru

No Skor 3 Skor 2 Skor 1


1.  Pembuatan media Jawaban kurang Jawaban tidak
 Pemilihan dan penyiapan tepat dan kurang tepat dan tidak
tanaman induk (sumber lengkap. lengkap
eksplan)
 Inisiasi,
 Sterilisasi
 Multiplikasi/perbanyakan
 Pemanjangan tunas,
induksi, pengakaran
 Aklimatisasi
2. Kultur jaringan Jawaban kurang Jawaban tidak
tepat dan kurang tepat dan tidak
lengkap. lengkap
3. Sel-sel pada tumbuhan Jawaban kurang Jawaban tidak
mampu bergenerasi menjadi tepat dan kurang tepat dan tidak
tanaman lengkap. lengkap. lengkap
141

Refleksi

No Skor 3 Skor 2 Skor 1


1. Kelebihan :
 Waktu untuk perbanyakan
cepat dan tidak terbatas
 Hasil akan sama/mirip
dengan induk
 Tidak membutuhkan
ruangan yang luas
 Bebas penyakit, hama, dan
virus
 Tidak tergantung musim
atau iklim
Kekurangan
 Untuk tahap awal
diperlukan fasilitas-
fasilitas yang cukup mahal
 Dibutuhkan tenaga ahli
yang terampil
 Dilakukan dalam ruangan
yang seteril
 Kemungkinan terjadinya
kegagalan
2. Untuk menghasilkan tanaman
yang terbaik dalam waktu
yang relatif singkat dapat
dilakukan kultur jaringan
142

Lampiran 7

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA

Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta Alokasi Waktu : 90 Menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 40

Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Penyusun : Lulu Fauziah Kelas/Program Studi : XI peminat/lintas


minat

Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Kompetensi Dasar : 3.3 mengiidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya


dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai kultur jaringan.

Indikator Indikator Soal Soal No. Jenjang


Soal Kognitif

1. Menjelaskan b C1
Menjelaskan fungsi jaringan
struktur dan tumbuhan 3. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel
fungsi batu pada tempurung kelapa?
jaringan A. Pengangkut
tumbuhan
B. Penyokong

C. Transpirasi

D. Epidermis

E. Pertumbuhan

Menyebutkan 4. Jaringan manakah yang ada pada batang d C1


ciri-ciri jaringan tumbuhan sehingga memiliki daya lentur
tumbuhan tertentu jika dihembus angin?

A. Parenkim

B. Kolenkim
143

C. Sklerenkijm

D. Trakea

E. Xilem

Mengamati ciri- 5. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat a C2


ciri struktur pada akar, batang, daun, dan buah. Dari uraian
jaringan di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi
tumbuhan dari jaringan tersebut?

A. Mengangkut air dan mineral yang


diperlukan dari akar ke daun

B. Sebagai penyimpanan cadangan


makanan, air, dan udara

C. Sebagai pelindung jaringan-jaringan


yang ada di bawahnya

D. Sebagai penguat pada batang muda


yang sedang tumbuh dan tangkai daun

E. Mencegah pengeluaran air yang


berlebihan dari batang dan daun

Mengiidentifikasi 6. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri: b C2


ciri-ciri jaringan merupakan jaringan dasar, tersusun dari sel
tumbuhan hidup, mempunyai struktur morfologi yang
bervariasi, dapat membelah, dan berfungsi
dalam pembentukan tunas. Apakah nama
jaringan tumbuhan yang dimaksud?

A. Epidermis

B. Xilem

C. Kolenkim

D. Parenkim

E. Sklerenkim
144

Menyebutkan a C1
fungsi jaringan
gabus 11. Manakah pasangan yang benar dari derivat
epidermis dan fungsinya pada tumbuhan ?

Derivat Fungsi
epidermis

A Stomata Tempat
pertukaran gas
pada fotosintesis

B Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi

C Trikoma Mencegah
kerusakan lapisan
batang bagian
dalam

D Kutikula Berperan penting


dalam proses
respirasi

E Duri Tempat keluarnya


cairan pada saat
gutasi

Membuktikan 12. Apakah nama sel yang terletak di antara e C3


letak parenkim jaringan gabus dengan terdapat celah yang
sebagai jaringan berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya
dasar udara pernapasan pada tumbuhan ?

A. Lentisel

B. Sel korteks

C. Sel floem

D. Suberin

E. Perisikel
145

2. Memprediksi 15. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada a C2


Menjelaskan sifat dan tumbuhan di bawah ini yang benar?
sifat kegunaan
totipotensi totipotensi A. Untuk memperoleh anakan
tumbuhan seragam dalam jumlah besar
dan cepat

B. Untuk memperoleh bibit unggul


yang bergizi tinggi

C. Untuk memperoleh anakan


yang diperlukan untuk
hibridisasi

D. Untuk memperoleh anakan


yang unggul dalam jumlah
besar dan cepat

E. Untuk memperoleh anakan


yang difatnya lebih baik dari
induknya

Menjelaskan 17. Teknik apa yang digunakan pada sifat b C1


fungsi jaringan totipotensi dari sel tumbuhan yang sangat baik?
parenkim
A. Fotosintesis

B. Transplantasi

C. Kultur air

D. Kloning

E. Kultur jaringan

3. Mengkategorikan 19. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan : d C2


membedakan ciri-ciri
struktur akar tumbuhan 1) Daun berpelepah
dan batang monokotil dan 2) Batang mengalami pertumbuhan
tumbuhan dikotil sekunder
dikotil dan
monokotil 3) Bertulang daun menjari

4) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 3

5) Xilem-floem tersusun acak

6) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 4

Dari ciri-ciri tersebut di atas, manakah yang


146

merupakan ciri-ciri monokotil dan dikotil ?

A. 1,4 dan 5,6

B. 1,2, dan 4,5

C. 1,5 dan 3,6

D. 4,5 dan 2,3

E. 2,3 dan 4,5

Menunjukkan 20. Berikut ini adalah gambar penampang e C1


letak xylem batang dikotil!
sebagai jaringan
pengangkut

Bagian pada nomor berpakah yang berfungsi


sebagai pembuluh yang dilalui oleh air maupun
unsur hara dari dalam tanah ?

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Menunjukkan 22. Perhatikan gambar di bawah ini ! b C2


letak tudung akar
dan fungsinya Apa nama dan fungsi yang diberi label X .......

A. Bulu akar, berfungsi menyerap


zat-zat mineral dari dalam tanah

B. Tudung akar, berfungsi menyerap


zat-zat mineral dari dalam tanah

C. Meristem apikal, berfungsi untuk


menembus tanah

D. Meristem apikal, berfungsi


147
148

bagian batang

Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang


merupakan fungsi dan nama jaringan pada
bagian X di atas ?

A. Pemanjangan ujung batang,


meristematik

B. Pemanjangan ujung batang, parenkim


dasar

C. Pembesaran diameter batang,


meristematik

D. Pembesaran diameter batang,


parenkim dasar

E. Pemanjang ujung batang, jaringan


pengangkut

Menganalisis 28. Jaringan apakah yang akan menggantikan c C4


perubahan lapisan epidermis pada batang tanaman berkayu
lapisan epidermis yang telah mati dan tidak dapat aktif ?
yang telah tua
A. Kayu

B. Kambium

C. Gabus

D. Kutikula

E. Stomata

4. Mengurutkan 29. Di bawah ini manakah yang merupakan e C4


menjelaskan letak organ akar urutan jaringan dari luar ke dalam yang
modifikasi dari luar kedalam membentuk organ akar dikotil ?
pada
epidermmis A. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam
dan stele

B. Epidermis-korteks-endodermis dan
perikambium

C. Korteks, endodermis, perisikel,


149

kambium-stele

D. Epidermis-endodermis-korteks-
perikambium-stele

E. Epidermis-korteks-endodermis dan
stele

Menyebutkan 30. Perhatikan pernyataan berikut ini : c C1


fungsi dari akar
1) Menyerap air dan mineral dari tanah

2) Sarana lintas udara

3) Melekatnya dan menyokong tegaknya


tanaman

4) Tempat pembutan makanan bagi


tumbuhan

5) Tempat menyimpan makanan

Berdasarkan pernyataan di atas manakah yang


merupakan fungsi dari akar ?

A. 1, 2 dan 3

B. 2, 3 dan 4

C. 1,3 dan 5

D. 3,4 dan 5

E. 2,4 dan 5

Menyebutkan 36. Berikut adalah ciri-ciri tumbuhan : b C1


ciri-ciri
tumbuhan dikotil 1) Batang bercabang

2) Pembuluh teratur

3) mempunyai empulur pada pusat akar

4) pertulangan daun sejajar

5) akarnya berkambium

Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang


termasuk golongan tumbuhan dikotil ?

A. 1-2-4

B. 1-2-5
150

C. 1-3-4

D. 2-3-4

E. 2-4-5

Membedakan 38. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi b C2


mekanisme melalui transportasi ekstravaskuler dan
transportasi transportasi intravaskuler, manakah pernyataan
ekstravaskuler di bawah ini yang termasuk transportasi
dan intravaskuler ekstravaskuler ?

A. Mengalirnya air melalui xilem

B. Perjalanan air di luar berkas pembuluh


pengangkut

C. Mengalirnya air di dalam xilem karena


daya adhesi

D. Keluarnya air dalam bentuk uap air


melalui stomata

E. Perjalanan air yang berlawanan dengan


gaya berat

Meberikan alasan 40. Pertumbuhan batang monokotil cenderung e C


aktivitas tidak membesar, sedangkan batang tumbuhan
pertumbuhan dikotil dapat membesar. Hal ini disebabkan
tanaman dikotil adanya ....
atau monokotil
A. Aktivitas stele

B. Aktivitas korteks

C. Aktivitas titik tumbuh

D. Aktivitas meristematik

E. Aktivitas kambium
192

Lampiran 16
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Pilihan Ganda

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas eksperimen
55 55 55 55 60 60
60 60 65 70 70 70
70 70 70 70 75 75
75 75 75 75 75 75
75 80 80 80 80 80
85 85 85 85 85 85

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 5 K = kelas interval
193

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
̅ ( ̅) ( ̅)
Statistik
55 – 60 8 57,5 460 -15.5 240,25 1922
61 – 66 1 63,5 63,5 -9,5 90,25 90,25
67 – 72 7 69,5 486,5 -3,5 12,25 85,75
73 – 78 9 75,5 679,5 2,5 6,25 56,25
79 – 84 5 81,5 407,5 8,5 72,25 361,25
85 – 90 6 87,5 525 14,5 210,25 1261,5
Total 36 2622 3777

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 72,8333 ∑fi = jumlah data/sampel


= 73 Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 72,5 + 5 ( ) = 73,61

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
194

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 72.5 + 5 ( ) = 74,16 ≈ 75

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 107,914
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 10,388
( )
151

Kisi-kisi Soal

Nama Sekolah : SMA N 32 Jakarta Alokasi Waktu : 90 Menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 20

Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Penyusun : Lulu Fauziah Kelas/Program Studi : XI peminat/lintas minat

Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

Kompetensi Dasar : 3.3 mengiidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
totipotensi sebagai kultur jaringan

Indikator Soal No. Soal Jenjang Tk.


Kognitif Kesukaran
1. Menjelaskan struktur 1. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel batu pada B (1) C1 Sedang
dan fungsi jaringan tempurung kelapa ?
tumbuhan a. pengangkut
b. penyokong
c. transpirasi
152

d. Epidermis
e. Pertumbuhan
2. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga B (2) C2
memiliki daya lentur tertentu jika dihembus angin ?
a. parenkim
b. kolenkim
c. sklerenkim
d. trakea
e. xylem
3. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, B (3) C2 Mudah
daun dan buah. Dari uraian di bawah ini, manakah yang
merupakan fungsi dari jaringan tersebut ?
a. mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke
daun
b. sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
c. sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di bawahnya
d. sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh
dan tangkai daun
e. mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang dan
daun
4. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri : merupakan D (4) C3 Sedang
jaringan dasar, tersusun dari sel hidup, mempunyai struktur
morfologi yang bervariasi, dapat membelah, dan berfungsi
dalam pembentukan tunas. Apakah nama jaringan tumbuhan
yang dimaksud?
a. Epidermis
b. Xilem
c. Kolenkim
153

d. Parenkim
e. sklerenkim
5. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan A (5) C2 Sangat
fungsinya pada tumbuhan ? mudah
Derivat epidermis Fungsi
a. Stomata Tempat pertukaran
gas pada fotosintesis
b. Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi
c. Trikoma Mencegah kerusakan
lapisan batang
bagian dalam
d. Kutikula Berperan penting
dalam proses
respirasi
e. Duri Tempat keluarnya
cairan pada saat
gutasi
6. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus A (6) C1 Sedang
dengan terdapat celah yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara pernapasan pada tumbuhan ?
a. Lentisel
b. Sel korteks
c. Sel floem
d. Suberin
e. Perisikel
2. menjelaskan sifat 7. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan A (7) C2 Sangat
154

totipotensi tumbuhan dibawah ini yang benar ? sukar


a. Untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah besar
dan cepat
b. Untuk memperoleh bibit unggul yang bergizi tinggi
c. Untuk memperoleh anakan yang diperlukan untuk
hibridisasi
d. Untuk memperoleh anakan yang unggul dalam jumlah
besar dan cepat
e. Untuk memperoleh anakan yang sifatnya lebih baik dari
induknya
8. Teknik apa yang digunakan pada sifat totipotensi dari sel E (8) C2 Mudah
tumbuhan yang sangat baik ?
a. fotosintesis
b. transplantasi
c. kultur air
d. kloning
e. kultur jaringan
3. membedakan 9. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan : D (9) C2 Sedang
struktur akar dan 1) Daun berpelepah
batang tumbuhan 2) Batang mengalami pertumbuhan sekunder
dikotil dan monokotil 3) Bertulang daun menjari
4) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 3
5) Xilem-floem tersusun acak
6) Mahkota bunga berjumlah kelipatan 4
Dari ciri-ciri tersebut di atas, manakah yang merupakan ciri-
ciri monokotil dan dikotil ?
a. 1,4 dan 5,6
b. 1,2, dan 4,5
155

c. 1,5 dan 3,6


d. 4,5 dan 2,3
e. 2,3 dan 4,5
10. Berikut ini adalah gambar penampang batang dikotil! E (10) C1 Sukar

Bagian pada nomor berpakah yang berfungsi sebagai


pembuluh yang dilalui oleh air maupun unsur hara dari dalam
tanah ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

11. Perhatikan gambar di bawah ini ! B (11) C2 Sedang


Apa nama dan fungsi yang diberi label X .......
a. Bulu akar, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari dalam
tanah
b. Tudung akar, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari
dalam tanah
c. Meristem apikal, berfungsi untuk menembus tanah
d. Meristem apikal, berfungsi menyerap zat-zat mineral dari
dalam tanah
157

e. 4 dan 5
13. Perhatikan gambar penamapang daun di bawah mikroskop! D (13) C1 Sedang

Berdasarkan gambar jaringan di atas, apa sajakah nama


jaringan yang ditunjukkan dengan label x,y, dan z secara
berurutan ?
a. Bunga karang, epidermis, dan palisade
b. Epidermis, bunga karang, dan palisade
c. Palisade, bunga karang dan epidermis
d. Epidermis, palisade dan bunga karang
e. Bunga karang, palisade dan epidermis
14. Perhatikan gambar berikut ! A (14) C1 Mudah

Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan


158

fungsi dan nama jaringan pada bagian X di atas ?


a. Pemanjangan ujung batang, meristematik
b. Pemanjangan ujung batang, parenkim dasar
c. Pembesaran diameter batang, meristematik
d. Pembesaran diameter batang, parenkim dasar
e. Pemanjang ujung batang, jaringan pengangkut
15. Jaringan apakah yang akan menggantikan lapisan epidermis C (15) C1 Sedang
pada batang tanaman berkayu yang telah mati dan tidak dapat
aktif ?
a. Kayu
b. Kambium
c. Gabus
d. Kutikula
e. Stomata
16. Di bawah ini manakah yang merupakan urutan jaringan dari E (16) C2 Sukar
luar ke dalam yang membentuk organ akar dikotil ?
a. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam dan stele
b. Epidermis-korteks-endodermis dan perikambium
c. Korteks, endodermis, perisikel, kambium-stele
d. Epidermis-endodermis-korteks-perikambium-stele
e. Epidermis-korteks-endodermis dan stele
17. Perhatikan pernyataan berikut ini : C (17) C2 Mudah
1) Menyerap air dan mineral dari tanah
2) Sarana lintas udara
3) Melekatnya dan menyokong tegaknya tanaman
4) Tempat pembutan makanan bagi tumbuhan
5) Tempat menyimpan makanan
Berdasarkan pernyataan di atas manakah yang merupakan
159

fungsi dari akar ?


a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 1,3 dan 5
d. 3,4 dan 5
e. 2,4 dan 5
4. menjelaskan 18. Berikut adalah ciri-ciri tumbuhan : B (18) C1 Sedang
modifikasi pada 1) Batang bercabang
epidermmis 2) Pembuluh teratur
3) mempunyai empulur pada pusat akar
4) pertulangan daun sejajar
5) akarnya berkambium
Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang termasuk
golongan tumbuhan dikotil ?
a. 1-2-4
b. 1-2-5
c. 1-3-4
d. 2-3-4
e. 2-4-5
19. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi melalui B (19) C2 Mudah
transportasi ekstravaskuler dan transportasi intravaskuler,
manakah pernyataan di bawah ini yang termasuk transportasi
ekstravaskuler ?
a. Mengalirnya air melalui xilem
b. Perjalanan air di luar berkas pembuluh pengangkut
c. Mengalirnya air di dalam xilem karena daya adhesi
d. Keluarnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
e. Perjalanan air yang berlawanan dengan gaya berat
160

20. Pertumbuhan batang monokotil cenderung tidak membesar, E (20) C4 Sedang


sedangkan batang tumbuhan dikotil dapat membesar. Hal ini
disebabkan adanya ....
a. Aktivitas stele
b. Aktivitas korteks
c. Aktivitas titik tumbuh
d. Aktivitas meristematik
e. Aktivitas kambium
LAMPIRAN 8
SKOR DATA DIBOBOT
=================

Jumlah Subyek = 31
Butir soal = 40
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 9 Desty ... 29 11 0 29 29
2 11 Eka Mutia 27 13 0 27 27
3 2 Akmal ... 26 14 0 26 26
4 15 Intan ... 26 14 0 26 26
5 29 Rikas ... 26 14 0 26 26
6 6 Bima W... 25 15 0 25 25
7 7 Cahya ... 24 16 0 24 24
8 34 Trio S... 23 17 0 23 23
9 33 Syuhad... 22 18 0 22 22
10 24 Muh. S... 21 19 0 21 21
11 27 Putri ... 21 19 0 21 21
12 28 Refika... 21 19 0 21 21
13 31 Shella... 21 19 0 21 21
14 32 Syifau... 21 19 0 21 21
15 16 Kenan ... 20 20 0 20 20
16 19 Luthfi... 20 20 0 20 20
17 21 M. Nur... 20 20 0 20 20
18 5 Bagus ... 19 21 0 19 19
19 10 Dewi W. 19 21 0 19 19
20 23 Mocham... 19 21 0 19 19
21 3 Aldi S... 18 22 0 18 18
22 26 Nanda ... 18 22 0 18 18
23 12 Esa Su... 17 23 0 17 17
24 20 M. Hud... 17 23 0 17 17
25 8 Cindy C.U 16 24 0 16 16
26 13 Helvia... 15 25 0 15 15
27 22 M. Ram... 15 25 0 15 15
28 35 Widya ... 15 25 0 15 15
29 30 Rovita... 13 27 0 13 13
30 14 Indah ... 10 30 0 10 10
31 18 Listia... 7 33 0 7 7

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 2 Akmal Saifuddin 12 14 26
2 3 Aldi Setiawan 8 10 18
3 5 Bagus Bayu Ke... 9 10 19
4 6 Bima Wicaksana 10 15 25
5 7 Cahya Saputri 13 11 24
6 8 Cindy C.U 8 8 16
7 9 Desty Adella ... 15 14 29
8 10 Dewi W. 8 11 19
9 11 Eka Mutia 12 15 27
10 12 Esa Sufani 9 8 17
11 13 Helviana Nuru... 4 11 15
12 14 Indah Mulia 5 5 10
13 15 Intan Hijriah... 13 13 26
14 16 Kenan Jevonti... 10 10 20
15 18 Listia Fitri ... 4 3 7
16 19 Luthfi Amalina 10 10 20
17 20 M. Hudya Rama... 7 10 17
18 21 M. Nur Hidayat 8 12 20
19 22 M. Ramadhan 10 5 15
20 23 Mochammad Defri 5 14 19
21 24 Muh. Syah Adi... 11 10 21
22 26 Nanda Leameta 7 11 18
23 27 Putri Ayu Wul... 8 13 21
24 28 Refika Auliyanti 8 13 21
25 29 Rikas Galeh P... 10 16 26
26 30 Rovita Artha ... 9 4 13
27 31 Shella Dwi Ch... 8 13 21
28 32 Syifau Rahma 9 12 21
29 33 Syuhada Ma'ruf 10 12 22
30 34 Trio Siswanto 8 15 23
31 35 Widya Rustiani 8 7 15

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA

1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - 1 1 - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 - 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 1 -
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 - 1 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 - 1 - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 1 - - 1 -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 6 6 6 6 7 6 2

8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 - 1 1 - -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 - 1 - - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 1 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 8 6 7 7 4 4

15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 1 - 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 - - 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 1 - -
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 1 - 1 1 1
5 29 Rikas Galeh P... 26 - - 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 - - 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 - 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 3 5 7 4 6 4 4

22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 - 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 1 1 1 1 1 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 - - 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 - - 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 5 8 7 5 8 4

29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 - - 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - - - - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - 1 - 1 - - -
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 - 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 - 1 - - -
6 6 Bima Wicaksana 25 - 1 - 1 - - -
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 - - - - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 - 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 4 8 0 5 2 3 1

36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 - 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 - 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 - 1 - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 - 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 8 3 8 3 6

Kelompok Asor
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - 1 - -
2 8 Cindy C.U 16 1 1 - - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - - 1 - 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 - - - 1 1 1
5 35 Widya Rustiani 15 1 - - - - - -
6 30 Rovita Artha ... 13 1 - 1 - 1 1 -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1 - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 5 4 2 1 5 3 2

8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 - 1 - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - 1 1 1 - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - 1 - - - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 1 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - - - -
7 14 Indah Mulia 10 1 - 1 - - 1 -
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 1 - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 5 6 3 2 3 1

15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - - - 1 - - 1
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - 1 - - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 - 1 - 1
5 35 Widya Rustiani 15 - - - 1 - 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - 1 1 1 - 1
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - 1
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 4 2 1 5

22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 20 M. Hudya Rama... 17 1 - 1 1 1 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - - 1 - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 1 - 1 -
5 35 Widya Rustiani 15 - 1 1 1 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - - - -
7 14 Indah Mulia 10 - - - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 1 - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 1 5 3 3 3 0

29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - 1 - 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 1 - - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - - 1 - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 - 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - - 1 - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 2 2 3 0

36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - - 1
2 8 Cindy C.U 16 1 1 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 1 1 - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - - - -
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - 1 -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 6 4 2 2

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 31
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 6 5 1 12,50
2 2 6 4 2 25,00
3 3 6 2 4 50,00
4 4 6 1 5 62,50
5 5 7 5 2 25,00
6 6 6 3 3 37,50
7 7 2 2 0 0,00
8 8 5 2 3 37,50
9 9 8 5 3 37,50
10 10 6 6 0 0,00
11 11 7 3 4 50,00
12 12 7 2 5 62,50
13 13 4 3 1 12,50
14 14 4 1 3 37,50
15 15 3 0 3 37,50
16 16 5 3 2 25,00
17 17 7 3 4 50,00
18 18 4 4 0 0,00
19 19 6 2 4 50,00
20 20 4 1 3 37,50
21 21 4 5 -1 -12,50
22 22 5 2 3 37,50
23 23 5 1 4 50,00
24 24 8 5 3 37,50
25 25 7 3 4 50,00
26 26 5 3 2 25,00
27 27 8 3 5 62,50
28 28 4 0 4 50,00
29 29 4 0 4 50,00
30 30 8 3 5 62,50
31 31 0 3 -3 -37,50
32 32 5 2 3 37,50
33 33 2 2 0 0,00
34 34 3 3 0 0,00
35 35 1 0 1 12,50
36 36 8 2 6 75,00
37 37 3 6 -3 -37,50
38 38 8 4 4 50,00
39 39 3 2 1 12,50
40 40 6 2 4 50,00

TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 20 64,52 Sedang
2 2 22 70,97 Sangat Mudah
3 3 18 58,06 Sedang
4 4 16 51,61 Sedang
5 5 24 77,42 Mudah
6 6 21 67,74 Sedang
7 7 7 22,58 Sukar
8 8 16 51,61 Sedang
9 9 24 77,42 Mudah
10 10 23 74,19 Mudah
11 11 21 67,74 Sedang
12 12 18 58,06 Sedang
13 13 10 32,26 Sedang
14 14 11 35,48 Sedang
15 15 5 16,13 Sukar
16 16 13 41,94 Sedang
17 17 23 74,19 Mudah
18 18 15 48,39 Sedang
19 19 21 67,74 Sedang
20 20 6 19,35 Sukar
21 21 11 35,48 Sedang
22 22 13 41,94 Sedang
23 23 8 25,81 Sukar
24 24 25 80,65 Mudah
25 25 16 51,61 Sedang
26 26 14 45,16 Sedang
27 27 23 74,19 Mudah
28 28 12 38,71 Sedang
29 29 5 16,13 Sukar
30 30 24 77,42 Mudah
31 31 6 19,35 Sukar
32 32 18 58,06 Sedang
33 33 6 19,35 Sukar
34 34 12 38,71 Sedang
35 35 2 6,45 Sangat Sukar
36 36 18 58,06 Sedang
37 37 17 54,84 Sedang
38 38 22 70,97 Sangat Mudah
39 39 9 29,03 Sukar
40 40 16 51,61 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================

Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,330 Signifikan
2 2 NAN NAN
3 3 0,594 Sangat Signifikan
4 4 0,153 -
5 5 0,347 Signifikan
6 6 0,301 -
7 7 -0,225 -
8 8 -0,020 -
9 9 0,136 -
10 10 -0,261 -
11 11 -0,203 -
12 12 0,288 -
13 13 0,001 -
14 14 0,095 -
15 15 0,463 Sangat Signifikan
16 16 0,244 -
17 17 0,482 Sangat Signifikan
18 18 0,063 -
19 19 0,353 Signifikan
20 20 0,304 -
21 21 -0,015 -
22 22 0,198 -
23 23 0,313 Signifikan
24 24 0,471 Sangat Signifikan
25 25 0,664 Sangat Signifikan
26 26 0,437 Sangat Signifikan
27 27 0,688 Sangat Signifikan
28 28 0,259 -
29 29 0,440 Sangat Signifikan
30 30 0,619 Sangat Signifikan
31 31 -0,329 -
32 32 0,413 Sangat Signifikan
33 33 0,066 -
34 34 0,262 -
35 35 0,087 -
36 36 0,616 Sangat Signifikan
37 37 -0,187 -
38 38 0,375 Signifikan
39 39 0,109 -
40 40 0,204 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================

Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d e *
1 1 0-- 2+ 20** 5-- 4+ 0
2 2 5--- 3+ 1- 22** 0-- 0
3 3 0-- 18** 0-- 9--- 4++ 0
4 4 7-- 16** 4++ 3++ 1- 0
5 5 1+ 24** 1+ 5--- 0-- 0
6 6 3++ 0-- 2++ 21** 5-- 0
7 7 8+ 8+ 1-- 7** 7++ 0
8 8 16** 4++ 0-- 10--- 1- 0
9 9 6--- 24** 0-- 1+ 0-- 0
10 10 23** 1- 1- 0-- 6--- 0
11 11 21** 1- 3++ 0-- 6--- 0
12 12 18** 3++ 1- 0-- 9--- 0
13 13 1-- 17--- 2- 1-- 10** 0
14 14 14--- 0-- 1-- 5++ 11** 0
15 15 5** 3- 0-- 19--- 4+ 0
16 16 1-- 12--- 3+ 2- 13** 0
17 17 0-- 3+ 2++ 3+ 23** 0
18 18 15** 11--- 3+ 2- 0-- 0
19 19 2++ 0-- 5-- 21** 3++ 0
20 20 1-- 10- 5++ 9+ 6** 0
21 21 1-- 11** 17--- 1-- 1-- 0
22 22 0-- 13** 3+ 2- 13--- 0
23 23 1-- 4+ 5++ 8** 13--- 0
24 24 0-- 1+ 25** 2+ 3-- 0
25 25 0-- 4++ 3++ 8--- 16** 0
26 26 3+ 3+ 14** 9--- 2- 0
27 27 23** 1- 5--- 1- 1- 0
28 28 3+ 6+ 12** 10--- 0-- 0
29 29 0-- 7++ 6++ 13-- 5** 0
30 30 0-- 0-- 24** 6--- 1+ 0
31 31 0-- 6** 5++ 19--- 1-- 0
32 32 2+ 18** 4++ 6-- 1- 0
33 33 12-- 6** 3- 5++ 5++ 0
34 34 3+ 2- 12** 4++ 10--- 0
35 35 1-- 2** 12- 13-- 3- 0
36 36 1- 18** 0-- 5- 7--- 0
37 37 3++ 17** 3++ 8--- 0-- 0
38 38 4-- 22** 3+ 2++ 0-- 0
39 39 17--- 2- 1-- 9** 2- 0
40 40 10--- 0-- 1- 4++ 16** 0

Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Butir Soal= 40
Jumlah Subyek= 31
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 12,50 Sedang 0,205 -
2 2 25,00 Sangat Mudah 0,137 -
3 3 50,00 Sedang 0,380 Signifikan
4 4 62,50 Sedang 0,487 Sangat Signifikan
5 5 25,00 Mudah 0,333 Signifikan
6 6 37,50 Sedang 0,342 Signifikan
7 7 0,00 Sukar 0,001 -
8 8 37,50 Sedang 0,208 -
9 9 37,50 Mudah 0,285 -
10 10 0,00 Mudah -0,126 -
11 11 50,00 Sedang 0,498 Sangat Signifikan
12 12 62,50 Sedang 0,447 Sangat Signifikan
13 13 12,50 Sedang 0,041 -
14 14 37,50 Sedang 0,280 -
15 15 37,50 Sukar 0,315 Signifikan
16 16 25,00 Sedang 0,185 -
17 17 50,00 Mudah 0,480 Sangat Signifikan
18 18 0,00 Sedang 0,031 -
19 19 50,00 Sedang 0,356 Signifikan
20 20 37,50 Sukar 0,399 Sangat Signifikan
21 21 -12,50 Sedang -0,108 -
22 22 37,50 Sedang 0,306 Signifikan
23 23 50,00 Sukar 0,490 Sangat Signifikan
24 24 37,50 Mudah 0,491 Sangat Signifikan
25 25 50,00 Sedang 0,460 Sangat Signifikan
26 26 25,00 Sedang 0,334 Signifikan
27 27 62,50 Mudah 0,617 Sangat Signifikan
28 28 50,00 Sedang 0,306 Signifikan
29 29 50,00 Sukar 0,477 Sangat Signifikan
30 30 62,50 Mudah 0,634 Sangat Signifikan
31 31 -37,50 Sukar -0,340 -
32 32 37,50 Sedang 0,339 Signifikan
33 33 0,00 Sukar 0,046 -
34 34 0,00 Sedang 0,102 -
35 35 12,50 Sangat Sukar 0,097 -
36 36 75,00 Sedang 0,595 Sangat Signifikan
37 37 -37,50 Sedang -0,268 -
38 38 50,00 Sangat Mudah 0,415 Sangat Signifikan
39 39 12,50 Sukar 0,082 -
40 40 50,00 Sedang 0,327 Signifikan
169

Lampiran 9

INSTRUMEN PENELITIAN TES KETERAMPILAN

BERPIKIR KREATIF

Mata Pelajaran : Biologi Nama :

Materi : Jaringan Tumbuhan Kelas :

Petunjuk Umum

a. Tes ini untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan berpikir kreatif kamu.
b. Sebelum mengerjakan soal tulislah nama dan kelas pada kolom yang tersedia.
c. Bacalah secara cermat setiap bacaan dan soal yang disediakan sebelum menjawab
pertanyaan.
d. Tulislah jawaban pada kertas yang telah disediakan.
e. Ketika mengisi soal kamu tidak diperkenankan bertanya maupun meminta penjelasan
mengenai soal kepada temanmu. Tanyakan langsung kepada guru.
f. Waktu keseluruhan yang diberikan untuk mengisi soal adalah 60 menit.

Studi kasus

PERCOBAAN KAPILARITAS PADA TANAMAN PACAR AIR

(Impatiens balsamina linn)

Pada percobaan kapilaritas pada tanaman pacar air (Impatiens balsamina linn), tanaman yang
digunakan adalah tanaman yang sudah dipotong daun dan bunganya dan tanaman yang masih
memiliki daun dan bunga.

Percobaan menggunakan tanaman pacar air dan indikator pada percobaan ini menggunakan
pewarna pasta merah. Berikut langkah pada percobaan:

1. Dua gelas diisi dengan air dan memasukkan pewarna, pada gelas/wadah diberikan
tanda tinggi
2. Tanaman pacar air dipotong bagian bawah dengan sama tingginya
3. Tanaman tidak berdaun dimasukkan ke dalam gelas A dan tanaman yang berdaun ke
gelas B
4. Pengamatan dimulai selama 30 menit, dengan mengamati tanaman dan tinggi
permukaan air dalam gelas tersebut
5. Hasil dari percobaan gelas A (tanaman tidak berdaun)
a. Selama 30 menit, air pada gelas A berkurang sebanyak 1/2 cm
b. Tinggi permukaan air. Awal 4 cm; tinggi akhir 3,5 cm
170

c. Batang berubah warna menjadi kuning dari ujung bagian bawah batang sampai ke
ujung bagian atas batang
6. Hasil percobaan gelas B (tanaman berdaun)
a. Selama 30 menit, air pada gelas B berkurang sebanyak 1 cm
b. Tinggi permukaan air. Awal 4 cm; tinggi akhir 3 cm
c. Tanaman pacar air berubah warna menjadi hijau kekuning-kuning, dari ujung
batang sampai ke pucuk daun

Pertanyaan:

1. Apakah peran daun dalam pengankutan air?


2. Adakah perbedaan dengan penampang akar?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi naiknya air dari akar ke daun?
4. Sebutkan beberapa prinsip penyerapan zat terlarut?
5. Apakah yang tampak pada tanaman setelah 30 menit?
6. Pada gelas manakah air labih banyak berkurang? Jelaskan!
7. Apa fungsi eosin/tinta merah pada kegiatan tersebut?

Keterampilan
Soal
Berpikir Kreatif
1. Apakah yang menyebabkan air tersebut naik?
2. Dari soal di atas, apakah ada kemungkinan jawaban lain yang
berbeda? Bila ada sebutkan kemungkinan-kemungkinan jawaban itu
Ide Baru
paling sedikit dua kemungkinan!
3. Berikanlah satu contoh tanaman yang bisa menjelaskan percobaan
tersebut!
1. Pada tanaman yang tidak berdaun, air juga kelihatan naik, apakah
sebabnya?
2. Lihat, no 2 kolom Sungguh dalam mengerjakan tugas.
Periksalah jawaban yang telah kamu peroleh. Tunjukkan dua atau
Refleksi
lebih cara yang berbeda untuk mendapatkan jawaban itu!
3. Apakah akan sama jika tanaman dikotil yang di perlakukan dengan
percobaan di atas? Jelaskan!
4. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut!
171

Wacana 1

Bibit Pisang Kultur Jaringan

Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel
meristem) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).

Tunas pisang yang masih kecil diambil dari tanaman induk terpilih (unggul). Dari tunas
ini diambil titik tumbuhnya (meristem) setebal 1,5 cm3. Meristem ditanam pada medium
kultur yang diperkaya dengan vitamin (hormon tumbuh)yang pH-nya diatur 5,8 dalam ruang
steril.

Dalam ruang steril, meristem membentuk kalus dan bertunas banyak. Tunas-tunas
tersebut bergerombol. Tunas yang bergerombol dipisahkan menjadi satu-satu atau dua-dua
sambil dibersihkan dari lapisan daun yang menutupi titik tumbuhnya. Tunas yang dipisahkan
tersebut ditumbuhkan dalam botol medium secara terpisah agar tumbuh tunas baru. Selama
empat minggu, setiap tunas dalam botol akan menumbuhkan 4-8 tunas baru. Tunas-tunas baru
dipisahkan lagi agar tumbuh akar. Tunas tersebut ditumbuhkan dalam medium baru ditambah
dengan arang kayu dan gula untuk mempercepat pertumbuhan. Setelah tunas berakar dan
tumbuh setinggi 5-6 cm, botol medium dipindahkan ke ruang teduh dengan penyiraman
selama 2 minggu. Kemudian, tunas-tunas tersebut siap ditanam.

Wacan 2

Kultur Jaringan pada Anggrek

Untuk menjawab permasalahan ketersediaan bibit anggrek yang dewasa ini


perminataannya semakin besar, metode perbanyakan melalui kultur jaringan telah memberi
alternatif yang sangat memuaskan. Betapa tidak, melalui perbanyakan dengan kultur jaringan,
anggrek akan tetap memiliki sifat sama dengan induknya, menjaga keseragaman kualitas,
sekaligus menyediakan bibit dalam jumlah yang besar.

Sebagai eksplan, dapat digunakan semua bagian tanaman anggrek seperti tunas, daun,
atau ujung akar, yang penting bagian tersebut memiliki jaringan meristem. Eksplan dari tunas
diambil dari tunas ujung atau tunas ketiak daun yang terdapat pada ruas-ruas batang anggrek.
Eksplan dari daun diambil dari anggrek yang berada dalam botol semai karena daun tersebut
masih muda dan masih steril.

Setelah eksplan siap, eksplan tersebut kemudian disterilkan. Sterilisasi dilakukan


dengan mengocok eksplan dalam botol berisi larutan sterilisator selama beberapa menit,
kemudian dibilas dengan akuades beberapa kali untuk kemudian ditanam dalam media cair.
Di dalam media ini, eksplan akan membentuk protocorm like bodies (PLB). PLB tersebut
berfungsi sebagai bentuk awal mula bibit anggrek baru, karena setelah ± 1,5 bulan. PLB
tersebut akan menjadi tanaman anggrek sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun yang
tumbuh pada media.
172

Jika bibit anggrek tersebut sudah cukup besar dan kuat, bibit anggrek tersebut dapat
diaklimatisasi pada pot-pot seperti layaknya bibit dari perbanyakan generatif.

Pertanyaan :

8. Apakah pengertian dari kultur jaringan


9. Sifat apakah yang dapat menumbuhkan tumbuhan tersebut?
10. Apakah tujuan dan manfaat dari kultur jaringan?
11. Apa yang di maksud dengan jaringan meristematik?
12. Apa yang dimaksud dengan sifat pluripotensi, totipotensi, dan polipotensi?
13. Bagaimana syarat lingkungan yang dilakukan pada kultur jaringan tersebut?
14. Pada minggu ke berapakah muncul tunas-tunas baru?
15. Pada minggu ke berapa tanaman di botol dapat dipindahkan ke media tanah? Apa nama
peristiwa tersebut?

Keterampilan
Berpikir Soal Jawaban
Kreatif
4. Bagaimana prosedur tahapan yang harus
dilakukan pada kultur jaringan tumbuhan?
5. Untuk menghasilkan tanaman yang terbaik
Ide Baru dalam waktu yang relatif singkat, usaha
apa yang dapat dilakukan?
6. Mengapa totipotensi digunakan sebagai
dasar kultur jaringan?
5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari
Refleksi produk kultur jaringan?
6. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut!
173

Lampiran 10
SOAL PILIHAN GANDA
TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
SMA NEGERI 32 JAKARTA

Materi : Jaringan Tumbuhan

Jumlah Butir Soal : 20 soal

Waktu : 30 menit

Petunjuk pengisian :

1. Isilah jawaban yang kalian anggap paling benar dan tepat


2. Pengisian jawaban dilakukan pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Lembar soal tidak boleh lecak atau kotor
4. Semua jawaban harus diisi dan dilarang mengosongkan jawaban

Pilihlah jawaban yang tepat pada pertanyaan di bawah ini!

1. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel batu pada tempurung kelapa ?
A. Pengangkut D. Epidermis
B. Penyokong E. Pertumbuhan
C. Transpirasi

2. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga memiliki daya
lentur tertentu jika dihembus angin ?
A. Parenkim D. Trakea
B. Kolenkim E. Xylem
C. Sklerenkim

3. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, daun dan buah.
Dari uraian di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dari jaringan
tersebut ?
A. Mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke daun
B. Sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
C. Sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di bawahnya
D. Sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh dan tangkai daun
E. Mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang dan daun
174

4. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri: merupakan jaringan dasar,


tersusun dari sel hidup, mempunyai struktur morfologi yang bervariasi, dapat
membelah, dan berfungsi dalam pembentukan tunas. Apakah nama jaringan
tumbuhan yang dimaksud?
A. Epidermis D. Parenkim
B. Xilem E. Sklerenkim
C. Kolenkim

5. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan fungsinya pada
tumbuhan ?
Derivat epidermis Fungsi
A. Stomata Tempat pertukaran gas pada fotosintesis
B. Lentisel Tempat berlangsungnya reproduksi
C. Trikoma Mencegah kerusakan lapisan batang bagian
dalam
D. Kutikula Berperan penting dalam proses respirasi
E. Duri Tempat keluarnya cairan pada saat gutasi

6. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus dengan terdapat celah
yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pernapasan pada
tumbuhan ?
A. Lentisel D. Suberin
B. Sel korteks E. Perisikel
C. Sel floem

7. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan dibawah ini yang


benar ?
A. Untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah besar dan cepat
B. Untuk memperoleh bibit unggul yang bergizi tinggi
C. Untuk memperoleh anakan yang diperlukan untuk hibridisasi
D. Untuk memperoleh anakan yang unggul dalam jumlah besar dan cepat
E. Untuk memperoleh anakan yang sifatnya lebih baik dari induknya

8. Teknik apa yang digunakan pada sifat totipotensi dari sel tumbuhan yang
sangat baik ?
A. Fotosintesis D. Kloning
B. Transplantasi E. Kultur jaringan
C. Kultur air

9. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan :


1) Daun berpelepah
176

Berdasarkan gambar jaringan di atas, apa sajakah nama jaringan yang


ditunjukkan dengan label x,y, dan z secara berurutan ?
A. Bunga karang, epidermis, dan palisade
B. Epidermis, bunga karang, dan palisade
C. Palisade, bunga karang dan epidermis
D. Epidermis, palisade dan bunga karang
E. Bunga karang, palisade dan epidermis

13. Perhatikan gambar berikut !

Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dan nama
jaringan pada bagian X di atas ?
A. Pemanjangan ujung batang, meristematik
B. Pemanjangan ujung batang, parenkim dasar
C. Pembesaran diameter batang, meristematik
D. Pembesaran diameter batang, parenkim dasar
E. Pemanjang ujung batang, jaringan pengangkut

14. Jaringan apakah yang akan menggantikan lapisan epidermis pada batang
tanaman berkayu yang telah mati dan tidak dapat aktif ?
A. Kayu D. Kutikula
B. Kambium E. Stomata
C. Gabus

15. Di bawah ini manakah yang merupakan urutan jaringan dari luar ke dalam
yang membentuk organ akar dikotil ?
A. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam dan stele
177

B. Epidermis-korteks-endodermis dan perikambium


C. Korteks, endodermis, perisikel, kambium-stele
D. Epidermis-endodermis-korteks-perikambium-stele
E. Epidermis-korteks-endodermis dan stele

16. Perhatikan pernyataan berikut ini :


1) Menyerap air dan mineral dari tanah
2) Sarana lintas udara
3) Melekatnya dan menyokong tegaknya tanaman
4) Tempat pembutan makanan bagi tumbuhan
5) Tempat menyimpan makanan
Berdasarkan pernyataan di atas manakah yang merupakan fungsi dari akar ?
A. 1, 2 dan 3 D. 3,4 dan 5
B. 2, 3 dan 4 E. 2,4 dan 5
C. 1,3 dan 5

17. Pada bagian organ tumbuhan manakah yang terdapat berkas pengangkut tipe
kolateral terbuka?
A. Akar dikotil D. Akar paku-pakuan
B. Batang dikotil E. Akar gymnospermae
C. Batang monokotil

18. Berikut adalah ciri-ciri tumbuhan :


1) Batang bercabang
2) Pembuluh teratur
3) mempunyai empulur pada pusat akar
4) pertulangan daun sejajar
5) akarnya berkambium
Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang termasuk golongan tumbuhan
dikotil ?
A. 1-2-4 D. 2-3-4
B. 1-2-5 E. 2-4-5
C. 1-3-4

19. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi melalui transportasi ekstravaskuler
dan transportasi intravaskuler, manakah pernyataan di bawah ini yang
termasuk transportasi ekstravaskuler ?
A. Mengalirnya air melalui xilem
B. Perjalanan air di luar berkas pembuluh pengangkut
C. Mengalirnya air di dalam xilem karena daya adhesi
D. Keluarnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
178

E. Perjalanan air yang berlawanan dengan gaya berat

20. Pertumbuhan batang monokotil cenderung tidak membesar, sedangkan batang


tumbuhan dikotil dapat membesar. Hal ini disebabkan adanya ....
A. Aktivitas stele D. Aktivitas meristematik
B. Aktivitas korteks E. Aktivitas kambium
C. Aktivitas titik tumbuh
179

Lampiran 11

LEMBAR JAWABAN PG
SMA NEGERI 32 JAKARTA

NAMA :

KELAS :

TANGGAL :

PILIHLAH JAWABAN DI BAWAH INI DENGAN TANDA (X)

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A
B
C
D
E

LEMBAR JAWABAN PG
SMA NEGERI 32 JAKARTA

NAMA :

KELAS :

TANGGAL :

PILIHLAH JAWABAN DI BAWAH INI DENGAN TANDA (X)

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A
B
C
D
E
180

Lampiran 12
Data Skor Pretest Kelas Eksperimen
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas eksperimen
22 22 25 28 28 28
31 31 31 31 33 33
33 36 39 39 42 42
42 42 44 44 47 47
50 50 50 56 58 61
64 72 75 75 78 78

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 9,3 ≈ 9 K = kelas interval


181

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
̅ ( ̅) ( ̅)
Statistik
22 – 31 10 27,5 275 -17,500 310,151 3101,512
32 – 41 6 36,5 219 -8,500 74,151 444,907
42 – 51 11 46,5 511,5 1,389 1,929 21,219
52 – 61 3 56,5 169,5 11,389 129,707 389,120
62 – 71 1 66,5 66,5 21,389 457,485 4926,312
72 – 81 5 76,5 382,5 31,389 985,262 9340,556
Total 36 1624

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 45,11 ≈ 45 ∑fi = jumlah data/sampel


Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 41,5 + 9 ( ) = 43,136

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
182

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 41,5 + 9 ( ) = 44,962

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 266,886
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 16,337
( )
183

Lampiran 13

Data Skor Pretest Kelas Kontrol


Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas kontrol
10 10 11 17 17 19
19 19 22 25 25 28
31 31 33 33 36 36
42 42 58 58 61 61
64 67 67 67 67 67
67 70 70 72 72 78

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 11,3 K = kelas interval


184

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
̅ ( ̅) ( ̅)
Statistik
10 – 21 8 15,5 124 -27,5 756,25 6050
22 – 33 8 27,5 220 -15,5 240,25 1922
34 – 45 4 39,5 158 -3,5 12,25 49
46 – 57 2 51,5 103 8,5 72,25 144,5
58 – 69 9 63,5 571,5 20,5 420,25 3782,25
70 – 81 5 75,5 377,5 32,5 1056,25 5281,25
36 1554 17229

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 43,167≈ 43 ∑fi = jumlah data/sampel


Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 33,5 + 11 ( ) = 39

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
185

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 57,5 + 11 ( ) = 64,5

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 492,257
( ) )

Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 22,187
( )
186

Lampiran 14
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas eksperimen
44 50 58 64 67 72
72 72 75 75 75 75
75 78 78 78 78 78
81 81 81 81 81 81
81 83 83 83 83 86
89 89 89 92 94 94

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 8,33 ≈ 8 K = kelas interval


187

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
Statistik ̅ ( ̅) ( ̅)
44 – 52 2 48 96 -31 961 1922
53 – 61 1 57 57 -22 484 484
62 – 70 2 66 132 -13 169 338
71 – 79 13 75 975 -4 16 208
80 – 88 12 84 1008 5 25 300
89 – 97 6 93 558 14 196 1176
36 2826 4428

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 78,5 ≈ 79 ∑fi = jumlah data/sampel


Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 70,2 + 8 ( ) = 78,2

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
188

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 70.5 + 8 ( ) = 77,833

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 126,514
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 11,248
( )
189

Lampiran 15
Data Skor Posttest Kelas Kontrol
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas kontrol
31 33 36 42 42 44
44 50 50 53 53 56
56 61 61 67 69 72
75 75 75 75 78 81
81 83 83 86 86 89
89 89 89 92 94 94
3. Jumlah kelas (K)
K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 10,5 ≈ 11 K = kelas interval


190

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
Statistik ̅ ( ̅) ( ̅)
31 – 42 5 36,5 182,5 -31,5 992,25 4961,25
43 – 54 6 48,5 291 -19,5 380,25 2281,5
55 – 66 4 60,5 242 -7,5 56,25 225
67 – 78 8 72,5 580 4,5 20,25 162
79 – 90 10 84,5 845 16,5 272,25 2722,5
91 - 102 3 96,5 289,5 28,5 812,25 2436,75
36 2430 12789

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 67,5 ≈ 68 ∑fi = jumlah data/sampel


Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 66,5 + 11 ( ) = 70,625

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
191

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 78,5 + 11 ( ) = 80,944

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 365,4
( ) )
Keterangan :

= varians
n = jumlah sampel
e
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 19,115
( )
192

Lampiran 16
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Pilihan Ganda

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas eksperimen
55 55 55 55 60 60
60 60 65 70 70 70
70 70 70 70 75 75
75 75 75 75 75 75
75 80 80 80 80 80
85 85 85 85 85 85

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,1357
= 6,1357 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 5 K = kelas interval
193

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
̅ ( ̅) ( ̅)
Statistik
55 – 60 8 57,5 460 -15.5 240,25 1922
61 – 66 1 63,5 63,5 -9,5 90,25 90,25
67 – 72 7 69,5 486,5 -3,5 12,25 85,75
73 – 78 9 75,5 679,5 2,5 6,25 56,25
79 – 84 5 81,5 407,5 8,5 72,25 361,25
85 – 90 6 87,5 525 14,5 210,25 1261,5
Total 36 2622 3777

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 72,8333 ∑fi = jumlah data/sampel


= 73 Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 72,5 + 5 ( ) = 73,61

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
194

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 72.5 + 5 ( ) = 74,16 ≈ 75

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 107,914
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 10,388
( )
195

Lampiran 17
Data Skor Posttest Kelas Kontrol
Soal Pilihan Ganda

1. Banyaknya data (n) = 36


2. Data pretest siswa kelas kontrol
40 50 55 55 55 55
60 60 60 60 60 60
60 60 60 65 65 65
65 65 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70
75 75 75 75 80 80

3. Jumlah kelas (K)


K = 1 + 3.3 log n
Keterangan:
K = 1 + 3.3 log 36
= 1 + 3.3 (1.56)
= 1 + 5,148
= 6,148 ≈ 6

4. Menghitung interval (I)

I= Keterangan: I = interval

= NTt = nilai tertinggi

= Nr = nilai terendah

= 6,67 ≈ 7 K = kelas interval


196

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai
̅ ( ̅) ( ̅)
Statistik
40 – 47 1 43,5 43,5 -20,5 420,25 420,25
48 – 55 5 51,5 257,5 -12,5 156,25 781,25
56 – 63 9 59,5 535,5 -4,5 20,25 182,25
64 – 71 15 67,5 1012,5 3,5 12,25 183,75
72 – 79 4 75,5 302 11,5 132,25 529
80 – 87 2 83,5 167 19,5 380,25 760,5
Total 36 2318 2857

1. Mean

Me = Keterangan:

= Me = Mean

= 64,489 ≈ 64 ∑fi = jumlah data/sampel


Fixi = perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan
nilai tengah (xi)
2. Median

Md = b + p ( ) = 63.5 + 7 ( ) = 64,9 ≈65

Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
197

3. Modus

Mo = b + p ( ) = 63,5 + 7 ( ) = 65,971 ≈ 70

Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya

4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 81,629
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel

5. Standar Deviasi

( ̅)
α=√ =√ = 9,035
( )
198

Lampiran 18
Analisis N-gain Keterampilan Berpikir Kreatif

NO NAMA EKSPERIMEN KONTROL


Pretest Posttest N-gain Kriteria Pretest Posttest N-gain Kriteria
1 A 78 81 0,136 rendah 67 83 0,48 sedang
2 B 28 58 0,417 sedang 58 75 0,4 sedang
3 C 39 83 0,721 tinggi 67 86 0,58 sedang
4 D 44 81 0,661 sedang 67 94 0,82 tinggi
5 E 42 89 0,81 tinggi 31 53 0,32 sedang
6 F 47 81 0,642 sedang 17 31 0,17 rendah
7 G 22 81 0,756 tinggi 42 81 0,67 sedang
8 H 42 78 0,621 sedang 28 42 0,19 rendah
9 I 47 78 0,585 sedang 33 75 0,63 sedang
10 J 42 89 0,81 tinggi 78 94 0,73 tinggi
11 K 36 75 0,609 sedang 67 83 0,48 sedang
12 L 28 64 0,5 sedang 33 70 0,55 sedang
13 M 50 83 0,66 sedang 10 56 0,51 sedang
14 N 58 92 0,81 tinggi 67 81 0,42 sedang
15 O 39 83 0,721 tinggi 17 50 0,4 sedang
16 P 31 72 0,594 sedang 70 86 0,53 sedang
17 Q 25 44 0,253 rendah 25 61 0,48 sedang
18 R 56 81 0,568 sedang 36 61 0,39 sedang
19 S 42 78 0,621 sedang 58 75 0,4 sedang
20 T 33 75 0,627 sedang 11 33 0,25 rendah
21 U 31 75 0,638 sedang 10 44 0,38 sedang
22 V 50 81 0,62 sedang 31 42 0,16 rendah
23 W 33 83 0,746 tinggi 42 75 0,57 sedang
24 X 78 94 0,727 tinggi 72 89 0,61 sedang
25 Y 44 78 0,607 sedang 25 67 0,56 sedang
26 Z 72 75 0,107 rendah 22 56 0,44 sedang
27 AA 31 72 0,594 sedang 64 89 0,69 sedang
28 BB 22 50 0,359 sedang 61 89 0,72 tinggi
29 CC 31 67 0,522 sedang 19 36 0,21 rendah
30 DD 50 81 0,62 sedang 67 89 0,67 sedang
31 EE 75 94 0,76 tinggi 61 78 0,44 sedang
32 FF 75 89 0,56 sedang 19 50 0,38 sedang
33 GG 28 78 0,694 sedang 36 53 0,27 rendah
34 HH 64 75 0,306 sedang 70 72 0,07 rendah
35 II 61 72 0,282 rendah 19 44 0,31 sedang
36 JJ 33 86 0,791 tinggi 72 92 0,71 tinggi
Rerata 44,64 77,67 0,585 sedang 43,7 67,6 0.65 Sedang
199
199

Lampiran 19

Nilai Ketuntasan Pre Test Siswa Per Indikator_Kelas Eksperimen (KBK)


Sub Indikator
Ide Baru Refleksi
Siswa 1 2 3 4 5 6 ∑ Ket (%) 7 8 9 10 11 12 ∑ Ket (%) TOTAL NILAI
1 3 1 3 2 1 1 11 61,11 3 3 2 3 3 3 17 94,44 28 7,78
2 2 0 0 3 3 0 8 44,44 1 0 1 0 0 0 2 11,11 10 2,78
3 3 3 0 0 0 0 6 33,33 3 2 0 3 0 0 8 44,44 14 3,89
4 3 1 3 0 0 0 7 38,89 3 3 1 2 0 0 9 50,00 16 4,44
5 3 3 3 0 0 0 9 50,00 3 0 0 3 0 0 6 33,33 15 4,17
6 3 1 3 0 1 0 8 44,44 3 3 0 3 0 0 9 50,00 17 4,72
7 2 1 0 0 0 0 3 16,67 2 0 1 2 0 0 5 27,78 8 2,22
8 3 1 3 1 0 0 8 44,44 3 0 1 3 0 0 7 38,89 15 4,17
9 3 1 1 3 0 3 11 61,11 2 1 0 1 1 1 6 33,33 17 4,72
10 3 0 3 2 1 0 9 50,00 3 0 0 3 0 0 6 33,33 15 4,17
11 3 1 3 0 0 0 7 38,89 3 0 0 3 0 0 6 33,33 13 3,61
12 1 1 0 0 0 0 2 11,11 3 3 1 1 0 0 8 44,44 10 2,78
13 3 3 3 0 0 0 9 50,00 3 3 0 3 0 0 9 50,00 18 5,00
14 3 0 2 3 2 0 10 55,56 2 0 3 3 2 1 11 61,11 21 5,83
15 3 1 0 0 3 3 10 55,56 3 0 1 0 0 0 4 22,22 14 3,89
16 1 0 2 0 0 0 3 16,67 2 3 0 3 0 0 8 44,44 11 3,06
17 3 0 0 0 0 0 3 16,67 3 0 0 3 0 0 6 33,33 9 2,50
200

18 1 1 1 1 3 3 10 55,56 2 1 1 2 1 3 10 55,56 20 5,56


19 3 3 3 0 0 0 9 50,00 3 0 0 3 0 0 6 33,33 15 4,17
20 2 0 3 3 0 0 8 44,44 0 2 2 0 0 0 4 22,22 12 3,33
21 3 1 1 0 0 0 5 27,78 3 0 1 2 0 0 6 33,33 11 3,06
22 3 3 0 3 3 0 12 66,67 3 0 0 3 0 0 6 33,33 18 5,00
23 3 0 3 0 0 0 6 33,33 3 0 0 3 0 0 6 33,33 12 3,33
24 3 1 3 1 3 2 13 72,22 3 3 2 1 3 3 15 83,33 28 7,78
25 3 1 3 3 0 0 10 55,56 3 0 0 3 0 0 6 33,33 16 4,44
26 1 1 1 2 1 3 9 50,00 3 3 3 3 3 2 17 94,44 26 7,22
27 2 1 1 0 0 0 4 22,22 3 0 1 3 0 0 7 38,89 11 3,06
28 2 1 1 0 0 2 6 33,33 1 1 0 0 0 0 2 11,11 8 2,22
29 1 1 0 0 0 0 2 11,11 3 2 2 2 0 0 9 50,00 11 3,06
30 3 1 0 2 3 0 9 50,00 3 3 3 0 0 0 9 50,00 18 5,00
31 3 3 3 3 3 3 18 100,00 2 1 0 0 3 3 9 50,00 27 7,50
32 1 2 3 2 2 3 13 72,22 1 3 2 2 3 3 14 77,78 27 7,50
33 3 1 1 1 0 2 8 44,44 1 0 0 0 1 0 2 11,11 10 2,78
34 3 3 0 3 3 0 12 66,67 3 0 0 3 2 3 11 61,11 23 6,39
35 3 3 2 3 0 1 12 66,67 2 3 3 2 0 0 10 55,56 22 6,11
36 3 0 3 0 0 0 6 33,33 3 0 0 3 0 0 6 33,33 12 3,33
rata-rata 45,68 43,52 4,46
201

Lampiran 20

Nilai Ketuntasan Pre Test Siswa Per Indikator_Kelas Kontrol (KBK)


Sub Indikator
Ide Baru Refleksi
Siswa 1 2 3 4 5 6 ∑ Ket (%) 7 8 9 10 11 12 ∑ Ket (%) TOTAL NILAI
1 2 1 1 3 2 0 9 50 2 3 3 2 2 3 15 83,33 24 6,667
2 2 1 1 1 2 0 7 38,89 3 2 2 3 2 2 14 77,78 21 5,833
3 3 2 0 2 2 1 10 55,56 3 2 3 1 3 2 14 77,78 24 6,667
4 3 2 2 1 2 2 12 66,67 1 2 1 3 2 3 12 66,67 24 6,667
5 0 1 0 2 3 0 6 33,33 1 0 1 1 1 1 5 27,78 11 3,056
6 0 0 1 2 0 0 3 16,67 0 3 0 0 0 0 3 16,67 6 1,667
7 0 0 0 3 3 3 9 50 0 0 0 0 3 3 6 33,33 15 4,167
8 1 1 1 0 2 0 5 27,78 1 2 1 1 0 0 5 27,78 10 2,778
9 0 0 1 3 3 0 7 38,89 1 0 1 1 2 0 5 27,78 12 3,333
10 3 2 3 3 2 3 16 88,89 3 0 1 3 3 2 12 66,67 28 7,778
11 2 2 2 2 3 2 13 72,22 2 0 1 3 2 3 11 61,11 24 6,667
12 3 1 1 0 0 0 5 27,78 1 3 1 2 0 0 7 38,89 12 3,333
13 0 0 2 0 0 0 2 11,11 0 0 0 0 1 0 1 5,556 3 0,833
14 2 3 0 2 3 0 10 55,56 3 0 2 3 3 3 14 77,78 24 6,667
15 3 0 0 0 0 3 6 33,33 0 0 0 0 0 0 0 0 6 1,667
16 3 1 1 3 3 0 11 61,11 2 2 2 3 3 2 14 77,78 25 6,944
17 1 0 2 0 0 0 3 16,67 1 3 0 2 0 0 6 33,33 9 2,5
18 3 0 1 0 0 0 4 22,22 3 0 3 3 0 0 9 50 13 3,611
19 1 3 1 2 1 1 9 50 3 0 1 3 3 2 12 66,67 21 5,833
20 1 0 0 0 0 0 1 5,556 0 0 0 0 0 3 3 16,67 4 1,111
21 0 1 0 0 1 0 2 11,11 1 0 0 0 0 0 1 5,556 3 0,833
22 0 1 1 2 2 0 6 33,33 1 1 1 1 1 0 5 27,78 11 3,056
23 3 1 1 0 0 0 5 27,78 3 3 1 3 0 0 10 55,56 15 4,167
24 3 0 1 3 2 3 12 66,67 2 2 1 3 3 3 14 77,78 26 7,222
202

25 3 0 0 0 0 0 3 16,67 3 0 0 3 0 0 6 33,33 9 2,5


26 3 0 0 0 0 0 3 16,67 3 0 0 2 0 0 5 27,78 8 2,222
27 3 0 1 2 3 2 11 61,11 3 0 1 3 3 2 12 66,67 23 6,389
28 3 1 2 2 1 1 10 55,56 3 0 2 2 2 3 12 66,67 22 6,111
29 1 0 1 0 0 1 3 16,67 2 0 0 0 0 2 4 22,22 7 1,944
30 2 3 1 3 1 0 10 55,56 3 2 1 3 3 2 14 77,78 24 6,667
31 1 1 1 1 3 1 8 44,44 1 3 2 3 3 2 14 77,78 22 6,111
32 2 0 1 0 0 0 3 16,67 2 0 0 2 0 0 4 22,22 7 1,944
33 3 1 1 0 1 0 6 33,33 3 0 1 2 0 1 7 38,89 13 3,611
34 3 3 1 2 0 2 11 61,11 3 2 2 2 2 3 14 77,78 25 6,944
35 0 3 0 0 0 1 4 22,22 0 0 2 0 0 1 3 16,67 7 1,944
36 3 0 1 2 3 3 12 66,67 3 1 1 3 3 3 14 77,78 26 7,222
rata-rata 39,66 47,38 4,352
203

Lampiran 21

Nilai Ketuntasan Post Test Siswa Per Indikator_Kelas Eksperimen (KBK)


Sub Indikator
Merancang Ide Baru Merancang Kinerja Pribadi
Siswa 1 2 3 4 5 6 ∑ Ket (%) 7 8 9 10 11 12 ∑ Ket (%) TOTAL NILAI
1 3 1 0 3 3 1 11 61,11 3 3 3 3 3 3 18 100 29 8,056
2 2 0 0 3 3 0 8 44,44 3 3 1 3 3 0 13 72,22 21 5,833
3 3 3 3 3 3 0 15 83,33 3 3 0 3 3 3 15 83,33 30 8,333
4 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 3 1 3 3 3 16 88,89 29 8,056
5 3 3 2 3 3 0 14 77,78 3 3 3 3 3 3 18 100 32 8,889
6 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 3 1 3 3 3 16 88,89 29 8,056
7 2 3 0 3 3 0 11 61,11 3 3 3 3 3 3 18 100 29 8,056
8 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 0 3 3 3 3 15 83,33 28 7,778
9 3 1 1 3 3 3 14 77,78 1 3 1 3 3 3 14 77,78 28 7,778
10 3 3 3 2 3 0 14 77,78 3 3 3 3 3 3 18 100 32 8,889
11 3 0 3 3 3 0 12 66,67 3 2 1 3 3 3 15 83,33 27 7,5
12 1 1 1 3 3 0 9 50 1 3 1 3 3 3 14 77,78 23 6,389
13 3 3 3 3 3 0 15 83,33 3 3 0 3 3 3 15 83,33 30 8,333
14 3 3 3 3 3 0 15 83,33 3 3 3 3 3 3 18 100 33 9,167
15 3 1 1 3 3 3 14 77,78 3 3 1 3 3 3 16 88,89 30 8,333
16 1 0 3 3 3 0 10 55,56 3 3 1 3 3 3 16 88,89 26 7,222
17 3 1 3 0 3 0 10 55,56 3 3 0 0 0 0 6 33,33 16 4,444
18 1 2 2 3 3 3 14 77,78 2 3 1 3 3 3 15 83,33 29 8,056
19 3 3 1 3 3 0 13 72,22 3 3 0 3 3 3 15 83,33 28 7,778
20 2 0 3 3 3 0 11 61,11 3 3 1 3 3 3 16 88,89 27 7,5
21 3 1 2 3 3 0 12 66,67 3 0 3 3 3 3 15 83,33 27 7,5
22 3 3 1 3 3 0 13 72,22 3 1 3 3 3 3 16 88,89 29 8,056
204

23 3 3 3 3 3 0 15 83,33 3 3 0 3 3 3 15 83,33 30 8,333


24 3 3 2 3 3 2 16 88,89 3 3 3 3 3 3 18 100 34 9,444
25 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 0 3 3 3 3 15 83,33 28 7,778
26 1 2 0 3 3 3 12 66,67 3 0 3 3 3 3 15 83,33 27 7,5
27 2 1 2 3 3 0 11 61,11 3 0 3 3 3 3 15 83,33 26 7,222
28 2 1 3 0 0 0 6 33,33 3 3 3 3 0 0 12 66,67 18 5
29 1 1 1 3 3 0 9 50 2 3 1 3 3 3 15 83,33 24 6,667
30 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 3 1 3 3 3 16 88,89 29 8,056
31 3 3 3 3 3 3 18 100 3 3 1 3 3 3 16 88,89 34 9,444
32 1 3 3 3 3 3 16 88,89 3 3 1 3 3 3 16 88,89 32 8,889
33 3 3 1 3 3 2 15 83,33 2 0 2 3 3 3 13 72,22 28 7,778
34 3 3 1 3 3 0 13 72,22 3 1 1 3 3 3 14 77,78 27 7,5
35 3 3 1 3 1 1 12 66,67 3 2 2 2 2 3 14 77,78 26 7,222
36 3 3 3 3 3 0 15 83,33 3 3 1 3 3 3 16 88,89 31 8,611
rata-rata 70,68 84,57 7,762
205

Lampiran 22

Nilai Ketuntasan Post Test Siswa Per Indikator_Kelas Kontrol (KBK)


Sub Indikator
Ide Baru Refleksi
Siswa 1 2 3 4 5 6 ∑ Ket (%) 7 8 9 10 11 12 ∑ Ket (%) TOTAL NILAI
1 3 0 3 3 3 0 12 66,67 3 3 3 3 3 3 18 100 30 8,333
2 3 1 1 1 3 1 10 55,56 3 3 2 3 3 3 17 94,44 27 7,5
3 3 2 1 3 3 1 13 72,22 3 3 3 3 3 3 18 100 31 8,611
4 3 3 3 3 3 3 18 100 3 3 1 3 3 3 16 88,89 34 9,444
5 3 1 1 0 2 2 9 50 3 3 1 3 0 0 10 55,56 19 5,278
6 0 2 1 0 1 0 4 22,22 2 1 0 1 1 2 7 38,89 11 3,056
7 0 2 1 2 3 3 11 61,11 3 3 3 3 3 3 18 100 29 8,056
8 3 1 1 0 2 0 7 38,89 3 2 1 2 0 0 8 44,44 15 4,167
9 0 2 1 3 3 0 9 50 3 3 3 3 3 3 18 100 27 7,5
10 3 3 3 3 3 3 18 100 3 3 1 3 3 3 16 88,89 34 9,444
11 2 2 2 3 3 3 15 83,33 3 2 1 3 3 3 15 83,33 30 8,333
12 3 0 1 3 3 0 10 55,56 3 3 1 2 3 3 15 83,33 25 6,944
13 0 0 1 3 3 0 7 38,89 0 3 1 3 3 3 13 72,22 20 5,556
14 3 2 1 2 3 0 11 61,11 3 3 3 3 3 3 18 100 29 8,056
15 3 3 3 0 0 0 9 50 3 3 0 3 0 0 9 50 18 5
16 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 3 3 3 3 3 18 100 31 8,611
17 1 1 1 1 3 1 8 44,44 1 3 2 3 3 2 14 77,78 22 6,111
18 3 2 1 3 1 0 10 55,56 2 0 1 3 3 3 12 66,67 22 6,111
19 1 2 1 3 3 1 11 61,11 3 3 1 3 3 3 16 88,89 27 7,5
20 0 2 1 2 1 0 6 33,33 2 1 0 3 0 0 6 33,33 12 3,333
21 0 0 1 3 3 0 7 38,89 0 3 1 3 2 0 9 50 16 4,444
22 3 1 1 0 2 0 7 38,89 3 2 1 2 0 0 8 44,44 15 4,167
206

23 3 0 1 3 3 0 10 55,56 3 3 2 3 3 3 17 94,44 27 7,5


24 3 2 1 2 3 3 14 77,78 3 3 3 3 3 3 18 100 32 8,889
25 3 0 3 0 3 3 12 66,67 3 3 1 3 2 0 12 66,67 24 6,667
26 3 0 3 0 3 3 12 66,67 3 0 0 3 2 0 8 44,44 20 5,556
27 3 2 1 3 3 3 15 83,33 3 3 2 3 3 3 17 94,44 32 8,889
28 3 3 3 3 3 3 18 100 3 0 2 3 3 3 14 77,78 32 8,889
29 1 1 1 1 1 1 6 33,33 2 0 2 1 0 2 7 38,89 13 3,611
30 3 3 1 3 3 3 16 88,89 3 3 1 3 3 3 16 88,89 32 8,889
31 3 1 3 3 3 0 13 72,22 3 2 1 3 3 3 15 83,33 28 7,778
32 3 1 1 2 1 0 8 44,44 1 3 3 0 3 0 10 55,56 18 5
33 2 2 1 0 0 2 7 38,89 3 3 3 3 0 0 12 66,67 19 5,278
34 0 2 1 3 3 0 9 50 3 3 2 3 3 3 17 94,44 26 7,222
35 0 0 1 2 3 0 6 33,33 3 2 1 1 2 1 10 55,56 16 4,444
36 3 2 1 3 3 3 15 83,33 3 3 3 3 3 3 18 100 33 9,167
rata-rata 59,57 75,62 6,759
207

Lampiran 23

Analisis Presentase Pilihan Ganda Posttest Kelas Eksperimen


Sub Konsep
struktur dan fungsi jaringan sifat totipotensi struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan modifikasi pada
tumbuhan tumbuhan monokotil epidermis
Sisw Ket Ket 1 1 2 Ket
a 1 2 3 4 5 6 ∑ (%) 7 8 ∑ Ket (%) 9 10 11 12 13 14 15 16 17 ∑ (%) 8 9 0 ∑ (%)
1 1 1 1 0 1 0 4 66,67 0 1 1 50,00 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5 55,56 0 1 0 1 33,33
2 1 0 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
3 1 1 1 1 1 0 5 83,33 1 1 2 100,00 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
4 1 0 1 1 1 1 5 83,33 0 1 1 50,00 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 66,67 0 1 1 2 66,67
5 1 0 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 0 1 1 2 66,67
6 1 0 1 1 1 1 5 83,33 0 1 1 50,00 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 77,78 0 1 1 2 66,67
7 1 1 1 1 1 1 6 100,00 0 1 1 50,00 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 33,33 1 1 1 3 100,00
8 1 1 1 1 1 0 5 83,33 0 1 1 50,00 0 1 0 0 1 0 1 1 1 5 55,56 1 1 1 3 100,00
9 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 1 0 0 1 1 1 0 1 1 6 66,67 1 1 1 3 100,00
10 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
11 1 0 1 0 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 77,78 0 1 1 2 66,67
12 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
13 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 100,00 0 1 1 2 66,67
14 0 0 1 0 1 0 2 33,33 1 1 2 100,00 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4 44,44 1 1 1 3 100,00
15 1 1 1 1 1 1 6 100,00 0 1 1 50,00 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4 44,44 1 1 1 3 100,00
16 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88,89 1 1 1 3 100,00
17 1 0 1 0 1 0 3 50,00 0 1 1 50,00 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 66,67 0 0 1 1 33,33
18 1 1 0 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
19 1 0 1 0 1 0 3 50,00 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 0 1 0 1 33,33
20 1 1 1 1 1 0 5 83,33 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 77,78 0 0 1 1 33,33
21 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
22 1 1 0 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
23 1 0 1 0 1 0 3 50,00 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 0 1 0 1 33,33
208

24 1 1 0 1 1 1 5 83,33 0 1 1 50,00 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6 66,67 1 1 1 3 100,00


25 1 0 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 0 1 1 2 66,67
26 1 0 1 0 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 0 0 1 1 6 66,67 0 1 1 2 66,67
27 0 0 1 0 1 1 3 50,00 1 1 2 100,00 0 1 1 1 1 0 0 1 1 6 66,67 0 1 0 1 33,33
28 1 0 1 0 1 0 3 50,00 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 66,67 0 1 0 1 33,33
29 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100,00 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
30 1 0 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
31 1 1 1 1 1 0 5 83,33 0 1 1 50,00 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
32 1 1 1 1 1 0 5 83,33 1 1 2 100,00 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 77,78 1 1 1 3 100,00
33 1 0 1 1 1 0 4 66,67 1 1 2 100,00 1 1 1 1 1 0 1 0 0 6 66,67 1 1 1 3 100,00
34 1 0 0 0 1 1 3 50,00 0 1 1 50,00 1 1 0 0 1 0 0 1 1 5 55,56 1 1 1 3 100,00
35 1 1 0 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50,00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 100,00 1 1 1 3 100,00
36 1 0 1 1 1 1 5 83,33 1 1 2 100,00 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 77,78 1 1 1 3 100,00
rata-rata 68,98 Rata-Rata 70,83 Rata-Rata 71,91 Rata-Rata 80,56
209

Lampiran 24

Analisis Presentase Pilihan Ganda Postest Kelas Kontrol


Sub Konsep
Siswa struktur & fungsi jaringan tmbhn sifat totipotensi tmbhn struktur akar & batang tmbhn dikotil & monokotil modifikasi pd epidermis
1 2 3 4 5 6 ∑ Ket (%) 7 8 ∑ Ket (%) 9 10 11 12 13 14 15 16 17 ∑ Ket (%) 18 19 20 ∑ Ket (%)
1 1 1 0 1 1 0 4 66,67 0 1 1 50 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 1 2 66,667
2 1 1 0 0 0 0 2 33,33 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 33,333 1 1 1 3 100
3 0 1 1 1 1 0 4 66,67 0 1 1 50 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 66,667 0 0 1 1 33,333
4 0 1 1 1 1 0 4 66,67 1 1 2 100 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 66,667 1 0 1 2 66,667
5 1 1 0 0 1 0 3 50 1 0 1 50 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 1 2 66,667
6 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
7 1 1 0 0 1 1 4 66,67 1 1 2 100 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6 66,667 1 0 1 2 66,667
8 1 1 0 1 0 1 4 66,67 1 1 2 100 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 44,444 1 1 1 3 100
9 0 1 1 1 1 0 4 66,67 0 1 1 50 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88,889 0 0 1 1 33,333
10 1 1 0 1 1 1 5 83,33 1 1 2 100 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
11 0 1 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 77,778 0 0 1 1 33,333
12 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 0 1 33,333
13 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 55,556 1 1 0 2 66,667
14 1 1 0 1 1 0 4 66,67 1 1 2 100 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 1 2 66,667
15 0 1 1 1 1 0 4 66,67 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 0 1 33,333
16 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 0 1 33,333
17 1 1 0 0 1 0 3 50 1 1 2 100 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4 44,444 1 1 0 2 66,667
18 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 55,556 1 1 0 2 66,667
19 0 1 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
20 1 1 1 1 1 1 6 100 0 1 1 50 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 55,556 1 1 0 2 66,667
21 0 1 1 1 1 1 5 83,33 1 1 2 100 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 55,556 1 0 0 1 33,333
22 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 77,778 1 1 1 3 100
23 1 1 1 0 1 1 5 83,33 0 1 1 50 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 77,778 1 0 1 2 66,667
24 0 1 0 1 1 0 3 50 1 1 2 100 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
25 0 1 1 0 0 1 3 50 0 1 1 50 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 1 1 3 100
210

26 0 1 1 0 1 1 4 66,67 0 1 1 50 0 1 0 0 1 1 0 1 1 5 55,556 0 1 1 2 66,667


27 0 1 0 1 0 0 2 33,33 0 1 1 50 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7 77,778 1 1 0 2 66,667
28 0 0 1 0 1 0 2 33,33 0 1 1 50 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 88,889 1 0 1 2 66,667
29 0 1 0 1 1 0 3 50 1 1 2 100 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
30 1 0 0 1 1 1 4 66,67 1 1 2 100 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77,778 1 1 1 3 100
31 1 1 0 0 1 0 3 50 0 1 1 50 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4 44,444 1 1 1 3 100
32 1 1 1 0 0 0 3 50 1 0 1 50 1 0 1 0 1 1 1 0 1 6 66,667 1 1 0 2 66,667
33 1 1 1 0 1 1 5 83,33 1 0 1 50 1 0 1 0 1 1 1 1 0 6 66,667 1 0 0 1 33,333
34 0 1 1 1 1 0 4 66,67 0 1 1 50 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 66,667 0 0 1 1 33,333
35 1 1 0 1 1 1 5 83,33 1 1 2 100 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 66,667 1 0 0 1 33,333
36 0 1 1 1 1 0 4 66,67 0 1 1 50 0 1 1 1 1 0 1 1 0 6 66,667 1 0 0 1 33,333
rata-rata 68,52 Rata-Rata 65,2778 Rata-Rata 66,975 Rata-Rata 57,407
211

Lampiran 25
Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Data Pretest Eksperimen


NO x - - )/α F(z) = luas z S(z) |F(z)-S(z)|
1. 22 -22,639 -1,386 0,083 0,028 0,055
2. 22 -22,639 -1,386 0,083 0,056 0,027
3. 25 -19,639 -1,202 0,115 0,083 0,031
4. 28 -16,639 -1,018 0,154 0,167 0,012
5. 28 -16,639 -1,018 0,154 0,167 0,012
6. 28 -16,639 -1,018 0,154 0,167 0,012
7. 31 -13,639 -0,835 0,202 0,278 0,076
8. 31 -13,639 -0,835 0,202 0,278 0,076
9. 31 -13,639 -0,835 0,202 0,278 0,076
10. 31 -13,639 -0,835 0,202 0,278 0,076
11. 33 -11,639 -0,712 0,238 0,361 0,123
12. 33 -11,639 -0,712 0,238 0,361 0,123
13. 33 -11,639 -0,712 0,238 0,361 0,123
14. 36 -8,639 -0,529 0,298 0,389 0,090
15. 39 -5,639 -0,345 0,365 0,444 0,079
16. 39 -5,639 -0,345 0,365 0,444 0,079
17. 42 -2,639 -0,162 0,436 0,556 0,120
18. 42 -2,639 -0,162 0,436 0,556 0,120
19. 42 -2,639 -0,162 0,436 0,556 0,120
20. 42 -2,639 -0,162 0,436 0,556 0,120
21. 44 -0,639 -0,039 0,484 0,611 0,127
22. 44 -0,639 -0,039 0,484 0,611 0,127
23. 47 2,361 0,145 0,557 0,667 0,109
24. 47 2,361 0,145 0,557 0,667 0,109
25. 50 5,361 0,328 0,629 0,750 0,121
26. 50 5,361 0,328 0,629 0,750 0,121
27. 50 5,361 0,328 0,629 0,750 0,121
28. 56 11,361 0,695 0,757 0,778 0,021
29. 58 13,361 0,818 0,793 0,806 0,012
30. 61 16,361 1,001 0,842 0,833 0,008
31. 64 19,361 1,185 0,882 0,861 0,021
32. 72 27,361 1,675 0,953 0,889 0,064
33. 75 30,361 1,858 0,968 0,944 0,024
34. 75 30,361 1,858 0,968 0,944 0,024
35. 78 33,361 2,042 0,979 1,000 0,021
36. 78 33,361 2,042 0,979 1,000 0,021

Lhitung = 0,127
Ltabel = 0.886/√ = 0,148
212

Lhitung < Ltabel = 0,127 < 0,148


Sehingga data pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal.

2. Data Pretest Kontrol

No x - - )/α F(z) = luas z S(z) |F(z)-S(z)|


1. 10 -33,667 -1,517 0,065 0,056 0,009
2. 10 -33,667 -1,517 0,065 0,056 0,009
3. 11 -32,667 -1,472 0,070 0,083 0,013
4. 17 -26,667 -1,202 0,115 0,139 0,024
5. 17 -26,667 -1,202 0,115 0,139 0,024
6. 19 -24,667 -1,112 0,133 0,222 0,089
7. 19 -24,667 -1,112 0,133 0,222 0,089
8. 19 -24,667 -1,112 0,133 0,222 0,089
9. 22 -21,667 -0,977 0,164 0,250 0,086
10. 25 -18,667 -0,841 0,200 0,306 0,105
11. 25 -18,667 -0,841 0,200 0,306 0,105
12. 28 -15,667 -0,706 0,240 0,333 0,093
13. 31 -12,667 -0,571 0,284 0,389 0,105
14. 31 -12,667 -0,571 0,284 0,389 0,105
15. 33 -10,667 -0,481 0,315 0,444 0,129
16. 33 -10,667 -0,481 0,315 0,444 0,129
17. 36 -7,667 -0,346 0,365 0,500 0,135
18. 36 -7,667 -0,346 0,365 0,500 0,135
19. 42 -1,667 -0,075 0,470 0,556 0,085
20. 42 -1,667 -0,075 0,470 0,556 0,085
21. 58 14,333 0,646 0,741 0,611 0,130
22. 58 14,333 0,646 0,741 0,611 0,130
23. 61 17,333 0,781 0,783 0,667 0,116
24. 61 17,333 0,781 0,783 0,667 0,116
25. 64 20,333 0,916 0,820 0,694 0,126
26. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
27. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
28. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
29. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
30. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
31. 67 23,333 1,052 0,854 0,861 0,008
32. 70 26,333 1,187 0,882 0,917 0,034
33. 70 26,333 1,187 0,882 0,917 0,034
34. 72 28,333 1,277 0,899 0,972 0,073
35. 72 28,333 1,277 0,899 0,972 0,073
36. 78 34,333 1,547 0,939 1,000 0,061

Lhitung = 0, 135
213

Ltabel = 0.886/√ = 0.148


Lhitung < Ltabel = 0.135 < 0.148
Sehingga data pretest kontrol berdistribusi normal.

3. Data Posttest Eksperimen

NO x - - )/α F(z) = luas z S(z) |F(z)-S(z)|


1. 44 -33,667 -2,993 0,001 0,028 0,026
2. 50 -27,667 -2,460 0,007 0,056 0,049
3. 58 -19,667 -1,748 0,040 0,083 0,043
4. 64 -13,667 -1,215 0,112 0,111 0,001
5. 67 -10,667 -0,948 0,171 0,139 0,033
6. 72 -5,667 -0,504 0,307 0,222 0,085
7. 72 -5,667 -0,504 0,307 0,222 0,085
8. 72 -5,667 -0,504 0,307 0,222 0,085
9. 75 -2,667 -0,237 0,406 0,361 0,045
10. 75 -2,667 -0,237 0,406 0,361 0,045
11. 75 -2,667 -0,237 0,406 0,361 0,045
12. 75 -2,667 -0,237 0,406 0,361 0,045
13. 75 -2,667 -0,237 0,406 0,361 0,045
14. 78 0,333 0,030 0,512 0,500 0,012
15. 78 0,333 0,030 0,512 0,500 0,012
16. 78 0,333 0,030 0,512 0,500 0,012
17. 78 0,333 0,030 0,512 0,500 0,012
18. 78 0,333 0,030 0,512 0,500 0,012
19. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
20. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
21. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
22. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
23. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
24. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
25. 81 3,333 0,296 0,617 0,694 0,078
26. 83 5,333 0,474 0,682 0,806 0,123
27. 83 5,333 0,474 0,682 0,806 0,123
28. 83 5,333 0,474 0,682 0,806 0,123
29. 83 5,333 0,474 0,682 0,806 0,123
30. 86 8,333 0,741 0,771 0,833 0,063
31. 89 11,333 1,008 0,843 0,917 0,073
32. 89 11,333 1,008 0,843 0,917 0,073
33. 89 11,333 1,008 0,843 0,917 0,073
34. 92 14,333 1,274 0,899 0,944 0,046
35. 94 16,333 1,452 0,927 1,000 0,073
36. 94 16,333 1,452 0,927 1,000 0,073
214

Lhitung = 0.123
Ltabel = 0.886/√ = 0.148
Lhitung < Ltabel = 0.123 < 0.148
Sehingga data posttest eksperimen berdistribusi normal.

4. Data Posttest Kontrol

NO x - - )/α F(z) = luas z S(z) |F(z)-S(z)|


1. 31 -38,944 -2,037 0,021 0,056 0,035
2. 31 -38,944 -2,037 0,021 0,056 0,035
3. 42 -27,944 -1,462 0,072 0,139 0,067
4. 42 -27,944 -1,462 0,072 0,139 0,067
5. 42 -27,944 -1,462 0,072 0,139 0,067
6. 50 -19,944 -1,043 0,148 0,222 0,074
7. 50 -19,944 -1,043 0,148 0,222 0,074
8. 50 -19,944 -1,043 0,148 0,222 0,074
9. 53 -16,944 -0,886 0,188 0,250 0,062
10. 56 -13,944 -0,730 0,233 0,278 0,045
11. 61 -8,944 -0,468 0,320 0,333 0,013
12. 61 -8,944 -0,468 0,320 0,333 0,013
13. 65 -4,944 -0,259 0,398 0,361 0,037
14. 67 -2,944 -0,154 0,439 0,389 0,050
15. 70 0,056 0,003 0,501 0,417 0,084
16. 72 2,056 0,108 0,543 0,472 0,071
17. 72 2,056 0,108 0,543 0,472 0,071
18. 75 5,056 0,264 0,604 0,528 0,077
19. 75 5,056 0,264 0,604 0,528 0,077
20. 78 8,056 0,421 0,663 0,583 0,080
21. 78 8,056 0,421 0,663 0,583 0,080
22. 81 11,056 0,578 0,718 0,667 0,052
23. 81 11,056 0,578 0,718 0,667 0,052
24. 81 11,056 0,578 0,718 0,667 0,052
25. 83 13,056 0,683 0,753 0,750 0,003
26. 83 13,056 0,683 0,753 0,750 0,003
27. 83 13,056 0,683 0,753 0,750 0,003
28. 86 16,056 0,840 0,800 0,833 0,034
29. 86 16,056 0,840 0,800 0,833 0,034
30. 86 16,056 0,840 0,800 0,833 0,034
31. 89 19,056 0,997 0,841 0,917 0,076
32. 89 19,056 0,997 0,841 0,917 0,076
33. 89 19,056 0,997 0,841 0,917 0,076
34. 92 22,056 1,154 0,876 0,944 0,069
215

35. 94 24,056 1,258 0,896 0,972 0,076


36. 94 24,056 1,258 0,896 0,972 0,076

Lhitung = 0.084
Ltabel = 0.886/√ = 0.148
Lhitung < Ltabel = 0.084 < 0.148

Sehingga data posttest kontrol berdistribusi normal.


216

Lampiran 26
Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif
Uji Homogenitas Data Pretest

Kelas Eksperimen Kontrol


N 36 36
̅ 45,11 43,17
Varians 266,886 492,257

1. Fhitung = =

= 1,844

2. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)

Db pembilang =n–1
= 36 – 1
= 35

Db penyebut =n–1
= 36 – 1
= 35

Ftabel adalah 1.76

Fhitung > Ftabel ( > 1.76), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua
kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang heterogen.
217

Uji Homogenitas Data Posttest

Kelas Eksperimen Kontrol


N 36 36
̅ 78,5 67,5
Varians 126,514 365,4

3. Fhitung = =

= 2,888

4. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)

Db pembilang =n–1
= 36 – 1
= 35

Db penyebut =n–1
= 36 – 1
= 35

Ftabel adalah 1,76

Fhitung > Ftabel (2,888 > 1,76), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest
kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang heterogen.
218

Lampiran 27
Uji Hipotesis Keterampilan Berpikir Kreatif

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 1

Data Pretest
1. Menentukan t’

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

2. Menentukan t table

Dengan, ⁄ ⁄

( ⁄ )( ) dan
( ⁄ )( )

1
Sumber: (Sudjana, 2005)
219

= 13,674
( ) ( )

2
Kriteria pengujian adalah : Terima Ho, jika

-2,04>0,423>2,04, sehingga HO diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan


bahwa tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan pembelajaran
saintifik dalam pembelajaran konsep struktur jaringan tumbuhan pada kelas
eksperimen (PjBL) dan kelas kontrol (pembelajaran saintifik).

2
Ibid
220

Uji Hipotesis

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 3

Data Postest
1. Menentukan t’

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

2. Menentukan t table

Dengan, ⁄ ⁄

( ⁄ )( ) dan
( ⁄ )( )

3
Sumber: (Sudjana, 2005)
221

( ) ( )

Kriteria pengujian adalah : Terima Ho, jika

-2,04>2,976>2,04, sehingga HO ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa


terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa sesudah menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan pembelajaran saintifik dalam
pembelajaran konsep struktur jaringan tumbuhan pada kelas eksperimen (PjBL) dan
kelas kontrol (pembelajaran saintifik).
222

Lampiran 28

Lembar Penilaian Unjuk Kerja Praktikum

No Aspek Keterampialan Skor


Aspek Persiapan A B C D E
1. Menggunakan jas laborotarium
2. Membawa alat dan bahan praktikum
3. Mengecek penggunaan mikroskop
4. Membaca prosedur kerja
Kegiatan pengamatan
5. Mencuci alat dan bahan sebelum dipergunakan
6. Mengecek keberadaan cahaya pada lensa
mikroskop
7. Membuat sayatan pada bahan yang akan di amati
8. Mengatur perbesaran lensa mikroskop
9. Mencatat perbesaran lensa mikroskop
10. Mengamati percobaan tanaman pacar air
11. Menggambar hasil pengamatan
12. Memberikan keterangan pada gambar
13. Membandingkan hasil pengamatan dengan
literatur lainnya
Kegiatan Akhir
14. Mengecek kembali hasil pengamatan dan
membandingkannya dengan literatur lainnya
15. Mengembalikan posisi mikroskop dengan
keadaan semula
16. Membersihkan alat-alat dan meja praktikum
17. Mengembalikan alat praktikum ke tempat
semula
18. Menganalisis data pengamatan yang telah
diperpoleh dan membuat laporan sederhana yang
ada pada LKS
19. Mempresentasikan hasil pengamatan
20. Menjawab pertanyaan pada LKS praktikum dan
pertanyaan teman kelompok lain

Keterangan :

A: Sangat baik C: Cukup E: Buruk/Tidak melakukan


B: Baik D: Kurang
223

Lampiran 29

Instrumen Sikap
Sikap
Nama
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan:
1 : Amalkan ajaran agama 5 : Peduli
2 : Jujur 6 : Santun
3 : Disiplin 7 : Percaya diri
4 : Tanggung jawab

Pedoman penskroan
≤ 54 : Kurang
55 – 74 : Cukup
75 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Jakarta, ........................ 2014
Obsover

( )
224

Lampiran 30

Penilaian Produk

No Tahapan Skor (1-5)


1. Tahap Perencanaan Bahan
2. Tahap Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan
c. K3 (keselamatan kerja, keamanan
dan kebersihan)
3. Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi

Skor : 5 = sangat bagus, 4 = Bagus, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat kurang

Nilai = x 100
225

Lampiran 31

Penilaian Kerja Proyek


Kelompok
No Kriteria
1 2 3 4 5 6
1. Menuliskan permasalahan/
pertanyaan proyek
2. Menuliskan gagasan tentang
proyek
3. Judul proyek
4. Hipotesis proyek
5. Alat dan bahan
6. Jadwal pelaksanaan proyek
Total skor kelompok
Jumlah skor maksimal 15 15 15 15 15 15

Skor Presentasi = x 100


226

Lampiran 32
Rubrik Penilaian Kerja Proyek

Aspek yang Hasil Penilaian


No
dinilai Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1. Merumuskan Perumusan masalah Perumusan masalah Perumusan masalah
masalah dilakukan secara dilakukan dengan kurang tepat
mandiri bantuan guru
2. Menentukkan Penentuan tema Penentuan tema Penentuan masalah
tema dialkukan mandiri dilakukan dengan kurang tepat
secara kelompok bantuan guru
3. Merancang Perencanaan Perencanaan Perencanaan
percobaan percobaan dilakukan percobaan dilakukan percobaan kurang
secara mandiri dengan bantuan guru tepat
4. Menyiapkan Penyiapan alat dan penyiapan alat dan Penyiapan alat dan
alat dan bahan dilakukan bahan dilakukan bahan kurang lengkap
bahan secara mandiri dan dengan bantuan guru
lengkap dan lengkap
5. Membuat Pembuatan model Pembuatan model Pembuatan model
model media proyek media proyek media proyek tidak
proyek dilakukan secara dilakukan bersama sesuai dengan
mandiri dan guru sesuai dengan rancangan percobaan
kelompok sesuai rancangan percobaa
rancangan percobaan
6. Kerja sama Kerja sama dalam Kerja sama dalam Kerja sama dalam
dalam kelompok kompak kelompok cukup kelompok kurang
kelompok kompak kompak
7. Presentasi Sangat menguasai Cukup menguasai Kurang menguasai
laporan hasil model proyek yang di model proyek yang model proyek yang
pembuatan buat dan dibuat dan dibuat dan kurang
model mempresentasikannya mempresentasikannya dalam
proyek dengan baik dan dengan baik mempresentasikannya
benar
227

Lampiran 33
LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS EKSPERIMEN

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI/1

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam √
2. Komunikasi Guru memimpin doa √
3. Guru mengabsen siswa √
Guru memberi pengetahuan √
4.
awal pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan √
5.
Kegiatan pembelajaran pada hari tersebut
pendahuluan Guru menarik minat siswa √
Apersepsi dengan menampilkan macam-
6.
macam tumbuhan baik
monokotil dan dikotil
Guru menampilkan penjelasan √
7 mengenai langkah
pembelajaran berbasis proyek
Guru memberikan pertanyaan √
mengenai jaringan penyusun
tumbuhan muda dan tua serta
bentuk penampang organ akar
8.
Memberikan batang dan daun yang akan
dijadikan materi untuk proyek
Pertanyaan
yang akan dilakukan siswa
Essensial tersebut
Guru menyampaikan materi √
9.
yang akan dipelajari
Kegiatan inti Guru memberikan topik untuk √
10. dijadikan proyek yang akan
peserta didik lakukan
Guru membagi siswa ke dalam √
11.
6 kelompok
Guru membagikan LKS kepada √
12.
masing-masing kelompok
Mendesain
Guru memantau siswa √
Rencana Proyek
mendesain alat bahan dan
13.
langkah kerja untuk membuat
proyek media
14. Guru dengan siswa menentukan √
228

tugas masing-masing kelompok


Guru membimbing siswa dalam √
15. melakukan perencanaan proyek
kelompok masing-masing
Membuat Jadwal Guru membimbing siswa dalam √
menentukan langkah-langkah
16.
dalam penyusunan proyek
seperti pembuatan time line
Mengawasi Guru memberikan kesempatan √
Siswa kepada siswa untuk bertanya
17.
Mengerjakan dalam membuat jadwal proyek
Proyek
Guru menilai perencanaan √
18. Penilaian pembuatan proyek yang dibuat
oleh siswa
Guru mengkaji ulang tentang √
19. proyek yang telah siswa
Mengevaluasi
rancang
Hasil Proyek
Guru memberikan solusi √
20.
terhadap rancangan proyek
Guru mengajukan pertanyaan √
21. sebagai evaluasi ketercapaian
indikator
Guru mengingatkan semua √
siswa bahwa minggu depan
22. adalah praktikum alat dan
Kegiatan Akhir
bahan yang telah dirancang
harus dibawa
Guru menyimpulkan materi √
23.
pembelajaran kepada siswa
Guru menutup dengan √
24.
mengucapkan salam

Jakarta, Oktober 2014

Obsover

Rizki Masdian
229

LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS EKSPERIMEN

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI/2

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Guru mengucapkan salam √
1.
2. Guru memimpin doa √
3. Guru mengabsen siswa √
Komunikasi Guru mengajukan pertanyaan √
4. mengenai pelajaran
sebelumnya
Guru mengecek perlengkapan √
5. Kegiatan
praktikum
pendahuluan
Guru mengajukan pertanyaan √
kepada siswa mengenai ciri-ciri
6.
tumbuhan monokotil dan
dikotil
Apersepsi
Guru memberikan kesempatan √
kepada siswa untuk
7.
menyebutkan alat dan bahan
praktikum
Guru mengatur posisi siswa √
8.
dalam kelompok di dalam lab
Guru menanyakan kepada √
9. Memberikan siswa mengenai bentuk akar
Pertanyaan Essensial dikotil dan monokotil
Guru memberikan beberapa √
10. instruksi kerja untuk masing-
masing kelompok
Guru memberikan LKS √
11. Kegiatan inti praktikum kepada masing-
masing kelompok
Guru membimbing siswa √
12. dalam menentukan alat dan
Mendesain Rencana
bahan dalam praktikum
Proyek
Guru dengan siswa √
menentukan masing-masing
13. kelompok untuk membuat
rancangan kerja. Mis, siswa A=
mengamati ...., siswa B=
230

membuat laporan.......,....
Guru mengamati siswa dalam √
14. Membuat Jadwal mempersiapkan alat dan bahan
praktikum
Guru membimbing siswa √
dalam melakukan pengamatan
15.
dan menilai kinerja masing-
Mengawasi Siswa
masing siswa
Mengerjakan Proyek
Guru mengarahkan siswa √
16. dalam membuat laporan pada
buku LKS
Guru menilai hasil praktikum √
17.
siswa dan menilai hasil laporan
Guru menugaskan perwakilan √
Penilaian kelompok untuk
18. mempresentasikan hasil
pengamatannya dan melakukan
tanya jawab
Guru bersama siswa mengkaji √
Mengevaluasi Hasil
19. ulang hasil presentasi dan tanya
Proyek
jawab
Guru memberikan kesempatan √
kepada siswa untuk
20.
menyimpulkan hasil
pengamatan
Guru mengajukan pertanyaan √
21. sebagai evaluasi ketercapaian
Kegiatan penutup
indikator pembelajaran
22. Gur mengingatkan siswa untuk √
pertemuan selanjutnya yaitu
membuat model pembelajaran
23. Guru menutup pelajaran √
dengan mengucapkan salam

Jakarta, 16 Oktober 2014

Obsover

Deby Iryana Sari


231

LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS EKSPERIMEN

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI/3

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam √
2. Guru memimpin doa √
3. Komunikasi Guru mengabsen siswa √
Guru menyampaikan tujuan √
4.
pembelajaran
Guru memberikan apersepsi √
kepada siswa dengan
5.
menanyakan hasil praktikum
Kegiatan pada pertemuan sebelumnya
pendahuluan Guru menampilkan √
6. rancangan proyek semua
Apersepsi kelompok
Guru menjelaskan ulang √
7. penjelasan mengenai langkah
pembelajaran berbasis proyek
Guru memberikan √
8. menampilkan video kultur
jaringan
Guru memberikan pertanyaan √
kepada siswa mengenai
9. kelengkapan dan
Memberikan keterkaitannya alat dan bahan
Pertanyaan Essensial dalam menyelesaikan proyek
Guru memberikan pertanyaan √
10. susunan anatomi akar batang
dan daun
Guru membagi siswa ke √
11.
Kegiatan inti dalam 6 kelompok
Guru membimbing siswa √
12. untuk mempersiapkan diri
dalam proyek
Mendesain Rencana
Guru bersama siswa memilih √
Proyek
tema mengenai kultur
13. jaringan kepada masing-
masing kelompok untuk
didiskusikan
14. Membuat Jadwal Guru mengawasi siswa dalam √
232

menjalankan tugas sesuai


jadwal yang diberikan yaitu
membuat rancangan proyek
Guru mengawasi kinerja √
siswa, siswa membuat dan
Mengawasi Siswa
15. menyelesaikan proyek
Mengerjakan Proyek
dengan bersama dengan
kelompoknya
Guru melihat proyek yang √
telah ditugaskan kepada
16.
semua kelompok dan melihat
presesntasi siswa
Penilaian
Guru dan siswa menilai hasil √
17. diskusi mengenai kultur
jaringan
Guru menanyakan tentang √
18. proyek yang sudah dibuat
siswa
Guru mempersilahkan √
kelompok lain untuk menilai
19.
proyek temannya atau
Mengevaluasi Hasil memberikan pertanyaan
Proyek Guru membandingkan hasil √
20.
proyek yang dilakukan siswa
Guru menyampaikan hasil √
dari presentasi, memberikan
21. jawaban yang benar jika
terdapat kesalahan dari hasil
presentasi siswa
Guru meminta setiap √
kelompok menyimpulkan
22.
materi jaringan tumbuhan dan
Kegiatan penutup kultur jaringan
Guru memberikan evaluasi √
23.
secara tertulis (postest)
24. Guru mengucapkan salam √
Jakarta, 20 Oktober 2014
Obsover

Deby Iryana Sari


233

Lampiran 34

LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS KONTROL

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : XI/1

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam √
2. Komunikasi Guru memimpin doa √
3. Guru mengabsen siswa √
Guru menampilkan √
4. macam-macam tumbuhan
baik monokotil dan dikotil
Guru memberikan √
apersepsi kepada siswa
Kegiatan
dengan menanyakan
5. pendahuluan
“tumbuhan apa saja yang
Apersepsi
termasuk monokotil dan
dikotil”?
Guru menampilkan √
penjelasan tujuan
pembelajaran pada hari
tersebut dengan materi
jaringan tumbuhan
Guru membagi siswa ke √
6.
dalam 6 kelompok
Guru meminta masing- √
masing siswa untuk
7. membaca terlebih dahulu
materi struktur fungsi
Mengamati
jaringan tumbuhan
Guru menampilkan √
sejumlah gambar bagian
8. Kegiatan inti tumbuhan dengan dilabeli
huruf tertentu pada siswa
untuk diamati
Guru meminta masing- √
masing kelompok untuk
membuat pertanyaan
9. Menanya berkaitan dengan struktur
dan fungsi jaringan
tumbuhan yang telah di
baca
234

Guru mengkategorikan √
gambar dan beberapa
contoh dan menanyakan
10. kepada siswa jenis jaringan
manakah yang termasuk
jaringan permanen dan
meristem
Guru meminta semua √
siswa untuk
11. mengumpulkan pertanyaan
yang telah dibuat oleh
siswa
Guru membagikan √
12. pertanyaan siswa secara
acak kepada siswa lainnya
Mengumpulkan data Guru meminta siswa √
dengan untuk mencari dan
mengumpulkan informasi
dari buku cetak, LKS,
13. internet dan sumber
lainnya untuk menjawab
pertanyaan berkaitan
struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
Guru berkeliling √
mencermati hasil jawaban
14. siswa di dalam kelompok
dan menemukan berbagai
kesulitan saat menjawab
Guru memberikan bantuan √
berkaitan kesulitan yang
Mengasosiasikan
dialami siswa secara
individu.
Guru meminta setiap √
kelompok untuk membuat
15. rangkuman dari hasil
diskusi jawaban
pertanyaan yang diberikan
Guru memberikan √
kesempatan kepada salah
satu perwakilan kelompok
16. mempresentasikan hasil
diskusi jawaban
Mengkomunikasikan
kelompoknya di depan
kelas
Guru mengklarifikasi hasil √
diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali √
17. Kegiatan penutup
struktur, fungsi dan ciri
235

jaringan tumbuhan beserta


derivatnya
Guru bersama siswa √
mengambil kesimpulan
18. tentang struktur, fungsi dan
ciri jaringan tumbuhan
beserta derivatnya
Guru menginformasikan √
materi untuk pertemuan
berikutnya yakni
praktikum mengamati
jaringan akar, batang, dan
19. daun dari tumbuhan
monokotil dan dikotil,
siswa diharuskan
membawa bahan untuk
membuat preparat serta
mengamati jaringannya
Guru mentup pelajaran √
20. dengan mengucapkan
salam

Jakarta, Oktober 2014

Obsover

Debie Iryana Sari


236

LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS KONTROL

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : XI/2

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam √
2. Guru memimpin doa √
3. Guru mengabsen siswa √
Guru mengajukan √
4. Komunikasi pertanyaan mengenai
pelajaran sebelumnya
Guru mengecek √
5. perlengkapan siswa untuk
memulai praktikum
Kegiatan
Guru menanyakan kepada √
pendahuluan
6. siswa ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil
Guru menjelaskan tujuan √
7. pembelajaran pada hari
Apersepsi
tersebut
Guru memberikan √
kesempatan kepada siswa
8.
untuk menyebutkan alat
dan bahan praktikum
Guru membagi siswa ke √
9.
dalam 6 kelompok
Guru menyajikan contoh √
10. gambar hasil pengamatan
Mengamati preparat jadi
Guru menjelaskan langkah √
kerja pada LKS praktikum
11.
dan mengkondisikan
siswa
Kegiatan inti
Guru meminta masing- √
masing kelompok untuk
membuat pertanyaan
12.
berkaitan dengan ciri-ciri
Menanya penampang akar, batang
dan daun
Guru memperkenalkan √
13. dan menginformasikan
alat dan bahan serta apa
237

saja yang akan diamati


Guru memantau siswa √
melakukan pengamatan
14. dengan membuat sayatan
melintang dari tumbuhan
yang akan diamati
Guru memantau siswa √
mengamati struktur
Mengumpulkan data jaringan dari preparat
15.
buatan mereka kemudian
menggambarkan hasil
pengamatan
Guru memantau dan √
membantu siswa
16.
mengamati percobaan
pada tanaman pacar air
Guru menugaskan siswa √
untuk membandingkan
17. hasil preparat buatan
mereka dengan preparat
jadi yang tersedia di lab
Mengasosiasikan Guru memberikan √
kesempatan kepada siswa
untuk mengisi LKS
18.
praktikum yang
disediakan oleh guru
sebagai laporan praktikum
Guru menginstruksi siswa √
dalam perwakilan
19. kelompoknya
mempresentasikan hasil
praktium di depan kelas
Mengkomunikasikan
Guru menugaskan kepada √
masing-masing kelompok
20.. untuk menyebutkan
perbedaan tumbuhan
monokotil dan dikotil
Guru menjelaskan √
kembali ciri, struktur,
21. fungsi dan perbedaan
tumbuhan dikotil dan
monokotil
Guru bersama siswa √
Kegiatan penutup mengambil kesimpulan
tentang ciri, struktur,
22.
fungsi dan perbedaan
tumbuhan dikotil dan
monokotil
Guru mengakhiri kegiatan √
23.
belajar dengan
238

memberikan pesan untuk


belajar mengenai kultur
jaringan
Guru menutup pelajaran √
24. dengan mengucapkan
salam

Jakarta, Oktober 2014

Obsover

Rizky Masdian
239

LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS KONTROL

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : XI/3

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Guru mengucapkan √
1.
salam
2. Guru memimpin doa √
3. Komunikasi Guru mengabsen siswa √
Guru mengajukan √
4. pertanyaan mengenai
pelajaran sebelumnya
Guru memberikan √
Kegiatan pertanyaan kepada
5. pendahuluan siswa “ pernahkah
kalian melilhat
semangka tanpa biji?”
Apersepsi Guru menanyakan √
6. kepada siswa mengenai
tumbuhan jaringan
Guru menjelaskan √
7. tujuan pembelajaran
pada hari tersebut
Guru memperlihatkan √
contoh gambar
8.
tumbuhan asli untuk
diamati oleh siswa
Guru menampilkan √
9. video edukasi mengenai
teknik kultur jaringan
Guru membagi siswa √
Mengamati
menjadi 6 kelompok
10.
dan mengatur posisi
Kegiatan inti duduk siswa
Guru memberikan tugas √
kepada siswa untuk
11. mencari keterangan dan
fungsi anatomi akar,
batang dan daun
Guru menugaskan √
kepada masing-masing
12. Menanya kelompok untuk
menyusun pertanyaan
mengenai sifat
240

totipotensi
Guru menugaskan siswa √
bersama dengan
13. kelompok menjawab
dan mengumpulkan
pertanyaan
Guru membagikan √
pertanyaan kepada
14. Mengumpulkan data
kelompok lainnya untuk
di jawab
Guru mnugaskan siswa √
bersama dengan
15. kelompoknya mencari
jawaban dari buku, LKS
dan literatur lainnya
Guru membimbing √
siswa untuk
16. membandingkan hasil
diskusi siswa dengan
kelompok lainnya
Guru berkeliling √
mencermati hasil
jawaban siswa di dalam
17.
Mengasosiasikan kelompok dan
menemukan berbagai
kesulitan saat menjawab
Guru meminta setiap √
kelompok untuk
membuat rangkuman
18.
dari hasil diskusi
jawaban pertanyaan
yang diberikan
Guru mengamati siswa √
dalam menyampaikan
19. hasil diskusi secara
bergantian per
kelompok
Guru mengklarifikasi √
Mengkomunikasikan
20. hasil diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru memberikan √
kepada siswa dari
21.
kelompok lain
mengajukan pertanyaan
Guru mengajak siswa √
untuk menyimpulkan
22. kelebihan dan
Kegiatan penutup
kekurangan dari kultur
jaringan
23. Guru memberikan √
241

penguatan penguasaan
materi jaringan
tumbuhan dari struktur,
fungsi, ciri jaringan,
organ tumbuhan dan
sifat totipotensinya
Guru bersama dengan √
siswa kesimpulan dari
24. hasil pembelajaran pada
materi jaringan
tumbuhuhan
Guru memberikan tes √
25
tertulis kepada siswa
Guru menutup pelajaran √
26. dengan mengucapkan
salam

Jakarta, Oktober 2014

Obsover

Rizky Masdian
242

Lampiran 35

LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/1 (Eksperimen)

Nama Siswa : .........................

Langkah Kriteria
No Indiktor KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan tugas Menjawab pertanyaan
meskipun jawaban mengenai jaringan
dan solusi tidak penyusun tumbuhan muda
segera nampak
dan tua serta bentuk
penampang organ akar
Memberikan
batang dan daun yang akan
Pertanyaan
dijadikan materi untuk
Essensial
proyek yang akan
dilakukan siswa tersebut
2. Merancang ide Menentukan topik untuk
baru dijadikan proyek yang
akan peserta didik lakukan
3. Mendesain alat bahan dan
langkah kerja untuk
membuat proyek media
4. Menentukan tugas masing-
Mendesain Merancang ide masing kelompok.
rencana proyek baru Misalnya: kelompok 1:
membuat penampang daun
dari bahan kertas dan
sterofoam. Kelompok 2:
membuat.... , dst
5. Membuat Mengelola Siswa dibimbing guru
Jadwal kemampuan dan dalam melakukan
243

pengetahuannya perencanaan proyek


kelompok masing-masing
6. Menilai kinerja Siswa dibimbing furu
pribadi dalam melakukan
langkah-langkah dalam
penyusunan proyek.
Misalnya time line proyek
dan mengkaji ulang
rancangan proyek
7. Mengevaluasi Menilai kinerja Mengkaji ulang tentang
rancangan pribadi proyek yang telah peserta
proyek didik rancang

Jakarta, ................ 2014

Obsover

( )
244

LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/2 (Eksperimen)

Nama Siswa : .........................

Langkah Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan Menjawab pertanyaan tentang
tugas meskipun bentuk akar dikotil dan
jawaban dan monokotil
Memberikan solusi tidak segera

pertanyaan nampak
2. essensial Merancang ide Siswa bersama dengan Guru
baru memberikan beberapa instruksi
kerja untuk masing-masing
kelompok
3. Mendesain Merancang ide Siswa menentukan alat dan
rencana baru bahan dalam praktikum
4. proyek Mengelola Guru dengan siswa menentukan
kemampuan dan masing-masing kelompok untuk
pengetahuannya membuat rancangan kerja.
Misalnya, siswa A = mengamati
....., siswa B = membuat
laporan, Siswa C =
Menggambar hasil pengamatan
.......
5. Membuat Mengelola Mempersiapkan alat dan bahan
jadwal kemampuan dan praktikum
pengetahuannya
6. Mengawasi Mengelola Melakukan pengamatan dengan
siswa kemampuan dan mikroskop
7. mengerjakan pengetahuannya Siswa mengamati struktur
245

proyek jaringan dari preparat buatan


mereka dan menggambar hasil
pengamatan mereka
8. Siswa mengamati percobaan
pada tanaman pacar air
9. Merancang ide Siswa mencoba membuat
baru preparat atau sayatan melintang
dari tumbuhan yang mereka
bawa
10. Siswa menjawab pertanyaan
yang ada pada LKS
11. Menilai kinerja Siswa membandingkan preparat
pribadi buatan mereka dengan preparat
jadi yang tersedia di lab.
12. Mengerjakan Siswa membuat laporan
tugas meskipun pengamatan di LKS
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak
13. Penilaian Mengerjakan Siswa mempresentasikan hasil
tugas meskipun pengamatannya dan melakukan
jawaban dan tanya jawab
solusi tidak segera
nampak
14. Mengevaluasi Menilai kinerja Siswa bersama dengan guru
hasil proyek pribadi mengkaji ulang hasil presentasi
dan tanya jawab
Jakarta, ................ 2014

Obsover

( )
246

LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/3 (Eksperimen)

Nama Siswa : .........................

Langkah Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan tugas Menjelaskan kelengkapan
meskipun jawaban dan keterkaitannya alat dan
Memberikan dan solusi tidak bahan dalam
segera nampak
pertanyaan menyelesaikan proyek
2. essensial Menjelaskan susunan
anatomi akar batang dan
daun
3. Mengelola Menyiapkan diri dalam
kemampuan dan kerja sesuai dengan
pengetahuannya rancangan yang telah
Mendesain dibuat
4. rencana proyek Merancang ide Memilih tema mengenai
baru kultur jaringan kepada
masing-masing kelompok
untuk didiskusikan
5. Mengelola Siswa menjalankan tugas
kemampuan dan sesuai jadwal yang
pengetahuannya diberikan yaitu membuat
rancangan proyek
Membuat
6. Mengerjakan tugas Siswa membagikan tugas
jadwal
meskipun jawaban kepada masing-masing
dan solusi tidak anggota kelompok untuk
segera nampak
menyelesaikan diskusi
mengenai kultur jaringan,
mis: siswa A: mencari
247

literatur, siswa B: presentsi,


siswa C : ......, dst
7. Merancang ide Guru mengawasi kinerja
Mengawasi
baru siswa, siswa membuat dan
siswa
menyelesaikan proyek dan
mengerjakan
diskusi bersama dengan
proyek
kelompoknya
8. Menilai kinerja Siswa dan guru menilai
pribadi hasil proyek dengan
Penilaian mendiskusikan mengenai
kultur jaringan untuk
memperbaiki yang mesti
dikembangkan
9. Mengerjakan tugas Menjawab pertanyaan
meskipun jawaban mengenai proyek yang
dan solusi tidak sudah dibuat siswa.
segera nampak
“apakah proyek tersebut
dapat menyelesaikan
masalah?”
10. Mengevaluasi Menilai kinerja Memberikan penilaian
hasil proyek pribadi proyek temannya atau
memberikan pertanyaan
11. Siswa menukar data hasil
diskusi kepada kelompok
lain
12. Membandingkan hasil
proyek yang dilakukan
siswa
Jakarta, ................ 2014
Obsover

( )
248

Lampiran 36
LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/1 (Kontrol)

Nama Siswa : .........................

Kegiatan Langkah Kriteria


No Indikator KBK
pembelajaran Pembelajaran Ya Tidak
1. Mengelola Membaca materi
kemampuan dan jaringan tumbuhan
pengetahuannya
2. Mengamati Mengerjakan tugas Mengamati gambar
meskipun jawaban bagian tumbuhan
dan solusi tidak
segera nampak
3. Mengerjakan tugas Membuat pertanyaan
meskipun jawaban di kertas lembar
dan solusi tidak dengan materi struktur
segera nampak dan fungsi jaringan
tumbuhan yang telah
Menanya di baca
4. Merancang ide Menjawab jenis
baru jaringan yang
termasuk jaringan
permanen dan
meristem
5. Mengumpulkan data Mengelola Mencari dan
kemampuan dan mengumpulkan
pengetahuannya informasi dari buku
cetak, LKS, internet
dan sumber lainnya
untuk menjawab
pertanyaan berkaitan
struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
6. Mengerjakan tugas Menjawab pertanyaan
meskipun jawaban dan
dan solusi tidak mendiskusikannya
segera nampak pada teman
Mengasosiasikan sekelompok
7. Merancang ide Membuat rangkuman
baru dari hasil diskusi
jawaban pertanyaan
yang diberikan
8. Mengkomunikasikan Mengerjakan tugas mempresentasikan
249

meskipun jawaban hasil diskusi jawaban


dan solusi tidak kelompoknya di depan
segera nampak kelas

Jakarta, ................ 2014

Obsover

( )
250

LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/2 (Kontrol)

Nama Siswa : .........................

Kegiatan
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran Kriteria
Pembelajaran
1. Mengamati Mengerjakan Mengamati gambar hasil Ya Tidak
tugas meskipun pengamatan preparat jadi
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak
2. Menanya Merancang ide Menentukan alat dan
baru bahan serta apa saja yang
akan diamati
3. Mengelola Melakukan pengamatan
kemampuan dan dengan membuat sayatan
pengetahuannya melintang dan membujur
dari tumbuhan yang akan
diamati
4. Mengerjakan Mengamati struktur
Mengumpulkan
tugas meskipun jaringan dari preparat
data jawaban dan buatan mereka kemudian
solusi tidak segera
menggambarkan hasil
nampak
pengamatan mereka
5. Mengelola Mengamati percobaan
kemampuan dan pada tanaman pacar air
pengetahuannya
6. Menilai kinerja Membandingkan hasil
pribadi preparat buatan mereka
Mengasosiasikan
dengan preparat jadi yang
tersedia di lab.
251

7. Merancang ide Mengisi LKS praktikum


baru yang disediakan oleh guru
sebagai laporan praktikum
8. Mengerjakan Mempresentasikan hasil
tugas meskipun praktium di depan kelas
jawaban dan
solusi tidak segera
Menyimpulkan
nampak
9. Menilai kinerja Menyebutkan perbedaan
pribadi tumbuhan monokotil dan
dikotil

Jakarta, ................ 2014

Obsover

( )
252

LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Jaringan Tumbuhan

Kelas/Pertemuan : XI (MIA ...........)/3 (Kontrol)

Nama Siswa : .........................

Kegiatan Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Ya Tidak
1. Mengerjakan Mengamati contoh gambar
tugas meskipun tumbuhan asli untuk
jawaban dan diamati oleh siswa
solusi tidak segera
Mengamati nampak
2. Mengelola mencari keterangan kultur
kemampuan dan jaringan sebagai bahan
pengetahuannya diskusi
3. Menanya Merancang ide Menyusun pertanyaan
baru mengenai sifat totipotensi
dan kultur jaringan
4. Mengerjakan Guru membagikan
tugas meskipun pertanyaan kepada masing-
jawaban dan masing kelompok lainnya
solusi tidak segera untuk di diskusikan
Mengumpulkan data nampak
5. Mengelola Mencari jawaban dari buku,
kemampuan dan LKS dan literatur lainnya
pengetahuannya
6. Mengerjakan Membandingkan hasil
tugas meskipun diskusi siswa dengan
jawaban dan kelompok lainnya
solusi tidak segera
Mengasosiasikan nampak
7. Merancang ide Membuat rangkuman dari
baru hasil diskusi jawaban
pertanyaan yang diberikan
8. Mengerjakan Menyampaikan hasil
tugas meskipun diskusi secara bergantian
jawaban dan per kelompok
solusi tidak segera
nampak
9. Menilai kinerja Guru mengklarifikasi hasil
Mengkomunikasikan pribadi diskusi bersama dengan
perwakilan kelompok
10. Mengerjakan Siswa dari kelompok lain
tugas meskipun mengajukan pertanyaan
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak
253

11. Merancang ide Menyimpulkan kelebihan


baru dan kekurangan dari kultur
jaringan
Jakarta, ................ 2014
Obsover

( )

Anda mungkin juga menyukai