Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
Lulu Fauziah
NIM. 1110016100037
SKRIPSI
Oleh:
Lulu Fauziah
NIM: 1110016100037
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Penguji I
Penguji tl
Prof. Dr. Ah MA
NIP. I95 31007
I(EMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Terbit
.@,
r..E
UIN JAKARTA
FITK
FORM (FR)
Tgl.
No. Revisi:
:
:
I Maret 2010
lurr r
l
I
Jl. Ir. H. Juarula No 95 Ciputdt I 51 I 2 Indonesio
Hal
01
Ut
SURAT PERNIYATAAN KARYA SENDIRI
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
Lulu F'auziah
NIM. 1110016100037
ABSTRAK
i
ABSTRACT
Keyword: Creative Thinking Skill, Project Based Learning Model, Structure and
Function of Plant’s Tissue.
ii
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI pada Konsep Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan”. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman.
Penulis mendapatkan banyak bimbingan dari berbagai pihak yang telah
ikhlas meluangkan waktunya dalam menyelesaiakan Skripsi ini. Karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. A. Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syrif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus sebagai Pembimbing II serta Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd.,
sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, nasihat, motivasi,
dan arahan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Dra. Siti Rahmina Utami, S. Kons., Kepala Sekolah SMA Negeri 32
Jakarta dan Bapak Sujoko, M.Pd, humas Sekolah SMA Negeri 32 Jakarta
yang telah memberikan izin dan nasihat kepada penulis selama penelitian.
5. Ibu Dra. Rini Rosnida dan Ibu Sri Hartuti, S.Pd, guru Mata Pelajaran Biologi
SMA Negeri 32 Jakarta yang telah membantu dan memberikan saran selama
penelitian.
6. Kedua orangtua tercinta (Bapak Hairudin, S.Pd dan Ibu Muslimah S.Ag),
ketiga adik tersayang (Najma Nabila, Alya Qurota’aini, M. Kautsar Hafidz)
serta keluarga yang telah melimpahkan kasih sayang dan do’a yang tiada
henti memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama penulisan
skripsi ini.
7. Semua teman Pendidikan Biologi angkatan 2010, terutama untuk Novia Btari
K., Risti Ayu T., Reny Pujiati, S.Pd, Anisa Lina A., Murti Mursita S. dan
Alvian Yadi.
8. Semua rekan-rekan guru dan staff SD Hikari, yang telah memberikan
semangat dan motivasinya.
iii
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas doa dan dukungannya.
Lulu Fauziah
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
v
6. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan .................. 29
B. Kajian Penelitian Relevan ............................................... 29
C. Kerangka Berfikir ............................................................ 32
D. Hipotesis Penelitian ......................................................... 34
A. Kesimpulan ..................................................................... 64
B. Saran ................................................................................ 64
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN .................................................................................................. 65
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 15 Data Skor Posttest Kelas Kontrol Soal Keterampilan
Berpikir Kreatif ...................................................................... 189
Lampiran 16 Data Skor Posttest Kelas Eksperimen Soal Pilihan Ganda ... 192
Lampiran 17 Data Skor Posttest Kelas Kontrol Soal Pilihan Ganda ........... 195
x
Lampiran 32 Rubrik Penilaian Kerja Proyek .............................................. 226
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian mutu pendidikan di Indonesia tercantum dalam standar nasional
pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat. Penerapan standar-standar yang dicapai
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. 1
Standar kompetensi lulusan (SKL) pada kurikulum 2013 pada tingkatan
SMA/MA sederajat, memiliki domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pada
domain keterampilan, siswa dalam proses pembelajaran mampu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyajikan dan mencipta. Serta pada domain
keterampilan siswa menjadi pribadi yang berkemampuan berpikir dan bertindak
secara produktif, efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah, secara mandiri (pada bidang kajian
spesifik) sesuai dengan bakat dan minatnya. 2
Kompetensi dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam yang didalamnya terdapat tujuan yaitu siswa dapat menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dan kreatif. Siswa harus mampu mencoba, mengolah dan
menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak, serta bertindak secara efektif
1
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengemabangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2, h. 24.
2
Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2013),
Bahan PPT, slide ke-59.
1
2
dan kreatif, sehingga siswa mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
yang telah meraka pelajari selama di sekolah.3
Standar proses kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
standar isi dan standar kompetensi kelulusan yang mencakup pengembangan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
pendidikan adalah kegiatan pembelajaran kontruktivisme.4 Kontruktivisme adalah
salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan sesorang
dikonstruk orang itu sendiri.5 Secara sederhana, pembelajaran kontruktivisme
adalah kegiatan belajar sesorang siswa di mana siswa belajar membangun sendiri
pengetahuan barunya dengan berdasarkan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya. Siswa belajar mencari sendiri makna dari suatu yang siswa pelajari
untuk membangun pengetahuan barunya.
Proses pembelajaran selama ini masih kurang membuat siswa aktif dan
berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Padahal, salah satu prinsip
pembelajaran pada kurikulum 2013, yaitu pembelajaran mampu dapat
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajarannya.6 Guru pun
terkadang membuat siswa kreatif menjadi tidak, mungkin saja siswa yang kreatif,
tetapi siswa tersebut tidak tahan terhadap pekerjaan rutin yang baginya
membosankan atau sikap guru yang otoriter dan kurang memberikan kebebasan
dalam mengungkapkan diri. 7
Upaya meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dapat disimpulkan dengan
beberapa teknik kreatif, yang dikelompokkan sesuai dengan tiga tingkatan model
belajar kreatif; dimulai dengan memberikan pemanasan untuk dilanjutkan dengan
teknik sumbang saran dan teknik pertanyaan yang memacu gagasan atau daftar
periksa (teknik tingkat I), teknik sintetik yang menggunakan analogi dan metafor
dan teknik futuristic dengan membayangkan garis waktu (teknik tingkat II), dan
3
Kompetensi Dasar SMA/MA (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h.
8-9.
4
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 (Jakarta: Permendikbud RI, 2013).
5
Sardiman, Interaksi dalam Mengajar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2012), h. 37.
6
Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah,
Bahan PPT, slide ke- 3.
7
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 58.
3
terakhir teknik pemecahan masalah secara kreatif dengan Metode Parnes dan
metode atau pendekatan Shallcross.8
Penelitian ini menggunakan teknik pemecahan masalah secara kreatif metode
Parnes. Proses ini meliputi lima langkah, yaitu menemukan fakta, menemukan
masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi, dan menemukan penerimaan. 9
Salah satu alternatif strategi atau model pembelajaran yang mempromosikan
keterampilan berpikir kreatif siswa di mata pelajaran biologi yaitu dengan
penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), PjBL (Project
Based Learning) dan inkuiri. Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan siswa selama proses
pembelajaran, siswa membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar
dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa.10
Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) merupakan model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan
pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk
desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi atau prakarya, dan lain-lain.
Kenyataannya, pembelajaran biologi sangatlah jarang menggunakan model
PjBL, siswa kebanyakan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Guru hanya
terpaku terhadap penyelesaian materi saja. Padahal, siswa lebih dititikberatkan
kepada hafalan-hafalan konsep biologi. Sehingga siswa hanyalah mengerti pada
saat pembelajaran berlangsung. Biologi adalah pelajaran yang membutuhkan
proses dan sikap siswa dalam memahami suatu materi. Siswa diajak untuk aktif
dalam proses pembentukan pemahaman siswa dengan model pembelajaran yang
8
Ibid., h. 195.
9
Ibid., h. 206.
10
Ridwan, A. Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), h. 174.
4
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah:
a. Perlunya diadakan proses pembelajaran yang tujuan pembelajarannya siswa
dapat menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dan aktif.
b. Proses pembelajaran selama ini masih kurang membuat siswa aktif dan berpikir
kreatif dalam menyelesaikan masalah, disebabkan pembelajaran di sekolah
yang terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan, dan kemampuan
konvergen.
11
John W. Santrock. Psikologi Pendidikan. Dialih Bahasakan oleh Tri Wibowo B. S.,
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 366.
12
Utami Munandar, Op.Cit.
5
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan berpikir kreatif siswa
b. Keterampilan berpikir kreatif ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu
problem dengan dua indikator berpikir kreatif Maarzano yaitu merancang ide
baru dan menilai kinerja pribadi.
c. Konsep belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep biologi
pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
d. Instrumen tes berupa soal essay dan lembar observasi siswa untuk keterampilan
berpikir kreatif, serta tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar kognitif
siswa.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh
model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap keterampilan
berpikir kreatif siswa kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan?”.
6
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
PjBL (Project Based Learning) terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas
XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
F. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak, terutama:
a. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berpikir
kreatif siswa dalam pembelajaran biologi sehingga dapat memahami konsep
biologi dengan baik.
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan pada setiap guru biologi bahwa
pemilihan model pembelajaran mengajar yang tepat dalam proses belajar
mengajar sangat penting untuk menumbuh kembangkan keterampilan berpikir
kreatif siswa dan tujuan pembelajaran.
c. Bagi peneliti, sebagai suatu keahlian ilmiah yang dapat menambah khsanah
ilmu pengatahuan dan penelitian ini diharapkan mampu memotivasi peneliti
lain untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis
1. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan
bahwa pengetahuan itu adalah konstruksi (bentukan) diri sendiri. Von Glaserfeld
menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.
Pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Tetapi pengetahuan
selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan
seseorang.1
Konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi
dari yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal
ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang
mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian.
Bettencourt meyimpulkan bahwa konstruktivisme tidak bertujuan mengerti
hakikat realitas, tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu
tentang sesuatu.2
Kontruktivisme menurut Lorsbach & Tobin seperti dikutip dalam buku
Paulina Panen merupakan alat/sarana yang tersedia bagi seseorang untuk
mengetahui sesuatu adalah inderanya. Seseorang berinteraksi dengan objek
dan lingkungan dengan cara melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan
merasakannya. Dari sentuhan indrawi itu, seseorang mengkonstruksi
gambaran dunianya. Kontruktivisme merupakan pengetahuan yang ada dalam
diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan
begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa
sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan
1
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali-Press, 2012), h.
37.
2
Ibid.
7
8
3
Paulina Panen, Kontruktuvisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: PAU-PPAI, UT, 2001), h.
3-4.
4
Ibid, h. 5.
5
Ibid, h. 6.
6
Ibid, h. 18.
9
Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia miliki. Kedua,
konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus. Setiap kali berhadapan
dengan fenomena atau persoalan yang baru, siswa akan selalu mengadakan
rekonstruksi. Ketiga, belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan
lebih merupakan suatu proses pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan
merupakan perkembangan itu sendiri. Suatu perkembangan menuntut penemuan
dan pengaturan kembali pemikiran seseorang. Keempat, proses belajar yang
sebenarnya pada waktu skema seseorang dalam kesenjangan yang merasakan
pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidak seimabangan (disequilibrium) adalah
situasi yang baik untuk memacu belajar. Kelima, hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungannya. Keenam, hasil belajar
siswa tergantung pada apa yang telah diketahui siswa konsep-konsep, tujuan, dan
motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.7
Pembelajaran berlandaskan konstruktivisme akan bercirikan, Pertama,
orientasi siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam
mempelajari suatu topik. Kedua, elisitas siswa dibantu untuk mengungkapkan
idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain.
Ketiga, restrukturisasi ide, klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang
lain, membangun ide yang baru jika terjadi ide yang bertentangan, serta
mengevaluasi ide barunya dengan eksperimen. Keempat, penggunaan ide dalam
banyak situasi. Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu
diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Kelima, review
bagaimana ide berubah. Seseorang perlu merevisi gagasannya bisa dengan
menambahkan suatu keterangan ataupun mengubahnya menjadi lebih lengkap.8
Belajar menurut pandangan konstruktivistik artinya membangun yaitu siswa
dapat mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktifitas aktif
dalam pembelajaran.9 Seseorang dikatakan mengasimilasikan informasi ketika
7
Sardiman, op. cit., h. 38.
8
Paulina Panen, op. cit., h. 28-30.
9
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1., h. 119
10
10
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), h. 41.
11
Ida Ayu, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis”, Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, vol. 3 th 2013.
12
Mursell & S. Nasution, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 14.
11
16
Prabawa dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Berbasis Proyek Pada Mata
Pelajaran Produksi Audio dan Video di SMK N 1 Sukasada”, Jurnal Teknologi Pembelajaran,
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3, 2013.
17
Widiyatmoko & Pamelasari, “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan
Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai”, Jurnal Pendidikan IPA : Universitas
Negeri Semarang, Vol 1, No. 1, 2012.
18
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), h.
28.
13
19
H.S. Wrigley, “Knowladge in Action: The Promise of Project-Based Learning”, Journal
Focus and Basic, vol 2. Th. 1998.
20
Ridwan, A. Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implemntasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), h. 172.
14
21
Ibid., h. 187.
22
Made Wena, op. cit., h. 145
23
Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (Jakarta:
Kemndikbud, 2013), h. 21.
15
menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap
proses dan produk yang telah dilakukan.24
Menurut Erica Breker terdapat delapan langkah tahapan kegiatan
pembelajaran berbasis proyek meliputi, mendeskripsikan konsep/materi yang
sedang dipelajari, menentukan permasalahan, mengkaji permasalahan,
memahami pihak-pihak yang terlibat, menentukan pemecahan masalah/solusi,
merencanakan proyek, melaksanakan proyek, dan terakhir menyimpulkan,
mengevaluasi serta merefleksi.25
24
Ibid., h. 21-22.
25
Erica Backer, dkk, Project Based Learning Model: Relevant Learning for the 21 st
Century, (Washington: Pasific Education Institute, 2011), h. 4.
26
I Made Wirasana Jagantara, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA”, Jurnal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, th 2014.
27
Made Wena, op. cit., h. 108-117
17
28
Forrest W. Parkey & Beverly, Menjadi Seorang Guru, Terjemah oleh Bambang Sarwaji
(Jakarta: PT.Indeks, 2008), h. 504-505.
20
29
Ibid., h. 504.
30
Made Wena, op. cit., 147
21
31
Ibid, h. 149-151.
22
Penekanan
Aspek Penekanan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendidikan Konvensional
Berbasis Proyek
siswa atau penguatan
kemampuan siswa
Konteks kelas Siswa bekerja sendiri Siswa bekerja dalam
kelompok
Siswa kompetisi satu Siswa kolaboratif satu
dengan yang lainnya dengan lainnya
Siswa menerima informasi Siswa mengkonstruk
dari guru berkontribusi, dan
melakukan sintesis
informasi
Peranan siswa Menjalankan perintah guru Melakukan kegiatan belajar
yang diarahkan oleh diri
sendiri
Pengingat dan pengulang Pengkaji, integrator, dan
fakta penyaji ide
Siswa menerima dan Siswa menentukan tugas
menyelesaikan tugas-tugas mereka sendiri dan bekerja
laporan pendek secara independen dalam
waktu yang besar
Penentuan Pengetahuan tentang fakta Pemahaman dan aplikasi ide
jangka pendek istilah dan isi dan proses yang kompleks
Tujuan jangka Luas pengetahuan Dalam pengetahuan
panjang Lulusan yang memiliki Lulusan yang berwatak dan
pengetahuan yang berhasil terampil mengembangkan
pada tes standar pencapaian diri, mandiri, dan belajar
sepanjang hayat
33
Ibid., h. 50-52.
34
Ibid., 53.
35
Reni Sintawati, “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
pembelajaran PAI”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, h. 12-13, tidak
dipublikasi.
36
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 107.
24
37
Ibid., h.107-108.
25
sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan bukan motoris, walaupun dapat
disertai oleh kedua hal itu, berpikir itu mempergunakan abstraksi-abstraksi atau
“ideas”.
Kegiatan berpikir dapat dibagi menjadi dua yaitu berpikir tidak terarah dan
berpikir terarah. Berpikir tidak terarah adalah proses berpikir yang merangsang
timbulnya ide yang lain. Jalan pikiran tidak ditentukan atau diarahkan
sebelumnya, sehingga ide-ide timbul secara bebas. Kegiatan berpikir termasuk
dalam berpikir ini adalah melamun, mimpi, dan berpikir artistik. Adapun berpikir
terarah adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan
pada suatu pemecahan persoalan. Termasuk dalam berpikir terarah adalah berpikir
kritis dan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif inilah yang menghasilkan
kreativitas berpikir.
Kreativitas didefinisikan sebagai "kemampuan untuk mengidentifikasi
sesuatu yang salah; membentuk ide atau hipotesis mengenai sesuatu tersebut;
menguji hipotesis; dan mengkomunikasikan hasil, dalam bentuk memodifikasi
atau pengujian ulang hipotesis".38 Dass menunjukkan bahwa kreativitas adalah
fitur biasa di dalam kegiatan ilmiah. Untuk meningkatkan kreativitas dalam kelas
sains, Dass menyebutkan strategi berikut: visualisasi, berpikir divergen,
pertanyaan terbuka, pertimbangan sudut pandang alternatif, penggunaan ide-ide
yang tidak biasa, memecahkan masalah dan teka-teki, merancang perangkat dan
mesin, dan beberapa cara dalam mengkomunikasikan hasil.
Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang menyelesaikan
persoalan, mengajukan metode, gagasan atau memberikan pandangan baru
terhadap suatu persoalan atau gagasan lama.39
Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan
tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Berpikir dapat
dibedakan antara pemikiran konvergen, yang menghasilkan satu jawaban benar
dan merupakan karakteristik dari jenis pemikiran yang dibutuhkan pada tes
38
E. Paul Torrance, Testing and Creative Telent, University of Minnesota, Minneapolis,
1962, h. 7.
39
Husamah dan Yanur S., Desain Pembelejaran Berbasis Pencapaian Kompetensi,
(Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), h. 174.
26
40
John W. Santrock., op. cit., h. 366.
41
Paulina Panen, op. cit., h. 109.
42
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), h. 39.
27
43
Robert, J, Marzano, Dimensions of Thinking : A Framwork for Curriculum and
Instruction , (Virginia:Assosiasion for Supervision and Curriculum Development), h. 37-40.
28
Langkah- Keterampilan
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Langkah PjBL Bepikir Kreatif
Mengelola
b. Membimbing siswa membuat dateline kemampuan dan
penyelesaian proyek pengetahuannya
c. Membimbing siswa agar merencanakan Merancang ide
cara baru dalam membuat proyek baru
6. Mengevaluasi Mengerjakan
hasil proyek tugas meskipun
jawaban dan
a. Memberi kesempatan siswa untuk solusi tidak segera
mengkritisi hasil yang dipresentasikan dari nampak
kelompok lain
Menilai kinerja
pribadi
Menilai kinerja
b. Meminta siswa untuk mengumpulkan pribadi
laporan tertulis
29
44
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 47.
45
Henny Riandari, Biologi untuk SMA 2A, (Solo: Global, 2014), h. 62.
46
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati, Biologi SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014).
30
47
Dini Rahmawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Bunyi”, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007, h. 75.
48
Widiyatmoko, op. cit. h. 54.
49
Sema Altun dkk , “The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates’
Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills”, Journal of
Educational Sciences, 2009, Vol 1, No 1, h. 83.
31
berpikir kritis dan kreatif dapat lebih meningkat dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dibandingkan dengan pembelajaran praktikum.50
Jurnal mengenai pengaruh PjBL terhadap hasil belajar siswa materi sistem
pencernaan. Penelitian menghasilkan rata-rata nilai akhir siswa kelas eksperimen
lebih tinggi sebesar 83 dan ketuntasan belajarnya mencapai 100 %. Hasil uji n-
Gainnya meningkat sebesar 0,71 pada kriteria tinggi. Penelitian ini dilakukan pada
kelas VIII. 51 Pada penelitian Suriyati dkk menghasilkan adanya pengaruh strategi
pembelajaran PjBL terhadap peningkatan sikap dan pemahaman konsep siswa
terhadap ekosistem sawah. Siswa yang difasilitasi PjBL memiliki pemahaman
konsep lebih tinggi 81,05 %.52
Penelitian yang dilakukan oleh I Made Wirasana Jagantara dkk, hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
biologi mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek
dan model pembelajaran langsung. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar biologi antar siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan gaya
belajar kinestetik, terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan
gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar biologi untuk kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual,
auditori, dan gaya belajar kinestetik antara siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran langsung.53 Penelitian yang dilakukan Ida Ayu dkk, menghasilkan
terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa
50
Niken N. R., “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”,
Tesis UPI, repository.upi.edu., 2013, h. 108.
51
Indah Susilowati dan Retno Sri, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil
Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia”, Jurnal Biologi, FMIPA Universitas Semarang
Indonesia, Vol 1, No. 2, Mei 2013.
52
Suriyati Mahanal dan Ericka Darmawan, “ Pengaruh Pembelajaran Project Based
Learnign (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2
Malang”, Jurnal biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, Vol 1, No. 1, Mei 2010.
53
I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, dan Ni Luh Putu Manik Widiyanti,
“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar
Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Program Studi IPA, Vol. 4, Tahun 2014.
32
C. Kerangka Berfikir
Proses belajar merupakan proses berpikir yang dilakukan siswa dalam
menyerap dan memahami materi pelajaran. Banyak pembelajaran di sekolah yang
terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan/hafalan, kemampuan berpikir logis
atau berpikir konvergen yaitu kemampuan menemukan satu jawaban yang paling
tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan demikian, setiap siswa akan terbiasa berpikir konvergen sehingga bila
dihadapkan pada suatu masalah siswa mengalami kesulitan untuk memecahkan
masalah atau memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah. Pengajar
diharapkan untuk dapat melengkapi pembelajaran dengan menerapkan
keterampilan berpikir kreatif untuk setiap konsep yang diajarkan terutama yang
berkaitan dengan sains biologi.
Proses pembelajaran selama ini kenyataannya yang terjadi di lapangan kurang
membuat siswa aktif dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Pembelajaran sains yang berfokus terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil
akhir jauh lebih baik dibandingkan hanya hasil akhirnya saja. Guru lebih banyak
menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran. Siswa yang pasif
dan cenderung keterampilan berpikir kreatif siswa rendah. Untuk itu diperlukan
strategi yang mampu memfasilitasi siswa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kreatif.
Proses belajar mengajar yang efektif merupakan proses belajar yang
mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya serta dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Proses yang demikian dapat dicapai dengan
model pembelajaran yang tepat. Sehingga keterampilan berpikir kreatif siswa
akan dapat berkembang dan guru tidak hanya menilai hasil belajar secara kognitif
saja. Tetapi dapat secara afektif dari sikap siswa dalam proses pembelajaran dan
54
Ida Ayu, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderwan, op. cit.
33
psikomotorik siswa dalam melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau proyek
tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran yang merupakan interaksi antara siswa dengan
guru dalam suasana yang telah dirancang dan didukung dengan model
pembelajaran berbasis proyek, dapat menghasilkan perubahan belajar pada siswa.
dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat merancang sebuah proyek dan
menyelesaikan proyek tersebut, dari stimulus suatu masalah pada awal tahap
pembelajarannya. Dengan adanya pembelajaran berbasis proyek, yang membuat
siswa aktif dalam proses pembelajarannya dan menuntut siswa untuk berpikir,
sehingga setelah proses pembelajaran keterampilan berpikir kreatif siswa dapat
berkembang.
Pembelajaran berbasis proyek yang di dalamnya siswa mampu merancang
sebuah proyek dengan membuat rancangan, menenetukan langkah kerja,
menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, menyusun sebuah laporan
proyek dan mengkomunikasikan hasil proyeknya. Dengan tahapan yang ada
dalam pembelajaran tersebut untuk menghasilkan produk yang unik dibutuhkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Sehingga hasil dari proyek tersebut dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar berupa media pembelajaran
penampang struktur dan jaringan tumbuhan baik akar, batang dan daun dalam
bentuk yang nyata.
Proses pembelajaran beberasis proyek diharapkan setelah pembelajarannya
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dari indikator yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk mengetahui keberhasilan siswa, maka perlu dilakukan
evaluasi. Evaluasi yang digunakan dalam mengukur keterampilan berpikir kreatif
siswa yaitu dengan tes keterampilan berpikir kreatif. Tes keterampilan berpikir
kreatif ini berbentuk essay pada sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Selain
itu, digunakan pula non-tes dalam bentuk lembar observasi dan LKS. Lembar
observasi dan LKS mengukur aspek keterampilan dan memonitori siswa selama
pembuatan proyek dan setelah proyek selesai.
Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal tersebut terjadi karena pada saat
34
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) “terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), cet. 7 h. 77.
35
36
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitain ini dibagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Variabel kontrol dalam penelitian
ini adalah keterampilan berpikir kreatif.
Variabel Bebas : Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Variabel Kontrol : Keterampilan Berpikir Kreatif
D. Populasi/Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi target dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 32 Jakarta. Sedangkan populasi
terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 32 Jakarta.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.3 Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anggota populasi
terjangkau yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling, atau
disebut juga dengan sampel kelompok. Pengambilan sampel dilakukan dengan
mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel penelitian.4 Dengan
cara random sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas eksperimen pada kelas XI MIA 1
dan satu kelas kontrol pada kelas XI MIA 3 SMA N 32 Jakarta tahun pelajaran
2014/2015.
2
Ibid., h. 80.
3
Ibid., h. 81.
4
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 26, tersedia melalui
http://dhetik.weebly.com
37
F. Instrumen
Pengukuran ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti,
menggunakan tes.5 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
(pretest-posttest), lembar observasi, LKS.
1. Tes
Tes yang digunakan untuk mengukur melalui Pretest dan Posttest
keterampilan berpikir kreatif siswa yang berupa tes objektif soal essay sebanyak
12 soal. Keduabelas soal tersebut meliputi aspek indikator keterampilan berpikir
kreatif yaitu merancang ide baru dan menilai kinerja pribadi. Posttest untuk
mengukur hasil belajar kognitif siswa menggunakan soal pilihan ganda sebanyak
20 soal yang terdiri dari lima option (a,b,c,d, dan e). Dimana semua tes yang
diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek ingatan (C1), pemahaman
(C2), Penerapan (C3), dan analisis (C4).
Jenis tes keterampilan berpikir kreatif telah divalidasi dan dikoreksi oleh
pakarnya. Adapun bentuk soal keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada
lampiran.
2. Rubrik
Pembelajaran berbasis proyek menuntut penilaian yang lebih progresif
dimana siswa dapat melihat pembelajaran sebagai proses dan menggunakan
strategi penyelesaian masalah untuk memenuhi harapan-harapan proyek. Rubrik
memberikan membantu guru untuk menilai pemahaman dan kreativitas yang lebih
5
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 266.
38
baik tentang apa yang dibahas. Fokus dari rubrik adalah untuk memantau dan
menyesuaikan perkembangan dalam prosesnya dibandingkan hanya sekedar
menilai hasil akhir.
Rubrik menilai secara objektif yang menyangkut mutu kinerja selama proses
penyelesaian proyek. Rubrik ini akan digunakan sebagai pedoman penilaian
kinerja atau hasil kegiatan pada proses pembelajaran proyek terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa.
3. Lembar Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data secara sistematis melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Lembar observasi ini berupa daftar cek yaitu penataan data dilakukan dengan
mempergunakan sebuah daftar yang memuat nama obsever disertai jenis gejala
6
yang diamati. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi bertujuan
untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah dibuat. Aktivitas siswa
yang diamati ketika proses pembelajaran disesuaikan dengan indikator-indikator
model pembelajaran PjBL dan indikator keterampilan berpikir kreatif siswa
menurut Marzano. Indikator-indikator PjBL pada lembar observasi guru dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Indikator-Indikator PjBL (Project Based Learning) pada Lembar
Observasi Guru7
Langkah-Langkah
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
PjBL
1. Dimulai dengan a. Menstimulus siswa dengan pertanyaan yang dapat
pertanyaan essensial memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu
aktivitas
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Memotivasi siswa terlibat pada aktivitas kegiatan
yang dipilihnya
6
Margono, Metodologi Penelitaian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 158-160.
7
Sabar Nurohman, Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi
Scientific Method bagi Siswa Calon Guru Fisika, diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-based-learning.pdf
39
Langkah-Langkah
No. Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
PjBL
d. Menetapkan topik yang sesuai dengan realita
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam
2. Mendesain rencana a. Membantu siswa membuat perencanaan dalam
proyek pemilihan judul, tujuan, alat dan bahan proyek
b. Membantu siswa mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan topik tersebut
3. Membuat jadwal a. Membimbing siswa untuk membuat timeline
untuk menyelesaiakn proyek
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan/Persiapan
Tahap perencanaan/persiapan terdiri dari:
a. Studi pendahuluan berupa pengamatan ke sekolah terkait dan telaah pustaka
untuk menyusun rencana pembelajaran pada konsep struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
b. Menyelesaikan surat izin penelitian
c. Merancang rencana pembelajaran (RPP)
40
H. Kalibrasi Instrumen
1. Tes
Tes yang akan diberikan kepada siswa, diujicobakan terlebih dahulu
diujicobakan di luar kelas sampel dengan tujuan untuk mengetahui validitas,
41
reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran butir soal instrumen, sehingga
instrumen tersebut layak untuk digunakan.
a. Validitas
Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar
dapat diperoleh data yang valid/tepat, instrumen atau alat evaluasi dituntut harus
valid. 8
Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program Anates. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan
Anates, dari 40 soal yang diberikan terdapat 23 soal yang valid yaitu nomor, 3, 4,
5, 6, 11, 12, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 38, 40.
Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 17 soal. Dari jumlah butir soal yang
valid yaitu 23 butir soal, peneliti hanya menggunakan soal sebanyak 20 butir soal.
Soal keterampilan berpikir kreatif telah di validasi menggunakan validasi isi
(content validity). Validasi isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang
sejajar dengan materi isi pelajaran yang diberikan.9 Hasil validasi isi oleh para ahli
dari 20 soal dengan 4 keterampilan indikator berpikir kreatif, digunakan 2
indikator keterampilan berpikir kreatif dengan 12 soal.
b. Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menunjukan bahwa instrument
tersebut dapat dipercaya, apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan,
maka beberapa kali pun diambil, teteap akan sama. Realibitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu.10
Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program Anates. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa realibilitas
dari 40 soal yang telah diuji cobakan dengan n=31 tergolong memiliki reliabilitas
cukup (0,55).
8
Margono, Op. Cit., h. 52.
9
Suharsimi, Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 67
10
Suharsimi, Arikunto, Op. Cit., h. 221.
42
11
Suharsimi, Op.Cit., h. 75.
12
Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 207.
13
Ibid.
43
Tabel 3.3
Klasifikasi Daya Beda
Rentang Keterangan
Negatif – 9% Sangat Buruk
10% - 19% Buruk
20% - 29% Cukup
30% - 49% Baik
50% - keatas Sangat Baik
2. Non Tes
Non tes yaitu berupa data hasil observasi kegiatan selama pembelajaran.
Validasi isi lembar observasi kegiatan pembelajaran terlebih dahulu disetujui oleh
pertimbangan para ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
14
Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 211.
44
15
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001), h. 466.
45
b. Uji Homogentitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan.
Kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher.
Dengan rumus16 :
∑ (∑ )
( )
Keterangan :
F = Uji fisher
S12 = Variansi Terbesar
S22 = Variansi terkecil
Tentukan Kriteria Pengujian
1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, berrati varians kedua populasi
homogen.
2) Jika F hitung < F tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
c. Uji N-Gain
Uji N-Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan nilai posttes, uji N-Gain
menunjukkan perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif Biologi
setelah penggunaan model PjBL. Uji N-Gain dilakukan untuk memperkuat hasil
kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi peningkatan keterampilan berpikir
kreatif siswa setelah pembelajaran.17
N-Gain =
Keterangan:
P = Angka presentasi
F = Frekuensi siswa yang memunculkan indikator
n = Jumlah responden
Adapun kriteria pengujian:
P = 80% - 100% = Sangat Baik
P = 70% - 79% = Baik
P = 60% - 69% = Cukup
P = 50% - 59% = Kurang
P = 0% - 49% = Sangat Kurang
4. Hipotesis
1. Hipotesis t
Setelah persyaratan analisis dipenuhi, maka hipotesis diuji dengan uji-t pada
taraf signifikansi α = 0,05. Uji-t ini digunakan untuk membandingkan dua
kelompok yang berbeda, biasanya digunakan untuk membandingkan akibat dua
perlakuan yang dilakukan pada suatu penelitian. Uji-t yang digunakan adalah
sebagai berikut:18
18
Sudjana, op. cit., h. 239.
47
( ) ( )
dengan √
Keterangan :
N1 = Jumlah sampel kelompok 1
N2 = Jumlah sampel kelompok 2
V1 = Varians data kelompok eksperimen1 (sd1)2
V2 = Varians data kelompok kontrol (sd2)2
dsg = Nilai deviasi standar gabungan
dengan :
( ⁄ )( ) ( ⁄ )( )
J. Hipotesisi Statistika
Ho = maka HO diterima, Ha ditolak
Ha = maka Ha diterima, Ho ditolak
Keterangan:
Nilai rata-rata kelompok eksperimen
19
Ibid., h. 240-242.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterampilan
berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) pada konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan. Data yang diperoleh pada akhir penelitian berupa nilai pretest, posttest,
N-Gain soal keterampilan berpikir kreatif siswa, posttset hasil belajar kognitif
siswa, persentase hasil observasi keterampilan berpikir kreatif siswa selama
proses belajar mengajar, dan hasil proyek siswa. Persentase hasil observasi
keterampilan berpikir kreatif siswa menggunakan daftar ceklis lembar observasi
siswa, persentase hasil observasi kegiatan guru selama proses belajar mengajar,
dan hasil LKS proyek siswa.
1. Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan pretest dan Postest soal berpikir kreatif kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan sebagai berikut.
Tabel 4.1.
Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kreatif
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Postest
Data Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Skor Tertinggi 78 78 94 94
Skor Terendah 22 10 44 31
Mean 45,11 43,17 78,50 67,5
Standar Deviasi 16,34 22,19 11,25 19,115
Jumlah Siswa 36 36 36 36
48
49
Tabel 4.3.
N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Keterampilan Berpikir Kreatif
Kelas
Keterangan
Eksperimen Kontrol
N-gain 0,59 0,65
Kriteria Sedang Sedang
Jumlah Siswa 36 36
Nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,59 pada kelas ekperimen tes keterampilan
berpikir kreatif siswa (Tabel 4.3). Sedangkan pada kelas kontrol tes keterampilan
berpikir kreatif diperoleh nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,65 yang juga memiliki
kriteria sedang (Tabel 4.3). Hal ini berarti menunjukan bahwa peningkatan
keterampilan berpikir kreatif siswa dengan model PjBL sama yaitu pada tingkat
kriteria sedang. Akan tetapi kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata yang
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol karena penggunaan model PjBL lebih
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Tabel 4.5.
Hasil Ketercapaian Belajar Tes Keterampilan Berpikir Kreatif
Indikator Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Indikator Kelas Kontrol
No.
KBK Pretest Postest n-Gain Kategori
Merancang ide
1.
baru 39,66 59,57 0,33 sedang
Menilai kinerja
2.
pribadi 46,94 75,62 0,54 sedang
51
Hasil tes keterampilan berpikir kreatif siswa baik pretest dan posttest naik
secara signifikan, pada dua indikator berpikir kreatif menurut R. Marzano. Hasil
pretest dan posttest untuk kedua kelas tersebut, sudah tercapai pada semua
indikartor (Tabel 4.4 dan Tabel 4.5). Model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning) untuk kelas eksperimen dan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol,
keduanya dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Kelas eksperimen yang menerapkan model PjBL (Project Based Learning) lebih
signifikan pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kreatif, lebih besar
dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran.
Tabel 4.7.
Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)
Kelas Kontrol
No. Sub Kegiatan Inti Pembelajaran Observasi
1. Mengamati 100%
2. Menanya 80%
3. Mengumpulkan data 100%
4. Mengasosiasikan 100%
5. Mengkomunikasikan 100%
Hasil observasi guru untuk kelas kontrol menunjukkan belum tercapai
semua atau tidak dilakukan secara keseluruhan oleh guru terdapat pada sub
kegiatan inti menanya. Sedangkan sub kegiatan inti pembelajaran lainnya sudah
sangat baik dilaksanakan seluruhnya oleh guru (Tabel 4.7).
Hasil tertinggi LKS per kelompok pada kelas eksperimen yaitu pada
kelompok lima, sedangkan yang rendah pada kelompok enam (Tabel 4.9). Hal ini
terjadi karena kerja sama antar kelompok yang mempengaruhi hasil akhir dari
pekerjaan kelompok masing-masing dalam membuat proyek media pembelajaran
struktur akar, batang dan daun pada tumbuhan.
E. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Berdasarkan persyaratan analisis data, maka sebelum dilakukan pengujian
hipotesis perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian.
Uji prasyarat analisis yang perlu dilakukan adalah uji normalitas, homogenitas dan
hipotesis
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan terhadap empat data yaitu data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dan data posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada soal keterampilan berpikir kreatif siswa. Uji normalitas pada
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dengan
54
ketentuan bahwa data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol tes keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.
Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Keterampilan Berpikir Kreatif
Eksperimen Kontrol
Data
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 36 36 36 36
Lhitung 0,127 0,135 0,123 0,084
Ltabel 0.148
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
berdistribusi normal dan heterogen, maka dapat dilakukan uji t’ untuk menguji
hipotesis yang dilakukan.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal
tetapi heterogen, sehingga dapat dilakukan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada has[il pretest dan posttest
keterampilan berpikir kreatif siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
hipotesis menggunakan uji t’ pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan
(dk=n1+n2-2) dengan kriteria sebagai berikut:
terima hipotesis Ho jika
Tabel 4.12 menunjukkan jika untuk data pretest thitung < ttabel< thitung, maka
hipotesis nol (H0) diterima, sehingga dapat diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
demikian tidak dapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif awal siswa sebelum
diterapkan model PjBL pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
2. Uji Hipotesis Postest
Hasil uji t’ postest kelas eksperimen (menggunakan model PjBL) dan
kelas kontrol (pembelajaran saintifik) dapat dilihat pada Tabel 4.13.
56
Tabel 4.13.
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest
Keterampilan Berpikir Kreatif
Uji “ t’ ”
Data
Eksperimen Kontrol
Mean 78,50 67,50
thitung 2,98
ttabel 2,04
Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan
Data posttest thitung > ttabel> thitung maka hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir
kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan model
PjBL (Tabel 4.13). Dengan demikian terdapat perbedaan keterampilan berpikir
kreatif antara siswa yang menggunakan model PjBL dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran saintifik pada konsep struktur jaringan tumbuhan.
F. Pembahasan
Peneliti bertindak sebagai guru pada proses pembelajaran di SMAN 32
Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan pada konsep struktur
jaringan tumbuhan yang dilaksanakan pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas
eksperimen yaitu kelas XI MIA-1 berjumlah 36 siswa dan satu kelas lainnya
sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI MIA-3 berjumlah 36 siswa. Pada kelas
eksperimen siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran
saintifik. Selama proses pembelajaran peran guru memberikan arahan, motivasi,
fasilitator dan menilai, dan bukan sebagai pemberi materi total selama
pembelajaran sehingga setiap siswa dapat berperan aktif dan kreatif dalam
memecahkan solusi dari permasalahan dan menyelesaiakan proyek dalam
pembelajaran secara bersama-sama.
Hasil perhitungan mean terhadap hasil belajar siswa pada tes keterampilan
berpikir kreatif dengan dua belas soal essay, dihasilkan pretest pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 45,11. Hasil belajar
kognitif siswa setelah perlakuan yaitu menggunakan model pembelajaran PjBL
57
(Project Based Learning) pada kelas eksperimen dan pembelajaran saintifik pada
kelas kontrol, dihasilkan mean pada Postest kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan kelas kontrol yaitu 72,83 pada tes hasil belajar kognitif siswa soal
pilihan ganda, begitu juga pada tes keterampilan berpikir kreatif menggunakan
tes yang sama dengan Pretest yaitu dua belas soal essay, hasil Posttest lebih
tinggi pada kelas eksperimen yaitu 78,50.
Hasil N-Gain tes keterampilan berpikir kreatif pada kelas eksperimen
sebesar 0,59 dan kelas kontrol 0,65 keduanya dalam kategori sedang. Pada hasil
N-Gain pada tes keterampilan berpikir kreatif N-Gain yang lebih tinggi pada kelas
kontrol. Hal ini terjadi karena kelas ekperimen menggunakan model pembelajaran
PjBL (Project Based Learning) yaitu model pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktifitas secara nyata.
Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran saintifik yaitu
mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
dalam mengiidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
materi pembelajaran.1
Hasil ketercapaian sub-indikator pada posttest hasil belajar kognitif Biologi
siswa secara keseluruhan belum mencapai ketuntasan karena masih terdapat di
bawah KKM yaitu 70 kurang. Namun, nilai ketercapain sub-indikator ketrampilan
berpikir kreatif saat pretest dan postest mengalami peningkatan meskipun tetap
masih belum tuntas pada kelas kontrol sub-indikator merancang ide baru, tetapi
secara umum telah memperlihatkan peningkatan. Dari hasil data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) mampu
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif Biologi pada siswa dibandingkan
dengan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Rata-rata hasil belajar kognitif pretest dan posttest mengalami kenaikan baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada tes keterampilan berpikir
kreatif siswa. Hasil N-Gain kelas eksperimen per sub-konsep lebih tinggi
1
Reni, sintawati, ” Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Yogyakarta, 2014, h. 13.
58
2
Ridwan, Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.15.
3
Niken, Noviasti Rachman, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas XIII pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan”, Tesis, pada UPI Bandung, Bandung, 2013, h. 98.
60
4
Syafrina, Ahda, “Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Contextual Teaching And
Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Zat dan
Wujudnya, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta, 2013, h. 68.
5
Robert, J, Marzano, Dimensions of Thinking : A Framwork for Curriculum and
Instruction , (Virginia:Assosiasion for Supervision and Curriculum Development), h. 37-40.
61
6
Ridwan, Op. Cit., h. 9.
7
Ida Ayu, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis, Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, vol. 3 th 2013.
8
Dini, Rahmawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa”, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta, 2011, h. 62.
62
9
Ibid., h. 63.
10
Sudaryono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2014), h.
318.
11
Ibid., h. 329.
63
G . Keterbatasan Penelitian
Penliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian
ini. Penelitian ini hanya ditunjukkan untuk mata pelajaran biologi pada konsep
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan saja sehingga tidak digeneralisasikan untuk
konsep yang lain pada mata pelajaran yang sama, ataupun pada mata pelajaran
lainnya dan tingkat pendidikan lainnya.
Selama proses pembelajaran, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek tidak cukup, sehingga guru hanya dapat mengontrol siswa saat di kelas
saja, solusinya siswa selama penyelesaian proyek membuat laporan dan membuat
jadwal untuk masing-masing anggota, dari laporan tersebut guru dapat menilai
keaktifan masing-masing siswa dalam menyelesaikan proyek.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dapat mencapai nilai ketuntasan
keterampilan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata kelas
78,5 yang artinya nilai tersebut melebihi rata-rata kelas kontrol sebesar 67,5. Hasil
analisis data hipotesis statistik didapatkan hasil bahwa model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif
siswa karena (-2,98>2,04>2,98).
B. Saran
Saran-saran penelitian yang dapat disampaikan, antara lain:
1. Bagi guru, untuk meningkat hasil belajar dapat digunakan pendekatan
pembelajaran saintifik dan model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning). Namun, jika untuk meningkatkan dan menggali tingkat berpikir
tingkat tinggi siswa, seperti keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
memecahkan masalah dapat menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning).
2. Bagi peneliti lanjutan dapat menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) pada materi biologi lainnya atau mata pelajaran
lainnya yang sesuai dengan langkah pembelajaran PjBL. Selain itu,
indikator keterampilan berpikir kreatif menurut marzano sebaiknya
menggunakan empat indikator pada instrumen soalnya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem maupun
permanen pada tumbuhan
3.3.2. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen pada
tumbuhan
3.3.3. Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen pada
tumbuhan
3.3.4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
3.3.5. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
3.3.6. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Mengiidentifikasi fungsi jaringan tumbuhan dan ciri-cirinya
67
4.3.2. Merancang proyek model media penampang, akar batang dan daun
4.3.3. Menyusun alat bahan dan langkah kerja praktikum jaringan
tumbuhan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
1. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem maupun permanen pada
tumbuhan
2. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen pada tumbuhan
3. Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen pada tumbuhan
4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
5. Mengkategorikan bagian-bagian yang termasuk jaringan dermal,
pembuluh, dan dasar
6. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
7. Mengiidentifikasi fungsi jaringan tumbuhan dan ciri-cirinya
8. Merancang proyek model media penampang, akar batang dan daun
Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
9. Menyusun alat bahan dan langkah kerja praktikum jaringan tumbuhan
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
E. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis proyek
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi jaringan tumbuhan
- Guru menjelaskan langkah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek
68
b. Diskusi kelompok
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk diskusi kelompok
membuat proyek media
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa selama diskusi kelompok
berlangsung
c. Tanya jawab
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
dan langkah-langkah rancangan pembuatan proyek yang belum
dipahami siswa
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal 20 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan
menanyakan kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menampilkan macam-macam tumbuhan baik monokotil dan
dikotil
b. Apersepsi
- Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
„tumbuhan apa saja yang termasuk monokotil dan dikotil‟?
„bagaimana ciri tumbuhan muda dan ciri tumbuhan yang tua‟?
- Guru menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari
69
H. Penilaian
1. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Lembar penilaian proses siswa (terlampir)
3. Lembar penilaian rancangan proyek (terlampir)
4. Lembar penilaian sikap (terlampir)
71
Catatan :
....................................................................................................................................
72
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
3.3.2. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.3. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan
monokotil
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Merancang penelitian jaringan tumbuhan
4.3.2. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada
daun, akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.3. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang
dan daun
4.3.4. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan
pada akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
74
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
1. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
2. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
4. Merancang penelitian jaringan tumbuhan
5. Menggunakan mikroskop sebagai alat untuk mengamati jaringan
tumbuhan
6. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan daun
7. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
8. Menyimpulkan perbedaan struktur dan fungsi anatomi akar, batang, dan
daun monokotil dan dikotil
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
3. Sifat totipotensi dan kultur jaringan
E. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : pembelajaran berbasis proyek
Metode : praktikum, diskusi kelonmpok, presentasi
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet
G. Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan /kegiatan awal 30 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa,
dan menanyakan kesiapan dalam melaksanakan
pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran sebelumnya
- Mengecek perlengkapan siswa untuk memulai praktikum
b. Apersepsi
- Menanyakan kepada siswa ciri-ciri tumbuhan monokotil
dan dikotil
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan alat dan bahan praktikum
2. Kegiatan inti 120 menit
a. Memberikan Pertanyaan Essensial
- Guru mengatur posisi siswa dalam kelompok di dalam
lab
- Guru memberikan pertanyaan tentang bentuk akar dikotil
dan monokotil (Mengerjakan tugas meskipun jawaban
dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan beberapa instruksi kerja untuk
masing-masing kelompok (Merancang ide baru)
b. Mendesain Rencana Proyek
- Guru memberikan LKS praktikum kepada masing-
76
masing kelompok
- Siswa menentukan alat dan bahan dalam praktikum
(Merancang ide baru)
- Guru dengan siswa menentukan masing-masing
kelompok untuk membuat rancangan kerja. Misalnya,
siswa A = mengamati ....., siswa B = membuat laporan,
Siswa C = Menggambar hasil pengnamatan .......
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
c. Membuat Jadwal
- Guru mengamati siswa dalam mempersiapkan alat dan
bahan praktikum (mengelola kemampuan dan
pengetahuannya)
d. Mengawasi Siswa Mengerjakan Proyek
- Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan
dan menilai kinerja masing-masing siswa (mengelola
kemampuan dan pengetahuannya)
- Siswa mencoba membuat preparat atau sayatan
melintang dari tumbuhan yang mereka bawa
(merancang ide baru)
- siswa mengamati struktur jaringan dari preparat buatan
mereka dan menggambar hasil pengamatan mereka
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
- siswa membandingkan preparat buatan mereka dengan
preparat jadi yang tersedia di lab. (menilai kinerja
pribadi)
- siswa mengamati percobaan pada tanaman pacar air
(mengelola kemampuan dan pengetahuannya)
- Siswa membuat laporan pengamatan di LKS
(Mengerjakan tugas meskipun jawaban dan solusi
tidak segera nampak)
- Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada LKS
77
H. Penilaian
1. Penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Penilaian proses (terlampir)
3. Penilaian unjuk kerja/praktikum (terlampir)
4. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
5. Penilaian LKS, laporan, dan presentasi kelompok (terlampir)
78
( ) Lulu Fauziah
Catatan:
..............................................................................................................................................
79
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel
pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.2. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
3.3.3. Memberikan contoh dan langkah kerja kultur jaringan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.2. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga
dari tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
4.3.4. Membuat laporan mengenai kultur jaringan
4.3.5. Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik
kultur jaringan
81
4.3.6. Merancang dan membuat media struktur akar, batang, dan daun
dalam bentuk media 3 dimensi dan 2 dimensi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar siswa dapat:
a. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
b. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
c. Memberikan contoh dan langkah kerja kultur jaringan
d. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
e. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
f. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
g. Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur
jaringan
h. Membuat laporan mengenai kultur jaringan
i. Membuat media struktur akar, batang dan daun dalam bentuk 3 dimensi
atau 2 dimensi
D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
c. Sifat totipotensi dan kultur jaringan
E. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Pembelajaran berbasis proyek
Metode Pembelajaran : Diskusi, unjuk kerja, presentasi
b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet
G. Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan/Kegiatan awal 20 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen siswa,
mengatur posisi duduk siswa sesuai dengan kelompoknya
dan menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu membuat,
menyelesaikan dan mempresentasikan model
pembelajaran proyek masing-masing kelompok dan
mendiskusikan mengenai kultur jaringan
b. Apersepsi
- Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
hasil praktikum pada pertemuan sebelumnya dan contoh
kultur jaringan dalam kehidupan sehari-hari
- Guru menampilkan rancangan proyek semua kelompok
2. Kegiatan Inti 100 menit
a. Memberikan Pertanyaan Essensial
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai
kelengkapan dan keterkaitannya alat dan bahan dalam
menyelesaikan proyek (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan pertanyaan susunan anatomi akar
batang dan daun (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru memberikan menampilkan video kultur jaringan
83
H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Lembar penilaian proses (terlampir)
c. Lembar rubrik penilaian kerja proyek (terlampir)
d. Lembar penilaian proyek (terlampir)
e. Lembar penilaian produk (terlampir)
f. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
g. Tes berpikir kreatif (terlampir)
h. Penilaian diskusi dan presentasi kelompok (terlampir)
85
( ) Lulu Fauziah
Catatan:
..............................................................................................................................................
86
Lampiran 2
Kelas Kontrol
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
2. Menyebutkan ciri-ciri dari jaringan tumbuhan meristem dan permanen
3. Mengkategorikan macam jaringan tumbuhan meristem maupun permanen
4. Menjelaskan modifikasi pada epidermis
5. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
6. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
7. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan daun
8. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
9. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
2. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok
H. Penilaian
1. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
2. Lembar penilaian diskusi (terlampir)
3. Lembar penilaian proses (terlampir)
4. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
92
( ) Lulu Fauziah
Catatan:
..............................................................................................................................................
93
Kelas Kontrol
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
3.3.2. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbbuhan
3.3.3. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.4. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada daun,
akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
4.3.2. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan
daun
4.3.3. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
95
4.3.4. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
a. Menyebutkan organ-organ pada tumbuhan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan
c. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
d. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
e. Mengamati dengan mikroskop strukur jaringan tumbuhan pada daun,
akar, dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
f. Mengiidentifikasi berbagai jaringan tumbuhan pada akar, batang dan
daun
g. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
h. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Proses
Metode : Praktikum, diskusi kelompok, presentasi
b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan /kegiatan awal 30 menit
a. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen
siswa, dan menanyakan kesiapan dalam
melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya
- Mengecek perlengkapan siswa untuk memulai
praktikum
b. Apersepsi
- Menanyakan kepada siswa ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan alat dan bahan praktikum
2. Kegiatan inti
1) Mengamati
- Guru menyajikan contoh gambar hasil pengamatan
preparat jadi (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru menjelaskan langkah kerja pada LKS
praktikum dan mengkondisikan siswa
2) Menanya
- Guru memperkenalkan dan menginformasikan alat
97
kinerja pribadi)
- Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang
ciri, struktur, fungsi dan perbedaan tumbuhan dikotil
dan monokotil
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk belajar mengenai kultur
jaringan
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Penilaian proses siswa (terlampir)
c. Penilaian unjuk kerja/praktikum (terlampir)
d. Bentuk instrumen sikap (terlampir)
e. Penilaian LKS Praktikum, laporan, presentasi kelompok (terlampir)
( ) Lulu Fauziah
Catatan:
..............................................................................................................................................
99
Kelas Kontrol
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
3.3.2. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
3.3.3. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
3.3.4. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
3.3.5. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
4.3. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Indikator :
4.3.1. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada
akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.2. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
4.3.3. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
101
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegitan belajar mengajar siswa dapat :
a. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi bagian dari organ tumbuhan monokotil
dan dikotil
c. Menyebutkan ciri-ciri anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil
d. Membedakan struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
e. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan
f. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi dari jaringan tumbuhan pada akar,
batang dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
g. Menyimpulkan perbedaan anatomi batang, akar, daun, dan bunga dari
tumbuhan dikotil dan monokotil
h. Mengkorelasikan sifat totipotensi dengan kultur jaringan
i. Mengemukakkan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur
jaringan
D. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
b. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
c. Sifat totipotensi dan kultur jaringan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, video, presentasi
b. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran, buku referensi Biologi, Lembar Kerja Siswa,
gambar/foto, video, internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan/kegiatan awal 10 menit
A. Komunikasi
- Memberikan salam, memimpin doa, mengabsen
siswa, dan menanyakan kesiapan dalam
melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran
sebelumnya
B. Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “
pernahkah kalian melilhat semangka tanpa biji?”
- Guru menanyakan kepada siswa mengenai kultur
jaringan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan tersebut
2. Kegiatan inti 80 menit
a. Mengamati
- Guru memperlihatkan contoh gambar tumbuhan
asli untuk diamati oleh siswa (Mengerjakan
tugas meskipun jawaban dan solusi tidak
segera nampak)
- Guru menampilkan video edukasi mengenai
teknik kultur jaringan
103
e. Mengkomunikasikan
- Siswa menyampaikan hasil diskusi secara
bergantian per kelompok (Mengerjakan tugas
meskipun jawaban dan solusi tidak segera
nampak)
- Guru mengklarifikasi hasil diskusi bersama
dengan perwakilan kelompok (menilai kinerja
pribadi)
- Siswa dari kelompok lain mengajukan
pertanyaan (Mengerjakan tugas meskipun
jawaban dan solusi tidak segera nampak)
- Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
kelebihan dan kekurangan dari kultur jaringan
(merancang ide baru)
3. Kegiatan akhir 90 menit
- Guru memberikan penguatan penguasaan materi
jaringan tumbuhan dari struktur, fungsi, ciri
jaringan, organ tumbuhan dan sifat
totipotensinya (menilai kinerja pribadi)
- Siswa bersama dengan guru membuat
kesimpulan dari hasil pembelajaran pada materi
jaringan tumbuhuhan (merancang ide baru)
- Guru memberikan tes tertulis kepada siswa
- Guru menutup pertemuan denngan mengucapka
salam
H. Penilaian
a. Lembar penilaian guru selama KBM (terlampir)
b. Lembar penilaian proses siswa (terlampir)
c. Lembar penilaian diskusi kelompok (terlampir)
d. Lembar penilaian bentuk instrumen sikap (terlampir)
105
( ) Lulu Fauziah
NIP. NIM. 1110016100037
Catatan:
.........................................................................................................................................
106
Lampiran 3
JARINGAN TUMBUHAN
NAMA :
KELAS :
KELOMPOK :
JARINGAN TUMBUHAN
KI :
KD :
3.3. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
3.4. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
107
Tujuan Pembelajaran :
Dasar Teori
Jaringan adalah sekelompok sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi sama.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan
perkembangan sel/jaringan tumbuhan, jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi
dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Beberapa jaringan
tumbuhan yang secara bersama-sama melakukan satu atau beberapa fungsi khusus
membentuk organ tumbuhan. Organ utama pada tumbuhan berbiji meliputi akar,
batang, dan daun.
Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang kebanyakan berada di bawah
permukaan tanah. Sistem akar tumbuhan (berbiji) dibedakan atas akar tunggang
dan akar serabut. Struktur anatomi akar terdiri atas beberapa jaringan. Pada
penampang melintang akar muda, susunan lapisan akar dari luar hingga ke dalam
adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan dengan cabang-cabang lateral.
Pada umumnya batang berada di permukaan tanah, tumbuh tegak menjulang ke
atas. Daun merupakan organ fotosintesis bagi tumbuhan berpembuluh. Pada
umumnya daun terdiri atas helai daun (lamina) yang pipih dan tangkai (pteiolus)
yang menghubungkan daun ke batang.
108
Langkah 1:
Memberikan pertanyaan essensial
Catatan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Nama :
1. Jaringan apa saja yang menyusun tubuh tumbuhan? Sebutkan pula fungsi
masing-masing jaringan itu!
Jawab :
5. Apa perbedaan struktur jaringan pada dikotil dan monokotil pada akar dan
batang, gambarkan strukrtur tersebut!
110
7. Jaringan pengangkut ada dua macam yaitu xylem dan floem. Jelaskan ciri-
cirinya tunjukkan melalui gambar!
13. Menurut kalian, apa dampak dari media pembelajaran tersebut jika ada di
kelas/lab atau Perpustakaan?
Jawab :
112
Langkah 2:
Menemukan masalah
Langkah 3:
Menganalisis masalah
Masalah :
Catatan :
114
Langkah 4 :
Topik Proyek :
Judul Proyek :
Hipotesis :
Tujuan :
115
Tahap 5:
Merancang alat bahan dan langkah kerja
Petunjuk khusus
1. Setelah menentukan topik, tujuan dan hipotesis, buatlah rancangan model
akar, batang atau daun dari alat dan bahan yang ada disekitarmu!
2. Tuliskan rancangan berikut gambar rancangan model dan keterangannya
dibagian bawah gambar!
Tanggal merancang :
Alat dan bahan :
Langkah kerja:
Pembagian tugas :
117
Langkah 5 :
Cara penyelesaiannya :
Catatan :
118
Langkah 6:
Hasil Proyek
Foto :
Catatan :
Referensi :
119
Langkah 7:
Presenter :
Pertanyaan :
Jawaban :
Solusi/ide gagasan :
120
Kelompok :
Kelas :
Sekolah :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
121
Lampiran 4
JARINGAN TUMBUHAN
Petunjuk Umum
a. LKS ini untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan berpikir kreatif kamu.
b. Sebelum mengerjakan LKS tulislah nama kelompok dan kelas.
c. Isilah bagian kotak yang kosong dan pertanyaan dengan mencari di literatur,
baik buku, internet, LKS dan hasil pengamatanmu.
TUJUAN :
DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama.
Sedangkan kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan membentuk suatu
organ. Jaringan pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang
mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah
yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah
suatu jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada
dasarnya semua jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang
aktif membelah, namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau
mengkhusukan pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
122
Alat Bahan
CARA KERJA :
HASIL PENGAMATAN
Keterangan : Keterangan :
124
Keterangan : Keterangan :
Keterangan : Keterangan :
125
Keterangan : Keterangan :
Pertanyaan :
KESIMPULAN:
SUMBER PUSTAKA/REFERENSI :
127
JARINGAN TUMBUHAN
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
TUJUAN :
3. Siswa dapat mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan
4. Siswa dapat mengetahui struktur, letak, dan fungsi jaringan pada
tumbuhan
DASAR TEORI :
Jaringan merupakan suatu kesatuan dari sel dengan fungsi yang sama.
Sedangkan kesatuan jaringan dengan fungsi yang sama akan membentuk suatu
organ. Jaringan pada tumbuhan secara umum terbagi menjadi dua, yakni jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang
mampu membelah, jaringan-jaringan muda yang masih aktif membelah inilah
yang dapat disebut jaringan meristematis. Sedangkan jaringan permanen adalah
suatu jaringan yang sudah tidak dapat membelah atau berhenti membelah. Pada
dasarnya semua jaringan tumbuhan berawal sebagai jaringan meristematis yang
aktif membelah, namun untuk beberapa jaringan yang sudah berdiferensiasi atau
mengkhusukan pada suatu fungsi akan berhenti membelah.
Alat Bahan
14. Pinset
CARA KERJA :
d. Struktur jaringan tumbuhan
6. Siapkan alat dan bahan
7. Sayat melintang bagian-bagian akar, batang dan daun dari tumbuhan
bunga sepatu dan jagung dengan menjepit bagian tersebut
menggunakan gabus atau sterofoam kemudian sayat dengan tipis
8. Letakkan dengan hati-hati pada kaca objek kemudian tetesi dengan
sedikit air, kemudian tutup dengan kaca penutup perlahan dari tepian
salah satu sisi untuk memastikan tak ada gelembung air yang terbentuk
9. Amati sayatan akar, batang dan daun dengan menggunakan mikroskop
secara bergantian, jika dirasa masih terlalu tebal dapat diulang
pembuatan sayatan melintang tumbuhan tersebut
10. Gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
e. Epidermis pada bawang
1. Kupas kulit ari bawang merah, yakni kulit yang sangat tipis antara
kulit luar yang kaku dengan umbi bawang, berwarna transparan
dengan bantuan cutter atau silet
2. Letakkan lembaran kulit ari bawang merah pada kaca objek secara
perlahan dan usahakan tidak ada bagian yang terlipat dan bertumpuk,
tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca penutup
3. Amati dengan menggunakan mikroskop cahaya bagaimana struktur
epidermis yang terlihat pada umbi lapis bawang
4. Gambarkanlah hasil pengamatan pada lembar kerja yang disediakan
f. Epidermis pada daun Rhoe Discolor
1. Daun Rhoe Discolor bagian bawah diiris tipis secara membujur
2. Letakkan lembaran daun Rhoe Discolor pada kaca objek secara
perlahan dan tetesi dengan air dan tutup perlahan dengan kaca penutup
3. Amati dengan mikroskop cahaya struktur epidermis yang terlihat pada
Rhoe Discolor
4. Gambarkan pada lembar kerja
g. Morfologi tumbuhan monokotil dan dikotil
1. Hitunglah jumlah mahkota bunga pada tumbuhan bunga sepatu dan
tumbuhan jagung
2. Amatilah bentuk dari daun pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan
jagung
3. Amatilah bentuk dari akar pada tumbuhan bunga sepatu dan tumbuhan
jagung
4. Gambarkanlah pada lembar kerja
129
HASIL PENGAMATAN
Akar Hibiscus rosasinensis Akar Zea mays
Perbesaran 10x40 Perbesaran 10x40
Keterangan : Keterangan :
Keterangan : Keterangan :
130
Pertanyaan :
KESIMPULAN:
REFERENSI :
1. .................................................
2. .................................................
3. ................................................
131
CARA KERJA :
1. Siapkan 2 gelas, isilah dengan air dan beri pewarna. Berilah tanda dengan
huruf a & b.
2. Berilah tanda tinggi air dalam gelas dengan spidol
3. Cabutlah 2 tanaman pacar air dari tempat tumbunya dan cucilah hingga
bersih.
4. Petiklah daun dari salah satu tanaman sampai habis. Masukan kedua
tanaman kedalam ember yang berisi air
5. Kemudian potonglah bagian bawah dengan pisau silet didalam ember
(usahakan tinggi kedua tanaman sama).
6. Masukkan tanaman yang tidak berdaun ke gelas a dan tanaman yang
berdaun ke gelas b.
7. Setelah 30 menit amatilah kedua tanaman tersebut dan tinggi permukaan
air dalam gelas.
HASIL PENGAMATAN :
132
KESIMPULAN :
REFERENSI :
139
Lampiran 6
RUBRIK PENILAIAN
Studi Kasus
Ide Baru
Refleksi
Wacana
Ide Baru
Refleksi
Lampiran 7
1. Menjelaskan b C1
Menjelaskan fungsi jaringan
struktur dan tumbuhan 3. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel
fungsi batu pada tempurung kelapa?
jaringan A. Pengangkut
tumbuhan
B. Penyokong
C. Transpirasi
D. Epidermis
E. Pertumbuhan
A. Parenkim
B. Kolenkim
143
C. Sklerenkijm
D. Trakea
E. Xilem
A. Epidermis
B. Xilem
C. Kolenkim
D. Parenkim
E. Sklerenkim
144
Menyebutkan a C1
fungsi jaringan
gabus 11. Manakah pasangan yang benar dari derivat
epidermis dan fungsinya pada tumbuhan ?
Derivat Fungsi
epidermis
A Stomata Tempat
pertukaran gas
pada fotosintesis
B Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi
C Trikoma Mencegah
kerusakan lapisan
batang bagian
dalam
A. Lentisel
B. Sel korteks
C. Sel floem
D. Suberin
E. Perisikel
145
B. Transplantasi
C. Kultur air
D. Kloning
E. Kultur jaringan
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
bagian batang
B. Kambium
C. Gabus
D. Kutikula
E. Stomata
B. Epidermis-korteks-endodermis dan
perikambium
kambium-stele
D. Epidermis-endodermis-korteks-
perikambium-stele
E. Epidermis-korteks-endodermis dan
stele
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 4
C. 1,3 dan 5
D. 3,4 dan 5
E. 2,4 dan 5
2) Pembuluh teratur
5) akarnya berkambium
A. 1-2-4
B. 1-2-5
150
C. 1-3-4
D. 2-3-4
E. 2-4-5
B. Aktivitas korteks
D. Aktivitas meristematik
E. Aktivitas kambium
192
Lampiran 16
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Pilihan Ganda
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
= 5 K = kelas interval
193
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 72,5 + 5 ( ) = 73,61
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
194
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 72.5 + 5 ( ) = 74,16 ≈ 75
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 107,914
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 10,388
( )
151
Kisi-kisi Soal
Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Kompetensi Dasar : 3.3 mengiidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
totipotensi sebagai kultur jaringan
d. Epidermis
e. Pertumbuhan
2. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga B (2) C2
memiliki daya lentur tertentu jika dihembus angin ?
a. parenkim
b. kolenkim
c. sklerenkim
d. trakea
e. xylem
3. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, B (3) C2 Mudah
daun dan buah. Dari uraian di bawah ini, manakah yang
merupakan fungsi dari jaringan tersebut ?
a. mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke
daun
b. sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
c. sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di bawahnya
d. sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh
dan tangkai daun
e. mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang dan
daun
4. Suatu jaringan tumbuhan memiliki ciri-ciri : merupakan D (4) C3 Sedang
jaringan dasar, tersusun dari sel hidup, mempunyai struktur
morfologi yang bervariasi, dapat membelah, dan berfungsi
dalam pembentukan tunas. Apakah nama jaringan tumbuhan
yang dimaksud?
a. Epidermis
b. Xilem
c. Kolenkim
153
d. Parenkim
e. sklerenkim
5. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan A (5) C2 Sangat
fungsinya pada tumbuhan ? mudah
Derivat epidermis Fungsi
a. Stomata Tempat pertukaran
gas pada fotosintesis
b. Lentisel Tempat
berlangsungnya
reproduksi
c. Trikoma Mencegah kerusakan
lapisan batang
bagian dalam
d. Kutikula Berperan penting
dalam proses
respirasi
e. Duri Tempat keluarnya
cairan pada saat
gutasi
6. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus A (6) C1 Sedang
dengan terdapat celah yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara pernapasan pada tumbuhan ?
a. Lentisel
b. Sel korteks
c. Sel floem
d. Suberin
e. Perisikel
2. menjelaskan sifat 7. Manakah pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan A (7) C2 Sangat
154
e. 4 dan 5
13. Perhatikan gambar penamapang daun di bawah mikroskop! D (13) C1 Sedang
Jumlah Subyek = 31
Butir soal = 40
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 9 Desty ... 29 11 0 29 29
2 11 Eka Mutia 27 13 0 27 27
3 2 Akmal ... 26 14 0 26 26
4 15 Intan ... 26 14 0 26 26
5 29 Rikas ... 26 14 0 26 26
6 6 Bima W... 25 15 0 25 25
7 7 Cahya ... 24 16 0 24 24
8 34 Trio S... 23 17 0 23 23
9 33 Syuhad... 22 18 0 22 22
10 24 Muh. S... 21 19 0 21 21
11 27 Putri ... 21 19 0 21 21
12 28 Refika... 21 19 0 21 21
13 31 Shella... 21 19 0 21 21
14 32 Syifau... 21 19 0 21 21
15 16 Kenan ... 20 20 0 20 20
16 19 Luthfi... 20 20 0 20 20
17 21 M. Nur... 20 20 0 20 20
18 5 Bagus ... 19 21 0 19 19
19 10 Dewi W. 19 21 0 19 19
20 23 Mocham... 19 21 0 19 19
21 3 Aldi S... 18 22 0 18 18
22 26 Nanda ... 18 22 0 18 18
23 12 Esa Su... 17 23 0 17 17
24 20 M. Hud... 17 23 0 17 17
25 8 Cindy C.U 16 24 0 16 16
26 13 Helvia... 15 25 0 15 15
27 22 M. Ram... 15 25 0 15 15
28 35 Widya ... 15 25 0 15 15
29 30 Rovita... 13 27 0 13 13
30 14 Indah ... 10 30 0 10 10
31 18 Listia... 7 33 0 7 7
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 2 Akmal Saifuddin 12 14 26
2 3 Aldi Setiawan 8 10 18
3 5 Bagus Bayu Ke... 9 10 19
4 6 Bima Wicaksana 10 15 25
5 7 Cahya Saputri 13 11 24
6 8 Cindy C.U 8 8 16
7 9 Desty Adella ... 15 14 29
8 10 Dewi W. 8 11 19
9 11 Eka Mutia 12 15 27
10 12 Esa Sufani 9 8 17
11 13 Helviana Nuru... 4 11 15
12 14 Indah Mulia 5 5 10
13 15 Intan Hijriah... 13 13 26
14 16 Kenan Jevonti... 10 10 20
15 18 Listia Fitri ... 4 3 7
16 19 Luthfi Amalina 10 10 20
17 20 M. Hudya Rama... 7 10 17
18 21 M. Nur Hidayat 8 12 20
19 22 M. Ramadhan 10 5 15
20 23 Mochammad Defri 5 14 19
21 24 Muh. Syah Adi... 11 10 21
22 26 Nanda Leameta 7 11 18
23 27 Putri Ayu Wul... 8 13 21
24 28 Refika Auliyanti 8 13 21
25 29 Rikas Galeh P... 10 16 26
26 30 Rovita Artha ... 9 4 13
27 31 Shella Dwi Ch... 8 13 21
28 32 Syifau Rahma 9 12 21
29 33 Syuhada Ma'ruf 10 12 22
30 34 Trio Siswanto 8 15 23
31 35 Widya Rustiani 8 7 15
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - 1 1 - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 - 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 1 -
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 - 1 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 - 1 - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 1 - - 1 -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 6 6 6 6 7 6 2
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 - 1 1 - -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 1 1 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 - 1 - - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 1 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 8 6 7 7 4 4
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 9 Desty Adella ... 29 - 1 1 - 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 - - 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 1 - -
4 15 Intan Hijriah... 26 - 1 1 - 1 1 1
5 29 Rikas Galeh P... 26 - - 1 1 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 - - 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 1 - 1 1 - -
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 3 5 7 4 6 4 4
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 1 1 1 1 -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - - 1 1 - 1 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 1 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 1 1 1 1 1 1
6 6 Bima Wicaksana 25 - - 1 - - 1 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 1 1 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 - - 1 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 5 5 8 7 5 8 4
29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 - - 1 1 -
2 11 Eka Mutia 27 1 1 - - - - -
3 2 Akmal Saifuddin 26 - 1 - 1 - - -
4 15 Intan Hijriah... 26 1 1 - 1 1 1 -
5 29 Rikas Galeh P... 26 - 1 - 1 - - -
6 6 Bima Wicaksana 25 - 1 - 1 - - -
7 7 Cahya Saputri 24 1 1 - - - - -
8 34 Trio Siswanto 23 - 1 - 1 - 1 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 4 8 0 5 2 3 1
36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 9 Desty Adella ... 29 1 1 1 1 1
2 11 Eka Mutia 27 1 - 1 1 1
3 2 Akmal Saifuddin 26 1 1 1 - 1
4 15 Intan Hijriah... 26 1 - 1 - -
5 29 Rikas Galeh P... 26 1 - 1 - 1
6 6 Bima Wicaksana 25 1 1 1 - 1
7 7 Cahya Saputri 24 1 - 1 1 -
8 34 Trio Siswanto 23 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar Syuhada Ma'ruf 24 8 3 8 3 6
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - 1 - -
2 8 Cindy C.U 16 1 1 - - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - - 1 - 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 - - - 1 1 1
5 35 Widya Rustiani 15 1 - - - - - -
6 30 Rovita Artha ... 13 1 - 1 - 1 1 -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1 - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 5 4 2 1 5 3 2
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 - 1 - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 1 - 1 1 1 - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - 1 - - - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 1 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - - - -
7 14 Indah Mulia 10 1 - 1 - - 1 -
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 1 - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 5 6 3 2 3 1
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 1 - - - -
2 8 Cindy C.U 16 - - - 1 - - 1
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - 1 - - 1
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 - 1 - 1
5 35 Widya Rustiani 15 - - - 1 - 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - 1 1 1 - 1
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - 1
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 4 2 1 5
22 23 24 25 26 27 28
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 20 M. Hudya Rama... 17 1 - 1 1 1 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - - 1 - 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - 1 1 - 1 -
5 35 Widya Rustiani 15 - 1 1 1 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - - - -
7 14 Indah Mulia 10 - - - - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 1 - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 1 5 3 3 3 0
29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - 1 - 1 -
2 8 Cindy C.U 16 - 1 1 - - 1 -
3 13 Helviana Nuru... 15 - 1 - - - - -
4 22 M. Ramadhan 15 - - - 1 - - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - 1 - 1 1 -
6 30 Rovita Artha ... 13 - - - - 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - - 1 - - - -
8 18 Listia Fitri ... 7 - - - - - - -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 0 3 3 2 2 3 0
36 37 38 39 40
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40
1 20 M. Hudya Rama... 17 - 1 - - 1
2 8 Cindy C.U 16 1 1 1 - -
3 13 Helviana Nuru... 15 - - 1 1 -
4 22 M. Ramadhan 15 1 1 1 - -
5 35 Widya Rustiani 15 - - - - -
6 30 Rovita Artha ... 13 - 1 1 - -
7 14 Indah Mulia 10 - 1 - - 1
8 18 Listia Fitri ... 7 - 1 - 1 -
Jml Jwb Benar Indah Mulia 12 2 6 4 2 2
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 31
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 6 5 1 12,50
2 2 6 4 2 25,00
3 3 6 2 4 50,00
4 4 6 1 5 62,50
5 5 7 5 2 25,00
6 6 6 3 3 37,50
7 7 2 2 0 0,00
8 8 5 2 3 37,50
9 9 8 5 3 37,50
10 10 6 6 0 0,00
11 11 7 3 4 50,00
12 12 7 2 5 62,50
13 13 4 3 1 12,50
14 14 4 1 3 37,50
15 15 3 0 3 37,50
16 16 5 3 2 25,00
17 17 7 3 4 50,00
18 18 4 4 0 0,00
19 19 6 2 4 50,00
20 20 4 1 3 37,50
21 21 4 5 -1 -12,50
22 22 5 2 3 37,50
23 23 5 1 4 50,00
24 24 8 5 3 37,50
25 25 7 3 4 50,00
26 26 5 3 2 25,00
27 27 8 3 5 62,50
28 28 4 0 4 50,00
29 29 4 0 4 50,00
30 30 8 3 5 62,50
31 31 0 3 -3 -37,50
32 32 5 2 3 37,50
33 33 2 2 0 0,00
34 34 3 3 0 0,00
35 35 1 0 1 12,50
36 36 8 2 6 75,00
37 37 3 6 -3 -37,50
38 38 8 4 4 50,00
39 39 3 2 1 12,50
40 40 6 2 4 50,00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
Jumlah Subyek= 31
Butir Soal= 40
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d e *
1 1 0-- 2+ 20** 5-- 4+ 0
2 2 5--- 3+ 1- 22** 0-- 0
3 3 0-- 18** 0-- 9--- 4++ 0
4 4 7-- 16** 4++ 3++ 1- 0
5 5 1+ 24** 1+ 5--- 0-- 0
6 6 3++ 0-- 2++ 21** 5-- 0
7 7 8+ 8+ 1-- 7** 7++ 0
8 8 16** 4++ 0-- 10--- 1- 0
9 9 6--- 24** 0-- 1+ 0-- 0
10 10 23** 1- 1- 0-- 6--- 0
11 11 21** 1- 3++ 0-- 6--- 0
12 12 18** 3++ 1- 0-- 9--- 0
13 13 1-- 17--- 2- 1-- 10** 0
14 14 14--- 0-- 1-- 5++ 11** 0
15 15 5** 3- 0-- 19--- 4+ 0
16 16 1-- 12--- 3+ 2- 13** 0
17 17 0-- 3+ 2++ 3+ 23** 0
18 18 15** 11--- 3+ 2- 0-- 0
19 19 2++ 0-- 5-- 21** 3++ 0
20 20 1-- 10- 5++ 9+ 6** 0
21 21 1-- 11** 17--- 1-- 1-- 0
22 22 0-- 13** 3+ 2- 13--- 0
23 23 1-- 4+ 5++ 8** 13--- 0
24 24 0-- 1+ 25** 2+ 3-- 0
25 25 0-- 4++ 3++ 8--- 16** 0
26 26 3+ 3+ 14** 9--- 2- 0
27 27 23** 1- 5--- 1- 1- 0
28 28 3+ 6+ 12** 10--- 0-- 0
29 29 0-- 7++ 6++ 13-- 5** 0
30 30 0-- 0-- 24** 6--- 1+ 0
31 31 0-- 6** 5++ 19--- 1-- 0
32 32 2+ 18** 4++ 6-- 1- 0
33 33 12-- 6** 3- 5++ 5++ 0
34 34 3+ 2- 12** 4++ 10--- 0
35 35 1-- 2** 12- 13-- 3- 0
36 36 1- 18** 0-- 5- 7--- 0
37 37 3++ 17** 3++ 8--- 0-- 0
38 38 4-- 22** 3+ 2++ 0-- 0
39 39 17--- 2- 1-- 9** 2- 0
40 40 10--- 0-- 1- 4++ 16** 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 19,71
Simpang Baku= 4,94
KorelasiXY= 0,38
Reliabilitas Tes= 0,55
Butir Soal= 40
Jumlah Subyek= 31
Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\SKRIPSI SUSUN\VALIDASI\19.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 12,50 Sedang 0,205 -
2 2 25,00 Sangat Mudah 0,137 -
3 3 50,00 Sedang 0,380 Signifikan
4 4 62,50 Sedang 0,487 Sangat Signifikan
5 5 25,00 Mudah 0,333 Signifikan
6 6 37,50 Sedang 0,342 Signifikan
7 7 0,00 Sukar 0,001 -
8 8 37,50 Sedang 0,208 -
9 9 37,50 Mudah 0,285 -
10 10 0,00 Mudah -0,126 -
11 11 50,00 Sedang 0,498 Sangat Signifikan
12 12 62,50 Sedang 0,447 Sangat Signifikan
13 13 12,50 Sedang 0,041 -
14 14 37,50 Sedang 0,280 -
15 15 37,50 Sukar 0,315 Signifikan
16 16 25,00 Sedang 0,185 -
17 17 50,00 Mudah 0,480 Sangat Signifikan
18 18 0,00 Sedang 0,031 -
19 19 50,00 Sedang 0,356 Signifikan
20 20 37,50 Sukar 0,399 Sangat Signifikan
21 21 -12,50 Sedang -0,108 -
22 22 37,50 Sedang 0,306 Signifikan
23 23 50,00 Sukar 0,490 Sangat Signifikan
24 24 37,50 Mudah 0,491 Sangat Signifikan
25 25 50,00 Sedang 0,460 Sangat Signifikan
26 26 25,00 Sedang 0,334 Signifikan
27 27 62,50 Mudah 0,617 Sangat Signifikan
28 28 50,00 Sedang 0,306 Signifikan
29 29 50,00 Sukar 0,477 Sangat Signifikan
30 30 62,50 Mudah 0,634 Sangat Signifikan
31 31 -37,50 Sukar -0,340 -
32 32 37,50 Sedang 0,339 Signifikan
33 33 0,00 Sukar 0,046 -
34 34 0,00 Sedang 0,102 -
35 35 12,50 Sangat Sukar 0,097 -
36 36 75,00 Sedang 0,595 Sangat Signifikan
37 37 -37,50 Sedang -0,268 -
38 38 50,00 Sangat Mudah 0,415 Sangat Signifikan
39 39 12,50 Sukar 0,082 -
40 40 50,00 Sedang 0,327 Signifikan
169
Lampiran 9
BERPIKIR KREATIF
Petunjuk Umum
a. Tes ini untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan berpikir kreatif kamu.
b. Sebelum mengerjakan soal tulislah nama dan kelas pada kolom yang tersedia.
c. Bacalah secara cermat setiap bacaan dan soal yang disediakan sebelum menjawab
pertanyaan.
d. Tulislah jawaban pada kertas yang telah disediakan.
e. Ketika mengisi soal kamu tidak diperkenankan bertanya maupun meminta penjelasan
mengenai soal kepada temanmu. Tanyakan langsung kepada guru.
f. Waktu keseluruhan yang diberikan untuk mengisi soal adalah 60 menit.
Studi kasus
Pada percobaan kapilaritas pada tanaman pacar air (Impatiens balsamina linn), tanaman yang
digunakan adalah tanaman yang sudah dipotong daun dan bunganya dan tanaman yang masih
memiliki daun dan bunga.
Percobaan menggunakan tanaman pacar air dan indikator pada percobaan ini menggunakan
pewarna pasta merah. Berikut langkah pada percobaan:
1. Dua gelas diisi dengan air dan memasukkan pewarna, pada gelas/wadah diberikan
tanda tinggi
2. Tanaman pacar air dipotong bagian bawah dengan sama tingginya
3. Tanaman tidak berdaun dimasukkan ke dalam gelas A dan tanaman yang berdaun ke
gelas B
4. Pengamatan dimulai selama 30 menit, dengan mengamati tanaman dan tinggi
permukaan air dalam gelas tersebut
5. Hasil dari percobaan gelas A (tanaman tidak berdaun)
a. Selama 30 menit, air pada gelas A berkurang sebanyak 1/2 cm
b. Tinggi permukaan air. Awal 4 cm; tinggi akhir 3,5 cm
170
c. Batang berubah warna menjadi kuning dari ujung bagian bawah batang sampai ke
ujung bagian atas batang
6. Hasil percobaan gelas B (tanaman berdaun)
a. Selama 30 menit, air pada gelas B berkurang sebanyak 1 cm
b. Tinggi permukaan air. Awal 4 cm; tinggi akhir 3 cm
c. Tanaman pacar air berubah warna menjadi hijau kekuning-kuning, dari ujung
batang sampai ke pucuk daun
Pertanyaan:
Keterampilan
Soal
Berpikir Kreatif
1. Apakah yang menyebabkan air tersebut naik?
2. Dari soal di atas, apakah ada kemungkinan jawaban lain yang
berbeda? Bila ada sebutkan kemungkinan-kemungkinan jawaban itu
Ide Baru
paling sedikit dua kemungkinan!
3. Berikanlah satu contoh tanaman yang bisa menjelaskan percobaan
tersebut!
1. Pada tanaman yang tidak berdaun, air juga kelihatan naik, apakah
sebabnya?
2. Lihat, no 2 kolom Sungguh dalam mengerjakan tugas.
Periksalah jawaban yang telah kamu peroleh. Tunjukkan dua atau
Refleksi
lebih cara yang berbeda untuk mendapatkan jawaban itu!
3. Apakah akan sama jika tanaman dikotil yang di perlakukan dengan
percobaan di atas? Jelaskan!
4. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut!
171
Wacana 1
Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel
meristem) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).
Tunas pisang yang masih kecil diambil dari tanaman induk terpilih (unggul). Dari tunas
ini diambil titik tumbuhnya (meristem) setebal 1,5 cm3. Meristem ditanam pada medium
kultur yang diperkaya dengan vitamin (hormon tumbuh)yang pH-nya diatur 5,8 dalam ruang
steril.
Dalam ruang steril, meristem membentuk kalus dan bertunas banyak. Tunas-tunas
tersebut bergerombol. Tunas yang bergerombol dipisahkan menjadi satu-satu atau dua-dua
sambil dibersihkan dari lapisan daun yang menutupi titik tumbuhnya. Tunas yang dipisahkan
tersebut ditumbuhkan dalam botol medium secara terpisah agar tumbuh tunas baru. Selama
empat minggu, setiap tunas dalam botol akan menumbuhkan 4-8 tunas baru. Tunas-tunas baru
dipisahkan lagi agar tumbuh akar. Tunas tersebut ditumbuhkan dalam medium baru ditambah
dengan arang kayu dan gula untuk mempercepat pertumbuhan. Setelah tunas berakar dan
tumbuh setinggi 5-6 cm, botol medium dipindahkan ke ruang teduh dengan penyiraman
selama 2 minggu. Kemudian, tunas-tunas tersebut siap ditanam.
Wacan 2
Sebagai eksplan, dapat digunakan semua bagian tanaman anggrek seperti tunas, daun,
atau ujung akar, yang penting bagian tersebut memiliki jaringan meristem. Eksplan dari tunas
diambil dari tunas ujung atau tunas ketiak daun yang terdapat pada ruas-ruas batang anggrek.
Eksplan dari daun diambil dari anggrek yang berada dalam botol semai karena daun tersebut
masih muda dan masih steril.
Jika bibit anggrek tersebut sudah cukup besar dan kuat, bibit anggrek tersebut dapat
diaklimatisasi pada pot-pot seperti layaknya bibit dari perbanyakan generatif.
Pertanyaan :
Keterampilan
Berpikir Soal Jawaban
Kreatif
4. Bagaimana prosedur tahapan yang harus
dilakukan pada kultur jaringan tumbuhan?
5. Untuk menghasilkan tanaman yang terbaik
Ide Baru dalam waktu yang relatif singkat, usaha
apa yang dapat dilakukan?
6. Mengapa totipotensi digunakan sebagai
dasar kultur jaringan?
5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari
Refleksi produk kultur jaringan?
6. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut!
173
Lampiran 10
SOAL PILIHAN GANDA
TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
SMA NEGERI 32 JAKARTA
Waktu : 30 menit
Petunjuk pengisian :
1. Jaringan manakah yang berfungsi sebagai sel batu pada tempurung kelapa ?
A. Pengangkut D. Epidermis
B. Penyokong E. Pertumbuhan
C. Transpirasi
2. Jaringan manakah yang ada pada batang tumbuhan sehingga memiliki daya
lentur tertentu jika dihembus angin ?
A. Parenkim D. Trakea
B. Kolenkim E. Xylem
C. Sklerenkim
3. Pada tumbuhan jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, daun dan buah.
Dari uraian di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dari jaringan
tersebut ?
A. Mengangkut air dan mineral yang diperlukan dari akar ke daun
B. Sebagai penyimpanan cadangan makanan, air, dan udara
C. Sebagai pelindung jaringan-jaringan yang ada di bawahnya
D. Sebagai penguat pada batang muda yang sedang tumbuh dan tangkai daun
E. Mencegah pengeluaran air yang berlebihan dari batang dan daun
174
5. Manakah pasangan yang benar dari derivat epidermis dan fungsinya pada
tumbuhan ?
Derivat epidermis Fungsi
A. Stomata Tempat pertukaran gas pada fotosintesis
B. Lentisel Tempat berlangsungnya reproduksi
C. Trikoma Mencegah kerusakan lapisan batang bagian
dalam
D. Kutikula Berperan penting dalam proses respirasi
E. Duri Tempat keluarnya cairan pada saat gutasi
6. Apakah nama sel yang terletak di antara jaringan gabus dengan terdapat celah
yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pernapasan pada
tumbuhan ?
A. Lentisel D. Suberin
B. Sel korteks E. Perisikel
C. Sel floem
8. Teknik apa yang digunakan pada sifat totipotensi dari sel tumbuhan yang
sangat baik ?
A. Fotosintesis D. Kloning
B. Transplantasi E. Kultur jaringan
C. Kultur air
Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang merupakan fungsi dan nama
jaringan pada bagian X di atas ?
A. Pemanjangan ujung batang, meristematik
B. Pemanjangan ujung batang, parenkim dasar
C. Pembesaran diameter batang, meristematik
D. Pembesaran diameter batang, parenkim dasar
E. Pemanjang ujung batang, jaringan pengangkut
14. Jaringan apakah yang akan menggantikan lapisan epidermis pada batang
tanaman berkayu yang telah mati dan tidak dapat aktif ?
A. Kayu D. Kutikula
B. Kambium E. Stomata
C. Gabus
15. Di bawah ini manakah yang merupakan urutan jaringan dari luar ke dalam
yang membentuk organ akar dikotil ?
A. Kulit pertama-kulit luar-kulit dalam dan stele
177
17. Pada bagian organ tumbuhan manakah yang terdapat berkas pengangkut tipe
kolateral terbuka?
A. Akar dikotil D. Akar paku-pakuan
B. Batang dikotil E. Akar gymnospermae
C. Batang monokotil
19. Pada akar tumbuhan, perjalanan air terjadi melalui transportasi ekstravaskuler
dan transportasi intravaskuler, manakah pernyataan di bawah ini yang
termasuk transportasi ekstravaskuler ?
A. Mengalirnya air melalui xilem
B. Perjalanan air di luar berkas pembuluh pengangkut
C. Mengalirnya air di dalam xilem karena daya adhesi
D. Keluarnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
178
Lampiran 11
LEMBAR JAWABAN PG
SMA NEGERI 32 JAKARTA
NAMA :
KELAS :
TANGGAL :
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A
B
C
D
E
LEMBAR JAWABAN PG
SMA NEGERI 32 JAKARTA
NAMA :
KELAS :
TANGGAL :
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A
B
C
D
E
180
Lampiran 12
Data Skor Pretest Kelas Eksperimen
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 41,5 + 9 ( ) = 43,136
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
182
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 41,5 + 9 ( ) = 44,962
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 266,886
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 16,337
( )
183
Lampiran 13
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 33,5 + 11 ( ) = 39
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
185
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 57,5 + 11 ( ) = 64,5
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 492,257
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 22,187
( )
186
Lampiran 14
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 70,2 + 8 ( ) = 78,2
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
188
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 70.5 + 8 ( ) = 77,833
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 126,514
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 11,248
( )
189
Lampiran 15
Data Skor Posttest Kelas Kontrol
Soal Keterampilan Berpikir Kreatif
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 66,5 + 11 ( ) = 70,625
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
191
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 78,5 + 11 ( ) = 80,944
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 365,4
( ) )
Keterangan :
= varians
n = jumlah sampel
e
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 19,115
( )
192
Lampiran 16
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Soal Pilihan Ganda
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
= 5 K = kelas interval
193
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Md = b + p ( ) = 72,5 + 5 ( ) = 73,61
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
194
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 72.5 + 5 ( ) = 74,16 ≈ 75
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 107,914
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 10,388
( )
195
Lampiran 17
Data Skor Posttest Kelas Kontrol
Soal Pilihan Ganda
I= Keterangan: I = interval
= Nr = nilai terendah
1. Mean
∑
Me = Keterangan:
∑
= Me = Mean
Keterangan:
Md = Median
b = batas bawah, di mana median akan terletak
n = banyaknya data/jumlah sampel
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
197
3. Modus
Mo = b + p ( ) = 63,5 + 7 ( ) = 65,971 ≈ 70
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas terbanyak) dikurangi frekuensi
kelas interval berikutnya
4. Varians
∑ ( ̅)
α2 = =( = 81,629
( ) )
Keterangan:
α2 = varians
n = jumlah sampel
5. Standar Deviasi
( ̅)
α=√ =√ = 9,035
( )
198
Lampiran 18
Analisis N-gain Keterampilan Berpikir Kreatif
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif
Lhitung = 0,127
Ltabel = 0.886/√ = 0,148
212
Lhitung = 0, 135
213
Lhitung = 0.123
Ltabel = 0.886/√ = 0.148
Lhitung < Ltabel = 0.123 < 0.148
Sehingga data posttest eksperimen berdistribusi normal.
Lhitung = 0.084
Ltabel = 0.886/√ = 0.148
Lhitung < Ltabel = 0.084 < 0.148
Lampiran 26
Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif
Uji Homogenitas Data Pretest
1. Fhitung = =
= 1,844
Db pembilang =n–1
= 36 – 1
= 35
Db penyebut =n–1
= 36 – 1
= 35
Fhitung > Ftabel ( > 1.76), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua
kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang heterogen.
217
3. Fhitung = =
= 2,888
Db pembilang =n–1
= 36 – 1
= 35
Db penyebut =n–1
= 36 – 1
= 35
Fhitung > Ftabel (2,888 > 1,76), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest
kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang heterogen.
218
Lampiran 27
Uji Hipotesis Keterampilan Berpikir Kreatif
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 1
Data Pretest
1. Menentukan t’
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
2. Menentukan t table
Dengan, ⁄ ⁄
( ⁄ )( ) dan
( ⁄ )( )
1
Sumber: (Sudjana, 2005)
219
= 13,674
( ) ( )
2
Kriteria pengujian adalah : Terima Ho, jika
2
Ibid
220
Uji Hipotesis
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 3
Data Postest
1. Menentukan t’
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
2. Menentukan t table
Dengan, ⁄ ⁄
( ⁄ )( ) dan
( ⁄ )( )
3
Sumber: (Sudjana, 2005)
221
( ) ( )
Lampiran 28
Keterangan :
Lampiran 29
Instrumen Sikap
Sikap
Nama
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan:
1 : Amalkan ajaran agama 5 : Peduli
2 : Jujur 6 : Santun
3 : Disiplin 7 : Percaya diri
4 : Tanggung jawab
Pedoman penskroan
≤ 54 : Kurang
55 – 74 : Cukup
75 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Jakarta, ........................ 2014
Obsover
( )
224
Lampiran 30
Penilaian Produk
Nilai = x 100
225
Lampiran 31
Lampiran 32
Rubrik Penilaian Kerja Proyek
Lampiran 33
LEMBAR OBSERVASI GURU KELAS EKSPERIMEN
Kelas/Pertemuan : XI/1
Obsover
Rizki Masdian
229
Kelas/Pertemuan : XI/2
membuat laporan.......,....
Guru mengamati siswa dalam √
14. Membuat Jadwal mempersiapkan alat dan bahan
praktikum
Guru membimbing siswa √
dalam melakukan pengamatan
15.
dan menilai kinerja masing-
Mengawasi Siswa
masing siswa
Mengerjakan Proyek
Guru mengarahkan siswa √
16. dalam membuat laporan pada
buku LKS
Guru menilai hasil praktikum √
17.
siswa dan menilai hasil laporan
Guru menugaskan perwakilan √
Penilaian kelompok untuk
18. mempresentasikan hasil
pengamatannya dan melakukan
tanya jawab
Guru bersama siswa mengkaji √
Mengevaluasi Hasil
19. ulang hasil presentasi dan tanya
Proyek
jawab
Guru memberikan kesempatan √
kepada siswa untuk
20.
menyimpulkan hasil
pengamatan
Guru mengajukan pertanyaan √
21. sebagai evaluasi ketercapaian
Kegiatan penutup
indikator pembelajaran
22. Gur mengingatkan siswa untuk √
pertemuan selanjutnya yaitu
membuat model pembelajaran
23. Guru menutup pelajaran √
dengan mengucapkan salam
Obsover
Kelas/Pertemuan : XI/3
Lampiran 34
Kelas/Pertemuan : XI/1
Guru mengkategorikan √
gambar dan beberapa
contoh dan menanyakan
10. kepada siswa jenis jaringan
manakah yang termasuk
jaringan permanen dan
meristem
Guru meminta semua √
siswa untuk
11. mengumpulkan pertanyaan
yang telah dibuat oleh
siswa
Guru membagikan √
12. pertanyaan siswa secara
acak kepada siswa lainnya
Mengumpulkan data Guru meminta siswa √
dengan untuk mencari dan
mengumpulkan informasi
dari buku cetak, LKS,
13. internet dan sumber
lainnya untuk menjawab
pertanyaan berkaitan
struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
Guru berkeliling √
mencermati hasil jawaban
14. siswa di dalam kelompok
dan menemukan berbagai
kesulitan saat menjawab
Guru memberikan bantuan √
berkaitan kesulitan yang
Mengasosiasikan
dialami siswa secara
individu.
Guru meminta setiap √
kelompok untuk membuat
15. rangkuman dari hasil
diskusi jawaban
pertanyaan yang diberikan
Guru memberikan √
kesempatan kepada salah
satu perwakilan kelompok
16. mempresentasikan hasil
diskusi jawaban
Mengkomunikasikan
kelompoknya di depan
kelas
Guru mengklarifikasi hasil √
diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali √
17. Kegiatan penutup
struktur, fungsi dan ciri
235
Obsover
Kelas/Pertemuan : XI/2
Obsover
Rizky Masdian
239
Kelas/Pertemuan : XI/3
totipotensi
Guru menugaskan siswa √
bersama dengan
13. kelompok menjawab
dan mengumpulkan
pertanyaan
Guru membagikan √
pertanyaan kepada
14. Mengumpulkan data
kelompok lainnya untuk
di jawab
Guru mnugaskan siswa √
bersama dengan
15. kelompoknya mencari
jawaban dari buku, LKS
dan literatur lainnya
Guru membimbing √
siswa untuk
16. membandingkan hasil
diskusi siswa dengan
kelompok lainnya
Guru berkeliling √
mencermati hasil
jawaban siswa di dalam
17.
Mengasosiasikan kelompok dan
menemukan berbagai
kesulitan saat menjawab
Guru meminta setiap √
kelompok untuk
membuat rangkuman
18.
dari hasil diskusi
jawaban pertanyaan
yang diberikan
Guru mengamati siswa √
dalam menyampaikan
19. hasil diskusi secara
bergantian per
kelompok
Guru mengklarifikasi √
Mengkomunikasikan
20. hasil diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru memberikan √
kepada siswa dari
21.
kelompok lain
mengajukan pertanyaan
Guru mengajak siswa √
untuk menyimpulkan
22. kelebihan dan
Kegiatan penutup
kekurangan dari kultur
jaringan
23. Guru memberikan √
241
penguatan penguasaan
materi jaringan
tumbuhan dari struktur,
fungsi, ciri jaringan,
organ tumbuhan dan
sifat totipotensinya
Guru bersama dengan √
siswa kesimpulan dari
24. hasil pembelajaran pada
materi jaringan
tumbuhuhan
Guru memberikan tes √
25
tertulis kepada siswa
Guru menutup pelajaran √
26. dengan mengucapkan
salam
Obsover
Rizky Masdian
242
Lampiran 35
Langkah Kriteria
No Indiktor KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan tugas Menjawab pertanyaan
meskipun jawaban mengenai jaringan
dan solusi tidak penyusun tumbuhan muda
segera nampak
dan tua serta bentuk
penampang organ akar
Memberikan
batang dan daun yang akan
Pertanyaan
dijadikan materi untuk
Essensial
proyek yang akan
dilakukan siswa tersebut
2. Merancang ide Menentukan topik untuk
baru dijadikan proyek yang
akan peserta didik lakukan
3. Mendesain alat bahan dan
langkah kerja untuk
membuat proyek media
4. Menentukan tugas masing-
Mendesain Merancang ide masing kelompok.
rencana proyek baru Misalnya: kelompok 1:
membuat penampang daun
dari bahan kertas dan
sterofoam. Kelompok 2:
membuat.... , dst
5. Membuat Mengelola Siswa dibimbing guru
Jadwal kemampuan dan dalam melakukan
243
Obsover
( )
244
Langkah Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan Menjawab pertanyaan tentang
tugas meskipun bentuk akar dikotil dan
jawaban dan monokotil
Memberikan solusi tidak segera
pertanyaan nampak
2. essensial Merancang ide Siswa bersama dengan Guru
baru memberikan beberapa instruksi
kerja untuk masing-masing
kelompok
3. Mendesain Merancang ide Siswa menentukan alat dan
rencana baru bahan dalam praktikum
4. proyek Mengelola Guru dengan siswa menentukan
kemampuan dan masing-masing kelompok untuk
pengetahuannya membuat rancangan kerja.
Misalnya, siswa A = mengamati
....., siswa B = membuat
laporan, Siswa C =
Menggambar hasil pengamatan
.......
5. Membuat Mengelola Mempersiapkan alat dan bahan
jadwal kemampuan dan praktikum
pengetahuannya
6. Mengawasi Mengelola Melakukan pengamatan dengan
siswa kemampuan dan mikroskop
7. mengerjakan pengetahuannya Siswa mengamati struktur
245
Obsover
( )
246
Langkah Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
PjBL Ya Tidak
1. Mengerjakan tugas Menjelaskan kelengkapan
meskipun jawaban dan keterkaitannya alat dan
Memberikan dan solusi tidak bahan dalam
segera nampak
pertanyaan menyelesaikan proyek
2. essensial Menjelaskan susunan
anatomi akar batang dan
daun
3. Mengelola Menyiapkan diri dalam
kemampuan dan kerja sesuai dengan
pengetahuannya rancangan yang telah
Mendesain dibuat
4. rencana proyek Merancang ide Memilih tema mengenai
baru kultur jaringan kepada
masing-masing kelompok
untuk didiskusikan
5. Mengelola Siswa menjalankan tugas
kemampuan dan sesuai jadwal yang
pengetahuannya diberikan yaitu membuat
rancangan proyek
Membuat
6. Mengerjakan tugas Siswa membagikan tugas
jadwal
meskipun jawaban kepada masing-masing
dan solusi tidak anggota kelompok untuk
segera nampak
menyelesaikan diskusi
mengenai kultur jaringan,
mis: siswa A: mencari
247
( )
248
Lampiran 36
LEMBAR PENILAIAN PROSES SISWA
Obsover
( )
250
Kegiatan
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran Kriteria
Pembelajaran
1. Mengamati Mengerjakan Mengamati gambar hasil Ya Tidak
tugas meskipun pengamatan preparat jadi
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak
2. Menanya Merancang ide Menentukan alat dan
baru bahan serta apa saja yang
akan diamati
3. Mengelola Melakukan pengamatan
kemampuan dan dengan membuat sayatan
pengetahuannya melintang dan membujur
dari tumbuhan yang akan
diamati
4. Mengerjakan Mengamati struktur
Mengumpulkan
tugas meskipun jaringan dari preparat
data jawaban dan buatan mereka kemudian
solusi tidak segera
menggambarkan hasil
nampak
pengamatan mereka
5. Mengelola Mengamati percobaan
kemampuan dan pada tanaman pacar air
pengetahuannya
6. Menilai kinerja Membandingkan hasil
pribadi preparat buatan mereka
Mengasosiasikan
dengan preparat jadi yang
tersedia di lab.
251
Obsover
( )
252
Kegiatan Kriteria
No Indikator KBK Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Ya Tidak
1. Mengerjakan Mengamati contoh gambar
tugas meskipun tumbuhan asli untuk
jawaban dan diamati oleh siswa
solusi tidak segera
Mengamati nampak
2. Mengelola mencari keterangan kultur
kemampuan dan jaringan sebagai bahan
pengetahuannya diskusi
3. Menanya Merancang ide Menyusun pertanyaan
baru mengenai sifat totipotensi
dan kultur jaringan
4. Mengerjakan Guru membagikan
tugas meskipun pertanyaan kepada masing-
jawaban dan masing kelompok lainnya
solusi tidak segera untuk di diskusikan
Mengumpulkan data nampak
5. Mengelola Mencari jawaban dari buku,
kemampuan dan LKS dan literatur lainnya
pengetahuannya
6. Mengerjakan Membandingkan hasil
tugas meskipun diskusi siswa dengan
jawaban dan kelompok lainnya
solusi tidak segera
Mengasosiasikan nampak
7. Merancang ide Membuat rangkuman dari
baru hasil diskusi jawaban
pertanyaan yang diberikan
8. Mengerjakan Menyampaikan hasil
tugas meskipun diskusi secara bergantian
jawaban dan per kelompok
solusi tidak segera
nampak
9. Menilai kinerja Guru mengklarifikasi hasil
Mengkomunikasikan pribadi diskusi bersama dengan
perwakilan kelompok
10. Mengerjakan Siswa dari kelompok lain
tugas meskipun mengajukan pertanyaan
jawaban dan
solusi tidak segera
nampak
253
( )