Anda di halaman 1dari 319

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

NURHALIMAH
NIM. 107015000643

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M./1432 H.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK


NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR AKUNTANSI SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Nurhalimah
NIM. 107015000643

Menyetujui,
Pembimbing

Dr. Iwan Purwanto, M. Pd


NIP. 197 304 24 200801 1 012

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M./1432 H.
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Bahwasanya dengan ini menerangkan skripsi yang berjudul “PENERAPAN


MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS
TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI
SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di Man 11 Jakarta)”. Yang disusun oleh:

Nama : Nurhalimah
NIM : 107015000643
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqasyah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

Jakarta, 09 Agustus 2011


Yang menyatakan,
Pembimbing Skripsi

Dr. Iwan Purwanto, M. Pd


NIP: 197 304 24 200801 1 012
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH
Skripsi berjudul: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik
Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)” disusun oleh
Nurhalimah, NIM: 107015000643, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dinyatakan lulus dalam
Ujian Munaqasah pada tanggal 09 September 2011 di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam
bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 12 September 2011

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 195907151984031003

Sekretaris Sidang

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd


NIP. 197304242008011012

Penguji I

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA


NIP. 194701141965101001

Penguji II

Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 195907151984031003

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA


NIP. 195710051987031003
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertandatangan di bawah ini


Nama : Nurhalimah
NIM : 107015000643
Jurusan : Pendidikan IPS/ Ekonomi
Angkatan Tahun : 2007
Alamat : JL. Bungan Teratai No. 397 RT. 08 RW. 03 Desa
Sangkanerang Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan
Cirebon Propinsi Jawa Barat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA (Penelitian
Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)” adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan dosen:
Nama : Dr.Iwan Purwanto, M. Pd
NIP : 197 304 24 200801 1 012
Dosen Jurusan : Pendidikan IPS
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 09 Agustus 2011
Yang Menyatakan

NURHALIMAH
ABSTRAK

NURHALIMAH, 106015000643: “Penerapan Model Cooperative Learning


Teknik Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa”. Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Bidang studi IPS Akuntansi merupakan satu dari 6 mata pelajaran yang
ditetapkan pemerintah sebagai tolak ukur kelulusan siswa mulai tingkat menengah
atas. Dalam pengamatan awal peneliti di sekolah MAN 11 Jakarta, menemukan
bahwa permasalahan yang dihadapi guru diantaranya adalah rendahnya hasil
belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Indikator pencapaian hasil yang
ditetapkan sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang cukup (70)
dengan berbagai pertimbangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti
tertarik untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap akuntansi
dengan “Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together”. Teori
yang digunakan peneliti adalah teori model pembelajaran Cooperative Learning,
Numbered Heads Together, belajar dan hasil belajar.
Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
bertujuan untuk memberikan solusi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan di MAN 11 Jakarta
pada kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa laki-laki 16, sedangkan jumlah siswa
perempuan 13, sehingga jumlah keseluruhan 29 siswa.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan model
Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together dapat meningkatkan
hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada
siklus II menjadi 0,73.

Kata Kunci : Cooperative Learning, Numbered Heads Together, Hasil


Belajar Akuntansi Siswa

i
ABSTRACT

NURHALIMAH, 106015000643: “The Application of Cooperative Learning


Technique by Using Numbered Heads Together to Enhance Students Learning
Accounting.” Social Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University, 2011.

IPS Accountancy lesson is one of the 6 subjects set by the government as a


measure of students' graduation in the senior high school. In the beginning
observations of this research in MAN 11 Jakarta, found that the problem that
teacher face is the low learning outcomes among students of accounting subjects.
Meanwhile, an indicator of achievement of the result set according to standard
minimal mastery level criterion (KKM) is sufficient (70) with a variety of
considerations. Based on that problem, the researcher is interested to help
improve student-learning outcomes of accounting with the “Cooperative Learning
Techniques by Using Numbered Heads Together". The researcher used the
theory of Learning Cooperative learning models, Numbered Heads Together,
learning and learning outcomes. The method used was a classroom action
research class (CAR), aims to provide a solution faced by teacher and students in
the learning process in class. The research was conducted in MAN 11 Jakarta on
class XI IPS 2. This class contains 16 male students, 13 female students, bringing
the total to 29 students.

Conclusion of the classroom action research that the application of


cooperative learning technique by using numbered heads together could enhance
learning outcomes of accounting students' class XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. This
research can proved by the increase in the average N-Gain cycle I is 0 .52
increase in cycle II to be 0.73.

Key words : Cooperative Learning, Numbered Heads Together, Learning


Outcomes of Accounting

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa” dengan baik dan lancar.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda alam, Rasulullah dan
junjungan Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.
Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun
materil. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga besar. Terbaik dari yang terbaik. Perjuangan,
pengorbanan, kesabaran, dan pengertian yang kalian berikan sampai saat ini
takkan sanggup penulis balas dengan apapun. Semoga Allah meridhoi dan
membalas dengan kebaikan dan pahala yang berlipat.
2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak. Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bersamamu selalu ada jalan dan kemudahan dalam
setiap problema. Sungguh beruntung PIPS memiliki kajur seperti bapak.
Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kemudahan bagi bapak Nurochim.
4. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd sebagai the best in lecture PIPS dan dosen
pembimbing yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi
dalam keadaan sibuk maupun santai dan memberikan inspirasi bagi penulis
untuk meraih mimpi dan cita-cita serta kesabaran yang sangat tinggi dalam
memberikan pelajaran. Semoga Allah senantiasa memberi perlindungan dan
kemudahan serta keberhasilan bagi bapak.
5. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang begitu
baik dan selalu mengerti kesulitan mahasiswa yang mencari dosen namun
begitu bertemu dengan ibu, ibu sangat mudah memberi kita ACC.

iii
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS yang telah mengajarkan dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah. Semoga Allah membalas
dengan segala kebaikan dan keberkahan.
7. Bpk. Drs. Maryanto selaku guru Akuntansi dan Drs. Rojali, M.Pd selaku Kepala
MAN 11 Jakarta. Terima kasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.
8. Sahabat-sahabat PIPS angkatan 2007, Pitria Ningtias, Dina Fadiah, Imas Permata, Ai,
Lia, Mimi, selaku Watie’s Family. Nova, Jamilah, Irma, Neneng Nuraini, Euis Karyo,
Azma, Fitri Ceremen dan Esti selaku Ceker’s Family (untuk keceriaan dan
kebersamaan, bersama kalian tersenyum dan tertawa seperti sebuah keharusan,
bumbu dalam setiap perkumpulan), Dinto (untuk pengalaman dan pengetahuannya
serta kebersamaan dalam kosan), Nida Aulia (untuk masukkan dan support nya), Ka
Jabenk dan A Jojo yang selalu memotivasi, kumpulan anak-anak kuningan IPPMK
(teruslah berkreasi dan berekspresi), Anak-anak Racana Pramuka UIN, anak-anak
KMSGD serta semua teman-teman yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tak bisa
penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
ini. Ungkapan kata memang takkan cukup untuk kebaikan kalian semua. Semoga
Allah membalasnya dengan segala kebaikan dan pahala yang berlipat.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
pada kesempurnaan, baik dari segi isi, sususnan kalimat dan sistematika
penulisannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan
yang terdahulu. Segala kesempurnaan, penulis kembalikan kepada Allah SWT,
mudah-mudahan Allah senantiasa memberkahi segala amal usaha kita.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sekiranya jauh dari
sempurna ini dapat memberikan sepercik manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya. Semoga kita semua senantiasa dipelihara dalam jalan
lurus ridho Allah Swt dan di akhirat kelak mendapatkan tempat yang layak di
sisi-Nya. Amin.
Jakarta, 09 Agustus 2011
Nurhalimah

iv
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifkasi Masalah ....................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 11
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 11
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 11
1. Tujuan Penelitian .................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian ................................................................... 11

BAB II Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis .. 14


A. Kajian Teoritis ............................................................................... 14
1. Model Cooperative Learning .................................................. 14
a. Pengertian Model Pembelajaran ......................................... 14
b. Pengertian Model Cooperative Learning .......................... 16
c. Unsur-unsur Dasar Model Cooperative Learning .............. 18
d. Tujuan Model Cooperative Learning ................................. 19
e. Langkah-langkah Model Cooperative Learning ............... 21

v
f. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning ......... 22
2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads
Together .................................................................................. 24
3. Hasil Belajar ............................................................................ 28
a. Konsep Belajar .................................................................. 28
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................ 31
c. Konsep Hasil Belajar .......................................................... 32
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................ 34
e. Pengukuran Hasil Belajar .................................................. 36
4. Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered
Heads Together dengan Hasil Belajar ..................................... 38
5. Konsep IPS Akuntansi ............................................................. 38
6. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................ 42
B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 43
C. Perumusan Hipotesis .................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 46


A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 46
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus
Penelitian ...................................................................................... 47
C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ................ 50
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................... 50
E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................... 50
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................. 52
G. Data dan Sumber Data .................................................................. 52
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data Yang Digunakan ............. 52
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 53
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ..................................... 54
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ............................... 57

vi
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan ................. 58

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI


HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................... 59
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................... 59
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi
Tindakan ....................................................................................... 70
C. Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................... 75
D. Analisis Data ................................................................................ 76
1. Hasil Belajar Siswa ................................................................. 76
2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan ............... 81
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Aktivitas Guru dan Proses
Pembelajaran ............................................................................ 85
4. Hasil Angket Siswa .................................................................. 93
E. Interpretasi Hasil analisis .............................................................. 106
F. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ......................................... 119

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 124


A. Kesimpulan ................................................................................... 124
B. Saran .............................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR UJI REFERENSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Cooperative Learning ........................... 22
Tabel 2.2 Langkah-langkah Teknik Numbered Heads Together .................. 26
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kisi-kisi Soal .................................................... 46
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 51
Tabel 4.1 Tenaga Pengajar .......................................................................... 63
Tabel 4.2 Tata Usaha ..................................................................................... 63
Tabel 4.3 Jenjang Kepangkatan Personil ...................................................... 64
Tabel 4.4 Personil Dilihat Dari Jenjang Kepangkatan .................................. 64
Tabel 4.5 Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir .................................................... 65
Tabel 4.6 Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun
Terakhir ......................................................................................... 65
Tabel 4.7 Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir........................ 65
Tabel 4.8 Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir ...................... 66
Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7 Tahun
Terakhir ......................................................................................... 66
Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7 Tahun
Terakhir ......................................................................................... 67
Tabel 4.11 Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir ......................... 67
Tabel 4.12 Asal Siswa Kelas X MAN 11 Jakarta .......................................... 67
Tabel 4.13 Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta ...................... 68
Tabel 4.14 Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik ............ 69
Tabel 4.15 Sarana Fasilitas Belajar ............................................................... 69
Tabel 4.16 Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 76
Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus II ................................................................. 78
Tabel 4.18 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar
Siklus I dan Siklus II ................................................................... 80
Tabel 4.19 Wawancara Responden Siswa ..................................................... 82
Tabel 4.20 Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................... 85

viii
Tabel 4.21 Aktivitas Guru Siklus I ................................................................. 86
Tabel 4.22 Aktivitas Pembelajaran Siklus I ................................................... 88
Tabel 4.23 Aktivitas Siswa Siklus II ............................................................... 89
Tabel 4.24 Aktivitas Guru Siklus II ............................................................... 90
Tabel 4.25 Aktivitas Pembelajaran Siklus II ................................................... 92
Tabel 4.26 Ketertarikan Siswa Pada Model ................................................... 93
Tabel 4.27 Kesesuaian Model ........................................................................ 94
Tabel 4.28 Kondisi Kesulitan Siswa ............................................................ 94
Tabel 4.29 Antusiasme Siswa ........................................................................ 95
Tabel 4.30 Keaktifan Siswa .......................................................................... 95
Tabel 4.31 Kejenuhan Siswa ........................................................................ 96
Tabel 4.32 Keefektifan Model ...................................................................... 96
Tabel 4.33 Kefektifan Model ...................................................................... 97
Tabel 4.34 Kefektifan Model Terhadap Hasil Belajar .................................. 97
Tabel 4.35 Kefektifan Model Terhadap Minat dan Perhatian ...................... 98
Tabel 4.36 Keefektifan Model terhadap Mata Pelajaran ................................ 98
Tabel 4.37 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 99
Tabel 4.38 Ketertarikan Siswa Terhadap Model ......................................... 99
Tabel 4.39 Kefektifan Model Terhadap Pemahaman Siswa ......................... 100
Tabel 4.40 Kefektifan Model Terhadap Semangat dan Antusiasme Siswa .... 100
Tabel 4.41 Kefektifan Model dalam Proses Pembelajaran ........................... 101
Tabel 4.42 Kefektifan Model Terhadap Materi Pelajaran .............................. 101
Tabel 4.43 Kefektifan Model Terhadap Waktu Pembelajaran ........................ 102
Tabel 4.44 Kefektifan Model Terhadap Penyelesaian Materi ...................... 102
Tabel 4.45 Harapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran ........................... 103
Tabel 4.46 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 103
Tabel 4.47 Kefektifan Mata Pelajaran .......................................................... 104
Tabel 4.48 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran ........................... 104
Tabel 4.49 Respon Siswa Terhadap Model Konvensional ........................... 105
Tabel 4.50 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran ......................... 105
Tabel 4.51 Aktivitas Guru Siklus I ................................................................. 107

ix
Tabel 4.52 Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................... 108
Tabel 4.53 Aktivitas Pembelajaran Siklus I ................................................... 110
Tabel 4.54 Aktivitas Siswa Siklus II ............................................................... 114
Tabel 4.55 Aktivitas Guru Siklus II ............................................................... 115
Tabel 4.56 Aktivitas Pembelajaran Siklus II................................................... 116

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 35
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................... 45
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 49

xi
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 4.1 Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 77
Grafik 4.2 Hasil Belajar Siklus II ................................................................. 79

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Lembar Observasi Pra-Penelitian (Hasil Wawancara dan Hasil


Ulangan Harian)
LAMPIRAN 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 3 Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 4 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 5 Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 6 Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 7 Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 8 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 9 Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 10 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 11 Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 12 Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 13 Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 14 RPP Pertemuan 1
LAMPIRAN 15 RPP Pertemuan 2
LAMPIRAN 16 RPP Pertemuan 3
LAMPIRAN 17 RPP Pertemuan 4
LAMPIRAN 18 RPP Pertemuan 5
LAMPIRAN 19 Materi Pembelajaran Siklus I
LAMPIRAN 20 Materi Pembelajaran Siklus II
LAMPIRAN 21 Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 22 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 23 N-Gain Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 24 Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 25 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 26 N-Gain Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 27 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1
LAMPIRAN 28 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1

xiii
LAMPIRAN 29 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan
LAMPIRAN 30 Catatan Lapangan Pertemuan 1
LAMPIRAN 31 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2
LAMPIRAN 32 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2
LAMPIRAN 33 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 2
LAMPIRAN 34 Catatan Lapangan Pertemuan 2
LAMPIRAN 35 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 3
LAMPIRAN 36 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 3
LAMPIRAN 37 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 3
LAMPIRAN 38 Catatan Lapangan Pertemuan 3
LAMPIRAN 39 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 4
LAMPIRAN 40 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4
LAMPIRAN 41 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 4
LAMPIRAN 42 Catatan Lapangan Pertemuan 4
LAMPIRAN 43 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 5
LAMPIRAN 44 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 5
LAMPIRAN 45 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 5
LAMPIRAN 46 Catatan Lapangan Pertemuan 5
LAMPIRAN 47 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 6
LAMPIRAN 48 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 6
LAMPIRAN 49 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 6
LAMPIRAN 50 Catatan Lapangan Pertemuan 6
LAMPIRAN 51 Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian
LAMPIRAN 52 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian
LAMPIRAN 53 Kisi-kisi Angket Siswa
LAMPIRAN 54 Angket Siswa
LAMPIRAN 55 Nama-nama Kelompok
LAMPIRAN 56 Tabel Rank-Spearman
LAMPIRAN 57 Foto-foto Proses PTK
LAMPIRAN 58 Lembar Pengesahan Proposal Skripsi
LAMPIRAN 59 Surat Bimbingan Skripsi

xiv
LAMPIRAN 60 Surat Permohonan Izin Observasi
LAMPIRAN 61 Surat Permohonan Izin Penelitian
LAMPIRAN 62 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
LAMPIRAN 63 Riwayat Hidup Penulis

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan
manusia dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya yang
berlangsung seumur hidup. Melalui pendidikan, pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan wawasan manusia akan terus berkembang, guna memperoleh
ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum
dan Pembelajaran mengungkapkan “Pendidikan adalah suatu proses dalam
rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara
adekwat dalam kehidupan masyarakat”.1
Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah
yang berlangsung seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab semua yang
meliputi orang tua, masyarakat dan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa

1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. V, h.
3

1
2

pemerintah harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap


penyelenggaraan pendidikan, karena melalui pendidikanlah akan terbentuk
pengetahuan seseorang yang dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan
hidup dan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berguna untuk merubah keadaan suatu bangsa menjadi lebih baik dan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Selanjutnya, menurut Poerbakawatja dan Harahap dalam buku
Psikologi Pendidikan karangan Muhibbin Syah mengungkapkan:
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan
pengaruhnya dengan meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu
diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala
perbuatannya, orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang tua yang
atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik
misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan,
kepala-kepala asrama dan sebagainya.2

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa peserta didik memerlukan


bimbingan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran baik oleh orang tua
maupun guru di sekolah. Dalam hal ini orang tua membimbing anak menuju
ke kedewasaan dalam arti orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya
mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah, pendeta atau
kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya.
Kegiatan dan pembelajaran di sekolah pun harus disesuaikan dengan keadaan
peserta didik agar berjalan dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang
berilmu, beriman dan bertaqwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa orang-orang
yang berilmu, beriman, dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang mulia di
sisi Allah SWT, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT dalam
surat Al-Mujaadilah ayat 11 yaitu:

2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.
XV, h. 11
3

        


    

              

       

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu diminta bergeser dalam
suatu majelis, bergeserlah. Tuhan akan memberi kelapangan
kepadamu. Kalau kamu diminta meninggalkan tempat, tinggalkanlah,
nanti Allah akan mengangkat kamu orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang berilmu beberapa tingkatan. Tuhan tahu apa yang
kamu kerjakan itu”.3

Berkenaan dengan ayat tersebut di atas orang-orang yang berilmu,


beriman, dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah
SWT. Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu terdiri dari ilmu alam dan sosial
yang berhubungan dengan dimensi manusia dengan segala peristiwa yang ada
dalam kehidupannya. Maka dalam hal ini, manusia dihadapkan kepada
beberapa disiplin ilmu sosial, maka lahirlah relasi, relevansi dan fungsi yang
cukup signifikan. Dimensi ruang dengan segala bentuk fenomenanya sangat
besar relevansinya untuk dijadikan objek kajian Geografi. Dimensi manusia
sebagai makhluk individu atau sosial sangat besar relevansinya untuk
dijadikan objek kajian Sosiologi. Dimensi waktu dan peristiwa lainya yang
dialami manusia sangat besar relevansinya untuk dijadikan objek kajian Ilmu
Sejarah dan dimensi kebutuhan manusia dengan segala karakteristiknya
sangat tepat untuk dijadikan objek kajian Ilmu Ekonomi.
Begitu pula dengan mata pelajaran-mata pelajaran dipastikan telah
memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda walau tak dapat dipisahkan satu
sama lain. Ilmu pengetahuan sosial yang merupakan salah satu mata pelajaran
senantiasa berkenaan dengan berbagai fenomena: Sosial, Budaya dan
Ekonomi yang menjadi salah satu bagian dalam hidup dan kehidupan manusia

3
M. Said, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, (Bandung: PT Al Ma’Arif, 1987), Cet. II, h.
490.
4

atau masyarakat dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat baik dalam
kelompok kecil maupun dalam kelompok yang lebih besar, sebagaimana
diterangkan dalam firman Allah SWT dalm surat Al-Alaq ayat 1-5 yaitu:

              

         
1. Bacalah atas nama Tuhanmu yang menjadikan
2. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah, Tuhanmu itu Maha Pemurah,
4. Yang telah mengajarkan dengan pena
5. Mengajarkan pengetahuan yang belum manusia ketahui4

Jelas berdasarkan ayat di atas bahwa Allah mengajar manusia dengan


perantara tulis baca. Sehingga dalam hal ini manusia dituntut untuk belajar
mengenai pengetahuan agar mereka lebih mengetahui apa yang belum mereka
ketahui. Dalam arti bahwa, kita sebagai manusia harus menyadari betapa
pentingnya ilmu pengetahuan yang akan mengangkat derajat kita, baik ilmu
alam maupun sosial, ilmu dunia maupun ilmu akhirat dari jenjang awal sampai
akhir.
Pada jenjang SD/MI dan SMP/MTS mata pelajaran IPS diberikan
secara terpadu, namun pelajaran IPS pada jenjang SMA/MAN telah
mengalami spesifikasi seperti Ekonomi, Akuntansi, Geografi, Sosiologi dan
Sejarah. Namun saat ini, Ekonomi dan Akuntansi dipadukan dalam satu
kesatuan pelajaran Ekonomi dalam arti bahwa sebagaian semester siswa
mempelajari Ekonomi dan sebagaian semester lagi siswa belajar Akuntansi.
Sumarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar
mengutip pendapat dari American Accounting Association mendifinisikan
Akuntansi sebagai “.....proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.5

4
M. Said, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim..., h. 537.
5
Sumarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3
5

Sehingga akuntansi sangat berguna bagi para Ekonom yang menggeluti dunia
bisnis karena sebagai alat mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas sehingga perusahaan mereka menjadi go public dalam
arti laporan keuangan bisa dibaca oleh semua pihak sehingga adanya
kepercayaan bahwa perusahaan tersebut memiliki kapabilitas yang tinggi.
Pendapat lain disampaikan oleh Al- Harjono Jusuf dalam bukunya
yang berjudul Dasar-dasar Akuntansi merumuskan definisi Akuntansi sebagai
berikut:
Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Ditinjau dari sudut kegiatannya akuntansi dapat definisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data
keuangan suatu organisasi.6
Sehingga dalam hal ini akuntansi sangat berguna baik bagi orang yang
menggunakannya maupun sebagai kontrol dalam kegiatan keuangan dalam
suatu organisasi karena sebagai alat pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan dan penganalisisan data keuangan baik dalam bidang ekonomi
maupun sosial.
Dalam era globalisasi ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam melakukan pembukuan akuntansi karena pasar bebas sudah mulai
berkembang. Kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah melakukan
pembukuan pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Dalam siklus
akuntansi perusahaan secara umum, siswa mengalami kesulitan dan
kebingungan dalam tahap pengikhtisaran karena dibutuhkan ketelitian dan
kesabaran, sehingga hasil belajar akuntansi menjadi rendah, didukung dengan
adanya kurang percaya diri dalam bertanya.
Dalam hal ini dibutuhkan model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dalam bertanya mengenai kesulitan mempelajari materi
dan membuat siswa menjadi percaya diri dalam memecahkan soal yang

6
Al-Haryono Jusuf, Dasar-dasar Akuntansi, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2003), Cet. II, h.
4-5
6

dirasakan sulit karena melalui tahap diskusi dengan kelompok yang nantinya
akan dipresentasikan oleh masing-masing anggota kelompok secara
keseluruhan akan membuat kelas menjadi hidup dan menggembirakan karena
setiap siswa berkewajiban mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berjalan efektif dan
menyenangkan dengan adanya kreatifitas dari guru dan peserta didik sehingga
membuat siswa tertarik dengan topik pembelajaran yang akan disampaikan,
misalnya dengan cara “menanyakan kepada siswa apakah mereka merasa
terhanyut dalam suatu kegiatan sehingga mereka lupa waktu”.7 Dengan
demikian kita sebagai guru mengetahui keadaan siswa dalam proses
pembelajaran, apakah siswa merasa bosan atau menyenangkan mengikuti
pembelajaran yang kita terapkan di dalam kelas. Sedangkan yang diungkapkan
oleh Linda Champbel, dkk dalam bukunya yang berjudul Metode Praktis
Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences yaitu dengan “mendorong siswa
bertanya, memberikan kesempatan-kesempatan pada siswa untuk
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri”.8 Hal ini bertujuan
untuk mengetahui hambatan ataupun kesulitan belajar siswa dalam
mempelajari materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta, siswa
menganggap bahwa Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan
membingungkan sehingga mereka merasa acuh dan menunjukkan sikap-sikap
yang acuh pula seperti tidur di kelas saat pembelajaran berlangsung, siswa
mengobrol, ribut bahkan memakai headset mendengarkan musik di
handphone sehingga hanya beberapa orang yang aktif dalam pembelajaran di
kelas dan dampak yang lebih pentingnya yaitu hasil belajar Akuntansi siswa
yang rendah.
Hal ini disebabkan, masih banyak guru yang mengajarkan mata
pelajaran Akuntansi dengan menggunakan paradigma lama yaitu

7
Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet.
I, h. 4.
8
Linda Champbel, dkk, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences,
(Depok: I. Intuisi Press, 2004), Cet. I, h.54
7

memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui


dimensi pendengaran, konsep-konsep yang diperoleh para siswa tidak melalui
proses kerja maupun penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa dan kurang memusatkan
perhatian belajar siswa. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kurangnya
penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses
pemindahan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang tidak dapat
diajarkan hanya dengan metode ceramah saja. Maka dari itu dalam
pembelajaran harus adanya variasi kegiatan seperti menggunakan model
pembelajaran yang nyaman dan menggembirakan bagi peserta didik agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang telah ditetapkan.
Model dan strategi pembelajaran merupakan salah satu aspek dalam
pembelajaran yang mengalami perubahan dan pengembangan yang sangat
cepat dan produktif, sehingga guru harus mengontrol stimulus agar siswa bisa
berubah sesuai dengan model dan desain yang telah dirancang. Oleh sebab itu,
kini dikembangkan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak
digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada
siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bekerjasama dengan
orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model
pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata
pelajaran dan berbagai usia. 9

Sehingga cooperative learning dapat mempertebal rasa percaya pada


diri sendiri dan kesetiakawanan sosial diantara peserta didik sehingga harus
menggunakan model pembelajaran yang dapat menimbulkan adanya rasa
percaya pada diri sendiri dan kerjasama antara peserta didik yang satu dengan
yang lainnya serta mengaktifkan siswa sehingga dapat mengoptimalkan
potensi pada masing-masing siswa. Model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) merupakan pemanfaatan kelompok kecil untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok

9
Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 16.
8

itu. Prosedur cooperative learning didesain untuk mengaktifkan siswa melalui


inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang.
Sehingga siswa dapat saling berbagi pengetahuan antara satu siswa dengan
siswa lain mengenai cara atau solusi atas persoalan yang diberikan oleh guru.
Dalam setiap kelompok biasanya saling menunjuk antara anggota
kelompok yang satu dengan anggota kelompok lainnya dalam
mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya, ataupun ketika guru
memberikan pertanyaan maka siswa rebutan untuk menjawab pertanyaan
tersebut dengan mengacungkan tangan sehingga keadaan kelas menjadi ribut
dan gaduh. Maka dalam hal ini guru harus menggunakan teknik pembelajaran
agar semua anggota kelompok bisa aktif dan berkewajiban mempresentasikan
hasil diskusi dalam kelompoknya dengan terarah dan terstruktur, sehingga
dipilihlah model cooperative learning teknik numbered heads together.
“Number head together adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas.”10 Maka dalam hal ini, model cooperative learning teknik
numbered heads together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas. Dalam model cooperative learning teknik numbered heads
together setiap siswa memiliki kewajiban dalam mempresentasikan hasil
diskusi dengan kelompok, sehingga semua siswa akan memiliki pengalaman
belajar yang sama dengan siswa lainnya. Dengan melaksanakan model
cooperative learning teknik numbered heads together akan membuat siswa
percaya diri, kerjasama yang baik dan saling membantu memecahkan
persoalan dari yang mudah sampai yang sulit sehingga membantu
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar setiap siswa.

10
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
2009.
9

Hal ini terbukti dengan adanya beberapa hasil penelitian yang


menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik numbered heads
together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa yaitu Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang
berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan
teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar
Siswa” dengan t hitung sebesar 4,33 dan t tabel 2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02
dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan atau terdapat peningkatan
pemahaman pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dengan
teknik kepala bernomor (numbered heads together) memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.11
Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode
Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan
Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul
Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh
pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap
penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.12
Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam
skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang
dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukkan bahwa, rata-rata hasil
belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar
77,550 dibanding lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang

11
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
12
Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads
Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
10

tidak diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab
yaitu 3,202>1,667.13
Atas dasar latar belakang dan pemikiran di atas serta beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik
numbered heads together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa, penulis tertarik untuk menyusun
skripsi dengan judul: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik
Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Guru yang mengajarkan mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan
paradigma lama yaitu hanya memindahkan informasi dan ilmu
pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, selain itu
guru kurang memberikan motivasi dan kurang memusatkan perhatian
siswa terhadap proses pembeajaran
2. Respon siswa yang acuh menyebabkan kondisi kelas tidak kondusif dalam
proses pembelajaran
3. Model pembelajaran yang digunakan kurang melibatkan siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran
4. Pengembangan pembelajaran kurang mengaitkan konsep pembelajaran
dengan aplikasi pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
5. Kesulitan belajar siswa memahami pembelajaran akuntansi menyebabkan
hasil belajar akuntansi siswa rendah

13
Heri Damhudi “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar
Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007.
11

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka
masalah dalam penelitian ini harus dibatasi. Dalam penelitian ini model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran cooperative
learning teknik numbered heads together, sedangkan hasil belajar dalam
penelitian ini merupakan penguasaan materi akuntansi pada konsep buku
besar penutup dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS
2 MAN 11 Jakarta.

D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
Apakah model cooperative learning teknik numbered heads together
dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup
dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS 2 MAN 11
Jakarta?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui apakah
model cooperative learning teknik numbered heads together dapat
meningkatkan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup dan
neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS 2 MAN 11
Jakarta.

2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan pada dunia
pendidikan khususnya.
2) Mendukung teori yang telah ada dan memberikan sumbangsih
pengetahuan tentang model cooperative learning teknik numbered
12

heads together sebagai referensi dan sumber acuan untuk peneliti-


peneliti yang akan datang
3) Memberikan informasi bagi pihak terkait tentang model
cooperative learning teknik numbered heads together untuk
diaplikasikan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan
kualitas pembelajaran akuntansi bagi para siswa

b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
a) Memberikan konstruktivisme model cooperative learning
teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil
belajar siswa
b) Memberikan solusi alternatif siswa untuk mengatasi
permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi
c) Melalui cooperative learning numbered heads together
diharapkan terjadi transfer dan transmisi sistem nilai yang
memungkinkan peserta didik mengalami perubahan sikap dan
perilaku serta kerjasama secara lebih efektif.
2) Bagi Guru
a) Meningkatkan kompetensi pedagogik guru IPS dalam
melakukan aktivitas belajar mengajar yang lebih efektif dan
efisien.
b) Membantu guru IPS dalam melakukan perbaikan metode
mengajar yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang
bermutu dan bermakna.
c) Memberikan solusi alternatif siswa untuk mengatasi
permasalahan dalam proses pembelajaran Akuntansi.
3) Bagi Sekolah
a) Memberikan masukan terkait dalam mengambil kebijakan,
terutama kebijakan pembelajaran
13

b) Membantu sekolah dalam meningkatkan profesionalitas para


guru
c) Memberikan sumbangsih pada sekolah dalam menghasilkan
guru-guru yang kreatif
4) Bagi Universitas
a) Memberikan masukan dalam penyusunan program penelitian
di perguruan tinggi
b) Memberikan motivasi pada mahasiswa lain agar melakukan
penelitian dengan metode yang lebih baik
c) Memberikan kontribusi hasil penelitian yang relevan terhadap
mahasiswa-mahasiswa lain yang akan melakuan penelitian
BAB II
Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis

A. Kajian Teoritis
1. Model Cooperative Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan bagian dalam proses
pembelajaran sebagai pedoman guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas.
Menurut Agus Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning
mengungkapkan pengertian model pembelajaran seperti di bawah ini:
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran
hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran
dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan
kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di
kelas. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun
tutorial.1

Sehingga dalam hal ini guru memilki pedoman dalam


melaksanakan pembelajaran dan dapat dikembangkan dalam kelas.
Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik

1
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. I, h.
45-46

14
15

mendapatkan informasi, ide, keterampilan berpikir, cara berpikir, dan


mengekspresikan ide.
Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar. Menurut Soekamto, dkk dalam buku Paikem
Gembrot karangan Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri,
mengemukakan maksud dari “Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam
merencananakan aktivitas belajar mengajar.”2 Dengan demikian model
pembelajaran sangat diperlukan oleh para pengajar agar kegiatan
pembelajaran lebih terstruktur dan efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran serta sebagai pedoman bagi para pengajar dalam
merencananakan aktivitas pembelajaran di kelas.
Sedangkan menurut Trianto dalam bukunya yang berjudul
model pembelajaran terpadu mengungkapkan bahwa:
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat
kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka
di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan
material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film-film, tipe-tipe, program media komputer, dan kurikulum
(sebagai kursus untuk belajar).3

Berdasarkan uraian tersebut, model pembelajaran adalah


kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran
dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Terdapat pendapat lain yaiu Anderson dalam buku Model-
model Mengajar CBSA karangan Nana Sudjana dan Wari Suwariyah

2
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Paikem Gembrot, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,
2011), Cet. I, h. 8.
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumu Aksara, 2010), Cet. I, h. 52
16

bahwa Anderson membagi “dua pendekatan mengajar yakni (a) model


yang berpusat pada guru atau teacher centered dan (b) model yang
berorientasi pada siswa atau student centered”.4
Berdasarkan pengertian model pembelajaran menurut beberapa
ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para pengajar dalam merencananakan aktivitas belajar mengajar.
Sehingga setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar yang berbeda, karena setiap pendekatan
memberikan peran yang berbeda kepada siswa, ruangan kelas, dan
sistem sosial kelas serta tujuan yang akan dicapai meliputi aspek
kognitif, apektif dan psikomotor

b. Pengertian Model Cooperative Learning


Cooperative learning atau biasa kita sebut dengan pembelajaran
kooperatif, Isjoni dalam bukunya yang berjudul Cooperative Learning
mengungkapkan “cooperative learning berasal dari kata cooperative yang
artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”.5
Dalam hal ini, seluruh anggota dalam kelompok diharapkan saling
membantu satu sama lain sehingga permasalahan setiap anggota dalam
kelompok dapat diatasi.
Menurut Slavin dalam buku Cooperative Learning karangan Etin
Solihatin dan Raharjo mengungkapkan, “cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

4
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah, Model-model Mengajar CBSA, (Bandung: Sinar
Baru, 1991), h. 51
5
Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 15.
17

4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”.6


Sehingga dalam hal ini, anggota dalam kelompok mengerjakan tugas
bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok
untuk mencapai keberhasilan baik secara individual maupun kelompok.
Sedangkan menurut Isjoni dalam bukunya Cooperative Learning
mengungkapkan pengertian cooperative learning sebagai berikut:
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini
banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar
yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan
siswa, yang tidak bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif
dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah
terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan
berbagai usia.7

Dalam hal ini siswa belajar dalam kelompok dengan sistem saling
membantu sehingga setiap siswa dapat menjadi tutor sebaya dan akhirnya
semua anggota dalam kelompok dapat memahami konsep dalam pelajaran
yang telah dipelajari, dengan demikian model cooperative learning
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented) namun tidak terlepas dari bimbingan dan arahan guru, karena
walau bagaimanapun guru yang memberikan tugas dan penilaian di akhir
pembelajaran.
Dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni, Anita Lie
mengungkapakan bahwa:
Cooperative learning disebut dengan istilah pembelajaran gotong
royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam
tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative
learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau
suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk
mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota
kelompok pada umumya terdiri atas 4-6 orang saja.8

6
Etin Solihatin, Cooperative Learning, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 4
7
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 16.
8
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 16.
18

Berdasarkan pengertian di atas bahwa dalam cooperative learning


kegiatan mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok
kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
Sedangkan Agus Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning
mengungkapkan bahwa :
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru, secara umum
pembelajaran dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan
bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta
didik menyelesaikan masalah yang dimaksud, guru biasanya
menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.9

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran
di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen, dalam hal ini guru memegang
peranan penting yaitu sebagai pengarah dan pemberi tugas serta penilaian
terhadap tugas yang diberikan di akhir pembelajaran, karena siswa dalam
belajar kelompok memerlukan bimbingan dan arahan agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif.

c. Unsur-unsur Dasar Model Cooperative Learning


Cooperative learning dikenal sebagai pembelajaran secara
berkelompok, namun belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar
kelompok atau kerja kelompok karena dalam cooperative learning ada
struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka dalam hubungan yang
bersifat interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok.

9
Agus Suprijono, Cooperative Learning..., h. 54
19

Roger dan David Johnson dalam buku Cooperative Learning


karangan Agus Suprijono, mengatakan bahwa tidak semua belajar
kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif (cooperative learning),
untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. Dalam hal ini terdapat beberapa unsur dasar
cooperative learning yaitu sebagai berikut:
1) Positive Interdependence (Saling Ketergantungan Positif)
2) Personal Responsibility (Tanggungjawab Perseorangan)
3) Face to Face Promotive Interaction (Interaksi Promotif)
4) Interpersonal Skill (Komunikasi Antar Anggota)
5) Group Processing (Pemrosesan Kelompok) 10

Saling ketergantungan merupakan unsur yang pertama dalam hal ini


ada dua pertanggungjawaban yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan
dalam kelompok dan menjamin semua anggota kelompok mempelajari
bahan tersebut. Tanggungjawab perseorangan yaitu tiap individu harus
mengalami keberhasilan dalam kelompok sehingga di akhir pembelajaran
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Interaksi
promotif yaitu saling percaya, memberi informasi, mengingatkan,
membantu, dan memotivasi antar anggota kelompok. Komunikasi antar
anggota merupakan keterampilan anggota kelompok dalam berkomunikasi
secara akurat serta menyelesaikan konflik secara konstruktif. Yang
terkahir pemrosesan kelompok merupakan penilaian terhadap kelompok
dalam proses pembelajaran.

d. Tujuan Model Cooperative Learning


Tujuan utama dalam penerapan model cooperative learning adalah
agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-
temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat mereka
secara berkelompok.

10
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 58.
20

Menurut Stahl dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni


mengungkapkan tujuan cooperative learning yaitu sebagai berikut:
Dengan melaksanakan model pembelajaran cooperative learning,
siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar,
disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan,
baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan
sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat,
menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia
kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang
dalam kehidupan kelas. 11

Sehingga dalam hal ini siswa mendapat keterampilan yang lebih


dalam arti siswa memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir
(thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti
keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari
orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya
perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas.
Sedangkan menurut Isjoni dalam bukunya yang berjudul
Cooperative Learning mengungkapkan bahwa:
Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju
belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dalam beberapa perilaku
sosial, tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar
cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara
berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan
pendapat mereka secara berkelompok.12

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan


model cooperative learning adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3) Memperbaiki sikap terhadap IPS dan sekolah
4) Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
5) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

11
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 23.
12
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 21
21

6) Konflik antar pribadi menjadi berkurang


7) Sikap apatis berkurang
8) Saling mempercayai dan menghargai antar sesama anggota kelompok
9) Meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat
10) Menerima saran dan masukan dari orang lain
11) Meningkatkan kerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya
perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas.
12) Agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-
temannya dengan cara saling menghargai pendapat
13) Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan
gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok

e. Langkah-langkah Model Cooperative Learning


Upaya yang dilakukan guru memudahkan siswa memahami
pembelajaran adalah dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang
optimal dengan kelas nyaman dan tanpa paksaan. Oleh karena itu dalam
pembelajaran cooperative learning dibutuhkan kemampuan dan kreatifitas
seorang guru dalam mengatur dan mengelola lingkungan kelas. Sehingga
dengan menggunakan model pembelajaran ini guru menjadi lebih efektif
dalam mempersiapkan dan menyediakan pembelajaran secara keseluruhan
dengan suasan hati gembira tanpa tekanan. Penerapan model cooperative
learning dalam proses pembelajaran memiliki prosedur yang membangun
pengetahuan antara guru dan siswa menjadi lebih produktif dan interaksi
siswa dengan siswa menjadi lebih dinamis dengan suasana diskusi.
Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning menyebutkan bahwa
terdapat enam langkah utama atau tahapan atau fase dalam pembelajaran
yang menggunakan model cooperative learning yaitu sebagai berikut:
22

Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Cooperative Learning13

Fase Perilaku Guru


Fase 1: Present Goal and Set Menjelaskan tujuan
Menyampaikan tujuan dan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik mempersiapkan peserta didik
siap belajar
Fase2: Present Information Mempresentasikan informasi
Menyajikan informasi kepada peserta didik secara
verbal
Fase 3: Organize Students Into Memberikan penjelasan
Learning Teams kepada peserta didik tentang
Mengorganisir peserta didik ke dalam tata cara pembentukan tim
tim-tim belajar belajar dan membantu
kelompok melakukan transisi
yang efisien
Fase 4: Assist Team Work and Study Membantu tim-tim belajar
Membantu kerja tim dan belajar selama peserta didik
mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the Materials Menguji pengetahuan peserta
Mengevaluasi didik mengenai berbagai
materi pembelajaran atau
kelompok–kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya
Fase 6: Provide recognition Mempersiapkan cara untuk
Memberikan pengakuan atau mengakui usaha dan prestai
penghargaan individu maupun kelompok

f. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning


Dalam proses pembelajaran peranan guru sangatlah penting karena
dalam hal ini guru sebagai penggerak dan pencipta lingkungan yang
kondusif baik secara fisik maupun mental dengan cara menciptakan
suasana kelas yang nyaman dan suasana hati yang gembira tanpa tekanan.
Pengaturan kelas yang baik dan efektif untuk mengatur pengalaman
belajar siswa secara keseluruhan serta kemauan, keaktifan dan kemampuan
kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Menyusun RPP dan

13
Agus Suprijono..., h. 65.
23

tugas untuk siswa agar terjadi pengalaman belajar serta mentransfer ilmu
pengetahuan dan merefleksikannya dengan membahas hasil kegiatan yang
telah dilakukan oleh individu dan kelompok.
Isjoni dalam bukunya Cooperative Learning mengungkapkan “Peran
guru dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai fasilitator,
mediator, director-motivator, dan evaluator”.14 Guru dalam hal ini sebagai
fasilitator harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut:
1) Menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan
2) Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan
menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara
individu maupun kelompok
3) Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau
peralatan serta membantu kelancaran mereka
4) Membina siswa agar menyadari bahwa setiap orang merupakan
sumber yang bermanfaat bagi yang lainnya
5) Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebaran dalam bertukar pendapat15

Dapat disimpulkan guru sebagai fasilitator adalah memberikan


seluruh kemampuan yang dimiliki kepada siswa agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning.
Selain itu guru sebagai mediator yaitu “Guru berperan sebagai
penghubung dalam menjembatani atau mengaitkan materi pelajaran yang
sedang dibahas dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan.
Disamping itu guru menyediakan sarana pembelajaran agar suasana kelas
tidak monoton dan membosankan.”16 Dalam hal ini guru dengan
kreatifitasnya guru mengatasi keterbatasan sarana agar tidak menghambat
suasana pembelajaran di kelas.
Sedangkan guru sebagai director-motivator yaitu “Guru berperan
dalam membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantu

14
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 62.
15
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 62.
16
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63.
24

kelancaran diskusi tapi tidak memberi jawaban.”17 Dalam hal ini guru
hanya memberikan semangat pada siswa untuk ikut berpartisipasi.
“Sebagai evaluator guru berperan dalam menilai kegiatan belajar
mengajar yang sedang berlangsung. tidak hanya pada hasil tapi lebih
ditekankan pada proses pembelajaran.”18 Penilaian dilakukan baik secara
perorangan maupun kelompok. Alat yang digunakan dalam evaluasi selain
berbentuk tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk catatan
observasi guru serta angket dan wawancara untuk melihat kegiatan siswa
di kelas.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam hal ini peran guru
dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai fasilitator,
mediator, director-motivator, dan evaluator, selain itu sebagai penggerak
dan pencipta lingkungan yang kondusif baik secara fisik maupun mental
dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman dan suasana hati
yang gembira tanpa tekanan.

2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together


“NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk padan tahun
1993. Model NHT adalah bagian dari model pembelajaaran kooperatif
struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa”.19 Pengertian NHT menurut
pendapat lain. “Number head together adalah suatu model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas.”20 Dalam hal ini numbered heads together merupakan teknik
pembelajaran yang secara khusus membantu peninjauan konsep-konsep yang
diajarkan dan bertujuan untuk memproses informasi, komunikasi,

17
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63.
18
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63.
19
http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, diakses 5 Desember 2007
20
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.Number Heads Together.com, 06 Maret
2009.
25

mengembangkan pemikiran, tinjauan ulang dari materi dan pengetahuan


pemerikasaan.
Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk
memperhatikan dan mempertimbangkan suatu permasalahan untuk
meningkatkan tanggungjawab individu dan kelompok belajar serta
meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok.
Menurut Tryana dalam free articel Mengungkapkan :
Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif
struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan
menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-
kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan
sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti
mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh
guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti
ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling
berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan
peneliti.21

Dalam hal ini NHT sangat efektif dalam pembelajaran di kelas karena
pertanyaan dari guru yang dijawab siswa sangat terstruktur dengan adanya
penomoran sehingga tidak terjadi kegaduhan dan keributan karena rebutan
menjawab, pembelajaran di kelaspun menjadi efektif, efisien dan kondusif
serta menyenangkan. NHT melatih siswa untuk saling berbagi informasi,
mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan,
sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
Menurut Kagan dalam free articel “Model pembelajaran NHT ini
secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi,
mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan,
sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.”22 Sehingga salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolah-
sekolah adalah numbered head together atau disingkat NHT, tidak hanya itu
saja, NHT juga banyak sekali digunkan sebagai bahan penelitian tindakan
21
FREE Article - 1st of 5 Free Items, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
2009.
22
FREE Article - 1st of 5 Free Items..., 06 Maret 2009.
26

kelas (PTK) karena NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang
akhirnya dipresentasikan di depan kelas sehingga dapat melatih siswa untuk
saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan
penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
NHT memiliki langkah-langkah yang terstruktur, dalam hal ini Kagan
berpendapat dalam Nurhadi yang dikutip oleh Ubaidilah dalam skripsinya
yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa”, terdapat empat langkah yang dapat dilakukan dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan cooperative learning teknik
numbered heads together adalah berikut ini:
Tabel 2.2
Langkah-langkah Teknik Numbered Heads Together23
No. Langkah-langkah Aktifitas Siswa
1. Penomoran Guru membagi para siswa menjadi
(Numbered) beberapa kelompok atau tim yang
beranggotakan 3-5 orang dan memberi
nomor sehingga tiap siswa dalam tim
memiliki nomor yang berbeda
2. Pengajuan Pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada
(Questioning) siswa dan pertanyaan ini bervariasi
mulai dari yang spesifik sampai ke hal-
hal yang bersifat umum
3. Berfikir Bersama Menggambarkan dan meyakinkan
(Heads Together) bahwa setiap anggota kelompok
mengetahui jawaban tersebut
4. Pemberian Jawaban Guru menyebut satu nomor dan para
(Answering) siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan
menyiapkan jawaban untuk seluruh
kelas

23
Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa” Skripsi S1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. h.16
27

Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning Teknik Numbered


Heads Together
Kelebihan-kelebihan cooperative learning teknik numbered heads together:
1) Memberikan motivasi, yaitu mendorong siswa untuk berkreatifitas
dalam kegiatatan belajarnya
2) Menambah rasa percaya diri, karena dalam pembelajaran numbered
heads together ada metode pemanggilan nomor dan siswa yang
dipanggil nomornya akan menjawab pertanyaan hasil diskusi sehingga
dalam diri siswa timbul rasa percaya diri
3) Siswa menjadi lebih aktif, karena dengan teknik numbered heads
together akan menambah keaktifan siswa dalam belajar, karena setiap
siswa memiliki kesempatan untuk memberi dan menukar pendapat

Adapun kelemahan-kelemahan cooperative learning teknik numbered


heads together:
1) Efisiensi waktu, belajar dengan teknik numbered heads together
membutuhkan waktu yang cukup panjang agar siswa dapat memahami
materi yang diajarkan
2) Membuat panik siswa, pembelajaran dengan teknik numbered heads
together tidak hanya membuat siswa percaya diri namun dapat
membuat siswa grogi atau panik
3) Membuat repot guru, teknik numbered heads together membutuhkan
kartu bernomor sehingga guru harus menyediakan nomor.24

Sehingga berdasarkan pengertian di atas bahwa NHT adalah bagian


dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas sehingga dapat melatih siswa untuk saling
berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh
perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Model dan
teknik pembelajaran apapun pasti terdapat kelemahan dan kelebihan di
dalamnya sehingga pintar-pintarlah kita dalam menetralisir kelemahan dan
meningkatkan kelebihan dari model dan teknik pembelajaran yang diterapkan
dalam pembelajaran di kelas.

24
Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”..., h.17
28

3. Hasil Belajar
a. Konsep Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/mata pelajaran. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang
memandang belajar sebagai pelatihan belaka seperti yang tampak pada
pelatihan membaca dan menulis untuk menghindari ketidaklengkapan
persepsi tersebut.
Biggs dalam pendahuluan Teaching for learning yang dikutip oleh
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan
Baru mendefinisikan belajar sebagai berikut:
Belajar menjadi tiga macam rumusan yaitu: secara kuantitatif (sudut
jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan
kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara
institusional (sudut kelembagaan) belajar dipandang sebagai proses
“validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi
yang telah ia pelajari. Secara kualitatif (sudut mutu), belajar dalam
pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan
yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan
nanti dihadapi siswa. 25

Dalam hal ini belajar tidak hanya kegiatan pengisian atau


pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya
namun juga pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi yang
telah ia pelajari serta difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan
yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti
dihadapi siswa sehingga tujuannya sangat mulia.
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar mengungkapkan:

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang


sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan, Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang

25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. XV, h. 90.
29

dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan


rumah atau keluarganya sendiri.26

Hal ini menunjukkan bahwa belajar bisa terjadi di manapun baik di


sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri serta di
lingkungan masyarakat sekitar yang tidak dapat dipisahkan pengaruhnya
dalam proses pembelajaran peserta didik.
Menurut Gagne dalam buku Belajar dan Pembelajaran karangan
Dimyati dan Mudjiono mengungkapkan:
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa
kapabilitas, setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah
dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang
diperoleh dilakukan oleh pelajar. Dengan demikian, belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas
baru.27

Sehingga dalam hal ini, siswa dalam belajar merupakan proses


pengolahan informasi yang dapat memberikan keterampilan pada diri
siswa tersebut karena hasil belajar berupa kapabilitas, setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam bukunya
yang berujudul Strategi Belajar Mengajar, “Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi.”28 Belajar merupakan kegiatan perubahan tingkah
laku yang diharapkan seperti baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme
atau pribadi agar menjadi manusia yang lebih baik.

26
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. X,
h. 63.
27
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),
Cet. I, h. 10.
28
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet. III, h.10.
30

Sedangkan menurut Hilgard dalam buku Psikologi Pendidikan


karangan Sumadi Suryabrata mengungkapkan “Learning is the process by
which an activity originates or is changed through training procedures
(whether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished
from changed by factors not attributable to training”.29 Dalam hal ini,
belajar merupakan aktivitas yang menyebabkan perubahan tingkah laku
sesuai dengan prosedur baik dalam suatu laboratorium ataupun di
lingkungan alamiah yang tidak terlepas dengan faktor-faktor yang ada di
sekitarnya.
Menurut Y.B. Sudarmanto dalam bukunya yang berjudul Tuntunan
Metodologi Belajar, “Belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana
atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna
perkembangan dan pertumbuhan pribadi.”30 Dalam hal ini belajar adalah
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan pribadi dengan usaha
menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar
pranata pendidikan.
Dari pengertian di atas menurut para pakar dapat disimpulkan
pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang permanen yang
terjadi melalui proses yang terjadi secara berkesinambungan sebagai hasil
dari pengalaman dan latihan berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan
nilai. Jadi menurut pengertian belajar tersebut di atas kata kunci dari
belajar adalah perubahan perilaku.
Menurut Moh. Surya dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran mengemukakan ciri-ciri dari perubahan
perilaku yaitu sebagai berikut:
1) Perubahan yang disadari, artinya individu melakukan proses
pembelajaran menyadari bahwa pengetahuannya telah bertambah,
keterampilannya telah bertambah, ia lebih yakin terhadap dirinya.

29
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), h.
232.
30
Y.B. Sudarmanto, Tuntunan Metodologi Belajar, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana,
1993), Cet. III, h. 2.
31

2) Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan), perubahan


perilaku sebagai hasil pembelajaran akan berlangsung secara
berkesinambungan, artinya suatu perubahan yang telah terjadi,
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku lain.
3) Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah
diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi
individu yang bersangkutan.
4) Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan
perubahan dalam diri individu
5) Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya akan tetapi melalui aktivitas individu
6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap), artinya perubahan
yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal
dalam diri individu, setidak-tidakya untuk masa tertentu
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi
karena ada sesuatu yang akan dicapai.31

Berdasarkan penjabaran di atas maka belajar adalah proses


perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi. Peserta didik yang telah melakukan aktivitas
belajar pasti terjadi perubahan dalam diri peserta didik tersebut yaitu
perubahan yang disadari secara kontinu atau berkesinambungan,
fungsional, positif aktif, permanen, serta memiliki tujuan yang terarah
terhadap sesuatu yang akan dicapai oleh peserta didik tersebut.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang
menimbulkan terajdinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam
tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dinamakan perubahan atau
pembaharuan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau
tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor.

31
Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Jakarta: CV. Mahaputra
Adidaya, 2003), Cet. III, h. 11-13.
32

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu


faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor
lingkungan (eksternal). Tinjauan kedua faktor tersebut adalah:
a. Faktor dari dalam siswa (internal)
1) Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus
cukup, karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan
kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa
kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain beberapa penyakit
kronis juga sangat mengganggu belajar siswa, demikian pula
kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga.
2) Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa
aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan
kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain,
kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat.
b. Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal)
1) Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca,
waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya,
pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti
alat tulis-menulis, buku-buku dan alat peraga).
2) Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia), baik
itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan,
jadi tidak langsung hadir.32

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan terdapat


dua faktor utama yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu faktor dari
dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan
(eksternal). Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar baik yang
berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa
maka kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
berada dalam lingkungan sekitar diri siswa.

c. Konsep Hasil Belajar


Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang
optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut
untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga
mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga
mempunyai integritas moral yang baik.

32
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal. 233,
33

Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


dalam buku Perkembangan Peserta Didik mengungkapkan “Prestasi
belajar merupakan suatu objek yang sering menjadi pusat perhatian bagi
guru maupun orang tua. Bila bicara tentang prestasi belajar, jelas
mempunyai kaitan yang erat dengan intelegensi tentunya mengabaikan
faktor-faktor lain yang juga mempunyai sumbangan terhadap tinggi
rendahnya prestasi belajar peserta didik.”33 Sehingga dalam hal ini Hasil
belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan melalui
proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam
bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Agus Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning
mengungkapkan “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.”34
Sehingga hasil belajar adalah suatu produk dari pembelajaran. Manusia
belajar dengan melakukan perubahan kualitatif individu sehingga tingkah
lakunya berkembang. Semua tindakan dan prestasi hidup manusia tidak
lain adalah hasil belajar.
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk dalam buku Zaenal Arifin yang
berjudul Evaluasi Pembelajaran, “Hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.”35 Setiap
domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal
yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari yang konkrit sampai
dengan hal yang abstrak.
Bloom dalam bukunya Agus Suprijono yang berjudul Cooperative
Learning menjelaskan secara singkat mengenai hasil belajar yaitu:
Hasil belajar mencakup kemampuan yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,

33
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, (Padang: Dirjen
Pendidikan Tinggi Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007), h. 63
34
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 5.
35
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet.
I, h. 21.
34

ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,


contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization
(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor
meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.36

Berdasarkan penjelasan Bloom di atas maka hasil belajar merupakan


perubahan pada siswa yang meliputi tiga domain, yaitu kognitif, afektif
dan psikomotor yang tidapat dipisahkan namun ketiganya menyatu secara
komprehensif. Sedangkan menurut Wingkel dalam bukunya Evaluasi Hasil
Belajar karangan Purwanto mengungkapkan “Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya”.37 Dalam hal ini hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku yang
terarah dan memiliki tujuan.
Menurut beberapa pengertian di atas maka yang harus diingat, hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaannya saja, artinya bahwa hasil belajar yang
dikemukakan oleh beberapa pakar di atas tidak dilihat secara terpisah
namun harus dilihat secara komprehensif atau keseluruhan karena
ketiganya menyatu dalam diri siswa yang bersangkutan.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
dalam buku Perkembangan Peserta Didik, mengungkapkan:
Ada sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
peserta didik yaitu faktor internal mencakup fisik, kondisi panca
indera dan fisik umumnya, serta psikologis mencakup variabel non
kognitif: minat, motivasi dan kepribadian, variabel kognitif:
kemampuan khusus (bakat), dan kemampauan umum (intelegensi).
Faktor eksternal mencakup pertama fisik, kondisi tempat belajar,

36
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 6
37
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. I, h. 45
35

sarana dan prasarana belajar, materi pelajaran, dan suasana


lingkungan belajar, kedua sosial: dukungan sosial dan pengaruh
budaya.38

Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa


karena semua faktor tersebut berada di sekitar diri siswa sehingga tidak
dapat dipisahkan baik faktor internal yang berasal dari dalam diri individu
siswa maupun faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu siswa
baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Selengkapnya faktor-faktor yang berpengaruh ini divisualisasikan
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar39

Panca Indera
Fisik Kondisi Fisik Umum

Internal
Variabel Non Kognitif
1. Minat
2. Motivasi
I 3. Variabel-variabel
Psikologis
N kepribadian
D
Kemampuan Kognitif
I - Kemampuan khusus
V (Bakat)
I - Kemampuan Umum
(Intelegensi)
D
U
Kondisi Tempat Belajar
- Sarana dan
Fisik
perlengkapan belajar
Eksternal - Materi Pelajaran
- Kondisi Lingkungan
Belajar
Psikologis Dukungan Sosial
Pengaruh Budaya

38
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik..., h. 63
39
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik..., h. 64
36

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan terdapat


dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari
dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan
(eksternal). Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar baik
yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa
maka kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
berada dalam lingkungan sekitar diri siswa.

e. Pengukuran Hasil Belajar


Pengukuran hasil belajar adalah dengan menggunakan tes hasil belajar
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai.
Menurut Trianto dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran
Terpadu mengungkapkan bahwa “Tes hasil belajar merupakan butir tes
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar, tes hasil belajar meliputi tes hasil belajar
produk, tes hasil belajar proses, dan tes hasil belajar psikomotorik”.40
Sehingga dalam hal ini, tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa yang mengacu pada hasil kompetensi dasar
yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar
dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap kunci
jawabannya serta lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa.
Menurut Sumarna Surapranata dalam bukunya yang berjudul Panduan
Penulisan Tes Tertulis, “Tes ialah sehimpunan pertanyaan yang harus
dijawab, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih, ditanggapi, atau
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites (testee) dengan
tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku/atribut) tertentu dari orang
41
yang dites tersebut.” Tes pada umumnya dimaksudkan untuk mengukur
aspek-aspek perilaku manusia seperti aspek pengetahuan (kognitif), sikap
(apektif), maupun aspek keterampilan (psikomotor). Hal yang diukur

40
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu..., h. 114
41
Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004),Cet. I, h. 19.
37

adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang


telah diajarkan.
Menurut Sumadi Suryabrata dalam buku Teknik Evaluasi Pendidikan
karangan M. Chabib Thaha mengungkapkan “Tes adalah pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus
dijalaknkan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidik
mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atu
testee lainnya.”42 Sehingga tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan,
perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan
respon sesuai dengan petunjuk itu.
Tes hasil belajar yang digunakan adalah “Tes objektif yaitu tes tulis
yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia
sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data baik yang
menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah.”43 Jenis tes
objektif yang digunakan adalah tes pilihan ganda .
Menurut Noeng Muhajir dalam buku Teknik Evaluasi Pendidikan
karangan Chabib Thoha mengungkapkan “Tes pilihan ganda merupakan
tes objektif di mana masing-masing item disediakan lebih dari dua
kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang
benar atau yang paling benar.”44 Sehingga dalam hal ini tes tersebut
terdapat satu jawaban dari pilihan-pilihan yang telah disediakan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka pengukuran hasil
belajar yaitu dengan mengunakan tes yang merupakan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus
dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, peneliti

42
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996),
Cet. III, h. 43
43
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan..., h. 55
44
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan..., h. 71
38

mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau


testee lainnya.

4. Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together


Dengan Hasil Belajar
Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik akan mengalami dan
mengkonstruksi pemahaman belajar mereka dalam bentuk kerjasama dalam
kelompok kecil untuk memutuskan kesimpulan penyelesaian masalah yang
diajukan. Pembelajaran ini dapat membantu anggota kelompok lain
memahami pembelajaran lebih efektif dan bermakna karena masing-masing
anggota kelompok memiliki kontribusi yang sama dalam membantu atau
membangun kesuksesan kelompok.
Dengan demikian siswa yang lebih pandai akan mentransfer
pemahamannya pada anggota kelompok lain. Model pembelajaran ini
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap akademik atau kemampuan
dan hasil belajar serta pengembangan keterampilan sosial. Model
pembelajaran ini terstruktur dengan anggota kelompok yang mendapat nomor
sebagai bagian tugas mereka dalam bekerjasama dan berpikir serta
memutuskan penyelesaian terhadap suatu permasalahan yang ada.
Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat kerjasama dalam hal
penyelesaian tugas bersama di dalam kelompok begitujuga dengan numbered
heads together, di mana setiap anggota dalam kelompok diberi nomor dengan
tujuan agar semua siswa dalam kelas aktif dan bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas dalam kelompok yang nantinya akan dipresentasikan
oleh anggota kelompok yang mendapat nomor yang disebutkan oleh gurunya
ketika menyampaikan pertanyaan.

5. Konsep Dasar IPS Akuntansi


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
39

dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan
berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan
di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
Menurut Abdul Aziz Wahab dalam bukunya yang berjudul Konsep
Dasar mengungkapkan “IPS bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.”45 Kerangka kerja IPS tidak
menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis
dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat dalam
lingkungan masyarakat. Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan
perpaduan pengetahuan sosial, untuk tingkat Sekolah Dasar intinya merupakan
perpaduan antara geografi dan sejarah. IPS sebagai satu program pendidikan
tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun
harus mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga
masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki
tanggungjawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena
peserta didik yang dibina melalui IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan
kemampuan berpikir tinggi, namun peserta didik diharapkan pula memiliki

45
Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h.
1.17
40

kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya.


Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik.
Sumarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar
mengutip pendapat dari American Accounting Association mendefinisikan
akuntansi sebagai “.....proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.46
Sehingga akuntansi sangta berguna bagi para ekonom yang menggeluti dunia
bisnis karena sebagai alat mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas sehingga perusahaan mereka menjadi go public.
Pendapat lain disampaikan oleh Al- Harjono Jusuf dalam bukunya yang
berjudul Dasar-dasar Akuntansi merumuskan definisi Akuntansi sebagai
berikut:
Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai
suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-
kegiatan suatu organisasi. Ditinjau dari sudut kegiatannya akuntansi
dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi.47
Sehinga dalam hal ini akuntansi sangat berguna baik bagi orang yang
menggunakannya maupun sebagi kontrol dalam kegiatan keuangan dalam
suatu organisasi karena sebagai alat pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan dan penganalisisan data keuangan. Materi yang akan diajarkan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Buku Besar Penutup

Pemindahbukuan (posting) jurnal penyesuaian dan jurnal penutup


ke buku besar penutup prosesnya sama sebagaimana proses

46
Sumarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3
47
Al-Haryono Jusuf, Dasar-dasar Akuntansi, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2003), Cet. II, h.
5
41

pemindahbukuan (posting) jurnal umum ke buku besar biasa, yaitu tiap


jumlah debit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke
sisi sebelah debit akun buku besar penutup yang bersangkutan dan tiap
jumlah kredit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke
sisi sebelah kredit akun buku besar penutup yang bersangkutan. Buku
besar penutup dilakukan setiap akhir periode akuntansi.

b. Neraca Saldo Penutup

Tahap paling akhir dari suatu siklus akuntansi adalah menyusun


daftar sisa penutup (post closing trial balance). Tujuan dari penyusunan
daftar sisa penutup (post closing trial balance) adalah untuk memastikan
bahwa jumlah debit dan kredit dalam keadaan seimbang, hal ini sangat
penting dilakukan sebelum aktivitas akuntansi pada periode berikutnya
dimulai. Pada daftar sisa penutup (post closing trial balance) hanya
terdapat akun-akun yang sifatnya riil, yaitu akun-akun yang terdapat pada
neraca seperti harta, utang, dan modal.

c. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik (reversing journal entry) artinya jurnal yang dibuat


pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu
yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakukan
dengan tujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat dilakukan
dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan menjurnal pada saat
jatuh tempo. Jurnal pembalik dikerjakan pada tanggal 31 Desember tetapi
diberikan pada tanggal 02 Januari tahun berikutnya (tanggal 01 Januari
hari libur). Perli diingat bahwa tidak semua jurnal penyesuaian dibuatkan
jurnal pembalik. Pada dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang
memerlukan jurnal pembalik yaitu beban dibayar di muka, beban yang
masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan pendapatan yang
masih harus diterima.
42

6. Hasil Penelitian yang Relevan


Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh
beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang model cooperative
learning teknik numbered heads together. Diantaranya yaitu, Ubaidilah, 2009
dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads
Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” dengan thitung sebesar 4,33 dan ttabel
2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) dengan teknik Kepala Bernomor (numbered
heads together) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
siswa.48
Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode
Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan
Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul
Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh
pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap
penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.49
Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam
skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang
dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukka bahwa, rata-rata hasil belajar
biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar 77,550
dibanding lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang tidak
diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab yaitu
3,202>1,667.50

48
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
49
Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads
Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
50
Heri Damhudi berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007.
43

B. Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMA/MA/SMALB. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Pendidikan IPS bertujuan membantu
siswa membentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan
agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga negara pada
komunitas lokal, negara dan dunia. Hasil belajar merupakan kualitas
kemampuan siswa yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam
membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor.
Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang
optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut
untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga
mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga
mempunyai integritas moral yang baik.
Model cooperative learning merupakan model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan setiap siswa yang berada di dalam kelompok kecil serta
kesetiakawanan sosial karena terdapat kerja sama dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yaitu dapat mempertebal rasa percaya diri dan kesetiakawanan sosial
yang tinggi diantara peserta didik.
Salah satu teknik dalam model pembelajaran cooperative learning
adalah teknik numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas. Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk
44

memperhatikan dan mempertimbangkan suatu permasalahan untuk


meningkatkan tanggungjawab individu dan kelompok belajar serta
meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok. Sebagai usaha untuk
memperoleh suatu hasil belajar yang optimal, maka diperlukan alternatif
pembelajaran yang lebih mengaktifkan dan mengeksplorasi pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa. Karena tidak dipungkiri pengetahuan siswa yang lebih
luas daripada pengetahuan yang dimiliki oleh guru sehingga harus
menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengeksplorasi pengetahuan
siswa dengan cara saling berbagi pengetahuan dengan sejawatnya. Selain itu,
saat ini siswa sangat meremehkan pelajaran IPS karena hanya hafalan terlebih
Akuntansi, karena berdasarkan hasil observasi siswa menganggap bahwa
Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membingungkan
sehingga mereka merasa acuh dan menunjukkan sikap-sikap yang acuh pula
seperti tidur di kelas saat pembelajaran berlangsung, siswa mengobrol, ribut
bahkan memakai headset mendengarkan musik di handphone sehingga hanya
beberapa orang yang aktif dalam pembelajaran di kelas dan dampak yang
lebih pentingnya yaitu hasil belajar Akuntansi siswa yang rendah.
Hal ini disebabkan, masih banyak guru yang mengajarkan mata
pelajaran Akuntansi dengan menggunakan paradigma lama yaitu
memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui
dimensi pendengaran, konsep-konsep yang diperoleh para siswa tidak melalui
proses kerja maupun penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari,
serta guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian siswa terhadap
proses pembelajaran.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah kurangnya penggunaan media
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pemindahan
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang tidak dapat diajarkan hanya
dengan metode ceramah saja. Dengan demikian penulis mengambil salah satu
model pembelajaran yaitu model pembelajaran cooperative learning teknik
numbered heads together. Penjelasan kerangka berpikir di atas dapat
divisualisasikan dalam gambar di bawah ini:
45

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

Guru Model Pembelajaran Konvensional

Siswa Pasif dalam Pembelajaran Pemahaman soal setiap siswa rendah

Hasil Belajar Siswa Rendah

Penerapan Model Cooperative


Learning Teknik Numbered
Heads Together

Aplikasi PTK

Siswa Aktif dalam Pembelajaran Pemahaman soal setiap siswa meningkat

Hasil Belajar Siswa Meningkat

C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir serta beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik
numbered heads together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads
Together Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2
MAN 11 Jakarta”.
BAB III
Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Sekolah yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah
MAN 11 Jakarta untuk mata pelajaran IPS Akuntansi kelas XI IPS 2,
sedangkan waktu yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian
tindakan kelas ini pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 dari tanggal 28
April 2011 sampai 26 Mei 2011.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus


Kegiatan
Persiapan dan Perencanaan √
Obsevasi (Studi Lapangan) √
Kegiatan Penelitian √ √
Analisis dan deskripsi data √ √
Laporan penelitian √

46
47

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus


Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (Calssroom Action Research). Dikarenakan ada tiga kata yang
membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan:
1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan: menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas: dalam hal ini terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.1

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan kegiatan


mengumpulkan data untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan kegiatan
atau tindakan yang sengaja dilakukan baik dalam ruang kelas maupun luar
kelas yang penting tedapat sekelompok siswa dan guru serta pelajaran yang
sama.
Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Pendidikan mengungkapkan pengertian penelitian tindakan sebagai
berikut:
Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang
dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri
(dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah,
konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan,
keberhasilan dan hambatan yang dihadap, untuk kemudian menyusun
rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.2

1
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet.
VII, h. 2-3.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. VI, h. 140
48

Sehingga dalam hal ini penelitian tindakan merupakan


penyempurnaan terhadap suatu kegitan agar lebih baik lagi dengan melakukan
tindakan-tindakan yang disengaja, jika dalam lingkungan pendidikan
penelitian tindakan ini dilakukan oleh oleh guru, dosen, kepala sekolah, dan
konselor.
Sedangkan menurut Kunandar dalam bukunya yang berjudul Penelitian
Tindakan Kelas mengungkapkan “Penelitian tindakan kelas dapat juga
diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan
tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di
kelasnya”.3 Sehingga dalam hal ini masing-masing siklus meliputi beberapa
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus
akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai yaitu telah
tercapainya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan perbandingan nilai pre-
test dan post-test meningkat. Menurut David Hopkins dalam buku Penelitian
Tindakan Kelas karangan Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi
“PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru
yang menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik,
atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program
sekolah”.4 Sehingga dalam hal ini, PTK dilakukan untuk menguji anggapan
dan melaksanakan program agar lebih baik. Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam
bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan
bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam
penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
Sehingga tahapan tersebut dapat divisualisasikan dalam gambar di
bawah ini:

3
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), Cet. V,
h. 46
4
Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:
Tinta Emas, 2008), Cet. I, h. 4
49

Gambar 3.1
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Tahap 1: Perencanaan, sebelum penelitian dilakukan maka peneliti


melakukan perencanaan yang matang mengenai apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Setelah itu
mempersiapkan semua instrumen yang dibutuhkan seperti lembar tes hasil
belajar, lembar observasi, lembar catatan lapangan lembar angket dan lembar
wawancara yang telah divalidasi baik secara konstruk maupun empirik.
Tahap 2: Pelaksanaan, pelaksanaan penelitian dengan menerapkan
model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together
sesuai dengan rancangan peneliti dengan kolaborator, dalam pelaksanaan ini
terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati
proses pembelajaran dan siswa.
Tahap 3: Pengamatan, Suharsimi Arikunto, dkk dalam bukunya yang
berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengungkapkan bahwa “Pengamatan
sebetulnya sedikit kurang tepat kalau dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan
karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan”. 5
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam pelaksanaan ini
terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati

5
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.19
50

proses pembelajaran dan siswa sehingga kedua kegitan ini tidak dapat
dipisahkan melainkan satu kesatuan.
Tahap 4: Refleksi, Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam bukunya yang
berjudul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan bahwa “Refleksi
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan,
refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia pemantulan”.6 Dalam hal ini, peneliti mendiskusikan
tindakan dan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
cooperative learning teknik numbered heads together dengan kolaborator.

C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian


Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 2
berjumlah 29 orang pada tahun ajaran 2010-2011, sedangkan objek dalam
penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi siswa dan guru bidang studi IPS
Akuntansi dengan menerapkan model cooperative learning teknik numbered
heads together.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti berperan dalam perencanaan kegiatan
pembelajaran dan membantu mitra kolaborasi (Guru Akuntansi ) dalam
pelaksanaan tindakan serta menjadi pengajar dan peneliti. Selain membantu
mengajarkan materi, peneliti juga mengawas kegiatan pembelajaran dan
meneliti proses penerapan model cooperative learning teknik numbered heads
together selama proses pembelajaran terjadi.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Observasi terhadap metode belajar yang diterapkan guru dan lembar
kerja siswa yang digunakan siswa-siswi melalui catatan lapangan yang berisi
mengenai aspek yang diobservasi dan kinerja siswa melalui aspek kognitif dan

6
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.19
51

psikomotor. Di bawah ini merupakan pokok-pokok rencana kegiatan


penelitian tindakan kelas:
Tabel 3.2
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas7

Perencanaan: - Merencanakan pembelajaran yang


Identifiksai msalah dan akan diterapkan dalam PBM
penetapan alternatif - Menentukan pokok bahasan
pemecahan masalah - Mengembangkan skenario
pembelajaran
- Menyusun LKM
- Menyiapkan sumber belajar
- Mengembangkan format evaluasi
pembelajaran
- Mengembangkan format observasi
pembelajaran
Tindakan - Menerapkan tindakan mengacu
pada skenario dan LKM
Pengamatan - Melakukan observasi dengan
Siklus I
memakai lembar observasi
- Menilai hasil tindakan dengan
menggunakan format LKM
Refleksi - Melakukan evaluasi tindakan yang
telah dilakukan yang meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu
dari setiap macam tindakan
- Melakukan pertemuan untuk
membahas hasil evaluasi tentang
skenario, LKM, dan lain-lain
- Memperbaiki pelaksanaan tindakan
sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya
- Evaluasi tindakan I
Perencanaan - Identifikasi masalah dan penetapan
alternatif pemecahan masalah
- Pengembangan program tindakan
Siklus II II
Tindakan - Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan - Pengumpulan data tindakan II
Refleksi - Evaluasi tindakan II

7
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.70-71
52

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dengan
menerapkan pembelajaran cooperative learning teknik numbered hedas
together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi
dalam buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik dengan
baik.

G. Data dan Sumber Data


Sumber data diperoleh dari :
1. Observasi langsung. Observasi ini berupa lembar observasi dan catatan
lapangan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan
proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning
teknik numbered heads together.
2. Lembar wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan guru untuk
mengetahui tanggapan terhadap model pembelajaran yang diterapkan serta
siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah.
3. Kuisioner. Diberikan pada siswa untuk mengetahui respon terhadap model
pembelajaran yang digunakan
4. Tes hasil belajar pre-test dan pos-test belajar Akuntansi pada konsep buku
besar, neraca saldo dan jurnal pembalik.

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data Yang Digunakan


Instrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1. “Tes objektif yaitu tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih
jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik dapat menampilkan
keseragaman data baik yang menjawab benar maupun mereka yang
8
menjawab salah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tes pilihan ganda (multiple choice). “Soal pilihan ganda adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban atas pertanyaan atau

8
M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan., (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996), Cet. III, h. 55.
53

pernyataan yang tercantum dalam pokok soal atau stem yang disertai
dengan sejumlah kemungkinan jawaban”.9
2. Lembar observasi dan catatan lapangan proses kegiatan belajar mengajar.
Untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar
siswa, aktivitas guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan model
cooperative learning teknik numbered heads together.
3. Lembar wawancara untuk wawancara dengan guru untuk mengetahui
tanggapan terhadap model pembelajaran yang diterapkan serta siswa yang
berprestasi tinggi, sedang dan rendah.
4. Lembar Angket dengan siswa dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan
dari siswa mengenai penggunaan model belajar yang diterapkan dalam
mempelajari pelajaran. Skala pengukuran yang digunakan adalah “skala
likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi”. 10

I. Teknik Pengumpulan Data


1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian waktu belajar di
sekolah sesuai dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah
ditetapkan, juga berapa penyusunan materi yang akan diajarkan dengan
menerapkan cooperative learning teknik numbered heads together.
Setelah itu dilakukan pembuatan dan pengujian instrumen penelitian baik
secara teoritik maupun empirik.

2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan awal penelitian dilakukan dengan pre-test pada subjek
penelitian, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan dengan
tahapan-tahapan menggunakan cooperative learning teknik numbered

9
Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 132.
10
Iskandar, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: GP Press, 2009), Cet.
II, h. 82.
54

heads together dengan menggunakan konsep, model, dan skenario


cooperative learning teknik numbered heads together yang dibuat oleh
peneliti dan mencatat seluruh gejala yang dialami baik oleh guru, siswa
maupun model cooperative learning teknik numbered heads together
dalam catatan lapangan dan lembar observasi yang telah disediakan oleh
peneliti. Setelah pokok bahasan selesai diajarkan dan model cooperative
learning teknik numbered heads together selesai diterapkan, maka
diadakan tes hasil belajar berupa post-test. Setelah itu menyebarkan angket
dan melakukan wawancara dengan siswa yang berprestasi tinggi, sedang,
dan rendah. Data yang didapat kemungkinan dianalisis dan ditarik
kesimpulan

3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan adalah tahap akhir dari penelitian, pada tahap ini
dikemukakan proses berlangsungya penelitian dan hasil penelitian.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trustworthiness) Studi


Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel
yang sudah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan realibilitasnya
atau tidak.
1. Uji Validitas
Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi, atau dengan kata lain suatu
alat evaluasi disebut valid jika dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu
yang dievaluasi itu. “Tes yang valid adalah tes yang hanya mengukur satu
dimensi (unidimensional)”.11 Sehingga uji validitas adalah uji
kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi sebenarnya. Sedangkan

11
Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 25.
55

menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar


Evaluasi Pendidikan bahwa:
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi
tinggi atau rendah, dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa
sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item
mempunyai kesejajaran dengan skor total, kesejajaran ini dapat
diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item
digunakan rumus korelasi.12

Uji coba ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-


masing item dengan skor total. Untuk mengukur validitas soal dalam
penelitian ini digunakan rumus korelasi Point Biserial.
m p  mt p
rpbis 
SDt q
Keterangan:
rpbis = Koefisien korelasi biserial
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = Rerata skor total
SDt = Standar Deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar (banyaknya siswa yang
menjawab benar/jumlah seluruh siswa)
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (1-p)
r>r tabel maka butir soal tersebut valid
r<r tabel maka butir soal tersebut tidak valid13

2. Uji Reliabilitas
“Kehandalan atau reliabilitas meliputi ketepatan/kecermatan
(precision) hasil pengukuran, dan keajegan/kestabilan (consistency) dari
hasil pengukuran”.14 Merupakan kesepakatan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal
yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap.
Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama

12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1986),
Cet. II, h. 66.
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 70.
14
Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 27.
56

dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap atau relatif sama. Sedangkan
menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap”.15
Instrumen disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut
cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Uji ini
dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau dikenal
dengan K-R 20 yaitu :

 n   S   pq 
2

r11    
 n  1  S2 
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians)
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Adapun kriteria pengujiannya adalah :


r11 = 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil
r11 = 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah
r11 = 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang
r11 = 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi
r11 = 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
r>r tabel instrumen hasil belajar reliabel
r<r tabel instrumen hasil belajar tidak reliabel16

3. Uji Tingkat Kesukaran


Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-
dasar Evaluasi Pendidikan mengungkapkan bahwa “Soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit”.17 Bilangan
menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut Indeks Kesukaran
(difficulty index). Untuk dapat mengukur kesukaran suatu soal digunakan
rumus sebagai berikut:

15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 75.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 90.
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), Cet. XI, h. 207
57

P= B
JS
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
0,0 1,0
Sukar Mudah
Di dalam istilah evaluasi, “Indeks kesukaran ini diberi simbol Pyang
merupakan singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal
dengan P=0,70 lebih mudah dibandingkan dengan P=0,20. Sebaliknya soal
dengan P=0,30 lebih sukar daripada soal dengan P=0,80”.18

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis


Pengujian teknik analisis deskriptif dari tiap siklus dan dengan
menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara post-test dan pre-test pada
setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan tindakan
terjadi peningkatan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup
dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik.
Normal Gain
Gain adalah selisih nilai post-test dengan nila pre-test, Gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk
menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer.
N-Gain : Skor post-test – skor pre-test
Skor ideal – skor pre-test
Dengan kategorisasi perolehan
G - tinggi : nilai (<g>) > 0,70
G – sedang : nilai 0,70 e”(<g>)e”0,30
G – rendah : nilai (<g>) < 0,3019

18
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi..., h.207-208
19
Awaludin, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan
Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open-Ended dengan Pemberian Tugas
Tambahan”, http://.tp.ac.id/dokumen/rumus+gain+ternormalisasi, Minggu, 17 Juli 2011
58

L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan


Apabila setelah tindakan pertama atau siklus I selesai dilakukan dan
hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan peningkatan hasil
belajar maka akan ditindaklanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnnya
yaitu siklus 2 sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah


1. Sejarah Berdirinya MAN 11 Jakarta
Sebagaimana kita ketahui dalam dekade 1989 di seluruh Indonesia
telah dihapus semua sekolah menengah keguruan seperti SPG, SGO, dan
PGA. Hal ini dikemukakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber
daya manusia sebagai penyediaan tenaga kependidikan bagi sekolah dasar
tidak cukup di sekolah tamatan keguruan. Bahwa salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan agama di SD/MI adalah meningkatkan
kualifikasi pendidikan dasar bagi jabatan Guru Pendidikan Agama SD/MI
dari jenjang pendidikan menengah (PGA) menjadi jenjang Pendidikan
Tinggi sehingga akhirnya diterbitkan Surat Keputusan Menteri Agama RI
Nomor: 64 Tahun 1990 Tanggal 25 April 1990 tentang Alih Fungsi Guru
Agama Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Lebak Bulus Cilandak Jakarta
Selatan adalah satu lembaga pendidikan negeri yang semula merupakan
kelas jauh/filial dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Grogol Jakarta
Barat. Dengan surat keputusan Menteri Agama RI-Nomor 104 Tahun 1997
Tanggal 7 Maret 1997 diresmikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri

59
60

(MAN) 11, dengan pertimbangan bahwa untuk meningkatkan mutu


pendidikan di SD/MI adalah meningkatkan kualifikasi Pendidikan
Menengah (PGAN) menjadi program DIPLOMA II pada Institut Agama
Islam Negeri (IAIN). Dari sejumlah 14 Madrasah Aliyah Negeri di seluruh
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta salah satunya adalah Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 11. Pada tahun 1997-1998 baru menerima siswa
sebanyak 70 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas. Adapun siswa-siswi kelas
2 dan kelas 3 adalah siswa yang berasal dari kelas jauh/filial Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 1 Grogol Jakarta Barat.

2. Visi MAN 11 Jakarta


”Islami dan Unggul dalam Prestasi”
a. Siswa memiliki akhlakul karimah
b. Siswa taat beribadah
c. Siswa memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
d. Nilai UN (Ujian Nasional) siswa melebihi standar nasional
e. Meningkatkan jumlah lulusan siswa yang diterima di PTN (Perguruan
Tinggi Negeri).

3. Misi MAN 11 Jakarta


a. Menumbuhkan kebanggaan lingkungan dan prilaku terpuji serta
praktik nyata sehingga peserta didik dapat menjadi teladan bagi teman-
teman dan masyarakat.
b. Menyelenggarakan pembinaan akan pentingnya ibadah dan
menjadikannya sebagai suatu kebutuhan.
c. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuh kembangkan
kemampuan berpikir aktif, kreatif dan aktif dalam memecahkan
masalah.
d. Menyelenggarakan bimbingan belajar baik yang dilaksanakan mandiri
atau bekerjasama dengan lembaga lain.
61

e. Menyelenggarakan bimbingan secara efektif dan mengembangkan


siswa sesuai dengan minat.

4. Tujuan MAN 11 Jakarta


a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan berakhlakul karimah.
b. Berkualitas baik akademik intra kulikuler maupun akademik/ekstra
kulikuler.
c. Tamatannya dapat diterima di perguruan tinggi Negeri/swasta.
d. Memiliki kecakapan hidup (life skill) sebagai bekal terjun
kemasyarakat dan memasuki dunia kerja.
e. Terciptanya suasana yang sehat.

5. Strategi Pencapaian dan Pengembangan Man 11 Jakarta


a. Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, harmonis yang
bernuansa Islami
b. Peningkatan kualitas pengamalan ajaran Islam
c. Mengupayakan dan memberdayakan sarana, prasarana yang
menunjang terciptanya pengamalan ajaran Islam
d. Mengupayakan keterpaduan antara kegiatan intra kulikuler dan ekstra
kuliluler dengan pendidikan agama Islam
e. Inovasi kurikulum dan metode pembelajaran.
f. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan.
g. Mengupayakan tenaga pendidik/guru dan pegawai tata usaha yang
profesional, berdedikasi dan bermutu/produktif dalam proses KBM
dan bekerja.
h. Mengupayakan secara bertahap tenaga pengajar/guru sesuai dengan
latar belakang pendidikan akademiknya, diutamakan tenaga PNS.
i. Tersedia alat/media dan sarana pembelajaran yang cukup dan high
technology.
j. Mengupayakan input/siswa baru dan output/tamatan yang berkualitas
akademik dan berakhlakul karimah.
62

k. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka melaksanakan


TUPOKSI madrasah dan mengupayakan sehat jasmani dan rohani.
l. Memberdayakan potensi siswa dan guru dalam bidang seni.
m. Memberdayakan potensi dan peran komite madrasah, orang tua/wali
murid, ulama dan umaroh, simpatisan dan tokoh masyarakat lainnya
untuk kemajuan dan kemakmuran madrasah.

6. Lingkungan MAN 11 Jakarta


MAN 11 Jakarta terletak di lingkungan pemukiman penduduk
sebelah barat Perumahan Karang Tengah dan Timur yang dibatasi oleh
pemukiman masyarakat setempat, memiliki luas tanah kurang lebih 3000
m2 potensi yang dimiliki guru yang cukup berkompeten dengan peserta
didik yang memiliki antusias dalam mengikuti proses belajar di MAN 11.

7. Keadaan Sekolah MAN 11 Jakarta


Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta
Nama Kepala Sekolah : Drs. Rojali, MPd.
Alamat Madrasah : Jl. H. Gandun No. 60, Cilandak,
Jakarta Selatan
Standar Madrasah : Tingkat Akreditasi B dan Tipe
Reguler
Keadaan Gedung : Permanen
Nomor Statistik : 311317120059
Tahun didirikan/dibangun : 1994
Tahun Beroperasi : 1995/1996
Status Tanah : Pemda/Negara
Luas Bangunan : 1287 m2
Luas Tanah : 3790,05 m2
63

8. Personil Sekolah MAN 11 Jakarta


a. Tenaga Pengajar
Tabel 4.1
Tenaga Pengajar

Asal Guru Guru


No Jumlah Tahun
NIP 15 NIP 13 Kontrak Honorer
1 27 3 1 2 33 2003/2004
2 27 3 1 2 33 2004/2005
3 26 3 1 2 32 2005/2006
4 26 - 1 2 29 2006/2007
5 27 - 1 2 30 2007/2008
6 27 - - 3 29 2008/2009
7 27 - - 3 29 2009/2010
8 27 - - 4 31 2010/2011

b. Tata Usaha
Tabel 4.2
Tata Usaha

2007/2008 2010/2011
No Jabatan
PT PTT JML PT PTT JML
1 Kepala TU 1 - 1 1 - 1
2 Staf TU 6 3 9 11 1 12
3 Cleaning Service - 3 3 - 3 3
4 Satpam - 1 1 - 1 1
5 Penjaga Malam - 2 2 - 1 1
Jumlah 7 9 16 12 6 18
64

c. Jenjang Kepangkatan Personil


Tabel 4.3
Jenjanng Kepangkatan Personil

No Golongan Kasek Guru TU Pesuruh Jumlah


1 IV/b - - - - -
2 IV/a 1 11 - - 12
3 III/d - 5 1 - 6
4 III/c - 2 - - 2
5 III/b - 4 5 - 9
6 III/a - 4 1 - 5
7 II/d - - - - -
8 II/c - - 1 - 1
9 II/b - - 1 - -
10 II/a - - 3 - 3
Jumlah 1 26 12 - 39

d. Personil dilihat dari Jenjang Kepangkatan


Tabel 4.4
Personil dilihat dari Jenjang Kepangkatan

Jenjang
No Kasek Guru TU Pesuruh Jumlah
Pendidikan
1 S2 1 2 1 - 4
2 S1 - 25 3 - 28
3 SARMUD - 1 - - 1
4 DIII - 2 - 1 3
5 DII - - - - -
6 DI - - - - -
7 PGSLP - - - - -
8 SLTA - - 7 3 10
9 SMP - - - 1 1
10 SD - - 1 1 2
Jumlah 1 30 12 6 49
65

9. Peserta Didik MAN 11 Jakarta


a. Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir
Tabel 4.5
Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir

Data Siswa
No Kelas 2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/ 2010/
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 X 70 84 75 85 111 149 155 141
2 XI 93 69 83 72 81 108 151 152
3 XII 76 94 69 85 71 83 108 148
Jumlah 239 247 221 242 263 340 414 441

b. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun Terakhir


Tabel 4.6
Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun Terakhir

2003/ 2004/ 2005/ 2006 2007 2008/ 2009/ 2010/


2004 2005 2006 /2007 /2008 2009 2010 2011
No Kelas
R R R R R R R R R R R R R R R R
K B K B K B K B K B K B K B K B

1 X 2 3 3 3 3 4 4 4
2 XI 2 2 3 3 3 4 4 5
3 XII 2 3 2 2 3 3 4 4
Jumlah 6 8 8 8 9 1 12 1
1 3

c. Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir


Tabel 4.7
Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir

2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/ 2010/


No Mata Pelajaran
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 IPA 1KLS 22 22 22 22 20 20 34 61
2 IPS 1 KLS 58 58 58 58 58 131 117 91
Jumlah 80 80 80 80 80 151 151 152
66

d. Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir


Tabel 4.8
Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir

2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/ 2010/


No Mata Pelajaran
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 IPA 1KLS 20 20 20 20 20 20 20 32
2 IPS 1 KLS 63 63 63 63 63 63 131 116
Jumlah 83 83 83 83 83 83 151 148

e. Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7 Tahun


Terakhir
Tabel 4.9
Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7
Tahun Terakhir

Tahun Pelajaran
Mata
No 2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/
Pelajaran
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 B. Indonesia 5,87 6,16 8,13 7,64 7,03 7,05 7,89
2 B. Inggris 4,66 5,51 8,58 7,93 7,16 7,69 6,95
3 Matematika 4,77 6,37 7,27 7,51 7,86 6,80 8,28
4 Fisika - - - - 8,20 7,01 7,65
5 Kimia - - - - 8,18 9,06 9,29
6 Biologi - - - - 8,30 7,13 7,64
Rata-rata 5,10 6,01 7,99 7.69 7,88 7,46 7,95
67

f. Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7 Tahun


Terakhir
Tabel 4.10
Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7
Tahun Terakhir
Tahun Pelajaran
Mata
No 2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/
Pelajaran
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 B Indonesia 5,87 6,16 8,13 7,40 4,98 5,75 7,26
2 B Inggris 4,66 5,51 8,58 7,68 5,54 6,36 5,96
3 Matematika 4,77 6,37 7,27 6,79 7,90 8,34 8,39
4 Ekonomi - - - - 7,74 7,86 7,52
5 Geografi - - - - 6,19 7,02 7,21
6 Sosiologi - - - - 6,08 6,81 5,67
Rata-rata 5,10 6,01 7,99 7,29 6,40 7,02 6,06

g. Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir


Tabel 4.11
Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir

No. Tahun 2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/


Pelajaran 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 PTAIN 16 15 14 22 17 13 25
2 PTAIS 15 20 9 18 7 2 1
3 PTUN 8 9 5 9 12 - 4
4 PTUS 15 17 17 12 20 20 22
5 PESANTREN - - - - - - -
6 KURSUS 2 9 3 8 5 4 -
7 BEKERJA 13 10 12 7 6 13 12
8 LAIN-LAIN 7 14 9 9 3 33 44
Jumlah 76 94 69 85 70 82 108

h. Asal Siswa Kelas X MAN 11


Tabel 4.12
Asal Siswa Kelas X MAN 11

No Asal 2003/ 2004/ 2005/ 2006/ 2007/ 2008/ 2009/ 2010/


2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 MTSN 21 28 28 31 44 68 76 62
68

10. Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta


Tabel 4.13
Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta

No Jenis Sarana dan Prasarana Banyaknya Keterangan


1. Keadaan Gedung 3 Lantai 1287,75 m
2. Luas Bangunan 1287 m2 3.790.05
3. Luas Tanah 3.790 m2 -
4. Jumlah Ruang Belajar 14 Lokal -
a. Dipakai untuk belajar 9 Lokal -
b. Dipakai untuk ruang LAB IPA 1 Lokal -
c. Ruang Kepala Sekolah 1 Lokal ½ ruang kelas
d. Ruang Tata Usaha 1 Lokal ½ dan 1 ruang
e. Ruang Komputer 1 Lokal ½ ruang kelas
f. Ruang Perpustakaan 1 Lokal 1 lokal
g. Ruang LAB Bahasa (20 Siswa) 1 Lokal 1 lokal
h. Ruang Penjaga Sekolah 1 Lokal ½ lokal
i. Ruang Wudhu/Kamar Mandi 1 Lokal 7 Ruang
5. Lapangan Olahraga 16 Ruangan -
a. Lapangan Bola Volly - -
b. Meja TEnis 1 -
c. Lapangan Upacara Bendera - -
d. Halaman Parkir dan Taman 2 unit -
6. Komputer untuk belajar siswa 15 unit Lengkap Printer
7. Komputer untuk kegiatan kantor 7 unit -
8. Bangunan Masjid 1 lantai Gedung Atas
9. Bangunan Gedung 2 unit Gedung Atas
10. OHP 1 lokal Gedung Atas
11. LCD 1 lokal Atas dan Bawah
12. TV 5 unit Gedung Atas
13. VCD 1 lokal Gedung Bawah
14. Ruang OSIS 1 lokal Gedung Atas
15. Ruang PMR/UKS 1 lokal Gedung Bawah
16. Kantin 1 lokal Gedung Bawah
17. Rumah Penjaga Sekolah 1 lokal Gedung Bawah
18. Ruang LAB Seni 1 lokal Gedung Bawah
19. Footsal 1 lokal Atas dan Bawah
20. Badminton 1 lokal -

11. Kegiatan Ekstra Kulikuler


a. Paskibra i. Seni musik dan marawis
b. Pmr k. Basket
c. Kir l. English club
d. Sepak bola/futsal m Kitab kuning
e. Volly
f. Kaligrafi
g. Pencak silat
h. Rohis
69

12. Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik


Tabel 4.14
Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik

No. Tahun Jenis prestasi Tingkat Juara


Ke
1. 2002/2008 Lomba marawis Sejabodetabek 2
2. 2003/2004 MTQ Kodya depok 3
3. 2006/2007 Mading/SMU/MA Se Jabotabek 2
4. 2006/2007 KIR/SMU/MA Se Jabotabek 1
5. 2006/2007 Porsema/SMU/MA Se Jabotabek 2
6. 2004/2008 PMR Se Jabotabek 3
7. 2007/2008 PMR (Paduan Suara) Se DKI Jakarta 1
8. 2007/2008 Band Se DKI Jakarta 1
9. 2008/2009 Paskibra Se Jaksel 1
10. 2009 Cerdas Cermat Agama Islam Se Jabotabek 2
11. 2009 Pidato antar MAN DKI Se Jabotabek 2
12. 2009 Cerdas Cermat Agama SMA 34 Se Jabotabek 3
13. 2009 MTQ MAN se DKI Jakarta 2
14. 2010 Lomba Azan Se SMU DKI Jakarta 1
15. 2010 Turnamen Futsal UMJ Se Jabotabek 2
16. 2010 Turnamen Futsal UNAS Jakarta Se Jabotabek 3
17. 2010 Pariasi PBB (Baris Berbaris) Se Jabotabek 6

13. Sarana Fasilitas Belajar


Tabel 4.15
Sarana Fasilitas Belajar

No. Jenis fasilitas Jumlah Luas Keterangan


1. Ruang kelas 14 kelas 3.136 m² Baik
2. Ruang Ka. Madrasah 1 ruang 28 m² Baik
3. Ruang guru 2 ruang 112 m² Baik
4. Ruang tata usaha 1 ruang 56 m² Baik
5. Laboraturium IPA 1 ruang 56 m² Baik
6. Perpustakaan 1 ruang 56 m² Baik
7. Ruang ketrampilan - - Baik
8. Ruang kesenian/ musik 1 ruang 28 m² Baik
9. Ruang uks 1 ruang 6 m² Baik
10. Ruang bp/bk 1 ruang 12 m² Baik
11. Ruang aula 2 ruang - Baik
12. Masjid/musolah 1 ruang 70 m² Baik
13. Rumah dinas 1 ruang 70 m² Baik
14. Kantin 1 ruang 16 m² Baik
15. Asrama - - Baik
70

16. Wc guru/karyawan 4 ruang 32 m² Baik


17. Wc siswa 10 ruang 70 m² Baik
18. Ruang miltimedia 1 ruang 56 m² Baik
19. Ruang koprasi 1 ruang 70 m² Cukup baik
20. Ruang osis 1 ruang 56 m² Baik
21. Pos security 1 unti 2 m² Baik
22. Gudang 2 ruang 15 m² Kurang baik
23. Leb. Komputer 1 ruang 56 m² Baik
24. Leb. Bahasa 1 ruang 56 m² Baik

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan


Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MAN 11 Jakarta kelas XI
IPS 2 sebanyak 29 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui
pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas XI IPS 2,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat
proses pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2 diantaranya adalah kondisi
kelas yang gaduh mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran
yang diggunakan membosankan sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses
pembelajaran sehingga terdapat beberapa siswa yang tidur dan ngobrol, siswa
menganggap pelajaran akuntansi sangat sulit dan membingungkan sehingga
hasil belajar siswa rendah. Selain itu guru kurang memotivasi siswa dan
memusatkan perhatian siswa, RPP yang monoton baik dari segi model
pembelajaran, media pembelajaran ataupun kondisi kelas.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut, maka peneliti mencoba
menerapkan model pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru
mata pelajaran akuntansi, yakni model cooperative learning teknik numbered
heads together. “Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang
artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu
satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”.1 Sedangkan
”numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di

1
Isjoni, Cooperative Learning (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 15
71

depan kelas”.2 Dengan pembelajaran seperti ini siswa dapat melaksanakan


pembelajaran dengan serius tapi menggembirakan serta tidak ada siswa yang
jenuh dan tidur pada saat pembelajaran karena dalam pembelajaran ini seluruh
siswa dituntut untuk mengungkapkan pendapat (numbered heads) dan
mengemukakan jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya (heads
together).
Oleh sebab itu, objek penelitian tindakan ini adalah model cooperative
learning teknik numbered heads together, hasil belajar akuntansi, serta
aktivitas dan sikap siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, masing-
masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau
pengamatan dan refleksi.
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang
menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan
berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran akuntansi
dan meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Sebelum melakukan
tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait dengan
materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa, menyiapkan
instrumen (tes hasil belajar akuntansi, lembar observasi aktivitas siswa,
aktivitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, lembar wawancara
dan lembar angket), dan melakukan uji instrumen.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, maksudnya adalah
tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk
memperbaiki keadaan proses pembelajaran akuntansi. Pada tahap pelaksanaan
tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.
Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan melaksanakan pre-
test selama 40 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa
telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan, guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan

2
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.google.com, 06 Maret 2009.
72

dipelajari, guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok,


Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok, memberikan kesempatan kepada tiap-tiap
kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap kelompok
menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan oleh guru, guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah
diterimanya, melakukan langkah sebelumnya sampai semua anggota
kelompok memberikan jawaban, berdasarkan jawaban-jawaban siswa, guru
mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan
jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru, setelah semuanya
mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, hal
seperti ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan hingga diakhiri dengan
post-test (tes akhir).
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together
sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selaku pengajar dengan
melakukan dokumentasi berupa poto-poto dan catatan lapangan serta menilai
hasil belajar siswa setelah dilakukan pre-test dan post-test. Hal ini dilakukan
sesuai dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan
terkait.
Pada tahap analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru mata
pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis
sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan
yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang
telah direncanakan di awal. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingan
dengan indikator keberhasilan. Tahap refleksi ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada
siklus berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul di kelas
pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk dicari solusi yang dapat
memperbaiki mutu pembelajaran akuntansi. Kendala yang muncul pada saat
73

proses pembelajaran diantaranya bebrapa siswa tidak melakukan diskusi


dengan sungguh-sunguh dan tidak memperhatikan penejelasan guru, ketika
disebutkan nomor yang telah dipegang masing-masing masih terlihat ragu dan
kurang percaya diri dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru, siswa
yang pasif masih malu dalam mengungkapkan kesulitan belajarnya sehingga
mengalami hambatan dalam memahami materi yang sedang dipelajarinya,
semua siswa belum mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian pada siklus I,
peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa
belum berhasil menerapkan model cooperative learning teknik numbered
heads together pada mata pelajaran akuntansi. Selain itu, hasil belajar siswa
pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun demikian, sebagian besar siswa
terlihat senang dan antusias ketika belajar akuntansi dengan model
cooperative learning teknik numbered heads together.
Pada siklus II, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan
perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus
I.
Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata
pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana
tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan
tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait dengan
materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan
proses pembelajaran pada siklus I. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari
guru mata pelajaran akuntansi, tujuannya adalah agar siswa tidak merasa
bosan belajar akuntansi dan agar lebih semangat serta antusias dalam belajar.
Jadi, pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pre-test selama 40
menit. Kemudian sebelum siswa melakukan diskusi untuk menyatukan hasil
pemikiran yang akan dipresentasikan oleh satu orang maka guru dan siswa
74

melakukan brainstorming seperti menyanyikan lagu konsentrasi dengan


menyebutkan nama teman yang ada di sebelahnya sampai semua nama
tersebutkan selain itu melakukan permainan yang dapat membangkitkan minat
dan motivasi siswa serta antusiasme siswa. Kemudian guru menjelaskan
materi yang akan diberikan terlebih dahulu, lalu memberikan nomor pada
setiap siswa dalam kelompok, setelah kelompok terbentuk guru mengajukan
beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok, memberikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga
tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru, guru memanggil nomor
yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan yang telah diterimanya, melakukan langkah sebelumnya sampai
semua anggota kelompok memberikan jawaban, berdasarkan jawaban-
jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta
didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh
guru, Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran, hal seperti ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan
hingga diakhiri dengan post-test (tes akhir).
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together
sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selaku pengajar dengan
melakukan dokumentasi berupa poto-poto dan catatan lapangan serta menilai
hasil belajar siswa setelah dilakukan pre-test dan post-test. Hal ini dilakukan
sesuai dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan
terkait.
Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti
bersama guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer
menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I,
apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep
penelitian yang telah direncanakan. Kemudian hasil penelitian siklus I
dibandingan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran model
75

cooperative learning teknik numbered heads together sudah berjalan dengan


baik karena semua siswa telah mendapat giliran baik dalam mengungkapkan
jawaban dan kesulitan belajarnya serta mengungkapkan pertanyaan pada guru,
meskipun belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah
berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran model cooperative learning
teknik numbered heads together. Hal tersebut dibuktikan dengan
meningkatnya hasil belajar akuntansi siswa. Sehingga, peneliti merasa
tindakannya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan penelitian
dihentikan pada siklus II.

C. Pemeriksaan Keabsahan Data


Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar akuntansi siswa
pada masing-masing siklus yaitu siklus I berjumlah 17 soal, yang berasal dari
30 soal dan siklus II berjumlah 16 soal yang berasal dari 30 soal, yang
diujikan terlebih dahulu melalui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran.
Proses pengambilan data hasil belajar akuntansi pada masing-masing
instrumen melalui pre-test dan post-test yang diambil setelah tiga kali
pertemuan dalam tiap siklus.
Peneliti menguji cobakan soal yang telah dibuat pada kelas yang telah
mempelajari materi yang akan diajarkan oleh peneliti pada saat penelitian,
yaitu dengan menggunakan rumus validitas “Point Biserial”. Pada siklus I
didapatkan 17 soal yang valid yakni nomor 2, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19,
21, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29. Sedangkan pada siklus II didapatkan 16 soal
yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 5, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27,
dan 28.
Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan
rumus Kuder-Richardson (K-R 20). Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,82
(kriteria tinggi), sedangkan soal pada siklus II reliabilitasnya adalah 0,75
(kriteria tinggi). Reliabilitas pada sikus I dan siklus II menunjukkan pada satu
pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat dipercaya akan
76

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar
sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama.

D. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran akuntansi dengan model cooperative learning teknik
numbered heads together pada materi buku besar penutup dan neraca
saldo penutup, dan jurnal pembalik bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar akuntansi siswa. Data hasil belajar (pre-test dan post-test) pada
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.16
Hasil Belajar Siklus I

No Nama Pre-test Pos-test N-Gain Kategori


1 A 55 60 0.11 Rendah
2 B 55 65 0.22 Rendah
3 C 60 70 0.25 Rendah
4 C 65 70 0.14 Rendah
5 D 50 90 0.80 Tinggi
6 E 60 95 0.88 Tinggi
7 F 55 85 0.67 Sedang
8 G 60 95 0.88 Tinggi
9 H 55 65 0.22 Rendah
10 I 60 75 0.38 Sedang
11 J 65 85 0.57 Sedang
12 K 65 70 0.14 Rendah
13 L 35 85 0.77 Tinggi
14 M 65 75 0.29 Rendah
15 N 50 95 0.90 Tinggi
16 O 55 65 0.22 Rendah
17 P 50 95 0.90 Tinggi
77

18 Q 40 80 0.67 Sedang
19 R 65 75 0.29 Rendah
20 S 60 95 0.88 Tinggi
21 T 55 95 0.89 Tinggi
22 U 55 80 0.56 Sedang
23 V 50 95 0.90 Tinggi
24 W 75 80 0.20 Rendah
25 X 55 70 0.33 Sedang
26 Y 50 75 0.50 Rendah
27 Z 75 80 0.20 Rendah
28 AA 50 80 0.60 Sedang
29 BB 35 75 0.62 Sedang
Jumlah 1625 2320 14.95208
Rata-rata 56.03448 80 0.515589
Rendah 41,38%
Sedang 27,59%
Tinggi 31,03%

Grafik 4.1
Hasil Belajar Siklus I
78

Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih


banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 12 siswa N-Gainnya
tergolong rendah dengan presentasi 41,38%, 8 siswa N-Gainnya tergolong
sedang dengan presentasi 27,59% dan 9 orang N-Gainnya tergolong tinggi
dengan presentasi 31,03%. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata
nilai pre-test yaitu 56, 03 dan rata-rata nilai post-test 80. Proses
pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together
dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai
rendah.
Tabel 4.17
Hasil Belajar Siklus II

No Nama Pre-test Pos-test N-Gain Kategori


1 A 40 95 0.92 Tinggi
2 B 35 85 0.77 Tinggi
3 C 65 95 0.86 Tinggi
4 C 65 90 0.71 Tinggi
5 D 60 85 0.63 Sedang
6 E 45 95 0.91 Tinggi
7 F 70 90 0.67 Sedang
8 G 70 90 0.67 Sedang
9 H 70 90 0.67 Sedang
10 I 70 90 0.67 Sedang
11 J 70 85 0.50 Sedang
12 K 70 90 0.67 Sedang
13 L 35 90 0.85 Tinggi
14 M 45 85 0.73 Tinggi
15 N 75 80 0.20 Rendah
16 O 45 80 0.64 Sedang
17 P 45 95 0.91 Tinggi
79

18 Q 45 85 0.73 Tinggi
19 R 60 95 0.88 Tinggi
20 S 60 85 0.63 Sedang
21 T 60 95 0.88 Tinggi
22 U 70 90 0.67 Sedang
23 V 60 80 0.50 Sedang
24 W 70 95 0.83 Tinggi
25 X 65 90 0.71 Tinggi
26 Y 70 95 0.83 Tinggi
27 Z 45 95 0.91 Tinggi
28 AA 50 90 0.80 Tinggi
29 BB 70 95 0.83 Tinggi
Jumlah 1700 2600 21.13595
Rata-rata 58.62069 89.65517 0.728826
Rendah 3,45%
Sedang 37,91%
Tinggi 58,62%

Grafik 4.2
Hasil Belajar Siklus II
80

Hasil belajar akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari


siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang
mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah
dengan persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase
37, 91% dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-
rata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65.
Tabel 4.18
Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

SIKLUS I SIKLUS II
No Nama Pre-test Pos-test N-Gain Kategori Pre-test Pos-test N-Gain Kategori
1 A 55 60 0.11 Rendah 40 95 0.92 Tinggi
2 B 55 65 0.22 Rendah 35 85 0.77 Tinggi
3 C 60 70 0.25 Rendah 65 95 0.86 Tinggi
4 C 65 70 0.14 Rendah 65 90 0.71 Tinggi
5 D 50 90 0.80 Tinggi 60 85 0.63 Sedang
6 E 60 95 0.88 Tinggi 45 95 0.91 Tinggi
7 F 55 85 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang
8 G 60 95 0.88 Tinggi 70 90 0.67 Sedang
9 H 55 65 0.22 Rendah 70 90 0.67 Sedang
10 I 60 75 0.38 Sedang 70 90 0.67 Sedang
11 J 65 85 0.57 Sedang 70 85 0.50 Sedang
12 K 65 70 0.14 Rendah 70 90 0.67 Sedang
13 L 35 85 0.77 Tinggi 35 90 0.85 Tinggi
14 M 65 75 0.29 Rendah 45 85 0.73 Tinggi
15 N 50 95 0.90 Tinggi 75 80 0.20 Rendah
16 O 55 65 0.22 Rendah 45 80 0.64 Sedang
17 P 50 95 0.90 Tinggi 45 95 0.91 Tinggi
18 Q 40 80 0.67 Sedang 45 85 0.73 Tinggi
19 R 65 75 0.29 Rendah 60 95 0.88 Tinggi
20 S 60 95 0.88 Tinggi 60 85 0.63 Sedang
21 T 55 95 0.89 Tinggi 60 95 0.88 Tinggi
22 U 55 80 0.56 Sedang 70 90 0.67 Sedang
23 V 50 95 0.90 Tinggi 60 80 0.50 Sedang
24 W 75 80 0.20 Rendah 70 95 0.83 Tinggi
81

25 X 55 70 0.33 Sedang 65 90 0.71 Tinggi


26 Y 50 75 0.50 Rendah 70 95 0.83 Tinggi
27 Z 75 80 0.20 Rendah 45 95 0.91 Tinggi
28 AA 50 80 0.60 Sedang 50 90 0.80 Tinggi
29 BB 35 75 0.62 Sedang 70 95 0.83 Tinggi
Jumlah 1625 2320 14.95208 1700 2600 21.13595
Rata-rata 56.03448 80 0.515589 58.62069 89.65517 0.728826
Rendah 41,38% 3,45%
Sedang 27,59% 37,91%
Tinggi 31,03% 58,62%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran


pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-
Gainnya rendah yaitu pada siklus I dari 12 siswa dengan persentase
41,38% sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase
3,45%. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya sedang yaitu pada siklus I
dari 8 siswa dengan persentase 27,59% sedangkan pada siklus II menjadi
menjadi 11 siswa dengan persentase 37,91%. Meningkatnya siswa yang
N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 9 siswa dengan persentase
31,03% sedangkan pada siklus II menjadi 17 siswa dengan persentase
58,62%. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre-test siklus I dan post-
test siklus II yaitu rata-rata pre-test siklus I 56,03 sedangkan rata-rata pre-
test siklus II 58, 62 dan rata-rata post-test siklus I 80,00 sedangkan rata-
rata postessiklus II 89,65. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I
yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.

2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan


Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 26 Mei 2011 tepatnya
akhir penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan
pembelajaran dengan model cooperative learning teknik numbered heads
together. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi kriteria rendah,
sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar di setiap akhir siklus.
82

Tabel 4.19
Wawancara Responden Siswa

Siswa Dengan Hasil Belajar Tinggi


Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah
kalian ikuti?
Siswa : “Mudah dimengerti, asyik, tidak jenuh, adil semuanya punya
kesempatan untuk bicara karena biasanya hanya orang-orang tertentu mulu
yang bicara”

Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa : “Senang banget, karena biasanya anak-anak laki-laki pada tidur
dengan model pembeljaran ini jadi pada semangat jawab soal karena
kewajiban punya nomor berbicara”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir
kreatif?
Siswa : “Iyah bu, karena masing-masing anak punya nomor kewajiban yang
apabila guru menyebutkan nomor itu anak langsung jawab dan diskusi sama
kelompoknya”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik


numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota
kelompok dengan baik?
Siswa : “Iyah bu, karena dalam model pembelajaran ini terdapat kewajiban
menjawab pertanyaan dari guru yang harus didiskusikan dulu dengan
kelompok jadi kerjasamanya lebih erat”.

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih


aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban?
Siswa :”Pastinya bu, karena sebelum menjawab pertanyaan didiskusikan
dulu dengan kelompok yang dalam kelompoknya juga ada yang pintar jadi
saling memberitahu jadi mengungkapkan jawaban juga PD karena udah
yakin benar”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif


membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi?
Siswa : “Iyah bu jadi nyelotok dan lebih lancar”.

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah


melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together?
Siswa :”Meningkat dong bu, hal ini terbukti dengan lancarnya mengisi soal
padahal sebelumnya sangat sulit dan membingungkan.
83

Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang


Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah
kalian ikuti?
Siswa :”Cukup dimengerti dan lebih mudah dicerna diotak”

Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa :”Senang bu”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir
kreatif?
Siswa :”Lumayan aktif bu karena ada nomor berstruktur”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik


numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota
kelompok dengan baik?
Siswa :”Kerjasama memecahkan soal dalam kelompok jadi lebih erat”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih


aktif san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban?
Siswa :”Iyah bu, lebih PD karena jawaban sudah pasti benar karena
didiskusikan dahulu dalam kelompok”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif


membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi?
Siswa :”Mudah dan paham bu”

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah


melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together?
Siswa :”Agak meningkat bu nilainya”

Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah


Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah
kalian ikuti ?
Siswa :”Saya sangat senang bu karena menambah ilmu akuntansi saya”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa :”Senang bu”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir
kreatif?
Siswa :”Iyah bu saya jadi berani bertanya kalau ada yang membingungkan
saya”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik


numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota
84

kelompok dengan baik?


Siswa :”Iyah bu, karena kita berdiskusi dalam kelompok”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih


aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban?
Siswa :”Iyah bu saya jadi tambah PD mengungkapkan jawaban dan
bertanya apa yang gak ngerti”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif


membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa :”lebih mudah dan paham serta lancar mengerjakan soal”

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah


melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ?
Siswa : “Iyah bu karena saya lebih mudah dalam mengerjakan soal secara
cepat”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan


bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik
numbered heads together lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep-
konsep dalam akuntansi dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama
proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses
pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam
mengungkapkan jawaban-jawaaban yang telah didiskusikan dalam
kelompoknya. Hasil belajar Akuntansi siswa pun mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yakni PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap
proses pembelajaran akuntansi dan hasil belajar akuntansi serta sikap dan
motivasi belajar akuntansi siswa.
85

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Aktivitas Guru dan Proses


Pembelajaran
a. SIKLUS I
Tabel 4.20
Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang Ket Nilai Jml


diobservasi Ada Tdk SB B C K SK
1. Melaksanakan tes √ √ 29
awal (Pre-test)
2. Mempelajari materi √ √ 30
yang telah di ajarkan
sebelumnya
3. Mendengarkan √ √ 53
penjelasan materi
yang disampaikan
oleh guru
4. Melakukan diskusi √ √ 63
kelompok
5. Mempersentasikan √ √ 18
hasil jawaban
6. Aktif √ √ 23
menggungkapkan
jawaban
7. Aktif mengoreksi √ √ 11
jawaban
8. Aktif bertanya √ √ 20
9. Memecahkan soal √ √ 14
yang harus
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes √ √ 29
akhir (Post-test)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa


pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena
masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri
misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang
tidur.
86

Tabel 4.21
Aktivitas Guru Siklus I

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Tdk
Ada SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi √ √
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau √ √


rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan √ √
indikator yang ingin
dicapai
5. Penggunaan media atau √ √
alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
bahan ajar
6. Penjelasan model √ √
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered
heads together
7. Pemusatan perhatian siswa √ √
terhadap proses
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan √ √
materi
9. Pengelolaan kegiatan √ √
pembelajaran dengan
model pembelajaran
cooperative learning teknik
numbered heads together
10. Bimbingan kepada √ √
kelompok
11. Pemberian kesempatan √ √
kepada siswa untuk
berpikir
12 Pemberian kesempatan √ √
kepada siswa untuk
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
87

13. Antusias siswa terhadap √ √


jawaban yang diberikan
14. Mengamati kesulitan dan √ √
kemajuan belajar siswa
15. Keterampilan menerangkan √ √
kembali atau
menyimpulkan materi yang
disampaikan
16. Keterampilan memberikan √ √
kegiatan tindak lanjut
setelah penyampaiam
materi
17. Kemampuan memberikan √ √
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai

Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran


akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang
membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang
memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang
kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan adaptasi dengan siswa
dan keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana
pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik
numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan
keadaan siswa dan suasana kelas, Guru kurang membangkitkan motivasi
belajar siswa, Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, Guru
kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih
kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang
dipelajarinya.
88

Tabel 4.22
Aktivitas Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tdk SB B C K SK
1 Guru menyampaikan materi √ √
yang akan disajikan
2 Guru membagi kelas menjadi √ √
kelompok-kelompok kecil
yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan
dipelajari
3 Guru memberikan nomor pada √ √
setiap siswa dalam kelompok
4 Setelah kelompok terbentuk √ √
guru mengajukan beberapa
soal yang harus dijawab oleh
tiap-tiap kelompok
5 Memberikan kesempatan √ √
kepada tiap-tiap kelompok
untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan
kepalanya (heads together)
memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh
guru
6 Guru memanggil nomor yang √ √
sama dari tiap-tiap kelompok
untuk memberikan jawaban
atas soal yang telah
diterimanya
7 Melaksanakan langkah nomor √ √
empat sampai semua anggota
kelompok memberikan
jawaban
8 Berdasarkan jawaban-jawaban √ √
siswa guru mengembangkan
diskusi lebih dalam sehingga
peserta didik menemukan
jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9 Setelah semuanya mendapat √ √
giliran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran.
89

Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning teknik numbered heads together masih memerlukan peningkatan
karena belum sepenuhnya tergolong bagus karena masih banyak siswa
yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal
dan belum terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan
sehingga kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil
sehingga pemanggilan nomor secara acak.

b. SIKLUS II
Tabel 4.23
Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diobservasi Ket Nilai Jml


Ada Tdk SB B C K SK
1 Melaksanakan tes awal √ √ 29
(Pre-test)
2 Mempelajari materi yang √ √ 55
telah di ajarkan
sebelumnya
3 Mendengarkan √ √ 54
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
4 Melakukan diskusi √ √ 54
kelompok
5 Mempersentasikan hasil √ √ 11
jawaban
6 Aktif menggungkapkan √ √ 27
jawaban
7 Aktif mengoreksi √ √ 11
jawaban
8 Aktif bertanya √ √ 20
9 Memecahkan soal yang √ √ 8
harus dipecahkan
bersama
10 Melaksanaan tes akhir √ √ 29
(Post-test)

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas


siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah
90

mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun


kesulitan belajar. Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaaya
diri dalam mengungkapkan jawaban. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik
untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Meningkatnya
nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.
Hasil belajar Akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus
I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan
nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan
persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91%
dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-rata nilai
pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan.
Tabel 4.24
Aktivitas Guru Siklus II

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Tdk
Ada SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi √ √
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa √ √


ingin tahu siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan √ √
indikator yang ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat √ √
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran √ √
cooperative learning teknik
numbered heads together
7. Pemusatan perhatian siswa √ √
terhadap proses pembelajaran
91

8. Teknik √ √
menjelaskan/menyampaikan
materi
9. Pengelolaan kegiatan √ √
pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered heads
together
10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada √ √


siswa untuk berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada √ √
siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban √ √
yang diberikan
14. Mengamati kesulitan dan √ √
kemajuan belajar siswa
15. Keterampilan menerangkan √ √
kembali atau menyimpulkan
materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan √ √
kegiatan tindak lanjut setelah
penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan √ √
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai

Hasil observasi aktivitas guru semakin meningkat dan mampu


mempertahankan serti lebih meningkatkan susana pembelajaran yang
hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri
dengan siswa dan lingkungan serta keadaan kelas.
92

Tabel 4.25
Aktivitas Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tdk SB B C K SK
1 Guru menyampaikan materi yang √ √
akan disajikan
2 Guru membagi kelas menjadi √ √
kelompok-kelompok kecil yang
disesuaikan dengan jumlah konsep
yang akan dipelajari
3 Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4 Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5 Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya
(heads together) memikirkan jawaban
atas pertanyaan yang diberikan oleh
guru
6 Guru memanggil nomor yang sama √ √
dari tiap-tiap kelompok untuk
memberikan jawaban atas soal yang
telah diterimanya
7 Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban
8 Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √
guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari
soal yang diajukan oleh guru.
9 Setelah semuanya mendapat giliran √ √
guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning teknik numbered heads together sudah mengalami peningkatan
karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga
dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor
93

secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor


berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan
terstruktur. Selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri belajar di
rumah karena pada saat di kelas dituntut dan diwajibkan untuk aktif baik
dalam berbicara maupun menulis jawaban di papan tulis.

4. Hasil Angket Siswa


Angket disebar setelah proses pembelajaran selesai sehingga tidak
mengganggu proses pembelajaran dan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan model coopeative learning teknik numbered heads
together.
a. Apakah kamu menyukai model pembelajaran kooperatif teknik numbered
heads together?
Tabel 4.26
Ketertarikan Siswa Pada Model

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 7 24,14%
2. Setuju 13 44,83%
3. Ragu-ragu 4 13,79%
4. Tidak Setuju 3 10,34%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang


menjawab sangat setuju 24,14 %, setuju 44,83%, ragu-ragu 13, 79%, tidak
setuju 10,34% dan sangat tisak setuju 6, 90%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together.

b. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together


sesuai dengan materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup
dan jurnal pembalik?
94

Tabel 4.27
Kesesuaian Model

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 3 10,34%
2. Setuju 18 62,07%
3. Ragu-ragu 6 20,69%
4. Tidak Setuju 2 6,90%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa model


pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan
materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal
pembalik, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab
sangat setuju 10,34%, setuju 62,07%, ragu-ragu 20,69%, tidak setuju
6,90% dan sangat tidak setuju 0%.

c. Apakah kamu merasa kesulitan belajar dengan penerapan model


pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?

Tabel 4.28
Kondisi Kesulitan Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 7 24,14%
2. Setuju 3 10,34%
3. Ragu-ragu 9 31,03%
4. Tidak Setuju 10 34,48%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 24,14%,


setuju 10,34%, ragu-ragu 31,03%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak
setuju 0%. Hal ini menunjukkan siswa tidak merasa kesulitan belajar
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together.
95

d. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together


membuat kamu semangat dan antuisias mempelajari IPS pada pelajaran
Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup?
Tabel 4.29
Antusiasme Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 8 27,59%
2. Setuju 10 34,48%
3. Ragu-ragu 5 17,24%
4. Tidak Setuju 4 13,79%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together membuat siswa semangat dan antuisias
mempelajari IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup,
neraca saldo penutup. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 27,59%, setuju 34,48%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju
13,79% dan sangat tidak setuju 6,90%.

e. Apakah kamu aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together?
Tabel 4.30
Keaktifan Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 8 27,59%
2. Setuju 9 31,03%
3. Ragu-ragu 7 24,14%
4. Tidak Setuju 3 10,34%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktif dalam


mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab
sangat setuju 27,59%, setuju 31,03%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju
10,34% dan sangat tidak setuju 6,90%.
96

f. Apakah kamu merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together?
Tabel 4.31
Kejenuhan Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 6 20,69%
2. Setuju 4 13,79%
3. Ragu-ragu 6 20,69%
4. Tidak Setuju 9 31,03%
5. Sangat Tidak Setuju 4 13,79%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tidak merasa jenuh dengan


penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju
20,69%, setuju 13,79%, ragu-ragu 20.69%, tidak setuju 31,03% dan sangat
tidak setuju 13,79%.

g. Apakah kamu memahami materi yang belum dipahami setelah


menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together?
Tabel 4.32
Keefektifan Model

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 5 17,24%
2. Setuju 9 31,03%
3. Ragu-ragu 8 27,59%
4. Tidak Setuju 5 17,24%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24%,


setuju 31,03%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 17,24% dan sangat tidak
setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang
belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together.
97

h. Apakah masih ada materi yang belum dipahami setelah menggunakan


model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?
Tabel 4.33
Kefektifan Model

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 5 17,24%
2. Setuju 6 20,69%
3. Ragu-ragu 7 24,14%
4. Tidak Setuju 9 31,03%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju


17,24%, setuju 20,69%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju 31,03% dan sangat
tidak setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi
yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together.

i. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together


dirasakan dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS pada
pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup?
Tabel 4.34
Kefektifan Model Terhadap Hasil Belajar

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 11 37,93%
2. Setuju 12 41,38%
3. Ragu-ragu 5 17,24%
4. Tidak Setuju 1 3,45%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju


37,93%, setuju 41,38%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 3,45% dan sangat
tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together dirasakan dapat meningkatkan
hasil belajar pada pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku
besar penutup, neraca saldo penutup.
98

j. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat


membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.35
Kefektifan Model Terhadap Minat dan Perhatian

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 8 27,59%
2. Setuju 11 37,93%
3. Ragu-ragu 9 31,03%
4. Tidak Setuju 1 3,45%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju


27,59%, setuju 37,93%, ragu-ragu 31,03%, tidak setuju 3,45% dan sangat
tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together dapat membangkitkan minat
dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.

k. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together


adalah salah satu metode yang baik dalam proses pembelajaran IPS
Akuntansi.
Tabel 4.36
Keefektifan Model terhadap Mata Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 11 27,93%
2. Setuju 7 24,14%
3. Ragu-ragu 9 31,03%
4. Tidak Setuju 2 6,90%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang
baik dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa
siswa yang menjawab sangat setuju 27,93%, setuju 24,14%, ragu-ragu
31,03%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 0%.
99

l. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat


membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi
Tabel 4.37
Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 6 20,69%
2. Setuju 12 41,38%
3. Ragu-ragu 8 27,59%
4. Tidak Setuju 1 3,45%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together dapat membuat siswa tertarik pada
pelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20,69%, setuju 41,38%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju
3,45% dan sangat tidak setuju 6,90%.

m. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat


memberikan kesan yang menarik dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.38
Ketertarikan Siswa Terhadap Model

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 6 20,69%
2. Setuju 13 44,83%
3. Ragu-ragu 7 24,14%
4. Tidak Setuju 2 6,90%
5. Sangat Tidak Setuju 1 3,45%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together dapat memberikan kesan yang menarik
dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 20,69%, setuju 44,83%, ragu-ragu 24,14%, tidak
setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 3,45%.
100

n. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat


mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPS Akuntansi
Tabel 4.39
Kefektifan Model Terhadap Pemahaman Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 6 20,69%
2. Setuju 12 41,38%
3. Ragu-ragu 8 27,59%
4. Tidak Setuju 2 6,90%
5. Sangat Tidak Setuju 1 3,45%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69%,


setuju 41,38%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak
setuju 3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together dapat mempermudah pemahaman siswa
dalam belajar IPS Akuntansi.

o. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads


together siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan
antusias.
Tabel 4.40
Kefektifan Model Terhadap Semangat dan Antusiasme Siswa

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 9 31,03%
2. Setuju 7 24,14%
3. Ragu-ragu 8 27,59%
4. Tidak Setuju 3 10,34%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 31,03%,


setuju 24,14%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 10,34% dan sangat tidak
setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan antusias.
101

p. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak


diperlukan dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.41
Kefektifan Model dalam Proses Pembelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 6 20,69%
2. Setuju 6 20,69%
3. Ragu-ragu 3 10,34%
4. Tidak Setuju 10 34,48%
5. Sangat Tidak Setuju 4 13,79%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69%,


setuju 20,69%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak
setuju 13,79%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together diperlukan dalam proses
pembelajaran.

q. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together


tidak diperlukan dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi
Tabel 4.42
Kefektifan Model Terhadap Materi Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 5 17,24%
2. Setuju 5 17,24%
3. Ragu-ragu 5 17,24%
4. Tidak Setuju 10 34,48%
5. Sangat Tidak Setuju 4 13,79%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24%,


setuju 17,24%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak
setuju 13,79%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together diperlukan
dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi
102

r. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads


together hanya membuang-buang waktu.
Tabel 4.43
Kefektifan Model Terhadap Waktu Pembelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 4 13,79%
2. Setuju 3 10,34%
3. Ragu-ragu 8 27,59%
4. Tidak Setuju 11 37,93%
5. Sangat Tidak Setuju 3 10,34%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together tidak membuang-buang waktu
Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 13,79%,
setuju 10,34%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 37,93% dan sangat tidak
setuju 10,34%.

s. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya


akan mempertelat penyelesaian materi IPS Akuntansi
Tabel 4.44
Kefektifan Model Terhadap Penyelesaian Materi

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 5 17,24%
2. Setuju 5 17,24%
3. Ragu-ragu 7 24,14%
4. Tidak Setuju 9 31,03%
5. Sangat Tidak Setuju 3 10,34%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together hanya tidak mempertelat penyelesaian
materi IPS Akuntansi malah mempercepat pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 17,24%, setuju 17,24%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju
31,03% dan sangat tidak setuju 10,34%.
103

t. Pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar


tidak monoton.
Tabel 4.45
Harapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 15 51,72%
2. Setuju 8 27,59%
3. Ragu-ragu 5 17,24%
4. Tidak Setuju 0 0%
5. Sangat Tidak Setuju 1 3,45%
Jumlah 29 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pelajaran IPS Akuntansi


banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton. Hal ini
dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 51,72%, setuju
27,59%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 3,45%.

u. IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di
MAN 11 Jakarta?
Tabel 4.46
Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 18 62,07%
2. Setuju 8 27,59%
3. Ragu-ragu 2 6,90%
4. Tidak Setuju 1 3,45%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 62,07%,


setuju 27,59%, ragu-ragu 6,90%, tidak setuju 3,45% dan sangat tidak
setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa IPS Akuntansi adalah salah satu
mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta.
104

v. Dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan memahami siklus


akuntansi perusahaan jasa pada tahap pengikhtisaran akuntansi.
Tabel 4.47
Kefektifan Mata Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 17 58,62%
2. Setuju 10 34,48%
3. Ragu-ragu 2 6,90%
4. Tidak Setuju 0 0%
5. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%,


setuju 34,48%, ragu-ragu 6,90%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju
0%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa
akan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa pada tahap
pengikhtisaran akuntansi.

w. Guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran


agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Tabel 4.48
Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 17 58,62%
2. Setuju 7 24,14%
3. Ragu-ragu 4 13,79%
4. Tidak Setuju 0 0%
5. Sangat Tidak Setuju 1 3,45%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%,


setuju 24,14%, ragu-ragu 13,79%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju
3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS Akuntansi sebaiknya
memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih
menyenangkan.
105

x. Jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total


maka siswa merasa bosan dan kurang memahaminya.
Tabel 4.49
Respon Siswa Terhadap Model Konvensional

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 15 51,72%
2. Setuju 7 24,14%
3. Ragu-ragu 3 10,34%
4. Tidak Setuju 2 6,90%
5. Sangat Tidak Setuju 2 6,90%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 51,72%,


setuju 24,14%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak
setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru Akuntansi hanya
menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan
dan kurang memahaminya.

y. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model
pembelajaran bervariasi.
Tabel 4.50
Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran

No Pernyataan Jumlah Persentasi


1. Sangat Setuju 17 58,62%
2. Setuju 8 27,59%
3. Ragu-ragu 3 10,34%
4. Tidak Setuju 0 0%
5. Sangat Tidak Setuju 1 3,45%
Jumlah 29 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%,


setuju 27,59%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju
3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa akan lebih baik
bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi.
106

E. Interpretasi Hasil analisis


Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus-
siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini
akan dijelaskan secara terperinci.
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi serta replanning (perencanaan kembali).
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
1) Peneliti dan kolaborator (guru mata pelajaran) membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat handout mengenai buku besar penutup
3) Menyiapkan instrumen (tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas
siswa, guru, dan pembelajaran, catatan lapangan, lembar
wawancara dan angket)
4) Melakukan uji coba instrumen

b. Pelaksanaan
Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
sebanyak tiga kali pertemuan namun belum sesuai dengan rencana, hal
ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini:
1) Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi
2) Siswa belum begitu paham model cooperative learning teknik
numbered heads together sehingga masih bingung dan belum
begitu aktif
3) Beberapa siswa ribut dan ngobrol bahkan tidur
4) Keadaan kelas yang gaduh
5) Beberapa siswa kelihatan memperhatikan namun mereka asyik
mendengarkan musik dengan memakai headset
107

Masalah tersebuut harus segera diatasi oleh peneliti yang


bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan model
cooperative learning teknik numbered heads together adalah untuk
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Maka dari itu, peneliti
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu
dengan sebagai berikut:
1) Memberikan penjelasan kembali mengenai model cooperative
learning teknik numbered heads together sampai siswa mengerti
dan memahaminya
2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model
cooperative learning teknik numbered heads together
Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa terbiasa belajar dengan
menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads
together. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung,
siswa dengan mudah dapat memahami konsep-konsep dan langkah-
langkah penyususnan buku besar penutup dan neraca saldo penutup.

c. Observasi
Tabel 4.51
Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek yang Ket Nilai Jml


diobservasi Ada Tdk SB B C K SK
1. Melaksanakan tes √ √ 29
awal (Pre-test)
2. Mempelajari materi √ √ 30
yang telah di ajarkan
sebelumnya
3. Mendengarkan √ √ 53
penjelasan materi
yang disampaikan
oleh guru
4. Melakukan diskusi √ √ 63
kelompok
5. Mempersentasikan √ √ 18
hasil jawaban
108

6. Aktif √ √ 23
menggungkapkan
jawaban
7. Aktif mengoreksi √ √ 11
jawaban
8. Aktif bertanya √ √ 20
9. Memecahkan soal √ √ 14
yang harus
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes √ √ 29
akhir (Post-test)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa


pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena
masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya
sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan
ada yang tidur.

Tabel 4.52
Aktivitas Guru Siklus I

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Tdk
Ada SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi √ √
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau √ √


rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan √ √
indikator yang ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat √ √
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model √ √
pembelajaran cooperative
109

learning teknik numbered


heads together
7. Pemusatan perhatian siswa √ √
terhadap proses pembelajaran
8. Teknik √ √
menjelaskan/menyampaikan
materi
9. Pengelolaan kegiatan √ √
pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered
heads together
10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan √ √


kepada siswa untuk berpikir
12 Pemberian kesempatan √ √
kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap √ √
jawaban yang diberikan
14. Mengamati kesulitan dan √ √
kemajuan belajar siswa
15. Keterampilan menerangkan √ √
kembali atau menyimpulkan
materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan √ √
kegiatan tindak lanjut setelah
penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan √ √
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai

Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran


Akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru
kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang
memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang
kurang efektif. Dalam hal ini guru, masih melakukan adaptasi dengan
siswa dan keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana
pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik
numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan
110

keadaan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan


motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar
siswa, guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga
siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi
mengenai materi yang dipelajarinya.

Tabel 4.53
Aktivitas Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tdk SB B C K SK
1 Guru menyampaikan √ √
materi yang akan disajikan
2 Guru membagi kelas √ √
menjadi kelompok-
kelompok kecil yang
disesuaikan dengan jumlah
konsep yang akan
dipelajari
3 Guru memberikan nomor √ √
pada setiap siswa dalam
kelompok
4 Setelah kelompok √ √
terbentuk guru mengajukan
beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap
kelompok
5 Memberikan kesempatan √ √
kepada tiap-tiap kelompok
untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan
kepalanya (heads together)
memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
6 Guru memanggil nomor √ √
yang sama dari tiap-tiap
kelompok untuk
memberikan jawaban atas
soal yang telah diterimanya
7 Melaksanakan langkah √ √
nomor empat sampai
111

semua anggota kelompok


memberikan jawaban
8 Berdasarkan jawaban- √ √
jawaban siswa guru
mengembangkan diskusi
lebih dalam sehingga
peserta didik menemukan
jawaban yang utuh dari
soal yang diajukan oleh
guru.
9 Setelah semuanya √ √
mendapat giliran guru
bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model


cooperative learning teknik numbered heads together masih
memerlukan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus
karena masih banyak siswa yang belum mengerti penerapannya
sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah serta
terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan
mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan
nomor secara acak.

d. Refleksi
Pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki ketika memberi tindakan pada siklus II. Adapaun kegagalan
pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut:
1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang
mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads
together sehingga harus mampu beradaptasi dengan keadaan siswa
dan suasana kelas
2) Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa
3) Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa
112

4) Guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga


siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi
mengenai materi yang dipelajarinya
5) Guru kurang mengamati kesulitan belajar siswa
6) Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih
rendah
7) Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan
mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga
pemanggilan nomor secara acak.
8) Siswa masih asyik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol,
mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur.
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus
diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki
siklus I dengan berbagai kelemahan dan mempertahankan keberhasilan
yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan
perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

2. Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan
pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya
tercapai. Dengan demikian perencanaannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Meningkatkan aktivitas pembelajaran model cooperrative learning
teknik numbered heads together sampai seluruh siswa terpanggil
nomor bagiannya.
3) Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran
113

4) Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat proses


pembelajaran pada siklus II, setelah melakukan pre-test tidak
langsung menjelaskam materi namun dilakukan brainstorming.
5) Memberikan bimbingan lebih intensif pada setiap kelompok
dengan tujuan agar seluruh siswa lebih mudah memahami materi
pembelajaran
6) Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti kartu nomor
berwarna-warni dengan nama masing-masing siswa
7) Mengamati kesulitan belajar siswa agar lebih memahami materi
pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa pun akan
meningkat dan hasil belajar pun akan meningkat.

b. Pelaksanaan
1) Suasana pembelajaran sudah efektif, hal ini terbukti dengan
antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan mengungkapkan
kesulitan belajar dan lebih mudah memahami materi pembelajaran.
2) Setiap siswa yang dipanggil lebih percaya diri dalam
mengungkapkan jawaban yang telah didiskusikan dalam
kelompokya
3) Suasana pembelajaran sudah efektif dan menyenangkan
4) Siswa merasa termotivasi belajar dengan model cooperative
learning teknik numbered heads together dan saling mengajari
materi yang belum dipahami
5) Siswa yang berprestasi rendah merasa terbantu oleh teman dalam
kelompoknya karena saling memberikan pemahaman agar semua
anggota kelompok dapat menjawab ketika dipanggil nomornya
114

c. Observasi
Tabel 4.54
Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek yang diobservasi Ket Nilai Jml


Ada Tdk SB B C K SK
1 Melaksanakan tes awal √ √ 29
(Pre-test)
2 Mempelajari materi yang √ √ 55
telah di ajarkan
sebelumnya
3 Mendengarkan penjelasan √ √ 54
materi yang disampaikan
oleh guru
4 Melakukan diskusi √ √ 54
kelompok
5 Mempersentasikan hasil √ √ 11
jawaban
6 Aktif menggungkapkan √ √ 27
jawaban
7 Aktif mengoreksi √ √ 11
jawaban
8 Aktif bertanya √ √ 20
9 Memecahkan soal yang √ √ 8
harus dipecahkan
bersama
10 Melaksanaan tes akhir √ √ 29
(Post-test)

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa


aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua
siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban
maupun kesulitan belajar. Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani
dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban. Aktivitas siswa
dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah
mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun
kesulitan belajar. Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52
meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Hasil belajar Akuntansi siswa
siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan
115

dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata


yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 3,45%, 11 siswa
N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91% dan 17 siswa N-
Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-rata nilai pre-test
58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan.
Tabel 4.55
Aktivitas Guru Siklus II
Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Tidak
Ada SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi √ √
pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau √ √


rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan √ √
indikator yang ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat √ √
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model √ √
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered
heads together
7. Pemusatan perhatian siswa √ √
terhadap proses
pembelajaran
8. Teknik √ √
menjelaskan/menyampaikan
materi
9. Pengelolaan kegiatan √ √
pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered
heads together
116

10. Bimbingan kepada √ √


kelompok
11. Pemberian kesempatan √ √
kepada siswa untuk berpikir
12 Pemberian kesempatan √ √
kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan
jawaban
13. Antusias siswa terhadap √ √
jawaban yang diberikan
14. Mengamati kesulitan dan √ √
kemajuan belajar siswa
15. Keterampilan menerangkan √ √
kembali atau menyimpulkan
materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan √ √
kegiatan tindak lanjut
setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan √ √
evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai

Hasil observasi aktivitas guru semakin meningkat dan mampu


mempertahankan serti lebih meningkatkan susana pembelajaran yang
hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan
diri dengan siswa dan lingkungan serta keadaan kelas.
Tabel 4.56
Aktivitas Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1 Guru menyampaikan materi √ √
yang akan disajikan
2 Guru membagi kelas menjadi √ √
kelompok-kelompok kecil
yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan
dipelajari
3 Guru memberikan nomor pada √ √
setiap siswa dalam kelompok
4 Setelah kelompok terbentuk √ √
guru mengajukan beberapa
117

soal yang harus dijawab oleh


tiap-tiap kelompok
5 Memberikan kesempatan √ √
kepada tiap-tiap kelompok
untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan
kepalanya (heads together)
memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
6 Guru memanggil nomor yang √ √
sama dari tiap-tiap kelompok
untuk memberikan jawaban
atas soal yang telah
diterimanya
7 Melaksanakan langkah nomor √ √
empat sampai semua anggota
kelompok memberikan
jawaban
8 Berdasarkan jawaban-jawaban √ √
siswa guru mengembangkan
diskusi lebih dalam sehingga
peserta didik menemukan
jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9 Setelah semuanya mendapat √ √
giliran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning teknik numbered heads together sudah mengalami peningkatan
karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga
dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor
secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor
berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan
terstruktur.
118

d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat
disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta
lebih meningkatkan suasana pembelajaran yang hidup dan
menggembirakan
2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua
siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban
maupun kesulitan belajar.
3) Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam
mengungkapkan jawaban
4) Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus
II menjadi 0,73.
5) Hasil belajar akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari
siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang
mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah
dengan persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan
persentase 37, 91% dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase
58,62%. Rata-rata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test
89,65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan.
6) Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative
learning teknik numbered heads together sudah mengalami
peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti
penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta
terstruktur. Pemanggilan nomor secara berurutan sehingga siswa tidak
kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga
pemanggilan nomor teratur dan terstruktur.
119

F. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian


Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti serta angket
dan tes hasil belajar, maka ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran
akuntansi siswa diantaranya adalah suasana kelas yang gaduh sehingga
mengurangi daya konsentrasi siswa, model pembelajaran yang digunakan
membosankan sehingga siswa merasa jenuh dan mengalihkan perhatiannya
seperti mengobrol, main handphone, mendengarkan musik dengan
menggunakan headset, bahkan sampai ada yang tertidur lelap, siswa masih
merasa kesulitan dan kebingungan dalam memahami akuntansi, guru kurang
memotivasi dan memusatkan perhatian dan dampaknya adalah hasil belajar
akuntansi siswa rendah.
Masalah-masalah tersebut di atas akan menghambat siswa dalam
mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Pada
akhirnya hasil belajar akuntansi yang diperoleh pun tidak sesuai dengan
keinginan dalam arti tidak memuaskan.
Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami
dalam langkah-langkah pembelajaran model cooperative learning teknik
numbered heads together, sehingga siswa kurang percaya diri dan kurang
berani dalam mengungkapkan jawaban karena diskusi dalam kelompok
kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari anggota kelompok yang memiliki
kemampuan lebih asyik sendiri dalam mengerjakan soal dan tidak
menjelaskan pada anggota lain yang kurang mampu. Sehingga anggota
kelompok lainnya hanya menyalin pekerjaan yang telah dikerjakan oleh
anggota kelompok. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.
Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain adanya perbandingan
peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah yaitu pada
siklus I dari 12 siswa dengan persentase 41,38% sedangkan pada siklus II
menjadi 1 siswa dengan presentase 3,45%. Meningkatnya siswa yang N-
Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 8 siswa dengan persentase 27,59%
sedangkan pada siklus II menjadi menjadi 11 siswa dengan persentase
120

37,91%. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 9
siswa dengan persentase 31,03% sedangkan pada siklus II menjadi 17 siswa
dengan persentase 58,62%. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre-test
siklus I dan post-test siklus II yaitu rata-rata pretes siklus I 56,03 sedangkan
rata-rata pre-test siklus II 58, 62 dan rata-rata post-test siklus I 80,00
sedangkan rata-rata post-test siklus II 89,65. Sedangkan peningkatan rata-rata
N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.
Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperaive learning teknik
numbered heads together lebih memudahkan pemahaman materi aknuntansi
dan membangkitkan semangat belajar siswa karena setiap siswa memiliki
kewajiban untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru baik
diungkapkan ataupun ditulis di papan tulis dengan penuh rasa percaya diri dan
keberanian tinggi karena jawaban yang diungkapkan ataupun ditulis di papan
tulis merupakan hasil diskusi dalam kelompoknya.
Sementara berdasarkan hasil analisis angket, respon siswa setelah
belajar dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered
heads together adalah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan dengan adanya
peningkatan penguasaan konsep siswa yang dapat dilihat dari hasil belajar
akuntansi siswa dan keaktifan siswa di kelas pada saat proses pembelajaran
baik dalam hal menjawab pertanyaan, mengajukan mengajukan pertanyaan,
pemecahan soal bersama, dan presentasi hasil diskusi kelompok. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning teknik
numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa
dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki
keterkaitan tentang model cooperative learning teknik numbered heads
together serta menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning
teknik numbered heads together memiliki pengaruh dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, yaitu penerapan model cooperative learning teknik
121

numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa


kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II
menjadi 0,73.
Diantaranya yaitu, Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang berjudul
”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”
dengan thitung sebesar 4,33 dan ttabel 2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dengan
teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.3
Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode
Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan
Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul
Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh
pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap
penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.4
Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam
skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang
dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukkan bahwa, rata-rata hasil
belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar
77,550 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang tidak
diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab yaitu
3,202>1,667.5

3
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik
Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
4
Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads
Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
5
Heri Damhudi berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007.
122

Selain sejalan dengan hasil penelitian terdahulu penelitian ini juga


sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satu ahli yang
mengemukakan tujuan cooperative learning yaitu Stahl.
Menurut Stahl dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni
mengungkapkan tujuan cooperative learning yaitu sebagai berikut:
Dengan melaksanakan model pembelajaran cooperative learning,
siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar,
disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan,
baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial
(social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima
saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan
mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan
kelas. 6

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa siswa mengalami keberhasilan


serta memiliki baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun
keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan
pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa
setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam
kehidupan kelas.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami
peningkatan karena dalam peneltian dengan menerapkan model cooperative
learning teknik numbered heads together sangat mengedepankan aktivitas
siswa baik dalam hal mencari, mengolah dan melaporkan informasi berupa
jawaban pribadi maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Iqbal Ali mengenai “numbered head together adalah suatu
model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang
akhirnya dipresentasikan di depan kelas.”7
Sesuai dengan hasil penelitian bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran sudah meningkat dan lebih aktif serta antusias, karena semua
siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban
6
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 23.
7
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
2009.
123

maupun kesulitan belajar, serta semua siswa sepenuhnya sudah mengerti


penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur.
Pemanggilan nomor secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan
mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor
teratur dan terstruktur.
Sehingga dalam hal ini dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori,
kerangka berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa bahwa penerapan
model cooperative learning teknik numbered heads together dapat
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa dan motivasi belajar siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran akuntansi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas
XI IPS 2 MAN 11 Jakarta maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model
cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan
hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata N-Gain hasil belajar
Akuntansi siswa, siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.

B. Saran
Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan model
cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan
hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta, maka penulis
menyarankan hal-hal berikut:
1. Model cooperative learning teknik numbered heads together sangat efektif
diterapkan pada mata pelajaran akuntansi karena dapat membuat siswa
percaya diri dalam mengungkapkan jawaban yang telah didiskusikan dalam
kelompoknya. Oleh karena itu, disarankan kepada guru akuntansi dapat
menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together
untuk menerapkan hasil belajar siswa.
2. Guru diharapkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan pendidikan

124
125

sehingga menjadi guru yang profesional karena mampu memperbaiki


proses pembelajaran melalui suatu kajian terhadap permasalahan yang
terjadi di kelas.
3. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan
kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pembelajaran
akuntansi karena dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru IPS
dalam melakukan aktivitas belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien
4. Sekolah diharapkan mewajibkan pada seluruh guru untuk melakukan
penelitian tindakan kelas untuk menjadikan sekolah unggulan baik dari
aspek guru maupun siswa.
5. Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together
diaharapkan dilakukan kembali oleh peneliti-peneliti lain untuk
memperkuat hasil penelitian baik yang dilakukan oleh penulis maupun
peneliti yang terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. Paikem Gembrot, Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya, 2011.

Ali, Iqbal. Number Head Together, 2009. dari www.google.com, 06 Maret 2009.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bina


Aksara, 1986.

, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara,


2010

Awaludin, Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif matematis pada siswa


dengan kemampuan matematis rendah melalui pembelajaran open ended
dengan pemberian tugas tambahan, dari
http://data.tp.ac.id/dokumen/rumus+Gain+Ternormalisasi, Minggu, 17 Juli
2011

Azis, Abdul dkk. Konsep Dasar Ekonomi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Champbel, Linda, dkk. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple


Intelligences, Depok: I. Intuisi Press, 2004.

Damhudi, Heri. “Pengaruh Metode Numbered Heads Together Terhadap Hasil


Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2009.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.

Hamalik , Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005

Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. Pembelajaran Aktif, Jakarta: PT Indeks,


2008.

Isjoni. Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2010.


Iskandar. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: GP Press, 2009.

Jusuf, Al-Haryono Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003.

Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010.

Natalia, Margaretha Mega dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas,
Bandung: Tinta Emas, 2008

Nurhikmawati, Ika “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered


Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya
Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Purwanto, M. Ngalim. Psokologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2007.

Said, M. Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, Bandung: PT Al Ma’Arif, 1987.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta: Pranada Media Group, 2006.

Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN


Jakarta Press, 2006.

Solihatin, Etin dan Raharjo. Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Sudarmanto, Y.B. Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia, 1993.

Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. Model-model mengajar CBSA, Bandung:


CV. Sinar Baru, 1991.

Suhadimanto, Amir. Akuntansi, Jakarta: Yudhistira, 2005.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2010.

Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Surapranata, Sumarna. Panduan Penulisan Tes Tertulis, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2004.
Surya, Mohamad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Jakarta: CV.
Mahaputra Adidaya, 2003.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,


2008.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan Baru, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2010a.

, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010b.

, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010c.

Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, Padang:
Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007.

Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 1996.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumu Aksara, 2010

Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan


teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil
Belajar Siswa” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009.
LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Nurhalimah

NIM : 107015000643

Jurusan : Pendidikan IPS/Ekonomi-Akuntansi

Judul Skripsi : Penerapan Model Cooperative Learning Teknik


Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa

No. Referensi Paraf


1. Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. Paikem Gembrot,
Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011.

2. Ali, Iqbal. Number Head Together, dari


www.google.com, 06 Maret 2009.

3. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2009.

4. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,


Jakarta: PT Bina Aksara, 1986.

5. , Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2008.

6. , Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi,


Jakarta: Bumi Aksara, 2010

7. Awaludin, Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif


matematis pada siswa dengan kemampuan
matematis rendah melalui pembelajaran open
ended dengan pemberian tugas tambahan, dari
http://data.tp.ac.id/dokumen/rumus+Gain+Ternor
malisasi, Minggu, 17 Juli 2011

8. Azis, Abdul dkk. Konsep Dasar Ekonomi, Jakarta:


Universitas Terbuka, 2007.

9. Champbel, Linda, dkk. Metode Praktis Pembelajaran


Berbasis Multiple Intelligences, Depok: I. Intuisi
Press, 2004.
10. Damhudi, Heri. “Pengaruh Metode Numbered Head
Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada
Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007.

11. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran,


Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.

12. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi


Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006.

13. Hamalik , Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:


Bumi Aksara, 2005

14. Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. Pembelajaran Aktif,


Jakarta: PT Indeks, 2008.

15. Isjoni. Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2010.

16. Iskandar. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan,


Jakarta: GP Press, 2009.

17. Jusuf, Al-Haryono Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta:


STIE YKPN, 2003.

18. Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada, 2010.

19. Natalia, Margaretha Mega dan Kania Islami Dewi,


Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Tinta Emas,
2008

20. Nurhikmawati, Ika “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif


Metode Numbered Heads Together (NHT)
Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya
Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2008.

21. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2009
22. Purwanto, M. Ngalim. Psokologi Pendidikan, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2007.
23. Said, M. Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, Bandung: PT Al
Ma’Arif, 1987.

24. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi


Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Pranada
Media Group, 2006.

25. Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran Berbasis


Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

26. Solihatin, Etin dan Raharjo. Cooperative Learning,


Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
27. Sudarmanto, Y.B. Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1993.

28. Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. Model-model


mengajar CBSA, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991.

29. Suhadimanto, Amir. Akuntansi, Jakarta: Yudhistira, 2005.

30. Sukmadinata, Nana Syaodih. Penelitian Tindakan Kelas,


Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

31. Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba


Empat, 2004.

32. Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2009.

33. Surapranata, Sumarna. Panduan Penulisan Tes Tertulis,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

34. Surya, Mohamad. Psikologi Pembelajaran dan


Pengajaran, Jakarta: CV. Mahaputra Adidaya,
2003.

35. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada, 2008.

36. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan


Pendektan Baru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010a.
37. , Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010b.

38. , Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2010c.

39. Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik,


Peserta Didik, Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi
Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007.

40. Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

41. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumu


Aksara, 2010

42. Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif


(Cooperative Learning) dengan teknik Kepala
Bernomor (Number Heads Together) terhadap
Hasil Belajar Siswa” Skripsi S1 Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2009.

Jakarta, 18 Juli 2011

Penguji Referensi,

Dr. Iwan Purwanto, M. Pd

NIP: 197 304 24 200801 1 012


LAMPIRAN 1

OBSERVASI AWAL
WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN

Pewawancara : Nurhalimah
Yang diwawancarai : Bapak. Drs. Maryanto
Hari/Tanggal : Rabu, 27 April 2011
Waktu : 10.45 WIB
1. Sudah berapa lama bapak mengajar Akuntansi di MAN 11?

Jawaban : 2 Tahun

2. Kelas berapa saja yang bapak ajarkan?

Jawaban : X IPS 1, X IPS 2, XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3

3. Strategi atau model pembelajaran apa yang biasa bapak gunakan?

Jawaban : Diskusi dan pemecahan soal

4. Media apa yang bapak gunakan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Buku LKS, Buku Paket.

5. Hambatan-hambatan apa yang bapak temukan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Siswa ribut, ngobrol dan tidur, dan hanya beberapa siswa yang
aktif dalam pembelajaran.

6. Bagaimana bapak mengantisipasi hambatan-hambatan tersebut?

Jawaban : memberikan soal-soal agar siswa mengerjakan dengan tenang

7. Apakah siswa aktif dalam proses pembelajaran?

Jawaban : hanya beberapa siswa yang aktif dan percaya diri dalam
mengerjakan soal dan bertanya tentang soal.

8. Apakah siswa memahami konsep yang bapak ajarkan?

Jawaban : pada saat proses pembelajaran siswa memahami pelajaran namun


pada saat tes nilai mereka di bawah KKM

9. Apakah siswa selalu mencatat apa yang bapak tulis dipapan tulis?
Jawaban : sebagian besar siswa mencatat materi yang diajarkan namun ada
beberapa siswa juga yang malahan tidur dan ngobrol serta main handphone

10. Apakah siswa melaksanakan kerja kelompok setiap mengerjakan soal?

Jawaban : siswa belum melaksanakan diskusi kelompok dalam mengerjakan


soal namun hanya beberapa siswa yang aktif menjawab soal

11. Apakah setiap pertanyaan yang bapak berikan mendapat tanggapan dari
siswa?

Jawaban : hanya beberapa siswa yang aktif dalam menanggapi pertanyaan.

12. Bagaimana hasil pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2?

Jawaban : hasil pembelajaran akuntansi masih di bawah KKM padahal setiap


latihan nilai siswa sangat memuaskan

WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Nama Guru : Drs. Maryanto
Hari Tanggal : Rabu, 27 April 2011
Waktu : 10.45 WIB

No. Aspek yang ditanyakan Tanggapan


1 Model pembelajaran apa yang Diskusi dan pemecahan soal
sering Bapak/Ibu gunakan selama
ini?
2 Bagaimana persiapan untuk Memberikan penjelasan materi
menggunakan model pembelajaran
tersebut?
3 Bagaimana langkah-langkah model Memberikan penjelasan materi dan
pembelajaran yang dilaksanakan? memberikan soal
4 Menurut pengamatan Bapak/Ibu, Siswa selalu ribut dan ngobrol serta
bagaimana respon siswa terhadap hanya beberapa siswa yang aktif
penggunaan model pembelajaran
yang biasa Bapak/Ibu gunakan?
5. Apakah model pembelajaran yang Pada saat pemberian latihan soal nilai-
biasa Bapak/Ibu laksanakan dapat nilai bagus namun pada saat ulangan
meningkatkan hasil belajar nilainya di bawah KKM
akuntansi?
6. Apakah Bapak/Ibu ada keinginan Inginnya seperti itu namun melihat
untuk membuat dan menerapkan kondisi siswa sehingga sulit
model pembelajaran serupa untuk diterapkan
topik pembelajaran lainnya?
7. Apa kesulitan-kesulitan bagi Siswa selalu ribut dan ngobrol serta
Bapak/Ibu dalam menerapkan hanya beberapa siswa yang aktif
model pembelajaran yang biasa sedangkan siswa lainnya ngobrol dan
dilaksankan? tidur
8. Bagaimana kondisi siswa pada saat hanya beberapa siswa yang aktif dan
pembelajaran akuntansi terkait mnegajukan pertanyaan serta
dengan semangat dan antusias memecahkan soal yang diberikan
siswa? sedangkan siswa lainnya ngobrol dan
tidur
9. Di mana letak kesulitan siswa Siswa sangat kesulitan dalam
dalam proses pembelajaran akuntansi analisis karena
akuntansi? membutuhkan konsentrasi lebih
10. Bagaimana hasil belajar akuntansi Pada saat pemberian latihan soal nilai-
siswa dari konsep satu ke konsep nilai bagus namun pada saat ulangan
lain? nilainya di bawah KKM
Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 2 Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 1 Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 3

No Nama UH-1 UH-2 UH-3 UH-4 No Nama UH-1 UH-2 UH-3 UH-4 No Nama UH-1 UH-2 UH-3 UH-4
1 Abdul Hafiz 90 90 53 40 1 Ahmad Setiadi 60 83 90 76 1 Ali Syah Putra 95 70 70 52
2 Adrian Riad 75 90 63 60 2 Ahmad Sidik Salafi 70 50 70 60 2 Andi Rusyidiansyah 100 70 72 56
3 Ai Munawaroh 100 100 73 73 3 Aji Syah Putra 65 70 85 72 3 Asep Saepudin 100 100 70 56
4 Azmi Fachriansyah 100 90 63 60 4 Alia 80 73 90 68 4 Awaliyan 100 100 60 56
5 Bahar Widhiyatmoko 85 - 66 0 5 Badru Tamami 65 73 70 68 5 Dahlia Tanjung 100 100 70 48
6 Deris Darmansyah 90 100 56 63 6 Chairunisa 50 83 100 52 6 Fatiah Nuria Sari 100 100 67 56
7 Dwi Septiani 100 100 66 60 7 Deni Firmansyah 65 63 70 76 7 Gema Fajar PA 95 75 60 56
8 Dwiki Handika 60 100 70 60 8 Deti Rahmani 60 93 100 60 8 Iyas Syahida 100 70 62 48
9 Evi Rafika 100 - 63 50 9 Fajrina Dewani 75 60 80 44 9 Ida Fitriah 100 100 70 64
10 Faisal Sultan B 90 90 53 60 10 Fikri Abdul Bashit 65 80 80 76 10 Izan Zam Zami 95 80 72 56
11 Febrianto A K 65 100 73 56 11 Gilang Ramdhan 65 80 80 72 11 Jauhar Miftahussurur 100 0 65 52
12 Jimi Anggara 90 90 66 73 12 Indri Dwi Fitriani 65 80 90 60 12 Julia Pernanda 100 100 65 44
13 Khoerulnisah 85 - 76 0 13 Khuzaimah A'lan 60 83 90 56 13 Miftahul Ridwan Z 100 100 67 60
14 Malik Sabaz 85 90 83 63 14 M. Al Jufri 60 73 80 68 14 Muhammad As'ad 100 80 60 56
15 M. Soleh 70 85 0 60 15 Maida Sari 80 73 80 56 15 Muhammad Turmuzi FI 95 0 0 48
16 M. Adrian 70 90 5 60 16 Maria Ulfa 55 86 100 52 16 Muhammad Wildan Syarif 100 90 72 56
17 M. Faisal 100 85 63 50 17 Meri Andriani 70 90 100 56 17 Nurhalimah 100 100 75 52
18 M. Rizki - 70 56 50 18 Miftahul Jannah 80 0 90 64 18 Nurulhamzah 100 100 75 48
19 Mutia Damayanti 90 90 63 65 19 M. Fajar Yanuar 65 80 100 60 19 Nurwahid 95 85 62 56
20 Nia Nuraini 100 100 73 63 20 M. Fahri Sugali 70 73 100 76 20 Rino Septian Jaya 100 80 72 60
21 Novi Ayu K 90 100 63 70 21 M. Febriadi Yunus 60 70 85 76 21 Siti Jaranoh 100 100 0 52
22 Paradita Idriati - - 0 60 22 Naufal Abdul Fatah 65 50 90 64 22 Siti Juraidah S 100 100 72 60
23 Putri Sekar dini 90 100 60 73 23 Nina Destia 75 76 80 68 23 Suci Nurhayati 100 100 60 48
24 Ridwan Alamsyah 100 100 73 70 24 Nurhabibah 80 73 80 68 24 Sucita Awaliya Pasha 95 100 72 56
25 Rahma Amalia 100 - 66 63 25 Pujiatinengsih 55 83 100 60 25 Taufik Abdullah 100 80 60 56
26 Sefina Yunia N 90 100 6 60 26 Raka Sandy Pratama 70 63 100 68 26 Tri Budi Nur'aini 100 100 70 56
27 Suci Robiatus 100 90 60 73 27 Robiatul Adawiyah 45 83 80 64 27 Tias Nirmala 100 100 65 56
28 Surya Nirwansyah - 85 0 63 28 Siti Maria Al-Qiftia 75 70 95 64 28 Ulfa Khoerunnisa 100 100 67 52
29 Yuhana Alfia 100 100 76 60 29 Taufik Ismail 70 70 65 68 29 Wenny Widiastuty 100 70 67 40
30 M. Abdussalam 0 83 90 60
LAMPIRAN 2

Kisi-kisi
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi
Siklus I

No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Nomor Bentuk


Kompetensi Dasar Pokok soal Soal
1. Memahami Membuat Buku Menjelaskan 1, 9 Pilihan
penyusunan ikhtisar siklus besar tahap Ganda
akuntansi pengikhtisaran
siklus perusahaan penutup siklus akuntansi
akuntansi jasa dan neraca perusahaan jasa
perusahaan saldo Menjelaskan 2 Pilihan
fungsi buku
jasa penutup besar penutup Ganda

Menjelaskan 3, 5, 8 Pilihan
komponen Ganda
neraca saldo
penutup
Menjelaskan 4 Pilihan
fungsi dan Ganda
tujuan neraca
saldo penutup
Menjelaskan 6 Pilihan
sumber Ganda
pencatatan
neraca saldo
penutup
Menjelaskan 7 Pilihan
sumber
pencatatan buku Ganda
besar penutup
Menjelaskan
10 Pilihan
sumber
pencatatan buku Ganda
besar penutup
dan buku besar
penutup
Menganalisis 11, 12, Pilihan
posting harta
dari neraca 13, 14, Ganda
saldo, jurnal
25, 28
penyesuaian,
dan jurnal
penutup
Menganalisis
posting utang 15 Pilihan
dari neraca Ganda
saldo, jurnal
penyesuaian,
dan jurnal
penutup
Menganalisis
posting modal 16, 30 Pilihan
dari neraca Ganda
saldo, jurnal
penyesuaian,
dan jurnal
penutup
Menganalisis
posting prive 17, 29 Pilihan
dari neraca Ganda
saldo, jurnal
penyesuaian,
dan jurnal
penutup

Menganalisis
posting 18, 27 Pilihan
pendapatan dari Ganda
neraca saldo,
jurnal
penyesuaian,
dan jurnal
penutup
Menganalisis 19, 20, Pilihan
posting beban 21, 22, Ganda
dari neraca
saldo, jurnal 23, 24,
penyesuaian, 26
dan jurnal
penutup
LAMPIRAN 3

Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi


Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan


memberi tanda silang (X) pada a, b, c, d atau e !

1. Setelah penyusunan jurnal penutup maka tahap berikutnya


adalah ….
a. Membuat jurnal penyesuaian
b. Membuat jurnal penutup
c. Pemindahbukuan ke dalam buku besar penutup
d. Pemindahbukuan ke dalam neraca saldo penutup
e. Pemindahbukuan ke dalam buku besar penutup dan neraca
saldo penutup

2. Apakah fungsi dari buku besar penutup ….


a. Mengetahui saldo-saldo akun nominal
b. Mengetahui saldo-saldo akun riil
c. Menyeimbangkan akun-akun nominal
d. Menyeimbangkan kun-akun riil
e. Mengetahui saldo-saldo akun nominal dan riil

3. Dalam neraca saldo penutup hanya ada akun riil, karena ….


a. Akun nominal telah dinolkan di jurnal penutup
b. Akun nominal hanya ada di jurnal penutup
c. Akun riil telah dinolkan di jurnal penutup
d. Akun riil masih harus diseimbangkan
e. Neraca saldo penutup didapatkan dari buku besar penutup

4. Fungsi dan tujuan dari neraca saldo penutup adalah ….


a. Menguji ketelitian pencatatan dalam jurnal dan buku besar
b. Memeriksa kesamaan jumlah saldo akun riil pada debit dan
kredit
c. Mempermudah pengikhtisaran catatan transaksi untuk
menyusun laporan keuangan
d. Menghindari ketelitian yng mungkin terjadi dalam pencatatan
e. Memisahkan pendapatan dan beban dalam satu periode le
periode lainnya
5. Neraca saldo penutup disusun pada akhir periode yang berisi
saldo ….
a. Akun nominal
b. Akun riil
c. Akun beban
d. Akun pebdapatan
e. Seluruh akun dalam buku besar penutup

6. Sumber pencatatan neraca saldo penutup adalah ….


a. Buku besar penutup
b. Jurnal penutup
c. Jurnal penyesuaian
d. Jurnal umum
e. Jurnal khusus

7. Sumber pencatatan buku besar penutup adalah ….


a. Neraca saldo, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup
b. Jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo
c. Jurnal umum, jurnal penyesuaia, dan jurbal penutup
d. Jurnal umum, jurnal khusus, dan jurnal pembelian
e. Jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum

8. Dalam neraca saldo penutup, akun-akun yang berada di sebelah


debit seperti di bawah ini, kecuali ….
a. Kas
b. modal
c. Piutang usaha
d. Perlengkapan
e. Peralatan

9. Buku besar penutup dan neraca saldo penutup termasuk dalam


siklus akuntansi pada tahap ….
a. Pencatatan
b. Pengikhtisaran
c. Pelaporan
d. Penggolongan
e. Pengidentifikasian

10. Buku besar penutup dan neraca saldo penutup dilakukan setelah
….
a. Jurnal penutup
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal umum
d. Jurnal khusus
e. Jurnal pembelian

11. Posting kas ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang
benar adalah ….
a. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

b. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

c. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

d. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

e. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 25.000


12. Posting piutang pendapatan ke dalam buku besar penutup di
bawah ini yang benar adalah ….
a. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400

b. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 3600

c. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 3600

d. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400

e. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400
13. Posting perlengkapan bengkel ke dalam buku besar penutup di
bawah ini yang benar adalah ….
a. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

b. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 11450

c. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

d. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

e. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150
14. Posting Peralatan Bengkel ke dalam buku besar penutup di
bawah ini yang benar adalah ….
a. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

b. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

c. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

d. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

e. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 3500 3500


15. Posting utang usaha ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Utang usaha
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2300 2300

b. Utang usaha
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2300 2300

c. Utang usaha
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2300 2300

d. Utang usaha
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2300 2300

e. Utang usaha
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 3500 3500


16. Posting Modal Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah
ini yang benar adalah ….
a. Modal Tn. Roni
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 30000 30000

b. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
penyesuaian 650 29650

c. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
Penutup 650 29650

d. Modal Tn. Roni


Saldo
Tanggal
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
Penutup 650 29650

e. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
penyesuaian 650 29650
17. Posting Prive Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah
ini yang benar adalah ….
a. Prive Tn. Roni
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 1000 1000
penutup 1000 0

b. Prive Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 1000 1000
penutup 1000 0

c. Prive Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 1000 1000

d. Prive Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 1000 1000

e. Prive Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 1000 1000
Penutup 1000 0
18. Posting Pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Penyesuaian 3000 5150
Des 31 Penutup 5150 0

b. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Penyesuaian 3000 5150
Des 31 Penutup 5150 0

c. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 850

d. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 850

e. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 750
19. Posting Beban Sewa ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0
b. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0

c. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 300 300

d. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0

e. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 350 350


20. Posting Beban Listrik ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Beban Listrik
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 50 50
Des 31 penutup 50 0

b. Beban Listrik
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 50 50

c. Beban Listrik
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 50 50

d. Beban Listrik
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 50 50

e. Beban Listrik
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 50 50


21. Posting Beban Renovasi Bangunan ke dalam buku besar penutup
di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban Renovasi Bangunan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 3000 3000

b. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

c. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

d. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

e. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0
22. Posting Beban Lain-lain ke dalam buku besar penutup di bawah
ini yang benar adalah ….
a. Beban Lain-lain
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 800 800

b. Beban Lain-lain
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 800 800
Des 31 penutup 800 0

c. Beban Lain-lain
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 800 800
Des 31 penutup 800 0

d. Beban Lain-lain
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 800 800
Des 31 penutup 800 0

e. Beban Lain-lain
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 900 900


23. Posting Beban Perlengkapan Bengkel ke dalam buku besar
penutup di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 150 150
Des 31 penutup 150 0

b. Beban Perlengkapan Bengkel


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 150 150
Des 31 penutup 150 0

c. Beban Perlengkapan Bengkel


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 150 150
Des 31 penutup 150 0

d. Beban Perlengkapan Bengkel


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 150 150
Des 31 penutup 150 0

e. Beban Perlengkapan Bengkel

Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 150 150
Des 31 penutup 150 0
24. Posting Beban Penyusutan Peralatan ke dalam buku besar
penutup di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban Penyusutan Peralatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

b. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

c. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

d. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

e. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0
25. Posting Akumulasi penyusutan Peralatan ke dalam buku besar
penutup di bawah ini yang benar adalah ….
a. Akumulasi penyusutan Peralatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

b. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

c. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

d. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

e. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 100 100


LAMPIRAN 4
Kunci Jawaban
Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I

1. C 11. A 21. B
2. E 12. B 22. D
3. A 13. C 23. A
4. B 14. B 24. D
5. B 15. C 25. D
6. A 16. C 26. C
7. A 17. E 27. C
8. E 18. A 28. B
9. B 19. A 29. E
10. A 20. A 30. C
LAMPIRAN 5
TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1
Butir Soal
No Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Devita 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 18
2 Siti Masitoh 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
3 Annisa Fitri 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 16
4 Riris K 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 13
5 Said 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
6 Hana Fauziah 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15
7 Imam Ali 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
8 Dita L 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17
9 Lilis 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 17
10 Siti Rohilah 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 20
11 Dini 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 18
12 Afaf 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21
13 Ambiatul 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15
14 Wizdan 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 16
15 Dewi 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 18
16 Ummu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 16
17 Lutfiani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 15
18 Ahmad Sidqi 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 14
19 Herlina 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 14
20 Aulia S F 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15
21 Nova 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
22 Astrid 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
23 Tanzi 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26
24 Thasya 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
25 Kemas 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 14
26 Kartika 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21
27 M. Iqbal 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 23
28 Hafi 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20
29 Aditya M 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
30 Vini Risma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29
JUMLAH
1 B 27 10 27 24 26 25 8 19 9 23 15 14 13 17 12 8 21 12 25 22 17 28 26 18 9 25 21 25 17 20 563
2 S 3 20 3 6 4 5 22 11 21 7 15 16 17 13 18 22 9 18 5 8 13 2 4 12 21 5 9 5 13 10
3 p 0.90 0.33 0.90 0.80 0.87 0.83 0.27 0.63 0.30 0.77 0.50 0.47 0.43 0.57 0.40 0.27 0.70 0.40 0.83 0.73 0.57 0.93 0.87 0.60 0.30 0.83 0.70 0.83 0.57 0.67
4 q 0.10 0.67 0.10 0.20 0.13 0.17 0.73 0.37 0.70 0.23 0.50 0.53 0.57 0.43 0.60 0.73 0.30 0.60 0.17 0.27 0.43 0.07 0.13 0.40 0.70 0.17 0.30 0.17 0.43 0.33
5 p/q 9.00 0.50 9.00 4.00 6.50 5.00 0.36 1.73 0.43 0.00 1.00 0.88 0.76 1.31 0.67 0.36 2.33 0.67 5.00 2.75 1.31 14.00 6.50 1.50 0.43 5.00 2.33 5.00 1.31 2.00
6 p/q 3.00 0.71 3.00 2.00 2.55 2.24 0.60 1.32 0.65 0.00 1.00 0.94 0.87 1.14 0.82 0.60 1.53 0.82 2.24 1.66 1.14 3.74 2.55 1.22 0.66 2.24 1.53 2.24 1.14 1.41
7 Xi 17.52 20.90 18.81 17.92 18.54 18.20 22.00 19.79 20.56 18.52 21.80 21.64 21.85 20.35 19.67 23.50 19.48 21.50 19.84 18.82 19.94 19.11 19.12 20.22 22.44 19.44 20.24 19.48 20.06 18.60
8 Xt 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77 18.77
9 rbis -0.879 0.354 0.034 -0.399 -0.137 -0.297 0.455 0.316 0.273 0.000 0.712 0.633 0.630 0.426 0.173 0.667 0.254 0.526 0.564 0.020 0.314 0.299 0.209 0.417 0.570 0.354 0.528 0.375 0.346 -0.055
10 rtab 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305
11 Keterangan invalid valid invalid invalid invalid invalid valid valid invalid invalid valid valid valid valid invalid valid invalid valid valid invalid valid invalid invalid valid valid valid valid valid valid invalid
12 SD 4.26
LAMPIRAN 6
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1

No Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Devita 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 8
2 Siti Masitoh 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7
3 Annisa Fitri 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6
4 Riris K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2
5 Said 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
6 Hana Fauziah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 4
7 Imam Ali 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6
8 Dita L 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
9 Lilis 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 8
10 Siti Rohilah 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8
11 Dini 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9
12 Afaf 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11
13 Ambiatul 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5
14 Wizdan 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 6
15 Dewi 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8
16 Ummu 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
17 Lutfiani 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 5
18 Ahmad Sidqi 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6
19 Herlina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5
20 Aulia S F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 5
21 Nova 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15
22 Astrid 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12
23 Tanzi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
24 Thasya 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
25 Kemas 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10
26 Kartika 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 11
27 M. Iqbal 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13
28 Hafi 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 12
29 Aditya M 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
30 Vini Risma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
JUMLAH
1 B 10 8 19 15 14 13 17 8 12 25 17 18 9 25 21 25 17 273
2 S 20 22 11 15 16 17 13 22 18 5 13 12 21 5 9 5 13
3 p 0.33 0.27 0.63 0.50 0.47 0.43 0.57 0.27 0.40 0.83 0.57 0.60 0.30 0.83 0.70 0.83 0.57
4 q 0.67 0.73 0.37 0.50 0.53 0.57 0.43 0.73 0.60 0.17 0.43 0.40 0.70 0.17 0.30 0.17 0.43
5 pq 0.22 0.20 0.23 0.25 0.25 0.25 0.25 0.20 0.24 0.14 0.25 0.24 0.21 0.14 0.21 0.14 0.25
6 Spq 3.64
7 Mean 9.10
8 SD 4.14
2
9 SD 17.128
10 r 0.8245244596884638
LAMPIRAN 7

TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1

No. B N Tingkat Kesukaran (P) Kategori


1 27 30 0.90 Mudah
2 10 30 0.33 Sedang
3 27 30 0.90 Mudah
4 24 30 0.80 Mudah
5 26 30 0.87 Mudah
6 25 30 0.83 Mudah
7 8 30 0.27 Sukar
8 19 30 0.63 Sedang
9 9 30 0.30 Sukar
10 23 30 0.77 Mudah
11 15 30 0.50 Sedang
12 14 30 0.47 Sedang
13 13 30 0.43 Sedang
14 17 30 0.57 Sedang
15 12 30 0.40 Sedang
16 8 30 0.27 Sukar
17 21 30 0.70 Mudah
18 12 30 0.40 Sedang
19 25 30 0.83 Mudah
20 22 30 0.73 Mudah
21 17 30 0.57 Sedang
22 28 30 0.93 Mudah
23 26 30 0.87 Mudah
24 18 30 0.60 Sedang
25 9 30 0.30 Sukar
26 25 30 0.83 Mudah
27 21 30 0.70 Mudah
28 25 30 0.83 Mudah
29 17 30 0.57 Sedang
30 20 30 0.67 Sedang
LAMPIRAN 8
Kisi-kisi
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi
Siklus II

No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Nomor Bentuk


Kompetensi Dasar Pokok soal Soal
1. Memahami Membuat ikhtisar Jurnal Menjelaskan 1 Pilihan
penyusunan siklus akuntansi Pembalik pengertian Ganda
siklus perusahaan jasa jurnal pembalik
akuntansi Pilihan
perusahaan Menjelaskan 2 Ganda
jasa fungsi jurnal Pilihan
pembalik Ganda
Menjelaskan
sumber Pilihan
pencatatan Ganda
jurnal pembalik
Pilihan
Menjelaskan 3, 6 Ganda
akun-akun yang
memerlukan Pilihan
jurnal pembalik Ganda

Menganalisis 4, 5 Pilihan
jurnal pembalik Ganda
akun utang
beban Pilihan
Ganda
Menganalisis 7, 13, 17,
jurnal pembalik 23, 27, 30
akun beban
dibayar dimuka

Menganalisis 8, 11, 14,


jurnal pembalik 15, 18, 2,
akun piutang 25, 28
pendapatan 9, 10, 20,
22, 24
Menganalisis
jurnal pembalik 12, 16,
akun 19, 26, 29
pendapatan
diterima
dimuka
LAMPIRAN 9

Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi


Penelitian Tindakan Kelas
Siklus II

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada a, b, c, d atau e !
1. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang
dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan dengan mudah serta
mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dibuat pada
saat ….
a. Awal periode
b. Akhir periode
c. Awal dan akhir periode
d. Pertengahan periode
e. Setiap saat periode

2. Fungsi jurnal pembalik adalah ….


a. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat
b. Membalik seluruh akun dalam jurnal penyuaian
c. Mengnolkan akun nominal
d. Mengnolkan akun riil
e. Menyesuaikan akun-akun yang belum tercatat

3. Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah….


a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal khusus
e. Jurnal pembelian

4. Transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik adalah ….


a. Akumulasi penyusutan peralatan
b. Beban dibayar dimuka
c. Pembelian peralatan
d. Piutang usaha
e. Prive pemilik

5. Di bawah ini terdapat empat transaksi yang memerlukan jurnal pembalik, kecuali ….
a. Beban dibayar dimuka
b. Beban yang masih harus dibayar
c. Modal yang masih harus dibayar
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Pendapatan yang masih harus diterima
6. Langkah menyusun jurnal pembalik adalah dengan membalik akun-akun tertentu yang
terdapat pada ….
a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal khusus
e. Jurnal pembelian

7. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2003


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Beban Lain-lain Rp. 4.500.000
2003 Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
Beban lain-lain Rp. 4.500.000
b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000
Beban lain-lain Rp. 5.400.000
c. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.000.000
Beban lain-lain Rp. 5.000.000
d. Beban lain-lain Rp. 4.500.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
e. Beban lain-lain Rp. 5.400.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000

8. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2004


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000
2004 Beban asuransi Rp. 900.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban Asuransi Rp. 800.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000
b. Beban Asuransi Rp. 900.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000
c. Beban Asuransi Rp. 1.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.000.000
d. Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000
Beban Asuransi Rp. 800.000

e. Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000


Beban Asuransi Rp. 900.000

9. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 400.000
2005 Pendapatan sewa Rp. 400.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 300.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 300.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 400.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 400.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 500.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 500.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 600.000
Pendapatan Sewa Rp. 600.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 700.000
Pendapatan Sewa Rp. 700.000

10. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Pendapatan Sewa Rp. 1.600.000
2006 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.600.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.500.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 600.000
Pendapatan Sewa Rp. 1. 600.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 700.000
Pendapatan Sewa Rp. 1. 700.000

11. Pada tanggal 01 Desember 2004 perusahaan membayar dimuka sewa sebesar Rp. 300.000
untuk masa 3 bulan, maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban sewa Rp. 100.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000
b. Beban sewa Rp. 200.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000
c. Beban sewa Rp. 300.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 300.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000
Beban sewa Rp. 100.000
e. Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000
Beban sewa Rp. 200.000

12. Perusahaan menyewakan sebuah gedung pada tanggal 1 Juli 2002 dan menerima sewa Rp.
400.000 untuk masa 2 tahun. Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Sewa diterima dimuka Rp. 100.000
Pendapatan sewa Rp. 100.000
b. Sewa diterima dimuka Rp. 200.000
Pendapatan sewa Rp. 200.000
c. Sewa diterima dimuka Rp. 300.000
Pendapatan sewa Rp. 300.000
d. Pendapatan sewa Rp. 100.000
Sewa diterima dimuka Rp. 100.000
e. Pendapatan sewa Rp. 200.000
Sewa diterima dimuka Rp. 200.000

13. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 500.000.
Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Kas Rp. 500.000
Beban sewa Rp. 500.000
b. Beban gaji Rp. 500.000
Utang gaji Rp. 500.000
c. Beban gaji Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
d. Utang gaji Rp. 500.000
Beban gaji Rp. 500.000
e. Utang gaji Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000

14. Pada neraca saldo per 31 Desember 2010, akun beban sewa menunjukkan Rp. 1.800.000,
untuk 1 tahun mulai tanggal 01 Oktober 2010. Transaksi tersebut jika dicatat dalam jurnal
pembalik adalah ….
a. Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000
Beban sewa Rp. 450.000
b. Beban sewa Rp. 450.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000
c. Beban sewa Rp. 450.000
Utang sewa Rp. 450.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000
Kas Rp. 1.350.000
e. Beban sewa Rp. 1.350.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000

15. Pada neraca saldo per 31 Desember 2005 akun beban sewa menunjukkan Rp. 3.000.000 untuk
satu tahun mulai tanggal 01 Agustus 2005 dan akun perlengkapan sebesar Rp. 950.000
sedangkan perlengkapan yang belum terpakai sebesar Rp. 500.000. Transaksi tersebut dicatat
dalam jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban sewa Rp. 1.750.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.750.000
b. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.750.000
Beban sewa Rp. 1.750.000
c. Beban perlengkapan Rp. 500.000
Perlengkapan Rp. 500.000
d. Perlengkapan Rp. 1.450.000
Beban perlengkapan Rp. 1.450.000
e. Beban penyusutan perlengkapan Rp. 450.000
Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp. 450.000

16. Perusahaan menyewakan mobil pada tanggal 01 Oktober 2009 dan menerima sewa Rp.
5.000.000 untuk masa 1 tahun. Maka transaksi tersebut dicatat dalam jurnal pembalik yang
benar adalah ….
a. Sewa diterima dimuka Rp. 1.250.000
Pendapatan sewa Rp. 1.250.000
b. Pendapatan sewa Rp. 3.750.000
Sewa diterima dimuka Rp. 3.750.000
c. Kas Rp. 3.750.000
Pendapatan sewa Rp. 3.750.000
d. Pendapatan sewa Rp. 1.250.000
Sewa diterima dimuka Rp. 1.250.000
e. Sewa diterima dimuka Rp. 3.750.000
Pendapatan sewa Rp. 3.750.000

17. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 600.000.
Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Kas Rp. 600.000
Beban Gaji Rp. 600.000
b. Beban gaji Rp. 600.000
Utang gaji Rp. 500.000
c. Beban gaji Rp. 600.000
Kas Rp. 600.000
d. Utang gaji Rp. 600.000
Beban gaji Rp. 600.000
e. Utang gaji Rp. 600.000
Kas Rp. 600.000

18. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 1.000.000, maka jurnal pembaliknya adalah ….
a. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000
Beban sewa Rp. 1.000.000
b. Beban sewa Rp. 1.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000
c. Beban sewa Rp. 1.000.000
Utang sewa Rp. 1.000.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
e. Beban sewa Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
19. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2007
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
2007 Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 5000.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
d. Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 5.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
20. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
2006 Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
c. Kas Rp. 10.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000

21. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2010


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000
2010 Beban asuransi Rp. 300.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 600.000
Beban Asuransi Rp. 600.000
b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 700.000
Beban Asuransi Rp. 700.000
c. Beban Asuransi Rp. 300.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000
d. Beban Asuransi Rp. 400.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 400.000
e. Beban Asuransi Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000

22. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2011


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
2011 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.600.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 900.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 900.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.000.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 000.000
Pendapatan Sewa Rp. 1. 000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 2. 000.000

23. Diketahui sampai 31 Desember 2001 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 400.000.
Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban gaji Rp. 400.000
Utang gaji Rp. 500.000
b. Beban gaji Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000
c. Kas Rp. 400.000
Beban sewa Rp. 400.000
d. Utang gaji Rp. 400.000
Beban gaji Rp. 400.000
e. Utang gaji Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000
24. Diketahui sampai 31 Desember 2002 bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 500.000.
Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban bunga Rp. 500.000
Utang bunga Rp. 500.000
b. Beban bunga Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
c. Kas Rp. 500.000
Beban bunga Rp. 500.000
d. Piutang bunga Rp. 500.000
Pendapatan bunga Rp. 500.000
e. Pendapatan bunga Rp. 500.000
Piutang bunga Rp. 500.000

25. Terdapat beban sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 2.000.000 di sebelah kredit,
maka jurnal pembaliknya adalah ….
a. Beban sewa Rp. 2.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
b. Beban sewa Rp. 2.000.000
Utang sewa Rp. 2.000.000
c. Beban sewa Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
e. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
Beban sewa Rp. 2.000.000
26. Terdapat pendapatan sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 3.000.000 di sebelah debit,
maka jurnal pembaliknya adalah ….
a. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000
b. pendapatan sewa Rp. 3.000.000
Utang sewa Rp. 3.000.000
c. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000
Kas Rp. 3.000.000
d. Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000
Kas Rp. 3.000.000
e. Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000
Pendapatan sewa Rp. 3.000.000

27. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Beban Lain-lain Rp. 1.000.000
2005 Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000
Beban lain-lain Rp. 1.000.000
b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
c. Beban lain-lain Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
d. Kas Rp. 1.000.000
Beban lain-lain Rp. 1.000.000
e. Kas Rp. 1.000.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000

28. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
2006 Beban asuransi Rp. 500.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
Beban Asuransi Rp. 500.000
b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
c. Beban Asuransi Rp. 500.000
Kas Rp. 900.000
d. Beban Asuransi Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
e. Kas Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
29. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2008
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
2008 Sewa diterima dimuka Rp. 2.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Sewa diterima dimuka Rp. 2.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 2000.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000

d. Sewa diterima dimuka Rp. 2.000.000


Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000

30. Diketahui sampai 31 Desember 2008 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000.
Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban gaji Rp. 100.000
Utang gaji Rp. 100.000
b. Beban gaji Rp. 100.000
Kas Rp. 100.000
c. Kas Rp. 100.000
Beban sewa Rp. 100.000
d. Utang gaji Rp. 100.000
Beban gaji Rp. 100.000
e. Utang gaji Rp. 100.000
Kas Rp. 100.000
LAMPIRAN 10
Kunci Jawaban
Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II

1. A 11. B 21. C
2. A 12. C 22. B
3. B 13. D 23. D
4. E 14. E 24. D
5. E 15. A 25. A
6. B 16. A 26. E
7. A 17. D 27. A
8. B 18. B 28. D
9. B 19. D 29. D
10. C 20. A 30. D
A. Analisis Kualitatif (Teoretik) Soal Siklus 1
Nilai
Keterangan Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5
Soal sesuai dengan indikator
Isi/Materi Pilihan jawaban dan logis
Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas

Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan
Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah kunci jawaban
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
Konstruksi Gambar/grafik/diagram/tabel dan sejenisnya jelas dan berfungsi
Panjang pilihan jawaban relatif sama
Pilihan jawaban tidak mengguanakan pernyataan yang berbunyi “semua jawaban di atas salah” , “a, b, dan c salah”, dan
sejenisnya.

Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologis.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban sebelumnya.

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia


Bahasa Menggunakan bahasa yang komunikatif
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama

Keterangan 1= Sangat tidak baik


2= Tidak baik
3= Cukup Mengetahui,
4= Baik
5= Sangat baik
Drs. Maryanto
NIP.
A. Analisis Kualitatif (Teoretik) Soal Siklus 2
Nilai
Keterangan Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5
Soal sesuai dengan indikator
Isi/Materi Pilihan jawaban dan logis
Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas

Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan
Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah kunci jawaban
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
Konstruksi Gambar/grafik/diagram/tabel dan sejenisnya jelas dan berfungsi
Panjang pilihan jawaban relatif sama
Pilihan jawaban tidak mengguanakan pernyataan yang berbunyi “semua jawaban di atas salah” , “a, b, dan c salah”, dan
sejenisnya.

Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologis.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban sebelumnya.

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia


Bahasa Menggunakan bahasa yang komunikatif
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama

Keterangan 1= Sangat tidak baik


2= Tidak baik
3= Cukup Mengetahui,
4= Baik
5= Sangat baik
Drs. Maryanto
NIP.
LAMPIRAN 11
TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2
No Nama Butir Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Devita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25
2 Siti Masitoh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
3 Annisa Fitri 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 15
4 Riris K 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22
5 Said 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 20
6 Hana Fauziah 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10
7 Imam Ali 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 8
8 Dita L 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10
9 Lilis 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
10 Siti Rohilah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 18
11 Dini 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
12 Afaf 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 11
13 Ambiatul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
14 Wizdan 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 12
15 Dewi 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 16
16 Ummu 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 21
17 Lutfiani 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18
18 Ahmad Sidqi 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 18
19 Herlina 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 18
20 Aulia S F 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 18
21 Nova 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 16
22 Astrid 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 20
23 Tanzi 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 20
24 Thasya 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 17
25 Kemas 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 22
26 Kartika 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 10
27 M. Iqbal 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 21
28 Hafi 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20
29 Aditya M 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 18
30 Vini Risma 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
JUMLAH

1 B 20 18 19 18 20 21 20 21 19 21 13 15 19 15 18 21 19 14 17 18 20 20 19 18 19 17 17 22 15 16 549

2 S 10 12 11 12 10 9 10 9 11 9 17 15 11 15 12 9 11 16 13 12 10 10 11 12 11 13 13 8 15 14

3 p 0.67 0.60 0.63 0.60 0.67 0.70 0.67 0.70 0.63 0.70 0.43 0.50 0.63 0.50 0.60 0.70 0.63 0.47 0.57 0.60 0.67 0.67 0.63 0.60 0.63 0.57 0.57 0.73 0.50 0.53

4 q 0.33 0.40 0.37 0.40 0.33 0.30 0.33 0.30 0.37 0.30 0.57 0.50 0.37 0.50 0.40 0.30 0.37 0.53 0.43 0.40 0.33 0.33 0.37 0.40 0.37 0.43 0.43 0.27 0.50 0.47

5 p/q 2.00 1.50 1.73 1.50 2.00 2.33 2.00 2.33 1.73 2.33 0.76 1.00 1.73 1.00 1.50 2.33 1.73 0.88 1.31 1.50 2.00 2.00 1.73 1.50 1.73 1.31 1.31 2.75 1.00 1.14

6 p/q 1.41 1.22 1.32 1.22 1.41 1.53 1.41 1.53 1.32 1.53 0.87 1.00 1.32 1.00 1.22 1.53 1.32 0.94 1.14 1.22 1.41 1.41 1.32 1.22 1.32 1.14 1.14 1.66 1.00 1.07

7 Xi 20.30 20.11 19.84 18.67 20.05 19.52 18.40 19.38 19.37 19.00 21.00 20.27 20.32 20.47 17.83 19.48 19.42 19.64 21.12 20.78 19.85 18.60 20.11 20.28 20.37 19.24 21.06 19.77 20.00 19.56

8 Xt 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60 18.60

9 rbis 0.457 0.352 0.311 0.016 0.390 0.268 -0.054 0.227 0.192 0.116 0.398 0.317 0.429 0.355 -0.179 0.254 0.205 0.186 0.548 0.507 0.336 0.000 0.376 0.391 0.442 0.138 0.535 0.370 0.266 0.195

10 rtab 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305

11 Keterangan Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Invalid Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid Invalid

12 SD 5.26
LAMPIRAN 12
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2

Butir Soal
No Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Devita 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
2 Siti Masitoh 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
3 Annisa Fitri 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6
4 Riris K 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
5 Said 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 10
6 Hana Fauziah 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
7 Imam Ali 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
8 Dita L 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
9 Lilis 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
10 Siti Rohilah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 12
11 Dini 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
12 Afaf 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
13 Ambiatul 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
14 Wizdan 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10
15 Dewi 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 6
16 Ummu 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12
17 Lutfiani 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 11
18 Ahmad Sidqi 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 7
19 Herlina 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 9
20 Aulia S F 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11
21 Nova 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6
22 Astrid 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12
23 Tanzi 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
24 Thasya 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10
25 Kemas 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12
26 Kartika 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
27 M. Iqbal 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10
28 Hafi 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11
29 Aditya M 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10
30 Vini Risma 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 9
JUMLAH
1 B 20 18 19 20 13 15 19 15 18 20 19 18 19 17 22 15 287
2 S 10 12 11 10 17 15 11 15 12 10 11 12 11 13 8 15
3 p 0.67 0.60 0.63 0.67 0.43 0.50 0.63 0.50 0.60 0.67 0.63 0.60 0.63 0.57 0.73 0.50
4 q 0.33 0.40 0.37 0.33 0.57 0.50 0.37 0.50 0.40 0.33 0.37 0.40 0.37 0.43 0.27 0.50
5 pq 0.22 0.24 0.23 0.22 0.25 0.25 0.23 0.25 0.24 0.22 0.23 0.24 0.23 0.25 0.20 0.25
6 Spq 3.75
7 Mean 9.57
8 SD 3.87
9 SD2 14.944
10 r 0.749
LAMPIRAN 13

TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2

No. B N Tingkat Kesukaran (P) Kategori


1 20 30 0.67 Sedang
2 18 30 0.60 Sedang
3 19 30 0.63 Sedang
4 18 30 0.60 Sedang
5 20 30 0.67 Sedang
6 21 30 0.70 Mudah
7 20 30 0.67 Sedang
8 21 30 0.70 Mudah
9 19 30 0.63 Sedang
10 21 30 0.70 Mudah
11 13 30 0.43 Sedang
12 15 30 0.50 Sedang
13 19 30 0.63 Sedang
14 15 30 0.50 Sedang
15 18 30 0.60 Sedang
16 21 30 0.70 Mudah
17 19 30 0.63 Sedang
18 14 30 0.47 Sedang
19 17 30 0.57 Sedang
20 18 30 0.60 Sedang
21 20 30 0.67 Sedang
22 20 30 0.67 Sedang
23 19 30 0.63 Sedang
24 18 30 0.60 Sedang
25 19 30 0.63 Sedang
26 17 30 0.57 Sedang
27 17 30 0.57 Sedang
28 22 30 0.73 Mudah
29 15 30 0.50 Sedang
30 16 30 0.53 Sedang
LAMPIRAN 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah Aliyah : MAN 11 Jakarta Selatan


Mata Pelajaran : Akuntasi
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa


Indikator : 1. Menjelaskan tujuan buku besar penutup
2. Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup
3. Menjelaskan komponen neraca saldo penutup

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan tujuan buku besar penutup
2. Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup
3. Menjelaskan komponen neraca saldo penutup

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi 4) Pengamatan
2) Diskusi 5) Tanya Jawab
3) Mind Maping 6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Melaksanakan Pretest
40 Menit
b. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c. Apersepsi : Coba siapa yang tahu buku besar penutup dan neraca saldo penutup? 5 Menit
d. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan tujuan dan sumber
pencatatan buku besar penutup serta komponen neraca saldo
penutup.
Kegiatan Inti
2. a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan 25 Menit
jumlah konsep yang akan dipelajari
c. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
f. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
g. Melakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan
jawaban
h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam
sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
i. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Konfirmasi
a. Siswa diminta kembali menjelaskan Siswa diminta menyebutkan dan
3. menjelaskan tujuan dan sumber pencatatan buku besar penutup serta komponen 9 Menit
komponen neraca saldo penutup.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan
materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-
sumber yang relevan dan berkontribusi lebih.
Penutup
4. a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan 1 Menit

Alhamdulillah
Soal Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
a. Apa yang dimaksud dengan buku besar penutup? Pemindahbukuan Neraca saldo, Penyesuaian,
Penutup
b. Apa tujuan dibuatnya buku besar penutup? Mengetahui saldo Harta, Utang dan Modal
c. Dari mana sumber pencatatan buku besar penutup? Neraca saldo, Penyesuaian, Penutup
d. Bagaimana cara memposting buku besar penutup ke neraca saldo penutup?
e. Apa saja komponen neraca saldo penutup? Harta, Utang dan Modal

D. Sumber Dan Media Pembelajaran


1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Piranti, 2007.
2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005.
3. Whiteboard
4. Kartu bernomor struktur
E. Penilaian
Tampilan Lembar Penilaian Pretest Siswa

Jumlah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Skor

1 …… 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
.
2 …… 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14
Rumus penghitungan nilai pretest
Jumlah nilai = Jumlah jawaban yang benar + 3 x 5
= 20 X 5
= 100
Jumlah nilai >= 70 maka telah mencapai KKM
Jumlah nilai < 70 maka belum mencapai KKM

Mengetahui, Jakarta, 05 Mei 2011


Guru Pamong Peneliti

Drs. Maryanto NURHALIMAH


NIP....................... NIM : 107015000643
LAMPIRAN 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah Aliyah : MAN 11 Jakarta Selatan


Mata Pelajaran : Akuntasi
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa


Indikator : 1. Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan
jurnal penutup ke buku besar penutup
2. Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal
penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup
ke buku besar penutup
2. Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal
penutup ke buku besar penutup

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi 4) Pengamatan
2) Diskusi 5) Tanya Jawab
3) Mind Maping 6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5 Menit
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara memposting akun riil dan akun
nominal dari neraca sisa, jurnal penyesuaian, jurnal penutup ke
buku besar penutup?
c. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana
memposting akun riil dan akun nominal dari neraca sisa, jurnal
penyesuaian, jurnal penutup ke buku besar penutup
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
45 Menit
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari
c. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
f. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
g. lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan
jewaban
h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
i. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Konfirmasi
4 Menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pengikhtisaran buku besar
penutup dan neraca saldo penutup
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran
pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-
sumber yang relevan dan berkontribusi lebih.
4. Penutup
a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan 1 Menit

Alhamdulillah

Tugas Mandiri Terstruktur


No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat 1 Menit
tulisnya
b. Guru membagikan soal latihan
Kegiatan Inti
2. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut 23 Menit

3. Penutup
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban 1 Menit
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca
Alhamdulillah

Mandiri Tidak Terstruktur


Mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
B. Sumber Dan Media Pembelajaran
1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Piranti, 2007.
2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005.
3. Whiteboard
4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian
Tes Lisan : Tanya Jawab
Tes Tulisan : Mengerjakan tes terstruktur dan lembar kerja siswa

Mengetahui, Jakarta, 06 Mei 2011


Guru Pamong Peneliti

Drs. Maryanto NURHALIMAH


NIP....................... NIM 107015000643
LAMPIRAN 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah Aliyah : MAN 11 Jakarta Selatan


Mata Pelajaran : Akuntasi
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa


Indikator : 1. Menganalisis posting akun riil dari buku besar penutup ke neraca saldo
penutup
2. Menganalisis posting akun nominal dari buku besar penutup ke neraca
saldo penutup

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup
ke buku besar penutup
2. Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal
penutup ke buku besar penutup

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi 4) Pengamatan
2) Diskusi 5) Tanya Jawab
3) Mind Maping 6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5 Menit
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara memposting akun riil dan akun
nominal dari buku besar penutup ke neraca saldo penutup?
c. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana
memposting akun riil dan akun nominal dari buku besar penutup ke neraca
saldo penutup.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
45 Menit
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari
c. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
f. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
g. lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan
jewaban
h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
i. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Konfirmasi
a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pengikhtisaran buku besar
4 Menit
penutup dan neraca saldo penutup
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran
pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-
sumber yang relevan dan berkontribusi lebih.
4. Penutup 1 Menit
a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan
Alhamdulillah

Tugas Mandiri Terstruktur


No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat 1 Menit
tulisnya
b. Guru membagikan soal latihan
Kegiatan Inti
2. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut 23 Menit
3. Penutup
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban 1 Menit
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca
Alhamdulillah

Mandiri Tidak Terstruktur


Mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)

B. Sumber Dan Media Pembelajaran


1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Piranti, 2007.
2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005.
3. Whiteboard
4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian
Tes Lisan : Tanya Jawab
Tes Tulisan : Mengerjakan tes terstruktur dan lembar kerja siswa

Mengetahui, Jakarta, 12 Mei 2011


Guru Pamong Peneliti

Drs. Maryanto NURHALIMAH


NIP....................... NIM 107015000643
LAMPIRAN 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah Aliyah : MAN 11 Jakarta Selatan


Mata Pelajaran : Akuntasi
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa


Indikator : 1. Menjelaskan pengertian jurnal pembalik
2. Menjelaskan fungsi jurnal pembalik
3. Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik
4. Menjelaskan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik

Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian jurnal pembalik
2. Menjelaskan fungsi jurnal pembalik
3. Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik
4. Menjelaskan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi 4) Pengamatan
2) Diskusi 5) Tanya Jawab
3) Mind Maping 6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5 Menit
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu jurnal pembalik?
c. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan pengertian,
fungsi, sumber pencatatan, dan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik.
2. Kegiatan Inti
a. Guru dan siswa melakukan brainstorming (bernyanyi konsentrasi)
45 Menit
b. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
c. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari
d. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
e. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
f. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
g. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
h. lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan
jewaban
i. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
j. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Konfirmasi
a. Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian, fungsi, sumber
4 Menit
pencatatan, dan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran
pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan
sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih.
4. Penutup
a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan
Alhamdulillah 1 Menit

Tugas Mandiri Terstruktur


No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat 1 Menit
tulisnya
b. Guru membagikan soal latihan
Kegiatan Inti
2. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut 23 Menit
3. Penutup
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca 1 Menit
Alhamdulillah

Soal TMT dan Numbered Heads Together


a. Apa yang dimaksud dengan junal pembalik?
b. Apa fungsi dari jurnal pembalik?
c. Dari manakah sumber pencatatan jurnal pembalik?
d. Sebutkan transaksi-transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik?
Jawaban TMT
a. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang
dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan dengan mudah serta
mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo
b. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat
c. Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah dari jurnal penyesuaian
d. Transaksi-transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik adalah utang beban, piutang
pendapatan, beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka

B. Sumber Dan Media Pembelajaran


1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Piranti, 2007.
2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005.
3. Whiteboard
4. Kartu bernomor struktur

C. Penilaian
Tes Lisan : Tanya Jawab
Tes Tulisan : Mengerjakan tes terstruktur

Mengetahui, Jakarta, 19 Mei 2011


Guru Pamong Peneliti

Drs. Maryanto NURHALIMAH


NIP....................... NIM 107015000643
LAMPIRAN 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah Aliyah : MAN 11 Jakarta Selatan


Mata Pelajaran : Akuntasi
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa


Indikator : 1. Menjelaskan jurnal pembalik akun utang beban
2. Menjelaskan jurnal pembalik akun piutang pendapatan
3. Menjelaskan jurnal pembalik akun beban dibayar di muka
4. Menjelaskan jurnal pembalik akun pendapatan diterima di muka

Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan jurnal pembalik akun utang beban
2. Menjelaskan jurnal pembalik akun piutang pendapatan
3. Menjelaskan jurnal pembalik akun beban dibayar di muka
4. Menjelaskan jurnal pembalik akun pendapatan diterima di muka

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi 4) Pengamatan
2) Diskusi 5) Tanya Jawab
3) Mind Maping 6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tatap Muka
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5 Menit
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu aku apa saja yang memerlukan jurnal
pembalik?
c. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan proses pembuatan
jurnal pembalik.
2. Kegiatan Inti
45 Menit
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari
c. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru
f. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
g. lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan
jewaban
h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
i. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Konfirmasi
4 Menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pembuatan jurnal pembalik
akun utang beban, piutang pendapatan, beban dibayar di muka dan
pendapatan diterima di muka.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran
pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan
sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih.
Penutup 1 Menit
4. a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan
Alhamdulillah

Tugas Mandiri Terstruktur


No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat 1 Menit
tulisnya
b. Guru membagikan soal latihan
Kegiatan Inti
2. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut 23 Menit
3. Penutup
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca 1 Menit
Alhamdulillah

Soal TMT
1. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2003
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Beban Lain-lain Rp. 4.500.000
2003 Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
Beban lain-lain Rp. 4.500.000
b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000
Beban lain-lain Rp. 5.400.000
c. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.000.000
Beban lain-lain Rp. 5.000.000
d. Beban lain-lain Rp. 4.500.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000
e. Beban lain-lain Rp. 5.400.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000

2. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2004


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000
2004 Beban asuransi Rp. 900.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Beban Asuransi Rp. 800.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000
b. Beban Asuransi Rp. 900.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000
c. Beban Asuransi Rp. 1.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.000.000
d. Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000
Beban Asuransi Rp. 800.000

e. Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000


Beban Asuransi Rp. 900.000

3. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 400.000
2005 Pendapatan sewa Rp. 400.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 300.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 300.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 400.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 400.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 500.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 500.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 600.000
Pendapatan Sewa Rp. 600.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 700.000
Pendapatan Sewa Rp. 700.000

4. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
31 Des Pendapatan Sewa Rp. 1.600.000
2006 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.600.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….
a. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.500.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 600.000
Pendapatan Sewa Rp. 1. 600.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 700.000
Pendapatan Sewa Rp. 1. 700.000

B. Sumber Dan Media Pembelajaran


1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Piranti, 2007.
2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005.
3. Whiteboard
4. Kartu bernomor struktur

C. Penilaian
Tes Lisan : Tanya Jawab
Tes Tulisan : Mengerjakan tes terstruktur

Mengetahui, Jakarta, 20 Mei 2011


Guru Pamong Peneliti

Drs. Maryanto NURHALIMAH


NIP....................... NIM 107015000643
LAMPIRAN 19

Materi Pembelajaran
Siklus I
1. Buku Besar Penutup
Pemindahbukuan (posting) jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke buku besar
penutup prosesnya sama sebagaimana proses pemindahbukuan (posting) jurnal umum ke
buku besar biasa, yaitu tiap jumlah debit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup
dipindahkan ke sisi sebelah debit akun buku besar penutup yang bersangkutan dan tiap
jumlah kredit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah
kredit akun buku besar penutup yang bersangkutan. Buku besar penutup dilakukan setiap
akhir periode akuntansi.

BENGKEL LIBERIUS JAKARTA


BUKU BESAR PENUTUP
PERIODE 31 DESEMBER 2003

Kas = 101 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 1226500 1226500

Piutang usaha= 102 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 1500000 1500000

Perlengkapan bengkel= 103 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 800000 800000
Penyesuaian 375000 425000

Perlengkapan kantor= 104 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 305000 305000
Penyesuaian 120000 185000
Peralatan bengkel= 121 (dalam ribuan rupiah)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 600000 600000

Peralatan kantor= 122 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 400000 400000

Gedung bengkel= 123 (dalam ribuan rupiah)

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

2003 Des 31 Neraca sisa 7500000 7500000

Utang usaha= 201 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 50000 50000

Modal Liberius= 301 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 10000000
Jurnal Penutup (Laba) 1710625 11710625
Jurnal penutup (Prive) 350000 11360625

Prive= 302 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 350000 350000
Penyesuaian 350000 0

Pendapatan bengkel= 401 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 3355000 3355000
Penyesuaian 3355000 0
Beban gaji dan upah= 501 (dalam ribuan rupiah)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 386000 386000
Penyesuaian 386000 0

Beban pemeliharaan= 502 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 112500 112500
Penyesuaian 112500 0

Beban penerangan (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 35000 35000
Penyesuaian 35000 0

Beban umum/lain-lain= 504 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Neraca sisa 190000 190000
Penyesuaian 190000 0

Utang gaji= 202 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 jurnal penyesuaian 35000 35000

Utang pajak= 203 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 jurnal penyesuaian 301875 301875

Beban perlengkapan bengkel (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal pnyesuaian 375000 375000
Jurnal penutup 375000 0
Beban perlengkapan kantor= 506 (dalam ribuan rupiah)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal pnyesuaian 120000 120000
Jurnal penutup 120000 0

Beban penyusutan peralatan bengkel (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal pnyesuaian 9000 9000
Jurnal penutup 9000 0

Beban penyusutan peralatan kantor (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal pnyesuaian 5000 5000
Jurnal penutup 5000 0

Beban penyusutan gedung bengkel (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal pnyesuaian 75000 75000
Jurnal penutup 75000 0

Akumulasi penyusutan peralatan bengkel= 121.1 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 jurnal penyesuaian 9000 9000

Akumulasi penyusutan peralatan kantor= 122.1 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 jurnal penyesuaian 5000 5000

Akumulasi penyusutan gedung bengkel= 123.1 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 jurnal penyesuaian 75000 75000
Utang pajak penghasilan= 631 (dalam ribuan rupiah)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal penyesuaian 301875 301875
Jurnal penutup 301875 0

Ikhtisar laba rugi= 331 (dalam ribuan rupiah)


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2003 Des 31 Jurnal penutup 3355000 3355000
Jurnal penutup 1644375 1710625
Jurnal penutup 1710625 0
2. Neraca Saldo Penutup
Tahap paling akhir dari suatu siklus akuntansi adalah menyusun daftar sisa penutup
(post closing trial balance). Tujuan dari penyusunan daftar sisa penutup (post closing
trial balance) adalah untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit dalam keadaan
seimbang, hal ini sangat penting dilakukan sebelum aktifitas akuntansi pada periode
berikutnya dimulai. Pada daftar sisa penutup (post closing trial balance) hanya terdapat
akun-akun yang sifatnya riil, yaitu akun-akun yang terdapat pada neraca seperti harta,
utang, dan modal.

BENGKEL LIBERIUS JAKARTA


NERACA SALDO PENUTUP
PERIODE 31 DESEMBER 2003
No. Akun Nama Akun Debit Kredit
101 Kas 1226500
102 Piutang usaha 1500000
103 Perlengkapan bengkel 425000
104 Perlengkapan kantor 185000
121 Peralatan bengkel 600000
122 Peralatan kantor 400000
123 Gedung bengkel 7500000
121.1 Akumulasi penyusutan peralatan kantor 9000
122.1 Akumulasi penyusutan peralatan bengkel 5000
123.1 Akumulasi penyusutan gedung bengkel 75000
201 Utang usaha 35000
202 Utang gaji dan upah 50000
203 Utang pajak 301875
301 Modal Liberius 11360625
TOTAL 11836500 11836500
LAMPIRAN 20

Materi Pembelajaran
Siklus II
Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik (reversing journal entry) artinya jurnal yang dibuat pada awal
periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode
sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakukan dengan tujuan agar pencatatan dalam periode
berikutnya dapat dilakukan dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan
menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dikerjakan pada tanggal 31 Desember
tetapi diberikan pada tanggal 02 Januari tahun berikutnya (tanggal 01 Januari hari libur).
Perli diingat bahwa tidak semua jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Pada
dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik, antara lain
sebagai berikut:
A. Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses)
Biro jasa perjalanan Kilat pada akhir bulan Desember 2003 terdapat rekening listrik,
air dan telepon yang masih harus dibayar sejumlah Rp. 450.000
1) Ayat jurnal penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2003 Des Beban umum Rp. 450.000
Utang beban Rp. 450.000

2) Ayat jurnal pembalik


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2003 Des Utang beban Rp. 450.000
Beban umum Rp. 450.000

B. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)


Diketahui dalam neraca saldo terdapat akun beban asuransi sebesar Rp. 1.200.000
untuk masa 1 tahun tertanggal 01 Oktober 2001.
1) Ayat jurnal penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2001 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000
Beban asuransi Rp. 900.000
2) Ayat jurnal pembalik
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

2001 Des Beban asuransi Rp. 450.000


Asuransi dibayar dimuka Rp. 450.000

C. Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue)


Sebuah perusahaan menyewakan rumahnya untuk kantor kepada perusahaan lain.
Sewa diterima di belakang setiap bulan pada tanggal 10 sebesar Rp. 600.000. oleh
karena itu, pada bulan Desember perusahaan mempunyai tagihan selama 20 hari yaitu
tanggal 21 sampai dengan tanggal 31 Desember sebesar Rp. 400.000.
1) Ayat jurnal penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2005 Des Piutang pendapatan Rp. 400.000
Pendapatan sewa Rp. 400.000

2) Ayat jurnal pembalik


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

2005 Des Pendapatan sewa Rp. 400.000


Piutang pendapatan Rp. 400.000

D. Pendapatan diterima dimuka (defered revenue)


Tuan Kadir menyewakan ruang kantornya pada bulan September 2005 dan ia
menerima sewa di muka sebesar Rp. 2.400.000 untuk masa 1 tahun.
1) Ayat jurnal penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2005 Des Pendapatan sewa Rp. 1.600.000
Sewa diterima di muka Rp. 1.600.000

2) Ayat jurnal pembalik


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

2005 Des Sewa diterima di muka Rp. 1.600.000


Pendapatan sewa Rp. 1.600.000
Kisi-kisi
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi
Siklus I
No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Nomor Bentuk
Kompetensi Dasar Pokok soal Soal
1. Memahami Membuat ikhtisar Buku besar Menjelaskan tujuan 1 Pilihan
penyusunan siklus akuntansi penutup dan buku besar penutup Ganda
perusahaan jasa
siklus neraca saldo Menjelaskan sumber 2 Pilihan
pencatatan buku besar
akuntansi penutup penutup Ganda
perusahaan Menjelaskan 3 Pilihan
jasa komponen netraca Ganda
saldo penutup
Menganalisis posting
harta dari neraca 4, 5, 6, Pilihan
saldo, jurnal 7, 13, Ganda
penyesuaian, dan
jurnal penutup 16
Menganalisis posting
modal dari neraca 8, 17 Pilihan
saldo, jurnal
penyesuaian, dan Ganda
jurnal penutup
Menganalisis posting 9, 15, Pilihan
pendapatan dari
neraca saldo, jurnal Ganda
penyesuaian, dan
jurnal penutup
Menganalisis posting
beban dari neraca 10, 11, Pilihan
saldo, jurnal
12, 14, Ganda
penyesuaian, dan
jurnal penutup
Kisi-kisi
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi
Siklus II

No Standar Kompetensi Materi Indikator Soal Nomor Bentuk


Kompetensi Dasar Pokok soal Soal
1. Memahami Membuat ikhtisar Jurnal Menjelaskan 1 Pilihan
penyusunan siklus akuntansi Pembalik pengertian jurnal Ganda
perusahaan jasa pembalik
siklus
Menjelaskan
akuntansi fungsi jurnal 2 Pilihan
perusahaan pembalik Ganda
jasa Menjelaskan 3 Pilihan
sumber
pencatatan jurnal Ganda
pembalik
Menjelaskan 4 Pilihan
akun-akun yang
memerlukan Ganda
jurnal pembalik
Menganalisis 7, 12, 15 Pilihan
jurnal pembalik
akun utang beban Ganda
Menganalisis
jurnal pembalik 5, 8, 11, Pilihan
akun beban
dibayar dimuka 14, 16 Ganda
Menganalisis
jurnal pembalik
10, 13 Pilihan
akun piutang
pendapatan Ganda
Menganalisis
jurnal pembalik
akun pendapatan
diterima dimuka 6, 9 Pilihan
Ganda
LAMPIRAN 21
Tes Hasil Belajar Akuntansi
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1
(Pre-Test dan Post-Test)

Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada a, b, c, d atau e !

1. Buku besar penutup dibuat dengan tujuan ….


a. Mengetahui saldo-saldo akun nominal
b. Mengetahui saldo-saldo akun riil
c. Menyeimbangkan akun-akun nominal
d. Menyeimbangkan akun-akun riil
e. Mengetahui saldo-saldo akun nominal dan riil

2. Sumber pencatatan buku besar penutup adalah ….


a. Neraca saldo, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup
b. Jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo
c. Jurnal umum, jurnal penyesuaia, dan jurbal penutup
d. Jurnal umum, jurnal khusus, dan jurnal pembelian
e. Jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum

3. Dalam neraca saldo penutup, akun-akun yang berada di sebelah debit seperti di
bawah ini, kecuali ….
a. Kas
b. modal
c. Piutang usaha
d. Perlengkapan
e. Peralatan

4. Posting kas ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah ….
a. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

b. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900


c. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

d. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 24.900

e. Kas
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 24.900 25.000

5. Posting piutang pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar
adalah ….
a. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400

b. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 3600

c. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 3600

d. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400
e. Piutang Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 600 600
Des 31 Penyesuaian 3000 2400

6. Posting perlengkapan bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang
benar adalah ….
a. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

b. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 11450

c. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

d. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150

e. Perlengkapan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 1300 1300
Des 31 Penyesuaian 150 1150
7. Posting Peralatan Bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar
adalah ….
a. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

b. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

c. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

d. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 2500 2500

e. Peralatan Bengkel
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 3500 3500

8. Posting Modal Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar
adalah ….
a. Modal Tn. Roni
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 30000 30000


b. Modal Tn. Roni
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
penyesuaian 650 29650

c. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
Penutup 650 29650

d. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
Penutup 650 29650

e. Modal Tn. Roni


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Sisa 30000 30000
Penutup 1000 29000
penyesuaian 650 29650

9. Posting Pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah
….
a. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Penyesuaian 3000 5150
Des 31 Penutup 5150 0

b. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Penyesuaian 3000 5150
Des 31 Penutup 5150 0
c. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 850

d. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 850

e. Pendapatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 2150 2150
Des 31 Penyesuaian 3000 750

10. Posting Beban Sewa ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah
….
a. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0
b. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0

c. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 300 300

d. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 300 300
Des 31 penutup 300 0
e. Beban Sewa
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 350 350

11. Posting Beban Renovasi Bangunan ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Beban Renovasi Bangunan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Neraca Sisa 3000 3000

b. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

c. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

d. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0

e. Beban Renovasi Bangunan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Neraca Sisa 3000 3000
Des 31 penutup 3000 0
12. Posting Beban Penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini
yang benar adalah ….
a. Beban Penyusutan Peralatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

b. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

c. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

d. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0

e. Beban Penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
penyesuaian 200 200
Des 31 penutup 200 0
13. Posting Akumulasi penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah
ini yang benar adalah ….
a. Akumulasi penyusutan Peralatan
Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

b. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

c. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

d. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 200 200

e. Akumulasi penyusutan Peralatan


Tanggal Saldo
Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 penyesuaian 100 100


14. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan beban bunga sebesar Rp. 400.000 debit, pada tanggal
31 Desember terdapat jurnal penyesuaian beban bunga debit Rp. 100.000 dan jurnal penutup
beban bunga kredit Rp. 500.000. Maka buku besar penutup untuk beban bunga adalah ….

a. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 400.000 - Rp. 400.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 100.000 -
Penutup - Rp. 500.000 - Rp. 500.000

b. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - - Rp. 400.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 500.000 -
Penutup - Rp. 500.000 - -

c. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 400.000 - Rp. 400.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 500.000 -
Penutup - Rp. 500.000 - -

d. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - - Rp. 400.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 100.000 -
Penutup - Rp. 500.000 - Rp. 400.000

e. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - - - Rp. 400.000
Penyesuaian Rp. 100.000 - - Rp. 300.000
Penutup - Rp. 200.000 - Rp. 500.000
15. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan Pendapatan sebesar Rp. 900.000 kredit, pada tanggal
31 Desember terdapat jurnal penyesuaian Pendapatan kredit Rp. 100.000 dan jurnal penutup
Pendapatan debit Rp. 1000.000. Maka buku besar penutup untuk Pendapatan adalah ….

a. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 900.000 - Rp. 900.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 1.000.000 -
Penutup - Rp. 1.000.000 - -

b. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - - Rp. 900.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 100.000 -
Penutup - Rp. 1.000.000 - -

c. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - Rp. 900.000 - Rp. 900.000
Penyesuaian - Rp. 100.000 - Rp. 1.000.000
Penutup Rp. 1.000.000 - - -

d. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - - Rp. 900.000 -
Penyesuaian Rp. 100.000 - Rp. 1.000.000 -
Penutup - Rp. 1.000.000 - -

e. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 900.000 - - Rp. 900.000
Penyesuaian Rp. 100.000 - - Rp. 100.000
Penutup - Rp. 1.000.000 - Rp. 1.000.000
16. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan peralatan sebesar Rp. 300.000 debit. Maka buku besar
penutup untuk peralatan adalah ….

a. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 300.000 - - Rp. 300.000

b. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 300.000 - Rp. 300.000 -

c. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - Rp. 300.000 - Rp. 300.000

d. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - Rp. 300.000 Rp. 300.000 -

e. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 300.000 - Rp. 300.000 -
Penutup Rp. 300.000 - Rp. 600.000 -

17. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan Modal sebesar Rp. 600.000 kredit, pada tanggal 31
Desember terdapat jurnal penutup prive debit Rp. 100.000 dan jurnal penutup laba kredit
Rp. 50.000. Maka buku besar penutup untuk modal adalah …..

a. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 600.000 - Rp. 600.000 -
Penutup Rp. 100.000 - Rp. 500.000 -
Penutup Rp. 50.000 - Rp. 550.000 -

b. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 600.000 - - Rp. 600.000
Penutup - Rp. 100.000 - Rp. 500.000
Penutup Rp. 50.000 - - Rp. 550.000
c. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo Rp. 600.000 - Rp. 600.000 -
Penutup - Rp. 100.000 Rp. 500.000 -
Penutup Rp. 50.000 - Rp. 550.000 -

d. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - Rp. 600.000 Rp. 600.000 -
Penutup Rp. 100.000 - Rp. 500.000 -
Penutup - Rp. 50.000 Rp. 550.000 -

e. Tanggal Saldo
Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Neraca Saldo - Rp. 600.000 - Rp. 600.000
Penutup Rp. 100.000 - - Rp. 500.000
Penutup - Rp. 50.000 - Rp. 550.000
LAMPIRAN 22
Kunci Jawaban
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I

1. E 11. C
2. A 12. D
3. B 13. D
4. A 14. C
5. B 15. C
6. C 16. B
7. B 17. E
8. C
9. B
10. A
LAMPIRAN 23
N-GAIN SIKLUS I

No Nama Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori


1 Abdul Hafiz 55 60 0.11 Rendah
2 Adrian Riad 55 65 0.22 Rendah
3 Ai Munawaroh 60 70 0.25 Rendah
4 Azmi Fachriansyah 65 70 0.14 Rendah
5 Bahar Widhiyatmoko 50 90 0.80 Tinggi
6 Deris Darmansyah 60 95 0.88 Tinggi
7 Dwi Septiani 55 85 0.67 Sedang
8 Dwiki Handika 60 95 0.88 Tinggi
9 Evi Rafika 55 65 0.22 Rendah
10 Faisal Sultan B 60 75 0.38 Sedang
11 Febrianto A K 65 85 0.57 Sedang
12 Jimi Anggara 65 70 0.14 Rendah
13 Khoerulnisah 35 85 0.77 Tinggi
14 Malik Sabaz 65 75 0.29 Rendah
15 M. Soleh 50 95 0.90 Tinggi
16 M. Adrian 55 65 0.22 Rendah
17 M. Faisal 50 95 0.90 Tinggi
18 M. Rizki 40 80 0.67 Sedang
19 Mutia Damayanti 65 75 0.29 Rendah
20 Nia Nuraini 60 95 0.88 Tinggi
21 Novi Ayu K 55 95 0.89 Tinggi
22 Paradita Idriati 55 80 0.56 Sedang
23 Putri Sekar dini 50 95 0.90 Tinggi
24 Ridwan Alamsyah 75 80 0.20 Rendah
25 Rahma Amalia 55 70 0.33 Sedang
26 Sefina Yunia N 50 75 0.50 Rendah
27 Suci Robiatus 75 80 0.20 Rendah
28 Surya Nirwansyah 50 80 0.60 Sedang
29 Yuhana Alfia 35 75 0.62 Sedang
Jumlah 1625 2320 14.9520757
Rata-rata 56.0345 80 0.515588817
Rendah 41,38%
Sedang 27,59%
Tinggi 31,03%

50
40
30
20
10
0
Rendah Sedang Tinggi
LAMPIRAN 26
N-GAIN SIKLUS II

No Nama Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori


1 Abdul Hafiz 40 95 0.92 Tinggi
2 Adrian Riad 35 85 0.77 Tinggi
3 Ai Munawaroh 65 95 0.86 Tinggi
4 Azmi Fachriansyah 65 90 0.71 Tinggi
5 Bahar Widhiyatmoko 60 85 0.63 Sedang
6 Deris Darmansyah 45 95 0.91 Tinggi
7 Dwi Septiani 70 90 0.67 Sedang
8 Dwiki Handika 70 90 0.67 Sedang
9 Evi Rafika 70 90 0.67 Sedang
10 Faisal Sultan B 70 90 0.67 Sedang
11 Febrianto A K 70 85 0.50 Sedang
12 Jimi Anggara 70 90 0.67 Sedang
13 Khoerulnisah 35 90 0.85 Tinggi
14 Malik Sabaz 45 85 0.73 Tinggi
15 M. Soleh 75 80 0.20 Rendah
16 M. Adrian 45 80 0.64 Sedang
17 M. Faisal 45 95 0.91 Tinggi
18 M. Rizki 45 85 0.73 Tinggi
19 Mutia Damayanti 60 95 0.88 Tinggi
20 Nia Nuraini 60 85 0.63 Sedang
21 Novi Ayu K 60 95 0.88 Tinggi
22 Paradita Idriati 70 90 0.67 Sedang
23 Putri Sekar dini 60 80 0.50 Sedang
24 Ridwan Alamsyah 70 95 0.83 Tinggi
25 Rahma Amalia 65 90 0.71 Tinggi
26 Sefina Yunia N 70 95 0.83 Tinggi
27 Suci Robiatus 45 95 0.91 Tinggi
28 Surya Nirwansyah 50 90 0.80 Tinggi
29 Yuhana Alfia 70 95 0.83 Tinggi
Jumlah 1700 2600 21.1359
Rata-rata 58.6207 89.6552 0.72883
Rendah 3,45%
Sedang 37,91%
Tinggi 58,62%

80

60

40

20

0
Rendah Sedang Tinggi
LAMPIRAN 24
Tes Hasil Belajar Akuntansi
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus II
(Pre-Test dan Post-Test)

Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda


silang (X) pada a, b, c, d atau e !

1. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian
tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan
dengan mudah serta mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo.
Jurnal pembalik dibuat pada saat ….
a. Awal periode
b. Akhir periode
c. Awal dan akhir periode
d. Pertengahan periode
e. Setiap saat periode

2. Fungsi jurnal pembalik adalah ….


a. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat
b. Membalik seluruh akun dalam jurnal penyuaian
c. Mengnolkan akun nominal
d. Mengnolkan akun riil
e. Menyesuaikan akun-akun yang belum tercatat

3. Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah….


a. Jurnal umum
b. Jurnal penyesuaian
c. Jurnal penutup
d. Jurnal khusus
e. Jurnal pembelian

4. Di bawah ini terdapat empat transaksi yang memerlukan jurnal pembalik, kecuali
….
a. Beban dibayar dimuka
b. Beban yang masih harus dibayar
c. Modal yang masih harus dibayar
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Pendapatan yang masih harus diterima
5. Pada tanggal 01 Desember 2004 perusahaan membayar dimuka sewa sebesar Rp.
300.000 untuk masa 3 bulan, maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar
adalah ….
a. Beban sewa Rp. 100.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000
b. Beban sewa Rp. 200.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000
c. Beban sewa Rp. 300.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 300.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000
Beban sewa Rp. 100.000
e. Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000
Beban sewa Rp. 200.000

6. Perusahaan menyewakan sebuah gedung pada tanggal 1 Juli 2002 dan menerima
sewa Rp. 400.000 untuk masa 2 tahun. Maka jurnal pembalik di bawah ini yang
benar adalah ….
a. Sewa diterima dimuka Rp. 100.000
Pendapatan sewa Rp. 100.000
b. Sewa diterima dimuka Rp. 200.000
Pendapatan sewa Rp. 200.000
c. Sewa diterima dimuka Rp. 300.000
Pendapatan sewa Rp. 300.000
d. Pendapatan sewa Rp. 100.000
Sewa diterima dimuka Rp. 100.000
e. Pendapatan sewa Rp. 200.000
Sewa diterima dimuka Rp. 200.000

7. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp.
500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Kas Rp. 500.000
Beban sewa Rp. 500.000
b. Beban gaji Rp. 500.000
Utang gaji Rp. 500.000
c. Beban gaji Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
d. Utang gaji Rp. 500.000
Beban gaji Rp. 500.000
e. Utang gaji Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
8. Pada neraca saldo per 31 Desember 2010, akun beban sewa menunjukkan Rp.
1.800.000, untuk 1 tahun mulai tanggal 01 Oktober 2010. Transaksi tersebut jika
dicatat dalam jurnal pembalik adalah ….
a. Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000
Beban sewa Rp. 450.000
b. Beban sewa Rp. 450.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000
c. Beban sewa Rp. 450.000
Utang sewa Rp. 450.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000
Kas Rp. 1.350.000
e. Beban sewa Rp. 1.350.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000

9. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2007


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

31 Des Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000


2007 Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000

Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….


a. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 5000.000
c. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
d. Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 5.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000

10. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000


2006 Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000

Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….


a. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
b. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
c. Kas Rp. 10.000.000
Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000

11. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2010


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000


2010 Beban asuransi Rp. 300.000

Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….


a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 600.000
Beban Asuransi Rp. 600.000
b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 700.000
Beban Asuransi Rp. 700.000
c. Beban Asuransi Rp. 300.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000
d. Beban Asuransi Rp. 400.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 400.000
e. Beban Asuransi Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000

12. Diketahui sampai 31 Desember 2001 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp.
400.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban gaji Rp. 400.000
Utang gaji Rp. 500.000
b. Beban gaji Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000
c. Kas Rp. 400.000
Beban sewa Rp. 400.000
d. Utang gaji Rp. 400.000
Beban gaji Rp. 400.000
e. Utang gaji Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000

13. Diketahui sampai 31 Desember 2002 bunga yang masih harus diterima sebesar
Rp. 500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Beban bunga Rp. 500.000
Utang bunga Rp. 500.000
b. Beban bunga Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
c. Kas Rp. 500.000
Beban bunga Rp. 500.000
d. Piutang bunga Rp. 500.000
Pendapatan bunga Rp. 500.000
e. Pendapatan bunga Rp. 500.000
Piutang bunga Rp. 500.000
14. Terdapat beban sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 2.000.000 di
sebelah kredit, maka jurnal pembaliknya adalah ….
a. Beban sewa Rp. 2.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
b. Beban sewa Rp. 2.000.000
Utang sewa Rp. 2.000.000
c. Beban sewa Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
d. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
e. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000
Beban sewa Rp. 2.000.000
15. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

31 Des Beban Lain-lain Rp. 1.000.000


2005 Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000

Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….


a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000
Beban lain-lain Rp. 1.000.000
b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
c. Beban lain-lain Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
d. Kas Rp. 1.000.000
Beban lain-lain Rp. 1.000.000
e. Kas Rp. 1.000.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000

16. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit

31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000


2006 Beban asuransi Rp. 500.000

Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah ….


a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
Beban Asuransi Rp. 500.000
b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
c. Beban Asuransi Rp. 500.000
Kas Rp. 900.000
d. Beban Asuransi Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
e. Kas Rp. 500.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
LAMPIRAN 25

Kunci Jawaban
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II

1. A 11. C
2. A 12. D
3. B 13. E
4. C 14. A
5. B 15. A
6. C 16. D
7. D
8. E
9. D
10. A
LAMPIRAN 26
N-GAIN SIKLUS II

No Nama Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori


1 Abdul Hafiz 40 95 0.92 Tinggi
2 Adrian Riad 35 85 0.77 Tinggi
3 Ai Munawaroh 65 95 0.86 Tinggi
4 Azmi Fachriansyah 65 90 0.71 Tinggi
5 Bahar Widhiyatmoko 60 85 0.63 Sedang
6 Deris Darmansyah 45 95 0.91 Tinggi
7 Dwi Septiani 70 90 0.67 Sedang
8 Dwiki Handika 70 90 0.67 Sedang
9 Evi Rafika 70 90 0.67 Sedang
10 Faisal Sultan B 70 90 0.67 Sedang
11 Febrianto A K 70 85 0.50 Sedang
12 Jimi Anggara 70 90 0.67 Sedang
13 Khoerulnisah 35 90 0.85 Tinggi
14 Malik Sabaz 45 85 0.73 Tinggi
15 M. Soleh 75 80 0.20 Rendah
16 M. Adrian 45 80 0.64 Sedang
17 M. Faisal 45 95 0.91 Tinggi
18 M. Rizki 45 85 0.73 Tinggi
19 Mutia Damayanti 60 95 0.88 Tinggi
20 Nia Nuraini 60 85 0.63 Sedang
21 Novi Ayu K 60 95 0.88 Tinggi
22 Paradita Idriati 70 90 0.67 Sedang
23 Putri Sekar dini 60 80 0.50 Sedang
24 Ridwan Alamsyah 70 95 0.83 Tinggi
25 Rahma Amalia 65 90 0.71 Tinggi
26 Sefina Yunia N 70 95 0.83 Tinggi
27 Suci Robiatus 45 95 0.91 Tinggi
28 Surya Nirwansyah 50 90 0.80 Tinggi
29 Yuhana Alfia 70 95 0.83 Tinggi
Jumlah 1700 2600 21.1359
Rata-rata 58.6207 89.6552 0.72883
Rendah 3,45%
Sedang 37,91%
Tinggi 58,62%

80

60

40

20

0
Rendah Sedang Tinggi
LAMPIRAN 27

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Satu
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 05 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ √ 26
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 3
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 5
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 18
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 6
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 3
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 3
8. Aktif bertanya √ √ 3
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 3
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ 0
Test)
LAMPIRAN 28

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Satu
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 05 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √ √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang √ √
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √ √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √ √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √ √
9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ √
model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together
10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √ √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √ √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √ √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √ √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √ √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 29

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Satu
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 05 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √ √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √ √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √ √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 30
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus :I
Pertemuan :1
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) sebanyak 26 0rang karena Adrian Riad tidak hadir
tanpa keterangan, suci tidak hadir karen izin dan surya tidak hadir karena sakit
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu hanya 3 orang yang dapat
menjelaskan materi sebelumnya yaitu Ridwan Alamsyah, Putri Sekar Dini dan Ai
Munawaroh
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu hanya 5 orang
yang mendengarkan penjelasan materi dengan seksama yaitu Suci Robiatus, Ai
Munawaroh, Puteri Sekar Dini, Ridwan Alamsyah, dan Yuhana Alvia
4. Melakukan diskusi kelompok yaitu ada 5 kelompok namun tidak semua anggota
kelompok aktif di dalamnya seperti kelompok abu-abu yaitu Surya dan M. Rizky
masih acuh, Kelompok biru yaitu Adrian Riad masih asyik dengan dunianya sendiri,
Kelompok Pink yaiu Faisal Sultan belum bisa kooperatif, Kelompok Merah yaitu
Malik Sabaz dan Jimmy Anggara masih ngobrol, Kelompok Orange yaitu M. Adrian
dan M. Faisal masih bermain HP, dan terakhir Kelompok Ungu yaitu Bahar, Azmi dan
Pebriyanto masih mengobrol
5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang No. 1 dalam setiap kelompok
masing-masing mempresentasikan jawabannya, namun dari 2 kelompok masih belum
percaya diri yaitu malik sabaz dari kelompok merah dan M. Adrian dari kelompok
orange
6. Aktif menggungkapkan jawaban yaitu terdapat beberapa siswa yang aktif
mengungkapkan jawaban seperti Puteri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan Ridwan
Alamsyah
7. Aktif mengoreksi jawaban terdapat beberapa siswa yang aktif mengungkapkan
jawaban seperti Putri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan Ridwan Alamsyah
8. Aktif bertanya seperti Novi Ayu, Deris Darmansyah dan Putri Sekar Dini
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama terdapat beberapa siswa yang aktif
dalam memvahkan soal bersama seperti Puteri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan
Ridwan Alamsyah
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test) dalam hal ini tes akhir (Post-Test) belum bisa
dilaksanakan dikarenakan materi masih banyak dan siswa belum memahami materi
yang diajarkan

AKTIFITAS GURU

1. Guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian
masuk ke materi namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena
masih dalam proses penyesuaian sehingga belum dapat mngkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
sehingga kondisi kelas masih belum kondusif
3. Penjelasan model cooperative learning teknik numbered heads together masih belum
optimal

PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam
proses adaptasi
2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun masih belum
optimal yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 1
3. Siswa masih kebingungan dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun
kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 31

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Dua
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ √ 3
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 5
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 24
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 19
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 6
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 10
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 6
8. Aktif bertanya √ √ 12
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 7
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ 0
Test)
LAMPIRAN 32

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Dua
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √ √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang √ √
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √ √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √ √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √ √
9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ √
model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together
10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √ √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √ √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √ √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √ √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √ √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 33

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Dua
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 06 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √ √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √ √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √ √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 34
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus :I
Pertemuan :2
Hari/Tanggal : Jumat, 06 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test), dalam hal ini tes awal (Pre-Test) sudah dilakukan
pada pertemuan pertama sehingga dalam pertemuan ke dua tidak melaksanakan tes
awal (Pre-Test). Namun ada 3 siswa yang menyusul seperti Adrian Riad tidak hadir
tanpa keterangan, suci tidak hadir karen izin dan surya tidak hadir karena sakit
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu terdapat peningkatan
dalam mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu
sebanyak 5 orang telah mengungkapkan materi sebelumnya seperti Deris, Khoerul
Nisah, Ridwan Alamsyah, Putri Sekar Dini, dan Ai Munawaroh
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu cukup efektif
dalam pertemuan keduan ini karena pertemuan pagi hari jadi hampir semua
mendengarkan dengan seksama hanya beberapa siswa yang acuh sepserti M. Rizky
Fazrin tertidur, Jimmy Anggara Ngobrol, Dan beberapa siswa perempuan yang maen
HP seperti Nia Nuraiani, Novi Ayu K dan Putri Sekar Dini.
4. Melakukan diskusi kelompok cukup efektif karena hanya beberapa yang ngobrol atau
maen HP semuanya sudah bisa diskusi dengan baik, Putri dan Paradita dari kelompok
abu-abu asyik ngobrol, Khoirul Nisah dari kelompok biru masih acuh, Mutia dan Dwi
dari kelompok merah masih maen HP, Ai dan Suci dari kelompok orange masih
ngobrol, Bahar, Azmi dan Pebriyanto dari kelompok ungu masih ribut.
5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang kartu dari No. 3 yaitu Surya
Nirwansyah dari kelompok abu-abu dan Bahar dari kelompok ungu masih belum
percaya diri, Khoirul Nisah dari kelompok biru masih bertanya-tanyapada
kelompoknya, Dwi Septiani dari kelompok Pink, Rahma Amalia dari kelompok merah
dan Suci Robiatus dari kelompok orange cukup percaya diri dalam
mempersentasikan hasil jawaban, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di
papan tulis
6. Aktif menggungkapkan jawaban yaitu cukup banyak yang menggungkapkan jawaban
seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi
Ayu, Rahma Amalia dan M. Sholeh, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di
papan tulis

7. Aktif mengoreksi jawaban yaitu seperti Ridwan Alamsyah, Putri, Ai, Suci, Deris dan
M. Sholeh, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
8. Aktif bertanya yaitu cukup banyak yang bertanya mengenai materi seperti Ridwan
Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma
Amalia, Sefina Yunia, Paradita dan M. Sholeh.
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama yaitu hanya beberapa siswa seperti
Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, dan M. Sholeh.
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), dalam hal ini belum bisa dilaksanakan tes akhir
(Post-Test), karena materi belum selesai dan asiswa masih banyak yang kebingungan
mengenai materi

AKTIFITAS GURU

1. Guru sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi siswa dan kelas sehingga dapat
mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran
3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik
numbered heads together dengan baik

PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam
proses adaptasi
2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun cukup optimal yaitu
pemanggilan siswa pemegang no. 3
3. Siswa masih kebingungan dan kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil
jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 35

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Tiga
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 12 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ √ 0
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 22
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 24
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 26
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 6
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 10
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 2
8. Aktif bertanya √ √ 5
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 4
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ 0
Test)
LAMPIRAN 36

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Tiga
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 12 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √ √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang √
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √ √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √ √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √ √
9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ √
model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together
10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √ √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √ √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √ √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √ √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √ √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 37

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup
Siklus : Satu
Pertemuan : Tiga
Observer : Drs. Maryanto dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 12 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √ √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √ √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √ √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 38
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus :I
Pertemuan :3
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) sudah dilaksanakan saat pertemuan pertama
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya dalam hal ini hampir seluruh
siswa telah aktif baik dalam menulis materi dan latihan dan mengungkapkannya
kembali namun tedapat beberapa siswa yang masih belum lengkap catatnnya seperti
M. Rizky Pajrin, Azmi Pachriansyah, Dwiki Handika, Khoirul Nisah, Surya, M.
Faishal, Jimmi Anggara
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru cukup efektif hanya
beberapa yang acuh seperti M. Rizky Pajrin tertidur lelap, Jimmi anggara ngobrol,
Khoirul Nisah ribut minta pulang, dan Nia serta Novi maen HP.
4. Melakukan diskusi kelompok, dalam hal ini sudah mulai mengalami peningkatan
karena saling mengajari teman-teman dalam kelompoknya walaupun hal seperti ini
belum sepenuhnya dialami oleh semua kelompok, seperti dlam kelompok abu-abu
yaitu Putri mengajari M. Rijky, dan AI mengajari Suci.
5. Mempersentasikan hasil jawaban, dalam hal ini pemegang no. 5 mempersentasikan
hasil jawaban yaitu M Sholeh dari kelompok abu-abu masih ragu, Adrian Riad dari
kelompok biru masih bertanya-tanya pada kelompoknya, Jimmy Anggara dari
kelompok merah masih bermain-main dengan jawabannya, Ai Munawaroh dari
kelompok orange dengan sangat percaya diri, dan pebriyanto cukup percaya diri
dengan jawbannya, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
6. Aktif menggungkapkan jawaban, setiap siswa berebut untuk mengungkapkan jawaban
dan menulisnya di papan tulis seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris,
Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia dan M. Sholeh, mereka
mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
7. Aktif mengoreksi jawaban baik yang diungkapkan maupun yang ditulis di papan tulis
yaitu Ai Munawaroh dan Ridwan Alamsyah, mereka mengungkapkan dan menulis
jawaban di papan tulis

8. Aktif bertanya dalam hal ini terjadi peningkatan karena kebanyakan yang bertanya
adalah siswa-siswa yang mulanya acuh seperti M. Rizky Pajrin, Adrian Riad, Jimmy
Anggara dan Surya serta Khoirul Nisah
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama seperti Ridwan Alamsyah, Suci,
Putri, dan Ai
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), berhubung waktu pembelajaran hari kamis yaitu
pada jam terakhir sehingga tidak efektif dan tidak kondusif untuk melaksanakan tes
akhir (Post-Test)

AKTIFITAS GURU

1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran
3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik
numbered heads together dengan baik

PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena siswa sudah terbiasa dengan
Model cooperative learning teknik numbered heads together
2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun cukup optimal yaitu
pemanggilan siswa pemegang no. 5
3. Siswa cukup percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun
kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 39

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II
Siklus : Satu
Pertemuan : Empat
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 13 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ 29
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 26
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 0
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 0
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 0
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 0
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 0
8. Aktif bertanya √ √ 0
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 0
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ √ 29
Test)
LAMPIRAN 40

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II
Siklus : Satu
Pertemuan : Empat
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 13 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti tes
2. Apersepsi √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang √ √
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √

9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √


model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together

10. Bimbingan kepada kelompok √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 41

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II
Siklus : Satu
Pertemuan : Empat
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 13 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 42
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus :I
Pertemuan :4
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes akhir (Post-Test) siklus I, tes akhir (Post-Test) siklus I pun
dilaksanakan pada pertemuan ke 4 di awal pelajaran karena materi siklus I cukup
banyak sehingga baru dapat diselesaikan pada pertemuan ke 3 dengan siswa berjumlah
29 siswa
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya, yaitu dalam hal ini hanya 3
orang yang catatannya belum lengkap seperti Jimmy Anggara, Surya dan Adrian Riad
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, tidak ada karena tidak
ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I
dan pre-test siklus II
4. Melakukan diskusi kelompok, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan
waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II
5. Mempersentasikan hasil jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan
waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II
6. Aktif menggungkapkan jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan
waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II
7. Aktif mengoreksi jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu
pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II
8. Aktif bertanya, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu
pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama, tidak ada karena tidak ada proses
pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test
siklus II
10. Melaksanaan tes awal (Pre-Test) siklus II yaitu sebanyak 29 siswa karena semua
siswa hadir pada saat pelaksanaannya.
AKTIFITAS GURU

Guru mengkondisikan seluruh siswa untuk mengikuti post-test siklus I dan pre-test
siklus II

PROSES PEMBELAJARAN

Dalam pertemuan ke empat ini tidak ada proses pembelajaran karena waktu
pembelajaran digunakan untuk post-test siklus I dan pre-test siklus II
LAMPIRAN 43

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Lima
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ 0
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 26
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 25
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 25
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 6
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 13
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 7
8. Aktif bertanya √ √ 13
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 3
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ 0
Test)
LAMPIRAN 44

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Lima
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti tes
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √ √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √ √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √ √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √ √

9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ √


model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together

10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √ √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √ √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √ √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √ √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √ √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 45

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Lima
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √ √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √ √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √ √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 46
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus : II
Pertemuan :1
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test), dalam hal ini tes awal atau pre-test telah
dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya sehingga pada waktu pembelajaran ini
digunakan pembahasan materi sepenuhnya
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya dalam hal ini hanya 3 orang
yang catatannya belum lengkap seperti Jimmy Anggara, Surya dan Adrian Riad
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, seluruh siswa
mendengarkan penjelasan materi dengan seksama karena materi cukup sulit
4. Melakukan diskusi kelompok, seluruh kelompok telah melakukan diskusi dengan baik
karena setiap anggota dlam kelompok telah dapat menjadi tutor sebaya dengan baik.
5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang no 2. Mempreentasikan hasil
jawaban seperti Putri dari kelompok abu-abu, Dwiki Handika dari kelompok biru,
Mutia Damayanti dari kelompok pink, Deris Darmansyah dari kelompok merah, M.
Faishal dari kelompok orange, dan Yuhana Alfia dari kelompok ungu, mereka
mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
6. Aktif menggungkapkan jawaban, setiap siswa rebutan menjawab pertanyaan dari guru
seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi
Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita dan M. Sholeh serta Abdul Hafiz,
mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
7. Aktif mengoreksi jawaban seperti Putri, Ai Munawaroh, Deris, M. Sholeh dan Ridwan
Alamsyah serta Suci dan Yuhana, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di
papan tulis
8. Aktif bertanya seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul
Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita, M. Sholeh, dan Suci
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama seperti Ai Munawaroh, Putri dan
Ridwan
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), waktu pembelajaran ini digunakan pembahasan
materi sepenuhnya karena materi pembelajaran belum selesai.

AKTIVITAS GURU

1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran
3. Guru sudah dapat menjelaskan tahapan model cooperative learning teknik numbered
heads together dengan baik

PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena siswa sudah terbiasa


dengan model cooperative learning teknik numbered heads together
2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun sudah optimal
yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 2
3. Siswa sudah percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun
kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 47

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Enam
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 20 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobsevasi Ket Nilai Jml


Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) √ 0
2. Mempelajari materi yang telah di √ √ 29
ajarkan sebelumnya
3. Mendengarkan penjelasan materi √ √ 29
yang disampaikan oleh guru
4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 29
5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 5
6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 14
7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 4
8. Aktif bertanya √ √ 7
9. Memecahkan soal yang harus √ √ 5
dipecahkan bersama
10. Melaksanaan tes akhir (Post- √ 29
Test)
LAMPIRAN 48

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Enam
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 20 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

Ket
Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ √
kesiapan siswa untuk mengikuti tes
2. Apersepsi √ √

3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu √ √


siswa (motivasi)
4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang
ingin dicapai
5. Penggunaan media atau alat pembelajaran √ √
yang sesuai dengan indikator bahan ajar
6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √
learning teknik number heads together
7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses √ √
pembelajaran
8. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √ √

9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ √


model pembelajaran cooperative learning
teknik number heads together

10. Bimbingan kepada kelompok √ √

11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √


berpikir
12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ √
bertanya dan mengungkapkan jawaban
13. Antusias siswa terhadap jawaban yang √ √
diberikan
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar √ √
siswa
15. Keterampilan menerangkan kembali atau √ √
menyimpulkan materi yang disampaikan
16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak √ √
lanjut setelah penyampaiam materi
17. Kemampuan memberikan evaluasi √ √
pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
LAMPIRAN 49

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan


model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Jurnal Pembalik
Siklus : Dua
Pertemuan : Enam
Observer : Drs. Maryadi dan Nurhalimah
Hari, Tanggal : Jumat, 20 Mei 2011

Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang

No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai


Ada Tidak SB B C K SK
1. Guru menyampaikan materi yang akan √ √
disajikan
2. Guru membagi kelas menjadi kelompok- √ √
kelompok kecil yang disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
3. Guru memberikan nomor pada setiap √ √
siswa dalam kelompok
4. Setelah kelompok terbentuk guru √ √
mengajukan beberapa soal yang harus
dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5. Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √
tiap kelompok untuk menemukan
jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Guru memanggil nomor yang sama dari √ √
tiap-tiap kelompok untuk memberikan
jawaban atas soal yang telah diterimanya
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ √
sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban

8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √


guru mengembangkan diskusi lebih
dalam sehingga peserta didik
menemukan jawaban yang utuh dari soal
yang diajukan oleh guru.
9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ √
bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran.
LAMPIRAN 50
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas

Siklus : II
Pertemuan :2
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya

2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya semua siswa lengkap dengan
catatannya dan mengungkapakn kembali materi yang telah dipelajari sebelunya
walaupun masih terdapat siswa yang kebingungan seperti M. Rizky Pajrin, Rahma,
Putri, M. Sholeh dan Yuhana Alfia namun dalam hal ini semua siswa telah
mempelajari materi sebelumnya dengan baik.
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, semua siswa telah
dengan seksama mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru dan tidak ada
siswa yang yang acuh lagi karena didukung dengan kondisi kelas yang masih pagi
sehingga suasana pembelajaran menjadi kondusif
4. Melakukan diskusi kelompok, seluruh kelompok melakukan diskusi dengan baik dan
lancar serta saling memberikan penjelasan antara anggota kelompok satu dengan
anggota kelompok lainnya sehingga seluruh anggota dalam kelompok memahami
materi yang diajarkan
5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang no. 4 yaitu M. Rizky Pajrin dari
kelompok abu-abu, Nia Nuraini dari kelompok biru, Faishal Sultan dari kelompok
pink, Sefina Yunia dari kelompok merah, Evi Rafika dari kelompok orange dan Azmi
Pachriansyah dari kelompok ungu, semuanya percaya diri dalam mengungkapkan
danmenulis jawaban di papan tulis.
6. Aktif menggungkapkan setiap siswa rebutan menjawab pertanyaan dari guru seperti
Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu,
Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita dan M. Sholeh serta Abdul Hafiz serta M.
Rizky Pajrin, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
7. Aktif mengoreksi jawaban seperti Ai, Putri, Ridwan dan Deris aktif mengoreksi
jawaban yang kurang tepat di papan tulis

8. Aktif bertanya yaitu, Suci, Rahma, Nia, Novi, Ridwan dan Deris serta Putri aktif
bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama setiap kelompok aktif memecahkan
soal yang telah diberikan guru untuk dikerjakan dalam kelompoknya yang nantinya
harus dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok yang dipanggil no yang
dipegangnya.
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test, terdapat 29 siswa yang mengrjakan tes akhir (Post-
Test) walaupun satu orang menyusul yaitu Khoirul Nisah tidak hadir karena sakit.

AKTIFITAS GURU

1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran
3. Guru dapat menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik numbered
heads together dengan baik

PROSES PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Sudah Kondusif Karena Siswa Sudah Terbiasa


Dengan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Pun Sudah Optimal
Yaitu Pemanggilan Siswa Pemegang No. 4
3. Siswa Sudah Percaya Diri Dalam Mempresentasikan hasil jawaban individu maupun
kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 51

Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian Tindakan Kelas


Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Siswa Dengan Hasil Belajar Tinggi


Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian
ikuti ?
Siswa : “Mudah dimengerti, asyik, tidak jenuh, adil semuanya punya kesempatan
untuk bicara karena biasanya hanya orang-orang tertentu mulu yang biacara”

Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together ?
Siswa : “Senang banget, karena biasanya anak-anak laki-laki pada tidur dengan
model pembeljaran ini jadi pada semangat jawab soal karena kewajiban punya
nomor berbicara”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ?
Siswa : “Iyah bu, karena masing-masing anak punya nomor kewajiban yang
apabila guru menyebutkan nomor itu anak langsung jawab dan diskusi sama
kelompoknya”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered


heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok
dengan baik?
Siswa : “Iyah bu, karena dalam model pembelajaran ini terdapat kewajiban
menjawab pertanyaan dari guru yang harus didiskusikan dulu dengan kelompok
jadi kerjasamanya lebih erat”.

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif


dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ?
Siswa :”Pastinya bu, karena sebelum menjawab pertanyaan didiskusikan dulu
dengan kelompok yang dalam kelompoknya juga ada yang pintar jadi saling
memberitahu jadi mengungkapkan jawaban juga PD karena udah yakin benar”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu


lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa : “Iyah bu jadi nyelotok dan lebih lancar”.

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan


pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ?
Siswa :”Meningkat dong bu, hal ini terbukti dengan lancarnya mengisi soal
padahal sebelumnya sangat sulit dan membingungkan.

Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang

Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian


ikuti ?
Siswa :”Cukup dimengerti dan lebih mudah dicerba diotak”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together ?
Siswa :”Senang bu”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ?
Siswa :”Lumayan aktif bu karena ada nomor berstruktur”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered


heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok
dengan baik?
Siswa :”Kerjasama memecahkan soal dalam kelompok jadi lebih erat”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif


san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ?
Siswa :”Iyah bu, lebih PD karena jawaban sudah pasti benar karena didiskusikan
dahulu dalam kelompok”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu


lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa :”Mudah dan paham bu”

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan


pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ?
Siswa :”Agak meningkat bu nilainya”

Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah

Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian


ikuti ?
Siswa :”Saya sangat senang bu karena menambah ilmu akuntansi saya”

Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran


kooperatif teknik numbered heads together ?
Siswa :”Senang ding bu”

Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ?
Siswa :”Iyah bu saya jadi berani bertanya kalau ada yang membingungkan saya”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered


heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok
dengan baik?
Siswa :”Iyah bu, karena kita berdiskusi dalam kelompok”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif


san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ?
Siswa :”Iyah bu saya jadi tambah PD mengungkapkan jawaban dan bertanya apa
yang gak ngerti”

Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu


lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa :”lebih mudah dan paham serta lancer mengerjakan soal”

Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan


pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ?
Siswa : “Iyah bu karena saya lebih mudah dalam mengerjakan soal secara cepat”
LAMPIRAN 52

Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas


Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Selatan


Nama Guru : Drs. Maryanto
Hari, Tanggal : Kamis, 26 Mei 2011

No. Aspek yang ditanyakan Tanggapan


1 Model pembelajaran apa yang Ceramah dan diskusi
sering Bapak/Ibu gunakan selama
ini?
2 Bagaimana persiapan untuk Persiapan cukup sulit karena
menggunakan model pembelajaran membagi siswa dalam kelompok lalu
number heads together ini, apakah media nomor berstruktur, tidak
Bapak/Ibu merasa memberatkan memberatkan.
atau tidak?
3 Apakah langkah-langkah model Seluruhnya dapat dilaksanakan
pembelajaran kooperatif teknik walaupun membutuhkan waktu yang
number heads together ini dapat cukup lama karena semua siswa
dilaksanakan seluruhnya atau
harus kebagian dalam menjawab dan
tidak? mempresentasikan jawaban
4 Menurut pengamatan Bapak/Ibu, Sangat baik respon siswa karena
bagaimana respon siswa terhadap mereka lebih percaya diri dan
penggunaan model pembelajaran sekarang menyukai pelajaran
kooperatif teknik number heads akuntansi padahal awalnya sangat
together ini dibandingkan denganacuh karena terdapat pemanggilan
model pembelajaran yang
nomor yang mewajibkan mereka
Bapak/Ibu biasa gunakan? berbicara dan menjawab soal
5. Apakah model pembelajaran
Dapat meningkatkan hasil belajar
kooperatif teknik number heads karena terbukti nilai rata-rata sangat
together dapat meningkatkan hasil
meningkat dari siklus I ke siklus II
belajar akuntansi pada konsep Buku
dibandingkan sebelum-sebelumnya
besar penutup, neraca saldo karena siswa lebih aktif dan terbiasa
penutup dan jurnal pembalik? mengungkapkan jawaban saat proses
pembelajaran di kelas.
6 Apakah Bapak/Ibu ada keinginan Saya akan mencoba model tersebut
untuk membuat dan menerapkan pada materi-materi selanjutnya
model pembelajaran serupa untuk semoga keberhasilan kali ini terulang
opic pembelajaran lainnya? dan semakin meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa di kelas
7 Apakah pendapat Bapak/Ibu Saya sangat senang dengan model ini
mengenai model pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil
kooperatif teknik number heads belajar dan keaktifan siswa di kelas
together ini? serta kerja sama kelompok yang baik
8 Jika ada kelemahan atau Saran saya dalam pembagian
kekurangannya, bagaimana saran- kelompok harus merata baik dari segi
saran Bapak/Ibu untuk kemampuan maupun dari segi
mengatasinya? gendernya serta jangan kebanyakan
nomor karena memerlukan waktu
yang cukup lama
9 Apakah kesulitan-kesulitan bagi Saya kebingungan dalam
Bapak/Ibu dalam menerapkan menyebutkan nomor dan memilih
model pembelajaran kooperatif siswa yang akan mempresentasikan
teknik number heads together? hasil jawaban baiik individu maupun
kelompoknya
10 Menurut Bapak/Ibu apa yang Yang membedakannya adalah semua
membedakan model pembelajaran siswa dalam kelas dapat presentasi
kooperatif teknik number heads aatau berkewajiban menjawab
together dengan model pertanyaan yang dilontarkan oleh
pembelajaran yang lain? guru maupun latihan yang diberikan
LAMPIRAN 53

Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa Terhadap

Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Keterangan
No. Indikator
Positif Negatif
1. Ketertarikan siswa pada model 1, 13
2. Kesesuaian 2
3. Kondisi kesulitan siswa 3
4. Antusiasme siswa 4
5. Keaktifan siswa 5
6. Kejenuhan siswa 6
7. Keefektifan model terhadap pemahaman 7, 8, 14
8. Kefektifan model terhadap hasil belajar 9
9. Keefektifan model terhadap minat dan perhatian 10
10. Keefektifan model terhadap mata pelajaran 11, 21
11. Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran 12
12. Keefektifan model terhadap semangat dan antusiasme 15
13. Keefektifan model dalam proses pembelajaran 16
14. Keefektifan model terhadap materi pembelajaran 17
15. Keefektifan model terhadap waktu pembelajaran 18
16. Keefektifan model terhadap penyelesaian materi 19
17. Harapan siswa terhadap proses pembelajaran 20
18 Keefektifan mata pelajaran 22
19. Harapan siswa terhadap guru mata pelajaran 23, 25
20. Respon siswa terhadap model konvensional 24
LAMPIRAN 54

ANGKET
RESPON SISWA TENTANG PENERAPAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER
DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI

Petunjuk:
1. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan pernyataan yang ada di
bawah ini
2. Jawablah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan jujur
3. Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan
nilai akademik di sekolah dan dijamin kerahasiaannya
4. Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang telah disediakan
5. Keterangan : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Nama :
Kelas :

No. Pernyataan SS S RR TS STS


5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
1. Apakah kamu menyukai model
pembelajaran kooperatif teknik numbered
heads together?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together sesuai
dengan materi tentang buku besar penutup,
neraca saldo penutup dan jurnal pembalik?
3. Apakah kamu merasa kesulitan belajar
dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads
together?
4. Apakah model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together membuat
kamu semangat dan antuisias mempelajari
IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku
besar penutup, neraca saldo penutup?
5. Apakah kamu aktif dalam mengikuti
tahapan pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together?

6. Apakah kamu merasa jenuh dengan


penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together?
7. Apakah kamu memahami materi yang
belum dipahami setelah menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together?
8. Apakah masih ada materi yang belum
dipahami setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik numbered
heads together?
9. Apakah model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together dirasakan
dapat meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi
konsep buku besar penutup, neraca saldo
penutup?
10. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together dapat
membangkitkan minat dan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
11. Penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together adalah
salah satu metode yang baik dalam proses
pembelajaran IPS Akuntansi
12. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together dapat membuat
siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi
13. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together dapat
memberikan kesan yang menarik dalam
proses pembelajaran.
14. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together dapat
mempermudah pemahaman siswa dalam
belajar IPS Akuntansi
15. Dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan semangat dan antusias.
16. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together tidak diperlukan
dalam proses pembelajaran.

17. Penerapan model pembelajaran kooperatif


teknik numbered heads together tidak
diperlukan dalam proses pembelajaran IPS
Akuntansi
18. Penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together hanya
membuang-buang waktu.
19. Model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together hanya akan
mempertelat penyelesaian materi IPS
Akuntansi
20. Pada pelajaran IPS Akuntansi banyak
diperlukan model pembelajaran agar tidak
monoton.
21. IPS Akuntansi adalah salah satu mata
pelajaran yang sangat penting di MAN 11
Jakarta Selatan?
22. Dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa
akan memahami siklus akuntansi
perusahaan jasa pada tahap jurnal
penyesuaian.
23. Guru IPS Akuntansi sebaiknya
memberikan variasi model pembelajaran
agar proses pembelajaran lebih
menyenangkan.
24. Jika guru Akuntansi hanya menerangkan
pelajaran dengan ceramah total maka siswa
merasa bosan dan kurang memahaminya.
25. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila
guru menggunakan model pembelajaran
bervariasi.
Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Cooperative Learning Teknik Number Heads Together

Butir Soal/Pertanyaan/Pertanyaan
No. Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 Ai 4 3 2 3 5 3 2 2 5 5 5 3 5 4 5 4 3 3 2 5 5 5 5 5 4 97
2 Faishal 2 2 5 3 3 1 5 2 3 3 5 1 1 1 1 5 3 3 2 5 5 5 1 5 3 75
3 Surya 5 4 3 5 4 2 3 5 3 3 5 3 2 3 5 3 5 4 3 3 5 5 4 5 5 97
4 Novi Ayu 4 4 5 2 3 2 2 2 3 3 5 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 81
5 Mutia 4 4 2 5 5 2 2 2 5 5 5 5 4 2 4 1 2 4 4 4 4 5 4 1 5 90
6 Deris 4 5 2 5 4 1 4 2 5 4 5 3 4 4 4 1 4 2 2 4 4 5 5 5 5 93
7 Abdul Hafiz 5 4 3 5 3 2 4 1 4 4 5 4 4 5 4 2 2 2 3 5 5 4 5 5 5 95
8 M.Rizki 1 4 5 2 2 5 2 1 5 5 3 1 3 2 1 5 1 2 1 1 5 5 5 1 1 69
9 Jimmi 1 2 5 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106
10 Azmi 2 3 5 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 108
11 M. Faisal 4 4 2 4 3 2 4 2 4 5 4 3 4 3 4 2 1 1 1 4 3 4 3 2 3 76
12 Dwiki 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 85
13 Malik Sabaz 4 3 3 4 3 5 4 2 3 4 4 3 4 3 2 5 3 2 4 5 5 4 3 4 4 90
14 Rahma 5 4 4 4 5 2 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 2 1 5 5 5 5 5 5 5 99
15 Paradita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
16 Bahar 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 88
17 Suci 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 2 5 5 5 4 91
18 Adrian 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 86
19 Febriyanto 4 4 2 3 4 4 5 5 4 3 2 4 3 3 5 3 3 3 3 4 5 4 4 2 5 91
20 Yuhana 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 5 4 4 5 4 5 91
21 Nia 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 5 4 4 5 4 5 92
22 Putri 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 4 93
23 Dwi Septiani 4 4 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 5 4 5 5 5 94
24 Evi Rafika 4 4 2 5 4 3 3 3 5 4 4 5 4 5 5 1 1 2 2 4 5 4 5 5 5 94
25 Sefina 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 3 5 2 4 3 3 4 5 5 5 5 4 93
26 M. Soleh 5 4 2 3 2 2 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 5 3 5 5 4 5 88
27 M. Adrian 2 4 3 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 79
28 Ridwan 5 4 2 4 5 2 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 5 5 3 4 5 91
29 Khoirul 5 5 5 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 103
Jumlah 107 109 94 105 105 86 97 90 120 113 114 106 108 107 105 87 84 81 87 123 130 131 126 118 127 2660
Perhitungan Persentase Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Cooperative Learning Teknik Number Heads Together

1 5 9 13 17 21 25
5=7 24.14 5=8 27.59 5=11 37.93 5=6 20.69 5=5 17.24 5=18 62.07 5=17 58.62
4=13 44.83 4=9 31.03 4=12 41.38 4=13 44.83 4=5 17.24 4=8 27.59 4=8 27.59
3=4 13.79 3=7 24.14 3=5 17.24 3=7 24.14 3=5 17.24 3=2 6.90 3=3 10.34
2=3 10.34 2=3 10.34 2=1 3.45 2=2 6.90 2=10 34.48 2=1 3.45 2=0 0.00
1=2 6.90 1=2 6.90 1=0 0.00 1=1 3.45 1=4 13.79 1=0 0.00 1=1 3.45
29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100

2 6 10 14 18 22
5=3 10.34 5=6 20.69 5=8 27.59 5=6 20.69 5=4 13.79 5=17 58.62
4=18 62.07 4=4 13.79 4=11 37.93 4=12 41.38 4=3 10.34 4=10 34.48
3=6 20.69 3=6 20.69 3=9 31.03 3=8 27.59 3=8 27.59 3=2 6.90
2=2 6.90 2=9 31.03 2=1 3.45 2=2 6.90 2=11 37.93 2=0 0.00
1=0 0.00 1=4 13.79 1=0 0.00 1=1 3.45 1=3 10.34 1=0 0.00
29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100

3 7 11 15 19 23
5=7 24.14 5=5 17.24 5=11 37.93 5=9 31.03 5=5 17.24 5=17 58.62
4=3 10.34 4=9 31.03 4=7 24.14 4=7 24.14 4=5 17.24 4=7 24.14
3=9 31.03 3=8 27.59 3=9 31.03 3=8 27.59 3=7 24.14 3=4 13.79
2=10 34.48 2=5 17.24 2=2 6.90 2=3 10.34 2=9 31.03 2=0 0.00
1=0 0.00 1=2 6.90 1=0 0.00 1=2 6.90 1=3 10.34 1=1 3.45
29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100

4 8 12 16 20 24
5=8 27.59 5=5 17.24 5=6 20.69 5=6 20.69 5=15 51.72 5=15 51.72
4=10 34.48 4=6 20.69 4=12 41.38 4=6 20.69 4=8 27.59 4=7 24.14
3=5 17.24 3=7 24.14 3=8 27.59 3=3 10.34 3=5 17.24 3=3 10.34
2=4 13.79 2=9 31.03 2=1 3.45 2=10 34.48 2=0 0.00 2=2 6.90
1=2 6.90 1=2 6.90 1=2 6.90 1=4 13.79 1=1 3.45 1=2 6.90
29 100 29 100 29 100 29 100 29 100 29 100
LAMPIRAN 55

Nama-nama Kelompok

XI IPS 2 MAN 11 Jakarta Selatan

No. Nama Kelompok Nama Siswa


1. Abu-abu 1. Paradita Idriati
2. Putri Sekar Dini
3. Surya Nirwansyah
4. M. Rizky
5. M. Sholeh
2. Biru 1. Abdul Hafiz
2. Dwiki Handika
3. Khoirul Nisah
4. Nia Nuraini
5. Adrian Riad
3. Pink 1. Ridwan Alamsyah
2. Mutia Damayanti
3. Dwi Septiani
4. Faisal Sultan
4. Merah 1. Malik Sabas
2. Deris Darmansyah
3. Rahma Amalia
4. Sefina Yunia
5. Jimmy Anggara
5. Orange 1. M. Adrian
2. M. Faisal
3. Suci Robiatus
4. Evi Rafika
5. Ai Munawaroh
6. Ungu 1. Novi Ayu
2. Yuhana Alfia
3. Bahar Widhyatmoko
4. Azmi Fachriansyah
5. Febriyanto
Lampiran 56

Nilai Kritik Koefisien Korelasi Rank Spearman

Α
n
0.05 0.025 0.01 0.005

5 0.900 - - -
6 0.829 0.886 0.943 -
7 0.714 0.786 0.893 -
8 0.643 0.738 0.833 0.881
9 0.600 0.683 0.783 0.833
10 0.564 0.648 0.745 0.794

11 0.523 0.623 0.736 0.818


12 0.497 0.591 0.703 0.780
13 0.475 0.566 0.673 0.745
14 0.457 0.545 0.646 0.716
15 0.441 0.525 0.623 0.689

16 0.425 0.507 0.601 0.666


17 0.412 0.490 0.582 0.645
18 0.399 0.476 0.564 0.625
19 0.388 0.462 0.549 0.608
20 0.377 0.450 0.534 0.591

21 0.368 0.438 0.521 0.570


22 0.359 0.428 0.508 0.562
23 0.351 0.418 0.496 0.549
24 0.343 0.409 0.485 0.537
25 0.336 0.400 0.475 0.526

26 0.329 0.392 0.465 0.515


27 0.323 0.385 0.456 0.505
28 0.317 0.377 0.448 0.496
29 0.311 0.370 0.440 0.487
30 0.305 0.364 0.432 0.478

Sumber: Ronald E. Walpole (1995): Pengantar Statistika


LAMPIRAN 56

Kondisi Kelas Saat Observasi/Pra Penelitian Tindakan Kelas

Beberapa siswa tertidur lelap Beberapa siswa tertidur lelap


ketika proses pembelajaran ketika proses pembelajaran dan yang
lainnya mengobrol

Sebagian siswa mengeluh meminta pulang Hanya beberapa siswa yang


memperhatikan penjelasan guru
Proses Pembelajaran

Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Salah siswa sedang mengajari Salah satu siswi sedang mengajari


temannya temannya

Beberapa siswa sedang membuat buku Beberapa siswi sedang membuat jurnal
besar penutup di papan tulis pembalik di papan tulis
Proses Pembelajaran

Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Belajar Kelompok yang menggembirakan Salah satu siswa sedang


mempresentasikan jawaban

Siti Sugesti Pramitha (Observer Sebaya) Drs. Maryanto (Observer Guru Akuntansi)
Nama-nama Kelompok

Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Kelompok Abu - abu Kelompok Biru Kelompok Pink

Kelompok Orange Kelompok Ungu Kelompok Merah


LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi berjudul “Penerapan Model Cooperatif Learning Teknik


Numbered Heads Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi
Siswa”. Disusun oleh Nurhalimah, Nomor Induk Mahasiswa 107015000643
Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yang Menyetujui,

Dosen Penguji 1 Dosen Penguji II

Drs. H. Nurochim, MM Abd. Rozak, M.Si


NIP: 19590715 198403 1 003 NIP: 19690908 199603 1 004
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 4037/2011 Jakarta, 07 April 2011
Lamp. : 1 (satu) Berkas Proposal Skripsi
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr. Iwan Purwanto, M. Pd

Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Nurhalimah
NIM : 107015000643
Jurusan : Pendidikan IPS/Ekonomi
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads
Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 April 2011,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kajur Pendidikan IPS

Drs. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
Nomor : Un.01/Ft./KM.01.3/ 5017/2011 Jakarta, 11 April 2011
Lamp. : Outline
Hal : Permohonan Izin Observasi

Kepada Yth.

Kepala Sekolah MAN 11 Jakarta Selatan


Di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Nurhalimah
NIM : 107015000643
Jurusan /Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Ekonomi
Semester : VIII (delapan)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang menyususn skripsi dengan judul ”Penerapan Model
Cooperative Learning Teknik Number Heads Together Untuk Peningkatan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak
terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa
tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha

Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd.


NIP. 19550601 198103 1 005

Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 309/2011 Jakarta, 14 April 2011
Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah MAN 11 Jakarta


Di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nurhalimah
NIM : 107015000643
Jurusan : Pendidikan IPS/Ekonomi
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads
Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah
yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kajur Pendidikan IPS

Drs. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
RIWAYAT HIDUP PENULIS
RIWAYAT HIDUP PENULIS

NURHALIMAH, itulah nama terindah yang


dikaruniai oleh kedua orang tua yang sangat
mencintainya. Anak pertama dari dua bersaudara ini
lahir dari pasangan Saidi dan Aniah di Kuningan, 02
Juli 1989. Bertempat tinggal di RT/RW 008/03 Jalan
Bunga Teratai, Desa Sangkanerang Kecamatan
Jalaksana Kabupaten Kuningan Cirebon Jawa Barat
45554.

Riwayat Pendidikan:

Pendidikan Penulis dimulai dari sekolah dasar di SDN 2 Sangkanerang, lulus


tahun 2001dengan segala prestasinya, lalu melanjutkan ke sekolah menengah
pertama di SMPN 2 Jalaksana dengan prestasi yaitu selalu masuk peringkat tiga
besar, lulus tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah
atas di SMAN 1 Cilimus, lulus tahun 2007, peringkat tiga besar pun selalu
diraihnya, bukan hanya prestasi formal yang diraihnya prestasi informal pun
diraihnya salah satunya yaitu selalu mengikuti petandingan volleyball dan
basketball. Tidak puas dengan dengan pendidkan dasar dan menengah, penulis
pun melanjutkan pendidikannya ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta
yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program
Studi Ekonomi-Akuntansi melalui jalur mandiri, Penulis menyelesaikan kuliahnya
dengan singkat dan sesuai jadwal walaupun dengan segudang kegiatan baik di
internal maupun di eksternal kampus.

Pengalaman Organisasi:

Selama kuliah penulis pernah mengikuti beberapa organisasi dengan komitmen


dan loyalitas tinggi, seperti BEMJ PIPS (Badan Eksekutif Mahasiswa) Tahun
2008-2009, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) 2007-2008, IPPMK
(Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan) 2007-2011, KMSGD (Keluarga
Mahasiswa Sunan Gunung Djati) 2008-2010, FLAT (Foreign Language
Assosiation) 2007-2008, FORSA (Federasi Olahraga Mahasiswa) 2008-2009,
Pramuka UIN Jakarta (Racana Fatahilah-Nyi Mas Gandasari) 2009-2011.

Anda mungkin juga menyukai