Ernawati M
ernawari_m11@gmail.com
SD Negeri 011 Kundur Kabupaten Kepulauan Riau
ABSTRACT
The background of this research is the low of science study result of third grade student of SD Negeri 011
Kundur, to overcome the problem, the researcher conduct research with the aim to improve the low value of IPA
through the application of method skill approach method. This type of research is a classroom action research
(PTK). The learning process consists of several stages: planning, implementation, observation, and reflection.
The result of research indicates that the learning result has an increase in the average prasiklus of student
learning outcomes is 67,37 with total number of students who complete 14 people. In the first cycle increased by
an average of 74.59 with a total of 19 students. In the second cycle increases with the average grade grade of
92.59 with a total number of students who completed 25 people.
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 011 Kundur, untuk
mengatasi masalah tersebut peneliti melakukan penelitain dengan tujuan untuk memperbaiki rendahnya nilai IPA
melalui penerapan metode pendekatan keterampilan proses. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) proses pembelajaran terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan pada prasiklus rata-rata hasil
belajar siswa adalah 67,37 dengan jumlah siswa yang tuntas 14 orang. Pada siklus pertama meningkatn dengan
rata-rata nilai 74,59 dengan jumlah siswa yang tuntas 19 orang. Pada siklus kedua meningkat dengan rata-rata
nilai kelas 92,59 dengan jumlah siswa yang tuntas 25 orang.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
76
menyukai pengalaman yang satu dari pada mengkomunikasikan kepada orang lain
pengalaman yang lain. dalam materi yang dipelajari. Menurut
Peran guru dalam melaksanakan Sagala (2010) keunggulan pendekatan
proses pembelajaran di kelas harus ketrampilan proses adalah (1) memberikan
menguasai materi ajar yang tercantum bekal cara memperoleh pengetahuan, hal
dalam silabus. Untuk mencapai hasil yang yang sangat penting untuk mengembangkan
baik dan bermutu tentu saja guru pengetahuan dan masa depan; (2)
mempunyai serangkaian metode. Dari pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa
metode tersebut harus disesuaikan dengan aktif, dapat meningkatkan ketrampilan
materi pembelajaran agar belajar siswa berpikir dan cara memperoleh pengetahuan
meningkat. Semakin sesuai pemilihan secara langsung.
metode, maka semakin meningkat motivasi Proses pembelajaran pada metode
dan hasil belajar yang mereka peroleh. pendekatan ketrampilan proses, guru
Berdasarkan kenyataannya sangat sebagai motivator dan fasilitator karena
berbeda dengan siswa SD Negeri 011 guru tidak berperan sebagai informan.
Kundur, nilainya masih rendah. Penyebab Sekarang proses pembelajaran berpusat
rendahnya nilai siswa adalah guru masih kepada siswa (studens centered) artinya
menggunakan metode konvensional. Guru siswa akan belajar secara mandiri sesuai
mengajarkan siswa dengan berceramah dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
sehingga mereka tidak langsung belajar Siswa dituntut untuk berpikir dengan daya
secara mandiri. Mereka dalam belajar masih nalarnya sehingga kemampuan mereka
menunggu penjelasan dari guru. kegiatan dapat dibedakan pada saat belajar
menjadi pasif. Suasana belajar tidak berlangsung. Menurut Trianto (2010) siswa
bergairah, motivasi siswa menjadi kurang. diberi kesempatan untuk belajar sambil
Menurut Sardiman (2004) belajar adalah berbuat menumbuhkan kemampuan
serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
menuju perkembangan pribadi manusia berkomunikasi sebagai salah satu aspek
seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, penting kecakapan hidup.
rasa dan karsa, ranah kognetif, afektif, dan Menurut Widada (2008) pendekatan
psikomotor.jika belajar dihubungkan ketrampilan proses sautu pendekatan dalam
dengan hasil belajar, seorang siswa dapat pembelajaran yang mengikutsertakan siswa
dikatakan telah mencapai hasil belajar, secara aktif guna mengembangkan
maka pada dirinya telah terjadi perubahan kemampuan mereka yang mereka miliki
tertentu melalui kegiatan belajar. sehingga mereka memperoleh suatu yang
Ditambahkan Burton (dalam Aunurahman. baru berdasarkan hasil pengamatan yang
2012) belajar dapat dilihat dari berbagai interprestasi dari objek atau fenomena yang
sumber, mereka hadapi. Aisyah (2011) menyatakan
Upaya untuk meningkatkan motivasi bahwa pendekatan ketrampilan proses
dan hasil belajar maka penulis dipandang sebagai pendekatan yang oleh
menggunakan metode pendekatan banyak pakar paling sesuai dengan
ketrampilan proses. Pendekatan ketrampilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam
proses diharapkan dapat memberikan rangka menghadapi pertumbuhan dan
kesempatan kepada siswa mengamati perkembangan ilmu pengetahuan dan
materi pembahasan secara langsung, teknologi semakin cepat dewasa ini.
membuat dugaan sementara (hipotesis), Dari penjelasan di atas, penulis
merencanakan untuk memahami tentang merumuskan bahwa penerapan metode
konsep yang diajarkan, menafsirkan, pendekatan ketrampilan proses dapat
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
77
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
78
yang lain, dengan tujuan, materi, metode, masyarakat, pola belajar di sekolah
dan penilaian dalam menentukan model berbeda dengan pola belajar di masyarakt
pembelajaran. karena pola belajar di masyarakat lebih
Menurut Aunurahman (2012) hasil cepat memperngaruhi pola tingkah laku
belajar ditandai dengan perubahan tingkah siswa, (3) Guru, pengaruh guru sangat
laku. Walaupun tidak semua perubahan menentukan keberhasilan belajar siswa
tingkah laku merupakan hasil belajar, akan seperti sikap dan keperibadian guru
tetapi aktivitas belajar umumnya disertai mengajar, teknik-teknik mengajar dan
perubahan tingkah laku. Menurut Anni kemampuan menyelami alam pikiran setiap
(2004) hasil belajar merupakan perubahan siswa merupakan hal yang sangat penting.
perilaku yang diperoleh setelah mengalami Oleh karena itu guru sebagai motivator,
aktifitas, karena perubahan tingkah laku fasilitator, dan innovator dalam proses
siswa yang terjadi merupakan bukti telah pembelajaran. (4) media pembelajaran
terjadi proses belajar mengajar dan ini seperti buku-buku juga mempengaruhi
merupakan hasil belajar yang telah keberhasilan siswa belajar.
dilakukan. Jadi dari uraian di atas dapat
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat
disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku menghambat dalam proses pembelajaran
mengalami aktifitas dalam proses terdiri dari dua yaitu faktor internal dan
pembelajaran dengan menunjukkan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
kecakapan dengan pengalaman yang telah fisiologis, kecerdasan, motivasi,
dilaluinya. minat.sedangkan faktor eksternal yaitu
Menurut Syah (2009), yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan
internal yaitu fisologis, kecerdasan, masyarakat, guru, media pembelajaran.
motivasi, dan minat. (1) Faktor fisologis Metode yang digunakan dalam
tidak berfungsinya syaraf otak, atau bagian pembelajaran IPA ini adalah metode
tubuh yang lain untuk menerima, ketrampilan proses. Menurut Pertiwi (2003)
memproses, menyimpan dan memunculkan ketrampilan proses sains adalah pendekatan
kembali informasi yang sudah disimpan. (2) yang didasarkan pada anggapan bahwa
Faktor kecerdasan (IQ) kecerdasan sangat sains itu terbentuk dan berkembang melalui
mendukung dalam proses pembelajaran, suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran
tanpa keceerdasan ilmu pengetahuan yang sains, proses ilmiah harus dikembangkan
dipelajari akan sia-sia, (3) Motivasi tersebut pada siswa sebagai pengalaman yang
datang dari individu sendiri dan juga dari bermakna. Bagaimana pemahaman konsep
orang tua, kakak, dan orang lain di sains tidak hanya mengutamakan hasil
sekitarnya. (4) Minat, sangat berpengaruh (produk) saja, tetapi proses untuk
terhadap hasil belajar karena dengan minat mendapatkan konsep tersebut juga sangat
kemahuan terhadap belajar hasilnya lebih penting dalam membangun pengetahuan
bagus. siswa.
Selanjutnya faktor eksternal siswa Sagala (2010) menyatakan bahwa
terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan pendekatan proses adalah suatu pendekatan
masyarakat, guru, media pembelajaran. (1) pengajaran memberi kesempatan kepada
Faktor lingkungan keluarga dapat siswa untuk ikut menghayati proses
mempengaruhi siswa yaitu status ekonomi, penemuan atau penyusunan suatu konsep
status social, kebiasaan dan suasana sebagai suatu keterampilan proses.
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap Pendekatan proses dalam pembelajaran
keberhasilan belajar. (2) Lingkungan dikenal pula sebagai keterampilan proses,
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
79
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
80
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
81
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
82
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
83
Hasil tes prasiklus pada mata sebelumnya 67,37 dan meningkat menjadi
pelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat 74,59. Siswa yang tuntas mencapai 19 tidak
benda berdasarkan pengamatan meliputi tuntas 8 orang. Pelaksanaan pada siklus II
benda padat, air dan gas jumlah nilai peningkatan hasil belajar jumlahnya
keseluruhan kelas 1819, rata-rata kelas sebesar 2112, rata-rata sebelumnya 78,22.
67,37. Yang tuntas sebanyak 13 orang dan Siswa yang tuntas mencapai 25 orang dan
yang tidak tuntas sebanyak 13 orang. tidak tuntas 2 orang.
Pelaksanaan pada siklus I telah tampak Kriteria ketuntasan minimal telah
peningkatan hasil belajar yaitu prasiklus mencapai yang dikehdanki oleh sekolah,
jumlahnya sebesar 1819 meningkat maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan
menjadi 2014 pada siklus I, rata-rata
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
84
karena telah mencapai ketentuan criteria ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.
Tabel 2. Hasil Belajar Menurut Rentang dan Kriteria Prasiklus, Siklus I dan II
Rentang Nilai Prasiklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II
No Kriteria Nilai
Nilai F % F % F %
1 90 - 100 Sangat Tinggi 9 33,33 % 5 18.52 % 3 11,11 %
2 80 ± 89 Tinggi 1 3.70 % 5 18.52 % 9 33,33 %
3 70 - 79 Cukup 2 7,41 % 9 33,33 % 13 48,15 %
4 60 - 69 Rendah 9 33,33 % 7 25,93 % 2 7,41 %
5 10 - 59 Sangat Rendah 6 22,22 % 11 40,74 %
Jumlah Nilai 1819 2014 2112
Rata-rata Nilai 67,37 74,59 78,22
Dari data di atas, hasil belajar siswa orang (18,52 %), rentang nilai 80 ± 89 dan
ditinjau dari rentang nilai dan kriteria nilai criteria tinggi sebanyak 5 orang (18,52 %):
dengan menggunakan frekuensi dan rentang nilai 70 ± 79 kriteria cukup
persentase penilaian. Hasil tes yang sebanyak 9 orang (33,33 %); rentang nilai
dilaksanakan prasiklus terdapat 60 ± 69 dan criteria rendah sebanyak 7
berrdasarkan rentang 90 ± 100 dan criteria orang; rentang nilai 10 ± 59 kriteria sangat
sangat tinggi sebesar 9 orang (33,33 %), rendah sebanyak 11 orang (40,74 %).
rentang nilai 80 ± 89 dan criteria tinggi Sedangkan persyaratan ketuntasan hanya
sebanyak 1 orang (03,70 %): rentang nilai mencapai 19 orang (70,39 %) dan tidak
70 ± 79 kriteria cukup sebanyak 2 orang tuntas 8 orang (29,63 %). Dari hasil
(07,41 %); rentang nilai 60 ± 69 dan criteria tersebut perbaikan pelaksanaan pada siklus
rendah sebanyak 9 orang; rentang nilai 10 ± berikutnya harus dilakukan agar mencapai
59 kriteria sangat rendah sebanyak 6 orang keiteria ketuntasn 70. Hasil tes yang
(22,22 %). Sedangkan persyaratan dilaksanakan prasiklus terdapat
ketuntasan hanya mencapai 14 orang (51,85 berrdasarkan rentang 90 ± 100 dan criteria
%) dan tidak tuntas 13 orang (48,15 %). sangat tinggi sebesar 3 orang (11,11 %),
Berdasarkan ketetapan ketuntasan sebesar rentang nilai 80 ± 89 dan criteria tinggi
70. sebanyak 9 orang (33,33 %): rentang nilai
Hasil tes yang dilaksanakan 70 ± 79 kriteria cukup sebanyak 13 orang
prasiklus terdapat berrdasarkan rentang 90 (48,15 %); rentang nilai 60 ± 69 dan
± 100 dan criteria sangat tinggi sebesar 5 criteria rendah sebanyak 2 orang (7,41 %).
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
85
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
86
aktivitas belajar siswa pada materi sifat- Annurrahman. 2012. Belajar Dan
sifat benda berdasarkan pengamatan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
seliputi benda padat, cair dan gas di Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
kelas IIIb SD Negeri 011 Kund, terbukti Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
melakukan diskusi kelompok, Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
melakukan percobaan 92,59%, Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
melakukan tugas yang diberikan Rineka Cipta
88,89%, membuat laporan hasil Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
percobaan 100%. jika dilihat dari hasil Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi
yang diperoleh aktivitas siswa SD Aksara
Negeri 011 Kundur termasuk pada Handayani Sutanto. 2004. Sains 3 untuk
tingkat tinggi. Sekolah Dasar dan Madrasah
3. Penggunaan metode ketrampilan proses Ibridaiyah. Jakarta: Sahabat
dapat meningkatan hasil belajar siswa Poerwadarminta. W.J.S. 1982. Kamus
pada materi sifat-sifat benda berdasarkan Besar Bahasa Indonesoa. Jakarta:
pengamatan meliputi benda padat, cair Balai Pustaka
dan gas di kelas IIIb SD Negeri 011 Pratiwi, Karina. 2003. Pengaruh
Kundur terbukti dari hasil penilaian pada Penggunaan Metode Pratikum
prasiklus 37,37, pada siklus I meningkat Dengan Model Pembelajaran
menjadi 74,59 dan pada siklus II Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
meningkat lagi menjadi 78.22 sesuai Keterampilan Proses Sains Siswa
dengan KKM 70. Pada Materi Pokok Ciri-Ciri
Berdasarkana temuan dalam Makhluk Hidup. Skripsi Universitas
penelitian ini disarankan kepada: Lampung. (Lampung: FKIP
1. Guru kelas yang mengajar materi IPA Universitas Lampung, 2003). h. 26-
dapat menerapkan metode ketrampilan 27.
proses kepada siswa khususnya materi Rusma. 2010. Model-model Pembelajaran.
sifat-sifat benda padat, cair, dan gas dan Depok: Rajagrafindo Persada
juga materi pelajaran lain Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna
2. Siswa hendaknya berani untuk Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta
mengemukakan pendapatnya dan jangan Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi
takut salah karena setiap pendapat selalu Belajar Merngajar. Jakarta: Raja
dihargai. Grafindo
3. Kepala sekolah, hendaknya memberikan Semiawan. 1990. Pendekatan Keterampilan
informasi tentang metode yang Proses Bagaimana Mengaktifkan
digunakan oleh guru dan memberikan Siswa Belajar. Jakarta: Gramedia
kesempatan untuk mendiskusikan di Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi
KKG. Pendidikan Bandung: Remaja
Rosdakarya
Trianto. 2010. Model pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Terpadu Konsep, Strategi, dan
Aisyah. Nyiman. 2011. Pendekatan Implementasinya dalam
Ketrampilan Proses. (Online) Kuriklulum Tingkat SAatuan
http://staff.uny.ac.id/sites.default/fil Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
es/PengaembanganPendekatanMate Widada. 2008. Penerapan Keterampilan
matikaUNIT 6.0pdf. Diakses Pendekatan Proses Sebagai Upaya
tanggal 25 Agustus 2015 Motivasi Belajar Dan Pemahaman
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
87
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |