Anda di halaman 1dari 13

75

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

PENGGUNAAN METODE PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES


UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Ernawati M
ernawari_m11@gmail.com
SD Negeri 011 Kundur Kabupaten Kepulauan Riau

ABSTRACT
The background of this research is the low of science study result of third grade student of SD Negeri 011
Kundur, to overcome the problem, the researcher conduct research with the aim to improve the low value of IPA
through the application of method skill approach method. This type of research is a classroom action research
(PTK). The learning process consists of several stages: planning, implementation, observation, and reflection.
The result of research indicates that the learning result has an increase in the average prasiklus of student
learning outcomes is 67,37 with total number of students who complete 14 people. In the first cycle increased by
an average of 74.59 with a total of 19 students. In the second cycle increases with the average grade grade of
92.59 with a total number of students who completed 25 people.

Keywords: process skills, learning outcomes of science

ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 011 Kundur, untuk
mengatasi masalah tersebut peneliti melakukan penelitain dengan tujuan untuk memperbaiki rendahnya nilai IPA
melalui penerapan metode pendekatan keterampilan proses. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) proses pembelajaran terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan pada prasiklus rata-rata hasil
belajar siswa adalah 67,37 dengan jumlah siswa yang tuntas 14 orang. Pada siklus pertama meningkatn dengan
rata-rata nilai 74,59 dengan jumlah siswa yang tuntas 19 orang. Pada siklus kedua meningkat dengan rata-rata
nilai kelas 92,59 dengan jumlah siswa yang tuntas 25 orang.

Kata Kunci : ketrampilan proses, hasil belajar IPA

PENDAHULUAN Di tingkat sekolah dasar diharapkan


Pembelajaran Ilmu Pengetahuan pembelajaran sains, lingkungan dan
Alam (IPA) tentang pengetahuan bukan teknologi dalam masyarakat diarahkan
saja pada fakta, konsep dan prinsip, akan kepada siswa belajar dari pengalamannya
tetapi bagaimana siswa melakukan suatu sendiri. Menurut Aunurahman (2012)
proses penenemuan yang ada pada diri pembelajaran menekankan keterampilan
mereka dan lingkungan sekitarnya. siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri,
Pengalaman yang mereka rasakan maka setiap siswa harus memiliki
bagaimana menentukan sifat-sifat benda kemampuan untuk memperdayakan fungsi-
padat, cair dan gas. Hal ini sangat perlu fungsi psikis dan mental menuntut beberapa
diketahuinya karena dalam kehidupan kemampuan dasar yaitu (1) kemampuan
mereka permasalahan ini sangat dekat mengingat dan mengungkapkan kembali
sekali di mana mereka berada. Untuk pengalaman; (2) kemampuan
menemukan secara nyata dan membandingkan, mengambil keputusan
mengetahuinya melalui pengalaman dan (justifikasi) mengenai persamaan dan
pendekatan ketrampilan proses. perbedaan; serta (3) kemampuan lebih

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
76

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

menyukai pengalaman yang satu dari pada mengkomunikasikan kepada orang lain
pengalaman yang lain. dalam materi yang dipelajari. Menurut
Peran guru dalam melaksanakan Sagala (2010) keunggulan pendekatan
proses pembelajaran di kelas harus ketrampilan proses adalah (1) memberikan
menguasai materi ajar yang tercantum bekal cara memperoleh pengetahuan, hal
dalam silabus. Untuk mencapai hasil yang yang sangat penting untuk mengembangkan
baik dan bermutu tentu saja guru pengetahuan dan masa depan; (2)
mempunyai serangkaian metode. Dari pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa
metode tersebut harus disesuaikan dengan aktif, dapat meningkatkan ketrampilan
materi pembelajaran agar belajar siswa berpikir dan cara memperoleh pengetahuan
meningkat. Semakin sesuai pemilihan secara langsung.
metode, maka semakin meningkat motivasi Proses pembelajaran pada metode
dan hasil belajar yang mereka peroleh. pendekatan ketrampilan proses, guru
Berdasarkan kenyataannya sangat sebagai motivator dan fasilitator karena
berbeda dengan siswa SD Negeri 011 guru tidak berperan sebagai informan.
Kundur, nilainya masih rendah. Penyebab Sekarang proses pembelajaran berpusat
rendahnya nilai siswa adalah guru masih kepada siswa (studens centered) artinya
menggunakan metode konvensional. Guru siswa akan belajar secara mandiri sesuai
mengajarkan siswa dengan berceramah dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
sehingga mereka tidak langsung belajar Siswa dituntut untuk berpikir dengan daya
secara mandiri. Mereka dalam belajar masih nalarnya sehingga kemampuan mereka
menunggu penjelasan dari guru. kegiatan dapat dibedakan pada saat belajar
menjadi pasif. Suasana belajar tidak berlangsung. Menurut Trianto (2010) siswa
bergairah, motivasi siswa menjadi kurang. diberi kesempatan untuk belajar sambil
Menurut Sardiman (2004) belajar adalah berbuat menumbuhkan kemampuan
serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
menuju perkembangan pribadi manusia berkomunikasi sebagai salah satu aspek
seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, penting kecakapan hidup.
rasa dan karsa, ranah kognetif, afektif, dan Menurut Widada (2008) pendekatan
psikomotor.jika belajar dihubungkan ketrampilan proses sautu pendekatan dalam
dengan hasil belajar, seorang siswa dapat pembelajaran yang mengikutsertakan siswa
dikatakan telah mencapai hasil belajar, secara aktif guna mengembangkan
maka pada dirinya telah terjadi perubahan kemampuan mereka yang mereka miliki
tertentu melalui kegiatan belajar. sehingga mereka memperoleh suatu yang
Ditambahkan Burton (dalam Aunurahman. baru berdasarkan hasil pengamatan yang
2012) belajar dapat dilihat dari berbagai interprestasi dari objek atau fenomena yang
sumber, mereka hadapi. Aisyah (2011) menyatakan
Upaya untuk meningkatkan motivasi bahwa pendekatan ketrampilan proses
dan hasil belajar maka penulis dipandang sebagai pendekatan yang oleh
menggunakan metode pendekatan banyak pakar paling sesuai dengan
ketrampilan proses. Pendekatan ketrampilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam
proses diharapkan dapat memberikan rangka menghadapi pertumbuhan dan
kesempatan kepada siswa mengamati perkembangan ilmu pengetahuan dan
materi pembahasan secara langsung, teknologi semakin cepat dewasa ini.
membuat dugaan sementara (hipotesis), Dari penjelasan di atas, penulis
merencanakan untuk memahami tentang merumuskan bahwa penerapan metode
konsep yang diajarkan, menafsirkan, pendekatan ketrampilan proses dapat

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
77

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

digunakan dalam pembelajaran IPA, dapat memiliki ranah pengetahuan (kognetif),


meningkatkan motivasi belajar dan ranah sikap (apektif domain) dan ranah
meningkatkan hasil belajar siswa. Dari keterampilan (psikomoric domain). Bila
uraian tersebut penulis menetapkan judul pengalaman yang telah dilakukan melalui
penelitian yaitu penggunaan metode interaksi tersebut maka siswa akan
pendekatan keterampilan proses untuk mendapatkan hasil belajar melalui kegiatan
meningkatkan motivasi dan hasil belajar belajar.
IPA siswa kelas III SD Negeri 011 Kundur. Menurut Peaget (dalam Dimyati
Tujuan penelitian ini adalah: (1) dkk, 2006) pembelajaran terdiri dari empat
untuk meningkatkan penerapan metode langkah berikut: (1) langkah satu
pendekatan ketrampilan proses; (2) menentukan topik yang dapat dipelajari
meningkatkan motivasi siswa dan hasil sendiri, (2) langkah kedua memilih atau
belajar materi IPA pokok bahasan benda mengembangkan aktivitas kelas dengan
padat, cair dan gas kelas III B SD Negeri topik tersebut; (3) langkah ketiga,
011 Kundur. mengetahui adanya keswempatan bagi guru
Penelitian ini juga diharapkan dapat untuk mengemukakan pertanyaan yang
bermanfaat bagi guru untuk menambah menunjang proses pemecahan masalah, (4)
wawasam dalam menggunakan metode langkah empat, menilai pelaksanaan tiap
pendekatan ketrampilan proses. Bagi siswa kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan
dapat merasakan langsung pengalaman melakukan revisi. Dari keempat langkah
terhadap materi IPA pokok bahasan sifat- tersebut, guru dapat menentukan topik yang
sifat benda padat, cair, dan gas. Bagi sesuai untuk memecahkan permasalahan.
sekolah dapat menginformasikan kepada Aktivitas siswa berkesempatan memberikan
guru yang lain dalam menggunakan daya nalarnya dalam memberikan pendapat
ketrampilan proses. dengan temannya dalam proses
Aunurahman (2012) belajar dapat pembelajaran, akan menimbulkan aktivitas
dilihat dari berbagai sumber, Burton dalam fisik dan kognetif. Selain itu timbul minat
bukunya berjudul The Guidance of siswa melakukan kegiatan. Berkesempatan
Learning Activities menemukan pengertian melakukan pengembangan dan dapat
belajar sebagai perubahan tingkah laku memberikan penilaian baik buruknya suatu
pada diri individu berkat adanya interaksi topik.
antara individu dengan lingkungannya Menurut Rusman (2010)
sehingga mereka mampu berinteraksi pembelajaran merupakan suatu sistem yang
dengan lingkungannnya. terdiri dari berbagai komponen yang saling
Oemar (2010) menyatakan bahwa berhubungan satu dengan yang lain.
belajar merupakan suatu proses, suatu Komponen tersebut meliputi tujuan, materi,
kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. metode, dan evaluasi. Keempat kompnen
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi pembelajaran tersebut harus diperhatikan
lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil oleh guru dalam memilih dan menentukan
belajar bukan suatu penguasaan hasil model-model pembelajaran apa yang akan
latihan melainkan pengubahan kelakuan. digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari arti belajar ketiga ahli di atas Dari uraian di atas dapat
menyatakan bahwa belajar itu melakukan disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
perubahan tingkah laku antara individu aktivitas siswa untuk mengembangkan daya
dengan individu dan individu dengan nalarnya dalam memberikan pendapat dan
lingkungan melalui proses kegiatan yang beberapa kemampuan dasar mengingat,
dilakukan yakni mengalami dalam hal membandingkan, menyukai pengalaman

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
78

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

yang lain, dengan tujuan, materi, metode, masyarakat, pola belajar di sekolah
dan penilaian dalam menentukan model berbeda dengan pola belajar di masyarakt
pembelajaran. karena pola belajar di masyarakat lebih
Menurut Aunurahman (2012) hasil cepat memperngaruhi pola tingkah laku
belajar ditandai dengan perubahan tingkah siswa, (3) Guru, pengaruh guru sangat
laku. Walaupun tidak semua perubahan menentukan keberhasilan belajar siswa
tingkah laku merupakan hasil belajar, akan seperti sikap dan keperibadian guru
tetapi aktivitas belajar umumnya disertai mengajar, teknik-teknik mengajar dan
perubahan tingkah laku. Menurut Anni kemampuan menyelami alam pikiran setiap
(2004) hasil belajar merupakan perubahan siswa merupakan hal yang sangat penting.
perilaku yang diperoleh setelah mengalami Oleh karena itu guru sebagai motivator,
aktifitas, karena perubahan tingkah laku fasilitator, dan innovator dalam proses
siswa yang terjadi merupakan bukti telah pembelajaran. (4) media pembelajaran
terjadi proses belajar mengajar dan ini seperti buku-buku juga mempengaruhi
merupakan hasil belajar yang telah keberhasilan siswa belajar.
dilakukan. Jadi dari uraian di atas dapat
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat
disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku menghambat dalam proses pembelajaran
mengalami aktifitas dalam proses terdiri dari dua yaitu faktor internal dan
pembelajaran dengan menunjukkan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
kecakapan dengan pengalaman yang telah fisiologis, kecerdasan, motivasi,
dilaluinya. minat.sedangkan faktor eksternal yaitu
Menurut Syah (2009), yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan
internal yaitu fisologis, kecerdasan, masyarakat, guru, media pembelajaran.
motivasi, dan minat. (1) Faktor fisologis Metode yang digunakan dalam
tidak berfungsinya syaraf otak, atau bagian pembelajaran IPA ini adalah metode
tubuh yang lain untuk menerima, ketrampilan proses. Menurut Pertiwi (2003)
memproses, menyimpan dan memunculkan ketrampilan proses sains adalah pendekatan
kembali informasi yang sudah disimpan. (2) yang didasarkan pada anggapan bahwa
Faktor kecerdasan (IQ) kecerdasan sangat sains itu terbentuk dan berkembang melalui
mendukung dalam proses pembelajaran, suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran
tanpa keceerdasan ilmu pengetahuan yang sains, proses ilmiah harus dikembangkan
dipelajari akan sia-sia, (3) Motivasi tersebut pada siswa sebagai pengalaman yang
datang dari individu sendiri dan juga dari bermakna. Bagaimana pemahaman konsep
orang tua, kakak, dan orang lain di sains tidak hanya mengutamakan hasil
sekitarnya. (4) Minat, sangat berpengaruh (produk) saja, tetapi proses untuk
terhadap hasil belajar karena dengan minat mendapatkan konsep tersebut juga sangat
kemahuan terhadap belajar hasilnya lebih penting dalam membangun pengetahuan
bagus. siswa.
Selanjutnya faktor eksternal siswa Sagala (2010) menyatakan bahwa
terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan pendekatan proses adalah suatu pendekatan
masyarakat, guru, media pembelajaran. (1) pengajaran memberi kesempatan kepada
Faktor lingkungan keluarga dapat siswa untuk ikut menghayati proses
mempengaruhi siswa yaitu status ekonomi, penemuan atau penyusunan suatu konsep
status social, kebiasaan dan suasana sebagai suatu keterampilan proses.
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap Pendekatan proses dalam pembelajaran
keberhasilan belajar. (2) Lingkungan dikenal pula sebagai keterampilan proses,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
79

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

guru menciptakan bentuk kegiatan mengembangkan sikap ilmiah siswa; (2)


pengajaran yang bervariasi, agar siswa siswa akan aktif dalam pembelajaran dan
terlibat dalam berbagai pengalaman. mengalami sendiri proses mendapatkan
Menurut Widada (2008) Pendekatan konsep; (3) pemahaman siswa lebih
keterampilan proses adalah suatu mantap; (4) siswa terlibat langsung dengan
pendekatan dalam pembelajaran yang objek sehingga dapat memmudah
mengikut sertakan siswa secara aktif guna pemahaman siswa terhadap materi
mengembangkan kemampuan yang mereka pelajaran; (5) siswa menemukan sendiri
miliki sehingga mereka memperoleh suatu konsep-konsep yang dipelajari; (6) melatih
yang baru berdasarkan hasil pengamatan siswa untuk berpikir lebih kritis; (7) melatih
yang interprestasi dari objek atau fenomena siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif
yang mereka hadapi. dalam pembelajaran; (8) mendorong siswa
Pendekatan ketrampilan proses untuk menmukan konsep-konsep baru; (9)
terbentuk dan berkembang mrlalui proses memberikan kesempatan kepada siswa
pemahaman bukan saja mengutamakan untuk belajar menggunakan metode ilmiah.
hasil tetapi proses untuk mendapatkan Kelebihan dan kekurangan metode
konsep untuk membangun pengetahuan pendekatan ketrampilan proses menurut
siswa berdasarkan pengamatan yang Semiawan (1992) kelebihan metode
interprestasi dari objek yang dihadapi. Jadi pendekatan ketrampilan proses yaitu (1)
penelitian ini bagaimana proses dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran;
mengintegrasikan sifat benda padat, cair (2) mengalami sendiri proses untuk
dan gas kepada siswa kelas III B tersebut. mendapatkankonsep-konsep pengetahuan;
Menurut Pertiwi (2003) kelebihan (3) mengembangkan sikap ilmiah dan
metode ketrampilan proses yaitu (1) merangsang rasa ingin tahu siswa; (4)
Dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran: mengurangi ketergantungan siswa terhadap
(2) mengalami sendiri proses untuk orang lain dalam belajar; (5) menumbuhkan
mendapatkan konsep-konsep pengetahuan: motivasi instrinsik pada diri siswa; (6)
(3) mengembangkan sikap ilmiah dan memiliki ketrampilan-ketrampilan dalam
merangsang rasa ingin tahu siswa; (4) melakukan suatu kegiatan ilmiah
mengurangi ketergantungan siswa terhadap sebagaimana yang biasa dilakukan para
orang lain dalam belajar; (5) menumbuhkan santispada diri siswa. ketrampilan proses
motivasi intrinsik pada diri siswa; (6) menghendaki siswa aktif dalam belajar.
memiliki keterampilan-keterampilan dalam siswa mengalami langsung dan mengenal
melakukan suatu kegiatan ilmiah konsep yang sedang dipelajariya, sehingga
sebagaimana yang biasa dilakukan para secara tidak langsung rasa ingin tahu
saintis. terhadap materi pelajaran tersebut semakin
Menurut Sagala (2010) keunggulan kuat.
ketrampilan proses yaitu (1) member bekal Menurut Pertiwi (2003) kekurangan
cara memperoleh pengetahuan, hal yang ketrampilan proses yaitu (1) membutuhkan
sangat penting untuk mengembangkan waktu yang reklatif lama untuk
pengetahuan dan masa depan; (2) melakukannya; (2) jumlah siswa dalam
pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa kelas relative kecil, karena setiap siswa
aktif, dapat meningkatkan ketrampilan memerlukan perhatian guru; (3)
berpikir dan cara memperoleh pengetahuan. memerlukan perencanaan dengan sangat
Menurut Yinda (2008) kelebihan tinggi; (4) tidak menjamin bahwa setiap
pendekatan ketrampilan proses yaitu: (1) siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai
merangsang ingin tahu dan dengan tujuan pembelajaran; (5) sulit

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
80

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

membuat siswa tutur aktif secara merata METODE PENELITIAN


selama berlangsungnya proses Jenis penelitian ini adalah penelitian
pembelajaran. tindakan kelas. Menurut Suharsimi.
Sedangkan Sagala (2010) Arikunto (2007) mendifisikan peneltiain
menyatakan kelemahan ketrampilan proses tindakan kelas (PTK) adalah kegiatan
yaitu: (1) memerlukan banyak waktu mencermati suatu objek dengan
sehingga sulit untuk menyelesaikan bahan menggunakan aturan-aturan metodologi
pengajaran yang ditetapkan dalam tertentu untuk mempereoleh data atau
kurikulum; (2) memerlukan fasilitas yang informasi yang bermanfaat untuk
cukup baik dan lengkap sehingga tidak meningkatkan mutu suatu hal menarik
semua sekolah dapat menyediakannya; (3) minat dan penting bagi peneliti. Tindakan
merumuskan masalah menyusun hipotesis, adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja
merancang suatu percobaan untuk dilakukan dengan tujuan tertentu, yang
memperoleh data yang relevan adalah dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
pekerjaan yang sulit, tidak setiap siswa kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa
mampu melaksanakannya. yang dalam waktu yang sama menerima
Yinda (2010) kelemahan dalam pelajaran dari guru. jadi suharsimi
pendekatan ketrampilan proses yaitu (1) berkesimpulan bahwa penelitian tindakan
membutuhkan waktu yang relativ lama kelas adalah suatu pencerminan terhadap
untuk melakukannya; (2) jumlah siswa kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
memerlukan perencanaan dengan teliti; (3) yang sengaja dimunculkan dan terjadi
tidak menjamin setiap siswa akan dapat dalam sebuah kelas secara bersama.
mencapai tujuan sesuai dengan tujuan Subjek penelitian ini adalah siswa
pembelajaran; (4) sulit membuat siswa turut kelas III A SD Negeri 011 Kundur, terdiri
aktif secara merata selama proses dari 12 laki-laki dan 15 perempuan. Pokok
berlangsungnya pelajaran. bahasan yang dijadikan objek penelitian
Kekurangan metode pendekatan adalah pokok bahasan sifat-sifat benda
ketrampilan proses menurut Semiawan berdasarka pengamatan meliputi benda
(1992) yaitu (1) membutuhkan waktu yang padat, cair dan gas.
relative lama untruk melakukannya; (2) Prosedur penelaitian dimulai dengan
jumlah siswadalam kelas harus relative perencanaan, tindakan, observasi, refleksi.
kecil, karena setiap siswa memerlukan Perencanaan siklus I mempersiapkan
perhatian guru; (3) memerlukan rencana perbaikan pembelajaran dengan
perencanaan dengan sangat teliti; (4) tidak menyusun kompetensi materi IPA pokok
menjamin bahwa setiap siswa akan dapat bahasan sifat-sifat benda berdasarkan
mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan
pembelajaran; (5) sulit membuat siswa turut gas. Kompetensi tujuan pembelajaran yaitu
aktif secaramerata selama berlangsungnnya siswa mampu mendeskripsikan persamaan
pembelajaran. dan perbedaan sifat-sifat benda (1)
Menurut Aisyah (2011) pendekatan mengidentifikasikan sifat-sifat benda padat
ketrampilan proses ini dipandang sebagai dan cair; (2) membandingkan sifat benda
pendekatan yang oleh banyak pakar paling padat dan benda cair. Mendeskripsikan
sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di perubahan sifat benda yang dapat diamati
sekolah dalam rangka menghadapi yaitu menunjukkan adanya perubahan sifat
pertumbuhan dan perkembangan ilmu benda. Setelah mendeskripsikan siswa
pengetahuan dan teknologi semakin cepat dapat menunjukkan benda-benda yang
dewasa ini. banyak digunakan untuk tujuan tertentu; (2)

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
81

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

menggunakan benda-benda sesuai dengan (8) Menerapkan (mengaflikasikan) konsep,


tujuan. yaitu konsep yang sudah dipelajari dalam
Pelaksanaan dilakukan pada hari situasi baru seperti masalah yang
Selasa tanggal 18 Oktober 2016 dan Kamis dibicarakan dalam mata pelajaran yang lain;
20 Oktober 2016. Kegiatan awal dimulai (9) Mengkomunikasikan proses hasil
dengan menyuruh siswa berdoa, guru perolehan kepada berbagai pihak yang
mengapersepsi materi yang lalu dengan berkepentingan, baik dalam bentuk kata,
menggabungkan materi berikutnya, grafis, bagan maupun table secara lisan
menyampaikan tujuan pelajaran, maupun tulisan.
memotivasi siswa dan menyampaikan Kegiatan akhir siswa diberikan
metode yang digunakan dalam proses menyimpulkan materi pelajaran dan
pembelajaran. evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
Kegiatan inti menurut langkah- pencapaian kompetensi yang telah dibuat.
langkah pendekatan ketrampilan proses Tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
menurut Conny Semiawan (2012) yaitu (1) Observasi dilakukan serentak oleh
Observasi, pengamatan dilakukan dengan teman sejawat. Teman sejawat mencatat
tujuan siswa dapat membedakan yang semua peristiwa yang dilakukan oleh guru
sesuai dengan pokok; (2) Mengidentifikasi, dalamproses pembelajaran, begitu juga
kegiatan bertjuan untuk menggolongkan proses siswa dalam mengadakan diskusi.
sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertent; Refleksi dilakukan oleh teman
(3) Menginterprestasikan atau menafsirkan sejawat bersama dengan guru atau peneliti
data, data yang dikumpulkan melalui terhadap kekurangan atau hambatan yang
observasi, penghitungan, pengukuran, terjadi pada waktu pelaksanaan
eksperimen, atau penelitian sederhana dapat pemblejaran. Dalam pelaksanaan proses
dicatat atau disajikan dalam bentuk seperti guru belum benar-benar optimal melakukan
tabel, grafik, diagram; (4) meramalkan proses pembelajaran. Begitu juga siswa
(memprediksi), hasil pengamatan motivasinya masih belum memadai. Oleh
digunakan untuk meramalkan atau karena itu pelaksanaan perbaikan
memperkirakan kejadian yang belum dilaksanakan kembali pada siklus II.
diamati atau kejadian yang akan dating; (5) Siklus II pelaksanaan dilakukan
membuat hipotesis, suatu perkiraan yang pada hari Kamis 20 Oktober 2016. Kegiatan
beralasan untuk menerangkan suatu awal dimulai dengan menyuruh siswa
kejadian atau pengamatan tertentu. berdoa, guru mengapersepsi materi yang
Penyusunan hipotesis adalah salah satu lalu dengan menggabungkan materi
kunci pembuka tabir penemuan berbagai berikutnya, menyampaikan tujuan
hal baru; (6) mengembalikan variable, yaitu pelajaran, memotivasi siswa dan
faktor yang berpengaruh. Pengendalian menyampaikan metode yang digunakan
variable adalah suatu aktifitas yang dalam prosespembelajaran.
dipandang sulit, namun sebenarnya Siklus II, Perencanaan, setelah
tidakmsesulit yang kita bayangkan; (7) diadakan pengamatan dan diskusi dengan
merencanakan penelitian/eksperimen, yaitu teman sejwat, maka perbaikan pada siklus
melakukan kegiatan percobaan untuk II dari hasil pelaksanaan siklus I maka guru
mmembuktikan yang diajukan sesuai atau menyusun rencana perbaikan pelaksanaan.
tidak; (7) menyusun kesimpulan sementara Guru menyusun rencana perbaikan
apakah pengamatan dengan yang dilakukan pelaksanaan siklus II. Menyusun format
berdasarkan pola hubungan antara hasil untuk guru dan siswa. Membuat Lembar
pengamatan yang satu dengan yang lainnya; Kerja Siswa (LKS), dan menyusun tes

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
82

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

akhir. Pelaksanaan pembelajaran dibuat. Guru akan menurut prosedur


disesuaikan dengan jadwal pembelajaran. pembelajaran mulai dari mempersiapkan
Kegiatan awal dimulai dengan (1) rencana perbaikan pembelajaran, kegiatan
membaca doa, (2) mengabsen siswa, (3) inti dan kegiatan akhir. Refleksi
mengapersepsi, (4) memberitahukan tujuan dilaksanakan untuk menganalisis semua
pembelajaran dan memotivasi siswa. kegiatan yang dilakukan oleh guru, siswa
kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan dan hasil belajar siswa. Diharapkan pada
inti yaitu, guru menjelaskan tentang materi siklus ini tidak akan terulang kembali
(1) sifat-sifat benda padat dan benda cair. kesilapan yang terjadi pada siklus I. oleh
(1) siswa mulai mengamati benda-benda karena itu, guru yang mengajar harus
yang telah disiapkan guru kepada mengingat hasil diskusi pada akhir siklus I.
mereka.(2) siswa mengklasifikssikasi benda Teknik pengumpulan data
padat dan benda cair, (3) siswa digunakan format observasi guru, observasi
memprediksi, (4) siswa mengukur, (5) siswa, dan hasil nilai dari tes akhir. Teknik
siswa menyimpulkan hasil materi pelajaran, analisis data dilakukan teman sejawat
(6) siswa mengkuminiasikan hasil belajar adalah data observasi.
kepada orang lain tentang materi pelajaran.
Dalam kegiatan akhir, (1) guru dan
siswa menyimpulkan materi pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN
(2) siswa menjawab tes untuk melihat Berikut dipaparkan hasil penelitian
apakah ada pengingkatan belajar.(3) berdasarkan jumlah nilai, rata-rata kelas dan
terakhir siswa diberikan tindak lanjut untuk tuntas dan tidak tuntas. Berikutnya akan
proses belajar. (1) Kegiatan observasi dibahas tentamg penilaian dalam rentang
dilakukan seperti halnya pada siklus I yaitu dan kriteria penilaian siswa kelas III b SD
mencatat dan menceklis aspek yang telah Negeri 011 Kundur pada Tabel 1 berikut:

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
83

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

Tabel 1. Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I, III


Nilai
No Nama Siswa
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Agus Muzuarmento 60 76 75
2 Aldi Setiawan 90 83 87
3 Sfriys Emelda 90 70 80
4 Annisa Hara 60 73 72
5 Daffa Tojoujabi Astin 33 60 70
6 Diky Candara 80 90 85
7 Devi kurniawati 90 76 85
8 Lina Fitriani 36 60 70
9 Dina Fitriani 90 86 87
10 Dewi Fadillah Putrid H 90 95 90
11 Fortuna 60 60 72
12 Farel Ramadan 60 60 75
13 Fachri Sugio 60 73 80
14 Ledya Kartika 90 86 75
15 Muhammad Syahrul Aiman 60 60 70
16 Muhammad Farhan ilhamzah 50 90 100
17 Muhammad Azmi Syam 90 70 75
18 Nunung Afrilia 60 86 75
19 Nuraisyah 70 75 80
20 Nilaizekia Tusivva 90 96 90
21 Putri Setiawati 60 70 65
22 Satria Wibawa 30 60 70
23 Sulthan Masud Din Matarang 90 86 89
24 Vironika Dora Masan 60 70 72
25 Wulan indah Nuradha 70 90 85
26 Zuci Parsha 50 53 63
27 Risky kurnia putra 50 60 75
Jumlah Nilai 1819 2014 2112
Rata-rata Nilai 67,37 74,59 78,22
Jumlah Siswa 27 27 27
Tuntas 14 19 25 (70,37 %) 25 (92,59 %)
Tidak Tuntas 13 8 2 (29,63 %) 2 (7,41 %)

Hasil tes prasiklus pada mata sebelumnya 67,37 dan meningkat menjadi
pelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat 74,59. Siswa yang tuntas mencapai 19 tidak
benda berdasarkan pengamatan meliputi tuntas 8 orang. Pelaksanaan pada siklus II
benda padat, air dan gas jumlah nilai peningkatan hasil belajar jumlahnya
keseluruhan kelas 1819, rata-rata kelas sebesar 2112, rata-rata sebelumnya 78,22.
67,37. Yang tuntas sebanyak 13 orang dan Siswa yang tuntas mencapai 25 orang dan
yang tidak tuntas sebanyak 13 orang. tidak tuntas 2 orang.
Pelaksanaan pada siklus I telah tampak Kriteria ketuntasan minimal telah
peningkatan hasil belajar yaitu prasiklus mencapai yang dikehdanki oleh sekolah,
jumlahnya sebesar 1819 meningkat maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan
menjadi 2014 pada siklus I, rata-rata

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
84

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

karena telah mencapai ketentuan criteria ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah.

Tabel 2. Hasil Belajar Menurut Rentang dan Kriteria Prasiklus, Siklus I dan II
Rentang Nilai Prasiklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II
No Kriteria Nilai
Nilai F % F % F %
1 90 - 100 Sangat Tinggi 9 33,33 % 5 18.52 % 3 11,11 %
2 80 ± 89 Tinggi 1 3.70 % 5 18.52 % 9 33,33 %
3 70 - 79 Cukup 2 7,41 % 9 33,33 % 13 48,15 %
4 60 - 69 Rendah 9 33,33 % 7 25,93 % 2 7,41 %
5 10 - 59 Sangat Rendah 6 22,22 % 11 40,74 %
Jumlah Nilai 1819 2014 2112
Rata-rata Nilai 67,37 74,59 78,22

Dari data di atas, hasil belajar siswa orang (18,52 %), rentang nilai 80 ± 89 dan
ditinjau dari rentang nilai dan kriteria nilai criteria tinggi sebanyak 5 orang (18,52 %):
dengan menggunakan frekuensi dan rentang nilai 70 ± 79 kriteria cukup
persentase penilaian. Hasil tes yang sebanyak 9 orang (33,33 %); rentang nilai
dilaksanakan prasiklus terdapat 60 ± 69 dan criteria rendah sebanyak 7
berrdasarkan rentang 90 ± 100 dan criteria orang; rentang nilai 10 ± 59 kriteria sangat
sangat tinggi sebesar 9 orang (33,33 %), rendah sebanyak 11 orang (40,74 %).
rentang nilai 80 ± 89 dan criteria tinggi Sedangkan persyaratan ketuntasan hanya
sebanyak 1 orang (03,70 %): rentang nilai mencapai 19 orang (70,39 %) dan tidak
70 ± 79 kriteria cukup sebanyak 2 orang tuntas 8 orang (29,63 %). Dari hasil
(07,41 %); rentang nilai 60 ± 69 dan criteria tersebut perbaikan pelaksanaan pada siklus
rendah sebanyak 9 orang; rentang nilai 10 ± berikutnya harus dilakukan agar mencapai
59 kriteria sangat rendah sebanyak 6 orang keiteria ketuntasn 70. Hasil tes yang
(22,22 %). Sedangkan persyaratan dilaksanakan prasiklus terdapat
ketuntasan hanya mencapai 14 orang (51,85 berrdasarkan rentang 90 ± 100 dan criteria
%) dan tidak tuntas 13 orang (48,15 %). sangat tinggi sebesar 3 orang (11,11 %),
Berdasarkan ketetapan ketuntasan sebesar rentang nilai 80 ± 89 dan criteria tinggi
70. sebanyak 9 orang (33,33 %): rentang nilai
Hasil tes yang dilaksanakan 70 ± 79 kriteria cukup sebanyak 13 orang
prasiklus terdapat berrdasarkan rentang 90 (48,15 %); rentang nilai 60 ± 69 dan
± 100 dan criteria sangat tinggi sebesar 5 criteria rendah sebanyak 2 orang (7,41 %).

Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas III Siklus I dan Siklus II


Nilai
No Aspek Penilian
Siklus I Siklus II
1 Mendengarkan penjelasan guru 20 74,07 % 25 92,59 %
2 Bertanya 17 62,96 % 18 66,67 %
3 Memberikan saran 7 25,93 % 12 44,45 %
4 Memberikan pendapat 14 51,85 % 17 62,96 %
5 Melakukan tugas 22 81,48 % 24 88,89 %
6 Melakukan percobaan 18 66,67 % 25 92,59 %
7 Melakukan diskusi kelompok 21 77,78 % 25 92,59 %
8 Melakukan diskusi kelas 19 70,37 % 20 74.07 %
9 Membuat laporan 27 100 % 27 100 %

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
85

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

Berdasarkan hasil pengamatan guru memberikan tes hasil belajar dapat


aktivitas belajar pada siklus I yaitu berjalan dengan baik. Setelah mendapatkan
mendengarkan penjelasan guru 74,07 %; hasil observasi, kekurangan yang dilakukan
bertanya 62,96 %; memberikan saran 25,93 guru pada siklus I diberikan penjelasan agar
%, memberikan pendapat 51,85 %; pada siklus II tidakmterulang kembali
melakukan tugas 81,48 %; melakukan seperti ususnan yang telah disusun sesuai
percobaan 66,67 %; melakukan diskusi dengan rencana. Hasil yang telah diperoleh
kelompok 77,78 %; melakukan diskusi siswa masih belum mencapai kriteria
kelas 70,37 %; dan membuat laporan 100 ketuntasan minimal yang ditetapkan guru
%. Belajar 70, siswa yangmencapai ketuntasn hanya 19
Berdasarkan hasil pengamatan orang (70,37) dan tidak tuntas masih ada 8
aktivitas belajar pada siklus II, orang (29,63 %).
mendengarkan penjelasan guru 92,59 %, Untuk mencapai hasil yang
bertanya 66,67 %; memberikan saran 44,45 ditetapkan sekolah maka pada siklus II
%, memberikan pendapat 62,96 %; dilanjutkan kembali. Siklus II perencanaan
melakukan tugas 88,89 %; melakukan perbaikan guru telah disusun sesuai dengan
percobaan 92,59 %; melakukan diskusi rencana pembelajaran guru. pada
kelompok 92,59 %; melakukan diskusi pengamatan, teman sejawat telah
kelas 74,07 %; dan membuat laporan 100 memberikan penilaian baha kegiatan
%. Berdasarkan hasil analisis penelitian, perbaikan pembelajaran telah dilakukan
aktivitas belajar siswa pada siklus II terletak sesuai dengan prosedur. Hasil nilai siswa
pada kelompok tinggi. pada siklus II telah mencapai target
Dalam pembahasan perlu beberapa kritewria ketuntasan minimal yaitu 25
masalah perlu pemaparan yaitu penelitian orang ( 92,59) dan tidak tuntas sebanyak
berdasarkan jumlah nilai, rata-rata kelas dan orang (07,41 %). Dari hasil yang diperoleh,
tuntas dan tidak tuntas. Hasil yang maka penelitian dihentikan saja pada siklus
dilakukan dalam perencanaan, guru telah II. Untuk siswa yang belum tuntas
mempersiapkan dengan baik terhadap RPP, diberikan remedial agar merekapun dapat
format penilaian guru dan siswa, meningkatkan hasil belajarnya seperti
menyiapkan lembar kerja siswa, dan tes teman-teman mereka tersebut.
siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran,
guru masih melanggar aturan main dalam
prosedur pembelajaran. Pada kegiatan awal, SIMPULAN DAN REKOMENDASI
guru tidak secara berurutan dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
menyampaikan kepada siswa yaitu analisis data, penelitian materi
mengapersepsi siswa telah memberikan pembelajaran IPA pokok bahasan benda-
tujuan dan motivssi belajar. Guru juga lupa benda padat, cair dan gas dapatdisimpulkan
menyampaikan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
dengan menggunakan metode ketrampilan 1. Penggunaan penerapan metode
proses. pendekatan ketrampilan proses dapat
Kegiatan inti, guru telah diterapkan dalam pelajaran IPA pada
melaksanakan proses pembelajaran namun materi sifat-sifat benda berdasarkan
demikian perlu diperbaiki dalam pengamatan seliputi benda padat, cair
memberikan penguatan kepada siswa. Hal dan gas di kelas IIIb SD Negeri 011
ini sangat penting untuk dapat menambah Kundur..
pengetahuan mereka dalam mempelajari 2. Penggunaan metode pendekatan
materi pembelajaran.pada kegiatan akhir ketrampilan proses dapat meningkatan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
86

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

aktivitas belajar siswa pada materi sifat- Annurrahman. 2012. Belajar Dan
sifat benda berdasarkan pengamatan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
seliputi benda padat, cair dan gas di Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
kelas IIIb SD Negeri 011 Kund, terbukti Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
melakukan diskusi kelompok, Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
melakukan percobaan 92,59%, Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
melakukan tugas yang diberikan Rineka Cipta
88,89%, membuat laporan hasil Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
percobaan 100%. jika dilihat dari hasil Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi
yang diperoleh aktivitas siswa SD Aksara
Negeri 011 Kundur termasuk pada Handayani Sutanto. 2004. Sains 3 untuk
tingkat tinggi. Sekolah Dasar dan Madrasah
3. Penggunaan metode ketrampilan proses Ibridaiyah. Jakarta: Sahabat
dapat meningkatan hasil belajar siswa Poerwadarminta. W.J.S. 1982. Kamus
pada materi sifat-sifat benda berdasarkan Besar Bahasa Indonesoa. Jakarta:
pengamatan meliputi benda padat, cair Balai Pustaka
dan gas di kelas IIIb SD Negeri 011 Pratiwi, Karina. 2003. Pengaruh
Kundur terbukti dari hasil penilaian pada Penggunaan Metode Pratikum
prasiklus 37,37, pada siklus I meningkat Dengan Model Pembelajaran
menjadi 74,59 dan pada siklus II Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
meningkat lagi menjadi 78.22 sesuai Keterampilan Proses Sains Siswa
dengan KKM 70. Pada Materi Pokok Ciri-Ciri
Berdasarkana temuan dalam Makhluk Hidup. Skripsi Universitas
penelitian ini disarankan kepada: Lampung. (Lampung: FKIP
1. Guru kelas yang mengajar materi IPA Universitas Lampung, 2003). h. 26-
dapat menerapkan metode ketrampilan 27.
proses kepada siswa khususnya materi Rusma. 2010. Model-model Pembelajaran.
sifat-sifat benda padat, cair, dan gas dan Depok: Rajagrafindo Persada
juga materi pelajaran lain Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna
2. Siswa hendaknya berani untuk Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta
mengemukakan pendapatnya dan jangan Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi
takut salah karena setiap pendapat selalu Belajar Merngajar. Jakarta: Raja
dihargai. Grafindo
3. Kepala sekolah, hendaknya memberikan Semiawan. 1990. Pendekatan Keterampilan
informasi tentang metode yang Proses Bagaimana Mengaktifkan
digunakan oleh guru dan memberikan Siswa Belajar. Jakarta: Gramedia
kesempatan untuk mendiskusikan di Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi
KKG. Pendidikan Bandung: Remaja
Rosdakarya
Trianto. 2010. Model pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Terpadu Konsep, Strategi, dan
Aisyah. Nyiman. 2011. Pendekatan Implementasinya dalam
Ketrampilan Proses. (Online) Kuriklulum Tingkat SAatuan
http://staff.uny.ac.id/sites.default/fil Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
es/PengaembanganPendekatanMate Widada. 2008. Penerapan Keterampilan
matikaUNIT 6.0pdf. Diakses Pendekatan Proses Sebagai Upaya
tanggal 25 Agustus 2015 Motivasi Belajar Dan Pemahaman

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
87

Keterampilan Proses, Hasil Belajar IPA


Ernawati

Siswa Pada Sub Pkok Bahasan


Transport Pada Membran Sel Untuk
Siswa Kelas XI IPA Madrasah
Aliyah Negri 1
Kalibawang. Yogyakarta :
Perpustakaan Digital UIN Sunan
Kalijaga)
Yinda. 2008. Pendekatan Ketrampilan
proses pembelajaran IPA dalam
mengajarkan IPA Biologi. (Online).
http://mommonicasantca.blogspot.c
o.id/ diakses tanggal 25 Agustus
2015.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |

Anda mungkin juga menyukai