SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
Riski Amalia
NIM 1113016100028
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model predict observe explain
terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem pernapasan.
Metode penelitian menggunakan true experiment dengan desain penelitian
pretest-posttest control group design. Penelitian melibatkan 68 siswa kelas XI di
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
simple random sampling. Sampel terbagi menjadi kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model predict observe explain. Kelas
kontrol menggunakan pembelajaran saintifik. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk 19 soal essay yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi α= 0,05 diperoleh hasil sig. 0,000
sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa model predict observe explain
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi
sistem pernapasan.
Kata kunci: model predict observe explain, kemampuan berpikir kritis, sistem
pernapasan
iv
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of predict observe explain models on
increasing critical thinking skills on respiratory system concept. The research
method uses true experiment research design with pretest-posttest control group
design. The study involved 68 students of class XI at SMAN 1 Kota Tangerang
Selatan. Sampling is done by simple random sampling technique. The sample is
divided into experimental and control classes. The experimental class uses the
predict observe explain model. The control class uses scientific learning. The
research instrument used was a critical thinking ability test in the form of 19
essay questions that had been tested for validity and reliability. Based on
hypothesis testing using t test with a significance level of α = 0.05 the results are
sig. 0,000 so H0 is rejected. It can be concluded that the predict observe explain
model has a significant effect on students’ critical thinking skills on the concept of
the respiratory system.
v
KATA PENGANTAR
vi
8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Syamsul Bahri dan
ibunda Leli Irwani yang selalu sabar mendoakan dan memotivasi penulis
sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Serta kakak dan adik tersayang
Ilhamsyah, Khoirunnisa dan Masitoh Fadilah yang telah memberi semangat
dan membantu segala kebutuhan yang diperlukan selama penyusunan skripsi
sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
9. Seluruh kawan-kawan Pendidikan Biologi 2013 yang selalu mendoakan,
memberi semangat dan bantuan selama penyusunan skripsi.
10. Suadah, Dita, Liya, Nurhasanah, Azka, Santi, Rahmat, Edo, Baskoro, Ivan,
Nuy, Taufik yang telah membantu dan memotivasi dalam pelaksanaan
penelitian.
11. Mahasiswa Mandailing Natal, Cik-Cik, What The Friends dan Temand
Djalan yang membuat dunia kampus menjadi lebih bermakna dan berwarna.
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang
telah banyak membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Riski Amalia
vii
DAFTAR ISI
viii
E. Prosedur Penelitian............................................................................ 27
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 30
G. Instrumen Penelitian.......................................................................... 30
H. Kalibrasi Instrumen............................................................................ 33
I. Teknik Analisis Data......................................................................... 37
J. Hipotesis Statistik.............................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 41
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 39
B. Pembahasan....................................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 62
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................ 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................ 49
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen........................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen.................................................................. 51
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..........
Lampiran 19 Hasil Perhitungan LKPD Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………..………………. 240
Lampiran 20 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol…………………………………..…………………. 242
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………………………... 244
Lampiran 22 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol …………………………………………………….. 246
Lampiran 23 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol …………………………………………………….. 247
Lampiran 24 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. 248
Lampiran 25 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 249
Lampiran 26 Surat Pengesahan Proposal………………………………… 250
Lampiran 27 Surat Permohonan Izin Penelitian......................................... 251
Lampiran 28 Surat Validasi RPP dan LKPD…………………………….. 252
Lampiran 29 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian................ 253
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian......................................................... 254
Lampiran 31 Lembar Uji Referensi............................................................ 255
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang saat ini
berlangsung, terjadi sangat pesat di berbagai bidang terutama dalam bidang
informasi. Hal ini memungkinkan diperolehnya informasi dengan cepat dan
mudah. Oleh karena itu, dengan perkembangan IPTEK yang semakin meningkat,
sudah semestinya diiringi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia khususnya para remaja Indonesia yang berperan sebagai agent
of change dan agent of control dalam perkembangan IPTEK. Kemajuan IPTEK
yang diiringi dengan berlimpahnya berbagai informasi, menuntut remaja
Indonesia untuk dapat memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah
informasi serta memanfaatkan informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan.
Manusia harus dipersiapkan dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi untuk menghadapi berbagai tantangan dunia. Memasuki abad ke-21, sistem
pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam
menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era
global. Upaya berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan
seyogyanya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi
adalah pendidikan.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan
para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut
untuk memiliki kompetensi dalam berkomunikasi, berpikir kritis, mampu hidup
dalam masyarakat global, dan mampu memecahkan masalah. Pola pikir dalam
memecahkan masalah adalah pola pikir yang melibatkan pemikiran kritis,
sistematis, logis, dan kreatif.1 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Inayatul
Fithriyah, Cholis Sa’dijah, Sisworo menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
1
Wardhani, Sri dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di
SMP. (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010) h.2.
1
2
kritis siswa tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa kurang dapat
memahami masalah dengan baik. Menurut PISA, Indonesia masih digolongkan
dalam negara yang belum mampu menciptakan kemampuan anak untuk berpikir
kritis dan analitis sebagaimana yang seharusnya dilakukan orang dewasa dalam
menghadapi tauntutan zaman yang semakin berat.2 Kemampuan berpikir kritis
siswa Indonesia masih berada di urutan pada 10 besar terbawah.3 Kemampuan
berpikir kritis yang rendah menyebabkan siswa akan mengalami kesulitan ketika
dihadapkan pada suatu permasalahan yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari.4
Berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Hal
itu sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan tingkat pendidikan Dasar
dan Menengah menyatakan bahwa setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dimensi keterampilan yang diharapkan ada pada
setiap lulusan yaitu keterampilan berpikir dan bertindak antara lain kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah
sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri.5 Berpikir kritis sebagai bagian dari keterampilan berpikir perlu dimiliki
oleh setiap anggota masyarakat, sebab banyak sekali persoalan-persoalan dalam
kehidupan yang harus dikerjakan dan diselesaikan.6 Seseorang yang memiliki
kemampuan berpikir kritis akan dapat menelaah permasalahan yang dihadapi,
mencari dan memilih penyelesaian yang tepat, logis, dan bermanfaat. Sehingga
jika muncul suatu permasalahan maka dia akan segera mencari solusi terbaik.
Untuk itu sudah seharusnya setiap siswa memiki kemampuan berpikir kritis yang
baik. Karena apabila kemampuan berpikir kritis rendah menyebabkan siswa akan
2
PISA dan Literasi Indonesia, 2018 (baca online https://www.kompasiana.com)
3
Organization for Economic Coperation and Development, PISA 2015: PISA Results in
Focus, 2018, h. 5, (http:www.oecd.org)
4
Hikmah Wardatun, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo TA 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Biologi, Vo. 7 No. 1.h. 65
5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 8.
6
Cece Wijaya, “Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya
Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2007, h. 9
3
7
Galuh Rahayuni, “Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Sains pada
Pembelajaran IPA Terpadu dengan Model PBM dan STM”, Jurnal Penelitian dan Pembelajaran
IPA, 2016, Vol. 2, No. 2, h. 133
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat
diidentifikasi permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Dibutuhkan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
untuk menghadapi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
semakin pesat.
8
Yunita Putri Suyanto, dkk, “Keefektifan Penggunaan Strategi Predict Observe Explain
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa, Unnes Physics Education
Journal, 2012, Vol. 1, No. 1.
9
Hikmah Wardatun, dkk, op. cit.,
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang ada dalam penelitian
ini dibatasi pada :
1. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah model Predict,
Observe and Explain (POE).
2. Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Kemampuan yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
kritis siwa menurut Peter A. Facione meliputi interpretasi, analisis, evaluasi,
inferensi, eksplanasi dan regulasi diri.
4. Konsep biologi pada penelitian ini adalah Sistem Pernapasan.
5. Subjek penelitian kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2018/2019 di
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah dalam penelitia ini adalah “Apakah model Predict Observe
Explain berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh model Predict Observe Explain terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa.
6
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman secara langsung
sehingga membiasakan siswa berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian diharapkan menjadi gambaran tentang proses pembelajaran
POE yang diterapkan di sekolah dan kemampuan berpikir kritis siswa.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Model Predict, Observe and Explain (POE)
a. Pengertian Belajar
Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan
pengalaman dengan berinteraksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 1 Jadi, belajar
tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana
memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak. Dengan
demikian, dalam pendidikan a ntara proses dan hasil belajar harus berjalan
secara seimbang.2 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah meupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.3
1
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada), 2011, h. 1
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2011), Cet. 8.
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 11,
h. 87.
4
Rusman, op. cit., h. 11
7
8
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi antara lingkungan yang melibatkan proses kognitif.5
5
Muhibbin Syah, op. cit., h. 90.
6
Johnson Haysom dan Michael Bowen, Predict, Observe, Explain. Activities Enhancing
Scientific Understanding. (Virginia: NSTA Press, 2010), h. IX.
7
Sevilay Karamustafaoglu, Understanding Electrhochemistry Concepts using the POE
Strategy,Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, Vol. 11, No. 5,
2015, h. 924.
8
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 2.
9
Obimita Ika Permatasari dan Putut Marwoto, “Penerapan Model Pembelajaran Predict-
Observe-Explain Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep
Siswa SMP”, Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 2017, Vol. 2, No. 2, h. 51.
9
observe explain juga siswa menjadi lebih kritis dan menjadi ingin tahu apa yang
sebenarnya terjadi sehingga dapat membuktikan sendiri keadaan yang
sebenarnya.10 Dalam pembelajaran predict observe explain terdapat tahapan-
tahapan dalam pembelajarannya:
1) Tahap Predict
Pada tahap prediksi, guru menyajikan fenomena biologi dimana siswa
diajak untuk menduga kemungkinan yang terjadi, dalam membuat dugaan
siswa sudah memikirkan alasan mengapa ia membuat dugaan seperti itu.11
Siswa dibimbing oleh guru untuk mengungkapkan pengetahuan awal mereka
dengan membuat prediksi.12 Dalam proses ini siswa diberi kebebasan seluas-
luasnya menyusun dugaan dengan alasannya beerdasarkan pengetahuan awal
yang mereka miliki dan berdasarkan buku-buku sumber yang mereka baca
terkait dengan fenomena yang harus dipecahkan oleh siswa. Pada tahap ini
sebaiknya guru tidak membatasi pemikiran siswa sehingga banyak gagasan
dan konsep muncul dari pikiran siswa. Semakin banyaknya muncul dugaan
dari siswa, guru akan mengerti bagaimana konsep dan pemikiran siswa
tentang persoalan yang diajukan.13 Siswa juga dituntut untuk memilih prediksi
yang masuk akal.14 Tahap prediksi menuntut siswa untuk mampu
memprediksi jawaban dari permasalahan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini
siswa dilatih untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa akan belajar
mengaitkan pengalaman lama dan pengalaman baru sehingga akan
10
Desi Nur Anisa, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2013, h.17
11
Siti Rahma dan Muhammad Kusasi, “Meningkatkan Keterampilan Berpikri Kritis dan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran POE pada Materi Larutan Elektrolit-Non
Elektrolit dan Reaksi Reduksi Oksidasi”, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains,Vol. 7, No. 1, 2016, h.
40.
12
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 69.
13
Ratih Yuliasih, dkk, “Pengaruh Model POE pada Materi Koloid terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa”, 2016, op. cit., h. 5-6
14
Jose S. Hilario, The Use of Predict-Observe-Explain-Explore (POEE) as a New
Teaching Strategy in General Chemistry-Laboratory, International Journal of Education and
Research, Vol. 3, No. 2, h. 42
10
15
Pt Sudiadnyani, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran POE terhadap Pemahaman
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD di Kelurahan Banyuasri”, 2013.
16
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 53
17
Ratna Widyaningrum, dkk, “Pengembangan Modul Berorientasi POE pada Materi
Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Inkuiri, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 99.
18
Siti Rahmah dan Muhammad Kusasi, op.cit., h. 40.
19
Pt. Sudiadnyani, dkk, op.cit.h. 8
20
Ratih Yuliasih, dkk, op.cit., h. 6.
11
3) Tahap Explain
Pada akhir pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan predict
observe dan explain. Kemampuan yang terakhir ini untuk menjelaskan suatu
kejadian secara terperinci. Explain (menjelaskan) yaitu pemberian penjelasan
tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap
observasi. Peserta didik memberikan penjelasan mengenai kesesuaian antara
dugaan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan dari tahap observasi.
Siswa akan menemukan pengertian konsep yang benar, namun jika dugaannya
tidak benar atau tidak tepat, siswa akan dibantu guru dalam memberikan
penjelasan dan siswa juga akan dibantu untuk mengubah dugaannya, dan
membenarkan dugaan yang keliru sehingga siswa mengalami perubahan
konsep dari konsep yang belum benar menjadi konsep yang benar.21 Disini
siswa, dapat belajar dari kesalahan, dan biasanya belajar dari kesalahan tidak
akan mudah dilupakan.22 Pada tahap ini siswa juga diberi kesempatan untuk
menambahkan informasi-informasi baru yang didapatnya saat melakukan
percobaan. Jika siswa sudah mampu menyelesaikan soal dengan baik, maka
mereka sudah memiliki kemampuan analisis dan evaluasi yang tinggi. Adanya
kemampuan berpikir kritis dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-
soal yang membutuhkan analisis dan evaluasi.23 Tahap ini membangkitkan
diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Tahap
explain melibatkan siswa secara penuh, karena siswa sendiri yang
memperesentasikan hasil kelompoknya. Pada tahap ini siswa dapat belajar dari
21
Izza Aliyatul Muna, “Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses IPA”, Jurnal Studi Agama, 2017,
No. 1, Vol. 5, op. cit., h. 77.
22
Megayani dan Nurhalimah, “Penerapan Strategi POE untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMPN 2 Sumber
Kabupaten Cirebon”, Jurnal Bio Education. Vol. 2. No. 1. 2017, h. 59
23
Risa Mulyani, Saminan, Sulastri, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik Melalui Implementasi Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict Observe Explain”,
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 05, No. 02, 2017, h. 22
12
kesalahan sehingga tidak mudah dilupakan. Jadi, tahap explain adalah siswa
menuliskan hasil percobaannya dan memberikan penjelasan tentang
kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen pada tahap observasi.
Kemudian siswa mempresentasikannya dimana siswa akan terlatih untuk
percaya diri.
24
Hikmah Wardatun, dkk, op. cit., h. 67
25
Nurul Hafizah, dkk, “Pengaruh Teknik Predict-Observe-Explain pada Pembelajaran
IPA terhadap Keterampilan Proses Sains di SD”, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP UNTAN, Pontianak, h. 3.
26
Izza Aliyatul Muna, op. cit., h. 81.
13
tentang pemikiran siswa melalui yang dibuat siswa, 3) predict observe explain
membangkitkan diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru, 4) predict observe explain memberikan motivasi kepada siswa untuk
menyelidiki konsep yang belum dipahami untuk membuktikan hasil prediksinya,
5) predict observe explain membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk
menyelidiki.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model predict observe explain
diantaranya, 1) dapat mengetahui pengetahuan awal siswa, 2) memberikan
informasi kepada guru tentang pemikiran siswa, 3) membangkitkan diskusi yang
baik antara siswa dan siswa, maupun siswa dan guru, 4) memberikan motivasi
untuk siswa untuk menyelidiki konsep yang dipelajari dengan membuktikan
prediksi, 5) membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk menyelidiki, 6) dengan
cara mengamati membuat siswa lebih meyakini materi yang dipelajari, 7) proses
pembelajaran lebih menarik, karena siswa bukan hanya mendengarkan tetapi juga
melakukan pengamatan langsung, 8) merangsang siswa untuk lebih kreatif dan
kritis dalam membentuk prediksi, 9) siswa lebih akif dalam proses pembelajaran,
10) siswa mengkonstruk pemahamannya sendiri, 11) melatih siswa
mengkomunikasikan atau menjelaskan keterkaitan antara prediksi dengan hasil
observasinya sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan melatih
siswa untuk berpikir kritis.
Selain memiliki kelebihan model predict observe explain juga memiliki
kekurangan menurut Warsono dan Hariyanto, antara lain: 1) proses pembelajaran
POE memerlukan persiapan yang lebih matang terutama berkaitan dengan
persoalan yang disajikan serta eksperimen dan demonstrasi yang akan dilakukan
serta waktu yang diperlukan karena biasanya waktu yang dibutuhkan lebih
banyak, 2) ketika eksperimen dibutuhkan alat-alat dan bahan-bahan yang
memadai bagi siswa, 3) guru dituntut untuk mempunyai keterampilan dan
kemampuan lebih untuk melakukan kegiatan eksperimen dan demonstrasi, serta
dituntut untuk lebih professional, 4) memerlukan kemauan dan motivasi yang baik
14
dari guru yang bersangkutan sehingga berhasil dalam proses pembelajaran.27 Jadi,
dikarenakan model predict observe explain diharuskan untuk melakukan
percobaan langsung maka persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran harus
dipersiapkan dengan matang segala alat dan bahan yang diperlukan dan juga
dibutuhkan keahlian untuk membuat kelas tetap kondusif.
27
Ibid., h. 83
28
Wina Sanjaya, op. cit., h. 230.
29
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 2
30
Wasti Soenaryo, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. V), h.31.
31
Kenneth D. Moore, Effective Instructional Strategies From Theory to Practice, (USA:
SAGE Publications, 2012), h. 378
32
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h.
43
33
Edward de Bono, Revolusi Berpikir, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), h. 24
15
34
Karim Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika
dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”, Jurnal Pendidikan
Matematila, Vol. 3, 2015, h. 93.
35
Muhibbin Syah, op. cit., h. 118
36
Kenneth D. Moore, op. cit., h. 380
37
Elaine B Johnson, Contextual Teaching and Learning, (Bandung: Mizan Learning
Centre (MLC), 2009), h. 183.
38
Muhibbin Syah, op. cit., h. 120
39
Peter A., Noreen C, Facione, Critical Thinking: What It Is and Why It Counts, USA:
California Academic Press/Insight Assessment, 2015, h. 9
40
Elaine B Johnson, op. cit., 185.
16
41
Peter A., and Noreen C, Facione, op. cit., h. 9
42
Ibid., h. 70.
43
Elaine B Johnson, op. cit.,. 185.
44
Elaine B Johnson, op. cit., h. 185.
17
Indikator
Kemampuan
Definisi Sub-skill
Berpikir
Kritis
laporan, prinsip-prinsip, bukti,
penilaian, keyakinan, pendapat, konsep,
deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lain
dari representasi
Evaluasi Untuk menilai kredibilitas pernyataan a. Menilai
atau representasi lain yang dihitung atau kredibilitas klaim
dideskripsikan dari persepsi, b. Menilai kualitas
pengalaman, situasi, penilaian, argumen
keyakinan, atau pendapat seseorang; dan
untuk menilai kekuatan logis dari
hubungan inferensial yang sebenarnya
atau dimaksudkan antara pernyataan,
deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lain
dari representasi
Eksplanasi Untuk menyatakan dan membenarkan a. Menetapkan hasil
bahwa penalaran dalam hal bukti b. Membenarkan
konsep, metodologi, kriteria dan prosedur
pertimbangan kontekstual di mana hasil c. Menyajikan
seseorang didasarkan; dan untuk argumen
menyajikan penalaran seseorang dalam
bentuk argumen yan meyakinkan.
Regulasi diri Untuk memantau kegiatan kognitif a. Pengaturan diri
seseorang, unsur-unsur yang digunakan b. Mengoreksidiri
dalam kegiatan-kegiatan, dan hasilnya
educed, terutama dengan menerapkan
kemampuan dalam analisis, dan
evaluasi untuk seseorang penilaian
inferensial sendiri dengan pandangan
menuju pertanyaan,mengkonfirmasikan
memvalidasi, atau mengoreksi baik
penalaran seseorang atau hasil
seseorang.
informasi dan analisis yang sudah dilaksanakan. Evaluasi, pada indikator ini siswa
menilai kredibilitas suatu pernyataan. Eksplanasi, pada indikator ini siswa mampu
menjelaskan apa yang sudah diperoleh dengan penuh keyakinan. Regulasi diri,
pada indikator ini siswa mengoreksi kembali ide yang sudah mereka jelaskan
sebelumnya apakah masih ada kesalahan atau tidak.
Tahapan Kemampuan
Kegiatan
POE Berpikir Kritis
Siswa memahami suatu data untuk kemudian
Predict dibuat prediksi jawaban mengenai data Interpretasi
tersebut
Siswa mengidentifikasi hasil pengamatan
dengan prediksi sebelumnya kemudian diambil Analisis
Observe
kesimpulan mengenai keterkaitan antara Inferensi
prediksi dan fakta.
Siswa dan guru menilai kredibilitas jawaban
dari siswa. Mengkonfirmasi padangan dan
Evaluasi
hasil koreksian kesalahan-kesalahan yang
Explain Eksplanasi
mungkin terjadi selama kegiatan. Kemudian
Regulasi Diri
meyakinkan bahwasannya jawaban tersebut
kredibel.
47
Hikmah Wardatun, Sri Dwiastuti, Puguh Karyanto, op cit.,
20
kritis yang diasah adalah analisis dan inferensi. Pada tahap explain siswa
mengevaluasi jawaban di lembar prediksi dan lembar observasi, apakah ada
informasi yang terlewat. Setelah didapat jawaban yang benar kemudian siswa
menjelaskan ide terakhir yang mereka dapatkan. Jawaban tersebut dipresentasikan
didepan kelas, kemudian siswa memeriksa kembali informasi yang mereka dapat
dengan informasi tambahan dari temannya. Indikator kemampuan berpikir kritis
yang diasah adalah evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.
48
Wima Pudya Ajunda, dkk, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas XI IPA Semester Genap pada Materi Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE)
di SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2015”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2, 2017.
21
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII pada pokok bahasan
tekanan.49
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Desi Nur Anisa, Mohammad
Masykuri dan Sri Yamtinah menunjukkan terdapat pengaruh signifikan model
pembelajaran POE dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi
belajar, sikap ilmiah dan tidak ada interaksi antara model pembelajaran POE
dengan metode eksperimen dan demonstrasi dengan sikap ilmiah siswa terhadap
prestasi belajar materi pokok Asam, Basa dan Garam Siswa Kelas VII SMP N 1
Jaten.50
Selanjutnya penelitian oleh Hikmah Wardatun, Sri Dwiastuti dan Puguh
Karyanto Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNS. Indikator berpikir kritis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
indikator menurut Peter A. Facione. Indikator yang digunakan adalah interpretasi,
evaluasi, penjelasan dan kesimpulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes
berpikir kritis, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Data dianalisis dengan t-
test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis
siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu 70,41 untuk
kelas eksperimen dan 61,98 untuk kelas kontrol. Kesimpulan ini adalah penerapan
model Predict Observe Explain Write memiliki pengaruh nyata terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMA Negeri 2 Sukoharjo pada tahun
akademik 2012/2013.51
Penelitian yang dilakukan Jose S. Hilario menunjukkan bahwa kelompok
eksperimen yang menggunakan strategi POEE memiliki skor rata-rata 25,83
dalam pencapaian pretest Kimia, yang lebih tinggi 3,00 dari pada skor kelompok
kontrol dengan 22,83. Kelompok eksperimen mendapat skor yang lebih tinggi
dalam posttest dengan skor rata-rata 33,83 sementara kelompok kontrol
memperoleh 25,50. Dalam hal sikap terhadap kimia, perbedaan rata-rata 12,00
dalam skor posttest signifikan dalam mendukung kelompok eksperimen, yang
menyiratkan bahwa kelompok eksperimen disukai Kimia sebagai subjek yang
49
Yunita Putri Suyanto, dkk, op.cit.
50
Desi Nur Anisa, dkk, op. cit. h. 16-22
51
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 64-71.
22
Penelitian yang dilakukan oleh Inayah, Citra Ayu Dewi dan Pahriah,
menunjukkan ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model predict
observe explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0,001.54
52
Jose S. Hilario, op. cit.
53
Tabitha Sri Hartati Wulandari, dkk, Students’ Critical Thinking Improvement through
PDEODE and STAD Combination in The Nutrition and Health Lecture. International Journal of
Evaluation and Research in Education (IJERE). 6, 2017.
54
Inayah, dkk, “Pengaruh Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Berorientasi
Green Chemistry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit, Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen”, Vol. 5 No. 2, 2017.
23
5. Kerangka Berpikir
6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan model Predict
Observe Explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMAN 1
Kota Tangerang Selatan pada konsep sistem pernapasan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa penelitian terdiri dari
dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas yang dipilih sebagai
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet, 21, h. 114
25
26
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang akan diteliti yang mempunyai nilai yang
berubah-ubah atau mempunyai variasi nilai, keadaan, kategori atau kondisi.2 Pada
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung
atau terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.3 Variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) : model predict observe explain
2. Variabel terikat (Y) : kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep sistem
pernapasan.
2
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 7
3
Sugiyono op. cit., h. 61
4
Ibid., h. 117
5
Ibid., h. 118
6
Ibid., h. 120
27
Pelaksanaan penelitian
Pretest
Posttest
Tahap Akhir
Pengumpulan data yang dibuat peneliti berupa tes dan non tes. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada konsep sistem pernapasan manusia, berupa soal pretest
dan posttest dalam bentuk essay dan Lembar Kerja Peserta Didik. Sedangkan non
tes bisa berupa dokumentasi, wawancara dan observasi. 8 Observasi yang
dilakukan berupa pengamatan terhadap keterlaksanaan langkah-langkah proses
pembelajaran, dalam bentuk lembar observasi.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
7
Kadir, op. cit., h. 23
8
Ibid
31
9
Sugiyono, op. cit., h. 148
10
Ibid., h. 174
32
H. Kalibrasi Instrumen
Sebelum digunakan peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu pada
instrument yaitu berupa uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal dan daya
pembeda. Uji tes menggunakan program Anates 4.0.4.
1. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.11 Instrumen yang
valid berarti alat ukut yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.12 Dengan kata lain uji validitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan mampu mengukur kemampuan berpikir kritis.
Secara empirik, tinggi-rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien validitas.13 Adapun besarnya koefisien validitas dapat dilihat
sebagai berikut.14
Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Interval Koefisien Kategori
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,200– 0,400 Rendah
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
11
Ibid., h. 172
12
Ibid., h. 173
13
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h.. 105.
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. X. h. 89.
34
peserta didik. Selain itu, dari hasil perhitungan ANATES 4.0.4 juga diperoleh
bahwa dari 21 soal esai yang diujicobakan terdapat 19 soal yang valid. Soal-soal
yang valid telah mewakili setiap indikator kemampuan berpikir kritis dan setiap
indikator pembelajaran konsep sistem pernapasan.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Interval Koefisien Kategori Nomor Soal
0,000 – 0,200 Sangat Rendah -
0,200– 0,400 Rendah 6,9
0,400 – 0,600 Cukup 3,4,10,14,17
0,600 – 0,800 Tinggi 1,5,7,8,11,12,13,18,19,20,21
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 2,15,16
2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda.15 Dengan kata lain, instrumen penelitian yang reliabel maka apabila
instrumen tersebut akan digunakan secara berulang kali akan memberikan hasil
yang tetap. Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu instrumen ditentukan oleh
nilai koefisien korelasi antara butir soal atau item pertanyaan dalam instrumen
tersebut yang dinotasikan dengan r. Besarnya ketetapan itulah menunjukkan
tingginya reliabilitas instrumen.16
Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas
15
Sugiyono, op. cit., h. 172
16
Suharsimi, Arikunto, op. cit., h. 218
35
D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,040 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Baik Sekali
Bernilai negatif Jelek Sekali
2,5,7,8,11,13,15,16,
0,40 – 0,70 Baik 12
18,19,21
0,70 – 1,00 Baik Sekali - -
17
Ibid., h. 232.
36
P Interpretasi
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
18
Ahmad Sofyan, dkk, op. cit.,
19
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 210
37
20
Kadir, op. cit., h. 143
21
Ibid
22
Ibid., h. 154-156.
38
b) Uji homogenitas
Pengujian homogenitas bermakna untuk menjaga komparabilitas
terutama untuk pengujian hipotesis.23 Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui bahwa data sampel memiliki variasi atau keragaman nilai
sama secara statistik.
Uji Homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistic Versi 22. Langkah-langkah uji homogenitas pertama masukkan
data pada Data View kemudian pada menu utama SPSS, pilih menu
Analyze, pilih sub menu Compare Mean, pilih One Way Anova kemudian
pindahkan variabel pretest ke dalam Dependent List dan variabel kelas ke
dalam Factor List, selanjutnya pilih Homogenity of variance test kemudian
klik continue lalu OK24
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima yang artinya data
homogen. Sebaliknya jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak yang
artinya data tidak homogen.25
c) Uji Hipotesis
Tahapan setelah uji normalitas dan homogenitas adalah pengujian
hipotesis. Uji hipotesis untuk data yang diperoleh berdistribusi normal dan
homogen menggunakan uji statistik yaitu uji parametrik menggunakan uji
t. Namun, jika data berdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka
uji statistik selanjutnya menggunakan uji nonparamentrik yaitu uji Mann
Whitney.26
Uji Hipotesis dengan uji t dilakukan menggunakan aplikasi IBM
SPSS Statistic Versi 22. Langkah-langkah uji hipotesis dengan
menggunakan uji-t yaitu pertama masukkan data pada Data View
kemudian pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze, pilih sub menu
Compare Mean, pilih Independent, pilih Sample t-test selanjutnya
23
Ibid., h. 143
24
Kadir, op.cit., h. 169-170
25
Ibid, h. 170
26
Sugiyono, op. cit., h. 210-211
39
Gain =
Keterangan:
g : peningkatan hasil belajar
Spretest : rata-rata pretest atau keterampilan awal (%)
Spostest : rata-rata postest atau keterampilan akhir (%)
27
Ibid., h. 300-302.
28
Ibid., h. 492-493
29
Kadir, op. cit., h. 302
30
David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variables” in Diagnostic Pretest Scores, American
Association of Physics Teachers, 2002, Vol. 70, No. 12, h. 1260
40
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran predict observe explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa,
maka dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 = rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen
µ2 = rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol
H0 = tidak terdapat pengaruh model predict observe explain terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa
H1 = terdapat pengaruh model predict observe explain terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa
31
Yunita Putri Suyanto, dkk, op.cit.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data
penelitian yang telah diperoleh. Data yang diperoleh yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif adalah nilai pretest, posttest dan data hasil belajar pada
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Data kualitatif adalah hasil observasi siswa
dan guru untuk melihat keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di setiap
pertemuannya.
Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol meliputi
banyaknya sampel, skor terendah, skor tertinggi, nilai rata-rata, median, modus,
standar deviasi dan N-gain. Skor terendah dan tertinggi adalah hasil dari
keseluruhan objek yang diteliti. Rata-rata atau mean adalah hasil dari pembagian
jumlah nilai data oleh banyaknya data.1 Median adalah nilai tengah data setelah
diurutkan.2 Modus adalah nilai yang paling sering muncul.3 Standar deviasi adalah
gambaran bagaimana keberagaman data kuantitatif yang diperoleh. 4 Berikut ini
disajikan data dari kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan
model predict observe explain dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
1. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
1
Kadir, op. cit., h. 53
2
Ibid., h. 54
3
Ibid
4
Ibid., h. 64
41
42
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai terendah 36,84 32,89 61,84 56,58
Nilai tertinggi 60,53 61,84 89,47 78,95
Nilai rata-rata 49,52 51,47 79,43 68,95
Median 48,68 51,32 78,95 71,05
Modus 46,05 51,32 76,32 73,68
Standar deviasi 5,85 5,87 6,66 6,30
Jumlah siswa 33 35 33 35
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai terendah saat pretest ada di kelas
kontrol tetapi saat posttest nilai tertinggi ada di kelas eksperimen. Nilai
tertinggi saat pretest ada di kelas kontrol tetapi saat posttest ada di kelas
eksperimen. Sedangkan untuk nilai rata-rata saat pretest kelas eksperimen
lebih unggul dibandingkan kelas kontro. Saat posttest baik kelas eksperimen
dan kontrol memiliki peningkatan tetapi nilai posttest memiliki nilai yang
lebih unggul di kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Median atau
nilai tengah pretest pada kelas kontrol adalah 51,32 sedangkan untuk kelas
eksperimen sebesar 48,68. Sedangkan saat posttest median atau nilai tengah
pada kelas kontrol sebesar 71,05 dan kelas eksperimen memiliki nilai
ssebesar 78,95. Adapun data yang sering muncul atau modus saat pretest
pada kelas kontrol adalah 51,32 dan kelas eksperimen adalah 46,05.
Sedangkan saat posttest pada kelas kontrol memiliki nilai sebesar 73,68 dan
kelas eksperimen adalah 76,32. Kelas eksperimen memiliki nilai posttest
yang lebih beragam dari kelas kontrol, hal ini didukung dengan nilai standar
deviasi yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
43
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen mengalami peningkatan pada semua indikator kemampuan
berpikir kritis. Pada saat pretest kemampuan kelas eksperimen dalam
menginterpretasikan suatu data sebesar 56,72 dan saat posttest meningkat
menjadi 87,31. Kemampuan menganalisis pada pretest sebesar 48,23,
kemudian meningkat menjadi 71,72 pada saat posttest. Kemampuan menarik
kesimpulan saat pretest sebesar 40,15 kemudian meningkat menjadi 80,68
pada saat posttest. Kemampuan mengevaluasi saat pretest sebesar 45,45
kemudian meningkat menjadi 75,26 pada saat posttest. Kemampuan
menjelaskan saat pretest sebesar 40,53 kemudian meningkat menjadi 76,14
pada saat posttest. Kemampuan regulasi diri pada saaat pretest sebesar
44,70, kemudian meningkat menjadi 56,06 pada saat posttest.
Kelas kontrol juga mengalami peningkatan nilai dari pretest dan posttest.
Kemampuan kelas kontrol dalam menginterpretasikan suatu data memiliki
rata-rata sebesar 57,68 dan saat posttest meningkat menjadi 74,38.
Kemampuan menganalisis pada pretest sebesar 53,33 kemudian meningkat
44
0.6
0.5
0.4
Eksperimen
0.3
Kontrol
0.2
0.1
0
Nilai N Gain per Kelas
70
60
50
40 Eksperimen
30 Kontrol
20
10
0
Tinggi Sedang Rendah
Gambar 4.3 Nilai N-Gain Per Indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
5
Ibid, h. 143
49
6
Ibid., h. 170
50
Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan Sig. pretest pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebesar 0,201 > 0,05, maka H0 diterima. Kesimpulan
yang diperoleh ialah data pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki varians data yang homogen.
b) Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil uji homogenitas posttest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N Sig. α Kesimpulan
Eksperimen 33
0,751 0,05 H0 diterima
Kontrol 35
7
Ibid., h. 302
51
4.9 Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
α Asymp. Sig (2-tailed) Kelompok Kesimpulan
0,176 Pretest H0 diterima
0,05
0,000 Posttest H0 ditolak
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model predict observe
explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep sistem pernapasan
dalam tiga kali pertemuan. Model predict observe explain diterapkan pada
pembelajaran di kelas eksperimen dan pendekatan saintifik diterapkan pada
pembelajaran di kelas kontrol.
Proses pembelajaran diawali dengan melakukan pretest terlebih dahulu untuk
melihat kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan. Rata-rata skor
pretest pada kedua kelas memiliki nilai rata-rata tidak jauh berbeda. Rata-rata skor
pretest kelas kontrol sebesar 51,47 sedangkan kelas eksperimen sebesar 49,53.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis yang tidak jauh berbeda
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diperkuat dengan hasil uji hipotesis
pretest yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan berpikir kritis awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah siswa melaksanakan pretest kemudian dilakukan pembagian
kelompok. Setelah kelompok sudah terbagi, peneliti membagikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) kepada setiap kelompok peserta didik. Pada kelas
eksperimen, LKPD yang diberikan adalah LKPD yang mengacu pada tahapan
52
8
Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Yogyakarta, 2013, h. 113-114.
53
Hasil perhitungan data N-Gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis. Nilai N-Gain pada
kedua kelompok tersebut termasuk ke dalam kriteria sedang yang berarti
kemampuan berpikir kritis siswa tergolong baik. Walaupun nilai N-Gain kedua
kelompok termasuk ke dalam kategori yang sama tetapi, kelas eksperimen
memiliki nilai yang lebih besar dibanding kelas kontrol yaitu sebesar 0,59 pada
kelas eksperimen dan 0,39 pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh adanya
penerapan model predict observe explain pada kelas eksperimen yang membuat
pembelajaran lebih bermakna karena adanya pengamatan langsung dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran yang melibatkan seluruh indera akan lebih bermakna
dibandingkan dengan satu indera saja.9
Hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa yang dilakukan
oleh observer menunjukkan hasil observasi guru kelas eksperimen yang
menggunakan model predict observe explain diterapkan secara maksimal dengan
presentase rata-rata 100% pada pertemuan eprtama, kedua dan ketiga. Hasil
observasi siswa pun menunjukkan keaktifan siswa selalu meningkat di setiap
pertemuan pada kelas eksperimen. Begitu pula dengan kelas kontrol.
Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Peter A. Facione adalah
interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.10
Tahapan pertama pada model predict observe explain adalah tahap predict.
Indikator kemampuan berpikir kritis yang diharapkan dapat terasah pada tahap ini
adalah interpretasi. Interpretasi adalah sebuah kemampuan untuk memahami atau
mengungkapkan suatu makna, data peristiwa, prosedur dan sebagainya.11 Pada
tahap predict siswa diharapkan siswa mampu memahami suatu data yang
ditampilkan kemudian membuat jawaban sementara beserta alasan dengan
pengetahuan awal siswa. Data hasil penelitian diperoleh peningkatan 56,72% pada
pretest menjadi 87,31% pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,71
berkategori tinggi. Hal tersebut jauh berbeda dengan kelas kontrol yang hanya
9
Ade Gunawan, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMAN 2 Metro”, 2012, h.8
10
Peter A., and Noreen C, Facione, op. cit., h. 9
11
Ibid.
54
12
Ibid.
55
Tahapan ketiga pada model predict observe explain adalah explain. Indikator
kemampuan berpikir kritis yang diharapkan dapat terasah pada tahap ini adalah
evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri. Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai
kredibilitas suatu keyakinan, pendapat maupun informasi. Eksplanasi adalah
kemampuan untuk meyakinkan bahwa pernyataan yang sudah dibuat adalah
benar. Regulasi diri adalah kemampuan ssiwa untuk memeriksa ulang hasil
berpikirnya kemudian diperbaiki sehingga menghasilkan keputusan yang baik.13
Pada tahap ini siswa mengevaluasi prediksinya di awal dengan hasil
pengamatannya. Kemudian siswa menjelaskan keterkaitan antara prediksi dengan
hasil penagamatannya. Kemudian guru menilai kredibilitas pernyataan siswa.
Kemudian mengkonfirmasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama
kegiatan. Dan meyakinkan kembali bahwasannya jawaban siswa kredibel.
Indikator evaluasi pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari 45,45%
pada pretest menjadi 75,25% pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,55 dan
memiliki kategori sedang. Indikator eksplanasi pada kelas eksperimen mengalami
peningkatan dari 40,53% pada pretest menjadi 76,14% pada posttest dengan
peningkatan N-Gain 0,60 dan memiliki kategori sedang. Indikator regulasi diri
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari 44,70% pada pretest menjadi
56,06 % pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,21 dan memiliki kategori
rendah. Untuk kelas kontrol, indikator kemampuan berpikir kritis evaluasi dan
ekspalanasi memiliki kategori yang sama dengan kelas eksperimen yaitu sedang
tetapi pada indikator regulasi diri termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator kemampuan berpikir kritis evaluasi dan eksplanasi cukup baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sedangkan pada indikator regulasi
diri menunjukkan bahwa siswa belum mampu memeriksa kembali hasil
berpikirnya. Hal ini dikarenakan menurut Peter A. Facione, regulasi diri
merupakan kemampuan berpikir kritis yang memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi.
Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis, pada setiap indikator secara
umum mengalami peningkatan walaupun nilai peningkatannya berbeda. Hal
13
Ibid.
56
14
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit.
15
Tabitha Sri Hartati Wulandari, dkk, op.cit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh model Predict Observe Explain terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa. Hal tersebut sesuai dengan uji hipotesis nilai posttest dengan perolehan
nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Indikator kemampuan berpikir kritis yang memiliki
nilai N-Gain berkategori tinggi sebesar 0,71 adalah indikator interpretasi. Aspek
interpretasi dapat terasah pada tahap pertama POE ketika siswa membuat prediksi
dengan membaca data atau informasi yang ada di LKPD.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
beberapa saran untuk perbaikan di masa mendatangnya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa secara optimal
dibutuhkan konsistensi dan keberlanjutan dalam penerapan model predict
observe explain pembelajaran yang berfokus pada peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa.
2. Untuk guru sebaiknya menerapkan model predict observe explain pada konsep
Biologi lainnya supaya siswa bisa belajar dengan melakukan pengamatan
langsung pada objek yang dipelajari.
3. Untuk peneliti memerlukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh model
pembelajaran POE terhadap kemampuan berpikir kritis di tempat berbeda
dengan memperhatikan saran-saran yang diberikan.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
California Critical Thinking Skill Test CCTST Test Manual. Published by Insight
Assessment, a Divison of The California Academic Press. Printed in The
United States of America. 2013
Mulyani, Riska Mulyani., et. al., Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik melalui Implementasi Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis POE.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. Vol. 5. 2017.
Nur Anisa Desi, Mohammad Masykuri dan Sri Yamtinah. Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dan Sikap Ilmiah terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam kelas VII
Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia. 2013.
Peter A., and Noreen C, Facione. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts.
USA: California Academic Press/Insight Assessment, 2015.
Pratiwi D.A dkk. 2015. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Pudya Ajunda Wima, Haryono, dan Sri Mulyani. Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas XII IPA
Semester Genap pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain
(POE) di SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
Pendidikan Universitas Sebelas Maret, 2016.
Saktiyono. IPA Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2007.
Sudiadnyani, Pt, et. al., Pengaruh Model Pembelajaran POE terhadap Pemahaman
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD di Kelurahan Banyuasri. 2013.
Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas XI.
Klaten: PT Intan Pariwara
Yuliasih, Ratih., et. al., Pengaruh Model POE pada Materi Koloid terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. 2016.
Zubaidah, Siti. Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains. Seminar Nasional Sains
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. 2010.
61
Lampiran 1
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
62
C. Indikator Pembelajaran
3.8.1 Menjelaskan pengertian bernapas
3.8.2 Mengidentifikasi organ penyusun pada sistem pernapasan manusia dan
hewan.
3.8.3 Menjelaskan fungsi dari organ pada sistem pernapasan manusia dan
hewan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernafas.
2. Siswa mampu menunjukkan organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia dan hewan.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan.
63
E. Materi Ajar
Bernapas adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas juga bisa diartikan
dengan penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau oksidasi senyawa organik
di dalam sel dan menghasilkan energi, penggunaan energi dan pengeluaran zat
sisa.
Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam
rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penyaringan ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas,
misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut di hidung.
Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. Di
64
Alat pernapasan pada serangga berupa pembuluh trakea. Udara masuk dan
keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel atau stigma yang terdapat di
kanan kiri tubuhnya, dari stigma, udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Trakea memanjang ini selanjutnya
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh, dan dari sini mengangkut CO2.
4. Organ Pernapasan pada Ikan
Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat air melewati
lembaran insang, terjadi pertukaran gas. Air yang banyak mengandung
oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat yang sama, karbondioksida
akan keluar melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun
akan mengikat oksigen yang berasal dari air. Pada saat tutup insang membuka,
air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air
melalui insang, CO2 pun dikeluarkan.
F. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Predict Observe Explain
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab
66
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan 5 menit
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Membentuk
pembelajaran (spidol, kelompok
Pembukaan laptop, LCD) berdasarkan arahan
- Membagi siswa dalam guru dan
kelompok (6-7 mendapatkan LKPD
kelompok) masing-
masing kelompok
beranggoatakan 6-7
orang
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan 3 menit
sebelumnya mengenai guru: organ pada
sistem pencernaan pada sistem pencernaan
Apersepsi manusia yaitu mulut,
kerongkongan,
lambung, usus halus,
usus besar, anus.
Motivasi - Memuji siswa yang - Menanggapi pujian 2 menit
67
Kegiatan Inti
- Menampilkan kasus - Mengamati kasus 15 menit
yang berkaitan dengan yang ditampilkan
organ pernapasan - Menjawab
- Memberikan pertanyaan dari
pertanyaan kepada guru: bernapas
siswa. Apa yang adalah mengambil
dimaksud dengan oksigen dan
bernapas? Apa saja mengeluarkan
organ pernapasan pada karbondioksida dan
manusia? Manusia dan uap air. Organ
burung mempunyai pernapasan pada
organ pernapasan yang manusia yaitu
sama yaitu paru-paru, hidung, faring,
adakah perbedaannya? trakea, bronkus,
Apa perbedaan sistem bronkiolus, alveolus,
Predict pernapasan antara sel-sel tubuh.
burung dan serangga? Burung mempunyai
Apa organ pernapasan pundi-pundi udara,
yang khas pada ikan sedangkan manusia
mas, yang tidak tidak. Burung
dimiliki oleh manusia, mengedarkan
serangga dan burung? oksigen melalui
sistem peredaran
darah sedangkan
serngga
menggunakan sistem
trakea. Ikan mas
memiliki insang,
sedangkan yang
lainnya tidak
memiliki insang,
- Membimbing siswa - Mengumpulkan data 35 menit
membuktikan dari torso manusia,
Observe prediksinya melalui dan charta sistem
pengamatan langsung pernapasan hewan
menggunakan torso dan sumber yang
68
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan 10 me
kesimpulan dari LKPD nit
pembelajaran hari ini. - Menyimak
- Mengevaluasi penjelasan guru.
ketercapaian indikator. - Menjawab soal
- Menyampaikan evaluasi yang
Penutup
informasi untuk materi diberikan oleh guru
selanjutnya. secara lisan.
- Memberi salam - Menyimak informasi
dari guru tentang
materi selanjutnya.
- Menjawab salam
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menjelaskan Apa yang Bernafas adalah penghirupan oksigen dan
pengertian dimaksud penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau
bernapas dengan oksidasi senyawa organik di dalam sel dan
1
bernapas menghasilkan energi, penggunaan energi dan
? pengeluaran zat sisa berupa karbondioksida dan
uap air.
Menjelaskan Jelaskan Hidung: keluar masuknya udara
fungsi dari secara Faring: persimpangan antara kerongkongan dan
organ pada urut tenggorokan
sistem organ Laring: menyaring kotoran yang tidak tersaring
pernapasan pernapas di hidung
manusia dan an pada Trakea: membagi paru-paru menjadi 2 cabang
2
hewan manusia (bronkus).
beserta Bronkus: cabang batang tenggorok menuju ke
fungsinya paru-paru kiri dan kanan.
! Bronkiolus: menyalurkan udara dari bronkus ke
alveolus
Alveolus: pertukaran gas O2 dan CO2
Mengidentif Buatlah Tabel organ pernapasan!
ikasi organ tabel Organ Manusia Burung Ikan Serangga
penyusun checklist Hidung √ √
pada sistem organ Pundi
√ √
pernapasan pernapas Udara
Trakea √ √ √ 3
manusia dan an
hewan. manusia, Paru-
√ √
burung, paru
Insang √
ikan,
Spirakel √
serangga!
No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
4
tepat
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
3
1 kurang tepat
Jika dapat menjelaskan proses pernapasan 2
Jika dapat menjelaskan hasil dari pernapasan 1
Jika tidak menjawab 0
73
Nilai = x 100
* Skor maksimal 12
74
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
75
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan
C. Indikator Pembelajaran
3.8.3 Menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses mekanisme
pernapasan manusia
3.8.4 Menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia
3.8.5 Menyebutkan macam-macam mekanisme pernapasan pada manusia
4.8.1 Menyebutkan gangguan pada sistem pernapasan
4.9.1 Mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap kesehatan paru-
paru manusia
4.9.2 Melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan paru-paru
manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan pada manusia
76
E. Materi Ajar
1) Mekanisme Pernapasan
Bernapas adalah proses memasukkan udara pernapasan dari udara bebas ke
dalam tubuh serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas. Proses pemasukan udara
pernapasan disebut inspirasi. Sedangkan pengeluaran udara pernapasan disebut
ekspirasi. Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif pada pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk.
Bila otot antartulang rusuk terangkat, maka volume rongga dada bertambah
besar sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara di
paru-paru. Proses ini disebut inspirasi. Sebaliknya, bila otot antartulang
tetrtarik ke posisi semula, maka volume rongga dada bertambah kecil
sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih besar dari tekanan udara di paru-
paru. Proses ini disebut ekspirasi.
2. Pernapasan Perut
Otot yang berperan aktif pada pernapasan perut adalah otot diafragma. Bila
otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar maka
volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara dalam rongga dada
mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya aliran udara luar ke dalam
saluran pernapasan yang disebut inspirasi. Bila otot diafragma relaksasi maka
77
posisi diafragma akan cekung kea arah rongga dada sehingga tekanan udara
dalam rongga dada meningkat. Proses ini disebut eskpirasi.
mual dan muntah, berkeringat, serta terasa sakit pada daerah lambung. Nikotin
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, sehingga
pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Nikotin juga menimbulkan ketagihan
2. Karbon Monoksida
Karbon monoksida menyebabkan pembuluh darah akan menyempit dan
mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Karbonmonoksida mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen. Gabungan karbonmonoksida dan nikotin dapat mengakibatkan para
perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
3. Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tertinggal sebagai sisa asap
rokok yang tertinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairan
lainnya dihilangkan. Tar menyebabkan kanker. Sebatang rokok menghasilkan
10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang
berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika guru
siswa. mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada sistem
sistem pernapasan pada pernapasan manusia
Apersepsi manusia yaittu hidung, faring, 3 menit
trakea, bronkus,
bronkiolus, alveolus
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
Motivasi belum berani menjawab pembelajaran 2 menit
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan Inti
- Menampilkan video - Mengamati video yang
yang berkaitan dengan ditampilkan
mekanisme pernapasan - Menjawab pertanyaan
dan bahaya rokok dari guru: kembang
- Memberikan pertanyaan kempisnya perut
kepada siswa. Mengapa dikarenakan ada udara
dada dan perut kita yang masuk dan
Predict 10 menit
kembang kempis? keluar. Kondisi paru-
Bagaimana mekanisme paru perokok kotor
pernapasan antara sehingga fungsi organ
perokok dan bukan pernapasannya tidak
perokok? Penyakit apa bekerja secara
saja yang mungkin maksimal. Penyakit
menyerang seorang yang bisa menyerang
80
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan kesimpulan - Mengumpulkan LKPD
dari pembelajaran hari - Menyimak penjelasan
ini. guru.
- Mengevaluasi - Menjawab soal
ketercapaian indikator. evaluasi yang
Penutup - Menyampaikan diberikan oleh guru 10 menit
informasi untuk materi secara lisan.
selanjutnya. - Menyimak informasi
- Memberi salam dari guru tentang
materi selanjutnya.
- Menjawab salam
81
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No.
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menyebutkan Organ apa saja yang Hidung, faring, laring,
organ-organ yang terlibat dalam proses trakea, bronkus,
terlibat pada mekanisme pernapasan? bronkiolus, alveolus.
1
proses mekanisme
pernapasan
manusia
Menjelaskan Jelaskan 2 mekanisme Inspirasi: proses
proses mekanisme pernapasan paa pemasukan udara
pernapasan manusia! pernapasan
2
manusia Ekspirasi: proses
pengeluaran udara
pernapasan
Membedakan Berdasarkan otot yang Berdasarkan otot yang
macam-macam berperan aktif, berperan aktif, mekanisme
mekanisme mekanisme pernapasan pernapasan manusia
3
pernapasan pada manusia dibagi dibagi menjadi 2 yaitu
manusia menjadi? pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Menjelaskan Jelaskan 4 gangguan Menjelaskan 4 gangguan
gangguan pada pada sistem pernapasan pada sistem pernapasan
4
sistem pernapasan manusia!
No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menyebutkan 7-6 organ yang terlibat pada proses
4
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 5-4 organ yang terlibat pada proses
3
1 pernapasan
Jika dapat menyebutkan 3-2 organ yang terlibat pada proses
2
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 1 organ yang terlibat pada proses 1
85
pernapasan
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
4
secara tepat
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
3
kurang tepat
2 Jika hanya menyebutkan 2 mekanisme pernapasan tanpa
2
menjelaskannya.
Jika hanya menyebutkan 1 mekanisme pernapasan tanpa
1
menjelaskannya.
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menyebutkan 4 mekanisme pernapasan berdasarkan
4
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 3 mekanisme pernapasan berdasarkan
3
otot yang berperan pada manusia secara tepat
3 Jika dapat menyebutkan 2 mekanisme pernapasan berdasarkan
2
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 1 mekanisme pernapasan berdasarkan
1
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 4 gangguan pernapasan pada manusia
4
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 3 gangguan pernapasan pada manusia
3
dengan tepat.
4 Jika dapat menjelaskan 2 gangguan pernapasan pada manusia
2
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 1 gangguan pernapasan pada manusia
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0
Jika dapat menyebutkan 4 gangguan pernapasan akibat asap rokok
4
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 3 gangguan pernapasan akibat asap rokok
3
dengan tepat.
5 Jika dapat menyebutkan 2 gangguan pernapasan akibat asap rokok
2
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 1 gangguan pernapasan akibat asap rokok
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0
Nilai = x 100
* Skor maksimal 20
86
KELAS EKSPERIMEN
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
87
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan
C. Indikator Pembelajaran
3.8.6 Menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan hewan
3.8.7 Menyebutkan faktor yang mempengaruhi jumlah udara pernapasan
3.8.8 Menganalisis keterkaitan jumlah udara pernapasan dan faktor yang
mempengaruhinya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara faktor-faktor dengan jumlah
udara pernapasan
88
E. Materi Ajar
Volume udara pernapasan dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Volume Tidal (udara pernapasan), yaitu volume udara yang masuk atau
keluar dari paru-paru selama pernapasan normal. Volume tidal pada laki-laki
± 500 mL, sedangkan wanita sekitar ± 380 mL.
2. Volume cadangan inspirasi (udara komplementer), yaitu volume udara
yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah
inspirasi normal. Udara komplementer pada laki-laki ± 3.100 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 1.900 mL.
3. Volume cadangan ekspirasi (udara cadangan), yaitu volume udara yang
masih dapat dikeluarkan dalam paru-paru secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi normal. Udara cadangan pada laki-laki ± 1.200 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 800 mL.
4. Volume Residu, yaitu udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal. Volume udara residu pada laki laki ± 1.200
mL, sedangkan wanita sekitar 1.000 mL.
5. Kapasitas Vital Paru-Paru, yaitu udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Kapasitas vital paru-
paru adalah jumlah volume udara pernapasan + volume udara komplementer +
volume udara cadangan
6. Volume Total Paru-Paru, yaitu udara yang tertampung maksimal di dalam
paru-paru. Volume total paru-paru adalah jumlah udara residu + kapasitas
vital paru-paru.
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut:
a. Umur
Umumnya semakin bertambahnya umur seseorang akan makin rendag
frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin
berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
b. Jenis Kelamin
89
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam - Menjawab salam
dan berdoa. dan berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: pada proses
mekanisme pernapasan inspirasi terjadi proses
Apersepsi pengambilan oksigen 3 menit
sedangkan ekspirasi
pelepasan
karbondioksida.
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa - Menyimak tujuan
yang belum berani pembelajaran
Motivasi menjawab 2 menit
- Menyampaikan KD
dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai.
Kegiatan Inti
- Menampilkan video - Mengamati video
yang berkaitan dengan yang ditampilkan
udara pernapasan pada - Menjawab
manusia saat santai pertanyaan dari
dan berlari. guru: volume udara
Predict - Memberikan setiap orang 10 menit
pertanyaan kepada berbeda. Faktor
siswa. Apakah setiap yang
orang memiliki mempengaruhinya
volume udara yaitu aktivitas, jenis
pernapasan yang kelamin, usia, suhu.
91
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Diketahui data volume udara
pernapasan sebagai berikut:
Volume udara yang dapat
Volume tidal= 500ml
dihembuskan semaksimal
Volume cadangan ekspirasi=
mungkin setelah
1500ml
Menghitung melakukan inspirasi
Volume cadangan inspirasi=
jumlah udara secara maksimal disebut
1500ml 1
pernapasan kapasitas vital paru-paru
Volume Residu= 1500ml
pada manusia (KVP).
Berdasarkan data volume udara
KVP = VT+VI+VE
tersebut, kapasitas vital paru-
Jadi, KVP =
parunya adalah? Jelaskan apa
500+1500+1500 = 3500
pengertian KPV dan rumus
KPV!
Menyebutkan
faktor yabg Apa saja faktor yang Umur, jenis kelamin,
mempengaru mempengaruhi frekuensi suhu tubuh, aktivitas 2
hi frekuensi pernapasan pada manusia? tubuh
pernapasan.
1.Semakin bertambahnya
umur seseorang, akan
makin rendah frekuensi
pernapasannya.
Menganalisis 2.Laki-laki memilki
keterkaitan frekuensi pernapasan
jumlah udara yang lebih tinggi
Bagaimana pengaruh faktor
pernapasan dibandingkan
tersebut terhadap frekuensi 3
dan faktor perempuan.
pernapasan?
yang 3.Makin tinggi suhu
mempengaru tubuh, semakin cepat
hinya frekuensinya.
4.Semakin berat aktivitas
yang dilakukan maka
frekuensi pernapasan
semakin cepat.
No.
Kriteria Skor
Soal
1 Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP 4
96
Nilai = x 100
* Skor maksimal 12
97
Lampiran 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
98
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan
C. Indikator Pembelajaran
3.8.1 Menjelaskan pengertian bernapas
3.8.2 Mengidentifikasi organ penyusun pada sistem pernapasan manusia dan
hewan
3.8.3 Menjelaskan fungsi dari organ pada sistem pernapasan manusia dan
hewan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernapas.
2. Siswa mampu menunjukkan organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia dan hewan.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan.
99
E. Materi Ajar
Bernapas adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas juga bisa diartikan
dengan penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau oksidasi senyawa organik
di dalam sel dan menghasilkan energi, penggunaan energi dan pengeluaran zat
sisa.
Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
b. Faring
Udara yang masuk ke faring akan menuju laring.
c. Laring
Pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan dan
saluran pernapasan yang dinamakan anak tekak. Pada laring terdapat celah
menuju batang tenggorok.
d. Trakea
Batang tenggorok bercabang menjadi sepasang cabang batang tenggorok
atau bronkus. Satu menuju ke paru-paru kanan dan satu lagi menuju ke
paru-paru kiri.
e. Paru-Paru
Paru-parung dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan
tekanan dalam rongga dada. Pada paru-paru terdapat bronkiolus dan
alveolus. Bronkiolus adalah cabang bronkus. Alveolus adalah saluran
akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara.
Dinding alveolus yang tipis dan lembap akan mempermudah udara
pernapasan melewatinya. Pada bagian alveolus terjadi pertukaran O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara
bebas.Selanjutnya O2 akan beredar ke seluruh tubuh bersama darah dalam
bentuk oksihemoglobin. Di dalam sel tubuh, O2 dilepaskan dan
selanjutnya dipergunakan untuk oksidasi biologi, menghasilkan energi dan
membebaskan zat sisa berupa CO2.
2. Organ Pernapasan pada Burung
Alat pernapasan pada serangga berupa pembuluh trakea. Udara masuk dan
keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel atau stigma yang terdapat di
kanan kiri tubuhnya, dari stigma, udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Trakea memanjang ini selanjutnya
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh, dan dari sini mengangkut CO2.
5. Organ Pernapasan pada Ikan
Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat air melewati
lembaran insang, terjadi pertukaran gas. Air yang banyak mengandung
oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat yang sama, karbondioksida
akan keluar melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun
akan mengikat oksigen yang berasal dari air. Pada saat tutup insang membuka,
air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air
melalui insang, CO2 pun dikeluarkan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Membentuk
pembelajaran (spidol, kelompok
Pembukaan laptop, LCD) berdasarkan arahan 5 menit
- Membagi siswa dalam guru dan
kelompok (6-7 mendapatkan LKPD
kelompok) masing-
masing kelompok
beranggoatakan 6-7
orang
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada
sistem pencernaan pada sistem pencernaan
Apersepsi 3 menit
manusia yaitu mulut,
kerongkongan,
lambung, usus halus,
103
Mengarahkan peserta
Menanyakan berbagai
didik untuk mengajukan
hal mengenai organ
Menanya pertanyaan berkaitan 8 menit
pernapasan pada
dengan organ pernapasan
manusia dan hewan
pada manusia dan hewan
Mencari dan
Membagikan LKPD
mengumpulkan
Mengumpul kepada setiap kelompok
informasi yang 20 menit
kan Data untuk didiskusikan
berkaitan dengan
bersama kelompoknya
LKPD
Membimbing peserta
didik dalam kegiatan
diskusi untuk membahas
Berdiskusi dengan
hasil pengamatan dan
kelompok masing-
Mengasosias mengumpulkan informasi
masing nengenai 20 menit
i dari berbagai literature
pertanyaan-pertanyaan
untuk menjawab
yang ada di LKPD
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada
LKPD
Mempresentasikan
Meminta perwakilan
hasil diskusinya
Mengkomun kelompok
didepan kelas serta 15 menit
ikasikan mempresentasikan hasil
disimak dan ditanggapi
diskusinya di depan kelas
oleh siswa lainnya
Kegiatan Akhir
- Meminta siswa - Mengumpulkan
mengumpulkan LKPD LKPD
- Menjelaskan - Menyimak penjelasan
kesimpulan dari guru.
pembelajaran hari ini. - Menjawab soal
- Mengevaluasi evaluasi yang
Penutup 10 menit
ketercapaian indikator. diberikan oleh guru
- Menyampaikan secara lisan.
informasi untuk materi - Menyimak informasi
selanjutnya. dari guru tentang
- Memberi salam materi selanjutnya.
- Menjawab salam
104
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menjelaskan Apa yang Bernafas adalah penghirupan oksigen dan
pengertian dimaksud penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau
bernapas dengan oksidasi senyawa organik di dalam sel dan
1
bernapas menghasilkan energi, penggunaan energi dan
? pengeluaran zat sisa berupa karbondioksida dan
uap air.
Menjelaskan Jelaskan Hidung: keluar masuknya udara
fungsi dari secara Tekak (faring): persimpangan antara
organ pada urut kerongkongan dan tenggorokan
sistem organ Tenggorokan (trakea): menyaring kotoran yang
pernapasan pernapas tidak tersaring di hidung
2
manusia dan an pada Cabang tenggorokan (bronkus): cabang batang
hewan manusia tenggorok menuju ke paru-paru kiri dan kanan.
beserta Bronkiolus: menyalurkan udara dari bronkus ke
fungsinya alveolus
! Alveolus: pertukaran gas O2 dan CO2
Mengidentif Buatlah Tabel organ pernapasan!
ikasi organ tabel Organ Manusia Burung Ikan Serangga
penyusun checklist Hidung √ √
pada sistem organ Pundi
√
pernapasan pernapas Udara
Trakea √ √ √ 3
manusia dan an
hewan. manusia, Paru-
√ √
burung, paru
Insang √
ikan,
Spirakel √
serangga!
No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
4
tepat
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
3
1 kurang tepat
Jika dapat menjelaskan proses pernapasan 2
Jika dapat menjelaskan hasil dari pernapasan 1
Jika tidak menjawab 0
108
Nilai = x 100
* Skor maksimal 12
109
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
110
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan
C. Indikator Pembelajaran
3.8.4 Menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses mekanisme
pernapasan manusia
3.8.5 Menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia.
3.8.6 Membedakan macam-macam mekanisme pernapasan pada manusia
4.8.1 Menjelaskan gangguan sistem pernapasan pada manusia.
4.9.1 Mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap kesehatan paru-
paru manusia
4.9.2 Melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan paru-paru
manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia.
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan pada manusia.
111
E. Materi Ajar
Mekanisme Pernapasan
Bernapas adalah proses memasukkan udara pernapasan dari udara bebas ke
dalam tubuh serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas. Proses pemasukan udara
pernapasan disebut inspirasi. Sedangkan pengeluaran udara pernapasan disebut
ekspirasi. Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif pada pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk.
Bila otot antartulang rusuk terangkat, maka volume rongga dada bertambah
besar sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara di
paru-paru. Proses ini disebut inspirasi. Sebaliknya, bila otot antartulang
tetrtarik ke posisi semula, maka volume rongga dada bertambah kecil
sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih besar dari tekanan udara di paru-
paru. Proses ini disebut ekspirasi.
2. Pernapasan Perut
Otot yang berperan aktif pada pernapasan perut adalah otot diafragma. Bila
otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar maka
volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara dalam rongga dada
mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya aliran udara luar ke dalam
saluran pernapasan yang disebut inspirasi. Bila otot diafragma relaksasi maka
posisi diafragma akan cekung kea arah rongga dada sehingga tekanan udara
dalam rongga dada meningkat. Proses ini disebut eskpirasi.
112
b. Karbon Monoksida
Karbon monoksida menyebabkan pembuluh darah akan menyempit dan
mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Karbonmonoksida mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen. Gabungan karbonmonoksida dan nikotin dapat mengakibatkan para
perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
c. Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tertinggal sebagai sisa asap
rokok yang tertinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairan
lainnya dihilangkan. Tar menyebabkan kanker. Sebatang rokok menghasilkan
10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang
berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika guru
siswa. mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada sistem
sistem pernapasan pada pernapasan manusia
Apersepsi manusia yaittu hidung, faring, 3 menit
trakea, bronkus,
bronkiolus, alveolus
Motivasi - Memuji siswa yang - Menanggapi pujian 2 menit
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
belum berani menjawab pembelajaran
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan inti
Mengamati video
Menampilkan video
mekanisme pernapasan
mekanisme pernapasan
Mengamati pada paru-paru sehat 7 menit
pada paru-paru sehat dan
dan perokok yang
perokok
ditampilkan oleh guru
Mengarahkan peserta
Menanyakan berbagai
didik untuk mengajukan
hal mengenai
pertanyaan berkaitan
Menanya mekanisme pernapasan 8 menit
dengan mekanisme
dan bahaya rokok bagi
pernapasan dan bahaya
kesehatan
rokok bagi kesehatan
Mengumpul Membagikan LKPD Mencari dan
20 menit
kan Data kepada setiap kelompok mengumpulkan
115
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No.
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menyebutkan Organ apa saja yang Hidung, faring, laring,
organ-organ yang terlibat dalam proses trakea, bronkus,
terlibat pada mekanisme pernapasan? bronkiolus, alveolus.
1
proses mekanisme
pernapasan
manusia
Menjelaskan Jelaskan 2 mekanisme Inspirasi: proses
proses mekanisme pernapasan paa pemasukan udara
pernapasan manusia! pernapasan
2
manusia Ekspirasi: proses
pengeluaran udara
pernapasan
Membedakan Berdasarkan otot yang Berdasarkan otot yang
macam-macam berperan aktif, berperan aktif, mekanisme
mekanisme mekanisme pernapasan pernapasan manusia
3
pernapasan pada manusia dibagi dibagi menjadi 2 yaitu
manusia menjadi? pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Menjelaskan Jelaskan 4 gangguan Menjelaskan 4 gangguan
gangguan pada pada sistem pernapasan pada sistem pernapasan
4
sistem pernapasan manusia!
No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menyebutkan 7-6 organ yang terlibat pada proses
4
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 5-4 organ yang terlibat pada proses
1 3
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 3-2 organ yang terlibat pada proses
2
pernapasan
120
Nilai = x 100
* Skor maksimal 20
121
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
122
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan
C. Indikator Pembelajaran
3.8.7 Menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan hewan
3.8.8 Menyebutkan faktor yang mempengaruhi jumlah udara pernapasan
3.8.9 Menganalisis keterkaitan jumlah udara pernapasan dan faktor yang
mempengaruhinya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara faktor-faktor dengan jumlah
udara pernapasan
123
E. Materi Ajar
Volume dan kapasitas paru-paru pada setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada beberapa faktor, misalnya jenis kelamin, usia, postur tubuh,
aktivutas dan kekuatan bernafas. Volume udara pernapasan dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
1. Volume Tidal (udara pernapasan), yaitu volume udara yang masuk atau
keluar dari paru-paru selama pernapasan normal. Volume tidal pada laki-laki
± 500 mL, sedangkan wanita sekitar ± 380 mL.
2. Volume cadangan inspirasi (udara komplementer), yaitu volume udara
yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah
inspirasi normal. Udara komplementer pada laki-laki ± 3.100 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 1.900 mL.
3. Volume cadangan ekspirasi (udara cadangan), yaitu volume udara yang
masih dapat dikeluarkan dalam paru-paru secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi normal. Udara cadangan pada laki-laki ± 1.200 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 800 mL.
4. Volume Residu, yaitu udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal. Volume udara residu pada laki laki ± 1.200
mL, sedangkan wanita sekitar 1.000 mL.
5. Kapasitas Vital Paru-Paru, yaitu udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Kapasitas vital paru-
paru adalah jumlah volume udara pernapasan + volume udara komplementer +
volume udara cadangan.
6. Volume Total Paru-Paru, yaitu udara yang tertampung maksimal di dalam
paru-paru. Volume total paru-paru adalah jumlah udara residu + kapasitas
vital paru-paru.
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut:
e. Umur
124
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab
Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam
berdoa. dan berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan
- Meminta siswa untuk LKPD
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab
sebelumnya mengenai pertanyaan guru:
mekanisme pernapasan pada proses inspirasi
terjadi proses
Apersepsi pengambilan oksigen 3 menit
sedangkan ekspirasi
pelepasan
karbondioksida.
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
Motivasi belum berani menjawab pembelajaran 2 menit
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan Inti
Menampilkan video
orang yang sedang Mengamati video
Mengamati 7 menit
berjalan santai dengan ditampilkan oleh guru
yang sehabis berlari
126
Mengarahkan peserta
didik untuk
Menanyakan berbagai hal
mengajukan
Menanya mengenai video yang 8 menit
pertanyaan berkaitan
ditampilkan
dengan video yang
ditampilkan
Membagikan LKPD
Mencari dan
kepada setiap
Mengumpulk mengumpulkan informasi
kelompok untuk 20 menit
an Data yang berkaitan dengan
didiskusikan bersama
LKPD
kelompoknya
Membimbing peserta
didik dalam kegiatan
diskusi untuk
membahas hasil
Berdiskusi dengan
pengamatan dan
kelompok masing-masing
mengumpulkan
Mengasosiasi nengenai pertanyaan- 20 menit
informasi dari
pertanyaan yang ada di
berbagai literatur
LKPD
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada
LKPD
Meminta perwakilan Mempresentasikan hasil
kelompok diskusinya didepan kelas
Mengkomuni
mempresentasikan serta disimak dan 15 menit
kasikan
hasil diskusinya di ditanggapi oleh siswa
depan kelas lainnya
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan LKPD
kesimpulan dari - Menyimak penjelasan
pembelajaran hari guru.
ini. - Menjawab soal evaluasi
- Mengevaluasi yang diberikan oleh
Penutup ketercapaian guru secara lisan. 10 menit
indikator. - Menyimak informasi
- Menyampaikan dari guru tentang materi
informasi untuk selanjutnya.
materi selanjutnya. - Menjawab salam
- Memberi salam
Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
127
Mengetahui:
Penilaian Afektif
Kelas :
Hari, Tanggal :
Materi Pokok :
Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama
Dst
Nilai sikap =
Keterangan:
Penilaian Psikomotorik
Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst
Nilai = x 100
Keterangan:
< 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
Penilaian Kognitif
No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Diketahui data volume udara
pernapasan sebagai berikut:
Volume udara yang dapat
Volume tidal= 500ml
dihembuskan semaksimal
Volume cadangan ekspirasi=
mungkin setelah
1500ml
Menghitung melakukan inspirasi
Volume cadangan inspirasi=
jumlah udara secara maksimal disebut
1500ml 1
pernapasan kapasitas vital paru-paru
Volume Residu= 1500ml
pada manusia (KVP).
Berdasarkan data volume udara
KVP = VT+VI+VE
tersebut, kapasitas vital paru-
Jadi, KVP =
parunya adalah? Jelaskan apa
500+1500+1500 = 3500
pengertian KPV dan rumus
KPV!
Menyebutkan
faktor yabg Apa saja faktor yang Umur, jenis kelamin,
mempengaru mempengaruhi frekuensi suhu tubuh, aktivitas 2
hi frekuensi pernapasan pada manusia? tubuh
pernapasan.
5.Semakin bertambahnya
umur seseorang, akan
makin rendah frekuensi
pernapasannya.
Menganalisis 6.Laki-laki memilki
keterkaitan frekuensi pernapasan
jumlah udara yang lebih tinggi
Bagaimana pengaruh faktor
pernapasan dibandingkan
tersebut terhadap frekuensi 3
dan faktor perempuan.
pernapasan?
yang 7.Makin tinggi suhu
mempengaru tubuh, semakin cepat
hinya frekuensinya.
8.Semakin berat aktivitas
yang dilakukan maka
frekuensi pernapasan
semakin cepat.
No.
Kriteria Skor
Soal
1 Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP 4
131
Nilai = x 100
* Skor maksimal 12
132
Kelas Eksperimen
Kelompok :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sistem pernapasan pada manusia memiliki tugas yang berat setiap hari. Manusia
bernapas sebanayk 12 hingga 20 kali per menit, yang berlangsung secara terus
menerus tanpa henti. Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari
udara untuk proses oksidasi serta pengeluaran karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
sebagai sisa hasil oksidasi. Setiap manusia memerlukan bernapas, begitu pula
manusia. Manusia bernapas menggunakan paru-paru, begitu pula dengan burung.
Walaupun mempunyai organ pernapasan yang sama, ada beberapa organ
pernapasan yang berbeda antara manusia dan burung. Begitu pula dengan
belalang, walaupun burung dan belalang bisa terbang tetapi organ pernapasan
mereka berbeda. Ternyata hewan-hewan yang tinggal didarat memiliki berbagai
perbedaan di sistem pernapasannya. Jika kita bandingkan dengan hewan yang
hidup di air misalnya ikan mas, apakah ikan mas memiliki persamaan organ
pernapasan dengan hewan yang hidup didarat?
Nah, kira-kira apa saja perbedaan organ-organ yang dimiliki oleh manusia, burung,
belalang dan ikan. Tuliskan organ-organ tersebut di tabel 1 ! Bagaimana dengan
fungsi organ tersebut, jelaskan pada tabel 2 !
No Organ Fungsi
No Organ Fungsi
136
DAFTAR PUSTAKA
137
Kelas Eksperimen
Kelompok :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TUJUAN PEMBELAJARAN
MEKANISME PERNAPASAN
Gambar diatas memperlihatkan bagaimana kondisi paru-paru orang sehat dan perokok.
Asap rokok mengandung banyak bahan kimia yang membahayakan sistem pernapasan.
Paparan secara terus menerus dari asap rokok akan mengubah struktur seluler paru-paru.
Dinding elastis di dalam saluran udara akan rusak. Ini berarti bahwa ada area permukaan
yang kurang berfungsi diparu-paru yang mengakibatkan kesulitan bernapas dan sulitnya
pertukaran udara. Jika banyak bagian dalam paru-paru yang rusak akibat asap rokok maka
jangan heran jika paru-paru perokok tidak bisa memproses udara yang masuk dengan benar
dan optimal.. Apabila Anda merokok yang rugi tentunya adalah diri Anda sendiri juga
orang lain yang harus ikut menghirup asap rokok yang Anda hembuskan. Paru-paru
perokok adalah salah satu contoh efek yang paling merugikan, kalau Anda masih sayang
dengan kondisi paru-paru Anda berhentilah merokok mulai dari sekarang. Meski mungkin
tidak mudah menghentikan kebiasan merokok yang sudah berlangsung lama namun tidak
ada kata terlambat untuk berhenti merokok.
Sumber:
www.honestdocs.id
https://www.pelajaran.co.id/2017/08/pengertian-mekanisme-pernapasan-pada-manusia-
pernapasan-dada-dan-pernapasan-perut.html
https://kaltim.tribunnews.com/2018/05/02/perawat-ini-tunjukkan-beda-antara-paru-paru-
sehat-dan-pecandu-rokok-saat-sedang-kembang-kempis
https://www.androphedia.com/kondisi-paru-paru-akibat-rokok/
Berdasarkan informasi diatas, buatlah prediksi dari pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini!
139
140
Kegiatan 1
Inspirasi
Ekspirasi
Ekspi
rasi
142
Kegiatan 2
1. Alat peraga yang sudah Anda buat pada kegiatan 1, selanjutkan digunakan
di kegiatan 2
2. Masukkan rokok pada lubang botol paling atas, dan rapatkan lubang
disekitar rokok dengan plastisin
3. Tarik bagian tengah diafragma, lalu perhatikan apa yang terjadi pada
kedua balon.
4. Bandingkan kondisi didalam alat peraga sebelum dan sesudah percobaan
5. Catat hasil pengamatan Anda di tabel 2
Kegiatan 1
(orang yang tidak merokok)
Kegiatan 2
(orang yang merokok)
143
DAFTAR PUSTAKA
144
Kelas Eksperimen
Kelompok :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kapasitas Pernapasan
Nama Umur
Santai Setelah Berlari
Volume Udara Lia 17 3500 ml 5000 ml
Pernapasan Nisa 16 3000 ml 3200 ml
Bukan Perokok Rio 17 4000 ml 5000 ml
Intan 17 2750 ml 3300 ml
Ardi 16 2750 ml 3250 ml
Kegiatan 1
1. Timbanglah berat badan siswa yang menghembuskan napas tersebut. Catat pada
tabel 1.
2. Toples diisi air sekitar separuh dari tingginya.
3. Masukkan air ke dalam botol sebanyak 100 cm3 secara bertahap hingga penuh,
sambil dibuat skala dengan pada botol. Kemudian tutup botol tersebut.
4. Letakkan botol yang berisi air pada posisi terbalik ke dalam bak air. Kemudian
buka tutup botolnya.
5. Masukkan salah satu ujung selang melalui mulut botol dan ujung selang lainnya
ke mulut
6. Tarik napas secara normal (biasa) dan hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat
mulut ke dalam botol melalui selang plastic (volume tidal)
7. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
8. Ulangi langkah 3-5
9. Hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui selang
plastic (volume cadangan ekspirasi)
10. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
11. Kosongkan air dalam botol dan letakkan botol pada posisi terbalik didalam bak
12. Tarik napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui selang plastic
(volume cadangan inspirasi)
13. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
14. Bandingkan dengan 2 kawan lainnya yang memiliki berat badan berbeda
147
Volume Pernapasan
Jenis Berat Kapasitas Vital Paru-
Nama (santai) (mL)
Kelamin Badan Paru (mL)
VR VCI VCE
Kegiatan 2
Volume Pernapasan
Jenis Berat (setelah berlari) Kapasitas Vital Paru-
Nama
Kelamin Badan (mL) Paru (mL)
VR VCI VCE
Apakah prediksi yang kalian buat sudah sesuai dengan informasi, bukti
dan data yang kalian dapatkan? Jelaskan!
DAFTAR PUSTAKA
149
Lampiran 4
Nama :
A. TUJUAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernapas
2. Siswa mampu menyebutkan organ-organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia dan hewan
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi masing-masing organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan
B. PERTANYAAN
1. Sistem pernapasan pada manusia
a. Apa saja organ penyusun sistem pernapasan pada manusia ?
b. Apa fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada manusia ?
150
Nama :
A. Tujuan
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia
3. Siswa mampu membedakan macam-macam mekanisme pernapasan
pada manusia
4. Siswa mampu menjelaskan gangguan yang terjadi pada sistem
pernapasan
5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap
kesehatan paru-paru manusia
6. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi
kesehatan paru-paru manusia
B. Kegiatan Siswa
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Jelaskan pengertian inspirasi dan ekspirasi !
154
Nama :
A. Tujuan
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menganalisis keterkaitan antara jumlah udara
pernapasan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
B. Kegiatan Siswa
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Volume udara pernapasan manusia terbagi atas 6. Lengkapilah tabel
berikut mengenai pengertian dan volume udaranya masing-masing !
Lampiran 5
Nilai = x 100
159
Tahap
Pembelajaran Kriteria Penilaian Skor
Saintifik
Mengamati dan a. Jika siswa menulis lebih dari 3 pertanyaan berdasarkan artikel 4
Menanya yang didiskusikan
b.Jika siswa menulis 3 pertanyaan berdasarkan artikel yang 3
didiskusikan
c. Jika siswa menulis 2 pertanyaan berdasarkan artikel yang 2
didiskusikan
d.Jika siswa menulis 1 pertanyaan berdasarkan artikel yang 1
didiskusikan
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengumpulkan a. Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari 4
informasi literatur, menuliskan penulis, narasumber dan sumber referensi
b.Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari
literatur, narasumber dan sumber referensi 3
c. Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari
literatur, menuliskan penulis, dan sumber referensi 2
d.Jika siswa hanya menuliskan informasi yang diperoleh
e. Jika siswa tidak menjawab 1
0
Mengasosiasi a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan yang dibuat serta 4
menuliskan alasan yang mendukung jawaban
b.Jika siswa dapat menjawab setengah dari pertanyaan yang dibuat 3
serta menuliskan alasan yang mendukung jawaban
c. Jika siswa dapat menjawab setengah dari pertanyaan yang dibuat 2
namun hanya beberapa yang dituliskan alasan yang mendukung
jawaban
d.Jika siswa menjawab beberapa jawaban dari pertanyaan yang 1
dibuat tanoa menuliskan alasan
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengkomunikasika a. Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja dengan 4
n jelas, tanpa terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan
b.Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja dengan 3
jelas, terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja kurang 2
jelas, terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan
d.Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja kurang 1
jelas, terfokus pada teks dan terdapat beberapa pertanyaan yang
tidak dijawab 0
160
Lampiran 6
Petunjuk Pengisian
pernapasan
Membimbing siswa untuk
membuat prediksi
√
berdasarkan soal-soal yang
ada di LKPD
Membimbing siswa untuk
melakukan pengamatan
langsung dengan torso dan
√
gambar untuk menjawab
setiap pertanyaan yang ada
Observe
di LKPD
Menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan
√
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan
kelompok untuk
Explain mengutarakan hasil √
pengamatan langsungnya
didepan kelompok lain
Mengulas kembali
kesimpulan yang √
disampaikan siswa
Memberikan soal evaluasi
secara lisan kepada siswa √
3 Penutup untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan √
memberi salam
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
162
Bagi Kesehatan
Petunjuk Pengisian
ditampilkan
Membimbing siswa untuk √
membuat prediksi
berdasarkan pertanyaan
yang ada di LKPD
Membimbing siswa untuk √
melakukan pembuatan alat
peraga dan pengamatan
langsung untuk menjawab
setiap pertanyaan yang ada
Observe
di LKPD
Menginstruksikan siswa √
untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan √
kelompok untuk
Explain mengutarakan hasil
pengamatan langsungnya
didepan kelompok lain
Mengulas kembali √
kesimpulan yang
disampaikan siswa
Memberikan soal evaluasi √
secara lisan kepada siswa
3 Penutup untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan √
pembelajaran dan
memberi salam
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
164
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
166
Petunjuk Pengisian
Meminta siswa
mengumpulkan LKPD yang √
telah dikerjakan
Menjelaskan kesimpulan dari
√
pembelajaran hari ini
Memberikan soal evaluasi
3 Penutup secara lisan kepada siswa √
untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
√
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan memberi √
salam
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
168
Bagi Kesehatan
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
170
Petunjuk Pengisian
Meminta siswa
mengumpulkan LKPD yang √
telah dikerjakan
Menjelaskan kesimpulan dari
√
pembelajaran hari ini
Memberikan soal evaluasi
3 Penutup secara lisan kepada siswa √
untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
√
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan memberi √
salam
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
172
Lampiran 7
Petunjuk Pengisian
Mengumpulkan informasi
melalui pengamatan langsung
√
terhadap torso manusia dan
Observe
gambar sistem pernapasan
Berdiskusi dan memproses
√
data yang diperolehnya
Menarik kesimpulan dari hasil
diskusi yang telah dilakukan √
dengan prediksinya
Explain Mempresentasikan didepan
√
kelas
Menyimak presentasi
√
kelompok lain
Mengumpulkan LKPD √
Kegiatan Penutup
Menyimak penjelasan guru √
Menjawab pertanyaan yang
√
3 diberikan oleh guru
Menyimak informasi tentang
√
materi selanjutnya
Menjawab salam √
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
174
Bagi Kesehatan
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
176
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
178
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
180
Bagi Kesehatan
Petunjuk Pengisian
Siswa mempresentasikan
√
didepan kelas
Mengkomuni
Siswa menyimak dan
kasikan
menanggapi presentasi √
kelompok lain
Siswa mengumpulkan LKPD
√
nya
Kegiatan Penutup Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan √
guru
3 Siswa menjawab pertanyaan
√
yang disampaikan oleh guru
Siswa menyimak informasi
dari guru tentang materi √
selanjutnya
Siswa menjawab salam √
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
182
Petunjuk Pengisian
Siswa mempresentasikan
√
didepan kelas
Mengkomuni
Siswa menyimak dan
kasikan
menanggapi presentasi √
kelompok lain
Siswa mengumpulkan LKPD
√
nya
Kegiatan Penutup Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan √
guru
3 Siswa menjawab pertanyaan
√
yang disampaikan oleh guru
Siswa menyimak informasi
dari guru tentang materi √
selanjutnya
Siswa menjawab salam √
Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer
Santi Berlina
Lampiran 8
Kelas/Semester : XI/Genap
Indikator
Indikator No.
Berpikir Butir Soal Kunci Jawaban
Pembelajaran Soal
Kritis
Menjelaskan Interpretasi Perhatikan tabel di bawah ini! Skor 4
fungsi dari 1 No Nama Organ Fungsi 3 sistem organ yaitu sistem pernapasan,
organ pada 1 Organ A Mengalirkan darah dari jantung sistem peredaran darah dan sistem ekskresi
184
185
Skor 1
Sistem pernapasan/organ pernapasan
Ekspirasi
Pernapasan Dada
Otot antartulang rusuk bereleksasi sehingga
tulang-tulang rusuk dan dada turun turun.
Mengakibatkan rongga dada mengecil,
volume paru-paru berkurang dan
peningkatan tekanan udara didalam paru-
190
paru.
Pernapasan Perut
Otot diafragma bereleksasi sehingga letaknya
letaknya melengkung. Keadaan ini
mengakibatkan rongga dada mengecil,
volume paru-paru ebrkurang dan tekanan
udara didalam paru-paru membesar.
Skor 4
Menjelaskan 4 mekanisme dengan tepat
Skor 3
Menjelaskan 3 mekanisme dengan tepat
Skor 2
Menjelaskan 2 mekanisme dengan tepat
Skor 1
Menjelaskan 1 mekanisme dengan tepat
Menjelaskan Interpretasi Bacalah beberapa artikel berikut! Skor 4
gangguan pada a. Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang Pernyataan A, B dan D dapat dipercaya.
sistem menginfeksi paru-paru dan tersebar lewat udara. Jika Karena:
pernapasan sudah diderita sangat kronis, TBC bisa menimbulkan - Literatur tersebut berasal dari sumber
batuk darah, demam tinggi, hingga kematian. terpercaya
Sedangkan batuk kerap dialami banyak orang sebagai - Peneliti berasal dari instansi yang relevan
penyakit musiman yang biasanya sembuh dengan dengan topik TBC
sendirinya tanpa harus ada perawatan intensif. Skor 3
9
Menghindari makanan yang mengandung terlalu Ya, dapat dipercaya. Dan hanya
banyak minyak dan minuman dingin merupakan dua menyebutkan 1 alasan dengan benar
cara mudah untuk membuat penyakit batuk biasa ini Skor 2
cepat sembuh. Gejala-gejala awal yang dialami Ya, dapat dipercaya.
seseorang terjangkit TBC adalah batuk-batuk Skor 1
(https://www.cnnindonesia.com/gaya- Tidak dapat dipercaya
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-
batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
191
keterkaitan mempengaruhi total udara paru-paru. Bagaimana jika Jenis kelamin mempengaruhi udara
jumlah udara dikaitkan dengan tabel diatas? pernapasan. Umumnya laki-laki lebih banyak
pernapasan bergerak hal ini menunjukkan bahwa proses
dan faktor metabolism pada pria jauh lebih tinggi dari
yang perempuan maka kebutuhan oksigen dan
mempengaruhi karbondioksida pada pria jauh lebih tinggi.
nya Aktivitas tubuh juga mempengaruhi udara
pernapasan. Orang yang melakukan aktivitas
berat memerlukan lebih banyak energy
daripada orang yang santai. Untuk memenuhi
kebutuhan energi tersebut tubuh perlu lebih
banyak oksigen untuk respirasi.
Skor 3
Jika hanya menjelaskan kaitannya udara
pernapasan dengan jenis kelamin atau
aktivitas tubuh saja.
Skor 2
Jika hanya menyebutkan faktor saja tanpa
menjelaskan hubungannya dengan udara
pernapasan
Skor 1
Jika mnenyebutkan hanya 1 faktor saja tanpa
menjelaskan hubungannya dengan udara
pernapasan
Menganalisis Inferensi Apa yang bisa Anda simpulkan dari soal nomor 12-15 ? Skor 4
keterkaitan Pada saat melakukan proses inspirasi,
jumlah udara volume udara pernapasan maksimal yang
pernapasan 16 terisi di paru-paru maksimal 1500ml. Dan
dan faktor saat melakukan proses ekspirasi, volume
yang udara pernapasan maksimal yang keluar dari
mempengaruhi paru-paru adalah 1500ml. Sedangkan volume
196
bahaya asap New South Wales, Australia mengatakan kepada oksidan, benzene, arsenic, formalin, nikotin,
rokok terhadap ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan darah ammonia, formaldehida, aseton, NO
kesehatan serta detak jantung meningkat, kadar oksigen
paru-paru berkurang, adanya lendir pada saluran pernapasan. Skor 4
manusia Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek Menyebutkan 11-8 jenis zat berbahaya
yang juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker dengan tepat
esophagus, kanker lambung. Skor 3
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pus Menyebutkan 7-5 jenis zat berbahaya dengan
at-kesehatan/berhenti-merokok__trashed/bahaya- tepat
merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/) Skor 2
b. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, Menyebutkan 4-3 jenis zat berbahaya dengan
60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan tepat
kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok Skor 1
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, Menyebutkan 2-1 jenis zat berbahaya dengan
benzene, arsenic, formalin dan sebagainya. tepat
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-
merokok-terhadap-tubuh)
c. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok
diantaranya penyakit paru-paru, paru-paru
mengalami radang, bronchitis, pneumonia.
Penyakit impotensi dan organ reproduksi,
kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa
menyebabkan kanker testis sedangkan pada wanita
bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem
pencernaan akan meningkatkan asam lambung.
Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung
salah satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu
menyebabkan serangan radang di otak dan
berakibat stroke.
198
(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.
php?cid=1-15112500015&id=inilah-4-bahaya-
merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
d. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya
nikotim, tar, benzene, ammonia, formaldehida,
aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp
/sehat/7-bahan-mengerikan-yang-terkandung-
dalam-sebatang-rokok.html)
e. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Samsuri Tirtosastro dan A.S Murdiyati Universitas
Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian
Tembakau dan Serat. Kandungan kimia tembakau
yang sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai
2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen
kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan, yaitu
tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)
Skor 2
Ya, dapat dipercaya.
Skor 1
Tidak dapat dipercaya
Mengidentifik Eksplanasi Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor Literatur yang paling dapat diteima yaitu B,
asi masalah 18. Kenapa kamu memilih pernyataan tersebut? D, E, karena:
bahaya asap a. Literatur tersebut berasal dari sumber
rokok terhadap terpercaya
kesehatan b. Peneliti berasal dari instansi yang relevan
paru-paru dengan topic zat berbahaya dalam rokok
manusia c. Terdapat penjelasan mengenai zat-zat apa
saja yang berbahaya dalam rokok
Skor 4
20
Menjawab pilihan literatur dengan benar dan
alasan yang benar
Skor 3
Menjawab pilihan literatur dengan benar dan
menyertakan yang kurang dari 3 alasan
Skor 2
Menjawab pilihan literatur dengan benar
Skor 1
Pilihan literaturenya tidak semuanya benar,
hanya salah satunya saja
Menjelaskan Eksplanasi Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ! 1. Batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi,
gangguan pada Membedakan Batuk Biasa dengan Batuk TBC asma, dan penyakit-penyakit lainnya.
sistem TBC disebabkan oleh bakteri
Pada umumnya, batuk biasa disebabkan oleh virus,
pernapasan 21 Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
polusi, asma, dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa
tersebar melalui udara
orang akan mengalami batuk jika memiliki saluran
2. Batuk biasa pada umumnya sembuh
pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor.
dalam beberapa hari tanpa harus
200
Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri meminum obat tertentu atau melakukan
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar perawatan. Gejala-gejala yang menyertai
melalui udara. Jika seseorang berada terlalu dekat batuk-batuk pada penyakit TBC adalah
dengan penderita TBC yang batuk atau bersin, dan demam, nyeri di bagian dada, menggigil,
menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri penurunan berat badan, berkeringat di
TBC, ia bisa tertular. malam hari lebih dari biasanya, hilangnya
Batuk biasa pada umumnya sembuh dalam selera makan, dan perasaan letih
beberapa hari tanpa harus meminum obat tertentu atau 3. Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu
melakukan perawatan. Sedangkan, semakin parah rajin mencuci tangan. Berhenti merokok
seseorang terjangkit TBC, semakin banyak gejala-gejala dan lebih banyak mengonsumsi air juga
yang muncul. Gejala-gejala yang menyertai batuk-batuk bisa membantu agar batuk bisa sembuh
pada penyakit TBC adalah demam, nyeri di bagian dada, lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah
menggigil, penurunan berat badan, berkeringat di malam penyakit TBC, perlu dilakukan vaksi
hari lebih dari biasanya, hilangnya selera makan, dan Bacille Calmette-Guerin (BCG).
perasaan letih. Dilansir dari Unilab, batuk yang 4. Tidak seperti batuk biasa yang langsung
disebabkan TBC juga biasanya tidak kunjung sembuh muncul dan akan sembuh dalam beberapa
walau sudah melewati tiga minggu, dan kadang disertai hari, gejala TBC seperti batuk parah akan
darah. Walau begitu, tiap orang yang menderita TBC baru muncul ketika sudah berada di tahap
akan mengalami gejala-gejala yang berbeda. Sebagian aktif. Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang
orang mengalami batuk darah, namun tidak pernah akan melalui dua tahap ketika terinfeksi
menggigil. Sebagian orang lain kehilangan selera dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan
makan, namun tidak mengalami demam. tahap aktif. Pada tahap laten, bakteri TBC
Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin sudah berada di dalam paru-paru kita.
mencuci tangan. Berhenti merokok dan lebih banyak Namun, gejala belum muncul dan
mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa penyakit belum bisa menular. Sedangkan
sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah pada tahap aktif, gejala baru akan muncul
penyakit TBC, perlu dilakukan vaksi Bacille Calmette- dan penyakit bisa menular lewat udara.
Guerin (BCG). Waktu yang dibutuhkan tiap orang untuk
Tidak seperti batuk biasa yang langsung muncul berpindah dari tahap laten ke tahap aktif
dan akan sembuh dalam beberapa hari, gejala TBC bisa beragam, dari beberapa minggu
seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah hingga beberapa tahun.
201
berada di tahap aktif. Dilansir dari Mayo 5. Jika sudah diderita parah, bakteri yang
Clinic, seseorang akan melalui dua tahap ketika menyebabkan penyakit TBC bisa
terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti
tahap aktif. Pada tahap laten, bakteri TBC sudah berada ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
di dalam paru-paru kita. Namun, gejala belum muncul pun makin bertambah
dan penyakit belum bisa menular. Sedangkan pada tahap kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah
aktif, gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menginfeksi tulang belakang, rasa nyeri di
menular lewat udara. Waktu yang dibutuhkan tiap orang punggung akan muncul. Jika bakteri
untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa sudah menginfeksi ginjal, bisa terdapat
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun. darah di dalam urin
Jika sudah diderita parah, bakteri yang
menyebabkan penyakit TBC bisa mepengaruhi organ Skor 4
tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak.
Apabila menyebutkan 4 perbedaan dengan
Gejala pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika
tepat
bakteri sudah menginfeksi tulang belakang, rasa nyeri di
Skor 3
punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
Apabila menyebutkan 3 perbedaan dengan
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin tepat
(https://www.cnnindonesia.com/gaya- Skor 2
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan- Apabila menyebutkan 2 perbedaan dengan
batuk-biasa-dengan-batuk-tbc) tepat
Skor 1
Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan Apabila menyebutkan 1 perbedaan
batuk TBC? Sebutkan 4 perbedaannya!
202
Lampiran 9
A B
(https://www.cermati.com/artikel/penyakit-tbc-apa-penyebab-gejala-
dan-pengobatan-yang-tepat)
g. Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh
mycobacterium tuberculosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh
sipenderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber
infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri
ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh
rendah), bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan
terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna,
tulang, kelenjar getah bening, dan lainnya meski yang paling banyak
adalah paru.
(http://kenalipenyakittbc.blogspot.com/)
h. Meskipun bakteri TBC memiliki kecenderungan menyerang paru-paru,
namun bakteri ini memiliki kemampuan menyerang berbagai organ
tubuh lainnya, seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di
leher dan ketiak.
(http://www.klikdokter.com/amp/3406477//kenali-perbedaan-batuk-tbc-
dan-batuk-biasa)
9. Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami TBC ?
10. Pernyataan manakah yang dapat dipercaya? Apa alasanmu?
11. Berikan 4 kesimpulanmu mengenai pernyataan yang kamu pilih pada nomor
9!
Bacalah beberapa literatur berikut ini untuk menjawab soal nomor 18-20 !
f. David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari New South Wales,
Australia mengatakan kepada ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan
darah serta detak jantung meningkat, kadar oksigen berkurang, adanya lendir
pada saluran pernapasan. Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek yang
juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker esophagus, kanker lambung.
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pusat-kesehatan/berhenti-
merokok__trashed/bahaya-merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/)
g. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, 60 dari bahan kimia
tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, benzene, arsenic, formalin
dan sebagainya.
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh)
h. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok diantaranya penyakit paru-
paru, paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Penyakit impotensi
dan organ reproduksi, kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa menyebabkan kanker
testis sedangkan pada wanita bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan meningkatkan
asam lambung. Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung salah
satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu menyebabkan serangan radang
di otak dan berakibat stroke.
206
(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-
15112500015&id=inilah-4-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
i. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya nikotim, tar, benzene, ammonia,
formaldehida, aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/sehat/7-bahan-
mengerikan-yang-terkandung-dalam-sebatang-rokok.html)
j. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Samsuri Tirtosastro dan A.S
Murdiyati Universitas Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian Tembakau
dan Serat. Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya
mencapai 2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen kimia rokok yang
berbahaya bagi kesehatan, yaitu tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)
18. Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok ? Berikanlah
jawabanmu berdasarkan literatur diatas !
19. Apakah semua pernyataan diatas dapat dipercaya? Apa alasanmu?
20. Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor 18. Kenapa kamu
memilih pernyataan tersebut?
Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin mencuci tangan. Berhenti
merokok dan lebih banyak mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa
sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah penyakit TBC, perlu dilakukan
vaksi Bacille Calmette-Guerin (BCG).
Tidak seperti batuk biasa yang langsung muncul dan akan sembuh dalam
beberapa hari, gejala TBC seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah
berada di tahap aktif. Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang akan melalui dua
tahap ketika terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan tahap aktif. Pada
tahap laten, bakteri TBC sudah berada di dalam paru-paru kita. Namun, gejala
belum muncul dan penyakit belum bisa menular. Sedangkan pada tahap aktif,
gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menular lewat udara. Waktu yang
dibutuhkan tiap orang untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Jika sudah diderita parah, bakteri yang menyebabkan penyakit TBC bisa
mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah menginfeksi tulang
belakang, rasa nyeri di punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
21. Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan batuk TBC? Sebutkan
4 perbedaannya!
208
Lampiran 10
Lampiran 11
RELIABILITAS TES
Rata-Rata= 47,22
Simpang Baku= 15,26
Korelasi XY= 0,94
Reliabilitas Tes= 0,97
Nama berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR
1 1 A 24 25 49
2 2 B 18 21 39
3 3 C 21 26 47
4 4 D 14 13 27
5 5 E 31 36 47
6 6 F 6 9 15
7 7 G 22 26 48
8 8 H 29 27 56
9 9 I 26 28 54
10 10 J 1 7 8
11 11 K 19 17 36
12 12 L 19 25 44
13 13 M 26 31 57
14 14 N 27 28 55
15 15 O 20 20 40
16 16 P 25 25 50
17 17 Q 27 29 56
18 18 R 27 32 59
210
19 19 S 37 36 73
20 20 T 24 26 50
21 21 U 26 32 58
22 22 V 20 21 41
23 23 W 36 35 71
24 24 X 14 19 33
25 25 Y 19 22 41
26 26 Z 31 33 64
27 27 AA 38 35 73
28 28 BB 27 27 54
29 29 CC 12 21 33
30 30 DD 25 27 52
31 31 EE 25 28 53
32 32 FF 22 26 48
33 33 GG 25 29 54
34 34 HH 9 15 24
35 35 II 22 25 47
36 36 JJ 11 13 24
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek= 36
Klp Atas/Bawah (n)= 10
Butir Soal= 21
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR
No Rata- Rata-
SB SB SB DP
No Btr Rata Rata Beda t
Un As Gab (%)
Asli Un As
211
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 21
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR
No Butir No Butir
Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran
Baru Asli
1 1 71,25 Sedang
2 2 63,75 Sedang
212
3 3 33,75 Sukar
4 4 72,50 Sedang
5 5 37,50 Sedang
6 6 21,25 Sedang
7 7 37,50 Sedang
8 8 37,50 Sedang
9 9 32,50 Sedang
10 10 61,25 Sedang
11 11 65,00 Sedang
12 12 26,25 Sedang
13 13 37,50 Sedang
14 14 72,50 Sedang
15 15 63,75 Sedang
16 16 63,75 Sedang
17 17 28,75 Sedang
18 18 58,75 Sedang
19 19 61,25 Sedang
20 20 26,25 Sedang
21 21 37,50 Sedang
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 21
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR
No Butir No Butir
Korelasi Signifikansi
Baru Asli
3 3 0,440 Signifikan
4 4 0,447 Signifikan
6 6 0,379 -
9 9 0,360 -
14 14 0,447 Signifikan
Rata-Rata= 41,92
Simpang Baku= 14,08
Korelasi XY= 0,90
Reliabilitas Tes= 0,95
Butir Soal= 21
Jumlah Subyek= 36
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR
No Btr T.
No T DP (%) Korelasi Sign. Korelasi
Asli Kesukaran
214
Lampiran 12
A B
pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), bahkan bakteri ini pula
dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti
otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening, dan lainnya meski
yang paling banyak adalah paru.
(http://kenalipenyakittbc.blogspot.com/)
d. Meskipun bakteri TBC memiliki kecenderungan menyerang paru-paru, namun
bakteri ini memiliki kemampuan menyerang berbagai organ tubuh lainnya,
seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di leher dan ketiak.
(http://www.klikdokter.com/amp/3406477//kenali-perbedaan-batuk-tbc-dan-
batuk-biasa)
8. Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami TBC ?
9. Berikan 4 kesimpulanmu mengenai pernyataan yang valid diatas !
Bacalah beberapa literatur berikut ini untuk menjawab soal nomor 16-18 !
a. David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari New South Wales,
Australia mengatakan kepada ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan
darah serta detak jantung meningkat, kadar oksigen berkurang, adanya lendir
pada saluran pernapasan. Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek yang
juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker esophagus, kanker lambung.
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pusat-kesehatan/berhenti-
merokok__trashed/bahaya-merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/)
b. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, 60 dari bahan kimia
tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, benzene, arsenic, formalin
dan sebagainya.
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh)
c. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok diantaranya penyakit paru-
paru, paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Penyakit impotensi
dan organ reproduksi, kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa menyebabkan kanker
testis sedangkan pada wanita bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan meningkatkan
asam lambung. Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung salah
satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu menyebabkan serangan radang
di otak dan berakibat stroke.
(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-
15112500015&id=inilah-4-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
d. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya nikotim, tar, benzene, ammonia,
formaldehida, aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/sehat/7-bahan-
mengerikan-yang-terkandung-dalam-sebatang-rokok.html)
e. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Samsuri Tirtosastro dan A.S
Murdiyati Universitas Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian Tembakau
dan Serat. Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya
mencapai 2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen kimia rokok yang
219
berbahaya bagi kesehatan, yaitu tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)
16. Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok ? Berikanlah jawabanmu
berdasarkan literatur diatas !
17. Apakah semua pernyataan diatas dapat dipercaya? Apa alasanmu?
18. Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor 16. Kenapa kamu
memilih pernyataan tersebut?
dibutuhkan tiap orang untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Jika sudah diderita parah, bakteri yang menyebabkan penyakit TBC bisa
mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah menginfeksi tulang
belakang, rasa nyeri di punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
19. Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan batuk TBC? Sebutkan
4 perbedaannya!
221
Lampiran 13
Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 14
Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
24 X 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 1 3 4 4 3 2 1 2 2 51 67,11
25 Y 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 56 73,68
26 Z 4 3 2 3 2 4 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 4 4 55 72,37
27 AA 3 4 1 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 56 73,68
28 BB 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 2 47 61,84
29 CC 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 1 2 3 3 56 73,68
30 DD 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 1 2 1 1 43 56,58
31 EE 3 3 2 3 4 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 3 2 45 59,21
32 FF 3 4 1 4 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 3 3 2 2 4 53 69,74
33 GG 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 1 52 68,42
34 HH 3 4 2 3 4 2 3 2 2 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 52 68,42
35 II 3 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 1 2 2 2 2 46 60,53
Nilai Tertinggi 78,95
Nilai Terendah 56,58
Rata-Rata 68,95
Median 71,05
Modus 73,68
Standar Deviasi 6,30
229
Lampiran 15
Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Eksperimen
Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 16
Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Eksperimen
Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 17
Lampiran 18
Kelas Eksperimen
No Aspek KBK Gain N-Gain
Pretest Posttest
1 Interpretasi 56,72 87,31 30,59 0,71
2 Analisis 48,23 71,72 23,48 0,45
3 Evaluasi 45,45 75,26 29,80 0,55
4 Inferensi 40,15 80,68 40,53 0,68
5 Eksplanasi 40,53 76,14 35,61 0,60
6 Regulasi Diri 44,70 56,06 11,36 0,21
Kelas Kontrol
No Aspek KBK Gain N-Gain
Pretest Posttest
1 Interpretasi 61,17 78,88 17,71 0,46
2 Analisis 56,57 74,49 17,93 0,41
3 Evaluasi 53,54 68,43 14,90 0,32
4 Inferensi 47,35 70,45 23,11 0,44
5 Eksplanasi 43,56 67,05 23,48 0,42
6 Regulasi Diri 35,61 54,55 18,94 0,29
240
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Oneway
ANOVA
Pretest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 13278.139 1 13278.139 338.544 .000
Within Groups 2588.607 66 39.221
Total 15866.746 67
247
Lampiran 23
Oneway
ANOVA
Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1864.957 1 1864.957 44.433 .000
Within Groups 2770.146 66 41.972
Total 4635.103 67
248
Lampiran 24
Group Statistics
Lower Upper
Equal
variances .510 .478 1.369 66 .176 1.94463 1.42084 -.89217 4.78143
assumed
Pretest
Equal
variances not 1.369 65.790 .176 1.94463 1.42070 -.89206 4.78133
assumed
249
Lampiran 25
Group Statistics
Lower Upper
Equal variances
.101 .751 -6.666 66 .000 -10.47847 1.57196 -13.61700 -7.33994
assumed
Posttest
Equal variances
-6.655 65.147 .000 -10.47847 1.57454 -13.62290 -7.33403
not assumed
250
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Dokumentasi Penelitian
255
Lampiran 31