Anda di halaman 1dari 277

PENGARUH MODEL PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE)

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI


SMAN 1 KOTA TANGERANG SELATAN PADA KONSEP SISTEM
PERNAPASAN

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :
Riski Amalia
NIM 1113016100028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2019 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iii
ABSTRAK

Riski Amalia (NIM: 1113016100028). Pengaruh Model Pembelajaran Predict


Observe Explain terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan pada Konsep Sistem Pernapasan. Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model predict observe explain
terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem pernapasan.
Metode penelitian menggunakan true experiment dengan desain penelitian
pretest-posttest control group design. Penelitian melibatkan 68 siswa kelas XI di
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
simple random sampling. Sampel terbagi menjadi kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model predict observe explain. Kelas
kontrol menggunakan pembelajaran saintifik. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk 19 soal essay yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi α= 0,05 diperoleh hasil sig. 0,000
sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa model predict observe explain
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi
sistem pernapasan.

Kata kunci: model predict observe explain, kemampuan berpikir kritis, sistem
pernapasan

iv
ABSTRACT

Riski Amalia (NIM: 1113016100028). The Effect of Predict Observe Explain


Learning Model on Critical Thinking Ability of Class XI Students of SMAN 1
Kota Tangerang Selatan on the Concept of Respiratory System. Thesis of
Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.

This study aims to examine the effect of predict observe explain models on
increasing critical thinking skills on respiratory system concept. The research
method uses true experiment research design with pretest-posttest control group
design. The study involved 68 students of class XI at SMAN 1 Kota Tangerang
Selatan. Sampling is done by simple random sampling technique. The sample is
divided into experimental and control classes. The experimental class uses the
predict observe explain model. The control class uses scientific learning. The
research instrument used was a critical thinking ability test in the form of 19
essay questions that had been tested for validity and reliability. Based on
hypothesis testing using t test with a significance level of α = 0.05 the results are
sig. 0,000 so H0 is rejected. It can be concluded that the predict observe explain
model has a significant effect on students’ critical thinking skills on the concept of
the respiratory system.

Keywords: Predict Observe Explain Model, Critical Thinking Ability, Respiratory


System.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Predict
Observe Explain terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan pada Konsep Sistem Pernapasan”.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama
penyusunan skripsi.
4. Ibu Meiry Fadilah Noor, M. Si, Dosen Pembimbing II sekaligus dosen
penasihat akademik, yang telah memberikan saran dan motivasi bagi penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan mendapat berkah dari Allah SWT.
6. Bapak Hadi Ahmadi, M. Pd, guru bidang studi Biologi Kelas XI SMAN 1
Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
7. Siswa kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 SMAN 1 Kota Tangerang Selatan tahun
pelajaran 2018/2019 yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

vi
8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Syamsul Bahri dan
ibunda Leli Irwani yang selalu sabar mendoakan dan memotivasi penulis
sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Serta kakak dan adik tersayang
Ilhamsyah, Khoirunnisa dan Masitoh Fadilah yang telah memberi semangat
dan membantu segala kebutuhan yang diperlukan selama penyusunan skripsi
sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
9. Seluruh kawan-kawan Pendidikan Biologi 2013 yang selalu mendoakan,
memberi semangat dan bantuan selama penyusunan skripsi.
10. Suadah, Dita, Liya, Nurhasanah, Azka, Santi, Rahmat, Edo, Baskoro, Ivan,
Nuy, Taufik yang telah membantu dan memotivasi dalam pelaksanaan
penelitian.
11. Mahasiswa Mandailing Natal, Cik-Cik, What The Friends dan Temand
Djalan yang membuat dunia kampus menjadi lebih bermakna dan berwarna.
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang
telah banyak membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Jakarta, Desember 2019

Riski Amalia

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI............................. i


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ………………………………… ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI……..................................... iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
ABSTRACT.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah.............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian............................................................................... 5
F. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 6
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN
HIPOTESIS................................................................................................... 7
A. Kajian Teori....................................................................................... 7
B. Hasil Penelitian Relevan.................................................................... 20
C. Kerangka Berpikir.............................................................................. 23
D. Hipotesis Penelitian........................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 25
B. Metode dan Desain Penelitian........................................................... 25
C. Variabel Penelitian............................................................................. 26
D. Populasi dan Sampel.......................................................................... 26

viii
E. Prosedur Penelitian............................................................................ 27
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 30
G. Instrumen Penelitian.......................................................................... 30
H. Kalibrasi Instrumen............................................................................ 33
I. Teknik Analisis Data......................................................................... 37
J. Hipotesis Statistik.............................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 41
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 39
B. Pembahasan....................................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 62

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis…............................... 17


Tabel 2.2 Keterkaitan Tahap Predict Observe Explain terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis.................................................. 19
Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................... 25
Tabel 3.2 Analisis Keterkaitan Indikator Pembelajaran dengan
Indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada Model Predict
Observe Explain…................................................................. 28
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................... 30
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian............................................... 31
Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal............................................. 33
Tabel 3.6 Hasil Uji Validaditas Instrumen Soal Kemampuan Berpikir
Kritis……………………………………………………….. 34
Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas........................................................... 34
Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda..................................................... 35
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda…………………………………... 35
Tabel 3.10 Klasifikasi Taraf Kesukaran.................................................. 36
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran…………………………………. 36
Tabel 3.12 Kategori Perhitungan N-Gain……………………………… 40
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen……………………………………………….... 42
Tabel 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Setiap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis........................ 43
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan LKPD pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol………………………………………………. 47
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Siswa dan Guru……. 47
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................ 48

x
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................ 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................ 49
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen........................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen.................................................................. 51

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir................................................................. 23


Gambar 3.1 Prosedur Penelitian................................................................ 27
Gambar 4.1 Nilai N Gain Kemampuan Berpikir Kritis Per Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol.............................................. 44
Gambar 4.2 Nilai N Gain Kemampuan Berpikir Krits Per Jumlah
Siswa...................................................................................... 45
Gambar 4.3 Nilai N Gain Per Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........................... 46

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen........ 61


Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol….......... 97
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen.................... 132
Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Kontrol........................... 149
Lampiran 5 Rubrik Penskoran LKPD Kelas Eksperimen dan Kelas
Eksperimen………………………………...……................. 158
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol………………………………………............. 160
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol…………………………………………......... 172
Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis........... 184
Lampiran 9 Instrumen Uji Coba Penelitian.............................................. 202
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Instrumen Tes............................................ 208
Lampiran 11 Hasil Kalibrasi Instrumen...................................................... 209
Lampiran 12 Instrumen Penelitian Valid.................................................... 215
Lampiran 13 Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol.............................................. 221
Lampiran 14 Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol.............................................. 225
Lampiran 15 Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………….. 229
Lampiran 16 Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol…….………….………… 233
Lampiran 17 Hasil Perhitungan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………………............... 237
Lampiran 18 Hasil Perhitungan N-Gain Tiap Indikator Kemampuan 239

xiii
Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..........
Lampiran 19 Hasil Perhitungan LKPD Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………..………………. 240
Lampiran 20 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol…………………………………..…………………. 242
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol……………………………………………………... 244
Lampiran 22 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol …………………………………………………….. 246
Lampiran 23 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol …………………………………………………….. 247
Lampiran 24 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. 248
Lampiran 25 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 249
Lampiran 26 Surat Pengesahan Proposal………………………………… 250
Lampiran 27 Surat Permohonan Izin Penelitian......................................... 251
Lampiran 28 Surat Validasi RPP dan LKPD…………………………….. 252
Lampiran 29 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian................ 253
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian......................................................... 254
Lampiran 31 Lembar Uji Referensi............................................................ 255

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang saat ini
berlangsung, terjadi sangat pesat di berbagai bidang terutama dalam bidang
informasi. Hal ini memungkinkan diperolehnya informasi dengan cepat dan
mudah. Oleh karena itu, dengan perkembangan IPTEK yang semakin meningkat,
sudah semestinya diiringi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia khususnya para remaja Indonesia yang berperan sebagai agent
of change dan agent of control dalam perkembangan IPTEK. Kemajuan IPTEK
yang diiringi dengan berlimpahnya berbagai informasi, menuntut remaja
Indonesia untuk dapat memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah
informasi serta memanfaatkan informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan.
Manusia harus dipersiapkan dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi untuk menghadapi berbagai tantangan dunia. Memasuki abad ke-21, sistem
pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam
menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era
global. Upaya berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan
seyogyanya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi
adalah pendidikan.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan
para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut
untuk memiliki kompetensi dalam berkomunikasi, berpikir kritis, mampu hidup
dalam masyarakat global, dan mampu memecahkan masalah. Pola pikir dalam
memecahkan masalah adalah pola pikir yang melibatkan pemikiran kritis,
sistematis, logis, dan kreatif.1 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Inayatul
Fithriyah, Cholis Sa’dijah, Sisworo menunjukkan bahwa kemampuan berpikir

1
Wardhani, Sri dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di
SMP. (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010) h.2.

1
2

kritis siswa tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa kurang dapat
memahami masalah dengan baik. Menurut PISA, Indonesia masih digolongkan
dalam negara yang belum mampu menciptakan kemampuan anak untuk berpikir
kritis dan analitis sebagaimana yang seharusnya dilakukan orang dewasa dalam
menghadapi tauntutan zaman yang semakin berat.2 Kemampuan berpikir kritis
siswa Indonesia masih berada di urutan pada 10 besar terbawah.3 Kemampuan
berpikir kritis yang rendah menyebabkan siswa akan mengalami kesulitan ketika
dihadapkan pada suatu permasalahan yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari.4
Berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Hal
itu sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan tingkat pendidikan Dasar
dan Menengah menyatakan bahwa setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dimensi keterampilan yang diharapkan ada pada
setiap lulusan yaitu keterampilan berpikir dan bertindak antara lain kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah
sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri.5 Berpikir kritis sebagai bagian dari keterampilan berpikir perlu dimiliki
oleh setiap anggota masyarakat, sebab banyak sekali persoalan-persoalan dalam
kehidupan yang harus dikerjakan dan diselesaikan.6 Seseorang yang memiliki
kemampuan berpikir kritis akan dapat menelaah permasalahan yang dihadapi,
mencari dan memilih penyelesaian yang tepat, logis, dan bermanfaat. Sehingga
jika muncul suatu permasalahan maka dia akan segera mencari solusi terbaik.
Untuk itu sudah seharusnya setiap siswa memiki kemampuan berpikir kritis yang
baik. Karena apabila kemampuan berpikir kritis rendah menyebabkan siswa akan

2
PISA dan Literasi Indonesia, 2018 (baca online https://www.kompasiana.com)
3
Organization for Economic Coperation and Development, PISA 2015: PISA Results in
Focus, 2018, h. 5, (http:www.oecd.org)
4
Hikmah Wardatun, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo TA 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Biologi, Vo. 7 No. 1.h. 65
5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 8.
6
Cece Wijaya, “Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya
Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2007, h. 9
3

mengalami kesulitanka dihadapkan pada suatu permasalahan yang konkrit dalam


kehidupan sehari-hari.
Informasi mengenai rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa tersebut
tidak selayaknya dibiarkan begitu saja. Diperlukan suatu upaya untuk
menindaklanjuti rendahnya kemampuan berpikir kritis. Dukungan kemajuan ilmu
pengetahuan diperlukan pembaharuan-pembaharuan di lingkungan pendidikan
yang mengarahkan pada pembelajaran dengan situasi berpikir kritis.
Pembelajaran IPA memiliki karakteristik yang sangat kompleks karena
memerlukan berpikir kritis dalam melakukan analisis terhadap sebuah
permasalahan. Memberikan peserta didik berpikir kritis merupakan salah satu
outcome yang diharapkan dari pendidikan IPA.7
Pembelajaran biologi tidak semata-mata mengajarkan konsep-konsep, tetapi
yang lebih penting adalah keterkaitan konsep-konsep yang di pelajari dengan
kenyataan keseharian kehidupan siswa. Dengan demikian materi pembelajaran
tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman,
tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis,
aplikasi, dan sintesis. Untuk itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu
model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang
kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Karakteristik dari kurikulum 2013 selain pembelajaran berpusat pada siswa
atau Student Centered Learning (SCL). Dengan sistem ini diharapkan peserta
didik dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal dan berpikir aktif
selama proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, guru mendapatkan
aktivitas peserta didik sebagai subjek utama, memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bersentuhan dengan objek yang sedang dipelajari seluas
mungkin karena dengan demikian proses konstruksi pengetahuan yang terjadi
akan lebih baik. Pembelajaran yang demikian, akan lebih bermakna.

7
Galuh Rahayuni, “Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Sains pada
Pembelajaran IPA Terpadu dengan Model PBM dan STM”, Jurnal Penelitian dan Pembelajaran
IPA, 2016, Vol. 2, No. 2, h. 133
4

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi di SMAN 1 Kota


Tangerang Selatan mengenai kegiatan pembelajaran yang berlangsung
menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran di sekolah sudah menerapkan
kurikulum 2013, yaitu pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Tetapi dalam
evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, belum melakukan pengukuran
kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, siswa juga guru juga belum
mengetahu seperti apa alat evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
dapat memilih model pembelajaran yang dapat melatih dan mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Salah satu model pembelajaran yang efektif dalam melatih kemampuan
berpikir kritis siswa yaitu model pembelajaran predict observe explain. Hal
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunita Putra Suyanto dkk
yang menyatakan bahwa model pembelajaran predict observe explain efektif
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. 8 Model predict
observe explain melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan
membiasakan siswa menginterpretasi, menganalisis, menginferensi,
mengevaluasi, mengekspalanasi dan meregulasi diri. Aktivitas ini dapat melatih
dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.9
Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model
Predict-Observe-Explain terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan pada Konsep Sistem Pernapasan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat
diidentifikasi permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Dibutuhkan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa
untuk menghadapi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
semakin pesat.
8
Yunita Putri Suyanto, dkk, “Keefektifan Penggunaan Strategi Predict Observe Explain
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa, Unnes Physics Education
Journal, 2012, Vol. 1, No. 1.
9
Hikmah Wardatun, dkk, op. cit.,
5

2. Kemampuan berpikir kritis siswa Indonesia pada mata pelajaran sains


rendah yaitu berada pada urutan 10 terbawah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016 adalah
setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kemampuan
berpikir kritis.
4. Alat evaluasi pembelajaran yang belum menggunakan alat untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang ada dalam penelitian
ini dibatasi pada :
1. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah model Predict,
Observe and Explain (POE).
2. Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Kemampuan yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
kritis siwa menurut Peter A. Facione meliputi interpretasi, analisis, evaluasi,
inferensi, eksplanasi dan regulasi diri.
4. Konsep biologi pada penelitian ini adalah Sistem Pernapasan.
5. Subjek penelitian kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2018/2019 di
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah dalam penelitia ini adalah “Apakah model Predict Observe
Explain berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa?”.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh model Predict Observe Explain terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa.
6

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman secara langsung
sehingga membiasakan siswa berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian diharapkan menjadi gambaran tentang proses pembelajaran
POE yang diterapkan di sekolah dan kemampuan berpikir kritis siswa.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik
1. Model Predict, Observe and Explain (POE)
a. Pengertian Belajar
Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan
pengalaman dengan berinteraksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 1 Jadi, belajar
tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana
memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak. Dengan
demikian, dalam pendidikan a ntara proses dan hasil belajar harus berjalan
secara seimbang.2 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah meupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.3

Di dalam pembelajaran, siswa mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi


siswa, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis. Berkembang dari
sederhana menjadi kompleks, dari mudah menuju sukar, dari ruang lingkup
dirinya dan di sekitarnya menuju lingkup yang lebih luas dan dari yang bersifta
konkret menuju abstrak.4 Secara umum, belajar dapat dipahami sebagai tahapan

1
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada), 2011, h. 1
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2011), Cet. 8.
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 11,
h. 87.
4
Rusman, op. cit., h. 11

7
8

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi antara lingkungan yang melibatkan proses kognitif.5

b. Pengertian Model Predict Observe Explain


Model Predict Observe Explain pertama kali diperkenalkan oleh White dan
Gunston pada tahun 1992 dalam buku Probing Understanding. Model ini
merupakan langkah yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai
konsep ilmu pengetahuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai ide-
ide IPA.6 White and Gunstone dalam Sevilay menyatakan bahwa:
“Predict observe explain merupakan model yang efektif untuk menciptakan
dan meningkatkan diskusi siswa mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model
ini melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi
melalui demonstrasi, dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi serta
ramalan mereka sebelumnya.”7

Model predict observe explain menuntut siswa untuk aktif dalam


mengutarakan pengetahuan awal yang dimilikinya dan mengkombinasikan
pengetahuan awal tersebut dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan.8
Proses pembelajarannya juga harus didukung dengan observasi oleh siswa secara
langsung.9 Selain model pembelajaran, penggunaan bahan ajar juga sangat
membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang
dapat digunakan adalah Lembar Kerja Siswa yang berorientasi pada model predict
observe explain.

c. Tahap-tahap Model Predict Observe Explain


Pembelajaran predict observe explain mengarahkan siswa dan siswa diajak
menemukan sendiri konsep pengetahuannya. Melalui pembelajaran predict

5
Muhibbin Syah, op. cit., h. 90.
6
Johnson Haysom dan Michael Bowen, Predict, Observe, Explain. Activities Enhancing
Scientific Understanding. (Virginia: NSTA Press, 2010), h. IX.
7
Sevilay Karamustafaoglu, Understanding Electrhochemistry Concepts using the POE
Strategy,Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, Vol. 11, No. 5,
2015, h. 924.
8
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 2.
9
Obimita Ika Permatasari dan Putut Marwoto, “Penerapan Model Pembelajaran Predict-
Observe-Explain Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep
Siswa SMP”, Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 2017, Vol. 2, No. 2, h. 51.
9

observe explain juga siswa menjadi lebih kritis dan menjadi ingin tahu apa yang
sebenarnya terjadi sehingga dapat membuktikan sendiri keadaan yang
sebenarnya.10 Dalam pembelajaran predict observe explain terdapat tahapan-
tahapan dalam pembelajarannya:
1) Tahap Predict
Pada tahap prediksi, guru menyajikan fenomena biologi dimana siswa
diajak untuk menduga kemungkinan yang terjadi, dalam membuat dugaan
siswa sudah memikirkan alasan mengapa ia membuat dugaan seperti itu.11
Siswa dibimbing oleh guru untuk mengungkapkan pengetahuan awal mereka
dengan membuat prediksi.12 Dalam proses ini siswa diberi kebebasan seluas-
luasnya menyusun dugaan dengan alasannya beerdasarkan pengetahuan awal
yang mereka miliki dan berdasarkan buku-buku sumber yang mereka baca
terkait dengan fenomena yang harus dipecahkan oleh siswa. Pada tahap ini
sebaiknya guru tidak membatasi pemikiran siswa sehingga banyak gagasan
dan konsep muncul dari pikiran siswa. Semakin banyaknya muncul dugaan
dari siswa, guru akan mengerti bagaimana konsep dan pemikiran siswa
tentang persoalan yang diajukan.13 Siswa juga dituntut untuk memilih prediksi
yang masuk akal.14 Tahap prediksi menuntut siswa untuk mampu
memprediksi jawaban dari permasalahan yang telah ditetapkan. Pada tahap ini
siswa dilatih untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa akan belajar
mengaitkan pengalaman lama dan pengalaman baru sehingga akan

10
Desi Nur Anisa, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2013, h.17
11
Siti Rahma dan Muhammad Kusasi, “Meningkatkan Keterampilan Berpikri Kritis dan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran POE pada Materi Larutan Elektrolit-Non
Elektrolit dan Reaksi Reduksi Oksidasi”, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains,Vol. 7, No. 1, 2016, h.
40.
12
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 69.
13
Ratih Yuliasih, dkk, “Pengaruh Model POE pada Materi Koloid terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa”, 2016, op. cit., h. 5-6
14
Jose S. Hilario, The Use of Predict-Observe-Explain-Explore (POEE) as a New
Teaching Strategy in General Chemistry-Laboratory, International Journal of Education and
Research, Vol. 3, No. 2, h. 42
10

memperoleh pemahaman konsep yang baik dan pengetahuan yang akan


diingat dalam jangka waktu yang lebih lama.15
Jadi, pada tahap prediksi siswa diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk
membuat prediksi atau dugaan dengan alasan terhadap suatu peristiwa. Dalam
hal ini, siswa belajar mengaitkan pengetahuan awalnyya dalam proses
pembelajaran.
2) Tahap Observe
Melakukan observasi artinya penggunaan seluruh alat indra untuk
menggambarkan obyek benda-benda yang diamati.16 Tahap observasi adalah
pengamatan atau pembuktian dugaan.17 Melakukan pengamatan langsung
atau melakukan percobaan yang bertujuan untuk menguji kebenaran prediksi
yang mereka sampaikan, sehingga dalam tahap ini siswa mendapatkan sebuah
fakta.18 Dengan melakukan praktikum, maka secara langsung akan
membangkitkan kegiatan motorik sehingga nantinya siswa akan memperoleh
pengalaman yang bermakna sekaligus mengetahui jawaban dari permasalahan
yang telah ditetapkan. Aktivitas praktikum juga akan mengembangkan
kesiapan siswa untuk memahami konsep yang sifatnya abstrak, sehingga
tercapainya pemahaman konsep yang baik.19 Hasil percobaan tersebut
digunakan untuk mengguji kebenaran prediksi yang telah dibuat siswa
sebelumnya.20 Sebelum melakukan percobaan, siswa akan membentuk
kelompok yang bertujuan untuk memudahkan dalam melaksanakan percobaan
dan untuk mengefektifkan waktu yang tersedia dalam pembelajaran.
Jadi, pada tahap observasi siswa melakukan pengamatan langsung yang
berkaitan dengan masalah yang sudah diberikan oleh guru untuk menemukan

15
Pt Sudiadnyani, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran POE terhadap Pemahaman
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD di Kelurahan Banyuasri”, 2013.
16
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 53
17
Ratna Widyaningrum, dkk, “Pengembangan Modul Berorientasi POE pada Materi
Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Inkuiri, Vol. 3, No. 2, 2014, h. 99.
18
Siti Rahmah dan Muhammad Kusasi, op.cit., h. 40.
19
Pt. Sudiadnyani, dkk, op.cit.h. 8
20
Ratih Yuliasih, dkk, op.cit., h. 6.
11

suatu fakta yang mendukung kebenaran prediksi yang mereka buat


sebelumnya.

3) Tahap Explain
Pada akhir pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan predict
observe dan explain. Kemampuan yang terakhir ini untuk menjelaskan suatu
kejadian secara terperinci. Explain (menjelaskan) yaitu pemberian penjelasan
tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap
observasi. Peserta didik memberikan penjelasan mengenai kesesuaian antara
dugaan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan dari tahap observasi.
Siswa akan menemukan pengertian konsep yang benar, namun jika dugaannya
tidak benar atau tidak tepat, siswa akan dibantu guru dalam memberikan
penjelasan dan siswa juga akan dibantu untuk mengubah dugaannya, dan
membenarkan dugaan yang keliru sehingga siswa mengalami perubahan
konsep dari konsep yang belum benar menjadi konsep yang benar.21 Disini
siswa, dapat belajar dari kesalahan, dan biasanya belajar dari kesalahan tidak
akan mudah dilupakan.22 Pada tahap ini siswa juga diberi kesempatan untuk
menambahkan informasi-informasi baru yang didapatnya saat melakukan
percobaan. Jika siswa sudah mampu menyelesaikan soal dengan baik, maka
mereka sudah memiliki kemampuan analisis dan evaluasi yang tinggi. Adanya
kemampuan berpikir kritis dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-
soal yang membutuhkan analisis dan evaluasi.23 Tahap ini membangkitkan
diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Tahap
explain melibatkan siswa secara penuh, karena siswa sendiri yang
memperesentasikan hasil kelompoknya. Pada tahap ini siswa dapat belajar dari

21
Izza Aliyatul Muna, “Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses IPA”, Jurnal Studi Agama, 2017,
No. 1, Vol. 5, op. cit., h. 77.
22
Megayani dan Nurhalimah, “Penerapan Strategi POE untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMPN 2 Sumber
Kabupaten Cirebon”, Jurnal Bio Education. Vol. 2. No. 1. 2017, h. 59
23
Risa Mulyani, Saminan, Sulastri, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik Melalui Implementasi Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict Observe Explain”,
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 05, No. 02, 2017, h. 22
12

kesalahan sehingga tidak mudah dilupakan. Jadi, tahap explain adalah siswa
menuliskan hasil percobaannya dan memberikan penjelasan tentang
kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen pada tahap observasi.
Kemudian siswa mempresentasikannya dimana siswa akan terlatih untuk
percaya diri.

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran POE


Kelebihan model predict observe explain menurut Hikmah Wardatun,
diantaranya: 1) siswa menjadi aktif dan terlibat dalam pembelajaran, 2) siswa
menjadi lebih kritis terutama saat mengemukakan prediksi, 3) pembelajaran lebih
menarik karena siswa bisa melakukan pengamatan secara langsung, 4) dapat
melatih siswa mengkomunikasikan atau menjelaskan keterkaitan antara prediksi
dan hasil observasi pada orang lain, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
bermakna dan melatih siswa untuk berpikir kritis, 5) siswa mengkonstruk sendiri
pengetahuannya.24
Sedangkan menurut Nurul Hafizah dkk, kelebihan model predict observe
explain, diantaranya: 1) predict observe explain merangsang peserta didik untuk
lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi, 2) dengan melakukan
eksperimen untuk menguji prediksinya dapat mengurangi verbalisme, 3) proses
pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen,
4) dengan cara mengamati secara langsung peserta didik memiliki kesempatan
untuk membandingkan antara dugaan dengan kenyataan dengan demikian peserta
didik akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.25
Kelebihan lainnya dari model predict observe explain menurut Warsono dan
Hariyanto, diantaranya:26 1) predict observe explain dapat digunakan untuk
menggali gagasan awal yang dimiliki oleh siswa dapat dilihat dari hasil prediksi
yang dibuat siswa, 2) predict observe explain memberikan informasi kepada guru

24
Hikmah Wardatun, dkk, op. cit., h. 67
25
Nurul Hafizah, dkk, “Pengaruh Teknik Predict-Observe-Explain pada Pembelajaran
IPA terhadap Keterampilan Proses Sains di SD”, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP UNTAN, Pontianak, h. 3.
26
Izza Aliyatul Muna, op. cit., h. 81.
13

tentang pemikiran siswa melalui yang dibuat siswa, 3) predict observe explain
membangkitkan diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru, 4) predict observe explain memberikan motivasi kepada siswa untuk
menyelidiki konsep yang belum dipahami untuk membuktikan hasil prediksinya,
5) predict observe explain membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk
menyelidiki.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model predict observe explain
diantaranya, 1) dapat mengetahui pengetahuan awal siswa, 2) memberikan
informasi kepada guru tentang pemikiran siswa, 3) membangkitkan diskusi yang
baik antara siswa dan siswa, maupun siswa dan guru, 4) memberikan motivasi
untuk siswa untuk menyelidiki konsep yang dipelajari dengan membuktikan
prediksi, 5) membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk menyelidiki, 6) dengan
cara mengamati membuat siswa lebih meyakini materi yang dipelajari, 7) proses
pembelajaran lebih menarik, karena siswa bukan hanya mendengarkan tetapi juga
melakukan pengamatan langsung, 8) merangsang siswa untuk lebih kreatif dan
kritis dalam membentuk prediksi, 9) siswa lebih akif dalam proses pembelajaran,
10) siswa mengkonstruk pemahamannya sendiri, 11) melatih siswa
mengkomunikasikan atau menjelaskan keterkaitan antara prediksi dengan hasil
observasinya sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan melatih
siswa untuk berpikir kritis.
Selain memiliki kelebihan model predict observe explain juga memiliki
kekurangan menurut Warsono dan Hariyanto, antara lain: 1) proses pembelajaran
POE memerlukan persiapan yang lebih matang terutama berkaitan dengan
persoalan yang disajikan serta eksperimen dan demonstrasi yang akan dilakukan
serta waktu yang diperlukan karena biasanya waktu yang dibutuhkan lebih
banyak, 2) ketika eksperimen dibutuhkan alat-alat dan bahan-bahan yang
memadai bagi siswa, 3) guru dituntut untuk mempunyai keterampilan dan
kemampuan lebih untuk melakukan kegiatan eksperimen dan demonstrasi, serta
dituntut untuk lebih professional, 4) memerlukan kemauan dan motivasi yang baik
14

dari guru yang bersangkutan sehingga berhasil dalam proses pembelajaran.27 Jadi,
dikarenakan model predict observe explain diharuskan untuk melakukan
percobaan langsung maka persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran harus
dipersiapkan dengan matang segala alat dan bahan yang diperlukan dan juga
dibutuhkan keahlian untuk membuat kelas tetap kondusif.

2. Kemampuan Berpikir Kritis


a. Pengertian Berpikir
Menurut Peter Reason dalam Wina mendefiniskan berpikir sebagai proses
mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat (remembering) dan
memahami (Comprehending).28 Gilmer dalam Wowo Sunayo juga mengatakan
bahwa berpikir adalah proses pemecahan suatu masalah sekaligus
menggabungkan pengalaman di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang
satu sama lain saling berinteraksi.29 Wasty Soemanto mengungkapkan berpikir
berarti meletakkan hubungan antar bagian pengetahuan yang diperoleh manusia.30
Menurut Moore, berpikir bukan hanya pengalaman tetapi suatu tindakan yang
juga berpegang pada pengetahuan untuk menemukan informasi, konsep dan
kesimpulan.31 Dalam berpikir pun, harus mempunyai tujuan yang terarah untuk
memenukan pemahaman/pengertian yang kita hendaki.32 Menurut de Bono dalam
Kuswana, berpikir merupakan keterampilan beroperasinya tindakan kecerdasan
dan pengalaman.33
Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa berpkir adalah usaha individu yang mempunyai tujuan terarah
untuk menemukan ataupun memahami suatu peristiwa sehingga terbentuklah ide,

27
Ibid., h. 83
28
Wina Sanjaya, op. cit., h. 230.
29
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 2
30
Wasti Soenaryo, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. V), h.31.
31
Kenneth D. Moore, Effective Instructional Strategies From Theory to Practice, (USA:
SAGE Publications, 2012), h. 378
32
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h.
43
33
Edward de Bono, Revolusi Berpikir, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), h. 24
15

gagasan, penemuan, pemecahan masalah, keputusan dengan menghubungkan


antara kecerdasan dan pengalaman yang dimilikinya.

b. Pengertian Berpikir Kritis


Berpikir kritis ialah berpikir rasional dalam menilai sesuatu.34 Reber dalam
Muhibbin Syah mengemukakan bahwa berpikir rasional dan kritis adalah
perwujudan prilaku belajar terutama yang berhubungan dengan pemecahan
masalah. Dalam berpikir rasional, siswa dituntut untuk menggunakan logika untuk
menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik simpulan-simpulan, dan bahkan
menciptakan hukum teoritis (kaidah-kaidah teoritis). Dalam hal berpikir kritis,
siswa dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu untuk menguji keandalan
gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan.35
Berpikir kritis bukanlah berpikir biasa tetapi berpikir kritis merupakan hal
kompleks dan dilatarbelakangi oleh standar yang obyektif dan konsisten.36
Menurut Johnson, berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan
jelas.37 Berpikir kritis menurut Heger dan Kaye dalam Muhibbin Syah ialah
berpikir dengan penuh pertimbangan untuk pengambilan keputusan untuk
mempercayai atau mengingkari sesuatu dan melakukan atau menghindari
sesuatu.38 Sejalan dengan pendapat Heger dan Kaye, Facione juga berpendapat
bahwa berpikir kritis adalah suatu pemikiran yang beralasan dengan adanya bukti
untuk dianalisis dan dievaluasi.39 Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir
yang dimiliki untuk memecahkan masalah secara sistematis.40

34
Karim Normaya, “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika
dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”, Jurnal Pendidikan
Matematila, Vol. 3, 2015, h. 93.
35
Muhibbin Syah, op. cit., h. 118
36
Kenneth D. Moore, op. cit., h. 380
37
Elaine B Johnson, Contextual Teaching and Learning, (Bandung: Mizan Learning
Centre (MLC), 2009), h. 183.
38
Muhibbin Syah, op. cit., h. 120
39
Peter A., Noreen C, Facione, Critical Thinking: What It Is and Why It Counts, USA:
California Academic Press/Insight Assessment, 2015, h. 9
40
Elaine B Johnson, op. cit., 185.
16

Kemampuan yang memungkinkan siswa untuk bisa membangun argumen,


mengidentifikasinya,41 mengobservasinya, mensintesis informasi,
menyimpulkannya, analisis bahasa42 dan mengevaluasi argumen yang didasari
oleh pernyataan orang lain.43 Berpikir kritis juga adalah proses mental untuk
menganalisis informasi. Informasi didapatkan melalui pengamatan, pengalaman,
komunikasi, dan membaca. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai
pemahaman yang mendalam yaitu pemahaman yang mengungkapkan makna di
balik suatu kejadian.44 Selain itu, berpikir kritis juga bertujuan untuk memecahkan
masalah, mengambil tindakan moral, dan mengambil keputusan. Orang-orang
yang berpikir kritis tidak puas dengan hanya satu pendapat atau jawaban tunggal,
tetapi akan selalu mencari hal-hal apa yang dihadapi, sehingga menimbulkan
motivasi yang kuat untuk belajar. Berpikir kritis merupakan penilaian kritis
terhadap kebenaran fenomena atau fakta jadi setiap orang memiliki potensi
berpikir kritis yang dapat dikembangkan secara optimal dalam mencapai
kehidupan yang lebih baik.
Definisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum
berpikir kritis adalah proses terorganisasi dan sistematis yang memungkinkan
siswa untuk menganalisis dan membuat penilaian atau keputusan serta
mengevaluasi pendapat mereka yang berguna untuk tujuan tertentu kemudian
siswa mampu mengungkapkannya dengan penuh percaya diri. Kemampuan
berpikir kritis yang rendah menyebabkan peserta didik akan mengalami kesulitan
ketika dihadapkan pada suatu permasalahan yang konkrit dalam kehidupan sehari-
hari.
Pemikir kritis, biasanya mempunyai ciri-ciri tertentu, misalnya: 1) mau
mengakui bahwa informasi dan pengetahuan yang ia miliki masih kurang, salah
atau tidak didukung oleh fakta nyata atau bukti dan alasan yang kuat, atau dengan
kata lain ia mau mengakui ide orang lain yang lebih rasional, 2) cenderung
mengarah pada upaya untuk memecahkan masalah atau mencari solusi, 3) mampu

41
Peter A., and Noreen C, Facione, op. cit., h. 9
42
Ibid., h. 70.
43
Elaine B Johnson, op. cit.,. 185.
44
Elaine B Johnson, op. cit., h. 185.
17

menunjukkan kriteria dalam menganalisis suatu masalah, 4) mampu menjadi


pendengar aktif dan memberikan feedback rasional setelahnya, 5) sabar menahan
untuk memberikan komentar atau menilai sebelum memperoleh fakta, data dan
informasi yang jelas dan lengkap untuk mengambil keputusan, 6) mau menolak
informasi jika tidak didukung oleh argument, data, fakta yang jelas.45

c. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis


Seseorang telah dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis ketika telah
mencapai indikator berpikir kritis. Indikator kemampuan berpikir kritis menurut
Facione ada 6. Keenam indikator tersebut akan dijabarkan pada tabel 2.1 dibawah
ini:46
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Indikator
Kemampuan
Definisi Sub-skill
Berpikir
Kritis
Interpretasi Untuk memahami dan mengungkapkan a. Mengkategorikan
makna atau arti dari berbagai macam b. Menguraikan
pengalaman, situasi, data, peristiwa, kode penting
penilaian, kepercayaan, keyakinan, c. Memperjelas arti
aturan, prosedur, atau kriteria.
Analisis Untuk mengidentifikasi hubungan a. Memeriksa ide
inferensial yang dimaksudkan dan b. Mengidentifikasi
aktual di antara pernyataan, pertanyaan, argumen
konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari c. Mengidentifikasi
representasi dimaksudkan untuk alasan dan klaim
mengungkapkan keyakinan,
penghakiman, pengalaman, alasan,
informasi, atau opini.
Kesimpulan Untuk mengidentifikasi dan elemen a. Menyatakan bukti
aman yang dibutuhkan untuk menarik b. Dugaan alternatif
kesimpulan yang wajar; untuk c. Menarik
membentuk dugaan dan hipotesis; untuk kesimpulan
mempertimbangkan informasi yang
relevan dan untuk mengurangi
konsekuensi yang mengalir dari data,
45
Siti Zubaidah, Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains, Seminar Nasional Sains Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya, 2010, h. 9.
46
Peter A., and Noreen C, Facione, op. cit., h. 9.
18

Indikator
Kemampuan
Definisi Sub-skill
Berpikir
Kritis
laporan, prinsip-prinsip, bukti,
penilaian, keyakinan, pendapat, konsep,
deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lain
dari representasi
Evaluasi Untuk menilai kredibilitas pernyataan a. Menilai
atau representasi lain yang dihitung atau kredibilitas klaim
dideskripsikan dari persepsi, b. Menilai kualitas
pengalaman, situasi, penilaian, argumen
keyakinan, atau pendapat seseorang; dan
untuk menilai kekuatan logis dari
hubungan inferensial yang sebenarnya
atau dimaksudkan antara pernyataan,
deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lain
dari representasi
Eksplanasi Untuk menyatakan dan membenarkan a. Menetapkan hasil
bahwa penalaran dalam hal bukti b. Membenarkan
konsep, metodologi, kriteria dan prosedur
pertimbangan kontekstual di mana hasil c. Menyajikan
seseorang didasarkan; dan untuk argumen
menyajikan penalaran seseorang dalam
bentuk argumen yan meyakinkan.
Regulasi diri Untuk memantau kegiatan kognitif a. Pengaturan diri
seseorang, unsur-unsur yang digunakan b. Mengoreksidiri
dalam kegiatan-kegiatan, dan hasilnya
educed, terutama dengan menerapkan
kemampuan dalam analisis, dan
evaluasi untuk seseorang penilaian
inferensial sendiri dengan pandangan
menuju pertanyaan,mengkonfirmasikan
memvalidasi, atau mengoreksi baik
penalaran seseorang atau hasil
seseorang.

Berdasarkan tabel 2.1 seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis ketika


memenuhi 6 indikator kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis,
kesimpulan, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri. Interpretasi, pada indikator ini
siswa mampu untuk memahami dan mengungkapkan makna dari suatu informasi.
Analisis, pada indikator ini siswa mampu untuk menganalisis kebenaran suatu ide.
Kesimpulan, pada indikator ini siswa mampu menarik kesimpulan berdasarkan
19

informasi dan analisis yang sudah dilaksanakan. Evaluasi, pada indikator ini siswa
menilai kredibilitas suatu pernyataan. Eksplanasi, pada indikator ini siswa mampu
menjelaskan apa yang sudah diperoleh dengan penuh keyakinan. Regulasi diri,
pada indikator ini siswa mengoreksi kembali ide yang sudah mereka jelaskan
sebelumnya apakah masih ada kesalahan atau tidak.

3. Keterkaitan Tahapan Model Predict Observe Explain dengan


Kemampuan Berpikir Kritis
Hubungan antara pembelajaran predict observe explain serta penjelasan
mengenai indikator kemampuan berpikir kritis oleh Facione, dapat dilihat pada
tabel berikut ini:47

Tabel 2.2 Keterkaitan Tahapan Model Predict Observe Explain dengan


Kemampuan Berpikir Kritis

Tahapan Kemampuan
Kegiatan
POE Berpikir Kritis
Siswa memahami suatu data untuk kemudian
Predict dibuat prediksi jawaban mengenai data Interpretasi
tersebut
Siswa mengidentifikasi hasil pengamatan
dengan prediksi sebelumnya kemudian diambil Analisis
Observe
kesimpulan mengenai keterkaitan antara Inferensi
prediksi dan fakta.
Siswa dan guru menilai kredibilitas jawaban
dari siswa. Mengkonfirmasi padangan dan
Evaluasi
hasil koreksian kesalahan-kesalahan yang
Explain Eksplanasi
mungkin terjadi selama kegiatan. Kemudian
Regulasi Diri
meyakinkan bahwasannya jawaban tersebut
kredibel.

Tabel 2.2 menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang bisa diasah


menggunakan model predict observe explain. Pada tahap predict siswa diminta
untuk memahami makna dari suatu informasi. Indikator kemampuan berpikir
kritis yang diasah adalah interpretasi. Pada tahap observe siswa menganalisis hasil
pengamatannya kemudian ditarik kesimpulannya. Indikator kemampuan berpikir

47
Hikmah Wardatun, Sri Dwiastuti, Puguh Karyanto, op cit.,
20

kritis yang diasah adalah analisis dan inferensi. Pada tahap explain siswa
mengevaluasi jawaban di lembar prediksi dan lembar observasi, apakah ada
informasi yang terlewat. Setelah didapat jawaban yang benar kemudian siswa
menjelaskan ide terakhir yang mereka dapatkan. Jawaban tersebut dipresentasikan
didepan kelas, kemudian siswa memeriksa kembali informasi yang mereka dapat
dengan informasi tambahan dari temannya. Indikator kemampuan berpikir kritis
yang diasah adalah evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.

4. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Wima Pudya Ajunda, Haryono, dan Sri
Mulyani merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap
siklus terdapat empat tahapan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, hasil
pengamatan, dan refleksi tindakan. Data diperoleh dari wawancara, observasi, tes,
dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model POE
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (46,67% pada siklus I menjadi
63,33% pada siklus II) prestasi belajar siswa (aspek pengetahuan 40% pada siklus
I menjadi 56,67% pada siklus II) pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
(Ksp). Aspek sikap menunjukkan terdapat peningkatan persentase dari 93,33%
pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Aspek keterampilan mencapai 100%
pada siklus I.48
Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Putri Suyanto, Hadi Susanto, Suharto
Linuwih bertujuan untuk mengetahui bagaimana keefketifan penerapan strategi
predict obsrve explain untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa. Pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan lembar observasi.
Indikator efektif dilihat dari skor posttest dan peningkatan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif serta ketuntasan hasil belajar siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi predict observe explain efektif untuk meningkatkan

48
Wima Pudya Ajunda, dkk, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas XI IPA Semester Genap pada Materi Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE)
di SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2015”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2, 2017.
21

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII pada pokok bahasan
tekanan.49
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Desi Nur Anisa, Mohammad
Masykuri dan Sri Yamtinah menunjukkan terdapat pengaruh signifikan model
pembelajaran POE dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi
belajar, sikap ilmiah dan tidak ada interaksi antara model pembelajaran POE
dengan metode eksperimen dan demonstrasi dengan sikap ilmiah siswa terhadap
prestasi belajar materi pokok Asam, Basa dan Garam Siswa Kelas VII SMP N 1
Jaten.50
Selanjutnya penelitian oleh Hikmah Wardatun, Sri Dwiastuti dan Puguh
Karyanto Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNS. Indikator berpikir kritis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
indikator menurut Peter A. Facione. Indikator yang digunakan adalah interpretasi,
evaluasi, penjelasan dan kesimpulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes
berpikir kritis, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Data dianalisis dengan t-
test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis
siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu 70,41 untuk
kelas eksperimen dan 61,98 untuk kelas kontrol. Kesimpulan ini adalah penerapan
model Predict Observe Explain Write memiliki pengaruh nyata terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMA Negeri 2 Sukoharjo pada tahun
akademik 2012/2013.51
Penelitian yang dilakukan Jose S. Hilario menunjukkan bahwa kelompok
eksperimen yang menggunakan strategi POEE memiliki skor rata-rata 25,83
dalam pencapaian pretest Kimia, yang lebih tinggi 3,00 dari pada skor kelompok
kontrol dengan 22,83. Kelompok eksperimen mendapat skor yang lebih tinggi
dalam posttest dengan skor rata-rata 33,83 sementara kelompok kontrol
memperoleh 25,50. Dalam hal sikap terhadap kimia, perbedaan rata-rata 12,00
dalam skor posttest signifikan dalam mendukung kelompok eksperimen, yang
menyiratkan bahwa kelompok eksperimen disukai Kimia sebagai subjek yang
49
Yunita Putri Suyanto, dkk, op.cit.
50
Desi Nur Anisa, dkk, op. cit. h. 16-22
51
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit., h. 64-71.
22

menyenangkan. Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan strategi POEE


dalam pembelajaran Kimia meningkatkan prestasi dan sikap siswa.52
Penelitian yang dilakukan oleh Tabitha Sri Hartati Wulandari, Amin, Siti
Zubaidah, Mimien Henie IAM menunjukkan bahwa signifikansi adalah 0,000 (p
<0,05) dan skor gain adalah 0,58. Strategi kombinasi PDEODE dan STAD secara
efektif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam mata kuliah
nutrisi dan gizi.53

Penelitian yang dilakukan oleh Inayah, Citra Ayu Dewi dan Pahriah,
menunjukkan ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model predict
observe explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0,001.54

52
Jose S. Hilario, op. cit.
53
Tabitha Sri Hartati Wulandari, dkk, Students’ Critical Thinking Improvement through
PDEODE and STAD Combination in The Nutrition and Health Lecture. International Journal of
Evaluation and Research in Education (IJERE). 6, 2017.
54
Inayah, dkk, “Pengaruh Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Berorientasi
Green Chemistry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit, Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia “Hydrogen”, Vol. 5 No. 2, 2017.
23

5. Kerangka Berpikir

Dibutuhkan pembelajaran Kemampuan6. berpikir Alat evaluasi pembelajaran


yang mengasah kemampuan 7.
kritis siswa Indonesia yang belum menggunakan
berpikir kritis siswa untuk pada mata pelajaran
8. alat untuk mengukur
menghadapi kemajuan Ilmu sains rendah yaitu
Pengetahuan dan Teknologi berada pada urutan 10 kemampuan berpikir kritis
yang semakin pesat terbawah siswa.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun


2016 adalah setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah memiliki kemampuan berpikir kritis.

Penerapan model predict Evaluasi hasil pembelajaran


observe explain dalam proses menggunakan instrumen
pembelajaran di sekolah kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di


berbagai aspek menuntut kita untuk memiliki kemampuan memperoleh, memilih
dan mengolah informasi serta memanfaatkan informasi tersebut untuk membuat
suatu keputusan. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan nasional dimana
dituntut untuk menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing
di era global. Siswa juga dituntut untuk memiliki kompetensi dalam
berkomunikasi, berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah di kehidupan
sehari-hari. Pola pikir dalam memecahkan masalah adalah pola pikir yang
24

melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan kreatif. Menurut PISA,


Indonesia masih digolongkan dalam negara yang belum mampu menciptakan
kemampuan anak untuk berpikir kritis dan analitis sebagaimana yang seharusnya
dilakukan dalam menghadapi tuntutan zaman yang semakin berat. Indonesia
masih berada di urutan 10 terbawah di dunia. Hasil wawancara peneliti dengan
guru biologi disekolah juga menyatakan bahwa guru belum pernah membuat alat
evaluasi pembelajaran untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Maka
dari itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan diharapkan setiap siswa memiliki keterampilan
berpikir kritis. Upaya mengasah kemampuan berpikir kritis siswa salah satunya
dengan menerapkan model predict observe explain dengan menggunakan
instrumen kemampuan berpikir kritis untuk evaluasi pembelajarannya. Penerapan
model predict observe explain diharapkan mampu mengasah kemampuan berpikir
kritis siswa.

6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan model Predict
Observe Explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMAN 1
Kota Tangerang Selatan pada konsep sistem pernapasan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan yang
beralamat di Jalan Pendidikan no. 49, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode penelitian eksperimennya true experiment (eksperimen yang betul-
betul). Metode ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk menongtrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.1 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberikan pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Berikut desain penelitian digambarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest


Eksperimen O1 XA O2
Kontrol O1 XB O2
Keterangan:
XA = Perlakuan berupa pembelajaran model predict observe explain
XB = Perlakuan berupa pembelajaran saintifik
O1 = Hasil tes sebelum diberikan perlakuan (pretest)
O2 = Hasil tes setelah diberikan perlakuan (posttest)

Desain penelitian pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa penelitian terdiri dari
dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas yang dipilih sebagai

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet, 21, h. 114

25
26

kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 3 dan mendapatkan perlakuan model


pembelajaran dengan menerapkan model predict observe explain. Kelas kontrol
yang dipilih adalah kelas XI IPA 4 yang mendapatkan perlakukan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik.

C. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang akan diteliti yang mempunyai nilai yang
berubah-ubah atau mempunyai variasi nilai, keadaan, kategori atau kondisi.2 Pada
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung
atau terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.3 Variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) : model predict observe explain
2. Variabel terikat (Y) : kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep sistem
pernapasan.

D. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek.4 Dengan demikian yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Kota Tangerang Selatan.
Sampel adalah sebagian dari populasi.5 Sampel dalam penelitian ini adalah kelas
XI IPA SMAN 1 Kota Tangerang Selatan sebanyak dua kelas, yaitu kelas XI IPA
3 berjumlah 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 berjumlah 35
siswa sebagai kelas kontrol.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.
Simple random sampling adalah teknik penentuan sampel dari populasi secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.6 Sekolah
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan memiliki 4 kelas dengan jurusan IPA. Peneliti
bersama dengan guru melakukan pengocokan untuk menentukan kelas

2
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 7
3
Sugiyono op. cit., h. 61
4
Ibid., h. 117
5
Ibid., h. 118
6
Ibid., h. 120
27

eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengocokan tersebut, kelas XI


IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol.
E. Prosedur Penelitian
Tahapan prosedur penelitian dirangkum menjadi alur bagan seperti pada
gambar berikut:
Studi pendahuluan mengenai model predict
observe explain dan kemampuan berpikir kritis

Penyusunan RPP, LKPD dan instrumen

Uji keterbacaan RPP dan LKPD Validasi instrumen

Pelaksanaan penelitian

Pretest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pendekatan Saintifik Model Predict Observe Explain

Posttest

Tahap Akhir

Analisis Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu:


1. Tahap Pendahuluan
28

Peneliti melakukan studi literatur mengenai kemampuan berpikir kritis


dari berbagai sumber pustaka. Setelah melakukan studi literatur, peneliti
menentukan untuk menggunakan teori indikator berpikir kritis menurut
Peter A. Facione yang memiliki enam indikator. Keenam indikator
berpikir kritis Facione yaitu interpretasi, analisis, inferensi, evaluasi,
eksplanasi, dan regulasi diri. Setelah melakukan studi literatur, peneliti
melakukan penyusunan instrumen penelitian berupa tes dan non tes,
instrumen tes berupa soal dan instrumen non tes berupa LKPD dan lembar
observasi serta perangkat pembelajaran berupa RPP.

Tabel 3.2 Analisis Keterkaitan Indikator Pembelajaran dengan Indikator


Kemampuan Berpikir Kritis pada Model POE
Tahapan
Indikator
Model
Pertemuan-1 Pertemuan-2 Pertemuan-3 Berpikir
Pembelaja
Kritis
ran
Predict Siswa berdiskusi dan Siswa berdiskusi dan Siswa berdiskusi Interpretasi
memproses informasi memproses informasi dan memproses
yang diperoleh untuk yang diperoleh untuk informasi yang
membuat prediksi membuat prediksi diperoleh untuk
jawaban dari jawaban dari membuat prediksi
pertanyaan mengenai pertanyaan yang jawaban dari
organ-organ disampaikan guru pertanyaan
penyusun sistem berdasarkan video yang mengenai volume
pernapasan pada ditampilkan. Video pernapasan pada
manusia dan hewan yang ditampilkan manusia dan
yang ada di LKPD. menunjukkan proses hewan.
pernapasan paru-paru
yang sehat dengan
paru-paru yang sudah
tercemar oleh asap
rokok
Observe Siswa secara Siswa secara kelompok Siswa secara Analisis
kelompok membuktikan prediksi kelompok Inferensi
membuktikan mengenai mekanisme membuktikan
prediksi mengenai pernapasan dan bahaya prediksi mengenai
struktur dan fungsi rokok bagi kesehatan volume dan
organ sistem melalui pembuatan alat kapasitas paru-paru
pernapasan melalui peraga paru-paru dan pada manusia dan
pengamatan langsung alat peraga paru-paru hewan melalui
menggunakan torso yang ada rokoknya. percobaan
manusia dan gambar Kemudian melihat menghitung
sistem pernapasan kembali prediksi yang volume dan
hewan. Kemudian sudah siswa buat kapasitas paru-paru
melihat kembali dengan hasil pada manusia dan
prediksi yang sudah pengamatan. serangga serta
siswa buat dengan artikel mengenai
29

hasil pengamatan kapasitas paru-paru


perokok.
Kemudian melihat
kembali prediksi
yang sudah siswa
buat dengan hasil
pengamatan.
Explain Siswa membuat Siswa membuat Siswa membuat Evaluasi
kesimpulan kesimpulan berdasarkan kesimpulan Eksplanasi
berdasarkan informasi yang telah berdasarkan Regulasi Diri
informasi yang telah dikumpulkan dan infoemasi yang
dikumpulkan dan menjelaskannya di telah dikumpulkan
menjelaskannya di depan kelas. dan
depan kelas. menjelaskannya di
depan kelas.

Setelah penyusunan LKPD dan RPP selesai, kemudian diuji


keterbacaannya oleh Laboran Pendidikan Biologi yaitu Pak Ridwan,
sedangkan instrumen soal essay diujicobakan kepada siswa kelas XII SMAN
34 Jakarta. Siswa tersebut adalah siswa yang sebelumnya sudah pernah
mendapatkan pembelajaran mengenai konsep sistem pernapasan. Soal yang
telah diujikan kepada siswa diukur validitasnya menggunakan ANATES 4.0.4
untuk mengetahui soal-soal yang dapat digunakan dalam penelitian.
Kemudian, peneliti mempersiapkan serta mengurus surat izin penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua
sampel yakni, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model
predict observe explain, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan
menerapkan pendekatan saintifik. Pada kedua kelas tersebut sama-sama
diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), namun LKPD tersebut
disesuaikan dengan penerapan model atau pendekatan pembelajaran dari
masing-masing kelas. Kedua sampel diberikan pretest dan posttest untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa baik yang menggunakan model
predict observe explain maupun pendekatan saintifik.
3. Tahap Akhir
Pada tahap ini, peneliti mengolah dan menganalisis data dari hasil pretest
dan posttest. Pengolahan data dalam bentuk nilai atau angka dilakukan dengan
30

menggunakan uji statistik. Kemudian dilanjutkan dengan membahas dan


menarik kesimpulan hasil penelitian tersebut.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat melakukan pengujian terhadap variabel penelitian, sebelumnya


perlu diperoleh data-data penelitian. Untuk memperoleh data-data tersebut peneliti
akan menggunakan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data bertujuan untuk
mengetahui atau mempelajari suatu masalah atau variabel pendidikan.7 Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan dapat diliha pada tabel ini.
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sumber Teknik
Jenis Data Instrumen
data Pengumpulan Data
Kemampuan berpikir kritis
Tes (pretest dan
Peserta didik peserta didik sebelum dan Soal esai
posttest)
sesudah perlakuan
Aktivitas guru saat
Guru
mengajar
Lembar
Aktivitas peserta didik Observasi
observasi
Peserta didik selama proses
pembelajaran
Peserta didik Lembar Keja Peserta didik LKPD LKPD

Pengumpulan data yang dibuat peneliti berupa tes dan non tes. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada konsep sistem pernapasan manusia, berupa soal pretest
dan posttest dalam bentuk essay dan Lembar Kerja Peserta Didik. Sedangkan non
tes bisa berupa dokumentasi, wawancara dan observasi. 8 Observasi yang
dilakukan berupa pengamatan terhadap keterlaksanaan langkah-langkah proses
pembelajaran, dalam bentuk lembar observasi.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
7
Kadir, op. cit., h. 23
8
Ibid
31

disebut variabel penelitian.9 Instrumen penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah instrumen tes berupa soal essay yang diberikan sebelum
perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Tes yang diberikan mengacu
kepada indikator kemampuan berpikir kritis Facione yaitu interpretasi, analisis,
eksplanasi, inferensi, evaluasi dan regulasi diri sekaligus indikator pembelajaran
pada konsep sistem pernapasan.
Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa soal essay dan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD). Soal essayi dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik diberi pretest dan untuk mengetahui kemampuan akhir (setelah
diberi perlakuan) diberikan posttest. Tes ini terdiri dari 19 butir soal esai, dengan
indikator kemampuan berpikir kritis yang yakni interpetasi, analisis, evaluasi,
inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri. Sebelum diimplementasikan ke dalam
penelitian, soal diuji validitasnya terlebih dahulu menggunakan program aplikasi
ANATES 4.0.4. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya.10 Adapun kisi-kisi instrumen
tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Indikator Sub Indikator


Nomor Butir Jumlah
Kemampuan Kemampuan Berpikir
Soal Butir Soal
Berpikir Kritis Kritis
1, 2, 4, 6, 9,
Mengkategorikan
Interpretasi 10, 12 9
Menguraikan kode 5

9
Sugiyono, op. cit., h. 148
10
Ibid., h. 174
32

Indikator Sub Indikator


Nomor Butir Jumlah
Kemampuan Kemampuan Berpikir
Soal Butir Soal
Berpikir Kritis Kritis
penting
Memperjelas makna 15
Memeriksa ide 8, 16
Mengidentifikasi argumen 7, 11
Analisis 5
Mengidentifikasi alasan
-
dan klaim
Meragukan fakta -
Inferensi Alternatif hipotesis - 2
Menarik kesimpulan 13, 14
Menilai klaim 9, 17
Evaluasi 2
Menilai kualitas argumen
Menyatakan hasil 19
Eksplanasi Membenarkan prosedur - 2
Menyajikan argumen 18
Pemeriksaan diri 3
Regulasi Diri 1
Mengoreksi diri -

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digunakan untuk penugasan dan


memudahkan peserta didik dalam belajar dengan menggunakan model predict
observe explain. Nilai LKPD diperoleh dari hasil kerja kelompok dari pertemuan
I, II dan III berdasarkan tahap-tahap predict observe explain meliputi tahap
membuat prediksi, mengobservasi dan menjelaskan.
2. Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan berupa lembar observasi kegiatan belajar
predict observe explain. Lembar observasi kegiatan predict observe explain
terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan peneliti dan kegiatan peserta didik. Lembar
observasi kegiatan predict observe explain peneliti digunakan untuk melihat
aktivitas peneliti dalam melaksanakan setiap tahapan predict observe explain
dalam pembelajaran. Sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk melihat
aktivitas siswa dalam melaksanakan setiap tahapan predict observe explain. Hasil
lembar observasi dianalisis secara deskriptif.
33

H. Kalibrasi Instrumen
Sebelum digunakan peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu pada
instrument yaitu berupa uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal dan daya
pembeda. Uji tes menggunakan program Anates 4.0.4.

1. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.11 Instrumen yang
valid berarti alat ukut yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.12 Dengan kata lain uji validitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan mampu mengukur kemampuan berpikir kritis.
Secara empirik, tinggi-rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien validitas.13 Adapun besarnya koefisien validitas dapat dilihat
sebagai berikut.14
Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Interval Koefisien Kategori
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,200– 0,400 Rendah
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitunan dengan menggunakan aplikasi ANATES 4.0.4


diperoleh koefisien korelasi XY tes kemampuan berpikir kritis sebesar 0,90. Itu
artinya, instrumen yang digunakan sangat tinggi. Instrumen tes kemampuan
berpikir kritis divalidasi melalui tahap uji konstruk oleh dosen pembimbing dan
empiriKkoleh peserta didik kelas XII MIPA 1 SMAN 34 Jakarta sebanyak 36

11
Ibid., h. 172
12
Ibid., h. 173
13
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h.. 105.
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. X. h. 89.
34

peserta didik. Selain itu, dari hasil perhitungan ANATES 4.0.4 juga diperoleh
bahwa dari 21 soal esai yang diujicobakan terdapat 19 soal yang valid. Soal-soal
yang valid telah mewakili setiap indikator kemampuan berpikir kritis dan setiap
indikator pembelajaran konsep sistem pernapasan.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Interval Koefisien Kategori Nomor Soal
0,000 – 0,200 Sangat Rendah -
0,200– 0,400 Rendah 6,9
0,400 – 0,600 Cukup 3,4,10,14,17
0,600 – 0,800 Tinggi 1,5,7,8,11,12,13,18,19,20,21
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 2,15,16

2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda.15 Dengan kata lain, instrumen penelitian yang reliabel maka apabila
instrumen tersebut akan digunakan secara berulang kali akan memberikan hasil
yang tetap. Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu instrumen ditentukan oleh
nilai koefisien korelasi antara butir soal atau item pertanyaan dalam instrumen
tersebut yang dinotasikan dengan r. Besarnya ketetapan itulah menunjukkan
tingginya reliabilitas instrumen.16
Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Klasifikasi Reliabilitas


0,80 ≤ r < 1,00 Sangat Tinggi
0,70 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r < 0,70 Sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
r < 0,02 Sangat Rendah

15
Sugiyono, op. cit., h. 172
16
Suharsimi, Arikunto, op. cit., h. 218
35

Berdasarkan hasil perhitungan instrumen tes kemampuan berpikir kritis


dengan menggunakan aplikasi ANATES 4.0.4, diperoleh hasil reliabilitas tes
kemampuan berpikir kritis sebesar 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir
soal yang telah diujicobakan termasuk dalam kategori sangat tinggi.
3. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
menguasai materi yang ditanyakan dengan siswa yang belum atau tidak
menguasai materi yang ditanyakan. Adapun perhitungan daya pembeda
menggunakkan kriteria sebagai berikut:17
Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,040 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Baik Sekali
Bernilai negatif Jelek Sekali

Berdasarkan hasil perhitungan instrumen tes kemampuan berpikir kritis


menggunakan aplikasi ANATES 4.0.4 pada tabel 3.8, diperoleh bahwa dari 21
butir soal yang diujicobakan, diantaranya terdapat 12 soal dengan kriteria baik, 8
soal dengan kriteria cukup, dan 1 soal dengan kriteria jelek.
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda
D Klasifikasi Nomor Soal Jumlah Soal
0,00 – 0,20 Jelek 6 1

0,20 – 0,040 Cukup 1,3,4,9,10,12,14,20 8

2,5,7,8,11,13,15,16,
0,40 – 0,70 Baik 12
18,19,21
0,70 – 1,00 Baik Sekali - -

Bernilai negatif Jelek Sekali - -

17
Ibid., h. 232.
36

4. Uji Taraf Kesukaran


Uji taraf kesukaran soal atau instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran dari tiap butir soal. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan
siswa dalam menjawab soal. Tingkat kesukaran perlu dihitung dan diketahui
sebagai pertimbangan pembuatan soal ataupun kisi-kisi. Hal tersebut dilakukan
agar perbandingan antara soal mudah, sedang dan sukar bisa proporsional. Indeks
kesukaran rentangannya dari 0,0–1,0. Semakin besar indeks menunjukan semakin
mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau
seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa
yang menjawab benar menunjukan butir soal sukar. Indeks 0,0 menunjukkan butir
sangat sukar, sedangkan indeks 1,0, menunjukkan butir sangat mudah. 18 Adapun
kriteria tingkat kesukaran disajikan pada tabel sebagai berikut:19
Tabel 3.10 Klasifikasi Taraf Kesukaran

P Interpretasi
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes kemampuan berpikir


kritis menggunakan program ANATES 4.0.4 pada tabel 3.11, diperoleh 14 soal
dengan kriteria sedang, 4 soal dengan kriteria sukar dan 3 soal dengan kriteria
mudah.
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran

P Interpretasi Nomor Soal Jumlah Soal


0,00 – 0,25 Sukar 6,12,17,20 4
2,3,5,7,8,9,10,11,13,
0,26 – 0,75 Sedang 14
15,16,18,19,21
0,76 – 1,00 Mudah 1, 4, 14 3

18
Ahmad Sofyan, dkk, op. cit.,
19
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 210
37

I. Teknik Analisis Data


1. Teknik Analisis Data Instrumen
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis
yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan matematis karena data
yang diperoleh berupa angka yaitu tes kemampuan berpikir kritis yang diberikan
kepada siswa. Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis lalu diambil
kesimpulan mengenai ada atau tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis
siswa yang diajar dengan model predict observe explain dan pedenkatan saintifik.
Sebelum itu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas.20
1) Uji Prasyarat
Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasayarat. Pengujian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Adapun rumus-rumus dari uji tersebut adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan
dilakukan pengujian normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui
apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari sebuah distribusi
populasi normal atau tidak normal.21
Uji Normalitas dilakukan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
dengan aplikasi IBM SPSS Statistic Versi 22. Langkah-langkah uji
normalitas menggunakan uji SPSS yaitu pertama masukkan data di Data
View , kemudian pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze, pilih sub
menu Nonparametric Test, pilih Legacy Dialogs kemudian pilih 1-Sample
K-S dan pada Test Variable List, masukkan variabel Kritis dan pada Test
Distribution, klik Normal, kemudian klik OK.22
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima yang artinya data
berdistribusi normal. Sebaliknya jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak
yang artinya data tidak berdistribusi normal.

20
Kadir, op. cit., h. 143
21
Ibid
22
Ibid., h. 154-156.
38

b) Uji homogenitas
Pengujian homogenitas bermakna untuk menjaga komparabilitas
terutama untuk pengujian hipotesis.23 Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui bahwa data sampel memiliki variasi atau keragaman nilai
sama secara statistik.
Uji Homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistic Versi 22. Langkah-langkah uji homogenitas pertama masukkan
data pada Data View kemudian pada menu utama SPSS, pilih menu
Analyze, pilih sub menu Compare Mean, pilih One Way Anova kemudian
pindahkan variabel pretest ke dalam Dependent List dan variabel kelas ke
dalam Factor List, selanjutnya pilih Homogenity of variance test kemudian
klik continue lalu OK24
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima yang artinya data
homogen. Sebaliknya jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak yang
artinya data tidak homogen.25
c) Uji Hipotesis
Tahapan setelah uji normalitas dan homogenitas adalah pengujian
hipotesis. Uji hipotesis untuk data yang diperoleh berdistribusi normal dan
homogen menggunakan uji statistik yaitu uji parametrik menggunakan uji
t. Namun, jika data berdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka
uji statistik selanjutnya menggunakan uji nonparamentrik yaitu uji Mann
Whitney.26
Uji Hipotesis dengan uji t dilakukan menggunakan aplikasi IBM
SPSS Statistic Versi 22. Langkah-langkah uji hipotesis dengan
menggunakan uji-t yaitu pertama masukkan data pada Data View
kemudian pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze, pilih sub menu
Compare Mean, pilih Independent, pilih Sample t-test selanjutnya

23
Ibid., h. 143
24
Kadir, op.cit., h. 169-170
25
Ibid, h. 170
26
Sugiyono, op. cit., h. 210-211
39

pindahkan variabel nilai ke dalam Test Variables dan variabel kelas ke


dalam Grouping kemudian pilih Define, 1 tulis 1, 2 tulis 2 lalu OK.27
Sedangkan langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan uji
Mann Whitney U pertama masukkan data pada Data View kemudian pada
menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Non
Parametric Test, pilih Legacy Dialogs pilih 2-Independent Sample
kemudian pindahkan variabel nilai ke dalam Test Variables List dan
variabel kelas ke dalam Grouping lalu pilih Define, 1 tulis 1, 2 tulis 2 dan
checklist Mann-Whitney U lalu OK. 28
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas (sig.) < 0,05,
maka H0 ditolak29. Hal itu menyatakan bahwa rata-rata nilai kemampuan
berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai
kemampuan berpikir kritis kelas kontrol.
d) Uji Normalitas Gain
Efektivitas model predict observe explain terhadap kemampuan
berpikir kritis dapat diketahui dengan Uji N-Gain. Menurut David E.
Meltzer rumus N-gain adalah sebagai berikut :30

Gain =

Keterangan:
g : peningkatan hasil belajar
Spretest : rata-rata pretest atau keterampilan awal (%)
Spostest : rata-rata postest atau keterampilan akhir (%)

Kriteria persentase peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada


tabel dibawah ini:

27
Ibid., h. 300-302.
28
Ibid., h. 492-493
29
Kadir, op. cit., h. 302
30
David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variables” in Diagnostic Pretest Scores, American
Association of Physics Teachers, 2002, Vol. 70, No. 12, h. 1260
40

Tabel 3.12 Kategori Perhitungan N-Gain31


Nilai Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0.70 Sedang
g < 0,30 Rendah

J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran predict observe explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa,
maka dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 = rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen
µ2 = rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol
H0 = tidak terdapat pengaruh model predict observe explain terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa
H1 = terdapat pengaruh model predict observe explain terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa

31
Yunita Putri Suyanto, dkk, op.cit.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data
penelitian yang telah diperoleh. Data yang diperoleh yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif adalah nilai pretest, posttest dan data hasil belajar pada
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Data kualitatif adalah hasil observasi siswa
dan guru untuk melihat keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di setiap
pertemuannya.
Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol meliputi
banyaknya sampel, skor terendah, skor tertinggi, nilai rata-rata, median, modus,
standar deviasi dan N-gain. Skor terendah dan tertinggi adalah hasil dari
keseluruhan objek yang diteliti. Rata-rata atau mean adalah hasil dari pembagian
jumlah nilai data oleh banyaknya data.1 Median adalah nilai tengah data setelah
diurutkan.2 Modus adalah nilai yang paling sering muncul.3 Standar deviasi adalah
gambaran bagaimana keberagaman data kuantitatif yang diperoleh. 4 Berikut ini
disajikan data dari kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan
model predict observe explain dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
1. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

1
Kadir, op. cit., h. 53
2
Ibid., h. 54
3
Ibid
4
Ibid., h. 64

41
42

Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai terendah 36,84 32,89 61,84 56,58
Nilai tertinggi 60,53 61,84 89,47 78,95
Nilai rata-rata 49,52 51,47 79,43 68,95
Median 48,68 51,32 78,95 71,05
Modus 46,05 51,32 76,32 73,68
Standar deviasi 5,85 5,87 6,66 6,30
Jumlah siswa 33 35 33 35

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai terendah saat pretest ada di kelas
kontrol tetapi saat posttest nilai tertinggi ada di kelas eksperimen. Nilai
tertinggi saat pretest ada di kelas kontrol tetapi saat posttest ada di kelas
eksperimen. Sedangkan untuk nilai rata-rata saat pretest kelas eksperimen
lebih unggul dibandingkan kelas kontro. Saat posttest baik kelas eksperimen
dan kontrol memiliki peningkatan tetapi nilai posttest memiliki nilai yang
lebih unggul di kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Median atau
nilai tengah pretest pada kelas kontrol adalah 51,32 sedangkan untuk kelas
eksperimen sebesar 48,68. Sedangkan saat posttest median atau nilai tengah
pada kelas kontrol sebesar 71,05 dan kelas eksperimen memiliki nilai
ssebesar 78,95. Adapun data yang sering muncul atau modus saat pretest
pada kelas kontrol adalah 51,32 dan kelas eksperimen adalah 46,05.
Sedangkan saat posttest pada kelas kontrol memiliki nilai sebesar 73,68 dan
kelas eksperimen adalah 76,32. Kelas eksperimen memiliki nilai posttest
yang lebih beragam dari kelas kontrol, hal ini didukung dengan nilai standar
deviasi yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
43

2. Hasil Pretest dan Posttest pada Setiap Indikator Kemampuan


Berpikir Kritis pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan data pretest dan posttest pada setiap indikator
kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Indikator Kemampuan Berpikir
Kritis pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Indikator Pretest Posttest


Kemampuan
Berpikir Kritis Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Interpretasi 56,72 57,68 87,31 74,38
Analisis 48,23 53,33 71,72 70,24
Inferensi 40,15 44,64 80,68 66,43
Evaluasi 45,45 50,48 75,26 64,52
Penjelasan 40,53 41,07 76,14 63,21
Regulasi Diri 44,70 33,57 56,06 51,43

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen mengalami peningkatan pada semua indikator kemampuan
berpikir kritis. Pada saat pretest kemampuan kelas eksperimen dalam
menginterpretasikan suatu data sebesar 56,72 dan saat posttest meningkat
menjadi 87,31. Kemampuan menganalisis pada pretest sebesar 48,23,
kemudian meningkat menjadi 71,72 pada saat posttest. Kemampuan menarik
kesimpulan saat pretest sebesar 40,15 kemudian meningkat menjadi 80,68
pada saat posttest. Kemampuan mengevaluasi saat pretest sebesar 45,45
kemudian meningkat menjadi 75,26 pada saat posttest. Kemampuan
menjelaskan saat pretest sebesar 40,53 kemudian meningkat menjadi 76,14
pada saat posttest. Kemampuan regulasi diri pada saaat pretest sebesar
44,70, kemudian meningkat menjadi 56,06 pada saat posttest.
Kelas kontrol juga mengalami peningkatan nilai dari pretest dan posttest.
Kemampuan kelas kontrol dalam menginterpretasikan suatu data memiliki
rata-rata sebesar 57,68 dan saat posttest meningkat menjadi 74,38.
Kemampuan menganalisis pada pretest sebesar 53,33 kemudian meningkat
44

menjadi 70,24 pada saat posttest. Kemampuan menarik kesimpulan saat


pretest sebesar 44,64 kemudian meningkat menjadi 66,43 pada saat posttest.
Kemampuan mengevaluasi saat pretest sebesar 50,48 kemudian meningkat
menjadi 64,53 pada saat posttest. Kemampuan menjelaskan saat pretest
sebesar 41,07, kemudian meningkat menjadi 63,21 pada saat posttest.
Kemampuan regulasi diri pada saaat pretest sebesar 33,57, kemudian
meningkat menjadi 51,43 pada saat posttest.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dari pretest ke posttest
pada setiap indikator kemampuan berpikir kritis baik pada kelas kontrol
maupun eksperimen.
3. Deskripsi Nilai N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Uji N-Gain dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar setelah
pembelajaran dilakukan oleh guru. Pada kelas eksperimen diterapkan
pembelajaran model predict observe explain sedangkan kelas kontrol
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai N-Gain kemampuan berpikir kritis pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut:
0.7

0.6

0.5

0.4
Eksperimen
0.3
Kontrol
0.2

0.1

0
Nilai N Gain per Kelas

Gambar 4.1 Nilai N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis Per Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol
45

Gambar 4.1 menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis di


kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol tetapi masih dalam
kategori yang sama yaitu sedang. Hal tersebut terlihat dari perolehan rata-
rata N-Gain pada kelas eksperimen sebesar 0,59 dan kelas kontrol 0,36.
Maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen memiliki kemampuan
berpikir kritis yang lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.
Selanjutnya pengelompokkan nilai N-Gain kemampuan berpikir kritis
berdasarkan jumlah peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
80

70

60

50

40 Eksperimen

30 Kontrol

20

10

0
Tinggi Sedang Rendah

Gambar 4.2 Nilai N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis pada Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Per Jumlah Siswa

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada


kategori rendah di kelas eksperimen lebih sedikit dibandingkan kelas
kontrol, pada kelas eksperimen hanya berjumlah 6,06% siswa sedangkan
pada kelas kontrol ada 31,43% siswa. Pada kategori sedang, terdapat 75,76%
siswa pada kelas eksperimen dan 68,75% siswa pada kelas kontrol.
Sedangkan pada kategori kemampuan berpikir kritis tinggi hanya ada di
kelas eksperimen saja sebesar 18,18%. Maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol.
46

Selanjutnya pengelompokkan nilai N-Gain berdasarkan indikator


kemampuan berpikir ada pada grafik sebagai berikut:
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
Eksperimen
0.3
Kontrol
0.2
0.1
0

Gambar 4.3 Nilai N-Gain Per Indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.3 menunjukkan adanya peningkatan setelah masing-masing


diberikan perlakukan berbeda, baik pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Aspek interpretasi pada kelas eksperimen memiliki
peningkatan paling besar dengan nilai N-Gain yang tergolong tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model predict observe explain berpengaruh
sangat baik pada peningkatan kemampuan menginterpretasikan. Sedangkan
pada aspek analisis, inferensi, evaluasi dan eksplanasi baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memiliki nilai N-Gain yang masuk dalam
kategori sedang, tetapi besaran nilai N-Gain pada kelas eksperimen lebih
besar dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan untuk aspek regulasi diri baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki nilai N-Gain yang
tergolong dalam kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa model predict
observe explain efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa khususnya pada aspek interpretasi.
47

4. Deskripsi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Penelitian ini menggunakan tiga buah LKPD, yang mana setiap
pertemuan peserta didik diberikan satu buah LKPD. LKPD pada kelas
eksperimen menggunakan lembar kerja model predict observe explain,
sedangkan kelas kontrol menggunakan lembar kerja dengan pendekatan
saintifik. LKPD dikerjakan dengan berdiskusi secara berkelompok baik pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil perhitungan nilai LKPD kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan LKPD pada Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
I 81,40 88
II 83,01 87,6
III 89,56 93,11

Berdasarkan tabel 4.3, terjadi peningkatan rata-rata ketercapaian LKPD


pada setiap pertemuan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

5. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran


Lembar observasi disusun berdasarkan tahapan-tahapan model predict
observe explain yang digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan
model tersebut pada aktivitas guru dan aktivitas siswa. Presentase
perhtiungan mengenai keterlaksanaan tahapan model predict observe
explain dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Lembar Observasi dan Guru
Keterlaksanaan Pembelajaran (%)
No. Kegiatan Inti Pembelajaran
I II III
1 Predict 100 100 100
2 Observe 100 100 100
3 Explain 100 100 100
Rata-Rata 100 100 100
48

Hasil perhitungan rata-rata persentase keterlaksanaan aktivitas guru pada


proses pembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 100%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa seluruh aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah dilakukan guru. Hasil
perhitungan rata-rata persentase observasi aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata
100% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa seluruh
aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam RPP telah dilakukan siswa. Dari
perhitungan tersebut, terlihat bahwa keterlaksanaan tahapan model
pembelajaran predict observe explain sudah tercapai dengan baik.
6. Hasil Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS
Statistic Versi 22. Uji normalitas dilakukan pada dua data, yaitu pretest
dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, dengan kriteria uji normalitas H0 diterima jika nilai
sig > 0,05. Diterimanya H0 berarti data tersebut berdistribusi normal.5
a) Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil uji normalitas pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelas N p-value α Kesimpulan
Eksperimen 33 0,663 0,05 Ho diterima
Kontrol 35 0,307 0,05 Ho diterima

Data pada tabel 4.5 didapatkan p-value kelas eksperimen sebesar


0,663 dan p-value kelas kontrol sebesar 0,307. Kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki p-value yang lebih dari 0,05 hal tesebut
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

5
Ibid, h. 143
49

b) Normalitas posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Hasil uji normalitas posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelas N p-value α Kesimpulan
Eksperimen 33 0,805 0,05 Ho diterima
Kontrol 35 0,307 0,05 Ho diterima

Data pada tabel 4.6 didapatkan p-value kelas eksperimen sebesar


0,805 dan p-value kelas kontrol sebesar 0,307. Kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki p-value yang lebih dari 0,05 hal tesebut
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
Berdasarkan data pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen, semua data berdistribusi normal. Setelah uji normalitas,
maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS
Statistic Versi 22. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
varians yang homogen atau tidak dengan kriteria nilai sig > 0,05 maka
H0 diterima. Diterimanya H0 berarti data tersebut homogen.6
a) Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil uji homogenitas pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Kelas N Sig. α Kesimpulan
Eksperimen 33
0,201 0,05 H0 diterima
Kontrol 35

6
Ibid., h. 170
50

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan Sig. pretest pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebesar 0,201 > 0,05, maka H0 diterima. Kesimpulan
yang diperoleh ialah data pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki varians data yang homogen.
b) Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil uji homogenitas posttest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N Sig. α Kesimpulan
Eksperimen 33
0,751 0,05 H0 diterima
Kontrol 35

Tabel 4.8 menunjukkan Sig. posttest pada kelas eksperimen dan


kelas kontrol sebesar 0,751 > 0,05 maka H0 diterima. Kesimpulan yang
diperoleh ialah data pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
memiliki varians data yang homogen.
3. Uji Hipotesis
a) Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest
Hasil uji prasyarat analisis data pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians
yang homogen. Maka, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji parametrik yaitu uji-t, dengan kriteria nilai sig. < 0,05
maka H0 ditolak.7 Ditolaknya H0 menyatakan bahwa rata-rata nilai
kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-
rata nilai kemampuan berpikir kritis kelas kontrol. Hasil perhitungan
nilai pretest dan posttest dengan uji-t dapat diperlihatkan pada tabel 4.12
berikut ini:

7
Ibid., h. 302
51

4.9 Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
α Asymp. Sig (2-tailed) Kelompok Kesimpulan
0,176 Pretest H0 diterima
0,05
0,000 Posttest H0 ditolak

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) kelompok


pretest sebesar 0,176 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh apapun yang
terjadi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen karena belum
mendapatkan perlakuan. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) kelompok posttest
diperoleh sebesar 0,000 > 0,05, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari penerapan model pembelajaran predict observe explain
terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.

B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model predict observe
explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep sistem pernapasan
dalam tiga kali pertemuan. Model predict observe explain diterapkan pada
pembelajaran di kelas eksperimen dan pendekatan saintifik diterapkan pada
pembelajaran di kelas kontrol.
Proses pembelajaran diawali dengan melakukan pretest terlebih dahulu untuk
melihat kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan. Rata-rata skor
pretest pada kedua kelas memiliki nilai rata-rata tidak jauh berbeda. Rata-rata skor
pretest kelas kontrol sebesar 51,47 sedangkan kelas eksperimen sebesar 49,53.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis yang tidak jauh berbeda
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diperkuat dengan hasil uji hipotesis
pretest yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan berpikir kritis awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah siswa melaksanakan pretest kemudian dilakukan pembagian
kelompok. Setelah kelompok sudah terbagi, peneliti membagikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) kepada setiap kelompok peserta didik. Pada kelas
eksperimen, LKPD yang diberikan adalah LKPD yang mengacu pada tahapan
52

pembelajaran model predict observe explain. Pembelajaran pada kelas eksperimen


dimulai dengan penyajian suatu pertanyaan. Kemudian siswa diminta untuk
membuat prediksi atas pertanyaan yang ada di LKPD. Lalu siswa melakukan
pengamatan langsung untuk menemukan kebenaran dari prediksinya. Jika prediksi
mereka salah, maka siswa akan dibantu untuk mengubah prediksi mereka dengan
data yang didapat. Dari sinilah siswa akan belajar dari kesalahan. Biasanya belajar
dari kesalahan tidak mudah untuk dilupakan oleh siswa.8 Kemudian, guru
meminta perwakilan kelompok siswa untuk mempresentasikannya di depan kelas.
Dengan adanya komponen-komponen tersebut proses belajar mengajar menjadi
lebih bermakna. Pembelajaran POE dan saintifik secara garis besar merupakan
pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Pembelajaran tersebut menekankan
pada aspek kerjasama antar teman sekelompok. Peran guru hanya sebagai
fasilitator yang membimbing siswa agar aktif membangun pemahamannya sendiri
dengan kegiatan praktikum maupun diskusi dan mencapai hasil belajar yang baik.
Pada setiap pembelajaran siswa diberikan LKPD. Pada pertemuan pertama siswa
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan pertemuan berikutnya. Tetapi
setiap pertemuan memiliki peningkatan baik di tahap predict, observe maupun
explain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai terbiasa dalam proses
pembelajaran tersebut.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peserta didik diberikan posttest
kemampuan berpikir kritis berupa 19 butir soal essai dimana soal saat pretest dan
posttest sama. Perolehan data posttest menunjukkan peningkatan nilai antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Tetapi nilai rata-rata posttest yang didapatkan kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol dengan nilai 79,43
untuk kelas eksperimen dan 68,95 untuk kelas kontrol. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas
kontrol. Hal ini diperkuat dengan uji hipotesis posttest sebesar 0,000.

8
Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Yogyakarta, 2013, h. 113-114.
53

Hasil perhitungan data N-Gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis. Nilai N-Gain pada
kedua kelompok tersebut termasuk ke dalam kriteria sedang yang berarti
kemampuan berpikir kritis siswa tergolong baik. Walaupun nilai N-Gain kedua
kelompok termasuk ke dalam kategori yang sama tetapi, kelas eksperimen
memiliki nilai yang lebih besar dibanding kelas kontrol yaitu sebesar 0,59 pada
kelas eksperimen dan 0,39 pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh adanya
penerapan model predict observe explain pada kelas eksperimen yang membuat
pembelajaran lebih bermakna karena adanya pengamatan langsung dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran yang melibatkan seluruh indera akan lebih bermakna
dibandingkan dengan satu indera saja.9
Hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa yang dilakukan
oleh observer menunjukkan hasil observasi guru kelas eksperimen yang
menggunakan model predict observe explain diterapkan secara maksimal dengan
presentase rata-rata 100% pada pertemuan eprtama, kedua dan ketiga. Hasil
observasi siswa pun menunjukkan keaktifan siswa selalu meningkat di setiap
pertemuan pada kelas eksperimen. Begitu pula dengan kelas kontrol.
Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Peter A. Facione adalah
interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.10
Tahapan pertama pada model predict observe explain adalah tahap predict.
Indikator kemampuan berpikir kritis yang diharapkan dapat terasah pada tahap ini
adalah interpretasi. Interpretasi adalah sebuah kemampuan untuk memahami atau
mengungkapkan suatu makna, data peristiwa, prosedur dan sebagainya.11 Pada
tahap predict siswa diharapkan siswa mampu memahami suatu data yang
ditampilkan kemudian membuat jawaban sementara beserta alasan dengan
pengetahuan awal siswa. Data hasil penelitian diperoleh peningkatan 56,72% pada
pretest menjadi 87,31% pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,71
berkategori tinggi. Hal tersebut jauh berbeda dengan kelas kontrol yang hanya

9
Ade Gunawan, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMAN 2 Metro”, 2012, h.8
10
Peter A., and Noreen C, Facione, op. cit., h. 9
11
Ibid.
54

memiliki N-Gain 0,46 dengan kategori sedang. Maka, dapat disimpulkan


kemampuan interpretasi di kelas eksperimen jauh lebih baik dibandingkan kelas
kontrol. Hal ini disebabkan karena di setiap awal pembelajaran siswa terbiasa
untuk membaca data maupun informasi yang dipaparkan melalui video maupun
perkataan langsung dari guru dan kemudian memberikan kebebasan seluas-
luasnya kepada siswa untuk membuat prediksi serta alasannya berdasarkan
pengalaman lama nya. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa menjawab soal
langsung tanpa harus membuat prediksi sebelumnya.
Tahapan kedua pada model predict observe explain adalah observe. Indikator
kemampuan berpikir kritis yang diharapkan dapat terasah pada tahap ini adalah
analisis dan inferensi. Analisis adalah mengidentifikasi hubungan antara
pernyataan, pertanyaa, konsep dan sebagainya untuk mengungkapkan keyakinan,
informasi maupun alasannya. Sedangkan inferensi adalah mengidentifikasi
elemen yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan maupun untuk
mempertimbangkan informasi yang relevan yang berkaitan dengan data.12 Pada
tahap ini siswa membuktikan dugaan sementara atas pertanyaan di LKPD dengan
melakukan pengamatan langsung. Siswa menganalisis hasil observasinya
kemudian mengambil kesimpulan mengenai hasil observasi. Dengan melakukan
pengamatan langsung siswa akan memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna,
sehingga akan tercapai pemahaman konsep yang lebih baik. Indikator analisis
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari 48,23% pada pretest menjadi
71,72% pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,45 dan memiliki kategori
sedang. Indikator Inferensi pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari
40,15% pada pretest menjadi 80,68% pada posttest dengan peningkatan N-Gain
0,68 dan memiliki kategori sedang. Untuk kelas kontrol, aspek kemampuan
berpikir kritis analisis dan inferensi memiliki kategori yang sama dengan kelas
eksperimen yaitu sedang tetapi nilai dari N-Gain inferensi kelas eksperimen
cenderung menuju ke kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator
kemampuan berpikir kritis analisis dan inferensi cukup baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.

12
Ibid.
55

Tahapan ketiga pada model predict observe explain adalah explain. Indikator
kemampuan berpikir kritis yang diharapkan dapat terasah pada tahap ini adalah
evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri. Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai
kredibilitas suatu keyakinan, pendapat maupun informasi. Eksplanasi adalah
kemampuan untuk meyakinkan bahwa pernyataan yang sudah dibuat adalah
benar. Regulasi diri adalah kemampuan ssiwa untuk memeriksa ulang hasil
berpikirnya kemudian diperbaiki sehingga menghasilkan keputusan yang baik.13
Pada tahap ini siswa mengevaluasi prediksinya di awal dengan hasil
pengamatannya. Kemudian siswa menjelaskan keterkaitan antara prediksi dengan
hasil penagamatannya. Kemudian guru menilai kredibilitas pernyataan siswa.
Kemudian mengkonfirmasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama
kegiatan. Dan meyakinkan kembali bahwasannya jawaban siswa kredibel.
Indikator evaluasi pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari 45,45%
pada pretest menjadi 75,25% pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,55 dan
memiliki kategori sedang. Indikator eksplanasi pada kelas eksperimen mengalami
peningkatan dari 40,53% pada pretest menjadi 76,14% pada posttest dengan
peningkatan N-Gain 0,60 dan memiliki kategori sedang. Indikator regulasi diri
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari 44,70% pada pretest menjadi
56,06 % pada posttest dengan peningkatan N-Gain 0,21 dan memiliki kategori
rendah. Untuk kelas kontrol, indikator kemampuan berpikir kritis evaluasi dan
ekspalanasi memiliki kategori yang sama dengan kelas eksperimen yaitu sedang
tetapi pada indikator regulasi diri termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator kemampuan berpikir kritis evaluasi dan eksplanasi cukup baik
pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sedangkan pada indikator regulasi
diri menunjukkan bahwa siswa belum mampu memeriksa kembali hasil
berpikirnya. Hal ini dikarenakan menurut Peter A. Facione, regulasi diri
merupakan kemampuan berpikir kritis yang memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi.
Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis, pada setiap indikator secara
umum mengalami peningkatan walaupun nilai peningkatannya berbeda. Hal

13
Ibid.
56

tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model predict observe


explain terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMAN 1 Kota
Tangerang Selatan pada konsep sistem pernapasan. Hasil penelitian ini selaras
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hikmah Wardatun yang menyatakan
bahwa model pembelajaran predict observe explain berpengaruh positif terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa.14 Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh
Tabitha Sri Hartati Wulandari, Amin, Siti Zubaidah, Mimien Henie IAM juga
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran predict observe explain
berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. 15 Nilai
yang memiliki presentase tertinggi setelah diberikan perlakuan adalah aspek
interpretasi.

14
Hikmah Wardatun, dkk, op.cit.
15
Tabitha Sri Hartati Wulandari, dkk, op.cit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh model Predict Observe Explain terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa. Hal tersebut sesuai dengan uji hipotesis nilai posttest dengan perolehan
nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Indikator kemampuan berpikir kritis yang memiliki
nilai N-Gain berkategori tinggi sebesar 0,71 adalah indikator interpretasi. Aspek
interpretasi dapat terasah pada tahap pertama POE ketika siswa membuat prediksi
dengan membaca data atau informasi yang ada di LKPD.

B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
beberapa saran untuk perbaikan di masa mendatangnya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa secara optimal
dibutuhkan konsistensi dan keberlanjutan dalam penerapan model predict
observe explain pembelajaran yang berfokus pada peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa.
2. Untuk guru sebaiknya menerapkan model predict observe explain pada konsep
Biologi lainnya supaya siswa bisa belajar dengan melakukan pengamatan
langsung pada objek yang dipelajari.
3. Untuk peneliti memerlukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh model
pembelajaran POE terhadap kemampuan berpikir kritis di tempat berbeda
dengan memperhatikan saran-saran yang diberikan.

57
58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Cet. X, 2009.

California Critical Thinking Skill Test CCTST Test Manual. Published by Insight
Assessment, a Divison of The California Academic Press. Printed in The
United States of America. 2013

D. Moore, Kenneth. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice.


USA: SAGE Publications. 2012.

De Bono, Edward. Revolusi Berpikir. Bandung: Mizan Pustaka. 2007.

E. B. Johnson, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-


Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna Diterjemahkan Dari Contextual
Teaching & Learning: What It Is And Why It’s Hero To Stay. Bandung:
Penerbit Kaifa, 2010.

Fithriyah Inayatul, Cholis Sa’dijah, Sisworo. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis


Siswa kelas IX-D SMPN 17 Malang. Jurnal pendidikan Universitas Negeri
Malang. 2016.

Gunawan, Ade. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMAN 2 Metro. 2012.

Haysom, Johnson. Michael Bowen. Predict, Observe, Explain. Activities


Enhancing Scientific Understanding. Virginia: NSTA Press. 2010.

Hikmah Wardatun, Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. Pengaruh Model


Pembelajaran Predict Observe Explain Write Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2012/2013. Jurnal Pendidikan Biologi. 2013.

Ika Permatasari, Obimita. Putut Marwoto. Penerapan Model Pembelajaran


Predict-Observe-Explain Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Pemahaman Konsep Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan
Fisika. 2017. Vol. 2. No. 2.

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.

Karamustafaoglu, Sevilay. Understanding Electrhochemistry Concepts using the


POE Strategy. Eurasia Journal of Mathematics, Science abd Technology
Education. Vol. 11. No. 5. 2015.
59

Megayani dan Nurhalimah. Penerapan Strategi POE untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di kelas VII
SMPN 2 Sumber Kabupaten Cirebon. Jurnal Bio Education. Vol. 2. No.
1. 2017.

Mulyani, Riska Mulyani., et. al., Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik melalui Implementasi Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis POE.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. Vol. 5. 2017.

Nur Anisa Desi, Mohammad Masykuri dan Sri Yamtinah. Pengaruh Model
Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dan Sikap Ilmiah terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam kelas VII
Semester 1 SMPN 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia. 2013.

Peter A., and Noreen C, Facione. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts.
USA: California Academic Press/Insight Assessment, 2015.

Pratiwi D.A dkk. 2015. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

Rahma, Siti dan Kusasi, Muhammad. Meningkatkan Keterampilan Berpikri Kritis


dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran POE pada
Materi Larutan Elektrolit-Non Elektrolit dan Reaksi Reduksi Oksidasi.
Jurnal Inovasi Pendidikan Sains.Vol. 7. No. 1. 2016.

Pudya Ajunda Wima, Haryono, dan Sri Mulyani. Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa kelas XII IPA
Semester Genap pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain
(POE) di SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
Pendidikan Universitas Sebelas Maret, 2016.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


2002.

Putri Suyanto, Yunita, Hadi Susanyo, Suharto Linuwih. Keefektifan Pengunaan


Strategi Predict, Observe and Explain untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kirits dan Kreatif Siswa. Unnes Physics Education Journal. 2012.
Vol. 1.

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru


Edisi Kedua, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2014.

S. Hilario Jose. The Use a Predict-Observe-Explain-Explore (POEE) as a New


Teaching Startegy in General Chemistry-Laboratory. International
Journal of Education and Research. Vol. 3 No. 2. 2015
60

Saktiyono. IPA Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2007.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana. 2011. Cet. 8.

Sri Hartati Wulandari Tabitha. Dkk. Students’ Critical Thinking Improvement


Through PDEODE and STAD Combination in The Nutrition and Health
Lecture. International Journal of Evaluation and Research in Education
(IJERE). 6. 2017

Soenaryo, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. V. 2006.

Sofyan, Ahmad. Tonih Feronika. Burhanuddin Milama. Evaluasi Pembelajaran


IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006.

Suparno, Paul. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik &


Menyenangkan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Yogyakarta.
2013,

Sudiadnyani, Pt, et. al., Pengaruh Model Pembelajaran POE terhadap Pemahaman
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD di Kelurahan Banyuasri. 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Cet. 21. 2015.

Sunaryo Kuswana, Wowo. Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.


2011.

Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas XI.
Klaten: PT Intan Pariwara

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya. Cet. 19. 2014.

Wardatun, Hikmah., et. al., Pengaruh Model Pembelajaran POEW terhadap


Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMAN 2 Sukoharjo TA
2012/2013. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 7. 2015.

Widyaningrum, Ratna, et. al., Pengembangan Modul Berorientasi POE pada


Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Inkuiri. Vol. 3. No. 2. 2014.

Yuliasih, Ratih., et. al., Pengaruh Model POE pada Materi Koloid terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. 2016.

Zubaidah, Siti. Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains. Seminar Nasional Sains
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. 2010.
61

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Sub Materi Pokok : Organ Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :1

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
62

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.1 Menjelaskan pengertian bernapas
3.8.2 Mengidentifikasi organ penyusun pada sistem pernapasan manusia dan
hewan.
3.8.3 Menjelaskan fungsi dari organ pada sistem pernapasan manusia dan
hewan.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernafas.
2. Siswa mampu menunjukkan organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia dan hewan.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan.
63

E. Materi Ajar
Bernapas adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas juga bisa diartikan
dengan penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau oksidasi senyawa organik
di dalam sel dan menghasilkan energi, penggunaan energi dan pengeluaran zat
sisa.

Organ Pernapasan pada Makhluk Hidup

Manusia Burung Reptil Cacing Serangga Ikan

Hidung Hidung Hidung Permuk Spirakel Mulut


aan
Faring Trakea Trakea tubuh Trakea Insang

Paru-Paru Kantong Hawa


Laring Paru-Paru

Trakea Kantong Hawa

Bronkus

Bronkiolus

Alveolus

1. Organ Pernapasan pada Manusia

Organ pada sistem pernapasan manusia terdiri dari:

a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam
rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penyaringan ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas,
misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut di hidung.
Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. Di
64

samping menghangatkan udara, adanya lender menyebabkan udara kering


yang masuk ke rongga hidung menjadi lembap.
b. Faring
Udara yang masuk ke faring akan menuju laring.
c. Laring
Pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran
pernapasan yang dinamakan anak tekak. Pada laring terdapat celah menuju
batang tenggorok atau epiglottis.
d. Trakea
Batang tenggorok bercabang menjadi sepasang cabang batang tenggorok atau
bronkus. Satu menuju ke paru-paru kanan dan satu lagi menuju ke paru-paru
kiri.
e. Paru-Paru
Paru-parung dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan
tekanan dalam rongga dada. Pada paru-paru terdapat bronkiolus dan alveolus.
Bronkiolus adalah cabang bronkus. Alveolus adalah saluran akhir dari alat
pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara. Dinding alveolus
yang tipis dan lembap akan mempermudah udara pernapasan melewatinya.
Pada bagian alveolus terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah
dan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.Selanjutnya O2 akan beredar ke
seluruh tubuh bersama darah dalam bentuk oksihemoglobin. Di dalam sel
tubuh, O2 dilepaskan dan selanjutnya dipergunakan untuk oksidasi biologi,
menghasilkan energi dan membebaskan zat sisa berupa CO2.
2. Organ Pernapasan pada Burung

Burung mempunyai alat pernapasan yaitu pundi-pundi udara. Pundi-pundi ini


berguna untuk menyimpan udara pada waktu terbang. Proses pernapasan
65

burung dimulai dari hidung-tenggorokan-pundi pundi udara. Ketika terbang,


pernapasan burung berasal dari udara yang tersimpan dalam pundi-pundi
udara, dan ketika tidak terbang burung mengisi pundi-pundi udaranya.
3. Organ Pernapasan pada Serangga

Alat pernapasan pada serangga berupa pembuluh trakea. Udara masuk dan
keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel atau stigma yang terdapat di
kanan kiri tubuhnya, dari stigma, udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Trakea memanjang ini selanjutnya
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh, dan dari sini mengangkut CO2.
4. Organ Pernapasan pada Ikan

Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat air melewati
lembaran insang, terjadi pertukaran gas. Air yang banyak mengandung
oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat yang sama, karbondioksida
akan keluar melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun
akan mengikat oksigen yang berasal dari air. Pada saat tutup insang membuka,
air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air
melalui insang, CO2 pun dikeluarkan.

F. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Predict Observe Explain
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab
66

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, powerpoint, video, torso, gambar
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan 5 menit
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Membentuk
pembelajaran (spidol, kelompok
Pembukaan laptop, LCD) berdasarkan arahan
- Membagi siswa dalam guru dan
kelompok (6-7 mendapatkan LKPD
kelompok) masing-
masing kelompok
beranggoatakan 6-7
orang
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan 3 menit
sebelumnya mengenai guru: organ pada
sistem pencernaan pada sistem pencernaan
Apersepsi manusia yaitu mulut,
kerongkongan,
lambung, usus halus,
usus besar, anus.
Motivasi - Memuji siswa yang - Menanggapi pujian 2 menit
67

berani menjawab dan guru


memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
belum berani menjawab pembelajaran
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.

Kegiatan Inti
- Menampilkan kasus - Mengamati kasus 15 menit
yang berkaitan dengan yang ditampilkan
organ pernapasan - Menjawab
- Memberikan pertanyaan dari
pertanyaan kepada guru: bernapas
siswa. Apa yang adalah mengambil
dimaksud dengan oksigen dan
bernapas? Apa saja mengeluarkan
organ pernapasan pada karbondioksida dan
manusia? Manusia dan uap air. Organ
burung mempunyai pernapasan pada
organ pernapasan yang manusia yaitu
sama yaitu paru-paru, hidung, faring,
adakah perbedaannya? trakea, bronkus,
Apa perbedaan sistem bronkiolus, alveolus,
Predict pernapasan antara sel-sel tubuh.
burung dan serangga? Burung mempunyai
Apa organ pernapasan pundi-pundi udara,
yang khas pada ikan sedangkan manusia
mas, yang tidak tidak. Burung
dimiliki oleh manusia, mengedarkan
serangga dan burung? oksigen melalui
sistem peredaran
darah sedangkan
serngga
menggunakan sistem
trakea. Ikan mas
memiliki insang,
sedangkan yang
lainnya tidak
memiliki insang,
- Membimbing siswa - Mengumpulkan data 35 menit
membuktikan dari torso manusia,
Observe prediksinya melalui dan charta sistem
pengamatan langsung pernapasan hewan
menggunakan torso dan sumber yang
68

manusia, dan charta relevan lainnya.


sistem pernapasan - Berdiskusi dan
hewan. memproses data
- Menginstruksikan yang diperolehnya
siswa untuk
mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan - Menganalisis hasil 20 menit
kelompok pengamatan dan
mempresentasikan hasil menarik kesimpula
pengamatan dan - Mempresentasikan
diskusinya di depan kelas hasil pengamatan
dan diskusinya
Explain
didepan kelas serta
disimak dan
ditanggapi oleh
siswa lain

Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan 10 me
kesimpulan dari LKPD nit
pembelajaran hari ini. - Menyimak
- Mengevaluasi penjelasan guru.
ketercapaian indikator. - Menjawab soal
- Menyampaikan evaluasi yang
Penutup
informasi untuk materi diberikan oleh guru
selanjutnya. secara lisan.
- Memberi salam - Menyimak informasi
dari guru tentang
materi selanjutnya.
- Menjawab salam

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir
Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir
69

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


70

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
71

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


72

Penilaian Kognitif

No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menjelaskan Apa yang Bernafas adalah penghirupan oksigen dan
pengertian dimaksud penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau
bernapas dengan oksidasi senyawa organik di dalam sel dan
1
bernapas menghasilkan energi, penggunaan energi dan
? pengeluaran zat sisa berupa karbondioksida dan
uap air.
Menjelaskan Jelaskan Hidung: keluar masuknya udara
fungsi dari secara Faring: persimpangan antara kerongkongan dan
organ pada urut tenggorokan
sistem organ Laring: menyaring kotoran yang tidak tersaring
pernapasan pernapas di hidung
manusia dan an pada Trakea: membagi paru-paru menjadi 2 cabang
2
hewan manusia (bronkus).
beserta Bronkus: cabang batang tenggorok menuju ke
fungsinya paru-paru kiri dan kanan.
! Bronkiolus: menyalurkan udara dari bronkus ke
alveolus
Alveolus: pertukaran gas O2 dan CO2
Mengidentif Buatlah Tabel organ pernapasan!
ikasi organ tabel Organ Manusia Burung Ikan Serangga
penyusun checklist Hidung √ √
pada sistem organ Pundi
√ √
pernapasan pernapas Udara
Trakea √ √ √ 3
manusia dan an
hewan. manusia, Paru-
√ √
burung, paru
Insang √
ikan,
Spirakel √
serangga!

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
4
tepat
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
3
1 kurang tepat
Jika dapat menjelaskan proses pernapasan 2
Jika dapat menjelaskan hasil dari pernapasan 1
Jika tidak menjawab 0
73

Jika dapat menyebutkan 6-5 organ beserta fungsinya dengan


4
tepat
Jika dapat menyebutkan 4-3 organ beserta fungsinya dengan
3
tepat
2
Jika dapat menyebutkan 2-1 organ beserta fungsinya dengan
2
tepat
Jika dapat menyebutkan 6 organ 1
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menyebutkan minimal 5 organ atau lebih beserta
4
persamaannya dengan tepat
Jika dapat menyebutkan 4-3 organ atau lebih beserta
3
persamaannya dengan tepat
3
Jika dapat menyebutkan 2-1 organ atau lebih beserta
2
persamaannya dengan tepat
Jika hanya menyebutkan organnya saja 1
Jika tidak menjawab 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 12
74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Sub Materi Pokok : Mekanisme Pernapasan dan Bahaya Rokok pada
Kesehatan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :2

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
75

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.3 Menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses mekanisme
pernapasan manusia
3.8.4 Menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia
3.8.5 Menyebutkan macam-macam mekanisme pernapasan pada manusia
4.8.1 Menyebutkan gangguan pada sistem pernapasan
4.9.1 Mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap kesehatan paru-
paru manusia
4.9.2 Melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan paru-paru
manusia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan pada manusia
76

3. Siswa mampu menyebutkan macam-macam mekanisme pernapasan pada


manusia.
4. Siswa mampu menyebutkan gangguan pada sistem pernapasan
5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap
kesehatan paru-paru manusia
6. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan
paru-paru manusia

E. Materi Ajar
1) Mekanisme Pernapasan
Bernapas adalah proses memasukkan udara pernapasan dari udara bebas ke
dalam tubuh serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas. Proses pemasukan udara
pernapasan disebut inspirasi. Sedangkan pengeluaran udara pernapasan disebut
ekspirasi. Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu:

1. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif pada pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk.
Bila otot antartulang rusuk terangkat, maka volume rongga dada bertambah
besar sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara di
paru-paru. Proses ini disebut inspirasi. Sebaliknya, bila otot antartulang
tetrtarik ke posisi semula, maka volume rongga dada bertambah kecil
sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih besar dari tekanan udara di paru-
paru. Proses ini disebut ekspirasi.
2. Pernapasan Perut
Otot yang berperan aktif pada pernapasan perut adalah otot diafragma. Bila
otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar maka
volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara dalam rongga dada
mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya aliran udara luar ke dalam
saluran pernapasan yang disebut inspirasi. Bila otot diafragma relaksasi maka
77

posisi diafragma akan cekung kea arah rongga dada sehingga tekanan udara
dalam rongga dada meningkat. Proses ini disebut eskpirasi.

2) Bahaya Rokok pada Kesehatan


Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan.
Merokok menganggu saluran pernapasan. Bahkan telah diketahui bahwa merokok
menyebabkan penyakit saluran pernapasan kronis dan sering menyebabkan
kematian. Perokok. Rokok adalah benda beracun yang sangat berbahaya bagi
orang yang merokok (perokok aktif) maupun orang di sekitar perokok yang tidak
merokok (perokok pasif). Merokok merupakan kebiasaan buruk. Orang yang
merokok memiliki napas yang pendek, mudah lelah, kemampuan indra penciuman
dan pengecap rasa berkurang, iritasi mata, sakit kepala dan pusing. Merokok
membuat nafsu makan berkurang sehingga rokok dapat menyebabkan kekurangan
gizi, pertumbuhan terhambat, dna kecerdasan sulit untuk berkembang.
Dalam waktu lama, orang yang merokok dapat terkena penyakit TBC,
hipertensi, jantung, osteoporosis, kerusakan rambut, mata dan gigi, penuaan dini
pada kulit, serta kanker paru-paru dan tenggorokan. Wanita hamil yang merokok
atau menjadi perokok pasif dapat menyalurkan zat-zat bercaun dari asap rokok
kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin pada rokok
menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, sedangkan karbonmonoksida
pada rokok menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin. Anak-anak
kecil yang orangtuanya merokok rentan menderita sesak nafas, infeksi telinga,
hidung da tenggorokan.
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kima berbahaya. Dari
sekian banyak kandungan zat berbahaya dalam asap rokok, tiga bahan rokok yang
paling berbahaya bagi kesehatan adalah:
1. Nikotin
Nikotin dalam jumlah mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat
menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah yang besar, nikotin
dapat menyebabkan pernapasan berhenti. Bagi orang-orang yang bukan
perokok, menghisap 1-2 mg nikotin akan menyebabkan pusing, sakit kepala,
78

mual dan muntah, berkeringat, serta terasa sakit pada daerah lambung. Nikotin
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, sehingga
pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Nikotin juga menimbulkan ketagihan
2. Karbon Monoksida
Karbon monoksida menyebabkan pembuluh darah akan menyempit dan
mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Karbonmonoksida mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen. Gabungan karbonmonoksida dan nikotin dapat mengakibatkan para
perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
3. Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tertinggal sebagai sisa asap
rokok yang tertinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairan
lainnya dihilangkan. Tar menyebabkan kanker. Sebatang rokok menghasilkan
10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang
berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Predict Observe Explain
Metode Pembelajaran : Diskusi, praktikum, dan tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, alat peraga, video
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
79

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika guru
siswa. mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada sistem
sistem pernapasan pada pernapasan manusia
Apersepsi manusia yaittu hidung, faring, 3 menit
trakea, bronkus,
bronkiolus, alveolus
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
Motivasi belum berani menjawab pembelajaran 2 menit
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan Inti
- Menampilkan video - Mengamati video yang
yang berkaitan dengan ditampilkan
mekanisme pernapasan - Menjawab pertanyaan
dan bahaya rokok dari guru: kembang
- Memberikan pertanyaan kempisnya perut
kepada siswa. Mengapa dikarenakan ada udara
dada dan perut kita yang masuk dan
Predict 10 menit
kembang kempis? keluar. Kondisi paru-
Bagaimana mekanisme paru perokok kotor
pernapasan antara sehingga fungsi organ
perokok dan bukan pernapasannya tidak
perokok? Penyakit apa bekerja secara
saja yang mungkin maksimal. Penyakit
menyerang seorang yang bisa menyerang
80

perokok? seorang perokok


diantaranya kanker
paru-paru, jantung
coroner, serangan
jantung dan
sebagainya.
- Membimbing siswa - Membuat alat peraga
membuat alat peraga - Mengumpulkan data
- Membimbing siswa dari alat peraga dan
membuktikan secara sumber yang relevan.
langsung melalui - Berdiskusi dan
percobaan dengan memproses data yang
Observe membuat alat peraga telah dilakukan dengan 45 menit
sistem pernapasan prediksinya
- Menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan - Menganalisis hasil
kelompok pengamatan dan
mempresentasikan hasil menarik kesimpula
pengamatan dan - Mempresentasikan
diskusinya di depan kelas hasil pengamatan dan
Explain diskusinya didepan 15 menit
kelas serta disimak
dan ditanggapi oleh
siswa lain

Kegiatan Akhir
- Menjelaskan kesimpulan - Mengumpulkan LKPD
dari pembelajaran hari - Menyimak penjelasan
ini. guru.
- Mengevaluasi - Menjawab soal
ketercapaian indikator. evaluasi yang
Penutup - Menyampaikan diberikan oleh guru 10 menit
informasi untuk materi secara lisan.
selanjutnya. - Menyimak informasi
- Memberi salam dari guru tentang
materi selanjutnya.
- Menjawab salam
81

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir
Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


82

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
83

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


84

Penilaian Kognitif

No.
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menyebutkan Organ apa saja yang Hidung, faring, laring,
organ-organ yang terlibat dalam proses trakea, bronkus,
terlibat pada mekanisme pernapasan? bronkiolus, alveolus.
1
proses mekanisme
pernapasan
manusia
Menjelaskan Jelaskan 2 mekanisme Inspirasi: proses
proses mekanisme pernapasan paa pemasukan udara
pernapasan manusia! pernapasan
2
manusia Ekspirasi: proses
pengeluaran udara
pernapasan
Membedakan Berdasarkan otot yang Berdasarkan otot yang
macam-macam berperan aktif, berperan aktif, mekanisme
mekanisme mekanisme pernapasan pernapasan manusia
3
pernapasan pada manusia dibagi dibagi menjadi 2 yaitu
manusia menjadi? pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Menjelaskan Jelaskan 4 gangguan Menjelaskan 4 gangguan
gangguan pada pada sistem pernapasan pada sistem pernapasan
4
sistem pernapasan manusia!

Mengidentifikasi Sebutkan 4 penyakit Kanker mulut, kanker


masalah bahaya yang disebabkan oleh paru-paru, kanker
asap rokok asap rokok? tenggorokan, kanker
terhadap kandung kemih, serangan 5
kesehatan paru- jantung, kecacatan tubuh
paru manusia pada janin, gagal jantung

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menyebutkan 7-6 organ yang terlibat pada proses
4
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 5-4 organ yang terlibat pada proses
3
1 pernapasan
Jika dapat menyebutkan 3-2 organ yang terlibat pada proses
2
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 1 organ yang terlibat pada proses 1
85

pernapasan
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
4
secara tepat
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
3
kurang tepat
2 Jika hanya menyebutkan 2 mekanisme pernapasan tanpa
2
menjelaskannya.
Jika hanya menyebutkan 1 mekanisme pernapasan tanpa
1
menjelaskannya.
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menyebutkan 4 mekanisme pernapasan berdasarkan
4
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 3 mekanisme pernapasan berdasarkan
3
otot yang berperan pada manusia secara tepat
3 Jika dapat menyebutkan 2 mekanisme pernapasan berdasarkan
2
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 1 mekanisme pernapasan berdasarkan
1
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 4 gangguan pernapasan pada manusia
4
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 3 gangguan pernapasan pada manusia
3
dengan tepat.
4 Jika dapat menjelaskan 2 gangguan pernapasan pada manusia
2
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 1 gangguan pernapasan pada manusia
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0
Jika dapat menyebutkan 4 gangguan pernapasan akibat asap rokok
4
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 3 gangguan pernapasan akibat asap rokok
3
dengan tepat.
5 Jika dapat menyebutkan 2 gangguan pernapasan akibat asap rokok
2
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 1 gangguan pernapasan akibat asap rokok
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 20
86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernafasan
Sub Materi Pokok : Volume dan Kapasitas Total Paru-Paru
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :3

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
87

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.6 Menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan hewan
3.8.7 Menyebutkan faktor yang mempengaruhi jumlah udara pernapasan
3.8.8 Menganalisis keterkaitan jumlah udara pernapasan dan faktor yang
mempengaruhinya

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara faktor-faktor dengan jumlah
udara pernapasan
88

E. Materi Ajar
Volume udara pernapasan dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Volume Tidal (udara pernapasan), yaitu volume udara yang masuk atau
keluar dari paru-paru selama pernapasan normal. Volume tidal pada laki-laki
± 500 mL, sedangkan wanita sekitar ± 380 mL.
2. Volume cadangan inspirasi (udara komplementer), yaitu volume udara
yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah
inspirasi normal. Udara komplementer pada laki-laki ± 3.100 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 1.900 mL.
3. Volume cadangan ekspirasi (udara cadangan), yaitu volume udara yang
masih dapat dikeluarkan dalam paru-paru secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi normal. Udara cadangan pada laki-laki ± 1.200 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 800 mL.
4. Volume Residu, yaitu udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal. Volume udara residu pada laki laki ± 1.200
mL, sedangkan wanita sekitar 1.000 mL.
5. Kapasitas Vital Paru-Paru, yaitu udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Kapasitas vital paru-
paru adalah jumlah volume udara pernapasan + volume udara komplementer +
volume udara cadangan
6. Volume Total Paru-Paru, yaitu udara yang tertampung maksimal di dalam
paru-paru. Volume total paru-paru adalah jumlah udara residu + kapasitas
vital paru-paru.
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut:
a. Umur
Umumnya semakin bertambahnya umur seseorang akan makin rendag
frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin
berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
b. Jenis Kelamin
89

Umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak memerlukan


energi. Hal ini menunjukkan bahwa proses metabolisme pada pria jauh lebih
tinggi daripada wanita.
c. Suhu Tubuh
Makin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme, sehingga
diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
d. Aktivitas Tubuh
Orang yang giat melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak energi
daripada orang yang sedang santai atau tidur. Untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut tubuh perlu lebih banyak oksigen untuk pernapasan sehingga
tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasannya.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Predict Observe Explain
Metode Pembelajaran : Diskusi, praktikum, dan tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, respirometer, alat peraga, video
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
90

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam - Menjawab salam
dan berdoa. dan berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: pada proses
mekanisme pernapasan inspirasi terjadi proses
Apersepsi pengambilan oksigen 3 menit
sedangkan ekspirasi
pelepasan
karbondioksida.
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa - Menyimak tujuan
yang belum berani pembelajaran
Motivasi menjawab 2 menit
- Menyampaikan KD
dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai.
Kegiatan Inti
- Menampilkan video - Mengamati video
yang berkaitan dengan yang ditampilkan
udara pernapasan pada - Menjawab
manusia saat santai pertanyaan dari
dan berlari. guru: volume udara
Predict - Memberikan setiap orang 10 menit
pertanyaan kepada berbeda. Faktor
siswa. Apakah setiap yang
orang memiliki mempengaruhinya
volume udara yaitu aktivitas, jenis
pernapasan yang kelamin, usia, suhu.
91

sama? Apa yang Semakin


membedakannya? bertambahnya umur
Bagaimana hubungan seseorang, akan
antara faktor yang makin rendah
mempengaruhinya frekuensi
dengan volume udara pernapasannya.
pernapasan? Laki-laki memilki
Bagaimana dengan frekuensi
seorang perokok? pernapasan yang
lebih tinggi
dibandingkan
perempuan. Makin
tinggi suhu tubuh,
semakin cepat
frekuensinya.
Semakin berat
aktivitas yang
dilakukan maka
frekuensi
pernapasan semakin
cepat. Dikarenakan
fungsi organ
pernapasan seorang
perokok bekerja
tidak maksimal,
maka volume udara
pernapasannya pun
menjadi rendah.
- Membimbing siswa - Membuat alat
membuat alat peraga peraga
- Membimbing siswa - Mengumpulkan data
membuktikan secara dari alat peraga dan
langsung melalui sumber yang
percobaan dengan relevan.
Observe membuat alat peraga - Berdiskusi dan 45 menit
sistem pernapasan memproses data
- Menginstruksikan yang telah dilakukan
siswa untuk dengan prediksinya
mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan - Menganalisis hasil
kelompok pengamatan dan
Explain 15 menit
mempresentasikan hasil menarik kesimpula
pengamatan dan - Mempresentasikan
92

diskusinya di depan hasil pengamatan


kelas dan diskusinya
didepan kelas serta
disimak dan
ditanggapi oleh
siswa lain
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan
kesimpulan dari LKPD
pembelajaran hari ini. - Menyimak
- Mengevaluasi penjelasan guru.
ketercapaian indikator. - Menjawab soal
- Menyampaikan evaluasi yang
Penutup informasi untuk materi diberikan oleh guru 10 menit
selanjutnya. secara lisan.
- Menyimak
informasi dari guru
tentang materi
selanjutnya.

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir
Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir
Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


93

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
94

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


95

Penilaian Kognitif

No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Diketahui data volume udara
pernapasan sebagai berikut:
Volume udara yang dapat
Volume tidal= 500ml
dihembuskan semaksimal
Volume cadangan ekspirasi=
mungkin setelah
1500ml
Menghitung melakukan inspirasi
Volume cadangan inspirasi=
jumlah udara secara maksimal disebut
1500ml 1
pernapasan kapasitas vital paru-paru
Volume Residu= 1500ml
pada manusia (KVP).
Berdasarkan data volume udara
KVP = VT+VI+VE
tersebut, kapasitas vital paru-
Jadi, KVP =
parunya adalah? Jelaskan apa
500+1500+1500 = 3500
pengertian KPV dan rumus
KPV!
Menyebutkan
faktor yabg Apa saja faktor yang Umur, jenis kelamin,
mempengaru mempengaruhi frekuensi suhu tubuh, aktivitas 2
hi frekuensi pernapasan pada manusia? tubuh
pernapasan.
1.Semakin bertambahnya
umur seseorang, akan
makin rendah frekuensi
pernapasannya.
Menganalisis 2.Laki-laki memilki
keterkaitan frekuensi pernapasan
jumlah udara yang lebih tinggi
Bagaimana pengaruh faktor
pernapasan dibandingkan
tersebut terhadap frekuensi 3
dan faktor perempuan.
pernapasan?
yang 3.Makin tinggi suhu
mempengaru tubuh, semakin cepat
hinya frekuensinya.
4.Semakin berat aktivitas
yang dilakukan maka
frekuensi pernapasan
semakin cepat.

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
1 Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP 4
96

dan menghitung KVP dengan tepat


Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP
3
dan menghitung KVP dengan kurang tepat
Jika dapat menjelaskan pengertian KVP atau menuliskan rumus
2
KVP atau menghitung KVP dengan tepat
Jika dapat menjelaskan pengertian KVP atau menuliskan rumus
1
KVP atau menghitung KVP dengan kurang tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi frekuensi
4
pernapasan dengan tepat
Jika menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi frekuensi
3
pernapasan dengan tepat
2 Jika menyebutkan 2 faktor yang mempengaruhi frekuensi
2
pernapasan dengan tepat
Jika menyebutkan 1 faktor yang mempengaruhi frekuensi
1
pernapasan dengan tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 4 faktor dan mengaitkannya dengan
4
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika dapat menjelaskan 3 faktor dan mengaitkannya dengan
3
frekuensi pernapasan secara tepat
3 Jika dapat menjelaskan 2 faktor dan mengaitkannya dengan
2
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika dapat menjelaskan 1 faktor dan mengaitkannya dengan
1
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika tidak menjawab 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 12
97

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Sub Materi Pokok : Organ Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :1

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
98

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.1 Menjelaskan pengertian bernapas
3.8.2 Mengidentifikasi organ penyusun pada sistem pernapasan manusia dan
hewan
3.8.3 Menjelaskan fungsi dari organ pada sistem pernapasan manusia dan
hewan

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernapas.
2. Siswa mampu menunjukkan organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia dan hewan.
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan.
99

E. Materi Ajar
Bernapas adalah suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas juga bisa diartikan
dengan penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau oksidasi senyawa organik
di dalam sel dan menghasilkan energi, penggunaan energi dan pengeluaran zat
sisa.

Organ Pernapasan pada Makhluk Hidup

Manusia Burung Reptil Cacing Serangga Ikan

Hidung Hidung Hidung Permuk Spirakel Mulut


aan
Faring Trakea Trakea tubuh Trakea Insang

Paru-Paru Kantong Hawa


Laring Paru-Paru

Trakea Kantong Hawa

Bronkus

Bronkiolus

Alveolus

1. Organ Pernapasan pada Manusia


Organ pada sistem pernapasan manusia terdiri dari:
a. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam
rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penyaringan ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk
gas, misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut di
hidung. Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan
suhu tubuh. Di samping menghangatkan udara, adanya lender
menyebabkan udara kering yang masuk ke rongga hidung menjadi lembap.
100

b. Faring
Udara yang masuk ke faring akan menuju laring.
c. Laring
Pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan dan
saluran pernapasan yang dinamakan anak tekak. Pada laring terdapat celah
menuju batang tenggorok.
d. Trakea
Batang tenggorok bercabang menjadi sepasang cabang batang tenggorok
atau bronkus. Satu menuju ke paru-paru kanan dan satu lagi menuju ke
paru-paru kiri.
e. Paru-Paru
Paru-parung dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan
tekanan dalam rongga dada. Pada paru-paru terdapat bronkiolus dan
alveolus. Bronkiolus adalah cabang bronkus. Alveolus adalah saluran
akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara.
Dinding alveolus yang tipis dan lembap akan mempermudah udara
pernapasan melewatinya. Pada bagian alveolus terjadi pertukaran O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara
bebas.Selanjutnya O2 akan beredar ke seluruh tubuh bersama darah dalam
bentuk oksihemoglobin. Di dalam sel tubuh, O2 dilepaskan dan
selanjutnya dipergunakan untuk oksidasi biologi, menghasilkan energi dan
membebaskan zat sisa berupa CO2.
2. Organ Pernapasan pada Burung

Burung mempunyai alat pernapasan yaitu pundi-pundi udara. Pundi-pundi ini


berguna untuk menyimpan udara pada waktu terbang. Proses pernapasan
burung dimulai dari hidung-tenggorokan-pundi pundi udara. Ketika terbang,
101

pernapasan burung berasal dari udara yang tersimpan dalam pundi-pundi


udara, dan ketika tidak terbang burung mengisi pundi-pundi udaranya.
4. Organ Pernapasan pada Serangga

Alat pernapasan pada serangga berupa pembuluh trakea. Udara masuk dan
keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel atau stigma yang terdapat di
kanan kiri tubuhnya, dari stigma, udara terus masuk ke pembuluh trakea
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Trakea memanjang ini selanjutnya
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh, dan dari sini mengangkut CO2.
5. Organ Pernapasan pada Ikan

Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat air melewati
lembaran insang, terjadi pertukaran gas. Air yang banyak mengandung
oksigen, akan masuk melewati insang. Pada saat yang sama, karbondioksida
akan keluar melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun
akan mengikat oksigen yang berasal dari air. Pada saat tutup insang membuka,
air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air
melalui insang, CO2 pun dikeluarkan.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab
102

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, gambar, powerpoint
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Membentuk
pembelajaran (spidol, kelompok
Pembukaan laptop, LCD) berdasarkan arahan 5 menit
- Membagi siswa dalam guru dan
kelompok (6-7 mendapatkan LKPD
kelompok) masing-
masing kelompok
beranggoatakan 6-7
orang
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada
sistem pencernaan pada sistem pencernaan
Apersepsi 3 menit
manusia yaitu mulut,
kerongkongan,
lambung, usus halus,
103

usus besar, anus.


Kegiatan Inti
Mengamati gambar
Menampilkan gambar
Mengamati organ pernapasan yang 7 menit
organ pernapasan
ditampilkan oleh guru

Mengarahkan peserta
Menanyakan berbagai
didik untuk mengajukan
hal mengenai organ
Menanya pertanyaan berkaitan 8 menit
pernapasan pada
dengan organ pernapasan
manusia dan hewan
pada manusia dan hewan

Mencari dan
Membagikan LKPD
mengumpulkan
Mengumpul kepada setiap kelompok
informasi yang 20 menit
kan Data untuk didiskusikan
berkaitan dengan
bersama kelompoknya
LKPD
Membimbing peserta
didik dalam kegiatan
diskusi untuk membahas
Berdiskusi dengan
hasil pengamatan dan
kelompok masing-
Mengasosias mengumpulkan informasi
masing nengenai 20 menit
i dari berbagai literature
pertanyaan-pertanyaan
untuk menjawab
yang ada di LKPD
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada
LKPD
Mempresentasikan
Meminta perwakilan
hasil diskusinya
Mengkomun kelompok
didepan kelas serta 15 menit
ikasikan mempresentasikan hasil
disimak dan ditanggapi
diskusinya di depan kelas
oleh siswa lainnya
Kegiatan Akhir
- Meminta siswa - Mengumpulkan
mengumpulkan LKPD LKPD
- Menjelaskan - Menyimak penjelasan
kesimpulan dari guru.
pembelajaran hari ini. - Menjawab soal
- Mengevaluasi evaluasi yang
Penutup 10 menit
ketercapaian indikator. diberikan oleh guru
- Menyampaikan secara lisan.
informasi untuk materi - Menyimak informasi
selanjutnya. dari guru tentang
- Memberi salam materi selanjutnya.
- Menjawab salam
104

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir
Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


105

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
106

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


107

Penilaian Kognitif

No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menjelaskan Apa yang Bernafas adalah penghirupan oksigen dan
pengertian dimaksud penggunaan gas oksigen untuk pembakaran atau
bernapas dengan oksidasi senyawa organik di dalam sel dan
1
bernapas menghasilkan energi, penggunaan energi dan
? pengeluaran zat sisa berupa karbondioksida dan
uap air.
Menjelaskan Jelaskan Hidung: keluar masuknya udara
fungsi dari secara Tekak (faring): persimpangan antara
organ pada urut kerongkongan dan tenggorokan
sistem organ Tenggorokan (trakea): menyaring kotoran yang
pernapasan pernapas tidak tersaring di hidung
2
manusia dan an pada Cabang tenggorokan (bronkus): cabang batang
hewan manusia tenggorok menuju ke paru-paru kiri dan kanan.
beserta Bronkiolus: menyalurkan udara dari bronkus ke
fungsinya alveolus
! Alveolus: pertukaran gas O2 dan CO2
Mengidentif Buatlah Tabel organ pernapasan!
ikasi organ tabel Organ Manusia Burung Ikan Serangga
penyusun checklist Hidung √ √
pada sistem organ Pundi

pernapasan pernapas Udara
Trakea √ √ √ 3
manusia dan an
hewan. manusia, Paru-
√ √
burung, paru
Insang √
ikan,
Spirakel √
serangga!

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
4
tepat
Jika dapat menjelaskan proses dan hasil dari pernapasan dengan
3
1 kurang tepat
Jika dapat menjelaskan proses pernapasan 2
Jika dapat menjelaskan hasil dari pernapasan 1
Jika tidak menjawab 0
108

Jika dapat menyebutkan 6-5 organ beserta fungsinya dengan


4
tepat
Jika dapat menyebutkan 4-3 organ beserta fungsinya dengan
3
tepat
2
Jika dapat menyebutkan 2-1 organ beserta fungsinya dengan
2
tepat
Jika dapat menyebutkan 6 organ 1
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menyebutkan minimal 5 organ atau lebih beserta
4
persamaannya dengan tepat
Jika dapat menyebutkan 4-3 organ atau lebih beserta
3
persamaannya dengan tepat
3
Jika dapat menyebutkan 2-1 organ atau lebih beserta
2
persamaannya dengan tepat
Jika hanya menyebutkan organnya saja 1
Jika tidak menjawab 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 12
109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Sub Materi Pokok : Mekanisme Pernapasan dan Bahaya Rokok pada
Kesehatan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :2

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
110

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.4 Menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses mekanisme
pernapasan manusia
3.8.5 Menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia.
3.8.6 Membedakan macam-macam mekanisme pernapasan pada manusia
4.8.1 Menjelaskan gangguan sistem pernapasan pada manusia.
4.9.1 Mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap kesehatan paru-
paru manusia
4.9.2 Melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan paru-paru
manusia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia.
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan pada manusia.
111

3. Siswa mampu membedakan macam-macam mekanisme pernapasan pada


manusia.
4. Siswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem pernapasan.
5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap
kesehatan paru-paru manusia.
6. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi kesehatan
paru-paru manusia

E. Materi Ajar
Mekanisme Pernapasan
Bernapas adalah proses memasukkan udara pernapasan dari udara bebas ke
dalam tubuh serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas. Proses pemasukan udara
pernapasan disebut inspirasi. Sedangkan pengeluaran udara pernapasan disebut
ekspirasi. Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif pada pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk.
Bila otot antartulang rusuk terangkat, maka volume rongga dada bertambah
besar sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara di
paru-paru. Proses ini disebut inspirasi. Sebaliknya, bila otot antartulang
tetrtarik ke posisi semula, maka volume rongga dada bertambah kecil
sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih besar dari tekanan udara di paru-
paru. Proses ini disebut ekspirasi.
2. Pernapasan Perut
Otot yang berperan aktif pada pernapasan perut adalah otot diafragma. Bila
otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar maka
volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara dalam rongga dada
mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya aliran udara luar ke dalam
saluran pernapasan yang disebut inspirasi. Bila otot diafragma relaksasi maka
posisi diafragma akan cekung kea arah rongga dada sehingga tekanan udara
dalam rongga dada meningkat. Proses ini disebut eskpirasi.
112

Bahaya Rokok pada Kesehatan


Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan.
Merokok menganggu saluran pernapasan. Bahkan telah diketahui bahwa merokok
menyebabkan penyakit saluran pernapasan kronis dan sering menyebabkan
kematian. Perokok. Rokok adalah benda beracun yang sangat berbahaya bagi
orang yang merokok (perokok aktif) maupun orang di sekitar perokok yang tidak
merokok (perokok pasif). Merokok merupakan kebiasaan buruk. Orang yang
merokok memiliki napas yang pendek, mudah lelah, kemampuan indra penciuman
dan pengecap rasa berkurang, iritasi mata, sakit kepala dan pusing. Merokok
membuat nafsu makan berkurang sehingga rokok dapat menyebabkan kekurangan
gizi, pertumbuhan terhambat, dna kecerdasan sulit untuk berkembang.
Dalam waktu lama, orang yang merokok dapat terkena penyakit TBC,
hipertensi, jantung, osteoporosis, kerusakan rambut, mata dan gigi, penuaan dini
pada kulit, serta kanker paru-paru dan tenggorokan. Wanita hamil yang merokok
atau menjadi perokok pasif dapat menyalurkan zat-zat bercaun dari asap rokok
kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin pada rokok
menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, sedangkan karbonmonoksida
pada rokok menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin. Anak-anak
kecil yang orangtuanya merokok rentan menderita sesak nafas, infeksi telinga,
hidung da tenggorokan.
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kima berbahaya. Dari
sekian banyak kandungan zat berbahaya dalam asap rokok, tiga bahan rokok yang
paling berbahaya bagi kesehatan adalah:
a. Nikotin
Nikotin dalam jumlah mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat
menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah yang besar, nikotin
dapat menyebabkan pernapasan berhenti. Bagi orang-orang yang bukan
perokok, menghisap 1-2 mg nikotin akan menyebabkan pusing, sakit kepala,
mual dan muntah, berkeringat, serta terasa sakit pada daerah lambung. Nikotin
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, sehingga
pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Nikotin juga menimbulkan ketagihan
113

b. Karbon Monoksida
Karbon monoksida menyebabkan pembuluh darah akan menyempit dan
mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Karbonmonoksida mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen. Gabungan karbonmonoksida dan nikotin dapat mengakibatkan para
perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
c. Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tertinggal sebagai sisa asap
rokok yang tertinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairan
lainnya dihilangkan. Tar menyebabkan kanker. Sebatang rokok menghasilkan
10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang
berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, powerpoint, video
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.
114

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam dan
berdoa. berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika guru
siswa. mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan LKPD
- Meminta siswa untuk
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab pertanyaan
sebelumnya mengenai guru: organ pada sistem
sistem pernapasan pada pernapasan manusia
Apersepsi manusia yaittu hidung, faring, 3 menit
trakea, bronkus,
bronkiolus, alveolus
Motivasi - Memuji siswa yang - Menanggapi pujian 2 menit
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
belum berani menjawab pembelajaran
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan inti
Mengamati video
Menampilkan video
mekanisme pernapasan
mekanisme pernapasan
Mengamati pada paru-paru sehat 7 menit
pada paru-paru sehat dan
dan perokok yang
perokok
ditampilkan oleh guru
Mengarahkan peserta
Menanyakan berbagai
didik untuk mengajukan
hal mengenai
pertanyaan berkaitan
Menanya mekanisme pernapasan 8 menit
dengan mekanisme
dan bahaya rokok bagi
pernapasan dan bahaya
kesehatan
rokok bagi kesehatan
Mengumpul Membagikan LKPD Mencari dan
20 menit
kan Data kepada setiap kelompok mengumpulkan
115

untuk didiskusikan informasi yang


bersama kelompoknya berkaitan dengan LKPD
Membimbing peserta
didik dalam kegiatan
diskusi untuk membahas
Berdiskusi dengan
hasil pengamatan dan
kelompok masing-
Mengasosias mengumpulkan informasi
masing nengenai 20 menit
i dari berbagai literatur
pertanyaan-pertanyaan
untuk menjawab
yang ada di LKPD
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada
LKPD
Mempresentasikan hasil
Meminta perwakilan
diskusinya didepan
Mengkomun kelompok
kelas serta disimak dan 15 menit
ikasikan mempresentasikan hasil
ditanggapi oleh siswa
diskusinya di depan kelas
lainnya
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan LKPD
kesimpulan dari - Menyimak penjelasan
pembelajaran hari ini. guru.
- Mengevaluasi - Menjawab soal
ketercapaian indikator. evaluasi yang
Penutup - Menyampaikan diberikan oleh guru 10 menit
informasi untuk materi secara lisan.
selanjutnya. - Menyimak informasi
- Memberi salam dari guru tentang
materi selanjutnya.
- Menjawab salam

I. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir
Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir
116

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


117

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
118

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


119

Penilaian Kognitif

No.
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Menyebutkan Organ apa saja yang Hidung, faring, laring,
organ-organ yang terlibat dalam proses trakea, bronkus,
terlibat pada mekanisme pernapasan? bronkiolus, alveolus.
1
proses mekanisme
pernapasan
manusia
Menjelaskan Jelaskan 2 mekanisme Inspirasi: proses
proses mekanisme pernapasan paa pemasukan udara
pernapasan manusia! pernapasan
2
manusia Ekspirasi: proses
pengeluaran udara
pernapasan
Membedakan Berdasarkan otot yang Berdasarkan otot yang
macam-macam berperan aktif, berperan aktif, mekanisme
mekanisme mekanisme pernapasan pernapasan manusia
3
pernapasan pada manusia dibagi dibagi menjadi 2 yaitu
manusia menjadi? pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Menjelaskan Jelaskan 4 gangguan Menjelaskan 4 gangguan
gangguan pada pada sistem pernapasan pada sistem pernapasan
4
sistem pernapasan manusia!

Mengidentifikasi Sebutkan 4 penyakit Kanker mulut, kanker


masalah bahaya yang disebabkan oleh paru-paru, kanker
asap rokok asap rokok? tenggorokan, kanker
terhadap kandung kemih, serangan 5
kesehatan paru- jantung, kecacatan tubuh
paru manusia pada janin, gagal jantung

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
Jika dapat menyebutkan 7-6 organ yang terlibat pada proses
4
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 5-4 organ yang terlibat pada proses
1 3
pernapasan
Jika dapat menyebutkan 3-2 organ yang terlibat pada proses
2
pernapasan
120

Jika dapat menyebutkan 1 organ yang terlibat pada proses


1
pernapasan
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
4
secara tepat
Jika dapat menjelaskan 2 mekanisme pernapasan pada manusia
3
kurang tepat
2 Jika hanya menyebutkan 2 mekanisme pernapasan tanpa
2
menjelaskannya.
Jika hanya menyebutkan 1 mekanisme pernapasan tanpa
1
menjelaskannya.
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menyebutkan 4 mekanisme pernapasan berdasarkan
4
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 3 mekanisme pernapasan berdasarkan
3
otot yang berperan pada manusia secara tepat
3 Jika dapat menyebutkan 2 mekanisme pernapasan berdasarkan
2
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika dapat menyebutkan 1 mekanisme pernapasan berdasarkan
1
otot yang berperan pada manusia secara tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 4 gangguan pernapasan pada manusia
4
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 3 gangguan pernapasan pada manusia
3
dengan tepat.
4 Jika dapat menjelaskan 2 gangguan pernapasan pada manusia
2
dengan tepat.
Jika dapat menjelaskan 1 gangguan pernapasan pada manusia
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0
Jika dapat menyebutkan 4 gangguan pernapasan akibat asap rokok
4
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 3 gangguan pernapasan akibat asap rokok
3
dengan tepat.
5 Jika dapat menyebutkan 2 gangguan pernapasan akibat asap rokok
2
dengan tepat.
Jika dapat menyebutkan 1 gangguan pernapasan akibat asap rokok
1
dengan tepat.
Jika tidak menjawab. 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 20
121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Sekolah : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Sub Materi Pokok : Volume Pernapasan
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan Ke :3

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
122

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada
remaja untuk menentukan keputusan

C. Indikator Pembelajaran
3.8.7 Menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan hewan
3.8.8 Menyebutkan faktor yang mempengaruhi jumlah udara pernapasan
3.8.9 Menganalisis keterkaitan jumlah udara pernapasan dan faktor yang
mempengaruhinya

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan
data/bereksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, diharapkan:
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara faktor-faktor dengan jumlah
udara pernapasan
123

E. Materi Ajar
Volume dan kapasitas paru-paru pada setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada beberapa faktor, misalnya jenis kelamin, usia, postur tubuh,
aktivutas dan kekuatan bernafas. Volume udara pernapasan dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
1. Volume Tidal (udara pernapasan), yaitu volume udara yang masuk atau
keluar dari paru-paru selama pernapasan normal. Volume tidal pada laki-laki
± 500 mL, sedangkan wanita sekitar ± 380 mL.
2. Volume cadangan inspirasi (udara komplementer), yaitu volume udara
yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah
inspirasi normal. Udara komplementer pada laki-laki ± 3.100 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 1.900 mL.
3. Volume cadangan ekspirasi (udara cadangan), yaitu volume udara yang
masih dapat dikeluarkan dalam paru-paru secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi normal. Udara cadangan pada laki-laki ± 1.200 mL, sedangkan
wanita sekitar ± 800 mL.
4. Volume Residu, yaitu udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal. Volume udara residu pada laki laki ± 1.200
mL, sedangkan wanita sekitar 1.000 mL.
5. Kapasitas Vital Paru-Paru, yaitu udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. Kapasitas vital paru-
paru adalah jumlah volume udara pernapasan + volume udara komplementer +
volume udara cadangan.
6. Volume Total Paru-Paru, yaitu udara yang tertampung maksimal di dalam
paru-paru. Volume total paru-paru adalah jumlah udara residu + kapasitas
vital paru-paru.
Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut:
e. Umur
124

Umumnya semakin bertambahnya umur seseorang akan makin rendag


frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin
berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
f. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak memerlukan
energi. Hal ini menunjukkan bahwa proses metabolisme pada pria jauh lebih
tinggi daripada wanita.
g. Suhu Tubuh
Makin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme, sehingga
diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
h. Aktivitas Tubuh
Orang yang giat melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak energi
daripada orang yang sedang santai atau tidur. Untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut tubuh perlu lebih banyak oksigen untuk pernapasan sehingga
tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasannya.

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, praktikum dan tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : LKPD, video, powerpoint
Alat/Bahan : papan tulis, spidol, proyektor
Sumber belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
 Prawirohartono, Slamet. 2013. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Bailmu
125

 Sulistyowati, Endah dkk. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SA/MA Kelas
XI. Klaten: PT Intan Pariwara.

H. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa Waktu
Kegiatan Awal
- Memberikan salam dan - Menjawab salam
berdoa. dan berdoa.
- Mengecek kehadiran - Menjawab ketika
siswa. guru mengabsen.
- Menyiapkan media - Duduk bersama 5 menit
Pembukaan
pembelajaran (spidol, kelompoknya dan
laptop, LCD) mendapatkan
- Meminta siswa untuk LKPD
duduk bersama
kelompoknya
Menanyakan materi Menjawab
sebelumnya mengenai pertanyaan guru:
mekanisme pernapasan pada proses inspirasi
terjadi proses
Apersepsi pengambilan oksigen 3 menit
sedangkan ekspirasi
pelepasan
karbondioksida.
- Memuji siswa yang - Menanggapi pujian
berani menjawab dan guru
memotivasi siswa yang - Menyimak tujuan
Motivasi belum berani menjawab pembelajaran 2 menit
- Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Kegiatan Inti
Menampilkan video
orang yang sedang Mengamati video
Mengamati 7 menit
berjalan santai dengan ditampilkan oleh guru
yang sehabis berlari
126

Mengarahkan peserta
didik untuk
Menanyakan berbagai hal
mengajukan
Menanya mengenai video yang 8 menit
pertanyaan berkaitan
ditampilkan
dengan video yang
ditampilkan
Membagikan LKPD
Mencari dan
kepada setiap
Mengumpulk mengumpulkan informasi
kelompok untuk 20 menit
an Data yang berkaitan dengan
didiskusikan bersama
LKPD
kelompoknya
Membimbing peserta
didik dalam kegiatan
diskusi untuk
membahas hasil
Berdiskusi dengan
pengamatan dan
kelompok masing-masing
mengumpulkan
Mengasosiasi nengenai pertanyaan- 20 menit
informasi dari
pertanyaan yang ada di
berbagai literatur
LKPD
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada
LKPD
Meminta perwakilan Mempresentasikan hasil
kelompok diskusinya didepan kelas
Mengkomuni
mempresentasikan serta disimak dan 15 menit
kasikan
hasil diskusinya di ditanggapi oleh siswa
depan kelas lainnya
Kegiatan Akhir
- Menjelaskan - Mengumpulkan LKPD
kesimpulan dari - Menyimak penjelasan
pembelajaran hari guru.
ini. - Menjawab soal evaluasi
- Mengevaluasi yang diberikan oleh
Penutup ketercapaian guru secara lisan. 10 menit
indikator. - Menyimak informasi
- Menyampaikan dari guru tentang materi
informasi untuk selanjutnya.
materi selanjutnya. - Menjawab salam
- Memberi salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Pedoman
Jenis Bentuk Instrumen
Penilaian Penskoran
127

Afektif Observasi Pernyataan berskala Terlampir


Psikomotorik Observasi Skala penilaian Terlampir
Kognitif Evaluasi soal Essay dan LKPD Terlampir

Jakarta, Januari 2019

Mengetahui:

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Hadi Prasetyo, S.Si, MM Riski Amalia

NIP. 19810301 201101 1 001 NIM. 1113016100028


128

Penilaian Afektif

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok :

Sikap
No Nama Total Rerata Ket
Tanggung Percaya Kreatif Kerja
Jujur Disiplin
jawab diri dikelas sama

Dst

Nilai sikap =

Keterangan:

1 : Tidak pernah/tidak tampak Skor maksimum = 24


2 : Jarang Nilai maksimum = 100
3 : Sering
4 : Sangat sering/selalu
129

Penilaian Psikomotorik

Format Penilaian Hasil Diskusi Kelompok

Nama Skor
No. Aspek yang Dinilai Jumlah
Kelompok 1 2 3 4
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
1
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Lembar soal dan diskusi dijawab
dengan baik, tepat dan lengkap
Keterbacaan jawaban yang diberikan
baik dan tepat
2
Dapat memberikan kesimpulan yang
baik dan tepat
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik dan benar
Dst

Nilai = x 100

Keterangan:

< 60 : Kurang

61 – 70 : Cukup

71 – 80 : Baik

81 – 100 : Sangat Baik


130

Penilaian Kognitif

No
Indikator Soal Kunci Jawaban
Soal
Diketahui data volume udara
pernapasan sebagai berikut:
Volume udara yang dapat
Volume tidal= 500ml
dihembuskan semaksimal
Volume cadangan ekspirasi=
mungkin setelah
1500ml
Menghitung melakukan inspirasi
Volume cadangan inspirasi=
jumlah udara secara maksimal disebut
1500ml 1
pernapasan kapasitas vital paru-paru
Volume Residu= 1500ml
pada manusia (KVP).
Berdasarkan data volume udara
KVP = VT+VI+VE
tersebut, kapasitas vital paru-
Jadi, KVP =
parunya adalah? Jelaskan apa
500+1500+1500 = 3500
pengertian KPV dan rumus
KPV!
Menyebutkan
faktor yabg Apa saja faktor yang Umur, jenis kelamin,
mempengaru mempengaruhi frekuensi suhu tubuh, aktivitas 2
hi frekuensi pernapasan pada manusia? tubuh
pernapasan.
5.Semakin bertambahnya
umur seseorang, akan
makin rendah frekuensi
pernapasannya.
Menganalisis 6.Laki-laki memilki
keterkaitan frekuensi pernapasan
jumlah udara yang lebih tinggi
Bagaimana pengaruh faktor
pernapasan dibandingkan
tersebut terhadap frekuensi 3
dan faktor perempuan.
pernapasan?
yang 7.Makin tinggi suhu
mempengaru tubuh, semakin cepat
hinya frekuensinya.
8.Semakin berat aktivitas
yang dilakukan maka
frekuensi pernapasan
semakin cepat.

Rubrik Penilaian Kognitif

No.
Kriteria Skor
Soal
1 Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP 4
131

dan menghitung KVP dengan tepat


Jika dapat menjelaskan pengertian KVP, menuliskan rumus KVP
3
dan menghitung KVP dengan kurang tepat
Jika dapat menjelaskan pengertian KVP atau menuliskan rumus
2
KVP atau menghitung KVP dengan tepat
Jika dapat menjelaskan pengertian KVP atau menuliskan rumus
1
KVP atau menghitung KVP dengan kurang tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi frekuensi
4
pernapasan dengan tepat
Jika menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi frekuensi
3
pernapasan dengan tepat
2 Jika menyebutkan 2 faktor yang mempengaruhi frekuensi
2
pernapasan dengan tepat
Jika menyebutkan 1 faktor yang mempengaruhi frekuensi
1
pernapasan dengan tepat
Jika tidak menjawab 0
Jika dapat menjelaskan 4 faktor dan mengaitkannya dengan
4
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika dapat menjelaskan 3 faktor dan mengaitkannya dengan
3
frekuensi pernapasan secara tepat
3 Jika dapat menjelaskan 2 faktor dan mengaitkannya dengan
2
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika dapat menjelaskan 1 faktor dan mengaitkannya dengan
1
frekuensi pernapasan secara tepat
Jika tidak menjawab 0

Nilai = x 100

* Skor maksimal 12
132

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I

Organ Pernapasan Makhluk Hidup

Kelas Eksperimen

Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan pengertian bernapas


2. Mengidentifikasi organ penyusun pada sistem
pernapasan manusia dan hewan
3. Menjelaskan fungsi dari organ pada sistem pernapasan
manusia dan hewan
133

SISTEM PERNAPASAN MAKHLUK HIDUP

Sistem pernapasan pada manusia memiliki tugas yang berat setiap hari. Manusia
bernapas sebanayk 12 hingga 20 kali per menit, yang berlangsung secara terus
menerus tanpa henti. Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari
udara untuk proses oksidasi serta pengeluaran karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
sebagai sisa hasil oksidasi. Setiap manusia memerlukan bernapas, begitu pula
manusia. Manusia bernapas menggunakan paru-paru, begitu pula dengan burung.
Walaupun mempunyai organ pernapasan yang sama, ada beberapa organ
pernapasan yang berbeda antara manusia dan burung. Begitu pula dengan
belalang, walaupun burung dan belalang bisa terbang tetapi organ pernapasan
mereka berbeda. Ternyata hewan-hewan yang tinggal didarat memiliki berbagai
perbedaan di sistem pernapasannya. Jika kita bandingkan dengan hewan yang
hidup di air misalnya ikan mas, apakah ikan mas memiliki persamaan organ
pernapasan dengan hewan yang hidup didarat?

Nah, kira-kira apa saja perbedaan organ-organ yang dimiliki oleh manusia, burung,
belalang dan ikan. Tuliskan organ-organ tersebut di tabel 1 ! Bagaimana dengan
fungsi organ tersebut, jelaskan pada tabel 2 !

Tabel 1 Organ Pernapasan Manusia dan Hewan

Tuliskan nama organ dan berilah tanda checklist di bagian


manusia/burung/belalang/ikan mas !

No Organ Manusia Burung Belalang Ikan Mas


134

Tabel 2. Fungsi Organ Pernapasan

No Organ Fungsi

Untuk membuktikan prediksi kalian, mari kita selidiki dengan melakukan


pengamatan langsung. Sebelumnya siapkan alat dan bahan berikut ini !
Alat dan Bahan
1. Torso manusia
2. Charta ikan
3. Charta serangga
4. Charta burung
Cara Kerja
1. Amati persamaan dan perbedaan sistem pernapasan manusia,
serangga, ikan dan burung
2. Carilah informasi mengenai sistem pernapasan pada manusia dan
hewan dengan menyertakan sumbernya
3. Catat hasil pengamatan dalam tabel 1 dan 2
135

Tabel 3 Organ Pernapasan Manusia dan Hewan

Tuliskan nama organ dan berilah tanda checklist di bagian


manusia/burung/belalang/ikan mas !

No Organ Manusia Burung Belalang Ikan Mas

Tabel 4 Fungsi Organ Pernapasan

No Organ Fungsi
136

Apakah prediksi yang kalian buat sudah sesuai dengan


informasi, bukti dan data yang kalian dapatkan? Jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA
137

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II

Mekanisme Pernapasan dan Bahaya Rokok pada Kesehatan

Kelas Eksperimen

Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.
6.
7.

TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Menyebutkan organ-organ yang terlibat pada


mekanisme pernapasan manusia.
5. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
6. Menyebutkan macam-macam pernapasan pada manusia.
7. Menyebutkan gangguan pada sistem pernapasan.
8. Mengidentifikasi masalah bahaya rokok terhadap
kesehatan paru-paru manusia.
138

MEKANISME PERNAPASAN

Menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya. Sederhananya, begitulah kira-kira


mekanisme pernapasan. Nyatanya, bernapas memiliki proses yang panjang.bagaimana
prosesnya? Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam proses inspirasi dan ekspirasi
maka mekanisme pernapasan dibedakan menjadi dua macam yaitu pernapasan dada dan
perut. Bagaimana mekanismenya?

Gambar diatas memperlihatkan bagaimana kondisi paru-paru orang sehat dan perokok.
Asap rokok mengandung banyak bahan kimia yang membahayakan sistem pernapasan.
Paparan secara terus menerus dari asap rokok akan mengubah struktur seluler paru-paru.
Dinding elastis di dalam saluran udara akan rusak. Ini berarti bahwa ada area permukaan
yang kurang berfungsi diparu-paru yang mengakibatkan kesulitan bernapas dan sulitnya
pertukaran udara. Jika banyak bagian dalam paru-paru yang rusak akibat asap rokok maka
jangan heran jika paru-paru perokok tidak bisa memproses udara yang masuk dengan benar
dan optimal.. Apabila Anda merokok yang rugi tentunya adalah diri Anda sendiri juga
orang lain yang harus ikut menghirup asap rokok yang Anda hembuskan. Paru-paru
perokok adalah salah satu contoh efek yang paling merugikan, kalau Anda masih sayang
dengan kondisi paru-paru Anda berhentilah merokok mulai dari sekarang. Meski mungkin
tidak mudah menghentikan kebiasan merokok yang sudah berlangsung lama namun tidak
ada kata terlambat untuk berhenti merokok.
Sumber:
www.honestdocs.id
https://www.pelajaran.co.id/2017/08/pengertian-mekanisme-pernapasan-pada-manusia-
pernapasan-dada-dan-pernapasan-perut.html
https://kaltim.tribunnews.com/2018/05/02/perawat-ini-tunjukkan-beda-antara-paru-paru-
sehat-dan-pecandu-rokok-saat-sedang-kembang-kempis
https://www.androphedia.com/kondisi-paru-paru-akibat-rokok/
Berdasarkan informasi diatas, buatlah prediksi dari pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini!

1. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?


2. Bagaimana kondisi paru-paru yang sehat dan paru-paru seorang
perokok?
3. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan akibat
asap rokok?

TULISKAN PREDIKSIMU DISINI

139
140

Untuk membuktikan prediksimu, lakukanlah kegiatan berikut ini!

Alat dan bahan :


1. Botol plastik bekas air mineral
2. Gunting
3. Balon tiga buah
4. Plastisin secukupnya
5. Karet gelang
6. Kapas
7. Sedotan

Kegiatan 1

1. Persiapkan semua alat dan bahan


2. Potong ¾ bagian bawah botol
3. Potong lubang balon paling atas
4. Tutup bagian bawah botol dengan balon yang sudah dipotong
5. Masukkan kapas secukupnya pada kedua balon
6. Ambil dua balon kemudian ikatkan kepada dua sedotan dengan
menggunakan karet gelang
7. Masukkan sedotan yang sudah diikat dengan balon ke dalam botol ½
bagian
8. Tutup botol dengan plastisin
9. Tuliskan perumpaan alat peragamu dengan sistem pernapasan pada
manusia di tabel 1
10. Bila sudah terangkai, kamu dapat melakukan simulasi pernapasan dada
dan perut pada manusia. Sebelum memulainya, pastikan terlebih dahulu
balon yang berada di dalam botol dalam keadaan kempis
11. Tarik bagian tengah diafragma, lalu perhatikan apa yang terjadi pada
kedua balon.
12. Tekan sisi kanan dan kiri tengah botol, lalu perhatikan apa yang terjadi
pada dua balon yang ada didalam botol.
13. Bandingkan kerja otot antar tulang rusuk, paru-paru dan diafragma
14. Catat hasil pengamatan Anda dan berilah tanda checklist di tabel 2
141

Analogikan alat peragamu dengan sistem pernapasan pada manusia!

Tabel 1. Analogi Alat Peraga dan Organ Pernapasan

Alat Peraga Organ Pernapasan

Tabel 2 Hasil Pengamatan Ekspirasi dan Inspirasi (chekclistlah!)

Otot Antar Tulang Rusuk Tulang Rusuk Paru-Paru


Pernapasan Warna
Dada Kontraksi Relaksasi Naik Turun Mengembang Mengempis Kapas

Inspirasi

Ekspirasi

Perna Otot Antar Tulang Rusuk Diafragma Paru-Paru Warna


pasan
Kontraksi Relaksasi Mendatar Melengkung Mengembang Mengempis Kapas
Perut
Inspir
asi

Ekspi
rasi
142

Kegiatan 2
1. Alat peraga yang sudah Anda buat pada kegiatan 1, selanjutkan digunakan
di kegiatan 2
2. Masukkan rokok pada lubang botol paling atas, dan rapatkan lubang
disekitar rokok dengan plastisin
3. Tarik bagian tengah diafragma, lalu perhatikan apa yang terjadi pada
kedua balon.
4. Bandingkan kondisi didalam alat peraga sebelum dan sesudah percobaan
5. Catat hasil pengamatan Anda di tabel 2

Tabel 3 Hasil Pengamatan

Analogi kapas sebagai alveolus Keterangan

Kegiatan 1
(orang yang tidak merokok)

Kegiatan 2
(orang yang merokok)
143

Apakah prediksi yang kalian buat sudah sesuai dengan


informasi, bukti dan data yang kalian dapatkan? Jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA
144

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK III

Volume Udara Pernapasan

Kelas Eksperimen

Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

TUJUAN PEMBELAJARAN

9. Menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia


dan hewan
10. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi jumlah udara
pernapasan
11. Menganalisis keterkaitan jumlah udara pernapasan dan
faktor yang mempengaruhinya
145

Perhatikan tabel berikut ini!

Kapasitas Pernapasan
Nama Umur
Santai Setelah Berlari
Volume Udara Lia 17 3500 ml 5000 ml
Pernapasan Nisa 16 3000 ml 3200 ml
Bukan Perokok Rio 17 4000 ml 5000 ml
Intan 17 2750 ml 3300 ml
Ardi 16 2750 ml 3250 ml

Kapasitas paru merupakan kemampuan paru-paru untuk


menampung udara. Kemampuan menampung udara ini
berbeda-beda untuk setiap individu. Penelitian ini dilakukan
Volume Udara
untuk mengukur kapasitas paru laki-laki perokok dan bukan
Pernapasan
perokok. Penelitian ini dilakukan pada 4 sampel yang berusia 19-
Perokok
22 tahun dengan 2 sampel mempunyai kebiasaan merokok dan 2
sampel lain tidak merokok. Hasil menunjukkan bahwa untuk 2
sampel bukan perokok sebesar 3,77 L dan 3,02 L sedangkan
untuk kapasitas perokok aktif sebesar 2,24 L dan 2,69 L. Seorang
perokok memiliki kapasitas paru-paru yang rendah.
Sumber: www.jurnal.fkip.uns.ac.id

Berdasarkan wacana diatas, buatlah prediksi mengenai pertanyaan berikut ini!


1. Apakah yang menyebabkan perbedaan jumlah udara pernapasan pada wacana 1 ?
2. Apakah yang menyebabkan perbedaan jumlah udara pernapasan tidak merokok dan
perokok aktif pada wacana 2 ?
3. Jelaskan hubungan antara jumlah udara pernapasan dengan faktor yang
mempengaruhinya !

TULISKAN PREDIKSIMU DISINI


146

Untuk membuktikan prediksimu, lakukanlah kegiatan berikut ini!

Alat dan Bahan


1. Toples besar
2. Botol 1,5 liter
3. Selang plastik berukuran ± 40 cm
4. Spidol besar
5. Timbangan berat badan
6. Gelas ukur
7. Stopwatch (arloji)

Kegiatan 1
1. Timbanglah berat badan siswa yang menghembuskan napas tersebut. Catat pada
tabel 1.
2. Toples diisi air sekitar separuh dari tingginya.
3. Masukkan air ke dalam botol sebanyak 100 cm3 secara bertahap hingga penuh,
sambil dibuat skala dengan pada botol. Kemudian tutup botol tersebut.
4. Letakkan botol yang berisi air pada posisi terbalik ke dalam bak air. Kemudian
buka tutup botolnya.
5. Masukkan salah satu ujung selang melalui mulut botol dan ujung selang lainnya
ke mulut
6. Tarik napas secara normal (biasa) dan hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat
mulut ke dalam botol melalui selang plastic (volume tidal)
7. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
8. Ulangi langkah 3-5
9. Hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui selang
plastic (volume cadangan ekspirasi)
10. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
11. Kosongkan air dalam botol dan letakkan botol pada posisi terbalik didalam bak
12. Tarik napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui selang plastic
(volume cadangan inspirasi)
13. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air sebelum
dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 1.
14. Bandingkan dengan 2 kawan lainnya yang memiliki berat badan berbeda
147

Tabel 1. Hasil Pengamatan Volume Pernapasan Keadaan Santai

Volume Pernapasan
Jenis Berat Kapasitas Vital Paru-
Nama (santai) (mL)
Kelamin Badan Paru (mL)
VR VCI VCE

Kegiatan 2

1. Alat peraga yang sudah Anda buat pada kegiatan 1, selanjutnya


digunakan di kegiatan 2
2. Lakukan kegiatan berlari-lari di tempat selama 1 menit
3. Tarik napas secara normal (biasa) dan hembuskan napas sekuat-kuatnya
lewat mulut ke dalam botol melalui selang plastic (volume tidal)
4. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air
sebelum dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 2.
5. Lakukan kegiatan berlari-lari di tempat selama 1 menit
6. Hembuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui
selang plastic (volume cadangan ekspirasi)
7. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air
sebelum dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 2.
8. Kosongkan air dalam botol dan tetap letakkan botol pada posisi terbalik
didalam bak
9. Lakukan kegiatan berlari-lari di tempat selama 1 menit
10. Tarik napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam botol melalui selang
plastic (volume cadangan inspirasi)
11. Amati perubahan volumenya dengan mencatat selisih antara air
sebelum dihembuskan dan sesudah dihembuskan. Catat pada tabel 2.
12. Bandingkan dengan 2 kawan lainnya yang memiliki berat badan berbeda
148

Tabel 2. Hasil Pengamatan Volume Pernapasan Setelah Berlari

Volume Pernapasan
Jenis Berat (setelah berlari) Kapasitas Vital Paru-
Nama
Kelamin Badan (mL) Paru (mL)
VR VCI VCE

Apakah prediksi yang kalian buat sudah sesuai dengan informasi, bukti
dan data yang kalian dapatkan? Jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA
149

Lampiran 4

Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Kontrol

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pokok Bahasan : Organ Penyusun Sistem Pernapasan pada Manusia


dan Hewan

Kelas/Semester : XI IPA / GENAP

Nama :

A. TUJUAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bernapas
2. Siswa mampu menyebutkan organ-organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia dan hewan
3. Siswa mampu menjelaskan fungsi masing-masing organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia dan hewan

B. PERTANYAAN
1. Sistem pernapasan pada manusia
a. Apa saja organ penyusun sistem pernapasan pada manusia ?
b. Apa fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada manusia ?
150

No. Organ Fungsi

2. Sistem pernapasan pada serangga


a. Apa saja organ penyusun sistem pernapasan pada serangga ?
b. Apa fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada serangga ?

No. Organ Fungsi


151

3. Sistem pernapasan pada burung


a. Apa saja organ penyusun sistem pernapasan pada burung ?
b. Apa fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada burung ?

No. Organ Fungsi

4. Sistem Pernapasan pada Ikan


a. Apa saja organ penyusun sistem pernapasan pada ikan ?
b. Apa fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada ikan ?
152

No. Organ Fungsi


153

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pokok Bahasan : Mekanisme Pernapasan pada Manusia, Gangguan pada

Sistem Pernapasan dan Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

Kelas/Semester : XI IPA / Genap

Nama :

MEKANISME PERNAPASAN PADA MANUSIA, GANGGUAN PADA SISTEM


PERNAPASAN DAN BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

A. Tujuan
1. Siswa mampu menyebutkan organ-organ yang terlibat pada proses
pernapasan pada manusia
2. Siswa mampu menjelaskan proses mekanisme pernapasan manusia
3. Siswa mampu membedakan macam-macam mekanisme pernapasan
pada manusia
4. Siswa mampu menjelaskan gangguan yang terjadi pada sistem
pernapasan
5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah bahaya asap rokok terhadap
kesehatan paru-paru manusia
6. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahaya asap rokok bagi
kesehatan paru-paru manusia
B. Kegiatan Siswa
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Jelaskan pengertian inspirasi dan ekspirasi !
154

2. Berdasarkan jenis otot yang berperan aktif, respirasi manusia


dibedakan menjadi dua macam, apa saja? Jelaskan mekanismenya !

3. Pernapasan dada dan pernapasan perut pada dasarnya memiliki


perbedaan. Apa saja perbedaannya ? Sajikan dalam bentuk tabel !

4. Gangguan pada sistem pernapasan apa sajakah yang dapat diderita


oleh perokok aktif ?
155

5. Jelaskan gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada alat


pernapasan manusia !

Organ yang Nama


Keterangan
Diserang Penyakit
156

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pokok Bahasan : Volume Udara Pernapasan

Kelas/Semester : XI IPA / Genap

Nama :

VOLUME UDARA PERNAPASAN

A. Tujuan
1. Siswa mampu menghitung jumlah udara pernapasan pada manusia dan
hewan
2. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
udara pernapasan
3. Siswa mampu menganalisis keterkaitan antara jumlah udara
pernapasan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
B. Kegiatan Siswa
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Volume udara pernapasan manusia terbagi atas 6. Lengkapilah tabel
berikut mengenai pengertian dan volume udaranya masing-masing !

No. Macam Volume Udara Pengertian Volume


157

2. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume udara


pernapasan dan frekuensi pernapasan !
158

Lampiran 5

Rubrik Penskoran LKPD Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

RUBRIK PENILAIAN LKPD KELAS EKSPERIMEN

No. Aspek yang Dinilai Rubrik Skor

Skor 3 : Membuat prediksi yang sesuai dengan


rumusan masalah
Skor 2 : Membuat prediksi yang kurang sesuai
1 Predict dengan rumusan masalah
Skor 1 : Membuat prediksi yang tidak sesuai
dengan rumusan masalah dan bahasan yan terkait
Skor 0 : Tidak membuat prediksi apapun
Skor 3 : Mencatat informasi yang sesuai dengan
rumusan masalah
Skor 2 : Mencatat informasi yang kurang sesuai
2 Observe dengan rumusan masalah
Skor 1 : Mencatat informasi yang tidak sesuai
dengan rumusan masalah dan bahasan yan terkait
Skor 0 : Tidak mencatat informasi apapun
Skor 3 : Menjelaskan keterkaitan antara prediksi
dengan hasil pengamatan sekaligus membuat
kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah
yang terkait
Skor 2 : Menjelaskan keterkaitan antara prediksi
dengan hasil pengamatan dan membuat
kesimpulan yang kurang sesuai dengan rumusan
3 Explain masalah yang terkait
Skor 1 : Menjelaskan keterkaitan antara prediksi
dengan hasil pengamatan sekaligus membuat
kesimpulan yang tidak sesuai dengan rumusan
masalah yang terkait
Skor 0 : Tidak menjelaskan keterkaitan maupun
membuat kesimpulan

Nilai = x 100
159

RUBRIK PENILAIAN LKPD KELAS KONTROL

Tahap
Pembelajaran Kriteria Penilaian Skor
Saintifik
Mengamati dan a. Jika siswa menulis lebih dari 3 pertanyaan berdasarkan artikel 4
Menanya yang didiskusikan
b.Jika siswa menulis 3 pertanyaan berdasarkan artikel yang 3
didiskusikan
c. Jika siswa menulis 2 pertanyaan berdasarkan artikel yang 2
didiskusikan
d.Jika siswa menulis 1 pertanyaan berdasarkan artikel yang 1
didiskusikan
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengumpulkan a. Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari 4
informasi literatur, menuliskan penulis, narasumber dan sumber referensi
b.Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari
literatur, narasumber dan sumber referensi 3
c. Jika siswa secara rinci menuliskan informasi yang didapat dari
literatur, menuliskan penulis, dan sumber referensi 2
d.Jika siswa hanya menuliskan informasi yang diperoleh
e. Jika siswa tidak menjawab 1
0
Mengasosiasi a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan yang dibuat serta 4
menuliskan alasan yang mendukung jawaban
b.Jika siswa dapat menjawab setengah dari pertanyaan yang dibuat 3
serta menuliskan alasan yang mendukung jawaban
c. Jika siswa dapat menjawab setengah dari pertanyaan yang dibuat 2
namun hanya beberapa yang dituliskan alasan yang mendukung
jawaban
d.Jika siswa menjawab beberapa jawaban dari pertanyaan yang 1
dibuat tanoa menuliskan alasan
e. Jika siswa tidak menjawab 0
Mengkomunikasika a. Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja dengan 4
n jelas, tanpa terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan
b.Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja dengan 3
jelas, terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja kurang 2
jelas, terfokus pada teks dan dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan
d.Jika siswa mempresentasikan hasil diskusi lembar kerja kurang 1
jelas, terfokus pada teks dan terdapat beberapa pertanyaan yang
tidak dijawab 0
160

Lampiran 6

Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS EKSPERIMEN)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Organ Penyusun dan Fungsi Sistem Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/1

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas guru yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Mengucapkan salam,
berdoa dan mengabsen √
peserta didik
Motivasi
Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran yang √
harus dicapai
Guru membagi siswa ke
dalam kelompok terdiri √
1 Pendahuluan
dari 6-7 siswa
Menampilkan video terkait
sistem pernapasan pada √
Apersepsi
manusia, serangga, burung
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk √
bertanya terkait video
tersebut
Membagikan LKPD yang
2 Kegiatan Inti Predict berisikan pertanyaan √
terkait organ sistem
161

pernapasan
Membimbing siswa untuk
membuat prediksi

berdasarkan soal-soal yang
ada di LKPD
Membimbing siswa untuk
melakukan pengamatan
langsung dengan torso dan

gambar untuk menjawab
setiap pertanyaan yang ada
Observe
di LKPD
Menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan

informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan
kelompok untuk
Explain mengutarakan hasil √
pengamatan langsungnya
didepan kelompok lain
Mengulas kembali
kesimpulan yang √
disampaikan siswa
Memberikan soal evaluasi
secara lisan kepada siswa √
3 Penutup untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan √
memberi salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
162

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS EKSPERIMEN)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Mekanisme Pernapasan, Gangguan dan Bahaya Rokok

Bagi Kesehatan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/2

Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas guru yang dilakukan:
No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
Mengucapkan salam, √
berdoa dan mengabsen
peserta didik
Motivasi
Menyampaikan KD dan √
tujuan pembelajaran yang
harus dicapai
Meminta siswa untuk √
duduk dengan
kelompoknya masing-
1 Pendahuluan masing
Menampilkan video terkait √
mekanisme pernapasan
Apersepsi dan bahaya rokok bagi
kesehatan sistem
pernapasan
Memberikan kesempatan √
kepada siswa untuk
bertanya mengenai video
yang telah ditampilkan
Membagikan LKPD yang √
2 Kegiatan Inti Predict berisikan pertanyaan
terkait video yang sudah
163

ditampilkan
Membimbing siswa untuk √
membuat prediksi
berdasarkan pertanyaan
yang ada di LKPD
Membimbing siswa untuk √
melakukan pembuatan alat
peraga dan pengamatan
langsung untuk menjawab
setiap pertanyaan yang ada
Observe
di LKPD
Menginstruksikan siswa √
untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan √
kelompok untuk
Explain mengutarakan hasil
pengamatan langsungnya
didepan kelompok lain
Mengulas kembali √
kesimpulan yang
disampaikan siswa
Memberikan soal evaluasi √
secara lisan kepada siswa
3 Penutup untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan √
pembelajaran dan
memberi salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
164

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS EKSPERIMEN)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Volume Udara Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/3

Hari/Tanggal : Kamis, 07 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas guru yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Mengucapkan salam,
berdoa dan mengabsen √
peserta didik
Motivasi
Menyampaikan KD dan
tujuan pembelajaran yang √
harus dicapai
Meminta siswa untuk
duduk dengan

1 Pendahuluan kelompoknya masing-
masing
Menampilkan video terkait
Apersepsi volume udara pernapasan √
manusia
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk

bertanya mengenai video
yang telah ditampilkan
Membagikan LKPD yang
berisikan pertanyaan

terkait udara pernapasan
2 Kegiatan Inti Predict pada manusia
Membimbing siswa untuk
membuat prediksi √
berdasarkan pertanyaan
165

yang ada di LKPD


Membimbing siswa untuk
melakukan percobaan
langsung untuk menjawab √
setiap pertanyaan yang ada
Observe di LKPD
Menginstruksikan siswa
untuk mengumpulkan

informasi dari berbagai
sumber
Meminta perwakilan
kelompok untuk
Explain mengutarakan hasil √
percobaan langsungnya
didepan kelompok lain
Mengulas kembali
kesimpulan yang √
disampaikan siswa
Memberikan soal evaluasi
secara lisan kepada siswa √
3 Penutup untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi
untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan √
memberi salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks

Observer

Santi Berlina
166

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Organ Penyusun dan Fungsi Sistem Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/1

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
guru yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Mengucapkan salam, berdoa

dan mengabsen peserta didik
Motivasi Menyampaikan KD yang
harus dicapai dan tujuan √
1 Pendahuluan
pembelajaran
Membagi siswa ke dalam

Apersepsi kelompok terdiri dari 6-7
siswa
Menampilkan video terkait
Mengamati sistem pernapasan pada √
manusia, serangga, burung
Memberikan kesempatan
Menanya kepada siswa untuk bertanya √
terkait video tersebut
Membagikan LKPD kepada

Mengumpu setiap kelompok
2 Kegiatan Inti
lkan Data Membimbing siswa

mengumpulkan data
Mengasosi Membimbing siswa dalam

asi menganalisis data
Meminta perwakilan
Mengkomu kelompok untuk

nikasikan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
167

Meminta siswa
mengumpulkan LKPD yang √
telah dikerjakan
Menjelaskan kesimpulan dari

pembelajaran hari ini
Memberikan soal evaluasi
3 Penutup secara lisan kepada siswa √
untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi

untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan memberi √
salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
168

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Mekanisme Pernapasan, Gangguan dan Bahaya Rokok

Bagi Kesehatan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/2

Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
guru yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Mengucapkan salam, berdoa

dan mengabsen peserta didik
Motivasi Menyampaikan KD yang
harus dicapai dan tujuan √
1 Pendahuluan
pembelajaran
Meminta siswa untuk
Apersepsi menduduki bangkun √
kelompoknya masing-masing
Menampilkan video terkait
mekanisme pernapasan dan
Mengamati √
bahaya rokok bagi kesehatan
sistem pernapasan
Memberikan kesempatan
Menanya kepada siswa untuk bertanya √
2 Kegiatan Inti terkait video tersebut
Membagikan LKPD kepada

Mengumpu setiap kelompok
lkan Data Membimbing siswa

mengumpulkan data
Mengasosi Membimbing siswa dalam

asi menganalisis data
Mengkomu Meminta perwakilan
169

nikasikan kelompok untuk


mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
Meminta siswa
mengumpulkan LKPD yang √
telah dikerjakan
Menjelaskan kesimpulan dari

pembelajaran hari ini
Memberikan soal evaluasi
3 Penutup secara lisan kepada siswa √
untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi

untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan memberi √
salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
170

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Volume Udara Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/3

Hari/Tanggal : Kamis, 07 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan guru di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
guru yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Mengucapkan salam, berdoa

dan mengabsen peserta didik
Motivasi Menyampaikan KD yang
harus dicapai dan tujuan √
1 Pendahuluan
pembelajaran
Meminta siswa untuk
Apersepsi menduduki bangkun √
kelompoknya masing-masing
Menampilkan video terkait
Mengamati volume udara pernapasan √
manusia
Memberikan kesempatan
Menanya kepada siswa untuk bertanya √
terkait video tersebut
2 Kegiatan Inti
Membagikan LKPD kepada

Mengumpu setiap kelompok
lkan Data Membimbing siswa

mengumpulkan data
Mengasosi Membimbing siswa dalam

asi menganalisis data
Meminta perwakilan
Mengkomu kelompok untuk

nikasikan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
171

Meminta siswa
mengumpulkan LKPD yang √
telah dikerjakan
Menjelaskan kesimpulan dari

pembelajaran hari ini
Memberikan soal evaluasi
3 Penutup secara lisan kepada siswa √
untuk dijawab langsung
Menyampaikan informasi

untuk materi selanjutnya
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dan memberi √
salam

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
172

Lampiran 7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Organ Penyusun dan Fungsi Sistem Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/1

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Menjawab salam √
Menduduki tempat duduknya

Pendahuluan masing-masing
Menjawab ketika guru

Kegiatan mengabsen
1
Pendahuluan Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang √
Apersepsi disampaikan oleh guru
Membentuk kelompok

berdasarkan arahan guru
Mempatkan diri sesuai
dengan kelompoknya masing- √
masing
Menyimak presentasi dari

2 Kegiatan Inti Predict guru
Menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru
Menuliskan prediksi dari

pertanyaan di LKPD
173

Mengumpulkan informasi
melalui pengamatan langsung

terhadap torso manusia dan
Observe
gambar sistem pernapasan
Berdiskusi dan memproses

data yang diperolehnya
Menarik kesimpulan dari hasil
diskusi yang telah dilakukan √
dengan prediksinya
Explain Mempresentasikan didepan

kelas
Menyimak presentasi

kelompok lain
Mengumpulkan LKPD √
Kegiatan Penutup
Menyimak penjelasan guru √
Menjawab pertanyaan yang

3 diberikan oleh guru
Menyimak informasi tentang

materi selanjutnya
Menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
174

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Nama Observer : Santi Berlina

Materi : Mekanisme Pernapasan, Gangguan dan Bahaya Rokok

Bagi Kesehatan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/2

Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Menjawab salam √
Pendahuluan Menduduki tempat duduknya

masing-masing
Memperhatikan penjelasan

Kegiatan yang disampaikan oleh guru
1
Pendahuluan Mendengarkan tujuan
Apersepsi pembelajaran yang √
disampaikan oleh guru
Mendengarkan motivasi dari

guru
Menempatkan diri sesuai
dengan kelompoknya masing- √
masing
Predict Menyimak presentasi dari

guru
Menuliskan prediksi dari

2 pertanyaan di LKPD
Kegiatan Inti
Membuat alat peraga

dibimbing oleh guru
Mengumpulkan informasi
Observe melalui pengamatan langsung √
terhadap alat peraga
Berdiskusi dan memproses

data yang diperolehnya
175

Berdiskusi dengan teman


sekelompoknya untuk
membuktikan hasil data yang √
telah dikumpulkan dengan
Explain prediksi
Menarik kesimpulan dari hasil

diskusi yang telah dilakukan
Mempresentasikan didepan

kelas
Mengumpulkan LKPD √
Kegiatan Penutup
Menyimak penjelasan guru √
Menjawab pertanyaan yang

3 diberikan oleh guru
Menyimak informasi tentang

materi selanjutnya
Siswa menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
176

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Volume Udara Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 3/3

Hari/Tanggal : Kamis, 07 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan model POE (Predict


Observe Explain) yang dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v)
pada tahapan aktivitas siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Menjawab salam √
Menduduki tempat duduknya

Pendahuluan masing-masing
Menjawab ketika guru

mengabsen
Kegiatan
1 Mendengarkan tujuan
Pendahuluan
pembelajaran yang √
disampaikan oleh guru
Apersepsi
Menempatkan diri sesuai
dengan kelompoknya masing- √
masing
Menyimak presentasi dari
guru √
Predict
Menuliskan prediksi dari

pertanyaan di LKPD
Membuat alat peraga √
2 Kegiatan Inti Melakukan percobaan

langsung
Observe Mengumpulkan informasi

melalui percobaan langsung
Berdiskusi dan memproses

data yang diperolehnya
177

Menarik kesimpulan dari hasil


diskusi yang telah dilakukan √
Explain dengan prediksinya
Siswa mempresentasikan

didepan kelas
Siswa mengumpulkan LKPD √
Kegiatan Penutup
Menyimak penjelasan guru √
Menjawab pertanyaan yang

3 diberikan oleh guru
Menyimak informasi tentang

materi selanjutnya
Menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
178

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Organ Penyusun dan Fungsi Sistem Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/1

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Siswa menjawab salam √
Pendahuluan Siswa duduk rapi di tempat

duduknya masing-masing
Kegiatan
1 Siswa mendengarkan tujuan √
Pendahuluan
pembelajaran yang
Apersepsi √
disampaikan oleh guru
Siswa membentuk kelompok √
Siswa mengamati gambar
terkait sistem pernapasan
Mengamati √
pada manusia, serangga,
burung
Siswa menanyakan berbagai
hal mengenai organ
Menanya √
pernapasan yang ditampilkan
oleh guru
2 Kegiatan Inti Siswa mengumpulkan
Mengumpulk
informasi yang berkaitan √
an data
dengan pertanyaan di LKPD
Siswa berdiskusi dan
Mengasosiasi memproses data yang √
diperolehnya
Mengkomuni Siswa mempresentasikan

kasikan didepan kelas
179

Siswa menyimak dan


menanggapi presentasi √
kelompok lain
Siswa mengumpulkan LKPD

nya
Kegiatan Penutup Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan √
guru
3 Siswa menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru
Siswa menyimak informasi
dari guru tentang materi √
selanjutnya
Siswa menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
180

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Mekanisme Pernapasan, Gangguan dan Bahaya Rokok

Bagi Kesehatan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/2

Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Siswa menjawab salam √
Pendahuluan Siswa duduk rapi di tempat

duduknya masing-masing
Kegiatan Siswa mendengarkan tujuan √
1
Pendahuluan pembelajaran yang

Apersepsi disampaikan oleh guru
Siswa menduduki bangku

kelompok masing-masing
Siswa mengamati video
mekanisme pernapasan pada
Mengamati √
paru-paru sehat dan perokok
yang ditampilkan oleh guru
Siswa menanyakan berbagai
Menanya hal mengenai video yang √
2 Kegiatan Inti ditampilkan
Siswa mengumpulkan
Mengumpulk
informasi yang berkaitan √
an data
dengan pertanyaan di LKPD
Siswa berdiskusi dan
Mengasosiasi memproses data yang √
diperolehnya
181

Siswa mempresentasikan

didepan kelas
Mengkomuni
Siswa menyimak dan
kasikan
menanggapi presentasi √
kelompok lain
Siswa mengumpulkan LKPD

nya
Kegiatan Penutup Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan √
guru
3 Siswa menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru
Siswa menyimak informasi
dari guru tentang materi √
selanjutnya
Siswa menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
182

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS KONTROL)

Nama Observer : Santi Berlina

Tempat Penelitian : SMAN 1 Kota Tangerang Selatan

Materi : Volume Udara Pernapasan

Kelas/Pertemuan : XI IPA 4/3

Hari/Tanggal : Kamis, 07 Maret 2019

Petunjuk Pengisian

Berikut ini daftar kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang


dilakukan siswa di dalam kelas. Berikan tanda ceklis (v) pada tahapan aktivitas
siswa yang dilakukan:

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Ya Tidak


Siswa menjawab salam √
Siswa duduk rapi di tempat

Pendahuluan duduknya masing-masing
Siswa menjawab ketika guru

Kegiatan mengabsen
1
Pendahuluan Siswa mendengarkan tujuan √
pembelajaran yang

Apersepsi disampaikan oleh guru
Siswa menduduki bangku

kelompok masing-masing
Siswa mengamati video
mengenai orang yang sedang
Mengamati berjalan santai dengan yang √
sehabis berlari yang
ditampilkan oleh guru
Siswa menanyakan berbagai
Menanya hal mengenai video yang √
2 Kegiatan Inti ditampilkan
Siswa mengumpulkan
Mengumpulk
informasi yang berkaitan √
an data
dengan pertanyaan di LKPD
Siswa berdiskusi dan
Mengasosiasi
memproses data yang √
kan
diperolehnya
183

Siswa mempresentasikan

didepan kelas
Mengkomuni
Siswa menyimak dan
kasikan
menanggapi presentasi √
kelompok lain
Siswa mengumpulkan LKPD

nya
Kegiatan Penutup Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan √
guru
3 Siswa menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru
Siswa menyimak informasi
dari guru tentang materi √
selanjutnya
Siswa menjawab salam √

Keterangan:
Ya : lebih dari atau sama dengan 50% peserta didik melakukan pembelajaran
sesuai sintaks
Tidak : Kurang dari 50% peserta didik tidak melakukan pembelajaran sesuai
sintaks
Observer

Santi Berlina
Lampiran 8

KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Kelas/Semester : XI/Genap

Mata Pelajaran : Biologi

Alokasi Waktu : 90 menit

Jumlah Soal : 21 soal

Bentuk Soal : Essay

Materi : Sistem Pernapasan

Indikator
Indikator No.
Berpikir Butir Soal Kunci Jawaban
Pembelajaran Soal
Kritis
Menjelaskan Interpretasi Perhatikan tabel di bawah ini! Skor 4
fungsi dari 1 No Nama Organ Fungsi 3 sistem organ yaitu sistem pernapasan,
organ pada 1 Organ A Mengalirkan darah dari jantung sistem peredaran darah dan sistem ekskresi

184
185

sistem ke seluruh tubuh dan sebaliknya Skor 3


pernapasan 2 Organ B Tempat pertukaran oksigen dari Hanya menyebutkan 2 sistem organ
manusia dan udara bebas ke sel-sel darah dan Skor 2
hewan karbondioksida dari sel-sel Hanya menyebutkan 1 sistem organ
darah ke udara bebas Skor 1
3 Organ C Menyaring udara yang masuk Hanya menjawab sistem organ manusia
ke dalam tubuh
4 Organ D Menangkap dan
mengembalikan benda-benda
asing pada udara yang masuk
ke hulu saluran pernapasan
5 Organ E Menghubungkan paru-paru kiri
dan paru-paru kanan
6 Organ F Memompa darah ke seluruh
tubuh
Berdasarkan tabel diatas, organ A-F di kelompokkan
menjadi berapa kelompok sistem organ? Apa saja ?
Mengidentifik Interpretasi Sebutkan nama anggota-anggota organnya ! Dan Organ A = Pembuluh darah
asi organ kelompokkanlah organ-organ tersebut kedalam Organ B = Alveolus
penyusun pada kelompok sistem organnya ! Organ C = Hidung
sistem Organ D = Trakea
pernapasan Organ E = Bronkus
manusia dan Organ F = Jantung
hewan 2
Skor 4
Menyebutkan 5-6 nama organ dengan tepat
dan mengelompokkannya pada sistem organ
peredaran darah dan pernapasan
Skor 3
Menyebutkan 3-4 nama organ dengan tepat
186

dan mengelompokkannya pada sistem organ


peredaran darah atau pernapasan
Skor 2
Menyebutkan 6-4 nama organ dengan tepat
tetapi tidak tepat mengelompokkannya pada
sistem organ
Skor 1
Menyebutkan 3-1 nama organ dengan tepat
tetapi tidak tepat mengelompokkannya pada
sistem organ
Mengidentifik Pengaturan Mengapa organ-organ yang anda kelompokkan masuk Skor 4
asi organ Diri kedalam kategori/sistem yang sama? Adakah Organ A dan F merupakan sistem peredaran
penyusun pada kesamaannya? darah karena berhubungan dengan darah.
sistem Organ B-E merupakan sistem pernapasan
pernapasan karena berhubungan dengan udara.
manusia dan Skor 3
hewan Organ A dan F merupakan sistem peredaran
darah karena berhubungan dengan darah atau
organ B-E merupakan sistem pernapasan
3 karena berhubungan dengan udara.
Skor 2
Mengelompokkan organ tersebut
berdasarkan fungsinya atau menjelaskan
alasannya berkaitan dengan sistem
pernapasan atau sistem peredaran darah
Skor 1
Menjelaskan tetapi tidak ada kaitannya
dengan sistem pernapasan maupun sistem
peredaran darah
Mengidentifik Interpretasi Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal Skor 4
4
asi organ nomor Sistem pernapasan serangga dan burung
187

penyusun pada berbeda


sistem Skor 3
pernapasan Sistem pernapasan pada serangga dan burung
manusia dan Skor 2
hewan Sistem pernapasan hewan
Skor 1
Gambar serangga dan burung
Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda
informasikan?
Mengidentifik Interpretasi Apakah ada persamaan organ pada sistem pernapasan Skor 4
asi organ serangga dan burung berdasarkan gambar? Apa saja Ada. Organ pada pernapasan yang sama
penyusun pada persamaannya ? antara burung dan serangga yaitu adanya
sistem trakea dan pundi-pundi udara.
pernapasan Skor 3
manusia dan Ada. Organ pernapasan yang sama antara
hewan 5 burung dan serangga yaitu adanya trakea
atau pundi-pundi udara
Skor 2
Ada. (menyebutkan organ-organ yang masih
berhubungan dengan sistem pernapasan)
Skor 1
Ada. (tanpa alasan)
Menjelaskan Analisis Burung dan serangga merupakan hewan yang bisa Skor 4
fungsi dari terbang. Tetapi burung dan serangga memiliki Hal tersebut karena burung dan serangga
organ pada perbedaan pada sistem pernapasannya. Kenapa berbeda? berbeda kelas.
sistem Burung bernapas menggunakan paru-paru sedangkan Perbedaan organ tersebut adalah proses
6
pernapasan serangga menggunakan trakea. Apa perbedaan penghantaran oksigen. Paru-paru akan
manusia dan fungsinya? memperantarai masuknya oksigen yaitu dari
hewan udara ke seluruh tubuh, kemudian sel-sel
darah akan menghantarkan oksigen ke
188

seluruh tubuh. Sedangkan trakea


bertanggungjawab untuk menghantarkan
oksigen secara langsung ke seluruh tubuh
tanpa adanya peranan darah dalam
mengangkut oksigen.
Skor 3
Hal tersebut karena burung dan serangga
berbeda kelas atau perbedaan organ tersebut
adalah proses penghantaran oksigen. Paru-
paru akan memperantarai masuknya oksigen
yaitu dari udara ke seluruh tubuh, kemudian
sel-sel darah akan menghantarkan oksigen ke
seluruh tubuh. Sedangkan trakea
bertanggungjawab untuk menghantarkan
oksigen secara langsung ke seluruh tubuh
tanpa adanya peranan darah dalam
mengangkut oksigen
Skor 2
Menjelaskan alasan dengan kurang tepat
Skor 1
Menjelaskan alasan dengan tidak tepat
Membedakan Interpretasi Pehatikan gambar dibawah ini ! Skor 4
macam- Gambar tersebut adalah gambar mekanisme
macam A B pernapasan. Gambar A merupakan proses
mekanisme inspirasi dan gambar B merupakan proses
pernapasan ekspirasi pada pernapasan dada dan perut.
7
pada manusia Skor 3
Proses inspirasi dan ekspirasi pada
pernapasan dada atau pernapasan perut.
Skor 2
Proses inspirasi atau ekspirasi
189

Skor 1
Sistem pernapasan/organ pernapasan

Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda


informasikan?
Menjelaskan Analisis Jelaskan mekanisme pernapasan perut dan dada pada Inspirasi
proses saat inspirasi dan ekspirasi ! Pernapasan Dada
mekanisme Otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
pernapasan tulang rusuk dan dada terangkat.
manusia Mengakibatkan rongga dada membesar,
paru-paru mengembang dan penurunan
tekanan udara didalam paru-paru.
Pernapasan Perut
Otot diafragma berkontraksi sehingga
letaknya mendatar. Keadaan ini
8 mengakibatkan rongga dada membesar, paru-
paru mengembang dan tekanan udara
didalam paru-paru mengecil.

Ekspirasi
Pernapasan Dada
Otot antartulang rusuk bereleksasi sehingga
tulang-tulang rusuk dan dada turun turun.
Mengakibatkan rongga dada mengecil,
volume paru-paru berkurang dan
peningkatan tekanan udara didalam paru-
190

paru.
Pernapasan Perut
Otot diafragma bereleksasi sehingga letaknya
letaknya melengkung. Keadaan ini
mengakibatkan rongga dada mengecil,
volume paru-paru ebrkurang dan tekanan
udara didalam paru-paru membesar.
Skor 4
Menjelaskan 4 mekanisme dengan tepat
Skor 3
Menjelaskan 3 mekanisme dengan tepat
Skor 2
Menjelaskan 2 mekanisme dengan tepat
Skor 1
Menjelaskan 1 mekanisme dengan tepat
Menjelaskan Interpretasi Bacalah beberapa artikel berikut! Skor 4
gangguan pada a. Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang Pernyataan A, B dan D dapat dipercaya.
sistem menginfeksi paru-paru dan tersebar lewat udara. Jika Karena:
pernapasan sudah diderita sangat kronis, TBC bisa menimbulkan - Literatur tersebut berasal dari sumber
batuk darah, demam tinggi, hingga kematian. terpercaya
Sedangkan batuk kerap dialami banyak orang sebagai - Peneliti berasal dari instansi yang relevan
penyakit musiman yang biasanya sembuh dengan dengan topik TBC
sendirinya tanpa harus ada perawatan intensif. Skor 3
9
Menghindari makanan yang mengandung terlalu Ya, dapat dipercaya. Dan hanya
banyak minyak dan minuman dingin merupakan dua menyebutkan 1 alasan dengan benar
cara mudah untuk membuat penyakit batuk biasa ini Skor 2
cepat sembuh. Gejala-gejala awal yang dialami Ya, dapat dipercaya.
seseorang terjangkit TBC adalah batuk-batuk Skor 1
(https://www.cnnindonesia.com/gaya- Tidak dapat dipercaya
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-
batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
191

b. Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan


menghilang, demam dan keringat dingin pada malam
hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di
dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang
berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari.
Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem
kekebalan tubuh sedang menurun. Sehingga
jika sistem kekebalan tubuh Anda baik-baik saja dan
dalam kondisi prima, jangan khawatir akan penyakit
TBC ini. Akan tetapi, tak jarang sistem kekebalan
tubuh ini gagal melawan dan melindungi dari
serangan TBC karena sistem kekebalan tubuh
seringkali juga berfluktuatif dengan cepat karena
berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah
diberantas oleh sistem kekebalan tubuh, basil ini juga
bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi inilah yang disebut
TBC laten.
(https://www.cermati.com/artikel/penyakit-tbc-apa-
penyebab-gejala-dan-pengobatan-yang-tepat)
c. Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang
tercemar oleh mycobacterium tuberculosa yang
dilepaskan/dikeluarkan oleh sipenderita TBC saat
batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber
infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang
menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru
dan berkumpul hingga berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang yang memiliki daya
tahan tubuh rendah), bahkan bakteri ini pula dapat
mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening sehingga menyebabkan
terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak,
192

ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening,


dan lainnya meski yang paling banyak adalah paru.
(http://kenalipenyakittbc.blogspot.com/)
d. Meskipun bakteri TBC memiliki kecenderungan
menyerang paru-paru, namun bakteri ini memiliki
kemampuan menyerang berbagai organ tubuh
lainnya, seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar
getah bening di leher dan ketiak.

Pernyataan manakah yang dapat dipercaya? Apa


alasanmu?
Menjelaskan Evaluasi Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami TBC Skor 4
gangguan pada ? Jika menjawab sesuai dengan pernyataan-
sistem pernyataan yang disediakan dan
pernapasan menambahkan informasi diluar pernyataan
tersebut
Skor 3
Jika menjawab sesuai dengan pernyataan-
10 pernyataan yang disediakan secara tepat
Skor 2
Jika menjawab sesuai dengan pernyataan-
pernyataan yang disediakan kurang tepat
Skor 1
Jika menjawab tidak ada kaitannya dengan
TBC

Menjelaskan Inferensi Berikan 4 kesimpulanmu mengenai pernyataan yang Skor 4


gangguan pada kamu pilih pada nomor 9 ! Jika memberikan kesimpulan yang tepat pada
sistem 11 pernyataan A, B, dan D
pernapasan Skor 3
Jika memberikan 2 kesimpulan yang tepat
193

pada pernyataan A, B, atau D


Skor 2
Jika memberikan 1 kesimpulan yang tepat
pada pernyataan A, B, atau D
Skor 1
Jika memberikan semua kesimpulan dengan
tepat

Menghitung Interpretasi Perhatikan gambar dibawah ini ! Skor 4


jumlah udara Gambar tersebut adalah grafik udara
pernapasan pernapasan pada manusia. Dalam grafik
pada manusia tersebut menyebutkan jumlah maksimum
dan hewan udara pada masing-masing jenis volume
pernapasan.
Skor 3
12 Gambar tersebut merupakan grafik udara
Menurut grafik tersebut, apa yang bisa Anda
pernapasan
informasikan?
Skor 2
Gambar tersebut merupakan perbandingan
volume pernapasan dan waktu bernapas
Skor 1
Jawaban soal tidak ada kaitannya dengan
udara pernapasan
Menghitung Analisis Berdasarkan jawaban Anda mengenai mekanisme Skor 4
jumlah udara pernapasan pada nomor 8, kaitkan dan jelaskanlah Pada saat melakukan inspirasi sekuat-
pernapasan dengan grafik diatas ! kuatnya volume maksimal yang tertampung
pada manusia 13 di paru-paru adalah 1500ml. Hal tersebut
dan hewan dinamakan volume cadangan inspirasi.
Begitu pula saat melakukan ekspirasi
maksimal volume yang keluar dari paru-paru
194

adalah 1500ml. Hal tersebut dinamakan


volume cadangan ekspirasi. Pada saat
melakukan inspirasi dan ekspirasi normal,
maksimal udaranya 500 ml, yang dinamakan
volume tidal. Kapasitas vital paru-paru
maksimal 3500ml.
Skor 3
Hanya menyebutkan macam-macam jenis
udara pernapasan tanpa mencantumkan udara
maksimalnya.
Skor 2
Pada saat melakukan inspirasi, volume di
paru-paru bertambah besar dibandingkan pad
saat ekspirasi.
Skor 1
Menjelaskan alasan dengan tidak tepat
Menyebutkan Interpretasi Perhatikan tabel berikut ini ! Skor 4
faktor yang KVP setelah Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
Nama KVP saat Santai
mempengaruhi Berlari udara respirasi diantaranya aktivitas, jenis
jumlah udara Andi 3200 ml 3350 ml kelamin, usia, suhu tubuh
pernapasan Fani 2900 ml 3000 ml Skor 3
Nurul 2700 ml 2800 ml Hanya menyebutkan 3 faktor saja
14 Ahmad 3350 ml 3400 ml Skor 2
Ian 3000 ml 3200 ml Hanya menyebutkan 2 faktor saja
Saskia 2900 ml 3050 ml Skor 1
Berdasarkan tabel diatas, apa saja faktor-faktor yang Hanya menyebutkan 1 faktor saja
mempengaruhi kapasitas vital paru-paru seseorang?
Adakah faktor lain yang mempengaruhi kapasitas vital
paru-paru?
Menganalisis Evaluasi 15 Dengan demikian bahwa mekanisme pernapasan akan Skor 4.
195

keterkaitan mempengaruhi total udara paru-paru. Bagaimana jika Jenis kelamin mempengaruhi udara
jumlah udara dikaitkan dengan tabel diatas? pernapasan. Umumnya laki-laki lebih banyak
pernapasan bergerak hal ini menunjukkan bahwa proses
dan faktor metabolism pada pria jauh lebih tinggi dari
yang perempuan maka kebutuhan oksigen dan
mempengaruhi karbondioksida pada pria jauh lebih tinggi.
nya Aktivitas tubuh juga mempengaruhi udara
pernapasan. Orang yang melakukan aktivitas
berat memerlukan lebih banyak energy
daripada orang yang santai. Untuk memenuhi
kebutuhan energi tersebut tubuh perlu lebih
banyak oksigen untuk respirasi.
Skor 3
Jika hanya menjelaskan kaitannya udara
pernapasan dengan jenis kelamin atau
aktivitas tubuh saja.
Skor 2
Jika hanya menyebutkan faktor saja tanpa
menjelaskan hubungannya dengan udara
pernapasan
Skor 1
Jika mnenyebutkan hanya 1 faktor saja tanpa
menjelaskan hubungannya dengan udara
pernapasan
Menganalisis Inferensi Apa yang bisa Anda simpulkan dari soal nomor 12-15 ? Skor 4
keterkaitan Pada saat melakukan proses inspirasi,
jumlah udara volume udara pernapasan maksimal yang
pernapasan 16 terisi di paru-paru maksimal 1500ml. Dan
dan faktor saat melakukan proses ekspirasi, volume
yang udara pernapasan maksimal yang keluar dari
mempengaruhi paru-paru adalah 1500ml. Sedangkan volume
196

nya udara pernapasan saat respirasi normal


adalah 500ml. Udara pernapasan seseorang
berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin,
usia, suhu tubuh dan aktivitas. Semakin berat
aktivitas yang dilakukan, maka semakin
banyak udara pernapasan yang dibutuhkan.
Udara pernapasan yang dibutuhkan pada
laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan.
Skor 3
Jika menjelaskan hubungan antara
mekanisme dengan volume udara pernapasan
tanpa menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Skor 2
Jika hanya menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Skor 1
Jila hanya menyebutkan macam-macam
udara pernapasan atau faktor yang
mempengaruhinya
Mengidentifik Interpretasi Kita tahu bahwasannya sudah banyak bertebaran Skor 4
asi masalah disekeliling kita tulisan “Dilarang Merokok” tapi Memberikan 4 pendapat dengan tepat
bahaya asap banyak orang menghiraukan himbauan tersebut. Skor 3
rokok terhadap Memberikan 3 pendapat dengan tepat
17 Mengapa adanya himbauan tersebut ? Sebutkan 4
kesehatan Skor 2
paru-paru pendapatmu! Memberikan 2 pendapat dengan tepat
manusia Skor 1
Memberikan 1 pendapat dengan tepat
Mengidentifik Analisis Bacalah beberapa literatur berikut ini! Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
asi masalah 18 diantaranya karbonmonoksida, tar, gas
a. David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari
197

bahaya asap New South Wales, Australia mengatakan kepada oksidan, benzene, arsenic, formalin, nikotin,
rokok terhadap ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan darah ammonia, formaldehida, aseton, NO
kesehatan serta detak jantung meningkat, kadar oksigen
paru-paru berkurang, adanya lendir pada saluran pernapasan. Skor 4
manusia Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek Menyebutkan 11-8 jenis zat berbahaya
yang juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker dengan tepat
esophagus, kanker lambung. Skor 3
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pus Menyebutkan 7-5 jenis zat berbahaya dengan
at-kesehatan/berhenti-merokok__trashed/bahaya- tepat
merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/) Skor 2
b. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, Menyebutkan 4-3 jenis zat berbahaya dengan
60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan tepat
kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok Skor 1
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, Menyebutkan 2-1 jenis zat berbahaya dengan
benzene, arsenic, formalin dan sebagainya. tepat
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-
merokok-terhadap-tubuh)
c. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok
diantaranya penyakit paru-paru, paru-paru
mengalami radang, bronchitis, pneumonia.
Penyakit impotensi dan organ reproduksi,
kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa
menyebabkan kanker testis sedangkan pada wanita
bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem
pencernaan akan meningkatkan asam lambung.
Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung
salah satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu
menyebabkan serangan radang di otak dan
berakibat stroke.
198

(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.
php?cid=1-15112500015&id=inilah-4-bahaya-
merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
d. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya
nikotim, tar, benzene, ammonia, formaldehida,
aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp
/sehat/7-bahan-mengerikan-yang-terkandung-
dalam-sebatang-rokok.html)
e. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Samsuri Tirtosastro dan A.S Murdiyati Universitas
Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian
Tembakau dan Serat. Kandungan kimia tembakau
yang sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai
2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen
kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan, yaitu
tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)

Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok ?


Berikanlah jawabanmu berdasarkan literaturediatas !
Mengidentifik Evaluasi Apakah semua pernyataan diatas dapat dipercaya? Apa Skor 4
asi masalah alasanmu? Ya, dapat dipercaya. Karena:
bahaya asap - Literatur tersebut berasal dari sumber
rokok terhadap terpercaya
kesehatan 19 - Peneliti berasal dari instansi yang relevan
paru-paru dengan topik bahaya rokok
manusia Skor 3
Ya, dapat dipercaya. Dan hanya
menyebutkan 1 alasan dengan benar
199

Skor 2
Ya, dapat dipercaya.
Skor 1
Tidak dapat dipercaya
Mengidentifik Eksplanasi Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor Literatur yang paling dapat diteima yaitu B,
asi masalah 18. Kenapa kamu memilih pernyataan tersebut? D, E, karena:
bahaya asap a. Literatur tersebut berasal dari sumber
rokok terhadap terpercaya
kesehatan b. Peneliti berasal dari instansi yang relevan
paru-paru dengan topic zat berbahaya dalam rokok
manusia c. Terdapat penjelasan mengenai zat-zat apa
saja yang berbahaya dalam rokok

Skor 4
20
Menjawab pilihan literatur dengan benar dan
alasan yang benar
Skor 3
Menjawab pilihan literatur dengan benar dan
menyertakan yang kurang dari 3 alasan
Skor 2
Menjawab pilihan literatur dengan benar
Skor 1
Pilihan literaturenya tidak semuanya benar,
hanya salah satunya saja
Menjelaskan Eksplanasi Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ! 1. Batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi,
gangguan pada Membedakan Batuk Biasa dengan Batuk TBC asma, dan penyakit-penyakit lainnya.
sistem TBC disebabkan oleh bakteri
Pada umumnya, batuk biasa disebabkan oleh virus,
pernapasan 21 Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
polusi, asma, dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa
tersebar melalui udara
orang akan mengalami batuk jika memiliki saluran
2. Batuk biasa pada umumnya sembuh
pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor.
dalam beberapa hari tanpa harus
200

Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri meminum obat tertentu atau melakukan
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar perawatan. Gejala-gejala yang menyertai
melalui udara. Jika seseorang berada terlalu dekat batuk-batuk pada penyakit TBC adalah
dengan penderita TBC yang batuk atau bersin, dan demam, nyeri di bagian dada, menggigil,
menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri penurunan berat badan, berkeringat di
TBC, ia bisa tertular. malam hari lebih dari biasanya, hilangnya
Batuk biasa pada umumnya sembuh dalam selera makan, dan perasaan letih
beberapa hari tanpa harus meminum obat tertentu atau 3. Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu
melakukan perawatan. Sedangkan, semakin parah rajin mencuci tangan. Berhenti merokok
seseorang terjangkit TBC, semakin banyak gejala-gejala dan lebih banyak mengonsumsi air juga
yang muncul. Gejala-gejala yang menyertai batuk-batuk bisa membantu agar batuk bisa sembuh
pada penyakit TBC adalah demam, nyeri di bagian dada, lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah
menggigil, penurunan berat badan, berkeringat di malam penyakit TBC, perlu dilakukan vaksi
hari lebih dari biasanya, hilangnya selera makan, dan Bacille Calmette-Guerin (BCG).
perasaan letih. Dilansir dari Unilab, batuk yang 4. Tidak seperti batuk biasa yang langsung
disebabkan TBC juga biasanya tidak kunjung sembuh muncul dan akan sembuh dalam beberapa
walau sudah melewati tiga minggu, dan kadang disertai hari, gejala TBC seperti batuk parah akan
darah. Walau begitu, tiap orang yang menderita TBC baru muncul ketika sudah berada di tahap
akan mengalami gejala-gejala yang berbeda. Sebagian aktif. Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang
orang mengalami batuk darah, namun tidak pernah akan melalui dua tahap ketika terinfeksi
menggigil. Sebagian orang lain kehilangan selera dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan
makan, namun tidak mengalami demam. tahap aktif. Pada tahap laten, bakteri TBC
Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin sudah berada di dalam paru-paru kita.
mencuci tangan. Berhenti merokok dan lebih banyak Namun, gejala belum muncul dan
mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa penyakit belum bisa menular. Sedangkan
sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah pada tahap aktif, gejala baru akan muncul
penyakit TBC, perlu dilakukan vaksi Bacille Calmette- dan penyakit bisa menular lewat udara.
Guerin (BCG). Waktu yang dibutuhkan tiap orang untuk
Tidak seperti batuk biasa yang langsung muncul berpindah dari tahap laten ke tahap aktif
dan akan sembuh dalam beberapa hari, gejala TBC bisa beragam, dari beberapa minggu
seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah hingga beberapa tahun.
201

berada di tahap aktif. Dilansir dari Mayo 5. Jika sudah diderita parah, bakteri yang
Clinic, seseorang akan melalui dua tahap ketika menyebabkan penyakit TBC bisa
terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti
tahap aktif. Pada tahap laten, bakteri TBC sudah berada ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
di dalam paru-paru kita. Namun, gejala belum muncul pun makin bertambah
dan penyakit belum bisa menular. Sedangkan pada tahap kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah
aktif, gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menginfeksi tulang belakang, rasa nyeri di
menular lewat udara. Waktu yang dibutuhkan tiap orang punggung akan muncul. Jika bakteri
untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa sudah menginfeksi ginjal, bisa terdapat
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun. darah di dalam urin
Jika sudah diderita parah, bakteri yang
menyebabkan penyakit TBC bisa mepengaruhi organ Skor 4
tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak.
Apabila menyebutkan 4 perbedaan dengan
Gejala pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika
tepat
bakteri sudah menginfeksi tulang belakang, rasa nyeri di
Skor 3
punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
Apabila menyebutkan 3 perbedaan dengan
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin tepat
(https://www.cnnindonesia.com/gaya- Skor 2
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan- Apabila menyebutkan 2 perbedaan dengan
batuk-biasa-dengan-batuk-tbc) tepat
Skor 1
Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan Apabila menyebutkan 1 perbedaan
batuk TBC? Sebutkan 4 perbedaannya!
202

Lampiran 9

Instrumen Uji Coba Penelitian

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

Perhatikan tabel di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1-3 !

No Nama Organ Fungsi


Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
1 Organ A
sebaliknya
Tempat pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel
2 Organ B darah dan karbondioksida dari sel-sel darah ke udara
bebas
3 Organ C Menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh
Menangkap dan mengembalikan benda-benda asing pada
4 Organ D
udara yang masuk ke hulu saluran pernapasan
5 Organ E Menghubungkan paru-paru kiri dan paru-paru kanan
6 Organ F Memompa darah ke seluruh tubuh

1. Berdasarkan tabel diatas, organ A-F di kelompokkan menjadi berapa


kelompok sistem organ? Apa saja ?
2. Sebutkan nama anggota-anggota organnya ! Dan kelompokkanlah organ-
organ tersebut kedalam kelompok sistem organnya !
3. Mengapa organ-organ yang anda kelompokkan masuk kedalam
kategori/sistem yang sama? Adakah kesamaannya?

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal nomor 4-6 !

4. Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda informasikan?


5. Apakah ada persamaan organ pada sistem pernapasan serangga dan burung
berdasarkan gambar? Apa saja persamaannya ?
6. Burung dan serangga merupakan hewan yang bisa terbang. Tetapi burung dan
serangga memiliki perbedaan pada sistem pernapasannya. Kenapa berbeda? Burung
203

bernapas menggunakan paru-paru sedangkan serangga menggunakan trakea. Apa


perbedaan fungsinya?

Pehatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal nomor 7-8 !

A B

7. Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda informasikan?


8. Jelaskan mekanisme pernapasan perut dan dada pada saat inspirasi dan
ekspirasi !

Bacalah beberapa artikel berikut untuk menjawab soal nomor 9-11 !

e. Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang menginfeksi paru-


paru dan tersebar lewat udara. Jika sudah diderita sangat kronis, TBC
bisa menimbulkan batuk darah, demam tinggi, hingga kematian.
Sedangkan batuk kerap dialami banyak orang sebagai penyakit musiman
yang biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa harus ada perawatan
intensif. Menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak
minyak dan minuman dingin merupakan dua cara mudah untuk membuat
penyakit batuk biasa ini cepat sembuh. Gejala-gejala awal yang dialami
seseorang terjangkit TBC adalah batuk-batuk
(https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180323184938-255-
285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
f. Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan
keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa
nyeri di dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung
cukup lama yakni sekitar 21 hari. Penyakit TBC ini mudah menyerang
apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun. Sehingga jika sistem
kekebalan tubuh Anda baik-baik saja dan dalam kondisi prima, jangan
khawatir akan penyakit TBC ini. Akan tetapi, tak jarang sistem
kekebalan tubuh ini gagal melawan dan melindungi dari serangan TBC
karena sistem kekebalan tubuh seringkali juga berfluktuatif dengan cepat
karena berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah diberantas oleh
sistem kekebalan tubuh, basil ini juga bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi
inilah yang disebut TBC laten.
204

(https://www.cermati.com/artikel/penyakit-tbc-apa-penyebab-gejala-
dan-pengobatan-yang-tepat)
g. Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh
mycobacterium tuberculosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh
sipenderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber
infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri
ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh
rendah), bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan
terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna,
tulang, kelenjar getah bening, dan lainnya meski yang paling banyak
adalah paru.
(http://kenalipenyakittbc.blogspot.com/)
h. Meskipun bakteri TBC memiliki kecenderungan menyerang paru-paru,
namun bakteri ini memiliki kemampuan menyerang berbagai organ
tubuh lainnya, seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di
leher dan ketiak.
(http://www.klikdokter.com/amp/3406477//kenali-perbedaan-batuk-tbc-
dan-batuk-biasa)
9. Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami TBC ?
10. Pernyataan manakah yang dapat dipercaya? Apa alasanmu?
11. Berikan 4 kesimpulanmu mengenai pernyataan yang kamu pilih pada nomor
9!

Perhatikan grafik dibawah ini untuk menjawab soal nomor 12-13 !

12. Menurut grafik tersebut, apa yang bisa Anda informasikan?


13. Berdasarkan jawaban Anda mengenai mekanisme pernapasan pada nomor 8,
kaitkanlah dengan grafik diatas !

Perhatikan tabel berikut ini untuk menjawab soal nomor 14-16 !


205

Nama KVP saat Santai KVP setelah Berlari


Andi 3200 ml 3350 ml
Fani 2900 ml 3000 ml
Nurul 2700 ml 2800 ml
Ahmad 3350 ml 3400 ml
Ian 3000 ml 3200 ml
Saskia 2900 ml 3050 ml

14. Berdasarkan tabel diatas, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi


kapasitas vital paru-paru seseorang? Adakah faktor lain yang mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru?
15. Dengan demikian bahwa mekanisme pernapasan akan mempengaruhi total
udara paru-paru. Bagaimana jika dikaitkan dengan tabel diatas?
16. Apa yang bisa Anda simpulkan dari soal nomor 12-15 ?
17. Kita tahu bahwsannya sudah banyak bertebaran disekeliling kita tulisan
“Dilarang Merokok” tapi banyak orang menghiraukan himbauan tersebut.
Mengapa adanya himbauan tersebut ? Sebutkan 4 pendapatmu!

Bacalah beberapa literatur berikut ini untuk menjawab soal nomor 18-20 !

f. David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari New South Wales,
Australia mengatakan kepada ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan
darah serta detak jantung meningkat, kadar oksigen berkurang, adanya lendir
pada saluran pernapasan. Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek yang
juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker esophagus, kanker lambung.
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pusat-kesehatan/berhenti-
merokok__trashed/bahaya-merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/)
g. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, 60 dari bahan kimia
tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, benzene, arsenic, formalin
dan sebagainya.
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh)
h. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok diantaranya penyakit paru-
paru, paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Penyakit impotensi
dan organ reproduksi, kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa menyebabkan kanker
testis sedangkan pada wanita bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan meningkatkan
asam lambung. Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung salah
satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu menyebabkan serangan radang
di otak dan berakibat stroke.
206

(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-
15112500015&id=inilah-4-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
i. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya nikotim, tar, benzene, ammonia,
formaldehida, aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/sehat/7-bahan-
mengerikan-yang-terkandung-dalam-sebatang-rokok.html)
j. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Samsuri Tirtosastro dan A.S
Murdiyati Universitas Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian Tembakau
dan Serat. Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya
mencapai 2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen kimia rokok yang
berbahaya bagi kesehatan, yaitu tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)

18. Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok ? Berikanlah
jawabanmu berdasarkan literatur diatas !
19. Apakah semua pernyataan diatas dapat dipercaya? Apa alasanmu?
20. Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor 18. Kenapa kamu
memilih pernyataan tersebut?

Membedakan Batuk Biasa dengan Batuk TBC


Pada umumnya, batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan
penyakit-penyakit lainnya. Beberapa orang akan mengalami batuk jika memiliki
saluran pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor. Sedangkan, TBC
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar melalui
udara. Jika seseorang berada terlalu dekat dengan penderita TBC yang batuk atau
bersin, dan menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri TBC, ia bisa
tertular.
Batuk biasa pada umumnya sembuh dalam beberapa hari tanpa harus
meminum obat tertentu atau melakukan perawatan. Sedangkan, semakin parah
seseorang terjangkit TBC, semakin banyak gejala-gejala yang muncul. Gejala-
gejala yang menyertai batuk-batuk pada penyakit TBC adalah demam, nyeri di
bagian dada, menggigil, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari lebih
dari biasanya, hilangnya selera makan, dan perasaan letih. Dilansir
dari Unilab, batuk yang disebabkan TBC juga biasanya tidak kunjung sembuh
walau sudah melewati tiga minggu, dan kadang disertai darah. Walau begitu, tiap
orang yang menderita TBC akan mengalami gejala-gejala yang berbeda. Sebagian
orang mengalami batuk darah, namun tidak pernah menggigil. Sebagian orang
lain kehilangan selera makan, namun tidak mengalami demam.
207

Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin mencuci tangan. Berhenti
merokok dan lebih banyak mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa
sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah penyakit TBC, perlu dilakukan
vaksi Bacille Calmette-Guerin (BCG).
Tidak seperti batuk biasa yang langsung muncul dan akan sembuh dalam
beberapa hari, gejala TBC seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah
berada di tahap aktif. Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang akan melalui dua
tahap ketika terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan tahap aktif. Pada
tahap laten, bakteri TBC sudah berada di dalam paru-paru kita. Namun, gejala
belum muncul dan penyakit belum bisa menular. Sedangkan pada tahap aktif,
gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menular lewat udara. Waktu yang
dibutuhkan tiap orang untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Jika sudah diderita parah, bakteri yang menyebabkan penyakit TBC bisa
mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah menginfeksi tulang
belakang, rasa nyeri di punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)

21. Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan batuk TBC? Sebutkan
4 perbedaannya!
208

Lampiran 10

Rubrik Penilaian Instrumen Tes

Keterangan rubrik penilaian tes:

Strong (Skor 4) Acceptable (Skor 3) Unacceptable (Skor 2) Weak (Skor 1)


Secara konsisten Apakah sebagian Apakah sebagian besar Secara konsisten
melakukan semua besar atau lebih dari atau lebih dari berikut melakukan semua atau
atau hampir semua berikut ini: ini: hampir semua hal
hal berikut: berikut:
Akurat menafsirkan Tidak menafsirkan
Akurat bukti, pernyataan, bukti, pernyataan, Menawarkan
menafsirkan bukti, grafik, pertanyaan, grafik, pertanyaan, dll. interpretasi bias
pernyataan, grafik, dll. Mengidentifikasi Gagal mengidentifikasi terhadap bukti,
pertanyaan, dll. argumen (alasan dan argumen kontra yang pernyataan, grafik,
Mengidentifikasi klaim) yang relevan kuat dan relevan. pertanyaan, informasi,
argumen dan pro dan kontra. Mengabaikan atau atau sudut pandang
alasan yang paling Menawarkan analisis secara dangkal orang lain. Gagal
penting (pro dan dan evaluasi dari mengevaluasi sudut mengidentifikasi atau
kontra). Pemikiran sudut pandang pandang alternatif yang dengan cepat menolak
menganalisa dan alternatif yang jelas. jelas. Menarik argumentasi kontra
mengevaluasi Menariknya, kesimpulan yang tidak yang kuat dan relevan.
sudut pandang kesimpulan yang beralasan atau salah. Mengabaikan atau
alternative utama. tidak keliru. Membenarkan beberapa secara dangkal
Menarik Membenarkan hasil atau prosedur, mengevaluasi sudut
kesimpulan yang beberapa hasil atau jarang menjelaskan pandang alternatif
meyakinkan, prosedur, alasannya. Terlepas yang jelas.
bijaksana, dan menjelaskan dari bukti atau alasan, Berargumen dengan
tidak keliru. alasannya. Dengan mempertahankan atau alasan yang keliru atau
Membenarkan berpikiran adil mempertahankan tidak relevan, dan
hasil dan prosedur berikut dimana bukti pandangan berdasarkan klaim yang tidak
utama, dan alasannya kepentingan pribadi beralasan. Tidak
menjelaskan mengarah. atau prasangka. membenarkan hasil
asumsi dan alasan. atau prosedur, atau
Dengan berpikiran menjelaskan
adil berikut alasannya. Terlepas
dimana bukti dan dari bukti atau alasan,
alasannya mempertahankan atau
mengarah. mempertahankan
pandangan
berdasarkan
kepentingan pribadi
atau prasangka.
Tunjukkan
keterbukaan atau
permusuhan terhadap
alasan.
209

Lampiran 11

Hasil Kalibrasi Instrumen

RELIABILITAS TES

Rata-Rata= 47,22
Simpang Baku= 15,26
Korelasi XY= 0,94
Reliabilitas Tes= 0,97
Nama berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR

No. No. Kode/Nama Skor Skor Skor


Urut Subyek Subyek Ganjil Genap Total

1 1 A 24 25 49

2 2 B 18 21 39

3 3 C 21 26 47

4 4 D 14 13 27

5 5 E 31 36 47

6 6 F 6 9 15

7 7 G 22 26 48

8 8 H 29 27 56

9 9 I 26 28 54

10 10 J 1 7 8

11 11 K 19 17 36

12 12 L 19 25 44

13 13 M 26 31 57

14 14 N 27 28 55

15 15 O 20 20 40

16 16 P 25 25 50

17 17 Q 27 29 56

18 18 R 27 32 59
210

19 19 S 37 36 73

20 20 T 24 26 50

21 21 U 26 32 58

22 22 V 20 21 41

23 23 W 36 35 71

24 24 X 14 19 33

25 25 Y 19 22 41

26 26 Z 31 33 64

27 27 AA 38 35 73

28 28 BB 27 27 54

29 29 CC 12 21 33

30 30 DD 25 27 52

31 31 EE 25 28 53

32 32 FF 22 26 48

33 33 GG 25 29 54

34 34 HH 9 15 24

35 35 II 22 25 47

36 36 JJ 11 13 24

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek= 36
Klp Atas/Bawah (n)= 10
Butir Soal= 21
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR

No Rata- Rata-
SB SB SB DP
No Btr Rata Rata Beda t
Un As Gab (%)
Asli Un As
211

1 1 3,60 0,90 2,70 0,70 1,10 0,35 4,23 37,50

2 2 3,60 1,50 2,10 0,70 0,97 0,38 5,55 52,50

3 3 1,20 1,20 0,00 0,63 1,03 0,43 2,10 22,50

4 4 3,30 2,30 1,00 0,48 1,06 0,34 2,33 20,00

5 5 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,38 5,26 50,00

6 6 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,30 2,33 17,50

7 7 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,38 5,26 50,00

8 8 3,70 1,50 2,20 0,48 0,97 0,30 5,30 40,00

9 9 3,20 1,50 1,70 1,32 1,51 0,48 1,66 20,00

10 10 3,20 1,80 1,40 1,32 1,32 0,58 2,23 32,50

11 11 3,70 1,50 2,20 0,48 0,97 0,34 6,41 55,00

12 12 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,31 4,23 32,50

13 13 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,38 5,26 50,00

14 14 3,30 2,30 1,00 0,48 1,06 0,34 2,33 20,00

15 15 3,60 1,50 2,10 0,70 0,97 0,38 5,55 52,50

16 16 3,60 1,50 2,10 0,70 0,97 0,38 5,55 52,50

17 17 1,80 2,10 1,40 1,32 1,51 0,27 4,09 27,50

18 18 3,60 1,20 2,40 0,70 1,14 0,42 5,44 57,50

19 19 3,70 1,30 2,40 0,48 1,06 0,40 5,73 57,50

20 20 3,30 2,20 1,10 0,95 1,14 0,31 4,23 32,50

21 21 2,50 0,60 1,90 1,08 0,70 0,38 5,26 50,00

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 21
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR

No Butir No Butir
Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran
Baru Asli

1 1 71,25 Sedang

2 2 63,75 Sedang
212

3 3 33,75 Sukar

4 4 72,50 Sedang

5 5 37,50 Sedang

6 6 21,25 Sedang

7 7 37,50 Sedang

8 8 37,50 Sedang

9 9 32,50 Sedang

10 10 61,25 Sedang

11 11 65,00 Sedang

12 12 26,25 Sedang

13 13 37,50 Sedang

14 14 72,50 Sedang

15 15 63,75 Sedang

16 16 63,75 Sedang

17 17 28,75 Sedang

18 18 58,75 Sedang

19 19 61,25 Sedang

20 20 26,25 Sedang

21 21 37,50 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 21
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR

No Butir No Butir
Korelasi Signifikansi
Baru Asli

1 1 0,734 Sangat Signifikansi


213

2 2 0,809 Sangat Signifikansi

3 3 0,440 Signifikan

4 4 0,447 Signifikan

5 5 0,770 Sangat Signifikansi

6 6 0,379 -

7 7 0,770 Sangat Signifikansi

8 8 0,639 Sangat Signifikansi

9 9 0,360 -

10 10 0,549 Sangat Signifikansi

11 11 0,778 Sangat Signifikansi

12 12 0,642 Sangat Signifikansi

13 13 0,770 Sangat Signifikansi

14 14 0,447 Signifikan

15 15 0,806 Sangat Signifikansi

16 16 0,806 Sangat Signifikansi

17 17 0,516 Sangat Signifikansi

18 18 0,784 Sangat Signifikansi

19 19 0,712 Sangat Signifikansi

20 20 0,627 Sangat Signifikansi

21 21 0,770 Sangat Signifikansi

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-Rata= 41,92
Simpang Baku= 14,08
Korelasi XY= 0,90
Reliabilitas Tes= 0,95
Butir Soal= 21
Jumlah Subyek= 36
Nama Berkas: C:\DOCUMENTS\VALIDASI RISKI AMALIA.AUR

No Btr T.
No T DP (%) Korelasi Sign. Korelasi
Asli Kesukaran
214

1 1 4,23 37,50 Mudah 0,734 Sangat Signifikansi

2 2 5,55 52,50 Sedang 0,809 Sangat Signifikansi

3 3 2,10 22,50 Sedang 0,440 Signifikan

4 4 2,33 20,00 Mudah 0,447 Signifikan

5 5 5,26 50,00 Sedang 0,770 Sangat Signifikansi

6 6 2,33 17,50 Sukar 0,379 -

7 7 5,26 50,00 Sedang 0,770 Sangat Signifikansi

8 8 5,30 40,00 Sedang 0,639 Sangat Signifikansi

9 9 1,66 20,00 Sedang 0,360 -

10 10 2,23 32,50 Sedang 0,549 Sangat Signifikansi

11 11 6,41 55,00 Sedang 0,778 Sangat Signifikansi

12 12 4,23 32,50 Sukar 0,642 Sangat Signifikansi

13 13 5,26 50,00 Sedang 0,770 Sangat Signifikansi

14 14 2,33 20,00 Mudah 0,447 Signifikan

15 15 5,55 52,50 Sedang 0,806 Sangat Signifikansi

16 16 5,55 52,50 Sedang 0,806 Sangat Signifikansi

17 17 4,09 27,50 Sukar 0,516 Sangat Signifikansi

18 18 5,44 57,50 Sedang 0,784 Sangat Signifikansi

19 19 5,73 57,50 Sedang 0,712 Sangat Signifikansi

20 20 4,23 32,50 Sukar 0,627 Sangat Signifikansi

21 21 5,26 50,00 Sedang 0,770 Sangat Signifikansi


215

Lampiran 12

Instrumen Penelitian Valid

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

Perhatikan tabel di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1-3 !

No Nama Organ Fungsi


Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
1 Organ A
sebaliknya
Tempat pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel
2 Organ B darah dan karbondioksida dari sel-sel darah ke udara
bebas
3 Organ C Menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh
Menangkap dan mengembalikan benda-benda asing pada
4 Organ D
udara yang masuk ke hulu saluran pernapasan
5 Organ E Menghubungkan paru-paru kiri dan paru-paru kanan
6 Organ F Memompa darah ke seluruh tubuh

1. Berdasarkan tabel diatas, organ A-F di kelompokkan menjadi berapa


kelompok sistem organ? Apa saja ?
2. Sebutkan nama anggota-anggota organnya ! Dan kelompokkanlah organ-
organ tersebut kedalam kelompok sistem organnya !
3. Mengapa organ-organ yang anda kelompokkan masuk kedalam
kategori/sistem yang sama? Adakah kesamaannya?

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal nomor 4-5 !

4. Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda informasikan?


5. Apakah ada persamaan organ pada sistem pernapasan serangga dan burung
berdasarkan gambar? Apa saja persamaannya ?

Pehatikan gambar dibawah ini untuk menjawab soal nomor 6-7 !


216

A B

6. Menurut gambar A dan B apa yang dapat anda informasikan?


7. Jelaskan mekanisme pernapasan perut dan dada pada saat inspirasi dan
ekspirasi !

Bacalah beberapa artikel berikut untuk menjawab soal nomor 8-9 !

a. Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit yang menginfeksi paru-paru dan


tersebar lewat udara. Jika sudah diderita sangat kronis, TBC bisa
menimbulkan batuk darah, demam tinggi, hingga kematian. Sedangkan batuk
kerap dialami banyak orang sebagai penyakit musiman yang biasanya sembuh
dengan sendirinya tanpa harus ada perawatan intensif. Menghindari makanan
yang mengandung terlalu banyak minyak dan minuman dingin merupakan dua
cara mudah untuk membuat penyakit batuk biasa ini cepat sembuh. Gejala-
gejala awal yang dialami seseorang terjangkit TBC adalah batuk-batuk
(https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180323184938-255-
285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)
b. Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat
dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana,
dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar
21 hari. Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh
sedang menurun. Sehingga jika sistem kekebalan tubuh Anda baik-baik saja
dan dalam kondisi prima, jangan khawatir akan penyakit TBC ini. Akan tetapi,
tak jarang sistem kekebalan tubuh ini gagal melawan dan melindungi dari
serangan TBC karena sistem kekebalan tubuh seringkali juga berfluktuatif
dengan cepat karena berbagai faktor. Dan biasanya, meski sudah diberantas
oleh sistem kekebalan tubuh, basil ini juga bisa saja tetap aktif. Nah, kondisi
inilah yang disebut TBC laten.
(https://www.cermati.com/artikel/penyakit-tbc-apa-penyebab-gejala-dan-
pengobatan-yang-tepat)
c. Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh
mycobacterium tuberculosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh sipenderita
TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah
berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam
paru-paru dan berkumpul hingga berkembang biak menjadi banyak (terutama
217

pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), bahkan bakteri ini pula
dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti
otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening, dan lainnya meski
yang paling banyak adalah paru.
(http://kenalipenyakittbc.blogspot.com/)
d. Meskipun bakteri TBC memiliki kecenderungan menyerang paru-paru, namun
bakteri ini memiliki kemampuan menyerang berbagai organ tubuh lainnya,
seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di leher dan ketiak.
(http://www.klikdokter.com/amp/3406477//kenali-perbedaan-batuk-tbc-dan-
batuk-biasa)
8. Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami TBC ?
9. Berikan 4 kesimpulanmu mengenai pernyataan yang valid diatas !

Perhatikan grafik dibawah ini untuk menjawab soal nomor 10-11 !

10. Menurut grafik tersebut, apa yang bisa Anda informasikan?


11. Berdasarkan jawaban Anda mengenai mekanisme pernapasan pada nomor 6,
kaitkanlah dengan grafik diatas !

Perhatikan tabel berikut ini untuk menjawab soal nomor 12-15 !

Nama KVP saat Santai KVP setelah Berlari


Andi 3200 ml 3350 ml
Fani 2900 ml 3000 ml
Nurul 2700 ml 2800 ml
Ahmad 3350 ml 3400 ml
Ian 3000 ml 3200 ml
Saskia 2900 ml 3050 ml

12. Berdasarkan tabel diatas, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi


kapasitas vital paru-paru seseorang? Adakah faktor lain yang mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru?
218

13. Dengan demikian bahwa mekanisme pernapasan akan mempengaruhi total


udara paru-paru. Bagaimana jika dikaitkan dengan tabel diatas?
14. Apa yang bisa Anda simpulkan dari soal nomor 12-13 ?
15. Kita tahu bahwsannya sudah banyak bertebaran disekeliling kita tulisan
“Dilarang Merokok” tapi banyak orang menghiraukan himbauan tersebut.
Mengapa adanya himbauan tersebut ? Sebutkan 4 pendapatmu!

Bacalah beberapa literatur berikut ini untuk menjawab soal nomor 16-18 !

a. David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari New South Wales,
Australia mengatakan kepada ABC bahwa merokok menyebabkan tekanan
darah serta detak jantung meningkat, kadar oksigen berkurang, adanya lendir
pada saluran pernapasan. Apabila dalam sehari merokok 1-4 batang efek yang
juga bisa terjadi yaitu kanker paru, kanker esophagus, kanker lambung.
(http://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/pusat-kesehatan/berhenti-
merokok__trashed/bahaya-merokok-pada-daya-tahan-tubuh/amp/)
b. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat dalam rokok, 60 dari bahan kimia
tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada rokok
diantaranya karbonmonoksida, tar, gas oksidan, benzene, arsenic, formalin
dan sebagainya.
(http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh)
c. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok diantaranya penyakit paru-
paru, paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Penyakit impotensi
dan organ reproduksi, kandungan bahan kimia yang ada di rokok bisa
mengurangi produksi sperma pada pria bahkan bisa menyebabkan kanker
testis sedangkan pada wanita bisa mengurangi tingkat kesuburannya. Penyakit
lambung, asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan meningkatkan
asam lambung. Resiko stroke, efek dari zat kimia yang terkandung salah
satunya melemahnya pembuluh darah, hal itu menyebabkan serangan radang
di otak dan berakibat stroke.
(www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-
15112500015&id=inilah-4-bahaya-merokok-bagi-kesehatan-tubuh.html)
d. Zat-zat berbahaya dalam rokok diantaranya nikotim, tar, benzene, ammonia,
formaldehida, aseton, karbonmonoksida, arsenic.
(http://www.google.com/amp/m.merdeka.com/amp/sehat/7-bahan-
mengerikan-yang-terkandung-dalam-sebatang-rokok.html)
e. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Samsuri Tirtosastro dan A.S
Murdiyati Universitas Tribuana Tunggadewi dan Balai Penelitian Tembakau
dan Serat. Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya
mencapai 2.500 komponen. Telah diidentifikasi komponen kimia rokok yang
219

berbahaya bagi kesehatan, yaitu tar, nikotin, gas CO dan NO yang berasal dari
tembakau.
(http://media.neliti.com)

16. Zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam rokok ? Berikanlah jawabanmu
berdasarkan literatur diatas !
17. Apakah semua pernyataan diatas dapat dipercaya? Apa alasanmu?
18. Pernyataan manakah yang mendukung jawaban nomor 16. Kenapa kamu
memilih pernyataan tersebut?

Membedakan Batuk Biasa dengan Batuk TBC


Pada umumnya, batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan
penyakit-penyakit lainnya. Beberapa orang akan mengalami batuk jika memiliki
saluran pernapasan yang sensitif dan terpapar udara yang kotor. Sedangkan, TBC
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar melalui
udara. Jika seseorang berada terlalu dekat dengan penderita TBC yang batuk atau
bersin, dan menghirup udara yang telah terkontaminasi bakteri TBC, ia bisa
tertular.
Batuk biasa pada umumnya sembuh dalam beberapa hari tanpa harus
meminum obat tertentu atau melakukan perawatan. Sedangkan, semakin parah
seseorang terjangkit TBC, semakin banyak gejala-gejala yang muncul. Gejala-
gejala yang menyertai batuk-batuk pada penyakit TBC adalah demam, nyeri di
bagian dada, menggigil, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari lebih
dari biasanya, hilangnya selera makan, dan perasaan letih. Dilansir
dari Unilab, batuk yang disebabkan TBC juga biasanya tidak kunjung sembuh
walau sudah melewati tiga minggu, dan kadang disertai darah. Walau begitu, tiap
orang yang menderita TBC akan mengalami gejala-gejala yang berbeda. Sebagian
orang mengalami batuk darah, namun tidak pernah menggigil. Sebagian orang
lain kehilangan selera makan, namun tidak mengalami demam.
Untuk mencegah batuk biasa, cukup perlu rajin mencuci tangan. Berhenti
merokok dan lebih banyak mengonsumsi air juga bisa membantu agar batuk bisa
sembuh lebih cepat. Sedangkan, untuk mencegah penyakit TBC, perlu dilakukan
vaksi Bacille Calmette-Guerin (BCG).
Tidak seperti batuk biasa yang langsung muncul dan akan sembuh dalam
beberapa hari, gejala TBC seperti batuk parah akan baru muncul ketika sudah
berada di tahap aktif. Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang akan melalui dua
tahap ketika terinfeksi dengan bakteri TBC, yaitu tahap laten dan tahap aktif. Pada
tahap laten, bakteri TBC sudah berada di dalam paru-paru kita. Namun, gejala
belum muncul dan penyakit belum bisa menular. Sedangkan pada tahap aktif,
gejala baru akan muncul dan penyakit bisa menular lewat udara. Waktu yang
220

dibutuhkan tiap orang untuk berpindah dari tahap laten ke tahap aktif bisa
beragam, dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Jika sudah diderita parah, bakteri yang menyebabkan penyakit TBC bisa
mepengaruhi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Gejala
pun makin bertambah kompleks. Misalnya, jika bakteri sudah menginfeksi tulang
belakang, rasa nyeri di punggung akan muncul. Jika bakteri sudah menginfeksi
ginjal, bisa terdapat darah di dalam urin. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180323184938-255-285465/membedakan-batuk-biasa-dengan-batuk-tbc)

19. Bagaimana membedakan penyakit batuk biasa dengan batuk TBC? Sebutkan
4 perbedaannya!
221

Lampiran 13

Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 A 3 4 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 0 2 2 35 46,05
2 B 3 3 1 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 37 48,68
3 C 3 4 1 4 4 2 2 2 3 3 2 2 2 1 0 1 2 0 0 38 50
4 D 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 0 2 2 2 0 1 0 1 1 31 40,79
5 E 3 4 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 2 36 47,37
6 F 2 1 2 3 3 4 2 0 2 1 0 2 2 2 1 2 1 2 3 35 46,05
7 G 3 4 1 3 3 2 1 2 2 0 2 3 2 3 2 0 0 0 2 35 46,05
8 H 1 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 44 57,89
9 I 3 3 1 0 0 2 4 0 3 2 0 2 2 2 1 2 1 1 3 32 42,11
10 J 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 0 2 2 43 56,58
11 K 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 42 55,26
12 L 2 3 1 4 3 0 3 0 3 1 1 2 3 2 1 0 1 1 1 32 42,11
13 M 3 4 2 3 1 3 2 2 3 2 1 2 0 1 2 1 1 0 2 35 46,05
14 N 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 40 52,63
15 O 2 2 2 3 2 3 2 0 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 37 48,68
16 P 2 3 2 3 0 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 1 35 46,05
17 Q 4 3 2 3 3 2 1 0 3 2 2 1 3 3 2 1 3 2 1 41 53,95
18 R 3 2 1 2 0 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 0 30 39,47
222

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
19 S 1 2 2 1 3 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 34 44,74
20 T 3 1 1 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 35 46,05
21 U 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 40 52,63
22 V 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 0 1 35 46,05
23 W 4 2 2 0 2 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 37 48,68
24 X 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 42 55,26
25 Y 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 40 52,63
26 Z 4 3 2 3 2 0 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 46 60,53
27 AA 2 2 2 2 2 2 0 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 28 36,84
28 BB 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 42 55,26
29 CC 2 1 3 2 3 2 1 1 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 40 52,63
30 DD 2 4 2 4 4 2 2 1 2 2 0 3 3 2 1 2 2 2 1 41 53,95
31 EE 1 3 2 0 4 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 38 50
32 FF 3 2 1 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 45 59,21
33 GG 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 0 41 53,95
Nilai Tertinggi 60,53
Nilai Terendah 36,84
Rata-Rata 49,52
Median 48,68
Modus 46,05
Standar Deviasi 5,85
223

DAFTAR NILAI PRETEST KELAS KONTROL

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 A 3 3 0 2 2 1 2 2 3 0 2 2 0 4 1 1 2 1 2 33 43,42
2 B 3 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 0 3 2 2 2 1 2 2 34 44,74
3 C 3 4 1 3 2 3 2 2 1 3 1 1 3 3 2 1 2 2 2 41 53,95
4 D 2 2 1 3 3 3 1 1 3 3 1 2 3 2 0 3 2 2 1 38 50
5 E 3 1 0 1 3 3 2 2 3 1 1 3 1 3 4 3 3 2 1 40 52,63
6 F 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 0 1 0 1 3 45 59,21
7 G 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 41 53,95
8 H 3 4 1 2 2 2 1 2 3 0 2 2 3 2 2 2 2 2 1 38 50
9 I 4 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 37 48,68
10 J 4 3 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 1 2 1 3 40 52,63
11 K 3 4 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 46 60,53
12 L 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 37 48,68
13 M 3 1 1 2 2 1 2 3 1 1 1 3 1 1 0 2 1 2 3 31 40,79
14 N 3 3 1 4 2 1 3 2 1 1 1 3 3 2 1 1 2 2 2 38 50
15 O 4 4 0 3 2 0 0 1 4 1 1 3 3 1 3 2 1 2 1 36 47,37
16 P 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 0 2 1 0 2 1 1 25 32,89
17 Q 4 1 2 1 1 1 1 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 1 39 51,32
18 R 2 2 2 3 2 1 2 2 1 4 2 2 3 3 2 2 2 1 1 39 51,32
19 S 4 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 0 3 1 3 2 2 1 39 51,32
20 T 3 3 3 1 3 3 1 3 2 1 2 1 3 1 3 0 2 2 2 39 51,32
21 U 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 1 36 47,37
22 V 3 4 1 2 2 3 4 1 3 2 2 1 0 3 2 2 1 2 3 41 53,95
224

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
23 W 2 2 1 1 2 3 2 4 3 1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 37 48,68
24 X 3 3 1 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 1 2 2 3 2 1 42 55,26
25 Y 3 1 2 2 1 3 3 1 3 2 2 2 3 3 1 0 4 0 3 39 51,32
26 Z 4 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 35 46,05
27 AA 2 4 2 1 2 4 2 2 4 1 3 3 1 3 2 2 1 2 1 42 55,26
28 BB 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 1 2 2 3 1 2 2 42 55,26
29 CC 2 2 0 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 40 52,63
30 DD 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 45 59,21
31 EE 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 1 3 1 2 2 47 61,84
32 FF 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 4 3 2 3 0 44 57,89
33 GG 3 4 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 46 60,53
34 HH 4 3 2 3 3 3 1 2 3 4 2 3 0 1 0 1 2 1 2 40 52,63
35 II 2 3 1 3 2 1 1 1 2 2 0 4 3 2 2 3 2 3 0 37 48,68
Nilai Tertinggi 61,84
Nilai Terendah 32,89
Rata-Rata 51,47
Median 51,32
Modus 51,32
Standar Deviasi 5,87
225

Lampiran 14

Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

DAFTAR NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 A 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 65 85,53
2 B 4 4 2 4 2 4 3 1 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 59 77,63
3 C 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 62 81,58
4 D 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 64 84,21
5 E 4 4 3 3 2 1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 58 76,32
6 F 3 4 2 4 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 54 71,05
7 G 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 3 4 4 54 71,05
8 H 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 1 4 2 2 2 55 72,37
9 I 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 1 50 65,79
10 J 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 1 4 64 84,21
11 K 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 58 76,32
12 L 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 4 4 63 82,89
13 M 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 1 4 1 2 3 3 2 57 75
14 N 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 1 3 4 4 2 2 4 59 77,63
15 O 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 2 3 4 60 78,95
16 P 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 66 86,84
17 Q 3 4 2 3 3 2 3 1 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 57 75
18 R 3 4 1 3 4 3 2 1 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 57 75
19 S 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 67 88,16
20 T 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 47 61,84
226

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
21 U 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 68 89,47
22 V 4 3 1 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 62 81,58
23 W 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 2 3 58 76,32
24 X 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 62 81,58
25 Y 3 3 1 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 3 58 76,32
26 Z 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 2 4 2 2 2 3 3 58 76,32
27 AA 3 4 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 2 4 3 3 4 63 82,89
28 BB 3 4 1 4 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 65 85,53
29 CC 4 4 3 4 3 2 2 3 4 2 1 4 4 4 2 4 3 4 2 58 76,32
30 DD 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 65 85,53
31 EE 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 67 88,16
32 FF 4 3 2 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 63 82,89
33 GG 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 68 89,47
Nilai Tertinggi 89,47
Nilai Terendah 61,84
Rata-Rata 79,43
Median 78,95
Modus 76,32
Standar Deviasi 6,66
227

DAFTAR NILAI POSTTEST KELAS KONTROL

Kode Nomor Soal (Skor Maks. 4)


No Jumlah Nilai
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 A 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 1 56 73,68
2 B 2 3 3 4 2 4 3 4 4 1 3 2 3 3 3 4 2 1 2 53 69,74
3 C 3 2 1 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 46 60,53
4 D 2 4 2 1 2 3 2 4 3 0 2 1 4 2 3 2 3 2 4 52 68,42
5 E 3 3 2 4 2 3 4 2 4 1 3 3 2 3 3 4 2 2 2 52 68,42
6 F 3 4 2 4 2 4 3 2 1 1 2 3 2 4 2 4 2 3 1 49 64,47
7 G 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 2 60 78,95
8 H 3 4 2 4 2 2 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 1 54 71,05
9 I 3 3 2 2 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2 1 3 2 3 2 43 56,58
10 J 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 4 2 4 56 73,68
11 K 4 4 2 4 4 2 3 2 3 3 0 3 4 4 1 3 3 4 3 56 73,68
12 L 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2 4 3 4 4 2 3 3 2 4 56 73,68
13 M 4 4 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 59 77,63
14 N 4 3 1 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 55 72,37
15 O 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 3 2 50 65,79
16 P 4 3 3 3 2 2 4 2 4 1 4 4 4 3 2 2 2 4 3 56 73,68
17 Q 4 3 3 3 4 4 2 2 4 3 1 2 4 2 2 2 3 4 3 55 72,37
18 R 4 3 2 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 1 54 71,05
19 S 3 4 2 2 4 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 3 56 73,68
20 T 4 4 1 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 4 2 2 3 1 53 69,74
21 U 4 3 1 3 3 3 1 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 56 73,68
22 V 4 4 1 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 58 76,32
23 W 3 4 3 3 2 2 2 0 3 1 1 3 3 3 1 2 3 2 2 43 56,58
228

24 X 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 1 3 4 4 3 2 1 2 2 51 67,11
25 Y 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 56 73,68
26 Z 4 3 2 3 2 4 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 4 4 55 72,37
27 AA 3 4 1 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 56 73,68
28 BB 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 2 47 61,84
29 CC 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 1 2 3 3 56 73,68
30 DD 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 1 2 1 1 43 56,58
31 EE 3 3 2 3 4 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 3 2 45 59,21
32 FF 3 4 1 4 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 3 3 2 2 4 53 69,74
33 GG 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 1 52 68,42
34 HH 3 4 2 3 4 2 3 2 2 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 52 68,42
35 II 3 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 1 2 2 2 2 46 60,53
Nilai Tertinggi 78,95
Nilai Terendah 56,58
Rata-Rata 68,95
Median 71,05
Modus 73,68
Standar Deviasi 6,30
229

Lampiran 15

Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Eksperimen

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Nilai Nilai Nilai Nilai Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
A 3 4 3 1 2 2 2 1 71,85 1 2 2 50 2 2 0 50 1 2 25 1 2 0 2 25
B 3 3 3 2 1 2 2 1 59,38 2 3 2 50 3 1 1 25 2 2 25 1 2 50 1 25
C 3 4 4 4 2 3 2 1 59,38 2 2 2 41,67 3 1 2 33,33 2 0 12,5 0 0 50 1 50
D 3 2 2 2 2 3 2 1 56,25 3 1 2 41,67 2 2 0 33,33 0 1 37,5 0 1 37,5 2 50
E 3 4 3 2 2 2 2 1 53,13 2 1 2 58,33 1 1 2 41,67 1 1 50 3 2 37,5 1 25
F 2 1 3 3 2 2 2 2 53,13 4 0 2 50 1 2 1 33,33 0 2 25 1 3 50 2 50
G 3 4 3 3 1 2 3 0 53,13 2 2 2 33,33 0 3 0 41,67 2 0 12,5 2 2 50 1 25
H 1 3 4 2 2 2 4 3 59,38 2 1 3 58,33 2 2 2 58,33 2 3 50 2 2 50 2 25
I 3 3 0 0 4 3 2 2 62,5 2 0 2 25 2 2 1 33,33 0 1 25 1 3 25 1 25
J 3 1 3 3 2 3 2 1 43,75 2 3 3 33,33 3 3 0 50 3 2 37,5 1 2 25 3 25
K 3 2 2 2 2 3 3 2 56,25 3 2 2 41,67 3 3 1 41,67 2 2 25 2 2 37,5 1 50
L 2 3 4 3 3 3 2 0 71,88 0 0 3 50 1 2 1 50 1 1 25 1 1 25 1 50
M 3 4 3 1 2 3 2 1 53,13 3 2 0 50 2 1 1 33,33 1 0 12,5 2 2 12,5 2 50
N 2 3 3 2 2 3 2 2 56,25 3 1 1 66,67 2 2 3 50 2 2 62,5 1 2 37,5 2 75
O 2 2 3 2 2 3 2 1 50 3 0 2 50 2 1 2 33,33 2 2 50 2 2 37,5 2 50
P 2 3 3 0 1 2 2 3 62,5 2 2 2 58,33 1 2 1 41,67 2 2 37,5 2 1 37,5 2 50
Q 4 3 3 3 1 3 1 1 59,38 2 0 3 58,33 2 3 3 41,67 2 2 62,5 2 1 25 2 75
R 3 2 2 0 1 3 2 1 59,38 2 1 1 41,67 2 2 2 33,33 2 1 25 2 0 62,5 1 25
230

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Nilai Nilai Nilai Nilai Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
S 1 2 1 3 1 2 2 2 65,63 3 3 2 50 2 1 2 50 1 1 62,5 2 1 50 2 50
T 3 1 3 2 1 3 2 2 53,13 3 2 2 41,67 2 1 1 41,67 1 2 50 1 2 50 1 50
U 3 3 3 2 3 3 2 1 53,13 2 3 2 58,33 1 1 3 33,33 1 2 37,5 2 1 37,5 2 25
V 4 4 2 2 2 2 1 1 59,38 1 2 2 50 2 1 2 41,67 2 0 25 2 1 37,5 2 50
W 4 2 0 2 3 3 3 2 59,38 2 2 2 58,33 2 1 2 41,67 1 1 50 2 1 50 2 75
X 3 3 3 2 2 3 2 1 53,13 2 2 3 58,33 1 2 2 66,67 2 2 50 2 2 50 3 50
Y 2 2 3 2 2 3 2 3 46,88 2 2 1 50 2 3 2 66,67 2 2 62,5 2 2 37,5 1 75
Z 4 3 3 2 2 3 3 2 50 0 2 2 41,67 3 3 3 50 2 2 62,5 3 2 50 2 50
AA 2 2 2 2 0 2 1 2 59,38 2 1 1 66,67 1 2 1 50 2 1 62,5 1 1 75 2 25
BB 3 3 2 2 1 2 2 2 59,38 2 3 2 41,67 3 3 2 58,33 2 2 50 2 2 37,5 2 50
CC 2 1 2 3 1 2 2 2 59,38 2 1 3 41,67 3 2 3 66,67 3 2 50 1 2 37,5 3 50
DD 2 4 4 4 2 2 3 2 43,75 2 1 3 66,67 2 2 2 41,67 0 2 25 1 1 37,5 2 50
EE 1 3 0 4 2 2 2 2 59,38 2 2 1 41,67 3 2 1 58,33 3 2 50 2 2 50 2 25
FF 3 2 1 3 2 2 3 3 68,75 2 3 3 33,33 2 2 2 75 3 2 50 3 3 62,5 1 50
GG 2 2 3 2 4 3 1 2 40,63 3 2 2 33,33 2 2 1 33,33 3 2 37,5 2 0 25 3 50
8 8 8 7 6 8 70 53 56,72 7 5 67 48,23 65 63 52 40,15 55 51 45,45 54 53 40,53 59 44,70
Total Skor
7 8 3 2 2 4 0 4
Jumlah 599 191 180 106 107 59
% Indikator 56,72 48,23 45,45 40,15 40,53 44,70
231

Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pretest Kelas Kontrol

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
A 3 3 2 2 2 3 2 1 56.25 1 2 0 58.33 0 4 2 50 2 1 50 1 2 37.5 0 0
B 3 1 2 3 2 2 0 2 46.88 1 2 3 41.67 2 2 1 41.67 1 2 41.67 2 2 50 1 25
C 3 4 3 2 2 1 1 1 53.13 3 2 3 66.67 3 3 2 50 1 2 50 2 2 50 1 25
D 2 2 3 3 1 3 2 3 59.38 3 1 3 50 3 2 2 58.33 1 2 58.33 0 1 12.5 1 25
E 3 1 1 3 2 3 3 3 59.38 3 2 1 66.67 1 3 3 58.33 1 2 58.33 4 1 62.5 0 0
F 4 4 3 2 2 3 3 1 68.75 3 2 3 75 3 4 0 58.33 2 1 58.33 0 3 37.5 2 50
G 2 3 3 3 1 3 2 2 59.38 2 2 3 50 2 2 3 58.33 1 2 58.33 1 2 37.5 2 50
H 3 4 2 2 1 3 2 2 59.38 2 2 3 50 0 2 2 33.33 2 2 33.33 2 1 37.5 1 25
I 4 2 2 1 3 1 2 2 53.13 3 2 3 58.33 1 2 1 33.33 2 2 33.33 2 1 37.5 1 25
J 4 3 3 2 2 3 2 1 62.5 1 2 3 50 1 3 2 50 1 1 50 1 3 50 2 50
K 3 4 3 3 2 2 2 3 68.75 3 3 2 66.67 3 2 2 58.33 3 2 58.33 1 2 37.5 1 25
L 2 1 2 3 2 1 1 2 43.75 2 2 3 50 2 2 2 50 2 3 50 1 2 37.5 2 50
M 3 1 2 2 2 1 3 2 50 1 3 1 41.67 1 1 1 25 1 2 25 0 3 37.5 1 25
N 3 3 4 2 3 1 3 1 62.5 1 2 3 41.67 1 2 2 41.67 1 2 41.67 1 2 37.5 1 25
O 4 4 3 2 0 4 3 2 68.75 0 1 3 16.67 1 1 1 25 1 2 25 3 1 50 0 0
P 3 1 1 1 1 1 2 0 31.25 2 1 0 41.67 2 2 2 50 1 1 50 1 1 25 2 50
Q 4 1 1 1 1 2 3 3 50 1 2 3 41.67 4 2 2 66.67 2 2 66.67 2 1 37.5 2 50
R 2 2 3 2 2 1 2 2 50 1 2 3 50 4 3 2 75 2 1 75 2 1 37.5 2 50
S 4 3 2 2 2 2 1 3 59.38 3 3 0 75 2 3 2 58.33 2 2 58.33 1 1 25 1 25
T 3 3 1 3 1 2 1 0 43.75 3 3 3 58.33 1 1 2 33.33 2 2 33.33 3 2 62.5 3 75
U 2 2 3 2 2 1 1 2 46.88 3 2 2 58.33 2 2 1 41.67 1 3 41.67 2 1 37.5 2 50
232

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
V 3 4 2 2 4 3 1 2 65.63 3 1 0 58.33 2 3 1 50 2 2 50 2 3 62.5 1 25
W 2 2 1 2 2 3 1 3 50 3 4 1 83.33 1 3 2 50 2 1 50 2 1 37.5 1 25
X 3 3 2 2 2 3 3 2 62.5 3 3 3 58.33 1 1 3 31.25 2 2 31.25 2 1 37.5 1 25
Y 3 1 2 1 3 3 2 0 46.88 3 1 3 58.33 2 3 4 75 2 0 75 1 3 50 2 50
Z 4 2 1 2 2 3 2 3 59.38 1 2 2 33.33 2 1 2 31.25 2 1 31.25 1 1 25 1 25
AA 2 4 1 2 2 4 3 2 62.5 4 2 1 75 1 3 1 31.25 3 2 31.25 2 1 37.5 2 50
BB 3 3 2 2 2 3 3 3 65.63 3 3 1 66.67 2 2 1 31.25 1 2 31.25 2 2 50 2 50
CC 2 2 3 2 1 3 2 3 56.25 2 2 3 58.33 2 3 1 37.5 2 2 37.5 2 3 62.5 0 0
DD 2 1 2 3 2 3 3 3 59.38 3 2 3 58.33 2 2 2 50 3 3 50 3 1 50 2 50
EE 3 4 3 2 3 3 3 3 75 2 2 2 66.67 2 4 1 58.33 3 2 58.33 1 2 37.5 2 50
FF 2 3 2 2 3 3 3 3 65.63 3 2 1 58.33 3 2 2 58.33 2 3 58.33 4 0 50 1 25
GG 3 4 3 3 3 2 2 2 68.75 3 2 2 75 2 4 2 66.67 2 2 66.67 2 2 50 1 25
HH 4 3 3 3 1 3 3 1 65.63 3 2 0 50 4 1 2 58.33 2 1 58.33 0 2 25 2 50
II 2 3 3 2 1 2 4 3 62.5 1 1 3 33.33 2 2 2 50 0 3 50 2 0 25 1 25
1
9 7 7 6 8 7 7
Total Skor 0 76 71 73 67 82 63 60 65 58 57 47
1 9 6 7 4 9 2
2
Jumlah 646 224 212 125 115 47
% Indikator 57,68 53,33 50,48 44,64 41,07 33,57
233

Lampiran 16

Hasil Perhitungan Ketercapaian Tiap Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Eksperimen

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
A 4 4 4 4 2 4 4 4 96,86 4 2 4 83,33 3 3 2 83,33 4 3 100 4 3 75 3 25
B 4 4 4 2 3 3 2 3 84,38 4 1 2 83,33 3 4 3 91,67 4 3 87,5 4 4 62,5 2 50
C 3 4 4 3 4 4 4 2 78,13 4 3 4 50 3 4 4 66,67 4 3 75 1 4 37,5 2 50
D 4 4 4 4 4 3 3 2 93,75 4 3 4 83,33 3 4 3 75 4 2 62,5 3 4 87,5 2 75
E 4 4 3 2 4 2 4 3 84,76 1 3 3 58,33 2 4 2 66,67 3 4 87,5 4 3 87,5 3 25
F 3 4 4 4 3 2 2 4 81,25 2 2 2 58,33 3 2 2 66,67 3 4 87,5 3 3 87,5 2 75
G 4 4 3 3 2 2 2 4 75 3 2 2 75 3 4 3 75 2 4 100 3 4 75 2 50
H 4 4 4 4 2 2 3 4 93,75 3 2 2 66,67 4 3 2 66,67 3 2 62,5 1 2 75 4 75
I 4 3 3 2 3 4 4 2 81,25 2 2 2 50 3 3 2 58,33 3 3 87,5 2 1 75 2 50
J 4 4 4 4 4 4 4 2 75 4 2 4 58,33 3 4 2 75 4 1 75 3 4 75 3 50
K 4 3 2 2 3 2 4 4 87,5 2 3 4 66,67 2 3 4 75 4 4 75 4 2 37,5 2 75
L 4 3 3 4 3 4 4 4 93,75 4 3 3 75 2 4 2 58,33 4 4 87,5 2 4 100 2 25
M 4 4 4 4 4 2 4 2 87,5 4 3 1 50 2 4 3 75 3 3 87,5 1 2 62,5 3 75
N 4 3 3 4 4 3 4 4 90,63 3 3 1 58,33 2 3 2 58,33 2 2 50 4 4 100 4 100
O 4 4 4 3 4 4 4 3 84,38 3 3 2 50 2 4 2 75 2 3 100 2 4 75 3 25
P 4 4 4 4 4 3 4 4 84,38 4 2 4 50 3 4 3 58,33 4 4 37,5 2 4 25 1 50
Q 3 4 3 3 3 4 4 3 84,38 2 1 4 58,33 2 3 3 75 4 3 62,5 3 4 37,5 2 100
R 3 4 3 4 2 3 4 4 78,13 3 1 2 58,33 3 4 2 83,33 4 4 87,5 3 4 100 1 50
234

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
S 4 4 4 3 2 4 4 3 90,63 4 4 4 83,33 3 3 4 66,67 3 4 100 4 4 75 2 50
T 4 4 3 4 3 4 2 3 84,38 3 2 1 83,33 3 2 2 91,67 2 1 62,5 1 1 62,5 2 25
U 4 4 4 4 3 4 4 4 87,5 2 3 4 100 4 4 4 83,33 4 4 87,5 2 4 100 2 50
V 4 3 3 4 4 4 4 4 84,38 3 3 3 58,33 2 2 3 83,33 3 4 75 4 4 62,5 1 75
W 4 3 3 4 3 3 3 4 96,88 2 3 2 91,67 3 4 3 66,67 4 2 75 2 3 75 3 25
X 3 4 3 4 3 4 3 3 87,5 3 3 3 91,67 3 3 4 83,33 2 4 75 4 4 87,5 2 50
Y 3 3 4 4 2 3 4 4 84,38 4 3 3 75 3 4 4 83,33 3 2 75 2 3 100 1 50
Z 3 4 4 4 4 4 3 2 90,63 3 1 2 75 3 4 2 66,67 4 3 62,5 2 3 50 3 75
AA 3 4 4 4 4 4 4 4 87,5 4 3 4 83,33 1 4 3 66,67 3 3 87,5 2 4 100 1 50
BB 3 4 4 4 3 4 4 4 93,75 1 2 4 91,67 4 4 4 75 4 4 100 4 3 87,5 1 75
CC 4 4 4 3 2 4 4 4 93,75 2 3 4 83,33 2 4 3 66,67 1 4 87,5 2 2 87,5 3 75
DD 4 4 3 2 4 4 4 4 96,88 4 3 3 75 3 4 2 100 3 3 100 4 4 75 3 50
EE 3 4 4 3 4 3 4 2 84,38 4 4 4 100 3 4 4 91,67 4 3 87,5 3 4 87,5 3 75
FF 4 3 4 4 4 3 4 2 93,75 4 2 4 58,33 2 3 3 100 4 3 100 4 4 87,5 2 25
GG 3 4 3 4 4 4 4 4 90,63 4 3 4 83,33 3 4 2 75 4 4 75 3 4 100 3 75
1 1 1 1 1 1 11 10 87,31 1 8 99 71,72 90 11 91 80,68 10 10 75,25 90 111 76,14 74 56,06
Total Skor 2 2 1 1 0 1 9 9 0 2 7 9 4
1 4 7 4 7 1 3
Jumlah 922 284 213 298 201 74
% Indikator 87,31 71,72 75,26 80,68 76,14 56,06
235

Ketercapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Posttest Kelas Kontrol

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
A 4 4 4 3 2 3 3 1 75 2 2 4 66.67 3 4 1 66.67 4 4 100 4 1 62.5 3 75
B 2 3 4 2 3 4 2 4 75 4 4 3 91.67 1 3 2 50 3 1 50 3 2 62.5 3 75
C 3 2 3 1 3 3 3 2 62.5 2 2 3 58.33 2 3 2 58.33 4 2 75 3 2 62.5 1 25
D 2 4 1 2 2 3 1 2 53.13 3 4 4 91.67 0 2 3 41.67 2 2 50 3 4 87.5 2 50
E 3 3 4 2 4 4 3 4 84.38 3 2 2 58.33 1 3 2 50 3 2 62.5 3 2 62.5 2 50
F 3 4 4 2 3 1 3 4 75 4 2 2 66.67 1 4 2 58.33 2 3 62.5 2 1 37.5 2 50
G 4 4 3 3 2 4 3 3 81.25 3 3 4 83.33 2 3 2 58.33 4 4 100 4 2 75 3 75
H 3 4 4 2 4 3 3 3 81.25 2 2 4 66.67 3 3 4 83.33 2 3 62.5 2 1 37.5 2 50
I 3 3 2 2 3 4 2 3 68.75 2 2 2 50 1 2 2 41.67 2 3 62.5 1 2 37.5 2 50
J 3 3 4 3 3 2 3 3 75 3 2 4 75 3 3 4 83.33 1 2 37.5 3 4 87.5 3 75
K 4 4 4 4 3 3 3 3 87.5 2 2 4 66.67 3 4 3 83.33 0 4 50 1 3 50 2 50
L 4 3 3 3 2 2 3 3 71.88 4 2 4 83.33 2 4 3 75 4 2 75 2 4 75 2 50
M 4 4 3 3 2 4 4 2 81.25 2 2 4 66.67 3 3 3 75 4 4 100 3 3 75 2 50
N 4 3 4 3 2 3 3 3 78.13 3 3 4 83.33 2 4 3 75 2 2 50 3 3 75 1 25
O 2 3 2 3 2 2 4 2 62.5 3 3 3 75 4 2 3 75 2 3 62.5 2 2 50 3 75
P 4 3 3 2 4 4 4 2 81.25 2 2 4 66.67 1 3 2 50 4 4 100 2 3 62.5 3 75
Q 4 3 3 4 2 4 2 2 75 4 2 4 83.33 3 2 3 66.67 1 4 62.5 2 3 62.5 3 75
R 4 3 4 4 2 2 3 3 78.13 4 2 2 66.67 3 4 2 75 2 3 62.5 4 1 62.5 2 50
S 3 4 2 4 2 3 3 3 75 3 2 4 75 4 4 2 83.33 2 2 50 4 3 87.5 2 50
T 4 4 3 3 4 3 3 2 81.25 3 2 4 75 2 3 2 58.33 2 3 62.5 4 1 62.5 1 25
U 4 3 3 3 1 3 3 3 71.88 3 2 2 58.33 3 4 4 91.67 4 3 87.5 3 4 87.5 1 25
V 4 4 3 3 3 3 3 3 81.25 4 2 4 83.33 3 3 2 66.67 4 4 100 3 2 62.5 1 25
W 3 4 3 2 2 3 3 2 68.75 2 0 3 41.67 1 3 3 58.33 1 2 37.5 1 2 37.5 3 75
236

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Facione


Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi Eksplanasi Regulasi Diri
Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 4 5 7 9 12 16 6 8 13 10 14 17 11 18 15 19 3
X 3 2 4 3 2 3 3 2 68.75 3 4 4 91.67 2 4 1 58.33 1 2 37.5 3 2 62.5 3 75
Y 3 4 4 4 2 3 3 3 81.25 4 2 2 66.67 3 2 2 58.33 3 4 87.5 3 2 62.5 3 75
Z 4 3 3 2 2 3 3 3 71.88 4 3 2 75 3 2 4 75 1 4 62.5 3 4 87.5 2 50
AA 3 4 2 3 4 3 2 4 78.13 3 4 2 75 3 4 3 83.33 3 3 75 3 2 62.5 1 25
BB 3 4 3 3 2 3 2 2 68.75 2 2 4 66.67 3 1 2 50 3 3 75 2 2 50 1 25
CC 3 4 4 4 3 2 3 1 75 3 2 4 75 3 4 2 75 2 3 62.5 3 3 75 3 75
DD 3 3 2 3 2 3 2 1 59.38 2 2 4 66.67 2 3 2 58.33 2 1 37.5 3 1 50 2 50
EE 3 3 3 4 2 2 3 2 68.75 2 2 2 50 1 2 1 33.33 4 3 87.5 2 2 50 2 50
FF 3 4 4 3 2 3 4 3 81.25 2 3 2 58.33 4 2 2 66.67 2 2 50 3 4 87.5 1 25
GG 4 4 2 3 4 2 2 4 78.13 2 4 2 66.67 3 3 1 58.33 3 3 75 3 1 50 2 50
HH 3 4 3 4 3 2 3 2 75 2 2 4 66.67 1 3 3 58.33 2 3 62.5 3 3 75 2 50
II 3 3 4 3 2 3 3 2 71.88 2 2 4 66.67 2 3 2 58.33 2 2 50 1 2 37.5 1 25
1 1 1 1 1 99 72
9 10 9 8 11 10
Total Skor 1 2 1 0 0 91 81 84 87 94 83
0 0 8 3 4 6
6 1 1 2 2
Jumlah 833 295 271 186 177 72
% Indikator 74,38 70,24 64,52 66,43 63,21 51,43
237

Lampiran 17

Hasil Perhitungan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Perhitungan N-Gain KelasEksperimen

No Subjek Pretest (X) Posttest (Y) N-Gain Kriteria


1 A 50 86,84 0,74 Tinggi
2 B 46,05 81,58 0,66 Sedang
3 C 46,05 61,84 0,29 Rendah
4 D 46,05 84,21 0,71 Tinggi
5 E 48,68 75 0,51 Sedang
6 F 46,05 76,32 0,56 Sedang
7 G 42,11 76,32 0,59 Sedang
8 H 55,26 78,95 0,53 Sedang
9 I 42,11 71,05 0,5 Sedang
10 J 39,47 71,05 0,52 Sedang
11 K 46,05 75 0,54 Sedang
12 L 53,95 81,58 0,6 Sedang
13 M 40,79 76,32 0,6 Sedang
14 N 56,58 77,63 0,48 Sedang
15 O 46,05 73,68 0,51 Sedang
16 P 52,63 65,79 0,28 Rendah
17 Q 53,95 72,37 0,4 Sedang
18 R 47,37 77,63 0,58 Sedang
19 S 57,89 82,89 0,59 Sedang
20 T 48,68 75 0,51 Sedang
21 U 46,05 88,16 0,78 Tinggi
22 V 48,68 76,32 0,54 Sedang
23 W 55,26 82,89 0,62 Sedang
24 X 55,26 84,21 0,65 Sedang
25 Y 52,63 81,58 0,61 Sedang
26 Z 50 76,32 0,53 Sedang
27 AA 59,21 82,89 0,58 Sedang
28 BB 52,63 89,47 0,78 Tinggi
29 CC 53,95 85,53 0,69 Sedang
30 DD 44,74 89,47 0,81 Tinggi
31 EE 52,63 88,16 0,75 Tinggi
32 FF 60,53 85,53 0,63 Sedang
33 GG 36,84 85,53 0,78 Tinggi
Nilai Max. 60,53 89,47 0,81
Nilai Min. 36,84 61,84 0,28
Rata-Rata 49,52 79,31 0,59 Sedang
SD 5,85 6,73 0,13
238

Hasil Perhitungan N-Gain Kelas Kontrol

No Subjek Pretest (X) Posttest (Y) N-Gain Kriteria


1 A 47,37 68,42 0,4 Sedang
2 B 50 56,58 0,13 Rendah
3 C 59,21 73,68 0,35 Sedang
4 D 48,68 73,68 0,49 Sedang
5 E 48,68 56,58 0,15 Rendah
6 F 43,42 56,58 0,23 Rendah
7 G 52,63 67,11 0,31 Sedang
8 H 50 68,42 0,37 Sedang
9 I 52,63 60,53 0,17 Rendah
10 J 47,37 60,53 0,25 Rendah
11 K 53,95 68,42 0,31 Sedang
12 L 44,74 69,74 0,45 Sedang
13 M 50 59,21 0,18 Rendah
14 N 40,79 69,74 0,49 Sedang
15 O 32,89 78,95 0,69 Sedang
16 P 51,32 71,05 0,41 Sedang
17 Q 51,32 73,68 0,46 Sedang
18 R 51,32 73,68 0,46 Sedang
19 S 51,32 72,37 0,43 Sedang
20 T 53,95 73,68 0,43 Sedang
21 U 48,68 73,68 0,49 Sedang
22 V 48,68 72,37 0,46 Sedang
23 W 52,63 64,47 0,25 Rendah
24 X 60,53 77,63 0,43 Sedang
25 Y 51,32 72,37 0,43 Sedang
26 Z 61,84 73,68 0,31 Sedang
27 AA 59,21 73,68 0,35 Sedang
28 BB 57,89 76,32 0,44 Sedang
29 CC 60,53 71,05 0,27 Rendah
30 DD 55,26 69,74 0,32 Sedang
31 EE 53,95 61,84 0,17 Rendah
32 FF 55,26 65,79 0,24 Rendah
33 GG 55,26 73,68 0,41 Sedang
34 HH 52,63 60,53 0,17 Rendah
35 II 46,05 73,68 0,51 Sedang
Nilai Max. 61,84 61,84 0,69
Nilai Min. 32,89 32,89 0,13
Rata-Rata 51,47 68,95 0,35 Sedang
SD 5,87 6,30 0,13
239

Lampiran 18

Hasil Perhitungan N-Gain Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Siswa


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

HASIL PERHITUNGAN N-GAIN TIAP INDIKATOR KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS EKSPERIMEN

Kelas Eksperimen
No Aspek KBK Gain N-Gain
Pretest Posttest
1 Interpretasi 56,72 87,31 30,59 0,71
2 Analisis 48,23 71,72 23,48 0,45
3 Evaluasi 45,45 75,26 29,80 0,55
4 Inferensi 40,15 80,68 40,53 0,68
5 Eksplanasi 40,53 76,14 35,61 0,60
6 Regulasi Diri 44,70 56,06 11,36 0,21

HASIL PERHITUNGAN N-GAIN TIAP INDIKATOR KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS KONTROL

Kelas Kontrol
No Aspek KBK Gain N-Gain
Pretest Posttest
1 Interpretasi 61,17 78,88 17,71 0,46
2 Analisis 56,57 74,49 17,93 0,41
3 Evaluasi 53,54 68,43 14,90 0,32
4 Inferensi 47,35 70,45 23,11 0,44
5 Eksplanasi 43,56 67,05 23,48 0,42
6 Regulasi Diri 35,61 54,55 18,94 0,29
240

Lampiran 19

Hasil Perhitungan LKPD Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

HASIL PERHITUNGAN LKPD KELAS EKSPERIMEN

No Nama Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III


1 A 88,89 89,74 94,44
2 B 88,89 89,74 94,44
3 C 72,22 82,05 94,44
4 D 97,22 84,62 88,88
5 E 88,89 89,74 94,44
6 F 80,56 76,92 83,33
7 G 72,22 82,05 94,44
8 H 97,22 84,62 88,88
9 I 88,89 89,74 94,44
10 J 75 74,36 94,44
11 K 97,22 84,62 88,88
12 L 97,22 84,62 88,88
13 M 75 82,05 94,44
14 N 72,22 88,89 83,33
15 O 72,22 82,05 94,44
16 P 80,56 76,92 83,33
17 Q 97,22 84,62 88,88
18 R 72,22 88,89 83,33
19 S 72,22 82,05 94,44
20 T 97,22 84,62 88,88
21 U 72,22 88,89 83,33
22 V 72,22 82,05 94,44
23 W 72,22 88,89 83,33
24 X 88,89 89,74 94,44
25 Y 75 74,36 94,44
26 Z 75 74,36 94,44
27 AA 72,22 82,05 94,44
28 BB 88,89 89,74 94,44
29 CC 80,56 76,92 83,33
30 DD 80,56 76,92 83,33
31 EE 72,22 88,89 83,33
32 FF 75 74,36 94,44
33 GG 80,56 76,92 83,33
Jumlah 2686,1 2739,31 2955,4
Rata-Rata 81,40 83,01 89,56
241

HASIL PERHITUNGAN LKPD KELAS KONTROL

No Nama Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III


1 A 85 72 85
2 B 90 92 100
3 C 85 86 81
4 D 100 100 100
5 E 80 88 85
6 F 90 92 100
7 G 85 86 81
8 H 80 88 85
9 I 85 72 85
10 J 85 86 81
11 K 85 72 85
12 L 80 88 85
13 M 85 72 85
14 N 85 72 85
15 O 100 100 100
16 P 90 92 100
17 Q 85 86 81
18 R 85 72 88
19 S 85 86 81
20 T 85 86 81
21 U 90 92 100
22 V 80 88 85
23 W 80 88 85
24 X 90 92 100
25 Y 80 88 85
26 Z 85 72 85
27 AA 100 100 199
28 BB 100 100 100
29 CC 100 100 100
30 DD 90 92 100
31 EE 90 92 100
32 FF 80 88 85
33 GG 100 100 100
34 HH 100 100 100
35 II 85 86 81
Jumlah 3080 3066 3259
Rata-Rata 88 87,6 93,11
242

Lampiran 20

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Kelas Eksperimen
N 33
Mean 49.5215
Normal Parametersa,b Std.
5.84581
Deviation
Absolute .127
Most Extreme
Positive .117
Differences
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .729
Asymp. Sig. (2-tailed) .663

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
243

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Kelas Kontrol
N 35
Mean 51.4662
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 5.86507
Absolute .118
Most Extreme Differences Positive .087
Negative -.118
Kolmogorov-Smirnov Z .696
Asymp. Sig. (2-tailed) .307

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
244

Lampiran 21

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Posttest Kelas Eksperimen
N 33
Mean 79.4258
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.65920
Absolute .112
Most Extreme Differences Positive .091
Negative -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .641
Asymp. Sig. (2-tailed) .805

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
245

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Posttest Kelas Kontrol
N 35
Mean 68.9474
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.30385
Absolute .163
Most Extreme Differences Positive .140
Negative -.163
Kolmogorov-Smirnov Z .967
Asymp. Sig. (2-tailed) .307

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
246

Lampiran 22

Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS


KONTROL

Oneway

Test of Homogeneity of Variances


Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.670 1 66 .201

ANOVA
Pretest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 13278.139 1 13278.139 338.544 .000
Within Groups 2588.607 66 39.221
Total 15866.746 67
247

Lampiran 23

Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS


KONTROL

Oneway

Test of Homogeneity of Variances


Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.101 1 66 .751

ANOVA
Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1864.957 1 1864.957 44.433 .000
Within Groups 2770.146 66 41.972
Total 4635.103 67
248

Lampiran 24

Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI HIPOTESIS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS


KONTROL

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas Kontrol 35 51.4662 5.86507 .99138


Pretest
Kelas Eksperimen 33 49.5215 5.84581 1.01763

Independent Samples Test

Levene's Test for t-test for Equality of Means


Equality of Variances

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Error 95% Confidence Interval


Difference Difference of the Difference

Lower Upper

Equal
variances .510 .478 1.369 66 .176 1.94463 1.42084 -.89217 4.78143
assumed
Pretest
Equal
variances not 1.369 65.790 .176 1.94463 1.42070 -.89206 4.78133
assumed
249

Lampiran 25

Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI HIPOTESIS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS


KONTROL

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas Kontrol 35 68.9474 6.30385 1.06554


Posttest
Kelas Eksperimen 33 79.4258 6.65920 1.15922

Independent Samples Test

Levene's Test for t-test for Equality of Means


Equality of Variances

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Error 95% Confidence


Difference Difference Interval of the
Difference

Lower Upper

Equal variances
.101 .751 -6.666 66 .000 -10.47847 1.57196 -13.61700 -7.33994
assumed
Posttest
Equal variances
-6.655 65.147 .000 -10.47847 1.57454 -13.62290 -7.33403
not assumed
250

Lampiran 26

Lembar Pengesahan Proposal Skripsi


251

Lampiran 27

Surat Permohonan Izin Skripsi


252

Lampiran 28

Surat Validasi RPP dan LKPD


253

Lampiran 29

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


254

Lampiran 30

Dokumentasi Penelitian
255

Lampiran 31

Lembar Uji Referensi


256
257
258
259
260
261
262

Anda mungkin juga menyukai