Anda di halaman 1dari 320

PEMBELAJARAN MODEL ARIAS DENGAN TIM AHLI PADA MATERI

ALAT-ALAT OPTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


SISWA DI SMA N 2 KEBUMEN

skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Fisika

Oleh
Fatchun „Alim
4201410004

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2014

ii
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

................sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum


sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada
yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia (Q. S. Ar ra’d : 11)
“Barang siapa menenmpuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan
memudahkannya jalan menuju surga”
(HR. Muslim)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”


(Q.S Al Insyirah : 6)

“Meski setiap hari diwarnai cobaan, aku telah buktikan, bahwa kesabaran
membawa kita pada akhir yang menyenangkan”
(Dr.’Aidh al-Qarni)

Jayane kangrat, swuh brasto tekabing ulah dharmastuti


(Peribahasa Jawa)

Persembahan:

Skripsi ini saya persembahkan:

1. Untuk Ayah, Ibu, dan Adik,

2. Untuk saudara – saudaraku,

3. Untuk bapak Hadi Wahono

4. Untuk teman – teman kos,

v
5. Untuk Unaisatuz Zahroh, Isnaeni Nur Charomah, Rini Imroatin

Wijayanti, Isnaeni Anjarwati, Siti Zulaikhah, Ristya Yuliana, Maya

Damayanti, dan Uswatun Khasanah,

6. Untuk teman-teman Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika 2010,

7. Untuk adik-adik Pendidikan Fisika 2011-2013,

8. Untuk teman – teman mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri

Semarang, dan

9. Untuk Almamaterku.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas ridha Allah, kesabaran pembimbing, serta semangat

dan antusias saya dalam melakukan penelitian maupun menyusun skripsi,

akhirnya saya mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembelajaran Model

Arias dengan Tim Ahli pada Materi Alat-Alat Optik untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa di SMA N 2 Kebumen”. Semoga skripsi ini menjadi ladang amal

ibadah bagi saya, ayah, ibu, adik, dosen pembimbing, serta semua pihak yang

telah membantu saya dalam menyusun skripsi ini.

Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada:


1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor UNNES,

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku Dekan FMIPA UNNES,

3. Dr. Khumaedi, M.Si., selaku Kepala Jurusan Fisika FMIPA UNNES sekaligus

sebagai dosen pembimbing yang selalu sabar dan semangat dalam

memberikan saran, masukan, serta kritik selama proses penyusunan skripsi ini,

4. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D., dosen jurusan fisika, FMIPA, UNNES,

5. Dr. Sarwi, M.Si., selaku dosen wali,

6. Drs. Pamungkas T. Wasana, M.Si., selaku Kabid Litbang, S-P, a.n. Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kebumen

yang telah memberikan izin penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen,

7. Kepala SMA Negeri 2 Kebumen yang telah memberikan ijin penelitian,

8. Bapak Hadi Wahono selaku guru mata pelajaran Fisika kelas X MIA 2 SMA

Negeri 2 Kebumen yang selalu memberikan saran dan kritik membangun

sehingga sangat membantu saya ketika penelitian,

vii
9. Bapak dan Ibu guru serta siswa - siswi kelas X MIA 2 SMA Negeri 2

Kebumen yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada saya untuk

melakukan penelitian,

10. Mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Fisika 2010 yang selalu membantu dan

memberi semangat selama proses penyusunan skripsi,

11. Mahasiswa dan mahasiswi jurusan fisika 2012 yang selalu memberi semangat,

12. Isnaeni Nur Charomah, Isnaeni Anjarwati, Siti Zulaikhah, Ristya Yuliana,

Rini Imroatin Wijayanti, Maya Damayanti, dan Uswatun Khasanah yang telah

membantu penelitian dari awal sampai akhir, dan

13. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya skripsi ini.

Semoga amal tenaga, pikiran, dan semangat dari semua pihak yang sudah
membantu saya, mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah S.W.T.

Semarang, 28 Agustus 2014

Fatchun „Alim
4201410004

viii
ABSTRAK

Fatchun, A. 2014: Pembelajaran Model ARIAS dengan Tim Ahli pada Materi Alat
– Alat Optik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 2 Kebumen.
Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Khumaedi, M.Si.

Kata Kunci : Diskusi, Alat – Alat Optik, Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) dengan Tim Ahli, PTK.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa hasil belajar fisika aspek kognitif
siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen kurang maksimal atau rendah.
Banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM). Ketuntasan klasikal aspek kognitif sebesar 60,55% menunjukkan bahwa
hasil belajar belum tuntas dan termasuk dalam kategori rendah. Hasil angket
observasi menyatakan bahwa kurangnya kegiatan memotivasi, siswa kurang
latihan soal, siswa kurang percaya diri dalam mengerjakan soal fisika, siswa
kurang tahu manfaat mempelajari ilmu fisika untuk masa depan, model
pembelajaran kurang menarik, dan siswa kurang berminat pada kegiatan diskusi,
merupakan beberapa faktor yang sangat dimungkinkan menyebabkan hasil belajar
fisika aspek kognitif kurang maksimal/rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar fisika pokok bahasan alat – alat optik siswa kelas X
MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen. Model pembelajaran yang digunakan adalah
ARIAS dengan Tim Ahli. Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli terdiri
dari lima kategori, yaitu assurance, relevance, interest, assessment, and
satisfaction. Kelima kategori tersebut mempunyai langkah pembelajaran masing –
masing, sehingga kegiatan pembelajaran lebih rinci dan diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian di kelas X MIA 2 merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian
menunjukkan, persentase siswa yang berminat diskusi pada pelajaran fisika pada
siklus I sebesar 91%, siklus II 100%, dan siklus III 100%. Persentase ketuntasan
klasikal hasil belajar kognitif pada siklus I 62,5%, siklus II 75,0%, dan siklus III
87,5%. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar afektif pada siklus I 75%,
siklus II 84,38%, dan siklus III 90,63%, sedangkan untuk hasil belajar
psikomotorik, pada siklus I 71,88%, siklus II 81.25% dan siklus III 90,63%.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIA 2
SMA Negeri 2 Kebumen. Oleh karena itu, pembelajaran model ARIAS dengan
Tim Ahli sebaiknya dikembangkan pada pembelajaran materi selanjutnya sebagai
usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

ix
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN KOSONG.............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii

PERNYATAAN.......................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v

KATA PENGANTAR................................................................................ vii

ABSTRAK.................................................................................................. ix

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvi

BAB

1. PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Masalah........................................................................................ 10

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 10

1.4 Hipotesis Tindakan......................................................................... 11

1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................... 12

1.6 Penegasan Istilah............................................................................ 13

1.7 Sistematika Skripsi......................................................................... 14

2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 17

x
2.1 Model Pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli.............................. 18

2.1.1 Karakteristik Model ARIAS................................................. 19

2.1.1.1 Assurance (yakin/percaya diri)................................. 20

2.1.1.2 Relevance (relevansi)............................................... 21

2.1.1.3 Interest (perhatian)................................................... 22

2.1.1.4 Assessment (evaluasi)............................................... 24

2.1.1.5 Satisfaction (kepuasan)............................................ 25

2.1.2 Tim Ahli................................................................................. 26

2.2 Materi Alat – Alat Optik................................................................. 28

2.3 Kerangka Berfikir........................................................................... 40

3. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 42

3.1 Desain Penelitian............................................................................ 42

3.2 Langkah Penelitian......................................................................... 49

3.3 Subjek Penelitian............................................................................ 51

3.4 Lokasi Penelitian............................................................................. 51

3.5 Waktu Penelitian............................................................................. 51

3.6 Variabel Penelitian.......................................................................... 51

3.7 Metode Pengumpulan Data............................................................. 52

3.8 Metode Analisis Data...................................................................... 58

3.9 Indikator Keberhasilan.................................................................... 62

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 63

4.1 Sintaks Pra-penelitian...................................................................... 63

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian.............................................. 64

xi
4.3 Sintaks Pembelajaran...................................................................... 70

4.4 Paparan Hasil Tindakan................................................................... 72

4.5 Hasil Penelitian............................................................................... 79

4.5.1 Hasil Belajar Kognitif........................................................... 79

4.5.2 Hasil Belajar Psikomotor...................................................... 80

4.5.3 Hasil Belajar Afektif............................................................. 80

4.5.4 Hasil Kuesioner/Angket........................................................ 80

4.6 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa............................................ 81

4.7 Pembahasan.................................................................................... 82

4.7.1 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif....................................... 82

4.7.2 Pembahasan Hasil Belajar Afektif......................................... 87

4.7.3 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotor.................................. 91

4.7.4 Pembahasan Minat Diskusi Siswa......................................... 94

5. PENUTUP.............................................................................................. 98

5.1 Simpulan......................................................................................... 98

5.2 Saran................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 100

LAMPIRAN............................................................................................... 103

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Kamera dan Lup............................................................. 33

3.1 Kategori Minat.................................................................................... 61

4.1 Proses Pembelajaran............................................................................ 70

4.2 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.......... 79

4.3 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III..... 80

4.4 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III............ 80

4.5 Peningkatan Minat Diskusi Siswa....................................................... 81

4.6 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa................................................ 81

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Mata Manusia....................................................................... 28


2.2 Lensa Negatif/Divergen/Cekung Membantu Rabun Jauh.................. 30
2.3 Lensa Positif/Konvergen/Cembung Membantu Rabun Dekat.......... 30
2.4 Lensa Silindris untuk Mata Astigmatisma......................................... 32
2.5 Skema Kamera Secara Umum............................................................ 32
2.6 Pengamatan Tanpa Lup dan Menggunakan Lup............................... 34
2.7 Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Tak Berakomodasi.. 35
2.8 Mikroskop dan Diagram Berkas Cahaya pada Mikroskop.............. 36
2.9 Pembentukan Bayangan oleh Teropong Bintang.............................. 37
2.10 Pembentukan Bayangan oleh Teropong Bumi.................................. 38
2.11 Pembentukan Bayangan oleh Teropong Panggung.......................... 38
2.12 Skema Pembentukan Cahaya oleh Teropong Spyglass..................... 38
2.13 Pantulan Cahaya Internal Sempurna oleh Teropong Prisma............ 39
2.14 Pembentukan Bayangan pada Teropong Pantul................................. 39
2.15 Skema Hubungan Permasalahan Siswa dan Hasil Belajar Ketika 39
Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Konvensional................ 41
2.16 Skema Hubungan Permasalahan Siswa dan Target Hasil Belajar
Ketika Pembelajaran Fisika Menggunakan Model ARIAS dengan
Tim Ahli.............................................................................................. 41
3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas...................................................... 43
3.2 Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas................ 44
4.1 Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa................................................... 86
4.2 Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa..................................................... 90
4.3 Grafik Hasil Belajar Psikomotor Siswa.............................................. 93
4.4 Grafik Rata-Rata Peningkatan Minat Diskusi Siswa......................... 96

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. ............................................................................................................. D
1
aftar Nama Kelas Uji Coba................................................................. 0
2. ............................................................................................................. D
4
aftar Nama Siswa Kelas X MIA 2...................................................... 1
3. ............................................................................................................. D
0
aftar Pembagian Kelompok................................................................ 6
4. ............................................................................................................. L
1
embar Angket Masalah Siswa............................................................. 0
5. ............................................................................................................. S
7
ilabus................................................................................................... 1
6. ............................................................................................................. R
1
PP ....................................................................................................... 4
7. ............................................................................................................. K
1
isi Soal Uji Coba Siklus I................................................................... 1
8. ............................................................................................................. S
5
oal Uji Coba Siklus I........................................................................... 1
9. ............................................................................................................. K
1
unci Jawaban Soal Uji Coba Siklus I................................................. 8
10. ........................................................................................................... K
1
isi Soal Uji Coba Siklus II................................................................ 4
11. ........................................................................................................... S
3
oal Uji Coba Siklus II....................................................................... 1
12. ........................................................................................................... K
4
unci Jawaban Soal Siklus II............................................................. 4
13. ........................................................................................................... K
1
isi Soal Uji Coba Siklus III.............................................................. 5

xv
14. ........................................................................................................... S
0
oal Uji Coba Siklus III...................................................................... 1
15. ........................................................................................................... K
5
unci Jawaban Soal Siklus III............................................................ 1
16. ........................................................................................................... L
1
embar Penilaian Afektif.................................................................... 5
17. ........................................................................................................... L
2
embar Penilaian Psikomotor............................................................. 1
18. ........................................................................................................... L
5
DS Siklus I........................................................................................ 7
19. ........................................................................................................... L
1
DS Siklus II...................................................................................... 5
20. ........................................................................................................... L
9
DS Siklus III..................................................................................... 1
21. ........................................................................................................... D
6
ata Uji Validitas Soal........................................................................ 0
22. ........................................................................................................... D
1
ata Uji Taraf Kesukaran Soal........................................................... 6
23. ........................................................................................................... D
7
ata Uji Daya Beda Soal.................................................................... 1
24. ........................................................................................................... D
6
ata Uji Reliabilitas Soal.................................................................... 9
25. ........................................................................................................... D
1
ata Instrumen Soal Yang Dipakai.................................................... 7
26. ........................................................................................................... C
2
ontoh Perhitungan Reliabilitas......................................................... 1
27. ........................................................................................................... C
7
ontoh Perhitungan Validitas............................................................. 5
28. ........................................................................................................... C
1
ontoh Perhitungan Daya Pembeda Soal........................................... 9
29. ........................................................................................................... C
0

xvi
ontoh Perhitungan Tingkat Kesukaran............................................. 2
30. ........................................................................................................... H
0
asil Belajar Kognitif......................................................................... 2
31. ........................................................................................................... H
2
asil Belajar Afektif........................................................................... 1
32. ........................................................................................................... H
7
asil Belajar Psikomotor.................................................................... 2
33. ........................................................................................................... K
3
isi Uji Coba Angket.......................................................................... 8
34. ........................................................................................................... A
2
ngket Uji Coba................................................................................. 4
35. ........................................................................................................... A
1
nalisis Uji Coba Angket................................................................... 2
36. ........................................................................................................... C
4
ontoh Perhitungan Validitas Angket................................................ 4
37. ........................................................................................................... C
2
ontoh Perhitungan Reliabilitas Angket............................................. 4
38. ........................................................................................................... K
7
isi Angket Minat............................................................................... 2
39. ........................................................................................................... A
4
ngket Minat Diskusi......................................................................... 8
40. ........................................................................................................... A
2
nalisis Data Awal Minat Diskusi Siswa........................................... 5
41. ........................................................................................................... A
0
nalisis Minat Diskusi Siklus I.......................................................... 2
42. ........................................................................................................... A
5
nalisis Minat Diskusi Siklus II......................................................... 2
43. ........................................................................................................... A
2
nalisis Minat Diskusi Siklus III........................................................ 5
44. ........................................................................................................... T
4
abel Minat Diskusi Siswa................................................................. 2

xvii
45. ........................................................................................................... D
5
ata Uji Gain...................................................................................... 6
46. ........................................................................................................... C
2
ontoh Perhitungan Uji Gain.............................................................. 5
47. ........................................................................................................... F
7
oto – Foto.......................................................................................... 2
5
8
2
5
9
2
6
0
2
6
3
2
6
4
2
6
5
2
6
6
2
6
7
2
7

xviii
0
2
7
1
2
7
2
2
7
3
2
7
4
2
7
5
2
7
6
2
7
9

xix
xx
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelajaran fisika masih menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar

siswa. Mereka beranggapan bahwa mempelajari fisika terlalu sulit dikarenakan

harus memahami ilmu matematika dan ilmu fisika itu sendiri. Anggapan siswa

tersebut tidak hanya pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), tetapi juga

siswa SMA. Dampak yang terjadi adalah hasil belajar sebagian besar siswa pada

mata pelajaran fisika kurang maksimal atau dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM).

Masyarakat umum memiliki interpretasi yang sama dengan siswa terhadap

mata pelajaran fisika (Samudra et al., 2014: 1). Wiyanto (2004) menilai, proses

pembelajaran ilmu fisika yang berlangsung di sekolah-sekolah hingga saat ini

cenderung terjebak pada rutinitas. Rutinitas yang dimaksud adalah guru memberi

rumus, contoh soal, dan latihan-latihan yang dikerjakan siswa, sehingga siswa

akan cepat bosan. Berkaitan dengan keluhan bahwa mempelajari fisika sangat

sulit, ia mengatakan, mempelajari fisika memang sulit, karena itu rasa kegemaran

dan kecintaan siswa untuk mempelajari fisika harus ditumbuhkan dengan

menghindari rutinitas yang membosankan. Maharta, sebagaimana yang dikutip

oleh Arista et al. (2012: 2), menyatakan bahwa kondisi buku pelajaran, pola

pembinaan calon guru yang ada sekarang ini, serta kemampuan dan cara mengajar

guru ditengarai sebagai penyebab tidak berpengaruhnya pemahaman fisika siswa.

1
2

Junaedi (2012) juga menjelaskan bahwa cara penyampaian mata pelajaran fisika

bersifat langsung ke sasaran atau lebih berorientasi pada inti materi saja, serta

masih terbelenggu dengan model pembelajaran klasik.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kurang maksimal terjadi di

kelas X MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen. Berdasarkan observasi awal, diketahui

bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif sebesar 60,55%. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif belum tercapai dan

termasuk dalam kategori rendah. Menurut Mulyasa (2002: 99) ketuntasan klasikal

aspek kognitif tercapai apabila lebih dari 85% siswa mendapatkan nilai minimal

75. Berdasarkan hal tersebut, perlu diteliti lebih lanjut tentang faktor apa saja yang

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Telah dilaksanakan observasi dengan cara mengikuti pembelajaran di

kelas X MIA 2 sebanyak dua kali, serta diberikan angket observasi kepada seluruh

siswa untuk mengetahui permasalahan – permasalahan siswa yang sangat

dimungkinkan sebagai penyebab rendahnya hasil belajar. Berdasarkan observasi

langsung di kelas dan hasil angket, diketahui bahwa penyebab hasil belajar fisika

siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen yang kurang maksimal bersumber

dari adanya beberapa faktor yang sangat dimungkinkan sebagai penyebab

kesulitan belajar siswa. Menurut Zakir, seperti yang dikutip oleh Samudra et al.

(2014: 1), kesulitan belajar merupakan salah satu gejala dalam proses belajar yang

ditandai dengan berbagai tingkah laku yang berlatarbelakang dalam diri maupun

di luar diri si pebelajar (dalam hal ini siswa).


3

Faktor pertama yang sangat dimungkinkan menjadi penyebab siswa

mengalami kesulitan belajar adalah kurangnya kegiatan memotivasi. Hal tersebut

didukung oleh Ahmadi dan Supriyono (2004: 83) yang menyatakan bahwa sebab

– sebab kesulitan belajar salah satunya adalah kurangnya motivasi, dikarenakan

motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga

semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Kemp

(1994: 143) juga menjelaskan bahwa keinginan untuk belajar mempersyaratkan

adanya motivasi. Purwanto (2004: 102-105) juga menyatakan bahwa berhasil dan

tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor, yaitu:

1. Faktor individual, yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri.

2. Faktor sosial, yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor sosial

mempunyai beberapa jenis, antara lain:

Kematangan/pertumbuhan

Kecerdasan/intelejensi

Latihan dan ulangan

Motivasi

Sifat – sifat pribasi seseorang

Keadaan keluarga

Guru dan cara mengajar

Alat – alat pelajaran

Motivasi sosial

Sardiman, seperti yang dikutip oleh Mawarsih et al. (2013: 3) menyatakan

bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam


4

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri dan dari luar

diri seseorang. Menurut Dimyati dan Mudjiono, seperti yang dikutip oleh

Mawarsih et al. (2013: 3-4), motivasi seseorang dapat berupa motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari

dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal

dari luar diri seseorang. Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik pada setiap

kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Peserta didik akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya ada keinginan

untuk belajar. Peserta didik yang memiliki keinginan belajar atau motivasi belajar

akan berpengaruh pada kegiatan belajar di sekolah sehingga peserta didik lebih

aktif dalam proses belajar di kelas, keinginan tersebut disebut juga motivasi

intrinsik. Pelbagai penjelasan para ahli tersebut semakin menguatkan bahwa

motivasi sangat diperlukan siswa untuk mengurangi kesulitan belajar, sehingga

hasil belajar pun menjadi lebih baik.

Faktor kedua yang sangat dimungkinkan sebagai penyebab kesulitan siswa

dalam mempelajari fisika adalah model pembelajaran yang membosankan dan

pasif. Guru mengajarkan fisika menggunakan model ceramah atau konvensional

yang hanya menjelaskan materi, sehingga siswa cukup mendengarkan saja. Model

pembelajaran seperti itu memungkinkan siswa untuk mengantuk dan merasa

bosan pada proses belajar mengajar, sehingga mengakibatkan menurunnya


5

antusias belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Jika antusias siswa menurun,

kemungkinan fokus siswa dalam mengikuti pembelajaran juga menurun.

Menurut aliran pragmatisme, pendidikan adalah suatu proses

eksperimental dan metode mengajar yang penting adalah metode pemecahan

masalah. Progresivisme menentang pendidikan tradisional serta mengembangkan

teori pendidikan (Sulo & Tirtarahardja, 2005: 87). Amri (2012: 99) menyatakan

bahwa pembelajaran fisika kebanyakan masih didominasi oleh penggunaan

metode caramah yang kegiatannya berpusat pada guru. Sebagian besar guru juga

mengajarkan fisika hanya sebatas produk dan sangat sedikit proses. Berdasarkan

hal tersebut, sudah saatnya model pembelajaran di kelas dirubah dengan model –

model yang lebih baik.

Model pembelajaran yang baik, tidak hanya merubah proses pembelajaran

yang berlangsung di kelas, tetapi juga diharapkan dapat merubah perilaku maupun

pemikiran siswa, sehingga permasalahan – permasalahan individu siswa yang

mengakibatkan rendahnya hasil belajar, juga terpecahkan. Permasalahan umum

yang sering terjadi di kelas adalah siswa selalu terbiasa dengan pembelajaran yang

individual dan kompetitif. Guru merancang program supaya siswa belajar sendiri

dalam tempo yang relatif lama dan suasana pembelajaran kelas yang penuh

kompetisi. Situasi pembelajaran tersebut tidak akan menyelesaikan masalah ketika

siswa dihadapkan pada permasalahan kompleks di dalam kehidupan siswa sehari-

hari.

Faktor ketiga adalah siswa kurang percaya diri ketika mengerjakan soal –

soal fisika, sehingga mengakibatkan siswa tidak semangat ketika mengerjakan tes
6

evaluasi. Maka dari itu perlu motivasi dari pendidik untuk membangkitkan rasa

percaya diri siswa sehingga kesan jenuh dan tidak semangat dapat teratasi. Hal

tersebut penting dikarenakan setiap siswa mempunyai harapan masa depan yang

berhasil dan sukses. Harapan tersebut sangat berhubungan dengan adanya sikap

percaya pada kemampuan diri siswa. Sikap percaya, yakin atau harapan akan

berhasil mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu keberhasilan

(Petri, 1986: 218).

Menurut Hakim, seperti yang dikutip oleh Rifki (2008: 5), sikap percaya

diri merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam belajar

juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan sikap percaya diri akan ada

suatu keyakinan dalam diri individu terhadap segala aspek kelebihan dan

kemampuan yang dimilikinya dan dengan keyakinannya tersebut membuatnya

mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Mereka yang

memiliki perasaan tidak percaya diri akan selalu takut dan ragu untuk melangkah

dan bertindak, berpendapat maupun berinteraksi baik dalam lingkungan sosial

maupun dalam akademiknya. Hasil penelitian Rifki (2008: 78) menyatakan bahwa

ada pengaruh antara percaya diri terhadap prestasi belajar, artinya semakin kuat

atau tinggi rasa percaya diri siswa maka akan semakin ringgi prestasi belajarnya.

Faktor keempat yang sangat dimungkinkan sebagai penyebab rendahnya

hasil belajar adalah sebagian besar siswa masih belum paham tentang

kemanfaatan mempelajari fisika. Siswa selalu berfikiran bahwa mempelajari fisika

mempunyai kegunaan yang minim untuk masa depan mereka. Padahal

mempelajari fisika tidak hanya berkaitan dengan rumus-rumus, tetapi juga proses
7

pemecahan masalah yang akan berguna untuk siswa di masa mendatang.

Pembelajaran yang aktif, kerjasama belajar antar siswa yang baik, dan

pengembangan keterampilan proses sangat diperlukan supaya siswa memahami

arti penting mempelajari fisika. Menurut Arista (2013: 2), pada tingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA), fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata

pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangannya

adalah, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika

juga dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir

yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan kelima yang dihadapi siswa adalah kurangnya kegiatan

eveluasi berupa latihan soal – soal fisika. Kegiatan tersebut sangat penting untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa serta melatih peserta didik supaya terampil

dalam mengerjakan soal – soal fisika. Tyler seperti yang dikutip oleh Arikunto

(2010a: 3) menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan

data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan

pendidikan sudah tercapai. Cronbach dan Stufflebeam sebagaimana yang dikutip

oleh Arikunto (2010a: 3) juga menyatakan bahwa proses evaluasi bukan sekedar

mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat

keputusan.

Kebosanan juga merupakan kendala siswa ketika mempelajari fisika.

Siswa merasa bosan dikarenakan tidak tertarik pada kegiatan belajar mengajar

yang sedang berlangsung. Salah satu cara supaya siswa tertarik mempelajari fisika

adalah dengan media pembelajaran yang menarik, informatif, kreatif, dan


8

inspiratif. Selain hal tersebut, kegiatan diskusi dan bertukar pendapat antar siswa

juga harus ditingkatkan, karena sebagian besar siswa beranggapan bahwa akan

lebih paham dijelaskan oleh temannya sendiri daripada oleh gurunya.

Suatu saat seorang anak menjadi anggota kelompok sebaya di

kampungnya, di organisasi pemuda, dan atau sekolah. Seorang anak mempunyai

status tertentu didalam masing – masing kelompok dan dituntut dari kelompok

sebaya, serta adanya kecenderungan setiap kelompok untuk memenuhi eksplorasi

itu, maka dirasakan pengaruh kelompok sebaya menjadi semakin penting (Sulo &

Tirtarahardja, 2005: 97). Maka dari itu, pembelajaran kelompok sebaya menjadi

sangat penting dilakukan siswa ketika masih belajar di sekolah.

Pembelajaran kelompok sebaya di sekolah dapat dilakukan dengan

kegiatan diskusi. Berdasarkan data angket awal tentang minat siswa terhadap

kegiatan diskusi, skor rata – rata yang diperoleh sebesar 50,47. Menurut Suyitno

(2004: 73), nilai tersebut termasuk kategori kurang berminat, sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas siswa kurang berminat terhadap kegiatan diskusi.

Siswa beranggapan bahwa kegiatan diskusi hanya membuang waktu dan tidak

begitu berpengaruh terhadap hasil belajar. Maka dari itu, diperlukan penelitian

yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan diskusi fisika.

Berbagai macam permasalahan seperti yang sudah dijelaskan, sangat

dimungkinkan sebagai penyebab hasil belajar siswa kelas X MIA 2 kurang

maksimal dan cenderung rendah. Permasalahan yang dihadapi siswa harus

diselesaikan terlebih dahulu jika ingin berupaya meningkatkan hasil belajarnya.

Saya mencoba melaksanakan penelitian dengan mengenalkan model pembelajaran


9

yang bernama ARIAS dengan Tim Ahli. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian mengarah pada peningkatan rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan

soal – soal fisika (assurance), pembelajaran yang dilakukan ada hubungan dengan

masa depan siswa (relevance), pembelajaran yang menarik (interest), melakukan

evaluasi berupa latihan soal – soal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa (assessment), perasaan bangga terhadap prestasi belajar siswa (satisfaction),

dan meningkatkan minat diskusi.

Proses peningkatkan minat diskusi siswa pada penelitian ini menggunakan

model diskusi Sundicate Group, yaitu suatu kelompok dibagi menjadi beberapa

kelompok kecil terdiri dari 3 - 6 siswa (Moedjiono & Hasibuan, 2006: 21). Dalam

penelitian tindakan kelas ini, model diskusi tersebut dinamakan model diskusi

Tim Ahli. Seperti nama modelnya, dalam diskusi ini terdapat kelompok ahli yang

akan melaksanakan diskusi dan presentasi di depan kelas, sehingga diharapkan

minat siswa terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran fisika dapat meningkat.

Model diskusi Tim Ahli merupakan pembelajaran diskusi yang

menekankan pada kemampuan komunikasi dan pemahaman siswa. Penggunaan

diskusi yang bebas dan terbuka dengan para siswa akan sangat menolong,

sehingga apabila dapat diselenggarakan, diskusi semacam itu dapat memberikan

kesempatan yang baik bagi siswa – siswanya untuk menyampaikan keluhan –

keluhan mereka (James & Baker, 2008: 108).

Melalui model pembelajaran yang menarik diharapkan tingkat pemahaman

siswa menjadi lebih baik. Pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli adalah
10

penelitian tindakan kelas berupa pelaksanaan variasi model pembelajaran sebagai

salah satu solusi untuk memecahkan permalahan pendidikan, sehingga diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotor, dan minat diskusi

siswa.

1.2 Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang, secara umum masalah penelitian

tindakan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah pembelajaran model ARIAS dengan Tim Ahli pada materi alat-alat

optik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-MIA 2 SMA Negeri 2

Kebumen?”

Secara khusus permasalahan dalam penelitian tindakan ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

(1) Apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi alat-alat optik?

(2) Apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar afektif siswa?

(3) Apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa?

(4) Apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran fisika?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian tindakan ini secara umum adalah untuk

mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli


11

pada materi alat-alat optik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-MIA 2

semester II SMA Negeri 2 Kebumen.

Secara khusus tujuan dilaksanakannya penelitian tindakan ini sebagai

berikut:

(1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan

Tim Ahli dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi alat-alat

optik.

(2) Untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan

Tim Ahli dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa.

(3) Untuk mengetaui apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim

Ahli dapat meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa.

(4) Untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan

Tim Ahli dapat meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan diskusi pada mata

pelajaran fisika.

1.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang digunakan pada penelitian deskriptif ini adalah hipotesis

tindakan. Menurut Mulyasa (2011: 105-106) hipotesis tindakan merupakan

jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan

yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk

diteliti melalui PTK. Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis

perbandingan atau perbedaan, bukan hipotesis kontribusi atau pengaruh, dan

bukan hipotesis hubungan, tetapi hipotesis tindakan.


12

Secara umum hipotesis tindakan penelitian ini adalah pembelajaran

menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli pada materi alat-alat optik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-MIA 2 semster II di SMA Negeri 2

Kebumen.

Secara khusus hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi alat-alat optik.

(2) Pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar afektif siswa.

(3) Pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa.

(4) Pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli dapat

meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran

fisika.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan

diatas, hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a) Bagi Sekolah

Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi

tentang model-model pembelajaran fisika yang atraktif dan komunikatif untuk

meningkatkan hasil belajar dan minat diskusi siswa.


13

b) Bagi Guru

Bagi guru, model pembelajaran dalam penelitian ini dapat digunakan

sebagai alternatif dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas.

c) Bagi Siswa

Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu proses

pemahaman materi pelajaran, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.

d) Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa pada pelajaran fisika khususnya materi alat-alat optik melalui

model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli, serta menambah pengalaman

mengajar.

1.6 Penegasan Istilah

ARIAS

ARIAS adalah nama model pembelajaran dan akronim dari Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction. Model pembelajaran ARIAS

merupakan pengembangan dari model pembelajaran ARCS karya John M. Keller.

ARCS merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada konsep dan

karakteristik motivasional (Keller, 2000: 2)

Tim Ahli

Tim Ahli merupakan model diskusi tipe sundicate group yang mewajibkan

siswa melakukan presentasi di depan kelas, sehingga diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman siswa dan minat diskusi siswa.


14

Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan pencapaian siswa setelah melakukan proses

pengajaran. Bloom, sebagaimana dikutip oleh Sudjana (2009: 45), membedakan

tipe hasil belajar menjadi tiga bidang, yaitu (a) bidang kognitif, (b) bidang afektif,

dan (c) bidang psikomotor. Hasil belajar lainnya yang diteliti adalah minat diskusi

siswa. Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes, hasil belajar afektif dan

psikomotorik diukur menggunakan lembar observasi, sedangkan minat diskusi

siswa diukur menggunakan angket.

Cara untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu dengan

memaksimalkan model pembelajaran yang berlangsung, sehingga siswa lebih

mudah paham terhadap materi yang diajarkan. Supaya lebih mudah, untuk

meningkatkan hasil belajar afektif, psikomotorik, dan minat diskusi siswa

dilakukan bersamaan dengan aspek kognitif, yaitu dengan memaksimalkan

kegiatan diskusi berkelompok dan presentasi.

Materi Alat – Alat Optik

Materi alat – alat optik merupakan salah satu bab mata pelajaran Fisika

tingkat SMA di semester II. Materi alat optik meliputi pembahasan tentang mata,

cacat mata, penyakit mata, kamera, lup, mikroskop, dan teropong.

1. 7 Sistematika Skripsi

Sistematika dalam skripsi ini disusun dengan tujuan agar pokok – pokok

permasalahan dapat dibahas dengan teratur, mendetail, dan terarah. Sistematika

skripsi ini tersusun atas tiga bagian utama, yaitu bagian awal (prawacana), bagian

pokok (struktur skripsi), dan bagian akhir.


15

1.7.1 Prawacana

Prawacana terdiri atas judul, halaman kosong, pernyataan keaslian

penulisan, pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar

tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.7.2 Struktur skripsi

Struktur skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu: pendahuluan, tinjauan

pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan penutup. Penjelasan

masing-masing bab sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan

Menyajikan gagasan pokok yang terdiri atas empat bagian: (1)

latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) sistematika

skripsi.

BAB 2 : Tinjauan Pustaka

Berisi kajian teori dan hasil - hasil penelitian terdahulu yang

menjadi kerangka pikir penyelesaian masalah penelitian.

BAB 3 : Metode Penelitian

Menyajikan gagasan pokok yang terdiri atas: desain penelitian,

subjek (sampel dan populasi) dan lokasi penelitian, variabel

penelitian dan indikatornya, pengambilan data (bahan, alat atau

instrumen, teknik pengambilan data penelitian), dan analisis data

penelitian.
16

BAB 4 : Hasil dan Pembahasan

Berisi hasil analisis data dan pembahasaannya yang disajikan

dalam rangka menjawab permasalahan penelitian.

BAB 5 : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

1.7.3 Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
17
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode belajar

yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa

(Sudjana, 2009:76).

Menurut Rifa‟i dan Anni (2009: 82), belajar merupakan proses penting

bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu

yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan

penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,

dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar

tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu

memegang peranan penting dalam proses psikologis.

Kegiatan memotivasi siswa didalam proses belajar sangat penting

dilakukan guru untuk meningkatkan semangat siswa. Cara memotivasi siswa

mempunyai banyak variasi. Crookes and Schmidt sebagaimana yang dikutip oleh

Chang dan Lehman (2002: 83) menyatakan bahwa:

.................more and more research findings strongly favored intrinsic


motivation. How the teacher or instructional designer can motivate non-
intrinsically motivated learners and help them learn better is an issue to
be resolved.

17
18

2.1 Model Pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli

Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli merupakan model

pembelajaran yang diharapkan mampu menemukan solusi dari berbagai

permasalahan yang dihadapi guru seperti yang sudah dijelaskan pada bagian latar

belakang. ARIAS merupakan akronim dari Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, dan Satisfaction yang merupakan pengembangan dari ARCS karya

John M. Keller. Model pembelajaran ARCS mempunyai beberapa karakteristik

dan kategori sebagai berikut:

...Attention (A), relevance (R), confidence (C), and satisfaction (S). These
four categories represent sets of conditions that are necessary for a
person to be fully motivated, and each of these four categories has
component parts, or subcategories (Table 1), that represent specific
aspects of motivation (Keller, 2000: 2).

Menurut Sopah (2007) modifikasi model ARCS menjadi model

pembelajaran ARIAS memuat lima komponen, yaitu: (1) attention

(minat/perhatian), (2) relevance (relevansi), (3) confidence (percaya/yakin), (4)

satisfaction (kepuasan/bangga), dan (5) assessment (evaluasi). Modifikasi juga

dilakukan dengan penggantian nama confidence menjadi assurance, dan attention

menjadi interest. Penggantian nama confidence (percaya diri) menjadi assurance,

karena kata assurance sinonim dengan kata self-confidence. Walaupun berubah

menjadi ARIAS, tetapi konsep model pembelajarannya masih sama dengan ARCS.

Makna modifikasi ARCS menjadi ARIAS adalah yang pertama untuk

menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan siswa ada relevansinya dengan kehidupan siswa, baik untuk masa
19

sekarang atau masa depan. Proses pembelajaran juga harus menarik untuk

memelihara minat/perhatian siswa, kemudian diadakan evaluasi untuk

menumbuhkan rasa bangga dan puas dengan memberikan reinforcement

(penguatan).

2.1.1 Karakteristik model ARIAS

Siahaan et al. (2010: 23) menyatakan lima komponen ARIAS adalah :

1. Assurance, (percaya diri), yang berhubungan dengan sikap percaya, yakin

akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.

2. Relevance, berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman

sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan

kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang.

3. Interest, adalah yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa.

4. Assessment, yaitu yang berhubungan dengan penilaian terhadap siswa.

Penilaian merupakan suatu bagian pokok dalam pembelajaran yang

memberikan keuntungan bagi guru dan murid.

5. Satisfaction adalah reinforcement (penguatan) dapat memberikan rasa bangga

dan puas pada siswa yang penting dan perlu dalam kegiatan pembelajaran.

Sopah (2007) juga menyatakan bahwa model pembelajaran ARIAS terdiri dari

lima komponen (assurance, relevance, interest, assesment, dan satisfaction) yang

disusun berdasarkan teori belajar.

Kelima komponen dalam pembelajaran ARIAS merupakan satu kesatuan

yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Lima komponen model ARIAS

sebagai berikut:
20

2.1.1.1 Assurance (percaya diri/yakin)

Assurance (percaya diri/yakin) yaitu berhubungan dengan sikap percaya,

yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.

Seseorang yang memiliki sikap percaya diri yang sangat tinggi cenderung akan

berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Sikap dimana seseorang

merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi

mereka bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan tersebut. Siswa yang

memiliki sikap percaya diri memiliki penilaian yang positif tentang dirinya.

Sikap percaya diri agar dapat berhasil perlu ditanamkan pada siswa untuk

mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan

yang optimal. Dengan sikap yakin, penuh percaya diri, dan merasa mampu dapat

melakukan sesuatu dengan berhasil, siswa terdorong untuk melakukan sesuatu

kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang baik dari

sebelumnya atau dapat melebihi orang lain.

Menurut Sopah (2007), ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mempengaruhi sikap percaya diri siswa, antara lain:

(1) Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan

pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.

(2) Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat

mencapai keberhasilan (misalkan dengan mengatakan kalau kamu tentu dapat

menjawab pertanyaan di bawah ini tanpa melihat buku).


21

(3) Memberikan tugas kepada siswa dimulai dari yang mudah sampai tugas yang

sukar. Menyajikan materi bertahap sesuai dengan urutan dan tingkat

kesukaran.

Keller (1987: 5) menjelaskan tentang strategi untuk meningkatkan self-

confidence sebagai berikut:

a) allow students opportunity to become independent in learning and


practicing a skill.
b) have students learn new skills under low risk conditions, but practice
performance of well-learned tasks under realistic conditions.
c) help students understand that the pursuit of excellence does not
mean that anything short of perfection is failure, leardn to feel good
about genuine accomplishment.

Selain hal tersebut, memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk

diselesaikan atau sesuai dengan kemampuan siswa juga mampu menanamkan rasa

percaya diri pada siswa. Misalnya memberi tugas kepada siswa dimulai dari yang

mudah berangsur sampai ke tugas yang sukar (Keller & Suzuki, 2004: 179).

2.1.1.2 Relevance (Relevansi)

Relevansi berhubungan dengan kehidupan siswa, baik kehidupan sekarang

maupun kehidupan yang akan datang. Konsep-konsep fisika tidak dapat diajarkan

melalui defenisi, tetapi hendaknya melalui contoh-contoh yang relevan. Siswa kan

terdorong mempelajari sesuatu yang akan dipelajari jika ada relevansinya dengan

kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas. Sesuatu yang memiliki arah,

tujuan, sasaran yang jelas, ada manfaat, dan relevan dengan kehidupan akan
22

mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kegiatan

pembelajaran, guru perlu memperhatikan unsur relevan ini.

Menurut Keller (1987: 4), ada beberapa strategi untuk meningkatkan

relevansi, yaitu:

a) experience
b) present worth
c) future usefulness
d) need matching
e) modeling
f) choice

Sedangkan menurut Sopah (2007), ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

meningkatkan relevansi dalam pembelajaran, antara lain:

(1) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. Tujuan yang jelas akan

memberikan harapan yang jelas pada siswa dan mendorong mereka untuk

mencapai tujuan tersebut.

(2) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa

sekarang maupun masa yang akan datang.

(3) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki

siswa.

2.1.1.3 Interest (Perhatian)

Interest berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Oleh karena itu, guru

harus memperhatikan berbagai bentuk minat/perhatian dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa akan kembali mengerjakan sesuatu yang menarik sesuai


23

dengan minat mereka. Membangkitkan dan memelihara minat merupakan usaha

menumbuhkan keingintahuan siswa yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Keller (1987: 3) menjelaskan tentang pentingnya perhatian siswa sebagai

berikut:

...attention, is an element of motivation and is also a prerequisite for


learning. The motivational concern is for getting and sustaining attention.
As an element of learning, the concern is for directing attentio to the
appropriatestimuli. Atone level, it is fairly easy to gain attention. A
dramatic statement, a sharp noise, a quite pause – all of these and many
other devices are used.

Sopah (2007) menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik, antara lain:

(1) Menggunakan cerita atau analogi.

(2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran, misalnya berdiskusi, mengajukan pertanyaan, atau

mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan.

(3) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran misalnya dari variasi

serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras ke suara yang

sedang, dan mengubah gaya mengajar.

Keller seperti yang dikutip oleh Chang dan Lehman (2002: 83),

menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, perhatian siswa tidak hanya

harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara. Oleh karena itu, guru harus

memperhatikan berbagai bentuk cara mengajar dan memfokuskan pada minat dan

perhatian dalam kegiatan pembelajaran.


24

2.1.1.4 Assessment (Evaluasi)

Komponen Assessment di dalam model pembelajaran ARIAS disebut

evaluasi. Assesment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Menurut Tyler,

seperti yang dikutip oleh Arikunto (2010a: 3) menjelaskan bahwa evaluasi adalah

sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,

bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan menurut Hamalik

(2002: 30) evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur

keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai keseluruhan atau proses penilaian

untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seseorang siswa dengan kriteria yang

telah ditetapkan.

Manfaat evaluasi bagi guru adalah sebagai alat untuk mengetahui apakah

yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan

siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok, untuk merekam apa yang telah

dicapai siswa, dan untuk membantu siswa dalam belajar.

Evaluasi diri dapat mendorong siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari

sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal. Evaluasi diri merupakan

evaluasi yang mendukung proses belajar mengajar serta membantu siswa

meningkatkan keberhasilannya. Dengan demikian, evaluasi diri dapat mendorong

siswa untuk meningkatkan apa yang ingin dicapai.

Model pembelajaran ARIAS memasukkan komponen assessment

dikarenakan assessment merupakan salah satu bentuk motivasi. Menurut

Mortimore dan Mortimore, seperti yang dikutip oleh Stobart dan Gipps (1998: 10)

mengemukakan bahwa:
25

Examinations at secondary level are traditionally seen as having


great motivating potential: they provide pupils with a powerfull
incentive to work, just at the age when they are becoming resistant to
parental and teacher control and more interested in the outside world.

Selain hal tersebut, menurut Pasaribu dan Simanjuntak, seperti yang dikutip oleh

Ahmadi dan Supriyono (2004: 200), menegaskan bahwa tujuan khusus dari

evaluasi diantaranya adalah menemukan sebab – sebab kemajuan atau kegagalan,

dan memperbaiki mutu pelajaran/ cara bekerja dan metode belajar.

2.1.1.5 Satisfaction (Kepuasan)

Menurut Francom dan Reeves (2010: 57), salah satu tindakan pada tahap

satisfaction adalah “obtaining student reactions to the new motivational design

and determining student satisfaction level.” Sedangkan menurut Siahaan et al.,

(2010: 23) menyatakan bahwa satisfaction adalah reinforcement (penguatan) yang

dapat memberikan rasa bangga dan puas pada siswa dan perlu dalam kegiatan

pembelajaran.

Berkaitan dengan rasa puas siswa terhadap hasil belajar siswa, Keller

(1987: 6) menjelaskan sebagai berikut:

This category incorporates research and practices that help make people
feel good about their accomplishments. According to reinforcement
theory, people should be more motivated if the task and the reward are
defined, and an appropriate reinforcement schedule is used. Generally
this is true, but people sometimes become resentful and even angry when
they are told what they have to do, and what they will be given as a
reward.
26

Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa

bangga atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi

penguat bagi siswa untuk mencapai keberhasilan berikutnya. Seseorang merasa

bangga dan puas karena apa yang dikerjakan dan dihasilkan mendapat

penghargaan baik bersifat verbal maupun non verbal dari orang lain atau

lingkungan. Dengan demikian, memberikan penguatan merupakan salah satu cara

yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu, rasa

bangga dan puas perlu ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa.

Menurut Sopah (2007) beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

(1) Memberi penguatan, penghargaan yang pantas baik secara verbal maupun

non verbal kepada siswa yang telah menampilkan keberhasilannya.

Ucapan guru: bagus kamu telah mengerjakannya dengan baik sekali,

menganggukkan kepala sambil tersenyum sebagai tanda setuju atas

jawaban siswa terhadap suatu pertanyaan, merupakan suatu bentuk

penguatan kepada siswa yang telah berhasil melakukan kegiatan.

(2) Memperlihatkan perhatian yang besar pada siswa yang mengalami seperti

membimbingnya sehingga mereka merasa dikenal dan dihargai oleh guru.

2.1.2 Tim Ahli

Tim ahli merupakan model diskusi jenis sundicate group. Jenis diskusi ini

terdiri dari 3-6 orang yang berasal dari kelompok utama dan mempunyai tugas

membahas tentang materi tertentu (Moedjiono & Hasibuan, 2006: 21). Setelah

melakukan diskusi, siswa wajib mempresentasikan pada anggota kelompok utama

dan kepada semua siswa di depan kelas.


27

Model diskusi penting dilakukan siswa untuk melatih bekerjasama antar

sesama teman. Diskusi merupakan kegiatan memecahkan sebuah permasalahan

secara bersama-sama untuk mengambil kesimpulan dari permasalahan. Melalui

diskusi, siswa berlatih untuk berkomunikasi dengan orang lain secara

berkelompok. Siswa juga dituntut untuk aktif mengeluarkan ide/gagasan untuk

memberikan pendapat tentang suatu permasalahan melalui kegiatan diskusi. Hal

ini mampu merangsang kreativitas, keberanian, membangun kerjasama kelompok,

dan melatih sikap saat berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut Tarigan (2008: 40), diskusi pada hakikatnya merupakan suatu

metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Oleh

karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas koordinatif

yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh

seluruh kelompok.

Bulatau, seperti yang dikutip oleh Mulawati (2011: 15), menyatakan

bahwa manfaat diskusi ini adalah tentang pemikiran bersama yang mempunyai

kemampuan kreatif, dalam artian realistis. Jika ada yang sejalan, maka hal ini

dapat memicu seseorang untuk bertindak dengan daya dorong yang lebih kuat,

berkat kerja sama dan keyakinan bersama.

Berdasarkan penjelasan para ahli, model diskusi merupakan hal penting

yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dalam pembelajaran. Menurut

Dipodjojo (1984: 64), dalam sebuah dikusi kelompok, tiap anggota kelompok

hendaknya menyadari tujuan yang hendak dicapai, adanya hormat - menghormati,

dan menghargai pendapat orang lain, serta bersikap tertib dalam bersoal jawab.
28

Maka dari itu pembelajaran diskusi diharapkan mampu meningkatkan sikap

positif siswa.

Pada penelitian ini, model diskusi Tim Ahli digunakan untuk mendukung

model utama ARIAS. Berbagai macam permasalahan siswa yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar siswa, seperti sudah dijelaskan oleh peneliti pada latar

belakang, dicoba diselesaikan menggunakan model pembelajaran ini. Model

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, baik berupa kognitif, afektif, dan psikomotor, serta minat siswa

terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran fisika.

2.2 Materi Alat-alat Optik

a. Mata
Sistem optik yang paling penting adalah mata. Mata memiliki sebuah lensa
cembung yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan benda pada lapisan peka
cahaya di bagian belakang bola mata yang disebut retina. Retina berisi struktur
indra-cahaya yang sangat halus yang disebut batang dan kerucut yang menerima
dan memancarkan informasi di sepanjang saraf optik ke otak.
selaput pelangi retina

pupil

lensa mata

kornea saraf optic

otot siliari

Gambar 2.1 Diagram mata manusia (Sumarsono, 2009: 112)

Secara umum, bagian-bagian mata beserta fungsinya adalah sebagai berikut:


29

1. Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan
transparan. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk
pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
2. Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar
cahaya dapat masuk ke dalam mata.
3. Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna yang disebabkan oleh iris
merupakan warna mata seseorang.
4. Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata
untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
5. Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata
dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
6. Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening.
Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk
bayangan pada retina.
7. Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan.
8. Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang
berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
9. Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai
tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
10. Bintik Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh
pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
11. Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan
dari retina menuju ke otak. Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh
kerja otot siliari.
Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan mengendur dan
sistem lensa mata berada pada panjang fokus maksimumnya, kira-kira 2,5 cm
yang merupakam jarak dari lensa ke retina. Apabila benda di dekatkan, otot sililari
akan meningkatkan kelengkungan lensa dan mengurangi panjang fokusnya,
sehingga bayangan difokuskan ke retina. Proses ini disebut akomodasi. Bayangan
yang jatuh di retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Mata Normal
Jarak terdekat yang dapat difokuskan mata disebut titik dekat mata (PP =
punctum proximum). Orang dewasa muda biasanya mempunyai titik dekat ±25 cm,
walaupun anak-anak sering kali bisa memfokuskan benda pada jarak 10 cm.
Selanjutnya, semakin tua usia seseorang, kemampuan berakomodasi makin
kurang dan titik dekat bertambah. Adapun jarak terjauh di mana benda masih
dapat terlihat jelas disebut titik jauh (PR = punctum remotum). Mata normal
adalah mata yang memiliki titik dekat PP = ±25 cm dan titik jauh PR = tak
30

berhingga. Sebagian populasi manusia memiliki mata yang tidak berakomodasi


dalam kisaran normal yaitu ±25 cm sampai tak berhingga, atau memiliki kelainan
mata yang dikenal sebagai cacat mata.

Rabun Jauh (Miopi)


Miopi atau rabuh jauh disebut juga mata dekat karena hanya dapat melihat
jelas benda-benda yang dekat. Mata ini tidak dapat berakomodasi minimum
secara normal. Titik jauh matanya kurang dari jauh tak hingga (PR < ~). Sifat
tersebut menyebabkan mata miopi yang digunakan untuk melihat benda jauh tak
hingga akan membentuk bayangan di depan retina. Miopi biasanya disebabkan
oleh bola mata yang terlalu lonjong atau kelengkungan lensa mata yang terlalu
besar. Penderita miopi jika ingin melihat benda yang jauh jauh dapat dibantu
dengan kacamata lensa negatif (lihat Gambar 2.2).Setelah menggunakan
kacamata berlensa cekung ini, bayangan benda yang jauh akan jatuh tepat di retina.

Gambar 2.2 Lensa negatif/divergen/cekung membantu rabun jauh (Handayani &


Damari, 2009: 129)
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Hipermetropi atau rabun dekat disebut juga mata jauh karena hanya dapat
melihat jelas benda-benda yang jauh. Mata ini tidak dapat berakomodasi
maksimum secara normal berarti titik dekatnya lebih besar dari 25 cm (PP > 25
cm). Karena sifat di atas maka setiap melihat benda pada titik baca normal (25
cm) bayangannya akan berada di belakang retina. Untuk mengatasinya diperlukan
lensa positif (lihat Gambar 2.3). Bagaimana lensa kaca mata yang dibutuhkan?
Jika ingin membaca normal maka benda harus berada pada jarak baca S = 25 cm
dan bayangan lensa harus berada pada titik dekat mata S‟ = - PP.

Gambar 2.3 Lensa positif/konvergen/cembung membantu rabun dekat


(Sumarsono: 2009: 114)
31

Hubungan posisi benda, bayangan yang terbentuk, dan panjang fokus


suatu lensa tipis dapat ditulis dalam rumus matematik:

dengan:
s = jarak benda ke mata (m) f = panjang fokus lensa (m)
s’ = jarak bayangan ke mata (m)
Kemampuan suatu lensa positif untuk mengumpulkan cahaya atau
kemampuan lensa negatif untuk menyebarkan cahaya dinyatakan dengan istilah
kekuatan lensa (P) dapat dirumuskan sebagai berikut:

dengan:
P = kekuatan lensa (D = dioptri)
f = panjang fokus lensa (m)
Presbiopi
Presbiopi disebut juga mata tua, yaitu mata yang titik dekat dan titik
jauhnya telah berubah. Titik dekatnya menjauh dan titik jauhnya mendekat.
Berarti mata presbiopi tidak bisa melihat benda dekat maupun jauh dengan jelas.
Mata yang memiliki sifat seperti ini mengalami miopi maupun hipermetropi. Cara
menanganinya adalah menggunakan kaca mata rangkap. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat dituliskan sifat-sifat mata presbiopi sebagai berikut:
(a) PP > 25 cm,
(b) PR < ~,
(c) tidak bisa melihat benda jauh maupun dekat, dan
(d) penyelesaiannya merupakan gabungan miopi dan hipermetropi.

Astigmatisma
Astigmatisma biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang
bundar sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang mengaburkan
bayangan. Hal ini dikarenakan kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya
bertumpuk. Gambar 2.4 menunjukkan bahwa lensa silindris memfokuskan titik
menjadi garis yang paralel dengan sumbunya. Mata astigmatisma memfokuskan
berkas pada bidang vertikal, katakanlah pada jarak yang lebih dekat dengan yang
dilakukannya untuk berkas pada bidang horizontal. Kesimpulannya, cacat mata
astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis
mendatar secara bersama-sama. Astigmatisma dapat ditolong menggunakan lensa
silindris yang mengimbanginya.
32

Gambar 2.4 Lensa silindris untuk mata astigmatisma (Sumarsono: 2009: 114)

Katarak
Katarak adalah kondisi lensa mata yang terdapat bercak putih seperti awan.
Kondisi ini membuat pandangan mata terganggu. Katarak dapat mempengaruhi
jarak pandang mata dan mata silau. Katarak umumnya tidak menyebabkan iritasi
atau rasa nyeri. Katarak biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak menyebabkan
rasa sakit. Pada tahap awal kondisi ini hanya akan mempengaruhi sebagian kecil
bagian dari lensa mata anda dan mungkin saja tidak akan mempengaruhi
pandangan anda. Saat katarak tumbuh lebih besar maka noda putih akan mulai
menutupi lensa mata dan mengganggu masuknya cahaya ke mata. Pada akhirnya
pandangan mata anda akan kabur dan mengalami distorsi.
Tanda dan gejala katarak antara lain: (1) pandangan mata yang kabur,
suram atau seperti ada bayangan awan atau asap, (2) sulit melihat pada malam
hari, (3) sensitif pada cahaya, dan (4) terdapat lingkaran cahaya saat memandang
sinar. Pengobatan katarak biasanya dengan melakukan operasi.

Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta.
Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat.
Bola mata akan membesar dan menekan saraf mata yang berada di belakang bola
mata. Oleh sebab itu, saraf mata tidak mendapatkan aliran darah dan mati.

b. Kamera
pencari gambar
lensa

diafragma

shutter film
Gambar 2.5 Skema kamera secara umum (Sumarsono: 2009: 125)
33

Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan


fotografi pada film negatif. Kamera digunakan untuk mengabadikan kejadian-
kejadian penting. Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai
berikut:
1. Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil,
2. Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa,
3. Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma,
4. Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar
negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus
cahaya.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan
perak bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut
dipakai untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas
foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri
dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut
gambar diapositif.
Perbedaan mata dengan kamera ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan kamera dan mata


No Pembeda Kamera Mata
1. tempat bayangan film retina
2. pengatur cahaya diafragma iris
3. jarak bayangan berubah, sesuai tetap
dengan jarak benda
4. jarak fokus tetap berubah, sesuai
dengan jarak benda
Sedangkan persamaannya adalah:
Kamera dan mata sama – sama memiliki
jenis lensa cembung,
Kamera dan mata sama – sama
mempunyai sifat bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.

c. Lup
Lup atau yang diberi nama kaca pembesar merupakan alat optik yang
berupa lensa cembung. Alat optik ini digunakan untuk memperbesar benda-benda
kecil, biasanya tulisan kecil atau komponen-komponen kecil. Jika ingin
memanfaatkan lensa cembung sebagai lup, maka benda harus diletakkan di ruang
I lensa ( 0 < S < f ) sehingga sifat bayangannya adalah maya, tegak, dan
diperbesar. Penggunaan lup dapat menentukan perbesaran bayangannya.
34

Perbesarannya sering digunakan perbesaran sudut (anguler). Persamaannya


memenuhi:

dengan:
M = perbesaran anguler
β = sudut penglihatan setelah ada lup
α = sudut penglihatan awal
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum

h’
h α β

Sn
S’ = -Sn
Gambar 2.6 Pengamatan tanpa lup dan menggunakan lup (Handayani & Damari,
2009: 131-132)
Pengamatan akomodasi maksimum dengan lup berarti bayangan oleh lensa
lup harus berada pada titik dekat mata. Titik dekat normal di sini selalu Sn. Berarti
berlaku:
S’ = - Sn
Benda harus diletakkan dari lup sejauh S. Berdasarkan persamaan pada lensa
cembung, nilai S dapat dicari yang menghasilkan rumusan:

Sudah diketahui bahwa perbesaran sudut (anguler) lup adalah:

Berdasarkan gambar 2.6, persamaan tersebut menjadi:

Substitusikan nilai S’ dan S sehingga dapat diperoleh perbesaran anguler lup


ketika mata berakomodasi maksimum seperti di bawah ini:

Tanda negatif berarti bayangannya bersifat maya. Sedangkan persamaan tersebut


dapat dituliskan:
35

dengan
M = perbesaran anguler
Sn = jarak baca normal
f = jarak fokus lup

Pengamatan dengan mata tak berakomodasi

Gambar 2.7 Pengamatan menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi


(Handayani & Damari, 2009: 132)
Pengamatan dengan mata tak berakomodasi berarti bayangan oleh lup
harus di jauh tak hingga. Bayangan ini terjadi jika benda ditempatkan pada fokus
lensa (S = f ). Perhatikan pembentukan bayangan tersebut pada Gambar 2.7. Dari
gambar terlihat nilai tg β memenuhi:

Menggunakan nilai tg β, maka dapat diperoleh perbesaran anguler lup untuk


pengamatan dengan mata tak berakomodasi sebagai berikut:

d. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil
agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung.
Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan
lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang
memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda. Karena mikroskop
terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada
36

lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal
ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop
dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan
lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif (fobj < s < 2 fobj). Hal ini
menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.

(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Mikroskop dan (b) diagram berkas cahaya pada mikroskop
(Sumarsono, 2009: 118-119)

Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.


1. Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar,
2. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar,
3. Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar
terhadap bendanya.

Penggunaan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum


Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan
mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif harus terletak di ruang I lensa okuler. Hal ini bertujuan agar bayangan
akhir yang dibentuk lensa okuler tepat pada titik dekat mata pengamat. Secara
matematis perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat
ditulis sebagai berikut:

Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan:

Lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup, sehingga perbesarannya


mengikuti rumus perbesaran lup. Perbesaran total mikroskop untuk mata
berakomodasi maksimum dirumuskan:
37

sedangkan panjang mikroskop adalah:

Penggunaan mikroskop dengan mata tak berakomodasi


Mata pengamat dalam menggunakan mikroskop menginginkan tidak
berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang
diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler atau bayangan
lensa okuler di jauh tak hingga (Sok’ = ~). Berarti jarak benda memenuhi Sok = fok.
Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:

Perbesaran lup untuk mata tak berakomodasi dirumuskan:

Lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup, sehingga perbesarannya


mengikuti rumus perbesaran lup. Perbesaran total mikroskop untuk mata tak
berakomodasi dirumuskan:

sedangkan panjang mikroskop adalah:

atau
e. Teleskop/Teropong
Teropong disebut juga dengan nama teleskop. Teropong merupakan alat
optik yang dapat digunakan untuk membantu melihat benda-benda jauh. Teropong
tersusun oleh dua lensa utama seperti mikroskop. Lensa yang dekat objek juga
diberi nama lensa objektif dan yang dekat mata lensa okuler. Lensa okuler pun
punya sifat yang sama yaitu berfungsi sebagai lup.

Teropong bintang
Dasar dari semua jenis teropong adalah teropong bintang yaitu teropong yang
digunakan untuk melihat benda-benda di langit. Setiap teropong diharapkan dapat
digunakan untuk melihat bayangan dengan cara berakomodasi minimum,
sehingga pembentukan bayangan oleh teropong bintang dapat dilihat seperti pada
gambar di bawah ini:
objektif okuler
38

Berdasarkan
Gambar 2.9gambar tersebut, sinar
Pembentukan dari benda
bayangan (bintang) bintang
oleh teropong di jauh (Handayani
tak hingga akan
&
dibiaskan menujuDamari,
fokus lensa objektif.
2009: 137) Kemudian oleh lensa okuler akan dibentuk
bayangan di jauh tak hingga lagi (akomodasi minimum) yang memiliki sifat :
maya, terbalik, diperbesar. Gambar 2.9 juga memperlihatkan bahwa panjang
teropong atau jarak antara dua lensanya memenuhi:

sedangkan perbesaran teropong ketika mata berakomodasi minimum adalah:

Teropong Bumi
Teropong bumi adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-
benda jauh di bumi. Supaya bayangan tegak maka teropong bumi dapat dirancang
dari teropong bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Perbesaran yang
terjadi sama dengan persamaan pada teropong bintang, tetapi panjang
teropongnya memenuhi persamaan berikut:

Gambar 2.10 Pembentukan bayangan oleh teropong bumi (Handayani & Damari,
2009: 138)

Teropong Panggung
Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi.
Tetapi untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif
(cekung) pada lensa okuler.
39

Spyglass
Gambar & 2.11
Teropong Prisma bayangan oleh teropong panggung (Handayani &
Pembentukan
Spyglass dan teropong prisma
Damari, 2009: 138)
Jenis teropong spyglass ini menggunakan lensa ketiga (“lensa medan”)
yang berfungsi untuk membuat bayangan tegak seperti digambarkan pada Gambar
2.12. Spyglass harus cukup panjang, sehingga sangat kurang praktis. Rancangan
yang paling praktis sekarang ini adalah teropong prisma yang diperlihatkan pada
Gambar 2.13. Objektif dan okuler merupakan lensa konvergen. Prisma
memantulkan berkas dengan pantulan internal sempurna dan memendekkan
ukuran fisik alat tersebut, dan juga berfungsi untuk menghasilkan bayangan tegak.
Satu prisma membalikkan kembali bayangan pada bidang vertikal, yang lainnya
pada bidang horizontal.

Gambar 2.12 Skema pembentukan cahaya oleh teropong spyglass (Sumarsono,


2009: 125)

Gambar 2.13 Pantulan cahaya internal sempurna oleh teropong prisma


(Sumarsono, 2009: 125)

Teropong Pantul
Teropong jenis ini disebut teropong pantul karena jalannya sinar di dalam
teropong dengan cara memantul. Pembentukan bayangan pada teropong pantul
terlihat seperti pada Gambar 2.14.
Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah
cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata
pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
cahaya datang

cermin datar
40

cermin objektif cekung

cermin pengamat
datar sekunder pengamat
2.3 Kerangka
Gambar Berfikir bayangan pada teropong pantul (Nurachmandani,
2.14 Pembentukan
2009: 139)
Berdasarkan data observasi, kami menemukan beberapa permasalahan

yang dihadapi siswa sehingga menyebabkan hasil belajar kurang maksimal.

Permasalahan tersebut adalah:

a) Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan soal fisika,

b) Model yang digunakan dalam pembelajaran fisika kurang menarik,

c) Siswa merasa kurang mendapatkan motivasi supaya selalu semangat dan

antusias ketika menerima pelajaran Fisika,

d) Sebagian besar siswa tidak memahami manfaat ilmu fisika untuk masa

depan mereka,

e) Siswa sering merasa bosan pada kegiatan pembelajaran fisika,

f) Siswa kurang mendapatkan latihan soal dan evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan,

g) Siswa masih jarang melakukan kegiatan diskusi sehingga minat siswa

terhadap kegiatan diskusi kurang.

Sebagian besar guru masih menggunakan model konvensional yang

menempatkan siswa cukup mendengarkan saja pada penjelasan guru. Kegiatan

pembelajaran seperti itu tidak memecahkan permasalahan siswa, sehingga


41

menyebabkan hasil belajar rendah atau kurang maksimal. Hubungan

permasalahan siswa terhadap hasil belajar ditampilkan pada skema berikut ini:

Masalah Belajar
Hasil Belajar
Kurang percaya diri
Model
Model pembelajaran
kurang menarik Kognitif,
Konvensional/ Afektif,
Kurangnya motivasi Pembelajaran Psikomotorik,
Tidak paham Pasif Minat diskusi
kemanfaatan fisika
Bosan
Kurang minat diskusi
Kurangnya evaluasi, d.l.l.
Kurang Maksimal/Rendah

Gambar 2.15 Skema hubungan permasalahan siswa dan hasil belajar ketika
pembelajaran fisikaberbagai
Berdasarkan menggunakan model konvensional
permasalahan siswa, saya mencoba menggunakan

Berdasarkan berbagai permasalahan siswa, saya mencoba menggunakan

model pembelajaran nonkonvensional yang lebih mengutamakan kegiatan diskusi

dan motivasi siswa. Model pembelajaran yang dimaksud adalah ARIAS dengan

Tim Ahli. Model ini mencakup solusi untuk sebagian besar permasalahan siswa.

Skema ditampilkan seperti gambar berikut ini:

Masalah Belajar
Target Hasil
Kurang percaya diri Belajar
Model pembelajaran
Model
kurang menarik
Kognitif,
Kurangnya motivasi ARIAS dengan Afektif,
Tidak paham Tim Ahli Psikomotorik,
kemanfaatan fisika Minat diskusi.
Bosan
Kurang minat diskusi
Kurangnya evaluasi,
42

Maksimal/Naik

Gambar 2.16 Skema hubungan permasalahan siswa dan target hasil belajar
BAB 3
ketika pembelajaran fisika menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli.
42

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Saat

ini penelitian tindakan kelas sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di semua

jenjang dan jenis sekolah (Arikunto, 2010b: 132). Terdapat satu pendekatan

pembelajaran populer di Jepang yang dikenal dengan nama Lesson Study.

Terkenalnya Lesson Study hampir bersamaan dengan Peneltian Tindakan Kelas

(PTK), sehingga dapat dikatakan bahwa Lesson Study dan PTK merupakan

“saudara sekandung”. Perbedaannya terletak pada pengamat, jika dalam PTK

pengamatnya satu orang, sedangkan pada Lesson Study pengamatnya merupakan

kelompok (Arikunto, 2010b: 136).

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart, seperti yang dikutip oleh Muslich

(2012: 8), PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri,

pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan

dengan sikap mawas diri. Sedangkan menurut Hopkins, yang juga dikutip oleh

Muslich (2012: 8), menjelaskan bahwa PTK adalah bentuk kajian yang bersifat

reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam

pemahaman terhadap kondisi dan praktik pembelajaran.


43

Ada beberapa ahli yang menekuni penelitian tindakan, salah satunya

adalah Kurt Lewin. Menurut Arikunto (2010b: 130-131), model yang

dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian

tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah,

yaitu:

(a) Perencanaan atau planning,

(b) Tindakan atau acting,

(c) Pengamatan atau observing, dan

(d) Refleksi atau reflecting.

Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau

kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama

dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan

dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.

Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model siklus

penelitian tindakan kelas secara umum digambarkan sebagai berikut:

1. Rencana

1. Rencana
Siklus II
4. Refleksi Siklus I 2. Tindakan 4. Refleksi 2. Tindakan

3. Observasi 3. Observasi

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2011: 73)


44

Identifikasi masalah

Pengajaran sains masih berfokus pada guru dan ceramah menjadi


pilihan utama strategi belajar. Sehingga siswa hanya menerima
fakta-fakta yang harus dihafal dan aplikasi dalam kehidupan sehari-
hari kurang diperhatikan

Perencanaan I Tindakan I
Melakukan observasi awal dan Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Menyiapkan perangkat pembelajaran model ARIAS dengan Tim Ahli
ARIAS dengan Tim Ahli.

SIKLUS I

Refleksi II Observasi I
Dilakukan analisis mengenai proses, hasil Melakukan pengamatan terhadap
dan hambatan yang dijumpai aktivitas dan hasil pengajaran.

Belum terselesaikan
Tindakan II
Perencanaan II
Menyempurnakan model pembelajaran Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dan menyiapkan perangkat pembelajaran model ARIAS dengan Tim Ahli
ARIAS dengan Tim Ahli.

SIKLUS II

Refleksi II Observasi II
Dilakukan analisis mengenai proses, hasil Melakukan pengamatan terhadap
dan hambatan selama proses aktivitas dan hasil pengajaran.
pembelajaran.

Belum terselesaikan

Perencanaan III Tindakan III


Menyempurnakan lagi perangkat Melaksanakan kegiatan pembelajaran
pembelajaran. model ARIAS dengan Tim Ahli.

SIKLUS III

Refleksi III Observasi III


Menganalisis dan menarik kesimpulan Melakukan pengamatan terhadap
terhadap pelaksanaan pembelajaran aktivitas dan hasil pengajaran.

Sudah terselesaikan?

Gambar 3.2 Skema prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


45

Adapun penjelasan masing-masing tahap dari setiap siklus penelitian

tindakan kelas ini, dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti secara kolaboratif mengadakan kegiatan setiap

siklusnya sebagai berikut :

1) Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi

siswa dan guru,

2) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran

fisika sebelumnya,

3) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran fisika sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

4) Menyusun skenario proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan Tim Ahli,

5) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi alat-alat optik

sesuai silabus SMA/MA dan menyiapkan perlengakapan model

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli,

6) Menyusun Lembar Diskusi Siswa (LDS) materi alat-alat optik,

7) Menyusun tes evaluasi,

8) Menyiapkan angket untuk mengetahui minat diskusi siswa,

9) Menyusun lembar observasi berupa lembar afektif dan psikomotorik yang

digunakan untuk menilai kegiatan siswa dalam proses pembelajaran,

10) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses

pembelajaran,
46

11) Berkonsultasi dengan guru tentang pelaksanaan model pembelajaran ARIAS

dengan Tim Ahli,

12) Memberi tahu siswa bahwa akan dilaksanakan pembelajaran menggunakan

model ARIAS dengan Tim Ahli, dan

13) Membuat nomor undi untuk pembentukan kelompok.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini untuk setiap siklus adalah melaksanakan skenario

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli sesuai rencana. Pada tahap ini dilakukan

tindakan berupa pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau

pengumpulan data hasil angket, lembar observasi, dan hasil test. Secara

kolaboratif, peran saya pada pada tahap pelaksanaan tindakan adalah:

1) Sebelum pembelajaran dimulai, mempersiapkan kelengkapan pembelajaran

berupa ruang kelas yang rapi, buku pelajaran, dan piranti LCD,

2) Melaksanakan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli

dengan penuh semangat dan tanggung jawab,

3) Melaksanakan pembelajaran sekaligus mengamati proses pembelajaran di

kelas secara langsung,

4) Menerima pertanyaan/konsultasi guru terhadap model pembelajaran yang

berlangsung,

5) Mengendalikan siswa dalam proses pembentukan kelompok,

6) Memberikan motivasi – motivasi terhadap siswa secara langsung maupun

dengan media gambar dan video yang ditampilkan melalui LCD,

7) Memberikan tes formatif tentang materi yang diajarkan diakhir siklus,


47

8) Menyebarkan lembar angket yang harus diisi siswa dan dikumpulkan pada

waktu istirahat kedua, dan

9) Menutup pembelajaran dan berkonsultasi dengan siswa tentang kekurangan

– kekurangan dalam pembelajaran.

Sedangkan peran guru dan pengamat pada pembelajaran di kelas adalah sebagai

berikut:

1) Mengamati proses pembelajaran di kelas,

2) Melakukan penilaian aspek afektif dan psikomotorik,

3) Mencatat kekurangan – kekurangan peneliti ketika melaksanakan

pembelajaran, dan

4) Ikut mengendalikan kelas,

Peran siswa dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:

1) Menerima pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli

secara cermat, aktif, dan kreatif,

2) Membentuk kelompok besar dan kecil,

3) Melakukan diskusi kelas,

4) Melaksanakan presentasi di depan teman – teman anggota kelompoknya dan

di depan kelas,

5) Mengerjakan soal – soal formatif yang diberikan guru di akhir setiap siklus,

6) Mengisi angket dengan sungguh-sungguh, dan

7) Memberi masukan, kritikan, ataupun saran terhadap pelaksanaan

pembelajaraan, guru mata pelajaran, peneliti, atau model pembelajaran yang

sudah diterima siswa,


48

3. Observasi

Kegiatan yang dilaksanakan setiap siklus pada tahap ini adalah melihat

pelaksanaan apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada

penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil kurang maksimal.

Observasi dilakukan oleh pengamat dengan membentuk satu tim. Observasi yang

dilakukan setiap siklusnya bertujuan untuk:

1) Mengamati proses pembelajaran di kelas apakah sesuai dengan skenario

atau tidak,

2) Mengamati perilaku dan kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran

yang ditulis melalui lembar observasi,

3) Mengumpulkan data tentang kekurangan – kekurangan pelaksanaan model

pembelajaran,

4) Ikut mengawasi siswa ketika mengerjakan tes formatif, dan

5) Tahap observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

sehingga hasil observasi lebih akurat,

4. Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan hasil tes. Pada akhir

setiap siklus diadakan diskusi tentang kegiatan pembelajaran yang sudah

berlangsung. Secara kolaboratif kegiatan refleksi yang dilakukan guru, siswa, dan

pengamat adalah sebagai berikut:

1) Menganalisis tentang kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung

berdasarkan data – data yang diperoleh selama proses pengamatan,


49

2) Mendengarkan aspirasi siswa tentang kekurangan dalam proses

pembelajaran,

3) Menerima masukan guru tentang kesulitan – kesulitan dalam pelaksanaan

model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli, dan

4) Merencanakan pembelajaran pada siklus berikutnya berdasarkan analisis

pembelajaran sebelumnya, sehingga diharapkan pembelajaran di siklus

selanjutnya menjadi lebih baik.

3.2 Langkah penelitian

Tahapan kegiatan pembelajaran ARIAS secara umum adalah sebagai

berikut:

a) Tahap motivasi (tahap Assurance)

Menanamkan pada siswa tentang gambaran diri positif terhadap diri

sendiri,

Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri (menumbuhkan

rasa percaya diri),

Memperlihatkan pada siswa video motivasi berdurasi dua menit,

Memperlihatkan pada siswa foto – foto ilmuwan fisika dan dijelaskan

sekilas tentang riwayat hidupnya serta sumbangannya pada bidang fisika,

Menjelaskan pada siswa tentang pentingnya mempelajari alat optik.

b) Tahap Relevance

Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan yang jelas

akan memberikan harapan yang jelas pada siswa dan mendorong mereka

untuk mencapai tujuan tersebut,


50

Mengemukakan manfaat pelajaran fisika bagi kehidupan siswa, baik untuk

masa sekarang maupun masa yang akan datang,

Memperlihatkan foto bidang industri ataupun bidang lain yang dalam

proses pengembangnnya sangat membutuhkan ilmu – ilmu fisika,

Menjelaskan pada siswa tentang manfaat dan pentingnya mempelajari

materi alat – alat optik untuk masa depan siswa.

c) Tahap Interest

Siswa disuruh menjawab teka teki silang sederhana secara bersama – sama

untuk memberikan gambaran pada materi yang akan dijelaskan pada siswa,

Selama proses menjelaskan materi, guru menggunakan gambar, animasi,

video, dan model powerpoint supaya siswa lebih cepat paham,

Pembentukan kelompok secara acak setiap siklusnya tanpa membedakan

kepandaian, jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, d.l.l.,

Siswa berlatih menjelaskan materi fisika pada temannya sendiri, sehingga

siswa lebih tertarik dan antusias untuk mendengarkan.

d) Tahap Assessment

Setiap siklusnya, guru memilih siswa secara acak untuk mengerjakan soal

pemahaman di papan tulis,

Setiap selesai pembelajaran, guru memberikan soal Pekerjaan Rumah (PR),

Memberikan tes evaluasi di akhir pembelajaran.

e) Tahap Satisfaction

Setiap siklusnya, guru memberikan pujian pada kelompok terbaik dan

siswa teraktif selama proses pembelajaran,


51

Guru memberi pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar

maupun yang mendekati benar, dan memberikan semangat pada siswa

yang masih menjawab salah,

Memberikan pengumuman bahwa hasil evaluasi tiap siklus akan

dimasukkan guru sebagai tambahan nilai raport, sehingga siswa yang

sudah mendapat nilai baik merasa puas dan yang masih mendapatkan nilai

jelek akan terpacu untuk memperbaikinya.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli adalah

siswa kelas X MIA 2 semester II

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen, Jalan Cincin Kota,

Karangsari, Kebumen.

3.5 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan setiap hari sabtu, jam ke-3 (pukul 09.15 WIB)

sampai jam ke-5 (pukul 12.00 WIB) pada rentang tanggal 19 Februari s/d 19

Maret 2014.

3.6 Variabel Penelitian

Menurut Hatch dan Farhady, seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2011:

38), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau
52

objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

dengan objek yang lain.

Dalam penelitian ini, variabel yang menjadi sasaran dalam rangka PTK

adalah peningkatan hasil belajar siswa kelas X-MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen

menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli pada materi alat – alat optik.

Selain variabel tersebut, masih ada beberapa variabel yang lain, yaitu: (1) input:

model pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan prosedur evaluasi. (2) KBM:

interaksi belajar, gaya guru mengajar, dan model pembelajaran. (3) Output: hasil

belajar siswa.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai

berikut :

3.7.1 Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa, nilai ulangan

harian siswa, dan sistem pembelajaran di kelas X MIA 2.

3.7.2 Metode Observasi

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan – bahan

keterangan (= data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena yang sedang

dijadikan sasaran pengamatan (Sudijono, 2009: 76). Metode ini digunakan untuk

mengetahui aktivitas dan keaktifan siswa atau hasil belajar afektif dan

psikomotorik selama dilaksanakan pengajaran ARIAS dengan Tim Ahli.


53

3.7.3 Metode Tes

Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif pokok

bahasan alat-alat optik. Tes evaluasi diberikan pada siswa saat pembelajaran

menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli sudah selesai. Metode tes sangat

penting dilaksanakan sebagai proses evaluasi.

Instrumen tes disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sebelum

instrumen digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu dianalisis

validitasnya, reliabilitasnya, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.

 Validitas butir soal tes

Menurut Arikunto (2010b: 72), untuk mengetahui validitas suatu soal

digunakan korelasi point biserial :

N XY ( X )( Y )
rxy
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y )2}

rxy = koefisien korelasi product moment

N = jumlah subyek

X = skor tiap butir soal yang diraih tiap siswa

Y = skor total yang diraih tiap siswa

X = jumlah skor per butir soal dari seluruh siswa

Y = jumlah skor total siswa seluruhnya.

Harga rxy yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%.

Jika harga rhitung rtabel , maka item soal yang diuji bersifat valid.
54

 Reliabilitas soal

Arikunto (2010b: 100) menuliskan bahwa reliabilitas dapat dihitung dengan

korelasi KR-20 yang rumusnya adalah:

r11=
n s pq
2
n 1 s
Keterangan :

r11 = indeks korelasi (harga reliabilitas)

n = banyaknya butir item

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah, (q = 1 – p)

2
s = standar deviasi (standar deviasi adalah akar varians).

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment

dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r11 rtabel product moment, maka

instrumen yang diuji bersifat reliabel.

 Taraf kesukaran

Menurut Arikunto (2010a: 208), indeks kesukaran butir soal dapat

ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

B
P
JS

Keterangan :

P = indeks kesukaran soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes


55

Arikunto (2010b: 210) juga mengklasifikasi indeks kesukaran sebagai

berikut :

Soal dengan P = 0,00 adalah soal terlalu sukar

Soal dengan 0,00 P 0,3 adalah soal sukar

Soal dengan 0,3 P 0,7 adalah soal sedang

Soal dengan 0,7 P 1,00 adalah soal mudah

Soal dengan P = 1,00 adalah soal terlalu mudah.

 Daya pembeda

Sesuai penjelasan Arikunto (2010a: 213), untuk menentukan daya pembeda

butir soal adalah sebagai berikut:

BA BB
D PA PB
JA JB

Keterangan :

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

BA
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA

BB
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
56

Menurut Arikunto (2010a: 218), daya pembeda diklasifikasikan sebagai

berikut :

Soal dengan D 0,00 adalah soal sangat jelek

Soal dengan 0,00 D 0,20 adalah soal jelek

Soal dengan 0,2 D 0,4 adalah soal cukup

Soal dengan 0,4 D 0,70 adalah soal baik

Soal dengan 0,7 D 1,00 adalah soal sangat baik

Jika D = negatif, maka butir soal semuanya tidak baik. Jadi, semua butir

soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang.

3.7.4 Lembar Angket

Proses penelitian di kelas X MIA 2, lembar kuesioner ada dua jenis.

Lembar kuesioner pertama untuk mengetahui permasalahan – permasalahan siswa

ketika menerima pembelajaran fisika. Lember kuesioner ini diberikan pada saat

peneliti melakukan observasi. Lembar kuesioner kedua atau disebut dengan

angket utama, disusun untuk mengetahui peningkatan minat siswa terhadap

kegiatan diskusi mata pelajaran fisika untuk setiap siklusnya. Sebelum angket

utama digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu dianalisis validitas dan

reliabilitasnya.

1. Validitas

Menurut Arikunto (2010b: 72), salah satu cara untuk mengetahui validitas

instrumen adalah dengan rumus korelasi point biserial sebagai berikut:


N XY ( X )( Y )
rxy
2
{N X ( X ) }{N Y 2
2
( Y )2}
57

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

N = jumlah subyek

X = skor tiap butir soal yang diraih tiap siswa

Y = skor total yang diraih tiap siswa

X = jumlah skor per butir soal dari seluruh siswa

Y = jumlah skor total siswa seluruhnya

Jika rx hitung > r tabel maka soal tersebut valid

Butir angket dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel dengan taraf

signifikansi 5%. Hasil analisis uji coba butir angket didapatkan bahwa butir

angket yang valid adalah butir nomor 1, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30, sedangkan soal yang tidak valid

adalah nomor 2, 4, 5, dan 29.

2. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010b: 239), untuk menentukan reliabilitas instrumen

yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian, digunakan

rumus Alpha sebagai berikut:

2
k b
r11 1 2
k 1 t

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal


58

b = jumlah varians butir

t = varians total

Jika r11 hitung > r tabel berarti tes tersebut reliabel.

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment

dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r11 rtabel product moment maka instumen

yang diuji bersifat reliabel. Dari hasil analisis data, hasil uji coba butir soal

didapatkan harga reliabilitas ( r11 ) sebesar 0,913 dan jika diambil tingkat kesalahan

(α) = 5 % dengan banyaknya peserta uji coba (N) = 14 siswa, maka diperoleh rtabel

= 0,532. Karena r11 rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa soal yang diujicoba

adalah reliabel.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1. Ranah Afektif


Sistem penskoran yang digunakan adalah skala Likert. Dengan skala Likert,

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011: 93).

Skor yang diperoleh masing – masing siswa dihitung dengan menjumlahkan

skor yang diperoleh siswa untuk setiap item. Sedangkan untuk menghitung

persentase ranah afektif menggunakan rumus dari Arikunto (2010a: 236) , yaitu:

Persentase Nilai Akhir =


59

3.8.2. Ranah Psikomotorik

Pengukuran ranah psikomotorik biasanya berupa matrik (Arikunto, 2010a:

182). Ke bawah menyatakan perperincian aspek (bagian keterampilan) yang akan

diukur, kekanan menunjukkan besarnya skor yang dapat dicapai. Keseluruhan

hasil sesuai dengan skor yang diperoleh.

Skor yang diperoleh masing – masing siswa dihitung dengan menjumlahkan

skor yang diperoleh siswa untuk setiap item. Sedangkan untuk menghitung

persentase ranah psikomotorik menggunakan rumus dari Arikunto (2010a: 236)

yaitu:

Persentase Nilai Akhir =

3.8.3. Ranah Kognitif

Data hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil tes yang mempunyai sistem

penskoran yang dirumuskan oleh Sudijono (2009: 303), yaitu:

S=R

dengan S = skor yang diperoleh (Raw Score)

R = jawaban yang betul

Sedangkan untuk memberikan nilai tes siswa, Arikunto (2010a: 236) menuliskan

rumusnya sebagai berikut:

N=
60

3.8.4. Menentukan Nilai Rata – Rata Kelas

Penguasaan materi oleh siswa di kelas diukur dari pencapaian rata – rata

nilai yang didapatkan. Menurut Sudjana (2002: 184), untuk mengetahui besarnya

nilai tes rata-rata siswa, digunakan rumus:

Keterangan:

= jumlah nilai siswa

N = jumlah siswa

3.8.5. Menentukan Ketuntasan Belajar Klasikal

Banyaknya siswa yang telah mengusai materi diukur dari pencapaian

ketuntasan klasikal. Sudjana (2002: 186) menuliskan rumus untuk mengetahui

pencapaian ketuntasan klasikal sebagai berikut:

Keterangan :

P = persentase ketuntasan klasikal

= jumlah siswa

= jumlah siswa yang tuntas secara individual

3.8.6. Metode Analisis Lembar Angket

Data hasil lembar kuesioner minat awal dan akhir siklus dihitung dengan

langkah-langkah :
61

1. Sistem penskoran yang digunakan adalah skala likert, untuk pernyataan

positif (favorable) sangat setuju (SS) diberi skor 4, begitu secara berturut-

turut sampai sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1, sebaliknya untuk

pernyataan negatif (unfavorable) sangat setuju (SS) diberi skor 1, begitu

secara berturut-turut sampai sangat tidak setuju (STS) diberi skor 4.

2. Merekapitulasi skor hasil pengisian lembar kuesioner awal dan akhir siklus

kemudian memasukkannya dalam kategori minat siswa seperti yang

dirumuskan oleh Suyitno (2004: 73) sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kategori minat

No Skor Siswa Kategori siswa

1 20 - 35 Tidak berminat

2 36 - 50 Kurang berminat

3 51 - 65 Berminat

4 66 - 80 Sangat berminat

Peningkatan Hasil Belajar


Penelitian ini perlu melihat bagaimana kriteria peningkatan hasil belajar

dan keterampilan sosial siswa. Peningkatan hasil belajar dihitung menggunakan

rumus modifikasi gain rata – rata ternormalisasi, pre test, post test yang

dikembangkan oleh Savinainen dan Scott, seperti yang dikutip oleh Wiyanto

(2008: 86). Gain rata – rata peningkatan hasil belajar merupakan perbandingan

gain rata – rata aktual (siklus I ke siklus II) dengan selisih skor rata – rata siklus II

terhadap skor rata – rata siklus I.


62

Simbol dan masing-masing menyatakan skor rata – rata

Siklus I dan skor rata – rata Siklus II maupun skor rata – rata Siklus II dan skor

rata – rata Siklus III yang dinyatakan dalam persen. Besarnya faktor g

dikategorikan sebagai berikut:

Tinggi : (<g>) > 0,7 atau jika dinyatakan dalam persen (<g>) > 70%

Sedang: 0,3 (< g>) 0,7 atau jika dinyatakan dalam persen 30% (<g>)

70%

Rendah: (<g>) < 0,3 atau jika dinyatakan dalam persen (<g>) < 30%

3.9 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari

adanya peningkatan prestasi belajar dari hasil belajar siswa tiap siklusnya.

Keberhasilan belajar kognitif dapat dilihat dari hasil tes tiap akhir siklus.

Ketuntasan belajar individu tercapai apabila siswa mampu menguasai kompetensi

atau tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran.

Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila 85% siswa mendapatkan nilai

minimal 75 (Mulyasa, 2002 : 99). Nilai minimal 75 merupakan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) SMA Negeri 2 Kebumen. Sedangkan untuk hasil

belajar afektif, ketuntasan belajar individu tercapai apabila telah mencapai 70%

dengan ketuntasan klasikal sebesar 75% (Mulyasa, 2002 : 102) dan untuk hasil
63

belajar psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas bila telah mencapai 75%

dengan ketuntasan klasikal sebesar 75% (Mulyasa, 2002 : 102).


64
63

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sintaks Pra-penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, telah dilaksanakan observasi di SMA

Negeri 2 Kebumen. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui

permasalahan siswa terkait dengan hasil belajar fisika dan sistem pembelajaran

fisika secara umum. Informasi yang didapat adalah hasil belajar fisika di kelas X

MIA 2 kurang maksimal. Mengetahui hal tersebut, saya melakukan observasi

awal dengan mengikuti pembelajaran di kelas X MIA 2 sebanyak dua pertemuan.

Secara umum, kegiatan observasi ini dilakukan dengan beberapa tindakan sebagai

berikut:

Meminta rekapitulasi hasil tes formatif dan tes somatif siswa kelas X MIA

2 semester I,

Memberikan angket awal ke siswa X MIA 2 untuk mengetahui

permasalahan – permasalahan siswa ketika menerima pelajaran fisika,

Melakukan wawancara dengan guru dan beberapa siswa terkait

pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas X MIA 2,

Meminjam buku mata pelajaran fisika kelas X MIA 2 yang digunakan

guru untuk mengajar, dan

Memeriksa sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di kelas.

Hasil observasi yang didapatkan, kemudian didiskusikan bersama salah satu guru

mata pelajaran Fisika SMA Negeri 2 Kebumen untuk mencari solusi terhadap

permasalahan yang dihadapi siswa ketika menerima pelajaran Fisika. Setelah

17
64

melakukan diskusi, beberapa hari kemudian peneliti mengenalkan model

pembelajaran nonkonvensional sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

Setelah melaksanakan kegiatan observasi, kegiatan selanjutnya adalah

menyerahkan proposal penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen sekaligus

melaksanakan uji coba angket minat diskusi. Sebelum penelitian, saya

melaksanakan uji coba tes evaluasi di SMA Negeri Mirit. Data hasil uji coba

kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda soal. Dalam pelaksanaan uji coba soal, peneliti dibantu oleh guru

mata pelajaran fisika kelas XI dan salah satu siswa kelas XII SMA Negeri Mirit.

Langkah terakhir sebelum penelitian adalah memberikan angket minat diskusi ke

siswa kelas X MIA 2.

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen soal evaluasi dilakukan tiga kali, yaitu untuk uji coba

soal siklus I, siklus II, dan siklus III.

4.2.1 Siklus I

(1) Validitas soal

Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka

diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 15,

17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25. Adapun soal yang tidak valid adalah soal nomor: 9,

12, 16, 19, dan 22. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada

lampiran 21 dan 27.


65

(2) Reliabilitas

Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba

tes diperoleh r11 = 0,833 dan jika diambil tingkat kesalahan (α) = 5% dengan

banyaknya peserta uji coba (N) = 38 siswa, maka diperoleh rtabel = 0,320. Karena

r11>rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel.

Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,

13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh

perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26.

(3) Taraf kesukaran

Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 2, 18, 23

Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 20, 21, 24, dan 25.

Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 16, 19, dan 22. Data

lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29.

(4) Daya pembeda soal

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 3, 4, 6, 11, 13,

18, 21, dan 25.

Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 1, 2, 5, 7, 8,

10, 12, 14, 15, 17, 20, 23, dan 24.


66

Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 9, 16, 19, dan

22.

Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28.

(5) Penentuan instrumen

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai

instrumen tes pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, dan 25.

4.2.2 Siklus II

(1) Validitas soal

Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka

diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24. Adapun soal yang tidak valid adalah soal

nomor: 11, 12, dan 25. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada

lampiran 21 dan 27.

(2) Reliabilitas

Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba

tes diperoleh r11 = 0,861 dan jika diambil tingkat kesalahan (α) = 5% dengan

banyaknya peserta uji coba (N) = 38 siswa, maka diperoleh rtabel = 0,320. Karena

r11>rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel.


67

Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh

perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26.

(3) Taraf kesukaran

Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

a. Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 1, 4, 11, 17, 18,

dan 21.

b. Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10,

12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 23, 24, dan 25.

c. Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 9.

Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29.

(4) Daya pembeda soal

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 2, 3, 7, 10, 14,

19, 22, dan 23.

b. Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 1, 4, 5, 6, 8,

9, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, dan 24.

c. Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 11, 12, dan

25.

Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28.
68

(5) Penentuan Instrumen

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai instrumen tes

pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23.

4.2.3 Siklus III

(1) Validitas soal

Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka

diperoleh soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16,

18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25. Adapun soal yang tidak valid adalah soal nomor: 6,

9, 12, 15, 17, dan 24. Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada

lampiran 21 dan 27.

(2) Reliabilitas

Setelah dilakukan peritungan dengan rumus KR-20 terhadap hasil uji coba

tes diperoleh r11 = 0,798 dan jika diambil tingkat kesalahan (α) = 5% dengan

banyaknya peserta uji coba (N) = 38 siswa, maka diperoleh rtabel = 0,320. Karena

r11>rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut adalah reliabel.

Berdasarkan perhitungan, soal dengan nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13,

14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25 adalah reliabel. Data lengkap dan contoh

perhitungannya terdapat pada lampiran 24 dan 26.

(3) Taraf kesukaran

Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada uji coba siklus I diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:


69

Butir soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor: 2, 4, 5, 10, 11, 12,

14, dan 17.

Butir soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor: 1, 3, 6, 7, 8, 9, 13,

16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25.

Butir soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor: 15.

Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 22 dan 29.

(4) Daya pembeda soal

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Butir soal dengan daya pembeda baik yaitu soal nomor: 1, 3, 7, 13, 16,

17, dan 20.

Butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu soal nomor: 2, 4, 5, 8, 10,

11, 14, 18, 19, 21, 22, 23, dan 25.

Butir soal dengan daya pembeda jelek yaitu soal nomor: 6, 9, 12, 15,

dan 24.

Data lengkap dan contoh perhitungannya terdapat pada lampiran 23 dan 28.

(5) Penentuan instrumen

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

daya beda soal, maka item soal uji coba siklus I yang dipilih sebagai instrumen tes

pemahaman sebanyak 20 buah item soal, yaitu soal nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10,

11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25.
70

4.3 Sintaks Pembelajaran

Proses pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli di kelas

X MIA 2 SMA Negeri 2 Kebumen setiap siklusnya sebagai berikut:


Tabel 4.1 Proses pembelajaran
Proses Pembelajaran
Kategori Keterangan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru masuk kelas Siswa masuk Siswa masuk kelas dengan tertib dan disiplin
kelas dan duduk
sesuai
kelompoknya
Membimbing siswa Siswa dengan Assurance Kegiatan ini bertujuan untuk membina
untuk menjelaskan sukarela Satisfaction kepercayaan diri siswa. Siswa dengan percaya
materi sebelumnya menjelaskan diri mampu menjelaskan materi secara singkat.
yang sudah materi secara Siswa juga mendapat dorongan dari guru jika
dipelajari secara singkat penjelasan masih salah dan mendapat pujian jika
singkat penjelasan sudah benar, sehingga muncul
kepuasan pada diri siswa
Menanyakan Siswa Assurance Kegiatan ini bertujuan untuk membina
manfaat menyampaikan Relevance kepercayaan diri siswa. Siswa dengan percaya
mempelajari fisika pendapatnya diri mampu menyampaikan pendapatnya. Siswa
secara umum dalam tentang manfaat juga mampu mengaitkan ilmu fisika dengan
kehidupan mempelajari kehidupan sehari – hari, sehingga dapat
fisika disimpulkan sikap percaya diri siswa meningkat
Memperlihatkan Siswa Interest Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
video tentang memperhatikan Assurance minat dan ketertarikan siswa pada proses
manfaat dan dan pembelajaran, serta membina kepercayaan diri
pentingnya menyampaikan siswa. Minat, ketertarikan siswa, dan sikap
mempelajari materi tanggapan percaya diri meningkat, ditunjukkan dengan
alat – alat optik sikap siswa yang sangat antusias dan tertarik
memperhatikan video. Siswa juga dengan
percaya diri menyampaikan tanggapannya.
Memperlihatkan Siswa Interest Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
foto ilmuwan fisika memperhatikan minat dan ketertarikan siswa pada proses
yang berkaitan dengan seksama pembelajaran. Minat pada kegiatan
dengan materi alat – pembelajaran meningkat, ditunjukkan dengan
alat optik dan sikap siswa yang tertarik dan antusias
menjelaskan riwayat mendengarkan penjelasan guru.
hidupnya
Menanyakan Siswa Relevance Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing siswa
manfaat dan menyampaikan menemukan manfaat mempelajari materi yang
pentingnya pendapatnya akan diajarkan dan relevansinya dalam
mempelajari materi kehidupan. Siswa mampu mengetahui manfaat
71

yang akan diajarkan dan relevansinya antara materi yang dipelajari


dalam kehidupan dengan kehidupan sehari – hari.
Membimbing siswa Siswa secara Interest Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
menjawab teka – sukarela minat dan ketertarikan siswa pada proses
teki silang tentang menjawab teka pembelajaran. Minat dan ketertarikan siswa pada
materi yang akan – teki silang proses pembelajaran meningkat, hal ini
diajarkan ditunjukkan dengan antusias siswa ketika
menjawab TTS.
Guru membagikan Siswa menerima
LDS LDS
Membimbing siswa Siswa Interest Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
membentuk tim ahli membentuk tim minat siswa pada kegiatan diskusi dan proses
dan langsung ahli dan diskusi pembelajaran. Siswa sangat tertarik
mengerjakan LDS mengerjakan melaksanakan model diskusi baru yang belum
LDS dengan pernah dilakukan sebelumnya, ditunjukkan
bahan belajar dengan keseriusan mengerjakan LDS dan
dari buku paket keaktifan dalam diskusi
Membimbing siswa Siswa presentasi Assurance Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
presentasi hasil hasil diskusi di kepercayaan diri siswa ketika berbicara di depan
diskusi di depan depan teman siswa lain. Sikap percaya diri siswa meningkat.
teman satu satu kelompok Ditunjukkan dengan lancarnya proses persentasi,
kelompok dan di dan di depan keaktifan siswa, dan kemampuan dalam
depan kelas kelas mempengaruhi siswa lain untuk bertanya
Membimbing siswa Siswa Assurance Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
menyimpulkan menyampaikan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan
materi yang pendapatnya kesimpulan. Siswa dengan percaya diri mampu
dipresentasikan menyampaikan pendapatnya
Memberikan latihan Siswa Assurance Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa
soal tentang materi mengerjakan Assessment supaya percaya diri dalam mengerjakan fisika,
yang latihan soal serta untuk mengetahui pemahaman siswa
dipresentasikan tentang materi yang sedang diajarkan. Siswa
antusias mengerjakan soal sebagai evaluasi
tentang materi yang telah diajarkan
Menyimpulkan Siswa Interest Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pembelajaran memperhatikan minat dan pemahaman siswa. Siswa sangat
menggunakan video, dengan seksama tertarik pada proses pembelajaran dikarenakan
gambar, dan animasi terdapat media yang berguna dalam peningkatan
pemahaman siswa
Memberikan Siswa menerima Satisfaction Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa
penghargaan pada penghargaan bangga dan puas pada siswa. Siswa merasa puas
siswa dan kelompok terhadap kinerja dalam pembelajaran.
terbaik Ditunjukkan dengan sikap bangga dan antusias
ketika menerima reward/hadiah
Memberikan tes Siswa Assessment Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
evaluasi dan angket mengerjakan tes pemahaman siswa dan sebagai alat evaluasi.
minat diskusi evaluasi Siswa mengerjakan tes dengan tertib dan tenang.
72

4.4 Paparan Hasil Tindakan

Siklus Pertama

a) Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus I meliputi pembuatan skenario

pembelajaran dan LDS, membuat format pembelajaran, membuat nomor undian

untuk membentuk kelompok, menyiapkan LCD, melakukan diskusi singkat

bersama guru dan pengamat, dan mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan

selama proses pembelajaran berlangsung. Selain hal tersebut, saya juga membuat

perangkat pembelajaran berupa media presentasi yang berisi materi alat – alat

optik dan gambar atau kalimat yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Pada

tahap ini, peran guru adalah memberikan arahan kepada saya dan pengamat

tentang perlengkapan pembelajaran. Hal ini sangat penting demi kelancaran

pelaksanaan model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli dalam kegiatan belajar

mengajar. Kegiatan perencanaan tindakan siklus I berlangsung dari tanggal 15 –

21 Februari 2014.

b) Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah: (1) merancang

teknik yang digunakan dalam pembelajaran, (2) bekerja sama dengan guru dalam

pelaksanaan tindakan, dan (3) melaksanakan pembelajaran dengan model ARIAS

dengan Tim Ahli dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Tindakan yang

dilakukan peneliti pada siklus I ini adalah melaksanakan aktivitas pembelajaran

sesuai skenario yang telah didiskusikan bersama. Materi yang diajarkan pada

tahap tindakan siklus I adalah alat optik mata, cacat mata, dan penyakit mata.
73

Teknik pengajarannya menggunakan teknik diskusi dan tanya jawab, sedangkan

media pembelajarannya adalah video, gambar, dan materi tentang alat – alat optik

dalam bentuk presentasi power point yang ditampilkan pada layar melalui LCD.

Setelah semua perangkat pembelajaran sudah lengkap, siswa membentuk

kelompok, melakukan diskusi, dan presentasi di depan kelas.

Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung cukup baik, walaupun kegiatan

diskusi masih ada kelemahan, terutama pada kesiapan siswa dalam mempelajari

materi dan jalannya diskusi yang masih agak gaduh. Siswa sangat antusias ketika

saya memberikan motivasi dalam bentuk ucapan maupun melalui media gambar

dan video. Latihan soal pada tindakan siklus I masih sedikit karena waktunya

banyak yang tersita pada saat siswa presentasi. Secara umum, pelaksanaan

rencana pada siklus I berlangsung cukup baik, walaupun belum sempurna.

Pelaksanaan tindakan tahap akhir adalah tes evaluasi yang diberikan pada siswa

selama 20 menit. Tindakan pada siklus I ini berlangsung pada hari sabtu, 22

Februari 2014.

c) Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan ketika kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung. Pelaksanaan observasi ini melibatkan teman sejawat. Pengamat

bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran apakah berlangsung sesuai

skenario atau tidak, serta melakukan penilaian aspek afektif dan psikomotorik

pada lembar observasi yang telah disediakan. Selain hal tersebut, kegiatan

observasi juga melakukan identifikasi faktor – faktor hambatan dan kemudahan


74

pengajar dalam pembelajaran sehingga lebih mudah dalam membuat alternatif

tindakan yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

d) Refleksi

Tahap refleksi berlangsung setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Kegiatan refleksi pada siklus I dilakukan oleh peneliti dan pengamat dikarenakan

guru tidak berada di kelas ketika pembelajaran selesai, sehingga kegiatan refleksi

bersama guru dilaksanakan pada hari pertama minggu berikutnya. Setelah

dilaksanakan tindakan siklus I, diketahui aspek yang harus diperbaiki berdasarkan

hasil refleksi yaitu:

1) Video dan gambar – gambar tentang materi pembelajaran kurang banyak.

2) Siswa kesulitan melakukan diskusi dikarenakan ada beberapa siswa yang

tidak siap menerima materi alat – alat optik.

3) Kurang latihan soal – soal.

4) Materi yang diajarkan tidak urut sesuai buku pegangan peserta didik,

sehingga dalam mengerjakan soal – soal LDS, siswa agak kebingungan

ketika mencari sumber materi.

Berdasarkan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pembelajaran pada siklus I berjalan lancar dan cukup baik, tetapi belum maksimal

sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.

Siklus Kedua

a) Perencanaan

Berdasarkan analisis hasil refleksi pada siklus pertama yang

menyimpulkan bahwa pembelajaran belum maksimal, maka diperlukan kegiatan


75

belajar mengajar siklus selanjutnya. Tahap perencanaan siklus kedua ini meliputi:

(1) pembuatan RPP, LDS, media pembelajaran, dan mempersiapkan alat

pembelajaran berupa lup, (2) membuat nomor undi untuk membentuk kelompok,

(3) memperbanyak video, animasi, dan gambar – gambar tentang materi

pembelajaran maupun motivasi, (4) memperbanyak diskusi bersama guru dan

pengamat, dan (5) menyiapkan lembar tes dan observasi. Kegiatan perencanaan

tindakan siklus II berlangsung dari tanggal 25 – 28 Februari 2014.

b) Tindakan

Pembelajaran siklus II dimulai dengan kegiatan motivasi dan pendahuluan

tentang materi pelajaran. Materi pembelajaran pada siklus II adalah kamera dan

lup. Tahap tindakan pada siklus II ini masih sama, yaitu menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli. Siswa membentuk kelompok, melakukan

diskusi, dan presentasi. Berbeda dari sebelumnya, pada kegiatan presentasi siklus

II ini, siswa menggunakan alat demonstrasi berupa lup dan gambar kamera.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak sepenuhnya didampingi oleh guru,

dikarenakan pada waktu yang bersamaan, guru menjadi panitia rapat wali murid

yang mendapatkan bantuan BOS, sehingga pada pertengahan jam pelajaran kedua

guru meninggalkan kelas. Pelaksanaan tindakan tahap akhir adalah tes evaluasi

yang diberikan pada siswa selama 20 menit. Secara umum, pelaksanaan tindakan

pada siklus II lebih kondusif dan lancar dibandingkan pelaksanaan tindakan pada

siklus I. Kegiatan tindakan siklus II berlangsung pada hari sabtu, 1 Maret 2014.
76

c) Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan ketika kegiatan belajar mengajar siklus II

sedang berlangsung. Pelaksanaan observasi ini melibatkan pengamat dan peneliti.

Pengamat dan peneliti bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran apakah

berlangsung sesuai skenario atau tidak, serta melakukan penilaian aspek afektif

dan psikomotorik pada lembar observasi yang telah disediakan. Selain hal

tersebut, kegiatan observasi juga melakukan identifikasi faktor – faktor hambatan

dan kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat menyimpulkan

apakah perlu dilaksanakan siklus selanjutnya atau tidak.

d) Refleksi

Tahap refleksi berlangsung setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dan pengamat dikarenakan pada akhir

pembelajaran, guru tidak berada di kelas, sehingga kegiatan refleksi bersama guru

dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Guru menyimpulkan bahwa pembelajaran

pada siklus II sudah berjalan cukup baik, tetapi masih ada beberapa kendala yang

perlu diperbaiki lagi. Setelah dilakukan tindakan siklus II, diketahui aspek yang

harus diperbaiki berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi adalah:

1) Siswa masih kesulitan dalam melakukan demonstrasi alat.

2) Siswa antusias ketika melakukan kegiatan diskusi dan presentasi, tetapi

keadaan kelas masih gaduh, sehingga pengamat ikut terlibat dalam

mengatur keadaan kelas.

3) Beberapa siswa kesulitan melakukan diskusi dikarenakan ada beberapa

pertanyaan diskusi yang sulit ditemukan di buku pegangan siswa.


77

4) Sebagian siswa hanya mengandalkan teman satu kelompoknya ketika

mengerjakan lembar diskusi.

Secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus II lebih lancar dan cukup

baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Walaupun begitu, masih ada

beberapa kendala ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga diperlukan

siklus selanjutnya supaya penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan Tim

Ahli dapat lebih maksimal dan kedepannya model tersebut diharapkan bisa

diterapkan pada kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 2 Kebumen.

Siklus Ketiga

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus III berlangsung lebih lama daripada dua

siklus sebelumnya karena pada minggu setelah pelaksanaan siklus II, SMA Negeri

2 Kebumen mengadakan MID semester. Waktu yang lama tersebut saya gunakan

untuk mempersiapkan pembelajaran semaksimal mungkin sehingga kegiatan

siklus ketiga dapat berjalan jauh lebih baik dibandingkan dua siklus sebelumnya.

Tahap perencanaan siklus ketiga ini meliputi: (1) pembuatan RPP, LDS, media

pembelajaran, dan mempersiapkan alat pembelajaran berupa mikroskop dan

gambar teropong, (2) membuat nomor undi untuk membentuk kelompok, (3)

memperbanyak video, animasi, dan gambar – gambar tentang materi

pembelajaran, (4) memperbanyak diskusi bersama guru dan pengamat, (5)

menyiapkan lembar tes dan observasi, dan (6) menyiapkan strategi khusus supaya

siswa tidak gaduh ketika melakukan diskusi dan presentasi. Kegiatan perencanaan

tindakan siklus III berlangsung dari tanggal 2 – 14 Maret 2014.


78

a) Tindakan

Materi yang diajarkan pada tahap tindakan siklus III ini adalah mikroskop

dan teropong. Seperti dua siklus sebelumnya, kegiatan pendahuluan adalah

memberikan motivasi dan bercerita tentang kemanfaatan mempelajari fisika, baik

dalam bentuk ucapan, gambar, video, dan bercerita. Setelah itu, siswa membentuk

kelompok, melakukan diskusi, dan presentasi di depan kelas. Pelaksanaan diskusi

dan presentasi jauh lebih tertib dan kondusif dibandingkan dua siklus sebelumnya.

Latihan soal – soal juga lumayan banyak, sehingga diharapkan siswa sudah

terampil dan lebih percaya diri dalam mengerjakan soal fisika. Pelaksanaan

tindakan tahap akhir adalah tes evaluasi yang diberikan pada siswa selama 20

menit. Secara umum, pelaksanaan tindakan pada siklus III lebih maksimal,

kondusif, dan lancar dibandingkan pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II.

Kegiatan tindakan siklus III berlangsung pada hari sabtu, 15 Maret 2014.

b) Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan ketika kegiatan belajar mengajar siklus

III sedang berlangsung. Pelaksanaan observasi ini melibatkan pengamat dan

peneliti. Pengamat dan peneliti bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran

apakah berlangsung sesuai skenario atau tidak, serta melakukan penilaian aspek

afektif dan psikomotorik pada lembar observasi yang telah disediakan. Selain hal

tersebut, kegiatan observasi juga melakukan identifikasi faktor – faktor hambatan

dalam pembelajaran sehingga dapat menyimpulkan apakah perlu dilaksanakan

siklus selanjutnya atau tidak.


79

c) Refleksi

Tahap refleksi berlangsung setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Kegiatan refleksi siklus III dilakukan oleh saya, pengamat, dan guru. Berdasarkan

pelaksanaan tindakan pada siklus III, siswa terlihat lebih aktif, kreatif, penuh

percaya diri, dan semangat dalam menerima pelajaran. Selain hal tersebut, siswa

juga sudah dapat melaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi dengan baik. Guru

menyimpulkan jika siklus III sudah berjalan sesuai rencana dan maksimal. Maka

dari itu, kegiatan penelitian model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli pada

materi alat – alat optik dapat terselesaikan pada siklus III. Hal ini diperkuat

dengan hasil analisis data yang menyatakan bahwa belajar kognitif, afektif,

maupun psikomotor pada siklus III sudah melebihi target ketuntasan klasikal

sesuai indikator masing – masing.

4.5 Hasil Penelitian


4.5.1 Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa disajikan pada Tabel 4.2, sedangkan

perhitungan selengkapnya ditampilkan pada lampiran 30.

Tabel 4.2 Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai Rata-Rata 75,5 78,1 82,2


Nilai Tertinggi 95 90 95
Nilai Terendah 50 60 60
Jumlah siswa yang tuntas 20 24 28
Jumlah siswa yang tidak tuntas 12 8 4
Ketuntasan klasikal 62,5% 75% 87,5%
80

4.5.2 Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik siswa disajikan pada Tabel 4.3, sedangkan

perhitungan selengkapnya ditampilkan pada lampiran 32.

Tabel 4.3 Hasil belajar psikomotorik siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III


Skor Tertinggi 24 24 24
Jumlah skor maksimum 25 25 25
Jumlah siswa yang tuntas 23 26 29
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9 6 3
Ketuntasan klasikal 71,88% 81,25% 90,63%

4.5.3 Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif siswa disajikan pada Tabel 4.4, sedangkan

perhitungan selengkapnya ditampilkan pada lampiran 31.

Tabel 4.4 Hasil belajar afektif siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III


Skor Tertinggi 23 23 24
Jumlah skor maksimum 25 25 25
Jumlah siswa yang tuntas 24 27 29
Jumlah siswa yang tidak tuntas 8 5 3
Ketuntasan klasikal 75% 84,38% 90,63%

4.5.4 Hasil Kuesioner/Angket

Gambaran peningkatan minat diskusi siswa disajikan pada Tabel 4.5.

berikut ini. Perhitungan selengkapnya ditampilkan pada lampiran 40 – 44.


81

Tabel 4.5 Peningkatan minat diskusi siswa

Kondisi
Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III
Awal
Nilai Tertinggi 68 76 89 91
Nilai Terendah 45 49 51 70
Nilai Rata-Rata 50,47 60,41 78,25 80,84
Persentase yang Berminat 37,5% 91% 100% 100%
Kategori kurang berminat sangat sangat
berminat berminat berminat

4.6 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya. Perhitungan

peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotor, dan minat diskusi siswa

dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III setelah diterapkan model

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli menggunakan rumus gain terdapat pada

lampiran 45 dan 46, sedangkan hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel 4.6 di

bawah ini:

Tabel 4.6 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

gain (dari gain (dari


Kategori Kategori
No Aspek yang diteliti siklus I ke siklus II ke
gain gain
siklus II) siklus III)
1 Hasil belajar kognitif 11 % rendah 20 % rendah
2 Hasil belajar afektif 10 % rendah 30 % sedang
3 Hasil belajar 32 % sedang 38 % sedang
psikomotor
4 Minat diskusi siswa 41 % sedang 13 % rendah
82

4.7 Pembahasan

4.7.1 Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh nilai rata-rata tes evaluasi siklus I sebesar

75,5 dengan ketuntasan klasikal 62,5%. Hasil ini diperoleh setelah pelaksanaan tes

evaluasi selesai. Pada siklus I siswa yang dikatakan tuntas sejumlah 20 siswa dari

32 siswa, sehingga ketuntasan klasikal yang didapat pada siklus I adalah 62,5%.

Berdasarkan data tersebut, hasil belajar kognitif pada siklus I belum memenuhi

indikator yang ditentukan karena hasil belajar secara klasikal belum tuntas. Hal itu

disebabkan beberapa faktor, yaitu:

(1) siswa kurang siap karena baru pertama kali menerima pembelajaran

menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli,

(2) siswa memerlukan banyak waktu untuk memahami model ARIAS dengan

Tim Ahli karena model diskusi ini sangat memerlukan kemampuan

pemahaman dan komunikasi siswa,

(3) siswa masih malu – malu ketika menyampaikan materi ke teman –

temannya sehingga materi sulit dipahami siswa lain,

(4) sebagian siswa masih belum paham dalam menentukan titik terdekat dan

titik terjauh mata manusia yang menderita cacat mata,

(5) sebagian siswa belum paham tentang pengertian bayangan maya dan nyata.

Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian didiskusikan bersama guru dan

pengamat pada proses refleksi siklus I untuk mencari solusi yang tepat, sehingga

pembelajaran pada siklus II dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Permasalahan

siswa yang terkait dengan materi yang diajarkan, diselesaikan dengan memberi
83

pekerjaan rumah (PR) dan dikumpulkan pada minggu berikutnya. Berdasarkan

hasil pekerjaan rumah, hampir semua siswa menjawab betul, sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas siswa sudah paham tentang materi yang diajarkan

pada siklus pertama.

Pada siklus II, siswa yang dikatakan tuntas belajar kognitif sejumlah 24

siswa dari 32 siswa dan nilai rata-rata tes evaluasi siswa meningkat menjadi 78,1

dengan ketuntasan klasikal mencapai 75%. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus

II lebih baik dari sebelumnya karena sebagian besar siswa sudah mulai mengenal

model pembelajaran yang saya kenalkan, sehingga siswa sudah lebih siap dan

lebih antusias. Terdapat peningkatan nilai kognitif siswa pada siklus II jika

dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih tertib dalam melaksanakan diskusi dan

antusias ketika disuruh mengerjakan soal di depan. Hal inilah yang menyebabkan

kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dapat terlatih, sehingga ketika

diberikan tes evaluasi, siswa dapat mengerjakan dengan tenang dan semangat.

Terkait materi yang diajarkan, sebagian siswa masih belum paham

bagaimana melukiskan pembentukan bayangan pada lensa, sehingga kesulitan

ketika melukiskan pembentukan bayangan pada lup maupun kamera. Seperti

siklus pertama, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, siswa diberi

pekerjaan rumah supaya dikerjakan dengan sungguh – sungguh. Hasil pekerjaan

rumah menunjukkan bahwa siswa sudah memahami materi. Peneliti

menyimpulkan proses pembelajaran siklus II lebih baik dari siklus sebelumnya.

Walaupun begitu, ketuntasan klasikal pada siklus II yang hanya mencapai 75%
84

belum mencapai target. Maka dari itu, diperlukan siklus selanjutnya supaya

ketuntasan klasikal siswa mampu mencapai lebih dari 85%.

Pada siklus III, siswa yang dikatakan tuntas sejumlah 28 siswa dari 32

siswa dan nilai rata-rata tes evaluasi siswa meningkat menjadi 82,2 dengan

ketuntasan klasikal mencapai 87,5%. Adanya peningkatan ini menunjukkan

bahwa model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli dapat mempengaruhi hasil

belajar kognitif secara positif. Hal ini sesuai dengan penelitian Devi (2012: 8)

yang menyatakan bahwa model pembelajaran ARIAS mampu meningkatkan hasil

belajar aspek kognitif siswa karena model pembelajaran ini disajikan secara

menarik dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri sehingga siswa bersemangat

dalam belajar.

Terdapat peningkatan nilai kognitif siswa pada siklus III jika dibandingkan

dengan siklus I maupun siklus II. Selain disebabkan karena siswa lebih tertib

dalam melaksanakan diskusi dan antusias ketika disuruh mengerjakan soal di

depan, siswa juga aktif untuk menolong teman sebaya yang belum paham tentang

materi yang diajarkan. Maka dari itu, seluruh siswa dapat memahami materi. Hal

ini tidak terjadi pada siklus I maupun II. Pada siklus I dan II, guru agak kesulitan

untuk mengetahui siswa yang sudah paham tentang materi yang diajarkan dan

yang belum paham. Hal ini dikarenakan siswa yang belum paham hanya diam dan

cenderung masih malu untuk bertanya. Faktor kemampuan bertanya, berlatih

mengerjakan soal di depan kelas, dan saling membantu siswa lain inilah yang

menyebabkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dapat lebih terlatih,

sehingga persentase hasil belajar kognitif pada siklus III merupakan yang tertinggi
85

dibandingkan dua siklus sebelumnya. Ketuntasan klasikal aspek kognitif siklus III

sudah mencapai lebih dari 85%, sehingga sudah cukup dalam melakukan

penelitian.

Nilai rata – rata dan ketuntasan klasikal dari siklus pertama sampai siklus

ketiga memang terjadi peningkatan. Walaupun begitu, berdasarkan uji gain, besar

peningkatan aspek kognitif dari siklus I dan siklus II hanya sebesar 11%. Nilai

tersebut masih tergolong rendah. Keadaan yang hampir sama juga berlaku pada

hasil belajar kognitif siswa dari siklus II ke siklus III. Berdasarkan nilai uji gain,

peningkatan aspek kognitif sebesar 20%. Walaupun harga peningkatan tersebut

lebih tinggi dibandingkan harga peningkatan dari siklus I ke siklus II, tetapi nilai

20% juga masih termasuk kategori rendah.

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARIAS

dengan Tim Ahli mampu meningkatkan hasil belajar aspek kognitif. Hal ini sesuai

penelitian Nurhaeni (2011: 88) yang menjelaskan bahwa pembelajaran yang

disertai aspek pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan pemahaman siswa,

sehingga hasil belajar mampu meningkat. Peningkatan hasil belajar kognitif di

kelas X MIA 2 termasuk kategori rendah. Hal tersebut dikarenakan beberapa

faktor, yaitu: (1) waktu 20 menit dianggap kurang untuk siswa mengerjakan tes

evaluasi di setiap akhir siklus, (2) siswa terlalu fokus mencari materi di buku

untuk mengisi soal – soal LDS tanpa memahami lebih lanjut, (3) ada beberapa

siswa yang belum paham tentang materi, tetapi tidak mau menanyakan pada

teman atau guru, (4) beberapa siswa tidak fokus pada kegiatan presentasi di depan
86

kelas maupun ketika dijelaskan guru, dan (5) siswa baru pertama kali melakukan

model diskusi sundicate group.

Setiap akhir siklus siswa selalu ditanya tentang tes evaluasi, apakah soal

yang dikerjakan termasuk kategori sulit atau mudah. Jawaban bervariasi, ada yang

menjawab mudah, sedang, dan sulit. Ketika ditanya tentang alasannya, siswa yang

menjawab mudah beranggapan bahwa soal yang diberikan saat evaluasi hampir

mirip dengan soal – soal yang dikerjakan pada latihan soal pemahaman, hanya

angka dan bentuk soalnya saja yang berbeda. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

rata – rata siswa yang beranggapan tes evaluasi mudah dikarenakan mereka

melaksanakan kegiatan diskusi dan memperhatikan persentasi dengan sungguh –

sungguh. Sedangkan siswa yang beranggapan bahwa tes evaluasi sulit,

dikarenakan mereka masih belum paham tentang materi yang diajarkan. Ketika

diberikan latihan soal, hampir semua siswa mampu mengerjakan, tetapi ketika

diberikan tes evaluasi dengan tipe soal yang berbeda, mereka masih kesulitan.

Walaupun pendapat siswa tentang tes evaluasi berbeda – beda, tetapi rata – rata

nilai siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan.

Hasil belajar kognitif siswa setiap siklus jika ditampilkan dalam grafik

seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.1. Grafik hasil belajar kognitif


87

4.7.2 Hasil Belajar Afektif

Indikator keberhasilan untuk aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi

yang dilakukan pengamat terhadap kegiatan pembelajaran. Jika hasil tersebut

mencapai 70% secara individual dan 75% secara klasikal, maka hasil belajar

dikatakan tuntas. Proses penilaian observasi tersebut dilakukan ketika proses

kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Kegiatan observasi aspek afektif

pada penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen ini, peneliti dibantu oleh dua teman

kerja sejawat, yaitu: (1) Siti Zulaikhah (Mahasiswi Politeknik Dharma Patria

Kebumen), (2) Isnaeni Nur Charomah (Alumni Poltekkes), dan Uswatun

Khasanah (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo).

Pada siklus I, ketuntasan klasikal hasil belajar afektif sebesar 75%. Nilai

prosentase tersebut sudah memenuhi target ketuntasan klasikal, yaitu 75%, tetapi

sangat perlu dilakukan siklus selanjutnya untuk mengetahui apakah model

pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan hasil belajar afektif atau

tidak. Pengamat melakukan observasi untuk memberikan penilaian terhadap

masing – masing siswa sesuai indikator yang telah dibuat. Proses penilaian ini

dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Ketuntasan klasikal hasil belajar afektif siklus I sudah tuntas, tetapi berada

pada persentase yang minim. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Siswa baru pertama kali melakukan diskusi tipe sundicate group,

sehingga saya dibantu guru harus menjelaskan terlebih dahulu apa

pengertiannya.
88

2. Pada penelitian ini, pembentukkan anggota kelompok secara acak dan

bebas. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh siswa. Siswa lebih suka memilih

anggota kelompok sendiri.

3. Waktu untuk melakukan diskusi tidak terlalu banyak dikarenakan

sebagian waktu diskusi digunakan untuk menjelaskan prosedur dan

langkah – langkah diskusi.

Pada proses refleksi siklus I, permasalahan tersebut kemudian didiskusikan

bersama guru dan pengamat untuk mencari solusi, sehingga pembelajaran pada

siklus II dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Proses penilaian hasil belajar afektif pada siklus II berlangsung lebih

lancar dan kondusif. Siswa sudah tidak perlu dijelaskan lagi tentang langkah –

langkah diskusi. Para siswa juga sudah tidak mempermasalahkan tentang

pembagian anggota kelompok secara acak dan bebas. Kegiatan diskusi yang mulai

baik ini menyebabkan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 9,38%, yaitu

menjadi 84,38%. Ketuntasan klasikal ini sudah melampaui target, tetapi

dikarenakan hasil belajar kognitif yang belum mencapai target dan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar afektif, maka proses penilaian afektif juga

dilanjutkan ke siklus III.

Pelaksanaan diskusi pada siklus III berjalan dengan sangat baik. Siswa

menjadi lebih aktif, kritis, semangat, dan kondusif, sehingga hasil belajar afektif

pada siklus III mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan siklus II.

Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan 6,25%,

yaitu menjadi 90,63%.


89

Nilai rata – rata dan ketuntasan klasikal dari siklus pertama sampai siklus

ketiga terjadi peningkatan. Berdasarkan uji gain, besar peningkatan aspek afektif

dari siklus I dan siklus II sebesar 10%. Hampir sama dengan hasil belajar kognitif,

nilai tersebut termasuk kategori rendah. Keadaan berbeda terlihat pada hasil

belajar afektif siswa dari siklus II ke siklus III. Berdasarkan nilai uji gain,

peningkatan hasil belajar aspek afektif sebesar 30%. Nilai peningkatan tersebut

lebih tinggi dibandingkan harga peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai 30%

juga sudah termasuk kategori sedang.

Siklus I sampai siklus III, kehadiran siswa masuk kelas untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah baik. Sebagian besar siswa langsung

masuk kelas ketika kegiatan pembelajaran mata pelajaran sebelumnya sudah usai.

Hanya sebagian kecil siswa yang tidak langsung masuk kelas dikarenakan ada

urusan dengan guru tertentu atau mengembalikan alat ke laboratorium. Walaupun

begitu, kegiatan pembelajaran dengan model ARIAS dengan Tim Ahli dari siklus

I sampai siklus III berjalan dengan baik dan lancar.

Kegiatan pembelajaran siklus I, rata – rata siswa masih pasif terhadap

kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa masih belum mengenal tentang

model yang baru dan merasa diawasi, sehingga tingkah laku siswa menjadi kaku.

Setelah dilaksanakan refleksi bersama guru dan pengamat, ada beberapa bagian

yang diperbaiki seperti yang sudah dijelaskan di subbab 4.5 (Hasil Penelitian),

sehingga pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dan siklus III, siswa sudah lebih

aktif, baik melakukan diskusi, bertanya, menanggapi, mengeluarkan pendapat, dan

sebagainya.
90

Sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan

Tim Ahli, siswa disuruh mengisi angket untuk mengetahui minat siswa terhadap

kegiatan diskusi pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan data awal, siswa kurang

berminat terhadap kegiatan diskusi, hal ini yang juga menyebabkan siswa pasif

ketika melaksanakan diskusi pada siklus pertama. Setelah siswa dijelaskan tentang

manfaat diskusi dan kegiatan presentasi, pada bagian akhir siklus pertama siswa

sudah mulai berminat pada kegiatan diskusi, sehingga pelaksanaan pembelajaran

pada dua siklus selanjutnya semakin lancar. Hasil penelitian tentang minat diskusi

siswa dijelaskan lebih lanjut pada sub-subbab 4.7.4 (Peningkatan Minat Siswa).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARIAS

dengan Tim Ahli mampu meningkatkan hasil belajar afektif. Hasil penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian Husna (2010: 17) yang menyatakan bahwa model

ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar belajar aspek afektif yang ditunjukkan

dengan perbedaan hasil belajar afektif antara kelas yang menggunakan model

ARIAS dengan kelas yang menggunakan model konvensional.

Hasil belajar afektif siswa ditampilkan dalam grafik seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 4.2. Grafik hasil belajar afektif


91

4.7.3 Hasil Belajar Psikomotor

Indikator keberhasilan untuk aspek psikomotor dapat dilihat dari hasil

observasi yang dilakukan pengamat terhadap kegiatan pembelajaran. Jika hasil

tersebut mencapai 75% secara individual dan 75% secara klasikal, maka hasil

belajar dikatakan tuntas. Seperti halnya proses penilaian afektif, penilaian

psikomotor juga melalui proses observasi yang dilakukan ketika proses kegiatan

belajar mengajar sedang berlangsung. Kegiatan observasi aspek psikomotor pada

penelitian di SMA Negeri 2 Kebumen dibantu oleh dua teman kerja sejawat,

yaitu: (1) Isnaeni Anjarwati (Mahasiswi Politeknik Dharma Patria Kebumen), (2)

Rini Imroatin Wijayanti (Mahasiswi STAINU Kebumen), dan Ristya Yuliana.

Ketuntasan klasikal hasil belajar psikomotorik pada siklus I sebesar 71,88%.

Nilai tersebut belum mencapai target, yaitu sebesar 75%, sehingga perlu

dilanjutkan ke siklus II. Hasil belajar psikomotor pada siklus I belum mencapai

target dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Ada dua kelompok yang belum selesai mengerjakan LDS, sehingga

kesulitan ketika melakukan presentasi di depan kelas,

2. Kegiatan presentasi tidak maksimal dikarenakan waktu diskusi yang lama,

3. Sebagian siswa tidak menguasai materi yang dipresentasikan,

4. Kemampuan komunikasi siswa di depan kelas masih rendah,

Selain hal tersebut, masih banyak siswa yang masih gaduh ketika kegiatan

presentasi berlangsung. Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus I selesai,

guru mata pelajaran dan pengamat melakukan diskusi untuk merencanakan siklus

II supaya kegiatan presentasi menjadi lebih baik lagi.


92

Pelaksanaan presentasi pada siklus II lebih baik dibandingkan sebelumnya,

sehingga menyebabkan hasil belajar psikomotorik pada siklus II juga mengalami

peningkatan. Ketuntasan klasikal aspek psikomotor pada siklus II sebesar 81.25%.

Hal ini disebabkan karena pelaksanaan diskusi yang sudah baik, sehingga kegiatan

presentasi juga lebih lancar, aktif, dan siswa lebih siap materi yang disampaikan.

Walaupun ketuntasan klasikal sudah melebihi target, tetapi hal yang masih kurang

adalah kemampuan komunikasi siswa dalam menyampaikan materi masih rendah

dan suasana kelas yang masih gaduh, sehingga perlu dilanjutkan ke siklus III.

Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus II selesai, guru dan pengamat melakukan

diskusi untuk rencana pembelajaran pada siklus III.

Ketuntasan klasikal aspek psikomotorik pada siklus III sebesar 87,50%.

Nilai tersebut meningkat dari siklus II. Hal ini dikarenakan semua siswa sudah

bisa menyampaikan materi di depan kelas dengan baik dan suasana kelas juga

lebih kondusif.

Nilai rata – rata dan ketuntasan klasikal dari siklus pertama sampai siklus

ketiga terjadi peningkatan. Berdasarkan uji gain, besar peningkatan aspek

psikomotor dari siklus I dan siklus II sebesar 32%. Seperti halnya pada hasil

belajar afektif, nilai tersebut juga sudah termasuk kategori sedang. Keadaan yang

hampir sama juga berlaku pada hasil belajar psikomotor siswa dari siklus II ke

siklus III. Berdasarkan nilai uji gain, peningkatan hasil belajar aspek psikomotor

sebesar 38%. Nilai peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan harga

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai 38% juga sudah termasuk kategori

sedang.
93

Kemampuan siswa dalam menyiapkan materi/bahan presentasi dari siklus

pertama sampai siklus ketiga sudah cukup baik dan mengalami peningkatan. Pada

siklus pertama, masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

mencari materi di buku sumber, sehingga ketika melakukan presentasi menjadi

kurang maksimal.

Selama proses presentasi, siswa mampu berkomunikasi dengan peserta

diskusi dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya sikap aktif

siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Selain hal tersebut, kemampuan

siswa untuk mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi juga sudah

lumayan baik. Siswa yang melakukan presentasi mampu mengajak siswa lain

supaya memperhatikan dan aktif mengeluarkan pendapat.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model

ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan hasil belajar aspek psikomotor

siswa. Hal ini sesuai penelitian Devi (2012: 97) yang menyatakan bahwa model

pembelajaran ARIAS dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang meningkatkan

semangat belajar siswa, sehingga hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor meningkat.

Hasil belajar psikomotorik ditampilkan dalam grafik seperti gambar

dibawah ini:

Gambar 4.3. Grafik hasil belajar psikomotor


siswa
94

Hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor pada siklus III sudah

melampaui target ketuntasan klasikal, sehingga peneliti tidak melanjutkan ke

siklus IV. Selain hal tersebut, selama proses pembelajaran berlangsung, terkadang

guru keluar dari skenario pembelajaran yang disusun. Hal ini wajar, karena

bertujuan supaya siswa tidak bosan dan pembelajaran tidak terkesan kaku.

Kegiatan pembelajaran juga kadangkala berubah, sehingga perilaku guru

menyesuaikan keadaan kelas yang sedang berlangsung. Skenario yang disusun di

RPP merupakan sumber kegiatan guru di kelas. Walaupun terkadang guru keluar

dari skenario, tetapi dasar kegiatan di kelas sebagian besar masih bersumber pada

RPP.

4.7.4 Peningkatan Minat Diskusi Siswa

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa minat siswa terhadap kegiatan

diskusi pada mata pelajaran fisika mengalami peningkatan untuk setiap siklus.

Meningkatnya minat siswa terhadap kegiatan diskusi disebabkan karena

penerapan model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli dapat mengajak siswa

untuk belajar bersama teman – teman sebayanya dan dengan suasana yang

menyenangkan. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan diperlukan

adanya media maupun model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan

demikian siswa merasa senang, tidak tertekan, dan tanpa disadari mereka sudah

banyak belajar. Selama proses pembelajaran, pengenalan konsep - konsep

dilakukan dengan cara berdiskusi yang didasarkan pada Lembar Diskusi Siswa

(LDS). Berdasarkan uraian-uraian di atas, menunjukkan bahwa siswa sangat

berminat belajar dengan model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli karena
95

model ini tidak hanya dapat mengaktifkan siswa tetapi juga membuat siswa

merasa senang.

Siswa disuruh untuk mengisi angket minat diskusi pada akhir

pembelajaran. Tujuan utama dari angket ini adalah untuk mengetahui minat siswa

terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran Fisika. Analisis data angket

menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus pertama,

mayoritas siswa berminat jika pada pembelajaran fisika selalu dilaksanakan

kegiatan diskusi. Walaupun sebagian besar siswa berminat, tetapi ada siswa yang

kurang berminat, sehingga sangat perlu dilaksanakan evaluasi.

Hasil angket siklus kedua menunjukkan bahwa semua siswa menyatakan

berminat terhadap kegiatan diskusi pada mata pelajaran fisika. Sedangkan pada

siklus ketiga, semua siswa menyatakan sangat berminat. Hal tersebut merupakan

usaha keras dari peneliti dan guru untuk merencanakan kegiatan diskusi dengan

baik dan maksimal, sehingga siswa tidak hanya paham pada materi yang diajarkan,

tetapi juga merasa senang. Satu hal yang tidak diketahui dari siswa adalah peneliti

tidak mengetahui apakah siswa hanya sangat berminat pada model diskusi dalam

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli, atau sangat berminat pada semua jenis

model diskusi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan model ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan minat

diskusi siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ifadloh et al. (2012: 7) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, akan

mampu meningkatkan minat diskusi siswa terhadap proses pembelajaran.


96

Peningkatan minat siswa terhadap kegiatan diskusi jika ditampilkan dalam

bentuk gambar seperti dibawah ini:

Gambar 4.4. Grafik rata – rata peningkatan minat diskusi siswa

Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan siklus

II ke siklus III menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan model

pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli berkontribusi positif dalam memecahkan

berbagai permasalahan siswa yang mengakibatkan hasil belajar kurang maksimal,

walaupun berdasarkan uji gain, peningkatan hasil belajar kognitif hanya masuk

dalam kategori rendah. Hal ini sesuai hasil penelitian Siahaan et al. (2010:30)

yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

ARIAS lebih baik daripada hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran

konvensional. Sthyawati (2011: 84) juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil

pengamatan pada tiap siklus penelitiannya, nilai rata – rata hasil belajar siswa

meningkat setelah diterapkan model pembelajaran ARIAS. Sama halnya dengan

hasil penelitian Husna (2010: 18) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
97

berarti antara pembelajaran ARIAS dengan hasil belajar fisika, terutama pada

aspek kognitif dan afektif.

Siswa sangat antusias ketika peneliti memberikan motivasi dan penjelasan

manfaat ilmu fisika melalui cerita, gambar, maupun video. Cara tersebut mampu

meningkatkan semangat siswa. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang

mengajukan pertanyaan ke peneliti terkait dengan kemanfaatan ilmu fisika. Sifat

semangat yang ada pada siswa sangat berkontribusi positif ketika menerima

pelajaran fisika. Siswa lebih antusias dan cepat paham tentang materi yang

diajarkan. Selain itu, kepercayaan diri siswa juga meningkat. Dibuktikan dengan

meningkatnya antusias siswa ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis.

Meningkatnya rasa percaya diri siswa menyebabkan hasil belajar siswa

meningkat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rifki (2008: 95) yang

menunjukkan bahwa semakin kuat atau tinggi rasa percaya diri siswa maka akan

semakin tinggi prestasi belajarnya.

Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli merupakan model

pembelajaran yang didasarkan pada kegiatan motivasi. Kegiatan motivasi yang

dilakukan peneliti terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIA

2. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Inayah et al. (2012: 9) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif antara kegiatan motivasi belajar

siswa terhadap prestasi belajar. Model ARIAS dengan Tim Ahli ini juga mampu

meningkatkan sikap kerjasama antar siswa, sehingga pemahaman siswa

meningkat. Sama halnya dengan hasil penelitian Amri (2011: 102-103) yang

menyatakan bahwa kerja sama siswa mempengaruhi keberhasilan belajar fisika..


98

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan hasil

belajar kognitif pada pokok bahasan alat – alat optik, walaupun berdasarkan

uji gain, peningkatan yang terjadi termasuk kategori rendah.

Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan

kemampuan afektif siswa, terutama pada aspek kehadiran di kelas,

keaktifan, minat terhadap pembelajaran, sebagai pendengar yang baik, dan

kedisiplinan mengumpulkan tugas.

Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli mampu meningkatkan

kemampuan psikomotor siswa, terutama pada aspek kemampuan siswa

dalam menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi, melakukan

presentasi dan demonstrasi, berkomunikasi dengan peserta diskusi,

mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi, dan bekerjasama

dalam kelompok.

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model ARIAS dengan Tim

Ahli, minat siswa terhadap kegiatan diskusi mengalami peningkatan. Hal

tersebut dibuktikan dari hasil angket yang menunjukkan bahwa siswa sangat

berminat melakukan diskusi pada pembelajaran fisika.

17
99

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran ARIAS dengan Tim Ahli dapat selalu digunakan pada

pembelajaran fisika karena berdasarkan hasil penelitian, model ini mampu

meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, psikomotor, dan minat diskusi

siswa.

2. Kegiatan diskusi dalam pembelajaran fisika menggunakan model ARIAS

dengan Tim Ahli harus dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan supaya

kegiatan presentasi dapat maksimal dan sesuai tujuan pembelajaran.

3. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran fisika menggunakan model

ARIAS dengan Tim Ahli, minat siswa terhadap kegiatan diskusi sangat tinggi,

sehingga kegiatan diskusi bisa dilanjutkan pada pembelajaran berikutnya.

4. Kegiatan memotivasi harus selalu diberikan supaya siswa selalu semangat dan

antusias ketika menerima pelajaran fisika.

5. Latihan soal – soal fisika harus diberikan kepada siswa secara rutin, supaya

siswa lebih terampil dalam mengerjakan soal – soal fisika pada saat tes.
100
100

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. & W. Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Amri, S. M. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Bakorusiru
Siswa Kelas X-TKR3 SMK Negeri 1 Semarang. Laporan Penelitian. Semarang: SMK
Negeri 1 Semarang.
Arikunto, S. 2010a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (13th ed.). Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arikunto, S. 2010b. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik (10th ed.). Jakarta: Rineka
Cipta.
Arista, F. S., M. Nasir, & Azhar. 2013. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Siswa Sekolah
Menengah Atas Negeri Se-Kota Pekanbaru. Laporan Penelitian. Pekanbaru: FMIPA
Universitas Riau.
Chang, M. M., & J. D. Lehman. 2002. Learning Foreign Language Through an Interactive
Mulimedia Program: An Experimen Study on The Effects of the Relevance
Component of the ARCS Model. CALICO Journal, 20(1), 81-98. Tersedia di
www.calico.com [diakses 13-7-2014].
Devi, F. R. 2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction). Laporan
Penelitian. Demak: SMA Islamic Centre.
Dipodjoyo, A. S. 1984. Komunikasi Lisan. Yogyakarta: Penerbit Lukman.
Fracom G. & T. C. Reeves. 2010. Significant Contributor to the Field of Educational
Technology. Educational Technology Article.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi
Aksara.
Handayani, S. & A. Damari. 2009. Fisika 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Husna. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran ARIAS disertai Tugas Awal
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 8 Padang. Laporan
Penelitian. STKIP PGRI Sumbar.
Ifadloh, V. N., N. B. Santoso, & K. I. Supardi. 2012. Metode Diskusi dengan Pendekatan
Science, Environment, Technology, Society dan Media Question Card. Unnes Science
Education Journal, 1(2): 120-125.

17
101

Inayah, R., T. Martono, & H. Sawiji. 2012. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar
Sains, dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.
Surakarta: Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
James, P. & E. L. Baker. 2008. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Junaedi, J. 2012. Fisika Dianggap Sulit dalam UN karena Siswa Tidak Produktif. Online.
Tersedia di www.penuhberkah.wordpress.com/2012/02/21/fisika-dianggap-sulit-
dalam-un-karena-siswa-tidak-produktif.html [diakses 1-7-2014]
Keller, J. M. 1987. Development and Use of the ARCS Model of Motivational Design.
Journal of Instructional Development, 10(3): 2-10.
Keller, J. M. 2000. How to integrate learner motivation planning into lesson planning: The
ARCS model approach. Paper presented at VII Semanario, Santiago, Cuba, February.
Keller, J. M. & Suzuki, K. 2004. Learner Motivation and e-Learning Design: A
Multinationally Validated Process. Journal of Education Media, 29 (3): 175-189.
Tersedia di http//www.arcsmodel.com [diakses 12 Maret 2014].
Kemp, D. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB.
Mawarsih, S. E., Susilaningsih, & N. Hamidi. 2013. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo. JUPE UNS,
1(3): 1-13.
Moedjiono & J. J. Hasibuan. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulawati, T. R. 2011. Peningkatan Keterampilan Diskusi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pleret
Bantul Melalui Model Pembelajaran Two Say Two Stray. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
Mulyana, A. 2012. Pengertian Hasil Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya.
Online. Tersedia di
http://ainamaulana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar.html [diakses 12-
03-2014].
Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, M. 2012. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Nurhaeni, Y. 2011. Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Konsep Listrik Melalui
Pembelajaran Koopeatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 12(1): 77-89.
102

Petri, H. L. 1986. Motivation: theory and research. Belmot: Wadsworth Publishing Company.
Purwanto, M. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rifa‟i, A. & T. C. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Rifki, M. 2008. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam
Al-Ma’arif Singosari Malang. Skripsi. Malang: FT UIN Malang.
Samudra, G. B., I. W. Suastra, & K. Suma. 2014. Permasalahan – Permasalahan yang
Dihadapi Siswa SMA dalam Mempelajari Fisika. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 4 : 1-10.
Siahaan, P., W. Setiawan, & Sa‟adah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction) dalam Pembelajaran
TIK (teknologi, Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (PTIK), 3(1): 23-27.
Sopah, J. 2007. Model Pembelajaran ARIAS. Online. Tersedia di
http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/.html [diakses 1
Februari 2014].
Sthyawati, P. 2011. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,
Assessment, and Satisfaction) untuk Meningkatkan Akivitas Belajar Matematika
Siswa. Jakarta: FMIPA UIN Syarif Hidayatullah.
Stobart, C. & G. Gipps. 1998. Assessment, A Teachers’ Guide to the Issues. British Library
Cataloguing in Publication Data.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika (6th ed.). Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. 2009. Dasar–Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sulo & Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumarsono. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Suyitno. 2004. Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: UNNES
Targan, H. G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium.
Semarang: Unnes Press.
Wiyanto. 2009. Terjebak Rutinitas Fisika Jadi Membosankan. Online. Tersedia di
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1262401114 [diakses 1-7-
2014)
103
103

LAMPIRAN
104
LAMPIRAN 1

DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA

INSTRUMEN SOAL EVALUASI

No Kode Jenis Kelamin


1 UC-01 L
3 UC-02 L
4 UC-03 P
5 UC-04 P
6 UC-05 P
7 UC-06 P
8 UC-07 P
9 UC-08 P
10 UC-09 P
11 UC-10 P
12 UC-11 P
35 UC-12 P
27 UC-13 L
33 UC-14 L
13 UC-15 L
31 UC-16 P
14 UC-17 L
36 UC-18 P
32 UC-19 L
15 UC-20 L
29 UC-21 P
2 UC-22 P
16 UC-23 P
17 UC-24 P
34 UC-25 L
21 UC-26 P
38 UC-27 L
18 UC-28 P
19 UC-29 P
20 UC-30 P
30 UC-31 P
28 UC-32 P
22 UC-33 P
23 UC-34 P
24 UC-35 L
25 UC-36 L
26 UC-37 P
37 UC-38 P
105

DAFTAR SISWA UJI COBA


ANGKET MINAT DISKUSI

No Kode Jenis Kelamin


1 UJC-1 P
2 UJC-2 L
3 UJC-3 P
4 UJC-4 L
5 UJC-5 P
6 UJC-6 L
7 UJC-7 P
8 UJC-8 P
9 UJC-9 L
10 UJC-10 P
11 UJC-11 P
12 UJC-12 P
13 UJC-13 L
14 UJC-14 P
LAMPIRAN 2 106

DAFTAR PESERTA DIDIK


PEMINATAN MATEMATIKA DAN SAINS
SMA NEGERI 2 KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN: 2013/2014
Kelas: X MIPA 2 Wali Kelas: Drs. Bambang Wahyono
No Kode Jenis Kelamin
1 A-01 L
2 A-02 L
3 A-03 L
4 A-04 P
5 A-05 P
6 A-06 P
7 A-07 L
8 A-08 P
9 A-09 L
10 A-10 L
11 A-11 P
12 A-12 L
13 A-13 P
14 A-14 P
15 A-15 L
16 A-16 P
17 A-17 P
18 A-18 P
19 A-19 L
20 A-20 L
21 A-21 P
22 A-22 P
23 A-23 P
24 A-24 P
25 A-25 P
26 A-26 P
27 A-27 P
28 A-28 L
29 A-29 L
30 A-30 P
31 A-31 P
32 A-32 L
107

LAMPIRAN 3
DAFTAR KELOMPOK
LAMPIRAN 3a
108

DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK UTAMA


SISWA KELAS X MIPA 2
SIKLUS I

JENIS
NO KELOMPOK KODE NAMA MATERI
KELAMIN
1 A-01 L 2
2 A-02 L 5
3 A-03 L 7
4 A-07 L 6
Faraday
5 A-09 L 3
6 A-17 P 1
7 A-18 P 4
8 A-19 L 1
1 A-30 P 6
2 A-08 P 2
3 A-11 P 2
4 A-16 P 5
Pascal
5 A-28 L 7
6 A-12 L 4
7 A-29 L 1
8 A-15 L 3
1 A-05 P 3
2 A-10 L 1
3 A-21 P 2
4 A-22 P 4
Newton
5 A-23 P 6
6 A-25 P 7
7 A-27 P 5
8 A-31 P 3
1 A-04 P 6
2 A-24 P 4
3 A-26 P 4
4 A-32 L 7
Maxwell
5 A-13 P 2
6 A-20 L 3
7 A-14 P 5
8 A-06 P 1

Keterangan:
Materi 1 : Mata Materi 6 : Katarak
Materi 2 : Miopi Materi 7 : Penyakit Mata Lainnya
Materi 3 : Hipermetropi
Materi 4 : Presbiopi
Materi 5 : Astigmatisma
LAMPIRAN 3b
109

DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK AHLI


SIKLUS I

JENIS
NO MATERI KODE NAMA
KELAMIN
1 A-10 L
2 A-29 L
3 Mata A-06 P
4 A-17 P
5 A-19 L
1 A-21 P
2 A-11 P
Cacat Mata
3 A-13 P
Miopi
4 A-02 L
5 A-08 P
1 A-31 P
2 A-15 L
Cacat Mata
3 A-20 L
Hipermetropi
4 A-09 L
5 A-24 P
1 A-22 P
2 A-12 L
Cacat Mata
3 A-26 P
Presbiopi
4 A-18 P
5 A-05 P
1 A-27 P
2 Cacat Mata A-16 P
3 Astigmatisma A-14 P
4 A-02 L
1 A-23 P
2 Penyakit Mata A-30 P
3 Katarak A-04 P
4 A-07 L
1 A-25 P
2 Penyakit Mata A-28 L
3 Lainnya A-32 L
4 A-03 L
110
LAMPIRAN 3c
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK UTAMA
SISWA KELAS X MIPA 2
SIKLUS II

JENIS
NO KELOMPOK KODE NAMA MATERI
KELAMIN
1 A-02 L 1
2 A-04 P 2
3 A-14 P 3
4 A-19 L 4
Ohm
5 A-29 L 5
6 A-06 P 6
7 A-28 L 7
8 A-16 P 3
1 A-03 L 1
2 A-08 P 2
3 A-13 P 3
4 A-17 P 4
Ampere
5 A-23 P 5
6 A-32 L 6
7 A-31 P 7
8 A-20 L 4
1 A-10 L 1
2 A-15 L 2
3 A-21 P 3
4 A-22 P 4
Dioptri
5 A-30 P 5
6 A-12 L 6
7 A-05 P 7
8 A-26 P 6
1 A-01 L 1
2 A-11 P 2
3 A-24 P 3
4 A-25 P 4
Farad
5 A-27 P 5
6 A-18 P 6
7 A-09 L 7
8 A-07 L 7

Keterangan:
Materi 1: Pengertian, fungsi, dan jenis-jenis kamera
Materi 2: Bagian-bagian kamera beserta fungsinya
Materi 3: Proses pembentukan bayangan pada kamera
Materi 4: Perbedaan dan persamaan antara kerja kamera dan kerja mata
Materi 5: Pengertian dan fungsi lup, serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Materi 6: Menemukan rumus perbesaran lup
Materi 7: Proses pembentukan bayangan pada lup
LAMPIRAN 3d 111

DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK AHLI


SIKLUS II

JENIS
NO MATERI KODE NAMA
KELAMIN
1 Pengertian, A-02 L
2 fungsi, dan A-03 L
3 jenis-jenis A-10 L
4 kamera A-01 L
1 Bagian-bagian A-04 P
2 kamera A-08 P
3 beserta A-15 L
4 fungsinya A-11 P
1 A-14 P
Proses
2 A-13 P
pembentukan
3 A-21 P
bayangan pada
4 A-24 P
kamera
5 A-16 P
1 Perbedaan dan A-19 L
2 persamaan A-17 P
3 antara kerja A-22 P
4 kamera dan A-25 P
5 kerja mata A-20 L
1 Pengertian dan A-29 L
2 fungsi lup, serta A-23 P
aplikasi dalam
3 kehidupan sehari-
A-30 P
4 hari A-27 P
1 A-06 P
2 Menemukan A-32 L
3 rumus A-12 L
4 perbesaran lup A-18 P
5 A-26 P
1 A-28 L
2 Proses A-31 P
pembentukan
3 A-05 P
bayangan pada
4 lup A-09 L
5 A-07 L
LAMPIRAN 3e
112

DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK UTAMA


SISWA KELAS X MIPA 2
SIKLUS III
JENIS
NO KELOMPOK KODE NAMA MATERI
KELAMIN
1 A-01 L 2
2 A-02 L 1
3 A-03 L 5
4 A-04 P 6
Optika
5 A-05 P 4
6 A-06 P 7
7 A-07 P 3
8 A-08 P 8
1 A-09 L 5
2 A-10 L 3
3 A-11 P 2
4 A-12 L 6
Termodinamika
5 A-13 P 4
6 A-14 P 7
7 A-15 L 8
8 A-16 P 1
1 A-17 P 5
2 A-18 P 6
3 A-19 L 8
4 A-20 L 4
Elektronika
5 A-21 P 1
6 A-22 P 3
7 A-23 P 2
8 A-24 P 7
1 A-25 P 8
2 A-26 L 4
3 A-27 P 1
4 A-28 L 5
Kinematika
5 A-29 L 6
6 A-30 P 2
7 A-31 P 3
8 A-32 L 7

Keterangan:
Materi 1: Pengertian, fungsi, dan jenis dari mikroskop dan teleskop, beserta proses
pembentukan bayangannya
Materi 2: Menemukan rumus perbesaran pada mikroskop
Materi 3: Menemukan rumus perbesaran pada teleskop
Materi 4: Teropong bintang
Materi 5: Teropong pantul
Materi 6: Teropong bumi
Materi 7: Teropong panggung
Materi 8: Teropong prisma
LAMPIRAN 3f
113

DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK AHLI


SIKLUS III

JENIS
NO MATERI KODE NAMA
KELAMIN
1 Pengertian, fungsi, A-02 L
dan jenis dari
2 mikroskop dan
A-16 P
3 teleskop, beserta A-21 P
proses A-27
4 pembentukan P
bayangannya
1 Menemukan A-01 L
2 rumus A-11 P
3 perbesaran pada A-23 P
4 mikroskop A-30 P
1 Menemukan A-26 P
2 rumus A-10 L
3 perbesaran A-22 P
4 pada teleskop A-31 P
1 A-05 P
2 Teropong A-13 P
3 bintang A-20 L
4 A-07 L
1 A-03 L
2 Teropong A-09 L
3 pantul A-17 P
4 A-28 L
1 A-04 P
2 Teropong A-12 L
3 bumi A-18 P
4 A-29 L
1 A-06 P
2 Teropong A-14 P
3 panggung A-24 P
4 A-32 L
1 A-08 P
2 Teropong A-15 L
3 prisma A-19 L
4 A-25 P
LAMPIRAN 4 114

ANGKET MASALAH SISWA


1. Tulislah berbagai permasalahan anda ketika menerima pelajaran fisika pada tabel di bawah
ini!
No. Masalah Penjelasan

2. Bagaimana tanggapan anda tentang kegiatan diskusi ketika menerima pelajaran fisika?

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
LAMPIRAN 5 115

Silabus Siklus I
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA 2/II
Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran (135 menit)

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Indikator Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu
3.1 - Mata Melakukan kegiatan - Mendeskripsikan bagian – Pengamatan 135 menit Buku Fisika
Menganalisis - Cacat mata motivasi, demonstrasi, bagian mata dan fungsinya • tes tertulis untuk SMA/MA
alat – alat optik - Penyakit mata berdiskusi, dan - Mendeskripsikan berbagai • angket kelas X karya:
secara kualitatif presentasi tentang • lembar - Supiyanto
cacat mata dan penyakit
dan kuantitatif materi alat – alat optik observasi - Joko
menggunakan model mata Sumarsono
diskusi Tim Ahli. - Menjelaskan pengertian - Setya
daya akomodasi Nurachmandani
- Menentukan pembentukan - Sri Handayani
bayangan dan sifat - & A. Damari
sifatnya yang dibentuk
Gambar
pada mata
Animasi
- Menentukan jangkauan
Video
penglihatan mata normal
Autobiografi
dan penderita cacat mata
- Merumuskankekuatan
lensa kacamata yang
dipakai penderita cacat
mata miopi dan
hipermetropi
116

Silabus Siklus II

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Kebumen


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA 2/II
Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran (135 menit)

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Indikator Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu
3.1 - Kamera Melakukan kegiatan - Mendeskripsikan Pengamatan 135 menit Buku Fisika
Menganalisis - Lup motivasi, demonstrasi, pengertian lup sebagai alat • tes tertulis untuk SMA/MA
alat – alat optik berdiskusi, dan optik • angket kelas X karya:
secara kualitatif presentasi tentang - Menentukan sifat • lembar - Supiyanto
dan kuantitatif materi alat – alat optik bayangan yang dibentuk observasi - Joko
menggunakan model oleh lup Sumarsono
diskusi Tim Ahli. - Menghitung perbesaran - Setya
bayangan pada lup ketika Nurachmandani
pengamatan berakomodasi - Sri Handayani
maksimum & A. Damari
- Menghitung perbesaran
bayangan pada lup ketika Gambar
pengamatan tanpa Animasi
berakomodasi Video
- Mendeskripsikan bagian – Autobiografi
bagian kamera dan
fungsinya serta sifat
bayangan yang dibentuk
- Mengaplikasikan
persamaan umum lensa
tipis pada kamera
- Membandingkan
persamaan dan perbedaan
kamera dengan mata
117

Silabus Siklus III

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Kebumen


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA 2/II
Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran (135 menit)

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi


Indikator Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu
3.1 - Mikroskop Melakukan kegiatan - Mendeskripsikan Pengamatan 135 menit Buku Fisika
Menganalisis - Teleskop motivasi, demonstrasi, pengertian mikroskop dan • tes tertulis untuk SMA/MA
alat – alat optik berdiskusi, dan teleskop sebagai alat optik • angket kelas X karya:
secara kualitatif presentasi tentang • lembar - Supiyanto
serta jenis – jenisnya.
dan kuantitatif materi alat – alat optik observasi - Joko
menggunakan model - Mendeskripsikan bagian – Sumarsono
diskusi Tim Ahli. bagian mikroskop dan - Setya
teleskop beserta fungsinya Nurachmandani
- Mendeskripsikan sifat - Sri Handayani
bayangan yang dibentuk & A. Damari
oleh mikroskop dan
Gambar
teleskop
Animasi
- Menghitung panjang dan
Video
perbesaran mikroskop
Autobiografi
untuk mata berakomodasi
maksimum dan tidak
berakomodasi
- Menghitung panjang dan
perbesaran pada teleskop
LAMPIRAN 6 118

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS I

Sekolah : SMA N 2 Kebumen


Kelas/Semester : X MIA 2/II
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi waktu : 3 X 45’ ( 1x pertemuan )

A. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.

B. Kompetensi Dasar
3. 1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

C. Indikator

1. Kognitif
- Mendeskripsikan bagian – bagian mata dan fungsinya
- Mendeskripsikan berbagai cacat mata dan penyakit mata
- Menjelaskan pengertian daya akomodasi
- Menentukan pembentukan bayangan dan sifat - sifatnya yang dibentuk pada
mata
- Menentukan jangkauan penglihatan mata normal dan penderita cacat mata
- Merumuskan kekuatan lensa kacamata yang dipakai penderita cacat mata miopi
dan hipermetropi

2. Psikomotor
- Menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi.
- Melakukan presentasi dan demonstrasi.
- Berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Bekerjasama dalam kelompok

3. Afektif
Karakter: keaktifan dan kedisiplinan
Keterampilan sosial: menjadi pendengar yang baik dan antusias terhadap kegiatan
pembelajaran
119

D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
- Dengan kalimat sendiri siswa dapat mendeskripsikan bagian – bagian mata
dan fungsinya.
- Dengan kalimat sendiri siswa mampu mendeskripsikan berbagai cacat mata
dan penyakit mata
- Dengan kalimat sendiri siswa dapat menjelaskan pengertian daya akomodasi
- Siswa mampu menentukan pembentukan bayangan dan sifat - sifatnya yang
dibentuk pada mata
- Siswa mampu menentukan jangkauan penglihatan mata normal dan penderita
cacat mata
- Siswa mampu merumuskan kekuatan lensa kacamata yang dipakai penderita
cacat mata miopi dan hipermetropi

2. Psikomotorik
- Siswa mampu menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi dengan
aktif dan disiplin
- Siswa mampu melakukan presentasi dan demonstrasi dengan aktif dan
disiplin
- Siswa mampu berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Siswa mampu mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik

3. Afektif
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter kedisiplinan
b. Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam LDS. Keterampilan sosial : menjadi pendengar yang baik
dan antusias terhadap kegiatan pembelajaran.

E. Materi Pembelajaran
Mata
Cacat mata
Penyakit mata

F. Metode pembelajaran

Model : ARIAS dengan Tim Ahli.


Metode : Diskusi kelompok, Diskusi kelas, Demonstrasi, Ceramah, dan
Tanya jawab.
120

G. Materi Pembelajaran
b. Mata
Sistem optik yang paling penting adalah mata. Mata memiliki sebuah lensa
cembung yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan benda pada lapisan peka cahaya
di bagian belakang bola mata yang disebut retina. Retina berisi struktur indra-cahaya
yang sangat halus yang disebut batang dan kerucut yang menerima dan memancarkan
informasi di sepanjang saraf optik ke otak.

selaput pelangi retina

pupil

lensa mata saraf optik

kornea
otot siliari
Gambar 2.1 Diagram mata manusia

Secara umum, bagian-bagian mata beserta fungsinya adalah sebagai berikut:


1. Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan.
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta
melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
2. Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar
cahaya dapat masuk ke dalam mata.
3. Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk
mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang dilihat sebagai warna mata
seseorang.
4. Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
5. Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
6. Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa
ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada
retina.
7. Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan.
8. Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang
berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
9. Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai
tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
10. Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari
retina menuju ke otak. Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot
siliari.
Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan mengendur dan sistem
lensa mata berada pada panjang fokus maksimumnya, kira-kira 2,5 cm yang merupakan
jarak dari lensa ke retina. Apabila benda di dekatkan, otot sililari akan meningkatkan
121

kelengkungan lensa dan mengurangi panjang fokusnya sehingga, bayangan difokuskan


ke retina. Proses ini disebut akomodasi. Bayangan yang di retina adalah nyata, terbalik,
dan diperkecil.

Rabun Jauh (Miopi)


Miopi atau rabuh jauh disebut juga mata dekat karena hanya dapat melihat jelas
benda-benda yang dekat. Mata ini tidak dapat berakomodasi minimum secara normal.
Titik jauh matanya kurang dari jauh tak hingga (PR < ~). Sifat tersebut menyebabkan
maka mata miopi yang digunakan untuk melihat benda jauh tak hingga akan
membentuk bayangan di depan retina.Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang
terlalu lonjong atau kelengkungan lensa mata yang terlalu besar. Penderita miopi jika
ingin melihat benda jauh tak hingga dapat dibantu dengan kacamata berlensa negatif
(lihat gambar 2.2). setelah menggunakan kacamata berlensa cekung ini, bayangan
benda akan jatuh tepat di retina.

Gambar 2.2 Lensa negatif/divergen/cekung membantu rabun jauh

Rabun Dekat (Hipermetropi)


Hipermetropi atau rabun dekat disebut juga mata jauh karena hanya dapat melihat
jelas benda-benda yang jauh. Mata ini tidak dapat berakomodasi maksimum secara
normal berarti titik dekatnya lebih besar dari 25 cm (PP > 25 cm). Karena sifat di atas
maka setiap melihat benda pada titik baca normal (25 cm) bayangannya akan berada di
belakang retina. Untuk mengatasinya diperlukan lensa positif (lihat Gambar 2.3).
Bagaimana lensa kaca mata yang dibutuhkan? Jika ingin membaca normal maka benda
harus berada pada jarak baca S = 25 cm dan bayangan lensa harus berada pada titik
dekat mata S‟ = - PP.

Gambar 2.3 Lensa positif/konvergen/cembung membantu rabun dekat


Hubungan posisi benda, bayangan yang terbentuk, dan panjang fokus suatu lensa
tipis dapat ditulis dalam rumus matematik:

Kemampuan suatu lensa positif untuk mengumpulkan cahaya atau kemampuan


lensa negatif untuk menyebarkan cahaya dinyatakan dengan istilah kekuatan lensa (P)
dapat dirumuskan sebagai berikut:

dengan:
P = kekuatan lensa (D = dioptri)
f = panjang fokus lensa (m)
122

Presbiopi
Presbiopi disebut juga mata tua, yaitu mata yang titik dekat dan titik jauhnya telah
berubah. Titik dekatnya menjauh dan titik jauhnya mendekat. Berarti mata presbiopi
tidak bisa melihat benda dekat maupun jauh dengan jelas. Mata yang memiliki sifat
seperti ini mengalami miopi maupun hipermetropi. Cara menanganinya adalah
menggunakan kaca mata rangkap. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dituliskan
sifat-sifat mata presbiopi sebagai berikut:
(a) PP > 25 cm,
(b) PR < ~,
(c) tidak bisa melihat benda jauh maupun dekat, dan
(d) penyelesaiannya merupakan gabungan miopi dan hipermetropi.
Astigmatisma
Astigmatisma biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar
sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang mengaburkan bayangan.
Hal ini dikarenakan kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk.
Gambar 2.4 menunjukkan bahwa lensa silindris memfokuskan titik menjadi garis yang
paralel dengan sumbunya. Mata astigmatisma memfokuskan berkas pada bidang
vertikal, katakanlah pada jarak yang lebih dekat dengan yang dilakukannya untuk
berkas pada bidang horizontal. Kesimpulannya, cacat mata astigmatisma tidak dapat
membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama.
Astigmatisma dapat ditolong menggunakan lensa silindris yang mengimbanginya.

Gambar 2.4 Lensa silindris untuk mata astigmatisma


Katarak
Katarak adalah kondisi lensa mata yang terdapat bercak putih seperti awan. Kondisi
ini membuat pandangan mata terganggu. Katarak dapat mempengaruhi jarak pandang
mata dan mata silau. Katarak umumnya tidak menyebabkan iritasi atau rasa nyeri.
Katarak biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak menyebabkan rasa sakit. Pada tahap
awal kondisi ini hanya akan mempengaruhi sebagian kecil bagian dari lensa mata anda
dan mungkin saja tidak akan mempengaruhi pandangan anda. Saat katarak tumbuh lebih
besar maka noda putih akan mulai menutupi lensa mata dan mengganggu masuknya
cahaya ke mata. Pada akhirnya pandangan mata anda akan kabur dan mengalami
distorsi.
Tanda dan gejala katarak antara lain: (1) pandangan mata yang kabur, suram atau
seperti ada bayangan awan atau asap, (2) sulit melihat pada malam hari, (3) sensitif pada
cahaya, dan (4) terdapat lingkaran cahaya saat memandang sinar. Pengobatan katarak
biasanya dengan melakukan operasi.
Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin
lama akan
123

semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan
karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat. Bola mata akan membesar
dan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata. Oleh sebab itu, saraf mata
tidak mendapatkan aliran darah dan mati.
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No. Kegiatan Peneliti
waktu
1 Pendahuluan 15 menit
(Sebelum pembelajaran dimulai, siswa sudah mengetahui
kelompoknya dan duduk berkelompok sesuai
kelompoknya masing – masing)
a. Membimbing siswa untuk menjelaskan materi pembiasan
pada lensa tipis yang sudah dipelajari sebelumnya,
kemudian menuliskan di papan tulis judul materi
selanjutnya yang akan dipelajari.
b. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari
fisika secara umum dalam kehidupan sehari - hari
c. Memperlihatkan video tentang manfaat dan pentingnya
mempelajari materi alat – alat optik.
d. Memperlihatkan foto Snellius dan menjelaskan riwayat
hidup serta sumbangannya dalam bidang fisika.
e. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari
mata, sehingga siswa dilatih untuk percaya diri
mengeluarkan pendapatnya.
f. Memberikan apersepsi:
Siswa diberi cerita yang berhubungan dengan pentingnya
mempelajari mata. Guru juga mengemukakan manfaat
mempelajari mata bagi kehidupan siswa, baik untuk masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
g. Membimbing siswa menjawab teka – teki silang tentang
mata.
2 Kegiatan Inti Pertama 100 menit
(Eksplorasi dan siswa melaksanakan diskusi Tim Ahli)
1. Memberikan tujuh jenis LDS tentang materi mata, cacat
mata, dan penyakit mata ke setiap siswa di masing -
masing kelompok utama.
2. Menyuruh siswa yang mendapatkan materi sama dari
setiap kelompok berkumpul menjadi satu dengan
membentuk kelompok baru yang dinamakan tim ahli
3. Menyuruh semua siswa mengerjakan LDS dengan cara
berdiskusi dengan sesama anggota tim ahli.
4. Berkeliling untuk sekedar menerima pertanyaan siswa
atau mengamati jalannya diskusi.
Kegiatan Inti Kedua
Langkah pertama
1. Setelah waktu diskusi sudah selesai, kemudian
menyuruh semua siswa berkumpul lagi sesuai kelompok
utama masing –masing.
2. Menyuruh masing – masing siswa yang mendapat sub
124

materi mata menjelaskan materi tersebut secara singkat


di depan teman - teman kelompok utama.
3. Membimbing semua anggota tim ahli materi mata
presentasi di depan kelas untuk menjelaskan materi
tersebut ke semua siswa.
4. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
5. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
6. Memberikan latihan soal tentang materi yang
dipresentasikan.

Langkah kedua
1. Membimbing siswa yang mendapat sub materi miopi
menjelaskan materi tersebut secara singkat di depan
teman - teman kelompok utama.
2. Membimbing semua anggota tim ahli materi miopi
presentasi di depan kelas untuk menjelaskan materi
tersebut ke semua siswa.
3. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
4. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
5. Memberikan latihan soal tentang materi miopi
(Keterangan: Penjelasan materi selanjutnya mempunyai
langkah yang sama seperti langkah pertama dan kedua,
hanya materinya saja yang berbeda)
Elaborasi
Setelah semua tim ahli sudah presentasi, guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan hasil presentasi dan memberikan
tambahan jika terdapat materi yang masih kurang jelas atau
belum tersampaikan. Proses ini menggunakan media gambar,
dan animasi flash.
3 Kegiatan Penutup 20 menit
1. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
2. Memberikan penghargaan kepada siswa dan
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
3. Memberikan tugas rumah berupa latihan soal
4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
bertanya atau menyampaikan usulan agar
pembelajaran berikutnya lebih baik.
5. Guru memberikan tes evaluasi dan angket untuk diisi
siswa
125
126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS II

Sekolah : SMA N 2 Kebumen


Kelas/Semester : X MIA 2/II
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi waktu : 3 X 45’ ( 1x pertemuan )

A. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.

B. Kompetensi Dasar
3. 1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

C. Indikator

1. Kognitif
- Mendeskripsikan pengertian lup sebagai alat optik
- Menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh lup
- Menghitung perbesaran bayangan pada lup ketika pengamatan berakomodasi
maksimum
- Menghitung perbesaran bayangan pada lup ketika pengamatan tanpa
berakomodasi
- Mendeskripsikan bagian – bagian kamera dan fungsinya serta sifat bayangan
yang dibentuk
- Mengaplikasikan persamaan umum lensa tipis pada kamera
- Membandingkan persamaan dan perbedaan kamera dengan mata

2. Psikomotor
- Menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi.
- Melakukan presentasi dan demonstrasi.
- Berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Bekerjasama dalam kelompok

3. Afektif
a. Karakter: keaktifan dan kedisiplinan
b. Keterampilan sosial: menjadi pendengar yang baik dan antusias terhadap
kegiatan pembelajaran
127

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif
- Dengan kalimat sendiri siswa mampu mendeskripsikan pengertian lup
sebagai alat optik
- Siswa dapat menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh lup
- Siswa dapat menghitung perbesaran bayangan pada lup ketika pengamatan
berakomodasi maksimum
- Siswa mampu menghitung perbesaran bayangan pada lup ketika pengamatan
tanpa berakomodasi
- Dengan kalimat sendiri siswa dapat mendeskripsikan bagian – bagian
kamera dan fungsinya serta sifat bayangan yang dibentuk
- Siswa mampu mengaplikasikan persamaan umum lensa tipis pada kamera
- Dengan kalimat sendiri, siswa dapat membandingkan persamaan dan
perbedaan kamera dengan mata

2. Psikomotorik
- Siswa mampu menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi dengan
aktif dan disiplin
- Siswa mampu melakukan presentasi dan demonstrasi dengan aktif dan
disiplin
- Siswa mampu berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Siswa mampu mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik

3. Afektif
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter kedisiplinan
b. Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam LDS. Keterampilan sosial : menjadi pendengar yang baik
dan antusias terhadap kegiatan pembelajaran.

E. Materi Pembelajaran

Lup
Kamera

F. Metode pembelajaran

Model : ARIAS dengan Tim Ahli.


Metode : Diskusi kelompok, Diskusi kelas, Demonstrasi, Ceramah, dan
Tanya jawab.
128

G. Materi Pembelajaran
a. Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada
film negatif. Kamera digunakan untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting.
Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut:
pencari gambar
lensa

diafragma

shutter film
Gambar 2.5 Skema kamera secara umum
1. Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil,
5. Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa,
6. Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma,
7. Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif,
yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak
bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk
menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan
kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida.
Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.
Perbedaan mata dengan kamera ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan kamera dan mata
No Pembeda Kamera Mata
1. tempat bayangan film retina
2. pengatur cahaya diafragma iris
3. jarak bayangan berubah, sesuai tetap
dengan jarak benda
4. jarak fokus tetap berubah, sesuai
dengan jarak benda

Sedangkan persamaannya adalah:

Kamera dan mata sama – sama memiliki jenis


lensa cembung,
Kamera dan mata sama – sama mempunyai sifat
bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.

b. Lup
Lup atau yang diberi nama kaca pembesar merupakan alat optik yang berupa
lensa cembung. Alat optik ini digunakan untuk memperbesar benda-benda kecil,
129

biasanya tulisan kecil atau komponen-komponen kecil. Jika ingin memanfaatkan lensa
cembung
sebagai lup, maka benda harus diletakkan di ruang I lensa, sehingga sifat bayangannya
adalah maya, tegak, dan diperbesar. Penggunaan lup dapat menentukan perbesaran
bayangannya. Perbesarannya sering digunakan perbesaran sudut (anguler).
Persamaannya memenuhi:

dengan:
M = perbesaran anguler
β = sudut penglihatan setelah ada lup
α = sudut penglihatan awal
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum

h’
h α β

Sn S’ = -Sn
Gambar 2.6 Pengamatan tanpa lup dan menggunakan lup
Pengamatan akomodasi maksimum dengan lup berarti bayangan oleh lensa lup
harus berada pada titik dekat mata. Titik dekat normal di sini selalu Sn. Berarti berlaku:
S’ = - Sn

Benda harus diletakkan dari lup sejauh S. Berdasarkan persamaan pada lensa cembung,
nilai S dapat dicari yang menghasilkan rumusan:

Sudah diketahui bahwa perbesaran sudut (anguler) lup adalah:

Berdasarkan gambar 2.6, persamaan tersebut menjadi:

Substitusikan nilai S’ dan S sehingga dapat diperoleh perbesaran anguler lup ketika mata
berakomodasi maksimum seperti di bawah ini:
130

Tanda negatif berarti bayangannya bersifat maya. Sedangkan persamaan tersebut dapat
dituliskan:

Dengan
M = perbesaran anguler
Sn = jarak baca normal
f = jarak fokus lup
Pengamatan dengan mata tak berakomodasi

Gambar 2.7 pengamatan menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi


Pengamatan dengan mata tak berakomodasi berarti bayangan oleh lup harus di
jauh tak hingga. Bayangan ini terjadi jika benda ditempatkan pada fokus lensa (S = f ).
Perhatikan pembentukan bayangan tersebut pada Gambar 2.7. Dari gambar terlihat nilai
tg β memenuhi:

Menggunakan nilai tg β, maka dapat diperoleh perbesaran anguler lup untuk


pengamatan dengan mata tak berakomodasi sebagai berikut:

H. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
No. Kegiatan Peneliti
waktu
131

1 Pendahuluan 15 menit
(Sebelum pembelajaran dimulai, siswa sudah mengetahui
kelompoknya dan duduk berkelompok sesuai
kelompoknya masing – masing)
a. Membimbing siswa untuk menjelaskan materi mata dan
cacat mata yang sudah dipelajari sebelumnya, kemudian
menuliskan di papan tulis judul materi selanjutnya yang
akan dipelajari.

b. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari


fisika secara umum dalam kehidupan sehari - hari
c. Memperlihatkan video tentang manfaat dan pentingnya
mempelajari materi alat – alat optik.
d. Memperlihatkan foto Michelson dan menjelaskan riwayat
hidup serta sumbangannya dalam bidang fisika.
e. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari lup
dan kamera, sehingga siswa dilatih untuk percaya diri
mengeluarkan pendapatnya.
f. Memberikan apersepsi:
Siswa diberi cerita yang berhubungan dengan pentingnya
mempelajari lup dan kamera. Guru juga mengemukakan
manfaat mempelajari lup dan kamera bagi kehidupan
siswa, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
g. Membimbing siswa menjawab teka – teki silang tentang
lup dan kamera.
2 Kegiatan Inti Pertama 100 menit
(Eksplorasi dan siswa melaksanakan diskusi Tim Ahli)
1. Memberikan tujuh jenis LDS tentang materi lup dan
kamera ke setiap siswa di masing - masing kelompok
utama.
2. Menyuruh siswa yang mendapatkan materi sama dari
setiap kelompok berkumpul menjadi satu dengan
membentuk kelompok baru yang dinamakan tim ahli
3. Menyuruh semua siswa mengerjakan LDS dengan cara
berdiskusi dengan sesama anggota tim ahli.
4. Berkeliling untuk sekedar menerima pertanyaan siswa
atau mengamati jalannya diskusi.
Kegiatan Inti Kedua
Langkah pertama
1. Setelah waktu diskusi sudah selesai, kemudian
menyuruh semua siswa berkumpul lagi sesuai kelompok
utama masing –masing.
2. Menyuruh masing – masing siswa yang mendapat sub
materi 1 (pengertian, fungsi, dan jenis – jenis kamera)
menjelaskan materi tersebut secara singkat di depan
teman - teman kelompok utama.
3. Membimbing semua anggota tim ahli materi 1 presentasi
di depan kelas untuk menjelaskan materi tersebut ke
132

semua siswa.
4. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
5. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
6. Memberikan latihan soal tentang materi yang
dipresentasikan
.

Langkah kedua
1. Membimbing siswa yang mendapat sub materi 2 (bagian
– bagian kamera beserta fungsinya) menjelaskan materi
tersebut secara singkat di depan teman - teman
kelompok utama.
2. Membimbing semua anggota tim ahli materi 2 presentasi
di depan kelas untuk menjelaskan materi tersebut ke
semua siswa.
3. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
4. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
5. Memberikan latihan soal tentang materi yang
dipresentasikan
(Keterangan: Penjelasan materi selanjutnya mempunyai
langkah yang sama seperti langkah pertama dan kedua,
hanya materinya saja yang berbeda).

Elaborasi
Setelah semua tim ahli sudah presentasi, guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan hasil presentasi dan memberikan
tambahan jika terdapat materi yang masih kurang jelas atau
belum tersampaikan. Proses ini menggunakan media gambar,
animasi flash, dan alat optik sesungguhnya
3 Kegiatan Penutup 20 menit
1. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
2. Memberikan penghargaan kepada siswa dan
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
3. Memberikan tugas rumah berupa latihan soal
4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
bertanya atau menyampaikan usulan agar
pembelajaran berikutnya lebih baik.
5. Guru memberikan tes evaluasi dan angket untuk diisi
siswa
133

I. Alat dan Media Pembelajaran


Alat : Laptop, LCD, angket minat diskusi, lembar penilaian afektif, lembar
penilaian psikomotor, dan lembar tes evaluasi
Media : Power point, Video, Gambar, Animasi, Bahan Ajar, LDS, dan
Lingkungan.

J. Sumber Belajar
1. Buku Fisika SMA kelas X karya S. Nurachmandani, J. Sumarsono, S.
Handayani & A. Damari, dan Supiyanto.
134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS III

Sekolah : SMA N 2 Kebumen


Kelas/Semester : X MIA 2/II
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi waktu : 3 X 45’ ( 1x pertemuan )

A. Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.

B. Kompetensi Dasar
3. 1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

C. Indikator

1. Kognitif
- Mendeskripsikan pengertian mikroskop dan teleskop sebagai alat optik serta
jenis – jenisnya.
- Mendeskripsikan bagian – bagian mikroskop dan teleskop beserta fungsinya
- Mendeskripsikan sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop dan teleskop
- Menghitung panjang dan perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi
maksimum dan tidak berakomodasi
- Menghitung panjang dan perbesaran pada teleskop

2. Psikomotor
- Menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi.
- Melakukan presentasi dan demonstrasi.
- Berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Bekerjasama dalam kelompok
135

3. Afektif
a. Karakter: keaktifan dan kedisiplinan
b. Keterampilan sosial: menjadi pendengar yang baik dan antusias terhadap
kegiatan pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran

2. Kognitif
- Dengan kalimat sendiri siswa dapat mendeskripsikan pengertian mikroskop
dan teleskop sebagai alat optik serta jenis – jenisnya.
- Dengan kalimat sendiri siswa mampu mendeskripsikan bagian – bagian
mikroskop dan teleskop beserta fungsinya
- Dengan kalimat sendiri siswa dapat mendeskripsikan sifat bayangan yang
dibentuk oleh mikroskop dan teleskop
- Siswa mampu menghitung panjang dan perbesaran mikroskop untuk mata
berakomodasi maksimum dan tidak berakomodasi
- Siswa dapat menghitung panjang dan perbesaran pada teleskop

3. Psikomotorik
- Siswa mampu menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi dengan
aktif dan disiplin
- Siswa mampu melakukan presentasi dan demonstrasi dengan aktif dan
disiplin
- Siswa mampu berkomunikasi dengan peserta diskusi
- Siswa mampu mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
- Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik

4. Afektif
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter kedisiplinan
b. Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam LDS. Keterampilan sosial : menjadi pendengar yang baik
dan antusias terhadap kegiatan pembelajaran.

E. Materi Pembelajaran
Mikroskop
Teleskop

F. Metode pembelajaran
Model : ARIAS dengan Tim Ahli.
136

Metode : Diskusi kelompok, Diskusi kelas, Demonstrasi, Ceramah, dan


Tanya jawab.
G. Materi Pembelajaran
a. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar
tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang
dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat
dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut
mikroskop cahaya lensa ganda. Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka
lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih
pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati
kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa
objektif dan berada di ruang II lensa objektif (fobj < s < 2 fobj). Hal ini menyebabkan
bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.

(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Mikroskop dan (b) diagram berkas cahaya pada mikroskop
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
1. Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar,
2. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar,
3. Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.

Penggunaan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum


Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata
berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
harus terletak di ruang I lensa okuler. Hal ini bertujuan agar bayangan akhir yang
dibentuk lensa okuler tepat pada titik dekat mata pengamat. Secara matematis
perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai
berikut:

Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan:


137

Lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup, sehingga perbesarannya mengikuti
rumus perbesaran lup. Perbesaran total mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum
dirumuskan:

sedangkan panjang mikroskop adalah:

Penggunaan mikroskop dengan mata tak berakomodasi


Mata pengamat dalam menggunakan mikroskop menginginkan tidak
berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil
oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler atau bayangan lensa okuler di
jauh tak hingga (Sok’ = ~). Berarti jarak benda memenuhi Sok = fok. Perbesaran bayangan
pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut:

Perbesaran lup untuk mata tak berakomodasi dirumuskan:

Lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup, sehingga perbesarannya mengikuti
rumus perbesaran lup. Perbesaran total mikroskop untuk mata tak berakomodasi
dirumuskan:

sedangkan panjang mikroskop adalah:

atau
b. Teleskop/Teropong
Teropong disebut juga dengan nama teleskop. Teropong merupakan alat optik
yang dapat digunakan untuk membantu melihat benda-benda jauh. Teropong tersusun
oleh dua lensa utama seperti mikroskop. Lensa yang dekat objek juga diberi nama lensa
objektif dan yang dekat mata lensa okuler. Lensa okuler pun punya sifat yang sama
yaitu berfungsi sebagai lup.
Teropong bintang
Dasar dari semua jenis teropong adalah teropong bintang yaitu teropong yang
digunakan untuk melihat benda-benda di langit. Setiap teropong diharapkan dapat
digunakan untuk melihat bayangan dengan cara berakomodasi minimum, sehingga
pembentukan bayangan oleh teropong bintang dapat dilihat seperti pada gambar di
bawah ini:

objektif okuler
138

Gambar 2.9 Pembentukan bayangan oleh teropong bintang


Berdasarkan gambar tersebut, sinar dari benda (bintang) di jauh tak hingga akan
dibiaskan menuju fokus lensa objektif. Kemudian oleh lensa okuler akan dibentuk
bayangan di jauh tak hingga lagi (akomodasi minimum) yang memiliki sifat : maya,
terbalik, diperbesar. Gambar 2.9 juga memperlihatkan bahwa panjang teropong atau
jarak antara dua lensanya memenuhi:

sedangkan perbesaran teropong ketika mata berakomodasi minimum adalah:

Teropong Bumi
Teropong bumi adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda
jauh di bumi. Supaya bayangan tegak maka teropong bumi dapat dirancang dari
teropong bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Perbesaran yang terjadi sama
dengan persamaan pada teropong bintang, tetapi panjang teropongnya memenuhi
persamaan berikut:

Gambar 2.10 Pembentukan bayangan oleh teropong bumi


Teropong Panggung
Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi. Tetapi
untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif (cekung) pada
lensa okuler.
139

Gambar 2.11 Pembentukan bayangan oleh teropong panggung


Spyglass & Teropong Prisma
Jenis teropong spyglass ini menggunakan lensa ketiga (“lensa medan”) yang
berfungsi untuk membuat bayangan tegak seperti digambarkan pada Gambar 2.12.
Spyglass harus cukup panjang, sehingga sangat kurang praktis. Rancangan yang paling
praktis sekarang ini adalah teropong prisma yang diperlihatkan pada Gambar 2.13.
Objektif dan okuler merupakan lensa konvergen. Prisma memantulkan berkas dengan
pantulan internal sempurna dan memendekkan ukuran fisik alat tersebut, dan juga
berfungsi untuk menghasilkan bayangan tegak. Satu prisma membalikkan kembali
bayangan pada bidang vertikal, yang lainnya pada bidang horizontal.

Gambar 2.12 Skema pembentukan cahaya oleh teropong spyglass

Gambar 2.13 Pantulan cahaya internal sempurna oleh teropong prisma


Teropong Pantul
Teropong jenis ini disebut teropong pantul karena jalannya sinar di dalam
teropong dengan cara memantul. Pembentukan bayangan pada teropong pantul terlihat
seperti pada Gambar 2.14.
Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin
melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh
satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
cahaya datang

cermin datar

cermin objektif cekung

cermin pengamat
datar sekunder
pengamat
Gambar 2.14 Pembentukan bayangan pada teropong pantul
140

H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No. Kegiatan Peneliti
waktu
1 Pendahuluan 15 menit
(Sebelum pembelajaran dimulai, siswa sudah mengetahui
kelompoknya dan duduk berkelompok sesuai
kelompoknya masing – masing)
a. Membimbing siswa untuk menjelaskan materi lup dan
kamera yang sudah dipelajari sebelumnya, kemudian
menuliskan di papan tulis judul materi selanjutnya yang
akan dipelajari.

b. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari


fisika secara umum dalam kehidupan sehari - hari
c. Memperlihatkan video tentang manfaat dan pentingnya
mempelajari materi alat – alat optik.
d. Memperlihatkan foto Galileo dan menjelaskan riwayat
hidup serta sumbangannya dalam bidang fisika.
e. Menanyakan pada siswa tentang manfaat mempelajari
mikroskop dan teleskop, sehingga siswa dilatih untuk
percaya diri mengeluarkan pendapatnya.
f. Memberikan apersepsi:
Siswa diberi cerita yang berhubungan dengan pentingnya
mempelajari mikroskop dan teleskop. Guru juga
mengemukakan manfaat mempelajari mikroskop dan
teleskop bagi kehidupan siswa, baik untuk masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
g. Membimbing siswa menjawab teka – teki silang tentang
mikroskop dan teleskop.
2 Kegiatan Inti Pertama 100 menit
(Eksplorasi dan siswa melaksanakan diskusi Tim Ahli)
1. Memberikan tujuh jenis LDS tentang materi mikroskop
dan teleskop ke setiap siswa di masing - masing
kelompok utama.
2. Menyuruh siswa yang mendapatkan materi sama dari
setiap kelompok berkumpul menjadi satu dengan
membentuk kelompok baru yang dinamakan tim ahli
3. Menyuruh semua siswa mengerjakan LDS dengan cara
berdiskusi dengan sesama anggota tim ahli.
4. Berkeliling untuk sekedar menerima pertanyaan siswa
atau mengamati jalannya diskusi.
Kegiatan Inti Kedua
Langkah pertama
1. Setelah waktu diskusi sudah selesai, kemudian
menyuruh semua siswa berkumpul lagi sesuai kelompok
utama masing –masing.
2. Menyuruh masing – masing siswa yang mendapat sub
materi 1 (pengertian, fungsi, dan jenis dari mikroskop
141

dan teleskop, beserta proses pembentukan bayangannya)


menjelaskan materi tersebut secara singkat di depan
teman - teman kelompok utama.
3. Membimbing semua anggota tim ahli materi 1 presentasi
di depan kelas untuk menjelaskan materi tersebut ke
semua siswa.
4. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
5. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
6. Memberikan latihan soal tentang materi yang
dipresentasikan

Langkah kedua
1. Membimbing siswa yang mendapat sub materi 2
(menemukan rumus perbesaran pada mikroskop)
menjelaskan materi tersebut secara singkat di depan
teman - teman kelompok utama.
2. Membimbing semua anggota tim ahli materi 2 presentasi
di depan kelas untuk menjelaskan materi tersebut ke
semua siswa.
3. Siswa melakukan tanya jawab singkat.
4. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipresentasikan menggunakan media gambar, animasi,
video, dan powerpoint.
6. Memberikan latihan soal tentang materi yang
dipresentasikan
(Keterangan: Penjelasan materi selanjutnya mempunyai
langkah yang sama seperti langkah pertama dan kedua,
hanya materinya saja yang berbeda).
Elaborasi
Setelah semua tim ahli sudah presentasi, guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan hasil presentasi dan memberikan
tambahan jika terdapat materi yang masih kurang jelas atau
belum tersampaikan. Proses ini menggunakan media gambar,
animasi flash, dan alat optik sesungguhnya
3 Kegiatan Penutup 20 menit
1. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
2. Memberikan penghargaan kepada siswa dan
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
3. Memberikan tugas rumah berupa latihan soal
4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
bertanya atau menyampaikan usulan agar
pembelajaran berikutnya lebih baik.
5. Guru memberikan tes evaluasi dan angket untuk diisi
siswa
142

I. Alat dan Media Pembelajaran


Alat : Laptop, LCD, angket minat diskusi, lembar penilaian afektif, lembar
penilaian psikomotor, dan lembar tes evaluasi.
Media : Power point, Video, Gambar, Animasi, Bahan Ajar, LDS, dan
Lingkungan.

J. Sumber Belajar
1. Buku Fisika SMA kelas X karya S. Nurachmandani, J. Sumarsono, S.
Handayani & A. Damari, dan Supiyanto.
143
143
LAMPIRAN 7

KISI-KISI SOAL UJI COBA


SIKLUS I

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Mata, Cacat Mata, dan Penyakit
Mata

Tipe Soal
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Mendeskripsikan bagian
2 1 9
– bagian mata

2 Mendeskripsikan
berbagai cacat mata dan 18,23 3,4,5 6 11,12
penyakit mata

3 Menjelaskan pengertian
7 8
daya akomodasi

4 Menentukan sifat
bayangan yang dibentuk 10
pada mata

5 Menentukan jangkauan
penglihatan mata normal 13,14
dan penderita cacat mata

6 Merumuskan kekuatan
lensa kacamata yang
15,16,2 17,20,2
dipakai penderita cacat 19,22
4,25 1
mata miopi dan
hipermetropi

Jumlah 5 5 2 8 3 2
144
LAMPIRAN 8

SOAL UJI COBA


SIKLUS I

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Mata, Cacat Mata, dan Penyakit Mata

Pilihlah jawaban yang benar dan tepat dengan memberi tanda silang (x)
untuk jawaban a, b, c, d, atau e pada lembar jawab yang sudah tersedia!

1. Perhatikan skema mata dibawah ini!

3
1

2 4

Bagian mata nomor 2 berfungsi untuk...


a. memberi warna pada mata
b. mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata
c. membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan di retina
d. sebagai tempat terbentuknya bayangan pada mata
e. mengatur tebal dan tipisnya lensa mata

2. Bagian mata yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mata adalah....
a. pupil d. retina
b. kornea e. lensa mata
c. iris
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
145

Seseorang yang mempunyai cacat mata seperti yang digambarkan pada skema
diatas, bisa melihat benda dengan jelas jika dibantu dengan kacamata yang
berlensa...
a. negatif d. bifokal
b. silindris e. positif
c. positif dan negatif
4. Pernyataan berikut ini salah, kecuali...
a. rabuh jauh sebaiknya memakai kacamata silindris
b. rabun dekat dapat ditolong menggunakan kacamata negatif
c. rabun jauh dapat ditolong menggunakan kacamata positif
d. rabun dekat dapat ditolong menggunakan kacamata positif
e. rabun jauh dapat ditolong menggunakan kacamata bifokal

5. Pernyataan berikut ini yang benar mengenai cacat mata adalah…


a. pada mata miopi, bayangan jatuh di belakang retina
b. pada mata hipermetropi, dapat melihat jelas benda jauh
c. mata hipermetropi dapat melihat dengan jelas bila memakai kacamata
negatif
d. mata hipermetropi dapat membaca jelas pada jarak baca normal
e. mata miopi dinormalkan dengan memakai kacamata positif

6. Penderita astigmatisma perlu memakai kacamata berlensa silinder


dikarenakan...
a. sudah lanjut usia
b. tidak dapat membedakan garis tegak dan garis mendatar secara bersamaan
c. bayangan jatuh sangat jauh di belakang retina
d. tidak mampu melihat benda dekat dan benda jauh
e. tidak mampu membedakan warna

7. Kemampuan mata untuk mengubah ketebalan lensa mata disebut...


a. titik dekat mata d. akomodasi maksimum
b. titik jauh mata e. daya akomodasi
c. otot akomodasi
8. Perhatikan kedua gambar di bawah ini!

Gambar 1 Gambar 2
146

Berdasarkan kedua gambar diatas, pernyataan berikut ini benar, kecuali...


a. gambar 1 skema mata melihat benda jauh, gambar 2 skema mata melihat
benda dekat
b. gambar 1 skema mata melihat benda dekat, gambar 2 skema mata melihat
benda jauh
c. gambar 1 skema mata sedang berakomodasi maksimum, gambar 2 skema
mata sedang berakomodasi minimum
d. gambar bagian mata yang diarsir adalah lensa mata
e. kedua skema mata tersebut adalah mata dalam keadaan normal

9. Pernyataan berikut ini salah, kecuali...


a. pupil disebut juga dengan celah lingkaran yang berfungsi untuk meneruskan
cahaya dari lensa ke retina
b. cairan aqueous berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata
c. iris berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata
d. kornea mampu memberi warna pada mata
e. bagian terluar dari mata manusia adalah kelopak mata

10. Perhatikan gambar berikut ini!

Sifat bayangan yang dibentuk oleh mata tersebut adalah...


a. nyata, terbalik, dan tepat di retina
b. nyata, tegak, dan tepat di retina
c. maya, tegak, dan tepat di retina
d. maya, terbalik, dan tepat di retina
e. nyata, diperbesar, dan tepat di retina

11. Mata rabun dekat memiliki ciri-ciri:


(1) Bayangan benda pada titik dekat normal berada di depan retina.
(2) Titik dekatnya lebih dari 25 cm
(3) Dapat ditolong dengan lensa bikonkav
(4) Lensa mata tidak dapat berakomodasi sekuat-kuatnya pada titik dekat 25
cm.
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3) d. (4) saja
b. (1) dan (3) e. semua
c. (2) dan (4)
147

12. Berikut ini adalah sifat – sifat mata seseorang yang menderita presbiopi,
kecuali...
a. punctum proximum lebih besar dari 25 cm
b. punctum remotum lebih kecil dari jarak tak hingga ( ~ )
c. bayangan pada mata jatuh didepan dan dibelakang retina secara bersamaan
d. tidak mampu melihat benda jauh maupun benda dekat
e. dapat dibantu dengan kacamata berlensa bifokal

Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal nomor 13 dan 14!

Gambar 1

Gambar 2

13. Berdasarkan gambar 1, pernyataan berikut ini yang benar adalah...


a. PP < ± 25 cm d. disebut cacat mata miopi
b. PP > ± 25 cm e. dapat ditolong dengan lensa
c. PR < ~ cekung

14. Berdasarkan gambar 2, pernyataan berikut ini benar, kecuali...


a. PR < ~
b. disebut cacat mata hipermetropi
c. disebut cacat mata miopi
d. dapat dibantu dengan lensa cekung
e. tidak dapat berakomodasi minimum secara normal

15. Seseorang yang mempunyai titik dekat 120 cm ingin melihat sebuah benda
yang terletak 30 cm di depan mata. Kekuatan lensa kacamata yang harus
digunakan adalah … .
a. -2,5 D d. 2,5 D
b. -4,16 D e. 4,16 D
c. -5 D
148

16. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun
dekat adalah 40 cm. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan adalah...
a. dioptri d. dioptri

b. dioptri e. dioptri

c. dioptri

17. Badrun memiliki titik dekat 2,5 m. Kuat kaca mata yang sebaiknya dipakai
Badrun agar dapat melihat pada jarak normal adalah...
a. + 3,59 dioptri d. + 2,44 dioptri
b. + 3,88 dioptri e. + 4,80 dioptri
c. + 2,99 dioptri

18. Mata yang tidak dapat melihat benda – benda jauh disebut...
a. miopi d. stigmatisma
b. presbiopi e. mata juling
c. hipermetropi

19. Penderita miopi menggunakan kacamata -2 D agar penglihatannya menjadi


normal. Apabila orang tersebut tanpa kacamata, titik jauhnya sebesar ....
a. 50 cm d. 125 cm
b. 75 cm e. 150 cm
c. 100 cm

20. Pak Natasik membaca koran pada jarak tidak kurang dari 50 cm agar terlihat
jelas. Jika jarak baca normal 25 cm, kuat lensa kaca mata yang harus ia
gunakan agar dapat melihat seperti mata normal adalah...
a. 1 dioptri d. 2 dioptri
b. 3 dioptri e. 7 dioptri
c. 5 dioptri
21. Seorang penderita miopi tidak dapat melihat secara jelas benda yang letaknya
lebih dari 50 cm di depan mata. Kacamata untuk melihat benda yang jauh
harus memiliki kekuatan sebesar...
a. +2 dioptri d. -2 dioptri
b. +5 dioptri e. -4 dioptri
c. +4 dioptri
22. Seseorang ingin melihat suatu benda yang berada di depan mata pada jarak 25
cm. Jika jarak kornea mata ke retina adalah 2,5 cm, panjang fokus sistem
lensa-kornea agar benda terlihat paling jelas oleh mata orang tersebut adalah...
149

a. 3,40 cm
b. 2,20 cm
c. 1,50 cm
d. 2,24 cm
e. 3,00 cm
149

23. Penyakit mata katarak biasanya dapat dibantu atau disembuhkan melalui...
a. menggunakan kacamata
b. operasi
c. obat tetes mata
d. menggunakan kontak lensa
e. sinar laser

24. Reni yang menderita rabun dekat, mempunyai titik dekat 50 cm. Jika ingin
membaca dengan jarak normal, maka kekuatan lensa kacamata yang harus
dipakai reni adalah...
a. 3 dioptri
b. 5 dioptri
c. 2 dioptri
d. 6 dioptri
e. 4 dioptri

25. Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 100 cm. Berapakah kekuatan
lensa kacamata yang harus dipakai orang tersebut agar dapat melihat benda jauh
dengan normal?
a. -2 D
b. -3 D
c. -6 D
d. -1 D
e. -5 D
LAMPIRAN 9

150

1. Membiaskan cahaya dari benda supaya Jawaban: B


terbentuk bayangan di retina. 15. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
Jawaban: C hasil akhir: 2,5 D.
2. Pupil Jawaban: D
Jawaban: A 16. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
3. Kacamata berlensa positif hasil akhir: 1,5 D.
Jawaban: E Jawaban: A
4. Rabun dekat dapat ditolong menggunakan 17. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
kacamat berlensa positif. hasil akhir: +3,59 dioptri..
Jawaban: D Jawaban: A
5. Mata hipermetropi dapat melihat jelas 18. Mata yang tidak dapat melihat benda –
benda yang jauh. benda jauh disebut miopi.
Jawaban: B Jawaban: A
6. Penderita astigmatisma tidak dapat 19. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
membedakan garis tegak dan garis hasil akhir: 50 cm.
mendatar secara bersamaan. Jawaban: A
Jawaban: B 20. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
7. Kemampuan mata untuk mengubah hasil akhir: 2 dioptri..
ketebalan lensa disebut daya akomodasi. Jawaban: D
Jawaban: E 21. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
8. Gambar 1 skema mata melihat benda jauh hasil akhir: -2 dioptri..
dan gambar dua skema mata melihat Jawaban: D
benda dekat. 22. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
Jawaban: A hasil akhir: 2,24 cm.
9. Cairan aqueous berfungsi untuk Jawaban: D
membiaskan cahaya ke dalam mata. 23. Penyakit mata katarak biasanya dapat
Jawaban: B dibantu atau disembuhkan melalui
10. Nyata, terbalik, dan tepat di retina operasi.
Jawaban: A Jawaban: B
11. Pernyataan yang benar nomor (2) dan 24. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
(4). hasil akhir: 2 dioptri.
Jawaban: C Jawaban: C
12. Mata penderita presbiopi, bayangan 25. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
pada mata tidak jatuh di depan dan di hasil akhir: -1 D.
belakang retina secara bersamaan. Jawaban: D
Jawaban: C
13. Gambar 1 merupakan skema mata
penderita hipermetropi, PP > ±25 cm
Jawaban: B
14. Gambar 2 merupakan skema mata
penderita miopi.
LAMPIRAN 10 151

KISI-KISI SOAL UJI COBA


SIKLUS II

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Lup dan Kamera

Tipe Soal
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Mendeskripsikan
pengertian lup sebagai 2 15
alat optik
2 Menentukan sifat
bayangan yang dibentuk 1
oleh lup
3 Menghitung perbesaran
bayangan pada lup ketika 16,19,2
3,20 22
pengamatan 3
berakomodasi maksimum
4 Menghitung perbesaran
bayangan pada lup ketika 6,17, 7,12,
pengamatan tanpa 18 24,25
berakomodasi
5 Mendeskripsikan bagian
– bagian kamera dan
5,21 11 13
fungsinya serta sifat
bayangan yang dibentuk
6 Mengaplikasikan
persamaan umum lensa 8 9
tipis pada kamera
7 Membandingkan
persamaan dan perbedaan 10 4 14
kamera dengan mata
Jumlah 2 4 7 9 2 1

17
LAMPIRAN 11 152

SOAL UJI COBA


SIKLUS II

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Lup dan Kamera

Pilihlah jawaban yang benar dan tepat dengan memberi tanda silang (x)
untuk jawaban a, b, c, d, atau e pada lembar jawab yang sudah tersedia!

1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lup adalah...


a. nyata, terbalik, dan diperbesar
b. nyata, tegak, dan diperbesar
c. maya, tegak, dan diperbesar
d. maya, terbalik, dan diperbesar
e. nyata, tegak, dan dapat ditangkap layar
2. Berikut pernyataan yang benar tentang lup, kecuali...
a. lup merupakan alat optik yang berupa lensa cembung
b. digunakan untuk melihat dengan jelas benda yang berukuran kecil
c. untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk
berada pada jarak baca normal
d. untuk memanfaatkan lup, benda harus diletakkan di ruang II lensa
e. untuk memanfaatkan lup, benda harus diletakkan di ruang I lensa (0 < S < f )
3. Seorang petugas pemilu mengamati kejadian kartu suara dengan menggunakan
lup berkekuatan 10 dioptri. Apabila orang itu memiliki titik dekat mata 30 cm
dan ingin memperoleh pembesaran anguler maksimum, kartu suara
ditempatkan di depan lup pada jarak...
a. 5,5 cm d. 8,5 cm
b. 6,5 cm e. 9,5 cm
c. 7,5 cm

4. Kamera dan mata memiliki beberapa perbedaan, tetapi mempunyai persamaan


prinsip kerja. Berikut ini yang bukan termasuk persamaan yang dimaksud
yaitu ....
a. lensa kamera dan lensa mata d. lensa dan iris
b. lubang diafragma dan pupil e. film dan retina
c. shutter dan kelopak mata
153

5. Pada kamera, gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut...


a. kertas foto d. gambar asli
b. diapositif e. shutter
c. kolodium
6. Griftin menggunakan sebuah lup, menghasilkan pembesaran 6,25 kali dan
bayangan yang dihasilkan berada jauh tak hingga. Jarak fokus lup adalah...
a. 6,5 cm d. 4 cm
b. 5,5 cm e. 4,5 cm
c. 3 cm
7. Sebuah lup berfokus 5 cm digunakan untuk mengamati benda yang panjangnya
2 mm. Panjang bayangan benda apabila mata tak berakomodasi adalah...
a. 1 cm d. 2 cm
b. 4 cm e. 5 cm
c. 3 cm
8. Panjang fokus suatu lensa kamera adalah 80 mm dan kamera ini diatur untuk
memotret benda yang jauh. Jika kita ingin menggunakan kamera ini untuk
memotret benda yang jaraknya 2 m dari kamera, maka jarak lensa dan film
agar bayangan tetap terbentuk pada film tersebut adalah...
a. 73,9 mm d. 56,7 mm
b. 83,3 mm e. 87,4 mm
c. 65,3 mm
9. Panjang fokus lensa kamera adalah 60 mm dan kamera ini diatur untuk
memotret benda yang jauh. Jarak lensa dan film agar bayangan terbentuk pada
film tersebut adalah...
a. 20 mm d. 50 mm
b. 30 mm e. 60 mm
c. 40 mm
10. Kamera dan mata mempunyai persamaan, yaitu jika dipandang dari...
a. tempat bayangan d. sifat bayangan yang dibentuk
b. pengatur cahaya e. jarak fokus
c. jarak bayangan
11. Sifat bayangan yang dibentuk oleh kamera adalah...
a. nyata, tegak, diperkecil
b. maya, terbalik, diperkecil
c. nyata, terbalik, diperbesar
d. maya, tegak, diperkecil
e. nyata, terbalik, diperkecil
154

12. Sebuah lensa berjarak fokus 4 cm digunakan sebagai lup. Agar mata melihat
tanpa berakomodasi, maka letak benda tersebut dari lup adalah...
a. 2 cm d. 6 cm
b. 3 cm e. 8 cm
c. 4 cm

13. Perhatikan gambar dibawah ini!


5

2
3 4

Bagian kamera yang ditunjukkan oleh nomor 1 dan 5 adalah...


a. cermin dan film
b. lubang pengintai dan film
c. diafragma dan lubang pengintai
d. lubang pengintai dan prisma
e. cermin dan prisma
14. Perhatikan tabel dibawah ini!

Pernyataan Pembeda Kamera Mata


nyata, tegak, dan nyata, terbalik,
(1) sifat bayangan
diperkecil dan diperkecil
tempat
(2) apertur retina
bayangan
(3) pengatur cahaya diafragma lensa mata
(4) jarak bayangan berubah tetap
(5) jarak fokus tetap tetap

Pernyataan yang benar adalah...


a. (1) dan (2) d. (4) saja
b. (1), (3) dan (4) e. semua benar
c. (2) dan (5)
155

15. Lup mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:


(a) bayangan yang dihasilkan lup terletak pada titik dekat mata pengamat (s'
= sn )
(b) perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan

(c) persamaan umum pada lup sama dengan persamaan umum yang berlaku
pada lensa cembung
(d) pengamatan akomodasi minimum dengan lup berarti bayangan oleh lup
harus di jauh tak hingga
Pernyataan yang benar adalah...
a. (a), (b), dan (c) d. (a) dan (d)
b. (a), (c), dan (d) e. semua benar
c. (b) dan (c)

16. Sebuah Lup dengan jarak fokus 5 cm digunakan untuk mengamati sebuah
sekrup berdiameter 2 mm. Jika PP = 25 cm. Diameter sekrup jika pengamat
berakomodasi maksimum adalah...
a. 12 mm d. 14 mm
b. 13 mm e. 16 mm
c. 11 mm

17. Seseorang yang bermata normal mengamati dengan lup berkekuatan 20 D.


Jika benda diletakkan 5 cm di depan lup, perbesaran yang terjadi adalah … .
a. 3 kali d. 5,2 kali
b. 4 kali e. 10 kali
c. 5 kali

18. Perbesaran anguler lup yang memiliki fokus 8 cm dengan mata tak
berakomodasi adalah...
a. 3,125 d. 2,509
b. 4,678 e. 5,661
c. 3,001

19. Seorang tukang arloji bermata normal menggunakan lup yang berkekuatan 10
dioptri dengan mata berakomodasi maksimum. Jarak benda ke lup adalah...
a.

b.
156

c.

d.

e.

20. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm. Jika orang dengan mata normal
menggunakan lup tersebut dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran
lup yang dihasilkan adalah...
a. 3 kali d. 6 kali
b. 4 kali e. 7 kali
c. 5 kali

21. Bagian dari kamera yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diafragma
adalah...
a. pelat film d. lubang pengintai
b. apertur e. cermin putar
c. lensa cembung

22. Muna mempunyai titik dekat mata 25 cm ingin melihat sebuah sekrup
handphone menggunakan lup. Apabila dia saat berakomodasi maksimum
menginginkan terjadinya perbesaran 5 kali, jarak fokus lup yang harus
digunakan Muna adalah...
a. 6,25 cm d. 7,20 cm
b. 5,50 cm e. 3,60 cm
c. 4,60 cm

23. Seseorang yang mempunyai titik dekat 25 cm ingin melihat sebuah benda
dengan lup. Apabila orang tersebut saat berakomodasi maksimum
menginginkan terjadinya perbesaran sebesar 6 kali, jarak fokus lup yang
harus digunakan ialah ... (dalam cm).
a. 25 d. 10
b. 20 e. 5
c. 15

24. Sebuah lup yang berkekuatan 20 dioptri dipakai oleh pengamat yang bermata
normal untuk mengamati sebuah benda. Perbesaran yang terjadi adalah...
a. 2 kali d. 7 kali
b. 5 kali e. 8 kali
c. 6 kali
157

25. Benda dengan tinggi 2 mm berada di depan lup yang memiliki kekuatan 50
dioptri sehingga dapat diamati oleh mata secara jelas tanpa berakomodasi.
Tinggi benda tersebut menurut pengamat yaitu...
a. 3,2 cm
b. 7,5 cm
c. 2,6 cm

d. 2,5 cm
e. 9,5 cm
158
LAMPIRAN 12

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA


(SIKLUS II)

1. Sifat bayangan yang dibentuk Jawaban: E


oleh lup adalah maya, tegak, dan 10. Kamera dan mata mempunyai
diperbesar persamaan, salah satunya jika
Jawaban: C dipandang dari sifat bayangan
2. Cara memanfaatkan lup, benda yang dibentuk
harus diletakkan di ruang I lensa, Jawaban: D
bukan di ruang II lensa. 11. Sifat bayangan yang dibentuk
Jawaban: D oleh kamera adalah nyata,
3. Berdasarkan perhitungan, terbalik, dan diperkecil.
diperoleh hasil akhir: 7,5 cm. Jawaban: E
Jawaban: C 12. Berdasarkan perhitungan,
4. Prinsip kerja shutter dan kelopak diperoleh hasil akhir: 2 cm.
mata bukan salah satu persamaan Jawaban: A
kamera dan mata. 13. Berdasarkan gambar, bagian
Jawaban: C kamera yang ditunjuk oleh
5. Pada kamera, gambar yang nomor 1 dan 5 adalah lubang
ditimbulkan pada bidang pengintai dan prisma.
transparan disebut gambar Jawaban: D
diapositif. 14. Pernyataan yang benar hanya
Jawaban: B nomor (4)
6. Berdasarkan perhitungan, Jawaban: D
diperoleh hasil akhir: 4 cm. 15. Berdasarkan soal, semua
Jawaban: D pernyataan merupakan
7. Berdasarkan perhitungan, penjelasan ciri – ciri lup.
diperoleh hasil akhir: 3 cm. Jawaban: E
Jawaban: C 16. Berdasarkan perhitungan,
8. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil akhir: 12 mm.
diperoleh hasil akhir: 83,3 mm. Jawaban: A
Jawaban: B 17. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 10 kali.
9. Berdasarkan perhitungan, Jawaban: E
diperoleh hasil akhir: 60 mm.
159

18. Berdasarkan perhitungan,


diperoleh hasil akhir: 3,125
Jawaban: A
19. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 7,143 cm.
Jawaban: E
20. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 6 kali.
Jawaban: D
21. Bagian kamera yang berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya
diafragma adalah apertur.
Jawaban: B
22. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 6,25 cm.
Jawaban: A
23. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 5 cm.
Jawaban: E
24. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 6 kali.
Jawaban: C
25. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 2,5 cm.
Jawaban: D
LAMPIRAN 13 160

KISI-KISI SOAL UJI COBA


SIKLUS III

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Mikroskop dan Teleskop

Tipe Soal
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan
pengertian mikroskop dan
teleskop sebagai alat 10 1
optik serta jenis –
jenisnya.
Mendeskripsikan bagian
– bagian mikroskop dan 5,11,
3,13
teleskop beserta 14
fungsinya
Mendeskripsikan sifat
bayangan yang dibentuk
2,4
oleh mikroskop dan
teleskop
Menghitung panjang dan
perbesaran mikroskop
8,12,
untuk mata berakomodasi 20 6,9,18 7
19
maksimum dan tidak
berakomodasi
Menghitung panjang dan 17,21,2
16 22,23 15
perbesaran pada teleskop 4,25
Jumlah 1 6 4 7 5 2
LAMPIRAN 14 160

SOAL UJI COBA


SIKLUS III

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Sub Pokok Bahasan : Mikroskop dan Teleskop

Pilihlah jawaban yang benar dan tepat dengan memberi tanda silang (x)
untuk jawaban a, b, c, d, atau e pada lembar jawab yang sudah tersedia!

1. Mikroskop mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:


(i) merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat
kecil supaya tampak lebih jelas
(ii) mikroskop terdiri dari dua lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung
(iii) lensa okuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup
(iv) panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
(v) pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang II lensa
okuler
Pernyataan yang benar adalah...
a. (i), (ii), (iv), (v)
b. (ii), (iii), (v)
c. (i), (iii), (iv)
d. (iv) dan (v)
e. semua benar

2. Pada mikroskop, sifat bayangan akhir yang terbentuk adalah...


a. maya, terbalik, diperbesar
b. nyata, terbalik, dan diperbesar
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. maya, tegak, dan diperbesar
e. nyata, terbalik, dan mampu ditangkap layar

3. Keadaan jarak fokus dari kedua lensa pada mikroskop adalah...


a. fokus lensa okuler lebih pendek daripada fokus lensa objektif
b. fokus lensa okuler sama dengan fokus lensa objektif
c. fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler
d. fokus lensa objektif dua kali fokus lensa okuler
e. fokus lensa objektif empat kali fokus lensa okuler
161

4. Sifat bayangan akhir yang dibentuk oleh teleskop adalah...


a. nyata, tegak, dan diperbesar
b. nyata, terbalik, dan diperbesar
c. maya, terbalik, diperbesar
d. maya, tegak, dan diperbesar
e. nyata, terbalik, dan mampu ditangkap layar

5. Perhatikan gambar berikut ini!

Sifat bayangan yang dibentuk oleh bagian mikroskop yang ditunjuk oleh anak
panah adalah...
a. maya, terbalik, dan diperbesar
b. nyata, terbalik, dan diperbesar
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. maya, tegak, dan diperbesar
e. nyata, terbalik, dan mampu ditangkap layar
6. Sebuah mikroskop memiliki okuler dengan panjang fokus 1,8 cm dan objkektif
dengan panjang fokus 0,80 cm. Posisi benda jika jarak antar lensa 16 cm
adalah...
a. 0,75 cm d. 0,90 cm
b. 0,80 cm e. 1,00 cm
c. 0,85 cm

7. Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100×, jika perbesaran yang dibentuk
lensa objektif 5×, perbesaran lensa okulernya adalah...
a. 5 kali
b. 10 kali
c. 12 kali
d. 15 kali
e. 20 kali
162

8. Teropong bumi dipakai untuk mengamati seseorang yang berada pada jarak 1
km. Teropong tersebut mempunyai jarak fokus lensa objektif, pembalik, dan
okuler berturut – turut 25 cm, 0,5 cm, dan 0,25 cm. Jika pengamatan dilakukan
dengan mata tidak berakomodasi, panjang teropong tersebut adalah...
a. 24,65 cm d. 33,77 cm
b. 23,55 cm e. 45,00 cm
c. 27,25 cm

9. Sebuah benda berada pada jarak 2,5 cm di depan lensa objektif yang berfokus 2
cm. Bila fokus lensa okuler 10 cm dan jarak antara lensa objektif dan lensa
okuler 14 cm, maka perbesaran mikroskop jika mata berakomodasi maksimum
adalah...
a. 10 kali
b. 11 kali
c. 13 kali
d. 14 kali
e. 16 kali

10. Teropong yang terdiri atas beberapa cermin dan lensa disebut...
a. teropong biasa
b. teropong pantul
c. teropong panggung
d. teropong galileo
e. teropong bias

11. Pada mikroskop, terdiri dari dua lensa, yaitu...


a. lensa negatif – lensa negatif
b. lensa positif – lensa positif
c. lensa negatif – lensa positif
d. lensa okuler – lensa okuler
e. lensa konvergen – lensa divergen

12. Jarak titik api objektif dan okuler sebuah mikroskop berturut–turut adalah 1,7
cm dan 5 cm. Pada pengamatan mikro-organisme dengan menggunakan
mikroskop ini oleh mata normal tidak berakomodasi, jarak antara objektif
dengan okuler 22 cm. Dalam hal ini mikroorganisme terletak di muka objektif
sejauh (dalam cm)...
a. 1,54
b. 2,07
c. 2,27
d. 2,48
e. 2,59
163

13. Perhatikan gambar dibawah ini!

5
1 6

2 8
3
4
Berdasarkan gambar tersebut, lensa yang berfungsi sebagai lup ditunjukkan
oleh nomor...
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
14. Perhatikan skema teropong berikut ini!

1
Lensa yang ditunjukkan oleh nomor 2 berfungsi untuk...
a. meneruskan cahaya d. membalikkan bayangan
b. mengumpulkan cahaya e. mengubah bayangan
c. menghamburkan cahaya
15. Perhatikan gambar dibawah ini!
164

Jika jarak lensa obyektif dengan lensa okuler (d) besarnya 11 kali jarak fokus
lensa okuler maka perbesaran yang dihasilkan teropong untuk mata tidak
berakomodasi adalah…
a. 10 kali
b. 16 kali
c. 21 kali
d. 30 kali
e. 50 kali

16. Pada teropong bumi, jika kita mengamati benda – benda di bumi, bayangan
akhir harus tegak terhadap arah benda semula, hal ini didapat dengan cara...
a. menggunakan lensa cekung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif
dan lensa okuler
b. menggunakan lensa cekung kedua yang disisipkan diantara lensa objektif
dan lensa okuler
c. menggunakan lensa cembung pertama yang disisipkan diantara lensa
objektif dan lensa okuler
d. membalikkan lensa okuler
e. menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa
objektif dan lensa okuler

17. Pernyataan berikut ini benar, kecuali...


a. teleskop terdiri atas dua lensa positif
b. pada teropong, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada pada
titik fokus lensa tersebut
c. panjang teropong merupakan penjumlahan jarak fokus lensa objektif dan
jarak fokus lensa okuler
d. sama seperti mikroskop, lensa objektif pada teropong berfungsi sebagai lup
e. pada teropong bumi, supaya bayangan tegak maka teropong ditambahkan
lensa pembalik

18. Sebuah mikroskop memiliki lensa okuler dengan jarak fokus 2,5 cm dan lensa
objektif dengan jarak fokus 1,2 cm. Jika jarak lensa objektif dan okuler adalah
23 cm, perbesaran total mikroskop ketika mata berakamodasi maksimum
adalah...
a. 180 kali
b. -134 kali
c. -179 kali
d. 90 kali
e. -100 kali
165

19. Jarak titik api lensa objektif okuler sebuah mikroskop berturut – turut adalah
1,8 cm dan 6 cm. Pada pengamatan mikroorganisme, mikroskop digunakan
oleh mata normal dengan titik dekat 24 cm tanpa berakomodasi. Jika jarak
antara lensa objektif dan lensa okuler 24 cm, perbesaran mikroskop tersebut
adalah...
a. 10 d. 24
b. 12 e. 36
c. 16

20. Perhatikan gambar berikut ini!

Jarak lensa obyektif dan lensa okuler dari mikroskop tersebut adalah…
a. 20 cm d. 27 cm
b. 24 cm e. 29 cm
c. 25 cm

21. Perhatikan berikut ini!

Perbesaran teropong untuk mata tidak berakomodasi berdasarkan gambar di


atas adalah…
a. 14,5 kali
b. 12,5 kali
c. 11,5 kali
d. 10,5 kali
e. 9,5 kali
166

22. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar di atas, perbesaran bayangan untuk mata tidak


berakomodasi adalah…
a. 60 kali d. 40 kali
b. 50 kali e. 35 kali
c. 45 kali

23. Sebuah teropong bintang dipakai untuk mengamati bintang dengan


perbesaran 8 kali untuk mata tidak berakomodasi. Jika jarak lensa objektif
dengan lensa okuler sama dengan 45 cm, jarak fokus lensa okulernya adalah...
a. 6 cm
b. 7 cm
c. 2 cm
d. 9 cm
e. 5 cm

24. Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan
mata tak berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka
titik fokus lensa objektifnya adalah...
a. 1 cm
b. 1,5 cm
c. 2 cm
d. 0,5 cm
e. 3 cm

25. Sebuah teropong yang dipakai untuk melihat bintang menghasilkan perbesaran
9 kali. Jarak lensa objektif dan okuler 50 cm. Jika mata pengamat tidak
berakomodasi, maka jarak fokus okulernya adalah...
a. 4 cm
b. 4,5 cm
c. 5 cm
d. 5,5 cm
e. 6 cm
167
LAMPIRAN 15

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA


(SIKLUS III)

1. Berdasarkan soal, pernyataan 8. Berdasarkan perhitungan,


yang benar tentang ciri – ciri diperoleh hasil akhir: 27,25 cm.
mikroskop adalah nomor (i), (iii), Jawaban: C
dan (iv). 9. Berdasarkan perhitungan,
Jawaban: C diperoleh hasil akhir: 14 kali.
2. Sifat bayangan akhir yang Jawaban: D
dibentuk oleh mikroskop adalah 10. Teropong yang terdiri atas
maya, terbalik, dan diperbesar. beberapa cermin dan lensa
Jawaban: A disebut teropong pantul.
3. Pada mikroskop, fokus lensa Jawaban: B
objektif lebih pendek daripada 11. Mikroskop terdiri dari dua lensa,
fokus lensa okuler. yaitu dua lensa positif.
Jawaban: C Jawaban: B
4. Sifat bayangan akhir yang 12. Berdasarkan perhitungan,
dibentuk oleh teleskop adalah diperoleh hasil akhir: 1,54 cm.
maya, terbalik, dan diperbesar. Jawaban: A
Jawaban: C 13. Lensa pada mikroskop yang
5. Berdasarkan soal, bagian berfungsi sebagai lup adalah
mikroskop yang ditunjuk adalah lensa okuler. Berdasarkan
lensa okuler. Sifat bayangan yang gambar, lensa okuler ditunjuk
dibentuk oleh lensa tersebut oleh nomor 1 Jawaban: A
adalah maya, tegak,dan diperbesar. 14. Berdasarkan gambar, lensa yang
Jawaban: D ditunjuk oleh nomor dua adalah
6. Berdasarkan perhitungan, lensa cekung yang berfungsi
diperoleh hasil akhir: 0,85 cm. untuk membalikkan bayangan
Jawaban: C Jawaban: D
7. Berdasarkan perhitungan, 15. Berdasarkan perhitungan,
diperoleh hasil akhir: 20 kali. diperoleh hasil akhir: 10 kali.
Jawaban: E Jawaban: A
16. Pada teropong bumi, jika kita
mengamati benda – benda di
168

bumi, bayangan akhir harus 20. Berdasarkan perhitungan,


tegak terhadap arah benda diperoleh hasil akhir: 24 cm.
semula, hal ini didapat dengan Jawaban: B
cara menggunakan lensa 21. Berdasarkan perhitungan,
cembung ketiga yang disisipkan diperoleh hasil akhir: 12,5 kali.
diantara lensa objektif dan lensa Jawaban: B
okuler. 22. Berdasarkan perhitungan,
Jawaban: E diperoleh hasil akhir: 40 kali.
17. Supaya mudah dipahami, pada Jawaban: D
teropong dan mikroskop, lensa 23. Berdasarkan perhitungan,
yang berfungsi sebagai lup diperoleh hasil akhir: 5 cm.
adalah lensa okuler. Jawaban: E
Jawaban: D 24. Berdasarkan perhitungan,
18. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil akhir: 0,5 cm.
diperoleh hasil akhir: -179 kali. Jawaban: D
Jawaban: C 25. Berdasarkan perhitungan,
19. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil akhir: 5 cm.
diperoleh hasil akhir: 36. Jawaban: C
Jawaban: E
LAMPIRAN 16 169

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Jenis Penilaian : Afektif


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X MIA 2 / II

Skor Aspek Jumlah


No Nama
A B C D E Skor
1 Achmad Ryan Fauzi
2 Akhmad Darobi Aziz
3 Among Sri Widodo
4 Anggie Priscilia Koeswardhani
5 Anisa Ikrimatun Nikmah
6 Apri Nur Listiani
7 Budi Widi Setyanto
8 Eti Musyarofah
9 Fatkhah Muflikh Mubarok
10 Fayadh Abiyyi
11 Hanifah
12 Helmi Dhia Al Ghalib
13 Indah Restuningsih
14 Kurniasari
15 M. Haqi Nur Fadly
16 Nareswari Nur Agami
17 Novita Nafiatul Azhima
18 Pembayun Ari Ratri
19 Rafi Amrullah
20 Rakhmadi Wibowo
21 Rizky Larasati
22 Rizqi Riyadlotul Ma‟rifah
23 Salma Pratiwi
24 Septi Lutfiatun Nafiah
25 Siti Musyafa‟ah
26 Siti Zaenatun Khamidah
27 Solikhatun Diniah
28 Stephanus Sedah Gusmar
29 Triadi Singgih Pamungkas
30 Ulfa Fitriani
31 Yulia Afriani
32 Zaenal Abidin
170

Keterangan
Aspek yang dinilai:
A = Kehadiran di kelas
B = Keaktifan siswa
C = Minat terhadap pembelajaran
D = Pendengar yang baik
E = Kedisiplinan mengumpulkan LDS
Kriteria Penilaian Afektif
Aspek yang
Skor Kriteria Cara Peningkatan
diamati
5 Hadir di dalam kelas sebelum guru Peraturan sekolah
masuk ke kelas. mewajibkan semua
4
Hadir di dalam kelas setelah < 5 menit siswa untuk masuk
3 guru masuk di kelas. kelas setelah bel tanda
Hadir di dalam kelas setelah 5 s.d. 10 masuk dibunyikan.
2
Kehadiran di menit guru masuk di kelas. Kegiatan pembelajaran
kelas 1 Hadir di dalam kelas setelah 10 s.d. 15 didahului dengan
menit guru masuk di kelas. menampilkan video
Hadir di dalam kelas setelah > 15 atau gambar motivasi,
menit guru masuk di kelas. sehingga siswa lebih
antusias untuk masuk
kelas.
5 Bila siswa berperan aktif dalam diskusi Peneliti mengenalkan dan
baik bertanya maupun menjawab dan mengajarkan model
mampu mengajukan pertanyaan dengan diskusi baru yang disebut
ide/gagasan baru. model diskusi Tim Ahli.
4 Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya Model diskusi ini baru
maupun menjawab, tetapi tidak mampu pertama kali dilakukan
mengajukan pertanyaan dengan siswa, sehingga
ide/gagasan baru. diharapkan siswa lebih
Keaktifan siswa 3 aktif dan berminat
Siswa aktif dalam diskusi, tetapi tidak
pernah mengajukan gagasan/ide baru. terhadap kegiatan diskusi
2 Siswa pasif dalam diskusi, tetapi sesekali Setiap siswa diberi
mampu mengajukan gagasan/ide baru. panduan lengkap dalam
1 Siswa pasif dan tidak pernah mengajukan melakukan diskusi,
pertanyaan maupun memberikan berupa Lembar Diskusi
pertanyaan dengan ide/gagasan yang Siswa (LDS).
baru.
5 Merasa senang dan antusias saat Proses pembelajaran
pembelajaran berlangsung merupakan kerjasama
4
Merasa senang dan antusias saat kelompok dan saling
Minat terhadap bertukar pendapat.
pembelajaran berlangsung, tetapi tidak
pembelajaran
fokus pada pelajaran
3
Tidak antusias saat pembelajaran Penjelasan materi
171

2 berlangsung tetapi duduk dengan menggunakan media


tenang gambar, video, animasi,
1
Tidak antusias saat pembelajaran dan permainan.
berlangsung dan bermain sendiri.
Tidak antusias saat pembelajaran
berlangsung dan mengganggu teman
lainnya.
5 Siswa fokus mendengarkan Ketika
pendapat atau jawaban dari siswa lain presentasi, siswa
4
dengan tenang. menggunakan alat
Siswa fokus mendengarkan peraga tentang materi
pendapat atau jawaban dari siswa lain yang sedang dijelaskan.
3
dengan saling mengobrol dengan Peneliti
teman satu kelompoknya. melakukan pengamatan
2 Siswa fokus mendengarkan dengan cara
pendapat atau jawaban dari siswa lain berkeliling, sekaligus
dengan saling mengobrol dengan mengontrol siswa
Pendengar yang 1
baik teman lain kelompok. supaya fokus
Siswa tidak fokus mendengarkan
mendengarkan pendapat atau jawaban presentasi.
dari siswa lain, tetapi duduk dengan Peneliti
tenang menjelaskan materi
Siswa tidak fokus menggunakan media
mendengarkan pendapat atau jawaban video, gambar, animasi,
dari siswa lain dan saling mengobrol dan permainan.
dengan siswa lainnya.
5 Mengumpulkan LDS tepat waktu dan Peneliti mengumumkan
sesuai prosedur. jika ketepatan waktu
4
Mengumpulkan LDS tepat waktu dan mengumpulkan LDS,
3 tidak sesuai prosedur. merupakan nilai
Mengumpulkan LDS tidak tepat tambahan dalam
2 menentukan siapa
Kedisiplinan waktu dan sesuai prosedur
mengumpulkan 1 Mengumpulkan LDS tidak tepat kelompok terbaik
LDS waktu dan tidak sesuai prosedur Waktu untuk diskusi
Tidak mengumpulkan LDS dibuat efektif dan
efisien
Siswa boleh mencari
sumber materi dari
selain buku pelajaran.
LAMPIRAN 17 172

LEMBAR OBSERVASI SISWA


Jenis Penilaian : Psikomotor
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X MIA 2 / II

Skor Aspek Jumlah


No. Nama
A B C D E Skor
1 Achmad Ryan Fauzi
2 Akhmad Darobi Aziz
3 Among Sri Widodo
4 Anggie Priscilia Koeswardhani
5 Anisa Ikrimatun Nikmah
6 Apri Nur Listiani
7 Budi Widi Setyanto
8 Eti Musyarofah
9 Fatkhah Muflikh Mubarok
10 Fayadh Abiyyi
11 Hanifah
12 Helmi Dhia Al Ghalib
13 Indah Restuningsih
14 Kurniasari
15 M. Haqi Nur Fadly
16 Nareswari Nur Agami
17 Novita Nafiatul Azhima
18 Pembayun Ari Ratri
19 Rafi Amrullah
20 Rakhmadi Wibowo
21 Rizky Larasati
22 Rizqi Riyadlotul Ma‟rifah
23 Salma Pratiwi
24 Septi Lutfiatun Nafiah
25 Siti Musyafa‟ah
26 Siti Zaenatun Khamidah
27 Solikhatun Diniah
28 Stephanus Sedah Gusmar
29 Triadi Singgih Pamungkas
30 Ulfa Fitriani
31 Yulia Afriani
32 Zaenal Abidin
173

Keterangan :
Aspek yang dinilai :
A = Kemampuan siswa untuk menyiapkan materi/bahan presentasi dan demonstrasi.
B = Kemampuan siswa untuk melakukan presentasi dan demonstrasi.
C = Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta diskusi
D = Kemampuan siswa untuk mengajak siswa lain supaya berpartisipasi dalam diskusi
E = Kemampuan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok

Kriteria Penilaian Psikomotorik Siswa

Aspek yang Cara


Skor Kriteria
diamati Peningkatan
5 Menyiapkan materi dengan lengkap Siswa diberi panduan
tanpa memerlukan bantuan guru. LDS yang disediakan
4
Menyiapkan materi dengan lengkap dan peneliti
3 memerlukan bantuan guru Siswa boleh mencari
Menyiapkan materi dengan lengkap dan sumber materi dari
2
lebih dari 50% memerlukan bantuan berbagai buku dan
Menyiapkan media
1 guru.
materi
Menyiapkan materi kurang lengkap Siswa boleh bertanya
walaupun sudah memerlukan bantuan pada siswa lain
guru. tentang materi yang
Tidak mampu menyiapkan materi sedang didiskusikan
walaupun sudah memerlukan bantuan
guru.
5 Melakukan presentasi dengan benar dan Siswa presentasi
sesuai petunjuk LDS. menggunakan alat
4
Melakukan presentasi dengan benar peraga dan gambar.
Melakukan presentasi

3 tetapi tidak sesuai petunjuk LDS Siswa presentasi


Melakukan presentasi sampai dengan dengan LDS yang
2
50% benar dan sesuai petunjuk LDS. telah diisi dan
1 Melakukan presentasi kurang benar, didiskusikan bersama
tetapi sesuai petunjuk LDS anggota kelompoknya.
Melakukan Tidak dapat melakukan presentasi.
Diskusi
174

5 Menyampaikan materi alat – alat optik Siswa menyampaikan


sesuai dengan tugas yang diberikan materi dengan
4 secara jelas bergantian, tidak
Menyampaikan materi alat – alat optik diwakilkan.

Berkomunikasi dengan peserta diskusi


sesuai dengan tugas yang diberikan tetapi Siswa diberi waktu
3
tidak secara jelas untuk saling bertanya
Menyampaikan materi materi alat - alat jawab dan
2 optik tidak sesuai dengan tugas yang memberikan pendapat
diberikan tetapi disampaikan secara atau masukan.
1 jelas. Peneliti menjelaskan
Menyampaikan materi materi alat - alat pertanyaan dari
optik tidak sesuai dengan tugas yang peserta diskusi yang
diberikan dan tidak disampaikan secara belum bisa dijawab,
jelas menggunakan media
Tidak dapat menyampaikan materi alat gambar, video, dan
optik sesuai dengan tugas yang diberikan. animasi

5 Mampu mempengaruhi siswa lain untuk Peneliti menyediakan


Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi

bertanya sehingga banyak siswa yang waktu untuk saling


terlibat dalam kegiatan diskusi. bertukar pendapat
Mampu mempengaruhi siswa lain untuk antar siswa.
4
bertanya namun hanya setengah dari Peneliti
jumlah siswa yang terlibat dalam mengumumkan jika
kegiatan diskusi. keaktifan siswa juga
3 Mampu mempengaruhi siswa lain untuk sebagai tambahan
bertanya namun hanya sebagian kecil untuk menentukan
jumlah siswa yang terlibat dalam diskusi. siswa teraktif.
Mempunyai kemampuan mempengaruhi
2
siswa lain untuk bertanya, tetapi tidak
ada siswa yang mengajukan pertanyaan.
Tidak dapat mempengaruhi siswa untuk
1 bertanya dalam kegiatan diskusi.
5 Bekerjasama dengan semua anggota Setiap siswa diberi
4
Bekerjasama dengan 6 – 5 orang anggota LDS, sehingga
3 kelompok. diharapkan semua
Bekerjasama dalam Bekerja sama dengan 4 – 3 orang anggota siswa mampu
kelompok 2 kelompok. bekerjasama dengan
Bekerja sama dengan 3 – 2 orang anggota baik
1
kelompok. Anggota kelompok
Tidak bekerjasama dengan kelompoknya tidak terlalu banyak,
sehingga kegiatan
diskusi lebih maksimal.
175
LAMPIRAN 18

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

1. Gambarkan diagram mata manusia pada kolom di bawah ini !


Jawab :………………
176

2. Tuliskanlah bagian-bagian mata dan jelaskan fungsi masing-masing bagian


pada tabel berikut ini!
Jawab : …………
Tabel bagian-bagian mata dan fungsinya

No Nama bagian mata Fungsi


1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar berikut ini adalah bagan mata normal. Amatilah dengan seksama
bagan tersebut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

Gambar 1. Mata normal (emetropi) : (a) titik dekat mata sejauh 25 cm, (b) titik jauh mata di
tak berhingga
1. Pada Gambar 1(a) dan 1(b) , dimanakah jatuhnya bayangan benda yang
dibentuk oleh lensa pada mata normal ?
Jawab : ..........................................................................................................
2. Dimanakah titik terdekat yang dapat dilihat oleh mata normal pada saat
mata berakomodasi maksimum ?
Jawab : ..........................................................................................................
177

3. Dimanakah titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata pada saat mata tak
berakomodasi?
Jawab:............................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Jelaskan apa yang disebut dengan daya akomodasi mata ?.
Jawab :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Jelaskan bagaimana jangkauan penglihatan mata normal ?

Jawab : ......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................................................................................................................................
178

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat
yang disediakan!

Diskusi

Gambar berikut ini adalah diagram mata miopi (rabun jauh)

(c)
Gambar 2. Mata miopi (rabun jauh): (a) titik dekat mata, (b) titik jauh mata telah
bergeser, (c) keadaan mata penderita miopi setelah ditolong dengan kacamata

1. Pada Gambar 2 (a) , benda berada pada jarak dekat, dimanakah letak
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab : .........................................................................................................
179

2. Pada Gambar 2 (b), Benda berada di jauh tak hingga, dimanakah


bayangan yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab :
.......................................................................................................................
3. Jelaskan mengapa seseorang dapat memiliki cacat mata miopi ?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
............................................................................................................
4. Bagaimanakah jangkauan penglihatan mata miopi ?.
Jawab :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Agar dapat melihat benda-benda pada jarak tak hingga, penderita rabun
jauh menggunakan kacamata, dimanakah letak bayangan benda yang
dibentuk oleh kacamata tersebut ?
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
6. Turunkan rumus kekuatan lensa kacamata yang dipakai oleh penderita
rabun jauh!
Jawab :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
180

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

Gambar berikut ini adalah diagram mata hipermetropi (rabun dekat)

(c)
Gambar 3. Mata hipermetropi (rabun dekat): (a) titik dekat mata telah
bergeser menjauh, (b) titik jauh mata normal, (c) keadaan mata penderita
hipermetropi setelah ditolong dengan kacamata

1. Pada Gambar 3 (a), benda berada pada titik dekat, dimanakah bayangan
yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab: .........................................................................................................
181

2. Pada Gambar 3 (b), benda berada di jauh tak hingga, dimanakah bayangan
yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab : .........................................................................................................

3. Jelaskan mengapa seseorang dapat memiliki cacat mata hipermetropi ?


Jawab :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
4. Bagaimanakah jangkauan penglihatan mata hipermetropi ?.
Jawab :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
5. Agar dapat melihat benda-benda pada jarak dekat, penderita rabun dekat
menggunakan kacamata, dimanakah letak bayangan benda yang dibentuk oleh
kacamata tersebut ?

Jawab : ....................................................................................................................
.................................................................................................................................
....................................................................................................

6. Turunkan rumus kekuatan lensa kacamata yang dipakai oleh penderita


rabun dekat !
Jawab :
182

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!
Diskusi

Gambar berikut ini adalah diagram mata presbiopi (mata tua)

(a) (b)

Gambar 4. Mata presbopi (mata tua): (a) titik jauh mata bergeser
mendekat, (b) titik dekat mata telah bergeser menjauh

1. Pada Gambar 4 (a) benda berada di tempat jauh, dimanakah bayangan


yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab : ..............................................................................................
183

2. Pada Gambar 4 (b) benda berada pada jarak baca (25 cm), dimanakah
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata ?
Jawab : ...........................................................................................................
3. Penderita cacat mata presbiopi ini, mata tidak jelas melihat benda yang
letaknya ................................... dan .......................................................

4. Cacat mata presbiopi terjadi


karena : .....................................................................................................................
..........................................................................................................................
5. Bagaimanakah jangkauan seorang cacat mata presbiopi ?
Jawab :

...................................................................................................................................
............................................................................................................

...................................................................................................................................
............................................................................................................

6. Cacat mata presbiopi dapat ditolong menggunakan


kacamata : .................................................................................................................
..............................................................................................................................
184

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

1. Astigmatisma
adalah ...............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Cacat mata astigmatisma tidak dapat
membedakan ....................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa ............................................
185

4. Berikan contoh tindakan/perilaku yang dapat menyebabkan mata terkena cacat


astigmatisme!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

5. Gambarkan diagram mata yang terkena astigmatisme pada kolom dibawah ini!

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................
186

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

1. Katarak
adalah ...............................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
2. Penyakit katarak biasanya disebabkan oleh
..........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Penyakit mata ini dapat ditolong melalui
..........................................................................................................................................
....................................................................................................................
187

4. Berikan contoh tindakan/perilaku yang dapat menyebabkan mata terkena penyakit


mata katarak!
Jawab:

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

5. Berikan gambaran program-program yang harus dimaksimalkan oleh pemerintah


Indonesia untuk mencegah penyakit katarak pada anak sampai orang lanjut usia!
Jawab:

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
188

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk
SMA kelas X pada pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan
Alat-alat Optik, materi : Mata dan cacat mata.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan


menuliskan jawaban pada tempat yang disediakan!

Diskusi

1. Selain penyakit mata katarak, tuliskan contoh penyakit mata yang lain pada
tabel berikut ini beserta penjelasannya!
No Nama penyakit mata Penjelasan
189

2. Tuliskan langkah-langkah efektif supaya kita tidak terkena penyakit mata pada
kolom di bawah ini!
190
LAMPIRAN 19

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi

1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Kamera.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi
1. Tuliskan pengertian kamera secara jelas dan tepat!
Jawab :
Pengertian kamera:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
2. Apa fungsi kamera secara umum?
Jawab:....................................................................................................................
3. Ada tiga penyetelan utama pada kamera dengan kualitas yang baik, yaitu:
No Penyetelan pada kamera Penjelasan
1.
2.
3.
4. Tuliskan jenis-jenis kamera yang kalian ketahui pada tabel di bawah ini!
Tabel jenis-jenis kamera

No Jenis Kamera Keterangan


1. …. ….
2. …. ….
3. …. ….
4. …. ….
5.
…. ….
191

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Kamera.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi
3. Tuliskan bagian-bagian kamera serta jelaskan fungsi masing-masing bagian!
Tabel bagian-bagian kamera dan fungsinya
No Nama Bagian Kamera Fungsi

1. …. ….
2. …. ….
3. …. ….
4. …. ….
5.
…. ….
6.
…. ….
7.
8.
…. ….
9. .... ….
10. .... ....
.... ....
192

4. Tuliskan proses kamera dari memotret sampai tahap pencetakan sehingga


terlihat gambar yang bagus di kolom di bawah ini!
Jawab:

....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................
193

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Kamera

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

1. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada kamera serta berilah


penjelasan!
Jawab :
194

Penjelasan:

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.........................................................................................................................
195

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mata dan
Kamera

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!
Diskusi
1. Tuliskan secara singkat prinsip kerja mata!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

2. Tuliskan secara singkat prinsip kerja kamera!


..................................................................................................................................................
............................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................
196

3. Tuliskan persamaan dan perbedaan mata dengan kamera pada tabel berikut

ini!

No Mata Kamera
197

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Lup

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi

1. Tuliskan pengertian lup secara jelas dan tepat!


Jawab :
Pengertian lup:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

2. Apa fungsi lup secara umum?


Jawab:........................................................................................................................

3. Sebutkan contoh aplikasi/kegunaan lup pada kehidupan sehari-hari!

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
198

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Lup

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Petunjuk: Bacalah buku tentang lup, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan


dibawah ini!
Untuk memanfaatkan lensa cembung sebagai lup, maka benda harus diletakkan
di ........................( 0 < S < f ) sehingga sifat bayangannya
adalah ........................................................
Pada penggunaan lup dapat ditentukan perbesaran bayangannya. Perbesarannya
sering digunakan perbesaran sudut (anguler). Persamaannya
memenuhi:...........................................................
Pengamatan dengan lup memiliki dua keadaan akomodasi yang penting
yaitu ......................................... dan ..........................................................
Pengamatan akomodasi maksimum dengan lup berarti bayangan oleh lensa lup
harus berada pada ...............................................
Rumus perbesaran anguler lup untuk pada akomodasi maksimum dapat
dituliskan.........................................
199

Pengamatan akomodasi minimum dengan lup berarti bayangan oleh lup harus
di ........................................ Bayangan ini terjadi jika benda ditempatkan
pada .........................................
Rumus perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi minimum
adalah...................................................
Sedangkan rumus perbesaran anguler lup pada jarak tertentu dapat
dituliskan.........................................................
Berikanlah dua contoh soal beserta pembahasannya tentang materi lup pada
kolom di bawah ini!

.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
200

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Lup

2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat


yang disediakan!

Diskusi
1. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada lup serta beri penjelasan
untuk mata berakomodasi maksimum!
Jawab :
201

Penjelasan:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................
2. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada lup serta beri penjelasan
...............................................................................................................................................
untuk mata berakomodasi minimum!
.........................................................................................................................
Jawab :

Penjelasan:

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................
...............................................................................................................................................
.........................................................................................................................
LAMPIRAN 20 202

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

MASALAH 1 :
- Bagaimanakah kita dapat melihat suatu benda yang sangat kecil/mikro?
- Apakah fungsi dari mikroskop dan teleskop?

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mikroskop dan
Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat
yang disediakan!

Diskusi I

1. Tuliskan pengertian mikroskop secara jelas dan tepat!


Jawab :
Pengertian mikroskop:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

2. Apa fungsi mikroskop secara umum?

Jawab:........................................................................................................................
203

3. Tuliskan bagian-bagian mikroskop serta jelaskan fungsi masing-masing bagian!


Tabel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
No Nama Bagian Mikroskop Fungsi

1. …. ….
2. …. ….
3. …. ….
4. …. ….
5.
…. ….
6.
…. ….
7.
8.
…. ….
9. ….. ….
10. .... ....

4. Tuliskan jenis-jenis mikroskop yang kalian ketahui!


Jawab:........................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Tuliskan pengertian mikroskop secara jelas dan tepat!
Jawab :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
6. Apa fungsi teleskop secara umum?
Jawab:........................................................................................................................

7. Tuliskan bagian-bagian teleskop secara umum serta jelaskan fungsi masing-


masing bagian!
Tabel bagian-bagian teleskop dan fungsinya

No Nama Bagian Mikroskop Fungsi


1. …. ….
2. …. ….
3. …. ….
4. …. ….
5.
…. ….
6.
…. ….
7.
…. ….

8. Tuliskan jenis-jenis teropong/teleskop yang kalian ketahui!


Jawab:....................................................................................................................
204

LEMBAR DISKUSI SISWA


Kelompok :

Nama Anggota :

MASALAH 1 :

- Bagaimanakah kita dapat melihat suatu benda yang sangat kecil/mikro?


- Apakah fungsi dari mikroskop dan teleskop?

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan
Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mikroskop dan
Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat
yang disediakan!

Petunjuk: Bacalah buku tentang mikroskop, kemudian jawab pertanyaan-


pertanyaan dibawah ini!
Pada mikroskop, lensa cembung yang dekat dengan benda
disebut.......................... sedangkan lensa cembung yang dekat dengan mata
disebut........................................
Jarak fokus lensa ................................. lebih besar dartipada jarak fokus
lensa......................................
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat........................
Lensa okuler berfungsi seperti......................, membentuk bayangan yang
bersifat.................................
205

Tuliskan persamaan perbesaran lensa objektif!


..........................................................................................
Tuliskan persamaan perbesaran pada lensa okuler jika:
Mata berakomodasi maksimum.......................................
Mata tidak berakomodasi.........................................
Sedangkan persamaan perbesaran total mikroskop
adalah.......................................
Panjang mikroskop merupakan.............................................................................
...............................................................................................................................
yang dirumuskan...............................................................................
Panjang mikroskop ketika mata tidak berakomodasi
dirumuskan...........................................................................................................
Gambarkan diagram sinar pembentukan bayangan pada mikroskop optik!
(jangan lupa pakai penggaris).
Jawab:............
206

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada
pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi :
Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban
pada tempat yang disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Tuliskan rumus perbesaran teropong untuk:
a. Mata berakomodasi maksimum:
b. mata tidak berakomodasi:
5. Tuliskan rumus untuk menentukan panjang teropong!
6. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada teropong secara umum!
207

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada
pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi :
Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban
pada tempat yang disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Gambarkan pembentukan bayangan pada teropong bintang!
208

5. Mengapa pengamatan bintang di langit dilakukan dengan mata tidak berakomodasi?


Jawab.......................................................................................................................................
6. Jarak antara kedua lensa (d) pada teropong bintang dirumuskan.....................................
7. Tuliskan urutan proses untuk mendapatkan rumus perbesaran teropong!
Jawab:

8. Tuliskan persamaan panjang teropong dan perbesaran teropong ketika akomodasi


maksmum. Bagaimana mencari Sok pada kasus ini?
209

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada
pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi :
Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban
pada tempat yang disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Gambarkan pembentukan bayangan pada teropong bumi!
210

5. Mengapa pengamatan bintang di langit dilakukan dengan mata tidak berakomodasi?


Jawab.......................................................................................................................................
6. Jarak antara kedua lensa (d) pada teropong bintang dirumuskan.....................................
7. Tuliskan urutan proses untuk mendapatkan rumus perbesaran teropong!
Jawab:

8. Tuliskan persamaan panjang teropong dan perbesaran teropong ketika akomodasi


maksmum. Bagaimana mencari Sok pada kasus ini?
211

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada
pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi :
Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban
pada tempat yang disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Gambar dan jelaskan diagram arah bayangan pada teropong panggung!
212

5. Pada teropong panggung, pembalikan bayangan menggunakan.............................................


.................................................................................................................................................
6. Tuliskan persamaan panjang dan perbesaran angular pada teropong panggung!
Jawab:
213

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada
pokok bahasan Optika Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi :
Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban
pada tempat yang disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Gambar dan jelaskan diagram arah bayangan pada teropong pantul astronomi beserta
penjelasannya!
214

5. Jenis teropong ini disebut teropong pantul dikarenakan.........................................................


.................................................................................................................................................
6. Ada beberapa alasan kenapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif, yaitu:.....
Jawab:
215

LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok:

Anggota:

Langkah Diskusi
1. Pelajarilah buku pelajaran FISIKA untuk SMA kelas X pada pokok bahasan Optika
Geometris, sub pokok bahasan Alat-alat Optik, materi : Mikroskop dan Teleskop.
2. Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan menuliskan jawaban pada tempat yang
disediakan!
Diskusi I
1. Tuliskan pengertian dan jenis utama teropong!
a. Pengertian teleskop/teropong adalah...................................................................................
.................................................................................................................................................
b. Ada dua jenis utama teropong, yaitu:
........................................ yang terdiri atas.....................................................................
........................................yang terdiri atas......................................................................
2. Jenis teropong ini disebut dengan teropong bias dikarenakan
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
4. Gambar dan jelaskan diagram teropong prisma atau binokuler!
216

5. Pada teropong prisma, untuk membalik bayangan menggunakan................................


217
LAMPIRAN 21 217

PENYAJIAN DATA UJI VALIDITAS SOAL


Siklus I
Nom or Soal Skor
Nam a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15
2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15
3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 11
4 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13
5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 9
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21
7 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10
8 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16
9 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8
10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 12
12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 17
14 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12
15 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 18
17 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7
18 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13
19 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 17
20 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 11
21 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 10
24 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
25 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8
26 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 12
27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 18
31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 7
32 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19
33 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 8
34 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 8
35 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21
37 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 10
38 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
B 21 29 16 24 14 15 12 21 13 21 20 18 17 20 25 9 12 27 11 16 16 11 27 21 19 455
218

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 1 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 2 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 3 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 4
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 15 1 225 15 1 1 15 1 225 15 1 1 15 1 225 15 1 1 15 1 225 15
2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15
3 1 11 1 121 11 3 1 11 1 121 11 3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11
4 1 13 1 169 13 4 1 13 1 169 13 4 1 13 1 169 13 4 0 13 0 169 0
5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0
6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21
7 1 10 1 100 10 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10
8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16
9 1 8 1 64 8 9 1 8 1 64 8 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0
10 1 13 1 169 13 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13
11 0 12 0 144 0 11 1 12 1 144 12 11 1 12 1 144 12 11 1 12 1 144 12
12 0 7 0 49 0 12 1 7 1 49 7 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0
13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17
14 1 12 1 144 12 14 1 12 1 144 12 14 0 12 0 144 0 14 1 12 1 144 12
15 1 12 1 144 12 15 1 12 1 144 12 15 0 12 0 144 0 15 1 12 1 144 12
16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18
17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7 17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7
18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13 18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13
19 0 17 0 289 0 19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0 19 1 17 1 289 17
20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11
21 0 6 0 36 0 21 1 6 1 36 6 21 1 6 1 36 6 21 0 6 0 36 0
22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 1 7 1 49 7 22 0 7 0 49 0
23 1 10 1 100 10 23 1 10 1 100 10 23 0 10 0 100 0 23 1 10 1 100 10
24 1 10 1 100 10 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0
25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8 25 1 8 1 64 8
26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0
27 0 18 0 324 0 27 0 18 0 324 0 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18
28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0
29 1 7 1 49 7 29 1 7 1 49 7 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0
30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18
31 0 7 0 49 0 31 1 7 1 49 7 31 1 7 1 49 7 31 0 7 0 49 0
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 0 8 0 64 0 33 1 8 1 64 8 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0
34 1 8 1 64 8 34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0
35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 1 5 1 25 5
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 0 18 0 324 0 38 0 18 0 324 0
Jumlah 21 455 21 6227 288 Jumlah 29 455 29 6227 372 Jumlah 16 455 16 6227 227 Jumlah 24 455 24 6227 329
rxy= 0,427 rxy= 0,3385 rxy= 0,417 rxy= 0,50163
219

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 5 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 6 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 7 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 8
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15
2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15 2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15
3 0 11 0 121 0 3 0 11 0 121 0 3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11
4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13 4 0 13 0 169 0 4 0 13 0 169 0
5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0 5 1 9 1 81 9
6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 0 21 0 441 0 6 1 21 1 441 21
7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0 7 0 10 0 100 0
8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16
9 1 8 1 64 8 9 1 8 1 64 8 9 0 8 0 64 0 9 1 8 1 64 8
10 1 13 1 169 13 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13
11 1 12 1 144 12 11 0 12 0 144 0 11 0 12 0 144 0 11 0 12 0 144 0
12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0
13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17
14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 1 12 1 144 12
15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0 15 1 12 1 144 12 15 0 12 0 144 0
16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 0 18 0 324 0
17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7 17 0 7 0 49 0
18 0 13 0 169 0 18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13 18 1 13 1 169 13
19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11
21 1 6 1 36 6 21 0 6 0 36 0 21 1 6 1 36 6 21 0 6 0 36 0
22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 1 7 1 49 7
23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0
24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 1 10 1 100 10
25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8 25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0
26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18
28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0
29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0
30 0 18 0 324 0 30 0 18 0 324 0 30 0 18 0 324 0 30 1 18 1 324 18
31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0
32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0
33 1 8 1 64 8 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0
34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0
35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 1 5 1 25 5 35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 0 18 0 324 0 38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18
Jumlah 14 455 14 6227 200 Jumlah 15 455 15 6227 226 Jumlah 12 455 12 6227 171 Jumlah 21 455 21 6227 292
rxy= 0,39 rxy= 0,5517 rxy= 0,342 rxy= 0,47404
220

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 9 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 10 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 11 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 12
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15
2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15
3 0 11 0 121 0 3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11 3 0 11 0 121 0
4 0 13 0 169 0 4 0 13 0 169 0 4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13
5 0 9 0 81 0 5 1 9 1 81 9 5 1 9 1 81 9 5 1 9 1 81 9
6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21
7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0 7 0 10 0 100 0
8 0 16 0 256 0 8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16
9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0
10 0 13 0 169 0 10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0
11 1 12 1 144 12 11 1 12 1 144 12 11 0 12 0 144 0 11 0 12 0 144 0
12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 1 7 1 49 7 12 1 7 1 49 7
13 0 17 0 289 0 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 0 17 0 289 0
14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0
15 0 12 0 144 0 15 1 12 1 144 12 15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0
16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 0 18 0 324 0 16 1 18 1 324 18
17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0
18 0 13 0 169 0 18 0 13 0 169 0 18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13
19 0 17 0 289 0 19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0 19 0 17 0 289 0
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0
21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0
22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0
23 1 10 1 100 10 23 1 10 1 100 10 23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0
24 1 10 1 100 10 24 1 10 1 100 10 24 0 10 0 100 0 24 1 10 1 100 10
25 1 8 1 64 8 25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8
26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 0 18 0 324 0 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 0 18 0 324 0
28 1 6 1 36 6 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 1 6 1 36 6
29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 1 7 1 49 7 29 0 7 0 49 0
30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18
31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0
33 1 8 1 64 8 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0 33 1 8 1 64 8
34 0 8 0 64 0 34 1 8 1 64 8 34 0 8 0 64 0 34 1 8 1 64 8
35 0 5 0 25 0 35 1 5 1 25 5 35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 1 21 1 441 21
37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0
38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 0 18 0 324 0 38 1 18 1 324 18
Jumlah 13 455 13 6227 181 Jumlah 21 455 21 6227 295 Jumlah 12 455 12 6227 171 Jumlah 18 455 18 6227 236
rxy= 0,3105 rxy= 0,5091 rxy= 0,342 rxy= 0,23833
221

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 13 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 14 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 15 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 16
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15 1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0
2 0 15 0 225 0 2 0 15 0 225 0 2 0 15 0 225 0 2 0 15 0 225 0
3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11 3 1 11 1 121 11 3 0 11 0 121 0
4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13 4 1 13 1 169 13 4 0 13 0 169 0
5 0 9 0 81 0 5 1 9 1 81 9 5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0
6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21
7 0 10 0 100 0 7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0
8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0
9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0 9 1 8 1 64 8 9 0 8 0 64 0
10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0
11 0 12 0 144 0 11 0 12 0 144 0 11 1 12 1 144 12 11 0 12 0 144 0
12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 1 7 1 49 7
13 1 17 1 289 17 13 0 17 0 289 0 13 1 17 1 289 17 13 0 17 0 289 0
14 1 12 1 144 12 14 1 12 1 144 12 14 1 12 1 144 12 14 0 12 0 144 0
15 1 12 1 144 12 15 1 12 1 144 12 15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0
16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 0 18 0 324 0
17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0
18 1 13 1 169 13 18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13 18 1 13 1 169 13
19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0
20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11
21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 1 6 1 36 6
22 1 7 1 49 7 22 1 7 1 49 7 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0
23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0 23 1 10 1 100 10 23 0 10 0 100 0
24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 1 10 1 100 10 24 0 10 0 100 0
25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8
26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0
27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 0 18 0 324 0
28 1 6 1 36 6 28 1 6 1 36 6 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0
29 1 7 1 49 7 29 1 7 1 49 7 29 1 7 1 49 7 29 0 7 0 49 0
30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18
31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 1 7 1 49 7
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0
34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 1 8 1 64 8 34 0 8 0 64 0
35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0
37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0
38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 0 18 0 324 0
Jumlah 17 455 17 6227 246 Jumlah 20 455 20 6227 282 Jumlah 25 455 25 6227 346 Jumlah 9 455 9 6227 110
rxy= 0,4962 rxy= 0,495 rxy= 0,572 rxy= 0,03058
222

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 17 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 18 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 19 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 20
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15 1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0
2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15 2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15
3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11 3 0 11 0 121 0 3 0 11 0 121 0
4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13 4 1 13 1 169 13 4 1 13 1 169 13
5 0 9 0 81 0 5 1 9 1 81 9 5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0
6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 0 21 0 441 0 6 1 21 1 441 21
7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0
8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16
9 0 8 0 64 0 9 1 8 1 64 8 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0
10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0 10 0 13 0 169 0
11 0 12 0 144 0 11 1 12 1 144 12 11 1 12 1 144 12 11 0 12 0 144 0
12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0 12 0 7 0 49 0
13 0 17 0 289 0 13 1 17 1 289 17 13 0 17 0 289 0 13 0 17 0 289 0
14 1 12 1 144 12 14 1 12 1 144 12 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0
15 1 12 1 144 12 15 1 12 1 144 12 15 1 12 1 144 12 15 0 12 0 144 0
16 0 18 0 324 0 16 0 18 0 324 0 16 0 18 0 324 0 16 0 18 0 324 0
17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7 17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7
18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13 18 0 13 0 169 0 18 0 13 0 169 0
19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0 19 1 17 1 289 17
20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0
21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0
22 1 7 1 49 7 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 1 7 1 49 7
23 0 10 0 100 0 23 0 10 0 100 0 23 1 10 1 100 10 23 0 10 0 100 0
24 0 10 0 100 0 24 1 10 1 100 10 24 1 10 1 100 10 24 1 10 1 100 10
25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8
26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 0 18 0 324 0 27 1 18 1 324 18
28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 1 6 1 36 6 28 0 6 0 36 0
29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0
30 0 18 0 324 0 30 1 18 1 324 18 30 0 18 0 324 0 30 1 18 1 324 18
31 1 7 1 49 7 31 1 7 1 49 7 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19
33 0 8 0 64 0 33 1 8 1 64 8 33 1 8 1 64 8 33 0 8 0 64 0
34 1 8 1 64 8 34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 1 8 1 64 8
35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 1 5 1 25 5 35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 1 21 1 441 21
37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0
38 0 18 0 324 0 38 1 18 1 324 18 38 0 18 0 324 0 38 1 18 1 324 18
Jumlah 12 455 12 6227 170 Jumlah 27 455 27 6227 363 Jumlah 11 455 11 6227 112 Jumlah 16 455 16 6227 228
rxy= 0,3291 rxy= 0,5089 rxy= -0,25 rxy= 0,42876
223

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 21 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 22 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 23 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 24 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 25
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15 1 0 15 0 225 0 1 1 15 1 225 15
2 0 15 0 225 0 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15 2 1 15 1 225 15
3 0 11 0 121 0 3 0 11 0 121 0 3 1 11 1 121 11 3 1 11 1 121 11 3 1 11 1 121 11
4 1 13 1 169 13 4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13 4 0 13 0 169 0 4 1 13 1 169 13
5 0 9 0 81 0 5 0 9 0 81 0 5 1 9 1 81 9 5 1 9 1 81 9 5 1 9 1 81 9
6 0 21 0 441 0 6 0 21 0 441 0 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21 6 1 21 1 441 21
7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0 7 1 10 1 100 10 7 0 10 0 100 0 7 0 10 0 100 0
8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0 8 1 16 1 256 16 8 1 16 1 256 16 8 0 16 0 256 0
9 0 8 0 64 0 9 1 8 1 64 8 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0 9 0 8 0 64 0
10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13 10 0 13 0 169 0 10 1 13 1 169 13
11 0 12 0 144 0 11 1 12 1 144 12 11 1 12 1 144 12 11 0 12 0 144 0 11 1 12 1 144 12
12 0 7 0 49 0 12 1 7 1 49 7 12 0 7 0 49 0 12 1 7 1 49 7 12 1 7 1 49 7
13 1 17 1 289 17 13 0 17 0 289 0 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17 13 1 17 1 289 17
14 1 12 1 144 12 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 0 12 0 144 0 14 1 12 1 144 12
15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0 15 0 12 0 144 0 15 1 12 1 144 12
16 1 18 1 324 18 16 0 18 0 324 0 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18 16 1 18 1 324 18
17 0 7 0 49 0 17 1 7 1 49 7 17 1 7 1 49 7 17 0 7 0 49 0 17 0 7 0 49 0
18 0 13 0 169 0 18 1 13 1 169 13 18 1 13 1 169 13 18 1 13 1 169 13 18 0 13 0 169 0
19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0 19 1 17 1 289 17 19 1 17 1 289 17 19 0 17 0 289 0
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0
21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0 21 1 6 1 36 6 21 0 6 0 36 0 21 0 6 0 36 0
22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 0 7 0 49 0 22 1 7 1 49 7
23 0 10 0 100 0 23 1 10 1 100 10 23 1 10 1 100 10 23 1 10 1 100 10 23 0 10 0 100 0
24 1 10 1 100 10 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0 24 0 10 0 100 0
25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0 25 1 8 1 64 8 25 0 8 0 64 0 25 0 8 0 64 0
26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0
27 1 18 1 324 18 27 0 18 0 324 0 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18 27 1 18 1 324 18
28 0 6 0 36 0 28 1 6 1 36 6 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0 28 0 6 0 36 0
29 0 7 0 49 0 29 1 7 1 49 7 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0 29 0 7 0 49 0
30 1 18 1 324 18 30 0 18 0 324 0 30 1 18 1 324 18 30 1 18 1 324 18 30 0 18 0 324 0
31 1 7 1 49 7 31 0 7 0 49 0 31 0 7 0 49 0 31 1 7 1 49 7 31 0 7 0 49 0
32 0 19 0 361 0 32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 0 8 0 64 0 33 0 8 0 64 0 33 1 8 1 64 8 33 1 8 1 64 8 33 0 8 0 64 0
34 0 8 0 64 0 34 0 8 0 64 0 34 1 8 1 64 8 34 1 8 1 64 8 34 0 8 0 64 0
35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0 35 1 5 1 25 5 35 0 5 0 25 0 35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 1 10 1 100 10 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 1 18 1 324 18 38 0 18 0 324 0 38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18 38 1 18 1 324 18
Jumlah 16 455 16 6227 233 Jumlah 11 455 11 6227 107 Jumlah 27 455 27 6227 358 Jumlah 21 455 21 6227 294 Jumlah 19 455 19 5903 268
rxy= 0,4876 rxy= -0,32 rxy= 0,445 rxy= 0,497 rxy= 0,47
224

Siklus II
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 18
8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 17
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 16
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 16
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 15
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 16
16 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 13
17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 12
18 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
19 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8
20 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 9
21 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12
23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 9
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 7
25 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6
26 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 12
27 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 11
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
30 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16
31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23
34 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18
36 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 20
38 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10
B 33 24 25 32 23 24 22 23 10 25 29 24 25 25 20 16 27 30 19 25 31 16 22 17 21 588
225

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 1 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 2 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 3 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 4
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22
3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20
4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19
5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19
6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18
8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17
9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17
10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16
11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16
12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16
13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 1 15 1 225 15
14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 1 15 1 225 15 14 1 15 1 225 15
15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16
16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0 16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0
17 1 12 1 144 12 17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0 17 1 12 1 144 12
18 1 7 1 49 7 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 1 7 1 49 7
19 1 8 1 64 8 19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8
20 1 9 1 81 9 20 1 9 1 81 9 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0
21 1 7 1 49 7 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 1 7 1 49 7
22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0
23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0
24 1 7 1 49 7 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0
25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 1 6 1 36 6
26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11 27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11
28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19
29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22
30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16
31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23
34 1 19 1 361 19 34 0 19 0 361 0 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19
35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 1 21 1 441 21
37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 0 20 0 400 0 37 1 20 1 400 20
38 0 10 0 100 0 38 1 10 1 100 10 38 1 10 1 100 10 38 0 10 0 100 0
Jumlah 33 588 33 10020 540 Jumlah 24 588 24 10020 430 Jumlah 25 588 25 10020 447 Jumlah 32 588 32 10020 528
rxy= 0,464 rxy= 0,6495 rxy= 0,678 rxy= 0,48132
226

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 5 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 6 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 7 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 8
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22
3 0 20 0 400 0 3 0 20 0 400 0 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20
4 0 19 0 361 0 4 0 19 0 361 0 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19
5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19
6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19
7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18
8 1 17 1 289 17 8 0 17 0 289 0 8 0 17 0 289 0 8 0 17 0 289 0
9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17
10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16
12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16
13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 1 15 1 225 15
14 1 15 1 225 15 14 1 15 1 225 15 14 1 15 1 225 15 14 1 15 1 225 15
15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16
16 1 13 1 169 13 16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0 16 0 13 0 169 0
17 1 12 1 144 12 17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0
18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 1 7 1 49 7
19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8
20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0
21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0
22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0
23 1 9 1 81 9 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0
24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0
25 0 6 0 36 0 25 1 6 1 36 6 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0
26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0
27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11 27 1 11 1 121 11 27 0 11 0 121 0
28 0 19 0 361 0 28 1 19 1 361 19 28 0 19 0 361 0 28 0 19 0 361 0
29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 0 22 0 484 0
30 0 16 0 256 0 30 1 16 1 256 16 30 0 16 0 256 0 30 0 16 0 256 0
31 0 20 0 400 0 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23
34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 0 19 0 361 0 34 0 19 0 361 0
35 0 18 0 324 0 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20
38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0 38 1 10 1 100 10
Jumlah 23 588 23 10020 399 Jumlah 24 588 24 10020 418 Jumlah 22 588 22 10020 398 Jumlah 23 588 23 10020 397
rxy= 0,4713 rxy= 0,5166 rxy= 0,623 rxy= 0,44941
227

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 9 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 10 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 11 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 12
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 0 22 0 484 0 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22
3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20
4 1 19 1 361 19 4 0 19 0 361 0 4 0 19 0 361 0 4 1 19 1 361 19
5 0 19 0 361 0 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 0 19 0 361 0
6 0 19 0 361 0 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 0 19 0 361 0
7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0
8 0 17 0 289 0 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 0 17 0 289 0
9 0 17 0 289 0 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 0 17 0 289 0
10 0 16 0 256 0 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16
11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16
12 0 16 0 256 0 12 1 16 1 256 16 12 0 16 0 256 0 12 1 16 1 256 16
13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0
14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 0 15 0 225 0 14 0 15 0 225 0
15 0 16 0 256 0 15 1 16 1 256 16 15 0 16 0 256 0 15 1 16 1 256 16
16 0 13 0 169 0 16 0 13 0 169 0 16 1 13 1 169 13 16 1 13 1 169 13
17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0 17 1 12 1 144 12 17 1 12 1 144 12
18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 1 7 1 49 7 18 1 7 1 49 7
19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8 19 0 8 0 64 0
20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0
21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 1 7 1 49 7 21 1 7 1 49 7
22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12
23 0 9 0 81 0 23 1 9 1 81 9 23 0 9 0 81 0 23 1 9 1 81 9
24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 1 7 1 49 7 24 0 7 0 49 0
25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0
26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0
27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11 27 1 11 1 121 11 27 0 11 0 121 0
28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19
29 0 22 0 484 0 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22
30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16
31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20
32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23
34 0 19 0 361 0 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19
35 0 18 0 324 0 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 0 21 0 441 0 36 0 21 0 441 0
37 0 20 0 400 0 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20
38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0 38 1 10 1 100 10 38 1 10 1 100 10
Jumlah 12 588 12 10020 219 Jumlah 25 588 25 10020 444 Jumlah 29 588 29 10020 465 Jumlah 24 588 24 10020 394
rxy= 0,383 rxy= 0,6439 rxy= 0,204 rxy= 0,25072
228

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 13 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 14 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 15 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 16
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22
3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 0 20 0 400 0
4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19
5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 0 19 0 361 0 5 0 19 0 361 0
6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 0 19 0 361 0 6 0 19 0 361 0
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0
8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17
9 0 17 0 289 0 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17
10 0 16 0 256 0 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16 10 0 16 0 256 0
11 0 16 0 256 0 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0
12 1 16 1 256 16 12 0 16 0 256 0 12 0 16 0 256 0 12 1 16 1 256 16
13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 1 15 1 225 15
14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0
15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16 15 0 16 0 256 0 15 0 16 0 256 0
16 0 13 0 169 0 16 1 13 1 169 13 16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0
17 1 12 1 144 12 17 1 12 1 144 12 17 1 12 1 144 12 17 0 12 0 144 0
18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 1 7 1 49 7
19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8
20 1 9 1 81 9 20 1 9 1 81 9 20 1 9 1 81 9 20 0 9 0 81 0
21 0 7 0 49 0 21 1 7 1 49 7 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0
22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0
23 1 9 1 81 9 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 1 9 1 81 9
24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0
25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 1 6 1 36 6 25 0 6 0 36 0
26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0
27 0 11 0 121 0 27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11 27 0 11 0 121 0
28 1 19 1 361 19 28 0 19 0 361 0 28 0 19 0 361 0 28 0 19 0 361 0
29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 0 22 0 484 0 29 1 22 1 484 22
30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 0 16 0 256 0 30 0 16 0 256 0
31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 0 20 0 400 0 31 0 20 0 400 0
32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0 32 1 19 1 361 19
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23
34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 0 19 0 361 0 34 1 19 1 361 19
35 0 18 0 324 0 35 1 18 1 324 18 35 0 18 0 324 0 35 0 18 0 324 0
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 1 20 1 400 20 37 0 20 0 400 0 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20
38 1 10 1 100 10 38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0
Jumlah 25 588 25 10020 431 Jumlah 25 588 25 10020 429 Jumlah 20 588 20 10020 325 Jumlah 16 588 16 10020 277
rxy= 0,4974 rxy= 0,4749 rxy= 0,166 rxy= 0,31845
229

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 17 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 18 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 19 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 20
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 0 23 0 529 0 1 1 23 1 529 23
2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 0 22 0 484 0 2 1 22 1 484 22
3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20 3 1 20 1 400 20
4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19 4 1 19 1 361 19
5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19
6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 0 19 0 361 0
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18
8 0 17 0 289 0 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17
9 0 17 0 289 0 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17 9 1 17 1 289 17
10 0 16 0 256 0 10 0 16 0 256 0 10 1 16 1 256 16 10 0 16 0 256 0
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 0 16 0 256 0
12 1 16 1 256 16 12 1 16 1 256 16 12 0 16 0 256 0 12 0 16 0 256 0
13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15
14 1 15 1 225 15 14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 1 15 1 225 15
15 0 16 0 256 0 15 1 16 1 256 16 15 0 16 0 256 0 15 0 16 0 256 0
16 1 13 1 169 13 16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0 16 1 13 1 169 13
17 0 12 0 144 0 17 1 12 1 144 12 17 0 12 0 144 0 17 1 12 1 144 12
18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0
19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8
20 1 9 1 81 9 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0 20 0 9 0 81 0
21 1 7 1 49 7 21 0 7 0 49 0 21 1 7 1 49 7 21 0 7 0 49 0
22 1 12 1 144 12 22 0 12 0 144 0 22 0 12 0 144 0 22 1 12 1 144 12
23 1 9 1 81 9 23 1 9 1 81 9 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0
24 0 7 0 49 0 24 0 7 0 49 0 24 1 7 1 49 7 24 1 7 1 49 7
25 0 6 0 36 0 25 1 6 1 36 6 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0
26 1 12 1 144 12 26 1 12 1 144 12 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 1 11 1 121 11 27 1 11 1 121 11 27 0 11 0 121 0 27 0 11 0 121 0
28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19
29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22
30 1 16 1 256 16 30 0 16 0 256 0 30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16
31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 0 23 0 529 0
34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19
35 0 18 0 324 0 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 0 18 0 324 0
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21
37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20
38 1 10 1 100 10 38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0 38 1 10 1 100 10
Jumlah 27 588 27 10020 449 Jumlah 30 588 30 10020 504 Jumlah 19 588 19 10020 338 Jumlah 25 588 25 10020 415
rxy= 0,3678 rxy= 0,5216 rxy= 0,47 rxy= 0,31718
230

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 21 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 22 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 23 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 24 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 25
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 0 23 0 529 0 1 1 23 1 529 23
2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 1 22 1 484 22 2 0 22 0 484 0 2 1 22 1 484 22
3 1 20 1 400 20 3 0 20 0 400 0 3 1 20 1 400 20 3 0 20 0 400 0 3 1 20 1 400 20
4 1 19 1 361 19 4 0 19 0 361 0 4 1 19 1 361 19 4 0 19 0 361 0 4 1 19 1 361 19
5 1 19 1 361 19 5 1 19 1 361 19 5 0 19 0 361 0 5 1 19 1 361 19 5 0 19 0 361 0
6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 1 19 1 361 19 6 0 19 0 361 0
7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18
8 1 17 1 289 17 8 0 17 0 289 0 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17 8 1 17 1 289 17
9 1 17 1 289 17 9 0 17 0 289 0 9 0 17 0 289 0 9 0 17 0 289 0 9 1 17 1 289 17
10 1 16 1 256 16 10 0 16 0 256 0 10 0 16 0 256 0 10 1 16 1 256 16 10 1 16 1 256 16
11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16
12 1 16 1 256 16 12 0 16 0 256 0 12 0 16 0 256 0 12 0 16 0 256 0 12 1 16 1 256 16
13 0 15 0 225 0 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15 13 0 15 0 225 0 13 1 15 1 225 15
14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 1 15 1 225 15 14 0 15 0 225 0 14 0 15 0 225 0
15 1 16 1 256 16 15 0 16 0 256 0 15 0 16 0 256 0 15 1 16 1 256 16 15 1 16 1 256 16
16 1 13 1 169 13 16 0 13 0 169 0 16 0 13 0 169 0 16 0 13 0 169 0 16 1 13 1 169 13
17 1 12 1 144 12 17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0 17 0 12 0 144 0 17 1 12 1 144 12
18 1 7 1 49 7 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 0 7 0 49 0 18 1 7 1 49 7
19 1 8 1 64 8 19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 0 8 0 64 0 19 1 8 1 64 8
20 1 9 1 81 9 20 0 9 0 81 0 20 1 9 1 81 9 20 1 9 1 81 9 20 1 8 1 64 8
21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0 21 0 7 0 49 0
22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12 22 1 12 1 144 12 22 0 12 0 144 0 22 1 12 1 144 12
23 1 9 1 81 9 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 0 9 0 81 0 23 1 9 1 81 9
24 1 7 1 49 7 24 0 7 0 49 0 24 1 7 1 49 7 24 0 7 0 49 0 24 1 7 1 49 7
25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 0 6 0 36 0 25 1 6 1 36 6 25 1 6 1 36 6
26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 0 12 0 144 0 26 1 12 1 144 12
27 0 11 0 121 0 27 0 11 0 121 0 27 0 11 0 121 0 27 1 11 1 121 11 27 1 11 1 121 11
28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19 28 1 19 1 361 19
29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22 29 1 22 1 484 22
30 1 16 1 256 16 30 1 16 1 256 16 30 0 16 0 256 0 30 1 16 1 256 16 30 0 16 0 256 0
31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 1 20 1 400 20 31 0 20 0 400 0
32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 1 19 1 361 19 32 0 19 0 361 0 32 0 19 0 361 0
33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23 33 0 23 0 529 0 33 1 23 1 529 23 33 1 23 1 529 23
34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 1 19 1 361 19 34 0 19 0 361 0
35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18 35 1 18 1 324 18
36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 1 441 21 36 1 21 0 441 21 36 0 21 0 441 0
37 0 20 0 400 0 37 1 20 1 400 20 37 1 20 1 400 20 37 1 20 0 400 20 37 0 20 0 400 0
38 0 10 0 100 0 38 1 10 1 100 10 38 1 10 1 100 10 38 0 10 0 100 0 38 0 10 0 100 0
Jumlah 31 588 31 10020 507 Jumlah 16 588 16 10020 302 Jumlah 22 588 22 10020 380 Jumlah 17 588 15 10020 291 Jumlah 27 587 27 10003 402
rxy= 0,3766 rxy= 0,589 rxy= 0,428 rxy= 0,3055 rxy= -0,176
231

Siklus III
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20
11 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16
12 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19
13 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 13
14 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 10
15 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 11
16 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15
17 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 10
18 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11
19 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
20 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 11
21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17
22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 17
24 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 14
25 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14
26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 20
27 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
28 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 16
29 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 14
30 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 11
31 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 10
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 18
34 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
35 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21
36 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 14
37 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
38 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13
B 26 30 24 27 29 25 24 23 19 30 30 28 20 30 11 16 29 26 24 26 23 22 23 23 24 612
232

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 1 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 2 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 3 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 4
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23
3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 0 18 0 324 0
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18
8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 0 20 0 400 0
9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20
10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 1 16 1 256 16
12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 0 19 0 361 0 12 1 19 1 361 19
13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 0 13 0 169 0
14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0 14 0 10 0 100 0 14 0 10 0 100 0
15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0 15 0 11 0 121 0 15 0 11 0 121 0
16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 0 15 0 225 0 16 1 15 1 225 15
17 1 10 1 100 10 17 1 10 1 100 10 17 0 10 0 100 0 17 1 10 1 100 10
18 0 11 0 121 0 18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11 18 1 11 1 121 11
19 0 15 0 225 0 19 1 15 1 225 15 19 0 15 0 225 0 19 1 15 1 225 15
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0
21 1 17 1 289 17 21 0 17 0 289 0 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17
22 1 17 1 289 17 22 0 17 0 289 0 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17
23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17
24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 0 14 0 196 0 24 0 14 0 196 0
25 1 14 1 196 14 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 25 1 14 1 196 14
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20
27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19
28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16
29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0 29 0 14 0 196 0
30 1 11 1 121 11 30 0 11 0 121 0 30 1 11 1 121 11 30 0 11 0 121 0
31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17
32 1 10 1 100 10 32 0 10 0 100 0 32 1 10 1 100 10 32 1 10 1 100 10
33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18
34 0 7 0 49 0 34 1 7 1 49 7 34 0 7 0 49 0 34 1 7 1 49 7
35 0 21 0 441 0 35 1 21 1 441 21 35 0 21 0 441 0 35 1 21 1 441 21
36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14 36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14
37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0
38 0 13 0 169 0 38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13 38 0 13 0 169 0
Jumlah 30 612 30 10600 510 Jumlah 30 612 30 10600 514 Jumlah 24 612 24 10600 421 Jumlah 27 612 27 10600 467
rxy= 0,392 rxy= 0,4501 rxy= 0,425 rxy= 0,42183
233

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 5 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 6 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 7 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 8
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23
3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 0 23 0 529 0 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 0 18 0 324 0
7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0
8 1 20 1 400 20 8 0 20 0 400 0 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20
9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 0 20 0 400 0 9 1 20 1 400 20
10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 0 16 0 256 0
12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19
13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13
14 1 10 1 100 10 14 1 10 1 100 10 14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0
15 1 11 1 121 11 15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0 15 1 11 1 121 11
16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15
17 1 10 1 100 10 17 1 10 1 100 10 17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0
18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11 18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11
19 0 15 0 225 0 19 0 15 0 225 0 19 1 15 1 225 15 19 0 15 0 225 0
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11
21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17
22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 0 17 0 289 0
23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17
24 0 14 0 196 0 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14
25 1 14 1 196 14 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 25 0 14 0 196 0
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 0 20 0 400 0
27 1 19 1 361 19 27 0 19 0 361 0 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19
28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0 28 0 16 0 256 0 28 0 16 0 256 0
29 0 14 0 196 0 29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0 29 0 14 0 196 0
30 1 11 1 121 11 30 1 11 1 121 11 30 0 11 0 121 0 30 0 11 0 121 0
31 1 17 1 289 17 31 0 17 0 289 0 31 0 17 0 289 0 31 0 17 0 289 0
32 1 10 1 100 10 32 1 10 1 100 10 32 1 10 1 100 10 32 0 10 0 100 0
33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18
34 0 7 0 49 0 34 1 7 1 49 7 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0
35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21
36 1 14 1 196 14 36 1 14 1 196 14 36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14
37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13
Jumlah 30 612 30 10600 512 Jumlah 31 612 31 10600 504 Jumlah 24 612 24 10600 418 Jumlah 23 612 23 10600 399
rxy= 0,4209 rxy= 0,0727 rxy= 0,388 rxy= 0,34783
234

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 9 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 10 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 11 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 12
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23
3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18
7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18
8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20
9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20
10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16
12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19
13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 0 13 0 169 0 13 0 13 0 169 0
14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0 14 0 10 0 100 0 14 1 10 1 100 10
15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0 15 0 11 0 121 0 15 1 11 1 121 11
16 0 15 0 225 0 16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 0 15 0 225 0
17 1 10 1 100 10 17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0 17 1 10 1 100 10
18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11 18 1 11 1 121 11 18 0 11 0 121 0
19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 0 15 0 225 0
20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11
21 0 17 0 289 0 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 0 17 0 289 0
22 0 17 0 289 0 22 1 17 1 289 17 22 0 17 0 289 0 22 0 17 0 289 0
23 0 17 0 289 0 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17
24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14
25 1 14 1 196 14 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 25 1 14 1 196 14
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20
27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19
28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0
29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14
30 1 11 1 121 11 30 1 11 1 121 11 30 1 11 1 121 11 30 1 11 1 121 11
31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 0 17 0 289 0
32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 1 10 1 100 10
33 1 18 1 324 18 33 0 18 0 324 0 33 1 18 1 324 18 33 0 18 0 324 0
34 0 7 0 49 0 34 1 7 1 49 7 34 1 7 1 49 7 34 0 7 0 49 0
35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21
36 1 14 1 196 14 36 1 14 1 196 14 36 1 14 1 196 14 36 1 14 1 196 14
37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 1 13 1 169 13 38 0 13 0 169 0 38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13
Jumlah 30 612 30 10600 508 Jumlah 30 612 30 10600 512 Jumlah 30 612 30 10600 517 Jumlah 28 612 28 10600 466
rxy= 0,3625 rxy= 0,4209 rxy= 0,494 rxy= 0,20336
235

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 13 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 14 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 15 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 16
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 0 23 0 529 0
3 0 23 0 529 0 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 0 23 0 529 0 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 0 18 0 324 0
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0
8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 0 20 0 400 0
9 0 20 0 400 0 9 1 20 1 400 20 9 0 20 0 400 0 9 1 20 1 400 20
10 0 20 0 400 0 10 1 20 1 400 20 10 0 20 0 400 0 10 1 20 1 400 20
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0
12 0 19 0 361 0 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19
13 0 13 0 169 0 13 1 13 1 169 13 13 0 13 0 169 0 13 1 13 1 169 13
14 0 10 0 100 0 14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0 14 1 10 1 100 10
15 0 11 0 121 0 15 1 11 1 121 11 15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0
16 0 15 0 225 0 16 0 15 0 225 0 16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15
17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0
18 0 11 0 121 0 18 0 11 0 121 0 18 0 11 0 121 0 18 0 11 0 121 0
19 0 15 0 225 0 19 1 15 1 225 15 19 0 15 0 225 0 19 0 15 0 225 0
20 0 11 0 121 0 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0
21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 0 17 0 289 0
22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17
23 1 17 1 289 17 23 0 17 0 289 0 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17
24 0 14 0 196 0 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 0 14 0 196 0
25 1 14 1 196 14 25 1 14 1 196 14 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 0 20 0 400 0 26 1 20 1 400 20
27 0 19 0 361 0 27 1 19 1 361 19 27 0 19 0 361 0 27 1 19 1 361 19
28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0 28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0
29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0
30 0 11 0 121 0 30 1 11 1 121 11 30 1 11 0 121 11 30 0 11 0 121 0
31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 0 17 0 289 0
32 1 10 1 100 10 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0
33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 0 18 0 324 0
34 0 7 0 49 0 34 1 7 1 49 7 34 1 7 1 49 7 34 1 7 1 49 7
35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21
36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14 36 0 14 0 196 0 36 0 14 0 196 0
37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0 37 0 10 0 100 0
38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13 38 1 13 1 169 13 38 0 13 0 169 0
Jumlah 20 612 20 10600 359 Jumlah 30 612 30 10600 512 Jumlah 25 612 24 10600 417 Jumlah 16 612 16 10600 291
rxy= 0,4396 rxy= 0,4209 rxy= 0,177 rxy= 0,40143
236

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 17 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 18 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 19 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 20
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23
3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 0 24 0 576 0 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 0 18 0 324 0 6 0 18 0 324 0 6 1 18 1 324 18
7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18
8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20
9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20
10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 0 20 0 400 0
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16
12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19
13 1 13 1 169 13 13 0 13 0 169 0 13 0 13 0 169 0 13 0 13 0 169 0
14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0 14 1 10 1 100 10 14 0 10 0 100 0
15 1 11 1 121 11 15 1 11 1 121 11 15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0
16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 1 15 1 225 15 16 0 15 0 225 0
17 1 10 1 100 10 17 0 10 0 100 0 17 1 10 1 100 10 17 0 10 0 100 0
18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11 18 1 11 1 121 11 18 1 11 1 121 11
19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15
20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11
21 0 17 0 289 0 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 0 17 0 289 0
22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17
23 0 17 0 289 0 23 0 17 0 289 0 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17
24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 0 14 0 196 0 24 0 14 0 196 0
25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20
27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19 27 1 19 1 361 19
28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0 28 1 16 1 256 16
29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0 29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0
30 0 11 0 121 0 30 0 11 0 121 0 30 0 11 0 121 0 30 0 11 0 121 0
31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17
32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 1 10 1 100 10
33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 0 18 0 324 0 33 1 18 1 324 18
34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0
35 0 21 0 441 0 35 1 21 1 441 21 35 0 21 0 441 0 35 1 21 1 441 21
36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14 36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14
37 1 10 1 100 10 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 0 13 0 169 0 38 0 13 0 169 0 38 0 13 0 169 0 38 1 13 1 169 13
Jumlah 29 612 29 10600 491 Jumlah 26 612 26 10600 451 Jumlah 24 612 24 10600 418 Jumlah 26 612 26 10600 456
rxy= 0,311 rxy= 0,4129 rxy= 0,388 rxy= 0,4769
237

ANALYSIS BUTIR SOAL NO 21 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 22 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 23 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 24 ANALYSIS BUTIR SOAL NO 25
N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy N0 x y x^2 y^2 xy
1 0 23 0 529 0 1 0 23 0 529 0 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23 1 1 23 1 529 23
2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23 2 0 23 0 529 0 2 1 23 1 529 23 2 1 23 1 529 23
3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23 3 1 23 1 529 23
4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24 4 1 24 1 576 24
5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23 5 1 23 1 529 23
6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18 6 1 18 1 324 18
7 1 18 1 324 18 7 0 18 0 324 0 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18 7 1 18 1 324 18
8 1 20 1 400 20 8 0 20 0 400 0 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20 8 1 20 1 400 20
9 1 20 1 400 20 9 0 20 0 400 0 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20 9 1 20 1 400 20
10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 1 20 1 400 20 10 0 20 0 400 0 10 1 20 1 400 20
11 1 16 1 256 16 11 1 16 1 256 16 11 0 16 0 256 0 11 0 16 0 256 0 11 0 16 0 256 0
12 0 19 0 361 0 12 1 19 1 361 19 12 0 19 0 361 0 12 1 19 1 361 19 12 1 19 1 361 19
13 0 13 0 169 0 13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 1 13 1 169 13 13 0 13 0 169 0
14 0 10 0 100 0 14 0 10 0 100 0 14 0 10 0 100 0 14 1 10 1 100 10 14 1 10 1 100 10
15 0 11 0 121 0 15 1 11 1 121 11 15 1 11 1 121 11 15 0 11 0 121 0 15 0 11 0 121 0
16 0 15 0 225 0 16 0 15 0 225 0 16 1 15 1 225 15 16 0 15 0 225 0 16 1 15 1 225 15
17 0 10 0 100 0 17 0 10 0 100 0 17 1 10 1 100 10 17 1 10 1 100 10 17 1 10 1 100 10
18 1 11 1 121 11 18 0 11 0 121 0 18 0 11 0 121 0 18 1 11 1 121 11 18 1 11 1 121 11
19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 1 15 1 225 15 19 0 15 0 225 0
20 0 11 0 121 0 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 1 11 1 121 11 20 0 11 0 121 0
21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 1 17 1 289 17 21 0 17 0 289 0 21 1 17 1 289 17
22 1 17 1 289 17 22 1 17 1 289 17 22 0 17 0 289 0 22 1 17 1 289 17 22 0 17 0 289 0
23 0 17 0 289 0 23 1 17 1 289 17 23 1 17 1 289 17 23 0 17 0 289 0 23 0 17 0 289 0
24 0 14 0 196 0 24 1 14 1 196 14 24 1 14 1 196 14 24 0 14 0 196 0 24 0 14 0 196 0
25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0 25 0 14 0 196 0 25 1 14 1 196 14 25 0 14 0 196 0
26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 1 20 1 400 20 26 0 20 0 400 0 26 0 20 0 400 0
27 1 19 1 361 19 27 0 19 0 361 0 27 1 19 1 361 19 27 0 19 0 361 0 27 1 19 1 361 19
28 0 16 0 256 0 28 1 16 1 256 16 28 0 16 0 256 0 28 1 16 1 256 16 28 1 16 1 256 16
29 1 14 1 196 14 29 0 14 0 196 0 29 0 14 0 196 0 29 1 14 1 196 14 29 1 14 1 196 14
30 1 11 1 121 11 30 0 11 0 121 0 30 0 11 0 121 0 30 1 11 1 121 11 30 0 11 0 121 0
31 1 17 1 289 17 31 1 17 1 289 17 31 0 17 0 289 0 31 1 17 1 289 17 31 0 17 0 289 0
32 0 10 0 100 0 32 1 10 1 100 10 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0 32 0 10 0 100 0
33 0 18 0 324 0 33 1 18 1 324 18 33 1 18 1 324 18 33 0 18 1 324 0 33 1 18 1 324 18
34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0 34 0 7 0 49 0
35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21 35 1 21 1 441 21
36 1 14 1 196 14 36 0 14 0 196 0 36 0 14 0 196 0 36 0 14 0 196 0 36 1 14 1 196 14
37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10 37 0 10 0 100 0 37 1 10 1 100 10
38 0 13 0 169 0 38 0 13 0 169 0 38 0 13 0 169 0 38 0 13 0 169 0 38 1 13 1 169 13
Jumlah 23 612 23 10600 405 Jumlah 22 612 22 10600 383 Jumlah 23 612 23 10600 400 Jumlah 23 612 24 10600 391 Jumlah 24 612 24 10600 419
rxy= 0,4209 rxy= 0,346 rxy= 0,36 rxy= 0,2538 rxy= 0,4005
LAMPIRAN 22 238

PENYAJIAN DATA UJI TARAF KESUKARAN SOAL


Siklus I
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15
2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15
3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 11
4 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13
5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 9
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21
7 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10
8 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16
9 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8
10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 12
12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 17
14 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12
15 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 18
17 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7
18 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13
19 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 17
20 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 11
21 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 10
24 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
25 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8
26 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 12
27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 18
31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 7
32 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19
33 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 8
34 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 8
35 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21
37 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 10
38 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
B 21 29 16 24 14 15 12 21 13 21 20 18 17 20 25 9 12 27 11 16 16 11 27 21 19 455
P 0,553 0,763 0,421 0,632 0,368 0,395 0,316 0,553 0,342 0,553 0,526 0,474 0,447 0,526 0,658 0,237 0,316 0,711 0,289 0,421 0,421 0,289 0,711 0,553 0,5
239

Siklus II
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 18
8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 17
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 16
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 16
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 15
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 16
16 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 13
17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 12
18 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
19 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8
20 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8
21 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12
23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 9
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 7
25 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6
26 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 12
27 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 11
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
30 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16
31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23
34 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18
36 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 20
38 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10
B 33 24 25 32 23 24 22 23 10 25 29 24 25 25 20 16 27 30 19 25 31 16 22 16 21 587
P 0,868 0,632 0,658 0,842 0,605 0,632 0,579 0,605 0,263 0,658 0,763 0,632 0,658 0,658 0,526 0,421 0,711 0,789 0,5 0,658 0,816 0,421 0,579 0,421 0,553
240

Siklus III
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20
11 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16
12 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19
13 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 13
14 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 10
15 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 11
16 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15
17 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 10
18 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11
19 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
20 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 11
21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17
22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 17
24 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 14
25 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14
26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 20
27 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
28 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 16
29 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 14
30 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 11
31 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 10
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 18
34 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
35 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21
36 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 14
37 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
38 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13
B 26 30 24 27 29 25 24 23 19 30 30 28 20 30 11 16 29 26 24 26 23 22 23 23 24 612
P 0,684 0,789 0,632 0,711 0,763 0,658 0,632 0,605 0,5 0,789 0,789 0,737 0,526 0,789 0,289 0,421 0,763 0,684 0,632 0,684 0,605 0,579 0,605 0,605 0,632
LAMPIRAN 23 241

PENYAJIAN DATA UJI DAYA BEDA SOAL


Siklus I
Nomor Soal skor
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21
32 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 18
27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 18
38 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 17
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 17
8 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15
2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15
4 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13
10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
18 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13
11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 12
14 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12
15 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12
26 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 12
BA 14 17 13 16 10 12 9 14 8 14 15 11 13 13 16 4 8 18 4 10 12 4 17 13 15
BA/JA 0,74 0,89 0,68 0,84 0,53 0,63 0,47 0,74 0,42 0,74 0,79 0,58 0,68 0,68 0,84 0,21 0,42 0,947 0,211 0,53 0,63 0,21 0,89 0,68 0,79
Jumlah sisw a kelompok atas ( JA ) = 19
3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 11
20 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 11
7 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10
23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 10
24 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
37 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 10
5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 9
9 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8
25 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8
33 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 8
34 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 8
12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7
17 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 7
21 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6
35 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5
BB 8 12 4 8 4 3 3 7 5 7 5 7 4 6 9 5 3 9 7 5 4 7 10 8 5
BB/JB 0,42 0,63 0,21 0,42 0,21 0,16 0,16 0,37 0,26 0,37 0,26 0,37 0,21 0,32 0,47 0,26 0,16 0,474 0,368 0,26 0,21 0,37 0,53 0,42 0,26
D 0,32 0,26 0,47 0,42 0,32 0,47 0,32 0,37 0,16 0,37 0,53 0,21 0,47 0,37 0,37 -0,1 0,26 0,474 -0,16 0,26 0,42 -0,16 0,37 0,26 0,53
Jumlah sisw a kelompok baw ah ( JB ) = 19
242

Siklus II
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
36 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20
31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 20
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
34 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 18
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18
8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 17
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 16
BA 19 18 17 19 14 15 15 15 6 15 17 13 15 17 12 11 15 18 16 16 18 13 15 13 9
BA/JA 1 0,95 0,89 1 0,74 0,79 0,79 0,79 0,32 0,79 0,89 0,68 0,79 0,89 0,63 0,58 0,79 0,947 0,842 0,84 0,95 0,68 0,79 0,78 0,47
Jumlah sisw a kelompok atas ( JA ) = 19

11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 16
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 16
30 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 15
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15
16 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 13
17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 12
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12
26 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 12
27 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 10
38 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10
23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 10
19 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 9
20 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 8
18 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8
21 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 8
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 7
25 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6
BB 14 6 8 13 9 9 7 8 4 7 12 11 10 8 8 5 12 12 3 10 13 3 7 8 12
BB/JB 0,74 0,32 0,42 0,68 0,47 0,47 0,37 0,42 0,21 0,37 0,63 0,58 0,53 0,42 0,42 0,26 0,4 0,632 0,158 0,53 0,68 0,16 0,37 0,42 0,63
D 0,26 0,63 0,47 0,32 0,26 0,32 0,42 0,37 0,33 0,42 0,19 0,11 0,26 0,47 0,21 0,32 0,39 0,316 0,684 0,32 0,26 0,53 0,42 0,36 -0,16
Jumlah sisw a kelompok baw ah ( JB ) = 19
243

Siklus III
Nomor Soal skor
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23
35 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 21
26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 20
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20
9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
27 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 19
12 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 18
7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18
6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
31 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 17
22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17
BA 17 17 17 17 18 14 16 14 11 17 18 15 14 18 6 12 16 16 15 17 15 14 15 13 15
BA/JA 0,89 0,89 0,89 0,89 0,95 0,74 0,84 0,74 0,58 0,89 0,95 0,79 0,74 0,95 0,32 0,63 0,84 0,842 0,789 0,89 0,79 0,74 0,79 0,78 0,79
Jumlah sisw a kelompok atas ( JA ) = 19

28 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 16
11 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16
19 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
16 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15
36 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 14
29 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 14
25 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14
24 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 14
38 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13
13 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 13
30 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 11
20 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 11
18 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11
15 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 11
37 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10
32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 10
17 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 10
14 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 10
34 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
BB 9 13 7 10 11 11 8 9 8 13 12 13 6 12 5 4 13 10 9 9 8 8 8 10 9
BB/JB 0,47 0,68 0,37 0,53 0,58 0,58 0,42 0,47 0,42 0,68 0,63 0,68 0,32 0,63 0,26 0,21 0,4 0,526 0,474 0,47 0,42 0,42 0,42 0,58 0,47
D 0,42 0,21 0,53 0,37 0,37 0,16 0,42 0,26 0,16 0,21 0,32 0,11 0,42 0,32 0,05 0,42 0,44 0,316 0,316 0,42 0,37 0,32 0,37 0,2 0,32
Jumlah sisw a kelompok baw ah ( JB ) = 19
LAMPIRAN 24 244

PENYAJIAN DATA UJI RELIABILITAS SOAL


Siklus I
Nom or Soal Jumlah butir soal (n) 20
No
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 13 14 15 17 18 20 21 23 24 25 X X²
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 169
Jumlah siswa 38
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 13 169 Jumlah skor total 393
3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 11 121
4 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 121
Jumlah kuadrat skor total 4885
5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 8 64 Jumlah pq 4,634
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 324
Standar deviasi 4,709
7 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 81
8 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 225 r hitung 0,833
9 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7 49
Status Reliabel
10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 169
11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9 81
12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 16
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 17 289
14 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12 144
15 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 11 121
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 16 256
17 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 6 36
18 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 10 100
19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
20 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 9 81
21 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 25
22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 7 49
23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 7 49
24 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 49
25 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5 25
26 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 9 81
27 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 36
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 225
31 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 6 36
32 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
33 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5 25
34 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 7 49
35 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 16
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
37 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9 81
38 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 256
B 21 29 16 24 14 15 12 21 21 20 17 20 25 29 27 16 16 27 21 19 393 4885
P 0,55 0,76 0,42 0,63 0,4 0,39 0,3 0,6 0,55 0,53 0,45 0,53 0,66 0,76 0,71 0,42 0,42 0,71 0,55 0,5 393 4885
q 0,45 0,24 0,58 0,37 0,6 0,61 0,7 0,4 0,45 0,47 0,55 0,47 0,34 0,24 0,29 0,58 0,58 0,29 0,45 0,5
pq 0,25 0,18 0,24 0,23 0,2 0,24 0,2 0,2 0,25 0,25 0,25 0,25 0,23 0,18 0,21 0,24 0,24 0,21 0,25 0,3 4,63434903
245

Siklus II
Nom or Soal
No Jumlah butir soal (n) 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 X X²
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361 Jumlah siswa 38
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324 Jumlah skor total 477
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 256
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 256 Jumlah kuadrat skor total 6773
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17 289 Jumlah pq 3,868
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17 289
Standar deviasi 4,607
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 15 225
8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14 196 r hitung 0,861
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 15 225 Status Reliabel
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 12 144
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 12 144
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 14 196
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 12 144
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 14 196
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 13 169
16 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 9 81
17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8 64
18 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 5 25
19 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 7 49
20 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 7 49
21 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 5 25
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 81
23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 49
24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 25
25 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 9
26 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 10 100
27 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 49
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 225
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
30 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 13 169
31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18 324
34 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 14 196
36 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
38 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 8 64
B 33 24 25 32 23 24 22 23 10 25 25 25 16 44 30 19 25 31 16 22 477 6773
P 0,87 0,63 0,66 0,84 0,6 0,63 0,6 0,6 0,26 0,66 0,66 0,66 0,42 1,16 0,79 0,5 0,66 0,82 0,42 0,6 477 6773
q 0,13 0,37 0,34 0,16 0,4 0,37 0,4 0,4 0,74 0,34 0,34 0,34 0,58 -0,2 0,21 0,5 0,34 0,18 0,58 0,4
pq 0,11 0,23 0,23 0,13 0,2 0,23 0,2 0,2 0,19 0,23 0,23 0,23 0,24 -0,2 0,17 0,25 0,23 0,15 0,24 0,2 3,86842105
246

Siklus III
Nom or Soal
No Jumlah butir soal (n) 20
1 2 3 4 5 7 8 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 25 X X²
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 324 Jumlah siswa 38
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 18 324 Jumlah skor total 506
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 361
Jumlah kuadrat skor total 7330
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400 Jumlah pq 3,866
6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 15 225
Standar deviasi 4,001
7 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14 196
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289 r hitung 0,798
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289 Status Reliabel
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324
11 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 13 169
12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 225
13 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 11 121
14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 6 36
15 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 9 81
16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 196
17 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 8 64
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 10 100
19 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169
20 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 9 81
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 16 256
22 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 225
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 15 225
24 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11 121
25 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 100
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 324
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 324
28 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 13 169
29 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10 100
30 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 49
31 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15 225
32 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 8 64
33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 16 256
34 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 36
35 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 256
36 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 11 121
37 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 9 81
38 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 100
B 26 30 24 27 29 24 23 30 30 20 30 16 29 44 24 26 23 22 23 24 506 7330
P 0,68 0,79 0,63 0,71 0,8 0,63 0,6 0,8 0,79 0,53 0,79 0,42 0,76 1,16 0,63 0,68 0,61 0,58 0,61 0,6 506 7330
q 0,32 0,21 0,37 0,29 0,2 0,37 0,4 0,2 0,21 0,47 0,21 0,58 0,24 -0,2 0,37 0,32 0,39 0,42 0,39 0,4
pq 0,22 0,17 0,23 0,21 0,2 0,23 0,2 0,2 0,17 0,25 0,17 0,24 0,18 -0,2 0,23 0,22 0,24 0,24 0,24 0,2 3,86565097
LAMPIRAN 25 247

DATA INSTRUMEN SOAL YANG DIPAKAI


BERDASARKAN UJI RELIABILITAS, VALIDITAS, DAYA BEDA, DAN TARAF KESUKARAN

Nomor Soal Uji Reliabilitas Uji Validitas Tingkat Kesukaran Daya Beda
Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III
1 1 1 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Mudah Sedang baik cukup baik
2 2 2 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Mudah Sedang Mudah cukup baik cukup
3 3 3 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik baik
4 4 4 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Mudah Mudah baik cukup cukup
5 5 5 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Mudah cukup cukup cukup
6 6 7 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang baik cukup baik
7 7 8 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik cukup
8 8 10 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Mudah cukup cukup cukup
10 9 11 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sukar Mudah cukup cukup cukup
11 10 13 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang baik baik baik
13 13 14 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Mudah cukup cukup cukup
14 14 16 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik baik
15 16 17 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Mudah baik cukup baik
17 17 18 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Mudah Sedang cukup cukup cukup
18 18 19 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Mudah Mudah Sedang cukup cukup cukup
20 19 20 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik baik
21 20 21 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang baik cukup cukup
23 21 22 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Mudah Mudah Sedang cukup cukup cukup
24 22 23 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik cukup
25 23 25 Reliabel Reliabel Reliabel Valid Valid Valid Sedang Sedang Sedang cukup baik cukup
LAMPIRAN 26 248

CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN


Rumus yang digunakan:

r11
Keterangan:

r11 = indeks korelasi

n = banyaknya item

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)

= Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Untuk semua varians rumusnya adalah:

(Arikunto, 2010: 227)

Kriteria:

Jika harga r11 yang diperoleh dan dikonsultasikan dengan rtabel product
moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga r11 > rtabel product moment,
maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.
Perhitungan:
Pada tabel uji reliabilitas siklus I, diketahui data-data sebagai berikut:
= 393
= 4884
= 38
= 20
= 0,25 + 0,18 + 0,24 + ... + 0,21 + 0,25 + 0,3
= 4,63434903
249

 Menghitung Varians

S2 =

 Menghitung reliabilitas dengan KR-20

r11

r11 =

= 1, 0526 ( )

Pada α = 5% dengan n = 38, diperoleh rtabel = 0,320


Karena r11 > rtabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
250

LAMPIRAN 27

PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN


Rumus yang digunakan:

N XY ( X )( Y )
rxy
2
{N X ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }

Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel X dan Y

N = jumlah subyek
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap subyek

Kriteria:

Jika harga yang diperoleh dan dikonsultasikan dengan rtabel dengan

taraf signifikansi 5%. Jika harga > rtabel , maka instrumen yang diuji bersifat

reliabel.
Perhitungan:
Berikut perhitungan validitas butir untuk soal nomor 1 pada Siklus I, butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
2 2
N0 X Y X Y XY
1 1 15 1 225 15
2 0 15 0 225 0
3 1 11 1 121 11
4 1 13 1 169 13
5 0 9 0 81 0
6 1 21 1 441 21
7 1 10 1 100 10
8 1 16 1 256 16
9 1 8 1 64 8
10 1 13 1 169 13
11 0 12 0 144 0
251

12 0 7 0 49 0
13 1 17 1 289 17
14 1 12 1 144 12
15 1 12 1 144 12
16 1 18 1 324 18
17 0 7 0 49 0
18 0 13 0 169 0
19 0 17 0 289 0
20 1 11 1 121 11
21 0 6 0 36 0
22 0 7 0 49 0
23 1 10 1 100 10
24 1 10 1 100 10
25 0 8 0 64 0
26 0 12 0 144 0
27 0 18 0 324 0
28 0 6 0 36 0
29 1 7 1 49 7
30 1 18 1 324 18
31 0 7 0 49 0
32 1 19 1 361 19
33 0 8 0 64 0
34 1 8 1 64 8
35 0 5 0 25 0
36 1 21 1 441 21
37 0 10 0 100 0
38 1 18 1 324 18
Jumlah 21 455 21 6227 288

N XY ( X )( Y )
rxy
2
{N X ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }

Pada α = 5% dengan n = 38, diperoleh rtabel = 0,320


252

Karena r11 > rtabel, dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1 adalah valid.

LAMPIRAN 28

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL


Rumus yang digunakan:

BA BB
D PA PB
JA JB
Keterangan :
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
Diketahui bahwa:
BA
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA
BB
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
Daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut :
Soal dengan D 0,00 adalah soal sangat jelek
Soal dengan 0,00 D 0,20 adalah soal jelek
Soal dengan 0,2 D 0,4 adalah soal cukup
Soal dengan 0,4 D 0,70 adalah soal baik
Soal dengan 0,7 D 1,00 adalah soal sangat baik
253

Jika D = negatif, maka butir soal semuanya tidak baik. Jadi, semua butir
soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang (Arikunto 2010: 218)

Perhitungan:
Berikut ini adalah perhitungan untuk mengetahui daya pembeda soal pada butir
nomor 1 untuk siklus I, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan
cara yang sama.

Kelompok Atas Kelompok Bawah


No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-1 1 1 UC-20 1
2 UC-2 1 2 UC-21 1
3 UC-3 1 3 UC-22 1
4 UC-4 1 4 UC-23 1
5 UC-6 0 5 UC-24 1
6 UC-7 1 6 UC-25 0
7 UC-8 1 7 UC-26 0
8 UC-10 1 8 UC-17 1
9 UC-13 1 9 UC-28 0
10 UC-14 1 10 UC-29 0
11 UC-15 1 11 UC-9 1
12 UC-16 0 12 UC-31 0
13 UC-38 1 13 UC-5 0
14 UC-18 1 14 UC-33 0
15 UC-19 0 15 UC-34 1
16 UC-27 0 16 UC-35 0
17 UC-30 1 17 UC-12 0
18 UC-32 1 18 UC-37 0
19 UC-36 0 19 UC-11 0
Jumlah 14 Jumlah 8
254

Berdasarkan kriteria, dapat disimpulkan bahwa soal nomor satu


mempunyai daya pembeda yang cukup.

LAMPIRAN 29

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL


Rumus yang digunakan:

Keterangan :
P = indeks kesukaran soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


Soal dengan P = 0,00 adalah soal terlalu sukar
Soal dengan 0,00 P 0,3 adalah soal sukar
Soal dengan 0,3 P 0,7 adalah soal sedang
Soal dengan 0,7 P 1,00 adalah soal mudah
Soal dengan P = 1,00 adalah soal terlalu mudah (Arikunto, 2010: 210)

Perhitungan:
255

Berikut ini adalah perhitungan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal


pada butir nomor 1 untuk Siklus I, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
No Kode Skor
1 UC-01 1
2 UC-02 0
3 UC-03 1
4 UC-04 1
5 UC-05 0
6 UC-06 1
7 UC-07 1
8 UC-08 1
9 UC-09 1
10 UC-10 1
11 UC-11 0
12 UC-12 0
13 UC-13 1
14 UC-14 1
15 UC-15 1
16 UC-16 1
17 UC-17 0
18 UC-18 0
19 UC-19 0
20 UC-20 1
21 UC-21 0
22 UC-22 0
23 UC-23 1
24 UC-24 1
25 UC-25 0
26 UC-26 0
27 UC-27 0
28 UC-28 0
29 UC-29 1
30 UC-30 1
31 UC-31 0
32 UC-32 1
33 UC-33 0
34 UC-34 1
35 UC-35 0
36 UC-36 1
256

37 UC-37 0
38 UC-38 1
Jumlah 21

Dari nilai P diatas dan didasarkan pada kriteria, dapat disimpulkan bahwa
soal nomor satu mempunyai tingkat kesukaran sedang.
LAMPIRAN 30 256

DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN FISIKA MATERI ALAT – ALAT OPTIK


KELAS X MIA 2
Siklus I Siklus II Siklus III

No Kode Skor Persentase Nilai Keterangan Skor Persentase Nilai Keterangan No Kode Skor Persentase Nilai Keterangan
No Kode Skor
(SSkor
= R) Persentase
(%) (SSkor
= R) Persentase
(%) (S = R) Persentase
(%)
No1 A-Kode
01 16
(S = 80 Nilai Keterangan
80 Tuntas No1 A-Kode
01 16=
(S 80 Nilai Keterangan
80 Tuntas No 1 Kode
A- 01 (S16 = 80 Nilai
80 Keterangan
Tuntas
2 A- 02 16
R) 80
(%) 80 Tuntas 2 A- 02 17
R) 85
(%) 85 Tuntas 2 A- 02 14
R) 70
(%) 70 Tidak Tuntas
3 A- 03 14 70 70 Tidak Tuntas 3 A- 03 17 85 85 Tuntas 3 A- 03 16 80 80 Tuntas
A- A- A-
14 A- 04 16
16 8080 8080 Tuntas
Tuntas 14 A- 04 14
16 70
80 7080 TidakTuntas
Tuntas 14 A- 04 16 17 85
80 85
80 Tuntas
Tuntas
5 A-0105 17 85 85 Tuntas 5 A-0105 13 65 65 Tidak Tuntas 5 A- 0105 17 85 85 Tuntas
6 A-A-06 16 80 80 Tidak
Tuntas 6 A-A-06 16 80 80 Tidak
Tuntas 6 A- A-06 16 80 80 Tidak
Tuntas
27 A- 07 14
13 6570 65 70 Tidak Tuntas 27 A- 07 14
16 70
80 8070 Tuntas
27 A- 07 14 15
70
75
70
75 Tuntas
02 Tuntas 02 Tuntas 02 Tuntas
8 A- 08 13 65 65 Tidak Tuntas 8 A-A-08 14 70 70 Tidak Tuntas 8 A- A-08 14 70 70 Tidak Tuntas
A-
39 A- 09 16
10 5080 5080 TidakTuntas
Tuntas 39 A- 09 16
14 80
70 7080 TidakTuntas
Tuntas 39 A- 09 16 17 80
85 80
85 Tuntas
Tuntas
10 A-03 10 13 65 65 Tidak Tuntas 10 A-0310 16 80 80 Tuntas 10 A- 0310 18 90 90 Tuntas
11 A-A- 11 16 80 80 Tuntas 11 A-A-11 14 70 70 Tidak Tuntas 11 A-
4 17 85 85 TidakTuntas 4 17 85 85 Tuntas 4 A- 11 17 18 90
85 90
85 Tuntas
Tuntas
12 A-04 12 14 70 70 Tuntas 12 A-0412 16 80 80 Tuntas 12 A- 0412 17 85 85 Tuntas
13 A-A- 13 16 80 80 Tuntas 13 A-A-13 17 85 85 Tuntas 13 A- A-13 15 75 75 Tuntas
5 A- 14
14 17
12 6085 6085 TidakTuntas
Tuntas 5 A- 14
14 17
13 85
65 6585 TidakTuntas
Tuntas 5 A- 14 17
14 18 85
90 85
90 Tuntas
Tuntas
15 A-05 15 17 85 85 Tuntas 05 05
15 A- 15 17 85 85 Tuntas 15 A- 15 17 85 85 Tuntas
16 A- A- A-
6 A- 16 14
16 7080 7080 TidakTuntas
Tuntas 16
6 A- 16 16
16 80
80 8080 Tuntas
Tuntas 16
6 A- 16 16 17 85
80 85
80 Tuntas
Tuntas
17 A-06 17 16 80 80 Tuntas 17 A-0617 16 80 80 Tuntas 17 A- 0617 16 80 80 Tuntas
18 A-A- 18 19 95 95 Tuntas 18 A-A-18 14 70 70 Tidak Tuntas 18 A- A-18 16 80 80 Tuntas
7 A- 19
19 15
16 8075 8075 Tuntas
Tuntas 7 A- 19
19 15
17 75
85 8575 Tuntas
Tuntas 7 A- 19 15
19 16 75
80 75
80 Tuntas
Tuntas
07 07 07
20 A- 20 16 80 80 Tuntas 20 A- 20 17 85 85 Tuntas 20 A- 20 17 85 85 Tuntas
21 A- Tidak A- Tidak A- Tidak
8 A- 21 18
14 9070 9070 Tuntas 21
8 A- 21 18
14 90
70 9070 Tuntas 21
8 A- 21 14 17 85
70 85
70 Tuntas
22 A-08 22 14 70 70 TidakTuntas
Tuntas 22 A-0822 16 80 80 Tuntas
Tuntas 22 A- 0822 17 85 85 Tuntas
Tuntas
23 A-A- 23 12 60 60 Tidak Tuntas 23 A-A-23 12 60 60 Tidak Tuntas 23 A- A-23 13 65 65 Tidak Tuntas
9 A- 24
24 17
16 8085 8085 Tuntas
Tuntas 9 A- 24
24 17
18 85
90 9085 Tuntas
Tuntas 9 A- 24 17
24 19 85
95 85
95 Tuntas
Tuntas
09 09 09
25 A- 25 17 85 85 Tuntas 25 A- 25 16 80 80 Tuntas 25 A-
26 A-A- 26 17 8590 8590 Tuntas A- A-25 17 85 85 Tuntas
10 18 Tuntas 10
26 A- 26 18
16 90
80 8090 Tuntas 10
Tuntas 26 A- 26 18
18 90
90 90
90 Tuntas
Tuntas
27 A-10 27 17 85 85 Tuntas 27 A-1027 15 75 75 Tuntas 27 A- 1027 18 90 90 Tuntas
28 A-A- 28 16 80 80 Tuntas 28 A-A-28 15 75 75 Tuntas 28 A- A-28 17 85 85 Tuntas
11
29 A-11 29 18
15 7590 7590 Tuntas
Tuntas 11 18 90 90 Tuntas 11 18 90 90 Tuntas
29 A-1129 16 80 80 Tuntas 29 A- 1129 16 80 80 Tuntas
30 A- 30 17 85 85 Tuntas 30 A-A-30 16 80 80 Tuntas 30 A-
A- A-30 12 60 60 Tidak Tuntas
31 A- 31
12 12
17 6085 6085 TidakTuntas
Tuntas 12
31 A- 31 17
16 85
80 8085 Tuntas 12
Tuntas 31 A- 31 17
18 85
90 85
90 Tuntas
Tuntas
32 A-12 32 12 60 60 Tidak Tuntas 12
32 A- 32 16 80 80 Tuntas
12
32 A- 32 17 85 85 Tuntas
A-
Nilai Rata-rata 75,5 Nilai A- A-
13 Tertinggi 15
Nilai 75 75 Tuntas
95 13 Rata-rata 15 75 75 78,1
Tuntas Nilai
13 Rata-rata 15 75 75 82,2
Tuntas
13 13
Nilai Tertinggi 90 13
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah
A- 50 Nilai Terendah
A- 60 Nilai Terendah
A- 60
14 siswa yang18tuntas
Jumlah 90 90 Tuntas
20 14
Jumlah siswa 18tuntas 90
yang 90 14
Tuntas Jumlah
24 siswa 18 tuntas 90
yang 90 Tuntas
28
14 yang tidak tuntas
Jumlah siswa 12 14 14
Jumlah siswa yang tidak tuntas 8 Jumlah siswa yang tidak tuntas 4
A- klasikal (%): A- klasikal (%):
Ketuntasan A- klasikal (%):
Ketuntasan
15 17 85 85 65,50%
Tuntas 15 17 85 85 Tuntas Ketuntasan
75% 15 17 85 85 87,50%
Tuntas
15 15 15
257
LAMPIRAN 31

DAFTAR HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III


NO KODE SISWA
NILAI (%) KET. NILAI (%) KET. NILAI (%) KET.
1 A - 01 80 Tuntas 84 Tuntas 56 Tdk. Tuntas
2 A - 02 56 Tdk. Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas
3 A - 03 88 Tuntas 84 Tuntas 92 Tuntas
4 A - 04 92 Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas
5 A - 05 84 Tuntas 92 Tuntas 88 Tuntas
6 A - 06 56 Tdk. Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
7 A - 07 76 Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
8 A - 08 72 Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas
9 A - 09 92 Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas
10 A - 10 92 Tuntas 80 Tuntas 52 Tdk. Tuntas
11 A - 11 52 Tdk. Tuntas 56 Tdk. Tuntas 80 Tuntas
12 A - 12 80 Tuntas 76 Tuntas 84 Tuntas
13 A - 13 88 Tuntas 84 Tuntas 84 Tuntas
14 A - 14 76 Tuntas 88 Tuntas 76 Tuntas
15 A - 15 92 Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas
16 A - 16 84 Tuntas 80 Tuntas 92 Tuntas
17 A - 17 84 Tuntas 84 Tuntas 76 Tuntas
18 A - 18 60 Tuntas 84 Tuntas 92 Tuntas
19 A - 19 52 Tdk. Tuntas 88 Tuntas 88 Tuntas
20 A - 20 84 Tuntas 88 Tuntas 92 Tuntas
21 A - 21 56 Tdk. Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
22 A - 22 88 Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
23 A - 23 88 Tuntas 92 Tuntas 88 Tuntas
24 A - 24 92 Tuntas 76 Tuntas 76 Tuntas
25 A - 25 88 Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas
26 A - 26 56 Tdk. Tuntas 84 Tuntas 92 Tuntas
27 A - 27 88 Tuntas 56 Tdk. Tuntas 80 Tuntas
28 A - 28 56 Tdk. Tuntas 80 Tuntas 92 Tuntas
29 A - 29 76 Tuntas 56 Tdk. Tuntas 68 Tdk. Tuntas
30 A - 30 80 Tuntas 56 Tdk. Tuntas 92 Tuntas
31 A - 31 84 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
32 A - 32 52 Tdk. Tuntas 56 Tdk. Tuntas 88 Tuntas
Rata - Rata 76,38 78,38 83,75
Ketuntasan Klasikal (%) 75 84,38 90,63
Nilai Tertinggi 92 92 96
Nilai Terendah 52 56 52
LAMPIRAN 32 258

DAFTAR HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTOR

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III


NO KODE SISWA
NILAI (%) KET. NILAI (%) KET. NILAI (%) KET.
1 A - 01 80 Tuntas 92 Tuntas 92 Tuntas
2 A - 02 72 Tdk. Tuntas 64 Tdk. Tuntas 96 Tuntas
3 A - 03 72 Tdk. Tuntas 88 Tuntas 96 Tuntas
4 A - 04 88 Tuntas 96 Tuntas 96 Tuntas
5 A - 05 88 Tuntas 96 Tuntas 88 Tuntas
6 A - 06 72 Tdk. Tuntas 92 Tuntas 92 Tuntas
7 A - 07 80 Tuntas 72 Tdk. Tuntas 84 Tuntas
8 A - 08 80 Tuntas 76 Tuntas 72 Tdk. Tuntas
9 A - 09 88 Tuntas 88 Tuntas 88 Tuntas
10 A - 10 92 Tuntas 84 Tuntas 68 Tdk. Tuntas
11 A - 11 84 Tuntas 72 Tdk. Tuntas 80 Tuntas
12 A - 12 92 Tuntas 96 Tuntas 88 Tuntas
13 A - 13 84 Tuntas 96 Tuntas 88 Tuntas
14 A - 14 68 Tdk. Tuntas 84 Tuntas 88 Tuntas
15 A - 15 76 Tuntas 92 Tuntas 88 Tuntas
16 A - 16 68 Tdk. Tuntas 92 Tuntas 88 Tuntas
17 A - 17 92 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas
18 A - 18 92 Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas
19 A - 19 80 Tuntas 96 Tuntas 88 Tuntas
20 A - 20 68 Tdk. Tuntas 88 Tuntas 96 Tuntas
21 A - 21 84 Tuntas 72 Tdk. Tuntas 96 Tuntas
22 A - 22 92 Tuntas 92 Tuntas 88 Tuntas
23 A - 23 88 Tuntas 88 Tuntas 84 Tuntas
24 A - 24 88 Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas
25 A - 25 68 Tdk. Tuntas 76 Tuntas 84 Tuntas
26 A - 26 92 Tuntas 80 Tuntas 72 Tdk. Tuntas
27 A - 27 72 Tdk. Tuntas 72 Tdk. Tuntas 80 Tuntas
28 A - 28 88 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas
29 A - 29 60 Tdk. Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas
30 A - 30 96 Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
31 A - 31 92 Tuntas 68 Tdk. Tuntas 76 Tuntas
32 A - 32 88 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas
Rata - Rata 82,00 83,63 85,63
Ketuntasan Klasikal (%) 71,88 81,25 90,63
Nilai Tertinggi 96 96 96
Nilai Terendah 60 64 68
LAMPIRAN 33 259

KISI KISI UJI COBA ANGKET MINAT DISKUSI

Soal No
No Indikator Sub Indikator Jumlah
favorable unfavorable
- Kehadiran dikelas 1 - 1
- Kerapian buku catatan 2 - 1
- Persiapan menjelang 3 4 2
pelajaran atau ulangan
Perhatian - Usaha yang dilakukan - 5 1
1.
siswa siswa ketika nilai
ulangan jelek
- Usaha untuk 6 - 1
mendalami pelajaran
fisika
- Tanggapan tentang 7 8 2
mata pelajaran fisika
Penilaian
- Tanggapan tentang 9 - 1
2. terhadap
cara guru mengajar
siswa
fisika

- Keaktifan siswa 10 11 2
- Kesediaan siswa 12 - 1
dalam mendengarkan
pelajaran
- Tanggapan tentang 13 - 1
minat siswa terhadap
Partisipasi
kegiatan berkelompok
dalam
- Kesediaan siswa 14,16 15,17 4
kegiatan
dalam melakukan
3. belajar
kegiatan diskusi
mengajar
- Minat siswa untuk 18,20,22 19,21 4
dan kegiatan
selalu melakukan
diskusi
diskusi pada mata
pelajaran fisika
- Bertanya 23 - 1
- Menyimak 24 - 1
- Menanggapi pendapat 25 26 2
- Soal latihan 27 - 1
- Kesediaan 28 29 2
Sikap siswa mengerjakan tugas
4. terhadap diskusi
tugas guru - Ketepatan waktu 30 - 1
mengumpulkan tugas
LAMPIRAN 34 260

UJICOBA ANGKET MINAT DISKUSI SISWA

Mata Pelajaran : Fisika


Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Kelas/Semester : X MIA 2/II
Petunjuk :
1. Nyatakan jawaban yang sesuai dengan keadaanmu dengan menulis tanda
cek (√ ) pada kolom yang tersedia, langsung pada lembar pertanyaan.
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
2. Jawablah dengan sejujurnya karena jawaban yang kamu berikan tidak
mempengaruhi nilai raport.
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu hadir setiap kali ada pelajaran fisika
2. Saya selalu menjaga buku catatan fisika agar tetap
rapi, sehingga mudah dibaca kembali
3. Bila keesokan harinya ada pelajaran fisika, saya
selalu membaca buku catatan maupun buku materi
pada malam hari
4. Saya hanya akan belajar fisika dengan sungguh-
sungguh ketika akan ulangan
5. Saya semakin malas belajar fisika ketika mendapat
nilai jelek pada saat ulangan
6. Segera setelah pulang sekolah, saya beristirahat
sambil mempelajari dan memahami pelajaran fisika
yang telah diajarkan guru
7. Pelajaran fisika adalah pelajaran yang menarik
8. Bagi saya, fisika merupakan mata pelajaran yang
sulit dan saya sering merasa tertekan jika menerima
pelajaran
261

9. Guru saya dalam menjelaskan pelajaran fisika


dengan runtut dan sesuai kompetensi dasar
10. Saya selalu aktif dan bersemangat jika menerima
pelajaran fisika
11. Saya cukup memperhatikan guru mengajar fisika
dengan santai dan berdiam diri
12. Saya selalu mendengarkan pada waktu guru
menjelaskan materi fisika
13. Saya suka pada kegiatan berkelompok bersama
teman – teman, baik didalam sekolah maupun diluar
sekolah
14. Saya suka melakukan diskusi dikarenakan dengan
diskusi membuat saya lebih paham terhadap materi
pelajaran
15. Dalam proses pembelajaran, saya lebih suka cukup
memperhatikan guru saja daripada melakukan
diskusi dikarenakan hanya membuang waktu saja
16. Setelah pembelajaran selesai, saya selalu berdiskusi
dengan teman – teman tentang materi yang baru saja
dijelaskan
17. Setelah pembelajaran selesai, saya lebih suka
bersantai dan duduk – duduk saja
18. Saya senang jika setiap ada pembelajaran fisika
selalu diadakan diskusi
19. Setiap ada pembelajaran fisika, saya lebih suka
mendengarkan saja terhadap penjelasan guru
20. Kegiatan diskusi mampu meningkatkan pemahaman
saya terhadap materi fisika
21. Saya sulit memahami materi fisika jika melakukan
pembelajaran diskusi
262

22. Kegiatan diskusi dalam pembelajaran fisika mampu


meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan
mempererat hubungan persahabaan dengan teman -
teman
23. Saya selalu bertanya pada guru maupun rekan
diskusi jika belum ada materi yang belum dipahami
24. Saya selalu menyimak dan memperhatikan jika ada
teman yang menyampaikan hasil diskusi
25. Dalam kegiatan diskusi, saya selalu menyampaikan
pendapat jika ada permasalahan tertentu
26. Dalam kegiatan diskusi, saya lebih suka berdiam
diri dan cukup memperhatikan saja
27. Saya selalu menyelesaikan soal-soal latihan fisika
yang diberikan guru maupun rekan diskusi.
28. Saya selalu antusias jika mengerjakan persoalan –
persoalan yang muncul dalam diskusi
29. Saya lebih suka mengandalkan teman yang lebih
pandai untuk mengerjakan persoalan – persoalan
yang muncul dalam diskusi
30. Saya selalu mengumpulkan hasil diskusi dengan
tepat waktu dan sesuai arahan guru.
LAMPIRAN 35 263

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET

BUTIR TOTAL 2
No Kode Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 (Y)
1 UC-1 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 108 11664
2 UC-2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 82 6724
3 UC-3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 80 6400
4 UC-4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 83 6889
5 UC-5 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 85 7225
6 UC-6 4 3 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 108 11664
7 UC-7 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 4 2 3 99 9801
8 UC-8 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 87 7569
9 UC-9 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 85 7225
10 UC-10 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 106 11236
11 UC-11 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 4 2 3 81 6561
12 UC-12 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 1 3 94 8836
13 UC-13 3 4 2 1 3 3 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 1 3 3 2 2 2 1 2 79 6241
14 UC-14 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 105 11025
x 45 44 42 30 39 45 41 39 40 43 48 47 47 47 44 47 50 40 45 45 44 47 45 41 46 33 40 44 30 44 1282 119060
2
x 147 148 134 74 111 147 131 115 126 137 168 161 161 165 148 161 182 122 149 153 144 165 155 127 154 89 122 146 72 144
xy 4168 4086 3915 2724 3546 4165 3837 3633 3749 3994 4440 4360 4367 4370 4098 4355 4632 3729 4185 4202 4093 4366 4208 3817 4252 3099 3730 4099 2749 4092
Validitas

r xy 0,755 0,447 0,598 -0,182 -0,404 0,707 0,612 0,600 0,617 0,623 0,590 0,767 0,863 0,603 0,541 0,699 0,707 0,584 0,755 0,689 0,655 0,567 0,665 0,582 0,576 0,564 0,592 0,616 0,016 0,644

r tabel 0,532
Kriteria valid
0,532 0,532 0,532
tidak valid tidak
0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532
tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
0,532
tidak
0,532
valid
Keterangan Dipakai valid Dipakai Tidak
Tidak valid valid Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDipakaiDipakaiDipakai Dipakai Dipakai Dipakai DipakaiDipakaiDipakai Dipakai Dipakai DipakaiDipakai Dipakai DipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakai
Tidak valid
Tidak Dipakai
k 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliabilitas

2
total
2
118,959
b 0,168 0,694 0,571 0,694 0,168 0,168 0,781 0,454 0,837 0,352 0,245 0,230 0,230 0,515 0,694 0,230 0,245 0,551 0,311 0,597 0,408 0,515 0,740 0,495 0,204 0,801 0,551 0,551 0,551 0,408
2
b 13,959
r 11 0,913
Kriteria Reliabel
LAMPIRAN 36 264

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL

Rumus :
N XY X Y
rxy
2 2
N X2 X N Y2 Y
Kriteria :

Jika rxy > rtabel maka butir angket dapat dikatakan valid.

Berikut perhitungan validitas butir untuk soal no. 1, untuk butir soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
2 2
No Kode X Y X Y XY
1 UC-1 4 94 16 8836 376
2 UC-2 3 75 9 5625 225
3 UC-3 3 69 9 4761 207
4 UC-4 3 74 9 5476 222
5 UC-5 3 72 9 5184 216
6 UC-6 4 89 16 7921 356
7 UC-7 3 86 9 7396 258
8 UC-8 3 73 9 5329 219
9 UC-9 3 75 9 5625 225
10 UC-10 4 86 16 7396 344
11 UC-11 3 73 9 5329 219
12 UC-12 3 82 9 6724 246
13 UC-13 3 76 9 5776 228
14 UC-14 3 89 9 7921 267
Jumlah 45 1113 147 89299 3608

14 3608 45 1113
rxy
2 2
14 147 45 14 89299 1113
rxy 0.755

Pada á = 5% dengan n=14, diperoleh rtabel = 0,532

Karena rxy > rtabel, maka butir soal angket no. 1 adalah valid
LAMPIRAN 37 265

CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET


Rumus :
2
k b
r11 1 2
k 1 t

Kriteria :
Apabila r11 rtabel maka angket tersebut reliabel
Perhitungan :
1. Varians total
2
2 Y 1282
2

Y 119060
N 14
2
t 118,959
N 14

2. Varians butir
2
2 x
x
N
2
b
N
2
45
147
2
14
b1 0,168
14
2
44
148
14
2
b2 0,694
14
2
42
134
14
2
b3 0,571
14
dan seterusnya
2 2
b 0,168 0,694 0,571 ...... n 13,959

3. Koefisien reliabilitas
30 13,959
r11 1
30 1 118,959
0,9131
Pada 5 % dengan N 14 diperoleh rtabel 0,532 .
karena r11 rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
LAMPIRAN 38 266

KISI KISI ANGKET MINAT DISKUSI

Soal No
No Indikator Sub Indikator Jumlah
favorable unfavorable

- Kehadiran dikelas 1 - 1
- Persiapan menjelang 2 - 1
Perhatian pelajaran atau ulangan
5. siswa - Usaha untuk 3 - 1
mendalami pelajaran
fisika
- Tanggapan tentang 4 5 2
Penilaian mata pelajaran fisika
6. terhadap - Tanggapan tentang 6 - 1
siswa cara guru mengajar
fisika
- Keaktifan siswa 7 8 2
- Kesediaan siswa 9 - 1
dalam mendengarkan
pelajaran
- Tanggapan tentang 10 - 1
Partisipasi minat siswa terhadap
dalam kegiatan berkelompok
kegiatan - Kesediaan siswa 11,13 12,14 4
belajar dalam melakukan
7.
mengajar kegiatan diskusi
dan kegiatan - Minat siswa untuk 15,17,19 16,18 5
diskusi selalu melakukan
diskusi pada mata
pelajaran fisika
- Bertanya 20 - 1
- Menyimak 21 - 1
- Menanggapi pendapat 22 23 2
- Soal latihan 24 - 1
- Kesediaan 25 - 1
Sikap siswa mengerjakan tugas
8. terhadap diskusi
tugas guru - Ketepatan waktu 26 - 1
mengumpulkan tugas
LAMPIRAN 39 267

ANGKET MINAT DISKUSI SISWA

Mata Pelajaran : Fisika


Pokok Bahasan : Alat – Alat Optik
Kelas/Semester : X MIA 2/II
Petunjuk :
3. Nyatakan jawaban yang sesuai dengan keadaanmu dengan menulis tanda
cek (√ ) pada kolom yang tersedia, langsung pada lembar pertanyaan.
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
4. Jawablah dengan sejujurnya karena jawaban yang kamu berikan tidak
mempengaruhi nilai raport.
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu hadir setiap kali ada pelajaran fisika
2. Bila keesokan harinya ada pelajaran fisika, saya
selalu membaca buku catatan maupun buku materi
pada malam hari
3. Segera setelah pulang sekolah, saya beristirahat
sambil mempelajari dan memahami pelajaran fisika
yang telah diajarkan guru
4. Pelajaran fisika adalah pelajaran yang menarik
5. Bagi saya, fisika merupakan mata pelajaran yang
sulit dan saya sering merasa tertekan jika menerima
pelajaran
6. Guru saya dalam menjelaskan pelajaran fisika
dengan runtut dan sesuai kompetensi dasar
7. Saya selalu aktif dan bersemangat jika menerima
pelajaran fisika
8. Saya cukup memperhatikan guru mengajar fisika
dengan santai dan berdiam diri
9. Saya selalu mendengarkan pada waktu guru
menjelaskan materi fisika
268

10. Saya suka pada kegiatan berkelompok bersama


teman – teman, baik didalam sekolah maupun diluar
sekolah
11. Saya suka melakukan diskusi dikarenakan dengan
diskusi membuat saya lebih paham terhadap materi
pelajaran
12. Dalam proses pembelajaran, saya lebih suka cukup
memperhatikan guru saja daripada melakukan
diskusi dikarenakan hanya membuang waktu saja
13. Setelah pembelajaran selesai, saya selalu berdiskusi
dengan teman – teman tentang materi yang baru saja
dijelaskan
14. Setelah pembelajaran selesai, saya lebih suka
bersantai dan duduk – duduk saja
15. Saya senang jika setiap ada pembelajaran fisika
selalu diadakan diskusi
16. Setiap ada pembelajaran fisika, saya lebih suka
mendengarkan saja terhadap penjelasan guru
17. Kegiatan diskusi mampu meningkatkan pemahaman
saya terhadap materi fisika
18. Saya sulit memahami materi fisika jika melakukan
pembelajaran diskusi
19. Kegiatan diskusi dalam pembelajaran fisika mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan
mempererat hubungan persahabaan dengan teman -
teman
20. Saya selalu bertanya pada guru maupun rekan
diskusi jika belum ada materi yang belum dipahami
21. Saya selalu menyimak dan memperhatikan jika ada
teman yang menyampaikan hasil diskusi
269

22. Dalam kegiatan diskusi, saya selalu menyampaikan


pendapat jika ada permasalahan tertentu
23. Dalam kegiatan diskusi, saya lebih suka berdiam
diri dan cukup memperhatikan saja
24. Saya selalu menyelesaikan soal-soal latihan fisika
yang diberikan guru maupun rekan diskusi.
25. Saya selalu antusias jika mengerjakan persoalan –
persoalan yang muncul dalam diskusi
26. Saya selalu mengumpulkan hasil diskusi dengan
tepat waktu dan sesuai arahan guru.
270
LAMPIRAN 40

DATA AWAL MINAT DISKUSI SISWA KELAS X MIA 2

Kode BUTIR
No TOTAL KATEGORI
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 A - 01 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 46 kurang berminat
2 A - 02 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 51 kurang berminat
3 A - 03 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 50 kurang berminat
4 A - 04 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 61 berminat
5 A - 05 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 3 2 65 berminat
6 A - 06 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 46 kurang berminat
7 A - 07 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 1 2 1 1 2 1 48 kurang berminat
8 A - 08 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 2 49 kurang berminat
9 A - 09 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 54 berminat
10 A - 10 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 46 kurang berminat
11 A - 11 3 3 1 3 1 1 3 1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 45 kurang berminat
12 A - 12 3 4 3 3 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 49 kurang berminat
13 A - 13 0 tidak berminat
14 A - 14 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 49 kurang berminat
15 A - 15 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 63 berminat
16 A - 16 3 1 1 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 1 2 2 3 1 3 2 4 3 1 1 1 3 52 berminat
17 A - 17 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 65 berminat
18 A - 18 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 56 berminat
19 A - 19 0 tidak berminat
20 A - 20 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 48 kurang berminat
21 A - 21 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 3 3 3 65 berminat
22 A - 22 3 1 2 1 3 3 1 3 2 4 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 51 kurang berminat
23 A - 23 3 4 4 1 4 3 3 2 4 2 1 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 2 68 sangat berminat
24 A - 24 3 2 4 2 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 49 kurang berminat
25 A - 25 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 51 kurang berminat
26 A - 26 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 1 1 2 1 64 berminat
27 A - 27 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 50 kurang berminat
28 A - 28 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 4 3 64 berminat
29 A - 29 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 49 kurang berminat
30 A - 30 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 45 kurang berminat
31 A - 31 3 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67 sangat berminat
32 A - 32 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 49 kurang berminat
271
LAMPIRAN 41

DATA MINAT DISKUSI SISWA KELAS X MIA 2


SIKLUS I
Kode BUTIR
No TOTAL KATEGORI
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 A - 01 3 2 1 2 2 2 2 1 3 4 2 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 52 berminat
2 A - 02 3 1 2 2 4 3 2 3 4 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 4 2 1 1 1 2 1 61 berminat
3 A - 03 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 52 berminat
4 A - 04 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 72 sangat berminat
5 A - 05 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 72 sangat berminat
6 A - 06 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 1 52 berminat
7 A - 07 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2 1 53 berminat
8 A - 08 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 2 49 kurang berminat
9 A - 09 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 61 berminat
10 A - 10 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 52 berminat
11 A - 11 3 3 1 3 1 1 3 1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 1 2 3 2 52 berminat
12 A - 12 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 65 berminat
13 A - 13 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 4 3 64 berminat
14 A - 14 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 50 kurang berminat
15 A - 15 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 67 sangat berminat
16 A - 16 3 1 1 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 1 2 4 3 1 3 2 4 3 1 3 1 3 56 berminat
17 A - 17 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 67 sangat berminat
18 A - 18 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 65 berminat
19 A - 19 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 sangat berminat
20 A - 20 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 59 berminat
21 A - 21 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 71 sangat berminat
22 A - 22 3 1 2 1 3 3 1 3 2 4 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 51 kurang berminat
23 A - 23 3 4 4 1 4 3 3 2 4 2 1 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 2 70 sangat berminat
24 A - 24 3 2 4 2 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 56 berminat
25 A - 25 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 berminat
26 A - 26 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 70 sangat berminat
27 A - 27 4 4 3 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 1 4 3 4 3 3 3 2 76 sangat berminat
28 A - 28 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 4 3 64 berminat
29 A - 29 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 3 2 3 1 52 berminat
30 A - 30 3 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 53 berminat
31 A - 31 3 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67 sangat berminat
32 A - 32 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 3 3 2 52 berminat
272
LAMPIRAN 42

DATA MINAT DISKUSI SISWA KELAS X MIA 2


SIKLUS II
Kode BUTIR
No TOTAL KATEGORI
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 A - 01 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 83 sangat berminat
2 A - 02 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 81 sangat berminat
3 A - 03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 66 berminat
4 A - 04 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 66 berminat
5 A - 05 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 84 sangat berminat
6 A - 06 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 82 sangat berminat
7 A - 07 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 80 sangat berminat
8 A - 08 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 78 sangat berminat
9 A - 09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 78 sangat berminat
10 A - 10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 82 sangat berminat
11 A - 11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 85 sangat berminat
12 A - 12 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 81 sangat berminat
13 A - 13 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 77 sangat berminat
14 A - 14 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 72 sangat berminat
15 A - 15 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82 sangat berminat
16 A - 16 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78 sangat berminat
17 A - 17 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 88 sangat berminat
18 A - 18 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 88 sangat berminat
19 A - 19 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 76 sangat berminat
20 A - 20 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 3 3 85 sangat berminat
21 A - 21 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 89 sangat berminat
22 A - 22 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 71 sangat berminat
23 A - 23 3 2 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 51 kurang berminat
24 A - 24 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 66 berminat
25 A - 25 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 76 sangat berminat
26 A - 26 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 78 sangat berminat
27 A - 27 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84 sangat berminat
28 A - 28 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83 sangat berminat
29 A - 29 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 82 sangat berminat
30 A - 30 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 3 1 2 3 3 3 3 80 sangat berminat
31 A - 31 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 78 sangat berminat
32 A - 32 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 74 sangat berminat
273
LAMPIRAN 43

DATA MINAT DISKUSI SISWA KELAS X MIA 2


SIKLUS III
Kode BUTIR
No TOTAL KATEGORI
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 A - 01 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 83 sangat berminat
2 A - 02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 78 sangat berminat
3 A - 03 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 78 sangat berminat
4 A - 04 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 84 sangat berminat
5 A - 05 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 70 sangat berminat
6 A - 06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 72 sangat berminat
7 A - 07 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 79 sangat berminat
8 A - 08 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 77 sangat berminat
9 A - 09 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 72 sangat berminat
10 A - 10 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 90 sangat berminat
11 A - 11 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 85 sangat berminat
12 A - 12 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 sangat berminat
13 A - 13 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 88 sangat berminat
14 A - 14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 76 sangat berminat
15 A - 15 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 sangat berminat
16 A - 16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75 sangat berminat
17 A - 17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 86 sangat berminat
18 A - 18 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 85 sangat berminat
19 A - 19 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 87 sangat berminat
20 A - 20 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 71 sangat berminat
21 A - 21 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 81 sangat berminat
22 A - 22 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 87 sangat berminat
23 A - 23 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 91 sangat berminat
24 A - 24 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 86 sangat berminat
25 A - 25 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81 sangat berminat
26 A - 26 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 0 88 sangat berminat
27 A - 27 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83 sangat berminat
28 A - 28 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 74 sangat berminat
29 A - 29 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 sangat berminat
30 A - 30 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 78 sangat berminat
31 A - 31 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 84 sangat berminat
32 A - 32 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 77 sangat berminat
LAMPIRAN 44 274

TABEL MINAT DISKUSI SISWA KELAS X MIA 2

No Nama Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III


1 A-01 46 52 83 83
2 A-02 51 61 81 78
3 A-03 50 52 66 78
4 A-04 61 72 66 84
5 A-05 65 72 84 70
6 A-06 46 52 82 72
7 A-07 48 53 80 79
8 A-08 49 49 78 77
9 A-09 54 61 78 72
10 A-10 46 52 82 90
11 A-11 45 52 85 85
12 A-12 49 65 81 77
13 A-13 0 64 77 88
14 A-14 49 50 72 76
15 A-15 63 67 82 77
16 A-16 52 56 78 75
17 A-17 65 67 88 86
18 A-18 56 65 88 85
19 A-19 0 73 76 87
20 A-20 48 59 85 71
21 A-21 65 71 89 81
22 A-22 51 51 71 87
23 A-23 68 70 51 91
24 A-24 49 56 66 86
25 A-25 51 57 76 81
26 A-26 64 70 78 88
27 A-27 50 76 84 83
28 A-28 64 64 83 74
29 A-29 49 52 82 87
30 A-30 45 53 80 78
31 A-31 67 67 78 84
32 A-32 49 52 74 77
Nilai Tertinggi 68 76 89 91
Nilai Terendah 45 49 51 70
Nilai Rata-Rata 50,46875 60,41 78,25 80,84
Prosentase yang Berminat 37,50% 91% 100% 100%
Kategori Kurang Berminat berminat sangat berminat sangat berminat
LAMPIRAN 45 275

DATA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

A. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II

Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II dihitung menggunakan rumus gain.

Hasil perhitungan ditampilkan pada tabel berikut ini:

Nilai Rata - Rata


Nilai
No Hasil Belajar Siklus I Siklus II Kategori
gain
Angka % Angka %

1 Kognitif 75,5 75,5 78,1 78,1 11 % Rendah

2 Afektif 19,1 76 19,6 78,4 10 % Rendah

3 Psikomotor 20,3 81,2 21,8 87,2 32 % Sedang

4 Minat Diskusi 60,41 58,1 78,25 75,24 41 % Sedang

B. Peningkatan Hasil Belajar Siklus II ke Siklus III

Peningkatan hasil belajar dari siklus II ke siklus III dihitung menggunakan rumus

gain. Hasil perhitungan ditampilkan pada tabel berikut ini:

Nilai Rata - Rata


Nilai
No Hasil Belajar Siklus II Siklus III Kategori
gain
Angka % Angka %

1 Kognitif 78,1 78,1 82,2 82,2 20 % Rendah

2 Afektif 19,6 78,4 20,9 84 30 % Sedang

3 Psikomotor 21,8 87,2 23 92 38 % Sedang

4 Minat Diskusi 78,25 75,2 80,84 77,8 13 % Rendah


LAMPIRAN 46 276

CONTOH PERHITUNGAN UJI GAIN

Rumus yang digunakan:

Kriteria:

Simbol dan masing-masing menyatakan skor rata – rata Siklus I

dan skor rata – rata Siklus II maupun skor rata – rata Siklus II dan skor rata – rata Siklus III

yang dinyatakan dalam persen. Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut:

Tinggi : (<g>) > 0,7 atau jika dinyatakan dalam persen (<g>) > 70%

Sedang: 0,3 (< g>) 0,7 atau jika dinyatakan dalam persen 30% (<g>) 70%

Rendah: (<g>) < 0,3 atau jika dinyatakan dalam persen (<g>) < 30%

Perhitungan:
Berikut perhitungan uji gain untuk peningkatan hasil belajar kognitif siklus I ke siklus
II. Perhitungan hasil belajar yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Diketahui hasil belajar kognitif siswa siklus I sebagai berikut:
Skor Persentase
No Kode Nilai
(S = R) (%)
1 A- 01 16 80 80
2 A- 02 16 80 80
3 A- 03 14 70 70
4 A- 04 16 80 80
5 A- 05 17 85 85
6 A- 06 16 80 80
7 A- 07 13 65 65
8 A- 08 13 65 65
9 A- 09 10 50 50
10 A- 10 13 65 65
11 A- 11 16 80 80
12 A- 12 14 70 70
13 A- 13 16 80 80
14 A- 14 12 60 60
15 A- 15 17 85 85
277

16 A- 16 14 70 70
17 A- 17 16 80 80
18 A- 18 19 95 95
19 A- 19 16 80 80
20 A- 20 16 80 80
21 A- 21 18 90 90
22 A- 22 14 70 70
23 A- 23 12 60 60
24 A- 24 16 80 80
25 A- 25 17 85 85
26 A- 26 17 85 85
27 A- 27 17 85 85
28 A- 28 16 80 80
29 A- 29 15 75 75
30 A- 30 17 85 85
31 A- 31 12 60 60
32 A- 32 12 60 60
Rata - Rata 75,5 75,5

Sedangkan hasil belajar kognitif siswa siklus II sebagai berikut:


Skor Persentase
No Kode Nilai
(S = R) (%)
1 A- 01 16 80 80
2 A- 02 17 85 85
3 A- 03 17 85 85
4 A- 04 14 70 70
5 A- 05 13 65 65
6 A- 06 16 80 80
7 A- 07 16 80 80
8 A- 08 14 70 70
9 A- 09 14 70 70
10 A- 10 16 80 80
11 A- 11 14 70 70
12 A- 12 16 80 80
13 A- 13 17 85 85
14 A- 14 13 65 65
15 A- 15 17 85 85
16 A- 16 16 80 80
17 A- 17 16 80 80
18 A- 18 14 70 70
19 A- 19 17 85 85
20 A- 20 17 85 85
278

21 A- 21 18 90 90
22 A- 22 16 80 80
23 A- 23 12 60 60
24 A- 24 18 90 90
25 A- 25 16 80 80
26 A- 26 16 80 80
27 A- 27 15 75 75
28 A- 28 15 75 75
29 A- 29 16 80 80
30 A- 30 16 80 80
31 A- 31 16 80 80
32 A- 32 16 80 80
Nilai Rata - Rata 78,1 78,1

Berdasarkan kriteria, nilai <g> tersebut menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif
dari siklus I ke siklus II termasuk dalam kategori rendah.
279
279
LAMPIRAN 47

FOTO – FOTO

Siswa kelas X MIA 2 mengisi angket masalah Siswa kelas X MIA 2 mengisi angket masalah

Mengikuti pembelajaran di kelas X MIA 2 Mengikuti pembelajaran di kelas X MIA 2

Kegiatan uji coba soal di Kegiatan uji coba soal di


SMA Negeri Mirit SMA Negeri Mirit
280

Siswa mengisi angket minat diskusi untuk Kegiatan memotivasi


Mengetahui minat diskusi awal

Kegiatan memotivasi Mengamati siswa berdiskusi

Peneliti memberikan kesimpulan Siswa melakukan presentasi


281

Observer mengamati kegiatan siswa Membagikan tes evaluasi dan angket


di akhir pembelajaran

Kelompok Tim Ahli melakukan presentasi Kegiatan pembelajaran


dan tanya jawab

Observer mengamati siswa dan mengisi lembar Tim penelitian foto bersama siswa
observasi
282
283
284
285
286
287
288

Anda mungkin juga menyukai