Diajukan oleh:
Kepada
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Bapak Muhamad Amir dan ibu Warsiyah selaku kedua orang tuaku
Mas Ridho, mas Tegar, dan mbak Dewi, selaku kakak dan motivator pribadiku
Dzulfikar Hardiki, Farchan , Mirta, Uni, Shinta, Destia, Roenah, dan Raihan
selaku patner kerjaku
Indri, Scatzi, Bunga, Budi, dan Anggi adikku yang aku sayangi
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT sang penguasa alam
semesta, yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah tak terhingga
kepada seluruh makhluk-Nya, dan secara kusus kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa
7. Dr. Yuli Priyanti M.Pd selaku validator media yang telah memvalidasi,
vii
8. Anis Yuniati, Ph.D selaku validator materi yang telah memvalidasi,
10. Andi, M. Sc selaku penilai materi yang telah menilai, memberikan kritik,
11. Lusi Nanda, S. Pd selaku penilai materi yang telah menilai, memberikan
12. Win Indra Gunawan, S.Si selaku penilai media yang telah menilai,
13. Bapak Much Amirul Yahya selaku penilai media yang telah menilai,
perjalanankuliah kita.
16. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
Semoga segala bantuan dan motivasi dari mereka akan tergantian dengan
balasan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena sejatinya kesempurnaan itu hanyalah milik
Allah. Oleh karena itu saran dan kritik bersifat membangun selalu diharapkan
viii
demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
ix
PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 2 SLEMAN
x
THE DEVELOPMENT OF PRACTICAL TOOLS
EQUILIBRIUM RIGID BODY FOR CLASS XI STUDENTS OF
SMA N 2 SLEMAN
Kaswarsih Mulia Ramadhani
15690015
ABSTRACT
This research aims to: (1) Generate rigid body equilibrium practical tools
using Arduino Uno devices. (2) Determine the quality of rigid object equilibrium
practical tools based on Arduino Uno. (3) Knowing the response and performance
to rigid equilibrium properties based on Arduino Uno.
This research is a research and development research. This development
refers to a procedural model. This development research procedure is based on the
Borg and Gall model which includes 10 primer steps, however the research was
carried out to the seventh step, which was the implementation of product revisions
as the results were tested in the major field. The assessment instruments were in
the form of validation sheets, assessment sheets, student response sheets and study
implementation sheets. Product quality assessment using the Likert scale with 4
scales and student response sheets using the Guttman scale made in the form of a
checklist. There is also a practice sheet implementation tool using a descriptive
observation sheet.
The results of the study are rigid body equilibrium practices for grade XI
students of SMA N 2 Sleman and usage guidelines. The quality of practical tools
based on the results of the assessment of media experts, material experts, and
Physics teachers obtained the category of Excellent (SB) with average scores of
3.81, 3.66, and 3.8, respectively. Students‟ responses to the initial field test and
broad field test with a mean score of 0.96 and 0.95, this second response obtained
the Agree (S) category. Test the implementation of practical tools based on
observers‟ observations on indicators of students‟ ability to apply practical tools,
but still there were still students who asked how to calculate the force on theory,
because the force description in the table with the data analysis was inappropriate.
While the indicators of students‟ ability to assemble practical tools, there were
students who asked for the way to arrange practical tools because the sample
series of drawings was tiny. While the indicators that existed in the
implementation test had been implemented well.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
INTISARI ...................................................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................... xi
C. Batasan Masalah........................................................................... 4
F. Spesifikasi Produk........................................................................ 5
xii
H. Keterbatasan Pengembangan ....................................................... 8
2. Validasi ......................................................................... 44
3. Penilaian ......................................................................... 47
B. Pembahasan ............................................................................... 60
xiii
C. Kelebihan dan Kekurangan ........................................................ 75
A. Kesimpulan ................................................................................ 77
B. Saran ......................................................................................... 78
LAMPIRAN ................................................................................................. 83
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Data hasil penilaian kualitas alat praktikum oleh ahli media....... 47
Tabel 4.8 Data hasil penilaian kualitas alat praktikum oleh guru Fisika ..... 50
Tabel 4.10 Hasil respon siswa pada uji apangan awal ................................. 51
Tabel 4.11 Data hasil respon siswa pada uji lapangan luas ......................... 52
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
Gambar 4.13 Diagram hasil respon siswa .................................................... 57
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.2 lembar Validasi Instrumen, Ahli Media, dan Ahli Materi ..... 85
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang selama ini lebih sering
langsung) atau biasa dikenal dengan istilah percobaan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan bahwa fisika adalah ilmu percobaan (Young dan Freedman, 2002:
3), artinya fisika juga bisa diajarkan dengan cara percobaan atau kegiatan.
rasa ingin tahu yang lebih sehingga motivasi belajar akan meningkat.
1
2
wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Januari 2019 kepada guru
alat praktikum fisika yang disediakan masih dianggap kurang. Adapun daftar
alat fisika yang telah dimiliki SMA N 2 Sleman yaitu alat pada materi alat-
alat optik, materi suhu dan kalor, dan materi sifat elastisitas. Sekolah
memiliki 3 alat praktikum fisika sedangkan ada dua belas jumlah BAB pada
kesulitan memahami konsep fisika. Hasil angket yang diisi oleh guru fisika
Cahaya, Alat- Alat Optik, Gejala Pemanasan Global, Fluida Dinamik, Fluida
Statik, Suhu dan Kalor, Sifat Elastisitas Bahan, dan yang terakhir adalah
kesetimbangan benda tegar dalam membuktikan total gaya sama dengan nol
dan mempertanyakan mengapa dalam teori torsi sama dengan nol. Beberapa
dengan detail, karena tiadanya alat mengenai materi tersebut maka guru
soal ujian dengan baik dan benar. Padahal mata pelajaran fisika merupakan
mata pelajaran yang berupa mendidik siswa bukan hanya memiliki ilmu
akan menghasilkan karya ilmiah dan sikap ilmiah yang tinggi. Pernyataan
benda tegar haruslah tidak hanya dengan soal dan bercerita di kelas, namun
kehidupan sehari-hari, misalnya pada pemikul buah, ayunan yang diam, dan
yang berciri khas berat dan besar mengharuskan alat praktikum diletakkan di
laboratorium, oleh karena itu peneliti mendesain alat berukuran kecil, ringan,
B. Identifikasi Masalah
1. Materi kesetimbangan benda tegar merupakan salah satu materi yang sulit
C. Batasan Masalah
penelitian harus dibatasi. Adapun batasan masalah dari penelitian ini, antara
lain:
D. Rumusan Masalah
berikut ini:
dikembangkan?
E. Tujuan Penelitian
untuk mengukur gaya Normal yang diperlukan, agar benda tetap dalam
6
2. Alat dan bahan yang digunakan yaitu box elektronik, papan kayu jati yang
dilapisi stiker, meteran, beban bermassa 100 gr ;150 gr; 200 gr, LCD
, HX711, I2C, arduino uno, dan load cell yang dapat digunakan
b. Nomor dua adalah counter yang merupakan sebuah box plastik yang
e. Nomor lima adalah load cell yang berfungsi untuk mengukur berat
tumpu A.
G. Manfaat Penelitian
diantaranya:
1. Bagi siswa, dengan adanya alat kesetimbangan benda tegar siswa mampu
pengembangan selanjutnya.
H. Keterbatasan Pengembangan
produk, revisi produk sebagaimana disarankan oleh hasil uji lapangan utama.
I. Definisi Istilah
dalamnya.
dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
penerima pesan (Sadiman, dkk., 1990: 6). Suwito memberi batasan media
tujuan (Arikunto, 1993: 45). Media pembelajaran meliputi alat yang secara
4).
media pembelajaran fisika adalah sarana atau alat bantu bagi pengajar
dapat tercapai. Media pembelajaran fisika dapat berupa alat fisika yang
sebagai alat untuk demonstrasi di kelas. Selain itu, alat fisika juga
langsung.
2. Praktikum
keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori dengan pelajaran praktik.
9
10
bentuk yaitu:
mikroskop.
counter.
3. Alat Fisika
dan menarik kesimpulan suatu objek keadaan dan proses dari materi yang
pertanyaan “bagaimana prosesnya? terdiri dari unsur apa? cara mana yang
12
sendiri oleh guru di sekolah. Tiga puluh tahun kemudian (sekitar 1930)
2004: 149).
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan alat praktikum adalah alat yang
lainnya.
Sebuah benda tegar berada dalam keadaan seimbang mekanis, bila dilihat
dari suatu kerangka acuan inersia, jika (1) percepatan linear pusat
mengelilingi sumbu tetap dalam kerangka acuan ini sama dengan nol.
boleh saja bergerak dengan kecepatan konstan dan benda boleh juga
Feks ma pm adalah jumlah vektor dari semua gaya eksternal yang bekerja
pada benda. Keadaan yang seimbang harus sama dengan nol, maka
adalah jumlah vektor dari semua gaya eksternal yang bekerja pada benda
dalam keadaan seimbang haruslah sama dengan nol. Syarat (1) dituliskan
sebagai berikut:
F F1 F2 . . . 0 ( )
14
FX F1x F2 x . . . 0
Fy F1 y F2 y . . . 0 ( )
Fz F1z F2 z . . . 0
yang menyatakan bahwa jumlah komponen gaya sepanjang tiga arah yang
saling tegak lurus adalah sama dengan nol. Persyaratan kedua untuk
yang kedua untuk keadaan seimbang (statik ataupun yang lain) dapat
pada benda dalam keadaan seimbang haruslah sama dengan nol. Syarat
( )
( )
pada keadaan seimbang jumlah komponen torka yang bekerja pada benda
sepanjang tiga arah yang saling tegak lurus adalah sama dengan nol.
Resultan torka τ dalam persamaan 2.3, yang harus sama dengan nol untuk
besaran τx, τy, τz dalam persamaan 2.4 adalah komponen skalar τ yang
translasi, jika τ =0 terhadap sebuah titik asal O, maka akan sama dengan
nol terhadap sembarang titik asal yang lain dalam kerangka tersebut. Hal
yang penting bahwa syarat (2) akan dipenuhi oleh benda yang berada
dalam keadaan seimbang translasi jika kita dapat menunjukkan bahwa (a)
bekerja pada benda tegar, yang lain tidak diperlihatkan. Dalam teks
(misalnya P dalam Gambar ) akan sama dengan nol jika torka terhadap
sebuah titik tertentu (misal O dalam Gambar ) sama dengan nol. Dalam
yang bekerja diberbagai titik pada benda tegar dan berarah ke berbagai
, (2.5)
( ) ( ) ( ) . (2.6)
[ ] [ ( )]. (2.7)
(2.8)
sehingga suku kedua dalam kurung kotak sama dengan nol. Suku pertama
tidak lain dari pada (dilihat di atas), sehingga dengan persyaratan ini
dan
Alat ukur kesetimbangan benda tegar tidak lepas dari alat ukur
panjang dan alat ukur massa. Sebuah alat ukur yang dirancang dengan
memiliki software kompilasi sendiri yang bersifat open source dan dapat
data digital dan data analog. Board Arduino juga mempunyai kemampuan
proyek yang kompleks (internet of things dan printer 3D). Arduino dapat
berjalan di atas komputer dengan sistem oprasi mac, windows, dan linux.
terbentuknya sisi gelap terang yang dibentuk dan disusun menjadi karakter
karakter (tulisan). Ukuran atau dimensi dari modul LCD 16x2 ini adalah
lampu latar LCD adalah biru, putih, hijau dan jingga. Ada pula lampu latar
yang mengkombinasikan tiga warna RGB (Red Green Blue) yang mampu
pembacaan sensor berat load cell, untuk sensor berat/load cell yang dapat
Gambar 2.5
perubahan bentuk secara elastis pada load cell. Selain digunakan oleh ibu
rumah tangga dan toko kelontong, timbangan digital juga digunakan oleh
pendeteksi massa maupun berat benda yang ditimbang. Alat ini juga
yang akan menjadi output alat ini. Pilihan yang ada pada alat ini yaitu
massa, gaya berat dan massa jenis Berdasarkan penelitian yang telah
massa (g), gaya berat (N) dan massa jenis (g/cm3). Pengukuran massa
tahun 2017. Dari hasil rancangan, pembuatan dan pengujian dari alat ukur
dilakukan dua tahap yaitu tahap pengembangan produk dan tahap uji coba
produk merupakan hasil validasi dari dua dosen fisika dan satu guru
5. Achmad Buchori dan Rina Dwi Setyawati dalam jurnalnya yang berjudul
awal (studi lapangan studi literatur), desain (model desain dan media),
dalam pendidikan karakter yang terdiri dari lima fase dan keefektifan tes
C. Kerangka Berpikir
fisika masih banyak dengan pembelajaran satu arah yaitu guru sebagai
fisika sebagai sarana atau alat bantu bagi pengajar untuk mengajarkan
materi fisika kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media
untuk demonstrasi di kelas. Selain itu, alat fisika juga termasuk dalam
yang harus diterapkan adalah sikap jujur saat pengambilan data. Hal ini
24
tidak memiliki manfaat jika aktivitas siswa jarang atau bahkan tidak
ukur panjang dan alat ukur massa. Adapun beberapa komponen alat
keinginannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
pengembangan Borg dan Gall meliputi sepuluh tahapan dimulai dari riset,
25
26
hendak dilakukan kali ini, peneliti hanya membatasi pada tahap ke tujuh
yaitu sampai revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan luas.
a. Analisis Kebutuhan
belas jumlah materi yang ada pada kelas XI IPA, yaitu pada materi
alat-alat optik, materi suhu dan kalor, dan materi sifat elastisitas.
diajukan siswa tidak semua terjawab dengan detail, oleh karena itu
b. Studi Literatur
praktikum.
2. Planning
meliputi:
28
praktikum tersebut.
antara lain:
3) Penilaian produk terdiri atas dua orang ahli media, dua ahli
materi dan ahli media agar produk dapat teruji kelayakannya. Hasil
a. Penilaian Produk
hasil Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), dan Sangat Kurang
(SK).
31
b. Respon Siswa
produk berdasarkan masukan dari ahli materi, ahli media, dan guru.
berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media. Jika hasil
dilakukan revisi pada tahap ini, jika sudah menunjukan hasil setuju
uji lapangan luas (main field test). Revisi produk dari hasil uji
Merumuskan tujuan,
Planning memperkirakan waktu, dan
Develop preliminary form of merumuskan subjek yang terlibat.
product Merealisasikan produk dan
memvalidasi produk.
Valid Valid dengan Tidak valid
revisi
Revisi Revisi
sebagai sasaran uji coba produk pada penelitian ini dilakukan pada
2. Subjek Penelitian
benda tegar yaitu 6 siswa kelas XI IPA 1 untuk uji lapangan awal dan
34
29 siswa kelas XI IPA 2 untuk uji lapangan luas. Pemilihan subjek uji
lapangan awal dilakukan secara acak, kepada 6 siswa yang dipilih dari
ajaran 2019/2020.
4. Validator
Validator penelitian ini terdiri dari satu ahli isntrumen, dua ahli
5. Jenis Data
data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
kritik saran dan lembar penilaian yang telah dilakukan oleh ahli
media, ahli materi, dan guru fisika. Adapun kategori kualitas yang
digunakan adalah Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), dan
35
(S) dan Tidak Setuju (TS) dengan pernyataan yang positif dan
negatif.
b. Data Kuantitatif
tiap dari kriteria data kualitatif pada lembar angket yang diisi oleh
ahli materi, ahli media, dan guru fisika. Perubahan skor dari data
negatif.
strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
digunakan adalah:
diperoleh dari penilaian ahli materi, ahli media, dan guru fisika SMA
N 2 Sleman.
tegar.
Data ini diperoleh pada tahap penilaian dari ahli materi, media, dan
empat pilihan, yaitu Sangat Baik (SB) = 4, Baik (B) = 3, Kurang (K)=
sebagai berikut:
rumus:
∑
̅ (3.1)
( )
38
Keterangan:
= Jumlah penilai
Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan yang ada. Cara pemberian skor
Tabel 3.2 Ketentuan pemberian skor respon siswa berdasarkan skala guttman
Kategori Skor
Ya 1
Tidak 0
produk akhir dapat digunakan sebagai sumber belajar. Jika respon siswa
A. Hasil Penelitian
1. Produk Awal
benda tegar untuk siswa kelas XI IPA, di SMA N 2 Sleman. Produk ini
dikembangkan dengan output angka digital yang muncul pada layar LCD
sebagai hasil pengukuran yang dapat digunakan untuk siswa. Berikut ini
alat praktikum kesetimbangan benda tegar dapat dilihat pada Gambar 4.1
disampaikan dari alat ini meliputi pembuktian jumlah torsi sama dengan
nol dan jumlah gaya sama dengan nol. Berikut bagian-bagian dari alat
40
41
a. Sensor
Gambar 4.2 Load cell dan Gambar 4.3 load cell setelah dirangkai pada counter
Sumber: dokumentasi peneliti
b. Counter
Uno, LCD, HX711, I2C, load cell, dan tombol reset seperti pada
keluar dari box, gunanya sebagai titik tumpuan yang dinamakan titik
tumpu B. Selain LCD dan load cell, bagian lain yang terlihat pada
dalam satuan gram dan gaya dalam satuan Newton. Setiap massa yang
terbaca pada layar LCD secara otomatis akan muncul gaya dari hasil
c. Kabel Konektor
koneksi data yang akan muncul pada layar LCD, kabel konektor bisa
d. Titik tumpu A
bahan plastik dilapisi dengan stiker bodi mobil. Kegunaan titik tumpu
A adalah tempat untuk tumpuan dari sebuah papan dan beban yang
diberikan. Berikut ini titik tumpu A dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan
Gambar 4.7
Gambar 4.6 titik tumpu A Gambar 4.7 titik tumpu A setelah dirangkai
Sumber: dokumentasi peneliti
e. Papan Meteran
pertemuan antara titik tumpu A dan titik tumpu B pada counter, serta
f. Beban
memiliki variasi massa seberat 100 gr, 150 gr, dan200 gr. Adapun
2. Validasi
a. Validasi instrumen
2011:245).
saran pada lembar saran atau kritik yang telah peneliti sediakan pada
validasi panduan praktikum dan alat praktikum (ahli media dan ahli
dan guru Fisika), instrumen uji lapangan awal, instrumen uji lapangan
luas, dan instrumen uji keterlaksanaan. Saran dan kritik dari validator
b. Validasi Media
dan saran validator media disajikan pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
media I.
c. Validasi materi
validator dengan hasil validasi berupa kritik dan saran pada Tabel 4.1
berikut ini:
3. Penilaian
yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penilaian ini dilakukan oleh ahli
benda tegar dilakukan oleh 2 ahli media. Data hasil penilaian ahli
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Kualitas alat praktikum oleh Ahli Media
Aspek Kriteri Penilai Jumlah Jumlah Rata- Klarifikasi
a I I setiap setiap rata kriteria
I kriteria aspek
Keakuratan alat 1 4 3 7 15 3.75 SB
praktikum 2 4 4 8
Evisiensi alat 1 4 4 8 8 4 SB
Ketahanan Alat 1 4 4 8 14 3.5 SB
2 3 3 6
Keamanan bagi 1 4 4 8 8 4 SB
siswa
Jumlah 3,81 SB
yang dinilai, hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan
48
Tabel 4.6 Data Hasil Penilaian Kualitas Modul oleh Ahli Materi
Aspek krite penilai Jumlah Jumlah Rata- Klasifikasi
ria I II setiap setiap rata kriteria
kriteria aspek
Keterkaitan 1 3 4 7 15 3.75 SB
dengan bahan ajar 2 4 4 8
Nilai kependidikan 1 4 3 7 15 3.75 SB
2 4 4 8
Keterkaitan materi 1 3 3 6 14 3.5 SB
dengan panduan 2 4 4 8
praktikum
Jumlah 3,66 SB
untuk perbaikan alat praktikum tersebut. Saran dan masukan dari ahli
Tabel 4.8 Data Hasil Penilaian kualitas alat praktikum oleh guru Fisika
Aspek Krite Penilai Jumlah Jumlah Rata- Klarifikasi
ria I setiap setiap rata kriteria
kriteria aspek
Keterkaitan dengan bahan 1 4 4 8 4 SB
ajar 2 4 4
Nilai pendidikan 3 4 4 7 3.5 SB
4 3 3
Keakuratan alat 5 3 3 7 3.5 SB
praktikum tentang 6 4 4
kesetimbangan benda
tegar
7 4 4 8 4 SB
Efisiensi alat 8 4 4
Ketahanan alat 9 4 4 8 4 SB
10 4 4
Keamanan bagi siswa 11 4 4 8 4 SB
JUMLAH 23/6= SB
3.8
untuk perbaikan alat praktikum tersebut. Saran dan masukan dari guru
tahap, yaitu uji lapangan awal dan uji lapangan luas yang dilakukan di
SMA N 2 Sleman. Hasil uji coba alat praktikum berupa respon siswa
dengan dua pernyataan, yaitu setuju (S) dan tidak setuju (TS).
51
(S).
benda tegar. Hasil respon siswa pada uji lapangan luas disajikan
Tabel 4.11 Data Hasil Respon Siswa pada Uji lapangan luas
Aspek Pernyataan Jumlah Jumlah Rata- Klarifikasi
No Sifa skor setiap skor rata kriteria
t pertanyaan setiap
(+/-) aspek
Keterkaitan 1 + 29 85 0.97 (S)
dengan materi 6 + 28 Setuju
7 + 28
efisiensi alat 2 + 29 141 0.97 (S)
3 + 29 Setuju
4 + 28
5 + 26
8 + 29
Keamanan bagi 9 - 27 54 0.93 (S)
siswa 10 - 27 Setuju
Jumlah skor 280 280 0,95 (S)
Setuju
5. Analisis Data
1) Ahli Media
Tabel 4.4. Aspek yang dinilai oleh ahli media yaitu aspek
benda tegar.
2) Ahli Materi
klasifikasi penilaian pada Tabel 4.6. Aspek yang dinilai oleh ahli
rerata skor yang diperoleh dari penilaian ahli materi sebesar 3,66
55
3) Guru Fisika
pada Tabel 4.8. Aspek yang dinilai oleh guru Fisika yaitu
skor yang diperoleh dari penilaian guru Fisika sebesar 3,8 sehingga
praktikum.
3,81 3,8
3,66
dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru Fisika terhadap alat
ahli media, penilaian ahli materi, dan penilaian guru Fisika. Rerata
b. Respon Siswa
Respon siswa dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji lapangan awal
dan uji lapangan luas. Ada dua pernyataan dalam respon siswa, yaitu
pernyataan setuju (S) dan tidak setuju (TS). Analisis data dari respon
siswa pada uji lapangan awal ditunjukan pada Tabel 4.10. Data
dengan materi, 0,96 pada aspek efisiensi alat, 0,91 pada aspek
pembelajaran.
pada Tabel 4.11. Data hasil respon siswa terhadap alat praktikum
alat, 0,93 pada keamanan bagi siswa. Rerata skor keseluruhan pada
Perbandingan hasil respon siswa pada uji lapangan awal dan uji
Gambar 4.13Diagram Hasil Respon Siswa pada Uji Lapangan Awal dan Uji
Lapangan Luas
58
siswa pada uji lapangan awal dan uji lapangan luas terhadap alat
yang diperoleh dari uji lapangan awal dan uji lapangan luas
c. Uji Keterlaksanaan
tegar.
I, II, dan III menyatakan bahwa siswa mampu memahami konsep torsi.
gaya normal dengan bantuan meteran yang telah dipasang pada papan,
B. Pembahasan
1. Produk awal
digital yang muncul pada layar LCD sebagai hasil pengukuran yang
praktikum.
benda tegar. Di dalam alat praktikum terdapat variasi massa beban dan
a. Kompetensi Dasar
tegar.
a. Indikator
b. Tujuan
c. Dasar Teori
praktikum.
digunakan pada saat praktikum. Berikut ini alat dan bahan yang
e. Langkah Kerja
dapat tercapai.
f. Analisis Data
g. Evaluasi
a. Validasi Produk
gr, 150 gr, dan 200 gr. peneliti menambahkan tabel agar setiap
berukuran 148 gr, 150 gr, dan 212 gr. Setelah melakukan
dan menjadi linear yaitu 100 gr, 150 gr, dan 200 gr.
2.3.
praktikum.
b. Penilaian produk
yaitu penilaian ahli media, penilaian ahli materi, dan penilaian guru
terkena air, karena di dalam box berisi sensor yang tidak boleh
praktikum.
lampiran 2.4.
mengubah massa beban menjadi 148 gr, 150, dan 152 gr,
tegar.
13) Peneliti untuk saat ini belum mengikuti saran dari guru fisika
Gambar 4.22 Tampilan nomor 1 meteran kecil dan nomor 2 meteran besar
Sumber: Dokumentasi peneliti
penilaian dari dua ahli media, dua ahli materi, dan satu guru Fisika.
1) Ahli media
Baik (SB). Kemudian untuk aspek efisiensi alat mendapat skor rata-
dalam kriteria Sangat Baik (SB). Aspek terakhir yang dinilai ahli
2) Ahli materi
3) Guru Fisika
dan keenam yaitu efisiensi alat, ketahanan alat, dan keamanan bagi
4) Respon siswa
kedua yaitu alat praktikum dilengkapi dengan power bank sehingga lebih
kelebihan ketiga yaitu alat praktikum dilengkapi dengan massa beban yang
kesetimbangan dan juga konsep torsi kepada siswa, kelebihan kelima pada
kedua yaitu sensor alat praktikum sangat sensitif, oleh karena itu dilarang
76
kelemahan yang ketiga yaitu meskipun sudah menggunakan load cell 5 kg,
namun beban massa yang dapat terbaca pada alat praktikum hanya
150 gr, dan 200 gr. kelemahan keempat yaitu alat praktikum kesetibangan
benda tegar tidak bisa membuktikan bahwa ∑ , hasil dari total torsi
A. Kesimpulan
ahli media memperoleh skor 3,81, ahli materi memperoleh skor 3,66,
3. Berdasarkan respon siswa saat uji lapangan awal maupun uji lapangan
respon setuju (S) dengan perolehan skor rata-rata 0,96 dan 0,95. Uji
77
78
B. Saran
1. Saran Pemanfaatan
2. Saran Pengembangan
kesulitan dan kekurangan pada yaitu masih terjadi eror pada alat ,
tulisan angka pada LCD seharusnya muncul jelas namun ketika eror
DAFTAR PUSTAKA
Dharwis Dwi Apriliyanti. 2015. Pengembangan Alat Peraga IPA pada Tema
Keterampilan Proses Sains. UNNES Science Education Journal. Vol 4(2)
Dzamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zam. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta. Rineke Cipta.
http://www.pengertianku.net/2014/12/inilah-pengertian-alat-peraga-dan-menurut-
para-ahli.html. Diakses pada tanggal 23 Maret 2019.
Setiawardhana, Dkk. 2016. 19 Jam Belajar Cepat Arduino. Jakarta: Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Woolno Woolnough, B., dan Allsop, T., (1985) Practical Work In Science,
Cambridge University Press, Cambridge.ugh dan Allsop.
LAMPIRAN 1
Lampiran 1.2 lembar Validasi Instrumen, Ahli Media, dan Ahli Materi
Lampiran 1.4 Lembar Penilaian Instrumen, Ahli Materi, Ahli Media, dan Guru.
b. Validator II
89
90
b. Validator II
94
Lampiran 1.4 Lembar Penilaian Instrumen, Ahli Media, Ahli Materi, dan guru
Fisika
1. Lembar Penilaian Ahli Media
a. Penilai I
96
97
98
99
b. Penilai II
100
99
b. Penilai II
104
105
106
3. Penilaian Guru
107
108
109
110
111
112
113
2. Observer II
121
122
3. O bserver III
123
124
LAMPIRAN 2
DAFTAR ISI
C. Indikator ........................................................................................ 3
D. Tujuan ............................................................................................ 3
J. Evaluasi ....................................................................................... 13
Biografi ........................................................................................ 15
128
Kompetensi Inti
A. Kompetensi Dasar
τ r m g r m g
1 1 2 2
(2)
Fenomena kesetimbangan benda tegar terjadi di sekitar
kita. Salah satu fenomena kesetimbangan benda tegar yaitu
terjadi pada jembatan. Jembatan yang dimaksud disini ialah
jembatan yang terdiri dari satu jalan penghubung antar sisi dan
dua buah penyangga di masing-masing ujungnya. Mengkaji
secara teori, untuk mengetahu salah satu gaya normal yang
bekerja di salah satu sisi, maka sisi yang lain dianggap sebagai
pusat koordinat sistem sehingga gaya torsi yang bekerja adalah
0
τA 0
(3)
Berdasarkan persamaan 2, maka persamaan 3 dapat
dijabarkan menjadi
131
rB N B r1 x m1 g r2 x m2 g
(4)
Subtitusikan rB ke ruas kanan untuk memperoleh nilai gaya
normal
r1 m1 g r2 m2 g
NB
rB
(5)
Nilai gaya normal adalah negatif, hal ini menunjukkan
bahwa arah gaya normal berbanding terbalik dengan gaya berat
benda. Pada kasus khusus ketika total pusat gaya berat berada
pada maka gaya normal yang dihasilkan tiap sisi adalah
sama.
(6)
Alat dan Bahan
a. Titik tumpu A
b. Titik tumpu B (counter)
c. Beban bermassa 100gr, 150 gr, 200 gr, dan 1 kg
d. Kabel USB
e. Papan
f. Sumber Tegangan (power bank)
132
5 6 7
Gambar 1. Alat praktikum kesetimbangan benda tegar
Keterangan:
1. Titik tumpu A
2. Massa beban
3. Titik tumpu B/timbangan/counter.
4. Layar LCD
5. Papan
6. Meteran
7. Kabel data
Langkah Kerja
A B
Analisis Data
1. Timbangan = Titik B
2. τA = 0
3. τB = τPapan τBeban
( )
Akurasi
Keterangan
- A = torsi di titik A (mN)
- t = torsi di titik timbangan (mN)
- N = gaya normal (N)
- ̅ = gaya normal rata-rata (N)
- = nilai ralat gaya normal
- rp = jarak papan ke titik A (m)
- rb = jarak beban ke titik A (m)
- rt = jarak timbangan ke titik A (m)
- g = gravitasi (9,8 m/s2)
139
J. Evaluasi diri:
1. Berdasarkan hasil praktikum, apa yang dimaksud dengan kesetimbangan?
2. Apa yang terjadi pada papan jika titik tumpu B dihilangkan? Apakah papan akan
mengalami perputaran? Jelaskan!
3. Apa yang terjadi pada gaya jika massa dijauhkan dari titik tumpu A dan mendekati
titik tumpu B?
4. Apa yang terjadi pada gaya jika massa beban di perbesar?
5. Apa yang terjadi ketika beban 1 Kg diletakkan pada papan? Beri penjelasan!
6. Tuliskan hasil perhitungan ketepatan dan akurasi alat praktikum!
Jawab :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
140
DAFTAR PUSTAKA
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2002. Sears dan Zemansky Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Diterjemahkan oleh Endang
Juliastuti. Jakarta: Erlangga.
141
BIOGRAFI
4. Timbangan = Titik B
5. τA = 0
6. τB = τPapan τBeban
Untuk mencari nilai ralat dari gaya normal menggunakan cara sebagai
berikut:
̅
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
Untuk mencari ketepatan dan akurasi antara hasil teori dengan praktikum:
( )
Akurasi
Keterangan
- A = torsi di titik A (mN)
- t = torsi di titik timbangan (mN)
- N = gaya normal (N)
- ̅ = gaya normal rata-rata (N)
- = nilai ralat gaya normal
- rp = jarak papan ke titik A (m)
- rb = jarak beban ke titik A (m)
- rt = jarak timbangan ke titik A (m)
- g = gravitasi (9,8 m/s2)
- mp = massa papan (kg)
- mb = massa beban (kg)
146
1. Massa 100 gr (dengan jarak = 10 cm, 20 cm, dan 30 cm dari titik tumpu
A)
N
̅
0,19 N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0,08 N
( )
97,43%
0,39 N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
=
0,04 N
( )
99,48 %
147
0,590 N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
=
0N
( )
99,65%
2. Massa 150 gr (dengan jarak = 10 cm, 20 cm, dan 30 cm dari titik tumpu
A)
N
̅
0,290 N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0,04 N
( )
148
N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0,04 N
( )
99,2%
N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0,08 N
( )
99,77%
149
3. Massa 200 gr (dengan jarak = 10 cm, 20 cm, dan 30 cm dari titik tumpu
A)
N
̅
N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0N
( )
99,48%
N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
̅
=
0,002 N
( )
99,23 %
150
1,170 N
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
=
=
0N
( )
99,66%
151
Syarat kesetimbangan adalah total gaya sama dengan nol dan total torsi
tersebut.
(dengan jarak = 20 cm dan 30 cm dari titik tumpu A). Hasil perolehan data
cm cm cm cm
0,40 N 0,58 N
0,39 N 0,58 N
0,39 N 0,58 N
0,38 N 0,58 N
̅ 0,390 N 0,580 N
seimbang yaitu 10 cm dari titik tumpu A dan titik B, berkut ini gambar ilustrasi
Nb
NB
Wb
Gambar 1.1 ilustrasi beban jarak 20 cm dari titi tumpu untuk membuktikan total gaya sama
dengan nol
NA NB
Wb
Gambar 1.2 ilustrasi beban jarak 30 cm dari titi tumpu untuk membuktikan total gaya sama
dengan nol.
normal di titik tumpu B. Gambar diatas adalah ilustrasi letak beban 0,1 kg pada
153
sebuah papan, ketika beban diletakkan 20 cm dari titik tumpu A maka gaya
Normal yang terbaca sebesar 0,39 N dan ketika beban 0,1 kg diletakkan pada
jarak 30 cm dari titik tumpu A maka gaya normal yang terbaca 0,59 N. Wb
merupakan gaya berat beban yang menggunakan massa beban 0,1 kg dikalikan
titik tumpu B dari titik tumpu A dan Nb merupakan gaya Normal yang terbaca
NB
Wb
Gambar 1.3 ilustrasi beban jarak 20 cm dari titi tumpu untuk membuktikan total torsi sama
dengan nol
154
Gambar diatas merupakan ilustrasi jika beban 0,1 kg yang diletakkan pada
sebuah papan dengan jarak 20 cm dari titik tumpu A maka akan diperoleh nilai
NB pada counter .
∑ ( )
Total torsi pada alat praktikum tidak bisa membuktikan bahwa hasilnya
sama denga nol, total torsi menunjukkan hasil 0,01, ada selisih 0,01. Perbedaan ini
terjadi karena angka alat dari praktikum selalu berubah-ubah dan angkanya tidak
sama persis dengan hasil perhitungan teori, namun hasil tersebut telah mendekati
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include "HX711.h"
#define NB_ECHANTILLON 10
//uint32 index_average=0;
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F,16,2);
HX711 scale( 3, 2);
float resultat[NB_ECHANTILLON];
float calibration_factor = -22660;
void setup() {
// setup serial port
lcd.init();
lcd.backlight() ;
lcd.begin(16,2);
Serial.begin(9600);
scale.read();
scale.set_scale(calibration_factor);
scale.tare();
yield();
{{
158
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Kesetimbangan ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" Benda Tegar ");
delay (2000);
/*for(i=0;i<16;i++){
lcd.scrollDisplayLeft();
delay(450);}
}
lcd.clear();} */
//{{
//int j;
//lcd.setCursor(1,0);
//lcd.print(" Pendidikan Fisika ");
//lcd.setCursor(0,1);
//lcd.print(" Kaswarsih ");
//for(j=0;j<16;j++){
//lcd.scrollDisplayLeft();
//delay(450);}
}
lcd.clear();}
//pinMode(buttonPin, INPUT);
//pinMode(ledPin, OUTPUT);
//digitalWrite(2, HIGH);
}
//long lastMsg = 0;
void loop() {
//{buttonState = digitalRead(buttonPin);
//if (buttonState == HIGH) {
//resetbeban();
//lcd.clear();
//}}
//program timbangan
float load;
int massa;
float berat;
//uint8 n;
load=scale.get_units(10);
if (load < 0)
{
load = 0.000;
}
159
massa=(load*100*0.6643+0.44569)
;berat=(massa*9.8/1000);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(massa);
lcd.print(" gram ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(berat);
lcd.print(" Newton ");
Serial.print(massa);
Serial.println(" gram");
Serial.println("=======================================
===");
Serial.print(berat);
Serial.println(" Newton");
Serial.println("=======================================
===");
delay(100);
}
/* void resetbeban(){
scale.read();
scale.set_scale(calibration_factor);
scale.tare();
yield();
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay(600);
digitalWrite(ledPin, HIGH);
}*/