Anda di halaman 1dari 323

PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS

MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


PADA KONSEP FLUIDA STATIS
(Kuasi Eksperimen di MAN Parungpanjang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Ryani Fauziah
109016300009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435/2014 M

ABSTRAK

Ryani Fauziah (109016300009). Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS)


Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Fluida
Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis.
Penelitian ini dilakukan di MAN Parungpanjang Kabupaten Bogor pada kelas XI
IPA-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-1 sebagai kelas control.
Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan ditambah pretest dan posttest,
dimulai pada tanggal 27 Maret sampai 3 April 2014. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group
dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Intrumen yang digunakan
adalah instrument tes berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dan
instrumen non tes berupa lembar observasi dan angket. Data hasil instrument tes
dianalisis secara kuantitatif. Data hasil instrument non tes dianalisis secara
kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, diperoleh hasil bahwa penggunaan LKS
berbasis mind map berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida
statis. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t
pada taraf signifikan 5% terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung = 2,25
sedangkan nilai ttabel = 1,667. Terlihat bahwa thitung > ttabel, hal ini menunjukan
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis penelitian (H1) diterima.

Kata kunci

: Lembar Kerja Siswa (LKS), Mind Map, Hasil Belajar.

ABSTRAK

Ryani Fauziah (109016300009). The Influence of Student Worksheet Based Mind


Map Against Student Results In Static Fluid Concepts.S1 Thesis of Physical
Education Departement. Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic
University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
This research aims to determine the effect of the use of Student Worksheet Based
Mind Map Against Student Results In Static Fluid Concepts. This research was
conducted at MAN Parungpanjang District of Bogor in class XI IPA 3 as the
experimental class and the class XI IPA 1 as in controls class. This study was
conducted over three sessions plus a pretest and posttest, that was begun on April
to march, 2014. The methods of research used quasi experimental design with
Nonequivalent and the technique of sampling is purposive sampling. Instrument
used in multiple choice test about 20 grain and non-test instruments that is
observation sheets and questionnaires. Data of instrument test will be analyzed
quantitatively. Data which non test instruments will be analyzed qualitatively.
Based on result of the analysis, the results of this research can be conclude, the
implementation of student worksheet based mind map influence on student
learning outcomes in a static fluid concepts. It is based on the result of hypothesis
testing using t-test at a significance level of 5% the data posttest. The result is a
value of thitung = 2,25 while the value ttable = 1,667. Seen that thitung > ttable. So that
the null hypothesis (H0) are rejected and hypothesis of research (H1) is received.

Keywords: Student Worksheet, Mind Map, Result Learning.

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida
Statis.
Terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih
tersebut disampaikan kepada:
1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.
8.
9.

Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Irwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bapak Hasian Pohan M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Ibu Fathiah Alatas, S.Pd. M.Si, selaku dosen Pembiming II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
Bapak Drs. Hamidi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Parungpanjag. Telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian disekolah yang bapak pimpin.
Bapak Drs. Banani Benny Sandra, selaku guru bidang studi fisika MAN
Parungpanjang, Bogor.
Ayahanda Arifin Rahman Firdaus, Ibunda Dede Kurniasih, yang kasih
sayangnya tak terbatas dan tak lekang oleh waktu. Doa, didikan, nasehat, dan
semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu
untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha meraih yang terbaik
untuk membuat Ibu dan Bapak bangga. Semoga Allah selalu menyayangi
keduanya. Kakakku (Lika Amaliah, S.Pd dan Rizki Purnama) dan Adikku
(Ryanti Rahmawati, Lulu Widasari, dan Julian Andini) terimakasih atas

segala doa, cinta, harapan, dan semangat yang diberikan, terimakasih atas
segalanya.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2009, adik-adik Fisika angkatan
2010 dan 2012, dan sahabat-sahabatku Roudohtul Khasanah, Nuri Kuntum,
dan Ristya Fitra Festiana yang telah memberi bantuan, inspirasi, semangat,
cinta, doa, dan motivasi, terimakasih untuk semuanya.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbinga yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakrta,

September 2014

Ryani Fauziah

ABSTRAK

Ryani Fauziah (109016300009). Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS)


Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Fluida
Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis.
Penelitian ini dilakukan di MAN Parungpanjang Kabupaten Bogor pada kelas XI
IPA-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-1 sebagai kelas control.
Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan ditambah pretest dan posttest,
dimulai pada tanggal 27 Maret sampai 3 April 2014. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group
dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Intrumen yang digunakan
adalah instrument tes berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dan
instrumen non tes berupa lembar observasi dan angket. Data hasil instrument tes
dianalisis secara kuantitatif. Data hasil instrument non tes dianalisis secara
kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, diperoleh hasil bahwa penggunaan LKS
berbasis mind map berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida
statis. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t
pada taraf signifikan 5% terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung = 2,25
sedangkan nilai ttabel = 1,667. Terlihat bahwa thitung > ttabel, hal ini menunjukan
bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis penelitian (H1) diterima.

Kata kunci

: Lembar Kerja Siswa (LKS), Mind Map, Hasil Belajar.

ABSTRAK

Ryani Fauziah (109016300009). The Influence of Student Worksheet Based Mind


Map Against Student Results In Static Fluid Concepts.S1 Thesis of Physical
Education Departement. Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic
University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
This research aims to determine the effect of the use of Student Worksheet Based
Mind Map Against Student Results In Static Fluid Concepts. This research was
conducted at MAN Parungpanjang District of Bogor in class XI IPA 3 as the
experimental class and the class XI IPA 1 as in controls class. This study was
conducted over three sessions plus a pretest and posttest, that was begun on April
to march, 2014. The methods of research used quasi experimental design with
Nonequivalent and the technique of sampling is purposive sampling. Instrument
used in multiple choice test about 20 grain and non-test instruments that is
observation sheets and questionnaires. Data of instrument test will be analyzed
quantitatively. Data which non test instruments will be analyzed qualitatively.
Based on result of the analysis, the results of this research can be conclude, the
implementation of student worksheet based mind map influence on student
learning outcomes in a static fluid concepts. It is based on the result of hypothesis
testing using t-test at a significance level of 5% the data posttest. The result is a
value of thitung = 2,25 while the value ttable = 1,667. Seen that thitung > ttable. So that
the null hypothesis (H0) are rejected and hypothesis of research (H1) is received.

Keywords: Student Worksheet, Mind Map, Result Learning.

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida
Statis.
Terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih
tersebut disampaikan kepada:
1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.
8.
9.

Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Irwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bapak Hasian Pohan M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Ibu Fathiah Alatas, S.Pd. M.Si, selaku dosen Pembiming II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
Bapak Drs. Hamidi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Parungpanjag. Telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian disekolah yang bapak pimpin.
Bapak Drs. Banani Benny Sandra, selaku guru bidang studi fisika MAN
Parungpanjang, Bogor.
Ayahanda Arifin Rahman Firdaus, Ibunda Dede Kurniasih, yang kasih
sayangnya tak terbatas dan tak lekang oleh waktu. Doa, didikan, nasehat, dan
semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu
untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha meraih yang terbaik
untuk membuat Ibu dan Bapak bangga. Semoga Allah selalu menyayangi
keduanya. Kakakku (Lika Amaliah, S.Pd dan Rizki Purnama) dan Adikku
(Ryanti Rahmawati, Lulu Widasari, dan Julian Andini) terimakasih atas

segala doa, cinta, harapan, dan semangat yang diberikan, terimakasih atas
segalanya.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2009, adik-adik Fisika angkatan
2010 dan 2012, dan sahabat-sahabatku Roudohtul Khasanah, Nuri Kuntum,
dan Ristya Fitra Festiana yang telah memberi bantuan, inspirasi, semangat,
cinta, doa, dan motivasi, terimakasih untuk semuanya.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbinga yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakrta,

Ryani Fauziah

September 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I

PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
C. Batasan Masalah.................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................ 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR .. 6


A. Kajian Teoritis ...................................................................... 6
1. Hakikat Belajar ............................................................... 6
2. Hakikat Lembar Kerja Siswa (LKS)................................ 7
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................... 7
b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)....................... 7
c. Tujuan Penggunaan LKS ............................................ 9
d. Fungsi Penggunaan LKS ............................................ 10
e. Manfaat Penggunaan LKS .......................................... 10
f. Teknis Penyusunan LKS............................................. 11
3. Hakikat Mind Map (Peta Pikiran).................................... 14
a. Pengertian Mind Map ................................................ 14
b. Aplikasi Mind Map dalam Pendidikan ...................... 15
vii

c. Hukum Grafis Mind Map (law of mind map) ............ 15


d. Cara Membuat Mind Map ......................................... 15
e.

Tahapan Aplikasi Mind Map dalam Kegiatan Belajar


Mengajar................................................................... 18

f.

Manfaat Mind Map ................................................... 19

g.

Kelebihan dan kekurangan Mind Map...................... 19

h.

Penilaian Mind Map.................................................. 20

i.

Perbedaan Mind Map dengan Metode Peta Pikiran.. 21

4. LKS Berbasis Mind Map ................................................. 22


5. Hakikat Hasil Belajar Siswa ............................................ 23
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................ 23
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...... 24
6. Fluida Statis .................................................................... 25
a. Klasifikasi Fluida....................................................... 25
b. Tegangan Permukaan................................................. 25
c. Kapilaritas.................................................................. 26
d. Tekanan Hidrostatis ................................................... 27
e. Hukum Pascal ............................................................ 29
f. Hukum Archimedes ................................................... 30
g. Viskositas................................................................... 32
B. Kerangka Berpikir................................................................. 33
1. Kerangka Teoritis ............................................................ 33
2. Kerangka Brpikir ............................................................. 35
C. Penelitian Relevan................................................................. 36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN... 38
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 38
B. Metode Penelitian ................................................................. 38
C. Desain Penelitian .................................................................. 38
D. Variabel Penelitian ................................................................ 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 39
viii

1. Populasi ........................................................................... 39
2. Sampel ............................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40
G. Instrumen Penelitian............................................................. 40
1. Instrumen Tes................................................................. 40
2. Instrumen Nontes ........................................................... 41
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................. 44
1. Kalibrasi Instrumen Tes ................................................. 44
a. Uji Validasi............................................................... 45
b. Uji Reliabilitas.......................................................... 46
c. Taraf Kesukaran ....................................................... 47
d. Daya Pembeda.......................................................... 48
2. Kalibrasi Instrumen Nontes............................................ 50
I.

Teknik Analisis Data Tes ..................................................... 50


1. Prasyarat Analisis Data .................................................. 50
a. Uji Normalitas .......................................................... 51
b. Uji Homogenitas....................................................... 52
2. Analisis Data .................................................................. 53
a. Data terdistribusi normal dan homogenitas.............. 53
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogeny ........ 54

J.

Analisis Data Non Tes.......................................................... 54

K. Hipotesis Statistik................................................................. 56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN.. 57


A. Hasil Penelitian ................................................................... 57
1. Hasil Pretest ................................................................... 57
2. Hasil Posttest.................................................................. 58
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar ..................................... 60
a. Hasil Pretest dan Posttest ........................................ 60
b. Kemampuan Kognitif............................................... 61
4. Hasil Uji Pra Syarat Analisis.......................................... 63
ix

a. Uji Normalitas.......................................................... 63
b. Uji Homogenitas ...................................................... 63
5. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 64
6. Skor Mind Map .............................................................. 64
7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa ............. 66
8. Hasil Analisis Data Angket ........................................... 67
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 74


A. Kesimpulan........................................................................... 74
B. Saran ..................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75


LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Fluida statis sebagai pusat topik mind map.................................16

Gambar 2.2

Cabang utama mind map fluida statis .........................................16

Gambar 2.3

Cabang utama dilengkapi dengan cabang-cabang


yang berkaitan dengan sub-bab...................................................17

Gambar 2.4

Sentral cabang dilengkapi data-data, gambar, simbol,


dan garis penghubung yang terkait dengan yang lainnya ...........17

Gambar 2.5

Tegangan permukaan pada Kawat L oleh dua permukaan..........26

Gambar 2.6

a. air membasahi dinding kaca,


b. air raksa tidak membasahi dinding kaca .................................26

Gambar 2.7

(a) jika sudut kontak kurang dari 90o, permukaan zat cair naik
(b) jika sudut kontak lebih dari 90o, permukaan zat cair turun ...27

Gambar 2.8

Tekanan Hidrostatik ....................................................................28

Gambar 2.9

Tekanan fluida tidak bergantung pada bentuk wadahnya ...........29

Gambar 2.10 Bejana untuk menyelidiki hukum Pascal ....................................29


Gambar 2.11 Benda terapung............................................................................30
Gambar 2.12 Benda melayang ..........................................................................31
Gambar 2.13 Benda tenggelam.........................................................................31
Gambar 2.14 Aplikasi hukum Archimedes.......................................................32
Gambar 2.15 Bagan kerangka Berpikir.............................................................35
Gambar 4.2

Diagram Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol


Dan Kelas Eksperimen ...............................................................61

Gambar 4.3

Diagram Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .........................................62

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Rubric Assessment Tugas Mind Map...............................................21

Tabel 2.2

Perbedaan Peta Konsep dengan Mind Map .....................................22

Tabel 3.1

Desain Penelitian .............................................................................38

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes....................................................................41

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi .............................................................42

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap


LKS Berbasis Mind Map .................................................................42

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Mind Map ...........................................................43

Tabel 3.6

Kategori Penilaian Mind Map..........................................................44

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.............................................45

Tabel 3.8

Hasil Uji Validasi Instrumen Tes.....................................................46

Tabel 3.9

Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen .....................................47

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes................................................47


Tabel 3.11 Kategori Tingkat Kesukaran ............................................................48
Tabel 3.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes .......................................48
Tabel 3.13 Kategori Daya Pembeda ..................................................................49
Tabel 3.14 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes..........................................49
Tabel 3.15 Uji Validasi Instrumen Nontes ........................................................50
Tabel 3.16 Kriteria Nilai t ..................................................................................54
Tabel 3.17 Nilai Pertanyaan Positif dan Negatif ...............................................55
Tabel 3.18 Kriteria Interval................................................................................55
Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..............................................57

Tabel 4.2

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil


Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen..................................58

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


Kelas Kontrol dan kelas Eksperimen...............................................59

Tabel 4.4

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data


Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
xii

Tabel 4.5

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran data Pretest dan Posttest ........60

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat


Pretest dan Posttest..........................................................................63

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................63

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ......................................................64

Tabel 4.9

Penilaian Mind Map Siswa Pertemuan Pertama ..............................65

Tabel 4.10 Penilaian Mind Map Siswa Pertemuan Kedua.................................65


Tabel 4.11 Penilaian Mind Map Siswa Pertemuan Ketiga ................................65
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa......................................................66
Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS
Berbasis Mind Map ..........................................................................67

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ......................................77


1.

RPP Kelas Eksperimen ......................................................77

2.

RPP Kelas Kontrol .............................................................112

3.

Soal Evaluasi......................................................................129

4.

Langkah-langkah Membuat Mind Map..............................134

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN................................................135


1.

2.

Instrumen Tes.....................................................................135
a.

Kisi-kisi Instrumen......................................................135

b.

Instrumen Tes..............................................................136

Analisis Hasil Uji Instrumen..............................................153


a.

Uji Validitas Butir Soal...............................................153

b.

Uji Reliabilitas Instrumen ...........................................154

c.

Uji Taraf Kesukaran ...................................................155

d.

Uji Daya Pembeda ......................................................156

3.

Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen .......................................157

4.

Instrumen Tes Valid...........................................................160

5.

Soal Instrumen Penelitian ..................................................168

6.

Lembar jawaban .................................................................172

7.

Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) .................................173

8.

Instrumen Nontes (Angket)................................................174

9.

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa .....................177

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ....................................178


11. Lembar Validasi LKS ........................................................186
12. Lembar Penilaian Mind Map..............................................190
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian....................................................191
1.

Hasil Pretest .........................................................................191


a. Rekapitulasi pretest kelas eksperimen.............................191
xiv

b. Rekapitulasi pretest kelas kontrol....................................192


c. Hasil pretest kelas eksperimen ........................................193
d. Hasil pretest kelas kontrol ...............................................196
2.

Hasil Posttest........................................................................199
a. Rekapitulasi Posttest Kelas Eksperimen .........................199
b. Rekapitulasi Posttest Kelas Kontrol ................................200
c. Hasil Posttest Kelas Eksperimen .....................................201
d. Hasil Posttest Kelas Kontrol............................................204

3.

Uji Normalitas Hasil Pretest ................................................207


a. Uji Normalitas Pretest Kelas Ekperimen ........................207
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .............................210

4. Uji Normalitas Hasil Posttest ...............................................213


a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen......................213
b. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ............................216
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest.............................................219
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ...........................................222
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ...................................................223
8. Uji Hipotesis Hasil Pretest ...................................................227
9. Data Hasil Angket Respon Siswa.........................................229
10. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa..................................230
11. Data Hasil Penilaian Mind Map Siswa.................................231
Lampiran D LKS Mind Map dan Mind Map Siswa .......................................234
Lampiran E Surat-surat Penelitian.................................................................286
1. Surat Keterangan Observasi....................................................................286
2. Surat Keterangan Penelitian....................................................................287
3. Lembar Uji Validitas Instrumen Nontes .................................................288
4. Lembar Uji Referensi..............................................................................290
5. Biodata Penulis .......................................................................................297

xv

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan


wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia.1 Hal ini sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional yang tertera pada
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.2
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2000) mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan sistem pendidikan nasional
yang dikembangkan di Indonesia adalah kurangnya perhatian pada hasil belajar.3
Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu kurang
memaksimalkan penggunaan bahan ajar baik oleh guru maupun oleh siswa. Selain
itu, diketahui juga bahwa peranan guru dalam kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) sampai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak diizinkan
untuk mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga guru dapat
memanfaatkan berbagai macam sumber belajar dan bahan ajar.
Peran bahan ajar sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.4 Bahan ajar yang biasa
digunakan di sekolah diantaranya handout, buku, modul, Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan lain-lain. Salah satu bahan ajar yang dapat diinovasikan adalah LKS.

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Bandung: Remaja Rosdakarya,2004),h.15.


Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta: Kencana Premada
Media Group, 2009),h. 1.
3
Mulyasa, op. cit., h. 23.
4
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah, Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa Arab
Berbasis
Mind
Map
untuk
Tingkat
Perguruan
Tinggi,
dari
ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemit/.../pdf. Diakses pada 13 januari 2013
2

LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan, memotivasi dan mempermudah siswa dalam memahami materi.
LKS tersebut dapat dibuat oleh guru sesuai dengan materi dan kompetensi yang
akan dicapai.
Berdasarkan

hasil

observasi

yang

dilakukan

peneliti

di

MAN

Parungpanjang, kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006. Diperoleh


informasi bahwa pada tahun ajaran 2011/2012 Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) untuk mata pelajaran fisika sebesar 75. Akan tetapi pada konsep fluida
statis, siswa memperoleh nilai rata-rata 65. Hal ini menunjukan bahwa nilai ratarata siswa masih di bawah KKM. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga
kurangnya keterlibatan siswa di kelas dan bahan ajar yang digunakan masih
bersifat konvensional yaitu LKS dari penerbit. Selain itu, diperoleh informasi
bahwa LKS yang digunakan masih memiliki banyak kekurangan, yakni; kurang
lengkap dari segi materi, banyak materi yang kurang dipahami, kurang
menyajikan gambar, banyak rumus, banyak soal yang harus diisi, dan tampilan
yang kurang menarik dari segi warna pada tulisan dan gambar dalam
penyajiannya. Sehingga siswa pun kurang tertarik untuk membaca dan kurang
mampu memvisualisasikan verbal ke dalam gambar. Oleh karena itu sebuah
keharusan bagi setiap guru agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar
yang inovatif. Salah satunya adalah dengan membuat LKS berbasis mind
mapping.
LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang
berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. 5
Tujuan penggunaan LKS memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi
yang diberikan, meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan,
melatih kemandirian belajar siswa, dan memudahkan guru dalam memberikan

Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif. (Yogyakarta: Dipa Press.
2011. hal. 204.

tugas kepada siswa.6 Maka dari itu, LKS dibuat dengan penyajian dan penilaian
materi yang menarik untuk siswa kerjakan yaitu memvisualisasikan materi dalam
bentuk mind map.
Mind map yang dicetuskan oleh Buzan merupakan teknik visualisasi verbal
ke dalam gambar. Mind map sangat bermanfaat untuk memahami materi, terutama
materi yang diberikan secara verbal. Mind map bertujuan membuat materi
pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu
merekam, memperkuat, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Lebih
dari itu, mind map mendorong pemecahan masalah secara kreatif, dan menyimpan
informasi dalam format seperti pada pikiran yang mudah diingat dan cepat untuk
meninjau.7
Mind map menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari
pusat, menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan
serangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja
otak. Dengan mind map, daftar infomasi yang panjang dapat menjadi diagram
warna-warni, teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan kerja alami
otak dalam melakukan berbagai hal.8
Berdasarkan uraian di atas dan hasil observasi yang peneliti lakukan di MAN
Parungpanjang. Di sekolah ini dewan guru fisika masih menggunakan LKS dari
penerbit. Oleh karena itu peneliti ingin menerapkan penggunaan LKS pada
pembelajaran fisika, karena LKS dapat mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, membantu siswa dalam mengembangkan konsep, dan sebagai
pedoman guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini LKS yang
digunakan adalah LKS berbasis mind map, karena pada pembelajaran fisika
membutuhkan pemahaman konsep-konsep, pemahaman konsep tersebut dapat
tercapai dengan menggunakan bahan ajar yang materi pelajaran terpola secara
visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, sehingga hasil belajar siswa
menjadi lebih baik.
6

Ibid., h. 206
Zakiyah Arifa, dkk. Op. cit.
8
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map. (Jakarta: PT Gramedia Utama.2006), h.5.
7

Namun demikian perlu diteliti apakah dengan diterapkannya pembelajaran


menggunakan LKS berbasis mind map dapat berpengaruh terhadap hasil belajar
fisika siswa. Untuk mendapatkan jawaban yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti melakukan penelitian dan menuliskannya dalam skripsi yang berjudul :
Pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Mind Map Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA Pada Konsep Fluida Statis.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika konsep fluida statis masih
rendah, yaitu 65 (di bawah nilai KKM mata pelajaran Fisika sebesar 75).
2. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center)
3. LKS yang digunakan siswa MAN Parungpanjang masih memiliki banyak
kekurangan, antara lain; kurang lengkap ditinjau dari segi materi, banyak
materi kurang dipahami, kurang menyajikan gambar, banyak rumus, banyak
soal-soal, dan tampilan yang kurang menarik dari segi warna pada tulisan dan
gambar dalam penyajiannya.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih terarah dan
terfokus, maka perlu dibatasi masalah sebagai berikut:
1.

Dalam penelitian ini, masalah hanya dibatasi pada hasil belajar fisika siswa
SMA kelas 11 pada konsep Fluida statis pada aspek kognitif, psikomotorik,
dan afektif.

2.

LKS yang digunakan berdasarkan teori LKS Andi Prastowo.

3.

LKS berbasis mind map yang akan digunakan adalah mind map yang
dikembangkan Tony Buzan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut: Apakah terdapat Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
berbasis mind map terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida
statis?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LKS berbasis mind

map terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis.
2.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a.

Siswa: Penggunaan dan penerapan LKS berbasis mind map ini diharapkan
dapat membantu siswa dalam mempelajari fisika umumnya khususnya pada
konsep fluida statis agar mudah memahami, menganalisis dan mengingat.

b.

Guru: dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
diterapkan oleh guru sebagai alternatif dalam membuat bahan ajar yang
inovatif.

c.

Peneliti: hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai


bahan ajar yang dapat dikembangkan terutama pada pengajaran fisika.

d.

Pihak Sekolah: Sebagai informasi bagi pihak sekolah dalam memilih


perangkat pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa dan
situasi serta keadaan lingkungannya.

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoritis
1.

Hakikat Belajar
Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses

pembelajaran tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu.


Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. 1 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak baik
sifat maupun jenisnya dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti
belajar.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap kegiatan penyelenggaraan pendidikan. 2 Belajar
merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses
internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik.3
Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman belajar dan
interaksi dengan lingkungan.
Proses belajar mengajar yang inovatif didukung dengan adanya
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam
mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), instrumen
1

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan...h.89.


Dimiyati dan Mudjiono, Belajar dan Pemebelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

h. 2
3

h. 18.

evaluasi atau tes hasil belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar
siswa.4
2.

Hakikat Lembar Kerja Siswa

a.

Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan

untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. 5 LKS


merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi
materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus
dicapai.6
LKS merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan
oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. 7 LKS merupakan
materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan
dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.8
Beberapa definisi yang telah diungkap di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa LKS adalah salah satu bahan ajar cetak berupa buku yang dalamnya
berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang
harus dikerjakan oleh siswa dan merupakan salah satu bahan ajar yang dapat
dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)
Adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masingmasing LKS tersebut, mengakibatkan LKS memiliki berbagai macam bentuk
diantaranya:9

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta:Kencana


Prenada Media Group. 2009. Hal. 201.
5
Ibid., h. 222.
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif. (Yogyakarta:Dipa
Press. 2011. Hal. 204.
7
Endang Widjajanti, Makalah Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia
Berdasarkan KTSP bagi guru SMK/MAK. (UNY:2008), hal. 1.
8
Ida Malati Sadjati, dkk, Materi Pokok Pengembangan Bahan;1-12; Akta 8831
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2003), hal. 3.22
9
Andi Prastowo, op. cit., h. 208

1) LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep


LKS jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi
melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu guru harus
merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, kemudian siswa
diminta untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selanjutnya, guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk
mengaitkan fenomena yang siswa amati dengan konsep yang akan mereka
bangun dalam diri siswa.
2) LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai
konsep yang telah ditemukan
Langkahnya dengan memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan
diskusi, kemudian meminta siswa untuk berlatih memberikan kebebasan
berpendapat yang bertanggung jawab. Siswa dilatih mengeluarkan pendapat
secara tanggung jawab, maka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi
terimplementasikannya nilai-nilai demokratis dalam diri siswa.
3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada dalam
buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan
memahami materi pembelajaran yang terdapat dalam buku. LKS ini juga
sesuai dengan keperluan remidiasi.
4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan
LKS berbentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik
tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas dalam LKS ini lebih mengarah
pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam
buku pelajaran. Selain Sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga cocok
untuk pengayaan.
5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum
Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum kedalam buku tersendiri, kita
dapat menggambarkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan
demikian dalam LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi
(content) dari LKS.

Tidak hanya itu, terdapat jenis LKS yang dirancang untuk membimbing
siswa dalam suatu program kerja pelajaran dengan sedikit bantuan guru untuk
mencapai sasaran yang dituju dalam pembelajaran yang disebut dengan LKS
terstruktur. LKS terstruktur dilengkapi dengan petunjuk dan pengarahan
tetapi tidak menggantikan peran guru. Artinya, secara keseluruhan guru masih
memegang peranan dalam pelaksanaan dan perencanaan mengajar yang
sudah dipersiapkan sebelumnya yaitu menyangkut kegiatan utama seperti
memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan serta dorongan.
Dalam penelitian ini, LKS berbasis mind map adalah tipe LKS terstruktur
karena LKS ini diharapkan dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar
dengan atau tanpa bimbingan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran,
tetapi peran guru tidak digantikan melainkan guru sebagai pengawas dan
motivator, dimana hal ini sesuai dengan sifat LKS terstruktur.
Adapun tujuan LKS terstruktur adalah sebagai berikut:10
1) Alternatif bagi guru untuk memantapkan pemahaman siswa dalam
mengarahkan kegiatan belajar siswa dan memperkenalkan suatu definisi,
konsep, prinsip, dan keterampilan.
2) Mempermudah guru dalam mengelola kelas dan informasi yang didapat
tidak lagi sepenuhnya dari guru.
3) Siswa mampu mengingat suatu konsep lebih lama bahkan permanen.
c.

Tujuan Penggunaan LKS


Suatu penggunaan metode atau teknik dalam pembelajaran pasti

memiliki tujuan yang ingin dicapai. Sama halnya dengan penggunaan LKS
dalam pembelajaran. Tujuan penggunaan lembar kegiatan siswa dalam
pembelajaran diantaranya:11
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan;

10

Km. Agus Adi Wiguna, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berbantu LKS Terstruktur. (Bandung:
Universitas Pendidikan Ganesa )
11
Andi Prastowo, op. cit ., h. 206

10

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap


materi yang diberikan;
3) Melatih kemandirian belajar siswa; dan
4) Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.
Tujuan penggunaan LKS berbasis mind map adalah memberikan sikap
serta keterampilan siswa, mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan dan juga bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara
visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari.
d. Fungsi Penggunaan LKS
Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah
dibahas, dapat disimpulkan bahwa LKS memiliki setidaknya empat fungsi
sebagai berikut:12
1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih
mengaktifkan siswa;
2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi
yang diberikan;
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan memuat soal-soal untuk berlatih
siswa; serta
4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
e.

Manfaat penggunaan LKS


Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut: 13


1) Menumbuhkan kemandirian siswa
2) Menumbuhkan aktivitas, kreativitas, serta motivasi belajar siswa
3) Menghemat waktu

12

Ibid., h. 205
I Gusti Ngurah P., Implementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode
P4QR Berbantuan LKS dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika Siswa
SMP Negeri 4 Singaraja. (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Th
XXXVIII, Desember 2005), h. 782
13

11

4) Memberi kesempatan yang lebih banyak bagi guru untuk melakukan


bimbingan individu ataupun kelompok.

f.

Teknik penyusunan LKS


Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses

belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai


persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.14
1) Syarat- syarat didaktik
Syarat didaktik yakni mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa. LKS yang berkualitas
harus memenuhi syarat-syarat didaktik yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
a)

Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran

b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep


c)

Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa


sesuai dengan ciri KTSP

d) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan


estetika pada diri siswa
e)

Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

2) Syarat konstruksi
Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan
kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti
oleh pihak pengguna, yaitu siswa. Syarat-syarat kontruksi tersebut yaitu:
a)

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkatan kedewasaan anak.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Hal-hal yang perlu


diperhatikan agar kalimat menjadi jelas, yaitu: hindarkan kalimat
kompleks, hindarkan kata-kata tidak jelas misalnya mungkin, kirakira, hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif, ganda
penggunaan kalimat positif lebih jelas dari pada kalimat negatif.

14

Endang Widjajanti, op. cit., h. 2.

12

c)

Memiliki tata aturan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan


siswa. Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang
kompleks, dapat dipecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana
dulu.

d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan di anjurkan


merupakan isian atau jawaban yang diperoleh dari hasil pengolahan
informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tak
terbatas.
e)

Tidak mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan


siswa.

f)

Menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa


untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS. Memberikan bingkai
dimana siswa harus menuliskan jawaban atau menggambar sesuai dengan
yang diperintahkan. Hal ini dapat juga memudahkan guru untuk
memeriksa hasil kerja siswa.

g) Gunakan lebih banyak ilustrasi dari pada kata-kata. Gambar lebih dekat
pada konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat formal atau
abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh siswa.
h) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang
panjang tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang
terlalu pendek juga dapat mengundang pertanyaan.
i)

Dapat digunakan oleh siswa, baik yang memiliki daya tangkap lamban
maupun yang cepat.

j)

Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber informasi.

k) Mempunyai identitas untuk memudahkan penilaian. Misalnya, kelas,


mata pelajaran, topik, nama-nama anggota kelompok, tanggal dan
sebagainya.
3) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar
dan penampilannya dalam LKS. Syarat teknis yang dimaksud yaitu:
a)

Tulisan

13

Terdapat beberapa syarat teknis penulisan dalam pembuatan LKS


antara lain sebagai berikut:
(1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan latin atau romawi.
(2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik (bukan huruf
biasa) kemudian diberi garis bawah.
(3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu
baris.
(4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan
jawaban siswa.
(5) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya
gambar serasi.
b) Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan
pesan atau isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.
c)

Penampilan sangat penting dalam LKS. Siswa pertama-tama akan tertarik


pada penampilan bukan pada isinya.
Sedangkan menurut Diknas (2004) terdapat langkah-langkah dalam

penyusunan LKS adalah sebagai berikut:15


a)

Melakukan Analisis Kurikulum


Analisis

kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan

LKS. Langkah yang dimaksud untuk menentukan materi-materi mana yang


memerlukan bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi,
langkah analisisnya dilakukan dengan cara melihat materi pokok dan
pengalaman belajar yang diajarkan.
b) Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS
yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi LKS
sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.
c)

Menentukan Judul-judul LKS


Perlu kita ketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-

kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang


15

Prastowo, Op. cit., h. 212.

14

terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai


judul LKS apabila kompetensi tersebut tidak telalu besar.
d) Penulisan LKS
Dalam penulisan LKS, langkah-langkah yang dilakukan antara lain;
merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi
dan memperhatikan struktur LKS.
2.

Hakikat Mind Map (Peta Pikiran)

a.

Pengertian Mind Map


Salah satu teknik pemetaan yang ideal untuk proses penggalian ide

dikenal dengan nama Mind Map. Mind map dikembangkan oleh Tony
Buzan pada akhir tahun 1970-an dan didasarkan pada riset tentang bagaimana
cara kerja otak yang sebenarnya. Otak sering kali mengingat informasi dalam
bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind map
menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik yang digunakan untuk
belajar,

mengorganisasikan

dan

merencanakan.

Mind

map

dapat

membangkitkan ide-ide orisinal, memicu ingatan yang mudah, menenangkan,


menyenangkan, dan kreatif.16
Mind map adalah cara mencatat berteknik tinggi menjadi cara
mengembangkan potensi diri, cara menghafal yang panjang-panjang menjadi
cara belajar yang membuat orang senang.17Mind map adalah cara paling
mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi
dari otak. Cara ini adalah cara efektif dan kreatif dalam membuat catatan.
Peta pikiran merupakan alat yang paling hebat membantu otak berpikir teratur
dan sederhana.18
Berdasarkan beberapa definisi yang diungkapkan di atas, peneliti
menyimpulkan peta pikiran (mind map) adalah suatu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan
16

Bobby De Porter dkk, Quantum Learning.(Bandung: kaifa.2011), h.152


Doni Swadarma. Mind Mappimg dalam Kurikulum Pembelajaran. (Jakarta:PT
Gramedia,2013), h. V
18
Tony Buzan. Buku Pintar Mind Map. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2006), h.4
17

15

mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang.


Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan
seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik
secara tertulis maupun verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan
sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informai yang diterima.
b. Aplikasi Mind Map dalam Pendidikan
Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, kegunaan dan aplikasi mind
map sangat banyak, antara lain untuk; meringkas, mengkaji ulang (review),
mencatat, mengajar, bedah buku (in-depth book analysis), presentasi,
penelitian, dan manajemen waktu (time management).19 Dalam penelitian ini
hanya menggunakan dua kegunaan dan aplikasi dari mind map yaitu untuk
meringkas dan kaji ulang (review).
c. Hukum Grafis Mind Map (law of mind map)
Dalam pembuatan mind map terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipersiapkan, hal ini sering disebut dengan hukum grafis
mind map (law of mind map) yaitu sebagai berikut:20
1) Posisi kertas mendatar (lanscape)
2) Gagasan utama atau pusat mind map
3) Cabang utama atau Basic Ordering Ideas (BOI)
4) Cabang-cabang untuk melengkapi cabang utama .
5) Menggunakan kata kunci, gambar, dan warna.

d. Cara membuat Mind Map (peta pikiran)


Proses pembuatan sebuah mind map secara bertahap dapat dibagi
menjadi empat langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :
1) Menetukan Pusat topik yang akan mind map. Pusat mind map merupakan
ide atau gagasan utama. Dalam meringkas atau mengkaji ulang, biasanya
adalah judul bab atau tema pokok. Sesuai dengan bab yang akan diteliti,
19

Sutanto Windura, Be an Absolute Genius; Panduan Praktis Learn How to Learn


Sesuai Cara Kerja Alami Otak. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
2009), hal. 70.
20
Ibid., hal. 71

16

contoh pusat topik mind map yang dibuat yaitu fluida statis, dapat dilihat
pada Gambar 2.1 di berikut ini:

Gambar 2.1 Fluida statis sebagai pusat topik mind map

2) Membuat cabang utama yang sering disebut Basic Ordering Ideas


(BOI), merupakan cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari
pisat mind map. Dalam aplikasi meringkas, biasanya merupakan subbab
materi yang dipelajari siswa dengan menggunakan 5WH (What, Why,
Where, When, Who dan How). Contoh cabang utama mind map yang
merupakan sub-bab dari fluida statis yaitu definisi, tegangan permukaan,
kapilaritas, tekanan, hukum Pascal, hukum Archimedes, dan viskositas,
dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini:

Gambar 2.2 Cabang utama mind map fluida Statis

3) Melengkapi setiap cabang utama (BOI) dengan cabang-cabang yang


berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah
yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus
ditempatkan dalam setiap cabang BOI secara berkaitan (asosiatif) dan
menggunakan struktur radian yang menjadi ciri paling khas dari suatu
mind map. Cabang-cabang BOI dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah
ini :

17

Gambar 2.3 cabang utama dilengkapi dengan cabang-cabang yang


berkaitan dengan sub-bab.

4) Melengkapi setiap cabang dengan image baik berupa gambar, simbol,


kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOI yang saling
terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk
membuat sebuah mind map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah
untuk dimengerti dan diingat. Contoh sentral cabang dengan data-data
dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini:

Gambar 2.4 Sentral cabang dilengkapi data-data, gambar, simbol, dan garis
penghubung yang terkait dengan yang lainnya.

18

d. Tahapan Aplikasi Mind Map dalam Kegiatan Belajar Mengajar di


Sekolah
Untuk mengaplikasikan mind map dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di sekolah, ada empat tahap yang harus dilakukan secara bertahap dan
berurutan (Djohan Yoga, How to Apply Rt Mind Map Classroom SLTC
Singapore, 2007) yaitu :
1) Tahap persiapan : Dalam tahap ini baik siswa maupun guru harus diberi
pelatihan

yang cukup mengenai mind map khususnya mengenai

bagaimana mind map dan hukum grafis mind map serta latihan-latihan
untuk menentukan BOI dan mencari kata kunci.
2) Tahap pendahuluan : Pada tahap ini, mind map yang dibuat baru pada
level pusat topik dan BOI nya serta dapat pula dilengkapi dengan satu
level informasi pendukung lainnya.
3) Tahap transisi : Pada tahap ini, mulai menggunakan mind map secara
cluster map. Cluster map adalah catatan yang dibuat sebelum membuat
mind map. Cluster map sudah menggunakan struktur radian namun
seluruh BOI dan cabang-cabangnya belum berbentuk kata kunci seperti
yang diatur dalam hukum grafis mind map, tetapi masih menggunakan
kalimat-kalimat pendek seperti dalam catatan memanjang namun harus
diletakkan dalam suatu kotak atau lingkaran sehingga membentuk suatu
cluster. Dengan demikian siswa dan guru akan terhindar dari kesulitan
untuk mencari atau menentukan kata kunci dari suatu bahan yang
biasanya menjadi faktor yang paling sulit dalam membuat sebuah mind
map disamping kesulitan dalam menentukan BOI. Hal ini sangat penting
untuk menghilangkan kesan sulit saat siswa akan beralih dari catatan
memanjang ke mind map.
4) Tahap implementasi : Pada tahap ini, seluruh catatan yang dibuat sudah
berbentuk mind map. Hal ini dapat dilakukan bila siswa dan guru sudah
terbiasa dan mahir dalam menentukan BOI dan mencari kata kunci dari
bahan yang sedang dipelajari.

19

e.

Manfaat Mind Map (Peta Pikiran)


Mind map memberikan beberapa manfaat, diantaranya:21

1) Fleksibel. Maksud fleksibel disini adalah cara termudah untuk


menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar
dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif.
2) Dapat memusatkan perhatian, membantu berkonsentrasi, dan menghemat
waktu
3) Menyenangkan dan membebaskan imajinasi dalam menggali ide-ide
sehingga menjadi lebih kreatif
4) Mind map dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan
tinjauan yang sangat berarti nantinya.

f.

Kelebihan dan Kekurangan Mind Map

1) Kelebihan Mind Map


Menurut

Buzan

mind

map

dapat

membantu

kita

merencana,

berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan


masalah, memusatkan perhatian, mengingat lebih baik, belajar lebih cepat
efisien dalam menghadapi ujian.
Menurut Olivia (2010) kelebihan mind map dapat melihat keseluruhan
gambar yaitu hubungan antara satu ide dengan ide lainnya, menghilangkan
kejenuhan, memastikan ada tidaknya kesalah pahaman dan membantu
memperhatikan informasi yang mungkin terlewatkan.
Kelebihan dari mind map ini diterima diseluruh dunia karena memiliki
beberapa beberapa kelebihan dari catatan memanjang (ringkasan biasa),
antara lain:22
a) Ide utama pelajaran ditentukan secara jelas yaitu dibagian tengah kertas
kosong, ini dikarenakan pada bagian-bagian tengah kertas memberikan
kebebasan pada otak untuk menyebar ke segala arah dan mengungkapkan
apa yang akan ditulis dengan lebih bebas.
21
22

Bobby De Porter, Op. Cit. hal. 172


Sutanto Windura, op. cit., h. 70.

20

b) Menarik perhatian mata dan otak kita sehingga memudahkan kita


berkonsentrasi. Mind map ini menarik perhatian karena tulisannya penuh
dengan warna dan dilengkapi dengan gambar atau simbol.
c) Dapat melihat secara menyeluruh, sekaligus detailnya.
d) Hubungan antara informasi yang satu dengan yang lainnya jelas. Adanya
hubungan antara informasi ini menyebabkan semua infomasi yang masuk
dari otak akan terasosiasi satu sama lain.
e) Terdapat pengelompokan informasi yang satu dengan yang lainnya jelas.
f) Menyenangkan, tidak membosankan karena banyak menggunakan unsur
otak kanan, seperti gambar dan warna.
g) Sifatnya unik sehingga mudah di ingat.

2) Kekurangan mind map:


Selain mempunyai kelebhan mind map juga mempunyai kelemahan,
dimana mind map yang dibuat seseorang kemungkinan sulit dipahami orang
lain, menghadirkan banyak hubungan hirarki, tidak konsisten, dan kompleks.
g.

Penilaian Mind Map


Penilaian mind map tidak seperti penilaian hasil pekerjaan siswa yang

mengacu pada yang salah dan benar, mind map itu tidak ada yang benar dan
salah karena merupakan hasil pemikiran individu. Mind map yang dibuat oleh
siswa akan dinilai menggunakan rubrik berdasarkan kriteria, dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut ini:

21

Tabel 2.1 Rubric Assessment Tugas Mind Map


Acuan standar penilaian tugas peta pikiran siswa
Nama
No. Absen
Skor Total

:
:
:

No.

Variabel

1.

Distribusi Nilai
Nilai
Total

Pemilihan subtema atau subtopik


(subthemes/subtopic selection)
Hubungan cabangan utama (BOI) dengan cabang
lainnya
Penggunaan kata kunci
Desain (warna dan gambar)
Struktur Keseluruhan (overall structure)
Skor Kumulatif

2.
3.
4.
5.

Sumber: Adaptasi dari Ohassta (Onario history and social sciences tacher
association : 2004)
h. Perbedaan Mind Map dengan Metode Peta Konsep
Peta konsep mirip dengan mind map. Peta Konsep menyediakan bantuan
visual konkrit untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum
informasi tersebut dipelajari. Peta konsep adalah ilustrasi grafik konkrit yang
mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsepkonsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep secara hirarki, artinya
konsep yang lebih umum diletakan pada puncak peta, makin ke bawah
konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang khusus.23
Langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut;
1) Memilih suatu bahan bacaan
2) Menentukan konsep yang relevan
3) Mengurutkan konsep-konsep dari konsep yang umum ke khusus.
4) Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang
inklusif diletakan dibagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan
dengan kata penghubung misalnya terdiri atas, menggunakan dan
lain-lain.

23

Trianto, Op. Cit. hal. 159

22

Peta konsep ada empat macam, yaitu pohon jaring (network tree), rantai
kejadian (even chain), peta konsep siklus (cycle concept map) dan peta
konsep laba-laba (spider concept map).24
Peta konsep menunjukan bagaimana pengetahuan yang dibangun oleh
pikiran manusia. Pada peta konsep, siswa hanya fokus pada definisi konsep,
belajar menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lain. 25 Perbedaan
peta konsep dan mind map dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:26
Tabel 2.2 Perbedaan peta konsep dengan Mind Map
Peta Konsep
Mind Map
1. Berupa kata atau konsep, tetapi 1. Berupa kata/ konsep, tetapi tidak
terdapat
kata
penghubung
terdapat kata penghubung antar
antarkonsep
konsep.
2. Konsep yang lebih umum 2. Konsep
yang
lebih
umum
diletakan pada puncak peta, makin
diletakan pada tengah peta, konsep
kebawah konsep-konsep diurutkan
yang kurang khusus diletakan di
menjadi konsep yang khusus.
cabang-cabang peta.
Sehingga peta konsep disusun
secar hirarki.
3. Ada empat macam peta konsep 3. Bentuk mind map disesuaikan
yaitu, pohon jaring (network tree),
dengan pembuatannya. Sehingga
rantai kejadian (even chain), peta
pembuat dapat membuat mind map
konsep siklus (cycle concept map)
sesuai dengan kreatifitasnya.
dan peta konsep laba-laba (spider
concept map)
Berdasarkan Tabel 2.2, terlihat jelas perbedaan antara peta konsep dan
mind map, keduanya memiliki bentuk struktur. Tetapi keduanya sangat
berguna dalam memahami konsep dengan cepat dan singkat.
3.

LKS Berbasis Mind Map


LKS berbasis mind map disini adalah LKS yang di dalamnya

dikembangkan berdasarkan pandangan kognitif tentang pembelajaran dan


prinsip-prinsip konstruktivis. LKS ini disajikan dalam bentuk pola peta
24

Ibid., h.160
Bang Khanh Nong, dkk., Intgrate the Digital Mindmaping into Teaching and
Learning Psychology (online), eacher Training Component-ICT, VVOB ProgramViatnam.
Tersedia: www.unescobkk.org. Diakses 12 Januari 2013
26
Trianto, op. cit., h.159-160 dan Doni Swadarma, op. cit. h. 9
25

23

pikiran dengan berbagai ilustrasi bentuk dan warna yang mempunyai tema
besar (utama) yang terhubung dengan tema turunan dan terhubung antara satu
dengan yang lainnya yang disertai contoh. Bahan ajar ini memiliki
karakteristik mind map yang menggunakan kata-kata yang sederhana, tidak
terlalu detail, menyeluruh, berwarna, menggunakan bebagai bentuk yang
fleksibel dan tidak kaku, dan bervariasi. Dan langkah dalam penyusunan LKS
didasarkan pada karakteristik mind map.

4.

Hakikat Hasil Belajar Siswa

a.

Pengertian Hasil Belajar


Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada

individu yang belajar. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah perolehan


yang yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkel, hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah sikap dan tingkah
lakunya.27
Benyamin S. Bloom mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah
yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar dalam
ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah afektif berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, reaksi,
penilaian, organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dalam kemampuan bertindak.28
Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantaranya
bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik.
Hasil belajar tersebut yaitu:29

27

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 45


Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h.22-23.
29
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar (Bandung: Erlangga, 1996), cetakan kedua,
h.135.
28

24

1) Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya, keterampilan tersebut diantaranya diskriminasi, konsepkonsep konkrit, konsep terdefinisi, aturan-aturan, dan aturan-aturan tingkat
tinggi.
2) Strategi kognitif
Merupakan suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang digunakan
siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,
mengingat, dan berfikir.
3) Informasi verbal
Pengetahuan verbal sebagai hasil belajar yang diperoleh dari membaca,
radio, televisi, dan media-media lainnya.
4) Sikap-sikap
Pembawaan yang dapat dipelajari, dan dapat mempengaruhi sikap
seseorang terhadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk-makhluk
hidup lainnya.
5) Keterampilan motorik
Mencakup kegiatan-kegiatan fisik dan motorik yang digabung dengan
keterampilan intelektual.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar di
bedakan menjadi 3 diantarnya: 30
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi keadaan
lingkungan disekitar siswa.
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
30

132

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h.

25

5.

Fluida Statis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Dari ketiga jenis zat di atas yang

termasuk fluida adalah zat cair dan zat gas.31


a.

Klasifikasi Fluida

Fluida diklasifikasi menjadi 2 (dua) bagian diantaranya:32


1) Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida yang diam atau tidak bergerak pada keadaan
seimbang. Dalam fluida statis contoh-contoh yang digunakan adalah
menyangkut zat cair, karena mudah diilustrasikan dan dipahami dari pada
gas.
2) Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida dalam kedaan bergerak pada keadaan tidak
setimbang. Dalam fluida dinamis contoh-contoh yang digunakan adalah
menyangkut zat cair dan zat gas.
Pada penelitian ini, penulis mengambil konsep fluida statis dengan
subbab diantaranya tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum Archimedes,
tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.

b. Tegangan Permukaan
Secara matematis, besar tegangan permukaan dapat ditulis sebagai
berikut:33
1.

Satu permukaan
Misalkan, sebuah kawat kecil yang panjangnya L terapung di permukaan

suatu zat cair, maka besar tegangan permukaan yang dialami oleh kawat
tersebut adalah
=

31

F
L

. . . . . . . . . . . . 2.1

Supiyanto, Fisika untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Phibeta Aneka Gama,2007). hal.

174
32

Ibid. hal. 172


Bob Foster. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B.(Bandung: Erlangga, 2012). h..98

33

26

Dengan :
= tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (N)
L = panjang kawat (m)
2.

Dua permukaan
Sebuah kawat berbentuk U di celupkan ke dalam air sabun kemudian

diangkat, akan terbentuk suatu lapisan sabun fenomena ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5. Karena lapisan sabun yang memiliki dua permukaan, maka besar
tegangan permukaannya adalah:
=

. . . . . . . . . . 2.2

Gambar 2.5 Tegangan permukaan pada kawat L oleh dua permukaan.

c.

Kapilaritas

1) Meniskus
Kelengkungan permukaan zat cair dalam tabung dinamakan gejala
meniskus. Untuk permukaan air dalam tabung disebut meniskus cekung
dengan sudut kontak antara dinding kaca dengan garis lurus kelengkungan (
< 90o) sudut lancip. Dan kelengkungan permukaan air raksa dalam tabung
disebut miniskus cembung dengan sudut kontak yang terjadi pada permukaan
air raksa dengan dinding kaca adalah sudut tumpul (90o<

< 180o).34 Dapat

dilihat pada Gambar 2.6 di bawah ini:

Gambar 2.6 a. air membasahi dinding kaca, b. air raksa tidak membasahi dinding
kaca

34

Ibid. hal 99-100

27

2) Definisi Kapilaritas
Gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler disebut
gejala kapilaritas. Naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler
dipengaruhi oleh gaya tegangan permukaan dan berat zat cair itu sendiri.35
Naik turunnya permukaan zat cair dapat dilihat pada Gambar 2.7 di bawah
ini:

(a)

(b)
o

Gambar 2.7 (a) jika sudut kontak kurang dari 90 , permukan zat cair dalam pipa kapiler
naik. (b) Jika sudut kontak lebih besar dari 90o, permukaan zat cair dalam pipa kapiler.

Dalam keadaan setimbang:


Berat zat cair yang naik
m.g
r2hg
h

= gaya tegang
= .L
= 2 r cos
=
. . . . . . . . . . . 2.3

Dimana:
h = Tinggi atau rendahnya permukaan zat cair dalam pipa
kapiler terhadap permukaan zat cair di luarnya. (m)
= Sudut kontak
= Tegangan permukaan (N/m)
r = Jari jari tabung (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
= Massa jenis zat (Kg/m3)
d. Tekanan Hidrostatis
Secara teori tekanan didefinisikan sebagai gaya dibagi luas penampang.
Secara sistematis ditulis dengan persamaan di bawah ini:36
P=

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4

Dimana :
P = Tekanan (N/m2)/Pascal
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)
35
36

Supiyanto, Op.Cit., hal. 190.


Douglas C.Giancoli, Fisika Jilid 1. (Jakarta: Erlangga, 2001). hal. 326

28

Tekanan yang dihasilkan oleh fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatis.37 Gambar 2.8 menunjukan
bahwa tekanan yang dihasilkan fluida menyebar kesegala arah.

Gambar. 2.8 Tekanan hidrostatis

Tekanan hidrostatis yang bekerja pada alas silinder dihasilkan oleh berat
silinder itu sendiri. Berat silinder dapat kita hitung dengan cara berikut:
Berat silinder = m.g = Vg = Ahg
Dengan:
= massa jenis (Kg/m3)
A = luas penampang (m2)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Berdasarkan persamaan persamaan 2.4, besar tekanan hidrostatik di dasar
silinder sama dengan:
Ph =

= hg . . . . . . . . . . . . 2.5

Dengan:
Ph = tekanan hidrostatika (N/m2 = Pa)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman pada fluida (m)
Pada Gambar 2.9 ditunjukan suatu fluida yang berada di dalam suatu
bejana berhubungan. Fenomena ini dinyatakan dalam hukum pokok
hidrostatika, yang berbunyi: semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama.

37

Supiyanto, Ibid. hal. 175-176

29

Gambar 2.9 Tekanan fluida tidak bergantung pada bentuk wadahnya.

Tekanan di suatu titik di dalam suatu fluida yang sebenarnya, disebut


tekanan absolut, dapat di hitung dengan rumus:
P = P0 + Ph = P0 + hg . . . . . . . . . . . . 2.6
Dengan P0 = tekana udara luar (1atm)
e.

Hukum Pascal
Blaise pascal, seorang ilmuan prancis (1623-1662), secara teori

menyatakan bahwa: Tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang
ada di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah
dengan sama rata.38 Gambar 2.10 merupakan bejana yang digunakan untuk
menyelidiki hukum Pascal.

Gambar 2.10 Bejana untuk menyelidiki hukum Pascal

Pada Gambar 2.10 alat itu berupa bejana tertutup yang dilengkapi dengan
dua buah piston yang luas penampangannya berbeda, yaitu A1 dan A2 (A1 <
A2). Di dalam bejana terdapat zat cair.
P=
Dari bunyik hukum Pascal dapat kita rumuskan P1 = P2, maka diperoleh
persamaan
=

38

Supiyanto, Op. Cit., hal 178

. . . . . . . . . . 2.7

30

Dimana:
F1 = Gaya pada piston kecil (N)
F2 = Gaya pada piston besar (N)
A1 = Luas penampang pada piston kecil (m2)
A2 = Luas penampang pada piston besar (m2)
Hukum Pascal banyak dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan
manusia. Contoh dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin pengangkat
mobil, alat pengepres hidrolik, dan rem hidrolik pada motor atau mobil. 39
f.

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja

pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.40 Berdasarkan hukum Archimedes terdapat syarat sebuah benda
untuk terapung, melayang, atau tenggelam di dalam suatu fluida.
1) Terapung
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di
dalam zat cair. Jika volume yang tercelup sebesar Vf,
maka gaya ketas oleh zat cair yang disebabkan oleh
volume benda yang tercelup sama dengan berat benda.
Contoh peristiwa benda terapung dapat dilihat pada
Gambar 2.11 disamping.
Gambar 2.11 Benda terapung

wb
< FA
mb.g <
.g.Vf
.g.Vb < .g.Vf
Karena Vb < Vf maka

<

. Jadi benda akan terapung jika massa jenis

benda lebih kecil daripada massa jenis fluida. Apabila volume benda tercelup
dalam zat cair Vf dan volume total Vb berikut:
=

39
40

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.8

Bob Foster, Op. Cit., hal. 83-85


Ibid., hal. 88-90

31

Dimana:
= massa jenis benda (Kg/m3)

= massa jenis zat cair (Kg/m3)

= Volume benda (m3)

= volume benda tercelup (m3)

2) Melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup
kedalam zat cair, tetapi tidak menyentuh dasar zat cair.
Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila gaya
ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda.
Contoh peristiwa benda melayang dapat dilihat pada
Gambar 2.12 disamping.
Gambar 2.12 Benda melayang

wb
mb.g
.g.Vb
Karena Vb = Vf maka

= FA
=
.g.Vf
= .g.Vf . . . . . 2.9

. Jadi benda akan melayang jika massa jenis

benda sama dengan massa jenis fluida.


3) Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat
cair. Sebuah benda akan tenggelam ke dalam suatu zat cair
apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda lebih kecil
daripada berat benda. Contoh peristiwa benda tenggelam
dapat dilihat pada Gambar 2.13 disamping.
Gambar 2.13 Benda tenggelam.

wb
> FA
mb.g
>
.g.Vf
.g.Vb > .g.Vf . . . . . . . . . . . . . . 2.10
Karena Vb > Vf, maka:

>

. Jadi, benda tenggelam jika massa jenis

benda lebih besar daripada massa jenis fluida.

32

4) Aplikasi Hukum Archimedes


Aplikasi hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai
peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, dapat dilihat pada
Gambar 2.14 berikut ini:41

(a) Jembatan Ponton

(b) Kapal selam

(c) Balon udara

Gambar 2.14 Aplikasi hukum Archimedes (a) Jembatan ponton, (b) Kapal selam, (c) Balon
udara

g.

Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar

kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas fluida maka


semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga semakin sulit suatu benda
bergerak dalam fluida dengan koefisien viskositasnya , maka benda tersebut
akan mengalami gaya gesekan fluida yang dikenal sebagai hukum Stokes
sebesar:42
Fs = 6 r v . . . . . . . . .. . . 2.11
Dengan:
Fs = gaya gesek stokes (N)
= koefisien viskositas fluida (Pa s)

r = jari-jari bola (m)


v = kelajuan bola (m/s)

Saat mencapai kecepatan konstan, bola dalam keadaan seimbang


Fa + Fs
Vg + 6 r v
v

= Wb
= Vg
=

v = kecepatan konstan = kecepatan terminal

41
42

Supiyanto, op. cit., h. 184-185


Supiyanto, Ibid. hal. 191-192

) . . . . . . . 2.12

33

B. Kerangka Berfikir
1.

Kerangka Teoritis
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan

Nasional (2000) mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan sistem


pendidikan nasional yang dikembangkan di Indonesia adalah kurangnya
perhatian pada hasil belajar. Hal yang menyebabkan rendahnya kualitas
pembelajaran di sekolah, yaitu kurang memaksimalkan penggunaan bahan
ajar baik oleh guru maupun oleh siswa.
Peran bahan ajar sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dapat
menigkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Salah satu bahan ajar yang
dapat diinovasikan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar adalah
LKS. LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran
yang menyenangkan, memotivasi dan mempermudah siswa dalam memahami
materi.
Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti di MAN

Parungpanjang, dimana kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006.


Diperoleh informasi bahwa pada tahun ajaran 2011/2012 Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) untuk mata pelajaran fisika sebesar 75. Akan tetapi pada
konsep fluida statis, siswa memperoleh nilai rata-rata 65. Hal ini menunjukan
bahwa nilai rata-rata siswa masih dibawah KKM. Rendahnya hasil belajar
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pembelajaran masih berpusat
pada guru sehingga kurangnya keterlibatan siswa di kelas dan bahan ajar yang
digunakan masih bersifat konvensional yaitu LKS dari penerbit. Selain itu,
diperoleh informasi bahwa LKS yang digunakan masih memiliki banyak
kekurangan diantaranya, kurang lengkap dari segi materi, banyak materi yang
kurang dipahami, kurang menyajikan gambar materi, banyak rumus, banyak
soal yang harus diisi, dan tampilan yang kurang menarik dari segi warna pada
tulisan dan gambar dalam penyajiannya. Sehingga siswa pun kurang tertarik
untuk membaca dan kurang mampu memvisualisasikan verbal ke dalam
gambar. Oleh karena itu sebuah keharusan bagi setiap guru agar mampu

34

menyiapkan dan membuat bahan ajar yang inovatif. Salah satunya adalah
dengan membuat LKS berbasis mind map.
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan belajar yang
dapat

dikembangkan

oleh

guru sebagai

fasilitator dalam

kegiatan

pembelajaran. LKS yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai


dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Pemetaan pikiran atau mind map yang dicetuskan oleh Buzan (2009:15)
merupakan teknik visualisasi verbal ke dalam gambar. Mind map sangat
bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara
verbal. Mind map bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual
dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Lebih dari itu, mind map
mendorong pemecahan masalah secara kreatif, dan mereka menyimpan
informasi dalam format yang pikiran Anda menemukan mudah diingat dan
cepat untuk meninjau.
Penggunaan LKS berbasis mind map ini, diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan pemahaman siswa pada proses pembelajaran terutama pada
pembelajaran fiika, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
pada pembelajaran fisika. Karena didalam LKS berbasis mind map ini
penyajian materi dibuat terpola secara visual dan grafis yaitu dengan daftar
informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, teratur,
dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam
melakukan berbagai hal.

35

2.

Kerangka Berpikir
Masalah:
a. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika konsep fluida
statis dibawah KKM.
b. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center)
c.

LKS yang digunakan adalah LKS yang di buat penerbit, masih


memiliki banyak kekurangan antara lain; kurang lengkap dari
segi materi, banyak materi kurang dipahami, kurang menyajikan
gambar, banyak rumus, dan tampilan yang kurang menarik dari
segi warna pada tulisan dan gambar dalam penyajiannya.

Pemberian Perlakuan dengan menggunakan


LKS Berbasis Mind Map

1.
2.
3.

Pembelajaran menjadi student center.


Kelas aktif, aktivitas siswa dalam pembelajaran lebih baik.
Pembelajaran fisika, konsep fluida statis menerapkan
metode mind map dan diskusi

Hasil belajar fisika siswa baik

Bagan. 2.1 Kerangka berpikir

36

C. Penelitian Relevan
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah

Dosen Fakultas Humaniora dan

Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam


penelitiannya yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Qawaid Bahasa
Arab Berbasis Mind Map untuk Tingkat Perguruan Tinggi penelitin ini
diujicobakan pada mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Menyatakan bahwa hasil
belajar dengan menggunakan bahan ajar qawaid berbasis mind map yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar masiswa dengan bukti rerata
tes 1 77,02/B+ meningkat pada tes2 dengan rerata 80,16/A menjukkan adanya
peningkatan sebesar 3,14. Adapun rerata hasil belajar dari 2 tes adalah
78,59/B dengan interpretasi sangat baik. Dengan kata lain bahan ajar yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa tidak hanya itu
analisis hasil observasi dan wawancara menyebutkan bahwa bahan ajar ini
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya yaitu: mudah dipahami dan
dipelajari, praktis, sederhana, menarik, bervariasi, dapat memovasi belajar,
dapat menampilkan rangkuman kaidah singkat dan menyeluruh.43
Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo , dalam
penelitiannya yang berjudul Efektifitas Metode Mind Mapping Untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VII menyatakan
bahwa pada Hasil analisis uji-t yaitu pairedsample t-test pada kelompok
eksperimen, diperoleh bahwa metode mind mapping berpengaruh positif yang
sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar fisika (t= -11,006; p=
0,000). Hasil analisis uji-t yaitu paired sample t-test pada kelompok kontrol,
diperoleh bahwa metode konvensional tidak berpengaruh positif terhadap
peningkatan prestasi belajar fisika (t= -1,941; p= 0,070). Hasil analisis uji-t
yaitu Independent sample t-test pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata

43

Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah, Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa
Arab Berbasis Mind Map untuk Tingkat Perguruan Tinggi, dari ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemit/.../pdf. Diakses pada 13 januari 2013

37

(mean) hasil posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t=
2,144; p= 0,020). Hasil penelitian menunjukkan metode mind mapping sangat
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar fisika.44
Santi Sanah dalam skripsinya yang brejudul Pengaruh Teknik Mencatat
(Mind Map) Terhdap Hasil Belajar Matematika Siswa. Dari penelitiannya
diperoleh hasil pengujian hipotesis dengan nilai thitung = 2,4336 kemudian
dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 0.05 dan derajat kebebasan
66, diperoleh nilai ttabel = 1,668. Karena thitung > ttabel atau 2,4336 > 1,668,
maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan peta pikiran (mind map) lebih tinggi
daripada hasil belajar matematika yang menggunakan teknik mencatat secara
konvensional. Dengan demikian peta pikiran (mind map) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Eka Faizatin Nurichah, Endang Susantini, dan Wisanti dalam
penelitiannya yang berjudul Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragam Hayati,
dari penelitiannya diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 87,5 %,
hal ini mengindikasikan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa baik. Dan
respon positif siswa terhadap LKS adalah baik dengan presentase 93,13 %.45

44

Muhammad Chomsi Imaduddin dan Unggul HaryantoNur Utomo, Efektifitas


Metode mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa KelasVII.
Jurnal, Vol. 9 No. 1 , Januari 2012.
45
Eka Faizatin Nurichah, Endang Susantini, dan Wisanti, Pengembangan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragam
Hayati. Jurnal, Vol. 1 No. 2, februari 2014.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MAN Parungpajang Bogor yang berlokasi di
Jalan Raya Desa Cibunar Kecamatan Parungpanjang Bogor, pada semester genap
bulan Maret 2014 Tahun ajaran 2013/2014 di kelas XI IPA.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi
eksperimen). Eksperimen semu yaitu metode yang mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi eksperimen.1
C. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Group. Dalam
desain ini, subjek kelompok tidak dilakukan secara acak dan kedua kelompok
akan diberi perlakuan dengan pembelajaran yang berbeda. Sebelum pembelajaran,
kedua kelompok diberi tes awal (pretest) yang sama dan setelah pembelajaran
berakhir diberi tes akhir (posttest). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut ini:2
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok
A
B

Pre test
Y1
Y1

Perlakuan
XA
XB

Post test
Y2
Y2

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),


(bandung:Alfabeta, 2008), h. 114
2
Ibid., h. 116

38

39

Keterangan:
A
B
XA
XB
Y1
Y2

: Kelas eksperimen
: Kelas kontrol
: Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan
LKS berbasis mind map
: Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol pembelajaran
konvnesional
: Tes awal (pretest) sebelum perlakuan
: Tes akhir (posttest) setelah perlakuan

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Dalam penelitian ini terdapat
variabel bebas LKS berbasis mind map dan variabel terikat hasil belajar siswa.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1.

Populasi
Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN

Parungpanjang, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI


di sekolah tersebut, yang terdaftar pada semester genap pada tahun ajaran 20132014.
2.

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi

tersebut. 5 Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui
teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.6 Diambil dua kelas untuk dijadikan sampel, yang satu sebagai kelas
eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan LKS berbasis mind map

Ibid., h. 61
Nana Syaodih Sukamadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. VI, h. 250
5
Sugiyono, Op Cit, h. 118
6
Ibid., h. 124
4

40

dan yang satu sebagai kelas kontrol yang menggunakan LKS konvensional dalam
pembelajarannya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data tes dan data non tes. Data tes berupa
hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan LKS berbasis
mind map. Posttest adalah tes hasil belajar sesudah pemberian perlakuan berupa
penggunaan LKS berbasis mind map. Data non tes berupa angket untuk
mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap
penggunaan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika, penilaian mind
map siswa, dan observasi kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan
LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.7 Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes
dan nontes.
1.

Instrumen Tes
Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda

sebanyak 20 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan pada
indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek
mengingat (C1) sampai analisis (C4). Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum
perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest). Skor yang digunakan pada
pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk
jawaban yang salah. Adapun kisi-kisi instrumen test yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 160

41

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes


Konsep
Fluida
Statis

KD
Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari.

Indikator
Mendefinisikan
fluida dan fluida
statis
Mendeskripsikan
konsep tegangan
permukaan
Memformulasikan
gejala kapilaritas

1*

Mendeskripsikan
Viskositas
Jumlah
Keterangan : * = butir soal yang valid

Jumlah
soal
1

2*,3

5*,
6

7*,10
, 11

8,
9*,
12*

13*
, 14

Memformulasikan
konsep
tekanan
hidrostatik

Memformulasikan
hukum pascal
Memformulasikan
hukum Archimedes

2.

Apek Kognitif
C1
C2 C3 C4

16*

15,
17*
, 18

25

26

28*,
29*

31,
32,
33*

10

11

19

30,
34*
, 36

20*
,
21*
,
22*
,
23*
, 24

10

27*

35,
37,
38,
39*

12

40

11

40

Instrumen Nontes
Instrumen nontes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon

siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis mind map. Pada
penelitian ini lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
penilaian teman sejawat yang selanjutnya disebut observer terhadap aktivitas
siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis mind map pada
konsep fluida statis. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat
dilihat dalam Tabel 3.3 berikut ini:

42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa


No

Nomor Butir
Pertanyaan
1, 2

Indikator

Jumlah

Kemandirian siswa dalam belajar


2
menggunakan LKS
2 Motivasi siswa dalam belajar
3
1
3 Memperhatikan penjelasan guru
4
1
4 Melaksanakan diskusi kelompok
5, 6*, 7*
3
Efektifitas waktu belajar siswa
6,7
5
menggunakan LKS
Jumlah
7
Keterangan: * = Soal 6 dan 7 pada indikator 4 tercantum dipertemuan ke-2 (dua)
1

Angket yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


respon siswa mengenai penerapan LKS berbasis mind map dalam proses
pembelajaran fisika pada konsep fluida statis. Model angket yang digunakan
adalah angket skala likert yang berbentuk rating-scale, siswa memberikan respon
terhadap pertanyaan dengan pilihan, STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju),
C (cukup), S (setuju), SS (sangat setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes
angket respon siswa pada Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Mind Map
No
1.

2.

3.
4.

Indikator
Angket
Pembelajaran fisika
sebelum menggunakan
LKS berbasis mind map
Implementasi LKS
berbasis mind map pada
pembelajaran fisika
Komponen LKS
berbasis mind map
Penugasan
membuat
mind map
Jumlah

Butir
pernyataan
positif (+)

Butir
pernyataan
negatif (-)

Jumlah

1, 3, 5

2, 4

6, 9, 10

7, 8

12, 14, 15

11, 13

16, 17, 20

18,19

12

20

Penilaian terhadap mind map yang telah dibuat siswa pada pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga menggunakan rubric assessment dengan kriteria yang

43

sudah ditetapkan. Setiap aspek memiliki poin terkecil 0 dan terbesar 4. Adapun
poin untuk setiap aspek dari rubric assessment yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 3.5 berikut ini:8
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Mind Map
No

Aspek Penilaian

Nilai
0
1

Pemilihan sub
tema /sub topik

2
3
4

Hubungan cabang
utama (BOI)
dengan cabang
lainnya

Penggunaan kata
kunci

0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2

Desain (warna dan


gambar)
3

4
8

Kriteria
Tidak ada sub tema yang dipilih menjadi fokus
konsentrasi
Hanya satu sub tema yang dipilih
Beberapa sub tema yang dipilih tetapi sedikit
tidak sesuai dan seharusnya tidak untuk fokus
konsentrasi
Seluruh sub tema yang dipilih telah sesuai dan
menjadi konsentrasi
Seluruh Sub tema yang dipilih telah efektif
Tidak menggunakan cabang yang terhubung
dengan BOI
Hanya menggunakan satu cabang
Menggunakan dua cabang
Menggunakan tiga cabang
Menggunakan lebih dari tiga cabang
Tidak menggunakan kata kunci
Penggunaan kata kunci masih sangat terbatas
(beberapa masih dalam bentuk paragraf)
Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide
ditulis dalam bentuk kalimat)
Semua ide ditulis dalam kata kunci dan kalimat
Semua ide ditulis dalam bentuk kata kunci
Tidak menggunakan warna dan gambar
Hanya menggunakan satu warna dan tidak
menggunakan gambar
Menggunakan warna berbeda disetiap cabang
utama dan pemberian gambar/simbol hanya
pada pusat topik.
Menggunakan warna yang berbeda disetiap
cabang utama dan pemberian gambar/simbol
hanya pada pusat topik dan cabang utama
Menggunakan warna berbeda disetiap cabang
dan pemberian simbol pada pusat topik, cabang
utama, dan cabang lainnya.

John Mayers, Generic Mind Map Performance Rubric, Published by Ontario History and
Social Science Teachers Association tahun 2004, diakses pada 6 januari 2014 di
http://ohassta.org//resources/generalresources.htm

44

0
1
5

Struktur
keseluruhan

2
3
4

Ide-ide (sub tema, kata kunci, dan gambar) yang


digunakan tidak sesuai dengan pusat topik
Hanya sub tema saja yang sesuai dengan pusat
topik.
Beberapa
diindikasikan
bahwa
ide-ide
berhubungan dengan pusat topik
Hampir semua ide-ide yang digunakan sesuai
dengan pusat topik dan memiliki hirarki yang
baik
Keseluruhan ide-ide yang digunakan memiliki
hirarki yang sangat efektif.

Adapun kategori penilaian untuk Mind Map ini dilihat dari banyaknya aspek
yang dinilai dan dikalikan skor. Dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori Penilaian Mind Map
Kategori
Sangat baik (80% - 100%)
Baik (70% - 79%)
Cukup (60% - 69%)
Kurang (50% - 59%)
Sangat kurang (0% - 49%)

Nilai
18 20
15 17
12 14
9 11
<8

H. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih
dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas instrumen.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan
pada siswa kelas XII SMA MAN Parungpanjang. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui kualitas dari setiap soal. Dimana soal tersebut harus memiliki empat
kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh
instrumen penelitian:

45

a.

Uji Validitas
Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Suatu instrumen dikatakan

valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. 9
Pengujian validitas instrumen tes dilakukan pada setiap butir soal menggunakan
teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan persamaan berikut ini:10
=

Keterangan :
rpbi
Mp
Mt
St
p
q

.......................................... (1)

= Koefisien korelasi point biserial


= Mean skor dari test yang menjawab benar item yang dicari
korelasinya dengan test.
= Mean skor total
= Standar deviasi dari skor total
= Proporsi test yang menjawab benar terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya.
= Proporsi test yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya.

Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada Tabel
3.7 sebagai berikut:11
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

No.

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

1.

0,80 1,00

Sangat tinggi

2.

0,60 0,79

Tinggi

3.

0,40 0,59

Cukup

4.

0,20 0,39

Rendah

5.

0,00 0,19

Sangat rendah

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta : Bumi Aksara, 2009),


Cet.9, h.65
10
Ibid, h. 79
11
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h.75

46

Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes
Statistik
Jumlah Soal
Jumlah Siswa
Nomor Soal Valid
Jumlah soal valid
Persentase (%)

Butir Soal
40
32
1, 2, 5, 7, 9, 12, 13, 16,
17, 19, 20, 21, 22, 23, 27,
28, 29, 33, 35, 39
20
50 %

Berdasarkan Tabel 3.8 di atas terlihat bahwa dari 40 soal yang diujikan
terdapat 20 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran.12 Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
sama atau relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan Kuder Richardson yaitu rumus K R 20, adalah sebagai berikut:13
2
n S pq
r11

S2
n 1

.........................

(2)

Keterangan:
r11 =
p =
q =
pq =
n =
s
=

12

Koefisien reliabilitas internal seluruh item.


Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Proporsi subjek yang menjawab item salah q 1 p
Jumlah hasil perkalian p dan q
Banyaknya item
Standar deviasi dari tes

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2010), Cetakan ke-6, hal. 229.
13
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h.102.

47

Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut
14

ini:

Tabel. 3.9 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen


Koefisien Korelasi
0,81 r11 1,00
0,61 r11 0,80
0,41 r11 0,60
0,21 r11 0,40
0,00 r11 0,20

Kriteria Reliabilitas
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut
ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik
r11
Kesimpulan

Butir Soal
0,466
Reliabilitas cukup

Berdasarkan Tabel 3.10 di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas instrument
tes yang didapat sebesar 0,466 dan termasuk dalam kriteria cukup.
c.

Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal

dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Tingkat
kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab
benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan
persamaan sebagai berikut:15

Keterangan:

........................................

(3)

P = Tingkat kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur
JS = Jumlah seluruh peserta tes
14

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia, 2011), cetakan ke- 10,

15

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h.208

h. 196.

48

Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada


Tabel 3.11 berikut ini:16
Tabel 3.11 Kategori Tingkat Kesukaran
Rentang nilai P
0,00

Kategori

< 0,30

0,30

< 0,70

0,70

< 1,00

Sukar
Sedang
Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut
ini:
Tabel 3.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Butir Soal
Jumlah Soal
6
19
15
40

Kriteria Soal
Mudah
Sedang
Sukar
Jumlah

Persentase
15%
47,5%
37,5%
100%

Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf kesukaran
soal menunjukan kriteria sedang lebih banyak dibandingkan dengan kriteria
lainya, yaitu sebanyak 19 soal (47,5%). Untuk kriteria mudah hanya terdapat 6
soal (15%) dan 15 soal (37,5%) termasuk dalam kriteria sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:17
=
16

= PA - PB ................................

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009), cet ke-13. h. 137
17
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 213

(4)

49

Keterangan:
DP
BA

JA
JB
PA

= Daya Pembeda
= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar pada
butir soal yang diukur
= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab salah pada
butir soal yang diukur
= Banyak peserta kelompok atas
= Banyak peserta kelompok bawah
= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB

BB

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Penentuan kriteria daya pembeda soal didasarkan pada Tabel 3.13 berikut ini:18
Tabel 3.13 Kategori Daya Pembeda
Rentang nilai DP

Kategori

Bernilai negatif

Drop

0,00

< 0,20

Buruk

0,40

< 0,70

Baik

0,20
0,70

< 0,40

Cukup

< 1,00

Baik sekali

Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut
ini:
Tabel 3.14 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal
Drop
Buruk
Cukup
Baik
Baik Sekali
Jumlah

Butir Soal
Jumlah Soal
4
15
19
2
0
40

Persentase
10%
37,5%
47,5%
5%
0%
100%

Berdasarkan Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji daya pembeda
soal menunjukan kriteria cukup lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainya,

18

Ibid, h. 218

50

yaitu sebanyak 19 soal (47,5%). Untuk kriteria drop hanya terdapat 4 soal (10%),
15 soal (37,5%) termasuk kriteria buruk, dan 2 soal (5%) termasuk dalam kriteria
baik.
2. Kalibrasi Instumen Nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
para ahli. Pertimbangan ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan
dengan butir-butir pertanyaan dalam angket yang diajukan kepada siswa. 19
Pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.15 berikut:
Tabel 3.15 Uji Validasi Instrumen Nontes
No.

Aspek yang Diuji


Baik

1
2

3
4
5

Kriteria
Cukup

Kurang

Pengembangan indikator dari setiap


tahap pembelajaran
Keterwakilan
semua
tahap
pembelajaran oleh indikator yang
dikembangkan
Penskoran
terhadap
tiap-tiap
indikator
Pemilihan kata dan kalimat dalam
pengembagan indikator
Kejelasan dan efektifan bahasa yang
digunakan

Saran :
....................................................................................................................................
I.

Teknik Analisis Data Tes


Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data tes yang telah

terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji
analisis.
1. Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji analisis yang berupa uji hipotesis, maka dilakukan
beberapa uji prasyarat analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan

19

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, 2008), h. 32

51

digunakan dalam uji hipotesis tersebut. Uji prasyarat analisis ini mempersyaratkan
dua uji yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas
data pretest maupun posttest yang digunakan pada penelitian ini dengan
menggunakan uji Chi-quadrat dengan langkah perhitungan sebagai berikut:20
1) Mencari skor terbesar dan terkecil.
2) Mencari nilai rentangan (R)
R = skor terbesar - skor terkecil
3) Mencari banyaknya kelas (BK)
= 1 + 3,3 log

(Rumus Sturgess)

4) Mencari nilai panjang kelas (i)


=

5) Membuat daftar frekuensi observasi


6) Mencari rata-rata (mean)

7) Menentukan simpangan baku (standard deviasi)


=

(
( 1)

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:


a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
=

20

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2011), cet ke- 7, h. 121-124

52

c) Mencari luas 0Z dari tabel kurva normal dari 0Z dengan menggunakan


angka-angka untuk batas kelas.
d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden.
9) Mencari chi-kuadrat hitung
(

10) Membandingkan

dengan

)
untuk

kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria:

= 0,05 dan derajat

Jika,

artinya distribusi data tidak normal dan

Jika

,artinya distribusi data normal

b. Uji Homogenitas
Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji
kehomogenitasannya. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher,
dengan rumus:21

Dimana: S2 =

Membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel untuk


kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria sebagai berikut:

= 0,05 dan derajat

1) Jika Fhitung Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.


2) Jika Fhitung Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

21

M. Subhan, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 161.

53

2. Uji N-Gain
Apabila hasil pretest kelas eksperimen dan control menunjukan
kemampuan yang sama, maka data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
hasil belajar siswa adalah melalui uji rata-rata data posttest. Apabila hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas control menunjukan kemampuan yang berbeda maka
data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa adalah
melalui uji rata-rata data gain yang dinormalisasi atau N-gain (normalized gain).
Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N-Gain =
Dengan kategori perolehan sebagai berikut:
Tabel 3.16 Kategori N-Gain
Nilai N-Gain
g > 0,7
0,3 g 0,7
g<3

Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah

3. Analisis Data
Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka data akan terbagi menjadi
beberapa kondisi, diantaranya adalah data yang terdistribusi normal dan homogen,
serta data yang terdistribusi normal dan tidak homogen. Selanjutnya, data ini akan
dianalisis dengan uji hipotesis, yaitu uji-t. Prinsip uji-t adalah membandingkan
rata-rata (mean) kedua kelompok. Data yang terdistribusi normal dan homogen
menggunakan perhitungan statistik yang berbeda dengan data yang terdistribusi
normal dan tidak homogen.
a. Data terdistribusi normal dan homogen
Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang
digunakan adalah uji statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:22
=
22

Ibid,. h. 161-163

54

dimana :

Keterangan:

Sg
S12
S22
n1
n2

1)

+ ( 1)
+ 2

: rata-rata skor kelompok eksperimen


: rata-rata skor kelompok kontrol
: varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)
: varians kelompok eksperimen
: varians kelompok kontrol
: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
: jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Adapun langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji - t


sebagai berikut:
1) Mengajukan hipotesis
Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis mind map terhadap
hasil belajar.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis mind map terhadap hasil
belajar.
2) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji - t
3) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:
dk = (n1 1) + (n2 1)
4) Menentukan nilai ttabel dengan = 0,05
5) Menguji hipotesis
Jika ttabel thitung ttabel, maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H1 diterima pada tingkat kepercayaan

0,95.
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen
Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji
hipotesis yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:23

23

Sugiyono, Op. Cit, h. 273

55

Penentuan kategori uji hipotetsis berdasarkan uji t didasarkan pada Tabel


3.16 berikut:
Tabel 3.16 Kriteria Nilai t
Rentang Nilai t
thitung > ttabel
thitung < thitung

Kategori
H1 diterima dan H0 ditolak
H0 diterima dan H1 ditolak

J. Analisis Data Non tes


Analisis data instrumen non tes pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis data deskriptif. Instrumen non tes berupa angket ini memiliki pernyataan
yang terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam
menganalisis data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5, peneliti
menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban. Untuk nilai pernyataan positif
dan negatif, dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut ini :24
Tabel. 3.17 Nilai Pernyataan Positif dan Negatif
No.
1
2
3
4
5

Pernyataan
Sangat tidak setuju (STS)
Tidak setuju (TS)
Cukup (C)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)

Positif
1
2
3
4
5

Negatif
5
4
3
2
1

Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus:

Keterangan:
P
F
N

24

P=

100%

: Persentase respon siswa


: Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
: Jumlah responden

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 284-285

56

Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada Tabel 3.18
sebagai berikut:25
Tabel 3.18 Kriteria Interval
Interval (%)
81-100%
61-80%
41-60%
21-40%
0-20%

Kriteria
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

K. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Hipotesis alternatif (H1) :

Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan


LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar fisika
siswa pada konsep fluida statis

Hipotesisi nol (H0)

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam


penggunaan LKS berbasis mind map terhadap hasil
belajar fisika siswa pada konsep fluida statis.

25

Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), h. 60

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada subbab hasil penelitian ini menjelaskan mengenai gambaran umum
dari data yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data
hasil pretest, posttest dan angket.
1. Hasil Pretest
Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas
kontrol dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut hasil ditribusi
frekuensi pretest kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen
Interval
Kelas
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
25 - 30
5
2
31 - 36
1
5
37 42
5
4
43 48
9
7
49 54
4
6
55 - 60
7
9
61 - 66
5
2
Jumlah
35
36
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan Tabel 4.1 di atas terdapat pada
lampiran 4A.
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat 5 siswa (13,89%) di
kelas kontrol yang mendapatkan nilai antara 2531, sementara di kelas
eksperimen terdapat 2 siswa (5,71%). Selanjutnya, terdapat 1 siswa (2,78%) di
kelas kontrol dan 5 siswa (14,28%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai
antara 3136. Pada interval 37-42, terdapat 5 siswa (13,89%) di kelas kontrol dan
4 siswa (11,43%) di kelas eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
interval 43-48 di kelas kontrol sebanyak 9 siswa (25%) dan di kelas eksperimen
terdapat 7 siswa (20%). Terdapat 4 siswa (11,11%) dari kelas kontrol memperoleh
nilai 49-54, sementara di kelas eksperimen terdapat 6 siswa (17,14%). Pada

57

58

interval 55-60 terdapat 7 siswa (19,44%) di kelas kontrol dan 9 siswa (25,71%) di
kelas eksperimen. Pada interval terakhir yaitu 61-66 untuk hasil pretest, terdapat 5
siswa (13,89%) di kelas kontrol dan hanya 2 siswa (5,71%) dari kelas eksperimen.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelas kontrol dan Kelas eksperimen
Pemusatan dan
Kelas
Penyebaran Data Kontrol (XI IPA 1)
Eksperimen (XI IPA 3)
Nilai terendah
25
25
Nilai tertinggi
65
65
Median
48,5
45,2
Modus
45,17
42,31
Standar deviasi
11,46
10,45
Rata-rata
47,33
47,2
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan Tabel 4.2 di atas terdapat pada
lampiran 4B.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan nilai
terendah dan nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 25,
untuk nilai terendah dan 65 nilai tertinggi. Median atau nilai tengah yang
dihasilkan kelas kontrol sebesar 48,5 sementara kelas eksperimen 45,2. Adapun
nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 45,17 sedangkan modus
di kelas eksperimen yaitu 42,31. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 47,33
sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 47,2.
2. Hasil Posttest
Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa XI IPA 1 sebagai kelas
kontrol dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut hasil posttest
kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

59

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan


Kelas Eksperimen
Interval
Kelas
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
50 - 57
6
2
58 - 65
11
7
66 - 73
5
5
74 - 81
10
10
82 89
1
4
90 - 97
3
7
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan Tabel 4.3 di atas terdapat pada
lampiran 4C.
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, terdapat 6 siswa (16,67%) dari kelas kontrol
dan 2 siswa (5,71%) dari kelas eksperimen yang memperoleh nilai antara 5055.
Selanjutnya, terdapat 11 siswa (30,55%) di kelas kontrol dan hanya 7 siswa (20%)
dari kelas eksperimen yang memperoleh nilai antara 58-65. Pada interval 66-73,
terdapat 5 siswa (13,88%) di kelas kontrol dan 5 siswa (14,28%) di kelas
eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada interval 74-81 di kelas
kotrol sebanyak 10 siswa (27,78%) sedangkan di kelas eksperimen sebanyak 10
siswa (28,57%). Adapun nilai pada interval 82-89 di kelas kontrol sebanyak 1
siswa (2,78%) dan sebanyak 4 siswa (11,43%) di kelas eksperimen. Pada interval
90-97 untuk hasil posttest, terdapat 3 siswa (8,33%) dari kelas kontrol sedangkan
kelas eksperimen ditempati 7 siswa (20%).
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel
4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Kelas
Penyebaran Data
Kelas kontrol
Kelas eksperimen
Nilai terendah
50
50
Nilai tertinggi
95
90
Median
67,1
75,2
Modus
61,14
83,5
Standar deviasi
11,45
11
Rata-rata
71,03
75,13

60

Perhitungan untuk menentukan Tabel 4.4 di atas terdapat pada lampiran 4D.
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan untuk
nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol dan eksperimen yaitu sebesar 50.
Untuk nilai tertinggi diperoleh nilai 95 oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen
memperoleh nilai 90. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol
sebesar 67,1 sementara kelas eksperimen sebesar 75,2. Nilai yang sering muncul
atau modus di kelas kontrol yaitu 61,14 sedangkan modus pada kelas eksperimen
yaitu sebesar 83,5. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 71,03 sedangkan
rata-rata kelas eksperimen sebesar 75,13.

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar


a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen, dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest & Posttest
Pemusatan Dan
Penyebaran Data
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Median
Modus
Standar Deviasi
Rata-Rata

Kelas Kontrol (XI IPA 1)


Pretest
Posttest
25
50
65
95
48,5
67,1
45,17
61,14
11,46
11,45
47,33
71,03

Kelas Eksperimen (XI IPA 3)


Pretest
Posttest
25
50
65
90
45,2
75,2
42,31
83,5
10,45
11
47,2
75,1285

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah saat
pretest 25 dan nilai terendah saat posttest 50. Pada kelas eksperimen nilai
terendah saat pretest 25 dan saat posttest 50. Selanjutnya, nilai tertinggi saat
pretest pada kelas kontrol 65 dan saat posttest 95. Nilai tertinggi pada kelas
eksperimen mengalami peningkatan dari nilai pretest sebesar 65 menjadi 90 saat
posttest. Median atau nilai tengah pada kelas kontrol saat pretest 48,5 dan saat
posttest 61,14. Nilai median atau nilai tengah pada kelas eksperimen saat pretest
45,2 dan saat posttest 83,5. Nilai yang sering muncul atau modus pada kelas
kontrol saat pretest yaitu sebesar 45,17 dan saat posttest sebesar 61,14. Modus

61

pada kelas eksperimen saat pretest yaitu sebesar 42,31dan saat posttest sebesar
83,5.
Standar deviasi pada kelas kontrol ketika pretest sebesar 11,46 dan berubah
menjadi 11,45 saat posttest. Standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 10,45
saat pretest dan 11 saat posttest. Nilai rata-rata pada kelas kontrol saat pretest
yaitu sebesar 47,33 sementara pada kelas eksperimen yaitu 47,2. Pada saat
posttest nilai rata-rata kelas kontrol mencapai 71,03 sedangkan kelas eksperimen
sebesar 75,13. Artinya, pada saat pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang
lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Namun, ketika posttest nilai rata-rata
kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan nilai
rata-rata pada kelas kontrol sebesar 23,7 dan pada kelas eksperimen sebesar 27,93.
Artinya, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.
Untuk lebih jelas melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada
saat pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut dapat
dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji N-Gain Hasil Belajar Siswa
Banyak Siswa
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol

Nilai N-Gain

Kategori

g > 0,7

Tinggi

9 siswa

5 siswa

0,3 g 0,7

Sedang

22 siswa

21 siswa

Rendah

4 siswa

10 siswa

g<3

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil uji N-Gain menunjukan bahwa,
peningkatan hasil belajar siswa rata-rata berada di kategori sedang yaitu dengan
nilai N-Gain 0,3 g 0,7. Pada kategori tinggi kelas eksperimen lebih unggul

dibandingkan kelas kontrol yaitu dengan nilai N-Gain g > 0,70. Sedangkan pada
kategori nilai N-Gain rendah kelas kontrol lebih unggul dibandingkan kelas
eksperimen.

62

b. Kemampuan Kognitif
Hasil belajar fisika siswa untuk setiap jenjang kognitif pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil belajar fisika siswa setiap jenjang kognitif.
Jenjang
Kognitif
C1
C2
C3
C4

Eksperimen
%

Kontrol
Keterangan

%
27
24
17
18

N-Gain
0,70

Keterangan
Tinggi

34

N-Gain
0,64

0,60

Sedang

32

0,54

Sedang
Sedang

0,60
0,37

Sedang
sedang

24
25

0,44
0,25

Sedang
Rendah

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa hasil belajar akhir (posttest)
kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest.
Pada kelas kontrol dalam mengingat pada hasil uji N-Gain (C1) 0,64 dengan
persentasi peningkatan 27%, memahami (C2) uji N-Gain 0,54 dengan persentase
peningkatan 24%, menerapkan (C3) 0,44 dengan persentasi peningkatan 17%, dan
menganalisis (C4) hasil uji N-Gain 0,25 dengan persentase peningkatan 18%.
Sementara kemampuan kelas eksperimen dalam hal mengingat (C1) hasil uji NGain 0,70 dengan persentase peningkatan 34%, memahami (C2)%, uji N-Gain
0,60 dengan persentase peningkatan 32%. Menerapkan (C3) uji N-Gain 0,60
dengan persentase peningkatan 24%, dan menganalisis (C4) uji N-Gain 0,37
dengan persentase peningkatan 25%.
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji N-gain kelas eksperimen
pada semua jenjang kognitif lebih unggul dari kelas kontrol. Dengan kategori
sedang untuk semua jenjang kognitifnya. Peningkatan dapat dilihat pada Gambar
4.1 dibawah ini:

63

0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0

0,70
0,64

0,60
0,54

0,60
0,44

0,37
0,25

C1

C2

C3

Kontrol
Eksperimen

C4

Gambar 4.1 Diagram N-gain jenjang kognitif kelas control dan eksperimen.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis


a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest
dan posttest kedua kelas, dengan menggunakan rumus uji kai kuadrat (chi
square). Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest
Pretest
Statistik
Nilai
X2hitung
Nilai
X2tabel
Keputusan

Posttest

Kelas
Kontrol

Kelas
Eksperimen

Kelas
Kontrol

Kelas
Eksperiem
n

9,3685958

6,34533

9,39146119

8,736649

12,592

11,070

11,070

12,592

Data
terdistribusi
normal

Data
terdistribusi
normal

Data
terdistribusi
normal

Data
terdistribusi
normal

Perhitungan uji normalitas secara rinci dilihat pada lampiran 5.


Nilai X2tabel diambil dari Tabel 4.9 nilai kai kuadrat pada taraf signifikansi
5 %. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
normalitas jika X2hitung < X2tabel, maka dinyakan data terdistribusi normal. Pada
Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa nilai X2hitung semua data lebih kecil dibandingkan

64

nilai X2tabel, sehingga dinyatakan bahwa hasil pretest maupun posttest kelas
kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest.
Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah
ini:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Statistik

Nilai Varians
Nilai Fhitung
Nilai Ftabel
Keputusan

Pretest
Kelas
Kontrol

Kelas
Eksperimen

11,46

10,65
1,2

Posttest
Kelas
Kelas
Kontrol
Eksperie
mn
11,78
11
1,15

1,76
Homogen

Homogen

Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran 6.


Nilai Ftabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5 %.
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentusan pengujian homogenitas yaitu jika
Fhitung Ftabel, maka kedua kelas dinyatakan homogen. Pada Tabel 4.7 di atas
terlihat bahwa nilai Fhitung kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil
dibandingkan nilai Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat
posttest.

5. Hasil Uji Hipotesis


Berdasarkan uji prasyarat statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi
normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Perhitungan untuk
menentukan nilai thitung disajikan pada lampiran 7. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 4.11 di bawah ini:

65

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis


Statistik
Pretest
Posttest
0,05
2,25
thitung
1,667
ttabel
H1 ditolak
H1 diterima
Keputusan
Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran 7.
Nilai ttabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5 %.
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotaesis, yaitu jika
thitung > ttabel, maka dinyatakan H1 diterima. Pada Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa

nilai thitung hasil pretest lebih kecil nilai ttabel, sehingga disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Sementara nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai ttabel, sehingga
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh LKS berbasis mind map terhadap hasil
belajar siswa pada konsep fluida statis.

6. Penilaian Mind Map


Pembelajaran menggunakan LKS berbasis mind map untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, digunakan rubrik penilaian (rubric assessment) yang berfungsi
sebagai acuan dalam menilai hasil mind map siswa. Dalam proses pembelajaran
menggunakan LKS berbasis mind map siswa membuat mind map secara individu.
Penilaian rubrik dilakukan setelah proses pembelajaran hasil penilaian dapat
dilihat pada Tabel 4.12. data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8
Tabel 4.12 Penilaian Mind Map Siswa Pertemuan pertama
Skor
Tertinggi
Terendah
Rata-rata

Pertemuan 1
19
9
61,05 %

Nilai mind map siswa


Pertemuan 2
Pertemuan 3
19
19,5
10
14
75,2%
80,4%

Tabel 4.9 menunjukan hasil mind map siswa dengan nilai rata-rata cukup
yaitu 61,05%. Hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama merupakan
pengalaman pertama siswa dalam membuat mind map pada konsep fisika.
Sehingga masih banyak siswa yang mendapat skor dengan kategori kurang. Pada

66

pertemuan kedua nilai rata-rata mind map siswa baik yaitu 75,2 nilai ini
menujukan peningkatan dari pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa sudah
mulai terbiasa dalam membuat mind map, walaupun masih ada beberapa siswa
yang mendapat skor kurang. Sedangkan pada pertemuan ketiga nilai rata-rata
mind map siswa sangat baik yaitu 80,04%. Hal ini dikarenakan siswa sudah
terbiasa membuat mind map, sesehingga lebih lancar dan semakin baik dalam
membuatnya. Artinya mind map yang dibuat oleh siswa mengalami peningkatan
pada setiap pertemuan.
7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi aktivitas
siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis mind map. Hasil
observasi direkapitulasikan dan dijumlahkan skor kedua observer untuk setiap
indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung prersentasenya dan dikonversi
menjadi data kumulatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut
ini:
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Indikator
No.
Lembar
Observasi
Kemandirian
siswa
dalam
1 belajar
menggunakan
LKS
Motivasi
siswa
2
dalam belajar
Memperhatikan
3
penjelasan guru
Melaksanakan
4
diskusi kelompok
Efektifitas waktu
belajar
siswa
5
menggunakan
LKS
Rata-rata

Pertemuan 1
%

Kesimpulan

85

Pertemuan 2
%

Kesimpulan

90

Baik sekali

Pertemuan 3
Kesimpula
%
n
90
Baik sekali

80

Baik sekali

90

Baik sekali

85

Baik sekali

80

Baik sekali

70

Baik
70

Baik

82,5

Baik sekali

Baik sekali

80
85

Baik sekali
Baik sekali

90
Baik sekali
85

Baik sekali

81,2

Baik sekali

67

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat terlihat bahwa pada indikator


pertama memperoleh persentse sebesar 88,3% (baik sekali). Artinya dalam setiap
pertemuan kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS berbasis mind
map sudah sangat baik. Selanjutnya, motivasi siswa dalam belajar memperoleh
persentse 83,3% (baik sekali). Hal itu menunjukan bahwa dengan belajar
menggunakan LKS, motivasi belajar siswa sangat baik. Pada indikator ketiga
memperoleh persentase sebesar 83,3% (sangat baik). Artinya, selama guru
memberikan penjelasan mengenai materi dan atau menjawab pertanyaan yang
diberikan

siswa

mengenai

materi

yang

belum

dimengerti

siswa

memperhatikannya dengan sangat baik.


Dalam

melaksanakan diskusi kelompok persentase yang diperoleh

sebesar 80% (baik). Artinya, sebagian besar siswa melaksanakan kelompok


dengan baik. Indikator kelima memiliki persentase lebih rendah dari indikator
lainnya, yaitu hanya sebesar 70% (baik). Artinya efisiensi waktu belajar siswa
dalam menggunakan LKS berbasis mind map kurang efektif. Jadi, secara
keseluruhan penerapan LKS berbasis mind map pada konsep fluida statis dapat
dilaksanakan dengan sangat baik (83%) oleh para siswa.
8. Hasil Analisis Data Angket
Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing siswa
untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan
dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data angket dapat dilihat
pada Tabel 4.12 berikut ini:

68

Tabel 4.12 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis


Mind Map
No.

1.

2.
3.
4

Indikator Angket

Pembelajaran fisika sebelum


menggunakan LKS berbasis mind
map
Implementasi LKS berbasis mind
map pada pembelajaran fisika
Komponen LKS berbasis mind
map
Penugasan membuat mind map
Rata-rata

LKS berbasis
Mind map
Persentase
Kesimpulan
71 %
Baik

77 %

Baik

78 %

Baik

81
77 %

Baik sekali
Baik

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat terlihat bahwa respon siswa terhadap


pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS memperoleh persentase sebesar
71% (baik). Setelah LKS berbasis mind map diimplementasikan dalam
pembelajara fisika, persentase respon siswa meningkat menjadi 77% (baik). Hal
ini menunjukan bahwa, siswa cenderung lebih menyenangi pembelajaran
menggunakan LKS berbasis mind map dibandingkan dengan LKS yang mereka
gunakan sebelumnya yaitu LKS dari penerbit.
Menurut siswa komponen LKS berbasis mind map sudah baik. Hal ini
ditunjukan oleh persentase pada indikator ketiga 78% (baik). Selain itu, siswa
juga memberikan respon yang baik sekali mengenai pemberian tugas membuat
mind map disetiap pertemuannya. Hal ini dapat dilihat dari persentase respon
siswa pada indikator ke empat sebesar 81% (baik sekali). Jadi berdasarkan data
keseluruhan respon siswa, dapat dinyatakan bahwa penerapan LKS berbasis mind
map pada pembelajaran fisika lebih diterima siswa dibandingkan dengan
pembelajaran yang menggunakan LKS dari penerbit. Hal ini dapat dilihat dari
persentase rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan LKS
berbasi mind map yaitu 77% (baik).

69

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dalam penggunaan LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada
konsep fluida statis. Hal tersebut didukung oleh hasil uji hipotesis nilai posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai thitung lebih besar
dibandingkan nilai ttabel yaitu sebesar 2,25 > 1,667. Pengaruh yang signifikan

dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) siswa kelas eksperimen yang
menggunakan LKS berbasis mind map lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
kelas kontrol yang menggunakan LKS dari penerbit. Keadaan ini menunjukan
bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep fluida statis menggunakan
LKS berbasis mind map lebih baik dibandingkan dengan LKS penerbit. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Muhammad Chomsi Imaduddin dkk yang berjudul
Efektifitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika
pada Siswa KelasVII ., menunjukkan bahwa rata-rata post test siswa yang
menggunakan metode mind map (7,55) lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional (6,62).1
LKS berbasis mind map dikemas dalam bentuk cetak, dimana pada setiap
subbab materi, siswa ditugaskan untuk membuat mind map dengan kreasinya
masing-masing. Dengan LKS berbasis mind map kemandirian siswa dalam belajar
dapat dieksplor melalui pembuatan mind map yang disajikan dalam LKS. Hal ini
di dukung dengan hasil observasi yang dilakukan observer pada saat berjalannya
penelitian berlangsung yaitu sebanyak 88,3%. Hal ini termasuk kategori sangat
baik. Tidak hanya itu, pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif baik
dalam bertanya, diskusi kelompok, dan komukasi dengan teman sejawat. Artinya
belajar menggunakan LKS berbasis mind map dapat memotivasi siswa dalam
belajar fisika. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Danik
Wahyuningsih, Harlita, dan Joko Ariyanto yang berjudul Pengaruh Strategi
Pembelajaran Aktif Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX

Muhammad Chomsi Imaduddin dan Unggul HaryantoNur Utomo, Efektifitas Metode


mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa KelasVII ., Jurnal,
volume 9 No. 1 , Januari 2012, h.71

70

IPA SMA Negeri Karanganyar yang menjelaskan bahwa dengan menggunakan


strategi pembelajaran aktif mind map siswa lebih aktif dan lebih termotivasi untuk
mengetahui hal-hal yang sedang dipelajari. 2 Akan tetapi, pada penelitian ini mind
map yang dibuat oleh siswa hanya sampai pada tahap transisi saja yaitu dimana
siswa membuat mind map masih dalam bentuk parsial atau biasa dikenal dengan
cluster map. Pada tahap ini catatan yang dibuat sudah membentuk mind map,
namun seluruh BOI dan cabang-cabangnya belum berbentuk kata kunci seperti
yang diatur dalam law of mind map tapi masih menggunakan kalimat-kalimat
pendek seperti dalam catatan linier namun harus diletakkan dalam suatu kotak
atau lingkaran sehingga membentuk suatu cluster. Hal ini dikarenakan siswa
belum terbiasa menggunakan mind map pada mata pelajar fisika.
Jika dilihat lebih rinci, LKS berbasis mind map lebih unggul dalam
meningkatkan hasil belajar pada semua jenjang kognitif dibandingkan dengan
LKS penerbit. Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa LKS
berbasis mind map dapat meningkatan kemampuan mengingat (C1) sebesar 33 %,
memahami (C2) sebesar 31 %, menerapkan (C3) sebesar 24 %, dan menganalisis
(C4) sebesar 25 %. Hal tersebut sejalan dengan Trianto yang menyatakan LKS
adalah panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif.3 Senada dengan hal
tersebut, hasil penelitian Indhah Permatasari dkk yang berjudul Penerapan
Media Mind Mapping Program pada Model Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika
siswa kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta. Penerapan media mind map dengan
model pebelajaran CTL dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
terhadap fisika. Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukan dengan semakin
antusiasnya siswa dalam mengikuti proses pmbelajaran yang terbukti dengan
analisis lembar observasi motivasi belajar siswa selama penelitian berlangsung,

Danik Wahyuningsih, Harlita, Joko Ariyanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif


Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX IPA SMA Negeri Karanganyar.Jurnal
Pendidikan Biologi, Volume 3, no.2, Mei 2011, hal. 6
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2011),
Cet. IV, h. 222.

71

sedangkan penguasaan materi siswa ditunjukan pada ketercapaian Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran fisika. 4
LKS berbasis mind map mampu meningkatan kemampuan mengingat (C1)
dan memahami (C2). Penggunaan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran,
memungkinkan guru sebagai fasilitator yang membebaskan siswa aktif
mengkonsepkan materi fisika yang dipelajari sendiri dengan cara bertukar
pendapat dengan siswa berdiskusi atau dengan arahan guru. Hal ini membantu
siswa mengingat dan memahami konsep lebih bermakna. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Emiliani dengan judul Peningkatan Pemahaman
dan Aplikasi Tentang konsep Keanekaragaman Hayati melaui Lembar Kerja
Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. Bahwa dengan penggunaan lembar kerja
rumah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif pada
kemampuan mengingat, memahami, dan aplikasi.5 Diperkuat dengan hasil angket
siswa, dimana 81% (sangat baik) siswa menyatakan dengan LKS berbasis mind
map mereka lebih mudah memahami konsep fisika yang diajarkan yaitu fluida
statis.
Kemampuan

menerapkan

(C3)

juga

dapat

ditingkatkan

dengan

menggunakan LKS berbasis mind map. LKS berbasis mind map mendorong siswa
untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, agar dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS dan soal-soal evaluasi. Hal
tersebut terlihat dari hasil angket, dimana pada indikator siswa mampu
mengimplementasikan LKS berbasis mind map pada pembelajaran fisika,
memperoleh persentase 77 % (baik). Hal ini menandakan LKS berbasis mind map
mampu menyelesaikan soal evaluasi yang berarti siswa telah dapat menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu, observasi yang dilakukan observer
pada indikator melaksanakan diskusi kelompok memperoleh persentase 80 %

Indhah Permatasari, dkk. Peberapan Media Mind Mapping Program pada Model
Pembelajaran Cotextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Fisika siswa kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta.Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1, No.2,
september 2013
5
Emiliani, S. Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Tentang konsep Keanekaragaman
Hayati melaui Lembar Kerja Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. 2000, UPI Bandung.

72

(baik). Hal tersebut menunjukkan bekerja sama dalam tim membuat siswa saling
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal.
LKS berbasis mind map mampu meningkatkan kemampuan menganalisis
(C4). LKS berbasis mind map ini menuntut siswa untuk membuat mind map di
setiap subab pada materi fluida statis. Tugas membuat mind map dilakukan
setelah siswa membaca seluruh materi pada LKS, sehingga siswa dapat mencatat
semua materi dengan berbagai kata kunci, warna, gambar dan pola yang sesuai
dengan kreativitas masing-masing. Dalam

hal ini kemampuan analisis siswa

sangat diasah. Dan terbukti dengan persentase nilai kemampuan analisis (C4)
siswa kelas eksperimen hasil posttest yaitu meningkat 25%. Berbeda dengan kelas
kontrol

yang

menggunakan

LKS

penerbit

persetase

nilai

kemampuan

menganalisis (C4) siswa kenaikannya hanya sebesar 18%. Hal ini berarti
pembelajaran LKS berbasis mind map membantu siswa dalam menganalisis
konsep fisika baik dalam kasus maupun soal-soal. Selain itu, hal tersebut
ditunjukkan dari hasil angket pada indikator penugasan membuat mind map,
memperoleh persentase 81 % (sangat baik).
Berdasarkan penjelasan di atas, secara keseluruhan pembelajaran LKS
berbasis mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari aspek
kognitif pada nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, pada
akspek psikomotor dapat dilihat dari hasil penilaian mind map siswa yang setiap
pertemuannya mengalami peningkatan, dan pada aspek afektif dapat dilihat dari
hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan setiap pertemuannya oleh dua
observer secara keseluruhan terlaksana sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata
83%. Namun, LKS berbasis mind map juga memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut terlihat dari perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen saat
posttest pada kemampuan mengingat (C1). Hal tersebut diasumsikan terjadi pada
kelas eksperimen hampir sepenuhnya pembelajaran terpusat pada siswa sehingga
ketika membaca LKS ada yang terlewat dan ketika ada materi dalam LKS tidak
dimengerti siswa tidak bertanya, sehingga terjadi miskonsepsi pada mereka. Akan
tetapi secara keseluruhan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen setelah

73

menggunakan LKS berbasis mind map di atas kriteria ketuntasan minimum


(KKM) dan lebih tinggi dari kelas kontrol.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji t hipotesa pada penelitian dengan jumlah responden
N = 71 derajat kebebasan (dk) 69 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel
1,667, dan nilai thitung 2,25. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis mind map
terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis di MAN Parungpanjang.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan di
masa mendatang.
1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis mind map ini masih sangat
jarang dilakukan oleh guru dan siswa, sehingga siswa kurang terbiasa dalam
membuat mind map. Untuk itu diharapkan kepada guru lebih kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sehingga dalam proses pembelajaran siswa
dapat ikut aktif belajar tanpa harus kita jejali dengan materi. Karena semakin
banyak variasi media atau metode dalam kegiatan belajar mengajar
2. Aplikasi mind map dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dibuat oleh
siswa pada penelitian ini, hanya sampai pada tahap transisi saja. Oleh karena
itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya aplikasi mind map yang dibuat
oleh siswa sampai pada tahapan terakhir, yaitu tahap implementasi.
3. Stakeholder diharapkan dapat mengembangkan keterampilan guru-guru
dalam menerapkan LKS berbasis mind map pada konsep fisika yang lain.

72

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bang Khanh Nong, dkk., Intgrate the Digital Mindmaping into Teaching and Learning
Psychology (online), eacher Training Component-ICT, VVOB ProgramViatnam.
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Utama
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dimiyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pemebelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
De Porter, Bobby dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Endang Widjajanti, Makalah Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
KTSP bagi guru SMK/MAK. (UNY:2008)
Foster, Bob. 2012. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B. Bandung: Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Harlita, Joko Ariyanto, Danik Wahyuningsih Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind Map
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX IPA SMA Negeri Karanganyar.Jurnal
Pendidikan Biologi, Volume 3, no.2, Mei 2011.
Herlanti, Yanti. 2008. Tanya Jawab Seputar Penelitin Pendidikan Sains. Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta.
Ida Malati Sadjati, dkk. 2003. Materi Pokok Pengembangan Bahan;1-12; Akta 8831. Jakarta:
Universitas Terbuka.
I Gusti Ngurah P., Implementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode P4QR
Berbantuan LKS dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika Siswa
SMP Negeri 4 Singaraja. (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Th
XXXVIII, Desember 2005)
Km. Agus Adi Wiguna, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD)Berbantu LKS Terstruktur. (Jurnal: Universitas
Pendidikan Ganesa)
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mayers, John. 2004. Generic Mind Map Performance Rubric, Published by Ontario History and
Social Science Teachers Association. (Artikel)

Muhammad Chomsi Imaduddin dan Unggul HaryantoNur Utomo. 2011. Efektifitas Metode mind
Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa KelasVII. (Jurnal,
Vol. 9 No. 1)
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permatasari, Indhah. Peberapan Media Mind Mapping Program pada Model Pembelajaran
Cotextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Fisika siswa kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta.Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1,
No.2, september 2013
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif. Yogyakarta: Dipa Press.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sahertian, Piet. A. 2008. Prinsisp dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subhan, M. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Peneitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Swadarma, Doni. 2013. Mind Mappimg dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta:PT Gramedia
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Premada
Media Group
Windura, Sutanto. 2009. Be an Absolute Genius; Panduan Praktis Learn How to Learn Sesuai
Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah, Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa Arab Berbasis
Mind
Map
untuk
Tingkat
Perguruan
Tinggi.
(ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemit/.../pdf)

LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelas Eksperimen


2. RPP Kelas Kontrol
3. Soal Evaluasi
4. Langkah-langkah Membuat Mind Map

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Eksperimen
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Mendefinisikan fluida, fluida statis, dan fluida dinamis
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Memformulasikan gejala kapilaritas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat medeskripsikan pengertian fluida
2. Siswa dapat menefinisikan tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
3. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan tegangan permukaan dan kapilaritas
4. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala fisika sehari-hari
5. Siswa dapat menghitung salah satu variabel dalam tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Materi Pokok: Fluida Statis
2. Uraian materi

V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Mind Map
3. Diskusi Kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

pendahuluan Motvasi dan Apresepsi

Kegiatan Guru

Inti

Eksplorasi

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru
menjelaskan
cara
pembuataan Mind map.
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan diskusi kelompok.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membimbing siswa
dalam membentuk kelompok
yangmasing-masing
kelompok beranggotakan 5/6

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak dan mencatat hal-hal


yang perlu dicatat

Menyimak

Menyimak dan meotivasi diri

Bergabung dengan kelompok yang 20


menit
sudah ditetapkan oleh guru.

Elaborasi

orang
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru membacakan petunjuk
penggunaan LKS.
Guru meminta siswa untuk
membaca, memahami, dan
mengisi LKS masing-masing
dengan mendiskusikan setiap
pertanyaan yang ada di LKS.
Guru menjelaskan materi
tegangan
permukaa
dan
kapilaritas.
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika masih ada
yang belum dipahami dari isi
LKS.

Menerima LKS yang disiapkan


guru
Menyimak dan membaca

Membaca LKS, memahami dan


mengisi LKS tersebut.

Menyimak dan mencatat materi


yang perlu dicatat.

Menanyakan hal yang belum


dimengerti dari materi yg ada di
LKS.

Guru meminta setiap siswa


untuk mengambil no undian
dan mengingatnya.
Guru
meminta
setiap
kelompok berdiskusi untuk
menentukan kata kunci yang
akan
digunakan
dalam
pembuatan Mind map dari
materi yang tertera di LKS
dan yang dijelaskan oleh guru

Mengambil no undian yang 50


disediakan
oleh
guru
dan menit
mengingatnya.
Mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing apa yang telah guru
minta.

Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta siswa untuk
membuat mind map sesuai
dengan kata kunci yang
ditentukan
bersama
kelompoknya,
dengan
kreativitas
dan
imajinasi
masing-masing siswa.
Guru membimbing siswa dan
mempersilahkan kepada siswa
untuk bertanya jika ada hal
yang belum dipahami dalam
membuat mind map.
Guru meminta kepada setiap
kelompok mengambil nomor
undian untuk menentukan
siapa yang akan menjadi
perwakilan untuk menjelaskan
mind
map
yang
telah
didiskusikan.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil

Bertanya jika ada yang belum di


pahami

Membuat mind map sesuai dengan


kreativitas dan imajinasi masingmasing dari materi yg di sajikan
dalam LKS.

Bertanya jika ada hal yang belum


dipahami dalam membuat mind
map.

Mengambil nomor soal yang akan


dipresentasikan.

Perwakilan
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.

Konfirmasi

Penutup

VII.

VIII.

diskusi dari kelompoknya.


Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
yang terjadi dalam diskusi
kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

Menyimak dan mendengarkan guru


serta memberi kesimpulan

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Mengerjakan soal evaluasi.

Menyimak dan mencatat


diperukan.
Menjawab salam.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)

10
menit
yang

IX.

PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk Instrumen berupa lembar observasi kinerja siswa

Instrumen Tes (soal evaluasi)


No Soal
1
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu,
fluida biasa disebut dengan istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
2
Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
definisi . . . .
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan zat cair
c. Kapilaritas
d. Sudut kontak
e. Adhesi
3
Sebuah kawat berbentuk huruf U dipasangi sebuah kawat kecil dengan
panjang 6 cm. kemudian kawat tersebut di celupkan kedalam larutan
sabun dan di angkat. Jika gaya tegangan permukaannya 0,024 N, maka
tegangan permukaan lapisan sabun tersebut adalah . . . .

Penyelesaian
e. Zat Alir

Skor
2

b. Tegangan permukaan zat cair

a. 0.4 N/m
2
Dik: l = 3 cm = 0,03 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?

a. 0.4 N/m
b. 0.8 N/m
c. 0.5 N/m
4

d. 0,7 N/m
e. 0.2 N/m

Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah sehingga minyak


membasahi permukaan sumbu yang paling ujung. Penomena ini
merupakan contoh penerapan dari teori . . . .
a. Tegangan permukaan zat cair
b. Kapilaritas
c. Viskositas
d. Khoesi
e. Adhesi
Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 2 mm dicelupkan
tegak lurus ke dalam air ( air = 1000 kg/m3). Jika tegangan
permukaan air 0.1 N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan gravitasi
10 m/s2, maka kenaikan air dalam pipa kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
d. 0.05 m
b. 0.001 m
e. 0.1 m
c. 0.005 m

Jawab:
=
,
( .

= 0.4N/m

b. Kapilaritas

c. 0.005m

Dik: 1 mm= 10-3m;


kg/m3; = 0.1 N/m;
10 m/s2.
Jawab :
h=
=
=

air = 1000
= 60o; g =

= 0.005 = 0.005 m

Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Eksperimen
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 2 (Dua)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.

II.

INDIKATOR
1. Memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Siswa dapat memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Siswa dapat memformulasikan hukum Pascal

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Materi Pokok: Fluida Statis
2. Uraian materi

V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Mind Map
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

pendahuluan Motivasi dan Apresepsi

Kegiatan Guru

Inti

Eksplorasi

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru
menjelaskan
cara
pembuatan mind map.
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan latihan soal.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru membacakan petunjuk
penggunaan LKS.

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak dan mencatat hal-hal


yang perlu dicatat
Menyimak

Menyimak dan meotivasi diri

Menerima LKS yang disiapkan 25


menit
guru
Menyimak dan membaca

Guru menjelaskan materi


tekanan
hidrostatik
dan
hukum Pascal.
Guru meminta siswa untuk
membaca, memahami, dan
mengisi LKS masing-masing.
Guru menjelaskan materi
tekanan hidrostatis dan hukum
Pascal
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika masih ada
yang belum dipahami dari isi
LKS.

Menyimak, mencatat, dan bertanya


hal-hal yang tidak dimengerti.

Membaca LKS, dan memahami dan


mengisi LKS tersebut.

Membaca LKS, memahami dan


mengisi LKS tersebut.

Menanyakan hal yang belum


dimengerti dari materi yg ada di
LKS.

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup

Guru meminta siswa untuk


membuat mind map
dari
materi yang disediakan di
LKS dengan kreativitas dan
imajinasi
masing-masing
siswa.
Guru membimbing siswa
dalam membuat mind map.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal-soal yang
ada di LKS.
Guru
memantau
dan
membimbing siswa dalam
mengerjakan
soal
dan
mempersilahkan siswa untuk
bertanya jika masih ada yang
belum jelas dalam soal.

Membuat mind map sesuai dengan 45


kreativitas dan imajinasi masing- menit
masing dari materi yg di sajikan
dalam LKS.

Guru melakuakn tanya jawab


dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
dan
melurusan
kesalah
pahaman
siswa
dalam
mengerjakan soal-soal latihan
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Mengerjakan soal-soal yang telah


disediakan di LKS.
Bertanya jika ada yang tidak
dipahami dari soal-soal tersebut.

10
menit

Mengerjakan soal evaluasi


Menyimak

dan

mencatat

yang

VII.

VIII.

IX.

pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

diperukan.
Menjawab salam.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
3. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
4. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.

Instrumen Tes (soal evaluasi)


No
1

Soal
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah
dengan sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle
e. Hukum kekekalan energi mekanik
Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan hidrostatis adalah
.
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya
1 g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang
berada 50 cm di atas dasar kolam!

Penyelesaian
a. Hukum utama Hidrostatik

Skor
1

c. Ph = .g.h

c. 25.000 N/m2
3
Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 =
1000 kg/m3, g = 10 m/s2, h2 = 50
cm = 0.5 m. h = h1- h2 = 3 m
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
0.5 m = 2.5 m
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Dit: Ph = .?
c. 25.000 N/m2
Jawab :
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum Pascal adalah .
c. Tekanan yang diberikan pada 2
a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan
zat cair dalam ruang tertutup
ke segala arah sama besar
diteruskan kesegala arah

b. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup


diteruskan kesegala arah tidak sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan kesegala arah sama besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan
kesegala arah tidak sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan
ke sebagian arah sama besar.
5

sama besar

Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap 1 dan pengisap2 c. 20 N


yaitu 1:40. Pada pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti pada gambar Dik: = :
diatas. Agar seimbang, pada pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .
F2 = 32000 N
Dit : F2 = . . . .?
Jawab
=
a. 10 N
d. 25 N
F1 = ( )2 . (32000)
b. 15 N
e. 30 N
c. 20 N
= ( )2 . (32000)
=

. 32000 = 20 N

Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Eksperimen
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 3 (Tiga)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Memformulasikan hukum Archimedes
2. Mendeskripsikan viskositas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan tenggelam.
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan viskositas.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


A. Materi Pokok: Fluida Statis
B. Uraian materi

V. METODE PEMBELAJARAN

Metode

: 1. Mind Map
2. Ceramah
3. Diskusi kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

pendahuluan Motvasi dan Apresepsi

Inti

Eksplorasi

Kegiatan Guru

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan diskusi kelompok.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru meminta siswa untuk
membaca, memahami, dan
mengisi LKS masing-masing.
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika masih ada

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak

Menyimak dan memotivasi diri

Menerima LKS yang disiapkan 25


menit
guru
Membaca LKS, dan memahami dan
mengisi LKS tersebut.

Menanyakan hal yang belum


dimengerti dari materi yg ada di

yang belum dipahami dari isi


LKS.
Elaborasi

Guru meminta siswa untuk


membuat mind map
dari
materi yang disediakan di
LKS dengan kreativitas dan
imajinasi
masing-masing
siswa.
Guru membimbing siswa
dalam membuat mind map.
Guru meminta siswa untuk
duduk perkelompok yang
sudah dibentuk di pertemuan
sebelumnya.
Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta kepada setiap
kelompok untuk mengambil
nomor soal yang harus
dipresentasikan di depan
kelas.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk

LKS.

Membuat mind map sesuai dengan 50


kreativitas dan imajinasi masing- menit
masing dari materi yg di sajikan
dalam LKS.

Duduk
berkelompok
kelompok masing-masing.

Melakukan
diskusi
dengan
kelompok masing-masing dan
menanyakan hal yang belum
dipahami.

Mengambil nomor soal yang akan


dipresentasikan.

Perwakilan
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.

dengan

Konfirmasi

Penutup

VII.

mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang tealh dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
dan
melurusan
kesalah
pahaman yang terjadi dalam
diskusi kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

Menyimak dan mendengarkan guru


serta memberi kesimpulan

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Mengerjakan soal Evaluasi


Menyimak dan mencatat
diperukan.
Menjawab salam.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.

5 menit
yang

VIII.

IX.

ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.

Instrumen Tes ( Soal Evaluasi)


No Soal
1
Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat dianggap
airnya tenang. Besar tekanan yang dirasakan ikan akan
bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)

d. (4) saja
e. semua benar

Pembahasan
b. (1)dan (3)
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
air laut
= massa jenis zat cair (air laut)
= percepatan gravitasi
=

Skor
2

Kapal terapung di atas air karena . . . .


a. Massa jenis kapal lebih kecil sama dengan massa
jenis air
b. Berat kapal lebih besar dari pada gaya Archimedes
c. Berat kapal sama dengan gaya keatas
d. Berat kapal lebih besar sama dengan gaya keatas
e. Berat kapal lebih kecil dari pada gaya keatas
Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan tenggelam jika
....
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam
bejana berisi zat cair yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika
volume benda yang tercelup dalam zat cair adalah 0.2 m3.
Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
b. 300 kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 800 kg/m3
e. 600 kg/m3
Sebuah benda homogen mengapung di atas air ( air = 1
gr/cm3). Jika
bagian volume dari benda berada di bawah
permukaan air, maka massa jenis benda adalah . . . .
a. 0,5 gr/cm3
b. 0,6 gr/cm3

e. Berat kapal lebih kecil daripada gaya 1


keatas

b.

benda >

zat cair

a. 800 kg/m3
Dik : Vbenda = 0.3 m3;
Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b

=
=

=
.

= 800 kg/m3

c. 0,7 gr/cm3
Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
Dit:
Jawab:

2
f

= 1200 kg/m3;

. ,

3
V;

= 1 g/cm .

c. 0,7 gr/cm3
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3

=
=
=

. (1 gr/cm3)
gr/cm3= 0.7 gr/cm3

Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Mendefinisikan fluida, fluida statis, dan fluida dinamis
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Memformulasikan gejala kapilaritas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat medeskripsikan pengertian fluida
2. Siswa dapat menefinisikan tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
3. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan tegangan permukaan dan kapilaritas
4. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala fisika sehari-hari
5. Siswa dapat menghitung salah satu variabel dalam tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Materi Pokok: Fluida Statis
2. Uraian materi
a. Fluida
Wujud zat secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan bentuk dan ukurannya,zat padat
mempunyai bentuk dan volume tetap, zat cair memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas
tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga
keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan
bentuk ketika ditekan disebut fluida. Fluida disebut juga zat alir, yaitu zat cair dan gas.
b.

Tegangan Permukaan
Di antara partikel-partikel zat terdapat gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut gaya kohesi,

sedangkan yang tidak sejenis disebut gaya adhesi.


Resultan gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol dan berarah ke bawah, yang bekerja pada lapisan-lapisan atas zat cair,
menyebabkan seakan tertutup hamparan selaput elastik yang ketat. Selaput ini cenderung menyusut sekuat mungkindan dikenal
dengan tegangan permukaan.
=

V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi Kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

pendahuluan Motvasi dan Apresepsi

Inti

Eksplorasi

Kegiatan Guru

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai fenomena tegangan
permukaan dan kapilaritas
dengan melibatkan siswa
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak

Menyimak dan meotivasi diri

Perwakilan siswa maju kedepan 20


kelas
untuk
terlibat
dalam menit
demonstrasi guru dan siswa lainnya
menyimak.
Menganalisis fenomena yang terjadi
pada demonstrasiyang dilakukan
guru dan rekannya

Elaborasi

Konfirmasi

rekanya
Guru menjelaskan materi
tegangan permukaan dan
kapilaritas.
Guru meminta setiap siswa
untuk mengambil no undian
dan mengingatnya.
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan tugas yang
telah di siapkan guru
Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan

Menyimak dan mencatat materi


yang perlu dicatat.

Mengambil no undian yang 50


disediakan
oleh
guru
dan menit
mengingatnya.
Mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing apa yang telah guru
minta.
Bertanya jika ada yang belum di
pahami

Perwakilan siswa dari setiap


kelompok mempresentasikan hasil
diskusikan.

Menyimak dan mendengarkan guru


serta memberi kesimpulan

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Penutup

VII.

VIII.

meluruskan kesalah pahaman


yang terjadi dalam diskusi
kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

Menyimak dan mencatat


diperukan.
Menjawab salam.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.

ALAT PEMBELAJARAN
1. Alat presentasi berupa papan tulis, spidol.
2. Alat Demonstrasi : diterjen, air, gelas pelastik, sedotan, tisue
IX.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Hasil diskusi
2. Bentuk Instrumen berupa lembar observasi kinerja siswa

10
menit

Mengerjakan soal evaluasi.


yang

Instrumen Tes (soal evaluasi)


No Soal
1
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu,
fluida biasa disebut dengan istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
2
Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
definisi . . . .
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan zat cair
c. Kapilaritas
d. Sudut kontak
e. Adhesi
3
Sebuah kawat berbentuk huruf U dipasangi sebuah kawat kecil
dengan panjang 6 cm. kemudian kawat tersebut di celupkan kedalam
larutan sabun dan di angkat. Jika gaya tegangan permukaannya 0,024
N, maka tegangan permukaan lapisan sabun tersebut adalah . . . .
a. 0.4 N/m
d. 0,7 N/m
b. 0.8 N/m
e. 0.2 N/m
c. 0.5 N/m
4

Penyelesaian
e. Zat Alir

Skor
2

b. Tegangan permukaan zat cair

e. 0.2 N/m
2
Dik: l = 6 cm = 0,06 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?
Jawab:
=
=

,
( .

Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah sehingga minyak b. Kapilaritas


membasahi permukaan sumbu yang paling ujung. Penomena ini
merupakan contoh penerapan dari teori . . . .
a. Tegangan permukaan zat cair

= 0.2 N/m

b. Kapilaritas
c. Viskositas
d. Khoesi
e. Adhesi
Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan
tegak lurus ke dalam air ( air = 1000 kg/m3). Jika tegangan
permukaan air 0.1 N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan
gravitasi 10 m/s2, maka kenaikan air dalam pipa kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
d. 0.3 m
b. 0.01 m
e. 0.1 m
c. 0.03 m

b. 0.01 m

Dik: 1 mm= 10-3m; air = 1000


kg/m3; = 0.1 N/m; = 60o; g =
10 m/s2.
Jawab :
h=
=
=

= 0.017 = 0.01 m
Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 2 (Dua)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.

II.

INDIKATOR
1. Memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Siswa dapat memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Siswa dapat memformulasikan hukum Pascal

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Materi Pokok: Fluida Statis
2. Uraian materi
Tekanan Hidrostatis
Tekanan adalah gaya yang diberikan secara tegak lurus pada tiap satuan luas.

dengan:

P = tekanan ( / )
F = gaya ( )
A = luas penampang ( )
Tekanan di dalam zat cair disebabkan adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat cair. Besar tekanan itu bergantung
kedalaman.Makin dalam letak suatu bagian zat cair, makin besar tekanan pada bagian itu.
Semua titik yang terletak di dalam satu bidang datar di dalam zat cair memiliki tekanan yang sama.
Tekanan hidrostatik dapat dihitung dengan persamaan:

dengan:
= tekanan ( / )
= massa jenis ( / )
= percepatan gravitasi ( / )
= kedalaman ( )

Hukum Pascal
Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyataban akan menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa
tekanan yang kita berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di dalam ban. Selain tekanan oleh
beratnya sendiri, pada suatu zat cair (fluida) yang berada di dalam ruang tertutup dapat diberikan tekanan oleh gaya luar. Jika tekanan
udara luar pada permukaan zat cair berubah, maka tekanan pada setiap titik di dalam zat cair akan mendapat tambahan tekanan dalam
jumlah yang sama. Peristiwa ini pertama kali dinyatakan oleh seorang ilmuwan Prancis bernamaBlaise Pascal (1623 - 1662) dan
disebut Hukum Pascal.Jadi, dalam Hukum Pascal dinyatakan berikut ini.Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Gambar 2.1 Pesawat Hidrolik berdasarkan Hukum Pascal

Jika pengisap kecil dengan luas penampang A1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair dalam bejana mengalami tekanan yang
besarnya:

Berdasarkan Hukum Pascal, tekanan yang diberikan akan diteruskan ke segala arah sama besar, sehingga pada pengisap besar
dihasilkan gaya F2 ke atas yang besarnya:

Karena

, maka:

= gaya yang dikerjakan pada penghisap 1 (


= gaya yang dikerjakan pada penghisap 2 (
= luas penghisap 1 ( )
= luas penghisap 2 ( )
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Latihan Soal

)
)

.
=

atau

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

pendahuluan Motvasi dan Apresepsi

Inti

Eksplorasi

Kegiatan Guru

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai fenomena tekanan
hidrostatis dan hukum Pascal
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan
rekanya
Guru menjelaskan materi
tegangan permukaan dan
kapilaritas.

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak

Menyimak dan meotivasi diri

Perwakilan siswa maju kedepan 25


kelas
untuk
terlibat
dalam menit
demonstrasi guru dan siswa lainnya
menyimak.
Menganalisis fenomena yang terjadi
pada demonstrasiyang dilakukan
guru dan rekannya

Menyimak dan mencatat materi


yang perlu dicatat.

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup

Guru meminta setiap siswa


untuk mengambil no undian
dan mengingatnya.
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal-soal latihan
yang ada di LKS yang mereka
gunakan
Guru memantau kinerja siswa
dalam mengerjakan latihan
soal. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
yang terjadi dalam diskusi
kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran

Mengambil no undian yang 45


disediakan
oleh
guru
dan menit
mengingatnya.
Mengerjakan soal-soal yang ada di
LKS mereka.

Bertanya jika ada yang belum di


pahami

Menyimak dan mendengarkan guru


serta memberi kesimpulan

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Mengerjakan soal evaluasi.

Menyimak
diperukan.

dan

mencatat

10
menit
yang

VII.

Menjawab salam.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
3. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
4. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.

VIII.

IX.

Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS yg mereka gunakan
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.

Instrumen Tes (soal evaluasi)


No
1

Soal
Penyelesaian
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke a. Hukum utama Hidrostatik
semua arah dengan sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle

Skor
1

e. Hukum kekekalan energi mekanik


Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan
hidrostatis adalah .
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang
massa jenisnya 1 g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan
hidrostatis pada suatu titik yang berada 50 cm di atas dasar
kolam!

c. Ph = .g.h

c. 25.000 N/m2
3
Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3,
g = 10 m/s2, h2 = 50 cm = 0.5 m. h = h1- h2
= 3 m 0.5 m = 2.5 m
Dit: Ph = .?
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
Jawab :
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Ph = g h
c. 25.000 N/m2
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum Pascal adalah . c. Tekanan yang diberikan pada zat cair 2
a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
dalam ruang tertutup diteruskan
terbuka diteruskan ke segala arah sama besar
kesegala arah sama besar
b. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan kesegala arah tidak sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan kesegala arah sama besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
terbuka diteruskan kesegala arah tidak sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
terbuka diteruskan ke sebagian arah sama besar.

Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap 1 c. 20 N


dan pengisap2 yaitu 1:40. Pada pengisap besar dimuat mobil Dik: = :
32000 N seperti pada gambar diatas. Agar seimbang, pada
F2 = 32000 N
pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .
Dit : F2 = . . . .?
Jawab
=

F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)
a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N

d. 25 N
e. 30 N

=
. 32000
= 20 N

Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
SEKOLAH

: MAN PARUNGPANJANG

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS/SEMESTER

: XI (Sebelas) /II (Dua)

PERTEMUAN KE-

: 3 (Tiga)

ALOKASI WAKTU

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

I.

KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Memformulasikan hukum Archimedes
2. Mendeskripsikan viskositas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan tenggelam.
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan viskositas.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


A. Materi Pokok: Fluida Statis
B. Uraian materi
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila berada dalam fluida.
Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkannya.
Gaya berarah ke atas yang dikerjakan fluida pada benda tercelup sebagian atau seluruhnya dalam suatu fluida disebut gaya apung
dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
=

a.

Terapung, Melayang, danTenggelam

Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam suatu fluida mengalami dua buah gaya: gaya berat
dan gaya apung

. Dari dua gaya ini didapatkan hubungan antara massa jenis benda
=

dan massa jenis fluida

berarah ke bawah
.

Untuk :
1) kasus terapung:

<

3) kasus tenggelam

2) kasus melayang

>

Jika benda mengapung dalam dua jenis fluida atau lebih, berlaku:

b. Penerapan Hukum Archimedes


1) Hidrometer
2) Jembatan pontoon
3) Kapal laut
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Diskusi kelompok

+ ..

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Kegiatan

Tahapan Pembelajaran

Pendahuluan Motvasi dan Apresepsi

Inti

Eksplorasi

Kegiatan Guru

Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai
fenomena
melayang, terapung, dan
tenggelam
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan
rekanya
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan
fenomena
yang terjadi pada demonstrasi
yag dilakukan guru dan
rekannya

Kegiatan Siswa

Alokasi
Waktu
5 menit

Menjawab salam, absensi, dan


kabar

Menyimak

Menyimak

Menyimak dan meotivasi diri

Perwakilan siswa maju kedepan 20


kelas
untuk
terlibat
dalam menit
demonstrasi guru dan siswa lainnya
menyimak.
Menganalisis fenomena yang terjadi
pada demonstrasi yang dilakukan
guru dan rekannya

Mendiskusikan dengan kelompok


masing-masing.

Elaborasi

Konfirmasi

Penutup

Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
yang terjadi dalam diskusi
kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam

Bertanya jika ada yang belum di 50


menit
pahami

Perwakilan siswa dari setiap


kelompok mempresentasikan hasil
diskusikan.

Menyimak dan mendengarkan guru


serta memberi kesimpulan

Bertanya dan menjawab hal yang 5 menit


ditanyakan guru dan menyimak
penjelasan guru.

Mengerjakan soal evaluasi.

Menyimak dan mencatat


diperukan.
Menjawab salam.

10
menit
yang

VII.

SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.

VIII.

ALAT PEMBELAJARAN
1. Alat presentasi berupa papan tulis, spidol
2. Alat demonstrasi : air, 3 gelas pelastik, garam, 3 butir telur
IX.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.

Instrumen Tes ( Soal Evaluasi)


No Soal
1
Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat dianggap
airnya tenang. Besar tekanan yang dirasakan ikan akan
bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah ....

Pembahasan
b. (1)dan (3)
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
laut
= massa jenis zat cair (air laut)
= percepatan gravitasi
=

Skor
2

air

a. (1), (2), dan (3)


b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
2

d. (4) saja
e. semua benar

Kapal terapung di atas air karena . . . .


a. Massa jenis kapal lebih kecil sama dengan massa
jenis air
b. Berat kapal lebih besar dari pada gaya Archimedes
c. Berat kapal sama dengan gaya keatas
d. Berat kapal lebih besar sama dengan gaya keatas
e. Berat kapal lebih kecil dari pada gaya keatas
Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan tenggelam jika
....
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam
bejana berisi zat cair yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika
volume benda yang tercelup dalam zat cair adalah 0.2 m3.
Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
b. 300 kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 800 kg/m3
e. 600 kg/m3
Sebuah benda homogen mengapung di atas air ( air = 1

e. Berat kapal lebih kecil daripada gaya 1


keatas

b.

benda >

zat cair

a. 800 kg/m3
Dik : Vbenda = 0.3 m3;
Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b

=
=

=
.

= 800 kg/m3

c. 0,7 gr/cm3

2
f

= 1200 kg/m ;

. ,

gr/cm3). Jika
bagian volume dari benda berada di bawah Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
permukaan air, maka massa jenis benda adalah . . . .
g/cm3.
a. 0,5 gr/cm3
Dit:
3
b. 0,6 gr/cm
Jawab:
c. 0,7 gr/cm3
=
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3
=
. (1 gr/cm3)
=

V;

= 1

gr/cm3= 0.7 gr/cm3

Parungpanjang,

Maret 2014

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika

Peneliti

........................
NIP.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.

LATIHAN SOAL PERTEMUAN 2


Nama

Kelas

Waktu : 10 menit
1. Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah dengan
sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle
e. Hukum kekekalan energi mekanik
2. Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan hidrostatis adalah .
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
3. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya 1
g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang berada
50 cm di atas dasar kolam!
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
b. 8000 N/m2
e. 50.000 N/m2
c. 25.000 N/m2

4. Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum Pascal adalah .


a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan ke
segala arah sama besar
b. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
kesegala arah tidak sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
kesegala arah sama besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan
kesegala arah tidak sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan ke
sebagian arah sama besar.

5. Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap 1 dan pengisap2


yaitu 1:40. Pada pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti pada gambar
diatas. Agar seimbang, pada pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .

a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N

d. 25 N
e. 30 N

LATIHAN SOAL PERTEMUAN 3


Nama

Kelas

Waktu : 10 menit
1. Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat dianggap airnya tenang. Besar
tekanan yang dirasakan ikan akan bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)

d. (4) saja
e. semua benar

2. Kapal terapung di atas air karena . . . .


a. Massa jenis kapal lebih kecil sama dengan massa jenis air
b. Berat kapal lebih besar dari pada gaya Archimedes
c. Berat kapal sama dengan gaya keatas
d. Berat kapal lebih besar sama dengan gaya keatas
e. Berat kapal lebih kecil dari pada gaya keatas
3. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair

4. Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam bejana berisi zat cair
yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika volume benda yang tercelup dalam zat
cair adalah 0.2 m3. Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
b. 300 kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 800 kg/m3
e. 600 kg/m3
5. Sebuah benda homogen mengapung di atas air ( air = 1 gr/cm3). Jika
bagian volume dari benda berada di bawah permukaan air, maka massa jenis
benda adalah . . . .
a. 0,5 gr/cm3
b. 0,6 gr/cm3
c. 0,7 gr/cm3
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3

Setelah membaca materi di atas, buatlah rangkuman dalam bentuk mind map.
Langkah-lankah pembuatan mind map
1. Mulailah dari tengah kertas yg sudah disediakan dalam lks
2. Tentukan ide utama dan tulislah di tengah kertas
3. Gunakan gambar (symbol) untuk ide utama
4. Gunakan berbagai warna untuk setiap garis dan tulisannya
5. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, buatlah ranting-ranting yang
berhubungan ke cabang dan seterusnya.
6. Buatlah garis hubung yang melengkung
7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN

1.

Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen
b. Instrumen Tes

2.

Analisis Hasil Uji Instrumen


a. Uji Validitas Butir Soal
b. Uji Reliabilitas Instrumen
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda

3.

Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

4.

Instrumen Tes Valid

5.

Soal Instrumen Penelitian

6.

Lembar jawaban

7.

Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

8.

Instrumen Nontes (Angket)

9.

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas


Siswa

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa


11. Lembar Validasi LKS
12. Lembar Penilaian Mind Map

TABEL KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR


Konsep

KD

Indikator

Fluida
Statis

Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari.

Mendefinisikan fluida dan fluida


statis
Mendeskripsikan konsep tegangan
permukaan
Memformulasikan gejala
kapilaritas
Memformulasikan konsep tekanan
hidrostatik

Memformulasikan hukum pascal


Memformulasikan hukum
Archimedes
Mendeskripsikan Viskositas
Jumlah

Apek Kognitif
C2
C3

C1

Jumlah
soal

C4

% soal

2.5 %

2,3

5,6

12,5 %

7,10, 11

8, 9, 12

13, 14

20 %

16

15, 17,
18

19

10

25 %

25
28, 29

26
31, 32,
33

3
12

7.5 %
30 %

1
40

2.5 %
100 %

10

11

30, 34,
36
8

20, 21,
22, 23,
24
27
35, 37,
38, 39
40
11

KISI-KISI, SOAL DAN JENJANG KOGNITIF


PADA KONSEP FLUIDA STATIS
Jenis Pendidikan

: Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

Kelas

: XI (sebelas)

Mata Pelajaran

: Fisika

Semester

: Genap

Kosep

: Fluida Statis

Bentuk Soal

: Pilihan Ganda

Jumlah Soal

: 40 Soal

Standar Kompentensi

: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

Kompetensi Dasar

: 2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator
Mendefinisi
kan fluida
dan fluida
statis

Mendeskrip
sikan
konsep
tegangan
permukaan

Indikator Soal

Butir Soal

Kunci jawaban

Mendeskripsi 1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan e. Zat Alir
kan
memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan
pengertian
bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, fluida biasa
fluida
disebut dengan istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
Mendefiniska 2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk b. Tegangan permukaan zat cair
n
tegangan
menegang, sehingga permukaannya seperti
permukaan
ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
definisi . . . .
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan zat cair
c. Kapilaritas
d. Sudut kontak
e. Adhesi
Menyebutkan 3. Dari beberapa gambar di bawah ini manakah yang e.
contoh gejala
termasuk dari gejala tegangan permukaan
tegangan
permukaan
a.

b.
c.

Aspek
Kognitif
C1

C1

C1

d.
e.

4. Nyamuk yang dapat hinggap di atas permukaan


air hal ini disebabkan adanya . . . .
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan air
c. Kapilaritas
d. Adhesi
e. Kohesi
Mennentukan 5. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan
salah
satu
perlahan-lahan di atas permukaan air. Apabila
variabel
tegangan permukaan air 7 x 10-2 N/m, maka
dalam
besarnya gaya pada permukaan tersebut adalah.
tegangan
permukaan
a. 35 x 10-4N
b. 25 x 10-4N
c. 10 x 10-4N
d. 30 x 10-4N
e. 20 x 10-4N
6.

Sebuah kawat berbentuk huruf U dipasangi


sebuah kawat kecil dengan panjang 6 cm.
kemudian kawat tersebut di celupkan kedalam
larutan sabun dan di angkat. Jika gaya tegangan

d. Tegangan permukaan air

C2

a. 35 x 10-4N

C3

Dik: l = 5 cm = 0.05 m; = 7 x
10-2N/m.
Dit: F = . . . .?
Jawab:
=
F= .l
= 7 x 10-2 N/m . 0,05m
= 35 x 10-4N
e. 0.2 N/m
C3
Dik: l = 6 cm = 0,06 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?

Memformul
asikan
gejala
kapilaritas

permukaannya 0,024 N, maka tegangan


permukaan lapisan sabun tersebut adalah . . . .
a. 0.4 N/m
b. 0.8 N/m
c. 0.5 N/m
d. 0.7 N/m
e. 0.2 N/m
Mendefinisika 7. Yang dimaksud dengan kapilaritas adalah . . . .
n
gejala
a. peristiwa naik atau turunya zat cair dalam
kapilaritas
pipa kapiler (pipa sempit)
b. ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan atau hambatan di
dalam fluida.
c. Kecenderungan permukaan zat cair untuk
meregang sehingga permukaannya seperti di
tutupi oleh suatu lapisan elastis
d. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda
dalam fluida
e. Tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume ruang tertutup
8. Pada suatu tabung zat cair mempunyai meniskus
cekung yang besar sudut kontaknya . . . .
a. Sudut tumpul (90o< < 180o) d. 90o
b. > 90o
e. 90o
o
c. Sudut lancip (<90 )
9. Terjadinya peristiwa kapilaritas disebabkan oleh
faktor-faktor berikut:
(1) Gaya kohesi

Jawab:
=
=

( .

= 0.2 N/m

a. peristiwa naik atau turunya zat C1


cair dalam pipa kapiler (pipa
sempit)

c. > 90o

C2

d. (1), (3), dan (4)

C2

(2) Gaya Archimedes


(3) Gaya adhesi
(4) Gaya gravitasi bumi
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. (1), (2), dan (3) d. (1), (3), dan (4)
b. (1) dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
c. (2)dan (4)
Menyebutkan 10. Dari beberapa gambar dibawah ini manakah yang e.
contoh gejala
termasuk dari gejala kapilaritas . . . .
kapilaritas
a.
dalam
kehidupan
sehari-hari

C1

b.

c.

d.

e.

11. Permukaan air raksa dalam pipa kapiler adalah


c. Lebih
rendah
daripada C1
a. Sama tinggi dengan permukaan raksa pada
permukaan
raksa
pada
bejana
bejana.

b. Lebih tinggi daripada permukaan raksa pada


bejana
c. Lebih rendah daripada permukaan raksa pada
bejana
d. Bergantung pada bejana
e. Bergantung pada bahan pipa yang digunakan
12. Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah
sehingga minyak membasahi permukaan sumbu
yang paling ujung. Penomena ini merupakan
contoh penerapan dari teori . . . .
a. Tegangan permukaan zat cair
b. Kapilaritas
c. Viskositas
d. Khoesi
e. Adhesi
Menentukan 13. Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang
salah
satu
1 mm dicelupkan tegak lurus ke dalam air ( air =
variabel
1000 kg/m3). Jika tegangan permukaan air 0.1
kapilaritas
N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan
gravitasi 10 m/s2, maka kenaikan air dalam pipa
kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
d. 0.3 m
b. 0.01 m
e. 0.1 m
c. 0.03 m

b. Kapilaritas

C2

b. 0.01 m

C3

Dik: 1 mm= 10-3m; air = 1000


kg/m3; = 0.1 N/m; = 60o; g =
10 m/s2.
Jawab :
h=
=
=

= 0.017 = 0.01 m

14. Permukaan air ( = 1000 kg/m3) di dalam pipa


kapiler berjari-jari dalam 1 mm adalah 4 cm di atas
permukaan air di luar pipa itu. Jika sudut kontak
air bahan pipa kapiler 60o, besarnya tegangan
permukaan air adalah . . . .N/m
a. 0,2
c. 0,6
e. 1,0
b. 0,4
d. 0,8

c. 0,2 N/m
C3
Dik: r = 1 mm = 10-3m; h = 4
cm= 0,04 m; = 60o; = 1000
kg/m3.
Dit: = .?
h=
=
=

Memformul
asikan
konsep
tekanan
hidrostatik

. ,

= = 0,4 N/m
Mengidentifik 15. Dimensi tekanan jika dinyatakan dalam dimensi- d. ML-1T-2
C2
asi
dimensi
dimensi pokok L, M, dan T adalah .
pada tekanan
a. MLT-2
d. ML-1T-2
b. ML-1T
e. ML-2T-2
-1
c. MLT
Menujukan
16. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis a. Tekanan zat cair yang hanya C1
pengertian
adalah .
disebabkan oleh berat atau
tekanan
a. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
gaya gravitasi yang bekerja
hindrostatis
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
pada tiap bagian zat cair.
bagian zat cair.
b. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat padat
c. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
tinggi zat cair.
d. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh

kedalaman zat cair


e. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
volume zat cair.
Menjelaskan 17. Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus c. Ph = .g.h
C2
hubungan
tekanan hidrostatis adalah .
variabela.
= F/d
d. Ph = A.g
variabel yang
b. Ph = w.A
e. F = 6
mempengaruh
c. Ph = .g.h
i
tekanan
hidrostatis
18. Faktor yang tidak mempengaruhi besarnya e. Tegangan permukaan
C2
tekanan hidrostatis adalah . . . .
a. Massa jenis zat
b. Volume
c. Percepatan gravitasi
d. Kedalaman zat cair
e. Tegangan permukaan
Menentukan 19. Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa jenis b. 2500Pa
C3
3
salah
satu
air 1.000 kg/m ). Hitunglah tekanan hidrostatis Dik: h = 25 cm = 0,25 m, =
variabel
yang bekerja pada dasar botol tersebut adalah . . . . 1000 kg/m3, g = 10 m/s2
dalam tekanan
a. 3000 Pa
d. 5000 Pa
Dit: Ph = ..?
hidrostatis
b. 2500 Pa
e. 1500 Pa
Jawab :
jika variabel
c. 1000 Pa
Ph = g h
lain diketahui
=1000kg/m3.10m/s2.0,25m
= 2500 Pa
20. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi c. 25.000 N/m2
C4
3
3
penuh air yang massa jenisnya 1 g/cm . Bila g = Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm =
10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu 1000 kg/m3, g = 10 m/s2, h2 = 50
titik yang berada 50 cm di atas dasar kolam!
cm = 0.5 m. h = h1- h2 = 3 m

a. 2500 N/m2
b. 8000 N/m2
c. 25.000 N/m2

d. 30.000 N/m2
e. 50.000 N/m2

21. Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi


dengan air yang massa jenisnya 1 gr/m3.
Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan
minyak, massa jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan
perbedaan ketinggian permukaan air dan minyak
pada kedua kaki tabung?
Minyak

ha

hm = 10 cm

Pm

Air

ha =

Pa
a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm

0.5 m = 2.5 m
Dit: Ph = .?
Jawab :
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
d. 2 cm
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Dit : = . . . .?
Jawab:
P a = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g hm
g ha = g hm
ha =
x hm

d. 2 cm
e. 5 cm

C4

x 10 cm

ha = 8 cm
= hm ha
= 10 cm 8 cm
= 2 cm

22. Dari tabel massa jenis dan kedalaman air dari b. 2; 1; 3; 4; 5


C4
suatu bejana dibawah ini, urutkan yang memiliki
tekanan hidrostatis dari yang paling besar ke 1. Ph = 1000 . 0,4 . 10 = 4000 Pa
paling rendah . . . .
2. Ph = 1200 . 0,35 . 10 = 4200 Pa

Menganalisis
grafik
hubungan
antara tekanan
dan
kedalaman air
pada tekanan
hidrostatis

3. Ph = 1500 . 0,25 . 10 = 3750 Pa


4. Ph = 1800 . 0,2 . 10 = 3600 Pa
No.
h
3
5. Ph = 2000 . 0,16 . 10 =3200Pa
1.
1000 kg/m
40 cm
3
2.
1200 kg/m
35 cm
3
3.
1500 kg/m
25 cm
4.
1800 kg/m3
20 cm
3
5.
2000 kg/m
16 cm
a. 4; 5; 3; 2; 1
d. 1; 2; 3; 4; 5
b. 2; 1; 3; 4; 5
e. 3; 4; 5; 1; 2
c. 5; 3; 2; 1; 4
23. Gambar grafik di bawah ini menunjukan e. P
C4
hubungan antara tekanan dan ketinggian atau
kedalaman air adalah . . . .
a.

d.

h
b.

h
e.

c.

h
24.

e. P di B = P di C = P di D

C4

Memformul
asikan
hukum
pascal

air
C

Suatu fluida terdapat dalam bejana seperti pada


gambar diatas pernyataan yang benar adalah . . . .
a. P di A = P di B = P di C = P di D
b. P di B > P di C < P di D
c. P di D = P di B < P di C < P di A
d. P di C < P di B < P di D
e. P di B = P di C = P di D
Menunjukan
25. Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum c. Tekanan yang diberikan pada C1
bunyi hukum
Pascal adalah .
zat cair dalam ruang tertutup
Pascal
a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
diteruskan kesegala arah
ruang terbuka diteruskan ke segala arah sama
sama besar
besar
b. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan kesegala arah tidak

sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama
besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang terbuka diteruskan kesegala arah tidak
sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang terbuka diteruskan ke sebagian arah
sama besar.
Membedakan 26. Alat yang merupakan penerapan dari hukum
contoh
pascal. Kecuali . . . .
penerapan
a. Pengempres Hidrolik
hukum Pascal
b. Mesin pengangkat mobil
c. Dongkrak Hidrolik
d. Kapal selam
e. Rem Hidrolik
Menentukan
27. Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter
salah
satu
pengisap 1 dan pengisap2 yaitu 1:40. Pada
variabel
pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti
dalam hukum
pada gambar diatas. Agar seimbang, pada
Pascal
jika
pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .
variabel lain
diketahui

d. Kapal selam

C1

c. 20 N
Dik: = :

C4

F2 = 32000 N
Dit : F2 = . . . .?
Jawab
=
F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)

Memformul
asikan
hukum
Archimedes

a. 10 N
d. 25 N
b. 15 N
e. 30 N
c. 20 N
Menyebutkan 28. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau
bunyi hukum
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya
Archimedes
ke atas yang besarnya sama dengan zat cair yang
dipindahkan merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
Memberi
29. Salah satu contoh dari penerapan hukum
contoh
Archimedes adalah . . . .
penerapan
a. Pompa hidrolik
hukum
b. Kapal selam
Archimedes
c. Pesawat terbang
d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
30. Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat
dianggap airnya tenang. Besar tekanan yang
dirasakan ikan akan bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah
....

=
. 32000
= 20 N
a. Archimedes

C1

b. Kapal selam

C1

b. (1)dan (3)
C3
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
air laut
= massa jenis zat cair (air
laut)
= percepatan gravitasi

a. (1), (2), dan (3)


d. (4) saja
=
b. (1) dan (3)
e. semua benar
c. (2) dan (4)
31. Kapal terapung di atas air karena . . . .
e. Berat kapal lebih kecil C2
a. Massa jenis kapal lebih kecil sama dengan
daripada gaya keatas
massa jenis air
b. Berat kapal lebih besar dari pada gaya
Archimedes
c. Berat kapal sama dengan gaya keatas
d. Berat kapal lebih besar sama dengan gaya
keatas
e. Berat kapal lebih kecil dari pada gaya keatas
32. Sebuah benda dapat melayang di dalam suatu zat b. Berat benda sama dengan C2
cair jika . . . .
gaya keatas.
a. Berat zat cair yang dipindahkan sama dengan
gaya keatas
b. Berat benda sama dengan gaya keatas
c. Volume zat cair yang dipindahkan sama
dengan volume benda
d. Berat benda lebih kecil dari pada gaya keatas
e. Besar gaya Archimedes sama dengan gaya
keatas
33. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan c.
C2
benda > zat cair
tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair

e.

Menggunakan
persamaan
hukum
Archimedes
untuk
menentukan
salah
satu
variabelnya
jika variabel
lain diketahui

benda

zat cair

34. Berikut ini merupakan contoh penerapan dari


hukum Archimedes, kecuali. . . .
a. Balon udara
d. Hidrometer
b. Kapal laut
e. Penyemprot parfum
c. Galangan kapal
35. Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan
kedalam bejana berisi zat cair yang massa
jenisnya 1200 kg/m3. Jika volume benda yang
tercelup dalam zat cair adalah 0.2 m3. Maka
besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
b. 300 kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 800 kg/m3
e. 600 kg/m3
36. Sebuah benda homogen mengapung di atas air
( air = 1 gr/cm3). Jika
bagian volume dari
benda berada di bawah permukaan air, maka
massa jenis benda adalah . . . .
a. 0,5 gr/cm3
b. 0,6 gr/cm3
c. 0,7 gr/cm3
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3

e. Penyemprot parfum

C3

d. 800 kg/m3
C4
3
Dik : Vbenda = 0.3 m ; f = 1200
kg/m3; Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b

=
=

=
.

= 800 kg/m3

c. 0,7 gr/cm3
Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
= 1 g/cm3.
Dit:
Jawab:
=
=
=

. (1 gr/cm3)
gr/cm3= 0.7 gr/cm3

. ,

C3
V;

Menganalisis 37. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya


benda
yang
5 gr/cm3dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang
tenggelam,
massa jenisnya 1 gr/cm3. Jika percepatan gravitasi
melayang, dan
= 10 m/s2, maka gaya ke atas yang di alami benda
terapung
adalah .
berdasarkan
hukum
Archimedes
a. 20 N
d. 200 N
b. 50 N
e. 500 N
c. 100 N

a. 20 N
C4
Dik: mb = 10 kg;
= 5 gr/cm3 =
5000 kg/m3;
= 1 gr/cm3=
1000 kg/m3; g = 10 m/s2.
Dit: Fapung = . . . .?
Jawab:
Vb =
=
= 2 x 10-3
/

39. Balok berukuran panjag 30 cm, lebar 20 cm, dan


tinggi 10 cm, tercelup dalam ( air = 1000kg/m3)
sedalam 5 cm. Gaya Archimedes yang bekerja
pada balok tersebut adalah . . . .

c. 30 N
C4
Dik : P = 30 cm=0.3 m; L=
20cm= 0.2 m; hb = 10 cm= 0.1m;
ht=5cm=0.05m; air=1000kg/m3

Fatas = .g.Vb
= 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2 x
10-3 m3
= 20 N
3
38. Sebuah benda dengan massa jenis 0,24 gr/cm d. 13,42
C4
diletakan pada 6 cm3 aluminium yang massa Dik:
= 1 gr/cm3; Val = 6 cm3;
jenisnya 2,7 gr/cm3. Jika seluruhnya melayang
= 0,24 gr/cm3;
= 2,7 gr/cm3
dalam air, maka volume benda tersebut adalah . Dit: Vb = .?
( air = 1gr/cm3)
Fatas = Fb + Fal
a. 1.21 cm3
d. 13,42 cm3
.
=(
. Vb) + (
. Val)
b. 14 cm3
e. 12,50 cm3
1
(V
+V
)
=
(0,24
V
)
+
(2,7.6)
b
al
b
c. 15 cm3
Vb + 6 = 0,24 Vb + 16,2
1Vb 0,24 Vb = 16,2 6
0,76 Vb = 10,2
,
Vb = , = 13,42 cm3

a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N

Mendeskrip
sikan
Viskositas

d. 40 N
e. 50 N

Menentukan 40. Sebuah bola yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan
salah
satu
berjari-jari 1 cm jatuh ke dalam gliserin yang
variabel
massa jenisnya 5,10 g/cm3 dengan kecepatan
dalam
terminal bola 0,2 m/s. Jika g = 10 m/s2, tentukan
viskositas jika
koefisien viskositas gliserin tersebut adalah . . . .
variabel
a. 1,8 Pa s
d. 2,4 Pa s
lainnya
b. 1,4 Pa s
e. 32 Pa s
diketahui.
c. 24 Pa s

Dit : Fa = . . . . ?
Jawab:
Fa = gA (hb-ht)
=1000.10.(0,3x0,2) (0,1-0,05)
= 10.000 (0.003)
= 30 N
b. 1,4 Pa s
C4
3
Dik:
= 6,36 g/cm =6360
kg/m3
= 5,10 g/cm3= 5100
3
kg.m
R = 1 cm = 10-2 m
v = 0,2 m/s
g = 10 m/s2
Dit: = . . . .?
Jawab:
v =

=
=

(
(

=
,

( , )

)
)

(6360-5100)

(1260)

= .
= 1,4 Pa s

Validitas Instrumen Soal

Nomor
Soal
1
2
3

Nilai
0,41
0,4
-0,3

-0,2

5
6

0,4
0,08

7
8

0,4
0,03

9
10

0,45
0,19

11

-0,04

12
13
14
15

0,43
0,41
0,23
0,18

16
17
18
19
20
21
22
23
24

0,42
0,42
0,23
0,4
0,42
0,4
0,42
0,42
0,1

25

0,01

26
27
28
29
30

0,22
0,43
0,42
0,46
-0

31
32

Taraf
Daya Pembeda
Kesukaran
Keputusan
Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
Cukup
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,4
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,7
Mudah
0,3
Cukup
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,1
Sukar
-0,1
Drop
Reendah
Sangat
0,46
Cukup
0,2
Sukar
-0,3
Drop
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,81
Mudah
0,23
Cukup
C3
Sangat
0,46
Cukup
0
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,44
Cukup
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,1
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,4
Cukup
C2
Sangat
0,46
Cukup
0,6
Sedang
0,19
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,19
Sukar
-0,1
Drop
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,6
Baik
C2
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sedang
0,3
Cukup
C3
Rendah 0,46
Cukup
0,2
Sukar
0,13
Buruk
Sangat
0,46
Cukup
0,2
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,7
Mudah
0,3
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,8
Mudah
0,19
Buruk
C2
Rendah 0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,19
Buruk
Cukup
0,46
Cukup
0,9
Mudah
0,25
Cukup
C3
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,25
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,2
Buruk
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,3
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,4
Cukup
C4
Sangat
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,13
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,13
Buruk
Rendah
Rendah 0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,31
Cukup
Cukup
0,46
Cukup
0,38
Sedang
0,4
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,81
Mudah
0,25
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,53
Sedang
0,44
Baik
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,31
Sedang
0,25
Cukup
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,22
Sukar
0,2
Cuku
Rendah

Validitas

0,16
0,12

Reliabilitas

33
34
35

0,4
0,4
0,16

36
37

0,25
-0

38

0,1

39
40

0,42
0,14

Cukup
Cukup
Sangat
Rendah
Rendah
Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Cukup
Sangat
Rendah

0,46
0,46
0,46

Cukup
Cukup
Cukup

0,5
0,4
0,4

Sedang
Sednag
Sedang

0,38
0
0,4

Cukup
Buruk
Cukup

0,46
0,46

Cukup
Cukup

0,59
0,19

Sedang
Sukar

0,19
0

Buruk
Buruk

0,46

Cukup

0,44

Sedang

0,13

Buruk

0,46
0,46

Cukup
Cukup

0,5
0,2

Sedang
sukar

0,3
-0,1

Cukup
Drop

C2
C3

C4

INSTRUMEN TEST
Materi/Kelas : Fluida Statis/11 (sebelas) IPA
Jenis Tes

: Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

Jumlah Soal

: 40 soal

Kisi-kisi Instrumen Tes


KD

Indikator

Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari.

Mendefinisikan
fluida dan fluida
statis
Mendeskripsikan
konsep tegangan
permukaan
Memformulasika
n gejala
kapilaritas
Memformulasika
n konsep tekanan
hidrostatik

Memformulasika
n hukum pascal
Memformulasika
n hukum
Archimedes

C1

Apek Kognitif
C2 C3 C4

1*

Jumlah
soal
1

2*,3

5*,
6

7*,10
, 11

8,
9*,
12*

13*
, 14

16*

15,
17*
, 18

25

26

28*,
29*

31,
32,
33*

19*

30,
34*
, 36

Mendeskripsikan
Viskositas
10

11

20*
,
21*
,
22*
,
23*
, 24

10

27*

35,
37,
38,
39*

12

40

11

40

151

INSTRUMEN TES YANG VALID


Indikator

Butir Soal

Mendefinisi 1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan


kan fluida
memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan
dan fluida
bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, fluida biasa
statis
disebut dengan istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
Mendeskrip 2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk
sikan
menegang, sehingga permukaannya seperti
konsep
ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
tegangan
definisi . . . .
permukaan
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan zat cair
c. Kapilaritas
d. Sudut kontak
e. Adhesi
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan
perlahan-lahan di atas permukaan air. Apabila
tegangan permukaan air 7 x 10-2 N/m, maka
besarnya gaya pada permukaan tersebut adalah.
a. 35 x 10-4N
b. 25 x 10-4N
c. 10 x 10-4N

e. Zat Alir

Aspek
Kognitif
C1

b. Tegangan permukaan zat cair

C1

a. 35 x 10-4N

C3

Kunci jawaban

Dik: l = 5 cm = 0.05 m; = 7 x
10-2N/m.
Dit: F = . . . .?
Jawab:
=
F= .l

152

d. 30 x 10-4N
= 7 x 10-2 N/m . 0,05m
e. 20 x 10-4N
= 35 x 10-4N
Memformul 4. Yang dimaksud dengan kapilaritas adalah . . . .
a. peristiwa naik atau turunya zat C1
asikan
a. peristiwa naik atau turunya zat cair dalam
cair dalam pipa kapiler (pipa
gejala
pipa kapiler (pipa sempit)
sempit)
kapilaritas
b. ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan atau hambatan di
dalam fluida.
c. Kecenderungan permukaan zat cair untuk
meregang sehingga permukaannya seperti di
tutupi oleh suatu lapisan elastis
d. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda
dalam fluida
e. Tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume ruang tertutup
5. Terjadinya peristiwa kapilaritas disebabkan oleh d. (1), (3), dan (4)
C2
faktor-faktor berikut:
(1) Gaya kohesi
(2) Gaya Archimedes
(3) Gaya adhesi
(4) Gaya gravitasi bumi
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. (1), (2), dan (3) d. (1), (3), dan (4)
b. (1) dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
c. (2)dan (4)
6. Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah b. Kapilaritas
C2
sehingga minyak membasahi permukaan sumbu
yang paling ujung. Penomena ini merupakan

153

contoh penerapan dari teori . . . .


a. Tegangan permukaan zat cair
b. Kapilaritas
c. Viskositas
d. Khoesi
e. Adhesi
7. Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang
1 mm dicelupkan tegak lurus ke dalam air ( air =
1000 kg/m3). Jika tegangan permukaan air 0.1
N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan
gravitasi 10 m/s2, maka kenaikan air dalam pipa
kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
d. 0.3 m
b. 0.01 m
e. 0.1 m
c. 0.03 m

b. 0.01 m
Dik: 1 mm= 10-3m; air = 1000
kg/m3; = 0.1 N/m; = 60o; g =
10 m/s2.
Jawab :
h=
=
=

Memformul
asikan
konsep
tekanan
hidrostatik

C3

= 0.017 = 0.01 m

8. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis a. Tekanan zat cair yang hanya C1
adalah .
disebabkan oleh berat atau
a. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
gaya gravitasi yang bekerja
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
pada tiap bagian zat cair.
bagian zat cair.
b. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat padat
c. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
tinggi zat cair.

154

d. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh


kedalaman zat cair
e. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
volume zat cair.
9. Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus
tekanan hidrostatis adalah .
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
10. Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa jenis
air 1.000 kg/m3). Hitunglah tekanan hidrostatis
yang bekerja pada dasar botol tersebut adalah . . . .
a. 3000 Pa
d. 5000 Pa
b. 2500 Pa
e. 1500 Pa
c. 1000 Pa

c. Ph = .g.h

C2

b. 2500Pa
C3
Dik: h = 25 cm = 0,25 m, =
1000 kg/m3, g = 10 m/s2
Dit: Ph = ..?
Jawab :
Ph = g h
=1000kg/m3.10m/s2.0,25m
= 2500 Pa
11. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi c. 25.000 N/m2
C4
penuh air yang massa jenisnya 1 g/cm3. Bila g = Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 =
10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu 1000 kg/m3, g = 10 m/s2, h2 = 50
titik yang berada 50 cm di atas dasar kolam!
cm = 0.5 m. h = h1- h2 = 3 m
0.5 m = 2.5 m
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
Dit: Ph = .?
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Jawab :
c. 25.000 N/m2
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2

155

12. Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi


dengan air yang massa jenisnya 1 gr/m3.
Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan
minyak, massa jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan
perbedaan ketinggian permukaan air dan minyak
pada kedua kaki tabung?
Minyak

ha

hm = 10 cm

Pm

Air

d. 2 cm
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Dit : = . . . .?
Jawab:
P a = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g hm
g ha = g hm
ha =
x hm
ha =

Pa

C4

x 10 cm

ha = 8 cm
= hm ha
= 10 cm 8 cm
= 2 cm
13. Dari tabel massa jenis dan kedalaman air dari b. 2; 1; 3; 4; 5
C4
suatu bejana dibawah ini, urutkan yang memiliki
tekanan hidrostatis dari yang paling besar ke 1. Ph = 1000 . 0,4 . 10 = 4000 Pa
paling rendah . . . .
2. Ph = 1200 . 0,35 . 10 = 4200 Pa
3. Ph = 1500 . 0,25 . 10 = 3750 Pa
4. Ph = 1800 . 0,2 . 10 = 3600 Pa
No.
H
5. Ph = 2000 . 0,16 . 10 =3200Pa
1.
1000 kg/m3
40 cm
3
2.
1200 kg/m
35 cm
3.
1500 kg/m3
25 cm
3
4.
1800 kg/m
20 cm
5.
2000 kg/m3
16 cm
a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm

d. 2 cm
e. 5 cm

156

a. 4; 5; 3; 2; 1
d. 1; 2; 3; 4; 5
b. 2; 1; 3; 4; 5
e. 3; 4; 5; 1; 2
c. 5; 3; 2; 1; 4
14. Gambar grafik di bawah ini menunjukan e. P
hubungan antara tekanan dan ketinggian atau
kedalaman air adalah . . . .
a.

d.

h
b.

c.

h
e.

C4

157

Memformul
asikan
hukum
pascal

15. Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter c. 20 N


pengisap 1 dan pengisap2 yaitu 1:40. Pada Dik: = :
pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti
F2 = 32000 N
pada gambar diatas. Agar seimbang, pada
Dit
:
F2 = . . . .?
pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .
Jawab
=

C4

F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)
=
. 32000
a. 10 N
d. 25 N
= 20 N
b. 15 N
e. 30 N
c. 20 N
Memformul 16. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau a. Archimedes
asikan
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami
hukum
gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat cair
Archimedes
yang dipindahkan merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
17. Salah satu contoh dari penerapan hukum b. Kapal selam
Archimedes adalah . . . .
a. Pompa hidrolik
b. Kapal selam
c. Pesawat terbang

C1

C1

158

d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
18. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan b.
tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
19. Berikut ini merupakan contoh penerapan dari
hukum Archimedes, kecuali. . . .
a. Balon udara
d. Hidrometer
b. Kapal laut
e. Penyemprot parfum
c. Galangan kapal
20. Balok berukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan
tinggi 10 cm, tercelup dalam ( air = 1000kg/m3)
sedalam 5 cm. Gaya Archimedes yang bekerja
pada balok tersebut adalah . . . .
a. 10 N
d. 40 N
b. 20 N
e. 50 N
c. 30 N

zat cair

C2

e. Penyemprot parfum

C3

benda >

c. 30 N
C4
Dik : P = 30 cm=0.3 m; L=
20cm= 0.2 m; hb = 10 cm= 0.1m;
ht=5cm=0.05m; air=1000kg/m3
Dit : Fa = . . . . ?
Jawab:
Fa = gA (hb-ht)
=1000.10.(0,3x0,2) (0,1-0,05)
= 10.000 (0.003)
= 30 N

SOAL FISIKA
FLUIDA STATIS
1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, fluida biasa disebut dengan
istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan definisi . . . .
a. Viskositas
d. Sudut kontak
b. Tegangan permukaan zat cair
e. Adhesi
c. Kapilaritas
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan perlahan-lahan di atas
permukaan air. Apabila tegangan permukaan air 7 x 10-2 N/m, maka besarnya
gaya pada permukaan tersebut adalah.
a. 35 x 10-4N
c. 30 x 10-4N
e. 20 x 10-4N
b. 25 x 10-4N
d. 10 x 10-4N
4. Yang dimaksud dengan kapilaritas adalah . . . .
a. peristiwa naik atau turunya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit)
b. ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan atau
hambatan di dalam fluida.
c. Kecenderungan permukaan zat cair untuk meregang sehingga
permukaannya seperti di tutupi oleh suatu lapisan elastis
d. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida
e. Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume ruang tertutup
5. Terjadinya peristiwa kapilaritas disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
(1) Gaya kohesi
(2) Gaya Archimedes
(3) Gaya adhesi
(4) Gaya gravitasi bumi
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. (1), (2), dan (3)
d. (1), (3), dan (4)
b. (1) dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
c. (2)dan (4)
6. Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah sehingga minyak membasahi
permukaan sumbu yang paling ujung. Penomena ini merupakan contoh
penerapan dari teori . . . .
a. Tegangan permukaan zat cair
d. Khoesi
b. Kapilaritas
e. Adhesi
c. Viskositas

Selamat Mengerjakan

Page 1

7.

Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan tegak


lurus ke dalam air ( air = 1000 kg/m3). Jika tegangan permukaan air 0.1
N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka kenaikan
air dalam pipa kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
c. 0.03
e. 0.1 m
b. 0.01 m
d. 0.3 m
c. 0.03 m

8.

Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis adalah .


a. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap bagian zat cair.
b. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap bagian zat padat
c. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh tinggi zat cair.
d. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh kedalaman zat cair
e. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh volume zat cair.

9.

Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan hidrostatis adalah .


a. = F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h

10. Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa jenis air 1.000 kg/m 3).
Hitunglah tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar botol tersebut adalah . .
..
a. 3000 Pa
d. 5000 Pa
b. 2500 Pa
e. 1500 Pa
c. 1000 Pa
11. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya 1
g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang berada
50 cm di atas dasar kolam!
a. 2500 N/m2
b. 8000 N/m2

c. 25.000 N/m2
d. 30.000 N/m2

e. 50.000 N/m2

12. Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang massa
jenisnya 1 gr/m3. Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan minyak,
massa jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan perbedaan ketinggian permukaan air
dan minyak pada kedua kaki tabung?

ha
Pa

Air

Selamat Mengerjakan

Minyak
hm = 10 cm

Pm

Page 2

a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm

d. 2 cm
e. 5 cm

13. Dari tabel massa jenis dan kedalaman air dari suatu bejana dibawah ini,
urutkan yang memiliki tekanan hidrostatis dari yang paling besar ke paling
rendah . . . .
No.
1.
2.
3.
4.
5.

h
40 cm
35 cm
25 cm
20 cm
16 cm

1000 kg/m
1200 kg/m3
1500 kg/m3
1800 kg/m3
2000 kg/m3

a. 4; 5; 3; 2; 1
b. 2; 1; 3; 4; 5
c. 5; 3; 2; 1; 4

d. 1; 2; 3; 4; 5
e. 3; 4; 5; 1; 2

14. Gambar grafik di bawah ini menunjukan hubungan antara tekanan dan
ketinggian atau kedalaman air adalah . . . .
a. P
c. P
e. P

b.

d. P

15. Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap 1 dan pengisap2


yaitu 1:40. Pada pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti pada gambar
diatas. Agar seimbang, pada pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .

a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N

Selamat Mengerjakan

d. 25 N
e. 30 N

Page 3

16. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat cair yang dipindahkan
merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
17. Salah satu contoh dari penerapan hukum Archimedes adalah . . . .
a. Pompa hidrolik
b. Kapal selam
c. Pesawat terbang
d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
18. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
19. Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam bejana berisi zat cair
yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika volume benda yang tercelup dalam zat
cair adalah 0.2 m3. Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
d. 800 kg/m3
3
b. 300 kg/m
e. 600 kg/m3
c. 500 kg/m3
20. Balok berukuran panjag 30 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 10 cm, tercelup dalam
( air = 1000kg/m3) sedalam 5 cm. Gaya Archimedes yang bekerja pada balok
tersebut adalah . . . .
a. 10 N
d. 40 N
b. 20 N
e. 50 N
c. 30 N

TERIMAKASIH TELAH JUJUR DALAM MENGERJAKAN


SOAL INI ^_^

Selamat Mengerjakan

Page 4

No

Lembar Jawaban Soal Fluida Statis

Lembar Jawaban Soal Fluida Statis

Nama : ................................................

Nama : ................................................

Kelas : ...............................................

Kelas : ...............................................

No

No

No

1.

21.

1.

21.

2.

22.

2.

22.

3.

23.

3.

23.

4.

24.

4.

24.

5.

25.

5.

25.

6.

26.

6.

26.

7.

27.

7.

27.

8.

28.

8.

28.

9.

29.

9.

29.

10.

30.

10.

30.

11.

31.

11.

31.

12.

32.

12.

32.

13.

33.

13.

33.

14.

34.

14.

34.

15.

35.

15.

35.

16.

36.

16.

36.

17.

37.

17.

37.

18.

38.

18.

38.

19.

39.

19.

39.

20.

40.

20.

40.

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


LKS BERBASIS MIND MAP PADA FLUIDA STATIS

Biodata siswa
Nama

: ......................................................................

Kelas

: ......................................................................

A. Petunjuk pengisian
1.

Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran LKS berbasis mind map.

2.

Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar-benarnya, karena


informasi yang diberikan sangat berguna dalam penelitian yang dilakukan
oleh peneliti.

3.

Penelitian menggunakan likert rating dengan rentang:


SS

= Sangat Setuju

= Setuju

= Cukup

TS

= Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


4.

Berilah tanda check list () pada kolom SS, S, C, TS, atau STS sesuai dengan
pendapat yang diberikan terhadap modul berbasis mind map.

5.

Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai hasil
belajar (tes yang telah diberikan).

B. Angket Isian
No

Pernyataan

SS

1.

Saya senang belajar mata pelajaran Fisika.

2.

Sumber belajar yang saya gunakan selama ini


tidak membantu dalam memahami konsep Fisika
yang bersifat matematis.

3.

Saya

memahami

konsep

Fisika

yang

TS

STS

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


LKS BERBASIS MIND MAP PADA FLUIDA STATIS

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.


4.

Sumber belajar Fisika yang saya gunakan selama


ini tidak sesuai dengan materi yang disampaikan
guru.

5.

Tugas mata pelajaran Fisika yang diberikan guru


selalu sesuai dengan sumber belajar yang saya
gunakan selama ini.

6.

Saya senang belajar Fisika menggunakan LKS


karena materi disajikan secara sistematis dan
menarik.

7.

LKS membuat saya tidak memahami materi


Fisika pada konsep fluida statis.

8.

Contoh dan latihan soal dalam LKS TIDAK


membantu saya dalam menyelesaikan masalah
pada konsep fluida statis.

9.

LKS membuat saya lebih mudah memahami


konsep Fisika yang diajarkan.

10.

LKS membantu saya memahami konsep Fisika


yang sedang dipelajari tanpa bantuan penjelasan
dari guru.

11.

Susunan/urutan materi pelajaran tidak sistematis.

12.

Ganbar, contoh kasus, dan contoh soal dalam


LKS mendukung kejelasan penyampaian materi.

13.

Bahasa penulisan yang digunakan dalam LKS


sulit dipahami.

14.

Bentuk dan ukuran huruf yang digunakan dalam


LKS konsisten.

15.

Materi yang terdapat dalam LKS memudahkan


saya untuk membuat mind map

16.

Tugas membuat mind map

dapat membantu

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


LKS BERBASIS MIND MAP PADA FLUIDA STATIS

saya dalam memahami materi Fisika pada


konsep Fluida Statis.
17.

Tugas membuat mind map dapat membantu saya


dalam mengerjakan sola-soal pada LKS.

18.

Tugas memnuat mind map tidak

membantu

saya dalam mengingat materi Fisika pada konsep


fluida statis
19.

Tugas membuat Mind map membuat tidak


membantu saya untuk menyimpan informasi
sebanyak mungkin.

20.

Mind map

yang saya buat, membantu saya

dalam mengkaji ulang materi Fisika konsep


fluida statis.

Menyatakan bahwa angket ini telah diisi dengan benar


Hari/tanggal-bulan-tahun : ................. / ........ - ......... 2014

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


LKS BERBASIS MIND MAP PADA FLUIDA STATIS

Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap Modul Fisika Berbasis


Mind Map Pada Konsep Dinamika Rotasi
No

1.

Indikator

Butir

Butir

Angket

pernyataan

pernyataan

positif (+)

negatif (-)

1, 3, 5

2, 4

6, 9, 10

7, 8

12, 14, 15

11, 13

16, 17, 20

18,19

12

20

Pembelajaran fisika

Jumlah

sebelum menggunakan
LKS berbasis mind map
2.

Implementasi LKS
berbasis mind map pada
pembelajaran fisika

3.

Komponen LKS
berbasis mind map

4.

Penugasan

membuat

mind map
Jumlah

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

No

Indikator

Nomor Butir
Pertanyaan
1, 2

Jumlah

Kemandirian siswa dalam belajar


2
menggunakan LKS
2 Motivasi siswa dalam belajar
3
1
3 Memperhatikan penjelasan guru
4
1
4 Melaksanakan diskusi kelompok
5, 6*, 7*
3
Efektifitas waktu belajar siswa
6,7
5
menggunakan LKS
Jumlah
7
Keterangan: * = Soal 6 dan 7 pada indikator 4 tercantum dipertemuan ke-2 (dua)
1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika


Menggunakan Lembar Keja Siswa (LKS) Berbasis Mind Map
Nama Observer

Kelas

: XI.IPA 3

Hari/Tanggal

Pertemuan

: 1 (satu)

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.

No.

Aspek yang

Aktivitas Siswa

Skala

Rubrik

Dinilai
Kemandirian
siswa dalam
1.

belajar
menggunakan
LKS

Membaca LKS untuk


memahami materi

0 % siswa membaca LKS

<50 % siswa membaca LKS

50 % siswa membaca LKS

>50 % siswa membaca LKS

100 % siswa membaca LKS

Penilaian

Melengkapi pertanyaan-

0 % siswa melengkapi LKS

pertanyaan yang ada di

<50 % siswa melengkapi LKS

LKS masing-masing

50 % siswa melengkapi LKS

>50 % siswa melengkapi LKS

100 % siswa melengkapi LKS

0 % siswa bertanya kepada guru

<50 % siswa bertanya kepada guru

50 % siswa bertanya kepda guru

>50 % siswa bertanya kepada guru

100 % siswa bertanya kepada guru

0 % siswa memperhatikan penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

100 % siswa memperhatikan penjelasan guru

Bertanya kepada guru


2.

Motivasi siswa

mengenai materi

dalam belajar

didalam LKS yang tidak


dimengerti.

3.

4.

Memperhatikan

Memperhatikan

penjelasan guru

penjelasan guru

Melaksanakan

Masing-masing

0 % siswa berdiskusi menbuat kata kunci

diskusi

kelompok berdiskusi

>50 % siswa berdiskusi menbuat kata kunci

kelompok

membuat kata kunci

50 % siswa berdiskusi menbuat kata kunci

untuk di buat mind map

Membuat mind map


sesuai dengan
kreativitas masingmasing

Mempresentasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya masingmasing

>50 % siswa berdiskusi menbuat kata kunci

100 % siswa berdiskusi menbuat kata kunci

0 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

50 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

100 % siswa membuat mind map

0 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

>50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

>50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

100 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

Observer

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika


Menggunakan Lembar Keja Siswa (LKS) Berbasis Mind Map
Nama Observer

Kelas

: XI.IPA 3

Hari/Tanggal

Pertemuan

: 2 (Dua)

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.

No.

Aspek yang

Aktivitas Siswa

Skala

Rubrik

Dinilai
Kemandirian
siswa dalam
1.

belajar
menggunakan
LKS

Membaca LKS untuk


memahami materi

0 % siswa membaca LKS

<50 % siswa membaca LKS

50 % siswa membaca LKS

>50 % siswa membaca LKS

100 % siswa membaca LKS

Penilaian

Melengkapi pertanyaan-

0 % siswa melengkapi LKS

pertanyaan yang ada di

<50 % siswa melengkapi LKS

LKS masing-masing

50 % siswa melengkapi LKS

>50 % siswa melengkapi LKS

100 % siswa melengkapi LKS

0 % siswa bertanya kepada guru

<50 % siswa bertanya kepada guru

50 % siswa bertanya kepda guru

>50 % siswa bertanya kepada guru

100 % siswa bertanya kepada guru

0 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

50 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

100 % siswa membuat mind map

0 % siswa memperhatikan penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

Bertanya kepada guru


mengenai materi
didalam LKS yang tidak
dimengerti.

Membuat mind map


2.

Motivasi siswa

sesuai dengan

dalam belajar

kreativitas masingmasing

3.

Memperhatikan

Memperhatikan

penjelasan guru

penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

100 % siswa memperhatikan penjelasan guru

0 % siswa menyelesaikan tugas tepat waktu

>50 % siswa menyelesaikan tugas tepat waktu

50 % siswa menyelesaikan tugas tepat waktu

>50 % siswa menyelesaikan tugas tepat waktu

100 % siswa menyelesaikan tugas tepat waktu

0 % siswa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

Menyelesaikan soal

>50 % siswa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

evaluasi sesuai dengan

50 % siswa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

waktu yang ditentukan

>50 % siswa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

100 % siswa menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

Menyelesaikan tugas
dalam LKS sesuai

Efektifitas

dengan waktu yang

waktu belajar

telah ditentukan

siswa
menggunakan
LKS

Observer

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika


Menggunakan Lembar Keja Siswa (LKS) Berbasis Mind Map
Nama Observer

Kelas

: XI.IPA 3

Hari/Tanggal

Pertemuan

: 3 (tiga)

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.

No.

Aspek yang

Aktivitas Siswa

Skala

Rubrik

Dinilai
1.

Kemandirian
siswa dalam
belajar
menggunakan
LKS

Membaca LKS untuk


memahami materi

0 % siswa membaca LKS

<50 % siswa membaca LKS

50 % siswa membaca LKS

>50 % siswa membaca LKS

100 % siswa membaca LKS

Penilaian

Melengkapi pertanyaan-

0 % siswa melengkapi LKS

pertanyaan yang ada di

<50 % siswa melengkapi LKS

LKS masing-masing

50 % siswa melengkapi LKS

>50 % siswa melengkapi LKS

100 % siswa melengkapi LKS

0 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

50 % siswa membuat mind map

>50 % siswa membuat mind map

100 % siswa membuat mind map

0 % siswa bertanya kepada guru

<50 % siswa bertanya kepada guru

50 % siswa bertanya kepda guru

>50 % siswa bertanya kepada guru

100 % siswa bertanya kepada guru

0 % siswa memperhatikan penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

Membuat mind map


sesuai dengan
kreativitas masingmasing

Bertanya kepada guru


2

Motivasi siswa

mengenai materi

dalam belajar

didalam LKS yang tidak


dimengerti.

Memperhatikan
penjelasan guru

Memperhatikan
penjelasan guru

>50 % siswa memperhatikan penjelasan guru

100 % siswa memperhatikan penjelasan guru

0 % siswa berdiskusi dengan kelompoknya

Mendiskusikan tugas

>50 % siswa berdiskusi dengan kelompoknya

yang ada dalam LKS

50 % siswa berdiskusi dengan kelompoknya

dengan kelompoknya

>50 % siswa berdiskusi dengan kelompoknya

100 % siswa berdiskusi dengan kelompoknya

0 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

>50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

>50 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

100 % siswa mempresentasikan hasil diskusi

Melaksanakan
4

diskusi
kelompok

Mempresentasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya masingmasing

Observer

LEMBAR PENILAIAN MIND MAP SISWA


Nama

No. Absen

Skor Total

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Variabel

Distribusi Nilai
Nilai
Total

Pemilihan subtema atau subtopik


(subthemes/subtopic selection)
Hubungan cabangan utama (BOI) dengan cabang
lainnya
Penggunaan kata kunci
Desain (warna dan gambar)
Struktur Keseluruhan (overall structure)
Skor Kumulatif

Sumber: Adaptasi dari Ohassta (Onario history and social sciences tacher
association : 2004)

Lampiran C
Analisis Data Hasil Penelitian

1. Hasil Pretest
a. Rekapitulasi Pretest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Pretest kelas Kontrol
c. Hasil Pretest kelas Eksperimen
d. Hasil Pretest kelas Kontrol
2.

Hasil Posttest
a. Rekapitulasi Posttest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Posttest kelas Kontrol
c. Hasil Posttest kelas Eksperimen
d. Hasil Posttest kelas Kontrol

3.

Uji Normalitas Hasil Pretest


a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

4.

Uji Normalitas Hasil Posttest


a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

5.

Uji Homogenitas Hasil Pretest

6.

Uji Homogenitas Hasil Posttest

7.

Uji Hipotesis Hasil Pretest

8.

Uji Hipotesis Hasil Posttest

9.

Data Hasil Angket Respon Siswa

10. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa


11. Data Hasil Penilaian Mind Map

Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest)


A. Kelas XI IPA 3 (Eksperimen)
Perolehan Nilai Pretest Kelas XI IPA 3
25
35
45
50
55
60

30
40
45
50
55
60

35
40
45
50
55
60

35
40
45
50
55
65

35
40
45
50
60
65

35
45
45
50
60

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas XI IPA 3


Z
Batas
luas Z
Batas
kelas
tabel
kelas

Interval

Xi

fi,xi

fi,xi

25 31
32 38
39 45
46 52
53 59
60 66

28
35
42
49
56
63

56

1568

24,5

-2,13

0,0542

175

6125

31,5

-1,47

0,1382

462

19404

38,5

-0,81

0,3506

294

14406

45,5

-0,15

0,1286

224

12544

52,5

0,49

0,187

441

27783

59,5

1,15

0,09

66,5

1,81

Jumlah

273

1652

81830

Xhitung

f0

ft

2
5
11
6
4
7

1,897

0,00559

4,837

0,00549

12,271

0,13165

4,4905

0,50742

6,545

0,98961

3,15

4,70556

6,34533

Langkah langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:
1.

Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2.

Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

z=
Keterangan:
: nilai rata-rata

S : nilai standar deviasi


3.

Menentukan Z tabel
Z

-2,13

-1,47

-0,81

-0,15

0,49

1,15

1,81

Batas
kelas
Luas
Z
0,4834 0,4292 0,291 0,0596 0,1879 0,3749 0,4649
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 25 - 31
0,4834 0,4292 = 0,0542
b. Kelas 32 - 38
0,4292 0,291 = 0,1382
c. Kelas 39 46
0,291 0,0596 = 0,3506
d. Kelas 46 52
0,1879 + 0,0596 = 0,1283
e. Kelas 53 59
0,3749 0,1879 = 0,187
f. Kelas 60 66
0,4649 0,3749 = 0,09
4.

Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:


ft = f x luas z tabel

5.

Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:


Xt2 =

Keterangan:
Xt2: nilai tes kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi
ft : frekuensi yang diharapkan
6.

Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai


kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7.

Menguji hipotesis normalitas


Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan

nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung <

X2tabel, artinya Ha

diterima (data terdistribusi normal).


B. Kelas XI IPA 1 (Kontrol)
Perolehan Nilai Pretest Kelas XI IPA 1
25
40
45
45
55
60

30
40
45
45
55
65

30
40
45
50
55
65

30
40
45
50
55
65

30
40
45
50
60
65

35
45
45
50
60
65

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas XI IPA 1

Interval

xi

fi,xi

fi,xi

25 30
31 36
37 42
43 48
49 54
55 - 60
61 - 66

27,5
33,5
39,5
45,5
51,5
57,5
63,5

137,5
33,5
197,5
409,5
206
402,5
317,5

3781,25
1122,25
7801,25
18632,3
10609
23143,8
20161,3

Jumlah

318,5

1704

85251

Batas
kelas
24,5
31,5
36,5
42.5
48,5
54,5
60,5
66,5

Z
Batas
kelas
-1,99
-1,38
-0,94
-0,42
0,10
0,62
1,14
1,67

luas Z
tabel

f0

ft

0,0605
0,0924
0,161
0,2026
0,1926
0,1405
0,0796

5
1
5
9
4
7
5

2,178
3,3264
5,796
7,2936
6,9336
5,058
2,8656

Xhitung

3,6564206
1,6270253
0,1093195
0,3992269
1,2412036
0,7456236
1,5897764

9,3685958

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:
1.

Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2.

Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:


z=
Keterangan:
: nilai rata-rata

S : nilai standar deviasi


3.

Menentukan Z tabel

Z
Batas -1,99
-1,38
-0,94
-0,42
0,10
0,62
1,14
1,67
kelas
Luas
Z
0,4767 0,4162 0,3238 0,1628 0,0398 0,2324 0,3729 0,4525
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 25 - 30
0,4767 0,4162 = 0,0605
b. Kelas 31 - 36
0,4162 0,3238 = 0,0924
c. Kelas 37 - 42
0,3238 - 0,1628 = 0,161
d. Kelas 43 - 48
0,1628 + 0,0398 = 0,2026
e. Kelas 49 - 54
0,2324 - 0,0398 = 0,1926
f. Kelas 55 - 60
0,3729 0,2324 = 0,1405
g. Kelas 61 66
0,4525 0,3729 = 0,0796

4.

Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:


ft = f x luas z tabel

5.

Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:


x2 =
Keterangan:
x2 : nilai tes kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi
ft : frekuensi yang diharapkan

6.

Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai


kai kuadrat tiap-tiap kelas

7.

Menguji hipotesis normalitas


Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 6 pada taraf signifikansi 5%
adalah 12,592. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan
nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung <
diterima (data terdistribusi normal)

X2tabel, artinya Ha

Uji Normalitas Hasil Belajar (Posttest)


A. Kelas XI IPA 3 (Eksperimen)
Perolehan Nilai Posttest Kelas XI IPA 3
50
65
70
75
80
90

55
65
70
75
85
90

60
65
75
80
85
90

60
70
75
80
85
90

60
70
75
80
90
90

65
70
75
80
90

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas XI IPA 3

Z
Batas
Batas
kelas
kelas

luas
Z
tabel

Xi

fi,xi

fi,xi

50-55

52,5

105

5512,5

49,5

-2,33

0,0701

2,4535

0,3967505

56-61

58,5

175,5

10266,75

55,5

-1,78

0,0597

2,0895

1,7468343

62-67

64,5

258

16641

61,5

-1,23

0,0597

2,0895

0,0482198

68-73

70,5

352,5

24851,25

67,5

-0,69

0,1295

4,5325

3,5793695

74-79

76,5

459

35113,5

73,5

-0,14

0,3645

12,7575

0,1471795

80-85

82,5

660

54450

79,5

0,39

0,1996

6,986

2,7344713

86-91

88,5

619,5

54825,75

85,5

0,94

0,1081

3,7835

0,083824

91,5

1,48

Jumlah

493,
5

2629,5

201660,8

Xhitung

f0

ft

0,083824

Interval

8,736649

Langkahlangkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:
1.

Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2.

Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:


z=

Keterangan:
: nilai rata-rata

S : nilai standar deviasi


3.

Menentukan Z tabel

Z
-2,331 -1,7852 -1,2395 -0,6938 -0,1481 0,39759 0,943296 1,489005
Batas
Kelas
Luas Z 0,4043 0,4744 0,4147 0,2852 0,0793 0,1293
0,3289
0,437
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 50 - 55
0,4744 0,4043 = 0,0701
b. Kelas 56 61
0,4744 0,4147 = 0,0597
c. Kelas 62 - 67
0,4147 - 0,2852 = 0,1295
d. Kelas 68 73
0,2852 + 0,0793 = 0,3645
e. Kelas 74 79
0,0739 + 0,1293 = 0,2086
f. Kelas 80 85
0,3289 0,1293 = 0,1996
g. Kelas 86-91
0,4370 0,3289 = 0,1081
4.

Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:


ft = f x luas z tabel

5.

Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:


x2 =
Keterangan:
x2 : nilai tes kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi
ft : frekuensi yang diharapkan

6.

Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai


kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7.

Menguji hipotesis normalitas


Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 6 pada taraf signifikansi 5%
adalah 12,592. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan
nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung <

X2tabel, artinya Ha

diterima (data terdistribusi normal).

B. Kelas XI IPA 1 (Kontrol)


Perolehan Nilai Posttest Kelas XI IPA 1
50

55

55

55

55

50

60

60

60

60

65

60

65

65

65

65

65

65

70

70

70

70

75

70

75

75

75

80

80

75

80

80

85

90

90

80

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas XI IPA 2


Interval
50 - 57
58 - 65
66 - 73
74 - 81
82 - 89
90 - 97

Jumlah

xi

fi,xi

fi,xi2

Batas
kelas

Z Batas
kelas

luas Z
tabel

f0

ft

53,5

321

17173,5

49,5

-1,66006501

0,115

4,14

0,835652174

61,5

676,5

41604,75

57,5

-0,98094751

0,2186

11

7,8696

1,245222649

69,5

347,5

24151,25

65,5

-0,30183

0,2622

9,4392

2,087729536

77,5

775

60062,5

73,5

0,377287503

0,2088

10

7,5168

0,820333418

85,5

85,5

7310,25

81,5

1,056405008

0,1051

3,7836

2,047898552

93,5

280,5

26226,75

89,5

1,735522513

0,0338

1,2168

2,613249704

97,5

2,414640018

441

2486

176529

Xhitung

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:

9,39146119

1.

Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran

2.

Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

z=
Keterangan:
: nilai rata-rata
S : nilai standar deviasi
3.

Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas

-1,6601

-0,9809

-0,3018

0,37729

1,05641

1,73552

2,41464

Luas Z Tabel

0,4515

0,3365

0,1179

0,1443

0,3531

0,4582

0,492

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:


a. Kelas 50 57
0,4515 - 0,3365 = 0,115
b. Kelas 58 65
0,3365 - 0,1179 = 0,2186
c. Kelas 66 73
0,1179 + 0,1443 = 0,2622
d. Kelas 74 81
0,3531 - 0,1443 = 0,2088
e. Kelas 82 89
0,4582 - 0,3531 = 0,1051
f. Kelas 90 - 97
0,492 - 0,4582 = 0,0338
4.

Menghitung nilai ft (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:


ft = f x luas z tabel

5.

Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:


x2 =
Keterangan:
x2 : nilai tes kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi

ft : frekuensi yang diharapkan


6.

Menentukan jumlah kai kuadrat hitunga (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai


kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7.

Menguji hipotesis normalitas


Nilai X2tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan
nilai X2hitung dengan X2tabel, Didapatkan nilai X2hitung <
diterima (data terdistribusi normal).

X2tabel, artinya Ha

UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST

Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
=

Keterangan:
F = koefisien F tes

= varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar


= varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :

(
( 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:


1) Jika
2) Jika

<

, maka data dinyatakan homogen.

>

, maka data dinyatakan tidak homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen


Interval

Frekuensi
(fi)

Batas
kelas

25 31
32 38
39 45
46 52
53 59
60 66

2
5
11
6
4
7

24,5
31,5
38,5
45,5
52,5
59,5
66,5

Jumlah

35

Nilai
Tengah
(xi)
28
35
42
49
56
63
273

xi2

fi.xi

fi.xi2

1568

56

1568

6125

175

6125

19404

462

19404

14406

294

14406

12544

224

12544

27783

441

27783

13279

1652

81830

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol


Interval

Frekuensi
(fi)

Batas
Kelas

Titik
Tengah
(xi)

25 - 30
31 - 36
37 42
43 48
49 54
55 - 60
61 - 66

5
1
5
9
4
7
5

24,5
31,5
36,5
42.5
48,5
54,5
60,5

27,5
33,5
39,5
45,5
51,5
57,5
63,5

Jumlah

36

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi


1. Kelas Eksperimen
=
=
=
=
=

35 (

(
( 1)

)(
35(35 1)

)
)

2.864.050 2.729.104
1.190
134946
1.190

113,4

= 10,648 10,65

xi2

fi . xi

fi . xi2

756,25

137,5

3781,25

1122,25

33,5

1122,25

1560,25

197,5

7801,25

2070,25

409,5

18632,3

2652,25

206

10609

3306,25

402,5

23143,8

4032,25

317,5

20161,3

15499,8

1704

85251

2. Kelas Kontrol
=
=
=
=
=

36 (

(
( 1)

)(
36(36 1)

3.069.036 2.903.616
1260
165.420
930

131,286

= 11,46 11,5
C. Menentukan Nilai

dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai


=
=
=

adalah

(11,5)
(10,65)
132,25
113,4

= 1,1662 1,2

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai


dengan

. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai

adalah sebesar 1,76. Maka terlihat nilai


dan H0 ditolak (data dinyatakan homogen).

<

(36;35)

, sehingga Ha diterima

UJI HOMOGENITAS HASIL POSTTEST

Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
=

Keterangan:
F = koefisien F tes

= varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar


= varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :


=

(
( 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:


<

1) Jika

>

2) Jika

, maka data dinyatakan homogen.


, maka data dinyatakan tidak homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen


Interval

Frekuensi
(fi)

Batas
Kelas

Titik
Tengah
(xi)

xi2

fi . xi

fi . xi2

50-55

49,5

52,5

2756,25

105

5512,5

56-61

55,5

58,5

3422,25

175,5

10266,75

62-67

61,5

64,5

4160,25

258

16641

68-73

67,5

70,5

4970,25

352,5

24851,25

74-79

73,5

76,5

5852,25

459

35113,5

80-85

79,5

82,5

6806,25

660

54450

86-91

85,5

88,5

7832,25

619,5

54825,75

Jumlah

35

35799,75

2629,5

201660,8,8

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol


Interval

Titik
Frekuensi Batas
Tengah
(fi)
Kelas
(xi)

50 57
58 - 65
66 73
74 81
82 89
90 - 97

6
11
5
10
1
3

Jumlah

36

49,5
57,5
65,5
73,5
81,5
89,5

53,5
61,5
69,5
77,5
85,5
93,5

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi


1. Kelas Eksperimen
=
=
=
=
=

35 (

(
( 1)

)(
35(35 1)

)
, )

7.058.126 6.914.270,25
1.190
143.855,75
1190

120,887

= 10,99 11

xi2

fi . xi

fi . xi2

2862,25
3782,25
4830,25
6006,25
7310,25
8742,25

321
676,5
347,5
775
85,5
280,5

17173,5
41604,8
24151,3
60062,5
7310,25
26226,8

33533,5

2486

176529

2. Kelas Kontrol
=
=
=
=
=

36 (

(
( 1)

)(
36(36 1)

6.355.044 6.180.196
1260
174.848
1260

138,768

= 11,779 11,78
C. Menentukan Nilai

dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai


=
=
=

adalah

(11,78)
(11)
138,77
121

= 1,14685 1,15

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai


dengan

. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai

adalah sebesar 1,76. Maka terlihat nilai


dan H0 ditolak (data dinyatakan homogen).

<

(36;35)

, sehingga Ha diterima

UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,
maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

dimana
Keterangan :

= rata-rata data kelompok 1


= rata-rata data kelompok 2
= varians gabungan kedua kelompok
= varians kelompok 1
= varians kelompok 2
= jumlah anggota kelompok 1
= jumlah anggota kelompok 2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
>

1) Jika

<

2) Jika

, maka

diterima dan

ditolak.

, maka

diterima dan

ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai


1.

adalah sebagai berikut:

Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:


= 47,2

= 47,3333

=(11,652)2=135,769

= (11,458)2= 131.286

2.

Menentukan nilai standar deviasi gabungan (


=
=

1)

+ ( 1)
+ 2

(35 1)135,769 + (36 1) 131. 286


35 + 36 2

=
=

4616,15 + 4595,01
69
9209,16
69

dsg = 133,466
= 11,55

3.

Menentukan nilai

=
=
=

47,3333 47,2
11,55

0,1333
2.74

= 0,048 0,05

4.

Menentukan nilai
Derajat kebebasan untuk mencari
=

Pada taraf signifikansi 5% nilai

5.

2 = 35 + 36 2 = 69
untuk

= 69 adalah 1.667

Menguji Hipotesis
Karena

6.

adalah

<

, maka

diterima dan

ditolak.

Memberikan Interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada
konsep fluida statis.

UJI HIPOTESIS HASIL POSTTEST

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,
maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

dimana
Keterangan :

= rata-rata data kelompok 1


= rata-rata data kelompok 2
= varians gabungan kedua kelompok
= varians kelompok 1
= varians kelompok 2
= jumlah anggota kelompok 1
= jumlah anggota kelompok 2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
>

1) Jika

<

2) Jika

, maka

diterima dan

ditolak.

, maka

diterima dan

ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai


1.

adalah sebagai berikut:

Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil posttest diperoleh:


= 75,12857
= 69,0556

=(10,99488)2= 120,8874

2.

= (11,78)2= 138,768

Menentukan nilai standar deviasi gabungan (


=
=

1)

+ ( 1)
+ 2

(35 1)120,8874 + (36 1) 138,768


35 + 36 2

=
=

4110,1716 + 4856,88
69
8967.0516
69

dsg = 129.957

=11,39 11,4

3.

Menentukan nilai

=
=
=

75,12857 69,0556
11,4

6,07297
2,70

= 2.249 2.25

4.

Menentukan nilai
Derajat kebebasan untuk mencari
=

Pada taraf signifikansi 5% nilai

5.

2 = 35 + 36 2 = 69
untuk

= 69 adalah 1.667

Menguji Hipotesis
Karena

6.

adalah

>

, maka

diterima dan

ditolak.

Memberikan Interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95 %, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan LKS
berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.

LAMPIRAN D
MIND MAP SISWA

LEMBAR KERJA SISWA


BERBASIS MIND MAP
PERTEMUAN 1

FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH

DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit

NAMA

NO. ABSEN :
KELAS

Kelompok

LEMBAR KERJA SISWA


BERBASIS MIND MAP
PERTEMUAN 2

FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH

DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit

NAMA

NO. ABSEN :
KELAS

Kelompok

LEMBAR KERJA SISWA


BERBASIS MIND MAP
PERTEMUAN 3

FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH

DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit

NAMA

NO. ABSEN :
KELAS

Kelompok

PETUNJUK PENGGUNAAN LKS 2

1. Baca

terlebih

dahulu

kompetensi

dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran.


2. Pahami dengan seksama setiap kata yang
bercetak tebal atau berwarna.
3. Buatlah rangkuman dalam bentuk mind map
dengan imajinasi dan pemahamanmu, tanpa
melihat teman sekelompok mu.
4. Kerjakan soal-soal yang disediakan di LKS
5. Silahkan bertanya bila ada hal-hal yang belum
kamu pahami!!

PETUNJUK PENGGUNAAN LKS 1

1. Sebelum menggunakan LKS ini, isilah biodata


dengan lengkap dan duduk dengan kelompok
yg sudah ditentukan sebelumnya.
2. Baca

terlebih

dahulu

kompetensi

dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran.


3. Pahami dengan seksama setiap kata yang
bercetak tebal atau berwarna.
4. Buatlah rangkuman dalam bentuk mind map
secara individu
5. Diskusikan setiap permasalahan yang ada di
LKS bersama kelompok mu.(aktif bertanya
kepada teman sekelompok mu yang sudah
paham)
6. Isi setiap pertanyaan diskusi di LKS masingmasing, untuk dipahami kembali dirumah.
7. Silahkan bertanya bila ada hal-hal yang belum
kamu pahami!!
8. Bila kamu sudah selesai melakukan diskusi dan
mengisi semua pertanyaaan yang ada di LKS,
silahkan perwakilan dari kelompokmu untuk
mempresentasikan hasil diskusimu di depan
kelas.

PETUNJUK PENGGUNAAN LKS 3

1. Sebelum menggunakan LKS ini, isi biodata


kamu dengan lengkap dan duduk dengan
kelompok yg sudah ditentukan sebelumnya.
2. Baca

terlebih

dahulu

kompetensi

dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran.


3. Pahami dengan seksama setiap kata yang
bercetak tebal atau berwarna.
4. Buatlah rangkuman dalam bentuk mind map
dengan imajinasi dan pemahamanmu, tanpa
melihat teman sekelompokmu.
5. Diskusikan setiap permasalahan yang ada di
LKS bersama kelompokmu (aktif bertanya
kepada

teman

sekelompokmu

yang

sudah

paham)
6. Isi setiap pertanyaan diskusi di LKS masingmasing, untuk dipahami kembali dirumah.
7. Silahkan kamu tanyakan bila ada hal-hal yang
belum kamu pahami!!
8. Bila kamu sudah selesai melakukan diskusi dan
mengisi semua pertanyaaan yang ada di LKS,
silahkan perwakilan dari kelompokmu untuk
mempresentasikan hasil diskusimu di depan
kelas.

2014

FLUIDA STATIS

Kompetensi Dasar
2.1.

Menganalisis

hukum-hukum

yang

berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Hasil Belajar


1. Mendefinisikan Fluida dan Fluida Statis
2. Mendeskripsikan

konsep

tegangan

permukaan
3. Memformulasikan gejala Kapilaritas

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan fluida, fluida statis dan fluida dinamis
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Siswa dapat memformulasikan gejala kapilaritas

B. Apresepsi
Pernahkah kamu melihat seekor nyamuk
hinggap di pemukaan air, embun pagi di
dedaunan? Apakah yang menyebabkan hal
itu terjadi? Untuk mengetahui jawaban
tersebut simak uraian berikut ini. ^0^
Gambar 8.1 nyamuk hinggap dipermukaan air.

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

C. Tinjauan Konsep
Tentu kamu masih ingat 3 (tiga) wujud zat, yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu isilah bagan di bawah ini ^o^

Wujud zat

..

Setelah kamu mengisi bagan di atas mari kita pelajari fluida dan
adakah hubungannya dengan ketiga zat diatas??
Perhatikan!!!

1.

FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Dari ketiga wujud zat yang

kamu tulis di atas, zat apa sajakah yang termasuk fluida ?............
a. Klasifikasi fluida
STATIS

Berarti

DINAMIS

Berarti

FLUIDA

b. Fluida Statis
Zat cair yang berada dalam bak atau gas di dalam wadah tertutup
merupakan contoh fluida statis, fluida yang diam. Pada bab 8 ini kita
akan membahas mengenai fluida statis. Setelah kamu mempelajari bab
ini diharapkan mampu menjelaskan konsep tegangan permukaan,
kapilaritas, tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum Archimedes,
viskositas.

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

2. Tegangan Permukaan pada Zat Cair


Kamu pernah melihat fenomena-fenomena
seperti Gambar
fenomena

ini

8.2

disamping? Fenomena-

tentu

menimbulkan

banyak

pertanyaan di pikiran kamu. Kenapa hal itu bisa


terjadi? Apa penyebabnya?
(a)

(b)

(c)

Gambar 8.2 (a) nyamuk yang hinggap di permukaan air,

Untuk menjawab semua pertanyaan itu,

(b) air yang hampir membentuk bola di atas daun

mari kita jelajahi dan pahami uraian


berikut ini.

dan (c) silet dapat mengapung di atas permukaan air.

Setiap zat terdiri atas partikel-partikel.


Kamu pernah melihat fenomena-fenomena seperti
gambar 8.3 (a), kapur tulis yang dapat menempel
pada papan tulis dan gambar 8.3 (b) minyak sayur
dengan air yang tidak bisa menyatu. Mengapa
fenomena tersebut bisa terjadi? Hal ini pernah
kamu pelajari di fisika SMP mengenai macammacam gaya tarik antar partikel. Isilah bagan di
bawah ini ;)
(a)

(b)

Gambar 8.3 fenomena (a) kapur dengan papan tulis


(b) air dengan minyak

Gaya tarik
antar partikel

Sejenis
Tidak

Disebut

Disebut

sejenis
Setelah mengisi bagan di atas, kamu sudah mengetahui apa itu kohesi dan
adhesi. Pada kasus Gambar 8.2 gaya kohesi dan adhesi

sangat berperan di

dalamnya, mengapa? Karena pada permukaan air tersebut bekerja gaya kohesi dan
juga resultan gaya yang menyebabkan permukaan zat cair menegang, sifat tersebut
dinamakan tegangan permukaan pada zat cair.
Secara teori definisi tegangan permukaan zat cair adalah besarnya gaya yang

dialami oleh setiap satuan panjang pada permukaan zat cair.

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

Secara sistematis:
Untuk 1 permukaan, seperti
Gambar 8.2 .
=

. . . . . pers 8.1

Akan terdapat 2 permukaan,


seperti lapisan sabun, maka
=

. . . . . . pers. 8.2

Keterangan:

Gambar 8.3 tegangan permukaan

= tegangan permukaan (N/m)


F = Gaya (N)
L = panjang permukaan (m)

kawat L oleh dua permukan

Untuk mempermudah mengingat, kalian coba


membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

2014

FLUIDA STATIS

3.

Gejala Meniskus

Tentu
permukaan

kamu

dapat

kedua

membedakan

cairan

seperti

Gambar 8.4 disamping. Permukaan air


dalam tabung melengkung ke bawah
Mengapa demikian?

(a) AIR

(b) RAKSA

Gambar 8.4 (a) keadaan permukaan air dan


(b) raksa pada tabung transparan

Simaklah uraian berikut ini!!!


a.

Pengertian Meniskus

Melengkungnya permukaan zat cair dikarenakan adanya gaya kohesi


(gaya tarik menarik antara partikel sejenis) dan gaya adhesi ( gaya tarik
menarik antara partikel tidak sejenis ) pada zat cair dan dinding kaca.
Kelengkungan permukaan zat cair dalam tabung dinamakan meniskus.
b. Sifat sifat meniskus pada zat cair yang berbeda
1)

Air
Pada Gambar 8.5 disamping, menjelaskan bahwa gaya kohesi (Fk) air lebih kecil

dari pada gaya adhesi (Fa) air dan kaca, sehigga resultan
gaya akan mengarah keluar. Akibatnya air dalam tabung
kaca melengkung keatas pada bagian yang menempel di
dinding kaca dan sudut kontak antara permukaan air
dengan

kaca membentuk sudut lancip yaitu (

Kelengkungan permukaan air

< 90o).

dalam tabung disebut

meniskus cekung. Pada meniskus cekung, air membasahi


dinding tabung contohnya air di dalam gelas.
Gambar 8.5 sudut kontak ( ) air
dengan kaca atau bejana.

2)

Raksa
Pada Gambar 8.6 disamping, menjelaskan bahwa gaya kohesi (Fk) raksa lebih

besar daripada gaya adhesi (Fa) raksa dan kaca, sehingga resultan gaya mengarah ke
dalam. Akibatnya, raksa dalam tabung kaca melengkung
ke bawah pada bagian yang menempel di dinding kaca dan
Sudut kontak yang terjadi pada permukaan air raksa
dengan kaca membentuk sudut tumpul yaitu (90o <

<

180 ). Kelengkungan permukaan air raksa dalam tabung


disebut meniskus cembung. Sehingga raksa tidak dapat
membasahi diding tabung, contohnya air raksa yang
terdapat pada termometer.
Gambar 8.6 sudut kontak ( ) raksa
dengan kaca atau bejana.

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

4. Gejala Kapilaritas
Perhatikan Gambar 8.5 diperlihatkan 2 pipa kapiler (a)
dimasukan ke dalam air dan (b) dimasukan ke dalam raksa.
Coba amati permukaan air dan permukaan raksa pada gambar
disamping. Apa yang terjadi? Kemukakan jawabanmu dibawah
ini!!!
............................................. ......
....................................................
....................................................

(B)

(A)

Gambar. 8.5 (A) permukaan air pada pipa kapiler


(B) permukaan raksa pada pipa kapiler.
Setelah menjawab pertanyaan di atas, kamu pasti ingin mengetahui kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Untuk mengetahui jawabannya mari kita simak uraian dibawah ini!!! ^v^

Tegangan permukaan ( ) menyebabkan permukaan zat cair melengkung. Jika


permukaan zat cair dalam pipa kapiler lebih tinggi dari permukaan luarnya (lihat
gambar 8.5 A) maka sudut kontaknya kurang dari 90o atau meniskus cekung. Jika
permukaan zat cair dalam pipa kapiler lebih rendah dari permukaan luarnya (lihat
gambar 8.5 B) maka sudut kontaknya lebih besar dari 90o atau meniskus cembung.

a. Pengertian Gejala kapilaritas


Gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler
disebut dengan gejala kapilaritas. Naik turunnya permukaan zat cair dalam
pipa kapiler dipengaruhi oleh gaya tegangan permukaan dan berat zat cair
itu sendiri.

b. Formulasi kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler

air
air

F= .L
= ( cos ) (2 r)

Gaya tegangan permukaan

w =m . g =

air

Vg=

r2h g

Berat zat cair yang naik


Gambar 8.6 analisis gejala kapiler

Ketinggian maksimum yang dapat di capai zat cair adalah ketika dalam keadaan
seimbang: berat zat cair yang naik dalam pipa kapiler = gaya tegangan permukaan

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

w=F

m.g = . L
r h g = 2 r cos
rh g = 2 cos
2

Dimana :
= Tegangan Permukaan (N/m)

h=

= sudut kontak
r = jari-jari pipa kapiler (m)
h = ketinggian kolom cairan (m)

. . . . . pers 8.3

Jika h bernilai positif (+) berarti zat


naik, sedangkan jika h bernilai
negatif berarti zat turun

c. Manfaat dan masalah gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari


1) Manfaat gejala kapilaritas
a) Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
ju cairan
b) Kertas hisap yang dapat menghisap
c) Naiknya nutrisi dari akar ke daun
d) Sumbu pada lilin
e) Pada manusia, hemoglobin darah akan mengambil oksigen dari paru, dan
oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler.
2) Masalah gejala kapilaritas
a) Basahnya dinding rumah pada musim hujan
b) Tembok rumah yang retak akibat pori-pori tembok yang menyerap air
dalam tanah
c) Lumut yang menempel di dinding tembok
d) Cat tembok yang rusak akibat air yang terserap tembok

Gambar 8.7 retaknya tembok akibat gejala kapiler dan kertas serap berubah warna

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS
Untuk mempermudah mengingat, kalian coba
membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

2014

FLUIDA STATIS

Kamu mau pintar??? Ayoo jawab


pertanyaan di bawah ini dengan
benar!!!

jawablah

beberapa

kasus

di

bawah

ini,

dan

berikan

kesimpulan dan jawaban yang benar!!!


1. Sebuah silet yang terbuat dari logam dapat dibuat mengapung di
atas permukanaan air karena adanya gaya yang bekerja pada silet.
Benar atau salahkah pernyataan ini? Jelaskan.

...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
2. Jatuhkan satu tetes raksa, air, dan alkohol pada permukaan kaca
yang bersih. Tetes raksa hampir berbentuk bola sempurna. Tetes
air berbentuk bola datar, tetes alkohol tersebar merata
sepanjang permukaan kaca. Jelaskan pengamatan ini berdasarkan
gaya kohesi partikel raksa, air, dan alkohol .

...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan perlahan-lahan di
atas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air 7 x 10 -2 N/m,
maka besarnya gaya pada permukaan tersebut adalah.

...........................................................
...........................................................
...........................................................

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

10

2014

FLUIDA STATIS

..............................................................
.............................................................
4. Salah satu masalah gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
adalah tembok retak akibat air hujan. Jelaskan kenapa hal ini bisa
terjadi berdasarkan gejala kapilaritas.

...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
5. Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan
tegak lurus ke dalam air (

air = 1000 kg/m3). Jika tegangan

permukaan air 0.1 N/m, sudut kontaknya 60o,

dan percepatan

gravitasi 10 m/s , maka kenaikan air dalam pipa kapiler adalah . . . .

...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................

Guru
Nilai

Paraf

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

11

2014

FLUIDA STATIS

Kompetensi Dasar
2.1.

Menganalisis

hukum-hukum

yang

berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Hasil Belajar


1. Memformulasikan

konsep

tekanan

Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memformulasikan konsep tekanan hidrostatis
2. Siswa dapat memformulasikan hukum pascal

B. Apersepsi
Pernahkah kamu melihat pompa pengangkat
mobil di bengkel dan dongkrak hidrolik?
Jika iya, bagaimanakah cara kerja dari
benda-benda tersebut? Untuk mengetahui
jawaban tersebut simak uraian berikut ini.
Gambar 8.7 Pengangkat Mobil

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

C. TEKANAN
LETS TRY!!!
Coba kamu tekan kulit lengan kalian dengan telapak ibu jari dan kuku
kalian. mana yang terasa lebih sakit? Dengan telapak ibu jari atau kuku?
Mengapa demikian???
Kemukakan jawaban kalian di bawah ini!

............................................................................
............................................................................
...........................................................................
Secra teori tekanan didefinisikan
sebagai gaya dibagi luas
penampang
Secara sistematis ditulis dengan
P=

. . . . . . . Persamaan 8.4
2

Satuan dalam SI N/m atau Pascal

Keterangan:
P = Tekanan (N.m-2) /Pascal (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)

Dimensi tekanan adalah ML-1T-2, didapat dari persamaan 8.4


yaitu P =

= M L-1T-2. Dimana M dimensi massa, L

dimensi panjang, dan T dimensi waktu.


1. Tekanan

Tahukan Anda
mengapa pisau atau
pasak bentuknya
runcing?

Untuk
menjawab
pertanyaan ini Marilah kita
tinjau persamaan 8.1. ;)

Pada zat padat, tekanan yang dihasilkan hanya ke bawah (jika pada
zat padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat hanya bekerja gaya
gravitasi).

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS
Hei kawan!! ^0^coba
kalian Perhatikan gambar
dibawah ini, sepatu
manakah yang memiliki
tekanan yang terbesar?

Tulislah pendapatmu di bawah ini!!! ^0^

............................................................................
............................................................................
2. Tekanan pada fluida
Ketika anda sedang menyelam di kedalaman air,
maka anda akan merasakan adanya tekanan pada
telinga anda . Semakin dalam menyelam maka
semakin besar tekanan yang dirasakan. Hal ini di
sebabkan karena tekanan yang bekerja pada

fluida menyebar ke segala arah


, dan
semakin dalam ke bawah fluida, semakin besar
tekanannya.

Gambar 8.8 seorang perenang akan mendapatkan


tekanan dari segala arah oleh fluida.

Tekanan didalam fluida diam yang


diakibatkan oleh adanya gaya
gravitasi yang bekerja pada tiap
bidang fluida disebut tekanan

hidrostatik

Gambar 8.9 tekanan hidrostatik

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Besar tekanan hidrostatik dirumuskan secara matematis:


Ph =

Ph =

Keterangan:

g h ............. persamaan 8.5

Dalam Hukum pokok hidrostatika:

Ph = tekanan hidrostatis ( N/m2 )


= massa jenis zat cair ( kg/m3 )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )

semua titik yang terletak pada suatu hbidang


datar didalam zat cair (bejana
= kedalaman zat cair ( m )

berhubungan) yang sejenis memiliki tekanan yang sama

Gambar 8.10 tekanan dalam fluida tidak bergantung pada bentuk wadah.

Gambar 8.10 membuktikan bahwa fluida yang berada dalam bejana


berhubungan tinggi permukaannya sama, yang menunjukan bahwa tekanan
hanya bergantung pada kedalaman, bukan pada bentuk wadah.
Perlu diperhatikan dengan hati-hati bahwa tekanan yang kita tentukan
dengan Persamaan (8.5) di atas merupakan hidrostatis .Tekanan di suatu titik
didalam zat fluida yang sebenarnya , disebut Tekanan absolut atau
tekanan mutlak dapat dihitung dengan rumus :
P
= Po + P h
P
= Po + g h . . . . . . persamaan 8.6
Keterangan:
P = tekanan mutlak
Po = tekanan atmosfir/tekanan udara luar
Ph = tekanan hidrostatis
Hukum pokok hidrostatika dapat diterapkan untuk menentukan massa
jenis zat cair dengan menggunakan pipa U atau bejana berhubungan yang
terbuka dengan gambar dibawah ini:
Praksa= Pair
Patm + Ph1 = Patm + Ph2
h1 g =
Praksa

Pair

h2 g
. . . persamaan 8.7

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Contoh soal :
Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang massa
jenisnya 1 gr/m3. Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan minyak, massa
jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan perbedaan ketinggian permukaan air dan
minyak pada kedua kaki tabung?
Minyak

ha

hm = 5 cm

Pm

Air

Pa
Jawaban
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 5 cm
Dit : = . . . .?

Jawab:
Pa = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g ha = g hm
ha =
x hm
ha =

g hm

x 5 cm

ha = 4 cm

= hm ha

= 5 cm 4 cm
= 1 cm

Untuk mempermudah mengingat , kalian coba


membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

D. Hukum Pascal
Blaise Pascal, seorang ilmuan Prancis
(1623-1662),secara teori menyatakan
bahwa tekanan yang diberikan dari
luar pada suatu fluida ruang
tertutup, akan diteruskan oleh zat
cair kesegala arah dengan sama
rata pernyataan ini dikenal dengan
bunyi Hukum Pascal

Dapat digambarkan
seperti di bawah ini

P5

Jika zat cair dalam bejana diberikan

Piston
P1

tekanan sebesar P, maka setiap bagian zat

Zat cair
P4

cair dan dinding bejana mengalami tekanan


sebesar P

P2

Gambar 8.11 tabung penyemprot pascal

Perhatikan gambar bejana disamping ini!^^

F1

penampang A1 diberi tekanan P1 dan akan


diteruskan kesegala arah oleh fluida,
sehingga menekan penampang A2 sehingga
sistematika hukum Pascal dapat ditulis:

A1

F2

A2

Gambar 8.12 pompa hidrolik

P1 = P 2

. . . . . . Pers 8.8

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Dalam

kehidupan

sehari-hari

aplikasi

hukum

pascal

banyak

dimanfaatkan membantu pekerjaan manusia contohnya dongkrak


hidrolik, pompa hidrolik, pengempres hidrolik dan rem hidrolik.

Gambar 8.13 pengangkat hidrolik mobil

Gambar 8.14 Dongkrak hidrolik

Prinsip kerja pengangkat hidrolik mobil dan dongkrak hidrolik


Pada bengkel mobil yang
besar,
untuk
memperbaiki
bagian bawah mobil atau untuk
mencucinya,
mobil
diangkat
dengan mesin pengangkat mobil,
seperti pada Gambar 8.9.
Prinsip kerja mesin pengangkat
mobil ini pada dasarnya sebuah
wadah
berbentuk
U
yang
memiliki dua buah silinder yang
ukurannya berbeda, silinder
kecil
adalah
tempat
kita
mengerahkan gaya, sedangkan

silinder besar adalah tempat


penyimpanan mobil yang akan di
angkat. Fluida yang digunakan
biasanya berupa minyak.
Dongkrak hidrolik biasanya
digunakan
untuk
keperluan
mengganti ban mobil. Dongkrak
hidrolik ini sudah menjadi alat
yang harus ada di dalam mobil,
sehingga bentuknya pun cukup
kecil
dan
sederhana
penggunaannya, seperti pada
Gambar8.10.

Untuk mempermudah mengingat , kalian coba


membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

FLUIDA STATIS

Anda mau pintar??? Ayoo jawab


pertanyaan di bawah ini dengan
benar !!! :)

Diskusikanlah beberapa kasus dibawah ini, dan


berikan kesimpulan dan jawaban yang benar !!!
1.

Mengapa binatang yang berat (misalnya gajah) cenderung


memiliki kaki yang lebar??
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
........................................

2.

Mengapa mobil yang ukurannya besar lebih banyak rodanya


dibandingkan dengan mobil yang ukurannya kecil?
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
........................................

3. Suatu tempat didasar danau memiliki kedalaman 20 m. jika


massa jenis air danau 1 g/m3, percepatan gravitasi g = 10
m/s2, dan tekanan diatas permukaan air sebesar 1 atm,
tentukan:
a. Tekanan hidrostatik di danau tersebut,
b. Tekanan total di danau tersebut

............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
...........................................................

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

10

FLUIDA STATIS

4. pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter pengisap


1:40. Pada pengisap besar dimuati mobil 32000 N seperti
pada gambar diatas. Agar seimbang, pada pengisap kecil
diberi gaya sebesar ....

........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
5. Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air ( = 1.000 kg/m3),
kemudian salah satu kakinya diisi minyak setinggi 10 cm. Jika
selisih permukaan air pada kedua kaki 8 cm, berapakah massa
jenis minyak?

........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
................................................

Guru

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semester Genap

11

2014

FLUIDA STATIS

Kompetensi Dasar
2.1.

menganalisis

hukum-hukum

yang

berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Hasil Belajar


1. Memformulasikan hukum Archimedes
2. Mendeskripsikan konsep viskositas

A.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan
tenggelam
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika
sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep viskositas
B. Apresepsi
Pernahkah kamu melihat atau menumpangi
kapal laut? Jika iya, tahu kah kamu massa
jenis besi lebih besar daripada air laut,
tetapi mengapa kapal laut yang terbuat dari
besi

mengapung

mengetahui

di

atas

jawabannya

air?

Untuk

simaklah

uraian

berikut ini !!!


Gambar 8.15 kapal tempur yg terbuat dari besi
Yang dapat mengapung di laut

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

C. HUKUM ARCHIMEDES
LETS TRY!!!
Pernahkah kamu menggendong teman mu di dalam air terasa lebih ringan
dibandingkan ketika di darat? Jika ya, Mengapa demikian? Kemukakan
pendapatmu dibawah ini

............................................................................
............................................................................
............................................................................
Patm
h1
F

F
F

h1

F1 = P1A

h2

Luas A

h2

F 2 = P2 A

Gambar 8.16 gaya apung pada benda yang dibenamkan merupakan akibat bertambahnya tekanan
terhadap bertamabahnya kedalaman

Perhatikan Gambar 8.16 ketika seluruh bagian silinder tercelup kedalam


air, bagian atas silinder berada pada kedalaman h1, sedangkan bagian
bawahnya pada kedalaman h2. Maka gaya-gaya yang terjadi pada silinder
adalah sebagai berikut:

F1 = P1A = gaya ke bawah, dengan P1 = Patm + gh1


Jadi : F1 = ( Patm +

gh1) A

F2 = P2A = gaya ke atas, dengan P2 = Patm + gh2


Jadi : F2 = ( Patm +

gh2) A

Dengan demikian, selisih gaya yang bekerja pada silinder adalah yang
bertindak sebagai gaya apung = gaya Archimede (Far). Gaya Archimedes
merupakan gaya reaksi zat cair terhadap benda yang tercelup, sehingga

benda terasa lebih ringan. yang besarnya dapat kita cari dengan persamaan
berikut ini:

Far = F2 F1
= P2A P1A
= (Patm + gh2)A (Patm + gh1)A

KR
(Kamus Rumus)
Vsilinder = A (h)

= gA (h2-h1)
m =

= gVtercelup
Far

= m.g

Dan

. . . . . . Pers 8.9

mg = berat fluida yang di pindahkan

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

Naaaah!!! Sekarang, apa yang dapat kamu simpulkan dari


persamaan 8.9? jika kamu menyimpulkannya dengan benar
maka kamu bisa menemukan bunyi hukum Archimedes ^-^
Tulislah kesimpilanmu dihalaman berikutnya. okey

Ahhaaa!!!

Emmmmm, apa

Aku tahu jawabanya

yaaa

^0^

kesimpulannya???

. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.............................. .
................................
. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
... ................ ...........
................................
D. Keadaan benda yang tercelup dalam zat cair
1. Terapung
Keadaan dimana hanya sebagian volume benda yang
tercelup

didalam

zat

cair.

Gambar

8.17

menggambarkan benda terapung


Berdasarkan Hukum I Newton yaitu:

=0
+

=0

Gambar. 8.17 Benda terapung

=0

Berdasarkan gambar disamping maka Dapat dirumuskan sebagai berikut:


Dalam keadaan seimbang :

=0

Fapung w = 0
Fapung

mfluida . g

=w
= mbenda . g

gVtercelup=
Vtercelup =

gVbenda
Vbenda

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

Vtercelup

Karena Vt (volume benda yang tercelup) lebih kecil dari pada V b (volume
benda seluruhnya), maka syarat benda mengapung adalah :

<

yang artinya massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida.
Contoh soal:
Sebuah kubus gabus massa jenisnya 0,4 gr/cm3 dicelupkan ke dalam air. Jika
volume kubus tersebut adalah 25 m3. Tentukan volume kubus yang tercelup
dalam air?
Penyelesaian:
Diketahui:
Vb

= 0,4 gr/cm3 = 400 kg/m3


= 25 m3
= 1000 kg/m3

Ditanyakan :
Vtercelup = . . . . .?
Jawab :
Vtercelup =

= 10 m3

2. Melayang
Keadaan dimana volume benda tercelup (volume zat cair yang dipindahkan)
sama dengan volume total benda melayang.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dalam keadaan seimbang :

= 0 = Fa - w = 0

Fapung = w

gVtercelup

Vtercelup =

gVbenda
Vbenda
Gambar 8.18 Benda melayang

Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume benda seluruhnya,
maka syarat benda melayang adalah

, artinya massa jenis

benda sama dengan massa jenis fluida.

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

3. Tenggelam
Keadaan dimana besar gaya apung Fapung lebih kecil
dari berat benda, juga volume benda yang tercelup
adalah

volume

benda

seluruhnya

namun

benda

bertumpu pada dasar bejana sehingga terdapat gaya


reaksi/ gaya normal (N) dasar bejana.
Dapat dirumuskan sebagau berikut:
Dalam keadaan seimbang :

=0

Far + N

Gambar 8.19 Benda tenggelam

= mbenda.g

gVtercelup + N =
N

gVb

gVbenda -

gVtercelup

Karena volume benda tercelup sama dengan volume benda seluruhnya dan
gaya normal (N) bernilai positif, maka syarat benda tenggelam adalah :

>

artinya massa jenis benda lebih besardaripada massa jenis fluida.


E. Aplikasi Hukum Archimedes
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai pada bebagai peralatan
yang sederhana maupun modern seperti: hidrometer, kapal selam, kapal laut,
balon udara, jembatan ponton dan galangan kapal

Balon udara
Gambar 8.20 jembatan Ponton, Kaoal Selam, dan Balon udara

kapal laut dapat mengapung di lautan karena,


badan kapal terbuat dari besi yang berongga.
Ini

menyebabkan

volume

air

laut

yang

dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat


besar.

Far = Vtercelup, sehingga Far menjadi

sangat besar. Naah gaya apung ini lah yang


dapat mengatasi berat total kapal sehingga
kapal laut mengapung di permukaan laut. Jika ditinjau berdasarkan konsep
massa jenis maka massa jenis besi berongga dan udara yang menempati
rongga lebih kecil dari pada massa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal
mengapung.
Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

Untuk mempermudah mengingat , kalian coba


membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

F.

VISKOSITAS
Untuk mengetahui apa itu viskositas, jawaban pertanyaan

dibawah ini !!!


Ketika kamu memasukan kelereng kedalam gelas yang berisi air dan gelas yang
berisi oli, kelereng manakah yang akan sampai dasar gelas terlebih dahulu? Kelereng
yang dimasukan kedalam gelas berisi air atau gelas berisi oli? Mengapa demikian?
Kemukakan alasanmu dibawah ini !!!
...................................................................
............................................................... ....
...................................................................

Setelah kamu menjawab pertanyaan di atas, untuk


memahami lebih lanjut apa itu viskositas, dan seperti apa
viskositas itu. Simak uraian dibawah ini!!!

Semakin besar viskositas fluida maka semakin sulit suatu fluida untuk
mengalir dan oleh karena itu viskositas menunjukan semakin sulit suatu benda
bergerak di dalam fluida. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi
antar molekul zat cair, sedangkan dalam gas viskositas timbul akibat tumbukan antar
molekul gas.
Fluida kental seperti oli memiliki koefisien viskositas ( ) besar ( = 110 x 10-3
Pa.s), sedangkan fluida tidak kental seperti air memiliki koefisien viskositas kecil ( =
1,0 x 10-3 Pa.s).
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental
yang koefisien viskositas ( ), maka benda tersebut akan mengalami gaya gesek fluida
sebesar:

F = k v . . . . . pers 8.4

Keterangan:
F = Gaya gesek fluida (N)
K = konstanta geometri benda
= Koefisien Viskositas (Pa s)
v = kelajuan (m/s)

Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845 Sir Gorge Stokes


menunjukan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola, nilai k = 6 r.
Jika kita substitusikan kedalam persamaan 8.4,maka diperoleh

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

FLUIDA STATIS

F =k v
maka
Fs= 6

. . . . . Pers 8.5

rv

Keterangan:
Fs = gaya gesek Stokes (N)
= koefisien viskositas (Pa.s)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)

Persaman diatas dikenal dengan hukum


Stokes

Fa

Naah

Fs

sekarang

perhatikan

gambar

8.9

disamping, gaya apa saja kah yang bekerja pada


bola tersebut???^0^
. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........................................
........................................

w = mg

Setelah kamu menjawab pertanyaan di


atas

Gambar 8.9 gaya-gaya yang


bekerja pada bola yang
bergerak dalam fluida

Vg +
(

kamu

akan

lebih

mudah

memahami

persamaan 8.5 di bawah ini ^v^

=0

kecepatan terminal

Fa + Fs = w
= mbg
)g +

=(
v =

)g
(

) . . . . . . . . Pers. 8.5

Keterangan :
v
R
g

= kecepatan terminal (m/s)


= koefisien viskositas (Pa s)
= jari-jati bola (m)
= percepatan gravitasi (m/s2)
= massa jenis bola (kg/m3)
= massa jenis air (kg/m3)

Untuk mempermudah mengingat , kalian coba


membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!
Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

FLUIDA STATIS

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

2014

2014

FLUIDA STATIS

Anda mau pintar??? Mari kita


berdiskusi

untuk

menjawab,

pertanyaan-pertanyaan

dibawah ini!!!
Diskusikanlah beberapa kasus dibawah ini, dan
berikan kesimpulan dan jawaban yang benar !!!

1.

Perhatikan gambar di atas, jelaskan apa yang terjadi pada


kegiatan di atas, jika di tinjau dari gaya Archimedes!
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................

2. Perhatikan gambar diatas, ketiga telur ini sama-sama memiliki


kualitas yang baik, akan tetapi ketika dicelupkan kedalam air
keadaan

telur

berbeda-beda.

Mengapa

hal

ini

bisa

terjadi?jelaskan!! (massa jenis garam > massa jenis air) ^_^

............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
.......................................................
Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

10

FLUIDA STATIS

2014

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Kalian tentu pernah mendengar fenomena di laut mati? apa
yang kalian ketahui mengenai laut merah? Dan adakah
hubungan dengan hukum Archimedes? jika ada jelaskan!

........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
..................................................................................................
4. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya 5
gr/cm3dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya
1 gr/cm3. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2, maka gaya ke
atas yang di alami benda adalah ?

.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
...................................................................................................
5. Sebuah bola yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan berdiameter
2 cm jatuh kedalam gliserinyang massa jenisnya 5,10 g/cm3
dan koefisien viskostitasnya 1,4 Pa s. Jika g = 10 m/s2,
tentukan kecepatan terminal bola tersebut ?

.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
..................................................................................................

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

11

2014

FLUIDA STATIS

Penilaian afektif dan psikomotor


Keaktifan
dalam
kelompok

Kemampuan
bekerjasama
dalam
kelompok

Keaktifan
bertanya

Keaktifan
mengeluarkan
pendapat

Total
nilai

Memeperhatikan
penjelasan guru

Guru

Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap

12

LAMPIRAN E
SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Keterangan Observasi


2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Validitas Instrumen Nontes
4. Lembar Uji Referensi
5. Biodata Penulis

Anda mungkin juga menyukai