Oleh
Ryani Fauziah
109016300009
ABSTRAK
Kata kunci
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Irwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bapak Hasian Pohan M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Ibu Fathiah Alatas, S.Pd. M.Si, selaku dosen Pembiming II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
Bapak Drs. Hamidi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Parungpanjag. Telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian disekolah yang bapak pimpin.
Bapak Drs. Banani Benny Sandra, selaku guru bidang studi fisika MAN
Parungpanjang, Bogor.
Ayahanda Arifin Rahman Firdaus, Ibunda Dede Kurniasih, yang kasih
sayangnya tak terbatas dan tak lekang oleh waktu. Doa, didikan, nasehat, dan
semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu
untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha meraih yang terbaik
untuk membuat Ibu dan Bapak bangga. Semoga Allah selalu menyayangi
keduanya. Kakakku (Lika Amaliah, S.Pd dan Rizki Purnama) dan Adikku
(Ryanti Rahmawati, Lulu Widasari, dan Julian Andini) terimakasih atas
segala doa, cinta, harapan, dan semangat yang diberikan, terimakasih atas
segalanya.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2009, adik-adik Fisika angkatan
2010 dan 2012, dan sahabat-sahabatku Roudohtul Khasanah, Nuri Kuntum,
dan Ristya Fitra Festiana yang telah memberi bantuan, inspirasi, semangat,
cinta, doa, dan motivasi, terimakasih untuk semuanya.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbinga yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakrta,
September 2014
Ryani Fauziah
ABSTRAK
Kata kunci
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Irwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bapak Hasian Pohan M.Si, selaku dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Ibu Fathiah Alatas, S.Pd. M.Si, selaku dosen Pembiming II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan
skripsi.
Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
Bapak Drs. Hamidi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Parungpanjag. Telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian disekolah yang bapak pimpin.
Bapak Drs. Banani Benny Sandra, selaku guru bidang studi fisika MAN
Parungpanjang, Bogor.
Ayahanda Arifin Rahman Firdaus, Ibunda Dede Kurniasih, yang kasih
sayangnya tak terbatas dan tak lekang oleh waktu. Doa, didikan, nasehat, dan
semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu
untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berusaha meraih yang terbaik
untuk membuat Ibu dan Bapak bangga. Semoga Allah selalu menyayangi
keduanya. Kakakku (Lika Amaliah, S.Pd dan Rizki Purnama) dan Adikku
(Ryanti Rahmawati, Lulu Widasari, dan Julian Andini) terimakasih atas
segala doa, cinta, harapan, dan semangat yang diberikan, terimakasih atas
segalanya.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2009, adik-adik Fisika angkatan
2010 dan 2012, dan sahabat-sahabatku Roudohtul Khasanah, Nuri Kuntum,
dan Ristya Fitra Festiana yang telah memberi bantuan, inspirasi, semangat,
cinta, doa, dan motivasi, terimakasih untuk semuanya.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbinga yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakrta,
Ryani Fauziah
September 2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
C. Batasan Masalah.................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................ 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5
BAB II
f.
g.
h.
i.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN... 38
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 38
B. Metode Penelitian ................................................................. 38
C. Desain Penelitian .................................................................. 38
D. Variabel Penelitian ................................................................ 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 39
viii
1. Populasi ........................................................................... 39
2. Sampel ............................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40
G. Instrumen Penelitian............................................................. 40
1. Instrumen Tes................................................................. 40
2. Instrumen Nontes ........................................................... 41
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................. 44
1. Kalibrasi Instrumen Tes ................................................. 44
a. Uji Validasi............................................................... 45
b. Uji Reliabilitas.......................................................... 46
c. Taraf Kesukaran ....................................................... 47
d. Daya Pembeda.......................................................... 48
2. Kalibrasi Instrumen Nontes............................................ 50
I.
J.
K. Hipotesis Statistik................................................................. 56
BAB IV
a. Uji Normalitas.......................................................... 63
b. Uji Homogenitas ...................................................... 63
5. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 64
6. Skor Mind Map .............................................................. 64
7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa ............. 66
8. Hasil Analisis Data Angket ........................................... 67
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 69
BAB V
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
(a) jika sudut kontak kurang dari 90o, permukaan zat cair naik
(b) jika sudut kontak lebih dari 90o, permukaan zat cair turun ...27
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 4.3
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
2.
3.
Soal Evaluasi......................................................................129
4.
2.
Instrumen Tes.....................................................................135
a.
Kisi-kisi Instrumen......................................................135
b.
Instrumen Tes..............................................................136
b.
c.
d.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hasil Posttest........................................................................199
a. Rekapitulasi Posttest Kelas Eksperimen .........................199
b. Rekapitulasi Posttest Kelas Kontrol ................................200
c. Hasil Posttest Kelas Eksperimen .....................................201
d. Hasil Posttest Kelas Kontrol............................................204
3.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan, memotivasi dan mempermudah siswa dalam memahami materi.
LKS tersebut dapat dibuat oleh guru sesuai dengan materi dan kompetensi yang
akan dicapai.
Berdasarkan
hasil
observasi
yang
dilakukan
peneliti
di
MAN
Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif. (Yogyakarta: Dipa Press.
2011. hal. 204.
tugas kepada siswa.6 Maka dari itu, LKS dibuat dengan penyajian dan penilaian
materi yang menarik untuk siswa kerjakan yaitu memvisualisasikan materi dalam
bentuk mind map.
Mind map yang dicetuskan oleh Buzan merupakan teknik visualisasi verbal
ke dalam gambar. Mind map sangat bermanfaat untuk memahami materi, terutama
materi yang diberikan secara verbal. Mind map bertujuan membuat materi
pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu
merekam, memperkuat, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Lebih
dari itu, mind map mendorong pemecahan masalah secara kreatif, dan menyimpan
informasi dalam format seperti pada pikiran yang mudah diingat dan cepat untuk
meninjau.7
Mind map menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari
pusat, menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan
serangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja
otak. Dengan mind map, daftar infomasi yang panjang dapat menjadi diagram
warna-warni, teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan kerja alami
otak dalam melakukan berbagai hal.8
Berdasarkan uraian di atas dan hasil observasi yang peneliti lakukan di MAN
Parungpanjang. Di sekolah ini dewan guru fisika masih menggunakan LKS dari
penerbit. Oleh karena itu peneliti ingin menerapkan penggunaan LKS pada
pembelajaran fisika, karena LKS dapat mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, membantu siswa dalam mengembangkan konsep, dan sebagai
pedoman guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini LKS yang
digunakan adalah LKS berbasis mind map, karena pada pembelajaran fisika
membutuhkan pemahaman konsep-konsep, pemahaman konsep tersebut dapat
tercapai dengan menggunakan bahan ajar yang materi pelajaran terpola secara
visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, sehingga hasil belajar siswa
menjadi lebih baik.
6
Ibid., h. 206
Zakiyah Arifa, dkk. Op. cit.
8
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map. (Jakarta: PT Gramedia Utama.2006), h.5.
7
Dalam penelitian ini, masalah hanya dibatasi pada hasil belajar fisika siswa
SMA kelas 11 pada konsep Fluida statis pada aspek kognitif, psikomotorik,
dan afektif.
2.
3.
LKS berbasis mind map yang akan digunakan adalah mind map yang
dikembangkan Tony Buzan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut: Apakah terdapat Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
berbasis mind map terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida
statis?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LKS berbasis mind
map terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida statis.
2.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a.
Siswa: Penggunaan dan penerapan LKS berbasis mind map ini diharapkan
dapat membantu siswa dalam mempelajari fisika umumnya khususnya pada
konsep fluida statis agar mudah memahami, menganalisis dan mengingat.
b.
Guru: dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
diterapkan oleh guru sebagai alternatif dalam membuat bahan ajar yang
inovatif.
c.
d.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
1.
Hakikat Belajar
Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),
h. 2
3
h. 18.
evaluasi atau tes hasil belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar
siswa.4
2.
a.
Tidak hanya itu, terdapat jenis LKS yang dirancang untuk membimbing
siswa dalam suatu program kerja pelajaran dengan sedikit bantuan guru untuk
mencapai sasaran yang dituju dalam pembelajaran yang disebut dengan LKS
terstruktur. LKS terstruktur dilengkapi dengan petunjuk dan pengarahan
tetapi tidak menggantikan peran guru. Artinya, secara keseluruhan guru masih
memegang peranan dalam pelaksanaan dan perencanaan mengajar yang
sudah dipersiapkan sebelumnya yaitu menyangkut kegiatan utama seperti
memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan serta dorongan.
Dalam penelitian ini, LKS berbasis mind map adalah tipe LKS terstruktur
karena LKS ini diharapkan dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar
dengan atau tanpa bimbingan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran,
tetapi peran guru tidak digantikan melainkan guru sebagai pengawas dan
motivator, dimana hal ini sesuai dengan sifat LKS terstruktur.
Adapun tujuan LKS terstruktur adalah sebagai berikut:10
1) Alternatif bagi guru untuk memantapkan pemahaman siswa dalam
mengarahkan kegiatan belajar siswa dan memperkenalkan suatu definisi,
konsep, prinsip, dan keterampilan.
2) Mempermudah guru dalam mengelola kelas dan informasi yang didapat
tidak lagi sepenuhnya dari guru.
3) Siswa mampu mengingat suatu konsep lebih lama bahkan permanen.
c.
memiliki tujuan yang ingin dicapai. Sama halnya dengan penggunaan LKS
dalam pembelajaran. Tujuan penggunaan lembar kegiatan siswa dalam
pembelajaran diantaranya:11
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan;
10
Km. Agus Adi Wiguna, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berbantu LKS Terstruktur. (Bandung:
Universitas Pendidikan Ganesa )
11
Andi Prastowo, op. cit ., h. 206
10
12
Ibid., h. 205
I Gusti Ngurah P., Implementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode
P4QR Berbantuan LKS dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika Siswa
SMP Negeri 4 Singaraja. (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Th
XXXVIII, Desember 2005), h. 782
13
11
f.
2) Syarat konstruksi
Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan
kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti
oleh pihak pengguna, yaitu siswa. Syarat-syarat kontruksi tersebut yaitu:
a)
14
12
c)
f)
g) Gunakan lebih banyak ilustrasi dari pada kata-kata. Gambar lebih dekat
pada konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat formal atau
abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh siswa.
h) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang
panjang tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang
terlalu pendek juga dapat mengundang pertanyaan.
i)
Dapat digunakan oleh siswa, baik yang memiliki daya tangkap lamban
maupun yang cepat.
j)
Tulisan
13
14
a.
dikenal dengan nama Mind Map. Mind map dikembangkan oleh Tony
Buzan pada akhir tahun 1970-an dan didasarkan pada riset tentang bagaimana
cara kerja otak yang sebenarnya. Otak sering kali mengingat informasi dalam
bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Mind map
menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik yang digunakan untuk
belajar,
mengorganisasikan
dan
merencanakan.
Mind
map
dapat
15
16
contoh pusat topik mind map yang dibuat yaitu fluida statis, dapat dilihat
pada Gambar 2.1 di berikut ini:
17
Gambar 2.4 Sentral cabang dilengkapi data-data, gambar, simbol, dan garis
penghubung yang terkait dengan yang lainnya.
18
bagaimana mind map dan hukum grafis mind map serta latihan-latihan
untuk menentukan BOI dan mencari kata kunci.
2) Tahap pendahuluan : Pada tahap ini, mind map yang dibuat baru pada
level pusat topik dan BOI nya serta dapat pula dilengkapi dengan satu
level informasi pendukung lainnya.
3) Tahap transisi : Pada tahap ini, mulai menggunakan mind map secara
cluster map. Cluster map adalah catatan yang dibuat sebelum membuat
mind map. Cluster map sudah menggunakan struktur radian namun
seluruh BOI dan cabang-cabangnya belum berbentuk kata kunci seperti
yang diatur dalam hukum grafis mind map, tetapi masih menggunakan
kalimat-kalimat pendek seperti dalam catatan memanjang namun harus
diletakkan dalam suatu kotak atau lingkaran sehingga membentuk suatu
cluster. Dengan demikian siswa dan guru akan terhindar dari kesulitan
untuk mencari atau menentukan kata kunci dari suatu bahan yang
biasanya menjadi faktor yang paling sulit dalam membuat sebuah mind
map disamping kesulitan dalam menentukan BOI. Hal ini sangat penting
untuk menghilangkan kesan sulit saat siswa akan beralih dari catatan
memanjang ke mind map.
4) Tahap implementasi : Pada tahap ini, seluruh catatan yang dibuat sudah
berbentuk mind map. Hal ini dapat dilakukan bila siswa dan guru sudah
terbiasa dan mahir dalam menentukan BOI dan mencari kata kunci dari
bahan yang sedang dipelajari.
19
e.
f.
Buzan
mind
map
dapat
membantu
kita
merencana,
20
mengacu pada yang salah dan benar, mind map itu tidak ada yang benar dan
salah karena merupakan hasil pemikiran individu. Mind map yang dibuat oleh
siswa akan dinilai menggunakan rubrik berdasarkan kriteria, dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut ini:
21
:
:
:
No.
Variabel
1.
Distribusi Nilai
Nilai
Total
2.
3.
4.
5.
Sumber: Adaptasi dari Ohassta (Onario history and social sciences tacher
association : 2004)
h. Perbedaan Mind Map dengan Metode Peta Konsep
Peta konsep mirip dengan mind map. Peta Konsep menyediakan bantuan
visual konkrit untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum
informasi tersebut dipelajari. Peta konsep adalah ilustrasi grafik konkrit yang
mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsepkonsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep secara hirarki, artinya
konsep yang lebih umum diletakan pada puncak peta, makin ke bawah
konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang khusus.23
Langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut;
1) Memilih suatu bahan bacaan
2) Menentukan konsep yang relevan
3) Mengurutkan konsep-konsep dari konsep yang umum ke khusus.
4) Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang
inklusif diletakan dibagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan
dengan kata penghubung misalnya terdiri atas, menggunakan dan
lain-lain.
23
22
Peta konsep ada empat macam, yaitu pohon jaring (network tree), rantai
kejadian (even chain), peta konsep siklus (cycle concept map) dan peta
konsep laba-laba (spider concept map).24
Peta konsep menunjukan bagaimana pengetahuan yang dibangun oleh
pikiran manusia. Pada peta konsep, siswa hanya fokus pada definisi konsep,
belajar menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lain. 25 Perbedaan
peta konsep dan mind map dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:26
Tabel 2.2 Perbedaan peta konsep dengan Mind Map
Peta Konsep
Mind Map
1. Berupa kata atau konsep, tetapi 1. Berupa kata/ konsep, tetapi tidak
terdapat
kata
penghubung
terdapat kata penghubung antar
antarkonsep
konsep.
2. Konsep yang lebih umum 2. Konsep
yang
lebih
umum
diletakan pada puncak peta, makin
diletakan pada tengah peta, konsep
kebawah konsep-konsep diurutkan
yang kurang khusus diletakan di
menjadi konsep yang khusus.
cabang-cabang peta.
Sehingga peta konsep disusun
secar hirarki.
3. Ada empat macam peta konsep 3. Bentuk mind map disesuaikan
yaitu, pohon jaring (network tree),
dengan pembuatannya. Sehingga
rantai kejadian (even chain), peta
pembuat dapat membuat mind map
konsep siklus (cycle concept map)
sesuai dengan kreatifitasnya.
dan peta konsep laba-laba (spider
concept map)
Berdasarkan Tabel 2.2, terlihat jelas perbedaan antara peta konsep dan
mind map, keduanya memiliki bentuk struktur. Tetapi keduanya sangat
berguna dalam memahami konsep dengan cepat dan singkat.
3.
Ibid., h.160
Bang Khanh Nong, dkk., Intgrate the Digital Mindmaping into Teaching and
Learning Psychology (online), eacher Training Component-ICT, VVOB ProgramViatnam.
Tersedia: www.unescobkk.org. Diakses 12 Januari 2013
26
Trianto, op. cit., h.159-160 dan Doni Swadarma, op. cit. h. 9
25
23
pikiran dengan berbagai ilustrasi bentuk dan warna yang mempunyai tema
besar (utama) yang terhubung dengan tema turunan dan terhubung antara satu
dengan yang lainnya yang disertai contoh. Bahan ajar ini memiliki
karakteristik mind map yang menggunakan kata-kata yang sederhana, tidak
terlalu detail, menyeluruh, berwarna, menggunakan bebagai bentuk yang
fleksibel dan tidak kaku, dan bervariasi. Dan langkah dalam penyusunan LKS
didasarkan pada karakteristik mind map.
4.
a.
27
24
1) Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya, keterampilan tersebut diantaranya diskriminasi, konsepkonsep konkrit, konsep terdefinisi, aturan-aturan, dan aturan-aturan tingkat
tinggi.
2) Strategi kognitif
Merupakan suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang digunakan
siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,
mengingat, dan berfikir.
3) Informasi verbal
Pengetahuan verbal sebagai hasil belajar yang diperoleh dari membaca,
radio, televisi, dan media-media lainnya.
4) Sikap-sikap
Pembawaan yang dapat dipelajari, dan dapat mempengaruhi sikap
seseorang terhadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk-makhluk
hidup lainnya.
5) Keterampilan motorik
Mencakup kegiatan-kegiatan fisik dan motorik yang digabung dengan
keterampilan intelektual.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar di
bedakan menjadi 3 diantarnya: 30
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi keadaan
lingkungan disekitar siswa.
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
30
132
25
5.
Fluida Statis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Dari ketiga jenis zat di atas yang
Klasifikasi Fluida
b. Tegangan Permukaan
Secara matematis, besar tegangan permukaan dapat ditulis sebagai
berikut:33
1.
Satu permukaan
Misalkan, sebuah kawat kecil yang panjangnya L terapung di permukaan
suatu zat cair, maka besar tegangan permukaan yang dialami oleh kawat
tersebut adalah
=
31
F
L
. . . . . . . . . . . . 2.1
Supiyanto, Fisika untuk SMA Kelas XI. (Jakarta: Phibeta Aneka Gama,2007). hal.
174
32
33
26
Dengan :
= tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (N)
L = panjang kawat (m)
2.
Dua permukaan
Sebuah kawat berbentuk U di celupkan ke dalam air sabun kemudian
diangkat, akan terbentuk suatu lapisan sabun fenomena ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5. Karena lapisan sabun yang memiliki dua permukaan, maka besar
tegangan permukaannya adalah:
=
. . . . . . . . . . 2.2
c.
Kapilaritas
1) Meniskus
Kelengkungan permukaan zat cair dalam tabung dinamakan gejala
meniskus. Untuk permukaan air dalam tabung disebut meniskus cekung
dengan sudut kontak antara dinding kaca dengan garis lurus kelengkungan (
< 90o) sudut lancip. Dan kelengkungan permukaan air raksa dalam tabung
disebut miniskus cembung dengan sudut kontak yang terjadi pada permukaan
air raksa dengan dinding kaca adalah sudut tumpul (90o<
Gambar 2.6 a. air membasahi dinding kaca, b. air raksa tidak membasahi dinding
kaca
34
27
2) Definisi Kapilaritas
Gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler disebut
gejala kapilaritas. Naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler
dipengaruhi oleh gaya tegangan permukaan dan berat zat cair itu sendiri.35
Naik turunnya permukaan zat cair dapat dilihat pada Gambar 2.7 di bawah
ini:
(a)
(b)
o
Gambar 2.7 (a) jika sudut kontak kurang dari 90 , permukan zat cair dalam pipa kapiler
naik. (b) Jika sudut kontak lebih besar dari 90o, permukaan zat cair dalam pipa kapiler.
= gaya tegang
= .L
= 2 r cos
=
. . . . . . . . . . . 2.3
Dimana:
h = Tinggi atau rendahnya permukaan zat cair dalam pipa
kapiler terhadap permukaan zat cair di luarnya. (m)
= Sudut kontak
= Tegangan permukaan (N/m)
r = Jari jari tabung (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
= Massa jenis zat (Kg/m3)
d. Tekanan Hidrostatis
Secara teori tekanan didefinisikan sebagai gaya dibagi luas penampang.
Secara sistematis ditulis dengan persamaan di bawah ini:36
P=
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4
Dimana :
P = Tekanan (N/m2)/Pascal
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)
35
36
28
Tekanan yang dihasilkan oleh fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatis.37 Gambar 2.8 menunjukan
bahwa tekanan yang dihasilkan fluida menyebar kesegala arah.
Tekanan hidrostatis yang bekerja pada alas silinder dihasilkan oleh berat
silinder itu sendiri. Berat silinder dapat kita hitung dengan cara berikut:
Berat silinder = m.g = Vg = Ahg
Dengan:
= massa jenis (Kg/m3)
A = luas penampang (m2)
h = kedalaman (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Berdasarkan persamaan persamaan 2.4, besar tekanan hidrostatik di dasar
silinder sama dengan:
Ph =
= hg . . . . . . . . . . . . 2.5
Dengan:
Ph = tekanan hidrostatika (N/m2 = Pa)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman pada fluida (m)
Pada Gambar 2.9 ditunjukan suatu fluida yang berada di dalam suatu
bejana berhubungan. Fenomena ini dinyatakan dalam hukum pokok
hidrostatika, yang berbunyi: semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama.
37
29
Hukum Pascal
Blaise pascal, seorang ilmuan prancis (1623-1662), secara teori
menyatakan bahwa: Tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang
ada di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah
dengan sama rata.38 Gambar 2.10 merupakan bejana yang digunakan untuk
menyelidiki hukum Pascal.
Pada Gambar 2.10 alat itu berupa bejana tertutup yang dilengkapi dengan
dua buah piston yang luas penampangannya berbeda, yaitu A1 dan A2 (A1 <
A2). Di dalam bejana terdapat zat cair.
P=
Dari bunyik hukum Pascal dapat kita rumuskan P1 = P2, maka diperoleh
persamaan
=
38
. . . . . . . . . . 2.7
30
Dimana:
F1 = Gaya pada piston kecil (N)
F2 = Gaya pada piston besar (N)
A1 = Luas penampang pada piston kecil (m2)
A2 = Luas penampang pada piston besar (m2)
Hukum Pascal banyak dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan
manusia. Contoh dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin pengangkat
mobil, alat pengepres hidrolik, dan rem hidrolik pada motor atau mobil. 39
f.
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja
pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.40 Berdasarkan hukum Archimedes terdapat syarat sebuah benda
untuk terapung, melayang, atau tenggelam di dalam suatu fluida.
1) Terapung
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di
dalam zat cair. Jika volume yang tercelup sebesar Vf,
maka gaya ketas oleh zat cair yang disebabkan oleh
volume benda yang tercelup sama dengan berat benda.
Contoh peristiwa benda terapung dapat dilihat pada
Gambar 2.11 disamping.
Gambar 2.11 Benda terapung
wb
< FA
mb.g <
.g.Vf
.g.Vb < .g.Vf
Karena Vb < Vf maka
<
benda lebih kecil daripada massa jenis fluida. Apabila volume benda tercelup
dalam zat cair Vf dan volume total Vb berikut:
=
39
40
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.8
31
Dimana:
= massa jenis benda (Kg/m3)
2) Melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup
kedalam zat cair, tetapi tidak menyentuh dasar zat cair.
Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila gaya
ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda.
Contoh peristiwa benda melayang dapat dilihat pada
Gambar 2.12 disamping.
Gambar 2.12 Benda melayang
wb
mb.g
.g.Vb
Karena Vb = Vf maka
= FA
=
.g.Vf
= .g.Vf . . . . . 2.9
wb
> FA
mb.g
>
.g.Vf
.g.Vb > .g.Vf . . . . . . . . . . . . . . 2.10
Karena Vb > Vf, maka:
>
32
Gambar 2.14 Aplikasi hukum Archimedes (a) Jembatan ponton, (b) Kapal selam, (c) Balon
udara
g.
Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
= Wb
= Vg
=
41
42
) . . . . . . . 2.12
33
B. Kerangka Berfikir
1.
Kerangka Teoritis
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
34
menyiapkan dan membuat bahan ajar yang inovatif. Salah satunya adalah
dengan membuat LKS berbasis mind map.
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan belajar yang
dapat
dikembangkan
oleh
guru sebagai
fasilitator dalam
kegiatan
35
2.
Kerangka Berpikir
Masalah:
a. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika konsep fluida
statis dibawah KKM.
b. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center)
c.
1.
2.
3.
36
C. Penelitian Relevan
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah
43
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah, Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa
Arab Berbasis Mind Map untuk Tingkat Perguruan Tinggi, dari ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemit/.../pdf. Diakses pada 13 januari 2013
37
(mean) hasil posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t=
2,144; p= 0,020). Hasil penelitian menunjukkan metode mind mapping sangat
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar fisika.44
Santi Sanah dalam skripsinya yang brejudul Pengaruh Teknik Mencatat
(Mind Map) Terhdap Hasil Belajar Matematika Siswa. Dari penelitiannya
diperoleh hasil pengujian hipotesis dengan nilai thitung = 2,4336 kemudian
dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 0.05 dan derajat kebebasan
66, diperoleh nilai ttabel = 1,668. Karena thitung > ttabel atau 2,4336 > 1,668,
maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan peta pikiran (mind map) lebih tinggi
daripada hasil belajar matematika yang menggunakan teknik mencatat secara
konvensional. Dengan demikian peta pikiran (mind map) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Eka Faizatin Nurichah, Endang Susantini, dan Wisanti dalam
penelitiannya yang berjudul Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragam Hayati,
dari penelitiannya diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 87,5 %,
hal ini mengindikasikan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa baik. Dan
respon positif siswa terhadap LKS adalah baik dengan presentase 93,13 %.45
44
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pre test
Y1
Y1
Perlakuan
XA
XB
Post test
Y2
Y2
38
39
Keterangan:
A
B
XA
XB
Y1
Y2
: Kelas eksperimen
: Kelas kontrol
: Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan
LKS berbasis mind map
: Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol pembelajaran
konvnesional
: Tes awal (pretest) sebelum perlakuan
: Tes akhir (posttest) setelah perlakuan
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Dalam penelitian ini terdapat
variabel bebas LKS berbasis mind map dan variabel terikat hasil belajar siswa.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi
Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup
penelitian.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi
tersebut. 5 Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui
teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.6 Diambil dua kelas untuk dijadikan sampel, yang satu sebagai kelas
eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan LKS berbasis mind map
Ibid., h. 61
Nana Syaodih Sukamadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. VI, h. 250
5
Sugiyono, Op Cit, h. 118
6
Ibid., h. 124
4
40
dan yang satu sebagai kelas kontrol yang menggunakan LKS konvensional dalam
pembelajarannya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data tes dan data non tes. Data tes berupa
hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan LKS berbasis
mind map. Posttest adalah tes hasil belajar sesudah pemberian perlakuan berupa
penggunaan LKS berbasis mind map. Data non tes berupa angket untuk
mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap
penggunaan LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika, penilaian mind
map siswa, dan observasi kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan
LKS berbasis mind map dalam pembelajaran fisika.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.7 Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes
dan nontes.
1.
Instrumen Tes
Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda
sebanyak 20 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan pada
indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek
mengingat (C1) sampai analisis (C4). Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum
perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest). Skor yang digunakan pada
pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk
jawaban yang salah. Adapun kisi-kisi instrumen test yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 160
41
KD
Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari.
Indikator
Mendefinisikan
fluida dan fluida
statis
Mendeskripsikan
konsep tegangan
permukaan
Memformulasikan
gejala kapilaritas
1*
Mendeskripsikan
Viskositas
Jumlah
Keterangan : * = butir soal yang valid
Jumlah
soal
1
2*,3
5*,
6
7*,10
, 11
8,
9*,
12*
13*
, 14
Memformulasikan
konsep
tekanan
hidrostatik
Memformulasikan
hukum pascal
Memformulasikan
hukum Archimedes
2.
Apek Kognitif
C1
C2 C3 C4
16*
15,
17*
, 18
25
26
28*,
29*
31,
32,
33*
10
11
19
30,
34*
, 36
20*
,
21*
,
22*
,
23*
, 24
10
27*
35,
37,
38,
39*
12
40
11
40
Instrumen Nontes
Instrumen nontes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon
siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis mind map. Pada
penelitian ini lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
penilaian teman sejawat yang selanjutnya disebut observer terhadap aktivitas
siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis mind map pada
konsep fluida statis. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat
dilihat dalam Tabel 3.3 berikut ini:
42
Nomor Butir
Pertanyaan
1, 2
Indikator
Jumlah
2.
3.
4.
Indikator
Angket
Pembelajaran fisika
sebelum menggunakan
LKS berbasis mind map
Implementasi LKS
berbasis mind map pada
pembelajaran fisika
Komponen LKS
berbasis mind map
Penugasan
membuat
mind map
Jumlah
Butir
pernyataan
positif (+)
Butir
pernyataan
negatif (-)
Jumlah
1, 3, 5
2, 4
6, 9, 10
7, 8
12, 14, 15
11, 13
16, 17, 20
18,19
12
20
Penilaian terhadap mind map yang telah dibuat siswa pada pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga menggunakan rubric assessment dengan kriteria yang
43
sudah ditetapkan. Setiap aspek memiliki poin terkecil 0 dan terbesar 4. Adapun
poin untuk setiap aspek dari rubric assessment yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 3.5 berikut ini:8
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Mind Map
No
Aspek Penilaian
Nilai
0
1
Pemilihan sub
tema /sub topik
2
3
4
Hubungan cabang
utama (BOI)
dengan cabang
lainnya
Penggunaan kata
kunci
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
0
1
2
4
8
Kriteria
Tidak ada sub tema yang dipilih menjadi fokus
konsentrasi
Hanya satu sub tema yang dipilih
Beberapa sub tema yang dipilih tetapi sedikit
tidak sesuai dan seharusnya tidak untuk fokus
konsentrasi
Seluruh sub tema yang dipilih telah sesuai dan
menjadi konsentrasi
Seluruh Sub tema yang dipilih telah efektif
Tidak menggunakan cabang yang terhubung
dengan BOI
Hanya menggunakan satu cabang
Menggunakan dua cabang
Menggunakan tiga cabang
Menggunakan lebih dari tiga cabang
Tidak menggunakan kata kunci
Penggunaan kata kunci masih sangat terbatas
(beberapa masih dalam bentuk paragraf)
Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide
ditulis dalam bentuk kalimat)
Semua ide ditulis dalam kata kunci dan kalimat
Semua ide ditulis dalam bentuk kata kunci
Tidak menggunakan warna dan gambar
Hanya menggunakan satu warna dan tidak
menggunakan gambar
Menggunakan warna berbeda disetiap cabang
utama dan pemberian gambar/simbol hanya
pada pusat topik.
Menggunakan warna yang berbeda disetiap
cabang utama dan pemberian gambar/simbol
hanya pada pusat topik dan cabang utama
Menggunakan warna berbeda disetiap cabang
dan pemberian simbol pada pusat topik, cabang
utama, dan cabang lainnya.
John Mayers, Generic Mind Map Performance Rubric, Published by Ontario History and
Social Science Teachers Association tahun 2004, diakses pada 6 januari 2014 di
http://ohassta.org//resources/generalresources.htm
44
0
1
5
Struktur
keseluruhan
2
3
4
Adapun kategori penilaian untuk Mind Map ini dilihat dari banyaknya aspek
yang dinilai dan dikalikan skor. Dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori Penilaian Mind Map
Kategori
Sangat baik (80% - 100%)
Baik (70% - 79%)
Cukup (60% - 69%)
Kurang (50% - 59%)
Sangat kurang (0% - 49%)
Nilai
18 20
15 17
12 14
9 11
<8
H. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih
dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas instrumen.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan
pada siswa kelas XII SMA MAN Parungpanjang. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui kualitas dari setiap soal. Dimana soal tersebut harus memiliki empat
kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh
instrumen penelitian:
45
a.
Uji Validitas
Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. 9
Pengujian validitas instrumen tes dilakukan pada setiap butir soal menggunakan
teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan persamaan berikut ini:10
=
Keterangan :
rpbi
Mp
Mt
St
p
q
.......................................... (1)
Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada Tabel
3.7 sebagai berikut:11
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
No.
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1.
0,80 1,00
Sangat tinggi
2.
0,60 0,79
Tinggi
3.
0,40 0,59
Cukup
4.
0,20 0,39
Rendah
5.
0,00 0,19
Sangat rendah
46
Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes
Statistik
Jumlah Soal
Jumlah Siswa
Nomor Soal Valid
Jumlah soal valid
Persentase (%)
Butir Soal
40
32
1, 2, 5, 7, 9, 12, 13, 16,
17, 19, 20, 21, 22, 23, 27,
28, 29, 33, 35, 39
20
50 %
Berdasarkan Tabel 3.8 di atas terlihat bahwa dari 40 soal yang diujikan
terdapat 20 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran.12 Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
sama atau relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan Kuder Richardson yaitu rumus K R 20, adalah sebagai berikut:13
2
n S pq
r11
S2
n 1
.........................
(2)
Keterangan:
r11 =
p =
q =
pq =
n =
s
=
12
47
Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut
14
ini:
Kriteria Reliabilitas
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut
ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik
r11
Kesimpulan
Butir Soal
0,466
Reliabilitas cukup
Berdasarkan Tabel 3.10 di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas instrument
tes yang didapat sebesar 0,466 dan termasuk dalam kriteria cukup.
c.
Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal
dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Tingkat
kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab
benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan
persamaan sebagai berikut:15
Keterangan:
........................................
(3)
P = Tingkat kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur
JS = Jumlah seluruh peserta tes
14
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia, 2011), cetakan ke- 10,
15
h. 196.
48
Kategori
< 0,30
0,30
< 0,70
0,70
< 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut
ini:
Tabel 3.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Butir Soal
Jumlah Soal
6
19
15
40
Kriteria Soal
Mudah
Sedang
Sukar
Jumlah
Persentase
15%
47,5%
37,5%
100%
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf kesukaran
soal menunjukan kriteria sedang lebih banyak dibandingkan dengan kriteria
lainya, yaitu sebanyak 19 soal (47,5%). Untuk kriteria mudah hanya terdapat 6
soal (15%) dan 15 soal (37,5%) termasuk dalam kriteria sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:17
=
16
= PA - PB ................................
(4)
49
Keterangan:
DP
BA
JA
JB
PA
= Daya Pembeda
= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar pada
butir soal yang diukur
= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab salah pada
butir soal yang diukur
= Banyak peserta kelompok atas
= Banyak peserta kelompok bawah
= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
BB
Penentuan kriteria daya pembeda soal didasarkan pada Tabel 3.13 berikut ini:18
Tabel 3.13 Kategori Daya Pembeda
Rentang nilai DP
Kategori
Bernilai negatif
Drop
0,00
< 0,20
Buruk
0,40
< 0,70
Baik
0,20
0,70
< 0,40
Cukup
< 1,00
Baik sekali
Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut
ini:
Tabel 3.14 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal
Drop
Buruk
Cukup
Baik
Baik Sekali
Jumlah
Butir Soal
Jumlah Soal
4
15
19
2
0
40
Persentase
10%
37,5%
47,5%
5%
0%
100%
Berdasarkan Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji daya pembeda
soal menunjukan kriteria cukup lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainya,
18
Ibid, h. 218
50
yaitu sebanyak 19 soal (47,5%). Untuk kriteria drop hanya terdapat 4 soal (10%),
15 soal (37,5%) termasuk kriteria buruk, dan 2 soal (5%) termasuk dalam kriteria
baik.
2. Kalibrasi Instumen Nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
para ahli. Pertimbangan ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan
dengan butir-butir pertanyaan dalam angket yang diajukan kepada siswa. 19
Pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.15 berikut:
Tabel 3.15 Uji Validasi Instrumen Nontes
No.
1
2
3
4
5
Kriteria
Cukup
Kurang
Saran :
....................................................................................................................................
I.
terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji
analisis.
1. Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji analisis yang berupa uji hipotesis, maka dilakukan
beberapa uji prasyarat analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan
19
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, 2008), h. 32
51
digunakan dalam uji hipotesis tersebut. Uji prasyarat analisis ini mempersyaratkan
dua uji yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas
data pretest maupun posttest yang digunakan pada penelitian ini dengan
menggunakan uji Chi-quadrat dengan langkah perhitungan sebagai berikut:20
1) Mencari skor terbesar dan terkecil.
2) Mencari nilai rentangan (R)
R = skor terbesar - skor terkecil
3) Mencari banyaknya kelas (BK)
= 1 + 3,3 log
(Rumus Sturgess)
(
( 1)
20
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2011), cet ke- 7, h. 121-124
52
10) Membandingkan
dengan
)
untuk
Jika,
Jika
b. Uji Homogenitas
Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji
kehomogenitasannya. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher,
dengan rumus:21
Dimana: S2 =
21
53
2. Uji N-Gain
Apabila hasil pretest kelas eksperimen dan control menunjukan
kemampuan yang sama, maka data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
hasil belajar siswa adalah melalui uji rata-rata data posttest. Apabila hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas control menunjukan kemampuan yang berbeda maka
data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa adalah
melalui uji rata-rata data gain yang dinormalisasi atau N-gain (normalized gain).
Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N-Gain =
Dengan kategori perolehan sebagai berikut:
Tabel 3.16 Kategori N-Gain
Nilai N-Gain
g > 0,7
0,3 g 0,7
g<3
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
3. Analisis Data
Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka data akan terbagi menjadi
beberapa kondisi, diantaranya adalah data yang terdistribusi normal dan homogen,
serta data yang terdistribusi normal dan tidak homogen. Selanjutnya, data ini akan
dianalisis dengan uji hipotesis, yaitu uji-t. Prinsip uji-t adalah membandingkan
rata-rata (mean) kedua kelompok. Data yang terdistribusi normal dan homogen
menggunakan perhitungan statistik yang berbeda dengan data yang terdistribusi
normal dan tidak homogen.
a. Data terdistribusi normal dan homogen
Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang
digunakan adalah uji statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:22
=
22
Ibid,. h. 161-163
54
dimana :
Keterangan:
Sg
S12
S22
n1
n2
1)
+ ( 1)
+ 2
Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H1 diterima pada tingkat kepercayaan
0,95.
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen
Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji
hipotesis yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:23
23
55
Kategori
H1 diterima dan H0 ditolak
H0 diterima dan H1 ditolak
Pernyataan
Sangat tidak setuju (STS)
Tidak setuju (TS)
Cukup (C)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
Positif
1
2
3
4
5
Negatif
5
4
3
2
1
Keterangan:
P
F
N
24
P=
100%
56
Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada Tabel 3.18
sebagai berikut:25
Tabel 3.18 Kriteria Interval
Interval (%)
81-100%
61-80%
41-60%
21-40%
0-20%
Kriteria
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Hipotesis alternatif (H1) :
25
Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), h. 60
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab hasil penelitian ini menjelaskan mengenai gambaran umum
dari data yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data
hasil pretest, posttest dan angket.
1. Hasil Pretest
Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas
kontrol dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut hasil ditribusi
frekuensi pretest kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen
Interval
Kelas
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
25 - 30
5
2
31 - 36
1
5
37 42
5
4
43 48
9
7
49 54
4
6
55 - 60
7
9
61 - 66
5
2
Jumlah
35
36
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan Tabel 4.1 di atas terdapat pada
lampiran 4A.
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat 5 siswa (13,89%) di
kelas kontrol yang mendapatkan nilai antara 2531, sementara di kelas
eksperimen terdapat 2 siswa (5,71%). Selanjutnya, terdapat 1 siswa (2,78%) di
kelas kontrol dan 5 siswa (14,28%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai
antara 3136. Pada interval 37-42, terdapat 5 siswa (13,89%) di kelas kontrol dan
4 siswa (11,43%) di kelas eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
interval 43-48 di kelas kontrol sebanyak 9 siswa (25%) dan di kelas eksperimen
terdapat 7 siswa (20%). Terdapat 4 siswa (11,11%) dari kelas kontrol memperoleh
nilai 49-54, sementara di kelas eksperimen terdapat 6 siswa (17,14%). Pada
57
58
interval 55-60 terdapat 7 siswa (19,44%) di kelas kontrol dan 9 siswa (25,71%) di
kelas eksperimen. Pada interval terakhir yaitu 61-66 untuk hasil pretest, terdapat 5
siswa (13,89%) di kelas kontrol dan hanya 2 siswa (5,71%) dari kelas eksperimen.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest
Kelas kontrol dan Kelas eksperimen
Pemusatan dan
Kelas
Penyebaran Data Kontrol (XI IPA 1)
Eksperimen (XI IPA 3)
Nilai terendah
25
25
Nilai tertinggi
65
65
Median
48,5
45,2
Modus
45,17
42,31
Standar deviasi
11,46
10,45
Rata-rata
47,33
47,2
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan Tabel 4.2 di atas terdapat pada
lampiran 4B.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan nilai
terendah dan nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 25,
untuk nilai terendah dan 65 nilai tertinggi. Median atau nilai tengah yang
dihasilkan kelas kontrol sebesar 48,5 sementara kelas eksperimen 45,2. Adapun
nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 45,17 sedangkan modus
di kelas eksperimen yaitu 42,31. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 47,33
sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 47,2.
2. Hasil Posttest
Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa XI IPA 1 sebagai kelas
kontrol dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut hasil posttest
kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
59
60
Perhitungan untuk menentukan Tabel 4.4 di atas terdapat pada lampiran 4D.
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan untuk
nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol dan eksperimen yaitu sebesar 50.
Untuk nilai tertinggi diperoleh nilai 95 oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen
memperoleh nilai 90. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol
sebesar 67,1 sementara kelas eksperimen sebesar 75,2. Nilai yang sering muncul
atau modus di kelas kontrol yaitu 61,14 sedangkan modus pada kelas eksperimen
yaitu sebesar 83,5. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 71,03 sedangkan
rata-rata kelas eksperimen sebesar 75,13.
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah saat
pretest 25 dan nilai terendah saat posttest 50. Pada kelas eksperimen nilai
terendah saat pretest 25 dan saat posttest 50. Selanjutnya, nilai tertinggi saat
pretest pada kelas kontrol 65 dan saat posttest 95. Nilai tertinggi pada kelas
eksperimen mengalami peningkatan dari nilai pretest sebesar 65 menjadi 90 saat
posttest. Median atau nilai tengah pada kelas kontrol saat pretest 48,5 dan saat
posttest 61,14. Nilai median atau nilai tengah pada kelas eksperimen saat pretest
45,2 dan saat posttest 83,5. Nilai yang sering muncul atau modus pada kelas
kontrol saat pretest yaitu sebesar 45,17 dan saat posttest sebesar 61,14. Modus
61
pada kelas eksperimen saat pretest yaitu sebesar 42,31dan saat posttest sebesar
83,5.
Standar deviasi pada kelas kontrol ketika pretest sebesar 11,46 dan berubah
menjadi 11,45 saat posttest. Standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 10,45
saat pretest dan 11 saat posttest. Nilai rata-rata pada kelas kontrol saat pretest
yaitu sebesar 47,33 sementara pada kelas eksperimen yaitu 47,2. Pada saat
posttest nilai rata-rata kelas kontrol mencapai 71,03 sedangkan kelas eksperimen
sebesar 75,13. Artinya, pada saat pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang
lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Namun, ketika posttest nilai rata-rata
kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan nilai
rata-rata pada kelas kontrol sebesar 23,7 dan pada kelas eksperimen sebesar 27,93.
Artinya, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.
Untuk lebih jelas melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada
saat pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut dapat
dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji N-Gain Hasil Belajar Siswa
Banyak Siswa
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai N-Gain
Kategori
g > 0,7
Tinggi
9 siswa
5 siswa
0,3 g 0,7
Sedang
22 siswa
21 siswa
Rendah
4 siswa
10 siswa
g<3
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil uji N-Gain menunjukan bahwa,
peningkatan hasil belajar siswa rata-rata berada di kategori sedang yaitu dengan
nilai N-Gain 0,3 g 0,7. Pada kategori tinggi kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol yaitu dengan nilai N-Gain g > 0,70. Sedangkan pada
kategori nilai N-Gain rendah kelas kontrol lebih unggul dibandingkan kelas
eksperimen.
62
b. Kemampuan Kognitif
Hasil belajar fisika siswa untuk setiap jenjang kognitif pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil belajar fisika siswa setiap jenjang kognitif.
Jenjang
Kognitif
C1
C2
C3
C4
Eksperimen
%
Kontrol
Keterangan
%
27
24
17
18
N-Gain
0,70
Keterangan
Tinggi
34
N-Gain
0,64
0,60
Sedang
32
0,54
Sedang
Sedang
0,60
0,37
Sedang
sedang
24
25
0,44
0,25
Sedang
Rendah
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa hasil belajar akhir (posttest)
kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest.
Pada kelas kontrol dalam mengingat pada hasil uji N-Gain (C1) 0,64 dengan
persentasi peningkatan 27%, memahami (C2) uji N-Gain 0,54 dengan persentase
peningkatan 24%, menerapkan (C3) 0,44 dengan persentasi peningkatan 17%, dan
menganalisis (C4) hasil uji N-Gain 0,25 dengan persentase peningkatan 18%.
Sementara kemampuan kelas eksperimen dalam hal mengingat (C1) hasil uji NGain 0,70 dengan persentase peningkatan 34%, memahami (C2)%, uji N-Gain
0,60 dengan persentase peningkatan 32%. Menerapkan (C3) uji N-Gain 0,60
dengan persentase peningkatan 24%, dan menganalisis (C4) uji N-Gain 0,37
dengan persentase peningkatan 25%.
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji N-gain kelas eksperimen
pada semua jenjang kognitif lebih unggul dari kelas kontrol. Dengan kategori
sedang untuk semua jenjang kognitifnya. Peningkatan dapat dilihat pada Gambar
4.1 dibawah ini:
63
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,70
0,64
0,60
0,54
0,60
0,44
0,37
0,25
C1
C2
C3
Kontrol
Eksperimen
C4
Gambar 4.1 Diagram N-gain jenjang kognitif kelas control dan eksperimen.
Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperiem
n
9,3685958
6,34533
9,39146119
8,736649
12,592
11,070
11,070
12,592
Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
64
nilai X2tabel, sehingga dinyatakan bahwa hasil pretest maupun posttest kelas
kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest.
Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah
ini:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Statistik
Nilai Varians
Nilai Fhitung
Nilai Ftabel
Keputusan
Pretest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
11,46
10,65
1,2
Posttest
Kelas
Kelas
Kontrol
Eksperie
mn
11,78
11
1,15
1,76
Homogen
Homogen
65
nilai thitung hasil pretest lebih kecil nilai ttabel, sehingga disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Sementara nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai ttabel, sehingga
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh LKS berbasis mind map terhadap hasil
belajar siswa pada konsep fluida statis.
Pertemuan 1
19
9
61,05 %
Tabel 4.9 menunjukan hasil mind map siswa dengan nilai rata-rata cukup
yaitu 61,05%. Hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama merupakan
pengalaman pertama siswa dalam membuat mind map pada konsep fisika.
Sehingga masih banyak siswa yang mendapat skor dengan kategori kurang. Pada
66
pertemuan kedua nilai rata-rata mind map siswa baik yaitu 75,2 nilai ini
menujukan peningkatan dari pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa sudah
mulai terbiasa dalam membuat mind map, walaupun masih ada beberapa siswa
yang mendapat skor kurang. Sedangkan pada pertemuan ketiga nilai rata-rata
mind map siswa sangat baik yaitu 80,04%. Hal ini dikarenakan siswa sudah
terbiasa membuat mind map, sesehingga lebih lancar dan semakin baik dalam
membuatnya. Artinya mind map yang dibuat oleh siswa mengalami peningkatan
pada setiap pertemuan.
7. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi aktivitas
siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis mind map. Hasil
observasi direkapitulasikan dan dijumlahkan skor kedua observer untuk setiap
indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung prersentasenya dan dikonversi
menjadi data kumulatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut
ini:
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Indikator
No.
Lembar
Observasi
Kemandirian
siswa
dalam
1 belajar
menggunakan
LKS
Motivasi
siswa
2
dalam belajar
Memperhatikan
3
penjelasan guru
Melaksanakan
4
diskusi kelompok
Efektifitas waktu
belajar
siswa
5
menggunakan
LKS
Rata-rata
Pertemuan 1
%
Kesimpulan
85
Pertemuan 2
%
Kesimpulan
90
Baik sekali
Pertemuan 3
Kesimpula
%
n
90
Baik sekali
80
Baik sekali
90
Baik sekali
85
Baik sekali
80
Baik sekali
70
Baik
70
Baik
82,5
Baik sekali
Baik sekali
80
85
Baik sekali
Baik sekali
90
Baik sekali
85
Baik sekali
81,2
Baik sekali
67
siswa
mengenai
materi
yang
belum
dimengerti
siswa
68
1.
2.
3.
4
Indikator Angket
LKS berbasis
Mind map
Persentase
Kesimpulan
71 %
Baik
77 %
Baik
78 %
Baik
81
77 %
Baik sekali
Baik
69
dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) siswa kelas eksperimen yang
menggunakan LKS berbasis mind map lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
kelas kontrol yang menggunakan LKS dari penerbit. Keadaan ini menunjukan
bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep fluida statis menggunakan
LKS berbasis mind map lebih baik dibandingkan dengan LKS penerbit. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Muhammad Chomsi Imaduddin dkk yang berjudul
Efektifitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika
pada Siswa KelasVII ., menunjukkan bahwa rata-rata post test siswa yang
menggunakan metode mind map (7,55) lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional (6,62).1
LKS berbasis mind map dikemas dalam bentuk cetak, dimana pada setiap
subbab materi, siswa ditugaskan untuk membuat mind map dengan kreasinya
masing-masing. Dengan LKS berbasis mind map kemandirian siswa dalam belajar
dapat dieksplor melalui pembuatan mind map yang disajikan dalam LKS. Hal ini
di dukung dengan hasil observasi yang dilakukan observer pada saat berjalannya
penelitian berlangsung yaitu sebanyak 88,3%. Hal ini termasuk kategori sangat
baik. Tidak hanya itu, pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif baik
dalam bertanya, diskusi kelompok, dan komukasi dengan teman sejawat. Artinya
belajar menggunakan LKS berbasis mind map dapat memotivasi siswa dalam
belajar fisika. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Danik
Wahyuningsih, Harlita, dan Joko Ariyanto yang berjudul Pengaruh Strategi
Pembelajaran Aktif Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX
70
71
menerapkan
(C3)
juga
dapat
ditingkatkan
dengan
menggunakan LKS berbasis mind map. LKS berbasis mind map mendorong siswa
untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, agar dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS dan soal-soal evaluasi. Hal
tersebut terlihat dari hasil angket, dimana pada indikator siswa mampu
mengimplementasikan LKS berbasis mind map pada pembelajaran fisika,
memperoleh persentase 77 % (baik). Hal ini menandakan LKS berbasis mind map
mampu menyelesaikan soal evaluasi yang berarti siswa telah dapat menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu, observasi yang dilakukan observer
pada indikator melaksanakan diskusi kelompok memperoleh persentase 80 %
Indhah Permatasari, dkk. Peberapan Media Mind Mapping Program pada Model
Pembelajaran Cotextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Fisika siswa kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta.Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1, No.2,
september 2013
5
Emiliani, S. Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Tentang konsep Keanekaragaman
Hayati melaui Lembar Kerja Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. 2000, UPI Bandung.
72
(baik). Hal tersebut menunjukkan bekerja sama dalam tim membuat siswa saling
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal.
LKS berbasis mind map mampu meningkatkan kemampuan menganalisis
(C4). LKS berbasis mind map ini menuntut siswa untuk membuat mind map di
setiap subab pada materi fluida statis. Tugas membuat mind map dilakukan
setelah siswa membaca seluruh materi pada LKS, sehingga siswa dapat mencatat
semua materi dengan berbagai kata kunci, warna, gambar dan pola yang sesuai
dengan kreativitas masing-masing. Dalam
sangat diasah. Dan terbukti dengan persentase nilai kemampuan analisis (C4)
siswa kelas eksperimen hasil posttest yaitu meningkat 25%. Berbeda dengan kelas
kontrol
yang
menggunakan
LKS
penerbit
persetase
nilai
kemampuan
menganalisis (C4) siswa kenaikannya hanya sebesar 18%. Hal ini berarti
pembelajaran LKS berbasis mind map membantu siswa dalam menganalisis
konsep fisika baik dalam kasus maupun soal-soal. Selain itu, hal tersebut
ditunjukkan dari hasil angket pada indikator penugasan membuat mind map,
memperoleh persentase 81 % (sangat baik).
Berdasarkan penjelasan di atas, secara keseluruhan pembelajaran LKS
berbasis mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari aspek
kognitif pada nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, pada
akspek psikomotor dapat dilihat dari hasil penilaian mind map siswa yang setiap
pertemuannya mengalami peningkatan, dan pada aspek afektif dapat dilihat dari
hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan setiap pertemuannya oleh dua
observer secara keseluruhan terlaksana sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata
83%. Namun, LKS berbasis mind map juga memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut terlihat dari perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen saat
posttest pada kemampuan mengingat (C1). Hal tersebut diasumsikan terjadi pada
kelas eksperimen hampir sepenuhnya pembelajaran terpusat pada siswa sehingga
ketika membaca LKS ada yang terlewat dan ketika ada materi dalam LKS tidak
dimengerti siswa tidak bertanya, sehingga terjadi miskonsepsi pada mereka. Akan
tetapi secara keseluruhan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen setelah
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji t hipotesa pada penelitian dengan jumlah responden
N = 71 derajat kebebasan (dk) 69 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel
1,667, dan nilai thitung 2,25. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis mind map
terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis di MAN Parungpanjang.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan di
masa mendatang.
1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis mind map ini masih sangat
jarang dilakukan oleh guru dan siswa, sehingga siswa kurang terbiasa dalam
membuat mind map. Untuk itu diharapkan kepada guru lebih kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sehingga dalam proses pembelajaran siswa
dapat ikut aktif belajar tanpa harus kita jejali dengan materi. Karena semakin
banyak variasi media atau metode dalam kegiatan belajar mengajar
2. Aplikasi mind map dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dibuat oleh
siswa pada penelitian ini, hanya sampai pada tahap transisi saja. Oleh karena
itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya aplikasi mind map yang dibuat
oleh siswa sampai pada tahapan terakhir, yaitu tahap implementasi.
3. Stakeholder diharapkan dapat mengembangkan keterampilan guru-guru
dalam menerapkan LKS berbasis mind map pada konsep fisika yang lain.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bang Khanh Nong, dkk., Intgrate the Digital Mindmaping into Teaching and Learning
Psychology (online), eacher Training Component-ICT, VVOB ProgramViatnam.
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Utama
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dimiyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pemebelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
De Porter, Bobby dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Endang Widjajanti, Makalah Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
KTSP bagi guru SMK/MAK. (UNY:2008)
Foster, Bob. 2012. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B. Bandung: Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Harlita, Joko Ariyanto, Danik Wahyuningsih Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind Map
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX IPA SMA Negeri Karanganyar.Jurnal
Pendidikan Biologi, Volume 3, no.2, Mei 2011.
Herlanti, Yanti. 2008. Tanya Jawab Seputar Penelitin Pendidikan Sains. Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta.
Ida Malati Sadjati, dkk. 2003. Materi Pokok Pengembangan Bahan;1-12; Akta 8831. Jakarta:
Universitas Terbuka.
I Gusti Ngurah P., Implementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode P4QR
Berbantuan LKS dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika Siswa
SMP Negeri 4 Singaraja. (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Th
XXXVIII, Desember 2005)
Km. Agus Adi Wiguna, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD)Berbantu LKS Terstruktur. (Jurnal: Universitas
Pendidikan Ganesa)
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mayers, John. 2004. Generic Mind Map Performance Rubric, Published by Ontario History and
Social Science Teachers Association. (Artikel)
Muhammad Chomsi Imaduddin dan Unggul HaryantoNur Utomo. 2011. Efektifitas Metode mind
Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa KelasVII. (Jurnal,
Vol. 9 No. 1)
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permatasari, Indhah. Peberapan Media Mind Mapping Program pada Model Pembelajaran
Cotextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Fisika siswa kelas XI A.2 SMAN 4 Surakarta.Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1,
No.2, september 2013
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif. Yogyakarta: Dipa Press.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sahertian, Piet. A. 2008. Prinsisp dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subhan, M. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Peneitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Swadarma, Doni. 2013. Mind Mappimg dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta:PT Gramedia
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Premada
Media Group
Windura, Sutanto. 2009. Be an Absolute Genius; Panduan Praktis Learn How to Learn Sesuai
Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Zakiyah Arifa dan Dewi Chamidah, Pengembangan Bahan Ajar Qwaid Bahasa Arab Berbasis
Mind
Map
untuk
Tingkat
Perguruan
Tinggi.
(ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/lemit/.../pdf)
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 1 (Satu)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Mendefinisikan fluida, fluida statis, dan fluida dinamis
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Memformulasikan gejala kapilaritas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat medeskripsikan pengertian fluida
2. Siswa dapat menefinisikan tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
3. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan tegangan permukaan dan kapilaritas
4. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala fisika sehari-hari
5. Siswa dapat menghitung salah satu variabel dalam tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Mind Map
3. Diskusi Kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Inti
Eksplorasi
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru
menjelaskan
cara
pembuataan Mind map.
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan diskusi kelompok.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membimbing siswa
dalam membentuk kelompok
yangmasing-masing
kelompok beranggotakan 5/6
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Menyimak
Elaborasi
orang
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru membacakan petunjuk
penggunaan LKS.
Guru meminta siswa untuk
membaca, memahami, dan
mengisi LKS masing-masing
dengan mendiskusikan setiap
pertanyaan yang ada di LKS.
Guru menjelaskan materi
tegangan
permukaa
dan
kapilaritas.
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika masih ada
yang belum dipahami dari isi
LKS.
Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta siswa untuk
membuat mind map sesuai
dengan kata kunci yang
ditentukan
bersama
kelompoknya,
dengan
kreativitas
dan
imajinasi
masing-masing siswa.
Guru membimbing siswa dan
mempersilahkan kepada siswa
untuk bertanya jika ada hal
yang belum dipahami dalam
membuat mind map.
Guru meminta kepada setiap
kelompok mengambil nomor
undian untuk menentukan
siapa yang akan menjadi
perwakilan untuk menjelaskan
mind
map
yang
telah
didiskusikan.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
Perwakilan
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
Konfirmasi
Penutup
VII.
VIII.
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
10
menit
yang
IX.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk Instrumen berupa lembar observasi kinerja siswa
Penyelesaian
e. Zat Alir
Skor
2
a. 0.4 N/m
2
Dik: l = 3 cm = 0,03 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?
a. 0.4 N/m
b. 0.8 N/m
c. 0.5 N/m
4
d. 0,7 N/m
e. 0.2 N/m
Jawab:
=
,
( .
= 0.4N/m
b. Kapilaritas
c. 0.005m
air = 1000
= 60o; g =
= 0.005 = 0.005 m
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 2 (Dua)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II.
INDIKATOR
1. Memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Mind Map
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Inti
Eksplorasi
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru
menjelaskan
cara
pembuatan mind map.
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan latihan soal.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru membacakan petunjuk
penggunaan LKS.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Elaborasi
Konfirmasi
Penutup
10
menit
dan
mencatat
yang
VII.
VIII.
IX.
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam
diperukan.
Menjawab salam.
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
3. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
4. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.
Soal
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah
dengan sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle
e. Hukum kekekalan energi mekanik
Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan hidrostatis adalah
.
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya
1 g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang
berada 50 cm di atas dasar kolam!
Penyelesaian
a. Hukum utama Hidrostatik
Skor
1
c. Ph = .g.h
c. 25.000 N/m2
3
Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 =
1000 kg/m3, g = 10 m/s2, h2 = 50
cm = 0.5 m. h = h1- h2 = 3 m
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
0.5 m = 2.5 m
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Dit: Ph = .?
c. 25.000 N/m2
Jawab :
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum Pascal adalah .
c. Tekanan yang diberikan pada 2
a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang terbuka diteruskan
zat cair dalam ruang tertutup
ke segala arah sama besar
diteruskan kesegala arah
sama besar
. 32000 = 20 N
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 3 (Tiga)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Memformulasikan hukum Archimedes
2. Mendeskripsikan viskositas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan tenggelam.
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan viskositas.
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode
: 1. Mind Map
2. Ceramah
3. Diskusi kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Tahapan Pembelajaran
Inti
Eksplorasi
Kegiatan Guru
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
menilai pembuatan mind map
dan diskusi kelompok.
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru membagikan LKS yang
telah disiapkan.
Guru meminta siswa untuk
membaca, memahami, dan
mengisi LKS masing-masing.
Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika masih ada
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Menyimak
LKS.
Duduk
berkelompok
kelompok masing-masing.
Melakukan
diskusi
dengan
kelompok masing-masing dan
menanyakan hal yang belum
dipahami.
Perwakilan
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
dengan
Konfirmasi
Penutup
VII.
mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang tealh dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
dan
melurusan
kesalah
pahaman yang terjadi dalam
diskusi kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
5 menit
yang
VIII.
IX.
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Pembuatan mind map
b. Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS
c. Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.
d. (4) saja
e. semua benar
Pembahasan
b. (1)dan (3)
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
air laut
= massa jenis zat cair (air laut)
= percepatan gravitasi
=
Skor
2
b.
benda >
zat cair
a. 800 kg/m3
Dik : Vbenda = 0.3 m3;
Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b
=
=
=
.
= 800 kg/m3
c. 0,7 gr/cm3
Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
Dit:
Jawab:
2
f
= 1200 kg/m3;
. ,
3
V;
= 1 g/cm .
c. 0,7 gr/cm3
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3
=
=
=
. (1 gr/cm3)
gr/cm3= 0.7 gr/cm3
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 1 (Satu)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Mendefinisikan fluida, fluida statis, dan fluida dinamis
2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Memformulasikan gejala kapilaritas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat medeskripsikan pengertian fluida
2. Siswa dapat menefinisikan tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
3. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan tegangan permukaan dan kapilaritas
4. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala fisika sehari-hari
5. Siswa dapat menghitung salah satu variabel dalam tegangan permukaan zat cair dan kapilaritas
Tegangan Permukaan
Di antara partikel-partikel zat terdapat gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut gaya kohesi,
V. METODE PEMBELAJARAN
Metode : 1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi Kelompok
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Tahapan Pembelajaran
Inti
Eksplorasi
Kegiatan Guru
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai fenomena tegangan
permukaan dan kapilaritas
dengan melibatkan siswa
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Menyimak
Elaborasi
Konfirmasi
rekanya
Guru menjelaskan materi
tegangan permukaan dan
kapilaritas.
Guru meminta setiap siswa
untuk mengambil no undian
dan mengingatnya.
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan tugas yang
telah di siapkan guru
Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
Penutup
VII.
VIII.
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
ALAT PEMBELAJARAN
1. Alat presentasi berupa papan tulis, spidol.
2. Alat Demonstrasi : diterjen, air, gelas pelastik, sedotan, tisue
IX.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Hasil diskusi
2. Bentuk Instrumen berupa lembar observasi kinerja siswa
10
menit
Penyelesaian
e. Zat Alir
Skor
2
e. 0.2 N/m
2
Dik: l = 6 cm = 0,06 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?
Jawab:
=
=
,
( .
= 0.2 N/m
b. Kapilaritas
c. Viskositas
d. Khoesi
e. Adhesi
Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan
tegak lurus ke dalam air ( air = 1000 kg/m3). Jika tegangan
permukaan air 0.1 N/m, sudut kontaknya 60o, dan percepatan
gravitasi 10 m/s2, maka kenaikan air dalam pipa kapiler adalah . . . .
a. 1.12 m
d. 0.3 m
b. 0.01 m
e. 0.1 m
c. 0.03 m
b. 0.01 m
= 0.017 = 0.01 m
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 2 (Dua)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II.
INDIKATOR
1. Memformulasikan konsep tekanan Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal
dengan:
P = tekanan ( / )
F = gaya ( )
A = luas penampang ( )
Tekanan di dalam zat cair disebabkan adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat cair. Besar tekanan itu bergantung
kedalaman.Makin dalam letak suatu bagian zat cair, makin besar tekanan pada bagian itu.
Semua titik yang terletak di dalam satu bidang datar di dalam zat cair memiliki tekanan yang sama.
Tekanan hidrostatik dapat dihitung dengan persamaan:
dengan:
= tekanan ( / )
= massa jenis ( / )
= percepatan gravitasi ( / )
= kedalaman ( )
Hukum Pascal
Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyataban akan menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa
tekanan yang kita berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di dalam ban. Selain tekanan oleh
beratnya sendiri, pada suatu zat cair (fluida) yang berada di dalam ruang tertutup dapat diberikan tekanan oleh gaya luar. Jika tekanan
udara luar pada permukaan zat cair berubah, maka tekanan pada setiap titik di dalam zat cair akan mendapat tambahan tekanan dalam
jumlah yang sama. Peristiwa ini pertama kali dinyatakan oleh seorang ilmuwan Prancis bernamaBlaise Pascal (1623 - 1662) dan
disebut Hukum Pascal.Jadi, dalam Hukum Pascal dinyatakan berikut ini.Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Jika pengisap kecil dengan luas penampang A1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair dalam bejana mengalami tekanan yang
besarnya:
Berdasarkan Hukum Pascal, tekanan yang diberikan akan diteruskan ke segala arah sama besar, sehingga pada pengisap besar
dihasilkan gaya F2 ke atas yang besarnya:
Karena
, maka:
)
)
.
=
atau
Tahapan Pembelajaran
Inti
Eksplorasi
Kegiatan Guru
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai fenomena tekanan
hidrostatis dan hukum Pascal
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan
rekanya
Guru menjelaskan materi
tegangan permukaan dan
kapilaritas.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Menyimak
Elaborasi
Konfirmasi
Penutup
Menyimak
diperukan.
dan
mencatat
10
menit
yang
VII.
Menjawab salam.
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
3. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
4. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
VIII.
IX.
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam
ALAT PEMBELAJARAN
Alat presentasi berupa papan tulis, spidol, dan lembar kerja siswa (LKS)
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Jawaban setiap pertanyaan yang tertera di dalam LKS yg mereka gunakan
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.
Soal
Penyelesaian
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke a. Hukum utama Hidrostatik
semua arah dengan sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle
Skor
1
c. Ph = .g.h
c. 25.000 N/m2
3
Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3,
g = 10 m/s2, h2 = 50 cm = 0.5 m. h = h1- h2
= 3 m 0.5 m = 2.5 m
Dit: Ph = .?
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
Jawab :
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Ph = g h
c. 25.000 N/m2
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
Pernyataan yang benar tentang bunyi hukum Pascal adalah . c. Tekanan yang diberikan pada zat cair 2
a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
dalam ruang tertutup diteruskan
terbuka diteruskan ke segala arah sama besar
kesegala arah sama besar
b. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan kesegala arah tidak sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan kesegala arah sama besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
terbuka diteruskan kesegala arah tidak sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
terbuka diteruskan ke sebagian arah sama besar.
F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)
a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N
d. 25 N
e. 30 N
=
. 32000
= 20 N
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
: MAN PARUNGPANJANG
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS/SEMESTER
PERTEMUAN KE-
: 3 (Tiga)
ALOKASI WAKTU
: 2 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.
I.
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.
II. INDIKATOR
1. Memformulasikan hukum Archimedes
2. Mendeskripsikan viskositas
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan tenggelam.
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan viskositas.
a.
Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam suatu fluida mengalami dua buah gaya: gaya berat
dan gaya apung
. Dari dua gaya ini didapatkan hubungan antara massa jenis benda
=
berarah ke bawah
.
Untuk :
1) kasus terapung:
<
3) kasus tenggelam
2) kasus melayang
>
Jika benda mengapung dalam dua jenis fluida atau lebih, berlaku:
+ ..
Tahapan Pembelajaran
Inti
Eksplorasi
Kegiatan Guru
Memulai
pembelajaran
dengan mengucap salam,
melakukan
absensi,
dan
menanyakan kabar siswa.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan penilaian
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk
terlibat
pada
aktivitas
pembelajaran.
Guru melakukan demonstrasi
mengenai
fenomena
melayang, terapung, dan
tenggelam
Menanyakan fenomena apa
yang terjadi pada demonstrasi
yang dilakukan guru dan
rekanya
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan
fenomena
yang terjadi pada demonstrasi
yag dilakukan guru dan
rekannya
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
5 menit
Menyimak
Menyimak
Elaborasi
Konfirmasi
Penutup
Guru
memantau
dan
membimbing
jalannya
diskusi. Mempersilahkan pada
setiap
kelompok
untuk
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Guru meminta kepada setiap
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi dari kelompoknya.
Guru membantu siswa untuk
melakukan
kesimpulan
terhadap materi dan soal-soal
diskusi yang telah dilakukan
pada pembelajaran ini.
Guru melakuakn tanya jawab
dengan siswa tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan
meluruskan kesalah pahaman
yang terjadi dalam diskusi
kelompok.
Memberikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda.
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
Menutup
pembelajaran
dengan mengucapkan salam
10
menit
yang
VII.
SUMBER BELAJAR
1. Foster, Bob. Fisika Terpadu untuk SMA/MA kelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2011.
2. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAkelas XI semester 2: Penerbit Erlangga, 2007.
3. Supiyanto. Fisika untuk SMA kelas XI : Penerbit Phibeta Aneka Gama. 2007.
4. Douglas C. Giancoli. Fiska Edisi Kelima. Penerbit Erlangg, 2001.
VIII.
ALAT PEMBELAJARAN
1. Alat presentasi berupa papan tulis, spidol
2. Alat demonstrasi : air, 3 gelas pelastik, garam, 3 butir telur
IX.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
Hasil diskusi
2. Bentuk instrument berupa lembar observasi kinerja siswa.
Pembahasan
b. (1)dan (3)
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
laut
= massa jenis zat cair (air laut)
= percepatan gravitasi
=
Skor
2
air
d. (4) saja
e. semua benar
b.
benda >
zat cair
a. 800 kg/m3
Dik : Vbenda = 0.3 m3;
Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b
=
=
=
.
= 800 kg/m3
c. 0,7 gr/cm3
2
f
= 1200 kg/m ;
. ,
gr/cm3). Jika
bagian volume dari benda berada di bawah Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
permukaan air, maka massa jenis benda adalah . . . .
g/cm3.
a. 0,5 gr/cm3
Dit:
3
b. 0,6 gr/cm
Jawab:
c. 0,7 gr/cm3
=
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3
=
. (1 gr/cm3)
=
V;
= 1
Parungpanjang,
Maret 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Peneliti
........................
NIP.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ..
NIM.
Kelas
Waktu : 10 menit
1. Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah dengan
sama besar merupakan pernyataan . . . .
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum Archimedes
c. Hukum Pascal
d. Hukum Boyle
e. Hukum kekekalan energi mekanik
2. Persamaan di bawah ini yang merupakan rumus tekanan hidrostatis adalah .
a.
= F/d
d. Ph = A.g
b. Ph = w.A
e. F = 6
c. Ph = .g.h
3. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya 1
g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang berada
50 cm di atas dasar kolam!
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
b. 8000 N/m2
e. 50.000 N/m2
c. 25.000 N/m2
a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N
d. 25 N
e. 30 N
Kelas
Waktu : 10 menit
1. Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat dianggap airnya tenang. Besar
tekanan yang dirasakan ikan akan bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. semua benar
4. Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam bejana berisi zat cair
yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika volume benda yang tercelup dalam zat
cair adalah 0.2 m3. Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
b. 300 kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 800 kg/m3
e. 600 kg/m3
5. Sebuah benda homogen mengapung di atas air ( air = 1 gr/cm3). Jika
bagian volume dari benda berada di bawah permukaan air, maka massa jenis
benda adalah . . . .
a. 0,5 gr/cm3
b. 0,6 gr/cm3
c. 0,7 gr/cm3
d. 0,8 gr/cm3
e. 0,9 gr/cm3
Setelah membaca materi di atas, buatlah rangkuman dalam bentuk mind map.
Langkah-lankah pembuatan mind map
1. Mulailah dari tengah kertas yg sudah disediakan dalam lks
2. Tentukan ide utama dan tulislah di tengah kertas
3. Gunakan gambar (symbol) untuk ide utama
4. Gunakan berbagai warna untuk setiap garis dan tulisannya
5. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, buatlah ranting-ranting yang
berhubungan ke cabang dan seterusnya.
6. Buatlah garis hubung yang melengkung
7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
1.
Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen
b. Instrumen Tes
2.
3.
4.
5.
6.
Lembar jawaban
7.
8.
9.
KD
Indikator
Fluida
Statis
Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Apek Kognitif
C2
C3
C1
Jumlah
soal
C4
% soal
2.5 %
2,3
5,6
12,5 %
7,10, 11
8, 9, 12
13, 14
20 %
16
15, 17,
18
19
10
25 %
25
28, 29
26
31, 32,
33
3
12
7.5 %
30 %
1
40
2.5 %
100 %
10
11
30, 34,
36
8
20, 21,
22, 23,
24
27
35, 37,
38, 39
40
11
Kelas
: XI (sebelas)
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester
: Genap
Kosep
: Fluida Statis
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Jumlah Soal
: 40 Soal
Standar Kompentensi
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar
: 2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
Mendefinisi
kan fluida
dan fluida
statis
Mendeskrip
sikan
konsep
tegangan
permukaan
Indikator Soal
Butir Soal
Kunci jawaban
Mendeskripsi 1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan e. Zat Alir
kan
memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan
pengertian
bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, fluida biasa
fluida
disebut dengan istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
Mendefiniska 2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk b. Tegangan permukaan zat cair
n
tegangan
menegang, sehingga permukaannya seperti
permukaan
ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan
definisi . . . .
a. Viskositas
b. Tegangan permukaan zat cair
c. Kapilaritas
d. Sudut kontak
e. Adhesi
Menyebutkan 3. Dari beberapa gambar di bawah ini manakah yang e.
contoh gejala
termasuk dari gejala tegangan permukaan
tegangan
permukaan
a.
b.
c.
Aspek
Kognitif
C1
C1
C1
d.
e.
C2
a. 35 x 10-4N
C3
Dik: l = 5 cm = 0.05 m; = 7 x
10-2N/m.
Dit: F = . . . .?
Jawab:
=
F= .l
= 7 x 10-2 N/m . 0,05m
= 35 x 10-4N
e. 0.2 N/m
C3
Dik: l = 6 cm = 0,06 m; F =
0,024N.
Dit: = . . . .?
Memformul
asikan
gejala
kapilaritas
Jawab:
=
=
( .
= 0.2 N/m
c. > 90o
C2
C2
C1
b.
c.
d.
e.
b. Kapilaritas
C2
b. 0.01 m
C3
= 0.017 = 0.01 m
c. 0,2 N/m
C3
Dik: r = 1 mm = 10-3m; h = 4
cm= 0,04 m; = 60o; = 1000
kg/m3.
Dit: = .?
h=
=
=
Memformul
asikan
konsep
tekanan
hidrostatik
. ,
= = 0,4 N/m
Mengidentifik 15. Dimensi tekanan jika dinyatakan dalam dimensi- d. ML-1T-2
C2
asi
dimensi
dimensi pokok L, M, dan T adalah .
pada tekanan
a. MLT-2
d. ML-1T-2
b. ML-1T
e. ML-2T-2
-1
c. MLT
Menujukan
16. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis a. Tekanan zat cair yang hanya C1
pengertian
adalah .
disebabkan oleh berat atau
tekanan
a. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
gaya gravitasi yang bekerja
hindrostatis
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
pada tiap bagian zat cair.
bagian zat cair.
b. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat padat
c. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
tinggi zat cair.
d. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
a. 2500 N/m2
b. 8000 N/m2
c. 25.000 N/m2
d. 30.000 N/m2
e. 50.000 N/m2
ha
hm = 10 cm
Pm
Air
ha =
Pa
a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
0.5 m = 2.5 m
Dit: Ph = .?
Jawab :
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
d. 2 cm
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Dit : = . . . .?
Jawab:
P a = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g hm
g ha = g hm
ha =
x hm
d. 2 cm
e. 5 cm
C4
x 10 cm
ha = 8 cm
= hm ha
= 10 cm 8 cm
= 2 cm
Menganalisis
grafik
hubungan
antara tekanan
dan
kedalaman air
pada tekanan
hidrostatis
d.
h
b.
h
e.
c.
h
24.
e. P di B = P di C = P di D
C4
Memformul
asikan
hukum
pascal
air
C
sama besar
c. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan kesegala arah sama
besar
d. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang terbuka diteruskan kesegala arah tidak
sama besar.
e. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang terbuka diteruskan ke sebagian arah
sama besar.
Membedakan 26. Alat yang merupakan penerapan dari hukum
contoh
pascal. Kecuali . . . .
penerapan
a. Pengempres Hidrolik
hukum Pascal
b. Mesin pengangkat mobil
c. Dongkrak Hidrolik
d. Kapal selam
e. Rem Hidrolik
Menentukan
27. Pompa hidrolik memiliki perbandingan diameter
salah
satu
pengisap 1 dan pengisap2 yaitu 1:40. Pada
variabel
pengisap besar dimuat mobil 32000 N seperti
dalam hukum
pada gambar diatas. Agar seimbang, pada
Pascal
jika
pengisap kecil diberi gaya sebesar . . . .
variabel lain
diketahui
d. Kapal selam
C1
c. 20 N
Dik: = :
C4
F2 = 32000 N
Dit : F2 = . . . .?
Jawab
=
F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)
Memformul
asikan
hukum
Archimedes
a. 10 N
d. 25 N
b. 15 N
e. 30 N
c. 20 N
Menyebutkan 28. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau
bunyi hukum
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya
Archimedes
ke atas yang besarnya sama dengan zat cair yang
dipindahkan merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
Memberi
29. Salah satu contoh dari penerapan hukum
contoh
Archimedes adalah . . . .
penerapan
a. Pompa hidrolik
hukum
b. Kapal selam
Archimedes
c. Pesawat terbang
d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
30. Seekor ikan berenang didasar laut yang dapat
dianggap airnya tenang. Besar tekanan yang
dirasakan ikan akan bergantung dari:
(1) Massa jenis air laut
(2) Berat ikan tersebut
(3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan
(4) Luas permukaan kulit ikan tersebut
Dari empat pernyataan di atas yang benar adalah
....
=
. 32000
= 20 N
a. Archimedes
C1
b. Kapal selam
C1
b. (1)dan (3)
C3
Pembahasan
Tekanan mutlak :
PM = Po +
.g.h
Po = tekanan udara di permukaan
air laut
= massa jenis zat cair (air
laut)
= percepatan gravitasi
e.
Menggunakan
persamaan
hukum
Archimedes
untuk
menentukan
salah
satu
variabelnya
jika variabel
lain diketahui
benda
zat cair
e. Penyemprot parfum
C3
d. 800 kg/m3
C4
3
Dik : Vbenda = 0.3 m ; f = 1200
kg/m3; Vtercelup = 0.2 kg/m3.
Dit: b = . . . . ?
Jawab :
b
=
=
=
.
= 800 kg/m3
c. 0,7 gr/cm3
Dik: Vbenda = V; Vtercelup =
= 1 g/cm3.
Dit:
Jawab:
=
=
=
. (1 gr/cm3)
gr/cm3= 0.7 gr/cm3
. ,
C3
V;
a. 20 N
C4
Dik: mb = 10 kg;
= 5 gr/cm3 =
5000 kg/m3;
= 1 gr/cm3=
1000 kg/m3; g = 10 m/s2.
Dit: Fapung = . . . .?
Jawab:
Vb =
=
= 2 x 10-3
/
c. 30 N
C4
Dik : P = 30 cm=0.3 m; L=
20cm= 0.2 m; hb = 10 cm= 0.1m;
ht=5cm=0.05m; air=1000kg/m3
Fatas = .g.Vb
= 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2 x
10-3 m3
= 20 N
3
38. Sebuah benda dengan massa jenis 0,24 gr/cm d. 13,42
C4
diletakan pada 6 cm3 aluminium yang massa Dik:
= 1 gr/cm3; Val = 6 cm3;
jenisnya 2,7 gr/cm3. Jika seluruhnya melayang
= 0,24 gr/cm3;
= 2,7 gr/cm3
dalam air, maka volume benda tersebut adalah . Dit: Vb = .?
( air = 1gr/cm3)
Fatas = Fb + Fal
a. 1.21 cm3
d. 13,42 cm3
.
=(
. Vb) + (
. Val)
b. 14 cm3
e. 12,50 cm3
1
(V
+V
)
=
(0,24
V
)
+
(2,7.6)
b
al
b
c. 15 cm3
Vb + 6 = 0,24 Vb + 16,2
1Vb 0,24 Vb = 16,2 6
0,76 Vb = 10,2
,
Vb = , = 13,42 cm3
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
Mendeskrip
sikan
Viskositas
d. 40 N
e. 50 N
Menentukan 40. Sebuah bola yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan
salah
satu
berjari-jari 1 cm jatuh ke dalam gliserin yang
variabel
massa jenisnya 5,10 g/cm3 dengan kecepatan
dalam
terminal bola 0,2 m/s. Jika g = 10 m/s2, tentukan
viskositas jika
koefisien viskositas gliserin tersebut adalah . . . .
variabel
a. 1,8 Pa s
d. 2,4 Pa s
lainnya
b. 1,4 Pa s
e. 32 Pa s
diketahui.
c. 24 Pa s
Dit : Fa = . . . . ?
Jawab:
Fa = gA (hb-ht)
=1000.10.(0,3x0,2) (0,1-0,05)
= 10.000 (0.003)
= 30 N
b. 1,4 Pa s
C4
3
Dik:
= 6,36 g/cm =6360
kg/m3
= 5,10 g/cm3= 5100
3
kg.m
R = 1 cm = 10-2 m
v = 0,2 m/s
g = 10 m/s2
Dit: = . . . .?
Jawab:
v =
=
=
(
(
=
,
( , )
)
)
(6360-5100)
(1260)
= .
= 1,4 Pa s
Nomor
Soal
1
2
3
Nilai
0,41
0,4
-0,3
-0,2
5
6
0,4
0,08
7
8
0,4
0,03
9
10
0,45
0,19
11
-0,04
12
13
14
15
0,43
0,41
0,23
0,18
16
17
18
19
20
21
22
23
24
0,42
0,42
0,23
0,4
0,42
0,4
0,42
0,42
0,1
25
0,01
26
27
28
29
30
0,22
0,43
0,42
0,46
-0
31
32
Taraf
Daya Pembeda
Kesukaran
Keputusan
Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
Cukup
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,4
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,7
Mudah
0,3
Cukup
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,1
Sukar
-0,1
Drop
Reendah
Sangat
0,46
Cukup
0,2
Sukar
-0,3
Drop
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,81
Mudah
0,23
Cukup
C3
Sangat
0,46
Cukup
0
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,44
Cukup
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,1
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,4
Cukup
C2
Sangat
0,46
Cukup
0,6
Sedang
0,19
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,19
Sukar
-0,1
Drop
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,6
Baik
C2
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sedang
0,3
Cukup
C3
Rendah 0,46
Cukup
0,2
Sukar
0,13
Buruk
Sangat
0,46
Cukup
0,2
Sukar
0,1
Buruk
Rendah
Cukup
0,46
Cukup
0,7
Mudah
0,3
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,8
Mudah
0,19
Buruk
C2
Rendah 0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,19
Buruk
Cukup
0,46
Cukup
0,9
Mudah
0,25
Cukup
C3
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,25
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,2
Buruk
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,3
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,5
Sedang
0,4
Cukup
C4
Sangat
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,13
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,3
Sukar
0,13
Buruk
Rendah
Rendah 0,46
Cukup
0,4
Sedang
0,31
Cukup
Cukup
0,46
Cukup
0,38
Sedang
0,4
Cukup
C4
Cukup
0,46
Cukup
0,81
Mudah
0,25
Cukup
C1
Cukup
0,46
Cukup
0,53
Sedang
0,44
Baik
C1
Sangat
0,46
Cukup
0,4
Sedang
0
Buruk
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,31
Sedang
0,25
Cukup
Rendah
Sangat
0,46
Cukup
0,22
Sukar
0,2
Cuku
Rendah
Validitas
0,16
0,12
Reliabilitas
33
34
35
0,4
0,4
0,16
36
37
0,25
-0
38
0,1
39
40
0,42
0,14
Cukup
Cukup
Sangat
Rendah
Rendah
Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Cukup
Sangat
Rendah
0,46
0,46
0,46
Cukup
Cukup
Cukup
0,5
0,4
0,4
Sedang
Sednag
Sedang
0,38
0
0,4
Cukup
Buruk
Cukup
0,46
0,46
Cukup
Cukup
0,59
0,19
Sedang
Sukar
0,19
0
Buruk
Buruk
0,46
Cukup
0,44
Sedang
0,13
Buruk
0,46
0,46
Cukup
Cukup
0,5
0,2
Sedang
sukar
0,3
-0,1
Cukup
Drop
C2
C3
C4
INSTRUMEN TEST
Materi/Kelas : Fluida Statis/11 (sebelas) IPA
Jenis Tes
Jumlah Soal
: 40 soal
Indikator
Menganalisis
hukumhukum yang
berhubungan
dengan fluida
statis dan
dinamik serta
penerapanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mendefinisikan
fluida dan fluida
statis
Mendeskripsikan
konsep tegangan
permukaan
Memformulasika
n gejala
kapilaritas
Memformulasika
n konsep tekanan
hidrostatik
Memformulasika
n hukum pascal
Memformulasika
n hukum
Archimedes
C1
Apek Kognitif
C2 C3 C4
1*
Jumlah
soal
1
2*,3
5*,
6
7*,10
, 11
8,
9*,
12*
13*
, 14
16*
15,
17*
, 18
25
26
28*,
29*
31,
32,
33*
19*
30,
34*
, 36
Mendeskripsikan
Viskositas
10
11
20*
,
21*
,
22*
,
23*
, 24
10
27*
35,
37,
38,
39*
12
40
11
40
151
Butir Soal
e. Zat Alir
Aspek
Kognitif
C1
C1
a. 35 x 10-4N
C3
Kunci jawaban
Dik: l = 5 cm = 0.05 m; = 7 x
10-2N/m.
Dit: F = . . . .?
Jawab:
=
F= .l
152
d. 30 x 10-4N
= 7 x 10-2 N/m . 0,05m
e. 20 x 10-4N
= 35 x 10-4N
Memformul 4. Yang dimaksud dengan kapilaritas adalah . . . .
a. peristiwa naik atau turunya zat C1
asikan
a. peristiwa naik atau turunya zat cair dalam
cair dalam pipa kapiler (pipa
gejala
pipa kapiler (pipa sempit)
sempit)
kapilaritas
b. ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan atau hambatan di
dalam fluida.
c. Kecenderungan permukaan zat cair untuk
meregang sehingga permukaannya seperti di
tutupi oleh suatu lapisan elastis
d. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda
dalam fluida
e. Tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume ruang tertutup
5. Terjadinya peristiwa kapilaritas disebabkan oleh d. (1), (3), dan (4)
C2
faktor-faktor berikut:
(1) Gaya kohesi
(2) Gaya Archimedes
(3) Gaya adhesi
(4) Gaya gravitasi bumi
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. (1), (2), dan (3) d. (1), (3), dan (4)
b. (1) dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
c. (2)dan (4)
6. Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah b. Kapilaritas
C2
sehingga minyak membasahi permukaan sumbu
yang paling ujung. Penomena ini merupakan
153
b. 0.01 m
Dik: 1 mm= 10-3m; air = 1000
kg/m3; = 0.1 N/m; = 60o; g =
10 m/s2.
Jawab :
h=
=
=
Memformul
asikan
konsep
tekanan
hidrostatik
C3
= 0.017 = 0.01 m
8. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis a. Tekanan zat cair yang hanya C1
adalah .
disebabkan oleh berat atau
a. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
gaya gravitasi yang bekerja
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
pada tiap bagian zat cair.
bagian zat cair.
b. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
berat atau gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat padat
c. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
tinggi zat cair.
154
c. Ph = .g.h
C2
b. 2500Pa
C3
Dik: h = 25 cm = 0,25 m, =
1000 kg/m3, g = 10 m/s2
Dit: Ph = ..?
Jawab :
Ph = g h
=1000kg/m3.10m/s2.0,25m
= 2500 Pa
11. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi c. 25.000 N/m2
C4
penuh air yang massa jenisnya 1 g/cm3. Bila g = Dik : h1 = 3 m, = 1 g/cm3 =
10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu 1000 kg/m3, g = 10 m/s2, h2 = 50
titik yang berada 50 cm di atas dasar kolam!
cm = 0.5 m. h = h1- h2 = 3 m
0.5 m = 2.5 m
a. 2500 N/m2
d. 30.000 N/m2
Dit: Ph = .?
2
2
b. 8000 N/m
e. 50.000 N/m
Jawab :
c. 25.000 N/m2
Ph = g h
Ph = 1000 kg/m3. 10 m/s2. 2,5 m
Ph = 25.000 N/m2
155
ha
hm = 10 cm
Pm
Air
d. 2 cm
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 10 cm
Dit : = . . . .?
Jawab:
P a = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g hm
g ha = g hm
ha =
x hm
ha =
Pa
C4
x 10 cm
ha = 8 cm
= hm ha
= 10 cm 8 cm
= 2 cm
13. Dari tabel massa jenis dan kedalaman air dari b. 2; 1; 3; 4; 5
C4
suatu bejana dibawah ini, urutkan yang memiliki
tekanan hidrostatis dari yang paling besar ke 1. Ph = 1000 . 0,4 . 10 = 4000 Pa
paling rendah . . . .
2. Ph = 1200 . 0,35 . 10 = 4200 Pa
3. Ph = 1500 . 0,25 . 10 = 3750 Pa
4. Ph = 1800 . 0,2 . 10 = 3600 Pa
No.
H
5. Ph = 2000 . 0,16 . 10 =3200Pa
1.
1000 kg/m3
40 cm
3
2.
1200 kg/m
35 cm
3.
1500 kg/m3
25 cm
3
4.
1800 kg/m
20 cm
5.
2000 kg/m3
16 cm
a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 2 cm
e. 5 cm
156
a. 4; 5; 3; 2; 1
d. 1; 2; 3; 4; 5
b. 2; 1; 3; 4; 5
e. 3; 4; 5; 1; 2
c. 5; 3; 2; 1; 4
14. Gambar grafik di bawah ini menunjukan e. P
hubungan antara tekanan dan ketinggian atau
kedalaman air adalah . . . .
a.
d.
h
b.
c.
h
e.
C4
157
Memformul
asikan
hukum
pascal
C4
F1 = ( )2 . (32000)
= ( )2 . (32000)
=
. 32000
a. 10 N
d. 25 N
= 20 N
b. 15 N
e. 30 N
c. 20 N
Memformul 16. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau a. Archimedes
asikan
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami
hukum
gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat cair
Archimedes
yang dipindahkan merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
17. Salah satu contoh dari penerapan hukum b. Kapal selam
Archimedes adalah . . . .
a. Pompa hidrolik
b. Kapal selam
c. Pesawat terbang
C1
C1
158
d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
18. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan b.
tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
19. Berikut ini merupakan contoh penerapan dari
hukum Archimedes, kecuali. . . .
a. Balon udara
d. Hidrometer
b. Kapal laut
e. Penyemprot parfum
c. Galangan kapal
20. Balok berukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan
tinggi 10 cm, tercelup dalam ( air = 1000kg/m3)
sedalam 5 cm. Gaya Archimedes yang bekerja
pada balok tersebut adalah . . . .
a. 10 N
d. 40 N
b. 20 N
e. 50 N
c. 30 N
zat cair
C2
e. Penyemprot parfum
C3
benda >
c. 30 N
C4
Dik : P = 30 cm=0.3 m; L=
20cm= 0.2 m; hb = 10 cm= 0.1m;
ht=5cm=0.05m; air=1000kg/m3
Dit : Fa = . . . . ?
Jawab:
Fa = gA (hb-ht)
=1000.10.(0,3x0,2) (0,1-0,05)
= 10.000 (0.003)
= 30 N
SOAL FISIKA
FLUIDA STATIS
1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu, fluida biasa disebut dengan
istilah ..
a. Zat Kimia
d. Zat Panas
b. Zat Padat
e. Zat Alir
c. Zat cair
2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan definisi . . . .
a. Viskositas
d. Sudut kontak
b. Tegangan permukaan zat cair
e. Adhesi
c. Kapilaritas
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan perlahan-lahan di atas
permukaan air. Apabila tegangan permukaan air 7 x 10-2 N/m, maka besarnya
gaya pada permukaan tersebut adalah.
a. 35 x 10-4N
c. 30 x 10-4N
e. 20 x 10-4N
b. 25 x 10-4N
d. 10 x 10-4N
4. Yang dimaksud dengan kapilaritas adalah . . . .
a. peristiwa naik atau turunya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit)
b. ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan atau
hambatan di dalam fluida.
c. Kecenderungan permukaan zat cair untuk meregang sehingga
permukaannya seperti di tutupi oleh suatu lapisan elastis
d. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida
e. Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume ruang tertutup
5. Terjadinya peristiwa kapilaritas disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
(1) Gaya kohesi
(2) Gaya Archimedes
(3) Gaya adhesi
(4) Gaya gravitasi bumi
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. (1), (2), dan (3)
d. (1), (3), dan (4)
b. (1) dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
c. (2)dan (4)
6. Sumbu kompor dapat menyerap minyak tanah sehingga minyak membasahi
permukaan sumbu yang paling ujung. Penomena ini merupakan contoh
penerapan dari teori . . . .
a. Tegangan permukaan zat cair
d. Khoesi
b. Kapilaritas
e. Adhesi
c. Viskositas
Selamat Mengerjakan
Page 1
7.
8.
9.
10. Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa jenis air 1.000 kg/m 3).
Hitunglah tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar botol tersebut adalah . .
..
a. 3000 Pa
d. 5000 Pa
b. 2500 Pa
e. 1500 Pa
c. 1000 Pa
11. Sebuah kolam yang dalamnya 3 meter terisi penuh air yang massa jenisnya 1
g/cm3. Bila g = 10 m/s2, hitung tekanan hidrostatis pada suatu titik yang berada
50 cm di atas dasar kolam!
a. 2500 N/m2
b. 8000 N/m2
c. 25.000 N/m2
d. 30.000 N/m2
e. 50.000 N/m2
12. Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang massa
jenisnya 1 gr/m3. Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan minyak,
massa jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan perbedaan ketinggian permukaan air
dan minyak pada kedua kaki tabung?
ha
Pa
Air
Selamat Mengerjakan
Minyak
hm = 10 cm
Pm
Page 2
a. 8 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 2 cm
e. 5 cm
13. Dari tabel massa jenis dan kedalaman air dari suatu bejana dibawah ini,
urutkan yang memiliki tekanan hidrostatis dari yang paling besar ke paling
rendah . . . .
No.
1.
2.
3.
4.
5.
h
40 cm
35 cm
25 cm
20 cm
16 cm
1000 kg/m
1200 kg/m3
1500 kg/m3
1800 kg/m3
2000 kg/m3
a. 4; 5; 3; 2; 1
b. 2; 1; 3; 4; 5
c. 5; 3; 2; 1; 4
d. 1; 2; 3; 4; 5
e. 3; 4; 5; 1; 2
14. Gambar grafik di bawah ini menunjukan hubungan antara tekanan dan
ketinggian atau kedalaman air adalah . . . .
a. P
c. P
e. P
b.
d. P
a. 10 N
b. 15 N
c. 20 N
Selamat Mengerjakan
d. 25 N
e. 30 N
Page 3
16. Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat cair yang dipindahkan
merupakan bunyi hukum . .
a. Archimedes
b. Utama hidrostatis
c. Boyle
d. Pascal
e. Kekekalan energi mekanik
17. Salah satu contoh dari penerapan hukum Archimedes adalah . . . .
a. Pompa hidrolik
b. Kapal selam
c. Pesawat terbang
d. Penyemprot nyamuk
e. Suntikan
18. Benda yang dimasukan kedalam zat cair akan tenggelam jika . . . .
a.
benda < zat cair
b.
benda = zat cair
c.
benda > zat cair
d.
benda zat cair
e.
benda zat cair
19. Sebuah benda dengan volume 0,3 m3 dimasukan kedalam bejana berisi zat cair
yang massa jenisnya 1200 kg/m3. Jika volume benda yang tercelup dalam zat
cair adalah 0.2 m3. Maka besarnya massa jenis benda tersebut adalah . . . .
a. 400 kg/m3
d. 800 kg/m3
3
b. 300 kg/m
e. 600 kg/m3
c. 500 kg/m3
20. Balok berukuran panjag 30 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 10 cm, tercelup dalam
( air = 1000kg/m3) sedalam 5 cm. Gaya Archimedes yang bekerja pada balok
tersebut adalah . . . .
a. 10 N
d. 40 N
b. 20 N
e. 50 N
c. 30 N
Selamat Mengerjakan
Page 4
No
Nama : ................................................
Nama : ................................................
Kelas : ...............................................
Kelas : ...............................................
No
No
No
1.
21.
1.
21.
2.
22.
2.
22.
3.
23.
3.
23.
4.
24.
4.
24.
5.
25.
5.
25.
6.
26.
6.
26.
7.
27.
7.
27.
8.
28.
8.
28.
9.
29.
9.
29.
10.
30.
10.
30.
11.
31.
11.
31.
12.
32.
12.
32.
13.
33.
13.
33.
14.
34.
14.
34.
15.
35.
15.
35.
16.
36.
16.
36.
17.
37.
17.
37.
18.
38.
18.
38.
19.
39.
19.
39.
20.
40.
20.
40.
Biodata siswa
Nama
: ......................................................................
Kelas
: ......................................................................
A. Petunjuk pengisian
1.
Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran LKS berbasis mind map.
2.
3.
= Sangat Setuju
= Setuju
= Cukup
TS
= Tidak Setuju
Berilah tanda check list () pada kolom SS, S, C, TS, atau STS sesuai dengan
pendapat yang diberikan terhadap modul berbasis mind map.
5.
Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai hasil
belajar (tes yang telah diberikan).
B. Angket Isian
No
Pernyataan
SS
1.
2.
3.
Saya
memahami
konsep
Fisika
yang
TS
STS
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
dapat membantu
18.
membantu
20.
Mind map
1.
Indikator
Butir
Butir
Angket
pernyataan
pernyataan
positif (+)
negatif (-)
1, 3, 5
2, 4
6, 9, 10
7, 8
12, 14, 15
11, 13
16, 17, 20
18,19
12
20
Pembelajaran fisika
Jumlah
sebelum menggunakan
LKS berbasis mind map
2.
Implementasi LKS
berbasis mind map pada
pembelajaran fisika
3.
Komponen LKS
berbasis mind map
4.
Penugasan
membuat
mind map
Jumlah
No
Indikator
Nomor Butir
Pertanyaan
1, 2
Jumlah
Kelas
: XI.IPA 3
Hari/Tanggal
Pertemuan
: 1 (satu)
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.
No.
Aspek yang
Aktivitas Siswa
Skala
Rubrik
Dinilai
Kemandirian
siswa dalam
1.
belajar
menggunakan
LKS
Penilaian
Melengkapi pertanyaan-
LKS masing-masing
Motivasi siswa
mengenai materi
dalam belajar
3.
4.
Memperhatikan
Memperhatikan
penjelasan guru
penjelasan guru
Melaksanakan
Masing-masing
diskusi
kelompok berdiskusi
kelompok
Mempresentasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya masingmasing
Observer
Kelas
: XI.IPA 3
Hari/Tanggal
Pertemuan
: 2 (Dua)
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.
No.
Aspek yang
Aktivitas Siswa
Skala
Rubrik
Dinilai
Kemandirian
siswa dalam
1.
belajar
menggunakan
LKS
Penilaian
Melengkapi pertanyaan-
LKS masing-masing
Motivasi siswa
sesuai dengan
dalam belajar
kreativitas masingmasing
3.
Memperhatikan
Memperhatikan
penjelasan guru
penjelasan guru
Menyelesaikan soal
Menyelesaikan tugas
dalam LKS sesuai
Efektifitas
waktu belajar
telah ditentukan
siswa
menggunakan
LKS
Observer
Kelas
: XI.IPA 3
Hari/Tanggal
Pertemuan
: 3 (tiga)
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list () pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.
No.
Aspek yang
Aktivitas Siswa
Skala
Rubrik
Dinilai
1.
Kemandirian
siswa dalam
belajar
menggunakan
LKS
Penilaian
Melengkapi pertanyaan-
LKS masing-masing
Motivasi siswa
mengenai materi
dalam belajar
Memperhatikan
penjelasan guru
Memperhatikan
penjelasan guru
Mendiskusikan tugas
dengan kelompoknya
Melaksanakan
4
diskusi
kelompok
Mempresentasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya masingmasing
Observer
No. Absen
Skor Total
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Variabel
Distribusi Nilai
Nilai
Total
Sumber: Adaptasi dari Ohassta (Onario history and social sciences tacher
association : 2004)
Lampiran C
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest
a. Rekapitulasi Pretest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Pretest kelas Kontrol
c. Hasil Pretest kelas Eksperimen
d. Hasil Pretest kelas Kontrol
2.
Hasil Posttest
a. Rekapitulasi Posttest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Posttest kelas Kontrol
c. Hasil Posttest kelas Eksperimen
d. Hasil Posttest kelas Kontrol
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
30
40
45
50
55
60
35
40
45
50
55
60
35
40
45
50
55
65
35
40
45
50
60
65
35
45
45
50
60
Interval
Xi
fi,xi
fi,xi
25 31
32 38
39 45
46 52
53 59
60 66
28
35
42
49
56
63
56
1568
24,5
-2,13
0,0542
175
6125
31,5
-1,47
0,1382
462
19404
38,5
-0,81
0,3506
294
14406
45,5
-0,15
0,1286
224
12544
52,5
0,49
0,187
441
27783
59,5
1,15
0,09
66,5
1,81
Jumlah
273
1652
81830
Xhitung
f0
ft
2
5
11
6
4
7
1,897
0,00559
4,837
0,00549
12,271
0,13165
4,4905
0,50742
6,545
0,98961
3,15
4,70556
6,34533
2.
z=
Keterangan:
: nilai rata-rata
Menentukan Z tabel
Z
-2,13
-1,47
-0,81
-0,15
0,49
1,15
1,81
Batas
kelas
Luas
Z
0,4834 0,4292 0,291 0,0596 0,1879 0,3749 0,4649
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 25 - 31
0,4834 0,4292 = 0,0542
b. Kelas 32 - 38
0,4292 0,291 = 0,1382
c. Kelas 39 46
0,291 0,0596 = 0,3506
d. Kelas 46 52
0,1879 + 0,0596 = 0,1283
e. Kelas 53 59
0,3749 0,1879 = 0,187
f. Kelas 60 66
0,4649 0,3749 = 0,09
4.
5.
Keterangan:
Xt2: nilai tes kai kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi
ft : frekuensi yang diharapkan
6.
7.
X2tabel, artinya Ha
30
40
45
45
55
65
30
40
45
50
55
65
30
40
45
50
55
65
30
40
45
50
60
65
35
45
45
50
60
65
Interval
xi
fi,xi
fi,xi
25 30
31 36
37 42
43 48
49 54
55 - 60
61 - 66
27,5
33,5
39,5
45,5
51,5
57,5
63,5
137,5
33,5
197,5
409,5
206
402,5
317,5
3781,25
1122,25
7801,25
18632,3
10609
23143,8
20161,3
Jumlah
318,5
1704
85251
Batas
kelas
24,5
31,5
36,5
42.5
48,5
54,5
60,5
66,5
Z
Batas
kelas
-1,99
-1,38
-0,94
-0,42
0,10
0,62
1,14
1,67
luas Z
tabel
f0
ft
0,0605
0,0924
0,161
0,2026
0,1926
0,1405
0,0796
5
1
5
9
4
7
5
2,178
3,3264
5,796
7,2936
6,9336
5,058
2,8656
Xhitung
3,6564206
1,6270253
0,1093195
0,3992269
1,2412036
0,7456236
1,5897764
9,3685958
2.
Menentukan Z tabel
Z
Batas -1,99
-1,38
-0,94
-0,42
0,10
0,62
1,14
1,67
kelas
Luas
Z
0,4767 0,4162 0,3238 0,1628 0,0398 0,2324 0,3729 0,4525
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 25 - 30
0,4767 0,4162 = 0,0605
b. Kelas 31 - 36
0,4162 0,3238 = 0,0924
c. Kelas 37 - 42
0,3238 - 0,1628 = 0,161
d. Kelas 43 - 48
0,1628 + 0,0398 = 0,2026
e. Kelas 49 - 54
0,2324 - 0,0398 = 0,1926
f. Kelas 55 - 60
0,3729 0,2324 = 0,1405
g. Kelas 61 66
0,4525 0,3729 = 0,0796
4.
5.
6.
7.
X2tabel, artinya Ha
55
65
70
75
85
90
60
65
75
80
85
90
60
70
75
80
85
90
60
70
75
80
90
90
65
70
75
80
90
Z
Batas
Batas
kelas
kelas
luas
Z
tabel
Xi
fi,xi
fi,xi
50-55
52,5
105
5512,5
49,5
-2,33
0,0701
2,4535
0,3967505
56-61
58,5
175,5
10266,75
55,5
-1,78
0,0597
2,0895
1,7468343
62-67
64,5
258
16641
61,5
-1,23
0,0597
2,0895
0,0482198
68-73
70,5
352,5
24851,25
67,5
-0,69
0,1295
4,5325
3,5793695
74-79
76,5
459
35113,5
73,5
-0,14
0,3645
12,7575
0,1471795
80-85
82,5
660
54450
79,5
0,39
0,1996
6,986
2,7344713
86-91
88,5
619,5
54825,75
85,5
0,94
0,1081
3,7835
0,083824
91,5
1,48
Jumlah
493,
5
2629,5
201660,8
Xhitung
f0
ft
0,083824
Interval
8,736649
2.
Keterangan:
: nilai rata-rata
Menentukan Z tabel
Z
-2,331 -1,7852 -1,2395 -0,6938 -0,1481 0,39759 0,943296 1,489005
Batas
Kelas
Luas Z 0,4043 0,4744 0,4147 0,2852 0,0793 0,1293
0,3289
0,437
Tabel
Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
a. Kelas 50 - 55
0,4744 0,4043 = 0,0701
b. Kelas 56 61
0,4744 0,4147 = 0,0597
c. Kelas 62 - 67
0,4147 - 0,2852 = 0,1295
d. Kelas 68 73
0,2852 + 0,0793 = 0,3645
e. Kelas 74 79
0,0739 + 0,1293 = 0,2086
f. Kelas 80 85
0,3289 0,1293 = 0,1996
g. Kelas 86-91
0,4370 0,3289 = 0,1081
4.
5.
6.
7.
X2tabel, artinya Ha
55
55
55
55
50
60
60
60
60
65
60
65
65
65
65
65
65
70
70
70
70
75
70
75
75
75
80
80
75
80
80
85
90
90
80
Jumlah
xi
fi,xi
fi,xi2
Batas
kelas
Z Batas
kelas
luas Z
tabel
f0
ft
53,5
321
17173,5
49,5
-1,66006501
0,115
4,14
0,835652174
61,5
676,5
41604,75
57,5
-0,98094751
0,2186
11
7,8696
1,245222649
69,5
347,5
24151,25
65,5
-0,30183
0,2622
9,4392
2,087729536
77,5
775
60062,5
73,5
0,377287503
0,2088
10
7,5168
0,820333418
85,5
85,5
7310,25
81,5
1,056405008
0,1051
3,7836
2,047898552
93,5
280,5
26226,75
89,5
1,735522513
0,0338
1,2168
2,613249704
97,5
2,414640018
441
2486
176529
Xhitung
9,39146119
1.
2.
z=
Keterangan:
: nilai rata-rata
S : nilai standar deviasi
3.
Menentukan Z tabel
Z Batas Kelas
-1,6601
-0,9809
-0,3018
0,37729
1,05641
1,73552
2,41464
Luas Z Tabel
0,4515
0,3365
0,1179
0,1443
0,3531
0,4582
0,492
5.
7.
X2tabel, artinya Ha
Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
=
Keterangan:
F = koefisien F tes
(
( 1)
<
>
Frekuensi
(fi)
Batas
kelas
25 31
32 38
39 45
46 52
53 59
60 66
2
5
11
6
4
7
24,5
31,5
38,5
45,5
52,5
59,5
66,5
Jumlah
35
Nilai
Tengah
(xi)
28
35
42
49
56
63
273
xi2
fi.xi
fi.xi2
1568
56
1568
6125
175
6125
19404
462
19404
14406
294
14406
12544
224
12544
27783
441
27783
13279
1652
81830
Frekuensi
(fi)
Batas
Kelas
Titik
Tengah
(xi)
25 - 30
31 - 36
37 42
43 48
49 54
55 - 60
61 - 66
5
1
5
9
4
7
5
24,5
31,5
36,5
42.5
48,5
54,5
60,5
27,5
33,5
39,5
45,5
51,5
57,5
63,5
Jumlah
36
35 (
(
( 1)
)(
35(35 1)
)
)
2.864.050 2.729.104
1.190
134946
1.190
113,4
= 10,648 10,65
xi2
fi . xi
fi . xi2
756,25
137,5
3781,25
1122,25
33,5
1122,25
1560,25
197,5
7801,25
2070,25
409,5
18632,3
2652,25
206
10609
3306,25
402,5
23143,8
4032,25
317,5
20161,3
15499,8
1704
85251
2. Kelas Kontrol
=
=
=
=
=
36 (
(
( 1)
)(
36(36 1)
3.069.036 2.903.616
1260
165.420
930
131,286
= 11,46 11,5
C. Menentukan Nilai
adalah
(11,5)
(10,65)
132,25
113,4
= 1,1662 1,2
<
(36;35)
, sehingga Ha diterima
Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
=
Keterangan:
F = koefisien F tes
(
( 1)
1) Jika
>
2) Jika
Frekuensi
(fi)
Batas
Kelas
Titik
Tengah
(xi)
xi2
fi . xi
fi . xi2
50-55
49,5
52,5
2756,25
105
5512,5
56-61
55,5
58,5
3422,25
175,5
10266,75
62-67
61,5
64,5
4160,25
258
16641
68-73
67,5
70,5
4970,25
352,5
24851,25
74-79
73,5
76,5
5852,25
459
35113,5
80-85
79,5
82,5
6806,25
660
54450
86-91
85,5
88,5
7832,25
619,5
54825,75
Jumlah
35
35799,75
2629,5
201660,8,8
Titik
Frekuensi Batas
Tengah
(fi)
Kelas
(xi)
50 57
58 - 65
66 73
74 81
82 89
90 - 97
6
11
5
10
1
3
Jumlah
36
49,5
57,5
65,5
73,5
81,5
89,5
53,5
61,5
69,5
77,5
85,5
93,5
35 (
(
( 1)
)(
35(35 1)
)
, )
7.058.126 6.914.270,25
1.190
143.855,75
1190
120,887
= 10,99 11
xi2
fi . xi
fi . xi2
2862,25
3782,25
4830,25
6006,25
7310,25
8742,25
321
676,5
347,5
775
85,5
280,5
17173,5
41604,8
24151,3
60062,5
7310,25
26226,8
33533,5
2486
176529
2. Kelas Kontrol
=
=
=
=
=
36 (
(
( 1)
)(
36(36 1)
6.355.044 6.180.196
1260
174.848
1260
138,768
= 11,779 11,78
C. Menentukan Nilai
adalah
(11,78)
(11)
138,77
121
= 1,14685 1,15
<
(36;35)
, sehingga Ha diterima
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,
maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
dimana
Keterangan :
1) Jika
<
2) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
, maka
diterima dan
ditolak.
= 47,3333
=(11,652)2=135,769
= (11,458)2= 131.286
2.
1)
+ ( 1)
+ 2
=
=
4616,15 + 4595,01
69
9209,16
69
dsg = 133,466
= 11,55
3.
Menentukan nilai
=
=
=
47,3333 47,2
11,55
0,1333
2.74
= 0,048 0,05
4.
Menentukan nilai
Derajat kebebasan untuk mencari
=
5.
2 = 35 + 36 2 = 69
untuk
= 69 adalah 1.667
Menguji Hipotesis
Karena
6.
adalah
<
, maka
diterima dan
ditolak.
Memberikan Interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh LKS berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada
konsep fluida statis.
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,
maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
dimana
Keterangan :
1) Jika
<
2) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
, maka
diterima dan
ditolak.
=(10,99488)2= 120,8874
2.
= (11,78)2= 138,768
1)
+ ( 1)
+ 2
=
=
4110,1716 + 4856,88
69
8967.0516
69
dsg = 129.957
=11,39 11,4
3.
Menentukan nilai
=
=
=
75,12857 69,0556
11,4
6,07297
2,70
= 2.249 2.25
4.
Menentukan nilai
Derajat kebebasan untuk mencari
=
5.
2 = 35 + 36 2 = 69
untuk
= 69 adalah 1.667
Menguji Hipotesis
Karena
6.
adalah
>
, maka
diterima dan
ditolak.
Memberikan Interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95 %, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan LKS
berbasis mind map terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.
LAMPIRAN D
MIND MAP SISWA
FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH
DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit
NAMA
NO. ABSEN :
KELAS
Kelompok
FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH
DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit
NAMA
NO. ABSEN :
KELAS
Kelompok
FLUIDA STATIS
(DIAM)
UNTUK KELAS XI SMA
SEMESTER GENAP
OLEH
RYANI FAUZIAH
DIBIMBING OLEH
HASIAN POHAN M.Si
FATHIAH ALATAS S.Pd M.Si
Alokasi waktu
2 x 45 menit
NAMA
NO. ABSEN :
KELAS
Kelompok
1. Baca
terlebih
dahulu
kompetensi
dasar,
terlebih
dahulu
kompetensi
dasar,
terlebih
dahulu
kompetensi
dasar,
teman
sekelompokmu
yang
sudah
paham)
6. Isi setiap pertanyaan diskusi di LKS masingmasing, untuk dipahami kembali dirumah.
7. Silahkan kamu tanyakan bila ada hal-hal yang
belum kamu pahami!!
8. Bila kamu sudah selesai melakukan diskusi dan
mengisi semua pertanyaaan yang ada di LKS,
silahkan perwakilan dari kelompokmu untuk
mempresentasikan hasil diskusimu di depan
kelas.
2014
FLUIDA STATIS
Kompetensi Dasar
2.1.
Menganalisis
hukum-hukum
yang
berhubungan
konsep
tegangan
permukaan
3. Memformulasikan gejala Kapilaritas
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan fluida, fluida statis dan fluida dinamis
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan
3. Siswa dapat memformulasikan gejala kapilaritas
B. Apresepsi
Pernahkah kamu melihat seekor nyamuk
hinggap di pemukaan air, embun pagi di
dedaunan? Apakah yang menyebabkan hal
itu terjadi? Untuk mengetahui jawaban
tersebut simak uraian berikut ini. ^0^
Gambar 8.1 nyamuk hinggap dipermukaan air.
2014
FLUIDA STATIS
C. Tinjauan Konsep
Tentu kamu masih ingat 3 (tiga) wujud zat, yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu isilah bagan di bawah ini ^o^
Wujud zat
..
Setelah kamu mengisi bagan di atas mari kita pelajari fluida dan
adakah hubungannya dengan ketiga zat diatas??
Perhatikan!!!
1.
FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Dari ketiga wujud zat yang
kamu tulis di atas, zat apa sajakah yang termasuk fluida ?............
a. Klasifikasi fluida
STATIS
Berarti
DINAMIS
Berarti
FLUIDA
b. Fluida Statis
Zat cair yang berada dalam bak atau gas di dalam wadah tertutup
merupakan contoh fluida statis, fluida yang diam. Pada bab 8 ini kita
akan membahas mengenai fluida statis. Setelah kamu mempelajari bab
ini diharapkan mampu menjelaskan konsep tegangan permukaan,
kapilaritas, tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum Archimedes,
viskositas.
2014
FLUIDA STATIS
ini
8.2
disamping? Fenomena-
tentu
menimbulkan
banyak
(b)
(c)
(b)
Gaya tarik
antar partikel
Sejenis
Tidak
Disebut
Disebut
sejenis
Setelah mengisi bagan di atas, kamu sudah mengetahui apa itu kohesi dan
adhesi. Pada kasus Gambar 8.2 gaya kohesi dan adhesi
sangat berperan di
dalamnya, mengapa? Karena pada permukaan air tersebut bekerja gaya kohesi dan
juga resultan gaya yang menyebabkan permukaan zat cair menegang, sifat tersebut
dinamakan tegangan permukaan pada zat cair.
Secara teori definisi tegangan permukaan zat cair adalah besarnya gaya yang
2014
FLUIDA STATIS
Secara sistematis:
Untuk 1 permukaan, seperti
Gambar 8.2 .
=
. . . . . pers 8.1
. . . . . . pers. 8.2
Keterangan:
FLUIDA STATIS
2014
2014
FLUIDA STATIS
3.
Gejala Meniskus
Tentu
permukaan
kamu
dapat
kedua
membedakan
cairan
seperti
(a) AIR
(b) RAKSA
Pengertian Meniskus
Air
Pada Gambar 8.5 disamping, menjelaskan bahwa gaya kohesi (Fk) air lebih kecil
dari pada gaya adhesi (Fa) air dan kaca, sehigga resultan
gaya akan mengarah keluar. Akibatnya air dalam tabung
kaca melengkung keatas pada bagian yang menempel di
dinding kaca dan sudut kontak antara permukaan air
dengan
< 90o).
2)
Raksa
Pada Gambar 8.6 disamping, menjelaskan bahwa gaya kohesi (Fk) raksa lebih
besar daripada gaya adhesi (Fa) raksa dan kaca, sehingga resultan gaya mengarah ke
dalam. Akibatnya, raksa dalam tabung kaca melengkung
ke bawah pada bagian yang menempel di dinding kaca dan
Sudut kontak yang terjadi pada permukaan air raksa
dengan kaca membentuk sudut tumpul yaitu (90o <
<
2014
FLUIDA STATIS
4. Gejala Kapilaritas
Perhatikan Gambar 8.5 diperlihatkan 2 pipa kapiler (a)
dimasukan ke dalam air dan (b) dimasukan ke dalam raksa.
Coba amati permukaan air dan permukaan raksa pada gambar
disamping. Apa yang terjadi? Kemukakan jawabanmu dibawah
ini!!!
............................................. ......
....................................................
....................................................
(B)
(A)
air
air
F= .L
= ( cos ) (2 r)
w =m . g =
air
Vg=
r2h g
Ketinggian maksimum yang dapat di capai zat cair adalah ketika dalam keadaan
seimbang: berat zat cair yang naik dalam pipa kapiler = gaya tegangan permukaan
2014
FLUIDA STATIS
w=F
m.g = . L
r h g = 2 r cos
rh g = 2 cos
2
Dimana :
= Tegangan Permukaan (N/m)
h=
= sudut kontak
r = jari-jari pipa kapiler (m)
h = ketinggian kolom cairan (m)
. . . . . pers 8.3
Gambar 8.7 retaknya tembok akibat gejala kapiler dan kertas serap berubah warna
2014
FLUIDA STATIS
Untuk mempermudah mengingat, kalian coba
membuat mind map sendiri secara kreatif
Ok !!!
2014
FLUIDA STATIS
jawablah
beberapa
kasus
di
bawah
ini,
dan
berikan
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
2. Jatuhkan satu tetes raksa, air, dan alkohol pada permukaan kaca
yang bersih. Tetes raksa hampir berbentuk bola sempurna. Tetes
air berbentuk bola datar, tetes alkohol tersebar merata
sepanjang permukaan kaca. Jelaskan pengamatan ini berdasarkan
gaya kohesi partikel raksa, air, dan alkohol .
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakan perlahan-lahan di
atas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air 7 x 10 -2 N/m,
maka besarnya gaya pada permukaan tersebut adalah.
...........................................................
...........................................................
...........................................................
10
2014
FLUIDA STATIS
..............................................................
.............................................................
4. Salah satu masalah gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
adalah tembok retak akibat air hujan. Jelaskan kenapa hal ini bisa
terjadi berdasarkan gejala kapilaritas.
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
5. Sebatang pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan
tegak lurus ke dalam air (
dan percepatan
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
Guru
Nilai
Paraf
11
2014
FLUIDA STATIS
Kompetensi Dasar
2.1.
Menganalisis
hukum-hukum
yang
berhubungan
konsep
tekanan
Hidrostatik
2. Memformulasikan hukum Pascal
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memformulasikan konsep tekanan hidrostatis
2. Siswa dapat memformulasikan hukum pascal
B. Apersepsi
Pernahkah kamu melihat pompa pengangkat
mobil di bengkel dan dongkrak hidrolik?
Jika iya, bagaimanakah cara kerja dari
benda-benda tersebut? Untuk mengetahui
jawaban tersebut simak uraian berikut ini.
Gambar 8.7 Pengangkat Mobil
FLUIDA STATIS
C. TEKANAN
LETS TRY!!!
Coba kamu tekan kulit lengan kalian dengan telapak ibu jari dan kuku
kalian. mana yang terasa lebih sakit? Dengan telapak ibu jari atau kuku?
Mengapa demikian???
Kemukakan jawaban kalian di bawah ini!
............................................................................
............................................................................
...........................................................................
Secra teori tekanan didefinisikan
sebagai gaya dibagi luas
penampang
Secara sistematis ditulis dengan
P=
. . . . . . . Persamaan 8.4
2
Keterangan:
P = Tekanan (N.m-2) /Pascal (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)
Tahukan Anda
mengapa pisau atau
pasak bentuknya
runcing?
Untuk
menjawab
pertanyaan ini Marilah kita
tinjau persamaan 8.1. ;)
Pada zat padat, tekanan yang dihasilkan hanya ke bawah (jika pada
zat padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat hanya bekerja gaya
gravitasi).
FLUIDA STATIS
Hei kawan!! ^0^coba
kalian Perhatikan gambar
dibawah ini, sepatu
manakah yang memiliki
tekanan yang terbesar?
............................................................................
............................................................................
2. Tekanan pada fluida
Ketika anda sedang menyelam di kedalaman air,
maka anda akan merasakan adanya tekanan pada
telinga anda . Semakin dalam menyelam maka
semakin besar tekanan yang dirasakan. Hal ini di
sebabkan karena tekanan yang bekerja pada
hidrostatik
FLUIDA STATIS
Ph =
Keterangan:
Gambar 8.10 tekanan dalam fluida tidak bergantung pada bentuk wadah.
Pair
h2 g
. . . persamaan 8.7
FLUIDA STATIS
Contoh soal :
Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang massa
jenisnya 1 gr/m3. Kemudian pada kaki kanan tabung dituangkan minyak, massa
jenis minyak 0.8 gr/cm3. Tentukan perbedaan ketinggian permukaan air dan
minyak pada kedua kaki tabung?
Minyak
ha
hm = 5 cm
Pm
Air
Pa
Jawaban
Dik : = 1 gr/cm3
= 0,8 gr/cm3
hm = 5 cm
Dit : = . . . .?
Jawab:
Pa = Pm
Po+ Pha = Po+ Phm
Po+
g ha = Po+
g ha = g hm
ha =
x hm
ha =
g hm
x 5 cm
ha = 4 cm
= hm ha
= 5 cm 4 cm
= 1 cm
FLUIDA STATIS
FLUIDA STATIS
D. Hukum Pascal
Blaise Pascal, seorang ilmuan Prancis
(1623-1662),secara teori menyatakan
bahwa tekanan yang diberikan dari
luar pada suatu fluida ruang
tertutup, akan diteruskan oleh zat
cair kesegala arah dengan sama
rata pernyataan ini dikenal dengan
bunyi Hukum Pascal
Dapat digambarkan
seperti di bawah ini
P5
Piston
P1
Zat cair
P4
P2
F1
A1
F2
A2
P1 = P 2
. . . . . . Pers 8.8
FLUIDA STATIS
Dalam
kehidupan
sehari-hari
aplikasi
hukum
pascal
banyak
FLUIDA STATIS
FLUIDA STATIS
2.
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
...........................................................
10
FLUIDA STATIS
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
5. Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air ( = 1.000 kg/m3),
kemudian salah satu kakinya diisi minyak setinggi 10 cm. Jika
selisih permukaan air pada kedua kaki 8 cm, berapakah massa
jenis minyak?
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
................................................
Guru
11
2014
FLUIDA STATIS
Kompetensi Dasar
2.1.
menganalisis
hukum-hukum
yang
berhubungan
A.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memformulasikan hukum Archimedes
2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep terapung, melayang, dan
tenggelam
3. Siswa dapat menerapkan hukum Archimedes dalam masalah fisika
sehari-hari.
4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep viskositas
B. Apresepsi
Pernahkah kamu melihat atau menumpangi
kapal laut? Jika iya, tahu kah kamu massa
jenis besi lebih besar daripada air laut,
tetapi mengapa kapal laut yang terbuat dari
besi
mengapung
mengetahui
di
atas
jawabannya
air?
Untuk
simaklah
uraian
2014
FLUIDA STATIS
C. HUKUM ARCHIMEDES
LETS TRY!!!
Pernahkah kamu menggendong teman mu di dalam air terasa lebih ringan
dibandingkan ketika di darat? Jika ya, Mengapa demikian? Kemukakan
pendapatmu dibawah ini
............................................................................
............................................................................
............................................................................
Patm
h1
F
F
F
h1
F1 = P1A
h2
Luas A
h2
F 2 = P2 A
Gambar 8.16 gaya apung pada benda yang dibenamkan merupakan akibat bertambahnya tekanan
terhadap bertamabahnya kedalaman
gh1) A
gh2) A
Dengan demikian, selisih gaya yang bekerja pada silinder adalah yang
bertindak sebagai gaya apung = gaya Archimede (Far). Gaya Archimedes
merupakan gaya reaksi zat cair terhadap benda yang tercelup, sehingga
benda terasa lebih ringan. yang besarnya dapat kita cari dengan persamaan
berikut ini:
Far = F2 F1
= P2A P1A
= (Patm + gh2)A (Patm + gh1)A
KR
(Kamus Rumus)
Vsilinder = A (h)
= gA (h2-h1)
m =
= gVtercelup
Far
= m.g
Dan
. . . . . . Pers 8.9
2014
FLUIDA STATIS
Ahhaaa!!!
Emmmmm, apa
yaaa
^0^
kesimpulannya???
. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.............................. .
................................
. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
... ................ ...........
................................
D. Keadaan benda yang tercelup dalam zat cair
1. Terapung
Keadaan dimana hanya sebagian volume benda yang
tercelup
didalam
zat
cair.
Gambar
8.17
=0
+
=0
=0
=0
Fapung w = 0
Fapung
mfluida . g
=w
= mbenda . g
gVtercelup=
Vtercelup =
gVbenda
Vbenda
2014
FLUIDA STATIS
Vtercelup
Karena Vt (volume benda yang tercelup) lebih kecil dari pada V b (volume
benda seluruhnya), maka syarat benda mengapung adalah :
<
yang artinya massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida.
Contoh soal:
Sebuah kubus gabus massa jenisnya 0,4 gr/cm3 dicelupkan ke dalam air. Jika
volume kubus tersebut adalah 25 m3. Tentukan volume kubus yang tercelup
dalam air?
Penyelesaian:
Diketahui:
Vb
Ditanyakan :
Vtercelup = . . . . .?
Jawab :
Vtercelup =
= 10 m3
2. Melayang
Keadaan dimana volume benda tercelup (volume zat cair yang dipindahkan)
sama dengan volume total benda melayang.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
= 0 = Fa - w = 0
Fapung = w
gVtercelup
Vtercelup =
gVbenda
Vbenda
Gambar 8.18 Benda melayang
Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume benda seluruhnya,
maka syarat benda melayang adalah
2014
FLUIDA STATIS
3. Tenggelam
Keadaan dimana besar gaya apung Fapung lebih kecil
dari berat benda, juga volume benda yang tercelup
adalah
volume
benda
seluruhnya
namun
benda
=0
Far + N
= mbenda.g
gVtercelup + N =
N
gVb
gVbenda -
gVtercelup
Karena volume benda tercelup sama dengan volume benda seluruhnya dan
gaya normal (N) bernilai positif, maka syarat benda tenggelam adalah :
>
Balon udara
Gambar 8.20 jembatan Ponton, Kaoal Selam, dan Balon udara
menyebabkan
volume
air
laut
yang
2014
FLUIDA STATIS
2014
FLUIDA STATIS
F.
VISKOSITAS
Untuk mengetahui apa itu viskositas, jawaban pertanyaan
Semakin besar viskositas fluida maka semakin sulit suatu fluida untuk
mengalir dan oleh karena itu viskositas menunjukan semakin sulit suatu benda
bergerak di dalam fluida. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi
antar molekul zat cair, sedangkan dalam gas viskositas timbul akibat tumbukan antar
molekul gas.
Fluida kental seperti oli memiliki koefisien viskositas ( ) besar ( = 110 x 10-3
Pa.s), sedangkan fluida tidak kental seperti air memiliki koefisien viskositas kecil ( =
1,0 x 10-3 Pa.s).
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental
yang koefisien viskositas ( ), maka benda tersebut akan mengalami gaya gesek fluida
sebesar:
F = k v . . . . . pers 8.4
Keterangan:
F = Gaya gesek fluida (N)
K = konstanta geometri benda
= Koefisien Viskositas (Pa s)
v = kelajuan (m/s)
2014
FLUIDA STATIS
F =k v
maka
Fs= 6
. . . . . Pers 8.5
rv
Keterangan:
Fs = gaya gesek Stokes (N)
= koefisien viskositas (Pa.s)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)
Fa
Naah
Fs
sekarang
perhatikan
gambar
8.9
w = mg
Vg +
(
kamu
akan
lebih
mudah
memahami
=0
kecepatan terminal
Fa + Fs = w
= mbg
)g +
=(
v =
)g
(
) . . . . . . . . Pers. 8.5
Keterangan :
v
R
g
FLUIDA STATIS
2014
2014
FLUIDA STATIS
untuk
menjawab,
pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini!!!
Diskusikanlah beberapa kasus dibawah ini, dan
berikan kesimpulan dan jawaban yang benar !!!
1.
telur
berbeda-beda.
Mengapa
hal
ini
bisa
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
.......................................................
Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Map Kelas XI Semeseter Genap
10
FLUIDA STATIS
2014
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Kalian tentu pernah mendengar fenomena di laut mati? apa
yang kalian ketahui mengenai laut merah? Dan adakah
hubungan dengan hukum Archimedes? jika ada jelaskan!
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
..................................................................................................
4. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya 5
gr/cm3dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya
1 gr/cm3. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2, maka gaya ke
atas yang di alami benda adalah ?
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
...................................................................................................
5. Sebuah bola yang massa jenisnya 6,36 g/cm3 dan berdiameter
2 cm jatuh kedalam gliserinyang massa jenisnya 5,10 g/cm3
dan koefisien viskostitasnya 1,4 Pa s. Jika g = 10 m/s2,
tentukan kecepatan terminal bola tersebut ?
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
..................................................................................................
11
2014
FLUIDA STATIS
Kemampuan
bekerjasama
dalam
kelompok
Keaktifan
bertanya
Keaktifan
mengeluarkan
pendapat
Total
nilai
Memeperhatikan
penjelasan guru
Guru
12
LAMPIRAN E
SURAT-SURAT PENELITIAN