Anda di halaman 1dari 122

PERBEDAAN PRESTASI

BELAJARSISWAYANGMENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MEANS ENDSANALYSIS
(MEA)DENGAN PEMBELAJARAN
KONVENSIONALPADA SUBPOKOKBAHASAN SISTEM
PERSAMAANLINEARDUAVARIABEL
PADA SISWAKELAS XSMANEGERI 5KUPANG
TAHUNAJARAN2013/2014

SKRIPSI

AGNES SEDON GORAN


NO.REGIS : 131 09 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2013
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG
MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MEANS ENDS
ANALYSIS (MEA) DENGAN PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL PADA SUB POKOK BAHASAN
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KUPANG
TAHUN AJARAN 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi


Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI

AGNES SEDON GORAN


131 09 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2013
KAN KUHAPUS
KERINGAT DAN AIR
MATA KEDUA
ORANGTUAKU DENGAN
SAPU TANGAN
KEBERHASILAN

SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

1. TUHAN YESUS YANG SELALU ADA DAN


SENANTIASA MEMBERI KEKUATAN
2. YANG TERCINTA BAPA MATEUS MAMU
BEDA DAN MAMA KRISTINA SEDO SUBAN
3. KAKAK KASMIRUS BOLI, DAN ADIK BEJU,
EXSIS, IRNA, ANSI
4. ALMAMATERKU TERCINTA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas penyertaan dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan judul : PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR

SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MEANS ENDS

ANALYSIS DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB

POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KUPANG TAHUN AJARAN

2011/2012 dengan baik.

Begitu besar anugerah Tuhan yang penulis rasakan lewat orang–orang terdekat

penulis yang dengan berbagai caranya masing-masing telah membantu penulis

dalam meraih gelar sarjana, semoga Tuhan selalu dan senantiasa menyertai,

dan membimbing mereka. Sehingga dengan rendah hati, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.Alfons Bunga Naen, M.Pd selaku Dekan FKIP Unwira yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Bapak Samuel Igo Leton, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika yang telah mengijinkan penulis untuk

melaksanakan penelitian.

3. Bapak Dr.Agapitus H. Kaluge, M.Pd selaku penasehat akademik sekaligus

sebagai pembimbing I yang telah membimbing penulis dengan penuh

tanggung jawab sejak penyusunan proposal hingga penyusunan skripsi ini.


4. Ibu Dra.Yohana R. Rowa, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan MIPA

Unwira sekaligus sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis

dengan penuh tanggung jawab sejak penyusunan proposal hingga

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah

membimbing penulis selama proses perkuliahan dengan muatan praktis

kependidikan dan keguruan.

6. Pegawai Tata Usaha Program Studi Pendidikan Matematika yang sudah

mengurus segala adsministrasi sehingga penulis dapat melakukan

penelitian tepat pada waktu yang telah dijadwalkan.

7. Bapak Wali Kota Kupang dan Kepala SMA Negeri 5 Kupang yang telah

memberikan rekomendasi dan ijin penelitian kepada penulis.

8. Ibu Dra.Fransiska R. Muda yang telah membantu penulis selama

melakukan penelitian guna menyusun skripsi ini.

9. Siswa-siswa SMA Negeri 5 Kupang kelas XH dan XI semester ganjil

tahun ajaran 2013/2014.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 Program Studi Pendidikan

Matematika khususnya buat D’nyai dan Sengelenge yang telah

memberikan dorongan , motivasi dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi

ini.

11. Keluarga besar Wunblolong, Bapak Besu, Bapak Payong, Mama Lonek,

Mama Lena, Mama Uba, Mama Prada, Kaka Ris, Kaka Apolo, Kaka Titi,

Kaka Maria, Kaka Tina, yang selalu setia mendorong dan mendoakan
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di FKIP Unwira

Kupang.

12. Keluarga besar Lamawitak, Om Bernadus Duhan, Om Dismas, Om Stef,

om Deni,Om Boli, Om Koren, Om Jhon Sili, Om Kopong, Om Frans,Wae

Prada, Wae Ning, Wae Tekla, Wae Ose, Wae Yus, Mama Olan, Mama

Rini, yang selalu setia memberikan dukungan baik moril maupun material

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di FKIP Unwira Kupang ini.

13. Saudara Yosafat O. Boli, Damianus Tara, kekasih tersayang Kristoforus

Ndona, teman-teman asrama St.Louis yang selalu memberi dukungan dan

bantuan selama masa perkuliahan.

14. Pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu memberikan dukungan baik secara langsung maupun

tidak langsung bagi kelancaran penelitian dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik, saran yang bersifat membangun dari semua

pihak yang sempat membaca tulisan ini guna penyempurnaan skripsi ini.

Tuhan menyertai.

Kupang, 2013

Penulis
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB POKOK BAHASAN
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA SISWA
KELAS X SMA NEGERI 5 KUPANG TAHUN AJARAN 2013/2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari masalah utama yaitu apakah ada perbedaan
prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran means ends analysis
dengan pembelajaran konvensional pada sub pokok bahasan sistem persamaan
linear dua variabel siswa kelas X SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran
2013/2014?
Untuk menjawab masalah di atas, peneliti menggunakan penelitian
eksperimen yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran means ends analysis(MEA)dengan pembelajaran
konvensional pada sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel
pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri Kupang
tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari delapan kelas kelas dengan jumlah siswa
256 0rang. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara acak. Dari pengacakan
sampel terpilih kelas XH yang terdiri dari 30 siswa dan kelas XI yang terdiri dari
30 siswa. Dengan demikian jumlah sampel adalah 60 siswa. Uji persyaratan
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas yang
menggunakan One-Way Anova, uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogrof-
Sminov Test dan uji hipotesisnya menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh pada tabel Independen


Samples Test sebesar 9,480 dan = 2,002 dengan taraf signifikan sebesar
0,05 dan dk = 58. Dari hasil perhitungan = 2,002. Jadi
hipotesis alternatif (Ha) diterima maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran means
ends analysis (MEA) dengan pembelajaran konvensional pada sub pokok
bahasan sistem persamaan linear dua variabel pada siswa kelas X SMA Negeri
5 Kupang tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan agar guru bidang
studi matematika dapat menerapkan pembelajaran means ends analysis (MEA)
khususnya pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.
DIFFERENCES IN LEARNING ACHIEMENT OF STUDENTS USING
LEARNING MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) WITH CONVENTIONAL
LEARNING ON THE SUBJECT OF THE SUB SYSTEM OF LINEAR
EQUATIONS IN TWO VARIABELS ON STUDENTS CLASS X SMA
NEGERI 5 KUPANG SCHOOL YEAR 2013/2014.

ABSTRACT

This research from the mainissue, namely whether there is a difference


between learning achievements of students using learning means ends analysis
with conventional learning on the subject of the sub system of linear equations in
two variabels on students class X SMA Negeri 5 Kupang school year 2013/2014?

To address the above problem,researcher use research experiments in


accordance with the objective to achieve, namely to know or no differences in
learning achievement of students using learning means ends analysis (MEA) with
conventional learning on the subject of the sub systems of linear equations in two
variables on students class X SMA Negeri 5 Kupang school year 2013/2014.

Population in this research is a student X SMA Negeri 5 Kupang the


academic year 2013 / 2014 consisting of eight class a class by the number of
students 256 students. Selection samples conducted by ways of random. Of
randomization samples elected class xh consisting of 30 students a and class xi
consisting of 30 students. Thus the number of samples is 60 students. Test the
requirements analysis used in this research is a test of homogeneity who uses one-
way anova, a test of normality who uses test kolmogrof-sminov test and test
hipotesisnya using test t.

Based on the results of analysis, retrieved t hitung on independent samples


test table of 9,480 and t table = 2,002 with a significant level of 0,05 and dk = 58.
So the alternative hypothesis (Ha) is accepted then it can be inferred that there is a
difference between learning achievements of students using learning means ends
analysis (MEA) with conventional learning on the subject of the sub systems of
linear equations in two variables on students class X SMA Negeri 5 Kupang
school year 2013/2014.

Based on the conclusion by way of writer suggested that the teacherfield


of study math can apply learning means ends analysis (MEA), especially in on the
subjects of a system of linear equations two variables.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Halaman Pengesahan ....................................................................................... .............. ii
Dewan penguji .................................................................................................. .............. iii
Moto dan Persembahan ..................................................................................... .............. iv
Kata Pengantar .................................................................................................. .............. v
Abstrak ............................................................................................................. …… ......vi
Abstract ............................................................................................................ .............. vii
Daftar Isi .......................................................................................................... ............viii
Daftar Tabel ...................................................................................................... ………....ix
Daftar Lampiran ................................................................................................ …......……x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ .............. 1
B. Rumusan Permasalahan ................................................................... .............. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. .............. 4
D. Asumsi dan Kerbatasan ................................................................... ......... .... 5
E. Batasan Istilah .................................................................................. ......... .... 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ ......... .... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar dan Pembelajaran Matematika ............................... .............. 7
B. Teori yang mendukung pembelajaran Means End Analysis ............. .............. 9
C. Pembelajaran Means Ends Analysis ................................................. .............. 11
D. Pembelajaran Konvensional ............................................................. .............. 16
E. Tinjauan Materi Sub Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel ............................................................................................ .............. 22
F. Hipotesis Penelitian .......................................................................... .............. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Eksperimen .......................................... .............. 26
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... .............. 27
C. Variabel Penelitian ........................................................................... .............. 27
D. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... .............. 27
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... .............. 28
F. Analisis Statistik ............................................................................... .............. 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data .................................................................................... .............. 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... .............. 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... .............. 42
B. Saran .............................................................................................. .............. 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Desain Eksperimen............................................................................... 26
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 2 : LKS ( LEMBAR KERJA SISWA)

Lampiran 3 : Soal Setelah Divalidasi

Lampiran 4 : Soal Tes Prestasi Belajar

Lampiran 5 : Data hasil Tes

Lampiran 6 : Raiting Scale

Lampiran 7 : OutPut SPSS

Lampiran 8 : Analisis Manual

Lampiran 9 : Tabel Distribusi F, Tabel Distribusi T, tabel kolmogrov

Lampiran 10 : Surat - Surat

Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Melalui pendidikan akan tercipta perubahan tingkah laku

dari seseorang yaitu dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan mengerti

tentang sesuatu hal. Menurut UU No.30 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, aklak mulia serta

keterampilan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk

mewujudkan tujuan pendidikan Nasional tersebut disusunlah kurikulum yang

sesuai dan dijadikan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di

sekolah.

Dalam lingkup pendidikan sekolah, siswa harus mempelajari banyak mata

pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Matematika

merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari mulai dari tingkat TK

sampai tingkat perguruan tinggi. Peranan matematika banyak digunakan

dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk menyajikn informasi, kemampuan

berpikir logis, dan usaha memecahkan masalah yang menentang sesuai

perkembangan dan kemajuan teknologi yang terjadi. Matematika sering

dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, ditakuti bahkan dihindari oleh

sebagian siswa.
Sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) dalam KTSP (2006:345) bahwa tujuan diberikan matematika

mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah adalah untuk membekali

peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kreatif,

serta kemampuan bekerja. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik

dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak

pasti, dan kompetitif.

Tujuan utama dari mengajar dan belajar matematika adalah untuk

mengembangkan kemampuan menyelesaikan berbagai masalah matematika

kompleks yang mendalam. (Jacob, 2010:2). Guru merupakan salah satu faktor

yang dapat mengoptimalkan minat belajar siswa sehingga dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru perlu menciptakan suasana

kondusif sehingga dapat memelihara perhatian dan semangat siswa dalam

mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki

kemampuan dan keterampilan yang baik serta professional di dalam

bidangnya, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi.

Peningkatan prestasi yang sesuai dengan bidang keahlian dapat dicapai

dengan meningkatkan prestasi belajar. Peningkatan prestasi yang memuaskan

serta tercapainya tujuan pendidikan merupakan harapan bagi setiap siswa

yang mengikuti proses pendidikan. Tugas siswa untuk mencapai prestasi dan

tujuan pendidikan yakni melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang

berlangsung dengan baik akan membantu mencapainya sebuah prestasi yang


memang sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki.Beberapa aspek

yang harus dikuasai oleh mahasiswa yakni keahlian dalam aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor. (Jematu,2012 : 2)

Berdasarkan praktek pengalaman lapangan (PPL), mata pelajaran matematika

di SMA Negeri 5 Kupang bahwa siswa kelas X mengalami kesulitan dalam

mempelajari pelajaran matematika, karena siswa kurang mempersiapkan diri

sebelum pembelajaran berlangsung. Adapun sebagian besar siswa kurang

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika dan masih berpatokan

pada guru (teacher centered).Salah satu model pembelajaran yang membantu

agar aktifitas mental yang kompleks dimana melibatkan visualisasi, imajinasi,

abstraksi, dan asosiasi gagasan atau ide-ide dalam menemukan strategi atau

prosedur untuk menemukan solusi adalah pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA). Melalui pembelajaran MEA, siswa tidak akan dinilai berdasarkan

hasil saja, namun berdasarkan proses pengerjaan. Selain itu siswa dituntut

untuk mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai atau masalah apa yang

hendak diselesaikan dan memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih

sub tujuan dan kemudian dikerjakan berturut-turut pada masing-masing sub

tujuan tersebut. Pembelajaran ini juga lebih memusatkan pada perbedaan

antara pernyataan sekarang dengan tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan

suatu penelitian dengan judul : Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang

Menggunakan Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan

Pembelajaran Konvensional pada sub pokok bahasan sistem persamaan


linear dua variabel Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Kupang

tahun ajaran 2013/2014.

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

permasalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada Perbedaan Prestasi

Belajar Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) dengan Pembelajaran Konvensional pada sub pokok bahasan sistem

persamaan linear dua variabel Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5

Kupang tahun ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada atau tidak Perbedaan Prestasi Belajar Siswa

Yang Menggunakan Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Dengan

Pembelajaran Konvensional pada sub pokok bahasan sistem persamaan

linear dua variabel Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Kupang

tahun ajaran 2013/2014.

D. Asumsi dan Keterbatasan

1. Asumsi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi sebagai berikut :


a. Pelaksanaan proses belajar – mengajar pada SMA berjalan sesuai

dengan kurikulum yang berlaku.

b. Proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

c. Dalam mengerjakan soal, siswa mengerjakan sendiri.

2. Keterbatasan

a. Penelitian ini terbatas pada perbedaan prestasi belajar siswa yang

menggunakan pembelajaran MEA dengan pembelajaran konvensional

pada sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel siswa

kelas X semester ganjil SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran

2013/2014.

b. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat diterima

sejauh asumsi diatas terpenuhi.

E. Batasan Istilah

1. Perbedaan : membandingkan selisih dua nilai atau lebih dari suatu besaran

yang sejenis dan dinyatakan dengan cara yang sederhana.

2. Means Ends Analysis adalah strategi belajar mengajar yang menganalisa

suatu masalah dengan bermacam cara sehingga mendapatkan hasil atau

tujuan akhir.

3. Prestasi belajar adalah: taraf keberhasilan sebuah proses pembelajaran

yang dicapai oleh seseorang siswa setelah melakukan kegiatan

pembelajaran yang dinyatakan dalam raport.


4. Pembelajaran konvensional.

Merupakan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran dan metode yang dipakai dalam metode ceramah yang

berpusat pada guru.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

a. Siswa mendapat variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran Means Ends Analysis.

b. Diharapkan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dan

lebih termotivasi untuk belajar.

2. Bagi guru

Pembelajaran Means Ends Analysis ini dapat dijadikan salah satu alternatif

salah satu pembelajaran matematika di kelas dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar matematika.

3. Bagi sekolah

Dapat memberi masukan yang berarti/bermakna pada sekolah dalam rangka

perbaikan atau peningkatan pembelajaran.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Belajar dan Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses pembentukan tingkah laku seseorang

sebagai hasil pengalaman yang berulang – ulang dalam memenuhi kebutuhan.

Kegiatan belajar sifatnya kompleks dan tidak dapat dilihat dengan nyata dan

terjadi dalam diri individu.

Menurut Gange (Jematu,2012:7) belajar merupakan kecenderungan

perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses

pertumbuhan. Hal ini dijelaskan kembali oleh Gange bahwa belajar

merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tertentu yang

dapt diamati, diubah dan dikontrol.

Menurut Slameto (1988:2), Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri didalam

interaksi dengan lingkungannya.

Senada dengan itu Morgan (Do carmo:2009), mendefinisikan belajar

sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil

latihan atau pengalaman. Ada tiga unsur yang terdapat dalam definisi ini

yaitu:

a. Belajar adalah perubahan tingkah laku.

b. Perubahan itu terjdi karena latihan atau pengalaman.


c. Perubahan harus relatif dan permanent dan tetap ada untuk jangka waktu

yang cukup lama.

Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu

proses perubahan secara sadar, bersifat kontinu baik dalam tingkah laku

ataupun pengetahuan yang mempunyai tujuan terarah sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya.

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Hubungan dengan

pelajaran matematika, Nikson (Jematu,2012:9) mengemukakan bahwa

pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu siswa untuk

mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika

dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep

atau prinsip itu terbangun kembali. Dengan demikian pembelajaran

matematika dapat didefinisikan sebagai suatu proses membangun pemahan

siswa terhadap materi matematika.

3. Prestasi Belajar

Menurut Winkel (Raton,2012:12) prestasi belajar adalah suatu bukti

keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan

kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapai. Prestasi tidak

selamanya tergantung pada suatu kepandaian dan ketekunan saja, tetapi

tergantung pula pada cara belajar yang efisien. Dengan demikian walaupun
siswa memiliki kemampuan tetapi cara belajar yang digunakan tidak efisien

maka hasil yang diperoleh tentu jauh berbeda dari apa yang diharapkan.

Menurut Tirtonegoro (Kewa, 2012 : 14) prestasi belajar adalah usaha

kegiatan belajar yang dinilai dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun

kalimat yang mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap siswa dalam

periode tertentu. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar matematika dan

tujuan pembelajaran yang dicapai maka diadakan tes atau evaluasi prestasi

belajar matematika.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan taraf keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang dicapai oleh

seseorang setelah melakukan kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam

raport. Prestasi ditunjukan dengan skor atau angkah yang menunjukan nilai-

nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai

digunakan tes terhadap mata pelajaran lebih dahulu. Hasil tes inilah yang

menunjukan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.

B. Teori yang mendukung strategi pembelajaran MEA

1. Teori Belajar David Ausubel

Menurut Ausubel (Leton, 2004:23) belajar dapat klasifikasikan ke dalam

dua dimensi, yaitu:


a. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi

atau materi pelajaran disajikan pada siswa melalui penerimaan ata

unemuan

b. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan

informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada.

Pada tingkat pertama dalam belajar informasi dikomunikaskan

pada siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi

itu dalam bentuk final maupundengan bentukbelajar penemuan yang

mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi

yang akan diajarkan pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau

mengaitkan informasi pada pengetahuan yang telah dimilikinya, dalam hal ini

terjadi belajar bermakan. Akan tetapi siswa dapat juga hanya mencoba – coba

menghafalkan informas baru itu, tanpa menghubungkannya pada konsep –

konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya dalam hal ini terjadi belajar

hafalan. Ausubel membedakan antara belajar bermakna dan belajar hafalan.

Belajar bermakna merupakan proses belajar dimana informasi baru dibuka

dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki siswa yang sedang belajar.

Belajar menghafal bila siswa memperoleh informasi baru dalam pengetahuan

yang sama sekali tidak berhubungan dengan yang telah diketahui sebelumnya.

Kaitan dengan proses belajar mengajar dalam hal ini mengaitkan informasi

baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.


2. Teori belajar Vygostky

Perkembangan intelektual terjadi pada saat indivdu berhadapan dengan

pengalaman baru dan menatang, dan ketika mereka berusaha untuk

memecahkan masalah yang dimunculkan. Dalam upaya mendapatkan

pemahaman, individu berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan awal yang telah dimilikinya kemudian membangun pengertian

baru. (Leton,2004:21)

3. Teori Belajar Bruner

Menurut Bruner (Leton,2004:7) dalam bukunya perkembangan belajar

menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal

peristiwa atau benda dialam lingkungan, menemukan cara untuk menyatakan

kembali peristiwa atau benda tersebut didalam pikirannya, yaitu suatu model

mental tentang peristiwa atau benda yang dialaminya atau dikenalnya.

C. Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

1. Pengertian Means Ends Analysis (MEA)

MEA terdiri dari tiga unsur kata yakni; Means, Ends dan Analysis. Means

berarti banyaknya cara, sedangkan End adalah akhir atau tujuan, dan Analysis

berarti analisa atau penyelidikan secara sistematis. Jadi, MEA adalah strategi

belajar mengajar yang menganalisa suatu masalah dengan bermacam cara

sehingga mendapatkan hasil atau tujuan akhir.

MEA pertama kali diperkenalkan oleh Newell dan Simon (wikipedia,

2007) dalam General Problem Solving (GPS), yang menyatakan bahwa MEA
adalah suatu teknik pemecahan masalah di mana pernyataan sekarang

dibandingkan dengan tujuan, dan perbedaan di antaranya dibagi ke dalam sub-

sub tujuan untuk memperoleh tujuan dengan menggunakan operator yang

sesuai.

Yang mengandung pengertian bahwa MEA merupakan metode pemikiran

sistem dalam penerapannya merencanakan tujuan keseluruhan, dimana tujuan

tersebut dijadikan kedalam beberapa tujuan yang pada akhirnya menjadi

beberapa langkah atau tindakan berdasarkan konsep yang berlaku. Dan pada

setiap akhir tujuan akan berakhir pada tujuan yang lebih umum. Sedangkan

menurut Zaheer (2006) : MEA merupakan salah satu yang penting dalam

mencari algoritma matematika dan digunakan pada semua aplikasi yang

dibutuhkan seluruh pencarian untuk mendapatkan hasil. MEA juga digunakan

untuk keefektifan dalam pencarian distribusi dari sebuah pemikiran. Eeden

(2003) suatu pemecahan masalah mempunyai beberapa situasi dengan

menentukan hasil, mengidentifikasi perbedaan diantara masalah tersebut dan

menentukan tindakan untuk menemukan kesamaan dari perbedaan tersebut”.

Selanjutnya Suherman (2007) menyatakan MEA merupakan model

pembelajaran variasi antara metode pemecahan masalah dengan sintaks yang

menyajikan materinya pada pendekatan pemecahan masalah berbasis

heuristik, mengelaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana,

mengidentifikasi perbedaan, menyususun sub-sub masalahnya sehingga terjadi

koneksivitas. Kemudian Jacob (2005) menyatakan bahwa Means-Ends


Analysis merupakan suatu proses untuk memecahkan suatu masalah ke dalam

dua atau lebih subtujuan.

Dari uraian di atas bahwa strategi pembelajaran MEA merupakan suatu

strategi pembelajaran bervariasi antara metode pemecahan masalah dengan

sintaks dalam penyajian materinya menggunakan pendekatan pemecahan

masalah berbasis heuristik, yaitu memecahkan suatu masalah ke dalam dua

atau lebih sub tujuan. Di mana MEA mengelaborasi menjadi sub-sub masalah

yang lebih sederhana, mengidentifikasi perbedaan, dan menyusun sub-sub

masalahnya sehingga terjadi koneksivitas.

2. Strategi Means-Ends Analysis

Adapun dalam menerapkan langkah-langkah dalam strategi MEA, Glass &

Holyoak (Jacob , 2010), menyatakan bahwa komponen utama dari MEA

memuat dua langkah yang digunakan berulang-ulang. Yang dalam hal ini

mengidentifikasi perbedaan diantara pernyataan sekarang dan tujuan yang

ditentukan.Kemudian menggunakan suatu tindakan untuk mengurangi satu

dari perbedaan.

Kemudian Herbert (2003) menyatakan bahwa langkah-langkah yang

dimiliki oleh pembelajaran MEA hampir memiliki persamaan dengan model

pemecahan masalah (Problem Solving) karakteristik permasalahannya yakni:

pertama, Problem Space, dimana masalah dibagi ke dalam suatu konfigurasi

beberapa kemungkinan-kemungkinan, yang kedua yakni, Problem State

dimana inti dari suatu masalah tersebut di buat ke dalam beberapa bagian

konfigurasi particular masalah, kemudian yang ketiga yakni, Key to solving is


a problem is to choose the right operators, dimana kunci untuk suatu

pemecahan adalah suatu masalah yang harus dipilih dalam proses perubahan

dari masalah tersebut, dan yang keempat yakni, Problem solving is a search

process: Each action takes us front one part of the problem space to another,

dimana suatu pemecahan masalah adalah proses pemilihan satu tindakan dari

beberapa masalah yang ada.

Sedangkan Kamran (2006), menyatakan bahwa langkah-langkah dalam

mempergunakan pembelajaran MEA adalah sebagai berikut: (a) Mentransfer

inti masalah ke dalam beberapa bagian dari masalah tersebut, (b) Bagian

tersebut diolah, (c) Bagian masalah tersebut dikirimkan untuk mencari

kesamaan dari beberapa perbedaan. Jacob (2010) menambahkan, apabila kita

mempergunakan pembelajaran MEA agar dapat menyelesaikan masalah

dengan cepat dan mudah, kita dapat memulainya dengan cara: (a)

Mendahulukan petunjuk/arahan, dari pernyataan awal sampai pernyataan

tujuan, (b) Terbalik mulai dari pernyataan tujuan sampai kepada pernyataan

awal.

Dari konsep di atas disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran

MEA adalah:

a. Mengidentifikasi perbedaan antara pernyataan sekarang dan tujuan

yang ditentukan

b. Menyusun subtujuan untuk mengurangi perbedaan tersebut

c. Memilih operator yang tepat sehingga subtujuan yang telah disusun

dapat dicapai
d. Ulangi sehingga mendapat tujuan akhir

Berdasarkan konsep di atas jelas bahwa setiap tujuan yang dicapai ada

dalam cara/langkah itu sendiri untuk mendapatkan tujuan yang lebih umum

dan rinci. Pembelajaran MEA juga dapat mengembangkan berpikir reflektif,

kritis, logis, sistematis dan kreatif.

Keunggulan dari pembelajaran MEA, sebagai berikut:

a. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.

b. Melatih dan membiasakan siswa untuk berani berpikir lain dari yang

lainnya.

c. Memberikan kesempatan siswa berdiskusi dengan siswa yang lainnya,

yaitu pada proses menemukan jawaban dari permasalahan.

d. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

e. Dapat mendorong siswa untuk menyusun teorinya melalui berpikir secara

kritis dan berpikir secara kreatif.

Kelemahan dari pembelajaran MEA, sebagai berikut:

a. Siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa

masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, siswa akan merasa enggan

untuk mencoba.

b. Besarnya jumlah siswa dalam setiap kelas juga merupakan salah satu

hambatan yang sangat berat. Karena ini bisa menyebabkan sulitnya bagi

guru untuk berinteraksi degan muridnya ketika MEA diterapkan.


c. Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup lama

untuk persiapan.

D. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan

kemampuan. Seorang guru dituntut untuk menguasai model pembelajaran

yang digunakannya agar dapat memberikan nilai tambah bagi anak didiknya.

Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari nilai proses pembelajarannya

adalah hasil belajar yang optimal atau maksimal. Salah satu model

pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru

adalah model pembelajaran konvensional. Walaupun pembelajaran ini banyak

dikritik tapi metode inilah yang paling banyak digunakan oleh pengajar dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa

pengertian menurut para ahli, diantaranya:

Djamarah (http://ads3.kompasads.com/new/www/) model pembelajaran

konvensional adalah model pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan

metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan

pembelajaran. Dalam pembelajaran, sejarah metode konvensional ditandai

dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan

latihan.

Freire (http://ads3.kompasads.com/new/www/) memberikan istilah terhadap

pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan “bergaya


bank” (banking concept of education). Penyelenggaraan pendidikan hanya

dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan”

oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Dalam pembelajaran konvensional,

cenderung pada Belajar hafalan yang mengacu pada penghafalan fakta-fakta,

hubungan - hubungan, prinsip, dan konsep.

Di sini terlihat bahwa proses pembelajaran yang lebih didominasi guru

sebagai “pentransfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima”

ilmu. Institute of Computer Technology menyebutnya dengan istilah

“Pengajaran tradisional”. Dijelaskannya bahwa pengajaran tradisional yang

berpusat pada guru adalah perilaku pengajaran yang paling umum yang

diterapkan di sekolah-sekolah di seluruhdunia (http://blog.tp.ac.id/model-

pembelajaran konvensional#ixzz1ntvnyqE9).

Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:

1. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima

pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari

informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.

2. Belajar secara individual.

3. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.

4. Perilaku dibangun atas kebiasaan.

5. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

6. Interaksi di antara siswa kurang.


Namun perlu diketahui bahwa pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional dipandang efektif atau mempunyai keunggulan

antara lain :

1. Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran

yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan.

2. Dapat menyajikan materi yang luas.

3. Melalui model pembelajaran konvensional, guru dapat mengontrol

keadaan kelas.

4. Organisasi kelas dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional dapat diatur menjadi lebih sederhana.

Di samping beberapa keunggulan di atas, model pembelajaran

konvensional juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :

1. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas

pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang

paling dominan, karena apa yang diberikan guru adalah apa yang

dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun tergantung pada apa

yang dikuasai guru.

2. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.

3. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa

yang dipelajari.
4. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, maka model

pembelajaran konvensional sering dianggap sebagai model pembelajaran

yang membosankan.

5. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas dan daya serapnya

rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.

Jika dilihat dari tiga jalur modus penyampaian pesan pembelajaran,

penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih sering menggunakan

modus telling (pemberian informasi), ketimbang modus demonstrating

(memperagakan) dan doing direct performance (memberikan kesempatan

untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung). Guru berasumsi bahwa

keberhasilan program pembelajaran dilihat dari ketuntasannya menyampaikan

seluruh materi yag ada dalam kurikulum. Penekanan aktivitas belajar lebih

banyak pada buku dan kemampuan mengungkapkan kembali isi buku teks

tersebut. Jadi, pembelajaran konvensional kurang menekankan pada

pemberian keterampilan proses (hands-on activities).

Berdasarkan definisi atau ciri-ciri tersebut, penyelenggaraan

pembelajarankonvensional merupakan sebuah praktik yang mekanistik dan

diredusir menjadi pemberian informasi. Dalam kondisi ini, guru memainkan

peran yang sangat penting karena mengajar dianggap memindahkan

pengetahuan ke orang yang belajar. Dengan kata lain, penyelenggaraan

pembelajaran dianggap sebagai model transmisi pengetahuan. Dalam model

ini, peran guru adalah menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau

informasi kepada siswa. Sedangkan peran para siswa adalah menerima,


menyimpan, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sesuai dengan

informasi yang diberikan.

Adapun langkah – langkah dalam model pembelajaran konvensional terdiri


dari dua tahap yang saling berkaitan yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

Merumuskan tujuan jelas merupakan langkah awal yang harus

dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran dengan ceramah berakhir.

b. Menentukan pokok – pokok materi yang akan disampaikan dikelas.

Keberhasilan model pembelajaran konvensional sangat tergantung pada

tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan dibawakan. Oleh

karena itu guru harus mempersiapkan pokok – pokok materi yang akan

disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan antara lain :

a) Langkah pembukaan

Langkah pembukaan dalam model pembelajaran konvensional

merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan model

pembelajaran konvensional sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini yaitu :

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.


Yakinkah bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh

karena itu guru mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus

dicapai oeh siswa. Oleh karena itu tujuan pembelajaran akan akan

mengarahkan segala aktivitas siswa.

2) Apersepsi

Apersepsi yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu

dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah

apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk

mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan dapat

menerima materi pelajaran.

b) Langkah penyajian

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi

pembelajaran dengan cara bertutur. Agar model pembelajaran ini

berkualitas sebagai model pembelajaran, maka guru harus menjaga

perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pelajaran yang sedang

disampaikan. Untuk menjaga perhatian siswa ada beberapa hal yang

dapat dilakukan antara lain :

1) Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa. Kontak

mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan.

2) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.

3) Sajikan materi secara sistematis, tidak meloncat – loncat agar

mudah ditangkap oleh siswa.


4) Menanggapi respons siswa dengan segera, artinya sekecil apa pun

respon siswa harus kita tanggapi.

5) Menjaga agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk

belajar.

c) Langkah mengakhiri atau menutup pelajaran.

Model pembelajaran konvensional atau metode ceramah harus ditutup

agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak

terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan – kegiatan yang memungkinkan

siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal – hal yang dapat

dilakukan antara lain :

1) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum

materi pelajaran yang baru saja disampaikan.

2) Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi

semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa

menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.

E. Tinjauan Materi Sub Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV)

Suatu persamaan linear dengan dua variabel (yang tidak diketahui) x dan y

dapat ditulis dalam bentuk:


a, b R , a1, a2 0
Secara lebih umum, mendefenisikan persamaan linear dalam n peubah

sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk

a1, a2, …,an 0

dengan

Perhatikan dua persamaan berikut:

Dua persamaan linear dengan dua variabel diatas, dapat membentuk sistem

persamaan linear dalam dua variabel, jika penyelesaian SPLDV tersebut

adalah pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan tersebut.

Himpunan penyelesaian suatu SPLDV ditentukan dengan beberapa cara,

diantaranya dengan menggunakan:

1. Metode grafik

Grafik dari persamaan linear berupa garis lurus,

penyelesaian dari pasangan persamaan linear adalah titik potong dari

kedua garis lurus tersebut. Misalnya garis dan . Karena titik (x, y)

terletak pada suata garis jika dan hanya jika bilangan-bilangan x dan y

memenuhi persamaan garis tersebut, maka pemecahan sistem persamaan

tersebut akan bersesuaian dengan titik potong dari garis dan garis .

Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada garis yang terletak pada satu

bidang:
(a) (b) (c)

a. Jika dua garis sejajar, maka himpunan penyelesainya tidak

memiliki anggota, dimana himpunan penyelesaiannya adalah

himpunan kosong (ditulis {}).

Dengan persamaan ;

…………..( )

…………..( )

b. Jika dua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan

penyelesaiannya memiliki tepat satu anggota.

Dua garis dikatakan saling berpotongan jika;

…………..( )

…………..( )

c. Jika dua garis saling berhimpit, maka himpunan penyelesaiannya

memiliki anggota yang takhingga banyaknya.


Dua garis dikatakan saling berhimpit jika;

…………..( )

…………..( )

2. Metode substitusi

Dari kedua persamaan diatas, pilih salah satu persamaan, kemudian

nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x. Setelah itu substitusikan

nilai x atau y yang diperoleh kedalam dua persamaan yang lainnya.

3. Metode eliminasi

Dari kedua persamaan diatas untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode

eliminasi dapat ditentukan nilai x dengan cara mengeliminasi peubah y,

sedangkan nilai y ditentukan dengan cara mengeliminasi peubah x.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini yaitu : ada

perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran MEA

dengan pembelajaran konvensional siswa kelas X semester ganjil SMA

Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2013/2014.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian dan Desain Eksperimen

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan jenis permasalahan yang telah dirumuskan terlebih dahulu,

maka peneliti menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis penelitian yang

dilakukan untuk mempelajari bagaimana sebuah perlakuan atau lebih terhadap

variabel respon yang diperhatikan. Sehingga dengan jenis penelitian ini

penulis dapat mengetahui sejauh mana perbedaan pembelajaran MEA

terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan sistem

persamaan linear dua variabel.

2. Desain Eksperimen

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized

Control-group post test design.

Table 3.1
Desain eksperimen
Sampel Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X0 T2

Keterangan :

X1 = Perlakuan dengan pembelajaran Means Ends Analysis

X0 = Perlakuan dengan penbeajaran konvensional

T1 = Pemberian Pre test


T2 = Pemberian post test

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitan ini yaitu siswa kelas X semester ganjil SMA

Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari delapan kelas kelas

dengan jumlah siswa 256 0rang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel secara Random yaitu dengan memilih satu

kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas control, hal ini

didasarkan karena penempatan siswa dari awal secara acak, tidak berdasarkan

pada kelas maupun rangking. Peneliti memilih kelas eksperimen adalah kelas

XH yang berjumlah 30 orang, sedangkan kelas kontrolnya adalah kelas XI

yang berjumlah 30 orang.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

X1 = Prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran MEA

dalam pembelajaran matematika

X2 = Prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional

dalam pembelajaran matematika.


D. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2013/2014.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data primer yang

diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini hal – hal yang dilakukan adalah

a. Menyiapkan rencana pembelajaran sesuai pokok bahasan dengan

pembelajaran MEA.

b. Menyiapkan rencana pembelajaran sesuai pokok bahasan dengan

pendekatan konvensional

c. Menyusun soal tes prestasi belajar

Mengenai penyusunan soal tes dilakukan sebagai berikut :

1) Soal yang disusun mengacu pada kisi-kisi soal. Banyak soal yang

disusun sebelum divalidasi 15 nomor. Setelah dilakukan validasi

soal yang diambil 7 nomor. Bentuk tes yang digunakan adalah Tes

Uraian (essaytes). Soal-soal di validasi oleh dosen pembimbing

dan guru mata pelajaran.

2) Skor yang digunakan sesuai skor dalam rating scale.


3) Skala penilaian yang digunakan adalah 0 – 100. Penentuan nilai

akhir adalah jumlah skor yang benar per total skor keseluruhan

dikali 100. Dengan rumus :

N = × 100

Keterangan simbol:

N = nilai yang diperoleh

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini kegiatan dilakukan sebagai berikut:

a. Pemberian materi sesuaia pokok bahasan dengan pembelajaran MEA

pada kelas eksperimen.

b. Pemberian materi sesuai pokok bahasan dengan pembelajaran

konvensional pada kelas control.

c. Tes hasil belajar (THB) digunakan untuk mengetahui prestasi belajar

siswa dari kedua pendekatan yang digunakan.

F. Analisis Statistik

Untuk membedakan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan model

pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Kupang tahun

pelajaran 2013 / 2014 maka peneliti menempuh langkah-langkah:

1. Data Hasil Pre Test


Data hasil Pre Test dilakukan sebelum diberi perlakuan. Data ini digunakan

untuk mengukur kemampuan awal dari sampel yang ada sehingga dapat

ditentukan dengan menggunakan uji t. Syarat uji t yaitu :

a) Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah dari

beberapa kelompok data penelitian, memiliki varians yang sama

atau tidak. Homogenitas berarti bahwa himpunan data yang

diteliti memiliki karakteristik yang sama. Untuk menguji

homogenitas dua kelompok data, digunakan uji F dengan rumus

sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011 : 140)

Dalam hal ini bila harga Fhitung Ftabel ,dengan taraf

signifikan 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima

berarti varians homogen.

Dan sebaliknya jika harga Fhitung Ftable maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Ha diterima berarti varians tidak homogen, derajat

kebebasan =

b) Uji Normalitas

Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan pengujian

normalitas data. Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji

metode Kolmogrov – Smirnov. Menurut Purwanto (2011:164)

rumus Kolmogrof – Smirnof sebagai berikut:

.....
Keterangan :

= Distribusi frekuensi komulatif teoritis.

= Distribusi frekuensi komulatif skor observasi

Data yang dinyatakan berditribusi normal apabila ,

pada taraf kesalahan tertentu.

c) Uji t

Uji t dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemampuan

awal siswa sebelum perlakuan. Karena sampel dan

varians homogens maka rumus t-test yang digunakan

yaitu:

……………………(Sugiyono,2012;273)

Keterangan :

= Rata – rata nilai kelas ekperimen

= Rata – rata nilai kelas kontrol

= Standar deviasi sampel kelas ekperimen

= Standar deviasi sampeli kelas kontrol

= Jumlah sampel penelitian kelas ekperimen

= Jumlah sampel penelitian kelas control

Nilai dikonsultasikan dengan nilai pada taraf

signifikansi 5% yang digunakan untuk pengujian homogenitas.

Adapun kaidah pengujian signifikansinya adalah jika

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti


varians homogen. Sedangkan jika maka Ho ditolak

dan Ha diterima, berarti varians tidak homogen. Besarnya dk =

2. Data Hasil Post Test

Data hasil Post Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

prestasi belajar siswa setelah diberi perlakuan. Syarat untuk uji t-test yaitu:

a) Homogenitas Varians

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah dari beberapa

kelompok data penelitian, memiliki varians yang sama atau tidak.

Homogenitas berarti bahwa himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik

yang sama. Untuk menguji homogenitas dua kelompok data, digunakan uji F

dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011 : 140)

Dalam hal ini bila harga Fhitung Ftabel ,dengan taraf signifikan 5% maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti varians homogen.

Dan sebaliknya jika harga Fhitung Ftable maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ha

diterima berarti varians tidak homogen, derajat kebebasan =

b) Uji Normalitas

Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Dalam

pengujian ini penulis menggunakan uji metode Kolmogrov – Smirnov.

Menurut Purwanto (2011:164) rumus Kolmogrov – Smirnov sebagai berikut:


Keterangan :

= Distribusi frekuensi komulatif teoritis.

= Distribusi frekuensi komulatif skor observasi

Data yang dinyatakan berditribusi normal apabila , pada

taraf kesalahan tertentu.

c) Uji t-test

Uji perbedaan dua mean dilakukan dengan tujuan melihat perbedaan

prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran MEA dengan

pembelajaran konvensional.

Karena sampel independen, jumlah anggota sampel dan

varians homogens , maka dapat digunakan rumus t-test:

(Sugiyono, 2010:273)

Keterangan :

= Rata – rata nilai kelas ekperimen

= Rata – rata nilai kelas kontrol

= Standar deviasi sampel kelas ekperimen

= Standar deviasi sampeli kelas kontrol

= Jumlah sampel penelitian kelas ekperimen

= Jumlah sampel penelitian kelas control

Nilai dikonsultasikan dengan nilai pada taraf signifikansi

5% yang digunakan untuk pengujian homogenitas. Adapun kaidah


pengujian signifikansinya adalah jika maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Ho diterima berarti varians homogen. Sedangkan jika

maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti varians tidak homogen. Besarnya

dk = .

d) Pengujian hipotesis

Langkah- langkah pengujian hipotesis:

1) H0 :

Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran Means Ends analysis dengan siswa

yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan pendekatan

konvensional

Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran Means Ends analysis dengan siswa

yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan pendekatan

konvensional

2) Taraf signifikan : 5 % atau taraf kepercayaan 95 %


BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian, data yang digunakan penulis

adalah data primer berupa nilai tes matematika pada kelas eksperimen dan

kelas control. Pengolahan data dilkukan dengan menggunakan program SPSS

16.0 dan manual (sebagai pembanding).

1. Pre Test

Analisis data pada nilai pre test bertujuan untuk melihat kemampuan awal

siswa sebelum diberikan perlakuan. Dalam pengujiannya penulis

menggunakan rumus uji t. Syarat sebelum menggunakan uji t yaitu:

a) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas menggunakan uji F yaitu :.

F= (Sugiyono, 2011 : 140)

Berdasarkan hasil analisis data diperoeh angka signifikansi =

0,867 (hasil manual Fhitung= 1,054 dan Ftabel = 1,861).

b) Uji Normalitas.

Untuk menguji kenormalan kedua kelas, penulis menggunakan

ujiKolmogrov Smirnov dengan rumus:


1. Kelas eksperimen

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar

0,652 = dan untuk

ukuran sampel 30).

2. Kelas kontrol

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar

0,305 = dan untuk

ukuran sampel 30).

c) Uji t

Untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua sampel digunakan

rumus:

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar

0,250 dan = 1,161 (hasil manual = 0,803 dan =

2,002 dengan dk = 58).

2. Post test

Analisis data pada nilaiPost Test digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan prestasi belajar siswa setelah diberi perlakuan.


Untukitu digunakan uji t. Syarat sebelum menggunakan uji t yaitu uji

homogenitas dan uji normalitas terlebih dahulu.

a. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas menggunakan uji F dengan rumus:

F=

Berdasarkan hasil analisis data diperoeh angka signifikansi = 0,629

(hasil manual Fhitung= 1,093 dan Ftabel = 1,861).

b. Uji Normalitas.

Untuk menguji kenormalan kedua kelas, penulis menggunakan

ujiKolmogrov Smirnov dengan rumus:

1) Kelas eksperimen

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar

0,389 = dan untuk

ukuran sampel 30).

2) Kelas kontrol

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar

0,988 = dan untuk

ukuran sampel 30).

c. Uji t

Untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua sampel digunakan

rumus:
Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 angka signifikan sebesar 0,00

dan = 9,480 (hasil manual = 9,354 dan = 2,002

dengan dk = 58).

Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:

1. Ho : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapat

pengajaran dengan menggunakan pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan siswa yang mendapat pengajaran dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Ha : Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapat

pengajaran dengan menggunakan pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) dengan siswa yang mendapat pengajaran dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan

1) Pre test

a) Uji Homogenitas

Syarat homogenitas pada SPSS adalah taraf sinifikansi lebih besar

dari 0,05, dari output diketahui bhwa nilai signifikansi 0,867. Jadi,

nilai signifikansi 0,867 > 0,05. (hasil manual Fhitung= 1,054 dan Ftabel

= 1,861). Jadi

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dan hasil manual yang

diperoleh, disimpulkan bahwa kedua sampel homogen.

b) Uji Normalitas
Syarat normalitas pada SPSS 16.0 taraf signifikan lebih besar 0,05.

a. Kelas Eksperimen

Dari output diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,652 >

0,05 = dan

jadi . Berdasarkan hasil pengolahan SPSS

16.0 dan hasil manual yang diperoleh, disimpulkan bahwa

data kelas eksperimen berdistribusi normal.

b. Kelas Kontrol

Dari output diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,305>

0,05 = dan

jadi . Berdasarkan hasil pengolahan SPSS

16.0 dan hasil manual yang diperoleh, disimpulkan bahwa

data kelas kontrol berdistribusi normal.

Hal ini disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal.

c) Uji t

Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 diketahui angka

signifikan sebesar 0,250 dan = 1,161 maka nilai

signifikansi 0,250 > 0,05 (hasil manual = 0,803 dan =

2,002), jadi .

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dan hasil manual

yang diperoleh, disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua

sampel sama atau homogen.

2) Post test
a. Uji Homogenitas

Syarat homogenitas pada SPSS adalah taraf sinifikansi lebih besar

dari 0,05, dari output diketahui bhwa nilai signifikansi 0,629. Jadi,

nilai signifikansi 0,629 > 0,05.(hasil manual Fhitung= 1,093 dan Ftabel

= 1,861).

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dan hasil manual yang

diperoleh, disimpulkan bahwa kedua sampel homogen.

b. Uji Normalitas

Syarat normalitas pada SPSS 16.0 taraf signifikan lebih besar 0,05.

1) Kelas Eksperimen

Dari output diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,389 >

0,05 = dan

jadi . Berdasarkan hasil pengolahan SPSS

16.0 dan hasil manual yang diperoleh, disimpulkan bahwa

data kelas eksperimen berdistribusi normal.

2) Kelas Kontrol

Dari output diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,988>

0,05 = dan

jadi . Berdasarkan hasil pengolahan SPSS

16.0 dan hasil manual yang diperoleh, disimpulkan bahwa

data kelas kontrol berdistribusi normal.

Hal ini disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal.

c. Uji t
Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 diketahui angka

signifikan sebesar 0,000 dan = 9,480 maka nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 (hasil manual = 9,354 dan =

2,002), jadi .

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dan hasil manual yang

diperoleh, disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti

terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan

menggunakan pembelajaran MEA dengan siswa yang diajarkan

menggunakan pembelajaran konvensional pada sub pokok bahasan

sistem persamaan linear dua variabel Siswa kelas X SMA Negeri 5

Kupang tahun ajaran 2013/2014.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dimana dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X sub pokok bahasan sistem

persamaan linear dua variabel dengan menggunakan pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA) pada SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2013/2014.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada:

1. Guru bidang studi matematika, agar dalam proses pembelajaran dapat

menggunakan atau menerapkan pembelajaran Means Ends Analysis

(MEA) khususnya pada materi sub pokok bahasan sistem persamaan

linear dua variabel.

2. Para siswa, agar dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan

prestasi belajar dengan menggunakan pembelajaran Means Ends

Analysis (MEA).

3. Bagi sekolah disarankan tingkatkan kualitas pendidikan dengan

mengembangkan pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) pada

mata pelajaran lainnya selain matematika.


DAFTAR PUSTAKA

Bokos. D.2012.Pengaruh Penerapan Pendekatan Strategi Heuristik Polya


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Persegi Panjang
dan Persegi Kelas VII SMP ADHIYAKSA 2 Kupang Semester Genap
Ajaran 2011/2012.Skripsi UNIKA Widya Mandira Kupang.
Jacob, C. (2010). Pemecahan Masalah Matematis.Jawa Barat:alfabeta
Jematu, A.2012.Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Problem Solving
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Luas
Permukaan Kubus Dan Balok Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPK
Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi UNIKA Widya
Mandira Kupang.
Kewa, A.2012.Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajarkan Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan
Pembelajaran Konvensional Pada Pokok Bahasan Faktorisasi Bentuk
Aljabar Kelas VIII SMPK GIOVANNI Kupang Tahun Ajaran
2012/2013.Skripsi UNIKA Widya Mandira Kupang.
Raton, Y.2012.Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Bentuk Aljabar Pada
Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPK Giovanni Kupang Tahun Ajaran
2012/2013.Skripsi UNIKA Widya Mandira Kupang.
Riduwan. 2011. Pengantar Statistika.Bandung:Alfabeta.
Samuel Igo.(1991).Psikologi Pengajaran.Jakarta : PT. Grasindo.
Sartono.(2006). Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga
Spiegel.1989. Matematika Dasar. Jakarta: Erlangga
Suharsimi, Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi
aksara
Suherman, E. dkk. (2007).Evaluasi pembelajaran Matematika.Bandung:JICA
FMIPA UPI
Sugiyono.2011.Statistik Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.
Susilla I. Nyoman. 1992. Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga.
Suyatno.2009.Menjelajah Pembelajaran Inovatif.Surabaya:buana pustaka
Walpole, Myers. 1995 .Ilmu Peluang dan statistik untuk Insinyiur dan Ilmuwan.
Bandung: penerbit
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_040213_chapter2.pdf

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_050527_chapter1.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-922-071188210004%20bab%20I.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 5 kupang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil

Standar Kompetensi :Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem


persamaan linear danpertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dalam


memecahkan masalah.
Indikator : 1. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan
metode grafik.

2. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan


metode subsitusi.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode
grafik.
b. Siswa dapat menentukan SPLDV dengan menggunakan metode subsitusi

B. Materi Ajar
1. Pengertian SPLDV
2. Menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode grafik dan subsitusi
C. Model Pembelajaran
Means Ends Analysiss
D. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
E. Langkah-langkah pembelajaran
a. Pendahuluan
Apersepsi : - Berdoa sebelum mulai pelajaran
- mengingat kembali materi SMP dan materi sebelumnya tentang
persamaan linear
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan
dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel.
b. Kegiatan inti :
a. Guru menyampaikan materi
b. Guru membagi siswa dalam kelompok- kelompok kecil
c. Guru membagi LKS dan siswa mengerjakan berdasarkan
empat tahap dan guru sebagai fasilitator :
e. Mengidentifikasi perbedaan antara pernyataan sekarang dan tujuan
yang ditentukan
Siswa diarahkan untuk menentukan perbedaan pernyataan sekararang
dengan tujuan dari permasalahan yang diberikan.
f. Menyusun subtujuan untuk mengurangi perbedaan tersebut
Siswa diarahkan untuk membuat subtujuan dari permasalahan yang
diberikan.
g. Memilih operasi yang tepat sehingga subtujuan yang telah disusun
dapat dicapai
Siswa diarahakan untuk memilih operasi yang tepat dalam mengurangi
perbedaan dari permasalahan yang diberikan.
h. Ulangi sehingga mendapat tujuan akhir
Siswa diarahakan untuk mengulangi langkah-langkah sehingga tidak
terdapat perbedaan antara pernyataan awal dan tujuan.
d. Guru memberikan kesempatan pada siswa kepada setiap
kelompok mengutus salah satu anggota untuk meprsentasikan
hasil kerja mereka.

c. Penutup
a. Dengan tanya jawab guu dapat mengulangi kembali materi yang belum
dipahami siswa.
b. Siswa membuat rangkuman dari materi yang sudah diajarkan.
c. Siswa dan guru melakukan refleksi.
d. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
F. Alat dan sumber belajar
Sumber :
 Buku Matematika SMA kelas X, karangan Sartono Wirodikromo
 Buku referensi lain
G. Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 5 kupang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Ganjil

Standar Kompetensi:Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan


linear danpertidaksamaan satu variabel.

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dalam


memecahkan masalah.
Indikator : 1. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan
metode grafik.

2. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan


metode subsitusi.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan).

F. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode
grafik.
b. Siswa dapat menentukan SPLDV dengan menggunakan metode subsitusi

G. Materi Ajar
3. Pengertian SPLDV
4. Menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode grafik dan subsitusi
A. Model Pembelajaran
Pembelajaran konvensional
B. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
C. Langkah-langkah pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru memotivasi siswa dengan memberikan penjelasan tentang materi
pembelajaran.
3. Guru mengingatkan siswa tentang materi yang berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan.
b. Kegiatan inti :
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberikan sol kepada siswa untuk dikerjakan.
c. Penutup
1. Guru dapat menyimpulkan dan membuat rangkuman mengenai materi yang
telah diajarkan.
2. Guru memberikan pekerjaan rumah

D. Alat dan sumber belajar


Sumber :
 Buku Matematika SMA kelas X, karangan Sartono Wirodikromo
 Buku referensi lain
E. Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : uraian
LEMBAR KERJA
SISWA

(LKS 01)
Petunjuk :

1. Kerjakan soal-soal dibawah ini dalam kelompk yang sudah ditentukan!

2. Apabila mengalami kesulitan dalam kelompok boleh berdiskusi dengan teman-

teman pada kelompok lain atau dengan guru.

Soal

1
Suatu hari Arki dan Susan membeli buku tulis dan pensil bersama-sama. Arki membeli

15 buku tulis dan 3 pensil sedangkan Susan membeli 10 buku tulis dan 1 pensil. Arki

dan Susan masing-masing harus membayar Rp. 31.500,00 dan Rp. 20.500,00

a. Ubahlah soal tersebut kedalam model matematika

Penyelesaian

Misalkan : harga 1 buku tulis = .... rupiah

Harga 1 pensil = ... rupiah

 Aki membeli 15 buku tulis dan 3 pensil harus membayar Rp.

31.500,00 berarti ............ + ......... = 31.500 ...............(1)

 Susan membeli 10 buku tulis dan 1 pensil harus membayar Rp.

20.500,00 berarti ............+ ...........= 20.500 .................(2)

Berarti sistem persamaan linear dua variabel yang diperoleh adalah:


................ + ................. = ............

................+ .................. = .............

b. Selesaikan secara matematis dengan menggunakan metode grafik untuk

menentukan harga 1 buku tulis dan 1 pensil !

Penyelesaian

 Persamaan (1) ........ + ....... = 31.500

 Titik potong sumbu x , maka y = 0

15 x + ......... = 31.500

15 x + ......... = 31.500

.............. = ............

................ = ............

Jadi ,titik potongnya adalah .........

 Titik potong sumbu y , maka x = 0

........... + 3y = 31.500

........... + 3y = 31.500

.............. = ............

................ = ............

Jadi ,titik potongnya adalah .........

 Persamaan (2) 10x + .......... = ..............

 Titik potong sumbu x , maka y = 0

......... + ....... = 20.500

......... + ....... = 20.500

.............. = ............
................ = ............

Jadi ,titik potongnya adalah .........

 Titik potong sumbu y , maka x = 0

........... + y = 20.500

........... + y = 20.500

.............. = ............

................ = ............

Jadi ,titik potongnya adalah .........

2
Jumlah dua bilangan asli yaitu 28. Jika selisih kedua bilangan tersebut 12, tentukan

bilangan-bilangan tersebut.

Penyelesaian

a. Ubahlah ke dalam bentuk matematika

Misalkan : kedua bilangan itu a dan b

 Jumlah kedua bilangan itu 28 berarti ....... + ....... = 28

 Selisih kedua bilangan itu 12 berarti ......... - ....... = 12

Berarti sistem persamaan linear yang diperoleh yaitu :

......... + ......... = 28

......... - ......... = 12

Dengan demikian sistem persamaan linear dua variabel yang diperoleh

adalah:

a + ........ = 28

...... - ........ = 12
b. Selesaiakan secara matematis dengan menggunakan metode subsitusi untuk

menentukan kedua bilangan asli tersebut!

Penyelesaian

Pilih persamaan (2): ....... - ......... = 12

......... = 12 + ....... .persamaan (3)

Persamaan (3) disubsitusikan ke persamaan (1) iperoleh :

......... + .............. = 28

(.... + ....) + ........ = 28

....... + ..... +....... = 28

........... + ........... = 28

............. = 28 - ........

............ = ..........

............. = ...........

............ = ..........

Kemudian nilai b = 8 di subsitusikan kepersamaam (3) diperoleh :

........... = 12 + .........

........... = ...... + ........

........... = ...........

Jadi , kedua bilangan asli tersebut yaitu...... dan ......


Soalsetelah

divalidasi

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV 3x – 5y = 23 dan 4x + 3y = 21

dengan menggunakan metode gabungan.

2. Seorang anak mempunyai kelereng berwarna merah dan putih yang berjumlah

25 butir. Jika 4 kali banyak kelereng yang berwarna merah dikurangi 3 kali

banyaknya kelereng berwarna putih sama dengan 5 butir lebih banyak dari

pada jumlah seluruh kelereng, berapa banyak masing-masing kelereng

berwarna merah dan putih yang dimiliki anak tersebut?

3. Berat 3 apel dan 2 jeruk yaitu 255 gram. Berat 2 apel dan 3 jeruk yaitu 285

gram. Masing– masing apel maupun jeruk beratnya sama. Berapa berat dari 1

apel dan 1 jeruk?

4. Lima tahun yang lalu umur seorang ayah sama dengan 4 kali umur anaknya.

Jika selisih umur ayah dan anaknya sekarang sama dengan 45 tahun, tentukan

umur ayah dan umur anaknya sekarang!

5. Diketahui dua bilangan berturut-turut a dan b. Rata – rata dari kedua bilangan

itu yaiti 12. Bilangan kedua sama dengan bilangan pertama dikurangi 12.

Tentukan nilai dari 2a+ b!

6. Harga beras jenis A Rp 7.500 per kg, sedangkan harga beras jenis B Rp 8.200

per kg. Bu Intan membeli beras jenis A dan B dan harus membayar Rp

62.100. Jika beras yang dibeli bu Intan seluruhnya 8 kg, berapa kg beras jenis

A dan beras jenis B yang dibeli bu Intan?


7. Enam tahun yang lalu umur Exsis empat kali umur Nia, empat tahun lagi umur

Exsis dua kali umur Nia. Berapa umur mereka sekarang?

8. Diketahui dua bilangan x dan y. Jumlah dari tiga kali bilangan pertama dengan

empat kali bilangan kedua sama dengan 66. Selisih dari empat kali bilangan

pertama dengan tiga kali bilangan kedua sama dengan 13. Carilah bilangan –

bilangan itu.

9. Di dalam dompet terdapat 17 lembar uang dua ribuan dan lima ribuan, jumlah

uang seluruhnya Rp 49. 000. Tentukan banyaknya uang lembar dua ribuan

dan uang lembar lima ribuan dalam dompet tersebut!

10. Di toko buku, Ansi membeli 5 buku tulis dan 3 pulpen dengan harga

Rp.17.500,00 dan Irna membeli 4 buku tulis dan 2 pulpen dengan harga

Rp.13.000,00. Jika Beju ingin membeli 2 buku tulis dan 2 pulpen yang sama,

maka berapa rupiah yang harus dibayar Beju?

11. Usia Andy sama dengan tiga kali usia Indah. Jika selisih usia keduanya 10

tahun, tentukan usia Andy dan Indah.

12. Persegi panjang memiliki panjang sama dengan dua kali lebarnya. Jika

kelilingnya 90 cm, berapakah luas persegi panjang tersebut?

13. Jumlah dua bilangan sama dengan 105. Selisih kedua bilangan itu 15.

Tentukan bilangan-bilangan tersebut!

14. Kristian dan Agnes membeli kaos dan jeans di supermal. Semua jenis kaos

berharga sama, dan semua jenis jeans berharga sama. Jika Kristian membeli 2

jeans dan 4 kaos berharga Rp.220.000,00. Agnes membeli 3 jeans dan 3 kaos
berharga Rp.240.000. Berapa kemungkinan harga masing-masing barang

tersebut ?

15. Diketahui dua bilangan dan . Jumlah dari dua kali bilangan pertama

dengan tiga kali bilangan kedua sama dengan 37, sedangkan selisih dari lima

kali bilangan pertama dengan dua kali bilangan kedua sama dengan 26.

Tentukan jumlah kedua bilangan tersebut!


SOAL test prestasi

belajar

1. Seorang anak mempunyai kelereng berwarna merah dan putih yang

berjumlah 25 butir. Jika 4 kali banyak kelereng yang berwarna merah

dikurangi 3 kali banyaknya kelereng berwarna putih sama dengan 5 butir

lebih banyak dari pada jumlah seluruh kelereng, berapa banyak masing-

masing kelereng berwarna merah dan putih yang dimiliki anak tersebut?

2. Berat 3 apel dan 2 jeruk yaitu 255 gram. Berat 2 apel dan 3 jeruk yaitu 285

gram. Masing– masing apel maupun jeruk beratnya sama. Berapa berat

dari 1 apel dan 1 jeruk?

3. Harga beras jenis A Rp 7.500 per kg, sedangkan harga beras jenis B Rp

8.200 per kg. Bu Intan membeli beras jenis A dan B dan harus membayar

Rp 62.100. Jika beras yang dibeli bu Intan seluruhnya 8 kg, berapa kg

beras jenis A dan beras jenis B yang dibeli bu Intan?

4. Diketahui dua bilangan x dan y. Jumlah dari tiga kali bilangan pertama

dengan empat kali bilangan kedua sama dengan 66. Selisih dari empat kali

bilangan pertama dengan tiga kali bilangan kedua sama dengan 13. Carilah

bilangan –bilangan itu.

5. Di toko buku, Ansi membeli 5 buku tulis dan 3 pulpen dengan harga

Rp.17.500,00 dan Irna membeli 4 buku tulis dan 2 pulpen dengan harga
Rp.13.000,00. Jika Beju ingin membeli 2 buku tulis dan 2 pulpen yang

sama, maka berapa rupiah yang harus dibayar Beju?

6. Lima tahun yang lalu umur seorang ayah sama dengan 4 kali umur

anaknya. Jika selisih umur ayah dan anaknya sekarang sama dengan 45

tahun, tentukan umur ayah dan umur anaknya sekarang!

7. Kristian dan Agnes membeli kaos dan jeans di supermal. Semua jenis kaos

berharga sama, dan semua jenis jeans berharga sama. Jika Kristian

membeli 2 jeans dan 4 kaos berharga Rp.220.000,00. Agnes membeli 3

jeans dan 3 kaos berharga Rp.240.000. Berapa kemungkinan harga

masing-masing barang tersebut ?


DATA HASIL TES
1. KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA PREE TEST POST TEST

1 ADRIANI KASE 45 78

2 AHMAR AITAMHAR 25 69

3 AGNES P. I. ULLY KALE 30 75

4 ARSEL Y. FOMENI 50 75

5 CHRISTINE TALLAS 35 78

6 DJORGHI PUTRO 40 74

7 FEBRIYANTI T. WOTAN 45 75

8 FLAVIANA O. P. TOWA 30 74

9 FRANSISKA R. M. POLIN 35 78

10 FRANSISKUS RISKY SIKI 26 75

11 FRUMENSIUS REINALDO 40 88

12 KRESENSIA NOSRI LITE 40 80

13 KRISTINA WONA 33 75

14 LUSIANA RIHI 33 82

15 MARIA OLIVIA WERA 46 80

16 MATIAS D.D SERAN 35 80

17 MERNI WINDI SUSANTI 46 74

18 MICHEL E. ATALANI 50 80

19 NICO RIVALDI NEPA 35 85

20 PAULUS LEKOL KETAR 36 80

21 PRISKA S. GAKU 45 83
22 RAHMA A. ULUMANDO 46 84

23 TAMAR SAMAU 50 88

24 VERONIKA T. Y LAMEN 35 72

25 WILSON F. BALA 37 87

26 YOHANES Y. LONGA 35 85

27 YOMITA HELEN LIU 40 85

28 YULIANA APRILIA MAU 43 74

29 STEFEN KAHO 36 90

30 NORDIN NUHUNG 53 90

2. KELAS KONTROL

NO NAMA PREE TEST POST TEST

1 ADRIANI KASE 30 65

2 AHMAR AITAMHAR 35 63

3 AGNES P. I. ULLY KALE 40 70

4 ARSEL Y. FOMENI 30 72

5 CHRISTINE TALLAS 35 54

6 DJORGHI PUTRO 40 68

7 FEBRIYANTI T. WOTAN 45 55

8 FLAVIANA O. P. TOWA 35 55

9 FRANSISKA R. M. POLIN 30 58

10 FRANSISKUS RISKY SIKI 45 68

11 FRUMENSIUS REINALDO 35 58
12 KRESENSIA NOSRI LITE 35 58

13 KRISTINA WONA 30 60

14 LUSIANA RIHI 35 60

15 MARIA OLIVIA WERA 40 62

16 MATIAS D.D SERAN 25 62

17 MERNI WINDI SUSANTI 50 63

18 MICHEL E. ATALANI 45 63

19 NICO RIVALDI NEPA 50 65

20 PAULUS LEKOL KETAR 45 65

21 PRISKA S. GAKU 40 65

22 RAHMA A. ULUMANDO 35 67

23 TAMAR SAMAU 30 69

24 VERONIKA T. Y LAMEN 35 70

25 WILSON F. BALA 30 70

26 YOHANES Y. LONGA 30 73

27 YOMITA HELEN LIU 40 73

28 YULIANA APRILIA MAU 40 74

29 STEFEN KAHO 25 75

30 NORDIN NUHUNG 50 75
RAITING SCALE
NO PEMBAHASAN SKOR JUMLAH

SKOR

1 Misalkan: 10

Kelereng berwarna merah = a 1

Kelereng berwarna putih = b

a + b = 25

4a - 3b = 25 + 5 2

Diperoleh SPLDV

a + b = 25 …(1) 2

4a – 3b= 30 …(2)

Untuk mencari nilai b, eliminasi

variabel a

a+b = 25 x4

4a – 3b = 30 x1 2

4a + 4b = 100

4a – 3b = 30 -

7b = 70

b=

b = 10
2
subsitusi nilai b ke persamaan (1),

sehingga diperoleh:
a + b = 25

a + 10 = 25

a = 25 – 10

a = 15 1

jadi, banyaknya kelereng berwarna

merah 15 butir dan banyaknya

kelereng berwarna putih 10 butir.

2 Misalkan : 1 10

Berat 1 apel = x

Berat 1 jeruk = y

Untuk mencari nilai x, eliminasi

variabel y 3

3x + 2y = 255 x3

2x + 3y = 285 x2

9x + 6y = 765

4x + 6y = 570 -

5x = 195

x=

x = 39

subsitusi nilai x ke persamaan (2),

sehingga diperoleh:
2x + 3y = 285 3

2(39) + 3y = 285

78 + 3y = 285

3y = 285 - 78

3y = 207

y =

y = 69

Nilai x + y =…
2
= 39 + 69

= 108
1
Jadi, berat1 apel dan berat 1 jeruk

yaitu 108 gram

3 10

Misalkan: 1
x = harga beras jenis A

y = harga beras jenis B

Diperoleh SPLDV :
2
........(1)

.......(2)

Eliminasi nilai x untuk mendapat nilai y:

3
Subsitusi nilai y kepersamaan (1)

Jadi 5 kg beras jenis A dan 3kg beras 2

jenis B

4 Diketahui: bilangan I : x 1 10

Bilangan II : y

Ditanya : cari bilangan I dan II

Diperoleh SPLDV:

3x + 4y = 66 .......(1)
3
4x - 3y = 13 .......(2)

Untuk mencari nilai y, eliminasi

variabel x

3x + 4y = 66 x2

4x - 3y = 13 x3
12x + 16y = 264 3

12x - 9y = 39 -

25y = 225

y=

y= 9

subsitusi nilai y ke persamaan (2),

sehingga diperoleh:

4x - 3y = 13

4x - 3(9) = 13
2
4x – 27 = 13

4x = 13 + 27

4x = 40

x =

x = 10
1
Jadi, kedua bilangan itu 10 dan 9

5 Misalkan : 1 10

Harga buku tulis = x

Harga pulpen = y

Diperoleh SPLDV:

5x + 3y = 17500 .......(1) 2

4x + 2y = 13000 .......(2)

Untuk mencari nilai x, eliminasi


variabel y

5x + 3y = 17500 x2

4x + 2y = 13000 x3 3

10x + 6y = 35000

12x + 6y = 39000 -

-2x = 4000

x=

x = 2000

subsitusi nilai x ke persamaan (2),

sehingga diperoleh:

4x + 2y = 13000
3
4(2000) + 2y = 13000

8000 + 2y = 13000

2y = 13000 -8000

2y = 5000

y =

y = 2500

2x + 2y =…

= 2 (2000) + 2 (2500)

= 4000 + 5000

= 9000
1
Jadi, harga 2 buku tulis dan 2 pulpen

Rp.9000,00
6 Misalkan : 10

Umur ayah = x 1

Umur anak = y

x - 5 = 4 (y - 5)

x – 4y = -20 + 5 3

…(1)

x – y = 45 …(2)

Untuk mencari nilai y, eliminasi

variabel x

x – 4y = -15

x - y = 45 - 3

-3y = -60

y =

y = 20

subsitusi nilai y ke persamaan (2),

sehingga diperoleh:
2
x - y = 45

x – 20 = 45

x = 45 + 20
x = 65 1

jadi , umur ayah 65 tahun dan umur

anak 20 tahun
7 10

Misalkan: x = jeans 1

y = kaos

Didapat SLDV :

2x + 4y = 220.000

3x + 3y = 240.000

Eliminasi x untuk dapt y:


2

= 30.000

Subsitusi nilai y kepersamaan (1)

3
Jadi harga jeans Rp.50.000,00 dan harga

kaos Rp.30.000,00

Nilai = 70
Oneway

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA PE TEST NEW.sav

Descriptives

nilai pre
test

95% Confidence Interval


for Mean
Std.
Deviati Lower Minimu
N Mean on Std. Error Bound Upper Bound m Maximum

MEA 30 39.17 7.311 1.335 36.44 41.90 25 53

KONVEN
30 37.00 7.144 1.304 34.33 39.67 25 50
SIONL

Total 60 38.08 7.249 .936 36.21 39.96 25 53

Test of Homogeneity of Variances

nilai pre test

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.028 1 58 .867

ANOVA

nilai pre test

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 70.417 1 70.417 1.348 .250

Within Groups 3030.167 58 52.244

Total 3100.583 59
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=X Y
/STATISTICS DESCRIPTIVES QUARTILES

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA PE TEST NEW.sav

Descriptive Statistics

Percentiles

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th

MEA 30 39.17 7.311 25 53 35.00 38.50 45.25

KONVENSIONA
30 37.00 7.144 25 50 30.00 35.00 41.25
L

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONVENSIONA
MEA L

N 30 30
a
Normal Parameters Mean 39.17 37.00

Std. Deviation 7.311 7.144

Most Extreme Differences Absolute .134 .177

Positive .134 .177

Negative -.121 -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .735 .969

Asymp. Sig. (2-tailed) .652 .305

a. Test distribution is Normal.


T-Test

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA PE TEST NEW.sav

Group Statistics

model
pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai pre test MEA 30 39.17 7.311 1.335

KONVENSIONL 30 37.00 7.144 1.304

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality
of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Std. Error Interval of the

Sig. (2- Mean Differe Difference

F Sig. T Df tailed) Difference nce Lower Upper

nilai pre test Equalvari


anesa
.028 .867 1.161 58 .250 2.167 1.866 -1.569 5.902
ssume
d

Equal
varian
ce not 1.161 57.969 .250 2.167 1.866 -1.569 5.902
assum
ed
GET
FILE='D:\pUgElL\data spss\DATA POSTEST RU.sav'.
DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT.
ONEWAY X BY Y
/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS.

Oneway

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA POSTEST RU.sav

Descriptives

NILAI
POSTEST

95% Confidence Interval


for Mean
Std.
Deviatio Lower Upper
N Mean n Std. Error Bound Bound Minimum Maximum

MEA 30 79.77 5.710 1.042 77.63 81.90 69 90

KONVENSIO
30 65.17 6.209 1.134 62.85 67.49 54 75
NAL

Total 60 72.47 9.443 1.219 70.03 74.91 54 90

Test of Homogeneity of Variances

NILAI POSTEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.236 1 58 .629

ANOVA

NILAI POSTEST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3197.400 1 3197.400 89.870 .000

Within Groups 2063.533 58 35.578


ANOVA

NILAI POSTEST

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3197.400 1 3197.400 89.870 .000

Within Groups 2063.533 58 35.578

Total 5260.933 59

NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=X Y
/STATISTICS DESCRIPTIVES QUARTILES

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA POSTEST RU.sav

Descriptive Statistics

Percentiles

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th

MEA 30 79.77 5.710 69 90 75.00 80.00 85.00

KONVENSIONAL 30 65.17 6.209 54 75 60.00 65.00 70.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONVEBNSION
ME AL

N 30 30
a
Normal Parameters Mean 79.77 65.17

Std. Deviation 5.710 6.209

Most Extreme Differences Absolute .165 .082

Positive .165 .077

Negative -.090 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .902 .448

Asymp. Sig. (2-tailed) .389 .988


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KONVEBNSION
ME AL

N 30 30
a
Normal Parameters Mean 79.77 65.17

Std. Deviation 5.710 6.209

Most Extreme Differences Absolute .165 .082

Positive .165 .077

Negative -.090 -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .902 .448

Asymp. Sig. (2-tailed) .389 .988

a. Test distribution is Normal.

T-Test

[DataSet1] D:\pUgElL\data spss\DATA POSTEST RU.sav

Group Statistics

MODEL
PEMBELAJARA
N N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

NILAI POSTEST MEA 30 79.77 5.710 1.042

KONVENSIONAL 30 65.17 6.209 1.134

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality
of
Varianc
es t-test for Equality of Means

95% Confidence

Std. Error Interval of the

Mean Differen Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference ce Lower Upper

NILAI Equal variances


.236 .629 9.480 58 .000 14.600 1.540 11.517 17.683
POSTES assumed
T
Equal variances
9.480 57.596 .000 14.600 1.540 11.517 17.683
not assumed
PRE_TEST

1. UJI HOMOGENITAS VARIAN


 Data Kelas Eksperimen
Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 53 - 25 = 28

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 4,77 5

 Membuat tabel penolong

Kelas F f
25-29 2 27 54 729 1458
30-34 4 32 128 1024 4096
35-39 9 37 333 1369 12321
40-44 5 42 210 1764 8820
45-49 6 47 282 2209 13254
50-54 4 52 208 2704 10816
Jumlah 30 237 1215 9799 50765

 Mencari rata – rata :

= = 40,5

 Mencari simpangan baku


S =

=
= = 7,33
 Menentukan variannya:

= = 53,73

 Data kelas kontrol


Langkah –langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 50 - 25 = 25

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 4,25 5

 Membuat tabel penolong

Kelas F f
25-29 2 27 54 729 1458
30-34 7 32 224 1024 7168
35-39 8 37 296 1369 10952
40-44 6 42 252 1764 10584
45-49 4 47 188 2209 8836
50-54 3 52 156 2704 8112
Jumlah 30 237 1170 9799 47110

 Mencari nilai rata –rata

= = 39

 Mencari simpangan baku

S =

=
= = 7,14
 Menentukan variannya:

= = 50,98

 Menentukan Fhitung

Fhitung =

Fhitung = = 1,054

 Konfirmasi tabel pada


= 1,861

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

homogen
2. UJI NORMALITAS
 Data Kelas Eksperimen
Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 53 - 25 = 28

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 4,77 5

 .Menentukan Fo(x)
Fo(x) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis

 Menentukan SN(X)

Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis skor observasi

 Menentukan S
 Membuat tabel penolong

Kelas F F0(X) SN(X) F0(X)-SN(X)


25-29 2 0,17 = 0,07 0.10
30-34 4 = 0,33 = 0,20 0.13
35-39 9 = 0,50 = 0,50 0.00
40-44 5 = 0,67 = 0,67 0.00
45-49 6 = 0,83 = 0,87 0.03
50-54 4 = 1,00 = 1,00 0.00
Jumlah 30
 Menentukan

= maksimum

= 0,13

 Konfirmasi tabel pada


= 0,24

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal

 Data Kelas Kontrol


Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 50 - 25 = 25

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 4,25 5

 .Menentukan Fo(x)
Fo(x) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis

 Menentukan SN(X)

Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis skor observasi

 Menentukan
 Membuat tabel penolong

FO(X)-
Kelas F FO(X) SN(X) SN(X)
25-29 2 0,17 = 0.07 0.10
30-34 7 = 0,33 = 0.30 0.03
35-39 8 = 0,50 = 0.57 0.07
40-44 6 = 0,67 = 0.77 0.10
45-49 4 = 0,83 = 0.90 0.07
50-54 3 = 1,00 = 1.00 0.00
Jumlah 30

 Menentukan

= maksimum

= 0,10

 Konfirmasi tabel pada


= 0,24

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal
3. UJI T_TEST

Diketahui :

= = = 40,5

= = = 39

S1 = 7,33
= = 53,73
S2 = 7,14

= = 50,98

= = = 0,803

dk = n1 + n2 – 2
= 30 + 30 – 2 = 58
Tabel t(0,95)(60-2) = 2,002
tabel (0,803 < 2,002) berarti terima Ho maka tidak ada perbedaan.
DATA POST TEST

1. UJI HOMOGENITAS
 Data Kelas Eksperimen
Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 90 - 69 = 21

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 3,5 4

 Membuat tabel penolong

Kelas F f
69-72 2 70.5 141 4970.25 9940.5
73-76 9 74.5 670.5 5550.25 49952.25
77-80 8 78.5 628 6162.25 49298
81-84 3 82.5 247.5 6806.25 20418.75
85-88 6 86.5 519 7482.25 44893.5
89-92 2 90.5 181 8190.25 16380.5
Jumlah 30 483 2387 39161.5 190883.5

 Mencari rata – rata :

= = = 79,57

 Mencari simpangan baku

S =
=

=
=
= 5,75
 Menentukan variannya:
= = 53,73

 Data kelas kontrol


Langkah – langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 75 - 54 = 21

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 3,5 4

 Membuat tabel penolong

Kelas F f
54-57 3 55.5 166.5 3080.25 9240.75
58-61 5 59.5 297.5 3540.25 17701.25
62-65 9 63.5 571.5 4032.25 36290.25
66-69 4 67.5 270 4556.25 18225
70-73 6 71.5 429 5112.25 30673.5
74-77 3 75.5 226.5 5700.25 17100.75
Jumlah 30 393 1961 26021.5 129231.5
 Mencari rata – rata :

= = 65,37

 Mencari simpangan baku

S =

= = 6,01

Menentukan variannya:
= = 36,12
 Menentukan Fhitung

Fhitung =

Fhitung = = 1,093
 Konfirmasi tabel pada
= 1,861

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

homogen.
2. UJI NORMALITAS
 Data Kelas Eksperimen
Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 90 - 69 = 21

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 3,5 4

 Menentukan Fo(x)
Fo(x) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis

 Menentukan SN(X)

Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis skor observasi

 Menentukan
 Membuat tabel penolong

Kelas F f0(x) SN(x) Fo(x)-SN(x)


69-72 2 0,17 = 0.067 0.10
73-76 9 = 0,33 = 0.37 0.03
77-80 8 = 0,50 = 0.63 0.133
81-84 3 = 0,67 = 0.73 0.07
85-88 6 = 0,83 = 0.93 0.10
89-92 2 = 1,00 =1 0
Jumlah 30

 Menentukan
= maksimum = 0,133

 Konfirmasi tabel pada


= 0,24

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal

 Data Kelas Kontrol


Langkah-langkah :

 Menentukan jangkaun (range)


R = data terbesar – data terkecil

R = 75 - 54 = 21

 Menentukan banyaknya kelas


k = 1 + 3,3 *log n

k = 1 + 3,3 *log 30

k = 5,875 6

 Menentukan lebar kelas


= = = 3,5 4

 Menentukan Fo(x)
Fo(x) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis

 Menentukan SN(X)

Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif teoritis skor observasi

 Menentukan
 Membuat tabel penolong
Kelas F f0(x) SN(x) Fo(x)-SN(x)
54-57 3 0,17 = 0.1 0.07
58-61 5 = 0,33 = 0.27 0.07
62-65 9 = 0,50 = 0.567 0.067
66-69 4 = 0,67 = 0.7 0.03
70-73 6 = 0,83 = 0.9 0.07
74-77 3 = 1,00 =1 0
Jmlh 30

 Menentukan

= maksimum = 0,07

 Konfirmasi tabel pada


= 0,24

 Kesimpulan
Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal
3. UJI T_TEST

Diketahui :

= = = 79,57

= = = 65,37

S1 = 5,75
= = 33,06
S2 = 6,01

= = 36,12

= = = 9,354

dk = n1 + n2 – 2
= 30 + 30 – 2 = 58
Tabel t(0,95)(60-2) = 2,002
tabel (9,354 < 2,002) berarti terima Ha maka ada perbedaan.
Peneliti sedang menerangkan materi
Peneliti sedang membimbing jalannya diskusi
Siswa sedang menyelesaikan soal diskusi

Anda mungkin juga menyukai