Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MODEL MODEL PRE-SERVICE PENDIDIKAN GURU

ANITA PUTRI A 241 16 025


NURHAFIZA A 241 18 066
FANI LUTFIANI A 241 18 054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Karena berkat dan
rahmat-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
bapak Dosen Pembimbing Drs. Aris Djinal dengan mata kuliah Profesi Kependidikan di
STKIP-PGRI Banjarmasin.
Dalam isi makalah ini kami membahas tentang “model model pre-service pendidikan
guru”. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini banyak sekali
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih yang sebesar -besarnya atas segala
bantuan yang diberikan, semoga mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari segenap
pembaca.
Akhir kata penulis do’akan semoga semua amal yang diberikan mendapat imbalan
Allah SWT, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan khususnya
mahasiswa mahasiswi STKIP PGRI. Amin ya Rabbal Alamin.
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ………………………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
1 Latar Belakang ……………………………………………………………………..
2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………..
3 Tujuan ……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………
A. Pengertian pre-service ……………………....................................
B. Model model pre-service pendidikan guru …………………………
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………
Kesimpulan …………………………………………………………………………
Saran …………………………………………………………………………………..
DaftarPustaka ………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, salah satu instrumen penentunya
adalah keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, bermartabat dan
tentunya sejahtera. Selanjutnya, keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak
hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Dan hampir semua bangsa di
dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang
berkualitas lebih lanjut sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, pendidikan
yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju,
modern dan sejahtera. Adapun upaya pemerintah untuk persiapan guru, salah satu langkah
pemerintah bersama Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan Dan professionalism guru adalah dengan mengadakan
sertifikasi guru Dan adanya Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG merupakan program
pendidikan setelah S-1 yang mencangkup keahlian khusus yang terkait dengan kompetensi
guru.PPG ini bertujuan untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud pre-service?
b. Bagaimana sikap menjadi pre-servica seorang guru?
c. Bagaimana pengembangan profesi guru?

1.3 Tujuan
Penulis menyusun makalah “model model pre-service pendidkan guru” dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN dan antara lain
bertujuan agar dapat:
a. Menjelaskan pengertian pre-service
b. Menjelaskan model model pre-service pendidikan guru
c. Menjelaskan beberapa bagian model pre-service
BAB II
PEMBAHASAN

1) Pengertian pre-service
Program pre-service education adalah program pendidikan yang dilakukan pada
pendidikan sekolah sebelum peserta didik mendapatkan tugas tertentu dalam suatu
jabatan.lembaga ppenyelenggara program pre-service education adalah pendidikan
tinggi.
Universitas yangmenyediakan program ini berkenaan dengan kurikulum pendidikan
guru Dan kemitraan dengan sekolah dengan membekali mahasiswa calon guru
dengan pengetahuan Dan keterampilan formal kependidikan Dan pengetahuan
tentang sekolah.
2) Model –model pre-service pendidikan guru
Menurut nurul paik yang dikutip oleh umi Chotimah (2009), berkenaan dengan
model pendidikan atau penyelenggaraan pendidikan bagi guru selama ini dikenal ada
dua model yaitu concurrent model dan consecutive model.

Secara rinci terkait dengan beberapa model tersebut, dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a) Model Konkuren (Model Seiring) Pre Service Pendidikan Guru
Model konkuren yaitu suatu model penyelenggaraan pendidikan guru yang menyiapkan
calon guru yang dilakukan dalam satu napas, satu fase, antara penguasaan bidang
studinya (subjek matter) dengan kompetensi pedagogi (ilmu kependidikan). Model inilah
yang dipakai selama lebi h dari 50 tahun dalam penyelenggaraan pendidikan guru di
Indonesia. PTPG, fkiP, ikiP, SGb, SGa, SPG, SGo, PGa, sebagai bentuk lPTk yang pernah
ada di indonesia menggunakan model ini. Model ini mengasumsikan bahwa seorang
calon guru sejak awal sudah mulai memasuki iklim, menjiwai, menyadari akan dunia
profesinya. Seorang guru tidak hanya dituntut menguasai bidang studi yang akan
diajarkannya, melainkan juga kompetensi pedagogi, sosial, akademik, dan kepribadian
sebagai pendidik. kompetensi tersebut bukan sesuatu yang terpisah, melainkan jadi
ramuan komposisi yang khas yang dijiwainya. kalau guru diasumsikan sebagai
petugas profesional, harus disiapkan secara profesional, secara sengaja untuk jadi
guru, juga di lembaga yang sengaja dibuat dan dipersiapkan untuk mendidik calon guru.
kritik terhadap model ini, penguasan subject matter (bidang ilmu) dianggap lemah
karena perolehan kemampuan bidang ilmu yang diajarkannya dianggap kurang dari
sarjana bidang ilmu (murni). ini dianggap kelemahan dan dinisbahkan sebagai salah satu
faktor yang menyebabkan rendahnya kompentensi guru yang selama ini dipersiapkan di
LPTK.
3) Guru konkuren tidak menguasai materi belajar karena hanya belajar sebagian dari
disiplin ilmu yang harus diajarkannya di sekolah. Hal ini dapat diatasi dengan guru
konkuren lebih mempelajari bahan/ materi ajar
4) Guru konkuren terancam menjadi pengangguran karena lahan pekerjaannya diambil alih
oleh guru konsekutif
5) Model Konsekutif (Model berlapis) Pre Service Pendidikan Guru
6) Asumsi yang dipakai dalam model ini menghendaki penyiapan guru dilakukan dalam
napas atau rangkaian yang berbeda. artinya, calon guru sebelumnya tidak dididik dalam
setting LPTK. Mereka adalah para sarjana bidang ilmu, kemudian setelah itu menempuh
pendidikan lanjutan di LPTK untuk memperoleh akta kependidikan yang selama ini
diposisikan sebagai lisensi profesi guru. Model ini menghendaki sarjana dulu di
bidangnya kemudian mengikuti pendidikan akta kependidikan sebagai sertifkasi profesi
kependidikan. Keunggulan model ini dianggap memiliki penguasaan bidang studi lebih
baik unggul, tetapi lemah dari aspek kompetensi ilmu pendidikan (pedagogis), sosial,
dan kepribadian sebagai calon guru.
7) Guru konsekutif lebih menguasai materi belajar
8) Para lulusan dari ilmu murni mempunyai peluang untuk menjadi guru, dengan syarat
melalui pendidikan strata
9) Guru konsekutif tidak menguasai ilmu pendidikan karena guru konsekutif hanya belajar
ilmu murni. Hal ini dapat diatasi dengan guru konkuren mempelajari ilmu pendidikan
supaya menjadi guru yang profesional
10) Guru konsekutif akan bersaing dengan guru konkuren.
11) Pertanyaannya sekarang adalah manakah yang lebih baik dari kedua
model penyelenggaraan pendidikan tersebut (concurrent atau consesutive).
Jawabannya masing-masing mempunyai kelebihan dah kelemahan, disamping itu
tergantung kepada penafsiran apakah sebaiknya profesi guru merupakan profesi guru
merupakan profesi yang tertutup atau terbuka, Artinya:
a) Jika profesi guru adalah profesi tertutup, maka model konkuren yang dijadikan acuan
nya dengan memberikan penguatan lebih dalam pada penguasaan bidang ilmu
(Subject Matter). Artinya, perguruan tinggi yang berperan sebagai LPTK harus
semakin diperkuat dan didorong untuk lebih bagus lagi. Pemerintah pun wajib
memberikan perhatian yang tinggi terhadap penyelenggaraan pendidikan guru di
LPTK. Sejalan dengan semakin bergengsinya profesi guru maka LPTK akan semakin
menjadi perhatian publik dan minat menjadi guru akan semakin kompetitif.
b) Jika profesi guru adalah profei tebuka, maka berarti model konsekutif yang
di jadikan acuan. Akibatnya akan menjadi kecenderungan tereduksinya keberadaan
LPTK hanya sebagai lembaga sertifikasi profesi guru semakin mendekati kenyataan,
sebab untuk menjadi guru, tidak perlu studi di LPTK. Berlatar belakang perguruan
tinggi apapun ( Sepanjang bidang studinya relevan) bila akan menjadi guru cukup
mengikuti pendidikan sertifikasi profesi guru yang diselenggarakan Oleh pemerintah
di LPTK. L ebih lanjut Nurul paik (2008) mengatakan bahwa disinilah keharusan
redefinisi dan refungsi kelembagaan LPTK. Yang diperlukan adalah keputusan yang
jelas dan tegas dari pemerintah dalam menetapkan model mana yang akan dipilih
dalam penyelenggaraan pendidikan guru
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

. 1. Model konkaren yaitu suatu model penyelenggaraan pendidikan guru


yang menyiapkan calon guru yang dilakukan dalam satu napas, satu
fase, antara penguasaan bidang studinya (subjek matter) dengan
kompetensi pedagogi (ilmu kependidikan).

2. Model konsekutif menghendaki sarjana dulu di bidangnya


kemudian mengikuti pendidikan akta kependidikan sebagai sertifkasi
profesi kependidikan. Keunggulan model ini dianggap memiliki
penguasaan bidang studi lebih baik unggul, tetapi lemah dari aspek
kompetensi ilmu pendidikan (pedagogis), sosial, dan kepribadian sebagai calon guru.

Saran
Sebagai seorang calon guru, tentunya pembaca harus bisa memahami kompetensi-
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Hal ini bertujuan agar ketika menjadi guru
pembaca sudah mengerti tugas seorang guru yang sangat berat. Dan yang terpenting adalah
mempersiapkan segala hal yang akan digunakan sebagai seorang guru.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Daftar Pustaka :
1. Rahmat
Hidayat. https://www.scribd.com/document/374871345/Isi.Profesi pendidikan (Diakses
tanggal 15 mei 2018)
2. http://azizmiftahurrizky.blogspot.co.id/2010/11/pendidikan-untuk-profesi-pendidikan-
pre.html (Diakses tanggal 15 mei 2018)
3. http://septianyudo.blogspot.co.id/2010/11/pendidikan-untuk-profesi-pendidikan-
pre.html (Diakses tanggal 15 mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai