OLEH:
NIP. 198202182005012002
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ipa, siswa yang diajar
menggunakan Model Scramble berbantuan Flowchart dengan yang tidak diajar menggunakan
Model Scramble berbantuan Flowchart pada mata pelajaran IPA materi energi alternatif ,
serta pengalaman menggunakannya siswa kelas IV MI MANSYA’UL ULUM TAJINAN
KAB. MALANG 2016/2017. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif. Jumlah
populasi penelitian ini seluruh siswa kelas IV dengan jumlah 22 siswa yang terdiri dari terdiri
dari 8 laki-laki dan 14 perempuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis data kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis kuantitatif dalam
penelitian ini dilakukan terhadap hasil belajar siswa. Analisa kualitatif dalam penelitian ini
menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP), sesuai dengan KTSP SDN Sidodadi 06
yaitu 70% secara individual sedangkan secara klasikal yaitu 80% dari jumlah siswa dikelas.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, observasi, studi dokumen,
wawancara dan tes.. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan lembar tes.
Hasil penelitian dengan model Scramble berbantuan Flowchart berpengaruh secara
signifikan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0.000<0.05
kemudian rata-rata (mean) kelas yang diberikan Model Scramble berbantuan Flowchart
peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa dari siklus I 68 ke siklus II 81 dan dari
peningkatan prosentase taraf keberhasilan siswa dari siklus I 68% ke silus II 81%.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa model Scramble berbantuan Flowchart
sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran IPA.
The purpose of this research is to increase the understanding in science. The students
that taught using Scramble Method with Flowchart compared with them that not using this
method in science lesson chapter alternative energy, also the experience using this method
with sixth grade SDN SIDODADI 06 students in Lawang Districs 2016/2017. This research
using a qualitative approach. The population in this research are all of the students of sixth
grade with 22 students (8 boys and 14 girls). The data analysis technique that used in this
research are qualitative data analysis and qualitative descriptive. Quantitative analysis in this
research done for student learning outcomes. Quantitative analysis in this research using
Standard Reference Assessment (Penilaian Acuan Patokan/PAP), according to KTSP MI
Mansya’ul Ulum Tajinan that 70% are individually and 80% are classically from all of the
student in the class. The research instrument that used are observation, document study,
interview, and exam. The instrument that used in this research for increase the student
learning outcome with exam sheets.
The result from Scambel Methode with Flowchart take a significant effect to student
learning outcome that shown from significant score about 0.000<0.05. Then most class that
using Scramble method with Flowhart have increasing score average from first cycle 68 to
second cycle 81 and from student increasing of success rate percentage from first cycle 68%
to second cycle 81%. According to this research can be concluded that Scramble Method
with Flowchart is suitable for science learning.
manusia beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, barakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab”
(Surayin, 2003:25). Untuk mewujudkan tujuan tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah melalui pendidikan, diantaranya menyeleksi jenis bidang studi yang perlu
diajarkan disekolah.
Salah satunya mata pelajaran IPA. IPA merupakan salah satu bidang studi yang
dipilih untuk diajarkan ditingkat dasar karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA di tingkat pendidikan dasar selama ini mencakup teori saja karena
kurangnya sarana prasarana serta ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA masih bersifat
konvensional. Ilmu pengetahuan alam, sering disebut dengan istilah pendidikan sains,
disingkat menjadi IPA. IPA merupakan istilah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia. Termasuk pada jenjang sekolah dasar, mata pelajaran IPA
merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik,
mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta
didik menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan
ujian akhir sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standart
yang diharapkan.
Alam (IPA). Konsep IPA disekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena
masih belum dipisahkan secara tersendiri seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.
IPA di sekolah dasar memiliki peran penting bagi peserta didik. Dalam kenyataan dilapangan
kurangnya sarana dan fasilitas disekolah serta model pembelajaran yang masih konvensional
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar IPA
ditingkat SD.
Kenyataannya saat ini hasil belajar IPA di tingkat sekolah dasar banyak yang masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini didasarkan pada hasil observasi
kegiatan siswa di MI MANSYA’UL ULUM Tajinan Kab. Malang pada mata pelajaran IPA
kelas IV materi energi alternatif yang menunjukkan bahwa siswa belum menguasai materi
energi alternatif dengan baik. Berdasarkan data di lapangan dengan jumlah siswa dalam satu
kelas ada 22 siswa, kondisi di dalam kelas ada 50% (11 anak suka ramai), 18% (4 anak suka
bermain), 32% (7 anak tertib dalam menerima pelajaran ). Dari hasil observasi yang
pembelajaran guru tidak menggunkan media, selain itu guru masih menggunkan cara lama,
yaitu dengan metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini membuat kegiatan pembelajaran
cenderung kurang bervariasi sehingga menyebabkan siswa cepat merasa bosan dan hasil
belajar siswa pun belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hal ini
ditandai dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada test akhir pembelajaran hanya 40%
siswa yang nilainya di atas KKM dan 60% siswa yang nilainya di bawah KKM.
Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini kurang mampu mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik. Hal ini dikarenakan pelaksanaan proses pembelajaran
yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal
informasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai
dengan pembelajaran IPA agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Salah satu
model yang tepat digunakan dalam pembelajaran IPA adalah model Scramble. Scramble
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan
kecepatan berpikir siswa. Dalam pembelajaran model Scramble ini, mereka tidak hanya
diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah
melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat dengan mendorong siswa untuk belajar
mengerjakan soal dengan jawaban acak, serta melatih kedisiplinan siswa. Untuk membantu
proses pembelajaran IPA yang diterapkan menggunakan model Scramble maka dapat
digunakan berbagai bantuan media yang sesuai. Salah satu media yang sesuai untuk proses
karena Flowchart bisa mempermudah siswa memahami materi energi alternatif. Media
memecahkan masalah. Penggunaan media Flowchart ini lebih efektif dan dapat merangsang
siswa dalam menvisualisasikan materi. Bagan alir Flowchart digunakan terutama untuk alat
yang berjudul “ penerapan model Scramble berbantuan media Flowchart untuk meningkatkan
hasil belajar IPA materi energi alternatif pada siswa kelas IV SDN SIDODADI 06 Kec.
Lawang”
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas .
Rancangan penelitian ini digolongkan ke dalam PTK. Melalui beberapa tahapan dalam
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilaksanakan saat kegiatan kedua dilaksanakan. Kedua tahap ini
4. Refleksi
Kegitan ini dilakasanakan untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan adalah mengobservasikan kelemahan dan kekurangan kegiatan pada
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh di analisis menggunakan Miles and Huberman (1984),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Data pada
1. Data Kuantitatif
untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. Nilai
data bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Proses pengumpulan data kuantitatif tidak
membutuhkan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan. Data kuantitatif terdiri dari :
a. Observasi
observasi, peneliti akan mengetahui hasil observasi melalui beberapa data hasil observasi
yaitu:
1) Aktifitas siswa
Data aktivitas siswa adalah data seluruh kegiatan pada saat pembelajaran di kelas
dengan siswa secara aktif mengikuti pembelajaran di kelas. Pengujiannya dengan cara :
Hasil penilaian aktivitas siswa dikategorikan sebagai berikut pada tabel Pemberian Skor
Skor maksimal
Pengolahan skor hasil belajar, Setiap akhir siklus diadakan tes untuk mengukur hasil belajar
Skor maksimal
Nilai ketuntasan belajar minimum ditentukan oleh pihak sekolah yaitu nilai yang di
peroleh minimal 70. Ketuntasan belajar mimimum dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
NKBM : Ni / N X 100 %
Keterangan
2) Aktivitas guru
keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Melalui lembar observasi akan
mempermudah mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh guru. Penyajian data dengan cara
berikut ini:
Σ skor perolehan
Nilai = x 100
Σ skor maksimal
b. Tes
Tes merupakan merupakan pengumpulan data secara tertulis yang dilakukan untuk
mengukur hasil belajar siswa, pada penelitian ini menggunakan penskoran untuk mengukur
hasil belajar
jumlah skor
N= x 100
skor meksimal
2. Data kualitatif
Mereduksi data berarti mengumpulkan data mentah merangkum, memilih hal – hal
yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik
seperti computer mini, dengan memberikan kode pada aspek – aspek tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and
Huberman (1984) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung
Data hasil belajar pada siklus II sudah meningkat amat baik dibandingkan dengan
hasil belajar pada siklus I. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah siswa kelas IV
mengalami peningkatan pada hasil belajar IPA kelas IV SDN SIDODADI 06 LAWANG.
PEMBAHASAN
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV materi energi alternatif. Jika
dilihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep antara siklus I dan kelompok siklus II nilai
lebih tinggi . Dari pengolahan data pada siklus I mulai mengalami peningkatan pada siklus II,
dengan demikian ada pengaruh Model Scramble berbantuan media Flowchart terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV SDN SIDODADI 06 LAWANG.
mendorong siswa belajar lebih aktif dan tepat dalam berpikir. Menurut Shoimin (2016: 167)
Model pembelajaran Scramble merupakan metode yang berbentuk permaianan acak kata,
kalimat, atau paragraf. Pembelajaran model Scramble membuat peserta didik lebih melatih
siswa untuk berpikir cepat dan tepat, mendorong siswa lebih aktif dan cekatan, metode
pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka dapat
berekreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak
KAB. MALANG Tahun Ajaran 2017/2018 dan pembahasan “Penerapan model Scramble
berbantuan media Flowchart untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka diperoleh
kesimpulan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan peneliti dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa. Ada peningkatan yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada
penerapan model Scramble berbantuan media Flowchart untuk meningkatkan hasil belajar
SARAN
Bagi guru : Hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran Scramble pada pokok
bahasan yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru juga diharapkan
mengkolaborasikan secara heterogen agar siswa dapat saling membantu dan saling bertukar
pikiran.
Bagi kepala Sekolah: Kepala sekolah hendaknya dapat memberikan masukan dan pengarahan
kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif seperti model Scramble
Peneliti lain hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran Scramble dalam penelitian
yang lebih bervariasi dengan mengkolaborasikan pembelajaran dengan model yang lain, serta
manfaatkan waktu dengan baik dalam proses pembelajaran agar waktu tidak terbuang
percuma.
Bagi peneliti : Agar memperhatikan kendala yang dialami dalam penelitian seperti
memikirkan keefektifan waktu dalam proses pembelajaran agar sesuai dengan jam pelajaran
yang tersedia.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineke Cipta
Huda, Miftahul.2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
Jalil.2014. Panduan Mudah PTK. Jakarta: Prestasi pustaka Publisher
Martono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada
Shoimin, Aris 2016.”68 model pembelajaran inovativ dalam kurikulum 2013”. Yogyakarta :
Ar-ruzz media
Sugiyono. 2014.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alvabeta