Anda di halaman 1dari 117

C

Penilaian Proses-Hasil Belajar 1 dan Komunikasi Efektif

Filosofi Penjas 1 dan Pengembangan Materi PPPK dan PKJ 2


PEDAGOGIK:
PENILAIAN PROSES-HASIL BELAJAR 1
DAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Brainstorming
PEMBELAJARAN 1.
PENYUSUNAN PERENCANAAN RPP
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat memahami landasan yuridis penyusunan
RPP, konsep dasar penyusunan RPP melalui pembelajaran
Indikator Pencapaian kompetensi
• Mengidentifikasi landasan yuridis penyusunan RPP.
• Mengidentifikasi konsep dasar penyusunan RPP.
• Mengidentifikasi prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Materi
1. Landasan Yuridis Penyusunan RPP
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Prinsip Penyusunan RPP
Landasan Yuridis Penyusunan RPP
Landasan Yuridis Penyusunan RPP
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Lanjutan …
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Konsep dasar penyusunan RPP
Konsep Dasar Penyusunan RPP
• Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi.
• Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran.
• Dasar penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yaitu mengidentifikasi silabus sesuai kompetensi dasar yang
dipilih, selanjutnya disusun RPP.
Struktur Silabus

• Identitas Mata Pelajaran • Pembelajaran


• Identitas Sekolah • Penilaian
• Kompetensi Inti • Alokasi Waktu
• Kompetensi Dasar • Sumber belajar
• Materi Pokok
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
• RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih.
• RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Lanjutan…
• Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
• RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan
kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP

• identitas sekolah • kompetensi dasar dan indikator


• identitas mata pelajaran atau pencapaian kompetensi materi
tema/subtema; pembelajaran
• kelas/semester; • media pembelajaran
• materi pokok; • sumber belajar
• alokasi waktu • langkah-langkah pembelajaran
• tujuan pembelajaran • penilaian hasil pembelajaran
• kompetensi dasar dan indikator
Prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip penyusunan RPP …
• Perbedaan individual peserta didik (kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik)

• Partisipasi aktif peserta didik


• Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi dan kemandirian.
• Pengembangan budaya membaca dan menulis
Lanjutan …
• Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
• Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
Lanjutan …
• Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu.
• Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi
Aktivitas Pembelajaran
Penyusunan RPP
LK-KK.C.Ped.KP 1.1
Mengidentifikasi struktur silabus dan komponen RPP
Latihan Soal
PEMBELAJARAN 2
KOMUNIKASI EFEKTIF
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat memahami: teknik bertanya peserta didik,
teknik menjawab pertanyaan, dan teknik menjawab
pertanyaan.
Indikator Pencapaian kompetensi
• Mengidentifikasi teknik bertanya
• Mengidentifikasi teknik menjawab pertanyaan
• Menjelaskan teknik diskusi
Pengantar Komunikasi Efektif
• Banyak ahli memberikan pengertian komunikasi, tujuan,
fungsi, syarat, dan manfaat komunikasi.
• Komunikasi dijelaskan sebagai proses penyampaian pesan
dari penyampai pesan (komunikator) kepada penerima pesan
(komunikan) dengan tujuan tertentu.
• Pengertian komunikasi secara umum adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua
individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami
dengan mudah.
tiga pandangan terhadap komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi sebagai proses; penyampaian pesan dari


penyampai pesan kepada penerima pesan dengan tujuan
tertentu.
2. Komunikasi sebagai interaksi; menyetarakan komunikasi
dengan suatu proses sebab-akibat yang arahnya
bergantian.
3. Komunikasi sebagai transaksi; proses memahami dan
berbagi makna.
Keterampilan Komunikasi: 1. TEKNIK BERTANYA
• Berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu
interaksi edukatif adalah salah satunya dengan cara menerapkan
metode cara bertanya dalam proses pembelajaran.
• Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari
“bertanya” . Questioning (bertanya) merupakan strategi utama
yang berbasis konstektual.
• Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru
untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan
berpikir peserta didik.
Lanjutan …
• Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik merupakan
indiaktor bahwa peserta didik sudah mulai belajar.
• Hampir pada semua aktivitas belajar, dapat menerapkan
questioning (bertanya): antara peserta didik dengan peserta
didik, antara guru dengan peserta didik, antara peserta didik
dengan orang lain yang didatangkan ke kelas, dan sebagainya.
• Aktivitas bertanya yang aktif muncul ketika peserta didik
berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui
kesulitan, ketika mengamati. dan sebagainya
Hal-hal yang diperhatikan dalam bertanya:
• Perumusan pertanyaan harus jelas dan terbatas, sehingga
tidak menimbulkan keraguan pada peserta didik.
• Pertanyaan hendaknya terlebih dahulu diajukan untuk
seluruh peserta didik sebelum menunjuk peserta didik
(perorangan) untuk menjawabnya.
• Memberi kesempatan atau waktu bagi kepada peserta
didik untuk berpikir.
Lanjutan …
• Hargailah pendapat atau pertanyaan dari peserta didik.
• Distribusi atau pemberian pertanyaan harus merata.
• Membuat ringkasan hasil dari kegiatan bertanya dalam
proses pembelajaran sehingga memperoleh pengetahuan
secara sistematik
Keterampilan Komunikasi: 2. TEKNIK MENJAWAB
• Bertanya atau menjawab pertanyaan merupakan dua
aktivitas penting dalam pembelajaran.
• Bertanya maupun menjawab pertanyaan sama-sama
membutuhkan suatu keterampilan.
Teknik menjawab pertanyaan struktur PREP :

• Point: Anda sebutkan poin apa yang hendak anda


sampaikan
• Reason: Anda jelaskan mengapa anda menyampaikan poin
tersebut
• Example: Anda berikan contoh, aplikasi nyata atau cerita
yang mendukung poin yang anda sampaikan
• Point: Anda sebutkan kembali poin yang anda sampaikan
Keterampilan Komunikasi: 3. TEKNIK DISKUSI
• Metode diskusi dalam belajar adalah suatu cara
penyajian / penyampaian bahan pelajaran.
• Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh peserta didik di
dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok
kecil.
• Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh peserta didik di
dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok
kecil.
Bentuk-bentuk Diskusi
• The social problem meeting 
Peserta didik berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelas
atau di sekolahnya dengan harapan, bahwa setiap peserta didik akan
merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku.
• The open-endet meeting 
Para peserta didik berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di
sekolah, dengan segala sesuatu yang terjadi dilingkungan disekitar
mereka.
Lanjutan …
• The educational-diagnosis meeting 
Para peserta didik berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas
dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas
pelajaran yang telah diterimanya agar masing-masing anggota
memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Langkah-langkah Diskusi
• Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya. 
• Dengan pimpinan guru, peserta didik membentuk kelompok diskusi,
memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan
sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan
sebagainya. 
• Para peserta didik berdiskusi di kelompoknya masing-masing
sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain
untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya
agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi
bejalan dengan lancar. 
Lanjutan …
• Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-
hasil diskusi yang dilaporkan ditanggapi oleh semua peserta didik
(terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan
menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut. 
• Para peserta didik mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru
mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah peserta
didiknya mencatat untuk fail kelas.
Keuntungan Metode Diskusi
• Metode diskusi melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses
belajar. 
• Setiap peserta didik dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing. 
• Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan
sikap ilmiah. 
• Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para peserta didik akan dapat memperoleh kepercayaan akan
(kemampuan) diri sendiri. 
• Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial
dan sikap demokratis para peserta didik.
Kelemahan Metode Diskusi
• Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai
bagaimana hasil sebab tergantung kepada kepemimpinan peserta
didik dan partisipasi anggota-anggotanya. 
• Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang
belum pernah dipelajari sebelumnya. 
• Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa peserta
didik yang menonjol. 
• Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya
hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan. 
• Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Peserta
didik tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. 
Lanjutan …
• Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi
sehingga hasilnya tidak bermanfaat. 
• Apabila suasana diskusi hangat dan peserta didik sudah berani
mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi
pokok masalahnya. 
• Sering terjadi dalam diskusi peserta didik kurang berani
mengemukakan pendapatnya. 
• Jumlah peserta didik di dalam kelas yang terlalu besar akan
mempengaruhi setiap peserta didik untuk mengemukakan
pendapatnya.
Aktivitas Pembelajaran
Komunikasi Efektif
LK-KK.C.Ped.KP 2.1
Mengidentifikasi teknik diskusi
Latihan Soal
PEMBELAJARAN 3
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN 2
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat memahami: aspek penilaian pembelajaran,
jenis, bentuk, dan teknik penilaian tes - non tes, serta
persyaratan instrumen.
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Mengidentifikasi aspek penilaian pembelajaran PJOK.
• Mengidentifikasi jenis, bentuk, dan teknik penilaian tes
dan non tes dalam lingkup pembelajaran.
• Mengidentifikasi persyaratan instrumen
Aspek Penilaian
Pengantar
Berkaitan dengan pengembangan instrumen penilaian ini,
Saudara dapat menelaah di luar modul ini yaitu pada
kelompok kompetensi B, D, E, F, dan J.

• Sesuai Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 bahwa


penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek: a. sikap; b.
pengetahuan; dan c. keterampilan.
Lanjutan …
• Penilaian sikap adl: penilaian terhadap perilaku peserta
didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler
maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual
dan sosial. (a. sikap spiritual; dan b. sikap sosial)
• Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara mengukur
penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai
tingkatan proses berpikir.
Lanjutan …
• Penilaian keterampilan dilakukan dengan
mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek
keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang
sesuai.
Jenis, Bentuk, dan Teknik Penilaian Tes -Non Tes
Penilaian Sikap

Penilaian Sikap

Utama Penunjang

Observasi Guru * Penilaian diri


Observasi Guru
muatan Pelajaran * Penilaian antar
kelas I
(Agama & PJOK) temen
Penilaian Pengetahuan
Penilaian
Pengetahuan

Tulis Lisan Penugasan

Mengukur Capaian Daftar Tugas yang


Pembelajaran
Kuis Tanya Jawab dilakukan secara
PIlihan Ganda, B-S,
Menjodohkan Isian, dan sebagainya individu atau
Uraian kelompok
Penilaian Keterampilan
Syarat Instrumen Penilaian
Syarat Instrumen Penilaian
• Validitas
• Realibilitas
• Objektivitas
• Praktikabilitas
• Ekonomis
• Taraf Kesukaran
• Daya Pembeda
Aktivitas Pembelajaran
Pengembangan Instrumen Pembelajaran 2
LK-KK.C.Ped.KP 3.1
Mengidentifikasi teknik penilaian
Penguatan
Terima Kasih
PROFESIONAL:
Filosofi Penjas 1, Pengembangan Materi PPPK, dan PKJ 2
Brainstorming
materi
• Pengertian Pendididikan Jasmani
• Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani
• Pengertian Pendidikan Olahraga
• Pengertian Pendidikan Kesehatan
• Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
• Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani.
PEMBELAJARAN 1.
AZAS DAN FALSAFAH PENJAS 1
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat: memahami: pengertian pendidikan
jasmani, pengertian pendidikan olahraga, pengertian
pendidikan kesehatan, dan landasan filosofis pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan
Indikator Pencapaian kompetensi
• Menyimpulkan pengertian pendidikan jasmani
• Menyimpulkan pengertian pendidikan olahraga,
• Menjelaskan pengertian pendidikan kesehatan
• Meyimpulkan landasan filosofis pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan
Materi
• Pengertian Pendididikan Jasmani
• Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani
• Pengertian Pendidikan Olahraga
• Pengertian Pendidikan Kesehatan
• Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
• Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani.
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pengertian Pendidikan Jasmani
• Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu,
baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
• Williams menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah
semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Lanjutan …
• Abdul Kadir Ateng, pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui
berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan
secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
• Agus Mahendra, pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan tentang dan melalui jasmani, permainan dan
atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani
Tujuan Pendidikan Jasmani
• Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika,
dan perkembangan sosial.
• Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk
menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong
partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
• Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari
secara efisien dan terkendali.
Lanjutan ….
• Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi
dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun
perorangan.
• Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat
mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan
peserta didik berfungsi secara efektif dalam hubungan
antar orang.
• Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas
jasmani, termasuk permainan olahraga.
Manfaat Pendidikan Jasmani
• Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
• Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
• Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
• Menyalurkan energi yang berlebihan
• Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik,
mental maupun emosional
Pengertian Pendidikan Olahraga
Pengertian Pendidikan Olahraga
• Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina
peserta didik agar menguasai cabang-cabang olahraga
tertentu
• Pendapat lain tentang Pendidikan olahraga ; Pengertian
olahraga adalah suatu teknik bermain yang terorganisir
dan bersifat kompetitif.
• Peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga.
Lanjutan …
• Dalam pendidikan olahraga adalah “hasil” dari
pembelajaran, sehingga metode pengajaran serta
bagaimana anak menjalani pembelajarannya didikte oleh
tujuan yang ingin dicapai.
• Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses
pembelajaran.
Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan
• Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang
menjembatani kesenjangan antara informasi dan tingkah
laku kesehatan. Pendidikan kesehatan memotivasi
seseorang untuk menerima informasi kesehatan dan
berbuat sesuai dengan informasi tersebut agar mereka
menjadi lebih tahu dan lebih sehat (Budioro,1998).
Lanjutan …
• Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar, dalam
hal ini berarti terjadi proses perkembangan atau
perubahan kearah yang lebih tahu dan lebih baik pada diri
individu. Pada kelompok masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai- nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu mengatasi sendiri masalah- masalah kesehatan
menjadi mampu (Purwanto, 1999).
Tujuan Pendidikan Kesehatan
• Secara umum pendidikan kesehatan adalah mengubah
perilaku individu atau masyarakat dibidang kesehatan.
Tujuan ini dapat diperinci lebih lanjut antara lain,
menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai
dimasyarakat, menolong individu agar mampu secara
mandiri atau kelompok mengadakan kegiatan untuk
mencapai tujuan hidup sehat, mendorong pengembangan
dan menggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada (Herawani, 2001).
Lanjutan …
Tujuan Pendidikan Kesehatan, al:
a. Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan,
termasuk cara hidup sehat dan teratur
b. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang positif
terhadap prinsip hidup sehat
c. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan
d. Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan
Landasan filosofis PJOK
Landasan filosofis PJOK
Tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari
pendidikan jasmani (Dauer and Pangrazy, 1992), yaitu:
• meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan peserta
didik,
• meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya,
serta
• meningkatkan pengertian peserta didik dalam prinsip-
prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya dalam
praktek.
Aspek-aspek dasar Penjas
• Kebugaran dan kesehatan
• Keterampilan fisik
• Terkuasainya konsep dan prinsip gerak
• Kemampuan berpikir
• Kepekaan rasa
• Keterampilan sosial
• Kepercayaan diri dan citra diri.
Landasan Ilmiah Pelaksanaan Penjas
Landasan Ilmiah Pelaksanaan Penjas
• Landasan biologis bagi Penjas
• Landasan psikologis Penjas
• Landasan sosiologis dalam Penjas
Aktivitas Pembelajaran
Azas dan falsafah PJOK
LK-KK.C.Pro.KP 1.1
Menyimpulkan filosofi PJOK
PEMBELAJARAN 2.
PENGEMBANGAN MATERI PPPK
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat memahami: hakekat dan prinsip PPPK,
peralatan PPPK dan cara penggunaannya, dan kecelakaan
yang sering terjadi dengan cara pertolongannya
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Mengidentifikasi hakekat dan prinsip PPPK.
• Mengidentifikasi peralatan PPPK dan cara penggunaannya.
• Mengidentifikasi kecelakaan yang sering terjadi dan cara
pertolongannya.
Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar
KI - KD
• Saudara agar mencermati KI-KD berkaitan dengan
Pendidikan Kesehatan di jenjang satuan masing-masing.
Hakekat dan Prinsip-prinsip PPPK
Pengertian PPPK
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(Kegawatdaruratan) adalah pertolongan darurat yang
diberikan kepada korban kecelakaan, maupun yang sakit
mendadak secara tepat dan cepat dan sementara sebelum
mendapat pertolongan lanjutan dari tenaga medis bila
diperlukan.
Tujuan PPPK
• Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
• Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi
memburuk)
• Menunjang penyembuhan
Prinsip-prinsip PPPK
• Bersikap tenang dan tidak panik.
• Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat.
• Sebelum mengetahui berat ringannya cidera yang dialami,
jangan cepat-cepat memindahkan atau menggeser korban.
• Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab
dapat membuat korban menjadi panik.
• Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya
segera dibawa ke dokter, rumah sakit, Puskesmas untuk
penanganan selanjutnya.
Peralatan PPPK

• Kasa Pembalut (Perban) • Kapas


• Kasa Steril • Gunting
• Plester
• Lampu senter
• Plester obat
• Pembalut Segitiga (Mitella) • Pinset (Jepitan)
Kecelakaan Yang Sering Terjadi
• Shock (gangguan keadaan umum yang disebabkan karena peredaran darah ke otak
berkurang, kelelahan, kekurang makanan)

• Pendarahan
• Pernafasan berhenti (Asphyxia)
• Luka (jaringan kulit yang terputus, robek, rusak oleh suatu sebab )
• Patah tulang
• Terkena aliran listrik
• Pingsan
Pertolongan Kecelakaan di Air
Menggunakan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP)
• Pernafasan buatan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menolong
jiwa seseorang dengan jalan menimbulkan pernafasan yang spontan dan
teratur.
• Pedoman yang harus dikerjakan sebelum melakukan pernafasan buatan
adalah membersihkan saluran pernafasan dan melonggarkan pakaian yang
ketat.
• Pernapasan buatan metode mulut ke mulut adalah metode yang paling efektif
dalam membantu korban ketika mengalami kesulitan bernapas.
Penilaian Pendidikan Kesehatan
• Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda
• Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian
• Penyusunan kisi-kisi dan soal uji keterampilan

Latihan:
Membuat soal dengan menentukan KD dan Indikator yang
ditetapkan.
Aktivitas Perkembangan Peserta Didik
LK-KK.C.PRO.KP 1.2 :
Mengidentifikasi Kecelakaan yang sering terjadi dan cara
pertolongannya
Latihan Soal
Latihan
1. Memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik merupakan suatu
hal sangat penting bagi seorang pendidik. Jelaskan apa manfaat bagi guru
memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik?
2. Memahami karakteristik kemampuan dan perilaku peserta didik merupakan
hal yang sangat penting bagi seorang guru, jelaskan implikasinya terhadap
pembelajaran?
PEMBELAJARAN 2
PEMBELAJARAN AKTIVITAS PENGEMBANGAN
KEBUGARAN JASMANI 2
Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat memahami: akivitas pengembangan
kebugaran jasmai, KI-KD aktivitas pengembangan kebugaran
jasmani, latihan-latihan peningkatan kebugaran jasmani
terkait dengan keterampilan dengan berbagai permainan,
pengukuran kebugaran jasmani terkait dengan keterampilan
secara sederhana, penilaian aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani
Indikator Pencapaian kompetensi
• Mengidentifikasi aktivitas pengembangan kebugaran jasmani 2.
• Mengidentifikasi KI-KD aktivitas pengembangan kebugaran jasmani di
SD.
• Mengidentifikasi latihan dalam aktivitas pengembangan kebugaran
jasmani.
• Menentukan pengukuran dalam aktivitas pengembangan kebugaran
jasmani.
• Menyusun penilaian pengembangan aktivitas kebugaran jasmani
dalam pembelajaran
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Saudara diharapkan mencermati KI-KD berkaitan dengan
Pendidikan Kesehatan di jenjang satuan masing-masing.
Latihan-latihan Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait
dengan Keterampilan dengan Berbagai Permainan
Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani :
1. Kondisikan dalam kelompok yang terdiri 4-6 anggota.
2. Kelompok terdiri dari : KEKUATAN; KESEIMBANGAN; KELENTUKAN;
KECEPATAN; KELINCAHAN;
3. Diskusikan di kelompok Saudara, bentuk-bentuk permainan yang berkaitan
dengan komponen kebugaran jasmani sesuai kelompok Saudara.
4. Susun bentuk permainan, yang meliputi: NAMA PERMAINAN; JENIS
KELOMPOK/PERORANGAN; FORMASI PERMAINAN; CARA
BERMAIN/PERATURAN PERMAINAN; ANALISIS MANFAAT UTAMA
PERMAIAN THD KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI.
PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
• Bentuk-bentuk Tes Kebugaran Jasmani
PENILAIAN PEMB. AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI
• Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda
• Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian
• Penyusunan kisi-kisi dan soal uji keterampilan

Latihan:
Membuat soal dengan menentukan KD dan Indikator yang ditetapkan.
PEMB. AKTIVITAS PENGEMBANGAN KEBUGARAN JASMANI
LK-KK.C.PRO 1.3
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Pengembangan
Kebugaran
PENGUATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai